lambang daerah

9

Click here to load reader

Upload: saidati-cholidia

Post on 25-May-2015

265 views

Category:

Education


8 download

DESCRIPTION

Makna lambang dari daerah: 1. Lumajang 2. Madiun 3. Cirebon 4. Surakarta 5. Bojonegoro 6. Tidore 7. Propinsi Kalimantan Selatan

TRANSCRIPT

Page 1: Lambang daerah

LAMBANG DAERAH

1. Lumajang

Bentuk perisai pada lambang

melukiskan sikap jiwa yang tahan uji,

tabah dan penuh ketetapan hati

sebagai dasar dari tiap perbuatan

manusia. Warna hijau mencerminkan

rasa kedamaian, persahabatan dan

toleransi, sekaligus menggambarkan

kesuburan daerah Kabupaten Lumajang.

Bingkai merah putih langsung

mengungkapkan hubungan rasa

kebangsaan sebagai suatu kesatuan

dalam lingkungan Negara Republik

Indonesia.

Paduan yang terlukis dibagian tengah

menggambarkan tugu Nasional Kota

Lumajang yang menunjukkan

kekhususan monumental daerah dengan

menandai pada Lumajang sebagai ibu

kota Kabupaten.

Melatarbelakagi tugu tersebut adalah

unsur-unsur geografis daerah

Lumajang dengan gunung apinya yang

terkenal : Semeru sebagai gunung

paling tinggi di Pulau Jawa. Dalam mitos

pewayangan dikenal sebagai Mahameru,

tempat dewa-dewa bersemayam. Suatu

tempat tertinggi dimana garis-garis

kebijaksanaan dalam mengatur

perikehidupan bersama-sama

ditetapkan.

Sedangkan petak-petak sawah

melukiskan salah satu unsur terpenting

dan yang terutama didaerah Lumajang,

ialah unsur agraris. Pertanian didaerah

Lumajang, yang utama adalah padi, yang

kedua merupakan usaha yang vital dan

potensial adalah tembakau, pada

lambang dilukiskan sebagai rangkaian

daun-daun tembakau yang melingkar ke

kiri dan ke kanan.

Nyala api dipuncak gunung merupakan

dinamika yang menjiwai setiap unsur

kehidupan bagaikan nyala api gunung

Semeru yang tak kunjung padam.

Untaian padi dan kapas melukiskan

sikap hidup sosialistis bangsa dengan

bertujuan mewujudkan masyarakat adil

dan makmur material dan spiritual

berdasarkan Pancasila adalah

merupakan tema yang mengilhami

setiap gairah pembangunan.

Bilangan-bilangan tujuh belas pada

kapas, delapan pada tembakau dan

empat puluh lima pada padi

mengungkapkan Semangat Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia yang menjiwai

kerja, setiap unsur pembangunan di

Lumajang.

Bintang segilima di bagian atas

melukiskan Pancasila, falsafah negara

dan sikap hidup bangsa Indonesia yang

wajib dijunjung tinggi dan diagungkan,

sebagaiman telah disebutkan pada sila

Page 2: Lambang daerah

LAMBANG DAERAH

Pertama Ke Tuhanan Yang Maha Esa.

Merupakan dasar dan tujuan hidup

Bangsa Indonesia justru karena

Pancasila wajib diikrarkan dan

diamalkan.

Tulisan "KABUPATEN LUMAJANG" di

bagian atas menyebutkan nama daerah

yang digambarkan dan diungkapkan

pada lambang.

Sedangkan pita dibagian lambang

menyebutkan sasanti/motto dalam

bahasa Kawi : "AMRETA BRATA WIRA

BHAKTI" yang maknanya : kebajikan

yang kekal abadi adalah sikap

perbuatan Ksatria dan penuh

pengabdian. Suatu aspirasi dinamis

yang diperlukan dalam mengamalkan

jiwa Pancasila demi Amanat

Penderitaan Rakyat.

2. Madiun

Perisai sebagai dasar lambang dasar

Warna Hijau Tua, bermakna sebagai

penjagaan dan perlindungan, dalam arti

luas ialah pembinaan, keselamatan dan

kesejahteraan pemduduk dan

pemerintah

Dua Gunung dan Sungai warna biru dan

putih, langit cerah warna kuning serta

tanah subur warna hijau muda, bermakna

letak kota Madiun di daerah yang subur,

diantara Gunung Lawu dan Gunung Wilis

dimana mengalir Bengawan Madiun

Fondamen terdiri atas 5 batu utama

warna merah, bermakna dasar

Pemerintah Daerah yang demokratis

bersendi Pancasila ;

Tugu Warna putih, bermakna persatuan

dan pengabdian yang dijiwai semangat

Proklamsi 17 Agustu 1945

Keris Pusaka Tundung Madiun warna

hitam, bermakna kejayaan, kepribadian

dan sebagai penolak bahaya

Padi dan Kapas warna kuning emas,

setangkai padi terdiri dari atas 17 butir,

setangkai kapas terdiri dari atas 8

bunga dan sembilan daun bermakna

kemakmuran dan kesejahteraan sesuai

dengan cita-cita proklamasi 17 Agustus

1945.

Makna Warna Pada Gambar

Hijau-tua dan Hijau muda berarti

kesuburan, kemakmuran dan

kesejahteraan

Kuning dan Kuning emas berarti

kebesaran dan kejayaan

Biru berarti ketentraman dan kesetian

Putih berarti kesucian

Merah berarti keberanian

Hitam berarti keabadian

Arti/makna keseluruhan lambang

Daerah Kota Madiun adalah Pemerintah Daerah

yang demokratis dengan penuh kesetiaan,

Page 3: Lambang daerah

LAMBANG DAERAH

keberanian dan kesucian, sebagai pelindung

rakyat, mengabdi dan berjuang atas dasar jiwa

proklamasi 17 Agustu 1945 menuju terciptanya

masyarakat adil makmur dan sejahtera

Pancasila.

3. Cirebon

Lambang daerah yang dilukiskan dalam

tata warna sebagimana tertuang dalam

Peraturan Daerah No. 2

Daun jati yang berwarna hijau tua,

mengandung arti bahwa pada jaman

dahulu di Cirebon ada seorang

pemimpin para wali yang berbudi luhur

dan bertahta serta disemayamkan di

Gunung Jati dengan nama Syarif

Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati,

yang menyebarkan Agama Islam di

tanah Jawa.

Sembilan buah bintang berwarna putih,

mengandung arti Walisanga. Kota

Cirebon terkenal sebagai tempat

berkumpulnya para wali untuk

bermusyawarah dalam hubungannya

sengan ilmu agama Islam, yaitu : 4 buah

bintang di atas dasar kuning emas,

menggambarkan ilmu Syari’at, Hakekat,

Tarikat, dan Ma’rifat. 5 buah bintang

di dalam gambar daun jati,

menggambarkan rukun Islam, yaitu :

Syahadat, Sholat, Puasa, Zakat dan

Haji.

Lukisan laut berombak berwarna biru,

mengandung arti bahwa masyarakat

Cirebon mempunyai kegiatan bekerja di

daerah pantai (nelayan), dengan penuh

keikhlasan (jalur putih) dalam

menunaikan kewajibannya masing-

masing ubtuk kepentingan bangsa dan

negara.

Gambar Udang rebon berwarna kuning

emas, mengandung arti bahwa hasil laut

telah memberikan kemakmuran kepada

masyarakat Cirebon. Adapun udang

rebon merupakan bahan baku untuk

pembuatan terasi yang terkenal dari

kota Cirebon.

Garis bergerigi sembilan buah

berwarna hitam, yang melukiskan

benteng yang mendatar berpuncak

sembilan buah, mengandung arti bahwa

Kotamadya Cirebon bercita-cita

melaksanakan pembangunan di segala

bidang untukkemakmuran rakyat.

Perisai yang bersudut lima,

mengandung arti perjuangan dalam

mempertahankan dan menegakkan

Negara Kesatuan Republik Indonesia

yang diproklamirkan tanggal 17 agustus

1945.

Warna dasar kuning emas pada perisai

bagian atas, melambangkan kota

Cirebon sebagai kota pantai yang

bercita-cita melaksanakan

pembangunan di segala bidang untuk

Page 4: Lambang daerah

LAMBANG DAERAH

mewujudkan masyarakat yang tertib,

tenteram, adil dan makmur.

Warna putih pada perisai bagian

bawah, melambangkan Kota Cirebon

letaknya di pinggir laut (kota pantai)

yang siap sedia (jalur biru) memberikan

hasil laut yang berguna dan berharga

bagi kehidupan rakyatnya.

Pita melingkari perisai dengan warna

kuning, melambangkan persatuan,

kebesaran dan kejayaan.

Dasar lambang yang berwarna hitam,

melambangkan keabadian.

Motto Daerah yang merupakan

semboyan kerja adalah Gemah Ripah Loh

Jinawi, yang bermakna: Gemah Ripah berarti

negara jembar serta banyak rakyatnya; Loh

Jinawi artinya subur makmur. Jadi, Gemah

Ripah Loh Jinawi adalah perjuangan

masyarakat sebagai bagian bangsa Indonesia

bercita-cita menciptakan

ketentraman/perdamaian, kesuburan, keadilan,

kemakmuran, tata raharja serta mulia abadi.

4. Surakarta

Perisai mewujudkan lambang

perjuangan dan perlindungan.

Tugu lilin menyala melukiskan

kebangunan dan kesatuan kebangsaan.

Keris melambangkan kejayaan dan

kebudayaan.

Panah berarti selalu waspada.

Jalur mendatar berombak berarti

Bengawan Sala.

Bintang kanan kiri melukiskan bintang

dilangit dan berarti kesejahteraan.

Bambu runcing menggambarkan

perjuangan rakyat.

Kapas dan padi melukiskan pakaian dan

makanan yang berarti: Do'a kearah

kemakmuran

Jumlah 6 dari daun, bunga dan buah

kapas berarti bulan 6, jumlah 16 dari

buah padi berarti tanggal 16

Kain adalah hasil kerajinan terpenting

dari Kota Besar Surakarta dan

Sidomukti mengandung arti do'a

keluhuran

Lukisan yang terdapat dalam lingkaran

jorong merupakan surya sangkala memet:

Anak panah diatas busur dengan

bergerak, berarti " rinaras" dan

berwatak enam.

Air berarti "waudadi" atau "dadi" dan

berwatak empat

Mulai pangkal panah sampai ujung tugu

merupakan bentuk lurus berarti " terus

" dan berwatak sembilan

Tugu lilin berarti "manunggal" dan

berwatak satu

Page 5: Lambang daerah

LAMBANG DAERAH

5. Bojonegoro

Bentuk perisai dengan warna dasar

Merah dan Putih berbingkai warna

hitam pekat, melambangkan kesiap-

siagaan, kewaspadaan dan dengan

penuh keberanian serta segala kesucian

hati, untuk menangkis menanggulangi

dan mengatasi segala pengaruh yang

datang dari luar, yang dapat merugikan

perjuangan bangsa dan negara

Segi 8 dari perisai mengandung makna

“bulan delapan” sebagai bulan

Proklamasi Kemerdekaan Republik

Indonesia

Bintang bersegi 5 dengan warna kuning

emas yang bersinar di atas tugu

kepahlawanan menggambarkan

pancaran keimanan dan ketaqwaan

kepada Tuhan YME, telah menjiwai

semangat perjuangan yang tak pernah

padam dalam mencapai,

mempertahankan serta mengisi

Kemerdekaan

Denah Tugu Kepahlawanan bertingkat 5

melambangkan tegaknya cita-cita dan

semangat Proklamasi Kemerdekaan

diatas landasan falsafah hidup

Pancasila yang tidak kunjung padam

Gelombang air dengan warna biru kelam

diatas hamparan air berwarna biru

muda melambangkan sumber potensi

alam dan makhluk Tuhan yang tersebar

diseluruh penjuru daerah serta tekad

dan usaha yang dinamis untuk

membebaskan diri dari masalah air

Tangkai padi dengan 45 butir berwarna

kuning keemasan, dalam satu ikatan

dengan tangkai kapas yang berbunga 17

kuntum yang tengah merekah berwarna

putih perak melambangkan ketinggian

cita-cita dan besarnya tekad berjuang

kearah terciptanya kebutuhan pangan

sandang masyarakat dengan

berlandaskan jiwa Proklamasi

Kemerdekaan mencapai kebahagiaan

dan Kesejahteraan rakyat

45 butir dengan 17 kuntum bunga kapas

mengambil makna tahun dan tanggal

Proklamasi Kemerdekaan Republik

Indonesia

Lukisan kata BOJONEGORO dengan

warna huruf hitam pekat mengandung

makna bahwa Bojonegoro adalah

daerah yang gagah perkasa dan teguh

hati dalam menghadapi setiap

tantangan

Pita pelangi dengan warna coklat kayu

yang berlukiskan kata: JER KARYA

RAHARJA MAWA KARYA merupakan

tema hidup masyarakat adil dan

makmur dengan Ridlo Tuhan Yang Maha

Esa dengan kekayaan alam yang ada di

daerah

Page 6: Lambang daerah

LAMBANG DAERAH

JER KARTA RAHARJA MAWA KARYA

mengandung makna kiasan bahwa suatu

usaha untuk mencapai kemakmuran dan

kesejahteraan masyarakat tak pernah

kunjung tiba tanpa dibarengi dengan

bekerja keras dan bekerja nyata atas

dasar pengabdian yang tulus dan ikhlas

Keseluruhannya dirangkum oleh untaian

tangkai padi dan bunga kapas bertemu

pada kedua pangkal tangkai

6. Tidore

Dasar lambang daerah berbentuk

perisai bersudut lima berwarna kuning

dengan pita merah putih bermakna

sebagai pelindung segenap komponen

masyarakat dan sumber daya alam dari

berbagai ancaman, tantangan,

hambatan dan gang guan baik dari

dalam maupun dari luar. Pita merah

putih yang mengelilingi peri sai

bersudut lima bermakna seluruh

masyarakat Kota Tidore Kepulauan

bertekad untuk senantiasa berada

dalam bingkai Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Bintang berwarna putih bermakna

Ketuhanan Yang Maha Esa dan Maha

Suci yang senantiasa melimpahkan

rahmat dan nikmat serta kemakmuran

dan kes ejahteraan hidup umat

manusia, merupakan gambaran bahwa

masyarakat Kota Tidore Kepulauan

adalah masyarakat agamis yang percaya

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Bulatan telur menggambarkan bahwa

bumi Kota Tidore Kepulauan masih me

nyimpan berbagai potensi Sumber Daya

Alam dan Sumber Daya Manusia yang

belum dikelola secara maksimal. Potensi

terpendam dimaksud diharapkan dapat

memberikan kontribusi riel untuk

meningkatkan kesejahteraan dan

kemakmu ran masyarakat Kota Tidore

Kepulauan.

Mayang Pinang berwarna kuning dengan

31 bulir bermakna bahwa Kota Tidore

Kepulauan diresmikan pada tanggal 31.

Mayang pinang mempunyai arti filosofi

sebagai sarana untuk memohon

keselamatan dan keberkatan dari

Tuhan Yang Maha Esa.

Pala dan Cengkeh berjumlah lima

bermakna bulan kelima (Mei) yaitu

bulan dires mikannya Kota Tidore

Kepulauan. Pala dan Cengkeh merupakan

komoditi daerah yang cukup dikenal

sejak dahulu kala oleh dunia

internasional.

Angka 2003 adalah tahun lahirnya Kota

Tidore Kepulauan gabungan makna ang

ka sebagai dimaksud di atas bermakna

Kota Tidore Kepulauan diresmikan 31

Mei 2003.

Daun Kelapa dan Sagu yang berjumlah

22 helai dengan gelombang laut berjum

lah 13 bermakna historis yaitu

Page 7: Lambang daerah

LAMBANG DAERAH

terjadinya konfrensi Moti pada tahun

1322 yang melahirkan pembagian empat

kekuasaan Moloku Kie Raha dimana

Tidore sebagai Kie Makolano yang

mempunyai kekuasaan pertahanan dan

keamanan dalam wilayah Moloku Kie

Raha. Kelapa dan Sagu menggambarkan

komoditi utama masyarakat Kota

Tidore Kepulauan yang dijadikan

sebagai komoditi pokok sejak zaman

dahulu.

Pulau Tidore yang dilambangkan dengan

gunung berwarna putih berlatar be

lakang Pulau Halmahera bermakna Kota

Tidore Kepulauan merupakan daerah

kepulauan yang terletak di garis

katulistiwa yang wilayahnya meliputi

Pulau Ti dore, Pulau Maitara, Pulau

Mare dan sebagian Pulau Halmahera

bagian tengah yaitu Kecamatan Oba

dan Kecamatan Oba Utara.

Tifa berwarna coklat muda adalah

kesenian tradisonal sebagai perwujudan

un tuk menyatukan langkah dan gerak

dalam semangat kebersamaan

masyarakat Kota Tidore Kepulauan

yang tak kunjung padam untuk mengisi

pembangunan daerah.

Gong berwarna coklat tua adalah alat

kesenian tradisonal yang

menggambarkan kebudayaan Tidore

yang bersifat progresif dan terbuka

menerima budaya lain. Gong pada zaman

dulu juga berfungsi sebagai alat

pewarta penguasa dan bunyi gong

merupakan seruan kebulatan tekad

untuk mewujudkan tujuan pembangu

nan.

Parang dan salawaku berwarna hitam,

melambangkan jiwa kepahlawanan serta

kesiapsiagaan dalam membela

kehormatan masyarakat dan daerah

Kota Tidore Kepulauan.

Perahu Kora-kora berwarna putih,

sebagai sarana transportasi laut dan

armada laut dalam mengamankan

wilayah Kota Tidore Kepulauan dari

berbagai ancaman dan gangguan.

Perahu Kora-kora juga sebagai sarana

kehidupan para nelayan.

Selempang kebesaran berwarna putih

bargaris tepi merah bertuliskan TOMA

LOA SE BANARI berwarna hitam

bermakna bahwa keberkatan,

keselamatan, dan ke hormatan akan

dapat diraih oleh masyarakat apabila

masyarakat senatiasa men jujung tinggi

nilai keadilan dan kebenaran dalam

penyelengaraan pemerintahan,

pembangunan dan pelayanan

kemasyarakatan.

Lambang daerah memantulkan berbagai

jalinan warna yang serasi dan harmonis

terdiri dari:

Kuning bermakna kemakmuran dan

kesejahteraan

Coklat bermakna ketegasan dan

komitmen

Merah berwarna berani

Biru bermakna kearifan,

keteguhan dan kesabaran

Putih berwarna kesucian,

keikhlasan dan kerelaan

Hijau bermakna kesuburan,

kedamaian dan religius

Hitam bermakna kewaspadaan dan

kekuatan

Page 8: Lambang daerah

LAMBANG DAERAH

7. Ppropinsi Kalimantan

Selatan

Perisai adalah alat penangkis dan

bertahan yang melambangkan

kewaspadaan dan kesanggupan

mempertahankan diri

Warna Merah, melambangkan

keberanian dan kepahlawanan yang

gagah perkasa, berjiwa hidup dan

dinamis guna menegakkan kebenaran

perjuangan yang dipimpin oleh

hikmah kebijaksanaan dalam menuju

"Masyarakat Adil dan Makmur yang

Diridhai Allah"

Warna Hijau, melambangkan

kesuburan dan harapan bagi Daerah

Tingkat I Kalimantan Selatan dihari

yang akan datang;

Warna Kuning, pada sisi perisai,

melambangkan bahwa penduduk

Kalimantan mempunyai Keperibadian

dan kerohanian yang luhur dengan

penuh Keyakinan dan kepercayaan

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Intan berwarna putih berkilap

memancar:

Intan, melambangkan

penghasilan Daerah Kalimantan

Selatan yang sudah terkenal

karena mempunyai mutu dan

nilai yang sangat tinggi, yang

merupakan sumber mata

pencaharian penduduk Daerah

Kalimantan Selatan.

Warna Putih Berkilap

Memancar, melambangkan

bahwa penduduk Kalimantan

Selatan kalau dipimpin dengan

sungguh-sungguh akan sanggup

mencapai kecerdasan dan

kemajuan serta sanggup pula

melaksanakan segala

pembangunan menuju kepada

kemuliaan dan keagungan

Bangsa Indonesia.

Bintang berwarna kuning emas,

melambangkan ke-Tuhanan Yang

Maha Esa dan perlambang keyakinan

bahwa Tuhan mengetahui segala-

galanya tanpa ada yang tersembunyi

bagi-Nya

Rumah banjar berwarna hitam:

Rumah, berbentuk bangunan

spesifik Kalimantan Selatan

asli, melambangkan suatu unsur

kebudayaan yang dapat

dibanggakan.

Warna Hitam, melambangkan

bahwa penduduk Kalimantan

Selatan mempunyai kebulatan

tekad dan keunggulan menuju

kearah pelaksanaan

Pembangunan Nasional Semesta

Berencana.

Page 9: Lambang daerah

LAMBANG DAERAH

Buah padi dan batang karet,

melambangkan bagian terbesar dari

penghasilan dan sumber kehidupan

bagi penduduk Kalimantan Selatan.

Buah padi sebanyak 17 [tujuh belas]

buah, intan dengan 8 [delapan]

pancaran dan Batang Karet

sebanyak 1 [satu] pohon dengan

bergaris 9 [sembilan] yang tersusun

4 [empat] di sebelah kiri dan 5

[lima] di sebelah kanan adalah

merupakan susunan angka 17-8-

1945, angka ini melambangkan

bahwa penduduk Kalimantan Selatan

tetap setia dan tetap Teguh

mendukung Proklamasi 17-8-1945.

Pita warna putih, melambangkan

bahwa penduduk Kalimantan Selatan

sanggup mengikat apa yang

dirasakan kesucian dan keikhlasan

hati untuk berbuat secara jujur dan

bertanggung jawab dengan disertai

semanggat kerja sama dan gotong

royong.

Tulisan berupa semboyan "WAJA

SAMPAI KAPUTING",

melambangkan bahwa penduduk

Kalimantan Selatan telah tekun

dalam bekerja melaksanakan segala

sesuatunya dengan penuh rasa

kesanggupan dan konsekwen tanpa

berhenti ditengah jalan.