kumpulan penyakit
DESCRIPTION
Kumpulan PenyakitTRANSCRIPT
7/17/2019 Kumpulan Penyakit
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-penyakit 1/12
APENDISITIS
Abstrak
Apendisitis merupakan peradangan yang terjadi pada apendiks vermiformis, dan merupakan
penyebab abdomen akut yang paling sering. Apendiks disebut juga umbai cacing. Istilah usus
buntu yang selama ini dikenal dan digunakan di masyarakat kurang tepat, karena yang
merupakan usus buntu sebenarnya adalah sekum. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti
apa fungsi apendiks sebenarnya. Namun demikian, organ ini sering sekali menimbulkan
masalah kesehatan. Selain itu, nyeri abdomen yang dirasakan memberikan kemungkinan
diagnosis yang beragam sehingga penegakan diagnosis sangat penting pada kasus tersebut.
Pasien pada kasus ini didiagnosis apendisitis kronis eksaserbasi akut dan dilakukan apendiktomi
sebagai penanganan.
Keyword: apendisitis, diagnosis
History
Seorang pasien laki-laki, 29 tahun, datang ke Poli Bedah RSUD Wirosabandengan keluhan
utama rasa tidak enak pada ulu hati dan menjalar ke perut kanan baah !ang bersi"at terus
menerus sejak # hari !ang lalu$ Pasien juga mengeluh demam dan tidak na"su makan, tidak ada
keluhan mual muntah$ %angguan seperti ini sudah pernah dikeluhkan pasien # minggu !ang
lalu$ Pada pemeriksaan "isik keadaan umum pasien sedang dengan tanda &ital hipertermia$
Pemeriksaan lokal pada abdomen ditemukan n!eri tekan titik '($ Burne! dan adan!a tanda
ro&sing$ Sedangkan pada pemeriksaan re(tal to(her ditemukan n!eri pada jam 9 dan ))$
Pemeriksaan penunjang laboratorium darah rutin ditemukan leukositosis$
Diagnosis
*pendisitis kronik eksaserbasi akut
Terapi
Pasien diraatinapkan dan dilakukan apendiktomi pada pasien sebagai penanganan$ Ditemukan
apendik !ang telah mengalami peradangan, hiperemis, udem, namun belum mengalami
per"orasi$
Diskusi
+!eri abdomen !ang dijadikan sebagai keluhan utama pada pasien ini masih memberikan
ban!ak kemungkinan diagnosis karena n!eri dapat berasal baik dari organ dalam abdomen
n!eri &iseral maupun dari lapisan dinding abdomenn!a n!eri somatik$ +!eri akut abdomen
!ang timbul bisa tiba-tiba atau sudah berlangsung lama$ +amun, penentuan lokasi dari n!eri
abdomen mampu membantu dokter untuk mengarahkan lokasi pada organ !ang men!ebabkan
n!eri tersebut, alaupun n!eri !ang dirasakan mungkin akibat dari penjalaran organ lain$ Salah
satu lokasi n!eri abdomen !ang paling sering terjadi !aitu pada titik '( Burne!$ +!eri pada titik
ini mengarah pada in"eksi di apendiks apendisitis$
Untuk menegakkan diagnosis apendisitis tersebut, diperlukan anamnesis, pemeriksaan "isik dan
pemeriksaan penunjang jika perlu$ .ebih jelasn!a akan diuraikan dibaah ini$
*namnesis
%ejala aal !ang khas, !ang merupakan gejala klasik apendisitis adalah n!eri samar n!eri
tumpul di daerah epigastrium di sekitar umbilikus atau periumbilikus$ /eluhan ini biasan!adisertai dengan rasa mual muntah, dan pada umumn!a na"su makan menurun$ /emudian
dalam beberapa jam, n!eri akan beralih ke kuadran kanan baah, ke titik '( Burne!$ Di titik ini
7/17/2019 Kumpulan Penyakit
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-penyakit 2/12
7/17/2019 Kumpulan Penyakit
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-penyakit 3/12
7/17/2019 Kumpulan Penyakit
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-penyakit 4/12
*kan didapatkan n!eri kuadran kanan pada jam 9-)2$ Pada appendi(itis pel&ika akan
didapatkan n!eri terbatas seaktu dilakukan (olok dubur$
o *bdominal =-Ra!
Digunakan untuk melihat adan!a "e(alith sebagai pen!ebab appendi(itis$
Pemeriksaan ini dilakukan terutama pada anak-anak
o US%
Bila hasil pemeriksaan "isik meragukan, dapat dilakukan pemeriksaan US%, terutama pada
anita, juga bila di(urigai adan!a abses$ Dengan US% dapat dipakai untuk men!ingkirkan
diagnosis banding seperti kehamilan ektopik, adne(itis dan sebagain!a
o Barium enema
>aitu suatu pemeriksaan =-Ra! dengan memasukkan barium ke (olon melalui anus$
Pemeriksaan ini dapat menunjukkan komplikasi-komplikasi dari appendi(itis pada jaringan
sekitarn!a dan juga untuk men!ingkirkan diagnosis banding$
o <0-S(an
Dapat menunjukkan tanda-tanda dari appendi(itis$ Selain itu juga dapat menunjukkan
komplikasi dari appendi(itis seperti bila terjadi abses$
o .aparos(opi
>aitu suatu tindakan dengan menggunakan kamera "iberopti( !ang dimasukkan dalam
abdomen, appendi8 dapat di&isualisasikan se(ara langsung$0ehnik ini dilakukan di baah
pengaruh anestesi umum$ Bila pada saat melakukan tindakan ini didapatkan peradangan pada
appendi8 maka pada saat itu juga dapat langsung dilakukan pengangkatan appendi8
Kesimpulan
Diagnosis apendisitis dapat ditegakkan melalui tiga hal !aitu anamnesis, pemeriksaan "isik,
serta pemeriksaan penunjang jika diperlukan$ Penegakan diagnosis !ang tepat pada apendisitis
dapat mengurangi komplikasi !ang terjadi serta mengurangi tingkat morbiditas dan mortalitas$
http:??medi(alandpu(bli(in"o$blogspot$(o$id?24))?)2?penegakan-diagnosis-pada-
apendisitis$html
ASMA
GAMBAAN K"INIS ASMA PADA ANAK
Dengan mengetahui gambaran klinis pada anak, maka dapat dilihat luas permasalahan
dan seberapa jauh perlu dikerjakan upa!a untuk men(egah serangan asma$
) *sma episodik jarangbiasan!a terdapat pada anak umur #-@ tahun$ Serangan umumn!a di(etuskan oleh in"eksi
saluran napas bagian atas$ Ban!akn!a serangan #-A kali dalam satu tahun$ .aman!a serangan
paling lama beberapa hari saja dan jarang merupakan serangan !ang berat$ %ejala-gejala !ang
timbul lebih menonjol pada malam hari$ 'engi heeing dapat berlangsung sekitar #-A hari$
Sedangkan batuk-batukn!a dapat berlangsung )4-)A hari$ 0umbuh kembang anak biasan!a
baik$ Di luar serangan tidak ditemukan kelainan$ Waktu remisi berminggu-minggu sampai
berbulan-bulan$ %olongan ini merupakan 14-15 dari populasi asma anak$
2 *sma episodik sering
pada ⅔ golongan ini, serangan pertama terjadi pada umur sebelum # tahun$ Pada permulaan,
serangan berhubungan dengan in"eksi saluran napas akut$ Pada umur -@ tahun dapat terjadi
serangan tanpa in"eksi !ang jelas$ Biasan!a orang tua menghubungkann!a dengan perubahan
7/17/2019 Kumpulan Penyakit
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-penyakit 5/12
udara, adan!a alergen, akti&itas "isik, dan stres$ Ban!ak kasus !ang tidak jelas pen(etusn!a$
Ban!akn!a serangan #-A kali dalam satu tahun dan tiap kali serangan beberapa hari sampai
beberapa minggu$ 6rekuensi serangan paling tinggi pada umur 3-)# tahun$ Pada golongan
lanjut kadang-kadang sukar dibedakan dengan golongan asma kronik atau persisten$ Umumn!a
gejala paling jelek terjadi pada malam hari dengan batuk dan mengi !ang dapat mengganggu
tidur$
# *sma kronik atau persisten
pada 25 anak golongan ini serangan pertama terjadi sebelum anak berumur @ bulan, 15
sebelum anak berumur # tahun$ 45 anak terdapat mengi !ang lama pada 2 tahun pertama
dan 45 sisan!a serangan episodik$ Pada umur -@ tahun akan lebih jelas terjadin!a obstruksi
saluran napas !ang persisten dan hampir selalu terdapat mengi setiap hari$ Pada malam hari
sering terganggu oleh batuk dan mengi$ *kti&itas "isik sering men!ebabkan mengi$ Dari aktu
ke aktu terjadi serangan "isik !ang berat dan sering memerlukan peraatan rumah sakit$
0erdapat juga golongan !ang jarang mengalami serangan berat, han!a sesak sedikit dan mengi
sepanjang aktu$ Setelah mendapat penanganan !ang tepat biasan!a baru disadari baha ada
perbedaan dibandingkan sebelum mendapatkan penanganan$ *nak dan orang tua baru
men!adari mengenai asma pada anak serta permasalahann!a$ bstruksi jalan napas men(apai
pun(akn!a pada umur 3-)A tahun, setelah biasan!a terjadi perubahan$
DIAGN#SIS
Anamnesis
*namnesis pada pen!akit asma diaali dari identitas anak$ $ Dalam hal ini !ang dimaksud
antara lain usia, jenis kelamin, berat badan, serta tinggi badan$ Cal ini penting diketahui karena
derajat pen!akit dan serangan asma terkait dengan karakteristik "isik anak$
Setelah didapatkan data identitas anak maka anamnesis dilanjutkan dengan pemeriksaan
keluhan utama anak$
/eluhan utama ketika datang ke dokter :
Wheeing ketika serangan dan ? atau batuk kronik berulang B/B $ Untuk memudahkan
asma dengan mani"estasi klinik khas batuk, sesak dan heeing disebut sebagai asma klasik
dan !ang mani"estasi terutama B/B dissebut asma non klasik$
B/B dapat merupakan mani"estasi aal dari perjalanan asma anak$ Pada pen!elidikan jangka
panjang anak dengan B/B tern!ata mempun!ai resiko A kali lebih ban!ak untuk menjadi asma$
/eluhan lainn!a keluhan berupa sesak na"as, sakit pada dada atau ke(enderungan sulit
melakukan akti"itas seperti anak normal$
Untuk anak @ thn pemeriksaan 6aal Paru sebalikn!a dilakukan Pemeriksaan 6aal Paru !ang
sederhana dengan spirometer, pemeriksaan ini mendukung diagnosis asma anak melalui # (ara,
!aitu :
)$ Eariabilitas Perbedaan nilai P6R dalam ) hari pada P6R F ) 5
2$ Re&ersibilitas Perbedaan nilai P6R setelah pemberian bronkodilator pada P6R F)5
#$ Penurunan F 24 5 &olume ekspirasi paksa pada detik pertama setelah pro&okasi
bronkus dengan metakolin atau histamine
Uji tuberkulin perlu dilakukan pada kelompok !ang di duga asma maupun !ang tidak $
7/17/2019 Kumpulan Penyakit
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-penyakit 6/12
Pemeriksaan fisik
Casil !ang didapat tergantung stadium serangan, laman!a serangan dan jenis
asman!a$ Pada asma !ang ringan dan sedang tidak ditemukan kelainan "isik di luar serangan$
Pada inspeksi terlihat pernapasan sukar dan (epat, disertai batuk-batuk paroksismal, kadang-
kadang terdapat suara heeing mengi, ekspirium memanjang, pada inspirasi terlihat retraksi
daerah suprakla&ikular, suprasternal, epigastrium, dan sela iga$ Pada asma kronik terlihat
bentuk toraks em"isematus, bongkok ke depan, sela iga melebar, diameter anteroposterior
toraks bertambah$ Pada perkusi terdengar suara hipersonor di seluruh toraks, terutama bagian
baah posterior$ Daerah pekak jantung dan hati menge(il$
Pada auskultasi mula-mula bun!i napas kasar?mengeras, tapi pada stadium lanjut
suara napas melemah atau hampir tidak terdengar karena aliran udara sangat lemah$ Dalam
keadaan normal, "ase ekspirasi ⅓ - G dari "ase inspirasi, pada aktu serangan "ase ekspirasi
memanjang$ 0erdengar ronki kering dan ronki basah serta suara lendir bila ban!ak sekresi
bronkus$
0inggi dan berat badan perlu diperhatikan dan bila mungkin juga hubungann!a dengan
tinggi badan kedua orang tua$ *sma sendiri merupakan pen!akit !ang dapat menghambat
perkembangan anak$ %angguan pertumbuhan biasan!a terdapat pada asma !ang sangat berat$
*nak perlu diukur tinggi dan berat badann!a pada tiap kali kunjungan, karena perbaikan akibat
pengobatan sering dapat dinilai dari perbaikan pertumbuhann!a$ Bentuk toraks perlu
diperhatikan untuk melihat adan!a dada burung atau sulkus Carisson sebagai tanda obstruksi
jalan napas !ang lama$ 0anda ini han!a ditemukan pada asma berat dan menahun dengan
pengelolaan asma !ang tidak adekuat sebelumn!a$
Pemeriksaan lanjutan
) Uji "aal paru
pemeriksaan ini sangat berguna untuk menilai asma meliputi diagnosis dan pengelolaann!a$ Uji
"aal paru dikerjakan untuk menentukan derajat obstruksi, menilai nilai pro&okasi bronkus,
menilai nilai pengobatan, dan mengikuti perjalanan pen!akit$ Uji "aal paru tidak selalu mudah
dilaksanakan, terutama pada anak di baah -@ tahun$ Sebaikn!a tiap anak dengan asma di uji
"aal pada tiap kunjungan$ HPeak "lo meterI adalah !ang paling sederhana, sedangkan dengan
spirometer memberikan data !ang lebih lengkap
)$ Spirometri : Untuk mengukur ke(epatan aliran udara dan &olume paru selama 6;E) dan
digunakan sebagai Igold standarI dalam mengukur aliran udara pada pen!akit asma$
J Pemeriksaan "aal paru !ang penting pada asma adalah P;6R, P;E), PE<, 6;E)?6E<$
J Eolume kapasitas paksa 6E<, aliran pun(ak ekspirasi P;6R dan rasio 6;E)?6E<
berkurang F )5 dari nilai normaln!a
J Perpanjangan aktu ekspirasi paksa biasan!a ditemukan, alaupun P;6R dan 6;E)?6E<
han!a berkurang sedikit
J 7n"lasi berlebihan !ang biasan!a terlihat se(ara klinis akan terlihat dengan meninggin!a isi
total paru 0.<, isi kapasitas residu "ungsionaldan isi residu
Di luar serangan, "aal paru tersebut umumn!a akan kembali normal ke(uali pada asma
serangan, "aal paru tersebut umumn!a, akan kembali normal ke(uali pada asma !ang berat$
7/17/2019 Kumpulan Penyakit
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-penyakit 7/12
2$ Uji provokasi bronkus dilakukan bila diagnosis diragukan$ 0ujuann!a untuk menunjukkan
adan!a hiperreakti&itas bronkus, !ang dapat dilakukan dengan : )histamin, 2metha(holin,
#beban lari, Audara dingin, uap angin, @alergi$ >ang sering dilakukan adalah (ara ), 2,
#$ hiperreakti&itas positi" bila P;6R, 6;E) turun F )5 dari nilai sebelum uji pro&okasi dan
setelah diberi bronkodilator nilai normal akan ter(apai lagi$ Bila P;6R dan 6;E) sudah rendah
dan diberi bronkodilator naik F)5!ang berarti hiperreakti&itas positi" dan uji pro&okasi tidak
perlu$
2 6oto rontgen toraks
pemeriksaan ini perlu dilakukan dan pada "oto akan tampak (orakan paru !ang meningkat$
Ciperin"lasi terdapat pada serangan akut dan pada asma kronik$ *telektasis juga sering
ditemukan$ Setiap anak penderita asma !ang berkunjung pertama kalin!a perlu dibuat "oto
rontgen parun!a$ 6oto ini dibuat terutama untuk men!ingkirkan kemungkinan adan!a pen!akit
lain$ 6oto perlu diulang bila ada indikasi, misaln!a dugaan adan!a pneumonia atau
pneumotoraks$ Rontgen "oto sinus paranasalis perlu juga bila asman!a sulit terkontrol$
# Pemeriksaan darah, eosino"il, dan uji tuberkulin
pemeriksaan eosino"il dalam darah, sekret hidung dan dahak dapat menunjang diagnosis asma$
;osino"il dapat ditemukan pada darah tepi, sekret hidung dan sputum$ Dalam sputum
ditemukan kristal <har(ot-.e!den dan spiral <urshman$ Bila ada in"eksi mungkin akan
didapatkan pula leukositosis polimor"onukleus$ Uji tuberkulin penting bukan saja karena di
7ndonesia masih ban!ak tuberkulosis, tetapi juga karena kalau ada tuberkulosis dan tidak
diobati, asman!apun mungkin sukar dikontrol$
A uji kulit alergi dan imunologi
Pemeriksaan ini dilakukan dengan (ara goresan atau tusuk$ Pemeriksaan 7g; dapat
memperkuat diagnosis dan pengelolaann!a, tetapi bila tidak ditemukan kelainann!a diagnosis
asma belum dapat disingkirkan$
Sumber : http:??ketobapadah$blogspot$(o$id?24))?4?asma-gambaran-klinis-diagnosis-
dan$html
$AKT%
Pemeriksaan pasien yang dicurigai terdapat fraktur dimulai dari riwayat penyakit, termasuk
penyebab cedera, adanya cedera lain, cedera sebelumnya di regio yang terkena, riwayat penyakit
dahulu, dan alergi. Pemeriksaan awal termasuk menilai status neurovaskuler, mengamati adanya
robekan kulit, dan menilai adanya cedera jaringan lunak. Palpasi pada daerah dengan lembut
memungkinkan pemeriksa menunjuk tempat fraktur dan menggunakan radiografi dengan lebih baik.
Fraktur dapat terjadi pada dua tempat, atau sendi yang berdekatan dapat mengalami cedera, sehingga
penting untuk melakukan palpasi seluruh tulang dan sendi diatas dan dibawah fraktur.
Pemahaman pola cedera yang berhubungan dengan penyebab umum cedera juga dapat mengarahkan
pemeriksaan. Misalnya, cedera inversi pada pergelangan kaki dapat menyebabkan fraktur maleoli,
metatarsal proksimal, atau tulang tarsal navicular. !pabila pasien mengalami cedera, sebaiknya
7/17/2019 Kumpulan Penyakit
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-penyakit 8/12
dilakukan palpasi semua tulang yang mempunyai kemungkinan fraktur.
Pemeriksaan sendi dapat dibagi menjadi " langkah berbeda#
$. %nspeksi
&. Palpasi
'. Pemeriksaan gerakan (movement)
*. Pemeriksaan khusus+. Pemeriksaan radiologi
". Merencanakan pemeriksaan lebih lanjut
angkah $# %nspeksi
Perhatikan sendi dengan baik, terutama pada poin berikut ini#
$. !pakah terdapat swelling - ika ada, apakah difus atau terlokalisir- ika swelling yang terjadi
difus, apakah bengkak tersebut hanya terbatas pada sendi atau meluas- !danya pembengkakan
yang terbatas pada sendi menunjukkan adanya distensi sendi dengan# (a) kelebihan cairan
sinovial (efusi) misalnya, karena trauma atau proses inflamasi non/piogenik (misalnya 0! atau
1!)2 (b) darah (hemarthrosis), misalnya dari cedera yang baru saja terjadi atau defek koagulasi
darah2 atau (c) pus (pyarthrosis) misalnya dari infeksi piogenik akut. Pembengkakan yang meluas
dari sendi dapat terjadi dengan infeksi mayor pada tungkai, tumor, dan gangguan pada sistem
drainase limfatik dan vena. ika ada bengkak lokal, perhatikan posisi bengkak tersebut dan
hubungannya dengan struktur anatomi yang berhubungan, karena hal ini dapat menunjukkan
kemungkinan penyebab atau identitas.
&. !pakah terdapat bruising (memar)- 3al ini dapat menunjukkan adanya kemungkinan trauma,
dengan titik gravitasi atau penyebarannya.'. !pakah terdapat discolorization, atau edema- 3al ini dapat terjadi sebagai respon lokal
terhadap trauma atau infeksi.
*. !pakah terdapat muscle wasting - 3al ini biasanya terjadi sebagaai hasil dari otot yang
terkena yang tidak digunakan, karena nyeri atau ketidakmampuan gerak, atau karena gangguan
persarafan pada otot yang terkena.
+. !pakah terdapat gangguan pada bentuk, postur, atau apakah ada bukti pemendekan- 4erdapat
banyak kemungkinan penyebab dari abnormalitas (termasuk abnormalitas kongenital, riwayat
trauma, gangguan mineralisasi tulang, dan penyakit sendi destruktif)2 adanya hal/hal tersebut
harus diperhatikan, dan digali lagi secara lebih detail dalam pemeriksaan.
7/17/2019 Kumpulan Penyakit
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-penyakit 9/12
angkah &# Palpasi
5eberapa sendi harus diperhatikan hal/hal berikut#
$. !pakah sendi tersebut hangat- ika demikian, perhatikan apakah peningkatan temperatur
yang terjadi difus ataukah lokal, selalu dipikirkan apakah hal tersebut mungkin dapat disebabkan
oleh pembebatan. ika peningkatan suhu terjadi secara difus, hal ini biasanya terjadi bila massa
jaringan substansial terlibat, dan biasanya terjadi pada proses inflamasi sendi yang piogenik dan
non/piogenik, dan pada kasus dimana terjadi dilatasi anastomosis di proksimal dari blok arterial.
auh dari sendi, adanya infeksi dan tumor perlu dipikirkan. Peningkatan temperatur secara lokal
dapat mengarah kepada proses inflamasi pada struktur yang terkait. !symmetrical coldness dari
tungkai biasanya terjadi jika ada gangguan sirkulasi tungkai, misalnya dari atherosclerosis.
7/17/2019 Kumpulan Penyakit
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-penyakit 10/12
&. !pakah terdapat nyeri- ika ada, apakah nyeri tersebut difus atau terlokalisir. Pada nyeri
difus, penyebabnya biasanya sama dengan penyebab peningkatan panas lokal. ika nyeri
terlokalisir, perlu dicari tempat yang dirasakan paling nyeri dengan sangat teliti, karena hal
ini dapat mengidentifikasi dengan jelas struktur anatomis yang terlibat.
angkah '# Movement
3ampir semua kondisi ortopedik berhubungan dengan keterbatasan gerak pada sendi yang terlibat.
3ilangnya gerakan sama sekali yang terjadi pada ablasi bedah pada sendi (artrodesis) atau dapat
terjadi pada proses patologis lain (seperti infeksi) dimana jaringan fibrous atau tulang mengikat
permukaan artikuler bersama/sama (ankylosis fibrous atau tulang)# sendi tidak dapat bergerak baik
secara pasif maupun aktif. 6ering terjadi keterbatasan 01M dimana sendi tidak dapat kembali ke
posisi netralnya. Pada tipe ini, biasanya sendi tidak dapat diekstensikan secara penuh, hal ini disebut
dengan fi7ed fle7ion deformity. Fi7ed deformities dapat disebabkan, misalnya oleh kontraksi kapsul
sendi, otot dan tendon, atau oleh karena interposisi dari jaringan lunak atau tulang diantara
permukaan artikuler (misalnya meniskus yang robek, bagian yang hilang). Perkiraan 01M sendiadalah hal yang penting dalam pemeriksaan ortopedik. 8ntuk mengetahui adanya deviasi dari
normal, sisi yang sehat dapat dibandingkan dengan sisi yang sakit.2 jika hal ini tidak memungkinkan
(misalnya jika keduanya sakit) perlu digunakan perkiraan. 9eterbatasan 01M pada sebuah sendi
biasanya terjadi karena penyebab mekanis dan merupakan penanda adanya proses patologi. ika otot
yang mengatur sebuah sendi mengalami paralisis, maka perlu diperiksa 01M pasif2 nyeri yang
terkadang muncul atau faktor lain dapat membatasi 01M aktif yang lebih sempit daripada 01M
pasif. 4erkadang sendi yang mengalami paralisis parsial maupun total dapat digerakkan dengan
melibatkan gravitasi atau gerakan (trick movement), dan konfirmasi paralisis dapat menentukan
penyebabnya.
7/17/2019 Kumpulan Penyakit
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-penyakit 11/12
Pada banyak sendi, penting untuk mencari bukti adanya pergerakan dalam sebuah dataran abnormal.
8ntuk melakukan ini, sendi ditekan dalam sebuah dataran, dan gerakan yang berlebih dinilai melalui
inspeksi maupun pemeriksaan radiologi. Permukaan artikuler yang kasar menimbulkan sensasi
parutan (krepitus) ketika sendi digerakkan, hal ini dapat diketahui dari palpasi atau auskultasi. 5unyi
klik yang datang saat sendi bergerak dapat berasal dari jaringan lunak yang bergerak melewati
penonjolan tulang (hampir semua), dari jaringan lunak dalam sendi (misal meniskus yang mengalami
displace) atau dari gangguan pada kontur tulang (misalnya karena iregularitas dari permukaan sendi
akibat fraktur yang melibatkan sendi).
9ekuatan kontraksi otot (dan kekuatan gerak setiap sendi) harus dinilai dengan baik, dan jika
ditemukan penurunan kekuatan otot, dicatat dalam skala Medical 0esearch :ouncil (M0:)#
M; # 4idak ada kontraksi aktif yang dapat dirasakan
M$ # 9ontraksi singkat dapat dilihat atau dirasakan dengan palpasi pada otot, namun tidak
cukup untuk menimbulkan gerakan sendi.
M& # 9ontraksi sangat lemah, namun masih dapat bergerak namun tidak dapat melawan
gravitasi.
M' # 9ontraksi masih sangat lemah, namun dapat bergerak melawan gravitasi (misalnya
<uadriceps dapat bergerak mengekstensikan lutut pada pasien dengan posisi duduk).
M* # 9ekuatan tidak penuhm namun dapat bergerak melawan gravitasi dan tahanan.
M+ # 9ekuatan normal
9ekuatan otot dapat dipengaruhi oleh nyeri, atrofi, penyakit, atau kelainan saraf. Perlu diperhatikan
apakah ada hal/hal tersebut yang mengganggu gerakan ekstremitas.
angkah *# Pemeriksaan 9husus
Pada kebanyakan sendi terdapat pemeriksaan khusus untuk memeriksa fungsi sendi secara khusus.
Pemeriksaan tersebut termasuk diantaranya pemeriksaan integritas ligamen sendi, dan untuk
pemeriksaan struktur yang berhubungan dengan sendi (misalnya meniskus pada lutut). Pemeriksaanlain yang dilakukan secara khusus adalah pemeriksaan neurologis yang sesuai (misalnya
pemeriksaan kelompok otot tertentu dan pemeriksaan jika ada penurunan sensorik). ika
7/17/2019 Kumpulan Penyakit
http://slidepdf.com/reader/full/kumpulan-penyakit 12/12
memungkinkan, hasil M0: dicatat.
6; # 3ilangnya semua sensasi pada area yang dipersarafi oleh nervus yang terkena
6$ # !danya sensasi nyeri tajam
6& # !danya sensasi protektif (sentuhan kulit, nyeri dan panas)
6' # !danya sensasi protektif dengan lokalisasi akurat. 6ensitivitas (dan hipersensitivitas)
terhadap dingin biasanya muncul.6'= # !danya kemampuan mengenali obyek dan tekstur2 terdapat sensitivitas dan
hipersensitivitas terhadap dingin yang masih muncul namun minimal.
6* # 6ensasi normal
angkah +# Pemeriksaan 0adiografi
Pemeriksaan radiografi biasanya dilakukan dengan proyeksi anteroposterior (!P) dan lateral. Penting
diperhatikan bentuk, ukuran, kontur dari tulang, apakah lebih tebal atau lebih tipis dari normal, lebih
pendek atau lebih panjang daripada biasanya, atau melekuk atau menyudut secara abnormal. Pada
sendi, apakah komponen tulang dalam susunan yang normal, atau terjadi displace atau melekuk.
angkah "# Pemeriksaan anjutan
Pemeriksaan fisik dan radiologi dapat memunculkan diagnosis banding yang memerlukan
pemeriksaan tambahan untuk menetapkan diagnosis2 umumnya digunakan untuk memastikan
diagnosis. Pemeriksaan yang biasanya dilakukan meliputi#
$. Pemeriksaan sedimentasi eritrosit, dan pada kasus tertentu, :/reactive protein.
&. 3itung darah lengkap dengan hitung jenis
'. >stimasi faktor rheumatoid*. 9alsium, fosfat, dan alkaline fosfatase serum
+. 8reum
". Foto thoraks