lampiran 1 data dan sumber data penelitian...96 lampiran 1 data dan sumber data penelitian no. aspek...
TRANSCRIPT
96
Lampiran 1
Data dan Sumber Data Penelitian No. Aspek Data yang Dibutuhkan Sumber Data 1. Konteks 1. Latar belakang perlunya
diterapkan kepemimpinan partisipatif
2. Karakteristik model kepemimpinan partisipatif
3. Respon guru terhadap kepemimpinan partisipatif
1. Kepala Sekolah, Wakasek
2. Kepala sekolah, wakasek, guru
3. Guru 2. Input 1. Kompetensi pedagogis
awal guru 2. Persepsi guru terhadap
gaya kepemimpinan kepala sekolah
3. Pengelolaan aset dan keuangan sekolah
1. Guru, kepala sekolah, wakasek
2. Guru
3. Kepala sekolah, wakasek
3. Proses 1. Proses pengambilan keputusan
2. Respon kepala sekolah terhadap konsultasi guru
3. Proses pendelegasian wewenang
1. Kepala sekolah, wakasek, guru
2. Kepala sekolah, wakasek, guru
3. Kepala sekolah, wakasek, guru
4. Produk 1. Kompetensi pedagogis guru
1. Kepala sekolah, wakasek, guru
97
Lampiran 2
Kisi-kisi Instrumen Wawancara
No. Fokus Data Indikator Nomor Butir
1. Interaksi guru dan kepala sekolah
1. Intensitas terjadinya interaksi antara guru dan kepala sekolah
1
2. Pengambilan keputusan
1. Proses pengambilan keputusan
2. Keterlibatan guru/wakasek dalam pengambilan keputusan
3. Keterlibatan guru dalam peningkatan kinerja
4. Keterlibatan guru dalam pemecahan masalah kelas
5. Keterlibatan guru dalam pengambilan keputusan terkait aset dan keuangan
6. Keterlibatan guru dalam musyawarah dengan pihak luar
2 3 4 5 6 7
2. Konsultasi 1. Metode pelaksanaan konsultasi guru
2. Tujuan konsultasi 3. Proses konsultasi 4. Intervensi kepala sekolah 5. Tindak lanjut konsultasi
8 9
10, 11 12, 13
14 3. Delegasi
wewenang 1. Proses pendelegasian
wewenang 2. Potensi konflik dalam
pendelegasian wewenang 3. Kontrol pendelegasian
wewenang
15, 16,
17
18, 19 20
4. Kompetensi Pedagogis
1. Pengelolaan kelas 2. Pemberian motivasi 3. Pemberian reward dan
punishment 4. Keaktifan siswa di kelas
21 22
23, 24
25
98
Lampiran 3
Kisi-Kisi Instrumen Dokumen
No. Sumber Tempat Bentuk Dokumen 1. Kepala sekolah Ruang kepala
sekolah Notulen rapat koordinasi
2. Tata Usaha Ruang tata usaha
Profil sekolah
99
Lampiran 4
PEDOMAN WAWANCARA
Subyek :
Kepala Sekolah
Nama : ……………………………………
Lokasi Wawancara : ……………………………………
Waktu Wawancara : ……………………………………
DAFTAR PERTANYAAN
A. Pertanyaan Tentang Proses Pengambilan
Keputusan
1. Bagamana pengambilan keputusan yang Bapak
lakukan berkaitan kebijkan-kebijakan sekolah di
SMA Negeri 1 Boja?
2. Setujukah jika dalam memimpin sekolah, Bapak
harus senantiasa melibatkan warga sekolah untuk
berpartisipasi?
3. Sejauhmana guru dan karyawan dilibatkan dalam
pengambilan keputusan?
4. Bagaimana keputusan diambil berkaitan jika ada
kendala-kendala pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar?
5. Bagaimana keputusan diambil berkaitan dengan
penyedian sarana dan prasarana sekolah?
6. Bagaimana keputusan diambil jika berkaitan
dengan pihak eksternal sekolah, seperti wali murid
atau masyarakat umum?
100
B. Pertanyaan tentang Aktifitas Konsultasi
7. Bagaimanakah konsultasi antara kepala sekolah
dengan guru dan karyawan dilakukan?
8. Mengapa konsultasi tersebut diperlukan? Apa
sajakah? Kapan konsultasi dilakukan?
9. Bagaimana kesepakatan pertemuan dilakukan?
10. Bagaimana sasaran-sasaran ditetapkan?
11. Bagaiamana kepala sekolah melakukan intervensi
masalah? Pendekatan-pendekatan apa saja yang
dilakukan? Bagaimana strategi pemecahan
masalah?
12. Bagaimana bentuk dukungan diberikan?
13. Bagaimana tindak lanjut terhadap hasil konsultasi?
C. Pertanyaan Tentang Pendelegasian Wewenang
14. Bagaimana pendelegasian wewenang dilakukan?
15. Seberapa besar wewenang didelegasikan?
16. Seberapa pentingkah pendelegsian wewenang?
17. Apakah konflik pernah terjadi berkaitan dengan
pendelegsian wewenang? Bagaimana bapak
meminimumkan konflik-konflik dari dampak
pendelegasian wewenang?
18. Bagaimana komunikasi pendelegasian wewenang
dengan dilakukan?
19. Bagaimana pengawasan dilakukan?
101
D. Pertanyaan Tentang Kompetensi Pedagogik Guru
20. Berdasarkan supervisi yang Bapak lakukan, apakah
guru sudah dapat mengelola kelas dengan baik?
21. Apakah guru dapat memotivasi siswa dengan baik?
Bagaimana cara guru memotivasi siswa?
22. Apakah guru memberikan reward dan punishment
secara proporsional?
23. Bagaimana cara guru memberikan reward dan
punishment kepada siswa?
24. Apakah guru dapat membuat siswa aktif di kelas?
Mohon penjelasan.
102
Lampiran 5
PEDOMAN WAWANCARA
Subyek : Waka Kurikulum
Nama : Prasida Widiyanto, S.Pd., M.Pd
Lokasi Wawancara : SMAN 1 Boja
Waktu Wawancara : Jumat, 6 Februari 2015
DAFTAR PERTANYAAN :
A. Pertanyaan Umum
1. Kapan biasanya anda berinteraksi dengan kepala
sekolah?
B. Pertanyaan tentang pengambilan keputusan
2. Menurut Bapak, bagaimana proses pengambilan
keputusan mengenai kebijakan sekolah dilakukan?
3. Dalam hal apa wakil kepala sekolah dilibatkan
dalam pengambilan keputusan?
4. Bagaimana wakil kepala sekolah dilibatkan dalam
keputusan dalam peningkatan kinerja sekolah?
5. Bagaimana wakil kepala sekolah dilibatkan dalam
keputusan jika ada permasalahan di sekolah?
6. Bagaimana wakil kepala sekolah dilibatkan dalam
keputusan penyediaan sarana dan prasarana
sekolah?
103
7. Sejauh mana wakil kepala sekolah dilibatkan dalam
pengadaan pembicaraan dan musyawarah dengan
pihak luar?
C. Pertanyaan tentang konsultasi
8. Bagaimanakah konsultasi antara kepala sekolah
dengan wakil kepala sekolah?
9. Mengapa konsultasi tersebut diperlukan? Apa
sajakah dikonsultasikan dengan wakil kepala
sekolah? Kapan konsultasi dilakukan?
10. Bagaimana kesepakatan pertemuan dilakukan?
11. Bagaimana sasaran-sasaran ditetapkan?
12. Bagaimana kepala sekolah melakukan intervensi
masalah? Pendekatan-pendekatan apa yang biasa
beliau lakukan? Bagaimana strategi pemecahan
masalah?
13. Bagaimana bentuk dukungan diberikan?
14. Bagaimana tindak lanjut terhadap hasil konsultasi?
D. Pertanyaan tentang pendelegasian wewenang
15. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana pendelegasian
wewenang dilakukan oleh kepala sekolah kepada
wakil kepala sekolah?
16. Seberapa besar wewenang didelegasikan?
17. Seberapa pentingkah pendelegasian wewenang?
18. Bagimana kepala sekolah meminimumkan konflik-
konflik dari dampak pendelegasian wewenang?
104
19. Bagaimana komunikasi pendelegasian wewenang
dengan dilakukan?
20. Bagaimana pengawasan dilakukan?
E. Pertanyaan Tentang Kompetensi Pedagogik Guru
21. Berdasarkan supervisi yang Bapak lakukan, apakah
guru sudah dapat mengelola kelas dengan baik?
22. Apakah guru dapat memotivasi siswa dengan baik?
Bagaimana cara guru memotivasi siswa?
23. Apakah guru memberikan reward dan punishment
secara proporsional?
24. Bagaimana cara guru memberikan reward dan
punishment kepada siswa?
25. Apakah guru dapat membuat siswa aktif di kelas?
Mohon penjelasan.
105
Lampiran 6 PEDOMAN WAWANCARA
Subyek:
Guru
Nama : ……………………………………
Lokasi Wawancara : ……………………………………
Waktu Wawancara : ……………………………………
DAFTAR PERTANYAAN:
A. Pertanyaan Umum
1. Kapan biasanya guru berinteraksi dengan kepala
sekolah?
B. Pertanyaan tentang pengambilan keputusan
2. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana proses
pengambilan keputusan mengenai kebijakan
sekolah dilakukan?
3. Dalam hal apa guru dilibatkan dalam pengambilan
keputusan?
4. Bagaimana guru dilibatkan dalam keputusan dalam
peningkatan kinerja sekolah?
5. Bagaimana guru dilibatkan dalam keputusan jika
ada permasalahan di sekolah?
6. Bagaimana guru dilibatkan dalam keputusan
penyediaan sarana dan prasarana sekolah?
7. Sejauh mana guru dilibatkan dalam pengadaan
pembicaraan dan musyawarah dengan pihak luar?
106
C. Pertanyaan tentang aktifitas konsultasi
8. Bagaimanakah konsultasi antara kepala sekolah
dengan guru dilakukan?
9. Mengapa konsultasi tersebut diperlukan? Apa
sajakah dikonsultasikan dengan guru? Kapan
konsultasi dilakukan?
10. Bagaimana kesepakatan pertemuan dilakukan?
11. Bagaimana sasaran-sasaran ditetapkan?
12. Bagaimana kepala sekolah melakukan intervensi
masalah? Pendekatan-pendekatan apa yang biasa
beliau lakukan? Bagaimana strategi pemecahan
masalah?
13. Bagaimana bentuk dukungan diberikan?
14. Bagaimana tindak lanjut terhadap hasil konsultasi?
D. Pertanyaan tentang pendelegasian wewenang
15. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana pendelegasian
wewenang dilakukan oleh kepala sekolah kepada
guru?
16. Seberapa besar wewenag didelegasikan?
17. Seberapa pentingkah pendelegasian wewenang?
18. Bagimana kepala sekolah meminimumkan konflik-
konflik dari dampak pendelegasian wewenang?
19. Bagaimana komunikasi pendelegasian wewenang
dengan dilakukan?
20. Bagaimana pengawasan dilakukan?
107
E. Pertanyaan tentang kompetensi pedagogik guru
21. Apakah Bapak/Ibu sudah dapat mengelola kelas
dengan baik?
22. Apakah Bapak/Ibu dapat memotivasi siswa dengan
baik? Bagaimana cara Anda memotivasi siswa?
23. Apakah Bapak /Ibu memberikan reward dan
punishment secara proporsional?
24. Bagaimana cara Bapak /Ibu memberikan reward
dan punishment kepada siswa?
25. Apakah Bapak /Ibu sudah dapat membuat siswa
aktif di kelas? Mohon penjelasan.
108
Lampiran 7
TRANSKRIP WAWANCARA
Subyek : Kepala Sekolah
Nama : Asari, S.Pd
Lokasi Wawancara : SMAN 1 Boja
Waktu Wawancara : Senin, 9 Februari 2015
Peniliti : Assalamualaikum
KS : walaikumsalam
Peneliti : Bapak kepala sekolah saya mohon bantuan
bapak untuk membantu saya dalam
melakukan penelitian yang hubungannya
dengan kepemimpinan kepala sekolah dan
hubungannya dengan kopetensi pedagogis
guru. Jadi ada beberapa pertanyaan yang
berhubungan dengan aktifitas
kepemimpinan kepala sekolah yang
bermuara pada kompetensi pedagogis guru.
Untuk pertanyaan pertama yang
berhubungan dengan proses pengambilan
keputusan, kira-kira bagaimana proses
pengambilan keputusan yang bapak lakukan
berkaitan dengan kebijakan-kebijakan
sekolah di SMA 1 Boja ini?
KS : Yang pertama kaitannya dengan
pengampilan keputusan dibagi menjadi
109
keputusan yang harus melibatkan stake
holder misalnya tentang membangun
sekolah tentunya kita melibatkan mulai dari
guru, karyawan, tokoh masyarakat, komite
sekolah kalau yang berhubungan dengan
program sekolah kita harus menerima
masukan dari semua komponen setelah
disepakati melalui rapat pleno maka
menjadi suatu keputusan yang harus
dijalankan. Kalau keputusan yang sifatnya
yang berhubungan dengan operasional
harian sekolah tentu kita akan
musyarawarah dengan pihak-pihak terkait
sesuai dengan wewenang masing-masing
karena di sekolah itu pada dasarnya hak dan
kewajiban ada di kepala sekolah dibagi habis
tapi tugas dan kewajiban itu berdasarkan
struktur organisasi sekolah. Jadi tentu kita
tidak bisa melakukan sendiri tapi dilakukan
oleh pihak yang berwenang misalnya
masalah kurikulum dan implementasinya
dilapangan tentu saya akan konsultasi
dengan waka kurikulum dan staf-stafnya
dan orang-orang yang berkompetensi
dibidangnya.
110
Peneliti : Kemudian bagaimana keputusan itu diambil
jika ada kendala pelaksanaan kegiatan
belajar
KS : Jika ada kendala karena kepala sekolah
merupakan penanggung jawab utama maka
kepala sekolah bisa memberikan bantuan
tergantung dari masalah apa yang dihadapi.
Kalau ada masalah yang berat atau ringan
yang jelas kepala sekolah memastikan
bahwa masalah itu dapat diselesaikan dan
harapannya adalah masalah itu dapat
diselesaikan oleh masing-masing pihak,
kepala sekolah tidak melakukan sendiri
tetapi justru kawan-kawan pelaksananya.
Peneliti : Bagaimana pengambilan keputusan untuk
sarana dan prasarana
KS : Pada prinsipnya sama dengan tadi diatas,
ada yang melibatkan steak holder, ada yang
hanya beberapa orang yang sudah diberi
wewenang misalnya pengadaan gedung,
parkir, lapangan, dsb itu mesti melibatkan
masyasrakat hal ini adalah komite. Dalam
bidang sarana yang sifatnya ringan
operasional sehari-hari contoh misalnya
pengadaan ATK maka terlibat adalah
pengurus barang, waka sarpras, petugas
belanja dan bendahara dan tidak sampai ke
111
komite. Karena sudah diputuskan pada
rapat komite. Kepala sekolah tidak
melakukan sendiri karena sudah
didelegasikan kepada pihak yang berwenang.
Kepala sekolah hanya mengontrol,
mengkoordinasikan mulai dari
merencanakan sampai dengan belanja.
Peneliti : Terimakasih bapak ini tentang proses
pengambilan keputusan kemudian tentang
aktivitas konsultasi, bagaimana konsultsi
antara kepala sekolah dengan guru dan
karyawan itu dilakukan?
KS : Pengertian konsultasi disini bisa maksudnya
kita diminta misalnya konsultasi berkaitan
dengan masing-masing tentu konsultasi ini
sifatnya individu atau kelompok. Contoh
wakasek sarana dalam menjalankan
tugasnya tentu sebelum dijalankan dia
harus konsultasi dulu dengan kepala
sekolah tanpa ada persetujuan kepala
sekolah tidak akan pernah jadi rencana itu.
Jadi konsultasi itu sangat penting. Pada
dasarnya semua kegiatan disekolah baik
yang dilakasanakan siswa, guru dan TU itu
semua harus dikonsultasikan artinya kepala
sekolah harus tahu. Wakil kepala sekolah
harus konfirmasi untuk setiap kegiatan yang
112
akan dilakukan sesuai dengan wewenang
masing-masing. Walaupun sudah ada
programnya tetap harus dikonsultasikan
misalnya akan ada ulangan umum, UTS
tentu wakasek kurikulum akan konsultasi
bagaimana pelaksanaan, pendanaan dan
sebagainya. Jadi konsultasi wajib sifatnya
baik diminta maupun tidak termasuk guru-
guru yang bermasalah dalam arti masalah
menjalankan tugasnya. Apalagi guru baru
harus banyak konsultasi .
Peneliti : Bagaimana kepala sekolah melakukan
intervensi seandainya ada masalah,
pendekatan apa yang bapak lakukan dan
bagaimana strategi pemecahannya
KS : Segala sesuatu sudah sesuai dengan tugas
dan wewenagnya tetapi saya menyadari tidak
semua orang mampu menjalankan tugas itu.
Apabila tidak mampu kepala sekolah
melakukan intervensi . ini bukan intervensi
mengabil alih tugas tetapi untuk diberi jalan
keluar dengan jalan musyawarah. Misalnya
ada guru mengajarnya siswanya ramai maka
guru tersebut diajak diskusi karena itu guru
baru yang sudah mampu tapi minder maka
saya arahkan dan beri motivasi dan yang
penting kita evaluasi dan dikontrol . tanpa
113
ada kontrol yang baik tidak akan dapat
menjadi baik.
Peneliti : Bagaimana bentuk dukungan yang
diberikan dan tindak lanjut terhadap hasil
konsultasi tersebut?
KS : Dukungannya dengan memberikan
masukan, jalan keluar. Tindak lanjutnya
yaitu kita awasi terus, kita control sehingga
apa yang dikehendaki bersama dipastikan
akan terjadi perubahan. Misalnya guru tidak
bisa menguasai kelas tadi kita beri dorongan
dengan pengalaman kita, tindak lanjutnya
kita pantau untuk memastikan kita diskusi
bisa berjalan dan ada perubahan dari guru
tersebut
Peneliti : Yang berikutnya adalah tentang
pendelegasian wewenang, bagaimana bapak
mendelegasikan wewenang selaku kepala
sekolah dan seberapa pentingkah
pendelegasian wewenang tersebut.
Seandainya ada konflik kira-kira bagaimana
bapak meminimalkan konflik tersebut?
KS : Ini hal yang paling penting dalam
manajemen itu pembagian wewenang itu
dari atasan kepada struktur organisasi itu
wajib hukumnya karena pada dasarnya
wewenang itu punya kepala sekolah tetapi
114
tidak mungkin kepala sekolah menjalankan
tugas dan wewenang yang begitu banyaknya
oleh karena itu dalam organisasi baik
wewenang itu kita bagi habis sesuai dengan
bidang masing-masing. Misalnya bidang
kurikulum kita delegasikan wakasek
kurikulum dan staf,demikian pula yang lain
termasuk tukang kebun itu juga dikasih
wewenang. Semua mendapat tugas dan
wewenang. Pendelegasian tugas dan
wewenanang yang baik akan menentukan
berhasil tidaknya program organisasi ini.
Nanti kalau ada masalah atau kendala
dalam pelaksanaannya maka kita adakan
evaluasi, kontrol .
Peneliti : Jadi bentuk pengawasannya seperti itu ya
pak?
KS : Tanpa ada kontrol atau evaluasi dan yang
paling penting lagi suri tauladan contoh
orang sekarang tidak perlu digurui dengan
ilmu yang penting diberi contoh dilapangan
bagaimana kita mengelola anak, bagaimana
kita bersikap terhadap kedisiplinan sekolah.
Kalau kita bisa memberikan contoh mereka
akan ikut kita dalam kegiatan sekolah.
Kalau kepala sekolah hanya duduk dikantor
saja kepala sekolah susah mengontrol
115
kegiatan ini dan mendorong dalam
pelaksanaannya sekali lagi bahwa tugas dan
wewenang itu harus dibagi apalagi
organisasi besar tetapi yang paling penting
adalah setelah dibagi maka bagaimana kita
mengevaluasi dan kontrol setiap harinya.
Peneliti : Point terakhir tentang kompetensi pedagogis
guru, berdasarkan supervisior apakah guru
sudah dapat mengelola kelas dengan baik,
apakah guru sudah dapat memotiovasi
siswanya dengan baik, bagaimana cara guru
memberi reward dan punisment kira-kira
bagaimana hubungannya dengan
kompetensi pedagogis guru.
KS : Ini sekolah yang besar tidak semuanya tidak
harus dilakukan kepala sekolah, jadi
penenganan pedagogis guru, pada
prakteknya dengan pembagian tugas
kepada guru senior untuk melaksanakan
tugas supervisior baik di dalam kelas
maupun di luar kelas karena dengan jumlah
yang besar ini tanpa melibatkan guru-guru
senior itu susah. Lebih fokus supervisi ini
kita arahkan kepada guru yang baru dan
sekarang ada program yang namanya
program induksi guru pemula. Artinya guru
pemula tidak bisa dilepas tetapi harus
116
dibimbing oleh guru senior atau guru yang
ditugasi oleh kepala sekolah untuk
memberikan pembimbingan. Tahun ini
berlaku. Dalam hal ini yang terlibat adalah
kepala sekolah , waka kurikulum dan guru
senior dan itu akan memantau terhadap
guru pemula jadi sebenarnya kualitas guru
sangat ditentukan oleh supervise akademik
di dalam kelas. Sehingga bisa meningkatkan
pengalaman, Boja saya yakin sebagian besar
sudah bagus tetapi ada beberapa guru yang
tidak menggunakan kurikulum, dia ngajar
berdasarkan feeling.
Peneliti : Adanya guru seperti itu bagaimana tindakan
bapak
KS : Kita panggil, kita ajak diskusi agar guru
tersebut mengikuti silabus dan pedoman
yang ada. Kita panggil sifatnya memberi
masukan, akhir kita memastikan bahwa
yang bersangkutan melakukan perubahan
dalam mengajar dan mengelola kelas.
Peneliti : Terimakasih atas bantuan bapak. kami
mohon pamit
Asalamualaikum
KS : Walaikum salam
117
Lampiran 8
TRANSKRIP WAWANCARA
Subyek : Waka Humas
Nama : Dra. Kami Hartati, M.Pd
Lokasi Wawancara : SMAN 1 Boja
Waktu Wawancara : Sabtu, 28 Februari 2015
DAFTAR PERTANYAAN :
A. Pertanyaan Umum
1. Kapan biasanya anda berinteraksi dengan kepala
sekolah?
Setiap hari kerja, karena semua Waka bersatu
dalam satu ruangan
B. Pertanyaan tentang pengambilan keputusan
2. Menurut Ibu, bagaimana proses pengambilan
keputusan mengenai kebijakan sekolah dilakukan?,
Kalau kebijakan sifatnya darurat bisa hanya
pemberitahuan, namun bila tidak akan diadakan
rapat u mengambil keputusan
3. Dalam hal apa wakil kepala sekolah dilibatkan
dalam pengambilan keputusan?
Kebijakan tentang kinerja masing- masing warga
sekolah
4. Bagaimana wakil kepala sekolah dilibatkan dalam
keputusan dalam peningkatan kinerja sekolah?
118
Biasanya sebelum tahun ajaran baru dimulai
kepala sekolah mengajak rapat semua waka tentang
program kegiatan sekolah selama setahun , sebelum
program itu dirapatkan dengan semua guru dan
karyawan SMA Negeri 1 Boja, untuk menguatkan
dan mamantapkan program yang akan
dilaksanakan
5. Bagaimana wakil kepala sekolah dilibatkan dalam
keputusan jika ada permasalahan di sekolah?
Permasalahan yang kecil biasanya bisa diputuskan
oleh Waka, namun apabila masalah yang lebih
besar diptuskan melalui rapat dengan warga
sekolah yang ada keterlibatanya dengan masalah
tersebut
6. Bagaimana wakil kepala sekolah dilibatkan dalam
keputusan penyediaan sarana dan prasarana
sekolah?
Kepala Sekolah membuat SK penugasan tim
penyusun RAPBS, kemudian Tim RAPBS bekerja
dengan mengakomodir masukan- masing-masing,
disusun RAPBS untuk dirapatkan intern Tim
RAPBS, sebelum dirapatkan dengan pengurus
Komite , Rapat dengan pengurus Komite untuk
persiapan rapat Pleno dengan orang tua siswa
7. Sejauh mana wakil kepala sekolah dilibatkan dalam
pengadaan pembicaraan dan musyawarah dengan
pihak luar?
119
Kepala sekolah aktif melibatkan semua Waka sesuai
bidang tugas masing-masing
C. Pertanyaan tentang konsultasi
8. Bagaimanakah konsultasi antara kepala sekolah
dengan wakil kepala sekolah?
Dilakukan setiap kesempatan bila diperlukan
9. Mengapa konsultasi tersebut diperlukan?
Untuk mendapat masukan dalam pengambilan
keputusan
10. Apa sajakah dikonsultasikan dengan wakil kepala
sekolah?
Tentang rencana kerja, pelaksanaan dan evaluasi
serta tinadak lanjut kegiatan
11. Bagaimana kesepakatan pertemuan dilakukan?
Dilakukan baik lisan ( langsung, tilpun ) maupun
tertulis ( sms, email,bbm )
12. Bagaimana sasaran-sasaran ditetapkan?
13. Bagaimana kepala sekolah melakukan intervensi
masalah?
Dilakukan saat diperlukan Pendekatan-pendekatan
apa yang biasa beliau lakukan? Kekeluargaan dan
ketegasan sesuai aturan
Bagaimana strategi pemecahan masalah?
Menyelesaikan masalah tanpa masalah
14. Bagaimana bentuk dukungan diberikan?
Dukungan fisik dan non fisik yang seimbang
120
15. Bagaimana tindak lanjut terhadap hasil konsultasi?
Direalisasi sesuai hasil keputusan menurut
kemampuan sekolah
D. Pertanyaan tentang pendelegasian wewenang
16. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana pendelegasian
wewenang dilakukan oleh kepala sekolah kepada
wakil kepala sekolah?
17. Delegasi wewenang sesuai bidang tugas masing-
masing
18. Seberapa besar wewenang didelegasikan?
Wewenang yang biasa diatasi oleh Waka dilakukan
oleh Waka, Kepala Sekolah hanya menerima
laporannya. Sedang yang tidak bisa diatasi
dikembalikan ke Kepala Sekolah
19. Seberapa pentingkah pendelegasian wewenang?
Penting , karena biar tidak terjadi tumbukan
terhadap wewenang masing-masing dan tidak
terjadi penumpukkan masalah di Kepala Sekolah.
20. Bagimana kepala sekolah meminimumkan konflik-
konflik dari dampak pendelegasian wewenang?
Mengingatkan kepada warga sekolah untuk bekerja
sesuai dengan tugasnya masing-masing-
memusyawarahkan kepada yang lain jika terjadi
masalah, diputuskan dengan hati tanpa emosi
21. Bagaimana komunikasi pendelegasian wewenang
dengan dilakukan?
121
22. Bagaimana pengawasan dilakukan? Pengawasan
Kepala Sekolah dilakukan secara periodik dan
berjenjang, kemudian diadakan evaluasi
E. Pertanyaan Tentang Kompetensi Pedagogik Guru
23. Berdasarkan supervisi yang Bapak lakukan, apakah
guru sudah dapat mengelola kelas dengan baik?
Baik seratus persen belum, namun secara periodik
dilakukan pengawasan dan evaluasi untuk lebih
baik
24. Apakah guru dapat memotivasi siswa dengan baik?
Ya, karena guru harus menguasai 4 macam
kompetensi antara lain kompetensi akademik,
profesi, social dan kepribadian
Bagaimana cara guru memotivasi siswa?, berbagai
cara dapat dilakukan baik secara akademik guru
harus setiap saat menambah ilmu, professional
guru harus pintar bermain peran, guru harus
punya kompetensi social tingi dan guru harus
punya pribadi yang dapat dibanggakan agar siswa
percaya akan kemampuan gurunya, agar siswa
termotivasi
25. Apakah guru memberikan reward dan punishment
secara proporsional?
Ya , bagi siswa yang melanggar akan dapat sangsi
yang mendidik dan bila berprstasi akan diberikan
hadiah yang memang telah dianggarkan
122
26. Bagaimana cara guru memberikan reward dan
punishment kepada siswa?
Sesuai dengan tingkatan prestasi yang didapatkan
27. Apakah guru dapat membuat siswa aktif di kelas?
Ya, guru selalu berinovasi dalam proses
pembelajaran baik dengan penggunakan metode,
strategi, media maupun cara-cara lain yang
senantiasa dilakukan dalam rangka siswa menjadi
aktif
123
Lampiran 9
TRANSKRIP WAWANCARA
Subyek : Guru Bahasa Inggris
Nama : Raharjo Yulianto, S.S
Lokasi Wawancara : SMAN 1 Boja
Waktu Wawancara : Rabu, 4 Februari 2015
A. Jawaban Pertanyaan umum
Interaksi antara guru dan Kepala Sekolah terjadi
setiap hari, akan tetapi Kepala Sekolah menyediakan
waktu minimal 1x dalam sebulan untuk berinteraksi
dengan guru secara langsung (pada hari Senin minggu
ke-2). Namun, diluar jadwal tersebut, koordinasi
dilakukan jika ada kegiatan-kegiatan sekolah yang
bersifat periodik maupun kegiatan yang bersifat urgent
(mendadak). Selain itu, setiap guru bisa secara
langsung berinteraksi/ menghadap Kepala Sekolah jika
diperlukan.
B. Jawaban Pertanyaan tentang pengambilan
keputusan
Proses pengambilan keputusan yang menyangkut
kepentingan sekolah dilakukan secara bersama-sama
dalam suatu rapat yang dipimpin langsung oleh Kepala
Sekolah
124
C. Jawaban Pertanyaan tentang aktifitas konsultasi
Konsultasi dapat dilakukan secara individu maupun
kelompok, tergantung permasalahan yang dihadapi
oleh guru. Konsultasi kelompok misalnya mengenai
pembuatan perangkat pembelajaran. Kepala Sekolah
mengumpulkan guru dalam rangka pembuatan
perangkat, menampung kendala-kendala yang dihadapi
guru kemudian memberi jalan keluar/ kemudahan
(missal dengan memperbaiki/ menambah sarana
prasarana untuk menunjang tugas guru dalam
menyelesaikan perangkat pembelajaran).
D. Jawaban Pertanyaan tentang pendelegasian
wewenang
Kepala Sekolah melakukan pendelegasian tugas
langsung kepada guru yang ditunjuk dengan Surat
Keputusan dengan tembusan kepada pihak-pihak yang
terkait, sehingga pelaksana dan penganggung
wewenang menjadi jelas dan pengawasan tugas juga
mudah.
E. Jawaban Pertanyaan tentang kompetensi pedagogis
guru
Pengelolaan kelas oleh guru bekerja sama dengan
pengurus kelas dan seluruh siswa melalui kontrak
pembelajaran yang disampaikan pada awal semester/
tahun ajaran. Selain itu juga dengan memberikan
motivasi, permainan dan ice breaker disela-sela
125
kegiatan belajar mengajar untuk tetap menjaga
antusiasme murid di dalam kelas.
126
Lampiran 10
TRANSKRIP WAWANCARA
Subyek : Guru Bahasa Inggris
Nama : Linda Yuana, S.Pd
Lokasi Wawancara : SMAN 1 Boja
Waktu Wawancara : Rabu, 4 Februari 2015
A. Jawaban Pertanyaan umum
Kepala sekolah berinteraksi dengan guru kapan
saja. Kepala sekolah sangat terbuka dalm
membangun komunikasi degan guru baik secara
formal maupun informal.
B. Jawaban Pertanyaan tentang pengambilan
keputusan
Proses pengambilan keputusan mengenai kebijakan
sekolah dilakukan secara proporsional sesuai
dengan kepentingan dan masalah yang berkaitan.
Dalam hal peningkatan kinerja sekolah, semua
komponen sekolah dilibatkan melalui rapat dinas.
Apabila ada permasalahan di sekolah, pengambilan
keputusan akan melibatkan komponen sekolah yang
berkaitan dengan masalah yag akan diselesaikan.
Untuk peyediaan sarana dan prasarana,
pengambilan keputusan hanya melibatkan
pengadaan barang. Sementara guru dilibatkan
dalam pembicaraan dan musyawarah yang
127
berhubungan dengan kinerja guru atau masalah
siswa
C. Jawaban Pertanyaan tentang aktifitas konsultasi
Konsultasi anatara kepala sekolah dan guru
dilakukan apabila terjadi masalah yang berhubugan
dengan kinerja guru atau permasalahan siswa. Hal
ini penting dilakukan karena gurulah yag paling
mengerti kondisi siswa sehari-hari. Kesepakatan
pada setiap konsultasi dilakukan secara mufakat
dengan pertimbangan kepala sekolah dalam
menentukan sasaran sasaran yang akan dibidik.
Kepala sekolah melakukan intervensi pada
penyelesaian masalah yang akan berdampak pada
sekolah. Kepala sekolah menggunakan pendekatan
personal dan juga pedekatan terbuka yaitu langsung
mengungkapkan didepan forum. Dukungan yang
diberikan kepala sekolah belum terlihat secara
konkrit namun kepala sekolah telah melaksanakan
pengawasan sebagai tindak lanjut konsultasi.
D. Jawaban Pertanyaan tentang pendelegasian
wewenang
Pendelegasian dan wewenang kepala sekolah kepada
guru dilakukan dengan pertimbangan para staff.
selama ini kepala sekolah tidak memperhatikan
maupun memberikan tindakan pada kesenjangan
yag muncul karena pemberian wewenang tersebut.
128
E. Jawaban Pertanyaan tentang kompetensi pedagogis
guru
Menurut saya saya telah mengelola kelas dengan
baik, sebagai contoh sebelum pelajaran dimulai saya
terlebih dahulu mengatur tempat duduk untuk
memudahkan proses KBM dan tidak monoton.
Kemudian selama pelajaran berlangsung saya sering
keliling kelas utuk memastikan siswa belajar dengan
maksimal dan kondisi kelas menjadi kondusif. Saya
memotivasi siswa dengan memberikan komentar
positif pada setiap jawaban yang diberikan siswa.
Dengan begitu siswa akan merasa nyaman dan
termotivasi dala menjalani proses pembelajaran.
Dalam KBM saya juga memberikan reward kepada
siswa dalam bentuk pujian pada hasil kerja siswa.
Tetapi saya tidak setuju degan istilah punishment
karena dalam KBM siswa berproses untuk menyerap
materi pelajaran dan bertumbuh menjadi pribadi
yang lebih baik. Jadi akan lebih baik apabila
diberikan kritikan yang membangun pada kesalahan
yag dilakukan.
129
Lampiran 11
TRANSKRIP WAWANCARA
Subyek : Guru Bahasa Jepang
Nama : Millraitiningrum, S.Pd
Lokasi Wawancara : SMAN 1 Boja
Waktu Wawancara : Jumat, 20 Februari 2015
DAFTAR PERTANYAAN:
A. Pertanyaan Umum
1. Kapan biasanya guru berinteraksi dengan kepala
sekolah?
- Kapan saja bisa dilakukan. Seringkali, briefing
antara guru dan kepala sekolah dilakukan
minimal 1x dalam sebulan.
- Jika guru mempunyai hal yang ingin
dibicarakan (masalah pribadi) dengan KS, maka
guru dapat melakukan pertemuan tersendiri.
B. Pertanyaan tentang pengambilan keputusan
2. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana proses
pengambilan keputusan mengenai kebijakan
sekolah dilakukan?
- Kebijakan sekolah diputuskan melalui rapat
dengan stakeholder sekolah, yaitu KS, Dewan
Komite, Wakasek, Guru serta Karyawan.
130
3. Dalam hal apa guru dilibatkan dalam pengambilan
keputusan?
- Hal yang bersifat akademis/non akademis,
contohnya rencana pembangunan gedung baru
sekolah ataupun juga tentang masalah peserta
didik.
4. Bagaimana guru dilibatkan dalam keputusan dalam
peningkatan kinerja sekolah?
- Guru selalu dilibatkan oleh KS dalam
meningkatkan kinerja sekolah, karena guru
sebagai roda penggerak utama jalannya sekolah.
5. Bagaimana guru dilibatkan dalam keputusan jika
ada permasalahan di sekolah?
- Dilakukan dalam rapat tertutup dengan
menggunakan musyawarah ataupun tanya
jawab.
6. Bagaimana guru dilibatkan dalam keputusan
penyediaan sarana dan prasarana sekolah?
- Selama ini Wakasek Bidang Sarpras yang
mengurusi hal itu. Guru dapat meminta
alat/bahan yang akan dipakai dalam KBM
melalui Wakasek Sarpras.
7. Sejauh mana guru dilibatkan dalam pengadaan
pembicaraan dan musyawarah dengan pihak luar?
- Musyawarah dilakukan dengan guru
tertentu/wakasek yang mengurusi hal tersebut.
131
C. Pertanyaan tentang aktifitas konsultasi
8. Bagaimanakah konsultasi antara kepala sekolah
dengan guru dilakukan?
- Briefing umum
- Secara pribadi jika ada masalah dengan guru
tersebut
9. Mengapa konsultasi tersebut diperlukan? Apa
sajakah dikonsultasikan dengan guru? Kapan
konsultasi dilakukan?
- Tujuan konsultasi adalah untuk memecahkan
masalah yang ada dan mencari solusi atas
permasalahan yang ada.
- Hal yang terkait dengan sekolah ataupun hal
pribadi yang terkait dengan aktifitas guru di
sekolah.
- Sewaktu-waktu / rutin minimal sebulan 1x
10. Bagaimana kesepakatan pertemuan dilakukan?
- Jika terkait masalah kedinasan maka akan ada
undangan secara tertulis.
- Jika masalah pribadi, dapat langsung
menghadap KS
11. Bagaimana sasaran-sasaran ditetapkan?
- Ditetapkan berdasarkan keputusan yang telah
disepakati bersama
12. Bagaimana kepala sekolah melakukan intervensi
masalah? Pendekatan-pendekatan apa yang biasa
132
beliau lakukan? Bagaimana strategi pemecahan
masalah?
- KS terlibat secara aktif dan memberikan contoh
agar guru maupun murid dapat melakukan hal
yang diinginkan seperti kedisiplinan.
13. Bagaimana bentuk dukungan diberikan?
- Pemberian contoh sikap dan perilaku
- Memantau aktifitas di sekolah
14. Bagaimana tindak lanjut terhadap hasil konsultasi?
- Melakukan review terhadap kegiatan yang telah
dilakukan
D. Pertanyaan tentang pendelegasian wewenang
15. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana pendelegasian
wewenang dilakukan oleh kepala sekolah kepada
guru?
- Melalui surat delegasi jika terkait dengan
lomba/kejuaraan dll.
- Melalui surat tugas akan adanya suatu kegiatan
16. Seberapa besar wewenang didelegasikan?
- Didelegasikan secara penuh kepada guru. KS
sebagai pelindung/penanggungjawab
17. Seberapa pentingkah pendelegasian wewenang?
- Penting, karena dengan adanya pendelegasian
maka guru dapat melakukan hal yang
dipandang penting/perlu untuk dilakukan agar
133
kegiatan/acara yang direncanakan dapat
berjalan dengan baik.
18. Bagimana kepala sekolah meminimumkan konflik-
konflik dari dampak pendelegasian wewenang?
- Dengan cara memilih personil yang dianggap
mampu (senior) dalam melakukan kegiatan
tersebut.
19. Bagaimana komunikasi pendelegasian wewenang
dengan dilakukan?
- Dilakukan dalam tim inti, jika ada kesulitan
terkait dengan pelaksanaan kegiatan, dapat
dikonsultasikan kepada KS.
20. Bagaimana pengawasan dilakukan?
- Dilakukan secara langsung dan diakhiri dengan
adanya laporan pertanggungjawaban kegiatan.
E. Pertanyaan tentang kompetensi pedagogis guru
21. Apakah Bapak/Ibu sudah dapat mengelola kelas
dengan baik?
- Ya, saya telah berusaha agar semua siswa yang
saya ajar dapat mengikuti KBM dengan baik.
22. Apakah Bapak/Ibu dapat memotivasi siswa dengan
baik? Bagaimana cara Anda memotivasi siswa?
- Motivasi secara berkala selalu dilakukan.
Memberikan nasihat, contoh, semangat, dll
134
23. Apakah Bapak /Ibu memberikan reward dan
punishment secara proporsional?
- Ya, sudah saya lakukan.
24. Bagaimana cara Bapak /Ibu memberikan reward
dan punishment kepada siswa?
- Reward : saya berikan hadiah kecil bisa berupa
barang/makanan bagi siswa yang mendapat
nilai yang memuaskan.
- Punishment : setelah berkali-kali memberikan
arahan terhadap siswa terkait dengan nilai
akademiknya, namun jika siswa tidak
menghiraukannya sampai waktu yang
ditentukan, nilai mapelnya bisa tidak tuntas.
25. Apakah Bapak /Ibu sudah dapat membuat siswa
aktif di kelas? Mohon penjelasan.
- Sudah saya lakukan, berbagai macam metode
seperti presentasi, berdialog berpasangan, tanya
jawab, penugasan, dll membuat siswa aktif dan
tidak hanya menerima KBM dari 1 arah (guru)
saja.
135
Lampiran 12
TRANSKIP WAWANCARA
Subyek : Guru Pendidikan Agama Islam
Nama : Dra. Dluroh, M.Ag
Lokasi Wawancara : SMAN 1 Boja
Waktu Wawancara : Sabtu, 14 Februari 2015
P : Peneliti
R : Responden
P : Asalamulaikum
R : walaikumsalam
P : Mohon minta waktu sebentar. Saya yulianti
mahasiswa UKSW mau minta informasi kepada
ibu dalam rangka penelitian tesis saya tentang
kepemimpinan kepala sekolah dalam peningkatan
kompetensi pedagogig guru. Pertanyaan pertama
kapan biasanya ibu berinteraksi dengan kepala
sekolah.
R : Pada saat hal yag menyangut kapasitas saya
sebagai wali kelas, kadang-kadang permasalahan
yang menyangkut siswa.
R : Kalau dalam kapasitas ibu sebagai guru,
kebetulan kami didalam wadah kemenag maka
dalam pemberkasan setifikasi saya berkonsultasi
kepada kepala sekolah. Juga pada saat
136
peringatan hari-hari besar agama kami tidak
pernah terlepas dari konsultasi dengan kepala
sekolah untuk mendukung pelaksanaan kegiatan
yang kami programkan.
P : Menurut ibu bagaimana proses pengambilan
keputusan mengenai kebijakan sekolah
dilakukan, dalam hal ini apakah guru selalu
dilibatkan, bagaimana guru dilibatkan dalam
proses pengambilan keputusan untuk
meningkatkan kinerja guru.
R : Guru dilibatkan secara aktif dalam keputusan
kepala sekolah, untuk masalah yang
berhubungan langsung dengan guru misalnya
untuk program peningkatan kemampuan guru
seperti kegiatan training dan IHT baik itu guru
tetap maupun guru tidak tetap namun ada juga
pengambilan keputusan yang hanya melibatkan
wakil-wakil kepala sekolah misalanya dalam hal
pembangunan dan penyedian sarana dan
prasarana. Ini menunjukan bahwa kepala
sekolah sudah melaksanakan kepemimpinannya
dengan baik.
P : Apakah guru dilibatkan kalau dalam
pengambilan keputusan tersebut ada
permasalaha, bagaiman guru dilibatkan dalam
prnyediaan sarana prasarana dan sejauh mana
137
guru dilibatkan dalampengambilan keputusan
untuk bermusyawarah dengan pihak luar
R : Untuk masalah tersebut tidak semua guru
terlibat karena hanya orang-orang yang terlibat
dalam sarana prasarana, ada pos-pos tertentu
atau pendelegasian wewenang khusus seperti
wakasek dan petugas tata usaha. Guru hanya
dimintai pendapat apa kebutuhannya kemudian
diinventarisir dan dilaksanakan oleh orang-orang
yang diberi wewenang
P : Tentang aktivitas konsultasi bagaimana hal itu
dilakukan dan kapan?
R : Untuk konsultasi di SMA Boja ada kondisi yang
kondusif karena selama ini kepala sekolah tidak
pernah membatasi , kepala sekolah memberi
bimbingan dan arahan dan petunjuk setiap saat
kepala sekolah siap. Konsultasi dapat dilakukan
kapanpun dan dimanapun sesuai dengan
kebutuhan. Kepala sekolah sering membuka diri
setiap rapat kalau ada hal-hal tertentu yang perlu
disampaikan, dengan terbuka kepalasekolah
selalu menyediakan waktu untuk konsultasi
tersebut. Ini menunjukan bukti bahwa kepala
sekolah tidak otoriter
P : Bagaiman tindak lanjut hasil konsultasi?
R : Ada yang ditindak lanjuti dan ada yang
diserahkan kepada pihak yang terkait
138
P : Bagaimana pendelegasian wewenang dilakukan
oleh kepala sekolah, seberapa besar
pendelegasian dilakukan dan apakah
pedelegasian wewenang itu penting
R : Pendelegasian wewenang diberikan kepada
semua wakasek dan pihak-pihak yang
berkompeten dibidangnya
P : Apakah orang yang menerima delegasi misalnya
melaksanakan workshop diprovinsi apakah selalu
menginformasikan info yang diperoleh ?
R : Ya tapi karena keterbatasan waktu kadang-
kadang tidak seluruhnya disampaikan apalagi
beban guru sangat banyak sebagai konsekuensi
menuju profesionalisme guru
P : Apakah kepala sekolah sudah mendelegasikan
tugas-tugas kepada wakasek semua bidang dan
guru?
R : Disini ada pembagian tugas, kepala sekolah juga
konsekuen dengan pembagian itu, kemudian ada
pengawasan langsung di lapangan.
P : Menurut pendapat ibu apakah bapak ibu guru
sudah bisa mengelola kelas dengan baik dan
apakah sudah bisa memotivasi siswa dengan baik
dan dengan cara apa bapak ibu guru memotivasi
siswa?
R : Sering kami memberi reward dengan secara lisan
tetapi kadang-kadang juga dengan member
139
barang yang nilainya kecil misalnya kemarin kita
melaksanakan praktek melakukan mawaris bagi
anak-anak yang menjawab dengan tepat kami
memberikan hadiah untuk memotivasi mereka
P : Bagaimana ibu melaksanakan punishment?
R :Kadang-kadang kami memberikan hukuman
menyuruh anak menulis asmaul husna agar
terampil menulis jadi hukuman itu tidak bersifat
menyakiti tapi bersifat edukasi
P : Bagaimana ibu membuat siswa menjadi aktif?
R : Kami berupaya untuk paham dan hafal pada
semua siswa. Dengan memberikan joke yang
bersifat mendidik, misalnya guru sudah
mempunyai peta anak-anak yang mempunyai
pasangan di kelas.
P : Apakah pelatihan seperti IHT bisa meningkatkan
kompetensi pedagogig guru?
R : Sudah, tapi diharapkan diberikan waktu yang
memadahi sehingga guru dapat menyerap secara
keseluruhan materi yang diberikan misalnya
dalam peningkatan kualitas PBM.
P : Menurut ibu apakah kompetensi pedagogis guru
SMA Boja sudah bagus?
R : Kompetensi pedagogis guru secara umum sudah
bagus, namun peningkatan kemampuan harus
dilakukan terus menerus karena kehidupan
140
selalu menuntut kita untuk selalu belajar dan
belajar.
P : Terima kasih ibu atas waktu dan informasinya.
Kami mohon diri.
141
Lampiran 13
TRANSKRIP WAWANCARA
Subyek : Wakil Kepala bidang Kurikulum
Nama : Prasida Widiyanto, S.Pd., M.Pd
Lokasi Wawancara : SMAN 1 Boja
Waktu Wawancara : Jumat, 6 Februari 2015
Jam : 14.00
Peneliti : Asslamualaikum,
Wk ks : walaikum salam,
Peneliti : Perkenalkan saya yulianti, dari mahasiswa
pasca sarjana UKSW. Kedatangan saya
bermaksud minta tolong pada Bapak untuk
berkenan menjawab pertanyaan-
pertanyaan kami sehubungan surat yang
telah kami ajukan bahwa kami akan
mengadakan penelitian di sma 1 boja
tentang KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF
DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI
PEDAGOGIS GURU.Untuk menyelesaikan
tesis saya. Mohon ijin Bapak berkenan
menjawab pertanyaan pertanyaan yang
ada di sini, apakah Bapak ada waktu ?
142
Wk ks : Ya terimakasih bu, untuk kelancaran
panjenengan sedapat mungkin akan kami
bantu
Peneliti : Terimakasih bapak
Wk ks : Apa yang diperlukan?
Peneliti : Karena sudah apa panduan wawancara,
kita mengikuti panduan yang saya buat ini
yang hubungannya dengan kepemimpinan
kepala sekolah, yaitu ada 3 point yaitu
tentang pengambilan keputusan,
konsultasi, dan delegasi wewenang dan
poin terakhir sejauh mana kompetensi
pedagosis guru sma 1 boja menurut
pandangan Bapak. Bagaimana klo kita
mulai dengan pertanyaan pertama.
Wk KS : Yang saya akan bantu tentang bidang ada
bu?
Peneliti : Karena yang dievaluasi adalah pandangan
bapak selaku wakil kepala sekolah dalam
mengevaluasi aktivitas yang di lakukan
oleh kepala sekolah dalam rangka
meningkatkan kompetensi pedagogis guru,
kemudian aktivitas kepala sekolah di
fokuskan pada 3 poin pengambilan
keputusan, konsultasi dan delegasi
wewenang, yang ke 3 poin itu permuara
143
untuk mengevaluasi kompetensi pedagogis
guru
Wk KS : Pada prinsipnya saya selaku bidang
kurikulum berinteraksi dengan kepala
sekolah dalam bidang kurikulum,misalnya
interaksi yang kami lakukan dengan kepala
sekolah, itu setiap saat dari pagi, jam
istirahat dan selesai kegiatan pembelajaran
itu dalam kaitan interaksi harian,
kemudian dalam mingguan kami selalu
melaporkan kegiatan-kegiatan yang kami
bidangi pada hal-hal yang perlu kita
evaluasi atau kegiatan yang akan kita
laksanakan dalam kegiatan di sekolah.
Selain itu juga setiap bulanan kami
laporkan kepada kepala sekolah khususnya
bidang kurikulum walaupun di situ ada
beberapa wakil kepala sekolah bidang lain
yang berkumpul untuk melaporkan sesuai
dengan bidang-bidangnya, karena yang
kami tanggani bidang kurikulum maka hal-
hal yang perlu di benahi atau di tindak
lanjuti tentang kurikulum perlu kami
laporkan.
Selain pada saat tertentu insidental kami
dengan kepala sekolah juga berinteraksi
pada saat tertentu barangkali dari kepala
144
sekolah ada hal-hal yang harus di
sampaikan bisalnya hasil rapat didinas
yang perlu di tindak lanjuti makan di luar
interaksi tadi sehingga pada saat-saat
tertentu kami dengan kepala sekolah
berdiskusi tentang apa yang di peroleh dari
kepala sekolah misalnya ada hasil rapat
jadi pada prinsipnya kami dengan kepala
sekolah selalu berinteraksi juga dalam hal
bulanan maupun incidental, itu yang bisa
kami sampaikan tidak pasti harus.
Peneliti : Terimakasih bapak. Pertanyaan berikutnya
yaitu mengenai proses pengambilan
keputusan, mengenai kebijakan sekolah
yang di lakukan, atau dalam hal apa wakil
kepala sekolah di libatkan dalam
pengambian keputusan
Wk KS : Jadi begini bu, untuk SMA 1 Boja ini dalam
hal pengambilan-pengambilan keputusan,
kan pada dasarnya kepala sekolah
mempunyai program kerja yang di jabarkan
dalam rencana program tahunan, yang
bersifat jangka pendek maupun jangka
panjang, dari yang menengah 4 tahun, dan
yang panjang 8 tahun, dalam kaitan
pengambilan keputusan , saya selaku
bidang kurikulum tentunya kami
145
mengajukan program-program yang
sebelumnya itu dari beberapa wakasek,
kurikum, kesiswaan maupun humas serta
sarana prasacara ingin mengadakan suatu
rapat dan hal-hal yang disampaikan dari
masing-masing wakasek juga ada
keterlibatan dari komite sekolah untuk
mengambil suatu hal-hal yang akan di
lakukan yang berkaitan dengan kebijakan-
kebijakan dari sekolah yang dilaksanakan
ke depan.
Peneliti : Apakah wakil kepala sekolah dilibatkan
dalam peningkatan kinerja sekolah, dalam
hal ini lebih khususnya lagi adalah kinerja
guru,
Wakasek : Jadi kaitannya dengan temen-temen guru-
guru tentunya kami selaku bidang kurikum
lebih focus dengan hal-hal yang berkaitan
dengan kinerja guru, maka hal-hal apa
yang perlu kami sampaikan juga kami
sebelum diputuskan kami ajukan program-
program dimana itu yang berkaitan dengan
sdm, peningkatan sumber daya guru yang
berhubungan dengan sarana prasarana,
disini saya selaku kurikulum
menyampaikan pandangan-pandangan
untuk ke depan yang lebih focus pada
146
bidang kurikulum, lebih-lebih lagi yang
berkaitan dengan teman-teman guru,
tentang permasalahannya bagaimana di
dalam kegiatan KBM bagaimana
persiapannya, dalam persiapan tentu kami
akan membuat program dan bagaimana itu
akan menghasilkan rencana yang berkaitan
dengan RPP, berkaitan dengan
pelaksanaannya tentunya kami
mengajukan program yang berkaitan
dengan supervisi , semester dan pada akhir
semester itu kami lakukan. termasuk juga
kegiatan tengah semester, ulangan akhir
semester dan sebagainya. Bahkan kita
sudah membuat suatu rencana yang
berkaitan dengan ujian sekolah maupun
ujian nasional, sehingga disinilah kami
lakukan sehingga pada awalnya antara
kepala sekolah kemudian wakasek serta
pihak-pihak dari luar misalnya komite
sekolah bermusyawarah kemudian wakil-
wakil kepala sekolah khususnya kami di
kurikulum mengajukan suatu rencana
yang berhubungan dengan pembiayaannya
dan disitu muncul dalam RAKS dari
situlah menghasilkan keputusan yang akan
kita lakukan dalam satu tahun ajaran
147
kedepan dan ini sepengetahuan komite
sekolah. Ini yang sudah kami lakukan
sehingga bagaimana keterlibatan kami
dalam hal pengambialn keputusan yang
pertama dilibatkan untuk menyusun
program kemudian analisis di lakukan
pembicaraan dengan komite dan dari
situlah akhirnya di ambil suatu keputusan
sehingga secara langsung wakasek di
libatkan dalam hal pengambilan keputusan
baik untuk kinerja sekolah maupun
berkaitan dengan sarpras dan juga bidang-
bidang lainnya, itulah yang berkaitan
dengan hal-hal pengambilan keputusan
Peneliti : Kemudian kalau berkaitan dengan aktivitas
konsultasi?
Bagaimana pak, apakah kepala sekolah
selalu melibatkan wakasek atau sebaliknya
wakasek selalu berkonsultasi dengan
kepala sekolah untuk berbagai hal?
Wk sek : Seperti yang saya sampaikan di depan
berkaitan dengan konsultasi, pada
dasarnya konsultasi ini tidak secara formal,
tapi misalnya ada hal-hal beliau
mengadakan dapat dinas, sehingga ada
hasil-hasil yang perlu ditindak lanjuti,
maka kepala sekolah secara langsung
148
maupun tidak langsung berdiskusi dengan
kami kalau itu berkaitan dengan kurikulum
maka kami mengkonsultasikan hal-hal
yang berkaitan dengan bagaimana hal itu
perlu ditindak lanjuti, kenapa ini
diperlukan , Karena pada dasarnya yang
akan dilakukan agar berjalan sesuai
dengan yang di programkan dan juga
berkaitan dengan kemungkinan-
kemungkinan kalau memang itu ada
kaitannya dengan RAPBS sehingga tidak
jauh dari anggaran apabila itu diperlukan,
dan itulah yang perlu kami lakukan,
sehingga kepala sekolah bisa mengundang
kami untuk berkonsultasi itu dari sisi
kepala sekolah, tentunya kalau kami di
lapangan ada hal-hal yang perlu kami
konsultasikan biasanya saya tidak harus
menunggu dalam kurun waktu tertentu
kalau ada hal-hal yang perlu kami
konsultasikan, kami langsung
berkonsultasi sehingga kalau ada hal-hal
yang berkaitan dengan masalah segera
terselesaikan , solusinya bagaimana tidak
lanjutnya bagaimana Karena kita tidak
ingin sekolah ini dalam perjalanan akan
menemukan hal-hal yang kurang baik,
149
apalagi itu kaitannya dengan anggaran.
Jadi kami dalam hal pertemuan hal-hal
yang kita lakukan bisa ada kesepakatan
kalo memang itu masih diperlukan tapi
juga tidak harus menunggu waktu kalau
ada yang perlu segera konsultasikan secara
langsung. Itulah sebabnya pentingnya saya
melalukan konslutasi karena yang kita
programkan, sasaran yang ditetapkan
seperti yang kita sampaikan di awal yaitu
dengan kepala sekolah , wakasek maupun
komite agar sasaran tidak menyimpang.
Pada dasarnya program yang kita lakukan
sudah disetujui dan dianggarkan sehingga
pada akhirnya kami mempertanggung
jawabkan kepada pengurus maupun komite
selaku wakil orang tua dalam hal kegiatan
untuk memajukan SMA 1 boja.
Peneliti : Untuk tentang kegiatan pendelegasian
wewenang, itu menurut bapak dilakukan
oleh kepala sekolah dan sejauh mana
pendelegasian itu di lakukan?
Wakasek : Terimakasih, jadi untuk pendelegasian
karena masig-masing wakasek sudah
punya tupoksi punya kegiatan dan
tanggung jawab yang harus dilakukan
sehingga pada awal tahun kita buka, kita
150
lihat apa yang perlu dilakukan itu kami
buat dalam suatu rencana program kerja.
dari situlah bentuk pendelegasian secara
program itu sudah ada di tupoksi wakasek
masing-masing. Tapi perlu ibu ketahui
dalam pendelegasian ini pun juga ada hal-
hal yang perlu saya lakukan atau saya
tindak lanjuti seperti misalnya ada surat
dari dinas baik kabupaten maupun
propinsi bahkan dari pusat ada hal-hal
yang perlu di lakukan maka sepala sekolah
di situ mendelegasikan kepada kami,
misalnya untuk kegiatan-kegiatan tertentu
termasuk misalnya kalau bapak kepala
sekolah itu ada rapat di dinas kemudian
ada hal-hal yang perlu kami lakukan secara
langsung maka kepala sekolah
mendelegasikan kepada kami untuk
mengikuti rapat atau konsultasi dengan
dinas karena itu yang langsung, itu hal-hal
yang kaitannya dengan pendelegasian yang
biasa kami terima dalam hal pendelegasian.
Sehiongga ada dua hal pokok yang pertama
pendelegasian secara formal sesuai dengan
tupoksi kami cantumkan dalam rencana
program kerja wakasek tetapi dalam hal
tertentu ada pendelegasian misalnya
151
mengikuti rapat atau pendelegasian
mengenai hal di sekolah , misalnya kami
kalau supervisi, kami selaku wakasek
kurikulum maka kepala sekolah
mendelegasikan kepada kami untuk
membantu teman-teman untuk di
supervisi. Itu salah satu bentuk
pendelegasian yang berkaitan dengan
tugas-tugas
Peneliti : Seandainya dalam pendelegasian wewenang
timbul konflik-konflik bagaimana bapak
kepala sekolah meminimalkan konflik?
Wakasek : Tentu ada dalam hal kita berkomunikasi
dengan teman yang banyak ragam sifat dan
hal-hal lain maka berkaitan dengan hal-hal
konflik kadang-kadang bapak kepala
sekolah mendelegasikan kepada kami
tentunya dengan pertimbangan-
pertimbangan tertentu bapak kepala
sekolah memandang saya selaku bidang
bisa menyelesaikan, mungkin sudah biasa
berteman bergaul dengan teman sehingga
kepala sekolah mendelegasikan kepada
saya kalau sampai ada konflik.
Peneliti : Kemudian setelah delegasi wewenang
dilakukan bagaimana cara bapak kepala
152
sekolah melalukan pengawasan terhadap
pendelegasian wewenang itu?
Wakasek : Kaitannya dengan delegasi, tentunya kita
selalu di mintai laporan misalnya berkaitan
dengan supervise yang sudah saya
singgung di atas, bapak kepala sekolah
selalu meminta hasil yang sudah kami
lakukan , informasi-informasi apa yang bisa
di peroleh dari saya sehingga kita
konsultasikan apa yang terjadi di lapangan,
bagaimana solusinya, bagaimana bapak
kepala sekolah nanti membuat suatu
keputusan, suatu kebijakan untuk
kegiatan-kegiatan berkaitan dengan
kurikulum tadi.
Peneliti : Menyambung dengan kegiatan kurikulum
tadi bapak mendapat delegasi untuk
melakukan supervise. Dalam kegiatan
supervise yang sudah bapak lakukan,
dalam hubungannya dengan kompetensi
pedagodis guru, apakah guru sudah dapat
mengelola kelas dengan baik ?
Wakasek : Seperti saya ungkap di depan karena di
sma guru tentu banyak karakter dan pada
saat tertentu kita sudah melakukan
pembekalan misalnya dalam bentuk IHT
berkaitan dengan pembelajaran, berkaitan
153
dengan persiapan dan sebagainya, pada
prakteknya di lapangan yang berkaitan
dengan pembelajaran yang saya amati
temen-temen dalam hal melaksanakan
proses pembelajaran pada umumnya tidak
menyimpangan atau dengan kata lain
sudah melaksanakan apa yang sudah
direncanakan kemudian dilanjutkan dalam
hal pelaksanaan. Berkaitan dengan
pelaksanaan karena guru prinsipnya salah
satu tugasnya sebagai motivator maka
tentunya siswa di kelas juga bervariasi,
dengan variasi-variasi tadi mungkin ada
siswa yang kurang maka pada saat saya
mewakili dari kepala sekolah dalam
melaksanakan pendelegasian supervisi
kami di tunjuk ada hal yang kami cermati
banyak teman yang sudah memotovasi
siswa. Kaitannya dengan motivasi tadi ada
yang dengan cara member suatu reward
atau penghargaan dengan suatu bahasa-
bahasa tertentu yang tentunya akan
memberikan motivasi siswa dalam hal
pembelajaran, khususnya mata pelajaran
yang guru ampu tersebut, tapi kalau saya
cermati kalo ada siswa yang kurang
memperhatikan guru memberi suatu
154
punishment atau teguran yang sifatnya
hukuman dari sifat yang tidak benar,
namun hukuman-hukuman tersebut
sifatnya teguran, dan mendidik yang
dilakukan oleh guru. Itulah pengamatan
selama saya melakukan supervisi.
Peneliti : Menurut pengamatan Bapak, bagaimana
kompetensi pedagogis guru SMA 1 Boja
Wakasek : Karena kami di kurikulum, tentu berkaitan
dengan SDM guru maka rencana program
kami seperti yang kita rencanakan ada hal-
hal yang perlu kami persiapkan misalnya
melakukan IHT yang berkaitan dengan
pembelajaran, peningkatan ketrampilan.
Dari situlah harapan kami akan
meningkatkan kompetensi pedagogis dari
guru-guru. Kalau saya cermati kebetulan
boja ini salah satu sekolah yang pernah
mengalami suatu masa RSBI sehingga saat
itu pula adanya hal-hal yang perlu kita
tingkatkan baik itu secar umum maupun
yang khusus maka kalo saya melihat
insyaallah teman-teman dari sma n 1boja
untuk tingkat pemahaman dalam hal
pedagogisnya lebih dari cukup Karena kami
selalu menfasilitasi berkaitan dengan
peningkatan-peningkatan pedagogis dari
155
guru tersebut. Yang kami lakukan seperti
itu. Kami selalu dimintai masukan oleh
kepala sekolah mengenai berbagai hal
Peneliti : Terimakasih atas informasi yang di
sampaikan dengan panjang dan jelas,
wawancar ini cukup sekian dulu, kalau
saya membutuhkan informasi yang lebih
detail mohon kesediaan bapak untuk
member kesempatan kepada kami untuk
mendapatkan info yang lebih lengkap
Wakasek : Kami selalu siap untuk membantu ibu
dengan kaitannya penyelesaikan studi ini
Peneliti : Terima kasih atas kesediaan waktu dan
bantuan dari bapak, saya mohon pamit
bapak.
156
Lampiran 14
TRANSKRIP WAWANCARA
Subyek : Guru Sejarah
Nama : Siti Nik’mallatif, S.Pd
Lokasi Wawancara : SMAN 1 Boja
Waktu Wawancara : Jumat, 27 Februari 2015
DAFTAR PERTANYAAN:
A. Pertanyaan Umum
1. Kapan biasanya guru berinteraksi dengan
kepala sekolah? Setiap saat ketemu bisa.
Bertemu khusus bisa langsung menghadap.
Koordinasi resmi setiap 2 minggu sekali.
B. Pertanyaan tentang pengambilan keputusan
2. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana proses
pengambilan keputusan mengenai kebijakan
sekolah dilakukan? Dilakukan dengan melalui
musyawarah dalam rapat-rapat resmi terjadwal
maupun incidental.
3. Dalam hal apa guru dilibatkan dalam
pengambilan keputusan? Dalam hal membenahi
ketertiban siswa dan proses pembelajaran.
4. Bagaimana guru dilibatkan dalam keputusan
dalam peningkatan kinerja sekolah? Guru dapat
157
menyampaikan usulan dan saran kemudian
dimusyawarahkan bersama.
5. Bagaimana guru dilibatkan dalam keputusan
jika ada permasalahan di sekolah? Dilihat
permasalahannya terlebih dahulu. Jika
permasalahan umum berarti semua guru ikut
bertanggung jawab. Jika masalah yang khusus
maka diselesaikan hanya yang bersangkutan
saja.
6. Bagaimana guru dilibatkan dalam keputusan
penyediaan sarana dan prasarana sekolah?
Guru dilibatkan dalam pengambilan keputusan
tentang Sarana dan prasarana dengan mengisi
angket kebutuhan guru dalam proses belajar
mengajar. Juga kebutuhan sekolah dibahas
dalam rapat koordinasi.
7. Sejauh mana guru dilibatkan dalam pengadaan
pembicaraan dan musyawarah dengan pihak
luar? Pembicaraan dan musyawarah dengan
pihak luar bisasnya dilakukan oleh Kasek dan
Jajaran Wakasek terutama Humas.
C. Pertanyaan tentang aktifitas konsultasi
8. Bagaimanakah konsultasi antara kepala sekolah
dengan guru dilakukan? Dilakukan secara
incidental tergantung pada pokok masalahnya.
158
9. Mengapa konsultasi tersebut diperlukan? Apa
sajakah dikonsultasikan dengan guru? Kapan
konsultasi dilakukan? Agar terjadi sinergisitas
antara guru dan Kepala sekolah. Yang
dikonsultasikan adalah beberapa hal mengenai
permasalahan sekolah. Konsultasinya setiap
saat.
10. Bagaimana kesepakatan pertemuan dilakukan?
Melalui musyawarah
11. Bagaimana sasaran-sasaran ditetapkan? Setelah
menerima berbagai masukan dari guru dan
stakeholder sekolah.
12. Bagaimana kepala sekolah melakukan intervensi
masalah? Pendekatan-pendekatan apa yang
biasa beliau lakukan? Bagaimana strategi
pemecahan masalah? Intervensi sesuai dnegan
kapasitas atau tugas sebagai kepala sekolah.
Pendekatan yang dilakukan kekeluargaan.
Strategi pemecahan masalahnya tanpa
kekerasaan dan paksaan. Sebisa mungkin
dengan musyawarah demi kepentingan
bersama.
13. Bagaimana bentuk dukungan diberikan?
Dengan mempermudah akses penyelesaian
masalah. Langkah-langkah yang solustif.
159
14. Bagaimana tindak lanjut terhadap hasil
konsultasi? Dikawal sampai hasil konsultasi
bisa sampai pada tujuan yang diinginkan.
D. Pertanyaan tentang pendelegasian wewenang
15. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana pendelegasian
wewenang dilakukan oleh kepala sekolah
kepada guru? Sesuai dengan tugas yang
diemban.
16. Seberapa besar wewenang didelegasikan? Sesuai
dengan tugas dan wewenang guru.
17. Seberapa pentingkah pendelegasian wewenang?
Penting karena akan mengurangi beban kepala
sekolah dan menempatkan kedudukan guru
sesuai dengan posisinya.
18. Bagimana kepala sekolah meminimumkan
konflik-konflik dari dampak pendelegasian
wewenang? Mengaturnya sesuai azas keadilan.
19. Bagaimana komunikasi pendelegasian
wewenang dengan dilakukan? Melalui rapat dan
musyawarah.
20. Bagaimana pengawasan dilakukan? Setiap saat
kepalasekolah mengecek hasilnya.
E. Pertanyaan tentang kompetensi pedagogik guru
21. Apakah Bapak/Ibu sudah dapat mengelola kelas
dengan baik? Tahap mencapai yang lebih baik.
160
22. Apakah Bapak/Ibu dapat memotivasi siswa
dengan baik? Bagaimana cara Anda memotivasi
siswa? Ya. Dengan memberi contoh konkret dan
menunjukkan bahwa proses itu lebih penting
dari pada hasil. Agar bisa menjadi orang sukses
harus menempuh proses yang panjang.
23. Apakah Bapak /Ibu memberikan reward dan
punishment secara proporsional? Ya.
24. Bagaimana cara Bapak /Ibu memberikan
reward dan punishment kepada siswa?
Reward bagi siswa yang disiplin, patuh dan
mengikuti pembelajaran dengan baik.
Sedangkan punishment untuk yang melanggar
aturan.
25. Apakah Bapak /Ibu sudah dapat membuat
siswa aktif di kelas? Mohon penjelasan. Ya.
Dengan menggunakan model atau metode
pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa.