kutipan pidato 1 juni 1945 hari lahirnya pancasila

24
Kutipan "Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit." "Jangan sekali-sekali melupakan sejarah." o Salah satu judul pidato beliau. Disingkat menjadi JASMERAH. KEMERDEKAAN Adakah Lenin ketika dia mendirikan negara Soviet Rusia merdeka telah mempunyai Dnepprprostoff, dan yang maha besar di sungai Dneppr? Apa ia telah mempunyai radio station yang menyundul ke angkasa? Apa ia telah mempunyai kereta-kereta api cukup untuk meliputi seluruh negara Rusia? Apakah tiap-tiap orang Rusia pada waktu Lenin mendirikan Soviet-Rusia merdeka telah dapat membaca dan menulis? Tidak, Tuan-tuan yang terhormat! o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945 Indonesia merdeka, political independence, politieke onafhankelijkheid, tidak lain dan tidak bukan ialah satu jembatan! o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945 Manakala sesuatu bangsa telah sanggup mempertahankan negerinya dengan darahnya sendiri, dengan dagingnya sendiri, pada saat itu bangsa itu telah masak untuk kemerdekaan. Kalau bangsa kita, Indonesia, walaupun dengan bambu runcing, Saudara-saudara, semua siap sedia mati mempertahankan tanah air kita Indonesia, pada saat itu bangsa Indonesia adalah siap sedia, masak untuk merdeka. o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945 Jika tiap-tiap orang Indonesia yang 70 milyun ini lebih dahulu harus merdeka di dalam hatinya, sebelum kita mencapai political independence, saya ulangi lagi, sampai lebur kiamat kita belum dapat Indonesia merdeka! Di dalam Indonesia merdeka itulah kita memerdekakan rakyat kita! Di dalam Indonesia merdeka itulah kita memerdekakan hatinya bangsa kita! Di dalam Saudi Arabia merdeka, Ibn Saud memerdekakan rakyat Arabia satu per satu. Di dalam Soviet-Rusia merdeka Stalin memerdekakan hati bangsa Soviet-Rusia satu per satu. o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945 Di seberang jembatan, jembatan emas inilah, baru kita leluasa menyusun masyarakat Indonesia merdeka yang gagah, kuat, sehat, kekal dan abadi.

Upload: fajrin-borneo

Post on 25-Jul-2015

371 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kutipan Pidato 1 Juni 1945 Hari Lahirnya Pancasila

Kutipan

"Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit." "Jangan sekali-sekali melupakan sejarah."

o Salah satu judul pidato beliau. Disingkat menjadi JASMERAH.

KEMERDEKAAN

Adakah Lenin ketika dia mendirikan negara Soviet Rusia merdeka telah mempunyai Dnepprprostoff, dan yang maha besar di sungai Dneppr? Apa ia telah mempunyai radio station yang menyundul ke angkasa? Apa ia telah mempunyai kereta-kereta api cukup untuk meliputi seluruh negara Rusia? Apakah tiap-tiap orang Rusia pada waktu Lenin mendirikan Soviet-Rusia merdeka telah dapat membaca dan menulis? Tidak, Tuan-tuan yang terhormat!

o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945

Indonesia merdeka, political independence, politieke onafhankelijkheid, tidak lain dan tidak bukan ialah satu jembatan!

o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945

Manakala sesuatu bangsa telah sanggup mempertahankan negerinya dengan darahnya sendiri, dengan dagingnya sendiri, pada saat itu bangsa itu telah masak untuk kemerdekaan. Kalau bangsa kita, Indonesia, walaupun dengan bambu runcing, Saudara-saudara, semua siap sedia mati mempertahankan tanah air kita Indonesia, pada saat itu bangsa Indonesia adalah siap sedia, masak untuk merdeka.

o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945

Jika tiap-tiap orang Indonesia yang 70 milyun ini lebih dahulu harus merdeka di dalam hatinya, sebelum kita mencapai political independence, saya ulangi lagi, sampai lebur kiamat kita belum dapat Indonesia merdeka! Di dalam Indonesia merdeka itulah kita memerdekakan rakyat kita! Di dalam Indonesia merdeka itulah kita memerdekakan hatinya bangsa kita! Di dalam Saudi Arabia merdeka, Ibn Saud memerdekakan rakyat Arabia satu per satu. Di dalam Soviet-Rusia merdeka Stalin memerdekakan hati bangsa Soviet-Rusia satu per satu.

o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945

Di seberang jembatan, jembatan emas inilah, baru kita leluasa menyusun masyarakat Indonesia merdeka yang gagah, kuat, sehat, kekal dan abadi.

o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945

Tidak peduli rakyat dapat baca atau tidak, tidak peduli rakyat hebat ekonominya atau tidak, tidak peduli rakyat bodoh atau pintar, asal menurut hukum internasional mempunyai syarat-syarat suatu negara merdeka, yaitu ada rakyatnya, ada buminya dan ada pemerintahannya, sudahlah ia merdeka.

o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945

Apakah kita mau Indonesia merdeka yang kaum kapitalisnya merajalela, ataukah yang semua rakyatnya sejahtera, yang semua orang cukup makan, cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang cukup memberi sandang pangan kepadanya?

o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945

Kemerdekaan hanyalah diperdapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad 'Merdeka, merdeka atau mati'!

o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945

Page 2: Kutipan Pidato 1 Juni 1945 Hari Lahirnya Pancasila

NEGARA

Saudara-saudara yang bernama kaum kebangsaan yang di sini, maupun Saudara-saudara yang dinamakan kaum Islam, semuanya telah mufakat, bahwa bukan negara yang demikian itulah kita punya tujuan. kita hendak mendirikan suatu Negara 'semua buat semua'. Bukan buat satu orang, bukan buat satu golongan, baik golongan bangsawan, maupun golongan yang kaya, tetapi 'semua buat semua'.

o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945

Kita mendirikan negara Indonesia, yang kita semua harus mendukungnya. Semua buat semua! Bukan Kristen buat Indonesia, bukan golongan Islam buat Indonesia, bukan Hadikoesoemo buat Indonesia, bukan Van Eck buat Indonesia, bukan Nitisemito yang kaya buat Indonesia, tetapi Indonesia buat Indonesia, semua buat semua!

o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945

Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!

o Sumber: Soekarno, “Pidato di Surabaya, 24 September 1955’’

KEBANGSAAN/NASIONALISME

Kebangsaan Indonesia yang bulat! Bukan kebangsaan Jawa, bukan kebangsaan Sumatra, bukan kebangsaan Borneo, Sulawesi, Bali atau lain-lain, tetapi kebangsaan Indonesia, yang bersama-sama menjadi dasar satu nationale staat.

o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945

Internationalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak berakar di dalam buminya nasionalisme. Nasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak hidup dalam taman sarinya internasionalisme.

o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945

KESEJAHTERAAN

Kalau kita mencari demokrasi hendaknya bukan demokrasi barat, tetapi permusyawaratan yang memberi hdup, yakni politik economische democratie yang mampu mendatangkan kesejahteraan sosial! Rakyat Indonesia sudah lama bicara tentang hal ini. Apakah yang dimaksud dengan Ratu Adil? Yang dimaksud dengan faham Ratu Adil ialah social rechtvaardigheid. Rakyat ingin sejahtera. Rakyat yang tadinya merasa dirinya kurang makan kurang pakaian, menciptakan dunia baru yang di dalmnya ada keadilan, di bawah pimpinan Ratu-Adil.

o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945

MONARKI

Jikalau pada suatu hari Ki Bagoes Hadikoesoemo misalnya, menjadi Kepala Negara Indonesia, dan mangkat, meninggal dunia, jangan anaknya Ki Hadikoesoemo dengan sendirinya, dengan otomatis menjadi pengganti Ki Hadikoesoemo. Maka oleh karena itu saya tidak mufakat kepada prinsip monarki itu.

o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945

Page 3: Kutipan Pidato 1 Juni 1945 Hari Lahirnya Pancasila

GOTONG-ROYONG

Kekeluargaan adalah suatu faham yang statis, tetapi gotong-royong menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan, yang dinamakan anggota terhormat Soekardjo satu karyo, satu gawe.

o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945

Gotong royong adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-membantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. Ho-lopis-kuntul-baris buat kepentingan bersama!

o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945

SOEKARNO PIDATO SOEKARNO: LAHIRNYA PANCA SILA  1/4

Paduka tuan Ketua yang mulia! Sesudah tiga hari berturut-turut anggota-anggota Dokuritu Zyunbi Tyoosakai mengeluarkan pendapat-pendapatnya, maka sekarang saya mendapat kehormatan dari Paduka tuan Ketua yang mulia untuk mengemukakan pula pendapat saya. Saya akan menetapi permintaan Paduka tuan Ketua yang mulia. Apakah permintaan Paduka tuan ketua yang mullia? Paduka tuan Ketua yang mulia minta kepada sidang Dokuritu Zyunbi Tyoosakai untuk mengemukakan dasar Indonesia Merdeka. Dasar inilah nanti akan saya kemukakan di dalam pidato saya ini. Ma’af, beribu ma’af! Banyak anggota telah berpidato, dan dalam pidato mereka itu diutarakan hal-hal yang sebenarnya bukan permintaan Paduka tuan Ketua yang mulia, yaitu bukan  d a s a r n y a Indonesia Merdeka. Menurut anggapan saya, yang diminta oleh Paduka tuan ketua yang mulia ialah, dalam bahasa Belanda:"P h i l o s o f i sc h e  g r o n d s l a g" dari pada Indonesia merdeka. Philosofische grondslag itulah pundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi. Hal ini nanti akan saya kemukakan, Paduka tuan Ketua yang mulia, tetapi lebih dahulu izinkanlah saya membicarakan, memberi tahukan kepada tuan-tuan sekalian, apakah yang saya artikan dengan perkataan „merdeka". Merdeka buat saya ialah: „ p o l i t i c a l  i n d e p e n d e n c e „,  p o l i t i e k e  o n a f h a n k e l i j k h e i d .  Apakah yang dinamakan politieke onafhankelijkheid?

Tuan-tuan sekalian! Dengan terus-terang saja saya berkata:  Tatkala Dokuritu Zyunbi Tyoosakai akan bersidang, maka saya, di dalam hati saya banyak khawatir, kalau-kalau banyak anggota yang  - saya katakan didalam bahasa asing, ma’afkan perkataan ini  - „zwaarwichtig" akan perkara yang kecil-kecil. „Zwaarwichtig" sampai  -kata orang Jawa-  „njelimet". Jikalau sudah membicarakan hal yang kecil-kecil sampai njelimet, barulah mereka berani menyatakan kemerdekaan. Tuan-tuan yang terhormat!  Lihatlah di dalam sejarah dunia, lihatlah kepada perjalanan dunia itu. Banyak sekali negara-negara yang merdeka, tetapi bandingkanlah kemerdekaan negara-negara itu satu sama lain! Samakah isinya, samakah derajatnya negara-negara yang merdeka itu? Jermania merdeka, Saudi Arabia merdeka, Iran merdeka, Tiongkok merdeka, Nippon merdeka, Amerika merdeka, Inggris merdeka, Rusia merdeka, Mesir merdeka. Namanya semuanya merdeka, tetapi bandingkanlah isinya!

Page 4: Kutipan Pidato 1 Juni 1945 Hari Lahirnya Pancasila

Alangkah berbedanya  i s i  itu!  Jikalau kita berkata: Sebelum Negara merdeka, maka harus lebih dahulu ini selesai,itu selesai, itu selesai, sampai njelimet!, maka saya bertanya kepada tuan-tuan sekalian kenapa Saudi Arabia merdeka, padahal 80% dari rakyatnya terdiri kaum Badui, yang sama sekali tidak mengerti hal ini atau itu. Bacalah buku Armstrong yang menceriterakan tentang Ibn Saud! Disitu ternyata, bahwa tatkala Ibn Saud mendirikan pemerintahan Saudi Arabia, rakyat Arabia sebagian besar belum mengetahui bahwa otomobil perlu minum bensin. Pada suatu hari otomobil Ibn Saud dikasih makan gandum oleh orang-orang Badui di Saudi Arabia itu!! Toch Saudi Arabia merdeka! Lihatlah pula  - jikalau tuan-tuan kehendaki contoh yang lebih hebat  - Soviet Rusia! Pada masa Lenin mendirikan Negara Soviet, adakah rakyat soviet sudah cerdas? Seratus lima puluh milyun rakyat Rusia, adalah rakyat Musyik yang lebih dari pada 80% tidak dapat membaca dan menulis; bahkan dari buku-buku yang terkenal dari Leo Tolstoi dan Fulop Miller, tuan-tuan mengetahui betapa keadaan rakyat Soviet Rusia pada waktu Lenin mendirikan negara Soviet itu. Dan kita sekarang disini mau mendirikan negara Indonesia merdeka. Terlalu banyak macam-macam soal kita kemukakan! Maaf, P. T. Zimukyokutyoo!  Berdirilah saya punya bulu, kalau saya membaca tuan punya surat, yang minta kepada kita supaya dirancangkan sampai njelimet hal ini dan itu dahulu semuanya! 

Kalau benar semua hal ini harus diselesaikan lebih dulu, sampai njelimet, maka saya tidak akan mengalami Indonesia Merdeka, tuan tidak akan mesngalami Indonesia merdeka, kita semuanya tidak akan mengalami Indonesia merdeka, - sampai dilobang kubur!  (Tepuk tangan riuh). Saudara-saudara! Apakah yang dinamakan merdeka? Di dalam tahun ‘33 saya telah menulis satu risalah, Risalah yang bernama „Mencapai Indonesia Merdeka". Maka  di dalam risalah tahun ‘33 itu, telah saya katakan, bahwa kemerdekaan, politieke onafhankelijkheid, political independence, tak lain dan tak bukan, ialah satu  j e m b a t a n   e m a s . Saya katakan di dalam kitab itu, bahwa  d i  s e b e r a n g n y a jembatan itulah kita sempurnakan kita punya masyarakat. Ibn Saud mengadakan satu negara di dalam  s a t u  m a l a m,  - in one night only!  -,  kata Armstrong di dalam kitabnya. Ibn Saud mendirikan Saudi Arabia merdeka di satu malam sesudah ia masuk kota Riad dengan 6 orang!  S e s u d a h „jembatan" itu diletakkan oleh Ibn saud, maka  d i  s e b e r a n g jembatan, artinya  k e m u d i a n  d a r i  p a d a i t u, Ibn Saud barulah memperbaiki masyarakat Saudi arabia. Orang tidak dapat membaca diwajibkan belajar membaca, orang yang tadinya bergelandangan sebagai nomade yaitu orang badui, diberi pelajaran oleh Ibn Saud jangan bergelandangan, dikasih tempat untuk bercocok-tanam. Nomade dirubah oleh Ibn Saud menjadi kaum tani, - semuanya diseberang jembatan. Adakah Lenin ketika dia mendirikan negara Soviet-Rusia Merdeka, telah mempunyai Djnepprprostoff*), dam yang maha besar di sungai Dnepr? Apa ia telah mempunyai radio-station, yang menyundul keangkasa? Apa ia telah mempunyai kereta-kereta api cukup, untuk meliputi seluruh negara Rusia?

Apakah tiap-tiap orang Rusia pada waktu Lenin mendirikan Soviet Rusia merdeka  t e l a h  dapat membaca dan menulis? Tidak, tuan-tuan yang terhormat! Di seberang jembatan emas yang diadakan oleh Lenin itulah, Lenin baru mengadakan radio- station, baru mengadakan sekolahan, baru mengadakan Creche, baru mengadakan Djnepprostoff! Maka oleh karena itu saya minta kepada tuan-tuan sekalian, janganlah tuan-tuan gentar di dalam hati, janganlah mengingat bahwa ini danitu lebih dulu harus selesai dengan njelimet, dan kalau sudah selesai, baru kita dapat merdeka. Alangkah berlainannnya tuan-tuan punya semangat, - jikalau tuan-tuan demikian  -, dengan semangat pemuda-pemuda kita yang 2 milyun banyaknya. Dua milyun pemuda ini menyampaikan seruan pada saya, 2 milyun pemuda ini semua berhasrat Indonesia Merdeka Sekarang!  (Tepuk tangan riuh).

Page 5: Kutipan Pidato 1 Juni 1945 Hari Lahirnya Pancasila

Saudara-saudara, kenapa kita sebagai pemimpin rakyat, yang mengetahui sejarah,  menjadi zwaarwichtig, menjadi gentar, pada hal semboyan Indonesia merdeka bukan sekarang saja kita siarkan? Berpuluh-puluh tahun yang lalu, kita telah menyiarkan semboyan Indonesia merdeka, bahkan sejak tahun 1932 dengan nyata-nyata kita mempunyai semboyan „INDONESIA MERDEKA SEKARANG". Bahkan 3 kali sekarang, yaitu Indonesia Merdeka s e k a r a n g , s e k a r a n g , s e k a r a n g ! (Tepuk tangan riuh). Dan sekarang kita menghadapi kesempatan untuk menyusun Indonesia  merdeka,  - kok lantas kita zwaarwichtig dan gentar hati!. Saudara -saudara, saya peringatkan sekali lagi, Indonesia Merdeka, political independence, politieke onafhankelijkheid, tidak lain  dan tidak bukan ialah satu  j e m b a t a n ! Jangan gentar!  Jikalau umpamanya kita pada saat sekarang ini diberikan kesempatan oleh Dai Nippon untuk merdeka,  maka dengan mudah Gunseikan diganti dengan orang yang bernama Tjondro Asmoro, atau Soomubutyoo diganti dengan orang yang bernama Abdul Halim. Jikalau umpamanya Butyoo Butyoo diganti dengan orang-orang Indonesia, pada sekarang ini, sebenarnya kita telah mendapat political independence,  politieke  onafhankelijkheid, - in one night, di dalam satu malam! Saudara-saudara, pemuda-pemuda yang 2 milyun, semuanya bersemboyan: Indonesia merdeka,  s e k a r a n g !  Jikalau umpamanya Balatentera Dai Nippon sekarang menyerahkan urusan negara kepada saudara-saudara, apakah saudara-saudara akan menolak, serta berkata: mangke- rumiyin, tunggu dulu, minta ini dan itu selesai dulu, baru kita berani menerima urusan negara Indonesia merdeka? (Seruan: Tidak!  Tidak)

Saudara-saudara, kalau umpamanya pada saat sekarang ini  balatentara Dai Nippon menyerahkan urusan negara kepada kita, maka satu menitpun kita tidak akan menolak, s e k a r a n g p u n  kita menerima urusan itu, s e k a r a n g p u n kita mulai dengan negara Indonesia yang Merdeka! (Tepuk tangan menggemparkan)

Saudara-saudara, tadi saya berkata, ada perbedaan antara Soviet-Rusia, Saudi Arabia, Inggris, Amerika dll. tentang isinya: tetapi ada satu yang  s a m a, yaitu, rakyat Saudi Arabia sanggup  m e m p e r t a h a n k a n negaranya. Musyik-musyik di Rusia sanggup mempertahankan negaranya. Rakyat Amerika sanggup mempertahankan negaranya. Inilah yang menjadi minimum-eis. Artinya, kalau ada kecakapan yang lain, tentu lebih baik, tetapi manakala sesuatu bangsa telah sanggup   m e m p e r t a h a n k a n  negerinya dengan darahnya sendiri, dengan dagingnya sendiri, pada saat itu bangsa itu telah masak untuk kemerdekaan. Kalau bangsa kita, Indonesia, walaupun dengan bambu runcing, saudara-saudara, semua siap-sedia mati, mempertahankan tanah air kita Indonesia, pada saat itu bangsa Indonesia adalah siap-sedia, masak untuk merdeka.  (Tepuk tangan riuh) *) Yang dimaksud Dnepropetrovsk, suatu kawasan industri di mana terdapat bendungan raksasa di sungai Dnepr, dan disitu dibangun stasiun pembangkit tenaga listrik yang merupakan tulang punggung perindustrian Soviet Rusia (ket. - LSSPI

Page 6: Kutipan Pidato 1 Juni 1945 Hari Lahirnya Pancasila

M Djumaini Kartaprawira PhD

BUNG KARNO SEBAGAI BAPAK PEMERSATU BANGSA INDONESIA DAN AJARANNYA

PERJUANGAN BUNG KARNO MEMPERSATUKAN BANGSA

Bung Karno sebagai pejuang pemersatu bangsa, pejuangmelawan kolonialisme dan imperialisme, proklamatorkemerdekaan bangsa Indonesia dan presiden RI pertamaselalu dikenal dan dihormati oleh rakyat Indonesia.Sebab selama hayatnya Bung Karno telah menyerahkanseluruh tenaga dan fikirannya untuk mempersatukanbangsa Indonesia agar menjadi bangsa besar yang hidupdalam masyarakat berkeadilan dan berkemakmuran -masyarakat adil makmur, yang bebas dari penindasanmanusia atas manusia, dan eksploitasi manusia atasmanusia.

Semua konsekuensi perjuangan untuk itu dia hadapidengan berani, meskipun harus masuk keluar penjara,menjalani pembuangan dari satu tempat ke tempat lain,menghadapi pencaci-makian dari lawan-lawan politiknya,pengkhianatan dari kawan-kawan seperjuangannya,mempertaruhkan kekuasaan dan jiwanya pada saatkesehatannya yang sudah sa-ngat kritis.

Kepeduliannya atas nasib rakyat Indonesia yang dijajaholeh kolonialisme Belanda adalah motor yangmenggerakkan jiwa Bung Karno untuk menyerahkan seluruhjiwa raganya dalam perjuangan politik tersebut. Makatidak mengherankan kalau garis perjuangan Bung Karnoadalah melenyapkan kolonialisme untuk berdirinyaIndonesia Merdeka. Bung Karno menyadari bahwaperjuangan melawan kolonialisme tidak bisa lepasdengan perjuangan melawan kapitalisme. Maka perjuanganIndonesia Merdeka juga tertuju kepada terbentuknyamasyarakat adil makmur (sosialisme Indonesia), yangbebas dari eksploitasi manusia atas manusia. Danakhirnya, perjuangan untuk Indonesia Merdeka danterbentuknya masyarakat adil makmur tidak bisatercapai tanpa adanya persatuan seluruh bangsaIndonesia.

Atas dasar pokok-pokok pikiran tersebut di atas BungKarno telah berhasil:1. Menggugah rasa kebangsaan, sehingga bisamembangkitkan kesedaran diri bahwa harus bersatu paduuntuk melawan penjajahan. Sebagai hasil proseskesadaran itulah maka lahir Sumpah Pemuda pada Oktober1928 yang merupakan manifestasi tekad para pemudauntuk mewujudkan bangsa Indonesia bersatu di bawahsemboyan satu bangsa - bangsa Indonesia, satu bahasa -bahasa Indonesia, dan satu tanah air - tanah airIndonesia.2. Dengan dukungan rakyat, memproklamirkan kemerdekaanbangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 45, yangdiikuti dengan pembentukan UUD 1945, pemerintahanbeserta alat perlengkapan negara lainnya.Indonesia Merdeka inilah yang selalu ditunggu segerakelahirannya, tanpa menunggu sampai rakyat bisamembaca, berbudaya tinggi dsb.3. Memimpin bangsa untuk mempertahankan negara dariusaha-usaha come-backnya kolonialisme Belanda yangdisertai dengan aksi kolonial pertama dan kedua.Bagaimanapun beratnya mempertahankan negara menghadapi

Page 7: Kutipan Pidato 1 Juni 1945 Hari Lahirnya Pancasila

lawan yang persenjataannya jauh melebihi, denganpersatuan seluruh kekuatan bangsa perjuangan dapatdimenangkan.4. Menggagalkan politik devide et impera Belanda yangdengan mendirikan negara-negara boneka bertujuan untukmengeroyok RI di dalam Republik Indonesia Serikat.Tetapi kenyataannya, negara-negara buatan van Mooktersebut satu demi satu bergabung dengan RI. Danakhirnya RIS berubah menjadi NKRI secarakonstitusional. Hal ini membuktikan api persatuan BungKarno tetap membakar jiwa rakyat di daerah-daerahtersebut dan gagallah proyek federalisme van Mook.5. Dengan tindakan tegas menyelamatkan negara daribahaya separatisme dan gerombolan-gerombolanpembrontak (RMS, PRRI-Permesta, Di/TII, GerombolanAndi Azis dll.) sehingga Indonesia terhindar dariancaman disintegrasi yang sangat berbahaya bagieksistensi negara Indonesia yang masih muda.6. Memimpin perjuangan rakyat merebut kembali IrianBarat dari cengkeraman kolonialisme Belanda, sehinggatercapailah persatuan dan kesatuan Indonesia dariSabang sampai Merauke.

Harus diakui bahwa perjuangan mempersatukan bangsayang begitu majemuk suku bangsanya, etniknya,agamanya, tingkat budayanya, wilayah dan jumlahnyayang begitu besar, dan dilakukan dalam keadaan yangserba kekurangan adalah kesuksesan yang maha besar.Suatu bukti persatuan bangsa dapat memenangkan segalamacam perjuangan.

SUMBER IDE PERSATUAN BUNG KARNO

Seluruh kiprah perjuangan Bung Karno yang telahberhasil mempersatukan bangsa Indonesia melawankolonialisme Belanda, mendirikan Negara RepublikIndonesia (bahkan menggalang solidaritas internasionalmelawan nekolim), adalah buah ide dan gagasancemerlang yang dilahirkannya sejak masa mudanya.

Suatu ide politik tidak akan lepas dari suatu situasidi mana penggagas berpijak. Ide Bung Karno lahir dimana bangsa Indonesia dalam keadaan nestapa karenapenjajahan kolonialisme Belanda dan eksploitasi sistemkapitalisme. Maka tidak mengherankan kalau benangmerah ide dan ajaran Bung Karno adalah persatuanbangsa Indonesia untuk mengubah kenestapaan rakyatmenuju masyarakat adil dan makmur yang bebas darieksploitasi manusia atas manusia. Jelas ide persatuantersebut mempunyai tujuan luhur, bukannya persatuandemi persatuan.

1. Ide persatuan yang pertama, dipublikasikan dalamsebuah artikel “Nasionalisme, Islamisme danMarx-isme”. Dalam artikel tersebut dengan jelas idepersatuan antara tiga golongan itu menjadi intinya.Sebab masyarakat Indonesia pada dasarnya langsung atautidak, terlibat dalam ketiga ideologi tersebut. Dankenyataan tersebut tidak bisa dibantah oleh siapapun.Dalam artikel tersebut, yang ditulis pada tahun 1926di dalam Suluh Indonesia Muda, dan dalam masagawat-gawatnya perjuangan melawan kolonialismeBelanda, dengan jelas Bung Karno menganjurkan danmembuktikan bahwa persatuan antara masyarakat penganutNasionalisme, Islamisme dan Marxisme bisa terjadi.

2. Ide persatuan tercermin juga dalam ajaranMarhaenisme. Dalam Marhaenisme ini tercermin ide

Page 8: Kutipan Pidato 1 Juni 1945 Hari Lahirnya Pancasila

persatuan kekuatan akar bawah, sebab persatuan di siniterutama diarahkan kepada kaum: proletar, tani dankaum melarat lainnya. Mereka inilah yang oleh BungKarno disebut kaum marhaen.Untuk merekalah perjuangan terbentuknya masyarakatadil dan makmur dengan memegang panji-panjisosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi.

3. Ide Persatuan tercermin dalam Pancasila, yangdilahirkan oleh Bung Karno pada 1 Juni 1945 di dalampidatonya di dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-UsahaPersiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dengan jelassekali ajaran persatuan nasional, persatuan bangsaIndonesia ini dituangkan dalam pidato tersebut.Anggota BPUPKI yang terdiri dari bermacam-macamgolongan ternyata bisa menerima Pancasila sebagaiDasar Filsafat Negara Indonesia Merdeka. Bung Karnodalam pidatonya di Universitas Indonesia tahun 1953yang berjudul “Negara Nasional dan cita-cita Islam”melukiskan bagaimana susah payahnya menghasilkankompromi dalam sidang BPUPKI. Sebab kalau tidakmenyetujui adanya Pancasila mungkin Indonesia tidakakan muncul sebagai Indonesia seperti dewasa ini.Mungkin di wilayah ex-Hindia Belanda ini yang munculadalah negara Indonesia tanpa Minahasa, Bali, BatakToba, Kep. Maluku, Timor, Flores dan lain-lainnya.Demikianlah Pancasila yang merupakan tuangan idepersatuan bangsa, yang kemudian dijadikan dasarfilsafat negara RI.

4. Ide Persatuan tercermin juga dalam konsep NASAKOM(persatuan unsur Nasionalis, Agama dan Komunis).Nasakom ini sesungguhnya penyempurnaan dari ide yangtertuang dalam artikel “Nasionalisme, Islamisme danMarxisme”. Hanya saja unsur Islam diperluas menjadiunsur Agama(A), sehingga di dalamnya persatuantersebut selain Islam terdapat agama-agama lainnya(Katolik, Protestan Hindu, Budha). Sedang unsur KOMadalah penegasan bahwa dialah yang karena tanpa tedengaling-aling menonjolkan ide Marxisme, diakui sebagaiunsur yang mewakili golongan marxisme. Dengan demikianNASAKOM merupakan realisasi ide persatuan Bung Karnosesuai konfigurasi peta politik konkrit pada waktuitu.

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PEDOMAN PERSATUANNASIONAL

Semua ide Bung Karno tentang persatuan tersebut diatas terkonsentrir di dalam Pancasila, yang telahmenjadi dasar negara RI. Maka uraian mengenaiPancasila akan mendapatkan tempat yang utama.

Situasi politik di Indonesia yang sangat rawan akanancaman disintegrasi bangsa adalah disebabkan karenaakibat kekuasaan rezim orde baru yang telahmenyelewengkan nilai-nilai Pancasila. Maka mengkaji,menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasilaadalah salah satu usaha penting untuk menghindarkanbahaya disintegrasi bangsa dewasa ini.Fakta historis tanggal 1 Juni 1945 yang melahirkanPancasila harus dijadikan titik tolak dalam mengkajidan mengamalkan Pancasila, supaya tidak terjadipenafsiran kontroversial tentang hakekat Pancasilayang sebenarnya.

Adalah sangat penting untuk mengembalikan maknanilai-nilai Pancasila sesuai dengan apa yang digagas

Page 9: Kutipan Pidato 1 Juni 1945 Hari Lahirnya Pancasila

oleh Bung Karno. Maka dalam mengkaji balik Pancasila,pertama-tama harus kita akui bahwa Pancasila itudigali oleh Bung Karno, yang tertuang dalam pidatonyapada tanggal 1 Juni 1945 di depan sidang BadanPenyelidik Usaha-Usaha Persiapan KemerdekaanIndonesia. Sebab dari situ kita akan menemukan intifilsafat Pancasila sebenarnya, yang langsung daripenggalinya - Bung Karno. Mengenai Pancasila, Bung Karno selalu menyatakandirinya hanya sebagai Penggalinya. Tapi sesungguhnyapernyataan itu hanya sebagai pernyataan rendah hati.Yang tepat sesungguhnya Bung Karno tidak hanya sebagaipenggali, tetapi juga penciptanya. ‘Menggali’ berartimengambil sesuatu yang masih merupakan bahan mentahdari kandungan bumi. Sedang ‘mencipta’ berartimengolah, membuat sedemikian rupa sehingga bahan-bahangalian yang masih mentah tersebut menjadi barang-jadi.

Seperti kita ketahui Sila Ketuhanan Yang Maha Esa,misalnya, memang digali dari bumi Indonesia, dimanarakyatnya telah berabad-abad menganut berbagai macamagama. Tapi tergalinya fakta tersebut, belumlah cukupuntuk mengatakan adanya atau terciptanya silaKetuhanan Yang Maha Esa sesuai dengan FalsafahPancasila. Fakta tersebut masih merupakan bahan galianyang mentah. Sebab fakta adanya bermacam-macam agamabelum merupakan konsepsi falsafah yang bisa menangkalkemungkinan timbulnya bentrokan atau peperangan antarapenganut-penganutnya. Bahan galian tersebut barumenjadi salah satu sila dari Pancasila setelah diolaholeh Bung Karno menjadi suatu rumusan filsafat negarayang berintikan toleransi, saling menghormati danpersatuan dari para penganut berbagai-bagai agamauntuk bersama-sama mewujudkan Indonesia yang adil danmakmur. Begitu juga sila Kebangsaan (nasionalisme, persatuanIndonesia) adalah hasil godogan Bung Karno dari rasakesadaran sukubangsa-sukubangsa yang mendiami wilayahIndonesia sebagai kesatuan bangsa Indonesia denganrasa kesadaran menghargai dan menghormati martabatbangsa lain. Dengan digalinya fakta bahwa di kepulauanIndonesia terdapat suku-suku bangsa yangbermacam-macam, belum bisa menjamin tidak adanyapermusuhan antarsuku. Lebih dari itu Nasionalismedalam filsafat Pancasila adalah Nasionalisme yangberpadu dengan Humanisme, yang oleh Bung Karno disebutsosio-nasionalisme (Ben Anderson menamakannyaNasionalisme Kerakyatan). Jadi jelas bukannasionalisme sempit yang menuju kepada sovinisme,seperti yang berkembang di Eropah.

Sedang sila Demokrasi (Musyawarah-mufakat, atauKerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaandalam permusyawaratan /perwakilan) adalah suatu hasilgodogan antara galian yang berwujud musyawarah danmufakat yang telah ada berabad-abad di kalanganmasyarakat Indonesia dengan falsafah yang mengarahkepada tercapainya keadilan dan kemakmuran rakyatbersama. Maka demokrasi yang demikian itu bukanlahdemokrasi yang menjurus ke anarkisme, yangliberal-liberalan untuk berlomba memupuk kekuasaan dankekayaan bagi diri sendiri, keluarganya ataukelompoknya, hingga melupakan kepentingan rakyat.Demokrasi berdasarkan filsafat Pancasila oleh BungKarno disebut Sosio-Demokrasi, yaitu Demokrasi yangbersenyawa dengan tuntutan Sila Keadilan Sosial, yangmerupakan demokrasi di bidang politik, ekonomi danbudaya.

Page 10: Kutipan Pidato 1 Juni 1945 Hari Lahirnya Pancasila

Demikianlah bahan-bahan mentah yang telah digali BungKarno telah dia masak dengan ‘bumbu-bumbu’: toleransi,persatuan dan cita-cita masyarakat adil makmursehingga tercipta menjadi Pancasila Dasar FilsafatNegara RI dan pedoman untuk perjuangan persatuannasional. Kita tidak bisa memalsukan sejarahPancasila, yang dilahirkan pada 1 Juni 1945 di depansidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha PersiapanKemerdekaan Indonesia. Maka segala tafsiran mengenaiPancasila haruslah bertolak pada sumber aslinya, kalautidak mau dikatakan memutar-balikkan sejarah danhakekat Pancasila.

Selanjutnya Bung Karno menyatakan Pancasila bisadiperas menjadi Trisila (Sosio-nasionalisme,Sosio-demokrasi, Ketuhanan YME). Sedang Trisila bisajuga diperas menjadi Ekasila - Gotongroyong. Perasanterakhir ini mencerminkan inti dari Pancasila, yaitupersatuan seluruh kekuatan bangsa Indonesia untukbersama-sama bergotong royong berjuang demiterbentuknya masyarakat adil dan makmur.

Formulasi Pancasila seperti yang diucapkan Bung Karnodi BPUPKI diformulasikan di dalam UUD 45 (dankonstitusi RIS, UUDS NKRI 1950) agak berbeda. Meskipundemikian Pancasila yang tercantum di dalam UUD 45(Pembukaan) tidak bisa dikatakan bertentangan denganPancasila yang diucapkan Bung Karno pada 1 Juni 1945.Hanya dua hal yang menurut pendapat kami harusmendapatkan perhatian bahwa; 1. Bagaimanapun formulasinya di dalam Pembukaan UUD45, tetaplah Bung Karno sebagai Penggali/Penciptanya. 2. Bagaimanapun formulasinya di dalam Pembukaan UUD 45haruslah segala penafsiran dan pengamalannya sesuaidengan yang tersurat dan tersirat di dalam pidatoPancasila Bung Karno. Hal ini penting sekali untukmenghindarkan penyalah gunaan ajaran Pancasila.

LIKU-LIKU SEJARAH PERJALANAN PANCASILA

Di masa kekuasaan Orde Baru Pancasila selalu dijadikanlabel pada kegiatan dan kebijakannya. Nama Pancasiladicatut untuk menutupi kekuasaan fasis otoriter yangantirakyat, antinasional dan antidemokrasi.Demikianlah dengan pembubuhan kata Pancasila pada“Demokrasi” muncullah apa yang dinamakan “DemokrasiPancasila”, dengan mana rezim Orde Baru selama 32tahun telah melakukan tindakan-tindakan yang melanggarPancasila itu sendiri, UUD 45, HAM dan keadilan.

Di samping itu Orde Baru tidak hanya menjadikanPancasila sebagai label belaka, tapi juga memperalatsedemikian rupa sehingga dengan mudah penguasa bisamencap seseorang yang berbeda politiknya, melanggaratau mengkhianati Pancasila. Dan bersamaan dengan itupenguasa menyebarkan “momok komunis/komunisme” untukmenakut-nakuti rakyat. Rezim Orde Baru juga melakukan usaha-usaha untukmenghapus jasa-jasa Bung Karno dari sejarah Indonesiadan memanipulasi Pancasila. Misalnya, penguasa yangmelalui mendikbudnya - Nugroho Notosusanto, berusahamemalsukan fakta sejarah, dengan pernyataannya bahwapenggali Pancasila bukan Bung Karno. Kita belum lupapenghapusan peringatan 1 Juni - Hari lahirnyaPancasila dan diganti dengan peringatan terbunuhnyapara jenderal dalam peristiwa G30S dengan nama HariKesaktian Pancasila, yang tidak ada kaitannya samasekali dengan Pancasila. Dan sangat menyedihkan bahwa

Page 11: Kutipan Pidato 1 Juni 1945 Hari Lahirnya Pancasila

uang negara dihambur-hamburkan oleh rezim Orde Baruhanya untuk mengelola suatu badan yang bernama BP-7(dbp. Alwi Dahlan), yang nota bene bertujuan agar“Pancasila” tetap bisa dimanfaatkan sebagai kendaraanuntuk mempertahankan kekuasaan Orba.

Pada zaman Orde Baru, 5 paket UU politik dan DwifungsiABRI merupakan perangkat politik yang jelas-jelasmenjegal realisasi sila Demokrasi(musyawarah-mufakat), sehingga mengakibatkan demokrasimenjadi lumpuh tidak berjalan. Kekuasaantotaliter-militeristik Orde Baru selama 32 tahunmengakibatkan rakyat dewasa ini harus mulai belajardemokrasi lagi. Dan terasa sampai dewasa ini demokrasihanya dijadikan alat untuk menang-menangan dalamperebutan kepentingan golongan, sehingga mengorbankankepentingan rakyat.

Kesenjangan sosial warisan Orde Baru sampai sekarangterus ditanggung rakyat. Kalau kesenjangan sosial inidiumpamakan sebagai rumput kering, maka siapa sajayang melempar api kepadanya akan terbakarlah rumputtersebut dan terjadilah malapetaka yang tragis. Apipenyulutnya itu bisa dari perselisihan etnis, agama,politik, dan apa saja. Maka tidak mengherankantimbulnya keresahan-keresahan sosial di beberapadaerah sebagai pencerminan menipisnya nilai-nilaiPancasila di kalangan masyarakat.

Dengan adanya pembakaran gereja-gereja dan tempatibadah lainnya, telah membuktikan tentang adanyabahaya yang mengancam ajaran toleransi kehidupanantaragama yang terkandung dalam Sila Ketuhanan YangMaha Esa. Dengan adanya bentrokan fisik antaraorang-orang Dayak dan orang-orang Madura di KalimantanBarat dan Kalimantan Tengah yang mengorbankan banyaknyawa juga membuktikan adanya bahaya yang mengancamatas ajaran kerukunan antarsuku bangsa yang terkandungdi dalam Sila Persatuan Indonesia (Nasionalisme).Ucapan seorang menteri Orde Baru pada 17 Juni 1997 diSurabaya bahwa:”Halal darah dan nyawa para perusuh”,menunjukkan bagaimana nilai-nilai Pancasila direalisiroleh Orde Baru.

Seandainya saja kue hasil pembangunan itu bisamengucur dari atas ke bawah - ke rakyat, dari pusat kedaerah, mungkin keresahan sosial sedikit demi sedikitbisa diatasi. Tapi sampai sekarang kue pembangunantersebut hanya dinikmati oleh kalangan tertentu saja.Padahal untuk membiayai terciptanya ‘kue pembangunan’ini telah dikeruk habis-habis kekayaan rakyat (minyak,gas, hutan, emas dll.) ditambah dengan hutang luarnegeri yang berjumlah kurang lebih 150 milyar USD. Adasuatu anggapan bahwa kalangan lapisan atas dengansengaja berusaha melupakan katakunci ‘pemerataan’,yang sejak dulu (sebelum adanya perestroikanyaGorbacev) telah merupakan tujuan dari Sila KeadilanSosial. Sedang pembangunan yang berwujud gedung-gedungtinggi megah, obyek-obyek rekreasi mewah, jalan-jalanaspal halus dan sebagainya, bukanlah prioritaspembangunan yang diperlukan bagi kepentingan puluhanjuta orang yang hidup di sekitar garis kemiskinan.

Juga jalannya sila Perikemanusiaan (Kemanusiaan YangAdil dan Beradab) masih perlu diluruskan. Adalah wajarbahwa setiap perbuatan yang melawan hukum harusditindak sesuai peraturan hukum yang berlaku. Tapijelas tidak wajar bahwa di dalam negara hukumIndonesia telah terjadi pembunuhan massal dan

Page 12: Kutipan Pidato 1 Juni 1945 Hari Lahirnya Pancasila

penahanan puluhan ribu orang selama bertahun-tahuntanpa proses hukum, yang sampai sekarang belum adatanda-tanda penegakan hak azasi yang terlanggartersebut. Adalah sukar diterima oleh akal sehat bahwaorang yang menjadi korban penyerbuan (di gedung DPPPDI jalan Diponegoro tahun 1996) malah diseret kepengadilan dan dijatuhi hukuman. Dimana silaKemanusiaan? Yang Adil dan Beradab? Nol besar, tidakada kemanusiaan, tidak ada keadilan, apalagi yangberadab. Kasus-kasus yang terjadi di zaman Orde Barutersebut, sampai sekarang dampaknya masih terasa danbelum terselesaikan.

Sejarah Pancasila adalah bagian dari sejarahIndonesia. Mengenang sejarah Pancasila mau atau tidakmau kita mengenang Bung Karno juga, yang telah berjasamenggali, menciptakan dan menempatkan Pancasilasebagai Dasar Filsafat Negara Indonesia. Tidaklahsalah kalau Pancasila dikatakan sebagai hasilpemikiran Bung Karno yang genial, yang mengandungnilai-nilai filsafat tinggi, yang bisa diterapkantidak hanya di Indonesia, tapi juga di negara-negaralain demi kerukunan ummat dan perdamaian dunia. Adalahsuatu penyelewengan terhadap Pancasila, apabilapenafsirannya tidak berdasarkan Pancasila-asli,seperti yang diucapkan Bung Karno pada tanggal 1 Juni1945. Mengenang Bung Karno adalah mengenang sejarahperjuangan rakyat Indonesia yang mendambakankerukunan, kemerdekaan, perdamaian, keadilan dankemakmuran.

PERSATUAN UNTUK PERJUANGAN REFORMASI

Dalam era reformasi dewasa ini kiranya perludikobarkan lagi ide persatuan Bung Karno demisuksesnya gerakan reformasi, demi penghancuransisa-sisa kekuatan Orde Baru dan sistemnya. Hanyadengan demikianlah pengentasan bangsa dan negara darikungkungan multikrisis bisa dilaksanakan.Ini berarti bahwa para elite politik harusmenghentikan perang-tandingnya dalam perebutankedudukan dan kekuasaan, mengarahkan moralintelektualnya kepada perbaikan nasib rakyat yangterpuruk dalam kubangan multikrisis dewasa ini. Paraelit politik harus sadar diri akan perlunya membangunkembali toleransi dan hidup berdampingan secara damaiantarumat beragama, perlunya kerukunan kehidupan antarsuku-bangsa dan etnik, perlunya kesadaran akansupremasi hukum, HAM dan Keadilan sosial.

Proses disintegrasi bangsa dan negara yang sedangberjalan dewasa ini adalah akibat dari prosespembodohan yang dilakukan oleh Orde Baru, yangmengakibatkan rakyat kehilangan jiwa dan semangatPancasila, tidak mengenal kembali nilai-nilaiPancasila. Sebab Orde Baru sendiri tidakberkepentingan untuk merealisasi nilai-nilai Pancasilayang sebenarnya, seperti apa yang diajarkan Bung Karnodalam pidatonya 1 Juni 1945 di sidang BPUPKI. Tapisebaliknya ajaran Pancasila bahkan diselewengkan danditunggangi untuk kepentingan kelanggengankekuasaannya.

Dewasa ini, setelah jatuhnya rezim Suharto, muncullahke permukaan alam nyata akibat pembodohan dandiselewengkannya Pancasila: di beberapa daerah timbulgerakan separatisme, kerusuhan yang bermuatan isuagama, pertentangan antara etnik dan lain-lainnya. Hal

Page 13: Kutipan Pidato 1 Juni 1945 Hari Lahirnya Pancasila

itu, seperti telah diuraikan di atas, menunjukkanhilangnya rasa sebagai satu bangsa, rasa toleransi dansaling menghormati dalam kehidupan beragama dan rasakerukunan suku-suku bangsa dalam kehidupanbermasyarakat. Sedang merebaknya organisasi-organisasi kemiliterandewasa ini, yang dapat dikategorikan sebagai salahsatu bentuk pengingkaran nilai-nilai Pancasila, jelashanya menambah eskalasi keresahan di dalam masyarakatyang telah bosan akan keresahan.

Dalam era perjuangan untuk reformasi dewasa ini perlusekali satu poin penting dari Manipol (ManifestoPolitik) diperhatikan. Yaitu pemisahan antara kawandan lawan revolusi Indonesia. Tapi sesuai denganperkembangan politik dewasa ini, poin tersebut harusdiformulasikan sebagai pemisahan kawan reformasi danlawan reformasi (atau Pro-Reformasi danKontra-Reformasi). Hal ini penting sekali di manakekuatan orde Baru masih bertebaran di seluruhlembaga-lembaga negara dan kemasyarakatan. Jangansampai yang kita rangkul adalah lawan reformasi dansebaliknya kawan malah kita tendang. Bagaimana kitabisa mencapai tujuan reformasi, kalau di dalam barisanreformasi bercokol tokoh-tokoh antireformasi.

Bahwasanya Presiden Gus Dur dalam berbagai kesempatanmengangkat Soekarno dan ajaran-ajarannya, patutlahmendapatkan acungan jempol. Sebab apa yang dilakukanGus Dur tersebut merupakan suatu hal yang sangatlangka dilakukan oleh elit-elit politik lainnya.Mereka sebaliknya malah selalu menjelek-jelekkan BungKarno, menyamakan Soekarno dengan Soeharto.Tapi dalam kaitannya dengan Pidato Perdamaian yangdiucapkan Presiden Gus Dur, di mana diminta agar kitamenghilangkan istilah orde-orde-an (Orba, Orla),agaknya perdamaian semacam itu dapat disangsikankemaslahatannya. Hal itu sama saja mencampur harimaudan kambing dalam satu kandang, setelah penghapusannama “harimau” dan “kambing”. Akibatnya hanyaketragisan yang akan kita peroleh. Sebaliknya kitaseharusnya lebih jeli lagi melihat siapa kawan dansiapa lawan reformasi, kita harus lebih giat lagimengekspos kejahatan-kejahatan Orba, yang telahmencelakakan Negara dan Bangsa. Menghilangkan kata“Orde Baru” (Orba) dalam kamus politik sama saja kitamenghapus atau paling tidak melupakankejahatan-kejahatan Orde Baru.

Maka dari itu dalam perjuangan untuk reformasi, kitaharus lebih menekankan perlunya persatuan bangsa atasdasar prinsip persatuan bangsa seperti yang tertuangdalam Pancasila ajaran Bung Karno, dengan tanpamelupakan siapa kawan dan lawan reformasi.

Dari uraian di atas jelaslah bahwa ide dan ajaran BungKarno tentang persatuan bangsa sangat relevan sebagaisalah satu pedoman untuk mengatasi multikrisis diIndonesia dewasa ini.

Dalam memperingati HUT ke-100 Bung Karnosepantasnyalah kalau kita mengangkat salutsetinggi-tingginya kepada Bung Karno, yang telahberjasa menanamkan ide persatuan bangsa dan yangdengan konsekuen mempertahankan ide tersebut dari masamudanya hingga akhir hayatnya. Bahkan pencopotanjabatan presiden oleh MPR-Orba yang dipimpin jendralA.H.Nasution (dengan TAP MPR No.XXXIII/1967) tidaklahmenggoyahkan konsistensinya atas ide dan ajarannya

Page 14: Kutipan Pidato 1 Juni 1945 Hari Lahirnya Pancasila

tersebut di atas. Dalam perjuangan reformasi dewasaini, yang antara lain berjuang untuk menegakkankeadilan, maka selayaknyalah gerakan reformasimenuntut pencabutan TAP MPR No.XXXIII/1967, yang tidakadil dan inkonstitusional, sebagai tanda penghormatanatas jasa-jasa Bung Karno terhadap bangsa dan negara.*

Nederland, Juni 2001

SalamJaimunbinm

Piagam Jakarta dan Hubunganantar Umat Beragama````````````````````````````Oleh: Mbah Dukun S

Pengantar````````````Pada tanggal 29 April 1945 bertepatan dengan hari ulang tahun KaisarHirohito dibentuklah Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia(BPUPKI) oleh pemerintah Jepang sebagai upaya pelaksanaan janji merekatentang kemerdekaan Indonesia. BPUPKI beranggotakan 62 orang yang diketuaioleh Radjiman Widjodiningrat. Pada hari terakhir sidang pertama BPUPKI padatanggal 1 Juni 1945, Soekarno, salah seorang anggota, menyampaikan usulanfundamen filsafat negara, yang dikenal dengan Pancasila.

Keterangan Soekarno tentang Pancasila dalam sidang itu menunjukkan denganjelas bahwa ia sendiri mengakui adanya ketergantungan dengan orang lain,baik orang Indonesia maupun orang asing, seperti Peri Kebangsaan, PeriKemanusiaan, dan Kesejahteraan Rakyat. Pertanyaan yang penting ialah darisumber manakah Soekarno mengangkat prinsip Ketuhanan, yang akhirnya dikenalsebagai Ketuhanan Yang Mahaesa. Pengertian Ketuhanan, pada dasarnya,berlatarbelakang muslim, walaupun tidak selalu tidak diterima oleh golonganbukan muslim. Prinsip Ketuhanan setidaknya diilhami oleh uraian dari parapemimpin Islam yang berbicara mendahului Soekarno dalam sidang itu.

Dalam sidang itu ada dua paham yang terlihat. Kedua paham itu ialah yangmenganjurkan agar Indonesia didirikan sebagai negara Islam dan anjuranlainnya, seperti Hatta, yaitu negara persatuan nasional yang memisahkanunsur negara dan agama. Dengan kata lain bukan negara Islam. Ternyata didalam Naskah Persiapan UUD 1945 jilid II yang disusun oleh Yamin tidakmemuat satupun pidato para anggota nasionalis Islam. Yang dimuat hanyalahtiga, yaitu (1) pidato Soekarno, (2) pidato Yamin, dan (3) pidato Soepomo.

BPUPKI juga berhasil merumuskan dan bentuk pemerintahan melalui pemungutansuara. Ada 45 suara pemilih dasar negara adalah kebangsaan, sedang 15 suaramemilih Islam sebagai dasar negara. Setelah sidang pertama berakhirdibentuklah panitia kecil yang beranggotakan sembilan orang, yang laludikenal dengan nama Panitia Sembilan. Melalui perbincangan yang seriusakhirnya Panitia Sembilan berhasil mencapai suatu kesepakatan antara Islam

Page 15: Kutipan Pidato 1 Juni 1945 Hari Lahirnya Pancasila

dan Nasionalis. Pada tanggal 10 Juli 1945 Soekarno menyampaikan pidatonyapada sidang BPUPKI.

Soekarno juga menyampaikan rancangan preambule UUD hasil rapat PanitiaSembilan. Dalam rancangan preambule tersebut muncullah kalimat yang sampaisaat ini tetap menjadi persengketaan ...Ketuhanan, dengan menjalankansyariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Rancangan preambule ituditandatangani oleh Panitia Sembilan pada tanggal 22 Juni 1945 di Jakarta.Oleh karena itu rancangan preambule itu dikenal sebagai Piagam Jakarta.

Perjalanan Piagam Jakarta Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Sehari setelahpidato Soekarno, yakni pada tanggal 11 Juli 1945, seorang Protestan anggotaBPUPKI, Latuharhary, langsung menyatakan keberatan atas tujuh kata dibelakang kata Ketuhanan pada Piagam Jakarta. Agus Salim melihatnya secaranetral, walaupun ia lebih condong mendukung Piagam Jakarta. Namun beberapaorang anggota BPUPKI berkeberatan, termasuk Wongsonegoro dan HoeseinDjajadiningrat.

Sidang pada hari itu seolah-olah berakhir dengan kesepakatan menerimarancangan preambule hasil kerja Panitia Sembilan. Kemudian Soekarnomembentuk panitia kecil untuk merancang UUD, yang mesti bekerja pada tanggal12 Juli 1945. Dua pasal rancangan pertama UUD yang paut dengan pokok bahasanini ialah pasal 4 dan pasal 28 . Pasal 4:2 berbunyi Yang dapat menjadiPresiden dan Wakil Presiden hanya orang Indonesia asli, sedang pasal 28berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamaapapun dan untuk beribadat menurut agama masing-masing.

Abdul Wahid Hasjim mengajukan dua usulan. Pertama, pasal 4:2 tersebutditambah dengan anak kalimat yang beragama Islam. Kedua, pasal 28 diubahisinya menjadi Agama negara ialah agama Islam, dengan menjamin kemerdekaanorang-orang yang beragama lain untuk Agus Salim tidak sependapatdengannya, namun Hasjim mendapat dukungan dari Sukiman. Soekarno selalumemposisikan diri bahwa rancangan preambule adalah hasil kompromi dua pihak,yaitu Nasionalis dan Islam. Padahal tak kurang tokoh Muhammadyah, seperti KiBagus Hadikusumo, yang didukung oleh Kyai Ahmad Sanusi, tidak menyetujuitujuh kata anak kalimat Ketuhanan.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 04:00 naskah baru pernyataan kemerdekaandirumuskan dalam suatu pertemuan di rumah Maeda, seorang perwira AngkatanLaut Jepang. Atas nama bangsa Indonesia Soekarno dan Hatta memproklamasikankemerdekaan Indonesia pada hari itu pukul 10:00 di Jalan Pegangsaan TimurNo. 56. Keesokan harinya dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia(PPKI) yang diketuai Soekarno dengan wakilnya Hatta untuk menetapkan UUD.Ternyata sebelum waktu penetapan Hatta menyampaikan empat usulan perubahanrancangan UUD yang sudah ditetapkan oleh BPUPKI. Usulan tersebut sebagaiberikut:

1. Kata Mukhadimah diganti dengan kata Pembukaan.

Page 16: Kutipan Pidato 1 Juni 1945 Hari Lahirnya Pancasila

2. Kalimat Ketuhanan, dengan menjalankan syariat Islam bagipemeluk-pemeluknya diganti dengan Ketuhanan yang Mahaesa.

3. Mencoret kata-kata dan beragama Islam pada pasal 6:1 yang berbunyiPresiden ialah orang Indonesia Asli dan beragama Islam.

4. Sejalan dengan usulan kedua, maka pasal 29 pun berubah.

Usulan perubahan diterima bulat oleh PPKI. Soekarno juga menekankan bahwaUUD 1945 tersebut hanyalah sementara, yang akan diubah oleh MPR setelahIndonesia dalam suasana lebih tenteram.

Ada alasan kuat mengapa Hatta mengajukan empat usulan perubahan. Dalam bukukarya Hatta dengan judul Sekitar Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 yangdikutip oleh Anshari (1981), Hatta mengatakan bahwa ia didatangi olehseorang perwira Jepang, yang ia sendiri lupa namanya, pada tanggal 17Agustus 1945 petang. Perwira itu membawa pesan bahwa bahwa orang Kristen dikawasan Kaigun sangat berkeberatan atas tujuh kata dalam Pembukaan UUD.Walaupun mereka mengakui bahwa tujuh kata itu tidak mengikat mereka, namunmereka memandang hal itu sebagai diskriminasi terhadap golongan minoritas.

Hatta sendiri sudah menjelaskan kepada perwira tersebut bahwa ketetapanrancangan UUD merupakan hasil kesepakatan dua pihak, Islam dan Nasionalis.Perwira tersebut meyakinkan Hatta bahwa wilayah Indonesia bagian Timur akanmenolak bergabung ke dalam negara persatuan Indonesia. Hatta akhirnya lebihmemilih persatuan ketimbang perpecahan dan menerima keberatan orang Kristen.Tentu saja ketetapan PPKI tersebut membuat sakit hati pihak Islam. Akantetapi mereka tidak dapat menolaknya, karena suasana waktu itu sangatdarurat. Mereka masih berpengharapan akan memasukkan misi mereka di masayang akan datang.

Piagam Jakarta sebagai Sumber Konflik````````````````````````````````````````````````Pihak Islam fundamentalis tidak menyerah. Mereka masih melihat peluangperubahan UUD 1945 seperti yang dikatakan Soekarno pada sidang PPKI.Sepuluh tahun setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 15 Desember 1955,diadakanlah Pemilu untuk memilih wakil-wakil rakyat untuk duduk diKonstituante, sebuah lembaga pembuat UUD sebagai pengganti UUD 1945.Presiden Soekarno melantik anggota-anggota Konstituante pada tanggal 10November 1956. Partai-partai Islam meraih 230 kursi, sedang partai lainnya(Nasionalis, Kristen, Sosialis, dan Komunis) meraih 286 kursi.

Pada sidang Konstituante terjadilah perdebatan yang berlarut-larut tentangdasar negara. Para wakil partai-partai Islam tetap memegang Pancasilasebagaimana dirumuskan dalam Piagam Jakarta. Para wakil-wakil lainnyamenyetujui kembali kepada UUD 1945. Namun demikian kedua pokok masalah itumenemui jalan buntu, karena tidak dapat diputuskan dengan suarasekurang-kurangnya dua pertiga anggota Konstituante. Menghadapi suasanakritis ini Presiden Soekarno turun tangan. Pada tanggal 5 Juli iamengeluarkan dekrit, yang salah satu isinya ialah pemberlakuan lagi UUD 1945dan pembubaran Konstituante.

Bagi sebagian orang Islam Dekrit Presiden mengandung pengertian hidupnyakembali Piagam Jakarta. Piagam Jakarta menjiwai UUD 1945 dan Piagam Jakarta

Page 17: Kutipan Pidato 1 Juni 1945 Hari Lahirnya Pancasila

merupakan rangkaian kesatuan dengan UUD 1945. Usaha-usaha untuk memasukkankembali Piagam Jakarta ke dalam agenda nasional terus berlangsung sampaiakhirnya diredam oleh pemerintah Orde Baru lewat Tap MPR no. II/MPR/1978.

Setelah berakhirnya era Orde Baru dimulailah era reformasi. Keterbukaan inimembuat orang-orang seperti kuda lepas kendali. Sepertinya orang bebasberbicara apa saja. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh partai-partai Islamuntuk meniupkan isu Piagam Jakarta ke dalam agenda sidang MPR hasil Pemilu1999. Dua partai yang ngotot sejak November 1999 untuk membahas PiagamJakarta adalah PPP dan PBB. Meskipun pada Sidang Tahunan (ST) MPR tahun 2000usulan mereka tidak ditanggapi, mereka tetap bersemangat memasukkannya kedalam agenda ST MPR tahun 2001.

Dampak Pemberlakuan Piagam Jakarta terhadap Hubungan Antarumat BeragamaSeperti ditulis di atas bahwa Piagam Jakarta kembali marak setelahberakhirnya era Orde Baru. Sejak itu lahirlah partai-partai berasaskanIslam. Selain itu banyak ormas yang keras memperjuangkan aspirasi Islam.Tidak itu saja, ada juga kelompok yang ingin mendirikan negara Islam, walaujumlahnya kecil.Piagam Jakarta dianggap sebagai jaminan konstitusi bagi umat Islam untukdapat dengan leluasa mengatur umatnya sendiri agar lebih taat beragama.Persoalannya tidaklah sesederhana itu. Banyak masalah yang akan mengganjal,yang bukan saja berpautan dengan kenyataan kemajemukan masyarakat Indonesia,tetapi juga adanya keanekaan pemahaman dalam umat Islam sendiri khususnyayang berpautan dengan bentuk nasabah (relationship) agama dan negara.

Dalam ST MPR 2001 Piagam Jakarta tidak dimasukkan ke dalam agenda. Kebiasaansebagian kecil partai Islam untuk memasukkan Piagam Jakarta ke dalam ST MPRjustru dalam aras tertentu tidak mendewasakan kehidupan demokrasi diIndonesia. Di kalangan Nadhlatul Ulama (NU) permasalahan ideologis bangsasudah ada kata akhir seperti yang pernah dikatakan oleh K.H. Achmad Siddiq,tetapi bagi sebagian kecil umat Islam permasalahan tersebut belum dianggapselesai.

Tidak ada yang baru dari perdebatan tentang nasabah agama dan negara. Dapatdikatakan semua yang ada merupakan pengulangan agenda lama yang tidak pernahsampai pada kata sepakat dengan ketulusan hati. Perdebatan ini menjadi tidakprogresif, karena umat Islam garis keras tidak mau berpikir bagaimanamengatur negara yang majemuk ini dengan menempatkan semua anasirnya padaposisi yang sama. Alasan klasik yang dilontarkan selalu saja tentangmayoritas sehingga merasa lebih berhak untuk mengatur negara ini.

Ketidakpahaman nasabah agama dan negara tidak pernah akan mencair, jikaseluruh umat beragama masih berpikir egois dan melalaikan perasaan penganutagama lain dan kepentingan bangsa secara serbacakup (comprehensive).Semestinya agama merupakan urusan pribadi manusia dengan Allahnya. Baiknegara maupun perorangan tidak berhak memaksa orang lain untuk mengikutiatau menaati agamanya. Memang keruwetan nasabah agama dan negara acapkali

Page 18: Kutipan Pidato 1 Juni 1945 Hari Lahirnya Pancasila

melekat pada Islam, karena Islam tidak sepenuhnya dipisahkan dengan masalahkenegaraan. Yang patut menjadi introspeksi bagi umat Islam adalah Islamtanpa negara bukanlah Islam yang tidak lengkap.

Persengketaan Piagam Jakarta, yang ditambah dengan munculnya gerakan atasnama Islam untuk mendirikan agama Islam, oleh kalangan umat lainnya,khususnya Kristen, acapkali diungkit-ungkit sebagai bahaya laten. Tentunyaini membuka luka lama hubungan antarumat beragama, khususnya umat Islam danKristen. Hal ini makin diperuncing dengan sikap triumfalistik orang Kristengaris keras dalam penginjilan.

Pemberlakuan Piagam Jakarta tidaklah sama dengan Piagam Madinah yang dibuattahun 622. Ada perbedaan hakiki pada hasil yang dicapainya. Perbedaantersebut terjadi karena perumusan yang berbeda antara Piagam Madinah danPiagam Jakarta. Piagam Madinah tidak ada tekanan kewajiban dalam halmenganut atau melaksanakan agama masing-masing. Dengan demikian PiagamMadinah telah melahirkan persatuan. Kebalikannya dengan Piagam Jakarta yangmelahirkan ancaman perpecahan. Pencatuman tujuh kata dalam Piagam Jakartamerupakan sikap tidak peduli atas perintah Allah yang berdampak melampauiambang batas kebenaran.

Bagi pemeluk agama bukan Islam penempatan tujuh kata dalam Piagam Jakartamerupakan pilihan yang salah. Jika ketujuh kata itu dimasukkan ke dalamnya,maka negara dibebani dengan tugas khusus terhadap pemeluk salah satu agamasaja. Negara menjadi tidak netral lagi dan mengancam kesatuan bangsa. LogikaPancasila sebagai pemersatu bangsa dan logika Sumpah Pemuda sebagai rumusandasar bagi gerakan kebangsaan Indonesia menuntut sendiri agar tujuh katadalam Piagam Jakarta mesti dihilangkan.

Sila pertama memberikan wewenang bagi kelompok agama agar mereka sendirimengusahakan sesuai dengan pemahaman mereka sendiri agar para pemeluknyamenjalankan etika dan ajarannya. Istilah Ketuhanan yang Mahaesa merupakansuatu prinsip tentang Tuhan dan bukan Tuhan itu sendiri. Teologilah yangdapat menjelaskan dan menakrifkan tentang apa yang dimaksudkan denganketuhanan itu secara nyata. Rumusan sila pertama yang sekarang ini sudahmemberikan ruang yang luas agar agama-agama yang diakui dapat menguraikandan mengembangkan pemahaman mereka sendiri mengenai Tuhan itu.

Kesimpulan```````````````Pembangunan ketaatan beragama lewat daya paksa hukum negara mengandungkonsekuensi berisiko tinggi atas rasa tauhid dalam masyarakat. Hal ini dapatterjadi, karena rasa takut terhadap negara akan melampaui rasa takut kepadaAllah yang Esa, yang tentunya dapat membangkitkan peluang kemusyrikan dankemunafikan.**

Page 19: Kutipan Pidato 1 Juni 1945 Hari Lahirnya Pancasila