kultur air by rina.doc

12
LAPORAN PRAKTIKUM KULTUR AIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan Disusun oleh : Kelompok IV 3-A Millati Syafariani 102154008 Taufik Khairul Umam 102154009 Hasyanti Nurmalta 102154014 Ita Dewi Puspita 102154015 Eka Susilawati 102154021 Rina Nuryati 102154038 Iis Maryanti 102154043

Upload: aziz-muhamad

Post on 26-Oct-2015

45 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

praktikum kultur air

TRANSCRIPT

Page 1: kultur air by rina.doc

LAPORAN PRAKTIKUM

KULTUR AIR

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan

Disusun oleh :

Kelompok IV

3-A

Millati Syafariani 102154008

Taufik Khairul Umam 102154009

Hasyanti Nurmalta 102154014

Ita Dewi Puspita 102154015

Eka Susilawati 102154021

Rina Nuryati 102154038

Iis Maryanti 102154043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SILIWANGITASIKMALAYA

2012

Page 2: kultur air by rina.doc

A. JUDUL PRAKTIKUM

Kultur air

B. TUJUAN

Untuk mengetahui berbagai pengaruh unsur-unsur tertentu atau unsur hara

terhadap pertumbuhan tanaman.

C. TINJAUAN PUSTAKA

Tumbuhan mempuyai akar yang dapat berfungsi sebagai alat

penyerapan unsur hara. Penyerapan unsur hara ini sangat penting bagi

pertumbuhan dan perkembangan tanaman itu sendiri. Dalam mekanismenya

akar akan menyerap unsur hara dari dalam tanah. Tanah adalah bahan alam

yang terbentuk dari akibat bekerjanya gaya-gaya alam terhadap bahan-bahan

alam dipermukaan bumi. Tanah juga merupakan medium pertumbuhan

tanaman yang menyediakan unsur-unsur hara untuk pertumbuhan tanaman.

Tanah mengandung unsur hara yang diperlukan oleh tubuh tanaman, antara

lain : air, dan mineral-mineral yang penting bagi tanaman. Air tanah berfungsi

sebagai pelarut hara dalam tanah, sebagai alat transport hara dalam tanah, dan

transport hara ke tanaman. Keberadaan air tanah dalam tanah dapat berbentuk

3 macam, antara lain : (1) air adhesi/adsobsi. Air ini terikat pada partikel

tanah pada tekanan > 15 atm. Air ini terikat kuat pada tanaman sehingga tidak

dapat dimanfaatkan tanaman. (2) Air kohesi/air kapiler, air ini terikat pada

tanah dengan tekanan 1/3-15 atm. Air ini berada disebelah luar dari air adhesi

dan air ini dapat dimanfaatkan oleh tanaman. (3) air gravitasi, air ini

dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Air ini terikat pada partikel tanah dengan

tekanan 0-1/3 atm. Air ini tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman.

Pengambilan air tanah oleh tanaman berlangsung melalui 2 proses, (1)

gerakan air tanah ke daerah perakaran (berlangsug lambat), (2) pergerakan

akar kedaerah lembab yang akan menyebabkan pertumbuhan akar semakin

cepat.

Page 3: kultur air by rina.doc

Berdasarkan peranannya, hara dibagi menjadi :

1. Hara Esensial

Hara esensial sangat diperlukan tanaman untuk menyelesaikan siklus

hidupnya. Hara ini juga sangat dibutuhkan pada proses biokimia tertentu

dan peranannya tidak dapat digantikan oleh unsur lain. Bila unsur tersebut

tidak ada, maka pertumbuhan tanaman akan terhambat, dan akan tumbuh

lebih lanjut jika unsur tersebut ditambahkan. Unsur yang termasuk hara

esensial berjumlah 16 unsur, dan terletak pada sistem periodik unsur pada

garis Argon (Ar) yaitu garis yang menghubungkan Ar dengan C.

Suatu unsur dikatakan esensial bagi tumbuhan jika:

a. Tumbuhan tidak dapat melengkapi daur hidupnya apabila unsur

tersebut tidak tersedia.

b. Unsur tersebut merupakan penyusun suatu molekul atau bagian

tumbuhan yang esensial bagi kelangsungan hidup tumbuhan tersebut.

Berdasarkan kriteria diatas ada 16 unsur hara esensial bagi tumbuhan.

2. Hara Fungsional

Hara fungsional adalah hara yang apabila ada dalam tanah atau medium

dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman. Misalnya. Unsur Natrium (Na)

dapat menggantikan peran dari unsur Kalium (K). Unsur lain yang

merupakan unsur hara fungsional adalah Kobalt (Co) yang berperan dalam

memperkuat ketahanan tanaman terhadap lingkungan yang tidak

menguntungkan tanaman itu sendiri.

3. Hara Potensial

Hara potensial adalah unsur hara yang sering ditemukan dalam tubuh

tanaman, akan tetapi belum jelas fungsi dari unsur hara ini.

Berdasarkan Jumlah yang dibutuhkan oleh tanaman, hara dapat dibagi

menjadi 2 :

a. Unsur Hara Makro

Unsur ini sangat diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang sangat besar.

Unsur ini antara lain : N, P, S (anion) dan K, Ca, Mg (kation).

Page 4: kultur air by rina.doc

b. Unsur Hara Mikro

Unsur ini dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sedikit. Umumnya

unsur ini antara lain : B, Cl, Cu, Fe, Mn, Mo, Zn. Akan tetapi pada

tanaman tertentu Co, Se, Si, Na dibutuhkan juga sebagai unsur hara mikro.

Penyerapan unsur hara pada tanaman bisa melalui daun dan akar. Pada

daun biasanya unsur hara yang dapat diangkut antara lain : CO2, O2, H2O

dan sat terlarut. Dan pada akar unsur hara yang dapat terserap antara lain :

O2, H2O, mineral anorganik dan zat organik terlarut. Mekanisme

penyerapan hara oleh akar, antara lain : Aliran Massa (Mass Flow)

Gerakan unsur hara ini mengikuti aliran air keakar secara pasif. Aliran ini

dapat saja terjadi karena adanya transpirasi daun. Jumlah hara yang

mencapai akar melalui proses ini dipengaruhi oleh :

1) Konsentrasi hara yang bersanggungan dalam larutan tanah.

2) Laju gerak air ke permukaan akar, atau laju transpirasi.

D. ALAT DAN BAHAN

1. Alat :

a. Botol bekas

b. Kapas

c. Penggaris

2. Bahan :

a. Colleus blumei (jawer kotok)

b. Air sumur

c. Pupuk

E. CARA KERJA

1. Menyiapkan dua batang tanaman Colleus blumei (jawer kotok)

2. Menyiapkan dua buah botol bekas dan mengisinya dengan air sumur

3. Merendam kedua batang Colleus blumei pada masing masing botol

Page 5: kultur air by rina.doc

4. Menutup bagian lubang kedua botol dengan kapas untuk menyangga

tanaman agar tidak tergores atau luka

5. Menyimpan kultur air tersebut di tempat yang aman dan dalam suhu

rumah

6. Melihat perubahan kedua tanaman tersebut hingga muncul akar

7. Memasukkan pupuk pada botol pertama dan melihat perubahan yang

terjadi

8. Membandingkan dan mencatat perubahan yang terjadi pada botol yang

diberi pupuk dan yang yang tidak diberi pupuk.

F. DATA HASIL PENGAMATAN

Gambar Keterangan

Tanaman jawer kotok (Colleus

blumei) saat pertama kali

ditanam

Page 6: kultur air by rina.doc

Tanaman jawer kotok mulai

muncul akar pada hari ke-6.

Tanaman jawer kotok yang

diberi pupuk, daunnya terlihat

segar dan tunas-tunas daun baru

bermunculan.

Jawer kotok yang tidak diberi

pupuk pelahan daunnya mulai

menghitam dan layu. Semakin

lama batangnya mulai rapuh dan

hampir mati.

Page 7: kultur air by rina.doc

G. PEMBAHASAN

Percobaan kultur air ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

berbagai unsur hara terhadap tanaman. Percobaan ini dilaksanakan dengan

memberi perlakuan yang berbeda pada tanaman Colleus blumei (jawer kotor).

Kedua tanaman ini ditanam pada sebuah media botol kultur yang berisi air

sumur. Sebelum diberi perlakuan yang berbeda, tanaman ini dibiarkan sampai

tumbuh akar pada batangnya. Kedua tanaman tersebut sama-sama muncul

akar pada hari ke-6. Kemudian setelah muncul akar barulah diberi perlakuan

yang berbeda. Pada perlakuan pertama tanaman diberi pupuk. Pada hari ke-7

setelah diberi pupuk tanaman mulai mengalami perubahan. Pada perlakuan

ini tanaman mengalami pertumbuhan normal. Pertumbuhan ini ditandai oleh

jumlah daun yang bertambah terlihat dari munculnya tunas-tunas daun yang

baru, selain itu daun terlihat segar, sementara batang tanaman pun tetap tegak

dan tinggi tanaman bertambah. Hal ini disebabkan oleh tumbuhan

memperoleh nutrisi lengkap dari media tanam untuk dipergunakan dalam

pembentukan biomasa tubuh tumbuhan. Pada pengamatan hasil percobaan

ini, ditemukan terdapat penambahan jumlah daun sebanyak 6 helai daun dan

tinggi 2,5 cm. Ini menunjukkan tumbuhan pada percobaan ini memanfaatkan

sebagian besar nutrisi pada pupuk untuk pembentukan daun dan batang.

Page 8: kultur air by rina.doc

Pada perlakuan yang kedua, tumbuhan Colleus blumei (jawer kotok)

tidak diberi pupuk sama sekali. Tanaman yang disimpan di dalam botol kedua

ini mengalami pertumbuhan yang tidak normal. Ini terlihat dari tanaman

mengalami pengguguran daun secara drastis, daun layu dan menghitam serta

menggulung, terjadi pelayuan batang, jumlah akar berkurang dan

pertambahan tinggi tanaman sangat lambat. Fakta ini cukup memberikan kita

gambaran betapa pentingnya unsur hara bagi tanaman.

H. PERTANYAAN

1. Adakah perbedaan antara kedua tanaman yang diamati ?

Jawab : iya, dari kedua tanaman tersebut terdapat perbedaan. Pada

tanaman yang diberi pupuk, tanaman bertambah tinggi kemudian muncul

tunas-tunas daun yang baru, batang terlihat kuat dan daunnya pun terlihat

segar. Sedangkan pada tanaman yang tidak diberi pupuk, tanaman terlihat

layu dan daunnya menghitam serta batang dan daunnya rapuh.

2. Pada hari keberapa tanaman yang anda amati terjadi perubahan ?

jawab : Pada hari ke-6 tanaman muncul akar, kemudian pada hari ke-7

dihitung dari setelah diberi pupuk tanaman mengalami pertumbuhan yang

signifikan dilihat dari daun, batang dan ukuran tingginya dibandingkan

dengan tanaman yang tidak diberi pupuk yang mengalami keadaan

sebaliknya.

I. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan, tanaman Colleus blumei (jawer kotok)

yang diberi pupuk mengalami pertumbuhan yang signifikan dilihat dari

pertambahan daun, pertambahan tinggi tanaman, dan batang tetap tegak.

Berbeda dengan Colleus blumei (jawer kotok) yang tidak diberi pupuk,

tanaman mengalami pengguguran daun, pelayuan batang, ujung daun

menguning, dan jumlah akar berkurang. Hal ini membuktikan bahwa unsur

hara sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Jika tumbuhan

Page 9: kultur air by rina.doc

kekurangan salah satu unsur hara tersebut, maka akan menyebabkan gejala

defisiensi pada tanaman.

J. DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, J dan Justika, S. Baharsjah. 1983. “Dasar-dasar Fisiologi

Tanaman”. Semarang : P.T.Suryandara Utama.

Dwidjoseputro. 1986. “Pengantar Fisiologi Tumbuhan”. Jakarta : Gramedia

Makmur, Hamidah. (2011) .Kultur air. [Online]. Tersedia :

http:// dokterumum.net/artikel/apa-itu- kultur - air .html

[24 November 2012]