kota batam dalam angka 2008

308
SEJARAH RINGKAS Sebelum menjadi daerah otonom, Kotamadya Batam merupakan K otamadya ke 2 (dua) di Propinsi Riau yang pertama Kotamadya Batam pada mulanya merupakan suatu Wilayah Kecamatan, yaitu Kecamatan Batam yang termasuk dalam Wilayah Administrasi Kabupaten Tingkat II Kepulauan Riau. Batam adalah nama sebuah pulau terbesar di daerah ini, tetapi tidak jelas diketahui dari mana literatur sejarah masa lampau diwaktu Johor dan Riau masih merupakan Kerajaan Melayu. Pada abad ke 18 Lord Minto dan Rafles dari kerajaan Inggris telah melakukan "Barter" dengan Pemerintah Hindia Belanda, sehingga Pulau Batam yang merupakan pulau kembar dengan Singapura diserahkan kepada Pemerintah B elanda. Luas wilayah Kotamadya Batam lebih kurang 1.647,83 Km2, yang terdiri dari lautan 1.035,30 Km2 dan daratan 612,53 Km2, sedangkan banyaknya pulau berjumlah 186 buah dimana 80 buah telah dihuni dan 106 buah pulau lagi masih kosong, diantaranya ada 3 buah pulau yang agak besar yaitu Pulau Batam dengan luas kurang lebih 415 Km2, Pulau Bulan dan Kepala Jeri. Karena wilayah Kotamadya Batam letaknya yang sangat strategis pada jalur pelayaran international yang paling ramai di dunia dengan jarak hanya 12,5 mil laut (20 km) dari Singapura serta pintu gerbang lalu lintas wisatawan yang keluar masuk dari/keluar negeri melalui pelabuhan laut Sekupang. Dengan modal inilah maka Pemerintah Indonesia sebagai upaya untuk memacu perkembangan di wilayah Nusantara dari semua aspek kehidupan, khususnya di bidang ekonomi dalam rangka persiapan tinggal landas pada Pelita VI, maka pemerintah mengembangkan Pulau Batam menjadi Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam (OBDIPB). BRIEF HISTORY Before becoming otonomous area, Municipality of Batam represent the secondary Municipality in Province of Riau, the first Municipality is Pekanbaru, having the character of is otonomous, while Municipality of Batam have the character of Administrative which dimiciling it mount with Sub-Province/ Municipality Area. Before formed its of Municipality of Batam in the begining represent a Region District, that is District of Batam which included in Region Administration Sub- Province of Riau Archipelago. Batam is name a the biggest island in this area, but ill defined known by where from old world history literature is time of Johor and of Riau still represent Empire of Malay There was a “barter” between Lord Minto and Rafless from United Kingdom with Dutch, so that the twin Islands Batam and Singapore given out to Dutch government. The area of Batam Municipality is approximately 1,647.83 km sq which consists of 1,035.30 km sq of water area and 612,53 km sq of mainland. There are 186 islands, 80 of them are inhibited, while 106 of are empty, three of them are Batam Island is about 415 km sq, Bulan and Kepala Jeri Island. Cause strategic situation of Municipality of Batam is at fairway of international most crowded in world and with distance was only 12,5 sea mile ( 20 km) from Singapore and also secretory tourist traffic gateway from port of Sekupang. With this advantage the Government of Indonesia as effort to race growth of Nusantara from all aspect, especially in economic in order to preparation take-off at Pelita VI, hence government develop Island of Batam become Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam ( authority  Industrial Development Area of Batam Island).

Upload: theofilus-ivan

Post on 15-Oct-2015

207 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

data statistik kota batam tahun 2008

TRANSCRIPT

  • 1

    SEJARAH RINGKAS Sebelum menjadi daerah otonom,

    Kotamadya Batam merupakan Kotamadya ke 2 (dua) di Propinsi Riau yang pertama Kotamadya Batam pada mulanya merupakan suatu Wilayah Kecamatan, yaitu Kecamatan Batam yang termasuk dalam Wilayah Administrasi Kabupaten Tingkat II Kepulauan Riau. Batam adalah nama sebuah pulau terbesar di daerah ini, tetapi tidak jelas diketahui dari mana literatur sejarah masa lampau diwaktu Johor dan Riau masih merupakan Kerajaan Melayu.

    Pada abad ke 18 Lord Minto dan Rafles

    dari kerajaan Inggris telah melakukan "Barter" dengan Pemerintah Hindia Belanda, sehingga Pulau Batam yang merupakan pulau kembar dengan Singapura diserahkan kepada Pemerintah Belanda. Luas wilayah Kotamadya Batam lebih kurang 1.647,83 Km2, yang terdiri dari lautan 1.035,30 Km2 dan daratan 612,53 Km2, sedangkan banyaknya pulau berjumlah 186 buah dimana 80 buah telah dihuni dan 106 buah pulau lagi masih kosong, diantaranya ada 3 buah pulau yang agak besar yaitu Pulau Batam dengan luas kurang lebih 415 Km2, Pulau Bulan dan Kepala Jeri.

    Karena wilayah Kotamadya Batam

    letaknya yang sangat strategis pada jalur pelayaran international yang paling ramai di dunia dengan jarak hanya 12,5 mil laut (20 km) dari Singapura serta pintu gerbang lalu lintas wisatawan yang keluar masuk dari/keluar negeri melalui pelabuhan laut Sekupang. Dengan modal inilah maka Pemerintah Indonesia sebagai upaya untuk memacu perkembangan di wilayah Nusantara dari semua aspek kehidupan, khususnya di bidang ekonomi dalam rangka persiapan tinggal landas pada Pelita VI, maka pemerintah mengembangkan Pulau Batam menjadi Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam (OBDIPB).

    BRIEF HISTORY

    Before becoming otonomous area, Municipality of Batam represent the secondary Municipality in Province of Riau, the first Municipality is Pekanbaru, having the character of is otonomous, while Municipality of Batam have the character of Administrative which dimiciling it mount with Sub-Province/ Municipality Area. Before formed its of Municipality of Batam in the begining represent a Region District, that is District of Batam which included in Region Administration Sub-Province of Riau Archipelago. Batam is name a the biggest island in this area, but ill defined known by where from old world history literature is time of Johor and of Riau still represent Empire of Malay

    There was a barter between Lord

    Minto and Rafless from United Kingdom with Dutch, so that the twin Islands Batam and Singapore given out to Dutch government. The area of Batam Municipality is approximately 1,647.83 km sq which consists of 1,035.30 km sq of water area and 612,53 km sq of mainland. There are 186 islands, 80 of them are inhibited, while 106 of are empty, three of them are Batam Island is about 415 km sq, Bulan and Kepala Jeri Island.

    Cause strategic situation of Municipality

    of Batam is at fairway of international most crowded in world and with distance was only 12,5 sea mile ( 20 km) from Singapore and also secretory tourist traffic gateway from port of Sekupang. With this advantage the Government of Indonesia as effort to race growth of Nusantara from all aspect, especially in economic in order to preparation take-off at Pelita VI, hence government develop Island of Batam become Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam (authority Industrial Development Area of Batam Island).

  • 2

    Guna pemantapan pengembangan sebagaimana fungsi Pulau Batam tersebut menjadi daerah industri dan perdagangan, alih kapal, penumpukan dan basis logistik serta pariwisata, maka dikeluarkan beberapa Surat Keputusan Presiden atau Mentri maupun Dirjen, sebagaimana periodesasi Pimpinan/Pengembangan Otorita Batam sebagai berikut : 1. Tahun 1969 - 1975

    Adalah periode persiapan dan permulaan pengembangan, pada periode ini pengembangan Batam lebih ditujukan untuk menunjang kegiatan pertanian dan pencarian minyak lepas pantai dengan ketua Otorita Batam DR.IBNU SUTOWO, diantara periode tersebut telah keluar beberapa Keputusan Presiden antara lain : a. Kepres No. 65 Tahun 1970 tanggal 19

    Oktober 1970; Tentang Proyek Pengembangan Pulau Batam.

    b. Kepres No. 74 Tahun 1971 tanggal 26 Oktober 1971; Tentang Pembangunan Pulau Batam dengan membentuk Badan Pimpinan Daerah Industri (Badan Penguasa) dan bertanggung jawab kepada Presiden.

    c. Kepres No. 41 tahun 1973 tanggal 22 November 1973; Tentang seluruh Pulau Batam dinyatakan sebagai daerah industri.

    Pada tanggal 26 Agustus 1974

    pemerintah menunjuk beberapa lokasi di Sekupang, Batu Ampar dan Kabil di Pulau Batam sebagai Bonded Ware House dan menunjuk PT. Persero Batam sebagai penguasa Bonded Ware House. 2. Tahun 1975 - 1978

    Adalah periode konsulidasi dimana dalam periode ini dititikberatkan untuk konsulidasi dan pemeliharaan prasarana-prasarana dan aset-aset yang ada, sehubungan dengan krisis yang timbul dalam Pertamina, dengan ketua Otorita Batam Prof. Dr. Soemarlin.

    For stabilization of development of Batam Island function to become industrial area and commerce, displace ship, logistics bases and heaping and also tourism, The President was released some decision and also The Ministery and Director General, as period of Head or development of the following Otorita Batam as followed : 1. The period 1969 - 1975

    Starter and preparation of development Period, at this period the development of Batam more addressed to support agricultural activity and seeking of offshore oil with DR.IBNU SUTOWO as chief of Otorita Batam, among this period have gone out some Decision of President such as : a. Presidential decree No. 65 Year 1970, 19

    October 1970; About Development Project Island of Batam.

    b. Presidential decree No. 74 Year 1971, 26 October 1971; About Development of Island of Batam with Industrial Head Area physique (Body Power) and hold responsible to President.

    c. Presidential decree No. 41 year 1973, 22 November 1973; About entire Island of Batam expressed as industrial area. On 26 August 1974 government show

    some location in Sekupang, Batu Ampar and of Kabil in Island of Batam as Bonded of Ware House and show PT. Persero Batam as power of Bonded of Ware House. 2. Period 1975 - 1978

    Consolidation period was focussed for consolidation and conservancy of infrastructure and existing asset, and referring to arising out crisis in Pertamina, with Prof. Dr. Soemarlin as chief of Otorita Batam.

  • 3

    Dalam periode ini telah keluar beberapa surat keputusan sebagai berikut : a. Pada tahun 1975, karena adanya resesi

    dalam tubuh Pertamina, maka terjadilah pengalihan tanggung jawab pembangunan Daerah Industri Pulau Batam dari Pertamina ketangan Pemerintah.

    b. Keputusan Menteri Dalam Negeri No.43 tahun 1977 tanggal 19 Februari 1977 tentang Pengolahan dan Penggunaan Tanah di Pulau Batam.

    c. Pada tanggal 14 Mei 1977 dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Perdagangan No. 147/Kpb/V/1977, Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 150/LML/1977 dan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. KM.119/0/Phb/1977 tentang Pengembangan Lalu lintas Perdagangan sesuai kebijaksanaan pemerintah yang dilaksanakan Oleh Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam.

    d. Surat Keputusan Ketua BKPM No. 1 Tahun 1978 tanggal 7 Februari 1978 tentang Pemberian Perlimpahan Wewenang Pengurusan dan Penilaian Pemohonan Penanaman Modal di Pulau Batam.

    e. Pada tanggal 24 November 1978 pemerintah menetapkan seluruh wilayah Pulau Batam menjadi wilayah Bonded Ware House.

    3. Tahun 1978 - 1983

    Yaitu periode pemantapan rencana

    dan lanjutan pembangunan prasarana utama dengan ketua Otorita Batam Prof. DR. Ing. B J.Habibie. Periode ini rencana pengembangan disesuaikan dengan rencana strategi pengembangan, strategi pembangunan nasional dan situasi ekonomi dunia yang sedang mengalami resesi.

    Beberapa surat keputusan yang

    dikeluarkan dalam periode ini antara lain

    In this period have gone out some the following decree : a. In the year 1975, caused by recession in

    Pertamina, on that way the transfer of responsibility development of Industrial Area of Island of Batam has take over to Government.

    b. Decree Of The Minister Of Home Affairs of No.43 year 1977 19 Februari 1977 about Processing and Usage of Land; Ground in Island of Batam.

    c. On 14 th May 1977 created the degree of Trade Minister no 147/Kpb/V/1977, the decree of Finance Minister no 150/LML/1977 and the degree of Transportation Minister no KM 119/ 0/PHB/1977 concerning the traffic trade development in accordance with government policy which carried out by Batam Industrial Development Authority.

    d. The decree of chairman BKPM no. 01 year 1978 on 07th February 1978 giving authoruty to Batam Authority for evaluation investment in Batam Island.

    e. On 24th November 1978 government decided the whole of Batam Island is Bounded Warehouse.

    3. Year 1978 - 1983

    Stabilization of planning and continuity period of infrastructure development with Prof. Dr. Ing BJ. Habibie as leader. In this period the development planning were suited to the Strategy of National planning development, and world economic situation was recession.

    The decree created in this period are :

  • 4

    a. Kepres No. 194/M/1978 tanggal 29 Agustus 1978 tentang pengangkatan Prof. DR.Ing. B J. Habibie sebagai ketua Otorita Batam dan Mayjend. TNI Soedarsono D. sebagai ketua Badan Pelaksana.

    b. Keputusan Menteri Kehakiman RI No. M. 01-PW-10-01- 83 tanggal 7 Juni 1980 tentang penetapan Pulau Batam sebagai daerah berstatus khusus di bidang keimigrasian.

    c. Keputusan Menteri Perdagangan dan koperasi No.70/KP/I/1983 tanggal 19 Januari 1983 tentang pelimpahan wewenang di bidang perdagangan dan koperasi.

    d. KEPRES No. 15 tahun 1983 tanggal 9 Maret 1983 tentang kebijaksanaan pengembangan pariwisata, dalam hal ini pelabuhan laut dan udara di Pulau Batam ditetapkan sebagai pintu masuk wisatawan dari luar negeri.

    4. Tahun 1983 sampai sekarang merupakan periode penanaman modal dan industri serta pengembangannya.

    Tanggal 27 Desember 1983

    diresmikan oleh Bapak Presiden RI prasarana-prasarana utama, sejak periode tersebut daerah industri Pulau Batam mulai dipasarkan secara luas dan secara nyata sudah menunjukkan pengembangan dan hasilnya. Pada tahun 1984 menetapkan semua wilayah Pulau Batam ditambah pulau-pulau Janda Berias, Tanjung Sau, Ngenang, Kasem dan Moi-moi sebagai Bonded Area.

    Sejalan dengan perkembangan Pulau Batam tersebut oleh Otorita Batam, sesuai dengan periodesasi pembangunan dan pimpinannya maka dibentuklah "KOTAMADYA BATAM' berdasarkan PP No.34 tahun 1983, dalam hal ini wilayah pemerintahannya sama dengan Kecamatan Batam sebelum dibentuknya Kotamadya Batam tersebut dan membawahi 3 (tiga) kecamatan yaitu :

    a. Presidential decree no. 194/M/1978 on 29 th August 1978 concerning the appointment of Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie as a chief of Authority Batam and Mayjend TNI Soedarsono as a chief of organizer.

    b. The decree of Minister of Justice of Republic of Indonesia no. M. 01-PW-10-01- 83 at 7th June 1980 concerning the decision that Batam is a special on immigration matters.

    c. The decree of Minister of Trade and cooperative no. 70/KP/I/1983 on 19th January 1983 concerning the delegation of authority on trade and cooperative.

    d. Presidential decree no 15 year 1983 on 9th March 1983 concerning the development on tourism. In this case seaport and airport in Batam Island decided as a gate of foreign tourist.

    4. Since 1983 up till now and the future as a period for investment and development of industry.

    On 27 th December 1983 the

    President of Republic of Indonesia officially declare the main infrastructure, since the period the Batam Industrial Development Authority start to market extended and have gotten successful. In 1984 the area of bounded warehouse was added by the Islands are Janda Berhias, tanjung Sauh, Ngenang, Kasem and Moi-moi.

    In line with growth of Batam Island by Otorita Batam and its formed as known by " MUNICIPALITY of BATAM' pursuant to PP No.34 year 1983, in this case the governance region same as District of Batam and covered on 3 (district) namely are :

  • 5

    Belakang Padang, Batam Barat dan Batam Timur. Tentang penyelenggaraan pemerintahan, sebagai penjabaran dari pasal; 17 PP No. 34 tahun 1983, telah keluar KEPRES No. 7 tahun 1984 tentang: hubungan kerja antara Kota-madya Batam dengan Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam. Dalam KEPRES No.7 tahun 1984 tersebut telah diatur tentang koordinasi sebagai berikut : Pasal 2, menyebutkan :

    Walikotamadya Batam, sebagai Kepala Wilayah adalah penguasa tunggal di bidang pemerintahan dalam arti memimpin pemerintahan membina kehidupan masyarakat Kotamadya Batam di semua bidang dan mengkoordinasikan bantuan dan dukungan pembangunan daerah industri Pulau Batam. Pasal 3 huruf F, menyebutkan :

    Walikotamadya Batam bersama Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam secara periodik mengadakan rapat koordinasi dengan instansi-instansi pemerintahan lainnya, guna mewujudkan sinkronisasi program diantara mereka dan sejauh mana mengenai pelaksanaan pembangunan, sarana, prasarana dan fasilitas lainnya yang diperlukan dalam rangka pengembangan Daerah Industri Pulau Batam.

    Dalam hal ini telah ditunjuk sebagai Walikotamadya Batam yang pertama Ir.Rahman Draman yang menjabat sebagai walikota selama periode 1984 - 1989. Kemudian sejak bulan Oktober 1989 sampai dengan sekarang telah pula ditunjuk Walikotamadya Batam yang kedua Drs. R. A. Aziz. - Tahun 1992

    Dengan Kepres No. 28 Tahun 1992 wilayah kerja Otorita Batam diperluas meliputi wilayah BARELANG ( Pulau Batam, Rempang, Galang dan pulau-pulau sekitarnya ) dengan luas wilayah seluruhnya sekitar 715 Km ( 115 % dari luas Singapura ).

    Belakang Padang, Batam Barat and Batam Timur. The implementation of administrative as a spelling out from the section 17 PP no.34 year 1983. Created the presidential decree No.7 year 1984 concerning the relation between Batam and Batam Authority. On the presidential decree no. 7 year 1984 was arranged the coordination as follow : Section 2 The Mayor of Batam as a head of district is an authority of administrative, it means lead by administration and social activities in Batam and to coordinated and supported development of Batam. Section 3 Letter F Mayor of Batam and chief of authority of Batam periodically hold meeting with government institution for implementing the program and to evaluate development implementation, infrastructure and other facilities needed for developing Authority. It was appointed the first Mayor of Batam was Ir. Rahman Draman since 1984 - 1989. The second is Drs. R.A Aziz since October 1989 up to 1999. - Year 1992

    According to Presidential decree No. 28, 1992 the area of Batam Authority was extended into Barelang area (Batam island, Rempang , Galang Island and other islands surrounding). The area is about 715 km sq (115% of the total area of Singapore).

  • 6

    - Tahun 1998

    Periode pengembangan pembangunan prasarana dan penanaman modal lanjutan dengan perhatian lebih besar pada kesejahteraan rakyat dan perbaikan iklim investasi. Sebagai ketua dijabat oleh Ismeth Abdullah. - Tahun 1999 (Otonomi Daerah) Implementasi Undang-Undang No.53 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No 13 Tahun 2000, maka Batam yang semula sebagai Kota Administratif Batam statusnya berubah menjadi daerah otonom Kota Batam, yang mempunyai 20 kewenangan daerah sama seperti daerah otonom lainnya di Indonesia

    Untuk itu, struktur pemerintahan dan penataan wilayahnya juga mengalami perubahan. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005, dinyatakan bahwa Kota Batam semula terdiri dari 8 Kecamatan dan 51 Kelurahan berubah menjadi 12 Kecamatan dan 64 Kelurahan.

    Perkembangan pembangunan yang semakin pesat di Kota Batam telah menjadi daya tarik tersendiri bagi pendatang untuk mengembangkan usaha dan menyebabkan peningkatan jumlah penduduk yang berimpilkasi pada timbulnya permasalahan dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. - Tahun 2007 (Kawasan Perdagangan Bebas

    dan Pelabuhan Bebas) Priode ini ditandai dengan keluarnya PP

    Nomor 46 Tahun 2007 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam meliputi pulau Batam, Tonton, Setokok, Rempang, Galang, Galang Baru dan Nipah .

    - Year 1998

    The extension development of Batam with focus on Social Development and Investment Climate Improvement. As chairman is Mr. Ismeth Abdullah - Year 1999 (Authonomy) According to rule of law No. 53, year 1999 as improve by law No. 13 year 2000, Batam Administered Municipality was changed to became the autonomy area of Batam City which have 20 authorities same as like others in Indonesia

    Batam City was also changed in the governance structure by Batam law no. 2 year 2005, as informed become 12 District and 64 subdistrict. The Growth of Batam, become the factor of urban to improving their economic and sociality in Batam. - Year 2007 (Free Trade and Free Port Zone)

    According to Governent law No. 46, 2007 about Batam Free Trade and Free Port zone extended into Batam island, Tonton island, Setokok island, Galang island, Galang Baru island and Nipah island.

  • 7

    1. L E T A K Kota Batam secara geografis mempunyai letak yang sangat strategis, yaitu di jalur pelayaran dunia internasional. Kota Batam berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batam Tahun 2004-2014, terletak antara : - 0o.25' 29 LU - 1o15'00 LU - 103o.34' 35 BT - 104o26'04BT 2. B A T A S Kota Batam berbatasan dengan : - Sebelah Utara : Selat Singapura - Sebelah Selatan : Kecamatan Senayang - Sebelah Barat : Kecamatan Karimun dan Moro Kabupaten Karimun - Sebelah Timur : Kecamatan Bintan Utara 3. GEOLOGIE

    Wilayah Kota Batam seperti halnya Kecamatan-kecamatan di daerah lainnya di Provinsi Kepulauan Riau, juga merupakan bagian dari paparan Kontinental. Pulau-pulau yang tersebar di daerah ini merupakan sisa-sisa erosi atau penyusutan dari daratan pra tersier yang membentang dari semenanjung Malaysia/Pulau Singapore di bagian utara sampai dengan pulau-pulau Moro dan Kundur serta Karimun di bagian Selatan. Kota Tanjung Pinang yang merupakan pusat pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Bintan terletak disebelah timur dan memiliki keterkaitan emosional dan kultural dengan Kota Batam

    Permukaan tanah di Kota Batam pada umumnya dapat digolongkan datar dengan variasi disana-sini berbukit-bukit dengan ketinggian maksimum 160 M diatas permukaan laut. Sungai-sungai kecil banyak mengalir dengan aliran pelan dan dikelilingi hutan-hutan serta semak belukar yang lebat.

    1. Geographical. Geographical of Batam City was strategically on international seas abroad. Accoding by local regulation number 2 year 2004. Batam city lies between : - 0o.25' 29 - 1o15'00 of North Latitude - 103o.34' 35 - 104o26'04of East Longitude 2. Boundary

    Batam City borders on : - Singapore ocean toward The North - Senayang sub district toward The South - Karimun and Moro sub district of Karimun

    distrct The West - North Bintan sub districts toward The East 3. Geology

    Same as other districts in Province of

    Kepulauan Riau the area of Batam City is a part of continental. The islands spread out here a the remaining of erosion or reduction of the mainland pre tersier (before tertiary) which lies from Malaysia/ Singapore island at the month and Moro, Kundur and Karimun Islands at the south. Tanjung Pinang and Bintan at east had strongly tighten emotion and cultural to Batam City.

    Moreover, the land surface of Batam City is mostly flat land, While hilly areas are located everywhere the maximum to sea level was 160 m. There are small rivers slowly flow and surrounded by jungle.

  • 8

    4. I K L I M

    Kota Batam mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum pada tahun 2007 berkisar antara 20,8 0 C 23,0 o C dan suhu maksimum berkisar antara 31,2 o C - 32,9 o C, sedangkan suhu rata-rata sepanjang tahun 2007 adalah 26,3 o C - 27,9 o C.

    Keadaan tekanan udara rata-rata untuk tahun 2007, minimum 1.003,6 MBS dan maksimum 1.016,4 MBS. sementara kelembaban udara di Kota Batam rata-rata berkisar antara 82 86 %. Dan kecepatan angin maksimum 17 - 25 knot. Banyaknya hari hujan selama setahun di Kota Batam pada tahun 2007 adalah 222 hari dan banyaknya curah hujan setahun 2.929 mm.

    4. Climate.

    Batam has a tropical climates in 2007 the minimum temperature was 20,8 0 C 23,0 o C ; the maximum temperature was 31,2 o C - 32,9 o . and the average temperature was adalah 26,3 o C - 27,9 o C.

    The minimum and maximum atmospheric pressures were respectively 1.003,6 MBS and 1.016,4 MBS in 2007. Furthermore, the average humidity of atmospheric in Batam City between 82- 86 %. The maximum speed of wind flow is 15 28. Average number of rainy in a year for the year of 2007 was 222 days and the number of rainfall in a year was 2.929 mm

  • 9

    Tabel Table 1.1

    Kelembaban Udara di Kota Batam Dirinci Setiap Bulannya, 2006 - 2007 Humidity of Atmosphere in Batam City Each Month, 2006-2007

    Kelembaban Udara

    2006 2007 B u l a n Month Maksimum

    Maximum Minimum Minimum

    Rata-rata Average

    Maksimum Maximum

    Minimum Minimum

    Rata-rata Average

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

    1. Januari 100 55 85 100 55 85

    2. Pebruari 98 60 80 98 56 80

    3. Maret 98 47 79 98 45 82

    4. April 99 54 85 98 55 82

    5. Mei 100 50 83 100 57 85

    6. Juni 98 53 86 98 57 84

    7. Juli 99 55 83 98 58 86

    8. Agustus 100 57 81 100 54 84

    9. September 100 53 83 96 66 84

    10. Oktober 97 44 81 96 65 84

    11. Nopember 98 55 85 96 68 86

    12. Desember 100 55 86 94 70 85

    Sumber : Stasiun Metereologi & Geofisika Hang Nadim Batam Source : Meteorology and Geographical Station Hang Nadim, Batam

  • 10

    Tabel Table 1.2

    Tekanan Udara di Kota Batam Dirinci Setiap Bulan(mb), 2006 - 2007 Atmosphere Pressure in Batam City Each month (mb), 2006-2007

    Tekanan Udara 2006 2007

    B u l a n Month Maksimum

    Maximum Minimum Minimum

    Rata-rata

    Average

    Maksimum Maximum

    Minimum Minimum

    Rata-rata

    Average

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

    1. Januari 1.014,6 1.005,5 1.010,4 1.016,4 1.007,5 1.011,4

    2. Pebruari 1.014,7 1.005,6 1.010,6 1.015,7 1.006,5 1.011,2

    3. Maret 1.014,8 1.004,4 1.009,7 1.013,4 1.005,0 1.010,0

    4. April 1.012,8 1.005,7 1.009,2 1.013,1 1.005,8 1.010,0

    5. Mei 1.013,6 1.006,4 1.009,9 1.015,4 1.006,0 1.009,7

    6. Juni 1.013,1 1.005,6 1.009,9 1.012,5 1.003,6 1.008,2

    7. Juli 1.013,8 1.007,0 1.010,3 1.013,8 1.006,8 1.009,7

    8. Agustus 1.013,7 1.006,8 1.010,2 1.013,2 1.006,1 1.009,8

    9. September 1.014,8 1.006,9 1.010,8 1.014,0 1.005,8 1.009,8

    10. Oktober 1.015,8 1.007,3 1.011,3 1.013,4 1.005,7 1.009,7

    11. Nopember 1.013,9 1.005,8 1.010,0 1.014,2 1.005,2 1.009,8

    12. Desember 1.017,3 1.006,7 1.010,1 1.014,0 1.004,8 1.009,3

    Sumber : Stasiun Metereologi & Geofisika Hang Nadim Batam Source : Meteorology and Geographical Station Hang Nadim, Batam

  • 11

    Tabel Table 1.3

    Arah dan Kecepatan Angin di Kota Batam Dirinci Setiap Bulan (knot), 2006-2007 Wind Velocity in Batam City Each month (knot),2006-2007

    Arah dan Kecepatan Angin 2006 2007

    B u l a n Month

    Arah & Kecepatan Rata-Rata

    Ditection & Average Speed

    Arah & Kecepatan Maksimum Ditection &

    Maximum Speed

    Arah & Kecepatan Rata-Rata

    Ditection & Average Speed

    Arah & Kecepatan Maksimum Ditection &

    Maximum Speed

    (1) (2) (3) (4) (5)

    1. Januari 05/N 19/NE 06/N 21/NE

    2. Pebruari 08/NE 22/NE 08/NE 25/NE

    3. Maret 06/NE 22/NE 04/NE 18/E

    4. April 03/NE 22/NE 04/NE 17/NE

    5. Mei 03/S 28/SW 03/S 22/W

    6. Juni 03/S 15/S 03/SE 25/NW

    7. Juli 05/S 25/SE 03/S 25/S

    8. Agustus 06/SE 23/NW 04/S 17/SE

    9. September 04/SE 16/W 04/SE 20/S

    10. Oktober 03/W 20/SE 03/SE 16/S

    11. Nopember 03/NE 18/E 03/NE 25/S

    12. Desember 05/N 25/NE 05/N 22/S

    Sumber : Stasiun Metereologi & Geofisika Hang Nadim Batam Source : Meteorology and Geographical Station Hang Nadim, Batam

  • 12

    Tabel Table 1.4

    Temperatur Udara di Kota Batam Dirinci Setiap Bulan (oC), 2006-2007 Mean Temperature in Batam City Each month (oC), 2006-2007

    Temperatur Udara 2006 2007 B u l a n

    Month Maksimm Maximum

    Minimum Minimum

    Rata-rata Average

    Maksimum Maximum

    Minimum Minimum

    Rata-rata Average

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

    1. Januari 34,1 22,0 26,3 31,9 21,0 26,4

    2. Pebruari 32,2 22,0 27,3 31,6 21,2 27,1

    3. Maret 33,8 23,2 27,0 33,5 21,8 27,3

    4. April 33,2 22,4 27,0 33,2 23,0 27,9

    5. Mei 33,2 22,8 27,8 32,8 22,9 27,6

    6. Juni 32,6 22,8 27,0 33,4 22,8 27,7

    7. Juli 32,8 22,6 27,7 32,9 22,8 27,0

    8. Agustus 32,2 21,2 25,6 32,6 22,7 26,9

    9. September 33,1 23,0 26,9 32,3 22,8 26,9

    10. Oktober 33,4 22,3 27,7 33,4 22,0 27,0

    11. Nopember 30,8 24,0 27,0 32,6 21,5 26,6

    12. Desember 29,6 22,9 26,6 31,2 20,8 26,3

    Sumber : Stasiun Metereologi & Geofisika Hang Nadim Batam Source : Meteorology and Geographical Station Hang Nadim, Batam

  • 13

    Tabel Table 1.5

    Banyaknya Hari Hujan di Kota Batam Dirinci Setiap Bulan(mm), 2003 - 2007 Number of Raindays in Batam City Each Month (mm), 2003 2007

    B u l a n Month

    2003 2004 2005 2006 2007

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    1. Januari 21 15 14 19 20

    January

    2. Pebruari 15 4 3 9 5

    February

    3. Maret 12 18 13 10 17

    March

    4. April 21 8 13 26 13

    April

    5. Mei 16 21 22 14 23

    May

    6. Juni 16 10 22 22 20

    June

    7. Juli 17 25 17 18 21

    July

    8. Agustus 16 10 20 13 18

    August

    9. September 21 18 20 16 19

    September

    10. Oktober 22 18 24 11 23

    October

    11. Nopember 22 22 28 26 24

    November

    12. Desember 21 17 24 24 19

    December

    Sumber : Stasiun Metereologi & Geofisika Hang Nadim Batam Source : Meteorology and Geographical Station Hang Nadim, Batam

  • 14

    Tabel Table 1.6

    Banyaknya Curah Hujan di Kota Batam Dirinci Setiap Bulan (mm), 2003 - 2007 Amounth of Rainfall in Batam City Each Month (mm), 2003 2007

    B u l a n Month 2003 2004 2005 2006 2007

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    1. Januari 636,2 689,1 259,2 489,1 483,3

    January

    2. Pebruari 108,3 20,6 14,4 89,9 65,9

    February

    3. Maret 145,9 173,0 75,0 105,3 181,0

    March

    4. April 151,3 77,1 167,5 259,8 134,3

    April

    5. Mei 41,8 203,9 351,0 141,1 196,2

    May

    6. Juni 59,9 75,8 72,2 277,0 202,3

    June

    7. Juli 97,0 188,2 162,3 143,0 211,9

    July

    8. Agustus 210,6 114,6 189,6 154,0 206,2

    August

    9. September 220,9 134,3 150,8 86,3 217,6

    September

    10. Oktober 294,2 125,0 245,3 95,1 272,0

    October

    11. Nopember 171,2 135,0 329,0 134,6 245,2

    November

    12. Desember 415,5 130,3 154,4 989,5 512,9

    December

    Sumber : Stasiun Metereologi & Geofisika Hang Nadim Batam Source : Meteorology and Geographical Station Hang Nadim, Batam

  • 15

    Tabel Table 1.7

    Banyaknya Hari Hujan dan Curah Hujan di Kota Batam, 1994 - 2007 Number of Raindays and Rainfalls in Batam City, 1994 2007

    Tahun Year

    Banyaknya Hari Hujan Number of Raindays

    Banyaknya Curah Hujan (mm) Number of Rainfalls (mm)

    (1) (2) (3)

    1994 192 1.988

    1995 218 2.684

    1996 211 2.365

    1997 158 1.604

    1998 212 2.515

    1999 227 2.138

    2000 232 2.434

    2001 244 2.616

    2002 188 2.075

    2003 219 2.553

    2004 186 2.067

    2005 220 2.171

    2006 208 2.965

    2007 222 2.929

    Sumber : Stasiun Metereologi & Geofisika Hang Nadim Batam Source : Meteorology and Geographical Station Hang Nadim, Batam

  • 16

    Tabel Table 1.8

    Jarak antara Ibukota Kota Batam dengan Kecamatan dan Kelurahan/Desa, 2007 The Distance from Batam City to Districts and Village, 2007

    A n t a r a From To

    Jarak Lurus ( Km/Mil ) Linier Distance

    (1) (2)

    BATAM - Pulau Terong 40 CENTER - P e c o n g 33

    - K a s u 31 - P e m p i n g 31 - Belakang Padang 16 - Pantai Gelam 82 - Temoyong 66

    - Pulau Setokok 15 - Batu Legong 19 - Bulang Lintang 22 - Pulau Buluh 17 - Pulau Abang 17 - Karas 18 - Sijantung 18 - Sembulang 18 - Rempang Cate 19 - Subang Mas 20 - Galang Baru 20 - Sagulung 7

    - Batu Aji 7 - Tanjung Piayu 11 - Muka Kuning 5 - Ngenang 50 - K a b i l 30 - Batu Besar 9 - Baloi Permai 2

    Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Batam Source : Central Board of Statistics of Batam City

  • 17

    Tabel Lanjutan Continued Table 1.8

    A n t a r a From To

    Jarak Lurus ( Km/Mil ) Linier Distance

    (1) (2)

    - Baloi 2 - Teluk Tering 1 - Belian 4 - Nongsa 18 - Tanjung Uncang 7 - Tanjung Riau 14 - Tiban Asri 7 - Tiban Lama 7

    - Tiban Indah 7 - Patam Lestari 18 - Sungai Harapan 11 - Tanjung Pinggir 12 - Pangkalan Petai 4 - Batu Selicin 4 - Kampung Pelita 4 - Lubuk Baja Kota 4 - Tanjung Uma 7 - Bukit Jodoh 6 - Bengkong Harapan 4 - Harapan Baru 4 - Kampung Seraya 5

    - Sungai Jodoh 5 - Bengkong Laut 5 - Bukit Senyum 10

    - Batu Merah 8

    Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Batam Source : Central Board of Statistics of Batam City

  • 18

    Tabel Table 1.9

    Tinggi Ibu Kota Batam dan Kecamatan di Kota Batam dari Permukaan Laut, 2007 Altitude of Batam City and Districts in Batam City, 2007

    Ibukota Tingkat II, Kecamatan Batam District

    Tinggi (m) Height (m)

    (1) (2) 1. Ibukota Kota Batam 2

    2. Ibukota Kecamatan Belakang Padang 2

    3. Ibukota Kecamatan Bulang 2,5

    4. Ibukota Kecamatan Galang 3

    5. Ibukota Kecamatan Sei Beduk 3

    6. Ibukota Kecamatan Nongsa 3

    7. Ibukota Kecamatan Sekupang 2,5

    8. Ibukota Kecamatan Lubuk Baja 5

    9. Ibukota Kecamatan Batu Ampar 5

    10. Ibukota Kecamatan Batam Kota 5

    11. Ibukota Kecamatan Sagulung 10

    12. Ibukota Kecamatan Batu Aji 10

    13. Ibukota Kecamatan Bengkong 5

    Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Batam Source : Central Board of Statistics of Batam City

  • 19

    Tabel Table 1.10

    Nama-Nama Sungai di Batam, 2007 Rivers on Batam, 2007

    Sungai / Rivers Sungai / Rivers (1) (2)

    1. Sungai Harapan 12. Sungai Bengkong

    2. Sungai Ladi 13. Sungai Panas

    3. Sungai Baloi 14. Sungai Temiang

    4. Sungai Beduk 15. Sungai Binti

    5. Sungai Tiban 16. Sungai Lekop

    6. Sungai Relai 17. Sungai Muka Kuning

    7. Sungai Jodoh 18. Sungai Tuak

    8. Sungai Pancur 19. Sungai Deras

    9. Sungai Tongkang 20. Sungai Kasam

    10. Sungai Patam 21. Sungai Jabi

    11. Sungai Nongsa 22. Sungai Seribu

    Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Batam Source : Central Board of Statistics of Batam City

  • 20

    Terbentuknya Pemerintah Kota Batam sebagai institusi Eksekutif yang melaksanakan roda pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, menjadi harapan untuk dapat menjawab setiap permasalahan maupun tantangan yang muncul sesuai dengan perkembangan Sosial Ekonomi, Sosial Budaya, Politik dan lainnya dalam masyarakat.

    Pemerintah Kotamadya Batam dibentuk

    berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 1983 dan diresmikan pada tanggal 24 Desember 1983 yang bersifat Administratif dipimpin oleh Walikota yang berkedudukan setingkat dengan Kabupaten/Kotamadya Daerah tingkat II lainnya. Eksistensinya berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau.

    Keberadaan Kotamadya Batam adalah

    merupakan Implementasi atas dasar dekonsentrasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di daerah. Motivasi dibentuknya Kotamadya Batam adalah dalam rangka peningkatan pelayanan masyarakat dan pembangunan Wilayah tersebut sebagai akibat berkembangnya daerah Pulau Batam untuk menjadi daerah Industri, Perdagangan, Alih kapal dan Pariwisata. Oleh sebab itu dengan adanya peningkatan status Kecamatan Batam yang dulunya termasuk wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Kepulauan Riau menjadi wilayah tersendiri dalam bentuk Pemerintahan Kotamadya Administrasi Batam, yang terdiri atas 3 (tiga) Kecamatan.

    Dengan berlakukunya Undang-Undang

    Nomor 53 Tahun 1999, maka Kotamadya Administratif Batam berubah menjadi daerah otonom Kota Batam dengan membawahi 8 kecamatan dan 35 kelurahan serta 16 desa. kemudian dengan berlakunya Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 4 Tahun 2002 perubahan status desa menjadi kelurahan dengan rincian sebagai berikut :

    a. Kecamatan Belakang Padang terdiri dari 5 Kelurahan, yaitu : 1. Kelurahan Pulau Terong 2. Kelurahan Pecong 3. Kelurahan Pemping 4. Kelurahan K a s u 5. Kelurahan Belakang Padang

    The Government of Batam City as an executive institution who carry out the wheels of government, development and social, can be to face any problems appear in accordance with the economic, social, culture and politic development.

    Batam was built based on government

    regulation No. 34 on 1983 legalized on 24 December, it is lead by a mayor which regency / municipality level and to be responsible to Governor of Riau.

    The existence of Batam Municipality is an

    implementation of deconcentration as it stated on regulation No.5 1974. Batam Municipality built in order to increase the services of social and region development as the result of Batam Island turn for industrial, trade and tourism are. The change status / level of Batam district into Batam Administration Municipality, it divided into 3 Districts.

    According to rule of law No. 53, 1999 Batam

    Administered Municipality was changed to became to be the autonomy area of Batam city which consist of 8 districts, 35 Kelurahan and 16 Villages. Then with Regional regulation No. 4 on 2002 are as follow :

    1.

    a. Belakang Padang district divided into 5 kelurahans namely : 1. Kelurahan Pulau Terong 2. Kelurahan Pecong 3. Kelurahan Pemping 4. Kelurahan Kasu 5. Kelurahan Belakang Padang.

  • 21

    b. Kecamatan Bulang terdiri 6 Kelurahan, yaitu : 1. Kelurahan Pantai Gelam 2. Kelurahan Temoyong 3. Kelurahan Pulau Setokok 4. Kelurahan Legong 5. Kelurahan Bulang Lintang 6. Kelurahan Pulau Buluh c. Kecamatan Galang terdiri dari 7 Kelurahan, yaitu

    : 1. Kelurahan Pulau Abang 2. Kelurahan Karas 3. Kelurahan Sijantung 4. Kelurahan Sembulang 5. Kelurahan Rempang Cate 6. Kelurahan Subang Mas 7. Kelurahan Galang Baru d. Kecamatan Sei Beduk terdiri dari 4 Kelurahan , yaitu : 1. Kelurahan Sagulung 2. Kelurahan Batu Aji 3. Kelurahan Tanjung Piayu 4. Kelurahan Muka Kuning e. Kecamatan Nongsa terdiri dari 8 Kelurahan , yaitu : 1. Desa Ngenang 2. Kelurahan Kabil 3. Kelurahan Batu Besar 4. Kelurahan Baloi Permai 5. Kelurahan Baloi 6. Kelurahan Teluk Tering 7. Kelurahan Belian 8. Kelurahan Nongsa f. Kecamatan Sekupang terdiri dari 8 Kelurahan , yaitu : 1. Kelurahan Tanjung Uncang 2. Kelurahan Tanjung Riau 3. Kelurahan Tiban Asri 4. Kelurahan Tiban Lama 5. Kelurahan Tiban Indah 6. Kelurahan Patam Lestari 7. Kelurahan Sungai Harapan 8. Kelurahan Tanjung Pinggir

    b Bulang districts divided into 6 Kelurahans namely : 1. Kelurahan Pantai Gelam 2. Kelurahan Temoyong 3. Kelurahan Pulau Setokok 4. Kelurahan Legong 5. Kelurahan Bulang Lintang 6. Kelurahan Pulau Buluh c. Galang districts divided into 7 Kelurahans namely : 1. Kelurahan Pulau Abang 2. Kelurahan Karas 3. Kelurahan Sijantung 4. Kelurahan Sembulang 5. Kelurahan Rempang Cate 6. Kelurahan Subang Mas 7. Kelurahan Galang Baru d. Sei Beduk districts divided into 4 Kelurahans namely : 1. Kelurahan Sagulung 2. Kelurahan Batu Aji 3. Kelurahan Tanjung Piayu 4. Kelurahan Muka Kuning e. Nongsa districts divided into 8 Kelurahans namely : 1. Kelurahan Ngenang 2. Kelurahan Kabil 3. Kelurahan Batu Besar 4. Kelurahan Baloi Permai 5. Kelurahan Baloi 6. Kelurahan Teluk Tering 7. Kelurahan Belian 8. Kelurahan Nongsa f. Sekupang districts divided into 8 Kelurahans

    namely: 1. Kelurahan Tanjung Uncang 2. Kelurahan Tanjung Riau 3. Kelurahan Tiban Asri 4. Kelurahan Tiban Lama 5. Kelurahan Tiban Indah 6. Kelurahan Patam Lestari 7. Kelurahan Sungai Harapan 8. Kelurahan Tanjung Pinggir

  • 22

    g. Kecamatan Lubuk Baja terdiri dari 5 Kelurahan, yaitu: 1. Kelurahan Tanjung Pinggir 2. Kelurahan Batu Selicin 3. Kelurahan Kampung Pelita 4. Kelurahan Lubuk Baja Kota 5. Kelurahan Tanjung Uma h. Kecamatan Batu Ampar terdiri dari 8 Kelurahan , yaitu : 1. Kelurahan Bukit Jodoh 2. Kelurahan Bengkong Harapan 3. Kelurahan Harapan Baru 4. Kelurahan Kampung Seraya 5. Kelurahan Sungai Jodoh 6. Kelurahan Bengkong Laut 7. Kelurahan Bukit Senyum 8. Kelurahan Batu Merah Dengan berlakunya Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pemekaran Perubahan dan Pembentukan Kecamatan dan Kelurahan Dalam Daerah Kota Batam, sehingga jumlah kecamatan di Kota Batam semula 8 Kecamatan berubah menjadi 12 kecamatan dengan rincian sebagai berikut : a. Kecamatan Belakang Padang terdiri dari 6

    Kelurahan, yaitu : 1. Kelurahan Tanjung Sari 2. Kelurahan Sekanak Raya 3. Kelurahan Pemping 4. Kelurahan Pulau Terong 5. Kelurahan Pecong 6. Kelurahan K a s u

    b. Kecamatan Batu Aji terdiri dari 4 Kelurahan, yaitu :

    1. Kelurahan Bukit Tempayan 2. Kelurahan Buliang 3.`Kelurahan Kibing 4. Kelurahan Tanjung Uncang

    c. Kecamatan Sekupang terdiri dari 7 Kelurahan, yaitu : 1. Kelurahan Tanjung Riau 2. Kelurahan Tiban Indah 3. Kelurahan Patam Lestari 4. Kelurahan Tiban Baru 5. Kelurahan Tiban Lama 6. Kelurahan Sungai Harapan 7. Kelurahan Tanjung Pinggir

    g. Lubuk Baja districts divided into 5 Kelurahan namely: 1. Kelurahan Tanjung Pinggir 2. Kelurahan Batu Selicin 3. Kelurahan Kampung Pelita 4. Kelurahan Lubuk Baja Kota 5. Kelurahan Tanjung Uma h. Batu Ampar districts divided into 8 Kelurahan namely : 1. Kelurahan Bukit Jodoh 2. Kelurahan Bengkong Harapan 3. Kelurahan Harapan Baru 4. Kelurahan Kampung Seraya 5. Kelurahan Sungai Jodoh 6. Kelurahan Bengkong Laut 7. Kelurahan Bukit Senyum 8. Kelurahan Batu Merah

    Last according to local regulation No. 2, 2005 Batam Administered Municipality was changed to became to be the autonomy area of Batam city which consist of 12 districts, are as follow :

    1. a. Belakang Padang district divided into 6 kelurahan, namely :

    1. Kelurahan Tanjung Sari 2. Kelurahan Sekanak Raya 3. Kelurahan Pemping 4. Kelurahan Pulau Terong 5. Kelurahan Pecong 6.Kelurahan K a s u

    b.Batu Aji district divided into 4 kelurahan, namely :

    1. Kelurahan Bukit Tempayan 2. Kelurahan Buliang 3.`Kelurahan Kibing 4. Kelurahan Tanjung Uncang

    c.Sekupang district divided into 7 kelurahan, namely :

    1. Kelurahan Tanjung Riau 2. Kelurahan Tiban Indah 3. Kelurahan Patam Lestari 4. Kelurahan Tiban Baru 5. Kelurahan Tiban Lama 6. Kelurahan Sungai Harapan 7. Kelurahan Tanjung Pinggir

  • 23

    d. Kecamatan Sagulung terdiri dari 6 Kelurahan, yaitu : 1. Kelurahan Tembesi 2. Kelurahan Sungai Binti 3. Kelurahan Sungai Lekop 4. Kelurahan Sagulung Kota 5. Kelurahan Sungai Langkai 6. Kelurahan Sungai

    Pelunggut

    e. Kecamatan Sungai Beduk terdiri dari 4 Kelurahan, yaitu :

    1. Kelurahan Tanjung Piayu 2. Kelurahan Duriangkang 3. Kelurahan Mangsang 4. Kelurahan Muka Kuning

    f. Kecamatan Batu Ampar terdiri dari 4 Kelurahan, yaitu : 1.Kelurahan Tanjung Sengkuang

    2. Kelurahan Sungai Jodoh 3. Kelurahan Batu Merah 4. Kelurahan Kampung Seraya

    g. Kecamatan Bengkong terdiri dari 4 Kelurahan, yaitu : 1. Kelurahan Bengkong Laut 2. Kelurahan Bengkong Indah 3. Kelurahan Sadai 4. Kelurahan Tanjung Buntung

    h. Kecamatan Nongsa terdiri dari 4 Kelurahan, yaitu : 1. Kelurahan kabil 2. Kelurahan Sambau 3. Kelurahan Batu Besar 4. Kelurahan Ngenang

    i. Kecamatan Batam Kota terdiri dari 6 Kelurahan, yaitu : 1. Kelurahan Teluk Tering 2. Kelurahan Taman Baloi 3. Kelurahan Sukajadi 4. Kelurahan Belian 5. Kelurahan Sungai Panas 6. Kelurahan Baloi Permai

    d. Sagulung districts divided into 6 Kelurahan namely:

    1. Kelurahan Tembesi 2. Kelurahan Sungai Binti 3. Kelurahan Sungai Lekop 4. Kelurahan Sagulung Kota 5. Kelurahan Sungai Langkai 6. Kelurahan Sungai Pelunggut

    e. Sungai Beduk districts divided into 4 Kelurahan namely :

    1. Kelurahan Tanjung Piayu 2. Kelurahan Duriangkang 3. Kelurahan Mangsang 4. Kelurahan Muka Kuning

    f. Batu Ampar districts divided into 4 Kelurahan namely : 1.Kelurahan Tanjung Sengkuang

    2. Kelurahan Sungai Jodoh 3. Kelurahan Batu Merah 4. Kelurahan Kampung Seraya

    g. Bengkong districts divided into 4 Kelurahan namely :

    1. Kelurahan Bengkong Laut 2. Kelurahan Bengkong Indah 3. Kelurahan Sadai 4. Kelurahan Tanjung Buntung

    h. Nongsa districts divided into 4 Kelurahan namely :

    1. Kelurahan kabil 2. Kelurahan Sambau 3. Kelurahan Batu Besar 4. Kelurahan Ngenang

    i. Batam Kota districts divided into 6 Kelurahan namely :

    1. Kelurahan Teluk Tering 2. Kelurahan Taman Baloi 3. Kelurahan Sukajadi 4. Kelurahan Belian 5. Kelurahan Sungai Panas 6. Kelurahan Baloi Permai

  • 24

    j. Kecamatan Lubuk Baja terdiri dari 5

    Kelurahan, yaitu : 1. Kelurahan Kampung Pelita 2. Kelurahan Batu Selicin 3. Kelurahan Lubuk Baja Kota 4. Kelurahan Tanjung Uma 5. Kelurahan Baloi Indah

    k. Kecamatan Galang terdiri dari 8 Kelurahan,

    yaitu : 1. Kelurahan Sijantung 2. Kelurahan Karas 3. Kelurahan Sembulang 4. Kelurahan Subang Mas 5. Kelurahan Rempang Cate 6. Kelurahan Air Raja 7. Kelurahan Pulau Abang 8. Kelurahan Galang Baru

    l. Kecamatan Bulang terdiri dari 6 Kelurahan, yaitu : 1. Kelurahan Pulau Buluh 2. Kelurahan Bulang 3. Kelurahan Setokok 4. Kelurahan Batu Legong 5. Kelurahan Pantai Gelam 6. Kelurahan Temoyong

    j. Lubuk Baja district divided into 5 Kelurahan namely :

    1. Kelurahan Kampung Pelita 2. Kelurahan Batu Selicin 3. Kelurahan Lubuk Baja Kota 4. Kelurahan Tanjung Uma 5. Kelurahan Baloi Indah

    k.Galang district divided into 8 Kelurahan namely :

    1. Kelurahan Sijantung 2. Kelurahan Karas 3. Kelurahan Sembulang 4. Kelurahan Subang Mas 5. Kelurahan Rempang Cate 6. Kelurahan Air Raja 7. Kelurahan Pulau Abang

    k.Bulang district divided into 6 Kelurahan namely :

    1. Kelurahan Pulau Buluh 2. Kelurahan Bulang 3. Kelurahan Setokok 4. Kelurahan Batu Legong 5. Kelurahan Pantai Gelam 6. Kelurahan Temoyong

  • 25

    Tabel Table 2.1

    Nama-Nama Pejabat di Lingkungan Pemerintah Kota Batam, s/d Desember 2007

    The Official who work in The Regional Government of Batam City, until December 2007

    Nama Name

    Jabatan Official

    (1) (2)

    1 Drs. Ahmad Dahlan - Walikota Batam 2 Ir. Ria Saptarika - Wakil Walikota Batam 1 Agussahiman, S.H. - Sekretaris Daerah Kota Batam 1 Drs. Asyari Abbas, M.Si. - Asisten I Pemerintah Setdako Batam

    2 Drs. Syamsul Bahrum,Amp,M.Si,P.hd

    - Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Setkdako Batam

    3 H. Maaz Ismail, S.IP, M.Si - Asisten III Administrasi Umum Setdako Batam 1 Ir. A. Dendi Noviardi - Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

    Hidup Kota Batam 2 Husnul Hafil, S.Sos - Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Kota Batam 3 Drs. Hartoyo Sirkoen, M.Si. - Kepala Badan Pengawas Kota Batam 4 Dr. Ir. Wan Darussalam, M.Sc. - Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan

    Pengembangan Kota Batam 5 Drs. M. Syuzairi, M.Si. - Kepala Badan Penanaman Modal Kota Batam

    6 Drs. H. Nurman, M.Si. - Kepala Badan Komunikasi dan Informasi Kota Batam

    1 Guntur Sakti, S.Sos, M.Si. - Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Batam

    2 Alvi Syahrin, AMP - Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Batam

    3 Drs. H. Bustami Al Kampari - Sekretaris Korpri Daerah Kota Batam 1 Drs. Pirma Marpaung - Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam 2 Drs. Buralimar, M.Si - Kepala Dinas Pertanahan Kota Batam 3 Drs. Sadri Khairuddin, M.M. - Kepala Dinas, Kependudukan, Catatan Sipil dan KB

    Kota Batam

    Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Batam Source : Human Resurces Board of Batam City

  • 26

    Tabel Lanjutan Continued Table 2.1

    Nama Name

    Jabatan Official

    (1) (2) 4 Dr. Mawardi Badar, M.M. - Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam 5 Drs. H. Azwan, M.Si - Kepala Dinas Pasar dan Kebersihan Kota Batam 6

    Ir. H. Harry Roekanto

    - Kepala Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kota Batam

    7 Raja Supri, S.Sos. - Kepala Dinas Pendapatan Kota Batam 8 Yazid, S.E., M.M. - Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam 9

    Ahmad Hijazi, SE, M.Si.

    - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam

    10

    Ir. Abang Muzni

    - Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Batam

    11 Drs. Muslim Bin Bidin, M.M - Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam 12 Drs. Makmur M., M.Pd. - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Koperasi dan

    UKM Kota Batam 13 Raja Muchsin, S.E. - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam 14 Drs. Anwar Ujang - Kepala Dinas Sosial Kota Batam 1

    Drs. Zulhendri, M.Si.

    - Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Linmas Kota Batam

    2 Dra. Nurmadiah, M.Pd - Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan Kota Batam 3 Drs. Jefridin, M.Pd. - Kepala Kantor Pemuda dan Olah Raga Kota Batam 4 Drs. Azman, M.P. - Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Batam

    Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Batam Source : Human Resurces Board of Batam City

  • 27

    Tabel Lanjutan Continued Table 2.1

    Nama Name

    Jabatan Official

    (1) (2)

    1 Rudi Sakyakirti, S.H., M.H. - Kepala Bagian Hukum dan Organisasi Setdako Batam 2 Drs. Yusfa Hendri, M.Si. - Kepala Bagian Humas Setdako Batam 3 Drs. M. Sahir, M.Pd. - Kepala Bagian Kesra Setdako Batam 4 Pebrialin, S.E., M.Si. - Kepala Bagian Perekonomian Setdako Batam 5 Muramis, S.E. - Kepala Bagian Perlengkapan dan Aset Setdako Batam 6

    Drs. Aunar Karimsu

    - Kepala Bagian Perpustakaan Umum dan Arsip Setdako Batam

    7 Salim, S.Sos - Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setdako Batam 8 Erwinta Marius, ak. M.M. - Kepala Bagian Keuangan Setdako Batam 9 Martin Moromon, S.Sos - kepala Bagian Protokol Setdako Batam 10 Amsakar, S.Sos, M.Si. - Kepala Bagian Umum Setdako Batam 11 Gintoyono, SE, MM - Kepala Bagian Pembangunan Setdako Batam 1 Zulhelmi, AMP - Camat Sekupang Kota Batam 2 Hendri, S.Sos - Camat Batu Ampar Kota Batam 3 Rudolph Napitupulu, AMP - Camat Sei Beduk Kota Batam 4 Dece Awidaria, AMP - Camat Nongsa Kota Batam 5 R. Kamarul zaman, SE - Camat Belakang Padang Kota Batam 6 Aspawi Nangali, S.Sos - Camat Galang Kota Batam 7 Dasrul Azwir, SE - Camat Lubuk Baja Kota Batam 8 Junaidi, S.Sos - Camat Bulang Kota Batam 9 Drs. Said Khaidar - Camat Batam Kota Kota Batam 10 Drs. Ahmad Arfah - Camat Batu Aji Kota Batam 11 Zulkifli, AMP, SE - Camat Sagulung Kota Batam 12 Endi Fauzimar, S.IP - Camat Bengkong Kota Batam

    Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Batam Source : Human Resurces Board of Batam City

  • 28

    Tabel Table 2.2

    Nama-Nama Pejabat di Lingkungan Pemerintah Kota Batam, s/d September 2008

    The Official who work in The Regional Government of Batam City, until September 2008

    Nama Name

    Jabatan Official

    (1) (2)

    1 Drs. Ahmad Dahlan - Walikota Batam 2 Ir. Ria Saptarika - Wakil Walikota Batam 1 Agussahiman, S.H. - Sekretaris Daerah Kota Batam 1 Drs. Asyari Abbas, M.Si. - Asisten I Pemerintah Setdako Batam 2

    Drs. Syamsul Bahrum,Amp,M.Si,P.hd

    - Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Setkdako Batam

    3 H. Maaz Ismail, S.IP, M.Si - Asisten III Administrasi Umum Setdako Batam 1 Drs. Hartoyo Sirkoen, M.Si. - Inspektur Daerah Kota Batam 1 Ir. A. Dendi Noviardi - Kepala Badan Pengendalian Dampak

    Lingkungan Hidup Kota Batam 2

    Husnul Hafil, S.Sos

    - Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Kota Batam

    3 Dr. Ir. Wan Darussalam, M.Sc. - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Batam

    4 Drs. Pirma Marpaung - Kepala Badan Penanaman Modal Kota Batam 5

    Muramis, SE

    - Kepala Badan Komunikasi dan Informatika Kota Batam

    6 Drs. Buralimar, M. Si - Kepala Badan Pertanahan Kota Batam 7 Drs. Zulhendri, M.Si - Kepala Badan Kesbang Linmas Kota Batam 8

    Dra. Nurmadiah, M.Pd

    - Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kota Batam

    1

    Guntur Sakti, S.Sos, M.Si.

    - Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Batam

    2

    Alvi Syahrin, AMP

    - Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Batam

    3 Drs. H. Bustami Al Kampari - Sekretaris Korpri Daerah Kota Batam 1 Rudi Sakyakirti, SH, MH - Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam 2 Drs. Sadri Khairuddin, M.M. - Kepala Dinas, Kependudukan dan Catatan

    Sipil Kota Batam Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Batam Source : Human Resurces Board of Batam City

  • 29

    Tabel Lanjutan Continued Table 2.2

    Nama Name

    Jabatan Official

    (1) (2) 3 Dr. Mawardi Badar, M.M. - Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam 4

    Drs. H. Azwan, M.Si

    - Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Batam

    5 Ir. H. Harry Roekanto - Kepala Dinas Pekerjaan Umum 6 Raja Supri, S.Sos. - Kepala Dinas Pendapatan Kota Batam 7 Yazid, S.E., M.M. - Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam 8

    Ahmad Hijazi, SE, M.Si.

    - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kota Batam

    9

    Drh. Suhartini

    - Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Kehutanan Kota Batam

    10 Drs. Muslim Bin Bidin, M.M - Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam 11 Drs. Pebrialin SE, M. Si - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pasar,

    Koperasi dan UKM Kota Batam 12

    Raja Muchsin, S.E.

    - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam

    13 Drs. M. Syuzairi, M. Si - Kepala Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Batam 14 Gintoyono, BE, SE, MM - Plt. Kepala Dinas Tata Kota Batam

    1. Drs. Jefridin M. Pd - Ka. Kantor Pemuda dan Olah Raga Kota Batam 2 Drs. Aunar Karimsu - Kepala Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Kota

    Batam 3 Zulhelmi, AMP - Kepala Kantor Pemadam Kebakaran Kota Batam 4 Drs. Azman, MP - Kepala Satuan Pamong Praja Kota Batam

    Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Batam Source : Human Resurces Board of Batam City

  • 30

    Tabel Lanjutan Continued Table 2.2

    Nama Name

    Jabatan Official

    (1) (2)

    1 Demi Hasfinul Nasution, SH, M.Si - Kepala Bagian Hukum Setdako Batam 2 Drs. Yusfa Hendri, M.Si. - Kepala Bagian Humas Setdako Batam 3 Drs. M. Sahir, M.Pd. - Kepala Bagian Kesra Setdako Batam 4 Rudolf Napitupulu, - Kepala Bagian Perekonomian Setdako Batam 5

    Salim, S. Sos - Kepala Bagian Perlengkapan dan Aset Setdako Batam

    6 Amsakar, S.Sos, M. Si - Kepala Bagian Organisasi Setdako Batam 7

    Drs. Said Khaidhar

    - Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setdako Batam

    8 Erwinta Marius, ak. M.M. - Kepala Bagian Keuangan Setdako Batam 9 Martin Moromon, S.Sos - kepala Bagian Protokol Setdako Batam 10 Firmansyah, S.Sos - Kepala Bagian Umum Setdako Batam 11 Ismet Djohar. M.Si - Kepala Bagian Bina Program Setdako Batam 1 R. Kamarulzaman, SE - Camat Sekupang Kota Batam 2 Hendri, S.Sos - Camat Batu Ampar Kota Batam 3 Mardanis, SE - Camat Sei Beduk Kota Batam 4 Akhmad Tarmizi, S.Sos - Camat Nongsa Kota Batam 5 Nor Fauzi, S. Sos - Camat Belakang Padang Kota Batam 6 Junaidi, S.Sos - Camat Galang Kota Batam 7 Dece Awidaria, AMP - Camat Lubuk Baja Kota Batam 8 Ruslan, SE - Camat Bulang Kota Batam 9 Dasrul Azwir, SE - Camat Batam Kota Kota Batam 10 Drs. Ahmad Arfah - Camat Batu Aji Kota Batam 11 Zulkifli, AMP, SE - Camat Sagulung Kota Batam 12 Nurul Iswahyuni, AMP, SE - Camat Bengkong Kota Batam

    Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Batam Source : Human Resurces Board of Batam City

  • 31

    Tabel Table 2.3

    Nama Ibukota Kecamatan, Nama Camat dan Jumlah Kelurahan, Sejak Juni 2007 The Capital of District, Area and Number of Kelurahan,since June 2007

    Kecamatan District

    Nama Camat

    Banyak Kelurahan Number of Kelurahan

    Ket

    (1) (2) (3) (4) 1. Sekupang R. Kamarul zaman, SE 7 2. Batu Ampar Hendri, S.Sos 4 3. Sei Beduk Mardanis, SE 4 4. Nongsa Akhmad Tarmizi, S.Sos 4 5. Belakang Padang Nor Fauzi, S. Sos 6 6. Galang Junaidi, S.Sos 8 7. Lubuk Baja Dece Awidaria, AMP 5 8. Bulang Ruslan, SE 6 9. Batam Kota Dasrul Azwir, SE 6 10. Batu Aji Drs. Ahmad Arfah 4 11.Sagulung Zulkifli, AMP, SE 6 12.Bengkong Nurul Iswahyuni, AMP, SE 4

    Kota Batam 64

    Sumber : Pemerintah Kota Batam Source : The Regional Government of Batam City

  • 32

    Tabel Table 2.4

    Luas Wilayah Darat Kecamatan dan Kelurahan di Kota Batam, 2007

    Kecamatan District

    Desa / Kelurahan Village/Kelurahan

    Width Luas Wilayah (km2)

    (1) (2) (3) I. Belakang Padang 69.120 1. Pulau Terong 5.791 2. Pecong 1.382 3. Kasu 50.637 4. Pemping 4.249 5. Tanjung Sari 2.041 6. Sekanak Raya 5.020 II. Bulang 158.749 1. Pantai Gelam 25.853 2. Temoyong 5.351 3. Pulau Setokok 24.886 4. Batu Legong 49.775 5. Bulang Lintang 50.697 6. Pulau Buluh 2.187 III. Galang 296.288 1. Pulau Abang 28.612 2. Karas 50.449 3. Sijantung 39.616 4. Sembulang 65.834 5. Rempang Cate 91.523 6. Subang Mas 20.254 7. Galang Baru 50.287 8. Air Raja 4.191 IV. Sei Beduk 106.448 1. Tanjung Piayu 28.595 2. Duriangkang 11.273 3. Mangsang 9.999 4. Mukakuning 56.581

    Sumber : Pemerintah Kota Batam Source : The Regional Government of Batam City

  • 33

    Tabel Lanjutan Continued Table 2.4

    Kecamatan District

    Desa / Kelurahan Village/Kelurahan

    Luas Wilayah (km2) Width

    (1) (2) (3) V. Nongsa 114.544 1. Ngenang 19.546 2. Kabil 25.915 3. Batu Besar 41.009 4. Sambau 28.074 VI .Sekupang 57.302 1. Tanjung Riau 23.902 2. Tiban Baru 3.886 3. Tiban Lama 14.094 4. Tiban Indah 5.936 5. Patam Lestari 6.159 6. Sungai Harapan 3.325 7. Tanjung Pinggir 10.999 VII.Lubuk Baja 11.426 1. Batu Selicin 1.331 2. Lubuk Baja Kota 1.459 3. Kampung Pelita 1.393 4. Baloi Indah 3.519 5. Tanjung Uma 3.724 VIII.Batu Ampar 11.187 1. Tanjung Sengkuang 3.787 2. Sungai Jodoh 2.161 3. Batu Merah 3.792 4. Kampung Seraya 1.447 IX.Batam Kota 38.968 1. Teluk Tering 5.890 2. Taman Baloi 4.065 3. Sukajadi 3.374 4. Belian 17.683 5. Sungai Panas 2.991 6. Baloi Permai 4.960

    Sumber : Pemerintah Kota Batam Source : The Regional Government of Batam City

  • 34

    Tabel Lanjutan Continued Table 2.4

    Kecamatan District

    Desa / Kelurahan Village/Kelurahan

    Luas Wilayah (km2) Width

    (1) (2) (3)

    X. Sagulung 54.778 1. Tembesi 30.512 2. Sungai Binti 5.356 3. Sungai Lekop 3.723 4. Sagulung Kota 1.933 5. Sungai Langkai 3.983 6. Sungai Pelunggut 9.271 XI. Batu Aji 41.336 1. Bukit Tempayan 1.738 2. Buliang 2.789 3. Kibing 14.535 4. Tanjung Uncang 22.274 XII. Bengkong 13.214 1. Bengkong Laut 1.829 2. Bengkong Indah 999 3. Sadai 6.326

    4. Tanjung Buntung 4.060

    Sumber : Pemerintah Kota Batam Source : The Regional Government of Batam City

  • 35

    Tabel Table 2.5

    Jumlah Kelurahan, RW, dan RT di Kota Batam Menurut Kecamatan, Sampai Agustus 2008 Number of Village by District, till August 2008

    Kecamatan Jumlah

    Kelurahan Jumlah RW

    Jumlah RT

    (1) (2) (3) (4)

    1.Blk. Padang 6 27 87

    2.Bulang 6 18 53

    3.Galang 8 30 79

    4.Sei beduk 4 58 324

    5.Nongsa 4 49 157

    6.Sekupang 7 73 294

    7.Lubuk baja 5 43 186

    8.Batu Ampar 4 44 160

    9. Batam Kota 6 91 301

    10. Sagulung 6 86 424

    11. Batu Aji 4 66 352

    12. Bengkong 4 52 227

    Jumlah / Total 64 637 2644

    Sumber :Dinas Kependudukan dan Capil Kota Batam Source : Population Service of , Batam City

  • 36

    Tabel Table 2.6

    Hasil Perolehan DPRD Kota Batam Pada Pemilu 2004 Result of Valid Votes on General Election 2004 For Batam Municipal Legislative Assembly

    Kecamatan / District

    Kontestan Contestant

    Batu Ampar

    Lubuk Baja

    Nongsa Seku-pang

    Blk. Padang

    Sei Beduk

    Galang Bulang Jumlah Total

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

    1. PNIM 634 263 577 3.071 15 2.304 91 116 7.071 2. PBSD 791 148 326 823 30 4.277 50 141 6.586

    3. PBB 1.652 755 989 1.611 264 1.314 348 169 7.102

    4. PM 575 135 190 100 43 261 13 10 1.327

    5. PPP 5.968 1.395 1.343 3.813 344 2.616 446 245 16.170

    6. PPDK 1.058 134 484 759 584 284 30 41 3.374

    7. PPIB 763 1.607 971 360 39 165 61 44 4.010

    8. PNBK 865 167 563 649 56 248 55 71 2.674

    9. PD 4.758 4.141 3.418 3.126 238 2.686 194 219 18.780

    10. PKPI 344 114 200 485 55 311 39 7 1.555

    11. PPDI 589 225 232 609 35 415 167 108 2.380

    12. PPNUI 529 118 259 234 17 418 15 6 1.596

    13. PAN 5.999 2.497 4.641 6.762 999 8.525 859 223 30.505

    14. PKPB 840 356 892 1.142 401 444 69 65 4.209

    15. PKB 3.304 1.637 2.267 2.000 1.371 5.782 420 96 16.877

    16. PKS 4.368 2.320 4.274 9.830 2.148 11.477 534 527 35.478

    17. PBR 5.895 436 524 1.627 152 884 115 56 9.689 18. PDIP 9.413 457 6.154 8.462 979 7.049 1.437 401 34.352

    Sumber : KPUD Kota Batam Source : KPUD Batam City

  • 37

    Tabel Lanjutan Continued Table 2.6

    Kecamatan / District Kontestan Contestant Batu

    Ampar Lubuk Baja

    Nongsa Seku-pang

    Blk. Pdg

    Sei Beduk

    Galang Bulang

    Jumlah Total

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

    19. PDS 3.005 1.231 3.670 6.522 67 6.475 54 17 21.041

    20. PARTAI GOLKAR

    5.709 3.455 5.103 5.834 1.959 4.618 1.046 1.463 29.187

    21.P.P. PANCASILA

    232 286 528 843 35 1.050 83 29 3.086

    22.PSI 551 455 709 313 10 309 10 6 2.363

    23.PPD 448 156 353 567 194 1.199 83 26 3.026

    24.PLP 1.023 283 180 2.016 3 577 31 95 4.208

    Jumlah 59.313 22.771 38.847 61.558 10.038 63.688 6.250 4.181 266.646

    Sumber : KPUD Kota Batam Source : KPUD Batam City

  • 38

    Tabel Table 2.7

    Hasil Perolehan Pemilu 2004 Untuk DPR Propinsi Kepri Result of Valid Votes on General Election 2004 for Assembly at Provincial of Kepri

    Kecamatan / District Kontestan Contestant Batu

    Ampar Lubuk Baja

    Nongsa Seku-pang

    Blk. Padang

    Sei Beduk

    Galang Bulang

    Jumlah Total

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. PNIM 420 267 417 596 10 632 49 56 2.447 2. PBSD 407 82 200 601 18 1.483 15 77 2.883 3. PBB 1.817 546 822 1.483 290 1.716 266 126 7.066 4. PM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5. PPP 3.323 951 1.081 2.557 203 1.504 229 159 10.007 6. PPDK 453 56 277 369 221 123 23 28 1.550 7. PPIB 709 1.308 2.939 509 46 124 32 38 5.705 8. PNBK 443 94 339 555 25 2.861 20 31 4.368 9. PD 3.674 2.823 2.412 2.887 184 1.622 88 155 13.845

    10. PKPI 259 90 76 366 53 273 8 4 1.129 11. PPDI 233 124 228 628 20 229 70 53 1.585 12. PPNUI 454 91 199 252 13 139 7 7 1.162 13. PAN 5.565 2.123 4.924 6.196 814 9.348 532 267 29.769 14. PKPB 837 393 740 720 336 463 59 56 3.604 15. PKB 2.549 1.977 1.877 1.388 991 3.950 614 124 13.470 16. PKS 4.544 2.028 4.397 8.261 2.360 10.849 335 445 33.219 17. PBR 1.000 453 506 832 115 1.015 76 53 4.050 18. PDIP 6.989 3.939 4.252 3.490 922 4.952 891 335 25.770 19. PDS 3.865 1.327 3.765 6.105 75 6.834 28 19 22.018 20. PARTAI

    GOLKAR 5.877 3.216 4.714 4.706 1.885 4.793 661 1.079 26.931

    21. P.P. PANCASILA

    261 396 496 400 18 314 50 38 1.973

    22. PSI 282 232 364 83 13 117 25 10 1.126 23. PPD 348 111 260 272 112 446 41 25 1.615 24. PLP 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    Jumlah 59.313 44.309 22.627 35.285 43.256 8.724 53.787 4.119 3.185

    Sumber : KPUD Kota Batam Source : KPUD Batam City

  • 39

    Tabel Table 2.8

    Hasil Perolehan Suara Pemilu 2004 Untuk DPR Pusat Result of Valid Votes on General Election 2004 For Indonesian Legislative Assembly

    Kecamatan District Kontestan Contestant

    Batu Ampar

    Lubuk Baja

    Nongsa Seku-pang

    Blk Padang

    Sei Beduk

    Galang Bulang Jumlah

    Total

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

    1. PNIM 369 239 372 645 25 1.518 77 108 3.353

    2. PBSD 515 135 326 813 34 2.331 34 141 4.329

    3. PBB 1.543 674 970 1.706 356 1.383 428 172 7.232

    4. PM 278 132 171 86 22 71 11 7 778

    5. PPP 4.917 1.404 1.455 3.481 299 2.187 419 210 14.372

    6. PPDK 571 116 352 485 373 198 94 37 2.226

    7. PPIB 752 1.312 692 290 34 133 21 47 3.281

    8. PNBK 429 169 416 358 39 194 70 52 1.727

    9. PD 5.288 4.162 3.389 3.429 252 2.237 175 224 19.156

    10.PKPI 255 89 126 223 33 270 28 3 1.027

    11.PPDI 432 191 182 542 14 323 133 90 1.907

    12.PPNUI 590 169 185 243 7 320 28 10 1.552

    13.PAN 7.481 3.053 5.822 9.092 603 11.544 793 335 38.723

    14.PKPB 912 394 884 836 130 385 73 71 3.685

    15.PKB 2.533 1.724 1.876 1.816 716 3.165 344 109 12.283

    16.PKS 4.619 2.192 4.529 9.974 1.250 11.445 454 521 34.984

    17.PBR 756 498 538 1.374 107 887 91 63 4.314

    18.PDIP 8.167 5.112 5.939 5.519 718 5.343 1.252 436 32.486

    19.PDS 5.106 1.580 4.426 10.316 66 8.386 33 21 29.934

    20.GOLKAR 5.608 3.565 5.468 6.035 1.564 3.982 997 1.349 28.568

    Sumber : KPUD Kota Batam Source : KPUD Batam City

  • 40

    Tabel Lanjutan Continued Table 2.8

    Kecamatan District Kontestan Contestant Batu

    Ampar Lubuk Baja

    Nongsa Seku-pang

    Blk Padang

    Sei Beduk

    Galang Bulang

    Jumlah Total

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

    21.P.P. PANCASILA

    208 258 454 500 20 282 82 23 1.827

    22.PSI 240 332 434 119 1 109 5 6 1.246

    23.PPD 248 118 196 293 30 407 59 31 1.382

    24.PLP 515 182 151 384 0 243 21 79 1.575

    Jumlah 59.313 52.332 27.800 39.353 58.559 6.693 57.343 5.722 4.145

    Sumber : KPUD Kota Batam Source : KPUD Batam City

  • 41

    Tabel Table

    2.9 Hasil Perolehan Suara Pemilu 2004 Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Result of Valid Votes on General Election 2004 For Assembly at Region

    No.Urut

    Nama Jumlah Suara

    (1) (2) (3)

    1 Benny Horas Panjaitan 43.737

    2 Drs. M. Roem Isma Putra, M.Si 3.456

    3 H. Muhammad Buang, SH 6.202

    4 Hj. Khodijah Amiri, BA 13.354

    5 Ir. H. Idris Zaini 18.407

    6 H. M. Idris Siradj 4.848

    7 Imam Sudrajat 3.364

    8 Ir. Joki Muchajar, S.MP 7.762

    9 Henry Frankim 15.362

    10 H. Said Adnan Zainal 2.328

    11 Bambang Sujagad Susanto, SE 30.933

    12 Elza Zein 6.932

    13 Aida Ismeth 107.842

    Jumlah 264.527

    Sumber : KPUD Kota Batam Source : KPUD Batam City

  • 42

    Tabel Table 2.10

    Hasil Perolehan Suara Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2005 Result of Valid Votes on Regional General Electionof Governor and Vice Governor of Kepulauan Riau Province, 2005

    Nama / Name Jumlah Suara Vote (1) (2)

    1 H. Rizal Zen/Firman Bisowarno 7.042

    2 Ismeth Abdullah/Muhammad Sani 174.437

    3 Drs. H. Nyat Kadir/DR.H.M. Soerya Respationo,SH,MH 65.776

    Jumlah 247.255

    Sumber : KPUD Kota Batam Source : KPUD Batam City

    Tabel Table 2.11

    Hasil Perolehan Suara Pilkada Walikota Batam dan Wakil Walikota Batam, 2005 Result of Valid Votes on Regional General Election of Major and Vice Major of Batam, 2005

    Nama/Name Jumlah Suara

    Vote

    (1) (2)

    1 H. Ahmad Dachlan, SH/H. Zulbahri M,MPd 45.051

    2 Drs. Ahmad Dahlan/Ria Saptarika 93.616

    3 Drs. Abdul Basyid/Richard Pasaribu, B.Sc,M.Sc 43.926

    4 Drs. H.M. Nazief Soesila Dharma/Sahat Sianturi, SH 43.193

    Jumlah 225.786

    Sumber : KPUD Kota Batam Source : KPUD Batam City

  • Populations and Labours

    43

    1. Penduduk

    Di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara dinyatakan bahwa jumlah penduduk yang besar baru menjadi modal dasar yang efektif bagi pembangunan Nasional hanya bila penduduk yang besar tersebut berkualitas baik. Namun dengan pertumbuhan penduduk yang pesat sulit untuk meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan secara layak dan merata.

    Program kependudukan di Kota Batam seperti halnya di daerah Indonesia lainnya meliputi, pengendalian kelahiran, penurunan tingkat kematian bayi dan anak, perpanjangan usia harapan hidup, penyebaran penduduk yang seimbang serta pengembangan potensi penduduk sebagai modal pembangunan yang terus ditingkatkan.

    Sejak Pulau Batam dan beberapa pulau disekitarnya dikembangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia manjadi daerah Industri, Perdagangan, Alih kapal dan Pariwisata serta dengan terbentuknya Kotamadya Batam tanggal 24 Desember 1983, laju pertumbuhan penduduk terus mengalami peningkatan dimana dari hasil sensus penduduk rata-rata per tahunnya selama periode 1990-2000 laju pertumbuhan penduduk Batam rata-rata sebesar 12,87 persen. Namun sejak pelaksanaan Perda Kota Batam Nomor 2 Tahun 2001, laju pertumbuhan penduduk Kota Batam dari tahun 2001-2006 rata-rata sebesar 6,36 persen.

    Penduduk Kota Batam berdasarkan tahun 2007 tercatat sebesar 724.315 jiwa terdiri atas 355.692 jiwa laki-laki dan 368.623 jiwa perempuan dengan sex ratio 96,49. Penduduk Kota Batam sampai dengan Oktober 2008 berjumlah 853.408 jiwa.

    Dari jumlah penduduk tersebut tersebar

    di duabelas kecamatan dan 64 kelurahan. Hanya penyebarannya tidak merata sehingga mengakibatkan kepadatan penduduk per Km2 di daerah ini bervariasi.

    1. Population It stated on Garis-Garis Besar Haluan

    Negara that the great number of population will become high potential which is needed by national development if their quality are good. However the rapid growth of population makes it difficult to improve social welfare evenly.

    It means it is not so easy to attain the best quality with the great number of population like other regions in Indonesia, the population program in Batam are : birth control, decreasing infant and children mortality extending life expectation and the even population distribution.

    Since Batam Island and other islands developed by the government the growth of population increase immediately. The average growth of population according to population census 2000 in 1990 - 2000 was recorded at 12.87 %. Growth of population in 2001 to 2006 was 6.36 %.

    Number of Batam population was recorded at 724.315 persons, while the result of 2007 consist of male population at 345,575 persons and female population at 366,385 persons with sex ratio at 94.87 percent. Number of Batam population till Juli 2007 was population was recorded at 719.142 persons.

    The population which was recorded, had distributed to twelve districts and 64 kelurahan. The uneven population distribution caused various density per km2.

    Gambar Figure 3.1. Penyebaran Penduduk Menurut Kecamatan

    2007

    0

    50,000

    100,000

    150,000Penduduk

  • Population and Labours

    44

    2. Tenaga Kerja

    Masalah kependudukan selalu berkaitan dengan masalah ketenagakerjaan. Salah satu contoh adalah tingkat pertumbuhan penduduk akan berpengaruh juga pada tingginya penyediaan tenaga kerja.

    Untuk jumlah pencari kerja dari tahun 1997

    2007 dapat kita lihat pada tampilan gambar 3.2 dan jumlah tenaga kerja di Kota Batam dapat dilihat pada yang menggambarkan bahwa dari tahun ke tahun terjadi kenaikan jumlah pencari kerja dan tenaga kerja di Kota Batam. Selanjutnya dalam Bab ini juga disajikan data jumlah Pegawai Negeri Sipil, data jumlah tenaga kerja yang disalurkan dan lain-lain.

    2. Labor Force Labor problem is always related to

    population problem. For example, population growth rate influenced by labor force supply will make unemployment or half unemployment.

    The figure show that in 1997 2007

    numbers of labour and job seekers has been increasing year to year. Furthermore this chapter presents number of civil servant, and labor force distributed and others.

    Gambar Figure 3.2 Jumlah Pencari Kerja yang terdaftar pada Dinas Tenaga

    Kerja Kota Batam Tahun 1997 - 2007 Number of Registered Job Seekers at Man Power

    Service of Batam City Year 1997 - 2007

    6203 6181 683110336

    168151840318565

    2559419509

    4003334987

    05000

    1000015000200002500030000350004000045000

    1997 1999 2001 2003 2005 2007Pencari Kerja

  • Population and Labours

    45

    3. Perumahan dan Pemukiman

    Tingginya mobilitas pendatang dan pertumbuhan penduduk telah berdampak kepada permasalahan sosial dan kerusakan lingkungan di Kota Batam Kota Batam. Hal tersebut terlihat dari menjamurnya rumah bermasalah dan kios - kios yang tidak sesuai dengan peruntukan lahan sebagaimana diamanatkan Perda Nomor 2 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batam Tahun 2004 - 2014.

    Penyediaan perumahan murah yang layak

    dalam bentuk rumah susun merupakan salah satu upaya mengatasi kebutuhan rumah bagi masyarakat terutama yang merupakan Tenaga Kerja. Prakiraan kebutuhan rumah susun tersebut untuk mengatasi permasalahan perumahan bagi tenaga kerja adalah 589 blok untuk menampung lebih kurang 150.784 tenaga kerja.

    Rumah susun yang tersedia di Kota Batam

    sampai saat sebanyak 27 (dua puluh tujuh) unit twin blok terdiri dari 1.956 unit yang mampu menampung 8.080 orang pekerja. Pembangunan rumah susun tersebut dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Otorita Batam, Perumnas, Jamsostek serta Pemerintah Kota Batam.

    3. Residence and Home

    The mobility of urbans and growth of population have affected to social and environment problems. Its mentioned seen from house and kiosk which are disagree with allotment of farm as command by Local Regulation Number 2 Year 2004 about Regional Spatial Land Plan of Batam City on Year 2004 2014.

    Competent cheap housing in the form of mansions represent one of the effort overcome requirement of house to society especially representing Labour. Predicting requirement of the mansions to overcome problems of housing to labours are 589 block to accomodate the more or less 150.784 labours

    Available mansions in Batam until now counted 27 ( twenty seven) unit of twin block consist of 1.956 unit were capable to accomodate 8.080 workers. Developing of the mansions done by Central Government, Otorita Batam, Perumnas, Jamsostek and also Government Of Batam City.

  • Population and Labours

    46

    Tabel Table 3.1.1

    Banyaknya Penduduk WNI dan WNA Per Wilayah dan Jenis Kelamin, 2007 Number of Indonesian Citizen and Citizen of Foreign Country by Region And Sex, 2007

    WNI Indonesian Citizen

    WNA Citizen of Foreign Country Wilayah

    Region Pria Male

    Wanita Female

    Jumlah Total

    Pria Male

    Wanita Female

    Jumlah Total

    Jumlah WNI +WNA Total

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

    I. Belakang Padang 10.181 9.865 20.046 0 0 0 20.046 1 .Tanjung Sari 2.878 2.838 5.716 0 0 0 5.716 2 .Sengkanak Raya 2.972 2.895 5.867 0 0 0 5.867 3 .Pemping 498 462 960 0 0 0 960 4 .Pulau Terong 1.780 1.714 3.494 0 0 0 3.494 5 .Pecong 416 411 827 0 0 0 827 6 .Kasu 1.637 1.545 3.182 0 0 0 3.182

    II. Bulang 4.797 4.684 9.481 0 0 0 9.481 1 .Pantai Gelam 629 631 1.260 0 0 0 1.260 2 .Temoyong 639 631 1.270 0 0 0 1.270 3 .Pulau Setokok 1.124 1.141 2.265 0 0 0 2.265 4 .Batu Legong 505 477 982 0 0 0 982 5 .Bulang Lintang 686 625 1.311 0 0 0 1.311 6 .Pulau Buluh 1.214 1.179 2.393 0 0 0 2.393

    III. Galang 7.470 6.810 14.280 14.280

    1 .Sijantung 913 761 1.674 0 0 0 1.674 2 .Karas 1.352 1.242 2.594 0 0 0 2.594 3 .Sembulang 1.015 932 1.947 0 0 0 1.947 4 .Subang Mas 437 389 826 0 0 0 826 5 .Rempang Cate 1.238 1.092 2.330 0 0 0 2.330 6 .Air Raja 418 363 781 0 0 0 781 7 .Pulau Abang 787 813 1.600 0 0 0 1.600 8 .Galang Baru 1.310 1.218 2.528 0 0 0 2.528

    Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil Kota Batam Source : Population Service of Batam City

    Berlanjut/Continue

  • Population and Labours

    47

    Tabel Lanjutan Continued Table 3.1.1

    WNI Indonesian Citizen

    WNA Citizen of Foreign Country Wilayah

    Region Pria Male

    Wanita Female

    Jumlah Total

    Pria Male

    Wanita Female

    Jumlah Total

    Jumlah WNI +WNA Total

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

    IV. Sei Beduk 26.142 43.589 69.731 66 14 80 69.811

    1 .Tanjung Piayu 4.343 4.055 8.398 0 0 0 8.398 2 .Duriangkang 6.661 6.794 13.455 0 0 0 13.455 3 .Mangsang 11.503 12.899 24.402 0 0 0 24.402 4 .Muka Kuning 3.635 19.841 23.476 66 14 80 23.556

    V. Nongsa 23.531 18.430 41.961 55 12 67 42.028

    1 Kabil 11.192 7.851 19.043 0 0 0 19.043 2 Sambau 3.191 2.951 6.142 26 5 31 6.173 3 Batu Besar 8.372 6.984 15.356 29 7 36 15.392 4 Ngenang 776 644 1.420 0 0 0 1.420

    VI. Sekupang 37.007 37.418 74.425 114 33 147 74.572

    1 .Tanjung Riau 4.078 4.340 8.418 31 16 47 8.465 2 .Tiban Indah 5.268 5.079 10.347 66 14 80 10.427 3 .Patam Lestari 6.104 5.684 11.788 3 0 3 11.791 4 .Tiban Baru 7.800 8.190 15.990 0 0 0 15.990 5 .Tiban Lama 6.177 6.098 12.275 1 0 1 12.276 6 .Sungai Harapan 4.292 4.717 9.009 9 3 12 9.021 7 .Tanjung Pinggir 3.288 3.310 6.598 4 0 4 6.602

    Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil Kota Batam Source : Population Service of Batam City

    Berlanjut/Continue

  • Population and Labours

    48

    Tabel Lanjutan Continued Table 3.1.1

    WNI Indonesian Citizen

    WNA Citizen of Foreign Country Wilayah

    Region Pria Male

    Wanita Female

    Jumlah Total

    Pria Male

    Wanita Female

    Jumlah Total

    Jumlah WNI + WNA

    Total

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

    VII. Lubuk Baja 37.537 36.019 73.556 510 160 670 74.226

    1 .Baloi Indah 11.706 10.073 21.779 7 8 15 21.794 2 .Batu Selicin 7.928 7.827 15.755 188 68 256 16.011 3 .Kampung Pelita 4.742 5.889 10.631 1 0 1 10.632 4 .Lubuk Baja Kota 6.587 6.443 13.030 314 84 398 13.428 5 .Tanjung Uma 6.574 5.787 12.361 0 0 0 12.361

    VIII. Batu Ampar 22.855 21.383 44.238 242 55 297 44.535

    1 .Tanjung Sengkuang

    9.497 9.154 18.651 46 2 48 18.699

    2 .Sungai Jodoh 4.409 3.946 8.355 115 8 123 8.478 3 .Batu Merah 3.764 3.385 7.149 0 0 0 7.149 4 .Kampung Seraya 5.185 4.898 10.083 81 45 126 10.209

    IX Bengkong 33.401 35.572 68.973 116 63 79 69.052

    1 . Bengkong Laut 7.299 8.646 15.945 21 10 31 15.976 2 . Bengkong Indah 8.831 10.031 18.862 0 0 0 18.862 3 . Sadai 7.760 6.825 14.585 80 43 123 14.708 4 . Tanjung Buntung 9.511 10.070 19.581 15 10 25 19.606

    Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil Kota Batam Source : Population Service of Batam City

    Berlanjut/Continue

  • Population and Labours

    49

    Tabel Lanjutan Continued Table 3.1.1

    WNI Indonesian Citizen

    WNA Citizen of Foreign

    Country Wilayah Region

    Pria Male

    Wanita Female

    Jumlah Total

    Pria Male

    Wanita Female

    Jumlah Total

    Jumlah WNI +WNA Total

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

    X Batam Kota 52.593 52.071 104.664 534 190 724 105.388

    1 . Teluk Tering 4.517 4.469 8.986 165 84 249 9.235 2 . Taman Baloi 10.149 9.094 19.243 173 20 193 19.436 3 . Sukajadi 2.384 2.202 4.586 32 6 38 4.624 4 . Belian 14.011 13.472 27.483 112 66 178 27.661 5 . Sei Panas 10.748 11.069 21.817 33 3 36 21.853 6 . Baloi Permai 10.784 11.765 22.549 19 11 30 22.579

    XI. Sagulung 62.082 58.060 120.142 0 0 0 120.142

    1 . Tembesi 8.168 8.746 16.914 0 0 0 16.914 2 . Sei Binti 9.658 7.994 17.652 0 0 0 17.652 3 . Sungai Lekop 7.523 7.738 15.261 0 0 0 15.261 4 . Sagulung Kota 17.470 15.253 32.723 0 0 0 32.723 5 . Sungai Langkai 12.833 12.231 25.064 0 0 0 25.064 6 . Sei Pelenggut 6.430 6.098 12.528 0 0 0 12.528

    XII. Batu Aji 36.328 44.150 80.478 131 45 176 80.654

    1 . Bukit Tempayan 6.050 7.213 13.263 0 0 0 13.263 2 . Buliang 13.782 18.779 32.561 1 0 1 32.562 3 . Kibing 8.972 11.039 20.011 0 0 0 20.011

    4 . Tanjung Uncang 7.524 7.119 14.643 130 45 175 14.818

    Batam 353.924 368.051 721.975 1.768 572 2.340 724.315

    Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil Kota Batam Source : Population Service of Batam City

  • Population and Labours

    50

    Tabel Table 3.1.2

    Banyaknya Penduduk WNI yang terdaftar pada Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) kondisi sampai dengan Oktober 2008 Number of Indonesian Citizen by Administration Information System , Until Oktober 2008

    WNI Indonesian Citizen Wilayah

    Region Pria Male

    Wanita Female

    Jumlah Total

    (1) (2) (3) (4)

    I. Belakang Padang 11.469 11.041 22.510

    1 .Tanjung Sari 3.472 3.340 6.812

    2 .Sekanak Raya 3.232 3.200 6.432 3 .Pemping 592 544 1.136 4 .Pulau Terong 1.922 1.869 3.791 5 .Pecong 450 431 881 6 .Kasu 1.801 1.657 3.458

    II. Bulang 5.533 5.148 10.681

    1 .Bulang Lintang 887 808 1.695 2 .Pulau Buluh 1.588 1.550 3.138 3 .Temoyong 714 697 1.411 4 .Batu Legong 599 489 1.088 5 .Pantai Gelam 584 507 1.091 6 .Setokok 1.161 1.097 2.258

    III. Galang 9.620 8.622 18.242

    1 .Sijantung 1.102 981 2.083 2 .Karas 1.764 1.527 3.291 3 .Sembulang 1.385 1.247 2.632 4 .Subang Mas 591 517 1.108 5 .Rempang Cate 1.500 1.357 2.857 6 .Air Raja 486 408 894 7 .Pulau Abang 1.016 1.039 2.055 8 .Galang Baru 1.776 1.546 3.322

    Berlanjut/Continue

  • Population and Labours

    51

    Tabel Lanjutan Continued Table 3.1.2

    WNI Indonesian Citizen Wilayah

    Region Pria Male

    Wanita Female

    Jumlah Total

    (1) (2) (3) (4)

    IV. Sei Beduk 40.123 54.062 94.185

    1 .Tanjung Piayu 7.627 7.062 14.689 2 .Duriangkang 9.140 8.702 17.842 3 .Mangsang 15.940 17.450 33.390 4 .Muka Kuning 7.416 20.848 28.264

    V. Nongsa 23.153 20.534 43.687

    1 .Kabil 9.843 8.550 18.393 2 .Sambau 3.858 3.506 7.364 3 .Batu Besar 8.464 7.684 16.148 4 .Ngenang 988 794 1.782

    VI. Sekupang 55.615 51.976 107.591

    1 .Tanjung Riau 6.212 5.432 11.635 2 .Tiban Indah 5.773 5.537 11.310 3 . Patam Lestari 8.920 8.129 17.049 4 .Tiban Baru 10.042 9.726 19.768 5 .Tiban Lama 10.306 9.621 19.927 6 .Sungai Harapan 7.457 7.628 15.085 7 .Tanjung Pinggir 6.905 5.912 12.817

    Berlanjut/Continue

  • Population and Labours

    52

    Tabel Lanjutan Continued Table 3.1.2

    WNI Indonesian Citizen Wilayah

    Region Pria Male

    Wanita Female

    Jumlah Total

    (1) (2) (3) (4)

    VII. Lubuk Baja 42.518 41.773 84.291

    1 .Batu Selicin 7.977 8.233 16.210 2 .Lubuk Baja Kota 7.441 7.360 14.801 3 .Kampung Pelita 5.736 6.079 11.815 4 .Baloi Indah 11.700 11.121 22.821 5 .Tanjung Uma 9.664 8.980 18.644

    VIII. Batu Ampar 36.748 33.944 70.692

    1 Tanjung Sengkuang 13.728 12.823 26.551 2 .Sungai Jodoh 8.123 7.068 15.191 3 .Batu Merah 4.966 4.513 9.479 4 .Kampung Seraya 9.931 9.540 19.471

    IX Bengkong 42.862 42.112 84.974

    1 .Bengkong Laut 9.329 9.497 18.826 2 .Bengkong Indah 10.433 10.493 20.926 3 .Sadai 10.332 9.544 19.876 4 .Tanjung Buntung 12.768 12.578 25.346

    Berlanjut/Continue

  • Population and Labours

    53

    Tabel Lanjutan Continued Table 3.1.2

    WNI Indonesian Citizen Wilayah

    Region Pria Male

    Wanita Female

    Jumlah Total

    (1) (2) (3) (4)

    X Batam Kota 53.341 51.536 104.877

    1 . Teluk Tering 5.954 5.461 11.415 2 . Taman Baloi 9.263 9.224 18.487 3 . Sukajadi 2.240 2.165 4.405 4 . Belian 13.687 12.862 26.549 5 . Sei Panas 9.827 9.541 19.368 6 . Baloi Permai 12.370 12.283 24.653

    XI. Sagulung 62.421 55.877 118.298

    1 . Tembesi 8.886 8.578 17.464 2 . Sei Binti 11.389 9.702 21.091 3 . Sungai Lekop 6.565 6.031 12.596 4 . Sagulung Kota 15.868 13.294 29.162 5 . Sungai Langkai 12.626 11.864 24.490 6 . Sei Pelenggut 7.087 6.408 13.495

    XII. Batu Aji 46.989 46.391 93.380

    1 . Bukit Tempayan 7.308 6.850 14.158 2 . Buliang 18.426 19.887 38.313 3 . Kibing 12.353 12.731 25.084 4 . Tanjung Uncang 8.902 6.923 15.825

    Batam 430.392 423.016 853.408

  • Population and Labours

    54

    Tabel Table 3.1.3

    Banyaknya Penduduk WNI dan WNA Dirinci Menurut Jenis Kelamin, 1994 2007 Number of Indonesian Citizen and Foreign Country Citizen by Sex, 1994 2007

    WNI Indonesian Citizen

    WNA Foreign Country Citizen Tahun

    Year Laki-Laki Male

    Perempuan Female

    Laki-Laki Male

    Perempuan Female

    Jumlah Total

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    1994 88.927 74.210 638 127 163.902

    1995 99.777 95.547 641 115 196.080

    1996 122.988 124.126 697 147 247.958

    1997 126.693 127.609 717 160 255.179

    1998 153.895 139.313 405 87 293.700

    1999 159.104 176.520 962 371 336.957

    2000 209.120 226.714 1.205 319 437.358

    2001 241.667 281.509 2.517 1.458 527.151

    2002 254.193 290.794 3.079 1.885 549.951

    2003 266.235 292.641 2.196 1.589 562.661

    2004 279.563 307.745 2.244 1.701 591.253

    2005 330.333 351.253 2.387 1.814 685.787

    2006 346.244 365.891 1.331 494 713.960

    2007 353.924 368.051 1.768 572 724.315

    Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil Kota Batam Source : Population Service of Batam City

  • Population and Labours

    55

    Tabel Table 3.1.4

    Banyaknya Penduduk Kota Batam Menurut Jenis Kelamin, 1993 Oktober 2008 Number of Population in Batam City by Sex, 1993 Oktober 2008

    Tahun Year

    Laki-Laki Male

    Perempuan Female

    Jumlah Total

    Sex Ration

    Rasio Sex

    (1) (2) (3) (4) (5)

    1993 81.437 65.268 146.705 124,77

    1994 89.565 74.337 163.902 120,49

    1995 100.418 95.662 196.080 104,97

    1996 123.685 124.273 247.958 99,53

    1997 127.410 127.769 255.179 99,72

    1998 154.300 139.400 293.700 110,69

    1999 160.066 176.891 336.957 90,49

    2000 210.325 227.033 437.358 92,64

    2001 244.184 282.967 527.151 86,29

    2002 257.272 292.679 549.951 87,90

    2003 268.431 294.230 562.661 91,23

    2004 281.807 309.446 591.253 91,07

    2005 332.720 353.067 685.787 94,24

    2006 347.575 366.385 713.960 94,87

    2007 355.692 368.623 724.315 96,49

    Oktober 2008 430.392 423.016 853.408 101,74

    Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil Kota Batam Source : Population Service of Batam City

  • Population and Labours

    56

    Tabel Table 3.1.5

    Banyaknya Penduduk Dirinci Menurut Kelompok Umur dan Status Perkawinan Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk 2000 Population by Age Group and Marital Status Based on 2000 Population Census

    Kawin Married

    Belum Kawin Not yet Married

    Cerai Hidup Divorce

    Cerai Mati Seperate

    Kelompok Umur

    Age Group Lk

    Male Pr

    Female Lk

    Male Pr

    Female Lk

    Male Pr

    Female Lk

    Male Pr

    Female

    Jumlah

    Total

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

    10 - 14 80 7 10.137 9.762 32 1 2 - 20.021

    15 - 19 263 1.571 12.878 19.681 57 56 13 9 34.528

    20 - 24 5.096 15.857 31.247 54.677 58 218 33 72 107.258

    25 - 29 20.710 26.250 20.283 14.473 77 351 48 113 82.305

    30 - 34 23.594 16.661 4.835 1.909 143 416 46 134 47.738

    35 - 39 14.420 9.527 1.143 425 119 289 77 210 26.210

    40 - 44 8.780 5.514 384 146 82 191 73 329 15.499

    45 - 49 5.683 3.382 156 58 51 136 96 348 9.910

    50 - 54 3.480 1.824 80 36 35 75 97 384 6.011

    55 - 59 1.982 1.084 39 16 25 55 124 381 3.706

    60 - 64 1.304 610 31 12 20 40 108 411 2.536

    65 - 69 645 338 23 12 13 12 92 295 1.430

    70 - 74 383 154 12 7 6 10 75 226 873

    75+ 199 82 27 16 2 10 68 193 597

    T.T 1 - - - - - - 1 2

    Jumlah Total

    86.620 82.861 122 033 139.206 720 1.860 952 3.106 437.358

    Sumber : Hasil Sensus Penduduk 2000, BPS Source : Population Census in 2000, BPS

  • Population and Labours

    57

    Tabel Table 3.1.6

    Banyaknya Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan di Kota Batam Hasil Sensus Penduduk 2000 Population by Age Group and Level of Graduate Based on 2000 Population Census

    Kelompok Umur

    Age Group

    Tidak/ Belum Tamat SD

    Not Yet Conclusion Elementary

    School

    SD Elementary

    School

    SLTP Junior High

    School

    SLTA Senior High

    School

    Diploma I/II

    Dipl.I/II

    Akademi/ DIII

    Dipl.III

    Perguruan Tinggi DIV

    Jumlah Total

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

    5-6 13.988 - - - - - - 13.988

    7-12 25.909 2.208 - - - - - 28.117

    13-15 2.119 7.517 2.017 - - - - 11.653

    16-19 1.437 5.427 10.299 13.192 32 - - 30.387

    20-24 1.771 8.301 12.759 81.282 861 1.634 598 107.206

    25-55 11.111 33.964 29.640 95.886 2.039 6.512 9.426 188.578

    56 + 2.946 3.300 731 875 22 97 93 8.064

    Jumlah Total

    59.281 60.717 55.446 191.235 2.954 8.243 10.117 387.993

    Sumber : Hasil Sensus Penduduk 2000, BPS Source : Population Census in 2000, BPS

  • Population and Labours

    58

    Tabel Table 3.1.7

    Perbandingan Jumlah Penduduk Hasil Sensus Penduduk Tahun 1990 dan Tahun 2000 Population Compared Between 1990 Population Census with 2000 Po