kti ekonomi syariah

Upload: dian-komala-dewi

Post on 17-Oct-2015

34 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

PERMASALAHAN DASAR DAN EKONOMI KEKINIANPada dasarnya setiap manusia memiliki keinginan untuk dapat memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan spiritual, materi, biologis, sosial, dan sebagainya. Dengan akal yang telah dikaruniakan, maka begitu banyak cara yang ditempuh manusia untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut demi tercapainya kebahagiaan. Kebahagiaan ini tidak hanya kebahagiaan pada saat seseorang hidup di dunia, tetapi juga saat seorang manusia hidup di akhirat. Dimana kehidupan setelah dunia itulah yang menjadi kehidupan kekal abadi. Sehingga diperlukan usaha keras untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Namun, dalam upaya mencapai kebahagiaan manusia menghadapi banyak permasalahan multidimensi. Begitu banyak faktor yang menyebabkan permasalahan ini muncul. Bahkan sering kali faktor yang satu berkaitan dan saling berhubungan dengan faktor lain. Salah satu faktor yang sering disebut-sebut menjadi faktor kunci dalam permasalahan pemenuhan kebutuhan materi adalah keterbatasan sumber daya yang tidak bisa mengimbangi keinginan manusia yang begitu banyak. Dimana dalam ilmu ekonomi, hal ini disebut sebagai kelangkaan. Tidak berhenti disitu, permasalahan individu dalam usaha mencapai kebahagiaan membawa dampak bagi kehidupan ekonomi masyarakat, baik nasional maupun secara global. Nilai inflasi yang masih tinggi, bahan kebutuhan pokok yang masih langka, suku bunga perbankan yang masih terlalu tinggi merupakan beberapa masalah ekonomi yang dihadapi Indonesia maupun negara-negara lain. Selain itu kelambatan ekonomi dunia yang berdampak langsung pada harga komoditas ekspor, serta ketatnya likuiditas global juga menjadi permasalahan ekonomi yag tidak hanya dialami Indonesia melainkan juga negara-negara lain.EKONOMI DAN AGAMA ISLAMUntuk memahami hubungan antara dan perilaku ekonomi, maka harus dipelajari lingkup masing-masing. Secara umum, agama diartikan sebagai persepsi dan keyakinan manusia terkait dengan eksistensinya, alam semesta, dan peran Allah terhadap segala makhlukNya. Agama merupakan serangkaian rencana atas perilaku yang didasarkan pada nilai dan norma. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa agama meliputi perilaku manusia termasuk segala tahapan dan aspeknya. Sedangkan ekonomi biasa didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari aktifitas manusia dalam kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi terhadap barang dan jasa. Dengan penjelasan di atas tentang lingkup agama, maka dapat disimpulkan bahwa ekonomi merupakan suatu bagian dari agama karena berkaitan dengan perilaku manusia dalam menjalan kehidupannya di dunia. Islam sebagai agama samawi yang memiliki 2 landasan, yakni AlQuran dan sunnah, telah memberikan banyak contoh ajaran ekonomi. Islam telah mengajarkan pada manusia tentang bagaimana kaidah dalam mengonsumsi, sewa-menyewa, gadai, dan sebagainya. Selain itu, Islam juga mengajarkan agar manusia untuk berbagi rezeki, berlaku adil dalam memberikan takaran, menimbang dengan benar dan tidak merugikan orang lain. Seperti pada salah satu firman Allah dalam surah Al-Maidah ayat 2 yang berkaitan dengan ekonomi:Artinya:Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidil haram, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.

Islam memosisikan kegiatan ekonomi sebagai salah atu aspek penting untuk mendapatkan kemuliaan dan kebahagiaan sehingga perlu adanya tuntunan dan kontrol agar berjalan seirama dengan ajaran Islam secara keseluruhan. Konsistensi dan koherensi ajaran Islam antar aspek kehidupan diwujudkan dalam bentuk keyakinan (iman), perbuatan (amal), dan moralitas (akhlak). Amal dapat dikategorikan menjadi 2 kelompok besar, yaitu ibadah dan muamalah. Kegiatan ekonomi merupakan bagian dari muamalah dan harus didasarkan atas aqidah yang benar sehingga menghasilkan kegiatan ekonomi yang berkah dan bermoral.

EKONOMI SYARIAH

Ekonomi syariah atau ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam. Berbagai ahli ekonomi Muslim memberikan definisi ekonomi Islam yang bervariasi, tetapi pada dasarnya mengandung makna yang sama, yakni suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, menganalisis, dan pada akhirnya menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi dengan cara-cara Islami. Dimana cara-cara Islami yang dimaksud disini adalah sesuai dengan AlQuran dan sunnah Rasul. Adapun ruang lingkup ekonomi Islam meliputi tentang masalah ekonomi pada umumnya. Dengan kata lain, sasaran utama ekonomi Islam adalah adalah pada bagaimana Islam memberikan pandangan dan solusi atas berbagai persoalan ekonomi yang dihadapi manusia secara umum.Prinsip-prinsip yang menjadi kaidah dalam membangun kerangka ekonomi Islam diantaranya adalah:1. Kerja2. Kompensasi3. Efisiensi4. Profesionalitas5. Kecukupan6. Pemerataan kesempatan7. Kebebasan8. Kerjasama 9. Persaingan10. Keseimbangan11. Solidaritas12. Informasi simetriAdapun basis dari kebijakan ekonomi Islam yang harus dipenuhi agar tidak mengganggu optimalitas dan efektivitas implementasi ekonomi Islam adalah sebagai berikut:1. Pelembagaan zakatZakat menurut syara adalah penamaan bagi suatu pengambilan tertentu dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat yanng tertentu dan untuk diberikan kepada golongan tertentu. Allah SWT berfirman dalam AlQuran surat Al-Baqoroh ayat 43 yang artinya: Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang-orang yang ruku. Atau pada surat At-Taubah ayat 103 yang artinya: ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.2. Pelarangan GhararDari segi bahasa, gharar berarti resiko atau juga ketidakpastian. Menurut Ibnu Taimiyah, gharar adalah sesuatu dengan karakter tidak diketahui sehingga menjual hal ini adalah seperti perjudian. Pelarangan gharar membawa implikasi dihapuskannya berbagai bentuk kegiatan yang mendorong spekulasi perjudian dalam berbagai aktivitas ekonomi. Gharar akan menciptakan instabilitas dalam perekonomian, baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka pangjang.3. Penghapusan ribaSecara fiqh, riba diartikan sebagai tambahan dari harta pokok yang bukan merupakan kompensasi, hasil usaha, ataupun hadiah. Pelarangan riba secara tegas banyak dijumpai pada Al-Quran dan hadits. Firman Allah SWT: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata, sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Rabbnya, lalu terus berhenti, maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu; dan urusannya kepada Allah. Orang yang mengulangi, maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS Al-Baqarah: 275). Dan berdasarkan hadits Rasulullah SAW: Jauhilah tujuh dosa besar: Syirik, Sihir, Membunuh tanpa hak, Makan harta anak yperempuan yang suci dengan zina (tanpa saksi adil). ( HR Bukhari dan Muslim).4. Pelarangan yang haramDalam ekonomi Islam, segala sesuatu yang dilakukan harus halalan thoyyiban, yaitu benar secara hukum Islam dan baik dari perspektif nilai dan moralitas Islam. Sehingga sangat tidak dibenarkan seorang manusia melaksanakan sesuatu yang haram dalam menjalankan berbagai kegiatan, termasuk dalam bidang perekonomian.

MANFAAT EKONOMI SYARIAH1. Bidang sosial: dalam ekonomi syariah, pelaku bisnis dituntut untuk tidak hanya mementingkan profit atau laba saja. Tetapi juga harus memperhatikan sikap tolong menolong atau taawun. Kemudian, dengan adanya sistem ekonomi syariah, ketimpangan kesejahteraan masyarakat dapat menurun sehingga tindakan kriminal yang disebabkan rasa iri pada sesama dapat ditekan.2. Bidang perekonomian global: pada prinsip mekanisme pasar dalam Islam terdiri dari asas suka sama suka, kejujuran dan keadilan, serta transparansi. Sistem ekonomi syariah yang tidak boleh menetapkan harga dapat menekan tingkat inflasi yang tinggi. Sistem bagi hasil pada ekonomi syariah berdasarkan dari akad di awal berupa kesepakatan dari kedua pihak, yaitu nasabah dan bank. Dimana nasabah menyetujui jumlah bagi hasil tiap bulan yang harus dibayarkan ke bank. Selain itu, perbankan syariah juga dapat mempertimbangkan jumlah angsuran tiap bulan jika terjadi hal tidak terduga terhadap nasabah, seperti kebangkrutan, meninggal dunia, dan lain-lain.3. Bidang pendidikan: dengan ekonomi syariah, banyak sekolah yang mendapatkan bantuan berupa dana cair atau pinjaman untuk membangun infrastruktur sekolah sehingga dapat menunjang proses pembelajaran di sekolah. Contohnya: bantuan dana dari Islamic Development Bank (IDB) kepada beberapa pesantren di Indonesia.

Tabel Perbandingan Sistem Ekonomi Islam dan Sistem Ekonomi LainnyaPaham EkonomiInsentifKepemilikanMekanisme Informasi dan KoordinasiPengambilan Keputusan

Kapitalisme murniMaterialMutlak individualMekanisme pasarDesentralistik

Kapitalisme negaraMaterial dan norma sosialIndividual atas pengawasan negaraMekanisme pasar dan negaraSentralistik dan desentralistik

Kapitalisme campuranMaterial dan norma sosialMutlak individualMekanisme pasar dan negaraSentralistik dan desentralistik

SosialismeNorma sosialMutlak negaraNegaraSentralistik

Pasar sosialismeMaterial dan norma sosialMutlak negara atau komunitasMekanisme pasar dan negaraSentralistik

IslamMashlahah (dunia & akhirat)Individual, sosial, dan negara atas dasar mashlahahMekanisme pasar yang adilMusyawarah berbasis mashlahah