lampiran i.1 juknis pelatihan aparat pemda 2013

Upload: haniz

Post on 13-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

juknis

TRANSCRIPT

  • 1Lampiran I.1Petunjuk Teknis Pencairan dan Penggunaan Dana Urusan BersamaKegiatan PNPM Mandiri Perdesaan T.A. 2013

    PETUNJUK TEKNISPELATIHAN APARAT PEMERINTAH DAERAH

    DI LOKASI PNPM MANDIRI PERDESAAN INTEGRASI SPPSPPNTAHUN ANGGARAN 2013

    I. Latar BelakangPNPM Mandiri Perdesaan Integrasi SPP-SPPN merupakan salah satu programpendukung PNPM Mandiri Perdesaan reguler, yang ditujukan untuk memfasilitasiproses perencanaan pembangunan dengan pendekatan pemberdayaanmasyarakat ke dalam sistem perencanaan pembangunan di daerah. Pendekatanpemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan melalui PNPM MandiriPerdesaan, pada intinya telah memberikan hasil positif, khususnya pada aspekpartisipasi masyarakat dan penguatan kelembagaan masyarakat,permusyawaratan yang demokratis serta perumusan dokumen perencanaanpembangunan desa jangka menengah (RPJMDes) dan tahunan (RKPDes).Capaian positif tersebut, tidak terlepas dari peran pendampingan oleh konsultandan fasilitator serta peran pembinaan oleh aparat Pemeritah Daerah. Selainpembinaan, peran pelayanan yang maksimal merupakan kunci sukses lain yangharus dimiliki oleh aparat Pemerintah Daerah, terutama personil yang terlibatsecara langsung. Untuk itu, aparat yang terlibat harus memiliki kapasitas dankapabilitas yang memadai, agar dapat menjalankan fungsi pembinaan secaraoptimal. Kapasitas utama yang dibutuhkan adalah pemahaman secara utuh atasdokumen-dokumen regulasi dan kebijakan teknis, yang terkait denganperencanaan pembangunan nasional dan daerah, serta kemampuan melakukanpembinaan terhadap masyarakat dan kelembagaan masyarakat.Untuk meningkatkan kapasitas aparat pemerintah daerah dalam pengelolaanPNPM Mandiri Perdesaan maupun PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN, maka padaTahun Anggaran 2013, dialokasikan pembiayaan untuk kegiatan PelatihanAparat Pemerintah Daerah di Lokasi PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN. Pelatihantersebut merupakan ruang dialog yang diharapkan efektif bagi instansi-instansiteknis (SKPD) yang terkait langsung dengan perencanaan dan penganggaranpembangunan di daerah, agar memahami hakekat pelaksanaan program.Pentingnya keterlibatan SKPD, dimaksudkan untuk mendorong sinkronisasiantara perencanaan partisipatif oleh masyarakat dengan perencanaanteknokratis di daerah. Melalui model ini, ke depan diharapkan memberikankontribusi bagi terlaksananya pembangunan daerah yang benar-benar sesuaidengan kebutuhan masyarakat serta menjadi prioritas daerah yangbersangkutan.

    II. Tujuan dan Sasaran1. Tujuan

    Tujuan umum pelatihan adalah untuk memberikan orientasi dan pembekalankepada aparat pemerintah daerah, terkait pengetahuan dan ketrampilandalam melakukan pendampingan PNPM Mandiri Perdesaan dan PNPM MPdIntegrasi SPP-SPPN.

  • 2Adapun tujuan pelatihan adalah:a. Meningkatkan pemahaman aparat pemerintah daerah tentang latar

    belakang, tujuan, kebijakan, prinsip-prinsip, prosedur dan ketentuan PNPMMandiri Perdesaan dan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN;

    b. Meningkatkan ketrampilan aparat pemerintah daerah dalam memfasilitasiproses perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pembinaan danpelestarian program;

    c. Menumbuhkan komitmen dan sikap kepedulian peserta terhadapmasyarakat miskin dan kemandirian masyarakat.

    2. SasaranSasaran pelatihan adalah aparat pemerintah daerah yang terdiri dari SKPDdan PjOK, yang berfungsi sebagai setrawan dan atau nama lainnya.

    III. Keluaran (Ouput)1. Tersedianya tenaga aparat pemerintah daerah yang memahami hakekat

    pelaksanaan program, sehingga dapat melaksanakan proses integrasi secarabaik dan benar;

    2. Aparat pemerintah daerah yang dilatih, memiliki ketrampilan dalammemfasilitasi proses perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pembinaandan pelestarian program;

    3. Aparat pemerintah daerah memiliki komitmen dan kepedulian yang lebih baikterhadap masyarakat miskin, serta mengupayakan terlaksananya kemandirianmasyarakat melalui kebijakan-kebijakan di daerah.

    IV. Indikator Kinerja1. Tersedianya aparat pemerintah daerah yang ditugaskan secara khusus

    memfasilitasi dan mengawal proses pengintegrasian perencanaan danpelaksanaan program ke dalam sistem pembangunan regular di daerah;

    2. Aparat pemerintah daerah yang dilatih memahami konsep dan strategipemberdayaan masyarakat, serta mampu memperjuangkannya (melaluiregulasi daerah) dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan regulerdi daerah;

    3. Adanya pernyataan komitmen bersama aparat pemerintah daerah, untukterlibat secara aktif memfasilitasi proses integrasi perencanaan danpelaksanaan pembangunan reguler di daerah;

    4. Secara teknis, pelaksanaan pelatihan berjalan sesuai dengan ketentuan yangditetapkan.

    V. RUANG LINGKUP KEGIATAN1. Waktu Pelaksanaan

    Pelaksanaan pelatihan akan dilaksanakan masing-masing kabupaten, selama6 hari atau 5 malam, dengan ketentuan sebagai berikut :a. Hari ke-1 : Chek in Panitia dan Pelatih (Jam 12.00);b. Hari ke-2 : Konsolidasi pelatih (1 hari efektif), dan chek in peserta;c. Hari ke-3, 4, 5: Pelaksanaan Pelatihan (3 hari efektif);d. Hari ke 6 : Chek out Panitia, Pelatih dan Peserta (Jam 12.00).

  • 32. Materi PelatihanModul pelatihan sebagai standar nasional disiapkan oleh KonsultanManajemen Nasional (KMN) PNPM Mandiri Perdesaan, yang secara garisbesar difokuskan pada pengembangan diri peserta pelatihan maupunpeningkatan pemahaman dan pembinaan pelaku program.

    3. Tempat PelaksanaanPelatihan dilaksanakan di masing-masing kabupaten pada seluruh lokasiPNPM MPd Integrasi SPP-SPPN. Tempat pelatihan dapat memanfaatkanhotel yang ada, serta memenuhi persyaratan penyelenggaraan pelatihan.

    4. Peserta dan Pelatih:4.1. Peserta pelatihan adalah SKPD kabupaten sebanyak 10 orang dan

    PjOK sebanyak 1 orang per kecamatan. Penambahan pesertapelatihan dapat dilakukan, dengan mempertimbangkan kecukupandana yang tersedia dalam DIPA;

    4.2. Pelatih berasal dari unsur Aparat Pemerintah Daerah, Konsultan danatau Fasilitator Kabupaten, dengan jumlah sesuai yang tertuang dalamRKA-KL.

    5. Fasilitas yang diperlukan dalam penyelenggaraan pelatihan:5.1. Ruang pembukaan dan penutupan serta perlengkapannya. Penataan

    tempat duduk peserta dilakukan berbentuk theater;5.2. Ruang/kelas pelatihan dengan kapasitas 25 35 orang (peserta dan

    pelatih leluasa bergerak), penataan kursi berbentuk U shape;5.3. Akomodasi bagi pelatih, peserta dan tim pelaksana. Pelatih dan

    peserta tidak diperbolehkan dalam satu kamar. Kamar berjenis twinyang digunakan untuk 2 pelatih atau 2 peserta per kamar. Jika terjadisisa pelatih/peserta yang berbeda jenis kelamin maka dipisah kamar(dapat masing-masing sendiri);

    5.4. Konsumsi per hari 3x dan snack minimal 2x per hari;5.5. Honorarium narasumber dan Pelatih. Khusus pelatih dari unsur

    Konsultan dan fasilitator program, tidak diperkenankan menerimahonor dari kegiatan pelatihan;

    5.6. Biaya transportasi lokal bagi peserta dan tim pelaksana, sesuai dengannilai kewajaran transportasi umum di kabupaten tersebut, dandibuktikan dengan kwitansi;

    5.7. Uang saku bagi peserta dan tim pelaksana kegiatan;5.8. Dokumentasi, bahan ATK, spanduk, kertas plano dan kertas meta plan.

    6. Tahapan Kegiatan6.1. Konsolidasi Pelatih

    chek in dan konsolidasi pelatih dilaksanakan terlebih dahulu selama1 (satu) hari efektif sebelum pelaksanaan pelatihan.Panitia wajib menyiapkan penginapan dan konsumsi, peralatan danruang konsolidasi, serta peralatan lain yang dibutuhkan. Peralatanyang dibutuhkan meliputi:- In-focus 1 unit- Flipchart- Kertas plano minimal sesuai kebutuhan konsolidasi- Materi/modul pelatihan sesuai yang telah ditetapkan

  • 4- Peralatan komputer 1 unit- Printer 1 unit

    6.2. Kegiatan Pelatihan6.2.1. Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari efektif;6.2.2. Acara pembukaan dan penutupan dilakukan oleh pejabat di

    kabupaten;6.2.3. Kegiatan pelatihan yang mencakup penyampaian materi-materi

    dilakukan sampai hari ke tiga, yang dilanjutkan dengan acarapenutupan setelah pelatihan.

    6.3. Transportasi pesertaSetelah penutupan, panitia harus menyiapkan biaya transportasi untukpeserta sesuai dengan jarak (jauh dekat) lokasi pelatihan, dankecamatan tempat bertugas, berdasarkan tarif umum yang berlakudi kabupaten.

    6.4. Honor panitia, pelatih, dan uang saku pesertaSatker PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten, selaku penyelenggarakegiatan secara swakelola wajib memberikan honorarium kepadapanitia, pelatih dan uang saku peserta sesuai besaran nilai yangtertuang dalam Kertas Kerja/RKAKL, DIPA UB kabupaten.

    VI. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB1. Konsultan Manajemen Nasional (KMN)

    KMN bertugas menyediakan modul dan materi pelatihan serta wajibmengkoordinasikannya dengan Satker Pusat. Modul dan materi yang telahfinal, selanjutnya ditetapkan oleh Satker Pusat dan didistribusikan ke seluruhlokasi PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN. Dalam proses penyelenggaraanpelatihan, KMN dapat melakukan monitoring berdasarkan penugasan SatkerPusat.

    2. Konsultan Manajemen Wilayah (KMW)KMW bertanggungjawab membantu Konsultan Manajemen Nasional (KMN)dalam menyiapkan materi dan modul pelatihan. Selain itu, KMW bertugasmelakukan monitoring pelaksanaan pelatihan dalam rangka menjaga kualitaspelatihan, berdasarkankan penugasan dari Satker Pusat. KMW yangditugaskan membantu memberikan penguatan kepada tim pelatih kabupaten.

    3. Satker PNPM Mandiri Perdesaan ProvinsiSatker PNPM Mandiri Perdesaan provinsi berkewajiban memberikandukungan penyelenggaraan pelatihan, melalui monitoring terhadap prosespelaksanaan pelatihan, bersama-sama dengan KMW yang ditugaskan.

    4. Satker PNPM Mandiri Perdesaan KabupatenBertanggungjawab membentuk kepanitiaan yang bertugas menyediakanberbagai perlengkapan kebutuhan pelatihan, mulai dari panitia, akomodasi,konsumsi, tempat pelatihan, penggandaan materi sampai biaya transportasipeserta dan pelatih. Satker PNPM Mandiri Perdesaan Kabupatenbertanggungjawab terhadap kelancaran seluruh proses pelaksanaanpelatihan hingga selesai.Rincian tanggung jawab Satker PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten, melaluipanitia pelaksana adalah menyediakan:

  • 54.1. Ruang Pembukaan dan Penutupan, dengan perlengkapan:a. Podium / mimbar lengkapb. Meja dan Kursi Podiumc. Backdroupd. Kursi pesertae. Sound system

    4.2. Perlengkapan Kelas Pelatihana. Sound systemb. Plipchartc. Printer Laser Jetd. LCD Proyektore. Screen

    4.3. Seminar Kita. Tasb. Blocknotec. Bolpoint dan pensild. Serutan Pensile. Penghapusf. ID card

    4.4. Alat Tulis Kantor (ATK)a. Kertas plano minimal 2 bal per kelasb. Kertas metaplane minimal 2 bal per kelasc. Kertas HVS minimal 2 rim perkelasd. Spidol whiteboarde. Spidol permanentf. Spidol transparan 4 warnag. Map folderh. Staplesi. Lakbanj. Cutter

    4.5. Materi/Modul Pelatihana. Materi/Modul Pelatihan sesuai jumlah pesertab. Bahan bacaan sesuai jumlah peserta

    4.6. Akomodasi dan konsumsia. Hotel yang layak untuk kegiatan pelatihan, dengan memperhatikan

    jumlah kamar, kelas, dan kenyamanan peserta;b. Konsumsi per hari 3x dan snack minimal 2x per hari;c. Ruang sekretariat

    4.7. DokumentasiDokumentasi berupa catatan proses, dan foto kegiatan pelatihan, yangberguna berguna untuk proses umpan balik. Dokumentasi lebih banyakdiarahkan untuk melihat proses kegiatan pelatihan.

    4.8. PelaporanPelaporan merupakan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan olehpanitia untuk dilaporkan kepada Satker PNPM Mandiri Perdesaankabupaten. Laporan tersebut memuat hasil dan rekomendasi pelatihan,pembiayaan yang dikeluarkan, maupun hal-hal lain berkenaan denganadministrasi kegiatan.

    5. Fasilitator atau PelatihPelatih bertugas memfasilitasi proses pelatihan sesuai dengan modul danmateri yang telah dipersiapkan. Pelatih bertanggungjawab terhadapkelancaran penyampaian materi dan pemahaman peserta terhadap pokok

  • 6bahasan. Pelatih juga menyusun laporan proses fasilitasi dan hasil pelatihanlengkap (termasuk evaluasi pelatihan dan evaluasi peserta) untuk selanjutnyadiserahkan kepada KMW sebagai bahan laporan pelatihan.

    VII. PELAKSANA KEGIATANPelaksana kegiatan pelatihan aparat pemerintah daerah adalah Satker PNPMMandiri Perdesaan Kabupaten di lokasi-lokasi PNPM MPd Integrasi SPP-SPPNT.A. 2013. Mekanisme pengadaan kegiatan pelatihan, mengacu pada PerpresNomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, danperubahan-perubahannya.

    VIII. PEMBIAYAANPembiayaan pelatihan aparat pemerintah daerah di lokasi PNPM MPd IntegrasiSPP-SPPN, berasal dari DIPA UB PNPM Mandiri Perdesaan T.A. 2013,sebagaimana dirinci dalam Kertas Kerja/RKA-KL T.A. 2013.