kota semarang peraturan walikota kota...
TRANSCRIPT
- 1 -
BERITA DAERAH
KOTA SEMARANG
TAHUN 2012 NOMOR 19
PERATURAN WALIKOTA KOTA SEMARANG
NOMOR 19 TAHUN 2012
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN
URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN WALIKOTA KEPADA CAMAT KOTA SEMARANG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA SEMARANG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, dipandang perlu adanya pelimpahan kewenangan Pemerintahan kepada Camat;
b. bahwa Peraturan Walikota Nomor 34 Tahun 2009 tentang Pendelegasian Sebagian Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Walikota kepada Camat, tidak sesuai lagi dengan kondisi yang ada dan oleh karena itu perlu dilakukan penyesuaian kewenangan yang dilimpahkan kepada Camat;
c. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut di atas, perlu dibentuk Peraturan Walikota Semarang tentang Pendelegasian Sebagian Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Walikota kepada Camat.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam lingkungan Propinsi Djawa Timur, Djawa Tengah, Djawa Barat dan Daerah Istimewa Jogyakarta;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59), Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
- 2 -
3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 197 6 tentang Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3079);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara dan Kendal serta Penataan Kecamatan di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 89);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2005 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah Pemerintahan Daerah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4826);
7. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota Semarang (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2008 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 18);
8. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kota Semarang (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2008 Nomor 17, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 27);
9. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 18 Tahun 2011 tentang Kecamatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 63);
10. Peraturan Walikota Semarang Nomor 34 Tahun 2009 tentang Pendelegasian Sebagian Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Walikota kepada Camat Kota Semarang (Berita Daerah Kota Semarang Tahun 2009 Nomor 34);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN WALIKOTA KEPADA CAMAT KOTA SEMARANG.
- 3 -
Pasal 1
Beberapa Ketentuan dalam Peraturan Walikota Semarang Nomor 34 Tahun 2009 tentang Pendelegasian Sebagian Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Walikota Kepada Camat Kota Semarang (Berita Daerah Kota Semarang Tahun 2009 Nomor 34), diubah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Walikota ini.
Pasal 2
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Semarang.
Ditetapkan di Semarang
Pada tanggal 12 Juni 2012
WALIKOTA SEMARANG
ttd
H. SOEMARMO HS
Diundangkan di Semarang
pada tanggal 12 Juni 2012
Plt. SEKRETARIS DAERAH
KOTA SEMARANG
ttd
HADI PURWONO
Asisten Administrasi Informasi dan Kerjasama
BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2012 NOMOR 19
- 4 -
LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR : 19 Tahun 2012 TANGGAL : 12 Juni 2012
URUSAN PEMERINTAHAN YANG DILIMPAHKAN WALIKOTA KEPADA CAMAT KOTA
SEMARANG
NO BIDANG
RINCIAN KEWENANGAN WALIKOTA YANG DIDELEGASIKAN KEPADA CAMAT
BENTUK PELAKSANAAN
PENANGGUNG JAWAB / PEMBINA TEKNIS
1 2 3 4 5
1
PENDIDIKAN
1. Fasilitasi peningkatan
peran serta masyarakat di bidang pendidikan.
2. Koordinasi dalam
penyelenggaraan pendidikan di wilayah kecamatan.
1. Melaksanakan
koordinasi dengan UPTD Pendidikan Kecamatan dalam rangka penyediaan sarana prasarana pendidikan untuk masyarakat;
2. Fasilitasi penyelenggaraan sosialisasi tentang pentingnya peran serta masyarakat di bidang pendidikan;
3. Membentuk tim / kelompok di masyarakat untuk membuat agenda kegiatan di bidang pendidikan; dan
4. Pemberian rekomendasi kegiatan di bidang pendidikan.
1. Mengadakan
koordinasi dan visitasi ke lembaga penyelenggara pendidikan Kecamatan bersama Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan; dan
2. Melakukan koordinasi dengan lembaga masyarakat, PKK, Pusat Kegiatan Belajar
DINAS
PENDIDIKAN
- 5 -
3. Rekomendasi ijin
penyelenggaraan pendirian tempat pendidikan non formal
Masyarakat (PKBM) dan lain-lain untuk mendorong peran serta masyarakat Kecamatan dalam penyelenggaraan pendidikan.
Pemberian rekomendasi penyelenggaraan dan pendirian tempat pendidikan non formal.
2
KESEHATAN
1. Koordinasi
pengawasan dan penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana.
2. Menyiaplan data dasar di wilayah yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan
3. Pemantauan
pertumbuhan (tumbuh kembang) anak/balita melalui pemberdayaan posyandu.
1. Mengkoordinasi
penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana di wilayah kerjanya;
2. Pembentukan tim gerak cepat penanggulangan bencana dan wabah;
3. Menggkoordinir dan mencatat data masalah kesehatan akibat bencana; dan
4. Mengkoordinir penanggulangan bencana bidang kesehatan di wilayahnya.
Pendataan wilayah yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan seperti data rumah, jamban, sarana air bersih, tempat-tempat umum, fasilitas kesehatan, sarana pendidikan. 1. Fasilitasi
Pendampingan penanganan kasus gizi buruk;
DINAS
KESEHATAN
- 6 -
4. Menggerakkan
masyarakat dalam Posyandu, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kelurahan Siaga dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di wilayahnya
2. Melaporkan segera adanya kasus gizi kurang dan gizi buruk di wilayahnya;
3. Melakukan monitoring tindak langsung gizi buruk; dan
4. Melakukan pendampingan kasus gizi buruk.
1. Menggerakkan PSN dan pemantauan jentik nyamuk antara lain : a. menyiapkan
data Angka Bebas Jentik (ABJ);
b. melakukan gerakan Pemeriksaan Jentik Rutin (PJR);
c. menggerakkan PSN di wilayahnya; dan
d. melakukan monitoring hasil pemantauan jentik.
2. Penggerakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) a. menyiapkan
data PHBS; b. menggerakk
an PHBS di wilayahnya; dan
c. melakukan monitoring hasil PHBS.
3. Menggerakkan Posyandu a. menyiapkan
data Posyandu strata dan kader;
b. menggerakkan Posyandu di wilayahnya; dan
- 7 -
c. melakukan monitoring posyandu.
4. Pembinaan
Kelurahan Siaga a. menyiapkan
data kelurahan siaga;
b. menggerakkan kegiatan kelurahan siaga; dan
c. melakukan monitoring keluarga siaga.
5. Gerakan Sayang Ibu dan Bayi (GSIB) a. melakukan
fasilitasi pendataan ibu hamil, ASI eksklusif, KB, kematian Ibu, kehamilan bayi
b. mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan GSIB tingkat kecamatan secara lintas sektoral
6. Tim Pembinaan UKS Pembinaan dan monitoring evaluasi kegiatan sekolah di bidang kesehatan bersama instansi terkait di wilayah kerjanya.
3
PEKERJAAN UMUM
1. Penyelenggaraan
pemeliharaan berm dan Pemeliharaan trotoar di lingkungan permukiman.
Mendata trotoar dan Bern yang rusak di wiliyahnya.
DINAS BINA
MARGA
- 8 -
2. Pembuatan
rekomendasi izin jalan masuk pekarangan termasuk jalan masuk rumah-rumah non komersial di komplek perumahan/pemukiman.
3. Pengawasan dan
pelaporan penggalian jalan trotoar pada jalan umum dan jalan lingkungan yang dilaksanakan oleh Instansi Pengelola Utilitas (PDAM, Listrik, TELKOM).
4. Pengawasan
pembangunan sarana Pemerintahan.
5. Penyelenggaraan
pemeliharaan drainase di lingkungan permukiman.
1. Mengawasi
apabila di wilayahnya ada yang membangun.
2. Memberikan rekomendasi dan diteruskan ke Dinas Bina Marga untuk proses perijinannya.
1. Mengawasi
apabila di wilayahnya ada yang melakukan penggalian.
2. Melaporkan kepada Dinas Bina Marga.
1. Menginventari-
sir sarana pemerintahan khususnya jalan dan jembatan yang ada di wilayahnya.
2. Melaporkan data jalan dan jembatan yang rusak di wilayahnya.
1. Optimalisasi
operasional pemeliharaan drainase di lingkungan permukiman dengan melibatkan partisipasi masyarakat sehingga tercipta rasa memiliki masyarakat terhadap saluran drainase di lingkungannya Lebar ≤ 50 cm.
2. Inventarisasi saluran drainase di lingkungan permukiman / L < 50 cm (lebar).
DINAS PSDA & ESDM
- 9 -
6. Pengawasan
bantaran dan garis sempadan sungai dan / atau saluran di wilayah kecamatan.
3. Inventarisasi
kerusakan saluran drainase di lingkungan permukiman.
4. Pemberdayaan masyarakat untuk memperbaiki kerusakan saluran drainase di lingkungan permukiman.
5. Pemeliharaan operasional saluran-saluran drainase di lingkungan permukiman / L < 50 cm (lebar).
1. Pengawasan
dan pengendalian penggunaan bantaran dan garis sempadan sungai dan atau saluran di wilayah kecamatan yang berpotensi
2. Pembinaan dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap fungsi bantaran, garis sempadan sungai dan saluran bersama instansi terkait.
3. Peringatan terhadap bangunan-bangunan liar di atas bantaran sungai / saluran sungai dengan prosedur.
- 10 -
7. Rekomendasi ijin
penyambungan jalan masuk saluran/sungai di bawah atau sama dengan 1 meter
4. Pengusulan
penindakan terhadap pelanggaran penggunaan bantaran, garis sempadan sungai dan saluran di wilayah kecamatan yang berpotensi menimbulkan bahaya dan kerusakan kepada Satpol PP dan instansi terkait.
1. Fasilitasi
pengawasan terhadap ijin penyambungan jalan masuk saluran / sungai pada jalan raya dengan bentang di bawah 1 meter.
2. Pemberian surat pengantar permohonan ijin penyambungan jalan masuk saluran / sungai dengan bentang di bawah 1 meter.
3. Pengawasan terhadap penyambungan Jalan Masuk (PJM) di atas saluran dengan bentang di bawah 1 meter
4. Peringatan terhadap PJM di atas saluran dengan bentang di bawah 1 meter yang tidak berijin/melanggar aturan.
- 11 -
8. Pendataan lampu
Penerangan Jalan Umum (PJU) Swadaya Masyarakat dan pengembang / Pihak Ketiga.
9. Pengawasan
terhadap lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) yang mati / rusak.
10. Pengawasan dan
penertiban reklame non permanen komersial yang terpasang melintang di jalan, di paku di pohon, diikat di tiang PJU, tiang telepon, di pagar, di taman, di sarana pendidikan, sarana ibadah dan di kantor Pemerintah.
11. Pengawasan pendataan dan pelaporan pemasangan reklame non komersial permanent (reklame yang diselenggarakan untuk kegiatan dan berjangka waktu maksimal 1 bulan, bahan yang digunakan kain, triplek, bambu, dan sejenisnya (banner, spanduk, umbul-umbul, baliho, poster, stiker, selebaran) dan reklame permanan (reklame yang menggunakan bahan
Mendata lampu PJU yang dilaksanakan secara swadaya masyarakat dan oleh pengembang pada jalan lingkungan dan pemukiman yang ada di daerah pemukiman atau perumahan. Pengawasan dan monitoring terhadap kondisi lampu yang mati / rusak selanjutnya dilaporkan pada dinas teknis (Dinas PJPP) melalui posko gangguan PJU dengan nomor telepon (024) 3583892 atau tertulis melalui surat, sedangkan penanganan dan perbaikan / pemeliharaan. Pelaksanaan kegiatan pengawasan dan penertiban spanduk yang terpasang melintang di jalan dan di paku di pohon di jalan lingkungan permukiman. - Pelaksanaan
kegiatan pengawasan, pendataan dan pelaporan reklame komersial permanen dan non permane di lingkungan permukiman. - Pemasangan
poster/stiker/ selebaran dalam satu wilayah kecamatan.
DINAS
PENERANGAN JALAN DAN
PENGELOLA-AN REKLAME
- 12 -
dari besi dengan konstruksi permanen seperti miniboard, midiboard, billboard, neon box, dll
4
PERUMAHAN
1. Mengkoordinasi
sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang perumahan.
2. Mengkoordinasi
Pendataan dan pengawasan IMB dan HO
1. Memfasilitasi
kegiatan sosialisasi di bidang perumahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang.
2. Pendampingan kepada Tim sosialisasi peraturan perundang-undangan Kota Semarang.
3. Membuat surat perintah kepada Kepala Kelurahan yang bersangkutan untuk mengundang warganya sebagai peserta sosialisasi.
1. Menginventari-
sir / data base bangunan rumah yang sudah dan belum mempunyai IMB.
- Mendata dan melaporkan perkembangan jumlah bangunan / rumah yang sudah dan belum mempunyai IMB.
2. Menginventarisir / data base bangunan usaha yang sudah dan belum mempunyai ijin gangguan (HO).
- Mendata dan melaporkan perkembangan jumlah bangunan / rumah yang
DINAS TATA KOTA DAN
PERUMAHAN
- 13 -
sudah dan belum mempunyai ijin gangguan (HO).
5
PERHUBUNG-AN
1. Pengawasan
penyelenggaraan perparkiran pada jalan umum
2. Pengawasan rambu-
rambu lalu lintas di lingkungan jalan permukiman dan jalan umum.
1. Pengusulan
lahan baru parkir tepi jalan umum kepada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.
2. Menginformasikan ke Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika terhadap penggunaan parkir tepi jalan umum yang berpotensi melanggar ketentuan dan menganggur fungsi jalan.
1. Pengawasan
dan pemantauan atas rambu lalu lintas dan traffic light yang terpasang.
2. Fasilitasi ekstensi kemanfaatan rambu-rambu lalu lintas traffic light, marka jalan dan pagar pengaman jalan bagi masyarakat pengguna jalan.
3. Pemantauan dan penginformasian di lapangan secara berkala terhadap rambu lalu lintas traffic light yang terpasang di wilayahnya.
4. Pengusulan pemasangan rambu-rambu / Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) pagar
DINAS
PERHUBUNG-AN DAN
KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA
- 14 -
pengaman dan marka jalan kepada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dan instansi terkat.
5. Menggerakkan swadaya masyarakat untuk berperan serta dalam pengadaan dan pemeliharaan rambu-rambu lalu lintas di permukiman.
6
LINGKUNG-AN HIDUP
1. Pemantauan dan
penyediaan lokasi Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
1. Menetapkan
titik TPS di wilayahnya antara lain : a. mengadakan
koordinasi dengan kelurahan dan warga masyarakat untuk pencapaian titik TPS; dan
b. mengusulkan penetapan titik TPS di wilayahnya kepada unit kerja teknis.
2. Memantau dan membersihkan lokasi lingkungan TPS serta keberadaan TPS a. Melaksana-
kan pemantauan lapangan terhadap TPS di wilayahnya;
b. menyiapkan sumber daya (sarana, prasarana, personil dan pembiayaan) pembersihan TPS; dan
c. melaksana-
kan pembersihan TPS dan
DINAS
KEBERSIHAN DAN
PERTAMANAN
- 15 -
2. Pemantauan kebersihan dan pertamanan di wilayah masyarakat kecamatan.
lingkungannya setiap hari.
1. Memantau
pelayanan pengangkutan sampah dari sumber sampah ke TPS. - menugaskan
lurah untuk menggerakkan KSM dan pemantau layanan pengangkut-an sampah dari sumber sampah ke TPS; dan
- mengkoor-dinasikan penyelengga-raan pengangkut-an sampah dari sumber sampah ke TPS.
2. Melaksanakan
pemantauan kondisi kebersihan wilayah pada titik-titik rawan kebersihan (saluran, trotoar, jalan protokol dan lain-lain). - melaporkan
dan membuat usulan terkait dengan kebersihan wilayah kepada unit kerja teknis
3. Mengadakan
pemantauan di bidang pertamanan (penghijauan dan taman) di wilayah kecamatan
- 16 -
3. Memantau dan melaporkan penyelenggaraan penghijauan dan perawatan wilayah kecamatan.
a. Melaksana-kan pemantauan kondisi penghijauan estetika taman
b. melaporkan dan membuat usulan terkait dengan penghijauan dan taman di wilayah kepada unit kerja teknis.
c. menjaga kelestarian pohon dan taman.
4. Pengawasan terhadap kegiatan yang berpotensi terhadap kerusakan pohon penghijauan dan taman. - Menggerak-
kan swadaya masyarakat dalam upaya menjaga kelestarian penghijauan dan taman di wilayah kecamatan dengan dukungan dinas/insta-nsi terkait.
5. Menjaga kebersihan lingkungan wilayah - Memantau
dan menugaskan lurah untuk menjaga kebersihan lingkungan di wilayah masing-masing.
1. Memantau dan
melaporkan hasil penyelenggar-aan penghijauan
- 17 -
4. Peningkatan
pelaksanaan kegiatan kebersihan kawasan perkotaan.
dan pembuatan tanaman serta pemeliharaan di wilayah Kecamatan dengan dukungan dinas/instasi terkait.
2. Melaksanakan penanaman pohon penghijauan dan pembuatan taman serta pemeliharaan di wilayah Kecamatan dengan dukungan dinas/instasi terkait.
1. Melaksanakan
kegiatan dalam rangka peningkatan kualitas kebersihan di wilayah kecamatan.
2. Memfasilitasi kegiatan peningkatan, pemahaman masyarakat mengenai kebersihan dan lingkungan hidup.
3. Memfasilitasi pelaksanaan sosialisasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat meliputi : a. Sistem
pengelolaan sampah terpadu (3R) berbasis masyarakat skala rumah tangga dan skala kawasan.
- 18 -
5. Pendataan dan
pemantauan untuk perlindungan flora, fauna dan komponen lingkungan hidup yang perlu dijaga kelestariannya (seperti sendang, sumber mata air).
b. Alur
penanganan sampah dan pengelolaan sampah dengan prinsip reduce, reuse dan recycle.
1. Memfasilitasi pelaksanaan pendataan dan pemantauan kondisi flora, fauna dan komponen lingkungan hidup.
2. Pemantauan terhadap kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerusakan flora fauna dan komponen lingkungan hidup.
7
PERTANAH-AN
1. Pendataan
pengawasan dan pengendalian pemanfaatan tanah milik Pemerintah Kota Semarang dan tanah Negara.
2. Memberikan surat
pengantar/keterangan tidak sengketa.
1. Memfasilitasi
Pendataan, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan tanah milik Pemerintah Kota Semarang.
2. Mengadakan pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan tanah milik Pemerintah Kota Semarang yang penggunaannya adalah Kecamatan dan Kelurahan.
Pemberian surat pengantar keterangan tanah tidak sengketa
BAGIAN TATA PEMERINTAH
AN
- 19 -
8 BIDANG KEPENDU-DUKAN DAN CATATAN SIPIL
Penyelenggaraan administrasi dan pendaftaran penduduk meliputi : 1. Pelayanan Penerbitan
Surat Keterangan Ahli Waris;
2. Pelayanan Penerbitan Surat Keterangan Kelahiran;
3. Pelayanan Penerbitan Surat Keterangan Kematian;
4. Pelayanan Penerbitan Surat Keterangan Lahir Mati;
5. Pelayanan Penerbitan Surat Keterangan Perkawinan;
6. Pelayanan Penerbitan Surat Keterangan Jaminan Bertempat Tinggal;
7. Pelayanan Penerbitan Surat Keterangan Pindah antar Kecamatan dalam wilayah Kota Semarang;
8. Pelayanan Penerbitan Surat Keterangan Pindah Datang Penduduk WNI antar Kecamatan dalam Daerah;
9. Pelayanan Penerbitan Surat Pengantar Permohonan Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
10. Pelayanan Penerbitan Surat Pengantar Permohonan Pembuatan Kartu Keluarga (KK)
Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan di Kecamatan berdasarkan Surat Keterangan / Pengantar dari Kelurahan berupa : 1. Surat
Keterangan Kelahiran
2. Surat Keterangan Lahir Mati
3. Surat Keterangan Kematian
4. Surat Keterangan Ahli Waris
5. Surat Keterangan Perkawinan
6. Surat Keterangan Jaminan Bertempat Tinggal
7. Surat Keterangan Pindah antar Kecamatan dalam Wilayah Kota Semarang
8. Surat Keterangan Pindah Datang antar Kecamatan dalam Daerah
9. Legalisasi Pengantar Permohonan Pembuatan KTP
10. Legalisasi Pengantar Permohonan Pembuatan KK
DINAS KEPENDU-
DUK AN DAN
CATATAN SIPIL
9
PEMBERD-AYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDU-NGAN ANAK
1. Koordinasi
pelaksanaan kebijakan perlindungan perempuan terutama perlindungan terhadap kekerasan, tenaga kerja perempuan, perempuan lanjut usia dan penyandang cacat, dan perempuan di daerah konflik dan daerah yang terkena
1. Mengkoordinasi
kan dan rekomendasi serta inventarisasi dan identifikasi kebijakan SKPD terkait dengan pemberdayaan perempuan di tingkat kecamatan.
2. Sinkronisasi pelaksanaan kebijakan
BAPERMAS, PEREMPUAN
& KB
- 20 -
bencana skala kecamatan.
2. Fasilitasi kegiatan
untuk pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta monitoring, evaluasi dan pelaporan tentang pemberdayaan masyarakat perempuan dan perlindungan anak.
3. Koordinasi
pelaksanaan pemberian bantuan teknis, fasilitasi pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (Analisis Gender, perencanaan anggaran yang responsive gender serta pengembangan materi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Pengarusutamaan Gender (PUG)
pemberdayaan perempuan di tingkat kecamatan.
Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi kegiatan pembinaan, pemantaauan dan pengendalian serta monev dan pelajaran tentang pemberdayaan masyarakat, perempuan dan perlindungan anak. - Inventarisasi
kebutuhan kegiatan pemberdayaan masyarakat, perempuan dan perlindungan anak di tingkat kecamatan.
- Membuat usulan kegiatan pemberdayaan masyarakat perempuan dan perlindungan anak kepada unit kerja terkait.
- Sinkronisasi pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat perempuan dan perlindungan anak di tingkat kecamatan.
Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi kegiatan Pangarusutaman gender dan program kegiatan yang responsif gender serta pengembangan materi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) pangarusutamaan gender. - Inventarisasi
kebutuhan bantuan teknis fasilitasi pelaksanaan pangarusutama-an gender di
- 21 -
4. Fasilitasi penyediaan
data terpilah menurut jenis kelamin.
tingkat Kecamatan.
- Membuat usulan bantuan teknis fasilitasi pelaksanaan pangarusutamaan gender ke pada unit kerja terkait.
Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi penyediaan data terpilah menurut jenis kelamin.
10
KB DAN KELUARGA SEJAHTERA
1. Dukungan pelayanan
rujukan KB dan kesehatan reproduksi.
2. Fasilitasi upaya
peningkatan kesadaran keluarga berkehidupan seksual yang aman dan memuaskan terbebas dari HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS)
3. Dukungan kegiatan
remaja positif
Mengkoordinaskan dan memfasilitasi dengan dinas terkait, dalam rangka melaksanakan KIE dan konseling pra pelayanan KB kepada masyarakat serta melaksanakan pendataan keluarga, pencatatan dan pelaporan KB. Memfasilitasi dan mengkoordinasikan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi kesehatan reproduksi termasuk HIV / AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS). Memfasilitasi pembentukan Pusat Informasi dan Konseling (PIK) rernaja baik di sekolah maupun luar sekolah, melakukan penyuluhan dan sosialisasi tentang kenakalan remaja, kesehatan reproduksi termasuk HIV / AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS).
BAPERMAS, PEREMPUAN
& KB
- 22 -
4. Penyuluhan KB 5. Dukungan KB 6. Posyandu 7. Pembinaan dan
pemantapan ketahanan keluarga
Mengkordinasikan dan memfasilitasi kegiatan pembinaan & penyuluhan KIE dan menyelenggarakan pelayanan KB dengan pelaksanaan kegiatan kunjugan rumah dalam rangka mencari akseptor baru dan penyelenggaraan pelayanan di Kesehatan Keluarga Berencana (KKB) / Puskesmas. Mengkoordinasik-an dan memfasilitasi pembinaan program KB dengan dinas terkait, kader, tokoh agama, tokoh formal dan non formal di tingkat kecamatan maupun kelurahan ctalarn rangka meningkatkan pelayanan KB. Mengkoordinaskan dan memfasilitasi dengan dinas terkait kegiatan orentasi tim operasional bina keluarga kecamatan, identifikasi dan analisa penyelesaian permasalahan bina keluarga. Mengkoordinasi-kan dan memfasilitasi dengan dinas terkait kegiatan pelaksanaan pembinaan dan pernantapan ketahanan keluarga.
- 23 -
8. Pembinaan kader pengelola kegiatan bina keluarga
Mengkoordinasi-kan dan memfasilitasi pembinaan kader pengelola kegiatan Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Lansia (BKL).
11
SOSIAL
1. Fasilitasi pelaksanaan
pelayanan masyarakat dalam hal penanggulangan bencana.
1. Pembentukan
satuan komando di tingkat kecamatan melalui peran di masing-masing kecamatan sesuai locus delicti
2. Camat selaku koordinator dan fasilitator lapangan dimana terjadinya bencana:
a. menerima laporan kejadian di wilayahnya
b. pengecekan lokasi kejadian bencana
c. melaporkan kondisi lapangan kepada unit kerja / instansi terkait
d. melakukan tindakan awal tanggap darurat penanggulangan bencana bersama masyarakat
e. menginventarisasi daftar kebutuhan awal untuk penanggulang-an bencana.
DINAS
KEBAKARAN
- 24 -
2. Fasilitasi pelaksanaan dan pengawasan pengumpulan uang dan atau barang.
3. Koordinasi
penanggulangan dini korban bencana alam.
4. Fasilitasi pelaksanaan
pemantauan daerah rawan bencana.
5. Penyelenggaraan
penanggulangaan bencana pada tahap PRA bencana
Menghimpun, mencatat dan mendistribusikan bantuan untuk korban bencana yang membutuhkan berupa uang dan barang di wilayah Kecamatan 1. Menginventari-
sasi korban bencana dankerugian akibat bencana wilayahnya
2. Memfasilitasi penyusunan data kebutuhan untuk penanggulangan korban bencana
3. Menyiapkan tempat evakuasi sementara korban bencana
4. Menggerakkan masyarakat dalam penyelenggaraan dapur umum
1. Memfasilitasi
inventarisasi lokasi rawan bencana di wilayahnya
2. Memantau kegiatan dan kejadian/potensi alam. yang beresiko menimbulkan bencana di wilayahnya serta pelaporan tingkat kerawanan pada daerah rawan bencana.
1. Membuat
pemetaan wilayah rawan bencana tingkat kecamatan
2. Menentukan lokasi jalur evakusi, lokasi posko, lokasi dapur umum dan pos kesehatan
- 25 -
6. Penyelenggaraan
penanggulangaan bencana pada saat terjadi bencana
3. Menyiapkan posko dan tempat stock point bantuan kebutuhan dasar maupun peralatan penanggulangan bencana
4. Menginformasikan peringatan dini kepada masyarakat mengenai pergantian musim dari musim hujan ke musim kemarau dan sebaliknya
5. Menyelenggarakan kerja bakti di lingkungan
6. Menggerakkan gladi posko di wilayah kecamatan dan kelurahan
7. Mengadakan simulasi menghadapi bencana di tingkat dengan melibatkan masyarakat
8. Mengkoordinasikan dengan instansi/lembaga di wilayah setempat
1. Monitoring dan
melaporkan perkembangan situasi wilayah rawan bencana
2. Mengaktifkan posko, dapur umum maupun pos kesehatan
3. Menggerakkan aktivitas masyarakat dalam penanganan bencana yang terjadi
4. Mendistribusikan bantuan kepada korban bencana
5. Melaporkan lengkap terjadinya bencana
- 26 -
7. Penyelenggaraan
penanggulangaan bencana pada pasca bencana
8. Memberikan surat
pengantar / surat keterangan untuk penerbitan rekomendasi dan pengawasan ijin pendaftaran organisasi sosial lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam bidang sosial.
6. Mengkoordinasikan dengan instansi/ lembaga di wilayah setempat
1. Melaksanakan
pendataan korban, kerugian dan kerusakan sarana, prasarana maupun infrastruktur wilayah
2. Menggerakkan masyarakat untuk gotong royong dan kerja bakti di lokasi bencana
3. Menentukan
lokasi posko kesehatan untuk korban bencana
4. Merekomendasikan penggantian surat-surat kependudukan hilang (KTP, KK, AKTE KEI,AHIRAN, dll)
5. Mengkoordinasikan dengan instansi/lembaga di wilayah setempat
Memberikan surat. pengantar permohonan ijin pendaftaran organisasi sosial lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam bidang sosial dan monitoring/ mengawasi kegiatan LSM yang bergerak dalam bidang sosial.
DINAS SOSIAL,
PEMUDA DAN OLAH IRAGA
- 27 -
9. Membantu pelaksanaan pelayanan pendataan masalah kesejahteraan sosial dan pelaksanaan penanggulangan masalah kesejahteraan social
10. Membantu
pelaksanaan penyuluhan dan bimbingan sosial.
11. Membantu
pelaksanaan kegiatan pemberdayaan keluarga miskin meliputi fakir miskin, wanita rawan sosial ekonomi.
12. Memberikan surat
pengantar / surat keterangan untuk penerbitan ijin pembangunan sarana sosial lingkup kecamatan.
13. Memberikan surat
pengantar / surat keterangan untuk penerbitan rekomendasi
1. Melakukan pencatatan pendataan kesejahteraan sosial yang berhak wilayahnya masing-masing.
2. Memfasilitasi pendataan perkembangan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial
3. Mengirimkan data usulan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dalam mengikuti penyuluhan
Membantu pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan kepada Organisasi Sosial (ORSOS) maupun masyarakat. Memfasilitasi keluarga rawan sosial ekonomi asar mereka lepas dari keterpurukan ekonomi pendidikan dan kesehatan. Memberikan surat pengantar ijin pembangunan sarana sosial lingkup Kecanatan dan surat keterangan tempat pembangunan sarana sosial Memberikan surat pengantar ijin pendaftaran LSM yang bergerak dalam bidang sosial dan surat keterangan tempat LSM
- 28 -
14. Membantu pelaksanaan pendataan masalah kesejahteraan sosial dan pelaksanaan penanggulangan masalah kesejahteraan sosial.
15. Membantu
pelaksanaan pendataan dan pemantauan geladangan pengemis (gepeng)
16. Membantu
pelaksanaan pendataan perintis kemerdekaan (veteran) dan keluarganya.
17. Fasilitasi bantuan
dan koordinasi penertiban gepeng.
Memfasilitas pendataan jumlah penyandang masalah kesejahteraan so sial di wilayahnya masing-masing dan pengiriman data usulan PMKS untuk mengikuti penyuluhan
Melakukan pencatatan pendataan dan pengawasan jumlah pengemis dan gelandangan di wilayahnya masing-masing. 1. Melakukan
pencatatan pendataan jumlah perintis kemerdekaan (veteran) di wilayahnya masing-masing.
2. Mengusulkan
perintis kemerdekaan (veteran) dalam memperoleh penghargaan.
Memfasilitasi ban.tuan dan koordinasi penertiban gepeng dengan memberikan pembinaan dan ketrampilan kerja
12
KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH
1. Membantu fasilitasi
pelaksanaan pendataan Koperasi dan UMKM.
1. Memfasilitasi
pendataan jumlah koperasi dan UMKM yang ada di wilayah kecamatan.
2. Koperasi yang
akan dibubarkan harus minta surat keterangan pada kelurahan setempat yang diketahui oleh camat.
DINAS
KOPERASI DAN UMKM
- 29 -
2. Pemberian surat
keterangan domisili usaha.
Memberikan legalisiasi surat keterangan domisili usaha yang dibuat lurah bagi koperasi dan UMKM yang mengusulkan bantuan permodalan.
13
KEBUDAYA-AN DAN PARIWISATA
1. Membantu
pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang sejarah nilai tradisi dan kepurbakalaan, bidang perlindungan budaya da bidang atraksi budaya.
1. Mengkoordinasik
an perawatan dan perlindungan sejarah nilai tradisi, keptu:bakalaan serta kebudayaan dengan pernilik/pengelola benda cagar budaya dalam perlindungan benda cagar budaya di wilayahnya
2. Mengkoordinasikan dengan organisasi/perkumpulan budaya dalam berbagai even atraksi budaya guna meningkatkan nilai-nilai budaya di wilayahnya.
3. Mengkoordinasikan dengan dinas teknis dalam setiap event atraksi budaya yang ada di wilayahnya.
4. Mengkoordiniasikan dengan dinas terknis dalam perawatan dan perlindungan benda cagar budaya di wilayahnya..
DINAS
KEBUDAYAAN DAN
PARIWISATA
- 30 -
2. Penyajian data dan informasi di bidang sejarah, nilai tradisi dan kepurbakalaan, bidang perlindungan budaya dan bidang atraksi budaya.
3. Membantu
pelaksanaan pembinaan, pemantauan pengawasan dan pengendalian di bidang sejarah, nilai tradisi dan kepurbakalaan, bidang perlindungan budaya dan bidang atraksi budaya.
4. Koordinasi dan fasilitasi peningkatan kemitraan dan peran serta masyarakat dalam perlindungan, pemeliharaan, pemanfaatan di bidang kesenian.
1. Memfasilitasi pendataan dan penyajian data/infornasi sejarah, nilai tradisi dan kepurbakalaan, bidang perlindungan budaya serta atraksi budaya.
2. Memfasilitasi pendataan dan penyajian data/informasi benda/bangunan cagar budaya dan bersejarah organisasi budaya serta para pelaku sejarah di wilayahnya
Membantu pemarrtauan pembinaan, pengawasan dan pengendendalian sejarah, nilai tradisi dan kepurbakalaan budaya dan atraksi budaya terhadap orgaanisasi seni budaya dan pelaku sejarah di wilayahnya. 1. Memfasilitasi
peningkatan kemitraan dalam peran serta masyarakat organisasi dan/aatau pelaku kesenian dalam perlindungan, pemeliharaan, pemanfaatan di bidang kesenian di wilayahnya.
2. Memfasilitasi penyajian data organisasi kesenian dan para pelaku seni, pembinaan kesenian dan kegiatan pagelaran kesenian di wilayahnya.
- 31 -
5. Fasilitasi penyajian data dan informasi di bidang potensi seni, bidang pembinaan kesenian, dan bidang pergelaran kesenian.
6. Membantu
pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian kegiatan kesenian.
7. Fasilitasi penyajian
data dan informasi di bidang promosi pariwisata.
8. Fasilitasi peningkatan
promosi pariwisata. 9. Membantu
pelaksanaan pembinaan bantuan, pemantauan pengawasan dan pengendalian di bidang promosi wisata.
Memfasilitasi pendataan dan penyajian informasi potensi seni pembinaan kesenian dan pagelaran kesenian. Membantu pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian kegiatan kesenian di wilayahnya.
Memfasilitasi penyajian data dan informasi di bidang promosi pariwisata berupa pamflet/informasi tempat-tempat wisata Kota Semarang di tempat-tempat strategis di wilayahnya Memfasilitasi peningkatan promosi pariwisata dan event wisata yang diselenggarakan di wilayahnya. Memfasilitasi pembinaan, pengawasan dan pengendalian bidang promosi pariwisata terhadap kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang ada di wilayahnya.
14
PEMUDA DAN OLAH RAGA
1. Membantu
penyelenggaraan dan pengembangan kegiatan kepemudaan dan olahraga, termasuk olahraga prestasi.
Memfasilitasi kegiatan kepemudaan dan olahraga dengan pemberian pengantar ijin membentuk kegiatan kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP), pendataan atlet-atlet berprestasi serta mengusulkan pengajuan
DINAS
SOSIAL, PEMUDA DAN
OLAHRAGA
- 32 -
2. Membantu kegiatan
pelaksanaan pengembangan olah raga tradisional masyarakat.
3. Membantu dan
koordinasi bantuan pengadaan dan pendistribusian sarana dan prasarana kepemudaan dan olahraga.
4. Membantu dan
memberi dukungan pelaksanaan olah raga di masyarakat dan kegiatan kepemudaan.
5. Koordinasi bantuan
kegiatan monitoring dan evaluasi kinerja lembaga kepemudaan dan keolahragaan.
bantuan kegiatan kepemudaan dan olah raga. Melaksanakan dan melestarikan pertandingan olahraga-olahraga tradisional. Memfasilitasi pengajuan proposal bantuan peralatan / perlengkapan olahraga dari masyarakat ke unik kerja teknis. 1. Memfasilitasi
pendataan dan pemantauan pelaksanaan kegiatan- kegiatan olah raga dan kepemudaan di masyarakat
2. Mengusulkan cabang olah raga dan organisasi kepemudaan dalam memperoleh bantuan
Memfasifitasi monitoring dan. pengawasan kegiatan KUPP, atau.pun lembaga kepemudaan dan keolahragaan.
15
KESATUAN BANGSA POLITIK DALAM NEGERI
1. Koordinasi
pencegahan pemanfaatan sumber daya alam yang dapat merugikan kehidupan masyarakat.
Memfasilitasi pengawasan kegiatan yang berpotensi merusak sumber daya alam dan melaporkan terjadinya penyimpangan pemanfaatan sumber daya alam kepada unit kerja/instansi terkait
BADAN
KESATUAN BANGSA,
POLITIK DAN PERLINDUNG-
AN MASYARAKAT
- 33 -
2. Identifikasi dan pendataan kelembagaan politik dan ormas di daerah.
3. Penyelenggaraan
pengembangan sarana dan prasarana perlindungan masyarakat.
4. Identifikasi dan
pendataan kejadian gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Melaksalakan pendataan dan validasi keberadaan sekretariat parpol dan Ormas dan data pengawasannya. Memfasilitasi pengadaan dan pemeliharaan kebutuhan sarana dan prasarana Linmas murni di Kelurahan se Kecamatan serta menggerakkan swadaya masyarakat Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kejadian kriminalitas dan gangguan keamanan di wilayah kecamatan kepada unit kerja/instansi terkait
16
KOMUNIKASI DAN INFORMATI-KA
1. Memberikan surat
pengantar/surat keterangan untuk penerbitan rekomendasi terkait dengan pendirian pelaksanaan pembangunan telekomunikasi yang berupa warung telekomunikasi yang berupa warung telekomunikasi, warung seluler dan sejenisnya.
2. Memberikan surat
pengantar/surat keterangan untuk penerbitan rekomendasi ijin menara telekomunikasi sebagai sarana dan prasarana telekomunikasi.
Memberikan surat pengantar/surat keterangan untuk penerbitan rekomendasi terkait dengan pendirian pelaksanaan pembangunan telekomunikasi yang berupa warung telekomunikasi, warung seluler dan sejenisnya. Memberikan surat pengantar/surat keterangan untuk penerbitan rekomendasi ijin menara telekomunikasi sebagai sarana dan prasarana telekomunikasi.
DINAS
PERHUBUNG-AN,
KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA
- 34 -
17
PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
1. Koordinasi, fasilitasi,
pemantauan, dan pengawasan izin usaha sektor pertanian.
2. Koordinasi, fasilitasi,
dan pengawasan penggunaan pestisida
3. Koordinasi, fasilitasi,
dan pengawasan pelaksanaan pemberantasan hama dan penyakit tanaman
4. Koordinasi, fasilitasi,
dan pengawasan penanggulangan penyakit menular ternak
5. Koordinasi dan
fasilitasi pelaporan pendataan harga pasar hasil pertanian
6. Koordinasi dan
fasilitasi pengumpulan data dan informasi pertanian
7. Koordinasi, fasilitasi
dan penetapan sasaran areal dan lokasi kegiatan pengembangan lahan, rehabilitasi lahan kritis dan konservasi.
8. Koordinasi, fasilitasi
dan pengawasan budidaya pertanian, perikanan dan penggunaan perairan umum.
Mengkoordinasi-kan dan memfasilitasi, pemantauan dan pengawasan izin usaha sektor pertanian Mengkoordinasi-kan, memfasilitasi, dan pengawasan pelaksanaan pestisida Mengkoordinasi-kan, memfasilitasi, dan pengawasan pelaksanaan pemberantasan hama dan penyakit tanaman Mengkoordinasi-kan, memfasilitasi, dan pengawasan penanggulangan penyakit menular ternak Mengkoordinasi-kan dan memfasilitasi pelaporan pendataan harga pasar hasil pertanian Mengkoordinasi-kan dan memfasilitasi pengumpulan data dan informasi pertanian Mengkoordinasi, memfasilitasi dan penetapan sasaran areal dan lokasi kegiatan pengembangan lahan, rehabilitasi lahan kritis dan konservasi. Mengkoordinasi-kan, memfasilitasi dan pengawasan budidaya pertanian, perikanan dan penggunaan perairan umum.
DINAS
PERTANIAN
- 35 -
9. Koordinasi, fasilitasi dan pengawasan produksi dan ketersediaan cadangan pangan strategis nabati dan hewani.
10. Koordinasi dan fasilitasi pendataan harga pasar hasil pertanian dan perikanan.
11. Koordinasi
perhitungan kebutuhan pangan penduduk kecamatan dan perhitungan surplus produksi pertanian tanaman pangan.
12. Koordinasi
penanggulangan kerawanan pangan masyarakat.
13. Koordinasi
penggalangan partisipasi masyarakat dalam rangka pemantapan ketahanan pangan.
Mengkoordinasi, fasilitasi dan pengawasan produksi dan ketersediaan cadangan pangan strategis nabati dan hewani. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi pendataan harga pasar hasil pertanian dan perikanan. Memfasilitasi perhitungan kebutuhan pangan penduduk kecamatan dan perhitungan surplus produksi pertanian tanaman pangan melalui koordinasi Rakor Dewan Ketahanan pangan (DKP), permintaan data, penyusunan database, pemantauan ketersediaan dan distribusi pangan. Mengkoordinasikan penanggulangan kerawanan pangan masyarakat pada tingkat Kecamatan yang meliputi pemantauan ketersediaan dan alur distribusi maupun pengumpulan data rawan pangan serta pembuatan peta rawan pangan. Penggalangan partisipasi masyarakat dalam rangka pemantapan ketahanan pangan dengan mengkoordinasikan penumbuhan desa mandiri pangan, gerakan sadar pangan lokal, penumbuhan
- 36 -
14. Fasilitasi
pengumpulan data dan informasi kelompok rawan pangan.
15. Koordinasi dalam
menyiapkan bahan dan melaksanakan penanganan dan penyaluran pangan untuk kelompok rawan pangan.
warung desa, pengembangan ketersediaan pangan dan pekarangan terpadu dan optimalisasi masyarakat pesisir. Pengumpulan data dan informasi kelompok rawan pangan pada tingkat Kecamatan yang mencakup ketersediaan pangan dan alur distribusi, data rawan pangan serta pembuatan peta rawan pangan. Mengkoordinasikan penyiapan bahan pelaksanaan penanganan dan penyaluran pangan untuk kelompok rawan pangan.
18
ENERGI
1. Pengawasan
pengelolaan air bawah tanah dan konservasi air bawah tanah.
1. Pengawasan
dan monitoring pemberian ijin pengeboran sumur air bawah tanah yang berdampak lingkungan langsung pada wilayah kecamatan yang mencakup pendataan/inventarisasi keberadaan sumur-sumur air bawah tanah penerapan mata air baik dalam skala industri/perorangan agar mengajukan ijin.
2. Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan perijinan pengeboran dan pengambilan air
DINAS PSDA &
ESDM
- 37 -
bawah tanah untuk wilayah kecamatan yang mempunyai kawasan industri, tempat usaha dan perseorangan yang menggunakan sumur air bawah tanah maupun pengembangan perumahan yang memiliki lebih dari satu sumur air bawah tanah.
3. Pengawasan dan pengendalian pengelolaan lingkungan pada cekungan air tanah yang merupakan wilayah konservasi di wilayah kecamatan.
4. Melaksanakan inventarisasi kawasan karst dan kawasan lindung sumber air pada wilayah kecamatan dan mengkoordinasikan dengan badan pengelola kawasan industri untuk menertibkan pengambilan air bawah tanah secara terpadu.
5. Melaksanakan pengelolaan, pengendalian, pengawasan, rehabilitasi serta usaha-usaha pencegahan dan penanggulangan bencana pada sistem daerah tangkapan air di wilayah kecamatan dengan
- 38 -
2. Pengawasan galian
C dan Air Bawah Tanah (ABT) serta energi.
pendataan dan pelaporan secara rutin setiap tiga bulan sekali kepada dinas teknis.
1. Memfasilitasi pengawasan hasil rekomendasi ijin usaha pertambangan mineral, bantuan bukan logam dan panas bumi di wilayah kecamatan dalam bentuk tim terpadu dengan melihatkan dinas terkait.
2. Memfasilitasi pengawasan dan monitoring pemberian izin usaha pertambangan mineral dan batu bara untuk operasi produksi yang berdampak lingkungan langsung pada wilayah kecamatan.
3. Memfasilitasi Wasdal pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi pada wilayah kecamatan.
19
KELAUTAN DAN PERIKANAN
1. Rekomendasi
penetapan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan sentra usaha perikanan.
1. Mengkoordinasi
kan sosialisasi tentang rencana calon lokasi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan sentra usaha perikanan di wilayahnya.
2. Mengkoordinasikan evaluasi rencana pembangunan Tempat
DINAS
KELAUTAN DAN
PERIKANAN
- 39 -
2. Koordinasi
pengelolaan sumber daya kelautan dan pesisir, bidang pengelolaan lingkungan kelautan dan pesisir serta bidang pemberdayaan masyarakat pesisir.
Pelelangan Ikan (TPI) dan sentra usaha perikanan di wilayahnya terhadap peruntukan wilayah berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang Wilayah.
3. Mengkoordinasikan menyelenggarakan Musyawarah tingkat Kelurahan / Kecamatan dalam rangka penyerapan aspirasi dan persetujuan masyarakat sekitar terkait rencana pembangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan sentra usaha perikanan di wilayahnya.
4. Memfasilitasi penerbitan surat rekomenfasi tentang penetapan calon lokasi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan sentra usaha perikanan di wilayahnya.
1. Mengkoordinasi
kan penghimpunan data-data sumber daya, kelautan dan pesisir, lingkungan kelautan dan pesisir serta kegiatan / usaha masyarakat pesisir di wilayahnya.
2. Mengkoordinasikan pengolahan data dan pelaporan
- 40 -
3. Rekomendasi
penetapan rehabilitasi kawasan pesisir yang rawan dan mengalami bencana dan/atau kerusakan lingkungan.
sumber daya, kelautan dan pesisir, lingkungan kelautan dan pesisir serta kegiatan/ usaha masyarakat pesisir di wilayahnya.
3. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemantauan dan pengawasan kegiatan pengelolaan sumber daya, kelautan dan pesisir, lingkungan kelautan dan pesisir serta kegiatan / usaha masyarakat pesisir di wilayahnya.
A. Membantu penyusunan perencanaan mitigasi bencana wilayah pesisir antara lain : 1) Pendataan
wilayah pesisir yang potensial rawan bencana.
2) Pendataan potensi jenis bencana wilayah pesisir di wilayahnya.
3) Penyampaian masukan-masukan terkait dengan penyusunan program dan kegiatan pencegahan/ penanggulangan bencana melalui musyawarah kelurahan/ kecamatan.
- 41 -
4. Pembinaan dan
Pemberdayaan masyarakat pesisir.
B. Pelaksanaan Mitigasi Bencana 1) Pelaporan
terjadinya Bencana di Wilayah Pesisir di wilayahnya.
2) Pelaksanaan Mitigasi Bencana di kawasan pesisir di wilayahnya.
3) Pengusulan kondisi Tanggap Darurat di wilayahnya.
4) Evakuasi dan Pengungsian korban bencana di wilayahnya.
5) Pengusulan rehabilitasi wilayah pesisir yang terkena bencana / mengalami kerusakan.
1. Konsultasi dan
koordinasi atas data-data potensi masyarakat pesisir di wilayahnya.
2. Pengolahan data dan pelaporan potensi masyarakat pesisir di wilayahnya.
3. Memfasilitasi kegiatan pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayahnya.
4. Pemantauan pengawasan dan evaluasi kegiatan masyarakat pesisir di wilayahnya.
- 42 -
5. Fasilitasi penyajian
data dan informasi di bidang pengelolaan sumber daya kelautan dan pesisir, pengelolaan lingkungan kelautan dan pesisir, dan pemberdayaan masyarakat pesisir.
6. Pembinaan,
pemantauan, pengawasan dan pengendalian bidang kelautan dan pesisir.
7. Rekomendasi
perijinan usaha perikanan
5. Pelaporan hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayahnya
Memfasilitasi pelaksanaan survey sumber daya kelautan dan pesisir, lingkungan kelautan dan pesisir serta kegiatan/usaha masyarakat pesisir di wilayahnya. 1. Memfasilitasi
pembinaan dan pemantauan bidang kelautan dan pesisir.
2. Memfasilitasi pembentukan kelompok masyarakat mitra bahari dan/atau kelompok pengawas perikanan masyarakat (KPPN).
Memfasilitasi rekomendasi persetujuan prinsip terhadap permohonan ijin usaha perikanan
20
PERDAGANGAN
1. Fasilitasi pencatatan,
pendataan, penyuluhan, monitoring dan pengawasan Usaha Dagang Kecil non formal investasi di bawah Rp. 5.000.000,- di luar tanah dan bangunan.
1. Memfasilitasi
pendataan perkembangan Usaha Dagang Kecil non formal investasi di bawah Rp. 5.000.000,- di luar tanah dan bangunan.
2. Memfasilitasi dan mengusulkan penyuluhan bagi Usaha Dagang Kecil non formal investasi di bawah Rp. 5.000.000,- di luar tanah dan
DINAS
PERINDUSTRI AN DAN
PERDAGANG AN
- 43 -
2. Fasilitasi pengaturan
Usaha dagang Kecil. 3. Fasilitasi dan
Koordinasi pengaturan, pendataan dan pembinaan terhadap PKL.
4. Rekomendasi
perijinan penetapan PKL
bangunan. 3. Memfasilitasi
monitoring kegiatan Usaha Dagang Kecil non formal investasi di bawah Rp. 5.000.000,- di luar tanah dan bangunan.
Memfasilitasi pengaturan Usaha dagang Kecil di wilayahnya. 1. Memfasilitasi
dan mengkoordinasikan pengaturan, penataan dan pengendalian PKL.
2. Pengaturan penataan dan pengendalian letak Zoning lokasi PKL
3. Pembinaan penertiban lokasi PKL yang tidak sesuai dengan ketentuan untuk diusullan penindakan kepada Satpol PP dan instansi terkait.
1. Melaksanakan pengkajian terhadap kelayakan pemanfaatan lahan bagi ijin PKL.
2. Memberikan rekomendasi terhadap ijin PKL yang memenuhi syarat dan ketentuan.
21
PERINDUSTRIAN
1. Fasilitasi ijin usaha
industri.
Memfasilitasi pemberian ijin usaha industri di wilayah kecamatan berupa pengantar dan keterangan domisili usaha industri.
- 44 -
2. Penetapan
pencatatan, pendataan, penyuluhan, monitoring dan pengawasan sector IKM (Industri Kecil Menengah) non formal maksimal investasi di bawah Rp. 5.000.000,- di luar tanah dan bangunan.
1. Memfasilitasi
penataan perkembangan IKM (Industri Kecil Menengah) non formal maksimal investasi di bawah Rp. 5.000.000,- di luar tanah dan bangunan.
2. Memfasilitasi dan pengusulan IKM untuk memperoleh penyuluhan / bantuan sarana dan prasarana kegiatan.
3. Memfasilitasi monitoring kegiatan IKM informal / industri rumah tangga.
WALIKOTA SEMARANG
ttd
H. SOEMARMO HS.