kripsi
DESCRIPTION
document skripsis sistem pakarTRANSCRIPT
SISTEM PAKAR PETANI TEBU MENGGUNAKAN FORWARD CHAINING
BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN HASIL PANEN TEBU
( Study kasus : Bungamayang Lampung Utara )
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Tugas Akhir Sarjana (Strata-1) Pada Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Bandar Lampung
Disusun Oleh:
Kurnadi
11411011
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Ilmiah yang berjudul “Sistem
Pakar Pertanian Tebu Berbasis Forward Chaining Untuk Meningkatkan Hasil Panen
Studi Kasus:”Bungamayang Lampung Utara” dengan tepat waktu. Laporan Penelitian
Ilmiah ini dibuat oleh semua mahasiswa/i Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar
Lampung sebagai salah satu syarat untuk dapat menempuh ujian akhir sarjana.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Laporan Penelitian Ilmiah ini tidak terlepas
dari bimbingan dan bantuan semua pihak. Dengan selesainya Laporan Penelitian Ilmiah ini,
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Yang terhormat Ibu Dra.Hj. Sri Hayati Barusman, selaku Ketua Dewan Pembina
Yayasan Universitas Bandar Lampung.
2. Yang terhormat Bapak Dr.Ir.Hi.Yusuf Sulfarano Barusman, MBA., selaku Rektor
Universitas Bandar Lampung.
3. Yang terhormat Bapak Andala Rama Putra Barusman SE., MA.Ec., selaku Direktur
Eksekutif Yayasan Universitas Bandar Lampung.
4. Yang terhormat Bapak Ahmad Cucus, S.Kom.,M.Kom., selaku DekanFakultas Ilmu
Komputer Universitas Bandar Lampung.
5. Yang terhormat Bapak Taqwan Thamrin, S.T.,M.Sc., selaku Ketua Program Studi
Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar Lampung.
6. Yang terhormat Bapak Erlangga, S.Kom, M.Kom., selaku Dosen Fakultas Ilmu
Komputer Universitas Bandar Lampung sekaligus sebagai Pembimbing Akademik
penulis dalam pembuatan Laporan Penelitian Ilmiah ini.
7. Seluruh Dosen dan staf pengajar Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar
Lampung.
8. Kakak-kakak tingkat yang telah meluangkan waktu bagi penulis untuk bertanya segala
hal yang berkaitan dengan Laporan Penulisan Ilmiah ini.
9. Seluruh pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan Laporan Penulisan Ilmiah
ini.
Semoga Laporan Penelitian Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kemajuan ilmu
pengetahuan khususnya di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar Lampung. Penulis
menyadari bahwa Laporan Penelitian Ilmiah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan sumbangan pemikiran dari pembaca
Laporan Penelitian Ilmiah ini berupa kritik dan saran yang bersifat membangun guna
memperbaiki dan menyempurnakan Laporan Penelitian Ilmiah ini.
Bandar Lampung, Agustus 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ditinjau dari aspek yang ada di masyarakat, sebagian besar penduduk Indonesia
merupakan penduduk agraris dimana masyarakat yang ada didalamnya beraktifitas dalam
sektor pertanian dalam memenuhi kebutuhan hidup. Hal inilah yang memicu penulis
menganalisa dan merancang sebuah aplikasi atau sebuah sistem pakar yang berbasis web
dengan harapan masyarakat yang ada di Indonesia terutama masyarakat yang ada di
bungamayang lampung utara dapat secara mudah untuk memperoleh berbagai tips ataupun
tata cara bertani yang baik serta solusi dari berbagai masalah yang terjadi dalam upaya
meningkatkan hasil panen tebu merepa setiap periodenya. Di indonesia khususnya di desa
bungamayang lampung utara masyarakatnya sebagian besar merupakan petani tebu dan
petani singkong namun kali ini penulis akan lebih spesifikasi untuk membahas masalah yang
sering kali dihadapi oleh para petani tebu dengan menggunakan layanan sistem pakar
berbasis web alasan kenapa berbasis web hal ini disesuaikan dengan perkembangan teknologi
yang ada diindonesia, hampir seluruh masyarakat rata-rata memiliki handphone sebagai
media untuk mendapatkan berbagai informasi secara mudah, cepat dan terpercaya dalam
rangka untuk mendukung berbagai usaha yang mereka lakukan dengan target mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya. Serta mengutamakan tingkat efektifitas dan efisiensi baik
dalam mencari informasi ataupun dalam pengelolaan lahan serta perawatan tanaman tebu
mereka.
Pengertian Sistem menurut Mulyadi (2008) adalah sekelompok dua atau lebih
komponen - komponen yang saling berkaitan (subsistem-subsistem yang bersatu untuk
mencapai tujuan yang sama.
Sistem pakar adalah bagian dari kecerdasan buatan yang mengandung pengetahuan
dan pengalaman pakar yang dimasukkan kedalam suatu area pengetahuan tertentu untuk
memecahkan masalah yang bersifat spesifik. Pengetahuan yang akan dipresentasikan
kedalam sistem pakar penuh dengan unsur ke tidak pastian dan kesamaran. Dalam rancang
bangun aplikasi atau sistem pakar ini penulis menggunakan metode forward chaining.
Forward chaining bisa disebut juga runut maju merupakan srategi pencarian yang
melalui proses pencarian dari sekumpulan data atau fakta, dari data-data tersebut dicari suatu
kesimpulan yang menjadi solusi dari permasalahan yang dihadapi. Untuk meningkatkan hasil
panen maka petani harus menerapkan berbagai tahapan seperti memberikan pupuk kompos,
ataupun pupuk kapur serta perawatan yang maksimal hal tersebut supaya tebu tumbuh subur
batang lebih besar dan bobotnya bertambah sehingga hasil panen meningkat .
Dari hasil observasi dan wawancara terhadap upaya peningkatan hasil panen tebu di
desa bungamayang lampung utara ternyata hal yang sangat mempengaruhi besarnya hasil
panen yaitu keadaan tanah ketika musim hujan dan musim kemarau. Kelembaban tanah dan
kadar air merupakan faktor utama yang mempengaruhi hasil panen tebu, tanah yang kering
dapat menyebabkan tanaman tebu memiliki pohon yang kecil dan tidak tumbuh seperti yang
diharapkan hal ini bisa menurunkan hasil panen jika tidak ditangani dengan baik, begitu juga
jika musim hujan datang, tingginya volume air juga bisa menurunkan hasil panen petani
dikarenakan ruas yang tergenang oleh air akan memacu pertumbuhan akar yang mampu
mempengaruhi besarnya kandungan air di dalam tebu.
Selusinya petani harus membendung air supaya pada musim kemarau petani bisa
memasukkan air dan membuat jalan air ketika musim hujan datang agar air tidak
menggenangi lahan tebu serta perawatan yang cukup seperti menguruk tanah disekitar pohon
tebu agar tidak mudah tumbang dan lain sebagainya dengan demikian maka hasil tebu bisa
lebih meningkat. Dengan demikian dalam penelitian ini penulis akan menganalisa dan
merancang bangun sebuah sistem pakar dengan judul “SISTEM PAKAR PETANI TEBU
MENGGUNAKAN FORWARD CHAINING BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN
HASIL PANEN”
1.2 Identifikasi masalah
a. Sulitnya meningkatkan hasil panen tebu
b. Kurangnya informasi penanaman tebu serta perawatannya
c. Sulitnya menentukan jenis tebu yang baik untuk masa yang akan datan
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah pada penelitian ini
adalah “bagaimana sistem pakar petani tebu menggunakan forward chaining berbasis web
mampu meningkatkan hasil panen tebu yang maksimal?”
1.4 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas maka penulis memberikan batasan
masalah yang akan penulis bahas, penelitian ini hanya terfokus pada Pemilihan jenis tebu dan
upaya peningkatan hasil panen tebu menggunakan sistem pakar berbasis web.
1.5 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memudahkan petani tebu dalam menentukan jenis tebu yang baik untuk ditanam
2. Memberikan kemudahan informasi seputar penanaman tebu
3. Dengan adanya sistem pakar petani tebu menggunakan metode forward chaining
berbasis web mampu meningkatkan hasil panen tebu secara maksimal
1.6 Manfaat
Manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1. Memudahkan petani tebu dalam menentukan jenis tebu yang baik untuk ditanam
2. Memberikan kemudahan informasi seputar penanaman tebu
3. Dengan adanya sistem pakar petani tebu menggunakan metode forward chaining
berbasis web mampu meningkatkan hasil panen tebu secara maksimal
1.7 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini sebagai berikut :
1.8 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ilmiah ini akan dijelaskan secara singkat dan berurutan dari
setiap bab. Penulisan ilmiah ini terdiri atas 5 bab dan masing-masing bab terdiri atas
beberapa subbab yang akan diuraikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pembahasan yang memuat hal-hal yang mengenai latar belakang,
identifikasi masalah dan rumusan masalah serta maksud dan tujuan penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA & LANDASAN TEORI
Bab ini merupakan bab yang menjelaskan mengenai studi pustaka terhadap teori-teori
yang mendasari dalam penulisan Tugas Akhir ini dan dapat digunakan sebagai pedoman
penulis dalam sistem yang dikehendaki
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan
sampel, metode pengumpulan data, instrument penelitian, pengelolahan serta analisis data
yang digunakan penulis dalam membuat software.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas hasil penelitian dan pembahasan mengenai hasil penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan bab penutup, dimana penulis memberikan kesimpulan dan saran mengenai
sistem pakar untuk meningkatkan hasil panen.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
Sebagai pendukung penelitian ini, penulis menggunakan beberapa tinjauan pustaka
yang sesuai dan berkaitan dengan pokok bahasan ya itu sebagai berikut:
Pengaruh Kompos, Pupuk Kandang, dan Custom-Bio terhadap Sifat Tanah ,
Pertumbuhan dan Hasil Tebu (Zulkarnain, M., et al.)” faktor penting yang mendukung
pertumbuhan tanaman tebu, bersama dengan karakteristik fisika dan biologi tanah.
Kemampuan tanah menyediakan unsur hara, ditentukan oleh kandungan bahan organik tanah
(BOT) dan kelengasan tanah. Tanah-tanah entisol biasanya bertekstur pasir atau pasir
berlempung dan kandungan BOT-nya rendah, sehingga kemampuannya menyimpan air
tersedia juga rendah. Struktur, tekstur, dan ruang pori tanah juga mempengaruhi daya simpan
air-tersedia.
Kendala pengembangan tebu lahan kering pada tanah entisol adalah bentuk-lahan yang
bergelombang hingga berbukit dengan tekstur berpasir sehingga rawan erosi, solum dangkal,
kadar bahan organik rendah, miskin hara, kejenuhan basa rendah (Notohadiprawiro, 1989).
Mauro Wagner de Oliveira et al. (2002) menemukan bahwa permasalahan serius dalam
budidaya tebu pada tanah-tanah berpasir adalah tingginya pencucian hara pupuk. Rata-rata
jumlah hara yang tercuci selama periode penelitian 11 bulan adalah 4.5 kg N ha-1, 13 kg K ha-
1, 320 kg Ca ha-1 dan 80 kg Mg ha-1. Menurut hasil penelitian Rochana Tangkoonboribun
(2007), kendala utama yang dihadapi oleh budidaya tebu pada tanah-tanah berpasir adalah
rendahnya kandungan bahan organic tanah dan kandungan P-tersedia. Kedua karakteristik
tanah ini secara signifikan mempengaruhi jumlah anakan dan panjang batang tebu.
Usaha peningkatan kualitas lahan kering untuk budidaya tebu sangat diperlukan. Salah
satu usaha yang dapat dilakukan adalah penambahan bahan organik ke dalam tanah. Tingginya
kandungan BOT dapat mempertahankan kualitas fisika tanah untuk membantu perkembangan
akar tanaman dan kelancaran pergerakan air tanah melalui pembentukan pori tanah dan
kemantapan agregat tanah (Hairiah, 2000). Pemberian pupuk organik merupakan salah satu
cara untuk meningkatkan kandungan BOT. Bahan organik yang berupa pupuk organik dapat
berfungsi sebagai buffer (penyangga) dan penahan lengas tanah. Kualitas pupuk organik
ditentukan oleh komposisi bahan mentahnya dan tingkat dekomposisinya (Nuraini dan Nanag,
2003).
Penambahan bahan organik ke tanah diharapkan dapat memperbaiki kualitas fisika
tanah, meningkatkan ketersediaan hara dalam tanah, meningkatkan kemampuan tanah
menahan air-tersedia dan mampu memperbaiki pertumbuhan tanaman. Tangkoonboribun et al.
(2007) mempelajari efek aplikasi bahan organic pembenah tanah terhadap hasil tebu. Bahan
organic yang digunakan adalah filter cake 50 ton/ha, pupuk kandang sapi 25 ton/ha, dan
bagasse 12.5 ton/ha. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi b ahan organic dpaat
meningkatkan hasil tebu dan memperbaiki kualitas tanah. Efek paling baik terjadi pada
aplikasi pupuk kandang sapi, meningkatkan hasil tebu dari 60 menjadi 100 ton/ha,
menurunkan bobot isi tanah, meningkatkan pH tanah, kandungan BOT, K-tukar, Mg-tukar
dan KTK.
Tujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh kompos, pupuk kandang, dan custom-
bio terhadap kandungan bahan organik tanah, dan sifat fisika tanah; serta hubungannya dengan
pertumbuhan tanaman dan hasil tebu.
Petani tebu rakyat adalah seseorang yang menanam tanaman tebu di lahan sendiri
dengan modal sendiri atau pinjaman. Permodalan merupakan salah satu faktor kunci dalam
industri gula. Bagi petani tebu rakyat permodalan bisa bersumber dari modal sendiri atau
pinjaman. Namun petani lebih banyak mengandalkan pinjaman dari pelepas uang atau kredit
karena biaya permodalan dalam usaha tani tebu cukup tinggi. Saat Indonesia merdeka, tebu
rakyat berkembang dengan sendirinya tanpa ada campur tangan dari pemerintah. Namun,
perkembangan kembali tebu rakyat juga mengalami kendala.
Modal yang cukup tinggi dibutuhkan dalam penanaman tebu rakyat. Petani pun cukup
kesulitan untuk memperoleh modal. Akhirnya para petani tebu berinisiatif membentuk Yatra
(Yayasan Tebu Rakyat). Para petani tebu menghimpun dana dari berbagai pihak termasuk dari
petani tebu sendiri. Berkat bantuan Yatra, petani tebu kembali dapat bertani sehingga luas
areal tebu rakyat meningkat. Melihat peningkatan tersebut, pabrik gula pun tertarik untuk
memberikan kredit kepada petani tebu agar harga beli tebu dapat lebih murah. Pabrik gula pun
memberikan kredit dengan bunga yang lebih rendah daripada Yatra. Petani pun banyak yang
beralih mengambil kredit dari pabrik gula. Seiring dengan berkembangnya kembali tebu
rakyat di Indonesia, Presiden Indonesia saat itu, Soekarno, memberikan petunjuk mengenai
maksud dari penanaman tebu rakyat. Hal tersebut disampaikan dalam salah satu keputusan
rapat Dewan Stabilisasi Ekonomi tanggal 18 Febuari 1975 (Ikatan Ahli Gula Indonesia, untuk
menunjang biaya hidup dengan bunga yang rendah dalam pelaksanaan program TRI. (Ratna
Fadilah 22 Oktober 2010)
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Definisi Sistem
Ada beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli (fatta, H A.2007)yaitu:
1. Menurut Mordick dan Ross (1993) adalah sebagai perangkat elemen yang digabun
dengan lainya untuk satu tujuan bersama.
2. Menurut Scoot ( 1996 ), sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan ( input ),
pengelolah ( processing ), serta keluaran ( output ).
3. Menurut Mc Leod ( 1995 ) adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi
dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Dari pendapat dari para ahli diatas tentang definisi sistem, jadi dapat disimpulkan bahwa
sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yng dihubungkan bersama
untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk
menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, dimana suatu model matematika
seringkali bisa dibuat.
2.2.2 Sistem Pakar
a. Pengertian Sistem Pakar
Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuaan, fakta dan
teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh
seorang pakar dalam bidang tersebut.
Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah.
Beberapa aktivitas pemecahan yang dimaksud antara lain: pembuatan keputusan (decision
making), pemanduan pengatahuan (knowledge fusing), pembuatan desain (designing),
perencanaan (planning), prakiraan (forecasting), pengaturan (regulating), pengendalian
(controlling), diagnosis (diagnosing), perumusan (prescribing), penjelasan (explaining),
pemberian nasihat (advising) dan pelatihan (tutoring). Selain itu sistem pakar juga dapat
berfungsi sebagai asisten yang pandai dari seorang pakar.
Sistem pakar dibuat pada wilayah pengetahuan tertentu untuk suatu kepakaran tertentu
yang mendekati kemampuan manusia di salah satu bidang. Sistem pakar mencoba mencari
solusi yang memuaskan sebagaimana yang dilakukan oleh seorang pakar. Selain itu sistem
pakar juga dapat memberikan penjelasan terhadap langkah yang diambil dan memberikan
alasan atas saran atau kesimpulan yang ditemukannya. Biasanya sistem pakar hanya
digunakan untuk memecahkan masalah yang memang sulit untuk dipecahkan dengan
pemrograman biasa, mengingat biaya yang diperlukan untuk membuat sistem pakar jauh lebih
besar dari pembuatan sistem biasa.
Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia
ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti
layaknya seorang pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan
masalahnya atau sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat
diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga akan dapat membantu
aktivitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang
dibutuhkan. ( Wisnu Raharjo, 2009)
b. Ciri-ciri sistem Pakar
Suatu sistem dikatakan pakar apa bila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut (fadli, 2010)
1. Memiliki fasilitas informasi yang handal.
2. Mudah dimodifikasi.
3.Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
4. Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi.
c. Keuntungan Sistem Pakar
Ada beberapa keuntungan sistem pakar anatara lain (fadli, 2010)
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
4. Meningkatkan output dan produktivitas.
5. Meningkatkan kualitas.
6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk
keahlian langka).
7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
d. Kelemahan sistem pakar
Ada beberapa kelemahan sistem pakar (fadli, 2010)
4. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal
2. Sulit dikembangkan.
3. System pakar tidak 100% bernilai benar.
e. Struktur Sistem Pakar
Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama yaitu lingkungan pengembangan
(development environment) dan lingkungan konsultasi ( consultation environment )(Turban,
1995). Lingkungan pengembangan system pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan
pakar kedalam lingkungan system pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh
pengguna yang bukan pakar guna memperloleh pengetahuan pakar. (Turban, 2005)
Komponen-komponen sistem pakar dalam kedua bagian dapat dilihat gambar berikut:
1. Pemakai
Pada area konsultasi, seorang user yang bukan ahli dapat berinteraksi/ berkonsultasi
dengan sistem pakar.
Dimana pemakai pada sistem pakar ini adalah petugas kesehatan.
2. Antarmuka Pemakai (User Interface)
Fasilitas ini merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar
untuk berkomunikasi.Terjadi dialog antara program dan pemakai. Melalui antarmuka ini
sistem pakar mencoba untuk mengumpulkan informasi tentang masalah dari user,
biasanya melalui mekanisme Tanya jawab
Antarmuka untuk pengguna adalah menggunakan Web pada sistem pakar penyakit mata.
3. Aksi yang direkomendasikan
Aksi yang dapat dilakukan oleh pemakai adalah pada sesi konsultasi, pemakai
menjawab pertanyaan dengan cara menjawab Ya atau Tidak.
4. Mesin Inferensi
Input dari user melalui antarmuka diteruskan ke mesin inferensi untuk dilakukan
pemrosesan lebih lanjut. Mesin inferensi sendiri merupakan kumpulan metedologi yang
digunakan untuk melakukan penalaran terhadap informasi didalam basis data. Dengan
penalaran tersebut diharapkan pemakai mendapatkan solusi yang sesuai dengan
masalahnya.
Inferensi merupakan proses menghasilkan kesimpulan berdasarkaan fakta atau
pengetahuan yang diketahui atau diasumsikan. Terdapat pendekatan untuk mengontrol
inferensi dalam sistem pakar berbasis aturan yaitu pelacakan kedepan (Forward
Chaining).
5. Fasilitas Penjelas
Didalam area konsultasi terdapat fasilitas penjelas yang berperan penting selayaknya
sistem logging program yang berfungsi merekam setiap aktifitas dari system pakar.
Dengan adanya fasilitas penjelasan ini diharapkan seorang user dapat menelusuri alur
dari penalaran sistem pakar yang bersangkutan.
6. Workplace
Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja (working memory)
digunakan untuk merekam hasil-hasil antara dan kesimpulan yang dicapai.
7. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Berisi pengetahuan – pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami,
memformulasikan dan menyelesaikan masalah. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan
kaidah Fakta adalalah informasi tentang objek, peristiwa atau situasi. Kaidah adalah cara
untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang diketahui.
Disini para ahli dapat menambahkan informasi kepakaran dari seorang pakar kedalam
basis pengetahuan maupun mengembangkan komponen-komponen motor inferensi-nya.
8. Akusisi Pengetahuan
Akusisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer dan transformasi keahlian dalam
menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan kedalam program komputer.Dalam
tahap ini knowledge engineer berusaha menyerap pengetahuan untuk selanjutnya
ditransfer ke dalam basis pengetahuan.Pengetahuan diperoleh dari pakar, dilengkapi
dengan buku, basis data, laporan penelitian dan pengalaman pemakai.
2.3 Definisi Website
website merupakan halaman berisi informasi yang dapat dilihat jika computer Anda
Terkoneksi Dengan internet. Dengan adanya Website, semua orang di dunia bisa mendapatkan
dan mengelola informasi dengan berbagai sumber yang tersedia di internet. Website sendiri
saat ini bisa memuat berbagai macam media, mulai dari teks, gambar, suara, bahkan video
yang biasanya terangkum dalam sebuah domain (alamat) atau subdomain, yang tempatnya
berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet. Sebuah halaman web adalah dokumen
yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa
diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website
untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website-
website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar
Pengertian lain tentang website, menyatakan bahwa: Layanan web (WWW) adalah
merupakan aplikasi internet yang paling diminati, karena tampilannya yang multimedia seperti
suara, gambar, video, dan animasi sehingga aplikasi ini menjadi semacam sarana pengetahuan
yang interaktif. Yang memang dirancang terdiri dari ribuan halaman atau dokumen yang
saling terhubung yang dapat ditampilkan di monitor. World Wide Web sering disingkat sebagai
WWW atau web saja, yakni sebuah sistem dimana informasi dalam bentuk teks, gambar,
suara, dan lain-lain dipresentasikan dalam bentuk hypertext dan dapat diakses oleh perangkat
lunak yang disebut browser. Informasi di web pada umumnya di tulis dalam format HTML.
Informasi lainnya disajikan dalam bentuk grafis (dalam format GIF, JPEG, PNG), suara
(dalam format AU, WAV), dan objek multimedia lainnya (seperti MIDI, Shockwave,
Quicktime Movie, 3D World). WWW dijalankan dalam server yang disebut HTTP menurut
(Graiftan, 2010 : p11).
2.3.1 Sejarah Website
Penemuan website diawali pada bulan Maret 1989 disaat Tim Berner-Lee ang bekerja
di Laboratorium Fisika Partikel Eropa atau yang dikenal dengan nama CERN (Consei
European pour la Recherce Nuclaire) yang berada di Genewa, Swiss, mengajukan protocol
(suatu tata cara untuk berkomunikasi) system distribusi internet yang digunakan untuk berbagi
informasi di antara para fisikawan. Tim Berners Lee menulis proposal untuk manajemen
informasi yang menunjukkan bagaimana informasi dapat dipindahkan dengan mudah melalui
internet dengan menggunakan hypertext. Website yang tersambung denga jaringan pertama
kali muncul pada tahun 1991. Pada awalnya, tim menciptakan website denga tujuan untuk
mempermudah arus pertukaran dan memperbarui informasi kepada sesame penelitian di
CERN tempat dia bekerja. Pada tanggal 30 April 1993, CERN menginformasiklan bahwa
WWW dapat digunakan geratis oleh semua orang (Wahana, 2010 :p 2).
Website ditulis atau secara dinamika dikonversi menjadi HTML(Hyper Text markup
Language) dan diakses melaui sebuah program software yang biasa disebut web browser.
Halaman web dapat dilihat atau diakses melaui jaringan computer dan intenet, sedangkan
perangkatnya biasa berupa personal computer, laptop, PDA, maupun cell phone (Wahana,
2010 :p 2).
2.3.2 Unsur Unsur Website
Untuk membangun website diperlukan beberapa unsur agar website dapat berjalan
dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Unsur-unsur yang harus ada dalam website
antara lain menurut (Saputro, 2007:p15)
1) Domain
Domain adalah nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasi nama server komputer
seperti web server atau email server di internet. Domain memberikan kemudahkan pengguna
di internet untuk melakukan akses ke server dan mengingat server yang dikunjungi
dibandingan harus mengenal deretan nomor atau yang dikenal IP. Domain di bagi nenjadi dua
bagian antara lain.
a. Global Top Level Domain (gTLD)
Merupakan domain name yang berakhiran dengan .Com .Net .Org .Edu .Mil atau .Gov.
Domain ini tidak berafiliasi berdasarkan negara, sehingga siapapun dapat
mendaftar.gTLD terbagi menjadi 5 dengan fungsinya yang berbeda-beda yaitu:
1. .Com: merupakan top level domain yang ditujukan untuk kebutuhan "commercial".
2. .Org: domain untuk organisasi atau lembaga non profit (Organization).
b. Country Code Top Level Domain (ccTLD)
Nama domain sendiri mempunyai identifikasi ektensi / ahiran sesuai dengan
kepentingan dan lokasi keberadaan website tersebut.
Di Indonesia, domain-domain ini berakhiran, .co.id, .ac.id, .go.id, .mil.id, .or.id, dan pada
akhir-akhir ini ditambah dengan war.net.id, .mil.id, dan web.id. Pengguna dari masing akhiran
berbeda, tergantung pada penggunanya antara lain:
1. co.id : Untuk Badan Usaha yang mempunyai badan hukum sah
2. .ac.id : Untuk Lembaga Pendidikan di Indonesia
3. .go.id : Khusus untuk Lembaga Pemerintahan Republik Indonesia
4. .mil.id : Khusus untuk Lembaga Militer Republik Indonesia
5. .or.id : Untuk segala macam organisasi yang tidak termasuk dalam kategori "ac.id",
"co.id", "go.id", "mil.id" dan lain-lain.
6. .war.net.id : untuk industri warung internet di Indonesia
7. .sch.id : khusus untuk Lembaga Pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
seperti SD, SMP dan atau SMU
8. .web.id : ditujukan bagi badan usaha, organisasi ataupun perseorangan yang
melakukan kegiatannya di World Wide Web.
2) Rumah tempat website ( web hosting )
Hosting adalah tempat penyimpanan berbagai data-data file, gambar dan lain sebagainaya
yang akan ditampilkan dalam wesite. Basarnya data yang bisa dimasukkan tegantung besarnya
web hosting yang disewa/ dipunyai, semakin besar hosting semakin besar pula data yang dapat
dimasukkan dan tanpilkan kedalam website. Besarnya hosting dapat ditentukan ruang harddisk
dengan ukuran MB (Mega Byte) atau GB (Giga Byte). Hosting juga dapat disewa, lamanya
penyewan dapat dihitung rata-rata pertahun, penyewaan web hosting dilakuakan oleh
perusahaan-perusahaan dari luar negeri atau pundari dalam negri. (Pardosi, 2001 : 288)
3) Bahasa program ( scripts program )
Script adalah bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan setiap perintah dalam website
pada saat diakses. Jenis script sangat menentukan statis, dinamis atau interaktifnya sebuah
website. Semakin banyak ragam script yang digunakan maka akan terlihat website semakin
dinamis, dan interaktif serta terlihat bagus. Kualitas website dapat terlihat dengan tanggapan
pengunjung serta frekuensi kunjungan. Jenis jenis script yang banyak dipakai para designer
antara lain HTML, ASP, PHP, JSP, Java Script, Java applet dan sebagainya. Bahasa dasar
yang dipakai setiap website adalah HTML sedangkan ASP dan lainnya merupakan bahasa
pendukung yang bertindak sebagai pengatur dinamis, dan interaktifnya website. Bahasa
program ASP, PHP, JSP atau lainnya bisa dibuat sendiri. Script biasanya digunakan untuk
membangun portal berita, artikel, forum diskusi, buku tamu, anggota organisasi, email,
mailing list dan sebagainya yang memerlukan update setiap saat (Saputro, 2007 : p 26-27)
4) Desain Web
Setelah melakukan penyewaan domain name dan web hosting serta penguasaan bahasa
program (scripts program), unsur website yang penting dan utama adalah desain. Desain
website menentukan kualitas dan keindahan sebuah website. Desain sangat berpengaruh
kepada penilaian pengunjung akan bagus tidaknya sebuah website.
Untuk membuat website biasanya dapat dilakukan sendiri atau menyewa jasa website
designer. Saat ini sangat banyak jasa web designer, terutama di kota-kota besar. Perlu
diketahui bahwa kualitas situs sangat ditentukan oleh kualitas designer. Semakin banyak
penguasaan web designer tentang beragam program/software pendukung pembuatan situs
maka akan dihasilkan situs yang semakin berkualitas, demikian pula sebaliknya. Jasa web
designer ini yang umumnya memerlukan biaya yang tertinggi dari seluruh biaya pembangunan
situs dan semuanya itu tergantung kualitas.
2.3.3 Fungsi Website
Secara umum situs fungsi web mempunyai fungsi sebagai berikut .
a. Fungsi komunikasi
Website mempunyai fungsi komunikasi ini umumnya adalah situs web dinamis. Beberapa
fasilitas yang memiliki fungsi komunikasi, seperti: web mail, form contact, chatting, forum
dan lain-lain.
b. Fungsi informasi
Website yang memiliki fungsi informasi lebih menekankan pada kualitas bagian kontennya
karena tujuan website adalah menyampaikan isinya. Website yang memiliki fasilitas yang
memberikan fungsi informasi seperti: News, Profile company, Library, referensi, dan lain-lain.
c. Fungsi Entertainment
Beberapa contoh website dengan fungsi ini misalnya web-web yang menyediakan Online
Game, Music Online, Online Movie, dan lain-lain.
d. Fungsi Transaksi
Sebuah website dapat dijadikan sebagai sarana untuk melakukan transaksi bisnis antara
lain: Online order, pembayaran menggunakan kartu kredit dan lain-lain.
2.3.4 Jenis situs website
Ada barapa situs web yang dikelompokkan sesuai tujuan masing-masing sebagai
berikut menurut (Suyanto A. H., 2007 ;p 17):
1. Katalog
Katalog adalah cara memasukkan judul, pegangan maupun subjek dari suatu kolesi yang
dibutuhkan.
2. E-commerce
E-commere merupakan suatu kumpulan yang dinamis antara teknologi, dan proses bisnis
yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas tertentu melaui transaksi
elektronik. Pada pepustakaan web membutuhkan informasi sehingga seling menguntungkan
kedua belah pihak.
3. Komunitas
Sebuah situs web bertujuan untuk memungkinkan pengunjung berkomunikasi secara
bersamaan. Pengunjung juga bisa berbagi pengalaman, ide,cerita, dan lainnya, bisa juga
mencari dan menambah pertemanan, atau membuat suatu superkumpulan baru.
4. Portal
Portal adalah aplikasi berbasis web yang menyiapkan akses suatu titik tunggal dari
informasi online terdistribusi, seperti dukumen yang didapat melaui pencarian, link kesitus
kusus, untuk mempermudah pengguna bisanya disediakan pasilitas pencarian dan
pengorsasian informasi.
2.3.5 Jenis-jenis web
Berdasarkan pengoperasiannya, secara mendasar website dibagi menjadi dua jenis,
yaitu website static dan website dynamic. (Indonesia W. b., 2012 : p1),
1. Website Static
Website Static adalah website yang memiliki halaman front end, yaitu halaman yang dapat
dilihat oleh pengunjung website. Kerna fasilitas yang sangat terbatas, isi dari halaman website
static bersifat tetap atau tidak berubah. Untuk mengganti sebuah halaman web static harus
dilakukan secara manual dan harus mengganti semua kode-kode HTML yang merupakan
unsure utama dari website tersebut.
Website static bias digunakan untuk membantu company pfofile (profil perusahaan), yaitu
jenis website pengumuman berupa brosur online yang sangat sederhana dan tidak bias diubah
atau dimodifikasi.
2. Website Dynamic
Website dynamic adalah website yang dapat diubah atau di-update. Dalam website
dynamic biasanya terdapat dua halaman back end merupakan halaman yang hanya bias
diaksaes oleh admin yang bersangkutan. Back end bias disebut dengan CMS( Content
Managemen System) atau dalam WordPress biasa disebut dengan halaman Dashboard.
Fungsi dari halaman back end adalah untuk mengatur fornt end. Sebagai contoh untuk
pengaturan isi artikel, pengaturan tampilan fornt end hingga tambahan untuk menghasilkan
fornt end. Beberapa contoh jenis CMS yang biasa digunakan adalah WordPress, Joomla,
PHPNuke, dan lain-lain.
Ada beberapa macam bentuk website, seperti:
a. Profile
b. Online
c. Reference/library
d. Utility (dictionary, search engine, dan lain-lain)
Portal (multi services)
2.3.6 Kriteria Website yang Baik
Sesuatu yang diciptakan mempunyai kriteria, dalam hal ini juga website mempunyai
kriteria. Adapun kriteria-kriteria website yang baik menuru CNET/Builder ada 7 kriteria yang
menentukan sebuah website termasuk website yang baik/tidak, yaitu : menurut (Suyanto,
2007 : 61-69)
a) Usability
Usability adalah suatu pengalaman pengguna dalam berinteraksi dengan aplikasi situs web
sampai pengguna dapat mengoperasikannya dengan mudah dan cepat. Situs web harus
memenuhi lima syarat untuk mencapai usability yang ideal yaitu:
1) Mudah dipelajari
2) Efisien dalam penggunaan
3) Mudah untuk diingat
4) Tingkat kesalahan rendah
5) Kepuasan pengguna
b) Sistem Navigasi
Navigasi yang mudah dipahami oleh pengunjung secara keseluruhan.
c) Graphic Design
Pemilihan grafis, layout, warna, bentuk maupun typografi yang menarik visual pengunjung
untuk menjelajahi website.
d) Content
Isi/content yang bermanfaat ( content is king, but without good design , Content is a naked
king), kecuali website tersebut adalah website eksperimental/show off.
e) Kompatibilitas
Seberapa luas sebuah wesbite didukung kompabilitas peralatan yang ada, misalnya browser
dengan berbagai plug-in nya ( IE, Mozilla, Opera, Netscape, Lynx, Avant, Maxthon dan masih
banyak lagi dengan berbagai versi dan plugin nya).
2.3.7 Kepuasan penggunaan web (usability quality)
Kualitas penggunaan meliputi berbagai item yang mampu memberikan kemudahan
dalam mengoperasikan situs bagi pengguna, kemudahan dalam system navigasi pencarian
informasi bagi pengguna, kemudahan dalam kegiatan akses ke situs yang diharapkan
pengguna serta memberikan pengalaman positif bagi pengguna. menurut (Budi, 2008 : p12)
2.2.9 Kualitas Informasi (web information quality )
Kualitas informasi meliputi hal – hal seperti informasi yang akurat, informasi yang bisa di
percaya, informasi yang up to date atau terbaru, informasi yang sesuai dengan topik bahasan,
informasi yang mudah dimengerti, informasi yang sangat detail dan mendalam, dan informasi
yang disajikan dalam format desain yang sesuai menurut (Budi, 2008 : p12)
Jhon Burch dan Gary Grudnitski menyatakan bahwa suatu informasi dikatakan berkualitas
apabila ditunjang oleh tiga hal yaitu:
a) Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak bias dalam mencerminkan
maksud dari informasi itu sendiri.
b) Tepat Pada Waktunya (time lines)
Informasi yang dihasilkan tidak boleh terlambat ( usang ). Informasi yang sudah usang
tidak mempunyai nilai yang baik untuk digunakan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan dan berakibat fatal dalam keputusannya.
c) Relevan (relevancy)
Informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap
orang berbeda dengan yang lainnya.
2.3.8 Interaksi pengguna terhadap website
Semakin tinggi kualitas suatu web, maka akan semakin banyak pengguna yang
mengakses web tersebut. Hal ini dengan sesuai dengan penelitian dengan menggunakan
dengan menggunakan konsep metode pengukuran suatu website menggunakan metode
webqual dengan indikator kualitas informasi web, kualitas desain web serta kualitas pengguna
pada e-library menghasilkan bahwa kualitas desain web serta kualitas pengguna
mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna. (tarigan 2008 ).
2.4 Flowchart
a. pengertian flowchart
Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan
prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analisis dan progremmer untuk
memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam
menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya
mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan
evaluasi lebih lanjut.
2.4.1 Jenis-Jenis Flowchart
a. Flowchart sistem
Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang
dikerjakan di dalam sistem secar keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur
yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain flowchart ini merupakan deskripsisecara grafik
dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart
sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses dalam flowchart sistem dapat
digambarkan secara online ( dihubungkan lansung dengan komputer ) atau offline ( tidak
dihubungkan dengan komputer, misalnya mesi tik, cash register atau kalkulator.
b. Flowchart paperwork / Flowchart Dokumen
Flowchart paperwork menulusuri alur dari data tertulis melalui sistem. Flowchart
Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari
suatu bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan simpan.
c. Flowchart Skematik
Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem
atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart
standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar kumputer, peripheral, from-from atau
peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat
komunikasi antara analisis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol
flowchart yang konvensional.
d. Flowchart Program
Flowchart program dihasilkan dari Flowchart sistem. Flowchart program merupakan
keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur
sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur
dalam urutan yang tepat saat terjadi.
Programmer menggunkan flowchart program untuk menggambarkan unrutan instruksi
dari program komputer.
Analisis sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-
tugas pekerjaan dalam suatu presedur atau operasi.
e. Flowchart Proses
Flowchart proses merupakan teknik pengambaran rekayasa industrial yang memecah dan
menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam sistem.
Flowchart proses memiliki lima simbol
Gambar 1-2 : Gambar Flowchart Proses
2.4.2 Sismbol-simbol flowchart
Simbol-simbol flawchart yang biasanya dipakai adalah simbol-simbol flawchart standar
yang dikeluarka oleh ANSI dan ISO
2.5 Metode Forward Chaining Pada Metode forward chaining diartikan sebagai pendekatan yang dimotori data. Runut
maju merupakan proses perunutan yang dimulai dengan menampilkan kumpulan data atau
fakta yang meyakinkan menuju konklusi akhir. Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari
informasi masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan.Sehingga metode
ini juga sering disebut “data driven” yang dimulai dari premis-premis atau informasi masukan
(if) dahulu kemudian menuju konklusi atau kesimpulan (then).
IF (informasi masukan)
THEN (konklusi)
Proses pelacakan pada forward chaining dapat ditunjukkan oleh gambar:
Karena metode forward chaining berangkat dari kiri ke kanan, yaitu dari premis menuju
kesimpulan akhir, maka seringkali pula disebut data driven (yaitu, pencarian dikendalikan oleh
data yang diberikan).
Gambar : Proses Forward Chaining
2.6 Unified Modeling Language ( UML )
UML sinkatan dari Unified Modeling Language yang berakti bahasa pemodelan setandar
yang memeliki sintak dan semantik. Ketika kita bisa membuat model menggunakan konsep
UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen-elemen pada model-model
yang kita buat berhubungan satu dengan yang lainya harus mengikuti setandar yang ada. UML
bukan hanya sekedar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya. (prabowo pudjo widodo,
2012 )
UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk:
1. Merancang perangkat lunak
2. Sarana konikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis
3. Menjelaskan aturan secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem
4. Mendekumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.
UML terbagi menjadi atas beberapa diagram diantaranya : Use case diagram. Activity
diagram, dan sequence diagram barikut penjelasan dari masing-masing diagram :
2.6.1 Use case Diagram
Use case adalah menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem.
Yang ditekankan adalah “ apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use
case merupakan sebuah perkerjaan tertentu, misal login ke sistem, mengcreat sebuah daptar
belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang
berinteraksidengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu”.
Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun reguirement sebuah
sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua
feature yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case
lain sebagian dari proses dalam dirinya. Secara umu diasumsikan bahwa usa case yang di-
incude akan dipanggil setiap kali use case yang mencari meng-include oleh lebih dari satu use
case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik
keluarfungsionalitas yang commo. Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain
dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antara use case yang satu
merupakan spesialisasi dari yang lainnya. (Dharwiyanti, 2003)
2.6.2 Sequennce Diagram
Sequence diagram merupakan untuk menggambarkan prilaku pada sebuah skenario.
Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh dan massage ( pesan ) yang diletakkan diantara
obyek-obyek ini didalam use case.
Komponen utama sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kontak
segiemenpat bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang
ditunjukkan dengan progress vartikal.
1. Objek / participan
Obyek diletakkan didekat bagian atas diagram dengan urutan dari kiri ke kanan. Merekan
diatur dalam urutan guna menyederhanakan diagram. Setiap participant terhubung dengan
garis titik-titik yang disebut lifeline. Sepanjang lifeline ada kotak yang disebut activation.
Activation mewakili sebuah eksekusi operasi dari participant. Panjang kotak ini berbanding
lurus dengan durasi activation.
2. Message
Sebuah message bergerak dari satu participant ke participant yang lain dari satu lifeline ke
lifeline yang lain. Sebuah participant bisa mengirim sebuah message kepada dirinya sendiri
(disebut recursive). Sebuah message bisa jadi simple, synchronous atau asynchronous.
Messaga yang simple adalah sebuah perpindahan (tranfer) control dari satu participant ke
participant yang lainnya. Jika sebuah participant mengirim sebuah message synchronous,
maka jawaban atas message tersebut akan ditunggu sebelum diproses dengan urusannya.
Namun jika message asynchronous yang dikirimkan, maka jawaban diatas message
tersebut tidak perlu ditunggu.
3. Time
Time adalah diagram yang mewakili pada arah vartikal. Waktu dimulai dari atas kebawah.
Message yang lebih dekat dari atas akan dijalankan terlebih dahulu dibanding message yang
lebih dekat ke bawah.
2.6.3 Activity Diagram
Activity diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis
dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity Diagram mempunyai peran seperti halnya
flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa
mendukung prilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa.
Tabel : Komponen use case Diagram
Tabel : Tabel Komponen Activity Diagram
Tabel : Tabel Komponen Sequennce
2.7 Pengujian White Box
2.7.1 Pengujian White Box
Menurut Roger S. Pressman (2012) Pengujian Whitebox adalah metode desain test case
yang menggunakan struktur kontrol desain procedural untuk memperoleh test case. Menguji
hipotensis menggunakan teknik uji coba whitebox pada alur program struktur logika program
dan prosedure programnya dengan cara pemetaan flowchart. (Roger S., 2012)
Kemudian menghitung dasarnya jumlah edge dan node, dimana jumlah edge ini akan
menentukan besarnya cyclomatic complexity, pada perhitungan cyclomatic complexity jika:
a. V(G)= E – N + 2 hasilnya sama dengan V(G)=P Tambah 1
b. Flowraph mempunyai region sama dengan V(G) maka sistem sudah terbukti efektif
dan efesien
2.7.2 Pengujian Black Box
Pengujian black box berfokus pada persaratan fungsional perangkat lunak dengan
demikian, pungujian black box memungkinkan rekayasa perangkat lunak mendapatkan
serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persaratan fungsional untuk
satu program. Pengujian black box bukan merupakan alternatif dan teknik white box, tetapi
merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengumkapkan kelas
kesalahan dari pada metode white box.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Yang dimaksud dengan cara ilmiah yaitu kegiatan penelitian yang
dilakukan dengan dasar pada ciri-ciri keilmuwan dimana didalamnya terdapat unsur-unsur
seperti rasional, empiris dan sistematis. rasional merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan
dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Selanjutnya
Empiris yaitu cara-cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia sehingga orang lain
dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.dan yang terakhir yaitu Sistematis,
Sistematis merupakan proses yang digunakan dalam penelitian dengan langkah-langkah tertentu
yang bersifat logis (Sugiyono,2012,p2).
Dalam penganalisaan dan perancangan sistem pakar ini penulis menggunakan metode
forward chaining sebagai metode yang akan dijadikan sebagai tolak ukur dalam merancang
sebuah sistem pakar yang benar-benar memperhatikan efektifitas dan efisiensi dalam upaya
meningkatkan hasil panen tebu dikalangan masyarakat luas terutama di desa bungamayang
lampung utara . sistem pakar ini dirancang untuk memudahkan para petani dalam membaca
peluang serta dapat memperoleh solusi bagaimana cara meningkatkan hasil panen tebu
khususnya didaerang bungamayang. System pakar ini dirancang sesuai dengan perkembangan
zaman, apalagi pada saat ini semua aktifitas mengutamakan kemudahan dalam melaksanakan
segala sesuatunya, terutama dalam memperoleh berbagai informasi secara cepat dan akurat
melalui berbagai media elektronik yang sudah berkembang pesat dikalangan masyarakat.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Dalam analisa dan perancangan sistem pakar ini penulis hanya menggunakan 2 metode
pengumpulan data yaitu metode Wawancara (interview) dan Metode Pengamatan (Observasi)
3.2.1 Wawancara
Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan katua
kelompok petani tebu yaitu Hj.Syamsi AR untuk mengetahui permasalahan atau kendala
dalam meningkatkan hasil panen tebu didesa sukadana ilir.
3.2.2 Observasi
Dalam Penelitian ini peneliti melakukan observasi secara langsung kelapangan
menyaksikan tata cara menanam tebu mulai dari awal sampai dengan panen di desa
bungamayang lampung utara. serta mengumpulkan informasi lainnya dari para petani tebu
serta berbagai sumber yang ada di internet baik yang berupa jurnal, karya penelitian terdahulu
yang terkait dengan pokok permasalahan yang sedang dikaji .
3.3 Metode Pengembangan Sistem
Pada penelitian dan rancang bangun sistem pakar untuk meningkatkan hasil panen tebu
di daerah bungamayang lampung utara ini penulis menggunakan model pengembangan sistem
Waterfall (Air Terjun). Model pengembangan air terjun merupakan model yang diawali
dengan cara mengumpulkan dan menentukan kebutuhan sistem, kemudian model ini
memungkinkan sistem menjadi produk akhir yang siap pakai (Simarmata, 2010). Berikut ini
merupakan urutan pada model air terjun.
Gambar 3.1Gambar Alur Pengembangan Sistem Waterfall
Adapun penjabaran dari pengembangan sistem menggunakan waterfall (Air Terjun) yaitu
sebagai berikut.
Kebutuhan Sistem, ini merupakan tahapan pertama pada model waterfall, yaitu
mendeskripsikan kebutuhan sistem mulai dari pembuatan atau sistem dimana perangkat lunak
hendak di implementasikan. Adapun kebutuhan sistem tersebut terbagi menjadi dua yaitu
sebagai berikut:
1. Kebutuhan Software
Berikut ini merupakan software atau perangkat lunak yang digunakan dalam
merancang bangun sistem pakar untuk meningkatkan hasil panen tebu didesa bungamayang
lampung utara serta pengimplementasiannya, yaitu sebagai berikut:
a. Sistem operasi Microsoft Windows 7.
b. Bahasa pemrograman yang digunakan yaitu HTML dan CSS.
c. Media penyimpanan Database yaitu MySql.
d. Xampp Control Panel.
e. Dreamweaver
f. Browser
2. Kebutuhan Perangkat Keras
Berikut ini merupakan spesifikasi minimal perangkat keras pada Personal Computer (PC)
yang digunakan untuk mengimplementasikan system pakar penanaman tebu untuk
meningkatkan hasil panen berbasis WEB ini, yaitu sebagai berikut:
I. RAM : 512
II. Memory Space : 50MB
Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak, pada tahapan ini pengembang mendeskripsikan
apa saja kebutuhan perangkat lunak yang hendak dibuat. Adapun yang dibutuhkan oleh Sistem
Pendukung Keputusan ini yaitu,
1. Halaman Login
2. Halaman Utama
3. Halaman Profile
Desain Perangkat Lunak, selanjutnya pengembang melakukan desain sementara sebagai
gambaran untuk membangun perangkat lunak. Pada tahapan ini dapat dilihat pada
“Perancangan Antarmuka (Interface)”.
Implementasi Perangkat Lunak, setelah tahapan desain pengembang melakukan
perancangan sistem. Tahapan ini merupakan tahapan dimana sesungguhnya penulis
melakukan pembangunan sistem berdasarkan acuan, metode atau perancangan yang telah
ditentukan sesuai dengan kebutuhan sistem.
Uji Sistem (Testing), tahapan ini merupakan tahapan setelah implementasi perangkat lunak,
seperti uji black box testing dan uji white box testing.
Operasi dan Perawatan, tahapan akhir yaitu penggunaan perangkat lunak yang dibangun dan
serta melakukan perawatan secara berkala.
3.4 Jenis Data
Dalam penelitian ini ada beberapa jenis data yang digunakan diantaranya :
a. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan (Field
Research) secara langsung pada objek penelitian yang dilakukan dengan cara observasi berupa
pengamatan cara penanaman tebu mulai dari proses pembajakan lahan sampai dengan proses
panen, memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil panen tebu setiap periodenya,
serta solusi apa sajakah yang dilakukan oleh para petani tebu dalam menangani berbagai
gejala yang menyerang tebu tersebut serta solusi yang seperti apa yang biasanya diterapkan
sehingga tebu tersebut bisa mencapai hasil panen yang semaksimal mungkin,serta
memperhatikan apakah jenis tebu juga mempengaruhi banyaknya hasil panen para petani
tersebut. Dan untuk menunjang itu semua maka penulis melakukan Wawancara (interview)
kepada petani tebu yang ada disekitar desa bungamayang lampung utara selaku key informant
yang ahli dibidangnya, tujuannya yaitu agar informasi yang didapat lebih akurat, dan
terpercaya.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung untuk mendapatkan
informasi (data atau keterangan) dari objek yang diteliti, dan pada umumnya data tersebut
diperoleh dari tangan kedua baik dari objek secara individual ataupun dari suatu instansi
yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan
lainnya untuk keperluan penelitian dari para pengguna
3.5 Jenis Tebu
a. BW 2203
Ciri-Ciri Tebu BW 2203
Tebunya panjang bisa mencapai 3 m
a. Tidak mudah roboh
b. Tahan terhadap musim penghujan
c. Remdemennya bisa mencapai 10%
Prosesnya Pembajakan Yang Harus Dilakukan
a. Tanah Harus dibajak sebanyak 2 kali sebelum proses penanaman tebu dilakukan
b. Harus dibuat siring untuk menanam tebu dan setelah itu dilakukan proses
penimbunan
Fungsi dari proses pembajakan yaitu :
a. Untuk menggemburkan tanah
b. Untuk wadah atau tempat tebu ditanam
Proses pemupukan
Dalam penanaman tebu ada beberapa fase pemupukan yang harus dilakukan yaitu :
a. Ketika tebu berumur 2 bulan
Jenis pupuk yang harus digunakan yaitu pupuk :
1. OREA 150 Kg/H dan
2. TSP 150 Kg/H
3. Serta akan lebih baik lagi jika ditambahkan pupuk kompos sebanyak 100 Kg hal
tersebut dilakukan untuk merangsang pertumbuhan tebu
b. Ketika tebu berumur 5 bulan
Jenis pupuk yang harus digunakan yaitu pupuk :
1. OREA 150 Kg/H
2. TSP 150 Kg/H
3. KCL 300 Kg/H
4. Serta akan lebih baik lagi jika ditambahkan pupuk kompos sebanyak 100 Kg hal
tersebut dilakukan untuk meningkatkan hasil randemen atau kadar gula dalam
tebu.
Proses perawatan dan fungsinya :
1. Penimbunan : Supaya tebu tidak mudah roboh dan banyak anak
2. Proses Keletek usia 7/8 bulan : Untuk meningkatkan rendemennya, sinar mata
hari masuk
3. Proses pembubutan rumput : Untuk mempercepat pertumbuhan tebu
b. Tebu 9605
Ciri-Ciri Tebu BW 2203
a. Tebunya panjang bisa mencapai 3 m
b. Tidak mudah roboh
c. Tahan terhadap musim penghujan
d. Remdemennya bisa mencapai 10%
Prosesnya Pembajakan Yang Harus Dilakukan yaitu :
a. Tanah Harus dibajak sebanyak 2 kali sebelum proses
penanaman tebu dilakukan
b. Harus dibuat siring untuk menanam tebu dan setelah itu
dilakukan proses penimbunan
Fungsi dari proses pembajakan yaitu :
a. Untuk menggemburkan tanah
b. Untuk wadah atau tempat tebu ditanam
Proses pemupukan
Dalam penanaman tebu ada beberapa fase pemupukan yang harus
dilakukan yaitu :
a. Ketika tebu berumur 2 bulan
Jenis pupuk yang harus digunakan yaitu pupuk
1. OREA 150 Kg/H dan
2. TSP 150 Kg/H
3. Serta akan lebih baik lagi jika ditambahkan pupuk
kompos sebanyak 100 Kg hal tersebut dilakukan untuk
merangsang pertumbuhan tebu
b. Ketika tebu berumur 5 bulan
Jenis pupuk yang harus digunakan yaitu pupuk
1. OREA 150 Kg/H
2. TSP 150 Kg/H
3. KCL 300 Kg/H
4. Serta akan lebih baik lagi jika ditambahkan pupuk
kompos sebanyak 100 Kg hal tersebut dilakukan untuk
meningkatkan hasil randemen atau kadar gula dalam
tebu.
Proses perawatan dan fungsinya :
1. Penimbunan : Supaya tebu tidak mudah roboh dan
banyak anak
2. Proses Keletek usia 7/8 bulan : Untuk meningkatkan
rendemennya, sinar mata hari masuk
3. Proses pembubutan rumput : Untuk mempercepat
pertumbuhan tebu
c. Tebu 9944
Ciri-Ciri Tebu BW 2203
a. Tebunya panjang bisa mencapai 3 m
b. Tidak mudah roboh
c. Tahan terhadap musim penghujan
d. Remdemennya bisa mencapai 10%
Prosesnya Pembajakan Yang Harus Dilakukan yaitu :
a. Tanah Harus dibajak sebanyak 2 kali sebelum proses
penanaman tebu dilakukan
b. Harus dibuat siring untuk menanam tebu dan setelah itu
dilakukan proses penimbunan
Fungsi dari proses pembajakan yaitu :
a. Untuk menggemburkan tanah
b. Untuk wadah atau tempat tebu ditanam
Proses pemupukan
Dalam penanaman tebu ada beberapa fase pemupukan yang harus
dilakukan yait :
a. Ketika tebu berumur 2 bulan
Jenis pupuk yang harus digunakan yaitu pupuk
1. OREA 150 Kg/H dan
2. TSP 150 Kg/H
3. Serta akan lebih baik lagi jika ditambahkan pupuk kompos
sebanyak 100 Kg hal tersebut dilakukan untuk merangsang
pertumbuhan tebu
a. Ketika tebu berumur 5 bulan
Jenis pupuk yang harus digunakan yaitu pupuk
1. OREA 150 Kg/H
2. TSP 150 Kg/H
3. KCL 300 Kg/H
4. Serta akan lebih baik lagi jika ditambahkan pupuk kompos
sebanyak 100 Kg hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan
hasil randemen atau kadar gula dalam tebu.
Proses perawatan dan fungsinya :
1. Penimbunan : Supaya tebu tidak mudah roboh dan banyak
anak
2. Proses Keletek usia 7/8 bulan : Untuk meningkatkan
rendemennya, sinar mata hari masuk
3. Proses pembubutan rumput : Untuk mempercepat pertumbuhan
tebu
d. Tebu Beijing
Ciri-Ciri Tebu BW 2203
a. Tebunya panjang bisa mencapai 3 m
b. Tidak mudah roboh
c. Tahan terhadap musim penghujan
d. Remdemennya bisa mencapai 10%
Prosesnya Pembajakan Yang Harus Dilakukan
a. Tanah Harus dibajak sebanyak 2 kali sebelum proses
penanaman tebu dilakukan
b. Harus dibuat siring untuk menanam tebu dan setelah itu dilakukan
proses penimbunan
Fungsi dari proses pembajakan yaitu :
a. Untuk menggemburkan tanah
b. Untuk wadah atau tempat tebu ditanam
Proses pemupukan
Dalam penanaman tebu ada beberapa fase pemupukan yang harus
dilakukan yaitu:
a. Ketika tebu berumur 2 bulan
Jenis pupuk yang harus digunakan yaitu pupuk
1. OREA 150 Kg/H dan
2. TSP 150 Kg/H
3. Serta akan lebih baik lagi jika ditambahkan pupuk kompos
sebanyak 100 Kg hal tersebut dilakukan untuk merangsang
pertumbuhan tebu
b. Ketika tebu berumur 5 bulan
Jenis pupuk yang harus digunakan yaitu pupuk
1. OREA 150 Kg/H
2. TSP 150 Kg/H
3. KCL 300 Kg/H
4. Serta akan lebih baik lagi jika ditambahkan pupuk kompos
sebanyak 100 Kg hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan
hasil randemen atau kadar gula dalam tebu.
Proses perawatan dan fungsinya
a. Penimbunan : Supaya tebu tidak mudah roboh dan banyak anak
b. Proses Keletek usia 7/8 bulan : Untuk meningkatkan rendemennya,
sinar mata hari masuk
c. Proses pembubutan rumput : Untuk mempercepat pertumbuhan
tebu
e. Tebu Sil 04
Ciri-Ciri Tebu BW 2203
a. Tebunya panjang bisa mencapai 3 m
b. Tidak mudah roboh
c. Tahan terhadap musim penghujan
d. Remdemennya bisa mencapai 10%
Prosesnya Pembajakan Yang Harus Dilakukan
a. Tanah Harus dibajak sebanyak 2 kali sebelum proses
penanaman tebu dilakukan
b. Harus dibuat siring untuk menanam tebu dan setelah itu dilakukan
proses penimbunan
Fungsi dari proses pembajakan yaitu :
a. Untuk menggemburkan tanah
b. Untuk wadah atau tempat tebu ditanam
Proses pemupukan
Dalam penanaman tebu ada beberapa fase pemupukan yang harus
dilakukan yaitu :
a. Ketika tebu berumur 2 bulan
Jenis pupuk yang harus digunakan yaitu pupuk
1. OREA 150 Kg/H dan
2. TSP 150 Kg/H
3. Serta akan lebih baik lagi jika ditambahkan pupuk kompos
sebanyak 100 Kg hal tersebut dilakukan untuk merangsang
pertumbuhan tebu
b. Ketika tebu berumur 5 bulan
Jenis pupuk yang harus digunakan yaitu pupuk
1. OREA 150 Kg/H
2. TSP 150 Kg/H
3. KCL 300 Kg/H
4. Serta akan lebih baik lagi jika ditambahkan pupuk kompos
sebanyak 100 Kg hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan
hasil randemen atau kadar gula dalam tebu.
Proses perawatan dan fungsinya
1. Penimbunan : Supaya tebu tidak mudah roboh dan banyak
anak
2. Proses Keletek usia 7/8 bulan : Untuk meningkatkan
rendemennya, sinar mata hari masuk
3. Proses pembubutan rumput : Untuk mempercepat pertumbuhan
tebu
f. Tebu Lemajang
Ciri-Ciri Tebu BW 2203
a. Tebunya panjang bisa mencapai 3 m
b. Tidak mudah roboh
c. Tahan terhadap musim penghujan
d. Remdemennya bisa mencapai 10%
Prosesnya Pembajakan Yang Harus Dilakukan
a. Tanah Harus dibajak sebanyak 2 kali sebelum proses penanaman
tebu dilakukan
b. Harus dibuat siring untuk menanam tebu dan setelah itu dilakukan
proses penimbunan
Fungsi dari proses pembajakan yaitu :
a. Untuk menggemburkan tanah
b. Untuk wadah atau tempat tebu ditanam
Proses pemupukan
Dalam penanaman tebu ada beberapa fase pemupukan yang harus
dilakukan yaitu:
a. Ketika tebu berumur 2 bulan
Jenis pupuk yang harus digunakan yaitu pupuk
1. OREA 150 Kg/H dan
2. TSP 150 Kg/H
3. Serta akan lebih baik lagi jika ditambahkan pupuk kompos
sebanyak 100 Kg hal tersebut dilakukan untuk merangsang
pertumbuhan tebu
b. Ketika tebu berumur 5 bulan
Jenis pupuk yang harus digunakan yaitu pupuk
1. OREA 150 Kg/H
2. TSP 150 Kg/H
3. KCL 300 Kg/H
4. Serta akan lebih baik lagi jika ditambahkan pupuk kompos
sebanyak 100 Kg hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan
hasil randemen atau kadar gula dalam tebu.
Proses perawatan dan fungsinya
a. Penimbunan : Supaya tebu tidak mudah roboh dan banyak
anak
b. Proses Keletek usia 7/8 bulan : Untuk meningkatkan
rendemennya, sinar mata hari masuk
c. Proses pembubutan rumput : Untuk mempercepat pertumbuhan
tebu
Kekurangan masing-masing tebu
1. Kekurangan BW 2203 :
a. Tidak tahan terhadap musim kemarau
b. Harus tidak boleh telat mupuk
c. Tebunya besar tapi enteng
2. Kekurangan tebu beijing
a. rawan mati pucuk
b. tebu keras kalau ditebang
c. susah pengeletekannya
3. Kekurangan tebu 9944
a. Tebunya mudah patah
b. Rawan mati pucuk
c. Tidak tahan terhadap musim hujan
4. Kekurangan tebu 9605
a. Telat bakar gak tumbuh
b. Rawan roboh
c. Tidak kuat terhap obat
d. Tidak tahan terhadap musim hujan
5. Kekurangan tebu sil 04
a. Tidak tahan terhadap musim kemarau
b. Tidak bisa telat mupuk
c. Tebunya besar tapi enteng
6. Kekurangan tebu lemajang
a. Kurang air produksinya turun
b. Setiap tahun harus menimbun terus
c. Rendemennya kurang
d. Telat bakar atau tebunya tidak tumbuh
3.6 Perancangan Sistem
Untuk mendapatkan gambaran mengenai perancangan sistem yang diusulkan
saat ini, penulis melakukan analisis terhadap sistem dan memodelkannya dengan
menggunakan Unified Modeling Language. Proses dan data modelkan dengan
diagram Use Case diagram
uc Use Case Diagram
Sistem Pakar Penanaman Tebu
admin pengunjung
login
edit konten
log out
apload konten
lihat konten
memilih jenis tebu yang baik
Gambar : Gambar Sistem yang Diusulkan
Tabel : penjelasan Use Case
Admin Pengunjung
Start
Regestrasi
login
Apload
konten
Login
konten
Lihat konten
Memkilih tebu yang
baiklogin
Endnnnd
3.6.1 Ativity Diagram
1. Activity Diagram dari login user
Activity Diagram ini di include oleh use case lainnya. Sebelum
diharuskan regestrasi, masukan user dan password, login, home page.
Yang sudah dibuat oleh admin.Berikut gambar activity diagram dari
proses regestrasi
uc Use Case Model
Regestrasi
Masukan user dan password
Login
Home page
tidak
tidak
2. Activity Diagram proses identifikasi pemilihan tebu
Activity diagram ini menggambarkan user dan proses indentifikasi
pemilihan tebu
uc Actors
Regestrasi
Masukkan user name dan password
Login
Home page
Data home
Analisa
Input data
Validasi
Jenis tebu yangditawarkan
3. Activity diagram Peroses pendaftaran User
Activity diagram ini menggambarkan proses pendaftaran
uc Actors
Regestrasi, user name, password
Daftar sukses
3.7 Sequence Diagram
1. Sequence Diagram Login user
uc Actors
Admin
From login
Database account
Regestrasi, user name, password
Admin masukan kedalam sistem
Data tidak lengkap ()
Varifikasi, user name, password
Data tidak lengkap ()
Sistemaktif()
Gambar Sequence diagram login user
2. Sequence diagram proses pendaptaran user
uc Actors
Admin
From login
Database account
Regestrasi, user name, password
User masuk kedalam sistem
Pean data tidaklengkap
Varifikasi, user name, password
Data tidak cocok
Sistemaktif()
Data cocok
Gambar Sequence Diagram Proses pendaftaran user
3.8 Rancangan File Secara rinci
1. Rancangan file login
No Nama Field Type Keterangan
1 Id_user int(3)
2 Username Varchar (50)
3 Password Varchar (30)
4 Nama Varchar (50)
5 Level Varchar (50)
2. Rancangan file tb_tebu
No Nama Field Type Keterangan
1 Id_tebu Varchar (4)
2 Nama_tebu Varchar (30)
3 Pernyataan Text
4 Ciri Varchar (13)
3. Rancangan file tb_rule
No Nama Field Type Keterangan
1 Id_rule Varchar (4)
2 id_tebu Varchar (4)
3 Nama_tebu Varchar (30)
4 Pernyataan Text
5 Ciri Varchar (13)
6 Aksi Int (3)
4. Rancangan file tb_Analisa
No Nama Field Type Keterangan
1 Id_Analisa Int (3)
2 id_rule Varchar (4)
3 Nama_tebu Varchar (30)
4 Pernyataan Text
5 Ciri Varchar (13)
6 Hasil Varchar (4)
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Sejarah singkat pertanian tebu
Tanaman tebu (Saccharum officinarum L) adalah satu anggota familia
rumput-rumputan (Graminae) yang merupakan tanaman asli tropika
basah, namun masih dapat tumbuh baik dan berkembang di daerah
subtropika, pada berbagai jenis tanah dari daratan rendah hingga
ketinggian 1.400 m diatas permukaan laut.
Asal mula tanaman tebu sampai saat ini belum didapatkan
kepastiaanya, dari mana asal muasal tanaman tebu. Namun sebagian
besar para ahli yang memang berkompeten dalam hal ini, berasumsi
bahwa tanaman tebu ini berasal dari Papua New Guinea. Pada 8000 SM,
tanaman ini menyebar ke Kep. Solomon dan Kaledonia Baru. Ekspansi
tanaman ini ke arah timur Papua New Guinea berlangsung pada 6000
SM, dimana tebu mulai menyebar ke Indonesia, Filipina dan India.
4.2.1 Halaman login
Halaman login sistem menjelaskan tampilan login sistem dari
aplikasi sistem pakar petani tebu menggunakan forward chaining berbasis
web untuk meningkatkan hasil panen sebagai berikut:
4.2.2 Halaman utama
Halaman utama menjelaskan tampilan utama dari aplikasi sebagai berikut :
4.2 Jenis data tebu
Tampilan halaman jenis data tebu menjelaskan data macam-macam jenis tebu, sebagai berikut :
4.3 Jenis data detail tebu
Tampilan halaman jenis detail tebu menjelaskan jenis tebu sebagai berikut :
4.4 Data analisa tebu
Halaman ini untuk menampilkan data analisa tebu sebagai berikut:
4.5 Data perawatan tebu
Halaman ini menjelaskan tentang bagaimana perawatan tebu yang baik sebagai berikut:
4.2 Pengujian Blak box
Pada tahap pengujian black box ini dilakukan untuk memastikan bahwa suatu
event atau masukan akan menjalankan proses yang tepat sesuai dengan yang
diinginkan user atau admin sehingga menghasilkan ouput sesuai dengan
rancangan. Untuk pengujian terhadap perintah sebagai berikut
Tabel 4.1 Pengujian Black box Halaman login
Form Input Proses OutputHasil
Pengujian
Login User name & password
Pada proses ini
akan di cek
inputan
Username &
Password
dengan tabel
user, jika
Username &
Password salah
maka akan
mengirim
keterangan
Username &
Password salah.
Halaman
UtamaSesuai
Registrasi
user
Username & password Pada proses ini
akan
memasukan data
Tampilkan
halaman login
Sesuai
ke tabel user
Tabel 4.1 Pengujian Black box Halaman data analisa tebu
Form Input Proses OutputHasil
Pengujian
Data tebu klik
Proses ini akan
menampilkan
data jenis tebu,
dari tabel tebu
Halaman data
jenis tebuSesuai
Lihat detail klik
Pada proses ini
akan
menampilkan
kelebihan dan
kekurangan dari
jenis tebu
Halaman data
detail tebuSesuai
Data perawan
tebuklik
Pada proses ini
akan
menampilkan
data perawatan
tebu
Halaman data
perawatan tebu Sesuai
4.3 pengujian white box
Pengujian white box digunakan untuk menguji hal-hal berkaitan dengan logika
dan struktur kode. Pada pengujian ini diuji dengan rumus sebagai berikut :
Cyclomatic Complexcity V(G)= E-N+2
Keterangan : E = Path / jalur
N = Node
Berikut ini adalah pengujian white box pada sistem pakar petani tebu
menggunakan forward chaining berbasis web untuk meningkatkan hasil panen.
4.3.1 Flowchart halaman login
DAFTAR PUSTAKA
Roger S. Pressman, M. R. (2012). pengujian white box. Pressman.
Dasar, S. P. (2010). Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli.
Subakti,I. (2006). Sistem berbasis pengetahuan . surabaya
Prabowo Pudjo Widodo, h. . (2012) United Modeling Language.
fatta, H A. (2007). Analisis dan perancangan sistem infomasi untuk keunggulan
bersaing.
Wisnu Raharjo (,2009). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Jambu Citra
Struktur sistem pakar menurut ( Turban 2005 )
(Ratna Fadilah 22 Oktober 2010)TEBU RAKYAT DI MAJALENGKA, JAWA
BARAT
Graiftan.(2010:p11).
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19622/4/Chapter
%20II.pdf.
Wahana. (2010 :p 2). Membangun website tanpa Moda.
Saputro, H. W. (2007:p15). Pengertian Website dan Unsur-unsurnya.
Suyanto, A. H. (2007 ;p 17). http://raghibnuruddin217.blogspot.com/,(2007 : 3,
2007:5, 2007:61-69).
Indonesia, k. (2002:43). (2012 : p1).
Budi, R. F. (2008 : p12). Pengaruh Kualitas Web Terhadap Tingkat Kepuasan
Penggunaan. Studi Pada Mahasiswa Unair Sebagai Penunjang Kegiatan
Akademis.
tarigan. (2008).