l a p o r a n a k u n t a b il it a s k in e r ja t a h u n 2...

51
1 L L A A P P O O R R A A N N A A K K U U N N T T A A B B I I L L I I T T A A S S K K I I N N E E R R J J A A I I N N S S T T A A N N S S I I P P E E M M E E R R I I N N T T A A H H ( ( L L A A K K I I P P ) ) T T A A H H U U N N 2 2 0 0 1 1 7 7 B B A A D D A A N N P P E E N N A A N N G G G G U U L L A A N N G G A A N N B B E E N N C C A A N N A A D D A A N N P P E E R R L L I I N N D D U U N N G G A A N N M M A A S S Y Y A A R R A A K K A A T T PEMERINTAH KOTASURABAYA 2018

Upload: haxuyen

Post on 28-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

LLLAAAPPPOOORRRAAANNN AAAKKKUUUNNNTTTAAABBBIIILLLIIITTTAAASSS KKKIIINNNEEERRRJJJAAA

IIINNNSSSTTTAAANNNSSSIII PPPEEEMMMEEERRRIIINNNTTTAAAHHH

((( LLLAAAKKKIIIPPP )))

TTTAAAHHHUUUNNN 222000111777

BBBAAADDDAAANNN PPPEEENNNAAANNNGGGGGGUUULLLAAANNNGGGAAANNN

BBBEEENNNCCCAAANNNAAA

DDDAAANNN PPPEEERRRLLLIIINNNDDDUUUNNNGGGAAANNN MMMAAASSSYYYAAARRRAAAKKKAAATTT

PEMERINTAH KOTASURABAYA 2018

2

KATA PENGANTAR

Penerapan sistem AKIP dalam aplikasinya sejak tahun 2002 telah

mewajibkan setiap unit kerja untuk dapat mewujudkan transparansi dan akuntabilitas

kinerja melalui Perencanaan Stratejik ( Renstra ) Unit Kerja dan secara periodik

melaporkan hasil Kinerja Tahunannya dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Unit Kerja.

Berkaitan dengan hal tersebut, Rencana Kinerja Tahunan pada Badan

Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya untuk

tahun 2017 merupakan salah satu bentuk nyata dalam menjawab tuntutan tersebut

dan sekaligus sebagai upaya untuk mendukung terciptanya penyelenggaraan

Pemerintah Daerah yang baik dan transparan.

Selain ini Rencana Kinerja Tahunan Badan Penanggulangan Bencana

dan Perlindungan Masyarakat Tahun 2017 diharapkan dapat menginformasikan

serta mendeskripsikan secara lebih jelas tentang Rencana Kerja instansi yang telah

diagendakan dan dilaksanakan selama tahun 2017 dengan mendasarkan pada

kelompok indikator-indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam rangka

menjalankan misi untuk mewujudkan visi lembaga ( pada khususnya ) serta turut

mendukung pencapaian visi dan misi kota ( pada umumnya sebagaimana yang telah

dinyatakan dalam Dokumen-Dokumen Induk Daerah )

Sesuai dengan Rencana Strategis, Badan Penanggulangan Bencana dan

Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya didukung 11 kegiatan dan 4 program

Untuk melaksanakan aktivitas tersebut anggarannya sebesar Rp. 38.348.299.366,-

yang berasal dari Belanja Langsung Rp. 32.141.700.477,- dan Belanja Tidak

Langsung sebesar Rp. 6.206.598.889,-

Demikian untuk menjadikan maklum dan koreksi atas penyusunan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Penanggulangan

Bencana dan Perlinungan Masyrakat Kota Surabaya.

Surabaya, Maret 2018

Plt. KEPALA BADAN

Irvan Widyanto, , AMP, S.Sos, M.H. Pembina Tk. I

NIP 19690715 199003 1 011

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Maksud dan Tujuan ………………………………………. 1 B. Dasar Hukum ……………………………………………… 1 C. Sistematika Penyusunan ………………………………… 3 D. Gambaran Umum SKPD ………………………………... 4 E. Isu-isu Strategis …………………………………………… 12

BAB II PERENCANAAN KINERJA .........................………………….. 18 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ………………………………….. 20 A. CAPAIAN, ANALISA DAN EVALUASI KINERJA …… 21 B. AKUNTABILITAS KEUANGAN ………………………… 29 BAB IV P E N U T U P ………………………………………………….. 30

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN I : RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016 – 2021 ……. 31 LAMPIRAN II : RENCANA KINERJA TAHUN 2016…………………. 33 LAMPIRAN III : PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN (PKK) ……… 36

4

BAB I PENDAHULUAN

A. MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan LAKIP Badan Penanggulangan Bencana dan

Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya ini dimaksudkan sebagai

wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

selama tahun 2017, sedang tujuannya adalah :

a. Memberikan informasi mengenai kinerja Badan Penanggulangan

Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya selama

tahun anggaran 2017 ;

b. Sebagai bahan evaluasi kemudian diharapkan dapat diperoleh

masukan dalam memperbaiki kinerja Badan Penanggulangan

Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya dimasa

yang akan datang ;

c. Menjadikan Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan

Masyarakat Kota Surabaya yang akuntabel, sehingga dapat

beroperasi secara efisien, efektif dan representatif dari aspirasi

masyarakat dan lingkungan ;

d. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah

khususnya Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan

Masyarakat.

B. DASAR HUKUM

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah ( LAKIP ) Badan

Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota

Surabaya Tahun 2017 merupakan laporan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan

Perlindungan Masyarakat selama tahun 2017 kepada Walikota

Surabaya melalui Sekretaris Daerah. Laporan akuntabilitas ini disusun

dalam rangka pelaksanaan Ketetapan MPR Nomor : XI / MPR / 1998.

Penyusunan LAKIP mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29

Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

5

Penyusunan perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu Atas

Laporan Kinerja Instansi sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan

negara mulai eselon II wajib memberikan laporan Akuntabilitas

Kinerjanya.

Sebagai Dasar Hukum Penyusunan LAKIP adalah :

a. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional ;

b. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ;

c. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang

Percepatan Pemberantasan Korupsi ;

d. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006, Nomor 25, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4614) ;

e. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

Cara review Laporan Kinerja.

6

C. SISTEMATIKA PENYUSUNAN

Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah didasarkan atas ketentuan yang termuat dalam Surat

Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239 / IX / 6 /

8 / 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman

Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

dengan susunan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Menjelaskan secara umum tentang

organisasiDinasKomunikasidanInformatikaKotaSurabay

a serta permasalahan utama (strategic issue) yang

sedang dihadapi

BAB II : PERENCANAAN KINERJA

Menguraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun

yang bersangkutan.

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

menjelaskan capaian kinerja organisasi untuk setiap

pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai

dengan hasil pengukuran kinerja organisasi.

B. Realisasi Anggaran

Menjelaskan realisasi anggaran yang digunakan dan

yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja

organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja

BAB IV : PENUTUP

Menjelaskan simpulan umum atas capaian kinerja

organisasi, serta langkah di masa mendatang yang akan

dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

LAMPIRAN-LAMPIRAN : LAMPIRAN I : PERJANJIAN KINERJA LAMPIRAN II : RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) LAMPIRAN III : PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN (PKK)

7

D. GAMBARAN UMUM

Peraturan Walikota Surabaya Nomor 72 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Sususnan Organisasi,Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata

Kerja Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat

Kota Surabaya menyebutkan bahwa tugas Badan Penanggulangan

Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya adalah

menyelenggarakan sebagian urusan Pemerintah Kota Surabaya

khususnya di bidang Penanggulangan Bencana dan Perlindungan

Masyarakat serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota

Surabaya, Propinsi Jawa Timur dan Pemerintah Pusat.

Sedangkan fungsinya adalah sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Penanggulangan Bencana

dan Perlindungan Masyarakat ;

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di

Bidang Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat ;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 19 ;

d. Pengelolaan Ketatausahaan ;

e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut Badan

Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat mempunyai

Struktur Organisasi yang terdiri dari :

1. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,

mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi

umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program dan

keuangan, sedangkan fungsinya :

a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang

kesekretariatan;

b. Pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang

kesekretariatan;

c. Pelaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan

instansi lain di bidang kesekretariatan;

8

d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang

kesekretariatan;

e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sekretariat terdiri dari :

1). Sub Bagian Umum dan kepegawaian

2). Sub Bagian Keuangan

2. Bidang Pencegahan Dan Kesiapsiagaan

Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai tugas

melaksanakan sebagian tugas Badan di bidang pencegahan,

mitigasi dan kesiapsiagaan pada pra bencana serta

pemberdayaan masyarakat, sedangkan fungsinya :

a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang

pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada pra bencana

serta pemberdayaan masyarakat;

b. Pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang

pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada pra bencana

serta pemberdayaan masyarakat;

c. Pelaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga

dan instansi lain di bidang pencegahan, mitigasi dan

kesiapsiagaan pada pra bencana serta pemberdayaan

masyarakat;

d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang

pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada pra bencana

serta pemberdayaan masyarakat;

e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan terdiri dari :

1). Sub Bidang Pencegahan

2). Sub Bidang Kesiapsiagaan

9

3. Bidang Kedaruratan,Logistik,Rehabilitasi Dan Rekonstruksi

Bidang Penanganan Strategis mempunyai tugas

melaksanakan sebagian tugas Badan di bidang kedaruratan,

logistik, rehabilitasi dan rekonstruksi sedangkan fungsinya :

a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang

kedaruratan, logistik, rehabilitasi dan rekonstruksi;

b. Pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang

kedaruratan, logistik, rehabilitasi dan rekonstruksi;

c. Pelaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan

instansi lain di bidang kedaruratan, logistik, rehabilitasi dan

rekonstruksi;

d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang

kedaruratan, logistik, rehabilitasi dan rekonstruksi;

e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Kedaruratan,Logistik,Rehabilitasi dan Rekonstruksi

terdiri dari :

1). Sub Bidang Kedaruratan

2). Sub Bidang Logistik,Rehabilitasi dan Rekonstruksi

4. Bidang Perlindungan Masyarakat

Bidang Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas

melaksanakan sebagian tugas Badan di bidang perlindungan

masyarakatsedangkan fungsinya :

a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang

perlindungan masyarakat;

b. Pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang

perlindungan masyarakat;

c. Pelaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan

instansi lain di Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan,

Bidang Kedaruratan, Logistik, Rehabilitasi dan Rekonstruksi;

d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang

perlindungan masyarakat;

10

e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Perlindungan Masyarakat terdiri dari :

1). Sub Bidang Bina Potensi Masyarakat

2).Sub Bidang Satlinmas

E. ISU-ISU STRATEGIS

Arah dan kebijakan umum APBD Pemerintah Kota Surabaya

Tahun 2017 (Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (KUA) Kota Surabaya Tahun 2017 dan Prioritas dan Plafon

Anggaran Sementara (PPAS) Kota Surabaya Tahun 2017 dijabarkan

dalam tema pembangunan Kota Surabaya Tahun 2017 adalah

Pemerataan Pembangunan yang menstimulasi percepatan

pertumbuhan ekonomi dengan lebih cerdas dan manusiawi melalui

pemantapan infrastruktur serta penyediaan pelayanan dasar dengan

didukung tatakelola Pemerintahan yang berkualitas dengan prioritas

pembangunan sebagai berikut :

1. Peningkatan kualitas dan aksesbilitas pendidikan;

2. Pembangunan dan pengembangan infrastruktur kota secara

merata,terpadu dan berkualitas;

3. Peningkatan kuantitas, kualitas dan aksesbilitas pelayanan

kesehatan;

4. Penataan ruang secara berkelanjutan dan terintegrasi;

5. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur;

6. Peningkatan sistem dan prosedur pelayanan publik;

7. Peningkatan perluasan kesempatan kerja;

8. Peningkatan kualitas dan pelestarian lingkungan kota secara

konsisten danberkelanjutan;

9. Peningkatan penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial dan pemberdayaan masyarakat;

10. Peningkatan kegiatan usaha serta perluasan akses pemasaran

untuk usaha produktif, industri kreatif dan UMKM;

11. Peningkatan keamanan dan ketertiban umum;

11

12. Pengembangan sistem jaringan distribusi serta pelayanan

perdagangandan jasa;

13. Pengembangan destinasi wisata;

14. Peningkatan dan pelestarian karakter budaya lokal;

Adanya keberadaan isu strategis dan prioritas pembangunan nasional

sebagaimana disebutkan diatas, harus tetap disesuaikan dengan

karakteristik dan kemampuan Pemerintah Kota Surabaya, serta

dengan tetap menjaga konsistensi pembangunan daerah yang telah

dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJMD) Daerah Kota Surabaya Tahun 2016 – 2021

Berdasarkan pada Arah dan Kebijakan Umum serta Strategi dan

Prioritas APBD Kota Surabaya Tahun 2017, potensi permasalahan

yang dihadapi oleh Badan Penanggulangan Bencana dan

Perlindungan Masyarakat pada Tahun 2017antara lain :

a. Kelengkapan sistem pengamanan bencana pada

bangunan/gedung

Sarana sistem pengamanan bencana pada bangunan / gedung

merupakan faktor yang sangat penting dan diperlukan. Kota

Surabaya sebagai kota Metropolis, banyak gedung / bangunan

yang belum dilengkapi dengan sarana pengamanan, khususnya

bila terjadi kebakaran. Seringkali bila terjadi kebakaran di gedung

yang tinggi, kesulitan dalam penanganan pemadaman, sehingga

Kelengkapan sarana dan prasarana yang ada belum cukup

memadai.

b. Masih ada daerah rawan bencana

Secara Geografis memang di Kota Surabaya tidak terdapat

Gunung / Perbukitan seperti di daerah lain, namun potensi daerah

rawan bencana di Kota Surabaya masih cukup tinggi seperti Banjir

dan Genangan air. Terlebih permasalahan Kali Lamong yang

setiap tahun menjadi penyebab langganan bencana banjir dan

masih adanya warga yang kurang peduli dengan Lingkungan dan

masih ada yang membuang sampah pada saluran pembuangan

air.

12

Dengan memperhatikan potensi pemasalahan yang dihadapi

pada Tahun 2017, maka sasaran yang ditetapkan adalah :

Meningkatkan kompetensi Penanggulangan Bencana dengan indikator

sasaran :

• Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kota

• Indeks Penanggulangan Bencana alam

Untuk mendukung pencapaian sasaran dan dengan

memperhatikan asumsi-asumsi tersebut diatas, maka kebijakan

yang ditetapkan adalah :

a. Pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat

dalam ketertiban dan ketentraman ;

b. Meningkatkan kompetensi penanggulangan bencana

c. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan untuk

mendukung keberhasilan prgram

Dalam rangka menjalankan berbagai kebijakan yang telah

dikembangkan sebelumnya, maka strategi prioritas belanja

daerah dicerminkan dalam program-program dan kegiatan pokok

Badan Penanggulangan Bencanadan Perlindungan Masyarakat

sebagai berikut:

1. PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA dengan kegiatan

pokok :

a. Pengendalian keamanan, ketentraman dan Perlindungan

Masyarakat

b. Pelatihan Pengendalian Keamanan, kentraman Dan

perlindungan masyarakat

c. Pelatihan Pencegahan dan pengurangan resiko bencana

d. Kebutuhan dasar bagi korbanBencana

e. Pengadaan sarana dan prasarana penanggulangan

bencana

f. Pengembangan sistim penanggulangan bencana daerah

g. Penguatan kapasitas dalam kesiapsiagaan menghadapi

bencana

h. Peningkatan manajemen logistik, rehabilitasi dan

rekontruksidalam penanggulangan bencana.

13

2. PROGRAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH dengan

kegiatan pokok :

b. Penyusunan Dokumen Perencanaan, penganggaran dan

Evaluasi Perangkat Daerah

3. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

dengan kegiatan pokok :

a. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Bakesbangpol

dan Linmas

4. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA

APARATUR dengan kegiatan pokok :

a Pengadaan Dan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana

Perkantoran

14

STRUKTUR

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT

KEPALA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA

DAN PERLINDUNGAN

MASYARAKAT

UPTD

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN

KEUANGAN

BIDANG PENCEGAHAN DAN

KESIAPSIAGAAN

BIDANG KEDARURATAN,

LOGISTIK, REHABILITASI DAN

REKONSTRUKSI

BIDANG PERLINDUNGAN

MASYARAKAT

SUB BIDANG PENCEGAHAN

SUB BIDANG

KESIAPSIAGAAN

SUB BIDANG KEDARURATAN

SUB BIDANG BINA POTENSI MAYARAKAT

SUB BIDANG SATLINMAS

SUB BIDANG LOGISTIK,

REHABILITASI DAN

REKONSTRUKSI

JABATAN FUNGSIONAL

TERTENTU

15

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif,

efisien dan akuntabel, Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan

Masyarakat Kota Surabaya pada tahun anggaran 2017 berpedoman pada

Penetapan Kinerja Tahun 2017.

Perjanjian kinerja melalui Penetapan Indikator Kinerja Utama

(IKU)Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota

Surabayayang ditetapkan pada bulan Februari 2017 dan perubahannya yang

ditetapkan pada bulan Desember 2017, mengacu pada Renstra Badan

Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya

2016–2021 serta RPJMD Kota Surabaya tahun 2016-2021. Indikator kinerja

utama Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota

Surabaya yang digunakan untuk periode waktu tahun 2016-2021 sesuai

periode Renstra adalah sebagai berikut:

16

17

18

19

20

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Secara umum Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan

Masyarakat Kota Surabaya dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai

pelaksana pencegahan dan pengurangan resiko bencana, baik kegiatan yang

bersifat administrasi ketatausahaan maupun yang bersifat teknis secara

proporsional telah berjalan dengan baik, hal ini dalam rangka memberikan

pelayanan yang merata dan terjangkau kepada masyarakat. Indikator

keberhasilan pembangunan di bidang Penanggulangan Bencana dan

Perlindungan Masyarakat dapat dilihat dari berkurangnya Secara garis besar

dari tiga sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Stratejik untuk tahun

2017 dari segi output seluruhnya telah dapat dilaksanakan, ikhtisar

pencapaian sasaran dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

A. CAPAIAN, ANALISA DAN EVALUASI KINERJA

Kelompok Indikator Kinerja yang digunakan adalah indikator kinerja

input, output dan outcome. Keseluruhan kelompok indikator kinerja tersebut

telah dirumuskan.

Indikator kinerja input yang digunakan adalah dana dengan satuan

rupiah, sedangkan indikator output yang digunakan bervariasi tergantung

pada jenis sasaran yang ditetapkan, seperti orang, kejadian, lokasi, tempat

ibadah, kecamatan, unit. Seperti juga pada indikator output, indikator kinerja

outcome yang digunakan juga bervariasi tergantung pada sasaran yang ingin

dicapai. Namun demikian, terdapat satu kesamaan dalam merumuskan

indikator kinerja outcome maupun output ini, yaitu indikator tersebut

menggambarkan sejauh mana Badan Penanggulangan Bencana dan

Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya melaksanakan fungsinya.

Seperti telah diuraikan diatas, dari satu sasaran yang telah

ditetapkan untuk tahun 2017 sesuai dengan rencana strategis 2016 – 2021,

telah dapat dicapai seluruhnya seperti telah dijelaskan bagian sebelumnya.

Rincian lebih lanjut pencapaian sasaran tersebut akan diuraikan dalam

bagian ini.

Sasaran ini didukung oleh strategi pencapaian berupa :

I Program Penanggulangan Bencana

Kegiatan :

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian

Pengembangan sistim mitigagasi dan penanggulangan bencana yang antsipatif dan tanggap

Indeks Penanggulangan Bencana

33,70 %

30,84 %

91,51 %

33

a. Pengendalian Keamanan, ketentraman dan perlindungan

masyarakat

b. Pelatihan Pengendalian keamanan, ketentraman dan perlindungan

masyarakat

c. Pelatihan Pencegahan dan pengurangan resiko bencana

d. Kebutuhan dasar bagi korbanBencana

e. Pengadaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana

f. Pengembangan sistim penanggulangan bencana daerah

g. Penguatan kapasitas dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana

h. Peningkatan manajemen logistik, rehabilitasi dan rekontruksidalam

penanggulangan bencana

II. Program : Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan : Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Bakesbangpol dan Linmas

III. Program : Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Kegiatan : Pemeliharaan dan Pengadaan Sarana danPrasarana Perkantoran

Keberhasilan pencapaian sasaran ini adalah karena adanya :

1. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 72 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata

Kerja

2. Meningkatnya partisipasi dan keswadayaan masyarakat dalam

perlindungan masyarakat dan antisipasi penanggulangan bencana.

Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kota

Surabaya untuk Tahun 2017 pada Badan Penanggulangan Bencana dan

Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya sepenuhnya telah tercapai, karena

pelaksanaan pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan.

Adapun secara garis besar upaya, hambatan dan pendukung dalam capaian

target kinerja Terlampir.

34

Adapun ikhtisar pencapaian sasaran dimaksud adalah sebagai berikut:

Sasaran :

Mewujudkan system ketahanan yang handal terhadap bencana

Untuk mendukung pencapaian sasaran Mewujudkan System Ketahanan

Yang Handal Terhadap Bencana, maka dilaksanakan 1 (satu) program

prioritas pembangunan yaitu Program Penanggulangan Bencana yang

didukung oleh beberapa kegiatan pokok selama 12 bulan antara lain :

a. Pengendalian Keamanan, ketentraman dan perlindungan masyarakat

b. Pelatihan Pengendalian keamanan, ketentraman dan perlindungan

masyarakat

c. Pelatihan Pencegahan dan pengurangan resiko bencana

d. Kebutuhan dasar bagi korbanBencana

e. Pengadaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana

f. Pengembangan sistim penanggulangan bencana daerah

g. Penguatan kapasitas dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana

h. Peningkatan manajemen logistik, rehabilitasi dan rekontruksidalam

penanggulangan bencana

Dalam mencapai sasaran Mewujudkan System Ketahanan Yang Handal

Terhadap Bencana ditunjang oleh Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran

dan Pemeliharaan dan Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran.

Hambatan utama belum tercapainya sasaran tersebut sesuai yang

diharapkan terutama disebabkan :

1. Kondisi alam dan sosial yang sulit diperkirakan.

Hambatan dalam mengatasi permasalahan ini adalah :

a. Iklim dan cuaca yang semakin sulit diprediksi

b. Kondisi sosial masyarakat yang belum merata

2. Masih adanya permasalahan dalam perencanaan dan pendayagunaan

SDM.

Hambatan dalam mengatasi permasalahan ini adalah :

a. Tingkat Kompetensi para tenaga operasional yang kurang memadai

35

b. Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penanggulangan bencana

yang terus berkembang

Adapun upaya penyelesaian yang telah dilakukan antara lain adalah

melakukan Rapat Koordinasi lebih ditingkatkan mutu pertemuannya

dimana semua unsur baik horisontal maupun vertikal harus sedapat

mungkin terwakili untuk membahas kejadian-kejadian yang ada

sehingga memungkinkan mendapatkan kesimpulan, saran tindak lanjut

dari pemasalahan tersebut, pembekalan peningkatan pendidikan dan

pelatihan kepada pelaksana kegiatan, Menambah sarana dan prasarana

yang lebih baik. Selain itu juga meningkatkan SDM tenaga potensial

yang ada di Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan

Masyarakat dengan mengikut sertakan pendidikan, latihan yang

diadakan oleh Pemerintah Kota Surabaya guna mengembangkan dan

meningkatkan potensinya.

Kendala utama belum tercapainya sasaran tersebut sesuai yang

diharapkan terutama disebabkan :

Tantangan merupakan faktor penghambat yang berasal dari eksternal

organisasi dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana & Linmas

Kota Surabaya, beberapa tantangan yg teridentifikasi saat ini dan yang

masih ada di waktu yang datang adalah :

a. Kelengkapan sistem pengamanan bencana pada bangunan/gedung

Sarana sistem pengamanan bencana pada bangunan / gedung

merupakan faktor yang sangat penting dan diperlukan. Kota Surabaya

sebagai kota Metropolis, banyak gedung / bangunan yang belum

dilengkapi dengan sarana pengamanan, khususnya bila terjadi

kebakaran. Seringkali bila terjadi kebakaran di gedung yang tinggi,

kesulitan dalam penanganan pemadaman, sehingga Kelengkapan

sarana dan prasarana yang ada belum cukup memadai.

a. Masih ada daerah rawan bencana

Secara Geografis memang di Kota Surabaya tidak terdapat Gunung

/ Perbukitan seperti di daerah lain, namun potensi daerah rawan

bencana di Kota Surabaya masih cukup tinggi seperti Banjir dan

Genangan air. Terlebih permasalahan Kali Lamong yang setiap

36

tahun menjadi penyebab langganan bencana banjir dan masih

adanya warga yang kurang peduli dengan Lingkungan dan masih

ada yang membuang sampah pada saluran pembuangan air.

B. AKUNTABILITAS KEUANGAN

a) Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Badan Penanggulangan

Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya Tahun 2017

Pencapaian sasaran strategis yang ingin diwujudkan tahun 2017,

didukung dengan dana APBD sebesar Rp. 38.348.299.366,- dengan

rincian sebagai berikut :

Berdasarkan Sumber Dana :

NO SUMBER DANA ANGGARAN

( Rp ) REALISASI

( Rp ) REALISASI

1. APBD Belanja Langsung 32.141.700.477,- 27.351.477.131,- 85,09 %

2. APBD Belanja Tidak Langsung 6.206.598.889,- 5.664.269.432.,- 91,26 %

JUMLAH 38.348.299.366,- 33.015.746.563,- 86,09 %

37

BAB IV

P E N U T U P

A. KESIMPULAN

Secara umum Badan Penanggulangan Bencana dan

Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya telah dapat melaksanakan

tugas dan fungsi yang dibebankan pada organisasi. Fungsi utama

yang diharapkan dari lembaga ini sebagai fungsi penyusunan teknis

dan strategis dalam Penanggulangan Bencana dan perlindungan

masyarakat dalam jangka pendek dan menengah, penyelenggaraan

persiapan potensi Linmas dalam menanggulangi bencana, komunikasi,

konsultasi dan kerjasama dengan Instansi terkait bidang keamanan

dan ketertiban. Indikator keberhasilan ini dapat dilihat dari prosentase

capaian kinerja rata-rata pada setiap kegiatan hampir mencapai 100

%. Dari segi anggaran hampir terealisasi.

B. SARAN

Agar selalu dapat mempertahankan dan memperbaiki kinerja

yang telah dicapai, sangat diharapkan adanya kerjasama dan saling

mendukung antara berbagai pihak yang terkait dengan tugas dan

fungsi Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat

agar program dan sasaran dapat diselenggarakan dengan baik dan

terarah.

38

Lampiran I : Rencana Strategis RENCANA STRATEGIS

TAHUN 2016 - 2021

Instansi : Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat Visi : Tanggap Menanggulangi Bencana dan Aktif Melindungi Masyarakat Misi : Mewujudkan perlindungan masyarakat yang mandiri dan tanggap bencana

TERLAMPIR

39

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN

TAHUN 2017

Instansi : Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat

PROGRAM

KEGIATAN

KET

U R A I A N INDIKATOR SASARAN

SATUAN TARGET REALISASI

% PENCAPAIAN

KINERJA

Program Penanggulangan Bencana

Pengendalian keamanan, ketentraman dan perlindungan masyarakat a. Pengawasan Kamling di

Kecamatan dan Keluirahan b. Pengerahan dan Pengendalian

Satlinmas c. Penunjang pengamanan

kegiatan di Pemerintah Kota Surabaya

d. Pembinaan dan kepala satuian tugas perlindungan masyarakat Kelurahan

Inputs : Dana

Rupiah

16.670.026.069

14.982.535.920

89,98 %

Outputs : Jumlah laporan pengendalian, keamanan, ketentraman dan perlindungan masyarakat

laporan

46

44

95,65 %

Outcomes : Jumlah Laporan Pengawasan Kamling di Kecamatan dan Kelurahan Jumlah Laporan pengerahan dan pengendalian satlinmas Jumlah laporan penunjang pengamanan kegiatan di Pemerintah Kota Surabaya Jumlah Laporan pembinaan dan kepala satuan tugas perlindungan masyarakat kelurahan

Laporan

Laporan

Laporan

Laporan

12

12

12

12

10

12

12

12

98%

100%

100%

100%

40

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN

TAHUN 2017

Instansi : Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat

PROGRAM

KEGIATAN

KET

U R A I A N INDIKATOR SASARAN

SATUAN TARGET REALISASI

% PENCAPAIAN

KINERJA

Program Penanggulangan Bencana

Pelatihan pengendalian keaman an dan kenyamanan lingkungan bidang Linmas a. Kursus Kader Pelaksana Anggota

Linmas b. Pelatihan dan Pembekalan

Pasukan Pengibar Bendera c. Pelatihan pengendalian keamanan

perlindungan masyarakat d. Pelatihan Persiapan Pelaksanaan

Upacara dan Ziarah e. Pelatihan Kops Musik

Inputs : Dana

Rupiah

1.807.596.157

1.458.623.920

80,69 %

Outputs : Jumlah peserta yang mengikuti yg mengikuti kegiatan peningkatan bela negara

orang

450

349

77,56 %

Outcomes : Jumlah peserta kegiatan Kursus Kader Pelaksana Anggota Linmas Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan dan pembekalan pasukan pengibar bendera Jumlah peserta pelatihan pengendalian keamanan perlindungan masyarakat Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan pelaksanaan upacara dan ziarah Jumlah peserta peserta yang mengikuti pelatihan Korps Musik.

Orang

Orang

Orang

Orang

Orang

100

100

120

30

30

100

100

89

30

30

100 %

100 %

74,17 %

100 %

100 %

41

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2017

Instansi : Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat

PROGRAM

KEGIATAN

KET

U R A I A N INDIKATOR SASARAN

SATUAN TARGET REALISASI

% PENCAPAIAN

KINERJA

Program Penanggulangan Bencana

Pelatihan Pencegahan dan pengurangan resiko bencana : a. Edukasi Penanggulangan Bencana bagi

Dasawisma b. Fasilitasi kegiatan kesiapsiagaan

penanggulangan bencana c. Pelatihan dan rekruitmen relawan d. Pelatihan pengolahan data dan

informasi prakiraan cuaca dan BMKG e. Pembentukan sekolah madsrasah

tanggap bencana f. Pembinaan potensi relawan bencana g. Penyiapan kesiap siagaan bencana

bagi tokoh masyarakat, tokoh agama

Inputs : Dana

Rupiah

1.807.596.157

1.458.623.920

80,69 %

Outputs : Jumlah peserta Pelatihan Pencegahan dan pengurangan resiko bencana

orang

2120

2089

98,54 %

Outcomes : Jumlah peserta Edukasi Penanggulangan Bencana bagi Dasawisma

Orang

600

569

94,83 %

42

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2017

Instansi : Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat

dan tokoh pemuda h. Simulasi rumah sakit aman bencana

Jumlah peserta Fasilitasi kegiatan kesiapsiagaan penanggulangan bencana Jumlah peserta Pelatihan dan rekruitmen relawan Jumlah peserta Pelatihan pengolahan data dan informasi prakiraan cuaca dan BMKG Jumlah peserta Pembentukan sekolah madsrasah tanggap bencana Jumlah peserta pembinaan potensi relawan bencana Jumlah peserta Penyiapan kesiapsiagaan bencana bagi tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda Jumlah peserta Simulasi rumah sakit aman bencana

Orang

Orang

Orang

Orang

Orang

Orang

Orang

90

15

60

700

600

30

160

90

15

60

700

600

30

100

100 %

100 %

100 %

100 %

100 %

100 %

100 %

43

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN

TAHUN 2017

Instansi : Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat

PROGRAM

KEGIATAN

KET

U R A I A N INDIKATOR SASARAN

SATUAN TARGET REALISASI

% PENCAPAIAN

KINERJA

Program Penanggulangan Bencana

Penguatan kapasitas dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana a. Pelatihan kewaspadaan dini bencana b. Peningkatan kapasitas petugas

penanggulangan bencana c. Penyusunan rencana kontijensi kelurahan

rawan bencana d. Penyusunan rencana kontijensi kota e. Penyusunan rencana penanggulangan

bencana f. Rencana aksi peta rawan bencana

Inputs : Dana

Rupiah

1.023.574.049

881.605.820

80,69 %

Outputs : Jumlah peserta penguatan kapasitas dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana

orang

1130

937

82,92 %

Outcomes : Jumlah peserta Pelatihan kewaspadaan dini bencana Jumlah peserta Peningkatan kapasitas petugas penanggulangan bencana Jumlah peserta Penyusunan rencana kontijensi kelurahan rawan bencana Jumlah peserta Penyusunan rencana kontijensi kota Jumlah peserta Rencana aksi peta rawan bencana

Orang

Orang

Orang

Orang

Orang

200

240

180

210

250

157

186

180

180

234

78,50 %

77,50 %

100 %

85,71 %

93,60 %

PROGRAM KEGIATAN KET

44

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN

TAHUN 2017

Instansi : Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat

U R A I A N INDIKATOR SASARAN

SATUAN TARGET REALISASI

% PENCAPAIAN KINERJA

Program Penanggulangan Bencana

Pemberian kebutuhan dasar bagi korban bencana a. Penyediaan bahan pokok bagi

korban bencana

b. Penyediaan permakanan bagi korban bencana dan petugas penanggulangan bencana

c. Penyediaan sarana prasana

bencana

Inputs : Dana

Rupiah

1.846.872.385

1.248.765.480

67,62 %

Outputs : Jumlah laporan penyediaan permakanan, bahan pokok, dan sarana prasarana bagi korban bencana

laporan

36

35

97,22 %

Outcomes : Jumlah Laporan Penyediaan bahan pokok bagi korban bencana Jumlah Laporan Penyediaan permakanan bagi korban bencana dan petugas penanggulangan bencana Jumlah Penyediaan sarana prasana bencana

Laporan

Laporan

Laporan

12

12

12

10

12

12

98%

100%

100%

45

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN

TAHUN 2017

Instansi : Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat

PROGRAM

KEGIATAN

KET

U R A I A N INDIKATOR SASARAN

SATUAN TARGET REALISASI

% PENCAPAIAN KINERJA

Program Penanggulangan Bencana

Pengembangan system penanggulangan Bencana Daerah a. Pelatihan kaji cepat kebencanaan

b. Peningkatan Kapasitas Penanganan

darurat dan logistic bencana

c. Simulasi penanggulangan bencana

Inputs : Dana

Rupiah

2.002.675.086

1.360.133.364

67,92 %

Outputs :

Jumlah peserta Pelatihan kaji cepat kebencanaan

Orang

1340

314

23,43 %

Outcomes : Jumlah peserta latihan kaji cepat kebencanaan Jumlah peserta Peningkatan Kapasitas Penanganan darurat dan logistic bencana Jumlah peserta Simulasi penanggulangan bencana

orang

orang

orang

500

390

450

140

74

100

28 %

18,97 %

22,22 %

46

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN

TAHUN 2017

PROGRAM

KEGIATAN

KET

U R A I A N INDIKATOR SASARAN

SATUAN TARGET REALISASI

% PENCAPAIAN KINERJA

Program Penanggulangan Bencana

Peningkatan manajemen logistik, rehabilitasi dan rekontruksi dalam penanggulangan bencana a. Manajemen logistik

b. Pelatihan rehabilitasi dan rekontruksi

c. Peningkatan kesadaran dan

partisipasi masyarakat dalam tanggap darurat

Inputs : Dana

Rupiah

618.447.153

414.259.280

66,98 %

Outputs :

Jumlah laporan pelaksanaan peningkatan manajemen logistik rehabilitasi dan rekontruksi dalam pe – nanggulangan bencana

Laporan

12

12

100 %

Outcomes : Jumlah Laporan Manajemen logistik Jumlah peserta Pelatihan rehabilitasi dan rekontruksi Jumlah peserta Peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam tanggap darurat

Laporan

orang

orang

12

200

1120

12

74

100

100 %

18,97 %

22,22 %

47

Instansi : Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN

PROGRAM

KEGIATAN

KET

U R A I A N INDIKATOR SASARAN

SATUAN TARGET REALISASI

% PENCAPAIAN KINERJA

Program Penanggulangan Bencana

Pengadaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana Kebutuhan sarana dan prasarana penanggulangan bencana

Inputs : Dana

Rupiah

2.611.354.230

2.491.813.676

95,42 %

Outputs :

Jumlah junit sarana dan prasarana penanggulangan bencana yang diadakan

Jenis

57

57

100 %

Outcomes : Jumlah kebutuhan sarana dan prasarana penanggulangan bencana

Jenis

57

57

100 %

48

TAHUN 2017

Instansi : Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat

PROGRAM

KEGIATAN

KET

U R A I A N INDIKATOR SASARAN

SATUAN TARGET REALISASI

% PENCAPAIAN KINERJA

Perencanaan Pembangunan Daerah

Penyusunan dan Evaluasi perencanaan strategis

a. Penyusunan dan / atau review proses bisnis perangkat daerah

b. Penyunan dan / atau review rencana strategis dan rencana kerja

c. Penyusunan laporan Kinerja (LKJ) perangkat daerah

Inputs : Dana

Rupiah

166.366.504

127.796.000

76,82 %

Outputs :

Jumlah junit dokumen penyusunan dan evaluasi perencanaan strategis

Dokumen

9

9

100 %

Outcomes : Jumlah Dokumen Penyusunan dan / atau review proses bisnis perangkat daerah Jumlah Dokumen Penyunan dan / atau review rencana strategis dan rencana kerja Jumlah Dokumen Penyusunan laporan Kinerja (LKJ) perangkat daerah

Dokumen

Dokumen

Dokumen

1

7

1

1

7

1

100 %

100 %

100 %

49

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN

TAHUN 2017

Instansi : Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat

PROGRAM

KEGIATAN

KET

U R A I A N INDIKATOR SASARAN

SATUAN TARGET REALISASI

% PENCAPAIAN KINERJA

Pelayanan administrasi perkantoran

Penyediaan barang dan jasa perkantoran perangkat daerah

a. Penyediaan barang dan jasa perkantoran perangkat daerah

Inputs : Dana

Rupiah

1.732.444.363

1.481.679.047

85,53 %

Outputs :

Jumlah jenis barang dan jasa perperkantoran yang di sediakan

Jenis

9

9

100 %

Outcomes : Jumlah penyediaan barang dan jasa perkantoran perangkat daerah

Dokumen

9

9

100 %

50

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN

TAHUN 2017

Instansi : Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat

PROGRAM

KEGIATAN

KET

U R A I A N INDIKATOR SASARAN

SATUAN TARGET REALISASI

% PENCAPAIAN KINERJA

Pembangunan dan pengelolaan sarana dan prasarana kedinasan

Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana perkantoran

a. Pemeliharaan sarana dan prasarana perkantoran

b. Updating data sarana dan prasarana perkantoran di SIMBADA

Inputs : Dana

Rupiah

1.645.545.432

1.151.114.250

69,95 %

Outputs :

Jumlah Unit Sarana dan Prasarana Perkantoran yang di kelola

Unit

94

92

97,87 %

Outcomes : Jumlah Pemeliharaan sarana dan prasarana perkantoran Jumlah Updating data sarana dan prasana perkantoran di SIMBADA

Unit

Jenis

94

1

92

1

97,87 %

100 %

51