lampiran 1: sekolah -...
TRANSCRIPT
171
LAMPIRAN 1: WAWANCARA PIHAK SEKOLAH
SWOT
1. Apa kekuatan sekolah anda yang dapat
mendukung pelaksanaan program pendidikan
kelurga ini?
2. Apa kelemahan sekolah anda yang dapat
menghambat pelaksanaan program pendidikan
keluarga ini?
3. Apa peluang dari dalam maupun luar sekolah
yang dapat digunakan untuk mendukung
pelaksanaan program pendidikan kelurga ini?
4. Apa ancaman dari dalam maupun luar sekolah
yang dapat menghambat pelaksanaan program
pen-didikan keluarga ini?
Media Sosial
1. Jelaskan strategi program kemitraan sekolah
dengan keluarga yang sudah dilaksanakan.
Apa tujuan program kemitraan sekolah dengan
keluarga jangka pendek dan jangka panjang?
Tekhnologi media sosial apa yang sudah
digunakan sekolah anda untuk memenuhi
tujuan tersebut?
Sejak kapan penggunaan tekhnologi media
sosial diusahakan sekolah untuk memenuhi
tujuan tersebut?
Bagaimana penggunaan media sosial selama
ini yang berhubungan dengan tujuan program
kemitraan sekolah dengan keluarga secara
172
keseluruhan? Apakah sudah cukup membantu
memenuhi tujuan kemitraan?
Apakah komunikasi dua arah terjadi atau alat
ini hanya digunakan untuk menyebarkan
informasi?
Apakah sekolah anda memiliki akun situs
Facebook? Jika demikian, bagaimana hal itu
digunakan? Apakah ada rencana men-
sosialisasikan lebih lagi tentang situs fb
sekolah ini?
Apakah anda pernah menulis blog yang
ditujukan utuk program kemitraan sekolah
dengan keluarga? Jika demikian, pada perihal
yang bagaimana anda telah melakukannya?
Apakah anda membuat jam kerja pada
pengaksesan media sosial yang digunakan
sekolah? Jika demikian, bagaimana meng-
gambarkan ini digunakan?
Siapa yang bertanggung jawab atas media
sosial sekolah? Apakah harus kepala sekolah?
Mengapa atau mengapa tidak?
Pertanyaan lain: (follow up question)
2. Bagaimana kemitraan elektronik ini diprakarsai
dan dikelola?
Alat media sosial apa yang pertama kali
digunakan di sekolah anda?
Faktor-faktor apa yang menyebabkan anda
meng-gunakan alat tersebut?
Seberapa sering anda menggunakannya untuk
berkomunikasi dengan pemangku kepentingan
lainnya (anggota masyarakat, pendidik dan
tenaga kependidikan, orang tua, dan siswa)?
173
Hambatan apa yang telah anda temui selama
ini dan apa yang telah anda lakukan untuk
mengatasinya?
Alat media sosial apa yang dipilih oleh orang
tua atau wali murid sekolah anda? Bagaimana
anda mengetahuinya?
Bagaimana alat media sosial baru dipilih dan
diperkenalkan? Apakah semua group wa
dimiliki oleh wali kelas?
Apakah alat tersebut bekerja dengan baik
untuk membangun dan menjaga kemitraan
sekolah terutama dengan orang tua?
Bagaimana anda tahu?
Topik apa yang sering anda komunikasikan
dengan orang tua melalui media sosial dan
seberapa sering mereka merespon? (Topik
meliputi Akademik/ Olahraga/ Peristiwa
orangtua/ Prestasi, dll)
3. Apakah anda mengumpulkan informasi umpan
balik dari orang tua tentang bagaimana alat
tersebut bekerja? Bagaimana? Seberapa sering?
Bagaimana anda pertama kali belajar
bagaimana menggunakan media sosial dengan
orang tua?
Bagaimana anda terus secara profesional
mengembangkan diri pada hal ini?
Apakah pemimpin pemerintah daerah anda
telah mendukung dan mendorong penggunaan
media sosial demi membangun dan
memelihara kemitraan dengan orang tua?
Sebutkan kebijakan apapun yang
berhubungan dengan hal ini?
174
Apakah pemerintah daerah sekolah anda
memberikan pengembangan profesional dalam
menggunakan media sosial dengan orang tua?
Jika ya, gambarkan komponen pelatihan
tersebut.
Media sosial apa yang termudah yang dapat
diikuti oleh orang tua? Mengapa?
Media sosial apa yang tersulit yang dapat
diikuti oleh orang tua? Mengapa? Bagaimana
anda mengetahuinya?
4. Apakah penggunaan media sosial meningkatkan
komunikasi dengan orang tua murid? Bukti?
5. Apa manfaat langsung dan tidak langsung dari
komunikasi media sosial bagi kemitraan sekolah
dengan keluarga?
6. Selama ini media sosial apa yang paling
membantu dalam berkomunikais dua arah antara
sekolah dan stakeholder atau orang tua?
7. Apakah ada dampak buruk atau kerugian/
kekurangan dalam penggunaan media sosial
sebagai alat berkomunikais dua arah dengan
stakeholder atau orang tua?
8. Bagaimana pernyataan anda jika ada pernyataan
seperti berikut “media sosial dapat menimbulkan
kemalasan bagi orang tua untuk berkomunikasi
dengan sekolah secara tatap mata atau
langsung”?
9. Sejak pertama kali penggunaan media sosial
sebagai alat komunikasi sekolah dan orang tua,
penggunaan yang mana yang sudah berkembang
176
Lampiran 1.1. Hasil Wawancara I Kepala Sekolah
Tanggal Wawancara: 15 Juni 2016 Sumber Wawancara: Kepala Sekolah
Indikator Butir-butir
pertanyaan Jawaban/ Pernyataan
Pelaksanaan
program
kemitraan
sekolah dengan
orang tua dan
masyarakat.
Apakah ada program
kemitraan sekolah
dengan orang tua dan
masyarakat yang ada
disekolah ini?
Ya ada, program pendidikan
keluarga itu ada dua yaitu
program penguatan kemitraan
berarti bagaimana hubungan
antara orang tua dan sekolah,
yang kedua penguatan
ekosistem yaitu penguatan
yang ada didalam jadi anatara
guru dengan siswa dengan wali
kelas juga dengan sms atau wa.
Penggunaan
media sosial
dalam kemitraan.
Bagaimana media
sosial digunakan untuk
berkomunikasi dalam
program kemitraan
sekolah dengan
masyarakat?
Melalui website sekolah,
sebenarnya biasanya ada buku
keluhan, buku kunjungan orang
tua itu ada di BK (Bimbingan
Konseling) atau komunikasi
lewat email jika dengan saya,
bisa dengan telepon juga.
Kalau yang banyak sekarang
whatsapp dibuat group-group
begitu, yang banyak sekarang
memang melalui whatssapp
atau sms.
Keterlaksanaan
program
kemitraan
sekolah dengan
orang tua dan
masyarakat.
Program kemitraan
yang seperti apa yang
dimiliki oleh sekolah?
Sekolah memiliki program
pendidikan keluarga, ada dua
program yaitu penguatan
kemitraan yang berarti
bagaimana hubungan anatara
orang tua dan sekolah yang
kedua penguatan ekosistem
yaitu penguatan yang ada
didalam jadi antara guru
dengan siswa. Ini kita
kerjasama dengan kementrian
disalatiga, di ppt ada materi
tentang parenting ini saya
berikan ya dibawa dulu.
Penggunaan
media sosial
dalam kemitraan.
Apakah sekolah
memiliki rencana untuk
mengembangkan
Ya, tapi ini masih dalam
proses, tahap perkembangan.
177
penggunaan media
sosial dalam kemitraan
yang akan datang?
Lampiran 1.2. Hasil Wawancara II Kepala Sekolah
Tanggal Wawancara: 6 Oktober 2016 Sumber Wawancara: Kepala Sekolah
Indikator Butir-butir
pertanyaan Jawaban/ Pernyataan
Profil Sekolah Ada berapa kelas tiap
angkatan disekolah
anda ini?
Ada 7 kelas tiap angakatan. Kelas
10 paguyuban orang tua resmi
sudah terbentuk, sudah ada
groupnya juga. Yang kelas 12
belum terbentuk resminya tapi
jika ada undangan parenting dan
kegiatan yang lain juga bisa
datang. Jadi paguyubannya baru
dibentuk resmi kelas 10 karena
peta kerawananya, kalau yang
lain sudah digarap tinggal
intensitas dan sasarannya banyak
dikelas 10 karena basicnya.
Kalau kelas 10 sudah
terbentukkan kelas 11 dan 12
sudah mengalir. Tinggal yang
trestruktur seperti pertemuan
rutin.
Keterlaksanaan
program
kemitraan
sekolah dengan
orang tua dan
masyarakat.
Apakah kelas 11 dan
12 juga sudah ada
group paguyuban
orang tua juga?
Yang resmi group group itu
belum. Tapi memang sudah
dihimbau dan rata-rata masing -
masing wali kelas sudah ada
kontak mereka hanya belum
diresmikan sebagai paguyuban.
Yang resmi baru kelas 10, yang
kelas 11 baru akan terbentu nanti
tengah semseter, nantikan juga
ada kelas orang tua yaitu kelas
inspirasi ditanggal 20 nanti, kelas
10 dan 11 masuk akan
mendatangkan orang tua untuk
kelas inspirasi, jadi kelas 10 dan
11 nanti. Itu nanti setiap kelas
menghadirkan satu figur orang
tua dipilih dosen, pendeta atau
pengusaha terus hadir untuk
178
memberikan motivasi. Jadi 20 itu
kelas 10 dan 11 kelas inspirasi
kelas 12 ada presentasi
universitas, tanggal 21 ada stand-
stand dari universitas, jadi
tanggal 21 seluruh orang tua
hadir sekaligus ada expo
pendidikan,
Peran Komite. Bagaimana peran
komite selama ini
terhadap sekolah,
sudah sampai sejauh
mana?
Karena ada peran yayasan jadi
komite tidak sestrategis kalau
disekolah negeri, kalau sekolah
negeri tidak ada yayasan. Jika
disekolah swasta terdapat
yayasan sehingga komite sendiri
kalau mau terlalu intervensi itu
kan juga tidak enak dengan
yayasan jadi lebih ke
memberikan masukan,
menfasilitasi dalam mekanisme
kontrol tetapi dalam arti tidak
seperti negeri, kalau negri kan
sampai ke pegang keuanagan dan
mengambil keputusan, nah kalau
swasta tidak.
Peran Komite
dan Yayasan.
Bagaimana dengan
rapat rutin, apakah
komite sekolah
cukup aktif dalam
menghadiri rapat
rutin?
Kita rapat itu agak jarang si tetapi
ada koordinasi intensif begitu,
seperti misalnya keterlibatan
langsung Mas yohanes martono
itu misalnya keterlibatan
langsung dalam pembinaan karya
ilmiah disini, jadi kalau yang
formal dalam bentuk rapat gitu
malah kita dikatakan jarang
frekuensinya tapi justru action
langsung. Sekretaris duanya itu
bu Laose itu kan juga termasuk
membantu kita dalam program
beasiswa ke cina ini kan, nanti
ada program winter camp juga itu
dibantu oleh beliau nanti, kalau
terkait dengan penggalangan dana
ini kita kan mau dapat juga, dulu
marching band diupayakan oleh
komite kita pak Edi DPR begitu,
jadi artinya kalau actionnya nyata
pelaksanaanya itu malah lebih
konkrit lebih nyata dibandingkan
dengan rapat resmi karena kalau
179
yang untuk rapat resmi itu juga
ada kendala tersendiri untuk
mengumpulkan beliau itu tidak
gampang. Ya memang yang ada
kendala itu rapatnya, tapi itu kan
disetiap rapat tahunan dihadiri
yayasan, komite sekolah nah
setelah itu penghitungan
anggaran pelaporan dan
pertanggunjawaban, setelah itu
juga pengesahannya oleh komite
jadi selalu ada tanda tangan pak
Slameto jadi misalnya seperti
program-program sekolah itu
kalau yayasan ya seperti itu. Ini
misalnya ini program 2016-2017
ini kan mengetahui yayasan,
kemudian ini tanda tangan ketua
komite pak Slameto itu artinya
manakala tanda tangan itu artinya
sudah dilibatkan, pertanggung
jawaban misalnya ini juga
mengetahui beliau. Jadi yang ada
kendala pertemuan formal untuk
rapat tapi untuk koordinasi itu
sudah intensif termasuk action
didalam membantu sekolah, pak
Slameto walau tidak terlalu
intensif rawuh tapi belau kan
pirsa perkembangannya.
Latar belakang
program
kemitraan
sekolah dengan
orang tua dan
masyarakat.
Bagaimana sekolah
dipilih oleh
kementrian melalui
dinas pendidikan
untuk menjdi salah
satu sekolah
percontohan program
pendidikan keluarga?
Jadi itu berupa undangan, ada
surat kerjasamanya, jadi ada
undangan untuk mengikuti
bimtek nah nanti kalau sudah ada
kemudian ada kerjasama seperti
ini. Ini dari kemendikbud, ini
kerjasama sekolah dan
kementrian kan ada dua program
penguatan ekosistem dan
program pendikan keluarga Ini
ada MOU nya seperti ini. Jadi
kita diundang dulu dalam bimtek
kemudian selain itu ada MOU
tapi untuk pemilihan itu
rekomendasi dari dinas, dinas
pendidikan kota salatiga. Jadi dari
kementrian meminta salatiga
yang dipilih itu sekolah mana,
180
nah kemudian diberikan ini. Nah
kalau terkait dengan RAB kan
seperti ini, jadi wktu itu saya
sudah membuat action plan
kemudian ini PPKOM nya kan
dari kemendikbud ini.
Keterlaksanaan
program
kemitraan
sekolah dengan
orang tua dan
masyarakat.
Bagaimana dengan
anggaran yang turun
pada tahun 2016 ini?
Ya ini kita tahun ini dapat
bantuan dua kali, jadi yang di
2015 kita diturunkan ditahun
2016 tapi di 2016 kita dapat lagi.
Ini kan yang baru, jadi tahun ini
malah ada dua program, kemarin
juga ada parenting, parentingnya
tentang pengasuhan yang postif
oleh Bu sherly psikolog dibulan
September kemarin, Rabu 21
September, nanti ada lagi di era
digital juga saat expo besok itu
tapi baru dirancang karena Bu
penta mau PLPG, yang kebijakan
tentang pekan pendidikan
keluarga itu kamaren juga dari
dinas penddikan. Ini bantuan
yang kemarin kan bantuannya 25
dan 35, dan ini turun lagi. ini
beda sekarang kan penguatan
kemarin penyelenggaraan,
kemarin kan kita kan dievaluasi,
karena kita jalan maka diberi lagi
untuk semakin menguatkan
logikanya. Jadi 25 untuk
kemitraan 35 untuk ekosistem,
karena kemarin dirasa dievaluasi
berjalan dengan baik diberi lagi
untuk penguatan namanya, ini
baru turun di 21 september
kemarin dananya. Beberapa
dokumen ada di bu penta tapi
yang ini yang saya buat saat
bimtek jadi saya punya. Kalau
(action plan) yang awal kan kita
disusun disini tapi kalau yang
terakhir saya susun disana pada
saat bimtek. Ini ada ruang
pendidikan keluarganya juga kan
seperti ini ruang tunggu, ini baru
dalam progress dilengkapi ada
foto semboyan-semboyan ada
181
foto kegiatan juga ada disitu.
Fasilitas yang ini
masih dalam tahap
perkembangan ya?
Iya, ini buku-bukunya sebagian
sudah ada rak disana nanti kan
khusus buku-buku referensi
tentang pendidikan keluarga.
Apakah fasilitas ini
dari dana bantuan
pemerintah kemarin?
Iya, ya dana sekolah tapi kan juga
ada, tapi kan juga ada bantuan,
dana penguatan ekosistem.
Siapa saja sasaran
dari program
pendidikan keluarga
ini?
Iya orang tua peserta didik, ini
kan stakeholder ya ada yayasan,
komite tetapi lebih fokusnya itu
ke orang tua. Jadi latar
belakangnya itu ya ki hajar
dewantata itu, bahwa itu kan
1535 dia mengatakan bahwa tri
sentra pendidikan itu kan satuan
pendidikan/ sekolah, masyarakat
dan keluarga sehingga
terbangunnya ekosistem yang
baik ini kan akan menumbuhkan
budaya karakter dan prestasi, jadi
latar belakangnya sehingga
keluarga, pendidikan dan
masyarakat itu masuk dalam tri
sentra pendidikan itu. Kemudian
juga dari hasil riset kan banyak
sudah dibuktikan bahwa peran
orangtua dalam proses
pendidikan itu akan sangat
membantu tumbuhnya prestasi.
Kalo disini program itu walau
belum ada itu kan sudah jalan.
Mengapa kita dipilih karena
disini program itu sudah jalan
jadi bukan merupakan sesuatu
yang baru sampai ada expo ada
parenting selalu diawal itu saya
menyampaikan sosialisai kepada
orang tua itu kan karena memang
program itu sudah jalan, jadi
memang sudah ada. Dari awal
kan selalu saya menyampaikan
materi dengan orang tua tentang
visi misi sekolah jadi trimakasih
dulu atas kepercayaan yang
diberikan kemudian,
penyampaian visi misi, tujuan
sehingga program-program
182
realnya itu ini begitu, sehingga
kalo sudah ada komunikasi yang
baik itu kan orang tua akan
memiliki komunikasi yang baik
untuk menumbuhkan rasa
kepercayaa, trustnya kan semakin
meningkat jadi tidak ada perlu
lagi miss persepsi atau
komunikasi karena memang
sudah dikomunikasikan.
183
Lampiran 1.3. Hasil Wawancara III Kepala Sekolah
Tanggal Wawancara: 26 Oktober 2016 Sumber Wawancara: Kepala Sekolah
Indikator Butir-butir
pertanyaan Jawaban/ Pernyataan
Kekuatan
sekolah dalam
menjalankan
program
kemitraan
sekolah dengan
orang tua/
program
pendidikan
kelurga.
Apa kekuatan sekolah
yang dapat
mendukung program
kemitraan ini?
o ya, dari sisi SDM kemampuan
ada, kemudian di SMA Kristen 1
ini kan lumayan ada sebuah
teamwork yang solid jadi kalau
sudah ada komitmen program itu
kan pasti ada dukungannya,
kemudian juga selain itu
program ini kan sudah selama ini
berjalan, dengan begitu kan
sebetulnya tinggal penguatan
begitu, jadi mau ada program
atau tidak ada bantuan dari
pemerintah kan program itu
sudah berjalan melalui bidang
humas dan bimbingan konseling
begitu sehingga itu tinggal
penguatan saja. Sebetulanya juga
kalau didalam menyusun
program kan kita selalu bersama
ya dalam rapat kerja ada
yayasan, ada komite ada guru-
guru jadi kan sudah melalui
sebuah percakapan diskusi
begitu sehingga kalau itu sudah
merupakan hasil bersama rapat
kerja otomatis kan harus
konsekuensi didukung warga
sekolah.
Apakah orang tua
sudah dirasa cukup
mendukung program
kemitraan ini?
Ya orang tua mendukung,
kemarin di kelas insprasi
mendadak ya mengundang orang
tua toh mereka juga datang
bahkan ada yang datang dan
menyubang buku terkait dengan
kebutuhan kebutuhan yang dia
amati itu, hanya memang yang
bikin kendala orang tua itu kan
rata-rata orang tua nya bekerja
sedangkan kalau diadakan pada
jam kerja mereka kan
184
kendalanya harus minta ijin ya,
kan memang yang tidak mudah
disitu, waktu terutama, masalah
waktu.
Kelemahan
sekolah dalam
menjalankan
program
kemitraan
sekolah dengan
orang tua/
program
pendidikan
kelurga.
Apa kelemahan
sekolah yang dapat
menghambat program
kemitraan ini?
Ada sih tapi kan bagaimana kita
berusaha ya artinya kalau swasta
kan swadayanya ya, jadikan pada
saat ini ada bantuan pemerintah
hampir tidak ada kendala karena
kan terfasiltasi tapi manakala
tidak ada bantuan berarti kan kita
harus mandiri mengupayakan
dana mandiri oleh karenanya kan
kita ada berbagai acara disini,
mengapa saya kok mengadakan
kebijakan ekspo pendidikan itu
kan bagaimana caranya kita
menggali dana, jadi ekspo
pendidikan itu sendiri bukan
berangkat tanpa alsan,
sebetulnya itu bisa menjadi
ancaman tapi saya rubah menjadi
kekuatan, misalnya begini setiap
perguruan tinggi datang kesini
minta jam pelajaran untuk promo
mereka itu kan ancaman to bisa
menggangu jam pelajaran ini
sehingga itu saya upayakan
diubah menjadi dimana itu
menjadi sebuah pelayanan
kepada anak-anak dan juga
mendatangkan keuntungan bagi
sekolah. Sehingga saya putuskan
bahwa tidak melayani presentasi
dari perguruan tinggi selain
waktu yang kita sediakan, waktu
yang kita sediakan itu kita kemas
dalam ekspo pendidikan mereka
kita undang semuanya yang
tertarik kita fasilitasi yang
seperti kemarin itu tapi kita
charge membayar, jadi setiap
perguruan tinggi itu membayar
1,4 kemarin belum kalau ada
promosi khusus pasang baliho
itu discharge lagi tapi kan kami
fasilitasi , fasilitasi sarana
prasaranan, infrastrukturnya jadi
185
kan kalau begitu kan take and
give sehingga sekolah tidak
dirugikan waktunya dikorbankan
layanan juga berjalan apalagi
buat mereka seperti seperti
pemasukan itu kita gunakan
untuk merealisasikan program-
program tersebut. Sehingga dari
segi biaya itu belum tercover,
makanya nanti parent day
motivasi kita juga menangkap
peluang misalnya dari yang
universitas Guna Darma Jakarta
mereka punya program
pengabdian masyarakat itukan
parentingnya juga dari Guna
Darma itukan free, itu program
perguruan tinggi dalam
melayani. Di sekolah tinggi
stikubang, penuh itu mereka
melayani menfasilitasi kita untuk
melayani untuk outbond,
karakter building nah itu
motivatornya hebat hebat lho
betul betul motivator lho jadi
mereka bener-bener
mengundang motivator itu juga
tidak sembarangan. Jadi saya
berusaha selalu bagaimana
kelemahan, jika mungkin
kekuatan itu bisa ditransformasi
untuk memperoleh sebuah
peluang kekuatan begitu.
Darimana dana yang
digunakan untuk
kegiatan kemitraan
sebelum bantuan dari
pemerintah datang?
Ya dianggarkan melalui program
itu, karena program itu rutin
bagaimana dalam transparan
accountable itu kan harus
melibatkan orang tua sehingga
yang namanya sosialisasi misi,
sosialisasi program sekolah itu
selalu ada dan setiap tahun ada.
Ada bantuan atau tidak ya
dianggarkan oleh sekolah
melalui RKAS (Rencana
Kegiatan Anggaran Sekolah) dan
RAPB sekolah. Nah nanti dana
dari expo pendidikan itu nanti
termasuk uang masuk jadi kita
186
menggali dana sekolah selain
dari masyarakat itu kan disebut
dana konvensional ya. Kalau
SPP, uang sumbangan
pendidikan itu kan konvensional
tapi yang non konvensional kan
kita menggali dana dari kegiatan
kewirausahaan, expo pendidikan
dan sponsorship seperti itu. Itu
nanti kan sebagai uang masuk,
kemudian diposkan lagi untuk
kegiatan-kegiatan seperti itu
termasuk kegiatan kesiswaan
juga.
Peluang sekolah
dalam
menjalankan
program
kemitraan
sekolah dengan
orang tua/
program
pendidikan
kelurga.
Apa peluang yang
dimiliki sekolah yang
dapat digunakan untuk
mendukung program
kemitraan ini?
Peluang-peluang yang ada ya
sebetulnya kan kalau pendidikan
keluarga itu artinya sekolah itu
bagaimana mewujudkan trisentra
pendidikan itu jadi trisentra
pendidikan itu seperti yang
sudah disampaikan Ki Hajar
Dewantoro ya jadi keluarga itu
kan basic persemaian pendidikan
ya, sekolah dan masyarakat. Nah
kalau kemitraan jalinan keluarga
dan masyarakat sekolah itu
bagus itu kan akan meciptakan
ekosistem pendidikan yang
bagus. Nah itu merupakan
wahana strategis untuk
penanaman nilai karakter dan
budaya prestasi.Trisentra
pendidikan untuk nilai karakter
dan budaya prestasi yang
semuanya kemana arahnya ya
semuanya itu menuju ke visi dan
misi sekolah, goalnya kan
kesana kemudian, visi itu nanti
itu dijabarkan ke rencana jangka
pendek melalui program
tahunan, kalau misi kan memang
jangka panjang ya. Goalnya
semua kesana, karena dari visi
kan sudah berkarakter,
berprestasi serta peduli
lingkungan berdasarkan firman
Tuhan. Karakter itu bagaimana
goalnya kan ekosistem tadi, tri
187
sentra pendidikan dan keluarga,
sekolah, masyarakat itu nanti
kalalu jalinananya bagus akan
menimbulkan ekosistem yang
baik untuk nilai karakter dan
budaya prestasi goalnya itu kan
kesitu.
Bagaimana dukungan
pemerintah yang Ibu
rasakan?
Kalau pemerintah itu sifatnya
penguatan, karena bagi saya itu
kan sudah jalan dengan adanya
dana dari pemerintah itu sekolah
itu diringankan untuk
merealisaikan programnya jadi
pemerintah mensupport memberi
kekuatan itu.
Apa rencana Ibu jika
bantuan pemerintah
nanti tidak turun lagi?
Tidak masalah, tetep dilanjutkan.
Justru latar belakang mengapa
disini kok percontohan ya karena
mungkin menurut dinas
pendidikan kan disini jalan
program kemitraanya maka
istilahnya bagi saya itu sebuah
penguatan.
Ancaman
sekolah dalam
menjalankan
program
kemitraan
sekolah dengan
orang tua/
program
pendidikan
kelurga.
Apa ancaman yang
dirasakan sekolah
yang dapat
menghambat program
kemitraan ini?
Secara umum tidak ada si, hanya
tinggal waktu karena kan kita tu
memang hari belajar dan
program sekolah itu padat
banget, dan bersyukur kalau
SMA ini kalau dipercaya
pemerintah itu ada
kewirausahaan percontohan ,
pendidikan keluarga
percontohan, wawasan
kebangsaan percontohan, kita
sekolah adiwiyata mau maju
nasional itu kan banyak sekali
memang belum pengembangan
diri ada 20 macam, masing-
masing bagaimana
mengembangkan bakat minat
kemudian prestasi juga dari situ
jadi memang agenda yang sangat
padat sangat strick itu tadi , ini
yang kadang-kadang sering
menghambat begitu sehingga
memang dari sini manajerialnya,
bagaimana kita ditantang,
bagaimana dalam situasi terus-
188
menerus begitu guru-guru tetap
termotivasi.
Bagaimana upaya
yang dilakukan ibu
agar guru-guru tetap
menjga komitmen?
Ya motivasi keteladanan dulu
donk, kalau kita ngomong doank
ya gimana. Pertama diberi
contoh dulu kemudian diberikan
motivasi diberikan fasilitasi
walaupun tidak selalu, reward itu
tidak hanya dalam bentuk
materialkan tapi diberi apresiasi
diberikan ucapan selamat itu kan
sudah merupakan sesuatu yang
berharga. Namun memang juga
kita memikirkan reward-reward
secara financial , iya jadi kalau
saya menuntut A berarti saya
melaksanakan
Dulu gitu, itu yang utama.
Tujuan program
kemitraan
sekolah dengan
orang tua dan
masyarakat.
Apa tujuan jangka
panjang dan jangka
pendek program ini?
Ya itu untuk mewujudkan tri
sentra pendidikan supaya
terbentuk nilai karakter dan
budaya berprestasi. Kalau yang
jangka pendek itu kan dilakukan
melalui misi, misinya apa,
termasuk melakukan trisentra
pendidikan supaya tercipta
ekosistem yang kondusif,
lingkungan yang nyaman, itu
akan juga berangkat dari
kekerasan, bulying itu meningkat
ya apalagi yang dilakukan oleh
anak-anak tapi kalau yang
dilakukan di sekolah ada
ekosistem yang kondusif,
lingkungan yang nyaman nah itu
akan menekan itu, kalau goalnya
ya visi misi itu tadi yang bisa
menghantarkan anak-anak yang
berkarakter berprestasi yang
peduli lingkungan.
Penggunaan
media sosial
dalam
kemitraan.
Media sosial apa yang
sudah digunakan oleh
sekolah dalam
mendukung program
kemitraan ini?
Ya ada email, website sekolah,
whatsapp, blog, facebook, BBM,
SMS. Kalau yang belum itu
twitter sama line belum.
Apakah penggunaan
twitter dan line akan
digunakan untuk
Sejauh in belum karena orang
tua tidak begitu familiar dengan
jejaring sosial sosial media itu.
189
pengembangan
selanjutnya?
Media sosial apa yang
sudah digunakan
untuk komunikasi
paguyuban orang tua?
Itu Whatssapp, paguyuban kelas
sudah pakai itu. Setiap kelas ada
kemudian kalau groupnya guru
BK itu sudah sudah punya group
sendiri-sendiri antara orang tua
dengan guru BK dan juga wali
kelas. Kalau untuk pagenya wali
kelas, website sekolah ada tapi
kalau yang lain belum ada.
Apakah facebook
sekolah ditujukan
untuk orang tua juga?
Sebetulnya tapi kalau dilihat
saya mengamati itu tidak terlalu
banyak. Hanya komunikasinya
lebih pada sekolah kepada
mereka, kalau dari mereka ke
sekolah itu ya kecil, ada tapi
kecil, misalnya usul tentang apa,
komen tentang apa itu kecil,
mereka lebih bayak wa atau sms
si.
Apakah sekolah
memiliki rencana
untuk membuat
komunikasi dua arah
(tidak hanya satu arah)
dengan orang tua
melalui website dan
facebook?
Ya justru ada website resmi
sebetulnya ada program itu tetapi
nyatanya respon dari orang tua
tidak begitu baik, jadi orang tua
merespon dengan whatsapp, sms
dan telepon. Ini kalau program
itu kan sudah lama tapi orang tua
tidak familiar dengan itu begitu
kan kita juga tidak bisa memaksa
sehingga pada saat sosialisasi
kita sampaikan dan menyepakati
komunikasi yang mana yang
paling banyak dan yang akan
digunakan selanjutnya ya
menggunakan sms, telepon dan
whatsapp begitu.Jadi saat
sosialisasi, mekanisme
penyampaian keluhan atau
mekanisme komunikasi
disampaikan juga, sehingga
didalam materi itu ada nomor HP
, Whatssapp wali kelas , guru
BK, Kepala Sekolah, dan email
itu website sekolah, dan kita
menyerahkan orang tua mereka
mau pakai yang mana.
Apa yang sekiranya Kayaknya dari segi praktisnya
190
menjadi faktor
penghambat
mereka/orang tua
kurang mengunjungi
website dan facebook
sekolah?
kurang praktis kayaknya, kalau
dengan whatssapp dan sms
dimanapun dengan android bisa,
tapi kan orang tua murid kita kan
dari berbagai kalangan, tidak
semuanya minded pada media
sosial, ya dilihat dari sisi
praktisnya saya lihat.
Bagaimana dan sudah
sejauh mana
penggunaan blog di
sekolah?
ya kalau blog itu kalau di
website ada, kalau diwebsite ada
khusus laman tentang sahabat
kelauraga itu, itu lho yang
didesktop itu tapi juga ndak
orang tua yang minat melihat,
memang belum familiar buat
mereka jadi mereka tertariknya
bahwa sosialisasi itu langsung
begitu, datang melalui whtssapp
begitu jadi yang pro aktif
memang sekolah kalau dari
orang tua kesekolah itu kecil
prosentasnya.
Apakah para guru
yang mengisi blog
tersebut?
iya sesuai denagn kepentingan
masing-masing dari wali
kelasnya kebutuhannya, sesuai
kebutuhan mereka kalau itu tidak
efektif ya mereka tidak gunakan,
tapi selama ini yang saya alami
orang tua yang interktif melalui
web, melalui blog keliahatannya
kok ndak begitu familiar,
kurang tertarik mungkin, kalau
mereka lebih suka datang. Jad
jika ada pertemuan dengan orang
tua jika mereka berhalangan
hadir saya minta emailnya untuk
saya kirim materi pertemuan
tersebut.
Apakah ada program
khusus di sekolah
yang berkaitan dengan
penggunaan blog?
Ya dulu pernah SIMSko
namanya (Sistem Informasi
Manajemen sekolah). Itu ya
software kan, software yang
dimiliki oleh sekolah dalam
rangka meningkatkan sistem
informasi manajemen sekolah,
nah tapi itu kemarin ada
kelemahanya. Program itu dulu
kita diberi penghargaan karena
191
sekolah kita sistem informasi
manajemennya dinyatakan
terbaik waktu itu tapi itu kan
dulu programernya pak
Bambang waktu itu, satya itu
kemudian kerjasama diwahana,
wahana itu kerjasama dengan
pemerintah setiap ada trouble
kita harus bertemu dengan
mereka, sementara pak bambang
itu mengurusi seantero keluar
dari satya dia kerja disitu. Ada
kesulitan begitu kemudian kita
menggunakan website sendiri
sehingga blog blog ya paling ya
begitu, ya banyak si misalnya
reward tentang pestasi-prestasi
anak, informasi tentang prestasi,
tentang media pembelajaran ya
sekitar itu, yang banyak itu kalau
blognya itu dulu tentang materi
pemebelajaran. Setiap guru juga
mempunyai blog setiap pelajaran
itu.
Apakah blog-blog
setiap guru
dihubungkan ke
website sekolah?
Kemarin saya
mencoba masuk ke
blog guru di website
sekolah namun belum
terkoneksikan.
Kalau blog itu mereka buat
sendiri-sendiri, terlepas dari
yang website sekarang.
Bagaimana dengan
perkembangan
facebook sekolah?
Facebook itu hanya siswa begitu,
karena kalau orang tua ada ya
satu dua saja.
Apakah penggunaan
facebook yang
ditujukan untuk orang
tua dianggap kurang
efektif?
Ya
Apa sebenarnya fungsi
facebook yang
ditujukan untuk orang
tua?
Kalau facebook itu saya tidak
begitu setuju ya, karena saya
sendiri juga agak susah
mengontrol. Kalau sesuatu yang
sudah disosial media sebaiknya
yang bisa dikontrol ya
dipertanggungjawabkan juga,
192
jadi kalau saya lebih ke website
sekolah, whatsapp lebih bisa
mengontrolnya lebih mudah
begitu, takutnya nanti kalau ada
satetment-statement yang kurang
bertanggung jawab itu pun sudah
langsung sulit dikontrol. Jadi
memang saya tidak terlalu ke
facebook untuk orang tua, terlalu
luas, orang tua masuk, guru
masuk. Mengantisipasi kalau
kadang-kadang itu kan nada
perilaku-perilaku kurang disadari
malah curhatnya di facebook
kadang satusnya itu juga kaya
kaya gitu itu padahal yang
namanya guru atau lembaga
tetap imagenya itu kan ya tetap
dalam koridor, segala sesuatu
harus bisa diperatanggung
jawabkan karena guru adalah
yang digugu dan ditiru. Namun
sampai sekarang facebook ya
masih digunakan untuk misalnya
share tentang winter camp, share
beasiwa ke Cina itu. Ya
informasi-informasi lebih
seperti informasi itu
Siapa yang
bertanggungjawab atas
penggunaan media
sosial sekolah?
Gini kalau distruktur organisasi
semua terjadi itu tanggung jawab
ditop leader atau kepala sekolah
hanya KS dibantu oleh bidang-
bidang, ada bidang humas,
sarana prasarana, kesiswaan,
kurikulum. Kalau yang terkait ini
payung hukumnya kepala
sekolah kemudian dibawahnya
bidang humas gitu, nah bidang
humas ini kan bu penta tapi juga
dibantu dari pengelola sistem
informasi manajmen, itu kan ada
timnya itu ti pengembang waktu
itu tapi juga ada penugasan
sebagai koordinatornya itu pak
Endro begitu. Ya sebenarnya ada
koordinatornya tapi saya cari
SKnya dulu, tapi ini
komputernya ganti nampaknya
193
dalam back up tidak semuanya,
Pak Endro sendiri saya minta
mencarikan belum sempat. Nanti
kalau sempat saya lihatkan.
Media sosial apa yang
mula-mula digunakan
oleh sekolah ini?
Ya kalau sejak Bu Kris ya sudah
ada website sekolah, telepon
sama website paling awal ya
belum minded ini ya, yang awal
itu ya telepon ya.
Apakah komunikasi
dua arah menjadi
faktor penggunaan
media sosial di
sekolah ini?
Kalau selama ini sih budaya
orang tua pasrah bongkokan
pada sekolah, pokoke kalau
sekolah itu tanggungjawab
sekolahan, ya tapi lama-lama ada
perubahan kasus-kasus tertentu
saja biasanya dari keluarga yang
broken, kalau selama tidak ada
masalah mereka care kok.
Seberapa sering
penggunaan media
sosial untuk
berkomunikasi dengan
orang tua?
Ya setiap hari setiap saat
komunikasi dengan orang tua
terus ini yang menanyakan
sesuatu.
Apa hambatan yang
Ibu alami ketika
menggunakan media
sosial sebagai alat
komunikasi dengan
orang tua?
kadang-kadang ya ribet ya kan
group nya banyak banget dan
kadang kan orang tua itu
pengennya itu Tanya ke kepala
sekolah padahal sebenernya
kepala sekolah itu kan ada
wakilnya ada wali kelas ada, tapi
mereka tu kadang-kadang kalau
tidak kepala sekolah itu tidak
mantep kadang bikin disini itu
banyak banget gitu lho momen-
momen tertentu itu rasanya ya
capek, sensi. Nah imbasnya
nomor saya itu dikenal oleh ya
siswa, ya orang tua kan ribet
banget itu kadang-kadang ini
masalah kecil saja kesini apa
kesini begitu ya itu saya sadari
sebuah resiko dan harus tetap
ditanggapi walaupun disini
rasanya tidak enak namun upaya
tersenyum dan mengutamakan
costumer statisfication harus,
tapi bahwa kita manusia ada
batasnya jadi ya agak ini itu ya
194
wajar yang penting itu dibwah
koridor kesadaran.
Topik-topik apa saja
yang sering
dikomunikasikan
dengan orang tua?
Ya terutama pencapaian prestasi,
bagaimana upaya-upaya yang
dilakukan kedua belah pihak
untuk anak ini mencapai prestasi
baik dibidang akademik maupun
non akademik begitu. Kemudian
ada tanggung jawab
menyelesaikan studinya ya
berkisar itu kemudian hambatan-
hambatan apa yang akan
menyebabkan anak-anak itu kok
gagal, seperti misalnya sekarang
yang cukup berpengaruh ini ya
era digital ya, jadi ya
pengasuhan positif di era digital
itu misalnya kemudian etika
menggunakan internet nah
seperti itu kemudian tentang
karir juga, kemudian bagaimana
menghadapi pergumulan
kongkrit seperti itu.
Sejak kapan Ibu
menggunakan media
sosial seperti whatsapp
ini untuk
berkomunikasi dengan
orang tua?
Ya sejak ada whatsapp sudanh
langsung itu isinya orang tua
begitu. Ya sejak whatsapp
familiar mulailah pakai itu.
Awalnya kan BBM dulu setelah
BBM terus pakai whatssapp.
Media sosial apa yang
termudah yang
digunakan orang tua
untuk erkomunikasi
dengan pihak sekolah?
Whatsapp, misalnya orang tua
mau ikut winter camp itu kan
sudah ada panitianya sudah ada
yang mengurusi tapi tanyanya ke
kepala sekolah, transfer uang
juga dilaporkan kesaya,
paspornya gimana semuanya
kesini jadi mungkin itu ya
kemantapan itu tadi, tapi itu
baguslah tinggal kita gimana
meresponnya.
Media sosial apa yang
tersulit yang
digunakan orang tua
untuk berkomunikasi
dengan pihak sekolah?
Website, Facebook dan Blog itu
lebih sepihak, komunikaisnya
tidak dua arah.
Apa manfaat langsung
dan tidak langsung
dari penggunaan
Kalau segi praktis oke, cepat iya
tapi kan kadang-kadang
komunikasi tidak efektif karena
195
media sosial selama
ini?
dapat menimbulkan interpertasi
yang tidak-tidak, jadi dari
komunikatornya A tapi sampai
disana bisa B begitu kan. Karena
titik koma kan tanda bacakan.
Ya itu kelemahannya disitu tapi
segi praktis dan cepat oke.
Kemudian terbatas kan tidak bisa
menyampaikan kalau ada miss
begitu, kalau tatap muka ada
miss bisa dijelaskan begitu.
Dampaknya bisa menimbulkan
persepsi yang berbeda.
Apa pendapat Ibu jika
ada pernyataan seperti
berikut “media sosial
dapat menimbulkan
kemalasan bagi orang
tua untuk
berkomunikasi dengan
sekolah secara tatap
mata atau langsung”?
Saya belum bisa menilai karena
yang saya lihat sesuai kebutuhan
mereka kok, kadang kadang saya
memandang cukup dengan
whatsapp, tapi orang tua
mengatakan saya mau sowan
saja begitu jadi saya tidak bisa
menilai, itu sesuai kebutuhan dan
karakter dari orang tua. Saya
belum bisa mengambil
kesimpulan, malah kadang-
kadang saya yang mengarahkan
maaf ibu saya sedang mengajar
bisa melalui ini whatsapp atau
sms, namun mereka bilang saya
harus datang, ya beberapa kan
begitu padahal yang akan
disampaikan bukan hal-hal yang
sangat urgent begitu tapi mereka
toh pengennya datang jadi saya
belum melihat itu, orang tua
lebih kepada sesuai kebutuhan.
Saya melihat belum sampai
tahap menganggu keinginan
mereka untuk bertemu bertatap
muka, tapi toh saya menawarkan
melalui sms saja mereka malah
pengen ketemu begitu.
Harapan pada
program
kemitraan
sekolah dengan
orang tua dan
masyarakat.
Apakah anda memiliki
harapan untuk
kedepannya terkait
dengan keterlibatan
orang tua dalam
pembelajaran siswa?
Kelas inspirasi itu kan sudah
termasuk pembelajaran,
kemudian juga misalnya kita
sudah mengadakan outdoor
study, itu kan sebenernya juga
sudah menjalin link dengan
orang tua juga kan, outdoor
196
study itu kan penyelenggaraan
pembelajaran dimana fasilitas
disekolahnya tidak tersedia
jadikan kemudian dilakukan
diluar, mislanya tentang dunia
luar, misalnya industry
pemasaran itu oleh langsung ke
mana misalnya, disana ada orang
tuanya siapa, ada link disana jadi
kita bisa masuk kesana kemudia
praktek karet di getasan ada
orang tua siswa, disana bisa
menolong kok itu kan sebetulnya
sudah.
Apakah outdoor study
menjadi program
sekolah tahunan?
itu program sesuai kebutuhan
tetapi ada, jadi itu tergantung
guru-guur misalnya mau
mengadakan outdoor study apa
saja gitu, tapi kalau yang
terprogram pasti itu yang ke Bali
itu, itu untuk sosiologi
antropologi itu yang untuk
industri jadi satu tapi dliuar itu
kan ada outdoor study yang lain
misalnya yang kunjungan ke
coc- cola yang dekat-dekat
kemudian kalau biologi ada
kunjungan digetasan, kemudian
nanti di fakultas biologi
mengadakan praktikum yang
disni karena fasilitasnya kurang
mendukung. Bahkan dalam
usaha dana itu juga bisa,
termasuk kewirausahaan
kemarin kan kita diberi surat ke
orang tua kita mohon didukung
kalau perlu alat-alat mohon
sediakan dirumah, itu kan
memakai fasilitas dirumah kita
kan. Beri surat kepada orang tua
kita ada ini , mohon dukungan
orang tua menggunakan fasilitas
alat-alat dirumah itu kan sudah
melibatkan orang tua.
Harapan
terhadap
program
kemitraan
Apa harapan Ibu
terhadap program
kemitraan yang akan
datang?
Lebih intensif, lebih ditingkatkan
keterlibatan orang tua didalam
proses pendidikan sekolah, kalau
selama ini kan masih yang
197
sekolah dengan
orang tua dan
masyarakat.
banyakkan di non akademik
bagaimana juga secara akademik
juga diharapkan begitu.
Kemudian kerjasama yang baik
orang tua semakin bertanggung
jawab dan care terhadap
pendidikan disekolah jadi tidak
pasrah bongkoan kepada sekolah
sehingga kalau ada komunikasi
yang baik itu kan dari orang tua
tidak banyak complain terhadap
program-program kebijakan
yang dijalankan sekolah karena
orang tua kan memahami,
complain itu kan kalau mereka
tidak paham, tapi sejauh ini
karena selalu dikomunikasikan
itu tidak pernah ada complain
termasuk jika ada yang harus
membayar besarnya SPP.
Kemudian ada uang kelulusan
mereka tidak pernah complain
karena sudah dikomunikaiskan
dengan baik. Ya ditingkatkan
peran partisipasi orang tua dalam
proses pendidikan disekolah,
pendidikan itu pastikan luas ya,
jadi tidak hanya yang non
akademik tapi yang akademik
juga. Kalau sekarang kan yang
akademik outdoor, kelas
inspirasi kan sudah tapi kan
masih kecil tapi kemarin kelas
inspirasi mereka sudah pada mau
datang itu kan sudah merupakan
keterlibatan yang bagus,
biasanya diupacara.
Keterlaksanaan
program
kemitraan
sekolah dengan
orang tua dan
masyarakat.
Kapan pelibatan orang
tua dalam upacara
dilaksanakan?
Kalau upacara setiap hari senin,
hanya kita programkan 3 atau 4
kali. Ini kemarin ada kelas
inspirasi dan mereka terlibat, ini
coba-coba dulu masuk ke kelas-
kelas dulunya masal sebelumnya
secara masal saat upacara, tapi
sekarang dibuat dikelas-kelas
karena sudah ada paguyuban tadi
sehingga di whatssapp. Kita
nanti coba tentang medidik anak
198
di era digital, orang tua hebat
kita akan coba tapi kelasnya
bukan dengan siswa tapi dengan
orang tua, contoh keluarga yang
bermakna kita akan kembangkan
ke kelas orang tua, tidak hanya
kelas inspirasi tapi juga kelas
orang tua terus yang ini besok
jumat ada expressive day itu
nanti juga bentuk apresiasi,
ekpresi kelas-kelas, jadi ada
maskotnya dan macam-macam.
Bagaimana kegiatan
kelas insipirasi
dilaksanakan?
Intinya misalnya inspirasi yang
dihadirkan pendeta bagaimana
meniti karir sebagai seorang
pendeta, kemarin itu kan mas
Ton dari farmasi ya dia jurusan
FSM, itu dulu kebetulan anak
bimbingan saya itu terus jadi dia
sangat menjiwai dulu untuk
mencintai science, suka
penelitian jadi yang saya
bimbing kan dosen-dosen yang
sangat berminat dengan itu, Yoh.
Martono, di elektro itu ada
Teddy, Martono sudah jadi Dr.
kan itu di FKIP itu ada Adi
Winanto, itu kan bimbingan-
bimbingan saya dulu masih aktif
dalam membina KIR baik sosial
maupun SKA. Setiap saat saya
whatssapp kan kemarin ada
orang tua yang tiba-tiba
membatalkan saya minta tolong
Martono itu jadi perjalanan karir
seorang pendeta, bagaimana
memenangkan besiswa dari dikti
misalnya kaya gitu kan itu kelas-
kelas inspirasi, jadi
menginspirasi anak-anak, kalau
aku mau jadi dokter itu
mengawali dokter itu bagaimana
waktu di SMA nya begitu,
menginspirasi dan memberikan
motivasi.
Apa bedanya kelas
inspirasi dengan
career day?
Career day lebih ke hampir sama
ya tapi pelakunya itu alumni
yang dulu dia mengalami disini,
199
misalnya si Devano kemarin kan,
Dr. Fany dan Bartender itu, nah
itu kan dipilih anak-anak yang
disni itu penuh tantangan. Kalau
kemarin career day dikemas
dalam talk show.
Apakah ada rencana
mengembangkan
penggunaan media
sosial ke media yang
lain seperti twitter
misalnya?
Saya merasa belum perlu,
melihat itu tidak efektif yang
saya amati berdasarkan
pengamatan namun yang saya
amati efektif kan whatssapp
makanya kita buat
paguyubannya lewat whatssapp
dan itu kan sudah sempat kita
tawarkan dan mereka memilih
sepakat whatssapp, ya itu artinya
itu yang efektif begitu mungkin
bisa disarankan memakai ini itu
namun kenyataanya itu tidak
menjadi fasilitas yang efektif
kok begitu.
200
Lampiran 1.4. Hasil Wawancara I Ketua Program Pendidikan Keluarga
Tanggal Wawancara: 2 Agustus 2016
Sumber Wawancara: Ketua Program Pendidikan Keluarga/ Wakasek Humas
Indikator Butir-butir
pertanyaan
Jawaban/ Pernyataan
Tujuan dan
sasaran program
kemitraan
sekolah dengan
orang tua dan
masyarakat.
Apa tujuan dan sasaran
kegiatan Expo
pendidikan dalam
program pendidikan
keluarga?
Ya itu ada disini. Saya printkan
lembarannya yang berisi
deskripsi pelaksanaan kegiatan
dulu.
Keterlaksanaan
program
kemitraan
sekolah dengan
orang tua dan
masyarakat.
Sejak kapan diadakan
kegiatan expo
pendidikan dan career
day?
sekitar 2009 atau 2010 sekitar 5
atau 6x telah mengadakan hal
tersebut.
Apa latar belakang
diadakannya kegiatan
tersebut?
Dalam kegiatan expo
pendidikan awalnya kita ingin
menfasilitasi baik anak maupun
orang tua untuk mendapat
informasi tentang perguruan
tinggi, karena anak-anak
mungkin hanya terbatas
pengetahuannya yaitu biasanya
universitas sekitar salatiga saja
jadi kita ingin membuka
wawasan mereka tidak hanya
universitasnya tetapi juga
tentang berbagai jurusan dan
bidang yang ditawarkan. Jadi
yang datang kesini itu termasuk
sekolah pramugari juga. Expo
pendidikan ini diadakan setahun
sekali, kita tawarkan pada
perguruan tinggi yang ingin ikut
bergabung seperti sekolah
pramugari, sekolah perawat,
perhotelan.
Bagaimana cara
mengundang beberapa
universitas tersebut?
Pertama kita buat proposal
tentang kegiatan tersebut untuk
menawarkan kepada beberapa
201
perguruan tinggi, kemnudian
mereka mendaftar. Bisaanya
kita adakan 2 hari untuk expo
pendidikan ini. Didalamnya
akan ada presentasi kemudian
anak-anak kita jadwalkan untuk
masuk kekelas-kelas untuk
mengikuti presentasi semua
universitas yang di expo kan.
Apa yang dilakukan
orang tua dalam
keterlibatannya dalam
kegiatan ini?
Nah baru ketika exponya kita
buka untuk orang tua, sehingga
orang tua bisa konsultasi disitu
atau dengan pihak sekolah
karena orang tua dan anak
kadang memiliki keinginan
yang berbeda. Jadi misalnya
orang tua juga dapat lebih
mengetahui masa depan karir
anak jika dia masuk dijurusan
tertentu.
Berapa kira-kira
perguruan tinggi yang
ikut bergabung?
Tiap tahunnya biasanya sekitar
20, sebenarnya yang mau
mendaftar banyak namun
tempat kita terbatas. Hanya
dalam lingkup lapangan basket
ini saja. Antusiasme dari
perguruan tinggi tersebut sangat
tinggi tapi kita tidak enak jika
tidak bisa menfasilitasi dengan
baik. Beberapa sampai datang
pada hari H nya dan sampai
bersedia ditempatkan diemperan
sekitar lapangan basket saja.
Apakah expo
pendidikan ini sudah
diterapkan juga di
sekolah-sekolah
sekitar salatiga juga?
Sudah beberapa sekolah
menerapkan hal yang sama
namun pada saat itu memang
SMUQ sebagai pioneernya.
Universitas lain yang pernah
mengikuti expo pendidikan
disini secara pro aktif
mengusulkan kegiatan semacam
ini juga ke sekolah-sekolah.
Ada juga sekolah yang studi
banding kesini kemudian tahun
depannya mereka mengadakan
expo penddidikan tersebut.
Sehinga sekarang sepertinya
sudah hampir semua SMA
202
mengadakan kegiatan semacam
expo penddidikan ini.
Darimana saja
Perguruan Tinggi yang
datang dalam expo
pendidikan disini?
Jakarta, jawa Barat masih dalam
lingkup Jawa, luar pulau
sepertinya belum ada.
Bagaimana tanggapan
dan follow up dari
orang tua berhubungan
dengan kegiatan ini?
Orang tua tanggapanya baik dan
positif sekali karena mereka kan
juga terbantu, jadi misalnya
anaknya mau ke solo, mereka
kan tidak harus mendaftar
kesana cari-cari informasi
disana mereka juga sudah bisa
disini. Jadi kalau sudah mau
masuk saja cari kos kesana.
Orang tua mengatakan merasa
terbantu dan terfasiltasi dan hal
tersebut juga membuka
wawasan pengetahuan orang
tua.
Kegiatan ini tentunya
tidak mengeluarkan
banyak biaya sekolah
ya?
Iya benar, mereka tinggal
datang saja.
Bagaimana
keterlaksanaan
kegiatan career day?
Kalau career day itu ditujukan
untuk anak-anak, jadi untuk
anak kelas 12 kita hadir kan
narasumber-narasumber tentang
profesi mereka dari alumni
maupun orang tua. Tujuannya
ya untuk memberi motivasi
kepada anak-nak dan memberi
gambaran tentang dunia kerja
dan memang beberapa kali kita
hadirkan orang-orang yang
disekolah dulu (alumni) bukan
orang yang sangat pintar, ada
juga yang sudah di cap akan
susah untuk mencapai
kesuksesanya tapi mereka
berhasil meraih kesuksesan
dibidang mereka nah hal
tersebut semoga dapat
memotivasi anak bahwa segala
sesuatu bisa terjadi yang
penting ada kemauan dan kerja
keras.
Kapan parenting mulai Iya sudah lama, tujuannya itu
203
diadakan oleh sekolah
ini?
agar orang tua memiliki
pemahaman yang sama tentang
pola pendidikan pada remaja
karena berawal dari masalah
beberapa orang tua dalam
mengasuh anak mereka yang
disampaikan kepada orang tua,
sehingga sekolah ingin ada
pemahaman yang sama dalam
mengasuh anak terutama remaja
sehingga tersampaikan
bagaiamana si karakter-karakter
remaja saat ini sehingga
treatmentnya harus seperti ini
itu diharapkan dirumah
pendampingan orang tua nya itu
sama dengan di sekolah agar
tidak terlalu ada gapnya.
Darimana narasumber
ini didatangan?
Banyak, terakhir kemarin dari
universitas UNTAR, biasanay
kami mengundang psikolog atau
praktisi pendidikan.
Bagaimana
pelaksanaan forum
komunikasi sekolah?
Ya itu nantinya akan dibuat, ya
kita kan buat seperti paguyuban
orang tua supaya anak -anak
yang bermasalah segera
tertangani agar memiliki satu
suara. Jadi melalui ini kita juga
menfasilitasi bagi anak yang
bermasalah agar segera
terangani, teratasi. Sebenarnya
tidak hanya anak yang
bermasalah ada juga
menghadirkan anak-anak yang
berprestasi supaya saling
belajar, bagaimana mendidik
anak hingga berprestasi, jadi
disini orang tua bisa saling
share.
Apakah kegiatan ini
dihadiri oleh semua
orang tua?
Tidak, setiap wali kelas akan
membuat kelompok-kelompok
yang akan dihandle guru BK
untuk membantu mana anak-
anak yang perlu dipnggil. Jika
masalahnya sudah sangat susah
maka dibuat lebih private orang
tua, guru BK dan wali kelas.
Apakah hal ini Itu memang kita jadwalkan tapi
204
diadakan sesuai
kebutuhan atau
memang ada program
diadakan beberapa kali
dalam setahun?
manakala itu dibutuhkan lebih
dari yang terjadwalkan ya atau
masalah sudah dirasa selesai
cukup tetap hal ini dilakukan
sesuai kebutuhan.
Bagaimana pelaksanan
program tea time?
Iya itu baru, penyambutan orang
tua dihari pertama , memang
waktu itu kebetulan ada
pencanangan hari pertama
masuk sekolah harus mengantar
anak, nah tetapi sebetulnya latar
belakang kami itu kami
programkan jauh sebelum ada
himbuauan itu dari pemerintah
ya itu kan karena kami melihat
bahwa setiap hari pertama
masuk sekolah itu orang tua
selalu mengantar anaknya
sampai didepan sekolah terus
nungguin dulu sampai anaknya
masuk bel itu terus kita lama-
lama merasa wah kasian
didiamkan aja lalu kita buatkan
acara itu. Awalnya itu hanya
ada tenda gitu dan snack tapi
ternyata ada himbauan dari
pemerintah itu nah akhirnya kita
ubah agenda kita yaitu bapak
ibu wali murid jadikan satu
diaula lalu ada sosialisasi dari
kepala sekolah tentang
kegiatan-kegiatan dan
penjelasan umum tentang
sekolah semacam open house
kecil jadi orang tua bisa melihat
langsung anak-anaknya dihari
pertama itu ngapaian aja
disekolah kemudian orang tua
bisa melihat fasilitas-fasilitas
sekolah juga bisa jalan-jalan
keliling sekolah dan antusiasme
orang tua juga luar biasa hampir
semua datang. Kita pikir paling
juga tidak banyak tapi ternayata
hampir semua, yang tidak
datang paling satu atau dua.
Kursi 150 di aula itu sampai
kurang.
205
Bagaimana
mengundnag mereka
dalam acara tea time
penyambutan hari
pertama ini?
Kita undang melalui via sms.
Bukan undangan si sebenernya
tapi himbauan untuk bisa antar
anaknya sampai disekolah
dihari pertama.
Berapa jam hal ini
diadakan?
Itu dari jam 7 smapai jam 9.
Sebenarnya anak pulang jam 10
tapi waktu 1 jam setelah jam 9
itu orang tua kami persilahkan
untuk keliling lihat sekolahn
untuk melihat fasilitas dan
keigatan hari pertama tersebut.
Kapan antusiasmen
orangtua ini mulai
terlihat banyak?
Ya kalau sekolah ini sudah dari
dulu, setiap undangan
dilayangkan banyak juga yang
datang. Jika ada yang tidak
hadir dan ada materinya kami
titipkan untuk orang tua yang
tidak hadir. Orang tua sekarang
juga sudah mulai sangat
memperhatikan pendidikan
anaknya.
Penggunaan
media sosial
dalam kemitraan.
Adakah bentuk
komunikasi dua arah
dengan orang tua atau
stakehoder melalui
media sosial? Dan
adakah SK bagi pihak-
pihak yang terlibat
atau bertanggung
jawab dalam
pengelolaanya?
Ya ada, pengelola web ada,
melalui website ada.
Siapa pengelola akun
media sosial resmi
sekolah?
Dari guru, jadi ada guru yang
ditugaskan untuk mengelola
website sekolah dan
informasinya.
Apakah yang
mengelola dari bidang
humas?
Ya dari humas dan TI. Ada juga
dari facebook. Tapi kalau
facebook semua guru bisa
ngeposting sesuatu, misalnya
yang berhubungan dengan share
foto kegiatan sekolah atau
lomba, ya nanti beliau yang
akan memposting difacebook,
atau informasi seperti
kurikulum yang ingin share di
facebook begitu, nah itu siapa
saja. Kalau website melalui
206
pengelola webitenya dulu. Tapi
memang aktif facebooknya dulu
si daripada websitenya, kalau
website lebih formal.
Apa fungsi website
sekolah?
Untuk menginformasikan
kegiatan-kegiatan sekolah pada
masyarakat, himbauan-
himbauan, untuk menjalin
kerjasama dan relasi dengan
alumni misalnya mengenai
dana, kami pernah mengunggah
tentang kerinduan kami untuk
punya alat marching band,
kemudian ya ada tanggapan dari
alumni, bantuan karena alat
marching band ini kan butuh
dananya besar.
Apakah ada rencana
pengembangan dalam
penggunaan fungsi
website sekolah?
Pengennya ada, tapi ya kita
sudah berupaya sih selalu
update gitu tapi memang
kendalanya macem-macem
seperti waktu, tapi paling tidak
tu sudah sangat membantu
sehingga mulai banyak anak
dari luar jawa sekolah disini
karena dampak informasi diweb
itu.
Apa fungsi facebook
sekolah?
Ya untuk menginformasikan
kegiatan, melaporkan misalnya
ada lomba kemudian kita
menang otomatis sebagai
laporan keada masyarakat.
Apakah fungsi
facebook hampir sama
dengan website
sekolah?
Ya
Ada perbedaan
fungsinya?
Kalau webite mungkin hanya
dilihat saja, kalau facebook kan
bisa komen, termasuk alumni
bisa komen itu kan berarti ada
jejaring disitu jadinya
komunikasi dengan alumipun
tidak pernah putus.
Apa fungsi email bagi
sekolah?
Kalau email itu pengelola dan
kepala sekolah yang
menggunakan jadi tidak untuk
bersama. Jadi kalau email itu
lebih banyak ditujukan kepada
207
kepala sekolah. Baik
pertanyaan, masukan, saran. ya
tapi kepala sekolah kami
terbuka kalau ada email masuk
yang itu sifatnya untuk guru
pasti diinformasikan.
Apakah sekolah juga
menggunakan email
untuk
menginfomasikan
sesuatu dengan orang
tua?
Kalau sekolah ke orang tua
biasanya via sms paling telepon
atau sms tapi ya memang tidak
semua orang tua familiar
beberapa media sosial, tapi kalu
sms dan whatssapp hampir
semua punya.
Apakah masih ada
rencana
pengembangan atau
peningkatan bentuk
komunikasi dua arah
melaluii media sosial?
Ya pengennya gitu ya, tapi kita
sudah cukup terbantu, tapi kita
lebih pengen kalau sekolah
misalnya dimuat dikoran karena
prestasi atau inovasinya begitu.
Maka kita juga sedang berupaya
mengadakan kegiatan-keiatan
inovatif yang menjadi pioneer
disalatiga sehingga kalau
dimuat dikoran kan bisa
mengharumkan nama sekolah.
Bagaimana dengan
penerimaan peserta
didik tahun ini?
Malah melebihi kuota, tahun ini
kita sampai menolak-nolak.
seluruh siswa ada 500an.
Promosi apa yang
sudah dilakukan?
Promosi sendiri ya datang
kesekolah sekolah , ikut
pameran -pameran saat salatiga
expo, layanan pada sekolah
mitra artinya misalnya dengan
smp kristen getasan mau adakan
LDK osis nah itu bisa jadi
narasumbernya atau apa, jadi
kerjasamanya , atau mereka
adakan natal osis smp nah kita
siapkan anak-anak yang ikut
ekskul potography dan
cinematography untuk ikut
kesana mendokumentasikan
aktiftas mereka jadi lebih
pendekatan untuk
mempromosikan sekolah dan
promosi yang paling punya
kekuatan itu layanan kita pada
anak-anak ,jadi anak-anak ini
kan sarana promosi kita jadi
208
diluar mereka yang akan bicara
kalau sekolah disana itu begini
begini, juga orang tua itu juga
sarana promosi kan mereka
nanti kalau terlayani dengan
baik akan ngomong juga ke
temennya saudanya jadi juga
lebih kepada layanan langsung,
lebih pada penguatan didalam.
Apa saja layanan BK
yang melibatkan orang
tua?
Ada home visit, ada komunikasi
dengan orang tua, atau apa ya
nanti bisa bertanya langsung
dengan gru BK yang
bersangkutan.
Home visit itu untuk
anak-aak yang
bermasalah saja atau
semua?
Biasa yang bermasalah yang
diutamakan kalau semua ya
banyak juga kan, biasanya yang
lama tidak ada kabar tidak
masuk sekolah kemudian ini
layanan BK kami (ditunjukan
lembar program BK).
Bagaimana kegiatan
case conference
diadakan?
Sudah melewati sekian tahap
pendampingan itu kan diadakan
case conference sampai
melibatkan pihak-pihak lain
sampai pada keputusan final lah
istilahnya.
Bagaimana ahli tangan
kasus diadakan?
Itu hanya untuk pelanggaran
berat ya tapi kalau hanya
masalah gitu ya ada
pendampingan. Ini jarang tidak
sampai kesitu, biasanya home
visit berkali-kali itu sudah bisa.
209
Lampiran 1.5. Hasil Wawancara II Ketua Program Pendidikan Keluarga
Tanggal Wawancara: 7 Oktober 2016
Sumber Wawancara: Ketua Program Pendidikan Keluarga/ Wakasek Humas
Indikator Butir-butir
pertanyaan Jawaban/ Pernyataan
Keterlaksanaan
program
kemitraan
sekolah dengan
orang tua dan
masyarakat.
Kapan bantuan dari
pemerintah cair bu?
Iya cair september kemarin.
Sebelum dicairkan
yang kedua apakah
ada evaluasi dari
pihak dinas?
Kami diminta untuk mengisi
instrumen ini, atau dari laporan
anggaran yang sudah anda punya
itu. Ketika monitoring ada yang
datang dari dirjen waktu hari
petama masuk sekolah
wawancara menanyakan
kendala-kendala yang
dilapangan, itu pada tanggal 18
Juni kemarin.
Apakah program
pendidikan keluarga
ini memiliki struktur
organisasinya?
Iya ada, saya ketua programnya
semuanya, nanti ada sekretaris
ada bendahara. Jadi karena ini
sebenarnya dibagi menjadi dua
program karena bantuannya ada
dua, penguatan ekosistem dan
program pendidikan keluarga
jadi ketua kemitraan ada dua,
koordinator ekosistem ada dua,
koordinator kemitraan itu dari
BK, ada dari kurikulum dan
beberapa anggota. Ada tapi ini
SK lama. SK baru sedang kami
perbaharui.
Tujuan program
kemitraan
sekolah dengan
orang tua dan
masyarakat.
Apa tujuan jangka
panjang dan jangka
pendek program ini?
Kalau tujuan jangka pendek ya
untuk menjalin relasi
komunikasi yang lebih baik
dengan orang tua, program
jangka panjangnya kita harapkan
orang tua itu ikut menjadi
stakeholder sekolah jadi kalau
210
sekarang kita ngopeni orang tua
yang ada tapi harapannya dari
orang tua ini yang ada ini yang
mendapatkan layanan dengan
baik dan komunikasi dengan
baik menjadi sarana promosi
sekolah, berharap kita jadi
menjadi mitra sekolah itu
selamanya begitu. Ya kalau
sekarang selain jangka
pendeknya menjalin komunikasi
ya kita meminimalisir misalnya
ada hal-hal yang seringkali kan
ada miss komunisi antara
sekolah dan orang tua misalnya
nanti anaknya ngomong apa
sekolah ngomongnya apa kalau
kita punya jalinan seperti ini kan
harapannya semua informasi dari
sekolah bisa sampai ke orang
tua. Maka ini kita buat
paguyuban orang tua, group
whatssapp orang tua nah
demikian kalau ada sesuatu bisa
langsung ke sekolah melalui wali
kelas, melalui guru BK nah itu
kan kalau ada permasalahan atau
informasi atau hal-hal yang
harus sampai ke orang tua itu
kan menjadi tidak miss. Jangka
pendeknya jadi seperti itu kita
menjalin komunikasi dengan
baik , intens, kedepannya kita
ingin orang tua benar-benar
menjadi mitra sekolah.
Hingga tahap apa
stakeholder atau mitra
sekolah dilibatkan
pada perencanaan
kegiatan-kegiatan
dalam program
kemitraan atau
program pendidikan
keluarga ini?
Ya harapannya seperti itu karena
tujuan dalam kemitraan ini kan
sebetulnya orang tua juga harus
terlibat dalam perencanaan
kegiatan sekolah, memberikan
masukan-masukan supaya
pelayanan kualitas sekolah
menjadi lebih baik. Sebenarnya
stakeholder itu tugasnya juga
memberikan masukan sekolah
untuk peningkatan pelayanan
sekolah.
Apakah saat ini Kalau sekarang setelah ada
211
orangtua sudah ada
yang memberi
masukan kepada
sekolah?
program ini, namun sebenarnya
sebelum ada program ini sudah
tapi kan tidak terdokumentasi
artinya kita tidak terlalu ‘ngeh’
begitu ya, tapi artinya masukan
kritik sudah ada lewat kepala
sekolah, biasanya lewat kepala
sekolah langsung atau email.
Tapi diluar itu sebetulnya sudah
sering memebri masukan saat
penerimaan raport, dll dan sudah
diresmikan lama ya, mungkin
karena itu sekolah kita dipercaya
medapatkan bantuan itu. Jadi
sebenarnya orang tua sudah
terlalu terlibat namun hanya
memang kurang terdokumentasi
karena hal itu sudah menjadi hal
yang biasa kan. Usulan masukan
juga selalu ada dan bahkan
lomba pramuka itu juga orangtua
menjadi panitia dan membantu
usaha dana.
Sejauh mana
keterlibatan mereka
dan yang belum
tercapai dan masih
direncanakan saat ini?
Sebetulnya inginnya disetiap
kegiatan sekolah ada orangtua
yang terlibat. Hanya memang
kami yang kadang-kadang juga
kesulitan karena kesibukan
orangtua, orangtua sebagian
besar juga bekerja dan yang
dirumah biasanya juga repot
karena suatu hal.Tapi sekolah
juga terus berharap keterlibatam
orangtua itu dalam setiap
kegiatan, jadi ya paling tidak
memonitor dululah. Setiap kali
ada kegiatan sekolah itu kan
kami selalu menginformasikan
sekecil apapun kegiatan itu
paling tidak kan dengan seperti
itu sudah merupakan suau
bentuk keterlibatan, kalau tidak
harapannya setiap kegiatan
sekolah itu kepanitiaan itu
melibatkan orangtua maka kita
awali dengan pembentuk
paguyuban jadi dengan adanya
paguyuban kita lebih gampang.
212
Jadi nanti mangga kami
persilahkan bapak ibu siapa yang
berkenan terlibat dalam kegiatan
ini.
Paguyuban yang
sudah resmi
paguyuban orang tua
kelas 10 ya bu?
Paguyuban kelas 11
dan 12 sudah
terbentuk namun
belum resmi, apakah
benar?
Ya benar, kalau untuk kelas 10
paguyubannya sudah dibentuk
dengan guru BK.
Apakah ada
perbedaan dari yang
belum resmi dan yang
sudah resmi?
Kalau yang sudah resmi kemarin
sudah ada stuktur organisasinya
ya, ketua atau paling tidak
koordinator kelas. Jadi setiap
kelas begitu ada group
whatssapp misalnya ada
adminnya begitu. Paguyuban itu
terbentuk minimal ada
kontaknya, ya kira-kira baru
seperti itu kan ini juga baru juga
dijakankan. Ya mngkin nanti
dipenerimaan rapot itukan kita
bisa lihat apakah kelas 11 dan 12
itu juga membuat. Rencananya
saat pembagian rapot itu kita
akan buat juga karena kadang
menghadirkan orangtua juga
kesulitan ya.
Apa rencana kedepan
untuk program BK
yang mendukung
program ini menurut
Ibu sebagai ketua
program pendidikan
keluarga?
kalo dari kami sebetulnya
kegiatan ini sudah berlangsung
lama, jadi kami akan
memeprtahankan kalo masih
dipercaya mendapat bantuan ya
trimakasih kita bisa gunakan
dana tersebut tapi kalaupun tidak
ini kita akan tetap programkan
rutin karena emang hasilnya baik
dan emang jalinan kemitraan
itukan penting jadi kalaupun
tidak ada dukungan dana dari
pemerintah ya akan tetap akan
diteruskan sehingga menjadi
budaya dan menjadi kebutuhan
orang tua juga tidak hnaya
kebutuhan sekolah saja.
213
Misalnya tolong kami dibuatkan
topik parenting seperti ini begitu
harapannya seperti itu jadi
sekolah juga menfasilitasi orang
tua kalo mereka menginginkan
sesuatu. Saat ini kan program
parenting topik dari kami ya
namun nanti dalam jangka
kedepan kalau mau seminar
mereka yang meminta topik apa
mereka butuh pendampingan
anak tentang apa begitu. Selama
ini kami kan hanya meraba-raba
ya kayaknya butuh
pendampingan tentang IT kita
buatkan seminar itu tapi kan dari
kami, ya mungkin nanti dari
orang tua kan beda.
Sampai kapan kira-
kira dana bantuan dari
pemerintah ini
dicairkan?
Ini desember ini kita sudah SPG
sudah terlaksana, nanti kalau
masih dipercaya ya berarti bisa
untuk membantu tapi kalau tidak
ya tetap menjadi program
tahunan begitu.
Jika dana dari
pemerintah
dihentikan, dari mana
dana program
kemitraan akan
dianggarkan?
Dari dana sekolah bisa, dana
konvensional, kalupun tidak ada
dana dari pemerintah saya kira
ya ada dana cadangan, tapi
sebenarnya program ini tidak
membutuhkan dana banyak
seperti teh, tapi yang seperti
kegiatan saya kan tidak
membutuhkan biaya seperti expo
pendidikan dll.
Apakah yayasan turut
mendukung program
kemitraan ini dalam
pendanaan?
Tidak, itukan sekarang
desentralisasi jadi dana dari
sekolah. Nah kalau ini kan dari
sumber lain bukan dari bantuan
ini (sambil memperlihatkan
laporan keuangan) itupun kita
tetap ada ya dari APBD, APBN,
kalau itu berarti dari sekolah
misal untuk konsumsinya
Apakah pernah
dibagikan angket saat
parenting, misalnya
untuk menentukan
tema-tema parenting
Ya pada waktu itukan parenting
pertama itu pembicaranya
memberikan angket, dari angket
itu dilihat bahwa orang tua
membutuhkan pendampingan,
214
berikutnya?
kemudian IT, pendampingan
untuk mereka mengawasi
tentang penggunaan IT. Maka
muncul di action plannya Bu
Kris dengan tema pendampingan
anak di era digital.
Bagaimana bentuk
angket tersebut? Apa
saja pertanyaan yang
diajukan dalam
angket?
Itu dia waktu itu pembicaranya
dari UNTAR, apakah bapak ibu
bisa menggunakan IT,
pengetahuan IT orang tua,
berapa kali anak menggunakan
IT, pokoknya banyak
bendelannya, tapi dibawa semua
artiya memang dibawa untuk
riset tapi mungkin kapan-kapan
kalau saya minta diberikan tapi
ini beliau sedang kejepang. Saya
nanti email karena saya juga
butuh untuk laporan juga,
katanya bulan-bulan ini saya
akan kembali begitu.
Kekuatan sekolah
dalam
menjalankan
program
kemitraan
sekolah dengan
orang tua/
program
pendidikan
kelurga.
Apa kekuatan sekolah
yang dapat
mendukung program
kemitraan ini?
Mengutamakan kepuasan
pelanggan atau moto costumer
statisfication atau apapun yang
kita lakukan untuk kepuasan
pelanggan dan daya dukung
sendiri seperti sarana prasarana,
dana, jadi kalo sarpras tidak
mendukung kan tidak bisa
melaksanakan program-program
tersebut, Kemudian komitmen
dari warga sekolah untuk
mewujudkan, pelanggan siapa
yaitu orang tua paling tidak, jadi
itu yang menjadi kekuatan kami
untuk memberikan pelayanan
yang baik sehingga ya itu
orangtua lama-lama menjadi
stakeholder. Pengalaman yang
sudah-sudah kalau kakanya
sekolah disini nanti adeknya itu
juga dan kami kan memang
terbuka ya, seperti ada masukan.
Dari pimpinan juga Bu Kris
menjalin link-link yang baik,
beliau itu pro aktif. Program ini
terjalin dengan lembaga-lembaga
diluar sekolah baik secara
215
personal maupun instansi beliau
punya. Kita juga banyak
dipercaya mendapatkan bantuan
dana itu luar biasa. Bahkan juga
bantuan kewirausahaan, jadi ada
program dari pemerintah dan
kita lakukan supaya mereka
mempunyai jiwa kewirausahaan
melalui pendidikan
kewirausahaan nah itu kita
dipercaya mendapatkan bantuan.
Kalau kegiatannya ya mereka
ada budidaya, pra karya
kemudian ada membudidayakan
tumbuhan, itu karena sekolah
juga sudah mempunyai program
sebetulnya. Seperti kemitraan ini
sebenarnya program itu sudah
ada hanya yuk kita dukung
dengan dana begitu. KWI
(kewirausahaan) itu masuk
kurikulum, kalau k13 itu kan
seperti itu semuanya.
Sarana prasarana apa
saja yang digunakan
untuk mendukung
program kemitraan
atau program
pendidikan keluarga
ini?
Seperti ruangan tamu, ya
fasilitas-fasilitas yang lain juga
misalnya website sekolah, kalau
itu tidak diakseskan berarti
sayang ya padahal itu kan bagian
dari sarana, facebook iya tapi
untuk orangtua tidak terlalu,
buku tentang parenting juga, dan
kalau kita mengadakan kegiatan
ada aula dan berbagai
perlengkapannya.
Kelemahan
sekolah dalam
menjalankan
program
kemitraan
sekolah dengan
orang tua/
program
pendidikan
kelurga.
Apa kelemahan
sekolah yang dapat
menghambat program
kemitraan ini?
Apa ya karena saya pikir semua
program berjalan begitu, jadi
mungkin apa waktunya sajalah.
Kita kan harus mengundang
orangtua ya jadi orang tua
biasanya bilang aduh jangan saat
itu jadi ya kadang tidak bisa
datang semua. Waktu aja sih
karena ini kan kita dikerjar. Saya
pikir hampir tidak ada itu. Bukan
berarti tidak ada
hambatan/masalah ya, pasti ada
tapi masih bisa tertanganilah jadi
tidak menjadi hal yang betul-
217
Lampiran 1.6. Hasil Wawancara III Ketua Program Pendidikan Keluarga
Tanggal Wawancara: 24 Oktober 2016
Sumber Wawancara: Ketua Program Pendidikan Keluarga/ Wakasek Humas
Indikator Butir-butir
pertanyaan
Jawaban/ Pernyataan
Ancaman
sekolah dalam
menjalankan
program
kemitraan
sekolah dengan
orang tua/
program
pendidikan
kelurga.
Apa ancaman yang
dirasakan sekolah yang
dapat menghambat
program kemitraan ini?
Hambatan apa ya mungkin
waktu saja, waktunya karena kan
kita kan pokoknya yang penting
pembelajaran dulu jangan
sampai kegiatan -kegiatan itu
menganggu proses belajar
mengajar, jadi ya hanya masalah
waktu yang kadang-kadang
membuat kita harus kapan ya
menentukan tanggal pelaksanaan
karena agenda sekolah padat.
Kalau kesibukan orangtua iya
tapi tidak terlalu banyak ya
karena melihat animo yang hadir
kalau kita undang kan sudah
banyak artinya bukan hambatan
yang membuat tidak terlaksana
itu kan juga tidak, tapi mungkin
juga bisa itu, itu salah satunya.
Nanti kalau sudah ditentukan
waktu kegiatannya juga kadang
kita itu mendadakk-mendadak
menentukan waktunya dan
mungkin orang tua menyediakan
dirinya ya.
Peluang sekolah
dalam
menjalankan
program
kemitraan
sekolah dengan
orang tua/
program
pendidikan
kelurga.
Apa peluang yang
dimiliki sekolah yang
dapat digunakan untuk
mendukung program
kemitraan ini?
Kalau peluang ya otomatis
jalinannya dengan orang tua,
kemudian orang tua menjadi
sarana promosi sekolah,
meskipun anaknya sudah tidak
disini tapi kan karena pernah ada
jalinan yang baik nah jadi pasti
harapan kami sih maksudnya
mereka juga menjadi agen-agen
promosi diluar sana seperti itu.
Kalau peluangnya saya lihat
semakin jalinan itu baik orang
218
tua, orang tua kan juga tentunya
merasakan layanan ya
persaudaraan dan yang pasti
keluar juga menceritakan yang
seperti itu, harapan kami seperti
itu. Orang tua sebagai agen
proosi sekolah, juga kemudian
kedua sekolah akan menjadi
lebih baik tentunya karena
dengan jalinan komunikasi yang
baik harapannya kan orang tua
tidak ada orang tua melaporka
guru ke polisi seperti itu
misalnya, walau selama ini tidak
sampai seperti itu.
Penggunaan
media sosial
dalam
kemitraan.
Selain media sosial
whatssapp, facebook,
website sekolah media
sosial apalagi yang
digunakan sekolah
untuk mendukung
program kemitraan
atau program
pendidikan keluarga
ini?
Blog ya itu masuknya, website
sekolah si tapi kayaknya kurang
aktif juga karena kan sibuk
sekali, email sekolah si
sebetulnya. Kita kan punya
paguyuban orang tua per kelas
kemudian guru BK itu membuat
group orangtua tidak terbatas
kelas mana begitu kan. Guru BK
kelas 10 kan membuat group
kelas 10 seperti itu, BBM juga
seperti itu ada juga kelas yang
menggunakan sms karena
kebanyankan bisanya hanya sms.
Apakah setiap kelas
memiliki paguyuban
orang tua?
Punya
Paguyuban orang tua
sudah dibentuk pada
kelas 10, bagaimana
dengan kelas 11 dan
12?
ini yang jelas kelas 10 sudah
punya, yang kelas 11 dan 12 juga
punya kok pas penerimaan rapot.
Apakah website
sekolah sudah
disosialisasikan ke
orang tua peserta
didik?
Sudah sejak orangtua
memasukan anaknya disini kan
ada sosialisasi program sekolah
termasuk dalamnya bahwa ada
website sekolah dan email
sekolah yang bisa dipakai orang
tua sementara, kan itu kemudian
nomor hp, wali kelas itu sudah
kita sosialisasikan diawal selalu.
Nah ini meskipun belum punya
group paguyuban itu kalau ada
219
sesuatu tu bisa langsung kontak
ke wali kelas itu, kita
informasikan hpnya ke semua
orang tua.
Apa fungsi website
sekolah dalam program
kemitraan atau
program pendidikan
keluarga ini?
Yang pertama menginformasikan
semua kegiatan semua sekolah,
info kegiatan sekolah, menerima
masukan-masukan dari orang
tua, hanya memang kalau
masukandari orang tua ya masih
kurang, yang jelas kita
menginformasikan kegiatan
sekolah jadi orang tua kan tahu
anaknya masuk sekolah seperti
itu.
Siapa pihak yang
berperan aktif di
facebook, orang tua
atau para alumni?
Kalau alumni memang atif
mbak, banyak yang memberikan
komentar begitu. Itu emang
kebanyakan alumni. Kebetulan
alumni itu juga sebagian orang
tua sekarang, sehingga itu juga
termasuk orang tua, sehingga
kalau yang orang tua mau ini,
tampaknya tidak terlalu banyak
ya tapi artinya kita tidak bisa
tahu ya tapi kalau yang komen-
komen itu yang jelas kebanyakan
itu alumni dan murid-murid tapi
kan orang tua masa si orang tua
mau komen-komen mungkin
begitu pemikirannya. Paling
tidak dengan itu kita sudah
menginformasikan kepada orang
tua bahwa kita punya kegiatan
foto-foto juga ada kemudian
info-info yang lain juga kita
share lewat facebook itu jadi
kalau yang orang tua murni
member komentar itu kayaknya
memang tidak terlalu banyaka
ya, ada tapi mungkin tidak
banyak.
Sejak kapan
penggunaan media
sosial itu digunakan
untuk memenuhi tujuan
program kemitraan ini?
Sebelum ada program dari
pemerintah itu kita sudah pakai
begitu, kalau website kan ya
sudah lama, mungkin sebelum
saya disini. Kalau facebook itu
mungkin baru ya 3 atau 4
220
tahunan inilah.
I Facebooknya close
atau open public?
Tidak, publik kok.
Apakah facebooknya di
link kan ke website?
Kayaknya iya tidak ya, saya
belum ‘ngeh’ sampe situ ya.
Kemarin saya lihat
diwebsite ada icon
blognya, tapi saya
masuk kok masih
belum ada blog-
blognya ya?
Itu waktu demam blog itu guru
memang aktif ya tapi sekarang
banyak sibuk, nah terus tidak ada
programnya tidak banyak yang
aktif yang nulis di blognya lagi.
Dulu tu ya untuk share materi
pembelajaran kemudian
motivasi-motivasi kecil begitu,
tapi lebih ke pemebelajaran si itu
soalnya. Saat itu kan ada lomba
membuat media pembelajaran,
dengan blog itu kemudian guru-
guru membuat di link kan kesitu
tapi terus gurunya sibuk semua
jadi tidak sempat seperti itu.
Kayaknya sosiologi dan
matematika dulu pernah ada.
Bagaimana
penggunaan media
sosial selama ini yang
berhubungan dengan
tujuan program
kemitraan dengan
sekolah ini secara
keseluruhan?
Kita si berusaha memaksimalkan
itu ya memang tapi ya respon
dari orang tua kan kita tidak bisa
memaksa terlalu banyak, tetapi
artinya sudah ada upaya insiatif
dari sekolah untuk
berkomunikasi. Namun lepas
dari itu semua sebetulnya orang
tua itu sudah selalu kok
berkomunikasi baik lewat kepala
sekolah terutama yang dari luar
kota kan. Jadi sebetulnya sudah
sebelum ada program itu pun
kita sudah jalan dan selalu
terbuka dan wali kelas kan
nomer hp juga diberitahukan
kepada semua orang tua begitu
ada bahkan saya sampai
sekarang anak walinya yang
sudah lulus saja masih suka
kontak, saya mau masukan
ponakan saya nah seperti itu, jadi
media sosial itu sudah selalu
digunakan oleh sekolah hanya
memang ada orang tua yang
memang aktif ya tapi ya ada
221
yang tidak, tapi artinya dengan
kita buka itu semua hampir tidak
ada lagi masalah yang tidak
terselesaikan atau berlarut-larut,
segala sesuatu sudah tertangani
dengan adanya komunikasi
dengan berbagai media itu tadi.
Apakah orang tua
cukup menggunakan
facebook sebagai
media komunikasi ke
sekolah?
Tidak begitu, mungkinkan orang
tua tidak familiar dengan
facebook ya tapi kalau website
iya.
Media sosial apa yang
pertama kali digunakan
oleh sekolah?
Ya website itu yang pertama kali
dibuka.
Apa fungsi website
sekolah dalam program
kemitraan atau
program pendidikan
keluarga ini?
Paling utama itu
menginformasikan kegiatan
sekolah, juga misalnya ada
sarana prasarana baru, apa
program -program yang baru
begitu, namun orang tua kurang
merespon kan ya namanya juga
websitenya ya kurang.
Faktor-faktor apa yang
menyebabkan
penggunaan whatssapp,
website dan alat-alat
media soial lainnya
yang digunakan oleh
sekolah?
Ya perkembangan ya, kan ini
kan sudah era digital.
Perkembangan media sosial itu
sendiri yang jelas sehingga ya
mungkin orang tua sekarang
sudah banyak yang gaul ya atau
tidak mau kalah sama anakanya
itu si menurut saya.
Seberapa sering anda
menggunakan media
sosial untuk
berkomunikasi dengan
orang tua serta para
stakeholder lainnya?
Oo kalau itu ya sering, ini kan
kontak tidak hanya dengan orang
tua, kemitraan itu kan ya dengan
orang banyak sekali termasuk
alumni, pemerintah dan
sebagainya itu. Nanti kalau
penjengan persa Bu Kris itu dari
dinas pendidikan surat-suratnya
itu melalui whatssapp lho betul,
ni terus kok seperti ini difoto
terus dikirimnya kaya gini
sekarang sudah seperti itu jadi
nampaknya arahnya memang
sudah kesitu ya jadi lewat
whatssapp. Kalau dulu lewat
email sekarang lewat whatssap.
Saya juga pemberitahuan rapat
222
itu juga lewat whatssapp,
sebenarnya tidak enak ya tapi ya
memang sudah begitu. Jadi kalau
kemitraan dsekolah melalui
whatssapp ini ya sudah sering
sekali karena memang sudah
media nya seperti itu nampaknya
sekarang.
Hambatan apa yang
ditemui selama ini
dalam penggunan
media sosial ini?
Kalau hambatan selama ini
nampaknya tidak, cuma mungkin
kalau terjadi ya terjadi miss
komunikasi karenakan bahasa
tulis dan bahasa lisan itu beda,
paling paling itu tapi itu pun
tidak terlalu terjadi.
Bagaimana alat media
sosial yang baru itu
dipilih dan
disosialisasikan ke
orang tua?
Ya itu lewat sosialisasi program,
jadi saat sosialisasi itu sekolah
akan menginformasikan semua
tentang sekolah, segala hal yang
bisa diaskes oleh orang tua itu
kan. Saat kegiatan sosialisasi itu
kan yang diundang orang tua.
Selain itu juga saat penerimaan
rapot itu wali kelas bisa
menginformasikan bapak ibu
(orang tua peserta didik) ada hal-
hal yang kami sampaikan lewat
sms, whatssapp begitu itu pasti.
Jadi memang yang pertama
sosialisasi ke orang tua itu di
penutupan MOS biasanya, lha
tapi kan kemarin ada tea time
nah itu sudah kita infromasikan
sejak itu.
Apakah alat itu
berjalan dengan baik
untuk menjaga
kemitraan ini?
Ya, tentu
Topik apa yang sering
dibicarakan saat
menggunakan
komunikasi melalui
media sosial?
Ya akademik, ademik itu jelas ya
mbak kemudian ya terkait
dengan kegiatan-kegiatan
sekolah si, kemudian biasanya
masukan orang tua juga kan ada
orang tua yang peduli
memberikan masukan, paling
sering ya mengijinkan anak itu
yang tidak masuk, itu paling
sering lewat whatssapp.
223
Media sosial apa yang
termudah diikuti orang
tua?
Ya whatssapp itu.
Media sosial apa yang
tersulit diikuti orang
tua?
sulit nya dari ssi sapa ya mbak
ya, kalau dari sisi sekolah kan
ndak ada yang sulit
Siapa pengguna aktif
akun facebook
sekolah?
Anak-anak juga si sebetulnya,
kalau alumni itu ya sebagian
besar orang tua murid itu
sekarang, ya misalnya ini cucu
saya begitu, dulu kan Bu Kris
mengajar sekarang Bu Kris
masih disni nah ketemu anaknya
seperti itu.
Secara keseluruhan apa
manfaat media sosial
bagi program
kemitraan atau
pendidikan keluarga
ini?
Meningkatkan dan
mempermudah menfasilitasi dari
jalinan komunikasi dengan orang
tua, jadi lebih dekat ya kalau
sudah dari whatssapp atau group
bisa share kata-kata motivasi ya
secara tidak langsung yang
tadinya diam-diam saja langsung
terus komenlah apalah, itu
membantu sekolah dan orang tua
semakin mempererat jalinan
komunikasi.
Apakah ada dampak
buruk yang pernah
dialami bagi program
kemitraan ini?
Kalau dampak buruk tidak ya,
belum ada.
Apa pendapat Ibu jika
ada pernyataan seperti
berikut “media sosial
dapat menimbulkan
kemalasan bagi orang
tua untuk
berkomunikasi dengan
sekolah secara tatap
mata atau langsung”?
Menurut saya tidak. Nyatanya
kalau kita meminta hadir itu ya
juga rawuh, ya misal tea time
itulah kita kan juga bagi
undangan via sms nyatanya yang
rawuh semua, kan artinya tidak
mengurangi animo mereka untuk
tatap muka dengan sekolah
begitu.
Menurut anda media
sosial apa yang paling
cepat perkembangan
penggunaanya dalam
kemitraan ini?
Ya whatssapp, karena begitu
masuk langsung kalau yang lain
seperti web kan harus buka dulu.
Apakah saat ini ada
rencana
mengembangkan
penggunaan media
Pengennya ya, tapi mungkin
tidak hanya kesibukan guru tapi
artinya orang tua tidak selalu
menggunakan media sosial
224
sosial laiinya? karena kalau disni kan latar
belakang orang tua menengah ya
itu. Katakan ada kelas yang bisa
menggunakan sms karena
memang ada orang tua yang
bisanya sms dan telepon nah
yang seperti itu kita tidak bisa
memaksa nanti kita kembangkan
macem-macem malah nanti tidak
ada yang akses, ini yang menjadi
bahan pertimbangan kami.
Pengennya kedepan kan ya
dikembangkan lebih baik lagi
tapi paling tidak ya misalnya
kalau semua orang tua punya
email misalnya ya, setiap ada
info kita masukan ke email
mereka tapi kan orang yang buta
menggunakan email itu
bagaiman. Kala sekolah swasta
lain itu ka nada yang pakai email
tapi itu kan orang tuanya,
nyuwun sewu sudah menengah
ke atas, kalu disni orang tuanya
masih ada yang diplosok-plosok,
tapi paling tidak kalau lewat
whatssapp itu orang tua bisa,
wali kelas bisa motretin bentar
dishare diwhatssapp group kan
lumayan ya, tapi kalau untuk
pengembangan kita liat luasnya
seberapa, misalnya medianya
luar biasa tapi susah diakses kan
malah mubasir, mending kecil
begini tapi ya diopeni gitu kan.
225
Lampiran 1.7. Hasil Wawancara I Koordinator Program Kemitraan
Tanggal Wawancara: 29 Agustus 2016
Sumber Wawancara: Koordinator Program Kemitraan/ Guru BK
Indikator Butir-butir
pertanyaan Jawaban/ Pernyataan
Keterlaksanaan
program
kemitraan
sekolah dengan
orang tua dan
masyarakat.
Bagaimana tingkat
keterlaksanaan
program-program BK
yang mendukung
kegiatan kemitraan
selama ini?
Kalau untuk yang rutinitas kan
tuntutan program bimbingan
konseling, jadi salah satunya
pendukung layanan kita kepada
orangtua dan anak itu biasanya
dalam bentuk homevisit
kemudian ada layanan
konsutasi. Layanan konsultasi tu
ya banyak ya misalnya tentang
anak yag sering terlambat,
melalui homevisit, sejauh mana
si rumahnya atau ada apa to kok
anak sering terlambat, kegiatan
anak dirumah itu seperti apa,
jadi lebih memotret kegiatan
anak itu, itu nanti bisa
digunakan untuk
menggambarkan kondisinya.
Tingkat keprihatinannya kalau
menuru saya ya itu sangat
mendukunglah, 80% bisa
membantu anak untuk
mengatasi yang kaitannya
dengan belajar anak disekolah
begitu misalnya orangtua
mengharapkan anaknya IPA tapi
anaknya kepinginnya IPS atau
bahasa, hal tersebut juga terjadi
dan itu kita menjadi mediator
karena keinginan anak,
perbedaan harapan anak dan
orangtua seperti itu nah tapi
karena kebetulan dari hasil
tesnya IQ nya minatnya dia
memang potensinya lebih ke
bahasa sehingga kami akan
memberi pengertian kepada
226
orangtua jika anak ini lebih
berhasil jika dia menekuni
bidang bahasa dan itu mengapa
saya katakan 80% berhasil ya
karena itu rutin kami lakukan,
kalau ada kesulitan dengan anak
itu kami rutin mengadakan
homevisit.
Apakah selama masih
ada orangtua yang
kurang dapat diajak
kerjasama untuk
menyelesaikan
permasalahan anak?
Masih banyak, jadi misalnya
kita titipkan undangan itu
mereka lebih sering
kepekerjaanya nah makanya
kemudian kami datang
kerumahnya. Kedua sms telepon
yang kami bisa lakukan.
Kemudian untuk tahun ini saya
memang mencoba untuk
membuat group kalau saya guru
BK dikelas 10 , groupnya saya
namakan form-form guru-oran
gtua kelas 10 SMUQ, jadi
nomor hp orang tua sebagian
besar yang punya wa masuk ke
group itu dan misalnya ada
pengumuman saya umumkan di
whatssapp, dan banyak juga
yang komentar kemudian .
Ya betul itu cukup membantu,
untuk orang tua yang terlalu
sibuk begitu, yang diundang
tidak bisa hadir ya sudah kami
jembatani dengan informasi
melalui media sosia dan
sekaligus kan bisa.
Harapan pada
program
kemitraan
sekolah dengan
orang tua dan
masyarakat.
Berkenaan dengan hal
tersebut masih ada
harapan anda
kedepannya untuk
peningkatan program
selanjutnya?
Kami mengusulkan terutama
yang menangani pendidikan
keluarga ini ya, mengadakan
lomba bersama anak-anaknya
memang ada semacam hari
Family Day begitu itu
melibatkan guru orang tua dan
anak lomba dan sebagainya
seperti itu kebetulan ini kan ada
bantuan dari pemerintah untuk
kewirausahaan nah itu kami
berharap tiap akhir tahun yang
kita mengadakan pameran,
nanti kita mengadakan pameran
227
, pamerannya adalah hasil karya
anak-anak kita sedang bisa
dilelang orang tua bisa hadir
disini bisa melihat dengan mata
kepala sendiri perkembangan
anak belajar disini sampai
dimana sih apa yang mereka
kembangkan misalnya dalam
bentuk project dia bisa
tampilkan membuat orang tua
itu bangga. Kendalanya justru
biasanya ada konflik dengan
orangtua jadi ada gap antara
orang tua yang maunya ini tapi
ditangkap anak berbeda
kemudian mungkin anak juga
kurang kompak orangtua juga
menanggapinya, itu ini pasti
gara-gara pergaulan atau apa.
Jadi kami juga ingin nanti
layanan kepada orangtua itu
nanti kita kerjasama dengan
perguruan tinggi atau dengan
para rohaniawan atau psikolog
untuk ya bersama-sama kita
membukakan mata hati orangtua
bahwa kondisi anak remaja itu
seperti ini, potret melalui itu
sehingga orangtua itu terbantu.
Itu yang menjadi impian kami.
Kemudian ada lagi konseling
keluarga, jadi kami juga
memfasilitasi orangtua yang
mungkin anaknya punya
masalah yang sama kemudian
mereka bisa sharing bersama
dan mungkin dari situ mereka
ada ikatan jadi anatara orangtua
itu ada ikatanan kemudian rasa
memiliki dan ikut bagaimana
anak saya juga mencapai
maksimal itu dalam pengawasan
.
Kapan program itu
akan berkelanjutan?
Tahun ini akan dilaksanakan,
kalau yang sudah Bu Kris
mungkin sudah menjelaskan
tentang career day, expo
pendidikan itu kan juga
228
melibatkan orangtua. Kemudian
harapan kami satu lagi juga
dalam kegiatan apapun yang
hubungannya dengan anak tentu
saja kita berkolaborasi ya
orangtua dan sekolah untuk itu
kita juga memasukan dalam
kepanitian. kami tahu
sebenarnya mereka adalah
kekuatan untuk memberikan
inspirasi kemudian isi-isi yang
itu tidak terpikirkan, maka
orangtua dan sekolah
berkolaborasi bersama-sama
untuk yang pertama kan
mengembangkan anak-anak
untuk anak lebih dihargai
kemudian rasa nyaman dan
orang tua juga tahu bahkan
mungin bisa meningkakan
kedisiplianan anak atau rasa
tanggung jawab atau juga
kepelajaran dan ‘saya tidak
mungkin bohong ke orangtua
saya karena orang tua tahu
apapun tentang saya sehingga
tidak mungkin saya melakukan
hal-hal yang tidak baik kalau
orangtua juga perhatian terhadap
saya karena mereka tahu semua
kegiatan , semua kelebihan dan
kekurangan saya kepada mereka
kan keluarga ‘.
Keterlaksanaan
program
kemitraan
sekolah dengan
orang tua dan
masyarakat.
Selama ini kira-kira
berapa persen tingkat
kedekatan orang tua
dan sekolah?
Orangtua ya, ya menurut saya
sekitar 75 sampai 80 lah jadi
mereka sebenarnya semua
orangtua masih menganggap
yang formal yang penting itu
ada rapot seperti itu,
kenaikankan kelas, sosialisasi
pogram begitu itu yang kami
anggap ya memang sehrusnya
seperti itu . Tandanya itu sudah
hanya untuk tambahan -
tambahan tadi supaya lebih klik
itu harus ditingkatkan untuk
peorgram-programnya , anakpun
ya itu tadi saya rasakan bukan
229
takut tapi kesadaran itulah yang
akan membuat anak menajdi
anak menjadi pribadi yag
bertanggungjawab yang
mengerti aku harus bagaimana
bukan karena takut atau paksaan
dan saya tidak tahu kalua itu
dijalankan dengan benar ini
akan berubah dalam berapa
tahun kan semua proses ya,
kalau yang standar sudah orang
tua selalu merespon kemudian
kami misalnya anak yang tidak
mausk sampai 3 hari kok belum
juga ada keterangan itu biasanya
telepon langsung.
Berapa orang tua yang
maish sibuk dan
kurang perhatian?
iya mereka ya itu, contohnya ya
itu kalau misalnya orangtua
datang itu kalau kami ingin
menyampaikan keadaan kami
kesulitan, misalnya ada anaknya
marah kemudian tidak pulang
nah 3 atau 4 hari begitu itu
orang tua mencari anaknya
dimana, sekolah atau tidak,
kadang-kadang sekolah tapi dia
tidur dirumah teman, marah
karena kebutuhannya tidak
terpenuhi tapi ada juga anak
yang misalnya tidak masuk jadi
misalnya kita kan sabtu libur,
jumat sabtu minggu itu tidak
pulang kerumah nah anak ini
tidak pulang kerumah seninnya
jadi akhirnya kami juga harus
membantu mencari, pernah juga
ternyata anak ini tidak mau
pulang ternyata dia dikosnya
temennya , diberitahukan ke
orang tuanya kosnya ini rumah
nya gang inim, orang tua bilang
saya sedang sibuk bagaimana
kalau ibu saja yang kesana. Saya
jawab o ya ndak bisa, bapak
harusnya kesana kemudian ada
explainya terlebih dahulu bahwa
anaknya ada disitu, kalau saya
nanti wagu pak kan saya hanya
230
gurunya. Sering, terutama orang
tua yang broken home. Ya mpun
pasrah bongkokan monggo bade
dinapake kulo manut sekolahan,
kalau anaknya mau dikeluarkan
keluarkan saja. aduh
Masalah kenalakan apa
saja yang dialami para
remaja yang saat ini
masih menjadi PR bagi
sekolah untuk anak-
anak?
Kalau saya ya itu tadi kedekatan
dengan orang tua, kemudian
yang kedua yang laki-laki itu
masih pulang sampe ralut
malam bahkan yang putri juga
ada seperti itu kalau mislanya
anak putri sampai jam 1 jam 12
masuk rumah itu kayaknya
orang tua perlu disadarkan, jadi
ya itu bukan layanan untuk anak
saja ternyata basic masalah itu
ada dikeluarga itu perlu
nampaknya untuk bimbingan
konseling yang tren. Permasalah
sekarang mau tidak mau kita
merambah ke orang tua.
Keluarga harus dibereskan dulu
baru anaknya itu nanti. Ya disini
sudah diberikan penguatan tapi
kalau sampai dirumah misalnya
keadaan rumahnya tidak
nyaman orang tuanya sering
beretengkar nah seperti itu kan
akhirnya tidak ada hasil begitu.
Mungkin nampaknya tidak
dibidang akademiknya namun
dibidang non akademik, ini PR
panjang itu. karena
bagaimanapun juga ada
kesulitan juga sebagai guru BK
karena guru BK kan layananya
kepada anak dari sekolah begitu
tapi kehidupan anak tidak bisa
dilepaskan dari keluarga, pernah
orangtua datang kesini banyak
begitu ya, ya tidak sampai 50%
tidak sampai, paling 25 - 30%
begitu, itu mereka cerita
kehidupan bukan kehidupan
terhadap anaknya mungkin
kehidupan dengan keluarganya
bapaknya saudaranya. Kalau
231
disambungkan ya orang tua
terjadap anak ini penting anak
ini akhirnya terbantu kok,
terlayani.
Penggunaan
media sosial
dalam kemitraan.
Saya juga melihat
bahwa sekolah ini juga
mengembangkan
komunikasi dengan
orang tua melalui
beberapa media sosial,
bagaimana menurut
Ibu perkembangan
media sosial ini demi
menguatkan kemitraan
yang dibangun?
Iya tentu, jadi setelah itu
misalnya ada yang pengumuman
itu kami upload lewat
whatssapp, tapi yang individu
akhirnya mereka akan sebagai
kontak person nah kemudia
mereka curhat. Jadi tidak akan
bocor begitu. Media ini
membantu seandainya mereka
masih sibuk.
Apa harapan anda pada
penggunaan media
sosial untuk
meningkatkan jalinan
kemitraan selanjutnya?
Bisa kita misalnya buat group
misalnya mereka punya karir
yang berbeda, bisa kok mereka
bertukar informasi tentang ya
kehidupan mereka, misalnya ada
info jobfair perguruan tinggi itu
justru dari orang tua, kalau
misal orang tua ada usaha
misalnya pupuk atau pertanian
atau misalnya keahlian dibidang
menjahit atau apa itu kita
dukung, kita bisa menghubungi
orang tua dan orang tua bisa
menjadi narasumber disini
begitu jadi kita bisa
memaksimalkan hal yang kita
miliki, orang tua dengan
kesadaran mereka itu bisa
menajdi hal yang mendukung
kemitraan ini.
Apakah orangtua
sudah banyak yang
menggunakan media
sosial contohnya
seperti whatssapp?
Ya sudah lumayan banyak, ada
juga yang belum mereka pake
hp yang biasa itu .BBM paling
ya tidak apa-apa kami
informasikan tersendiri begitu
tapi misalnya jadwal-jadwal
anak-anak ekstrakurikuler kan
pulangnya, supaya mereka tahu
kegiatan anak mereka juga tahu
kegiatan itu kita sampaikan
lewat whatssap, sehingga
mereka pun bisa mengetahui.
Termasuk kepada hal-hal yang
232
akademis kapan mereka tes
akhir semester. Mohon bapak
ibu mencermati untuk
pendampingan anak yang
disampaikan yang tambahan
maupun lain-lain begitu.
233
Lampiran 1.8. Hasil Wawancara II Koordinator Program Kemitraan
Tanggal Wawancara: 13 Oktober 2016
Sumber Wawancara: Koordinator Program Kemitraan/ Guru BK
Indikator Butir-butir
pertanyaan Jawaban/ Pernyataan
Kekuatan sekolah
dalam
menjalankan
program
kemitraan sekolah
dengan orang tua/
program
pendidikan
kelurga.
Apa kekuatan sekolah
yang dapat
mendukung program
kemitraan ini?
Kalau secara ekonomi, orang
tua itu lebih menengah
kebawah, terus ada beragam
pekerjaan nah ini nanti emang
ada satu program kita mau
semacam career day atau kelas
inspirasi jadi beberapa orang tua
yang menjadi narasumber,
supaya mereka juga bisa
memeberikan motivasi kepada
anak-anak bahwa kesuksesan
tidak semerta-merta diraih
dengan cara yang mudah tapi
dengan air mata dan peluh. Nah
itu kalau orang tua sendiri yang
bercerita pasti mereka lebih ini,
yang selama ini tidak pernah
didengar oleh mereka itu yang
akan mereka hayati jadi bisa apa
ya ikut berempati bahwa orang
tua itu perjuangan bukan untuk
membesarkan mereka tidak
tetapi sosok bahwa kesuksesan
itu ada perjuangan dan kami
harapkan anak-anak itu ya sifat
konsumtif hedonisme mereka
yang kita lihat mulai merambat
itu bisa tidak dipertahankan.
Apakah orang tua
undangan berkennan
terlibat saat diundang
sebagai pembicara
saat kelas inspirasi
atau keterlibatan yang
lain?
Ini karena ini baru pertama kali,
sebenarnya program ini sudah
kami canangkan yang lalu tapi
oleh karena berbagai faktor
kami belum menggarapkan itu
menjadi kenyataan, tapi
memang sebelum ada bantuan
dari pemerintah pendidikan
keluarga ata ukemitraan, tim
234
BK sudah ada pemikiran ayo
kita buat parenting day, pareting
day itu bisa diiisi misalnya tidak
hanya memanggil alumni tapi
kita, kita pakai kekuatan dari
orang tua sendiri, misalnya ada
pengusaha tahu ada yang
menjadi pegawai, ada yang
dosen nada yang abri polisi
kenapa kita tidak sampaikan ke
anak-anak bahwa orang-orang
tua kita itu super hero, akhirnya
baru mungkin juga karena dana,
tapi sebenarnya sudah
dianggarkan si, tapi mungkin
karena sibuk ya, saat ini
istilahnya sudah didesak ada
programnya itu harus jalankan
jadi harus dijalankan juga, itu
kekuatan dari orang tua ,orang
tua kalau diminta untuk berpacu
saya kira mereka mau bahkan
kemarin itu ada yang sampe
usaha dana buat anak-anak ini
mau mengadakan lomba
panduan pramuka, itu ada orang
tua yang ikut dalam penggalian
usaha dana itu juga ada yang
meminjamkan barang
dagangannya itu jadi istilahnya
tidak usah kulaan, pinjam
barang (dipinjami fasilitas)
mereka tinggal menerima
untungnya kalau barang itu
tidak laku ya gapapa, jadi
sebenarnya potensi besar yaitu
orang tua mau terlibat bahkan
ada yang kemarin kelas 10
menawarkan diri, anggota
komite si itu, itu kami
menangkap bahwa dia juga
ingin terlibat, kekuatan
kekuatan itu kami himpun
kemudian kami sampaikan
kepala sekolah sebagai
perhatian untuk selanjutnya.
Ada berapa anggota
tim BK disekolah ini?
Untuk tim BKnya sendiri ada 3,
pekerjaan kami sebenarnya tim
235
tapi lebih ke pengasuhannya.
Saya kelas 10, Bu Ika kelas 11,
dan kelas 12 Pak.
Bagaimana dengan
kekuatan dari dalam
seperti dari guru-guru
disni, ada keinginan
atau harapan
bagaimana dengan
program kemitraan
ini?
Untuk seperti ini sebenarnya
juga baru pertama, kami juga
harus selalu kunjungan jadi
mungkin dulu pernah saya
sampaikan sampai harus datang
kerumah harus membangunkan
anaknya ikut menunggu samapi
dia siap berangkat sekolah nanti
kita bonceng, bahkan ada yang
orang tua yang konseling ini,
konseling keluarga itupun tetap
kami layani. Menurut saya itu
kekuatan dari sekolah ditambah
lagi pendampingan ke anak itu
kita selalu melibatkan oarng tua,
jadi beberapa kali ketahuan ada
masalah kami sudah melalukan
pendekatan , koseling dan
sebagainya tapi belum ada
perkembangan kami akan
panggil orang tua untuk
bersama-sama ngomong ,
seandainya orang tua tidak bisa
manangani kami yang akan
bertindak , itu kami lakukan
biasanya dengan tim BK dan
wali kelas dan itu secara dana
kami juga menganggarkan itu
sebagai kekuatannya, kemudian
dari kepala sekolah kebetulan
apa ya humanis juga dia tidak
selalu berpikir bahwa anak
selalu prestasi tapi justru
bagaimana kita membangun
karakter, nah untuk membangun
karakter kan kita tidak mungkin
berjalan sendiri tapi dari orang
tua sehingga ya ada kemudahan-
kemudahan dari pihak dana jadi
kalau kita, kami mengajukan
program yang ada hubungannya
dengan orang tua ya bisa, jadi
itu dulu idenya kita melihat ada
anak-anak kelas 12 dulu ujian
nasional kan ketat sekali nah
236
yang selalu tidak lulus try out
kemudian kita kumpulkan orang
tua itu kan ayo kita kerjasama
agar anak-anak ini lulus setelah
itu kita berpikir o memang tidak
hanya anak-anak yang tanda
petik kurang kemudian untuk
anak-anak yang menengah
termasuk anak yang kurang dan
berprestasi itu selalu kita
berikan motivasi setiap ada apa
kami undang seperti itu
semacam beston doa bersama
dan orang tua dengan senang
hati , kemarin kita juga sempat
coba ini programnya pak Anis,
mentri itu bahwa orang kan juga
harus mengantar itu ya antusias
sekali sebagian besar . Setelah
itu kami mohon mereka datang
untuk penutupan masa
pengenalan lingkungan sekolah
sekaligus penyerahan dari pihak
orang tua ke sekolah itu juga 99
persen hadir terus kami coba
lagi tentang sosialisasi tentang
program-program kita itu itu 89
persen mereka datang lha
sisanya yang tidak datang itu
mereka susah. Tentunya ada
kaitannya dengan ekonomi nah
untuk yang seperti itu kami
memmberikan material melalui
anak kemudian kami sudah ini
ya membuat group-group itu
kita sampaikan ke anak,
meskipun tidak rawuh kita bisa
beri informasi-informasi.
Darimana anggaran
sekolah yang
digunakan untuk
program kemitraan?
Dari operasional karena kalau
BOS tidak boleh untuk itu,
kalau untuk kemitraan itu lebih
kepada bagaimana kita
membekali orang tua semacam
seminar atau talkshow begitu
yang arahnya bahwa mereka
kami berikan fasilitas
bagaimana sih mendampingi
anak-anak yang sudah remaja
237
membukakan mata mereka batin
mereka bahwa diluar sana itu
kenakalan sudah semacam ini
kemudian kami mengajak ayo
kita bersama supaya anak ini
tidak hilang begitu, itu dana dari
kemitraan yang 35 juta kami
anggarkan untuk membekali
orang tua untuk pelatihan.
Kelemahan
sekolah dalam
menjalankan
program
kemitraan sekolah
dengan orang tua/
program
pendidikan
kelurga.
Apa kelemahan yang
dimiliki sekolah yang
dapat menghambat
program kemitraan
ini?
Justru seringkali ada program
yang datang bersamaan itu bisa
menghambat, bukan tidak ada
hasil tapi bukan tidak berjalan
tapi tujuan kita yang kita bisa
mencapai 90 hanya bisa tercapai
70, nah seperti itu karena
misalnya kita harus melibatkan
wali kelas seluruhya tapi tidak
mungkin karena kegiatan ini
diselenggarakan bidang
mengajar sehingga ya itu tadi
kelemahannya bareng-bareng ,
bersamaan kemudian jika itu
dilaksanakan pada sore hari kita
juga bingung orang tua itu kan
bekerja jadi ya waktu ya, waktu
itu menjadi kendala, jadi ya
dukungan orang tua dan guru-
guru itu juga yang kita
harapkan. ya, itu program
pemerintah yang lain tidak
hanya kemitraan tapi
kewirausahaan itu kadang-
kadang karena sempitnya atau
targetnya hamper sama ini mau
mengadakan ini lho aku jane
juga mengadakan itu.. itu yang
kadang-kdang membuat
akhirnya menurut saya ndak
beitu mateng begitu,
Peran Wali Kelas Bagaimana dengan
peran wali kelas,
apakah guru-guru wali
kelas juga mendukung
program kemitraan
atau program
pendidikan keluarga
ini?
Kalau secara umum mereka
mendukung ya, kalau misalnya
ada anak yang bermasalah itu
kadang-kadang mereka
menangani dulu baru cerita
kepada kami. Kita ada ini kok
pertemuan wali kelas, jadi
bagaimana pun kenakalan-
238
kenakalan yanga ada dikelas
bisa kita deteksi bisa kita coba
untuk selesaikan.
Harapan pada
program
kemitraan sekolah
dengan orang tua
dan masyarakat.
Kegiatan dalam
program kemitraan
apa yang menurut
anda masih perlu
diperbaiki?
ya itu misalnya ini pembentukan
paguyuban orang tua akhirnya
kemudian disatukan dengan
kegiatan program lain itukan
jadi terpecah tidak maksimal
harusnya dua jam itu bisa kita
gunakan khusus untuk
pembentukan paguyuban
akhirnya hasilnya tidak
sempurna ya mungkin sampai
keputusan ya saya setuju tapi
belum sampai pada prakteknya
membuat. Kalaupun ada tapi
hanya beberapa saja yang
sebagian belum sampai kesana
karena waktunya belum
sampai, kita harus berbagi
waktu itu sehingga ya itu tadi,
tadinya yang 90 persen jadi 80
persen harusnya sudah sampai
terbentuk pada susunanya
sampai pada perangkatnya ini
baru oke saja ya, begitu.
Ada lagi bu yang
masih perlu
ditingkatkan?
Menurut saya bagaimanpun
juga komitmen itu harus
ditingkatkan meskipun menurut
kami berjalan dengan baik,
teman-teman juga mendukung
tapi lebih ditingkatkan, karena
kadang-kadang capek juga
harus benar-benar istilahnya
member diri.
Peran Komite dan
Yayasan.
Bagaimana dengan
dukungan dari pihak
luar seperti komite,
yayasan dan
pemerintah yang
sudah berjalan selama
ini pada program
kemitraan atau
program pendidikan
keluarga?
Kalau dari pemerintah jelas
mendukung ya, kemudian tidak
hanya dana tapi juga monitoring
sampai dimana si kegiatan ini
dilaksanakan itu dari pihak luar
sperti itu.Dari komite juga
mendukung cuma komite yang
ada di swasta dan di negeri
berbeda, mereka istilahnya
menurut saya kalau dinegri
sampai pada keputusan, ada
uang komite juga, kalau kami
kan tidak menarik uang komite,
239
komite itu sebagai wadah untuk
urun rembuglah, itu ya andil
mereka ,kalau ada kegiatan
kami mengundang dan mereka
hadir itu termasuk keterlibatan
termasuk yayasan.
Peluang bagi
program
kemitraan sekolah
dengan orang tua
dan masyarakat.
Apa peluang yang
dimiliki sekolah yang
dapat digunakan untuk
mendukung program
kemitraan ini?
Sebenarnya banyak si tapi itu
tergantung kreatifitas kita, jadi
yang seperti dulu bahwa jika
ingin paguyuban juga kemudian
peran serta mereka disetiap
kegiatan, kemudian lebih
semacam kita punya gawe
kepanitian mereka terlibat atau
misalnya kita menggunakan
hari-hari nasional , misalnya
hari Anak kita bisa mengundang
orang tua untuk sambung rasa
begitu.
Keterlaksanaan
program
kemitraan sekolah
dengan orang tua
dan masyarakat.
Bagaimana hari besar
dimanfaatkan sekolah
sebagai kegiatan
kemitraan? Apakah
melibatkan para siswa
juga?
Malah tidak ya itu biasanya
upacara, dan kalau di Kristen
sendiri ada pesan pendidikan
nah seperti itu bagaimana kalau
ya seperti itu ya ada sambung
rasa antara sekolah siswa dan
orang tua, apa si yang
diharapkan orang tua ke sekolah
, itu juga evaluasi saya rasa itu
baik-baik saja mungkin ada
aturan-aturan juga , itu
dilaksanakan boleh evaluais
boleh ini tapi yang membangun
mungkin kalau ada kritik
solusinya bagaimana begitu
terus kami juga ingin semacam
ada pemulihan dengan orang tua
dan siswa dan itu kita juga
menjaring orang tua. Orang tua
yang mmpunyai semacam ya
dibidang anak, perlindungan
anak misalnya yang latar
belakangnya psikologi bisa kita
hadirkan untuk soulusi ini
misalnya, sehingga ya itu
permasalahan-permasalahan
yang ada itu, anak-anak itu
mengerti kalau seperti ini saya
pasti akan terjepit dengan aturan
240
itu, salah tidak kalau orang tua
terhadap anak yang nakal itu
melaporkan terhadap polisi nah
hal-hal seperti itu bagus sekali
kalau diangkat dikupas dalam
sebuah program di sekolah
kami. Ya akhirnya bahwa betul-
betul orang tua itu sebagai
keluarga dengan sekolah begitu
ya karena bagaimana pun
mereka juga kan menitipkan
anaknya disinini, dan
diharapkan tidak ada dusta lagi
diantara kita , kan seringkali
begitu, dari sekolah
mengumumkan seperti ini tapi
tidak sampaikan anak, kalau
orang tua berpartisipasi
mengontrol ada pengawasan,
kerjasama ada partisipasi dalam
kegiatan yang diselenggerakan
sekolah, saya yakin orang tua
pasti nyaman menyekolahkan
anaknya disini kraena yakin
percaya bahwa sekolah ini
nyaman terlindung, anak-anak
sendiri karena orang tua dan
sekolah punya hubungan yang
baik mereka tidak akan punya
pemikiran ‘ngakali’ orang tua
begitu bohongi orang tua begitu,
itu dapat kita capai manakala ya
itu, tergantung kreatifitas
sekolah, yang dibutuhkan orang
tua apa kemudian kita fasilitasi,
tidak harus narasumber yang
hebat tapi mereka yang
disekitar.
Hambatan pada
program
kemitraan sekolah
dengan orang tua
dan masyarakat.
Apa hambatan yang
dirasakan sekolah
dalam menjalankan
program kemitraan
selama ini?
Ya tentu saja tidak semua orang
tua punya pemikiran yang sama
ya, ada yang pro dengan
program –program kita tapi ada
juga yang saya sampaikan
kemarin pasrah bongkoan,
pokoknya tak sekolahkan berarti
sebagian waktu anak-anak
banyak disekolah, itu selalu ada
alasan mereka manakala mereka
241
ada kebingungan ada orang tua
yang luwehlah (tidak peduli)
kewajibanku menyekolahkan
saja , ada yang seperti itu, nah
itu menurut saya hambatan dari
luar ya, dari dalam sendiri
tuntutan yang luar biasa, kita
sendiri ya jujur ya agak kendor
juga karena lelah ya, kayaknya
sudah berbuat sedemikian tapi
kok orang tua masih tidak
terima itu ya ada juga misalnya
setiap hari harus melapor ke
orang tua anaknya tidak masuk
dan sebagainya, tidak justru
mereka bertanya bagaimana
anaknya tapi kita yang dituntut
untuk misalnya anak dua hari
tidak masuk tapi kita lupa, tapi
mungkin mereka merasa karena
mereka bayar gitu padahal
bayarannya menurut saya masih
standarlah 275 kalau dinegri
saya kira ada yang sampai
300an, itu kadang-kadang kita
capek juga ya, kita sudah
berusaha mencoba mengerahkan
semua yang kita punya, jadi ada
ya seperti itu mungkin sekitar
20% lah dan itu biasanya dari
orang-orang yang nyuwun sewu
tukang bangunan jadi yang
pekerjaanya tidak tetap.
Memang beda sekali dengan
orang tua yang pekerjaanya
mapan pegawai, kemudian
dosen, pokoknya yang
penddikannya tinggi. Saya kira
itu berpengaruh, orang tua yang
pendidikannya tinggi itu malah
care, tapi justru orang tua yang
pendidikan ya hanya SD atau
SMP itu kadang-kadang itu
waton suloyo begitu tidak
melihat lebih jauh lagi. Jadi
misalnya sakit juga tidak
memberi tahu orang tuanya,
kami minta data tolong diisi
242
dengan lengkap tapi tidak
mengikuti prosedur, mungkin
karena keterbatasan
pengetahuan, mungkin
menimbulkan kesadaran mereka
berkurang begitu. Kadang sulit.
Ini anak rumahnya mana
terutama itu terjadi ketika anak
baru masuk jadi ketika mau
kunjungan ada masalah susah
kita begitu karena datanya tidak
lengkap mau homevisit kemana,
bahkan ada anaknya pindah
orang tua tidak tahu , iya jadi
anak itu sendiri yang mengurus,
dan anehnya sekolah lain mau
menerima jadi antara itu karena
perbedaan pola asuh terkait
dengan agama, tapi juga ada
anak yang sangat demokratis itu
ada anak muslim dia lomba lagu
rohani dan menang juara satu,
orang tuanya juga tidak
masalah, jadi karakteristik orang
tua di kota atau di desa
nyuwunsewu, ngablak itu pola
pikirnya juga sangat berbeda
dan itu yang mmebuat kami
merasa bahwa orang tua tua
harus melek harus menyadari
bahwa misalnya memanjakan
anak tidak masuk sekolah itu
harus dicegah. Itu jadi PR kami,
kelemahan yang justru jadi
peluang bagi kami, kesempatan
bagi kami untuk mendampingi,
Kemudian bagaimana
rencana anda untuk
menjangkau orang tua
yang masih sulit
seperti itu, kita ketahui
bahwa orang tua pada
kalangan ekonomi
yang seperti itu jarang
terlibat juga dalam
kegiatan atau program
yang diadakan
sekolah?
Kalau itu sudah seperti tadi ya
seperti talkshow, tapi ya itu
mereka lebih aku harus bekerja
dan lain sebagainya, dan kalau
misalnya itu tentang ekonomi
sebenranya kita sudah
membantu dengan dana dari
pemerintah BOS itu juga.
243
Apakah ada beasiswa
bagi siswa yang
membutuhkan?
Iya kami minta kepada mereka
untuk mengumpulkan surat
keterangan entah itu keluarga,
kartu keluarga sejahtera atau
apa program pemerintah itu, itu
nanti kita data untuk itu, dan
itupun dan mindsetnya yang
harus dirubah karena mereka
menurut saya cara bicara itu
yang didaerahnya rural begitu
jadi susah juga kita
menjangkau, tapi ada juga orang
tua yang seperti itu meskipun
tidak berpendidikan cerdas juga
ada.
Penggunaan
media sosial
dalam kemitraan.
Bagaimana anda
menggunakan media
blog dalam program
kemitraan atau
program pendidikan
keluarga ini?
Iya belum karena begini kita
kesulitasn sebenarnya, kita
diberi akses untuk ya kapanpun
dimana kita menulis kemudian
dimasukan itu enak, tapi ini
harus setor, kita setor ke
redaksinya mereka yang akan
upload di web begitu jadi kita
nggak ada kewenangan nggak
ada apa untuk kesana , hanya
bisa lihat buku tamu itu kan
menurut saya porsi orang luar,
saya bagaimana mungkin mau
buka blog atau mau buka forum
kosultasi melalui web kalau
saya tidak punya akses masuk
kesana kalo setiapkali saya
harus setor ini, ya susah jadi ya
lebih baik ya simpel saja saya
ada BBM, saya ada whatssapp
itu yang saya gunakan secara
pribadi untuk dan justru mereka
banyak kok yang memberika n
informasi tentang kesehatan
tentang apa dan itu dibaca oleh
banyak ibu-ibu dan kalangan
pedagang pun membaca itu ya
saya itu lebih baiklah saya
sampaikan pesan-pesan moral
bagaimana mendidik anak
bagaimana menanamkan
karakter bahwa ank itu harus
sabar ulet dengan satu cerita
244
tanggapannya luar biasa itu
lewat whatssapp dari kalangan
group itu.
Apakah sudah banyak
orang tua berprofesi
sebagai pedangan juga
memakai media
whatssapp atau BBM?
Iya, meskipun dipasar mereka
bisa to sambil lihat daripada
saya menggunakan website tapi
kita tidak ada akses, masa saya
harus print out sudah tidak
jaman dan praktis.
Apakah Ibu juga
menggunakan
facebook?
Lebih ke pribadi juga,
pertemanan saya lebih banyak
yang pribadi daripada yang ini.
Siapa saja yang bisa
join ke akun facebook
sekolah?
Yang masuk kesana biasanya
kita undang itu atau ada orang
yang tertarik masuk ke group itu
kan biasanya groupkan justru
agak diabaikan, bukan
diabaikan tapi keuntungannya
apa sih saya masuk kegroup itu
tapi kalau hubungan secara
pribadi saya banyak berteman
dengan anak-anak itu saya bisa
kontrol mereka justru dari
facebook pribadi saya, kalau
facebook yang angkatan itu
lebih ke informasi-informasi
yang ada di sekolah itu bisa
saya lakukan di whatssapp saya
begitu. Kalau ada yang penting,
ada kaitannya dengan alumni
baru saya bentuk group itu tapi
kalau formal itu saya lebih
nyaman pakai pribadi saya
begitu.
Siapa yang menjadi
koordinator
paguyuban orang tua
yang dibentuk?
Sekarang sepertinya wali kelas,
kalau saya umum kelas
manapun mangga yang mau
gabung, tetapi ada paguyuban
yang memakai BBM atau hanya
sms.
Sejak kapan media
sosial digunakan
sekolah untuk
mendukung program
kemitraan atau
program pendidikan
keluarga ini?
Sudah lama si website sekolah,
facebooknya juga sudah
lumayan lama. Kalau saya ya 2
tahun ini, ya sebenarnya yang
intensif yang banyak saya buat
group itu 2 tahun, kalau yang
pribadi orang tua ingin ngrobrol
begitu ya itu sudah lama tapi
245
kalau yang resmi istilahnya tak
openi bener cuma ya akhirnya
kadang keteteran soalnya
banyak itu.
Apakah group
paguyuban orang tua
melalui media sosial
dirasa membantu
dalam program
kemitraan ini?
Iya, jadi kita bisa lihat
partisipasi orang tua, perhatian
orang tua, keasuan orang tua
dalam informasi , itu bisa
dilihat, karena setiap misalnya
saya buat pesan atau ada orang
tua yang beri informasi selalu
banyak tanggapan itu berartikan
ada satu kerinduan buat apa lagi
ya.
Selain untuk
menyebarkan
informasi dan
menyebarkan link-link
tentang pola
pengasuhan, apa
manfaat dari media
sosial ini bagi anda?
Saya kira itu saja, misalnya kita
mengamati sekarang itu anak-
anak SMAK 1 baik kelas 10, 11,
maupun 12 disinyalir terurtama
yang perempuan memkai rok
pendek mohon cek pakaian anak
bapak ibu, kemudian dandanan
sekarang itu yang tren memakai
lipstik cair itu ya mohon bapak
ibu cek putra putrinya supaya
tidak berdandan mencolok
karena didalam aturan nah kita
ingatkan seperti itu jadi tren apa
yang sekarangang a da di anak-
anak bisa kita share supaya
mereka (orang tua) juga tahu.
Apakah anda pernah
menggunakan blog?
Dulu sih,
Apakah sekarang
masih aktif
Tidak
Tulisan tentang apa
yang anda unggah di
blog?
ya terkait dengan bimbingan.
Apakah ada jam kerja
bagi pihak yang
mengurus media sosial
sekolah?
Itu kan karena juga kabanyakan
pekerjaan lagi harus SPJ, jadi
kalau dihitung-hitung harus, ya
kecuali kalau emang itu
dijadikan betul-betul media
kemudian ada semacam waktu
khusus tidak masalah bagi saya.
Siapa pihak yang
bertanggung jawab
atas pengelolaan
Tidak, kami tidak dapat ya
hanya itu pak Endro dan pak
Ari, itu yang punya tugas untuk
246
dengan akun media
sosial sekolah?
Apakah anda termasuk
salah satu yang diberi
tugas mengelola akun
media sosial resmi
sekolah?
mengelola. Ya itu tadi dan
kebetulan staf humas juga pak
Ari, ya itu kami harus setor dulu
ah kan ribet itu.
Media sosial apa yang
pertama kali
digunakan disekolah
ini?
Website sekolah.
Faktor apa yang
mempengaruhi
penggunaan website
sekolah pertama kali
disekolah ini dan sejak
kapan pertama kali
website sekolah
dibuat?
Tahun berapa ya, sudah lama si
itu tapi memang belum dikelola
secara baik si itu jadi dulu itu
lebih ke promosi publikasi,
kemudian saran untuk para
alumni, untuk saing bertukar
pengalaman sehingga apa yang
dipasang dan diinput itu juga
terbatas masih terbatas sekali,
mungkin sampai saat ini pun
masih kosong-kosong nah
sebenarnya kosong-kosongnya
tidak karena tidak mau mengisi
tetapi lebih kepada akses yang
diberikan kepada guru-guru itu
terbatas artinya kita tidak bisa
menggunakan.
Apa harapan anda
dalam pengembangan
website sekolah?
Ya bisa ramai begitu tentang
konsultasi dan wali kelas,
program-program sekolah bisa
dilihat diakses, ya kalau
keperluan bimbingan konseling
ya artikel-artikel, video atau apa
yang bisa diunngah lewat
website. Seperti menggunggah
bahan mata pelajaran itu juga
belum yak arena itu tadi. Ya
selama ini kalau ada kalender
akademik saya foto saya share
lewat whatssapp terus jadwal
ekskul saya share lewat
whatssapp begitu
Seberapa sering ibu
menggunakan media
sosial untuk
berkomunikasi dengan
orang tua?
Setiap hari, hanya saja ya tidak
semuanya, hampir setiap hari
dengan orang tua.
247
Apa hambatan yang
ditemui saat
menggunakan media
sosial tersebut?
Ya itu kadang-kadang kalau pas
rame itu kita kesulitan untuk
balasanya apa, kan butuh
tanggapan soalnya, kadang –
kadang orang tua itu whatssapp
dimalam hari kadang-kadang
baru bisa kebuka paginya
misalnya bertanya perubahan
jadwal dan sebagainya atau apa
benar besok ada kegiatan ini
bu? Begitu.
Apakah komunikasi
dengan menggunakan
media sosial dirasa
terkadang sangat
menganggu aktifitas
anda?
Tidak juga si, tidak ada
complain juga soalnya, saya
bilang maaf saya balasnya
terlambat begitu.
Topik apa yang sering
dibicarakan dalam
berkomunikasi dalam
media sosial?
Biasanya kegiatan, kemudian
ada kaitannya dengan pola asuh
ya seperti itu kalau dari orang
tua lebih ke kesehatan
keamanan itu misalnya hati-hati
didaerah mana dia cerita, ada
anak-anak sekolah seperti apa
dan info kesehata tentang virus
apa begitu seperti itu di share
kan, terus tentang kesehatan
orang tua juga jadi misalnya
penyebab diabetes itu apa terus
makanan-makanan yan bagus
untuk menjegah kanker itu apa
itu disharekan.
Bagaimana pertama
kalinya ibu
menggunakan media
sosial dalam program
kemitraan atau
program pendidikan
keluarga ini?
Jadi saya buat paguyuban, saya
kasi tujuannya apa saya
sampaikan kepada mereka
kemudian orang-orang tua yang
saya kenal saya masukan, nah
setelah saya masukan dari
mereka justru tolong
ditambahkan si ini (orang tua
yang lain) begitu.
Media sosial apa yang
termudah diikuti oleh
orang tua?
Ya menurut saya whatssapp ya.
Bagaimana dengan
penggunaan
facebook?
Kalau facebook saya rasa
mereka gunakan untuk alumni
kalau saya rasa, orang tua tidak
ada yang masuk kesana.
248
Media sosial apa yang
tersulit diikuti oleh
orang tua?
Ya website ya.
Apakah penggunaan
media sosial ini
meningkatkan
komunikasi anda
dengan orang tua?
Ya.
249
Lampiran 1.9. Hasil Wawancara III Koordinator Program Kemitraan
Tanggal Wawancara: 28 Oktober 2016
Sumber Wawancara: Koordinator Program Kemitraan/ Guru BK
Indikator Butir-butir
pertanyaan Jawaban/ Pernyataan
Penggunaan
media sosial
dalam
kemitraan.
Apa manfaat langsung
dan tidak langsung
penggunan media sosial
dalam kemitraan?
Kalau yang manfaat
langsungnya kita bisa
menyampaikan langsung
berbagai informasi yang ada
disekolah kepada orang tua dan
itu tidak memakan waktu begitu,
itu dikirim semua bisa melihat
atau membaca informasi apa
yang disampaikan sekolah itu
juga, meminimalisasi seringnya
kalau ada undangan atau
pemberitahuan dari orang tua
tidak diberikan. Kami berharap
tidak ada semacam complain
dari orang tua, kok ada
pemberitahuan seperti ini ada
biaya yang saya harus bayarkan
kok ternyata ada batuan dari
BOS dan kami membutuhkan
tapi karena anak-anak seringkali
menganggap hal ini tidak
penting jadi tidak disampaikan
jadi kalau melalui media sosial
itu kami berharap segala
informasi yang disampaikan
sekolah dapat cepat
tersampaikan oleh orang tua.
Kedua ini tentu saja kurikulum
yang tersembunyi , tujuan yang
tersembunyi yaitu ya seperti
yang duu pernah saya ceritakan,
saya melihat ada gejala-gejala
anak yang mengarah satu hal
yang tidak berkenan atau
mereka bersikap agak melenceng
itu kami bisa sampaikan ke
orang tua, supaya orang tua bisa
250
bersikap misalnya cewek-cewek
sekarang itu dandannya sudah
mulai , mungkin pada masa
remaja mereka sedang tertarik
namun dalam sebagai pelajar
kan tidak perlu berdandan
seperti orang sudah bekerja
pakai lipstik pakai maskara dan
sebagainya. Itu kita bisa
sampaikan ke orang tua,atau
disinyalir ada seberapa anak
yang mencoba-coba untuk
melanggar aturan dengan
merokok dikamar mandi , jadi
hal-hal seperti itu bisa kami
sampaikan secara umum, tidak
perlu kami menyebut nama
sehingga orang tua semua ikut
mewaspadai ikut mendampingi ,
kadang harus priksa tasnya
isinya apa itu, itu yang kami
harapkan. Ketiga saya sisipkan
informasi-informasi bagaimana
sih kalau kita punya anak pada
tahap remaja, jadi psikologi itu
saya sisipkan sebagai referensi
untuk apa ya orang tua,
sebenarnya hanya singkat saja si
saya tidak terlalu banyak artikel
itu tidak, ternyata sambutan
orang tua itu juga sebaliknya jadi
kalau ada sesuatu diluar sana
tentang banyak penipuan itu
dishare sehingga kami bisa
saling membantu, itu
kekuatannya manfaatnya apabila
kita menggunakan media sosial
untuk hal-hal yang kaitannya
pendidikan ini ya ada hal-hal
yang positif.
Apakah ada dampak
buruk atau kerugian dari
penggunaan media
sosial sebagai media
komunikasi dalam
program kemitraan atau
program pendidikan
keluarga ini?
Sampai saat ini si kami belum
menemukan orang tua complain,
nampaknya mereka juga sudah
sadar diri misalnya ketika
mereka sudah melihat saya
membicarakan anaknya dia
langsung whatssapp ke pribadi
saya, jadi tidak dishare digroup
251
tapi bisa pribadi, sehingga dari
situ jadi panjang lebar dari
kesimpulan itu saya bisa
menyimpulkan jadi sekarang
gejalanya anak seperti ini, nah
itu kami olah lagi kami share
digroup.
Apa pendapat Ibu jika
ada pernyataan seperti
berikut “media sosial
dapat menimbulkan
kemalasan bagi orang
tua untuk
berkomunikasi dengan
sekolah secara tatap
mata atau langsung”?
Oh tidak, jadi misalnya kemarin
ada anak itu basar sekaligus
ekspo pendidikan kemudian ada
pengambilan rapot itu hari jumat
dan basarnya hari rabu itu kami
share juga, mangga kalau bapak
ibu ada waktu karna ini karya
anak kita hargai silahkan bapak
ibu hadir itu kami buka pada saat
itu, ya mereka tetap datang
kemudian justru kesempatan itu
mereka konsultasi secara tatap
mata begitu, kemudian yang
belum masuk digroup mereka
minta untuk dimasukan kedalam
group itu.
Apakah anda memiliki
harapan untuk
mengembangkan
program kemitraan atau
program pendidikan
keluarga ini dalam
bidang akademik?
Ya kalau pada awalnya si kami
sharekan mebagikan tentang
kurikulumnya seperti apa, atau
jadwal kalender akdemiknya
satu tahun itu apa kemudian
kegiatan ekstrakurikuler,
termasuk tata tertib tidak dishare
dgroup atau medsos tapi
langsung dalam selebaran
sosialisasi, nah itu melalui media
sosial itu disharekan melalui
whayssapp sambil ya kami
sampaikan setiap foto kan ada
keterangannya begitu jadi
mohon dicermati bapak ibu yang
diluar provinsi dipalangkaraya
dan sebagainya supaya tidak
luput memantau. Jadi ini saatnya
UTS atau saatnya TAS, banyak
libur itu bagaimana itu kami
sampaikan , kalau yang kela 10
ini kan baru mid semseter,
setelah mid semester itu
keminatan itu juga kami
sampaikan , jika ada anak yang
252
kurang ada layanan itu kami
sampaikan mohon bapak ibu
mendorong anak untuk mau
menemui guru untuk ya bertanya
kesulitan-kesulitannya sampai
disitu aja si terus kalau msialnya
apa bedanya lembaga pendidikan
yang GO dengan privat, itu kami
sampaikan jadi kalau memang
anak bapak ibu itu tidak bisa
konsepnya tidak jalan jangan
ikut itu lembaga pendidikan, jadi
lebih baik les privat, namun
untuk pengayaan sudah mahir
konsepnya sudah dapat tinggal
melatih itu cocok dilembaga
seperti itu jadi kami juga
mengarahkan seperti itu.
Kapan kurikulum
dilkan?
Saat sosialisasi program jadi
orang tua datang kami
sampaikan dan kami kuatkan
dengan whatssapp, jadi media
sosial itu sebagai penguatan.
Apakah blog guru juga
sempat anda jalankan?
Tapi ya itu hambatannya kita
tidak punya akses masuk kesana
nah jadi harus lapor dulu kita
mau kirim, jadi kita sampaikan
kepada orang yang ada tim
khusunya untuk web itu.
Apakah blog guru
sempat dirasa efektif
saat digunakan?
Saya belum melihat hasilya,
dampaknyaa, karena intern juga,
dulu si ada pelatihan tapi setelah
itu follow upnya ya, tapi
mungkin karena ribet banget yak
karena harus ini lapor dan tidak
ada akses langsung ya, mungkin
yang akhirnya buat blog secara
umum begitu ya tidak masuk
web, tapi khusus hanya
konsumsi warga Smuki.
Sempat berapa lama
blog digunakan aktif
oleh beberapa guru
disini?
Saat ini sebenarnya masih ada
ini ya, tapi jarang sekali si.
Apa harapan anda
kedepan untuk program
kemitraan atau program
Ya dulu pernah saya sampaikan
ya, kami ini karena kami ini
melayani masyarakat saya
253
pendidikan keluarga
ini?
berharap secara pribadi anak-
anak yang dititipkan kesekolah
kami itu bisa nyaman, aman dan
merasakan sekolah ini adalah
keluarga atau rumah kedua
untuk mereka, demikian juga
orang tua itu memiliki
kepercayaan bahwa kalau
menitipkan anak kami ke smuki
ya mereka terjaminlah sesuai
misi yang kita buat itu ya orang
tua tahu itu yang terjadi dengan
anaknya tapi saya yakin tidak
semudah itu karena mengelola
66 orang dengan berbagai
karakter itu susah, ada yang
sangat peduli , ada yang peduli
tapi ada juga yang kuarng peduli
jadi ya proses itu yang harus jadi
kita harus berbenah dulu seperti
kemarin ada satu yang diangkat
itu pak slameto kebetulan
menyampaikan begini itu
menumbuhkan budaya sekolah
dan pola pendampingan untuk
anak remaja itu yang terakhir
oleh pak slameto untuk
penguatan ekosistem, untuk
kemitraan berhasil, ekosistem
yang ada disini tu dikuatkan dulu
nah memang susah ya
menumbuhkan budaya itu proses
ya kita bisa merancang tetapi
mestinya budaya itu harus ada
pada diri kita dulu, karena
budaya itu kita ciptakan itu dan
kita memakai budaya itu baru
anak-anak bisa melihat
keteladanan dari kita sehingga
budaya yang ingin kita
transformasi ke anak itu benar-
benar mendarat seperti it, nah
rencananya seperti itu ya
kemauan kami jadi benar-bebar
ketika orang tua datang
menitipkan anaknya itu uda
ayem karena tidak ada dusta
diantara sekolah dan orang tua
254
segala informasi ke orang tua
dan orang tua diminta juga ikut
terlibat, maksudnya ikut bereran
aktif seperti itu.
Harapan pada
program
kemitraan
sekolah dengan
orang tua dan
masyarakat.
Keterlibatan orang tua
dalam program
kemitraan atau program
pendidikan keluarga ini
sudah sampai mana
selama ini, dan
bagaimana harapan
kedepannya?
Kalau menurut saya ya semua
program, misalnya seperti
kemarina ada kelas insiparasi itu
kita pakai orang tua siwa untuk
mengisi keteladanan meskipun
dia hanya pedangang tetapi daya
juagnya ketulusannya itu bisa
biar anak-anak itu juga
merasakan ini lho orang tua itu
juga meginspirasi mereka
berjuang lagi harus lebih baik
begitu , jadi tidak harus orang
yang sukses dalam karir
pekerjaanya, tidak tetapi lebih
bisa ya orang tua yang menurut
kami orang tua yang dengan
perjuangannya keras dia bisa
menghantarkan anaknya
sekalipun orang awam melihat
karirnya ya orang sederhanalah
sepeti itu, tapi kerja kerasnya
kesetiaanya, kasih sayangnya
seperti itu yang luar biasa itu
kemudian mungkin kita juga
mamanfaatkan karena kita
dipercaya tentang KWU setiap
ada event yang dengan anak-
anak bisa ajak kerjasamalah juga
dengan orang tua yang internal
nah seperti itu jadi kita
berdayakan juga orang tua anak
untuk kesejahteraan bersama.
Kami juga mencoba ya misalnya
untuk memenuhi ketika ada tes
ada apa kita pesan ke orang tua
dengan itu kita ikut membantu.
Apa harapan anda pada
pengembangan
penggunaan media
sosial dalam program
kemitraan atau program
pendidikan keluarga
ini?
Kok saya belum sampai kesana
ya, ini sih baru juga pengamatan
kemudian uji coba bagaimana
kalau dengan media seperti ini
begitu.
Apakah penggunaan Iya jadi mungkin akan
255
media sosial ini
memiliki banyak
dampak positif bagi
kemitraan?
berkembang misalnya, tapi
belum kearah sana si, entah itu
video ke orang tua tentang
pedidikannya, ya isitlahnya
cerita inspiratif yang durasinya
hanya singkat atau kita ada acara
misalnya sambung rasa antara
sekolah dengan orang tua
misalnya dalam pendidikan,
tidak harus si dalam media sosial
kalau media sosial terus terang
sampai sekarang saya tidak
terlau pinter ya, yang penting
bisa misalnya mengunggah
sesuatu ke facebook itu bisa,
kemudian juga saya kira bbm
dan youtube itu tapi saya belum
bisa mencoba itu mengefektifkan
yang sudah ada dulu karena
kalau mengembangkan kesana
takut salah, itu yang sampai saat
ini saya pikirkan. ya itu tadi
websitenya itu haraan kami
terjangkau ke masyarakat
kekeluarga ya karena dari situ
fasilitasnya pengen lihat
kurikulumnya orang tua tinggal
lihat, klik bisa, dulu pernah
sampai absen iya pernah orang
tua ingin tahu anaknya itu masuk
atau tidak itu bisa, buat melihat
kehadiran siswa bisa kemudian
nilai bisa tapi kalau nilaikan
terlalu ini ya seperti itu jadi tidak
jalan.
256
Lampiran 1.10. Hasil Wawancara I Pengelola Sistem Informasi
Tanggal Wawancara: 5 Desember 2016
Sumber Wawancara: Pengelola Sistem Informasi/ Staf Humas
Indikator Butir-butir
pertanyaan Jawaban/ Pernyataan
Penggunaan
media sosial
dalam
kemitraan.
Apakah menurut anda
media sosial yang
digunakan untuk
membantu memenuhi
tujuan program
kemitraan atau
program pendidikan
keluarga ini sudah
cukup membantu?
Menurut saya sudah cukup
membantu, sudah mewakili yang
pertama website sekolah sudah
lama, memang kita gunakan
untuk terutama menampung
aspirasi kalau untuk komunikasi
emang agak sulit , kalau
komunikasi kita menggunakaanya
whatssapp , media sosial terutama
yang sudah ada yang ada dgroup
orang tua dan wali kelas,
paguyuban orang tua.
Apakah yang
berwenang mengakses
email sekolah hanya
kepala sekolah?
Email resmi sekolah itu, tapi
masing-masing guru punya email
si tapi cuma kan kalau untuk
pemberitahuan secara resmi untuk
menampung aspirasi memang di
sarankan kan untuk email sekolah
supaya jadi satu, jadi kita
membukanya kan enak.
Apakah whatssapp
digunakan untuk
berkomunikasi dua
arah?
Ya whatssapp, kalau tidak punya
ya sms itu wali kelas, tugasnya
wali kelas karena memang kita
tidak mungkin melakukannya
secara terpusat karena yang punya
hubungan lebih dekat kan wali
kelas.
Apakah anda salah
satu dari wali kelas?
Iya
Media komunikasi apa
yang anda gunakan
untuk berkomunikais
dengan orang tua para
peserta didik di kelas
anda?
Whatssapp dan sms.
Apakah sudah cukup
banyak orang tua yang
Ya cukup banyak ¾ nya lah, 2/3
itu sudah pakai mungkin yang
257
menggunakan
whatssapp sebagai
media komunikasi?
hpnya belum android belum bisa,
ya kalau yang sudah punya tapi
sudah agak sepuh ya belajarlah.
Apakah semua kelas
juga memiliki group
paguyuban melalui
whatssapp?
Semuanya punya.
Apakah masih banyak
kelas yang
menggunakan sms
sebagai media
komunikasi dengan
orang tua?
Ya itu karena keputusan,
keputusan masing-masing wali
kelas sendiri, kita kan
membebaskan orang tua untuk
memakai apa menentukan,
tergantung kalau sudah dicek
masuk di hp whatssappnya
kelihatan kalau sudah punya
whatssapp apa belum, kalau
sudah banyak yang menggunakan
whatssapp ya dibentuk group,
kalau sedikit ya otomatis wali
kelas yang menentukan harus
pakai apa.
Apakah menentukan
media komunikasi
yang digunakan wali
kelas dan orang tua itu
pada saat penerimaan
rapot?
Memutuskannya iya, kita waktu
kemarin ya bersamaan dengan
pelaksananan program penguatan,
sebenarnya itu kalau lewat sms
smudah dari dulu, tapi emang
untuk penyeragaman kan
diserahkan, yakan kita mengikuti
tekhnologi ya.
Apakah website
sekolah dan facebook
digunakan untuk
berkomunikasi dua
arah atau sekedar
hanya untuk
penyebaran informasi
dari sekolah?
Yang utama memang penyebaran
informasi ya, untuk mengontrol
alumni kita, ada fanpagenya terus
kalau untuk website itu
memberikan informasi kepada
masyarakat kemudian kalau
fanpage kita untuk menjalin
silahturahmi dengan alumni juga
dengan masyarakat untuk media
promosi juga.
Apakah fanpage
facebook hanya
diperuntukan untuk
alumni?
Adalagi fanpagenya, kalau alumni
itu bentukan dari anak-anak itu.
Apakah akun
facebooknya closed
group?
Alumni tu closed group ya, yang
SMA K 1 itu closed group. Kalau
jadi anggota bisa lihat tapi kalau
tidak jadi anggota tidak bisa.
258
Kalau fanpage
sekolah?
Itu open juga, itu kalau kita jadi
anggotanya kita subscribe ya itu
bisa, saya itu adminnya si tapi
anak-anak itu juga jadi adminnya,
saya cuma memantau saja, cuma
kalau ada apa begitu.
Apakah orang tua juga
aktif dalam facebook
sekolah?
Mereka biasanya yang orang
tuanya dulu sekolah sini si, ini
kan sekolah keturunan ya, jadi
ayahnya neneknya dulu skeolah
sini.
Apa harapan anda
untuk pengembangan
website sekolah dan
akun facebook
sekolah?
Ya harapannya untuk pengelolaan
ya, memang belum sempurna si,
harapannya kita bisa menjangkau
terutama yang interaktif bersifat
interaktif karena dalam
pelaksanaanyaa memang untuk
designnya belum terlalu, menurut
saya sudah cukup bagus itemnya
sudah banyak bahkan sudah
cukup banyak malah pusing saya
kalau harus mengisi semua itu
kan kalau tiap tahun ganti itukan
ngumpulkan data-datanya penting
juga tapi ya masih bisa
dikembangkan.
Apakah sekolah
mengelola blog untuk
kepentingan
pembelajaran atau
sarana komunikasi dari
sekolah?
Saya punya 5 blog ya, ya karena
saya punya blog itu saya disuruh
jadi pengelolanya, karena saya
dulu memang senang gitu disuruh
buat itu, youtube juga.
Apakah anda
menggunakan blog
untuk kepentingan
sekolah sampai
sekarang?
Ya sekarang tidak begitu, kalau
dulu sering, yang paling
seringkan saya di youtube saya
upload kalau tugas saya suruh
upload anak-anak itu, ya kan
kalau diyoutube saya nilainya
enak kapanpun tidak hilang
begitu.
Apakah guru lain juga
aktif menggunakan
blog sebagai media
pembelajaran juga?
Kalau blog lumayan ada beberapa
guru, mungkin mereka coba tapi
itu tidak semua.
Apakah ada kesulitan
yang dirasakan guru-
guru dalam
menggunakan blog
Ya karena sibukan. Kesibukan
disekolah dan dirumah yang
menghambat.
259
sebagai alat bantu
media pembelajaran?
Apakah anda
merasakan manfaat
terkait dengan
penggunaan media
pembelajaran melalui
blog?
Iya, kalau saya gunakan dulu itu
pada saat menjelaskan biasanya,
saya untuk kalau kurang jelas bisa
dilihat di blog saya.
Apakah blog hanya
digunakan untuk ke
siswa atau orang tua
juga?
Kalau ke orang tua dulu saya ada
itu pake Edmodo, saya dulu ada
kaya parenting itu.
Apakah sekarang juga
masih menggunakan
media Edmodo?
Tidak, kalau sekarang saya
ngajarnya KTSP kalau dulu kan
itu tahun 2014 saya pakai, sudah
lama saya pakai, itu kan dulu
yang pelatihan saya, itu saya
nyebarkan ke teman-teman tapi
responnya teman-teman kok kaya
enggan, soalnya mungkin ribet
ya, karena harus update terus
karena kan soalnya harus ketik
disitu mbak, copy paste itu kan
nggak bisa, copy paste bisanya ya
itu format jpeg ya. Attach bisa,
jadi kita cuma kan ada yang
online langsung, jadi online dan
jawab nanti langsung keluar
nilainya juga ada itu yang repot
kan itu, tapi kalau untuk tugas-
tugas ya sama kaya blog itu, itu
kalo attach aja pake facebook aja
nggak perlu pakai Edmodo.
Apakah pengoprasian
Edmodo hampir sama
dengan facebook?
Sama tapi kalau facebook itu
kalau attach lebih gampang
semua orang bisa lihat bisa
download tapi kalau Edmodo kan
close jadi ya sama ya,
kelebihannya Edmodo ya, dia bisa
menjadwal online begitu jadi bisa
langsung diproses nilainya keluar
gitu daftar nilainya.
Apakah dengan media
Edmodo orang tua juga
dapat ikut mengawasi?
Orang tua bisa tapi nanti buat
group dulu orang tuanya, begitu
sebenarnya bagus si Edmodo itu
tapi ya itu tadi.
Apakah anda pernah
merasakan manfaat
Ya pernah, kalau K13 kan dulu
kan kasih tugasnya begitu
260
dari media
pembelajaran
Edmodo?
pembelajarannya dimana anak-
anak bisa buka gitu aja, tinggal
butuh koneksi internet aja, dulu
ada yang penelitian juga kapan ya
tapi bukan saya, guru lain, yang
lain juga belum pakai, baru saya
begitu. Mungkin sekarang Bu
Dwi ya, kemarin pelatihan
sekarang mungkin pakai, Bu Ririn
juga mungkin pakai. Kalau guru
inggris biasanya sudah.
Apakah kendala yang
anda alami ketika
menggunakan Edmodo
sebagai alat bantu
media pembelajaran?
Kalau yang k13 kendalanya ya
paling cuma anak-anak bisa
dibuka lewat handphone ya, kalau
anak-anak ada yang punya
android ada yang tidak ya
mungkin kan itu tergantung
koneksi internet juga.
Apakah Edmodo masih
cocok untuk
diaplikasikan pada
kurikulum saat ini?
Compatible ya, kalau yang k 13
masih bisa sekarang compatible
itu, dimapel apapun bisa.
Apakah anda diberi
jam kerja untuk
mengelola media sosial
sekolah?
Ah tidak, saya kan tiap hari
kesekolah tiap malam.
Apa keterlibatan
kepala sekolah dalam
mengelola akun resmi
media sosial sekolah?
Ya controlling tapi juga
menganjurkan. Controling bisa
tapi memang harus control ya,
kalau ada beberapa pengumuman
resmi dari sekolah, informasi
masuk jadi kita tidak bisa
mengeluarkan informasi sendiri
kan. Jadi harus satu suara juga
otomatis dari kepala sekolah
speperti pengumuman, PPDB,
dana apa juga harus dari kepala
sekolah.
Seberepa sering anda
sebagai wali kelas
menggunakan media
sosial sebagai alat
komunikasi dengan
orang tua atau
stakeholder yang
lainnya?
Ya hampir setiap hari, ya digroup
whatssapkan banyak yang tanya
tentang perkembangan anaknya,
ada masalah kalau ada
masalahkan lebih enak kita
gimana-gimana nanti janji ketemu
disekolah, kita selesaikan peranak
dulu kalau kepepet baru
mengundang orang tua ya kita
memang komunkasikan ke orang
261
tua kalau anaknya begini jadi
orang tua tahu, tapi antar orang
tua kalau yang lainkan nggak
perlu tahu jadi kita secara
personal begitu, juga kalau ada
prestasi kita ceritakan juga ke
orang tua jadi ketika kalau yang
prestasi semua biar tahu , kalau
masalah ya personal saja.
Apa hambatan yang
pernah anda alami
dalam menggunakan
media sosial ini?
Hambatan ya,kalau secara
keseluruhan ya waktu itu yang
jelas, kita kadang kan kalau kita
mau mengisi kontennya itu kita
kan butuh data juga jadi kita
harus mengumpulkan datanya
juga terutama untuk yang website
itu, kalau untuk yang website kan
paling berat itu kalau untuk yang
lain nggak seberat itu, kalau
website itu yang berat, soalnya
kalu website itu kan berarti itu
informasi dari sekolah jadi benar-
benar datanya harus yang akurat
begitu, jadi kita kalau
pengisiannya harus membuat
artikel, kalau saya pakai artikel
kalau hanya point-point seperti di
facebook tidak bisa itu, lama itu
buat artikelnya bikin pusing itu
kalau Cuma point-point saja tidak
begitu sulit, kalau saya lihat
disekolah lain cuma itu saja sih
jarang yang ada artikelnya , ada
sekolah yang bagus sih tapi bukan
disalatiga. Waktu ya jadi kalau
jaringan internet untuk yang kita
guru-guru ada, tapi kalau
siswanya ya tidak tahu itu.
Apakah penggunaan
media sosial selama ii
sudah cukup
membantu dalam
program kemitraan
atau program
pendidikan keluarga
ini?
Ya sejauh ini efektif.
Topik apa yang sering
dibicarakan dalam
Kalau untuk whatssapp ya
perkembangan siswa,
262
berkomunikais melalui
media sosial?
pengumuman sekolah, prestas,
sama kalau ada masalah itu kita
bisa langsung personal.
Media sosial apa yang
termudah diikuti oleh
orang tua?
Whatssapp, ya langsung soalnya
langsung ke handphonenya.
Media sosial apa yang
tersulit diikuti oleh
orang tua?
Kalau yang jarang dikunjungi
oleh orang tua siswa itu ya tetep
facebook ya, soalnya kalau
facebook itu orang tua jarang
yang punya ya, mereka jarang
yang punya. Kalau website itu
masih banyak tapi kalau facebook
itu jarang, karena kalau facebook
itu kan anak muda kalau orang
tua itu jarang.
Apa manfaat langsung
dan tidak langsung dari
penggunaan media
sosial yang selama ini
digunakan sekolah?
Manfaat langsungnya kita bisa
langsung berkomunikasi dengan
stakeholder sebagai media
promosi bisa, dulu awal-awal kan
untuk promosi sekolah biar
orang-orang lebih mengetahui
tentang SMUQ dan itu sangat
berguna tahun ini ya, dulu kan
kita siswanya kan kurang 150
atau 160 kalau tahun ini saya drill
itu siswanya masuk lumayan
banyak, taktiknya lewat internet
kan saya, itu kita bisa lebih ya,
menolak-menolak juga, kita juga
baru ini perkembangannya cukup
baik dengan tekhnologi.
Taktik internet apa
yang sudah diusahakan
sekolah sehingga
memberikan dampak
keberhasilan untuk
menarik minat para
peserta didik masuk ke
sekolah ini?
Jadi saya masuk ke anak-anak
mainnya facebook ya, jadi saya
masuk jadi anggota mereka gitu
kalau yang diluar jawa otomatis
masuk ke anak sini yang sudah
lulus, jadi disini anak luar jawa
juga banyak sekali, dari luar jawa
banyak lampung kalimantan ya
dari situ jadi di facebook itu
nnanti saya sisipkan website
sekolah, jadi kita kirimkan
website sekolah saya beritakan ya
berita yang menarik atau video
yang menarik juga, jadi seperti
misalnya kemarin expressive day
itu kan menarik itu nanti saya
263
buatkan beritanya dan lampiran
video itu biasanya mereka tertarik
juga kemudian di link kan begitu
terus sama alumni itu juga di fan
page digroup alumni juga, ada
volunteer dari binus itu untuk
muncul difacebook gitu aplikasi
ori, saya dulu otodidak
menggunakan bahasa inggris saja
tentang blog gitu cuma waktunya
itu saya sebenarnya tertarik itu.
Cuma ya itu waktunya, dulu si
waktu awal-awal agak longgar itu
enak sebelum berkeluarga.
Apa dampak kerugian
atau kekurangan dari
penggunaan media
sosial atau media
pembelajaran yang
sudah digunakan?
Ada, biaya itu untuk hotspot
begitu soalnya kan itu juga
kemudian dana, tapi ya banyak
keuntungannya, kerugiannya
sedikit memang, kita
memanfaatkan tekhnologinya
begitu kalau ada mengapa tidak
begitu, tapi kan tidak untuk beli
hp begitu ada kriterianya begitu,
bukan dana bantuan itu kan untuk
kegiatan. Ada si sebenarnya tapi
kita mau beli aplikasi apa orang
cuma aplikais sudah tersedia, ada
si sebenernya kriteria itu untuk
alat penunjang ya tapi kita mau
apa hotspot sudah punya mau
nambahi lagi titik itu kan untuk
bantuan itu kan juga tidak tiap
tahun, kalau kita pasang titik tapi
kita ngangsunya pertahun ya
capek ya bantuannya skali saja.
Siapa yang membuat
layout website sekolah,
bapak sendiri atau
bapak hanya
koordinatornya?
Ya kalau templatenya itu kita
harus ngomong ke pengelola, Pak
Hendor itu, dia yang lebih tahu
tekhnisinya kalau saya kan cuma
contentnya ya, sambil dikit-dikit
kalau untuk ngubah langsung kan
nggak enak jadi harus ngomong
ke dia, ada Pak Endro dan
temannya.
Apa pendapat Ibu jika
ada pernyataan seperti
berikut “media sosial
dapat menimbulkan
Saya kira tidak, karena media
sosial itu hanya informasi awal
saja jadi untuk controlling kalau
untuk beberapa hal yang lain
264
kemalasan bagi orang
tua untuk
berkomunikasi dengan
sekolah secara tatap
mata atau langsung”?
mereka datang , untuk informasi
yang lebih detail mereka harus ke
sekolah, seperti besok ini kami
mengadakan mendidik anak di era
digital itu, itu saya informasinya
walaupun dengan surat tetapi saya
backup dengan group whatssapp
jadi untuk diinformasikan dan
tanggapan mereka bagus sepeerti
saya datang , maaf saya tidak
bisa, itu kegiatan terakhir setelah
itu kita membuat SPJ.
Media sosial atau
media pembelajaran
apa yang saat ini
menurut anda masih
perlu dikembangkan?
Ya semua, kalau bisa kita
maksimalkan kedepannya.
Apakah ada tanggapan
lainnya dari anda
sebagai pengelola
sitem informasi terkain
dengan penggunaan
media sosial dalam
program kemitraan
atau program
pendidikan keluarga
ini?
Pengennya banyak tapi kadang ,
kepengenan pasti ada, cuma
semua ya tergantung kadang kita
buat seperti ini tapi pelaksananya
berbeda ya, sejauh ini kita
berusahan menampilkan yang
terbaik, kalau saya lebih ke
kontennya kalau untuk
pengembangan websitenya itu
kan tekhnisi kontennya bisa jauh
lebih baik, memang cukup repot
karena disini kegiatannya cepat
sekali, dan kerjaan kita kan tidak
hanya itu, tugas pokoknya kan
tetap seorang guru memang itu
tugas tambahan dan tetap itu
harus saya laksanakan.
265
LAMPIRAN 2: HASIL FGD
Tanggal FGD: 7 Desember 2016
Pihak yang terkait Tanggapan/ Pernyataan
Moderator Demikian analisis SWOTnya yang menjadi justifikasi
dari peneliti nah mungkin pihak sekolah juga
mempertanyakan masing-masing item atau
menambahkan satu item pada lingkungan kekuatan
kelemahan internal atau lingkungan eksternal peluang
dan ancaman. Silahkan mangga.
Kepala Sekolah Saya menambahkan yang dianalisis SWOT nya tentang
kekuatan yang sarana dan prasarana yang memadai itu
sebetulnya kalau dilihat saat ini kalau dilihat secara
history atau artinya tidak tiba-tiba ini juga sebuah buah
dari kemitraan karena sebetulnya dari pembangunan
gedung lantai 2, kemudian kantin di belakang itu
sebetulnya buah kemitraan dari pemerintah bantuan,
jadi bagaimana kami dari komunikasi sosial atau social
capital menjadi economy capital jadi kalau kalau dilihat
sarprasnya saat ini iya tapi saat saya baru disini itu
sangat berbeda, saat itu daya dukung sarana prasarana
jadi sesuatu kelemahan kemudian ini merupakan hasil
dari transformasi social capital menjadi economy
capital, kalau mau ditambahkan.
Moderator Tapi nampaknya alumni sudah cukup membantu?
Kepala Sekolah secara material belum
Moderator Tapi menghubungkan sudah ya?
Kepala Sekolah Ada, tetapi justru kami menggunakan jejaring kami
menggunakan profil melalui email ke pihak-pihak
pemerintah.
Moderator Apakah menggunakan DAK?
Kepala Sekolah Bukan itu dari bansos, jadi kami proposal belum dibuat
kami memang kan bantuan banyak itu mulai dari email
dulu, profil sekolah.
Moderator Kalau begitu saran saya sebelum januari undang
gubernur itu bu, karena itu punya konsep family school,
gubernur itu senang hal-hal yang bersifat keluarga, yang
bersifat lingkunan dan gotong royong itu mungkin
menarki sekali topiknya. karena dia kan waktu ini dari
bosda sangat peduli yang begini, ya menurut saya, saya
sebagai pembimbing ketika saudara mutia istilahnya,
orang meneliti tu explore dulu akhirnya ketemulah yang
namanya kemitraan kenapa penting karena tidak ada
lembaga satu pun yang bisa hidup tanpa kemitraan,
lepas dari orang yang mepersepsikan ini kan hanya
266
kepentingan sesaat itukan hanya karena orangnya kuat,
tapi kemitraan yang dilihat bahwa sekolah itu mitra
sekolah yang pertama adalah keluarga karena yang
dihadapi clientnya mau nggak mau yang dihadapi
clientnya tu orang tua dan siswa yang kedua sekarang
itu adalah pemerintah karena dijaga betul pendidikan ini
tidak kemana-mana saya selalu bilang, pendidikan itu
jauh lebih bineka daripada pendidikan agama itu
menurut saya, pendidikan itu jauh lebih mengajarkan
kebinekaan daripada di lembaga agama, kalau lembaga
agama tidak bisa kebinekaan tapi ketika pedidikan bisa,
nah saya rasa kemitraan ini penting, ada lagi silahkan.
Kepala Sekolah Nah menambah lagi kebinekaan , sekolah ini juga
terpilih dalam bidang kebinekaan, jadi kebetulan kita
dihadiri oleh kemendikbud untuk menyumbang, jadi
kita merupakan model dari guru-gurunya
,pembelajarannya , temanya itu belajar dari kebinekaan
sehingga film shootinya disni belajar dalam kebinekaan
itu, jadi yang SMAnya terpilih disini , SMPnya
Yogyakarta SMP 8 itu yang terkait dengan kebinekaan
kemudian tadi untuk alumni memang ada dukungan tapi
secara financial secara langsung tidak ,tidak tapi lewat
jejaring baik itu kontribusinya contohnya memasukan
anak-anaknya disekolah ini maupun mediasi dengan
dana terutama di salatiga, kebetulan kan ketua DPRnya
alumni dari sini.
Moderator Nah porsi anggaran bagaimana, sekarang tiba saatnya
ketika kita mengekspose tentang kemitraan, salah satu
aspek yang akan dijaring mengubah social capital
implikatif ke economy capital meningkatkan atau
bagaimana memaknai itu real porsi dari sumbangan
operasional pendidikan SPP itu bisa menutup berapa
persen bu? Kalau BOS, BOS satu juta ya?
Kepala Sekolah 700ribu satu semester tapi sebetulnya BOS itu kan
sebenarnya disalurkan kepada siswa tapi sekolah harus
menggunakan pertanggungjawaban begitu pak, jadi
tidak murni BOSnya masuk kesekolah karena
disalurkan ke anak.
Moderator O ya ini free ya? Beda dengan sekolah negeri.
Kepala Sekolah Kalau negeri seluruh kebutuhan termasuk juga untuk
gaji guru itukan dari pemerintah, nanti ada dana BOS
nah kalau kami SPPnya itu dari biaya operasional
manakala ada BOS anak dibebaskan dari SPP kan, nah
sebetulnya tidak ada BOSkan SPP juga masuk.
Guru BK SMA Kristen 1 itu kurang lebih 30 persen itu dari
kalangan menengah kebawah yang menengah keatas itu.
Bahkan masih banyak juga anak-anak yang sampai lulus
itu belum bisa menyelesaikan biaya sekolahnya.
267
Kepala Sekolah kami sumbangan masuk saja kami ada dua jalur ya, ada
jalur minat dan ada jalur regular seperti tadi dengan
fasilitas seperti ini dengan pengembangan diri saja kami
ada 20 macam yang bisa dipilih mulai dari broadcasting,
media komunikasi, marching band dan lain-lain.
Moderator Oke, sehingga kemitraan saya usulkan bu , yang real
sekolah ini kita ada 90 gereja disalatiga kalau nggak
salah 98 dari 98 itu kira-kira 63 gereja yang layak untuk
didatangi dibina remajanya itu kalau bisa itu jauh lebih
efektif dari mengisi vocal group karena kalau vocal
group tidak ada diskusi ya apakah temanya mau tentang
lingkingan, lingkungannya tentang IT atau yang lain
karena kalau saya lihat membangun kemitraan yang
dikatakan ibu kegerja, sekolah memberikan brosur
diwartakan diwarta gereja gitu ya ini kemitraan yang
kadang –kadang orang membaca diwarta gereja kadang-
kadang jemaat masih membaca whatssapp atau
membuka alkitab mungkin, digereja sabtu minggu
datang satu atau dua guru pilih salah satu anak smuki
yang diGKJ Salatiga Utara untuk mendampingi
ngomong tentang apa kemitraan..
Kepala Sekolah kalau kita sudah ditentukan 14 item, jadi sudah dipos
kan
Moderator Tapi tidak diterima anak-anak kan?
Kepala Sekolah BOSnya diterima anak-anak yang dibebaskan dapat tiap
bulan tapi nanti kembali lagi ke pihak sekolah.
Moderator Tapi ini yang 700 ini tidak dibwa pulang kan?
Kepala Sekolah tidak tapi ada kuponnya
Moderator O ya sudah, mangga adalagi?
Guru BK Apa yang ditulis mbak mutia disini, karena saya juga
terlibat didalam penelitian, menurut saya sudah obyektif
yang saat itu sudah saya sampaikan sudah tersampaikan
disini tidak ditambahi tidak dikurangi seperti itu saya
menilai ini obyektif kemudian yang kedua yang
berkaitan dengan yang pak bambang sampaikan tadi,
kebinekaan,kemudian KWU (kewirausahaan),
kemudian ADEM(Afirmasi …)begitu mungkin saja ada
benang merah yang bisa disambungkan juga tadi Bu
Kris selaku kepala sekolah menyampaikan bahwa social
capital bisa brimplikasi menjadi economy capital dan
bisa menjadi diperluas melalui KWU karna disni saya
lihat banyak juga keluarga-keluarga orang tua yang
punya keahlian-keahlian dan potensi-potensi itu yang
kaya, akan kami kembangkan dalam program kemitraan
sehingga menjadi kekuatan tambahan bagi sekolah kami
karena sebenarnya program KWU ini juga pemerintah
menginginkan bahwa kalangan muda itu bisa mandiri
tidak hanya di dirinya tetapi ini kita juga buat batik
268
sibori kan juga bisa kemitraan dengan oang tua atau
alumni untuk dipasarkan, dan itu akan mengukuhkan
atau ada semacam pengakuan dari orang lain orang tua
bahwa anak itu bisa, kita pikirkan juga bantuan-bantuan
dari pemerintah dialihkan untuk memperkuat atau
memkasimalkan potensi anak-anak dalam kemitraan.
Kepala Sekolah Kewirausahaan ada support juga, menjadi sekolah
percontohan dari kemendikbud juga.
Moderator Ya mungkin Mutia ada tanggapan?
Mutia Baik terimakasih atas mauskannya, nah saya akan
mencoba membuat model pengembangannya nanti
karena ini baru dalam tahap pengumpulan data untuk
SWOT itu nanti, setelah data ini valid saya juga aka
mengembangkan dengan MAS, modify (sesuatu yang
baru untuk ditambahkan) seperti mungkin KWU ini
nanti bisa digabung dan dikolaborasikan menjadi suatu
model baru itu nanti yang menjadi kekuatan tambahan
bagi sekolah ini nantinya, dan size, size ini akan
diperluas seperti yang ibu bilang ,KWU tadi bisa
melibatkan orang tua dan alumni yang ada seperti itu
terimakasih.
Moderator Ya mungkin juga research-research ini juga kemitraan
jadi bagus juga bu, kemitraan harus promotif bukan
menjadi satu pihak menjadi rugi.
Kepala Sekolah Satu bentuk kemitraan lagi yang boleh saya tambahkan
itu kami juga sejak taun 2005 mendapatkan dari
pemerintah Cina itu untuk memberikan beasiswa bagi
anak-anak kami yang studi disana, nah itu berawal dari
hubungan yang baik dengan salah satu orang tua yang
menjadi kontruksium bantuan dari Cina dan nampaknya
kerjsama secara person tidak mudah tidak sembarangan
dilembagakan karena kami sebenarnya ingin ada MOU
kerjasama yang dilembagakan ternyata tidak mudah,
kalau dilembagakan harus melibatkan pemerintah itu
malah sulit sehingga yang dijalankan selama ini ya
personal padahal itu suatu kekuatan satu-satunya
sekolah yang megajarkan mandarin itu disini dan itu
tiap tahun pasti ada yang free belajar disana s1 selesai
bahkan s2 itu dari kemitraan juga.
269
LAMPIRAN 3: FOTO KEGIATAN PENDIDIKAN KELUARGA SMA KRISTEN 1
SALATIGA 2016
PARENTING DAY
PARENTING DAY
275
SOSIALISASI PROGRAM
VISI MISI DAN PROGRAM SEKOLAH
SOSIALISASI PROGRAM
VISI MISI DAN PROGRAM SEKOLAH