kumpulan penyakit

12
APENDISITIS Abstrak  Apendisitis merupakan peradangan ya ng terjadi pada apendiks vermiformis, da n merupakan  penyebab abdomen akut yang paling s ering. Apendiks disebut juga umbai cac ing. Istilah usus buntu yang selama ini dikenal dan digunakan di masyarakat kurang tepat, karena yang merupakan usus buntu sebenarnya adalah sekum. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa fungsi apendiks sebenarnya. Namun demikian, organ ini sering sekali menimbulkan masalah kesehatan. Selain itu, nyeri abdomen yang dirasakan memberikan kemungkinan diagnosis yang beragam sehingga penegakan diagnosis sangat penting pada kasus tersebut. Pasien pada kasus ini didiagnosis apendisitis kronis eksaserbasi akut dan dilakukan apendiktomi sebagai penanganan. Keyword: apendisitis, diagnosis History Seorang pasien laki-laki, 29 tahun, datang ke Poli Bedah RSUD Wirosabandengan keluhan utama rasa tidak enak pada ulu hati dan menjalar ke perut kanan baah !ang bersi"at terus menerus sejak # hari !ang lalu$ Pasien juga mengeluh demam dan tidak na"su makan, tidak ada keluhan mual muntah$ %angguan seperti ini sudah pernah dikeluhkan pasien # minggu !ang lalu$ Pada pemeriksaan "isik keadaan umum pasien sedang dengan tanda &ital hipertermia$ Pemeriksaan lokal pada abdomen ditemukan n!eri tekan titik '($ Burne! dan adan!a tanda ro&sing$ Sedangkan pada pemeriksaan re(tal to(her ditemukan n!eri pada jam 9 dan ))$ Pemeriksaan penunjang laboratorium darah rutin ditemukan leukositosis$ Diagnosis *pendisitis kronik eksaserbasi akut Terapi Pasien diraatinapkan dan dilakukan apendiktomi pada pasien sebagai penanganan$ Ditemukan apendik !ang telah mengalami peradangan, hiperemis, udem, namun belum mengalami per"orasi$ Diskusi +!eri abdomen !ang dijadikan sebagai keluhan utama pada pasien ini masih memberikan ban!ak kemungkinan diagnosis karena n!eri dapat berasal baik dari organ dalam abdomen n!eri &iseral maupun dari lapisan dinding abdomenn!a n!eri somatik$ +!eri akut abdomen !ang timbul bisa tiba-tiba atau sudah berlangsung lama$ +amun, penentuan lokasi dari n!eri abdomen mampu membantu dokter untuk mengarahkan lokasi pada organ !ang men!ebabkan n!eri tersebut, alaupun n!eri !ang dirasakan mungkin akibat dari penjalaran organ lain$ Salah satu lokasi n!eri abdomen !ang paling sering terjadi !aitu pada titik '( Burne!$ +!eri pada titik ini mengarah pada in"eksi di apendiks apendisitis$ Untuk menegakkan diagnosis apendisitis tersebut, diperlukan anamnesis, pemeriksaan "isik dan pemeriksaan penunjang jika perlu$ .ebih jelasn!a akan diuraikan dibaah ini$ *namnesis %ejala aal !ang khas, !ang merupakan gejala klasik apendisitis adalah n!eri samar n!eri tumpul di daerah epigastrium di sekitar umbilikus atau per iumbilikus$ /eluhan ini biasan!a disertai dengan rasa mual muntah, dan pada umumn!a na"su makan menurun$ /emudian dalam beberapa jam, n!eri akan beralih ke kuadran kanan baah, ke titik '( Burne!$ Di titik ini

Upload: fanny-budiman

Post on 09-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kumpulan Penyakit

TRANSCRIPT

Page 1: Kumpulan Penyakit

7/17/2019 Kumpulan Penyakit

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-penyakit 1/12

APENDISITIS

Abstrak

 Apendisitis merupakan peradangan yang terjadi pada apendiks vermiformis, dan merupakan

 penyebab abdomen akut yang paling sering. Apendiks disebut juga umbai cacing. Istilah usus

buntu yang selama ini dikenal dan digunakan di masyarakat kurang tepat, karena yang

merupakan usus buntu sebenarnya adalah sekum. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti 

apa fungsi apendiks sebenarnya. Namun demikian, organ ini sering sekali menimbulkan

masalah kesehatan. Selain itu, nyeri abdomen yang dirasakan memberikan kemungkinan

diagnosis yang beragam sehingga penegakan diagnosis sangat penting pada kasus tersebut.

Pasien pada kasus ini didiagnosis apendisitis kronis eksaserbasi akut dan dilakukan apendiktomi 

sebagai penanganan.

Keyword: apendisitis, diagnosis

History

Seorang pasien laki-laki, 29 tahun, datang ke Poli Bedah RSUD Wirosabandengan keluhan

utama rasa tidak enak pada ulu hati dan menjalar ke perut kanan baah !ang bersi"at terus

menerus sejak # hari !ang lalu$ Pasien juga mengeluh demam dan tidak na"su makan, tidak ada

keluhan mual muntah$ %angguan seperti ini sudah pernah dikeluhkan pasien # minggu !ang

lalu$ Pada pemeriksaan "isik keadaan umum pasien sedang dengan tanda &ital hipertermia$

Pemeriksaan lokal pada abdomen ditemukan n!eri tekan titik '($ Burne! dan adan!a tanda

ro&sing$ Sedangkan pada pemeriksaan re(tal to(her ditemukan n!eri pada jam 9 dan ))$

Pemeriksaan penunjang laboratorium darah rutin ditemukan leukositosis$

Diagnosis

*pendisitis kronik eksaserbasi akut

Terapi

Pasien diraatinapkan dan dilakukan apendiktomi pada pasien sebagai penanganan$ Ditemukan

apendik !ang telah mengalami peradangan, hiperemis, udem, namun belum mengalami

per"orasi$

Diskusi

+!eri abdomen !ang dijadikan sebagai keluhan utama pada pasien ini masih memberikan

ban!ak kemungkinan diagnosis karena n!eri dapat berasal baik dari organ dalam abdomen

n!eri &iseral maupun dari lapisan dinding abdomenn!a n!eri somatik$ +!eri akut abdomen

!ang timbul bisa tiba-tiba atau sudah berlangsung lama$ +amun, penentuan lokasi dari n!eri

abdomen mampu membantu dokter untuk mengarahkan lokasi pada organ !ang men!ebabkan

n!eri tersebut, alaupun n!eri !ang dirasakan mungkin akibat dari penjalaran organ lain$ Salah

satu lokasi n!eri abdomen !ang paling sering terjadi !aitu pada titik '( Burne!$ +!eri pada titik

ini mengarah pada in"eksi di apendiks apendisitis$

Untuk menegakkan diagnosis apendisitis tersebut, diperlukan anamnesis, pemeriksaan "isik dan

pemeriksaan penunjang jika perlu$ .ebih jelasn!a akan diuraikan dibaah ini$

*namnesis

%ejala aal !ang khas, !ang merupakan gejala klasik apendisitis adalah n!eri samar n!eri

tumpul di daerah epigastrium di sekitar umbilikus atau periumbilikus$ /eluhan ini biasan!adisertai dengan rasa mual muntah, dan pada umumn!a na"su makan menurun$ /emudian

dalam beberapa jam, n!eri akan beralih ke kuadran kanan baah, ke titik '( Burne!$ Di titik ini

Page 2: Kumpulan Penyakit

7/17/2019 Kumpulan Penyakit

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-penyakit 2/12

Page 3: Kumpulan Penyakit

7/17/2019 Kumpulan Penyakit

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-penyakit 3/12

Page 4: Kumpulan Penyakit

7/17/2019 Kumpulan Penyakit

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-penyakit 4/12

*kan didapatkan n!eri kuadran kanan pada jam 9-)2$ Pada appendi(itis pel&ika akan

didapatkan n!eri terbatas seaktu dilakukan (olok dubur$

o *bdominal =-Ra!

Digunakan untuk melihat adan!a "e(alith sebagai pen!ebab appendi(itis$

Pemeriksaan ini dilakukan terutama pada anak-anak

o US%

Bila hasil pemeriksaan "isik meragukan, dapat dilakukan pemeriksaan US%, terutama pada

anita, juga bila di(urigai adan!a abses$ Dengan US% dapat dipakai untuk men!ingkirkan

diagnosis banding seperti kehamilan ektopik, adne(itis dan sebagain!a

o Barium enema

>aitu suatu pemeriksaan =-Ra! dengan memasukkan barium ke (olon melalui anus$

Pemeriksaan ini dapat menunjukkan komplikasi-komplikasi dari appendi(itis pada jaringan

sekitarn!a dan juga untuk men!ingkirkan diagnosis banding$

o <0-S(an

Dapat menunjukkan tanda-tanda dari appendi(itis$ Selain itu juga dapat menunjukkan

komplikasi dari appendi(itis seperti bila terjadi abses$

o .aparos(opi

>aitu suatu tindakan dengan menggunakan kamera "iberopti( !ang dimasukkan dalam

abdomen, appendi8 dapat di&isualisasikan se(ara langsung$0ehnik ini dilakukan di baah

pengaruh anestesi umum$ Bila pada saat melakukan tindakan ini didapatkan peradangan pada

appendi8 maka pada saat itu juga dapat langsung dilakukan pengangkatan appendi8

Kesimpulan

Diagnosis apendisitis dapat ditegakkan melalui tiga hal !aitu anamnesis, pemeriksaan "isik,

serta pemeriksaan penunjang jika diperlukan$ Penegakan diagnosis !ang tepat pada apendisitis

dapat mengurangi komplikasi !ang terjadi serta mengurangi tingkat morbiditas dan mortalitas$

http:??medi(alandpu(bli(in"o$blogspot$(o$id?24))?)2?penegakan-diagnosis-pada-

apendisitis$html

ASMA

GAMBAAN K"INIS ASMA PADA ANAK

  Dengan mengetahui gambaran klinis pada anak, maka dapat dilihat luas permasalahan

dan seberapa jauh perlu dikerjakan upa!a untuk men(egah serangan asma$

) *sma episodik jarangbiasan!a terdapat pada anak umur #-@ tahun$ Serangan umumn!a di(etuskan oleh in"eksi

saluran napas bagian atas$ Ban!akn!a serangan #-A kali dalam satu tahun$ .aman!a serangan

paling lama beberapa hari saja dan jarang merupakan serangan !ang berat$ %ejala-gejala !ang

timbul lebih menonjol pada malam hari$ 'engi heeing dapat berlangsung sekitar #-A hari$

Sedangkan batuk-batukn!a dapat berlangsung )4-)A hari$ 0umbuh kembang anak biasan!a

baik$ Di luar serangan tidak ditemukan kelainan$ Waktu remisi berminggu-minggu sampai

berbulan-bulan$ %olongan ini merupakan 14-15 dari populasi asma anak$

2 *sma episodik sering

pada ⅔ golongan ini, serangan pertama terjadi pada umur sebelum # tahun$ Pada permulaan,

serangan berhubungan dengan in"eksi saluran napas akut$ Pada umur -@ tahun dapat terjadi

serangan tanpa in"eksi !ang jelas$ Biasan!a orang tua menghubungkann!a dengan perubahan

Page 5: Kumpulan Penyakit

7/17/2019 Kumpulan Penyakit

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-penyakit 5/12

udara, adan!a alergen, akti&itas "isik, dan stres$ Ban!ak kasus !ang tidak jelas pen(etusn!a$

Ban!akn!a serangan #-A kali dalam satu tahun dan tiap kali serangan beberapa hari sampai

beberapa minggu$ 6rekuensi serangan paling tinggi pada umur 3-)# tahun$ Pada golongan

lanjut kadang-kadang sukar dibedakan dengan golongan asma kronik atau persisten$ Umumn!a

gejala paling jelek terjadi pada malam hari dengan batuk dan mengi !ang dapat mengganggu

tidur$

# *sma kronik atau persisten

pada 25 anak golongan ini serangan pertama terjadi sebelum anak berumur @ bulan, 15

sebelum anak berumur # tahun$ 45 anak terdapat mengi !ang lama pada 2 tahun pertama

dan 45 sisan!a serangan episodik$ Pada umur -@ tahun akan lebih jelas terjadin!a obstruksi

saluran napas !ang persisten dan hampir selalu terdapat mengi setiap hari$ Pada malam hari

sering terganggu oleh batuk dan mengi$ *kti&itas "isik sering men!ebabkan mengi$ Dari aktu

ke aktu terjadi serangan "isik !ang berat dan sering memerlukan peraatan rumah sakit$

0erdapat juga golongan !ang jarang mengalami serangan berat, han!a sesak sedikit dan mengi

sepanjang aktu$ Setelah mendapat penanganan !ang tepat biasan!a baru disadari baha ada

perbedaan dibandingkan sebelum mendapatkan penanganan$ *nak dan orang tua baru

men!adari mengenai asma pada anak serta permasalahann!a$ bstruksi jalan napas men(apai

pun(akn!a pada umur 3-)A tahun, setelah biasan!a terjadi perubahan$

DIAGN#SIS

 Anamnesis

*namnesis pada pen!akit asma diaali dari identitas anak$ $ Dalam hal ini !ang dimaksud

antara lain usia, jenis kelamin, berat badan, serta tinggi badan$ Cal ini penting diketahui karena

derajat pen!akit dan serangan asma terkait dengan karakteristik "isik anak$

Setelah didapatkan data identitas anak maka anamnesis dilanjutkan dengan pemeriksaan

keluhan utama anak$

/eluhan utama ketika datang ke dokter :

Wheeing ketika serangan dan ? atau batuk kronik berulang B/B $ Untuk memudahkan

asma dengan mani"estasi klinik khas batuk, sesak dan heeing disebut sebagai asma klasik

dan !ang mani"estasi terutama B/B dissebut asma non klasik$

B/B dapat merupakan mani"estasi aal dari perjalanan asma anak$ Pada pen!elidikan jangka

panjang anak dengan B/B tern!ata mempun!ai resiko A kali lebih ban!ak untuk menjadi asma$

/eluhan lainn!a keluhan berupa sesak na"as, sakit pada dada atau ke(enderungan sulit

melakukan akti"itas seperti anak normal$

 Untuk anak @ thn pemeriksaan 6aal Paru sebalikn!a dilakukan Pemeriksaan 6aal Paru !ang

sederhana dengan spirometer, pemeriksaan ini mendukung diagnosis asma anak melalui # (ara,

!aitu :

)$ Eariabilitas Perbedaan nilai P6R dalam ) hari pada P6R F ) 5

2$ Re&ersibilitas Perbedaan nilai P6R setelah pemberian bronkodilator pada P6R F)5

#$ Penurunan F 24 5 &olume ekspirasi paksa pada detik pertama setelah pro&okasi

bronkus dengan metakolin atau histamine

Uji tuberkulin perlu dilakukan pada kelompok !ang di duga asma maupun !ang tidak $

Page 6: Kumpulan Penyakit

7/17/2019 Kumpulan Penyakit

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-penyakit 6/12

Pemeriksaan fisik 

  Casil !ang didapat tergantung stadium serangan, laman!a serangan dan jenis

asman!a$ Pada asma !ang ringan dan sedang tidak ditemukan kelainan "isik di luar serangan$

Pada inspeksi terlihat pernapasan sukar dan (epat, disertai batuk-batuk paroksismal, kadang-

kadang terdapat suara heeing mengi, ekspirium memanjang, pada inspirasi terlihat retraksi

daerah suprakla&ikular, suprasternal, epigastrium, dan sela iga$ Pada asma kronik terlihat

bentuk toraks em"isematus, bongkok ke depan, sela iga melebar, diameter anteroposterior

toraks bertambah$ Pada perkusi terdengar suara hipersonor di seluruh toraks, terutama bagian

baah posterior$ Daerah pekak jantung dan hati menge(il$

  Pada auskultasi mula-mula bun!i napas kasar?mengeras, tapi pada stadium lanjut

suara napas melemah atau hampir tidak terdengar karena aliran udara sangat lemah$ Dalam

keadaan normal, "ase ekspirasi ⅓ - G dari "ase inspirasi, pada aktu serangan "ase ekspirasi

memanjang$ 0erdengar ronki kering dan ronki basah serta suara lendir bila ban!ak sekresi

bronkus$

  0inggi dan berat badan perlu diperhatikan dan bila mungkin juga hubungann!a dengan

tinggi badan kedua orang tua$ *sma sendiri merupakan pen!akit !ang dapat menghambat

perkembangan anak$ %angguan pertumbuhan biasan!a terdapat pada asma !ang sangat berat$

*nak perlu diukur tinggi dan berat badann!a pada tiap kali kunjungan, karena perbaikan akibat

pengobatan sering dapat dinilai dari perbaikan pertumbuhann!a$ Bentuk toraks perlu

diperhatikan untuk melihat adan!a dada burung atau sulkus Carisson sebagai tanda obstruksi

 jalan napas !ang lama$ 0anda ini han!a ditemukan pada asma berat dan menahun dengan

pengelolaan asma !ang tidak adekuat sebelumn!a$

Pemeriksaan lanjutan

) Uji "aal paru

pemeriksaan ini sangat berguna untuk menilai asma meliputi diagnosis dan pengelolaann!a$ Uji

"aal paru dikerjakan untuk menentukan derajat obstruksi, menilai nilai pro&okasi bronkus,

menilai nilai pengobatan, dan mengikuti perjalanan pen!akit$ Uji "aal paru tidak selalu mudah

dilaksanakan, terutama pada anak di baah -@ tahun$ Sebaikn!a tiap anak dengan asma di uji

"aal pada tiap kunjungan$ HPeak "lo meterI adalah !ang paling sederhana, sedangkan dengan

spirometer memberikan data !ang lebih lengkap

)$ Spirometri   : Untuk mengukur ke(epatan aliran udara dan &olume paru selama 6;E) dan

digunakan sebagai Igold standarI dalam mengukur aliran udara pada pen!akit asma$

J Pemeriksaan "aal paru !ang penting pada asma adalah P;6R, P;E), PE<, 6;E)?6E<$

J Eolume kapasitas paksa 6E<, aliran pun(ak ekspirasi P;6R dan rasio 6;E)?6E<

berkurang F )5 dari nilai normaln!a

J Perpanjangan aktu ekspirasi paksa biasan!a ditemukan, alaupun P;6R dan 6;E)?6E<

han!a berkurang sedikit

J 7n"lasi berlebihan !ang biasan!a terlihat se(ara klinis akan terlihat dengan meninggin!a isi

total paru 0.<, isi kapasitas residu "ungsionaldan isi residu

Di luar serangan, "aal paru tersebut umumn!a akan kembali normal ke(uali pada asma

serangan, "aal paru tersebut umumn!a, akan kembali normal ke(uali pada asma !ang berat$

Page 7: Kumpulan Penyakit

7/17/2019 Kumpulan Penyakit

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-penyakit 7/12

2$ Uji provokasi bronkus dilakukan bila diagnosis diragukan$ 0ujuann!a untuk menunjukkan

adan!a hiperreakti&itas bronkus, !ang dapat dilakukan dengan : )histamin, 2metha(holin,

#beban lari, Audara dingin, uap angin, @alergi$ >ang sering dilakukan adalah (ara ), 2,

#$ hiperreakti&itas positi" bila P;6R, 6;E) turun F )5 dari nilai sebelum uji pro&okasi dan

setelah diberi bronkodilator nilai normal akan ter(apai lagi$ Bila P;6R dan 6;E) sudah rendah

dan diberi bronkodilator naik F)5!ang berarti hiperreakti&itas positi" dan uji pro&okasi tidak

perlu$

2 6oto rontgen toraks

pemeriksaan ini perlu dilakukan dan pada "oto akan tampak (orakan paru !ang meningkat$

Ciperin"lasi terdapat pada serangan akut dan pada asma kronik$ *telektasis juga sering

ditemukan$ Setiap anak penderita asma !ang berkunjung pertama kalin!a perlu dibuat "oto

rontgen parun!a$ 6oto ini dibuat terutama untuk men!ingkirkan kemungkinan adan!a pen!akit

lain$ 6oto perlu diulang bila ada indikasi, misaln!a dugaan adan!a pneumonia atau

pneumotoraks$ Rontgen "oto sinus paranasalis perlu juga bila asman!a sulit terkontrol$

# Pemeriksaan darah, eosino"il, dan uji tuberkulin

pemeriksaan eosino"il dalam darah, sekret hidung dan dahak dapat menunjang diagnosis asma$

;osino"il dapat ditemukan pada darah tepi, sekret hidung dan sputum$ Dalam sputum

ditemukan kristal <har(ot-.e!den dan spiral <urshman$ Bila ada in"eksi mungkin akan

didapatkan pula leukositosis polimor"onukleus$ Uji tuberkulin penting bukan saja karena di

7ndonesia masih ban!ak tuberkulosis, tetapi juga karena kalau ada tuberkulosis dan tidak

diobati, asman!apun mungkin sukar dikontrol$

A uji kulit alergi dan imunologi

  Pemeriksaan ini dilakukan dengan (ara goresan atau tusuk$ Pemeriksaan 7g; dapat

memperkuat diagnosis dan pengelolaann!a, tetapi bila tidak ditemukan kelainann!a diagnosis

asma belum dapat disingkirkan$

Sumber : http:??ketobapadah$blogspot$(o$id?24))?4?asma-gambaran-klinis-diagnosis-

dan$html

$AKT% 

Pemeriksaan pasien yang dicurigai terdapat fraktur dimulai dari riwayat penyakit, termasuk 

 penyebab cedera, adanya cedera lain, cedera sebelumnya di regio yang terkena, riwayat penyakit

dahulu, dan alergi. Pemeriksaan awal termasuk menilai status neurovaskuler, mengamati adanya

robekan kulit, dan menilai adanya cedera jaringan lunak. Palpasi pada daerah dengan lembut

memungkinkan pemeriksa menunjuk tempat fraktur dan menggunakan radiografi dengan lebih baik.

Fraktur dapat terjadi pada dua tempat, atau sendi yang berdekatan dapat mengalami cedera, sehingga

 penting untuk melakukan palpasi seluruh tulang dan sendi diatas dan dibawah fraktur.

Pemahaman pola cedera yang berhubungan dengan penyebab umum cedera juga dapat mengarahkan

 pemeriksaan. Misalnya, cedera inversi pada pergelangan kaki dapat menyebabkan fraktur maleoli,

metatarsal proksimal, atau tulang tarsal navicular. !pabila pasien mengalami cedera, sebaiknya

Page 8: Kumpulan Penyakit

7/17/2019 Kumpulan Penyakit

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-penyakit 8/12

dilakukan palpasi semua tulang yang mempunyai kemungkinan fraktur.

Pemeriksaan sendi dapat dibagi menjadi " langkah berbeda#

$. %nspeksi

&. Palpasi

'. Pemeriksaan gerakan (movement)

*. Pemeriksaan khusus+. Pemeriksaan radiologi

". Merencanakan pemeriksaan lebih lanjut

angkah $# %nspeksi

Perhatikan sendi dengan baik, terutama pada poin berikut ini#

$. !pakah terdapat swelling - ika ada, apakah difus atau terlokalisir- ika  swelling  yang terjadi

difus, apakah bengkak tersebut hanya terbatas pada sendi atau meluas- !danya pembengkakan

yang terbatas pada sendi menunjukkan adanya distensi sendi dengan# (a) kelebihan cairan

sinovial (efusi) misalnya, karena trauma atau proses inflamasi non/piogenik (misalnya 0! atau

1!)2 (b) darah (hemarthrosis), misalnya dari cedera yang baru saja terjadi atau defek koagulasi

darah2 atau (c) pus (pyarthrosis) misalnya dari infeksi piogenik akut. Pembengkakan yang meluas

dari sendi dapat terjadi dengan infeksi mayor pada tungkai, tumor, dan gangguan pada sistem

drainase limfatik dan vena. ika ada bengkak lokal, perhatikan posisi bengkak tersebut dan

hubungannya dengan struktur anatomi yang berhubungan, karena hal ini dapat menunjukkan

kemungkinan penyebab atau identitas.

&. !pakah terdapat bruising  (memar)- 3al ini dapat menunjukkan adanya kemungkinan trauma,

dengan titik gravitasi atau penyebarannya.'. !pakah terdapat discolorization, atau edema- 3al ini dapat terjadi sebagai respon lokal

terhadap trauma atau infeksi.

*. !pakah terdapat muscle wasting - 3al ini biasanya terjadi sebagaai hasil dari otot yang

terkena yang tidak digunakan, karena nyeri atau ketidakmampuan gerak, atau karena gangguan

 persarafan pada otot yang terkena.

+. !pakah terdapat gangguan pada bentuk, postur, atau apakah ada bukti pemendekan- 4erdapat

 banyak kemungkinan penyebab dari abnormalitas (termasuk abnormalitas kongenital, riwayat

trauma, gangguan mineralisasi tulang, dan penyakit sendi destruktif)2 adanya hal/hal tersebut

harus diperhatikan, dan digali lagi secara lebih detail dalam pemeriksaan.

Page 9: Kumpulan Penyakit

7/17/2019 Kumpulan Penyakit

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-penyakit 9/12

angkah &# Palpasi

5eberapa sendi harus diperhatikan hal/hal berikut#

$. !pakah sendi tersebut hangat- ika demikian, perhatikan apakah peningkatan temperatur 

yang terjadi difus ataukah lokal, selalu dipikirkan apakah hal tersebut mungkin dapat disebabkan

oleh pembebatan. ika peningkatan suhu terjadi secara difus, hal ini biasanya terjadi bila massa

 jaringan substansial terlibat, dan biasanya terjadi pada proses inflamasi sendi yang piogenik dan

non/piogenik, dan pada kasus dimana terjadi dilatasi anastomosis di proksimal dari blok arterial.

auh dari sendi, adanya infeksi dan tumor perlu dipikirkan. Peningkatan temperatur secara lokal

dapat mengarah kepada proses inflamasi pada struktur yang terkait. !symmetrical coldness dari

tungkai biasanya terjadi jika ada gangguan sirkulasi tungkai, misalnya dari atherosclerosis.

Page 10: Kumpulan Penyakit

7/17/2019 Kumpulan Penyakit

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-penyakit 10/12

&. !pakah terdapat nyeri- ika ada, apakah nyeri tersebut difus atau terlokalisir. Pada nyeri

difus, penyebabnya biasanya sama dengan penyebab peningkatan panas lokal. ika nyeri

terlokalisir, perlu dicari tempat yang dirasakan paling nyeri dengan sangat teliti, karena hal

ini dapat mengidentifikasi dengan jelas struktur anatomis yang terlibat.

angkah '# Movement

3ampir semua kondisi ortopedik berhubungan dengan keterbatasan gerak pada sendi yang terlibat.

3ilangnya gerakan sama sekali yang terjadi pada ablasi bedah pada sendi (artrodesis) atau dapat

terjadi pada proses patologis lain (seperti infeksi) dimana jaringan fibrous atau tulang mengikat

 permukaan artikuler bersama/sama (ankylosis fibrous atau tulang)# sendi tidak dapat bergerak baik 

secara pasif maupun aktif. 6ering terjadi keterbatasan 01M dimana sendi tidak dapat kembali ke

 posisi netralnya. Pada tipe ini, biasanya sendi tidak dapat diekstensikan secara penuh, hal ini disebut

dengan fi7ed fle7ion deformity. Fi7ed deformities dapat disebabkan, misalnya oleh kontraksi kapsul

sendi, otot dan tendon, atau oleh karena interposisi dari jaringan lunak atau tulang diantara

 permukaan artikuler (misalnya meniskus yang robek, bagian yang hilang). Perkiraan 01M sendiadalah hal yang penting dalam pemeriksaan ortopedik. 8ntuk mengetahui adanya deviasi dari

normal, sisi yang sehat dapat dibandingkan dengan sisi yang sakit.2 jika hal ini tidak memungkinkan

(misalnya jika keduanya sakit) perlu digunakan perkiraan. 9eterbatasan 01M pada sebuah sendi

 biasanya terjadi karena penyebab mekanis dan merupakan penanda adanya proses patologi. ika otot

yang mengatur sebuah sendi mengalami paralisis, maka perlu diperiksa 01M pasif2 nyeri yang

terkadang muncul atau faktor lain dapat membatasi 01M aktif yang lebih sempit daripada 01M

 pasif. 4erkadang sendi yang mengalami paralisis parsial maupun total dapat digerakkan dengan

melibatkan gravitasi atau gerakan (trick movement), dan konfirmasi paralisis dapat menentukan

 penyebabnya.

Page 11: Kumpulan Penyakit

7/17/2019 Kumpulan Penyakit

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-penyakit 11/12

Pada banyak sendi, penting untuk mencari bukti adanya pergerakan dalam sebuah dataran abnormal.

8ntuk melakukan ini, sendi ditekan dalam sebuah dataran, dan gerakan yang berlebih dinilai melalui

inspeksi maupun pemeriksaan radiologi. Permukaan artikuler yang kasar menimbulkan sensasi

 parutan (krepitus) ketika sendi digerakkan, hal ini dapat diketahui dari palpasi atau auskultasi. 5unyi

klik yang datang saat sendi bergerak dapat berasal dari jaringan lunak yang bergerak melewati

 penonjolan tulang (hampir semua), dari jaringan lunak dalam sendi (misal meniskus yang mengalami

displace) atau dari gangguan pada kontur tulang (misalnya karena iregularitas dari permukaan sendi

akibat fraktur yang melibatkan sendi).

9ekuatan kontraksi otot (dan kekuatan gerak setiap sendi) harus dinilai dengan baik, dan jika

ditemukan penurunan kekuatan otot, dicatat dalam skala Medical 0esearch :ouncil (M0:)#

M; # 4idak ada kontraksi aktif yang dapat dirasakan

M$ # 9ontraksi singkat dapat dilihat atau dirasakan dengan palpasi pada otot, namun tidak 

cukup untuk menimbulkan gerakan sendi.

M& # 9ontraksi sangat lemah, namun masih dapat bergerak namun tidak dapat melawan

gravitasi.

M' # 9ontraksi masih sangat lemah, namun dapat bergerak melawan gravitasi (misalnya

<uadriceps dapat bergerak mengekstensikan lutut pada pasien dengan posisi duduk).

M* # 9ekuatan tidak penuhm namun dapat bergerak melawan gravitasi dan tahanan.

M+ # 9ekuatan normal

9ekuatan otot dapat dipengaruhi oleh nyeri, atrofi, penyakit, atau kelainan saraf. Perlu diperhatikan

apakah ada hal/hal tersebut yang mengganggu gerakan ekstremitas.

angkah *# Pemeriksaan 9husus

Pada kebanyakan sendi terdapat pemeriksaan khusus untuk memeriksa fungsi sendi secara khusus.

Pemeriksaan tersebut termasuk diantaranya pemeriksaan integritas ligamen sendi, dan untuk 

 pemeriksaan struktur yang berhubungan dengan sendi (misalnya meniskus pada lutut). Pemeriksaanlain yang dilakukan secara khusus adalah pemeriksaan neurologis yang sesuai (misalnya

 pemeriksaan kelompok otot tertentu dan pemeriksaan jika ada penurunan sensorik). ika

Page 12: Kumpulan Penyakit

7/17/2019 Kumpulan Penyakit

http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-penyakit 12/12

memungkinkan, hasil M0: dicatat.

6; # 3ilangnya semua sensasi pada area yang dipersarafi oleh nervus yang terkena

6$ # !danya sensasi nyeri tajam

6& # !danya sensasi protektif (sentuhan kulit, nyeri dan panas)

6' # !danya sensasi protektif dengan lokalisasi akurat. 6ensitivitas (dan hipersensitivitas)

terhadap dingin biasanya muncul.6'= # !danya kemampuan mengenali obyek dan tekstur2 terdapat sensitivitas dan

hipersensitivitas terhadap dingin yang masih muncul namun minimal.

6* # 6ensasi normal

angkah +# Pemeriksaan 0adiografi

Pemeriksaan radiografi biasanya dilakukan dengan proyeksi anteroposterior (!P) dan lateral. Penting

diperhatikan bentuk, ukuran, kontur dari tulang, apakah lebih tebal atau lebih tipis dari normal, lebih

 pendek atau lebih panjang daripada biasanya, atau melekuk atau menyudut secara abnormal. Pada

sendi, apakah komponen tulang dalam susunan yang normal, atau terjadi displace atau melekuk.

angkah "# Pemeriksaan anjutan

Pemeriksaan fisik dan radiologi dapat memunculkan diagnosis banding yang memerlukan

 pemeriksaan tambahan untuk menetapkan diagnosis2 umumnya digunakan untuk memastikan

diagnosis. Pemeriksaan yang biasanya dilakukan meliputi#

$. Pemeriksaan sedimentasi eritrosit, dan pada kasus tertentu, :/reactive protein.

&. 3itung darah lengkap dengan hitung jenis

'. >stimasi faktor rheumatoid*. 9alsium, fosfat, dan alkaline fosfatase serum

+. 8reum

". Foto thoraks