kumpulan contoh verbatim keterampilan dasar konseling

13
Kumpulan Contoh Verbatim Keterampilan Dasar Konseling Nama Konselor : Purwo Herlianto Nama konseli: Gilang Ditya (samaran) Tgl konseling : 19 Mei 2010 K/Ki Pernyataan Teknik konselg Ki “Assalamualaikum Pak.., selamat sore” K “Walaikum salam….Sore juga, Oh iya.. silahkan duduk..” (K tersemyum lalu menunjukkan dan mempersilahkan Ki ke tempat duduk sambil bersalaman dengan Ki) Opening & attending Ki “Iya Pak terima kasih…” K “Oh..iya dengan mas siapa ini?” Opening Ki Saya gilang Pak,,, dari jurusan BK semester 4 K Oh…mas gilang, kesini sendirian saja atau ada yang nemenin? Topik Netral Ki Mmm…saya sama pacar saya kesininya,,, K Lho…pacarnya gak keliatan..? Ki Hehe..Iya Pak, kan nunggu di depan, ruang tunggu konseling K Oh…begitu, mas gilang asalnya dari mana? Topik Netral Ki Dari Pemalang, Pak… K Oh…Pemalang ya..daerah mana tepatnya? Topik Netral Ki Pemalang , Randudongkal Pak… K Hm,,,kebetulan bapak juga punya teman kuliah pasca sarjana, namanya Risma

Upload: counselor-ryan

Post on 25-Jul-2015

2.237 views

Category:

Documents


30 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kumpulan Contoh Verbatim Keterampilan Dasar Konseling

Kumpulan Contoh Verbatim Keterampilan Dasar Konseling

Nama Konselor : Purwo Herlianto Nama konseli: Gilang Ditya (samaran)Tgl konseling : 19 Mei 2010

K/Ki Pernyataan Teknik konselg

Ki “Assalamualaikum Pak.., selamat sore”

K “Walaikum salam….Sore juga, Oh iya.. silahkan duduk..” (K tersemyum lalu menunjukkan dan mempersilahkan Ki ke tempat duduk sambil bersalaman dengan Ki)

Opening & attending

Ki “Iya Pak terima kasih…”

K “Oh..iya dengan mas siapa ini?” Opening

Ki Saya gilang Pak,,, dari jurusan BK semester 4

K Oh…mas gilang, kesini sendirian saja atau ada yang nemenin? Topik Netral

Ki Mmm…saya sama pacar saya kesininya,,,

K Lho…pacarnya gak keliatan..?

Ki Hehe..Iya Pak, kan nunggu di depan, ruang tunggu konseling

K Oh…begitu, mas gilang asalnya dari mana? Topik Netral

Ki Dari Pemalang, Pak…

K Oh…Pemalang ya..daerah mana tepatnya? Topik Netral

Ki Pemalang , Randudongkal Pak…

K Hm,,,kebetulan bapak juga punya teman kuliah pasca sarjana, namanya Risma

Ki Oh…gitu pak…

K Emang mas gilang dari Pemalang ke Semarang naik apa? Topik Netral

Ki Kalau berangkat dari pemalang sih pake motor pak..

K Oke,,,setelah tadi kita membicarakan sedikit mengenai mas Gilang, mungkin ada sesuatu yang perlu kita bicarakan?

Kalimat Jembatan

Ki Mm…ya Pak..ada, kebetulan saya sedang ada masalah, tapi mungkin waktu saya sekitar 30 menit, soalnya saya sudah janji dengan teman untuk

Structuring (Time Limit)

Page 2: Kumpulan Contoh Verbatim Keterampilan Dasar Konseling

mengerjakan tugas kelompok dari klien

K Oke,,,kalau begitu , ya sudah kita manfaatkan waktu selama 30 menit ini dengan sebaiknya…,tapi sebelumnya biar tahu, bahwa dalam proses konseling ini menggunakan asas kerahasiaan , jadi mas Gilang jangan ceman akan kerahasiaan, dan keterbukaan mas Gilang dalam penyampaian pernyataan akan membantu berjalannya proses konseling ini dengan baik, bisa dipahami mas Gilang? Kalau iya..coba sekarang ceritakan..apa yang menjadi masalahnya?

Structuring (Time Limit)

Ki Gini Pak, saya susah dalam membagi waktu, antara tugas kuliah, organisasi, dan pacar

K Oh…, susah, susah seperti apa mas Gilang? Restatement & Lead umum

Ki Begini, misalkan saja kalau mau mengerjakan tugas, buat besok dikumpulin, tapi pada waktu itu juga, saya harus rapat, mau gak ikut rapat, gak enak sama teman, tapi kalau ikut rapat, bisa jadi tugas terlantar.

K Ada lagi, contoh konkret yang lain mas Gilang? Coba ceritakan … Lead umum

Ki Begitu juga kalau pas saya rapat, saya ditelpon pacar, saya harus nemenin nonton, shopinglah, saya bingung kalau diturutin tapi sedang ada rapat, kalau tidak diturutin, bisa ngambek tuh…, padahal saya sudah menjelaskan, tetep aja gak mau tahu alasan saya.

K Mmm..tidak mau mengerti alasan mas Gilang? Restatement

Ki Iya, Pak…Ah…kalau begini terus saya putusin pacar saya dan keluar dari organisasi agar biar fokus pada tugas-tugas saya saja!

K Hmm…Coba pikirkan lebih matang lagi, sebelum melaksanakan rencana itu Rejection

Ki Iya,,,Pak… ( kemudian Silent dari konseli)…Lalu saya harus bagaimana?

K Untuk mas Gilang ketahui, saya sebagai konselor tidak bisa langsung memberikan nasihat, namun mari kita cari pemecahan ini bersama…

Structuring (Role Limit)

Ki Iya…Pak…

K Oke…kita mulai dari kegiatan mas gilang, adakah yang paling diprioritaskan kegiatanya antara tugas kuliah, organisasi, atau pacar?

Lead umum

Ki Menurut pemikiran saya sih…Jelas lebih memprioritaskan tugas kuliah, tapi juga saya tidak bisa meninggalkan begitu saja organisasi atau pacar

K Hmm,.. Bagus kalau mas Gilang memprioritaskan tugas lebih dulu, setidaknya Prediction

Page 3: Kumpulan Contoh Verbatim Keterampilan Dasar Konseling

tidak mustahil kuliah mas Gilang tidak terlantar, Nah…mas Gilang sendiri membagi waktunya apakah salah satu ada yang dikorbankan atau semua kegiatan terlaksana, namun tidak optimal?

Reassurance

Ki Pada dasarnya sih…semua kegiatan itu bisa terlaksana, tapi hasilnya kurang optimal..,

K Mas Gilang mempioritaskan kegiatan-kegiatan tersebut dari hal seperti apa? Lead umum

Ki Kalau saya melakukan kegiatatan dimulai dari kegiatan yang deadline paling dekat

K Oh…Pada dasarnya mas Gilang tahu tentang apa yang dilakukan terlebih dulu? Clarification

Ki Emang saya tahu Pak,, nah,,yang masih saya bingungkan saya terlalu menyepelekan waktu yang kelihatanya lama, tapi setelah dekat deadline, saya baru sadar untuk mengerjakan tugas,,

K Bagaimana pendapatmu kalau kegiatan apapun itu ada “pengendali” artinya ada batasan waktu tertentu agar waktu bisa digunakan untuk kegiatan lainya lagi…?

Lead khusus

Ki Pendapat saya, perlu sekali tindakan seperti itu, tapi saya sendiri belum bisa memunculkan tindakan “pengendalian waktu” seperti itu, saya terlalu meremehkan…

K Ya…kalau mas Gilang sudah tahu itu, mungkin bisa dicoba atau dilatih untuk bisa membatasi waktu disetiap kegiatan, agar sisa waktu bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lain

Advice Alternatif

Ki Iya Pak..terimakasih atas masukannya , nanti saya kan mencobanya dan melatihnya,,,

Ki Berhubung, saya sudah ditunggu teman saya, saya pamit dulu, nanti klau ada waktu saya pengen ketemu bapak lagi, bolehkan Pak…?

K Oh…Iya, sebelum menetup pertemuan ini, dari pembicaraan tadi bahwa mas Gilang tahu prioritas mana yang akan dilakukan, kemudian mas Gilang tahu akan pentingnya “pengendali waktu”, dan ada rencana mas Gilang untuk mancoba dan berlatif memanajemen waktu lebih baik, oke… bapak juga sama-sam ngucapin terimakasih karena senang tadi atas kedatanganmu, silahkan saja…kalau mau ketemu bapak, kita tentuin jadwal ketemu…Oke

Summary & Termination

K Oke…Sore Pak…Wassalamualikum…

Ki Walaikumsalam…hati-hati dijalan… Attending

Page 4: Kumpulan Contoh Verbatim Keterampilan Dasar Konseling

Verbatim Konseling

VERBATIM KONSELING

Nama : Inisial H MUmur : 21 tahunPendidikan : SMULokasi wawancara : Gazebo Kampus D Gunadarma

Konselor : Hai...apa kabar ?

Subjek : Alhamdulillah baik

Konselor : Kira-kira kamu sibuk apa ?

Subjek : Kuliah, mikirin banyak masalah dirumah, dikampus, biasa dengan teman, yaa gitu lah.

Konselor : Terus, perjalanan kamu hari ini ke kampus, lancar, macet atau gimana ?

Subjek : Ohh...lancar karena tadi lewat jalan tikus aja, gak tau tadi tikusnya nyelip-nyelip.

Konselor : Terus, kalau kabar keluarga gimana ?

Subjek : Nyokap (ibu) masih suka bawel.

Konselor : kalo bokap (ayah) ?

Subjek : sama ikutan bawel, kalo nyokap ikutan bawel, bokap ikutan.

Konselor : Punya adik atau kakak ?

Subjek : Adik 2, alhamdulillah gue anak pertama.

Konselor : Terus hubungan kamu sama keluarga kamu gimana?

Subjek : Gak tau yah, kalo dari segi orang tua, apa ada masalah atau enggak, gue gak tau, tapi kalo gue ke orang tua sih anggap ada masalah.

Konselor : Terus kamu dikeluarga itu lebih dekat kemananya ?

Subjek : Kalo dikeluarga lebih dekat kemana, mungkin ke ibu ya, atau mungkin juga bisa ke adik.

Page 5: Kumpulan Contoh Verbatim Keterampilan Dasar Konseling

Konselor : Kenapa ?

Subjek : Soalnya kalau sudah dekat ibu atau dekat bapak, kalau gak kenal omelan, ceramah, kalo gak curhat panjang lebar yang udah diulang berkali-kali.

Konselor : Kira-kira kamu ada gak masalah yang mau diceritain ke kita ?

Subjek : Aduh...(menggaruk kepala) ada sih, tapi...yang mau ditanya masalah teman, keluarga atau apa nih ?

Konselor : Gini aja masalah yang paling membebani kamu saat ini ?

Subjek : Pokoknya simpel nya gue lagi ada masalah sama temen gue, gak tau tuh anak marah sama gue.

Konselor : Oh ya, kalo boleh tau kenapa ?

Subjek : Nah itu yang gak tau. Gue berusaha nyari jawabannya tapi gak ketemu. Minta tolong sama orang-orang juga, orangnya antara mau dan gak mau.

Konselor : Udah yakin kalo kamu sudah tepat meminta tolong pada orang tersebut ?

Subjek : Gue juga masih ragu sih, keliatannya orang yang gue minta tolongin ini, juga punya janji sama orang yang bermasalah sama gue. Disatu sisi ingin membantu gue, tapi disisi lain dia ngejaga rahasia yang berhasil dia dapat.

Konselor : Kenapa kamu yakin teman dia bisa menjaga rahasia sama kamu?

Subjek : bisa simpel aja sih, bisa keliatan kalo misalnya orang itu udah pernah cerita. Tapi orang yang gue mintain tolong ini,dia juga diem aja bilangnya belum tapi kayanya belum pernah cerita. Dan beberapa orang lain yang dimintain tolong ga mau ikut campur, meskipun gue tahu mereka(orang yang bermasalah sama gue).

Konselor : Kalo gue boleh tahu bisa berikan contohnya ga?

Subjek : Salah satu contohnya ya? Ya, simpel cih. Gue sama dia udah lama ga ngobrol, trus setiap kali gue berusaha ngobrol dia pasti jutek dan kabur.

Konselor : Kabur gimana maksudnya?

Subjek : ya gitu, dia langsung kabur malah kadang misalkan baru ketemu, dia udah langsung lari. Belum sempet nyapa belum apa-apa udah lari.

Konselor : Kalo boleh tahu kira-kira udah berapa lama masalahnya?

Page 6: Kumpulan Contoh Verbatim Keterampilan Dasar Konseling

Subjek : Kira-kira mulai semester 4, tepatnya pertengahan semester 3 masalah itu muncul.

Konselor : Kira-kira awal masalahnya gimana?

Subjek : Ga jelas juga gimana masalah, dia tuh jadi aneh. Jadi dia tiba-tiba marah,tapi anehnya dia gue pikir karena bad mood aja ke semua orang tapi ternyata dia bad mood ke gue aja. Jadi gue ga tau bad moodnya kenapa, dan itu yang sampe sekarang gue cari tau.

Konselor : Apa kamu yakin dia bad mood sama kamu aja atau cuma perasaan kamu aja?

Subjek : Karena dari awal dia bad mood sama gue tadinya gue cuekin, jadi gue kira masalah itu sepele, tapi lama kelamaan kok bad moodnya dia makin bertambah, makin keliatan sebel makin keliatan benci ke gue.

Konselor : Oh jadi, e....dia itu bad mood karena tiba-tiba marah gak jelas semakin bertambah, makin keliatan sebel makin keliatan benci, gitu...?

Subjek : ya.....gitu

Konselor : Terus kira-kira ada ga faktor lingkungan yang membuat kamu tambah buruk atau malah sebaliknya lebih baik ?

Subjek : Kalo faktor lingkungan ya paling faktor sosial ya, kaya tadi saya bilang mereka temen-temen yang dimintai tolong kurang bisa membantu saya untuk mencari biang masalah kenapa bisa begitu.

Konselor : Tapi sekarang kan sudah berjalan lama ya...tu kira-kira ada ga sih misalkan udah membaiklah sedikit demi sedikit ?

Subjek : Kalo baik sih kayanya enggak, cuman paling dia itu udah kaya 100 persen cuek, meskipun mungkin gue enggak.

Konselor : Dia cuek begitu apa karena teman baik kamu banget, jadi saat punya masalah sama dia, sampe sekarang ?

Subjek : yaah...gue akuin dia temen baik gue, gue akuin daripada dia butuh gue, mendingan gue dibutuhkan oleh dia, dalam segala hal, bilang sulit untuk belajar.

Konselor : Terus apakah kamu yakin yang sudah kamu lakukan sekarang benar ?

Subjek : Gak yakin, karena saya butuh penjelasan dari si subjeknya ini untuk,apa...mengatakan atau seenggaknya memberi tanda gitu yang menandakan dia gak suka jadi gue bisa ngerubah itu.

Konselor : Kira-kira kalau kita membuat perbandingan 1 sampai 10, kira-kira masalah kamu ada di nilai berapa ?

Page 7: Kumpulan Contoh Verbatim Keterampilan Dasar Konseling

Subjek : Tingkat keparahan, mungkin 9.

Konselor : Kalo misalkan 9 udah berat kan, kira-kira ada gak sih orang yang tau masalah ini ?

Subjek : Cukup banyak, kan tadi udah saya bilang, ada beberapa orang yang saya tolong, jadi otomatis orang itu udah tau dong masalah saya apa.

Konselor : Untuk lebih baik lagi kamu ngelakuin apa ?

Subjek : Sampe sekarang juga gua lagi nyari solusinya nih apa, soalnya nanya ke sana dia gak mau ikut campur, tanya ke orang lain mulutnya takut ember, jadi masih bingung solusi. Tapi untuk yang saya lakukan sekarang untuk memperbaiki keadaan mungkin cukup benar.

Konselor : Dengan keadaan kamu, kamu kecewa gak ?

Subjek : Yaa...jujur, jujur sejujurnya, kalo bohong itu dosa, saya kecewa, sama diri saya sendiri, kenapa dari setiap masalah yang saya hadapi Cuma bisa lari. Semua masalah yanng bisa diselesaikan Cuma lari, dan gua gak akan menyerah dengan masalah ini, dengan lari begitu aja.

Konselor : Berarti kamu dengan optimis menghadapinya ?

Subjek : Mungkin bisa dibilang cukup optimis. Tapi lama-lama udah mulai lelah, dicuekin, dijutekin udah kaya apaan tau, kalau diajak ngobrol gak mau liat ke arah gue.

Konselor : Ohh...begitu, kalau begitu boleh gak saya kasih saran, kalau menurut saya begini, kamu bilang kan tadi kamu kecewa sama diri kamu sendiri, karena kamu Cuma bisa lari dari masalah, menurut saya, lebih baik kamu mencoba untuk mencari cara gimana supaya masalah itu selesai, jangan untuk lari, dipending dulu, cari masalah yang menurut kamu lebih penting, gimana menurut anda ?

Subjek : Gimana yaa, kalo menurut saya, kalo yang penting udah pasti didaduhulukan, dan yaa memang benar kalau ada tugas kuliah saya mengerjakan, tapi pasti didalam tengah-tengah ngerjain tugas itu pasti ada bayangan tentang masalah gua sama dia.

Konselor : Terus sewaktu terbayang itu apa yang anda lakukan ?

Subjek : Paling Cuma melakukan represi.

Konselor : Represi gimana, apakah menekan ketika ini tiba-tiba muncul atau merepress untuk ke hal-hal yang lain ?

Subjek : Yaa menekan, supaya perasaan yang gak jelas ini hilang.

Page 8: Kumpulan Contoh Verbatim Keterampilan Dasar Konseling

Konselor : Apa sih yang kamu inginkan sekarang, atas kejadian ini ?

Subjek : Yang saya inginkan saya sama dia kembali kaya dulu lagi. Meskipun kadang-kadang ngeselin, bukan dia nya yaa, tapi keadaan orang-orang sekitar.

Konselor : Andai kata dia menjalin kontak dengan kamu kembali, apakah kamu ingin menjalin kontak itu, sedangkan hati kamu seperti yang kamu bilang, kamu ingin merepress ?

Subjek : Tentu saja dia akan menerima dia apa adanya, karena saya ingin memperbaiki keadaan, kalau saya misalnya mensudahi, itu bisa saya lakukan dari sekarang. Tapi itu kan sama aja berlari.

Konselor : Kesan dan pesan kamu tentang masalah ini apa ?

Subjek : Gue gak bisa ngegambarin diri gue sendiri, gue ini lagi kenapa, yang jelas gue super pusing sama masalah ini, bingung juga, ngejelasinnya ribet, karena gue sendiri belum dapat bayangannya.

Konselor : Kira-kira ini hal yang negatif gak sih buat kamu ?

Subjek : Kalo soal negatif, setiap masalah pasti negatif yaa, dari segi mental udah pasti negatif banget yaa mau gimana lagi.

Konselor : Kamu menanggapi masalah ini dengan negatif thinking apa positif thinking ?

Subjek : Saya rasa keduanya, disatu sisi saya merasa gak puas dengan diri saya, disatu sisi saya kesal sama diri saya sendiri karena saya gak tau, apa yang membuat orang lain kesal sama saya, apa yang ngebikin saya sulit banget untuk menyelesaikan masalah, tapi disisi lain dari masalah ini, saya harus menyelesaikan masalah.

Konselor : Yang tadi saya tangkap, tadi kan kamu bilang merepress, apakah kamu benar merepress atau cuma mengalihkan yang tadi ?

Subjek : Kalo saya untuk saat ini, setiap masalah apapun yang saya hadapin, entah itu kecil entah itu besar, saya kurang bisa yang namanya displacement, mengalihkan, saya kurang bisa, karena rata-rata yang terjadi sama saya tuh cara temudahnya untuk mengalihkannya tuh destruktif, jadi biasa menghancurkan sesuatu, teriak, mukul-mukul kepala.

Konselor : Tapi gak jedotin kepala ketembok kan ?

Subjek : Kadang suka jedotin kepala.

Konselor : Jadi ketika ada masalah untuk mengalihkannya itu, kamu lebih ke arah destruktif dengan menyiksa diri kamu sendiri ?

Page 9: Kumpulan Contoh Verbatim Keterampilan Dasar Konseling

Subjek : Iya begitu.

Konselor : Apakah itu kamu anggap sebagai punishment, apakah kamu merasa lebih baik, atau merasa lebih jatuh lagi ?

Subjek : Kalau menurut saya, itu bukan melakukan punishment itu hanya sekedar, diplacement doang, pelampiasan emosi utnuk mengurangi tingkat stress.

Konselor : Apakah itu alternatif yang terbaik untuk kamu ?

Subjek : Untuk saat ini saya asih gak bisa menemukan repressment yang lain lagi

Konselor : Jadi kamu kecewa atas sikap temen kamu yang seperti itu ?

Subjek : Iya...yaa...

Konselor : Oke mungkin ada lagi yang ingin sampaikan atau di curahkan lagi ?

Subjek : Apa yaa....tanpa pertanyaan menurut saya segitu aja.

Konselor : Oke kalau tidak ada lagi, mudah-mudahan aja apa yang kita lakukan sekarang bisa membuat kamu lebih baik dan bisa diterima dengan baik juga, dan saran-saran kita dapat dipakai juga tanpa adanya perlawanan, mudah-mudahan masalah kamu cepat selesai, sekian dari kami. Diposkan oleh Ryano Hackz di 19:17