kuliah energi biomasa gst dni
DESCRIPTION
srtewtTRANSCRIPT
Energi BiomasaKTU 3061
PENGAMPUDr. J.P. Gentur Sutapa
Dr. Denny Irawati
FAKULTAS KEHUTANANUNIVERSITAS GADJAH MADA
Deskripsi MatakuliahMata kuliah Energi Biomassa mempelajari tentang :
(1) Batasan pengertian, ruang lingkup energi biomassa, dan sejarah penggunaan energi biomassa;
(2) Energi sebagai kebutuhan dasar analisis kebutuhan energi dan energi fosil, analisis ekonomi dan analisis lingkung,
(3) Krisis energi dan massa transisi energi,(4) Sumber energi primer,(5) Spektrum sumber energi dan sumber-sumber energi alternatif, (6) Pembentukan biomassa: mekanisme fotosintesis, efisiensi
fotosintesis,(7) Hutan tanaman energi dan nilai kayu sebagai sumber energi,
limbah biomassa dan pembuatan dan sifat-sifat kayu briket (densified wood);
Deskripsi Matakuliah
(8) Teknologi pemanfaatan energi biomassa dengan cara pembakaran langsung dan tungku hemat energi, (9) Teknologi pemanfaatan energi secara tidak langsung dengan cara karbonisasi /pirolisis: metode dan berbagai produk pirolisis (pembuatan arang dan arang briket) dan sifat – sifat arang dan arang briket, serta arang aktif, (10) Teknologi pemanfaatan energi secara tidak langsung dengan cara gasifikasi kayu, (11) Teknologi pemanfaatan energi secara tidak langsung dengan cara produksi bio-etanol, (12) Arang aktif dan pembuatannya, (13) Aplikasi pemanfaatan arang dan arang aktif, dan (14) Bioenergi di masa depan.
(lanjutan...)
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang arti
penting pemanfaatan energi biomassa sebagai sarana untuk mengatasi krisis energi global, proses pembentukan energi biomassa, dan berbagai teknologi pemanfaatan biomassa
sebagai sumber energi.
Evaluasi Hasil Belajar
1. Evaluasi FormatifEvaluasi Formatif dilakukan dengan:– Ujian Kuis, – Tugas penulisan makalah serta – Presentasi kelompok
2. Evaluasi SumatifEvaluasi sumatif dilakukan dengan melaksanakan: – Evaluasi Sumatif tahap I dengan Ujian Tengah
Semester – Evaluasi Sumatif Tahap II dengan Ujian Akhir
Semester
• Penentuan Nilai Akhir dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut:
• Penilaian dalam bentuk angka akan dikonversikan menjadi huruf dengan pedoman sebagai berikut:
Evaluasi Hasil Belajar (lanjutan...)
No Komponen penilaian Persentase1. Evaluasi formatif 302. Evaluasi sumatif tahap I (UAS) 353. Evaluasi Sumatif tahap II ( UTS) 35
No Range Nilai dalam angka Nilai1. > atau = 85 A2. 75 sampai <85 B3. 60 sampai <75 C4. 50 sampai <60 D5. < 50 E
Bahan, Sumber Informasi dan Referensi
• Ear, D.e., 1975. Forest Energi and Economic Development. Clarendon Press. Oxford.
• Tillman, D.A, 1978. Wood as Energy Resource. Academic Press. New York.
• Becker G. und Haeberle S. 1993 Energiegewinnung aus holz, Seminar veranstaltung Forst und Holzwirchaft, Institut fuer forstbenutzung der Georg-August-Universitaet Gottingen.
• Brunner dan Hildebrand ,1987, Die Schnittholztrocknung, Buchdruckwerkstaetten, Hannover
• Marsh, H. and Reinoso F.R., 2006. Activated Carbon. Elsevier. London.
Energi Biomasa
• Energi yang dihasilkan dari biomasa mahluk hidup (tanaman, hewan dan mikroorganisme).
• Siklus karbon.• Hasil fotosintesis.• Renewable.
Sejarah Perkembangan Penggunaan Energi Biomasa (Kayu)
• < 1860 : Kayu digunakan sebagai bahan bakar utama untuk pemanas dan memasak dirumah-rumah dan diindustri. Juga digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin uap.
• 1890 : Batubara mulai menggantikan penggunaan kayu sebagai bahan bakar generator uap.
• 1900 : Etanol berkompetisi dengan bensin sebagai bahan bakar mobil.
• 1910 : Sebagian besar penduduk pedesaan masih menggunakan kayu bakar, tetapi penduduk kota mulai beralih ke batu bara.
• 1930 : Hampir setengah penduduk Amerika yang tinggal di kota telah beralih ke batu bara. Diesel dan bensin mulai digunakan sebagai bahan bakar truk dan mobil.Kereta api dan kapal mulai menggunakan mesin diesel.
• 1950 : Listrik dan gas alam cair telah menggantikan kayu bakar baik sebagai pemanas maupun untuk memasak dirumah-rumah dan digedung-gedung perkantoran.
• 1974 : Mulai penggunaan kembali kayu untuk pemanas karena tingginya biaya penggunaan listrik dan gas. Beberapa industri mulai mengganti batubara dengan limbah kayu dan biomasa.
• 1984 : Burlington Electric (Vermont) membangun sebuah pembangkit listrik berbahan bakar kayu dengan kapasitas 50-megawatt.
• 1989 : Pembangunan pertama kali turbin gas berbahan bakar kayu bakar langsung skala pilot di Kanada dan USA.
• 1990 : Kapasitas pembangkit listrik tenaga biomasa meningkat hingga 6-gigawatts.
• 1994 : Keberhasilan pengoperasian beberapa uji gasifikasi biomasa dengan hasil gas yang bersih.
• 2000 : Pembangunan pabrik bio-etanol berbahan baku biomasa pada skala pilot.
• 2010 : Teknologi pencairan biomasa menjadi bahan bakar cair (skala laboratorium).
Status Energi Indonesia (2000-2005)
• Laju peningkatan konsumsi BBM di dalam negeri semakin tinggi.
• Impor BBM : 30% dari kebutuhan dalam negeri. • Produksi minyak mentah Indonesia tahun 2000-2004:
Tahun 2000 temuan minyak dan gas mencapai di atas 2.662 juta barrel. Tahun 2001 menjadi 2.420 juta barrel. Tahun 2002 menjadi 2.202 juta barrel.Tahun 2003 menjadi 2.212 juta barrel.Tahun 2004 menjadi 415 juta barrel.
• Pemanasan global.• Akibat pemanasan global:
– Naiknya muka air laut – Cuaca yang ekstrim – Perubahan jumlah dan pola presipitasi– Hilangnya gletser – Punahnya berbagai jenis hewan.
Akibat Penggunaan Energi Fosil
Macam Energi Alternatif
• Energi matahari• Energi panas bumi• Energi angin• Energi air• Energi nuklir• Energi biomasa
Energi Biomasa vs Energi Lain
BIOMASA ENERGI LAINDapat disimpan Persediaannya cukup
banyak.
Efisiensinya tinggi Pembangkitan daya.
Teknologinya fleksibel Sulit disimpan
Menghasilkan bau, polusi dan abu.
Efisiensinya rendah
Peralatan masih terbatas Perlu teknologi tinggi
Sumber Energi Biomasa
• Tumbuhan : - pati, - minyak, - materi lignoselulosa
• Limbah - pertanian, - kehutanan, - industri, - kotoran ternak - sampah
Potensi Energi Biomasa
Biomasa Produksi (jt ton/th)
Potensi Energi(GJ/th)
Kayu karet 41 120
Serbuk gergajian 1,3 13
BagaseDaun tebu
109,6
78
JeramiSekam
4912
150
Tempurung Sabut
0,40,7
7
TK sawitCangkang
3,41,2
67
Teknologi Konversi Biomasa
Langsung
Termokimia
Biokimia
Kombusi/Pembakaran
Pirolisis/Pengarangan
Liquifikasi
Gasifikasi
Esterifikasi
Pencernaan anaerobik
Hidrolisis Fermentasi
Fotosintesis
• Reaksi fotosintesis:n CO2 + n H2O (CH2O)n + n O2
• Sinar matahari.• Pengangkutan
karbohidrat ke bagian tumbuhan.
Pertumbuhan Tanaman• Kambium dan
Meristem Apikal• Sel-sel kayu hasil
pembelahan inisial kambium
• Pertumbuhan sel-sel kayu baik pertumbuhan membesar maupun memanjang
• Hubungan pertumbuhan sel kayu dengan fungsi sel kayu
Hutan Tanaman Energi• Fast growing species• Laju pertumbuhan• Akumulasi karbon pada biomasa• Sifat kimia biomasa berpengaruh pada nilai
kalor.
Hutan Tanaman Energi
• Permasalahan:- Keanekaragaman hayati- Kompetensi penggunaan lahan
• Dampak lingkungan penggunaan biomasa sebagai sumber energi
Potensi dan Sumber Kayu di Indonesia
Sumber Produksi (m3)
Hutan alam Hutan produksi 5.088.695 Kayu dari hutan yang dikonversi dan dari perkebunan 19.559.066
Hutan tanama Jawa 112.858 Luar Jawa 19.840.679
Hutan rakyat 2.828.037 Total 47.429.334
• PENDAHULUAN
• Pembakaran kayu untuk mendapatkan panas dan juga cahaya merupakan salah satu cara
sederhana tertua konversi biomasa yang dikenal (Klass, 1998).
• Dalam praktek maka sebagian besar kayu bakar digunakan sebagai sumber energi
dengan cara-cara tradisional yang kurang efficient (Ramana, 1999).
Pemanfaatan Kayu Sebagai Bahan Energi
Keuntungannya:• Murah• Dapat diperbaharui• Pemanfaatan limbah• Ramah lingkunganTeknologi yang digunakan :• Kombusi/Pembakaran• Pirolisis/Karbonisasi• Gasifikasi• Liquifikasi• Sakarifikasi dan Fermentasi
Nilai Kalor
• Nilai kalor rata rata arang kayu 6723,068 kalori /gram
• Nilai kalor rata rata briket arang tongkol jagung ( Aji, 2012)
6307,52 kalori /gram
• Pengembangan tungku pembakaran yang lebih efisien merupakan
langkah tepat sehingga energi yang terjadi tidak banyak terbuang.
• Keuntungan konversi biomasa sebagai arang dibandingkan pemanfaatan langsung biomassa sebagai sumber energi antara lain:
1. Nilai kalor lebih tinggi2. Kadar air lebih rendah3. Berat lebih ringan4. Pengangkutan lebih mudah5. Dimensi lebih mempermudah pengangkutan6. Keawetan lebih tinggi 7. Harga lebih tinggi
• Peningkatan kapasitas SDM / pelatihan agar kasadaran pentingnya kemandirian energi dapat ditingkatkan
• Menjadikan produksi energi sebagai lapangan pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat pedesaan
Alternatif pengembangan kayu bakar agar didapatkan nilai tambah yang lebih banyak serta efisiensi dalam
penggunaannya1. Sosialisasi penyajian serta cara penyimpanan kayu bakar
yang lebih baik2. Program produksi kayu bakar di setiap kawasan disertai
pembangunan gudang kayu bakar di setiap daerah /kecamatan
3. Pengembangan tungku pembakaran yang efisien4. Pengembangan tungku gasifikasi5. Pengembangan konversi kayu sebagai arang serta sistem
pemasarannya6. Pengembanghan program pendidikan energi untuk
kehidupan bagi segenap masyarakat7. Pengembangan hutan untuk energi
Pengertian
• Pirolisis: dekomposisi kimia bahan organik melalui proses pemanasan tanpa atau sedikit oksigen.
• Proses perombakan bahan berkarbon seperti kayu dan limbah pertanian.
• Hasil utama: unsur karbon
Tahapan Proses Karbonisasi
• Pada suhu 20–110 oC• Pada suhu 100-260 oC• Pada suhu 260-310 oC• Pada suhu 310-500 oC• Pada suhu 500-1000 oC
• Hemiselulosa : 200-260 oC• Selulosa : 240-350 oC• Lignin : 280-500 oC
• Karbon terikat (fixed carbon) • Struktur pori (rudimenter) • Reaksi :
– dehidrasi, – isomerisasi, – dehidrogenasi, – aromatisasi, – Pengarangan,– kondensasi.
Hasil Proses Pirolisis
Kayu Padatan
Asap
Arang
Fraksi cair
Fraksi gas
Pendinginan
Asap cair
Tar kayu
1. Arang2. Gas mudah menguap yg dpt dikondensasi 3. Gas mudah menguap yg tdk dpt dikondensasi.
Faktor yang Mempengaruhi Sifat Arang
• Suhu• Lama karbonisasi• Kecepatan kenaikkan suhu• Sifat (kondisi alami) bahan baku • Bentuk
Skema tungku pemanas dengan media air panas dan kamar pembakaran vertikal. ( sumber; Budianto, 1996)
Pengertian
• Briket arang : arang yang diubah bentuk, ukuran dan kerapatannya dengan cara mengempa serbuk arang yang dicampur dengan perekat.
• Arang briket : serbuk kayu/biomasa yang dikempa dengan atau tanpa perekat, kemudian diarangkan.
Proses Pembuatan
• Pengeringan bahan• Penggilingan• Pembentukan dan pengepresan• Pendinginan• Pemisahan ukuran
Keuntungan PembuatanBriket Arang
• kerapatan arang dapat ditingkatkan • bentuk dan ukuran arang dapat disesuaikan• mudah dalam penyimpanan• nilai kalor lebih tinggi• tidak kotor• mudah dalam pengangkutan• praktis.
Penilaian kualitas arang kayu dilakukan berdasarkan beberapa parameter, antara lain :
• Ukuran• Sifat fisik• Sifat kimia• Suhu maksimum penggunaan. • Kemurnian arang.
Faktor yang mempengaruhi kualitas
• Tekanan• Suhu• Waktu• Ukuran partikel• Kadar air• Komponen kimia bahan
Standar Nilai-nilai Sifat Fisik-Kimia Briket Arang
Sifat Arang Standar
Inggris JepangKadar air (%) 3,5 6Kadar Abu (%) 8,26 3 – 6Zat nudah menguap (%) 16,41 25 – 30Karbon terikat (%) 75,33 60 – 80
Nilai kalor (kal/g) 7289 6000-7000
Skema Teknologi Konversi Kayu Sebagai Bahan Energi
Biomasa Kayu
pembakaran
Energi = api
sakarifikasi Glukosa
Xilosa
Furfural
Lignin
Etanol
Prod. lain
pencairan
Minyak Kayu Bahan bakar
gasifikasi
karbonisasi
Arang, gas, ter, minyak
Sintesis gas
Hidrogen Metana Metanol Hidrokarbon
Amonia Formaldehida
Pengertian
• Perubahan menjadi bentuk gas• Synthesis gas (syngas). • Komposisi gas kayu• Hidrokarbon dalam kayu
• Proses Gasifikasi1. Suhu tinggi2. Mikrobiologi
• Tipe-tipe gasifikasi thermal :1. Counter-current fixed bed ("up draft") gasifier.2. Co-current fixed bed ("down draft") gasifier.3. Fluidized bed reactor.4. Entrained flow gasifier.
• Hasil utama gasifikasi : Metanol
• Proses Fischer-Tropsch• Suhu reaksi : 150-300oC. • Tekanan : 1-10 atm.• Reaksi yang terjadi :
(2n+1) H2 + n CO CnH(2n+2) + nH2O
Katalis logam
Pengertian• Alkohol : senyawa hidrokarbon berupa
gugus hydroxyl (-OH) dengan 2 atom karbon.
• Metanol• Etanol• Butanol
Bahan Baku Bio-etanol
• Etanol Sintesis• Bio-Etanol
- Gula- Pati- Selulosa
• Etanol Sintesis 5%, Bio-Etanol 95%.
BM TinggiBM TinggiBM RendahBM Rendah
Polisakarida LIGNIN
SELULOSA HEMISELULOSA
Organik An Organik
EKSTRAKTIF ABU
HOLOSELULOSA
Komponen Kimia Kayu
Sekunder Primer
Bagan alir pembuatan Bioetanol
Gula Pati Lignoselulosa
Pencairan
Hidrolisis
Pra-perlakuan
Hidrolisis
Fermentasi
Etanol
Hidrolisis• Pemotongan rantai polimer.• Katalis proses hidrolisis :
1. Asam2. Basa3. Enzim
• Reaksi yang terjadi :~ {C6H10O5}n ~ + n H2O n C6H10O5
• Monomer gula
Asam atau Enzim
Hidrolisis Asam• Jenis asam yang digunakan : HCl dan H2SO4
• Faktor yang mempengaruhi:- Konsentrasi- Suhu
Kelemahan Kelebihan
Korosif Murah
Kurang ramah lingkungan Cepat
Rendemen rendah Sederhana
Netralisasi Variasi bahan baku yang luas
Hidrolisis Enzim• Enzim selulase :
- endoglukanase, - eksoglukanase,- selobiose.
Kelebihan Kelemahan
Tidak korosif Mahal
Ramah lingkungan Prosesnya lambat
Rendemen tinggi Rumit/kompleks
Hasil bisa langsung digunakan
Perlu kondisi yang optimum
Fermentasi• Merubah gula menjadi etanol.• Organisme fermenter : bakteri (Zimomonas
mobilis) dan yeast (Saccharomyces cerevisiae)• Reaksi :
C6H10O5 2 C2H5OH + 2 CO2
• Rendemen fermentasi : 50-55%
Sakarifikasi-Fermentasi Simultan
• Bahan baku : biomasa.• SFS adalah proses sakarifikasi dan fermentasi
biomasa menjadi etanol yang dilakukan dalam satu tahapan secara bersamaan.
Kelemahan Kelebihan
Perbedaan suhu optimum antara enzim dan yeast
Meningkatkan rendemen
Tidak perlu pemisahan glukosa dengan lignin
Yeast dan enzim tidak dapat digunakan lagi
Penghematan tempat dan biaya
Penggolongan Etanol • Hydrous ethanol• Anhydrous ethanol (atau
dehydrated ethanol),
Etanol dalam Bahan Bakar Fosil• Octane booster• Oxigenating agent• Fuel extender
Standar Bahan Bakar Bioetanol
No Sifat Unit Spesifikasi
1 Kadar etanol %, min 99,5
2 Kadar metanol mg/l, maks 300
3 Kadar air %, maks 1
4 Kadar denaturan % 2-5
5 Kadar tembaga (Cu) mg/kg, maks 0,1
6 Keasaman mg/l, maks 30
7 Tampakan Jernih dan terang, tidak ada endapan
8 Kadar ion klorida mg/l, maks 40
9 Kandungan belerang mg/l, maks 50
10 Kadar getah mg/100 ml, maks 5
11 pHe 6,5-9,0
Pengertian
• Proses untuk merubah bentuk padat kayu menjadi bentuk cair yang sebagian besar tersusun oleh senyawa organik.
• Tujuannya : memperoleh minyak kayu, hidrokarbon dan fenol kayu.
Pirolitik
• Suhu yang tidak terlalu tinggi.• Suhu : 400-600oC• Ukuran partikel : 2-5 mm• Waktu pemanasan 0,1-2 detik.• Ditambahkan gas yang bebas oksigen.• Rendemen : 55-65% berat kayu kering tanur.• Produk cairan yang mengandung asam organik
dengan konsentrasi tinggi.50% dapat larut dalam air 50% tidak larut dalam air (pirolitik lignin)
Proses Non pirolitik• Ada 3 jenis :
1. Media cair dengan air2. Media cair tanpa air3. Kimia langsung
• Cara pengubahan minyak kayu menjadi bahan bakar :
Minyak kayu Minyak bebas oksigen
Bensin/Solar sintetis
reaksi hidrotreatmen berkatalis
refining
Non Pirolitik pada Media Cair Tanpa Air
• Suhu : 300oC • Tekanan : 19,3 MPa • Waktu : kurang dari 1 jam.• Natrium karbonat (Na2CO3).• Produk : alifatik dan aromatik alkohol,
fenol, hidrokarbon, furan, komponen alicyclic.
• Rendemen 90%. Sisa 10% arang dan gas yang tidak dapat dikondensasi.
Non Pirolitik pada Media Cair Dengan Air
• Suhu : 250-425oC. • Tekanan : 10-28 MPa. • Waktu : 1-1,5 jam.• Penambahan Na2CO3, H2O dan CO.• Produk : minyak kayu dengan viskositas
tinggi.• Rendemen 40-60%.
Kimia Langsung
• Suhu : 127oC. • Tekanan : rendah. • Waktu : 0,5 menit.• Rendemen : 60-70%.• Penambahan HI (asam hidriodik)
konsentrasi 57%.
Perbandingan Pirolitik dan Non Pirolitik
Parameter Pirolisis dgn
udara
Pirolisis tanpa udara
Non-Pirolisis tanpa air
Non-Pirolisis dgn air
Rendemen (%) 53 55 53 25
Nilai kalor (MJ/kg) 22,1 22,3 34,5 33,6
Kekentalan (Poise, pada suhu oC)
0,22 (40) 1,3 (30) 0,14 (99) 0,046 (99)
BJ 1,27 1,28 1,11 1,09
Kadar air (%) 16,6 16,1 - -
Kadar O (%) 41,4 39,6 12,3 14,4
Pengertian Arang aktif• Arang yang telah diaktivasi sehingga
memiliki permukaan yang luas dan mempunyai kemampuan menyerap yang tinggi terhadap uap, gas dan zat-zat yang berada dalam suatu larutan.
• Struktur yang sangat porous dan luas permukaan internal yang sangat besar.
• Luas permukaan internal 500 sampai 2000 m2/g.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas arang aktif
• Bahan baku• Cara aktivasi• Suhu aktivasi• Lama waktu aktivasi.• Jenis bahan kimia aktivator• Konsentrasi.
Bahan Baku Arang Aktif
• Semua bahan berkarbon baik yang berasal dari hewan, tanaman atau mineral.
• Bahan baku yang baik : murah, kandungan karbon tinggi, dan kandungan bahan anorganik yang rendah.
• Contoh : kayu, tempurung, biji buah, limbah pertanian, dsb.
Aktivasi• Pemindahan karbon• Penghilangan lapisan aromatis• Pempemtukan struktur mikropori.• Pelebaran pori • Pembentukan pori baru• Cara Aktivasi :
1. Cara Kimia2. Cara Fisika
Struktur Pori Arang Aktif
Macro Pore
Macam pori:
Mikropori < 2nm
Mesopori 2 – 50 nm
Makropori > 50 nm
Pori-pori Arang Aktif
• Volume mikropori : 0,2 – 0,6 cm3/g. • Volume mesopori : 0,1 – 0,5 cm3/g.• Volume makropori : 0,2 – 0,8 cm3/g.• Mikropori : 90-95%.• Adsorptive yang berbeda. • Adsorpsi solute dari larutan.
Kualitas Arang Aktif
• Bagian yang hilang pada pemanasan 950oC • Kadar air • Kadar abu • Daya serap terhadap I2 • Karbon aktif murni • Daya serap terhadap benzena • Daya serap terhadap biru metilen • Lolos ukuran mesh 325
Sifat Adsorbsi 1• Adsorpsi iodin merupakan nilai yang
digunakan untuk memperkirakan luas permukaan spesifik dari arang aktif (Jankowska dkk., 1991).
• Bilangan iodin didefinisikan sebagai banyaknya miligram iodin yang teradsorpsi oleh 1 gram arang aktif dari larutan cair ketika konsentrasi residual filtrat sama dengan 0,02 N.
Sifat Adsorbsi 2
• Adsorpsi metilen biru memberikan sebuah indikasi kapasitas adsorpsi dari arang aktif terhadap molekul yang memiliki dimensi yang sama dengan metilen biru yaitu lebih besar dari 1,5 nm (Jankowska dkk., 1991).
• Bilangan metilen biru didefinisikan sebagai banyaknya centimeter kubik larutan metilen biru standar mengalami perubahan warna oleh 0,2 g arang aktif.
Faktor yang berpengaruh terhadap adsorpsi arang aktif:
• Karakteristik fisik dan kimia dari adsorben yang meliputi luas permukaan, ukuran pori, komposisi kimia dan lain-lain
• Karakteristik fisik dan kimia adsorbat yang meliputi ukuran molekul, polaritas molekul, komposisi kimia dan lain-lain
• Konsentrasi adsorbat dalam fase cair (larutan)• Karakteristik fase cair yang meliputi pH dan suhu• Waktu tinggal (residence time) dari sistem.
Standar Kualitas Arang Aktif SNI. 06-3730-1995 Uraian
Syarat Kualitas
Butiran Serbuk
Bagian yang hilang pada pemanasan 950oC Maks. 15 Maks. 25
Kadar air (%) Maks. 4,4 Maks. 15
Kadar abu (%) Maks. 2,5 Maks. 10
Bagian tidak mengarang 0 0
Daya serap terhadap I2 (mg/g) Min. 750 Min. 750
Karbon aktif murni (%) Min. 80 Min. 65
Daya serap terhadap benzena (%) Min. 25 -
Daya serap terhadap biru metilen (mg/g) Min. 60 Min. 120
Kerapatan jenis curah (g/mg) 0,45-0,55 0,30-0,35
Lolos ukuran mesh 325 (%) - Min. 90
Jarak mesh (%) 90 -
Kekerasan (%) 80 -
Kegunaan arang aktif berdasarkan maksud /tujuan pemakaian :
Untuk Gas• Pemurnian gas : desulfurisasi, menghilangkan gas
beracun, bau busuk, asap, menyerap racun.• Pengolahan LNG : desulfurisasi dan penyaringan
berbagai bahan mentah dan reaksi gas.• Katalisator : reaksi katalisator atau pengangkut vinil
klorida, dan vinil acetat.• Lain-lain : menghilangkan bau dalam kamar
pendingin dan mobil
Untuk zat cair
• Industri obat dan makanan : menyaring dan menghilangkan warna, bau, rasa yang tidak enak pada makanan.
• Minuman ringan dan minuman keras : menghilangkan warna, bau pada arak/minuman keras dan minuman ringan.
• Kimia perminyakan : penyulingan bahan mentah dan zat perantara.
• Pembersih air : menyaring/menghilangkan bau, warna, zat pencemar dalam air, sebagai pelindung dan penukaran resin dalam alat/penyulingan air.
• Pembersih air buangan : mengatur dan membersihkan air buangan dan pencemar, warna, bau, logam berat.
• Penambakan udang dan benur : pemurnian, menghilangkan bau, dan warna.
• Pelarut yang digunakan kembali : penarikan kembali berbagai pelarut, sisa methanol, etil acetat dan lain-lain.
Lain-lain
• Pengolahan pulp : pemurnian dan menghilangkan bau.
• Pengolahan pupuk : pemurnian.• Pengolahan emas : pemurnian.• Penyaringan minyak makan dan glukosa :
menghilangkan bau, warna, dan rasa tidak enak (Anonimous, 1999)
Kualitas Minyak Jelantah
Yaitu : penurunan angka asam dari minyak jelantah sebesar 50,1%, angka peroksida menurun sebesar 60,3%, angka FFA menurun sebesar 50% sedang angka penyabunan meningkat hingga 10,7%.
Parameter Tanpa penyaringan
Penyaringan 5%
Penyaringan 10%
Angka asam 1,046 0,690 0,522
Angka peroksida 11,242 7,136 4,467
Angka penyabunan
184,087 202,878 203,854
FFA (%) 37,347 24,628 18,648
Contoh hasil penelitian