lampiran 1 contoh - bi.go.id · menggunakan hok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat...

264
Lampiran 1 102 CONTOH PERJANJIAN PENGGUNAAN FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI BAGI BANK UMUM No ........................... Pada hari ini, ……………., tanggal ……bulan…......…tahun……, yang bertandatangan dibawah ini : ----------------------------------------------------------------- 1. .........Nama……….., Direktur Akunting dan Sistem Pembayaran, bertempat tinggal di Jakarta, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, untuk dan atas nama Dewan Gubernur Bank Indonesia dan dengan demikian mewakili Bank Indonesia yang berkedudukan di Jakarta berdasarkan Pasal 39 ayat (3) Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 6 Tahun 2009, untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA ------ --------------------------------------------------------------- Dalam hal berdasarkan Anggaran Dasar PT yang bersangkutan tidak diperlukan surat kuasa maka komparisi adalah sebagai berikut : 2. .........Nama……….., Direktur .... (Jabatan)...., bertempat tinggal di ..............., dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, selaku demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah mewakili Perusahaan Perseroan PT Bank ….., berdasarkan Pasal ……. Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris ..........., Nomor ….., tanggal ….. (tanggal dalam angka), yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal …., 118

Upload: donga

Post on 13-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran 1

102

CONTOH

PERJANJIAN PENGGUNAAN

FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI

BAGI BANK UMUM

No ...........................

Pada hari ini, ……………., tanggal ……bulan…......…tahun……, yang

bertandatangan dibawah ini : -----------------------------------------------------------------

1. .........Nama……….., Direktur Akunting dan Sistem Pembayaran, bertempat

tinggal di Jakarta, dalam hal ini bertindak dalam

jabatannya tersebut, untuk dan atas nama Dewan

Gubernur Bank Indonesia dan dengan demikian mewakili

Bank Indonesia yang berkedudukan di Jakarta

berdasarkan Pasal 39 ayat (3) Undang-Undang No. 23

Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah

diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 6 Tahun

2009, untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA ------

---------------------------------------------------------------

Dalam hal berdasarkan Anggaran Dasar PT yang bersangkutan tidak diperlukan

surat kuasa maka komparisi adalah sebagai berikut :

2. .........Nama……….., Direktur .... (Jabatan)...., bertempat tinggal di ...............,

dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, selaku

demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk

dan atas nama serta sah mewakili Perusahaan Perseroan

PT Bank ….., berdasarkan Pasal ……. Anggaran

Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris ..........., Nomor

….., tanggal ….. (tanggal dalam angka), yang termuat

dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal ….,

118

THI_adinda
Rectangle
Page 2: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lanjutan Lampiran 1

103

Nomor ….., Tambahan Nomor ….., berikut perubahan-

perubahan terakhir dengan Akta Notaris ……, Nomor

….., tanggal ….., yang termuat dalam Berita Negara

Republik Indonesia tanggal …., Nomor ….., Tambahan

Nomor …..,

atau ( Jika Direksi harus mendapat persetujuan dari komisaris ) :

2. ............Nama……, Direktur ... (Jabatan)..., bertempat tinggal di ..............,

dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, selaku

demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk

dan atas nama serta sah mewakili Perusahaan Peseroan PT

Bank ….., berdasarkan Pasal ……. Anggaran Dasarnya

yang dimuat dalam Akta Notaris ……, Nomor …..,

tanggal ….., yang termuat dalam Berita Negara Republik

Indonesia tanggal …., Nomor ….., Tambahan Nomor

….., berikut perubahan-perubahan terakhir dengan Akta

Notaris ……, Nomor ….., tanggal ….., yang termuat

dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal ….,

Nomor ….., Tambahan Nomor ….., dan untuk

melaksanakan tindakan hukum dalam Perjanjian ini telah

mendapatkan persetujuan tertulis dari komisaris

Perseroan, sebagaimana ternyata dalam Surat Persetujuan

Tertulis tanggal ….., bermeterai cukup yang dilekatkan

pada Perjanjian ini, untuk selanjutnya disebut PIHAK

KEDUA--------------------------

Jika PIHAK KEDUA adalah Bank Asing maka komparisi adalah sebagai berikut :

119

THI_adinda
Rectangle
Page 3: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lanjutan Lampiran 1

104

2. ............Nama............, Jabatan, bertempat tinggal di ......, dalam hal ini bertindak

berdasarkan kekuatan Akta Power of Attorney tertanggal

..........nomor .........dibuat di hadapan ..............., Notaris di

Jakarta, demikian bertindak untuk dan atas nama

...................., cabang Indonesia, suatu bank yang didirikan

berdasarkan hukum .... (negara kantor pusat bank

asing)...., dan dalam hal ini bertindak melalui kantor

cabangnya di Indonesia, berkedudukan di Jakarta,

...alamat...., selanjutnya disebut PIHAK KEDUA-----------

Kedua belah Pihak menyatakan sepakat untuk mengadakan Perjanjian Penggunaan

Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum (FLI), dengan ketentuan dan syarat-

syarat sebagai berikut :

Pasal 1

(1) PIHAK PERTAMA memberikan FLI kepada PIHAK KEDUA paling

banyak sebesar nilai Surat Berharga berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

dan/atau Surat Berharga Negara (SBN) yang di-repo-kan oleh PIHAK

KEDUA kepada PIHAK PERTAMA pada rekening FLI-RTGS dan FLI-

Kliring di Bank Indonesia.

(2) PIHAK KEDUA menerima dan menggunakan FLI sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dari PIHAK PERTAMA yang besarnya tercantum dan tercetak

pada Hasil Olahan Komputer (HOK) dari Scripless Securities Settlement

System Central Computer (SCC) yang terdapat dalam Bank Indonesia -

Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS).

(3) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menerima dengan baik HOK

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai satu-satunya dokumen yang

membuktikan besarnya FLI yang dapat digunakan oleh PIHAK KEDUA

sekaligus merupakan dokumen yang membuktikan besarnya penggunaan FLI

120

THI_adinda
Rectangle
Page 4: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lanjutan Lampiran 1

105

oleh PIHAK KEDUA yang timbul sebagai akibat digunakannya FLI oleh

PIHAK KEDUA.

(4) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menerima dan

menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti

yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

perjanjian ini.

Pasal 2

(1) PIHAK KEDUA menggunakan FLI untuk mengatasi kesulitan pendanaan

pada saat saldo rekening giro rupiah PIHAK KEDUA di Bank Indonesia

tidak mencukupi untuk penyelesaian transaksi keluar (outgoing transaction)

yang terjadi dalam sistem Bank Indonesia - Real Time Gross Settlement (BI-

RTGS) dan/atau kewajiban PIHAK KEDUA untuk penyelesaian akhir

kliring debet.

(2) FLI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) yang digunakan oleh

PIHAK KEDUA terdiri dari :

a. FLI-RTGS, sejak jam Operasional BI-RTGS dibuka sampai dengan cut-

off warning sistem BI-RTGS sebagaimana dimaksud dalam ketentuan

Bank Indonesia yang mengatur tentang BI-RTGS.

b. FLI-Kliring, apabila PIHAK KEDUA memiliki kewajiban penyelesaian

akhir kliring debet sampai dengan cut-off warning sistem BI-RTGS

sepanjang PIHAK KEDUA telah menjadi peserta Sistem Kliring

Nasional Bank Indonesia (SKNBI).

(3) FLI-RTGS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a juga dapat

digunakan untuk:

a. menutup kewajiban penyelesaian akhir kliring debet dalam hal

pendanaan awal (prefund) dalam bentuk dana tunai (cash prefund)

dan/atau surat berharga (collateral prefund) yang disediakan PIHAK

KEDUA tidak mencukupi untuk penyelesaian kewajiban PIHAK

KEDUA yang timbul dari penyelesaian akhir kliring debet;

121

THI_adinda
Rectangle
Page 5: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lanjutan Lampiran 1

106

b. menutup penyelesaian akhir hasil kliring yang terjadi sebelum cut-off

warning Sistem BI-RTGS bagi PIHAK KEDUA yang memiliki kantor

sebagai peserta kliring yang berada di wilayah Kliring yang belum

menerapkan SKNBI, sepanjang PIHAK KEDUA telah memindahkan

surat berharga ke rekening FLI-RTGS dalam jumlah yang cukup sesuai

dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Fasilitas

Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum.

Pasal 3

(1) PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan me-repo-kan Surat Berharga

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) yang dimiliki oleh PIHAK

KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dengan nomor seri Surat Berharga

sebagaimana tercatat dalam rekening FLI-RTGS dan FLI-Kliring, untuk

menyelesaikan kewajiban PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA

sebagaimana mestinya sebagai akibat penggunaan FLIS yang diberikan oleh

PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.

(2) PIHAK PERTAMA dengan ini menerima dengan baik Surat Berharga

dengan nomor seri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang diagunkan oleh

PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA sebagaimana tercatat dalam

rekening FLI-RTGS dan FLI-Kliring berdasarkan pembukuan dan HOK pada

Bank Indonesia sebagai bukti yang sempurna.

Pasal 4

(1) PIHAK KEDUA harus menyelesaikan FLI yang digunakan pada hari

penggunaannya paling lambat sampai dengan pre cut-off time Sistem BI-

RTGS sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai

Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum.

(2) PIHAK KEDUA dapat memindahkan kembali surat berharga yang

diagunkan dari rekening FLI-RTGS ke rekening surat berharga milik PIHAK

KEDUA sesuai dengan nilai FLI yang dikembalikan oleh PIHAK KEDUA.

(3) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak menyelesaikan FLI yang digunakan pada

122

THI_adinda
Rectangle
Page 6: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lanjutan Lampiran 1

107

hari penggunaan FLI sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka terhadap

nilai FLI yang tidak diselesaikan oleh PIHAK KEDUA tersebut diberlakukan

sebagai transaksi repo dengan Bank Indonesia dengan jangka waktu 1 (satu)

hari sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai

transaksi repo overnight.

Pasal 5

(1) Perjanjian ini berakhir apabila :

a. PIHAK PERTAMA mencabut ketentuan yang mengatur tentang

pemberian FLI;

b. PIHAK KEDUA dicabut izin usahanya atau dibekukan kegiatan

usahanya oleh lembaga/instansi yang berwenang;

(2) Berakhirnya perjanjian ini tidak menghapuskan seluruh kewajiban PIHAK

KEDUA kepada PIHAK PERTAMA yang timbul sebagai akibat dari

pemberian FLI.

Pasal 6

Dalam hal Perjanjian ini berakhir karena sebab sebagaimana dimaksud dalam Pasal

5 ayat (1), PIHAK PERTAMA berwenang untuk melakukan pendebetan rekening

giro Rupiah PIHAK KEDUA pada PIHAK PERTAMA untuk penyelesaian FLI

yang diperoleh PIHAK KEDUA.

Pasal 7

PIHAK PERTAMA mengenakan biaya atas penggunaan FLI sebagaimana diatur

dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Fasilitas Likuiditas

Intrahari Bagi Bank Umum.

Pasal 8

(1) PIHAK KEDUA setuju bahwa PIHAK PERTAMA berwenang menentukan

terjadinya pelanggaran/kealpaan PIHAK KEDUA menurut perjanjian ini.

(2) Dalam hal suatu kewajiban PIHAK KEDUA menurut perjanjian ini wajib

dilakukan dalam jangka waktu tertentu, lewatnya waktu saja telah

memberikan bukti cukup bahwa PIHAK KEDUA telah melalaikan

123

THI_adinda
Rectangle
Page 7: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lanjutan Lampiran 1

108

kewajibannya

(3) PIHAK KEDUA menyatakan melepaskan hak-haknya untuk menyangkal

jumlah kewajiban PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.

Pasal 9

Dalam hal perjanjian berakhir sebagaimana dimaksud pada Pasal 5, para pihak

sepakat bahwa perjanjian akan berakhir secara otomatis dengan mengesampingkan

ketentuan Pasal 1266 jo. Pasal 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Pasal 10

(1) Semua pemberitahuan dan/atau surat menyurat antara PIHAK PERTAMA

dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan Perjanjian ini dilakukan secara

tertulis dan dianggap telah disampaikan kepada yang bersangkutan jika

terdapat tanda terima tertulis dari PIHAK PERTAMA dan/atau PIHAK

KEDUA.

(2) Pemberitahuan dan/atau surat menyurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dialamatkan kepada :

PIHAK PERTAMA : BANK INDONESIA

Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran

u.p. Bagian Penyelenggaraan Setelmen

Jl. M.H. Thamrin No. 2

Jakarta 10350

PIHAK KEDUA : ..................................................

..................................................

..................................................

..................................................

Pasal 11

(1) Apabila timbul perselisihan sebagai akibat dari pelaksanaan perjanjian ini,

124

THI_adinda
Rectangle
Page 8: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lanjutan Lampiran 1

109

kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah

untuk mufakat.

(2) Apabila penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, kedua belah pihak sepakat untuk

menyelesaikannya melalui pengadilan dan memilih tempat kediaman dan

domisili yang tetap di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Pasal 12

Para pihak sepakat bahwa hal-hal lain yang belum diatur dalam perjanjian ini dan

segala perubahan atas kesepakatan dalam perjanjian ini akan diatur kemudian dalam

bentuk addendum atau surat yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

perjanjian ini.

Pasal 13

Perjanjian ini dibuat pada hari dan tanggal sebagaimana dimaksud pada awal

perjanjian, dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing bermaterai cukup dan

mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

(...................................................) (..................................................)

125

THI_adinda
Rectangle
Page 9: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran 2

110

CONTOH PERHITUNGAN BIAYA ATAS PENGGUNAAN FLI Tabel Ilustrasi Penggunaan dan Perhitungan biaya Atas Penggunaan FLI

(nominal dalam ribuan rupiah)

No. Transaksi

Nominal FLI

(Extend)

Pelunasan FLI

(Redeem)

Waktu

Saldo penggunaan

FLI

Waktu penggunaan RRT PUAS

O/N terakhir sblm hr

penggunaan

Perhitungan Biaya

Sebenarnya Pembulatan

ke atas dalam

hitungan menit

Nominal FLI

yang diperhitungkan

Biaya atas

Penggunaan FLI

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 400.000 - 10:00:00 400.000 0:00:00

60 7,50% 800.000 15,87

2 - 400.000 10:05:00 0 0:05:00

3 300.000 - 10:10:00 300.000 0:00:00

3 100.000 - 10:30:00 400.000 0:20:00

4 - 100.000 10:45:00 300.000 0:15:00

5 - - 11:00:00 300.000 0:15:00

6 200.000 11:25:00 500.000 0:25:00 25 7,50% 300.000 2,48

7 500.000 11:25:50 1.000.000 0:00:50 1 7,50% 500.000 0,17

8 450.000 11:35:10 550.000 0:09:20 10 7,50% 1.000.000 3,31

9 300.000 11:35:20 250.000 0:00:10 1 7,50% 550.000 0,18

10 200.000 11:35:25 50.000 0:00:05 1 7,50% 250.000 0,08

11 50.000 12:00:00 - 0:24:35 25 7,50% 50.000 0,41

T o t a l B i a y a 22,50

Penjelasan: 1. Kolom 2 : Bank menggunakan FLI (extend) untuk pertama kalinya pada hari

transaksi sebesar Rp400 juta pada pukul 10:00:00. Selanjutnya pada pukul 10:10:00 dan pukul 10:30:00 Bank menggunakan kembali FLIS masing-masing sebesar Rp300 juta dan Rp100 juta. Setelah satu jam pertama, pada pukul 11:25:00 dan pukul 11:25:50 Bank kembali menggunakan FLIS masing-masing sebesar Rp200 juta dan Rp500 juta.

2. Kolom 3 : Pada pukul 10:05:00 dan pukul 10:45:00 terdapat transfer masuk (incoming transaction) di Sistem BI-RTGS masing-masing sebesar Rp400 juta dan Rp100 juta. Transfer masuk tersebut digunakan untuk menutupi penggunaan FLI (redeem). Setelah satu jam pertama, pada pukul 11:35 terdapat tiga kali transfer masuk (incoming transaction) masing-masing sebesar Rp450 juta, Rp300 juta dan Rp200 juta. Pada pukul 12:00:00 kembali terdapat transfer masuk (incoming transaction) sebesar Rp50 juta yang melunasi saldo penggunaan FLI.

126

THI_adinda
Rectangle
Page 10: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lanjutan Lampiran 2

111

3. Kolom 5 : saldo penggunaan FLI diperoleh dari hasil bersih dari nilai penggunaan dan penyelesaian FLI.

4. Kolom 6 : perhitungan waktu penggunaan FLI yang sebenarnya (dalam hitungan detik)

5. Kolom 7 : pembulatan waktu penggunaan FLI (dibulatkan ke atas dalam hitungan menit)

6. Kolom 8 : Rata-rata tertimbang PUAB O/N terakhir sebelum hari penggunaan FLI sebesar 7,5% yang merupakan hasil perkalian rata-rata tertimbang indikasi imbalan PUAB O/N dengan nisbah bagi hasil PUAB O/N.

7. Kolom 9 : perhitungan nominal FLI yang digunakan sebagai dasar hitung perhitungan imbalan atas penggunaan FLI a) Biaya FLI untuk 1 jam pertama penggunaan FLI (Pukul 10:00:00

s/d 11:00:00) : dihitung berdasarkan akumulasi nilai nominal FLI yang digunakan Bank (kolom 2) dalam kurun waktu 1 jam pertama penggunaan FLI, yaitu sebesar Rp.800 juta dengan waktu penggunaan yang dibulatkan selama 60 menit (1 jam).

b) Biaya FLI setelah 1 jam pertama penggunaan FLI : dihitung berdasarkan outstanding FLI (kolom 5) yang digunakan Bank setelah 1 jam pertama dengan perhitungan waktu penggunaan dibulatkan ke atas dalam hitungan menit.

8. Kolom 10 : perhitungan biaya penggunaan FLI dengan rumus: Nominal Penggunaan FLI x {(waktu penggunaan FLI) / (10,5 jam x 60 menit)} x RRT PUAB O/N Terakhir sebelum hari penggunaan FLI x (1/360) atau Kolom 9 x {(Kolom 7) / (10,5 jam x 60 menit)} x (Kolom 8 / 360)

127

THI_adinda
Rectangle
Page 11: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

112

Lampiran-3 CONTOH

PERJANJIAN PENGGUNAAN

FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

No ...........................

Pada hari ini, ……………., tanggal ……bulan…......…tahun……, yang bertandatangan dibawah ini : ----------------------------------------------------------------- 1. .........Nama………..,Direktur Pengelolaan Moneter, bertempat tinggal di Jakarta,

dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, untuk dan atas nama Dewan Gubernur Bank Indonesia dan dengan demikian mewakili Bank Indonesia yang berkedudukan di Jakarta berdasarkan Pasal 39 ayat (3) Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 6 Tahun 2009, untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA ---------------------------------------------------------------------

Dalam hal berdasarkan Anggaran Dasar PT yang bersangkutan tidak diperlukan surat kuasa maka komparisi adalah sebagai berikut : 2. .........Nama……….., Direktur .... (Jabatan)...., bertempat tinggal di ...............,

dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, selaku demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah mewakili Perusahaan Perseroan PT Bank ….., berdasarkan Pasal ……. Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris ...........……, Nomor ….., tanggal ….. (tanggal dalam angka), yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal …., Nomor ….., Tambahan Nomor ….., berikut perubahan-perubahan terakhir dengan Akta Notaris ……, Nomor ….., tanggal ….., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal …., Nomor ….., Tambahan Nomor …..,

atau ( Jika Direksi harus mendapat persetujuan dari komisaris ) :

2. ............Nama……, Direktur ... (Jabatan)..., bertempat tinggal di .............., dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, selaku

128

THI_adinda
Rectangle
Page 12: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

113

demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah mewakili Perusahaan Peseroan PT Bank ….., berdasarkan Pasal ……. Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris ……, Nomor ….., tanggal ….., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal …., Nomor ….., Tambahan Nomor ….., berikut perubahan-perubahan terakhir dengan Akta Notaris ……, Nomor ….., tanggal ….., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal …., Nomor ….., Tambahan Nomor ….., dan untuk melaksanakan tindakan hukum dalam Perjanjian ini telah mendapatkan persetujuan tertulis dari komisaris Perseroan, sebagaimana ternyata dalam Surat Persetujuan Tertulis tanggal ….., bermeterai cukup yang dilekatkan pada Perjanjian ini, untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA--------------------------

Jika PIHAK KEDUA adalah Bank Asing maka komparisi adalah sebagai berikut :

2. ............Nama............, Jabatan, bertempat tinggal di ......, dalam hal ini bertindak berdasarkan kekuatan Akta Power of Attorney tertanggal ..........nomor .........dibuat di hadapan ..............., Notaris di Jakarta, demikian bertindak untuk dan atas nama ...................., cabang Indonesia, suatu bank yang didirikan berdasarkan hukum .... (negara kantor pusat bank asing)...., dan dalam hal ini bertindak melalui kantor cabangnya di Indonesia, berkedudukan di Jakarta, ...alamat...., selanjutnya disebut PIHAK KEDUA--------------------------

Kedua belah Pihak menyatakan sepakat untuk mengadakan Perjanjian Penggunaan Fasilitas Likuiditas Intrahari Berdasarkan Prinsip Syariah (FLIS), dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :

Pasal 1

(1) PIHAK PERTAMA memberikan FLIS kepada PIHAK KEDUA paling banyak sebesar nilai Surat Berharga berupa Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan/atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang di-repo-kan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA pada rekening FLIS-RTGS dan FLIS-Kliring di Bank Indonesia.

129

THI_adinda
Rectangle
Page 13: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

114

(2) PIHAK KEDUA menerima dan menggunakan FLIS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dari PIHAK PERTAMA yang besarnya tercantum dan tercetak pada Hasil Olahan Komputer (HOK) dari Scripless Securities Settlement System Central Computer (SCC) yang terdapat dalam Bank Indonesia - Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS).

(3) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menerima dengan baik HOK

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai satu-satunya dokumen yang membuktikan besarnya FLIS yang dapat digunakan oleh PIHAK KEDUA sekaligus merupakan dokumen yang membuktikan besarnya penggunaan FLIS oleh PIHAK KEDUA yang timbul sebagai akibat digunakannya FLIS oleh PIHAK KEDUA.

(4) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menerima dan

menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

Pasal 2

(1) PIHAK KEDUA menggunakan FLIS untuk mengatasi kesulitan pendanaan

pada saat saldo rekening giro rupiah PIHAK KEDUA di Bank Indonesia tidak mencukupi untuk penyelesaian transaksi keluar (outgoing transaction) yang terjadi dalam sistem Bank Indonesia - Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan/atau kewajiban PIHAK KEDUA untuk penyelesaian akhir kliring debet.

(2) FLIS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) yang digunakan oleh PIHAK KEDUA terdiri dari : a. FLIS-RTGS, sejak jam Operasional BI-RTGS dibuka sampai dengan

cut-off warning sistem BI-RTGS sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur tentang BI-RTGS.

b. FLIS-Kliring, apabila PIHAK KEDUA memiliki kewajiban penyelesaian akhir kliring debet sampai dengan cut-off warning sistem BI-RTGS sepanjang PIHAK KEDUA telah menjadi peserta Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).

(3) FLIS-RTGS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a juga dapat

digunakan untuk: a. menutup kewajiban penyelesaian akhir kliring debet dalam hal

pendanaan awal (prefund) dalam bentuk dana tunai (cash prefund) dan/atau surat berharga (collateral prefund) yang disediakan PIHAK KEDUA tidak mencukupi untuk penyelesaian kewajiban PIHAK KEDUA yang timbul dari penyelesaian akhir kliring debet;

130

THI_adinda
Rectangle
Page 14: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

115

b. menutup penyelesaian akhir kliring hasil kliring yang terjadi sebelum cut-off warning Sistem BI-RTGS bagi PIHAK KEDUA yang memiliki kantor sebagai peserta kliring yang berada di wilayah Kliring yang belum menerapkan SKNBI, sepanjang PIHAK KEDUA telah memindahkan surat berharga ke rekening FLIS-RTGS dalam jumlah yang cukup sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Fasilitas Likuiditas Intrahari Berdasarkan Prinsip Syariah.

Pasal 3

(1) PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan me-repo-kan Surat Berharga

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dengan nomor seri Surat Berharga sebagaimana tercatat dalam rekening FLIS-RTGS dan FLIS-Kliring, untuk menyelesaikan kewajiban PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA sebagaimana mestinya sebagai akibat penggunaan FLIS yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.

(2) PIHAK PERTAMA dengan ini menerima dengan baik Surat Berharga

dengan nomor seri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang diagunkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA sebagaimana tercatat dalam rekening FLIS-RTGS dan FLIS-Kliring berdasarkan pembukuan dan HOK pada Bank Indonesia sebagai bukti yang sempurna.

Pasal 4

(1) PIHAK KEDUA harus menyelesaikan FLIS yang digunakan pada hari penggunaannya paling lambat sampai dengan pre cut-off time Sistem BI-RTGS sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Fasilitas Likuiditas Intrahari Berdasarkan Prinsip Syariah.

(2) PIHAK KEDUA dapat memindahkan kembali surat berharga yang

diagunkan dari rekening FLIS-RTGS ke rekening surat berharga milik PIHAK KEDUA sesuai dengan nilai FLIS yang dikembalikan oleh PIHAK KEDUA.

(3) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak menyelesaikan FLIS yang digunakan pada hari penggunaan FLIS sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka terhadap nilai FLIS yang tidak diselesaikan oleh PIHAK KEDUA tersebut diberlakukan sebagai transaksi repo dengan Bank Indonesia dengan jangka waktu 1 (satu) hari sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai transaksi repo overnight.

131

THI_adinda
Rectangle
Page 15: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

116

Pasal 5 (1) Perjanjian ini berakhir apabila :

a. PIHAK PERTAMA mencabut ketentuan yang mengatur tentang pemberian FLIS;

b. PIHAK KEDUA dicabut izin usahanya atau dibekukan kegiatan usahanya oleh lembaga/instansi yang berwenang;

(2) Berakhirnya perjanjian ini tidak menghapuskan seluruh kewajiban PIHAK

KEDUA kepada PIHAK PERTAMA yang timbul sebagai akibat dari pemberian FLIS.

Pasal 6

Dalam hal Perjanjian ini berakhir karena sebab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1), PIHAK PERTAMA berwenang untuk melakukan pendebetan rekening giro Rupiah PIHAK KEDUA pada PIHAK PERTAMA untuk penyelesaian FLIS yang diperoleh PIHAK KEDUA.

Pasal 7

PIHAK PERTAMA mengenakan biaya atas penggunaan FLIS sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Fasilitas Likuiditas Intrahari Berdasarkan Prinsip Syariah.

Pasal 8

(1) PIHAK KEDUA setuju bahwa PIHAK PERTAMA berwenang menentukan

terjadinya pelanggaran/kealpaan PIHAK KEDUA menurut perjanjian ini.

(2) Dalam hal suatu kewajiban PIHAK KEDUA menurut perjanjian ini wajib dilakukan dalam jangka waktu tertentu, lewatnya waktu saja telah memberikan bukti cukup bahwa PIHAK KEDUA telah melalaikan kewajibannya

(3) PIHAK KEDUA menyatakan melepaskan hak-haknya untuk menyangkal

jumlah kewajiban PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.

Pasal 9

Dalam hal perjanjian berakhir sebagaimana dimaksud pada Pasal 5, para pihak sepakat bahwa perjanjian akan berakhir secara otomatis dengan mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 jo. Pasal 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

132

THI_adinda
Rectangle
Page 16: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

117

Pasal 10

(1) Semua pemberitahuan dan/atau surat menyurat antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan Perjanjian ini dilakukan secara tertulis dan dianggap telah disampaikan kepada yang bersangkutan jika terdapat tanda terima tertulis dari PIHAK PERTAMA dan/atau PIHAK KEDUA.

(2) Pemberitahuan dan/atau surat menyurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dialamatkan kepada :

PIHAK PERTAMA : BANK INDONESIA Direktorat Pengelolaan Moneter u.p. Biro Operasi Moneter Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350

PIHAK KEDUA : .................................................. .................................................. .................................................. ..................................................

Pasal 11

(1) Apabila timbul perselisihan sebagai akibat dari pelaksanaan perjanjian ini,

kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah untuk mufakat.

(2) Apabila penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya melalui pengadilan dan memilih tempat kediaman dan domisili yang tetap di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Pasal 12

Para pihak sepakat bahwa hal-hal lain yang belum diatur dalam perjanjian ini dan segala perubahan atas kesepakatan dalam perjanjian ini akan diatur kemudian dalam bentuk addendum atau surat yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

133

THI_adinda
Rectangle
Page 17: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

118

Pasal 13 Perjanjian ini dibuat pada hari dan tanggal sebagaimana dimaksud pada awal perjanjian, dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA, (...................................................) (..................................................)

134

THI_adinda
Rectangle
Page 18: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

9

119

Lampiran-4

CONTOH PERHITUNGAN BIAYA ATAS PENGGUNAAN FLIS Tabel Ilustrasi Penggunaan dan Perhitungan biaya Atas Penggunaan FLIS

(nominal dalam ribuan rupiah)

No. Transaksi

Nominal FLIS

(Extend)

Pelunasan FLIS

(Redeem)

Waktu

Saldo penggunaan

FLIS

Waktu penggunaan RRT PUAS

O/N terakhir sblm hr

penggunaan

Perhitungan Biaya

Sebenarnya Pembulatan

ke atas dalam

hitungan menit

Nominal FLIS

yang diperhitungkan

Biaya atas

Penggunaan FLIS

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 400.000 - 10:00:00 400.000 0:00:00

60 7,50% 800.000 15,87

2 - 400.000 10:05:00 0 0:05:00

3 300.000 - 10:10:00 300.000 0:00:00

3 100.000 - 10:30:00 400.000 0:20:00

4 - 100.000 10:45:00 300.000 0:15:00

5 - - 11:00:00 300.000 0:15:00

6 200.000 11:25:00 500.000 0:25:00 25 7,50% 300.000 2,48

7 500.000 11:25:50 1.000.000 0:00:50 1 7,50% 500.000 0,17

8 450.000 11:35:10 550.000 0:09:20 10 7,50% 1.000.000 3,31

9 300.000 11:35:20 250.000 0:00:10 1 7,50% 550.000 0,18

10 200.000 11:35:25 50.000 0:00:05 1 7,50% 250.000 0,08

11 50.000 12:00:00 - 0:24:35 25 7,50% 50.000 0,41

T o t a l B i a y a 22,50

Penjelasan: 1. Kolom 2 : Bank menggunakan FLIS (extend) untuk pertama kalinya pada hari

transaksi sebesar Rp400 juta pada pukul 10:00:00. Selanjutnya pada pukul 10:10:00 dan pukul 10:30:00 Bank menggunakan kembali FLIS masing-masing sebesar Rp300 juta dan Rp100 juta. Setelah satu jam pertama, pada pukul 11:25:00 dan pukul 11:25:50 Bank kembali menggunakan FLIS masing-masing sebesar Rp200 juta dan Rp500 juta.

2. Kolom 3 : Pada pukul 10:05:00 dan pukul 10:45:00 terdapat transfer masuk (incoming transaction) di Sistem BI-RTGS masing-masing sebesar Rp400 juta dan Rp100 juta. Transfer masuk tersebut digunakan untuk menutupi penggunaan FLIS (redeem). Setelah satu jam pertama, pada pukul 11:35 terdapat tiga kali transfer masuk

135

THI_adinda
Rectangle
Page 19: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

120

(incoming transaction) masing-masing sebesar Rp450 juta, Rp300 juta dan Rp200 juta. Pada pukul 12:00:00 kembali terdapat transfer masuk (incoming transaction) sebesar Rp50 juta yang melunasi saldo penggunaan FLIS.

3. Kolom 5 : saldo penggunaan FLIS diperoleh dari hasil bersih dari nilai penggunaan dan penyelesaian FLIS.

4. Kolom 6 : perhitungan waktu penggunaan FLIS yang sebenarnya (dalam hitungan detik)

5. Kolom 7 : pembulatan waktu penggunaan FLIS (dibulatkan ke atas dalam hitungan menit)

6. Kolom 8 : Rata-rata tertimbang PUAS O/N terakhir sebelum hari penggunaan FLIS sebesar 7,5% yang merupakan hasil perkalian rata-rata tertimbang indikasi imbalan PUAS O/N dengan nisbah bagi hasil PUAS O/N.

7. Kolom 9 : perhitungan nominal FLIS yang digunakan sebagai dasar hitung perhitungan imbalan atas penggunaan FLIS a) Biaya FLIS untuk 1 jam pertama penggunaan FLIS (Pukul

10:00:00 s/d 11:00:00) : dihitung berdasarkan akumulasi nilai nominal FLIS yang digunakan Bank (kolom 2) dalam kurun waktu 1 jam pertama penggunaan FLIS, yaitu sebesar Rp.800 juta dengan waktu penggunaan yang dibulatkan selama 60 menit (1 jam).

b) Biaya FLIS setelah 1 jam pertama penggunaan FLIS : dihitung berdasarkan outstanding FLIS (kolom 5) yang digunakan Bank setelah 1 jam pertama dengan perhitungan waktu penggunaan dibulatkan ke atas dalam hitungan menit.

8. Kolom 10 : perhitungan biaya penggunaan FLIS dengan rumus: Nominal Penggunaan FLIS x {(waktu penggunaan FLIS) / (10,5 jam x 60 menit)} x RRT PUAS O/N Terakhir sebelum hari penggunaan FLIS x (1/360)

atau Kolom 9 x {(Kolom 7) / (10,5 jam x 60 menit)} x (Kolom 8 / 360)

136

THI_adinda
Rectangle
Page 20: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

--------------------------------------------------------------------- Lampiran I

Contoh Daftar Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang Diakui Bank

Indonesia Untuk Agunan Obligasi Korporasi

Perusahaan Pemeringkat

Peringkat

Teratas Ke-2

Teratas Ke-3

Teratas

Fitch Ratings AAA AA+ AA

Moody’s Investor Service Aaa Aa1 Aa2

Standard and Poor’s AAA AA+ AA

PT. Fitch Ratings Indonesia AAA(idn) AA+(idn) AA(idn)

PT ICRA Indonesia [Idr]AAA [Idr]AA+ [Idr]AA

PT. Pemeringkat Efek Indonesia idAAA idAA+ idAA

DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN

MULYA E. SIREGAR

137

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
5
Page 21: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

--------------------------------------------------------------------

Lampiran II.a

Contoh Surat Permohonan/Perpanjangan FPJP

Nomor : [diisi dengan nomor surat]

Kepada

[diisi sesuai ketentuan SE]

Perihal : Permohonan/Perpanjangan1 Fasilitas Pendanaan Jangka

Pendek (FPJP)

Sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan

Bank Indonesia Nomor 14/16/PBI/2012 tanggal 23 November 2012

tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum, bersama

ini kami mengajukan permohonan/perpanjangan1 FPJP untuk jangka

waktu ... ( ... ) hari dari tanggal………… sampai dengan tanggal………

sebesar Rp ............ (terbilang : .......) untuk memenuhi perkiraan

kekurangan Giro Wajib Minimum (GWM) kami.

Sehubungan dengan pengajuan permohonan/perpanjangan1 FPJP

dimaksud, dengan ini kami lampirkan dokumen sebagai berikut :

1. Surat pernyataan kesulitan likuiditas;

2. Surat pernyataan agunan FPJP;

3. Surat kesanggupan membayar kewajiban FPJP;

4. Surat pernyataan Bank mengenai kebenaran data dan dokumen;2

5. Surat persetujuan Dewan Komisaris atau keputusan RUPS mengenai

penggunaan aset Bank sebagai agunan FPJP, sesuai dengan anggaran

dasar Bank dan perundang-undangan yang berlaku;

6. Dokumen perhitungan rasio KPMM;

7. Proyeksi arus kas dan dokumen pendukung lainnya;

8. Daftar aset yang menjadi agunan FPJP;

9. Print-out hasil pengagunan (pledge) di BI-SSSS;3

10. Surat pernyataan pengagunan SBIS;4

11. Konfirmasi pemblokiran agunan dari KSEI dan hasil pemeringkatan

dari perusahaan pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia;5

1 Coret yang tidak perlu 2 Hanya disampaikan pada saat permohonan FPJP 3 Dalam hal agunan berupa SBI, dan/atau SBN 4 Dalam hal agunan berupa SBIS 5 Dalam hal agunan berupa Obligasi Korporasi 12. Dokumen …

138

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
6
Page 22: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

--------------------------------------------------------------------

Lanjutan Lampiran II.a

12. Dokumen atas aset kredit yang menjadi agunan FPJP;6

Surat permohonan beserta lampiran tersebut di atas kami buat

dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari terdapat hal-hal

yang tidak benar maka kami bersedia menerima risiko dan akibat dari

tindakan yang diambil oleh Bank Indonesia.

Demikian permohonan kami, atas perhatian Saudara kami ucapkan

terima kasih.

(tempat, tanggal)

Komisaris Direksi

(Nama Bank….) (Nama Bank…..)

ttd ttd

Meterai

---------------- ------------------------------------

(Komisaris) (Direktur/SetingkatDirektur)

CC.

[diisi sesuai ketentuan SE]

DEPARTEMEN PENELITIAN DAN

PENGATURAN PERBANKAN

MULYA E. SIREGAR

6 Dalam hal agunan berupa Aset Kredit

139

THI_fariza
Rectangle
Page 23: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

-------------------------------------------------------------------- Lampiran II.b

Contoh Surat Pernyataan Kesulitan Likuiditas Dalam Rangka

Permohonan/Perpanjangan/Penambahan1 FPJP

No. [diisi dengan nomor surat]

Kepada

[diisi sesuai ketentuan SE]

Perihal : Surat Pernyataan Kesulitan Likuiditas

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ……………………………………….. 2

Jabatan : Direktur ……. 3 Bank ……….……..... 4

dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut di atas, dengan ini

menyatakan bahwa :

Bank mengalami kesulitan likuiditas yang disebabkan oleh

a)……..

b)……..

dst

Bank telah berupaya untuk mengatasi kesulitan likuiditas tersebut

namun belum dapat mengatasi kesulitan likuiditas tersebut. Adapun

langkah-langkah yang telah diambil oleh Bank adalah

a)……..

b)……..

dst

1 Coret yang tidak perlu 2 Diisi dengan nama direksi Bank yang berwenang mewakili 3 Diisi dengan jabatan direksi yang berwenang mewakili Bank 4 Diisi dengan nama Bank yang mengajukan permohonan FPJP Demikian …

140

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
Lampiran 7
Page 24: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

--------------------------------------------------------------------- Lanjutan Lampiran II.b

Demikian pernyataan kami.

[kota], [tanggal, bln,

tahun]

Tanda tangan

……….5

DEPARTEMEN PENELITIAN DAN

PENGATURAN PERBANKAN

MULYA E. SIREGAR

5 Diisi dengan nama dan jabatan direksi yang berwenang mewakili Bank

Materai Rp. 6000,-

141

THI_fariza
Rectangle
Page 25: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

-------------------------------------------------------------------- Lampiran II.c

Contoh Surat Pernyataan Agunan FPJP

No. [diisi dengan nomor surat]

Kepada

[diisi sesuai ketentuan SE]

Perihal : Surat Pernyataan Agunan FPJP

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ……………………………………….. 1

Jabatan : Direktur ……. 2 Bank ……….……..... 3

dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut di atas, dengan ini

menyatakan bahwa :

Seluruh aset yang menjadi agunan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek

(FPJP) tidak sedang dijaminkan kepada pihak lain, tidak di bawah sitaan,

tidak tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa, dan memenuhi

seluruh persyaratan agunan FPJP sebagaimana dimaksud dalam

Peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia yang

mengatur mengenai pemberian FPJP.

Demikian pernyataan kami.

[kota], [tanggal, bln,

tahun]

Tanda tangan

……….4

DEPARTEMEN PENELITIAN DAN

PENGATURAN PERBANKAN

MULYA E. SIREGAR

1 Diisi dengan nama direksi Bank yang berwenang mewakili 2 Diisi dengan jabatan direksi yang berwenang mewakili Bank 3 Diisi dengan nama Bank yang mengajukan permohonan FPJP 4 Diisi dengan nama dan jabatan direksi yang berwenang mewakili Bank

Materai Rp. 6000,-

142

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
Lampiran 8
Page 26: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

-------------------------------------------------------------------- Lampiran II.d

Contoh Surat Kesanggupan Membayar Dalam Rangka

Permohonan/Perpanjangan/Penambahan Plafon1 FPJP No. [diisi dengan nomor surat] Kepada [diisi sesuai ketentuan SE]

Perihal : Surat Kesanggupan Membayar

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : …………………………......……………2 Jabatan : Direktur ……. 3 Bank ………………….4

dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut di atas, dengan ini menyatakan kesanggupan membayar atas segala kewajiban terkait Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) yang diberikan oleh Bank

Indonesia kepada Bank ………….4 pada saat tanggal jatuh waktu yaitu tanggal …………………5 dengan plafon sejumlah Rp.……………….6 berikut biaya bunga dan biaya lain yang timbul sehubungan dengan pemberian

FPJP dari Bank Indonesia, serta menyatakan tunduk pada seluruh ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia yang mengatur mengenai pemberian FPJP.

[kota], [tanggal, bln, tahun]

Tanda tangan

………..7

DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN

MULYA E. SIREGAR

1 Coret yang tidak perlu 2 Diisi dengan nama direksi Bank yang berwenang mewakili

3 Diisi dengan jabatan direksi yang berwenang mewakili Bank 4 Diisi dengan nama Bank yang mengajukan permohonan FPJP 5 Diisi dengan tanggal jatuh waktu FPJP 6 Diisi dengan jumlah FPJP yang diajukan 7 Diisi dengan nama dan jabatan direksi Bank yang berwenang mewakili

Materai Rp. 6000,-

143

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
Lampiran 9
Page 27: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

------------------------------------------------------------------- Lampiran II.e

SURAT PERNYATAAN KEBENARAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : ……………………………….................1

Jabatan : Direktur ...........2 Bank ............................3

Alamat : .................................................................4

bahwa berkaitan dengan permohonan Fasilitas Pendanaan Jangka

Pendek (FPJP) yang diajukan kepada Bank Indonesia, dengan ini untuk

dan atas nama Bank ..........3 menyatakan bahwa seluruh dokumen, data,

penjelasan dan keterangan yang disampaikan kepada Bank Indonesia

dijamin kebenarannya serta telah memenuhi ketentuan yang berlaku,

termasuk dalam hal terdapat permohonan perpanjangan dan/atau

penambahan plafon FPJP.

Bahwa apabila dikemudian hari ditemukan hal-hal yang sebaliknya,

segala akibat hukum yang timbul menjadi tanggung jawab kami

sepenuhnya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat secara sukarela dan tanpa ada

paksaan dari pihak manapun juga.

[kota], [tanggal, bln, tahun]

Tanda tangan

……………….5

DEPARTEMEN PENELITIAN DAN

PENGATURAN PERBANKAN

MULYA E. SIREGAR

1 Diisi dengan nama direksi Bank yang berwenang mewakili 2 Diisi dengan jabatan direksi yang berwenang mewakili Bank 3 Diisi dengan nama Bank yang mengajukan permohonan FPJP 4 Diisi alamat Bank yang mengajukan permohonan FPJP 5 Diisi dengan nama dan jabatan direksi yang berwenang mewakili

Materai Rp. 6000,-

144

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
Lampiran 10
Page 28: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

-------------------------------------------------------------------- Lampiran III

Proyeksi Arus Kas

Nama Bank : …………………….

Posisi : Tanggal ………….

Proyeksi arus kas - Berdasarkan Pendekatan

Remaining Maturity

Posisi Remaining Maturity

H H+1 H+2 … H+29 H+30

I. Settlement/pos-pos tertentu yang

mempengaruhi ON B/S Rupiah

A. Saldo Giro BI

1. Rupiah

2. Valas

B. Kas / Uang Tunai

1. Rupiah

2. Valas

C. Transaksi Jatuh Waktu

1. Transaksi Antar Bank

1.1 Penempatan Pada Bank Lain Jatuh waktu

(placement jatuh waktu)

1.2 Pinjaman Kepada Bank Lain Jatuh waktu

(borrowing jatuh waktu)

1.3 Reverse repo SBI/SBIS

1.4 Repo SBI/SBIS

1.5 Reverse repo SBN

1.6 Repo SBN

1.7 Reverse repo SSB/SSBS Korporasi

1.8 Repo SSB/SSBS Korporasi

1.9 Antar bank aktiva lainnya

1.10 Antar bank pasiva lainnya

2. Transaksi Dengan Bank Indonesia

2.1 SBI/SBIS

a SBI/SBIS Jatuh waktu

b Settlement SBI/SBIS

2.2 Deposit Facility/FASBIS jatuh waktu

2.3 Term Deposit jatuh waktu

2.4 Lending/Financing Facility jatuh waktu

2.5 Repo

a SBI/SBIS jatuh waktu

b SBN jatuh waktu

2.6 Reverse Repo SBN

3. Transaksi Dengan Pemerintah dan Korporasi

3.1 SBN

3.2 SSB/SSBS Korporasi

3.3 Obligasi/Sukuk Subordinasi

3.4 SSB/SSBS yang Diterbitkan

D. Kredit/Pembiayaan

1. Kredit/Pembiayaan yang diberikan

145

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
Lampiran 11
Page 29: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

-------------------------------------------------------------------- Lanjutan Lampiran III

Proyeksi arus kas - Berdasarkan Pendekatan

Remaining Maturity

Posisi Remaining Maturity

H H+1 H+2 … H+29 H+30

2. Pinjaman/pembiayaan yang diterima

E. Dana Pihak Ketiga

1. Tabungan dan Giro

2. Deposito

II. Settlement/Pos-pos tertentu yang

mempengaruhi OFF B/S Rupiah

A. Dengan Bank Indonesia

1. Spot/tod/tom

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

2. Forward

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

3. Swap

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

4. Option

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

5. Transaksi Derivatif Lainnya

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

B. Dengan Pihak Lainnya

1. Dengan Bank

1.1. Spot/tod/tom

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

1.2. Forward

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

1.3. Swap

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

1.4. Option

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

1.5. Transaksi Derivatif Lainnya

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

2. Dengan Nasabah Perorangan

2.1. Spot/tod/tom

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

146

THI_fariza
Rectangle
Page 30: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

-------------------------------------------------------------------- Lanjutan Lampiran III

Proyeksi arus kas - Berdasarkan Pendekatan

Remaining Maturity

Posisi Remaining Maturity

H H+1 H+2 … H+29 H+30

2.2. Forward

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

2.3. Swap

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

2.4. Option

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

2.5. Transaksi Derivatif Lainnya

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

3. Dengan Nasabah Korporasi

3.1. Spot/tod/tom

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

3.2. Forward

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

3.3. Swap

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

3.4. Option

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

3.5. Transaksi Derivatif Lainnya

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

III. Settlement/Pos-pos tertentu yang

Mempengaruhi ON B/S Valas

A. Transaksi Antar Bank

1. Saldo Nostro

2. Saldo Vostro

3. Penempatan Pada Bank Lain Jatuh waktu

(placement jatuh waktu)

4. Pinjaman Kepada Bank Lain Jatuh waktu

(borrowing jatuh waktu)

5. Reverse repo SSB/SSBS

6. Repo SSB/SSBS

7. Antar bank aktiva lainnya

8. Antar bank pasiva lainnya

B. Transaksi Dengan Bank Indonesia

1. Term Deposit jatuh waktu

C. Transaksi Dengan Pemerintah dan Korporasi

147

THI_fariza
Rectangle
Page 31: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

-------------------------------------------------------------------- Lanjutan Lampiran III

Proyeksi arus kas - Berdasarkan Pendekatan

Remaining Maturity

Posisi Remaining Maturity

H H+1 H+2 … H+29 H+30

1. SBN

2. SSB/SSBS Korporasi

3. Obligasi/Sukuk Subordinasi

4. SSB/SSBS yang Diterbitkan

D. Kredit/Pembiayaan

1. Kredit/Pembiayaan yang diberikan

2. Pinjaman/Pembiayaan yang diterima

E. Dana Pihak Ketiga

1. Tabungan

2. Deposito

IV. Settlement/Pos-pos tertentu yang

Mempengaruhi OFF B/S Valas

A. Dengan Bank Indonesia

1. Spot/tod/tom

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

2. Forward

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

3. Swap

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

4. Option

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

5. Transaksi Derivatif Lainnya

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

B. Dengan Pihak Lainnya

1. Dengan Pihak Bank

1.1. Spot/tod/tom

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

1.2. Forward

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

1.3. Swap

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

1.4. Option

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

1.5. Transaksi Detivatif Lainnya

148

THI_fariza
Rectangle
Page 32: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

-------------------------------------------------------------------- Lanjutan Lampiran III

Proyeksi arus kas - Berdasarkan Pendekatan

Remaining Maturity

Posisi Remaining Maturity

H H+1 H+2 … H+29 H+30

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

2. Dengan Nasabah Perorangan

2.1. Spot/tod/tom

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

2.2. Forward

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

2.3. Swap

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

2.4. Option

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

2.5. Transaksi Derivatif Lainnya

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

3. Dengan Nasabah Korporasi

3.1. Spot/tod/tom

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

3.2. Forward

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

3.3. Swap

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

3.4. Option

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

3.5. Transaksi Derivatif Lainnya

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

149

THI_fariza
Rectangle
Page 33: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

-------------------------------------------------------------------- Lanjutan Lampiran III

Proyeksi Arus Kas – Berdasarkan

Pendekatan Behavioral

Posisi Proyeksi Ket

H H+1 … H+14 W3 W4

I. Penarikan dan Setoran DPK

A Tabungan dan Giro

1. Nasabah Perorangan

1.1 Rupiah

a. arus kas masuk

b. arus kas keluar

1.2 Valas

a. arus kas masuk

b. arus kas keluar

2. Nasabah Korporasi

2.1 Rupiah

a. arus kas masuk

b. arus kas keluar

2.2 Valas

a. arus kas masuk

b. arus kas keluar

B Deposito

1. Nasabah Perorangan

1.1 Rupiah

a. arus kas masuk

b. arus kas keluar

1.2 Valas

a. arus kas masuk

b. arus kas keluar

2. Nasabah Korporasi

2.1 Rupiah

a. arus kas masuk

b. arus kas keluar

2.2 Valas

a. arus kas masuk

b. arus kas keluar

II. Transaksi Antar Bank

1. Rupiah

a. Penempatan Pada Bank lain Jatuh

Waktu (placement jatuh waktu)

b. Pinjaman dari Bank lain Jatuh Waktu

(borrowing jatuh waktu)

2. Valas

a. Penempatan Pada Bank lain Jatuh

Waktu (placement jatuh waktu)

b. Pinjaman dari Bank lain Jatuh waktu

(borrowing jatuh waktu)

III. Surat-Surat Berharga

1. Pembayaran Pokok dan Bunga/Imbalan

dari SSB/SSBS yang diterbitkan

a. Rupiah

b. Valas

2. Buyback SBN dan SSB/SSBS lainnya

a. Rupiah

b. Valas

3. Call Option Obligasi Subordinasi

a. Rupiah

b. Valas

150

THI_fariza
Rectangle
Page 34: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

-------------------------------------------------------------------- Lanjutan Lampiran III

Proyeksi Arus Kas – Berdasarkan

Pendekatan Behavioral

Posisi Proyeksi Ket

H H+1 … H+14 W3 W4

IV. Kredit/Pembiayaan

1. Kredit/pembiayaan yang diberikan

a. Rupiah

b. Valas

2. Realisasi penyaluran kredit/pembiayaan

a. Rupiah

b. Valas

V. Pasar Modal Dalam Negeri dan Luar

Negeri

1. Penerbitan Surat utang baru

a. Rupiah

b. Valas

2. Penerbitan Saham (IPO dan Right Issues)

a. Rupiah

b. Valas

Petunjuk pengisian pada Lampiran II ini mengikuti ketentuan Bank

Indonesia dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/39/DPM

tanggal 28 Desember 2012 perihal Perubahan atas Surat Edaran

Bank Indonesia Nomor 13/3/DPM tanggal 4 Februari 2011 perihal

Laporan Harian Bank Umum.

DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN

MULYA E. SIREGAR

151

THI_fariza
Rectangle
Page 35: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Ekstern No. 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013 ----------------------------------------------------------------------------

Lampiran IV.a

AGUNAN BERUPA SURAT BERHARGA

Jenis Seri Sisa Jangka Waktu

Tanggal Jatuh

Tempo

Harga*) Rata-rata Tertimbang

Tingkat Diskonto Saat Penerbitan **)

Nilai Nominal Nilai Jual *)

SBI

SBIS

SBN

Obligasi Korporasi

*) Tidak berlaku untuk SBIS **) Hanya berlaku untuk SBI

DEPARTEMEN PENELITIAN DAN

PENGATURAN PERBANKAN

MULYA E. SIREGAR

152

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
Lampiran 12
Page 36: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

---------------------------------------------------------------------

Lampiran IV.b

DAFTAR ASET KREDIT LANCAR SELAMA 12 BULAN TERAKHIR YANG DIAGUNKAN BANK …………………………………

Mulai Akhir Rp (juta) Va (ribu) Rp (juta) Va (ribu)Nominal Rp

(juta)

Persentase

terhadap

Plafon

Debitur Kredit Agunan

No Nama

Nomor Debtor

Identification

Number (DIN)

NPWPAlamat

dan Telp

Nomor

Perjanjian

Kredit /

Surat

Perjanjian

Kredit

Nomor

Rekening

Nama

Pemilik

Nilai

Pengikatan

Nomor Bukti

Kepemilikan

Nilai Taksasi Agunan **)

Total dalam mata uang asal

Total dalam Jutaan Rupiah

No

Pengikatan/

Pembebanan

*)

Baki Debet

Jenis

Agunan

Penilai

Agunan ***)

Nomor Polis

Asuransi

Nilai Agunan

Tertanggung

(apabila

ada)

Jenis Kredit

Nomor

Asuransi

Kredit dan

Nilai

Tertanggung

(apabila ada)

Jangka Waktu

(yyy/mm/dd)Plafon Kredit

Catatan: *) Apabila agunan kredit memiliki akta Fidusia, APHT, atau Hipotek cantumkan no. Akta-akta tersebut **) nilai yang dicantumkan sesuai pasal 48 Peraturan Bank Indonesia No.9/6/PBI/2007 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum antara lain telah memperhitungkan

jangka waktu dari penilaian agunan terakhir dilakukan. ***) Diisi " independen", apabila menggunakan penilai agunan independen dan "intern bank", apabila menggunakan penilai agunan dari pihak internal bank Disclaimer : Aset kredit sebagaimana terdapat pada daftar diatas telah memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam pasal 4 ayat (4) Peraturan Bank Indonesia No14/16/PBI/2012 tanggal 23 November 2012 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum Informasi yang disampaikan sesuai dengan portofolio kredit yang sebenarnya. Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala risiko yang muncul atas penyampaian data tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Jakarta,.......................

DIREKTUR UTAMA DIREKTUR

DEPARTEMEN PENELITIAN DAN

PENGATURAN PERBANKAN

MULYA E. SIREGAR

153

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
Lampiran 13
Page 37: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

--------------------------------------------------------------------

Lampiran IV.c

PERUBAHAN DAFTAR ASET KREDIT LANCAR BANK……………………………….

Merujuk pada Perjanjian Pemberian FPJP No…. tanggal …. Jo. Perjanjian Pengikatan Fidusia No. …tanggal ….., berhubungan adanya kewajiban bagi PIHAK PERTAMA

(BANK …) untuk menjaga nilai jaminan dari perjanjian FPJP, PIHAK PERTAMA setuju untuk mengganti dan PIHAK KEDUA (BANK INDONESIA) setuju untuk

menerima penggantian dari PIHAK PERTAMA (BANK…) obyek jaminan fidusia sebagai berikut:

1) menarik Obyek Jaminan Fidusia nomor ……. yang tertuang pada Daftar Aset Kredit Lancar Bank yang merupakan bagian dari Akta Fidusia;

2) mengganti Obyek Jaminan Fidusia tersebut pada angka 1) di atas, menjadi sebagai berikut:

Mulai Akhir Rp (juta) Va (ribu) Rp (juta) Va (ribu)Nominal Rp

(juta)

Persentase

terhadap

Plafon

Total dalam Jutaan Rupiah

Nomor

Polis

Asuransi

Nilai Agunan

Tertanggung

(apabila ada)

Nama

Pemilik

Nilai

Pengikatan

AGUNAN

Total dalam mata uang asal

Baki Debet

KREDIT

Jenis

Agunan

No

Pengikatan/

Pembebanan

*)

Nomor Bukti

Kepemilikan

Nilai Taksasi Agunan **)

Penilai

Agunan

***)

Nomor

Perjanjian

Kredit /

Surat

Perjanjian

Kredit

Nomor

Rekening

Jenis

Kredit

Nomor

Asuransi

Kredit dan

Nilai

Tertanggung

(apabila ada)

Jangka Waktu

(yyy/mm/dd)Plafon Kredit

DEBITUR

No Nama

Nomor

Debtor

Identification

Number (DIN)

NPWPAlamat dan

Telp

Catatan: *) Apabila agunan kredit memiliki akta Fidusia, APHT, atau Hipotek cantumkan no. Akta-akta tersebut **) nilai yang dicantumkan sesuai pasal 48 Peraturan Bank Indonesia No.9/6/PBI/2007 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum antara lain telah memperhitungkan

jangka waktu dari penilaian agunan terakhir dilakukan. ***) Diisi " independen", apabila menggunakan penilai agunan independen dan "intern bank", apabila menggunakan penilai agunan dari pihak internal bank Disclaimer : Aset kredit sebagaimana terdapat pada daftar diatas telah memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam pasal 4 ayat (4) Peraturan Bank Indonesia No14/16/PBI/2012 tanggal 23 November 2012 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum Informasi yang disampaikan sesuai dengan portofolio kredit yang sebenarnya. Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala risiko yang muncul atas penyampaian data tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Jakarta,.......................

DIREKTUR UTAMA DIREKTUR

DEPARTEMEN PENELITIAN DAN

PENGATURAN PERBANKAN

MULYA E. SIREGAR

154

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
Lampiran 14
Page 38: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

------------------------------------------------------------------- Lampiran V

Contoh Surat Pernyataan Agunan berupa Aset Kredit

No. [diisi dengan nomor surat]

Kepada

[diisi sesuai ketentuan SE]

Perihal : Surat Pernyataan Agunan berupa Aset Kredit

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ……………………………………….. 1

Jabatan : Direktur ……. 2 Bank ……….……..... 3

dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut di atas, dengan ini

menyatakan bahwa :

1. seluruh Aset Kredit yang diajukan bukan kredit konsumsi kecuali

KPR;

2. seluruh Aset Kredit dijamin dengan agunan tanah dan/atau bangunan

yang memiliki nilai paling rendah 140% dari plafon kredit yang telah

dinilai oleh penilai independen;

3. sisa jangka waktu jatuh tempo kredit paling singkat 12 (dua belas)

bulan sejak penandatanganan FPJP;

4. baki debet (outstanding) kredit tidak melebihi plafon kredit dan BMPK

pada saat FPJP diberikan;

5. seluruh Aset Kredit yang diagunkan memiliki perjanjian kredit dan

pengikatan agunan yang memiliki kekuatan hukum;

6. seluruh Aset Kredit yang diagunkan bukan merupakan kredit kepada

pihak terkait Bank; dan

7. kualitas seluruh Aset Kredit yang diajukan untuk menjadi agunan

FPJP adalah benar tergolong kualitas lancar paling singkat 12 (dua

belas) bulan terakhir berturut-turut.

1 Diisi dengan nama direksi Bank yang berwenang mewakili 2 Diisi dengan jabatan direksi yang berwenang mewakili Bank 3 Diisi dengan nama Bank yang mengajukan permohonan FPJP Demikian …

155

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
15
Page 39: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

------------------------------------------------------------------- Lanjutan Lampiran V

Demikian pernyataan kami.

[kota], [tanggal, bln,

tahun]

Tanda tangan

……….4

DEPARTEMEN PENELITIAN DAN

PENGATURAN PERBANKAN

MULYA E. SIREGAR

4 Diisi dengan nama dan jabatan direksi yang berwenang mewakili Bank

Materai Rp. 6000,-

156

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
140
THI_adinda
Rectangle
Page 40: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

------------------------------------------------------------------- Lampiran VI

Contoh Surat Permohonan Penambahan Plafon FPJP

Nomor : [diisi dengan nomor surat]

Kepada

[diisi sesuai ketentuan SE]

Perihal : Permohonan Penambahan Plafon Fasilitas Pendanaan Jangka

Pendek (FPJP)

Sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan

Bank Indonesia Nomor 14/16/PBI/2012 tanggal 23 November 2012

tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum dan Surat

Persetujuan Pemberian FPJP No. …. tanggal …, bersama ini kami

mengajukan permohonan penambahan plafon FPJP sebesar Rp ............

(terbilang : .......) untuk memenuhi perkiraan kekurangan Giro Wajib

Minimum (GWM) kami, sehingga seluruh plafon FPJP Bank … menjadi

sebesar Rp ............ (terbilang : .......).

Sehubungan dengan pengajuan permohonan penambahan plafon

FPJP dimaksud, dengan ini kami lampirkan dokumen sebagai berikut :

1. Surat pernyataan kesulitan likuiditas;

2. Surat pernyataan agunan FPJP;

3. Surat kesanggupan membayar kewajiban FPJP;

4. Dokumen perhitungan rasio KPMM;

5. Proyeksi arus kas dan dokumen pendukung lainnya;

6. Daftar aset yang menjadi agunan FPJP;

7. Print-out hasil pengagunan (pledge) di BI-SSSS;1

8. Surat pernyataan pengagunan SBIS;2

9. Konfirmasi pemblokiran agunan dari KSEI dan hasil pemeringkatan

dari perusahaan pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia;3

10. Dokumen atas aset kredit yang menjadi agunan FPJP;4

Surat permohonan beserta lampiran tersebut di atas kami buat

dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari terdapat hal-hal

1 Dalam hal agunan berupa SBI, SUN dan/atau SBNSBSN 2 Dalam hal agunan berupa SBISSUN 3 Dalam hal agunan berupa Obligasi Korporasi 4 Dalam hal agunan berupa Aset Kredit yang …

157

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
16
THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
141
THI_adinda
Rectangle
Page 41: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

------------------------------------------------------------------- Lanjutan Lampiran VI

yang tidak benar maka kami bersedia menerima risiko dan akibat dari

tindakan yang diambil oleh Bank Indonesia.

Demikian permohonan kami, atas perhatian Saudara kami ucapkan

terima kasih.

(tempat, tanggal)

Komisaris Direksi

(Nama Bank….) (Nama Bank…..)

ttd ttd

Meterai

---------------- ------------------------------------

(Komisaris) (Direktur/SetingkatDirektur)

CC.

[diisi sesuai ketentuan SE]

DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN

MULYA E. SIREGAR

158

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
16
THI_fariza
TextBox
142
THI_adinda
Rectangle
Page 42: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

-----------------------------------------------------------------------------

Lampiran VII

Contoh Perhitungan Nilai Agunan FPJP

1. Perhitungan Nilai Agunan FPJP dalam bentuk SBI

a. SBI 1 bulan seri IDBIxxxxxxxxx dengan karakteristik: nilai nominal

Rp100 miliar, rata-rata tertimbang tingkat diskonto saat penerbitan

8,75000%, sisa jangka waktu 9 hari, dengan harga 99,78173

(sebagaimana tercantum dalam BI-SSSS).

b. SBI 3 bulan seri IDBIxxxxxxxxx dengan karakteristik: nilai nominal

Rp50 miliar, rata-rata tertimbang tingkat diskonto saat penerbitan

7,83333%, sisa jangka waktu 58 hari, dengan harga 98,75369

(sebagaimana tercantum dalam BI-SSSS).

Perhitungan Nilai Jual SBI dihitung berdasarkan harga setiap seri SBI:

a. Nilai Jual SBI = Rp100 miliar x 99,78173% = Rp

99.781.730.000,00

b. Nilai Jual SBI = Rp 50 miliar x 98,75369% = Rp

49.376.845.000,00

Jumlah Nilai Jual SBI (a + b) = Rp149.158.575.000,00

Nilai agunan adalah sebesar 100% dari Nilai Jual SBI, yaitu

Rp149.158.575.000,00. Dengan demikian, plafon FPJP adalah sebesar

Rp149.158.575.000,00 untuk menutup kekurangan Giro Wajib

Minimum.

2. Perhitungan Nilai Agunan FPJP dalam bentuk SUN

a. Obligasi Negara (ON) seri FRxxxx dengan karakteristik: 50.000 unit

(nilai nominal Rp50 miliar), sisa jangka waktu 3686 hari, dengan

harga 108,05988% (sebagaimana tercantum dalam BI-SSSS).

b. ON seri ZCxxxx (zero coupon bond) dengan karakteristik: 50.000

unit (nilai nominal Rp50 miliar), sisa jangka waktu 527 hari,

dengan harga 89,19250% (sebagaimana tercantum dalam BI-SSSS).

c. SPN seri SPNxxxxxxxxxx dengan karakteristik: 50.000 unit (nilai

nominal Rp50 miliar), sisa jangka waktu 351 hari, dengan harga

93,99088% (sebagaimana tercantum dalam BI-SSSS).

Nilai Pasar SUN dihitung sebagai berikut:

a. Nilai Pasar ON = Rp 50 miliar x 108,05988% = Rp

54.029.940.000,00

b. Nilai Pasar ONZC = Rp 50 miliar x 89,19250% = Rp

44.596.250.000,00

c.Nilai ...

159

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
17
THI_fariza
Rectangle
Page 43: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

--------------------------------------------------------------------

Lanjutan Lampiran VII

c. Nilai Pasar SPN = Rp 50 miliar x 93,99088% = Rp

46.995.440.000,00

Jumlah Nilai Pasar SUN (a + b +c) = Rp145.621.630.000,00

Nilai agunan (cash value) ditetapkan sebesar 100%/105% dari Nilai

Pasar SUN, yaitu {(Rp54.029.940.000,00 100/105) +

(Rp44.596.250.000,00 100/105) + (Rp46.995.440.000,00 100/105)

= Rp138.687.266.666,67.

Dengan demikian, plafon FPJP adalah sebesar Rp138.687.266.666,67

untuk menutup kekurangan Giro Wajib Minimum.

3. Perhitungan Nilai Agunan FPJP dalam bentuk SBSN

SBSN seri IFRxxxx dengan karakteristik: 100.000 unit (nilai nominal

100 miliar), sisa jangka waktu 1500 hari, dengan harga 92,01250%

(sebagaimana tercantum dalam BI-SSSS).

Nilai Pasar SBSN yang dimiliki dihitung sebagai berikut:

Nilai Pasar SBSN = Rp 100 miliar x 92,01250% = Rp92.012.500.000,00

Nilai agunan (cash value) ditetapkan sebesar 105% dari Nilai Pasar

SBSN, yaitu:

Rp 92.012.500.000,00 x 100/105 = Rp87.630.952.380,95.

Dengan demikian, plafon FPJP adalah sebesar Rp87.630.952.380,95

untuk menutup kekurangan Giro Wajib Minimum.

4. Perhitungan Nilai Agunan FPJP dalam bentuk SBI dan SUN

a. SBI 1 bulan seri IDBIxxxxxxxxx dengan karakteristik: nilai nominal

Rp100 miliar, rata-rata tertimbang tingkat diskonto saat penerbitan

8,75000%, sisa jangka waktu 9 hari, dengan harga 99,78173%

(sebagaimana tercantum dalam BI-SSSS);

b. ON seri VRxxxx dengan karakteristik: 50.000 unit (nilai nominal

Rp50 miliar), sisa jangka waktu 2874 hari, dengan harga

98,96500% (sebagaimana tercantum dalam BI-SSSS).

Nilai Jual SBI dan Nilai Pasar ON yang dimiliki dihitung sebagai

berikut:

a. Nilai Pasar SBI= Rp 100 miliar x 99,78173%= Rp99.781.730.000,00

b. Nilai ...

160

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
17
THI_fariza
Rectangle
Page 44: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

--------------------------------------------------------------------

Lanjutan Lampiran VII

b. Nilai Pasar ON = Rp 50 miliar x 98,96500% = Rp

49.482.500.000,00

Jumlah Nilai Jual SBI dan Nilai Pasar SUN (a + b) =

Rp149.264.230.000,00

Nilai agunan (cash value) ditetapkan sebesar 100% dari Nilai Jual SBI

dan 100%/105% dari Nilai Pasar SUN, yaitu Rp99.781.730.000,00 +

(Rp49.482.500.000,00 100/105) = Rp146.907.920.476,19.

Dengan demikian, plafon FPJP adalah sebesar Rp146.907.920.476,19

untuk menutup kekurangan Giro Wajib Minimum.

5. Perhitungan Nilai Agunan FPJP dalam bentuk Obligasi Korporasi

a. Obligasi korporasi PT. ABC tahun 2006 seri xx dengan

karakteristik: nilai nominal Rp50 miliar, sisa jangka waktu 3686

hari, dengan harga 100,930%, rating peringkat teratas (misal

idAAA).

b. Obligasi korporasi PT. XYZ tahun 2005 seri xx dengan karakteristik:

nilai nominal Rp50 miliar, sisa jangka waktu 527 hari, dengan

harga 93,303%, rating peringkat kedua teratas (misal idAA+).

c. Obligasi korporasi PT. JKL tahun 2005 seri xx dengan karakteristik:

nilai nominal Rp50 miliar, sisa jangka waktu 351 hari, dengan

harga 90,500%, rating peringkat ketiga teratas (misal idAA).

Nilai Pasar obligasi korporasi dihitung sebagai berikut:

a. Nilai pasar obligasi korporasi PT. ABC tahun 2006 seri xx

= Rp 50 miliar x 100,930% = Rp 50.465.000.000,00

b. Nilai pasar obligasi korporasi PT. XYZ tahun 2005 seri xx

= Rp 50 miliar x 93,303% = Rp 46.651.500.000,00

c. Nilai pasar obligasi korporasi PT. JKL tahun 2005 seri xx

= Rp 50 miliar x 90.500% = Rp 45.250.000.000,00

Nilai agunan (cash value) ditetapkan sebesar :

a. Rp 50.465.000.000,00 x 100/135 = Rp 37.381.481.481,48

b. Rp 46.651.500.000,00 x 100/140 = Rp 33.322.500.000,00

c. Rp 45.250.000.000,00 x 100/145 = Rp 31.206.896.551,72

Total nilai agunan sebesar Rp 101.910.878.033,20.

Dengan demikian, plafon FPJP adalah sebesar Rp 101.910.878.033,20

untuk menutup kekurangan Giro Wajib Minimum.

6.Perhitungan ...

161

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
17
THI_fariza
Rectangle
Page 45: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

--------------------------------------------------------------------

Lanjutan Lampiran VII

6. Perhitungan Nilai Agunan Gabungan dari Beberapa Jenis Agunan

Perhitungan nilai plafon FPJP dari beberapa jenis agunan merupakan

jumlah gabungan dari nilai masing-masing jenis agunan sesuai

dengan contoh perhitungan agunan angka 1 sampai dengan angka 5 di

atas.

DEPARTEMEN PENELITIAN DAN

PENGATURAN PERBANKAN

MULYA E. SIREGAR

162

THI_fariza
TextBox
17
Page 46: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

--------------------------------------------------------------------

Lampiran VIII

PERJANJIAN PEMBERIAN

FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK

Nomor:………

Pada hari ini……. tanggal ………… pukul……………….. (Waktu Indonesia

Bagian Barat):................. Menghadap di hadapan saya, Sarjana Hukum,

Notaris di Jakarta dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan

akan disebut pada bagian akhir akta ini:

1. .........................; Anggota Dewan Gubernur Bidang ………..,

bertempat tinggal di ……., dalam hal ini bertindak

dalam jabatannya tersebut untuk dan atas nama

Dewan Gubernur Bank Indonesia, berdasarkan

surat kuasa dari Gubernur Bank Indonesia Nomor

… tanggal …, dan dengan demikian mewakili Bank

Indonesia yang berkedudukan di Jakarta

berdasarkan Pasal 39 Undang-Undang Nomor 23

Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana

telah diubah beberapa kali, terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23

Tahun 1999 tentang Bank Indonesia menjadi

Undang-Undang, selanjutnya disebut PIHAK

PERTAMA--------------------------

2. .........................; Direktur Utama/Direktur perseroan yang ditunjuk

di bawah ini, bertempat tinggal di ………, dalam

hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut,

demikian berdasarkan Pasal ...... Anggaran Dasar

perseroan terbatas PT. Bank ......., berkedudukan

di ...... yang Anggaran Dasarnya (beserta

perubahannya) (jika telah ada perubahan

Anggaran Dasar) (berturut-turut) telah dimuat

dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal

....... No......., Tambahan Nomor ....., selanjutnya

disebut PIHAK KEDUA;-----------------------------

atau ...

163

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
18
THI_fariza
Rectangle
Page 47: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

--------------------------------------------------------------------

Lanjutan Lampiran VIII

atau (Jika Direksi mendapat persetujuan dari komisaris):

2. .........................; Direktur …..(Jabatan)….., bertempat tinggal di

……………, dalam hal ini bertindak dalam

jabatannya tersebut, selaku demikian mewakili

Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas

nama serta sah mewakili Perusahaan Perseroan PT

Bank………, berdasarkan Pasal ……. Anggaran

Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris ………,

Nomor……., tanggal……., yang termuat dalam

Berita Negara Republik Indonesia tanggal…….,

Nomor ……Tambahan Nomor….., berikut

perubahan-perubahan terakhir dengan Akta

Notaris………., Nomor………, tanggal…….. yang

termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia

tanggal……, Nomor……., Tambahan Nomor……..,

dan untuk melaksanakan tindakan hukum dalam

Perjanjian ini telah mendapatkan persetujuan

tertulis dari komisaris Perseroan, sebagaimana

ternyata dalam Surat Persetujuan Tertulis

tanggal….., bermeterai cukup yang dilekatkan

pada Perjanjian ini, untuk selanjutnya disebut

PIHAK KEDUA ---

atau (Jika Direksi harus mendapat persetujuan RUPS dalam hal

menjadikan jaminan utang seluruh atau sebagian besar kekayaan

perseroan (eks Pasal 88 UU Perseroan Terbatas):

2. ..........................; Direktur….. (Jabatan)…., bertempat tinggal di

……….., dalam hal ini bertindak dalam jabatannya

tersebut, selaku demikian mewakili Direksi dari

dan oleh karena itu untuk dan atas nama serta

sah mewakili Perusahaan Perseroan PT

Bank………, berdasarkan Pasal…… Anggaran

Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris……,

Nomor……., tanggal………., yang termuat dalam

Berita Negara Republik Indonesia tanggal …….,

Nomor ……, Tambahan Nomor……, berikut

perubahan-perubahan terakhir dengan Akta

Notaris ...

164

THI_fariza
TextBox
18
THI_fariza
Rectangle
Page 48: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

--------------------------------------------------------------------

Lanjutan Lampiran VIII

Notaris…….., Nomor….., tanggal……., yang

termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia

tanggal…….., Nomor……, Tambahan Nomor……..,

dan untuk melaksanakan tindakan hukum dalam

Perjanjian ini telah mendapat persetujuan Rapat

Umum Pemegang Saham Tanggal……..,

sebagaimana ternyata dalam ……. yang dilekatkan

pada Perjanjian ini, untuk selanjutnya disebut

PIHAK KEDUA --------------------------------------------

--------

Jika PIHAK KEDUA adalah Bank Asing maka komparisi adalah sebagai

berikut :

2. ..........................; Jabatan, bertempat tinggal di ......, dalam hal ini

bertindak berdasarkan kekuatan Akta Power of

Attorney tertanggal ..........nomor .........dibuat di

hadapan ..............., Notaris di Jakarta, demikian

bertindak untuk dan atas nama ....................,

cabang Indonesia, suatu bank yang didirikan

berdasarkan hukum .... (negara kantor pusat bank

asing)...., dan dalam hal ini bertindak melalui

kantor cabangnya di Indonesia, berkedudukan di

Jakarta, ...alamat...., selanjutnya disebut PIHAK

KEDUA -------------------------------------------

Jika PIHAK KEDUA adalah Bank yang berbadan hukum Perusahaan

Daerah maka komparisi adalah sebagai berikut:

2. ..........................; Direktur........(jabatan)......., bertempat tinggal

di..........., dalam hal ini bertindak dalam

jabatannya tersebut selaku demikian mewakili

Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas

nama serta sah mewakili Bank berdasarkan Surat

Keputusan Gubernur Nomor...............

tanggal................ dan berdasarkan Pasal......

Peraturan Daerah........ Nomor...... tanggal ........

(yang telah dimuat dalam ............) berikut

perubahan-perubahannya terakhir sebagaimana

Peraturan Daerah Nomor ....... tanggal

.......(apabila ada) (yang termuat dalam Berita

Daerah ...

165

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
18
THI_fariza
Rectangle
Page 49: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

--------------------------------------------------------------------

Lanjutan Lampiran VIII

Daerah Nomor .........) untuk selanjutnya disebut

PIHAK KEDUA -------------------------------------------

Para penghadap dikenal saya, Notaris………

Para penghadap dengan bertindak dalam kedudukannya tersebut

menerangkan terlebih dahulu

a. bahwa PIHAK KEDUA dengan surat Nomor..... tanggal.... telah

mengajukan permohonan FPJP kepada PIHAK PERTAMA,

permohonan yang mana telah dilengkapi dengan syarat-syarat yang

telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. bahwa PIHAK PERTAMA selaku pihak yang memberikan FPJP telah

melakukan penelitian atas permohonan FPJP yang diajukan PIHAK

KEDUA.

bahwa Para Pihak menyatakan sepakat untuk mengadakan Perjanjian

Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek dalam rangka mengatasi

kesulitan likuiditas jangka pendek sesuai dengan Peraturan Bank

Indonesia Nomor 14/16/PBI/2012 tanggal 23 November 2012 tentang

Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum, yang untuk

selanjutnya disebut Perjanjian Pemberian FPJP, dengan ketentuan dan

syarat-syarat sebagai berikut:

Pasal 1

OBYEK PERJANJIAN

(1) PIHAK PERTAMA setuju untuk memberikan kepada dan oleh karena

itu PIHAK KEDUA setuju menerima Fasilitas Pendanaan Jangka

Pendek, yang untuk selanjutnya disebut FPJP, dengan plafon sebesar

Rp............... (................rupiah), dengan jangka waktu .......... yang

berlaku sejak tanggal …………….. sampai dengan tanggal ……………

(2) PIHAK KEDUA menggunakan FPJP hanya untuk memenuhi

kebutuhan likuiditas sampai dengan terpenuhinya kewajiban Giro

Wajib Minimum sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang

berlaku.

Pasal ...

166

THI_fariza
TextBox
18
THI_fariza
Rectangle
Page 50: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

--------------------------------------------------------------------

Lanjutan Lampiran VIII

Pasal 2

BUNGA

(1) Atas penggunaan FPJP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, PIHAK

KEDUA dikenakan dan oleh karena itu wajib membayar biaya bunga

kepada PIHAK PERTAMA sebesar ……% (terbilang …. persen) per

tahun.

(2) Pembebanan biaya bunga FPJP yang wajib dibayar oleh PIHAK KEDUA

dilakukan oleh PIHAK PERTAMA pada awal hari tanggal jatuh tempo

FPJP.

Pasal 3

AGUNAN

(1) Terhadap penggunaan FPJP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1,

PIHAK KEDUA berjanji dan karenanya mengikatkan diri untuk

menyerahkan agunan kepada PIHAK PERTAMA berupa:1

a. Sertifikat Bank Indonesia yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA

b. Sertifikat Bank Indonesia Syariah yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA

c. Surat Berharga Negara yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA

d. Obligasi korporasi konvensional atau Obligasi korporasi syariah

yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA dan/atau

e. Aset Kredit yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA

Dengan total nilai agunan a sampai e sekurang-kurangnya sebesar

Rp............ (......................rupiah).

(2) Agunan-agunan tersebut akan dilakukan pengikatan secara terpisah

yang merupakan bagian terpenting dan satu kesatuan yang tidak

terpisahkan dari perjanjian ini.

(3) Dalam hal PIHAK KEDUA menggunakan Aset Kredit sebagai agunan

dan di kemudian hari setelah ditandatanganinya Perjanjian

Pemberian FPJP ini, PIHAK KEDUA memiliki aset berupa surat

berharga, maka PIHAK KEDUA wajib mengganti agunan Aset Kredit

dengan surat berharga.

1 disesuaikan dengan jenis jaminan

(4) Agunan ...

167

THI_fariza
TextBox
18
THI_fariza
Rectangle
Page 51: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

--------------------------------------------------------------------

Lanjutan Lampiran VIII

(4) Agunan berupa surat berharga sebagaimana tersebut pada ayat (1)

huruf a, huruf b, huruf c, dan/atau huruf d2 dilakukan pengikatan

dengan gadai yang dibuat dalam perjanjian tersendiri yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Pemberian

FPJP ini.

(5) Agunan berupa Aset Kredit sebagaimana tersebut pada ayat (1) huruf

e dilakukan pengikatan dengan Jaminan Fidusia yang dibuat dalam

perjanjian tersendiri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari Perjanjian Pemberian FPJP ini.

(6) PIHAK KEDUA menjamin bahwa agunan yang diserahkan kepada

PIHAK PERTAMA tidak diperjualbelikan dan/atau dijaminkan kepada

pihak lain, tidak dalam sengketa dengan pihak lain, dan bebas dari

segala tuntutan hukum.

(7) PIHAK KEDUA wajib mengganti dan/atau menambah agunan FPJP

apabila terjadi penurunan nilai agunan dan/atau tidak memenuhi

ketentuan FPJP.

(8) Terkait pengelolaan agunan, PIHAK PERTAMA dapat menugaskan

pihak lain atau lembaga lain untuk melakukan penatausahaan

dokumen Aset Kredit atas beban biaya PIHAK KEDUA.

(9) Dalam hal PIHAK KEDUA menggunakan Aset Kredit sebagai agunan

FPJP, PIHAK KEDUA wajib memelihara dan menatausahakan daftar

Aset Kredit yang memenuhi persyaratan untuk menjadi agunan FPJP.

Pasal 4

PEMBAYARAN

(1) PIHAK KEDUA wajib melunasi FPJP paling lambat pada tanggal jatuh

waktu Perjanjian Pemberian FPJP ini.

(2) Pelunasan atau pembayaran pokok dan biaya bunga FPJP dilakukan

dengan cara PIHAK PERTAMA melakukan pendebetan rekening giro

PIHAK KEDUA yang berada pada PIHAK PERTAMA pada tanggal jatuh

waktu Perjanjian Pemberian FPJP.

2 disesuaikan dengan jaminan Pasal ...

168

THI_fariza
TextBox
18
THI_fariza
Rectangle
Page 52: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

--------------------------------------------------------------------

Lanjutan Lampiran VIII

Pasal 5

Selama jangka waktu Perjanjian Pemberian FPJP berjalan, dalam hal

saldo rekening giro PIHAK KEDUA yang berada di PIHAK PERTAMA

melebihi batas minimum kewajiban pemeliharaan GWM PIHAK KEDUA

sesuai ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, PIHAK PERTAMA berhak

untuk melakukan pendebetan sejumlah kelebihan batas minimum GWM

dimaksud.

Pasal 6

REKENING PENAMPUNGAN (ESCROW ACCOUNT)

(1) Dalam hal terdapat agunan FPJP berupa Aset Kredit, PIHAK KEDUA

harus membuka rekening penampungan (escrow account) di Bank

yang bersangkutan untuk menampung angsuran pokok dan segala

pendapatan yang diperoleh dari surat berharga dan hak tagih Bank

atas Aset Kredit yang menjadi agunan FPJP, antara lain namun tidak

terbatas pada penerimaan kupon, pendapatan bunga, klaim asuransi

kredit.

(2) PIHAK KEDUA memberikan kuasa kepada PIHAK PERTAMA untuk

mencairkan rekening penampungan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), dalam hal PIHAK KEDUA tidak dapat melunasi pokok dan bunga

FPJP pada saat jatuh tempo.

Pasal 7

EKSEKUSI AGUNAN

(1) PIHAK PERTAMA melakukan eksekusi agunan yang diserahkan oleh

PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dalam hal:

a. PIHAK KEDUA tidak menjalankan atau tidak memenuhi kewajiban

untuk melakukan pelunasan atas pokok dan bunga yang timbul

dari Perjanjian Pemberian FPJP atau PIHAK KEDUA tidak lagi

memenuhi persyaratan Perpanjangan Perjanjian Pemberian FPJP

dengan lewatnya waktu yang ditentukan atau Perjanjian

Pemberian FPJP diakhiri oleh PIHAK PERTAMA karena terjadi

pelanggaran persyaratan FPJP yang dilakukan oleh PIHAK

KEDUA; dan

b. saldo Rekening Giro Rupiah PIHAK KEDUA yang ada pada PIHAK

PERTAMA tidak mencukupi untuk melunasi biaya bunga

dan/atau nilai pokok FPJP.

(2) Apabila ...

169

THI_fariza
TextBox
18
THI_fariza
Rectangle
Page 53: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

--------------------------------------------------------------------

Lanjutan Lampiran VIII

(2) Apabila hasil pencairan atau eksekusi agunan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) lebih besar dari nilai pelunasan FPJP maka

PIHAK PERTAMA mengkredit sejumlah kelebihan hasil eksekusi

agunan ke Rekening Giro Rupiah PIHAK KEDUA yang ada pada

PIHAK PERTAMA, setelah dikurangi nilai pokok, biaya bunga FPJP

dan biaya lainnya terkait FPJP.

(3) Apabila hasil pencairan atau eksekusi agunan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) lebih kecil dari kewajiban pelunasan FPJP

PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA wajib

membayar sejumlah kekurangan atas kewajiban yang harus dilunasi

oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.

(4) Selama berlangsungnya eksekusi agunan, PIHAK PERTAMA tetap

mengupayakan pelunasan FPJP dengan cara mendebet Rekening

Giro Rupiah PIHAK KEDUA yang ada pada PIHAK PERTAMA sebesar

nilai pokok FPJP ditambah biaya bunga FPJP yang belum dilunasi

dan biaya lain terkait dengan pelaksanaan eksekusi agunan atau

sampai dengan nilai saldo giro PIHAK KEDUA nihil.

Pasal 8

DOMISILI HUKUM

Tentang perjanjian ini dan pelaksanaannya serta segala akibatnya, para

pihak memilih domisili yang tetap di Kantor Kepaniteraan Pengadilan

Negeri Jakarta Pusat, demikian tanpa mengurangi hak dan wewenang

PIHAK PERTAMA untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap PIHAK

KEDUA berdasarkan Perjanjian Pemberian FPJP ini dan memohon

pelaksanaannya di pengadilan-pengadilan negeri lainnya atau lembaga

lainnya yang berwenang di wilayah Republik Indonesia.

Pasal 9

BIAYA

Biaya-biaya yang timbul dalam rangka pemberian FPJP ini menjadi

biaya Bank, yaitu:

a. penatausahaan dokumen aset kredit;

b. biaya eksekusi agunan;

c. biaya pengikatan agunan;

d. biaya pembuatan akta perjanjian FPJP;

e. biaya ...

170

THI_fariza
TextBox
18
THI_fariza
Rectangle
Page 54: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

--------------------------------------------------------------------

Lanjutan Lampiran VIII

e. biaya transaksi, biaya kustodian dan biaya lainnya yang timbul

atas pengagunan Obligasi Korporasi di otoritas penatausahaan

surat berharga dimaksud; dan

f. biaya lain yang timbul dalam pemberian FPJP.

Pasal 10

PENGAKHIRAN PERJANJIAN FPJP

PIHAK PERTAMA berhak mengakhiri Perjanjian ini apabila PIHAK KEDUA

tidak lagi memenuhi syarat sebagai Pihak Penerima FPJP.

Pasal 11

PENUTUP

(1) Selain hal-hal yang diatur dalam perjanjian FPJP, PIHAK KEDUA wajib

tunduk pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai

FPJP.

(2) Untuk pengakhiran perjanjian ini, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA

sepakat untuk mengenyampingkan Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab

Undang-Undang Hukum Perdata.

Pasal 12

Segala perubahan yang diperlukan atau dianggap perlu atas Perjanjian

Pemberian FPJP ini akan dibuat secara tersendiri atas mufakat Para

Pihak dikemudian hari baik secara notariil melalui suatu Addendum

Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek yang

merupakan satu kesatuan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari Perjanjian Pemberian FPJP ini.

Akta ...

171

THI_fariza
TextBox
18
THI_fariza
Rectangle
Page 55: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

--------------------------------------------------------------------

Lanjutan Lampiran VIII

Akta ini diselesaikan pukul .......... WIB

(.................................................Waktu Indonesia Bagian Barat) 3.

Para penghadap dikenal oleh saya, Notaris.

DEMIKIANLAH AKTA INI

Dibuat dan dilangsungkan di ..............., pada hari ini, tanggal serta pada

jam seperti disebutkan pada bagian awal akta ini dengan dihadiri

oleh................... Sarjana Hukum dan............................. Sarjana Hukum,

keduanya pegawai kantor Notaris dan bertempat tinggal di Jakarta

sebagai saksi-saksi.

Segera, setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris kepada para

penghadap dan saksi-saksi, maka ditandatanganilah akta ini oleh para

penghadap, saksi-saksi dan saya, Notaris..........................

Dilangsungkan dengan...........................

DEPARTEMEN PENELITIAN DAN

PENGATURAN PERBANKAN

MULYA E. SIREGAR

3 Pencantuman waktu diisi setelah PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menandatangani akta

perjanjian FPJP

172

THI_fariza
TextBox
18
Page 56: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

-------------------------------------------------------------------

Lampiran VIII.a

ADDENDUM PERJANJIAN PEMBERIAN

FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK

(PERPANJANGAN/PERPANJANGAN DENGAN PERUBAHAN PLAFON)

Nomor:………

Pada hari ini……. tanggal ………… pukul……………….. (Waktu Indonesia

Bagian Barat):................. Menunjuk Perjanjian Pemberian Fasilitas

Pendanaan Jangka Pendek Nomor ………… tanggal .............. dan

Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek

Nomor ………… tanggal ..............1, dengan ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK

KEDUA sepakat untuk melakukan perubahan Perjanjian Pemberian

Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek dimaksud dan/atau Addendum

Perjanjian dimaksud sebagai berikut :2

1. Pasal 1 Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek

berubah sehingga menjadi sebagai berikut:

Pasal 1

OBYEK PERJANJIAN

PIHAK PERTAMA setuju untuk memberikan kepada dan oleh karena itu

PIHAK KEDUA setuju:

a. memperpanjang jangka waktu FPJP; atau

b. memperpanjang jangka waktu FPJP dan menambah/mengurangi

plafon Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek2, sebesar Rp...............

(................rupiah), sehingga plafon FPJP yang diterima oleh PIHAK

KEDUA menjadi sebesar Rp............... (................rupiah),

dengan jangka waktu .......... yang berlaku sejak tanggal ……………..

sampai dengan tanggal ……………

2. Pasal 3 Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek

berubah sehingga menjadi sebagai berikut: (apabila atas addendum

yang dilakukan diikuti dengan penyerahan atau perubahan agunan

baru)

1 Dicantumkan apabila telah ada Addendum Perjanjian Pemberian FPJP sebelumnya 2 Diisi dengan pokok perubahan

Pasal …

173

THI_fariza
TextBox
19
THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 57: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

-------------------------------------------------------------------

Lanjutan Lampiran VIII.a

Pasal 3

AGUNAN

(1) Terhadap penambahan plafon FPJP sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 1, PIHAK KEDUA berjanji dan karenanya mengikatkan diri

untuk menambah agunan kepada PIHAK PERTAMA berupa:3

a. Sertifikat Bank Indonesia yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA

b. Sertifikat Bank Indonesia Syariah yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA

c. Surat Berharga Negara yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA

d. Obligasi korporasi konvensional atau Obligasi korporasi syariah

yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA dan/atau

e. Aset Kredit yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA

sehingga seluruh nilai agunan FPJP yang diterima oleh PIHAK KEDUA

menjadi sekurang-kurangnya sebesar Rp…..(……rupiah) sebagaimana

tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Perjanjian Pemberian FPJP ini.

(2) Atas tambahan agunan berupa surat berharga sebagaimana tersebut

pada ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, dan/atau huruf d4 dilakukan

pengikatan dengan gadai yang dibuat dalam perjanjian tersendiri yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Pemberian

FPJP ini.

(3) Atas tambahan agunan berupa aset kredit sebagaimana tersebut pada

ayat (1) huruf e7 dilakukan pengikatan dengan Jaminan Fidusia yang

dibuat dalam perjanjian tersendiri yang merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Perjanjian Pemberian FPJP ini.

(4) PIHAK KEDUA menjamin bahwa agunan yang diserahkan kepada

PIHAK PERTAMA tidak sedang dijaminkan kepada pihak lain, tidak

dalam sengketa dengan pihak dan bebas dari segala tuntutan hukum.

(5) PIHAK KEDUA wajib mengganti dan/atau menambah agunan FPJP

apabila tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat

(4).

3 Disesuaikan dengan jenis jaminan 4 Disesuaikan dengan jaminan

Akta …

174

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 58: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

-------------------------------------------------------------------

Lanjutan Lampiran VIII.a

Akta ini diselesaikan pukul .......... WIB

(.................................................Waktu Indonesia Bagian Barat) 5.

Para penghadap dikenal oleh saya, Notaris.

DEMIKIANLAH AKTA INI

Dibuat dan dilangsungkan di ..............., pada hari ini, tanggal serta pada

jam seperti disebutkan pada bagian awal akta ini dengan dihadiri

oleh................... Sarjana Hukum dan............................. Sarjana Hukum,

keduanya pegawai kantor Notaris dan bertempat tinggal di Jakarta

sebagai saksi-saksi.

Segera, setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris kepada para

penghadap dan saksi-saksi, maka ditandatanganilah akta ini oleh para

penghadap, saksi-saksi dan saya, Notaris..........................

Dilangsungkan dengan...........................

DEPARTEMEN PENELITIAN DAN

PENGATURAN PERBANKAN

MULYA E. SIREGAR

5 Pencantuman waktu diisi setelah PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menandatangani akta

perjanjian FPJP

175

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 59: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

--------------------------------------------------------------------

Lampiran VIII.b

ADDENDUM PERJANJIAN PEMBERIAN

FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK

(PENAMBAHAN PLAFON)

Nomor:………

Pada hari ini……. tanggal ………… pukul……………….. (Waktu Indonesia

Bagian Barat):.................Menunjuk Perjanjian Pemberian Fasilitas

Pendanaan Jangka Pendek Nomor ………… tanggal .............. dan

Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek

Nomor ………… tanggal ..............1, dengan ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK

KEDUA sepakat untuk melakukan perubahan Perjanjian Pemberian

Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek dimaksud dan/atau Addendum

Perjanjian dimaksud sebagai berikut:2

1. Pasal 1 Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek

berubah sehingga menjadi sebagai berikut:

Pasal 1

OBYEK PERJANJIAN

PIHAK PERTAMA setuju untuk memberikan kepada dan oleh karena itu

PIHAK KEDUA setuju menerima tambahan plafon Fasilitas Pendanaan

Jangka Pendek, sebesar Rp............... (................rupiah), sehingga plafon

FPJP yang diterima oleh PIHAK KEDUA menjadi sebesar Rp...............

(................rupiah), dengan jangka waktu .......... yang berlaku sejak

tanggal …………….. sampai dengan tanggal ……………

2. Pasal 3 Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek

berubah sehingga menjadi sebagai berikut: (apabila atas addendum

yang dilakukan diikuti dengan penyerahan atau perubahan agunan

baru)

1 Dicantumkan apabila telah ada Addendum Perjanjian Pemberian FPJP sebelumnya 2 Diisi dengan pokok perubahan

Pasal …

176

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
20
THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 60: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

--------------------------------------------------------------------

Lanjutan Lampiran VIII.b

Pasal 3

AGUNAN

(1) Terhadap penambahan plafon FPJP sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 1, PIHAK KEDUA berjanji dan karenanya mengikatkan diri

untuk menambah agunan kepada PIHAK PERTAMA berupa:3

a. Sertifikat Bank Indonesia yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA;

b. Sertifikat Bank Indonesia Syariah yang dimiliki oleh PIHAK

KEDUA;

c. Surat Berharga Negara yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA;

d. Obligasi korporasi konvensional atau Obligasi korporasi syariah

yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA; dan/atau

e. Aset Kredit yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA,

sehingga seluruh nilai agunan FPJP yang diterima oleh PIHAK KEDUA

menjadi sekurang-kurangnya sebesar Rp…..(……rupiah) sebagaimana

tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Perjanjian Pemberian FPJP ini.

(2) Atas tambahan agunan berupa surat berharga sebagaimana tersebut

pada ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, dan/atau huruf d4 dilakukan

pengikatan dengan gadai yang dibuat dalam perjanjian tersendiri yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Pemberian

FPJP ini.

(3) Atas tambahan agunan berupa aset kredit sebagaimana tersebut pada

ayat (1) huruf e dilakukan pengikatan dengan Jaminan Fidusia yang

dibuat dalam perjanjian tersendiri yang merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Perjanjian Pemberian FPJP ini.

(4) PIHAK KEDUA menjamin bahwa agunan yang diserahkan kepada

PIHAK PERTAMA tidak sedang dijaminkan kepada pihak lain, tidak

dalam sengketa dengan pihak dan bebas dari segala tuntutan hukum.

(5) PIHAK KEDUA wajib mengganti dan/atau menambah agunan FPJP

apabila tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat

(4).

3 Disesuaikan dengan jenis jaminan 4 disesuaikan dengan jaminan

Akta …

177

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 61: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

--------------------------------------------------------------------

Lanjutan Lampiran VIII.b

Akta ini diselesaikan pukul .......... WIB

(.................................................Waktu Indonesia Bagian Barat) 5.

Para penghadap dikenal oleh saya, Notaris.

DEMIKIANLAH AKTA INI

Dibuat dan dilangsungkan di ..............., pada hari ini, tanggal serta pada

jam seperti disebutkan pada bagian awal akta ini dengan dihadiri

oleh................... Sarjana Hukum dan............................. Sarjana Hukum,

keduanya pegawai kantor Notaris dan bertempat tinggal di Jakarta

sebagai saksi-saksi.

Segera, setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris kepada para

penghadap dan saksi-saksi, maka ditandatanganilah akta ini oleh para

penghadap, saksi-saksi dan saya, Notaris..........................

Dilangsungkan dengan...........................

DEPARTEMEN PENELITIAN DAN

PENGATURAN PERBANKAN

MULYA E. SIREGAR

5 Pencantuman waktu diisi setelah PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menandatangani akta

perjanjian FPJP

178

THI_fariza
Rectangle
Page 62: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

------------------------------------------------------------------ Lampiran IX.a

AKTA GADAI

BANK …….. - BANK INDONESIA

Nomor : ………

Pada hari ini…………….tanggal ……………………………………………………,

pukul………………………. (Waktu Indonesia bagian Barat), menghadap di

hadapan saya,…………………………………………………., Sarjana Hukum,

Notaris di Jakarta dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan

akan disebut pada bagian akhir akta ini :

1. ……Nama…… : Direktur Utama/Direktur perseroan yang ditunjuk di

bawah ini, bertempat tinggal di ………, dalam hal ini

bertindak dalam jabatannya tersebut, demikian

berdasarkan Pasal ...... Anggaran Dasar perseroan

terbatas PT. Bank ......., berkedudukan di ...... yang

Anggaran Dasarnya (beserta perubahannya) (jika telah

ada perubahan Anggaran Dasar) (berturut-turut) telah

dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia

tanggal ....... No......., Tambahan Nomor .....,

selanjutnya disebut PEMBERI GADAI;--------------------

-----

atau (Jika Direksi mendapat persetujuan dari komisaris):

1. ……Nama…… : Direktur …..(Jabatan)….., bertempat tinggal di

……………, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya

tersebut, selaku demikian mewakili Direksi dari dan

oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah

mewakili Perusahaan Perseroan PT Bank………,

berdasarkan Pasal ……. Anggaran Dasarnya yang

dimuat dalam Akta Notaris ………, Nomor…….,

tanggal……., yang termuat dalam Berita Negara

Republik Indonesia tanggal……., Nomor

……Tambahan Nomor….., berikut perubahan-

perubahan terakhir dengan Akta Notaris……….,

Nomor………, tanggal…….. yang termuat dalam Berita

Negara Republik Indonesia tanggal……, Nomor…….,

Tambahan Nomor…….., dan untuk melaksanakan

tindakan hukum dalam Perjanjian ini telah

mendapatkan ...

179

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
Lampiran 21
Page 63: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

------------------------------------------------------------------ Lanjutan Lampiran IX.a

mendapatkan persetujuan tertulis dari komisaris

Perseroan, sebagaimana ternyata dalam Surat

Persetujuan Tertulis tanggal….., bermeterai cukup

yang dilekatkan pada Perjanjian ini, untuk

selanjutnya disebut PEMBERI GADAI---------------

atau (Jika Direksi harus mendapat persetujuan RUPS dalam hal menjadikan

jaminan utang seluruh atau sebagian besar kekayaan perseroan (eks Pasal

102 UU Perseroan Terbatas):

1. ……Nama…… : Direktur….. (Jabatan)…., bertempat tinggal di ………..,

dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut,

selaku demikian mewakili Direksi dari dan oleh

karena itu untuk dan atas nama serta sah mewakili

Perusahaan Perseroan PT Bank………, berdasarkan

Pasal…… Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam

Akta Notaris……, Nomor……., tanggal………., yang

termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia

tanggal ……., Nomor ……, Tambahan Nomor……,

berikut perubahan-perubahan terakhir dengan Akta

Notaris…….., Nomor….., tanggal……., yang termuat

dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal……..,

Nomor……, Tambahan Nomor…….., dan untuk

melaksanakan tindakan hukum dalam Perjanjian ini

telah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang

Saham tanggal…….., sebagaimana ternyata dalam

……. yang dilekatkan pada Perjanjian ini, untuk

selanjutnya disebut PEMBERI GADAI---------------------

------------------------------

Jika PEMBERI GADAI adalah Bank Asing maka komparisi adalah sebagai

berikut :

1. ……Nama…… : Jabatan, bertempat tinggal di ......, dalam hal ini

bertindak berdasarkan kekuatan Akta Power of

Attorney tertinggal ..........nomor .........dibuat di

hadapan ..............., Notaris di Jakarta, demikian

bertindak untuk dan atas nama ...................., cabang

Indonesia, suatu bank yang didirikan berdasarkan

hukum .... (negara kantor pusat bank asing)...., dan

dalam ...

180

THI_fariza
Rectangle
Page 64: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

------------------------------------------------------------------ Lanjutan Lampiran IX.a

dalam hal ini bertindak melalui kantor cabangnya di

Indonesia, berkedudukan di Jakarta, ...alamat....,

selanjutnya disebut PEMBERI GADAI---------------------

---------------------

Jika PEMBERI GADAI adalah Bank yang berbadan hukum Perusahaan

Daerah maka komparisi adalah sebagai berikut:

1. ……Nama…… : Direktur........(jabatan)......., bertempat tinggal

di..........., dalam hal ini bertindak dalam jabatannya

tersebut selaku demikian mewakili Direksi dari dan

oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah

mewakili Bank berdasarkan Surat Keputusan

Gubernur Nomor............... tanggal................ dan

berdasarkan Pasal...... Peraturan Daerah........

Nomor...... tanggal ........ (yang telah dimuat dalam

............) berikut perubahan-perubahanya terakhir

sebagaimana Peraturan Daerah Nomor ....... tanggal

.......(apabila ada) (yang termuat dalam Berita Daerah

Nomor .........) untuk selanjutnya disebut PEMBERI

GADAI---------------------------------------------------

2. ……Nama…… : Anggota Dewan Gubernur Bidang ……….., bertempat

tinggal di ……., dalam hal ini bertindak dalam

jabatannya tersebut untuk dan atas nama Dewan

Gubernur Bank Indonesia, berdasarkan surat kuasa

dari Gubernur Bank Indonesia Nomor … tanggal …,

dan dengan demikian mewakili Bank Indonesia yang

berkedudukan di Jakarta berdasarkan Pasal 39

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank

Indonesia sebagaimana telah diubah beberapa kali,

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun

2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008

tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia

menjadi Undang-Undang, selanjutnya disebut

PENERIMA GADAI----------------------------------------

Para ...

181

THI_fariza
Rectangle
Page 65: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

------------------------------------------------------------------ Lanjutan Lampiran IX.a

Para penghadap dikenal saya, Notaris

Para penghadap dengan bertindak dalam kedudukannya tersebut

menerangkan terlebih dahulu :

a. bahwa PEMBERI GADAI telah mendapatkan Fasilitas Pendanaan Jangka

Pendek, (untuk selanjutnya disebut “FPJP”) dari PENERIMA GADAI

dengan plafon sebesar Rp............... (................rupiah) dan dengan

berdasarkan ketentuan dan persyaratan sebagaimana diuraikan dalam

Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Nomor

.... tanggal …., termasuk Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas

Pendanaan Jangka Pendek Nomor .... tanggal ....,1 (apabila ada) yang

minutanya dibuat di hadapan saya, Notaris (untuk selanjutnya Akta

Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek berikut segala

Addendumnya disebut “Perjanjian Pokok”);

b. bahwa menurut ketentuan Perjanjian Pokok, PEMBERI GADAI

diwajibkan untuk memberikan agunan berupa surat berharga

sebagaimana tercantum dalam lampiran daftar OBYEK GADAI yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian Akta Gadai

ini, termasuk dalam hal terdapat perubahan lampiran daftar OBYEK

GADAI yang dituangkan dalam addendum lampiran;

c. bahwa PEMBERI GADAI menyatakan telah memiliki surat berharga yang

akan digadaikan sebagaimana tercatat dalam Bank Indonesia – Scripless

Securities Settlement System (BI-SSSS) di Bank Indonesia dan/atau

pada The Central Depository and Book Entry Settlement (C-BEST) di

Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang selanjutnya disebut

SURAT BERHARGA, sebagaimana tercantum dalam lampiran daftar

OBYEK GADAI yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

perjanjian Akta Gadai ini, termasuk dalam hal terdapat perubahan

lampiran daftar OBYEK GADAI yang dituangkan dalam addendum

lampiran;

d. bahwa guna memenuhi persyaratan Perjanjian Pokok dan untuk

menjamin terbayarnya dengan baik segala sesuatu yang terhutang dan

harus dibayarkan oleh PEMBERI GADAI kepada PENERIMA GADAI, baik

karena hutang pokok, biaya bunga FPJP, biaya eksekusi agunan, dan

seluruh biaya lainnya dalam hal masih terdapat kewajiban PEMBERI

GADAI terkait dengan pemberian FPJP yang belum dilunasi berdasarkan

1 Dalam hal terdapat addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek

dengan ...

182

THI_fariza
Rectangle
Page 66: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

------------------------------------------------------------------ Lanjutan Lampiran IX.a

Perjanjian Pokok, PEMBERI GADAI menyatakan menggadaikan dan

dengan demikian menyerahkan kepada PENERIMA GADAI SURAT

BERHARGA sebagaimana tercantum dalam Lampiran akta ini yang

merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari akta

ini, dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp ………………… ( ……..

rupiah) dan jumlah nilai pasar sebesar Rp ……….. (………….. rupiah)

(selanjutnya disebut sebagai “OBYEK GADAI”) dan PENERIMA GADAI

menyatakan menerima baik OBYEK GADAI tersebut.

e. bahwa PEMBERI GADAI menjamin bahwa OBYEK GADAI yang diberikan

sebagai jaminan dengan akta ini adalah benar-benar haknya PEMBERI

GADAI, semata-mata bebas dari sitaan, tidak sedang digadaikan atau

dipertanggungkan secara apapun juga kepada orang atau pihak lain

terlebih dahulu, tidak tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa,

bebas dari segala tuntutan hukum, dan oleh karenanya PENERIMA

GADAI dibebaskan oleh PEMBERI GADAI dari segala tuntutan apapun

juga dari pihak lain.

f. Selanjutnya para penghadap senantiasa dengan bertindak dalam

kedudukannya tersebut menyatakan bahwa gadai SURAT BERHARGA ini

dilangsungkan dan diterima dengan ketentuan dan syarat sebagai

berikut :

Pasal 1

Penyerahan hak atas OBYEK GADAI tersebut di atas beserta OBYEK GADAI

yang bersangkutan sebagaimana tercantum dalam pencatatan kepemilikan

surat berharga tersebut oleh PEMBERI GADAI dinyatakan berlaku terhitung

sejak tanggal penandatanganan Perjanjian ini.

Pasal 2

Apabila bagian dari OBYEK GADAI atau di antara OBYEK GADAI tersebut

nilainya mengalami penurunan atau menjadi tidak layak untuk dijadikan

OBYEK GADAI sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor

14/16/PBI/2012 tanggal 23 November 2012 tentang Fasilitas Pendanaan

Jangka Pendek Bagi Bank Umum, maka PEMBERI GADAI dengan ini

berjanji dan karenanya mengikat diri untuk menambah atau mengganti

bagian dari atau OBYEK GADAI yang nilainya mengalami penurunan atau

menjadi tidak layak untuk dijadikan OBYEK GADAI dengan obyek gadai

digantikan ...

183

THI_fariza
Rectangle
Page 67: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

------------------------------------------------------------------ Lanjutan Lampiran IX.a

lainnya yang sejenis yang nilainya paling kurang setara dengan yang

digantikan serta yang dapat disetujui oleh PENERIMA GADAI, yang mana

untuk keperluan itu cukup dinyatakan dalam lampiran yang disepakati

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan menjadi satu kesatuan sebagai

OBYEK GADAI berdasarkan akta ini.

Pasal 3

PEMBERI GADAI berjanji dan karenanya mengikatkan diri untuk

melakukan evaluasi atau penilaian terhadap OBYEK GADAI tersebut dan

melaporkan hasil evaluasi dan penilaian kepada PENERIMA GADAI.

Pasal 4

(1) PENERIMA GADAI melakukan eksekusi OBYEK GADAI yang diserahkan

oleh PEMBERI GADAI kepada PENERIMA GADAI dalam hal PEMBERI

GADAI lalai membayar hutangnya sebagaimana tersebut dalam premisse

Perjanjian ini dalam butir d di atas kepada PENERIMA GADAI, maka

PENERIMA GADAI berhak mencairkan, menjual OBYEK GADAI atau

mendebet rekening giro PEMBERI GADAI di Bank Indonesia dengan tata

cara sebagaimana diatur dalam Ketentuan Bank Indonesia mengenai

Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek bagi Bank Umum dan untuk itu

PENERIMA GADAI berhak mengambil hasil penjualan OBYEK GADAI

tersebut sebagai pembayaran atas seluruh hutang PEMBERI GADAI

kepada PENERIMA GADAI.

(2) Apabila hasil penjualan dari OBYEK GADAI tersebut tidak mencukupi

untuk melunasi semua yang wajib dibayar oleh PEMBERI GADAI kepada

PENERIMA GADAI, maka PEMBERI GADAI tetap terikat untuk

membayar lunas sisa hutang, biaya bunga dan biaya lain sebagaimana

yang masih harus dibayar oleh PEMBERI GADAI kepada PENERIMA

GADAI.

Pasal 5

(1) Apabila untuk pencairan atau penjualan OBYEK GADAI sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) diperlukan kuasa, dengan ini PEMBERI

GADAI memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada PENERIMA

GADAI:

184

THI_fariza
Rectangle
Page 68: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

------------------------------------------------------------------ Lanjutan Lampiran IX.a

a. mencairkan agunan berupa SBI dan/atau SBIS dan mengambil hasil

pencairan tersebut untuk pelunasan FPJP PEMBERI GADAI;

b. menjual agunan SBN dan/atau Obligasi Korporasi dan mengambil

hasil penjualan tersebut untuk pelunasan FPJP PEMBERI GADAI;

c. mendebet rekening giro PEMBERI GADAI di Bank Indonesia untuk

pelunasan FPJP PEMBERI GADAI dalam hal pencairan atau

penjualan agunan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan/atau

huruf b tidak dapat dilakukan.

(2) Kuasa tersebut dinyatakan tidak dapat ditarik kembali oleh pemberi

kuasa (PEMBERI GADAI) dengan alasan apapun juga sesuai ketentuan

yang berlaku, sepanjang PEMBERI GADAI belum melunasi seluruh

hutangnya sebagaimana tersebut dalam premisse Perjanjian ini dalam

butir d di atas kepada PENERIMA GADAI dan/atau PEMBERI GADAI

masih bermaksud menggunakan FPJP dari PENERIMA GADAI.

Pasal 6

Apabila hasil dari pencairan atau penjualan atas OBYEK GADAI

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) lebih besar dari jumlah FPJP

yang diterima oleh PEMBERI GADAI, biaya bunga dan biaya administrasi

dan/atau biaya pencairan agunan, maka yang dapat diambil oleh

PENERIMA GADAI adalah sebesar jumlah dimaksud, sedang kelebihannya

harus dikembalikan oleh PENERIMA GADAI kepada PEMBERI GADAI.

Pasal 7

Apabila FPJP yang diterima PEMBERI GADAI telah terbayar lunas tanpa

perlu adanya pencairan atau penjualan OBYEK GADAI yang digadaikan dan

Perjanjian Pokok telah berakhir, maka PENERIMA GADAI wajib

menyerahkan kembali semua OBYEK GADAI yang digadaikan dengan

Perjanjian ini kepada PEMBERI GADAI sesuai dengan kepemilikannya dan

gadai SURAT BERHARGA ini menjadi berhenti dengan sendirinya (gugur).

Pasal 8

(1) Gadai SURAT BERHARGA ini diberikan untuk menjamin hutang-hutang

PEMBERI GADAI, baik yang timbul karena FPJP yang disediakan oleh

PENERIMA GADAI sebagaimana tersebut dalam premisse Perjanjian ini

butir d di atas, maupun yang timbul karena kewajiban-kewajiban lain

b. menjual ...

administrasi ... 185

THI_fariza
Rectangle
Page 69: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

------------------------------------------------------------------ Lanjutan Lampiran IX.a

yang terbeban pada PEMBERI GADAI karena biaya bunga, biaya

administrasi dan/atau biaya pencairan agunan yang harus dibayar

kepada PENERIMA GADAI.

(2) PEMBERI GADAI setuju bahwa :

a. besarnya jumlah tagihan yang dijamin dengan OBYEK GADAI ini

adalah sebagaimana yang tercatat pada PENERIMA GADAI; dan

b. PEMBERI GADAI menerima tagihan yang tercatat pada PENERIMA

GADAI sebagaimana dimaksud dalam huruf a sebagai alat bukti

yang sempurna.

Pasal 9

Akta Gadai ini berlaku sampai dengan PEMBERI GADAI telah memenuhi

dan membayar lunas segala hal yang wajib dibayar oleh PEMBERI GADAI

kepada PENERIMA GADAI sebagaimana dinyatakan dalam premisse

Perjanjian Pokok kepada PENERIMA GADAI, antara lain hutang pokok,

biaya bunga, biaya administrasi dan/atau biaya pencairan agunan.

Pasal 10

Perjanjian Akta Gadai ini merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak

terpisahkan dari Perjanjian Pokok.

Pasal 11

Tentang Perjanjian Akta Gadai ini dan pelaksanaannya serta segala

akibatnya, para pihak memilih domisili yang tetap di Kantor Kepaniteraan

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, demikian tanpa mengurangi hak dan

wewenang PENERIMA GADAI untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap

PEMBERI GADAI berdasarkan Perjanjian Pokok Pemberian FPJP dan Akta

Gadai ini.

Pasal 12

Biaya Akta Gadai ini dan biaya lainnya yang berkenaan dengan pembuatan

Akta Gadai ini maupun dalam melaksanakan ketentuan dalam akta ini

menjadi tanggungan dan harus dibayar oleh PEMBERI GADAI pada saat

pengikatan Akta Gadai dan/atau addendum Akta Gadai.

186

THI_fariza
Rectangle
Page 70: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

------------------------------------------------------------------ Lanjutan Lampiran IX.a

Akta ini diselesaikan pukul ……. WIB (…………… Waktu Indonesia Bagian

Barat).2)

Para penghadap dikenal oleh saya, Notaris.

----------------------------------DEMIKIANLAH AKTA INI------------------------------

-----

Dibuat dan dilangsungkan di……………………., pada hari ini, tanggal serta

jam seperti disebutkan pada bagian awal akta ini dengan dihadiri oleh

……………………., Sarjana Hukum dan …………………………, Sarjana

Hukum, keduanya pegawai kantor Notaris dan bertempat tinggal di Jakarta

sebagai saksi-saksi.

Segera, setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris kepada para

penghadap dan saksi-saksi, maka ditandatanganilah akta ini oleh para

penghadap, saksi-saksi dan saya, Notaris…………………..

Dilangsungkan dengan………………………..

2) Pencantuman waktu diisi setelah PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menandatangani Akta

Gadai ini.

Akta ...

DAFTAR ...

187

THI_fariza
Rectangle
Page 71: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

------------------------------------------------------------------ Lanjutan Lampiran IX.a

DAFTAR OBYEK GADAI

1) Obyek Gadai berupa SBI / SBIS

No.

Jenis

Surat

Berharga

Sisa

Jangka

Waktu

Nomor

Seri Harga

Rata-Rata

Tertimbang

Tingkat

Diskonto

Saat

Penerbitan

Tanggal

Jatuh

Waktu

Nilai

Nominal

Nilai

Jual

1.

2.

2) Obyek Gadai berupa SUN / SBSN

No. Jenis

Surat

Seri Surat

Berharga

Sisa

Jangka

Waktu

Tanggal

Jatuh

Waktu

Nilai

Nominal Harga Nilai Jual

1.

2.

3) Obyek Gadai berupa Obligasi Korporasi

No.

Jenis

Surat

Berharga

Seri Surat

Berharga Rating

Sisa

Jangka

Waktu

Tanggal

Jatuh

Waktu

Nilai

Nominal

Harga

Pasar

Nilai

Jual

1.

2.

Jakarta, ..... (tgl-bln-thn)……

Menyetujui

PENERIMA GADAI PEMBERI GADAI

DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN

MULYA E. SIREGAR

188

THI_fariza
Rectangle
Page 72: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

-------------------------------------------------------------------- Lampiran IX.b

Lampiran Akta Gadai

TAMBAHAN OBYEK GADAI BANK ............................

Merujuk pada Akta Perjanjian Pemberian FPJP No..... tanggal …........,

dibuat di hadapan …………., Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta

(“Perjanjian Pokok”) jo. Akta Gadai No. ..... tanggal …………..., dibuat di

hadapan………, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (“Akta Gadai”),

berhubung adanya kewajiban bagi PEMBERI GADAI (BANK....) untuk

menjaga nilai jaminan dari Perjanjian Pokok, PEMBERI GADAI setuju

untuk memberikan kepada PENERIMA GADAI (BANK INDONESIA) dan

PENERIMA GADAI (BANK INDONESIA) setuju untuk menerima tambahan

obyek gadai dari PEMBERI GADAI (BANK....), dengan rincian tambahan

jaminan sebagaimana tercantum di bawah ini, sebagai bagian yang tidak

terpisahkan dan menjadi satu kesatuan dengan OBYEK GADAI Bank .......

yang merupakan lampiran dari Akta Gadai.

1) Obyek Gadai berupa SBI / SBIS

No.

Jenis

Surat

Berharga

Sisa

Jangka

Waktu

Nomor

Seri Harga

Rata-Rata

Tertimbang

Tingkat

Diskonto

Saat

Penerbitan

Tanggal

Jatuh

Waktu

Nilai

Nominal

Nilai

Jual

1.

2.

3.

2) Obyek Gadai berupa SUN / SBSN

No.

Jenis

Surat

Berharga

Seri

Surat

Berharga

Sisa

Jangka

Waktu

Tanggal

Jatuh

Waktu

Nilai

Nominal Harga

Nilai

Jual

1.

2.

3.

3) Obyek ...

189

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
Lampiran 22
Page 73: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

-------------------------------------------------------------------- Lanjutan Lampiran IX.b

Lampiran Akta Gadai

3) Obyek Gadai berupa Obligasi Korporasi

No.

Jenis

Surat

Berharga

Seri

Surat

Berharga

Rating

Sisa

Jangka

Waktu

Tanggal

Jatuh

Waktu

Nilai

Nominal

Harga

Pasar

Nilai

Jual

1.

2.

Jakarta, ..... (tgl-bln-thn)……

Menyetujui

PENERIMA GADAI PEMBERI GADAI

DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN

MULYA E. SIREGAR

190

THI_fariza
Rectangle
Page 74: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

-------------------------------------------------------------------- Lampiran IX.c

Lampiran Akta Gadai

PENGGANTIAN OBYEK GADAI BANK ............................

Merujuk pada Akta Perjanjian Pemberian FPJP No..... tanggal …........,

dibuat di hadapan …………., Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta

(“Perjanjian Pokok”) jo. Akta Gadai No. ..... tanggal …………..., dibuat di

hadapan………, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (“Akta Gadai”),

berhubung adanya kewajiban bagi PEMBERI GADAI (BANK....) untuk

menjaga nilai jaminan dari Perjanjian Pokok, PEMBERI GADAI setuju

untuk mengganti dan PENERIMA GADAI (BANK INDONESIA) setuju

untuk menerima penggantian dari PEMBERI GADAI (BANK.......) Obyek

Gadai sebagai berikut :

1) menarik Obyek Gadai nomor ....yang tertuang pada Daftar Obyek

Gadai yang merupakan lampiran dari Akta Gadai;

2) mengganti Obyek Gadai tersebut pada angka 1) di atas, menjadi

sebagai berikut :

a. Obyek Gadai berupa SBI / SBIS

No.

Jenis

Surat

Berharga

Sisa

Jangka

Waktu

Nomor

Seri Harga

Rata-Rata

Tertimbang

Tingkat

Diskonto

Saat

Penerbitan

Tanggal

Jatuh

Waktu

Nilai

Nominal

Nilai

Jual

1.

2.

b. Obyek Gadai berupa SUN / SBSN

No.

Jenis

Surat

Berharga

Seri

Surat

Berharga

Sisa

Jangka

Waktu

Tanggal

Jatuh

Waktu

Nilai

Nominal Harga

Nilai

Jual

1.

2.

c. Obyek ...

191

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
Lampiran 23
Page 75: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

-------------------------------------------------------------------- Lanjutan Lampiran IX.c

Lampiran Akta Gadai

c. Obyek Gadai berupa Obligasi Korporasi

No.

Jenis

Surat

Berharga

Seri

Surat

Berharga

Rating

Sisa

Jangka

Waktu

Tanggal

Jatuh

Waktu

Nilai

Nominal

Harga

Pasar

Nilai

Jual

1.

2.

Jakarta, ..... (tgl-bln-thn)……

Menyetujui

PENERIMA GADAI PEMBERI GADAI

DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN

MULYA E. SIREGAR

192

THI_fariza
Rectangle
Page 76: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

------------------------------------------------------------------- Lampiran X

AKTA JAMINAN FIDUSIA

BANK....... – BANK INDONESIA

Nomor : ....

Pada hari ini……. , tanggal …………........................................................,

pukul………………..(Waktu Indonesia Bagian Barat), menghadap di

hadapan saya,.........Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta dihadiri oleh

saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebut pada bagian akhir

akta ini:

1. ……………. , Direktur Utama/Direktur perseroan yang ditunjuk di

bawah ini, bertempat tinggal di ………, dalam hal ini

bertindak dalam jabatannya tersebut, demikian

berdasarkan Pasal ...... Anggaran Dasar perseroan

terbatas PT. Bank ......., berkedudukan di ...... yang

Anggaran Dasarnya (beserta perubahannya) (jika telah

ada perubahan Anggaran Dasar) (berturut-turut) telah

dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia

tanggal ....... No......., Tambahan Nomor .....,

selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA”;

atau (Jika Direksi mendapat persetujuan dari komisaris):

1.……………..., Direktur …..(Jabatan)….., bertempat tinggal di

……………, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya

tersebut, selaku demikian mewakili Direksi dari dan oleh

karena itu untuk dan atas nama serta sah mewakili

Perusahaan Perseroan PT Bank………, berdasarkan

Pasal ……. Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam Akta

Notaris ………, Nomor……., tanggal……., yang termuat

dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal…….,

Nomor ……Tambahan Nomor….., berikut perubahan-

perubahan terakhir dengan Akta Notaris……….,

Nomor………, tanggal…….. yang termuat dalam Berita

Negara …

193

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
24
THI_fariza
Rectangle
Page 77: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

----------------------------------------------------------------------------- Lanjutan Lampiran X

Negara Republik Indonesia tanggal……, Nomor…….,

Tambahan Nomor…….., dan untuk melaksanakan

tindakan hukum dalam Perjanjian ini telah

mendapatkan persetujuan tertulis dari komisaris

Perseroan, sebagaimana ternyata dalam Surat

Persetujuan Tertulis tanggal….., bermeterai cukup yang

dilekatkan pada Perjanjian ini, untuk selanjutnya

disebut PIHAK PERTAMA----------

atau (Jika Direksi harus mendapat persetujuan RUPS dalam hal

menjadikan jaminan utang seluruh atau sebagian besar kekayaan

perseroan (eks Pasal 88 UU Perseroan Terbatas):

1………Nama…..,Direktur….. (Jabatan)…., bertempat tinggal di ………..,

dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut,

selaku demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena

itu untuk dan atas nama serta sah mewakili

Perusahaan Perseroan PT Bank………, berdasarkan

Pasal…… Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam Akta

Notaris……, Nomor……., tanggal………., yang termuat

dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal …….,

Nomor ……, Tambahan Nomor……, berikut perubahan-

perubahan terakhir dengan Akta Notaris……..,

Nomor….., tanggal……., yang termuat dalam Berita

Negara Republik Indonesia tanggal…….., Nomor……,

Tambahan Nomor…….., dan untuk melaksanakan

tindakan hukum dalam Perjanjian ini telah mendapat

persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham

Tanggal…….., sebagaimana ternyata dalam ……. yang

dilekatkan pada Perjanjian ini, untuk selanjutnya

disebut PIHAK PERTAMA-------------------------------

Jika …

194

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
178
THI_fariza
Rectangle
Page 78: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

----------------------------------------------------------------------------- Lanjutan Lampiran X

Jika PIHAK PERTAMA adalah Bank Asing maka komparisi adalah

sebagai berikut :

1. ......Nama........., Jabatan, bertempat tinggal di ......, dalam hal ini

bertindak berdasarkan kekuatan Akta Power of

Attorney tertanggal ..........nomor .........dibuat di

hadapan ..............., Notaris di Jakarta, demikian

bertindak untuk dan atas nama ...................., cabang

Indonesia, suatu bank yang didirikan berdasarkan

hukum .... (negara kantor pusat bank asing)...., dan

dalam hal ini bertindak melalui kantor cabangnya di

Indonesia, berkedudukan di Jakarta, ...alamat....,

selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA -------------------

----------

Jika PIHAK PERTAMA adalah Bank yang berbadan hukum Perusahaan

Daerah maka komparisi adalah sebagai berikut:

1. ..........Nama.…..., Direktur........(jabatan)......., bertempat tinggal

di..........., dalam hal ini bertindak dalam jabatannya

tersebut selaku demikian mewakili Direksi dari dan

oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah

mewakili Bank berdasarkan Surat Keputusan

Gubernur Nomor............... tanggal................ dan

berdasarkan Pasal...... Peraturan Daerah........

Nomor...... tanggal ........ (yang telah dimuat dalam

............) berikut perubahan-perubahanya terakhir

sebagaimana Peraturan Daerah Nomor ....... tanggal

.......(apabila ada) (yang termuat dalam Berita Daerah

Nomor .........) untuk selanjutnya disebut PIHAK

PERTAMA ------------------------------

2. .…Nama…… , Anggota Dewan Gubernur Bidang ……….., bertempat

tinggal di ……., dalam hal ini bertindak dalam

jabatannya tersebut untuk dan atas nama Dewan

Gubernur Bank Indonesia, berdasarkan surat kuasa

dari …

195

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
179
THI_fariza
Rectangle
Page 79: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

----------------------------------------------------------------------------- Lanjutan Lampiran X

dari Gubernur Bank Indonesia Nomor … tanggal …,

dan dengan demikian mewakili Bank Indonesia yang

berkedudukan di Jakarta berdasarkan Pasal 39

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank

Indonesia sebagaimana telah diubah beberapa kali,

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009

tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23

Tahun 1999 tentang Bank Indonesia menjadi Undang-

Undang, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA-----------

Para penghadap dikenal saya, Notaris …..

Para penghadap dengan bertindak dalam kedudukannya tersebut

menerangkan terlebih dahulu

a. bahwa, PIHAK PERTAMA selaku pemberi fidusia, telah mendapatkan

Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (untuk selanjutnya disebut

“Fasilitas FPJP”) dari PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA selaku

penerima fidusia telah memberikan Fasilitas FPJP yang telah dibuat

dan ditandatangani berdasarkan ketentuan dan persyaratan

sebagaimana diuraikan dalam “Perjanjian Pemberian Fasilitas

Pendanaan Jangka Pendek”, Nomor...................., tanggal…………..,

termasuk Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan

Jangka Pendek Nomor …, tanggal …(apabila ada) yang minutanya

dibuat di hadapan saya, Notaris (untuk selanjutnya Perjanjian

Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek disebut “Perjanjian

Pemberian FPJP)”;

b. bahwa, untuk lebih menjamin dan menanggung terbayarnya dengan

baik segala sesuatu yang terhutang dan harus dibayar oleh PIHAK

PERTAMA sebagaimana diatur dalam Perjanjian Pemberian FPJP

tersebut, PIHAK PERTAMA diwajibkan untuk memberikan jaminan

fidusia atas piutang milik PIHAK PERTAMA untuk kepentingan

PIHAK KEDUA, sebagaimana yang akan diuraikan di bawah ini.

c.bahwa …

196

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
180
THI_fariza
Rectangle
Page 80: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

----------------------------------------------------------------------------- Lanjutan Lampiran X

c. bahwa, untuk memenuhi ketentuan tentang pemberian jaminan yang

ditentukan dalam Perjanjian Pemberian FPJP tersebut, maka PIHAK

PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah sepakat dan setuju, dengan ini

mengadakan perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Undang-

Undang No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia sebagaimana

yang hendak dinyatakan sekarang dalam akta ini.

d. Selanjutnya para penghadap dengan senantiasa bertindak dalam

kedudukannya tersebut menerangkan untuk menjamin terbayarnya

dengan baik segala sesuatu yang terhutang dan harus dibayarkan

oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, baik karena hutang

pokok, bunga dan biaya-biaya lainnya yang timbul berdasarkan

Perjanjian Pemberian FPJP tersebut, dengan jumlah hutang pokok

sebesar Rp............... atau sejumlah uang yang ditentukan

dikemudian hari berdasarkan Perjanjian Pemberian FPJP, maka

penghadap PIHAK KEDUA menerangkan dengan ini menerima

jaminan fidusia dari PIHAK PERTAMA dengan nilai jaminan sebesar

Rp........................., atas obyek jaminan fidusia berupa hak tagih

(piutang) yang timbul dari perjanjian kredit antara PIHAK PERTAMA

dengan pihak lain sebagaimana tercantum dalam Lampiran akta ini

yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan

dari akta ini, (untuk selanjutnya, dalam akta ini cukup disebut

dengan ”Obyek Jaminan Fidusia”).

e. Selanjutnya, para penghadap senantiasa dengan bertindak dalam

kedudukannya tersebut menerangkan pembebanan jaminan fidusia

ini diterima dan dilangsungkan dengan persyaratan dan ketentuan

sebagai berikut:

Pasal 1

Pembebanan jaminan fidusia atas Obyek Jaminan Fidusia telah

dilakukan di tempat dimana Obyek Jaminan Fidusia tersebut berada

dan telah menjadi milik PIHAK KEDUA, sedang Obyek Jaminan

Fidusia …

197

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 81: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

----------------------------------------------------------------------------- Lanjutan Lampiran X

Fidusia tersebut tetap berada pada dan dalam kekuasaan PIHAK

PERTAMA, dalam mana segala bukti yang berhubungan dengan

Obyek Jaminan Fidusia dalam penguasaan PIHAK KEDUA.

Pasal 2

PIHAK KEDUA atau wakilnya yang sah setiap waktu berhak untuk

memeriksa tentang adanya dan tentang keadaan Obyek Jaminan

Fidusia tersebut.

Pasal 3

Apabila bagian dari Obyek Jaminan Fidusia atau diantara Obyek

Jaminan Fidusia tersebut nilainya mengalami penurunan atau

menjadi tidak layak untuk dijadikan Obyek Jaminan Fidusia

sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat (5) Peraturan Bank Indonesia

Nomor 14/16/PBI/2012 tanggal 23 November 2012 tentang Fasilitas

Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum, maka PIHAK PERTAMA

dengan ini berjanji dan karenanya mengikat diri untuk menambah

atau mengganti bagian dari atau Obyek Jaminan Fidusia yang

nilainya mengalami penurunan atau menjadi tidak layak untuk

dijadikan Obyek Jaminan Fidusia dengan Obyek Jaminan Fidusia

lainnya yang sejenis yang nilainya paling kurang setara dengan yang

digantikan serta yang dapat disetujui PIHAK KEDUA, dalam mana

penambahan atau pengganti Obyek Jaminan Fidusia tersebut

termasuk dalam jaminan fidusia yang dinyatakan dalam akta ini,

yang mana untuk keperluan itu cukup dinyatakan dalam lampiran

yang disepakati PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan menjadi

satu kesatuan sebagai Obyek Jaminan Fidusia berdasarkan akta ini.

Pasal 4

1. PIHAK PERTAMA tidak berhak untuk melakukan fidusia ulang

atas Obyek Jaminan Fidusia. PIHAK PERTAMA juga tidak

diperkenankan …

198

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 82: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

----------------------------------------------------------------------------- Lanjutan Lampiran X

diperkenankan untuk membebankan dengan cara apapun,

mengadakan atau menjual atau mengalihkan dengan cara apapun

Obyek Jaminan Fidusia kepada pihak lain.

2. Bilamana PIHAK PERTAMA tidak memenuhi dengan seksama

kewajibannya menurut yang telah ditentukan dalam akta ini atau

tidak memenuhi kewajiban berdasarkan Perjanjian Pemberian

FPJP, maka lewat waktu yang ditentukan untuk memenuhi

kewajiban tersebut saja sudah cukup membuktikan tentang

adanya pelanggaran atau kelalaian PIHAK PERTAMA dalam

memenuhi kewajiban tersebut.

Pasal 5

1. PIHAK PERTAMA berjanji dan karenanya mengikatkan diri untuk

melakukan penilaian dan pemantauan terhadap Obyek Jaminan

Fidusia dan melaporkan hasil penilaian dan pemantauan kepada

PIHAK KEDUA.

2. Dalam hal PIHAK PERTAMA mengasuransikan Obyek Jaminan

Fidusia, maka semua uang premi asuransi harus ditanggung dan

dibayar oleh PIHAK PERTAMA.

3. Asli polis asuransi dan perpanjangannya di kemudian hari serta

kuitansi pembayaran premi asuransi tersebut harus diserahkan

untuk disimpan oleh PIHAK KEDUA dari perusahaan asuransi

tersebut.

Pasal 6

1. Dalam hal PIHAK PERTAMA tidak menjalankan atau tidak

memenuhi kewajiban untuk melakukan pelunasan atas pokok dan

bunga yang timbul dari Perjanjian Pemberian FPJP atau PIHAK

PERTAMA tidak lagi memenuhi persyaratan Perpanjangan

Perjanjian Pemberian FPJP dengan lewatnya waktu yang

ditentukan …

199

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 83: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

----------------------------------------------------------------------------- Lanjutan Lampiran X

ditentukan atau Perjanjian Pemberian FPJP diakhiri oleh PIHAK

KEDUA karena terjadi pelanggaran persyaratan FPJP yang

dilakukan oleh PIHAK PERTAMA, dan saldo Rekening Giro Rupiah

PIHAK PERTAMA yang ada pada PIHAK KEDUA tidak mencukupi

untuk melunasi biaya bunga dan/atau nilai pokok FPJP, tanpa

diperlukan suatu teguran juru sita atau surat lain yang serupa

dengan itu, maka atas kekuasaannya sendiri PIHAK KEDUA

berhak:

a. untuk menjual Obyek Jaminan Fidusia tersebut atas titel

eksekutorial atau melalui pelelangan di muka umum atau

penjualan di bawah tangan yang dilakukan berdasarkan

kesepakatan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA jika dengan

cara demikian diperoleh harga tertinggi yang menguntungkan

para pihak.

b. untuk keperluan penjualan tersebut, PIHAK KEDUA berhak

menghadap dimana perlu, membuat atau suruh membuat serta

menandatangani semua surat, akta serta dokumen lain yang

diperlukan, menerima uang harga penjualan dan memberikan

tanda penerimaan untuk itu, menyerahkan apa yang dijual itu

kepada pembelinya, memperhitungkan atau mengkompensir

uang harga penjualan yang diterimanya itu dengan semua apa

yang wajib dibayar oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK

KEDUA, akan tetapi dengan kewajiban bagi PIHAK KEDUA

untuk menyerahkan sisa uang penjualannya jika masih ada

kepada PIHAK PERTAMA, dengan tidak ada kewajiban bagi

PIHAK KEDUA untuk membayar bunga atau ganti kerugian

berupa apapun juga kepada PIHAK PERTAMA mengenai sisa

uang harga penjualan itu dan selanjutnya PIHAK KEDUA juga

berhak untuk melakukan segala sesuatu yang dipandang perlu

dan berguna dalam rangka penjualan Obyek Jaminan Fidusia

tersebut dengan tidak ada satupun yang dikecualikan.

2. Apabila hasil penjualan dari Obyek Jaminan Fidusia tersebut

tidak mencukupi untuk melunasi semua apa yang wajib dibayar

oleh …

200

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 84: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

----------------------------------------------------------------------------- Lanjutan Lampiran X

oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, maka PIHAK

PERTAMA tetap terikat membayar lunas sisa uang yang masih

harus dibayar oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.

3. Apabila penjualan dari Obyek Jaminan Fidusia oleh PIHAK

KEDUA dilakukan secara bawah tangan, maka pelaksanaan

penjualan dilakukan setelah lewat waktu 1 (satu) bulan sejak

diberitahukan secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA kepada pihak-

pihak yang berkepentingan dan diumumkan sedikitnya dalam 2

(dua) surat kabar yang beredar di daerah yang bersangkutan.

Pasal 7

Pembebanan jaminan fidusia ini dilakukan oleh PIHAK PERTAMA

kepada PIHAK KEDUA dengan syarat-syarat yang memutuskan

(onder de ontbindende voorwaarden), yakni sampai dengan PIHAK

PERTAMA telah memenuhi membayar lunas semua apa yang wajib

dibayar oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sebagaimana

dinyatakan dalam Perjanjian Pemberian FPJP, antara lain hutang

pokok, biaya bunga, dan biaya-biaya lain yang timbul dalam rangka

pemberian FPJP.

Pasal 8

1. PIHAK PERTAMA dengan ini memberikan kuasa dengan hak

substitusi kepada PIHAK KEDUA, yang menyatakan menerima

kuasa dari PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan pendaftaran

jaminan fidusia tersebut, untuk keperluan tersebut menghadap di

hadapan pejabat atau instansi yang berwenang (termasuk kantor

pendaftaran fidusia), memberikan keterangan, menandatangani

surat atau formulir, mendaftarkan jaminan fidusia atas Obyek

Jaminan Fidusia tersebut dengan melampirkan pernyataan

pendaftaran jaminan fidusia, serta untuk mengajukan

permohonan pendaftaran atas perubahan dalam hal terjadi

perubahan atas data yang tercantum dalam sertifikat jaminan

fidusia, selanjutnya menerima sertifikat jaminan fidusia dan/atau

pernyataan …

201

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 85: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

----------------------------------------------------------------------------- Lanjutan Lampiran X

pernyataan perubahan, serta dokumen-dokumen lain yang

bertalian untuk keperluan itu membayar semua biaya dan

menerima kuitansi segala uang pembayaran serta selanjutnya

melakukan segala tindakan yang perlu dan berguna untuk

melaksanakan ketentuan dari akta ini.

2. Akta ini merupakan bagian yang terpenting dan tidak dapat

dipisahkan dari Perjanjian Pemberian FPJP demikian pula kuasa

yang diberikan dalam akta ini merupakan bagian yang terpenting

serta tidak terpisahkan dari akta ini, dan oleh karenanya Akta ini

tidak dapat ditarik kembali atau dibatalkan selama berlakunya

Perjanjian Pemberian FPJP tersebut dan kuasa tersebut tidak

akan batal atau berakhir karena sebab yang dapat mengakhiri

pemberian sesuatu kuasa, termasuk sebab yang disebutkan

dalam Pasal 1813, 1814 dan 1816 Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata Indonesia.

Pasal 9

PIHAK KEDUA berhak dan dengan ini diberi kuasa dengan hak

subtitusi oleh PIHAK PERTAMA untuk melakukan perubahan atau

penyesuaian atas ketentuan dalam akta ini, di dalam hal perubahan

atau penyesuaian tersebut diperlukan dalam rangka memenuhi

ketentuan dalam Peraturan Pemerintah tentang Pendaftaran Fidusia

maupun ketentuan dalam Undang-undang tentang Jaminan Fidusia

Nomor 42 Tahun 1999.

Pasal 10

(1) Segala perselisihan yang mungkin timbul di antara kedua belah

pihak, maka kedua belah pihak akan memilih domisili hukum

yang tetap dan seumumnya di kantor Pengadilan Negeri Jakarta

Pusat di Jakarta.

(2) Pemilihan …

202

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 86: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

----------------------------------------------------------------------------- Lanjutan Lampiran X

(2) Pemilihan domisili hukum tersebut dilakukan dengan tidak

mengurangi hak dari PIHAK KEDUA untuk mengajukan tuntutan

hukum terhadap PIHAK PERTAMA berdasarkan Jaminan Fidusia

atas Obyek Jaminan Fidusia tersebut dihadapan pengadilan

lainnya dalam wilayah Republik Indonesia, yaitu pada pengadilan

negeri yang mempunyai yurisdiksi atas diri dari PIHAK PERTAMA

atau atas Obyek Jaminan Fidusia tersebut.

Pasal 11

Biaya akta ini dan biaya lainnya yang berkenaan dengan pembuatan

akta ini maupun dalam melaksanakan ketentuan dalam akta ini

menjadi tanggungan dan harus dibayar oleh PIHAK PERTAMA.

Demikian pula biaya pendaftaran fidusia ini di kantor Pendaftaran

Fidusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1).

Akta ini diselesaikan pukul .......... WIB1

(.................................................Waktu Indonesia Indonesia Barat).

Para penghadap dikenal oleh saya, Notaris.

DEMIKIANLAH AKTA INI

Dibuat dan dilangsungkan di Jakarta, pada hari ini, tanggal serta

pada jam seperti disebutkan pada bagian awal akta ini dengan

dihadiri oleh ................... Sarjana Hukum dan .............................

Sarjana Hukum, keduanya pegawai kantor Notaris dan bertempat

tinggal di Jakarta sebagai saksi-saksi.

Segera, setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris kepada para

penghadap dan saksi-saksi, maka ditandatanganilah akta ini oleh

para panghadap, saksi-saksi dan saya, Notaris..........................

Dilangsungkan dengan...........................

DEPARTEMEN PENELITIAN DAN

PENGATURAN PERBANKAN

MULYA E. SIREGAR

1 Pencantuman waktu diisi setelah PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menandatangani

akta perjanjian FPJP

203

THI_fariza
Rectangle
Page 87: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

------------------------------------------------------------------- Lampiran XI.a

LAPORAN HARIAN HASIL PENILAIAN AGUNAN FPJP – SBI, SBIS, SBN DAN OBLIGASI KORPORASI

BANK……………..

Tanggal……………

1. Agunan Berupa SBI, SBIS, dan SBN No. Jenis Surat

Berharga Seri Nominal Harga Pasar BI-

SSSS (Terakhir) Nilai Pasar Haircut

(%) 1)

Nilai Agunan eligible untuk FPJP

(a) (b) ( c) (d) (e) (f) = (d) x (e)/ 100 (g) (h) = (f) x (100 / (100 + (g))

Jumlah Keterangan: 1) Isi “0” untuk SBI atau SBIS; isi “5” untuk SBN.

2. Agunan berupa Obligasi Korporasi No. Nama

Obligasi

Korporasi

Bond

ID

Issuer Rating Nominal Sisa Jk

Waktu

Harga

Transaksi

BEI

(Terakhir)

Nilai Pasar Haircut

(%) 2)

Nilai Agunan eligible untuk

FPJP

(i) (j) (k) (l) (m) (n) (o) (p) (q) = (n) x (p) / 100 (r) (s) = (q) x (100/(100+ (r))

Jumlah Keterangan 2) Isi “20” untuk Obligasi Korporasi yang diterbitkan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan/atau dijamin oleh pemerintah dengan peringkat teratas; isi

“35” untuk Obligasi Korporasi dengan peringkat teratas; isi “40” untuk Obligasi Korporasi dengan peringkat ke-2 (dua) teratas; isi “45” untuk Obligasi Korporasi

dengan peringkat ke-3 (tiga) teratas.

DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN

MULYA E. SIREGAR

204

THI_fariza
TextBox
25
Page 88: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 15/11 /DPNP tanggal 8 April 2013

----------------------------------------------------------------------------- Lampiran XI.b

LAPORAN HARIAN HASIL PENILAIAN AGUNAN FPJP – ASET KREDIT

BANK……………..

Tanggal……………

Agunan berupa Aset Kredit

No. Nama

Debitur

Jenis

Kredit1)

Plafon Baki

Debet

Kualitas Sisa Jk

waktu

s.d. jt

Tempo

Kredit

Pihak

Terkait/

Bukan

Pernah

Restrukturisasi/

Tidak

Agunan Kredit Nilai Agunan

eligible

untuk FPJP Tanah/

Bangunan

Nilai Jenis

Pengikatan

Appraisal

Independen/

internal

Tanggal

Appraisal

Terakhir

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) (i) (j) (k) (l) (m) (n) Nominal =

(50% x Baki Debet)

Keterangan :

1) Jenis Kredit: Investasi, Modal Kerja, KPR DEPARTEMEN PENELITIAN DAN

PENGATURAN PERBANKAN

MULYA E. SIREGAR

2)

205

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
26
Page 89: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Rp Juta

Mulai AkhirRp 

(juta)Va 

(ribu)Rp 

(juta)Va 

(ribu)Nominal Rp (juta)

Persentase terhadap Plafon

(a) (b) ( c ) (d) (e) (f) (g) (h) (i) (j) (k) (l) (m) (n) (o) (p) (q) ( r ) (s) (t) (u) (v) (w) (x) (y) (z) (aa) (ab) (ac) (ad)

Keterangan:(a) Diisi nomor(b) Diisi sesuai Sandi Bank(c) Diisi sesuai Nama Bank(d) Diisi sesuai Sandi Kantor Cabang (e) Diisi nama debitur (f) Diisi nomor identifikasi debitur(g) Diisi sesuai NPWP debitur(h) Diisi sesuai alamat dan telepon debitur(i) Diisi dengan nomor perjanjian kredit(j) Diisi dengan nomor rekening Debitur(k) Diisi dengan jenis kredit(l) Diisi dengan Nomor Asuransi Kredit dan Nilai Tertanggung(m) Diisi dengan waktu mulai kredit(n) Diisi dengan periode jatuh waktu kredit(o) Diisi dengan nilai plafon kredit Rupiah (juta)(p) Diisi dengan nilai plafon kredit valas (ribu)(q) Diisi dengan nilai baki debet kredit Rupiah (juta)(r) Diisi dengan nilai baki debet kredit valas (ribu)(s) Diisi dengan jenis agunan(t) Diisi dengan nomor akta apabila agunan kredit memiliki akta APHT, fidusia, atau Hipotek(u) Diisi dengan nomor bukti kepemilikan agunan(v) Diisi nilai yang sesuai pasal 48 Peraturan Bank Indonesia No.9/6/PBI/2007 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, 

antara lain telah memperhitungkan jangka waktu dari penilaian agunan terakhir dilakukan(w) Diisi dengan nilai persentase taksasi agunan terhadap plafon(x) Diisi dengan "independen", apabila menggunakan penilai agunan independen dan "intern bank", apabila menggunakan penilai agunan dari pihak internal bank(y) Diisi dengannomor polis asuransi(z) Diisi dengan nilai agunan tertanggung(aa) Diisi dengan nama pemilik agunan(ab) Diisi dengan nilai pengikatan agunan(ac) Diisi sesuai dengan kredit pernah direstruktur atau tidak(ad) Diisi dengan nilai baki debet yang tidak melebihi BMPK pada saat diberikan

ID Kantor Cabang

Jenis Agunan

Debitur Kredit Agunan

Nama

Lampiran SE Nomor 15/11/DPNP tanggal 8 April 2013

Nomor Asuransi Kredit dan 

Nilai Tertanggung (apabila ada)

Bank…………………………………………………………….Laporan Daftar Aset Kredit Lancar Semester …………….. Tahun ………………….

Lampiran 27---------------------------------------------------------------------

Jenis Kredit

Baki Debet Tidak 

Melebihi BMPK Pada 

Saat Diberikan

ID Bank

NamaPenilai Agunan ***)

Nomor Polis 

Asuransi

No Pengikatan/ Pembebanan 

*)

Nomor Debtor Identification Number  (DIN)

NPWPAlamat dan Telp

No

Total dalam mata uang asal

Nomor Perjanjian 

Kredit / Surat Perjanjian Kredit

Nomor Rekening

Kredit Tidak Pernah 

Direstrukturisasi 

(Ya/Tidak)

Nama Pemilik

Nilai Pengikatan

Bank

Nomor Bukti Kepemilikan

Nilai Taksasi Agunan **)

DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN

MULYA E. SIREGAR

Nilai Agunan Tertanggung (apabila ada)

Jangka Waktu 

Total dalam Jutaan Rupiah

Plafon Kredit Baki Debet

206

Page 90: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-28

189 

Contoh Surat Permohonan/Penambahan/Perpanjangan FPJP Nomor : [diisi dengan nomor surat] Kepada [ diisi sesuai ketentuan SE] Perihal : Permohonan/Penambahan/Perpanjangan1 Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek

(FPJP)

Sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/35/PBI/2008 tanggal 5 Desember 2008 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat, bersama ini kami mengajukan permohonan/penambahan/perpanjangan1 FPJP untuk jangka waktu ... ( ... ) hari dari tanggal………… sampai dengan tanggal……… sebesar Rp ............ (terbilang : .......) untuk memenuhi perkiraan kekurangan pendanaan jangka pendek kami.

Sehubungan dengan pengajuan/penambahan/perpanjangan1 FPJP dimaksud, dengan ini kami lampirkan dokumen sebagai berikut :

1. Surat pernyataan kesulitan pendanaan jangka pendek; 2. Dokumen yang mendukung jumlah kebutuhan pendanaan jangka pendek; 3. Daftar aset yang menjadi agunan FPJP; 4. Surat pernyataan agunan FPJP; 5. Surat kesanggupan membayar kewajiban FPJP; 6. Surat Kuasa dari BPR kepada Bank Indonesia untuk melakukan pendebetan

seluruh rekening BPR di bank umum dalam rangka pembayaran segala kewajiban BPR terkait FPJP;

7. Surat pernyataan Bank mengenai kebenaran data dan dokumen; 8. Surat persetujuan penggunaan aset Bank sebagai agunan FPJP; 9. Perjanjian Pemberian FPJP/Addendum Perjanjian Pemberian FPJP; 10. Konsep Akta Gadai;2 11. Konsep Akta Jaminan Fidusia.3

1 Coret yang tidak perlu 2 Dalam hal agunan berupa SBI 3 Dalam hal agunan berupa Aset Kredit

207

THI_fariza
TextBox
28
THI_fariza
Rectangle
Page 91: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-23

190 

12. Print-out hasil pengagunan (pledge) di BI-SSSS;4

Surat permohonan beserta lampiran tersebut di atas kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari terdapat hal-hal yang tidak benar maka kami bersedia menerima risiko dan akibat dari tindakan yang diambil oleh Bank Indonesia.

Demikian permohonan kami, atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.

(kota), (tanggal/bulan/tahun) Komisaris, Direktur,

(Nama BPR ....)

ttd

(Nama BPR ....)

ttd

----------------------------- --------------------------- cc. : .............. [diisi sesuai ketentuan SE]

4 Dalam hal agunan berupa SBI

Meterai Rp6.000,-

208

THI_fariza
TextBox
28
THI_fariza
Rectangle
Page 92: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-29

191 

Contoh Surat Pernyataan Kesulitan Pendanaan Jangka Pendek No. [diisi dengan nomor surat] Kepada [diisi sesuai ketentuan SE] Perihal : Surat Pernyataan Kesulitan Pendanaan Jangka Pendek

Yang bertanda tangan di bawah ini : No. Nama Jabatan 1. .................................. 1 Direktur 2 2. .................................. Komisaris

BPR ……….……..... 3

dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut di atas, dengan ini menyatakan bahwa : BPR kami mengalami kesulitan pendanaan jangka pendek karena adanya penarikan dana masyarakat baik tabungan maupun deposito dalam 14 (empat belas) hari terakhir yang jumlahnya diatas normal (melampaui perkiraan) sehingga arus kas keluar melampaui arus kas masuk yang berakibat terjadi arus kas negatif4. Kami telah melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kesulitan tersebut dengan melakukan: ............................................................................................................................................ namun upaya tersebut tidak mampu memperbaiki kesulitan pendanaan jangka pendek BPR kami.

Demikian pernyataan kami. (kota), (tanggal/bulan/tahun)

Komisaris, Direktur, (Nama BPR ....)

ttd

(Nama BPR ....)

ttd

----------------------------- ---------------------------

1 Diisi dengan nama direktur/komisaris BPRyang berwenang mewakili 2 Diisi dengan jabatan direktur/komisaris yang berwenang mewakili BPR 3 Diisi dengan nama BPR yang mengajukan permohonan FPJP 4 Dilampiri Arus Kas Harian 14 (empat belas) hari terakhir

Meterai Rp6.000,-

209

THI_fariza
TextBox
29
THI_fariza
Rectangle
Page 93: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-29

ARUS KAS HARIAN 14 (EMPAT BELAS) HARI TERAKHIR

Nama BPR : …………………………….. Posisi : Tanggal ……………………

(dalam ribuan Rp) Pos Tertentu Saldo Arus Kas Pada Hari Ke Keterangan

T-14 T-13 T-12 T-11 T-10 T-9 T-8

A. Arus Kas Masuk 1. Kas 2. SBI jatuh tempo 3. Penerimaan antarbank aktiva

a. Giro b. Tabungan c. Deposito jatuh tempo

4. Penerimaan angsuran kredit yang diberikan

5. Penerimaan simpanan dana nasabah a. Tabungan b. Deposito

6. Penerimaan dana antarbank pasiva a. Deposito b. Tabungan c. Pinjaman

7. Lain-lain

................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

Jumlah Kas Masuk (2 s.d. 6) ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

B. Arus Kas Keluar 1. Kewajiban segera 2. Pembayaran simpanan dana

nasabah (pihak tidak terkait) a. Tabungan b. Deposito jatuh tempo

3. Kewajiban antarbank pasiva (pihak

................... ................... ...................

................... ................... ...................

................... ................... ...................

................... ................... ...................

................... ................... ...................

................... ................... ...................

................... ................... ...................

210

THI_fariza
Rectangle
Page 94: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-29

193 

Pos Tertentu Saldo Arus Kas Pada Hari Ke Keterangan T-14 T-13 T-12 T-11 T-10 T-9 T-8

tidak terkait) a. Tabungan b. Deposito jatuh tempo c. Pinjaman (pembayaran angsuran/

pelunasan) 4. Lain-lain

................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ...................

................... ...................

................... ...................

................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ..................

................... ................... ................... ...................

Jumlah Kas Keluar (1 s.d. 4) ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

Selisih Arus Kas (A-B) ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

211

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 95: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-29

194 

ARUS KAS HARIAN 14 (EMPAT BELAS) HARI TERAKHIR

Nama BPR : …………………………….. Posisi : Tanggal ……………………

(dalam ribuan Rp) Pos Tertentu Saldo Arus Kas Pada Hari Ke Keterangan

T-7 T-6 T-5 T-4 T-3 T-2 T-1

A. Arus Kas Masuk 1. Kas 2. SBI jatuh tempo 3. Penerimaan antarbank aktiva

a. Giro b. Tabungan c. Deposito jatuh tempo

4. Penerimaan angsuran kredit yang diberikan

5. Penerimaan simpanan dana nasabah a. Tabungan b. Deposito

6. Penerimaan dana antarbank pasiva a. Tabungan b. Deposito c. Pinjaman

7. Lain-lain

................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

Jumlah Kas Masuk (2 s.d. 6) ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

C. Arus Kas Keluar 1. Kewajiban segera 2. Pembayaran simpanan dana

nasabah (pihak tidak terkait) a. Tabungan

................... ................... ...................

................... ................... ...................

................... ................... ...................

................... ................... ...................

................... ................... ...................

................... ................... ...................

................... ................... ...................

212

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 96: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-29

195 

Pos Tertentu Saldo Arus Kas Pada Hari Ke Keterangan T-7 T-6 T-5 T-4 T-3 T-2 T-1

b. Deposito jatuh tempo 3. Kewajiban antarbank pasiva (pihak

tidak terkait) a. Tabungan b. Deposito jatuh tempo c. Pinjaman (pembayaran angsuran/

pelunasan) 4. Lain-lain

................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ...................

Jumlah Kas Keluar (1 s.d. 4) ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

Selisih Arus Kas (A-B) ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

Informasi yang disampaikan sesuai dengan yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala resiko yang muncul atas penyampaian data tersebut menjadi tanggung jawab kami.

(tempat), tanggal/bulan/tahun) Komisaris, Direktur,

--------------------------- ----------------------

213

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 97: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-29

196 

ACUAN PENGISIAN

ARUS KAS HARIAN BPR 14 (EMPAT BELAS) HARI TERAKHIR Arus kas harian BPR adalah arus dana dalam 14 (empat belas) hari terakhir yang mempengaruhi pendanaan jangka pendek BPR sehingga BPR mengalami kesulitan pendanaan jangka pendek dan mengajukan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek sesuai PBI No 10/...../PBI/2008 tanggal ...................... 2008 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat.

No. Pos-pos Tertentu Keterangan

A. ARUS KAS MASUK

1 Kas Saldo kas 2 SBI jatuh tempo Pencairan SBI yang jatuh waktu (pada hari T-x) merupakan kas masuk (+) bagi bank 3 Penerimaan antarbank aktiva a. Giro

b. Tabungan c. Deposito jatuh tempo

Penarikan giro, tabungan, dan deposito (pokok dan bunga) yang jatuh waktu (pada hari T-x) merupakan kas masuk (+)

4 Penerimaan angsuran kredit yang diberikan

Penerimaan angsuran atau pelunasan kredit yang jatuh waktu (pada hari T-x) merupakan kas masuk (+)

5 Penerimaan simpanan dana nasabah a. Tabungan

b. Deposito jatuh tempo Penerimaan tabungan, dan deposito (pokok dan bunga) yang jatuh waktu (pada hari T-x) merupakan kas masuk (+)

6 Penerimaan dana antarbank pasiva a. Tabungan

b. Deposito jatuh tempo Penerimaan tabungan dan deposito dari bank umum atau BPR lain (pada hari T-x) merupakan kas masuk (+)

7 Lain-lain Penerimaan diluar butir 2 sampai dengan 6, antara lain penerimaan FPJP Jumlah Arus Kas Masuk Penjumlahan 2 s.d. 7

214

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 98: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-29

197 

No. Pos-pos Tertentu Keterangan

B. ARUS KAS KELUAR

1 Kewajiban segera Penarikan deposito (pokok dan/atau bunga) pihak tidak terkait yang telah jatuh waktu (pada hari T-x) merupakan kas keluar (-)

2 Pembayaran dana simpanan nasabah (pihak tidak terkait) a. Tabungan b. Deposito jatuh tempo

- Penarikan tabungan nasabah - Pencairan DPK pihak tidak terkait yang jatuh waktu (pada hari T-x) merupakan kas keluar

(-). 3 Kewajiban antarbank pasiva (pihak

tidak terkait) a. Tabungan b. Deposito jatuh tempo c. Pinjaman (pembayaran angsuran/

pelunasan)

- Penarikan tabungan setiap hari - Pencairan antarbank pasiva – deposito BPR lain (pihak tidak terkait) yang jatuh waktu

(pada hari T-x) merupakan kas keluar (-) - Pembayaran angsuran/pelunasan pada bank umum atau BPR lain yang jatuh waktu (pada hari

T-x) merupakan kas keluar (-) 4 Lain-lain Pengeluaran kas diluar butir 1 sampai dengan 4, antara lain pembayaran pokok dan/atau bunga

FPJP Jumlah Arus Kas Keluar Penjumlahan 1 s.d. 4

SELISIH (+/-) A-B

215

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 99: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-30

198 

Contoh Surat Pernyataan Agunan FPJP No. [diisi dengan nomor surat]

Yang bertanda tangan di bawah ini :

No. Nama Jabatan 1. .................................. 1 Direktur 2 2. .................................. Komisaris

BPR ……….……..... 3 dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut di atas, dengan ini menyatakan bahwa : Seluruh aset yang menjadi agunan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) tidak sedang dijaminkan kepada pihak lain, tidak di bawah sitaan, tidak tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa, dan memenuhi seluruh persyaratan agunan FPJP sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia yang mengatur mengenai pemberian FPJP.

Demikian pernyataan kami.

(Kota), (tanggal/bulan/tahun) Komisaris, Direktur,

(Nama BPR ....)

ttd

(Nama BPR ....)

ttd

----------------------------- ---------------------------

1 Diisi dengan nama direktur/komisaris BPRyang berwenang mewakili 2 Diisi dengan jabatan direktur/komisaris yang berwenang mewakili BPR 3 Diisi dengan nama BPR yang mengajukan permohonan FPJP

Meterai Rp6.000,-

216

THI_fariza
TextBox
30
THI_adinda
Rectangle
Page 100: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-37

217 

Contoh Surat Kesanggupan Membayar

No. [diisi dengan nomor surat] Kepada [diisi sesuai ketentuan SE] Perihal : Surat Kesanggupan Membayar

Yang bertanda tangan di bawah ini Pengurus dan Pemegang Saham Pengendali

BPR ...........................................….1 :

No. Nama Jabatan 1. .................................. Direktur Utama 2. .................................. Direktur 3. .................................. Komisaris 4. .................................. Pemegang Saham Pengendali

dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut di atas, dengan ini menyatakan kesanggupan membayar atas segala kewajiban terkait Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada BPR ………….3 pada saat tanggal jatuh waktu yaitu tanggal …………………2 dengan plafon sejumlah Rp.……………….3 berikut biaya bunga dan biaya lain yang timbul sehubungan dengan pemberian FPJP dari Bank Indonesia, serta menyatakan tunduk pada seluruh ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia yang mengatur mengenai pemberian FPJP kepada BPR.

(Kota), (tanggal/bulan/tahun)Pemegang Saham

Pengendali, (Nama BPR ....)

Komisaris, (Nama BPR ....)

Direktur, (Nama BPR ....)

Direktur Utama, (Nama BPR ....)

ttd

ttd

ttd

ttd

............................ ............................ ........................... ............................

1 Diisi dengan nama BPR yang mengajukan permohonan FPJP 2 Diisi dengan tanggal jatuh waktu FPJP 3 Diisi dengan jumlah FPJP yang diajukan

Meterai Rp6.000,-

217

thi_adinda
TextBox
31
THI_adinda
Rectangle
Page 101: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-32

200 

Contoh Surat Pernyataan Kebenaran Data

No. [diisi dengan nomor surat] Kepada [diisi sesuai ketentuan SE] Perihal : Surat Pernyataan Kebenaran Data

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : ……………………………….................1

Jabatan : Direktur ...........2 BPR ............................3

Alamat : .................................................................4

bahwa berkaitan dengan permohonan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) yang diajukan kepada Bank Indonesia, dengan ini untuk dan atas nama BPR ..........3 menyatakan bahwa seluruh dokumen, data, penjelasan dan keterangan yang disampaikan kepada Bank Indonesia dijamin kebenarannya serta telah memenuhi ketentuan yang berlaku.

Bahwa apabila dikemudian hari ditemukan hal-hal yang sebaliknya, segala akibat hukum yang timbul menjadi tanggung jawab kami sepenuhnya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat secara sukarela dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun juga.

(kota), (tanggal/bulan/tahun) Direktur,

(Nama BPR ....)

ttd ---------------------------

1 Diisi dengan nama direktur BPR yang berwenang mewakili 2 Diisi dengan jabatan direktur yang berwenang mewakili BPR 3 Diisi dengan nama BPR yang mengajukan permohonan FPJP 4 Diisi alamat BPR yang mengajukan permohonan FPJP

Meterai Rp6.000,-

218

THI_fariza
TextBox
32
THI_adinda
Rectangle
Page 102: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-33

201 

Contoh Surat Kuasa Pendebetan Rekening BPR

No. [diisi dengan nomor surat] Kepada [diisi sesuai ketentuan SE]

Perihal : Surat Pernyataan Pemberian Kuasa Pendebetan Rekening BPR Yang bertandatangan di bawah ini : Nama : ……………………………….................1 Jabatan : Direktur ...........2 BPR ............................3 Alamat : .................................................................4 bahwa berkaitan dengan permohonan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) yang diajukan kepada Bank Indonesia, dengan ini untuk dan atas nama BPR ..........3 menyatakan memberikan kuasa kepada Bank Indonesia untuk melakukan pendebetan seluruh rekening BPR di bank umum yang ditunjuk dan/atau di bank umum lainnya sebagai berikut:

No. Nomor Rekening

Nama Pemilik Rekening

Nama Bank Umum Keterangan

1. PT. Bank................ KP/KC/KCP...........

Rekening yang ditunjuk

2. Rekening lainnya 3. Rekening lainnya

...... Rekening lainnya dalam rangka pembayaran segala kewajiban BPR terkait dengan FPJP termasuk pelunasan FPJP pada saat jatuh tempo. Demikian surat pernyataan ini dibuat secara sukarela dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun juga.

(kota), (tanggal/bulan/tahun) Direktur,

(Nama BPR ....)

ttd ---------------------------

1 Diisi dengan nama direktur BPR yang berwenang mewakili 2 Diisi dengan jabatan direktur yang berwenang mewakili BPR 3 Diisi dengan nama BPR yang mengajukan permohonan FPJP 4 Diisi alamat BPR yang mengajukan permohonan FPJP

Meterai Rp6.000,-

219

THI_fariza
TextBox
33
THI_adinda
Rectangle
Page 103: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-34

202 

RASIO KEBUTUHAN KAS BPR …………………… Per tanggal ………………………..

Pos-pos tertentu Nominal (dalam ribuan Rp)

A. ASET LANCAR

1. Kas 2. SBI 3. Antarbank Aktiva (yang tidak diblokir)

a. Giro b. Tabungan c. Deposito jatuh tempo

JUMLAH ASET LANCAR

B. KEWAJIBAN LANCAR 1. Kewajiban segera 2. Simpanan dana nasabah (tidak terkait)

a. Deposito jatuh tempo b. Tabungan

3. Antarbank Pasiva (tidak terkait) a. Deposito jatuh tempo b. Tabungan

JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR Rasio Kebutuhan Kas (A : B) x 100%

(kota), (tanggal/bulan/tahun)

Direktur, (Nama BPR ....)

Ttd

---------------------------

220

THI_fariza
TextBox
34
THI_fariza
TextBox
220
THI_adinda
Rectangle
Page 104: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-35

203 

DAFTAR SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) BPR …………………………………………

YANG DIAJUKAN SEBAGAI AGUNAN FPJP

No. Nomor Seri

Nilai Nominal

Rata-Rata Tertimbang

Tingkat Diskonto Saat Penerbitan

Harga Tanggal Jatuh

Waktu

Sisa Jangka Waktu

Nilai Jual

1. 2. 3. 4.

.....

(kota), (tanggal/bulan/tahun) Komisaris, Direktur,

(Nama BPR ....)

ttd

(Nama BPR ....)

ttd

--------------------------- ---------------------------

Meterai Rp6.000,-

221

THI_fariza
TextBox
35
THI_fariza
TextBox
221
THI_adinda
Rectangle
Page 105: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-35

Mulai Akhir

1.2.3.4.5.6.7.8.

.....

Catatan:

- Aset kredit sebagaimana terdapat pada daftar diatas telah memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (2) PBI No.10/35/PBI/2008 Tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi BPR dan disetujui oleh direktur dan komisaris sebagai agunan FPJP BPR.

- Informasi yang disampaikan sesuai dengan portofolio kredit yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala ririko yang muncul atas penyampaian data tersebut menjadi tanggung jawab kami

(kota), (tanggal/bulan/tahun) Komisaris, Direktur,

........................

Nomor Akta Perjanjian Kredit/ Surat Perjanjian

Kredit

Jenis Agunan

No. Rekening

.........................................

**) Nilai yang dicantumkan sesuai Pasal 13 PBI No.8/19/PBI/2006 tentang Kualitas Aktiva Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif BPR***) Diisi "independen", apabila menggunakan penilai agunan independen dan "intern bank" apabila menggunakan penilai agunan dari pihak internal bank

TOTAL

DAFTAR ASET KREDIT LANCAR BPR …........

DEBITUR KREDIT AGUNAN

YANG DIAJUKAN SEBAGAI AGUNAN FPJP

*) Apabila agunan kredit memiliki akta Fiducia, APHT, atau Hipotik, cantumkan no. Akat-Akta tersebut.

No. Pengikatan/ Pembebanan *)AlamatNPWP

Plafond Kredit

(juta Rp)

Jangka Waktu (dd/mm/yyyy)

Nama DebiturNo. Nomor Bukti KepemilikanBaki

Debet (juta Rp)

222

THI_fariza
TextBox
204
THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
222
THI_adinda
Rectangle
Page 106: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-36

205 

PERJANJIAN PEMBERIAN FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BPR

Nomor:………

Pada hari ini……..... tanggal …………..... pukul……………….. (Waktu Indonesia bagian .......):................. Menghadap di hadapan saya, Sarjana Hukum, Notaris di ......... dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebut pada bagian akhir akta ini: 1. (Nama) Warga Negara Indonesia, lahir di ........................, pada

tanggal ......................, Direktur Direktorat ….......……./ Pemimpin Bank Indonesia ………, bertempat tinggal di ……........, untuk sementara berada di ..............

2. (Nama) Warga Negara Indonesia, lahir di ........................, pada tanggal ......................, Deputi Direktur Direktorat ......../ Deputi Pemimpin Bank Indonesia ………, bertempat tinggal di ……......, untuk sementara berada di ..............

3. (Nama) Warga Negara Indonesia, lahir di ........................, pada tanggal ......................, Deputi Direktur Direktorat ......../ Deputi Pemimpin Bank Indonesia ………, bertempat tinggal di …......., untuk sementara berada di ..............

Menurut keterangan mereka dalam hal ini bertindak dalam jabatan mereka tersebut untuk dan atas nama Dewan Gubernur Bank Indonesia, berdasarkan surat kuasa Gubernur Bank Indonesia Nomor ……….. tanggal ………… dan dengan demikian mewakili Bank Indonesia yang berkedudukan di Jakarta berdasarkan Pasal 39 Undang-undang Nomor 23 tahun 1999 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA----------

223

THI_fariza
TextBox
36
THI_fariza
Rectangle
Page 107: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-36

206 

2. (Nama) Warga Negara Indonesia, lahir di ........................, pada tanggal ......................, Direktur Utama/Direktur perseroan yang ditunjuk di bawah ini, bertempat tinggal di ………, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, demikian berdasarkan Pasal ...... Anggaran Dasar perseroan terbatas PT. BPR ......., berkedudukan di ...... yang Anggaran Dasarnya (beserta perubahannya) (jika telah ada perubahan Anggaran Dasar) (berturut-turut) telah dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal ....... No......., Tambahan Nomor ....., selanjutnya disebut PIHAK KEDUA;---

atau (Jika Direksi mendapat persetujuan dari komisaris):

2. (Nama) Direktur …..(Jabatan)….., bertempat tinggal di ……………, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, selaku demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah mewakili Perusahaan Perseroan PT Bank………, berdasarkan Pasal ……. Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris ………, Nomor……., tanggal……., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal……., Nomor ……Tambahan Nomor….., berikut perubahan-perubahan terakhir dengan Akta Notaris………., Nomor………, tanggal…….. yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal……, Nomor……., Tambahan Nomor…….., dan untuk melaksanakan tindakan hukum dalam Perjanjian ini telah mendapatkan persetujuan tertulis dari komisaris Perseroan, sebagaimana ternyata dalam Surat Persetujuan Tertulis tanggal….., bermeterai cukup yang dilekatkan pada Perjanjian ini, untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA -------------------------------------

atau (Jika Direksi harus mendapat persetujuan RUPS dalam hal menjadikan jaminan

224

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 108: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-36

207 

utang seluruh atau sebagian besar kekayaan perseroan (eks Pasal 88 UU Perseroan Terbatas):

2.

(Nama)

Direktur….. (Jabatan)…., bertempat tinggal di ……….., dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, selaku demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah mewakili Perusahaan Perseroan PT Bank………, berdasarkan Pasal…… Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris……, Nomor……., tanggal………., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal ……., Nomor ……, Tambahan Nomor……, berikut perubahan-perubahan terakhir dengan Akta Notaris…….., Nomor….., tanggal……., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal…….., Nomor……, Tambahan Nomor…….., dan untuk melaksanakan tindakan hukum dalam Perjanjian ini telah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tanggal…….., sebagaimana ternyata dalam ……. yang dilekatkan pada Perjanjian ini, untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA -------------------------------------------------------

(Untuk badan hukum yang lain menyesuaikan) Para penghadap dikenal saya, Notaris Para penghadap dengan bertindak dalam kedudukannya tersebut menerangkan terlebih dahulu

a. bahwa PIHAK KEDUA dengan surat Nomor ........ tanggal ........ telah mengajukan permohonan FPJP kepada PIHAK PERTAMA, permohonan mana telah dilengkapi dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. bahwa PIHAK PERTAMA selaku pihak yang memberikan FPJP telah melakukan penelitian atas permohonan FPJP yang diajukan PIHAK KEDUA.

225

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 109: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-36

208 

bahwa Para Pihak menyatakan sepakat untuk mengadakan Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek dalam rangka mengatasi kesulitan jangka pendek sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/......./PBI/2008 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat, yang untuk selanjutnya disebut Perjanjian Pemberian FPJP, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

Pasal 1

OBYEK PERJANJIAN

(1) PIHAK PERTAMA setuju untuk memberikan kepada PIHAK KEDUA dan oleh karena itu PIHAK KEDUA setuju menerima Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek, yang untuk selanjutnya disebut FPJP, sebesar Rp............................. (................rupiah), dengan jangka waktu .......... yang berlaku sejak tanggal …………….. sampai dengan tanggal ……………

(2) FPJP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan dicairkan pada rekening PIHAK KEDUA di bank umum yang ditunjuk yaitu, nomor......... di PT. Bank ........ Kantor Pusat/Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu ....

Pasal 2

Atas penggunaan FPJP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1), PIHAK KEDUA dikenakan dan oleh karena itu wajib membayar biaya bunga kepada PIHAK PERTAMA sebesar ……% (terbilang …. persen) per tahun.

Pasal 3

AGUNAN

(1) Terhadap penggunaan FPJP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1), PIHAK KEDUA berjanji dan karenanya mengikatkan diri untuk menyerahkan agunan kepada PIHAK PERTAMA berupa:1 a. Sertifikat Bank Indonesia yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA dengan nilai Rp

............... (....................rupiah); 2

1 coret yang tidak perlu 2 yang memiliki nilai jual sebesar 100% dari nilai FPJP

226

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 110: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-36

209 

b. Aset Kredit yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA dengan nilai Rp ............... (....................rupiah);3.

Yang rekapitulasinya tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Pemberian FPJP ini.

(2) Dalam hal PIHAK KEDUA menggunakan aset kredit sebagai agunan dan di kemudian hari setelah ditandatanganinya Perjanjian Pemberian FPJP ini, PIHAK KEDUA memiliki aset berupa SBI, maka PIHAK KEDUA wajib mengganti agunan aset kredit dengan SBI.

(3) Agunan berupa SBI sebagaimana tersebut pada ayat (1) huruf a dilakukan pengikatan dengan gadai yang dibuat dalam perjanjian tersendiri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Pemberian FPJP ini.

(4) Dalam hal agunan berupa SBI sebagaimana tersebut pada ayat (1) memiliki jangka waktu lebih pendek dari jangka waktu FPJP, maka SBI akan dicairkan pada saat SBI jatuh tempo untuk melunasi sebagian atau seluruh kewajiban terkait FPJP. (5) Dalam hal pencairan SBI sebagaimana tersebut pada ayat (4) mencukupi untuk pelunasan seluruh kewajiban PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA terkait dengan FPJP, maka segala kewajiban PIHAK KEDUA terkait FPJP dianggap terpenuhi dan Perjanjian FPJP ini dianggap berakhir.

(5) Agunan berupa aset kredit sebagaimana tersebut pada ayat (1) huruf b dilakukan pengikatan dengan Jaminan Fidusia yang dibuat dalam perjanjian tersendiri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Pemberian FPJP ini.

(6) Biaya-biaya yang timbul untuk melakukan pengikatan agunan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (6) sepenuhnya menjadi beban PIHAK KEDUA.

(7) PIHAK KEDUA menjamin bahwa agunan yang diserahkan kepada PIHAK PERTAMA tidak sedang dijaminkan kepada pihak lain, tidak dalam sengketa dengan pihak dan bebas dari segala tuntutan hukum.

Pasal 4

PEMBAYARAN

3 paling kurang 150% (seratus lima puluh persen) dari FPJP yang dihitung berdasarkan baki debet

(outstanding) aset kredit.

227

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 111: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-36

210 

(1) PIHAK KEDUA wajib melunasi FPJP paling lambat pada tanggal jatuh waktu Perjanjian Pemberian FPJP ini.

(2) Pelunasan atau pembayaran pokok dan biaya bunga FPJP dilakukan dengan cara PIHAK PERTAMA melakukan pendebetan rekening PIHAK KEDUA yang berada pada Bank Umum pada tanggal jatuh waktu Perjanjian Pemberian FPJP.

(3) Dalam rangka pelaksanaan pembayaran, PIHAK KEDUA memberikan kuasa kepada PIHAK PERTAMA untuk melakukan pendebetan seluruh rekening PIHAK KEDUA di bank umum yang ditunjuk dan bank umum lainnya, baik yang sudah ada maupun yang akan ada.

(4) Dalam rangka pelaksanaan pembayaran FPJP, PIHAK KEDUA menyediakan dana yang cukup pada rekening BPR di bank umum yang ditunjuk sebagaimana tersebut pada Pasal 1 ayat (2) untuk digunakan sebagai sumber pembayaran FPJP kepada PIHAK PERTAMA.

(5) Dalam rangka penyediaan dana sebagaimana tersebut pada ayat (4), PIHAK KEDUA wajib menyetorkan hasil angsuran dan/atau bunga atas asset kredit yang menjadi agunan FPJP BPR ke rekening BPR di bank umum sebagaimana tersebut pada Pasal 1 ayat (2).

Pasal 5

EKSEKUSI AGUNAN

(1) Apabila dana yang tersedia pada rekening PIHAK KEDUA pada Bank Umum tidak mencukupi untuk pelunasan FPJP atau PIHAK KEDUA tidak mengajukan perpanjangan FPJP atau permohonan perpanjangan FPJP PIHAK KEDUA tidak disetujui PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA akan melakukan eksekusi terhadap agunan yang diserahkan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.

(2) Apabila hasil pencairan atau eksekusi agunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lebih kecil dari kewajiban pelunasan FPJP PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA wajib membayar sejumlah kekurangan atas kewajiban yang harus dilunasi oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.

(3) Apabila hasil pencairan atau eksekusi agunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lebih besar dari kewajiban pelunasan FPJP PIHAK KEDUA kepada PIHAK

228

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 112: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-36

211 

PERTAMA, PIHAK PERTAMA mengembalikan kelebihan hasil pencairan kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 7 DOMISILI HUKUM

Tentang perjanjian ini dan pelaksanaannya serta segala akibatnya, para pihak memilih domisili yang tetap di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri …………….., demikian tanpa mengurangi hak dan wewenang PIHAK PERTAMA untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap PIHAK KEDUA berdasarkan Perjanjian Pemberian FPJP ini dan memohon pelaksanaanya di pengadilan-pengadilan negeri lainnya atau lembaga lainnya yang berwenang di wilayah Republik Indonesia.

Pasal 8

LAIN-LAIN

PIHAK PERTAMA berhak mengakhiri Perjanjian ini apabila PIHAK KEDUA tidak lagi memenuhi syarat sebagai Pihak Penerima FPJP.

Pasal 9

PENUTUP

Untuk pengakhiran perjanjian ini, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk mengenyampingkan Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Pasal 10

Segala perubahan yang diperlukan atau dianggap perlu atas Perjanjian Pemberian FPJP ini akan dibuat secara tersendiri atas mufakat Para Pihak dikemudian hari baik secara notariil maupun secara di bawah tangan dilakukan melalui suatu Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek yang merupakan satu kesatuan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Pemberian FPJP ini. Akta ini diselesaikan pukul .......... WI... (............................................Waktu Indonesia Bagian .........). Para penghadap dikenal oleh saya, Notaris.

229

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 113: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-36

212 

DEMIKIANLAH AKTA INI

Dibuat dan dilangsungkan di ..............., pada hari ini, tanggal serta pada jam seperti disebutkan pada bagian awal akta ini dengan dihadiri oleh tuan................... Sarjana Hukum dan nona............................. Sarjana Hukum, keduanya pegawai kantor Notaris dan bertempat tinggal di Jakarta sebagai saksi-saksi. Segera, setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris kepada para penghadap dan saksi-saksi, maka ditandatanganilah akta ini oleh para penghadap, saksi-saksi dan saya, Notaris.......................... Dilangsungkan dengan...........................

230

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 114: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-37

213 

AKTA GADAI BPR …….. - BANK INDONESIA

Nomor : ……… Pada hari ini……………., tanggal ……………………………………………………, pukul………………………. (Waktu Indonesia bagian ………..), menghadap di hadapan saya,……………………....…., Sarjana Hukum, Notaris di ………......…. dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebut pada bagian akhir akta ini : 1. (Nama) : Direktur Utama/Direktur perseroan yang ditunjuk di bawah

ini, bertempat tinggal di ………, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, demikian berdasarkan Pasal ...... Anggaran Dasar perseroan terbatas PT. BPR ......., berkedudukan di ...... yang Anggaran Dasarnya (beserta perubahannya) (jika telah ada perubahan Anggaran Dasar) (berturut-turut) telah dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal ....... No......., Tambahan Nomor ....., selanjutnya disebut PEMBERI GADAI;-------------------------

atau (Jika Direksi mendapat persetujuan dari komisaris):

1. (Nama) : Direktur …..(Jabatan)….., bertempat tinggal di ……………, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, selaku demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah mewakili Perusahaan Perseroan PT BPR………, berdasarkan Pasal ……. Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris ………, Nomor……., tanggal……., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal……., Nomor ……Tambahan Nomor….., berikut perubahan-perubahan terakhir dengan Akta Notaris………., Nomor………, tanggal…….. yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal……, Nomor……., Tambahan Nomor…….., dan untuk melaksanakan tindakan hukum dalam Perjanjian ini telah mendapatkan persetujuan tertulis dari komisaris Perseroan, sebagaimana ternyata dalam Surat Persetujuan Tertulis

231

THI_fariza
TextBox
37
THI_fariza
Rectangle
Page 115: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-37

214

tanggal….., bermeterai cukup yang dilekatkan pada Perjanjian ini, untuk selanjutnya disebut PEMBERI GADAI---------------

atau (Jika Direksi harus mendapat persetujuan RUPS dalam hal menjadikan jaminan utang seluruh atau sebagian besar kekayaan perseroan (eks Pasal 88 UU Perseroan Terbatas):

1. (Nama) : Direktur….. (Jabatan)…., bertempat tinggal di ……….., dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, selaku demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah mewakili Perusahaan Perseroan PT BPR………, berdasarkan Pasal…… Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris……, Nomor……., tanggal………., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal ……., Nomor ……, Tambahan Nomor……, berikut perubahan-perubahan terakhir dengan Akta Notaris…….., Nomor….., tanggal……., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal…….., Nomor……, Tambahan Nomor…….., dan untuk melaksanakan tindakan hukum dalam Perjanjian ini telah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tanggal…….., sebagaimana ternyata dalam ……. yang dilekatkan pada Perjanjian ini, untuk selanjutnya disebut PEMBERI GADAI---------------------------------------------------

(Untuk badan hukum yang lain menyesuaikan)

2. (Nama) Warga Negara Indonesia, lahir di ........................, pada tanggal ......................, Direktur Direktorat ….......……./ Pemimpin Bank Indonesia ………, bertempat tinggal di ……........, untuk sementara berada di ..............

3. (Nama) Warga Negara Indonesia, lahir di ........................, pada tanggal ......................, Deputi Direktur Direktorat ......../ Deputi Pemimpin Bank Indonesia ………, bertempat tinggal di ……......, untuk sementara berada di ..............

4. (Nama) Warga Negara Indonesia, lahir di ........................, pada tanggal

232

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 116: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-37

215

......................, Deputi Direktur Direktorat ......../ Deputi Pemimpin Bank Indonesia ………, bertempat tinggal di …......., untuk sementara berada di ..............

Menurut keterangan mereka dalam hal ini bertindak dalam jabatan mereka tersebut untuk dan atas nama Dewan Gubernur Bank Indonesia, berdasarkan surat kuasa Gubernur Bank Indonesia Nomor ……….. tanggal ………… dan dengan demikian mewakili Bank Indonesia yang berkedudukan di Jakarta berdasarkan Pasal 39 Undang-undang Nomor 23 tahun 1999 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008, selanjutnya disebut PENERIMA GADAI ---------------------------------------------------------------

Para penghadap dikenal saya, Notaris Para penghadap dengan bertindak dalam kedudukannya tersebut menerangkan terlebih dahulu : a. bahwa PEMBERI GADAI telah mendapatkan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek,

(untuk selanjutnya disebut “FPJP”) dari PENERIMA GADAI sebesar Rp…… (……………….…) dan dengan berdasarkan ketentuan dan persyaratan sebagaimana diuraikan dalam Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Nomor .... tanggal …., termasuk Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Nomor .... tanggal ....,1 (apabila ada) yang minutanya dibuat di hadapan saya, Notaris (untuk selanjutnya Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek berikut segala Addendumnya disebut “Perjanjian Pokok”).

b. bahwa menurut ketentuan Perjanjian Pokok, PEMBERI GADAI diwajibkan untuk memberikan agunan berupa Sertifikat Bank Indonesia;

c. bahwa PEMBERI GADAI menyatakan telah memiliki Sertifikat Bank Indonesia yang akan digadaikan sebagaimana tercantum dalam Bank Indonesia – Scriptless Securities Settlement System (BI-SSSS) yang selanjutnya disebut SBI.

d. bahwa guna memenuhi persyaratan Perjanjian Pokok dan untuk menjamin terbayarnya dengan baik segala sesuatu yang terhutang dan harus dibayarkan oleh

1 Dalam hal terdapat addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek.

233

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 117: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-37

216

PEMBERI GADAI kepada PENERIMA GADAI, baik karena hutang pokok, bunga dan biaya-biaya lainnya yang timbul berdasarkan Perjanjian Pokok, PEMBERI GADAI menyatakan menggadaikan dan dengan demikian menyerahkan kepada PENERIMA GADAI SBI sebagaimana tercantum dalam Lampiran akta ini yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari akta ini, dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp ………………… ( …….. Rupiah) dan jumlah nilai jual sebesar Rp ……….. (………….. Rupiah) (selanjutnya disebut sebagai “OBYEK GADAI”) dan PENERIMA GADAI menyatakan menerima baik OBYEK GADAI tersebut.

e. bahwa PEMBERI GADAI menjamin bahwa OBYEK GADAI yang diberikan sebagai jaminan dengan akta ini adalah benar-benar hak PEMBERI GADAI, semata-mata bebas dari sitaan, tidak sedang digadaikan atau dipertanggungkan secara apapun juga kepada orang atau pihak lain terlebih dahulu, tidak tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa dan oleh karenanya PENERIMA GADAI dibebaskan oleh PEMBERI GADAI dari segala tuntutan apapun juga dari pihak lain.

f. Selanjutnya para penghadap senantiasa dengan bertindak dalam kedudukannya tersebut menyatakan bahwa gadai SBI ini dilangsungkan dan diterima dengan ketentuan dan syarat sebagai berikut :

Pasal 1

Penyerahan hak atas OBYEK GADAI tersebut di atas beserta OBYEK GADAI yang bersangkutan sebagaimana tercantum dalam pencatatan kepemilikan SBI tersebut oleh PEMBERI GADAI dinyatakan berlaku terhitung sejak tanggal penandatanganan Perjanjian ini.

Pasal 2

Apabila bagian dari OBYEK GADAI atau di antara OBYEK GADAI tersebut nilainya mengalami penurunan atau menjadi tidak layak untuk dijadikan OBYEK GADAI sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/…./PBI/2008 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek bagi Bank Perkreditan Rakyat, maka PEMBERI GADAI dengan ini berjanji dan karenanya mengikatkan diri untuk menambah atau mengganti bagian dari atau OBYEK GADAI yang nilainya mengalami penurunan atau menjadi tidak layak untuk dijadikan OBYEK GADAI dengan obyek gadai lainnya yang

234

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 118: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-37

217

sejenis yang nilainya paling kurang setara dengan yang digantikan serta yang dapat disetujui oleh PENERIMA GADAI, yang mana untuk keperluan itu cukup dinyatakan dalam lampiran yang disepakati PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan menjadi satu kesatuan sebagai OBYEK GADAI berdasarkan akta ini.

Pasal 3

PEMBERI GADAI berjanji dan karenanya mengikatkan diri untuk melakukan evaluasi atau penilaian terhadap OBYEK GADAI tersebut dan melaporkan hasil evaluasi dan penilaian kepada PENERIMA GADAI.

Pasal 4

(1) Apabila PEMBERI GADAI lalai membayar hutangnya sebagaimana tersebut dalam premisse Perjanjian ini dalam butir d di atas kepada PENERIMA GADAI, maka PENERIMA GADAI berhak mencairkan, menjual OBYEK GADAI atau mendebet rekening PIHAK KEDUA di Bank Umum dengan tata cara sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia mengenai Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek bagi Bank Perkreditan Rakyat dan untuk itu PENERIMA GADAI berhak mengambil hasil penjualan OBYEK GADAI tersebut sebagai pembayaran atas seluruh hutang PEMBERI GADAI kepada PENERIMA GADAI.

(2) Apabila hasil penjualan dari OBYEK GADAI tersebut tidak mencukupi untuk melunasi semua apa yang wajib dibayar oleh PEMBERI GADAI kepada PENERIMA GADAI, maka PEMBERI GADAI tetap terikat untuk membayar lunas sisa uang yang masih harus dibayar oleh PEMBERI GADAI kepada PENERIMA GADAI.

Pasal 5

(1) Apabila untuk pencairan atau penjualan OBYEK GADAI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) diperlukan kuasa, dengan ini PEMBERI GADAI memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada PENERIMA GADAI:

a. mencairkan agunan dan mengambil hasil pencairan tersebut untuk pelunasan FPJP PIHAK KEDUA;

b. menjual agunan dan mengambil hasil penjualan tersebut untuk pelunasan FPJP PIHAK KEDUA;

235

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 119: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-37

218

c. mendebet rekening PIHAK KEDUA di Bank Umum untuk pelunasan FPJP PIHAK KEDUA dalam hal pencairan atau penjualan agunan sebagaimana dimaksud pada huruf a atau huruf b tidak dapat dilakukan.

(2) Kuasa tersebut dinyatakan tidak dapat ditarik kembali oleh pemberi kuasa (PEMBERI GADAI) dengan alasan apapun juga sesuai ketentuan yang berlaku, sepanjang PEMBERI GADAI belum melunasi seluruh hutangnya sebagaimana tersebut dalam premisse Perjanjian ini dalam butir d di atas kepada PENERIMA GADAI dan/atau PEMBERI GADAI masih bermaksud menggunakan FPJP dari PENERIMA GADAI.

Pasal 6

Apabila hasil dari pencairan atau penjualan atas OBYEK GADAI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) lebih besar dari jumlah FPJP yang diterima oleh PEMBERI GADAI, biaya bunga dan biaya administrasi dan/atau biaya pencairan agunan, maka yang dapat diambil oleh PENERIMA GADAI adalah sebesar jumlah dimaksud, sedang kelebihannya harus dikembalikan oleh PENERIMA GADAI kepada PEMBERI GADAI.

Pasal 7

Apabila FPJP yang diterima PEMBERI GADAI telah terbayar lunas tanpa perlu adanya pencairan atau penjualan OBYEK GADAI yang digadaikan dan Perjanjian Pokok telah berakhir, maka PENERIMA GADAI wajib menyerahkan kembali semua OBYEK GADAI yang digadaikan dengan Perjanjian ini kepada PEMBERI GADAI sesuai dengan kepemilikannya dan gadai SBI ini menjadi berhenti dengan sendirinya (gugur).

Pasal 8

(1) Gadai SBI ini diberikan untuk menjamin hutang-hutang PEMBERI GADAI, baik yang timbul karena FPJP yang disediakan oleh PENERIMA GADAI sebagaimana tersebut dalam premisse Perjanjian ini butir d di atas, maupun yang timbul karena kewajiban-kewajiban lain yang terbeban pada PEMBERI GADAI karena biaya bunga, biaya administrasi dan/atau biaya pencairan agunan yang harus dibayar kepada PENERIMA GADAI.

(2) PEMBERI GADAI setuju bahwa besarnya jumlah tagihan yang dijamin dengan jaminan gadai ini adalah sebagaimana yang tercatat pada PENERIMA GADAI dan diterima sebagai alat bukti yang sempurna.

236

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 120: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-37

219

Pasal 9

Pembebanan gadai ini dilakukan oleh PEMBERI GADAI kepada PENERIMA GADAI dengan syarat-syarat yang memutuskan, yakni sampai dengan PEMBERI GADAI telah memenuhi membayar lunas semua apa yang wajib dibayar oleh PEMBERI GADAI kepada PENERIMA GADAI sebagaimana dinyatakan dalam Perjanjian Pokok, antara lain hutang pokok, biaya bunga, biaya administrasi dan/atau biaya pencairan agunan.

Pasal 10

Perjanjian ini merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Pokok.

Pasal 11

Mengenai Perjanjian ini dan pelaksanaannya serta segala akibatnya, para pihak memilih domisili di Kantor Panitera Pengadilan Negeri ……………………..., demikian tanpa mengurangi hak dan wewenang PENERIMA GADAI untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap PEMBERI GADAI berdasarkan Perjanjian ini dan memohon pelaksanaanya di pengadilan-pengadilan negeri lainnya atau lembaga lainnya yang berwenang di wilayah Republik Indonesia.

Pasal 12

Biaya akta ini dan biaya lainnya yang berkenaan dengan pembuatan akta ini maupun dalam melaksanakan ketentuan dalam akta ini menjadi tanggungan dan harus dibayar oleh PEMBERI GADAI. Akta ini diselesaikan pukul ……. WI..... (…………… Waktu Indonesia Bagian ……..). Para penghadap dikenal oleh saya, Notaris. ----------------------------------DEMIKIANLAH AKTA INI----------------------------------- Dibuat dan dilangsungkan di……………………., pada hari ini, tanggal serta jam seperti disebutkan pada bagian awal akta ini dengan dihadiri oleh tuan…………………….,

237

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 121: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-37

220

Sarjana Hukum dan nona …………………………, Sarjana Hukum, keduanya pegawai kantor Notaris dan bertempat tinggal di ……… sebagai saksi-saksi. Segera, setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris kepada para penghadap dan saksi-saksi, maka ditandatanganilah akta ini oleh para penghadap, saksi-saksi dan saya, Notaris………………….. Dilangsungkan dengan………………………..

238

THI_fariza
Rectangle
Page 122: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran 37 Lampiran Akta Gadai

221 

DAFTAR OBYEK GADAI

Obyek Gadai berupa SBI

No. Nomor Seri

Nilai Nominal

Rata-Rata Tertimbang

Tingkat Diskonto Saat

Penerbitan

Harga Tanggal Jatuh

Waktu

Sisa Jangka Waktu

Nilai Jual

1. 2. 3. 4.

.....

(Kota) , (tgl-bln-thn) Menyetujui

PENERIMA GADAI PEMBERI GADAI

239

THI_fariza
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 123: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran 37 Lampiran Akta Gadai

222 

TAMBAHAN OBYEK GADAI BPR ............................

Merujuk pada Akta Perjanjian Pemberian FPJP No..... tanggal …........, dibuat di hadapan …………., Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (“Perjanjian Pokok”) jo. Akta Gadai No. ..... tanggal …………..., dibuat di hadapan………, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (“Akta Gadai”), berhubung adanya kewajiban bagi PEMBERI GADAI (BPR...................) untuk menjaga nilai jaminan dari Perjanjian Pokok, PEMBERI GADAI setuju untuk memberikan kepada PENERIMA GADAI (BANK INDONESIA) dan PENERIMA GADAI (BANK INDONESIA) setuju untuk menerima tambahan obyek gadai dari PEMBERI GADAI (BPR...................), dengan rincian tambahan jaminan sebagaimana tercantum di bawah ini, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dan menjadi satu kesatuan dengan OBYEK GADAI BPR ................. yang merupakan lampiran dari Akta Gadai. Obyek Gadai berupa SBI

No. Nomor Seri

Nilai Nominal

Rata-Rata Tertimbang

Tingkat Diskonto Saat Penerbitan

Harga Tanggal Jatuh

Waktu

Sisa Jangka Waktu

Nilai Jual

1. 2. 3. 4. ....

(Kota), (tgl-bln-thn) Menyetujui

PENERIMA GADAI PEMBERI GADAI

240

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 124: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran 37 Lampiran Akta Gadai

223 

PENGGANTIAN OBYEK GADAI BPR ............................ Merujuk pada Akta Perjanjian Pemberian FPJP No..... tanggal …........, dibuat di hadapan …………., Sarjana Hukum, Notaris di ……… (“Perjanjian Pokok”) jo. Akta Gadai No. ..... tanggal …………..., dibuat di hadapan………, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (“Akta Gadai”), berhubung adanya kewajiban bagi PEMBERI GADAI (BPR..................) untuk menjaga nilai jaminan dari Perjanjian Pokok, PEMBERI GADAI setuju untuk mengganti dan PENERIMA GADAI (BANK INDONESIA) setuju untuk menerima penggantian dari PEMBERI GADAI (BPR................) Obyek Gadai sebagai berikut : 1) menarik Obyek Gadai nomor ....yang tertuang pada Daftar Obyek Gadai yang

merupakan lampiran dari Akta Gadai; 2) mengganti Obyek Gadai tersebut pada angka 1) di atas, menjadi sebagai berikut :

Obyek Gadai berupa SBI

No.

Nomor Seri

Nilai Nominal

Rata-Rata Tertimbang

Tingkat Diskonto Saat Penerbitan

Harga Tanggal

Jatuh Waktu

Sisa Jangka Waktu

Nilai Jual

1. 2. 3. 4.

.....

………., (tgl-bln-thn)…… Menyetujui

PENERIMA GADAI PEMBERI GADAI

241

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 125: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-38

224 

AKTA JAMINAN FIDUSIA

BPR....... – BANK INDONESIA Nomor : ....

Pada hari ini……. , tanggal …………...................................................................., pukul…………….. (Waktu Indonesia bagian ........), menghadap di hadapan saya,......... Sarjana Hukum, Notaris di ............... dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebut pada bagian akhir akta ini: 1. (Nama) , Direktur Utama/Direktur perseroan yang ditunjuk di bawah ini,

bertempat tinggal di ………, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, demikian berdasarkan Pasal ...... Anggaran Dasar perseroan terbatas PT. BPR ......., berkedudukan di ...... yang Anggaran Dasarnya (beserta perubahannya) (jika telah ada perubahan Anggaran Dasar) (berturut-turut) telah dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal ....... No......., Tambahan Nomor ....., selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA”;

atau (Jika Direksi mendapat persetujuan dari komisaris): 1. (Nama), Direktur …..(Jabatan)….., bertempat tinggal di ……………, dalam

hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, selaku demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah mewakili Perusahaan Perseroan PT BPR………, berdasarkan Pasal ……. Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris ………, Nomor……., tanggal……., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal……., Nomor ……Tambahan Nomor….., berikut perubahan-perubahan terkahir dengan Akta Notaris………., Nomor………, tanggal…….. yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal……, Nomor……., Tambahan Nomor…….., dan untuk melaksanakan tindakan hukum dalam Perjanjian ini telah mendapatkan persetujuan tertulis dari komisaris Perseroan, sebagaimana ternyata dalam Surat Persetujuan Tertulis tanggal….., bermeterai cukup yang dilekatkan pada Perjanjian ini, untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA----------

atau (Jika Direksi harus mendapat persetujuan RUPS dalam hal menjadikan jaminan utang seluruh atau sebagian besar kekayaan perseroan (eks Pasal 88 UU Perseroan Terbatas):

242

THI_fariza
TextBox
38
THI_fariza
Rectangle
Page 126: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-38

225

1. (Nama) Direktur….. (Jabatan)…., bertempat tinggal di ……….., dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, selaku demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah mewakili Perusahaan Perseroan PT BPR………, berdasarkan Pasal…… Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris……, Nomor……., tanggal………., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal ……., Nomor ……, Tambahan Nomor……, berikut perubahan-perubahan terakhir dengan Akta Notaris…….., Nomor….., tanggal……., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal…….., Nomor……, Tambahan Nomor…….., dan untuk melaksanakan tindakan hukum dalam Perjanjian ini telah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tanggal…….., sebagaimana ternyata dalam ……. yang dilekatkan pada Perjanjian ini, untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA-------------------------------

(Untuk badan hukum yang lain menyesuaikan). 2. (Nama) Warga Negara Indonesia, lahir di ........................, pada tanggal

......................, Direktur Direktorat ….......……./ Pemimpin Bank Indonesia ………, bertempat tinggal di ……........, untuk sementara berada di ..............

3. (Nama) Warga Negara Indonesia, lahir di ........................, pada tanggal ......................, Deputi Direktur Direktorat ......../ Deputi Pemimpin Bank Indonesia ………, bertempat tinggal di ……......, untuk sementara berada di ..............

4. (Nama) Warga Negara Indonesia, lahir di ........................, pada tanggal ......................, Deputi Direktur Direktorat ......../ Deputi Pemimpin Bank Indonesia ………, bertempat tinggal di …......., untuk sementara berada di ..............

Menurut keterangan mereka dalam hal ini bertindak dalam jabatan mereka tersebut untuk dan atas nama Dewan Gubernur Bank Indonesia, berdasarkan surat kuasa Gubernur Bank Indonesia Nomor ……….. tanggal ………… dan dengan demikian mewakili Bank Indonesia yang berkedudukan di Jakarta berdasarkan Pasal 39 Undang-undang Nomor 23 tahun 1999 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA ------------------------------------------------------------

Para penghadap dikenal saya, Notaris. Para penghadap dengan bertindak dalam kedudukannya tersebut menerangkan terlebih dahulu

243

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 127: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-38

226

a. Bahwa, PIHAK PERTAMA selaku pemberi fidusia, telah mendapatkan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (untuk selanjutnya disebut “FPJP”) dari PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA selaku penerima fidusia telah memberikan FPJP yang telah dibuat dan ditandatangani berdasarkan ketentuan dan persyaratan sebagaimana diuraikan dalam “Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek”, Nomor...................., tanggal………….., termasuk Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Nomor …, tanggal …(apabila ada) yang minutanya dibuat dihadapan saya, Notaris (untuk selanjutnya Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek disebut “Perjanjian Pemberian FPJP)”;

b. Bahwa, untuk lebih menjamin dan menanggung terbayarnya dengan baik segala sesuatu yang terhutang dan harus dibayar oleh PIHAK PERTAMA sebagaimana diatur dalam Perjanjian Pemberian FPJP tersebut, PIHAK PERTAMA diwajibkan untuk memberikan jaminan fidusia atas piutang milik PIHAK PERTAMA untuk kepentingan PIHAK KEDUA, sebagaimana yang akan diuraikan di bawah ini.

c. Bahwa, untuk memenuhi ketentuan tentang pemberian jaminan yang ditentukan dalam Perjanjian Pemberian FPJP tersebut, maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah sepakat dan setuju, dengan ini mengadakan perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia sebagaimana yang hendak dinyatakan sekarang dalam akta ini.

d. Selanjutnya para penghadap dengan senantiasa bertindak dalam kedudukannya tersebut menerangkan untuk menjamin terbayarnya dengan baik segala sesuatu yang terhutang dan harus dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, baik karena hutang pokok, bunga dan biaya-biaya lainnya yang timbul berdasarkan Perjanjian Pemberian FPJP tersebut, dengan jumlah hutang pokok sebesar Rp............... atau sejumlah uang yang ditentukan dikemudian hari berdasarkan Perjanjian Pemberian FPJP, maka penghadap PIHAK KEDUA menerangkan dengan ini menerima jaminan fidusia dari PIHAK PERTAMA dengan nilai jaminan sebesar Rp........................., atas obyek jaminan fidusia berupa hak tagih (piutang) yang timbul dari perjanjian kredit antara PIHAK PERTAMA dengan pihak lain sebagaimana tercantum dalam Lampiran akta ini yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari akta ini, beserta dengan segala pendapatan yang diperoleh dari hak tagih PIHAK PERTAMA antara lain namun tidak terbatas pada pendapatan bunga, klaim asuransi kredit dan jika pendapatan tersebut dimasukkan dalam suatu rekening penampungan maka jaminan fidusia meliputi juga rekening penampungan

244

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 128: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-38

227

dimaksud (untuk selanjutnya, dalam akta ini cukup disebut dengan ”Obyek Jaminan Fidusia”).

e. Selanjutnya, para penghadap senantiasa dengan bertindak dalam kedudukannya tersebut menerangkan pembebanan jaminan fidusia ini diterima dan dilangsungkan dengan persyaratan dan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Pembebanan jaminan fidusia atas Obyek Jaminan Fidusia telah dilakukan di tempat dimana Obyek Jaminan Fidusia tersebut berada dan telah menjadi milik PIHAK KEDUA, sedang Obyek Jaminan Fidusia tersebut tetap berada pada dan dalam kekuasaan PIHAK PERTAMA, dalam mana segala bukti yang berhubungan dengan Obyek Jaminan Fidusia dalam penguasaan PIHAK KEDUA.

Pasal 2

PIHAK KEDUA atau wakilnya yang sah setiap waktu berhak untuk memeriksa tentang adanya dan tentang keadaan Obyek Jaminan Fidusia tersebut.

Pasal 3

Apabila bagian dari Obyek Jaminan Fidusia atau diantara Obyek Jaminan Fidusia tersebut nilainya mengalami penurunan atau menjadi tidak layak untuk dijadikan Obyek Jaminan Fidusia sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (2) Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/35/PBI/2008 tanggal 5 Desember 2008 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat, maka PIHAK PERTAMA dengan ini berjanji dan karenanya mengikat diri untuk menambah atau mengganti bagian dari atau Obyek Jaminan Fidusia yang nilainya mengalami penurunan atau menjadi tidak layak untuk dijadikan Obyek Jaminan Fidusia dengan Obyek Jaminan Fidusia lainnya yang sejenis yang nilainya paling kurang setara dengan yang digantikan serta yang dapat disetujui PIHAK KEDUA, dalam mana penambahan atau pengganti Obyek Jaminan Fidusia tersebut termasuk dalam jaminan fidusia yang dinyatakan dalam akta ini, yang mana untuk keperluan itu cukup dinyatakan dalam lampiran yang disepakati PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan menjadi satu kesatuan sebagai Obyek Jaminan Fidusia berdasarkan akta ini.

245

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 129: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-38

228

Pasal 4

1. PIHAK PERTAMA tidak berhak untuk melakukan fidusia ulang atas Obyek Jaminan Fidusia. PIHAK PERTAMA juga tidak diperkenankan untuk membebankan dengan cara apapun, mengadakan atau menjual atau mengalihkan dengan cara apapun Obyek Jaminan Fidusia kepada pihak lain.

2. Bilamana PIHAK PERTAMA tidak memenuhi dengan seksama kewajibannya menurut yang telah ditentukan dalam akta ini atau tidak memenuhi kewajiban berdasarkan Perjanjian Pemberian FPJP, maka lewat waktu yang ditentukan untuk memenuhi kewajiban tersebut saja sudah cukup membuktikan tentang adanya pelanggaran atau kelalaian PIHAK PERTAMA dalam memenuhi kewajiban tersebut.

Pasal 5

1. PIHAK PERTAMA berjanji dan karenanya mengikatkan diri untuk melakukan

evaluasi atau penilaian terhadap obyek jaminan tersebut secara harian dan melaporkan hasil evaluasi dan penilaian kepada PIHAK KEDUA secara mingguan.

2. Dalam hal PIHAK PERTAMA mengasuransikan Obyek Jaminan Fidusia, maka semua uang premi asuransi harus ditanggung dan dibayar oleh PIHAK PERTAMA.

3. Asli polis asuransi dan perpanjangannya dikemudian hari serta kuitansi pembayaran premi asuransi tersebut harus diserahkan untuk disimpan oleh PIHAK KEDUA dari perusahaan asuransi tersebut.

Pasal 6

1. Dalam hal PIHAK PERTAMA tidak menjalankan atau tidak memenuhi

kewajiban untuk melakukan pelunasan atas pokok dan bunga yang timbul dari Perjanjian Pemberian FPJP atau PIHAK PERTAMA tidak lagi memenuhi persyaratan Perpanjangan Perjanjian Pemberian FPJP dengan lewatnya waktu yang ditentukan, tanpa diperlukan suatu teguran juru sita atau surat lain yang serupa dengan itu, maka atas kekuasaannya sendiri PIHAK KEDUA berhak:

246

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 130: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-38

229

a. Untuk menjual Obyek Jaminan Fidusia tersebut atas titel eksekutorial atau melalui pelelangan di muka umum atau penjualan di bawah tangan yang dilakukan berdasarkan kesepakatan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA jika dengan cara demikian diperoleh harga tertinggi yang menguntungkan para pihak.

b. Untuk keperluan penjualan tersebut, PIHAK KEDUA berhak menghadap dimana perlu, membuat atau suruh membuat serta menandatangani semua surat, akta serta dokumen lain yang diperlukan, menerima uang harga penjualan dan memberikan tanda penerimaan untuk itu, menyerahkan apa yang dijual itu kepada pembelinya, memperhitungkan atau mengkompensir uang harga penjualan yang diterimanya itu dengan semua apa yang wajib dibayar oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, akan tetapi dengan kewajiban bagi PIHAK KEDUA untuk menyerahkan sisa uang penjualannya jika masih ada kepada PIHAK PERTAMA, dengan tidak ada kewajiban bagi PIHAK KEDUA untuk membayar bunga atau ganti kerugian berupa apapun juga kepada PIHAK PERTAMA mengenai sisa uang harga penjualan itu dan selanjutnya PIHAK KEDUA juga berhak untuk melakukan segala sesuatu yang dipandang perlu dan berguna dalam rangka penjualan obyek jaminan fidusia tersebut dengan tidak ada satupun yang dikecualikan.

2. PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan ayat 1 di atas dapat meminta PIHAK PERTAMA untuk melakukan penjualan atas obyek jaminan fidusia baik melalui pelelangan umum maupun penjualan di bawah tangan dan menyetorkan hasilnya kepada PIHAK KEDUA.

3. Apabila hasil penjualan dari Obyek Jaminan Fidusia tersebut tidak mencukupi untuk melunasi semua apa yang wajib dibayar oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA tetap terikat membayar lunas sisa uang yang masih harus dibayar oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 7

Pembebanan jaminan fidusia ini dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dengan syarat-syarat yang memutuskan (onder de ontbindende voorwaarden), yakni sampai dengan PIHAK PERTAMA telah memenuhi membayar lunas semua apa yang wajib dibayar oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sebagaimana dinyatakan dalam Perjanjian Pemberian FPJP, antara lain hutang pokok, biaya bunga, biaya administrasi dan/atau biaya pencairan agunan.

247

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 131: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-38

230

Pasal 8

1. PIHAK PERTAMA dengan ini memberikan kuasa kepada PIHAK KEDUA,

yang menyatakan menerima kuasa dari PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan pendaftaran jaminan fidusia tersebut, untuk keperluan tersebut menghadap dihadapan pejabat atau instansi yang berwenang (termasuk kantor pendaftaran fidusia), memberikan keterangan, menandatangani surat atau formulir, mendaftarkan jaminan fidusia atas obyek jaminan fidusia tersebut dengan melampirkan pernyataan pendaftaran jaminan fidusia, serta untuk mengajukan permohonan pendaftaran atas perubahan dalam hal terjadi perubahan atas data yang tercantum dalam sertifikat jaminan fidusia, selanjutnya menerima sertifikat jaminan fidusia dan atau pernyataan perubahan, serta dokumen-dokumen lain yang bertalian untuk keperluan itu membayar semua biaya dan menerima kuitansi segala uang pembayaran serta selanjutnya melakukan segala tindakan yang perlu dan berguna untuk melaksanakan ketentuan dari akta ini.

2. Akta ini merupakan bagian yang terpenting dan tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian Pemberian FPJP demikian pula kuasa yang diberikan dalam akta ini merupakan bagian yang terpenting serta tidak terpisahkan dari akta ini, dan oleh karenanya akta ini tidak dapat ditarik kembali atau dibatalkan selama berlakunya Perjanjian Pemberian FPJP tersebut dan kuasa tersebut tidak akan batal atau berakhir karena sebab yang dapat mengakhiri pemberian sesuatu kuasa, termasuk sebab yang disebutkan dalam Pasal 1813, Pasal 1814 dan Pasal 1816 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Pasal 9

PIHAK KEDUA berhak dan dengan ini diberi kuasa dengan hak substitusi oleh PIHAK PERTAMA untuk melakukan perubahan atau penyesuaian atas ketentuan dalam akta ini, di dalam hal perubahan atau penyesuaian tersebut diperlukan dalam rangka memenuhi ketentuan dalam peraturan pemerintah tentang pendaftaran fidusia maupun ketentuan dalam Undang-Undang tentang Jaminan Fidusia No. 42 tahun 1999 tersebut.

248

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 132: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-38

231

Pasal 10

1. Segala perselisihan yang mungkin timbul di antara kedua belah pihak sendiri, maka kedua belah pihak akan memilih domisili hukum yang tetap dan seumumnya di kantor Pengadilan Negeri ................ di ..............

2. Pemilihan domisili hukum tersebut dilakukan dengan tidak mengurangi hak dari PIHAK KEDUA untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap PIHAK PERTAMA berdasarkan Jaminan Fidusia atas Obyek Jaminan Fidusia tersebut dihadapan pengadilan lainnya dalam wilayah Republik Indonesia, yaitu pada pengadilan negeri yang mempunyai yurisdiksi atas diri dari PIHAK PERTAMA atau atas Obyek Jaminan Fidusia tersebut.

Pasal 11 Biaya akta ini dan biaya lainnya yang berkenaan dengan pembuatan akta ini maupun dalam melaksanakan ketentuan dalam akta ini menjadi tanggungan dan harus dibayar oleh PIHAK PERTAMA. Demikian pula biaya pendaftaran fidusia ini di kantor pendaftaran fidusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1). Akta ini diselesaikan pukul .......... WI... (.................................................Waktu Indonesia ...............). Para penghadap dikenal oleh saya, Notaris.

DEMIKIANLAH AKTA INI

Dibuat dan dilangsungkan di ..............., pada hari ini, tanggal serta pada jam seperti disebutkan pada bagian awal akta ini dengan dihadiri oleh tuan/nyonya/ nona................. Sarjana Hukum dan tuan/nyonya/ nona .......................... Sarjana Hukum, keduanya pegawai kantor Notaris dan bertempat tinggal di Jakarta sebagai saksi-saksi. Segera, setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris kepada para penghadap dan saksi-saksi, maka ditandatanganilah akta ini oleh para penghadap, saksi-saksi dan saya, Notaris.......................... Dilangsungkan dengan...........................

249

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 133: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 10/45/DKBU tanggal 12 Desember 2008

Mulai Akhir Nominal (juta Rp)

Persentase terhadap Plafon

1.2.3.4.5.6.7.8.

.....

Catatan:

- -

Direktur, Direktur Utama,

........................

Lampiran-38

DAFTAR ASET KREDIT LANCAR SELAMA 3 BULAN TERAKHIRYANG DIAGUNKAN BPR ............................................

DEBITUR KREDIT

No. Rekening

Penilai Agunan ***)

Lampiran Akta Jaminan Fidusia

......................

No. Nama Debitur NPWP AlamatPlafond

Kredit (juta Rp)

Jenis Kredit

(Kota), (tanggal/bulan/tahun)

Jangka Waktu (dd/mm/yyyy)

Nilai Taksasi Agunan **)

*) Apabila agunan kredit memiliki akta Fiducia, APHT, atau Hipotik, cantumkan no. Akat-Akta tersebut.

Aset kredit sebagaimana terdapat pada daftar diatas telah memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam Pasal 42 ayat (2) PBI No.10/35/PBI/2008 tanggal 5 Desember 2008 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi BPRInformasi yang disampaikan sesuai dengan portofolio kredit yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala ririko yang muncul atas penyampaian data tersebut menjadi

Nomor Bukti Kepemilikan

**) Nilai yang dicantumkan sesuai Pasal 13 PBI No.8/19/PBI/2006 tentang Kualitas Aktiva Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif BPR

TOTAL

AGUNAN

Baki Debet (juta Rp)

Jenis Agunan

No. Pengikatan/ Pembebanan *)

Nomor Akta Perjanjian Kredit/ Surat Perjanjian

Kredit

***) Diisi "independen", apabila menggunakan penilai agunan independen dan "intern bank" apabila menggunakan penilai agunan dari pihak internal bank

250

THI_fariza
TextBox
232
THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 134: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Mulai Akhir Nominal Rp (juta)

Persentase terhadap Plafon

1.2.3.4.5.6.7.8.....

Catatan:

- bagi BPR

-

Direktur, Direktur Utama,

........................

Jenis Agunan

......................

(Kota), (tanggal/bulan/tahun)

**) Nilai yang dicantumkan sesuai Pasal 13 PBI No.8/19/PBI/2006 tentang Kualitas Aktiva Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif BPR***) Diisi "independen", apabila menggunakan penilai agunan independen dan "intern BPR" apabila menggunakan penilai agunan dari pihak internal BPR

Alamat No. RekeningNama Debitur

tanggung jawab kami

*) Apabila agunan kredit memiliki akta Fiducia, APHT, atau Hipotik, cantumkan no. Akat-Akta tersebut.

Penilai Agunan ***)

DEBITUR

Nomor Bukti Kepemilikan

No. Pengikatan/ Pembebanan *)

Lampiran Akta Jaminan Fidusia

Aset kredit sebagaimana terdapat pada daftar diatas telah memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam Pasal 42 ayat (2) PBI No.10/35/PBI/2008 tanggal 5 Desember 2008 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek

Informasi yang disampaikan sesuai dengan portofolio kredit yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala ririko yang muncul atas penyampaian data tersebut menjadi

AGUNANJangka Waktu (dd/mm/yyyy)

NPWP

Nilai Taksasi Agunan **)

KREDIT

Jenis KreditNo.

Nomor Akta Perjanjian Kredit/ Surat Perjanjian

Kredit

TOTAL

Lampiran-38

TAMBAHAN DAFTAR KREDIT LANCAR BPR ..............................................

Merujuk pada Perjanjian Pemberian FPJP No......... Jo. Perjanjian Pengikatan Fidusia No. ...... Tanggal ......, berhubung adanya kewajiban bagi PIHAK PERTAMA (BPR ...............) untuk menjaga nilai jaminan dari Perjanjian FPJP,

PIHAK PERTAMA setuju untuk memberikan kepada PIHAK KEDUA (BANK INDONESIA) dan PIHAK KEDUA (BANK INDONESIA) setuju untuk menerima tambahan jaminan fidusia dari PIHAK PERTAMA (BPR ...........)

dengan rincian tambahan jaminan sebagaimana tercantum di bawah ini, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dan menjadi satu kesatuan dengan Daftar Aset Kredit Lancar BPR .....

Plafond Kredit Baki Debet

251

THI_fariza
TextBox
233
THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 135: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

1) menarik Obyek Jaminan Fidusia nomor ....................... Yang tertuang pada Daftar Aset Kredit Lancar BPR merupakan bagian dari Akta Fidusia2) mengganti Obyek Jaminan Fidusia tersebut pada angka 1) di atas menjadi sebagai berikut:

Mulai Akhir Nominal Rp (juta)

Persentase terhadap Plafon

1.2.3.4.5.6.

......

Catatan:

- BPR

-

Direktur, Direktur Utama,

........................ .........................

*) Apabila agunan kredit memiliki akta Fiducia, APHT, atau Hipotik, cantumkan no. Akat-Akta tersebut.**) Nilai yang dicantumkan sesuai Pasal 13 PBI No.8/19/PBI/2006 tentang Kualitas Aktiva Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif BPR***) Diisi "independen", apabila menggunakan penilai agunan independen dan "intern BPR" apabila menggunakan penilai agunan dari pihak internal BPR

(Kota), (tanggal/bulan/tahun)

Aset kredit sebagaimana terdapat pada daftar diatas telah memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (2) PBI No.10/35/PBI/2008 tanggal 5 Desember 2008 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi

Informasi yang disampaikan sesuai dengan portofolio kredit yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala ririko yang muncul atas penyampaian data tersebut menjadi tanggung jawab kami

AGUNAN

Baki DebetAlamatNo. Akta Perjanjian

Kredit/ Surat Perjanjian Kredit

Jangka Waktu (dd/mm/yyyy) Jenis

AgunanPenilai Agunan

***)

Lampiran-38Lampiran Akta Jaminan Fidusia

PENGGANTIAN DAFTAR KREDIT LANCAR BPR ..........................................

Merujuk pada Perjanjian Pemberian FPJP No......... Jo. Perjanjian Pengikatan Fidusia No. ...... Tanggal ......, berhubung adanya kewajiban bagi PIHAK PERTAMA (BPR ...............) untuk menjaga nilai jaminan dari Perjanjian FPJP,

PIHAK PERTAMA setuju untuk mengganti dan PIHAK KEDUA (BANK INDONESIA) setuju untuk menerima penggantian dari PIHAK PERTAMA (BPR ...........) OBYEK JAMINAN FIDUSIA SEBAGAI BERIKUT:

KREDIT

No. Rekening

Jenis KreditNPWP

DEBITUR

Nama Debitur

TOTAL

No. Pengikatan/ Pembebanan *)

Plafond KreditNo.

Nilai Taksasi Agunan **)Nomor Bukti Kepemilikan

252

THI_fariza
TextBox
234
THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 136: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-39

235 

ADDENDUM

PERJANJIAN PEMBERIAN

FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK (FPJP)

Nomor: ……….

Menunjuk Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Nomor ………… tanggal .............. dan Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Nomor ………… tanggal ..............1, dengan ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk melakukan perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek dimaksud dan/atau Addendum Perjanjian dimaksud sebagai berikut :2

1. Pasal 1 Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek berubah sehingga menjadi sebagai berikut:

Pasal 1 OBYEK PERJANJIAN

PIHAK PERTAMA setuju untuk memberikan kepada dan oleh karena itu PIHAK KEDUA setuju menerima Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek, yang untuk selanjutnya disebut FPJP, sebesar Rp...............(................rupiah), dengan jangka waktu .......... yang berlaku sejak tanggal …………….. sampai dengan tanggal ……………...

2. Pasal 3 Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek berubah sehingga menjadi sebagai berikut: (apabila atas addendum yang dilakukan diikuti dengan penyerahan atau perubahan agunan baru)

Pasal 3 AGUNAN

(1) Terhadap penggunaan FPJP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, PIHAK KEDUA berjanji dan karenanya mengikatkan diri untuk menyerahkan agunan kepada PIHAK PERTAMA berupa: a. .......... b. ..........

1 Dicantumkan apabila telah ada Addendum Perjanjian Pemberian FPJP sebelumnya 2 Diisi dengan pokok perubahan

253

THI_fariza
TextBox
39
THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
253
THI_adinda
Rectangle
Page 137: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-39

236 

c. ..........

(2) Atas aset sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pengikatan agunan secara ...... yang dilakukan dalam Akta Gadai dan/atau Akta Jaminan Fidusia.

Demikian addendum ini dibuat dan ditandatangani di ……….., dalam rangkap 2

(dua), masing-masing bermeterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

254

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
254
THI_adinda
Rectangle
Page 138: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-40

237 

LAPORAN PERHITUNGAN RASIO KEBUTUHAN KAS HARIAN BPR …………………… tanggal ……s.d.…………………..

(dalam ribuan Rp)

Pos-pos tertentu T-7 T-6 T-5 T-4 T-3 T-2 T-1

A. ASET LANCAR 1. Kas 2. SBI 3. Antarbank Aktiva (yang tidak menjadi

agunan di bank umum atau BPR lain)

a. Giro b. Tabungan c. Deposito jatuh tempo

JUMLAH ASET LANCAR

B. KEWAJIBAN LANCAR 1. Kewajiban segera 2. Simpanan dana nasabah (tidak terkait)

a. Deposito jatuh tempo b. Tabungan

3. Antarbank Pasiva (tidak terkait) a. Deposito jatuh tempo b. Tabungan

JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR Rasio Kebutuhan Kas (A : B) x 100%

Informasi yang disampaikan sesuai dengan yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala resiko yang muncul atas penyampaian data tersebut menjadi tanggung jawab kami.

255

THI_fariza
TextBox
40
THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
255
THI_adinda
Rectangle
Page 139: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-40

238 

(kota), (tanggal/bulan/tahun) Direktur,

(Nama BPR ....)

ttd

---------------------------

256

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
TextBox
256
THI_adinda
Rectangle
Page 140: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

T+1 T+2 T+3 T+4 T+5 T+6 T+7

1.2.3.4.5.6.7.8.

.....

............................................

LAPORAN KOLEKTIBILITAS HARIAN ASET KREDIT AGUNAN FPJPBPR……………….. TANGGAL ........s.d.....................................

Baki Debet Posisi T+7 (juta

Rp)No. Nama Debitur

Nomor Akta Perjanjian Kredit/ Surat Perjanjian

Kredit

No. Rekening

Lampiran-41

Direktur,(kota), (tanggal/bulan/tahun)

TOTAL

Baki Debet Pada Saat Pengajuan

(juta Rp)

Kolektibilitas

257

THI_fariza
TextBox
41
THI_fariza
TextBox
257
THI_adinda
Rectangle
Page 141: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-42

240 

Contoh Surat Permohonan FPJPS Nomor : [diisi dengan nomor surat] Kepada [ diisi sesuai ketentuan SE] Perihal : Permohonan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah (FPJPS)

Sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/29/PBI/2009 tanggal 7 Juli 2009 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, bersama ini kami mengajukan permohonan FPJPS untuk jangka waktu ... ( ... ) hari kalender dari tanggal………… sampai dengan tanggal……… sebesar Rp ............ (terbilang : .......) untuk memenuhi perkiraan kekurangan pendanaan jangka pendek kami.

Sehubungan dengan pengajuan FPJPS dimaksud, dengan ini kami lampirkan dokumen sebagai berikut :

1. Surat pernyataan Kesulitan Pendanaan Jangka Pendek; 2. Surat pernyataan agunan FPJPS; 3. Surat pernyataan kesanggupan membayar kewajiban FPJPS; 4. Surat pernyataan kebenaran data; 5. Surat kuasa dari BPRS kepada Bank Indonesia untuk melakukan pendebetan

seluruh rekening BPRS di Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan/atau bank umum lainnya dalam rangka pembayaran segala kewajiban BPRS terkait FPJPS;

6. Perhitungan Rasio Kebutuhan Kas pada tanggal permohonan pemberian FPJPS dan proyeksi Rasio Kebutuhan Kas selama jangka waktu permohonan FPJPS, beserta laporan kas harian BPRS yang selama ini dibuat yang ditandatangani oleh pejabat BPRS;

7. Daftar agunan FPJPS; 8. Dokumen agunan FPJPS; 9. Konsep akta perjanjian pemberian dan pengikatan agunan FPJPS:

a. Akta Perjanjian Pemberian FPJPS;

258

THI_fariza
TextBox
42
THI_fariza
Rectangle
Page 142: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-42

241

b. Akta Gadai beserta Daftar Surat Berharga Milik Pemegang Saham BPRS yang diajukan Sebagai Agunan FPJPS;1

c. Akta Jaminan Fidusia.2 10. Nama dan nomor rekening BPRS di Bank Umum Syariah atau Unit Usaha Syariah

yang akan digunakan sebagai alat pengkreditan BPRS terkait dengan penerimaan FPJPS;

11. Surat kuasa dari pemegang saham BPRS kepada BPRS mengenai penyerahan surat berharga sebagai jaminan FPJPS;

12. Fotokopi neraca harian.

Surat permohonan beserta lampiran tersebut di atas kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari terdapat hal-hal yang tidak benar maka kami bersedia menerima risiko dan akibat dari tindakan yang diambil oleh Bank Indonesia.

Demikian permohonan kami, atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.

(kota), (tanggal/bulan/tahun) Komisaris, Direktur,

(Nama BPRS ....)

ttd

(Nama BPRS ....)

ttd

----------------------------- --------------------------- cc. : .............. [diisi sesuai ketentuan SE]

1 Dalam hal agunan berupa surat berharga yang dimiliki pemegang saham BPRS berupa SBI, SUN, SBSN dan Obligasi Syariah Korporasi (Sukuk Korporasi) 2 Dalam hal agunan berupa aset Pembiayaan

Meterai Rp6.000,-

259

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 143: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-42

242 

Contoh Surat Penambahan Plafon FPJPS Nomor : [diisi dengan nomor surat] Kepada [ diisi sesuai ketentuan SE] Perihal : Penambahan Plafon Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah (FPJPS)

Sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/29/PBI/2009 tanggal 7 Juli 2009 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dan Perjanjian Pemberian FPJPS No. ……….. tanggal ………….., bersama ini kami mengajukan penambahan plafon FPJPS untuk jangka waktu ... ( ... ) hari dari tanggal………… sampai dengan tanggal……… sebesar Rp ............ (.......Rupiah) untuk memenuhi perkiraan kekurangan pendanaan jangka pendek kami.

Sehubungan dengan pengajuan tambahan plafon FPJPS dimaksud, dengan ini kami lampirkan dokumen sebagai berikut :

1. Perhitungan Rasio Kebutuhan Kas pada tanggal pengajuan tambahan plafon FPJPS dan proyeksi Rasio Kebutuhan Kas setelah tanggal permohonan tambahan plafon sampai dengan berakhirnya jangka waktu FPJPS yang sedang dimintakan tambahan plafon;

2. Surat pernyataan agunan FPJPS (dalam hal terjadi perubahan agunan FPJPS); 3. Surat pernyataan kesanggupan membayar kewajiban FPJPS; 4. Surat pernyataan kebenaran data; 5. Daftar agunan FPJPS (dalam hal terjadi perubahan agunan FPJPS); 6. Dokumen agunan (dalam hal terjadi perubahan agunan FPJPS); 7. Surat kuasa dari pemegang saham BPRS kepada BPRS mengenai penyerahan surat

berharga sebagai agunan FPJPS (dalam hal terjadi perubahan agunan FPJPS dalam bentuk surat berharga milik pemegang saham BPRS);

8. Konsep akta addendum perjanjian pemberian FPJPS;

260

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 144: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-42

243 

Surat permohonan penambahan plafon beserta lampiran tersebut di atas kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari terdapat hal-hal yang tidak benar maka kami bersedia menerima risiko dan akibat dari tindakan yang diambil oleh Bank Indonesia.

Demikian permohonan kami, atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.

(kota), (tanggal/bulan/tahun) Komisaris, Direktur,

(Nama BPRS ....)

ttd

(Nama BPRS ....)

ttd

----------------------------- --------------------------- cc. : .............. [diisi sesuai ketentuan SE]

Meterai Rp6.000,-

261

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 145: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-42

244 

Contoh Surat Perpanjangan FPJPS Nomor : [diisi dengan nomor surat] Kepada [ diisi sesuai ketentuan SE] Perihal : Perpanjangan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah (FPJPS)

Sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/29/PBI/2009 tanggal 7 Juli 2009 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, dan Perjanjian Pemberian FPJPS No. ……….. tanggal ………….., bersama ini kami mengajukan perpanjangan FPJPS untuk jangka waktu ... ( ... ) hari dari tanggal………… sampai dengan tanggal……… dan penambahan plafon FPJPS1 sebesar Rp ............ ( ......Rupiah) untuk memenuhi perkiraan kekurangan pendanaan jangka pendek kami.

Sehubungan dengan pengajuan FPJPS dimaksud, dengan ini kami lampirkan dokumen sebagai berikut :

1. Perhitungan perkiraan Rasio Kebutuhan Kas pada saat FPJPS jatuh tempo dan proyeksi Rasio Kebutuhan Kas setelah tanggal jatuh tempo sampai dengan berakhirnya jangka waktu perpanjangan FPJPS;

2. Surat pernyataan agunan FPJPS (dalam hal terjadi perubahan agunan FPJPS); 3. Surat pernyataan kesanggupan membayar kewajiban FPJPS; 4. Surat pernyataan kebenaran data; 5. Daftar agunan FPJPS (dalam hal terjadi perubahan agunan FPJPS); 6. Dokumen agunan (dalam hal terjadi perubahan agunan FPJPS); 7. Surat kuasa dari pemegang saham BPRS kepada BPRS mengenai penyerahan surat

berharga sebagai agunan FPJPS (dalam hal terjadi perubahan agunan FPJPS dalam bentuk surat berharga milik pemegang saham BPRS);

8. Konsep akta addendum perjanjian pemberian FPJPS.

1 Dalam hal disertai dengan penambahan plafon FPJPS

262

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 146: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-42

245 

Surat permohonan perpanjangan beserta lampiran tersebut di atas kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari terdapat hal-hal yang tidak benar maka kami bersedia menerima risiko dan akibat dari tindakan yang diambil oleh Bank Indonesia.

Demikian permohonan kami, atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.

(kota), (tanggal/bulan/tahun)

Komisaris, Direktur, (Nama BPRS ....)

ttd

(Nama BPRS ....)

Ttd

----------------------------- --------------------------- cc. : .............. [diisi sesuai ketentuan SE]

Meterai Rp6.000,-

263

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 147: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-43

246 

Contoh Surat Pernyataan Kesulitan Pendanaan Jangka Pendek Nomor : [diisi dengan nomor surat] Kepada [ diisi sesuai ketentuan SE] Perihal : Surat Pernyataan Kesulitan Pendanaan Jangka Pendek

Yang bertanda tangan di bawah ini:

No. Nama Jabatan

1. ..................................... 1 Direktur 2

2. ........................................... Komisaris

PT. BPRS .................................. 3. dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut di atas, dengan ini menyatakan bahwa: BPRS kami mengalami Kesulitan Pendanaan Jangka Pendek karena adanya penarikan dana masyarakat baik tabungan maupun deposito dalam 14 (empat belas) hari terakhir yang jumlahnya di atas normal (melampaui perkiraan) sehingga arus kas keluar melampaui arus kas masuk yang berakibat terjadi arus kas negatif (perhitungan terlampir) 4. Kami telah melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kesulitan tersebut dengan melakukan …………………………………………………………………… ....................................................................................................................................... namun upaya tersebut tidak mampu memperbaiki Kesulitan Pendanaan Jangka Pendek BPRS kami.

Demikian pernyataan kami. (kota), (tanggal/bulan/tahun)

Komisaris, Direktur, (Nama BPRS ....)

ttd

(Nama BPRS ....)

ttd

----------------------------- --------------------------- -------------------------------------- 1 Diisi dengan nama direktur/komisaris BPRS yang berwenang mewakili 2 Diisi dengan jabatan direktur/komisaris yang berwenang mewakili BPRS 3 Diisi dengan nama BPRS yang mengajukan permohonan FPJPS 4 Dilampiri Perhitungan Arus Kas Harian 14 (empat belas) hari terakhir

Meterai Rp6.000,-

264

THI_fariza
TextBox
43
THI_fariza
Rectangle
Page 148: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-43

247 

ARUS KAS HARIAN 14 (EMPAT BELAS) HARI TERAKHIR

Nama BPRS : …………………………….. Posisi : Tanggal ……………………

(dalam ribuan Rp) Pos Tertentu Saldo Arus Kas Pada Hari Ke Keterangan

T-14 T-13 T-12 T-11 T-10 T-9 T-8

A. Arus Kas Masuk 1. Kas 2. Penerimaan antarbank aktiva

a. Giro b. Tabungan c. Deposito jatuh tempo

3. Penerimaan angsuran pembiayaan yang diberikan

4. Penerimaan simpanan nasabah a. Tabungan b. Deposito

5. Penerimaan dana antarbank pasiva a. Deposito b. Tabungan c. Pinjaman

................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

Jumlah Kas Masuk (2 s.d. 5) ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

B. Arus Kas Keluar 1. Kewajiban segera 2. Pembayaran simpanan nasabah

(pihak tidak terkait) a. Tabungan b. Deposito

3. Kewajiban pada bank lain (pihak tidak terkait)

................... ................... ...................

................... ................... ...................

................... ................... ...................

................... ................... ...................

................... ................... ...................

................... ................... ...................

................... ................... ...................

265

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 149: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-43

248 

Pos Tertentu Saldo Arus Kas Pada Hari Ke Keterangan T-14 T-13 T-12 T-11 T-10 T-9 T-8

a. Tabungan b. Deposito c. Pembiayaan (pembayaran

angsuran/ pelunasan)

...................

................... ................... ...................

...................

................... ................... ...................

................... ...................

................... ...................

...................

................... ................... ...................

...................

................... ................... ...................

...................

................... ................... ..................

...................

................... ................... ...................

Jumlah Kas Keluar (1 s.d. 3) ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

Selisih Arus Kas (A-B) ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

266

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 150: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-43

249 

ARUS KAS HARIAN 14 (EMPAT BELAS) HARI TERAKHIR

Nama BPRS : …………………………….. Posisi : Tanggal ……………………

(dalam ribuan Rp) Pos Tertentu Saldo Arus Kas Pada Hari Ke Keterangan

T-7 T-6 T-5 T-4 T-3 T-2 T-1

A. Arus Kas Masuk 1. Kas 2. Penerimaan antarbank aktiva

a. Giro b. Tabungan c. Deposito jatuh tempo

3. Penerimaan angsuran pembiayan yang diberikan

4. Penerimaan simpanan nasabah a. Tabungan b. Deposito

5. Penerimaan dana antarbank pasiva a. Deposito b. Tabungan c. Pinjaman

................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

Jumlah Kas Masuk (2 s.d. 6) ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

B. Arus Kas Keluar 1. Kewajiban segera 2. Pembayaran simpanan nasabah

(pihak tidak terkait) a. Tabungan b. Deposito

3. Kewajiban pada bank lain (pihak tidak terkait)

................... ................... ...................

................... ................... ...................

................... ................... ...................

................... ................... ...................

................... ................... ...................

................... ................... ...................

................... ................... ...................

267

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 151: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-43

250 

Pos Tertentu Saldo Arus Kas Pada Hari Ke Keterangan T-7 T-6 T-5 T-4 T-3 T-2 T-1

a. Tabungan b. Deposito c. Pembiayaan (pembayaran

angsuran/ pelunasan)

...................

................... ................... ...................

...................

................... ................... ...................

................... ...................

................... ...................

...................

................... ................... ...................

...................

................... ................... ...................

...................

................... ................... ..................

...................

................... ................... ...................

Jumlah Kas Keluar (1 s.d. 3) ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

Selisih Arus Kas (A-B) ................... ................... ................... ................... ................... ................... ...................

Informasi yang disampaikan sesuai dengan yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala risiko yang muncul atas penyampaian data tersebut menjadi tanggung jawab kami.

(tempat), tanggal/bulan/tahun) Komisaris, Direktur,

--------------------------- ----------------------

268

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 152: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-43

251 

ACUAN PENGISIAN ARUS KAS HARIAN BPRS 14 (EMPAT BELAS) HARI TERAKHIR

Arus kas harian BPRS adalah arus dana dalam 14 (empat belas) hari terakhir yang mempengaruhi pendanaan jangka pendek BPRS sehingga BPRS mengalami Kesulitan Pendanaan Jangka Pendek dan mengajukan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 11/29/PBI/2009 tanggal 7 Juli 2009 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

No. Pos-pos Tertentu Keterangan

A. ARUS KAS MASUK

1 Kas Saldo kas 2 Penerimaan antarbank aktiva a. Giro

b. Tabungan c. Deposito jatuh tempo

Penarikan giro, tabungan, dan deposito (pokok dan bagi hasil) jatuh tempo (pada hari T-x) merupakan kas masuk (+)

3 Penerimaan angsuran pembiayaan yang diberikan

Penerimaan angsuran atau pelunasan pembiayaan yang jatuh waktu (pada hari T-x) merupakan kas masuk (+)

4 Penerimaan simpanan nasabah a. Tabungan

b. Deposito Penerimaan tabungan, dan deposito dari nasabah (pada hari T-x) merupakan kas masuk (+)

5 Penerimaan dana antarbank pasiva a. Tabungan

b. Deposito Penerimaan tabungan dan deposito dari bank lain (pada hari T-x) merupakan kas masuk (+)

Jumlah Arus Kas Masuk Penjumlahan 1 s.d. 5

269

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 153: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-43

252 

No. Pos-pos Tertentu Keterangan

B. ARUS KAS KELUAR

1 Kewajiban segera Penarikan deposito jatuh tempo (pokok dan/atau bagi hasil) pihak tidak terkait (pada hari T-x) merupakan kas keluar (-)

2 Pembayaran simpanan nasabah (pihak tidak terkait) a. Tabungan b. Deposito

- Penarikan tabungan nasabah (pada hari T-x) merupakan kas keluar (-) - Pencairan deposito nasabah pihak tidak terkait (pada hari T-x) merupakan kas keluar (-).

3 Kewajiban pada bank lain (pihak tidak terkait) a. Tabungan b. Deposito c. Pembiayaan (pembayaran

angsuran/pelunasan)

- Penarikan tabungan bank lain (pada hari T-x) merupakan kas keluar (-) - Pencairan antarbank pasiva – deposito bank lain (pihak tidak terkait) (pada hari T-x)

merupakan kas keluar (-) - Pembayaran angsuran/pelunasan kepada Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah atau

BPRS lain (pada hari T-x) merupakan kas keluar (-)

Jumlah Arus Kas Keluar Penjumlahan 1 s.d. 3

SELISIH (+/-) A-B

270

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 154: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-44

253 

Contoh Surat Pernyataan Agunan FPJPS No. [diisi dengan nomor surat]

Yang bertanda tangan di bawah ini :

No. Nama Jabatan 1. .................................. 1 Direktur 2 2. .................................. Komisaris

BPR ……….……..... 3 dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut di atas, dengan ini menyatakan bahwa : Seluruh aset yang menjadi agunan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah (FPJPS) tidak sedang dijaminkan kepada pihak lain, tidak di bawah sitaan, tidak tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa, dan memenuhi seluruh persyaratan agunan FPJPS sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia yang mengatur mengenai pemberian FPJPS.

Demikian pernyataan kami.

(Kota), (tanggal/bulan/tahun) Komisaris, Direktur,

(Nama BPRS ....)

ttd

(Nama BPRS ....)

ttd

----------------------------- ---------------------------

1 Diisi dengan nama direktur/komisaris BPRS yang berwenang mewakili 2 Diisi dengan jabatan direktur/komisaris yang berwenang mewakili BPRS 3 Diisi dengan nama BPRS yang mengajukan FPJPS

Meterai Rp6.000,-

271

THI_fariza
TextBox
44
THI_fariza
TextBox
271
THI_adinda
Rectangle
Page 155: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-45

254 

Contoh Surat Kesanggupan Membayar

No. [diisi dengan nomor surat] Kepada [diisi sesuai ketentuan SE] Perihal : Surat Kesanggupan Membayar

Yang bertanda tangan di bawah ini Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Pengendali BPRS ...........................................….1 :

No. Nama Jabatan 1. .................................. Direktur Utama 2. .................................. Direktur 3. .................................. Komisaris 4. .................................. Pemegang Saham Pengendali

dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut di atas, dengan ini menyatakan kesanggupan membayar atas segala kewajiban terkait Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah (FPJPS) yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada BPRS ………….1 pada saat tanggal jatuh tempo yaitu tanggal …………………2 dengan plafon sejumlah Rp.……………(…................)3 berikut imbalan dan biaya lain yang timbul sehubungan dengan pemberian FPJPS dari Bank Indonesia, serta menyatakan tunduk pada seluruh ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia yang mengatur mengenai pemberian FPJPS kepada BPRS.

(Kota), (tanggal/bulan/tahun)Pemegang Saham

Pengendali, (Nama BPRS ....)

Komisaris, (Nama BPRS ....)

Direktur, (Nama BPRS....)

Direktur Utama, (Nama BPRS ....)

ttd

ttd

ttd

ttd

............................ ............................ ............................

............................

1 Diisi dengan nama BPRS yang mengajukan FPJPS 2 Diisi dengan tanggal jatuh tempo FPJPS 3 Diisi dengan jumlah FPJPS yang diajukan

Meterai Rp6.000,-

272

THI_fariza
TextBox
45
THI_fariza
TextBox
272
THI_adinda
Rectangle
Page 156: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-46

255 

Contoh Surat Pernyataan Kebenaran Data

No. [diisi dengan nomor surat] Kepada [diisi sesuai ketentuan SE] Perihal : Surat Pernyataan Kebenaran Data

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : ……………………………….................1

Jabatan : Direktur ...........2 BPRS ............................3

Alamat : .................................................................4

bahwa berkaitan dengan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah (FPJPS) yang diajukan kepada Bank Indonesia, dengan ini untuk dan atas nama BPRS ..........3 menyatakan bahwa seluruh data, dokumen, penjelasan dan keterangan yang disampaikan kepada Bank Indonesia dijamin kebenaran dan kelengkapannya serta telah memenuhi ketentuan yang berlaku.

Bahwa apabila dikemudian hari ditemukan hal-hal yang sebaliknya, segala akibat hukum yang timbul menjadi tanggung jawab kami sepenuhnya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat secara sukarela dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun juga.

(kota), (tanggal/bulan/tahun) Direktur,

(Nama BPRS ....)

ttd ---------------------------

1 Diisi dengan nama direktur BPRS yang berwenang mewakili 2 Diisi dengan jabatan direktur yang berwenang mewakili BPRS 3 Diisi dengan nama BPRS yang mengajukan FPJPS 4 Diisi alamat BPRS yang mengajukan FPJPS

Meterai Rp6.000,-

273

THI_fariza
TextBox
46
THI_fariza
TextBox
273
THI_adinda
Rectangle
Page 157: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-47

256 

Contoh Surat Kuasa Pendebetan Rekening BPRS

No. [diisi dengan nomor surat] Kepada [diisi sesuai ketentuan SE]

Perihal : Surat Pernyataan Pemberian Kuasa Pendebetan Rekening BPRS Yang bertandatangan di bawah ini : Nama : ……………………………….................1 Jabatan : Direktur ...........2 BPRS ............................3 Alamat : .................................................................4 bahwa berkaitan dengan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah (FPJPS) yang diajukan kepada Bank Indonesia, dengan ini untuk dan atas nama BPRS ..........3 menyatakan memberikan kuasa kepada Bank Indonesia untuk melakukan pendebetan seluruh rekening BPRS di Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan/atau bank umum lainnya, sebagai berikut:

No. Nomor Rekening

Nama Pemilik Rekening

Nama BUS/UUS/bank umum lainnya

Keterangan

1. PT. Bank................ KP/KC/KCP...........

2. 3.

...... dalam rangka pembayaran segala kewajiban BPRS terkait dengan FPJPS termasuk pelunasan FPJPS pada saat jatuh tempo. Demikian surat pernyataan ini dibuat secara sukarela dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun juga.

(kota), (tanggal/bulan/tahun) Direktur,

(Nama BPRS ....) ttd

---------------------------

1 Diisi dengan nama direktur BPRS yang berwenang mewakili 2 Diisi dengan jabatan direktur yang berwenang mewakili BPRS 3 Diisi dengan nama BPRS yang mengajukan FPJPS 4 Diisi alamat BPRS yang mengajukan FPJPS

274

THI_fariza
TextBox
47
THI_fariza
TextBox
274
THI_adinda
Rectangle
Page 158: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-48

257 

LAPORAN PERHITUNGAN RASIO KEBUTUHAN KAS HARIAN BPRS …………………… tanggal ……s.d.…………………..

(dalam ribuan Rp)

Pos-pos tertentu Posisi 1

T+0 T+1 T+2 T+3 T+4 T+5 T+6 T+n

A. ASET LANCAR 1. Kas 2. Antarbank Aktiva (yang tidak diblokir)

a. Giro b. Tabungan c. Deposito jatuh tempo

JUMLAH ASET LANCAR

B. KEWAJIBAN LANCAR 1. Kewajiban segera 2. Simpanan dana nasabah (tidak terkait)

a. Deposito jatuh tempo b. Tabungan

3. Antarbank Pasiva (tidak terkait) a. Deposito jatuh tempo b. Tabungan

JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR

Rasio Kebutuhan Kas (A : B) x 100%

(kota), (tanggal/bulan/tahun)

Direktur,

Ttd ---------------------------

1 Posisi T+0 adalah posisi Rasio Kebutuhan Kas (RKK) pada tanggal permohonan pemberian FPJPS/tanggal permohonan tambahan plafon FPJPS/tanggal jatuh tempo FPJPS dalam hal perpanjangan FPJPS; Posisi T+1 s.d T+n adalah proyeksi RKK setelah T+0 sampai dengan berakhirnya jangka waktu FPJPS.

275

THI_fariza
TextBox
48
THI_fariza
TextBox
275
THI_adinda
Rectangle
Page 159: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-49

Mulai Akhir

1.2.3.4.5.6.7.8.

.....

Catatan:

**) Agunan memenuhi persyaratan dan kriteria sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesi mengenai kualitas aktiva bagi BPRS- Aset pembiayaan sebagaimana terdapat pada daftar diatas telah memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (2) PBI No.11/29/PBI/2009 Tentang Fasilitas

Pendanaan Jangka Pendek Syariah Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dan disetujui oleh direktur dan komisaris sebagai agunan FPJPS BPRS.- Informasi yang disampaikan sesuai dengan portofolio pembiayaan yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala

risiko yang muncul atas penyampaian data tersebut menjadi tanggung jawab kami.

(kota), (tanggal/bulan/tahun) Komisaris, Direktur,

Nomor Akta Perjanjian Pembiayaan/ Surat

Perjanjian Pembiayaan

Jenis Agunan

No. Rekening

TOTAL

Jangka Waktu (dd/mm/yyyy)

DAFTAR ASET PEMBIAYAAN LANCAR BPRS …........

NASABAH PEMBIAYAAN AGUNAN**)

YANG DIAJUKAN SEBAGAI AGUNAN FPJPS

*) Apabila agunan pembiayaan memiliki akta Fidusia, APHT, atau Hipotik, cantumkan no. Akta-Akta tersebut.

No. Pengikatan/ Pembebanan *)AlamatNPWP

Plafond Pembiayaan

(ribu Rp)Nama NasabahNo. Nomor Bukti

Kepemilikan

Saldo Pokok

(ribu Rp)

Jenis Akad Pembiayaan

276

THI_fariza
TextBox
258
THI_fariza
TextBox
49
THI_fariza
Rectangle
Page 160: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-49

259 

DAFTAR SURAT BERHARGA MILIK PEMEGANG SAHAM BPRS YANG DIAJUKAN SEBAGAI AGUNAN FPJPS

OLEH BPRS ………………………………………… 1) Agunan berupa SBI

No Nomor

Seri Nilai

Nominal Rata-Rata Tertimbang Tingkat Diskonto Saat

Penerbitan

Harga Tanggal Jatuh

Tempo

Sisa Jangka Waktu

Nilai Jual

1. 2. .... 2) Agunan berupa SUN/SBSN No. Nomor Seri Nilai

Nominal Harga Tanggal

Jatuh Tempo Sisa Jangka

Waktu Nilai Jual

1. 2.

.....

3) Agunan berupa Obligasi Syariah Korporasi (Sukuk Korporasi) No. Nomor

Seri Nilai

Nominal Rating Harga

Pasar Tanggal

Jatuh Tempo

Sisa Jangka Waktu

Nilai Jual

1. 2.

.....

(kota), (tanggal/bulan/tahun)

Komisaris, Direktur, (Nama BPRS ....)

ttd

(Nama BPRS ....)

ttd

--------------------------- ---------------------------

Meterai Rp6.000,-

277

THI_fariza
TextBox
309
THI_fariza
Rectangle
Page 161: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-50

260 

PERJANJIAN PEMBERIAN FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH (FPJPS)

Nomor:………

Pada hari ini……..... tanggal …………..... pukul……………….. (Waktu Indonesia bagian .......):................. Menghadap di hadapan saya, Sarjana Hukum, Notaris di ......... dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebut pada bagian akhir akta ini:

1. (Nama) Warga Negara Indonesia, lahir di ........................, pada tanggal ......................, Direktur Direktorat ….......……./ Pemimpin Bank Indonesia ………, bertempat tinggal di ……........, untuk sementara berada di ..............

1. (Nama) Warga Negara Indonesia, lahir di ........................, pada tanggal ......................, Deputi Direktur Direktorat ......../ Deputi Pemimpin Bank Indonesia ………, bertempat tinggal di ……......, untuk sementara berada di ..............

Menurut keterangan mereka dalam hal ini bertindak dalam jabatan mereka tersebut untuk dan atas nama Dewan Gubernur Bank Indonesia, berdasarkan surat kuasa Gubernur Bank Indonesia Nomor ……….. tanggal ………… dan dengan demikian mewakili Bank Indonesia yang berkedudukan di Jakarta berdasarkan Pasal 39 Undang-undang Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia menjadi Undang-Undang, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA----------

2. (Nama) Warga Negara Indonesia, lahir di ........................, pada tanggal ......................, Direktur Utama/Direktur

278

THI_fariza
TextBox
50
THI_fariza
Rectangle
Page 162: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-50

261 

perseroan yang ditunjuk di bawah ini, bertempat tinggal di ………, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, demikian berdasarkan Pasal ...... Anggaran Dasar perseroan terbatas PT. BPRS ......., berkedudukan di ...... yang Anggaran Dasarnya (beserta perubahannya) (jika telah ada perubahan Anggaran Dasar) (berturut-turut) telah dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal ....... No......., Tambahan Nomor ....., selanjutnya disebut PIHAK KEDUA;---

atau (Jika Direksi mendapat persetujuan dari komisaris):

2. (Nama) Direktur …..(Jabatan)….., bertempat tinggal di ……………, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, selaku demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah mewakili Perusahaan Perseroan PT BPRS………, berdasarkan Pasal ……. Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris ………, Nomor……., tanggal……., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal……., Nomor ……Tambahan Nomor….., berikut perubahan-perubahan terakhir dengan Akta Notaris………., Nomor………, tanggal…….. yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal……, Nomor……., Tambahan Nomor…….., dan untuk melaksanakan tindakan hukum dalam Perjanjian ini telah mendapatkan persetujuan tertulis dari komisaris Perseroan, sebagaimana ternyata dalam Surat Persetujuan Tertulis tanggal….., bermeterai cukup yang dilekatkan pada Perjanjian ini, untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA -------------------------------------

atau (Jika Direksi harus mendapat persetujuan RUPS dalam hal menjadikan jaminan utang kekayaan perseroan yang merupakan lebih dari 50% jumlah kekayaan bersih perseroan (vide Pasal 102 UU Perseroan Terbatas):

2.

(Nama)

Direktur….. (Jabatan)…., bertempat tinggal di ……….., dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut,

279

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 163: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-50

262 

selaku demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah mewakili Perusahaan Perseroan PT BPRS………, berdasarkan Pasal…… Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris……, Nomor……., tanggal………., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal ……., Nomor ……, Tambahan Nomor……, berikut perubahan-perubahan terakhir dengan Akta Notaris…….., Nomor….., tanggal……., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal…….., Nomor……, Tambahan Nomor…….., dan untuk melaksanakan tindakan hukum dalam Perjanjian ini telah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tanggal…….., sebagaimana ternyata dalam ……. yang dilekatkan pada Perjanjian ini, untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA -------------------------------------------------------

(Untuk badan hukum yang lain menyesuaikan) Para penghadap dikenal saya, Notaris Para penghadap dengan bertindak dalam kedudukannya tersebut menerangkan terlebih dahulu

a. bahwa PIHAK KEDUA dengan surat Nomor ........ tanggal ........ telah mengajukan permohonan FPJPS kepada PIHAK PERTAMA, permohonan mana telah dilengkapi dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. bahwa PIHAK PERTAMA selaku pihak yang memberikan FPJPS telah melakukan penelitian atas permohonan FPJPS yang diajukan PIHAK KEDUA.

bahwa Para Pihak menyatakan sepakat untuk mengadakan Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah (FPJPS) dalam rangka mengatasi kesulitan jangka pendek dengan menggunakan akad Mudharabah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/29/PBI/2009 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, yang untuk selanjutnya disebut Perjanjian Pemberian FPJPS, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

280

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 164: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-50

263 

Pasal 1

OBYEK PERJANJIAN

(1) PIHAK PERTAMA setuju untuk memberikan kepada PIHAK KEDUA dan oleh karena itu PIHAK KEDUA setuju menerima Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah, yang untuk selanjutnya disebut FPJPS, sebesar Rp............................. (................rupiah), dengan jangka waktu ..........(…….) hari, yang berlaku sejak tanggal …………….. sampai dengan tanggal ……………

(2) FPJPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan dicairkan pada rekening PIHAK KEDUA di Bank Umum Syariah/Unit Usaha Syariah yaitu, nomor......... di PT. Bank ........ Kantor Pusat/Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu ....

Pasal 2

(1) Atas penggunaan FPJPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1), PIHAK KEDUA dikenakan dan oleh karena itu wajib membayar imbalan kepada PIHAK PERTAMA yang dihitung berdasarkan jumlah pokok FPJPS, tingkat realisasi imbalan, nisbah bagi hasil bagi PIHAK PERTAMA dan jumlah hari kalender penggunaan FPJPS.

(2) Besarnya nisbah bagi hasil bagi PIHAK PERTAMA ditetapkan sebesar 90% (sembilan puluh persen).

(3) Tingkat realisasi imbalan adalah realisasi tingkat imbalan sebelum didistribusikan periode triwulanan terakhir pada PIHAK KEDUA.

Pasal 3 AGUNAN

(1) Terhadap penggunaan FPJPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1), PIHAK KEDUA berjanji dan karenanya mengikatkan diri untuk menyerahkan agunan kepada PIHAK PERTAMA berupa:1 a. Aset Pembiayaan yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA dengan nilai Rp

............... (....................rupiah);2 dan/atau

1 diisi sesuai dengan jenis agunan yang diserahkan BPRS 2 paling kurang 150% (seratus lima puluh persen) dari FPJPS yang dihitung berdasarkan saldo

pokok aset pembiayaan.

281

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 165: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-50

264 

b. Surat berharga (SBI, SUN/SBSN dan/atau Obligasi Syariah Korporasi (Sukuk Korporasi)) yang dimiliki oleh pemegang saham PIHAK KEDUA dengan nilai Rp ............... (....................rupiah); 3

Yang rekapitulasinya tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Pemberian FPJPS ini.

(2) Agunan berupa aset Pembiayaan sebagaimana tersebut pada ayat (1) huruf a dilakukan pengikatan dengan Jaminan Fidusia yang dibuat dalam perjanjian tersendiri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Pemberian FPJPS ini.

(3) Agunan berupa surat berharga sebagaimana tersebut pada ayat (1) huruf b dilakukan pengikatan dengan gadai yang dibuat dalam perjanjian tersendiri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Pemberian FPJPS ini.

(4) Biaya-biaya yang timbul untuk melakukan pengikatan agunan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sepenuhnya menjadi beban PIHAK KEDUA.

(5) PIHAK KEDUA menjamin bahwa agunan yang diserahkan kepada PIHAK PERTAMA tidak sedang dijaminkan kepada pihak lain, tidak di bawah sitaan, tidak tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa dan bebas dari segala tuntutan hukum.

Pasal 4

PEMBAYARAN

(1) PIHAK KEDUA wajib melunasi FPJPS paling lambat pada tanggal jatuh tempo Perjanjian Pemberian FPJPS ini.

(2) Pelunasan atau pembayaran pokok dan imbalan FPJPS dilakukan dengan cara PIHAK PERTAMA melakukan pendebetan rekening PIHAK KEDUA yang berada pada Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan/atau bank umum lainnya pada tanggal jatuh tempo Perjanjian Pemberian FPJPS.

(3) Dalam rangka pelaksanaan pembayaran, PIHAK KEDUA memberikan kuasa kepada PIHAK PERTAMA untuk melakukan pendebetan seluruh rekening PIHAK KEDUA di Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan/atau bank umum lainnya, baik yang sudah ada maupun yang akan ada.

(4) Dalam rangka pelaksanaan pembayaran FPJPS, PIHAK KEDUA menyediakan dana yang cukup pada rekening BPRS di Bank Umum Syariah, Unit Usaha

3 yang memiliki nilai nominal sebesar 100% dari nilai FPJPS.

282

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 166: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-50

265 

Syariah dan/atau bank umum lainnya untuk digunakan sebagai sumber pembayaran FPJPS kepada PIHAK PERTAMA.

(5) Dalam rangka penyediaan dana sebagaimana tersebut pada ayat (4), PIHAK KEDUA wajib menyetorkan hasil angsuran dan/atau imbalan/bagi hasil/margin/ujrah atas aset Pembiayaan yang menjadi agunan FPJPS BPRS ke rekening BPRS di Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan/atau bank umum lainnya.

Pasal 5

EKSEKUSI AGUNAN

(1) Apabila dana yang tersedia pada rekening PIHAK KEDUA pada Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan/atau bank umum lainnya tidak mencukupi untuk pelunasan FPJPS atau PIHAK KEDUA tidak mengajukan perpanjangan FPJPS atau permohonan perpanjangan FPJPS PIHAK KEDUA tidak disetujui PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA akan melakukan eksekusi terhadap agunan yang diserahkan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.

(2) Apabila hasil pencairan atau eksekusi agunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lebih kecil dari kewajiban pelunasan FPJPS PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA wajib membayar sejumlah kekurangan atas kewajiban yang harus dilunasi oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.

(3) Apabila hasil pencairan atau eksekusi agunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lebih besar dari kewajiban pelunasan FPJPS PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, PIHAK PERTAMA mengembalikan kelebihan hasil pencairan kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 6 DOMISILI HUKUM

Tentang perjanjian ini dan pelaksanaannya serta segala akibatnya, para pihak memilih domisili yang tetap di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri …………….., demikian tanpa mengurangi hak dan wewenang PIHAK PERTAMA untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap PIHAK KEDUA berdasarkan Perjanjian Pemberian FPJPS ini dan memohon pelaksanaanya di pengadilan-

283

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 167: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-50

266 

pengadilan negeri lainnya atau lembaga lainnya yang berwenang di wilayah Republik Indonesia.

Pasal 7

LAIN-LAIN

PIHAK PERTAMA berhak mengakhiri Perjanjian ini apabila PIHAK KEDUA tidak lagi memenuhi syarat sebagai Pihak Penerima FPJPS.

Pasal 8 PENUTUP

Untuk pengakhiran perjanjian ini, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk mengenyampingkan Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Pasal 9

Segala perubahan yang diperlukan atau dianggap perlu atas Perjanjian Pemberian FPJPS ini akan dibuat secara tersendiri atas mufakat Para Pihak dikemudian hari baik secara notariil maupun secara di bawah tangan dilakukan melalui suatu Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah yang merupakan satu kesatuan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Pemberian FPJPS ini. Akta ini diselesaikan pukul .......... WI... (............................................Waktu Indonesia Bagian .........). Para penghadap dikenal oleh saya, Notaris.

DEMIKIANLAH AKTA INI

Dibuat dan dilangsungkan di ..............., pada hari ini, tanggal serta pada jam seperti disebutkan pada bagian awal akta ini dengan dihadiri oleh tuan................... Sarjana Hukum dan nona............................. Sarjana Hukum, keduanya pegawai kantor Notaris dan bertempat tinggal di Jakarta sebagai saksi-saksi.

284

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 168: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-50

267 

Segera, setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris kepada para penghadap dan saksi-saksi, maka ditandatanganilah akta ini oleh para penghadap, saksi-saksi dan saya, Notaris.......................... Dilangsungkan dengan...........................

285

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 169: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-51

268 

AKTA GADAI BPRS …….. - BANK INDONESIA

Nomor : ……… Pada hari ini……………., tanggal ……………………………………………………, pukul………………………. (Waktu Indonesia bagian ………..), menghadap di hadapan saya,……………………....…., Sarjana Hukum, Notaris di ………......…. dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebut pada bagian akhir akta ini : 1. (Nama) : Direktur Utama/Direktur perseroan yang ditunjuk di bawah

ini, bertempat tinggal di ………, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, demikian berdasarkan Pasal ...... Anggaran Dasar perseroan terbatas PT. BPRS ......., berkedudukan di ...... yang Anggaran Dasarnya (beserta perubahannya) (jika telah ada perubahan Anggaran Dasar) (berturut-turut) telah dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal ....... No......., Tambahan Nomor ....., selanjutnya disebut PEMBERI GADAI;-------------------------

atau (Jika Direksi mendapat persetujuan dari komisaris):

1. (Nama) : Direktur …..(Jabatan)….., bertempat tinggal di ……………, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, selaku demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah mewakili Perusahaan Perseroan PT BPRS………, berdasarkan Pasal ……. Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris ………, Nomor……., tanggal……., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal……., Nomor ……Tambahan Nomor….., berikut perubahan-perubahan terakhir dengan Akta Notaris………., Nomor………, tanggal…….. yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal……, Nomor……., Tambahan Nomor…….., dan untuk melaksanakan tindakan hukum dalam Perjanjian ini telah mendapatkan persetujuan tertulis dari komisaris Perseroan, sebagaimana ternyata dalam Surat Persetujuan Tertulis

286

THI_fariza
TextBox
51
THI_fariza
Rectangle
Page 170: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-51

269 

tanggal….., bermeterai cukup yang dilekatkan pada Perjanjian ini, untuk selanjutnya disebut PEMBERI GADAI---------------

atau (Jika Direksi harus mendapat persetujuan RUPS dalam hal menjadikan jaminan utang seluruh atau sebagian besar kekayaan perseroan (vide Pasal 102 UU Perseroan Terbatas):

1. (Nama) : Direktur….. (Jabatan)…., bertempat tinggal di ……….., dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, selaku demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah mewakili Perusahaan Perseroan PT BPRS………, berdasarkan Pasal…… Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris……, Nomor……., tanggal………., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal ……., Nomor ……, Tambahan Nomor……, berikut perubahan-perubahan terakhir dengan Akta Notaris…….., Nomor….., tanggal……., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal…….., Nomor……, Tambahan Nomor…….., dan untuk melaksanakan tindakan hukum dalam Perjanjian ini telah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tanggal…….., sebagaimana ternyata dalam ……. yang dilekatkan pada Perjanjian ini, untuk selanjutnya disebut PEMBERI GADAI---------------------------------------------------

(Untuk badan hukum yang lain menyesuaikan)

2. (Nama) Warga Negara Indonesia, lahir di ........................, pada tanggal ......................, Direktur Direktorat ….......……./ Pemimpin Bank Indonesia ………, bertempat tinggal di ……........, untuk sementara berada di ..............

3. (Nama) Warga Negara Indonesia, lahir di ........................, pada tanggal ......................, Deputi Direktur Direktorat ......../ Deputi Pemimpin Bank Indonesia ………, bertempat tinggal di ……......, untuk sementara berada di ..............

Menurut keterangan mereka dalam hal ini bertindak dalam

287

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 171: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-51

270 

jabatan mereka tersebut untuk dan atas nama Dewan Gubernur Bank Indonesia, berdasarkan surat kuasa Gubernur Bank Indonesia Nomor ……….. tanggal ………… dan dengan demikian mewakili Bank Indonesia yang berkedudukan di Jakarta berdasarkan Pasal 39 Undang-undang Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia menjadi Undang-Undang, selanjutnya disebut PENERIMA GADAI ---------------------------------------------------------------

Para penghadap dikenal saya, Notaris Para penghadap dengan bertindak dalam kedudukannya tersebut menerangkan terlebih dahulu : a. bahwa PEMBERI GADAI telah mendapatkan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek

Syariah, (untuk selanjutnya disebut “FPJPS”) dari PENERIMA GADAI sebesar Rp…… (……………….…) dan dengan berdasarkan ketentuan dan persyaratan sebagaimana diuraikan dalam Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah Nomor .... tanggal …., termasuk Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah Nomor .... tanggal ....,1 (apabila ada) yang minutanya dibuat di hadapan saya, Notaris (untuk selanjutnya Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah berikut segala Addendumnya disebut “Perjanjian Pokok”);

b. bahwa menurut ketentuan Perjanjian Pokok, PEMBERI GADAI diwajibkan untuk memberikan agunan berupa surat berharga yang dimiliki pemegang saham BPRS berupa SBI, SUN, SBSN dan/atau Obligasi Syariah Korporasi (Sukuk Korporasi)2;

c. bahwa PEMBERI GADAI menyatakan telah menerima surat kuasa dari pemegang saham BPRS PEMBERI GADAI selaku pemilik surat berharga berupa SBI, SUN,

1 Dalam hal terdapat addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah. 2 Pilih sesuai dengan jenis surat berharga yang menjadi agunan FPJPS.

288

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 172: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-51

271 

SBSN dan/atau Obligasi Syariah Korporasi (Sukuk Korporasi)3 yang akan digadaikan;

d. bahwa guna memenuhi persyaratan Perjanjian Pokok dan untuk menjamin terbayarnya dengan baik segala sesuatu yang terhutang dan harus dibayarkan oleh PEMBERI GADAI kepada PENERIMA GADAI, baik karena hutang pokok, imbalan dan biaya-biaya lainnya yang timbul berdasarkan Perjanjian Pokok, PEMBERI GADAI menyatakan menggadaikan dan dengan demikian menyerahkan kepada PENERIMA GADAI SBI, SUN, SBSN dan/atau Obligasi Syariah Korporasi (Sukuk Korporasi)4 sebagaimana tercantum dalam Lampiran akta ini yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari akta ini, dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp ………………… ( …….. Rupiah) dan jumlah nilai jual sebesar Rp ……….. (………….. Rupiah) (selanjutnya disebut sebagai “OBYEK GADAI”) dan PENERIMA GADAI menyatakan menerima dengan baik OBYEK GADAI tersebut;

e. bahwa PEMBERI GADAI menjamin bahwa OBYEK GADAI yang diberikan sebagai jaminan dengan akta ini adalah benar-benar hak PEMBERI GADAI, semata-mata bebas dari sitaan, tidak sedang digadaikan atau dipertanggungkan secara apapun juga kepada orang atau pihak lain terlebih dahulu, tidak tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa dan oleh karenanya PENERIMA GADAI dibebaskan oleh PEMBERI GADAI dari segala tuntutan apapun juga dari pihak lain.

f. Selanjutnya para penghadap senantiasa dengan bertindak dalam kedudukannya tersebut menyatakan bahwa gadai SBI, SUN, SBSN dan/atau Obligasi Syariah Korporasi (Sukuk Korporasi)5 ini dilangsungkan dan diterima dengan ketentuan dan syarat sebagai berikut :

Pasal 1

Penyerahan hak atas OBYEK GADAI tersebut di atas beserta OBYEK GADAI yang bersangkutan sebagaimana tercantum dalam pencatatan kepemilikan SBI, SUN, SBSN dan/atau Obligasi Syariah Korporasi (Sukuk Korporasi)6 tersebut oleh PEMBERI GADAI dinyatakan berlaku terhitung sejak tanggal penandatanganan Perjanjian ini.

3 Pilih sesuai dengan jenis surat berharga yang menjadi agunan FPJPS. 4 Pilih sesuai dengan jenis surat berharga yang menjadi agunan FPJPS. 5 Pilih sesuai dengan jenis surat berharga yang menjadi agunan FPJPS. 6 Pilih sesuai dengan jenis surat berharga yang menjadi agunan FPJPS.

289

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 173: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-51

272 

Pasal 2

Apabila bagian dari OBYEK GADAI atau di antara OBYEK GADAI tersebut nilainya mengalami penurunan atau menjadi tidak layak untuk dijadikan OBYEK GADAI sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/29/PBI/2009 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, maka PEMBERI GADAI dengan ini berjanji dan karenanya mengikatkan diri untuk menambah atau mengganti bagian dari atau OBYEK GADAI yang nilainya mengalami penurunan atau menjadi tidak layak untuk dijadikan OBYEK GADAI dengan obyek gadai lainnya yang sejenis yang nilainya paling kurang setara dengan yang digantikan serta yang dapat disetujui oleh PENERIMA GADAI, yang mana untuk keperluan itu cukup dinyatakan dalam lampiran yang disepakati PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan menjadi satu kesatuan sebagai OBYEK GADAI berdasarkan akta ini.

Pasal 3

PEMBERI GADAI berjanji dan karenanya mengikatkan diri untuk melakukan evaluasi atau penilaian terhadap OBYEK GADAI tersebut dan melaporkan hasil evaluasi dan penilaian kepada PENERIMA GADAI.

Pasal 4

(1) Apabila PEMBERI GADAI lalai membayar hutangnya sebagaimana tersebut dalam premisse Perjanjian ini dalam butir d di atas kepada PENERIMA GADAI, maka PENERIMA GADAI berhak mencairkan, menjual OBYEK GADAI atau mendebet rekening PEMBERI GADAI di Bank Umum Syariah, Unit Syariah dan/atau bank umum lainnya dengan tata cara sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia mengenai Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dan untuk itu PENERIMA GADAI berhak mengambil hasil penjualan OBYEK GADAI tersebut sebagai pembayaran atas seluruh hutang PEMBERI GADAI kepada PENERIMA GADAI.

(2) Apabila hasil penjualan dari OBYEK GADAI tersebut tidak mencukupi untuk melunasi semua apa yang wajib dibayar oleh PEMBERI GADAI kepada PENERIMA GADAI, maka PEMBERI GADAI tetap terikat untuk membayar lunas sisa uang yang

masih harus dibayar oleh PEMBERI GADAI kepada PENERIMA GADAI.

290

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 174: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-51

273 

Pasal 5

(1) Apabila untuk pencairan atau penjualan OBYEK GADAI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) diperlukan kuasa, dengan ini PEMBERI GADAI memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada PENERIMA GADAI:

a. mencairkan agunan dan mengambil hasil pencairan tersebut untuk pelunasan FPJPS PEMBERI GADAI;

b. menjual agunan dan mengambil hasil penjualan tersebut untuk pelunasan FPJPS PEMBERI GADAI;

c. mendebet rekening PEMBERI GADAI di Bank Umum Syariah, Unit Syariah dan/atau bank umum lainnya untuk pelunasan FPJPS PEMBERI GADAI dalam hal pencairan atau penjualan agunan sebagaimana dimaksud pada huruf a atau huruf b tidak dapat dilakukan.

(2) Kuasa tersebut dinyatakan tidak dapat ditarik kembali oleh pemberi kuasa (PEMBERI GADAI) dengan alasan apapun juga sesuai ketentuan yang berlaku, sepanjang PEMBERI GADAI belum melunasi seluruh hutangnya sebagaimana tersebut dalam premisse Perjanjian ini dalam butir d di atas kepada PENERIMA GADAI dan/atau PEMBERI GADAI masih bermaksud menggunakan FPJPS dari PENERIMA GADAI.

Pasal 6

Apabila hasil dari pencairan atau penjualan atas OBYEK GADAI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) lebih besar dari jumlah FPJPS yang diterima oleh PEMBERI GADAI, besar imbalan dan biaya administrasi dan/atau biaya pencairan agunan, maka yang dapat diambil oleh PENERIMA GADAI adalah sebesar jumlah dimaksud, sedang kelebihannya harus dikembalikan oleh PENERIMA GADAI kepada PEMBERI GADAI.

Pasal 7

Apabila FPJPS yang diterima PEMBERI GADAI telah terbayar lunas tanpa perlu adanya pencairan atau penjualan OBYEK GADAI yang digadaikan dan Perjanjian Pokok telah

291

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 175: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-51

274 

berakhir, maka PENERIMA GADAI wajib menyerahkan kembali semua OBYEK GADAI yang digadaikan dengan Perjanjian ini kepada PEMBERI GADAI sesuai dengan kepemilikannya dan gadai SBI, SUN, SBSN dan/atau Obligasi Syariah Korporasi (Sukuk Korporasi)7 ini menjadi berhenti dengan sendirinya (gugur).

Pasal 8

(1) Gadai SBI, SUN, SBSN dan/atau Obligasi Syariah Korporasi (Sukuk Korporasi)8 ini diberikan untuk menjamin hutang-hutang PEMBERI GADAI, baik yang timbul karena FPJPS yang disediakan oleh PENERIMA GADAI sebagaimana tersebut dalam premisse Perjanjian ini butir d di atas, maupun yang timbul karena kewajiban-kewajiban lain yang terbeban pada PEMBERI GADAI karena biaya beban imbalan, biaya administrasi dan/atau biaya pencairan agunan yang harus dibayar kepada PENERIMA GADAI.

(2) PEMBERI GADAI setuju bahwa besarnya jumlah tagihan yang dijamin dengan jaminan gadai ini adalah sebagaimana yang tercatat pada PENERIMA GADAI dan diterima sebagai alat bukti yang sempurna.

Pasal 9

Pembebanan gadai ini dilakukan oleh PEMBERI GADAI kepada PENERIMA GADAI dengan syarat-syarat yang memutuskan, yakni sampai dengan PEMBERI GADAI telah memenuhi membayar lunas semua apa yang wajib dibayar oleh PEMBERI GADAI kepada PENERIMA GADAI sebagaimana dinyatakan dalam Perjanjian Pokok, antara lain hutang pokok, beban imbalan, biaya administrasi dan/atau biaya pencairan agunan.

Pasal 10

Perjanjian ini merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Pokok.

7 Pilih sesuai dengan jenis surat berharga yang menjadi agunan FPJPS. 8 Pilih sesuai dengan jenis surat berharga yang menjadi agunan FPJPS.

292

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 176: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-51

275 

Pasal 11

Mengenai Perjanjian ini dan pelaksanaannya serta segala akibatnya, para pihak memilih domisili di Kantor Panitera Pengadilan Negeri ……………………..., demikian tanpa mengurangi hak dan wewenang PENERIMA GADAI untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap PEMBERI GADAI berdasarkan Perjanjian ini dan memohon pelaksanaanya di pengadilan-pengadilan negeri lainnya atau lembaga lainnya yang berwenang di wilayah Republik Indonesia.

Pasal 12

Biaya akta ini dan biaya lainnya yang berkenaan dengan pembuatan akta ini maupun dalam melaksanakan ketentuan dalam akta ini menjadi tanggungan dan harus dibayar oleh PEMBERI GADAI. Akta ini diselesaikan pukul ……. WI..... (…………… Waktu Indonesia Bagian ……..). Para penghadap dikenal oleh saya, Notaris. ----------------------------------DEMIKIANLAH AKTA INI----------------------------------- Dibuat dan dilangsungkan di……………………., pada hari ini, tanggal serta jam seperti disebutkan pada bagian awal akta ini dengan dihadiri oleh tuan……………………., Sarjana Hukum dan nona …………………………, Sarjana Hukum, keduanya pegawai kantor Notaris dan bertempat tinggal di ……… sebagai saksi-saksi. Segera, setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris kepada para penghadap dan saksi-saksi, maka ditandatanganilah akta ini oleh para penghadap, saksi-saksi dan saya, Notaris………………….. Dilangsungkan dengan………………………..

293

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 177: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-52

276

AKTA JAMINAN FIDUSIA

BPRS....... – BANK INDONESIA Nomor : ....

Pada hari ini……. , tanggal …………...................................................................., pukul…………….. (Waktu Indonesia bagian ........), menghadap di hadapan saya,......... Sarjana Hukum, Notaris di ............... dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebut pada bagian akhir akta ini: 1. (Nama) , Direktur Utama/Direktur perseroan yang ditunjuk di bawah ini,

bertempat tinggal di ………, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, demikian berdasarkan Pasal ...... Anggaran Dasar perseroan terbatas PT. BPRS ......., berkedudukan di ...... yang Anggaran Dasarnya (beserta perubahannya) (jika telah ada perubahan Anggaran Dasar) (berturut-turut) telah dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal ....... No......., Tambahan Nomor ....., selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA”;

atau (Jika Direksi mendapat persetujuan dari komisaris): 1. (Nama), Direktur …..(Jabatan)….., bertempat tinggal di ……………, dalam

hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, selaku demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah mewakili Perusahaan Perseroan PT BPRS………, berdasarkan Pasal ……. Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris ………, Nomor……., tanggal……., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal……., Nomor ……Tambahan Nomor….., berikut perubahan-perubahan terkahir dengan Akta Notaris………., Nomor………, tanggal…….. yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal……, Nomor……., Tambahan Nomor…….., dan untuk melaksanakan tindakan hukum dalam Perjanjian ini telah mendapatkan persetujuan tertulis dari komisaris Perseroan, sebagaimana ternyata dalam Surat Persetujuan Tertulis tanggal….., bermeterai cukup yang dilekatkan pada Perjanjian ini, untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA----------

atau (Jika Direksi harus mendapat persetujuan RUPS dalam hal menjadikan jaminan utang seluruh atau sebagian besar kekayaan perseroan (vide Pasal 102 UU Perseroan Terbatas): 1. (Nama) Direktur….. (Jabatan)…., bertempat tinggal di ……….., dalam hal

ini bertindak dalam jabatannya tersebut, selaku demikian mewakili

294

THI_fariza
TextBox
52
THI_fariza
Rectangle
Page 178: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-52

277

Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah mewakili Perusahaan Perseroan PT BPRS………, berdasarkan Pasal…… Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris……, Nomor……., tanggal………., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal ……., Nomor ……, Tambahan Nomor……, berikut perubahan-perubahan terakhir dengan Akta Notaris…….., Nomor….., tanggal……., yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal…….., Nomor……, Tambahan Nomor…….., dan untuk melaksanakan tindakan hukum dalam Perjanjian ini telah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tanggal…….., sebagaimana ternyata dalam ……. yang dilekatkan pada Perjanjian ini, untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA-------------------------------

(Untuk badan hukum yang lain menyesuaikan). 2. (Nama) Warga Negara Indonesia, lahir di ........................, pada tanggal

......................, Direktur Direktorat ….......……./ Pemimpin Bank Indonesia ………, bertempat tinggal di ……........, untuk sementara berada di ..............

3. (Nama) Warga Negara Indonesia, lahir di ........................, pada tanggal ......................, Deputi Direktur Direktorat ......../ Deputi Pemimpin Bank Indonesia ………, bertempat tinggal di ……......, untuk sementara berada di ..............

Menurut keterangan mereka dalam hal ini bertindak dalam jabatan mereka tersebut untuk dan atas nama Dewan Gubernur Bank Indonesia, berdasarkan surat kuasa Gubernur Bank Indonesia Nomor ……….. tanggal ………… dan dengan demikian mewakili Bank Indonesia yang berkedudukan di Jakarta berdasarkan Pasal 39 Undang-undang Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia menjadi Undang-Undang, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA ------------------------------------------------------------

Para penghadap dikenal saya, Notaris. Para penghadap dengan bertindak dalam kedudukannya tersebut menerangkan terlebih dahulu a. Bahwa, PIHAK PERTAMA selaku pemberi fidusia, telah mendapatkan Fasilitas

Pendanaan Jangka Pendek Syariah (untuk selanjutnya disebut “FPJPS”) dari PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA selaku penerima fidusia telah memberikan FPJPS yang telah dibuat dan ditandatangani berdasarkan ketentuan dan persyaratan

295

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 179: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-52

278

sebagaimana diuraikan dalam “Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah”, Nomor...................., tanggal………….., termasuk Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah Nomor …, tanggal …(apabila ada) yang minutanya dibuat dihadapan saya, Notaris (untuk selanjutnya Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah disebut “Perjanjian Pemberian FPJPS)”;

b. Bahwa, untuk lebih menjamin dan menanggung terbayarnya dengan baik segala sesuatu yang terhutang dan harus dibayar oleh PIHAK PERTAMA sebagaimana diatur dalam Perjanjian Pemberian FPJPS tersebut, PIHAK PERTAMA diwajibkan untuk memberikan jaminan fidusia atas piutang milik PIHAK PERTAMA untuk kepentingan PIHAK KEDUA, sebagaimana yang akan diuraikan di bawah ini.

c. Bahwa, untuk memenuhi ketentuan tentang pemberian jaminan yang ditentukan dalam Perjanjian Pemberian FPJPS tersebut, maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah sepakat dan setuju, dengan ini mengadakan perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia sebagaimana yang hendak dinyatakan sekarang dalam akta ini.

d. Selanjutnya para penghadap dengan senantiasa bertindak dalam kedudukannya tersebut menerangkan untuk menjamin terbayarnya dengan baik segala sesuatu yang terhutang dan harus dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, baik karena hutang pokok, beban imbalan dan biaya-biaya lainnya yang timbul berdasarkan Perjanjian Pemberian FPJPS tersebut, dengan jumlah hutang pokok sebesar Rp..............(…..Rupiah) atau sejumlah uang yang ditentukan dikemudian hari berdasarkan Perjanjian Pemberian FPJPS, maka penghadap PIHAK KEDUA menerangkan dengan ini menerima jaminan fidusia dari PIHAK PERTAMA dengan nilai jaminan sebesar Rp.................(........Rupiah), atas obyek jaminan fidusia berupa hak tagih (piutang) yang timbul dari perjanjian pembiayaan antara PIHAK PERTAMA dengan pihak lain sebagaimana tercantum dalam Lampiran akta ini yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari akta ini, beserta dengan segala pendapatan yang diperoleh dari hak tagih PIHAK PERTAMA antara lain namun tidak terbatas pada pendapatan imbalan/bagi hasil/margin/ujrah, klaim asuransi pembiayaan dan jika pendapatan tersebut dimasukkan dalam suatu rekening penampungan maka jaminan fidusia meliputi juga rekening penampungan dimaksud (untuk selanjutnya, dalam akta ini cukup disebut dengan ”Obyek Jaminan Fidusia”).

e. Selanjutnya, para penghadap senantiasa dengan bertindak dalam kedudukannya tersebut menerangkan pembebanan jaminan fidusia ini diterima dan dilangsungkan dengan persyaratan dan ketentuan sebagai berikut:

296

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 180: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-52

279

Pasal 1

Pembebanan jaminan fidusia atas Obyek Jaminan Fidusia telah dilakukan di tempat dimana Obyek Jaminan Fidusia tersebut berada dan telah menjadi milik PIHAK KEDUA, sedang Obyek Jaminan Fidusia tersebut tetap berada pada dan dalam kekuasaan PIHAK PERTAMA, dalam mana segala bukti yang berhubungan dengan Obyek Jaminan Fidusia dalam penguasaan PIHAK KEDUA.

Pasal 2

PIHAK KEDUA atau wakilnya yang sah setiap waktu berhak untuk memeriksa tentang adanya dan tentang keadaan Obyek Jaminan Fidusia tersebut.

Pasal 3

Apabila bagian dari Obyek Jaminan Fidusia atau diantara Obyek Jaminan Fidusia tersebut nilainya mengalami penurunan atau menjadi tidak layak untuk dijadikan Obyek Jaminan Fidusia sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (2) Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/29/PBI/2009 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, maka PIHAK PERTAMA dengan ini berjanji dan karenanya mengikat diri untuk menambah atau mengganti bagian dari atau Obyek Jaminan Fidusia yang nilainya mengalami penurunan atau menjadi tidak layak untuk dijadikan Obyek Jaminan Fidusia dengan Obyek Jaminan Fidusia lainnya yang sejenis yang nilainya paling kurang setara dengan yang digantikan serta yang dapat disetujui PIHAK KEDUA, dalam mana penambahan atau pengganti Obyek Jaminan Fidusia tersebut termasuk dalam jaminan fidusia yang dinyatakan dalam akta ini, yang mana untuk keperluan itu cukup dinyatakan dalam lampiran yang disepakati PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan menjadi satu kesatuan sebagai Obyek Jaminan Fidusia berdasarkan akta ini.

Pasal 4

1. PIHAK PERTAMA tidak berhak untuk melakukan fidusia ulang atas Obyek

Jaminan Fidusia. PIHAK PERTAMA juga tidak diperkenankan untuk membebankan dengan cara apapun, mengadakan atau menjual atau mengalihkan dengan cara apapun Obyek Jaminan Fidusia kepada pihak lain.

297

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 181: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-52

280

2. Bilamana PIHAK PERTAMA tidak memenuhi dengan seksama kewajibannya menurut yang telah ditentukan dalam akta ini atau tidak memenuhi kewajiban berdasarkan Perjanjian Pemberian FPJPS, maka lewat waktu yang ditentukan untuk memenuhi kewajiban tersebut saja sudah cukup membuktikan tentang adanya pelanggaran atau kelalaian PIHAK PERTAMA dalam memenuhi kewajiban tersebut.

Pasal 5

1. PIHAK PERTAMA berjanji dan karenanya mengikatkan diri untuk melakukan

evaluasi atau penilaian terhadap obyek jaminan tersebut secara harian dan melaporkan hasil evaluasi dan penilaian kepada PIHAK KEDUA secara mingguan.

2. Dalam hal PIHAK PERTAMA mengasuransikan Obyek Jaminan Fidusia, maka semua uang premi asuransi harus ditanggung dan dibayar oleh PIHAK PERTAMA.

3. Asli polis asuransi dan perpanjangannya dikemudian hari serta kuitansi pembayaran premi asuransi tersebut harus diserahkan untuk disimpan oleh PIHAK KEDUA dari perusahaan asuransi tersebut.

Pasal 6

1. Dalam hal PIHAK PERTAMA tidak menjalankan atau tidak memenuhi

kewajiban untuk melakukan pelunasan atas pokok dan beban imbalan yang timbul dari Perjanjian Pemberian FPJPS atau PIHAK PERTAMA tidak lagi memenuhi persyaratan Perpanjangan Perjanjian Pemberian FPJPS dengan lewatnya waktu yang ditentukan, tanpa diperlukan suatu teguran juru sita atau surat lain yang serupa dengan itu, maka atas kekuasaannya sendiri PIHAK KEDUA berhak:

a. Untuk menjual Obyek Jaminan Fidusia tersebut atas titel eksekutorial atau melalui pelelangan di muka umum atau penjualan di bawah tangan yang dilakukan berdasarkan kesepakatan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA jika dengan cara demikian diperoleh harga tertinggi yang menguntungkan para pihak.

b. Untuk keperluan penjualan tersebut, PIHAK KEDUA berhak menghadap dimana perlu, membuat atau suruh membuat serta menandatangani semua surat, akta serta dokumen lain yang diperlukan, menerima uang harga

298

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 182: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-52

281

penjualan dan memberikan tanda penerimaan untuk itu, menyerahkan apa yang dijual itu kepada pembelinya, memperhitungkan atau mengkompensir uang harga penjualan yang diterimanya itu dengan semua apa yang wajib dibayar oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, akan tetapi dengan kewajiban bagi PIHAK KEDUA untuk menyerahkan sisa uang penjualannya jika masih ada kepada PIHAK PERTAMA, dengan tidak ada kewajiban bagi PIHAK KEDUA untuk membayar imbalan atau ganti kerugian berupa apapun juga kepada PIHAK PERTAMA mengenai sisa uang harga penjualan itu dan selanjutnya PIHAK KEDUA juga berhak untuk melakukan segala sesuatu yang dipandang perlu dan berguna dalam rangka penjualan obyek jaminan fidusia tersebut dengan tidak ada satupun yang dikecualikan.

2. PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan ayat 1 di atas dapat meminta PIHAK PERTAMA untuk melakukan penjualan atas obyek jaminan fidusia baik melalui pelelangan umum maupun penjualan di bawah tangan dan menyetorkan hasilnya kepada PIHAK KEDUA.

3. Apabila hasil penjualan dari Obyek Jaminan Fidusia tersebut tidak mencukupi untuk melunasi semua apa yang wajib dibayar oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA tetap terikat membayar lunas sisa uang yang masih harus dibayar oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 7

Pembebanan jaminan fidusia ini dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dengan syarat-syarat yang memutuskan (onder de ontbindende voorwaarden), yakni sampai dengan PIHAK PERTAMA telah memenuhi membayar lunas semua apa yang wajib dibayar oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sebagaimana dinyatakan dalam Perjanjian Pemberian FPJPS, antara lain hutang pokok, beban imbalan, biaya administrasi dan/atau biaya pencairan agunan.

Pasal 8

1. PIHAK PERTAMA dengan ini memberikan kuasa kepada PIHAK KEDUA,

yang menyatakan menerima kuasa dari PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan pendaftaran jaminan fidusia tersebut, untuk keperluan tersebut menghadap

299

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 183: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-52

282

dihadapan pejabat atau instansi yang berwenang (termasuk kantor pendaftaran fidusia), memberikan keterangan, menandatangani surat atau formulir, mendaftarkan jaminan fidusia atas obyek jaminan fidusia tersebut dengan melampirkan pernyataan pendaftaran jaminan fidusia, serta untuk mengajukan permohonan pendaftaran atas perubahan dalam hal terjadi perubahan atas data yang tercantum dalam sertifikat jaminan fidusia, selanjutnya menerima sertifikat jaminan fidusia dan atau pernyataan perubahan, serta dokumen-dokumen lain yang bertalian untuk keperluan itu membayar semua biaya dan menerima kuitansi segala uang pembayaran serta selanjutnya melakukan segala tindakan yang perlu dan berguna untuk melaksanakan ketentuan dari akta ini.

2. Akta ini merupakan bagian yang terpenting dan tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian Pemberian FPJPS demikian pula kuasa yang diberikan dalam akta ini merupakan bagian yang terpenting serta tidak terpisahkan dari akta ini, dan oleh karenanya akta ini tidak dapat ditarik kembali atau dibatalkan selama berlakunya Perjanjian Pemberian FPJPS tersebut dan kuasa tersebut tidak akan batal atau berakhir karena sebab yang dapat mengakhiri pemberian sesuatu kuasa, termasuk sebab yang disebutkan dalam Pasal 1813, Pasal 1814 dan Pasal 1816 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Pasal 9

PIHAK KEDUA berhak dan dengan ini diberi kuasa dengan hak substitusi oleh PIHAK PERTAMA untuk melakukan perubahan atau penyesuaian atas ketentuan dalam akta ini, di dalam hal perubahan atau penyesuaian tersebut diperlukan dalam rangka memenuhi ketentuan dalam peraturan pemerintah tentang pendaftaran fidusia maupun ketentuan dalam Undang-Undang tentang Jaminan Fidusia No. 42 tahun 1999 tersebut.

Pasal 10

1. Segala perselisihan yang mungkin timbul di antara kedua belah pihak sendiri,

maka kedua belah pihak akan memilih domisili hukum yang tetap dan seumumnya di kantor Pengadilan Negeri ................ di ..............

2. Pemilihan domisili hukum tersebut dilakukan dengan tidak mengurangi hak dari PIHAK KEDUA untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap PIHAK PERTAMA berdasarkan Jaminan Fidusia atas Obyek Jaminan Fidusia tersebut dihadapan pengadilan lainnya dalam wilayah Republik Indonesia, yaitu pada

300

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 184: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-52

283

pengadilan negeri yang mempunyai yurisdiksi atas diri dari PIHAK PERTAMA atau atas Obyek Jaminan Fidusia tersebut.

Pasal 11 Biaya akta ini dan biaya lainnya yang berkenaan dengan pembuatan akta ini maupun dalam melaksanakan ketentuan dalam akta ini menjadi tanggungan dan harus dibayar oleh PIHAK PERTAMA. Demikian pula biaya pendaftaran fidusia ini di kantor pendaftaran fidusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1). Akta ini diselesaikan pukul .......... WI... (.................................................Waktu Indonesia ...............). Para penghadap dikenal oleh saya, Notaris.

DEMIKIANLAH AKTA INI

Dibuat dan dilangsungkan di ..............., pada hari ini, tanggal serta pada jam seperti disebutkan pada bagian awal akta ini dengan dihadiri oleh tuan/nyonya/ nona................. Sarjana Hukum dan tuan/nyonya/ nona .......................... Sarjana Hukum, keduanya pegawai kantor Notaris dan bertempat tinggal di Jakarta sebagai saksi-saksi. Segera, setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris kepada para penghadap dan saksi-saksi, maka ditandatanganilah akta ini oleh para penghadap, saksi-saksi dan saya, Notaris.......................... Dilangsungkan dengan...........................

301

THI_fariza
Rectangle
THI_fariza
Rectangle
Page 185: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-53

284

LAPORAN PERHITUNGAN RASIO KEBUTUHAN KAS HARIAN

BPRS …………………… tanggal ……s.d.…………………..

(dalam ribuan Rp) Pos-pos tertentu T-7 T-6 T-5 T-4 T-3 T-2 T-1

A. ASET LANCAR 1. Kas 2. Antarbank Aktiva (yang tidak diblokir)

a. Giro b. Tabungan c. Deposito jatuh tempo

JUMLAH ASET LANCAR

B. KEWAJIBAN LANCAR 1. Kewajiban segera 2. Simpanan dana nasabah (tidak terkait)

a. Deposito jatuh tempo b. Tabungan

3. Antarbank Pasiva (tidak terkait) a. Deposito jatuh tempo b. Tabungan

JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR Rasio Kebutuhan Kas (A : B) x 100%

Informasi yang disampaikan sesuai dengan yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala risiko yang muncul atas penyampaian data tersebut menjadi tanggung jawab kami.

302

THI_fariza
TextBox
53
THI_fariza
TextBox
302
THI_adinda
Rectangle
Page 186: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-53

285

(kota), (tanggal/bulan/tahun)

Direktur, (Nama BPRS ....)

ttd

---------------------------

303

THI_fariza
TextBox
53
THI_fariza
TextBox
303
THI_adinda
Rectangle
Page 187: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran SE Nomor 12/39/DPbS tanggal 31 Desember 2010

T-7 *) T-6 T-5 T-4 T-3 T-2 T-1

1.2.3.4.5.6.7.8.

.....

*) T-7 untuk pelaporan minggu pertama adalah posisi tanggal pencairan.

............................................

LAPORAN KOLEKTIBILITAS HARIAN ASET PEMBIAYAAN AGUNAN FPJPSBPRS……………….. TANGGAL ........s.d.....................................

Saldo Pokok Posisi T-1 (juta Rp)

No. Nama NasabahNomor Akta Perjanjian

Pembiayaan/ Surat Perjanjian Pembiayaan

No. Rekening

Lampiran-54

Direktur,(kota), (tanggal/bulan/tahun)

TOTAL

Saldo Pokok Pada Saat Pengajuan

Permohonan (juta Rp)

Kolektibilitas

304

THI_fariza
TextBox
54
Page 188: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-55

287

LAPORAN PENGGUNAAN FPJPS HARIAN BPRS …………………… tanggal ……s.d.…………………..

(dalam ribuan Rp)

Pos-pos tertentu Plafon T-7 T-6 T-5 T-4 T-3 T-2 T-1

A. PENERIMAAN FPJPS

B. KEWAJIBAN LANCAR 1. Kewajiban segera 2. Simpanan dana nasabah (tidak

terkait)

a. Tabungan b. Deposito jatuh tempo

3. Antarbank Pasiva (tidak terkait)

a. Tabungan b. Deposito jatuh tempo

Sisa Dana FPJPS Informasi yang disampaikan sesuai dengan yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala risiko yang muncul atas penyampaian data tersebut menjadi tanggung jawab kami.

(tempat, tanggal/bulan/tahun) Direktur,

(Nama BPRS) ----------------------

305

THI_fariza
TextBox
55
THI_adinda
Rectangle
Page 189: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-56

288

Contoh Surat Pemberitahuan Rekening Penerimaan FPJPS

No. [diisi dengan nomor surat] Kepada [diisi sesuai ketentuan SE]

Perihal : Pemberitahuan Rekening Penerimaan FPJPS Yang bertandatangan di bawah ini : Nama : ……………………………….................1 Jabatan : Direktur ...........2 BPRS ............................3 Alamat : .................................................................4 bahwa berkaitan dengan permohonan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah (FPJPS) yang diajukan kepada Bank Indonesia, dengan ini untuk dan atas nama BPRS ..........3 menyatakan kepada Bank Indonesia untuk melakukan pengkreditan rekening kami di Bank Umum Syariah / Unit Usaha Syariah5 sebagai berikut: Nomor Rekening : ................................................................ Jenis Rekening : Giro ............... / Tabungan ........................ Nama Pemilik Rekening : ................................................................ Nama Bank : PT. Bank Syariah .... / UUS PT. Bank ......... Nama Kantor : KC/KCP ................................................... Keterangan : ................................................................ dalam rangka penerimaan terkait dengan FPJPS. Demikian surat pemberitahuan ini dibuat.

(kota), (tanggal/bulan/tahun) Direktur,

(Nama BPRS ....)

ttd ---------------------------

1 Diisi dengan nama direktur BPRS yang berwenang mewakili 2 Diisi dengan jabatan direktur yang berwenang mewakili BPRS 3 Diisi dengan nama BPRS yang mengajukan permohonan FPJPS 4 Diisi alamat BPRS yang mengajukan permohonan FPJPS 5 Pilih bank yang ditunjuk

Meterai Rp6.000,-

306

THI_fariza
TextBox
56
THI_fariza
TextBox
306
THI_adinda
Rectangle
Page 190: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Lampiran-57

289

Contoh Surat Kuasa Pemegang Saham kepada BPRS

Kepada Direksi BPRS …………. di …………………..

Perihal : Surat Pernyataan dan Pemberian Kuasa Yang bertandatangan di bawah ini : Nama : ……………………………….................1 Kedudukan : Pemegang Saham ...........2 BPRS ............................3 Alamat : .................................................................4 bahwa berkaitan dengan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah (FPJPS) yang diajukan BPRS ................kepada Bank Indonesia, dengan ini kami menyatakan :

1. menyerahkan surat berharga yang kami miliki kepada BPRS …………. sebagai

berikut: No. Jenis Surat Berharga Nomor Surat Berharga Nilai Keterangan 1. SBI 2. SUN 3. SBSN 4. Obligasi Syariah Korporasi

(Sukuk Korporasi)

2. memberikan kuasa yang tidak dapat dicabut kembali kepada BPRS ................... untuk mengagunkan surat berharga tersebut di atas kepada Bank Indonesia dalam rangka pemberian FPJPS kepada BPRS …., termasuk menandatangani segala dokumen yang terkait dengan pengikatan agunan surat berharga tersebut di atas;

3. tidak akan melakukan release surat berharga yang telah diagunkan dalam rangka pemberian FPJPS PT. BPRS...... dalam sub registry/KSEI, kecuali atas persetujuan Bank Indonesia.

Demikian surat pernyataan ini dibuat secara sukarela dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun juga.

(kota), (tanggal/bulan/tahun) Pemegang Saham, (Nama BPRS ....)

Ttd ---------------------------

1 Diisi dengan nama Pemegang Saham 2 Diisi dengan kedudukan Pemegang Saham (PSP atau Pemegang Saham Biasa) 3 Diisi dengan nama BPRS yang mengajukan FPJPS 4 Diisi alamat Pemegang Saham yang memberikan kuasa ke BPRS untuk mengagunkan surat berharga yang dimilikinya.

Meterai Rp6.000,-

307

THI_fariza
TextBox
57
THI_fariza
TextBox
307
THI_adinda
Rectangle
Page 191: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

LAMPIRAN III

SURAT EDARAN BANK INDONESIA

NOMOR 15/34/DPSP TANGGAL 27 AGUSTUS 2013

PERIHAL

PERUBAHAN ATAS SURAT EDARAN BANK INDONESIA

NOMOR 12/29/DASP TANGGAL 10 NOVEMBER 2010

PERIHAL TATA CARA PEMBERIAN FASILITAS

LIKUIDITAS INTRAHARI BAGI BANK UMUM

CONTOH

ADENDUM

PERJANJIAN PENGGUNAAN FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI

BAGI BANK UMUM NOMOR ..........TANGGAL ………….1

Pada hari ini, ........., tanggal ......... bulan ......... tahun .........., yang

bertandatangan dibawah ini : ----------------------------------------------------

1. .........Nama……….., Direktur Eksekutif Departemen Penyelenggaraan

Sistem Pembayaran, bertempat tinggal di

Jakarta, dalam hal ini bertindak dalam

jabatannya tersebut, untuk dan atas nama

Dewan Gubernur Bank Indonesia dan dengan

demikian mewakili Bank Indonesia yang

berkedudukan di Jakarta berdasarkan Pasal 39

ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999

tentang Bank Indonesia sebagaimana telah

diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor

6 Tahun 2009, untuk selanjutnya disebut

PIHAK PERTAMA -------------------------------------

Dalam hal berdasarkan Anggaran Dasar PT yang bersangkutan tidak

diperlukan surat kuasa maka komparisi adalah sebagai berikut:

2. .........Nama……….., Direktur .... (Jabatan)...., bertempat tinggal di

..............., dalam hal ini bertindak dalam

jabatannya tersebut, selaku demikian mewakili

Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas

1 Diisi dengan nomor dan tanggal Perjanjian Penggunaan FLI yang telah ditandatangani sebelumnya.

nama ...

308

THI_fariza
TextBox
Lampiran-58
THI_fariza
Rectangle
Page 192: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

nama serta sah mewakili Perusahaan Perseroan

PT Bank ....., berdasarkan Pasal ..... Anggaran

Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris .....,

Nomor ....., tanggal ..... (tanggal dalam angka),

yang termuat dalam Berita Negara Republik

Indonesia tanggal ....., Nomor ....., Tambahan

Nomor …..., berikut perubahan-perubahan

terakhir dengan Akta Notaris ....., Nomor …...,

tanggal …..., yang termuat dalam Berita Negara

Republik Indonesia tanggal ….., Nomor .....,

Tambahan Nomor ….., untuk selanjutnya

disebut PIHAK KEDUA-------------------------------

atau (jika Direksi harus mendapat persetujuan dari dewan komisaris):

2. .........Nama……….., Direktur ... (Jabatan)..., bertempat tinggal di

.............., dalam hal ini bertindak dalam

jabatannya tersebut, selaku demikian mewakili

Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas

nama serta sah mewakili Perusahaan Peseroan

PT Bank .., berdasarkan Pasal …. Anggaran

Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris ……,

Nomor …., tanggal ….., yang termuat dalam

Berita Negara Republik Indonesia tanggal ….,

Nomor ….., Tambahan Nomor ….., berikut

perubahan-perubahan terakhir dengan Akta

Notaris …, Nomor .., tanggal ….., yang termuat

dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal

…., Nomor ….., Tambahan Nomor ….., dan

untuk melaksanakan tindakan hukum dalam

Perjanjian ini telah mendapatkan persetujuan

tertulis dari dewan komisaris Perseroan,

sebagaimana dinyatakan dalam Surat

Persetujuan Tertulis tanggal ….., bermeterai

cukup yang dilekatkan pada Perjanjian ini,

untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA -------

Jika PIHAK KEDUA adalah Bank Asing maka komparisi adalah sebagai

berikut: 2. Nama ...

309

Page 193: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

2. .........Nama……….., Jabatan, bertempat tinggal di ......, dalam hal

ini bertindak berdasarkan kekuatan Akta Power

of Attorney Nomor .......... tanggal ......... dibuat

di hadapan ..............., Notaris di Jakarta,

demikian bertindak untuk dan atas nama

...................., cabang Indonesia, suatu bank

yang didirikan berdasarkan hukum .... (negara

kantor pusat bank asing)...., dan dalam hal ini

bertindak melalui kantor cabangnya di

Indonesia, berkedudukan di Jakarta,

.......alamat...., selanjutnya disebut PIHAK

KEDUA. ------------------------------------------------

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya

disebut sebagai PARA PIHAK, terlebih dahulu menerangkan bahwa:

1. PARA PIHAK telah menandatangani Perjanjian Penggunaan

Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum Nomor .... tanggal

....2; dan

2. berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/ /DPSP

tanggal perihal Perubahan Atas Surat Edaran Bank Indonesia

Nomor 12/29/DASP tanggal 10 November 2010 perihal Tata Cara

Pemberian Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum telah

diberlakukan penambahan instrumen baru yang dapat digunakan

sebagai eligible collateral pada transaksi Fasilitas Likuiditas

Intrahari.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, PARA PIHAK menyatakan

setuju dan mufakat untuk mengadakan Adendum terhadap Perjanjian

Penggunaan Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum Nomor

…………. tanggal ..........., dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

I. Klausula ayat (1) Pasal 1 diubah sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai

berikut:

Pasal 1

(1) PIHAK PERTAMA memberikan FLI kepada PIHAK KEDUA

paling banyak sebesar nilai surat berharga berupa Sertifikat

Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia

2 Diisi dengan nomor dan tanggal Perjanjian Penggunaan FLI yang telah ditandatangani sebelumnya.

(SDBI) ...

310

Page 194: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

(SDBI), dan/atau Surat Berharga Negara (SBN) yang di-Repo-

kan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA pada

rekening FLI-RTGS dan FLI-Kliring di Bank Indonesia.

(2) PIHAK KEDUA menerima dan menggunakan FLI sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dari PIHAK PERTAMA yang besarnya

tercantum dan tercetak pada Hasil Olahan Komputer (HOK)

dari Scripless Securities Settlement System Central Computer

(SCC) yang terdapat dalam Bank Indonesia - Scripless

Securities Settlement System (BI-SSSS).

(3) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menerima dengan baik

HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai satu-

satunya dokumen yang membuktikan besarnya FLI yang

dapat digunakan oleh PIHAK KEDUA sekaligus merupakan

dokumen yang membuktikan besarnya penggunaan FLI oleh

PIHAK KEDUA yang timbul sebagai akibat digunakannya FLI

oleh PIHAK KEDUA.

(4) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menerima

dan menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

II. Klausula ayat (3) Pasal 4 diubah dan ditambahkan 2 (dua)

klausula baru, yakni ayat (4) dan ayat (5), sehingga Pasal 4

berbunyi sebagai berikut:

Pasal 4

(1) PIHAK KEDUA harus menyelesaikan FLI yang digunakan pada

hari penggunaannya paling lambat sampai dengan pre cut-off

time Sistem BI-RTGS sesuai dengan ketentuan Bank

Indonesia yang mengatur mengenai Fasilitas Likuiditas

Intrahari Bagi Bank Umum.

(2) PIHAK KEDUA dapat memindahkan kembali surat berharga

yang diagunkan dari rekening FLI-RTGS ke rekening surat

berharga milik PIHAK KEDUA sesuai dengan nilai FLI yang

dikembalikan oleh PIHAK KEDUA.

(3) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak menyelesaikan FLI yang

digunakan pada hari penggunaan FLI sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) maka terhadap nilai FLI yang tidak diselesaikan

oleh ...

311

Page 195: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

oleh PIHAK KEDUA tersebut diberlakukan sebagai transaksi

Repo dengan Bank Indonesia (first leg), dengan jangka waktu

1 (satu) hari kerja (overnight) sesuai dengan ketentuan Bank

Indonesia yang mengatur mengenai koridor suku bunga

(standing facilities).

(4) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak memiliki saldo rekening giro

yang mencukupi untuk setelmen pelunasan Repo SBI, Repo

SDBI, dan/atau Repo SBN sampai dengan cut off warning

Sistem BI-RTGS, BI-SSSS secara otomatis membatalkan

setelmen second leg.

(5) Dalam hal terjadi pembatalan setelmen second leg

sebagaimana dimaksud pada ayat (4), PIHAK PERTAMA

berwenang melakukan pendebetan rekening giro PIHAK

KEDUA untuk penyelesaian bunga Repo yang harus dibayar

dan:

a. melakukan pelunasan sebelum jatuh waktu (early

redemption) atas seri SBI dan SDBI yang di-Repo; atau

b. memperlakukan jenis, seri, dan nominal SBN yang gagal

dibeli kembali oleh PIHAK KEDUA sebagai transaksi jual

putus (outright selling) secara otomatis melalui BI-SSSS.

III. Klausula ayat (2) Pasal 10 diubah sehingga Pasal 10 berbunyi

sebagai berikut:

Pasal 10

(1) Semua pemberitahuan dan/atau surat menyurat antara

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan

Perjanjian ini dilakukan secara tertulis dan dianggap telah

disampaikan kepada yang bersangkutan jika terdapat tanda

terima tertulis dari PIHAK PERTAMA dan/atau PIHAK KEDUA.

(2) Pemberitahuan dan/atau surat menyurat sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dialamatkan kepada:

PIHAK PERTAMA : BANK INDONESIA

Departemen Penyelenggaraan Sistem

Pembayaran

Divisi Penyelenggaraan Setelmen Dana

dan Surat Berharga

Gedung D, Lantai 3

Jl. ...

312

Page 196: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Jl. M.H. Thamrin No. 2, Jakarta 10350

PIHAK KEDUA : ..................................................................

..................................................................

..................................................................

..................................................................

IV. Syarat-syarat dan klausula lain dari Perjanjian Penggunaan

Fasilitas Likuiditas Intrahari Nomor …. tanggal …..3 yang telah

diubah dengan Adendum ini tetap berlaku dan merupakan

rangkaian kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari Adendum

ini.

V. Adendum ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing

bermeterai cukup, mempunyai kekuatan hukum yang sama dan

mulai berlaku sejak ditandatangani.

KEPALA DEPARTEMEN

PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN,

DIAH PBA LUBIS

3 Diisi dengan nomor dan tanggal Perjanjian Penggunaan FLI yang telah ditandatangani sebelumnya.

PIHAK PERTAMA

(...................................)

PIHAK KEDUA

(...................................)

313

Page 197: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Dasarnya ...

LAMPIRAN IV

SURAT EDARAN BANK INDONESIA

NOMOR 15/34/DPSP TANGGAL 27 AGUSTUS 2013

PERIHAL

PERUBAHAN ATAS SURAT EDARAN BANK INDONESIA

NOMOR 12/29/DASP TANGGAL 10 NOVEMBER 2010

PERIHAL TATA CARA PEMBERIAN FASILITAS

LIKUIDITAS INTRAHARI BAGI BANK UMUM

CONTOH

PERJANJIAN PENGGUNAAN

FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI BAGI BANK UMUM

Nomor ...........................

Pada hari ini, ………., tanggal ……bulan…......… tahun……, yang

bertandatangan dibawah ini: ----------------------------------------------------

1. .........Nama……….., Direktur Eksekutif Departemen Penyelenggaraan

Sistem Pembayaran, bertempat tinggal di

Jakarta, dalam hal ini bertindak dalam

jabatannya tersebut, untuk dan atas nama

Dewan Gubernur Bank Indonesia dan dengan

demikian mewakili Bank Indonesia yang

berkedudukan di Jakarta berdasarkan Pasal 39

ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999

tentang Bank Indonesia sebagaimana telah

diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor

6 Tahun 2009, untuk selanjutnya disebut PIHAK

PERTAMA -----------------------------------------------

Dalam hal berdasarkan Anggaran Dasar PT yang bersangkutan tidak

diperlukan surat kuasa maka komparisi adalah sebagai berikut:

2. .........Nama…….., Direktur .... (Jabatan)...., bertempat tinggal di

..........., dalam hal ini bertindak dalam

jabatannya tersebut, selaku demikian mewakili

Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas

nama serta sah mewakili Perusahaan Perseroan

PT Bank ….., berdasarkan Pasal ……. Anggaran

314

THI_fariza
TextBox
Lampiran-59
THI_fariza
Rectangle
Page 198: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

hadapan ...

Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris ....,

Nomor …., tanggal …. (tanggal dalam angka),

yang termuat dalam Berita Negara Republik

Indonesia tanggal …, Nomor …., Tambahan

Nomor …., berikut perubahan-perubahan

terakhir dengan Akta Notaris …, Nomor ….,

tanggal ….., yang termuat dalam Berita Negara

Republik Indonesia tanggal …., Nomor ….,

Tambahan Nomor …., selanjutnya disebut PIHAK

KEDUA------------------

atau (jika Direksi harus mendapat persetujuan dari dewan komisaris ):

2. ............Nama……, Direktur ...... (Jabatan)......, bertempat tinggal di

....., dalam hal ini bertindak dalam jabatannya

tersebut, selaku demikian mewakili Direksi dari

dan oleh karena itu untuk dan atas nama serta

sah mewakili Perusahaan Peseroan PT Bank .....,

berdasarkan Pasal ….... Anggaran Dasarnya yang

dimuat dalam Akta Notaris …..., Nomor ...….,

tanggal …., yang termuat dalam Berita Negara

Republik Indonesia tanggal ..…...., Nomor …......,

Tambahan Nomor .....…., berikut perubahan-

perubahan terakhir dengan Akta Notaris ......…,

Nomor ....., tanggal ......, yang termuat dalam

Berita Negara Republik Indonesia tanggal ......…,

Nomor ......, Tambahan Nomor …......., dan

untuk melaksanakan tindakan hukum dalam

Perjanjian ini telah mendapatkan persetujuan

tertulis dari dewan komisaris Perseroan,

sebagaimana dinyatakan dalam Surat

Persetujuan Tertulis tanggal ..............,

bermeterai cukup yang dilekatkan pada

Perjanjian ini, untuk selanjutnya disebut PIHAK

KEDUA ---------------------------------------------------

Jika PIHAK KEDUA adalah Bank Asing maka komparisi adalah sebagai

berikut:

2. ...........Nama.........., Jabatan, bertempat tinggal di ......, dalam hal ini

bertindak berdasarkan kekuatan Akta Power of

Attorney Nomor.......... tanggal ......... dibuat di

315

Page 199: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Pasal 2 ...

hadapan ..............., Notaris di Jakarta, demikian

bertindak untuk dan atas nama ....................,

cabang Indonesia, suatu Bank yang didirikan

berdasarkan hukum .... (negara kantor pusat

bank asing)...., dan dalam hal ini bertindak

melalui kantor cabangnya di Indonesia,

berkedudukan di Jakarta, ........ alamat....,

selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. ---------------- PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya

disebut sebagai PARA PIHAK, terlebih dahulu menerangkan setuju dan

mufakat untuk mengadakan Perjanjian Penggunaan Fasilitas

Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum (FLI), dengan ketentuan dan

syarat-syarat sebagai berikut:

Pasal 1

(1) PIHAK PERTAMA memberikan FLI kepada PIHAK KEDUA paling

banyak sebesar nilai surat berharga berupa Sertifikat Bank

Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI),

dan/atau Surat Berharga Negara (SBN) yang di-Repo-kan oleh

PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA pada rekening FLI-RTGS

dan FLI-Kliring di Bank Indonesia.

(2) PIHAK KEDUA menerima dan menggunakan FLI sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dari PIHAK PERTAMA yang besarnya

tercantum dan tercetak pada Hasil Olahan Komputer (HOK) dari

Scripless Securities Settlement System Central Computer (SCC)

yang terdapat dalam Bank Indonesia - Scripless Securities

Settlement System (BI-SSSS).

(3) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menerima dengan baik HOK

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai satu-satunya

dokumen yang membuktikan besarnya FLI yang dapat digunakan

oleh PIHAK KEDUA sekaligus merupakan dokumen yang

membuktikan besarnya penggunaan FLI oleh PIHAK KEDUA yang

timbul sebagai akibat digunakannya FLI oleh PIHAK KEDUA.

(4) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menerima

dan menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

316

Page 200: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Pasal 3 ...

Pasal 2

(1) PIHAK KEDUA menggunakan FLI untuk mengatasi kesulitan

pendanaan pada saat saldo rekening giro rupiah PIHAK KEDUA di

Bank Indonesia tidak mencukupi untuk penyelesaian transaksi

keluar (outgoing transaction) yang terjadi dalam Sistem Bank

Indonesia - Real Time Gross Settlement (Sistem BI-RTGS)

dan/atau kewajiban PIHAK KEDUA untuk penyelesaian akhir

kliring debet.

(2) FLI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) yang

digunakan oleh PIHAK KEDUA terdiri dari:

a. FLI-RTGS, sejak jam operasional Sistem BI-RTGS dibuka

sampai dengan cut-off warning Sistem BI-RTGS sebagaimana

dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur

tentang Sistem BI-RTGS.

b. FLI-Kliring, apabila PIHAK KEDUA memiliki kewajiban

penyelesaian akhir kliring debet sampai dengan cut-off

warning Sistem BI-RTGS sepanjang PIHAK KEDUA telah

menjadi peserta Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia

(SKNBI).

(3) FLI-RTGS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a juga

dapat digunakan untuk:

a. menutup kewajiban penyelesaian akhir kliring debet dalam

hal pendanaan awal (prefund) dalam bentuk dana tunai (cash

prefund) dan/atau surat berharga (collateral prefund) yang

disediakan PIHAK KEDUA tidak mencukupi untuk

penyelesaian kewajiban PIHAK KEDUA yang timbul dari

penyelesaian akhir kliring debet;

b. menutup penyelesaian akhir hasil kliring yang terjadi sebelum

cut-off warning Sistem BI-RTGS bagi PIHAK KEDUA yang

memiliki kantor sebagai peserta kliring yang berada di wilayah

Kliring yang belum menerapkan SKNBI, sepanjang PIHAK

KEDUA telah memindahkan surat berharga ke rekening FLI-

RTGS dalam jumlah yang cukup sesuai dengan ketentuan

Bank Indonesia yang mengatur mengenai Fasilitas Likuiditas

Intrahari Bagi Bank Umum.

317

Page 201: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

(5) Dalam ...

Pasal 3

(1) PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan me-Repo-kan surat

berharga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) yang

dimiliki oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dengan

nomor seri surat berharga sebagaimana tercatat dalam rekening

FLI-RTGS dan FLI-Kliring, untuk menyelesaikan kewajiban PIHAK

KEDUA kepada PIHAK PERTAMA sebagaimana mestinya sebagai

akibat penggunaan FLI yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA

kepada PIHAK KEDUA.

(2) PIHAK PERTAMA dengan ini menerima dengan baik surat

berharga dengan nomor seri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

yang diagunkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA

sebagaimana tercatat dalam rekening FLI-RTGS dan FLI-Kliring

berdasarkan pembukuan dan HOK pada Bank Indonesia sebagai

bukti yang sempurna.

Pasal 4

(1) PIHAK KEDUA harus menyelesaikan FLI yang digunakan pada

hari penggunaannya paling lambat sampai dengan pre cut-off time

Sistem BI-RTGS sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang

mengatur mengenai Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank

Umum.

(2) PIHAK KEDUA dapat memindahkan kembali surat berharga yang

diagunkan dari rekening FLI-RTGS ke rekening surat berharga

milik PIHAK KEDUA sesuai dengan nilai FLI yang dikembalikan

oleh PIHAK KEDUA.

(3) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak menyelesaikan FLI yang

digunakan pada hari penggunaan FLI sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) maka terhadap nilai FLI yang tidak diselesaikan oleh

PIHAK KEDUA tersebut diberlakukan sebagai transaksi Repo

dengan Bank Indonesia (first leg), dengan jangka waktu 1 (satu)

hari kerja (overnight) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia

yang mengatur mengenai koridor suku bunga (standing facilities).

(4) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak memiliki saldo rekening giro yang

mencukupi untuk setelmen pelunasan Repo SBI, Repo SDBI,

dan/atau Repo SBN sampai dengan cut off warning Sistem BI-

RTGS, BI-SSSS secara otomatis membatalkan setelmen second

leg.

318

Page 202: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

(3) PIHAK ...

(5) Dalam hal terjadi pembatalan setelmen second leg sebagaimana

dimaksud pada ayat (4), PIHAK PERTAMA berwenang melakukan

pendebetan rekening giro PIHAK KEDUA untuk penyelesaian

bunga Repo yang harus dibayar dan:

a. melakukan pelunasan sebelum jatuh waktu (early redemption)

atas seri SBI dan SDBI yang di-Repo; atau

b. memperlakukan jenis, seri, dan nominal SBN yang gagal dibeli

kembali oleh PIHAK KEDUA sebagai transaksi jual putus

(outright selling) secara otomatis melalui BI-SSSS.

Pasal 5

(1) Perjanjian ini berakhir apabila:

a. PIHAK PERTAMA mencabut ketentuan yang mengatur tentang

pemberian FLI; atau

b. PIHAK KEDUA dicabut izin usahanya atau dibekukan

kegiatan usahanya oleh lembaga/instansi yang berwenang.

(2) Berakhirnya perjanjian ini tidak menghapuskan seluruh

kewajiban PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA yang timbul

sebagai akibat dari pemberian FLI.

Pasal 6

Dalam hal Perjanjian ini berakhir karena sebab sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 5 ayat (1), PIHAK PERTAMA berwenang untuk melakukan

pendebetan rekening giro PIHAK KEDUA pada PIHAK PERTAMA untuk

penyelesaian FLI yang diperoleh PIHAK KEDUA.

Pasal 7

PIHAK PERTAMA mengenakan biaya atas penggunaan FLI sebagaimana

diatur dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai

Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum.

Pasal 8

(1) PIHAK KEDUA setuju bahwa PIHAK PERTAMA berwenang

menentukan terjadinya pelanggaran/kealpaan PIHAK KEDUA

menurut perjanjian ini.

(2) Dalam hal suatu kewajiban PIHAK KEDUA menurut perjanjian ini

wajib dilakukan dalam jangka waktu tertentu, lewatnya waktu

saja telah memberikan bukti cukup bahwa PIHAK KEDUA telah

melalaikan kewajibannya.

319

Page 203: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Pasal 12 ...

(3) PIHAK KEDUA menyatakan melepaskan hak-haknya untuk

menyangkal jumlah kewajiban PIHAK KEDUA kepada PIHAK

PERTAMA.

Pasal 9

Dalam hal perjanjian berakhir sebagaimana dimaksud pada Pasal 5,

para pihak setuju dan mufakat bahwa perjanjian akan berakhir secara

otomatis dengan mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 jo. Pasal

1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Pasal 10

(1) Semua pemberitahuan dan/atau surat menyurat antara PIHAK

PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan Perjanjian ini

dilakukan secara tertulis dan dianggap telah disampaikan kepada

yang bersangkutan jika terdapat tanda terima tertulis dari PIHAK

PERTAMA dan/atau PIHAK KEDUA.

(2) Pemberitahuan dan/atau surat menyurat sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dialamatkan kepada:

PIHAK PERTAMA : BANK INDONESIA

Departemen Penyelenggaraan Sistem

Pembayaran

Divisi Penyelenggaraan Setelmen Dana

dan Surat Berharga

Gedung D, Lantai 3

Jl. M.H. Thamrin No. 2, Jakarta 10350

PIHAK KEDUA : ..................................................................

..................................................................

..................................................................

Pasal 11

(1) Apabila timbul perselisihan sebagai akibat dari pelaksanaan

perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya

secara musyawarah untuk mufakat.

(2) Apabila penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, PARA PIHAK

setuju dan mufakat untuk menyelesaikannya melalui pengadilan

dan memilih tempat kediaman dan domisili yang tetap di

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

320

Page 204: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Pasal 12

Para pihak setuju dan mufakat bahwa hal-hal lain yang belum diatur

dalam perjanjian ini dan segala perubahan atas kesepakatan dalam

perjanjian ini akan diatur kemudian dalam bentuk adendum atau surat

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

Pasal 13

Perjanjian ini dibuat pada hari dan tanggal sebagaimana dimaksud

pada bagian awal perjanjian, dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-

masing bermeterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

KEPALA DEPARTEMEN

PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN,

DIAH PBA LUBIS

PIHAK PERTAMA,

(......................................)

PIHAK KEDUA,

(......................................)

321

Page 205: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

LAMPIRAN I SURAT EDARAN BANK INDONESIA

NOMOR 15/44/DPbS TANGGAL 21 Oktober 2013 PERIHAL

FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

DAFTAR LEMBAGA PEMERINGKAT DAN PERINGKAT YANG DIAKUI BANK INDONESIA UNTUK AGUNAN OBLIGASI SYARIAH KORPORASI (SUKUK

KORPORASI)

Perusahaan Pemeringkat

Peringkat

Teratas Ke-2

Teratas

Ke-3

Teratas

Fitch Ratings AAA AA+ AA

Moody’s Investor Service Aaa Aa1 Aa2

Standard and Poor’s AAA AA+ AA

PT. Fitch Ratings Indonesia AAA(idn) AA+(idn) AA(idn)

PT ICRA Indonesia [Idr]AAA [Idr]AA+ [Idr]AA

PT. Pemeringkat Efek Indonesia idAAA idAA+ idAA

KEPALA DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH

EDY SETIADI

322

THI_adinda
TextBox
LAMPIRAN 60
Page 206: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

LAMPIRAN II.a

SURAT EDARAN BANK INDONESIA

NOMOR 15/44/DPbS TANGGAL 21 Oktober 2013

PERIHAL

FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK

SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

CONTOH SURAT PERMOHONAN/PERPANJANGAN FPJPS

Nomor : [diisi dengan nomor surat]

Lamp : ……..

Kepada

Gubernur Bank Indonesia

Jl. M.H Thamrin No. 2

JAKARTA 10350

Perihal : Permohonan/Perpanjangan1 Fasilitas Pendanaan Jangka

Pendek Syariah (FPJPS)

Sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan

Bank Indonesia Nomor 11/24/PBI/2009 tentang Fasilitas Pendanaan

Jangka Pendek Bagi Bank Umum Syariah sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/20/PBI/2012, bersama ini

kami mengajukan permohonan/perpanjangan1 FPJPS untuk jangka waktu

... ( ... ) hari dari tanggal………… sampai dengan tanggal……… sebesar Rp

............ (terbilang : .......) untuk memenuhi perkiraan kekurangan Giro

Wajib Minimum (GWM) kami.

Sehubungan dengan pengajuan permohonan/perpanjangan1 FPJPS

dimaksud, dengan ini kami lampirkan dokumen sebagai berikut:

1. surat pernyataan kesulitan likuiditas;

2. surat pernyataan agunan FPJPS;

3. surat pernyataan kesanggupan membayar kewajiban FPJPS;

4. surat pernyataan kebenaran data dan dokumen;2

5. surat persetujuan Dewan Komisaris atau keputusan RUPS mengenai

penggunaan aset Bank sebagai agunan FPJPS, sesuai dengan

anggaran dasar Bank dan perundang-undangan yang berlaku;

6. dokumen perhitungan rasio KPMM;

7. proyeksi arus kas dan dokumen pendukung lainnya;

8. daftar aset yang menjadi agunan FPJPS;

9. print-out hasil pengagunan (pledge) di BI-SSSS;3

1 Coret yang tidak perlu 2 Hanya disampaikan pada saat permohonan FPJPS 3 Dalam hal agunan berupa SBIS dan/atau SBSN

10. konfirmasi…

323

THI_adinda
TextBox
61
Page 207: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

10. konfirmasi pemblokiran agunan dari KSEI dan hasil pemeringkatan

dari perusahaan pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia;4

11. dokumen atas aset Pembiayaan yang menjadi agunan FPJPS.5

Surat permohonan beserta lampiran tersebut di atas kami buat

dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari terdapat hal-hal

yang tidak benar maka kami bersedia menerima risiko dan akibat dari

tindakan yang diambil oleh Bank Indonesia.

Demikian permohonan kami, atas perhatian Saudara kami ucapkan

terima kasih.

[kota], [tanggal, bln, tahun]

Komisaris Direksi

(Nama Bank….) (Nama Bank…..)

Tanda tangan Tanda tangan

(Komisaris) ………..…6

CC.

a. Departemen Perbankan Syariah; atau

b. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri setempat, dalam hal Bank yang mengajukan

FPJPS berkantor pusat di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri.

4 Dalam hal agunan berupa Sukuk Korporasi 5 Dalam hal agunan berupa aset Pembiayaan 6 Diisi dengan nama dan jabatan direksi Bank yang berwenang mewakili

KEPALA DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH

EDY SETIADI

Materai

Rp. 6000,-

324

Page 208: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

LAMPIRAN II.b SURAT EDARAN BANK INDONESIA

NOMOR 15/44/DPbS TANGGAL 21 Oktober 2013 PERIHAL FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

SURAT PERNYATAAN KESULITAN LIKUIDITAS DALAM RANGKA

PERMOHONAN/PERPANJANGAN/PENAMBAHAN1 FPJPS (CONTOH)

Lamp. Surat No. [diisi dengan nomor surat permohonan/perpanjangan/

penambahan FPJPS]

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ……………………………………… 2

Jabatan : Direktur ……. 3 Bank ……….…….... 4

Alamat : ........................................................ 5

dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut di atas, dengan ini menyatakan

bahwa:

Bank mengalami kesulitan likuiditas yang disebabkan oleh

a)……..

b)……..

dst

Bank telah berupaya untuk mengatasi kesulitan likuiditas tersebut namun belum

dapat mengatasi kesulitan likuiditas tersebut. Adapun langkah-langkah yang

telah diambil oleh Bank adalah

a)……..

b)……..

dst

Demikian surat pernyataan ini dibuat secara sukarela dan tanpa ada

paksaan dari pihak manapun juga.

[kota], [tanggal, bln, tahun]

Tanda tangan

………6

1 Coret yang tidak perlu 2 Diisi dengan nama direksi Bank yang berwenang mewakili 3 Diisi dengan jabatan direksi yang berwenang mewakili Bank 4 Diisi dengan nama Bank yang mengajukan permohonan FPJPS 5 Diisi alamat Bank yang mengajukan permohonan FPJPSS 6 Diisi dengan nama dan jabatan direksi Bank yang berwenang mewakili

KEPALA DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH

EDY SETIADI

Materai

Rp. 6000,-

325

THI_adinda
TextBox
61.b
Page 209: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

LAMPIRAN II.c SURAT EDARAN BANK INDONESIA

NOMOR 15/44/DPbS TANGGAL 21 Oktober 2013 PERIHAL FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

SURAT PERNYATAAN AGUNAN FPJPS

(CONTOH)

Lamp. Surat No. [diisi dengan nomor surat permohonan/perpanjangan/

penambahan FPJPS]

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ……………………………………….. 1

Jabatan : Direktur ……. 2 Bank ………..... 3

Alamat : ............................................ 4

dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut di atas, dengan ini menyatakan

bahwa :

Seluruh aset yang menjadi agunan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah

(FPJPS) tidak sedang dijaminkan kepada pihak lain, tidak di bawah sitaan, tidak

tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa, dan memenuhi seluruh

persyaratan agunan FPJPS sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bank

Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia yang mengatur mengenai FPJPS bagi

BUS.

Demikian surat pernyataan ini dibuat secara sukarela dan tanpa ada

paksaan dari pihak manapun juga.

[kota], [tanggal, bln, tahun]

Tanda tangan

………5

1 Diisi dengan nama direksi Bank yang berwenang mewakili 2 Diisi dengan jabatan direksi yang berwenang mewakili Bank 3 Diisi dengan nama Bank yang mengajukan permohonan FPJPS 4 Diisi alamat Bank yang mengajukan permohonan FPJPSS 5 Diisi dengan nama dan jabatan direksi Bank yang berwenang mewakili

KEPALA DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH

EDY SETIADI

Materai

Rp. 6000,-

326

THI_adinda
TextBox
61.c
Page 210: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

LAMPIRAN II.d SURAT EDARAN BANK INDONESIA

NOMOR 15/44/DPbS TANGGAL 21 Oktober 2013 PERIHAL FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN MEMBAYAR KEWAJIBAN FPJPS DALAM

RANGKA PERMOHONAN/PERPANJANGAN/PENAMBAHAN PLAFON1 FPJPS

(CONTOH)

Lamp. Surat No. [diisi dengan nomor surat permohonan/perpanjangan/

penambahan FPJPS]

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : …………………………………......……2

Jabatan : Direktur ……. 3 Bank …………..….4

Alamat : .....................................................5

dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut di atas, dengan ini menyatakan

kesanggupan membayar atas segala kewajiban terkait Fasilitas Pendanaan

Jangka Pendek Syariah (FPJPS) yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada Bank

………….4 pada saat tanggal jatuh waktu yaitu tanggal …………………6 dengan

plafon sejumlah Rp.……………….7 berikut imbalan dan biaya lain yang timbul

sehubungan dengan pemberian FPJPS dari Bank Indonesia, serta menyatakan

tunduk pada seluruh ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia dan Surat

Edaran Bank Indonesia yang mengatur mengenai pemberian FPJPS.

Demikian surat pernyataan ini dibuat secara sukarela dan tanpa ada

paksaan dari pihak manapun juga.

[kota], [tanggal, bln, tahun]

Tanda tangan

………..8

1 Coret yang tidak perlu 2 Diisi dengan nama direksi Bank yang berwenang mewakili 3 Diisi dengan jabatan direksi yang berwenang mewakili Bank 4 Diisi dengan nama Bank yang mengajukan permohonan FPJPS 5 Diisi alamat Bank yang mengajukan permohonan FPJPS 6 Diisi dengan tanggal jatuh waktu FPJPS 7 Diisi dengan jumlah FPJPS yang diajukan 8 Diisi dengan nama dan jabatan direksi Bank yang berwenang mewakili

KEPALA DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH

EDY SETIADI

Materai

Rp. 6000,-

327

THI_adinda
TextBox
61.d
Page 211: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

LAMPIRAN II.e SURAT EDARAN BANK INDONESIA

NOMOR 15/44/DPbS TANGGAL 21 Oktober 2013 PERIHAL FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

SURAT PERNYATAAN KEBENARAN DATA DAN DOKUMEN

(CONTOH)

Lamp. Surat No. [diisi dengan nomor surat permohonan/perpanjangan FPJPS]

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : ……………………………….................1

Jabatan : Direktur ...........2 Bank ..................3

Alamat : ......................................................4

bahwa berkaitan dengan permohonan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek

Syariah (FPJPS) yang diajukan kepada Bank Indonesia, dengan ini untuk dan

atas nama Bank ..........3 menyatakan bahwa seluruh dokumen, data, penjelasan

dan keterangan yang disampaikan kepada Bank Indonesia dijamin kebenarannya

serta telah memenuhi ketentuan yang berlaku, termasuk dalam hal terdapat

permohonan perpanjangan dan/atau penambahan plafon FPJPS.

Bahwa apabila dikemudian hari ditemukan hal-hal yang sebaliknya, segala akibat

hukum yang timbul menjadi tanggung jawab kami sepenuhnya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat secara sukarela dan tanpa ada

paksaan dari pihak manapun juga.

[kota], [tanggal, bln, tahun]

Tanda tangan

……………….5

1 Diisi dengan nama direksi Bank yang berwenang mewakili 2 Diisi dengan jabatan direksi yang berwenang mewakili Bank 3 Diisi dengan nama Bank yang mengajukan permohonan FPJPS 4 Diisi alamat Bank yang mengajukan permohonan FPJPS 5 Diisi dengan nama dan jabatan direksi Bank yang berwenang mewakili

KEPALA DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH

EDY SETIADI

Materai

Rp. 6000,-

328

THI_adinda
TextBox
61.e
Page 212: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

LAMPIRAN III SURAT EDARAN BANK INDONESIA

NOMOR 15/44/DPbS TANGGAL 21 Oktober 2013 PERIHAL FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

PROYEKSI ARUS KAS

Nama Bank : …………………….

Posisi : Tanggal ………….

Proyeksi arus kas - Berdasarkan Pendekatan Remaining Maturity

Posisi Remaining Maturity

H H+1 H+2 … H+29 H+30

I. Settlement/pos-pos tertentu yang

mempengaruhi ON B/S Rupiah

A. Saldo Giro BI

1. Rupiah

2. Valas

B. Kas / Uang Tunai

1. Rupiah

2. Valas

C. Transaksi Jatuh Waktu

1. Transaksi Antar Bank

1.1 Penempatan Pada Bank Lain Jatuh waktu (placement jatuh waktu)

1.2 Pinjaman Kepada Bank Lain Jatuh waktu (borrowing jatuh waktu)

1.3 Reverse repo SBI/SBIS

1.4 Repo SBI/SBIS

1.5 Reverse repo SBN

1.6 Repo SBN

1.7 Reverse repo SSB/SSBS Korporasi

1.8 Repo SSB/SSBS Korporasi

1.9 Antar bank aktiva lainnya

1.10 Antar bank pasiva lainnya

2. Transaksi Dengan Bank Indonesia

2.1 SBI/SBIS

a SBI/SBIS Jatuh waktu

b Settlement SBI/SBIS

2.2 Deposit Facility/FASBIS jatuh waktu

2.3 Term Deposit jatuh waktu

2.4 Lending/Financing Facility jatuh waktu

2.5 Repo

a SBI/SBIS jatuh waktu

b SBN jatuh waktu

2.6 Reverse Repo SBN

3. Transaksi Dengan Pemerintah dan Korporasi

3.1 SBN

3.2 SSB/SSBS Korporasi

3.3 Obligasi/Sukuk Subordinasi

3.4 SSB/SSBS yang Diterbitkan

D. Kredit/Pembiayaan

1. Kredit/Pembiayaan yang diberikan

329

THI_adinda
TextBox
62
Page 213: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Proyeksi arus kas - Berdasarkan Pendekatan Remaining Maturity

Posisi Remaining Maturity

H H+1 H+2 … H+29 H+30

2. Pinjaman/pembiayaan yang diterima

E. Dana Pihak Ketiga

1. Tabungan dan Giro

2. Deposito

II. Settlement/Pos-pos tertentu yang

mempengaruhi OFF B/S Rupiah

A. Dengan Bank Indonesia

1. Spot/tod/tom

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

2. Forward

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

3. Swap

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

4. Option

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

5. Transaksi Derivatif Lainnya

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

B. Dengan Pihak Lainnya

1. Dengan Bank

1.1. Spot/tod/tom

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

1.2. Forward

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

1.3. Swap

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

1.4. Option

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

1.5. Transaksi Derivatif Lainnya

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

2. Dengan Nasabah Perorangan

2.1. Spot/tod/tom

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

2.2. Forward

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

2.3. Swap

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

2.4. Option

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

330

Page 214: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Proyeksi arus kas - Berdasarkan Pendekatan Remaining Maturity

Posisi Remaining Maturity

H H+1 H+2 … H+29 H+30

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

2.5. Transaksi Derivatif Lainnya

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

3. Dengan Nasabah Korporasi

3.1. Spot/tod/tom

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

3.2. Forward

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

3.3. Swap

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

3.4. Option

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

3.5. Transaksi Derivatif Lainnya

a. arus kas masuk (beli Rupiah)

b. arus kas keluar (jual Rupiah)

III. Settlement/Pos-pos tertentu yang

Mempengaruhi ON B/S Valas

A. Transaksi Antar Bank

1. Saldo Nostro

2. Saldo Vostro

3. Penempatan Pada Bank Lain Jatuh waktu (placement jatuh waktu)

4. Pinjaman Kepada Bank Lain Jatuh waktu (borrowing jatuh waktu)

5. Reverse repo SSB/SSBS

6. Repo SSB/SSBS

7. Antar bank aktiva lainnya

8. Antar bank pasiva lainnya

B. Transaksi Dengan Bank Indonesia

1. Term Deposit jatuh waktu

C. Transaksi Dengan Pemerintah dan Korporasi

1. SBN

2. SSB/SSBS Korporasi

3. Obligasi/Sukuk Subordinasi

4. SSB/SSBS yang Diterbitkan

D. Kredit/Pembiayaan

1. Kredit/Pembiayaan yang diberikan

2. Pinjaman/Pembiayaan yang diterima

E. Dana Pihak Ketiga

1. Tabungan

2. Deposito

IV. Settlement/Pos-pos tertentu yang

Mempengaruhi OFF B/S Valas

A. Dengan Bank Indonesia

1. Spot/tod/tom

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

2. Forward

331

Page 215: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Proyeksi arus kas - Berdasarkan Pendekatan Remaining Maturity

Posisi Remaining Maturity

H H+1 H+2 … H+29 H+30

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

3. Swap

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

4. Option

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

5. Transaksi Derivatif Lainnya

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

B. Dengan Pihak Lainnya

1. Dengan Pihak Bank

1.1. Spot/tod/tom

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

1.2. Forward

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

1.3. Swap

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

1.4. Option

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

1.5. Transaksi Detivatif Lainnya

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

2. Dengan Nasabah Perorangan

2.1. Spot/tod/tom

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

2.2. Forward

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

2.3. Swap

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

2.4. Option

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

2.5. Transaksi Derivatif Lainnya

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

3. Dengan Nasabah Korporasi

3.1. Spot/tod/tom

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

3.2. Forward

a. arus kas masuk (beli valas)

332

Page 216: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Proyeksi arus kas - Berdasarkan Pendekatan Remaining Maturity

Posisi Remaining Maturity

H H+1 H+2 … H+29 H+30

b. arus kas keluar (jual valas)

3.3. Swap

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

3.4. Option

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

3.5. Transaksi Derivatif Lainnya

a. arus kas masuk (beli valas)

b. arus kas keluar (jual valas)

Proyeksi Arus Kas – Berdasarkan Pendekatan

Behavioral

Posisi Proyeksi Ket

H H+1 … H+14 W3 W4

I. Penarikan dan Setoran DPK

A Tabungan dan Giro

1. Nasabah Perorangan

1.1 Rupiah

a. arus kas masuk

b. arus kas keluar

1.2 Valas

a. arus kas masuk

b. arus kas keluar

2. Nasabah Korporasi

2.1 Rupiah

a. arus kas masuk

b. arus kas keluar

2.2 Valas

a. arus kas masuk

b. arus kas keluar

B Deposito

1. Nasabah Perorangan

1.1 Rupiah

a. arus kas masuk

b. arus kas keluar

1.2 Valas

a. arus kas masuk

b. arus kas keluar

2. Nasabah Korporasi

2.1 Rupiah

a. arus kas masuk

b. arus kas keluar

2.2 Valas

a. arus kas masuk

b. arus kas keluar

II. Transaksi Antar Bank

1. Rupiah

a. Penempatan Pada Bank lain Jatuh Waktu (placement jatuh waktu)

b. Pinjaman dari Bank lain Jatuh Waktu (borrowing jatuh waktu)

2. Valas

a. Penempatan Pada Bank lain Jatuh Waktu (placement jatuh waktu)

b. Pinjaman dari Bank lain Jatuh waktu (borrowing jatuh waktu)

III. Surat-Surat Berharga

1. Pembayaran Pokok dan Bunga/Imbalan dari SSB/SSBS yang diterbitkan

a. Rupiah

b. Valas

333

Page 217: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Proyeksi Arus Kas – Berdasarkan Pendekatan Behavioral

Posisi Proyeksi Ket

H H+1 … H+14 W3 W4

2. Buyback SBN dan SSB/SSBS lainnya

a. Rupiah

b. Valas

3. Call Option Obligasi Subordinasi

a. Rupiah

b. Valas

IV. Kredit/Pembiayaan

1. Kredit/pembiayaan yang diberikan

a. Rupiah

b. Valas

2. Realisasi penyaluran kredit/pembiayaan

a. Rupiah

b. Valas

V. Pasar Modal Dalam Negeri dan Luar Negeri

1. Penerbitan Surat utang baru

a. Rupiah

b. Valas

2. Penerbitan Saham (IPO dan Right Issues)

a. Rupiah

b. Valas

Petunjuk pengisian pada Lampiran III ini mengikuti ketentuan Bank

Indonesia dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/39/DPM tanggal 28

Desember 2012 perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor

13/3/DPM tanggal 4 Februari 2011 perihal Laporan Harian Bank Umum.

KEPALA DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH

EDY SETIADI

334

Page 218: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

LAMPIRAN IV.a SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 15/44/DPbS TANGGAL 22 Oktober 2013 PERIHAL FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

AGUNAN BERUPA SURAT BERHARGA

Jenis Seri Sisa Jangka Waktu

Tanggal Jatuh Tempo

Harga*) Nilai Nominal

Nilai Jual *)

SBIS

SBSN

Sukuk

Korporasi

*) Tidak berlaku untuk SBIS

KEPALA DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH

EDY SETIADI

335

THI_adinda
TextBox
63.a
Page 219: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

LAMPIRAN IV.b SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 15/44/DPbS TANGGAL 22 Oktober 2013 PERIHAL FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

DAFTAR ASET PEMBIAYAAN LANCAR SELAMA 12 BULAN TERAKHIR YANG DIAGUNKAN BANK …………………………………

Mulai Akhir Rp (juta) Va (ribu) Rp (juta) Va (ribu)Nominal

Rp (juta)

Persentase

terhadap

Plafon

Nomor Bukti

Kepemilikan

Nilai Taksasi

Agunan **)

Penilai

Agunan

***)

Nomor

Polis

Asuransi

Nilai Agunan

Tertanggung

(apabila ada)

Total dalam mata uang asal

Total dalam Jutaan Rupiah

No

Pengikatan/

Pembebanan *)

Jenis

Pembiayaan

Nomor Asuransi

Pembiayaan dan

Nilai

Tertanggung

(apabila ada)

Jangka

Waktu

(yyy/mm/dd)

Pembiayaan Agunan

No ID BankJenis

Penggunaan

Plafon

Pembiayaan

Saldo Pokok

Pembiayaan

Jenis

Agunan

Nomor

Debtor

Identificati

on Number

(DIN)

NPWP

Alamat

dan

Telp

Nomor

Perjanjian

Pembiayaan /

Surat

Perjanjian

Pembiayaan

Nomor

Rekening

Debitur

Nama

Pemilik

Nilai

Pengikatan

Catatan: *) Apabila agunan Pembiayaan memiliki akta Fidusia, APHT, atau Hipotek cantumkan nomor akta-akta tersebut.

**) Nilai taksasi agunan dihitung berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai penilaian kualitas aktiva bagi Bank. ***) Diisi " independen", apabila menggunakan penilai agunan independen dan "intern Bank", apabila menggunakan penilai agunan dari pihak internal Bank. Disclaimer :

Aset Pembiayaan sebagaimana terdapat pada daftar di atas telah memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam pasal 5 ayat (3) Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/24/PBI/2009 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah bagi Bank Umum Syariah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/20/PBI/2012. Informasi yang disampaikan sesuai dengan portofolio pembiayaan yang sebenarnya. Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala risiko yang muncul atas penyampaian data tersebut menjadi tanggung jawab kami.

KEPALA DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH

EDY SETIADI

[kota], [tanggal, bln, tahun]

Direktur Utama Direktur

ttd ttd

--------------- --------------------

(Nama) (Nama)

336

THI_adinda
TextBox
63.b
Page 220: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

LAMPIRAN IV.c SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 15/44/DPbS TANGGAL 22 Oktober 2013

PERIHAL

FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

PERUBAHAN DAFTAR ASET PEMBIAYAAN LANCAR BANK……………………………….

Merujuk pada Perjanjian Pemberian FPJPS No…. tanggal …. Jo. Perjanjian Pengikatan Fidusia No. …tanggal ….., berhubungan adanya kewajiban bagi PIHAK PERTAMA (BANK …) untuk menjaga nilai jaminan dari perjanjian FPJPS, PIHAK PERTAMA setuju untuk mengganti dan PIHAK KEDUA (BANK INDONESIA) setuju untuk menerima penggantian dari PIHAK PERTAMA (BANK…) obyek jaminan fidusia sebagai berikut: 1) menarik Obyek Jaminan Fidusia nomor ……. yang tertuang pada Daftar Aset Pembiayaan Lancar Bank yang merupakan bagian dari Akta Fidusia; 2) mengganti Obyek Jaminan Fidusia tersebut pada angka 1) di atas, menjadi sebagai berikut:

Mulai Akhir Rp (juta) Va (ribu) Rp (juta) Va (ribu)Nominal

Rp (juta)

Persentase

terhadap

Plafon

Nomor Bukti

Kepemilikan

Nilai Taksasi

Agunan **)

Penilai

Agunan

***)

Nomor

Polis

Asuransi

Nilai Agunan

Tertanggung

(apabila ada)

Total dalam mata uang asal

Total dalam Jutaan Rupiah

No

Pengikatan/

Pembebanan *)

Jenis

Pembiayaan

Nomor Asuransi

Pembiayaan dan

Nilai

Tertanggung

(apabila ada)

Jangka

Waktu

(yyy/mm/dd)

Pembiayaan Agunan

No ID BankJenis

Penggunaan

Plafon

Pembiayaan

Saldo Pokok

Pembiayaan

Jenis

Agunan

Nomor

Debtor

Identificati

on Number

(DIN)

NPWP

Alamat

dan

Telp

Nomor

Perjanjian

Pembiayaan /

Surat

Perjanjian

Pembiayaan

Nomor

Rekening

Debitur

Nama

Pemilik

Nilai

Pengikatan

Catatan:

*) Apabila agunan Pembiayaan memiliki akta Fidusia, APHT, atau Hipotek cantumkan nomor akta-akta tersebut. **) Nilai taksasi agunan dihitung berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai penilaian kualitas aktiva bagi Bank. ***) Diisi " independen", apabila menggunakan penilai agunan independen dan "intern Bank", apabila menggunakan penilai agunan dari pihak internal Bank. Disclaimer : Aset Pembiayaan sebagaimana terdapat pada daftar di atas telah memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam pasal 5 ayat (3) Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/24/PBI/2009 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah bagi Bank Umum Syariah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/20/PBI/2012. Informasi yang disampaikan sesuai dengan portofolio pembiayaan yang sebenarnya. Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala risiko yang muncul atas

penyampaian data tersebut menjadi tanggung jawab kami.

KEPALA DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH

EDY SETIADI

[kota], [tanggal, bln, tahun]

Direktur Utama Direktur

ttd ttd

--------------- ---------------

(Nama) (Nama)

337

THI_adinda
TextBox
63.c
Page 221: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

LAMPIRAN V SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 15/44/DPbS TANGGAL 22 Oktober 2013 PERIHAL FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

SURAT PERNYATAAN AGUNAN BERUPA ASET PEMBIAYAAN

(CONTOH)

Lamp. Surat No. [diisi dengan nomor surat permohonan/perpanjangan/penambahan

FPJPS]

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ……………………………………….1

Jabatan : Direktur ……. 2 Bank ……….....3

Alamat : .................................................4

dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut di atas, dengan ini menyatakan

bahwa:

1. seluruh aset Pembiayaan yang diajukan bukan Pembiayaan konsumsi kecuali

Pembiayaan Kepemilikan Rumah;

2. seluruh aset Pembiayaan dijamin dengan agunan tanah dan/atau bangunan

yang memiliki nilai paling rendah 140% (seratus empat puluh persen) dari plafon

Pembiayaan yang telah dinilai oleh penilai independen;

3. sisa jangka waktu jatuh tempo Pembiayaan paling singkat 12 (dua belas) bulan

sejak penandatanganan FPJPS;

4. saldo pokok Pembiayaan tidak melebihi plafon pembiayaan dan BMPD pada saat

FPJPS diberikan;

5. seluruh aset Pembiayaan yang diagunkan memiliki perjanjian Pembiayaan dan

pengikatan agunan yang memiliki kekuatan hukum;

6. seluruh aset Pembiayaan yang diagunkan bukan merupakan Pembiayaan kepada

pihak terkait Bank;

7. kualitas seluruh aset Pembiayaan yang diajukan untuk menjadi agunan FPJPS

adalah benar tergolong kualitas lancar paling singkat 12 (dua belas) bulan

terakhir berturut-turut; dan

8. seluruh aset Pembiayaan belum pernah direstrukturisasi.

Demikian surat pernyataan ini dibuat secara sukarela dan tanpa ada paksaan

dari pihak manapun juga.

[kota], [tanggal, bln, tahun]

Tanda tangan

……….5

1 Diisi dengan nama direksi Bank yang berwenang mewakili 2 Diisi dengan jabatan direksi yang berwenang mewakili Bank 3 Diisi dengan nama Bank yang mengajukan permohonan FPJPS 4 Diisi alamat Bank yang mengajukan permohonan FPJPS 5 Diisi dengan nama dan jabatan direksi Bank yang berwenang mewakili

KEPALA DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH

EDY SETIADI

Materai

Rp. 6000,-

338

THI_adinda
TextBox
64
Page 222: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

LAMPIRAN VI SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 15/44/DPbS TANGGAL 22 Oktober 2013 NOMOR 15/ /DPbS TANGGAL PERIHAL FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH

BAGI BANK UMUM SYARIAH

CONTOH SURAT PERMOHONAN PENAMBAHAN PLAFON FPJPS

Nomor : [diisi dengan nomor surat]

Kepada

Gubernur Bank Indonesia

Jl. M.H Thamrin No. 2

JAKARTA 10350

Perihal : Permohonan Penambahan Plafon Fasilitas Pendanaan Jangka

Pendek Syariah (FPJPS)

Sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank

Indonesia Nomor 11/24/PBI/2009 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek

Bagi Bank Umum Syariah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank

Indonesia Nomor 14/20/PBI/2012 dan Surat Persetujuan Pemberian FPJPS No.

…. tanggal …, bersama ini kami mengajukan permohonan penambahan plafon

FPJPS sebesar Rp ............ (terbilang : .......) untuk memenuhi perkiraan

kekurangan Giro Wajib Minimum (GWM) kami pada tanggal ..…, sehingga

seluruh plafon FPJPS Bank … menjadi sebesar Rp ............ (terbilang : .......).

Sehubungan dengan pengajuan permohonan penambahan plafon FPJPS

dimaksud, dengan ini kami lampirkan dokumen sebagai berikut :

1. surat pernyataan kesulitan likuiditas;

2. surat pernyataan agunan FPJPS;

3. surat pernyataan kesanggupan membayar kewajiban FPJPS;

4. dokumen perhitungan rasio KPMM;

5. proyeksi arus kas dan dokumen pendukung lainnya;

6. daftar aset yang menjadi agunan FPJPS;

7. print-out hasil pengagunan (pledge) di BI-SSSS;1

8. konfirmasi pemblokiran agunan dari KSEI dan hasil pemeringkatan dari

perusahaan pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia;2

9. dokumen atas aset Pembiayaan yang menjadi agunan FPJPS.3

1 Dalam hal agunan berupa SBIS dan/atau SBSN 2 Dalam hal agunan berupa Sukuk Korporasi 3 Dalam hal agunan berupa aset Pembiayaan

Formatted: Indent: Hanging: 2.25"

339

THI_adinda
TextBox
65
Page 223: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Surat permohonan beserta lampiran tersebut di atas kami buat dengan

sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari terdapat hal-hal yang tidak benar

maka kami bersedia menerima risiko dan akibat dari tindakan yang diambil oleh

Bank Indonesia.

Demikian permohonan kami, atas perhatian Saudara kami ucapkan terima

kasih.

[kota], [tanggal, bln, tahun]

Komisaris Direksi

(Nama Bank….) (Nama Bank…..)

Tanda tangan Tanda tangan

(Komisaris) ……………..4

CC. a. Departemen Perbankan Syariah; atau b. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri setempat, dalam hal Bank yang mengajukan

FPJPS berkantor pusat di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri.

4 Diisi dengan nama dan jabatan direksi Bank yang berwenang mewakili

KEPALA DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH

EDY SETIADI

Materai

Rp. 6000,-

Surat…

340

Page 224: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

LAMPIRAN VII

SURAT EDARAN BANK INDONESIA

NOMOR 15/44/DPbS TANGGAL 22 Oktober 2013

PERIHAL

FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH

BAGI BANK UMUM SYARIAH

CONTOH PERHITUNGAN NILAI AGUNAN FPJPS

1. Perhitungan Nilai Agunan FPJPS dalam bentuk SBIS

a. SBIS 9 (sembilan) bulan dengan seri IDBIxxxxxxxxx dengan karakteristik

nilai nominal Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) sisa jangka

waktu 30 (tiga puluh) hari (sebagaimana tercantum dalam BI-SSSS).

b. SBIS 9 (sembilan) bulan dengan seri IDBIxxxxxxxxx dengan karakteristik

nilai nominal Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah), sisa jangka

waktu 20 (dua puluh) hari (sebagaimana tercantum dalam BI-SSSS).

Jumlah Nilai Nominal SBIS (a + b) = Rp150.000.000.000,00 (seratus lima

puluh miliar rupiah).

Nilai agunan adalah sebesar 100% (seratus persen) dari nilai nominal SBIS,

yaitu Rp150.000.000.000,00 (seratus lima puluh miliar rupiah). Dengan

demikian, plafon FPJPS yang dijamin dengan SBIS adalah sebesar

Rp150.000.000.000,00 (seratus lima puluh miliar rupiah) untuk menutup

kekurangan Giro Wajib Minimum.

2. Perhitungan Nilai Agunan FPJPS dalam bentuk SBSN

SBSN seri IFRxxxx dengan karakteristik: 100.000 unit dengan nilai nominal

Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah), sisa jangka waktu 1.500 (seribu

lima ratus) hari, dengan harga 92,01250% (sembilan puluh dua koma nol satu

dua lima nol persen) sebagaimana tercantum dalam BI-SSSS.

Nilai Pasar SBSN yang dimiliki dihitung sebagai berikut:

Nilai Pasar SBSN = Rp100.000.000.000,00 x 92,01250%

= Rp92.012.500.000,00

Nilai agunan (cash value) ditetapkan sebesar 105% (seratus lima persen) dari

Nilai Pasar SBSN, yaitu:

Rp 92.012.500.000,00 x 100/105 = Rp87.630.952.380,95.

Dengan demikian, plafon FPJPS yang dijamin dengan SBSN adalah sebesar

Rp87.630.952.380,95 (delapan puluh tujuh miliar enam ratus tiga puluh juta

sembilan ratus lima puluh dua ribu tiga ratus delapan puluh koma sembilan lima

rupiah) untuk menutup kekurangan Giro Wajib Minimum.

3. Perhitungan…

341

THI_adinda
TextBox
66
Page 225: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

3. Perhitungan Nilai Agunan FPJPS dalam bentuk Sukuk Korporasi

a. Sukuk Korporasi PT. ABC tahun 2006 seri xx dengan karakteristik: nilai

nominal Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah), sisa jangka

waktu 3.686 (tiga ribu enam ratus delapan puluh enam) hari, dengan harga

penutupan terkini dalam 30 (tiga puluh) hari kalender terakhir sebesar

100,930% (seratus koma sembilan tiga nol persen), rating peringkat teratas

(misal idAAA).

b. Sukuk Korporasi PT. XYZ tahun 2005 seri xx dengan karakteristik: nilai

nominal Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah), sisa jangka

waktu 527 (lima ratus dua puluh tujuh) hari, dengan harga penutupan

terkini dalam 30 (tiga puluh) hari kalender terakhir sebesar 93,303%

(sembilan puluh tiga koma tiga nol tiga persen), rating peringkat kedua

teratas (misal idAA+).

c. Sukuk Korporasi PT. JKL tahun 2005 seri xx dengan karakteristik: nilai

nominal Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah), sisa jangka

waktu 351 (tiga ratus lima puluh satu) hari, dengan harga penutupan

terkini dalam 30 (tiga puluh) hari kalender terakhir sebesar 90,500%

(sembilan puluh koma lima nol nol persen), rating peringkat ketiga teratas

(misal idAA).

Nilai Pasar obligasi syariah korporasi dihitung sebagai berikut:

a. Nilai pasar Sukuk Korporasi PT. ABC tahun 2006 seri xx

= Rp50.000.000.000,00 x 100,930% = Rp 50.465.000.000,00

b. Nilai pasar Sukuk Korporasi PT. XYZ tahun 2005 seri xx

= Rp50.000.000.000,00 x 93,303% = Rp 46.651.500.000,00

c. Nilai pasar Sukuk Korporasi PT. JKL tahun 2005 seri xx

= Rp50.000.000.000,00 x 90.500% = Rp 45.250.000.000,00

Nilai agunan (cash value) ditetapkan sebesar:

a. Rp 50.465.000.000,00 x 100/135 = Rp 37.381.481.481,48

b. Rp 46.651.500.000,00 x 100/140 = Rp 33.322.500.000,00

c. Rp 45.250.000.000,00 x 100/145 = Rp 31.206.896.551,72

Total nilai agunan sebesar Rp 101.910.878.033,20 (seratus satu milyar

sembilan ratus sepuluh juta delapan ratus tujuh puluh delapan ribu tiga

puluh tiga koma dua nol rupiah).

Dengan demikian, plafon FPJPS yang dijamin dengan Sukuk Korporasi adalah

sebesar Rp 101.910.878.033,20 (seratus satu milyar sembilan ratus sepuluh

juta delapan ratus tujuh puluh delapan ribu tiga puluh tiga koma dua nol

rupiah) untuk menutup kekurangan Giro Wajib Minimum.

4. Perhitungan…

342

Page 226: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

4. Perhitungan Nilai Agunan FPJPS dalam bentuk aset Pembiayaan

a. Aset Pembiayaan dengan akad Murabahah dengan saldo pokok sebesar

Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima milyar rupiah).

b. Aset Pembiayaan dengan akad Musyarakah dengan saldo pembiayan

sebesar Rp35.000.000.000,00 (tiga puluh lima milyar rupiah).

c. Aset Pembiayaan dengan akad Mudharabah dengan saldo pembiayan

sebesar Rp15.000.000.000,00 (lima belas milyar rupiah).

Jumlah nilai nominal agunan aset Pembiayaan (a+b+c)=Rp75.000.000.000,00

(tujuh puluh lima miliar rupiah).

Nilai agunan aset pembiayaan ditetapkan sebesar 200% (dua ratus persen)

dari plafon FPJPS, yaitu:

Rp 75.000.000.000,00 x 100/200 = Rp32.500.000.000,00.

Dengan demikian, plafon FPJPS yang dijamin dengan aset Pembiayaan adalah

sebesar Rp32.500.000.000,00 (tiga puluh dua milyar lima ratus juta rupiah)

untuk menutup kekurangan Giro Wajib Minimum.

5. Perhitungan Nilai Agunan Gabungan dari Beberapa Jenis Agunan

Perhitungan nilai plafon FPJPS dari beberapa jenis agunan merupakan jumlah

gabungan dari nilai masing-masing jenis agunan sesuai dengan contoh

perhitungan agunan angka 1 sampai dengan angka 4 di atas sebagai berikut:

a. SBIS : Rp150.000.000.000,00

b. SBSN : Rp 87.630.952.380,95

c. Sukuk Korporasi : Rp101.910.878.033,20

d. aset Pembiayaan : Rp 32.500.000.000,00

Jumlah Rp372.041.830.414,15

KEPALA DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH

EDY SETIADI

343

Page 227: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

LAMPIRAN VIII.a

SURAT EDARAN BANK INDONESIA

NOMOR 15/44/DPbS TANGGAL 22 Oktober 2013

PERIHAL

FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH

BAGI BANK UMUM SYARIAH

PERJANJIAN PEMBERIAN

FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH

Nomor:………

Pada hari ini……. tanggal ………… pukul……………….. (Waktu Indonesia Bagian

Barat):................. Menghadap di hadapan saya, Sarjana Hukum, Notaris di

Jakarta dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebut pada

bagian akhir akta ini:

1. .........................; Anggota Dewan Gubernur Bidang ……….., bertempat

tinggal di ……., dalam hal ini bertindak dalam

jabatannya tersebut untuk dan atas nama Dewan

Gubernur Bank Indonesia, berdasarkan surat kuasa

dari Gubernur Bank Indonesia Nomor … tanggal …,

dan dengan demikian mewakili Bank Indonesia yang

berkedudukan di Jakarta berdasarkan Pasal 39

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank

Indonesia sebagaimana telah diubah beberapa kali,

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009

tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23

Tahun 1999 tentang Bank Indonesia menjadi Undang-

Undang, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA-----------

2. .........................; Direktur Utama/Direktur perseroan yang ditunjuk di

bawah ini, bertempat tinggal di ………, dalam hal ini

bertindak dalam jabatannya tersebut, demikian

berdasarkan Pasal ...... Anggaran Dasar perseroan

terbatas PT. Bank ......., berkedudukan di ...... yang

Anggaran Dasarnya (beserta perubahannya) (jika telah

ada perubahan Anggaran Dasar) (berturut-turut) telah

dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal

....... No......., Tambahan Nomor ....., selanjutnya

disebut PIHAK KEDUA;-------------------------

atau (Jika Direksi mendapat persetujuan dari komisaris):

2. .........................; Direktur ….......(Jabatan)….., bertempat tinggal di

……………, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya

tersebut, selaku demikian mewakili Direksi dari dan

oleh… 344

THI_adinda
TextBox
67.a
Page 228: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah

mewakili Perusahaan Perseroan PT Bank………,

berdasarkan Pasal ……. Anggaran Dasarnya yang

dimuat dalam Akta Notaris ………, Nomor…….,

tanggal……., yang termuat dalam Berita Negara

Republik Indonesia tanggal……., Nomor ……Tambahan

Nomor….., berikut perubahan-perubahan terakhir

dengan Akta Notaris………., Nomor………, tanggal……..

yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia

tanggal……, Nomor……., Tambahan Nomor…….., dan

untuk melaksanakan tindakan hukum dalam

Perjanjian ini telah mendapatkan persetujuan tertulis

dari komisaris Perseroan, sebagaimana ternyata dalam

Surat Persetujuan Tertulis tanggal….., bermeterai

cukup yang dilekatkan pada Perjanjian ini, untuk

selanjutnya disebut PIHAK KEDUA -------------------------

atau (Jika Direksi harus mendapat persetujuan RUPS dalam hal menjadikan

jaminan utang seluruh atau sebagian besar kekayaan perseroan (eks Pasal 88

UU Perseroan Terbatas):

2. ..........................; Direktur ….. (Jabatan)…., bertempat tinggal di ………..,

dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut,

selaku demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena

itu untuk dan atas nama serta sah mewakili

Perusahaan Perseroan PT Bank ………, berdasarkan

Pasal…… Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam Akta

Notaris……, Nomor……., tanggal………., yang termuat

dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal …….,

Nomor ……, Tambahan Nomor……, berikut perubahan-

perubahan terakhir dengan Akta Notaris……..,

Nomor….., tanggal……., yang termuat dalam Berita

Negara Republik Indonesia tanggal…….., Nomor……,

Tambahan Nomor…….., dan untuk melaksanakan

tindakan hukum dalam Perjanjian ini telah mendapat

persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham

Tanggal…….., sebagaimana ternyata dalam ……. yang

dilekatkan pada Perjanjian ini, untuk selanjutnya

disebut PIHAK KEDUA ----------------------------------------

Jika PIHAK KEDUA adalah Bank Asing maka komparisi adalah sebagai berikut:

2. ..........................; ….(Jabatan)…, bertempat tinggal di ......, dalam hal ini

bertindak berdasarkan kekuatan Akta Power of Attorney

tertanggal ..........nomor .........dibuat di hadapan

..............., Notaris di ………., demikian bertindak untuk

bertindak…

345

Page 229: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

dan atas nama ...................., cabang Indonesia, suatu

bank yang didirikan berdasarkan hukum .... (negara

kantor pusat bank asing)...., dan dalam hal ini

bertindak melalui kantor cabangnya di Indonesia,

berkedudukan di ............., selanjutnya disebut PIHAK

KEDUA ----------------------------------------

Jika PIHAK KEDUA adalah Bank yang berbadan hukum Perusahaan Daerah

maka komparisi adalah sebagai berikut:

2. ..........................; Direktur........(jabatan)......., bertempat tinggal di...........,

dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut

selaku demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena

itu untuk dan atas nama serta sah mewakili Bank

berdasarkan Surat Keputusan Gubernur

Nomor............... tanggal................ dan berdasarkan

Pasal...... Peraturan Daerah........ Nomor...... tanggal

........ (yang telah dimuat dalam ............) berikut

perubahan-perubahannya terakhir sebagaimana

Peraturan Daerah Nomor ....... tanggal .......(apabila ada)

(yang termuat dalam Berita Daerah Nomor .........)

untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA -----------------

-----------------------------------------

Para penghadap dikenal saya, Notaris………

Para penghadap dengan bertindak dalam kedudukannya tersebut menerangkan

terlebih dahulu

a. bahwa PIHAK KEDUA dengan surat Nomor..... tanggal.... telah mengajukan

permohonan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah, (untuk selanjutnya

disebut “FPJPS”) kepada PIHAK PERTAMA, permohonan yang mana telah

dilengkapi dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

b. bahwa PIHAK PERTAMA selaku pihak yang memberikan FPJPS telah

melakukan penelitian atas permohonan FPJPS yang diajukan PIHAK KEDUA.

bahwa Para Pihak menyatakan sepakat untuk mengadakan Perjanjian Pemberian

FPJPS dalam rangka mengatasi kesulitan likuiditas jangka pendek dengan

menggunakan akad Mudharabah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor

11/24/PBI/2009 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah Bagi Bank

Umum Syariah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 102,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5028) sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/20/PBI/2012 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 272, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5376), dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai

berikut:

Pasal 1…

346

Page 230: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Pasal 1

OBYEK PERJANJIAN

(1) PIHAK PERTAMA setuju untuk memberikan kepada dan oleh karena itu PIHAK

KEDUA setuju menerima FPJPS, dengan plafon sebesar Rp...............

(................), dengan jangka waktu .......... yang berlaku sejak tanggal

…………….. sampai dengan tanggal ……………

(2) PIHAK KEDUA menggunakan FPJPS hanya untuk memenuhi kebutuhan

likuiditas sampai dengan terpenuhinya kewajiban Giro Wajib Minimum sesuai

dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.

Pasal 2

IMBALAN

(1) Atas penggunaan FPJPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, PIHAK

KEDUA dikenakan dan oleh karena itu wajib membayar imbalan kepada

PIHAK PERTAMA yang dihitung berdasarkan jumlah pokok FPJPS, tingkat

realisasi imbalan sebelum distribusi pada Bank penerima FPJPS, nisbah bagi

hasil bagi Bank Indonesia sebesar 90% (sembilan puluh persen) dan jumlah

hari kalender penggunaan FPJPS.

(2) Pembebanan imbalan FPJPS yang wajib dibayar oleh PIHAK KEDUA

dilakukan oleh PIHAK PERTAMA pada awal hari tanggal jatuh tempo FPJPS.

Pasal 3

AGUNAN

(1) Terhadap penggunaan FPJPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, PIHAK

KEDUA berjanji dan karenanya mengikatkan diri untuk menyerahkan agunan

kepada PIHAK PERTAMA berupa:1

a. Sertifikat Bank Indonesia Syariah yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA;

b. Surat Berharga Syariah Negara yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA;

c. Sukuk Korporasi yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA; dan/atau

d. Aset Pembiayaan yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA,

dengan total nilai agunan a sampai d sekurang-kurangnya sebesar Rp............

(......................).

(2) Agunan-agunan tersebut akan dilakukan pengikatan secara terpisah yang

merupakan bagian terpenting dan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari

perjanjian ini.

(3) Dalam hal PIHAK KEDUA menggunakan aset Pembiayaan sebagai agunan dan

di kemudian hari setelah ditandatanganinya Perjanjian Pemberian FPJPS ini,

PIHAK KEDUA memiliki aset berupa surat berharga, maka PIHAK KEDUA

wajib mengganti agunan aset Pembiayaan dengan surat berharga.

1 disesuaikan dengan jenis agunan

(4) Agunan…

347

Page 231: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

(4) Agunan berupa surat berharga sebagaimana tersebut pada ayat (1) huruf a,

huruf b, dan/atau huruf c, dilakukan pengikatan dengan gadai yang dibuat

dalam perjanjian tersendiri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari Perjanjian Pemberian FPJPS ini.

(5) Agunan berupa aset Pembiayaan sebagaimana tersebut pada ayat (1) huruf d

dilakukan pengikatan dengan Jaminan Fidusia yang dibuat dalam perjanjian

tersendiri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian

Pemberian FPJPS ini.

(6) PIHAK KEDUA menjamin bahwa agunan yang diserahkan kepada PIHAK

PERTAMA tidak diperjualbelikan dan/atau dijaminkan kepada pihak lain,

tidak dalam sengketa dengan pihak lain, dan bebas dari segala tuntutan

hukum.

(7) PIHAK KEDUA wajib mengganti dan/atau menambah agunan FPJPS apabila

terjadi penurunan nilai agunan dan/atau tidak memenuhi ketentuan FPJPS.

(8) Terkait pengelolaan agunan, PIHAK PERTAMA dapat menugaskan pihak lain

atau lembaga lain untuk melakukan penatausahaan dokumen aset

Pembiayaan atas beban biaya PIHAK KEDUA.

(9) Dalam hal PIHAK KEDUA menggunakan aset Pembiayaan sebagai agunan

FPJPS, PIHAK KEDUA wajib memelihara dan menatausahakan daftar aset

Pembiayaan yang memenuhi persyaratan untuk menjadi agunan FPJPS.

Pasal 4

PEMBAYARAN

(1) PIHAK KEDUA wajib melunasi FPJPS paling lambat pada tanggal jatuh waktu

Perjanjian Pemberian FPJPS ini.

(2) Pelunasan atau pembayaran pokok dan imbalan FPJPS dilakukan dengan

cara PIHAK PERTAMA melakukan pendebetan rekening giro PIHAK KEDUA

yang berada pada PIHAK PERTAMA pada tanggal jatuh waktu Perjanjian

Pemberian FPJPS.

Pasal 5

Selama jangka waktu Perjanjian Pemberian FPJPS berjalan, dalam hal saldo

rekening giro PIHAK KEDUA yang berada di PIHAK PERTAMA melebihi batas

minimum kewajiban pemeliharaan GWM PIHAK KEDUA sesuai ketentuan Bank

Indonesia yang berlaku, PIHAK PERTAMA berhak untuk melakukan pendebetan

sejumlah kelebihan batas minimum GWM dimaksud.

Pasal 6

REKENING PENAMPUNGAN (ESCROW ACCOUNT)

(1) PIHAK KEDUA harus membuka rekening penampungan (escrow account) di

Bank yang bersangkutan untuk menampung angsuran pokok dan segala

pendapatan yang diperoleh dari surat berharga dan hak tagih Bank atas aset

aset…

348

Page 232: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Pembiayaan yang menjadi agunan FPJPS, antara lain namun tidak terbatas

pada penerimaan kupon, pendapatan margin/bagi hasil, dan klaim asuransi

Pembiayaan.

(2) PIHAK KEDUA memberikan kuasa kepada PIHAK PERTAMA untuk

mencairkan rekening penampungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

dalam hal PIHAK KEDUA tidak dapat melunasi pokok dan imbalan FPJPS

pada saat jatuh tempo.

Pasal 7

EKSEKUSI AGUNAN

(1) PIHAK PERTAMA melakukan eksekusi agunan yang diserahkan oleh PIHAK

KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dalam hal:

a. PIHAK KEDUA tidak menjalankan atau tidak memenuhi kewajiban untuk

melakukan pelunasan atas pokok dan imbalan yang timbul dari

Perjanjian Pemberian FPJPS atau PIHAK KEDUA tidak lagi memenuhi

persyaratan Perpanjangan Perjanjian Pemberian FPJPS dengan lewatnya

waktu yang ditentukan atau Perjanjian Pemberian FPJPS diakhiri oleh

PIHAK PERTAMA karena terjadi pelanggaran persyaratan FPJPS yang

dilakukan oleh PIHAK KEDUA; dan

b. saldo Rekening Giro Rupiah PIHAK KEDUA yang ada pada PIHAK

PERTAMA tidak mencukupi untuk melunasi imbalan dan/atau nilai

pokok FPJPS.

(2) Apabila hasil pencairan atau eksekusi agunan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) lebih besar dari nilai pelunasan FPJPS maka PIHAK PERTAMA

mengkredit sejumlah kelebihan hasil eksekusi agunan ke Rekening Giro

Rupiah PIHAK KEDUA yang ada pada PIHAK PERTAMA, setelah dikurangi

nilai pokok FPJPS, imbalan FPJPS dan biaya lainnya terkait FPJPS.

(3) Apabila hasil pencairan atau eksekusi agunan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) lebih kecil dari kewajiban pelunasan FPJPS PIHAK KEDUA kepada

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA wajib membayar sejumlah kekurangan atas

kewajiban yang harus dilunasi oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.

(4) Selama berlangsungnya eksekusi agunan, PIHAK PERTAMA tetap

mengupayakan pelunasan FPJPS dengan cara mendebet Rekening Giro

Rupiah PIHAK KEDUA yang ada pada PIHAK PERTAMA sebesar nilai pokok

FPJPS ditambah imbalan FPJPS yang belum dilunasi dan biaya lain terkait

dengan pelaksanaan eksekusi agunan atau sampai dengan nilai saldo giro

PIHAK KEDUA nihil.

Pasal 8 Pasal 8…

349

Page 233: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

DOMISILI HUKUM

Tentang perjanjian ini dan pelaksanaannya serta segala akibatnya, para pihak

memilih domisili yang tetap di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta

Pusat, demikian tanpa mengurangi hak dan wewenang PIHAK PERTAMA untuk

mengajukan tuntutan hukum terhadap PIHAK KEDUA berdasarkan Perjanjian

Pemberian FPJPS ini dan memohon pelaksanaannya di pengadilan-pengadilan

negeri lainnya atau lembaga lainnya yang berwenang di wilayah Republik

Indonesia.

Pasal 9

BIAYA

Biaya-biaya yang timbul dalam rangka pemberian FPJPS ini menjadi beban PIHAK

KEDUA, yaitu:

a. penatausahaan dokumen aset Pembiayaan;

b. biaya eksekusi agunan;

c. biaya pengikatan agunan;

d. biaya pembuatan akta perjanjian FPJPS;

e. biaya transaksi, biaya kustodian dan biaya lainnya yang timbul atas

pengagunan Sukuk Korporasi di otoritas penatausahaan surat berharga

dimaksud; dan

f. biaya lain yang timbul dalam pemberian FPJPS.

Pasal 10

PENGHENTIAN PENCAIRAN FPJPS

(1) PIHAK PERTAMA berhak menghentikan pencairan FPJPS sebelum FPJPS

jatuh tempo apabila:

a. rasio KPMM Bank di bawah 8% (delapan persen); dan/atau

b. PIHAK KEDUA tidak dapat menyerahkan agunan untuk menambah

dan/atau mengganti agunan yang mengalami penurunan nilai agunan

dan sisa plafon FPJPS yang belum digunakan lebih besar daripada

penurunan nilai agunan.

(2) Penghentian pencairan FPJPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

dilakukan pada hari yang sama dengan penerimaan laporan perhitungan

rasio KPMM.

(3) Penghentian pencairan FPJPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

dilakukan pada hari kerja yang sama dengan hasil laporan penilaian agunan.

(4) Penghentian pencairan FPJPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan sampai dengan FPJPS jatuh tempo.

(5) PIHAK KEDUA tetap berkewajiban untuk membayar imbalan FPJPS kepada

PIHAK PERTAMA sampai dengan FPJPS dilunasi.

Pasal 11

PENGAKHIRAN PERJANJIAN FPJPS Pasal 11…

350

Page 234: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

PIHAK PERTAMA berhak mengakhiri Perjanjian ini sebelum FPJPS jatuh tempo

apabila:

a. terjadi penurunan nilai agunan pada saat periode penghentian pencairan

FPJPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 yang menyebabkan nilai sisa

plafon lebih kecil dibandingkan dengan nilai penurunan agunan; atau

b. terjadi penurunan nilai agunan dan PIHAK KEDUA tidak dapat menyerahkan

agunan untuk menambah dan/atau mengganti agunan FPJPS sesuai

ketentuan yang berlaku dan sisa plafon yang belum digunakan lebih kecil

daripada penurunan nilai agunannya atau PIHAK KEDUA sudah

menggunakan seluruh plafon FPJPS.

Pasal 12

PENUTUP

(1) Selain hal-hal yang diatur dalam perjanjian FPJPS, PIHAK KEDUA wajib

tunduk pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai FPJPS.

(2) Untuk pengakhiran perjanjian ini, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA

sepakat untuk mengesampingkan Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang-

Undang Hukum Perdata.

Pasal 13

Segala perubahan yang diperlukan atau dianggap perlu atas Perjanjian Pemberian

FPJPS ini akan dibuat secara tersendiri atas mufakat Para Pihak dikemudian hari

baik secara notariil melalui suatu Adendum Perjanjian Pemberian Fasilitas

Pendanaan Jangka Pendek Syariah yang merupakan satu kesatuan dan

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Pemberian FPJPS ini.

Akta ini diselesaikan pukul .......... WIB (.............................Waktu Indonesia

Bagian Barat) 2.

Para penghadap dikenal oleh saya, Notaris.

DEMIKIANLAH AKTA INI

Dibuat dan dilangsungkan di ..............., pada hari ini, tanggal serta pada jam

seperti disebutkan pada bagian awal akta ini dengan dihadiri oleh...................

Sarjana Hukum dan............................. Sarjana Hukum, keduanya pegawai kantor

Notaris dan bertempat tinggal di Jakarta sebagai saksi-saksi.

Segera, setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris kepada para penghadap dan

saksi-saksi, maka ditandatanganilah akta ini oleh para penghadap, saksi-saksi

dan saya, Notaris..........................

2 Pencantuman waktu diisi setelah PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menandatangani akta

perjanjian FPJPS

Segera…

351

Page 235: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

KEPALA DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH

EDY SETIADI

352

Page 236: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

LAMPIRAN VIII.b

SURAT EDARAN BANK INDONESIA

NOMOR 15/44/DPbS TANGGAL 22 Oktober 2013

PERIHAL

FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH

BAGI BANK UMUM SYARIAH

ADENDUM PERJANJIAN PEMBERIAN

FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH

(PERPANJANGAN/PERPANJANGAN DENGAN PERUBAHAN PLAFON)

Nomor:………

Pada hari ini……. tanggal ………… pukul……………….. (Waktu Indonesia Bagian

Barat):................. Menunjuk Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka

Pendek Syariah Nomor ………… tanggal .............. dan Adendum Perjanjian

Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah Nomor ………… tanggal

..............1, dengan ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk

melakukan perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek

Syariah dimaksud dan/atau Adendum Perjanjian dimaksud sebagai berikut:2

1. Pasal 1 Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah

berubah sehingga menjadi sebagai berikut:

Pasal 1

OBYEK PERJANJIAN

PIHAK PERTAMA setuju untuk memberikan kepada dan oleh karena itu PIHAK

KEDUA setuju:

a. memperpanjang jangka waktu FPJPS; atau

b. memperpanjang jangka waktu FPJPS dan menambah/mengurangi3 plafon

FPJPS, sebesar Rp............... (................), sehingga plafon FPJPS yang

diterima oleh PIHAK KEDUA menjadi sebesar Rp............... (................),

dengan jangka waktu .......... yang berlaku sejak tanggal …………….. sampai

dengan tanggal ……………

2. Pasal 3 Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah

berubah sehingga menjadi sebagai berikut: (apabila atas adendum yang

dilakukan diikuti dengan penambahan plafon FPJPS dan penyerahan atau

perubahan agunan baru)

1 Dicantumkan apabila telah ada Adendum Perjanjian Pemberian FPJPS sebelumnya 2 Diisi dengan pokok perubahan 3 Coret yang tidak perlu

Pasal 3…

353

THI_adinda
TextBox
67.b
Page 237: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Pasal 3

AGUNAN

(1) Terhadap penambahan plafon FPJPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1,

PIHAK KEDUA berjanji dan karenanya mengikatkan diri untuk menambah

agunan kepada PIHAK PERTAMA berupa:

a. Sertifikat Bank Indonesia Syariah yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA;

b. Surat Berharga Syariah Negara yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA;

c. Sukuk Korporasi yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA; dan/atau

d. Aset Pembiayaan yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA,

sehingga seluruh nilai agunan FPJPS yang diterima dari PIHAK KEDUA

menjadi sekurang-kurangnya sebesar Rp…….. (…….…) sebagaimana

tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari Perjanjian Pemberian FPJPS ini.

(2) Atas tambahan agunan berupa surat berharga sebagaimana tersebut pada

ayat (1) huruf a, huruf b, dan/atau huruf c dilakukan pengikatan dengan

gadai yang dibuat dalam perjanjian tersendiri yang merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari Perjanjian Pemberian FPJPS ini.

(3) Atas tambahan agunan berupa aset Pembiayaan sebagaimana tersebut pada

ayat (1) huruf d dilakukan pengikatan dengan Jaminan Fidusia yang dibuat

dalam perjanjian tersendiri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari Perjanjian Pemberian FPJPS ini.

(4) PIHAK KEDUA menjamin bahwa agunan yang diserahkan kepada PIHAK

PERTAMA tidak sedang dijaminkan kepada pihak lain, tidak dalam sengketa

dengan pihak dan bebas dari segala tuntutan hukum.

(5) PIHAK KEDUA wajib mengganti dan/atau menambah agunan FPJPS apabila

tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4).

Akta ini diselesaikan pukul .......... WIB (.................................................Waktu

Indonesia Bagian Barat)4.

Para penghadap dikenal oleh saya, Notaris.

DEMIKIANLAH AKTA INI

Dibuat dan dilangsungkan di ..............., pada hari ini, tanggal serta pada jam

seperti disebutkan pada bagian awal akta ini dengan dihadiri oleh...................

Sarjana Hukum dan............................. Sarjana Hukum, keduanya pegawai kantor

Notaris dan bertempat tinggal di Jakarta sebagai saksi-saksi.

4 Pencantuman waktu diisi setelah PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menandatangani akta

perjanjian FPJPS

Segera…

354

Page 238: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Segera, setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris kepada para penghadap dan

saksi-saksi, maka ditandatanganilah akta ini oleh para penghadap, saksi-saksi

dan saya, Notaris..........................

KEPALA DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH

EDY SETIADI

355

Page 239: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

LAMPIRAN VIII.c

SURAT EDARAN BANK INDONESIA

NOMOR 15/44/DPbS TANGGAL 22 Oktober 2013

PERIHAL

FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH

BAGI BANK UMUM SYARIAH

ADENDUM PERJANJIAN PEMBERIAN

FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH

(PENAMBAHAN PLAFON)

Nomor:………

Pada hari ini……. tanggal ………… pukul……………….. (Waktu Indonesia Bagian

Barat):.................Menunjuk Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka

Syariah Pendek Nomor ………… tanggal .............. dan Adendum Perjanjian

Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah Nomor ………… tanggal

..............1, dengan ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk

melakukan perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek

Syariah dimaksud dan/atau Adendum Perjanjian dimaksud sebagai berikut:2

1. Pasal 1 Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah

berubah sehingga menjadi sebagai berikut:

Pasal 1

OBYEK PERJANJIAN

PIHAK PERTAMA setuju untuk memberikan kepada dan oleh karena itu PIHAK

KEDUA setuju menerima tambahan plafon Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek

Syariah, sebesar Rp............... (................), sehingga plafon FPJPS yang diterima

oleh PIHAK KEDUA menjadi sebesar Rp............... (................), dengan jangka

waktu .......... yang berlaku sejak tanggal …………….. sampai dengan tanggal

……………

2. Pasal 3 Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah

berubah sehingga menjadi sebagai berikut: (apabila atas adendum yang

dilakukan diikuti dengan penyerahan atau perubahan agunan baru)

Pasal 3

AGUNAN

(1) Terhadap penambahan plafon FPJPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1,

PIHAK KEDUA berjanji dan karenanya mengikatkan diri untuk menambah

agunan kepada PIHAK PERTAMA berupa:

a. Sertifikat Bank Indonesia Syariah yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA;

b. Surat Berharga Syariah Negara yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA;

1 Dicantumkan apabila telah ada Adendum Perjanjian Pemberian FPJPS sebelumnya 2 Diisi dengan pokok perubahan

c. Sukuk…

356

THI_adinda
TextBox
67.c
Page 240: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

c. Sukuk Korporasi yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA; dan/atau

d. Aset Pembiayaan yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA,

sehingga seluruh nilai agunan FPJPS yang diterima dari PIHAK KEDUA

menjadi sekurang-kurangnya sebesar Rp…….. (…………) sebagaimana

tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Perjanjian Pemberian FPJPS ini.

(2) Atas tambahan agunan berupa surat berharga sebagaimana tersebut pada ayat

(1) huruf a, huruf b, dan/atau huruf c dilakukan pengikatan dengan gadai

yang dibuat dalam perjanjian tersendiri yang merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Perjanjian Pemberian FPJPS ini.

(3) Atas tambahan agunan berupa aset Pembiayaan sebagaimana tersebut pada

ayat (1) huruf d dilakukan pengikatan dengan Jaminan Fidusia yang dibuat

dalam perjanjian tersendiri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari Perjanjian Pemberian FPJPS ini.

(4) PIHAK KEDUA menjamin bahwa agunan yang diserahkan kepada PIHAK

PERTAMA tidak sedang dijaminkan kepada pihak lain, tidak dalam sengketa

dengan pihak dan bebas dari segala tuntutan hukum.

(5) PIHAK KEDUA wajib mengganti dan/atau menambah agunan FPJPS apabila

tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4).

Akta ini diselesaikan pukul .......... WIB (.................................................Waktu

Indonesia Bagian Barat) 3.

Para penghadap dikenal oleh saya, Notaris.

DEMIKIANLAH AKTA INI

Dibuat dan dilangsungkan di ..............., pada hari ini, tanggal serta pada jam

seperti disebutkan pada bagian awal akta ini dengan dihadiri oleh...................

Sarjana Hukum dan............................. Sarjana Hukum, keduanya pegawai kantor

Notaris dan bertempat tinggal di Jakarta sebagai saksi-saksi.

Segera, setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris kepada para penghadap dan

saksi-saksi, maka ditandatanganilah akta ini oleh para penghadap, saksi-saksi dan

saya, Notaris..........................

5 Pencantuman waktu diisi setelah PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menandatangani akta

perjanjian FPJPS

KEPALA DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH

EDY SETIADI

357

Page 241: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

LAMPIRAN IX.a SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 15/44/DPbS TANGGAL 22 Oktober 2013 PERIHAL FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

AKTA GADAI

BANK …….. - BANK INDONESIA

Nomor : ………

Pada hari ini…………….tanggal ……………………………………………………,

pukul………………………. (Waktu Indonesia bagian Barat), menghadap di hadapan

saya,…………………………………………………., Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta

dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebut pada bagian

akhir akta ini :

1. ……Nama…… : Direktur Utama/Direktur perseroan yang ditunjuk di

bawah ini, bertempat tinggal di ………, dalam hal ini

bertindak dalam jabatannya tersebut, demikian

berdasarkan Pasal ...... Anggaran Dasar perseroan

terbatas PT. Bank ......., berkedudukan di ...... yang

Anggaran Dasarnya (beserta perubahannya) (jika telah

ada perubahan Anggaran Dasar) (berturut-turut) telah

dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal

....... No......., Tambahan Nomor ....., selanjutnya disebut

PEMBERI GADAI;-------------------------------------------------

atau (Jika Direksi mendapat persetujuan dari komisaris):

1. ……Nama…… : Direktur …..(Jabatan)….., bertempat tinggal di ……………,

dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut,

selaku demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena

itu untuk dan atas nama serta sah mewakili Perusahaan

Perseroan PT Bank………, berdasarkan Pasal …….

Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris

………, Nomor……., tanggal……., yang termuat dalam

Berita Negara Republik Indonesia tanggal……., Nomor

……Tambahan Nomor….., berikut perubahan-perubahan

terakhir dengan Akta Notaris………., Nomor………,

tanggal…….. yang termuat dalam Berita Negara Republik

Indonesia tanggal……, Nomor……., Tambahan

Nomor…….., dan untuk melaksanakan tindakan hukum

dalam Perjanjian ini telah mendapatkan persetujuan

tertulis dari komisaris Perseroan, sebagaimana ternyata

dalam Surat Persetujuan Tertulis tanggal….., bermeterai

cukup…

358

THI_adinda
TextBox
68.a
Page 242: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

cukup yang dilekatkan pada Perjanjian ini, untuk

selanjutnya disebut PEMBERI GADAI-------------------------

atau (Jika Direksi harus mendapat persetujuan RUPS dalam hal menjadikan

jaminan utang seluruh atau sebagian besar kekayaan perseroan):

1. ……Nama…… : Direktur….. (Jabatan)…., bertempat tinggal di ………..,

dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut,

selaku demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena

itu untuk dan atas nama serta sah mewakili Perusahaan

Perseroan PT Bank………, berdasarkan Pasal……

Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam Akta Notaris……,

Nomor……., tanggal………., yang termuat dalam Berita

Negara Republik Indonesia tanggal ……., Nomor ……,

Tambahan Nomor……, berikut perubahan-perubahan

terakhir dengan Akta Notaris…….., Nomor…..,

tanggal……., yang termuat dalam Berita Negara Republik

Indonesia tanggal…….., Nomor……, Tambahan

Nomor…….., dan untuk melaksanakan tindakan hukum

dalam Perjanjian ini telah mendapat persetujuan Rapat

Umum Pemegang Saham tanggal…….., sebagaimana

ternyata dalam ……. yang dilekatkan pada Perjanjian ini,

untuk selanjutnya disebut PEMBERI GADAI-----------------

Jika PEMBERI GADAI adalah Bank Asing maka komparisi adalah sebagai

berikut:

1. ……Nama…… : ……(Jabatan)…., bertempat tinggal di ......, dalam hal ini

bertindak berdasarkan kekuatan Akta Power of Attorney

tertanggal ..........nomor .........dibuat di hadapan

..............., Notaris di Jakarta, demikian bertindak untuk

dan atas nama ...................., cabang Indonesia, suatu

bank yang didirikan berdasarkan hukum .... (negara

kantor pusat bank asing)...., dan dalam hal ini bertindak

melalui kantor cabangnya di Indonesia, berkedudukan di

…......., selanjutnya disebut PEMBERI GADAI---------------

Jika PEMBERI GADAI adalah Bank yang berbadan hukum Perusahaan Daerah

maka komparisi adalah sebagai berikut:

1. ……Nama…… : Direktur........(jabatan)......., bertempat tinggal di...........,

dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut selaku

demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk

dan atas nama serta sah mewakili Bank berdasarkan

Surat Keputusan Gubernur Nomor...............

tanggal................ dan berdasarkan Pasal...... Peraturan

Daerah........ Nomor...... tanggal ........ (yang telah dimuat

dalam ............) berikut perubahan-perubahanya terakhir

sebagaimana…

359

Page 243: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

sebagaimana Peraturan Daerah Nomor ....... tanggal

.......(apabila ada) (yang termuat dalam Berita Daerah

Nomor .........) untuk selanjutnya disebut PEMBERI

GADAI---------------------------------------------------------------

2. ……Nama…… : Anggota Dewan Gubernur Bidang ……….., bertempat

tinggal di ……., dalam hal ini bertindak dalam jabatannya

tersebut untuk dan atas nama Dewan Gubernur Bank

Indonesia, berdasarkan surat kuasa dari Gubernur Bank

Indonesia Nomor … tanggal …, dan dengan demikian

mewakili Bank Indonesia yang berkedudukan di Jakarta

berdasarkan Pasal 39 Undang-Undang Nomor 23 Tahun

1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah

beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun

1999 tentang Bank Indonesia menjadi Undang-Undang,

selanjutnya disebut PENERIMA GADAI-----------------------

Para penghadap dikenal saya, Notaris………

Para penghadap dengan bertindak dalam kedudukannya tersebut menerangkan

terlebih dahulu :

a. bahwa PEMBERI GADAI telah mendapatkan Fasilitas Pendanaan Jangka

Pendek Syariah, (untuk selanjutnya disebut “FPJPS”) dari PENERIMA GADAI

dengan plafon sebesar Rp............... (................) dan dengan berdasarkan

ketentuan dan persyaratan sebagaimana diuraikan dalam Akta Perjanjian

Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah Nomor .... tanggal ….,

termasuk Adendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek

Syariah Nomor .... tanggal ....,1 (apabila ada) yang minutanya dibuat di

hadapan saya, Notaris (untuk selanjutnya Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas

Pendanaan Jangka Pendek Syariah berikut segala Addendumnya disebut

“Perjanjian Pokok”);

b. bahwa menurut ketentuan Perjanjian Pokok, PEMBERI GADAI diwajibkan

untuk memberikan agunan berupa Surat Berharga sebagaimana tercantum

dalam lampiran daftar Obyek Gadai yang merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari perjanjian Akta Gadai ini, termasuk dalam hal terdapat

perubahan lampiran daftar Obyek Gadai yang dituangkan dalam adendum

lampiran;

c. bahwa PEMBERI GADAI menyatakan telah memiliki Surat Berharga yang

akan digadaikan sebagaimana tercatat dalam Bank Indonesia – Scripless

1 Dalam hal terdapat adendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah

Securities... 360

Page 244: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Securities Settlement System (BI-SSSS) di Bank Indonesia dan/atau pada The

Central Depository and Book Entry Settlement (C-BEST) di Kustodian Sentral

Efek Indonesia (KSEI) yang selanjutnya disebut Surat Berharga, sebagaimana

tercantum dalam lampiran daftar Obyek Gadai yang merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari perjanjian Akta Gadai ini, termasuk dalam hal terdapat

perubahan lampiran daftar Obyek Gadai yang dituangkan dalam adendum

lampiran;

d. bahwa guna memenuhi persyaratan Perjanjian Pokok dan untuk menjamin

terbayarnya dengan baik segala sesuatu yang terhutang dan harus

dibayarkan oleh PEMBERI GADAI kepada PENERIMA GADAI, baik karena

hutang pokok, imbalan FPJPS, biaya eksekusi agunan, dan seluruh biaya

lainnya dalam hal masih terdapat kewajiban PEMBERI GADAI terkait dengan

pemberian FPJPS yang belum dilunasi berdasarkan Perjanjian Pokok,

PEMBERI GADAI menyatakan menggadaikan dan dengan demikian

menyerahkan kepada PENERIMA GADAI Surat Berharga sebagaimana

tercantum dalam Lampiran akta ini yang merupakan satu kesatuan dan

bagian yang tidak terpisahkan dari akta ini, dengan jumlah nilai nominal

sebesar Rp ………………… (..……..) dan jumlah nilai pasar sebesar Rp ………..

(…………..) (selanjutnya disebut sebagai “Obyek Gadai”) dan PENERIMA

GADAI menyatakan menerima baik Obyek Gadai tersebut.

e. bahwa PEMBERI GADAI menjamin bahwa Obyek Gadai yang diberikan sebagai

jaminan dengan akta ini adalah benar-benar haknya PEMBERI GADAI,

semata-mata bebas dari sitaan, tidak sedang digadaikan atau

dipertanggungkan secara apapun juga kepada orang atau pihak lain terlebih

dahulu, tidak tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa, bebas dari

segala tuntutan hukum, dan oleh karenanya PENERIMA GADAI dibebaskan

oleh PEMBERI GADAI dari segala tuntutan apapun juga dari pihak lain.

f. Selanjutnya para penghadap senantiasa dengan bertindak dalam

kedudukannya tersebut menyatakan bahwa gadai Surat Berharga ini

dilangsungkan dan diterima dengan ketentuan dan syarat sebagai berikut :

Pasal 1

Penyerahan hak atas Obyek Gadai tersebut di atas beserta Obyek Gadai yang

bersangkutan sebagaimana tercantum dalam pencatatan kepemilikan Surat

Berharga tersebut oleh PEMBERI GADAI dinyatakan berlaku terhitung sejak

tanggal penandatanganan Perjanjian ini.

Pasal 2

Apabila bagian dari Obyek Gadai atau di antara Obyek Gadai tersebut nilainya

mengalami penurunan atau menjadi tidak layak untuk dijadikan Obyek Gadai

sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/24/PBI/2009

tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah Bagi Bank Umum Syariah

sebagaimana...

361

Page 245: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor

14/20/PBI/2012, maka PEMBERI GADAI dengan ini berjanji dan karenanya

mengikat diri untuk menambah atau mengganti bagian dari atau Obyek Gadai

yang nilainya mengalami penurunan atau menjadi tidak layak untuk dijadikan

Obyek Gadai dengan obyek gadai lainnya yang sejenis yang nilainya paling

kurang setara dengan yang digantikan serta yang dapat disetujui oleh PENERIMA

GADAI, yang mana untuk keperluan itu cukup dinyatakan dalam lampiran yang

disepakati PEMBERI GADAI dan PENERIMA GADAI dan menjadi satu kesatuan

sebagai Obyek Gadai berdasarkan akta ini.

Pasal 3

PEMBERI GADAI berjanji dan karenanya mengikatkan diri untuk melakukan

evaluasi atau penilaian terhadap Obyek Gadai tersebut dan melaporkan hasil

evaluasi dan penilaian kepada PENERIMA GADAI.

Pasal 4

(1) PENERIMA GADAI melakukan eksekusi Obyek Gadai yang diserahkan oleh

PEMBERI GADAI kepada PENERIMA GADAI dalam hal PEMBERI GADAI lalai

membayar hutangnya sebagaimana tersebut dalam premisse Perjanjian ini

dalam butir d di atas kepada PENERIMA GADAI, maka PENERIMA GADAI

berhak mencairkan, menjual Obyek Gadai atau mendebet rekening giro

PEMBERI GADAI di Bank Indonesia dengan tata cara sebagaimana diatur

dalam Ketentuan Bank Indonesia mengenai Fasilitas Pendanaan Jangka

Pendek Syariah bagi Bank Umum Syariah dan untuk itu PENERIMA GADAI

berhak mengambil hasil penjualan Obyek Gadai tersebut sebagai pembayaran

atas seluruh hutang PEMBERI GADAI kepada PENERIMA GADAI.

(2) Apabila hasil penjualan dari Obyek Gadai tersebut tidak mencukupi untuk

melunasi semua yang wajib dibayar oleh PEMBERI GADAI kepada PENERIMA

GADAI, maka PEMBERI GADAI tetap terikat untuk membayar lunas sisa

hutang, imbalan dan biaya lain sebagaimana yang masih harus dibayar oleh

PEMBERI GADAI kepada PENERIMA GADAI.

Pasal 5

(1) Apabila untuk pencairan atau penjualan Obyek Gadai sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 4 ayat (1) diperlukan kuasa, dengan ini PEMBERI GADAI

memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada PENERIMA GADAI:

a. mencairkan agunan berupa SBIS dan mengambil hasil pencairan tersebut

untuk pelunasan FPJPS PEMBERI GADAI;

b. menjual agunan SBSN dan/atau Sukuk Korporasi dan mengambil hasil

penjualan tersebut untuk pelunasan FPJPS PEMBERI GADAI;

c. mendebet rekening giro PEMBERI GADAI di Bank Indonesia untuk

pelunasan FPJPS PEMBERI GADAI dalam hal pencairan atau penjualan

agunan…

362

Page 246: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

agunan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan/atau huruf b tidak

dapat dilakukan.

(2) Kuasa tersebut dinyatakan tidak dapat ditarik kembali oleh pemberi kuasa

(PEMBERI GADAI) dengan alasan apapun juga sesuai ketentuan yang

berlaku, sepanjang PEMBERI GADAI belum melunasi seluruh hutangnya

sebagaimana tersebut dalam premisse Perjanjian ini dalam butir d di atas

kepada PENERIMA GADAI dan/atau PEMBERI GADAI masih bermaksud

menggunakan FPJPS dari PENERIMA GADAI.

Pasal 6

Apabila hasil dari pencairan atau penjualan atas Obyek Gadai sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) lebih besar dari jumlah FPJPS yang diterima

oleh PEMBERI GADAI, imbalan FPJPS dan biaya administrasi dan/atau biaya

pencairan agunan, maka yang dapat diambil oleh PENERIMA GADAI adalah

sebesar jumlah dimaksud, sedang kelebihannya harus dikembalikan oleh

PENERIMA GADAI kepada PEMBERI GADAI.

Pasal 7

Apabila FPJPS yang diterima PEMBERI GADAI telah terbayar lunas tanpa perlu

adanya pencairan atau penjualan Obyek Gadai yang digadaikan dan Perjanjian

Pokok telah berakhir, maka PENERIMA GADAI wajib menyerahkan kembali

semua Obyek Gadai yang digadaikan dengan Perjanjian ini kepada PEMBERI

GADAI sesuai dengan kepemilikannya dan gadai Surat Berharga ini menjadi

berhenti dengan sendirinya (gugur).

Pasal 8

(1) Gadai Surat Berharga ini diberikan untuk menjamin hutang-hutang

PEMBERI GADAI, baik yang timbul karena FPJPS yang disediakan oleh

PENERIMA GADAI sebagaimana tersebut dalam premisse Perjanjian ini butir

d di atas, maupun yang timbul karena kewajiban-kewajiban lain yang

terbeban pada PEMBERI GADAI karena imbalan FPJPS, biaya administrasi

dan/atau biaya pencairan agunan yang harus dibayar kepada PENERIMA

GADAI.

(2) PEMBERI GADAI setuju bahwa :

a. besarnya jumlah tagihan yang dijamin dengan Obyek Gadai ini adalah

sebagaimana yang tercatat pada PENERIMA GADAI; dan

b. PEMBERI GADAI menerima tagihan yang tercatat pada PENERIMA

GADAI sebagaimana dimaksud dalam huruf a sebagai alat bukti yang

sempurna.

Pasal 9…

363

Page 247: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Pasal 9

Akta Gadai ini berlaku sampai dengan PEMBERI GADAI telah memenuhi dan

membayar lunas segala hal yang wajib dibayar oleh PEMBERI GADAI kepada

PENERIMA GADAI sebagaimana dinyatakan dalam premisse Perjanjian Pokok

kepada PENERIMA GADAI, antara lain hutang pokok, imbalan FPJPS, biaya

administrasi dan/atau biaya pencairan agunan.

Pasal 10

Perjanjian Akta Gadai ini merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak

terpisahkan dari Perjanjian Pokok.

Pasal 11

Tentang Perjanjian Akta Gadai ini dan pelaksanaannya serta segala akibatnya,

para pihak memilih domisili yang tetap di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat, demikian tanpa mengurangi hak dan wewenang PENERIMA GADAI

untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap PEMBERI GADAI berdasarkan

Perjanjian Pokok Pemberian FPJPS dan Akta Gadai ini.

Pasal 12

Biaya Akta Gadai ini dan biaya lainnya yang berkenaan dengan pembuatan Akta

Gadai ini maupun dalam melaksanakan ketentuan dalam akta ini menjadi

tanggungan dan harus dibayar oleh PEMBERI GADAI pada saat pengikatan Akta

Gadai dan/atau adendum Akta Gadai.

Akta ini diselesaikan pukul ……. WIB (…………… Waktu Indonesia Bagian

Barat).2)

Para penghadap dikenal oleh saya, Notaris.

----------------------------------DEMIKIANLAH AKTA INI------------------------------

Dibuat dan dilangsungkan di……………………., pada hari ini, tanggal serta jam

seperti disebutkan pada bagian awal akta ini dengan dihadiri oleh

……………………., Sarjana Hukum dan …………………………, Sarjana Hukum,

keduanya pegawai kantor Notaris dan bertempat tinggal di Jakarta sebagai saksi-

saksi.

Segera, setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris kepada para penghadap dan

saksi-saksi, maka ditandatanganilah akta ini oleh para penghadap, saksi-saksi

dan saya, Notaris…………………..

2) Pencantuman waktu diisi setelah PEMBERI GADAI dan PENERIMA GADAI menandatangani Akta

Gadai ini.

DAFTAR…

364

Page 248: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

DAFTAR OBYEK GADAI

1) Obyek Gadai berupa SBIS

No.

Sisa

Jangka

Waktu

Nomor

Seri

Tanggal

Jatuh

Waktu

Nilai

Nominal

1.

2.

2) Obyek Gadai berupa SBSN

No. Jenis

Surat

Seri

Surat

Berharga

Sisa

Jangka

Waktu

Tanggal

Jatuh

Waktu

Nilai

Nominal Harga

Nilai

Jual

1.

2.

3) Obyek Gadai berupa Sukuk Korporasi

No.

Jenis

Surat

Berharga

Seri Surat

Berharga Rating

Sisa

Jangka

Waktu

Tanggal

Jatuh

Waktu

Nilai

Nominal

Harga

Pasar

Nilai

Jual

1.

2.

[kota], [tanggal, bln, tahun]

Menyetujui

PENERIMA GADAI PEMBERI GADAI

KEPALA DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH

EDY SETIADI

365

Page 249: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

LAMPIRAN IX.b SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 15/44/DPbS TANGGAL 22 Oktober 2013 PERIHAL FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

TAMBAHAN OBYEK GADAI BANK ............................

Merujuk pada Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek

Syariah No..... tanggal …........, dibuat di hadapan …………., Sarjana Hukum,

Notaris di Jakarta (“Perjanjian Pokok”) jo. Akta Gadai No. ..... tanggal …………...,

dibuat di hadapan………, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (“Akta Gadai”),

berhubung adanya kewajiban bagi PEMBERI GADAI (BANK....) untuk menjaga

nilai jaminan dari Perjanjian Pokok, PEMBERI GADAI (BANK....) setuju untuk

memberikan kepada PENERIMA GADAI (BANK INDONESIA) dan PENERIMA

GADAI (BANK INDONESIA) setuju untuk menerima tambahan obyek gadai dari

PEMBERI GADAI (BANK....), dengan rincian tambahan jaminan sebagaimana

tercantum di bawah ini, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dan menjadi satu

kesatuan dengan Obyek Gadai Bank ....... yang merupakan lampiran dari Akta

Gadai.

1) Obyek Gadai berupa SBIS

No. Sisa Jangka

Waktu

Nomor

Seri

Tanggal

Jatuh

Waktu

Nilai Nominal

1.

2.

3.

2) Obyek Gadai berupa SBSN

No.

Jenis

Surat

Berharga

Seri

Surat

Berharga

Sisa

Jangka

Waktu

Tanggal

Jatuh

Waktu

Nilai

Nominal Harga

Nilai

Jual

1.

2.

3.

3) Obyek…

366

THI_adinda
TextBox
68.b
Page 250: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

3) Obyek Gadai berupa Sukuk Korporasi

No.

Jenis

Surat

Berharga

Seri

Surat

Berharga

Rating

Sisa

Jangka

Waktu

Tanggal

Jatuh

Waktu

Nilai

Nominal

Harga

Pasar

Nilai

Jual

1.

2.

[kota], [tanggal, bln, tahun]

Menyetujui

PENERIMA GADAI PEMBERI GADAI

KEPALA DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH

EDY SETIADI

367

Page 251: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

LAMPIRAN IX.c SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 15/44/DPbS TANGGAL 22 Oktober 2013 PERIHAL FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

PENGGANTIAN OBYEK GADAI BANK ............................

Merujuk pada Akta Perjanjian Pemberian FPJPS No..... tanggal …........, dibuat di

hadapan …………., Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (“Perjanjian Pokok”) jo.

Akta Gadai No. ..... tanggal …………..., dibuat di hadapan………, Sarjana Hukum,

Notaris di Jakarta (“Akta Gadai”), berhubung adanya kewajiban bagi PEMBERI

GADAI (BANK....) untuk menjaga nilai jaminan dari Perjanjian Pokok, PEMBERI

GADAI setuju untuk mengganti dan PENERIMA GADAI (BANK INDONESIA) setuju

untuk menerima penggantian dari PEMBERI GADAI (BANK.......) Obyek Gadai

sebagai berikut :

1) menarik Obyek Gadai nomor ....yang tertuang pada Daftar Obyek Gadai yang

merupakan lampiran dari Akta Gadai;

2) mengganti Obyek Gadai tersebut pada angka 1) di atas, menjadi sebagai

berikut :

a. Obyek Gadai berupa SBIS

No.

Sisa

Jangka

Waktu

Nomor

Seri

Tanggal

Jatuh

Waktu

Nilai

Nominal

1.

2.

b. Obyek Gadai berupa SBSN

No.

Jenis

Surat

Berharga

Seri

Surat

Berharga

Sisa

Jangka

Waktu

Tanggal

Jatuh

Waktu

Nilai

Nominal Harga

Nilai

Jual

1.

2.

c. Obyek…

368

THI_adinda
TextBox
68.c
Page 252: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

c. Obyek Gadai berupa Sukuk Korporasi

No.

Jenis

Surat

Berharga

Seri

Surat

Berharga

Rating

Sisa

Jangka

Waktu

Tanggal

Jatuh

Waktu

Nilai

Nominal

Harga

Pasar

Nilai

Jual

1.

2.

[kota], [tanggal, bln, tahun]

Menyetujui

PENERIMA GADAI PEMBERI GADAI

KEPALA DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH

EDY SETIADI

369

Page 253: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

LAMPIRAN X SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 15/44/DPbS TANGGAL 22 Oktober 2013 PERIHAL FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

AKTA JAMINAN FIDUSIA

BANK....... – BANK INDONESIA

Nomor : ....

Pada hari ini……., tanggal …………........................................................,

pukul………………..(Waktu Indonesia Bagian Barat), menghadap di hadapan

saya,.........Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta dihadiri oleh saksi-saksi yang saya,

Notaris kenal dan akan disebut pada bagian akhir akta ini:

1. ……………. , Direktur Utama/Direktur perseroan yang ditunjuk di bawah

ini, bertempat tinggal di ………, dalam hal ini bertindak dalam

jabatannya tersebut, demikian berdasarkan Pasal ......

Anggaran Dasar perseroan terbatas PT. Bank .......,

berkedudukan di ...... yang Anggaran Dasarnya (beserta

perubahannya) (jika telah ada perubahan Anggaran Dasar)

(berturut-turut) telah dimuat dalam Berita Negara Republik

Indonesia tanggal ....... No......., Tambahan Nomor .....,

selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA-------------------------------

atau (Jika Direksi mendapat persetujuan dari komisaris):

1.……………..., Direktur …..(Jabatan)….., bertempat tinggal di ……………, dalam

hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, selaku demikian

mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama

serta sah mewakili Perusahaan Perseroan PT Bank………,

berdasarkan Pasal ……. Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam

Akta Notaris ………, Nomor……., tanggal……., yang termuat

dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal……., Nomor

……Tambahan Nomor….., berikut perubahan-perubahan

terakhir dengan Akta Notaris………., Nomor………, tanggal……..

yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia

tanggal……, Nomor……., Tambahan Nomor…….., dan untuk

melaksanakan tindakan hukum dalam Perjanjian ini telah

mendapatkan persetujuan tertulis dari komisaris Perseroan,

sebagaimana ternyata dalam Surat Persetujuan Tertulis

tanggal….., bermeterai cukup yang dilekatkan pada Perjanjian

ini, untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA--------------------

atau …

370

THI_adinda
TextBox
69
Page 254: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

atau (Jika Direksi harus mendapat persetujuan RUPS dalam hal menjadikan

jaminan utang seluruh atau sebagian besar kekayaan perseroan):

1………Nama….., Direktur….. (Jabatan)…., bertempat tinggal di ……….., dalam

hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, selaku demikian

mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas

nama serta sah mewakili Perusahaan Perseroan PT

Bank………, berdasarkan Pasal…… Anggaran Dasarnya yang

dimuat dalam Akta Notaris……, Nomor……., tanggal……….,

yang termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal

……., Nomor ……, Tambahan Nomor……, berikut perubahan-

perubahan terakhir dengan Akta Notaris…….., Nomor…..,

tanggal……., yang termuat dalam Berita Negara Republik

Indonesia tanggal…….., Nomor……, Tambahan Nomor……..,

dan untuk melaksanakan tindakan hukum dalam Perjanjian

ini telah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang

Saham Tanggal…….., sebagaimana ternyata dalam ……. yang

dilekatkan pada Perjanjian ini, untuk selanjutnya disebut

PIHAK PERTAMA--------------------------------------------------------

Jika PIHAK PERTAMA adalah Bank Asing maka komparisi adalah sebagai berikut:

1. ......Nama........., ...Jabatan..., bertempat tinggal di ......, dalam hal ini bertindak

berdasarkan kekuatan Akta Power of Attorney tertanggal

..........nomor .........dibuat di hadapan ..............., Notaris di

Jakarta, demikian bertindak untuk dan atas nama

...................., cabang Indonesia, suatu bank yang didirikan

berdasarkan hukum .... (negara kantor pusat bank asing)....,

dan dalam hal ini bertindak melalui kantor cabangnya di

Indonesia, berkedudukan di .........., selanjutnya disebut

PIHAK PERTAMA -------------------------------------------------------

Jika PIHAK PERTAMA adalah Bank yang berbadan hukum Perusahaan Daerah

maka komparisi adalah sebagai berikut:

1. ..........Nama..., Direktur........(jabatan)......., bertempat tinggal di..........., dalam

hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut selaku demikian

mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas

nama serta sah mewakili Bank berdasarkan Surat Keputusan

Gubernur Nomor............... tanggal................ dan

berdasarkan Pasal...... Peraturan Daerah........ Nomor......

tanggal ........ (yang telah dimuat dalam ............) berikut

perubahan-perubahanya terakhir sebagaimana Peraturan

Daerah Nomor ....... tanggal .......(apabila ada) (yang termuat

dalam… 371

Page 255: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

dalam Berita Daerah Nomor .........) untuk selanjutnya disebut

PIHAK PERTAMA -------------------------------------------------------

2. .…Nama……, Anggota Dewan Gubernur Bidang ……….., bertempat tinggal di

……., dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut

untuk dan atas nama Dewan Gubernur Bank Indonesia,

berdasarkan surat kuasa dari Gubernur Bank Indonesia

Nomor … tanggal …, dan dengan demikian mewakili Bank

Indonesia yang berkedudukan di Jakarta berdasarkan Pasal

39 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank

Indonesia sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia

menjadi Undang-Undang, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA--

Para penghadap dikenal saya, Notaris …..

Para penghadap dengan bertindak dalam kedudukannya tersebut menerangkan

terlebih dahulu

a. bahwa, PIHAK PERTAMA selaku pemberi fidusia, telah mendapatkan Fasilitas

Pendanaan Jangka Pendek Syariah (untuk selanjutnya disebut “FPJPS”) dari

PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA selaku penerima fidusia telah memberikan

FPJPS yang telah dibuat dan ditandatangani berdasarkan ketentuan dan

persyaratan sebagaimana diuraikan dalam “Perjanjian Pemberian Fasilitas

Pendanaan Jangka Pendek Syariah”, Nomor...................., tanggal…………..,

termasuk Adendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek

Syariah Nomor …, tanggal …(apabila ada) yang minutanya dibuat di hadapan

saya, Notaris (untuk selanjutnya Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan

Jangka Pendek Syariah disebut “Perjanjian Pemberian FPJPS)”;

b. bahwa, untuk lebih menjamin dan menanggung terbayarnya dengan baik

segala sesuatu yang terhutang dan harus dibayar oleh PIHAK PERTAMA

sebagaimana diatur dalam Perjanjian Pemberian FPJPS tersebut, PIHAK

PERTAMA diwajibkan untuk memberikan jaminan fidusia atas hutang milik

PIHAK PERTAMA untuk kepentingan PIHAK KEDUA, sebagaimana yang akan

diuraikan di bawah ini.

c. bahwa, untuk memenuhi ketentuan tentang pemberian jaminan yang

ditentukan dalam Perjanjian Pemberian FPJPS tersebut, maka PIHAK

PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah sepakat dan setuju, dengan ini

mengadakan perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 42

Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia sebagaimana yang hendak dinyatakan

sekarang dalam akta ini.

d. Selanjutnya …

372

Page 256: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

d. Selanjutnya para penghadap dengan senantiasa bertindak dalam

kedudukannya tersebut menerangkan untuk menjamin terbayarnya dengan

baik segala sesuatu yang terhutang dan harus dibayarkan oleh PIHAK

PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, baik karena hutang pokok, imbalan dan

biaya-biaya lainnya yang timbul berdasarkan Perjanjian Pemberian FPJPS

tersebut, dengan jumlah hutang pokok sebesar Rp................ (……..) atau

sejumlah uang yang ditentukan dikemudian hari berdasarkan Perjanjian

Pemberian FPJPS, maka penghadap PIHAK KEDUA menerangkan dengan ini

menerima jaminan fidusia dari PIHAK PERTAMA dengan nilai jaminan sebesar

Rp................ (……..), atas obyek jaminan fidusia berupa hak tagih (piutang)

yang timbul dari perjanjian pembiayaan antara PIHAK PERTAMA dengan

pihak lain sebagaimana tercantum dalam Lampiran akta ini yang merupakan

satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari akta ini, (untuk

selanjutnya, dalam akta ini cukup disebut dengan ”Obyek Jaminan Fidusia”).

e. Selanjutnya, para penghadap senantiasa dengan bertindak dalam

kedudukannya tersebut menerangkan pembebanan jaminan fidusia ini

diterima dan dilangsungkan dengan persyaratan dan ketentuan sebagai

berikut:

Pasal 1

Pembebanan jaminan fidusia atas Obyek Jaminan Fidusia telah dilakukan di

tempat dimana Obyek Jaminan Fidusia tersebut berada dan telah menjadi

milik PIHAK KEDUA, sedang Obyek Jaminan Fidusia tersebut tetap berada

pada dan dalam kekuasaan PIHAK PERTAMA, dalam mana segala bukti yang

berhubungan dengan Obyek Jaminan Fidusia dalam penguasaan PIHAK

KEDUA.

Pasal 2

PIHAK KEDUA atau wakilnya yang sah setiap waktu berhak untuk memeriksa

tentang adanya dan tentang keadaan Obyek Jaminan Fidusia tersebut.

Pasal 3

Apabila bagian dari Obyek Jaminan Fidusia atau diantara Obyek Jaminan

Fidusia tersebut nilainya mengalami penurunan atau menjadi tidak layak

untuk dijadikan Obyek Jaminan Fidusia sebagaimana diatur dalam Pasal 7

ayat (5) Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/24/PBI/2009 tentang Fasilitas

Pendanaan Jangka Pendek Syariah bagi Bank Umum Syariah sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/20/PBI/2012,

maka PIHAK PERTAMA dengan ini berjanji dan karenanya mengikat diri untuk

menambah atau mengganti bagian dari atau Obyek Jaminan Fidusia yang

nilainya mengalami penurunan atau menjadi tidak layak untuk dijadikan

Obyek Jaminan Fidusia dengan Obyek Jaminan Fidusia lainnya yang sejenis

yang …

373

Page 257: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

yang nilainya paling kurang setara dengan yang digantikan serta yang dapat

disetujui PIHAK KEDUA, dalam mana penambahan atau pengganti Obyek

Jaminan Fidusia tersebut termasuk dalam jaminan fidusia yang dinyatakan

dalam akta ini, yang mana untuk keperluan itu cukup dinyatakan dalam

lampiran yang disepakati PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan menjadi

satu kesatuan sebagai Obyek Jaminan Fidusia berdasarkan akta ini.

Pasal 4

1. PIHAK PERTAMA tidak berhak untuk melakukan fidusia ulang atas Obyek

Jaminan Fidusia. PIHAK PERTAMA juga tidak diperkenankan untuk

membebankan dengan cara apapun, mengadakan atau menjual atau

mengalihkan dengan cara apapun Obyek Jaminan Fidusia kepada pihak

lain.

2. Bilamana PIHAK PERTAMA tidak memenuhi dengan seksama

kewajibannya menurut yang telah ditentukan dalam akta ini atau tidak

memenuhi kewajiban berdasarkan Perjanjian Pemberian FPJPS, maka

lewat waktu yang ditentukan untuk memenuhi kewajiban tersebut saja

sudah cukup membuktikan tentang adanya pelanggaran atau kelalaian

PIHAK PERTAMA dalam memenuhi kewajiban tersebut.

Pasal 5

1. PIHAK PERTAMA berjanji dan karenanya mengikatkan diri untuk

melakukan penilaian dan pemantauan terhadap Obyek Jaminan Fidusia

dan melaporkan hasil penilaian dan pemantauan kepada PIHAK KEDUA.

2. Dalam hal PIHAK PERTAMA mengasuransikan Obyek Jaminan Fidusia,

maka semua uang premi asuransi harus ditanggung dan dibayar oleh

PIHAK PERTAMA.

3. Asli polis asuransi dan perpanjangannya di kemudian hari serta kuitansi

pembayaran premi asuransi tersebut harus diserahkan untuk disimpan

oleh PIHAK KEDUA dari perusahaan asuransi tersebut.

Pasal 6

1. Dalam hal PIHAK PERTAMA tidak menjalankan atau tidak memenuhi

kewajiban untuk melakukan pelunasan atas hutang pokok dan imbalan

yang timbul dari Perjanjian Pemberian FPJPS atau PIHAK PERTAMA tidak

lagi memenuhi persyaratan Perpanjangan Perjanjian Pemberian FPJPS

dengan lewatnya waktu yang ditentukan atau Perjanjian Pemberian FPJPS

diakhiri oleh PIHAK KEDUA karena terjadi pelanggaran persyaratan FPJPS

yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA, dan saldo Rekening Giro Rupiah

PIHAK PERTAMA yang ada pada PIHAK KEDUA tidak mencukupi untuk

melunasi imbalan dan/atau nilai pokok FPJPS, tanpa diperlukan suatu

teguran…

374

Page 258: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

teguran juru sita atau surat lain yang serupa dengan itu, maka atas

kekuasaannya sendiri PIHAK KEDUA berhak:

a. untuk menjual Obyek Jaminan Fidusia tersebut atas titel eksekutorial

atau melalui pelelangan di muka umum atau penjualan di bawah

tangan yang dilakukan berdasarkan kesepakatan PIHAK PERTAMA dan

PIHAK KEDUA jika dengan cara demikian diperoleh harga tertinggi yang

menguntungkan para pihak.

b. untuk keperluan penjualan tersebut, PIHAK KEDUA berhak menghadap

dimana perlu, membuat atau suruh membuat serta menandatangani

semua surat, akta serta dokumen lain yang diperlukan, menerima uang

harga penjualan dan memberikan tanda penerimaan untuk itu,

menyerahkan apa yang dijual itu kepada pembelinya,

memperhitungkan atau mengkompensir uang harga penjualan yang

diterimanya itu dengan semua apa yang wajib dibayar oleh PIHAK

PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, akan tetapi dengan kewajiban bagi

PIHAK KEDUA untuk menyerahkan sisa uang penjualannya jika masih

ada kepada PIHAK PERTAMA, dengan tidak ada kewajiban bagi PIHAK

KEDUA untuk membayar imbalan atau ganti kerugian berupa apapun

juga kepada PIHAK PERTAMA mengenai sisa uang harga penjualan itu

dan selanjutnya PIHAK KEDUA juga berhak untuk melakukan segala

sesuatu yang dipandang perlu dan berguna dalam rangka penjualan

Obyek Jaminan Fidusia tersebut dengan tidak ada satupun yang

dikecualikan.

2. Apabila hasil penjualan dari Obyek Jaminan Fidusia tersebut tidak

mencukupi untuk melunasi semua apa yang wajib dibayar oleh PIHAK

PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA tetap terikat

membayar lunas sisa uang yang masih harus dibayar oleh PIHAK

PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.

3. Apabila penjualan dari Obyek Jaminan Fidusia oleh PIHAK KEDUA

dilakukan secara bawah tangan, maka pelaksanaan penjualan dilakukan

setelah lewat waktu 1 (satu) bulan sejak diberitahukan secara tertulis oleh

PIHAK PERTAMA kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan

diumumkan sedikitnya dalam 2 (dua) surat kabar yang beredar di daerah

yang bersangkutan.

Pasal 7

Pembebanan jaminan fidusia ini dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada

PIHAK KEDUA dengan syarat-syarat yang memutuskan (onder de ontbindende

voorwaarden), yakni sampai dengan PIHAK PERTAMA telah memenuhi

membayar lunas semua apa yang wajib dibayar oleh PIHAK PERTAMA kepada

PIHAK KEDUA sebagaimana dinyatakan dalam Perjanjian Pemberian FPJPS,

antara…

375

Page 259: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

antara lain hutang pokok, imbalan, dan biaya-biaya lain yang timbul dalam

rangka pemberian FPJPS.

Pasal 8

1. PIHAK PERTAMA dengan ini memberikan kuasa dengan hak substitusi

kepada PIHAK KEDUA, yang menyatakan menerima kuasa dari PIHAK

PERTAMA untuk melaksanakan pendaftaran jaminan fidusia tersebut,

untuk keperluan tersebut menghadap di hadapan pejabat atau instansi

yang berwenang (termasuk kantor pendaftaran fidusia), memberikan

keterangan, menandatangani surat atau formulir, mendaftarkan jaminan

fidusia atas Obyek Jaminan Fidusia tersebut dengan melampirkan

pernyataan pendaftaran jaminan fidusia, serta untuk mengajukan

permohonan pendaftaran atas perubahan dalam hal terjadi perubahan atas

data yang tercantum dalam sertifikat jaminan fidusia, selanjutnya

menerima sertifikat jaminan fidusia dan/atau pernyataan perubahan, serta

dokumen-dokumen lain yang bertalian untuk keperluan itu membayar

semua biaya dan menerima kuitansi segala uang pembayaran serta

selanjutnya melakukan segala tindakan yang perlu dan berguna untuk

melaksanakan ketentuan dari akta ini.

2. Akta ini merupakan bagian yang terpenting dan tidak dapat dipisahkan

dari Perjanjian Pemberian FPJPS. Demikian pula kuasa yang diberikan

dalam akta ini merupakan bagian yang terpenting serta tidak terpisahkan

dari akta ini, dan oleh karenanya Akta ini tidak dapat ditarik kembali atau

dibatalkan selama berlakunya Perjanjian Pemberian FPJPS tersebut dan

kuasa tersebut tidak akan batal atau berakhir karena sebab yang dapat

mengakhiri pemberian sesuatu kuasa, termasuk sebab yang disebutkan

dalam Pasal 1813, 1814, dan 1816 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Indonesia.

Pasal 9

PIHAK KEDUA berhak dan dengan ini diberi kuasa dengan hak subtitusi oleh

PIHAK PERTAMA untuk melakukan perubahan atau penyesuaian atas

ketentuan dalam akta ini, di dalam hal perubahan atau penyesuaian tersebut

diperlukan dalam rangka memenuhi ketentuan dalam Peraturan Pemerintah

tentang Pendaftaran Fidusia maupun ketentuan dalam Undang-undang

tentang Jaminan Fidusia Nomor 42 Tahun 1999.

Pasal 10

(1) Segala perselisihan yang mungkin timbul di antara kedua belah pihak,

maka kedua belah pihak akan memilih domisili hukum yang tetap dan

seumumnya di kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di Jakarta.

(2) Pemilihan domisili hukum tersebut dilakukan dengan tidak mengurangi

hak dari PIHAK KEDUA untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap

PIHAK… 376

Page 260: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

PIHAK PERTAMA berdasarkan Jaminan Fidusia atas Obyek Jaminan

Fidusia tersebut dihadapan pengadilan lainnya dalam wilayah Republik

Indonesia, yaitu pada pengadilan negeri yang mempunyai yurisdiksi atas

diri dari PIHAK PERTAMA atau atas Obyek Jaminan Fidusia tersebut.

Pasal 11

Biaya akta ini dan biaya lainnya yang berkenaan dengan pembuatan akta ini

maupun dalam melaksanakan ketentuan dalam akta ini menjadi tanggungan

dan harus dibayar oleh PIHAK PERTAMA.

Demikian pula biaya pendaftaran fidusia ini di kantor Pendaftaran Fidusia

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1).

Akta ini diselesaikan pukul ............. WIB1

(.................................................Waktu Indonesia Indonesia Barat).

Para penghadap dikenal oleh saya, Notaris.

DEMIKIANLAH AKTA INI

Dibuat dan dilangsungkan di Jakarta, pada hari ini, tanggal serta pada jam

seperti disebutkan pada bagian awal akta ini dengan dihadiri oleh ...................

Sarjana Hukum dan ............................. Sarjana Hukum, keduanya pegawai

kantor Notaris dan bertempat tinggal di Jakarta sebagai saksi-saksi.

Segera, setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris kepada para penghadap

dan saksi-saksi, maka ditandatanganilah akta ini oleh para panghadap, saksi-

saksi dan saya, Notaris..........................

1 Pencantuman waktu diisi setelah PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menandatangani akta

perjanjian FPJPS

KEPALA DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH

EDY SETIADI

377

Page 261: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

LAMPIRAN XI.a SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 15/44/DPbS TANGGAL 22 Oktober 2013 PERIHAL FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

LAPORAN HARIAN HASIL PENILAIAN AGUNAN FPJPS –SBIS, SBSN DAN SUKUK KORPORASI

BANK…………….. Tanggal……………

1. Agunan Berupa SBIS dan SBSN

No. Jenis Surat Berharga

Seri Nominal Harga Pasar BI-SSSS (Terakhir)

Nilai Pasar Haircut (%) 1)

Nilai Agunan eligible untuk FPJPS

(a) (b) ( c) (d) (e) (f) = (d) x (e)/ 100 (g) (h) = (f) x (100 / (100 + (g))

Jumlah

Keterangan: 1) Isi “0” untuk SBIS; isi “5” untuk SBSN.

2. Agunan berupa Sukuk Korporasi

No. Nama

Sukuk Korporasi

Bond ID

Issuer Rating Nominal Sisa Jk Waktu

Harga Transaksi BEI

(Terakhir)

Nilai Pasar Haircut (%) 2)

Nilai Agunan eligible untuk FPJPS

(i) (j) (k) (l) (m) (n) (o) (p) (q) = (n) x (p) / 100 (r) (s) = (q) x (100/(100+ (r))

Jumlah

Keterangan 2) Isi “20” untuk Sukuk Korporasi yang diterbitkan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan/atau dijamin oleh pemerintah dengan peringkat teratas;

isi “35” untuk Sukuk Korporasi dengan peringkat teratas; isi “40” untuk Sukuk Korporasi dengan peringkat ke-2 (dua) teratas; isi “45” untuk Sukuk

Korporasi dengan peringkat ke-3 (tiga) teratas.

KEPALA DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH

EDY SETIADI

378

THI_adinda
TextBox
70.a
Page 262: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

LAMPIRAN XI.b SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 15/44/DPbS TANGGAL 22 Oktober 2013 PERIHAL FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

LAPORAN HARIAN HASIL PENILAIAN AGUNAN FPJPS – ASET PEMBIAYAAN

BANK……………..

Tanggal……………

No. Nama

Debitur Jenis

Pembiayaan1) Jenis

Penggunaan2) Plafon Saldo

Pokok Kualitas Sisa

Jk waktu

s.d. jt Tempo

Pembiayaan Pihak

Terkait/

Bukan

Pernah Restrukturisasi/

Tidak

Agunan Pembiayaan Nilai Agunan eligible untuk

FPJPS Tanah/

Bangunan

Nilai Jenis

Pengikatan

Appraisal

Independen/ internal

Tanggal Appraisal Terakhir

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) (i) (j) (k) (l) (m) (n) (o) Nominal = (50%

x Saldo Pokok)

Keterangan : 1) Jenis Pembiayaan: Murabahah, Istishna, Mudharabah, Musyarakah, Lainnya

2) Jenis Penggunaan: Investasi, Modal Kerja, KPR iB

KEPALA DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH

EDY SETIADI

379

THI_adinda
TextBox
70.b
Page 263: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

LAMPIRAN XII SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 15/44/DPbS TANGGAL 22 Oktober 2013 PERIHAL FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

LAPORAN DAFTAR ASET PEMBIAYAAN BANK Semester ....................Tahun.........

Bank ……………..

Rp Juta

Mulai AkhirRp

(juta)

Va

(ribu)

Rp

(juta)

Va

(ribu)

Nominal

Rp (juta)

Persentase

terhadap

Plafon

(a) (b) ( c ) (d) (e) (f) (g) (h) (i) (j) (k) (l) (m) (n) (o) (p) (q) ( r ) (s) (t) (u) (v) (w) (x) (y) (z) (aa) (ab) (ac) (ad) (ae)

Nilai Agunan

Tertanggung

(apabila ada)

Jangka

Total da lam Jutaan Rupiah

Plafon Saldo Pokok

No

Total da lam mata uang asa l

Nomor

Perjanjian

Pembiayaan

/ Surat

Perjanjian

Nomor

Rekening

pembiayaan

Tidak Pernah

Direstrukturisa

si (Ya/Tidak)

Nama

Pemilik

Agunan

NamaNilai

Pengikatan

Bank

Nomor Bukti

Kepemilikan

Nilai Taksasi Agunan Penilai

Agunan

***)

Nomor

Polis

Asuransi

No

Pengikatan/

Pembebanan

*)

Nomor Debtor

Identification

Number (DIN)

NPWPAlamat

dan Telp

Jenis

Penggunaan

Nomor

Asuransi

Pembiayaan

dan Nilai

Tertanggung

Jenis

Pembiayaan

Saldo Pokok

Pembiayaan

Tidak Melebihi

BMPD Pada Saat

Diberikan

ID

BankNama

ID

Kantor

Cabang

Jenis

Agunan

Debitur Pembiayaan

Keterangan:

(a) Diisi nomor

(b) Diisi sesuai Sandi Bank

(c) Diisi sesuai Nama Bank

(d) Diisi sesuai Sandi Kantor Cabang

(e) Diisi nama debitur

(f) Diisi nomor identifikasi debitur

(g) Diisi sesuai NPWP debitur

(h) Diisi sesuai alamat dan telepon debitur

(i) Diisi dengan nomor perjanjian pembiayaan

(j) Diisi dengan nomor rekening Debitur

(k) Diisi dengan jenis pembiayaan

(l) Diisi dengan jenis penggunaan

(m) Diisi dengan Nomor Asuransi Pembiayaan dan Nilai Tertanggung

(n) Diisi dengan waktu mulai pembiayaan

(o) Diisi…

380

THI_adinda
TextBox
71
Page 264: Lampiran 1 CONTOH - bi.go.id · menggunakan HOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai alat bukti yang sah, otentik, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian

(o) Diisi dengan periode jatuh waktu pembiayaan

(p) Diisi dengan nilai plafon pembiayaan Rupiah (juta)

(q) Diisi dengan nilai plafon pembiayaan valas (ribu)

(r) Diisi dengan nilai baki debet pembiayaan Rupiah (juta)

(s) Diisi dengan nilai baki debet pembiayaan valas (ribu)

(t) Diisi dengan jenis agunan

(u) Diisi dengan nomor akta apabila agunan pembiayaan memiliki akta APHT, fidusia, atau Hipotek

(v) Diisi dengan nomor bukti kepemilikan agunan

(w) Diisi nilai yang sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Penilaian Kualitas Aktiva bagi Bank antara lain telah memperhitungkan jangka waktu dari

penilaian agunan terakhir dilakukan

(x) Diisi dengan nilai persentase taksasi agunan terhadap plafon

(y) Diisi dengan "independen", apabila menggunakan penilai agunan independen dan "intern bank", apabila menggunakan penilai agunan dari pihak internal bank

(z) Diisi dengannomor polis asuransi

(aa) Diisi dengan nilai agunan tertanggung

(ab) Diisi dengan nama pemilik agunan

(ac) Diisi dengan nilai pengikatan agunan

(ad) Diisi sesuai dengan pembiayaan pernah direstruktur atau tidak

(ae) Diisi dengan nilai saldo pokok pembiayaan yang tidak melebihi BMPD pada saat diberikan

KEPALA DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH

EDY SETIADI

381