lakip kip aceh 10
TRANSCRIPT
KATA PENGANTARKATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Tahun 2009 telah selesai
dilaksanakan. LAKIP ini disusun dalam rangka memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor
07 tahun 1999 dan sebagai wujud pertanggungjawaban visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi
pencapaian tujuan melalui kebijakan, program, dan kegiatan.
LAKIP ini menguraikan kegiatan KIP Aceh dalam rangka pencapaian sasaran yang telah
ditetapkan. LAKIP ini juga merupakan salah satu perwujudan dari niat Pemerintah Daerah Aceh
untuk mewujudkan praktik pemerintahan yang baik (good government governance). LAKIP ini
kami sajikan secara objektif tentang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi KIP Aceh.
LAKIP KIP Aceh tahun 2009 ini tentunya masih banyak kelemahan dan kekurangan
sehingga kami sangat berharap untuk mendapatkan saran dan kritik yang konstruktif dari
berbagai pihak untuk penyempurnaan LAKIP ini dimasa mendatang. LAKIP ini diharapkan
dapat digunakan sebagai masukan dan acuan untuk peningkatan kinerja KIP Aceh pada masa
mendatang.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan
dukungan dalam penyusunan LAKIP KIP Aceh Tahun 2009.
Banda Aceh, Februari 2009KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH
Pj. Sekretaris
Drs. H. DJASMI HAS, MMPembina Tk.1/NIP 010148740
DAFTAR ISIDAFTAR ISI
HalamanKATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Maksud dan Tujuan..............................................................................
C. Tugas Pokok dan Fungsi......................................................................
BAB II PERENCANAAN STRATEJIK…………………………………
A. Visi dan Misi…………………………………………………………..
B. Tujuan dan Sasaran……………………………………………………
C. Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran……………………………….
D. Perencanaan Kinerja Tahun 2010…………………………………….
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA…………………………………...
A. Pengukuran Kinerja………..………………………………………….
B. Akuntabilitas Keuangan.......................................................................
C. Kendala Pelaksanaan Kegiatan………………………………………
D. Strategi Pemecahan Masalah................................................................
BAB IV PENUTUP.........................................................................................
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Rencana Stratejik (PS)2. Rencana Kerja Tahunan 2010 (RKT)3. Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS)4. Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK)
1
2
3
3
3
4
6
6
7
9
10
13
13
15
16
16
17
2
BAB IBAB IPENDAHULUANPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh mempunyai tugas dan wewenang
menyelenggarakan pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah. Hal ini sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam :
1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh;
3. Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 2 tahun 2004, tentang Pemilihan
Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota di Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam;
4. Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 3 tahun 2005, tentang Perubahan Atas
Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Pemilihan
Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota di Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam;
5. Qanun Aceh Nomor 7 tahun 2006, tentang Perubahan Kedua Atas Qanun Nomor 2 Tahun
2004 dan Qanun Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur,
Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam;
Berikut ini diuraikan maksud dan tujuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP), dan sistematika penyajian LAKIP.
B. Maksud dan TujuanLAKIP KIP Aceh disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres ini memberikan pedoman bagi instansi
pemerintah untuk menyusun LAKIP sebagai bagian dari siklus Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP). SAKIP sebagai sebuah sistem digunakan untuk memastikan
bahwa visi, misi dan tujuan stratejik KIP Aceh terlaksana dengan baik.
Maksud disusunnya LAKIP ini adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban KIP Aceh
dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi selama tahun Anggaran 2009 yang menyangkut
dengan tugas pemerintahan.
3
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai sarana untuk menyampaikan
pertanggungjawaban kinerja kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan sebagai alat
evaluasi pencapaian kinerja untuk memperbaiki kinerja dinas di masa yang akan datang.
C. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas pokok KIP Aceh adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan khususnya
yang berkaitan dengan masalah pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Presiden dan Wakil Presiden,
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Susunan organisasi KIP Aceh terdiri dari:
Sekretaris
Kepala Bagian Keuangan, Umum dan Logistik membawahi:
Kasubbag Umum dan Lgistik
Kasubbag Keuangan
Kepala Bagian Program, Data dan SDM, membawahi:
Kasubbag Program dan Data
Kasubbag SDM
Kepala Bagian Hukum, Teknis dan Hupmas, membawahi:
Kasubbag Hukum
Kasubbag Teknis dan Hupmas
Pegawai Negeri Sipil (PNS) 30 orang
Honorer (terdaftar pada data best/mempunyai NIH) 7 orang
Kontrak 19 0rang
Sumber daya manusia KIP Aceh tahun 2009 sebanyak 56 orang dengan rincian
sebagai berikut :
Sumber Daya Manusia Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh
Per 31 Desember 2010
4
Rincian Uraian Jumlah PegawaiGolongan IV
IIIII
5196
OrangOrangOrang
Eselon IIIIIIV
136
OrangOrangOrang
Pendidikan S2S1DIII
SLTA
21837
OrangOrangOrangOrang
Pegawai Honor 7 OrangPegawai Kontrak 19 Orang
Jumlah 56 Orang
5
BAB IIBAB IIRENCANA STRATEJIKRENCANA STRATEJIK
A. Visi dan Misi
Visi KIP Aceh adalah: “Terwujudnya Profesional dalam Pelayanan“Terwujudnya Profesional dalam Pelayanan
Penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada yang Jurdil serta Demokrasi”.Penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada yang Jurdil serta Demokrasi”.
Untuk mewujudkan visi dimaksud, ditetapkan misi sebagai berikut :
Misi secara Umum:
Mewujudkan KIP Aceh sebagai lembaga yang profesional dalam memfasilitasi peserta
pemilu dan pilkada bagi pemilih untuk mempergunakan hak pilih.
Mewujudkan KIP Aceh sebagai lembaga yang profesional dalam Pengelolaan keuangan
dan barang milik Negara / milik daerah.
Meningkatkan pelayanan bagi semua peserta Pemilu dan Pilkada serta pemilih yang adil,
jujur dan transparan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Meningkatkan pelayanan informasi proses penyelenggaraan pemilu bagi semua
stakholders.
Meningkatkan kordinasi dan sosialisasi setiap tahapan/jadwal pemilu/pilkada dengan
semua stakholders.
B. Tujuan dan Sasaran
Tujuan KIP Aceh adalah:
Berusaha meningkatkan sistem kesehatan di Kabupaten Manaku Tahu secara
optimal, terkoordinir dan menyeluruh dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan
kesehatan yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Terwujudnya masyarakat yang sehat di Kabupaten Manaku Tahu
Meningkatnya kualitas hidup dengan upaya peningkatan lingkungan yang
bersih dan sehat
Pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan kepada semua penduduk dan
kepada seluruh lapisan masyarakat.
Sasaran yang ingin dicapai adalah :
Tercapainya efisiensi dan efektivitas pelayanan kesehatan masyarakat pada setiap unit
pelayanan kesehatan
6
Tercapainya pemerataan dan keadilan dalam setiap bentuk pelayanan kesehatan pada
semua lapisan masyarakat
Tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal
Meningkatnya umum harapan hidup
Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit, kematian, kematian bayi, balita, dan
bumil
Menurunnya kasus penyakit pada bayi/balita yang dapat dicegah dengan imunisasi
Tersedianya obat esensial yang cukup pada setiap unit pelayanan kesehatan.
Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran berdasarkan visi dan misi yang ada, maka
kebijakan strategik yang ditetapkan adalah :
Kebijakan Umum
1. Mendukung komitmen pemerintah pusat, provinsi, kabupaten terhadap tercapianya
milenium development goals melalui pensapaian sasaran yang tercantum dalam program
Indonesia Sehat 2010. Dalam konteks tersebut lebih ditekankan pada sasaran yang terkait
dengan kesehatan ibu dan anak yaitu pencegahan penyakit menular khususnya HIV/AIDS
dan malaria serta mewujudkan dan melindungi lingkungan sehat.
2. Menerapkan kebijakan nasional, provinsi, kabupaten dalam mendukung sistem kesehatan
nasional dan standar pelayanan minimum
3. Mewujudkan peran dan kewajiban pemda dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
termasuk jaminan Askes, pelayanan kesehatan dasar, rujukan kepada masyarakat
khususnya kelompok miskin rawan kesehatan dan yang tinggal di daerah terpencil atau
perbatasan, penanggulangan dampak kesehatan akibat bencana alam, serta
pembangunan sistem kesehatan secara utuh yang dapat berfungsi secara efektif dan
efisien
4. Mendorong peran serta masyarakat dalam setiap program kesehatan sebagai upaya
memberdayakan individu, keluarga dam masyarakat agar mampu memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri dan lingkungannya
5. Mendorong kerjasama dengan organisasi swasta, LSM dan organisasi lainnya.
Kebijakan Khusus
1. Promosi perilaku hidup sehat secara aktif
2. Penyediaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Manaku Tahu
3. Memperjelas desentralisasi dan dekonsentrasi pembiayaan, perencanaan, dan
fungsi administrasi di sektor kesehatan
4. Memberikan prioritas pada pencegahan dan pengendalian penyakit,
khususnya pada masyarakat miskin dan kelompok rentan
7
5. Penekanan pada mutu, efektivitas, dan efisiensi penyediaan pelayanan
kesehatan di setiap institusi penyedia pelayanan kesehatan
6. Optimalisasi SDM melalui perencanaan yang tepat, penempatan tenaga
kesehatan dan peningkatan kapasitas untuk mendukung pembangunan system kesehatan
daerah
7. Menggalang kemitraan pemerintah dan swasta dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan dasar
8. Penggunaan informasi kesehatan untuk perencanaan, implementasi,
pengawasan dan evaluasi dalam sector kesehatan
9. Implementasi pembiayaan kesehatan untuk memberikan prioritas lepada
kelompok masyarakat miskin
10. Mendorong penyusunan kebijakan yang tepat untuk melindungi consumen dan
penyedia pelayanan kesehatan.
C. Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran
Kebijakan strategik tersebut di atas masing-masing dijabarkan dalam beberapa Program yaitu:
1. Program Promosi Kesehatan
2. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat
3. Program Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat
4. Program Pelayanan Kesehatan Rujukan
5. Program Pelayanan Kesehatan Khusus
6. Program Pembinaan Sarana dan Prasarana Kesehatan Swasta
7. Program Pemberantasan Penyakit Menular
ISPA
TB Paru
Penyakit Kelamin/PHS
Penyakit PD3I (Penyakit Dapat Dicegah Dengan Imunisasi)
Rabies
Tetanus Neonaturum
Kaki Gajah
Kusta
8. Program Peningkatan Gizi Masyarakat
9. Program Pelayanan Bumil, Bulin, Bayi, Balita Resti
10. Program Pelayanan Kesehatan Anak
11. Program Pelayanan Usia Subur dan Remaja
8
12. Program Pelayanan Kesehatan Lansia
13. Program Usaha Kesehatan Sekolah
14. Program Usaha Kesehatan Gizi
15. Program Peningkatan Kesehatan Keliling dan Perumahan Permukiman Koa dan
Perdesaan
16. Program Pengawasan Makanan dan Minuman
17. Program Pengawasan Kualitas Lingkungan
18. Program Peningkatan Infrastruktur Sarana Kesehatan
19. Peningkatan dan Pembinaan Tenaga Kesehatan dan Peningkatan Profesionalisme
20. Program Peningkatan Pengetahuan Masyarakat
21. Program Penyediaan Obat-obatan
D. Perencanaan Kinerja Tahun 2007Renja KIP Aceh Kabupaten Manaku Tahu tahun 2007 merupakan penjabaran dari sasaran dan
program yang ditetapkan dalam renstra. Renja ditetapkan pada awal tahun 2007. Renja tahun
2007 memuat target kinerja tahun 2007 atas seluruh indikator kinerja pada tingkat kegiatan.
Renja KIP Aceh Kabupaten Manaku Tahu tahun 2007 adalah sebagai berikut:
1. Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Kegiatan yang merupakan penjabaran dari program ini adalah:
Orientasi Kelompok Balita, Bina Remaja dan Bina Lansia dengan indikator keluaran
berupa peningkatan status gizi balita, remaja dan lansia sebesar 50%. Indikator hasil
yang diharapkan adalah Peningkatan status kesehatan balita, remaja, dan lansia
sebesar 50%.
Manunggal KB (PKK, TNI, POLRI) dengan indikator keluaran berupa jumlah
masyarakat yang ber KB pada 7 kecamatan. Indikator hasil yang diharapkan adalah
peningkatan jumlah akseptor KB sebanyak 100%.
Pemilihan Dokter, Paramedis, dan Bidan Desa Terbersih dengan indikator keluaran
berupa dokter/paramedis/bidan desa terbersih pada 7 kecamatan. Indikator hasil yang
diharapkan adalah peningkatan semangat kerja dan pelayanan kesehatan sebesar
100%.
Operasional Puskesmas dengan indikator keluaran berupa kelancaran pelaksanaan
tugas KIP Aceh pada 42 unit puskesmas dan puskesmas pembantu. Indikator hasil
yang diharapkan adalah peningkatan pelayanan kesehatan pada 42 unit puskesmas
dan puskesmas pembantu.
2. Program Peningkatan dan Pembinaan Tenaga Kesehatan
Kegiatan yang merupakan penjabaran dari program ini adalah:
9
Pelatihan Pembinaan Pekerja Sosial Masyarakat dengan indikator keluaran berupa
jumlah pekerja sosial masyarakat yang memiliki keteram-pilan dan kemampuan pada 7
kecamatan. Sedangkan hasil yang diharapkan berupa peningkatan kemampuan
pekerja sosial masyarakat sebesar 50%.
Revitalisasi Posyandu/Peningkatan Sumber Daya Medis dengan indikator keluaran
berupa bahan peragaan sebanyak 1 paket. Sedangkan hasil yang diharapkan berupa
meningkatnya sumber daya medis dan kegiatan posyandu sebesar 50%.
3. Program Pemberantasan Penyakit Menular
Kegiatan yang merupakan penjabaran dari program ini adalah:
Pemberantasan Penyakit Malaria dengan indikator keluaran berupa Terlaksananya
fogging/ kelancaran tugas & fungsi P2M sebanyak 1 paket dan indikator hasil berupa
berkurangnya kasus penularan malaria sebanyak 50%.
Pemberantasan Penyakit Menular/Diare dengan indikator keluaran berupa obat-obatan
sebanyak 1 paket dan indikator hasil berupa berkurangnya kasus penyakit
menular/diare.
4. Program Penyediaan Obat-obat-an
Kegiatan yang merupakan penjabaran dari program ini adalah:
Pembelian obat-obatan dengan indikator keluaran berupa obat-obatan sebanyak 1
paket dan indikator hasil berupa peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat
sebesar 100%.
5. Program Kesejahteraan Sosial
Kegiatan yang merupakan penjabaran dari program ini adalah:
Peningkatan pelayanan dan penunjang pendidikan bagi anak cacat luar/dalam panti
dengan indikator keluaran berupa alat peraga pendidikan dan buku-buku perpustakaan
masing-masing sebanyak 1 paket. Indikator hasil kegiatan ini adalah peningkatan
keterampilan dan kemampuan anak-anak cacat sebesar 100%.
Pengadaan form dan blangko pendataan keluarga miskin dengan indikator keluaran
berupa blangko pendataan keluarga miskin pada 7 kecamatan. Indikator hasil kegiatan
ini adalah terdatanya keluarga miskin di Kabupaten Manaku Tahu pada 7 kecamatan.
10
BAB IIIBAB IIIAKUNTABILITAS KINERJAAKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran KinerjaPengukuran kinerja meliputi penetapan indikator kinerja dan penetapan capaian indikator
kinerja yang dituangkan dalam formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2007 dan
formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (Formulir PKK). Indikator kinerja yang ditetapkan dalam
LAKIP ini adalah indikator masukan, proses, keluaran dan hasil. Capaian kinerja kegiatan KIP
Aceh Kabupaten Manaku Tahu tahun 2007 adalah sebagai berikut:
1. Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Realisasi kegiatan yang merupakan penjabaran dari program ini adalah:
Orientasi Kelompok Balita, Bina Remaja dan Bina Lansia dengan realisasi keluaran
berupa peningkatan status gizi balita, remaja dan lansia sebesar 50%. Realisasi hasil
kegiatan ini adalah peningkatan status kesehatan balita, remaja, dan lansia sebesar
50%.
Manunggal KB (PKK, TNI, POLRI) dengan realisasi keluaran berupa jumlah
masyarakat yang ber KB pada 7 kecamatan. Realisasi hasil kegiatan ini adalah
peningkatan jumlah akseptor KB sebanyak 100%.
Pemilihan Dokter, Paramedis, dan Bidan Desa Terbersih dengan realisasi keluaran
berupa dokter/paramedis/bidan desa terbersih pada 7 kecamatan. Realisasi hasil
kegiatan ini adalah peningkatan semangat kerja dan pelayanan kesehatan sebesar
100%.
Operasional Puskesmas dengan realisasi keluaran berupa kelancaran pelaksanaan
tugas KIP Aceh pada 42 unit puskesmas dan puskesmas pembantu. Realisasi hasil
kegiatan berupa peningkatan pelayanan kesehatan pada 42 unit puskesmas dan
puskesmas pembantu.
2. Program Peningkatan dan Pembinaan Tenaga Kesehatan
Realisasi kegiatan yang merupakan penjabaran dari program ini adalah:
Pelatihan Pembinaan Pekerja Sosial Masyarakat dengan realisasi keluaran berupa
jumlah pekerja sosial masyarakat yang memiliki keterampilan dan kemampuan pada 7
kecamatan. Realisasi hasil kegiatan berupa peningkatan kemampuan pekerja sosial
masyarakat sebesar 50%.
11
Revitalisasi Posyandu/Peningkatan Sumber Daya Medis dengan realisasi keluaran
berupa bahan peragaan sebanyak 1 paket. Sedangkan realisasi hasil berupa
meningkatnya sumber daya medis dan kegiatan posyandu sebesar 50%.
3. Program Pemberantasan Penyakit Menular
Realisasi kegiatan yang merupakan penjabaran dari program ini adalah:
Pemberantasan Penyakit Malaria dengan realisasi keluaran berupa terlaksananya
fogging/kelancaran tugas dan fungsi P2M sebanyak 1 paket dan realisasi hasil berupa
berkurangnya kasus penularan malaria sebanyak 50%.
Pemberantasan Penyakit Menular/Diare dengan realisasi keluaran berupa obat-obatan
sebanyak 1 paket dan realisasi hasil berupa berkurangnya kasus penyakit
menular/diare.
4. Program Penyediaan Obat-obat-an
Kegiatan yang merupakan penjabaran dari program ini adalah:
Pembelian obat-obatan dengan indikator keluaran berupa obat-obatan sebanyak 1
paket dan indikator hasil berupa peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat
sebesar 100%.
5. Program Kesejahteraan Sosial
Realisasi kegiatan yang merupakan penjabaran dari program ini adalah:
Peningkatan pelayanan dan penunjang pendidikan bagi anak cacat luar/dalam panti
dengan realisasi keluaran berupa alat peraga pendidikan dan buku-buku perpustakaan
masing-masing sebanyak 1 paket. Realisasi hasil kegiatan ini adalah peningkatan
keterampilan dan kemampuan anak-anak cacat sebesar 100%.
Pengadaan form dan blangko pendataan keluarga miskin dengan realisasi keluaran
berupa blangko pendataan keluarga miskin pada 7 kecamatan. Realisasi hasil kegiatan
ini adalah terdatanya keluarga miskin di Kabupaten Manaku Tahu pada 7 kecamatan.
B. Akuntabilitas Keuangan
No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Prosentase
1. Program Pelayanan Kese-hatan Masyarakat Orientasi Kelompok Balita, Bina
Remaja dan Bina Lansia Manunggal KB (PKK, TNI,
POLRI) Pemilihan Dokter, Para-medis,
dan Bidan Desa Terbersih Operasional Puskesmas
44.200.000
12.000.000
15.700.000
190.060.000
44.200.000
12.000.000
15.700.000
190.060.000
100%
100%
100%
100%2. Program Peningkatan dan
12
No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Prosentase
Pembinaan Tenaga Kese-hatan Pelatihan Pembinaan Pekerja
Sosial Masyarakat Revitalisasi Posyandu/
Peningkatan Sumber Da-ya Medis
28.000.000
51.000.000
28.000.000
51.000.000
100%
100%
3. Program Pemberantasan Penyakit Menular Pemberantasan Penyakit
Malaria Pemberantasan Penyakit
Menular/Diare
37.050.000
21.600.000
37.050.000
21.600.000
100%
100%
4. Program Penyediaan Obat-obatan Pembelian obat-obatan
606.600.000 606.600.000 100%5. Program Kesejahteraan So-sial
Peningkatan pelayanan dan penunjang pen-didikan bagi anak cacat luar/dalam panti
Pengadaan form dan blangko pendataan kelu-arga miskin
18.500.000
15.000.000
18.500.000
15.000.000
100%
100%
C. Kendala Pelaksanaan Kegiatan1. Standar pelayanan kesehatan maksimal belum dapat terpenuhi
disebabkan masih terbatasnya sumber daya manusia akibat jenjang pendidikan tenaga
kesehatan masih rendah
2. Fasilitas dan sarana penunjang masih sangat minim terutama fasilitas
peralatan dan transportasi
3. Efisiensi kinerja ptugas masih belum maksimal disebabkan banyak
petugas masih berdomisili di luar Kabupaten Manaku Tahu.
D. Strategi Pemecahan Masalah1. Menerapkan kewenangan dala rangka menyusun perencanaan
pembangunan kesehatan dan pembiayaan kesehatan
2. Melakukan optimalisasi dan keseimbangan terhadap aspek promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif melalui upaya kesehatan masyarakat dan perorangan
3. Penguatan fungsi koordinasi, monitoring dan evaluasi KIP Aceh Kabupaten
Manaku Tahu
13
4. Berusaha men-suport peran organisasi profesi dan sektor swasta dalam
rangka mendukung sistem pelayanan kesehatan
5. Menerapkan sistem kesehatan nasional dan provinsi sebagai dasar
pengembangan sistem kesehatan daerah Kabupaten Manaku Tahu.
BAB IVBAB IVP E N U T U PP E N U T U P
LAKIP KIP Aceh Kabupaten Manaku Tahu tahun 2007 merupakan salah satu bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pencapaian kinerja tahun
2007. KIP Aceh Kabupaten Manaku Tahu berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan
kinerja pelaksanaan tugas pokok dan fungsi melalui kegiatan, program dan kebijaksanaan
meskipun dalam perjalanannya menemui kendala dan keterbatasan. Dari beberapa sasaran
strategis yang ditetapkan pada tahun 2007, pencapaiannya rata-rata mencapai 100% meskipun
ada beberapa sasaran yang belum sepenuhnya optimal. Kendala yang dihadapi yang
mengakibatkan pencapaian tidak optimal antara lain masalah pendanaan.
Akhirnya, semoga LAKIP ini menjadi pendorong dan pemicu bagi KIP Aceh Kabupaten Manaku
Tahu dalam meningkatkan kinerja pemerintahan di masa mendatang menuju penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih, berwibawa dan akuntabel.
14