kualitas pendidikan di indonesia

8
Nama : Wahyu Hidayat BP : 07151027 Tugas : Eko Pendidikan dan Kesehatan Kualitas Pendidikan di Indonesia Pendidikan merupakan investasi atau aset yang berharga bagi setiap orang. Dimana investasi akan dapat meningkatkan nilai stock manusia dengan kualitas pendidikan yang bermutu. Tanpa pendidikan, taraf hidup serta standar kualitas seorang manusia bisa dikatakan akan berdampak buruk. Seseorang yang memperoleh pendidikan yang semakin tinggi tentunya akan mempunyai kualitas yang jauh lebih baik dibandingkan mereka yang hanya tamat sekolah dasar. Pada sektor pendidikan ini belum menjadi sektor utama perhatian pemerintah. Buktinya, masih banyak sekolah rusak, anak putus sekolah dan buta huruf. Pada tingkat SD hingga SMP, pemerintah telah mencanangkan program sekolah gratis. Terutama yang berada pada daerah pemukiman dan pinggiran kota. Hal ini dimaksudkan agar memberikan peluang bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah dapat mengenyam pendidikan sama dengan masyarakat yang memiliki taraf hidup lebih tinggi. Setiap negara diseluruh dunia begitu menekankan pentingnya kualitas pendidikan. Salah satu langkah konkret untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan menetapkan anggaran pendidikan yang lebih besar dibandingkan anggaran lainnya. China dan Korea Selatan menjadi dua negara yang begitu menekankan pentingnya pendidikan bagi rakyatnya. Anggaran

Upload: wahyu-hidayat

Post on 18-Jun-2015

6.526 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kualitas Pendidikan Di Indonesia

Nama : Wahyu HidayatBP : 07151027Tugas : Eko Pendidikan dan Kesehatan

Kualitas Pendidikan di Indonesia

Pendidikan merupakan investasi atau aset yang berharga bagi setiap orang. Dimana

investasi akan dapat meningkatkan nilai stock manusia dengan kualitas pendidikan yang

bermutu. Tanpa pendidikan, taraf hidup serta standar kualitas seorang manusia bisa dikatakan

akan berdampak buruk. Seseorang yang memperoleh pendidikan yang semakin tinggi tentunya

akan mempunyai kualitas yang jauh lebih baik dibandingkan mereka yang hanya tamat sekolah

dasar. Pada sektor pendidikan ini belum menjadi sektor utama perhatian pemerintah. Buktinya,

masih banyak sekolah rusak, anak putus sekolah dan buta huruf. Pada tingkat SD hingga SMP,

pemerintah telah mencanangkan program sekolah gratis. Terutama yang berada pada daerah

pemukiman dan pinggiran kota. Hal ini dimaksudkan agar memberikan peluang bagi masyarakat

yang berpenghasilan rendah dapat mengenyam pendidikan sama dengan masyarakat yang

memiliki taraf hidup lebih tinggi.

Setiap negara diseluruh dunia begitu menekankan pentingnya kualitas pendidikan. Salah

satu langkah konkret untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan menetapkan

anggaran pendidikan yang lebih besar dibandingkan anggaran lainnya. China dan Korea Selatan

menjadi dua negara yang begitu menekankan pentingnya pendidikan bagi rakyatnya. Anggaran

pendidikan di China mencapai 13,1% dari anggaran negara, sedangkan di Korea Selatan

anggaran pendidikan negara mencapai 18,9%. Bandingkan dengan Indonesia yang memang

menganggarkan anggaran pendidikan sebesar 20%, namun pada prakteknya masih jauh dari

kenyataan.

Namun, beberapa tahun ini Indonesia telah meningkatkan angka partisipasi sekolah

dengan baik. Angka partisipasi, terutama pada jenjang pendidikan dasar, dapat disejajarkan

dengan negara-negara di Asia bagian timur lain yang mempunyai tingkat pendapatan perkapita

yang lebih tinggi. Angka partisipasi ini sempat menurun ketika krisis, namun segera meningkat

karena disebabkan salah satunya oleh pengenalan program beasiswa dan dana sekolah yang

dimaksudkan untuk menjamin setiap anak bisa bersekolah.

Page 2: Kualitas Pendidikan Di Indonesia

Masalah dalam kualitas dan pelayanan Pendidikan

A. Lemahnya sistem pendidikan serta pelayanan dalam kegiatan belajar mengajar

Sistem pendidikan di Indonesia sangat lemah dalam proses belajar mengajar,

ini bisa dilihat adanya pergantian mentri maka berganti pula sistem pendidikan yang

diterapakan. Tidak bakunya standar pendidikan kita juga menyebabkan ketidapastian

dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan. Bahkan untuk menetapkan standar

kelulusan pun Indonesia masih sering kebingungan. Tidak hanya sekedar masalah

kurikulum, kualitas pengajar pun bisa dibilang tidak sesuai dengan standar yang

seharusnya. Kebanyakan para guru yang ditugaskan oleh tiap sekolah untuk

memberikan transfer ilmu seperti kebingungan dalam mengajar. Entah karena

bingung dengan standar pendidikan yang selalu berubah atau karena memang tidak

ahli dalam bidang yang diajarkan.

B. Kinerja Tenaga Kependidikan belum maksimal

Berbeda dengan kebanyakan negara, Indonesia memperbolehkan semua

lulusan institusi pendidikan keguruan menjadi tenaga pengajar, tanpa perlu melewati

ujian dalam hal kesiapan untuk memberikan ilmu pengetahuan dan keahlian mereka

pada kondisi sekolah yang beragam. Pada waktu yang sama terdapat kesulitan untuk

memberhentikan tenaga pengajar yang tidak mampu mengajar. Saat ini, dari sekitar

2,7 juta guru ada 1,7 yang belum terkualifikasi sarjana atau diploma 4. Dari jumlah

itu, 1 juta guru mengajar di Sekolah Dasar dan 173 ribu mengajar di Madrasah

Ibtidaiyah. Sebanyak 723 ribu guru yang belum terkualifikasi berstatus guru swasta.

Ini yang membuat kualitas pendidikan menjadi rendah.

C. Kualitas pelayanan pendidikan pun bisa sangat memprihatinkan

Masih banyaknya bangunan sekolah yang sangat buruk kondisinya. Sekolah-

sekolah yang beratapkan langit pun sering kita temui. Lantainya pun terbuat langsung

dari tanah, serta tidak cukupnya buku-buku yang seharusnya didapatkan oleh setiap

siswa. Belum lagi mahalnya biaya sekolah dan kuliah yang menyebabkan banyak

orangtua yang enggan untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Padahal kita semua

tahu bahwa pendidikan merupakan hak bagi seluruh warga negara Indonesia. Inilah

realita yang dialami dunia pendidikan di Indonesia.

Page 3: Kualitas Pendidikan Di Indonesia

Langkah Penyelesaian Masalah Dalam Meningkatkan Kualitas

Pendidikan

Sejumlah permasalahan dalam pendidikan menunjukkan perlunya suatu agenda reformasi

yang didorong oleh keinginan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Indonesia.

Peningkatan kualitas pendidikan ini dapat dilakukan melalui :

1. Menerapkan manajemen berbasis sekolah

Diharapkan sekolah serta masyarakat dapat ikut berkontribusi dalam peningkatan mutu

pendidikan dasar secara signifikan. Peningkatan manajemen berbasis sekolah dapat ditempuh

dengan cara:

a. Persiapkan tenaga pengajar yang lebih baik dalam mengelola sekolah.

Bangun dan kembangkan program pelatihan yang efektif dalam perencanaan

dan pembuatan anggaran, pengelolaan keuangan, membuat suatu penilaian dan

strategi komunikasi bagi kepala sekolah dan anggota komite sekolah.

b. Menciptakan hibah pendidikan yang pro-orang miskin untuk proyek-proyek

yang didasarkan atas insiatif sekolah dan masyarakat.

Beberapa hibah dapat merangsang munculnya inovasi serta percobaan

dalam mencari sistem pendidikan yang baik, terutama dengan maksud untuk

mengurangi ketimpangan yang terjadi di daerah miskin. Bantuan khusus amat

dibutuhkan bagi sekolah-sekolah dengan kualitas yang masih dibawah standar

minimal.

2. Membangun jaminan kualitas dan sistem pengawasan secara nasional

Sistem pelaporan informasi pendidikan dengan cara lama yang sentralistis telah berakhir.

Sistem tersebut harus digantikan dengan mekanisme yang lebih ditentukan oleh kebutuhan akan

informasi dan kemampuan daerah, sistem itu juga harus dapat melayani kebutuhan manajemen di

setiap jenjang pendidikan serta menekankan standar kecakapan dan akuntabilitas. Pada tingkat

sekolah, informasi pendidikan merupakan alat untuk mengevaluasi pemahaman murid dalam

mata pelajaran tertentu, dan informasi ini juga berperan sebagai alat komunikasi mengenai

kebutuhan serta keberhasilan yang telah dicapai oleh sekolah kepada orang tua maupun kepada

komunitas sekolah pada umumnya.

Page 4: Kualitas Pendidikan Di Indonesia

3. Meningkatkan kualitas pengajaran melalui reformasi jenjang karir guru

Tenaga pengajar merupakan media utama dimana melalui mereka murid-murid belajar

dan alokasi dana untuk gaji guru memakan sebagian besar anggaran publik. Para tenaga pengajar

di Indonesia sepakat mengenai perlunya kebutuhan untuk mereformasi profesi guru. Reformasi

ini dapat ditempuh melalui :

a. Memperkenalkan sistem akreditasi yang transparan.

Sistem akreditasi ini harus mencakup program pelatihan sebelum mengajar selama dua

tahun ke depan. Seluruh proses akreditasi tersebut diselesaikan dalam waktu 4 tahun ke

depan. Berbagai program pelatihan tersebut juga diharuskan untuk mendapatkan

akreditasi ulang setiap lima tahun sekali. Kemudian publikasikan secara lebih luas hasil

dari proses akreditasi tersebut, termasuk hasil dari akreditasi ulang. Untuk mendukung

sistem akreditasi ini, pihak pemerintahan daerah serta pihak sekolah diharapakan agar

mempekerjakan tenaga pengajar yang hanya berasal dari program yang telah

terakreditasi.

b. Tempatkan dan promosikan guru berdasarkan kualitas.

Mengentikan praktek pembelian posisi guru dan gantikan dengan menciptakan suatu

ujian praktek dan proses sertifikasi untuk para guru di tingkat nasional, kemudian

kemukakan secara terbuka proses pendaftaran serta seleksinya. Publikasikan hasil ujian

praktek guru tersebut kepada media massa. Para guru juga dituntut untuk selalu

memperbarui sertifikat mereka secara periodik dalam rangka promosi jabatan.

c. Memulai program pengembangan untuk seluruh jenjang karir bagi guru dan kepala

sekolah.

Program tersebut harus meliputi persiapan pra-mengajar, kemudian penempatan

mengajar dan terakhir pengembangan profesi yang berkelanjutan.

d. Meningkatkan kesejateraan guru

Pemerintah harus memperhatikan kesejahteraan guru, kita bias melihat banyak guru yang

berpenghasilan rendah namun tidak sebanding dengan pengorbanan yang dilakukan

dalam proses belajar mengajar.

Page 5: Kualitas Pendidikan Di Indonesia

4. Restrukturisasi peran departemen pendidikan

Sebagai bagian dari pergantian pemerintahan, departemen pendidikan dituntut untuk

melakukan restrukturisasi dan transformasi di masa yang akan datang. Tugas utama kementrian

pendidikan di era desentralisasi bukan lagi memberikan pelayanan pendidikan secara langsung.

Tugas kementrian harus meliputi pembuatan kebijakan, mengatur standar pendidikan, mengukur

performa, pemberdayaan unit-unit pendidikan yang telah didesentralisasi untuk mencapai standar

kualitas, merangsang inovasi serta memperluas pembelajaran melalui eksperimen, dan

memberikan perhatian besar pada ketimpangan pendidikan diantara daerah yang kaya dengan

miskin serta fokus pada ketidakmampuan daerah miskin untuk menyediakan pendidikan dengan

kualitas yang mencukupi. Lembaga yang sentralistis serta birokrasi yang besar sudah tidak

dibutuhkan lagi untuk menyelesaikan tantangan yang dihadapi oleh Indonesia saat ini. Pada

kenyataannya, hal itu malah akan menghambat pembangunan. Penetapan sistem pendidikan yang

baku serta tidak harus berubah pada setiap pergantian menteri harus bisa menjadi target

pemerintah. Hal ini bisa memberikan kepastian bagi setiap pengajar dan sekolah.