l e{ ;3:z 3e :;l n+ e ? ;il
TRANSCRIPT
I
oc
zf!a
DoNd
z
@
oNLAJ
-oEAJ
q)
o\t
d)v
fiJ
Z!
J-tr
Fr7&6,4=;iEj:Xd3Eo- E.r#
E Z C< E
= {- sVAI dF 3'4-a fiE +3i. Yd dalv
gE 3 12l= E)E-E{ 1,8 H ;3:Z E,
=r i;
= 5X 5b6 $
n+
= E
=E
g=Ed,
== j_B
A JCA ;- l \./---ri ;il g=',4
? *" i$s,^tJ..r^c!!
X 7+ A-\ .:9 bovrEb
6 EETEO!,VOH}B
d
E'V
ar.r =iii ;lol>g E8l
4^/ *-qlra-dt
t -- :vl* 7, +,Sz'< =
El<.i \o5l
^a !!*lF.,iDZ9Hl
l.rHH dll.i|rJXHlDaVdcl}(2i'tr6t,<JJNII \ L ,,: B > h'E?1r&Etir.r-tr..i|r.AA(,)iil
JAS39lfiPg.;Elv-')z\l
fr3 ZaEl!.Xodeql<ts EEI
3e :;lI'r''1 ri l, >l-r-l>F -.:Blt.l P
t-tt,'t@ t€
z?
PENYUSUNAN KEPUTUSAN
PEMERINTAH YANG RESPONSIF
Oleh :
I Wayan Parsa
Disampaikan pada Workshop Supremasi Hukum Dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Republik Demokratik Timor Leste, Kerjasama
Kementerian Pariwisata Perdagangan dan Industri Timor Leste dengan
LPH – HAM Sinar Z Bus Marikun, yang diselenggarakan di Kuta, Badung,
pada tanggal 10 s/d 14 Desember 2018.
BENTUK-BENTUK
TINDAK PEMERINTAHAN
• Tindakan Nyata
• Tindakan Hukum :
Tindakan berdasarkan hukum privat
Tindakan berdasarkan Hukum Publik :
- Tindakan Sepihak
- Tindakan Berbagai Pihak
Tindakan sepihak, ada yang bersifat umum
dan konkrit individual. Yang konkrit
individual inilah yang disebut keputusan.
• Istilah keputusan dlm bhs Belanda disebut
beschikking.
• Beschikking diartikan sebagai suatu
wilsverklaring (pernyataan kehendak) organ
administrasi negara.
• Juga bisa diartikan sebagai tindakan yang
dilakukan oleh administrasi negara
berdasarkan jabatan.
Unsur-unsur Keputusan :
a. Pernyataan kehendak sepihak;
b. Dikeluarkan oleh organ pemerintahan;
c. Didasarkan pada kewenangan hukum yang
bersifat publik;
d. Ditujukan untuk hal khusus atau peristiwa
konkrit dan individual;
e. Dengan maksud untuk menimbulkan akibat
hukum dalam bidang administrasi.
UU No.5/1986 tentang PTUN jo UU No.9/2004
jo UU No.51/2009 menggunakan istilah
Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN).
Unsur-unsur KTUN menurut Ps 1 angka 3 :
a. Penetapan tertulis;
b. Dikeluarkan oleh badan/pejabat TUN;
c. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
d. Bersifat konkrit, individual, dan final;
e. Menimbulkan akibat hukum;
f. Seseorang atau badan hukum perdata.
UU No. 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi
Pemerintahan
• Penetapan tertulis yg juga mencakup tindakan
faktual
• Keputusan badan atau pejabat dilingkungan
eksekutif,legislatif,yudikatif dan pelanggaran negara
lainnya
• Berdasarkan ketentuan perundang-undangan dan
AAUPB
• Bersifat final dalam arti luas
• Keputusan yg berpotensi menimbulkan akibat
hukum
• Keputusan yg berlaku bagi warga negara
Syarat-syarat sahnya Keputusan
Syarat Materiil :
• Harus dibuat oleh organ yg berwenang
• Tidak boleh ada kekurangan yuridis dlm
pembentukan kehendak pembuat keputusan
• Keputusan harus berdasarkan suatu keadaan
tertentu
• Harus dapat dilaksanakan, serta Isi dan tujuan
keputusan sesuai dengan isi dan tujuan
peraturan dasar.
Syarat Formil :
• Syarat2 yg ditentukan berhubung dgn persiapan
dibuatnya keputusan dan berhubung dgn cara
dibuatnya keputusan harus dipenuhi
• Keputusan harus diberi bentuk yg ditentukan
• Syarat2 yg ditentukan berhubung dgn dilakukannya
keputusan harus dipenuhi
• Jangka waktu yg ditentukan antara timbulnya hal2 yg
menyebabkan dibuatnya keputusan dan
diumumkannya keputusan itu tidak boleh dilewati.
Syarat-syarat sahnya keputusan
(yang mendasar)• Kewenangan (bevoegdheid) organ administrasi
negara
• Rechtmatigheid dari keputusan pemerintah
• Tidak ada kekurangan yuridis dalampembentukan kehendak dari organ administrasinegara
• Doelmatigheid dari keputusan pemerintah
• Prosedur pembuatan keputusan
• Penuangan keputusan dalam bentuk yang tepat.
Keputusan harus dibuat oleh organ
administrasi negara yang berwenang
• Organ administrasi adalah pemangku jabatan
negara
• Jabatan merupakan subyek hukum, yakni
pendukung hak dan kewajiban
• Dari jabatan itulah lahir wewenang organ
administrasi untuk melakukan tindak
pemerintahan
• Kewenangan itu dibatasi oleh substansi
(materi), tempat, dan waktu.
Syarat Rechtmatigheid
• Syarat rechtmatigheid menghendaki
keputusan pemerintah sesuai dengan ukuran-
ukuran hukum.
• Ukuran rechtmatigheid antara lain :
Melanggar hak orang lain
Bertentangan dengan kewajiban hukumnya
sendiri
Bertentangan dengan kesusilaan
Bertentangan dengan kepatutan yang berlaku
dalam masyarakat
Tidak boleh ada kekurangan yuridis
• Kekurangan yuridis dalam pembentukan
kehendak organ administrasi dapat timbul
karena adanya kekhilafan (dwaling), paksaan
(dwang), atau penipuan (bedrog).
• Keputusan lazimnya disertai klausul
pengaman : apabila dikemudian hari
ternyata ditemukan kekeliruan ………….dst.
• Klausula seperti itu bertentangan dengan
asas presumptio iustae causa dan asas
kepastian hukum.
• Asas presumptio iustae causa artinya : setiap
keputusan pemerintah harus dianggap sah
sampai adanya putusan pengadilan yang
menyatakan keputusan pemerintah tersebut
tidak sah.
• Konsekuensinya : meskipun ada gugatan,
tidak menunda pelaksanaan keputusan
pemerintah tersebut.
Keputusan pemerintah harus
doelmatig
• Tindakan pemerintah haruslah harus sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh
peraturan yang menjadi dasarnya.
• Dalam hal pemerintah menyimpang dari
tujuan yang telah ditetapkan maka
pemerintah telah melakukan tindakan yang
ondoelmatig atau detournement de pouvoir.
Keputusan harus dibuat menurut
prosedur yang telah ditetapkan.
• Setiap pembatan keputusan harus dilakukan
sesuai dengan prosedur yang telah
digariskan.
• Suatu keputusan yang dibuat tanpa
mengikuti tahapan prosedur yang sudah
ditetapkan dapat dibatalkan.
• Misalnya dalam penetapan menunjuk
pelaksana pemborongan ditetapkan prosedur
tertentu yakni harus melalui pengumuman
lewat media massa.
Bentuk Keputusan
• Bentuk keputusan terdiri atas keputusan
lisan (non SK) dan tertulis (dengan SK).
• Keputusan lisan biasanya dikeluarkan dalam
hal tidak membawa akibat kekal dan tidak
begitu penting bagi pemerintahan, atau jika
dikehendaki suatu akibat yang timbul dengan
segera.
• Undang-undang mensyaratkan keputusan
harus tertulis untuk memudahkan
pembuktiannya.
Akibat bagi keputusan yang tidak sah
• Keputusan yang tidak sah dapat berakibat :
- batal karena hukum (nietigheid van rechtswege)
- batal (nietig)
- dapat dibatalkan (vernietigbaar).
• Batal demi hukum : bagi hukum perbuatan yang dilakukan
(termasuk akibat hukumnya) dianggap tidak ada, tanpa
perlu putusan pengadilan.
• Batal ( hampir sama dengan diatas), tetapi dengan putusan
pengadilan.
• Dapat dibatalkan : dianggap ada sampai waktu pembatalan
oleh hakim atau badan pemerintah yang kompeten.
JENIS-JENIS KEPUTUSAN
(Menurut Utrecht)
• Ketetapan Positif dan Ketetapan Negatif
Ketetapan Positif menimbulkan hak
dan/atau kewajiban bagi yg dikenai ketetapan
Ketetapan negatif tidak menimbulkan
perubahan dalam keadaan hukum yg telah
ada. Ini dapat berbentuk : pernyataan tidak
berkuasa, pernyataan tidak diterima atau
suatu penolakan.
• Ketetapan deklaratur dan ketetapan
konstitutif
Ketetapan deklaratur hanya menyatakan
bahwa hukumnya demikian
Ketetapan konstitutif adalah membuat hukum
• Ketetapan kilat dan ketetapan yang tetap
Ketetetapan kilat ada 4 macam :
Ketetapan yg bermaksud mengubah redaksi
ketetapan lama
Ketetapan negatif : ketetapan yg hanya
mengandung suatu keputusan untuk tidak
berbuat sesuatu
Penarikan atau pembatalan suatu ketetapan
Suatu pernyataan pelaksanaan
• Ketetapan yg berisi : dispensasi, izin, lisensi, dan
konsesi.
Dispensasi : pernyataan dari pejabat administrasi yg
berwenang bahwa suatu ketentuan UU tertentu
memang tidak berlaku terhadap kasus yg diajukan
seseorang di dlm surat permintaannya.
Izin : dispensasi dari suatu larangan
Lisensi : izin yg bersifat komersial dan mendatangkan
laba
Konsesi : penetapan yg memungkinkan konsesionaris
mendapat dispensasi, izin,lisensi.
Kerangka Keputusan
• Judul;
• Pembukaan ;
• Diktum;
• Penutup; dan
• Lampiran (jika diperlukan)
Judul
• Judul Keputusan memuat keterangan mengenai
jenis, nomor dengan kode tahun penetapan, dan
nama Keputusan.
• Nama Keputusan dibuat secara singkat dengan
hanya menggunakan satu frasa tetapi secara esensial
maknanya telah dan mencerminkan isi Keputusan
• Judul Keputusan ditulis seluruhnya dengan huruf
kapital yang diletakkan di tengah marjin tanpa
diakhiri tanda baca.
• Judul Keputusan tidak boleh ditambah dengan
singkatan atau akronim.
Pembukaan
• Pembukaan Keputusan terdiri atas:
• Jabatan pembuat Keputusan
• Konsiderans;
• Dasar Hukum; dan
• Diktum.
• Jabatan pembentuk Keputusan ditulis seluruhnya
dengan huruf kapital yang diletakkan di tengah
marjin dan diakhiri dengan tanda baca koma.
Konsideran
Konsiderans Keputusan cukup memuat 1
(satu) pertimbangan yang berisi uraian ringkas
mengenai perlunya melaksanakan ketentuan
pasal atau beberapa pasal dari Peraturan lebih
tinggi yang memerintahkan penetapan
tersebut dengan menunjuk pasal atau
beberapa pasal dari Peraturan yang
memerintahkan penetapannya.
Dasar Hukum
Dasar hukum paling sedikit memuat:
• Dasar hukum diawali dengan kata mengingat
• Peraturan Perundang-undangan sebagai dasar
kewenangan;
• Peraturan Perundang-undangan tentang
pembentukan institusi ybs;
DIKTUM
Diktum terdiri atas:
• a. kata Memutuskan;
• b. kata Menetapkan;
• c. jenis dan nama keputusan; dan
• d. batang tubuh.
Batang tubuh Keputusan memuat semua materi
muatan Keputusan yang dirumuskan dalam diktum
penetapan, dimulai dari KESATU, KEDUA, KETIGA,
KEEMPAT dan seterusnya.
Penutup
Penutup merupakan bagian akhir Keputusan
yang memuat:
a. tempat dan tanggal penetapan;
b. nama jabatan;
c. tanda tangan pejabat; dan
d. nama lengkap pejabat yang menandatangani.