lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/tria nurwidyanti.docx · web viewanalisa penggunaan...

43
ANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA Oleh: Tria Nuwidyanti [email protected] Tonny Dian Effendi, M.Si [email protected] Dedik Fitra Suhermanto, M.Hub.Int ABSTRAK Skripsi ini membahas penggunaan K-Pop sebagai alat propaganda Korea Selatan terhadap Korea Utara. Masalah yang dibahas dalam peneilitian ini adalah mengapa Korea Selatan menggunakan K-Pop sebagai alat propaganda terhadap Korea Utara. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, penulis menggunakan teori propaganda yang dikemukakan oleh Harold D. Lasswell. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, data diambil dari buku, jurnal, artikel, dan data-data yang berasal dari situs- situs resmi. Sesuai dengan teori propaganda yang dikemukakan oleh Lasswell dalam bukunya yang berjudul Propaganda Technique In The World War, tujuan propaganda terbagi menjadi empat. Salah satunya adalah untuk melakukan demoralize pihak musuh. Pemerintah Korea Selatan menggunakan K-Pop untuk melakukan demoralize terhadap masyarakat Korea Utara. Tema yang digunakan dalam penggunaan K- Pop sebagai alat propaganda Korea Selatan terhadap Korea Utara adalah anti-patriotik, yaitu menurunkan semangat berperang yang dimiliki oleh masyarakat Korea Utara khusunya tentara yang berjaga di daerah perbatasan kedua negara. Pemerintah Korea Selatan mencoba membangkitkan kesadaran masyarakat Korea Utara mengenai kebebasan, perekenomian dan kehidupan yang lebih baik. Masyarakat Korea Utara diharapkan akan berfikir mengenai situasi yang damai tanpa perang dan konflik. Selain itu, pesan yang disampaikan melalui musik dapat lebih mudah mempengaruhi psikologis pendengarnya untuk menerima pesan yang ada dalam musik tersebut.

Upload: others

Post on 13-Sep-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

ANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA

Oleh:

Tria Nuwidyanti [email protected] Tonny Dian Effendi, M.Si [email protected] Fitra Suhermanto, M.Hub.Int

ABSTRAKSkripsi ini membahas penggunaan K-Pop sebagai alat propaganda Korea Selatan

terhadap Korea Utara. Masalah yang dibahas dalam peneilitian ini adalah mengapa Korea Selatan menggunakan K-Pop sebagai alat propaganda terhadap Korea Utara. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, penulis menggunakan teori propaganda yang dikemukakan oleh Harold D. Lasswell. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, data diambil dari buku, jurnal, artikel, dan data-data yang berasal dari situs-situs resmi.

Sesuai dengan teori propaganda yang dikemukakan oleh Lasswell dalam bukunya yang berjudul Propaganda Technique In The World War, tujuan propaganda terbagi menjadi empat. Salah satunya adalah untuk melakukan demoralize pihak musuh. Pemerintah Korea Selatan menggunakan K-Pop untuk melakukan demoralize terhadap masyarakat Korea Utara. Tema yang digunakan dalam penggunaan K-Pop sebagai alat propaganda Korea Selatan terhadap Korea Utara adalah anti-patriotik, yaitu menurunkan semangat berperang yang dimiliki oleh masyarakat Korea Utara khusunya tentara yang berjaga di daerah perbatasan kedua negara. Pemerintah Korea Selatan mencoba membangkitkan kesadaran masyarakat Korea Utara mengenai kebebasan, perekenomian dan kehidupan yang lebih baik. Masyarakat Korea Utara diharapkan akan berfikir mengenai situasi yang damai tanpa perang dan konflik. Selain itu, pesan yang disampaikan melalui musik dapat lebih mudah mempengaruhi psikologis pendengarnya untuk menerima pesan yang ada dalam musik tersebut. Kata Kunci: Hubungan Korea Selatan-Korea Utara, K-Pop, Propaganda.

PENDAHULUANPada bulan Agustus tahun 2015, di daerah perbatasan antara Korea Selatan dan Korea

Utara terjadi ledakan ranjau yang melukai tentara Korea Selatan.1 Peristiwa tersebut membuat

situasi di antara kedua negara memanas. Pemerintah Korea Selatan menuding Korea Utara

adalah pihak yang bertanggungjawab atas kejadian itu. Oleh karena itu, pemerintah Korea

Selatan menuntut pihak Korea Utara agar meminta maaf.2 Namun, pemerintah Korea Utara

menolak untuk melakukan hal tersebut.3

Atas tindakan tersebut, pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk mengaktifkan

kembali pengeras suara di perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara yang selama 11 tahun

terakhir dinonaktifkan.4 Pengeras suara tersebut menyiarkan propaganda terhadap Korea Utara

termasuk lagu-lagu K-Pop.5 Siaran tersebut merupakan pertama kalinya pemerintah Korea

Page 2: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

Selatan menggunakan lagu-lagu K-Pop sebagai salah satu konten siaran propaganda terhadap

Korea Utara. Lagu-lagu populer K-Pop seperti Genie yang dinyanyikan oleh girlband Girls’

Generation, Bang Bang Bang yang dinyanyikan oleh Boyband Bigbang, dan lain-lain digunakan

oleh pemerintah Korea Selatan sebagai bagian siaran propanda Korea Selatan terhadap Korea

Utara.6

Hal tersebut membuat pemerintah Korea Utara memberikan reaksi keras terhadap

tindakan tersebut. Kim Jong Un memerintahkan militernya untuk bersiap menyerang pengeras

suara yang digunakan oleh Korea Selatan.7 Selain itu, Kim Yang-Gon yang merupakan

negosiator dari Korea Utara, mengirimkan surat yang ditujukan kepada gedung kepresidenan

Korea Selatan yang menyatakan bahwa siaran propaganda Korea Selatan serupa dengan

pernyataan perang.8 Oleh karena itu, Korea Utara memberikan ultimatum mengenai batas waktu

bagi Korea Selatan untuk menghentikan siaran propaganda tersebut.9

Untuk mengatasi konflik tersebut, kedua pihak pemerintah Korea Selatan dan Korea

Utara melakukan pertemuan untuk mencapai kesepakatan. Sehingga pada akhirnya pemerintah

Korea Selatan menghentikan siaran propagandanya. Keputusan untuk menghentikan siaran

tersebut dilakukan setelah pemerintah Korea Utara berjanji untuk menunjukkan penyesalan atas

tindakan provokasi yang dilakukannya, termasuk mengenai ledakan ranjau tersebut.10

Pada Januari 2016, pemerintah Korea Utara meng-klaim telah berhasil melakukan

percobaan bom hidrogen.11 Kegiatan tersebut dianggap sebagai bentuk provokasi oleh pemerintah

Korea Selatan. Sehingga atas provokasi tersebut membuat Korea Selatan memberikan respon

terhadap Korea Utara. Pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk kembali mengaktifkan

pengeras suara tersebut.12 Berdasarkan penjelasan tersebut, maka rumusal masalah dalam

penelitian ini adalah “Mengapa Pemerintah Korea Selatan menggunakan K-Pop sebagai alat

propaganda terhadap Korea Utara?”. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan

menganalisa alasan Korea Selatan menggunakan K-Pop sebagai alat propaganda terhadap Korea

Utara dengan menggunakan teori Propaganda yang kemukakan oleh Harold D. Lasswell.

TINJAUAN PUSTAKA

Kerangka teoritis: Teori Propaganda.

Propaganda sampai saat ini tidak memiliki arti tunggal. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) propaganda adalah penerangan (paham, pendapat, dan sebagainya) yang benar

Page 3: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

atau salah yang dikembangkan dengan tujuan meyakinkan orang untuk menganut suatu aliran,

sikap, atau tindakan tertentu: biasanya dengan disertai janji yang muluk-muluk.13 Selain itu, para

ahli juga memiliki pendapat tersendiri mengenai apa yang dimaksud dengan propaganda.

Contohnya, propaganda menurut Lindley Fraser adalah kegiatan atau seni untuk mengajak orang

lain untuk berperilaku sesuai dengan kehendak propagandis14 dan tidak bertindak seperti yang

tidak diinginkan propagandis.15 Pendapat yang tidak jauh berbeda juga dikemukakan oleh

Herbert Blumer. Blumer mengemukakan bahwa propaganda adalah suatu kampanye yang

dilakukan dengan sengaja untuk mempengaruhi atau membujuk agar orang lain dapat menerima

pandangan, sentimen, atau nilai.16

Penelitian ini menggunakan teori propaganda yang dikemukakan oleh Lasswell. Harold

D. Lasswell dalam bukunya yang berjudul Propaganda Technique in the World War

mendefinisikan propaganda sebagai kontrol opini dengan menggunakan simbol-simbol tertentu.

Simbol-simbol tersebut antara lain berupa cerita, rumor, laporan, gambar, atau jenis komunikasi

sosial lainnya.17

Lasswell juga menjelaskan bahwa terdapat tiga operasi utama dalam melawan musuh

dalam peperangan. Tiga operasi tersebut yaitu, tekanan militer (tindakan koersif dengan

menggunakan pasukan darat, laut, dan udara), tekanan ekonomi (interferensi dalam akses

terhadap sumber-sumber material, pasar, modal, dan tenaga kerja), dan propaganda (penggunaan

sugesti secara langsung). Selain itu, menurut Lasswell tujuan propaganda terbagi menjadi 4,

antara lain18 :

a. Untuk mengerahkan kebencian terhadap musuh.

Propagandis menggunakan propaganda untuk mengerahkan kebencian terhadap musuh

dengan menggambarkan negara musuh sebagai negara yang mengancam dan agresor.

b. Untuk menjaga hubungan baik dengan sekutu,

Propaganda dilakukan dengan tujuan utama pengerahan tenaga dalam penuntutan perang

terhadap musuh dan mendukung tujuan perang dari pihak sekutu.

c. Untuk menjaga hubungan baik, dan bila memungkinkan, memperoleh kerja sama dengan

pihak netral.

Propaganda digunakan untuk membuat pihak netral mengetahui kepentingannya atas

kekalahan musuh, selain itu mendorong mereka untuk melakukan kerjasama aktif dalam

kapasitasnya di luar tindakan militer. Jika semua itu gagal, dapat dilakukan untuk mendorong

Page 4: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

rasa perdamaian dengan menggambarkan keburukan perang dan pihak musuh yang tidak ingin

melakukan perdamaian, serta dengan memperburuk masalah yang ada di antara dua atau lebih

pihak netral.

d. Serta demoralize pihak musuh.

Propaganda dapat digunakan untuk menyerang langsung moral pihak musush dengan

mencari cara untuk memecah atau mengalihkan kebencian pihak musuh terhadap pihak lainnya.19

Sedangkan menurut Lasswell, taktik propaganda yang baik meliputi kriteria sebagai

berikut 20 :

- Pesan yang disebarkan harus dapat membangkitkan rasa tertarik kelompok tertentu.

- Pesan yang dipilih harus dapat meniadakan ide-ide yang tidak sesuai yang tidak dapat

ditekan.

- Pesan yang digunakan tidak boleh bertentangan satu sama lain sampai tujuan propaganda

tercapai, terutama pesan yang saling bertentangan dalam konteks yang sama dan

ditujukan kepada kelompok yang sama harus dihindari.

Menurut Lasswell, setiap pesan yang terdapat dalam propaganda harus memiliki daya

tarik tertentu terhadap kelompok yang menjadi sasaran propaganda. Selain itu beberapa pesan

juga dibuat untuk menghilangkan ide-ide yang tidak sesuai dengan propaganda tersebut.

Menghilangkan ide-ide yang tidak sesuai dilakukan dengan mengalihkan perhatian target

propaganda dengan membuat ide-ide yang tidak sesuai dibuat tidak mencolok dibanding dengan

ide-ide lain yang sesuai dengan pesan propaganda. Lasswell juga menjelaskan bahwa pesan yang

digunakan sebaiknya tidak saling bertentangan dalam konteks yang sama dan ditujukan untuk

kelompok yang sama atau dua kelompok yang saling berhubungan dekat dengan satu sama lain.

Setelah menjabarkan kriteria dan tujuan propaganda, Lasswell menjelaskan bahwa

instrumen yang dapat digunakan untuk penyebaran propaganda dapat secara lisan, tertulis,

menggunakan gambar atau musik, dan juga dalam bentuk variasi lainnya yang dapat mendorong

target propaganda. Untuk menentukan metode yang paling tepat adalah propagandis harus

menempatkan diri sesuai dengan target propaganda yang dilakukan.21

Teori propaganda yang dikemukakan oleh Lasswell digunakan untuk menjelaskan alasan

Korea Selatan menggunakan K-Pop sebagai alat propaganda terhadap Korea Utara. Pemerintah

menggunakan K-Pop sebagai simbol kebebasan berekspresi yang dimiliki oleh masyarakat Korea

Page 5: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

Selatan, dan hal itu digunakan untuk mempengaruhi masyarakat Korea Utara yang berada di

sekitar pebatasan Korea Selatan dan Korea Utara mengenai reunifikasi Semenanjung Korea.

Selain itu, K-Pop juga memiliki daya tarik bagi masyarakat Korea Utara meskipun

persebarannya dilarang di Korea Utara. K-Pop digunakan untuk menurunkan semangat

peperangan masyarakat Korea Utara dengan membangkitkan kesadaran masyarakat Korea Utara

mengenai kebebasan dan kehidupan yang lebih baik. Sehingga masyarakat Korea Utara

diharapkan berpikir mengenai situasi yang damai tanpa perang di antara kedua negara. Lagu-lagu

K-Pop yang dijadikan konten propaganda juga tidak bertentangan dengan konten siaran

propaganda Korea Selatan yang lainnya.

TINJAUAN PUSTAKA

No Judul dan Nama Peneliti Jenis Penelitian dan Alat Analisa

Hasil

1 Jurnal: Korean Wave as Tool for Korea’s New Cultural Diplomacy

Oleh: Gunjoo Jang dan Won K. Paik

Deskriptif

Konsep Globalisasi, complex

interdependence, dan Teori Soft diplomacy dan

diplomasi budaya.

- Korean Wave sebagai alat diplomasi budaya bagi Korea Selatan.

- Korean Wave memperbaiki citra dan memberikan image positif bagi Korea Selatan di negara-negara lain.

2 Skripsi: Budaya Populer Sebagai Alat Diplomasi Publik: Analisa Peran Korean Wave Dalam Diplomasi Publik Korea Periode 2005-2010

Oleh: Adina Dwirezanti

Deskriptif

Teori Diplomasi Publik, Diplomasi kebudayaan, dan

Konsep Pop-Culture.

- Pemerintah Korea Selatan menggunakan Korean Wave sebegai alat diplomasi diplomasi publik melalui KTO dan KOFICE.

- Korean Wave digunakan untuk menarik minat asing dan mendorong kemajuan Korea Selatan dengan mendorong kerja sama Korea Selatan dengan negara-negara lain.

3 Skripsi: Diplomasi Kebudayaan Republic of Korea melalui Film dan Drama: Pencapaian Kepentingan Citra dan Ekonomi Republic of Korea di Indonesia

Deskriptif

Konsep Diplomasi Kebudayaan dan

Kepentingan Nasional

- Korea Selatan menggunakan film dan drama sebagai alat diplomasi budaya di Indonesia.

- Diplomasi budaya dilakukan untuk meningkatkan citra Korea Selatan dan mencapai kepentingan ekonomi di Indonesia.

Page 6: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

Oleh: Noor Rahmah Yulia

4 Skripsi: Pengaruh Soft Diplomacy dalam Membangun Citra Korea Selatan di Indonesia

Oleh: Ayu Riska Wahyudia

Deskrptif

Konsep Hubungan Bilateral, soft diplomacy.

- Soft Diplomacy dilakukan untuk membangun citra positif Korea Selatan di Indonesia

- Korean Wave digunakan untuk membangun citra bahwa Korea Selatan adalah negara yang bersahabat dan kooperatif.

- Citra positif Korea Selatan berguna untuk mempererat hubungan bilateral Indonesia dengan Korea Selatan.

5 Tesis: Battle for Music: Music and British Wartime Propaganda 1935-1945

Oleh: John Vincent Morris

Deskriptif

Analisis Konten dan Propaganda melalui

Musik

- Inggris menggunakan musik sebagai media propaganda pada masa PD II

- Propaganda tersebut untuk menyebarkan nilai-nilai dan sudut pandang Inggris

- Tujuan propaganda tersebut untuk meningkatkan kan semangat tentara di barisan terdepan Inggris

6 Skripsi: Teknik Propaganda dalam Lirik Lagu Band Punk Marjinal

Oleh: Diyah Musri Harsini

Deskriptif

Pendekatan Sosiologis dan

Konsep Propaganda

- Lirik lagu Band Punk Marjinal mengandung unsur propaganda yang disampaikan dengan teknik name calling atau umpatan.

- Propaganda tersebut untuk memotivasi munculnya kesadaran rasional dan kesadaran akan kepentingan atau melakukan penolakan terhadap pihak-pihak tertentu.

- Sasaran dari propaganda tersebut adalah protes kepada pihak-pihak seperti Polisi, penegak hukum, Amerika Serikat, dan lain-lain.

7 Jurnal: Song of Youth: North Korean Music from liberation to war

Oleh: Adam Cathcart

Deskriptif

Propaganda melalui Musik

- Kim Il-Sung menggunakan musik sebagai propaganda dengan tujuan memotivasi dan menyatukan militer serta masyarakat Korea Utara.

- Dalam bidang militer musik juga digunakan untuk membangun solidaritas di antara pasukan militer, selain itu Kim juga menggunakannya untuk

Page 7: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

membangun semangat militer terutama dikalangan anak muda.

- Musik juga digunakan terhadap pelajar untuk meningkatkan semangat dan mendekatkan mereka dengan pemimpin.

8 Tesis: North Korea: The Role of Propaganda in The Sustainability of The Kim Regime

Oleh: Megan L. Gill

Deskriptif

Teori Propaganda

- Kim Il-Sung, Kim Jong-Il, maupun Kim Jong-Un melakukan propaganda agar dapat memperoleh dan mempertahankan kekuasaannya.

- Propaganda dilakukan dengan memanipulasi pemberitaan dan media, serta membatasi informasi yang berasal dari luar Korea Utara.

9 Jurnal: “We Are All Part of the Same Family”: China’s Ethnic Propaganda

Oleh: Anne-Marie Braddy

Deskriptif

Konsep Propaganda Etnis

- Pemerintah Komunis Tiongkok menggunakan propaganda melalui internet dan telepon genggam untuk meredam konflik etnis di Tiongkok.

- Sasaran propaganda terbagi menjadi dua, yaitu propaganda positif untuk meningkatkan citra Tiongkok dan propaganda negatif untuk mengisolasi pemimpin etnis atau gerakan-gerakan yang dapat mengganggu stabilitas politik Tiongkok.

10 E-Jurnal: ”Chinese Children Rise Up!”: Representations of Children in the Work of the Cartoon Propaganda Corps during the Second Sino-Japanese War

Oleh: Laura Pozzi

Deskriptif

Konsep Propaganda

- Tiongkok menggunakan kartun sebagai media propaganda untuk anak-anak.

- Propaganda melalui kartun digunakan untuk menyampaikan pesan bahwa anak-anak Tiongkok harus menjadi pahlawan untuk melindungi Tiongkok dari agresor.

11 Jurnal: “Potrayal of Muslim Characters in The in Indian Movies”

Oleh: Shahzad Ali, dkk

Deskriptif

Konsep Propaganda

- Film-film Bollywood melakukan propaganda untuk menggambarkan citra buruk mengenai Pakistan dan Umat Muslim.

- Karakter Muslim dalam film-film Bollywood digambarkan sebagai teroris, tokoh antagonis, dan serta tokoh dengan standar rendah

Page 8: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

dibanding dengan umat hindu yang nasionalis.

- Penggambaran Muslim dalam film-film Bollywood merupakan refleksi prasangka masyarakat Muslim dan Pakistan di India.

METODE PENELITIAN

1. Level Analisa

Level analisa dalam tulisan ini adalah korelasionis karena unit eksplanasi dan unit

analisanya sama-sama berada pada level yang setara (level negara). Peneliti menetapkan

propaganda Korea Selatan terhadap Korea Utara sebagai unit eksplanasi (variabel independen)

dalam tulisan ini, sedangkan unit analisanya (variabel dependen) adalah hubungan Korea Selatan

dan Korea Utara.

2. Jenis Penelitian

Tulisan ini merupakan jenis penelitian eksplanatif karena bertujuan untuk menjelaskan

dan menganalisis peggunaan K-Pop sebagai alat propaganda Korea Selatan terhadap Korea Utara

dengan menggunakan teori Proapaganda.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan untuk menyelesaikan tulisan ini, penulis

menggunakan teknik studi pustaka. Pengumpulan data yang berhubungan dengan topik bahasan

tulisan ini, penulis menggunakan berbagai sumber yaitu: buku, jurnal, artikel, dan data-data yang

berasal dari situs-situs resmi.

4. Teknik Analisa Data

Penelitian ini menggunakan metode analisa penelitian kualitatif. Menurut Miles dan

Huberman, analisis kualitatif terdiri dari tiga alur, yang terdiri dari: (1) reduksi data yang

merupakan proses memilih, meringkas, dan menyederhanakan data-data yang diperlukan serta

mengabaikan data-data yang tidak diperlukan, (2) penyajian data, dimana penulis

menggabungkan informasi yang didapat berdasarkan data-data berupa teks naratif, grafik, dan

lain-lain yang kemudian dipahami serta dianalisa berdasarkan pemahaman terhadap data-data

tersebut agar memberi kemungkinan pengambilan kesimpulan, (3) menarik kesimpulan dan

Page 9: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

verifikasi, pada tahap ini penulis mulai mencari arti dari data-data yang ada dan melakukan uji

kebenaran terhadap data-data tersebut.22

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penggunaan K-Pop sebagai Alat Propaganda Korea Selatan Terhadap Korea Utara.

Pada Tanggal 10 Agustus 2015, setelah terjadinya ledakan ranjau yang mengakibatkan 2

tentara asal Korea Selatan terluka, pemerintah Korea Selatan mulai mengaktifkan kembali

pengeras suara di daerah perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara yang sudah 11 tahun

dinonaktifkan.23 Pada saat itu, K-Pop pertama kali digunakan sebagai salah satu konten siaran

propaganda Korea Selatan yang disiarkan melalui pengeras suara. Lagu-lagu populer K-Pop

seperti Genie yang dinyanyikan oleh girl group Girls’ Generation, Bang Bang Bang yang

dinyanyikan oleh boy group Bigbang, dan lain-lain digunakan oleh pemerintah Korea Selatan

sebagai bagian siaran propanda Korea Selatan terhadap Korea Utara.24

Gambar 3.1 Pengeras Suara yang digunakan untuk menyiarkan proganda Korea Selatan terhadap Korea Utara.25

Pada tahun 2010, setelah insiden tenggelamnya kapal Cheonan pemerintah Korea Selatan

kembali menggunakan lagu K-Pop yang disebarkan melalui siaran radio yang melintasi

perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara. Lagu yang digunakan dalam siaran radio tersebut

Page 10: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

adalah lagu dari girlband 4minute yang berjudul “Hit Your Heart”. Lirik dari lagu ini “Baby, are

you kidding me? I do what I want and I do it my way” digunakan sebagai respon terhadap

insiden tersebut.26

Berdasarkan pernyataan kementerian pertahanan Korea Selatan, propaganda tersebut

digunakan untuk menyerukan keunggulan dari demokrasi, kehidupan masyarakat Korea Selatan

yang sejahtera, realita sesungguhnya mengenai Korea Utara, serta berita mengenai dunia

internasional. Oleh karena itu, lagu-lagu populer K-Pop digunakan agar masyarakat Korea Utara

dapat mengetahui budaya anak muda Korea Selatan.27

Hal tersebut membuat pemerintah Korea Utara memberikan reaksi keras terhadap

tindakan tersebut. Kim Jong-Un memerintahkan militernya untuk bersiap menyerang pengeras

suara yang digunakan oleh Korea Selatan.28 Selain itu, Kim Yang-gon yang merupakan

negosiator dari Korea Utara, mengirimkan surat yang ditujukan kepada gedung kepresidenan

Korea Selatan yang menyatakan bahwa siaran propaganda Korea Selatan serupa dengan

pernyataan perang.29 Sehingga Korea Utara memberikan ultimatum mengenai batas waktu bagi

Korea Selatan untuk menghentikan siaran propaganda tersebut.30

Di sisi lain, pemerintah Korea Selatan mendesak pemerintah Korea Utara untuk meminta

maaf atas insiden ledakan ranjau yang melukai 2 tentara Korea Selatan. Park Geun-hye, yang

merupakan presiden Korea Selatan pada masa itu memberikan pernyataan “We need a clear

apology and measures to prevent a recurrence of these provocation and tense situations.

Otherwise, this government will take appropriate steps and continue loudspeaker broadcasts”.31

Sedangkan pemerintah Korea Utara menolak tuduhan Korea Selatan mengenai ranjau tersebut.32

Pada akhirnya pemerintah Korea Selatan menghentikan siaran propagandanya setelah

melakukan pertemuan dengan pihak Korea Utara selama 3 hari. Kemudian kedua pihak

Page 11: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

pemerintah tersebut mencapai kesepakatan Pada tanggal 25 Agustus tahun 2015. Keputusan

pemerintah Korea Selatan untuk menghentikan siaran propagandanya diambil setelah Pemerintah

Korea Utara berjanji untuk menunjukkan penyesalan atas tindakan provokasi yang dilakukannya,

termasuk mengenai ledakan ranjau tersebut. Meskipun Korea Utara hanya berjanji untuk

menunjukkan penyesalan terhadap insiden tersebut dan tidak bersedia untuk bertanggungjawab

atas dua tentara Korea Selatan yang terluka.33

Pada awal tahun 2016, Korea Utara kembali membuat adanya ketegangan di

Semenanjung Korea. Hal tersebut lantaran pemerintah Korea Utara melakukan percobaan bom

hidrogen.34 Oleh karena itu pemerintah Korea Selatan merespon tindakan tersebut dengan

kembali menggunakan pengeras suara miliknya untuk menyiarkan propaganda terhadap Korea

Utara.35 Selain lagu-lagu K-Pop, konten dari siaran propaganda yang dilakukan oleh Korea

Selatan antara lain: perkiraan cuaca, potongan berita internasional serta kritik terhadap

pemerintah Korea Utara.36

Siaran propaganda ini ditujukan kepada barisan depan tentara Korea Utara yang

merupakan anak-anak dari para elit di Korea Utara.37 Pengeras suara tersebut diletakkan pada 11

titik di perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara, namun lokasi persis dari pengeras suara

tersebut sengaja disembunyikan oleh pemerintah Korea Selatan.38 Siaran propaganda melalui

pengeras suara tersebut beroperasi 2 sampai 3 kali dalam sehari dengan interval masing-masing

siaran 3 sampai 5 jam.39 Selain itu, sumber lain menyebutkan siaran tersebut beroperasi selama 2

sampai 6 jam dalam sehari, baik siang ataupun malam hari pada waktu yang tidak beraturan.40

Suara dari pengeras suara tersebut dapat didengar dalam jangkauan 10 km di siang hari, dan pada

malam hari suara tersebut dapat terdengar sejauh 24 km. Dalam jarak tersebut, tentara Korea

Page 12: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

Utara dan masyarakat di sekitar perbatasan dapat dengan mudah mendengar siaran yang

dilakukan oleh Korea Selatan.41

Fakta menarik dari penggunaan K-Pop sebagai alat propaganda Korea Selatan terhadap

Korea Utara adalah bagaimana Korea Utara merespon metode tersebut. Dibandingkan dengan

penggunaan propaganda yang sebelumnya dilakukan oleh Korea Selatan, seperti penggunaan

selembaran dan siaran propaganda non K-Pop Korea Utara menunjukkan respon yang lebih

agresif. Respon yang lebih agresif mengindikasikan bahwa Korea Utara melihat K-Pop sebagai

ancaman bagi mereka. Pernyataan ini didukung oleh Young Joon Lim dan Jennifer L. Lemanski

dalam artikel mereka yang dipublikasikan dalam Journal of Creative Communication

menjelaskan bahwa tindakan Korea Selatan yang menggunakan K-Pop sebagai alat propaganda

terbukti efektif mempengaruhi Korea Utara agar meminta maaf atas insiden ledakan ranjau yang

melukai tentara Korea Selatan.42

Propaganda yang dilakukan oleh Korea Selatan termasuk Symbolic interaction

propaganda yaitu K-Pop digunakan sebagai simbol pesan propaganda yang ingin disampaikan

oleh pemerintah Korea Selatan kepada tentara dan masyarakat Korea Utara. Sedangkan menurut

sifatnya tergolong dalam white propaganda atau overt propaganda (propaganda terbuka) karena

propaganda tersebut tidak memuat kebohongan dan dilakukan secara terbuka. Selain itu, pesan

yang ada dalam propaganda tersebut disampaikan secara eksplisit serta sumbernya jelas, yaitu

pemerintah Korea Selatan. Kemudian, menurut jenis kegiatannya propaganda tersebut termasuk

dalam propaganda politik.

Apabila merujuk pada pemahaman Propaganda menurut Lasswell, terdapat empat tujuan

utama propaganda. Pertama, untuk memobilisasi kebencian terhadap pihak musuh. Untuk

mewujudkan tujuan ini, pihak yang melakukan propaganda akan menggmbarkan negara musuh

Page 13: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

sebagai ancaman, penyerang, dan pembunuh. Kedua, untuk mempertahankan pertemanan dengan

sekutu. Tema propaganda utama untuk mencapai tujuan propaganda ini adalah usaha keras untuk

menuntut pihak lawan atas terjadinya perang dan mendukung sepenuhnya tujuan perang pihak

sekutu. Hal ini didukung dengan menunukkan rasa hormat dan menjunjung pihak sekutu dalam

semua tema propaganda domestik yang dilakukan. Ketiga, untuk mempertahankan pertemanan

dan bila memungkinkan juga untuk memperoleh kerjasama dengan pihak netral. Untuk mencapai

tujuan ini, pihak yang melakukan propaganda mengarahkan pihak netral untuk mengetahui

kepentingannya dalam mengalahkan pihak musuh. Hal ini dapat dilakukan dengan menarik pihak

netral untuk melakukan kerja sama dalam kapasitas non-militer. Apabila cara lain tidak berhasil

maka perkuat pasifisme43 dengan menggambarkan kengerian perang, keengganan pihak musuh

dalam melakukan perdamaian, serta membuat permasalahan antara dua pihak netral. Kemudian

yang keempat, demoralize enemy (untuk menyerang moral pihak musuh).44

Lasswell menyebut negara dengan moral yang tinggi ditandai dengan antusiasme,

determinasi, dan kepercayaan diri yang tinggi. Selain itu, ketiadaan kritik yang berkelanjutan

serta tidak adanya keluhan terhadap negara.45 Dalam bukunya, Lasswell menyatakan bahwa

propaganda dapat digunakan untuk menyerang langsung moral pihak musuh untuk

menghilangkan atau mengalihkan kebencian musuh terhadap pihak lawan.

Terdapat beberapa tema yang digunakan untuk merusak moral musuh. Tema yang dapat

digunakan antara lain: propaganda anti-patriotik yang dapat sukses ketika digunakan kepada

bangsa yang sedang memulihkan ideologinya setelah perang mulai mereda dalam beberapa

waktu. Contohnya Gazette des Ardennes yang diterbitkan oleh pemerintah Jerman pada masa

Perang Dunia I memuat beberapa hal mengenai tendensi patriotisme dapat membawa negara

terhadap pembantaian yang tidak diperlukan.46 Patriotisme yang mengajarkan kebencian

Page 14: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

merupakan sesuatu yang immoral dan meracuni pemikiran manusia tidak lebih baik dari tindakan

kriminal.47 Oleh karena itu, semangat berperang harus dihindari.48

Selain itu, propaganda yang diarahkan kepada kepercayaan masyarakat terhadap

kejujuran pemerintah. Jika kecurigaan dapat ditimbulkan terhadap pemerintah, maka propaganda

tersebut dapat digunakan sebagai senjata terhadap disintegrasi bangsa tersebut. Kebencian

terhadap pemerintah dan kelas penguasa dapat memicu terjadinya revolusi. Ketika revolusi

terjadi maka kebencian terhadap pihak lawan akan hilang. Salah satu cara untuk mengalihkan

kebencian pihak musuh adalah dengan mengarahkan kebencian tersebut terhadap sekutunya.49

Berdasarkan tujuan propaganda yang telah dijelaskan oleh Lasswell, dalam tulisan ini

penulis hanya menggunakan poin keempat dalam penjelasan tersebut yaitu demoralize enemy

atau menyerang moral pihak musuh. Tujuan Korea Selatan menggunakan siaran propaganda

adalah untuk melakukan demoralize terhadap masyarat Korea Utara, terutama tentara Korea

Utara yang berjaga di perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara. Park Geun-hye yang

merupakan presiden Korea Selatan pada masa itu menyatakan bahwa siaran propaganda

sebelumnya berhasil melakukan demoralize terhadap tentara Korea Utara “According to

defectors who served on the North’s front line, they first didn’t trust what loudspeakers

broadcasts said, but they come to believe it and then crossed the border, risking their lives”.50

Sedangkan duta besar Korea Selatan Ahn Ho-Young menyatakan “These broadcasts can

reach deep into North Korean territory, and North Korean authorities are very much concerned

about the ripple effect this broadcasting can have on the North Korean population – especially

the young soldiers along the DMZ”.51 Menurutnya penggunaan siaran propaganda yang

dilakukan oleh Korea Utara dapat mempengaruhi pemerintah Korea Utara yang khawatir

terhadap efek berkelanjutan dari siaran terebut terhadap masyarakat Korea Utara terutama tentara

Page 15: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

yang berjaga di daerah perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara. Menurut pensiunan petugas

psychological warfare di militer Korea Selatan, tentara yang berjaga di perbatasan merupakan

tentara muda dan merupakan anak dari para elit di Korea Utara.52 Menurut Kim Heung-kwang

dari North Korean Intellectuals Solidarity (NKIS)53 perubahan di Korea Utara dapat terjadi

melalui kelas menengah dan kaum terpelajar di Korea Utara.54 Oleh karena itu, apabila

pemerintah Korea Selatan berhasil mempengaruhi tentara yang merupakan anak dari para elit di

Korea Utara maka diharapkan dapat membantu terjadinya perubahan dalam masyarakat Korea

Utara.

Tema yang digunakan oleh pemerintah Korea Selatan adalah anti-patriotik, yaitu

menurunkan semangat berperang masyarakat Korea Utara khususnya tentara yang berjaga di

perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara. Pemerintah Korea Selatan mencoba membangkitkan

kesadaran masyarakat Korea Utara mengenai harmoni seperti kebebasan dan kehidupan yang

lebih baik. Masyarakat Korea Utara diharapkan akan berfikir mengenai situasi yang damai tanpa

perang dan konflik. Propaganda merupakan proses untuk mempengaruhi psikologis target

propaganda mengenai pesan yang ingin disampaikan. Menurut Lasswell propaganda berfokus

pada pengaturan opini dan perilaku dengan memanipulasi langsung sugesti sosial (social

suggestion) daripada mengubah kondisi-kondisi lain. “Propaganda is concerned with the

management of opinions and attitudes by the direct manipulation of social suggestion rather

than by altering other conditions in the environment or in the organism”55

Seorang pejabat militer kelas menengah di Korea Selatan menyatakan “Soldiers tend not

to raise guns and open fire while listening music”.56 Serta menurut sebuah Kang Dong Whan

lagu-lagu asal Korea Selatan sangat populer di Korea Utara sehingga masyarakat Korea Utara

menggunakannya dalam acara perpisahan bagi mereka yang akan bergabung dengan tentara

Page 16: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

Korea Utara.57 Hal-hal seperti bagaimana tentara cenderung tidak mengangkat senjata dan

melepas tembakan, serta K-Pop yang juga digemari oleh masyarakat Korea Utara menjadi alasan

mengapa pemerintah Korea Selatan memilih menggunakan K-Pop sebagai alat propagandanya

terhadap Korea Utara.

Selama ini lagu-lagu yang ada di Korea Utara merupakan propaganda yang dilakukan

oleh pemerintah Korea Utara. Lagu-lagu tersebut digunakan untuk menimbulkan patriotisme

masyarakat dan menyanjung pemimpin Korea Utara. Berikut merupakan salah satu contoh dari

lagu tersebut,“Onward Toward the Final Victory” yang merupakan lagu yang didedikasikan

khusus kepada Kim Jong Un. Lagu ini memiliki kesan militer yang kuat dan menekankan

determinasi Kim Jong Un dalam mengikuti rezim “songun” atau “military-first” milik ayahnya

Kim Jong Il. Lagu ini serupa dengan “No Motherland Without You” yang biasa diputar pada

masa pemerintahan Kim Jong Il. 58 Lagu “Onward Toward the Final Victory” dapat

diterjemahkan sebagai berikut:59

Tabel 3.1 Lirik lagu nasional Korea Utara “Onward Toward the Final Victory”

Song: Onward Toward the Final Victory (최후의 승리를 향하요 앞으로)Composer: Yoon Du Geun, Lyrics: Kim Moon Hyuk

한글

일심의 천만군민 정신력 폭발시켜조선은 강성국가 진군북 울려간다나가자 백두산대국아 당중앙 부름따라최후의 승리를 향하요 앞으로 앞으로

불패의 군력으로 백승을 떨쳐가며조선은 강성국가 총대로 떠받든다나가자 백두산대국아 선군의

Translation

By exploding the mental strength of the united heart of our million citizensJoseon resounds the marching drums of the powerful, prosperous nationLet’s go, Great Baekdu-mountain nation, by the calling of the political partyOnward, onward the final victory

As our undefeated army boasts winning a hundred battlesJoseon is bolstered as the gun barrel of the powerful, prosperous nation

Page 17: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

기치높이최후의 승리를 향하요 앞으로 앞으로

새 세기산업혁명 봉화를 추켜들고조선은 강성국가 기상을 떨쳐간다나가자 백두산대국아 태양기 축복안고최후의 승리를 향하요 앞으로 앞으로

Let’s go, Great Baekdu-mountain nation, Songun’s height of ensignOnward, onward the final victory

By raising the beacon of the new industrial revolution of the new centuryJoseon is spreading the word of the rise of the powerful, prosperous nationLet’s go, Great Baekdu-mountain nation, embrace the sun energyOnward, onward the final victory

Dibanding dengan lagu-lagu yang diputar di Korea Utara, lagu-lagu K-Pop yang

digunakan dalam siaran propaganda lebih menggambarkan percintaan seepasang kekasih.

Berikut adalah lirik beberapa lagu yang digunakan dalam siaran propaganda tersebut beserta

terjemahannya dalam bahasa Inggris.

Tabel 3.2 Lirik lagu “Tell Me Your Wish”60

Song: Tell Me Your Wish (소원을 말해봐)

한글

소원을 말해봐니 마음속에 있는 작은 꿈을 말해봐니 머리에있는 이상형을 그려봐그리고 나를 봐난 너의 GENIE 야, 꿈이야, GENIE 야

드림카를 타고 달려봐넌 내옆자리에 앉아그저 내 이끌림 속에 모두 던져가슴벅차 터져버려도바람결에 날려버려도지금 이 순간 세상은 너의 것

Translation

Tell me your wishTell me that small dream you have within youDraw that Ideal person you have inside your headAnd then look at me, I’m your genie, your dream, your genie

Get in your dream car and speed offYou’re sitting next to meJust throw everything into my guidanceEven if your overwhelmed heart was about to explodeEven if it all flies away in the windRight now, this moment, the world is yours

Page 18: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

그래요 난 널 사랑해언제나 믿어꿈도 열정도다 주고 싶어난 그대 소원을 이뤄주고 싶은 (싶은)행운의 여신소원을 말해봐 (I’m genie for you boy)소원을 말해봐 (I’m genie for your wish)소원을 말해봐 (I’m genie for your dream)소원을 말해봐 (I’m genie for your world)

소원을 말해봐지루한 날들이 넌 지겹지 않이?평범한 생활에 넌 묻혀버렸니?이제 그만 깨어나 넌 나의 Superstar, Shining Star, Superstar

심장소리 같은 떨림의 Harley 에 네 몸을 맡겨봐이제 이 세상은 오직 너의 무대환호소리 같은 파도가내 가슴엔 너의 체온이 나는 길영원한 Biggest Fan

Yes I love you, you can always believe in meDreams, passions, I want to give them all to youI’m a goddess of fortuneThat wants to make your wishes come trueTell me your wish(I’m genie for you boy)Tell me your wish(I’m genie for your wish)Tell me your wish(I’m genie for your dream)Tell it only to me(I’m genie for your world)

Tell me your wishAren’t you tired of the boring daysHave you become buried by your ordinary life?Now stop and wake up, you are my Superstar, shining star, superstar

Release your body into the HarleyThat’s like a trembling beating of your heartNow this world is simply your stageWaves that sound like cheersIn my heart, your body temperatureI’m your path, forever your biggest fan

Tabel 3.3 Lirik lagu “Let Us Love”61

Song: Let Us Love

한글 Translations

Page 19: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

또내가뭘 (내가뭘)내가뭘 (내가뭘)내가뭘잘못했니툭하면 삐지고 (삐져서)지치고 (지치는)내 맘을 알아줘

(있잖아 Baby) 너 뿐인걸내가슴 뛰게하는 한사람(있잖아 Baby) 나도 오직 너뿐인걸

우리그냥 사랑해주세요둘이싸우지않게 해주세요때론 의삼하고 다투지만그래도 (그래도) 그래도 널 사랑해아직오린 나지만 (지만)나를 믿어줄래 언제까지나(너만 사랑해)사랑하게해주세요

영원토록 나약속할께짬깐이라도 연락이 안되면 답답해 답답해 답답해 답답해왜이래 (왜이래)친구들 만나로나가면불안해 불안해 불안해 불안해왜불안해

(있잖아 Baby) Don’t be afraid니가 씌운 콩깍지때문에(알잖아 Baby) 너밖에 모르는 걸 나나 너뿐이야

우린 항상 니가 더잘해 아니 니가 더잘해항상 이렇게 싸우고 늘화내며 말해다시 니가 나쁜짓또 내가 더 나쁜짓 따지지말고 제발 우리 Yeah~

Again, did I (did I)did I (did I)did I do something wrong?You get mad so easily (mad) andget tired (tired)Please know my heart

(Hey baby) I only have you-the only person who makes my heart beat(You know baby) I only have you alone

Please let us just love,please let us stop fightingSometimes we doubt and argueBut still (but still) but still I love youI’m still young (still young)But would you trust you, till always(I only love you)Please let us love,I will promise eternally

If I can’t get a hold of you for a secondI’m frustrated frustrated frustrated frustratedWhy? (why)If you go meet your friendsI’m nervous nervous nervous nervousWhy am I nervous?

(Hey baby) don’t be afraid-because I’ve fallen for you(You know baby) I only know you-I only have you

We always tell each other to behave betterAnd we always fight like thisWe get angryAnd tell each other that they did something wrongBut please help us not to fight yeah~

Page 20: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

Lagu Tell Me Your Wish menggambarkan seorang gadis yang ingin menjadi genie yang

akan mewujudkan segala keinginan kekasihnya. Sedangkan lagu Let Us Love menggambarkan

sepasang kekasih yang selalu bertengkar satu sama lainnya. Oleh karena itu, salah satu pihak

ingin menghentikan pertengkaran tersebut dan hanya mencintai satu sama lain. Salah satu

defektor Korea Utara menyatakan “Listening to South Korean songs just make me feel good. I

hum a song without realizing it. Our songs all about political ideas, but South Chosun’s are

about freedom and love between men and women, and I like them very much”.62 Defektor lain

juga menyatakan hal serupa “… many North Korean songs are about the crazed deification of

the Kim family and the dictatorship. That’s why people are inclined to be attracted to South

Korean songs about love, romance relationship and basic human feelings.”63 Hal ini sesuai

dengan pernyataan Lasswell bahwa pesan propaganda yang disebarkan harus meiliki daya tarik

terhadap kelompok tertentu, karena K-Pop sendiri juga digemari oleh masyarakat Korea Utara.

Kemudian kepopuleran K-Pop di dunia internasional juga dapat menjadi salah satu alasan

pemerintah Korea Selatan memilih menggunakan K-Pop sebagai alat propagandanya. Tingkat

popularitas K-Pop yang sangat tinggi di kalangan generasi muda di seluruh dunia dan

keberhasilan pemerintah Korea Selatan menggunakan K-Pop sebagai alat diplomasi publiknya

merupakan bukti bagaimana K-Pop dapat dengan mudah disukai dan mempengaruhi masyarakat

internasional mengenai Korea Selatan. Hal yang sama juga dapat terjadi kepada target

propaganda Korea Selatan, yaitu tentara Korea Utara yang berjaga di perbatasan Korea Selatan

dan Korea Utara. Hal ini mengingat fenomena Korean Wave juga terjadi di Korea Utara.

Pemerintah Korea Selatan menggunakan lagu-lagu K-Pop yang populer dan mudah

didengar oleh tentara serta masyrakat Korea Utara yang berada di daerah perbatasan kedua

Page 21: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

negara tersebut untuk mempengaruhi psikologis target propaganda mengenai pesan yang ingin

disampaikan. Menurut Hargreaves, musik terdiri dari suara dan pesan. Pesan yang dimasukkan

dalam musik memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapat perhatian seseorang saat

mereka mendengarkan dan merasakan irama serta menganalisa maksud dari lirik yang

digunakan. Selain itu, puncak kemampuan musik dalam mempengaruhi seseorang adalah ketika

pendengar dari musik tersebut tidak perlu secara sadar dan mengetahui musik tersebut untuk

memahami tujuan dari pesan yang ada dalam musik tersebut.64

Sehingga meskipun tentara dan masyarakat Korea Utara yang mendengar siaran yang

berasal dari pengeras suara Korea Selatan menolak untuk menerima pesan propaganda yang

disampaikan, seperti yang dikatakan oleh defektor sebelumnya bahwa orang yang mendengarkan

lagu-lagu K-Pop dapat menggumamkannya tanpa sadar. Sehingga apabila mereka mendengarkan

lagu-lagu K-Pop yang diputar melalui pengeras suara tersebut secara terus menerus mereka tetap

dapat menerima pesan yang ada dalam lagu tersebut tersebut tanpa sadar.

Menikmati kebudayaan asal Korea Selatan merupakan suatu tindakan kriminal bagi

masyarakat Korea Utara. Namun, sulit bagi pemerintah Korea Utara untuk menghentikan

penyelundupan dan persebaran konten budaya populer Korea Selatan di Korea Utara. Hal ini

terjadi karena adanya keterlibatan pejabat atau kader pemerintah dalam aktivitas penyelundupan

dan penyebaran budaya populer yang berasal dari Korea Selatan.

Meskipun pemerintah Korea Utara mencoba untuk mencegah masuknya budaya populer

dari Korea Selatan ke negaranya, namun menurut Thae Yong Ho pemerintah Korea Utara tidak

dapat menghentikan masuknya budaya populer dari Korea Selatan ke Korea Utara.65 Selain itu,

eksposur terhadap budaya populer asal Korea Selatan dapat mengancam rezim berkuasa di Korea

Utara. Peningkatan rasa ingin tahu masyarakat Korea Utara terhadap informasi dari luar dan

Page 22: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

masuknya kapitalisme pasar bebas telah mengancam kontrol domestik pemerintah Korea Utara

selama beberapa tahun terakhir. Thae menyatakan bahwa “There are great and unexpected

changes taking place within North Korea. Contrary to the official and wish of the regime, the

free market are flourishing…the citizens do not care about state propaganda but increasingly

watch illegally imported South Korean movies and dramas”.66

Selain itu, penggunaan K-Pop sebagai alat propaganda Korea Selatan terhadap Korea

Utara dilakukan sebagai respon terhadap tindakan-tindakan provokasi yang dilakukan oleh Korea

Utara. Hal ini dilakukan mengingat kebijakan reunifikasi Korea Selatan yang memilih jalan

diplomasi dalam melakukan penyatuan dengan Korea Utara. Oleh karena itu, dibanding

menggunakan jalan militer untuk merespon tindakan provokatif Korea Utara, pemerintah Korea

Selatan lebih memilih menggunakan kembali cara tradisional yang pernah dilakukan

sebelumnya, yaitu dengan menggunakan propaganda.

PENUTUP

1. Kesimpulan

Pada bulan Agustus 2015, pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk mengaktifkan

kembali siaran propaganda yang telah dinonaktifkan selama 11 tahun. Propaganda tersebut

ditargetkan kepada tentara yang berjaga serta masyarakat Korea Utara yang berada di daerah

perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara. Berdasarkan informasi, tentara yang berjaga di

perbatasan kedua negara merupakan anak dari para elit di Korea Utara. Sehingga apabila

pemerintah Korea Selatan dapat mempengaruhi anak para elit tersebut, diharapkan dapat

membawa perubahan dalam masyarakat Korea Utara. Pemerintah Korea Selatan menggunakan

K-Pop sebagai alat propaganda untuk mempengaruhi target propaganda tersebut.

Page 23: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

Sesuai dengan teori propaganda yang dikemukakan oleh Lasswell dalam bukunya yang

berjudul Propaganda Technique In The World War, tujuan propaganda terbagi menjadi empat.

Salah satunya adalah untuk melakukan demoralize pihak musuh. Lagu-lagu K-Pop yang dipilih

Contohnya lagu Tell Me Your Wish dari Girls’ Generation yang menggambarkan seorang gadis

yang ingin menjadi genie yang akan mewujudkan segala keinginan kekasihnya, serta lagu Let Us

Love dari Apink yang menggambarkan sepasang kekasih yang ingin saling mencintai dan

menghentikan segala pertengkaran. Berdasarkan pernyataan defektor dari Korea Utara,

dibanding dengan lagu-lagu yang biasa didengar oleh masyarakat Korea Utara yang selalu

menyanjung pemimpin Korea Utara dan pesan politik, lagu-lagu K-Pop yang menggambarkan

hubungan percintaan sepasang kekasih merupakan sesuatu yang disukai oleh masyarakat Korea

Utara.

Pemerintah Korea Selatan menggunakan K-Pop untuk melakukan demoralize terhadap

masyarakat Korea Utara, terutama tentara yang berjaga di perbatasan Korea Selatan dan Korea

Utara. Tema yang digunakan dalam penggunaan K-Pop sebagai alat propaganda Korea Selatan

terhadap Korea Utara adalah anti-patriotik, yaitu menurunkan semangat berperang yang dimiliki

oleh masyarakat Korea Utara khusunya tentara yang berjaga di daerah perbatasan kedua negara.

Pemerintah Korea Selatan mencoba membangkitkan kesadaran masyarakat Korea Utara

mengenai kebebasan, perekenomian dan kehidupan yang lebih baik. Masyarakat Korea Utara

diharapkan akan berfikir mengenai situasi yang damai tanpa perang dan konflik. Propaganda

merupakan proses untuk mempengaruhi psikologis target propaganda mengenai pesan yang ingin

disampaikan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Lasswell yaitu “Propaganda is concerned with

the management of opinions and attitudes by the direct manipulation of social suggestion rather

than by altering other conditions in the environment or in the organism”67

Page 24: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

Selain itu, pesan yang disampaikan melalui musik dapat lebih mudah mempengaruhi

psikologis pendengarnya untuk menerima pesan yang ada dalam musik tersebut. Menurut salah

satu defektor, orang mendengarkan lagu-lagu K-Pop dapat menggumamkan lagu tersebut tanpa

sadar. Sehingga jika lagu-lagu K-Pop yang disiarkan melalui pengeras suara diputar secara terus

menerus target propaganda tetap tanpa sadar dapat menerima pesan yang ada dalam lagu-lagu K-

Pop tersebut.

2. Saran

Pembahasan mengenai budaya populer asal Korea Selatan merupakan pembahasan yang

menarik untuk dikaji, mengingat fenomena Korean Wave hingga saat ini terus meningkat. Selain

itu, pemerintah Korea Selatan juga secara aktif menggunakan budaya populer dari negaranya

dalam menjalin hubungan dengan negara-negara lain. Sehingga tidak jarang Korean Wave

dikaitkan dengan hubungan luar negeri Korea Selatan terhadap negara-negara lain, seperti

Jepang dan Tiongkok. Oleh karena itu, penulis menyarankan peneliti selanjutnya untuk mengkaji

resistensi budaya populer asal Korea Selatan di Jepang dan Tiongkok. Hal ini mengingat

fenomena Korean Wave bermula dari kedua negara tersebut.

Selain itu, peneliti selanjutnya juga dapat mengkaji pemboikotan budaya populer asal

Korea Selatan oleh pemerintah Tiongkok sebagai bentuk protes terhadap kebijakan THAAD

yang diambil Korea Selatan dan Amerika Serikat. Mengingat bahwa Tiongkok merupakan salah

satu partner dagang terbesar Korea Selatan, termasuk mengenai ekspor budaya populer asal

Korea Selatan.

DAFTAR PUSTAKA

Page 25: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

1 Associated Press, South Korea resumes anti-North Korea broadcasts after land mine explosions,

diakses dalam http://www.latimes.com/world/asia/la-fg-korea-land-mines-broadcast-20150810-

story.html (25/11/2016, 08:02 WIB)2 Reuters, South Korean president talks tough, demands apology from Pyongyang, diakses dalam

http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/asia/northkorea/11819790/South-Korean-president-

talks-tough-demands-apology-from-Pyongyang.html (28/11/2016, 21:09 WIB)3 Ibid.4 Choe Sang-Hun, To Jar North, South Korea Used a Pop-Music Barrage, diakses dalam

http://www.nytimes.com/2015/08/31/world/asia/south-koreas-pop-music-barrage-rattles-

north.html?_r=0 (21/3/2016, 00:02 WIB)5 Ibid.6 Ibid.7 Choe Sang-hun, North and South Korea on Alert Over Loudspeakers Blaring Propaganda,

diakses dalam http://www.nytimes.com/2015/08/22/world/asia/north-korea-attack-on-south-

triggered-by-propaganda-loudspeakers.html (28/11/2016, 21:50 WIB)8 Ibid.9 South Korea on top alert as North Korea’s attack deadline looms, diakses dalam

http://www.straitstimes.com/asia/east-asia/south-korea-on-top-alert-as-north-koreas-attack-

deadline-looms (28/11/2016, 22:03 WIB)10 Anna Fifield, S. Korea agrees to end broadcasts as North express regret for provocations,

diakses dalam https://www.washingtonpost.com/world/asia_pacific/north-korea-hates-those-

loudspeakers-because-they-make-fun-of-kim/2015/08/24/439f6039-3f37-490b-9fa1-

e3b8022893e6_story.html (28/11/2016, 21:15 WIB)11 Despite H-Bomb Doubts,North Korea’s Nuclear Test Threatens Sanctions, diakses dalam

http://www.huffingtonpost.com/entry/north-korea-hydrogen-bomb-doubts-

sanctions_us_568ddb4fe4b0a2b6fb6ebd37?utm_hp_ref=world (18/05/2016, 01:20 WIB)12 South Korea resumes anti-North broadcast, diakses dalam

http://www.aljazeera.com/news/2016/01/south-korea-resumes-propaganda-broadcasts-north-

160108034959525.html (18/05/2016, 01:51 WIB)13 Kamus Besar Bahasa Indonesia, http://kbbi.web.id/propaganda (5/4/2016, 07:03 WIB).14 Propagandis merupakan individu atau kelompok yang melakukan kegiatan propaganda.15 Djoenaesih S. Sunarjo dan Sunarjo, 1982, Mengenal Propaganda, Yogyakarta: Liberty, hal. 27.16 Ibid.17 Harold D. Lasswell, 2013, Propaganda Technique in the World War, Mansfield Centre: Martino

Publishing, hal. 9.

Page 26: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

18 Ibid, hal. 195 – 196.19 Ibid. hal. 161.20 Ibid, hal. 208 – 209.21 Ibid, hal. 209 – 210.22 Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, 1992, Qualitative Data Analysis (Terj), Tjetjep

Rohendi, Jakarta: UI-Press, hal. 20, dalam Ulber Silalahi, 2012, Metode Penelitian Sosial,

Bandung: Refika Aditama, hal. 339 – 341.23 Associated Press, Loc.Cit.24 Choe Sang-hun, Loc.Cit.25 The Inter-Korean Propaganda War, diakses dalam

https://foreignpolicyblogs.com/2016/02/04/the-inter-korean-propaganda-war/ 26 Justin Jimenez, South Korean Propaganda Blasts, diakses dalam

http://content.time.com/time/world/article/0,8599,1993376,00.html (29/11/2017, 14:41 WIB)27 Choe Sang-hun, Loc.Cit.28 Choe Sang-hun, North and South Korea on Alert Over Loudspeakers Blaring Propaganda,

diakses dalam https://www.nytimes.com/2015/08/22/world/asia/north-korea-attack-on-south-

triggered-by-propaganda-loudspeakers.html (28/11/2016, 21:50 WIB)29 Ibid.30 South Korea on top alert as North Korea’s attack deadline looms, diakses dalam

http://www.straitstimes.com/asia/east-asia/south-korea-on-top-alert-as-north-koreas-attack-

deadline-looms (28/11/2016, 22:03 WIB)31 Reuters, South Korean president talks tough, demands apology from Pyongyang, diakses dalam

http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/asia/northkorea/11819790/South-Korean-president-

talks-tough-demands-apology-from-Pyongyang.html (28/11/2016, 21:09 WIB)32 Ibid.33 Anna Fifield, S. Korea agrees to end broadcasts as North express regret for provocations,

diakses dalam https://www.washingtonpost.com/world/asia_pacific/north-korea-hates-those-

loudspeakers-because-they-make-fun-of-kim/2015/08/24/439f6039-3f37-490b-9fa1-

e3b8022893e6_story.html (28/11/2016, 21:15 WIB)34 Despite H-Bomb Doubts,North Korea’s Nuclear Test Threatens Sanctions, diakses dalam

http://www.huffingtonpost.com/entry/north-korea-hydrogen-bomb-doubts-

sanctions_us_568ddb4fe4b0a2b6fb6ebd37?utm_hp_ref=world (18/05/2016, 01:20 WIB)35 Choe Sang-Hun, Loc. Cit.36 South Korea resumes anti-North broadcast, diakses dalam

http://www.aljazeera.com/news/2016/01/south-korea-resumes-propaganda-broadcasts-north-

Page 27: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

160108034959525.html (18/05/2016, 01:51 WIB)37 Choe Sang-hun, Loc.Cit.38 Simeon Paterson, Korean Loudspeakers: What are the North and South shouting about?, diakses

dalam http://www.bbc.com/news/world-asia-35278451 (18/05/2016, 02:15 WIB)39 Alexandre Dor, North Korea’s Achilles Heel: Propaganda broadcasts, diakses dalam

https://thediplomat.com/2015/09/north-koreas-achilles-heel-propaganda-broadcasts/ (18/2/2018,

08:09 WIB)40 Ibid.41 Ibid.42 hal. 16843 Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) pasisme berarti aliran yang menntang adanya

perang, diakses dalam https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pasifisme (7/3/2018, 07:59 WIB)44 Harold D. Lasswell, 2013, Propaganda Techinique in the World War, Mansfield Centre: Martino

Publishing, hal.195 – 196.45 Ibid. hal. 8.46 Louis Marchad, 1920, L’ offensive morale des Allemands en France pendant la guerre, Paris, hal.

85 dalam Harold D. Lasswel, hal. 16447 Ibid, hal. 1548 Ibid, hal. 27.49 Lasswell, Op.Cit., hal. 164.50 Brian Padden, Koreas Ramp Up Psychological Warfare After Nuclear Test, diakses dalam

https://www.voanews.com/a/koreas-ramp-up-psychological-warfare-after-nuclear-test/

3145316.html (30/04/2018, 02:06 WIB)51 John Rash, Culture has become a tool to challenge North Korea, diakses dalam

http://www.startribune.com/culture-has-become-a-tool-to-challenge-north-korea/369491442/

(24/04/2018, 20:08 WIB)52 Choe Sang-hun, Loc.Cit.53 NKIS dibentuk pada tahun 2008, terdiri memiliki ratusan anggota yang sebagian besar

merupakan orang terpelajar dari Korea Utara yang melarikan diri ke Korea Selatan. (Reporters

without borders for Press Freedom, hal.7)54 Gilles Lordet, North Korea Frontiers Of Censorship Investigation Report – Octobre 2011,

Reporter Without Borders, Oktober 2011, hal. 7.55 Page: 9.56 Park Boram, (Yonhap Feature) K-Pop brandished in psych battle with N.Korea, diakses dalam

http://english.yonhapnews.co.kr/national/2015/09/04/32/0301000000AEN20150904006400315F.ht

Page 28: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Tria Nurwidyanti.docx · Web viewANALISA PENGGUNAAN K-POP SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA. Oleh: Tria Nuwidyanti

ml (1/1/2018, 16:04 WIB)57 Ibid.58 Shuan Sim, Kim Jongun’s Official New Theme Song, Translated, diakses dalam

https://www.theatlantic.com/international/archive/2012/07/kim-jong-uns-official-new-theme-song-

translated/259475/ (04/01/2018, 05:56 WIB)59 Ibid.60 https://colorcodedlyrics.com/2010/06/girls-generation-sonyeosidae-tell-me-your-wish-genie 61A Pink-Let Us Love, diakses dalam https://colorcodedlyrics.com/2012/04/a_pink_eipingkeu_-

_let_us_just_love_uli_geunyang_salanghage_haejuseyo_cc_lyrics 62Kang Dong Whan, The mighty power of pop culture, diakses dalam

http://english.dailynk.com/english/read.php?cataId=nk03600&num=8202 (28/12/2017, 20:46 WIB)63 Daniel Tudor, 2017, Ask A North Korean Defectors Talk About Their Lives Inside The World’s

Most Secretive Nation, Tuttle Publishing, hal. 69.64 Hargreaves D, 1986, The developmental psychology of music, London: Cambrige University

Press dalam Young Joon Lim dan Jennifer L. Lemanski, Psychological Words in Music and

Propagandistic Communication Two Koreas over the DMZ, Journal of Creative Communication,

Vol.12, No.3, hal. 162.65 Yoon Min-Sik, S.Korean culture seeping into N.Korea, diakses dalam

http://www.koreaherald.com/view.php?ud=20161229000745 (19/12/2017, 17:14 WIB)66 Zachary Cohen, North Korea defector says information more dangerous than US threats, diakses

dalam http://edition.cnn.com/2017/11/02/politics/north-korean-defector-thae-kim-jong-un/

index.html (22/12/2017, 01:48 WIB)67 Page: 9.