kualitas spermatozoa lapisan sel-uksw-fundamental 2013

34
USUL PENELITIAN FUNDAMENTAL Kualitas spermatozoa, lapisan sel germinal dan kadar testosteron pada tikus Sprague dawley di Area Wi Fi dengan pemberian vitamin C Dr. Suryasatriya Trihandaru, S.Si., M.Sc.nat. NIDN : 0625116802 Andreas Setiawan, S.Si., M.T. NIDN : 0631057501 dr. Jodelin Muninggar, M.Sc. NIDN :9906001211 UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA MARET 2013 Kode/Nama Rumpun Ilmu : 307/Ilmu Kedokteran Dasar & Biomedis

Upload: shiget-valliandro

Post on 08-Feb-2016

202 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

USUL

PENELITIAN FUNDAMENTAL

Kualitas spermatozoa, lapisan sel germinal dan kadar testosteron

pada tikus Sprague dawley di Area Wi Fi dengan pemberian vitamin C

Dr. Suryasatriya Trihandaru, S.Si., M.Sc.nat. NIDN : 0625116802

Andreas Setiawan, S.Si., M.T. NIDN : 0631057501

dr. Jodelin Muninggar, M.Sc. NIDN :9906001211

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

MARET 2013

Kode/Nama Rumpun Ilmu : 307/Ilmu Kedokteran Dasar &

Biomedis

Page 2: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013
Page 3: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ..........................................................................................................................1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang …………………………………………………..…………2

1.2. Perumusan Masalah ………………………………………………………...5

1.3. Tujuan Penelitian …………………………………………………………..5

1.4. Hipotesa….……………………………………………………......................6

1.5. Target Luar yang Ingin Dicapai .......……………………….…………...…..6

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Wi Fi ............................................................................................................7

2.2. Vitamin C .......................................................................................................8

2.3. Spermatogenesis ...........................................................................................8

2.4. Testosteron ...................................................................................................9

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1.Tahapan Penelitian .......................................................................................11

3.2.Lokasi Penelitian ........................................................................................12

3.3.Peubah yang Diamati/Diukur ....................................................................12

3.4.Model yang Digunakan .............................................................................12

3.5.Rancangan Penelitian ...................................................................................13

3.6.Tehnik Pengumpulan dan Analisis Data ....................................................13

3.7. Fishbone diagram ......................................................................................13

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1. Anggaran Biaya .........................................................................................14

4.2. Jadwal Penelitian ......................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................15

LAMPIRAN

Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian .....................................................16

Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana penelitian .....................................18

Lampiran 3. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas ..................19

Lampiran 4. Biodata dan anggota .....................................................................20

Lampiran 5. Surat pernyataan ketua peneliti .....................................................31

Page 4: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

1

Abstrak

Kebutuhan masyarakat akan informasi dan perkembangan teknologi informasi

memberikan banyak kemudahan. Penggunaan internet yang meluas di seluruh dunia pada

semua kalangan telah menjadi pandemi. Namun ada sisi lain yang perlu menjadi perhatian

yaitu efek radiasi medan elektromagnetik (EMF, electromagnetic field) yang berpotensi

mengganggu kesehatan. Organ reproduksi pria testis sangat rentan terhadap radiasi yang

dapat mempengaruhi kualitas sperma dan hormon testosteron serta mengakibatkan gangguan

infertilitas. Penggunaan antiosidan vitamin C dipercaya dapat menangkal efek buruk radiasi

medan elektromagnetik.

Tujuan penelitian adalah mengkaji efek pemberian vitamin C terhadap kualitas

spermatozoa, kadar testosteron dan lapisan germinal pada tikus Sprague dawley yang

diinduksi medan elektromegnetik. Secara khusus mengkaji jumlah, morfologi, motilitas dan

viabilitas spermatozoa, serta kadar testosteron serum dan intratestikuler, demikian juga

lapisan sel germinal.

Metode penelitian secara eksperimental dengan rancangan penelitian post-test only

control group design. Model hewan coba menggunakan tikus albino galur Sprague dawley

yang diberikan induksi medan elektromagnetik (EMF) dan pemberian vitamin C. Tiga

kelompok yaitu kelompok normal (tanpa medan elektromagnetik/EMF dan tanpa vitamin C);

kelompok EMF (dengan medan elektromagnetik/EMF dan tanpa vitamin C); dan kelompok

perlakuan (dengan medan elektromagnetik/EMF dan perlakuan vitamin C). Paparan EMF

sebesar 2,45 GHz selama 60 menit/hari, selama 3 bulan (84 hari). Vitamin C diberikan dosis

oral 250mg/kg BB per hari).

Page 5: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

2

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pengguna internet pada tahun 2012 diperkirakan telah mencapai 2,4 miliar dengan

tingkat pertumbuhan 8persen (Vivanews, 2012).Cina menempati posisi teratas dengan

pertambahan jumlah pengguna internet 282 juta orang menjadi 538 juta orang, dengan

rasio penetrasi 40 persen dari total populasi penduduknya. Posisi kedua ditempati

Amerika Serikat dengan pertambahan jumlah pengguna internetnya sebanyak 18 juta

menjadi 244 juta orang dan rasio penetrasi 78 persen. Sedangkan jumlah pengguna

internet di Indonesia bertambah 64,2 persen dari total 63 juta pengguna atau 24,23 persen

dari jumlah penduduk Indonesia (Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet

Indonesia/APJII, 2012). Hal ini membuat Indonesia bertengger di peringkat ketiga dalam

daftar pertambahan pengguna internet tertinggi dunia (Tempo, 2012). Para pengguna

internet di Indonesia ini didominasi oleh mereka yang berusia 12-34 tahun sebanyak 64,2

persen dan yang berusia 20-24 tahun mencapai 15,1 persen dari total

pengguna(Antaranews, 2012).

Mengamati jumlah pengguna internet yang sedemikian besar, sementara dalam

penggunaan internet juga terdapat radiasi baik dari perangkat yang digunakan maupun

area penggunanya (Wi Fi). Wi-fi (Wireless Fidelity) lebih dikenal sebagai jaringan lokal

nir kabel. Wi Fi semakin populer penggunaannya baik di negara maju maupun negara

berkembang. Dengan Wi-fi orang bisa masuk ke jaringan internet tanpa harus repot

menyambungkan kabel dari komputer ke line telepon. Namun dibalik kemudahan yang

ditawarkan Wi-fi, ada beberapa keyakinan publik yang menganggap Wi-Fi berdampak

negatif terhadap kesehatan. Efek negatif ini dapat mengakibatkan nyeri dikepala,

gangguan tidur (insomnia), mual-mual terutama bagi mereka yang elektrosensitif (PPNI

Sarjito, 2012).

Menurut Word Health Organization dalam Havas

(2007),elektrohipersensitivitas(EHS) adalah sebuah fenomena yang mana individu

mengalami efek kesehatan yang buruk saat menggunakan atau berada di sekitar

perangkat asal magnetisatau electromagnetic fields (EMFs). Apapun penyebabnya, EHS

merupakan hal yang nyata dan menjadi masalah bagi orang-orang yang terkena dampak

EMF. Sementara tingkat EMF di lingkungan mereka tidak lebih besar daripada yang

ditemui di dalam lingkungan hidup normal. Eksposur pada mereka umumnya adalah

beberapa kali lipat di bawah batas dalam standar internasional.

Page 6: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

3

FCC (Federal Communications Commission), lembaga independen pemerintah di

Amerika Serikat yang mengatur sistem radio, telekomunikasi dan penyiarantelah

menetapkan batas maksimal besarnya radiasi yang diperbolehkan untuk perangkat

telepon seluler maupun Wi Fi, dinyatakan dalamSpecific Absorption Rate (SAR). SAR

adalah nilai maksimum radiasi yang diserap oleh tubuh per satuan berat. Besarnya SAR

untuk telepon seluler maksimal sebesar 1.6 W/kg. Negara-negara di Eropa juga

menetapkan besarnya SARmaksimal adalah 2 W/kg. Berdasarkan aturan tersebut, maka

ponsel yang berada diatas batas ini tidak boleh diproduksi dan diperjualbelikan(Pikiran

Rakyat, 2010).

Jika dibandingkan dengan radiasi telepon seluler, radiasi yang dipancarkan oleh

perangkat WiFi jauh lebih kecil. WiFi umumnya beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz

dengan daya yang dipancarkan sekitar 0,1 Watt dari antena laptop dan router. Dan daya

ini akan terus menurun berbanding lurus dengan jarak. Sedangkan daya pancar telepon

seluler berkisar antara 0.6-3 Watt (typical 1 Watt pada frekuensi 1,9 GHz). Walaupun

demikian, tentunya tidak bijak bila mengabaikan intensitas dan jarak pengguna dengan

titik akses (access point). Semakin sering kita bersentuhan dengan radiasi sinyal WiFi

ditambah dengan radiasi telepon seluler dan beberapa perangkat elektronika lainnya

dengan intensitas yang cukup tinggi, maka radiasi elektromagnetik akan berimbas pada

terganggunya keseimbangan tubuh(Pikiran Rakyat, 2010).

Electromagnetic fields (EMFs) telah banyak digunakan di bidang pengobatan.

Sebagai contoh, diindikasikan bagi penyembuhan patah tulang, pengobatan elektrikal

bagi pasien Parkinson, depresi dan kanker. Terapi EMF pulsatif dengan intensitas rendah

merupakan upaya non invasif dan tidak banyak menyebabkan stres oksidatif (Kovacic et

al., 2010).

Berbagai penelitian terkait paparan medan elektromagnetik (EMFs) pada area WiFi

terhadap jaringan tubuh telah dilakukan,baik pada hewan coba maupun manusia.

Perubahan biokimia akibat paparan jangka panjang EMF dan microwaveterhadap

aktivitas enzim, sistem antioksidan (Achudume et al., 2010) dan radikal bebas pada tikus

(Atasoy et al., 2012). Demikian juga penilaian reguler dan deteksi dini pada terhadap

sistem pertahanan antioksidan pada orang yang bekerja disekitar stasiun router

(Achudume et al., 2010).

Kualitas spermatozoa dipengaruhi oleh mekanisme di dalam tubuh maupun

lingkungan (Heffner & Schust, 2008). Efek radiasi radiofrequency electromagnetic

waves (RF-EMW) menunjukkan penurunan signifikan terhadap motilitas dan viabilitas

Page 7: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

4

sperma, peningkatan kadar reactive oxygen species (ROS) dan penurunan skor reactive

oxygen species (ROS)-total antioxidant capacity (TAC). Medan elektromagnetik

diketahui berbahaya dan mempengaruhi fungsi testis dengan menghasilkan spesies

oxsigen reactive (ROS). Peningkatan ROS pada spermatozoa akan menurunkan motilitas

dan vitalitasnya. Efek EMF ini berimplikasi pada keamanan penggunaan telepon seluler

pada pria usia reproduksi dan efek potensial fertilitas (De Iuiis et al., 2009).

Proses steroidogenesis yang menghasilkan testosteron juga dipengaruhi oleh

radiasi EMF. Sultan et al. (2010), melaporkan penelitiannya mengenai paparan radiasi

EMF jangka panjang terhadap kadar testosteron serum tikus Wistar albino. Didapatkan

hasil penurunan signifikan kadar testosteron serumdan peningkatan kadar folickel

stimulating hormone (FSH) (Sarookhani et al., 2011), serta penurunan kadar progesteron

serum (Lotfi &Syahryar, 2009). EMF juga berefekmenurunkan bioavailabilitas

testosteron(Kumar, Kesari, Behari, 2011).

Radiofreqwency Electromagnetic Radiation (RF-EMR), baik power density

maupun rentang frekwensi, bahkan frekwensi yang sangat rendahpada telepon seluler

akan mengaktifkan dan meningkatkan respon stress seluler. Respon ini adalah suatu

mekanisme protektif yang menginduksi ekspresi genrespon stress.Karena itu jelas bahwa

untuk melindungi sel tubuh, batas keamanan EMF harus diubah dari standart terbaru

yang berdasarkan energi termal ke suatu dasar respon biological yang terjadi jauh-jauh

hari sebelum ambang perubahan termal(Martin & Goodman, 2009).

Untuk menanggulangi berbagai efek negatif ini, dapat dilakukan upaya pencegahan

terhadap radikal bebas dengan penggunaan antioksidan(Padayatty, 2003). Berbagai

antioksidan telah dikenal masyarakat dan telah digunakan sebagai

supplement,diantaranya vitamin A, C dan E. Antioksidan mampu melindungi sel dan

jaringan tubuh serta metabolisme yang melibatkan berbagai enzim terhadap pengaruh

merugikan dari stres oksidatif ROS akibatEMFs(Liu et al., 2011). Pemberian vitamin C

dan vitamin E pada paparan microwave (MW) ternyata dapat mencegah peningkatan

lipid peroxidase status (LPS) (Aweda et al., 2003).Vitamin C dapat mencegah stress

oksidatif pada kornea dan lensa mata akibat radiasi telepon seluler (Balci et al., 2007).

Sementara itu efek antioksidan terhadap paparan EMF pada testis dan testosteron

belum banyak dilakukan. Mengamati efek radiasi EMF secara sistemik pada tubuh,

terutama sifat sel germinal yang amat sensitif oleh paparan radiasi, peneliti tertarik untuk

mengkaji efek pemberian vitamin C pada kualitas spermatozoa, kadar testosteron serta

lapisan germinal testis tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF.

Page 8: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

5

1.2.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dirumuskan pertanyaan penelitian :

1.Apakah jumlah, morfologi, motilitas dan viabilitas spermatozoa tikus Sprague dawley

yang terpapar radiasi EMF dan mendapat vitamin C lebih tinggi dibandingkan dengan

tikus yang terpapar EMF namun tidak mendapatkan vitamin C?

2.Apakah kadar testosteron serum pada tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF

dan mendapat vitamin C lebih tinggi dibandingkan dengan tikus yang terpapar EMF

namun tidak mendapatkan vitamin C ?

3.Apakah kadar testosteron intratestikuler pada tikus Sprague dawley yang terpapar

radiasi EMF dan mendapat vitamin C lebih tinggi dibandingkan dengan tikus yang

terpapar EMF namun tidak mendapatkan vitamin C ?

4.Apakah lapisan germinal testis pada tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF

dan mendapat vitamin C lebih tinggi dibandingkan dengan tikus yang terpapar EMF

namun tidak mendapatkan vitamin C ?

5.Seberapa besar korelasi antara jumlah spermatozoa dengan kadar testosteron

intatestikuler pada tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF dan mendapat

vitamin C ?

1.3.Tujuan Penelitian

Tujuan umum : mengkaji efek pemberian vitamin C terhadap kualitas spermatozoa,

kadar testosteron dan lapisan germinal pada tikus Sprague dawley yang diinduksi medan

elektromegnetik.

Tujuan khusus :

1.Menghitung jumlah, morfologi, motilitas dan viabilitas spermatozoa tikus Sprague

dawley yang terpapar radiasi EMF dan mendapat vitamin C dibandingkan dengan tikus

yang terpapar EMF dan tidak mendapatkan vitamin C.

2.Mengukur kadar testosteron serum pada tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi

EMF dan mendapat vitamin C dibandingkan dengan tikus yang terpapar EMF dan tidak

mendapatkan vitamin C.

3.Mengukur kadar testosteron intratestikuler pada tikus Sprague dawley yang terpapar

radiasi EMF dan mendapat vitamin C dibandingkan dengan tikus yang terpapar EMF

dan tidak mendapatkan vitamin C.

4.Mengukur tebal sel germinal pada tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF

dan mendapat vitamin C dibandingkan dengan tikus yang terpapar EMF dan tidak

mendapatkan vitamin C.

Page 9: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

6

5.Menghitung kekuatan korelasi antara jumlah spermatozoa dengan kadar testosteron

intatestikuler pada tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF dan mendapat

vitamin C.

1.4.Hipotesa

1.Jumlah, morfologi, motilitas dan viabilitas spermatozoa tikus Sprague dawley yang

terpapar radiasi EMF dan mendapat vitamin C lebih tinggi dibandingkan dengan tikus

yang terpapar EMF dan tidak mendapatkan vitamin C.

2.Kadar testosteron serum pada tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF dan

mendapat vitamin C lebih tinggi dibandingkan dengan tikus yang terpapar EMF dan

tidak mendapatkan vitamin C.

3.Kadar testosteron intratestikuler pada tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF

dan mendapat vitamin C lebih tinggi dibandingkan dengan tikus yang terpapar EMF

dan tidak mendapatkan vitamin C.

4.Lapisan sel germinal pada tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF dan

mendapat vitamin C lebih tebal dibandingkan dengan tikus yang terpapar EMF dan

tidak mendapatkan vitamin C.

5.Jumlah spermatozoa berkorelasi kuat dengan kadar testosteron intatestikuler pada tikus

Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF dan mendapat vitamin C.

1.5.Target Luaran yang Ingin Dicapai

1.Mengungkap kecenderunganyang terjadi pada struktur lapisan germinal dan hormon

testosteron serum/intratestikuler serta kualitas spermatozoa pada testis yang terpapar

EMF setelah penggunaan antioksidan.

2.Membuat hewan coba model bagi penelitian efek antioksidan vitamin C pada paparan

radiasi EMF terhadap organ dan hormon reproduksi.

Page 10: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

7

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Wi Fi

WiFi (wireless fidelity) merupakan bentuk pemanfaatan teknologi Wireless Local

Area Network (WLAN) pada lokasi-lokasi publik dengan standar pengambangan IEEE

802.11 antara lain IEEE 802.11.b; 802.11.a; dan 802.11.g. Umumnya masyarakat

Indonesia mengenalnya dengan istilah hotspot.Teknologi ini memanfaatkan frekuensi

radio 2.4 GHz sebagai media koneksi jaringannya. Ia memungkinkan berbagai perangkat

komputer untuk saling terhubung tanpa menggunakan kabel. WiFi juga memberikan

peluang untuk membagikan akses internet yang diterima oleh satu komputer kepada

komputer lain dengan menggunakan gelombang radio.

Di Indonesia pada awalnya pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pos dan

Telekomunikasi dan Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit kelas I

Jakarta melakukan razia pada pengguna frekuensi 2.4 GHz tersebut. Pokok permasalahan

WiFi di Indonesia muncul karena pada Pasal 33 ayat 1 Undang-Undang No. tentang

Telekomunikasi menyatakan bahwa, Penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit

satelit wajib mendapatkan izin Pemerintah. Padahal perkembangan teknologi frekuensi

radio terus berkembang. Ia tidak hanya dapat digunakan sebagai medium komunikasi,

melainkan berkembang menjadi sarana pertukaran data melalui WiFi dan Bluetooth.

Setelah mendapat tekanan dari kelompok masyarakat sipil, pemerintah kemudian

mau membahas peraturan mengenai pemanfaatan frekuensi 2.4 GHz ini. Pemerintah

melalui Menteri Perhubungan akhirnya menandatangani Keputusan Menteri No.2/2005

tentang Wireless Internet di 2.4GHz yang intinya mengijinkan penggunaan frekuensi ini

untuk masyarakat tanpa memerlukan ijin secara khusus, meskipun demikian harus

mengikuti ketentuan yang telah diatur. Salah satu diantaranya yang terkait dengan daya

pancar terdapat pada pasal 6 butir a yaitu mengatur EIRP Wireless Internet 2.4 GHz

maksimal 4 Watt (36.02dbmW) untuk outdoor dan 500 mW (27 dBmW) untuk indoor.

EIRP (Effective Isotropically Radiated Power) adalah daya yang dicatukan ke antenna

dikalikan dengan faktor penguatan antenna. Pada peraturan yang sama untuk butir b

menyebutkan daya rata-rata pemancar yang dicatukan ke antena (TX Power) maksimum

sebesar 100 mW.

Page 11: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

8

2.2.Vitamin C

Vitamin adalah suatu senyawa organik yang terdapat di dalam makanan dalam

jumlah yang sedikit dan dibutuhkan dalam jumlah yang besar untuk fungsi metabolisme

yang normal. Vitamin dapat larut di dalam air dan lemak. Vitamin yang larut dalam

lemak adalah vitamin A, D, E, dan K, dan yang larut dalam air adalah vitamin B dan C.

Vitamin C atau asam askorbat adalah zat antioksidansekunder yang banyak ditemui

pada buah dan sayur mayur, seperti jambu biji, kiwi, tomat, jeruk, brokoli dan selada.

Vitamin C adalah suatu senyawa beratom karbon 6 yang dapat larut dalam air serta

merupakan pertahanan pertama dalam plasma dan sel terhadap spesies oksigen reaktif.

Vitamin C disintesis dari glukosa di dalam hati pada semua mamalia, kecuali pada

manusia. Manusia tidak memiliki enzim gulonolaktone oksidase, untuk sintesis dari

prekursor vitamin Cyaitu 2-keto-1-gulonolakton. Oleh karena itu manusia tidak dapat

mensintesis vitamin C dalam tubuhnya sendiri(Padayatti, 2003). Vitamin C terdapat pada

darah, korteks adrenal, kulit dan tulang. Vitamin C akan diserap di saluran cerna melalui

mekanisme transport aktif.

Dalam keadaan murni, vitamin C berbentukkristal putih, mudah larut air, stabil

dalambentuk kering, dan mudah teroksidasiterhadap logamseperti Cu, Fe dan pemanasan

langsung. Vitamin C secara reversibel dapatmembentuk asam dehidro askorbat

yangkehilangan dua atom hidrogen.Vitamin C memiliki struktur menyerupai

monosakarida namun mengandung gugus enadiol. Bentuk asam askorbat dan asam

dehidro askorbat dalam tubuh, muncul bersamadalam keseimbangan,namun bentuk

dehidro memiliki aktivitas kurang stabil.

Vitamin C dapat meningkatkan daya tahan tubuh (Guyton, 2008) dan

merupakanantioksidan (donor elektron dan agen pereduksi). Mekanisme antioksidan

dengan mendonorkan elektronnya, vitamin C mencegah senyawa-senyawa lain agar tidak

teroksidasi. Walaupun demikian, vitamin C sendiri akan teroksidasi dalam proses

antioksidan tersebut, sehingga menghasilkan asam dehidroaskorbat (Padayatty, 2003).

2.3.Spermatogenesis

Testis dewasa manusia berbentuk bulat dengan volume rata-rata 18,6 ± 4,8 ml.

Panjang rata-rata 4,6 cm (3,6 – 5,5 cm) dan lebar rata-rata 2,6 cm (2,1 – 3,2 cm). Dalam

testis terdapat ± 370 lobulus piramidalis yang mengandung tubulus seminiferus

danhampir 250 meter tubulus seminiferus yang bertanggung jawab pada 80-90 % masa

testis(Greenspan & Baxter, 2000). Tubulus seminiferus pada orang dewasa memiliki

diameter rata-rata 165-180 µm, tinggi epitel germinal 80 μm, tebal membrana basalis 8

Page 12: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

9

μmsertaterdiri dari sel Sertoli dan epitelgerminal. Epitel di dekat sisi medial membrane

basalis mengandung spermatozoa sedang berkembang di sepanjang tubulus seminiferus

dinamakan epitel tubulus seminiferus atau sel germinal.Sel germinal terdiri atas sel pada

tahap perkembangan differensiasi sel germinal, yaitu spermatogonia, spermatosit primer

dan sekunder, serta spermatid(Sadler, 2010). Spermatozoa terdapat pada lumen dengan

inti gelap, bentuk memanjang dan berflagella (Sadler, 2010).

Spermatogenesis adalah proses komplek yang diregulasi oleh faktor endokrin dan

faktor parakrin/autokrin testikuler (Huleilel & Lunenfeld, 2004). Spermatogenesis terjadi

pada tubulus seminiferusdalam lobulus testis, sedangkan produksi testosteron terjadi

pada sel Leydig jaringan interstitial (Sadler, 2010).Spermatogenesis dapat dibagi menjadi

tiga fase yaitu (a) proliferasi mitosis untuk menghasilkan sel dalam jumlah banyak

(spermatositogenesis), (b) pembelahan meiosis untuk menghasilkan sel yang berbeda

secara genetik (spermatidogenesis) dan (c) transformasi lengkapround spermatid menjadi

struktur komplek spermatozoa (spermiogenesis) (Sadler, 2010; Huleilel & Lunenfeld,

2004). Proses spermiogenesis mencakup (1) pembentukkan akrosom yang menutupi

separuh permukaan nukleus dan mengandung enzim untuk penetrasi pada telur dan

lapisan disekitarnya saat fertilisasi; (2) pemadatan nukleus; (3) pembentukkan leher,

bagian tengah dan ekor; serta (4) pengelupasan sebagian besar sitoplasma.Pada manusia,

spermatogenesis membutuhkan waktu sekitar 64-78 hari hanya untuk pematangan

testikuler dari spermatozoa. Sekitar 20-30 hari untuk waktu transit spermatozoa melalui

epididimis, sehingga keseluruhan sekitar 80-100 hari bagi spermatogonia untuk matang

menjadi spermatozoa yang diejakulasikan dan mampu dalam fertilisasi. Sekitar 300 juta

sel sperma yang dihasilkan setiap harinya (Sadler, 2010; Heffner & Schust, 2008).

Spermatozoa yang diproduksi manusia dewasa dapat mengalami kerusakan karena

faktor lingkungan seperti radiasi, bahan toksik, konsumsi alkohol berlebihan, defisiensi

makanan, peradangan lokal, suhu panas yang berlebihan dan keadaan patologi lain

(Heffner & Schust, 2008).

2.4.Testosteron

Sel interstitialLeydig memiliki fungus utama yaitu memproduksi androgen testis

dalam jumlah banyak, dari kolesterol sirkulasi dan kolesterol yang dibuat sendiri dalam

reticulum endoplasma halusnya. Sel Leydig berukuran amat besar dan konsisten dengan

aktivitas selulernya. Di dalam testis, produksi androgen sebagian besar terjadi di

selLeydig di bawah pengaruh LH. Kolesterol merupakan bahan pembentuk hormone

steroid. Semua organ penghasil steroid (kecuali plasenta) dapat mensintesis kolesterol

Page 13: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

10

dari asetat. Namun demikian, dalam keadaan tertentu, sintesis lokal tidak dapat

memenuhi kebutuhan dan harus menggunakan kolesterol yang bersirkulasi(Heffner &

Schust, 2008).Pembawa utama kolesterol yang bersirkulasi adalah low-density

lipoprotein (LDL). LDL diangkut dari darah oleh sel-sel steroidogenik dengan

menggunakan reseptor permukaan sel yang mengenali protein permukaan spesifik pada

LDL yaitu apoprotein. Setelah berada di dalam sel, kolesterol diangkut melalui suatu

rangkaian perubahan enzimatik untuk menghasilkan progestin, androgen dan estrogen.

Progestin merupakan precursor obligat untuk androgen dan estrogen, sedangkan

androgen merupakan precursor obligat untuk estrogen.Sebagian besar enzim

steroidogenik merupakan bagian dari kelompok oksidase sitokrom P450. Protein

mitokondria tunggal P450scc, suatu enzim pembelah rantai samping kolesterol,

memperantarai semua langkah konversi kolesterol menjadi pregnenolone. Setelah

pregnenolone terbentuk, produksi steroid dapat berlanjut ke salah satu dari dua jalur,

yaitu melalui progesterone atau 17α-hidroksipregnenolone. Akhir dari kedua jalur ini

adalah terbentuknya androgen yaitu dehidroepiandroeteron (DHEA), androstenediol,

androstenedion, testosteron, dan dehidrotestosteron (DHT). Kadar yang paling tinggi

adalah testosteron, dibandingkan dengan yang lain (Heffner & Schust, 2008).

Kadar testosteron intratestikuler pada laki-laki dewasa berkisar antara 119-1251

ng/mL, dengan rata-rata 635±368 ng/mL. Kadar testosteron serum berkorelasi kuat

dengan kadar LH serum dan testosteron intratestikuler. Kadar testosteron intratestikuler

konstan lebih tinggi dibandingkan yang diambil dari darah vena spermatik. Saat kadar

testosteron intratestikuler amat tinggi, maka sebagian besar akan disekesi ke aliran darah.

Namun bila kadarnya mendekati normal, hanya sedikit yang disekresikan ke aliran darah.

Sekret utama testosteron bertanggung jawab langsung dan tidak langsung untuk

diferensiasi embriogenik garis pria dari genetalia eksternal/internal. Demikian juga

perkembangan seksual sekunder pria pada pubertas dan pemeliharaan libido serta potensi

pada pria dewasa. Aksi testosteron, yaitu pada sel target mempengaruhi proses

transkripsi dan translasi yang nantinya terlibat dalam proses spermatogenesis, regulasi

Gonadotropine Releasing Hormone (GnRH), diferensiasi seksual dan pematangan

seksual saat pubertas. Jumlah testosteron yang kurang akan menyebabkan berbagai

gangguan pada proses tersebut(Griffin & Wilson, 2003).

Page 14: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

11

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1.Tahapan Penelitian

Skematahapan penelitian

Adaptasi MedanElektromagnetik (EMF)

Randomisasi Terminasi

Hari ke-: 1 --------------------7--------------------------------------------------------------------91

Tahapan penelitian :

1. Hewan coba tikus Sprague dawley diadaptasikan pada lokasi penelitian selama 7 hari.

2. Hari ke-7 dilakukan randomisasi untuk membagi tikus menjadi 3 kelompok,masing-

masing kelompok berisi 6 tikus, yaitu kelompok normal (tanpa medan

elektromagnetik/EMF dan tanpa vitamin C); kelompok EMF (dengan medan

elektromagnetik/EMF dan tanpa vitamin C); dan kelompok perlakuan (dengan medan

elektromagnetik/EMF dan perlakuan vitamin C). Paparan EMF sebesar2,45

GHz(Arthur et al., 1975) selama 60 menit/hari (Lotfi & Syahryar, 2009), selama 3

bulan (84 hari) (Sultan et al., 2009). Vitamin Cdiberikan dosis oral 250mg/kg BB per

hari) (Balci et al., 2007).

3. Hari ke-8 sampai hari ke-91, masing-masing kelompok dikondisikan sesuai keadaannya

(selama 84 hari).Tikus diberikan makanan diet standart AD-2 dan air minum ad

libitum,yang dimasukkan dalam botol kaca atau botol plastik.

4. Hari ke-91 semua tikus diambil darah dan diterminasi untuk diambil saluran sperma

dan testis.

5. Selanjutnya pemeriksaan kualitas spermatozoa meliputi jumlah, morfologi, motilitas

dan viabilitas. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan kadar testosteron pada serum dan

testis dengan metoda ELISA.

Bahan : Tikus jantan dewasa strain Spague Dawley umur 11-12 minggu; sekam padi

sebagai alas tidur; diet pellet standart AD-2 dan air minum untuk tikus ad libitum; botol

minuman;larutan PBS pH 7,4; larutan hematoksilin dalam akuades; larutan eosin dalam

Kelompok EMF dan Vitamin C : 6 tikus

18 tikus

Kelompok EMF : 6 tikus

Kelompok tanpa EMF dan tanpa vitamin C : 6 tikus

Page 15: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

12

akuades; larutan periodic acid schiff (PAS); larutan pereaksi schiff;alkohol bertingkat

(30%, 50%, 70%, 80%, 90%, 95%, absolute), toluene, toluene murni, toluene parafin;

paraffin murni; xylol; buffer;akuades; NaCl fisiologis; larutan eosin 1%; larutan

nigrosin; medium sperm grad; medium sperm rinse; hanscoon, masker, kapas alkohol;

kertas lakmus; immersion oil;eppendorf tube 1,5 mL;vitamin C; ketamin.

Alat : 14 kandang tikus; sonde tikus; disposable therumo syringe 1 mL, 3 mL, 5 mL; alat

bedah minor; bilik hitung Neubauer; pasteur pipet; mikropipet; tabung steril; timbangan

digital (Mettler Toledo AG204 Delta Range, SNR.1122101258, TDNR.26415133-0,

Switzerland); homogenizer (Eyela Mazela, Tipe GTR-1000, Ser.No.10304472, Japan);

sentrifuse (5417R Eppendorf AG, 22331, Hamburg); inkubator;gelas ukur; pot untuk

tempat sperma dan testis; hemometer; tabung untuk cairan jaringan; kit ELISA

(testosterone ELISA EIA-1559, DRG Instrument GmbH, Germany); mikrotom;gelas

obyek; counter; gelas ukur; gelas penutup; mikrometer objek; mikrometer okuler;

mikroskop cahaya CE; optilab mikroskop digital edisi professional, alat fotografi

(Canon Power Shot A580 SiAF, PC1264, No.6342001448, Malaysia); label;

kalkulator;alat tulis.

3.2.Lokasi Penelitian

Penelitian akan mengambil lokasi di Laboratorium Fisika Fakultas Sains dan

Matematika UKSW; Laboratorium Keperawatan Dasar Fakultas Ilmu KesehatanUKSW

dan Laboratorium Faal Endokrin Fakultas Kedokteran UGM.

3.3.Peubah yang Diamati/Diukur

Variabel bebas adalah radiasi elektromagnetik (EMF) dan pemberian vitamin C.

Variabel terikat adalah kualitas spermatozoa, kadar testosteron serta lapisan sel germinal.

Pengamatan untuk pemeriksaan kualitas spermatozoa meliputi jumlah, morfologi,

motilitas dan viabilitasnya. Pemeriksaan kadar testosteron pada serum dan testis, serta

tebal lapisan sel germinal.

3.4.Model yang digunakan

Model perangkat jaringan WiFi dirancang yang dapat memancarkan radiasi medan

elektromagnetik pada paparan 2,45 GHz, 60menit/hari, selama 84 hari. Model hewan

coba yang tikus Sprague dawley. Tikus berwarna albino putih, kepala kecil dan ekor

lebih panjang dari badannya, jantan, usia 11-12 minggu dan berat badan 200-250 mg.

Tikus memiliki daya tahan terhadap penyakit dan cukup agresif dibandingkan galur

lainnya. Pertimbangan tikus jantan karena tidak banyak berfluktuasi secara hormonal

Page 16: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

13

pada saat dewasa, yang dikhawatirkan akan memberikan respon yang berbeda dan dapat

mempengaruhi hasil penelitian (Setyorini, 2012).

3.5.Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan ekperimental dengan rancangan penelitian post-test only

control group design.

3.6.Tehnik Pengumpulan dan Analisis Data

Data diambil setelah terminasi tikus pada hari ke-91. Data dianalisis univariat

meliputi mean, standart eror mean (SEM) dan proporsi, disajikan dalam bentuk tabel.

Skala variabel bebas dan variabel terikat berupa skala numerik. Uji normalitas dengan

Shapiro-Wilk, dilanjutkan uji homogenitas Levene test.Jika data terdistribusi normal dan

homogen, analisis dengan uji parametrik one-way ANOVA. Namun bila data

terdistribusi tidak normal, dilakukan uji non parametrik Kruskal-Wallis. Lalu

dilanjutkan analisis Post Hoct LSD Multiple Comparisons untuk melihat perbedaan

signifikansi antar kelompok perlakuan. Perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan

p<0,05. Pengolahan data penelitian menggunakan SPSS versi 19.

3.7.Fishbone diagram tahapan penelitian kualitas spermatozoa, lapisan sel germinal

dan kadar testosteron pada tikus Sprague dawley yang diinduksi medan

elektromagnetik dengan pemberian vitamin C

LANGKAH I

Studi pustaka

serta hasil

penelitian

terkait

LANGKAH II

Merancang

serta membuat

rancangan

perangkat

medan

elektromagnetik

DESKRIPSI:

1. Pemahaman efek radiasi

medan elektromagnetik pada

jaringan tubuh.

2. Perancangan dan pembuatan

perangkat eletroda yang

menghasilkan radiasi medan

elektromagnetik pada

paparan 2,45 GHz, 60

menit/hari selama 84 hari.

3. Mempersiapkan hewan

model yang akan diinduksi

medan elektromagnetik.

4. Mempersiapkan bahan habis

pakai dan laboratorium

pemeliharaan hewan.

LANGKAH III

Menyiapkan

hewan model tikus

Sprague dawley

dan persiapan

bahan habis pakai

serta laboratorium

LANGKAH IV

Pelaksanaan

penelitian efek

pemberian vitamin

C pada hewan

model yang

diinduksi medan

elektromegnetik

Hewan coba siap

diberikan perlakuan

induksi medan

elektromagnetik

pada paparan 2,45

GHz, 60 menit/hari

selama 84 hari dan

pemberian

antioksidan vitamin

C dosis 250 mg/hari

LANGKAH

VPemeriksaan

kualitas

sperma,

lapisan

germinal dan

kadar

testosteron

LANGKAH

VI

Evaluasi hasil

penelitian dan

hewan model

1. Hasil efek pemberian

vitamin C pada hewan

model yang diinduksi

radiasi medan

elektromagnetik.

2. Hewan model ideal untuk

penelitian paparan radiasi

medan elektromagnetik

dan pemberian

antioksidan.

Lab.Fisika Fak.Sains Matematika

Lab.Keperawatan Dasar Fak.Ilmu Kesehatan UKSW

Lab.Faal

Endokrin

FK UGM

Page 17: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

14

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1. Anggaran Biaya

Jenis pengeluaran Biaya yang diusulkan

dalam 1 tahun (Rp)

Pelaksana (Gaji dan Upah) 16.800.000

Bahan Habis Pakai dan Peralatan 23.125.000

Perjalanan 7.440.000

Lain-lain 6.200.000

Total Anggaran 53.565.000

4.2. Jadwal Penelitian

No Jenis Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persiapan penelitian

2 Pelaksanaan penelitian

3 Pengambilan data

4 Penyusunan laporan

5 Seminar

6 Publikasi

Page 18: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

15

DAFTAR PUSTAKA

Achudume A, Onibere B, Aina F, Tchokossa P. 2010. Induction of oxidative stress in male

rats subchronically exposed to electromagnetic fields at non-thermal intensities. J

Electromagnetic Analysis and Applications. 2(8): 482-7.

Guy Arthur W., Lin James C., Kramar, Piroska O., Emery, Ashley F. 1975. Effect of 2450-

Mhz Radiation on the Rabbit Eye. IEEE digital Library. 23 (6): 492 – 8.

Atasoy HI, Gunal MY, Atasoy P, Elgun S, Bugdayci G. 2012. Immunohistopathologic

demonstration of deleterious effects on growing rat testes of radiofrequency waves

emitted from conventional Wi-Fi devices. J Pediatr Urol.

Balci M, Devrim E, Durak I. 2007. Effects of mobile phones on oxidant/antioxidant balance

in cornea and lens of rats. Curr Eye Res. 32(1):21-5.

De Iuliis GN, Newey RJ, King BV, Aitken RJ. 2009. Mobile Phone Radiation Induces

Reactive Oxygen Species Production and DNA Damage in Human Spermatozoa In

Vitro. PLoS ONE 4(7): e6446.

Guyton, A.C., Hall, J.E.H. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Cetakan I. EGC.

Jakarta.

Greenspan, F.S., Baxter, J.D. 2000. Endokrinologi Dasar & Klinik. I. Edisi 4. EGC. Jakarta.

Griffin, J.E., Wilson, J.D., 2003. Disorders of The Testes and The Male ReproductiveTract.

In: William Textbook of Endocrinology. 10th: 714. Saunders.

Heffner, L.J., Schust, D.J. 2008. At a Glance Sistem Reproduksi. Edisi 2. Penerbit Erlangga.

Jakarta.

Huleilel M, Lunenfeld E. 2004. Regulation of spermatogenesis by paracrine/autocrine

testicular factors. Asian J Androl. 16:259-68.

Kovacic P & Somanathan R. 2010. Electromagnetic fields: mechanism, cell signaling, other

bioprocesses, toxicity, radicals, antioxidants and beneficial effects. Journal of

Receptors and Signal Transduction. 30 (4) , Pages 214-26.

Lotfi A. & Habib Aghdam Shahryar. 2009. Effects of electromagnetic fields of cellular phone

on testosterone and progesterone hormones rate in Syrian Hamsters (Mesocricetus

auratus). Endocrine Abstracts.20:640

Kumar S., Kesari K.K., Behari J. 2011. The therapeutic effect of a pulsed electromagnetic

field on the reproductive patterns of male Wistar rats exposed to a 2.45-GHz

microwave field. Clinics. 66(7):1237-45.

Liu ML, Wen JQ, Fan YB. 2011. Potential Protection of Green Tea Polyphenols Against

1800 MHz Electromagnetic Radiation-Induced Injury on Rat Cortical Neurons.

Neurotox Res. [Epub ahead of print].

Martin B, Goodman R. 2009. Electromagnetic fields stress living cells. Pathophysiology. 16:

71–8.

Padayatty S.J., Katz A., Wang Y., Eck P., Kwon J., Lee J.H., Chen S., Corpe C., Dutta A.,

Dutta S.K., Levine M. 2003. Vitamin C as an antioxidant: evaluation of its role in

disease prevention. J Am Coll Nutr. 22(1):18-35.

Sadler, T.W., 2010. Langman’s Embriologi Kedokteran. Edisi 10. EGC. Jakarta.

Sarookhani M.R, Rezaei M.A., Safari A., Zaroushani V., Ziaeiha M. 2011. The influence of

950 MHz magnetic field (mobile phone radiation) on sex organ and adrenal functions

of male rabbits. African J Biochem Res. Vol. 5(2), pp. 65-68.

Sultan A.M., Al-Drees A.M., Husain S., Khan M.M., Imran M.B. 2010. Effect of mobile

phone radiation on serum testosterone in Wistar Albino Rats. Saudi Med J. Vol 31 (8):

869-73.

Page 19: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

16

Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian

1.Honor (Maksimal 30%)

Honor Honor/Jam

(Rp)

Waktu

(jam/minggu)

Minggu Honor per

tahun

Peneliti Utama 100.000 15 40 6.000.000

Peneliti Anggota 1 90.000 15 40 5.400.000

Peneliti Anggota 2 90.000 15 40 5.400.000

Subtotal 16.800.000

2.Peralatan penunjang (Maksimal 30-40% bersama dg Bahan Habis Pakai)

Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Satuan harga

(Rp)

Harga alat

penunjang

Perangkat elektroda 9 minggu 1 set 10.000.000 10.000.000

14 kandang tikus 10 minggu 14 20.000 280.000

Alat bedah minor 5 hari 2 set 150.000 300.000

Bilik hitung Neubauer; 5 hari 3 set 100.000 300.000

Mikropipet; 10 hari 2 set 50.000 500.000

Pasteurpipet; 2 minggu 10 set 20.000 200.000

Tabung steril 2 minggu 20 buah 10.000 200.000

Timbangan digital 5 hari 1 set 50.000 250.000

Homogenizer 5 hari 1 set 100.000 500.000

Sentrifuse 5 hari 1 set 100.000 500.000

Inkubator 5 hari 1 set 100.000 500.000

kit ELISA 1 hari 1 set 2.390.625

+30.000

2.420.000

Mikroskop cahaya CE 5 hari 1 set 100.000 500.000

Optilab mikroskop 3 minggu 1 set 50.000 750.000

Gelas obyek; gelas

penutup

5 hari 1 set 200.000 200.000

Gelas ukur; 5 hari 3 set 20.000 60.000

Counter; 3 minggu 2 set 10.000 210.000

Label; kalkulator 3 minggu 1 set 100.000 100.000

Alat tulis 3 minggu 3 set 100.000 100.000

Subtotal 17.870.000

3.Bahan habis pakai (BHP)

Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan

Biaya per

tahun

Tikus dewasa SD 11 mggu 10 minggu 25 tikus 25.000 625.000

Sekam padi 10 minggu 1 karung 100.000 100.000

Diet pellet AD-2 91 hari 23 kg 7.000 160.000

Botol minum 10 minggu 15 buah 10.000 150.000

Larutan PBS pH 7,4 1 minggu 100 ml 250.000 250.000

Pembuatan slide jaringan

pewarnaan HE dan PAS

3 minggu 36 slide 55.000 1.980.000

Ketamin 1 minggu 1 vial 400.000 400.000

Vitamin C vial 1 minggu 1 vial 200.000 200.000

Akuades 1 minggu 1 botol 100.000 100.000

NaCl fisiologis 1 minggu 1 plabot 20.000 20.000

Larutan eosin 1% 1 minggu 100 ml 250.000 250.000

Larutan nigrosin 1 minggu 100 ml 250.000 250.000

Medium sperm grad 1 minggu 100 ml 500.000 500.000

Medium sperm rinse 1 minggu 100 ml 500.000 500.000

Hanscoon, masker, kapas 3 minggu 1 set 150.000 150.000

Page 20: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

17

Alkohol 1 minggu 1 liter 20.000 20.000

Kertas lakmus 1 minggu 1 set 100.000 100.000

Tabung ependorf 1 minggu 100 buah 500.000 500.000

Subtotal 5.255.000

4.Perjalanan(maksimal 15-25%)

Material Justifikasi

perjalanan

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Biaya per

Tahun

Ke Yogyakarta Beli reagen 2 kali 250.000 500.000

Melakukan analisa sperma

dan uji Most

Sampling 6 kali 250.000 1.500.000

Ke Jakarta Untuk

seminar

nasional dan

pemantauan

terpusat

2 orang x

pergi-pulang

750.000 3.000.000

Penginapan 2 x 2 400.000 1.600.000

Biaya makan selama

sampling untuk 2

peneliti dan 2

enumerator

Selama

sampling &

ambil data

4 orang

2xmakan

7 hari

15.000 840.000

Subtotal 7.440.000

5.Lain-lain (maksimal 15%)

Administrasi Justifikasi Kuantitas Harga

Satuan

Biaya per

Tahun

Rapat koordinasi

- Biaya Konsumsi 2x/bln(10 bln) 3 orang 15.000 900.000

- Penggandaan Materi 2x/bln (10 bln) 3 orang 5.000 300.000

Pembuatan Laporan dan

Publikasi

- Pengolahan Data 2 bulan 1 paket 1.000.000 1.000.000

- Pembuatan Laporan 2 bulan 15 paket 100.000 1.500.000

- Publikasi 1 bulan 1 1.000.000 1.000.000

- Analisis Data 1 bulan 6 Bab 250.000 1.500.000

Subtotal 6.200.000 Total anggaran yang dibutuhkan 53.565.000

Page 21: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

18

Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana penelitian

Penelitian ini sangat membutuhkan dukungan sarana dan prasarana berupa laboratorium

elektromagnetik untuk membuat alat yang menghasilkan radiasi medan elektromagnetik yang

terdapat di Fakultas Sains dan Matematika UKSW ; laboratorium dasar untuk pemeliharaan

hewan dan terminasi hewan coba serta analisa sperma di laboratorium keperawatan dasar

Fakultas Ilmu Kesehatan UKSW. Sedangkan pemeriksaan kadar testosteron dilakukan di

laboratorium faal endokrin Fakultas Kedokteran UGM. Pimpinan Fakultas Sains dan

Matematika dan Fakultas Ilmu Kesehatan mendukung penggunaannya.

Page 22: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

19

Lampiran 3. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas

N

N

o

Nama NIDN Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu

(Jam /

Minggu)

Uraian Tugas

1. Dr.

Suryasatriya

Trihandaru,

S.Si.,

M.Sc.Nat.

0625116802 Fisika 15 jam /

Minggu

1. Membuat perencanaan

penelitian.

2. Menghubungi kepala

laboratorium terkait.

3. Pengambilan data

4. Analisis data

5. Membuat model

perangkat medan

elektromagnetik

6. Penyusunan laporan

7. Mempersiapkan dan

melaksanakan Seminar.

2. Andreas

Setiawan,

S.Si., M.T.

06310575

01

Fisika

Medis

15 jam /

Minggu

1. Bersama dengan ketua

peneliti membuat

perencanaan

penelitian

2. Pengambilan data

3. Analisis data

4. Membuat model

perangkat medan

elektromagnetik

5. Penyusunan laporan

3 dr. Jodelin

Muninggar,

M.Sc.

99060012

11

1. Bersama dengan ketua

peneliti membuat

perencanaan penelitian

2. Pengambilan data

3. Analisis data

4. Membuat model

perangkat medan

elektromagnetik

5. Penyusunan laporan.

Anggota Mahasiswa

4. Mahasiswa 1 Keperaw

atan

10 Jam /

Minggu

Membantu dalam

pemeliharaan dan

perlakuan EMF hewan

coba serta sampling

jaringan.

5. Mahasiswa 2 Sains

Matemat

ika

10 jam /

minggu

Membantu dalam

pemeliharaan dan

perlakuan EMF hewan

coba serta sampling

jaringan.

Page 23: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

20

Lampiran 4. Biodata dan anggota

KETUA PENELITI

Nama : Dr. Suryasatriya Trihandaru, M.Sc.nat, S.Si.

Tempat/tgl lahir :Wonosobo (Central Java, Indonesia), 25-11-1968

Alamat rumah : Jl. Sumbawa 173, Salatiga, 50733

Email : [email protected]

Telpon : 0298-313255

Rumpun Ilmu/Field

Fisika Matematika

Pendidikan/Educations

1. S1 (S.Si/BSC): Universitas Gadjah Mada, FMIPA Fisika. Graduated 1993.

2. S2 (M.Sc.nat): Universitaet Kaiserslautern Germany, Industrial Mathematics.

Graduated 1998

3. S3 (Dr.): Institut Teknologi Bandung, Dept. Mathematics; Sandwich Program with

Universitaet Kaiserslautern Germany. Graduated 23 Juli 2005.

Pendidikan lain/Other Educations

1. Summer School at Universitaet Kaiserslautern Germany, September-October 2010.

2. German Language Course, Goethe-Institut Freiburg, Germany. 05 August 1996-26

September 1996.

3. Summer School at Universitaet Kaiserslautern Germany, August-September 1999.

4. XI ECMI Modelling Week, July 4-13 1998; Universita degli Studi di Milano

Dipartimento di Matematica “Federigo Enriques”, Italy

Penelitian/Research

1. SIBERMAS 2007. Keputusan Rektor No 239.a/Kep./Rek/9/2007. Koordinator Bidang

Briket.

2. SIBERMAS Periode Januari-April 2008. Keputusan Rektor No

006.a/Kep./Rek/1/2008. Koordinator Bidang Briket.

3. Kajian Strategis Pengembangan Energi Alternativ Biogas Sebagai Pengganti BBM.

Surat Tugas 115/LPPM/XI/2008.

4. Penelitian Potensi Dasar Ekonomi Daerah Dalam Rangka Pengembangan Komoditas

Unggulan Umkm Di Eks Karisedenan Semarang. 2007. SK 47b/01/CEM/IV/2007.

5. Penelitian Potensi Dasar Ekonomi Daerah Dalam Rangka Pengembangan Komoditas

Unggulan Umkm Di Eks Karisedenan Kedu. Mei-Desember 2008. SK

77b/01/CEM/V/2008.

6. Penelitian Potensi Dasar Ekonomi Daerah Dalam Rangka Pengembangan Komoditas

Unggulan Umkm Di Eks Karisedenan Pekalongan. Mei-Des 2008. SK

77c/01/CEM/V/2008.

7. Penelitian Potensi Dasar Ekonomi Daerah Dalam Rangka Pengembangan Komoditas

Unggulan Umkm Di Eks Karisedenan Banyumas. Mei-Des 2008. SK

77d/01/CEM/V/2008.

8. Pengembangan Komoditas /Produk/Jenis Usaha Unggulan Umkm Baseline

Economics Survey Wilayah Eks Karisidenan Surakarta. Mei-Des 2008. SK 79/04-

04/CEM/V/2008.

Page 24: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

21

9. Pengembangan Komoditas /Produk/Jenis Usaha Unggulan Umkm Baseline

Economics Survey Wilayah Eks Karisidenan Pati. Mei-Des 2008. SK 74c/04-

04/CEM/VI/2009.

10. Pengkajian Pengembangan Kompetensi Inti Industri Daerah Kabupaten Sukoharjo,

Provinsi Jateng kerjasama dengan Ekstensa Winaya Fakta dan Dirjen IKM Dep.

Perindustrian Rep. Indonesia. Jul-Des 2009. SK 102b/04-04/CEM/VII/2009.

11. Pengembangan Komoditas /Produk/Jenis Usaha Unggulan Umkm Baseline

Economics Survey Wilayah Jawa Tengah. 2009. SK 74b/04-04/CEM/VI/2009.

12. Collaboration Research Project dengan University of Applied Eciences Amberg-

Weiden: Heigh Efficient Cooking using Renewable Fuels in an Oven.

13. Riset Pemetaan Kemiskinan Puslit SIMITRO (FTI, UKSW 2013).

Pengabdian Masyarakat

1. Pembina Olimpiade Astronomi Jawa Tengah 2012

2. Pembina Olimpiade Fisika Jawa Tengah Tahun 2011

3. Pembina Olimpiade Astronomi Jawa Tengah Tahun 2010

4. Pembina Olimpiade Astronomi Jawa Tengah Tahun 2009.

5. Pembina Olimpiade Astronomi Jawa Tengah Tahun 2008.

6. Pembina Olimpiade Astronomi Jawa Tengah Tahun 2007

7. Pembina Olimpiade Astronomi SMU2 Salatiga Tahun 2006-2007

8. Pembina Olimpiade Fisika SMU2 Salatiga tahun 2006-2007

9. Pembina Master Teacher SOE 2007 dan Koordinator Bidang Matematika

10. Tim Evaluator Womin Project di Nias dengan proyek: Briket, kompos, air bersih, Juni

2007.

11. Womin Project partner sebagai Dissemination Expert untuk TTG bidang briketing

Nias, Agustus 2007.

Awards

1. Siswa Teladan SMP Kabupaten Wonosobo, 1983

2. Siswa Teladan SMA Kabupaten Wonosobo, 1986

3. Pertamina Scholarship, UGM, 1991;

4. DAAD Scholarship 1997-1998;

5. DAAD Scholarship 2000-2002

Publikasi:

1. Istianingrum, Suryasatriya Trihandaru, Martanto Martosupono. Pengukuran

Kandungan Provitamin A dari CPO (Crude Palm Oil) menggunakan Spektrometer

UV-VIS dan Spektroskopi NIR (Near Infra Red). Prosinging Seminar Nasional Sains

dan Pendeidikan Sains VII. Fakultas Sains dan Matematika UKSW. ISSN 2087-0922.

Vol 3 No 1, 2012.

2. Triponia Martini, Made Rai Suci Shanti, Suryasatriya Trihandaru. Pembuatan

Sensor Warna Sederhana dengan Menggunakan LDR dan Mikrokontroler

ATMEGA8535. Prosinging Seminar Nasional Sains dan Pendeidikan Sains VII.

Fakultas Sains dan Matematika UKSW. ISSN 2087-0922. Vol 3 No 1, 2012.

3. Giner Maslebu, Suryasatriya Trihandaru, Nur Aji Wibowo. Kombinasi Teknik

Kromatografi Kolom Gravitasi-Spektrometer Sederhana Sebagai Sebagai Pemodelan

Kromatografi Cairan Kerja Tinggi (KCKT).Prosinging Seminar Nasional Sains dan

Pendeidikan Sains VII. Fakultas Sains dan Matematika UKSW. ISSN 2087-0922. Vol

3 No 1, 2012.

4. Yohanes B. Mila, Ferdy S. Rondonuwu dan Suryasatria Trihandaru. 2012.

"FOTOEKSITASI DAN FUNGSI MOLEKUL KAROTENOID SEBAGAI

Page 25: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

22

SENSITIZER PADA SISTEM SEL SURYA BERBASIS DYE (DSSC)". Prosiding

Seminar Nasional Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA IKIP PGRI Semarang.

5. Yohanes B. Mila, Ferdy S. Rondonuwu dan Suryasatria Trihandaru. 2012.

"IDENTIFIKASI DAN FOTOSTABILITAS PIGMEN UTAMA EKSTRAK TEH

HIJAU DAN TEH HITAM". Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pendidikan

Matematika dan IPA IKIP PGRI Semarang.

6. Aisoi, L., Trihandaru, S., & Martosupono, M. 2010. Potency and Utilization of

Parartocarpus Philipinensis L. as a Source of Carotenoids. Proceedings of Natural

Pigments Conference for South – East Asia (NP-SEA). March 20th

– 21st, 2010: 133-

137. Balai Pertiwi Building Ma Chung University. Malang Indonesia. ISBN No. 978

– 602 – 97123 – 0 – 8.

7. Leoardo Aisoi., Trihandaru, S., & Martosupono, M. 2010. Fotostabilitas Ekstrak

Kasar Pigme Karotenoid Buah Nona (Paratocarpus philipinensis). Proceeding

Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains UMP: Fisika, Pendidikan Fisika, Sains,

dan Lingkungan. Program Studi Fisika UMP. Sabtu, 13 November 2010: 154 – 163.

Aula Universitas Muhammadyah Purworejo. Purworejo. ISBN No. 978 – 979 – 1533

– 85 0.

8. Lenardo Aisoi., Trihandaru, S., & Martosupono, M. 2010. Muriellopsis spehaerica

Sebagai Sumber Lutein Alami. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan

Sains UMP: Fisika, Pendidikan Fisika, Sains, dan Lingkungan. Program Studi Fisika

UMP. Sabtu, 13 November 2010: 154 – 163. Aula Universitas Muhamadyah

Purworejo. Purworejo. ISBN no. 978 – 979 – 1533 – 85 0.

9. Leonardo Aisoi., Trihandaru, S., & Martosupono, M. 2010. Karakteristik Astaxanthin

Sebagai Antioksidan. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains UMP:

Fisika, Pendidikan Fisika, Sains, dan Lingkungan. Program Studi Fisika UMP. Sabtu,

13 November 2010: 154 – 163. Aula Universitas Muhamadyah Purworejo. Purworejo.

ISBN no. 978 – 979 – 1533 – 85 0.

10. Leonardo Aisoi., Trihandaru, S., & Martosupono, M. 2010. Thermostabilitas ekstrak

Kasar Pigmen Karotenoid Buah Nona (Parartocarpus philipinensis). Prosiding

Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains UMP: Fisika, Pendidikan Fisika, Sains,

dan Lingkungan. Program Studi Fisika UMP. Sabtu, 13 November 2010: 154 – 163.

Aula Universitas Muhamadyah Purworejo. Purworejo. ISBN no. 978 – 979 – 1533 –

85 0.

11. Leonardo Aisoi., Trihandaru, S., & Martosupono, M. 2010. Fotostabilitas dan

Thermostabilitas Ekstrak Kasar Pigmen Karotenoid Buah Nona (Parartocarpus

philipinensis). Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia UNDIP.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNDIP. Sabtu, 20 November

2010: 154 – 163. Aula Universitas Diponegoro. Semarang.

12. Leonardo Aisoi., Trihandaru, S., & Martosupono, M. 2010. Buah Nona, Si Buruk

Rupa Yang Berpotensi Sebagai Sumber Karotenoid. Tabloid Bintang Papua

(Koran Lokal Papua). No. 09 Tahun V. 27 – 4. Kamis, 15 November 2010. Jayapua.

Papua.

13. Alvama Pattiserlihun, Andreas Setiawan, Suryasatriya Trihandaru. Aplikasi Jaringan

Saraf Tiruan Pada Pengenalan Pola Tulisan Dengan Metode Backpropagation.

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VI. Fakultas Sains dan

Matematika. UKSW. ISSN: 2087 – 0922. Vol. 2. No. 1, Juni 2011.

14. Archadius R. Dahnia, Siti N. Fauziah, Suryasatriya Trihandaru. Pemanfaatan Jerami

dan Batang Jagung sebagai Energi Alternatif Dalam Bentuk Briket. Prosiding

Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VI. Fakultas Sains dan Matematika.

UKSW. ISSN: 2087 – 0922. Vol. 2. No. 1, Juni 2011.

Page 26: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

23

15. Joko Budiyono, Suryasatriya Trihandaru, Andreas Setiawan. Merancang

Seismometer Dengan Menggunakan LVDT. Prosiding Seminar Nasional Sains dan

Pendidikan Sains VI. Fakultas Sains dan Matematika. UKSW. ISSN: 2087 – 0922.

Vol. 2. No. 1, Juni 2011.

16. Monika Nur Utami Prihastyanti, Suryasatriya Trihandaru, Leenawaty Limantara.

2010. Analisa Pencocokkan Kurva Untuk Penguraian Kromatogram Pada Ekstrak

Kasar Pigmen Dari Rumput Laut Coklat. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan

Pendidikan Sains Uksw. ISSN: 2087-0922.

17. Basten Sanjaya, Deomedes, Supri, Hardianus Wilson, Joko N. Aripin, Wahyu H.

Kristiyanto, Suryasatriya Trihandaru. 2010. Pengukuran Denyut Nadi Menggunakan

Mouse Optik. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains Uksw. ISSN:

2087-0922.

18. Bela Widianto, Suryasatriya Trihandaru, Adita Sutresno. 2010. Pengukuran Radio

Aktivitas Dan Identifikasi Radionuklida Di Lingkungan. Prosiding Seminar Nasional

Sains Dan Pendidikan Sains Uksw. ISSN: 2087-0922.

19. Tafip Hariyanto, Suryasatriya Trihandaru. 2010. Pengukuran Luminositas Matahari

Dengan Led. ProsidingSeminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains Uksw. ISSN:

2087-0922.

20. Yonathan Christianto, Suryasatriya Trihandaru. 2010. Pengukuran Viskositas Gula

Relatif Dengan Ayunan Benda Tegar. ProsidingSeminar Nasional Sains Dan

Pendidikan Sains Uksw. ISSN: 2087-0922.

21. Mardi Yusina Sine, Suryasatriya Trihandaru, Adita Sutresno. 2010. Perancangan

Kaliper Menggunakan Transduser Strain Gauge. ProsidingSeminar Nasional Sains

Dan Pendidikan Sains Uksw. ISSN: 2087-0922.

22. Tri Sunarno, Suryasatriya Trihandaru. 2010. Pengukuran Viskositas Fluida Dengan

Metoda Bola Jatuh Dengan Memanfaatkan Sensor Sound Card. ProsidingSeminar

Nasional Sains Dan Pendidikan Sains Uksw. ISSN: 2087-0922.

23. Astry Armitha Kobi, Suryasatriya Trihandaru. 2010. Pemanfaatan Kamera Digital

Dan Komputer Sebagai Media Pembelajaran Ayuna Bandul Sederhana Dan Uji Coba

Keberhasilannya. ProsidingSeminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains Uksw.

ISSN: 2087-0922.

24. Rahayu Dwi Astuti, Suryasatriya Trihandaru. 2010. Sistem Penilaian Penghargaan

Kelompok Dengan Metode Ahp, Mpe, Dan Borda Untuk Pembelajaran Kooperatif

Tipe Team Game Tournament (Tgt). ProsidingSeminar Nasional Sains Dan

Pendidikan Sains Uksw. ISSN: 2087-0922.

25. Monika N.U. Prihastyanti, Suryasatriya Trihandaru, Leenawaty Limantara. 2010.

Analisis Komposisi dan Kandungan Pigmen pada Ekstrak Kasar Rumput Laut Coklat

Dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Prosiding Seminar Nasional Penelitian,

Pendidikan, dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta,

15 Mei 2010. ISBN. 978-979-9314-4-3.

26. Suryasatriya Trihandaru. 2010. Pengukuran Rasio Muatan-Massa Elrktron e/m

dengan Memanfaatkan Osiloskop untuk Pendidika Fisika. Prosiding Seminar

Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas

Negeri Yogyakarta, 15 Mei 2010. ISBN. 978-979-9314-4-3.

27. Dwi Apriyanto N., Adita Sutresno, Suryasatriya Trihandaru (2009). Pengukuran

koefisien serapan bunyi pada bahan menggunakan metode tabung impedansi.

Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains IV. 13 Juni 2009 Universitas

Kristen Satya Wacana.

28. Marthen Sattu Sambo, Suryasatriya Trihandaru (2009). Numerical solution for

morse potential using numerov method. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan

Page 27: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

24

Pendidikan Sains IV. 13 Juni 2009 Universitas Kristen Satya Wacana.

29. Susana N. Paunbun, Fransisca S.R.P Leba, Suryasatriya Trihandaru (2009). Analogi

“Bioskop” untuk distribusi Fermi-Dirac. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan

Pendidikan Sains IV. 13 Juni 2009 Universitas Kristen Satya Wacana.

30. Dispanstiani Abidin, Suryasatriya Trihandaru (2009). Monitoring optical density

(OD) dan analisa kandungan klorofil Porphyridium cruentum dengan

spektrofotometer sederhana. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains

IV. 13 Juni 2009 Universitas Kristen Satya Wacana.

31. Etti Hartiwi, Suryasatriya Trihandaru (2009) Spektrofotometer sederhana:

identifikasi klorofil daun suji (Pleomale angustifolia). Prosiding Seminar Nasional

Sains Dan Pendidikan Sains IV. 13 Juni 2009 Universitas Kristen Satya Wacana.

32. Naely K. Wusqy, Retno H., Suryasatriya Trihandaru (2009). Mengukur pigmen

beberapa krisan dengan spektrometer sederhana. Prosiding Seminar Nasional Sains

Dan Pendidikan Sains IV. 13 Juni 2009 Universitas Kristen Satya Wacana.

33. Retno Hariyani, Tafip Hariyanto, Suryasatriya Trihandaru (2009). Optikal

densitometer sederhana dengan menggunakan interface LDR dan soundcard untuk

pengukuran pewarna alami. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains

IV. 13 Juni 2009 Universitas Kristen Satya Wacana.

34. Retno H., Naely K.W., Suryasatriya Trihandaru (2009). Spektroskopi dan penentuan

struktur pigmen alami. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains IV.

13 Juni 2009 Universitas Kristen Satya Wacana.

35. Inti Aritni P., Bertha B.A. Ndiha, Suryasatriya Trihandaru (2009).Identifikasi

pigmen daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius) dengan spektrofotometer

sederhana. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains IV. 13 Juni 2009

Universitas Kristen Satya Wacana.

36. Suharsini M., Rahmalia L., Rondonuwu F. S., Trihandaru S., (2008). Uji

Fotostabilitas Produk Interkalasi Montmorilonit-Klorofil. Prosiding Back to Nature

dengan Pigmen Alami. Seminar Nasional Pigmen 2008, Salatiga 5 September 2008

pp. 534-541. ISBN 979-1098-16-4

37. Nasrudin, Rondonuwu, Trihandaru dan Nur M. (2008). Degradasi Senyawa turunan

klorofil cair menggunakan perlakuan plasma dingin. Prosiding Seminar Nasional

Kimia XVIII Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Juli 2008. Pp 484-490.

38. Lisiard Dimara, Rondonuwu, Trihandaru (2008). Pengaruh pH dan cahaya terhadap

stabilitas klorofil Thalasia hemprichi pada kedalaman berbeda di laut Bandengan,

Jepara. Prosiding Seminar Nasional dan Kongres PATTI cabang Palembang, 14-16

Oktober 2008.

39. Qurbaniah, Rondonuwu, Trihandaru (2008). Pengaruh kapur sirih terhadap stabilitas

panas klorofin. Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia 2008, Solo 22

November 2008.

40. Yosias R De Haan, Suryasatriya Trihandaru, Wahyu Hari Kristiyanto, Pemanfaatan

limbah organik sebagai sumber energi alternatif Dalam bentuk briket. Prosiding

Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains UKSW Januari 2008. ISBN 979-9458-

13-7.

41. Heriyanto, Trihandaru, S. dan Limantara, L. (2007). Fotostabilitas Zn-, Cu- dan Mg-

Bakterioklorofil a sebagai Sensitizer Potensial dalam Terapi Fotodinamika: Studi

dalam Pelarut Aseton dan Metanol. Submmited to Prosiding Seminar. Pigmen (In

Press)

42. Susanti, N. I., Trihandaru, S. dan Limantara, L. (2007). Fotostabilitas

Bakterioklorofil a dan Bakteriofeofitin a dalam Pelarut Aseton-Air: Potensi terhadap

Terapi Fotodinamika Kanker. Submmited to Prosiding Seminar Pigmen (In Press)

Page 28: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

25

43. Suryasatriya Trihandaru and Bela Widianto. 2007. Konduktivitas Panas Logam

Campuran. To be published in Prosiding: Aplikasi Sains dan Matematika dalam

Industri, Fakultas Sains dan Matematika UKSW Salatiga.

44. Marthen Sattu Sambo and Suryasatriya Trihandaru, 2007. Dynamics Of A Discrete

Brusselator Model; An Oscillating-Diffusion Chemical Reaction System. To be

published in Prosiding: Aplikasi Sains dan Matematika dalam Industri, Fakultas Sains

dan Matematika UKSW Salatiga.

45. Irene S. Ampulembang , Moses Marpaung, Widhi Handayani, Ariyanto, Suryasatriya

Trihandaru, Arianti Ina R. Hunga, 2006, Hydrodynamical Draining System for

Batik Industry, Alternative Energy and Sanitation Issues, presented in SE-Asia

Forum, UNESCO-UI. .

46. Suryasatriya Trihandaru, 2006, Pembelajaran Bencana Tanah Longsor dengan

Pemodelan Matematika Fisika, in Prosiding Seminar Nasional Pembelajaran MIPA

yang Menarik dan Menantang. FKIP UKSW, p 159. ISBN 978-3585-48-X

47. Suryasatriya Trihandaru, 2005, Hidrodinamika Sambungan Pipa Air Minum untuk

Efisiensi Distribusi, in Prosiding Seminar Nasional Efisiensi dan Konservasi Energi

FISERGI. Laboratorium Efisiensi dan Konservasi Energi Jurusan Mesin Fakultas

Teknik Universitas Diponegoro.

48. Suryasatriya Trihandaru, 2006, Praktikum Fisika Dasar II, Program Studi Fisika

FSM UKSW.

49. Suryasatriya Trihandaru, Andreas Setiawan, Made Rai Suci Santi, 2005, Praktikum

Fisika Dasar I. Program Studi Fisika FSM UKSW.

50. Suryasatriya Trihandaru, 2005, Metoda Kisi Boltzmann untuk Persamaan Navier

Stokes, OPTIMUM, Jurnal Matematika dan Pembelajarannya 2(2):105-114.

51. Harry Budiharjo Sulistyarso, Suryasatriya Trihandaru, Leksono Mucharam,

Septoratno Siregar, Ivanky Saputra & Sinatra Canggih, 2004, Solusi Model Aliran

Gas Dalam Pipa pada Kondisi Line Packing Menggunakan Skema Richtmyer,

Proceedings Institut Teknologi Bandung. Vol 36A no 2.

52. Suryasatriya Trihandaru, Indra Prasetyo, Gunawan Agus Jodi, Sintia Nanda,

Setiawan Maria Agustina, Edy Soewono, Septoratno Siregar, 2004, The one

dimensional model of drag reduction and the simulation, Simposium Nasional IATMI.

53. Suryasatriya Trihandaru, Thomas Goetz and Septoratno Siregar, 2003, Mathematical

Model of Dilute Polymer Solution Flow in Porous Media with Application in

Enhanced Oil Recovery. In Simposium Nasional IATMI.

54. Mamoun Ouasdad, Marina D'Adda, Matti Lehmuskero, Hagen Schilder, Suryasatriya

Trihandaru. Heat conduction in a rotary kiln. Proceedings of the 1998 ECMI

Modelling Week in Milaan, Milaan, 1998, pp. 8-155/176.

55. U. Fromknecht, D. Gandini, L. Marin, H. Subendhu & S. Trihandaru, Influence of

the cormorant on the fish stock of the River Mosel, Modelling Seminar

Report,University of Kaiserslautern, Kaiserslautern, Germany, 1997.

Salatiga, 21 Maret 2013

Dr. Suryasatriya Trihandaru, M.Sc.nat, S.Si.

Page 29: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

26

ANGGOTA 1

Identitas Personal

Nama : Andreas Setiawan

Lahir : Salatiga, 31 Mei 1975

Kantor : Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya

Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Phone, +62-298-321212, Mobile: +6285741890018, Fax. +62-

298-321433, e-mail: [email protected]

Latar belakang Pendidikan

1999 : Sarjana Sains (S.Si.) dalam bidang Instrumentasi Fisika ;

Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika,

Universitas Kristen Satya, Salatiga, Indonesia.

2010 : Magister Teknik (M.T.) dalam bidang Instrumentasi dan Kontrol;

Departemen Teknik Fisika, Fakultas Teknik Industri, Institut

Teknologi Bandung, Indonesia.

Pengalaman Kerja dan Organisasi

2004 – 2007 : Ketua Program Studi Fisika, Fakultas Sains Dan Matematika,

Universitas Kristen Satya Wacana.

2010 – Sekarang : Anggota Ikatan Fisikawan Medik Indonesia (IKAFMI)

2011 – Sekarang : Kepala Laboratorium Fisika, Fakultas Sains Dan Matematika,

Universitas Kristen Satya Wacana.

Penelitian

1. Alvama P., Chandra PO., Giner M., Andreas S., Desain Alat Bantu Baca

Tunanetra Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan (Sumber dana : DIKNAS JATENG,

2011)

2. Ester F., Alvama P., Chandra P.O., Andreas S., Uji Kandungan Formalin Dalam

Daging Bakso Menggunakan Gelombang Ultrasonik ( Sumber dana : DIKNAS

JATENG, 2011)

3. Aprianus, Rivaldo M.B., Priskila H.S., Wahyu K., Andreas S., Panen Energi

Listrik Alternatif Dengan Memanfaatkan Teknologi Termoelektrik Pada Panas

Aspal Jalan Raya ( Sumber dana : DIKNAS JATENG, 2011)

4. Yani S., Giner M., Ferri R.S., Andreas S., Desain Generator Termoelektrik

Memanfaatkan Panas Buangan Refrigenerator Pabrik Es Batu ( Sumber dana :

DIKNAS JATENG, 2011)

5. Puji K., Ferri R.S., Rendy P., Agustinus G.W., Andreas S., Pemanfaatan Gradien

Suhu Tanah Sebagai Sumber Energi Alternatif Dengan Generator Termoelektrik

(Sumber dana : DIKTI, 2011)

6. Daniel Z.T., Taryono, Nimang S., Andreas S., Pemanfaatan Limbah Panas

Tungku Penggorengan Tahu Sebagai Sumber Energi Listrik Alternatif (Sumber

dana : DIKTI, 2011)

7. Andreas S., Made Rai S.S.N.A., Pemanfaatan Minyak Jelantah Sebagai Sumber

Energi Listrik Alternatif Dengan Metode Termoelektrik (Sumber dana :

STARTER UKSW 2011)

8. Rivaldo M.B., Priskila H.S., Wahyu K., Andreas S., Optimasi Generator

Termoelektrik Berbahan Bakar Minyak Jelantah (Sumber dana : DIKTI, 2012)

Page 30: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

27

Publikasi

1. Andreas S., F. S. Rondonuwu, Karakteristik Optik dari Caretonoid dan

Bacteriochlorophyill pada Antena Kompleks dan Prospeknya Sebagai

Biosollarcell, Prosiding Seminar Nasional Energi dan Konversi Energi, UNDIP

(2005).

2. A.C. Louk, A. Setiawan, F.S. Rondonuwu, Pemanfaatan Kamera CCD Komersial

Sebagai Detector Spektroskopi Cahaya Tampak, Prosiding Seminar Nasional Sains

dan Pendidikan Sains, UKSW (2006).

3. Andreas S., Optimasi Distribusi Aliran pada Tiga Turbin Pembangkit Listrik

dengan Memanfaatkan Solver, Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan

Sains, UKSW (2010).

4. Andreas S., P. Kuswanti, Artificial Neural Network Algorithym in Near Infra Red

Spectral Analysis for Methanol Concentration Prediction, Proc. of International

Seminar on Food Safety and Food Security, UGM (2010)

5. Andreas S., Alvama, Pengenalan Pola Huruf Braille dengan Algortima Jaringan

Syaraf Tiruan, Prosiding Himpunan Fisikawan Indonesia Cabang Yogyakarta,

UMP (2011)

6. Alvama P., Chandra PO., Giner M., Andreas S., Desain Alat Bantu Baca

Tunanetra Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan, JURNAL PKM UKSW, 2012, ISBN :

978-979-1098-26-12

7. Ester F., Alvama P., Chandra P.O., Andreas S., Uji Kandungan Formalin Dalam

Daging Bakso Menggunakan Gelombang Ultrasonik, JURNAL PKM UKSW,

2012, ISBN : 978-979-1098-26-12

8. Aprianus, Rivaldo M.B., Priskila H.S., Wahyu K., Andreas S., Panen Energi

Listrik Alternatif Dengan Memanfaatkan Teknologi Termoelektrik Pada Panas

Aspal Jalan Raya, JURNAL PKM UKSW, 2012, ISBN : 978-979-1098-26-12

9. Yani S., Giner M., Ferri R.S., Andreas S., Desain Generator Termoelektrik

Memanfaatkan Panas Buangan Refrigenerator Pabrik Es Batu, JURNAL PKM

UKSW, 2012, ISBN : 978-979-1098-26-12

10. Puji K., Ferri R.S., Rendy P., Agustinus G.W., Andreas S., Pemanfaatan Gradien

Suhu Tanah Sebagai Sumber Energi Alternatif Dengan Generator Termoelektrik,

JURNAL PKM UKSW, 2012, ISBN : 978-979-1098-26-12

11. Daniel Z.T., Taryono, Nimang S., Andreas S., Pemanfaatan Limbah Panas Tungku

Penggorengan Tahu Sebagai Sumber Energi Listrik Alternatif, JURNAL PKM

UKSW, 2012, ISBN : 978-979-1098-26-12

12. Andreas S., Taryono, Made Rai S.S.N.A., Perancangan, Pembuatan dan

Pengujian Prototipe Generator Termoelektrik Berbahan Bakar Gas, JURNAL

KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN, Vol. 11 No.1 Juni

2012, Kementrian ESDM, ISSN: 1978 – 2365, Akreditasi : B, No :

298/AU2/P2MBI/08/2010

Salatiga, 21 Maret 2013

Andreas Setiawan, S.Si, M.T

Page 31: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

28

ANGGOTA 2

I. IDENTITAS DIRI

1.1 Nama lengkap dr. Jodelin Muninggar, M.Sc.

1.2 Tempat / tanggal lahir Surabaya, 04 Juni 1974

1.3 Alamat Rumah Perumahan Graha Sraten Bumi Mulia

Jl.Sangihe Talaud 2, Sraten, Tuntang, Kab. Semarang

1.4 Nomor HP 0852 909 76920 / 0857 2970 7225

1.5 Alamat Kantor

Fakultas Ilmu Kesehatan / UKSW Salatiga

Jl. Kartini 11 A Salatiga 50711

1.6 Nomor Telepon/Fax (0298) 324861 / Fax. (0298) 321433

1.7 Alamat Praktek 1. Balai Pengobatan Satya Wacana

Jl.Kartini 11A Salatiga Telp. (0298) 321263

2. Praktek Swasta Mandiri Purna Waktu

Jl. Sangihe Talaud 2, Graha Sraten Bumi Mulia, Sraten

Kabupaten Semarang.

3.Desa Karanganyar, Kecamatan Bringin, Kab. Semarang.

1.8 Alamat email [email protected]/[email protected]

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

No.

Program S1 Profesi S2

2.1 Nama PT Universitas Sebelas

Maret Surakarta

Rumah Sakit Umum

Pusat dr.Moewardi

Surakarta

Universitas Gadjah

Mada Yogyakarta

2.2 Gelar Sarjana Kedokteran Dokter M.Sc.

2.3 Tahun

Lulus 1997 1999 2012

2.4 Bidang

Ilmu Kedokteran Umum Profesi Dokter

Ilmu Kedokteran

Dasar dan Biomedis

III. RIWAYAT PEKERJAAN DAN KEORGANISASIAN

No Tahun Tempat

3.1 1999-2001 Dokter Jaga 24 jam di Klinik Mahakam dan Klinik Husada

Cimanggis Kota Depok

3.2 2002-2004 Dokter PTT di Puskesmas Mangunsari, Salatiga

3.3 2002-Sekarang Dokter Umum di Poliklinik dan Lab Klinik UKSW, Salatiga

3.4 2007-2008 Pengurus Badan Pengurus Ranting PERKANTAS Salatiga

3.5 2007-Sekarang Anggota WCTUI (Woman Christian Temperance Union of

Indonesia ) Salatiga

3.6 2007-Sekarang Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan, UKSW, Salatiga

3.7 Agust 2007-

Agust 2009

YMT. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UKSW Salatiga

Page 32: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

29

IV. PENGALAMAN PENGABDIAN MASYARAKAT

No. Tahun Judul Pengabdian

4.1. 2000-2001 Pelayanan Kesehatan bersama Yayasan OBI Jakarta

4.2. 2002-sekarang Pelayanan Kesehatan bersama Tim Pelkes GPIB Tamansari

Salatiga

4.3. 2005-2006 Penyuluhan kepada Masyarakat bersama dengan Yayasan

Trukajaya Salatiga

4.4. 2006-sekarang Pelayanan Kesehatan dengan WCTUI Salatiga

4.5. 2008 Pemantapan Program Sinergi Pemberdayaan Potensi

Masyarakat (SIBERMAS) “Pemberdayaan Rumah Tangga

Miskin Produktif Berbasis Pengembangan IPTEK dan

Potensi Wilayah” di Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga,

penyelenggara dan dana DIKTI Jakarta.

V. PENGALAMAN MENGIKUTI SEMINAR ILMIAH / PENDIDIKAN PROFESI

BERKELANJUTAN

No Waktu Tema Temu Ilmiah

SKP

5.1. Juli 1999 Simposium Terapi Rasional Kortikosteroid (peserta) 1

5.2. September

1999

Simposium Sindroma Dispepsia, Permasalahan Diagnosis dan

Penatalaksaannya (Panitia)

1

5.3. Maret 2000 Simposium Pra-Konas PAMKI, Optimal Antibiotic Usage in

An Era Increasing Resistance (Peserta)

2

5.4. April 2002 Seminar Sehari pengelolaan Hipertensi dengan Obat Asli

Indonesia (Peserta).

2

5.5. Juni 2002 Simposium Diagnosis, Penatalaksanaan dan Rehabilitasi

Sindroma Koroner Akut (Peserta), Simposium Tinjauan Klinis

dan Psikologis Acne, (Peserta).

2

1

5.6. Mei 2004 Seminar profesi Dokter, Gagal Ginjal Kronik dan Pengelolaan

Terkini (Peserta).

2

5.7. April 2006 Simposium dalam Rangka Hari TB Dunia 2006 (Peserta) 1

5.8. Juni 2006 Ceramah Ilmiah, Anti Platelet pada Manajemen Penyakit

Vaskuler (Peserta).

2

5.9. Mei 2007 Pertemuan Ilmiah Respirologi (PIR) 2007 (Peserta). 6

5.10. Agustus

2008

Seminar Nasional “Perkembangan Mutakhir Infeksi Menular

Seksual” (peserta).

12

5.11. November

2008

Infertility Clinical Assesment & Holistic Management

(peserta)

6

5.12.

November

2008

Kolaborasi Pendidikan dan Pelayanan Keperawatan dalam

Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Berkualitas (peserta)

1

5.13 November

2008

One Day Simposium”Infertility, Clinical Assesment &

Holistic Management”

6

5.14 Febuari

2009

Workshop Sibermas UKSW -

5.15 Maret 2009 Workshop Sibermas & Vucer – Uji MT UKSW -

5.16 Maret 2009 Workshop Penelitian Dosen Muda & Studi Kajian Wanita

UKSW

-

Page 33: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

30

5.17 April 2009 Simposium Herbal Medicine & Workshop Pengisian Borang

P2KB IDI Online

11

5.18 Mei 2009 Pelatihan TOT Pengabdian Masyarakat DIKTI -

5.19 Juni 2009 Symposium “The New Management in Diabetes Mellitus &

Diabetic Polyneuropathy”

4

5.20 Agustus

2009

Pelatihan Pengisian Borang P2KB IDI Online 8

5.21 Agustus

2009

Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Akademik Perguruan

Tinggi

-

5.22 Agustus

2009

Pelatihan Audit Mutu Akademik Internal -

5.22 Febuari

2010

Seminar Managemen Nutrition On Diabetik 5

5.23 Maret 2013 Seminar Gangguan Perilaku dan Solusinya (Tinjauan Medis),

Sebagai Pembicara

-

Salatiga, 20Maret 2013

dr. Jodelin Muninggar, M.Sc.

Page 34: Kualitas Spermatozoa Lapisan Sel-UKSW-Fundamental 2013

31

Lampiran 5. Surat pernyataan ketua peneliti

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Dr. Suryasatriya Trihandaru, S.Si., M.Sc.nat.

Pekerjaan : Dosen

NIDN : 0625116802

Jabatan Fungsional : Lektor

Program Studi : Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya

Wacana.

Alamat :Jl. Sumbawa 173, Salatiga, 50733.

selaku Ketua PenelitiPenelitian Fundamental dengan judul “Kualitas Spermatozoa, Lapisan

Sel Germinal dan Kadar Testosteron pada Tikus Sprague dawley di Area Wi Fi dengan

Pemberian Vitamin C”, menyatakan kesanggupan untuk menyelesaikan penelitian ini

sampai hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal terakreditasi.

Yang memberi pernyataan,

Dr. Suryasatriya Trihandaru, S.Si., M.Sc.nat.