kr01-yukidesiandini

Upload: yuki-desiandini

Post on 10-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/8/2019 KR01-YukiDesiandini

    1/18

    LAPORAN R-LAB

    Disipasi Kalor Hot Wire

    Nama : Yuki Desiandini

    NPM : 0906518826

    Group : B - 1

    Fakultas/Departemen : Teknik / Teknik Kimia

    No. Percobaan : KR-01

    Nama Percobaan : Disipasi Kalor Hot Wire

    Tanggal Percobaan : 7 Maret 2010

    Kawan Kerja : Abigail Hotma

    Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar

    (UPP-IPD)

    Universitas Indonesia

    Depok

  • 8/8/2019 KR01-YukiDesiandini

    2/18

    Disipasi Kalor Hot Wire

    I. Tujuan Percobaan

    Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.

    II. Peralatan

    1. Kawat pijar (hotwire)2. Fan3. Voltmeter dan Amperemeter4. Adjustable power supply5. Camcorder6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

    III. Landasan Teori

    Perkembangan teknologi yang cepat dalam peralatan penyensoran

    telah memungkinkan berbagai pengukuran aliran fluida dilakukan dengan

    berbagai sensor yang memberikan hasil-hasil pengukuran yang akurat. Untuk

    pengukuran berbagai aliran turbulen, salah satu jenis sensor yang banyak

    digunakan adalah hot-wire anemometer. Sebelum digunakan dalam

    pengukuran aliran, hot-wire anemometer harus dikalibrasi untuk

    menentukan suatu persamaan respon kalibrasi yang menyatakan suatu

    hubungan antara tegangan kawat (wire voltage, E) dengan kecepatan

    referensi (reference velocity, U). Setelah persamaan respon kalibrasi tersebut

    diperoleh, kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan utama

    dapat dievaluasi dengan menggunakan persamaan respon tersebut.

    Ada beberapa ekspresi persamaan respon kalibrasi, diantaranya

    adalah persamaan simple power-law dan persamaan extended power-law

  • 8/8/2019 KR01-YukiDesiandini

    3/18

    yang dapat digunakan dalam konversi data. Setiap persamaan respon ini memiliki

    keakurasian yang dihubungkan dengan curve fit yang dihasilkan pada suatu rentang

    kecepatan exit yang digunakan untuk setiap percobaan. Keakurasian persamaan

    respon kalibrasi tersebut ditentukan oleh nilai optimum konstanta pangkat yang

    dipilih untuk menghasilkan suatu curve fit yang baik. Sehubungan dengan

    keakurasian curve fit dari persamaan respon kalibrasi tersebut, beberapa peneliti

    telah mengkaji keakurasian curve fit dari persamaan simple power-law dengan

    rentang kecepatan referensi atau kecepatan exit yang berbeda-beda untuk

    menghasilkan nilai optimum konstanta pangkat selain nilai optimum (nopt = 0.5).

    Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan

    sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja.

    Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan

    pada dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber

    tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat

    menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan

    tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus

    listrik mengalir.

    P = v i t .........( 1 )

    Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat

    sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang

    mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang

    mengalir juga berubah. Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan

    oleh overheat ratio yang dirumuskan sebagai :

    Overheat ratio =

    Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara).

  • 8/8/2019 KR01-YukiDesiandini

    4/18

    Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).

    Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang

    menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan

    referensi (reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi

    kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan

    tersebut. Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan

    polynomial.

    Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada

    temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan

    kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan

    melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal

    230 m/s.

    IV. Prosedur Percobaan

    Percobaan kali ini adalah percobaan R-Lab. Oleh karena itu, percobaan

    dilakukan secara online dengan bantuan perangkat percobaan elektronik yang

    terdapat di laboratorium percobaan KR01 Departemen Fisika Fakultas MIPA

    Universitas Indonesia. Prosedur percobaan untuk percobaan disipasi kalor hotwire

    adalah sebagai berikut:

  • 8/8/2019 KR01-YukiDesiandini

    5/18

    1. Mengaktifkan "web cam" dengan meng-

    klik gambar video pada halaman web R- Lab

    2. Memberikan aliran udara dengan

    kecepatan 0 m/s , dengan meng-klik

    pilihan drop down pada gambar atur

    kecepatan aliran

    3. Menghidupkan motor pengerak kipas

    dengan meng-klik radio button pada gambar menghidupkan power supply

    kipas

    4.Mengukur tegangan dan arus listrik di kawat hot wire dengan caramengklik gambar ukur.

    5.Mengulang kembali langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan yang berbeda,yaitu 70 , 110 , 150 , 190 dan 230 m/s

    V. Data dan Hasil Percobaan

    Pada percobaan "Disipasi Kalor Hotwire", kecepatan angin diubah-ubah

    sebanyak enam kali. Kecepatan angin yang diujikan adalah sebesar 0 m/s, 70

    m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, hingga 230 m/s. Data berikut adalah hasil

    percobaan yang diperoleh.

    Tabel 1

    Hasil percobaan dengan kecepatan angin v = 0 m/s

    Waktu (s) KecepatanAngin (m/s)

    Tegangan(volt)

    Kuat Arus(ampere)

    1 0 2.112 53.9

    2 0 2.112 53.9

    3 0 2.112 53.9

    4 0 2.112 53.9

  • 8/8/2019 KR01-YukiDesiandini

    6/18

    5 0 2.112 53.9

    6 0 2.112 54.1

    7 0 2.112 54.2

    8 0 2.112 54.4

    9 0 2.112 54.610 0 2.112 54.9

    Tabel 2

    Hasil percobaan dengan kecepatan angin v = 70 m/s

    Waktu (s)Kecepatan

    Angin (m/s)

    Tegangan

    (volt)

    Kuat Arus

    (ampere)

    1 70 2.067 54.0

    2 70 2.065 54.13 70 2.066 54.3

    4 70 2.067 55.5

    5 70 2.067 57.0

    6 70 2.067 57.7

    7 70 2.067 57.0

    8 70 2.067 55.6

    9 70 2.068 54.6

    10 70 2.064 54.1

    Tabel 3

    Hasil percobaan dengan kecepatan angin v = 110 m/s

    Waktu (s)Kecepatan

    Angin (m/s)

    Tegangan

    (volt)

    Kuat Arus

    (ampere)

    1 110 2.045 54.3

    2 110 2.045 54.3

    3 110 2.045 54.3

    4 110 2.046 54.3

    5 110 2.046 54.3

    6 110 2.045 54.3

    7 110 2.045 54.3

    8 110 2.044 54.3

  • 8/8/2019 KR01-YukiDesiandini

    7/18

    9 110 2.045 54.3

    10 110 2.045 54.3

    Tabel 4

    Hasil percobaan dengan kecepatan angin v = 150 m/s

    Waktu (s)Kecepatan

    Angin (m/s)

    Tegangan

    (volt)

    Kuat Arus

    (ampere)

    1 150 2.038 59.5

    2 150 2.038 58.8

    3 150 2.038 58.8

    4 150 2.037 58.7

    5 150 2.038 58.3

    6 150 2.039 57.6

    7 150 2.038 56.9

    8 150 2.038 56.3

    9 150 2.039 55.7

    10 150 2.038 55.1

    Tabel 5

    Hasil percobaan dengan kecepatan angin v = 190 m/s

    Waktu (s)Kecepatan

    Angin (m/s)

    Tegangan

    (volt)

    Kuat Arus

    (ampere)

    1 190 2.034 59.1

    2 190 2.034 58.0

    3 190 2.034 58.2

    4 190 2.033 58.2

    5 190 2.034 58.3

    6 190 2.034 58.3

    7 190 2.034 58.3

    8 190 2.034 58.29 190 2.033 58.3

    10 190 2.033 58.2

  • 8/8/2019 KR01-YukiDesiandini

    8/18

    Tabel 6

    Hasil percobaan dengan kecepatan angin v = 230 m/s

    Waktu (s)Kecepatan

    Angin (m/s)

    Tegangan

    (volt)

    Kuat Arus

    (ampere)

    1 230 2.028 54.5

    2 230 2.027 54.5

    3 230 2.027 54.5

    4 230 2.027 54.6

    5 230 2.027 54.8

    6 230 2.027 55.0

    7 230 2.028 55.2

    8 230 2.028 55.4

    9 230 2.029 55.510 230 2.029 55.7

    Dari data di atas, kita telah memperoleh grafik hubungan antara "Tegangan

    Hotwire dan Waktu" untuk setiap kecepatan aliran udara dan hubungan antara

    "Rata-Rata Tegangan Hotwire dan Kecepatan Aliran Angin" pada masing-masing

    percobaan. Lalu, kita dapat menghitung persamaan garis sebagai literatur untuk

    sebaran nilai perolehan data percobaan.

    V.1 Grafik Hubungan antara Waktu (s) dan Tegangan (volt)

    Gambar 1

    Grafik Hubungan Waktu (s) dan Tegangan (volt) saat kecepatan angin v = 0 m/s

  • 8/8/2019 KR01-YukiDesiandini

    9/18

    Gambar 2

    Grafik Hubungan Waktu (s) dan Tegangan (volt) saat kecepatan angin v = 70 m/s

    Gambar 3

    Grafik Hubungan Waktu (s) dan Tegangan (volt) saat kecepatan angin v = 110 m/s

  • 8/8/2019 KR01-YukiDesiandini

    10/18

    Gambar 4

    Grafik Hubungan Waktu (s) dan Tegangan (volt) saat kecepatan angin v = 150 m/s

    Gambar 5

    Grafik Hubungan Waktu (s) dan Tegangan (volt) saat kecepatan angin v = 190 m/s

  • 8/8/2019 KR01-YukiDesiandini

    11/18

    Gambar 6

    Grafik Hubungan Waktu (s) dan Tegangan (volt) saat kecepatan angin v = 230 m/s

    V.2. Grafik Hubungan antara Tegangan (volt) & Kecepatan Aliran Angin (m/s)

    Untuk menentukan hubungan antara tegangan hot wire dan kecepatan

    angin, terlebih dahulu kita tentukan besar rataan tegangan pada tiap-tiap

    percobaan. Berikut merupakan tabel hasil penghitungan rata-rata tersebut.

    Kecepatan Aliran Angin (m/s) Tegangan rata-rata (volt)0 2.112

    70 2.066

    110 2.045

    150 2.038

    190 2.034

    230 2.028

  • 8/8/2019 KR01-YukiDesiandini

    12/18

    Grafik berikut merupakan hasil dari data pada tabel diatas.

    V.3 Persamaan Kecepatan Angin Sebagai Fungsi dari Tegangan Hotwire

    Persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hot wire

    dapat diperoleh dengan menggunakan least square grafik hubungan dari

    keduanya. Perhitungannya adalah sebagai berikut.

    Kec. Angin

    (m/s) (Xi)

    Tegangan

    (volt) (Yi)(Xi)

    2(Yi)

    2Xi.Yi

    0 2.112 0 4.460544 0

    70 2.0665 4900 4.270422 144.655

    110 2.0451 12100 4.182434 224.961

    150 2.0381 22500 4.153852 305.715

    190 2.0337 36100 4.135936 386.403

    230 2.0277 52900 4.111567 466.371

    = 750 = 12.3231 = 128500 = 25.31475 = 1528.105

    Dari data diatas, kita dapat menentukan hubungan antara tegangan dan

    kecepatan angin dengan menggunakan least square.

  • 8/8/2019 KR01-YukiDesiandini

    13/18

    m =

    b =

    m adalah besarnya gradien dari grafik hubungan antara keduanya dan b adalah

    faktor penambah. Keduanya merupakan variabel pada persamaan yang

    menghubungkan antara kecepatan angin dan tegangan. Dengan memasukkan data

    yang kita miliki, kita akan mendapatkan bahwa:

    m = = = -0.00035

    b = = =

    2.09803

    Dari data di atas, kita mendapatkan persamaan (least square) dari hubungan

    tegangan dan kecepatan angin, dengan kecepatan angin sebagai variabel bebas x

    dan tegangan sebagai variabel terikat y, adalah:

    y = -0.00035x + 2.09803

    Setelah itu, kita dapat mencari kesalahan pada perhitungan persamaan berikut:

    b = y

    dengan :

  • 8/8/2019 KR01-YukiDesiandini

    14/18

    y =

    Maka, kita akan mendapatkan besarnya kesalahan/deviasi dari perhitungan

    ini, yaitu: b = 0.0000856.

    Selanjutnya, dari hasil perhitungan ini kita dapat menghitung besarnya

    kesalahan dari perhitungan, yaitu:

    TK =

    TK =

    Berdasarkan data percobaan yang berupa persamaan garis dari hubungan

    tegangan dan kecepatan angin, y = -0.00035x + 2.09803, kita dapat mengetahui

    bahwa:

    y = -0.00035x + 2.09803

    y - 2.09803 = -0.00035x

    x = 5994.4 2857.1y

    dengan x = kecepatanangin

    y = tegangan

    maka:

    kecepatan angin (m/s) = 5994.4 2857.1 [tegangan (volt)]

    Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kawat hot wire

    dapat juga digunakan sebagai pengukur kecepatan angin. Kecepatan angin

    dipengaruhi oleh tegangan. Semakin tinggi tegangan, semakin kecil nilai

    kecepatan angin. Hal tersebut juga berlaku sebaliknya.

  • 8/8/2019 KR01-YukiDesiandini

    15/18

    VI. Analisa

    VI.1. Analisa Percobaan dan Hasil

    Pada percobaan yang pertama, variabel yang terlibat adalah tegangan

    dan waktu yang dibutuhkan di tiap-tiap kecepatan angin yang bervariasi.,

    mulai dari 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s hingga 230 m/s.

    Perbedaan kecepatan yang ada ditujukan agar praktikan mengetahui

    perbedaan pada masing-masing percobaan.

    Untuk setiap kecepatan, percobaan dilakukan dengan selang waktu 10

    detik dimana setiap 1 detik komputer telah mencatat tegangan dan kuat arus.

    Jadi, data yang didapat praktikan adalah 60 data. Semua data yang ada telah

    digambarkan dalam grafik yang merujuk kepada persamaan garis pada

    masing-masing data kecepatan angin.

    Persamaan-persamaan garisnya adalah sebagai berikut:

    a) untuk v = 0 m/s, persamaan garis : y = = -2E-16x + 2.112b) untuk v = 70 m/s, persamaan garis : y = -6E-06x + 2.0665c) untuk v = 110 m/s, persamaan garis : y = -5E-05x + 2.0454d) untuk v = 150 m/s, persamaan garis : y = 7E-05x + 2.0377e) untuk v = 190 m/s, persamaan garis : y = -8E-05x + 2.0341f) untuk v = 230 m/s, persamaan garis : y = 0.0002x + 2.0267

    Sedangkan untuk hubungan antara tegangan sebagai variabel terikat dan

    kecepatan angin sebagai variabel terikat, data tentang tegangan yang

    dihasilkan di tiap-tiap kecepatan dirata-rata terlebih dahulu.

    Persamaan yang didapat adalah:

    y = -0.0151x + 2.1065

    dimana y adalah tegangan (volt) dan x adalah kecepatan angin yang

    divariasikan (m/s). Persamaan tersebut juga dapat diubah untuk mencari nilai

  • 8/8/2019 KR01-YukiDesiandini

    16/18

    kecepatan di mana untuk mencapai nilai kecepatan tersebut, persamaan bisa

    diubah menjadi:

    x = 5994.4 2857.1y

    VI.2. Analisa Grafik

    VI.2.1. Grafik Hubungan Tegangan dan Waktu

    Grafik hasil percobaan merupakan grafik hubungan antara tegangan

    listrik pada kawat pijar / hotwire dan waktu untuk tiap aliran udara yang

    diatur. Pada Grafik Hubungan Tegangan dan Waktu, mayoritas gradien

    garis literature/acuan bernilai negatif (-). Hal tersebut menandakan

    bahwa adanya aliran udara dari fan akan mengubah nilai resistansi kawatsehingga arus listrik yang mengalir pun akan berubah. Semakin cepat

    udara yang mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar

    dan arus listrik yang mengalir juga berubah. Aliran udara tersebut

    menyebabkan tegangan pada kawat pijar / hotwire berkurang sedikit

    demi sedikit seiring dengan bertambahnya kecepatan aliran udara. Hal ini

    dapat di buktikan dengan data hasil percobaan yang diperoleh.

    VI.2.2. Grafik Hubungan Tegangan dengan Kecepatan Aliran Udara

    Grafik percobaan ini merupakan grafik hubungan antara tegangan

    listrik pada kawat pijar / hotwire dan kecepatan aliran udara pada fan /

    kipas, gradien garis literatur / acuan untuk persamaan kecepatan udara

    tiap detik juga bernilai negatif (-),. Hal tersebut membuktikan bahwa

    tegangan listrik dari kawat pijar / hotwire berkurang ketika kecepatan

    aliran udara bertambah. Besarnya penurunan tegangan kawat pijar tidak

    selalu sama tetapi bervariasi, hal tersebut dapat disebabkan karena

    kesalahan relatif yang dapat terjadi pada saat praktikum, sehingga grafik

    yang diperoleh tidak terlalu baik. Sebaran nilai data percobaan tidak

    seluruhnya sesuai dengan literatur, tetapi sebaran nilai data perolehan

  • 8/8/2019 KR01-YukiDesiandini

    17/18

    tidak terlalu jauh dari garis literatur atau acuan. Kesalahan-kesalahan

    yang terjadi tidak dapat seluruhnya diidentifikasi, sebab eksperimen ini

    dilakukan dengan menggunakan jaringan internet yang terhubung pada

    alat praktikum elektronik, terutama disebabkan karena webcam /

    camcorder yang ada di dekat alat praktikum tidak aktif atau tidak

    berfungsi.

    VI.3. Analisa Kesalahan

    Dalam percobaan disipasi kalor hotwire kali ini data yang diperoleh

    sedikit berbeda dengan acuan / literatur, hal ini dapat terjadi mungkin

    karena banyak kesalahan yang terjadi pada saat eksperimen. Sehingga

    hasil yang diperoleh tidak terlalu baik, tetapi tidak terlalu jauh dari nilai

    literatur / acuan. Kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat terjadi pada

    saat percobaan ini yakni:

    Alat-alat praktikum yang tidak dikalibrasikan sebelumnya, sehinggadata yang diperoleh sedikit berbeda dengan literatur.

    Webcam / camcorder yang tidak aktif / tidak berfungsi, sehinggakita tidak dapat melihat jalannya praktikum.

    Kesalahan dalam perhitungan, misalnya penggunaan metode atauaturan angka penting yang kurang sesuai dengan kaidah yang

    seharusnya.

    VII. Kesimpulan

    Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak dan palingumum digunakan sebagai sensor untuk memberikan informasi.

    Perpindahan panas dalam sistem hot wire ke lingkungan mempengaruhifluida.

    Semakin cepat aliran udara yang mengalir maka perubahan nilai resistansijuga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah.

    Hot-Wire dapat juga digunakan menentukan kecepatan udara. Syaratnya

  • 8/8/2019 KR01-YukiDesiandini

    18/18

    nilai tegangan juga harus diketahui lebih dahulu. 6. Semakin besar tegangan,

    semakin kecil nilai kecepatan angin. Begitu pula sebaliknya.

    Hot wire sering digunakan dalam bidang meteorologi dan geofisika.

    VIII. Daftar Pustaka

    Adrian, R. J., R. E. Johnson, et al. (1984). "Aerodynamic Disturbances of Hotwire

    Probes and Directional Sensitivity." Journal of Physics Engineering: Scientific

    Instrumentations 17: 62-71

    Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ,

    2000.

    Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended

    Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005