laapporan kkiinneerrjjaa iinnttaannssii p …rencana aksi perjanjian kinerja tahun 2018 5. revisi...
TRANSCRIPT
KECAMATAN MOOTILANGO
KABUPATEN GORONTALO
TAHUN 2019
PEMERINTAH KABUPATEN GORONTALO
LLAAPPOORRAANN KKIINNEERRJJAA IINNTTAANNSSII
PPEEMMEERRIINNTTAAHH ((LLKKIIPP))
TTAAHHUUNN 22001188
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena atas Perkenan dan
Rahmat-Nya, Kami dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Satuan Kerja Perangkat Daerah Kecamatan BilatoKabupaten Gorontalo Tahun 2017 selesai disusun
dalam bentuk dokumen.
Laporan akuntabilitas kinerja ini secara garis besar berisikan informasi mengenai Rencana
Kinerja dan Capaian Kinerja yang telah dilaksanakan selama tahun 2017 yang mengacu pada Rencana
Strategi Kecamatan BilatoKabupaten Gorontalo tahun 2011-2015 yang telah disesuaikan dengan
Rencana Strategi 2016-2021. Secara yuridis formal laporan akuntabilitas kinerja ini disusun sebagai
tindak lanjut dari Instruksi Presiden Republik Indonesia dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Intansi Pemerintah.
Kami menyadari dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Kecamatan BilatoKabupaten Gorontalo ini masihjauh dari sempurna, meskipun di dalam proses
penyusunannyamelibatkan Desa yang ada di Lingkungan Pemerintah Kecamatan BilatoKabupaten
Gorontalo, oleh karenanya kami mengharapkan dari semua pihakyang berkepentingan memberikan
masukan, baik itu berupa saranmaupun kritik yang sifatnya membangun dalam rangka menuju ke
arahperbaikan selanjutnya. Dengan telah disusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja
InstansiPemerintah (LAKIP) tersebut besar harapan Pemerintah Kecamatan Bilatountuk mencapai
target kinerja, dan dapat mendorong pencapaian Visi - Misi Kabupaten Gorontalo.
Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam melakukan
evaluasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan BilatoKabupaten Gorontalo.
Mootilango, Januari 2018
CAMAT MOOTILANGO
SJARIFUDIN ABD RAHMAN S.PKP
PEMBINA TINGKAT I
NIP. 19620309 198803 1 008
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................................................................... i
DAFTAR
ISI...............................................................................................................................................................ii
IKHTISAR
EKSEKUTIF............................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Gambaran Umum Kecamatan Mootilango ......................................................... 2
C. Tugas Pokok Dan Fungsi Organisasi .................................................................. 3
D. Struktur Organisasi ............................................................................................ 8
E. Kondisi Demografis Kecamatan Bilato .............................................................. 14
F. Potensi Unggulan Kecamatan Bilato .................................................................. 18
G. Permasalahan Utama ........................................................................................... 20
H. Sistematika Penyajian ......................................................................................... 20
BAB II PERENCANAAN KINERJA ..................................................................................... 22
A. Rencana Strategi (RENSTRA)............................................................................ 22
B. Indikator Kinerja Utama (IKU)........................................................................... 27
C. Program Dan Kegiatan ........................................................................................ 28
D. Perjanjian Kinerja ............................................................................................... 29
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .................................................................................. 32
A. Capaian Kinerja Organisasi ............................................................................... 32
B. Pengukuran, Evaluasi Dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis ............. 34
C. Hambatan Dan Masalah ...................................................................................... 53
D. Langkah-Langkah Antisipasi .............................................................................. 53
E. Realisasi Anggaran ............................................................................................. 54
BAB IV PENUTUP .................................................................................................................... 58
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 58
B. Saran ................................................................................................................... 58
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................................................ 60
1. Perjanjian Kinerja Tahun 2018
2. Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2018
3. Mekanisme Pengukuran Kinerja Tahun 2018
4. Rencana Aksi Perjanjian Kinerja Tahun 2018
5. Revisi Perjanjian Kinerja Tahun 2018
6. Lampiran Revisi Perjanjian Kinerja Tahun 2018
7. Revisi Mekanisme Pengukuran Kinerja Tahun 2018
IKHTISAR EKSEKUTIF
Secara Umum Kecamatan Bilato dalam Tahun 2017 telah berhasil melaksanakan Misi yang
diembannya dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Keberhasilan ini
dapat diukur dengan berbagai indikator kinerja yang ditetapkan. Sesuai Perjanjian Kinerja Tahunan
Kecamatan Mootilango, pada tahun 2017 terdapat 3 sasaran Strategi dengan 4 Indikator Kinerja yang
hendak dicapai dalam upaya pencapaian Visi dan Misi yang tertuang dalam Rencana Strategi
Kecamatan BilatoTahun 2016 – 2021 dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.628.698.598,-. Dalam
pelaksanaannya keseluruhan target sasaran Strategi dapat dicapai realisasi anggaran sebesar Rp.
2,136,170,927,- atau sebesar 80,96 %.
Pencapaian kinerja sasaran Strategi Kecamatan Bilato tergolong berhasil, dengan pencapaian
sangat baik yaitu keseluruhan sasaran Strategi tercapai 100 %, Dengan demikian, jika dikaitkan
dengan Renstra 2016-2021, dapat dikatakan bahwa berbagai sasaran Strategi dapat dicapai sesuai
dengan target yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan awal yang baik dalam pencapaian target di
tahun 2021, menginggat tahun 2016 adalah tahun awal dikaitkan dengan Renstra.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo
menyusun LAKIP Tahun 2017 sebagai bentuk evaluasi terhadap capaian kinerja pelaksanaan program
dan kegiatan yang telah tersusun dan ditetapkan dalam Rencana Strategi Tahun 2011-2015 yang telah
disesuaikan dengan Rencana Strategi Tahun 2016-2021.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini adalah merupakan media
pertanggungjawaban Kecamatan Bilato Kabupaten Gorontalo dalam menjalankan program
pembangunan dan kemasyarakatan sesuai dengan urusan yang dimiliki baik itu urusan wajib maupun
urusan pilihan; yang di dalamnya berisi informasi tentang uraian pertanggungjawaban mengenai
keberhasilan ataupun kegagalan Kecamatan MootilangoKabupaten Gorontalo dalam mencapai tujuan
dan sasaran Strateginya dalam rangka pencapaian visi dan misi serta agenda pembangunan daerah
yang dijabarkan lagi melalui program-program kegiatan.
Disamping itu laporan ini juga memuat aspek penting bidang keuangan yang secara langsung
mengaitkan hubungan yang tidak terpisah antara dana masyarakat yang dibelanjakan dengan hasil atau
manfaat yang diterima masyarakat. Keseluruhan rangkaian pelaksanaan program kegiatan oleh
Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo sebagaimana telah diketahui adalah merupakan bagian
yang integral dari kegiatan pemerintah secara keseluruhan yang secara hirarkis berpedoman dan terkait
dengan kebijakan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Gorontalo.
Mengacu pada RENSTRA Tahun 2016-2021, untuk Tahun 2017 terdapat 3 (tiga) Sasaran
Strategi yang ingin dicapai oleh Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo, yaitu :
1. Terwujudnya Pelaksanaan Tugas Pelayanan di Bidang Pemerintahan, Pembangunan dan
Kemasyarakatan Yang Lebih Baik.
2. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Layanan Publik, Membangun Tranparansi Dan Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah.
3. Terwujudnya Kehidupan Masyarakat Yang Tertib, Aman, Stabil dan Dinamis
Di tahun 2017 ini, Kecamatan Bilatotelah mampu membuktikan diri sebagai instansi yang
dapat melaksanakan tugas pokok fungsinya serta melaksanakan program kegiatan dengan baik.
Kecamatan Mootilango juga telah memberikan kontribusi terhadap pencapaian visi dan misi
Kabupaten Gorontalo ” Terwujudnya Kabupaten Gorontalo Gemilang Menuju
Masyarakat Madani ”. Namun demikian, masih ada beberapa yang belum optimal di berbagai aspek.
Keberhasilan yang dicapai akan terus dikembangkan, tidak hanya puas dengan apa yang telah dicapai.
Keinginan berprestasi adalah salah satu indikator dari kebutuhan akan harga diri (esteem needs) yang
merupakan wujud dari kebutuhan manusia untuk menjadi yang terbaik.
Keberhasilan maupun kegagalan dalam pencapaian tujuan dan Sasaran Strategi Kecamatan
Mootilango Kabupaten Gorontalo sangat ditentukan konsistennya pelaksanaan program oleh semua
aparat didalamnya serta keharmonisan koordinasi yang dilaksanakan berkaitan dengan dukungan
anggaran. Dengan tersusunnya laporan ini, maka diharapkan dapat memberikan informasi yang nyata
terhadap kinerja yang telah diwujudkan oleh Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo selama
Tahun 2016. Demikian, kiranya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini dibuat semoga
memberikan manfaat baik sebagai informasi maupun bahan evaluasi kinerja.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo tentu saja tak luput dari berbagai kekurangan, olehnya
demi kelengkapan dokumen ini diharapkan masukan dan saran dari berbagai pihak yang terkait. Dan
kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP), tak lupa kami ucapkan terima kasih.
Mootilango, Januari 2018
CAMAT MOOTILANGO
SJARIFUDIN ABD RAHMAN
PEMBINA TINGKAT I
NIP. 19620309 198803 1 008
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan kebutuhan
masyarakat yang semakin kompleks berimplikasi kepada tuntutan masyarakat yang ingin
terlayani dengan cepat, sehingga menuntut Pemerintah memberikan pelayanan yang lebih cepat,
efektif, efesien dan akuntabel untuk menyikapi semua itu. Dalam rangka meningkatkan
pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah
diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP). Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas pedoman penyusunan
penetapan kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Nomor 53 Tahun
2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi
pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan
misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat
pertanggung jawaban secara periodik. Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang
baik, Kecamatan Mootilango selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan
pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi
Kecamatan sebagai subsistem dari sistem pemerintahan daerah yang berupaya memenuhi
aspirasi masyarakat.
Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan
semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah
dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun1999 tentang
Penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi,kolusi dan nepotisme, maka di
terbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP).Sehubungan dengan hal tersebut Kecamatan
MootilangoKabupaten Gorontalo diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja
InstansiPemerintah (LAKIP). Penyusunan LAKIP Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo
Tahun 2017 yang dimaksudkan sebagai perwujudanakuntabilitas penyelenggaraan kegiatan
yang dicerminkan dari pencapaiankinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja
utama dansasaran dengan target yang telah ditetapkan.
SAKIP berlaku untuk semua instansi yang ada di pusat maupun daerah dalam
mengemban tugas pokok dan fungsinya, sehingga diharapkan SKPD tersebut dapat
2
melaksanakan setiap kegiatannya sesuai dengan yang direncanakan sebagai perwujudan
kewajiban untuk mempertangungjawabkan keberhasilan ataupun kegagalan dari pelaksaaan visi,
misi dan strategi oraganisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hal tersebut, Kecamatan Mootilango sebagai bagaian dari instansi pemerintah
memiliki kewajiban untuk mempertanggungjwabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
visi dan misi dari Kecamatan Mootilango yang terdiri dari berbagai komponen.
Laporan kinerja dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya dan pelaksanaan kebijakan yang
dipercayakan kepada Kecamatan Mootilango pada tahun 2017, berdasarkan suatu sistem
akuntabilitas yang memadai. Laporan ini juga diharapkan sebagai alat bantu memperoleh suatu
simpulan pencapaian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta dapat digunakan sebagai tolok
ukur.
B. Gambaran Umum Kecamatan Mootilango
Paradigma pemerintah daerah yang mengacu kepada undang-undang Nomor 23 Tahun
2014 telah merubah peran pemerintah Kecamatan dalam pelaksanaan otonomi daerah, yang di
masa lalu terbatas kepada tugas pembantuan. Sekarang tugas dan fungsi Camat telah diatur
sedemikian rupa dalam ketentuan Pasal 225 (Ayat 1), dimana Kecamatan sebagai Perangkat
Daerah berperan sebagai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada
masyarakat padatingkat kewilayahan. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah Tugas pokok dan fungsi Camat lebih strategis yaitu melaksanakan
sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten yang dilimpahkan Bupati kepada Camat untuk
menangani sebagian urusan otonomi daerah,sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Bupati Gorontalo Nomor 2 Tahun 2009.
Dengan dilaksanakannya pelimpahan sebagian kewenangan kepada Kecamatan, maka
diharapkan penyelenggaraan pemerintahan dapat dilaksanakan lebih efisien serta didukung
adanya pembagian tugas dantanggung jawab antara Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah
Kecamatan.Dimasa depan Tugas Pemerintah Kabupaten lebih difokuskan kepada persoalanyang
strategis yang bersifat makro. Sedangkan persoalan teknis kewilayahan, termasuk didalamnya
penyelesaian persoalan-persoalan kemasyarakatan dapat diselesaikan oleh para Camat.
Pelimpahan sebagian kewenangan kepada Camat mengindikasikan adanya otoritas dan
kapasitas Camat untuk :
1. Melakukan identifikasi potensi local di wilayahnya masing-masing sekaligus strategi
mengembangkannya;
2. Memiliki kemampuan untuk mengatur dan mengurus kewenangan yang telah dilimpahkan.
3. Memiliki kemampuan untuk mendinamisasi aktivitas dan kreativitas warga di wilayahnya;
4. Mampu melaksanakan fungsi pemerintahan dan pembangunan;
3
5. Melaksanakan fungsi pelayanan serta pemberdayaan masyarakat dengan prinsip tepat
sasaran dan tepat manfaat
Sejalan dengan hal tersebut diatas Kecamatan Mootilango diberi kewenangan untuk
menyelenggarakan kegiatan dibidang Pemerintahan, Pembangunan dan pelayanan langsung
kepada masyarakat kewenangan tersebut meliputi bidang :
1) Bidang Pemerintahan
2) Bidang Ketentraman, Ketertiban Dan Lingkungan Hidup
3) Bidang Kesejahteraan Sosial
4) Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
5) Bidang Sub Bagian Perencanaan Dan Keuangan
6) Bidang Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian
Dan sesuai dengan bidang-bidang tersebut diatas memiliki fungsi dan tanggung jawab
yang saling berhubungan.
C. Tugas Pokok Dan Fungsi Organisasi
Dalam mendukung pelaksanaan tugas untuk mengkoordinasikan perumusan
kebijakan, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan tugas serta memberikan dukungan
kepada organisasi-organisasi lain untuk hidup dan berdayaguna maka guna pencapaian hal
tersebut perlu Struktur-struktur Kecamatan Mootilango untuk melaksanakan fungsi-fungsi
dimaksud. Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo Nomor 60
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Tata Kerja Kecamatan
Tipe A bahwa Kantor adalah Kantor Kecamatan di Kabupaten Gorontalo.
Penjabaran tugas pokok dan fungsi Kantor Kecamatan Mootilango Kabupaten
Gorontalo sesuai Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo Nomor 60 Tahun 2016
dan Peraturan Daerah Kabupaten Gorontalo Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Gorontalo adalah sebagai berikut :
CAMAT
a. Tugas
Camat mempunyai tugas meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan,
pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat desa atau kelurahan serta membantu
Kepala Daerah dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Kabupaten.
b. Fungsi
4
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4,
Camat menyelenggarakan fungsi:
a) Penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum dan pembinaan keagrariaan dan
pembinaan sosial politik dalam negeri;
b) Pembinaan pemerintahan desa atau kelurahan;
c) Pembinaan pembangunan yang meliputi pembinaan sarana dan prasarana,
perekonomian, produksi dan distribusi.
d) Pembinaan kesejahteraan sosial;
e) Pembinaan ketenteraman, ketertiban wilayah dan lingkungan hidup;
f) Pembinaan pelayanan umum;
g) Penyusunan rencana dan program, pembinaan administrasi, ketatausahaan dan rumah
tangga;
h) Pelaksanaan fungsi-fungsi lainnya yang diberikan oleh kepala daerah sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
SEKRETARIS KECAMATAN
a. Tugas :
Sekretaris mempunyai tugas membantu camat melakukan pengelolaan kesekretariatan,
menyusun rencana program, mengendalikan dan mengawasi, mngevaluasi dan melaporkan,
menyelenggarakan anggaran rutin keuangan, umum dan kepegawaian, serta
melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai tugas dan fungsinya.
b. Fungsi :
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, sekretaris
mempunyai fungsi:
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang kesekretariatan;
b) Penyusunan program dan anggaran serta pengelolaan data dalam rangka penyusunan
evaluasi dan pelaporan;
c) Pengelolaan administrasi kepegawaian, penganggaran dan keuangan, peralatan dan
perlengkapan, penyusunan pedoman pelaksanaan program kerja, dokumentasi dan
kepustakaan;
d) Pelaksanaan monitoring, pengendalian dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan
program; dan
e) Pelaksanaan fungsi-fungsi lainnya sesuai tugas dan fungsi kedinasan.
Sesuai Peraturan Bupati Gorontalo Nomor 60 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Tata Kerja Kecamatan Tipe A dalam Pasal 8
Sekretaris, membawahkan :
a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan; dan
5
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Sub Bagian
Perencanaan dan Keuangan; dan Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas menyusun, dan
mengendalikan rencana program kegiatan, mengelola keuangan dalam rangka
belanja kegiatan kantor, perbendaharaan dan gaji, pembukuan, urusan kas,
melaksanakan pengelolaan aset, serta tugas-tugas lain sesuai tugas kedinasan.
b. Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian
Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
administrasi yang meliputi surat menyurat, mengarsipkan, mengagendakan,
melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan bahan dalam rangka urusan rumah
tangga, pengadaan dan pemeliharaan inventaris, pengadaan benda berharga/alat
pungut perlengkapan kantor lainnya dan kesejahteraan pegawai, statistik pegawai,
Daftar Urut Kepangkatan, cuti, kenaikan pangkat, pendisiplinan pegawai,
mengoordinasikan penatalaksanaan hukum dan pelayanan jabatan fungsional, serta
tugas-tugas lain sesuai tugas kedinasan.
KEPALA SEKSI PEMERINTAHAN
a. Tugas :
Kepala Seksi Pemerintahan mempunyai tugas menyelenggarakan tugas-tugas pemerintahan
umum, membina keagrariaan, sosial politik dalam negeri, administrasi kependudukan,
pemerintahan Desa atau Kelurahan, serta melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai
dengan tugas kedinasan.
b. Fungsi :
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Seksi
Pemerintahan mempunyai fungsi:
a) Penyiapan bahan dan penyusunan program serta pembinaan penyelenggaraan
pemerintahan umum dan pemerintahan Desa;
b) Penyiapan bahan dan penyusunan program serta pembinaan penyelenggaraan
administrasi kependudukan;
c) Penyiapan bahan dan penyusunan program serta pembinaan penyelenggaraan kegiatan
sosial politik, ideologi negara dan kesatuan bangsa;
6
d) Penyiapan bahan dan penyusunan program serta pembinaan penyelenggaraan
keagrariaan;
e) Pengolahan data dan evaluasi data di bidang pemerintahan;
f) Pelayanan masyarakat di bidang pemerintahan; dan
g) Pelaksanaan fungsi-fungsi lainnya sesuai tugas dan fungsi kedinasan
KEPALA SEKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
a. Tugas
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai tugas melakukan
pembinaan masyarakat di bidang sarana dan prasarana, perekonomian, produksi dan
distribusi, serta melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai dengan tugas kedinasan.
b. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Desa/Kelurahan menyelenggarakan fungsi :
a) Penyiapan dan penyusunan program dan penyelenggaraan pembinaan pembangunan
sarana dan prasarana fisik, perekonomian, produksi dan distribusi;
b) Penyiapan dan penyusunan program dan penyelenggaraan pembinaan perekonomian
yang meliputi perbankan, perkreditan rakyat, perkoperasian, pertanian, perindustrian
dan perdagangan, usaha informal dan kehutanan serta peningkatan kelancaran
distribusi hasil produksi;
c) Penyiapan dan penyusunan program dan penyelenggaraan pembinaan lingkungan
hidup;
d) Pengolahan data dan evaluasi data di bidang pemberdayaan masyarakat desa;
e) Pelayanan masyarakat di bidang pemberdayaan masyarakat desa;
f) Penyelenggaraan kegiatan administrasi pemberdayaan masyarakat desa; dan
g) Pelaksanaan fungsi-fungsi lainnya sesuai tugas dan kewenangan kedinasan
KEPALA SEKSI KESEJAHTERAAN SOSIAL
a. Tugas
Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas Mengoordinasikan Penyusunan
Program Dan Melaksanaan Pembinaan Kesejahteraan Sosial, Serta Melaksanakan Tugas-
Tugas Lainnya Sesuai Dengan Tugas Kedinasan.
b. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Seksi Kesejahteraan
Sosial mempunyai fungsi :
7
a) Penyiapan bahan dan penyusunan program serta penyelenggaraan pembinaan
pelayanan dan bantuan sosial, pembinaan kepemudaan, peranan wanita dan olahraga;
b) Penyiapan bahan dan penyusunan program serta penyelenggaraan pembinaan
kehidupan keagamaan, pendidikan, kebudayaan dan kesehatan masyarakat;
c) Pengolahan data dan evaluasi data di bidang kesejahteraan sosial;
d) Pelayanan masyarakat di bidang kesejahteraan sosial;
e) Penyelenggaraan kegiatan administrasi kesejahteraan sosial; dan
f) Pelaksanaan fungsi-fungsi lainnya sesuai tugas dan fungsi kedinasan.
KEPALA SEKSI KETENTRAMAN, KETERTIBAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
a. Tugas
Kepala Seksi Ketentraman, Ketertiban Dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas
Melakukan Pembinaan Ketentraman, Ketertiban, Mengoordinasikan Pengelolaan Dan
Pengendalian Lingkungan Hidup Wilayah Kecamatan Dan Desa, Serta Melaksanakan
Tugas-Tugas Lainnya Sesuai Dengan Tugas Kedinasan.
b. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Seksi
Ketentraman, Ketertiban dan Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi :
a) penyiapan bahan dan penyusunan program serta penyelenggaraan pembinaan
ketentraman dan ketertiban wilayah;
b) penyiapan bahan dan penyusunan program serta penyelenggaraan pembinaan aparat
ketertiban dan Polisi Pamong Praja;
c) pengolahan data dan evaluasi data di bidang ketentraman dan ketertiban;
d) pelayanan masyarakat di bidang ketentraman dan ketertiban;
e) penyelenggaraan kegiatan administrasi perlindungan masyarakat; dan
f) penyiapan bahan dan penyusunan program serta penyelenggaraan pengelolaan serta
pengendalian lingkungan hidup;
g) penyusunan program pengadaan sarana prasarana penunjang;
h) pengolahan data dan evaluasi data pengelolaan serta pengendalian lingkungan hidup;
i) pelayanan masyarakat di bidang kebersihan dan persampahan;
j) penyelenggaraan kegiatan administrasi pengelolaan serta pengendalian lingkungan
hidup; dan
k) pelaksanaan fungsi-fungsi lainnya sesuai tugas dan fungsi kedinasan
D. Struktur Organisasi
8
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan Mootilango adalah berdasarkan pada
Peraturan Bupati Gorontalo Nomor 60 Tahun 2016 tanggal 30 Desember 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Tata Kerja Kecamatan Tipe A.
Bagan : Struktur Organisasi Kecamatan Mootilango
Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo dibentuk sesuai dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Gorontalo Nomor 40 Tahun 2010 tentang Pembentukan Oragnisasi dan Tata
Kerja Kantor Kecamatan Kabupaten Gorontalo bahwa Kantor adalah Kantor Kecamatan di
Kabupaten Gorontalo dan Peraturan Bupati Gorontalo Nomor 60 Tahun 2016 tanggal 30
Desember 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Tata Kerja
Kecamatan Tipe A. Pemerintah Kecamatan adalah Camat beserta Perangkat Kecamatan.
Sedangkan Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah. Dimana
kedudukan, tugas dan fungsi membantu tugas Kepala Daerah dalam penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan dalam wilayah
Kecamatan yang terdiri dari :
a. Camat
b. Sekretaris
c. Seksi Pemerintahan
d. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
e. Seksi Kesejateraan Sosial
f. Seksi Ketentraman, Ketertiban Dan Lingkungan Hidup
g. Sub Bagian Perencanaan Dan Keuangan
h. Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian
CAMAT
Kasie
Pemerintahan
SEKCAM
Kasie Pemberdayaan
Masyarakat
Kasie Kesejahteraan
Sosial
Kasie Trantib & Lingkungan
Hidup
Kasubag Perencanaan
& Keuangan
Kasubag Umum Dan
Kepegawaian
9
i. Kepala Desa
j. Sekretaris Desa
Stratifikasi potensi kepegawaian pada Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo
Tahun 2017 dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Komposisi Pegawai
Secara keseluruhan jumlah personil Pegawai Kecamatan Mootilango sampai bulan
Desember 2017 adalah sebanyak 25 orang ditambah dengan 16 orang Kepala Desa dan 3
orang Sekdes PNS dengan komposisi pegawai menurut kedudukan dalam organisasi
Kecamatan Mootilango adalah sebagaimana ditunjukkan tabel 1.1 sebagai berikut :
Tabel 1.1
Jumlah Komposisi Pegawai Kecamatan Mootilango
Selang Desember 2018
` Kedudukan Dalam Organisasi Komposisi
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 2 3 4 5
1. Camat 1 - 1
2. Sekretaris 1 - 1
3. Kepala Seksi Pemerintahan 1 - 1
Staf Pendudukung PNS 1 - 1
4 Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Dan Desa
- 1 1
Staf Pendudukung PNS -
5 Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial 1 1
Staf Pendudukung PNS -
6 Kepala Seksi Ketenteraman, Ketertiban
Dan Lingkungan Hidup
1 - 1
10
Staf Pendudukung PNS 1 -
7 Kepala Sub Bagian Perencanaan Dan
Keuangan
- 1 1
Staf Pendudukung PNS - 1 1
8 Kepala Sub Bagian Umum Dan
Kepegawaian
- 1 1
Staf Pendudukung PNS - - -
9 Kepala Desa 10 0 10
10 Sekretaris Desa (PNS) 0 0 0
11 Pegawai Penunjang Program Kegiatan
(PPPK) Daerah
2 2 4
Sumber Data : Pemerintah Kecamatan Mootilango
2) Pegawai Menurut Status, Pangkat dan Golongan
Dari komposisi Pegawai Kecamatan Mootilango yang keseluruhan berjumlah 33 orang
terdapat :
16 orang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS)
0 orang berstatus Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
4 orang Non PNS
Secara lengkap gambaran tentang kepegawaian pada organisasi Kecamatan
Mootilango menurut status pangkat dan golongan adalah sebagaimana ditunjukkan pada
tabel 1.2 sebagai berikut :
11
Tabel 1.2
Jumlah Pegawai Menurut Status, Pangkat Dan Golongan
Selang Desember 2017
No Status
Kepegawaian
Gol /
Ruang
Unit Kerja di Lingkungan Kecamatan Mootilango Staf
Camat Sekretaris Seksi
Pemerintahan
Seksi
Pemberdayaan
Masyarakat
Desa
Seksi
Kesejahteraan
Sosial
Seksi
Trantib
Dan
Lingkungan
Hidup
Sub
Bagian
Perencanaan
Dan Keuangan
Sub
Bagian
Umum Dan
Kepegawaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pegawai Negeri Sipil
Pembina IV/b 1 - - - - - - - 1
Penata Tkt. I III/d - - 1 - - - - - 1
Penata III/c - 1 - - - - - - 1
Penata Muda Tkt. I III/b - - - 1 1 3
Penata Muda III/a - - - - 1 - 1 - 2
Pengatur Tkt. I II/d - - 1 - - - - - 1
Pengatur II/c - - - - 1 1 - - 2
Pengatur Muda Tkt I II/b - - 1 - 1 - - - 2
Pengatur Muda II/a - - - 1 - - - - 1
Juru Tkt I I/d - - - - - 1 - - 1
Juru I/c - - - - - - - - -
Juru Muda Tkt I I/b - - - - - - - -
Juru Muda I/a - - - - - - - -
2. PPPK Daerah - - - - - 1 1 - 2 4
Jumlah 1 1 3 2 5 4 1 3 20
12
3) Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan
Mengacu pada klasifikasi status Pegawai, maka tingkat pendidikan yang ditamatkan oleh
pegawai Kecamatan Mootilango, adalah sebagai berikut :
Pegawai Negerri Sipil (PNS) terdapat :
- orang berpendidikan S-2
7 orang berpendidikan S-1
- orang berpendidikan D-4
- orang berpendidikan D-3
12 orang berpendidikan SMA/sederajat
1 orang berpendidikan SMP/Sederajat
- orang berpendidikan SD/Sederajat
Gambaran tentang kepegawaian pada organisasi Kecamatan Mootilango menurut
latar belakang pendidikan yang ditamatkan adalah sebagaimana ditunjukkan pada tabel 1.3
13
Tabel 1.3
Jumlah Pegawai Menurut Latar Belakang Pendidikan
Selang Desember 2017
No Status
Kepegawaian
Unit Kerja di Lingkungan Kecamatan Mootilango Staf
Camat Sekretaris Seksi
Pemerintahan
Seksi
Pemberdayaan
Masyarakat
Desa
Seksi
Kesejahteraan
Sosial
Seksi
Trantib
Dan
Lingkungan
Hidup
Sub
Bagian
Perencanaan
Dan
Keuangan
Sub
Bagian
Umum Dan
Kepegawaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Pegawai Negeri Sipil
1. Srata 3 - - - - - - - -
2. Srata 2 - S2 - - S2 - - -
3. Srata 1 S1 - - S1 S1 - - 7
4. Diploma 4 - - - - - - - - -
5. Diploma 3 / 2 - - - - - - - - -
6. SMA/Sederajat - - SLTA SLTA SLTA SLTA - - 12
7. SLTP/Sederajat - - SLTP - - - - - 1
8. SD/Sederajat - - - - - - - - -
2. PPPK Daerah
1. Srata 1 - - - - - - - -
2. SMA/Sederajat - - - - - - - -
Jumlah 1 1 2 2 2 1 - - 20
14
E. Kondisi Demografis Kecamatan Mootilango
Kecamatan Mootilango merupakan salah satu dari 19 Kecamatan yang ada di
Kabupaten Gorontalo. Kecamatan Mootilango terletak di sebelah Barat dari Kecamatan
Pulubala dan Kecamatan Boliyohuto. Kecamatan terletak : 0,300
Lintang Utara, 1.000
Lintang
Selatan, 1220 Bujur Timur, 123,30
0 Bujur Barat.
1.1 Batas Administrasi Kecamatan Mootilango
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Boliyohuto
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Biluhu
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Boalemo
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pulubala
Gambar 1.1
Peta Kecamatan Mootilango
1.2 Luas Wilayah KecamatanMootilango
Luas Wilayah Kecamatan Mootilango adalah ±124,76 KM2 yang memiliki 10
Desa dan jumlah penduduk ± 9.889 Jiwa, keadaan s/d Desember 2018.
15
Tabel 1.4
Data Luas Kecamatan dan Jumlah Dusun
Selang Desember 2018
No Desa Luas
Wilayah (KM2)
Jumlah
Dusun
1 2 3 4
1. Paris 19.00 5
2. Sukamaju 8.50 5
3. Helumo 5.50 6
4. Pilomonu 18.27 6
5. Satria 9.10 2
6. Karyamukti 15.40 3
7. Huyula 14.50 4
8. Sidomukti 12.24 5
9. Talumopatu 16.75 6
10. Payu 5.50 5
Jumlah 124,76 KM2 47
Sumber Data : Pemerintah Kecamatan Mootilango
Jumlah penduduk Kecamatan Mootilango selang 31 Desember 2018 berjumlah 9.953
jiwa dengan komposisi yang tidak berimbang antara penduduk Laki-laki dan Perempuan dengan
perbandingan 50,52 % penduduk Laki-laki dan 49,43 % penduduk perempuan. Kondisi
komposisi penduduk dapat terlihat pada tabel berikut :
Tabel 1.5
Jumlah Penduduk Menurut Desa Kecamatan Mootilango
Selang Desember 2018
Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah
1 2 3 4
1. Paris 662 640 1.302
2. Sukamaju 412 411 823
3. Helumo 407 411 818
4. Pilomonu 424 397 821
16
5. Satria 354 345 699
6. Karyamukti 785 730 1.515
7. Huyula 375 380 755
8. Sidomukti 608 596 1.204
9. Talumopatu 774 787 1.561
10. Payu 195 196 391
Jumlah 4.996 4.893 9.889
Sumber Data : Pemerintah Kecamatan Mootilango
Tabel 1.6
Struktur Penduduk Kecamatan Mootilango
Selang Desember 2017
No Kelompok Umur Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 2 3 4 5
1. 0 s/d 4 285 285 570
2. 5 s/d 9 404 436 840
3. 10 s/d 14 537 548 1.085
4. 15 s/d 19 566 542 1.108
5. 20 s/d 24 511 511 1.022
6. 25 s/d 29 415 370 785
7. 30 s/d 34 375 348 723
8. 35 s/d 39 380 348 728
9. 40 s/d 44 360 361 721
10. 45 s/d 49 285 269 554
11. 50 s/d 54 246 230 476
12. 55 s/d 59 202 182 384
13. 60 s/d 64 166 178 344
14. 65 keatas 264 285 549
Jumlah 4.996 4.893 9.889
Sumber Data : Pemerintah Kecamatan Mootilango
17
Tabel 1.7
Jumlah Kepala Keluarga Menurut Desa Kecamatan Mootilango
Selang Desember 2018
Kecamatan Jumlah
Kepala Keluarga
Keterangan
1 2 3
1. Paris 334 Sumber Data :
Seksi Pemerintahan
Kecamatan
Mootilango 2. Sukamaju 286
3. Helumo 225
4. Pilomunu 208
5. Satria 213
6. Karyamukti 452
7. Huyula 242
8. Sidomukti 384
9. Talumopatu 421
10. Payu 120
Jumlah 2,885
Sumber Data : Pemerintah Kecamatan Mootilango
Sedangkan berdasarkan tenaga kerja, di Kecamatan Mootilango dominan terserap di
bidang pertanian berjumlah 5,488 %, dibidang Perkebunan berjumlah 19,248 %, bidang
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 0,168 %, Perikanan sebanyak 5.488 %. serta instansi
pemerintah menyerap ± 0,723 % dan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.8 sebagai
berikut
Tabel 1.8
Lapangan Usaha Kecamatan Mootilango
Selang Desember 2018
No Lapangan Usaha %
1 2 3
1. Pertanian 5,488 %
2. Pertambangan dan Galian 0,278 %
3. Industri Pengolahan & Kehutanan 0,129 %
18
4. Perkebunan 19,248 %
5. Angkutan 0,500 %
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 2,595 %
7. Konstruksi 0,815 %
8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 0,168 %
9. Instansi Pemerintah ; PNS & TNI/ABRI 0,723 %
10. Peternakan 0,129 %
11. Perikanan 5,488 %
Sumber Data : Seksi Pemerintahan Kecamatan Mootilango
Tabel 1.9
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Selang Desember 2017
No Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk
1 2 3
1. Perguruan Tinggi 113
2. SMA/MA 264
3. SMP/MTs 515
4. SD/MIM 1.029
5. TK/PAUD 419
6. Perguruan Tinggi 113
Sumber Data : Kantor Cabang Diknas Kecamatan Mootilango
F. Potensi Unggulan Kecamatan Mootilango
1. Potensi Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan
Sektor Perikanan dan Pertanian sampai saat ini masih tetap merupakan basis utama
pembangunan daerah. Pada Kecamatan Mootilango potensi Perikanan menjadi sektor
unggulan hal ini dapat dilihat dari penyerapan tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan
dengan lapangan usaha yang ada. Luas areal pertanian adalah 2,765,153 Ha dapat
menyerap tenaga kerja sebanyak 50,67 % dari seluruh angkatan kerja Kecamatan
Mootilango. Adapun Luas Panen pada dan Palawija di Kecamatan Mootilango pada Tahun
2017 adalah sebagai berikut :
19
Tabel 1.10
Luas Panen Padi dan Palawija di Kecamatan Mootilango
Selang Tahun 2017
No Komoditi Luas Panen (Ha) Produksi
(Ton)
1 2 3 4
1. Padi Sawah 29,16 5.495.98
2. Jagung 84,362 21819.21
3. Tomat 8,00 70,00
4. Cabe 18,00 16,00
5. Terong 20,00 18,00
6. Kacang Panjang 20,05 25,00
7. Bawang Merah 10.00 16.00
8. Kacang Hijau 20,2 22,20
9. Pisang 28,870 -
10. Mangga 2.470 -
11. Pepaya 1.78 -
12. Langsat 8,00 -
13. Nangka 1,011 -
14. Durian 18 -
15. Ubi Kayu 8.00 208,00
16. Ubi Jalar 2.50 48,00
17. Kedelai 1,80 5.4
18. Kacang Tanah 9,00 97,60
19. Kelapa 9,50 -
20. Cengkeh 7,00 -
21. Kakao 5,30 -
22. Kemiri 3,40 -
23. Kopi 2,50 -
24. Jambu Mente 1,00 -
Jumlah 2,765,153 138,235
Sumber Data : BP3K Kecamatan Mootilango Dan BPS Kabupaten Gorontalo
20
2. Potensi Peternakan
Pada sektor Peternakan, populasi ternak yang menjadi unggulan Kecamatan
Mootilango pada Tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Tabel 1.11
Populasi Ternak Di Kecamatan Mootilango
Selang Tahun 2017
No Jenis Ternak Jumlah
(Ekor)
1 2 3
1. Sapi 2.060
2. Kambing 850
3. Kuda 9
4. Ayam Buras 8.661
5. Itik 605
Sumber Data : BP3K Kecamatan Mootilango Dan BPS Kabupaten Gorontalo
G. Permasalahan Utama
Adapun permasalahan pada pelaksanaan kegiatan Pemerintah Kecamatan Mootilango
Kabupaten Gorontalo adalah :
1. Tidak tersedianya Jaringan Internet di Kantor Camat Mootilango
2. Belum optimalnya basis data yang terpadu, Data merupakan piranti yang sangat penting
dalam menyusun rencana dan mengambil keputusan bagi penentu kebijakan.
3. Tidak tersedia tempat pembuangan akhir untuk sampah untuk wilayah
Kecamatan Mootilango.
4. Belum optimalnya pengelolaan tata laksana pelayanan umum, pengumpulan analisa data
indeks kepuasan masyarakat.
5. Kemampuan sumber daya aparatur Desa sebagai penyelenggara belum Optimal.
6. Belum optimalnya kualitas Sumber Daya manusia Aparatur Kantor Camat dalam
melaksanakan tupoksinya.
H. Sistematika Penyajian
Untuk mempermudah pemahaman terhadap Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017, maka penyajiannya disusun berdasarkan Sistematika sebagai
berikut :
KATA PENGANTAR
21
DAFTAR ISI
IKHTISAR EKSEKUTIF
BAB I PENDAHULUAN
Terdiri atas Gambar Umum Kecamatan Mootilango, Tugas Pokok dan Fungsi
Organisasi, Struktur Organisasi, Kondisi Demografis Kecamatan Mootilango,
Permasalahan Utama dan Sistematika Penyajian.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Berisi tentang rencana jangka menengah organisasi mulai dari Visi, Misi, Tujuan,
Strategi serta Kebijakan.
Disamping itu, menguraikan perjanjian kinerja SKPD yang telah ditetapkan pada
awal tahun anggaran dan revisi perjanjian kinerja pada pertengahan Tahun anggaran.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Bab ini disajikan pengukuran capaian kinerja setiap sasaran secara keseluruhan dan
mesti diungkapkan berapa sasaran yang berhasil dan berapa sasaran yang gagal
dicapai.
Diuraikan juga hasil evaluasi dan analisis capaian kinerja setiap sasaran,
pembandingan data kinerja, faktor penyebab keberhasilan atau kegagalan pencapaian
sasaran, hambatan atau kendala, dan permasalahan yang dihadapi dan langkah-
langkah antisipatif yang akan diambil serta evaluasi akuntabilitas keuangan.
BAB IV PENUTUP
Pada bagian ini dikemukakan tinjauan secara umum tentang keberhasilan/kegagalan,
permasalahan dan kendala utama serta strategi pemecahan masalah.
DAFTAR LAMPIRAN
- Perjanjian Kinerja Tahun 2018
- Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2018
- Mekanisme Pengukuran Kinerja Tahun 2018
- Rencana Aksi Perjanjian Kinerja Tahun 2018
- Revisi Perjanjian Kinerja Tahun 2018
- Lampiran Revisi Perjanjian Kinerja Tahun 2018
- Mekanisme Pengukuran Kinerja Tahun 2018
- Revisi Rencana Aksi Perjanjian Kinerja Tahun 2018
- Evaluasi Rencana Aksi Tahun 2018
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis (RENSTRA)
22
Perencanaan Strategis merupakan suatu proses sistematis dan berkelanjutan dari
pembuatan keputusan beresiko rasional dan berkelanjutan berskala, dengan memanfaatkan
sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif, pengorganisasian secara sistematis dan usaha-
usaha melaksanakan keputusan tersebut serta mengukur hasilnya melalui umpan balik yang
akurat dan tepat sasaran.
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang merupakan instrumen
pertanggungjawaban, perencanaan strategis merupakan langkah awal untuk melakukan
pengukuran kinerja instansi pemerintah. Perencanaan Strategis Instansi Pemerintah merupakan
integrasi antara keahlian sumberdaya manusia dan sumberdaya lain agar mampu menjawab
tuntutan perkembangan lingkungan yang bersifat strategis, nasional dan global serta tetap
berada dalam tatanan sistem manajemen nasional.
Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas program, agar mampu eksis dan
unggul dalam persaingan yang semakin ketat dalam lingkungan yang berubah sangat cepat,
maka suatu tahapan yang konsisten dan berkelanjutan dapat meningkatkan akuntabilitas dan
kinerja yang berorientasi kepada pencapaian hasil.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
bahwa penyelenggaraan desentralisasi dilaksanakan dalam bentuk pemberian kewenangan
pemerintah pusat yang lebih besar kepada daerah melalui mekanisme dan tahapan perencanaan
yang dapat menjamin keselarasan pembangunan antar daerah tanpa mengurangi kewenangan
yang diberikan. Salah satu wujudnya adalah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Pasal 1 Undang-Undang ini
menyatakan bahwa tata cara pelaksanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana
jangka panjang, menengah dan tahunan.
1. Visi
Dengan memperhatikan RPJMN Tahun 2014-2019, RPJMD Provinsi Gorontalo
Tahun 2012-2017 dan RPJPD Kabupaten Gorontalo Tahun 2005-2025 serta
memperhitungkan dengan seksama kondisi lingkungan strategis baik internal (kekuatan dan
kelemahan) maupun eksternal (peluang dan tantangan), serta memperhatikan kontinuitas
pelaksanaan pembangunan maka dirumuskan Visi Kabupaten Gorontalo Tahun 2016-2021,
sebagai berikut :
“TERWUJUDNYA KABUPATEN GORONTALO GEMILANG
MENUJU MASYARAKAT MADANI”
23
Pernyataan visi di atas terdiri dari 2 frasa besar yakni : “Terwujudnya Kabupaten
Gorontalo Gemilang” dan frasa “Masyarakat Madani”. Kedua frasa tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut :
a. Terwujudnya Kabupaten Gorontalo Gemilang
Kata “terwujudnya” mengandung makna menuju proses perwujudan. Proses tersebut
membutuhkan waktu untuk membentuk wujud, dari kondisi state of the art (saat ini)
ke kondisi state of arrival (kondisi harapan). Jadi terminologi terwujudnya adalah
proses perubahan (change) menuju ke kondisi yang dicitakan. Kabupaten Gorontalo
adalah daerah yang hendak dirubah dari kondisi kini ke kondisi yang diharapkan. Kata
“Gemilang” adalah hasil suatu pekerjaan hebat, luar biasa, yang menunjukkan
kejayaan dan kemasyhuran yang berbentuk kesejahteraan dan kemandirian rakyat
sebagaimana visi dalam RPJPD 2005-2025 Kabupaten Gorontalo, yaitu
“KABUPATEN GORONTALO SEJAHTERA DAN MANDIRI”. Dengan kata lain
Gemilang berarti sebuah hasil dari proses perubahan yang menggambarkan kejayaan
dan kemasyhuran berupa kesejahteraan dan kemandirian masyarakat. Kata
“GEMILANG” merupakan akronim dari GEnerasi Membangun Insan CemerLANG.
b. Masyarakat Madani
Adalah kondisi daerah/wilayah bernuansa kota yang masyarakatnya menjunjung tinggi
hak-hak sipil, nilai, norma dan hukum yang ditopang oleh penguasaan iman, ilmu, dan
teknologi yang berperadaban.
2. Misi
Misi pembangunan daerah adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi serta memberikan kerangka bagi tujuan dan
sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan arah pembangunan yang
akan ditempuh untuk mencapai visi. Untuk mewujudkan visi pembangunan daerah
Kabupaten Gorontalo tersebut di atas selanjutnya dirumuskan misi
pembangunan daerah Kabupaten Gorontalo Tahun 2016-2021, sebagai berikut :
a. Menciptakan Sumber Daya Manusia Cerdas, Sehat dan Berkarakter
Mengandung makna bahwa Pemerintah Kabupaten Gorontalo akan membangun
sumber daya manusia yang sehat dan cerdas sehingga kedepannya akan tercipta SDM
yang produktif dan kompetitif dengan karakter yang dilandasi kearifan lokal yang siap
menghadapi era globalisasi.
b. Menyelenggarakan Pemerintahan yang Harmonis, Bersih dan Dinamis
Mengandung makna bahwa Pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam pelaksanaan
pemerintahan dan pembangunan akan mengedepankan sinergitas antar lembaga, serta
24
mendorong partisipasi, transparansi, responsibilitas, berorientasi hasil, adil, efektif,
efisien, akuntabel dan adaptif terhadap perubahan yang terjadi.
c. Mengoptimalkan Sumber Daya Alam Menuju Kemandirian
Mengandung makna bahwa Pemerintah Kabupaten Gorontalo akan mewujudkan
kemandirian masyarakat yang berbasis pada potensi lokal dan keunggulan daerah yang
kompetitif sehingga menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, berkeadilan
dan berkelanjutan.
d. Mewujudkan Pembangunan Berbasis Kependudukan dan Lingkungan Hidup.
Mengandung makna bahwa Pemerintah Kabupaten Gorontalo akan melaksanakan
kebijakan dan program pembangunan yang berbasis kependudukan dan lingkungan
hidup serta menjadikan pembangunan berbasis kependudukan sebagai dasar dalam
menilai jalannya proses pembangunan yang berlandaskan pada dimensi pemihakan
kepada rakyat miskin, partisipasi, keberlanjutan, integrasi penduduk dalam
perencanaan pembangunan dan kesetaraan.
e. Melakukan Kerjasama Global untuk Pembangunan Daerah
Mengandung makna bahwa Pemerintah Kabupaten Gorontalo akan membangun
kemitraan dan inisiatif global partnership dengan lembaga-lembaga eksternal (lokal,
regional, nasional dan global) dalam rangka mengakselarasi pembangunan di
Kabupaten Gorontalo.
Dari 5 (lima) Misi yang ditetapkan pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gorontalo Tahun 2016-2021,
Kantor Camat Mootilango Kabupaten Gorontalo masuk pada Misi 2 yaitu
Menyelenggarakan Pemerintahan Yang Harmonis, Bersih Dan Dinamis.Untuk mendukung
misi tersebut Kecamatan Mootilango telah menetapkan hal-hal utama yang harus
mendapatkan perhatian untuk pencapaian misi tersebut, yaitu sebagai berikut :
1. Terciptanya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik
2. Tercapainya Pelayanan Publik Yang Berkualitas
3. Transparan dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan
Mootilango.
3. Tujuan
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1
(satu) s/d 5 (lima) Tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu pada Visi dan Misi serta
analisis Strategis. Tujuan yang hendak dicapai oleh Kecamatan Mootilango Kabupaten
Gorontalo adalah :
1. Mewujudkan Pelaksanaan Pemerintah,Pembangunan Dan Kemasyarakatan Yang
Berkualitas Dan Berdaya Guna.
2. Menciptakan Birokrasi Yang Melayani, Transparan dan Akuntabel
25
3. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang tertib, aman, stabil dan dinamis
4. Sasaran
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas secara lebih spesifik, terukur dan waktu
yang lebih pendek, maka dibuat Sasaran yang hendak dicapai Pemerintah Kecamatan
Mootilango dalam pelaksanaan program-program yang telah ditetapkan sesuai dengan
Rencana Strategis 2016-2021 adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya Pelaksanaan Tugas Pelayanan Di Bidang Pemerintahan, Pembangunan
Dan Kemasyarakatan Yang Lebih Baik.
2. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Layanan Publik, Membangun Tranparansi Dan
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah.
3. Terwujudnya Kehidupan Masyarakat Yang Tertib, Aman, Stabil Dan Dinamis
26
Tabel 2.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Kecamatan Mootilango
Tahun 2018
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN
KE-
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1. Mewujudkan Pelaksanaan
Pemerintah,Pembangunan Dan
Kemasyarakatan Yang
Berkualitas Dan Berdaya Guna
Terwujudnya Pelaksanaan Tugas
Pelayanan Di Bidang
Pemerintahan,Pembangunan
Dan Kemasyarakatan Yang
Lebih Baik
Prosentase Cakupan
Layanan Administrasi
Perkantoran
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
2. Menciptakan Birokrasi Yang
Melayani, Transparan dan
Akuntabel
Terwujudnya Peningkatan
Kualitas Layanan Publik,
Membangun Tranparansi Dan
Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah
Prosentase Cakupan
Layanan Sarana dan
Prasarana Aparatur
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
Indeks Kepuasan
Masyarakat Kecamatan
Mootilango
79 82 87 90 95
3. Mewujudkan kehidupan
masyarakat yang tertib, aman,
stabil dan dinamis
Terwujudnya Kehidupan
Masyarakat Yang Tertib, Aman,
Stabil Dan Dinamis
Prosentase Tingkat
Kepatuhan Aparatur
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
Prosentase Peningkatan
Keberdayaan Masyarakat
Perdesaan
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
27
5. Kebijakan
Kebijakan sebagai bentuk pemanfaatan yang strategis terhadap sumberdaya-
sumberdaya yang ada untuk memecahkan masalah-masalah publik atau pemerintah.
Dimana dikatakan bahwa kebijakan merupakan suatu bentuk intervensi yang dilakukan
secara terus-menerus oleh pemerintah demi kepentingan kelompok yang kurang beruntung
dalam masyarakat agar mereka dapat hidup, dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan.
Dasar kebijakan Pemerintah Kecamatan Mootilango dalam pelaksanaan pemerintahannya
didasarkan pada pencapaian peningkatan Kinerja Aparat Kecamatan dan Desa yang
demokratis, bersih dan berwibawa sesuai dengan Renstra 2016-2021.
Sejalan dengan semangat reformasi, maka pelaksanaan tugas dan fungsi
Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo senantiasa dilandaskan pada kebijakan yang
mengarah pada upaya-upaya demokratis termasuk di dalamnya upaya peningkatan proses
dan percepatan desentralisasi sehingga penyusunan program dan pembinaan Kecamatan
Mootilango haruslah mengacu pada prinsip kesesuaian program dengan kndisi objektif
daerah dan menjadi sumber inspirasi dalam perumusannya dan semangat dalam
pelaksanaannya. Dalam kerangka ini, maka Kecamatan Mootilango memposisikan diri
sebagai fasilitator, komunikator dan motivator bagi proses demokrasi dalam tatanan
kehidupan bermasyarakat. Selain itu pelaksanaan berbagai kebijakan yang mengacu pada
tupoksi masing-masing seksi dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang
pada dasarnya merupakan penjabaran dari beberapa misi sebagai berikut :
1. Menciptakan Sumberdaya Manusia Cerdas, Sehat dan Berkarakter.
2. Memantapkan Pemerintahan Yang Harmonis, Bersih dan Dinamis.
3. Mengoptimalkan Sumberdaya Alam Menuju Kemandirian.
4. Mewujudkan Pembangunan Berbasis Kependudukan dan Lingkungan Hidup
5. Melakukan Kerjasama Global untuk Pembangunan Daerah.
B. Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran
strategis operasional. Setiap lembaga atau instansi pemerintah wajib merumuskan Indikator
Kinerja Utama sebagai suatu prioritas program dan kegiatan yang mengacu pada sasaran
strategis dalam RPJMD dan RENSTRA Satuan Kerja Perangkat Daerah. Berikut Indikator
Kinerja Kecamatan Mootilango dapat dilihat pada tabel 2.2 dibawah ini
28
Tabel 2.2
Indikator Kinerja Utama Kecamatan Mootilango
Tahun 2017
TUJUAN SASARAN
STRATEGI
INDIKATOR
KINERJA
UTAMA
KONDISI
AWAL
TARGE
T
FORMULASI/
RUMUS
PERHITUNGAN
SUMBER
DATA
PENAN
GGUNG
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8
Terwujudnya
Peningkatan
Kualitas
Layanan
Publik,
Membangun
Tranparansi
dan
Akuntabilitas
Kinerja
Pemerintah.
Terwujudnya
Pelayanan
Prima Bagi
Masyarakat
Cepat, Tepat
Dan Akurat
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
Kecamatan
Mootilango
87
95
Total Dari Nilai
Persepsi Per
Unsur Bagi Total
Unsur Yang
Terisi Kali Nilai
Penimbang Sama
Dengan IKM
Hasil
IKM
Camat
C. Program Dan Kegiatan
Program merupakan program kerja operasional yang pada dasarnya merupakan upaya
untuk implementasi strategi organisasi. Dengan demikian program kerja operasional merupakan
proses penentuan jumlah dan jenis sumber daya manusia yang diperlukan dalam rangka
pelaksanaan suatu rencana. Dari segi substansi dan dimensi waktu maka program kerja
operasional merupakan penjabaran rinci tentang langkah-langkah yang diambil untuk
menjabarkan kebijakan.
Adapun program dan kegiatan kerja operasional sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik
- Penyediaan Jasa Peralatan Dan Perlengkapan Kantor
- Penyediaan Jasa Pemeliharaan Dan Perizinan Kenderaan Dinas/Operasional
- Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
- Penyediaan jasa Pemeliharaan Peralatan Kantor
- Penyediaan Alat Tulis Kantor
- Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan
- Penyediaan Makanan Dan Minuman
- Rapat-rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke luar Daerah
- Rapat-rapat Koordinasi Dan Konsultasi Dalam Daerah
29
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
- Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
D. Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja (PK) adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari
pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk
melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian
kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi
amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya
yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan
Perjanjian Kinerja (PK) merupakan pernyataan janji Satuan kerja Perangkat daerah
(SKPD) untuk mencapai suatu kinerja tertentu dengan menggunakan indikator-indikator kinerja
yang menggambarkan keberhasilan pencapaiannya, yaitu berupa hasil atau manfaat. Kewajiban
untuk menyusun perjanjian kinerja ini diatur dalam Inpres Nomor 5 Tahun 2004 butir ketiga dan
selanjutnya ditindaklanjuti dengan Surat Edaran MenPAN Nomor 31 Tahun 2004. Dalam
ketentuan tersebut diatur bahwa penetapan kinerja dibuat secara berjenjang mulai dari tingkat
eselon II atau SKPD sampai ke pimpinan SKPD atau kepala daerah.
Pemerintah Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo untuk Tahun 2017
mempunyai 2 (dua) sasaran strategis dengan kegiatan operasionalnya melalui 2 (dua) Program
Utama yang harus dilaksanakan, dimana masing-masing sasaran strategis memiliki indikator
kinerja yang masing-masing sebagai berikut :
Tabel 2.3
Perjanjian Kinerja Kecamatan Mootilango
Tahun 2017
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
1.
Terwujudnya Pelaksanaan Tugas
Pelayanan Di Bidang
Pemerintahan,Pembangunan Dan
Kemasyarakatan Yang Lebih Baik
Prosentase Cakupan Layanan
Administrasi Perkantoran
100 %
30
2. Terwujudnya Peningkatan Kualitas
Layanan Publik, Membangun
Tranparansi dan Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah
Prosentase Cakupan Layanan
Sarana dan Prasarana Aparatur
100 %
Indeks Kepuasan Masyarakat
Kecamatan Mootilango
87
3. Terwujudnya Kehidupan Masyarakat
Yang Tertib, Aman, Stabil Dan
Dinamis
Prosentase Tingkat Kepatuhan
Aparatur
100 %
Prosentase Peningkatan
Keberdayaan Masyarakat
Perdesaan
100 %
Rencana Kinerja Kecamatan Mootilango tahun 2017 telah disusun dalam Rencana
Kerja dan Anggaran ( RKA ) yang memuat program, kegiatan, sasaran dan tujuan yang
merupakan pedoman pelaksanaan kegiatan pada tahun 2017 yang disertai dengan rencana biaya
dan tolok ukur kinerja pelaksanaan kegiatan; baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.
Rencana Kerja Anggaran ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam DPA dengan
memperhatikan Rencana Strategis yang telah disusun. Rencana kinerja ini menjabarkan target
kinerja yang menunjukkan nilai kuantitatif dan kualitatif yang melekat pada setiap indikator
kinerja, baik pada tingkat sasaran strategis maupun tingkat kegiatan; dan merupakan wahana
pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi dalam pelaksanaan tugasnya yang
dilakukan setiap akhir periode pelaksanaan tahun anggaran.
Pemerintah Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo untuk Tahun 2018
mempunyai 3 (tiga) Sasaran Strategis dengan kegiatan operasionalnya melalui 4 (empat)
Program Utama yang harus dilaksanakan, dimana masing-masing Sasaran Strategis memiliki
indikator kinerja yang masing-masing sebagai berikut :
1. Sasaran I : Terwujudnya Pelaksanaan Tugas Pelayanan Di Bidang
Pemerintahan,Pembangunan Dan Kemasyarakatan Yang
Lebih Baik.
Indikator Kinerja :
- Prosentase Cakupan Layanan Administrasi Perkantoran, sebesar 100 %
2. Sasaran II : Terwujudnya Peningkatan Kualitas Layanan Publik,
Membangun Tranparansi dan Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah.
Indikator Kinerja :
31
- Prosentase Cakupan Layanan Sarana dan Prasarana Aparatur, sebesar 100 %
- Indeks Kepuasan Masyarakat Kecamatan Mootilango, sebesar 79,55
3. Sasaran II : Terwujudnya Kehidupan Masyarakat Yang Tertib, Aman,
Stabil Dan Dinamis.
Indikator Kinerja :
- Prosentase Tingkat Kepatuhan Aparatur, sebesar 100 %
- Prosentase Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan, sebesar 100 %
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
32
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan media pertanggungjawaban suatu
Instansi Pemerintah atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam rangka mewujudkan
tujuan dan sasaran berdasarkan kewenangan yang dimiliki.Kecamatan Mootilango selaku
pengembang amanah untuk melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gorontalo yang disusun dan dibuat sesuai
ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Pemerintah Kecamatan Mootilango dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
yang dilakukan melalui pelaksanaan program kerja sebagaimana telah ditetapkan dalam
Perjanjian Kinerja Tahun 2017. Sementara untuk Pengukuran Capaian Kinerja digunakan
sebagai penilaian atas keberhasilan/kegagalan pelaksanaan suatu kebijakan program dan
kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi
dan misi organisasi.
Laporan tersebut memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran dan
program / kegiatan baik keberhasilan kinerja yang dicapai maupun kegagalan pada Tahun 2017.
Pengumpulan data Kinerja dilakukan tiap Kecamatan sebagai acuan untuk membuat program
yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam melaksanakan
kegiatan.Untuk mengetahui gambaran tingkat pencapaian kinerja sasaran, program dan kegiatan
dapat dilakukan melalui media pengukuran rencana kinerja yang akan diperbandingkan dengan
realisasi. Dalam melakukan evaluasi keberhasilan atau kegagalan capaian kinerja setiap sasaran,
maka digunakan skala pengukuran 4 (empat) kategori sebagai berikut antara lain :
Tabel 3.1
Skala Pengukuran Capaian Sasaran LAKIP Tahun 2018
No Skala Capaian Kinerja Kategori
1 2 3
1 85 % Sampai 100 % Sangat Berhasil
2 70 % Sampai 80 % Berhasil
33
3 55 % Sampai 69 % Cukup Berhasil
4 Kurang dari 55 % Tidak Berhasil
Pengukuran kinerja yang dilakukan mencakup tingkat pencapaian sasaran merupakan
tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan,
sebagaimana telah dituangkan dalam Perjanjian Kinerja. Pengukuran pencapaian sasaran ini
menggunakan formulir Pengukuran Kinerja yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.2
Tingkat Pencapaian Kinerja Dari Masing – masing Indikator
Sasaran Strategis
Dari tabel 3.1 di atas dapat dijelaskan bahwa Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo
memiliki 3 (tiga) sasaran dimana dari 3 sasaran tersebut telah Sangat Berhasil dilaksanakan.
Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya
akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansipemerintah perlu menetapkan Indikator
Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah
menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan.
Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi
pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran
strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari
instansi pemerintah yang bersangkutan. Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo telah
NO. SASARAN
STRATEGIS
SKALA PENGUKURAN ORDINAL
SANGAT
BERHASIL
(85 S/D100)
BERHASIL
(70 S/D 84)
CUKUP
BERHASIL
(55 S/D 69)
TIDAK
BERHASI
L
(< 55)
1 2 3 4 5 6
1. Terwujudnya Pelaksanaan
Tugas Pelayanan Di Bidang
Pemerintahan, Pembangunan
Dan Kemasyarakatan Yang
Lebih Baik
100
%
- - -
2. Terwujudnya Peningkatan
Kualitas Layanan Publik,
Membangun Tranparansi dan
Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah
100
%
- - -
3. Terwujudnya Kehidupan
Masyarakat Yang Tertib,
Aman, Stabil Dan Dinamis
100
%
- - -
34
menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Indikator
Kinerja Utama RPJMD Kabupaten Gorontalo Tahun 2016-2021. Upaya untuk meningkatkan
akuntabilitas, Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo juga melakukan review terhadap
Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan review dengan memperhatikan capaian kinerja,
permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi.
Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo
tahun 2017.
B. Pengukuran, Evaluasi Dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis
Secara umum Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo telah dapat melaksanakan
tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra 2016-
2021. Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi Kecamatan Mootilango
Kabupaten Gorontalo Tahun 2016-2021 sebanyak 2 (dua) sasaran. Tahun 2016 adalah tahun
pertama pelaksanaan Rencana Strategis Kecamatan, dari 2 (dua) sasaran strategis dengan 1
(satu) indikator kinerja yang ditetapkan maka pencapaian kinerja sasaran Kecamatan
Mootilango Kabupaten Gorontalo adalah sebagai berikut :
1. Perbandingan Antara Target Dan Realisasi Kinerja Kecamatan Mootilango
Tahun 2017.
Adapun capaian kinerja tahun 2018 sesuai target kinerja yang telah ditetapkan
dalam perjanjian kinerja yang telah ditetapkan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.3
Perbandingan Antara Target Dan Realisasi Kinerja
Kecamatan Mootilango Tahun 2018
No Indikator Kinerja
Utama
Satuan Target Realisasi Capaian
%
1 2 3 4 5 6
1. Indeks
Pelayanan/Indeks
Kepuasan
Masyarakat Meliputi
:
Lembar
Responden
100 100 100 %
- Surat Pengantar
KK Dan Pengantar
KTP
% 8.159 8.109 99,38 %
35
- Dispensasi Nikah Jumlah 35 32 91,42 %
- Pengurusan Akta
Jual Beli Tanah
Lembar 30 28 93,33 %
- Pelayanan Umum
Lainnya
% 100 95 95 %
2. Jumlah Kegiatan
yang diberikan
difasilitasi oleh
Kecamatan
Kegiatan 8 8 100 %
3. Jumlah Desa yang
telah melaksanakan
Musrenbang Desa
10 Desa 10 10 100 %
Jumlah desa yang
menyampaikan
laporan atau
Dokumen Tepat
Waktu
Desa 10 10 100 %
RPJMDesa Dokumen 10 10 100 %
APBDesa Dokumen 10 10 100 %
RKPDesa Dokumen 10 10 100 %
Musrenbang Desa Dokumen 10 10 100 %
Jumlah Desa yang
telah memiliki BPD
Desa 10 10 100 %
4. Penurunan Tindak
Kriminal
% 100 95 95 %
Jumlah Pelanggaran
Perda yang ditindak
lanjuti
Kegiatan 0 0 0
Jumlah Desa yang
sudah upaya
preventif terhadap
Penanggulangan
Bencana
Desa 10 10 100 %
Prosentase
Kecukupan Sarana
dan Prasarana
% 100 100 100 %
5. Prosentase
Pemenuhan SDM
yang mempunyai
kualitas
Orang 35 30 85,71
Jumlah Pemenuhan
SDM
Orang 35 30 85,71
36
Capaian kinerja yang melebihi/melampaui target ditunjukan pada indikator
Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), dengan capaian kinerja baik, pada
indikator Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu dengan capaian
kinerja 100 % pada indikator Persentase waktu pelayanan administrasi Umum lainnya tepat
waktu, dengan capaian kinerja 100 ditunjukan pada indikator Persentase
Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti, dengan capaian kinerja
100 %.
2. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun Ini Dengan
Tahun Lalu Dan Beberapa Tahun Terakhir.
Adapun perbandingan realisasi Kinerja tahun ini dengan Realiasasi Kinerja
Tahun Lalu dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.4
Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun Ini
Dengan Tahun Lalu Dan Beberapa Tahun Terakhir
Kecamatan Mootilango Tahun 2018
No Indikator
Kinerja Utama
Satuan 2016 2017 2018
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Kriteria Indeks
Kepuasan
Masyarakat
(IKM)
Kriteria 75 73 95 90 100 100
37
Persentase
Keluahan/
Pengaduan
Pelayanan
Administratif
yang ditindak
Lanjuti Skala
Kecamatan
% 100 100 100 100 100 100
Kriteria Tingkat
Perkembangan
SDM Desa
Kriteria 100 110 100 105 100 120
Persentase
Jumlah
Pelaksanaan
pelimpahan
urusan
pemerintahaan
dari Bupati
Kepada Camat
(KDH)
% 100 190 100 180 100 200
Nilai AKIP
Kecamatan
Mootilango
% 100 75 100 70 100 85
2. Tertib
Administrasi
Barang/ Aset
Daerah Di
Kecamatan
% 100 100 100 100 75 75
3. Persentase
Temuaan
Inspektorat yang
Ditindak Lanjuti
% 1 1 1 1 1 1
Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut dapat diperoleh data dan Evaluasi
bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam
38
rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan
program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan
pula analisis.
Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan Pembandingan
pembandingan antara lain : kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan. kinerja nyata
dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya. kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain
yang unggul di bidangnya ataupun dengan kinerja sektor swasta. kinerja nyata dengan
kinerja di kecamatan lain atau dengan standar nasional.
Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai
pada tahun 2017 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran 1
indikator kinerja sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Kecamatan Mootilango
Kabupaten Gorontalo tahun 2016-2021.
3. Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun Ini Dengan Target Jangka
Menengah Yang Terdapat Dalam Dokumen Perencanaan Strategis Organisasi.
Adapun Perbandingan realisasi Kinerja Tahun Ini dengan Target Kinerja Jangka
Menengah dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel. 3,5
Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun Ini Dengan Target
Jangka Menengah Yang Terdapat Dalam Dokumen
Perencanaan Strategis Organisasi
Kecamatan Mootilango Tahun 2018
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Realisasi
2017
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1.
Terwujudnya
Pelaksanaan Tugas
Pelayanan Di
Bidang
Pemerintahan,
Pembangunan Dan
Kemasyarakatan
Yang Lebih Baik
Indeks
Pelayanan/Indeks
Kepuasan
Masyarakat Meliputi
:
Lembar
Responden
100 100 100 %
- Surat Pengantar
KK Dan Pengantar
KTP
% 8.159 8.109 99,38 %
- Dispensasi Nikah Jumlah 35 32 91,42 %
39
- Pengurusan Akta
Jual Beli Tanah
Lembar 30 28 93,33 %
- Pelayanan Umum
Lainnya
% 100 95 95 %
Jumlah Kegiatan
yang diberikan
difasilitasi oleh
Kecamatan
Kegiatan 8 8 100 %
2.
Terwujudnya
Peningkatan
Kualitas Layanan
Publik,
Membangun
Tranparansi dan
Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah
Jumlah Desa yang
telah melaksanakan
Musrenbang Desa
10 Desa 10 10 100 %
Jumlah desa yang
menyampaikan
laporan atau
Dokumen Tepat
Waktu
Desa 10 10 100 %
RPJMDesa Dokumen 10 10 100 %
APBDesa Dokumen 10 10 100 %
RKPDesa Dokumen 10 10 100 %
Musrenbang Desa Dokumen 10 10 100 %
Jumlah Desa yang
telah memiliki BPD
Desa 10 10 100 %
Penurunan Tindak
Kriminal
% 100 95 95 %
3.
Terwujudnya
Kehidupan
Masyarakat Yang
Tertib, Aman,
Stabil Dan Dinamis
Jumlah Pelanggaran
Perda yang ditindak
lanjuti
Kegiatan 0 0 0
Jumlah Desa yang
sudah upaya
preventif terhadap
Penanggulangan
Bencana
Desa 10 10 100 %
Prosentase
Kecukupan Sarana
dan Prasarana
% 100 100 100 %
Prosentase
Pemenuhan SDM
yang mempunyai
kualitas
Orang 35 30 85,71
40
Jumlah Pemenuhan
SDM
Orang 35 30 85,71
4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun ini Dengan Standar Nasional
Adapun Perbandingan realisasi Kinerja Tahun Ini dengan Standar Nasional dapat
dilihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel. 3,6
Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun Ini Dengan Standar Nasional
Kecamatan Mootilango Tahun 2018
Indikator Sasaran Target Tahun
2017
Realisasi
Tahun 2018
Target
Standar
Nasional
Keterangan
1 2 2 4 5
Prosentase Cakupan
Layanan Administrasi
Perkantoran
100
%
100
%
- Tidak Ada
Standar
Nasional
Prosentase Cakupan
Layanan Sarana dan
Prasarana Aparatur
100
%
100
%
- Tidak Ada
Standar
Nasional
Indeks Kepuasan
Masyarakat Kecamatan
Mootilango
87 87 - Tidak Ada
Standar
Nasional
Prosentase Tingkat
Kepatuhan Aparatur
100
%
100
%
- Tidak Ada
Standar
Nasional
Prosentase Peningkatan
Keberdayaan
Masyarakat Perdesaan
100
%
100
%
- Tidak Ada
Standar
Nasional
5. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Atau Peningkatan/Penurunan Kinerja
Serta Alternative Solusi Yang Telah Dilakukan.
Penyebab Keberhasilan / Kegagalan yang dihadapi selama tahun 2016 adalah
sebagai berikut :
Penyebab Keberhasilan:
41
a. Capaian kinerja nyata indikator Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat adalah
sebesar 100.% dari target sebesar 100 % yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja
Tahun 2017
b. Optimalisasi penggunaan Anggaran Tahun 2017 dengan penyerapan anggaran
mencapai 97% dengan predikat Kinerja Sangat Tinggi
b. Untuk tahun 2017 nilai IKM dengan skor 79,55 dengan kategori Baik
c. Pemberdayaan SDM yang ada di Kecamatan Mootilango
d. Mengoptimalkan Sarana Prasarana yang tersedia
Penyebab Kegagalan:
a. Jumlah personil Kecamatan Mootilango secara kualitas dan kuantitas masih kurang
memadai, karena ada yang pensiun, mutasi promosi, belum ada gantinya dan
kurangnya SDM yang menguasai secara teknis;
b. Belum terpenuhinya sarana peralatan operasional untuk pelayanan kepada masyarakat
yang memadai;
c. Sarana pendukung peningkatan pelayanan berupa Jaringan Internet tidak tersedia.
Alternative solusi yang telah dilakukan
Langkah langkah yang diambil untuk mengatasi kendala dan hambatan adalah sebagai
berikut:
a. Mengusulkan penambahan anggaran;
b. Meningkatkan kualitas SDM dengan In House Training, diikutkan diklat teknis dan
rangkap jabatan;
c. Mengusulkan penambahan pegawai sesuai kualifikasi yang dibutuhkan;
d. Mengusulkan tambahan kendaraan operasional, sarana dan prasarana demi kelancaran
pelayanan perizinan;
e. Mengusulkan penambahan sarana pendukung untuk peningkatan pelayanan yang lebih
maksimal, dan melakukan pemeliharaan sarana yang ada.
6. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Selama tahun 2017 Kecamatan Mootilango telah melakukan berbagai upaya efisiensi
antara lain :
a. Sarana dan prasarana kerja seperti penggunaan AC, listrik, lampu, komputer
digunakan pada saat jam kerja atau kerja lembur, dan setelah jam kerja selesai
langsung dimatikan;
b. Alat Tulis Kantor digunakan sesuai dengan kebutuhan;
c. Pemeliharaan dan penggantian suku cadang kendaraan operasional dilaksanakan
secara rutin.
d. Pengandaan Barang Cetakan dan Penggandaan dilaksanakan secara rutin
42
e. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah dilaksanakan secara rutin
f. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Luar Daerah dilaksanakan secara rutin
d. Peningkatan Disiplin Aparatur dilaksanakan secara rutin
e. Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas dilaksanakan secara rutin
f. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor dilaksanakan secara rutin
d. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan digunakan sesuai dengan kebutuhan
7. Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan Atau Kegagalan
Pencapaian Pernyataan Kinerja
Berdasarkan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilakukan selama satu
tahun, dan dilakukan pengukuran kinerja, maka dapat digambarkan evaluasi capaian
kinerja organisasi Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo Tahun 2017, sebagai
berikut :
Untuk mencapai sasaran ini dilaksanakan 1 (satu) Program dan 10 (sepuluh)
Kegiatan, yang operasionalnya didukung oleh kegiatan-kegiatan :
1). Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 19.500.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 15.000.000,- atau 75,76 %, Alokasi dana kegiatan ini digunakan
untuk pemenuhan jasa Air, Listrik, Internet, Surat Kabar/Majalah dan TV
Kabel. Adapun pencapaian sasaran tersebut dapat terlihat dalam tabel berikut ini
:
Tabel 3.7
Pencapaian Target Kinerja Atas Sasaran Penyediaan Jasa Komunikasi,
Sumber Daya Air dan Listrik
No. Indikator
Kinerja
Capaian
2016
Capaian
2017
Tahun 2018 Kategori Target
Akhir
RPJM
(2021) Target Realisasi Nilai
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
SASARAN 1 :
Terwujudnya Pelaksanaan Tugas Pelayanan Di Bidang Pemerintahan, Pembangunan Dan Kemasyarakatan
Yang Lebih Baik
43
1.
Waktu
Penyediaan
Jasa
Komunikasi,
Sumber
Daya Air
Dan Listrik
100
%
100
%
12
Bulan
12
Bulan
75,76
%
Berhasil
100 %
b. Kegiatan Penyediaan Jasa Peralatan Dan Perlengkapan Kantor
Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 3.470.000,- dan terealisasi sebesar Rp.
3.470.000,- atau 100 %, Alokasi dana kegiatan ini digunakan untuk pemenuhan Jasa
Peralatan Dan Perlengkapan Kantor. Adapun pencapaian sasaran tersebut dapat
terlihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.8
Pencapaian Target Kinerja Atas Sasaran Jasa Peralatan
Dan Perlengkapan Kantor
No. Indikator
Kinerja
Capaian
2016
Capaian
2017
Tahun 2018 Kategori Target
Akhir
RPJM
(2021) Target Realisasi Nilai
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.
Waktu
Penyediaan
Jasa Peralatan
Dan
Perlengkapan
Kantor
100
%
100
%
12
Bulan
12
Bulan
100
%
Berhasil
100 %
c. Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan Dan Perizinan Kenderaan
Dinas/Operasional
44
Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 64.500.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 63.300.000,- atau 98,13 %, Alokasi dana kegiatan ini digunakan untuk
pemenuhan Jasa Pemeliharaan Kendaraan Dinas Operasional sebanyak 3 (tiga) unit
kendaraan Roda Empat, Roda Dua, Belanja Service, serta Belanja Eksploitasi
Kendaraan Operasional, Pengantian Suku Cadang dan Surat Tanda Nomor
Kenderaan. Adapun pencapaian sasaran tersebut dapat terlihat dalam tabel berikut ini
:
Tabel 3.9
Pencapaian Target Kinerja Atas Sasaran Penyediaan Jasa Pemeliharaan
Dan Perizinan Kenderaan Dinas/Operasional
No. Indikator
Kinerja
Capaian
2015
Capaian
2016
Tahun 2017 Kategori Target
Akhir
RPJM
(2021) Target Realisasi Nilai
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.
Jumlah Dan
Jenis
Kendaraan
Dinas/
Operasional
Yang
Disediakan
Jasa
Pemeliharaan
Dan Perizinan
100
%
100
%
R2
2 Unit
R4
1 Unit
R2
2 Unit
R4
1 Unit
98.13
%
Berhasil
100 %
45
d. Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 73.200.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 73.198.500,- atau 100 %, Alokasi dana kegiatan ini digunakan untuk pemenuhan
Jasa Administrasi Keuangan berupa Honor Pengguna Anggaran, Honor PPK, Honor
PPTK, Honor Bendahara Pengeluaran, Honor Pengurus Barang, Honor Pemeriksa
Barang, Honor Bendahara Penerimaan, Honor Staf Administrasi Kegiatan dan Honor
Operator Komputer, Honor Sopir, Honor Cleaning Servise dan Honor Operator SSB.
Adapun pencapaian sasaran tersebut dapat terlihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.10
Pencapaian Target Kinerja Atas Sasaran Penyediaan
Jasa Administrasi Keuangan
No. Indikator
Kinerja
Capaian
2015
Capaian
2016
Tahun 2017 Kategori Target
Akhir
RPJM
(2021) Target Realisasi Nilai
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.
Waktu
Penyediaan
Administrasi
Jasa
Keuangan
100
%
100
%
12
Bulan
12
Bulan
100
%
Berhasil
100 %
e. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 8.400.000,- dan terealisasi sebesar Rp.
8.400.000,- atau 100 %, Alokasi dana kegiatan ini digunakan untuk pemenuhan Jasa
Kebersihan Kantor, halaman kantor juga menyediakan peralatan kebersihan dan
bahan pembersih untuk satu tahun anggaran. Adapun pencapaian sasaran tersebut
dapat terlihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.11
Pencapaian Target Kinerja Atas Sasaran
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
No. Indikator
Kinerja
Capaian
2015
Capaian
2016
Tahun 2017 Kategori Target
Akhir
RPJM
(2021) Target Realisasi Nilai
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
46
1.
Waktu
Penyediaan
Jasa
Kebersihan
Kantor
100
%
100
%
12
Bulan
12
Bulan
100
%
Berhasil
100 %
f. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor
Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 14.000.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 14.000.000,- atau 100 %, Alokasi dana kegiatan ini digunakan untuk pemenuhan
Alat Tulis Kantor. Adapun pencapaian sasaran tersebut dapat terlihat dalam tabel
berikut ini :
Tabel 3.12
Pencapaian Target Kinerja Atas Sasaran
Penyediaan Alat Tulis Kantor
No. Indikator
Kinerja
Capaian
2015
Capaian
2016
Tahun 2017 Kategori Target
Akhir
RPJM
(2021) Target Realisasi Nilai
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.
Jumlah Dan
Jenis Alat
Tulis Kantor
Yang
Disediakan
100
%
100
%
12
Jenis
12 Jenis
100
%
Berhasil
100 %
g. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 8.000.000,-dan terealisasi sebesar Rp.
6.000.000,- atau 75,00 %, Alokasi dana kegiatan ini digunakan untuk Pengadaan
Barang Cetakan Kantor baik berupa amplop dinas, Cetak Baliho, Foto Copy, buku
administrasi serta blanko yang terkait dengan administrasi perkantoran. Adapun
pencapaian sasaran tersebut dapat terlihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.13
Pencapaian Target Kinerja Atas Sasaran Penyediaan Barang Cetakan
Dan Penggandaan
No. Indikator
Kinerja
Capaian
2015
Capaian
2016
Tahun 2017 Kategori Target
Akhir
47
Target Realisasi Nilai
Capaian
RPJM
(2021)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.
Jumlah dan
Jenis Barang
Cetakan Dan
Penggandaan
yang
Disediakan
100
%
100
%
10
Dan
4.000
10
Dan
4.000
75,00
%
Berhasil
100 %
h. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman
Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 102.500.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 102.497.500,- atau 100 %, Alokasi dana kegiatan ini digunakan untuk
pemenuhan Makanan dan Minuman rapat, tamu serta makan dan minum kegiatan
untuk masyarakat selama 1 tahun. Adapun pencapaian sasaran tersebut dapat terlihat
dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.14
Pencapaian Target Kinerja Atas Sasaran
Penyediaan Makanan dan Minuman
No. Indikator
Kinerja
Capaian
2015
Capaian
2016
Tahun 2017 Kategori Target
Akhir
RPJM
(2021) Target Realisasi Nilai
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.
Jumlah
Orang Yang
Disediakan
Makanan
Dan
Minuman
100
%
100
%
2.562
Orang
2.562
Orang
100
%
Berhasil
100 %
i. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Luar Daerah
Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 156.020.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 155.845.700,- atau 99,89 %, Alokasi dana kegiatan ini digunakan untuk
diperuntukan untuk membiayai perjalanan dinas ke luar daerah dalam rangka rapat
koordinasi ke luar daerah. Adapun pencapaian sasaran tersebut dapat terlihat dalam
tabel berikut ini :
Tabel 3.15
Pencapaian Target Kinerja Atas Sasaran
48
Rapat-rapat Koordinasi Dan Konsultasi Luar Daerah
No. Indikator
Kinerja
Capaian
2015
Capaian
2016
Tahun 2017 Kategori Target
Akhir
RPJM
(2021) Target Realisasi Nilai
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.
Jumlah
Rapat-Rapat
Koordinasi
Dan
Konsultasi
Ke Luar
Daerah
100
%
100
%
9
Kali
9
Kali
99,89
%
Berhasil
100 %
j. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah
Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 10.600.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 10.325.000,- atau 97,41 %, Alokasi dana kegiatan ini digunakan untuk
diperuntukan untuk membiayai perjalanan dinas ke dalam daerah dalam rangka rapat
koordinasi ke dalam daerah. Adapun pencapaian sasaran tersebut dapat terlihat
dalamtabel berikut ini :
Tabel 3.16
Pencapaian Target Kinerja Atas Sasaran
Rapat-rapat Koordinasi Dan Konsultasi Dalam Daerah
No. Indikator
Kinerja
Capaian
2015
Capaian
2016
Tahun 2017 Kategori Target
Akhir
RPJM
(2021)
Target Realisasi Nilai
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.
Jumlah
Rapat-Rapat
Koordinasi
Dan
Konsultasi
Dalam
Daerah
100
%
100
%
25
Kali
25
Kali
97,41
%
Berhasil
100 %
Berdasarkan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilakukan selama satu
tahun, dan dilakukan pengukuran kinerja, maka dapat digambarkan evaluasi capaian
kinerja organisasi Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo Tahun 2017, sebagai
berikut :
SASARAN 2 :
Terwujudnya Peningkatan Kualitas Layanan Publik, Membangun Tranparansi dan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
49
Untuk mencapai sasaran ini dilaksanakan 1 (satu) Program dan 6 (tiga) Kegiatan
dan Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat Kecamatan Mootilango, yang operasionalnya
didukung oleh kegiatan-kegiatan :
2). Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 34.500.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 34.500.000,- atau 100 %, Alokasi dana kegiatan ini digunakan
untuk Pengadaan Kendaraan Roda Dua. Adapun pencapaian sasaran tersebut
dapat terlihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.17
Pencapaian Target Kinerja Atas Sasaran
Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
No. Indikator
Kinerja
Capaian
2015
Capaian
2016
Tahun 2017 Kategori Target
Akhir
RPJM
(2021) Target Realisasi Nilai
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.
Jumlah dan
jenis
kendaraan
dinas/operasi
onal yang
diadakan
100
%
100
%
1
Unit
1
Unit
100
%
Berhasil
100 %
b. Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 23.939.470,- dan terealisasi
sebesar Rp. 23.939.470,- atau 100 %, Alokasi dana kegiatan ini digunakan
untuk Pengadaan Sound Systim, Meja Rapat dan meja kerja Sekcam.
Adapun pencapaian sasaran tersebut dapat terlihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.18
Pencapaian Target Kinerja Atas Sasaran Pengadaan Perlengkapan
Gedung Kantor
No. Indikator
Kinerja
Capaian
2015
Capaian
2016
Tahun 2017 Kategori Target
Akhir
RPJM
(2021)
Target Realisasi Nilai
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
50
1.
Jumlah dan
jenis
perlengkapa
n gedung
kantor yang
diadakan
100
%
100
%
4
Unit
4
Unit
100
%
Berhasil
100 %
c. Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 33.500.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 33.500.000,- atau 100 %, Alokasi dana kegiatan ini digunakan
untuk Pengadaan AC Spilit, Alat Komunikasi Radio UHF, Personal Komputer,
Lemari Es dan Peralatan Studio Camera. Adapun pencapaian sasaran tersebut
dapat terlihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.19
Pencapaian Target Kinerja Atas Sasaran Pengadaan Peralatan
Gedung Kantor
No. Indikator
Kinerja
Capaian
2015
Capaian
2016
Tahun 2017 Kategori Target
Akhir
RPJM
(2021) Target Realisasi Nilai
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.
Jumlah dan
jenis
peralatan
gedung
kantoryang
diadakan
100
%
100
%
5
Unit
5
Unit
100
%
Berhasil
100 %
d. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas
Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 5.000.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 5.000.000,- atau 100 %, Alokasi dana kegiatan ini digunakan untuk
Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas, halaman rumah dinas, taman rumah
dinas dan pengecatan dinding rumah dinas. Adapun pencapaian sasaran tersebut
dapat terlihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.20
Pencapaian Target Kinerja Atas Sasaran Pemeliharaan Rutin/
Berkala Rumah Dinas
No. Indikator
Kinerja
Capaian
2015
Capaian
2016
Tahun 2017 Kategori Target
Akhir
51
Target Realisasi Nilai
Capaian
RPJM
(2021)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.
Jumlah
rumah
dinasyang
dipelihara
rutin/ berkala
100
%
100
%
1
Unit
1
Unit
100
%
Berhasil
100 %
e. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 5.000.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 5.000.000,- atau 100 %, Alokasi dana kegiatan ini digunakan untuk
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor, membiayai pemeliharaan halaman
dan taman kantor, juga untuk perbaikan atap gedung dan seng yang rusak.
Adapun pencapaian sasaran tersebut dapat terlihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.21
Pencapaian Target Kinerja Atas Sasaran Pemeliharaan Rutin/
Berkala Gedung Kantor
No. Indikator
Kinerja
Capaian
2015
Capaian
2016
Tahun 2017 Kategori Target
Akhir
RPJM
(2021) Target Realisasi Nilai
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.
Jumlah
gedung
kantor yang
dipelihara
rutin/ berkala
100
%
100
%
1
Unit
1
Unit
100
%
Berhasil
100 %
f. Kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor
Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 50.000.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 50.000.000,- atau 100 %, Alokasi dana kegiatan ini digunakan
untuk Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor, Adapun pencapaian sasaran
tersebut dapat terlihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.22
Pencapaian Target Kinerja Atas Sasaran Rehabilitasi Sedang/
Berat Gedung Kantor
No. Indikator
Kinerja
Capaian
2015
Capaian
2016
Tahun 2017 Kategori Target
Akhir
52
Target Realisasi Nilai
Capaian
RPJM
(2021)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.
Jumlah atau
luasan gedung
kantor yang
direhabilitasi
sedang/ berat
100
%
100
%
1
Unit
1
Unit
100
%
Berhasil
100 %
g. Indeks Kepuasan Masyarakat Kecamatan Mootilango
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang
tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara
kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh
pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan
membandingkan antara harapan dan kebutuhannya.
Survey IKM bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan
secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka
peningkatan kualitas pelayanan publik selanjutnya. Pengukuran kepuasan
merupakan elemen penting dalam proses evaluasi kinerja dimana tujuan akhir
yang hendak dicapai adalah menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih
efisien, dan lebih efektif berbasis dari kebutuhan masyarakat.
Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna layanan. Kepuasan masyarakat
dapat juga dijadikan acuan bagi berhasil atau tidaknya pelaksanaan program
yang dilaksanakan pada suatu lembaga layanan publikAdapun pencapaian
sasaran tersebut dapat terlihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.23
Pencapaian Target Kinerja Atas Sasaran Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat
Kecamatan Mootilango
No. Indikator
Kinerja
Capaian
2015
Capaian
2016
Tahun 2017 Kategori Target
Akhir
RPJM
(2021)
Target Realisasi Nilai
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
53
1.
Hasil Indeks
Kepuasan
Masyarakat
Kecamatan
Mootilango
80
80
79,55
82
82
Berhasil
95
Berdasarkan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilakukan selama satu
tahun, dan dilakukan pengukuran kinerja, maka dapat digambarkan evaluasi capaian
kinerja organisasi Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo Tahun 2017, sebagai
berikut :
Untuk mencapai sasaran ini dilaksanakan 1 (satu) Program dan 1 (satu) Kegiatan,
yang operasionalnya didukung oleh kegiatan-kegiatan :
3). Program Peningkatan Disiplin Aparatur
a. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 7.200.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 7.200.000,- atau 100 %, Alokasi dana kegiatan ini digunakan untuk
pemenuhan berupa pengadaan pakaian Khusus Hari-hari Tertentu Kecamatan
Mootilango. Adapun pencapaian sasaran tersebut dapat terlihat dalam tabel
berikut ini :
Tabel 3.24
Pencapaian Target Kinerja Atas Sasaran Pakaian Dinas
Beserta Perlengkapannya
No. Indikator
Kinerja
Capaian
2015
Capaian
2016
Tahun 2017 Kategori Target
Akhir
RPJM
(2021) Target Realisasi Nilai
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
SASARAN 3 :
Terwujudnya Kehidupan Masyarakat Yang Tertib, Aman, Stabil Dan Dinamis
54
1.
Jumlah
pakaian
khusus hari-
hari
tertentuyang
diadakan
100
%
100
%
18
Pasang
18
Pasang
100
%
Berhasil
100
%
Untuk mencapai sasaran ini dilaksanakan 1 (satu) Program dan 1 (satu) Kegiatan,
yang operasionalnya didukung oleh kegiatan-kegiatan :
4). Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
a. Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat
Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 7.200.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 7.200.000,- atau 100 %, Alokasi dana kegiatan ini digunakan untuk
pemenuhan berupa Honorarium Jasa Non Pegawai Jasa Imam Wilayah. Adapun
pencapaian sasaran tersebut dapat terlihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.25
Pencapaian Target Kinerja Atas Sasaran Peningkatan Keberdayaan
Masyarakat Perdesaan
No. Indikator
Kinerja
Capaian
2015
Capaian
2016
Tahun 2017 Kategori Target
Akhir
RPJM
(2021) Target Realisasi Nilai
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.
Jumlah
keberdayaan
masyarakat
pedesaan
100
%
100
%
4
Orang
4
Orang
100
%
Berhasil
100
%
C. Hambatan Dan Masalah
Meskipun program kegiatan sudah sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan, namun masih memerlukan beberapa langkah perbaikan guna lebih
menyempurnakannya. Secara umum, beberapa penyebab atau kendala yang mengakibatkan
tidak tercapainya target sasaran dan tujuan yang ditetapkan.
Adapun hambatan dan masalah yang dihadapi oleh Kecamatan Mootilango Kabupaten
Gorontalo, yakni sebagai berikut diantaranya adalah :
1. Belum optimalnya basis data yang terpadu, Data merupakan piranti yang sangat penting
dalam menyusun rencana dan mengambil keputusan bagi penentu kebijakan.
55
2. Belum optimalnya akses informasi dan komunikasi diwilayah Kecamatan Mootilango
khususnya di area Kantor Camat Mootilango.
3. Terjadinya erosi tanah sebagai akibat dari kegiatan pertanian pada kemiringan tertentu.
4. Kemampuan sumber daya aparatur Desa sebagai mitra kecamatan belum Optimal.
D. Langkah-Langkah Antisipasi
1. Membuat target Kinerja untuk setiap Aparatur Sipil Negara
2. Melakukan koordinasi dan mengusulkan pemasangan kepada pihak-pihal terkait.
3. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang akibat membuka lahan pertanian pada
kemiringan tertentu.
4. Menghimbau aparat Desa untuk studi lanjut ( Peningkatan Kualifikasi Pendidikan ).
E. Realisasi Anggaran
Berdasarkan tugas dan fungsi Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo dalam
pelakanaan Program dan Kegiatan, terdapat beberapa faktor Penghambat yang menjadi
permasalahan yakni keterbatasan anggaran yang tersedia pada Tahun 2017 dalam DPA hanya
berjumlah Rp. 1.810.963.684,- sudah termasuk anggaran untuk pembiayaan kegiatan-kegiatan
bagi Pegawai Negeri Sipil dengan alokasi : Belanja Langsung Rp.
627.129.470,- dan Belanja Tidak Langsung (Gaji dan Tunjangan) sebesar
Rp. 1.183.834.214,-
Hal ini tentunya mempengaruhi pelaksanaan program dan kegiatan
Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo. Ini terlihat dalam beberapa program dan kegiatan
yang diusulkan dalam Rencana Kerja Tahun 2017 terpaksa harus ditiadakan ataupun program
dan kegiatan tersebut jika diteruskan maka yang dilakukan adalah partisipasi/swakelola yang
dilakukan oleh Pegawai Negeri sipil yang berada di Kecamatan Mootilango Kabupaten
Gorontalo.
Disamping adanya laporan akuntabilitas kinerja, perlu juga diuraikan Akuntabilitas
keuangan merupakan pertanggungjawaban mengenai integritas keuangan, pengungkapan dan
ketaatan peraturan perundang-undangan. Secara umum realisasi keuangan tidak termasuk
belanja pegawai berupa gaji maupun tunjangan hingga 31 Desember 2017 dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 3.25
Realisasi Anggaran Per 31 Desember 2017
No Program/
Kegiatan
Rencana
Anggaran
Sebelum
Perubahan
(Rp)
Rencana
Anggaran
Setelah
Perubahan
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Sisa
Anggaran
Keuangan %
1 2 3 4 5 6 7
56
1. Program
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
Kegiatan :
380.090.000,- 460.790.000,- 452.036.700,- 98,10 8.753.300.-
- Penyediaan
jasa
komunikasi,
sumber daya air
dan listrik
34.800,000,- 19.800.000,- 15.000.000,- 75,76 4.500.000,-
- Penyediaan
Jasa peralatan
dan
perlengkapan
Kantor
3.470.000,- 3.470.000,- 3.470.000,- 100 Nihil
- Penyediaan
jasa
pemeliharaan
dan perizinan
kenderaan
dinas/
operasional
74.300.000,- 64.800.000,- 63.300.000,- 99.92 1.500.000,-
- Penyediaan
Jasa
Administrasi
Keuangan
70.500.000,- 73.200.000,- 73.198.500,- 100 1.500,-
- Penyediaan
jasa kebersihan
Kantor
8.400.000,-
8.400.000,- 8.400.000,- 100 Nihil
- Penyediaan alat
tulis Kantor
12.000.000,-
14.000.000,- 14.000.000,- 100 Nihil
- Penyediaan
barang cetakan
dan
penggandaan
6.000.000,- 8.000.000,- 6.000.000,- 75,00 2.000.000,-
- Penyediaan
makanan dan
minuman
60.000.000,- 102.500.000,- 102.497.500,- 100 2.500,-
- Rapat-rapat
koordinasi dan
konsultasi luar
Daerah
100.020.000,- 156,020,000,- 155,845,700,- 99,89 174.300,-
57
- Rapat-rapat
koordinasi dan
konsultasi
dalam Daerah
10.600.000,- 10.600.000,- 10.325.000,- 97,41 275.000,-
2. Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
Kegiatan :
209.939.470,- 151.939.470,- 151.939.470,- 100 470,-
- Pengadaan
Kendaraan
Dinas/
Operasional
40.000.000,- 34.500.000,- 34.500.000,- 100 Nihil
- Pengadaan
Perlengkapan
Gedung Kantor
73.939.470,- 23.939.470- 23.939.470- 100 Nihil
- Pengadaan
Peralatan
Gedung Kantor
36.000.000,- 33.500.000,- 33.500.000,- 100 Nihil
- Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Rumah Dinas
5.000.000,- 5.000.000,- 5.000.000,- 100 Nihil
- Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Gedung Kantor
5.000.000,- 5.000.000,- 5.000.000,- 100 Nihil
- Rehabiltasi
sedang /berat
Gedung Kantor
50.000.000,- 50.000.000. 50.000.000. 100 Nihil
3. Program
Peningkatan
Disiplin Aparatur
Kegiatan :
7.200,000,- 7,200,000,- 7,200,000,- 100 Nihil
58
- Pengadaan
Pakaian
Khusus Hari-
hari Tertentu
7.200.000,- 7.200.000,- 7.200.000,- 100 Nihil
4. Program
Peningkatan
Keberdayaan
Masyarakat
Perdesaan
Kegiatan :
7.200,000,- 7,200,000,- 7,200,000,- 100 Nihil
- Pemberdayaan
Lembaga dan
Organisasi
Masyarakat
Perdesaan
7.200.000,- 7.200.000,- 7.200.000,- 100 Nihil
JUMLAH 604.429.470,- 627.129.470,- 618.375.700,- 98.60 8.753.770,-
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa Belanja SKPD Kantor Camat Mootilango
Tahun Anggaran 2017 setelah perubahan terdapat peningkatan sebesar Rp. 22.700.000,- secara
fisik dapat terealisasi sebesar 100 %, sedangkan untuk keuangan terdapat efisiensi anggaran
sebesar Rp. 8.753.770,- atau 1,40 %
59
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kecamatan Mootilango
selain merupakan media atau alat komunikasi pertanggungjawaban, berfungsi pula sarana
peningkatan Kinerja Pemerintah. selain sebagai sarana pertanggung jawaban, LAKIP juga dapat
digunakan sebagai sarana introspeksi diri, alat penilai kualitas kerja dan alat pendorong
terwujudnya Pemerintahan yang Harmonis, Bersih dan Dinamis (Good Government) di
lingkungan Pemerintah Kecamatan Mootilango. Disamping itu LAKIP juga memberikan umpan
balik yang sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan dan penyusunan rencana dimasa
mendatang, sehingga akan diperoleh peningkatan kinerja yang baik.
Berkenaan dengan Visi yang telah ditetapkan tersebut Pemerintah Kecamatan
Mootilango berharap bisa tampil dan selalu berperan aktif serta akuntabel dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat, penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan secara
berkesinambungan di Kecamatan Mootilango.
Secara rinci dalam Bab III diatas telah disampaikan capaian Kinerja Kecamatan
Mootilango dalam Tahun 2017 secara umum sudah cukup baik, dan termasuk berhasil. Namun
demikian harus disadari dalam pencapaian kinerja tersebut masih terdapat kegiatan-kegiatan
yang tidak dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga kita semua mawasdiri dan membenahi diri
untuk menghadapi tantangan baru pada tahun mendatang.
B. Saran
Beberapa Saran yang dapat disampaikan melalui kesempatan ini, bahwa dalamrangka
untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas-tugas di Kecamatan Mootilango adalah sebagai
berikut:
1. Perlu adanya dukungan dana dari semua pihak dalam meningkatkan KinerjaPemerintah
Kecamatan Mootilango.
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana termasuk sarana Transportasi mengingat tugas-tugasdi
Kecamatan Mootilango sangat kompleks.
Tantangan ataupun kendala yang dihadapi pada tahun 2017 antara lain masih
terbatasnya kuantitas dan kualitas Sumber daya Aparatur pada Kecamatan Mootilango, untuk itu
kedepannya kiranya hal ini dapat diatasi dengan menambah jumlah PNS pada Kecamatan
Mootilango serta meningkatkan Kapasitas Aparatur yang telah ada Melalui Pendidikan dan
Pelatihan sehingga nantinya dapat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah
Kecamatan Mootilango Tahun 2017 ini disusun, dengan harapan dapatbermanfaat bagi pihak-
60
pihak yang berkepentingan.Demi terciptanya sinergitas lembaga-lembaga pemerintahan di
daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan umum dan pembinaan kemasyarakatan dalam
mewujudkan Pemerintahan Kabupaten Gorontalo yang Bersih, Demokrasi, Penegakan
Supremasi Hukum, Sejahtera dan Mandiri.
Mootilango, Januari 2018
CAMAT MOOTILANGO
SJARIFUDIN ABD RAHMAN S.PKP
PEMBINA TINGKAT I
NIP. 19620309 198803 1 008
61
LAMPIRAN-LAMPIRAN