kr01-hendri.pdf

Upload: se7entan

Post on 08-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/7/2019 KR01-Hendri.pdf

    1/12

    LAPORAN R-LAB

    Disipasi Kalor Hot Wire

    Nama : Hendri

    NPM : 0906633344

    Fakultas : Teknik

    Departemen : Metalurgi dan Material

    Kode Praktikum : KR01

    Tanggal Praktikum : 3 April 2010

    Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP-

    IPD)

    Universitas Indonesia

    Depok

  • 8/7/2019 KR01-Hendri.pdf

    2/12

    Disipasi Kalor Hot Wire

    Tujuan

    Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.

    Peralatan

    1. kawat pijar (hotwire)2. Fan3. Voltmeter dan Amperemeter4. Adjustable power supply5. Camcorder6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

    Prinsip Dasar

    Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan

    sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja.

    Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang

    disatukan pada dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan kesebuah sumber tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan

    didisipasi oleh kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi

    sebanding dengan tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan

    lamanya waktu arus listrik mengalir.

    W = v i t .........( 1 )

    Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga

    merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir

    maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir

    juga berubah.

  • 8/7/2019 KR01-Hendri.pdf

    3/12

    Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio

    yang dirumuskan sebagai :

    Overheat ratio =

    Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara).

    Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).

    Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan

    hubungan antara tegangan kawat ( wire voltage , E ) dengan kecepatan referensi

    (reference velocity , U ) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi

    kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan

    tersebut.Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial.

    Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada

    temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan

    kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan

    divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari

    daya maksimal 230 m/s.

  • 8/7/2019 KR01-Hendri.pdf

    4/12

    Prosedur Eksperimen

    Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di bagian

    bawah halaman ini.

    1. Mengaktifkan Web cam

    2. Memberikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s , dengan

    mengklik pilihan drop down pada icon atur kecepatan aliran.

    3. Meghidupkan motor pengerak kipas dengan mengklik radio button

    pada icon menghidupkan power supply kipas.

    4. Mengukur Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan caramengklik icon ukur.

    5. Mengulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70 , 110 , 150 , 190

    dan 230 m/s !

    Tugas & Evaluasi

    1. Berdasarkan data yang didapat , buatlah grafik yang menggambarkan

    hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu untuk tiap kecepatan aliran

    udara.

    2. Berdasarkan pengolahan data di atas, buatlah grafik yang menggambarkan

    hubungan Tegangan Hotwire dengan Kecepatan aliran angin.

    3. Buatlah persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire.

    4. Berdasarkan percobaan dan data yang didapat, apakah kita dapat

    menggunakan kawat Hotwire sebagai pengukur kecepatan angin?

    5. Berilah analisis dari hasil percobaan ini.

  • 8/7/2019 KR01-Hendri.pdf

    5/12

    Pengolahan Data

    1.

    .

    2.

    WaktuKec

    Angin V-HW I-HW1 0 2.112 53.92 0 2.112 53.93 0 2.112 53.94 0 2.112 53.95 0 2.112 53.96 0 2.112 53.97 0 2.112 53.98 0 2.112 53.99 0 2.112 53.9

    10 0 2.112 53.91 70 2.058 58.62 70 2.06 57.9

    y = 2.11

    y = -0.00005x + 2.05867

    y = 0.00002x + 2.04140

    y = -0.00001x + 2.03393y = 0.00007x + 2.02913

    y = -0.00005x + 2.027202.02

    2.03

    2.04

    2.05

    2.06

    2.07

    2.08

    2.09

    2.1

    2.11

    2.12

    0 2 4 6 8 10 12

    Grafik Tegangan terhadap Waktu

    kecepatan(v) = 0

    kecepatan(v) = 70

    kecepatan (v) = 110

    kecepatan (v) = 150

    kecepatan (v) =190

    kecepatan (v) =230

  • 8/7/2019 KR01-Hendri.pdf

    6/12

  • 8/7/2019 KR01-Hendri.pdf

    7/12

    6 230 2.027 59.17 230 2.027 59.78 230 2.027 58.69 230 2.027 56.8

    10 230 2.026 55.1

    X = Kecepatan Aliran Angin

    Y = Rata- Rata Tegangan

    x y x^2 y^2 xy0 2.112 0 4.46054 0

    70 2.0584 4900 4.23701 144.088110 2.0415 12100 4.16772 224.565150 2.0339 22500 4.13675 305.085190 2.0295 36100 4.11887 385.605230 2.0269 52900 4.10832 466.187

    y = -0.00035x + 2.09441

    2

    2.02

    2.04

    2.06

    2.08

    2.1

    2.12

    0 50 100 150 200 250

    Tegangan Rata-Rata

    Kecepatan Aliran Angin

    Grafik Tegangan terhadap Kecepatan

    Grafik Tegangan terhadapKecepatan

    Linear (Grafik Teganganterhadap Kecepatan)

  • 8/7/2019 KR01-Hendri.pdf

    8/12

    3. Berdasarkan persamaan 1 diatas menyatakan bahwa besarnya energi listrik yang

    terdisipasi sebanding dengan tegangan, arus listrik yang mengalir di probe tersebut

    dan lamanya waktu arus listrik mengalir.

    W = V. I. t

    Kemudian energy listrik tersebut sebanding juga dengan gaya dan jarak

    W = F.s

    Sedangkan jarak nilainya bergantung akan kecepatan dan waktu, jadi energy listrik

    bergantung pada gaya, kecepatan dan waktu

    V.I.t = F.v.t

    V.I = F.v

    V = F v

    I

    y = m x + b

    keterangan

    x adalah sebagai kecepatan aliran udara yang diberikan

    y adalah sebagai tegangan hotwire

    m = -0.00035

  • 8/7/2019 KR01-Hendri.pdf

    9/12

  • 8/7/2019 KR01-Hendri.pdf

    10/12

    230 m/s maka nilai tegangan yang terbaca menjadi lebih kecil dan nilai arus

    menjadi lebih besar. Hal ini disebabkan karena aliran angin mempengaruhi besar

    nilai resistansi kawat hotwire yang bertambah besar sehingga menyebabkan nilai

    arus bertambah dan nilai tegangan berkurang yang mana sesuai dengan rumus

    V = I x R R = V / I .

    Selain itu,juga disebabkan oleh terjangan angin yang diberi gaya F dengan

    kecepatan V dalam waktu 10 detik yang mempengaruhi nilai resistansis sehingga

    mempengaruhi juga nilai kalor yang ditransfer .

    Hasil

    Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan pada KR01, didapatkan hasil bahwa

    semakin besar kecepatan udara yang dihembuskan oleh kipas maka tegangan pada

    kawat mengalami kecerendungan penurunan dan arus yang mengalir pada kawat

    hotwire mengalami kenaikan. Persamaan yang dihasilkan dari perhitungan di atas

    mendapatkan nilai tegangan yang sesuai (pendekatan) jika dimasukkan nilai

    kecepatan aliran angin sebagai x pada persamaan berikut :

    y = -0.00035x + 2.09441

    Jika dimasukkan nilai kecepatan angin 70 m/s didapat tegangan 2.06991volt di

    mana nilai rata-rata dari percobaan pada kecepatan 70 m/s sebesar 2.0584volt.

    Kesalahan yang didapat relative bernilai kecil karena percobaan dilakukan dengan

    komputerisasi sehingga menghindarkan Human Eror

  • 8/7/2019 KR01-Hendri.pdf

    11/12

    Grafik

    Berdasarkan pada grafik tegangan hotwire terhadap kecepatan aliran udara di atas

    menunjukkan bahwa kecepatan aliran udara berbanding terbalik dengan tegangan

    hotwire yang dihasilkan. Hal ini sesuai dengan prosedur bahwa semakin tinggi

    kecepatan udara menunjukkan bahwa semakin kecil nilai tegangan dan gradien

    garis bernilai minus. Dan pada grafik yang lainnya yaitu grafik tegangan hotwire

    terhadap waktu menunjukkan kekonsistenan walaupun ada data yang mengalami

    perubahan sangat kecil. Hal ini terjadi karena kecepatan angin yang berasal dari

    kipas tidaklah langsung menuju kecepatan yang diinginkan, kecepatan itu

    mengalami percepatan dahulu sebelum mencapai kecepatan yang diinginkan. Misal

    untuk menuju kecepatan 110 m/s yang awalnya 0 m/s, tidaklah langsung dari 0 m/s

    langsung menuju 110 m/s melainkan mengalami percepatan dahulu agar mencapai

    110 m/s. Oleh karena itu, dilakukan pengukuran sampai detik ke 10. Sedangkan

    pada grafik tegangan terhadap waktu terjadinya fluktuasi ketika probe dialiri angin

    dengan kecepatan tertentu sehingga nilai tegangan bervariasi.

    Kesimpulan

    1. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan, arus

    listrik yang mengalir dan lamanya waktu arus listrik mengalir.

    2. Kawat hotwire dapat digunakan sebagai sensor kecepatan aliran udara,

    meskipun didapat hasil yang sedikit berbeda dengan perhitungan.

    3. Kecepatan aliran angin yang menerjang kawat hotwire mengakibatkan nilai

    tegangan menjadi kecil (berbanding terbalik) dengan penambahan sumber

    kecepatan aliran udara.

    4. Kecepatan aliran angin mengakibatkan nilai arus yang terukur menjadi besar

    ( sebanding) dengan penambahan sumber kecepatan aliran udara.

  • 8/7/2019 KR01-Hendri.pdf

    12/12

    Referensi

    1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice

    Hall, NJ, 2000.

    2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended

    Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.