lampiran i juknis

18
SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 2009 TANGGAL 29 JANUARI 2009 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2009 I. KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional ini yang dimaksud dengan Dana Alokasi Khusus yang selanjutnya disebut DAK adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu pendanaan kegiatan khusus yang merupakan bagian dari program prioritas nasional dan merupakan urusan daerah. DAK bidang pendidikan dialokasikan untuk menunjang pelaksanaan Wajib Belajar (Wajar) Pendidikan Dasar 9 (sembilan) tahun yang bermutu. Kegiatannya diarahkan untuk rehabilitasi ruang kelas dan pembangunan ruang perpustakaan sekolah dasar beserta perangkat meubelairnya. Alokasi DAK bidang pendidikan untuk tahun anggaran 2009 ditetapkan sebesar Rp. 9.334.882.000.000,- (sembilan triliun tiga ratus tiga puluh empat milyar delapan ratus delapan puluh dua juta rupiah). II. KEBIJAKAN PENGGUNAAN DAK MELALUI PEMBERIAN HIBAH/BLOCK GRANT/SUBSIDI KE SEKOLAH A. Landasan Hukum: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional : 1.1. Pasal 49 ayat (3), menyatakan: ”Dana pendidikan dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk satuan pendidikan diberikan dalam bentuk hibah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”. 1.2. Pasal 51 ayat (1) menyatakan : “Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah”. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan : 2.1. Pasal 3 ayat (1) : “Biaya pendidikan meliputi : a. biaya satuan pendidikan; b. biaya penyelenggaraan dan/atau pengelolaan pendidikan; dan 1

Upload: shannon-delacruz

Post on 17-Aug-2015

13 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Lampiran i Juknis

TRANSCRIPT

SALINAN LAMPIRANIPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR3 TAHUN 2009TANGGAL 29 JANUARI 2009 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2009 I.KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional ini yang dimaksud dengan DanaAlokasiKhususyangselanjutnyadisebutDAKadalahdanayang bersumberdariAnggaranPendapatandanBelanjaNegara(APBN)yang dialokasikankepadadaerahtertentudengantujuanuntukmembantu pendanaankegiatankhususyangmerupakanbagiandariprogram prioritas nasional dan merupakan urusan daerah. DAKbidangpendidikandialokasikanuntukmenunjangpelaksanaan WajibBelajar(Wajar)PendidikanDasar9(sembilan)tahunyang bermutu.Kegiatannyadiarahkanuntukrehabilitasiruangkelasdan pembangunanruangperpustakaansekolahdasarbesertaperangkat meubelairnya. AlokasiDAKbidangpendidikanuntuktahunanggaran2009ditetapkan sebesarRp.9.334.882.000.000,-(sembilantriliuntigaratustigapuluh empat milyar delapan ratus delapan puluh dua juta rupiah). II.KEBIJAKAN PENGGUNAAN DAK MELALUI PEMBERIAN HIBAH/BLOCK GRANT/SUBSIDI KE SEKOLAH A. Landasan Hukum: 1.Undang-UndangNomor20Tahun2003tentangSistem Pendidikan Nasional : 1.1.Pasal49ayat(3),menyatakan:Danapendidikandari PemerintahdanPemerintahDaerahuntuksatuan pendidikandiberikandalambentukhibahsesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 1.2.Pasal51ayat(1)menyatakan:Pengelolaansatuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengahdilaksanakanberdasarkanstandarpelayanan minimaldenganprinsipmanajemenberbasis sekolah/madrasah. 2.PeraturanPemerintahNomor48Tahun2008tentangPendanaan Pendidikan : 2.1.Pasal 3 ayat (1) : Biaya pendidikan meliputi : a.biaya satuan pendidikan;b.biayapenyelenggaraandan/ataupengelolaan pendidikan; dan 1c.biaya pribadi peserta didik. 2.2.Pasal3ayat(2)menyatakan:Biayasatuanpendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas : a.biaya investasi, yang terdiri atas : 1.biaya investasi lahan pendidikan; dan 2.biaya investasi selain lahan pendidikan. b.biaya operasi, yang terdiri atas : 1.biaya personalia;dan 2.biaya nonpersonalia c.bantuan biaya pendidikan; dan d.beasiswa. 2.3.Pasal5ayat(1)menyatakan:Pemerintahatau pemerintahdaerahdapatmendanaiinvestasidan/atau biayaoperasisatuanpendidikandalambentukhibahatau bantuan sosial sesuai peraturan perundang-undangan.2.4.Pasal83ayat(1)menyatakan:Danapendidikandari Pemerintahdan/ataupemerintahdaerahdiberikankepada satuanpendidikandalambentukhibahsesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.2.5.Pasal83ayat(2)menyatakan:Dalamprosespenyaluran danapendidikandariPemerintahdan/ataupemerintah daerahkesatuanpendidikansebagaimanadimaksudpada ayat(1),petugasdan/ataulembagayangterlibatdalam penyalurandanaharussudahmenyalurkandanatersebut secaralangsungkepadasatuanpendidikandalamwaktu palinglama5(lima)harikerjasetelahterbitnyasurat perintahmembayardarikantorpelayananperbendaharaan negara atau kantor pelayanan perbendaharaan daerah.2.6.Pasal83ayat(3)menyatakan:Biayapenyalurandana sebagaimanadimaksudpadaayat(1)danayat(2)tidak boleh dibebankan kepada satuan pendidikan. 3.KeputusanPresidenNomor80Tahun2003tentangPedoman PelaksanaanPengadaanBarang/JasaPemerintahyangtelah beberapakalidiubahterakhirdenganPeraturanPresidenNomor 95 Tahun 2007:a.Pasal 6 huruf b, menyatakan : Pelaksanaanpengadaanbarang/jasapemerintahdilakukan dengan cara swakelola. b. Pasal 39 ayat (1), menyatakan : Swakelolaadalahpelaksanaanpekerjaanyang direncanakan, dikerjakan, dan diawasi sendiri. c. Penjelasan Pasal 1 angka 1, menyatakan :Yangdimaksuddengandilaksanakansecaraswakelola adalah: 1).Dilaksanakansendirisecaralangsungolehinstansi penanggung jawab anggaran; 2).Institusipemerintahpenerimakuasadaripenanggung jawab anggaran, misalnya: perguruan tinggi negeri atau lembaga penelitian/ilmiah pemerintah; 23).Kelompokmasyarakatpenerimahibahdaripenanggung jawab anggaran. d.LampiranIKeputusanPresidenNomor80Tahun2003,Bab IIIPelaksanaanPengadaanBarang/JasaDenganSwakelola, A. Ketentuan Umum, angka 2.c menyatakan: Swakelola oleh penerimahibahadalahpekerjaanyangperencanaan, pelaksanaan,danpengawasannyadilakukanolehpenerima hibah(kelompokmasyarakat,LSM,komite sekolah/pendidikan,lembagapendidikanswasta/lembagapenelitian/ ilmiahnonbadanusahadan lembagalainyangditetapkanolehpemerintah) dengan sasaran ditentukan oleh instansi pemberi hibah. 4.PeraturanPresidenNomor7Tahun2005tentangRencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2004 2009: a.BagianIVBab27.CArahKebijakanNomor19menyatakan: Meningkatkanperansertamasyarakatdalampembangunan pendidikantermasukdalampembiayaanpendidikan, penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat serta dalam peningkatanmutulayananpendidikanyangmeliputi perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan. b.BagianIVBab27hurufDProgram-ProgramPembangunan Nomor2.1,menyatakan:Penyediaansaranadanprasarana pendidikanyangberkualitastermasukpembangunanunit sekolahbaru(USB),ruangkelasbaru(RKB),laboratorium, perpustakaan,bukupelajarandanperalatanperaga pendidikan,yangdisertaidenganpenyediaanpendidikdan tenagakependidikansecaralebihmerata,bermutu,tepat lokasi,terutamauntukdaerahpedesaan,wilayahterpencil dan kepulauan, disertai rehabilitasi dan revitalisasi sarana dan prasarana yang rusak termasuk yang berada di wilayah konflik danbencanaalam,sertapenyediaanbiayaoperasional pendidikansecaramemadai,dan/atausubsidi/hibah dalambentukblockgrantatauimbalswadayabagi satuanpendidikandasaruntukmeningkatkanmutu pelayanan pendidikan. B. Tujuan dan Manfaat: PenetapankebijakanpenggunaanDAKbidangpendidikanmelalui subsidikesekolahdidasarkanpulaataspertimbanganadanya manfaat-manfaat sebagai berikut: 1.DAKdapatmemperbaikilayananpublikdibidangpendidikan khususnya prasarana belajar di Sekolah Dasar; 2.DAK dapat mewujudkan pengelolaan pendidikan yang transparan, profesional, dan akuntabel; 33.DAK dapat mewujudkan pelibatan masyarakat secara aktif dalam kegiatan pendidikan; 4.DAKdapatmendorongadanyapengawasanlangsungdari masyarakat; 5.DAK dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat melalui aktivitas perbaikan infrastruktur pendidikan. III.ARAH KEBIJAKAN DAK DAN KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2009 A. Arah Kebijakan DAK Tahun 2009 Arah kebijakan DAK tahun 2009 adalah sebagai berikut : 1.Membantudaerah-daerahdengankemampuanfiskalrendah atau di bawah rata-rata nasional; 2.Menunjang percepatan pembangunan sarana dan prasarana di wilayahpesisirdanpulau-pulaukecil,perbatasan, tertinggal/terpencil,rawanbanjirdanlongsorkategoridaerah ketahanan pangan dan daerah pariwisata; 3.Mendorongpeningkatanproduktivitas,perluasankesempatan kerja, dan diversifikasi ekonomi; 4.Meningkatkanaksespendudukmiskinterhadappelayanan dasar melalui kegiatan khusus di bidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur; 5.Meningkatkanketerpaduandansinkronisasikegiatanyang didanai DAK dengan anggaran kementerian/lembaga (KL) serta kegiatan yang didanai dari APBD; 6.ProgramDAKbidangpendidikandifokuskanuntuk menuntaskan rehabilitasi ruang kelas rusak dan pembangunan ruang perpustakaan sekolah dasar. B. Kebijakan DAK Bidang Pendidikan Tahun 2009 1.DAK bidang pendidikan dialokasikan untuk menunjang program wajibbelajarpendidikandasar9(sembilan)tahunyang bermutu.2.KegiatanDAKbidangpendidikantahun2009diarahkanuntuk penuntasan rehabilitasi/rekonstruksi ruang kelas rusak beserta pergantianmeubelairnya,sumberdansanitasiairbersihserta kamarmandidanWC,pembangunanruangperpustakaan sekolahdasar/sekolahdasarluarbiasabesertaperangkat meubelairnyadanpembangunanruangUKSbeserta pengadaan meubelairnya. 43.SasaransekolahDAKbidangpendidikantahun2009meliputi SD/SDLB baik negeri maupun swasta. 4.Penetapan kegiatan per sekolah dilakukan berdasarkan kondisi dankebutuhan.Sedangkanhargasatuanyadihitung berdasarkanIndekKemahalanKonstruksi(IKK) Kabupaten/Kota setempat. 5.DAKbidangpendidikandilaksanakansecaraswakelola dengan melibatkanpartisipasi komitesekolahdanmasyarakat disekitarsekolahsebagaibagianintegraldarisistem manajemen berbasis sekolah (MBS).6.Untukmencapaitargetpenuntasanrehabilitasigedung sekolah,Kabupaten/KotapenerimaDAKdiwajibkan menyediakan dana pendamping dengan besaran sesuai dengan MoU/kesepakatanbersamapembiayaanpendidikanantara MenteriPendidikanNasionaldenganparaGubernurdan Bupati/Walikota 7.Sekolah-sekolahrusakyanglokasinyaberdekatandan jumlah muridnya kurang dari 50 agar dilakukan regrouping IV.PENGGUNAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN A.Penggunaan DAK bidang pendidikan tahun 2009 diprioritaskan untuk menuntaskanrehabilitasiruangkelasSD/SDLByangmengalami kerusakan dan pembangunan ruang perpustakaan beserta perangkat meubelairnya. B.MenukegiatanDAKbidangpendidikantahun2009berdasarkan urutan prioritas, adalahsebagai berikut: 1.Rehabilitasi/rekonstruksiruangkelasrusakbesertapergantian meubelairnya. 2.Rehabilitasi/pengadaansumberdansanitasiairbersihserta kamar mandi dan WC. 3.Rehabilitasi/pembangunanruangperpustakaanbeserta pengadaan meubelairnya, tidak termasuk pembelian buku. 4.PembangunanruangUsahaKesehatanSekolah(UKS)beserta pengadaan meubelairnya. 5C.Satuan biaya untuk setiap komponen pada poin B, ditetapkan sebagai berikut: NOKOMPONEN KEGIATANSATUANSATUAN BIAYA (IKK= 1) 1Rehabilitasi ruang kelas, dan pengadaan/perbaikan meubelair ruang kelas. KelasRp. 70.000.000,- 2Rehabilitasi/pengadaansumber dan sanitasi air bersih serta kamar mandi dan WC. SekolahRp. 20.000.000,- 3Pembangunan ruang perpustakaan (56m2) dan pengadaan meubelair perpustakaan. SekolahRp. 105.000.000,- 4Pembangunan ruang UKS beserta pengadaan meubelairnya minimal 12 m2. SekolahRp. 24.000.000,- Keterangan: Satuan biaya untuk setiap komponen dikalikan IKK Kab/Kota. D.Alokasidanapersekolahdapatdiaturolehdaerahsesuaikondisi sekolahdidaerahmasing-masing,dimanasatuanbiayatersebutdikalikan IKK daerah masing-masing. E.KetentuanpengalokasianDAKkesekolaholehdaerahsebagaimana dimaksud pada butir A, B, dan C harus mengacu pada rambu-rambu sebagai berikut: 1.DAK2009diprioritaskanuntukmenuntaskanrehabilitasiruang kelas rusak. Kab/Kota terlebih dahulu harus memetakan jumlah sisaruangkelasyangmasihrusak.Danayangtersedia kemudiandialokasikanuntukmerehabilitasiseluruhkelasrusak tersebut.2.Jikamasihtersediadana,setelahpengalokasianuntukseluruh sisa ruang kelas rusak dilakukan, daerah dapat mengalokasikan sisadanatersebutuntukkomponenyangmenjadiprioritas berikutnya, yaitu pengadaan/rehabilitasi sumber dan sanitasi air bersih serta kamar mandi dan WC. 3.Jikamasihtersediadana,setelahpengalokasianuntukseluruh sisaruangkelasrusak,pengadaan/rehabilitasisumberdan sanitasiairbersihsertakamarmandidanWC,daerahdapat mengalokasikansisadanatersebutuntukkomponenyang menjadiprioritasberikutnya,yaitupembangunan/rehabilitasi ruang perpustakaan SD/SDLB dan meubelairnya. 64.BagiPemerintahDaerahyangtelahmenuntaskanrehabilitasi ruangkelas,DanaAlokasiKhusus2009dapatdigunakanuntuk pembangunanruangperpustakaandanmeubelair.Jikamasih tersediadanasetelahpengalokasianpembangunanruang perpustakaandanmeubelairdilakukanmakadaerahdapat mengalokasikansisadanatersebutuntukpembangunanruang UsahaKesehatanSekolah(UKS)sekolahdasar(minimal12 m2). 5.Pemerintah Daerah wajib melakukan pengalokasian dana sesuai denganskalaprioritassebagaimanatelahditetapkan.Tidak diperkenankanmengalokasikandanauntukkomponenyang belumprioritas,jikamasihadakomponenyanglebihprioritas belum terpenuhi. F.MekanismepengalokasianDAKkesekolaholehPemerintahDaerah dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut: 1.MemetakankondisisetiapSD/SDLBdiKab/Kotadan menetapkan jumlah sasaran dengan mempertimbangkan hal-hal sebagaiberikut:(1)penuntasanruangkelasrusaksebagai prioritasutama;(2)perbaikansanitasiataurehabilitasiruang lainsesuaisengankondisisertakeperluansekolah;(3)jumlah dana yang tersedia dari APBN dan APBD. 2.Menetapkan sekolah-sekolah target dengan mempertimbangkan sisa target sekolah yang ada. 3.Menetapkanalokasidanmenukegiatanpersekolahsesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah. G.Kriteria sekolah penerima DAK ditetapkan sebagai berikut: 1.Memilikijumlahmuridyangmemadaisehinggatidakpotensial untuk di regrouping.2.Diprioritaskanuntuksekolahyangberlokasididaerahmiskin, terpencil, tertinggal dan terbelakang. 3.Padatahunanggaran2009tidakmenerimadanabantuan sejenisbaikdarisumberdanapusatmaupundarisumberdana daerah. H.DAKbidangpendidikantidakbolehdigunakanuntukkegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1.Administrasi kegiatan 2.Penyiapan kegiatan fisik 3.Penelitian 4.Pelatihan 5.Perjalanan pegawai daerah 76.Lain-lainbiayaumumsejenisdiluarketentuandalampetunjuk teknis ini. Kegiatan-kegiatanyangtidakdapatdibiayaiDAKtersebut, pembiayaannyadibebankanpadabiayaumumyangdisediakan melalui APBD. V.TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB A.Pemerintah Provinsi 1.Pemerintah Provinsi wajib menyediakan dana pendamping dengan besaransesuaikesepakatanbersamapembiayaanpendidikan antaraMenteriPendidikanNasionaldenganparaGubernurdan Bupati/WalikotasebagaimanatercantumdalamLampiranIII PeraturanMenteriinisehinggapenyelesaianruangkelasrusak benar-benar dapat dituntaskan pada tahun 2009. 2.MengkoordinasikansosialisasipelaksanaanDAKdiprovinsibagi kabupaten/kotasebagaitindaklanjutsosialisasiditingkatpusat dengan mengundang nara sumber dari institusi yang relevan. 3.Melaksanakanpengawasan,supervisi,danmonitoringserta penilaian terhadap pelaksanaan DAK di kabupaten/kota. 4.Melaksanakanpemetaansekolah(schoolmapping)terhadap sebaran lokasi dan alokasi setiap kabupaten/kota. 5.MelakukanevaluasipelaksanaanDAKselama2(dua)tahun berjalan(2007,dan2008)sertamenyusunperencanaanalokasi biayauntukmenyelesaikansisagedungsekolah/ruangkelas SD/SDLByangbelumdapatdiselesaikantahun2009dan mensinergikanprogramDAKdenganpelaksanaankesepakatan bersamapembiayaanpendidikanantaraMenteriPendidikan NasionaldenganparaGubernurdanBupati/Walikota sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Menteri ini. 6.Melaporkanhasilpenilaianmonitoringdanevaluasikepada SekretarisJenderalu.p.KepalaBiroPerencanaandanKerjasama LuarNegeri,danDirekturJenderalManajemenPendidikanDasar dan Menengah, u.p. Direktur Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar. 7.Bagi provinsi yang secara finansial lebih mampu, kontribusi dana pendampingdapatditingkatkandariberbagaisumber(APBD provinsi, APBD Kabupaten/Kota dan masyarakat industri). 8B.Pemerintah Kabupaten/Kota 1.PemerintahKabupaten/Kotawajibmenyediakandana pendampingyangdianggarkandalamAPBDdenganbesaran sesuaikesepakatanbersamapembiayaanpendidikanantara MenteriPendidikanNasionaldenganparaGubernurdan Bupati/WalikotasebagaimanatercantumdalamLampiranIII Peraturan Menteri ini. 2.PemerintahKabupaten/Kotayangtidakmenandatangani kesepakatanpembiayaanpendidikandenganMenteriPendidikan Nasional menyediakan dana pendamping sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan. 3.PemerintahKabupaten/Kotajugadiwajibkanmenyediakandana minimal 3% dari total alokasi DAK bidang pendidikan untuk biaya umumsepertiperencanaan,sosialisasi,pengawasandanbiaya operasionallainnyayangtidakdiperbolehkandibiayaidariDAK bidang pendidikan. 4.Besarandanapendampingdanbiayaumumharusdicantumkan dalamRencanaKerjadanAnggaranPejabatPengelolaKeuangan Daerah(RKA-PPKD)danDokumenPelaksanaAnggaranPejabat PengelolaKeuanganDaerah(DPA-PPKD).DPA-PPKDmemuat rinciankegiatanyangakandibiayaiDAKsesuaidengan penggunaanyangtelahditetapkansertarencanabiayayang bersumber dari DAKbidang pendidikan dan dana pendamping. 5.Menetapkannama-namaSD/SDLBpenerimaDAKtahun2009 dalamSuratKeputusanBupati/Walikotadansalinannya disampaikankepadaDirekturPembinaanTKdanSDDitjen ManajemenPendidikanDasardanMenengahDepdiknasdan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi masing - masing. 6.Kabupaten/kotamembentuktimkonsultanpendampinguntuk pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas dan pengadaan meubelair. 7.Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan DAK di Kabupaten/Kota danmenyalurkan DAK bidang pendidikan ke sekolah penerima. 8.Menyampaikanlaporantriwulananyangmemuatlaporan pelaksanaankegiatandanpenggunaandanakepadaDirektur JenderalManajemenPendidikanDasardanMenengahup. DirekturPembinaanTKdanSDdanKepalaDinasPendidikan Provinsi. 9.MelakukanevaluasipelaksanaanDAKselama2(dua)tahun berjalan(2007dan2008)sertamenyusunperencanaanalokasi biaya untuk menyelesaikan sisa ruang kelas SD/SDLB yang belum dapat diselesaikan untuk diselesaikan pada tahun 2009. 9 C.Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Dinas Pendidikan bersama dengan Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota mempunyai tugas utama sebagai berikut: 1.Membentuktimteknisyangterdiridariunsursubdinsarana pendidikan/subdinTKdanSDDinasPendidikanKabupaten/Kota sebagaileadingsector,dibantuolehtenagaSekolahMenengah Kejuruan(SMK)jurusanbangunan(bilaada)atautenagaahli konstruksi,danstafteknisyangkompetenuntukmelakukan survey,pemetaansekolah(schoolmapping)dankondisisekolah terhadap sebaran lokasi dan alokasi dana di setiap sekolah; 2.MembuatrencanaalokasijumlahSD/SDLByangakanmenerima DAKperkecamatan,selanjutnyamelakukanseleksisekolah-sekolahcalonpenerima.PenerimaDAKbidangpendidikan diutamakanbagisekolahyangmengalamikerusakanberatdan terletak di wilayah tertinggal/terpencil; 3.Mengusulkannama-namaSD/SDLBbesertaalokasidanabagi calonpenerimaDAKtahun2009kepadaBupati/Walikota, berdasarkan hasil pemetaan sekolah (school mapping) yang telah dilaksanakan; 4.Menyampaikanrincianalokasidanpenggunaandanakepada KepalaSekolahdanPejabatPengelolaKeuanganDaerahuntuk penyusunanRencanaKerjadanAnggaranPejabatPengelola KeuanganDaerah(RKA-PPKD)danpenetapanDokumen PelaksanaAnggaranPejabatPengelolaKeuanganDaerah(DPA-PPKD); 5.MensosialisasikanpelaksanaanprogramDAKkepadaKepala Sekolah dan Komite Sekolah penerima; 6.MemberikanpertimbangandanpersetujuankepadaPPKDuntuk penyaluranDAKkesekolahpenerimasesuaidengantahapan yang ditentukan; 7.Memantau/mengawasipelaksanaanprogramDAKbidang pendidikan. D.Kepala Sekolah 1.KepalaSekolahbertanggungjawabterhadappelaksanaan program Dana Alokasi Khusus di tingkat sekolah;2.SekolahwajibmembayarpajakataspenggunaanDanaAlokasi Khusus sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku;3.Menandatangani surat perjanjian pemberian bantuan DAK bidang pendidikan dengan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah; 104.Membentukpanitiayangterdiridariunsur-unsursekolah (pimpinan,karyawandanguru),danmasyarakatyangmemiliki kompetensi dan pengalaman di bidang bangunan; 5.Melaporkankeadaankeuangandanpenggunaannyasecara periodik kepada Bupati/Walikota u.p. Kepala Dinas Pendidikan. E.Komite Sekolah Komitesekolahmelakukantugasdanfungsisesuaidengan KeputusanMenteriPendidikanNasionalNomor044/U/2002tentang DewanPendidikandanKomiteSekolah,yaitu:(a)sebagaipemberi pertimbangan(advisoryagency)dalampenentuandanpelaksanaan kebijakanpendidikan;(b)sebagaipendukung(supportingagency), baikyangberwujudfinansial,pemikiranmaupuntenagadalam penyelenggaraanpendidikan;(c)sebagaipengontrol(controlling agency)dalamrangkatransparansidanakuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan; dan (d) sebagai mediator antarapemerintah(eksekutif)dan DewanPerwakilanRakyatDaerah (legislatif) dengan masyarakat.Komite sekolah memiliki tugas sebagai berikut: 1.Membantukepalasekolahmembentukpanitiapembangunan/ rehabilitasiyangterdiridariunsur-unsursekolah(pimpinan, karyawandanguru),danmasyarakatyangmemilikikompetensi dan pengalaman di bidang bangunan; 2.Memberidukunganfinansial,pemikiranmaupuntenagadalam pelaksanaan kegiatan DAK bidang pendidikan; 3.Melakukanpengawasandalamrangkatransparansidan akuntabilitas dalam pelaksanaan DAK bidang pendidikan. VI.PANITIA PELAKSANA PEMBANGUNAN/REHABILITASIGEDUNG A. Organisasi Pelaksana Susunanpanitiapelaksanapembangunan/rehabilitasigedung terdiridarisatuorangketua,satuorangsekretaris,satuorang bendahara,danbeberapaoranganggotayangterdiridaritiga orang yang mencerminkan unsur-unsur sekolah (pimpinan sekolah, guru, dan karyawan), dan masyarakat. B.Tugasdan TanggungJawabPanitiaDAKbidang pendidikan diSekolah1.Ketua a.Perencanaan 1)Menyusunrencana(gambar)pembangunan/rehabilitasi sekolahdengandibantutimperencanadariDinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 112)Membuatrencanakegiatanpembangunan/rehabilitasi sekolah;3)Mempresentasikan(sosialisasi)rencanakegiatan pembangunan/rehabilitasikepadaunsur-unsursekolah (pimpinan,guru,dankaryawan),komitesekolahdan tokoh masyarakat di sekitar sekolah; 4)Menyusunjadwal(rencanawaktu)kegiatan pembangunan/ rehabilitasi sekolah;5)Menyusunrencanaanggaranbiayapembangunan/ rehabilitasi;6)Menyusunrencanakebutuhanpengadaanbahan-bahan dan alat pembangunan/rehabilitasi bulanan. b.Pelaksanaan1)Menjaminkelancaran(ketersediaanbahandantukang) kegiatan pembangunan/rehabilitasi;2)Menjaminkesesuaianrencanadanpelaksanaan pekerjaan pembangunan/rehabilitasi;3)Menyusun dan menyampaikan usulan daftar pembayaran upah pekerja kepada panitia. c.Pelaporan1)Melakukanpencatatankemajuanpekerjaan pembangunan/ rehabilitasi (bulanan);2)Melakukanpencatatankendaladanpemecahanmasalah selama pekerjaan pembangunan/rehabilitasi (bulanan);3)Membuatlaporanhasilkegiatanpembangunan/ rehabilitasi;4)Mengarsipkanlaporankegiatan pembangunan/rehabilitasi;5)Menyampaikanpertanggungjawabankegiatankepada kepala sekolah.2.Sekretaris Membantu ketua dalam hal: a.Perencanaan 1)Menyiapkanbahan-bahanuntukpenyusunanrencana kegiatan pembangunan/rehabilitasi;2)Menyiapkan bahan untuk presentasi (sosialisasi) rencana kegiatanpembangunan/rehabilitasikepadaunsur-unsur sekolah (pimpinan, guru, karyawan), komite sekolah dan tokoh masyarakat di sekitar sekolah. b.Pelaksanaan1)Menyiapkanberbagaipersuratanuntukmenjamin kelancaranpelaksanaankegiatanpembangunan/ rehabilitasi; 122)Mengumpulkaninformasitentangkemajuanpekerjaan sebagai bahan laporan;3)Mencatatberbagaipermasalahanpekerjaanuntuk ditindaklanjuti oleh panitia. c.Pelaporan1)Membuatkonseplaporan(bulanandanakhir)hasil kegiatan pembangunan/rehabilitasi;2)Mengarsipkan laporan (bulanan dan akhir) hasil kegiatan pembangunan/rehabilitasi;3)Menyampaikanpertanggungjawabankegiatankepada ketua panitia;4)Sekretarisdapatbertindaksebagaiketuaapabilaketua berhalangan.3.Bendahara Membantu ketua dalam hal: a.Perencanaan 1)Menyusunrencanapembiayaankegiatanpembangunan/ rehabilitasi;2)Melakukanpenyimpanankeuanganyangmenjamin kelancaran kegiatan pembangunan/rehabilitasi. b.Pelaksanaan1)Menerimadanmemeriksausulanpembayarandari ketua;2)Menyiapkansuratpersetujuanpembayarankepada ketua;3)Melakukan pembayaran;4)Melakukanpencatatanpenerimaandanpengeluaran keuangan kegiatan;5)Menyiapkaninformasikondisikeuanganpanitiakepada ketua; 6)Membayarpajaksesuaidenganperaturanperpajakan yang berlaku. c.Pelaporan2)Melakukanpembukuanharian,mingguan,bulanandan akhir kegiatan;3)Membuatkonseplaporankeuanganhasilkegiatan pembangunan/rehabilitasi;4)Mengarsipkanlaporankeuangankegiatan pembangunan/rehabilitasi;5)Menyampaikanpertanggungjawabankegiatankepada ketua panitia. 134.AnggotaMembantuKetuadalamhalperencanaan,pelaksanaan,dan pelaporan. VII. SISTEM PELAPORAN,PEMANTAUAN, DAN SANKSI A.Pelaporan 1.Laporan Ketua Panitia Ketua panitia membuat laporan bulanan dan laporan akhir dan disampaikan kepada kepala sekolah. a.Laporan Bulanan Laporanbulananmeliputilaporankeuangandanlaporan fisik dengan menggunakan format sebagaimana terlampir. b.Laporan Akhir Laporanakhirmeliputilaporankeuangandanlaporanfisik denganmenggunakanformatsebagaimanaterlampir disertaidenganuraianmasalahyangdihadapidansolusi yangditempuh,sertamelampirkanfotosekolahsebelum direhabilitasi(0%),sedangdirehabilitasi(50%),dan sesudah direhabilitasi (100%). Di dalam laporan akhir, agar disertakan juga file foto kegiatan rehabilitasi dalam CD. 2.Laporan Kepala Sekolah Berdasarlaporanpanitia,KepalaSekolahmenyusunlaporan bulanandanlaporanakhiruntukdisampaikankepada Bupati/Walikota melalui Dinas Pendidikan 3.Laporan Kabupaten/ kota

a.DinasPendidikanKabupaten/Kotamembuatlaporankondisi awaldanakhirterhadap;1)RuangkelasSD/SDLByang rusak, 2) Jumlah SD yang memiliki perpustakaan, 3) Jumlah SD/SDLByangmemilikisanitasilayak,4)JumlahSD/SDLB yang memiliki UKS, dengan mengikuti format lampiran V. b.DinasPendidikanKabupaten/Kotamenghimpundan merangkumlaporandariKepalaSekolahmengenai pelaksanaanrehabilitasi,kemudianmenyampaikanlaporan tersebut kepada Bupati/Walikota. c.Kabupaten/Kotamembuatlaporantriwulanandanlaporan akhirtentangpelaksanaanpembangunan/rehabilitasidi kabupaten/kota dengan sistematika laporan sebagai berikut: 14 1.Pendahuluan: tujuan dan sasaran program; 2.TahapPersiapan:prosespenetapansekolahdan sosialisasi kepada kepala sekolah dan komite sekolah; 3.PelaksanaanProgram:kegiatanpembangunan/ rehabilitasi, permasalahan yang dihadapi dan solusi yang ditempuh; 4.Penutup: kesimpulan, saran, dan rekomendasi; 5.Lampiran:fotoseluruhkegiatansebelumrehabilitasi sekolah(0%),saatpelaksanaan(50%),dansesudah direhabilitasi (100%). d.LaporantriwulanpelaksanaanDAKpendidikanoleh Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud di atas disampaikan olehBupati/WalikotakepadaMenteriPendidikanNasional c.q.DirekturJenderalManajemenPendidikanDasardan Menengah, dengan tembusan kepada : 1)Gubernuru.p.KepalaDinasPendidikanProvinsi setempat; 2)SekretarisJenderalDepdiknasu.p.KepalaBiro PerencanaandanKerjasamaLuarNegerisertaKepala Biro Keuangan Depdiknas; 3)DirekturPembinaanTamanKanak-KanakdanSekolah Dasar. e.LaporanakhirpelaksanaanDAKpendidikanoleh kabupaten/kotasebagaimanadiuraikandiatasdisampaikan olehBupati/WalikotakepadaMenteriPendidikanNasional, dengan tembusan: 1)MenteriKeuanganu.p.DirekturJenderalPerimbangan Keuangan; 2)SekretarisJenderalDepdiknasu.pKepalaBiro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Depdiknas; 3)DirekturJenderalManajemenPendidikanDasardan Menengah,Depdiknasu.p.DirekturPembinaanTKdan SD; 4)Direktur Agama dan Pendidikan Bappenas; dan 5)KepalaDinasPendidikanPropinsi,upKasubdinyang membidangi sekolah dasar. f.Kelalaiankabupaten/kotadalammenyampaikanlaporan akhirpelaksanaanpembangunan/rehabilitasisekolah sebagaimanadimaksuddalambutirdiatas,akandijadikan pertimbanganpentingdalampengalokasianDAKtahun anggaran berikutnya. g.Kabupaten/kotamelaluiSubdinTK/SDdanatauSubdin Sarana yang menjadi penanggung jawab kegiatan DAK serta timpemetaansekolahDinasPendidikankabupaten/kota mengirimkan foto-foto seluruh sekolah penerima DAK tahun anggaran2009dalambentukdigitalsebelumadakegiatan 15pembangunan/rehabilitasi(0%),saatpelaksanaan(50%), dan sesudah direhabilitasi (100%). 4.Laporan Pusat 1.DepartemenPendidikanNasionalmelaluiDirektorat PembinaanTKdanSDDirektoratJenderalManajemen PendidikanDasardanMenengahmenyusunlaporan pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan dengan sumberdatadaninformasidarihasilpemantauandan pelaporan dari kabupaten/kota. 2.LaporanpelaksanaanDAKyangdisusunolehDepdiknas selanjutnyadigunakansebagaibahaninformasikeberbagai fihakyangterkaitseperti:DPRRI,DepartemenKeuangan, dan Bappenas. B.Pemantauan dan Pengawasan 1.Pemantauan Pemantauanpelaksanaanpembangunan/rehabilitasigedung, SD/SDLB dilaksanakan oleh: a.Dinas Pendidikan kabupaten/kota; b.Dewan Pendidikan kabupaten/kota; c.Dinas Pendidikan Propinsi; d.DepartemenPendidikanNasional,DirektoratJenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah u.p. Direktorat Pembinaan TK dan SD; e.Bappenas u.p. Direktorat Agama dan Pendidikan;dan f.Departemen Keuangan u.p. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. Pemantauan dan evaluasi dilakukan secara: a.PeriodikPemantauandanevaluasisecaraperiodikdilakukanoleh DinasPendidikanprovinsidankabupaten/kota,danDewan Pendidikankabupaten/kota,menggunakaninstrumenyang sesuai dengan keperluan daerah. b.I nsidental Pemantauandanevaluasisecarainsidentaldilakukanoleh DirektoratPembinaanTKdanSD,DirektoratJenderal ManajemenPendidikanDasardanMenengah,Departemen PendidikanNasionalsebagaidepartementekniske kabupaten/kota sesuai dengan keperluan. 2.Pengawasan. Pengawasanfungsional/pemeriksaantentangpelaksanaan kegiatandanadministrasikeuanganDAKbidangpendidikan 16dilaksanakanolehInspektoratJenderalDepartemenPendidikan NasionaldanInspektoratDaerah.Pengawasan fungsional/pemeriksaanolehInspektoratJenderaldilakukan berbasis sampel. C. Sanksi Setiaporangatausekelompokorangdisetiaptingkatpelaksana (kabupaten/kota,sekolah,masyarakat)yangmelakukantindakan penyalahgunaandan/ataupenyimpanganpelaksanaankegiatan danadministrasikeuangansebagaimanatertuangdalampetunjuk teknis ini ditindak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sanksi Kepada Pengelola/ Kepala Sekolah/ Masyarakat: 1.Sanksi administratif diberikan apabila pengelola/kepala sekolah melakukan pelanggaran administrasi; 2.Sanksihukumolehaparatpenegakhukumdiberikanapabila pengelola/kepalasekolah/komitesekolah/masyarakat melakukan pelanggaran hukum. Sanksi Kepada Kab/ Kota: 1.Pengelola DAK kabupaten/kota yang melakukan penyimpangan dalam penyaluran dan penggunaan DAK akan ditindak menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku;2.Pemerintah kabupaten/kota yang melakukan kegiatannya tidak berpedomanpadapetunjukteknisini,dipandangsebagai penyimpanganyangdapatdikenaisangksihukumolehaparat hukum terkait. D.Pelayanan Informasi dan Pengaduan Masyarakat Jikaterdapatpenyalahgunaankeuangandanpenyimpanganpada pelaksanaanpembangunan/rehabilitasigedungSD/SDLB,maka pengaduan dapat disampaikan kepada: 1. Tingkat pusat a.DirekturJenderalManajemenPendidikanDasardan Menengah Departemen Pendidikan Nasional u.p. Direktur Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar Jl.Jend.Sudirman,Gd.E.Lt.18DepdiknasSenayan, Jakarta Tlp. (021) 572 5641, Fax: (021) 572 5637 E-mail: [email protected] Agama dan Pendidikan Bappenas Jalan Taman Surapati Jakarta Pusat Tlp. (021) 3905648, Fax: (021) 3926602 c.Inspektur Jenderal Depdiknas JalanJenderalSudirmanGedungBLantai7Depdiknas Senayan ~ Jakarta. Telepon (021) 5737104, Fax (021) 5731138 17 2. Tingkat Provinsi KepalaDinasPendidikanProvinsidanKepalaInspekturWilayahsetempat. 3. Tingkat kabupaten/kota KepalaDinasPendidikandanKepalaInspekturDaerahserta Ketua Dewan Pendidikan kabupaten/kota masing-masing. 4. Tingkat Kecamatan KepalaCabangDinasPendidikanKecamatanatausejenisnyadi kecamatan tempat sekolah berada. VIII.KETENTUAN LAIN-LAIN Dalamhalterjadibencanaalam,Pemerintahkabupaten/kotadapat mengusulkankegiatan-kegiatandiluaryangtelahdiaturdalam Petunjuk Teknis. Mekanisme pengajuan usulan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: 1.Pemerintah kabupaten/kotamengajukan usulan perubahan kegiatan kepadaMenteriPendidikanNasionaldengantembusanDirektur JenderalManajemenPendidikanDasardanMenengahc.q.Direktur Pembinaan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar; 2.BerdasarkanpertimbanganDirekturJenderalManajemenPendidikan DasardanMenengahc.q.DirekturPembinaanTamanKanak-Kanak danSekolahDasar,MenteriPendidikanNasionalmemberikansurat rekomendasikepadaMenteriKeuanganuntukmelakukanperubahan kegiatan tersebut; 3.PersetujuanMenteriPendidikanNasionaldanMenteriKeuangan disampaikan kepada Daerah yang bersangkutan. MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, TTD. BAMBANG SUDIBYO Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional, Dr. A. Pangerang Moenta, S.H., M.H., DFM NIP131661823 18