lampiran 6 - repository.unas.ac.id
TRANSCRIPT
LAMPIRAN 6
IBU HAMIL BEBAS ANEMIA
Modul
bebas anemia
pencegahan DAN Penanganan anemia PADA KEHAMILAN
1
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. karena atas karunia
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Modul “Bebas Anemia:
Pencegahan dan Penanganan Anemia Pada Kehamilan”. Modul ini berisi
tentang dukungan kepada ibu untuk mengatasi anemia dalam upaya
pencegahan dan penanganan Anemia pada kehamilan. Modul ini disusun
berdasarkan kebutuhan akan pengetahuan tentang pencegahan dan
penanganan Anemia pada kehamilan.
Modul pencegahan dan penanganan Anemia pada kehamilan ini
disusun untuk membantu para ibu dalam pencegahan dan penanganan
anemia pada kehamilan dengan melibatkan semua pihak yang ada di
lingkungan sekitarnya. Peranan dari pihak sekitar, seperti suami, keluarga,
bidan, dan kader posyandu sangat berpengaruh dalam proses pencegahan
dan penanganan anemia.
Modul ini disusun guna mempermudah para ibu dan keluarga dalam
pencegahan dan penanganan anemia pada ibu hamil. Akhir kata, penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam modul ini. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Semoga
modul ini dapat bermanfaat.
Penulis
KATA PENGANTAR
2
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 3
KEGIATAN BELAJAR TENTANG PERAN IBU DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
ANEMIA PADA KEHAMILAN .................................................................................................... 6
KEGIATAN BELAJAR 1 Peran Ibu dalam Merawat Kehamilan ........................................... 6
KEGIATAN BELAJAR 2 Proses yang Terjadi dalam Kehamilan ......................................... 17
KEGIATAN BELAJAR 3 Gizi & Menu Seimbang Saat Kehamilan ...................................... 33
KEGIATAN BELAJAR 4 Penanganan Ibu Hamil dengan Anemia .................................... 60
TES SUMATIF 1 .......................................................................................................................... 73
KUNCI JAWABAN 1 ................................................................................................................ 76
KEGIATAN BELAJAR TENTANG PERAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN DAN
PENANGANAN ANEMIA PADA KEHAMILAN ....................................................................... 84
KEGIATAN BELAJAR 1 Peran Keluarga ................................................................................ 84
KEGIATAN BELAJAR 2 Prinsip Dukungan Keluarga ............................................................ 95
KEGIATAN BELAJAR 3 Dukungan Informasi dan Penghargaan untuk Ibu Hamil ........ 103
KEGIATAN BELAJAR 4 Dukungan Instrumental dan Emosional untuk Ibu Hamil ......... 110
KEGIATAN BELAJAR 5 Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe untuk Ibu Hamil ....................... 117
TES SUMATIF 2 ........................................................................................................................ 136
KUNCI JAWABAN 2 .............................................................................................................. 138
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 143
Daftar Isi
3
PENDAHULUAN
Salam kenal ibu-ibu dan pendamping ibu, pada pembelajaran kali ini
kita akan membahas bagaimana cara mencegah dan mengatasi anemia
pada kehamilan. Masa kehamilan merupakan masa pertumbuhan yang
sangat membutuhkan asupan makan secara maksimal baik untuk jasmani
maupun rohani (selalu rileks dan tidak stress). Di masa-masa ini pula, wanita
hamil sangat rentan terhadap menurunnya kemampuan tubuh untuk bekerja
secara maksimal. Wanita hamil biasanya sering mengeluh letih, pusing, sesak
nafas, wajah pucat, dan berbagai macam keluhan lainnya. Semua keluhan
tersebut merupakan indikasi bahwa wanita hamil tersebut sedang menderita
anemia.
Anemia adalah kekurangan sel darah merah, bukan kekurangan
tekanan darah. Anemia pada ibu hamil berisiko terhadap hambatan
pertumbuhan janin. Oleh sebab itu, bayi lahir dengan berat bada lahir
rendah (BBLR), perdarahan saat persalinan, dan dapat berlanjut setelah
persalinan yang dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi. Ada sekitar
80% kasus anemia pada masa hamil merupakan anemia kekurangan zat besi
(Arias, 1993). Dua puluh persen (20%) sisanya, mencakup kasus anemia
„herediter‟ dan berbagai variasi anemia, termasuk anemia kekurangan asam
folat, anemia sel sabit, dan talasemia.
Dengan demikian ibu hamil harus mengetahui cara mencegah
terjadinya anemia pada masa kehamilan sehingga kehamilan dapat
berjalan normal, serta ibu dan bayi yang sehat. Untuk mencapai
kemampuan tersebut, ibu perlu menguasai konsep pendidikan kesehatan
yang meliputi: (1) Peran ibu dan keluarga dalam merawat kehamilan, (2)
Proses yang terjadi dalam kehamilan, (3) Gizi, menu seimbang dan dampak
kekurangan gizi Pada Ibu hamil , 4) Penanganan Ibu hamil dengan anemia.
Pada masa kehamilan terjadi perubahan fisiologi dan psikologis pada
ibu. Ibu hamil memerlukan informasi dan dukungan pelayanan kesehatan
4
yang memadai untuk mengoptimalkan kesehatannya sehingga mampu
menghadapi proses persalinan dengan baik. Bentuk dukungan dapat
berupa dukungan keluarga, yakni keluarga harus mampu menjalankan
perannya dalam memberikan dukungan dan dorongan bagi ibu hamil baik
secara fisik maupun psikis. Selain keluarga, ibu hamil juga membutuhkan
dukungan dari lingkungan disekitarnya. Pada kenyataannya keluarga kurang
menujukkan peran dan dukungan kepada ibu hamil dikarenakan kurangnya
pengetahuan maupun kesibukan anggota keluarga. Atas dasar tersebut,
Anda sebagai keluarga dari ibu hamil perlu memiliki pengetahuan yang
cukup tentang peran dan dukungan keluarga bagi ibu hamil. Hal ini dapat
membantu pertumbuhan dan perkembangan janin selama kehamilan.
Untuk mencapai kemampuan tersebut, Anda perlu mengusai konsep
dari keluarga yang meliputi 1. pengertian kehamilan, 2. peran keluarga, 3.
tugas keluarga, 4. dukungan keluarga, 5. fungsi keluarga, 6. dampak
dukungan keluarga, 7. dukungan informasi dan penghargaan, 8. dukungan
instrumental dan emosional, dan 9. kepatuhan konsumsi tablet Fe.
Modul ini berjudul “Bebas Anemia: Pencegahan dan Penanganan
Anemia Pada Kehamilan” ini memberikan dukungan kepada ibu untuk atasi
anemia dalam upaya pencegahan dan penanganan Anemia pada
kehamilan. Untuk menguasai materi-materi tersebut, modul ini dibagi menjadi
2 bagian, yaitu 1) kegiatan belajar tentang peran ibu dalam pencegahan
dan penanganan anemia pada kehamilan dan 2) Kegiatan belajar tentang
peran keluarga dalam pencegahan dan penanganan anemia pada
kehamilan, sebagai berikut:
1. KEGIATAN BELAJAR TENTANG PERAN IBU DALAM PENCEGAHAN DAN
PENANGANAN ANEMIA PADA KEHAMILAN
Kegiatan belajar 1 : Peran Ibu dan keluarga dalam merawat
kehamilan
Kegiatan belajar 2 : Proses yang terjadi dalam kehamilan
5
Kegiatan belajar 3 : Gizi, Menu Seimbang dan Dampak Kekurangan
Gizi pada Ibu Hamil
Kegiatan belajar 4 : Penanganan Ibu Hamil dengan Anemia
2. KEGIATAN BELAJAR TENTANG PERAN KELUARGA DALAM
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN ANEMIA PADA KEHAMILAN
Kegiatan belajar 1 : Peran keluarga
Kegiatan belajar 2 : Prinsip dukungan keluarga
Kegiatan belajar 3 : Dukungan informasi dan penghargaan untuk ibu
hamil
Kegiatan belajar 4 : Dukungan instrumental dan emosional untuk ibu
hamil
Kegiatan belajar 5 : Kepatuhan konsumsi tablet Fe untuk ibu hamil
SELAMAT BELAJAR !
6
KEGIATAN BELAJAR 1: PERAN IBU DAN KELUARGA DALAM MERAWAT
KEHAMILAN
TUJUAN
Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari materi ini
diharapkan Anda memahami
perawatan dalam kehamilan
TUJUAN
Pembelajaran Khusus
1. Menjelaskan pengertian
kehamilan
2. Menjelaskan peran dan tugas ibu
hamil
3. Menjelaskan pentingnya
dukungan keluarga pada saat
kehamilan
Materi
Pokok
1. Pengertian kehamilan
2. Peran dan tugas ibu hamil
3. Pentingnya dukungan pada saat
kehamilan
1. KEGIATAN BELAJAR TENTANG PERAN IBU DALAM PENCEGAHAN DAN
PENANGANAN ANEMIA PADA KEHAMILAN
7
KEHAMILAN
Pada Bab ini Anda akan diajak untuk
membahas peran keluarga terhadap ibu
hamil. Namun sebelumnya, Anda harus
memahami terlebih dahulu pengertian
kehamilan.
Apakah kehamilan? Menurut (Hanafiah,
2008), Kehamilan adalah fertilisasi atau
penyatuan spermatozoa dan sel telur (ovum)
yang dilanjutkan dengan tertanamnya hasil
pembuahan (konsepsi), pertumbuhan dan
perkembangan janin di dalam rahim (intra
uterine) mulai sejak konsepsi dan berakhir
sampai dengan persalinan.
Menurut agama Islam, Kehamilan
adalah proses alami dari perkembangan
manusia yang berketurunan dengan cara
berhubungan suami istri antara laki-laki dan
perempuan dalam sebuah ikatan pernikahan.
Dari hasil hubungan tersebut, perempuan
akan membuahkan janin dalam rahim.
Berdasarkan dari beberapa pendapat di
abiummi.com
Gambar 1. Kehamilan adalah proses
alami dari perkembangan manusia
atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Kehamilan adalah sebuah proses
penyatuan sperma dan ovum yang membentuk sel kemudian tumbuh dan
terjadinya proses konsepsi dan fertilisasi sampai melahirkan. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan, yaitu triwulan
pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke 4
sampai ke 6, triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai ke-9.
8
Gambar 2
Peran ibu dalam
menjaga Keselamatan Janin
sangat penting. Setiap ibu
pasti mendambakan selama
kehamilannya tidak terjadi
masalah serta menginginkan
janinnya lahir dalam
keadaan normal dan sehat.
Hal ini bisa terwujud jika
. Pertumbuhan dan
perkembangan Janin dipengaruhi
kondisi kesehatan ibu.
Semenjak ebelum
kehamilan, ibu sudah siap
Secara fisik maupun mental.
Pertumbuhan dan perkembangan Janin
didalam rahim sangat dipengaruhi kondisi
kesehatan ibu. Jika ibu Sehat, sejahtera dan
bahagia, serta selalu melaksanakan pola hidup
sehat, seperti tidak mengkonsumsi alkohol, tidak
merokok, tidak stres, tidak terlalu lelah dan cukup
istirahat, maka pertumbuhan dan perkembangan
janinpun akan lebih optimal.
Peran ibu hamil terhadap kesehatan dan
keselamatan janin sangat penting. Kesehatan dan
perkembangan janin dalam rahim dapat
dipantau melalui langkah berikut:
1. Memantau kesehatannya sendiri. Apabila
Ibu mengalami demam, sakit kepala
secara terus-menerus, pandangan mata
PERAN DAN TUGAS IBU HAMIL
TAHUKAH ANDA?
Ibu hamil membawa janin dalam
kandungannya selama sembilan
bulan atau kurang lebih selama 40
minggu. Selama itu pula
kemungkinan-kemungkinan dapat
terjadi sehingga menyebabkan
janin dalam kandungan tidak
sejahtera. Para dokter dan peneliti
berupaya untuk menemukan
metode untuk mengetahui
kesejahteraan janin dalam
kandungan. Tetapi tidak ada satu
alatpun yang 100 persen akurat
yang dapat memastikan janin
dalam kondisi sehat dan sejahtera.
Beberapa alat yang dapat dipakai
untuk mengetahui
kesejahteraan janin misalnya
alat pendengar denyut
jantung janin (stetoskop Laenec
atau menggunakan Doppler),
ultrasonografi, dan
kardiotokografi. Cara yang
paling sederhana adalah
dengan merasakan gerakan
janin atau yang disebut dengan
menghitung tendangan janin
atau “fetal kick count”.
nlslaw.com.au
9
kabur, nyeri dan sakit perut, perlu segera meminta pertolongan ke
tenaga kesehatan.
2. Berat badan ibu hamil secara bertahap mengalami peningkatan
hingga mencapai rata rata 11–13kg selama kehamilan. Jika ibu hamil
mengalami penurunan berat badan atau berat badan tidak
mengalami peningkatan selama 2 minggu, perlu dicurigai kalau janin
itu mengalami hambatan dalam perkembanganya. Demikian juga,
ketika berat badan ibu naik secara drastis, kemungkinan, ibu
mengalami keracunan kehamilan yang dapat mematikan janin.
3. Gerakan janin yang sehat akan aktif. Semakin tua umur kehamilan,
akan semakin aktif gerakan janinnya. Jika ibu merasakan gerakan
janin lemah dan lamban, kemungkinan janin itu dalam keadaan sakit
dan terancam bahaya.
4. Rahim dan perut ibu hamil akan membesar teratur dan bertahap
selama kehamilan sesuai pertumbuhan janin.
5. Jika terjadi pendarahan ketika hamil, sebaiknya ibu hamil segera
menanyakan kepada petugas kesehatan.
6. Ibu hamil serta janin yang sehat juga dapat dipantau dengan
seringnya kencing. Jika ibu hamil mengalami penurunan intensitas
kencing, perlu dicurigai adanya keracunan kehamilan.
Ibu hamil penting memeriksakan kehamilan
secara rutin dan berkala. Pemeriksaan
kehamilan adalah serangkaian pemeriksaan
yang dilakukan secara berkala dari awal
kehamilan hingga proses persalinan untuk
memonitor kesehatan ibu dan janin agar
tercapai kehamilan yang optimal.
Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan
melalui dokter atau bidan dengan minimal
health.detik.com
Gambar 3. Ibu hamil perlu
memeriksakan kehamilannya
secara rutin dan berkala
pemeriksaan 4 kali selama kehamilan yaitu pada
10
usia kehamilan trimester pertama, trimester kedua dan dua kali pada
kehamilan trimester ke tiga, itupun jika kehamilan normal. Namun ada
baiknya pemeriksaan kehamilan dilakukan sebulan sekali hingga usia 6
bulan, sebulan dua kali pada usia 7–8 bulan dan seminggu sekali ketika usia
kandungan menginjak 9 bulan.
Menurut Hanifa Wiknjosastro (1999), tujuan ANC adalah menyiapkan
ibu hamil sebaik-baiknya, baik secara fisik dan mental, serta menyelamatkan
ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Dengan
demikian keadaan ibu dan bayi sehat, serta normal, tidak hanya fisik tetapi
juga mental.
1. Tujuan Antenatal Care antara lain:
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang janin.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal
dan sosial ibu dan bayi.
c. Mengenal secara dini adanya komplikasi kehamilan, seperti:
- Hipertensi
- Diabetes
- Anemia
- Janin dengan berat badan rendah
- Kehamilan anggur
- Plasenta previa (ari-ari menutup jalan lahir)
- Infeksi dalam kehamilan misalnya keputihan atau infeksi saluran
kemih dll
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat ibu maupun bayinya.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI Eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
g. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
11
2. Fungsi Pemeriksaan
a. Mengenali dan menangani penyulit-
penyulit dalam kehamilan, persalinan,
dan nifas.
b. Mengenali dan mengobati penyulit-
penyulit sedini mungkin. Menurunkan
angka kesakitan ibu dan bayi.
c. Memberikan nasihat-nasihat tentang
cara hidup sehari-hari dan keluarga
berencana, kehamilan, persalinan, nifas
dan laktasi.
alodokter.com
Gambar 4. Pemeriksaan kehamilan berfungsi
mengenali dan menangani penyulit dalam
kehamilan, persalinan, dan nifas
Selain itu, ibu hamil juga perlu melakukan perawatan sehari-
hari yaitu:
- Mandi 2 kali sehari dengan sabun
- Gosok gizi setelah sarapan dan sebelum tidur
- Setelah kandungan berumur 4 buan, sering elus-elus perut
dan ajak bicara bayi di dalam kandungan
- Kurangi kerja berat
- Istirahat berbaring minimal 1 jam di siang hari. Posisi tidur
sebaiknya miring.
12
seword.com
Secara umum, semua emosi
yang dirasakan oleh wanita yang
sedang hamil cukup labil. Mereka
cenderung dapat memiliki reaksi
yang ekstrim dan suasana hati
kerap dapat berubah dengan
sangat cepat. Reaksi emosional
dan persepsi kehidupan juga
dapat mengalami perubahan
yang cukup cepat.
Gambar 5. Ibu hamil memerlukan dukungan dalam
menjalani masa kehamilan dan persalinan
Seorang ibu yang sedang hamil akan menjadi sangat sensitif dan
cenderung bereaksi berlebihan. Seorang ibu hamil juga biasanya akan selalu
mudah terbuka terhadap dirinya sendiri dan suka terbuka kepada orang lain.
Oleh sebab itu, dukungan dari semua pihak yang berada di sekelilingnya
termasuk Suami, Keluarga, bahkan bidan/dokter yang memeriksa kehamilan
dan yang akan menangani persalinan sangat berperan untuk mendukung
ibu dalam menjalani masa persalinannya. Peran suami dan keluarga selama
kehamilan:
- Menjaga asupan makanan yang bergizi bagi ibu hamil,
- Membantu meringankan pekerjaan ibu hamil,
- Menjaga ibu hamil rileks,
- Mengingatkan ibu hamil dalam mengkonsumsi Tablet Tambah Darah
(TTD),
- Menemani ibu hamil saat memeriksa kehamilan,
- Ingatkan ibu untuk beristirahat cukup.
PENTINGNYA DUKUNGAN UNTUK IBU HAMIL
13
RANGKUMAN
Setelah Anda mempelajari kegiatan belajar dengan materi peran ibu
dalam merawat kehamilan. dengan demikian, Anda telah memahami
pengertian kehamilan, peran dan tugas ibu hamil serta pentingnya
dukungan untuk ibu hamil. hal-hal penting yang Anda pelajari dari kegiatan
ini adalah sebagai berikut:
1. Kehamilan adalah sebuah proses penyatuan sperma dan ovum yang
membentuk sel kemudian tumbuh dan terjadinya proses konsepsi dan
fertilisasi sampai melahirkan. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan, yaitu triwulan pertama dimulai
dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke-4 sampai
ke-6, triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai ke-9.
2. Peran ibu hamil terhadap kesehatan dan keselamatan janin sangat
penting. Kesehatan dan perkembangan janin dalam rahim dapat
dipantau melalui: kesehatan, peningkatan atau penurunan berat
badan, gerakan janin, pembesaran rahim dan perut, pendarahan,
serta intensitas kencing ibu.
3. Dukungan keluarga dan lingkungan dapat membantu kondisi fisik dan
psikis ibu hamil agar stabil sehingga janin di dalam kandungan dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik.
14
TUGAS
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Bagaimana peran ibu hamil terhadap pemantauan keselamatan
janinnya?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. Jelaskan Definisi dari Kehamilan berdasarkan pengetahuan Anda!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Tes FoRMATIF
Pilihlah jawaban yang paling tepat dibawah ini dengan cara melingkari (a,
b, c, d, atau e)!
1. Kehamilan dibagi menjadi...
A. 2 semester
B. 3 triwulan
C. 4 triwulan
D. 3 semester
2. Berikut ini yang tidak termasuk peran ibu dalam memantau Kesehatan
dan perkembangan janin dalam rahim yaitu?
A. peningkatan atau penurunan berat badan ibu
B. memantau kesehatan keluarga
C. gerakan janin
D. pembesaran rahim dan perut ibu
E. pendarahan dan intensitas kencing
3. Dibawah ini yang bukan termasuk pemantauan kesehatan dan
perkembangan janin adalah?
A. Gerakan janin yang sehat akan aktif.
B. Berat badan naik secara bertahap 11–13Kg
15
C. Memantau kesehatan ibu hamil
D. Perut mengecil selama masa persalinan
4. Kesehatan ibu hamil dapat dipantau dengan cara?
A. Intensitas kencing meningkat
B. Intensitas kencing menurun
C. Pola makan berlebih
D. Selalu berkeringat
5. Dibawah ini anggota keluarga yang memberi dukungan kepada ibu
hamil untuk membantu selama kehamilannya, Kecuali?
A. Bidan
B. Suami
C. Anak tetangga
D. Orang tua
16
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Anda telah menyelesaikan tes formatif dengan baik. Cocokkanlah
jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat dibagian
akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus di
bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
kegiatan belajar.
Rumus:
Tingkat Penguasaan= Jumlah jawaban Anda yang benar X100
5
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 –100% = Baik sekali
80 –89% = Baik
70 – 79% = Cukup
<70% = Kurang
jika tingkat penguasaan Anda kurang dari 70 %, silahkan pelajari
kembali kegiatan belajar 1 ini sampai Anda benar-benar menguasai dari
materi kegiatan belajar 1, jika tingkat penguasaan Anda sudah mencapai
70% atau lebih, Anda dinyatakan berhasil dan diucapkan “SELAMAT”! Berarti
Anda telah menguasai seluruh kegiatan belajar ini.
Silahkan Anda lanjutkan ke kegiatan belajar 2!
17
KEGIATAN BELAJAR 2: PROSES YANG TERJADI DALAM KEHAMILAN
TUJUAN
Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari materi ini
diharapkan Anda memahami proses
yang terjadi pada kehamilan.
TUJUAN
Pembelajaran Khusus
Menjelaskan perubahan, tanda gejala,
dampak, pencegahan yang normal,
dan tidak normal pada kehamilan.
Materi
Pokok
Perubahan, tanda gejala, dampak dan
pencegahan yang normal dan tidak
normal pada kehamilan.
18
maraisehat.com
Gambar 6.
A. Perubahan yang normal pada
kehamilan
Kehamilan menyebabkan banyak
perubahan pada tubuh, kebanyakan
perubahan ini akan menghilang setelah
persalinan. Selama kehamilan, jumlah
darah yang dipompa oleh jantung setiap
menitnya meningkat 30 – 50%. Peningkatan
ini mulai terjadi pada kehamilan 6 minggu
dan mencapai puncaknya pada
kehamilan 16 – 28 minggu.
Curah Jantung
Selama persalinan, curah jantung
meningkat sebesar 30%, Setelah persalinan
curah jantung menurun 15 – 25% di atas
batas kehamilan, lalu secara perlahan
kembali ke batas kehamilan.
Ketika melakukan aktivitas/olah raga,
Kehamilan
menyebabkan banyak perubahan
pada tubuh
curah jantung, denyut jantung, dan laju pernafasan pada wanita hamil lebih
tinggi jika dibandingkan dengan wanita yang tidak sedang hamil. Rontgen
dada dan EKG menunjukkan sejumlah perubahan dalam jantung dan
kadang-kadang terdengar “murmur” jantung tertentu serta ketidakteraturan
irama jantung. Semua perubahan tersebut adalah normal terjadi pada
masa kehamilan, tetapi beberapa kelainan irama jantung mungkin akan
memerlukan pengobatan secara khusus.
Perubahan,Tanda Gejala, dampak dan
pencegahan yang normal dan tidak normal
19
Selama trimester kedua, biasanya tekanan darah menurun tetapi akan
kembali normal pada trimester ketiga. Selama kehamilan, volume darah
meningkat sampai dengan 50%, tetapi jumlah sel darah merah yang
mengangkut oksigen hanya meningkat sebesar 25 – 30%.
Ginjal
Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring
dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat
kehamilan, karena itu ibu hamil sering merasa ingin berkemih ketika
berbaring atau tidur.
Paru-paru
Ruang yang diperlukan oleh rahim yang membesar dan
meningkatnya pembentukan hormon progesteron menyebabkan paru-
paru berfungsi lain dari biasanya. Ibu hamil bernafas lebih cepat dan lebih
dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk dirinya dan untuk
janin. Oleh sebab itu, lingkar dada ibu hamil agak membesar.
Sistem pencernaan.
Ibu hamil sering mengalami heartburn (rasa panas di dada) dan
sendawa, yang terjadi karena makanan lebih lama berada di dalam
lambung. Selain itu, relaksasi sfingter di kerongkongan bagian bawah
yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan.
Kulit
Melasma adalah bintik-bintik pigmen kecoklatan yang tampak di
kulit kening dan pipi. Peningkatan pigmentasi juga terjadi di sekeliling
puting susu. Selain itu, di perut bawah bagian tengah biasanya tampak
garis gelap.
Hormon
Kehamilan mempengaruhi hampir semua hormon di dalam tubuh.
Hormon utama yang dihasilkan oleh plasenta adalah HCG, yang
berperan mencegah ovulasi dan merangsang pembentukan estrogen
serta progesteron oleh ovarium untuk mempertahankan kehamilan.
20
Peningkatan kadar hormon ini kemungkinan menyebabkan tanda
peregangan berwarna pink pada kulit perut.
B. Tanda Bahaya pada Kehamilann
Perlu adanya pengetahuan bagi ibu hamil dan keluarga untuk mengenali
tanda-tanda bahaya selama kehamilan yang terjadi pada proses kelahiran
sehingga diharapkan proses kelahiran dapat terjadi dengan normal. Peran
dan dukungan dari keluarga, serta lingkungan (bidan maupun dokter)
sangat berpengaruh terhadap lancarnya proses persalinan.
Pada Trimester 1
Trimester I adalah usia kehamilan 1 – 3 bulan atau kehamilan berusia 0
- 12 minggu, salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk
menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya
komplikasi/penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda. Tanda
Bahaya Kehamilan Trimester I meliputi:
1. Perdarahan pervaginam/Perdarahan dari jalan lahir
Perdarahan ini bisa berarti aborsi, kehamilan molar atau kehamilan
ektopik. Macam-macam perdarahan pervaginam, yaitu:
a) Abortus
Pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20
minggu dan berat janin kurang dari 500 gram. Tanda-tandanya:
perdarahan dengan nyeri abdomen, rasa mulas atau rasa nyeri.
Terkadang disertai syok.
b) Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik merupakan penanaman hasil konsepsi di luar
endometrium atau di luar rahim. Tanda-tanda kehamilan ektopik
yaitu: perdarahan berwarna coklat tua dan umumnya sedikit, nyeri
perut, uterus terasa lembek.
c) Mola Hidatidosa (Hamil Anggur)
d) Kehamilan abnormal di mana hampir seluruh vili korialisnya
mengalami perubahan hidrofik. Tanda-tanda kehamilan mola
21
hidatidosa (hamil anggur) yaitu: perdarahan berulang, nyeri perut,
tidak teraba bagian janin, tidak terdengar denyut jantung janin.
2. Mual Muntah Berlebihan
a) Pengertian
Mual (nausea) dan muntah
(emesis gravidarum) adalah gejala
yang wajar dan sering terjadi pada
kehamilan trimester I. Biasanya, mual
terjadi pada pagi atau malam hari.
Gejala ini kurang lebih terjadi 6
minggu setelah hari pertama haid
terakhir dan berlangsung selama
kurang lebih 10 minggu.
Gejala mual muntah yang berat
dapat berlangsung sampai 4 bulan.
Pekerjaan sehari-hari menjadi
terganggu dan keadaan umum
menjadi buruk. Keadaan ini disebut
hiperemisis gravidarum. (Sarwono,
2005)
b) Penanganan Umum
Mual muntah dapat diatasi dengan:
Makan sedikit tapi sering
Gambar 7. Mual dan muntah
adalah gejala yang normal dan
sering terjadi pada kehamilan
trimester I
Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
Jaga masukkan cairan, karena cairan lebih mudah ditolerasi
daripada makanan padat.
Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan
hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian
makanan berkuah pada waktu berikutnya.
jagakesehatan.com
22
Hindari hal-hal yang memicu rasa mual, seperti bau, gerakan,
atau bunyi,
Istirahat yang cukup, dan
Hindari hal-hal yang membuat Anda berkeringat atau
kepanasan, yang dapat memicu rasa mual (Curtis, 2000:28).
c) Komplikasi
Jika muntah terus-menerus bisa terjadi kerusakan hati.
Komplikasi lainnya adalah perdarahan pada retina yang
disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita
muntah (Rochjati, 2003:2)
3. Sakit Kepala Yang Hebat
disehat.com
a) Pengertian
Sakit kepala yang menunjukan suatu
masalah serius dalam kehamilan adalah
sakit kepala yang hebat. Sakit kepala ini
menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat. Kadang-kadang sakit kepala
yang hebat tersebut, dapat
menyebabkan penglihatanya menjadi
kabur atau berbayang (Uswhaaya, 2009).
Gambar 8. Sakit kepala
yang hebat menunjukan
suatu masalah serius dalam
kehamilan
b) Penanganan Umum
1. Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh
tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
2. Segera lakukan pengamatan terhadap keadaan umum
termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan)
sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari
pasien dan keluarganya (Saifuddin, 2002)
23
c) Komplikasi
Nyeri kepala pada masa
kehamilan dapat merupakan
gejala pre-eklampsia, yaitu suatu
penyakit yang terjadi hanya pada
ibu hamil. Jika tidak di atasi dapat
menyebabkan kejang maternal,
stroke, koagulopati dan kematian
(Irma, 2002).
4. Nyeri Perut Yang Hebat
a) Pengertian
hellosehat.com
Gambar 9. Nyeri kepala pada masa
kehamilan dapat merupakan gejala
pre-eklampsia
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang, adalah
gejala utama kehamilan ektopik atau abortus. (Saifuddin, 2002: 98).
Nyeri perut yang mungkin menunjukkan masalah atau mengancam
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang
setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti radang usus buntu, kehamilan
ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis,
penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi plasenta, infeksi
saluran kemih atau infeksi lain.
b) Penanganan umum
1) Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi: tanda vital (nadi,
tensi, respirasi, suhu)
2) Jika ada syok, segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002: 98)
c) Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat
antara lain: kehamilan ektopik, pre-eklampsia, persalinan prematur,
solusio plasenta, abortus, ruptur uteri imminens (Irma,2008).
24
5. Selaput Kelopak Mata Pucat/Anemia
a) Pengertian
Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya
meningkat lebih cepat dari pada sel-selnya. Hal ini dapat
mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen
sel darah merah dalam darah). Penurunan ini dapat
mengakibatkan anemia.
b) Penanganan
Anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan
istirahat cukup (Curtis, 2000).
c) Komplikasi
Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh
langsung terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan
trimester I, yaitu anemia dapat menyebabkan terjadinya kelainan
kongenital, abortus/keguguran (Ayurai, 2009).
d) Pengaruh anemia terhadap kehamilan
1) Bahaya selama kehamilan
Dapat terjadi abortus;
Persalinan prematuritas;
Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim;
Mudah terjadi infeksi dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%);
Mola hidatidosa;
Hiperemesis gravidarum;
Perdarahan antepertum; dan
Ketuban pecah dini (KPD).
2) Bahaya saat persalinan
Gangguan his/ kekuatan mengejan;
Kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus
terlantar (persalinan komplikasi ibu dan janin;
Kala ke dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan
dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan;
25
Kala uri diikuti retensio plasenta, dan perdarahan pospartum
karena atonia uteri; dan
Kala empat dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder
dan atonia uteri.
3) Pada kala nifas
Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan
postpartum;
Memudahkan infeksi puerperium;
Pengeluaran ASI berkurang;
Dekompensasi koris mendadak setelah persalinan;
Anemia kala nipas;
Mudah terjadi infeksi mamae.
4) Bahaya terhadap janin
Abortus;
Terjadi kematian intrauteri;
Persalinan prematuritas tinggi;
Berat badan lahir rendah;
Kelahiran dengan anemia;
Dapat terjadi cacat bawaan;
Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal
Intligensia.
6. Demam atau Panas Tinggi
Ibu hamil menderita demam dengan suhu tubuh lebih 38°C
dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat
merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
a) Penanganan Umum
Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum
banyak, kompres untuk menurunkan suhu. (Saiffudin, 2002)
b) Komplikasi
26
Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara
lain: sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi saluran
kemih atas) (Saifuddin, 2002).
Pada Trimester II
Trimester II adalah usia kehamilan 4 – 6
bulan atau kehamilan berusia 13 – 28 minggu.
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II
meliputi:
1. Bengkak Pada Wajah, Kaki dan
Tangan
Oedema ialah penimbunan
cairan yang berlebih dalam jaringan
tubuh, dan dapat diketahui dari
kenaikan berat badan serta
pembengkakan kaki, jari tangan dan
muka. Hampir separuh dari ibu-ibu
akan mengalami bengkak yang normal
pada kaki yang biasanya muncul pada
sore hari dan biasanya hilang setelah
beristirahat atau meletakkan kaki lebih
tinggi.
aladokter.com
Gambar 10. Kaki bengkak saat
hamil sebenarnya adalah hal yang
wajar dan normal
Kram kaki sering terjadi di malam hari ketika tidur. Kram
dihubungkan dengan kadar garam dalam tubuh dan perubahan
sirkulasi. Penanganan Umum:
1) Istirahat cukup
2) Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang
mengandung protein dan mengurangi makanan yang
mengandung karbohidrat serta lemak
3) Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan, akan
mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi
keselamatan ibu dan bayi.(Hendrayani, 2009)
27
a) Komplikasi
Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan
keracunan kehamilan dengan tanda-tanda oedema
(pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka,
tekanan darah tinggi dan dalam air seni terdapat zat putih telur
pada pemeriksaan urin dan laboratorium. (Rochjati, 2003)
2. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22
minggu, disebut ketuban pedah dini. Pecahnya selaput ketuban
dapat terjadi pada kehamilan sebelum kehamilan 37 minggu
(preterm) maupun kehamilan cukup bulan.
a) Penanganan Umum
1) Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG
2) Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk
menilai cairan yang keluar (jumlah, warna, bau) dan
membedakan dengan urin.
3) Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22
minggu), jangan lakukan, pemeriksaan dalam secara digital.
4) Mengobservasi tidak ada infeksi
5) Mengobservasi tanda tanda inpartu (Saifuddin, 2002)
b) Komplikasi
1) Perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, kemungkinan
solusio plasenta
2) Tanda-tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau)
3) Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi
persalinan preterm (Saifuddin, 2002)
3. Perdarahan hebat
Perdarahan Masif atau hebat pada kehamilan muda.
4. Pusing Yang hebat
5. Gerakan bayi berkurang
28
Ibu mulai merasakan gerakan
bayinya selama bulan ke-5 atau ke-
6. Bayi harus bergerak paling sedikit 3
kali dalam periode 3 jam. Gerakan
bayi akan lebih mudah terasa jika
berbaring atau beristirahat dan jika
ibu makan dan minum dengan baik.
Apabila ibu tidak merasakan
gerakan bayi seperti biasa, hal ini
merupakan suatu risiko tanda
bahaya. Bayi kurang bergerak
seperti biasa dapat dikarenakan oleh
aktivitas ibu yang terlalu berlebihan,
keadaan psikologis ibu maupun
vix.com
kecelakaan sehingga aktivitas
bayi di dalam rahim tidak seperti
biasanya.
Gambar 11. Ibu mulai merasakan
gerakan janin pada bulan ke-5 atau ke-6
kehamilan. Bayi harus bergerak minimal 3
kali dalam periode 3 jam
Pada Trimester III
Trimester III adalah usia kehamilan 7 – 9 bulan atau kehamilan berusia
29 – 42 minggu. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III meliputi:
1. Penglihatan Kabur Penglihatan menjadi kabur atau berbayang
Dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi
oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang
mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan
serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan.
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda
pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan
yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak,
29
misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik
(spot), berkunang-kunang.
a) Penanganan Umum
1) Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh
tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat
darurat.
2) Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk
tanda-tanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit
sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.
(Saifuddin, 2002)
b) Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan antala lain:
1) kejang
2) eklamsia
2. Gerakan Janin Berkurang
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 29
minggu atau selama persalinan.
a) Penanganan Umum
1) Memberikan dukungan emosional pada ibu
2) Menilai denyut jantung janin (DJJ):
Bila ibu mendapat sedative, tunggu hilangnya pengaruh
obat, kemudian nilai ulang. Bila DJJ tidak terdengar
minta beberapa orang mendengarkan menggunakan
stetoskop Doppler.
b) Komplikasi
Komplikasi yang timbul adalah IUFD dan featal distress 3.
3. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya
keadaan dan terjadinya gejala gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu
hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur,
30
kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan
dapat merupakan gejala dari eklamsia
a) Penanganan
1) Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan
sedikit untuk mengurangi kemungkinan pengeluaran lendir,
muntahan, atau darah;
2) Bebaskan jalan nafas;
3) Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur; dan
4) Lakukan pengawasan ketat (Saifuddin, 2002).
b) Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul antara lain: syok, eklamsia,
hipertensi, proteinuria (Saifuddin, 2002:34)
4. Demam Tinggi
5. Bengkak pada wajah, kaki dan tanggan
31
rangkuman
Selamat Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar tentang proses
yang terjadi dalam kehamilan yang berisikan materi perubahan, tanda
gejala, dampak dan pencegahan yang normal dan tidak normal pada
kehamilan. Hal-hal penting yang Anda pelajari dari kegiatan ini adalah
sebagai berikut:
1. Perubahan yang normal pada kehamilan biasanya tidak
menyebabkan efek samping yang terlalu berat.
2. Perubahan yang tidak normal kadang dapat menyebabkan ibu dan
bayi terancam.
3. Pada tiap trimester berbeda-beda perubahannya sesuai siklus yang
ada.
32
tugas
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan perubahan perubahan normal yang terjadi pada Ibu Hamil?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
2. Sebutkan perubahan-perubahan yang tidak normal pada ibu hamil!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
test formatif
Pilihlah jawaban yang paling tepat dibawah ini dengan cara melingkari (a,
b, c, d, atau e)!
1. Pada perubahan yang normal saat kehamilan, organ apa saja yang
mengalami perubahan?
A. Ginjal
B. Paru Paru
C. Sistem pencernaan
D. Hati
2. Berapa Usia kehamilan trimester I?
A. 1 – 3 bulan
B. 1 bulan
C. 1 – 2 bulan
D. 1 – 5 bulan
3. Apa saja tanda bahaya yang dapat terjadi pada masa kehamilan
trimester I?
A. Pendarahan pervaginam
33
B. Mual muntah berlebihan
C. Wajah membengkak
D. Sakit kepala yang hebat
4. Komplikasi apa yang terjadi pada kelainan demam tinggi saat
kehamilan trimester I?
A. Sistitis
B. Hepatitis
C. Herpes
D. AIDS
5. Dibawah ini penanganan yang tepat bila ibu hamil terkena Kejang
pada kehamilan trimester III, kecuali?
A. Bebaskan jalan nafas
B. Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur
C. Lakukan pengawasan ketat
D. Panggil ambulans
34
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Anda telah menyelesaikan tes formatif dengan baik. Cocokkanlah
jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat dibagian
akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus
dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
kegiatan belajar.
Rumus:
Tingkat Penguasaan=Jumlah jawaban Anda yang benarX100
5
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 –100% = Baik sekali
80 – 89% = Baik
70 – 79% = Cukup
<70% = Kurang
Jika tingkat penguasaan Anda kurang dari 70%, silahkan pelajari
kembali kegiatan belajar 2 ini sampai Anda benar-benar menguasai dari
materi kegiatan belajar 2, jika tingkat penguasaan Anda sudah mencapai
70% atau lebih, “SELAMAT” berarti Anda telah menguasai seluruh kegiatan
belajar ini.
Silahkan Anda lanjutkan ke kegiatan belajar 3!
35
TUJUAN
Pembelajaran Umum
Diharapkan memahami gizi dan zat-zat yang
dibutuhkan ibu hamil, makanan sumber protein,
vitamin dan zat besi yang baik, resep dan menu
seimbang, serta dampak kekurangan gizi bagi ibu
hamil.
TUJUAN
Pembelajaran Khusus
1. Membedakan dan mengelompokkan zat-zat
gizi yang dibutuhkan pada ibu hamil.
2. Membedakan makanan sumber protein,
vitamin dan zat besi yang baik bagi ibu hamil.
3. Mengetahui menu seimbang pada ibu hamil.
4. Mengetahui modifikasi menu atau resep
sederhana yang baik bagi ibu hamil sesuai
kemampuan ekonomi.
5. Mengetahui dampak kekurangan gizi pada ibu
hamil
Materi
Pokok
1. Pengertian dan komponen zat gizi
2. Pentingnya gizi pada kehamilan
3. Makanan sumber protein, vitamin dan zat besi
4. Menu seimbang dan Resep bagi ibu hamil
5. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil
KEGIATAN BELAJAR 3: Gizi, menu seimbang dampak kekurangan gizi
pada ibu hamil
36
A. Pentingnya gizi pada ibu hamil
Pada Bab ini, Anda akan mengenal Gizi dan zat-zat penting yang
dibutuhkan dalam kehamilan dan menu seimbang bagi ibu hamil. Gizi ibu
hamil adalah makanan atau zat gizi makro dan mikro yang dibutuhkan
ibu hamil selama trimester I, trimester II, dan trimester III. Kebutuhan gizi ini
didapat dari makanan sehari-hari dengan menu seimbang (jumlah dan
kualitas yang baik), sehingga janin yang dikandungnya dapat tumbuh
sehat dan tidak mengalami gangguan atau masalah.
Gizi seimbang untuk Ibu Hamil mengindikasikan bahwa konsumsi
makanan ibu hamil dan ibu menyusui harus memenuhi kebutuhan untuk
dirinya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan janin/bayinya. Oleh
karena itu, ibu hamil membutuhkan zat gizi yang lebih banyak
dibandingkan dengan keadaan tidak hamil, tetapi konsumsi pangannya
tetap beranekaragam dan seimbang dalam jumlah dan proporsinya.
Janin tumbuh dengan mengambil zat-zat gizi dari makanan yang
dikonsumsi oleh ibunya dan dari simpanan zat gizi yang berada di dalam
tubuh ibunya. Selama hamil, seorang ibu harus menambah jumlah dan
jenis makanan yang dimakan untuk mencukupi kebutuhan pertumbuhan
bayi dan kebutuhan ibu yang sedang mengandung bayinya. Apabila
makanan ibu sehari-hari tidak cukup mengandung zat gizi yang
dibutuhkan, janin akan mengambil persediaan yang ada didalam tubuh
ibunya, seperti sel lemak ibu sebagai sumber kalori; zat besi dari simpanan
di dalam tubuh ibu sebagai sumber zat besi janin. Demikian juga
beberapa zat gizi tertentu tidak disimpan di dalam tubuh seperti vitamin C
Gizi, MENU SEIMBANG
DAMPAK KEKURANGAN GIZI
PADA IBU HAMIL
37
dan vitamin B yang banyak terdapat di dalam sayuran dan buah-
buahan. Sehubungan dengan hal itu, ibu harus mempunyai status gizi
yang baik sebelum hamil dan mengonsumsi makanan yang beraneka
ragam baik proporsi maupun jumlahnya.
Menu seimbang adalah beraneka ragam makanan dalam jumlah
dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang
guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan
serta pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier, 2005). Dalam menu
seimbang, perbandingan antara karbohidrat, protein, dan lemak dalam
menu harian harus senantiasa sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Selain menu seimbang, ibu hamil juga perlu memperhatikan anjuran
untuk tidak melakukan program diet, meminum minuman beralkohol dan
kafein, maupun obat-obat herbal (jamu) tanpa konsultasi dokter. Untuk
olahraga, ibu hamil tetap dapat melakukannya dengan pantauan
dokter. Yang terpenting dalam pemenuhan gizi ibu hamil bukan pada
kuantitasnya, tetapi kualitas dan keseimbangan komposisi yang cukup.
B. Komponen Gizi & Manfaatnya Bagi Ibu Hamil
Pada materi ini, pemenuhan gizi
ibu hamil adalah yang terpenting
pada masa kehamilan. Dengan
mendapatkan gizi yang seimbang
dan baik, ibu hamil dapat mengurangi
resiko kesehatan pada janin dan sang
ibu. Oleh sebab itu, memperhatikan
asupan makanan dan juga nutrisi
sangat penting dilakukan oleh ibu
hamil maupun keluarganya.
Gizi ibu hamil sebetulnya tidak jauh
dari gizi untuk pola makanan sehat.
impromifasi.blogspot.co.id
Gambar 12. Gizi yang seimbang
saat kehamilan adalah hal yang
penting, karena mengurangi risiko
kesehatan terhadap ibu dan janin
38
Hanya saja, adanya janin di kandungan mengharuskan ibu hamil ekstra
hati-hati dalam mengkonsumsi. Misalnya, kopi atau teh yang tidak
berdampak langsung pada seorang wanita, tetapi pada ibu hamil akan
mengurangi asupan zat besi bagi janin.
Selama kehamilan, terdapat kompenen gizi yang harus dikonsumsi
oleh ibu hamil, yaitu:
1. Kalori, adalah sumber penyimpan
tenaga atau energi. Diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan
janin. Kalori dapat diperoleh dari
makanan yang mengandung
karbohidrat dan lemak.
a. Karbohidrat, ibu hamil dianjurkan
untuk memperbanyak karbohidrat,
seperti nasi putih, nasi merah, mie,
roti, bihun, tepung, jagung, pasta
dan biji-bijian utuh. Namun
intisari.grid.id
Gambar 13. Karbohidrat terbaik
adalah kentang, gandum, sereal
dan oat, karena kaya akan serat,
asam folat, vitamin, mineral, zat
besi dan potasium, yang penting
untuk pertumbuhan janin
karbohidrat terbaik adalah kentang, gandum, sereal dan oat,
karena kaya akan serat, asam folat,
vitamin, mineral, zat besi dan
potasium yang penting untuk
pertumbuhan janin. Kebutuhan
energi ibu meningkat selama
kehamilan dikarenakan
pertumbuhan dan perkembangan
janin, pertambahan besarnya organ
kandungan, perubahan komposisi
dan metabolisme tubuh ibu.
b. Lemak, berasal dari makanan
nutritionisthamrin.wordpress.com
Gambar 14. Lemak nabati (lemak tak
jenuh) seperti minyak jagung dan
minyak zaitun, sangat baik bagi ibu
hamil karena dapat mencegah risiko
penyakit kanker dan jantung.
hewani (lemak jenuh) seperti
mentega, lemak daging dan lemak nabati (lemak tak jenuh) seperti
39
minyak jagung dan minyak zaitun. Pilihan terbaik adalah Lemak tak
jenuh karena dapat mencegah penyakit kanker dan jantung.
Seseorang harus membatasi konsumsi kalori sebesar 25% dari jumlah
konsumsi sehari-hari.
2. Protein, Protein terdapat dalam tiap
sel tubuh manusia. Zat ini dibutuhkan
oleh Ibu Hamil untuk membantu
tumbuh kembang janin, memperbaiki
sel, memproduksi sel yang baru serta
menghasilkan hormon. Asupan protein
terutama sangat penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan
pada masa kehamilan Seseorang
membutuhkan 15% kalori dari makanan
berprotein seperti daging, ikan, ayam,
telur, dan kacang-kacangan.
3. Vitamin, meliputi vitamin A, B kompleks,
C, D, E, dan K. Kebanyakan vitamin
tidak dihasilkan oleh tubuh, dan
diperoleh melalui makanan. Vitamin C
dibutuhkan ibu hamil karena
mengandung banyak antioksidan yang
berguna melindungi jaringan organ
tubuh dari kerusakan serta mengirimkan
sinyal kimia ke otak. Bagi ibu hamil,
membutuhkan vitamin C sebanyak 85
mg per harinya. Vitamin A juga
diperlukan oleh ibu hamil untuk
kekebalan tubuh, penglihatan dan
tumbuh kembang janin. Vitamin A
info-kecantikan.com
Gambar 15. Protein dibutuhkan ibu
hamil untuk membantu tumbuh
kembang janin, memperbaiki dan
memproduksi sel tubuh yang baru,
serta menghasilkan hormon
ambitionofmylife.com
Gambar 16. Asupan vitamin yang
cukup, penting bagi ibu hamil.
Kebanyakan vitamin tidak
dihasilkan oleh tubuh, sehingga
dapat diperoleh melalui makanan,
seperti buah-buahan dan sayuran.
terdapat pada sayuran berwarna kuning atau hijau dan kuning telur.
40
Selain itu, vitamin B1, B2, B3, B6, dan B12, serta asam pantotenat, juga
dibutuhkan bagi ibu hamil.
4. Mineral, merupakan unsur penting yang
terdapat pada makanan untuk
pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit. Mineral dan
vitamin bertindak secara interaksi. Tubuh
perlu vitamin agar mineral dapat bekerja
dan sebaliknya. Fungsi mineral adalah
membentuk struktur tubuh, mengatur
proses dalam tubuh. Contoh mineral
seperti magnesium, phosphorus, sodium,
potassium, dan seng.
5. Zat besi, merupakan kebutuhan gizi ibu
hamil yang tidak bisa dikesampingkan.
Zat besi mengurangi terjadinya anemia
juga berperan dalam pembentukan sel
darah merah hemoglobin (yang
info-kecantikan.com Gambar 17. Mineral berfungsi
membentuk struktur dan mengatur
proses dalam tubuh. Fosfor salah
satu mineral yang penting bagi ibu
hamil, karena bermanfaat dalam
pembentukan tulang dan gigi
pada janin.
mengangkut oksigen dalam tubuh). Makanan sumber zat besi yang
baik bagi ibu hamil, diantaranya:
Bayam, dalam 100 gram bayam terdapat 6,43 mg (miligram) zat besi.
Selain iitu, kandungan vitamin A, kalsium, dan potasium yang bisa
membantu memperkuat otot ibu hamil.
Daging Merah, Dalam 100 gram daging merah memenuhi 27%
kebutuhan energi bagi tubuh. Dalam 3 ons daging (85 gram)
mengandung 5,24 mg zat besi. Selain itu, kaya akan protein sehingga
dapat memulihkan kondisi tubuh setelah beraktivitas atau bekerja.
Kacang Hijau, dalam 100 gram kacang hijau terdapat 26,15 mg zat
besi. Selain itu, kaya serat dan vitamin A sehingga sangat baik sebagai
cemilan yang menyehatkan.
41
Nasi Putih, dalam 100 gram (1 gelas) nasi putih terdapat 7,97 mg zat
besi. Nasi putih baik dikonsumsi bersama dengan asupan lain seperti
bayam sehingga kandungan zat besinya akan semakin tinggi.
Tiram, dalam 80 gram tiram terdapat 5,91 mg zat besi. Selain itu, kaya
akan kalsium dan afrodisiak alami yang baik bagi kesehatan ibu hamil.
Tomat, kandungan antioksidan didalamnya dapat mencegah
penuaan dan kerusakan kulit.
Kentang, dalam 100 gram tomat
terdapat 3,39 mg zat besi. Selain itu,
kandungan vitamin serta kalsium
yang tinggi yang terdapat pada
kentang dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh. Dalam satu biji
kentang kecil terdapat 2,7 mg zat
besi. Kentang goreng tidak
disarankan bagi ibu hamil karena
terdapat minyak dalam
pembuatannya.
6. Asam folat, dibutuhkan ibu hamil
untuk perkembangan janin dan
mencegah kecacatan pada otak
dan tulang belakang. Juga
infosehatwanita.com
Gambar 18. Asam folat dibutuhkan
dalam proses perkembangan janin,
karena dapat mencegah kecacatan
pada otak dan tulang belakang, serta
mencegah janin lahir prematur. Asam
folat banyak terdapat pada sayuran
hijau, jus jeruk, kacang-kacangan dan
juga gandum.
mencegah janin lahir prematur. Asam folat banyak terdapat pada
sayuran hijau, jus
jeruk, kacang-
kacangan dan juga
gandum.
Gambar 19. Mengkonsumsi air putih secara
cukup dan teratur dapat mengurangi risiko
dehidrasi, konstipasi, dan penumpukan cairan
pada organ-organ tubuh seperti kaki, tangan,
dan persendian.
7. Air, merupakan zat
penting yang
jumlahnya sekitar 50 –
86290099.com
42
55% dari berat badan seseorang, yang fungsinya menstabilkan
temperatur tubuh, mengangkut bahan makanan ke sel dan
membuang sampah dari sel-sel.
8. Kalsium, berperan pada proses pembentukan tulang dan gigi janin.
Produsen kalsium yang paling baik adalah susu, keju, yogurt, ikan teri.
C. Kebutuhan Zat Gizi pada Ibu Hamil
Tabel 1. Angka Kecukupan Gizi Ibu Hamil
Umur Energi Protein Vit A
(µg
RE)
Vit C
(mg)
Fe
(mg)
Zn
(mg)
I
(µg)
Asam
folat
(µg)
16-18 th
Trimester I 2380 72 900 85 26,0 15,7 200 600
Trimester II 2500 72 900 85 35,0 18,0 200 600
Trimester III 2500 72 900 85 39,0 37,3 200 600
19-29 th
Trimester I 2080 67 800 85 26,0 11,0 200 600
Trimester II 2200 67 800 85 35,0 13,5 200 600
Trimester III 2200 67 800 85 39,0 19,1 200 600
30-39 th
Trimester I 1920 67 800 85 26,0 11,5 200 600
Trimester II 2100 67 800 85 35,0 14,0 200 600
Trimester III 2100 67 800 85 39,0 19,6 200 600
Sumber : Widya Karya Nasional Pangan Gizi, 2004
Apa akibat dari kekurangan gizi ibu hamil? Ibu hamil yang
kekurangan gizi dapat mengakibatkan terjadinya keguguran, bayi lahir
prematur, kematian janin, kelainan sistem syaraf pusat bayi maupun
perkembangan yang tidak normal.
a. Selain memperhatikan asupan makanan pada gizi ibu hamil, ibu hamil
juga perlu memperhatikan anjuran untuk tidak melakukan program
diet ketat, meminum minuman beralkohol dan kafein, maupun obat-
obat herbal (jamu) tanpa konsultasi dokter. Untuk olahraga, ibu hamil
tetap dapat melakukannya dengan pantauan dokter.
Yang terpenting dalam pemenuhan gizi ibu hamil bukan pada
kuantitasnya, tetapi kualitas dan keseimbangan komposisi yang cukup.
43
D. Pesan Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil
a. Biasakan mengonsumsi aneka ragam pangan yang lebih banyak
Ibu Hamil perlu mengonsumsi aneka ragam pangan yang lebih banyak
untuk memenuhi kebutuhan energi, protein dan zat gizi mikro (vitamin
dan mineral) karena digunakan untuk pemeliharaan, pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam kandungan serta cadangan selama
masa menyusui.Zat gizi mikro penting yang diperlukan selama hamil
adalah zat besi, asam folat, kalsium, iodium dan zinc.
Kebutuhan protein selama kehamilan meningkat. Peningkatan
kebutuhan ini untuk pertumbuhan janin dan untuk mempertahankan
kesehatan ibu. Sangat dianjurkan untuk mengonsumsi pangan sumber
protein hewani seperti ikan, susu dan telur.
Kebutuhan zat besi selama kehamilan meningkat karena digunakan
untuk pembentukan sel dan jaringan baru. Selain itu zat besi
merupakan unsur penting dalam pembentukan hemoglobin pada sel
darah merah. Ikan, daging, hati dan tempe adalah jenis pangan yang
baik untuk ibu hamil karena kandungan zat besinya tinggi Ibu hamil
juga disarankan untuk mengonsumsi satu tablet tambah darah perhari
selama kehamilan dan dilanjutkan selama masa nifas.
Kebutuhan asam folat selama kehamilan juga meningkat karena
digunakan untuk pembentukan sel dan sistem saraf termasuk sel darah
merah. Sayuran hijau seperti bayam dan kacang-kacangan banyak
mengandung asam folat yang sangat diperlukan pada masa
kehamilan.
Buah berwarna merupakan sumber vitamin yang baik bagi tubuh dan
buah yang berserat karena dapat melancarkan buang air besar
sehingga mengurangi risiko sembelit (susah buang air besar).
Kebutuhan kalsium meningkat pada saat hamil karena digunakan
untuk mengganti cadangan kalsium ibu yang digunakan untuk
pembentukan jaringan baru pada janin. Apabila konsumsi kalsium
tidak mencukupi maka akan berakibat meningkatkan risiko ibu
44
mengalami komplikasi yang disebut keracunan kehamilan (pre
eklampsia). Selain itu, ibu akan mengalami pengeroposan tulang dan
gigi. Sumber kalsium yang baik adalah sayuran hijau, kacang–
kacangan dan ikan teri serta susu.
Iodium merupakan bagian hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3)
yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan
bayi. Iodium berperan dalam sintesis protein, absorsi karbohidrat dan
saluran cerna serta sintesis kolesterol darah. Zat iodium memegang
peranan yang sangat besar bagi ibu dan janin. Kekurangan iodium
akan berakibat terhambatnya perkembangan otak dan sistem saraf
terutama menurunkan IQ dan meningkatkan risiko kematian bayi.
Disamping itu, kekurangan iodium dapat menyebabkan pertumbuhan
fisik anak yang dilahirkan terganggu (kretin). Dampak pada
perkembangan otak dan sistem syaraf ini biasanya menetap. Sumber
iodium yang baik adalah makanan laut seperti ikan, udang, kerang,
rumput laut. Setiap memasak diharuskan menggunakan garam
beriodium.
Untuk mengatasi “Hiperemesis Gravidarum” (rasa mual dan muntah
berlebihan) dianjurkan agar makan dalam porsi kecil tetapi sering,
makan secara tidak berlebihan dan hindari makanan berlemak serta
makanan berbumbu tajam (merangsang).
b. Batasi mengonsumsi makanan yang mengandung garam tinggi
Pembatasan konsumsi garam dapat mencegah hipertensi selama
kehamilan. Selama ibu hamil diusahakan agar tidak menderita
hipertensi. Hal ini disebabkan karena hipertensi selama kehamilan akan
meningkatkan risiko kematian janin, terlepasnya plasenta, serta
gangguan pertumbuhan.
c. Minumlah air putih yang lebih banyak
Air merupakan sumber cairan yang paling baik dan berfungsi untuk
membantu pencernaan, membuang racun, sebagai penyusun sel dan
darah, mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dan mengatur
suhu tubuh.
Kebutuhan air selama kehamilan meningkat agar dapat mendukung
sirkulasi janin, produksi cairan amnion dan meningkatnya volume
darah. Ibu hamil memerlukan asupan air minum sekitar 2–3 liter perhari
(8–12 gelas sehari).
d. Batasi minum kopi
Kafein bila dikonsumsi oleh ibu hamil akan mempunyai efek diuretik
dan stimulans. Oleh karenanya bila ibu hamil minum kopi sebagai
sumber utama kafein yang tidak terkontrol, akan mengalami
peningkatan buang air kecil (BAK) yang akan berakibat dehidrasi,
tekanan darah meningkat dan detak jantung juga akan meningkat.
Pangan sumber kafein lainnya adalah coklat, teh dan minuman
suplemen energi. Satu botol minuman suplemen energi mengandung
kafein setara dengan 1–2 cangkir kopi. Disamping mengandung
kafein, kopi juga mengandung inhibitor (zat yang mengganggu
penyerapan zat besi) Konsumsi kafein pada ibu hamil juga akan
berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan janin, karena
metabolisme janin belum sempurna. Oleh karenanya dianjurkan
kepada ibu hamil selama kehamilan ibu harus bijak dalam
mengonsumsi kopi sebagai sumber utama kafein, batasi dalam batas
aman yaitu paling banyak 2 cangkir kopi/hari atau hindari sama sekali,
karena dalam kopi tidak ada kandungan zat gizi.
E. Mengatur Menu Seimbang Untuk
Kesehatan Ibu Hamil
a. Mengatur menu makan ibu hamil sesuai
dengan ekonomi
Bagaimana cara mengatur menu
makan ibu hamil yang baik dilihat dari segi
ekonomi? Semua ibu hamil pasti
hamil.co.id
Gambar 20. Makanan yang
sehat tidaklah selalu mah4a5l, ibu hamil dapat mengatur
menu makanan sehat sesuai
dengan kondisi ekonomi
46
menginginkan memiliki anak yang sehat, untuk hal tersebut, mereka
tidak segan melakukan apapun demi melahirkan dalam kondisi normal
dan sehat, tapi semua itu terkadang terhalang oleh adanya kendala
dari segi ekonomi.
Di sini penulis akan menyampaikan cara mengatur menu makan
yang sehat dengan kondisi ekonomi yang tidak stabil.
1. Makan dalam posi sedikit dan
terjadwal
Misalnya, pada jam sekian sang ibu
harus makan dengan porsi yang sedikit,
dan pada jam berikutnya sang ibu
harus makan kembali dalam porsi yang
sedikit juga. Ini berguna agar pada saat
ibu makan tidak terjadi mual ataupun
memuntahkan makanannya.
helloflo.com pedulisehat.info
Gambar 21. Selain mengkkonsumsi
menu zat gizi seimbang, olahraga
teratur dapat menjadi pilihan yang baik
bagi kesehatan ibu hamil dan janin
2. Atur pola makan dengan seimbang
Salah satu menu makanan sehat wajib untuk ibu hamil adalah sayur
dan buah-buahan, terutama yang ditanam di perkebunan organik.
Buah terutama yang memiliki kandungan vitamin C berguna untuk
untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Selain Menu Makan, Olahraga bisa menjadi pilihan yang baik untuk
kesehatan janin, seperti berlari atau senam hamil, karena olahraga itu
gratis.
47
b. Tabel 2. Porsi Makanan Harian Untuk Bagi Ibu Hamil
Bahan
Makanan
Porsi Hidangan
Sehari
Jenis Hidangan
Nasi
Sayuran
Buah
Tempe
Daging
Susu
Minyak
Gula
6 porsi
3 mangkuk
4 potong
3 potong
3 potong
2 gelas
5 sendok teh
2 sendok teh
Makan Pagi:
- Nasi 1,5 porsi (150 gram)
- Ikan* (seafood)/daging* (40
gram) : 1 potong sedang
- Tempe (50 gram) : 2 potong
sedang
- Sayur* 1 mangkuk
Makan Selingan (Snack) pukul
9.00:
- Susu (200 cc) : 1 gelas
- Buah*/ Yogurt : 1 potong
sedang/ buah atau Pastel isi
daging : 1 buah
Makan Siang:
- Nasi 2,5 porsi (250 gram)
dengan lauk, sayur dan buah
sama dengan pagi
Makanan Selingan (Snack) Pukul
15.00:
- Susu 1 gelas (200 cc)atau
bubur kacang hijau 1 gelas
- Buah 1 potong sedang/
Puding 1 buah/ Jus buah
segar
Makan Malam:
- Nasi 2,5 porsi (250 gram)
dengan lauk, sayur dan buah
sama dengan pagi/siang
Makan Selingan (Snack):
- Susu (200 cc) : 1 gelas
- Biskuit/ Krekers 3 keping
Keterangan :
*Jenis Ikan (seafood) : tuna, makarel, sarden,
salmon, lobster, udang, cumi-cumi, gurita, kerang,
tiram, baronang, bawal, kakap, gurame, kepiting,
dll
*Jenis daging : daging ayam, sapi, kerbau,
kambing, bebek, burung, dll.
*Jenis sayur: bayam, capcap, sop, kacang
panjang, kangkung, dll.
*Jenis buah: pepaya, pisang, apel, mangga, jeruk,
tomat, alpukat, dll.
Sumber: Patriciaanne, 2015
48
Variasikan menu tersebut dengan bahan makanan penggantinya
sebagai berikut:
1. 1 porsi nasi (100 gram) dapat diganti dengan :
Roti 3 potong sedang (70 gram), kentang 2 biji sedang (210 gram), kue
kering 5 buah besar (50 gram), mie basah 2 gelas (200 gram), singkong
1 potong besar (210 gram), jagung biji 1 piring (125 gram), talas 1
potong besar (125 gram), ubi 1 biji sedang (135 gram).
2. 1 potong sedang ikan (50 gram) dapat ditukar dengan :
1 potong kecil ikan asin (15 gram), 1 sendok teri kering (20 gram), 1
potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram), 1 buah sedang hati ayam
(30 gram), 1 butir telur ayam negeri (55 gram), 1 potong daging sapi
(35 gram), 10 biji bakso sedang (170 gram) dan lainnya.
3. 2 potong sedang tempe (50 gram) dapat ditukar dengan :
Tahu 1 potong besar (110 gram), 2 potong oncom kecil (40 gram), 2
sendok makan kacang hijau (20 gram), 2,5 sendok makan kacang
kedelai (25 gram), 2 sendok makan kacang merah segar (20 gram), 2
sendok makan kacang tanah (15 gram), 1,5 sendok makan kacang
mete (15 gram), dan lainnya.
4. 1 mangkuk sayuran (100 gram/ 1 gelas), diantaranya buncis, kol,
kangkung, kacang panjang, wortel, labu siam, sawi, terong dan
lainnya.
5. 1 potong buah, seperti 1 potong besar pepaya (110 gram), 1 buah
pisang (50 gram), 2 buah jeruk manis (110 gram), 1 potong besar melon
(190 gram), 1 potong besar semangka (180 gram), 1 buah apel (85
gram), 1 buah besar belimbing (140 gram), ¼ buah nanas sedang (95
gram), ¾ buah mangga besar (125 gram), 9 duku buah sedang (80
gram), 1 jambu biji besar (100 gram), 2 buah jambu air sedang (110
gram), 8 buah rambutan (75 gram), 2 buah sedang salak (65 gram), 3
biji buah nangka (45 gram), 1 buah sedang sawo (85 gram), dan
lainnya.
6. 1 gelas susu sapi (200 cc) dapat ditukar dengan:
49
4 sendok makan susu skim (susu dengan kandungan lemak kurang
lebih 1%), 2/3 gelas yogurt non fat (120 gram), 1 potong kecil keju (35
gram), dan lainnya.
7. Minyak kelapa 1 sendok teh atau ½ sendok makan (5 gram) dapat
ditukar dengan:
Alpukat ½ buah besar (60 gram), 1 potong kecil kelapa (15 gram), 2,5
sendok makan kelapa parut (15 gram), 1/3 gelas santan (40 gram),
dan lainnya.
8. Gula pasir 1 sendok makan (13 gram) ditukar dengan 1 sendok makan
madu (15 gram)
(Sumber: Soekirman (2004), Department of Health & Human Service (2016),
Septianraha, (2016))
b. Resep rahasia makanan sehat bagi ibu hamil
Setelah kita mempelajari bagaimana cara mengatur menu makan
sehat ibu hamil. Sekarang penulis akan memberikan sebuah resep
makanan yang sehat dan bergizi bagi ibu hamil.
1. Sup Ayam
Bahan Membuat Sup Ayam:
- Daging ayam bagian dada sebanyak
250 gram
- 1 buah bawang bombay, iris-iris tipis
- 100 gram wortel, potong bentuk korek
api
- 3 sendok makan margarin
- 1 batang daun seledri. iris- iris kecil
- 1 batang daun bawang, iris-iris kecil
- setengah liter air
kokimganteng.blogspot.co.id
Gambar 22. Sup Ayam
50
- setengah sendok teh garam
- 1 sendok teh lada
Cara Membuat Sup Ayam:
1. Pertama, rebus daging ayam hingga matang. setelah matang,
angkat. dinginkan dan suwir-suwir.
2. Setelah disuwir masukan suwiran ke air rebusan tadi.
3. Kemudian panaskan margarin, tumis wortel dan juga bawang
bombay sampai layu.
4. Setelah itu masukan lada, garam, seledri dan juga daun bawang ke
rebusan, masukan juga tumisan tadi.
5. Masak sampai matang bahan-bahannya.
6. Sajikan selagi hangat.
2. Bola Bola Daging
Bahan Membuat Bola Bola Daging :
- Setengah kilo daging giling
- 8 siung bawang merah
- 2 siung bawang putih
- 1 buah bawang bombay
- tepung panir 100 gram
- 3 batang daun bawang (dihaluskan)
- 1 butir telur ayam
- tiga per empat sendok teh lada
- tiga per empat sendok teh pala
- garam 1 sendok teh
- setengah sendok teh gula pasir
cara-memasak-enak.com
Gambar 23. Bola Bola
51
Cara Membuat Bola Bola Daging :
1. Pertama, haluskan bawang merah dan putih sampai halus. campur
ke daging giling.
2. Masukan juga semua bumbu dan juga tepung panir.
3. Aduk sampai tercampur rata.
4. Ambil adonan dengan sendok.sekitar 2 sendok dan bentuk bulat
seperti bola bola. ulangi sampai habis.
5. Tumis bawang bombay. setelah harum tambahkan air, masukan
garam , lada dan pala, kecap.
6. Setelah itu masukan bola bola daging.
7. Masak sampai matang.
3. Telur Goreng Siram
Bahan Membuat Telur Goreng
Siram:
- 5 butir telur ayam yang sudah
direbus. kupas dan sedikit gores
telurnya.
- 400 gram daging cincang.
- 2 lembar roti tawar, rendam
kemudian peras
- setengah sendok teh pala
bubuk.
- 1 sendok teh lada bubuk
- setengah sendok teh garam
- 2 butir telur, pisahkan kuning dan
putih telurnya.
- 100 gram tepung panir.
myresepi.net
Gambar 24. Telur Goreng Siram
52
Bahan untuk kuah:
- 1 buah bawang bombay, cincang
- 1 buah bawang putih cincang
- 5 sendok makan saus tomat
- 1 sendok makan kecap manis
- 1 sendok makan margarin
- 200 mili liter air kaldu sapi
- garam dan lada secukupnya sesuai keinginan.
Cara Membuat Telur Goreng Siram:
1. Campurkan roti tawar dengan daging cincang, tambahkan lada,
pala , garam dan juga kuning telur. aduk sampai tercampur rata.
2. Bungkus setiap telur dengan adonan daging tersebut, lalu celupkan
ke putih telur dan ke tepung panir, kemudian goreng. sampai
berwarna kecoklatan dan matang.
Cara Membuat Kuahnya:
1. Tumis bawang putih dan bawang bombay layu.
2. Masukan kecap, kaldu, saus tomat, garam, dan lada.
3. Masak sampai mengental, setelah itu siramkan kuah ke telur
tersebut.
53
posyandupermataku.wordpress.com
F. Dampak Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil
Dampak-dampak kekurangan gizi pada ibu hamil antara lain:
1. Anemia
Anemia adalah kondisi
dimana kadar Hb (hemoglobin)
dalam darah dibawah batas
normal (kurang dari 11 gr/dl).
Salah satu penyebabnya adalah
kurangnya zat besi dalam tubuh.
Anemia biasa dialami oleh ibu
hamil, biasanya ibu hamil sering
mengeluhkan mengalami pusing, dokterpreneuronline.com solusi-hamil.com
lemah, letih, lesu, serta mudah
lelah.
Anemia pada ibu hamil ini
berdampak buruk pada ibu dan
Gambar 25. Salah satu penyebab anemia
pada ibu hamil adalah kurangnya asupan
zat besi (Fe) dalam tubuh. Gejala yang
dialami dapat berupa pusing, lemah, letih,
lesu, serta mudah lelah.
janinnya. Anemia pada ibu hamil ini bisa mengakibatkan abortus
(keguguran), kematian janin, terhambatnya pertumbuhan janin, dan
BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah). Untuk menghindari hal tersebut, maka
zat besi dalam tubuh harus terpenuhi apalagi untuk ibu hamil, yaitu
dengan cara istirahat yang cukup, mengkonsumsi tablet tambah
darah saat kehamilan, makan-makanan yang bergizi yang banyak
mengandung zat besi misalnya:
Kangkung, Pepaya, Bayam, Daging,
Hati Ayam, dan Susu.
2. KEK (Kekurangan Energi Kalori)
KEK adalah kondisi dimana
berat ibu hamil kurang memenuhi
kebutuhan (terlalu kurus). KEK ini bisa
ditentukan dengan mengukur LILA
Gambar 26. Ukuran LILA normal pada ibu
yang sedang hamil minimal 23,5 cm
54
(Lingkar Lengan Atas). LILA normal pada ibu yang sedang hamil
minimal 23,5 cm. Ibu hamil yang mengalami KEK diperkirakan akan
melahirkan bayi dalam kondisi BBLR dan bayi yang dalam kondisi
beratnya kurang akan mempunyai resiko-resiko yang fatal, seperti
kekurangan gizi pada bayi, kematian bayi, gangguan terhadap
pertumbuhan anak dan juga gangguan terhadap perkembangan fisik
maupun perkembangan otak anak. Untuk itu ibu hamil sebaiknya
mengkonsumsi jumlah energi kalori yang cukup (nasi, ubi, dll) dan juga
vitamin-vitamin serta mineral yang ada dalam buah-buahan, sayur-
sayuran, lauk-pauk maupun dalam susu.
3. Dampak Saat Persalinan
Ibu dengan kondisi
kekurangan nutrisi beresiko
persalinan sulit atau lama,
melahirkan bayi dalam kondisi
premature (lahir belum cukup
bulan), pendarahan sesudah
melahirkan, dan biasanya
saat persalinan ibu juga
kekurangan tenaga untuk
mengejan, saat terjadinya
proses persalinan sehingga
kemungkinan melahirkan
katalogibu.com
Gambar 27. Kekurangan nutrisi pada ibu hamil
dapat menyebabkan risiko terjadinya persalinan
sulit atau lama, melahirkan bayi premature,
pendarahan pasca persalinan. serta risiko operasi
(sectio caesarea)
dengan cara operasi cukup tinggi bagi ibu hamil yang kekurangan
nutrisi.
4. Dampak Saat Nifas
Saat nifas, ibu memerlukan banyak nutrisi dimana nutrisi sebagai
tenaga pemulihan sesudah melahirkan. Biasanya ibu yang kekurangan
nutrisi diwaktu nifas akan mengalami pusing, mata berkunang-kunang,
lemah, letih, lesu, demam, mudah terkena infeksi, terhambat proses
55
kembalinya kandungan dalam ukuran semula dan juga terhambatnya
penyembuhan luka saat persalinan. Di masa ini ibu nifas dilarang untuk
berpantangan dalam mengkonsumsi makanan karena bisa
mengakibatkan hal-hal tersebut dan juga bisa berdampak kematian
pada ibu nifas. Pada saat nifas ini protein yang tinggi lah yang
dibutuhkan untuk proses penyembuhan luka, protein tersebut antara
lain: daging, telur, ikan, susu, tahu, dan tempe. Selain itu ibu nifas juga
memerlukan banyak vitamin dan mineral yang terkandung dalam
sayur-sayuran dan buah-buahan untuk menjaga stamina atau kondisi
ibu nifas saat pemulihan dan agar susu yang diproduksi oleh ibu nifas
berkualitas tinggi.
5. Dampak Pada Bayi dan Janin
Ibu hamil yang kekurangan
gizi atau nutrisi juga berpengaruh
buruk terhadap pertumbuhan janin
yang dikandungannya. Janin yang
kekurangan gizi biasanya akan
mengalami penghambatan dalam
tumbuh kembang dalam janin, serta
dapat mengakibatkan keguguran.
Selain itu, juga akan terjadi BBLR,
pada saat dilahirkan tampak kurus
dan mudah terkena infeksi karena
sistem kekebalan tubuh bayi
berkurang.
Gambar 28. Janin yang kekurangan nutrisi
biasanya akan mengalami hambatan
dalam tumbuh kembang, serta dapat
mengakibatkan keguguran
vemale.com
56
RANGKUMAN
Selamat Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar tentang Gizi, Menu
Seimbang dan Dampak Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil. Materi yang
disampaikan ialah Pentingnya gizi pada ibu hamil, komponen gizi, sumber
protein, vitamin dan zat besi yang baik bagi ibu hamil, menu seimbang,serta
dampak kekurangan gizi pada ibu hamil. Hal-hal penting yang Anda pelajari
dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Gizi ibu hamil adalah makanan atau zat-zat gizi (baik makro dan mikro)
yang dibutuhkan oleh seorang ibu yang sedang hamil baik pada
trimester I, trimester II, maupun trimester III, harus cukup jumlah dan
mutunya. Selain itu, harus dipenuhi kebutuhan makan sehari-hari.
Akibatnya janin yang dikandungnya dapat tumbuh dengan baik serta
tidak mengalami gangguan dan masalah.
2. Komponen-komponen gizi untuk ibu hamil: karbohidrat, lemak, protein,
vitamin, mineral, air.
3. Kecukupan gizi pada ibu disaat hamil sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan janinnya. Beberapa contoh akibat
defisiensi gizi pada janin diantaranya Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR),
kematian janin di dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, janin
diresorpsi, lahir mati, bayi lahir lemah, hambatan pada pertumbuhan
janin, kehamilan serotinus, partus lama, prematuritas dan reterdasi
janin, beri-beri congenital, serta kelainan struktur tulang secara
menyeluruh pada bayi.
4. Makan dalam jumlah sedikit tapi dalam takaran jam jam tertentu harus
makan.Misalnya, pada jam sekian sang ibu harus makan dengan porsi
yang sedikit, namun pada jam berikutnya sang ibu harus makan
kembali dalam porsi yang sedikit juga. Ini berguna agar pada saat ibu
makan tidak terjadi mual ataupun memuntahkan makanannya.
5. Resep rahasia dikonsumsi secara atur sesuai saran dokter agar
mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
57
6. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat berdampak buruk pada ibu
dan janin, seperti anemia pada ibu, KEK (Kekurangan Energi Kalori),
dampak saat persalinan, dampak saat nifas, serta dampak pada bayi
dan janin
58
tugas Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan dan jelaskan Komponen-komponen gizi yang diperlukan oleh
ibu hamil!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. Sebukan dan jelaskan zat-zat yang dibutuhkan oleh ibu hamil!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
3. Jelaskan tentang makanan yang mengandung protein dan vitamin yang
baik untuk ibu hamil!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
4. Jelaskan tentang makanan yang ber-zat besi baik untuk ibu hamil!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
5. Jelaskan yang saudar ketahui tentang olahraga senam untuk ibu hamil!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
6. Sebutkan bahan yang diperlukan untuk membuat telur goreng siram!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
59
7. Sebutkan dampak yang diakibatnya dari kekurangan gizi pada ibu hamil!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
tes fOrmatif
Pilihlah jawaban yang paling tepat dibawah ini dengan cara melingkari
(a, b, c, d, atau e)!
1. Mana yang bukan termasuk komponen gizi untuk ibu hamil?
A. Karbohidrat
B. Lemak
C. Protein
D. Kalsium
2. Dibawah ini dampak kekurangan gizi pada ibu hamil, kecuali?
A. Anemia
B. KEK
C. Dampak saat persalinan
D. Hepatitits
3. Berikut ini fungsi dari makanan berprotein bagi ibu hamil, kecuali?
A. Membantu tumbuh kembang janin
B. Memperbaiki sel
C. Memproduksi sel
D. Menambah berat badan
4. Mana yang bukan termasuk saran yang dianjurkan untuk menu harian
ibu hamil yang berprotein?
A. Daging ayam, 1 potong, tanpa kulit, terutama pada bagian dada
yang rendah lemak dan kolesterol.
B. Daging sapi 35 gram
60
C. Telur 1 butir
D. Nanas 1 buah
5. Makan bervitamin apa yang baik bagi ibu hamil?
A. Alpukat
B. Jamur
C. Bayam
D. Kacang Hijau
6. Makanan ber zat besi apa yang baik untuk ibu hamil?
A. Bayam
B. Wortel
C. Capcay
D. Sereal
7. Di bawah yang merupakan resep pilihan yang sehat bagi ibu hamil,
kecuali?
A. Sup Ayam
B. Bola Bola Daging
C. Telur Goreng Siram
D. Spaghetti
8. Apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil selama masa
kehamilannya, kecuali?
A. Diet
B. Makan dengan menu seimbang
C. Minum minuman beralkohol
D. Minum obat-obatan tanpa anjuran dokter
9. Berikut ini yang harus dilakukan ibu hamil agar tetap sehat dalam kondisi
ekonomi tidak stabil, kecuali?
A. Makan dalam jumlah sedikit dengan takaran jam tertentu
B. Atur pola makan dengan seimbang
61
C. Makan makanan yang berlemak
D. Olahraga
10. Vitamin apa yang diperlukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh?
A. Vitamin C
B. Vitamin K
C. Vitamin D
D. Vitamin B
62
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Anda telah menyelesaikan tes formatif dengan baik. Cocokkanlah
jawaban Anda dengankunci jawaban tes formatif yang terdapat dibagian
akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus
dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
kegiatan belajar.
Rumus:
Tingkat Penguasaan=Jumlah jawaban Anda yang benarX100
5
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90–100% = Baik sekali
80–89% = Baik
70– 79% = Cukup
<70% = Kurang
Jika tingkat penguasaan Anda kurang dari 70%, silahkan pelajari
kembali kegiatan belajar 3 ini sampai Anda benar-benar menguasai dari
materi kegiatan belajar 3, jika tingkat penguasaan Anda sudah mencapai
70% atau lebih, “SELAMAT” berarti Anda telah menguasai seluruh kegiatan
belajar ini.
Silahkan Anda lanjutkan ke kegiatan belajar 4!
63
KEGIATAN BELAJAR 4 : Penanganan ibu hamil dengan anemia
TUJUAN Setelah mempelajari materi ini diharapkan
Pembelajaran Umum Anda dapat menangani dan mencegah
penyakit anemia pada ibu hamil.
TUJUAN
Pembelajaran Khusus 1.Mengetahui tujuan dan fungsi pemeriksaan
kehamilan secara rutin di pelayanan
kesehatan.
2. Mengetahui tujuan dan fungsi pemberian
tablet tambah darah
3. Mengetahui tanda gejala anemia pada ibu
hamil.
4. Mengetahui akibat anemia pada ibu hamil
5. Mengetahui hal hal yang harus diwaspadai
bila terkena anemia
mATERI 1. Tujuan dan fungsi pemeriksaan kehamilan.
Pokok 2. Tujuan dan fungsi pemberian tablet tabah
darah.
3. Tanda gejala anemia pada ibu hamil.
4. Akibat anemia pada ibu hamil
5. Hal yang harus diwaspadai bila terkena
anemia
64
Bab ini adalah inti materi modul, yaitu penanganan ibu hamil jika terkena
anemia.
a. Penyebab Anemia
Sebagian besar penyebab anemia di Indonesia adalah kekurangan
zat besi yang diperlukan untuk pembentukan Hemoglobin (Hb), sehingga
disebut “Anemia Kekurangan Besi atau Anemia Gizi Besi (AGB)”.
Kekurangan zat besi dalam tubuh tersebut disebabkan antara lain
karena:
- Konsumsi makanan sumber zat besi yang kurang, terutama yang
berasal dari hewani.
- Kebutuhan yang meningkat, seperti pada masa kehamilan
- Menderita penyakit infeksi, yang dapat berakibat zat besi yang diserap
tubuh berkurang (kecacingan), atau hemolisis sel darah merah
(malaria)
- Kehilangan zat besi yang berlebihan pada pendarahan termasuk
menstruasi yang berlebihan dan seringnya melahirkan.
- Konsumsi makanan yang rendah sumber zat besi tidak dicukupi
dengan konsumsi TTD sesuai anjuran.
Pada kondisi normal (tidak anemia) tingkat penyerapan besi heme
yang berasal dari pangan hewani mencapai sekitar 25%, sedangkan
pada kondisi anemia tingkat penyerapan lebih dari 35%. Untuk pangan
nabati yang mengandung besi non heme, penyerapan zat besi hanya
sekitar 1–5%. (Mahan & Stump, 2008; Bender, 2008). Oleh karena itu,
dibutuhkan pangan nabati dalam jumlah yang banyak untuk mencukupi
Penanganan Ibu Hamil
Jika Terkena Anemia
65
kebutuhan zat besi dalam sehari yang pada prakteknya sangat sulit
dilakukan.
Penyerapan zat besi dalam tubuh terutama besi non heme yang
berasal dari nabati, dipengaruhi oleh jenis makanan yang dikonsumsi.
Vitamin C, daging, ikan dan unggas dapat meningkatkan penyerapan
zat besi, sedangkan kalsium dan serat bersifat menghambat penyerapan
zat besi. Konsumsi kalsium dalam dosis tinggi (lebih dari 40 mg) dapat
menghambat penyerapan zat besi. Selain itu, pengolahan makanan
yang terlalu lama dengan temperatur yang terlalu tinggi, dapat merubah
besi heme menjadi besi non heme sehingga berpengaruh terhadap
penyerapan zat besi. Selain zat besi, kecukupan asupan protein dalam
konsumsi makanan sehari-hari juga harus mencukupi karena protein
dalam hal ini globulin berperan dalam pembentukan hemoglobin.
b. Tujuan dan Fungsi Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)
Tablet tambah darah adalah
suplemen gizi yang mengandung senyawa
zat besi yang setara dengan 60 mg besi
elemental dan 400 mcg asam folat.
Agar terhindar dari komplikasi akibat
anemia atau kurang darah saat hamil,
biasanya petugas kesehatan memberikan
obat tambah darah. Sayangnya, sejumlah
ibu hamil menganggap kalau TTD tidaklah
penting. Terbukti data Riskesdas 2013
menunjukkan, terdapat 37,1% ibu hamil
anemia. Yang menerima TTD di atas 90
persen tapi kepatuhan minum TTD hanya
18%.
beautiful-balance.nl
Gambar 29. Mengkonsumsi TTD
sebanyak 90 tablet atau lebih selama
kehamilan dapat mencegah terjadinya
anemia defisiensi besi pada ibu hamil.
Kemauan untuk minum TTD di Indonesia masih rendah. Apalagi
masyarakat memiliki stigma bahwa ini obat tersebut gratis. sehingga
66
cenderung untuk mengabaikannya. Selain itu, tablet tambah darah yang
diberikan pemerintah berjenis Fero Sulfat, yang memicu mual dan muntah.
Tablet tambah darah biasanya diberikan pada kunjungan kehamilan
trimester pertama, dimana pada masa ini banyak keluhan yang dialami oleh
ibu hamil, salah satunya adalah mual dan muntah, karena meningkatnya
hormon beta HCG di dalam darah. Hal ini semakin membuat ibu hamil
enggan untuk mengkonsumsi TTD.
c. Cermat Mengenali Gejala Anemia pada Ibu Hamil
Yang perlu dicermati adalah kadang-kadang gejala anemia juga
tampak mirip dengan gejala kehamilan yang umumnya dialami. Apalagi
anemia ringan memiliki kemungkinan tidak menimbulkan gejala yang jelas.
Namun, jika kondisi anemia meningkat, kemungkinan ibu hamil akan
merasakan:
a. Cepat lelah dan merasa lemah, serta tampak pucat
b. Denyut jantung tidak teratur
c. sesak napas
Untuk memastikan diagnosis anemia pada ibu hamil, maka perlu
dilakukan tes darah. Pemeriksaan darah umumnya dilakukan pada
pemeriksaan kehamilan yang pertama, kemudian dilakukan satu kali lagi
selama kehamilan.
d. Akibat Anemia pada Ibu Hamil
Pada saat kehamilan kebutuhan terhadap zat besi meningkat secara
sangat signifikan. Sepanjang kehamilannya, ibu membutuhkan tambahan
zat besi sekitar 1000 mg. Bila tambahan kebutuhan ini tidak terpenuhi dari
simpanan, maka perlu didapat dari suplementasi (Hallberg, 1992).
Seseorang yang tidak anemia belum tentu tidak mengalami defisensi besi,
karena prevalensi defisiensi besi kira-kira 2.5 kali lebih besar dari anemia
defisiensi besi. Dengan tingginya prevalensi anemia pada wanita usia
subur dan pada ibu hamil di Indonesia, maka diperkirakan sebagian besar
67
WUS dan ibu hamil menderita defisiensi besi, sehingga tambahan
kebutuhan 1000 mg selama kehamilannya perlu didapatkan dari
suplementasi. Ibu hamil yang menderita anemia berisiko mengalami
keguguran, bayi lahir sebelum waktunya, bayi berat lahir rendah, serta
perdarahan sebelum, saat dan setelah melahirkan. Pada anemia sedang
(Hb 7,0-9,9 g/dl) dan berat (<7,0 g/dl) perdarahan dapat menjadi lebih
parah, sehingga berisiko terhadap terjadinya kematian ibu dan bayi.
Dampak terhadap anak yang dilahirkan oleh ibu yang anemia
menyebabkan bayi lahir dengan persediaan zat besi yang sangat sedikit
didalam tubuhnya sehingga beresiko mengalami anemia pada usia dini,
yang dapat mengakibatkan gangguan/hambatan pertumbuhan dan
perkembangan anak, baik pada sel otak maupun pada sel tubuh lainnya,
akibatnya anak tidak dapat mencapai tinggi yang optimal dan menjadi
kurang cerdas (Husaini, 1989 & WHO, 2001).
1. DIAGNOSA ANEMIA
Diagnosis Anemia pada ibu hamil
biasanya dapat diketahui melalui
pemeriksaan darah atau kadar
hemoglobin (Hb).
2. UPAYA PENCEGAHAN DAN
PENANGANAN ANEMIA
Upaya pencegahan dan
penanggulangan anemia pada
dasarnya adalah mengatasi
penyebabnya. Sebagai contoh,
sebagian anemia terutama anemia
seputarinfos.blogspot.co.id
Gambar 30. Diagnosis Anemia pada ibu hamil
dapat diketahui melalui pemeriksaan darah
atau kadar hemoglobin (Hb)
berat (kadar Hb < 7g/dL) biasanya disertai penyakit yang melatar
belakanginya, antara lain penyakit TBC, infeksi cacing atau malaria. Oleh
karena itu, selain penanggulangan pada anemianya, harus dilakukan pula
pengobatan terhadap penyakit penyerta tersebut.
68
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi
anemia akibat kekurangan zat besi adalah sebagai berikut:
a. Mempraktekkan pola makan bergizi seimbang. Pola makan bergizi
seimbang terdiri dari aneka ragam makanan, termasuk sumber pangan
hewani yang kaya zat besi, dalam jumlah yang proporsional. Makanan
yang kaya sumber zat besi contohnya hati, ikan, daging dan unggas.
Sedangkan buah-buahan akan meningkatkan penyerapan zat besi
karena mengandung vitamin C yang tinggi.
b. Mengkonsumsi bahan makanan yang telah difortifikasi. Fortifikasi adalah
menambahkan satu atau lebih zat gizi kedalam pangan untuk
meningkatkan nilai gizi pada pangan tersebut. Penambahan zat besi ini
umumnya dilakukan pada industri pangan, untuk itu disarankan
membaca label kemasan. Selain itu, tepung terigu sejak tahun 2000 sudah
diperkaya zat besi.
c. Pada keadaan dimana zat besi dari makanan tidak tersedia atau sangat
sedikit, maka kebutuhan terhadap zat besi perlu didapat dari suplemen
TTD. Pemberian TTD secara rutin selama jangka waktu tertentu bertujuan
untuk meningkatkan kadar hemoglobin secara cepat, dan perlu
dilanjutkan untuk meningkatkan simpanan zat besi didalam tubuh.
Apabila pola makan sudah memenuhi gizi seimbang, suplementasi TTD
tidak diperlukan lagi. Oleh karena itu perlu selalu dilakukan pendidikan
mengenai pola makan bergizi seimbang, selain perlu memberikan
pendidikan mengenai pentingnya konsumsi TTD terutama untuk ibu hamil.
Konsumsi TTD masih diperlukan oleh masyarakat Indonesia, terutama
karena pada umumnya pola makan masyarakat kurang kaya zat besi.
69
Upaya pencegahan anemia gizi besi pada ibu hamil dilakukan dengan
memberikan 1 TTD setiap hari selama kehamilan dimulai sedini mungkin dan
dilanjutkan sampai masa nifas. Pemberian TTD setiap hari selama kehamilan
dapat menurunkan risiko anemia maternal 70% dan defisiensi besi 57% (WHO
2012).
Pengobatan pada penderita anemia, diberikan 2 tablet setiap hari sampai
kadar Hb mencapai normal. Pemeriksaan kadar Hb pada ibu hamil dengan
anemia dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika ibu hamil terdeteksi anemia pada trimester pertama maka
pemeriksaan kadar Hb dilakukan setiap bulan hingga Hb mencapai
normal.
Jika ibu hamil terdeteksi anemia pada trimester kedua, pemeriksaan
kadar Hb dilakukan setiap dua minggu hingga Hb mencapai normal.
Jika pada pemeriksaan selanjutnya kadar Hb tidak berubah, langsung
dirujuk ke pelayanan kesehatan yang lebih tinggi. Apabila anemia
disebabkan karena defisiensi besi, konsumsi TTD secara teratur akan
meningkatkan kadar Hb dalam satu bulan setelah konsumsi TTD.
Apabila Hb tidak berubah setelah konsumsi TTD yang teratur,
kemungkinan anemia tidak disebabkan oleh defisiensi besi.
3. MENINGKATKAAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH (TTD)
Kepatuhan terhadap konsumsi TTD di Indonesia masih sangat rendah,
yang secara umum diakibatkan oleh rendahnya pengetahuan mengenai
TTD, diantaranya sebagai berikut :
a. Efek samping minum TTD
Pada individu tertentu, konsumsi TTD dapat menimbulkan gejala seperti
mual, nyeri di daerah lambung, muntah dan kadang-kadang terjadi
diare atau sulit buang air besar. Mual, selain bisa muncul karena
minum TTD, dapat juga merupakan kondisi yang umum terjadi pada
ibu hamil pada trimester pertama kehamilan. Oleh karena itu perlu
diberikan pengertian bahwa penyebab mual tersebut bukanlah
70
semata-mata karena TTD. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
untuk mengurangi mual atau gejala lainnya seperti nyeri lambung
adalah dengan mengonsumsi TTD pada malam hari menjelang tidur.
Perlu diketahui bahwa gejala-gejala tersebut tidak berbahaya, dan
tubuh akan menyesuaikan sehingga gejala semakin berkurang
dengan berjalannya waktu.
b. Meningkatkan penyerapan besi
Untuk meningkatkan penyerapan zat besi sebaiknya TTD dikonsumsi
bersama dengan buah-buahan sumber vitamin C (jeruk, papaya,
mangga, jambu biji dan lain-lain) dan kalau memungkinkan dengan
daging, ikan atau unggas.
c. Makanan dan obat yang menganggu penyerapan besi
Hindari mengonsumsi TTD bersamaan dengan: 1) Susu, karena susu
hewani umumnya mengandung kalsium dalam jumlah yang tinggi
sehingga dapat menurunkan penyerapan zat besi di mukosa usus,
2) Teh dan kopi karena mengandung senyawa fitat dan tanin yang
dapat mengkelat (mengikat zat besi menjadi senyawa yang kompleks)
sehingga tidak dapat diserap 3) Tablet Kalsium (kalk) dosis yang tinggi,
dapat menghambat penyerapan zat besi, dan 4) Obat sakit maag
yang berfungsi melapisi permukaan lambung sehingga penyerapan
zat besi terhambat. Penyerapan zat besi akan semakin terhambat jika
menggunakan obat maag yang mengandung kalsium.
Bila akan mengonsumsi pangan maupun obat tersebut, sebaiknya dua jam
sebelum atau sesudah mengonsumsi TTD sehingga penyerapan zat besi dari
TTD dapat lebih baik
d. Mitos atau kepercayaan yang salah
Perlu pula disampaikan bahwa minum TTD tidak akan menyebabkan
bayi menjadi terlalu besar, tekanan darah meningkat atau terlalu
banyak darah. Penyebab ketiga kondisi tersebut adalah hal-hal lain
masyarakat yang menganggap bahwa TTD adalah obat. Hal ini dapat
berdampak negatif. Obat biasanya dihubungkan dengan hilangnya
suatu gejala setelah minum obat, sementara efek minum TTD tidak
71
segera dirasakan. Obat juga dihubungkan dengan pendapat bahwa
bila badan terasa segar/enak, maka obat dihentikan, padahal TTD
diminum dalam waktu lama, misalnya selama kehamilan.
Tablet Tambah Darah bukan obat, sehingga tidak akan berdampak
negatif. TTD tidak akan menyebabkan bayi menjadi terlalu besar, tekanan
darah meningkat atau terlalu banyak darah.
KARTU KONTROL MINUM TTD PADA IBU HAMIL
Sumber: Kemenkes, .....
Gambar 31. Kartu Kontrol Minum Tablet Tambah Darah Pada Ibu Hamil
72
RANGKUMAN
Selamat Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar tentang
penangan ibu hamil dengan anemia yang materinya ialah tujuan dan
fungsi pemeriksaan kehamilan secara rutin di pelayanan kesehatan,
tujuan dan fungsi pemberian tablet tambah darah, Tanda gejala anemia
pada ibu hamil, akibat anemia pada ibu hamil dan Hal-hal yang harus
diwaspadai jika terjadi anemia. Hal-hal penting yang Anda pelajari dari
kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Fungsi dan tujuan pemeriksaan kehamilan secara berkala dari awal
kehamilan hingga proses persalinan untuk memonitor kesehatan ibu
dan janin agar tercapai kehamilan yang optimal.
2. Ibu hamil memerlukan lebih banyak sel darah untuk mendukung
perkembangan janin. Ketika mengalami anemia, kebutuhan ini
tidak tercukupi sehingga oksigen yang disalurkan pada jaringan
tubuh dan janin menjadi terbatas.
73
TUGAS Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan tujuan Antenatal Care!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Jelaskan tentang gejala gejala Anemia!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
TES FORMATIF Pilihlah jawaban yang paling tepat dibawah ini dengan cara melingkari (a,
b, c, d, atau e)!
1. Berikut ini tujuan dari Antenatal Care, kecuali?
A. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik
B. Memantau kemajuan kehamilan
C. Memberikan obat yang tidak dianjurkan dokter
D. Mengenal adanya komplikasi
2. Fungsi dari pemeriksaan ialah?
A. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai
dalam kehamilan,persalinan,dan nifas.
B. Mengtasi gangguan atau kekerasan rumah tangga
C. Memberikan pinjaman untuk dana persalinan
D. Makan bersama dalam perayaan persalinan 1 bulan
3. Kondisi apa yang dapat memungkinkan ibu hamil terkena anemia?
A. Cepat lelah dan merasa lemah, serta tampak pucat
B. Denyut jantung tidak teratur
C. Sesak napas
D. Kantong kering
74
4. Untuk memastikan diagnosis anemia pada ibu hamil, maka perlu
dilakukan?
A. Tes darah
B. Tes Urin
C. Tes Narkoba
D. Tes Mata
5. Vitamin apa yang diperlukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh
supaya tidak terkena anemia?
A. Zat Besi
B. Vitamin K
C. Vitamin D
D. Vitamin B
75
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Anda telah menyelesaikan tes formatif dengan baik. Cocokkanlah
jawaban Anda dengankunci jawaban tes formatif yang terdapat dibagian
akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus
dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
kegiatan belajar.
Rumus:
Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban Anda yang benar X100
5
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90–100% = Baik sekali
80–89% = Baik
70–79% = Cukup
<70% = Kurang
jika tingkat penguasaan Anda kurang dari 70%, silahkan pelajari
kembali kegiatan belajar 4 ini sampai Anda benar-benar menguasai dari
materi kegiatan belajar 4, jika tingkat penguasaan Anda sudah mencapai
70% atau lebih, “SELAMAT” berarti Anda telah menguasai seluruh kegiatan
belajar ini.
Silahkan Anda lanjutkan ke Tes Sumatif 1!
76
tes sumatiF 1
Pilihlah jawaban yang paling tepat dibawah ini dengan cara melingkari (a,
b, c, d, atau e)!
1. Apa pengertian dari kehamilan menurut agama Islam?
A. Suatu kondisi seorang wanita janin yang tumbuh didalamnya
B. Wanita yang mengandung 9 bulan
C. Wanita dengan perut yang didalamnya terdapat janin
D. Ibu yang hamil karena hubungan dengan suaminya
2. Di bawah ini yang termasuk perubahan normal pada kehamilan adalah
benar, Kecuali?
A. Ginjal
B. Paru-paru
C. Sistem Pencernaan
D. Mata
3. Di bawah ini yang termasuk perubahan tidak normal pada kehamilan
adalah benar, Kecuali?
A. Pendarahan pervaginam
B. Nafsu makan meningkat
C. Mual berlebihan
D. Sakit kepala yang luar biasa
4. Komplikasi apa yang terjadi bila ibu hamil mengalami kejang pada
trimester III?
A. Shock
B. Eklamsia
C. Hipertensi
D. Rabun
77
5. Komponen gizi yang diperlukan oleh ibu hamil, kecuali?
A. Lemak
B. Karbohidrat
C. Fosfor
D. Protein
6. Di bawah ini adalah resiko yang disebabkan oleh KEK (Kekurangan Energi
Kalori) pada ibu hamil, kecuali?
A. Gizi kurang pada bayi
B. Kematian bayi
C. Gangguan terhadap pertumbuhan bayi
D. Bayi tampil sehat dan kuat
7. Kandungan apa syang terdapat pada kacang edamame yang baik untuk
ibu hamil?
A. Zat besi
B. Vitamin K
C. Fosfat
D. Vitamin D
8. Dibawah ini adalah Menu sehat yang baik untuk ibu hamil, kecuali?
A. Sayur dan buah buahan
B. Makanan kaya vitamin
C. Makanan kaya protein
D. Alkohol
9. Berapa jumlah kebutuhan zat besi bagi ibu hamil adalah?
A. 300–500mg
B. 800–1000mg
C. 700–850mg
D. 800–1040mg
78
10. Berapa lama ibu hamil mengkonsumsi 90 tablet Fe?
A. 12 minggu
B. 13 minggu
C. 9 minggu
D. 11 minggu
79
kunci jawaban 1
KEGIATAN
BELAJAR
1
KEGIATAN
BELAJAR
2
KEGIATAN BELAJAR
3
KEGIATAN
BELAJAR
4
1. C 1. D 1. D 6. A 1. C
2. B 2. A 2. D 7. D 2. A
3. D 3. C 3. D 8. B 3. D
4. A 4. A 4. D 9. C 4. A
5. C 5. D 5. A 10. A 5. A
KUNCI JAWABAN TES SUMATIF
1. A
2. D
3. B
4. D
5. C
6. D
7. A
8. D
9. D
10. B
80
KEGIATAN BELAJAR 1
1. Kehamilan adalah sebuah proses penyatuan sperma dan ovum yang
membentuk sel kemudian tumbuh dan terjadinya proses konsepsi
dan fertilisasi sampai melahirkan. Lamanya hamil normal adalah 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan pertama
dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke-4
sampai ke-6, triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai ke 9.
2. Peran ibu hamil terhadap kesehatan dan keselamatan janin sangat
penting. Kesehatan dan perkembangan janin dalam rahim dapat
dipantau melalui langkah berikut:
a) Memantau kesehatanya sendiri. Bila Ibu mengalami demam, sakit
kepala secara terus-menerus, pandangan mata kabur, nyeri dan
sakit perut, perlu segera meminta pertolongan ke tenaga
kesehatan.
b) Berat badan ibu hamil secara bertahap mengalami peningkatan
hingga mencapai rata rata 11–13 kg selama kehamilan. Jika ibu
hamil mengalami penurunan berat badan atau berat badan
tidak mengalami peningkatan selama 2 minggu perlu dicurigai
kalau janin mengalami hambatan dalam perkembanganya.
Demikian juga ketika berat badan ibu naik secara drastis,
kemungkinan ibu mengalami keracunan kehamilan yang dapat
mematikan janin.
c) Gerakan janin yang sehat akan aktif. Semakin tua umur
kehamilan, akan semakin aktif gerakan janin. Jika ibu merasakan
gerakan janin lemah dan lamban, kemungkinan janin dalam
keadaan sakit dan terancam bahaya.
d) Rahim dan perut ibu hamil akan membesar teratur dan bertahap
selama kehamilan sesuai pertumbuhan janin.
81
e) Jika terjadi pendarahan ketika hamil, ibu hamil sebaiknya segera
menanyakan kepada petugas kesehatan.
f) Ibu hamil serta janin yang sehat juga dapat dipantau dengan
seringnya kencing. Jika ibu hamil mengalami penurunan intensitas
kencing, perlu dicurigai adanya keracunan kehamilan.
KEGIATAN BELAJAR 2
1. Perubahan normal ibu hamil:
a. Ginjal,
b. Paru paru,
c. Sistem pencernaan, dan
d. Kulit Hormon.
2. Perubahan tidak normal ibu hamil:
a. Trimester I:
- Pendarahan pervaginam,
- Mual muntah berlebihan,
- Sakit kepala yang hebat,
- Nyeri perut yang hebat,
- Anemia,
- Demam tinggi.
b. Trimester II:
- Bengkak pada wajah , kaki dan tangan,
- Keluar air ketuban sebelum waktunya,
- Pendarahan hebat,
- Pusing yang hebat,
- Gerakan bayi berkurang.
c. Trimester III:
- Penglihatan Kabur,
- Gerakan janin berkurang,
- Kejang,
- Demam tinggi, dan
82
- Bengkak pada wajah dan kaki.
KEGIATAN BELAJAR 3
Selama kehamilan, terdapat kompenen gizi yang harus dikonsumsi
oleh ibu hamil, yaitu:
1. Kalori, adalah sumber penyimpan tenaga atau energi. diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Kalori dapat diperoleh
dari makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak.
a. Karbohidrat, ibu hamil dianjurkan untuk memperbanyak
karbohidrat, seperti nasi putih, nasi merah, mie, roti, bihun, tepung,
jagung, pasta dan biji-bijian utuh. Namun karbohidrat terbaik
adalah kentang, gandum, sereal dan oat, karena kaya akan serat,
asam folat, vitamin, mineral, zat besi dan potasium yang penting
untuk pertumbuhan janin.Kebutuhan energi ibu meningkat selama
kehamilan dikarenakan pertumbuhan dan perkembangan janin,
pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi
dan metabolisme tubuh ibu.
b. Lemak, berasal dari makanan hewani (lemak jenuh) seperti
mentega, lemak daging dan lemak nabati (lemak tak jenuh) seperti
minyak jagung & minyak zaitun. Pilihan terbaik adalah Lemak tak
jenuh karena dapat mencegah penyakit kanker dan jantung.
Seseorang harus membatasi konsumsi kalori sebesar 25% dari jumlah
konsumsi sehari-hari.
2. Protein, protein terdapat dalam tiap sel tubuh manusia. Zat ini
dibutuhkan oleh Ibu Hamil untuk membantu tumbuh kembang janin,
memperbaiki sel, memproduksi sel yang baru serta menghasilkan
hormon. Asupan protein terutama sangat penting untuk pertumbuhan
dan perkembangan pada masa kehamilan Seseorang membutuhkan
15% kalori dari makanan berprotein seperti daging, ikan, ayam, telur,
dan kacang-kacangan.
83
3. Vitamin, meliputi vitamin A, B kompleks, C,D,E dan K. Kebanyakan
vitamin tidak dihasilkan oleh tubuh, dan diperoleh melalui makanan.
Vitamin C dibutuhkan ibu hamil karena mengandung banyak
antioksidan yang berguna melindungi jaringan organ tubuh dari
kerusakan serta mengirimkan sinyal kimia ke otak. Setiap ibu hamil,
membutuhkan vitamin C sebanyak 85 mg per harinya. Vitamin A juga
diperlukan oleh ibu hamil untuk kekebalan tubuh, penglihatan dan
tumbuh kembang janin. Vitamin A terdapat pada sayuran berwarna
kuning atau hijau dan kuning telur. Selain itu, vitamin B1, B2, B3, B6, dan
B12, serta asam pantotenat, juga dibutuhkan bagi ibu hamil.
4. Mineral, merupakan unsur penting yang terdapat pada makanan
untuk pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Mineral
dan vitamin bertindak secara interaksi. tubuh perlu vitamin agar
mineral dapat bekerja dan sebaliknya. Fungsi mineral adalah
membentuk struktur tubuh, mengatur proses dalam tubuh. Contoh
mineral seperti magnesium, phosphorus, sodium, potassium, dan seng.
5. Zat besi, merupakan kebutuhan gizi ibu hamil yang tidak bisa
dikesampingkan. Zat besi mengurangi terjadinya anemia juga
berperan dalam pembentukan sel darah merah hemoglobin (yang
mengangkut oksigen dalam tubuh) terdapat pada daging, ikan dan
hati.
6. Asam folat, dibutuhkan ibu hamil untuk perkembangan janin dan
mencegah kecacatan pada otak dan tulang belakang. Juga
mencegah janin lahir prematur. Asam folat banyak terdapat pada
sayuran hijau, jus jeruk, kacang-kacangan dan juga gandum.
7. Kalsium, berperan pada proses pembentukan tulang dan gigi janin.
Produsen kalsium yang paling baik adalah susu, keju, yogurt, ikan teri.
8. Air, merupakan zat penting yang jumlahnya sekitar 50–55% dari berat
badan seseorang, yang fungsinya menstabilkan temperatur tubuh,
mengangkut bahan makanan ke sel dan membuang sampah dari sel-
sel.
84
9. Sumber protein yang baik untuk Ibu Hamil antara lain : kacang merah,
kacang edamame, daging ayam, daging sapi tanpa lemak, ikan
(tuna, salmon), telur. Ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi ikan
mentah untuk menghindari kontaminasi bakteri. Makanan laut yang
sudah tidak segar juga berisiko mengandung bakteri, zat arsenik, dan
parasit yang dapat memicu keracunan. Ibu yang sedang
mengandung sebaiknya cukup mengonsumsi dua porsi ikan
perminggu.
10. Sumber Vitamin yang baik untuk Ibu Hamil antara lain: Alpukat, Brokoli,
Kacang merah, Pisang, Kacang edamame, Apel, dan Wortel.
11. Sumber zat besi yang baik bagi ibu hamil, antara lain: bayam, daging
Merah, kacang hijau, nasi putih, tiram, tomat, dan kentang.
12. Mengatur menu seimbang, dengan kondisi ekonomi yang tidak stabil,
yaitu dengan cara : Makan dalam posi sedikit dan terjadwal dan
mengatur pola makan seimbang serta olahraga teratur, serperti
melakukan senam hamil, yang meliputi latihan-latihan untuk
meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, dan menjaga sistem
kardiovaskular. Olahraga ini aman dilakukan di berbagai usia
kehamilan.
13. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil antara lain Anemia, KEK
(Kekurangan Energi Kalori), dampak saat persalinan, serta dampak
saat nifas.
KEGIATAN BELAJAR 4
1. Penanganan Anemia pada ibu hamil dengan cara: pemeriksaan
kehamilan (Antenatal Care) secara rutin, terapi obat (tablet
penambah darah), terapi diet, serta cermat mengenal gejala dan
anemia pada ibu hamil.
2. Tujuan Antenatal Care adalah memantau kemajuan kehamilan
untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.
85
3. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan
sosial ibu dan bayi.
4. Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan
dan pembedahan misalnya :
- Hipertensi dalam kehamilan,
- Diabetes dalam kehamilan,
- Anemia,
- Janin dengan berat badan rendah,
- Kehamilan anggur,
- Plasenta previa (ari-ari menutup jalan lahir),
- Infeksi dalam kehamilan misalnya keputihan atau infeksi
saluran kemih.
5. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
6. Mempesiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI Eksklusif.
7. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
8. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
Menurut Depkes RI(1994) tujuan ANC adalah untuk menjaga agar
ibu hamil dapat melalui masa kehamilannya, persalinan dan nifas
dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat.
9. Gejala anemia juga tampak mirip dengan gejala kehamilan yang
umumnya dialami. Apalagi anemia ringan memiliki kemungkinan
tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, jika kondisi anemia
meningkat, kemungkinan ibu hamil akan merasakan:
- Cepat lelah dan merasa lemah, serta tampak pucat,
- Denyut jantung tidak teratur,
- Sesak napas.
86
10. Akibat Anemia pada ibu hamil antara lain, terjadinya komplikasi
pada ibu dan janin, hambatan pada pertumbuhan janin baik sel
tubuh maupun sel otak, abortus, lamanya waktu partus karena
kurangnya daya dorong rahim, pendarahan post-partum, rentan
infeksi, rawan dekompensasi cordis pada penderita dengan Hb
kurang dari 4 gram%, serta shock bahkan kematian ibu saat
persalinan.
87
KEGIATAN BELAJAR 1: PERAN KELUARGA
TUJUAN Setelah mempelajari materi ini diharapkan
Pembelajaran Umum Anda memahami peran keluarga
TUJUAN 1.Menjelaskan pengertian kehamilan
Pembelajaran Khusus 2. Menjelaskan peran keluarga bagi ibu hamil
3. Menjelaskan tugas keluarga
4. Menjelaskan pentingnya dukungan
keluarga bagi ibu hamil
materi 1.Pengertian kehamilan
Pokok 2. Peran keluarga bagi ibu hamil
3. tugas keluarga
4. pentingnya dukungan keluarga
2. KEGIATAN BELAJAR TENTANG PERAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN
DAN PENGANGANAN ANEMIA PADA KEHAMILAN
88
solusisehatku.com
Pada bab ini Anda akan diajak untuk
membahas peran keluarga terhadap ibu
hamil. sebelum Anda akan membahas peran
keluarga, Anda harus terlebih dahulu
memahami pengertian dari kehamilan.
Apakah pengertian dari kehamilan?
menurut (Hanafiah, 2008), Kehamilan adalah
fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan sel telur (ovum) dan dilanjutkan dengan
tertanamnya hasil pembuahan (konsepsi),
pertumbuhan dan perkembangan janin di
dalam rahim (intra uterine) mulai sejak konsepsi
dan berakhir sampai dengan persalinan.
Menurut agama Islam Kehamilan adalah
proses alami dari perkembangan manusia
dalam b erketurunan dengan cara
berhubungan suami istri antara laki-laki dan
perempuan dalam sebuah ikatan pernikahan.
Dari hasil hubungan tersebut akan
membuahkan janin dalam rahim.
Gambar 32. Kehamilan adalah
fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan sel telur (ovum)
dan dilanjutkan dengan
tertanamnya hasil pembuahan
(konsepsi), pertumbuhan dan
perkembangan janin di dalam
rahim (intra uterine) mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai
dengan persalinan.
Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas, penulis dapat
menyimpulkan bahwa kehamilan adalah sebuah proses penyatuan sperma
dan ovum yang membentuk sel kemudian tumbuh dan terjadinya proses
konsepsi dan fertilisasi sampai melahirkan. Lamanya hamil normal adalah 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari
konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke 4 sampai ke 6, triwulan
ketiga dari bulan ke 7 sampai ke 9.
KEHAMILAN
89
ibudanbalita.com
ibudanbalita.com
Gambar 33. Perhatian dan kasih sayang
yang diberikan suami akan
mempengaruhi kondisi fisik dan
psikologis Ibu hamil
Menurut Departemen Kesehatan RI
(1988) dalam Ali (2010), keluarga adalah
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
dari kepala keluarga dan beberapa
orang yang berkumpul serta tinggal di
suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling bergantung. Peran
adalah serangkaian perilaku yang
diharapkan pada seseorang sesuai
dengan posisi sosial yang diberikan. Oleh
karena itu Keluarga memiliki peran yang
sangat penting untuk menjaga dan
melindungi kesehatan ibu dan janin,
terutama suami. Suami merupakan seseorang yang dibutuhkan bagi Ibu
hamil, karena perhatian dan kasih sayang yang diberikan suami akan
mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis Ibu hamil, mengingat pada
dasarnya terdapat dua kebutuhan utama ibu selama hamil yaitu menerima
tanda-tanda bahwa ia dicintai dan dihargai serta kebutuhan akan
penerimaan pasangannya terhadap bayinya.
Peran suami selama masa kehamilan menurut (Suririnah, 2008) Ada 8
(delapan) peran suami selama masa kehamilan dan persalinan, yaitu
1. Tenangkanlah rasa ketidaknyaman Ibu hamil. Selama awal kehamilan
ibu hamil mengalami mual muntah, rasa lelah, perubahan perasaan,
dan nafsu makan yang berkurang. Lakukanlah sesuatu untuk
menenangkan rasa tidak nyaman yang dirasakan Ibu.
2. Berikan perhatian, memahami kondisi Ibu hamil serta dengarkan
kekhawatiran dan keluhan ibu dengan penuh perhatian.
PERAN KELUARGA
90
3. Menemani Ibu hamil memeriksakan kehamilannya ke tenaga
kesehatan akan memberikan perasaan tenang dan rasa percaya diri
pada ibu.
4. Membangun ikatan dengan calon bayi serta mengikuti pertumbuhan
dan perkembangan calon bayi.
5. Mempersiapkan perlengkapan bayi.
6. Menjaga asupan makanan yang bergizi bagi Ibu hamil.
7. Melengkapi pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan.
8. Menemani saat proses persalinan.
Peran Anggota Keluarga Selama Kehamilan:
1. Menjaga asupan makanan yang bergizi bagi ibuhamil
2. Membantumeringankan pekerjaan ibu hamil
3. Menjaga ibu hamil rileks
4. Menemani ibu hamil saat memeriksa kehamilan
5. Pastikan Tablet Tambah Darah (TTD) yang dikonsumsi Ibu mengandung
Zat Besi dan Asam Folat sesuai dengan yang direkomendasikan
6. Mengingatkan ibu hamil dalam mengkonsumsi Tablet Tambah Darah
(TTD)
7. Mengingatkan ibu untuk beristirahat cukup
Analisa anggota keluarga dan perannya:
1. Brainstorming dengan ibu hamil dan
tentukan anggota keluarga terkait.
2. Tentukan kedekatan ibu hamil
dengan anggota keluarga (Suami,
Ibu/ Ibu Mertua,
Ipar/SaudaraPerempuan, Anak).
3. Kategorikan peran masing – masing
anggota keluarga selama
kehamilan, dengan menggunakan
adiskaputri.tumblr.com
Gambar 34. Peran anggota keluarga
sangat diperlukan bagi Ibu hamil agar
dapat menjaga kehamilan dengan baik.
91
bantuan tabel berikut ini:
Tabel 3. Peran Masing – Masing Anggota Keluarga Selama Kehamilan
Anggota keluarga Mendukung Netral Menentang
Suami
Ibu
Ibu mertua
Ipar
Anak
Lain:
Sumber : ............
4. Identifikasi Dukungan Keluarga Selama 1 hari.
Tujuannya adalah Untuk mengetahui siapa saja anggota keluarga
yang dapat mendukung Ibu dalam 1 hari agar Ibu dapat menjaga
kehamilan dengan baik.
Tabel 4. Identifikasi Dukungan Keluarga Selama 1 hari
Waktu/Jam Anggota Keluarga Peran
00.00-03.00
03.00-06.00
06.00-09.00
09.00-12.00
12.00-15.00
15.00-18.00
18.00-21.00
21.00-24.00
92
Metode Diskusi :
- Gambar kartu anggota keluarga
- Gambar Jam (tinggal ditambahkan jarumnya dengan spidol)
Gambar 35. Selain kartu keluarga,
metode jam juga diperlukan
sebagai pengingat terhadap ibu
oleh anggota keluarga, untuk
mengkonsumsi asupan makanan
yang dibutuhkan saat kehamilan.
thecliparts.com
93
Menurut Friedman (1998), ada 5 (lima) tugas kesehatan yang harus
dilakukan oleh keluarga, yaitu:
a. Mengenal gangguan masalah kesehatan setiap anggota keluarga.
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi
keluarga.
c. Memberikan perawatan kepada anggota keluarganya yang sakit
dan tidak dapat membantu dirinya.
d. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan
keluarga dan perkembangan kepribadian keluarga.
e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dengan
tempat-tempat pelayanan kesehatan, dengan cara
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
Menurut Efendy (1998), ada 8 (delapan) tugas pokok keluarga, yaitu
sebagai berikut:
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
3. Pembagian tugas masing-masing anggota.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga.
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
7. Penempatan anggota dalam masyarakat yang lebih luas.
8. Membangkitkan dorongan dan semangat anggota.
TUGAS KELUARGA
94
viva.co.id
Gambar 36. Dukungan dari keluarga dan
lingkungan sekitar sangat bermanfaat
bagi Ibu hamil agar selalu sehat, merasa
aman, tenang, nyaman, dan lancar
hingga proses persalinan
Pada saat kehamilan, banyak
terjadinya perubahan pada diri ibu
hamil, baik secara fisik maupun psikis.
Seperti perubahan hormon kehamilan
yang biasanya menyebabkan
ketidakstabilan emosi. Jika hal ini tidak
diatasi dengan baik, maka dapat
menyebabkan stres atau depresi pada
ibu hamil, yang dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam kandungan.
Oleh karena itu selama kehamilannya, Ibu hamil membutuhkan
dukungan dari keluarga dan lingkungan. Dukungan yang dimaksud adalah
menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil. Dukungan juga
dapat diartikan sebagai memberikan motivasi atau semangat dan nasihat
kepada ibu hamil dalam membuat keputusan selama masa kehamilannya.
Dukungan ini sangat bermanfaat bagi Ibu hamil agar ibu selalu sehat, aman,
tenang, nyaman, dan lancar hingga proses persalinan.
PENTINGNYA DUKUNGAN KELUARGA
95
RANGKUMAN
Setelah Anda mempelajari kegiatan belajar dengan materi keluraga.
dengan demikian, Anda telah memahami pengertian kehamilan, peran
keluarga, tugas keluarga dan pentingnya dukungan keluarga bagi ibu hamil.
hal-hal penting yang Anda pelajari dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Kehamilan adalah sebuah proses penyatuan sperma dan ovum yang
membentuk sel kemudian tumbuh dan terjadinya proses konsepsi dan
fertilisasi sampai melahirkan. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai
dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke 4 sampai ke
6, triwulan ketiga dari bulan ke 7 sampai ke 9.
2. Peran keluarga meliputi peran formal dan informal yang dapat
mendukung dan melindungi ibu hamil selama proses kehamilan hingga
persalinan.
3. Dukungan keluarga dan lingkungan dapat membantu kondisi fisik dan
psikis ibu hamil agar stabil sehingga janin di dalam kandungan dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik.
96
TUGAS
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Jelaskan pengertian kehamilan menurut pendapat Anda!
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
2. Bagaimana peran keluarga terhadap keadaan Ibu hamil?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
3. Jelaskan pentingnya dukungan keluarga berdasarkan pendapat
Anda!
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
Tes Formatif
Pilihlah jawaban yang paling tepat dibawah ini dengan cara melingkari
(a, b, c, d, atau e)!
1. Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan sel
telur (ovum) dan dilanjutkan dengan tertanamnya hasil pembuahan
(konsepsi), pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai dengan persalinan.
A. Ali
B. Sarwono Prawirohardjo
C. Andriann sz, Wiknjosastro dan Waspodo
D. Hanafia
2. Di bawah ini yang termasuk tugas keluarga menurut Efendy (1998),
kecuali:
A. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
B. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
C. Pembagian tugas masing-masing anggota.
D. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
97
E. Mengesampingkan pemberian dorongan dan semangat anggota.
3. Di bawah ini yang bukan termasuk peran Informal keluarga adalah?
A. Monitor
B. Inisiator
C. Dominator
D. Pendorong
4. Di bawah ini yang termasuk tugas keluarga menurut Friedman adalah,
Kecuali?
A. Mengenal gangguan masalah kesehatan setiap anggota keluarga.
B. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi
keluarga.
C. Memberikan perawatan kepada anggota keluarganya yang sakit
dan tidak dapat membantu dirinya.
D. Sosialisasi antar anggota keluarga.
5. Bentuk dukungan keluarga sebagai salah satu cara untuk membantu
ibu hamil, Kecuali?
A. Motivasi
B. Nasehat
C. Pemeriksaan kehamilan
D. memberi kebebasan kepada ibu hamil
98
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Anda telah menyelesaikan tes formatif dengan baik. Cocokkanlah
jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat dibagian
akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus
dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
kegiatan belajar.
Rumus:
Tingkat Penguasaan=Jumlah jawaban Anda yang benarX100
5
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90–100% = Baik sekali
80–89% = Baik
70–79% = Cukup
<70% = Kurang
jika tingkat penguasaan Anda kurang dari 70%, silahkan pelajari
kembali kegiatan belajar 1 ini sampai Anda benar-benar menguasai dari
materi kegiatan belajar 1, jika tingkat penguasaan Anda sudah mencapai
70% atau lebih, “SELAMAT” berarti Anda telah menguasai seluruh kegiatan
belajar ini.
Silahkan Anda lanjutkan ke kegiatan belajar 2!
99
KEGIATAN BELAJAR 2: Prinsip dukungan keluarga
TUJUAN
Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari materi ini diharapkan
Anda memahami prinsip dukungan keluarga
TUJUAN
Pembelajaran Khusus
1. Menjelaskan konsep dukungan keluarga
2. Mengetahui fungsi keluarga
3. Menjelaskan bentuk dukungan keluarga
4. Mengetahui dampak jika tidak ada
dukungan keluarga
Materi
Pokok
1. Konsep dukungan keluarga
2. Fungsi keluarga
3. Bentuk dukungan keluarga
4. Dampak jika tidak adanya dukungan
keluarga
100
Hal yang dapat keluarga lakukan sebagai bentuk dukungan kepada Ibu
hamil yaitu:
1. Menyambut bahagia kehamilan ibu
2. Menghibur atau menenangkan ibu hamil ketika merasa cemas, takut,
dan sedih
3. Menyediakan waktu dan perhatian untuk mendengarkan keluhan ibu
hamil, serta berusaha membantu mencari solusi
4. Membantu pekerjaan domestik ibu hamil
5. Membantu menyediakan atau memasak makanan bergizi bagi ibu
hamil
6. Mengucapkan kata atau kalimat yang menyatakan rasa perhatian
dan kasih sayang
7. Mengajak ibu hamil refreshing seperti melakukan hobi memasak,
menonton film, berenang, jalan-jalan ke taman, berekreasi dan
lainnya.
8. Sering mengunjungi ibu hamil
9. Mendoakan keselamatan ibu hamil dan janin di dalam kandungan.
10. Membahas dan memberikan nasihat tentang pengalaman hamil dan
melahirkan
11. Bersedia mengantarkan ibu hamil periksa kehamilan
12. Bersedia menemani atau menunggui pada proses persalinan
13. Membantu memenuhi kebutuhan berupa perlengkapan dan
peralatan selama kehamilan
HAL YANG DAPAT DILAKUKAN
SEBAGAI BENTUK DUKUNGAN KELUARGA
101
doktersehat.com
Gambar 37. Dukungan keluarga yang kurang
dapat menyebabkan stres atau depresi pada
ibu hamil, yang dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan janin
Dukungan keluarga sangat
penting bagi seorang Ibu hamil
karena selama kehamilan Ibu hamil
akan mengalami perubahan yang
drastis secara fisik maupun psikis.
Tanpa adanya dukungan keluarga,
ibu hamil akan merasa sedih, gelisah,
stres dan lain-lain yang menimbulkan
berbagai macam penyakit yang
menyebabkan gangguan pada janin
didalam kandungan, sehingga janin
dapat terhambat pertumbuhan dan
perkembangannya dikarenakan
kondisi psikis ibu yang tidak baik. Oleh sebab itu, dukungan dari keluarga dan
lingkungan sangat bermanfaat membantu melancarkan kehamilan hingga
proses persalinan dengan baik.
DAMPAK JIKA TIDAK ADANYA
DUKUNGAN KELUARGA
102
rangkuman
Selamat Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar tentang prinsip
dukungan keluarga, fungsi keluarga, hal yang dapat dilakukan sebagai
bentuk dukungan keluarga serta dampak tidak adanya dukungan keluarga.
Hal-hal penting yang dapat Anda pelajari dari kegiatan ini adalah sebagai
berikut:
1. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan
(Depkes 1998, dalam Mubarak, Santoso, Rozikin, dan Patonah, 2006;
Setiawati dan Dermawan, 2008).
2. Fungsi keluarga meliputi lima bidang dasar: biologi, ekonomi,
pendidikan, psikologi, sosial budaya, kasih sayang, sosialisasi,
reproduksi, ekonomi, dan perawatan kesehatan.
3. Dukungan keluarga sangat penting untuk ibu hamil, salah satu yang
dapat dilakukan keluarga sebagai bentuk dukungan keluarga adalah
memberi motivasi kepada Ibu hamil.
103
tugas
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Jelaskan pengertian keluarga menurut pendapat Anda!
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
2. Sebutkan fungsi keluarga terhadap keadaan Ibu hamil?
.......................................................................................................................... ...
............................................................................................................................
3. Jelaskan pendapat Anda, jika tidak ada dukungan dari keluarga
untuk Ibu hamil?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
test Formatif
Pilihlah jawaban yang paling tepat dibawah ini dengan cara melingkari (a,
b, c, d, atau e)!
1. Apa pengertian dari keluarga menurut Setiawati dan Dermawan?
A. keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan
B. keluarga adalah dua individu atau lebih yang bergabung bersama
karena ada ikatan untuk saling berbagi dan ikatan kedekatan emosi
dan yang mengidentifikasi diri sebagai keluarga
C. keluarga adalah wadah untuk menyatukan dua orang yang memiliki
keturunan sebagai generasi dalam keluarganya
D. keluarga adalah pasangan inti yang terdiri dari suami dan istri
104
2. Berikut ini yang merupakan fungsi keluarga, kecuali....
A. fungsi biologis
B. fungsi ekonomi
C. fungsi Psikologi
D. fungsi pendorong
3. Hal-hal yang dapat dilakukan keluarga sebagai dukungan terhadap ibu
hamil, kecuali?
A. menyambut bahagia kehamilan ibu
B. menghibur ibu hamil ketika merasa cemas
C. mengajak ibu hamil jalan-jalan/ berekreasi
D. membiarkan ibu hamil berjalan sendiri
4. Berikut ini yang merupakan dampak apabila ibu hamil tidak
mendapatkan dukungan dari keluarga, kecuali?
A. sedih
B. stress
C. bahagia
D. gelisah
5. Fungsi keluarga menurut friedman, kecuali....
A. fungsi afektif
B. fungsi sosialisasi
C. fungsi reproduksi
D. fungsi pendidikan
105
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Anda telah menyelesaikan tes formatif dengan baik. Cocokkanlah
jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat dibagian
akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus
dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
kegiatan belajar.
Rumus:
Tingkat Penguasaan=Jumlah jawaban Anda yang benarX100
5
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90–100% = Baik sekali
80–89% = Baik
70–79% = Cukup
<70% = Kurang
jika tingkat penguasaan Anda kurang dari 70%, silahkan pelajari
kembali kegiatan belajar 2 ini sampai Anda benar-benar menguasai dari
materi kegiatan belajar 2, jika tingkat penguasaan Anda sudah mencapai
70% atau lebih, “SELAMAT” berarti Anda telah menguasai seluruh kegiatan
belajar ini.
Silahkan Anda lanjutkan ke kegiatan belajar 3!
106
TUJUAN
Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari materi ini diharapkan
Anda memahami dukungan informasi dan
penghargaan untuk ibu hamil
TUJUAN
Pembelajaran Khusus
1. Menjelaskan dukungan informasi untuk ibu
hamil
2. Mengetahui dukungan penghargaan untuk
ibu hamil
Pokok
Materi
1. Dukungan informasi untuk ibu hamil
2. Dukungan penghargaan untuk ibu hamil
KEGIATAN BELAJAR 3: Dukungan informasi dan penghargaan untuk ibu
hamil
107
Seorang Ibu hamil
membutuhkan Informasi kehamilan
untuk dapat menjalankan proses
kehamilan hingga persalinan dengan
baik dan lancar. informasi yang
didapatkan oleh Ibu hamil akan
menambah pengetahuan Ibu
akan kehamilannya, sehingga ibu lebih
mempersiapkan diri.
Dukungan informasi adalah
dukungan dengan memberikan
informasi tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan kehamilan,
alodokter.com
Gambar 38. Informasi yang diperoleh Ibu
hamil akan menambah pengetahuan Ibu
akan kehamilannya, sehingga ibu dapat
mempersiapkan diri menghadapi
persalinan
misalnya memberikan nasehat, petunjuk dan saran kepada ibu hamil. Bentuk
dukungan keluarga dapat berupa
memberikan dorongan semangat,
pemberian informasi mengenai anemia,
pentingnya meminum tablet besi dan
makan makanan bergizi, serta mengawasi
pola makan sehari-hari (Marlyn, 2009).
Bentuk dukungan ini dapat
mengurangi rasa cemas dan stres pada ibu
hamil, karena dapat langsung memecahkan Gambar 39. Bentuk dukungan
keluarga dapat berupa pemberian
informasi mengenai anemia,
pentingnya meminum tablet besi,
makan makanan bergizi, serta
mengawasi pola makan sehari-hari
masalahnya. (Mania, 2012). Selain itu,
bantuan informasi membantu ibu hamil
menemukan alternatif yang tepat bagi
DUKUNGAN
INFORMASI
guiainfantil.com
108
Gambar 40
penyelesaian masalah dengan memberikan bahan bacaan seperti buku,
majalah/tabloid tentang kehamilan (Musbikin, 2008).
Keluarga bertindak sebagai sebuah
pembimbing, yaitu membimbing dan menengahi
pemecahan masalah. Dukungan penghargaan
adalah dukungan yang berbentuk penilaian dan
sikap positif atau memberi umpan balik tentang
situasi dan kondisi pada ibu hamil. Bentuk
dukungan keluarga dapat berupa membimbing,
menjaga ibu, memberikan rasa hormat, memuji,
sehingga ibu hamil merasa dihargai, diperhatikan
dan meningkatkan rasa percaya diri ibu (Marlyn,
2009 dan Mania, 2012).
kalbenutritionals.com
. Dukungan
penghargaan adalah dukungan
berbentuk penilaian, sikap positif,
dan memberikan umpan balik
tentang situasi dan kondisi ibu
hamil
DUKUNGAN
PENGHARGAAN
109
RANGKUMAN
Selamat Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar tentang dukungan
informasi dan dukungan penghargaan yang dilakukan oleh keluarga untuk
mendukung ibu hamil. Hal-hal penting yang Anda pelajari dari kegiatan ini
adalah sebagai berikut:
1. Dukungan informasi adalah dukungan dengan memberikan informasi
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan kehamilan,
misalnya memberikan nasehat, petunjuk dan saran kepada ibu hamil.
Bentuk dukungan keluarga dapat berupa memberikan dorongan
semangat, pemberian informasi mengenai anemia, pentingnya
meminum tablet besi dan makan makanan bergizi, serta mengawasi
pola makan sehari-hari.
2. Dukungan penghargaan adalah dukungan yang berbentuk penilaian
dan sikap positif atau memberi umpan balik tentang situasi dan kondisi
pada ibu hamil. Bentuk dukungan keluarga dapat berupa
membimbing, menjaga ibu, memberikan rasa hormat, memuji,
sehingga ibu hamil merasa dihargai dan diperhatikan.
110
tugas
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan dukungan Informasi?
............................................................................................................
............................................................................................................
2. Bagaimana bentuk dukungan informasi untuk Ibu hamil?
............................................................................................................
............................................................................................................
3. Apa yang dimaksud dengan dukungan Penghargaan?
............................................................................................................
............................................................................................................
4. Bagaimana bentuk dukungan penghargaan untuk Ibu hamil?
............................................................................................................
............................................................................................................
tes Formatif
Pilihlah jawaban yang paling tepat dibawah ini dengan cara melingkari (a,
b, c, d, atau e)!
1. Sebutkan fungsi keluarga dalam dukungan informasi?
A. kolektor
B. disseminator
C. memberi nasehat
D. memberikan hadiah penghargaan untuk ibu hamil
2. Bentuk dukungan informasi keluarga untuk ibu hamil yang mengalami
anemia, kecuali?
A. memberi informasi tablet Fe
B. memberi ungkapan hormat kepada ibu hamil
111
C. memberi informasi minum tablet Fe
D. memberi masukan dan pentingnya konsumsi tablet Fe
3. Menurut Marlyn (2009) dalam dukungan penghargaan, keluarga
bertindak sebagai, kecuali?
A. kolektor
B. membimbing
C. menengahi masalah
D. validator identitas anggota
4. Bagaimana bentuk dukungan penghargaan keluarga untuk ibu hamil
yang anemia?
A. memberi umpan balik tentang situasi dan kondisi pada ibu hamil
B. memberi informasi tentang anemia
C. memberikan buku tentang kehamilan kepada ibu hamil
D. mengatur asupan makanan pada ibu hamil
5. Bagaimana sikap seorang ibu bila di beri dukungan informasi dan
dukungan penghargaan?
A. merasa bingung
B. merasa takut
C. merasa dihargai
D. merasa gelisah
112
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Anda telah menyelesaikan tes formatif dengan baik. Cocokkanlah
jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat dibagian
akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus
dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
kegiatan belajar.
Rumus:
Tingkat Penguasaan=Jumlah jawaban Anda yang benarX100
5
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90–100% = Baik sekali
80–89% = Baik
70– 79% = Cukup
<70% = Kurang
jika tingkat penguasaan Anda kurang dari 70%, silahkan pelajari
kembali kegiatan belajar 3 ini sampai Anda benar-benar menguasai dari
materi kegiatan belajar 3, jika tingkat penguasaan Anda sudah mencapai
70% atau lebih, “SELAMAT” berarti Anda telah menguasai seluruh kegiatan
belajar ini.
Silahkan Anda lanjutkan ke kegiatan belajar 4!
113
TUJUAN
Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari materi ini diharapkan
Anda memahami dukungan instrumental dan
emosional untuk ibu hamil
TUJUAN
Pembelajaran Khusus
1. Mengetahui dukungan instrumental untuk
ibu hamil
2. Mengetahui dukungan emosional untuk ibu
hamil
Materi
Pokok
1. Dukungan instrumental untuk ibu hamil
2. Dukungan emosional untuk ibu hamil
KEGIATAN BELAJAR 4: Dukungan instrumental dan emosional untuk ibu
hamil
114
bstyles.org
Gambar 41. Dukungan instrumental
merupakan dukungan yang diberikan secara
langsung kepada ibu hamil, yang bersifat
fasilitas atau materi selama proses kehamilan,
seperti menemani ibu untuk pemeriksaan
kehamilan secara rutin
Dukungan instrumental
(instrumental) adalah keluarga
merupakan suatu sumber bantuan
yang praktis dan konkrit. Dukungan
instrumental (instrumental) merupakan
dukungan yang diberikan secara
langsung kepada ibu hamil yang
bersifat fasilitas atau materi selama
proses kehamilan. Bentuk dukungan
keluarga dapat berupa menemani
ibu untuk pemeriksaan kehamilan
secara rutin, memberikan dukungan
keuangan, menyediakan makanan
yang bergizi, dan mengajak ibu jalan-jalan.
DUKUNGAN
INSTRUMENTAL
115
Keluarga sebagai sebuah tempat
yang aman dan damai untuk istirahat
dan pemulihan serta membantu
penguasaan terhadap emosi. Meliputi
ungkapan empati, kepedulian dan
perhatian terhadap anggota keluarga
yang menderita penyakit (Marlyn,
2009). Dukungan emosional adalah
dukungan yang meliputi ekspresi
empati misalnya perhatian, kasih
sayang, sikap percaya, sikap
memahami, mendengarkan dan
didengarkan, Bentuk dukungan
keluarga dapat berupa mengingatkan
ibu untuk meminum tablet besi secara
rutin. Dukungan emosional dapat
bstyles.org
Gambar 42. Dukungan emosional dapat
mengendalikan emosi ibu, sehingga
membuat ibu merasa aman, nyaman,
dipedulikan, dan dicintai oleh keluarga,
sehingga ibu hamil dapat menghadapi
masalah dalam kehamilannya dengan
baik
mengendalikan emosi ibu, sehingga membuat ibu merasa aman, nyaman,
dipedulikan, dan dicintai oleh keluarga, sehingga ibu hamil dapat
menghadapi masalah dalam kehamilannya dengan baik, misalnya keluhan
yang dirasakan dalam mengkonsumsi tablet Fe. Dukungan ini sangat penting
dalam menghadapi keadaan yang dianggap tidak dapat dikontrol (Mania,
2012).
DUKUNGAN
EMOSIONAL
116
RANGKUMAN
Selamat Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar tentang dukungan
Instrumental dan dukungan emosional yang digunakan dalam dukungan
Instrumental dan dukungan emosional yang dilakukan keluarga untuk ibu
hamil. Hal-hal penting yang Anda pelajari dari kegiatan ini adalah sebagai
berikut:
1. Dukungan informasi adalah dukungan yang memberikan informasi
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan kehamilan,
misalnya memberikan nasehat, petunjuk dan saran. Bentuk dukungan
keluarga dapat berupa pemberian informasi mengenai anemia,
pentingnya meminum tablet besi dan makan makanan bergizi.
2. Dukungan penghargaan adalah dukungan yang berbentuk penilaian
dan sikap positif atau memberi umpan balik tentang situasi dan kondisi
pada ibu hamil. Bentuk dukungan keluarga dapat berupa menjaga
ibu, memberikan rasa hormat, memuji, sehingga ibu hamil merasa
dihargai dan diperhatikan.
3. Dukungan instrumental (instrumental) merupakan dukungan yang
diberikan secara langsung kepada ibu hamil yang bersifat fasilitas atau
materi selama proses kehamilan. Bentuk dukungan keluarga dapat
berupa menemani ibu untuk pemeriksaan kehamilan secara rutin,
memberikan uang, menyediakan makanan yang bergizi, mengajak ibu
jalan-jalan, dll.
4. Dukungan emosional adalah dukungan yang meliputi ekspresi empati
misalnya perhatian, kasih sayang, sikap percaya, sikap memahami,
mendengarkan dan didengarkan, Bentuk dukungan keluarga dapat
berupa mengingatkan ibu untuk meminum tablet besi secara
rutin.Dukungan emosional dapat mengendalikan emosi ibu, sehingga
membuat ibu merasa aman dan damai, dan mengurangi rasa cemas
ataupun stress selama kehamilan.
117
TUGAS
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan dukungan instrumental?
............................................................................................................
............................................................................................................
2. Bagaimana bentuk dukungan instrumental untuk Ibu hamil?
............................................................................................................
............................................................................................................
3. Apa yang dimaksud dengan dukungan emosional?
............................................................................................................
............................................................................................................
4. Bagaimana bentuk dukungan emosional untuk Ibu hamil?
............................................................................................................
............................................................................................................
TES FORMATIF
Pilihlah jawaban yang paling tepat dibawah ini dengan cara melingkari
(a, b, c, d, atau e)!
1. Jelaskan pengertian dukungan instrumental keluarga untuk ibu
hamil?
A. Keluarga merupakan suatu sumber bantuan yang praktis dan
konkrit
B. Keluarga merupakan wadah untuk memberi informasi untuk
ibu hamil
C. Keluarga merupakan sebuah bagian yang memberikan
dorongan dengan ungkapan dan pemberian penghargaan
sehingga ibu hamil merasa dihargai, dihormati
118
D. Keluarga merupakan tempat aman untuk memecahkan
masalah
2. Bentuk dukungan instrumental keluarga kepada ibu hamil,
kecuali?
A. ekonomi
B. psikologis ibu hamil
C. pemeriksaan rutin janin
D. memberi informasi tentang anemia kepada ibu hamil
3. Jelaskan pengertian dukungan emosional keluarga untuk ibu
hamil adalah?
A. keluarga merupakan sebuah bagian yang memberikan
dorongan dengan ungkapan dan pemberian penghargaan
sehingga ibu hamil merasa dihargai, dihormati.
B. keluarga merupakan wadah untuk memberi informasi untuk
ibu hamil
C. keluarga sebuah tempat yang aman dan damai untuk
istrirahat dan pemulihan terhadap emosi
D. keluarga merupakan suatu sumber bantuan yang praktis dan
konkrit
4. Bentuk dukungan emosional keluarga kepada ibu hamil adalah?
A. memberikan kepercayaan
B. memberikan perhatian
C. mendengarkan keluhan ibu hamil
D. memeriksakan kandungan janin
5. Sebutkan susunan dukungan yang harus dilakukan keluarga untuk
mendukung ibu hamil yang mengalami anemia?
A. Informasi, penghargaan, instrumental, emosional
B. penghargaan, instrumental, informasi, emosional
119
C. instrumental, informasi,penghagaan,emosional
D. instrumental, informasi, emosional, penghagaan
120
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Anda telah menyelesaikan tes formatif dengan baik. Cocokkanlah
jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat dibagian
akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus
dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
kegiatan belajar.
Rumus:
Tingkat Penguasaan=Jumlah jawaban Anda yang benarX100
5
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90–100% = Baik sekali
80–89% = Baik
70– 79% = Cukup
<70% = Kurang
jika tingkat penguasaan Anda kurang dari 70%, silahkan pelajari
kembali kegiatan belajar 4 ini sampai Anda benar-benar menguasai dari
materi kegiatan belajar 4, jika tingkat penguasaan Anda sudah mencapai
70% atau lebih, “SELAMAT” berarti Anda telah menguasai seluruh kegiatan
belajar ini.
Silahkan Anda lanjutkan ke kegiatan belajar 5!
121
TUJUAN
Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari materi ini diharapkan
Anda memahami kepatuhan konsumsi tablet
Fe untuk ibu hamil
TUJUAN
Pembelajaran Khusus
1. Mampu menjelaskan pengertian
kepatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet besi (Fe)
2. Membedakan faktor-faktor yang
mempengaruhi kepatuhan ibu hamil
dalam mengkonsumsi tablet besi (Fe)
3. Mengetahui definisi, fungsi dan sumber
zat besi
4. Mampu membedakan kebutuhan / dosis
pemberian tablet besi (Fe) pada
kehamilan
5. Mampu menjelaskan efek samping
pemberian zat besi
6. Menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi penyerapan zat besi
7. Mengetahui Anemia Kekurangan Zat Besi
Pada Kehamilan
8. Memahami gejala kekurangan zat besi
9. Memahami dampak anemia kekurangan
zat besi pada kehamilan
10. Mengetahui penyebab kekurangan zat
besi pada kehamilan
KEGIATAN BELAJAR 5: Kepatuhan konsumsi tablet Fe untuk ibu hamil
122
11. Mengetahui program pemerintah dalam
pencegahan anemia
12. Mengetahui anjuran kecukupan gizi pada
ibu hamil dengan anemia
materi
Pokok
1. Pengertian Kepatuhan Ibu Hamil
Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe)
2. Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan
ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Besi
(Fe)
3. Definisi, Fungsi dan Sumber Zat Besi
4. Kebutuhan / Dosis Pemberian Tablet Besi
(Fe) Pada Kehamilan
5. Efek Samping Pemberian Zat Besi
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penyerapan Zat Besi
7. Anemia Kekurangan Zat Besi Pada
Kehamilan
8. Gejala Kekurangan Zat Besi
9. Dampak Anemia Kekurangan Zat Besi
Pada Kehamilan
10. Penyebab Kekurangan Zat besi
11. Program Pemerintah Dalam Pencegahan
Anemia
12. Anjuran Kecukupan Gizi Pada Ibu Hamil
dengan Anemia
123
Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah (Fe) untuk Ibu Hamil
A. Pengertian Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe)
Menurut Arisman (2004) dalam Wipayani (2008), kepatuhan
adalah sebagai tingkat ketaatan pasien dalam melakukan
pengobatan dan menuruti saran dokter atau orang lain. kepatuhan
dalam penelitian ini adalah kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi
zat besi(Fe).
Kepatuhan minum tablet zat besi diukur dari ketepatan jumlah
tablet yang diminum perhari dan ketaatan cara meminum tablet besi.
Pemberian tablet besi (Fe) merupakan salah satu cara yang berguna
untuk mencegah dan mengobati anemia, khususnya anemia
kekurangan besi, karena selain zat besi, dilengkapi juga asam folat,
yang dapat mencegah anemia karena kekurangan asam folat.
B. Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil dalam
Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe)
Menurut Never(2002) dalam Wipayani (2008), faktor-faktor yang
mempengaruhi kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi yaitu:
1) Pengetahuan
Penyuluhan mengenai anemia dan manfaat dari tablet besi (Fe)
oleh tenaga kesehatan, dapat meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran ibu, sehingga mempengaruhi tingkat kepatuhan ibu
dalam memimum tablet besi.
2) Tingkat pendidikan
Latar belakang pendidikan ibu hamil mempengaruhi tingkat
pengetahuan ataupun pemahaman terhadap kesehatan,
sehingga berpengaruh terhadap kepatuhan ibu hamil untuk
mengkonsums tablet besi.
3) Pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care)
124
Ketika melakukan pemeriksaan kehamilan, ibu mendapatkan
informasi dari Bidan tentang anemia dan pentingnya tablet besi
bagi kehamilan, sehingga mempengaruhi tingkat kepatuhan ibu
hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe.
C. Definisi Zat Besi
Zat besi adalah suatu zat dalam tubuh manusia yang
berhubungan dengan ketersediaan jumlah darah yang diperlukan.
Hemoglobin merupakan protein yang mengandung zat besi tinggi.
Hemoglobin merupakan molekul darah yang terdiri dari zat heme (zat
besi) dan rantai polipepitida globin (alfa, beta dan delta) yang berada
di dalam sel darah merah sebagai pengangkut oksigen.
Kualitas darah manusia juga bisa dipengaruhi kadar hemoglobin
yang ada di dalamnya. Hemogblobin berada di dalam sel darah
merah dan merupakan pigmen pemberi warna merah pada darah
sekaligus sebagai media pembawa oksigen dalam darah yang
didistribusikan ke seluruh tubuh.
D. Fungsi Zat Besi
Fungsi hemoglobin dalam sel darah merah sangat penting dan
vital bagi tubuh manusia. Jika tubuh kekurangan hemoglobin akan
membuat tubuh menjadi lemas, karena tidak mendapatkan okigen.
Namun jika terdapat kelebihan hemoglobin akan membuat
penyumbatan pada pembuluh darah sehingga bisa menyebabkan
stroke.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, fungsi
hemoglobin adalah sebagai berikut:
1. Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida pada
seluruh jaringan yang ada di dalam tubuh.
2. Hemoglobin yang ada di sel darah merah berfungsi sebagai
alat angkut oksigen dari paru-paru dan membawanya ke
125
seluruh bagian tubuh untuk memberikan energi kepada
tubuh.
3. Membawa zat karbondioksida yang terdapat dalam jaringan
tubuh untuk kemudian dibuang ke udara bebas melalui paru-
paru.
4. Zat besi adalah salah satu jenis mineral, dimana mineral
berperan sebagai bagian yang membentuk mioglobin
(protein yang membawa oksigen ke otot), kolagen (protein
yang terdapat di tulang, tulang rawan, dan jaringan
penyambung), serta enzim.
5. Zat besi juga berfungsi dalam sistem kekebalan tubuh.
E. Sumber Zat Besi
Pada umumnya makan hewani (besi heme) di dalam daging,
ayam, dan ikan mempunyai ketersediaan biologik (bioavabilitas)
tinggi, Sumber baik lainnya terdapat dalam telur, serealia tumbuk,
kacang-kacangan, sayuran hijau dan beberapa jenis buah.
Sedangkan jenis sayuran seperti bayam mempunyai ketersediaan
biologik rendah. Menu makanan sebaiknya terdiri atas nasi,
daging/ayam/ikan, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan
yang kaya akan vitamin C. Berikut ini adalah bahan makanan yang
merupakan sumber zat besi:
Tabel 5. Zat Besi Dalam Bahan Makanan
Nabati Hewani
Bahan Makanan Mg/100 gr Bahan Makanan Mg/ 100 gr
Bayam 3,9 Daging Ayam 11,5
Daun Ubi Jalar 10,6 Daging Angsa 1,8
Jamur Kuping Kering 6,7 Daging Itik 1,8
Daun Kelor 7,0 Daging Sapi 2,8
Pecay 6,9 Daging Kerbau 2,0
Kacang Kedelai 8,0 Telur Ayam 2,7
Kacang Merah 5,0 Telur Bebek 2,8
Tempe Kedelai Murni 10,3 Ikan Bandeng 2,0
Bungkil Kacang Tanah 30,7 Ikan Teri 3,0
Sumber : Katelhut, 2005
126
Bahan makanan sumber zat besi didapatkan dari produk hewani
(besi heme) dan nabati (besi non heme). Berdasarkan tabel diatas
dapat dilihat bahwa walaupun kandungan besi dalam sereal dan
kacang-kacangan relatif tinggi, namum oleh karena bahan makanan
tersebut menghambat penyerapan zat besi dalam usus, maka
sebagian besar zat besi tidak akan terserap dan dibuang bersama
tinja (kotoran).
F. Kebutuhan/Dosis Pemberian Tablet Besi (Fe) pada Kehamilan
Kebutuhan zat besi selama hamil yaitu rata-rata 800mg–1040mg.
Kebutuhan ini diperlukan untuk:
± 300 mg diperlukan untuk pertumbuhan janin
± 50–75 mg untuk pembentukan plasenta (ari-ari)
± 500 mg digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin
maternal/ sel darah merah
± 200 mg lebih akan dieksresikan lewat usus, urin dan kulit
± 200 mg lenyap ketika melahirkan
Perhitungan makan 3x sehari atau 1000-2500 kalori akan
menghasilkan sekitar 10–15 mg zat besi perhari, namun hanya 1–2 mg
yang di serap. Jika ibu mengkonsumsi 60 mg zat besi, maka
diharapkan 6–8 mg zat besi dapat diserap. Jika dikonsumsi selama 90
hari maka total zat besi yang diserap adalah sebesar 720 mg dan 180
mg dari konsumsi harian ibu. Sampai saat melahirkan, wanita hamil
butuh zat besi sekitar 40 mg per hari atau dua kali lipat dibanding
sebelum hamil.
Pemberian suplemen Fe disesuaikan dengan usia kehamilan
atau kebutuhan zat besi tiap semester, yaitu sebagai berikut:
1. Trimester I: kebutuhan zat besi ±1 mg/hari, ditambah 30-40 mg
untuk kebutuhan janin dan sel darah merah.
127
2. Trimester II: kebutuhan zat besi ±5 mg/hari, ditambah kebutuhan
sel darah merah 300 mg dan kebutuhan janin 115 mg.
3. Trimester III: kebutuhan zat besi 5 mg/hari, ditambah kebutuhan
sel darah merah 150 mg dan kebutuhan janin 223 mg.
G. Efek Samping Pemberian Zat Besi
Pemberian zat besi secara oral (diminum) dapat menimbulkan
efek samping
1. Pada saluran sistem pencernaan, seperti rasa tidak enak di
ulu hati, mual, muntah dan diare. Efek samping ini berkaitan
langsung dengan dosis zat besi. Zat besi yang diminum
bersama dengan makanan akan diterima lebih baik
meskipun jumlah zat besi yang diserap berkurang.
2. Susah buang air besar (sembelit). Penyulit Ini dapat diredakan
dengan cara memperbanyak minum, menambah konsumsi
makanan yang kaya serat seperti roti, serealia, dan agar-
agar.
3. Mual. Dapat terjadi pada ibu hamil sebagai efek samping
dari minum tablet besi. Salah satu cara yang dianjurkan untuk
mengurangi mual sebagai efek samping dari meminum tablet
besi adalah dengan mengurangi dosis tablet besi dari 1 x 1
tablet sehari menjadi 2 x ½ tablet sehari. Meskipun menurut
Milman, et al (2006) dalam penelitiannya, tidak ada
hubungan antara efek samping atau gejala sistem
pencernaan seperti mual, muntah, nyeri epigastrik, kolik,
konstipasi, dan diare dengan konsumsi tablet besi.
H. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Zat Besi
Berdasarkan jenis ketersediaan zat besi di dalam bahan
makanan, dikenal dua jenis yaitu besi heme, yaitu zat besi yang
berasal dari bahan makanan hewani seperti daging, ayam dan ikan
128
dan non heme, yaitu zat besi yang berasal bahan makanan nabati
yang terdapat dalam serealia, beberapa jenis buah, semua jenis
sayuran hijau, seperti kentang, kacang-kacangan dan sebagian
dalam makanan hewani (Susu sapi, keju, telur). Kurang lebih 40% zat
besi terdapat didalam besi-hem dan selebihnya sebagai non-hem.
(Wahyuni, 2004).
Zat besi non heme dalam tubuh hanya diserap 1–2%, sedangkan
besi heme dua kali lipatnya. Bahwa konsumsi makanan sumber non
heme dengan suplementasi vitamin C dapat meningkatkan kadar
hemoglobin secara bermakna (Sediaoetama, 2006). Pada kondisi Fe
yang baik, hanya sekitar 10 % dari Fe yang terdapat di dalam
makanan diserap ke dalam mukosa usus, tetapi dalam kondisi
defisiensi lebih, banyak Fe dapat diserap untuk menutupi kekurang zat
tersebut (Sediaoetama, 2006). Diperkirakan hanya 5-5% besi makanan
diserap oleh tubuh seseorang yang berada dalam status baik. Dalam
keadaan defisiensi besi, absorbsi dapat mencapai 50%.
Banyak faktor yang berpengaruh terhadap penyerapan besi,
diantaranya:
1. Bentuk besi, besi hem yang merupakan bangnuan dari
hemoglobin dan myoglobin yang dapat diserap dua kali lipat
dibandingkan non hem.
2. Asam organik, seperti Vitamin C sangat membantu
penyerapan besi non heme dengan merubah bentuk ferri
menjadi bentuk ferro. membantu penyerapan besi non heme
dengan mengubah bentuk feri menjadi bentuk fero. Oleh
karena itu dianjurkan memakan makanan sumber vitamin C
tiap kali makan.
3. Asam fitat (serealia) dan Asam oksalat (sayuran),
menghambat penyerapan besi.
129
4. Tanin (teh, kopi dan beberapa jenis sayuran serta buah), obat
maag, protein kedelai dan kalsium dosis tinggi adalah
golongan yang menghambat penyerapan besi dengan cara
mengikatnya. Oleh karena itu, sebaiknya disarankan agar
tidak minum teh atau kopi pada waktu makan.
5. Tingkat keasaman lambung, meningkatkan daya larut besi.
6. Faktor dari di dalam lambung membantu penyerapan besi,
diduga karena besi hem mempunyai struktur yang sama
dengan vitamin B12.
7. Kebutuhan tubuh akan besi berpengaruh terhadap
penyerapan besi. Bila tubuh kekurangan besi atau kebutuhan
meningkat pada kondisi tertentu, penyerapan besi-nonhem
dapat meningkat sampai sepuluh kali, sedangkan besi-hem
dua kali.
I. Anemia Kekurangan Zat Besi pada Kehamilan
Anemia kekurangan zat besi pada wanita hamil merupakan
masalah kesehatan yang dialami oleh wanita diseluruh dunia terutama
dinegara berkembang. Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar
haemoglobin (Hb) kurang dari 12 gr%. Sedangkan anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11
gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.
Badan kesehatan dunia (WHO) melaporkan bahwa jumlah
angka kejadian ibu hamil yang mengalami kekurangan besi sekitar 35-
75% serta semakin meningkat seiring dengan pertambah usia
kehamilan. Menurut WHO, 40% kematian ibu dinegara berkembang
berkaitan dengan anemia pada kehamilan dan kebanyakan anemia
pada kehamilan disebabkan oleh kekurangan zat besi dan
perdarahan akut.
130
Besarnya angka kejadian anemia ibu hamil pada trimester I
kehamilan adalah 20%, trimester II sebesar 70%, dan trimester III sebesar
70%. Hal ini disebabkan karena pada trimester pertama kehamilan, zat
besi yang dibutuhkan sedikit karena tidak terjadi menstruasi dan
pertumbuhan janin masih lambat. Menginjak trimester kedua hingga
ketiga, volume darah dalam tubuh wanita akan meningkat sampai
35%, ini sebanding dengan 450 mg zat besi untuk memproduksi sel-sel
darah merah. Sel darah merah harus mengangkut oksigen lebih
banyak untuk janin. Pada saat melahirkan, perlu tambahan besi 300–
350 mg akibat kehilangan darah.
Oleh karena itu, pemberian tablet besi yang hanya diberikan
pada waktu kehamilan saja tidaklah cukup untuk mencegah
terjadinya anemia kekurangan zat besi. Menurut penelitian, pemberian
tablet besi pada masa sebelum hamil dapat menurunkan angka
kejadian anemia lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian tablet
besi saat kehamilan.
J. Gejala Kekurangan Zat Besi
Gejala anemia kekurangan besi dapat digolongkan menjadi 3
golongan besar yaitu:
a. Gejala Umum Anemia
lemah
lesu
cepat lelah
mata berkunang-kunang
telinga berdenging
konjungtiva dan jaringan dibawah kuku pucat
131
b. Gejala Khas Kekurangan Besi
kuku sendok, rapuh, bergaris-garis vertikal dan menjadi
cekung seperti sendok
atrofi papil lidah (permukaan lidah licin dan mengkilap
karena papil lidah menghilang)
peradangan pada sudut mulut, sehingga tampak bercak
berwarna pucat keputihan
nyeri menelan karena kerusakan epitel hipofaring
atrofi mukosa gaster sehingga menimbulkan akhloridia dan
pica.
c. Gejala Penyakit Dasar
a) anemia akibat cacing tambang:
dispepsia (rasa tidak nyaman pada perut bagian atas
atau dada akibat gangguan pada sistem pencernaan)
parotis (kelenjar liur) membengkak
kulit telapak tangan berwarna kuning seperti jerami.
b) anemia pada kehamilan:
lesu, lemah, lelah
sering pusing
palpitasi (jantung berdebar)
mata berkunang-kunang
malaise (perasaan umum tidak sehat, tidak nyaman,
atau lesu)
lidah luka
nafsu makan turun (anoreksia)
konsentrasi hilang,
nafas pendek (pada anemia parah)
mual muntah lebih hebat pada hamil muda
perubahan jaringan epitel kuku
gangguan sistem saraf otot (neuromuskular)
132
disphagia (tidak dapat menelan,/ seperti tersumbat
pada rongga mulut ke perut
pembesaran kelenjar limpa
Dampak Anemia Kekurangan Zat Besi Pada Kehamilan
K. Dampak Anemia Kekurangan Zat Besi pada Kehamilan
Anemia besi dapat berakibat fatal pada ibu hamil, karena pada
saat melahirkan nanti darah akan keluar dalam jumlah yang cukup
banyak. Jika ibu mengalami anemia, hal itu akan memperparah
kondisi ibu, karena akan menyebabkan perdarahan akut, yang
merupakan penyebab utama kematian ibu hamil saat melahirkan.
Berikut ini adalah beberapa dampak anemia kekurangan zat
besi pada ibu hamil, yaitu antara lain:
1. kematian ibu dan bayi
2. kematian bayi dalam kandungan/ keguguran
3. berat bayi lahir rendah/ sebaliknya mikrosomi (bayi baru lahir
dengan berat yang berlebihan)
4. kelahiran prematur (belum mencapai 37 minggu)
5. rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak
cukup mendapat pasokan oksigen
6. komplikasi pada kehamilan dan persalinan
7. perdarahan sebelum dan setelah melahirkan
8. gangguan pada masa nifas
9. gangguan pada janin (abortus)
10. bayi kekurangan respon kekebalan tubuh dan cenderung
mendapat masalah psikologik dan pertumbuhan. Hal ini
berakibat pada rendahnya IQ dan kemampuan belajar.
Semua hal diatas juga dapat mengakibatkan rendahnya
kualitas sumber daya manusia, rendahnya produktivitas serta dampak
terhadap ekonomi.
133
L. Penyebab Kekurangan Zat besi
Beberapa hal yang menyebabkan kekurangan zat besi/ anemia
besi pada ibu hamil yaitu:
1. kekurangan zat besi dalam makanan sehari-hari (pola makan
yang buruk)
2. adanya faktor yang menghambat penyerapan zat besi,
3. adanya parasit di dalam tubuh seperti cacing tambang atau
cacing pita, diare,
4. kehilangan darah akibat kecelakan atau operasi,
5. gangguan sistem pencernaan /malabsorbsi, yakni sistem
pencernaan kehilangan kemampuan untuk menyerap zat
gizi,
6. meningkatnya kebutuhan ibu akan zat besi selama
kehamilan.
7. masa pertumbuhan, dan masa penyembuhan dari penyakit.
Beberapa faktor risiko yang menyebabkan kejadian anemia besi
pada ibu hamil, yaitu:
1. Umur ibu < 20 tahun dan > 35 tahun. Pada umur ibu mempunyai
risiko yang tinggi untuk hamil, karena berisiko mengalami
pendarahan dan dapat menyebabkan anemia. Muhilal et al
(1991) dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat
kecenderungan semakin tua umur ibu hamil maka kejadian
anemia semakin besar.
2. Pendarahan akut
3. Pendidikan rendah
4. Pekerja berat
5. Konsumsi tablet tambah darah < 90 tablet
6. Makan < 3 kali dan kurang mengandung zat besi.
134
M. Program Pemerintah dalam Pencegahan Anemia
Program pemerintah saat ini yang berkaitan dengan
pencegahan dan penanganan anemia pada ibu hamil adalah setiap
ibu hamil mendapatkan tablet besi folat (Tablet Tambah Darah/TTD)
yang mengandung 60 mg zat besi dan 250 ug asam folat) 1 tablet
selama 90 hari berturut-turut selama masa kehamilan. Pemberian 1
tablet per hari selama hari selama 13 minggu diharapkan dapat
menurunkan angka amenia serta meningkatkan status besi ibu hamil.
Program tersebut bertujuan mencegah dan menangani
masalah anemia pada ibu hamil, yang meliputi:
a. Pemberian tablet besi pada ibu hamil secara rutin sebanyak 90
tablet untuk meningkatkan kadar hemoglobin secara tepat. Tablet
besi untuk ibu hamil sudah tersedia dan telah didistribusikan melalui
Puskesmas, Posyandu dan Bidan di Desa. Dan diberikan setiap
bulan sebanyak 30 tablet.
b. Diterbitkannya buku pedoman pemberian zat besi bagi petugas
tahun 1995, dan poster-poster mengenai tablet besi.
c. Diterbitkan buku Pedoman Operasional Penanggulangan Anemia
Gizi bagi petugas tahun 1996.
N. Anjuran Kecukupan Gizi pada Ibu Hamil dengan Anemia
Kebutuhan besi pada ibu hamil dapat diketahui dengan
mengukur kadar hemoglobin. Kadar Hb < 11 mg/dL termasuk kategori
anemia kekurangan besi. Berikut ini adalah beberapa anjuran
terhadap ibu hamil untuk mencukupi kebutuhan zat besi, yaitu:
135
1) Dosis pemberian tablet besi untuk anemia berat adalah 4-6mg/Kg
BB/hari dalam 3 dosis terbagi. Untuk anemia ringan-sedang adalah
3 mg/kg BB/hari dalam 3 dosis terbagi.
2) Mengatur pola makan seimbang berdasarkan piramida makanan
sehingga kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin A, asam
folat, yodium, zat besi dan seng dapat terpenuhi.
3) Meningkatkan konsumsi bahan makanan sumber zat besi terutama
dari protein hewani seperti daging, diharapkan konsumsi protein
hewani lebih besar dibandingkan protein nabati. Serta
memperbanyak makanan yang dapat meningkatkan penyerapan
zat besi seperti buah-buahan yang banyak mengandung vitamin
C.
4) Membatasi konsumsi bahan makanan yang dapat menghambat
penyerapan besi seperti tanin (teh, cokelat, jus apel, kacang
tanah), polifenol (cokelat, kacang polong, dan serealia termasuk
gandum), kalsium (di dalam susu), dan zat seng (di dalam beras
merah).
5) Semua pedoman di atas dilakukan secara berkesinambungan
karena proses terjadinya kekurangan besi terjadi dalam jangka
waktu lama, sehingga untuk dapat mencukupi cadangan besi
tubuh harus dilakukan dalam jangka waktu lama pula.
136
RANGKUMAN
Selamat Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar tentang kepatuhan
konsumsi tablet besi (Fe) pada ibu hamil, Hal-hal penting yang Anda pelajari
dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Kepatuhan adalah tingkat pasien dalam melaksanakan dan menaati
cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokter atau
orang lain dengan disiplin.
2. Zat besi merupakan mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil,
yang berfungsi untuk pembentukan Hemoglobin (Hb). Hemoglobin
yaitu protein yang mengandung zat besi di dalam sel darah merah
yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Kebutuhan zat besi ibu hamil rata-rata 800 mg–1040 mg.
3. Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam
darahnya kurang dari 12 gr%. Sedangkan anemia dalam kehamilan
adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada
trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.
137
TUGAS
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan Kepatuhan dan zat besi?
............................................................................................................
............................................................................................................
2. Apa faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil
dalam mengkonsumsi tablet Fe?
............................................................................................................
............................................................................................................
3. Sebutkan Program pemerintah dalam mencegah anemia?
............................................................................................................
............................................................................................................
TES FORMATIF
Pilihlah jawaban yang paling tepat dibawah ini dengan cara
melingkari (a, b, c, d, atau e)!
1. Kepatuhan adalah tingkat ketaatan pasien dalam melaksanakan
cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokter atau
orang lain. Pengerian kepatuhan ini menurut?
A. Arisman
B. KBBI
C. Wipayani
D. Never
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet besi (Fe), kecuali?
A. Pengetahuan
B. Tingkat pendidikan
C. Pemeriksaan ANC
D. Lingkungan
138
3. Berapa jumlah kebutuhan zat besi bagi ibu hamil?
A. 300-500mg
B. 800-1000mg
C. 700-850mg
D. 800-1040mg
4. Berikut ini yang merupakan gejala kekurangan zat besi, kecuali?
A. Gejala umum anemia
B. Gejala khas kekurangan besi
C. Gejala konsumsi makan
D. Gejala penyakit dasar
5. Berapa lama ibu hamil mengkonsumsi 90 tablet Fe?
A. 12 minggu
B. 13 minggu
C. 9 minggu
D. 11 minggu
139
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Anda telah menyelesaikan tes formatif dengan baik. Cocokkanlah
jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat dibagian
akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus
dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
kegiatan belajar.
Rumus:
Tingkat Penguasaan=Jumlah jawaban Anda yang benarX100
5
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90–100% = Baik sekali
80–89% = Baik
70–79% = Cukup
<70% = Kurang
Jika tingkat penguasaan Anda kurang dari 70%, silahkan pelajari
kembali kegiatan belajar 4 ini sampai Anda benar-benar menguasai dari
materi kegiatan belajar 4, jika tingkat penguasaan Anda sudah mencapai
70% atau lebih, “SELAMAT” berarti Anda telah menguasai seluruh kegiatan
belajar ini.
Silahkan Anda lanjutkan ke tes sumatif 2!
140
tes sumatif 2
Pilihlah jawaban yang paling tepat dibawah ini dengan cara melingkari (a,
b, c, d, atau e)!
1. Kehamilan adalah dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu) dihitung dari hari pertama
sampai terakhir. Oleh karena dalam tubuh ada sesuatu yaitu individu
yang tumbuh dan berkembang untuk menyesuaikan diri dengan adanya
individu itu tubuh mengadakan perubahan,memberi tempat,
kesempatan dan jaminan untuk tumbuh dan berkembang sampai
saatnya dilahirkan. pengertian kehamilan diatas adalah menurut?
A. Ali
B. Sarwono Prawirohardjo
C. Andriann sz, Wiknjosastro dan Waspodo
D. Hanafia
2. Di bawah ini yang termasuk tugas keluarga menurut Friedman adalah,
kecuali:
A. Mengenal gangguan masalah kesehatan setiap anggota keluarga
B. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi
keluarga
C. Memberikan perawatan kepada anggota keluarganya yang sakit
D. Sosialisasi antar anggota keluarga
3. Berikut ini adalah yang termasuk fungsi keluarga, kecuali....
A. fungsi biologis
B. fungsi ekonomi
C. fungsi Psikologi
D. fungsi pendorong
141
4. Berikut ini bentuk dukungan emosional keluarga terhadap ibu hamil,
kecuali?
A. memberikan kepercayaan
B. memberikan perhatian
C. mendengarkan keluhan ibu hamil
D. memeriksakan kandungan janin
5. Sebutkan jenis dukungan yang harus dilakukan keluarga terhadap ibu
hamil yang anemia?
A. Informasi, penghargaan, instrumental, emosional
B. Penghargaan, kasih sayang, informasi, emosional
C. Instrumental, empati,penghagaan,emosional‟
D. Instrumental, informasi, perlindungan, penghargaan
6. Berapa jumlah kebutuhan zat besi bagi ibu hamil?
A. 300–500mg
B. 800–1000mg
C. 700–850mg
D. 800–1040mg
7. Berapa lama ibu hamil harus mengkonsumsi 90 tablet besi (Fe)?
A. 12 minggu
B. 13 minggu
C. 9 minggu
D. 11 minggu
142
Kunci Jawaban 2
KEGIATAN
BELAJAR 1
1. D
2. E
3. D
4. D
5. D
KEGIATAN
BELAJAR 2
1.A
2. D
3. D
4. C
5. D
KEGIATAN
BELAJAR 3
1. D
2. B
3. A
4. A
5. C
KEGIATAN
BELAJAR 4
1. A
2. D
3. C
4. D
5. A
KEGIATAN
BELAJAR 5
1. A
2. D
3. D
4. C
5. B
KUNCI JAWABAN TES SUMATIF
1. D
2. D
3. D
4. D
5. A
6. A
7. B
KEGIATAN BELAJAR 1
1. Kehamilan adalah sebuah proses penyatuan sel sperma dan ovum
yang kemudian tumbuh dan terjadinya proses konsepsi dan
pembuahan sampai dengan melahirkan.
2. Peran keluarga sangat penting dan bermanfaat untuk proses
kehamilan hingga melahirkan. Contoh Peran keluarga antara lain:
a. Peran formal
Keluarga membagi peran secara merata kepada anggota
keluarga, menurut bagaimana pentingnya pelaksanaan peran
143
bagi berfungsinya suatu sistem, seperti pencari nafkah, pendidik,
pelindung, ibu rumah tangga.
b. Peran informal
Peran informal bersifat ancaman yang tidak tampak dan hanya
untuk menjaga keseimbangan dalam keluarga. Peran informal
meliputi :
1) Pendorong. Sebagai suami sebaiknya menciptakan suasana
yang romantis untuk mendorong istri tidak takut dan mau
melakukan hubungan seksual saat hamil trimester ketiga.
2) Inisiator. Seharusnya suami mengambil peran untuk mulai
melakukan hubungan seksual supaya istri mau berhubungan
seksual yang baik.
3) Dominator. Jika ada perbedaan pendapat tentang boleh
tidaknya hubungan seksual dalam kondisi hamil adalah
kesepakatan bersama dari pasangan
4) Sahabat. Setiap ada persoalan yang menyangkut hubungan
seksual suami, istri, dan orang tua perlu saling memberi nasehat
yang baik.
5) Koordinator. Sebagai orang tua tidak perlu mengarahkan setiap
saat anaknya dalam melakukan hubungan seksual.
3. Dukungan keluarga terhadap ibu hamil berupa motivasi, nasihat dan
semangat dapat mempengaruhi psikis ibu, seperti kepercayaan diri
yang dapat membantu ibu hamil dalam menjalani proses
kehamilannya.
KEGIATAN BELAJAR 2
1. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
2. Fungsi keluarga meliputi biologi, ekonomi, pendidikan, psikologi, dan
sosial budaya. Fungsi-fungsi ini bergantung kepada kesehatan fisik dan
144
mental anggota keluarga. Setiap keluarga mengembangkan
keyakinan, nilai, dan perasaan bersama yang digunakan sebagai
pedoman dalam bertindak (Bobak, Lowdermilk, dan Jensen, 2004) dan
Fungsi keluarga menurut Friedman (dalam Setiawati dan Dermawan,
2008; Mubarak, Santoso, Rozikin, dan Patonah, 2006; Syaifudin dan
Mariam, 2010) adalah fungsi kasih sayang, fungsi sosialisasi, fungsi
reproduksi(menghasilkan keturunan), fungsi ekonomi, dan fungsi
perawatan kesehatan
3. Seorang ibu hamil pada saat kehamilan mengalami perubahan
secara fisik dan psikis (emosi). jika tidak ada dukungan dari keluarga
maka ibu hamil akan merasakan sedih, gelisah, stress yang akan
berdampak pada kondisi ibu dan janin.
KEGIATAN BELAJAR 3
1. Dukungan informasi adalah dukungan dengan memberikan informasi
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan kehamilan,
misalnya memberikan nasehat, petunjuk dan saran kepada ibu hamil.
Bentuk dukungan keluarga dapat berupa memberikan dorongan
semangat, pemberian informasi mengenai anemia, pentingnya
meminum tablet besi dan makan makanan bergizi, serta mengawasi
pola makan sehari-hari.
2. Dukungan penghargaan adalah dukungan yang berbentuk penilaian
dan sikap positif atau memberi umpan balik tentang situasi dan kondisi
pada ibu hamil. Bentuk dukungan keluarga dapat berupa
membimbing, menjaga ibu, memberikan rasa hormat, memuji,
sehingga ibu hamil merasa dihargai dan diperhatikan.
145
KEGIATAN BELAJAR 4
1. Dukungan instrumental (instrumental) merupakan dukungan yang
diberikan secara langsung kepada ibu hamil yang bersifat fasilitas atau
materi selama proses kehamilan. Bentuk dukungan keluarga dapat
berupa menemani ibu untuk pemeriksaan kehamilan secara rutin,
memberikan uang, menyediakan makanan yang bergizi, mengajak
ibu jalan-jalan, dll.
2. Dukungan emosional adalah dukungan yang meliputi ekspresi empati
misalnya perhatian, kasih sayang, sikap percaya, sikap memahami,
mendengarkan dan didengarkan, Bentuk dukungan keluarga dapat
berupa mengingatkan ibu untuk meminum tablet besi secara rutin.
Dukungan emosional dapat mengendalikan emosi ibu, sehingga
membuat ibu merasa aman dan damai, dan mengurangi rasa cemas
ataupun stress selama kehamilan.
KEGIATAN BELAJAR 5
1. Kepatuhan adalah tingkat ketaatan pasien dalam melaksanakan cara
pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokter atau orang lain
dengan disiplin. zat besi merupakan zat yang berhubungan dengan
ketersediaan jumlah darah yang diperlukan tubuh. zat ini diperlukan
dalam proses pembentukan hemoglobin.
2. Pengetahuan
a. Tingkat Pengetahuan
Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai anemia dan manfaat
tablet besi mempengaruhi kepatuhan untuk meminum tablet besi.
b. Tingkat pendidikan
Latar belakang pendidikan ibu hamil juga mempengaruhi
kepatuhan untuk meminum tablet besi.
c. Pemeriksaan Kehamilan (ANC)
146
Saat pemeriksaan kehamilan, ibu mendapatkan informasi tentang
pentingnya tablet Fe bagi kehamilannya, sehingga mempengaruhi
kepatuhan untuk meminum tablet besi.
mempengaruhi kepatuhan ibu hamil untuk meminum tablet besi,
karena ibu mendapatkan informasi tentang pentingnya tablet Fe
bagi kehamilan.
3. Pemberian tablet besi pada ibu hamil secara rutin sebanyak 90 tablet
untukmeningkatkan kadar hemoglobin secara tepat. Tablet besi bisa
didapatkan melalui Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandudan
Bidan di Desa. Diberikan 30 tablet setiap bulan.
b. Diterbitkannya buku pedoman pemberian zat besi bagi petugas
tahun 1995, dan poster-poster mengenai tablet besi.
c. Diterbitkan buku Pedoman Operasional Penanggulangan Anemia
Gizi bagipetugas tahun 1996.
147
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2013). Yuk Menebak Jenis Kelamin Bayi Tanpa USG [Online].
Diunduh dari: https://www.vemale.com/kehamilan/41982-yuk-menebak-
jenis-kelamin-bayi-tanpa-usg.html. Diakses 11 Desember 2016.
Anonim. (2015). Cara Mengobati Mual Muntal Saat Hamil Muda
[Online].Diunduh dari: http://jagakesehatan.com/seputar-
kehamilan/cara-mengobati-mual-muntah-saat-hamil-muda.html.
Diakses 13 Desember 2016.
Anonim. (2016). Bagaimana Cara Memilih Dokter Kandungan yang Tepat?
[Online]. Diunduh dari: http://www.alodokter.com/bagaimana-memilih-
dokter-kandungan-yang-tepat. Diakses 14 Desember 2016.
Anonim. (2016). Cara Mengatasi Kaki Bengkak Saat Hamil [Online]. Diunduh
dari: http://www.alodokter.com/cara-mengatasi-kaki-bengkak-saat-
hamil. Diakses 10 Desember 2016.
Anonim. (2016). Dukungan Suami di Masa Kehamilanku [Online].Diunduh dari:
https://www.ibudanbalita.com/artikel/dukungan-suami-di-masa-
kehamilanku. Diakses 13 Desember 2016.
Anonim. (2016).Dukungan Suami Terhadap Istri Selama Momen Wow
Kehamilan [Online]. Diunduh dari:
http://www.sehatfresh.com/dukungan-suami-terhadap-istri-selama-
momen-wow-kehamilan/. Diakses 10 Desember 2016.
Anonim. (2016). Ibu Hamil Harus Hindari Olahraga-Olahraga Ini [Online].
Diunduh dari: https://mymilk.com/milkeveryday/fun-fact/ibu-hamil-
harus-hindari-olahraga-olahraga-ini. Diakses 13 Desember 2016.
Anonim. (2016). Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil [Online]. Diunduh dari:
http://ensavoirculinaire.blogspot.co.id/2016/04/makanan-sehat-untuk-
ibu-hamil.html. Diakses 10 Desember 2016.
Anonim. (2016). Melahirkan Normal VS Operasi Caesar, Mana Yang Terbaik?
[Online]. Diunduh dari: http://www.katalogibu.com/wp-
content/uploads/2016/04/normal-vs-caesar.jpg. Diakses 11 Desember
2016.
148
Anonim.(2016). Resepi Telur Bistik Paling Sedap dan Mudah [Online]. Diunduh
dari: http://www.myresepi.net/2016/11/resepi-telur-bistik.html. Diakses 13
Desember 2016.
Anonim. (2016). Senam Hamil untuk Mempermudah Persalinan [Online].
Diunduh dari: http://www.alodokter.com/senam-hamil-untuk-
mempermudah-persalinan. Diakses 13 Desember 2016.
Anonim. (2016).Tips Buat Suami: Begini Cara Memijat Istrimu yang sedang
Hamil [Online]. Diunduh dari: http://www.alodokter.com/tips-buat-
suami-begini-cara-memijat-istrimu-yang-sedang-hamil. Diakses 22
Desember 2016.
Anonim. (2017). Begini Posisi Tidur Terburuk Ibu Hamil, Jika Dilakukan
Berbahaya [Online]. Diunduh dari:
http://www.wajibbaca.com/2017/04/begini-posisi-tidur-terburuk-ibu-
hamil.html. Diakses 11 Desember 2016.
Anonim. (2017). 10 Bahaya Asam Urat untuk Ibu Hamil dan Janin [Online].
Diunduh dari: http://solusi-hamil.com/10-bahaya-asam-urat-untuk-ibu-
hamil-dan-janin.html. Diakses 11 Desember 2016.
Alfiani, Luthvi Nirma. (2015). Hubungan dukungan suami dengan kepatuhan
ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe di puskesmas piyungan Bantul.
Skripsi. Sekolah ilmu kesehatan aisyiyah. Yogyakarta.
Arisman. (2009). Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Jogyakarta: Muha Medika.
Bararah, Vera Farah. (2009). Seberapa Penting Melakukan USG?[Online].
Diunduhdari:https://health.detik.com/read/2009/10/15/123046/1221981/
764/seberapa-penting-melakukan-usg. Diakses 13 Desember 2016.
Bstyles. (2016). Ibu Hamil Dan Suami [Online]. Diunduh dari:
http://www.bstyles.org/ibu-hamil-dan-suami.html. Diakses 14 Desember
2016.
Beautiful Balance. (2015). A beautiful skin from the inside [Online]. Available
at: http://beautiful-balance.nl/project/nutricosmetics/ [Accessed on
December, 11 2016].
C, Valentina, Janulla. (2005). ¿Qué aprende un bebé en el vientre de su
mamá? [Online]. Available at:
149
http://www.vix.com/es/imj/familia/155130/que-aprende-un-bebe-en-el-
vientre-de-su-mama [Accessed on December, 11 2016]
Chapman, Vicky. (2006). Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Kelahiran.
Jakarta : EGC.
Departemen Kesehatan R.I. (2001). Program Penanggulangan Anemia Gizi
pada Wanita Usia Subur (WUS); (Safe Motherhood Project: A Partnership
and Family Approach). Direktorat Gizi Masyarakat. Jakarta: Direktorat
Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Depkes.
Dokline. (2016). Mengenal Anemia Sebelum Terserang Penyakitnya [Online].
Diunduh dari: http://www.dokterpreneuronline.com/blog/mengenal-
anemia-sebelum-terserang-penyakitnya/. Diakses 12 Desember 2016.
Efendi, Endro S. (2017). Inilah Hal Penting yang Harus Dihindari Selama
Kehamilan [Online]. Diunduh dari: https://seword.com/motivasi/inilah-
hal-penting-yang-harus-dihindari-selama-kehamilan/. Diakses 11
Desember 2016.
Elkan, Michael. (2015). Resep Masakan Ibu Hamil Enak dan Bergizi [Online].
Diunduh dari: http://kokimganteng.blogspot.co.id/2015/08/resep-
masakan-ibu-hamil.html. Diakses 13 Desember 2016.
Elwahid, Wahyu. (2015). Makanan dan Minuman untuk Masuk Angin saat
Hamil [Online]. Diunduh dari: https://abiummi.com/makanan-dan-
minuman-untuk-masuk-angin-saat-hamil/. Diakses 14 Desember 2016.
Etika, Nimas Mita.(2016). Penyebab Preeklampsia, Kondisi Berbahaya Pada
Ibu Hamil [Online]. Diunduh dari
https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/penyebab-
preeklampsia-pada-ibu-hamil/. Diakses 11 Desember 2016.
Firmansyah, Heru.(2017). Kandungan Gizi pada Menu Makanan 4 Sehat 5
Sempurna Yang Baik Untuk Kesehatan Tubuh [Online]. Diunduh dari:
http://impromifasi.blogspot.co.id/2017/05/kandungan-gizi-dalam-
makanan-4-sehat-5-sempurna.html. Diakses 11 Desember 2016.
Francin, P. (2005). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.
Foshan Water Company. (2015). Which six kinds of water can not drink
[Online]. Foshan Water Source Drinking Water Co., Ltd. Website.
150
Available at:
http://www.86290099.com/Front/Article/view/column_id/401/cate_id/61
3/id/2906.html [Accessed on December, 11 2016].
Gunawan, Nina Amelia. (2015). 5 Latihan Sederhana untuk Wanita Hamil
[Online]. Diunduh dari http://pedulisehat.info/5-latihan-sederhana-untuk-
wanita-hamil/. Diakses 12 Desember 2016.
Haines and Anna, (2009). Assets-based Community Development in an
Introduction to Community Development. Rhonda Phillips and Ronberth
H. Pitmann, 1st Ed. Roudlegde, NY, USA.
Hidayah, Wiwit, Anasari, Tri. (2012). Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil
Mengkonsumsi Dengan Kejadian Anemia Di desa Pageraji Kecamtan
Cilongok Kabupaten Banyumas. Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 3 No. 2
Edisi Desember 2012. Akademik Kebidanan YLPP Purwokerto.
Purwokerto.
Hills M, Mullet J, Carroll S. (2007). Community-based participatory action
research: transforming multidisciplinary practice in primary health care.
Rev Panam Salud Publica. 21(2/3):125-35.
Informasi Kesehatan Indonesia. (2016). Awas, Ayah Yang Depresi Bisa Memicu
Kelahiran Prematur Pada Ibu Hamil [Online]. Diunduh dari:
http://doktersehat.com/awas-ayah-yang-depresi-bisa-memicu-
kelahiran-prematur-pada-ibu-hamil/. Diakses 11 Desember 2016.
Intisari. (2011). Mengenal IG dan GL. [Online]. Diunduh dari:
http://intisari.grid.id/Wellness/Fitness-And-Health/Mengenal-Ig-Dan-Gl. .
Diakses 14 Desember 2016.
Kalbe Nutritionals. (2007). Prenagen [Online]. Diunduh dari:
http://www.kalbenutritionals.com/about_you_product_prenagen.html.
Diakses 11 Desember 2016.
Katalog Ibu. (2016). Melahirkan Normal VS Operasi Caesar, Mana Yang
Terbaik? [Online]. Diunduh dari:
http://www.katalogibu.com/kehamilan/melahirkan-normal-vs-operasi-
caesar-mana-yang-terbaik.html. Diakses 13 Desember 2016.
Katelhut. (2005). The Effects of Weekly Iron Supplementation With Folit Acid,
Vitamin A, Vitamin C, on Iron Status of Indonesia Adolescent . Asia Pasific
J Clin Nirt;5(3):181-5.
151
Keumalahayati.(2008). Dukungan Suami Terhadap Kesiapan Ibu Primigravida
Menghadapi Persalinan di Daerah Pedesaan di Langsa Nanggroe Aceh
Darussalam: Study Grounded Theory.Tesis. Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia. Depok.
Kurnia, Edi.(2013). Makanan Penambah Darah [Online]. Diunduh dari:
http://seputarinfos.blogspot.co.id. Diakses 13 Desember 2016.
Koch, T., Selim, P. & Kralik, D. (2002). Enhancing lives through the development
of a community-based participatory action research program. Journal
of Clinical Nursing, 11, 109-117.
Komarudin, Asep. (2017). Waspada Kelebihan Kalsium Untuk Ibu Hamil
[Online]. Diunduh dari: http://www.solusisehatku.com/waspada-
kelebihan-kalsium-untuk-ibu-hamil. Diakses 13 Desember 2016.
LIPI. (2004). Angka Kecukupan Gizi bagi Indonesia. Jakarta: Widyakarya
Nasional Pangan dan Gizi VIII.
Linnet, Daniel & Morgan, Mitch. (2016). An experience of a Surrogate
[Online]. Available at: http://nlslaw.com.au/2016/08/10/an-experience-
of-a-surrogate/ [Accessed on December, 11 2016].
Manuaba IBG. (2007). Konsep Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia.
Jakarta : EGC.
Marai Sehat. (2017). Pantangan Atau Aktivitas Yang Tidak Boleh Dilakukan Ibu
Hamil [Online]. Diunduh dari:
http://www.maraisehat.com/2016/03/pantangan-atau-aktivitas-yang-
tidak-boleh-dilakukan-ibu-hamil.html. Diakses 12 Desember 2016.
Medina, Vilma. (2000). Analgésicos en el embarazo pueden causar
infertilidad en bebés [Online]. GuiaInfantil.com es la web. Available at:
https://www.guiainfantil.com/blog/979/analgesicos-en-el-embarazo-
pueden-causar-infertilidad-en-bebes.html [Accessed on December, 11
2016].
Ngambut, Korolus. (2011). Pengantar Biostatistik (Aplikasi Penggunaan SPSS).
Jogjakarta: Gosyen Publishing.
Ningsih, Puji. (2015). Resep Praktis (Mudah) Bola-Bola Daging Goreng Gurih,
Nikmat [Online]. Diunduh dari: http://www.cara-memasak-
enak.com/2015/12/resep-bola-bola-daging-sapi.html. Diakses 11
Desember 2016.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
152
--------. 2010. Promosi Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nunez, Vivian. (2017). Study Finds A Link Between An Early First Period and
Gestational Diabetes [Online]. Cover image courtesy of Getty Images.
Available at: http http://helloflo.com/study-finds-a-link-between-an-
early-first-period-and-gestational-diabetes/ [Accessed on December, 11
2016]
Nutritionistmh. (2017). Kebutuhan dan Sumber Lemak Pada Makanan
[Online]. Diunduh dari:
https://nutritionisthamrin.wordpress.com/2017/01/17/kebutuhan-dan-
sumber-lemak-pada-makanan/. Diakses 14 Desember 2016.
Patel, Mukesh. (2016). Vitamins [Online]. Available at:
http://ambitionofmylife.com/vitamins/ [Accessed on December, 11
2016].
Path. (2005). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.
Patriciaanne. (2015). 10 Tips Diet Sehat Untuk Menurunkan Berat Badan
[Online]. Diunduh dari:
http://mofcef.patriciaannedesigns.com/kevav/menu-diet-sehat-untuk-
program-hamil-1649.php. Diakses 11 Desember 2016.
Posyandu Remaja Prigi Kidul & Pikir Permataku. (2015). Posyandu Remaja Prigi
Kidul Dan PIKR Permataku [Online]. Diunduh dari:
https://posyandupermataku.wordpress.com/2015/12/14/kurang-energi-
kronis-kek-pada-ibu-hamil/. Diakses 14 Desember 2016.
Priyatno, Dwi. (2008). Mandiri Belajar SPSS. Jogjakarta: Mediakom.
Putri, Adiska.(2015). Peran Anggota Keluarga di Indonesia [Online]. Diunduh
dari: http://adiskaputri.tumblr.com/post/113412902876/peran-anggota-
keluarga-di-indonesia. Diakses 11 Desember 2016.
Putry. (2015). Cara Mengatasi Anemia Pada Ibu Hamil [Online]. Diunduh dari:
http://disehat.com/cara-mengatasi-anemia-pada-ibu-hamil/.Diakses 14
Desember 2016.
Rusdiaman, Dede. (2015). Cara Mengatasi Epilepsi Saat Hamil Yang Aman
[Online]. Diunduh dari: http://obatepilepsi.info/?s=epilepsi+ibu+hamil.
Diakses 14 Desember 2016.
Sulistyoningsih, Haryani. (2011). Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak.
Jogjakarta: Graha Ilmu.
153
Surhaina, Fitri. (2014). Kegunaan Asam Folat Untuk Program Hamil. [Online].
Diunduh dari: http://infosehatwanita.com/pra-kehamilan/kegunaan-
asam-folat-untuk-program-hamil-3902015.html. Diakses 11 Desember
2016.
Susiloningtyas. (2012). Pemberian Zat Besi(Fe) Dalam Kehamilan. Semarang:
Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Team Aapkisaheli. (2015). 6 Household Tips: To Avoid Miscarriage [Online].
Available at: http://www.aapkisaheli.com/articles/6-home-remedy-tips-
to-prevent-from-miscarriage-1-77557.html [Accessed on December, 11
2016]
The Cliparts .(2016). Analog Clock Cliparts [Online]. Available at:
https://thecliparts.com/analog-clock-cliparts/ [Accessed on December,
11 2016]
Tim Viva Media. (2015). Bolehkah Berhubungan Intim saat Hamil? [Online].
Diunduh dari: http://www.viva.co.id/blog/lifestyle/628861-bolehkah-
berhubungan-intim-saat-hamil. Diakses 14 Desember 2016.
Windy, Angelia.(2015). Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil [Online]. Diunduh
dari: http://info-kecantikan.com/makanan-sehat-untuk-ibu-hamil/.
Diakses 11 Desember 2016.
Wirakusumah S. (2009). Perencanaan Menu anemia Gizi Besi. Edisi 2. Penerbit
Trubus AgriwidyaJakarta
Yulia, Yana. (2015). 21 Makanan Penguat Kandungan Lemah [Online].
Diunduh dari: http://hamil.co.id/nutrisi-ibu-hamil/makanan-
sehat/makanan-penguat-kandungan. Diakses 14 Desember 2016.