kurikulum 1994
TRANSCRIPT
![Page 1: KURIKULUM 1994](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100508/55cf9b7e550346d033a64852/html5/thumbnails/1.jpg)
KURIKULUM 1994
A. PENDAHULUAN
Pada kurikulum sebelumnya, yaitu kurikulum 1984, proses
pembelajaran menekankan pada pola pengajaran yang berorientasi pada
teori belajar mengajar dengan kurang memperhatikan muatan (isi)
pelajaran. Hal ini terjadi karena berkesesuaian suasan pendidikan di LPTK
(lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) pun lebih mengutamakan
teori tentang proses belajar mengajar. Akibatnya, pada saat itu dibentuklah
Tim Basic Science yang salah satu tugasnya ikut mengembangkan
kurikulum di sekolah. Tim ini memandang bahwa materi (isi) pelajaran
harus diberikan cukup banyak kepada siswa, sehingga siswa selesai
mengikuti pelajaran pada periode tertentu akan mendapatkan materi
pelajaran yang cukup banyak.
Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984
dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian
waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem
caturwulan. Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam satu
tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi
siswa untuk dapat menerima materi pelajaran cukup banyak.
Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu
sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia. Kurikulum ini
bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat
mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan
kebutuhan masyarakat sekitar. Dalam pelaksanaan kegiatan, guru
hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa
aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial. Dalam
mengaktifkan siswa guru dapat memberikan bentuk soal yang mengarah
kepada jawaban konvergen, divergen (terbuka, dimungkinkan lebih dari
satu jawaban), dan penyelidikan. Dalam pengajaran suatu mata pelajaran
![Page 2: KURIKULUM 1994](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100508/55cf9b7e550346d033a64852/html5/thumbnails/2.jpg)
hendaknya disesuaikan dengan kekhasan konsep/pokok bahasan dan
perkembangan berpikir siswa, sehingga diharapkan akan terdapat
keserasian antara pengajaran yang menekankan pada pemahaman konsep
dan pengajaran yang menekankan keterampilan menyelesaikan soal dan
pemecahan masalah.
Pengajaran dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak, dari hal yang
mudah ke hal yang sulit, dan dari hal yang sederhana ke hal yang
komplek. Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu
dilakukan untuk pemantapan pemahaman siswa.
Banyak masalah yang terjadi saat berlangsungnya pelaksanaan
kurikulum 1994. Hal ini mendorong para pembuat kebijakan untuk
menyempurnakan kurikulum tersebut. Salah satu upaya penyempurnaan
itu diberlakukannya Suplemen Kurikulum 1994. Penyempurnaan tersebut
dilakukan dengan tetap mempertimbangkan prinsip penyempurnaan
kurikulum, yaitu penyempurnaan kurikulum secara terus menerus sebagai
upaya menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta tuntutan kebutuhan masyarakat.
Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk mendapatkan proporsi
yang tepat antara tujuan yang ingin dicapai dengan beban belajar, potensi
siswa, dan keadaan lingkungan serta sarana pendukungnya.
Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk memperoleh kebenaran
substansi materi pelajaran dan kesesuaian dengan tingkat perkembangan
siswa.
Penyempurnaan kurikulum mempertimbangkan berbagai aspek
terkait, seperti tujuan materi, pembelajaran, evaluasi, dan sarana/prasarana
termasuk buku pelajaran.
Penyempurnaan kurikulum tidak mempersulit guru dalam
mengimplementasikannya dan tetap dapat menggunakan buku pelajaran
dan sarana prasarana pendidikan lainnya yang tersedia di sekolah.
Penyempurnaan kurikulum 1994 di pendidikan dasar dan
menengah dilaksanakan bertahap, yaitu tahap penyempurnaan jangka
pendek dan penyempurnaan jangka panjang.
![Page 3: KURIKULUM 1994](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100508/55cf9b7e550346d033a64852/html5/thumbnails/3.jpg)
B. KARAKTERISTIK KURIKULUM 1994
Pada kurikulum tahun 1994 model administratif disebut dengan
model garis staff atas ke bawah. Karena inisiatif dan gagasan datang dari
pemerintah pusat. Jadi pemerintah pusat yang menyusun kurikulum yang
akan dijalankan oleh setiap satuan pendidikan. Guru hanya sekedar
menjalankan apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Dalam kurikulum tahun 1994, pembelajaran matematika
mempunyai karakter yang khas, struktur materi sudah disesuaikan dengan
psikologi perkembangan anak, materi keahlian seperti komputer semakin
mendalam, model-model pembelajaran matematika kehidupan disajikan
dalam berbagai pokok bahasan. Intinya pembelajaran matematika saat itu
mengedepankan tekstual materi namun tidak melupakan hal-hal
kontekstual yang berkaitan dengan materi. Soal cerita menjadi sajian
menarik disetiap akhir pokok bahasan, hal ini diberikan dengan
pertimbangan agar siswa mampu menyelesaikan permasalahan kehidupan
yang dihadapi sehari-hari
Terdapat ciri-ciri yang menonjol dari pemberlakuan kurikulum
1994, di antaranya sebagai berikut :
1. Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem caturwulan.
2. Semua aspek kurikulum ditentukan oleh Departemen (Pusat)
3. Proses pembelajaran berpusat pada guru.
4. Evaluasi atau sistem penilaian menekankan pada kemampuan kognitif.
5. Pembelajaran di sekolah lebih berorientasi kepada materi pelajaran/isi,
sehingga materi pelajaran cukup padat.
6. Memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh
Indonesia. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang
khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan
lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar.
Dalam pelaksanaan kegiatan, guru dapat memilih dan menggunakan
strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental,
fisik, dan sosial. Dalam mengaktifkan siswa, guru dapat memberikan
![Page 4: KURIKULUM 1994](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100508/55cf9b7e550346d033a64852/html5/thumbnails/4.jpg)
bentuk soal yang mengarah kepada jawaban konvergen, divergen (terbuka,
dimungkinkan lebih dari satu jawaban), dan penyelidikan.
Dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan dengan
kekhasan konsep/pokok bahasan dan perkembangan berpikir siswa,
sehingga diharapkan akan terdapat keserasian antara pengajaran yang
menekankan pada pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan
keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah. Pengajaran dari
hal yang konkrit ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang
sulit, dan dari hal yang sederhana ke hal yang komplek. Pengulangan-
pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk
pemantapan pemahaman siswa.
C. KELEMAHAN
Selama dilaksanakannya kurikulum 1994 muncul beberapa
permasalahan, terutama sebagai akibat dari kecenderungan kepada
pendekatan penguasaan materi (content oriented), di antaranya sebagai
berikut :
1. Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan
banyaknya materi/substansi setiap mata pelajaran.
2. Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan
tingkat perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena
kurang terkait dengan aplikasi kehidupan sehari-hari.
3. Proses pembelajaran bersifat klasikal dengan tujuan menguasai materi
pelajaran, guru sebagai pusat pembelajaran. Target pembelajaran pada
penyampaian materi.
4. Evaluasi atau sistem penilaian menekankan pada kemampuan kognitif.
Keberhasilan siswa diukur dan dilaporkan atas dasar perolehan nilai
yang dapat diperbandingkan dengan nilai siswa lain. Ujian hanya
menggunakan teknik paper and pencil test.
![Page 5: KURIKULUM 1994](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100508/55cf9b7e550346d033a64852/html5/thumbnails/5.jpg)
Membandingkan Kurikulum 1994, KBK dan KTSP
No
.
Aspek Kurikulum 1994 Kurikulum
2004/KBK
Kurikulum KTSP
1. Filosofis Struktur keilmuan
yang
menghasilkan isi
mata
pelajaran.”daya
serap kurikulum”
Struktur keilmuan
dan
perkembangan
psikologis siswa.
Sehingga berdasar
pada kompetensi
lulusannya
Struktur keilmuan
dan perkembangan
psikologis siswa
dan Standar
Kompetensi
Lulusan
2. Tujuan Agar siswa
menguasai materi
yang tercantum
dalam GBPP
Semua siswa
memiliki
kompetensi yang
ditetapkan
Semua siswa
berpusat pada
potensi,
perkembangan,
kebutuhan, dan
kepentingan
peserta didik dan
lingkungannya
berdasarkan
kompetensi yang
ditetapkan.
3. Sifat Bersifat populis,
yaitu yang
memberlakukan
sistem kurikulum
untuk semua
siswa diseluruh
Indonesia.
Cenderung
Sentralisme
Pendidikan:
Kurikulum
disusun oleh Tim
Pusat secara rinci;
Daerah/Sekolah
hanya
melaksanakan
Cenderung
Desentralisme
Pendidikan:
Kerangka Dasar
Kurikulum disusun
oleh Tim Pusat;
Daerah dan
Sekolah dapat
mengembangkan
lebih lanjut.
4. Subtansi Semua materi Pemerintan Pemerintah
![Page 6: KURIKULUM 1994](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100508/55cf9b7e550346d033a64852/html5/thumbnails/6.jpg)
materi ditentukan oleh
pemerintah
menetapkan
kompetensi yang
berlaku secara
nasional dan
daerah/sekolah
berhak
menetapkan
standar yang lebih
tinggi sesuai
kemampuan
daerah/sekolah
menetapkan
kompetensi yang
berlaku secara
nasional
dan semua
sekolah /satuan
pendidikan wajib
membuat KTSP.
Dimana silabus
merupakan bagian
tidak terpisahkan
dari
KTSP dan guru
harus membuat
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
5. Cara
Pembelajaran
- Ceramah
- Guru dipandang
sebagai sumber
belajar
- Siswa aktif
-Mengembangkan
berbagai metode
pembelajaran
-Guru sebagai
fasilitator
-Siswa aktif
-Mengembangkan
berbagai metode
dan model
pembelajaran
-Menggunakan
pendekatan
multistrategi dan
multimedia,
sumber belajar dan
teknologi yang
memadai, dan
meman-faatkan
lingkungan sekitar
![Page 7: KURIKULUM 1994](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100508/55cf9b7e550346d033a64852/html5/thumbnails/7.jpg)
sebagai sumber
belajar.
![Page 8: KURIKULUM 1994](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100508/55cf9b7e550346d033a64852/html5/thumbnails/8.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
http://rodajaman.blogspot.com/2012/07/membandingkan-antara-kurikulum-1994-
kbk.html diakses pada tanggal 29 Oktober 2012
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/11/kurikulum-1994.html
http://fijrakembar.wordpress.com/category/kurikulum-1994/