kromatografi kertas (kk)

36
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah kromatografi berasal dari bahasa latin chroma yang berarti warna dan grafhien yang berarti menulis. Kromatografi pertama kali diperkenalkan oleh Michael Tswest (1930) seorag ahli botani dari rusia. Michel Tswest dalam percobaannya ia berhasil memisahkan klorofil dab pigmen-pigmen warna lain dalam ekstrak tumbuhan engan menggunakan serbuk kalsium karbonat yang diisikan ke dalam kolom kaca dan petroleum eter sebagai pelarut. Proses pemisahan itu diawali dengan menempatkan larutan cuplikan pada permukaan atas kalsium karbonat, kemudian dialirkan pelarut petroleum eter. Hasilnya berupa pita-pita berwarna tersebut yang terlihat sepanjang kolom sebagai hasil pemisahan komponen-komponen dalam ekstrak tumbuhan. Berdasarkan

Upload: uin-alauddin-makassar

Post on 09-Jan-2017

423 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kromatografi kertas (kk)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah kromatografi berasal dari bahasa latin chroma yang

berarti warna dan grafhien yang berarti menulis. Kromatografi

pertama kali diperkenalkan oleh Michael Tswest (1930) seorag

ahli botani dari rusia. Michel Tswest dalam percobaannya ia

berhasil memisahkan klorofil dab pigmen-pigmen warna lain

dalam ekstrak tumbuhan engan menggunakan serbuk kalsium

karbonat yang diisikan ke dalam kolom kaca dan petroleum eter

sebagai pelarut. Proses pemisahan itu diawali dengan

menempatkan larutan cuplikan pada permukaan atas kalsium

karbonat, kemudian dialirkan pelarut petroleum eter. Hasilnya

berupa pita-pita berwarna tersebut yang terlihat sepanjang

kolom sebagai hasil pemisahan komponen-komponen dalam

ekstrak tumbuhan. Berdasarkan pita-pita berwarna tersebut

muncul istilah kromatografi.1

Pemisahan dan pemurnian kandungan tumbuhan terutama

dilakukan dengan menggunakan salah satu dari empat teknik

kromatografi atau gabungan teknik tersebut. Keempat teknik

kromatografi itu terdiri atas : kromatografi kertas (KK),

1Alimin M. S., Muh. Yunus dan Irfan Idris, Kimia Analitik (Makassar: Alauddin Press, 2007), h. 73

Page 2: Kromatografi kertas (kk)

2

kromatografi lapis tipis (KLT), kromatografi gas cair (KGC), dan

kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT).2

Berdasarkan latar belakang di atas maka dilakukanlan

percobaan tentang kromatografi kertas untuk mengetahui cara

pemisahan dengan metode pemisahan kromatografi kertas dan

mengetahui pigmen warna dalam tinta.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari percobaan ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah cara pemisahan dengan menggunakan

metode kromatografi kertas (KK)?

2. Bagaimana cara pemisahan pigmen warna dari tinta

dengan menggunakan metode kromatografi kertas (KK)?

C. Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui cara pemisahan dengan menggunakan

metode kromatografi kertas (KK).

2. Untuk mengetahui cara pemisahan pigmen warna dari tinta

dengan menggunakan metode kromatografi kertas (KK).

2J. B., Harborne, Phytochemical methods, terj. Kosasih Padmawinata, Metode Fitokimia (Bandung: ITB, 1987), h. 9.

Page 3: Kromatografi kertas (kk)

3

Page 4: Kromatografi kertas (kk)

4

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Pengertian kromatografi menyangkut metode pemisahan

yang didasarkan atas distribusi diferensial komponen sampel di

antara dua fasa, yaitu fasa diam (stationary fhase) dan fase

gerak (mobil fhase). Fasa diam dapat berupa padatan atau cairan

yang terikat pada permukaan padatan (kertas atau suatu

absorben), sedangkan fasa gerak dapat berupa cairan atau gas

yang biasa disebut sebagai eluen atau pelarut. Gerakan fasa

gerak ini mengakibatkan terjadinya migrasi diferensial

komponen-komponen dalam sampel.3

Istilah kromatografi diturunkan dari kata-kata Yunani yang berarti

“warna” dan “tulis”, warna senyawa-senyawa itu jelas merupakan suatu kebetulan

dalam proses pemisahan. Tswett mengatisipasi penerapan-penerapannya ke

berbagai sistem kimia. Karya Tswett didalami dan diperluas secepatnya, bebepara

ilmu pengetahuan telah berkembang lebih pesat. Namun, kromatografi tetap

terbengkalai tahun 1931. Ketika pemisahan pigmen-pigmen tumbuhan karotin

dilaporkan oleh seorang ahli kimia organic terkemuka Kuhn. Perhatian ini

menarik lebih banyak perhatian dan kromatografi adsorpsi menjadi lebih luas dan

digunakan dalam bidang kimia produk alam.4

3Alimin M. S., Muh. Yunus dan Irfan Idris, Kimia Analitik, h.73.4 R.A. Day dan L. Underwood. Quantitative Analysis, terj. Iis Sopyan. Analisis Kimia Kuantitatif, h. 486.

Page 5: Kromatografi kertas (kk)

5

Proses kromatografi selalu terdapat salah satu

kecenderungan sebagai berikut: (a) kecenderungan molekul-

molekul komponen untuk melarut dalam cairan, (b)

kecenderungan molekul-molekul komponen untuk melekat pada

permukaan padatan halus (adsorpsi = penyerapan), (c)

kecenderungan molekul komponen untuk bereaksi secara kimia

(penukar ion) dan (d) kecenderungan molekul-molekul terekslusi

pada pori-pori fasa diam.5

Pada prinsipnya, teknik untuk memisahkan suatu persenyawaan dengan

struktur sama atau berbeda sedikit, dengan cara adsorpsi secara selektif pada

adsorben yang berbeda. Dikenal dua fasa pada kromatografi yaitu fasa mobil atau

fasa gerak yang membawa sampel dan fasa stasioner atau fasa diam yang

menahan sampel. Fasa gerak dapat berupa cairan atau gas, sedangkan fasa diam

dapat berupa padatan atau cairan. Jika fasa mobilnya berupa cairan, maka disebut

kromatografi cairan dan jika asa mobilnya berupa gas, maka disebut kromatografi

gas.6

Komponen yang dipisahkan harus larut dalam fasa gerak

dan harus mempunyai kemampuan untuk berinteraksi dengan

fasa diam dengan cara melarut didalamnya, teradsorbsi, atau

bereaksi secara kimia (penukar ion). Pemisahan terjadi

berdasarkan perbedaan migrasi zat-zat yang menyusun suatu

sampel. Hasil pemisahan dapat digunakan untuk keperluan 5Alimin M. S., Muh. Yunus dan Irfan Idris, Kimia Analitik, h.73.6Maria Bintang, Biokimia Teknik Penelitian (Jakarta: Erlangga, 2010), h. 141.

3

Page 6: Kromatografi kertas (kk)

6

identifikasi (analisis kuantitatif), penetapan kadar (analisis

kuantitatif) dan pemurnian suatu senyawa (pekerjaan

preparatif).7

Salah satu keuntungan dari kromatografi kertas adalah

kemudahan dan kesederhanaannya pada pelaksanaan

pemisahan, yaitu hanya pada lembaran kertas saring yang

berlaku sebagai medium pemisahan dan juga sebagai

penyangga. Keuntungan lain yaitu keterulangan Rf merupakan

parameter yang berharga dalam memaparkan senyawa

tumbuhan baru. Salah satu contohnya untuk memisahkan

senyawa antosianin yang tidak mempunyai ciri fisik lain yang

jelas, Rf adalah sarana yang penting dalam memaparkan dan

membedakan pigmen yang satu dengan yang lain8

Kromatografi kertas semula hanya dianggap sebagai suatu

bentuk sederhana dari partisi cair-cair. Serat-serat selulosa

hidrofilik dari kertas dapat mengikat air setelah berada di udara

yang lembab, kertas penyaring yang nampak kering sebenarnya

dapat mengandung persentase air yang besar9

Kromatografi partisi, senyawa-senyawa dengan perbedaan

jenis jumlah gugus fungsi biasanya dipisahkan. Kehebatan

7Alimin M. S., Muh. Yunus dan Irfan Idris, Kimia Analitik, h.73.8J. B., Harborne, Phytochemical methods, terj. Kosasih Padmawinata,

Metode Fitokimia, h. 10.9R. A. Day dan A. L. Underwood, Quantitatif Analiysis, terj. Hitarius Wibi H dan

Lemeda Simarmata, Analisis Kimia Kuantitatif (Jakarta: Erlangga, 2002), h. 551.

Page 7: Kromatografi kertas (kk)

7

kromatografi adsorbsi yang tidak dimiliki oleh metode

lain adalah kemampuan untuk memisahkan campuran-

campuran isomer10

Kromatografi pada kertas biasanya melibatkan

kromatografi pembagian atau penyerapan. Pada kromatografi

pembagian, senyawa terbagi dalam pelarut alkohol yang

sebagian besar tidak becampur dengan air, misalnya n-butanol.

Campuran pelarut klasik yaitu n-butanol dan asam asetat serta

air dengan perbandingan 4 : 1: 511

Analisis sampel zat warna dengan kromatografi kertas

pada sampel zat warna dan Sampel zat warna sintetik untuk

makanan diidentifikasi dengan menggunakan zat warna

pembanding dan sampel zat warna tekstil yang sesuai. Jika

sampel tersebut berupa campuran zat warna, maka untuk

identifikasi, digunakan zat warna pembanding dan sampel zat

warna tekstil yang merupakan komponen warna pembentuknya.

Contohnya untuk sampel zat warna sintetik yang berwarna hijau,

dibandingkan dengan zat warna pembanding dan sampel zat

warna tekstil hijau, kuning, dan biru.12

10Suminar, Hendayana, Kimia Pemisahan (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h.103.

11Harborne, J.B, Phytochemical methods, terj. Kosasih Padmawinata, Metode Fitokimia, h.10.

12Azizahwati, dkk, “Analisis Zat Warna Sintesis Terlarang oleh Makanan yan Beredar Dipasar”, Departemen Farmasi-Depok-Universitas Indonesia, vol IV, No. 1 (April 2007), h.5.

Page 8: Kromatografi kertas (kk)

8

Pengidentifikasian noda-noda sering dikarakteristiskan berdasarkan nilai

Rf nya. Nilai Rf adalah rasio jarak yang dipindahkan oleh suatu zat terlarut

terhadap jarak yang dipindahkan oleh garis depan pelarut selama waktu yang

sama. Nila Rf yang identik suatu senyawa yang diketahui dan yang tidak

diketahui dengan menggunakan beberapa system pelarut yang berbeda

memberikan bukti yang kuat bahwa nilai untuk kedua senyawa tersebut adalah

identil, terutama jika senyawa tersebut dijalankan secara berdampingan di seluruh

pita kertas yang sama.13

Bilangan Rf adalah jarak yang ditempuh kromatografi nisbi terhadap garis

depan. Bilangan Rf diperoleh dengan mengukur jarak antara titik awal dan pusat

bercak yang dihasilkan senyawa dan jarak ini kemudian dibagi dengan jarak

antara titik awal dan garis depan (yaitu jarak yang ditempuh cairan pengembang).

Bilangan ini selalu berupa pecahan dan terletak antara 0,01 dan 0,99.14

Tinta adalah bahan berwarna yang mengandung

pigmen warna yang digunakan untuk mewarnai suatu

permukaan.Tinta bersama pena dan pensildigunakan untuk

menulis dan menggambar. Tinta merupakan sebuah media yang

sangat kompleks, berisikan pelarut, pigmen, celupan, resin dan

pelumas, sollubilizer (semacam senyawa yang membentuk ion-

ion polimer polar dengan resin tahan air). Selain itu, ada

surfaktan yang merupakan unsur basah yang menurunkan 13 R.A. Day dan L. Underwood. Quantitative Analysis, terj. Iis Sopyan. Analisis Kimia Kuantitatif, h. 550.

14 J. B., Harborne, Phytochemical methods, terj. Kosasih Padmawinata, Metode Fitokimia, h. 11.

Page 9: Kromatografi kertas (kk)

9

tekanan permukaan dari sebuah cairan yang memungkinkan

penyebaran dengan mudah, surfaktan juga menurunkan tekanan

antar permukaan antara dua cairan). Dalam tinta juga terdapat

materi-materi partikuler, pemijar, dan material-material lainnya.

Komponen-komponen tinta tersebut menjalankan banyak fungsi

seperti unsur pembawa tinta, pewarna, dan bahan-bahan

tambahan lainnya yang digunakan untuk mengatur aliran,

ketebalan, dan bentuk tinta ketika kering.15

Tinta adalah cairan yang berisikan bermacam pigmen dan

atau celupan yang digunakan untuk mewarnai bidang atau untuk

menghasilkan suatu gambar, teks ataupun sebuah desain.Tinta

juga digunakan untuk mengambar dan atu menulis

menggunakan pena, kuas atau quill (semacam kuas berbulu

lembut). Tinta yang lebih kental dalam bentuk pasta digunakan

secara luas pada penerbitan dan percetakan litografis (sebuah

metode pencetakan menggunakan pelat yang memiliki

permukaan yang sangat halus).16

Heksana adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus kimia

C6H14 (isomer utama n-heksana memiliki rumus (CH3(CH2)4CH3). Awalan heks-

merujuk pada enam karbon atom yang terdapat pada heksana dan akhiran -ana

berasal dari alkana, yang merujuk pada ikatan tunggal yang menghubungkan

15“Tinta”, Wikipedia the free encyclopedia.http://id.wikepedia.org/wiki/tinta (2014).

16“Tinta”, Wikipedia the free encyclopedia.http://id.wikepedia.org/wiki/tinta (2014).

Page 10: Kromatografi kertas (kk)

10

atom-atom karbon tersebut. Seluruh isomer heksana amat tidak reaktif, dan sering

digunakan sebagai pelarut organik yang inert. Heksana juga umum terdapat pada

bensin dan lem sepatu, kulit dan tekstil. Dalam keadaan standar senyawa ini

merupakan cairan tak berwarna yang tidak larut dalam air.17

17“n-heksan” Wikipedia the free encyclopedia.http://id.wikepedia.org/wiki/n-heksan (2014).

Page 11: Kromatografi kertas (kk)

11

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Hari / Tanggal : Senin / 19 Mei 2014

Pukul : 08.00 – 10.00 WITA

Tempat : Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Alauddin Makassar.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu,

chamber, pipet volum 5 mL, pipet volum 10 mL, kimia 250

ml, gunting, mistar dan pensil.

2. Bahan

Bahan–bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu

aquades (H2O), kertas saring wothman, n-heksan (C6H14),

tinta biru, hitam, merah dan ungu.

Page 12: Kromatografi kertas (kk)

12

C. Prosedur Percobaan 

Prosedur kerja dalam percobaan ini yaitu sebagai berikut:

1. Menyiapkan empat lembar kertas saring dengan ukuran panjang 7 cm dan

lebar 2 cm.

2. Mengoven kertas saring ke dalam oven.

3. Memberi tanda batas pada bagian atas dan bawah 0,5 cm.

4. Memipet 2 ml n-heksan (C6H14) ke dalam chamber.

5. Menambahkan 2 ml air (H2O) ke dalam chamber yang berisi n-heksan

(C6H14) kemudian menghomogenkan campuran.

6. Menotol masing-masing kertas saring dengan tinta hitam, merah, biru dan

ungu.

7. Memasukkan kertas saring yang telah ditotol ke dalam chamber yang

berisi pelarut dari campuran n-heksan (C6H14) dan air (H2O).

8. Mengoven kertas saring ke dalam oven.

9. Mengamati jarak tempuh pelarut dan noda hingga pelatunya berada pada

tanda batas atas kertas saring.

10. Mengeluarkan kertas saring dari chamber.

11. Mengukur jarak pelarut.

12. Mengeringkan kertas saring dengan menggunakan oven.

13. Jarak noda dan tinta.

14. Menghitung harga Rf noda dan tinta

Page 13: Kromatografi kertas (kk)

13

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Tabel Pengamatan

a. Air (H2O) + n-heksan (C6H14) (1:1)

No.

Warna Tinta

Jarak Pelarut

Warna Noda

Jarak Tinta Rf Gambar

1. Hitam 6 cm Hitam

Biru

2 cm

1 cm

0,3

0,17

2. Merah Muda

6 cm Biru Muda 6 cm 1

3. Biru Muda 6 cm Biru Muda 5,8 cm 0,96

4. Biru Tua 6 cm

Ungu

Biru

1,8 cm

6 cm

0,3

1

11

Page 14: Kromatografi kertas (kk)

14

b. Air (H2O) dan Etanol (C2H5OH) (1:1)

No. Warna

JarakEluen (cm)

NodaJarak Noda (cm)

Rf Gambar

1. Hitam 5

Hitam

Hijau tua

3,5

0,7

0,7

0,14

Ungu 0,5 0,1

2. Merahmuda 5 Merah

muda 4,7 0,94

3. Biru 5 Biru 4,8 0,96

4. Ungu 5

Ungu

Biru

4

1

0,8

0,2

Page 15: Kromatografi kertas (kk)

15

c. Air (H2O) dan kloroform (CHCl3) (1:1)

No. WarnaJarak Eluen

(cm)Noda

Jarak

Noda

(cm)

Rf

Gambar

1 Hitam 6

Hitam

Kuning

Biru

0,9

0,2

0,5

0,15

0,3

0,08

2 Pink 6

Merah-

muda

0,4 0,07

3 Biru 6

Biru 6,4 0,5

4 Ungu 6

Merah

Biru

Ungu

1

3

2

0,17

0,5

0,33

Page 16: Kromatografi kertas (kk)

16

d. Air (H2O) dan Etanol (C2H5OH) (1:1)

No Sampel Jarak Eluen(cm)

Jarak Noda(cm)

Rf Gambar

1Hitam

5,5 3,4 0,61

2Pink

5,5 1,0 0,18

3Biru

5,5 3,5 0,63

4 Ungu 5,5 3,7 0,67

Page 17: Kromatografi kertas (kk)

17

2. Analisi Data

a.Air (H2O) + n-heksan (C6H14) (1:1)

1. Warna Hitam

Hitam: Rf = Jarak yang ditempuh zat terlarutjarakyangditempuh

Rf =2 cm6 cm = 0.33

Biru: Rf = Jarak yang ditempuh zat terlarutjarakyangditempuh

Rf =1 cm6 cm = 0.17

2. Warna Merah

Merah: Rf = Jarak yang di tempuh zat terlarutjarakyangditempuh

Rf =6 cm6 cm= 1

3. Warna Biru Muda

Biru Muda: Rf = Jarak yang di tempuh zat terlarutjarakyangditempuh

Rf =3,5 cm6 cm = 6,3

4. Warna Biru Tua

Ungu: Rf = Jarak yang ditempuh zat terlarutjarakyangditempuh

Rf =1,8 cm6 cm = 0.3

Biru: Rf = Jarak yang ditempuh zat terlarutjarakyangditempuh

Page 18: Kromatografi kertas (kk)

18

Rf =6 cm6 cm = 1

b. Air (H2O) dan Etanol (C2H5OH) (1:1)

1. Warna Hitam

Hitam: Rf = Jarak yang ditempuh zat terlarutjarak yangditempu h

Rf =3,55

=0,7

Hijau: Rf = Jarak yang ditempuh zat terlarutjarak yangditempu h

Rf =0,75

=0,14

Ungu: Rf = Jarak yang ditempuh zat terlarutjarak yang ditempuh

Rf =0,55

=0,1

2. Warna Pink

Pink: Rf = Jarak yang di tempuh zat terlarutjarak yangditempu h

Rf =4,75

=0,94

3. Warna Biru

Biru: Rf = Jarak yang ditempuh zat terlarutjarak yangditempu h

Rf =0,485

=0,96

4. Warna Ungu

Page 19: Kromatografi kertas (kk)

19

Ungu: Rf = Jarak yang ditempuh zat terlarutjarak yang ditempu h

Rf =45=0,8

Biru: Rf = Jarak yang ditempuh zat terlarutjarak yangditempuh

Rf =15=0,2

Page 20: Kromatografi kertas (kk)

20

c. Air (H2O) dan kloroform (CHCl3) (1:1)

1. Tinta hitam

Hitam Rf = Jarak tempuh zat terlarutJarak tempuh zat pelarut

Rf =0,9 cm6 cm

=0,15

Kuning Rf = Jarak tempuh zat terlarutJarak tempuh zat pelarut

Rf =0,2 cm6 cm

=0,03

Biru Rf = Jarak tempuh zat terlarutJarak tempuh zat pelarut

Rf =0,5 cm6cm

=0,08

2. Tinta Pink

Pink Rf = Jarak tempuh zat terlarutJarak tempuh zat pelarut

Rf =0,4cm6cm

=0,07

3. Tinta biru

Biru Rf = Jarak tempuh zat terlarutJarak tempuh zat pelarut

Rf =6,4cm6 cm

=1,07

Page 21: Kromatografi kertas (kk)

21

4. Tinta ungu

Merah Rf = Jarak tempuh zat terlarutJarak tempuh zat pelarut

Rf =1cm6cm

=0,17

Biru Rf = Jarak tempuh zat terlarutJarak tempuh zat pelarut

Rf =3cm6cm

=0,5

Ungu Rf = Jarak tempuh zat terlarutJarak tempuh zat pelarut

Rf =2 cm6 cm

=0,33

d. Air (H2O) dan Etanol (C2H5OH) (1:1)

1. Tinta hitam

Hitam Rf = Jarak tempuh zat terlarutJarak tempuh zat pelarut

Rf =3,4 cm5,5 cm

=0,61

2. Tinta Pink

Page 22: Kromatografi kertas (kk)

22

Pink Rf = Jarak tempuh zat terlarutJarak tempuh zat pelarut

Rf =1,0 cm5,5 cm

=0,18

3. Tinta biru

Biru Rf = Jarak tempuh zat terlarutJarak tempuh zat pelarut

Rf =3,5 cm5,5 cm

=0.63

4. Tita ungu

Merah Rf = Jarak tempuh zat terlarutJarak tempuh zat pelarut

Rf =3,7 cm5,5 cm

=0,67

B. Pembahasan

Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan

perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan

komponen yang berada pada larutan atau prosedur pemisahan zat terlarut oleh

suatu proses migrasi diferensial dinamis dalam system yang terdiri dari dua fase

atau lebih, salah satunya bergerak secara berkesinambungan dalam arah tetentu

dan didalamya zat – zat itu menunjukkan perbedaan mobilitas yang disebabkan

dengan adanya perbedaan dalam adsorben, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran

molekul atau kerapatan muatan ion. Sehingga masing - masing zat dapat

diidentifikasi atau ditetapkan dengan metode.

Page 23: Kromatografi kertas (kk)

23

Pada percobaan ini menggunakan 4 sampel yaitu tinta merah, tinta biru,

tinta hitam dan tinta ungu dengan menggunakan pelarut berupa campuran akuades

(H2O) dan n-heksan (C6H14) Setelah mengikuti prosedur percobaan yang ada,

diperoleh perbedaan jarak antara noda yang ada dalam pelarut antara lain untuk

tinta hitam, merah muda, biru muda dan biru tua sebesar 6 cm sedangkan jarak

noda untuk tinta hitam dengan warna noda hitam dan biru sebesar 2 cm dan 1 cm.

Jarak noda untuk tinta merah muda sebesar 6 cm untuk tinta biru muda diperoleh

jarak noda sebesar 5.8 cm dan untuk tinta biru tua dengan warna noda yaitu ungu

dan biru diperoleh jarak noda sebesar 1.8 cm dan 6 cm. Harga Rf untuk tinta

hitam dengan warna noda yaitu hitam, hijau dan ungu sebesar 0.33 dan 0.17 dan

0,2 untuk tinta merah muda diperoleh Rf sebesar 1, tinta biru muda diperoleh Rf

sebesar 0,96 an untuk tinta biru tua diperoleh Rf sebesar 0.3 dan 1 dengan warna

noda berupa ungu dan biru.    

Percobaan kromatografi selalu berkaitan dengan harga Rf. Besarnya jarak

yang ditempuh noda tergantung pada beberapa hal antara lain kelarutan antara

noda dan pelarutnya, jika noda dan pelarutnya bekerja dengan prinsip

likedissolves like (saling melarut karena memiliki sifat yang sama) maka noda

tersebut akan lebih mudah bergerak. Selain tu kemampuan pelarut untuk bergerak

merambat pada kertas saring atau sifat kapilaritas tinggi maka harga Rfnya akan

lebih rendah.  Pada praktikum ini jarak noda tidak terlalu tinggi dikerenakan

ukuran kertas saring yang kurang memadai sehingga warna noda yang dihasilkan

pun tidak dapat diperoleh secara maksimal.

Page 24: Kromatografi kertas (kk)

24

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh pada percobaan ini, yaitu sebagai berikut:

1. Prinsip kromatografi kertas adalah adsorbsi dan kepolaran, dimana

adsorbsi didasarkan pada banyaknya komponen dalam campuran yang

diadsorbsi pada permukaan fase diam. dan kepolaran komponen

berpengaruh kerena komponen akan larut dan terbawa oleh pelarut  jika

memiliki kepolaran yang sama serta kecepatan jarak tempuh pada fase

diam dan fase gerak.

2. Pigmen warna pada tinta hitam yaitu hijau, hitam, dan ungu untuk tinta

pink diperoleh warna pigmen pink, tinta biru diperoleh warna pigmen

yaitu biru serta untuk tinta ungu diperoleh warna pigmen ungu dan biru.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan pada percobaan ini yaitu sebaiknya pada

percobaan berikutnya dapat digunakan sampel dari warna ekstra tumbuhan seperti

eksrak daun pandan atau ekstrak bayam sebagai pembanding dari sampel tinta.

21

Page 25: Kromatografi kertas (kk)

25

DAFTAR PUSTAKA

Azizahwati, dkk. “Analisis Zat Warna Sintesis Terlarang oleh Makanan yan Beredar Dipasar”. Departemen Farmasi-Depok-Universitas Indonesia, vol IV, No. 1 (April 2007).

Bintang, Maria. Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta: Erlangga, 2010.

Day, R. A., dkk, Quantitative Analysis, terj. Iis Sofyan. analisis kimia kuantitatif. Jakarta: Erlangga, 2002.

Harborne, J. B. Phytochemical methods, terj. Kosasih Padmawinata. Metode Fitokimia. Bandung: ITB, 1987.

Hendayana, Suminar. Kimia Pemisahan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010.

M. S., Alimin, Muh. Yunus dan Irfan Idris. Kimia Analitik. Makassar: Alauddin Press, 2007.

“n-heksan” Wikipedia the free encyclopedia.http://id.wikepedia.org/wiki/n-heksan (2014).

“Tinta”, Wikipedia the free encyclopedia.http://id.wikepedia.org/wiki/tinta (2014).

Page 26: Kromatografi kertas (kk)

26

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Lengkap Praktikum Dasar–dasar Pemisahan Kimia dengan Judul

“Kromatografi Kertas (KK)” disusun oleh

Nama : Riskayanti

Nim : 60500112028

Kelompok : III (Tiga)

telah diperiksa oleh Asisten/ Koordinator Asisten dan dinyatakan diterima sebagai

laporan lengkap.

Samata, Mei 2014

Koordinator Asisten Asisten

Siti Hardiyanti R. L Indah ayu RisnahNim: 60500110027 Nim: 60500111025

Mengetahui, Dosen penanggung Jawab

Dra. Sitti Chadijah, M.SiNip. 19680216 199903 2 001

22