kpk gerakan-nasional-penyelamatan-sda
TRANSCRIPT
J.S. Luwansa, 10 Juni 2015
BERSAMA KPK BERANTAS KORUPSI
GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM GN-SDA
Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran Rakyat. (Ps. 33 (3) UUD 1945.
Penjelasan UU 30/2002 tentang KOMISI PEBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI
Tindak pidana korupsi:1. Bencana tidak saja terhadap kehidupan perekonomian nasional tetapi juga pada
kehidupan berbangsa dan bernegara;2. Pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan hak-hak ekonomi masyarakat;3. Tidak lagi kejahatan biasa melainkan telah menjadi suatu kejahatan luar biasa;4. Pemberantasannya dituntut cara-cara yang luar biasa;5. Pemberantasannya dilakukan secara optimal, intensif, efektif, profesional serta
berkesinambungan.
KPK:1. Dapat menyusun jaringan kerja (networking) yang kuat;2. Memperlakukan institusi yang ada sebagai "counterpartner" yang kondusif agar
pemberantasan korupsi dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif;3. Berfungsi sebagai pemicu dan pemberdayaan institusi yang telah ada dalam
pemberantasan korupsi (trigger mechanism);4. Berfungsi untuk melakukan supervisi dan memantau institusi yang telah ada;5. Memungkinkan masyarakat luas ikut berpartisipasi dalam aktivitas KPK; 6. Kinerja KPK dapat diawasi oleh masyarakat luas.
Hak MenguasaiNegara
PENYELAMATAN SDA INDONESIA DANPEMBERANTASAN KORUPSI
2
Rencana Strategis KPK 2011-2015 dan Tugas KPK
Fokus pelaksanaan tugas antara lain perbaikan sektorstrategis terkait kepentingan nasional (national interest) meliputi:
1) Ketahanan energi dan lingkungan (energi, migas, pertambangandan kehutanan)
2) Ketahanan Pangan plus (pertanian, perikanan, peternakan) 3) Pendidikan & kesehatan, 4) Penerimaan negara (pajak, bea dan cukai, serta PNBP) 5) Infrastruktur
3
KewenanganKomisi Pemberantasan Korupsi
TUGAS KPK
(ps.6)
Koodinasi(ps.7)
Supervisi(ps.8)
Penyelidikan, Penyidikan dan
Penuntutan(ps.11)
Pencegahan(ps.13)
Monitor(ps.14)
Melakukan pengkajian terhadap sistem
pengelolaan administrasi
Memberi saran perubahan jika berdasarkan
hasil pengkajian, sistem pengelolaan
administrasi tersebut berpotensi korupsi
Melaporkan jika saran KPK mengenai usulan perubahan tersebut
tidak diindahkan kepada Presiden, DPR, & BPK
4
PENCEGAHAN KORUPSISEKTOR SUMBER DAYA ALAM – KPK
Kelautan Minerba Kehutanan & Perkebunan
Kajian Sistem
Pengelolaan Ruang
Laut & Sumberdaya
Kelautan (2014)
Kajian Kebijakan Pengusahaan
Batubara di Indonesia (2011)
Kajian Sistem Perencanaan dan Pengawasan
Kawasan Hutan (2010)
Kajian Sistem Pengelolaaan PNBP
Minerba (2013)
NKB 12 K/L Percepatan Pengukuhan
Kawasan Hutan Indonesia (2013)
Kajian Perizinan di Sektor
Pertambangan (2013)
Kajian Perizinan di Sektor: Kehutanan,
Pertanahan (2013)
Kajian Sistem Pengelolaan Pajak
Sektor Batubara (2014)
Kajian Sistem Pengelolaan Hutan-Perum
Perhutani (2014)
Koordinasi Supervisi atas
Pengelolaan Pertambangan
Minerba di 12 Provinsi (2014)
Korsup Kelautan
di 34 Provinsi
(2105) – lokus 9
Kota
Korsup Minerba di 19 Provinsi
(2015) – lokus 6 Kota
Korsup Kehutanan dan Perkebunan di 24
Provinsi (2015) – lokus 7 Kota
5
SASARAN
ARAH DAN TUJUAN GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM
Sebesar-besarKemakmuran Rakyat
Hak Menguasai Negara Atas Sumber Daya Alam di Bumi dan Laut
Perlindungan dan pemulihan kekayaan
negara
Penguatan hak masyarakat
Pembenahan regulasiPenguatan
kelembagaan aparatus negara
Peningkatan kepatuhan terhadap
regulasi
Pembangunan sistem pengendalian anti
korupsi
Hadirnya negara untuk menjamin kesejahteraan melalui pengelolaan SDA yang adil, terbuka, partisipastif, desentralisasi, dan akuntabel
Perlindungan hak rakyat atas SDA baik secara individu maupun kolektif melalui tatakelola yang baik, kepastian hukum, keterpaduan, sistem
pengendalian korupsi, dan penguatan aspek keberlanjutan
1 2 3 4 5 6
Pemberantasannya dituntut cara-cara yang luar biasa; Dilakukan secara
optimal, intensif, efektif, profesional serta berkesinambungan.
TUJUAN
CAKUPAN RENCANA AKSI PENYELAMATAN SDA
Per
tam
ban
gan
• Penataan izin usaha pertambangan
• Pelaksanaan kewajiban keuangan pelaku usaha pertambangan minerba
• Pelaksanaan pengawasan produksi pertambangan minerba
• Pelaksanaan kewajiban pengolahan/pemurnian hasil tambang minerba
• Pelaksanaan pengawasan penjualan dan pengangkutan/pengapalan hasil tambang minerba
Kel
auta
n • Penetapan dan penegasan batas dan tata ruang wilayah laut Indonesia
• Pengintegrasian Sistem Perencanaan Nasional Terkait dengan Penggunaan Ruang Laut dan Sumberdaya Kelautan
• Penyempurnaan dan pelengkapan aturan perundang-undangan
• Pengembangan Kapasitas Kelembagaan
• Pengembangan Sistem Data dan Informasi
• Perbaikan Sistem Ketatalaksanaan Perizinan, Pengelolaan Penerimaan Negara dan Pemberian Bantuan Sosial/Hibah/Subsidi
• Pelaksanaan Kewajiban Para Pihak
• Perlindungan Hak Masyarakat
Keh
uta
nan
dan
Pek
ebun
an • Penyelesaian Pengukuhan Kawasan Hutan, Penataan Ruang dan Wilayah Administratif
• Penataan Perizinan Kehutanan dan Perkebunan
• Perluasan Wilayah Kelola Masyarakat
• Penyelesaian Konflik Kawasan Hutan
• Penguatan Instrumen Lingkungan Hidup Dalam Perlindungan Hutan
• Membangun Sistem Pengendalian Anti Korupsi
Korsup Kehutanan dan
Perkebunan:
- 24 Prov: KOM 17 Feb 2015
- 19 K/L & 24 Provinsi
Korsup Minerba:
- 12 Prov: KOM 7 Feb 2014
- 19 Prov: KOM 4-5 Des 2014
- 24 K/L & 34 Provinsi
Korsup Kelautan:
- KOM 17 Feb 2015
- 24 K/L & 34 Provinsi
PIHAK YANG TERLIBAT DAN PENDEKATAN KERJA
Pemerintah Pusat
• Rencana aksi, pengembangan sisteminformasi, harmonisasiregulasi, pembenahansistem perizinan, pengembangankelembagaan
Pemerintah Daerah
• Rencana aksi, penguatan danperlindungan hakmasyarakat, penataanperizinan, pengawasanpemenuhankewajiban
Aparat penegakhukum
• Format kegiatandan komitmen
Masyarakat sipildan pelaku usaha
• Format kegiatan yang mendampingi ataumengawasi pelaksanaan
Pencegahan korupsi sebagai kerja bersama
8
Sifat Kegiatan GN-SDA1. Penyelamatan sektor SDA merupakan tugas bersama semua elemen bangsa.
2. KPK menjalankan fungsi trigger mechanism dengan menggunakan peran koordinasi dan supervisi pemberantasan korupsi.
3. Akselerasi berbagai bentuk upaya yang dapat membantu penyelamatan sektor SDA Indonesia.
4. Menggunakan pendekatan pencegahan yang lebih ofensif dengan mengedepankanperbaikan sistem dan pembangunan budaya anti korupsi.
5. Gabungan dari berbagai pola perbaikan sistem yang telah dilakukan KPK: kegiatanpemantauan terhadap tindak lanjut atas hasil kajian dan kegiatan koordinasi dan supervisi atas pengelolaan berbagai sektor sumberdaya alam.
6. Merupakan satu kesatuan dengan upaya penyelamatan sumberdaya alam yang ada di laut.
9
Tujuan Kegiatan GN-SDA
1. Mendorong perbaikan tata kelola sektor SDA Indonesia untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, dengan memperhatikan aspek keberlanjutan, konsistensi, keterpaduan, kepastian hukum, kemitraan, pemerataan, peran serta masyarakat, keterbukaan, desentralisasi, akuntabilitas, dan keadilan.
2. Perbaikan sistem pengelolaan sumberdaya alam di darat dan lautuntuk mencegah korupsi, kerugian keuangan negara dan kehilangan kekayaan negara.
10
6 Sasaran Kegiatan GN-SDA
1. Perlindungan dan pemulihan kekayaan negara2. Penguatan hak masyarakat3. Pembenahan regulasi4. Penguatan kelembagaan aparatus negara5. Peningkatan kepatuhan terhadap regulasi6. Pembangunan sistem pengendalian anti korupsi
11
Instrumen Pelaksanaan Kegiatan
1.Rencana Aksi Kegiatan untuk Pemerintah Pusat, Pemda & CSO
2.Format pelaksanaan kegiatan untuk PelakuUsaha
3.Format pelaksanaan kegiatan untuk APGAKUM
12
Peranan Para Pihak
Pemerintah Pusat1. Menyiapkan data dan informasi yang mendukung
terlaksananya kegiatan 2. Melaksanakan rencana aksi pemerintah pusat3. Melakukan pelaporan pelaksanaan rencana aksi4. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan rencana aksi pemerintah provinsidan kabupaten/kota
5. Melaksanakan tindak lanjut atas hasil evaluasipelaksanaan rencana aksi pemerintah pusat, dan rencana aksi pemerintahprovinsi/kabupaten/kota yang menjadikewenangan pemerintah pusat.
6. Melakukan monitoring, evaluasi, dan tindak lanjutatas hasil kewajiban pelaku usaha sesuai dengankewenangan pemberian izin
Pemerintah Provinsi/Kab/Kota1. Menyiapkan data dan informasi yang
mendukung terlaksananya kegiatan 2. Melaksanakan rencana aksi pemerintah provinsi3. Melakukan pelaporan rencana aksi pemerintah
provinsi4. Melakukan koordinasi pelaporan terhadap
rencana aksi pemerintah kabupaten/kota5. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
rencana aksi kabupaten/kota. 6. Melakukan monitoring, evaluasi, dan tindak
lanjut atas hasil kewajiban pelaku usaha sesuaidengan kewenangan pemberian izin
13
Pelaku Usaha • Melakukan pelaporan pelaksanaan kewajiban kepada
pemberi izin
Civil Society Organization (CSO)• Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan rencana aksi
dan kewajiban para pihak• Melaporkan kepada aparat penegak hukum jika terjadi
pelanggaran hukum dalam pelaksanaan rencana aksi dan kewajiban para pihak
Aparat Penegak Hukum• Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan rencana aksi
dan kewajiban para pihak terutama untuk mendeteksitindakan-tindakan yang melanggar hukum.
• Melakukan upaya hukum terhadap setiap bentukpelanggaran hukum berkenaan dengan penggunaan ruangdan pengelolaan sumberdaya di dalamnya
KPK1. Melakukan koordinasi dan supervisi terhadap
pelaksanaan rencana aksi dan rencanakegiatan oleh para pihak terkait.
2. Melakukan monitoring dan evaluasi atasimplementasi rencana aksi.
3. Fasilitasi untuk pengembangan integritas dan sistem pencegahan korupsi pada lembagaterkait.
4. Kampanye, sosialisasi, dan edukasi untuk hal-hal yang mendukung kegiatan.
5. Deteksi dan profiling terhadap aktor dan faktor yang menghambat proses pelaksanaankegiatan.
6. Kolaborasi dengan berbagai pihak untukmendorong akselerasi pelaksanaan kegiatan.
7. Pengembangan sistem pelaporan progress kegiatan berbasis teknologi informasi
Peranan Para Pihak
14
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Rencana Kegiatan
1. Membangun kesepahaman dengan para pihak terkait rencana aksi2. Pengembangan/penyempurnaan instrumen dan rencana kegiatan (Jan s.d. Feb
2015)3. Kick of Meeting : Pertambangan (2014); Hutbun dan Laut (17 Feb 2015)4. NKB GN-SDA: 27 K/L dan 34 Provinsi (19 Maret 2015) di Istana Negara5. Implementasi rencana aksi dan format pelaksanaan kegiatan (Mar 2015 s.d Nov
2016) 6. Pelaporan implementasi rencana aksi setiap semester
a. K/L Pusat (10 Jun dan 10 Des)b. Pemerintah Daerah (10 Mar, 10 Jun dan 10 Des)c. CSO (10 Jun, 10 Des)
7. Monitoring implementasi rencana aksi (Mar 2015 s.d. Nov 2016)8. Evaluasi implementasi rencana aksi (Agus 2015, Des 2015, Agus2016, Des 2016)9. Tindak Lanjut atas hasil monitoring dan evaluasi (Mar 2015 s.d Des 2016).
15
Koordinasi dengan Pelaku Usahaa) Mengundang pelaku usaha
menyampaikan hasil rekonsiliasi
Tindak lanjut antara lain:a) Menagih seluruh kewajiban keuangan
pelaku usaha
b) Menegakkan sanksi antara lain melakukan penghentiansementara/pencabutan IZIN SDA yang melanggar ketentuan
TINDAK LANJUT PEMDA
Koordinasi dengan Instasi Pemerintah terkait:a) Membentuk tim Lintas Instansi (Dinas dan UPT terkait)
b) Untuk Provinsi mengundang seluruh Kabupaten/Kota: rekonsiliasi data final
c) Koordinasi dengan Kanwil Pajak/KPP terkait data NPWP
d) Koordinasi dengan Ditjen Planologi Kemenhut/Ditjen PHKA/BPKH terkait data izin SDA di Kawasan Hutan
e) Koordinasi dengan Ditjen Hubla/KSOP terkait data Pelsus/Tersus/TUKS Minerba, data Kapal untuk tidakmengeluarkan SPB bagi pelaku usaha yang belummelunasi kewajiban keuangannya/melanggarketentuan.
f) Koordinasi dengan Bea Cukai untuk tidak mengeluarkanPEB bagi pelaku usaha yang belum melunasi kewajibankeuangannya/melanggar aturan.
g) Koordinasi dengan APGAKUM terkait penertiban illegal mining, Illegal Logging, IUU Fishing
16
Tata Cara Penyampaian Laporan
1. Kabupaten/Kota melaporkan ke Provinsi untuk dikompilasi oleh Provinsi
2. Provinsi untuk mengkompilasi semua laporan Provinsi/Kabupaten/Kota dan dilaporkan satu pintu oleh Provinsi ke KPK dan ESDM/KKP/KLHK/KEMTAN setiap 3-6 Bulan
3. Laporan disampaikan dalam bentuk hardcopy dan softcopy dalam CD (compact disc).
5 FOKUS KEGIATAN TARGET
1. Penataan izin usahapertambangan
Tidak ada lagi izin usaha pertambangan minerba yang tidak memenuhi persyaratan CnC, tidakmemiliki NPWP/IPPKH, melanggar aturan pertanahan, tata ruang dan lingkungan)
2. Pelaksanaan kewajiban keuanganpelaku usaha pertambanganminerba
Seluruh pelaku usaha pertambangan minerba melunasi pelaksanaan kewajiban keuangan: iurantetap, iuran produksi, pajak, jaminan reklamasi, jaminan pascatambang, jaminan kesungguhan, jaminan lingkungan dan kewajiban keuangan lainnya
3. Pelaksanaan pengawasan produksipertambangan minerba
• Semua pelaku usaha menyampaikan Laporan Produksinya secara reguler• Semua Pemda melaporkan secara reguler laporan pengawasan produksi pertambangan di
wilayahnya• Semua Pemda menindaklanjuti pemberian sanksi atas pelaku usaha pertambangan minerba
yang tidak melaksanakan good mining pratice dan atau melanggar peraturan yang berlaku• Tidak ada lagi PETI
4. Pelaksanaan kewajiban pengolahan/pemurnian hasiltambang minerba
Tidak ada pelaku usaha yang tidak melaksanakan kewajiban pengolahan/pemurnian dan penegakan sanksi bagi yang melanggar
5. Pelaksanaan pengawasanpenjualan dan pengangkutan/pengapalan hasiltambang minerba
• Seluruh pelaku usaha menyampaikan laporan kegiatan penjualannya dan penegakan sanksi bagiyang melanggar
• Seluruh Pemda menyampaikan laporan pengawasan penjualan secara bertingkat• Pemberian sanksi bagi semua pelaku usaha dan pihak terkait lainnya yang terkait dengan
kegiatan penjualan hasil minerba secara ilegal
5 Fokus Kegiatan Korsup Minerba dan Target – 46 ITEM RENAKSI PEMDA
18
REKAP RENAKSI PUSAT-DAERAH-CSO - HUTBUN
19
NO FOKUS AREA REKOMENDASIRENCANA AKSI = 74 PELAPORAN
RENAKSI PEMDAPUSAT PEMDA CSO
1Penyelesaian Pengukuhan Kawasan Hutan, Penataan
Ruang dan Wilayah Administratif3 20 7 2
Laporan Berkala:
10 Mar 2015
10 Jun 2015
10 Des 2015(Dari Gubernur
ditujukan kepada
KPK tembusan
KLHK dan Kemtan)
2 Penataan Perizinan Kehutanan dan Perkebunan 2 6 4 2
3 Perluasan Wilayah Kelola Masyarakat 2 5 4 1
4 Penyelesaian Konflik Kawasan Hutan 1 2 2 1
5Penguatan Instrumen Lingkungan Hidup Dalam
Perlindungan Hutan2 4 0 0
6 Membangun Sistem Pengendalian Anti Korupsi 6 9 3 2
T O T A L 16 46 20 8
PELAPORAN KEWAJIBAN PERIZINAN - HUTBUN
NO JENIS IZIN
A. KEHUTANAN1 IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM (IUPHHK-HA dan RE)
2 IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN TANAMAN INDUSTRI (IUPHHK-HTI)
3 IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN (IPPKH)
Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan
IPPKH Survey/Eksplorasi *
IPPKH Operasi Produksi/Eksploitasi
4 IZIN HUTAN KEMASYARAKATAN, HUTAN DESA, HUTAN TANAMAN RAKYAT
B. PERKEBUNAN1 IZIN USAHA PERKEBUNAN (IUP-B, IUP-P, DAN IUP)
20
REKAP RENAKSI PUSAT – KELAUTAN
NO. FOKUS AREAREKOMEN
DASI
RENCANA
AKSI
PUSAT
INDIKATOR
OUTPUTPELAPORAN
1 Penetapan dan penegasan batas wilayah laut Indonesia 4 13 13
Laporan I:10 Juni 2015;
Laporan II : 10 Des 2015
2
Pengintegrasian Sistem Perencanaan Nasional Terkait
dengan Penggunaan Ruang Laut dan Sumberdaya
Kelautan
8 14 17
3Penyempurnaan dan pelengkapan aturan perundang-
undangan3 35 38
4 Pengembangan Kapasitas Kelembagaan 4 12 14
5 Pengembangan Sistem Data dan Informasi 3 3 5
6
Perbaikan Sistem Ketatalaksanaan Perizinan,
Pengelolaan Penerimaan Negara dan Pemberian Bantuan
Sosial/Hibah/Subsidi
4 6 17
7 Pelaksanaan Kewajiban Para Pihak 6 6 6
TOTAL 32 89 110
21
REKAP RENAKSI PROVINSI – KELAUTAN
NO.FOKUS AREA REKOMENDASI
RENCANA
AKSI
PEMDA
INDIKATOR
OUTPUT PELAPORAN
1 Penyusunan Tata Ruang Wilayah Laut 4 6 6 Laporan Berkala
10 Mar 2015
10 Jun 2015
10 Des 2015
(Dari Gubernur
ditujukan kepada
KPK tembusan
KKP)
2 Penataan Izin 4 4 4
3 Pelaksanaan Kewajiban Para Pihak 6 6 6
4Pemberian dan Perlindungan Hak-hak
Masyarakat5 5 5
TOTAL 19 21 21
22
PELAPORAN KEWAJIBAN PERIZINAN - KELAUTAN
A. KEWAJIBAN PERIZINAN DI BIDANG PERIKANAN TANGKAP 1 SIUP (Surat Izin Usaha Perikanan)2 SIPI ( Surat Izin Penangkapan Ikan)3 SIKPI (Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan)
B.KEWAJIBAN PERIZINAN REKLAMASI DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
1 Izin Lokasi Reklamasi2 Izin Pelaksanaan Reklamasi
C.KEWAJIBAN PERIZINAN PEMANFAATAN PULAU-PULAU KECIL DAN PERAIRAN DI SEKITARNYA
1 Izin Lokasi Pemanfaatan2 Izin Pelaksanaan Pemanfaatan
D. KEWAJIBAN PERIZINAN BUDIDAYA PERIKANAN1 Surat Izin Usaha Perikanan Budidaya 2 Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan Budidaya
E. KEWAJIBAN PERIZINAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN1 Surat Izin Pemasukan Hasil Perikanan 2 Surat Izin Ekspor Hasil Perikanan
F. KEWAJIBAN PERIZINAN PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN 1 Surat Izin Usaha Pengolahan Hasil Perikanan 23
CATATAN:• Kewajiban setiap pelaku usaha dirinci
berdasarkan jenis kegiatan yang dilakukan dan persyaratan/kewajiban yang harus dimiliki olehsetiap pelaku usaha.
• Pelaksanaan kewajiban oleh setiap pelakuusaha disampaikan ke pemberiizin/pemerintah/instansi (self assessment) yang melakukan pembinaan terhadap pelakuusaha disertai dengan bukti-bukti pelaksanaankewajiban tersebut.
• Pemberi Izin/Pemerintah melakukan verifikasiterhadap pelaksanaan kewajiban pelaku usahadan menetapkan status kepatuhanpelaksanaan kewajiban pelaku usaha sertatindak lanjut atas pelaksanaan kewajibantersebut.
• Peranan pelaku usaha : usulan kebijakan, pendidikan/kampanye ke masyarakat, corporate social responsibility, dll.
• Pemantauan Pelaksanaan Rencana Aksi Pemerintah Pusat: mengacupada Renaksi Pemerintah Pusat
• Pemantauan Pelaksanaan Renaksi Pemerintah Provinsi: mengacu
pada renaksi Pemprov
• Kegiatan Kampaye/Pendidikan Kepada Publik
a) Diskusi/workshop/semiloka antara lain dalam rangka revieu dan penyusunan
kebijakan, peningkatan kapasitas kelembagaan, pengembangan sistem data,
penyusunan program, dll terkait dengan rencana aksi
b) Kampanye di media massa/media sosial/dan lain-lain terkait dengan kegiatan
c) Publikasi dampak/permasalahan dan lain-lain terkait kegiatan
d) Advokasi antara lain untuk pemberian dan perlindungan hak-hak masyarakat
24
Format Kegiatan CSO
Format Kegiatan APGAKUM
No. Aparat Penegak Hukum Kasus Pelanggaran Hukum*)Tindak Lanjut Terhadap Kasus
Pelanggaran Hukum**)
1. Kepolisian
2. Kejaksaan
3. TNI AL dan BAKAMLA
4. PPNS PSDKP KKP
5. PPNS Ditjen Imigrasi
6. PPNS Ditjen Bea & Cukai
7. PPNS Karantina
8. PPNS Perhubungan Laut Kemhub
9.PPNS Ditjen Migas/Ditjen Minerba Kementerian ESDM/PPNS Lingkungan Hidup dan Kehutanan
10. PPNS Pemda dan Instansi terkait lainnya
11 Penyidik TNI
Catatan: *) kasus pelanggaran hukum yang dimaksudkan adalahkasus pelanggaran yang terkait dengan ruang laut dan pengelolaansumberdaya kelautan yang dilakukan oleh berbagai pihak. Kasuspelanggaran seperti IUU Fishing, pelanggaran tata ruang, pelanggaran kedaulatan dan hak berdaulat Indonesia di laut, tindak pidana korupsi, serta tindak pidana sektoral lainnya(pertambangan minerba, minyak dan gas, kehutanan, pelayaran, dan lain sebagainya). Uraian penjelasan kasus pelanggaran selainmemuat kejadian hukum juga mencakup pihak-pihak yang terlibat.
**) tindak lanjut terhadap kasus pelanggaran hukum memuatlangkah-langkah hukum yang telah dan akan dilakukan terkaitdengan uraian kasus pelanggaran hukum. Tindak lanjut jugamencakup informasi permasalahan yang muncul dalam proses penanganan kasus.
25
PROGRESS
Gerakan Nasional Penyelamatan
Sumberdaya Alam
GN-SDA
RAPAT MONEV DAN PELAPORAN GN SDA
27
Rapat Monev GN SDA di 6 Kota:1. Medan , 24 – 25 Maret 20152. Jakarta, 21- 22 April 20153. Ambon, 5-6 Mei 20154. Semarang, 19-20 Mei 20155. Kupang, 4-5 Juni 2015
Pelaporan Implementasi GN-SDA:1. Tahap I 10 Maret 2015 (masih banyak K/L dan
Pemda belum melaporkan implementasi renaksidan data perizinan
2. Tahap II 10 Juni 2015 (masih dalam proses, diharapkan K/L dan Pemda melaporkanimplementasi renaksi kemudian di tindaklanjutidengan verifikasi oleh Tim KPK dan K/L
Status Ruang Izin Pertambangan berdasarkanHasil Overlay dengan Peta Kawasan Hutan-Nasional
• Status perizinan kehutanan : 25.983.486 Ha (5.022 unit) Operasi Produksi : 3.312.612 Ha (1.735 unit) IPPKH : 279.429 Ha ( 457 unit) Persetujuan Prinsip : 111.103 Ha ( 340 unit)
Explorasi : 22.670.874 Ha (3.287 unit) IPPKH : 1.230.270 Ha ( 281 unit)
• Luas izin pertambangan seluruh Indonesia = 38.894.231 Ha (7.584 unit) IUP : 34.727.338 Ha (7.468 unit) KK : 2.210.698 Ha ( 40 unit) PKP2B : 1.956.194 Ha ( 78 unit)
• Status Izin Pertambangan berdasarkan Fungsi Hutan : Hutan Konservasi : 1.372.398 Ha ( 379 unit) Hutan Lindung : 4.936.878 Ha (1.457 unit) Hutan Produksi : 19.674.210 Ha (4.327 unit)
Kawasan Hutan : 25.983.486 Ha (5.022 unit) Areal Penggunaan Lain : 12.910.744 Ha (6.208 unit)
Sumber: Ditjen Planologi Kemenhut (2014) 28
Data IUP NasionaL - NPWP
Pemegang IUP
7.834 (100%)
Ber-NPWP
5.984 (76%)
Lapor SPT
3.276 (42%)
Tidak membayar pajak*
404 (5%)
Membayar Pajak
2.304 (29%)
Tidak Lapor SPT
2.708 (35%)
Non -NPWP
1.850 (24%)
Jumlah IUP yang Diterbitkan10.922
Periode Pajak = 2010 s.d. 2012
*Penyebab:a. WP belum produksi b. WP rugi c. WP lebih bayar d. PPh dibayar = PPh terutang Sumber : Ditjen Pajak, 2014
29
Hasil Kegiatan Koordinasi dan Supervisi MinerbaKPK - Kementerian ESDM (Status Desember 2014)
Januari s.d Desember 2014Rp 35.5 T *export ban
Januari s.d Desember 2013Rp 26,5 T
Dengan rincian:− Batubara : 24,1 T− Mineral : 2.3 T
Dengan situasi harga batubara menurun 30% dari tahun sebelumnyadan tidak ada ekspor mineral mentah
Kenaikan PNBP Batubara sebesar
± Rp 10 T
Sumber : Ditjen Minerba, 2015
874 IUP dicabut/dikembalikan/
berakhir
30
Rencana Aksi
• Dokumen Presentasi, KAK, Jadwal dan Matriks Rencana Aksi dapat diunduhpada link berikut: http://acch.kpk.go.id/gn-sda
31
Waktu Pelaksanaan Kegiatan
32
Nota Kesepakatan Rencana Aksi Bersamatentang Gerakan Nasional Penyelamatan SDA Indonesia
20 Kementerian, 7 Lembaga dan 34 ProvinsiJakarta, 19 Maret 2015
TERIMA KASIH
BERSAMA KPK BERANTAS KORUPSI
“KORUPSI DI SEKTOR SUMBER DAYA ALAM, TIDAK HANYA
PERSOALAN KERUGIAN KEUANGAN NEGARA,
TETAPI MERUPAKAN KEGAGALAN NEGARA DALAM MENGELOLA SDA
UNTUK MENSEJAHTERAKAN RAKYATNYA”