kti (autosaved)
TRANSCRIPT
![Page 1: KTI (Autosaved)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081821/54e4c4c74a7959c3668b513a/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia saat ini banyak terjadi permasalahan konsumen pada bidang pangan,
diantaranya adalah yang paling mengkhawatirkan masyarakat adalah kasus-kasus tentang
masalah penyalahgunaan bahan berbahaya pada produk pangan ataupun bahan yang
diperbolehkan tetapi melebihi batas yang telah ditentukan.
Contoh kasus penyalahgunaan bahan berbahaya pada produk pangan yaitu
meninggalnya seorang manusia sebagai konsumen dikarenakan kelalaian dari produsen,
Karena dari hasil pemeriksaan laboratorium makanan tersebut mengandung racun yang
berbahaya.
Produk pangan yang sering dikonsumsi konsumen setiap harinya ternyata
mengandung bahan berbahaya. Produk pangan yang dimaksud banyak terdapat pada jajanan
sekolah, jajanan pasar, makanan Catering, bahkan di dalam toko – toko swalayan yang sering
kali kita anggap paling bersih dalam hal penyediaan bahan makanan yang merupakan bentuk
dari pasar modern pun tak luput dari ancaman bahan tambahan berbahaya.
Menurut saya sebagai penulis, hal ini sangat menarik untuk dibahas dan dikaji,karena
ini menyangkut kesehatan dan keamanan suatu produk makanan bagi masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah yang saya susun ini, akan membahas hal-hal diantaranya sebagai berikut:
1) Apa dampak serta kerugian yang ditimbulkan oleh zat-zat berbahaya tersebut bagi
kesehatan?
1
![Page 2: KTI (Autosaved)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081821/54e4c4c74a7959c3668b513a/html5/thumbnails/2.jpg)
2) Bagaimana ciri – ciri zat kimia berbahaya yang umum digunakan dalam produk pangan?
3) Bagaimana cara penanggulangan zat kimia berbahaya dalam produk pangan?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah mengenai penyalahgunaan zat-zat berbahaya dalam berbagai
produk pangan adalah :
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Untuk menimbulkan daya fikir yang kritis bagi para mahasiswa terhadap maraknya
kasus penyalahgunaan zat-zat berbahaya dalam produk pangan.
Untuk mengetahui jenis-jenis pangan yang menjadi sasaran penggunaan bahan kimia
berbahaya.
Untuk mengetahui dampak negatif dari penggunaan bahan kimia berbahaya pada
produk pangan.
1.4 Metode Penulisan
Adapun metode penulisan karya tulis ilmiah yang berjudul “Bahan kimia yang
berbahaya pada makanan”yang tersusun dalam tiga bab,yaitu:
Bab pertama merupakan pendahuluan menguraikan tentang latar belakang
masalah,rumusan masalah,tujuan pengkajian,dan metode penulisan.
Bab kedua merupakan pembahasan tentang bahaya bahan kimia pada makanan bagi
kesehatan,ciri-ciri makanan yang menggunakan bahan kimia serta dampak negatif serta cara
menghindari bahan kimia berbahaya pada makanan.
Bab ketiga merupakan bab penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.
2
![Page 3: KTI (Autosaved)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081821/54e4c4c74a7959c3668b513a/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
Bahan kimia berbahaya semakin banyak digunakan untuk bahan tambahan pada
makanan. Pedagang yang curang seperti itu hanya mementingkan keuntungan yang besar
dibandingkan perasaan perduli kepada kesehatan masyarakat atas makanan tersebut. Adapun
peraturan pemerintah dalam UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen dikaitkan
dengan hak konsumen mendapatkan kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang dan/atau jasa; hak mendapatkan informasi yang benar, jelas dan jujur
mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa; serta hak mendapatkan pembinaan dan
pendidikan konsumen.
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang juga merupakan komoditas
perdagangan, memerlukan dukungan sistem perdagangan pangan yang etis, jujur, dan
bertanggung jawab sehingga terjangkau oleh masyarakat. Pangan dalam bentuk makanan dan
minuman adalah salah satu kebutuhan pokok manusia yang diperlukan untuk hidup, tumbuh,
bereproduksi.
Dalam pasal 1 UU no.7/1996, disebutkan bahwa “Pangan adalah segala sesuatu yang
berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan
atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku
pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau
pembuatan makanan atau minuman”.
Zat adiktif, yaitu obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh
organisme hidup dapat menyebabkan kerja biologi terhambat.
Zat adiktif pada makanan adalah zat yang ditambahkan dan dicampurkan dalam
pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu. Jenis¬-jenis zat aditif antara lain pewarna,
penyedap rasa, penambah aroma, pemanis, pengawet, pengemulsi dan pemutih
3
![Page 4: KTI (Autosaved)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081821/54e4c4c74a7959c3668b513a/html5/thumbnails/4.jpg)
2.1 Yang termasuk bahan kimia berbahaya pada makanan
a. Formalin
Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan memiliki bau yang menyengat. Di
dalam formalin terkandung sekitar 37% formaldehida dalam air yang biasanya mengandung
10 – 15% methanol untuk mencegah polimerisasi.
Formalin banyak digunakan sebagai desinfektan untuk pembersih lantai, kapal,
gudang, dan pakaian, sebagai germisida dan fungisida pada tanaman dan sayuran , serta
sebagai pembasmi lalat dan serangga.
Menurut BPOM penggunaan formalin pada produk pangan sangat membahayakan
kesehatan karena dapat menyebabkan efek jangka pendek dan panjang tergantung dari
besarnya paparan pada tubuh.
b. Boraks
Boraks adalah senyawa berbentuk kristal putih, tidak berbau,stabil pada suhu dan
tekanan normal. Dalam air boraks berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat.
Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam, pembuatan gelas dan enamel, sebagai
pengawet kayu, dan pembasmi kecoa.
c. Rhodamin–B
Rhodamin–B adalah zat pewarna sintetis berbentuk serbuk kristal, berwarna hijau
atau ungu kemerahan, tidak berbau, dan dalam larutan berwarna merah terang
berflourenses. Rhodamin–B umumnya digunakan sebagai pewarna kertas dan tekstil.
Percobaan pada binatang menunjukan bahwa zat ini diserap lebih banyak pada saluran
pencernaan. Kerusakan pada hati tikus terjadi sebagai akibat pakannya mengandung
Rhodamin–B dalam konsentrasi yang tinggi.
d. Metanil Yellow
4
![Page 5: KTI (Autosaved)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081821/54e4c4c74a7959c3668b513a/html5/thumbnails/5.jpg)
Metanil Yellow adalah zat pewarna sintesis berbentuk serbuk bewarna kuning
kecoklatan, larut dalam air, agak larut dalam benzene, eter, dan sedikit larut dalam aseton.
Metanil Yelow umumnya digunakan sebagai pewarna tekstil dan cat serta sebagai indikator
reaksi netralisasi asam – basa.
Zat ini adalah senyawa kimia dari azo aromatik yang dapat menimbulkan tumor
dalam berbagai jaringan hati, kandung lemih, saluran pencernaan atau jaingan kulit.
Dari berbagai jenis bahan–bahan yang telah disebutkan diatas dan dinyatakan sangat
berbahaya bagi tubuh dan kesehatan manusia dalan jangka pendek maupun jangka panjang,
mulai dari produksi, eksport–import, pendistribusian barang, maupun penjualan dan
pemasarannya haruslah dilakukan pengawasan yang ketat sehingga tidak ada lagi pelaku
usaha yang menggunakan bahan berbahaya tersebut sebagai bahan tambahan makanan pada
produk–produk pangan yang beredar dimasyarakat.
2.2 Macam – macam zat adiktif pada makanan:
1) Asam Benzoat
Asam benzoat adalah zat pengawet yang sering dipergunakan dalam saus dan sambal.
Asam benzoat bertujuan untuk mencegah pertumbuhan bakteri terutama untuk makanan yang
telah dibuka dari kemasannya. Jumlah maksimum asam benzoat yang boleh digunakan adalah
1000 ppm atau 1 gram per kg bahan (permenkes No 722/Menkes/per/1X/1988). Pembatasan
penggunaan asam benzoat ini bertujuan agar tidak terjadi keracunan.
2) Monosodium Glutamat (MSG)
Monosodium glutamat atau MSG adalah salah satu bahan tambahan makanan yang
digunakan untuk menghasilkan flavour atau cita rasa yang lebih enak dan lebih nyaman ke
dalam masakan, banyak menimbulkan kontroversi baik bagi para produsen maupun
konsumen pangan karena beberapa bagian masyarakat percaya bahwa bila mengkonsumsi
makanan yang mengandung MSG, mereka sering menunjukkan gejala-gejala alergi.
5
![Page 6: KTI (Autosaved)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081821/54e4c4c74a7959c3668b513a/html5/thumbnails/6.jpg)
Penggunan vetsin (MSG) dalam beberapa jenis makanan bayi yang dipasarkan dalam
bentuk bubur halus sesungguhnya dilakukan hanya untuk memikat konsumen (ibu-ibu) oleh
rasa lezat. Sedangkan pengaruhnya terhadap makanan, vetsin tidak akan menambah gizi
maupun selera makan bagi bayi karena bayi tidak begitu peduli oleh rasa.
3) Kalium Sorbat
Kalium sorbat merupakan salah satu dari garam-garaman sorbat yang lainnya yaitu K,
Na, dan Ca sorbat. Zat pengawet K-sorbat mempunyai fungsi dan batasan maksimum
penggunaan yang sama dengan asam benzoat. Oleh karena itu penggunaan K-sorbat sebagai
pengawet dalam bahan makanan juga tidak boleh berlebihan agar tidak terjadi keracunan.
ADI K-sorbat adalah 25 mg/kg berat badan. Penggunaan maksimum K-sorbat dalam
makanan berkisar antara 0,05 – 0,3 % untuk yang diaplikasikan langsung dan antara 10 – 20
% untuk yang disemprotkan atau diaplikasikan pada permukaan makanan. Garam sorbat itu
lebih sering digunakan karena mempunyai kelarutan yang lebih baik dalam air dan bekerja
dalam keadaan tak terdisosiasi, dengan keaktifan 10 – 600 kali bentuk asamnya.
4) Tartrazin
Tartrazin adalah salah satu zat pewarna buatan yang berwarna kuning dan
dipergunakan secara luas dalam berbagai makanan olahan. Zat pewarna ini telah diketahui
dapat menginduksi reaksi alergi, terutama bagi orang yang alergi terhadap aspirin.
5) Sakarin dan Siklamat
Penggunaan sakarin dan siklamat sebagai zat pemanis makanan dari beberapa
penelitian ternyata dapat menimbulkan karsinogen. Siklamat yang memiliki tingkat
kemanisan yang tinggi dan enak rasanya tanpa rasa pahit walaupun tidak berbahaya dan
digunakan secara luas dalam makanan dan minuman selama bertahun-tahun, keamanannya
mulai diragukan karena dilaporkan dari hasil penelitian pada tahun 1969 bahwa siklamat
dapat menyebabkan timbulnya kanker kandung kemih pada tikus yang diberi ransum
siklamat.
6
![Page 7: KTI (Autosaved)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081821/54e4c4c74a7959c3668b513a/html5/thumbnails/7.jpg)
Hasil metabolisme siklamat yaitu sikloheksilamina mempunyai sifat karsinogenik.
Tingkat peracunan siklamat melalui mulut pada tikus percobaan yaitu LD50 (50% hewan
percobaan mati) sebesar 12,0 g/kg berat badan. Penelitian lain menunjukkan bahwa siklamat
dapat menyebabkan atropi yaitu terjadinya pengecilan testicular dan kerusakan kromosom.
2.3 Ciri – Ciri Makanan yang Mengandung Zat kimia Berbahaya
Ciri makanan berformalin :
Mi basah : Tidak lengket, lebih mengilap, tidak rusak sampai dua hari pada suhu
kamar, dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (100c).
Tahu : Teksturnya terlampau keras, kenyal tetapi tidak padat. Tidak rusak sampai 3
hari dalam suhu kamar dan bisa tahan 15 hari dalam kulkas.
Ikan: Warna insang merah tua tidak cemerlang, bukan merah segar, dan warna daging
ikan putih bersih. Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar.
Ikan asin: Bersih cerah dan tidak berbau khas ikan asin. Tidak dihinggapi lalat di area
berlalat, tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu 25 derajat Celsius.
Bakso: Teksturnya sangat kenyal, tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar.
Ayam: Teksturnya kencang, tidak disukai lalat, tidak rusak sampai 2 hari pada suhu
kamar.
Ciri makanan mengandung boraks:
Mi basah: Teksturnya kental, lebih mengilat, tidak lengket, dan tidak cepat putus.
Bakso: Teksturnya sangat kental, warna tidak kecoklatan seperti penggunaan daging,
tetapi lebih cenderung keputihan.
Kue: Misalnya lontong, teksturnya sangat kenyal, berasa tajam, sangat gurih, dan
memberikan rasa getir.
Kerupuk: Teksturnya renyah dan bisa menimbulkan rasa getir.
Ciri makanan menggunakan pewarna rhodamin B dan methanyl yellow
7
![Page 8: KTI (Autosaved)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081821/54e4c4c74a7959c3668b513a/html5/thumbnails/8.jpg)
Warnanya mencolok
Cerah mengilap
Warnanya tidak homogen (ada yang menggumpal)
Ada sedikit rasa pahit
2.4 Cara Menghindari Bahan Kimia dalam Makanan
Bagaimana cara masyarakat untuk menghindari makanan yang menggunakan bahan-
bahan yang berbahaya untuk di konsumsi, caranya yaitu:
1. Mencari tahu dampak negatif bahan kimia dalam makanan terhadap kesehatan kita,
baik itu berupa food additives maupun food contaminants. Secara psikologis bila kita
sudah tahu ruginya bagi kita, maka secara alami kita akan berusaha untuk
menghindarinya.
2. Lihat label pada kemasan, cari tahu cara memproduksinya atau cara menanamnya.
Beralih dengan mengonsumsi makanan tanpa zat aditif atau hasil pertanian organik
adalah cara terbaik yang bisa kita pilih.
3. Mulailah dengan kebiasaan memasak di rumah. Dengan cara itu kita bisa mengontrol
100% semua proses penyediaan makanan, termasuk bahan kimia yang digunakan.
4. Memastikan memilih bahan makanan bebas racun dan non pestisida,yakni dengan
membeli bahan organik.Seperti daging,telur,susu,dan semua produk hewani yang
dihasilkan tanpa makanan ternak buatan dan proses yang tidak alami.Sayuran dan
buah organik,yang diproduksi tanpa pestisida.
5. Pilih produk ikan yang tidak dihasilkan dari tambak.Ikan yang ditangkap langsung
dari danau dan sungai tidak terkontaminasi merkuri atau metal berat lainnya.
6. Setelah membeli daging dan bahan makanan organik,langkah penting selanjutnya
adalah memastikan semua bahan makanan bebas dari racun.Uji dengan cara
merendamnya dengan air dicampur cuka untuk mengurangi residu di
8
![Page 9: KTI (Autosaved)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081821/54e4c4c74a7959c3668b513a/html5/thumbnails/9.jpg)
permukaan,rendam selama 5 sampai 10 menit,lalu cuci dengan bersih.Untuk makanan
yang berkulit tipis cukup rendam selama 1 sampai 2 menit.
7. Daging dan bahan makanan hewani organik pun masih perlu dimasak.Masak daging
dengan temperatur panas sesuai aturan yang tertera pada kemasan.
8. Jangan memasak makanan berkuah atau air di panci alumunium.Alat masak yang
paling aman yakni yang berbahan besi.Dengan alat masak ini,zat yang tercampur
dalam makanan hanya zat besi yang berguna untuk melawan anemia.
9. Pastikan mencuci bersih alat masak sebelum menggunakannya untuk memasak bahan
makanan lain.Bisa menggunakan cuka sebagai pembunuh kuman alami.
2.5 Dampak negatif bahan berbahaya pada makanan
Ada banyak dampak negatif yang disebabkan bahan kimia berbahaya pada makanan,
beberapa di antaranya:
a. Formalin
Dampak formalin pada tubuh manusia dapat bersifat
Akut : Efek pada kesehatan manusia langsung terlihat : Seperti iritasi, alergi,
kemerahan, mata berair, mual, muntah, rasa terbakar, sakit perut dan pusing.
Kronik : Efek pada kesehatan manusia terlihat setelah terkena dalam jangka waktu
yang lama dan berulang : Seperti iritasi parah, mata berair, gangguan pada
pencernaan, hati, ginjal, pancreas, system saraf pusat, dan pada hewan percobaan
dapat menyebabkan kanker sedangkan pada manusia diduga bersifat karsinogen.
Mengonsumsi bahan makanan yang mengandung formalin efek sampingnya terlihat
dalam waktu jangka panjang, karena terjadi akumulasi formalin dalam tubuh.Formalin sangat
mudah diserap oleh tubuh melalui saluran pencernaan yang berakibat buruk pada organ
tubuh. Karena beracun, pada kemasan formalin diberi label yang bertuliskan “Jangan
menggunakan formalin untuk mengawetkan pangan seperti mie dan tahu”.
9
![Page 10: KTI (Autosaved)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081821/54e4c4c74a7959c3668b513a/html5/thumbnails/10.jpg)
Efek fatal memakan formalin adalah apabila tertelan sampai 30 mL maka dapat
menyebabkan kematian.Selain itu dapat menyebabkan efek fatal lainnya seperti kehilangan
kesadaran diri.
Zat ini adalah senyawa kimia dari azo aromatik yang dapat menimbulkan tumor
dalam berbagai jaringan hati, kandung lemih, saluran pencernaan atau jaringan kulit.
b. Boraks
Asam borat maupun boraks adalah racun bagi sel – sel tubuh, berbahaya bagi susunan
syaraf pusat, ginjal dan hati. Jangan mengunakan boraks dalam pembuatan bakso, kerupuk,
mie dan sejenisnya.
Efek yang ditimbulkan ketika memakan boraks adalah pusing,mual,demam,nyeri,mengantuk
sampai muntah darah.
Tanda dan gejala akut : Muntah-muntah, diare, konvulsi dan depresi SSP (Susunan Syaraf
Pusat).
Tanda dan gejala kronis : nafsu makan menurun,gangguan pencernaan,gangguan system saraf
pusat : bingung dan bodoh,anemia, rambut rontok dan kanker.
Zat ini adalah senyawa kimia dari azo aromatik yang dapat menimbulkan tumor
dalam berbagai jaringan hati, kandung lemih, saluran pencernaan atau jaringan kulit.
c. Rhodamin-B
Mengonsumsi zat ini dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan gangguan
pada fungsi hati dan bisa mengakibatkan kanker hati.
Efek yang ditimbulkan adalah iritasi pada saluran pernafasan,iritasi kulit sampai yang
terparah gangguan kanker hati.Ciri-ciri setelah memakan zat ini adalah air seni yang keluar
akan berwarna merah atau merah muda.
10
![Page 11: KTI (Autosaved)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081821/54e4c4c74a7959c3668b513a/html5/thumbnails/11.jpg)
d. Metanil Yellow
Efek mengkonsumsi pewarna metanil memiliki dampak buruk seperti
mual,muntah,diare sampai tekanan darah rendah.
Efek yang ditimbulkan adalah iritasi pada saluran pernafasan,iritasi kulit sampai yang
terparah gangguan kanker hati.Ciri-ciri setelah memakan zat ini adalah air seni yang keluar
akan berwarna merah atau merah muda.
2.6 Hukuman Bagi Para Oknum Penyalahgunaan Zat Berbahaya di Indonesia
I Hukuman bagi para pelaku usahapun masih terlalu ringan, misalnya yang terbukti
bersalah hanya di vonis penjara 3-6 bulan sedangkan dendanya hanya 200.000,. Dasar hukum
yang dipakai oleh hakim dan jaksa hanya KUHP atau peraturan daerah. Sedangkan dalam UU
Perlindungan Konsumen No. 8 tahun 1999 pelanggaran terhadap kesehatan konsumen dapat
dikenakan hukuman maksimal 5 tahun berikut denda hingga Rp. 2 milyar.
11
![Page 12: KTI (Autosaved)](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081821/54e4c4c74a7959c3668b513a/html5/thumbnails/12.jpg)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
Zat adiktif pada makanan adalah zat yang ditambahkan dan dicampurkan
dalam pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu. Jenis¬-jenis zat aditif
antara lain pewarna, penyedap rasa, penambah aroma, pemanis, pengawet,
pengemulsi dan pemutih.
Tidak semua makanan yang kelihatan enak baik untuk kesehatan kita,karena
banyak makanan yang sudah mengandung bahan berbahaya akibat oknum
yang tidak bertanggung jawab.
Dampak negative dari bahan kimia berbahaya tersebut bisa sampai
menyebabkan kematian.
B. SARAN
Dari pembahasan diatas penulis menyarankan bahwa :
Sebelum mengkonsumsi makanan sebaiknya perhatikan/telitilah terlebih
dahulu komposisi pada makanan tersebut.
Penulis pun mengharapkan adanya kritik dan saran dari para pembaca dalam
rangka penyempurnaan karya tulis ilmiah ini sehingga bisa dipelajari dengan
sebaik-baiknya.
12