lampiran road map 2015 - 2019
TRANSCRIPT
ii
ii
PENGANTAR
Kebijakan penyelenggaraan Reformasi Birokrasi (RB) dengan jelasdituangkan dalam UU No. 17 Tahun 2007 tentang RPJPN 2005-2025 danPerpres No. 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014. UU No. 17 Tahun2007 mengamanatkan bahwa Pembangunan Aparatur Negara dilakukanmelalui melalui Reformasi Birokrasi untuk meningkatkan profesionalismeAparatur Negara dan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, dipusat maupun di daerah agar mampu mendukung keberhasilanpembangunan di bidang-bidang lainnya.
Melanjutkan RPJPN 2005-2025 sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007, visi misi Kabinet Kerja Jokowi-JK yangtertuang dalam Program “Nawacita”, yaitu membuat pemerintah tidakabsen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,demokratis dan terpercaya dengan memberikan prioritas pada upayamemulihkan kepercayaan publik pada institusi-institusi.
Kementerian Pariwisata turut serta mendukung program ReformasiBirokrasi (RB) demi terwujudnya “Pemerintahan yang Baik/ GoodGovernance” dengan sasaran Reformasi Birokrasi Kementerian Pariwisata2015-2019, yaitu: Terwujudnya Kementerian Pariwisata yang bersih danbebas KKN, Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik diKementerian Pariwisata, Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerjabirokrasi di Kementerian Pariwisata dengan mendapatkan predikat “WajarTanpa Pengecualian” dari penilaian BPK.
Permasalahan yang dihadapi Kementerian Pariwisata dalammengembangkan Program Reformasi Birokrasi, yaitu: Kualitas pelayananpublik, Akuntabilitas kinerja, Kapasitas SDM dan Tata kelola organisasiyang baik di lingkungan Kementerian Pariwisata sehingga perlu adanyapengembangan Program Manajemen Perubahan yang terdiri dari delapanarea perubahan untuk mendukung Program Pengembangan ReformasiBirokrasi di Kementerian Pariwisata.
Kementerian Pariwisata telah menetapkan Keputusan Menteri PariwisataNo.KM.78/OT/001/MP/2015 tentang Pembentukan Tim PercepatanReformasi Birokrasi di Lingkungan Kementerian Pariwisata dan KeputusanSekretaris Kementerian Pariwisata Nomor SK.509/OT.001/SESMEN/KEMPAR/2015 tentang Panitia Kecil Penyusunan Road Map ReformasiBirokrasi Kementerian Pariwisata, yang melibatkan seluruh unsur pimpinan,
iii
staf dan unit kerja dengan tugas menyusun program dan kegiatanreformasi birokrasi yang dituangkan dalam dokumen usulan “Road MapReformasi Birokrasi Kementerian Pariwisata 2015-2019” untukdisampaikan kepada Tim Reformasi Birokrasi Nasional.
Dokumen Reformasi Birokrasi Kementerian Pariwisata terdiri atas berbagaiprogram dan kegiatan yang meliputi Quick Wins, bidang PeningkatanKualitas Pelayanan Publik, bidang Penguatan Peraturan Perundang-undangan, bidang Penguatan Tata Laksana, bidang PenguatanPengawasan, bidang Penguatan Kelembagaan, bidang Penguatan SistemManajemen SDM Aparatur, bidang Penguatan Akuntabilitas Kinerja, danbidang Manajemen Perubahan.
Diharapkan dengan pelaksanaan program dan kegiatan Reformasi BirokrasiKementerian Pariwisata ini akan dapat lebih meningkatkan kinerjaKementerian Pariwisata, secara bertahap dapat mewujudkan KementerianPariwisata yang bersih, efektif, efisien, professional, transparan danakuntabel, serta mampu menyelenggarakan urusan pemerintahan secaratepat, cepat, akurat dan akuntabel demi terwujudnya pemerintahan yangbaik (Good Governance) yang merupakan salah satu tujuan dari programnawacita yaitu membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tatakelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya,sehingga hal ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalammendukung program pemerintah menuju keberhasilan pembangunannasional dan kemajuan Bangsa dan Negara Indonesia.
Jakarta, Desember 2015Menteri Pariwisata,
Arief Yahya
iv
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007tentang RPJPN 2005-2025 bahwa nilai penting dari terwujudnya ProgramReformasi Birokrasi adalah dengan diterapkannya prinsip-prinsip CleanGovernment dan Good Governance yang secara universal diyakini menjadiprinsip-prinsip yang diperlukan untuk memberikan pelayanan prima kepadamasyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, program utama yangdilakukan pemerintah adalah membangun aparatur negara melaluipenerapan Reformasi Birokrasi. Pada tahun 2011, seluruh kementerian danlembaga (K/L) serta pemerintah daerah (Pemda) ditargetkan telah memilikikomitmen dalam melaksanakan proses Reformasi Birokrasi. Pada tahun2014 secara bertahap dan berkelanjutan, K/L dan Pemda telahmengembangkan program Reformasi Birokrasi. Demikian pula denganKementerian Pariwisata yang telah mengalami perubahan organisasisebanyak 2 kali yaitu dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisatamenjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan saat ini menjadiKementerian Pariwisata, sejak Tahun 2010 secara bertahap telahmelaksanakan Reformasi Birokrasi.
Road Map Reformasi Birokrasi (RMRB) bertujuan untuk memberikan arahpelaksanaan reformasi birokrasi di kementerian/lembaga (K/L) danpemerintah daerah (Pemda) agar berjalan secara efektif, efisien, terukur,konsisten, terintegrasi, melembaga dan berkelanjutan. Visi reformasibirokrasi adalah “Terwujudnya Pemerintahan Kelas Dunia”. Visitersebut menjadi acuan dalam mewujudkan pemerintahan kelas dunia,yaitu pemerintahan yang professional dan berintegrasi tinggi yang mampumenyelenggarakan pelayanan prima kepada masyarakat dan manajemenpemerintahan yang demokratis agar mampu menghadapi tantangan padaabad ke-21 melalui tata pemerintahan yang baik pada tahun 2025.Sedangkan misi reformasi birokrasi adalah menyempurnakan peraturanperundang-undangan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahanyang baik, melakukan penataan dan penguatan organisasi,tata laksana,manajemen SDM, pengawasan, akuntabilitas, kualitas pelayanan publik,mindset dan cultureset, pengembangan mekanisme control yang efektif,dan pengelolaan sengketa administrative secara efektif dan efisien.
Reformasi birokrasi bertujuan untuk menciptakan birokrasi pemerintahyang professional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerjatinggi, bebas dan bersih KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera,berdedikasi dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur
v
Negara. Adapun area perubahan yang menjadi tujuan reformasi birokrasimeliputi seluruh aspek manajemen pemerintahan yang terdiri dari:organisasi, tatalaksana, peraturan perundang-undangan, sumber dayamanusia aparatur, pengawasan, akuntabilitas, pelayanan publik, pola pikir(mindset) dan budaya kerja (cultureset). Sasaran Reformasi BirokrasiKementerian Pariwisata adalah terwujudnya pemerintahan yang bersih,dan bebas dari KKN, meningkatnya kualitas pelayanan publik kepadamasyarakat, dan peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi.Permasalahan yang dihadapi Kementerian Pariwisata saat ini adalah:kualitas pelayanan publik, akuntabilitas kinerja, kapasitas SDM, dan tatalaksana, sedangkan permasalahan dalam akuntabilitas kinerja adalahpenilaian BPK terhadap laporan keuangan Kementerian Pariwisatamendapat penilaian “disclaimer”.
Upaya untuk memposisikan Kementerian Pariwisata menuju Pemerintahanyang baik/Good Governance adalah dengan pelaksanaan ProgramReformasi Birokrasi yang terdiri dari: manajemen perubahan, penguatanpengawasan, penguatan peraturan perundang-undangan, penguatan tatalaksana, penguatan kelembagaan, peningkatan kualitas pelayanan publik,penguatan sistem manajemen SDM Aparatur Sipil Negara (ASN),penguatan akuntabilitas kinerja, dan Monitoring, evaluasi, dan pelaporan,sehingga terwujudnya tata kelola Kementerian Pariwisata yang efektif,efisien dan akuntabel dalam mendukung program pembangunanpemerintah.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ............................................................................................ iiRingkasan Eksekutif..................................................................................... ivDaftar Isi ....................................................................................................... viDaftar Tabel ................................................................................................. viiDaftar Gambar.............................................................................................. viiiDaftar Lampiran ........................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….......... 1A. Latar Belakang...............................................................................B. Pencapaian Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Kementerian Pariwisata 2010-2014............................................ 7C. Kondisi Yang Diinginkan............................................................... 15
BAB II SASARAN DAN STRATEGI REFORMASI BIROKRASIKEMENTERIAN PARIWISATA 2015-2019 .............................. 19
A. Nawacita......................................................................................... 19B. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2015 - 2019................................................... 20
BAB III PERMASALAHAN REFORMASI BIROKRASIKEMENTERIAN PARIWISATA................................................... 30
BAB IV RENCANA AKSI PERUBAHAN: PROGRAM DAN KEGIATANREFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PARIWISATA2015-2019........................................................................ 32
A. Manajemen Perubahan................................................................. 33B. Penguatan Pengawasan............................................................... 38C. Penguatan Peraturan Perundang-undangan............................. 52D. Penguatan Tata Laksana.............................................................. 59E. Penguatan Kelembagaan............................................................. 68F. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik...................................... 72G. Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN.................................. 80H. Penguatan Akuntabilitas Kinerja................................................. 109I. Quick Wins...................................................................................... 112
BAB V PENUTUP........................................................................... 128
LAMPIRAN
vii
DAFTAR Tabel
AMPIRHalaman
Tabel 1. Jumlah Peraturan Perundang-undanganKemenpar 2009 s.d 2014.............................................. 9
Tabel 2. Data Aplikasi (E-government) KementerianPariwisata 2010-2014................................................... 11
Tabel 3. Isu Strategis dan Agenda Prioritas ReformasiBirokrasi...................................................................... 23
Tabel 4. Hasil yang diharapkan, Indikator dan KegiatanReformasi Birokrasi Kementerian Pariwisata 2015-2019 26
Tabel 5. Permasalahan Pelaksanaan RB Kemenpar...................... 30
Tabel 6. Program Quick Wins Reformasi Birokrasi KementerianPariwisata 2015-2019................................................... 32
Tabel 7. Rencana Aksi Bidang Manajemen Perubahan.................. 34
Tabel 8. Rencana Aksi Bidang Penguatan Pengawasan................ 40
Tabel 9. Rencana Aksi Bidang Penguatan PeraturanPerundang-undangan................................................... 52
Tabel 10. Rencana Aksi Bidang Penguatan Tata Laksana............... 60
Tabel 11. Rencana Aksi Bidang Penguatan Kelembagaan............... 69
Tabel 12. Rencana Aksi Bidang Peningkatan Kualitas PelayananPublik.......................................................................... 73
Tabel 13. Rencana Aksi Bidang Penguatan Sistem SDMAparatur Sipil Negara................................................... 81
Tabel 14. Rencana Aksi Bidang Penguatan Akuntabilitas................ 110
Tabel 15. Rencana Aksi Program Quick Wins Bidang PenguatanTata Laksana............................................................... 113
Tabel 16. Rencana Aksi Program Quick Wins Bidang PeningkatanKualitas Pelayanan Publik.............................................. 118
viii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR DAFAR LAMPIRHalaman
Gambar 1. Struktur Organisasi Kementerian Pariwisata........................ 7
Gambar 2. Strategi Pembangunan Nasional 2015-2019........................ 15
Gambar 3. Tujuan Jangka Panjang Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 16
Gambar 4. Perbandingan Sasaran RB...................................................... 25
Gambar 5. Performansi dan Target Kementerian Pariwisatasampai dengan Tahun 2019................................................... 26
Gambar 6. Permasalahan Utama RB Kemenpar..................................... 31
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR DAF
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. SK Menteri tentang Tim Percepatan Reformasi BirokrasiKementerian Pariwisata
Lampiran 2. SK Sekretaris Kementerian Pariwisata tentang PanitiaKecil Penyusun Road Map RB Kemenpar 2015-2019
1
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang GrandDesign Reformasi Birokrasi dan Peraturan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11tahun 2015 tentang Roadmap Reformasi Birokrasi 2015-2019ditegaskan bahwa seluruh instansi pusat maupun daerah harusmelaksanakan reformasi birokrasi di lingkungan instansinya sertasecara bertahap mencapai peningkatan kinerja sesuai denganindikator keberhasilan yang telah ditetapkan sampai dengan akhirtahun periode (5 tahunan).
Salah satu tonggak penting yang menandai mulai berprosesnyaKementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam melaksanakanreformasi birokrasi adalah adanya road map reformasi birokrasi yangmana road map sebagai salah satu bagian penting dari dokumenusulan yang disampaikan kepada Kementerian PendayagunaanAparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi (RB).
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang merupakan salah satuinstansi pemerintah yang mendapat mandat di bidang pariwisata jugaberkomitmen untuk melaksanakan reformasi birokrasi yang salahsatunya melaksanakan penyusunan roadmap reformasi birokrasidengan berpedoman pada RPJMN dan pedoman reformasi yangditerbitkan oleh Kementerian PAN dan RB.
Roadmap Kemenpar adalah rencana kerja rinci dan berkelanjutanyang menggambarkan pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkunganKemenpar yang meliputi 8 program area perubahan (manajemenperubahan, pelayanan publik, sistem manajemen SDM ASN,penguatan akuntabilitas, penguatan pengawasan, penguatan tatalaksana, penguatan kelembagaan, dan penguatan peraturanperundang-undangan), sampai dengan tahun akhir periode. Roadmapjuga menjelaskan informasi penting lain yang mencakup:penanggungjawab, pelaksana, dukungan yang diperlukan, anggaranyang diperlukan serta target atau indikator pencapaiannya. Jadi,Roadmap reformasi birokrasi akan menjadi alat bantu untuk mencapaitujuan penyelesaian kegiatan-kegiatan dalam pelaksanaan reformasibirokrasi.
2
Dengan mengacu pada grand design RB 2010-2025, penyusunan roadmap dilaksanakan secara bertahap yaitu setiap periode lima tahun.Roadmap Tahap I Kemenpar (2010-2014) telah dilaksanakan danhasilnya akan menjadi dasar bagi pelaksanaan reformasi birokrasipada tahapan selanjutnya (2015-2019). Oleh karena itu, pelaksanaanreformasi birokrasi Tahap II Kemenpar 2015-2019 merupakanpenguatan dari pelaksanaan reformasi birokrasi tahapan sebelumnya.Selain itu, pelaksanaan RB Tahap II juga didasarkan pada kondisi yangada saat ini serta tugas dan fungsi Kemenpar.
Berikut kondisi Reformasi birokrasi di lingkungan Kemenpar saat ini,yaitu:
1. Manajemen PerubahanTerkait dengan manajemen perubahan, kondisi objektif yangdihadapi di lingkungan Kementerian Pariwisata, antara lain:1) nilai-nilai individu (tercermin dalam sikap, perilaku, etika,
motivasi, komitmen, inovasi dan kreatifitas) pada sebagianaparatur Kementerian Pariwisata masih ditandai dengan sikapyang apatis terhadap lingkungan kerja, kurang terbukaterhadap kritik, kurang peduli terhadap perkembangan yangterjadi di sekitarnya, kurang menunjukan sikap empatiterhadap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, kurangprofesional dalam melaksanakan tugas, kurang semangatuntuk belajar dan mengembangkan diri, dan kurang komitmenterhadap tujuan organisasi;
2) nilai-nilai kepemimpinan (tercermin dalam gaya kepemimpinan,pemahaman visi dan misi, kemampuan manajerial, kemampuankomunikasi dan komitmen) pada sebagian aparaturKementerian Pariwisata masih ditandai dengan kurangoptimalnya kemampuan kepemimpinan, kurang transparandalam pengambilan keputusan, lemah dalam melakukankoordinasi/komunikasi dengan relasi/bawahan;
3) secara umum pola pikir (mind-set) dan budaya kerja (culture-set) di lingkungan Kementerian Pariwisata masih belumsepenuhnya mendukung birokrasi yang efisien, efektif danproduktif, dan profesional; dan
4) adanya pandangan/persepsi negatif masyarakat terhadapbirokrasi termasuk Kemenpar.
2. Peraturan Perundang-undangan
3
1) masih ada pertentangan antara peraturan perundang-undangan yang satu dengan yang lainnya, baik yang sederajatmaupun antara peraturan yang lebih tinggi dengan peraturandi bawahnya atau antara peraturan pusat dengan peraturandaerah;
2) peraturan perundang-undangan yang belum disesuaikandengan dinamika perubahan penyelenggaraan pemerintahandan tuntutan masyarakat;
3) proses dan mekanisme pengusulan/penyampaian rancanganperaturan perundang-undangan masih belum memadai;
4) koordinasi diantara unit kerja/instansi yang terkait denganpenyusunan peraturan perundang-undangan relatif masihlemah;
5) beban penyusunan peraturan perundang-undangan belumdidukung dengan kualitas dan kuantitas SDM yang memadai;dan
6) penyusunan peraturan perundang-undangan, khususnya yangbersifat peraturan pelaksanaan masih belum optimal.
3. Penataan dan Penguatan OrganisasiDengan adanya pergantian presiden Jokowi-JK, nomenklaturKementerian Pariwisata mengalami perubahan, dari KementerianPariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi Kementerian Pariwisata.Selain berubah dalam nomenklatur, Kemenpar juga mengalamiperubahan dalam klasifikasi kluster dari semula termasuk kluster 2menjadi kluster 3, sehingga terdapat perubahan dalam fungsi dannama unit kerja didalamnya yaitu yang awalnya Direktorat menjadikedeputian. Gambaran kondisi saat ini bidang penataan danpenguatan organisasi Kementerian Pariwisata, antara lain:1) Struktur Organisasi Kementerian Pariwisata diatur dalam
Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 6 Tahun 2015 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Kemenpar, memiliki 5 unit kerjaeselon I, yang terdiri dari 1 (satu) Sekretariat Kementerian,dan 4 (empat) Deputi, dengan jumlah unit kerja eselon IIsebanyak 28, unit kerja eselon III sebanyak 100 dan unit kerjaeselon IV sebanyak 215;
2) Sekretariat Kementerian didukung oleh 3 Biro. Deputimerupakan unit teknis yang membidangi PengembanganDestinasi dan Industri Pariwisata, Pengembangan PemasaranPariwisata Mancanegara, Pengembangan Pemasaran PariwisataNusantara, dan Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan.
4
Unsur Pengawasan dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh 1Inspektorat yang langsung berada di bawah Menteri.
3) Guna menunjang pelaksanaan tugas, Badan PengembanganSumber Daya Parekraf yang saat ini menjadi DeputiPengembangan Kelembagaan Kepariwisataan dibentuk UnitPelaksana Teknis (UPT) yang terdiri dari 4 UPT yaitu SekolahTinggi Pariwisata (STP) Bandung dan Bali, Politeknik Makassardan Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan.
4. Penataan Tata LaksanaKegiatan penataan tata laksana yang telah dilaksanakan saat ini,antara lain:1) Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) tingkat unit
eselon I sebanyak 842 dari 1700 SOP yang harus disusun;2) Pelaksanaan Layanan Pengadaan secara elektronik
(e-procurement);3) Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG);4) Sistem Informasi Center Technologi (ICT) Pariwisata;5) Sistem lain yang mendukung seluruh kegiatan pada Kemenpar.
Pada saat ini seluruh sistem tersebut telah berjalan dengan baik,namun pengembangan dan perbaikan secara intensif masih perludilaksanakan guna mencapai sistem manajemen yang lebih baik dimasa depan.
5. Penataan Sistem SDM Aparatur1) Jumlah seluruh pegawai Kemenpar sebanyak 1.891 orang,
dengan rincian: 1.174 orang pegawai pusat dan 717 orangpegawai UPT. Dari jumlah tersebut, sebanyak 352 orangmenduduki jabatan struktural, dengan rincian: Eselon Isebanyak 9 orang, Eselon II sebanyak 28 orang, Eselon IIIsebanyak 100 orang, dan Eselon IV sebanyak 215 orang;
2) Jumlah pejabat fungsional di lingkungan Kemenpar sebanyak1.539 orang, dengan rincian per unit kerja eselon I sebagaiberikut: Sekretariat Kementerian sebanyak 121 orang,Inspektorat Kementerian sebanyak 40 orang, Deputi BidangPengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata sebanyak 115orang, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran PariwisataMancanegara sebanyak 161 orang, Deputi BidangPengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara sebanyak166 orang, Deputi Bidang Pengembangan KelembagaanKepariwisataan sebanyak 936 orang.
5
6. Pengawasan1) Laporan hasil audit oleh BPK atas kualitas pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan menunjukkan bahwa SPI di Kemenparmasih memiliki kelemahan dan cenderung menurun, yangsemula wajar dengan pengecualian (WDP) tahun 2010-2012turun menjadi disclaimer pada tahun 2013 dan 2014;
2) APIP belum dapat berperan sebagai quality assurance danconsulting, karena masih terpaku pada paradigma lama yaitusebagai watchdog.
7. Akuntabilitas Kinerja1) Penyusunan dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
dilaksanakan sebelum menyusun dokumen penganggaran.2) Tujuan dan sasaran dalam dokumen RKT dan dokumen Tapja
(Penetapan Kinerja) belum mengacu pada tujuan dan sasarandokumen Renstra. Kedua dokumen ini juga belum seluruhnyadilengkapi dengan indikator kinerja yang relevan dan terukur.
3) IKU dan pengukuran kinerja belum dimanfaatkan secaraoptimal untuk pengendalian dan pemantauan kinerja.
4) LAKIP belum menyajikan informasi kinerja secara memadaimelalui evaluasi dan analisis serta pembandingan denganrealisasi kinerja tahun sebelumnya.
5) Evaluasi atas LAKIP unit kerja serta penilaian atas kinerja unitkerja belum dilaksanakan secara optimal. Penilaian atas kinerjaunit kerja belum memfokuskan pada manajemen kinerja.
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan PublikSaat ini pelayanan publik yang telah dilaksanakan oleh Kemenparmasih belum optimal dan berdasarkan hasil penilaian RB Tahun2014, Kemenpar mendapat nilai rata-rata 3,7, belum mencapai nilaisesuai dengan target nilai Kementerian yaitu rata-rata nilai 4.
Selanjutnya, gambaran secara umum tugas dan fungsi KementerianPariwisata sebagai berikut:Nomenklatur organisasi Kementerian Pariwisata telah mengalami duakali perubahan, yaitu dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata(tahun 2009-2012) menjadi Kementerian Pariwisata dan EkonomiKreatif (Kemenparekraf) tahun 2012-2014, dan sejak pergantianKabinet Jokowi-JK, pada November 2014 nomenklatur Kemenparekrafdiubah menjadi Kementerian Pariwisata.
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang OrganisasiKementerian Negara dan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2015
6
tentang Kementerian Pariwisata, Kemenpar mempunyai tugasmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepariwisataanuntuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahanNegara. Dalam pelaksanaan tugas tersebut, menyelenggarakan fungsi:1. Perumusan dan penetapan kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi
pelaksanaan kebijakan, serta pelaksanaan bimbingan teknis dansupervisi atas pelaksanaan urusan pemerintahan di bidangpengembangan destinasi dan industri pariwisata, pengembanganpemasaran pariwisata mancanegara, pengembangan pemasaranpariwisata nusantara, dan pengembangan kelembagaankepariwisataan;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan dan perintisandaya tarik wisata dalam rangka pertumbuhan destinasi pariwisatanasional dan pengembangan daerah serta peningkatan kualitasdan daya saing pariwisata.
3. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkunganKementerian Pariwisata;
4. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjaditanggung jawab Kementerian Pariwisata; dan
5. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan KementerianPariwisata.
Struktur Organisasi Kemenpar terdiri dari 4 Staf Ahli Menteri, 1Sekretariat Kementerian, 4 Deputi, dan 1 Inspektur. SekretarisKementerian membawahi 3 unit Eselon II, masing-masing Deputimembawahi 6 unit Eselon II dan khusus Deputi BidangPengembangan Kelembagaan Kepariwisataan membawahi 4 UnitPelaksana Teknis (Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung, STP Bali,Politeknik Makassar, dan Akademi Pariwisata (AKPAR) Medan).Bagan/struktur organisasi secara lengkap sebagaimana gambar 1.
7
Gambar 1. Struktur Organisasi Kementerian Pariwisata
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di atas, Kementerian Pariwisatamemiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan nasional,yaitu sebagai regulator dan pemberi kebijakan bidang kepariwisataan.Peran Kementerian pariwisata ini telah terbukti dengan kontribusisektor pariwisata (tahun 2014) terhadap PDB Nasional sebesar 4%,penyumbang devisa sebesar 120 Triliun, serta sebagai penyediatenaga kerja bidang pariwisata sejumlah 8,7 juta.
B. Pencapaian Reformasi Birokrasi Kementerian Pariwisata2010-2014
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB) Tahap I telah dilaksanakan padaperiode 2010-2014 dan dikarenakan seringnya perubahan nomenklaturKementerian, maka RB Tahap I dilaksanakan dengan Tim KelompokKerja (POKJA) yang berbeda-beda, yaitu Departemen Budpar 2010-2012, Kemenparekraf (2012-November 2014), dan Kemenpar(November 2014-sekarang).
Dari hasil Penilaian RB tahun 2012, Kemenpar mendapatkantunjangan kinerja pegawai sebesar 47% yang terealisasi sejakpertengahan tahun 2013.
8
Gambaran secara umum pencapaian pelaksanaan Reformasi BirokasiKementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (saat ini KementerianPariwisata) selama satu periode (2010-2014), yang sekaligusmerupakan hal-hal yang harus dipertahankan serta akan terusdievaluasi, adalah sebagai berikut:1. Manajemen Perubahan
1) terbentuknya Tim Percepatan RB Kemenparekraf denganKepmen No. KM.43/OT.001/MPEK/2012 sebagaimana telahdiubah dengan Keputusan Menteri Pariwisata dan EkonomiKreatif No.KM.23/OT.001/MKP/2013, dan diubah kembalidengan Keputusan Menteri Pariwisata No.58/OT.001/MPEK/2014;
2) terbentuknya Tim Program Management Office (PMO)Manajemen Perubahan pada tingkat Kementerian dengan SKMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No:SK.93/OT.001/SEKJEN/KPEK/2013;
3) tersusunnya Program Manajemen Perubahan Kementerian;4) tersusunnya materi Reformasi Birokrasi Kementerian
Pariwisata oleh tim RB Kemenpar;5) sosialisasi Pengisian LHKPN kepada pejabat di lingkungan
Kemenpar, Narasumber Pejabat KPK;6) sosialisasi tentang larangan gratifikasi dan Pendidikan Budaya
Anti Korupsi (PBAK) ke seluruh jajaran pejabat di lingkunganKementerian Pariwisata dengan narasumber dari KPK;
7) sosialisasi Pengawasan Internal Akuntansi Pemerintah keseluruh jajaran pejabat di lingkungan Kementerian Pariwisata;
8) tersusunnya Draft Laporan Reformasi Birokrasi kepadaKementerian PAN dan RB 2010-2014;
9) dibentuknya PPID/Pejabat Pengelola Informasi danDokumentasi di Lingkungan Kementerian Pariwisata;
10) sosialisasi penggunaan absensi elektronik kepada seluruhpegawai di lingkungan Kemenpar.
2. Penataan Peraturan Perundang-undanganCapaian hasil pelaksanaan RB 2010-2014 bidang peraturanperundang-undangan sebagai berikut:1) Pelaksanaan dan evaluasi sistem pengendalian penyusunan
peraturan perundang-undangan untuk mengatasi adanyaperaturan yang tumpang tindih;
2) Untuk mengantisipasi perbedaan dalam penyusunanPeraturan, telah disusun Peraturan Menteri Parekraf NomorPM.01/HK.201/MPEK/2013 tentang tata cara pembentukanPeraturan perundang-undangan di lingkungan Kemenparekraf;
9
3) Pemetaan dan inventarisasi keputusan/peraturan menteriyang tidak selaras dengan peraturan perundang-undangansebanyak 15 keputusan/peraturan dan telah direvisi sebanyak13;
4) koordinasi diantara unit kerja/instansi yang terkait denganpenyusunan peraturan perundang-undangan relatif sudahmeningkat (rapat koordinasi setiap tahun);
5) Kementerian Pariwisata telah menyusun peraturanperundang-undangan di bidang Pariwisata dari tahun 2009sampai dengan tahun 2014, termasuk menyusun databaseperaturan perundang-undangan di bidang pariwisata yangdapat diakses secara online di www.kemenpar.go.id.Inventarisasi peraturan perundang-undangan yang telahditetapkan di Kementerian Pariwisata sebagaimana tabel dibawah ini.
Tabel 1. Jumlah Peraturan Perundang-undanganKemenpar 2009 s.d 2014
No Tahun Peraturan Keputusan
1 2009 1 1
2 2010 29 0
3 2011 4 4
4 2012 18 4
5 2013 8 1
6 2014 38 35
3. Penataan dan Penguatan OrganisasiBerikut beberapa pencapaian dalam penataan dan penguatanorganisasi Kementerian Pariwisata sejak tahun 2010 sampaidengan tahun 2014, yaitu dengan ditetapkannya beberapaPeraturan/Keputusan Menteri, serta pembentukan dan penataanunit-unit organisasi sebagai berikut:1) Penetapan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
Nomor PM.27/HK.001/MKP/2011 tentang Organisasi dan TataKerja Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata;
2) Penetapan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi KreatifNomor PM.07/HK.001/MPEK/2012 Tanggal 27 Januari 2012
10
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pariwisatadan Ekonomi Kreatif;
3) Penetapan Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 6 Tahun 2015tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pariwisata;
4) Penguatan UPT, yaitu perubahan Akpar Makassar menjadiPoliteknik;
5) Telah dilakukan review struktur organisasi DitjenPengembangan Destinasi Pariwisata;
6) Evaluasi jenjang organisasi Kemenpar yang menghasilkananalisa, pemetaan dan pengembangan TI (e-office atau e-gov).
4. Penataan Tata LaksanaPenataan tatalaksana (business process) pada unit kerja dilingkungan Kemenpar dilakukan dengan tujuan untukmeningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, proses, danprosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur padamasing-masing unit kerja yang berada di lingkungan Kemenpar.Penataan tata laksana dilaksanakan melalui serangkaian prosesanalisis dan perbaikan tatalaksana berupa penyusunan StandarOperasional Prosedur (SOP) dan penggunaan e-governmentdalam setiap aktivitas unit kerja.1) Standar Operasional Prosedur (SOP)
Kementerian Pariwisata telah menyusun SOP dan peta prosesbisnis di masing-masing unit eselon I. Jumlah SOP seluruhnyasebanyak 1.700, namun baru tersusun sebanyak 824. SOPtersebut merupakan SOP prioritas yang terkait dengan tugasdan fungsi serta pelayanan publik. Jumlah peta bisnis prosessebanyak 28, terdiri dari Direktorat Pengembangan DestinasiPariwisata sebanyak 17, STP Bandung sebanyak 7, danPusdiklat pegawai sebanyak 4.
2) E-governmentSelamaini birokrasi cenderung dianggap tidak bisamenciptakan efisiensi dan efektifitas kerja, sehingga birokrasisering dituduh menjadi penghambat untuk mencapai tujuanpemerintahan. Untuk itu, Kementerian Pariwisata terusmelakukan pengembangan e-government internal yaitupenerapan Teknologi Informasi Komputer, merupakan bentukpemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung aktivitasdalam rangka mendukung proses birokrasi (intranet, sistemperencanaan dan penganggaran, sistem data base SDM, dllserta eksternal yaitu website penyediaan informasi kepadamasyarakat, sistem pengaduan, dll.
11
Berikut beberapa pemanfaatan IT dalam pelaksanaan tugasKemenpar:
Tabel 2. Data Aplikasi (E-government) KementerianPariwisata dan Ekonomi Kreatif 2010-2014
No Unit Kerja Aplikasi
1 Pusdatin
www.Parekraf.go.id saat iniwww.kemenpar.go.idWebmail.parekraf.go.id
Intranet.parekraf
Sistem Informasi GeospasialLayanan Pengadaan Sistem elektronik(LPSE) (e-procurement)
2 Ditjen Pemasaran
www.Indonesia.Travel
News Traking
Intranet Sarana Promosi
Dokumen Arsip
3 Ditjen Destinasi
Monitoring investasi Par
Diving indonesia.net
DMO
Aplikasi SKP
PNPM Mandiri
4 Ditjen EKMDI www.indonesiakreatif.net
5 Ditjen EKSBAplikasi tata Persuratan
Aplikasi Perfilman
6 Puskompub
Aplikasi Parekraf.net
Aplikasi Persuratan
Aplikasi PPID
7 Ro Umum
Aplikasi Simak BMN
Aplikasi Absensi
Aplikasi Penggajian
Aplikasi Barang Persediaan
Aplikasi persuratan e-office
8 Ro Hukum & Kepeg
Aplikasi Kepegawaian (SIMPEG)
Aplikasi Sistem Arsip Pegawai Elektronik
Aplikasi JDIH
9 Ro Perenc & Ortala Aplikasi E-Performance
10 Ro Keuangan Aplikasi SPM
12
No Unit Kerja
Aplikasi
Aplikasi PPSPM
Aplikasi SAKPA
Aplikasi SAKPAW
Aplikasi SAPA
Aplikasi APS
11 ItjenSistem eaudit
Sistem Pengawasan
12 STP Bandung
www.stp-bandung.ac.id
intranet STP Bandung
Aplikasi Penerimaan Mahasiswa BaruAplikasi Monitoring RegistrasiMahasiswaAplikasi Self Access Nilai MahasiswaAplikasi Penilaian terhadap dosen danprogram studiAplikasi Penggajian
Aplikasi Barang Persediaan
Aplikasi Pembayaran Tunjangan Kinerja
Aplikasi Absensi
Aplikasi Simak BMN/SAI
Aplikasi Abacus
Aplikasi Galilleo
Aplikasi Fidelio
13 STP Bali
www.stpbali.ac.id
Aplikasi Self Access Nilai Mahasiswa
Aplikasi E-Book
Aplikasi E-Journal
Aplikasi Penerimaan Mahasiswa Baru
Aplikasi SIAMIK
Aplikasi Absensi
Aplikasi Profil Dosen
Aplikasi Abacus
Aplikasi GalilleoAplikasi Fidelio
14 Akpar Medanwww.akparmedan.ac.id
Aplikasi Absensi
13
No Unit Kerja
Aplikasi
Aplikasi Simak BMN/SAI
Aplikasi Persediaan
Aplikasi Abacus
Aplikasi Galilleo
Aplikasi Fidelio
15 Akpar Makassar
www.akparmakassar.ac.id
Aplikasi Penerimaan Mahasiswa Baru
Aplikasi Akademik
Aplikasi Kemahasiswaan
Aplikasi Portal Dosen
Aplikasi Manajemen Aset
Aplikasi SIMAK BMN /SAI
Aplikasi Barang Persediaan
Aplikasi SAKPA
Aplikasi Abacus
Aplikasi Galilleo
Aplikasi Fidelio
5. Penataan Sistem Manajemen SDM AparaturKondisi dan pencapaian Kemenpar dalam Penataan SistemManajemen Sumber Daya Manusia Aparatur mencakup kegiatan:1) penataan sistem rekrutmen pegawai melalui sistem Computer
Assisted Test (CAT);2) analisis jabatan;3) Analisis beban kerja;4) evaluasi jabatan dan peta jabatan;5) kelas jabatan dengan SK Menparekraf No. KM.69/ KP.403/
MPEK/20136) penyusunan standar kompetensi jabatan;7) asesmen individu berdasarkan kompetensi namun belum
seluruhnya;8) penerapan sistem penilaian kinerja individu (SKP);9) pembangunan/pengembangan database pegawai;10) pengembangan pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis
kompetensi;11) penyusunan metode efektivitas pelaksanaan diklat manajerial;12) penerapan absensi elektronik (sebagai dasar sementara
pemberian tukin).
14
6. Penataan PengawasanDalam bidang pengawasan, Kemenpar telah melaksanakanbeberapa hal diantaranya:1) Telah dibuat rancangan Permen tentang pengendalian
gratifikasi, pedoman pengelolaan pengaduan masyarakat,tata cara pengelolaan da tindaklanjut pengaduan internal(whistleblowing system), pedoman umum pengelolaanbenturan kepentingan (conflict of interest);
2) Telah ditetapkan permen tentaNg penyelenggaraan sistempengendalian intern pemerintah (SPIP) di lingkungankemenparekraf dan petunjuk pelaksanaannya;
3) Desain penyelenggaraan SPIP dan Bimtek SPIP;4) Bimtek audit berbasis resiko;5) Rencana persiapan pencanangan zona integritas (WBK);
7. Penataan Akuntabilitas KinerjaHasil pencapaian dalam Program penataan Akuntabilitas KinerjaKementerian Pariwisata yaitu:1) peningkatan kualitas laporan akuntabilitas kinerja (nilai SAKIP
53,18%dengan predikat B di tahun 2007 meningkat menjadi72,14 dengan predikat B+ di tahun 2013);
2) tersusunnya indikator kinerja utama pada KementerianPariwisata Dan Ekonomi Kreatif;
3) tersusunnya Dokumen RKT sebelum dokumen Anggaran;4) informasi kinerja dalam LAKIP teranalisa dengan baik.5) Telah disusun pedoman akuntabilitas kinerja dan sistem
pengukuran kinerja berbasis elektronik (e-performance);6) dokumen perencanaan, kinerja, pelaporan dan evaluasi
kinerja digunakan untuk memperbaiki perencanaan,pelaksanaan program dan kegiatan, serta meningkatkankinerja.
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publiknamun demikian Kemenpar juga telah melaksanakan upayapeningkatan kualitas pelayanan publik sebagai berikut :1) Pelayanan pendaftaran film secara online (Kemenparekraf),
sehingga tidak ada intervensi dalam pendaftaran sertameningkatkan percepatan pelayanan;
2) Penerimaan dan pendaftaran mahasiswa baru serta bursatenaga kerja secara online di UPT (STP dan Akpar);
3) Tersedianya layanan PPID Kemenpar;4) Tersedianya Information Center Technology (ICT) Bidang
Pariwisata.
15
C. Kondisi yang Diinginkan
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)2015 – 2019, telah disusun strategi pembangunan melalui tiga dimensipembangunan, yaitu:1. Dimensi Pembangunan Manusia, yang meliputi: pendidikan,
kesehatan, perumahan, dan mental/karakter;2. Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan, yang meliputi: kedaulatan
pangan, kedaulatan energi dan ketenagalistrikan, kemaritiman dankelautan, serta pariwisata dan industri;
3. Dimensi Pemerataan dan Kewilayahan, yang meliputi: antarkelompok pendapatan, antar wilayah desa, pinggiran, luar Jawa,dan Kawasan Timur.
Gambar 2. Strategi Pembangunan Nasional 2015-2019
16
Dari 3 dimensi di atas, sektor pariwisata termasuk salah satu daridimensi sektor unggulan yang menjadi target pembangunan kabinetJokowi-JK. Dimensi-dimensi pembangunan termasuk sektor pariwisatadapat diwujudkan pelaksanaannya jika didukung dengan kepastiandan penegakan hukum, keamanan dan ketertiban, politik dandemokrasi serta tata kelola dan reformasi birokrasi yang berjalandengan baik.
Dengan demikian, pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkunganKementerian Pariwisata memiliki peran yang sangat penting dalammendukung pelaksanaan pembangunan nasional. Tanpa adanyadukungan tata kelola yang baik, target-target pembangunan sektorpariwisata tidak mungkin dapat dicapai dengan baik pula.
Dukungan tata kelola pemerintahan yang baik juga sejalan denganharapan tujuan jangka panjang pelaksanaan reformasi birokrasi yaitudiharapkan pemerintah sudah beranjak ke tahapan pemerintahan yangberbasis kinerja pada tahun 2019 dan pada tahun 2025 diharapkanpemerintahan sudah beranjak pada tatanan pemerintahan yangdinamis.
Gambar 3. Tujuan Jangka Panjang Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
DINAMYC GOVERNANCE
PERFORMANCE BASEDBUREAUCRACY
RULE BASEDBUREAUCRACY
17
18
Pemerintahan berbasis kinerja ditandai dengan beberapa hal, antaralain:1. Penyelenggaraan pemerintahan dilaksanakan dengan berorientasi
pada prinsip efektif, efisien, dan ekonomis;2. Kinerja pemerintah difokuskan pada upaya untuk mewujudkan
outcomes (hasil);3. Seluruh instansi pemerintah menerapkan manajemen kinerja yang
didukung dengan penerapan sistem berbasis elektronik untukmemudahkan pengelolaan data kinerja;
4. Setiap individu pegawai memiliki kontribusi yang jelas terhadapkinerja unit kerja terkecil, satuan unit kerja di atasnya, hinggapada organisasi secara keseluruhan. Setiap instansi pemerintah,sesuai dengan tugas dan fungsinya, secara terukur juga memilikikontribusi terhadap kinerja pemerintah secara keseluruhan.
Memperhatikan hal-hal di atas, maka untuk mencapai targetpembangunan sektor pariwisata serta tujuan jangka panjang reformasibirokrasi, seyogyanya kondisi tata kelola Kementerian Pariwisatasebagai berikut:1. Manajemen kinerja yang terimplementasi dengan optimal yaitu
ditandai dengan keselarasan antara input anggaran dan hasil yangdiharapkan;
2. Kualitas akuntabilitas keuangan bernilai WTP;3. Manajemen pengawasan dilaksanakan dengan optimal;4. Kelembagaan yang tepat fungsi dan ukuran, tidak ada fragmented
dan tumpang tindih fungsi;5. e-government yang diterapkan secara terintegrasi dan telah
berjalan efektif dan efisien;6. Tersedianya SOP yang sesuai dengan kebutuhan organisasi;7. Tersedianya SDM dengan kualitas dan kuantitas sesuai kebutuhan
organisasi;8. Penempatan pegawai didasarkan pada kompetensi yang dimiliki
(right place right job);9. Tersedianya pelayanan terpadu (conecting layanan);10. Terimplemetasikannya standar pelayanan dan maklumat
pelayanan secara konsisten;11. Hasil survey kepuasan masyarakat minimal bernilai baik.
19
Untuk mewujudkan hal-hal di atas, maka keberlanjutan pelaksanaanreformasi birokrasi memiliki peran yang sangat penting, yang manapelaksanaan reformasi birokrasi 2015-2019 merupakan penguatan daripelaksanaan reformasi birokrasi tahapan sebelumnya.
20
BABII SASARAN DAN STRATEGI REFORMASI BIROKRASI 2015-2019
Berdasarkan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 11 Tahun 2015 tentangRoad Map Reformasi Birokrasi 2015-2019, dalam pelaksanaan ReformasiBirokrasi Kementerian Pariwisata 2015-2019 harus didasarkan pada arahkebijakan Pemerintah, antara lain sebagai berikut:
A. Nawacita
Dalam dokumen NAWACITA, yang mencakup 9 (sembilan) janji yangingin diwujudkan Pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla, yaitu:1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa
dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun
tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis,dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuatdaerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistemdan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, danterpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di
pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa majudan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi denganmenggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial
Indonesia.
Secara eksplisit arahan terhadap pelaksanaan reformasi birokrasitertulis dalam NAWACITA nomor 2.Selanjutnya, upaya berkomitmenuntuk menjalankan reformasi birokrasi dan pelayanan publik,disebutkan secara spesifik pada butir 12 agenda yang diberikanperhatian khusus dalam Visi – Misi pemerintah Joko Widodo dan JusufKalla, sebagai berikut:
21
“Kami berkomitmen menjalankan reformasi birokrasi dan pelayananpublik
Dalam kebijakan Reformasi Birokrasi dan pelayanan publik, kami akanmemberi penekanan pada 5 (lima) prioritas utama:a. Kami akan mengambil inisiatif penetapan payung hukum yang lebih
kuat dan berkesinambungan bagi agenda reformasi birokrasi. Halini penting untuk memberikan kepastian dan kesinambunganperhatian terhadap arah, tahapan, strategi, dan capaian reformasibirokrasi di Indonesia.
b. Kami akan menjalankan aksi-aksi konkrit untuk restrukturisasikelembagaan yang cenderung gemuk, baik di kelembagaanpemerintah pusat yang berada di bawah Presiden maupunkelembagaan Pemerintah Daerah melalui revisi UU PemerintahanDaerah.
c. Kami akan menjalankan secara konsisten UU Aparatur Sipil Negarasehingga tercipta aparatur sipil negara yang kompeten danterpercaya.
d. Kami berkomitmen memberantas korupsi di kalangan aparatur sipilnegara dengan memastikan komitmen terbuka dan terekspos dariPresiden untuk secara tegas menegakan aturan yang terkaitdengan korupsi.
e. Kami akan melakukan aksi-aksi bagi perbaikan kualitas pelayananpublik. Perbaikan layanan publik dilakukan dengan berbagai cara:meningkatkan kompetensi aparatur, memperkuat monitoring dansupervisi atas kinerja pelayanan publik, serta membuka ruangpartisipasi publik melalui citizen charter dalam UU Kontrak LayananPublik.”
Dari program nawacita di atas, Kementerian Pariwisata memiliki tugasno 6 yaitu meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saingdi pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa majudan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya dan no. 7yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi denganmenggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
B. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)2015 - 2019
Selain nawacita, arah kebijakan yang menjadi dasar pelaksanaanreformasi birokrasi yaitu agenda pembangunan nasional yang secara
22
spesifik terkait dengan tata kelola pemerintahan yang bersih danefektif sebagaimana dijabarkan dalam Peraturan Presiden Nomor 2Tahun 2015 tentang RPJMN 2015 – 2019 Buku I, yaitu:a. Membangun transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintahanb. Menyempurnakan dan meningkatkan kualitas Reformasi Birokrasi
Nasional (RBN)
Arah kebijakan dan strategi untuk agenda : Membanguntransparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintahan, meliputi:1. Penyempurnaan sistem manajemen dan pelaporan kinerja,
melalui strategi:a. penguatan kebijakan sistem pengawasan intern pemerintah;b. penguatan pengawasan terhadap kinerja pembangunan
nasional; danc. pemantapan implementasi sistem akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah (SAKIP).
2. Penerapan e-government untuk mendukung bisnis prosespemerintahan dan pembangunan, melalui strategi:a. penguatan kebijakan e-government yang mengatur
kelembagaan e-government,b. penguatan sistem dan infrastruktur e-government yang
terintegrasi;c. penyempurnaan/penguatan sistem pengadaan secara
elektronik serta pengembangan sistem katalog elektronik; dand. penguatan sistem kearsipan berbasis TIK.
3. Penerapan open government, melalui strategi:a. pembentukan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
(PPID)b. peningkatan kesadaran masyarakat tentang keterbukaan
informasi publik;c. publikasi semua proses perencanaan, penganggaran, dan
pelaksanaan anggaran ke dalam website masing-masingK/L/D;
d. penyediaan ruang partisipasi publik dalam menyusun danmengawasi pelaksanaan kebijakan publik;
e. pengembangan sistem publikasi informasi proaktif daninteraktif yang dapat diakses publik;
f. pengelolaan Sistem dan Jaringan Informasi KearsipanNasional.
23
Arah kebijakan dan strategi yang ditempuh untuk agenda:Menyempurnakan dan meningkatkan kualitas ReformasiBirokrasi Nasional (RBN), meliputi:1. Restrukturisasi kelembagaan birokrasi pemerintah, melalui
strategi:a. penyempurnaan desain kelembagaan pemerintah;b. penataan kelembagaan internal pemerintah pusat dan daerah;c. penguatan sinergitas antar lembaga baik di pusat maupun di
daerah.
2. Penguatan kapasitas pengelolaan reformasi birokrasinasional, melalui strategi:a. penguatan kelembagaan dan tata kelola pengelolaan RBN;b. penataan regulasi dan kebijakan di bidang aparatur negara;c. perluasan dan fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi pada
instansi pemerintah daerah; dand. penyempurnaan sistem evaluasi pelaksanaan reformasi
birokrasi nasional.
3. Penerapan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN),melalui strategi:a. penetapan formasi dan pengadaan CPNS dilakukan dengan
sangat selektif;b. penerapan sistem rekrutmen dan seleksi pegawai yang
transparan, kompetitif, dan berbasis TIK;c. penguatan sistem dan kualitas penyelenggaraan diklat;d. penerapan sistem promosi secara terbuka, kompetitif, dan
berbasis kompetensi didukung oleh makin efektifnyapengawasan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN);
e. penerapan sistem manajemen kinerja pegawai; danf. penguatan sistem informasi kepegawaian nasional.
4. Peningkatan kualitas pelayanan publik, melalui strategi:a. memastikan implementasi UU 25/2009 tentang Pelayanan
Publik secara konsisten;b. mendorong inovasi pelayanan publik;c. peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik;
dand. penguatan kapasitas dan efektivitas pengawasan pelayanan
publik.
24
Beberapa isu strategis lintas pembina sektor aparatur negara yangdimuat dalam RPJMN yang menjadi arah kebijakan pelaksanaanreformasi birokrasi, yaitu:
Tabel 3. Isu Strategis dan Agenda Prioritas Reformasi Birokrasi
No Isu strategis Agenda prioritas 2015-2019 Instansipembina/pelaksana
a. REFORMASIBIROKRASINASIONAL
(a) Penguatan payung hukum RBN(b) Peningkatan kapasitas implementasi(c) Penyempurnaan pelaksanaan dan
peningkatan kualitasnya(d) Akselerasi pelaksanaan RB di daerah(e) Quick Wins RB (a.l. Pilot Project pada Quick
Wins JKW_JK)
Kemen PAN dan RB Kemendagri K/L /Pemda
b. AKUNTABILITASKINERJA
(a) Penyempurnaan SAKIP(b) Implementasi SAKIP sebagai Pilar
Manajemen Kinerja(c) Pelaksanaan MoU antara Kemen PPN
dengan Kemen PAN dan RB(d) Pelaporan kinerja instansi pemerintah
secara terbuka
Kemen PAN dan RBBPKPBappenasKemenkeuKemenkominfo
c. PENGAWASAN (a) Penyelesaian RUU Sistem PengendalianIntern Pemerintah (SPIP)
(b) Sinergi pengawasan internal denganeksternal
(c) Pengembangan sistem pengaduan nasionalyang terintegrasi
(d) Peningkatan kapasitas kelembagaan danSDM APIP
Kemen PAN dan RBBPKPKemendagriK/L /Pemda
d. KELEMBAGAANBIROKRASI
(a) Audit/ReviewOrganisasi K/L/Pemda(b) Desain kelembagaan birokrasi(c) Penataan Kelembagaan untuk mendukung
Prioritas Presiden
Kemen PAN dan RBLANK/L
e. KETATALAKSANAAN
(a) Implementasi UU Administrasi Pemerintah(b) Pengembangan e-Government secara
terintegrasi(c) Proses bisnis birokrasi yang sederhana,
cepat, dan terintegrasi (reviewdanpenyempurnaan)
(d) Peningkatan kualitas e-procurement(e) Manajemen kearsipan birokrasi berbasis
TIK
Kemen PAN dan RBKemenkominfoLKPPANRIK/L/Pemda
25
Selain harus berpedoman pada arah kebijakan pemerintah sebagaimanatelah diuraikan di atas, pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kemenpar jugaharus mengacu pada sasaran program pembangunan sub sektor aparaturnegara yang dimuat dalam RPJMN 2015-2019 yang menjadi sasaranreformasi birokrasi, yaitu:1. Birokrasi yang bersih dan akuntabel.2. Birokrasi yang efektif dan efisien3. Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas
Ketiga sasaran di atas, memiliki rumusan yang berbeda dengan sasaran RBperiode sebelumnya, namun demikian, keselarasan keduanya secarasubstansi tidak memiliki perbedaan, Berikut perbandingan sasaran RB.
No Isu strategis Agenda prioritas 2015-2019 Instansipembina/pelaksana
f. SDM APARATUR (a) Penyelesaian peraturan pelaksanaan UUASN
(b) Akselerasi implementasi UU ASN secarakonsisten
(c) Penetapan formasi CPNS/CASN secaraketat
(d) Sistem rekrutmen berbasis kompetensi(e) Penyempurnaan sistem diklat untuk
mendukung kinerja(f) Sistem promosi terbuka dan penempatan
dalam jabatan berbasis kompetensi(g) Sistem remunerasi berbasis kinerja(h) Penguatan reward and punishment secara
fair(i) Penguatan budaya integritas, budaya
kinerja, dan budaya melayani(j) Penyempurnaan sistem jaminan sosial
(kesehatan, pensiun, dll)(k) Penguatan kapasitas kelembagaan Komisi
Aparatur Sipil Negara (KASN)(l) Penguatan sistem informasi kepegawaian
nasional.
Kemen PAN dan RBBKNLANKemendagriK/L/Pemda
g. PELAYANANPUBLIK
(a) Peningkatan kualitas implementasi UU25/2009 tentang Pelayanan Publik
(b) Modernisasi sistem dan manajemenPelayanan Publik (SDM, ICT, StandarPelayanan)
(c) Monitoring dan supervisi kinerja pelayananpublik
(d) Membuka ruang partisipasi publik melaluiCitizen Charter
(e) Penguatan integritas dalam pelayananpublik
Kemen PAN dan RBORILANK/L/Pemda
26
Gambar 4. Perbandingan Sasaran RB
Berdasarkan nawacita dan RPJMN 2015-2019, maka KementerianPariwisata memiliki target sebagai berikut:1. Mikro:
kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 8% Devisa 240 Triliun Jumlah tenaga kerja 13 juta
2. Makro: Indeks Daya Saing Pariwisata (WEF)** : #30 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara 20 juta Jumlah perjalanan wisatawan nusantara275juta
Performansi sektor pariwisata dan target sampai dengan 2019 dapat dilihatpada gambar dibawah ini:
27
Gambar 5. Performansi dan Target Kementerian Pariwisatasampai dengan Tahun 2019
Untuk mencapai target Kementerian Pariwisata di atas, maka program/kegiatan Kementerian Pariwisata dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi2015-2019, antara lain:
Tabel 4. Hasil yang diharapkan, Indikator dan Kegiatan Reformasi BirokrasiKementerian Pariwisata 2015-2019
AreaPerubahan
Hasil yangdiharapkan Indikator Kegiatan
ManajemenPerubahan
Meningkatnya kepuasanmasyarakat/publik ataspelayanan pegawai ASN
1) Survey kepuasanmasyarakatterhadap layananKementerianPariwisata
2) Indeks Integritas:9
1) Pengembangan nilai-nilaiuntuk menegakkanintegritas;
2) Pembentukan agenperubahan yang dapatmendorong terjadinyaperubahan pola pikir
28
AreaPerubahan
Hasil yangdiharapkan Indikator Kegiatan
PenguatanPengawasan
1. Meningkatnya opinilaporan keuangan
Opini BPK:WTP 1) Pembangunan unit kerjauntuk memperolehpredikat menuju WBK/WBBM;
2) Pelaksanaan pengendalianGratifikasi;
3) Pelaksanaanwhistleblowing system;
4) Pelaksanaan pemantauanbenturan kepentingan.
2. Meningkatnyakapasitasmanajemenpengawasan
Tingkat kematanganimplementasi SPIP:skor:3
5) Pembangunan SPIP dilingkungan unit kerja
6) Penanganan pengaduanmasyarakat
PenguatanAkuntabilitasKinerja
Meningkatnya kinerjaKementerian
Kualitas dan kuantitasAkuntabilitas
Pembangunan/pengembanganteknologi informasi dalammanajemen kinerja
PenguatanKelembagaan
Terwujudnyakelembagaan yang tepatukuran, tepat fungsi,tidak tumpang tindihsehingga mampumendorong upayaperwujudan tata kelolapemerintahan yang baik
Organisasi yang tepatfungsi dan tepatukuran
Evaluasi dan restrukturisasikelembagaan ASN
PenguatanTatalaksana
1. Terwujudnyaketatalaksanaanyang berbasiselektronik
Indeks e-government:3,4
1) Perluasan penerapan e-government yangterintegrasi dalampenyelenggaraanpemerintahan danpembangunan
2. Terwujudnyaketatalaksanaanyang efektif danefisien dalamrangka mendorongupaya perwujudantata pemerintahanyang baik
KetatalaksanaanOrganisasi: Baik
2) Penerapan efisiensipenyelenggaraanpemerintahan
Tingkat KepuasanPublik atasketerbukaan informasipublik Kemenpar
3) Implementasi Undang-Undang KeterbukaanInformasi Publik;
4) Penerapan sistemkearsipan yang handal
PenguatanSistemManajemenSDM Aparatur
Meningkatnyaprofesionalisme SDMAparatur
Indeks profesionalitasASN Kemenpar:86
1) Perbaikan berkelanjutansistem perencanaankebutuhan pegawai ASN
2) Perumusan danpenetapan kebijakansistem rekruitmen danseleksi secara transparandan berbasis kompetensi
3) Perumusan danpenetapan kebijakansistem promosi secaraterbuka
4) Perumusan danpenetapan kebijakan
29
AreaPerubahan
Hasil yangdiharapkan Indikator Kegiatan
pemanfaatan assessmentcenter
5) Perumusan danpenetapan kebijakanpenilaian kinerja pegawai
6) Perumusan danpenetapan kebijakanreward and punishmentberbasis kinerja
7) Pembangunan/pengembangan sistem informasiASN
8) Perumusan danpenetapan kebijakansistem pengkaderanpegawai ASN
9) Perumusan danpenetapan kebijakanpemanfaatan/pengembangan data baseprofil kompetensi calondan pejabat tinggi ASN;
10) Perumusan danpenetapan kebijakanpengendalian kualitasdiklat
11) Penerapan sistem promosiAparatur Sipil NegaraKemenpar
12) Menyusun danmenetapkan pola karierpegawai ASN
13) Pengukuran gapcompetency antarapemangku jabatan dansyarat kompetensi jabatan
14) Penguatan sistem dankualitas pendidikan danpelatihan pendukungkinerja
PenguatanPeraturanPerundang-undangan
Meningkatnya kualitasperaturan perundang-undangan
Tingkat penggunaanPeraturanperundangan bidangpariwisata
1) Evaluasi secara berkalaberbagai peraturanperundang-undanganyang sedangdiberlakukan;
2) Menyempurnakan/mengubah berbagai peraturanperundang-undanganyang dipandang tidakrelevan lagi, tumpangtindih, atau disharmonisdengan peraturanperundang-undangan lain;
3) Melakukan deregulasiuntuk memangkasperaturan perundang-
30
AreaPerubahan
Hasil yangdiharapkan Indikator Kegiatan
undangan yangdipandang menghambatpelayanan.
PeningkatanKualitasPelayananPublik
Meningkatkan kualitaspelayanan publik (quickwins)
Hasil survey kepuasanmasyarakat terhadaplayanan Kemenpar(quick wins):95%
1) Penerapan pelayanan satuatap (quick wins)
Meningkatnya kapasitasmanajemenpenyelenggaraanpelayanan publik
Hasil evaluasi kinerjapenyelenggarapelayanan publik
2) Deregulasi dalam rangkamempercepat prosespelayanan
3) Pembangunan/PengembanganPenggunaan TeknologiInformasi DalamPelayanan
31
BABIII PERMASALAHAN REFORMASI BIROKRASI
Untuk mewujudkan kondisi yang diharapkan sesuai dengan RPJMN dansasaran RB, tentunya tidak mudah, hal ini karena dalam pelaksanaannyaseringkali mendapatkan kendala atau permasalahan.
Beberapa kendala yang dihadapi Kementerian Pariwisata dalampelaksanaan program Reformasi Birokrasi terutama dalam pelaksanaanpada tahap sebelumnya, antara lain:
Tabel 5. Permasalahan Pelaksanaan RB Kemenpar
No Area Perubahan Permasalahan
1 Manajemen Perubahan (mentalaparatur)
1) kurangnya persepsi dan pemahaman yang samatentang arti dan pentingnya reformasi birokrasi;
2) Masih adanya resistensi terhadap perubahan, baikpada tataran organisasi maupun individu, yangumumnya disebabkan oleh rasa takut terhadapberkurang/hilangnya kekuasaan, ketidakmampuanmenghadapi masalah baru, dan terancamnyakepentingan pribadi dan kelompok.
3) Mind set dan culture set yang sudah terbentukrelatif lama cenderung sulit untuk diubah.
2 Akuntabilitas Kualitas pengelolaan keuangan mengalami penurunandari semula wajar dengan pengecualian (WDP) tahun2013 dan 2014 menjadi disclaimer
3 Sistem Pengawasan Manajemen pengawasan belum optimal
4 Kelembagaan/Organisasi Belum optimalnya tugas dan fungsi organisasi yaitumasih terdapat organisasi yang tugas dan fungsinyabelum efektif dan tumpang tindih (overlapping),sehingga diantara unit-unit kerja yang bersangkutansering terjadi duplikasi
5 Tata Laksana 1) SOP dan Implementasinya belum optimal2) belum adanya komitmen pemanfaatan
e-government yang telah dibangun6 Sistem Manajemen ASN 1) Belum adanya Pola Karir yang jelas
2) Belum adanya standardisasi kompetensi dan jumlahSDM berdasarkan tusi organisasi
3) Penempatan pegawai belum berdasarkankompetensi dan kebutuhan organisasi
7 Penguatan PeraturanPerundang-undangan
1) usulan penyusunan suatu peraturan perundang-undangan seringkali tidak didukung oleh kajianakademis dan scientific evidence yang memadai;
2) masih terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM yangmenangani penyusunan peraturan perundang-undangan;
32
No Area Perubahan Permasalahan
3) Belum adanya evaluasi terhadap regulasikepariwisataan yang sudah ada
8 Peningkatan Kualitas PelayananPublik
1) Kurangnya informasi yang diberikan kepadapemangku kepentingan/stakeholder
2) Informasi yang tersedia kurang update3) Keterlambatan dalam memberikan informasi4) Jangkauan penyebaran kurang luas5) Belum dilakukannya survey kepuasan masyarakat6) Belum terintegrasinya pelayanan terpadu (conecting
layanan)
Dari permasalahan masing-masing area RB di atas, terdapat beberapapermasalahan prioritas yang harus segera mendapatkan solusi danperbaikan, yaitu:
Gambar 6. Permasalahan Utama RB Kemenpar
Sebagaimana gambar diatas, permasalahan utama RB Kemenpar terdapatpada 4 area perubahan, yaitu peningkatan kualitas pelayanan publik,penguatan akuntabilitas kinerja, penguatan sistem manajemen SDMaparatur, dan penguatan tata laksana. Oleh karena itu, KementerianPariwisata harus segera melakukan upaya-upaya pembenahan dan solusiatas permasalahan terutama bidang penguatan akuntabilitas terkait opinihasil audit BPK Disclaimer, karena hal ini akan berdampak pada hilangnyatunjangan kinerja pegawai Kementerian Pariwisata, sedangkan salah satuyang menjadi faktor pendorong kinerja pegawai adalah kesejahteraan.
AKUNTABILITASKINERJA
KUALITAS PELAYANANPUBLIK
TATA LAKSANAMANAJEMENSDM APARATUR
PERMASALAHANKEMENPAR
33
BABIV RENCANA AKSI PERUBAHAN PROGRAM DAN KEGIATAN RB
Berdasarkan program reformasi birokrasi Kementerian pariwisata 2015-2019 sebagaimana Tabel 4 dan permasalahan utama KementerianPariwisata pada tabel 5 di atas, maka program Reformasi BirokrasiKementerian Pariwisata yang akan menjadi prioritas/quick wins adalahprogram/kegiatan terkait bidang penguatan Tata Laksana dan bidangpeningkatan kualitas pelayanan publik. Program quick wins reformasibirokrasi Kementerian Pariwisata sebagai berikut:
Tabel 6. Program Quick Wins Reformasi BirokrasiKementerian Pariwisata 2015-2019
AreaPerubahan Kegiatan Program Quick Wins
PenguatanTatalaksana
1. Perluasan Penerapan e-governmentyang terintegrasi dalampenyelenggaraan pemerintahan danpembangunan
2. Penerapan efisiensi penyelenggaraanpemerintahan
1) Penerapan E-Governmentmelalui aplikasi e-office dan e-commando di lingkunganKementerian Pariwisata
2) Pengunaan IT dalampemasaran Pariwisata(Promosi Branding WonderfulIndonesia) melalui E-Marketing
PeningkatanKualitasPelayanan Publik
Pengembangan sistem pelayanan publikKemenpar
1) Fasilitasi pengembanganWisata Sejarah dan Religi(jalur samudera Ceng Ho danJalur Sutra)
2) Koordinasi pengembangandan pemanfaatan kawasangeologi sebagai Geopark
3) Pelayanan promosi pariwisatanusantara yang terintegrasisecara nasional
4) Peningktan kualitaspelaksanaan event
5) Peningkatan kapasitas SDMmelalui fasilitasi sertifikasiSDM pariwisata di 34 ProvinsiIndonesia
6) Penyempurnaan Pelayananpendidikan melalui SeleksiBersama Masuk Sekolah (SBMSTAPP) yang terintegrasisecara online mellaui websiteKementerian Pariwisata
34
Dengan mengacu pada kegiatan Reformasi Birokrasi KementerianPariwisata 2015-2019 sebagaimana Tabel 4 dan 6, maka dapat diuraikanrencana aksi untuk masing-masing area perubahan dan program quickwins sebagai berikut:
A. Bidang Managemen PerubahanSalah satu sumber permasalahan birokrasi adalah perilaku negatifyang ditunjukkan dan dipratikkan oleh para birokrat. Perilaku inimendorong terciptanya citra negatif birokrasi. Perilaku yang sudahmenjadi mental model birokrasi yang dipandang lambat, dan berbelit-belit, tidak inovatif, tidak peka, inkonsisten, malas, feodal dan lainnya.Karena itu, fokus perubahan reformasi birokrasi ditujukan padaperubahan mental aparatur. Perubahan mental model/model perilakuaparatur diharapkan akan mendorong terciptanya budaya kerja positifyang kondusif bagi terciptanya birokrasi yang bersih dan akuntabel,efektif dan efisien serta mampu memberikan pelayanan yangberkualitas dalam rangka menjawab tantangan tersebut sesuai dengankegiatan mikro yang mengacu pada program prioritas nasionalreformasi birokrasi yang menjadi kewajiban Kementerian Pariwisata dibidang area manajemen perubahan antara lain;1. Pengembangan nilai-nilai untuk menegakkan integritas, dan2. Pembentukan agen perubahan yang dapat mendorong terjadinya
perubahan pola pikir
Untuk itu telah diprogramkan beberapa kegiatan pendukung yangakan dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan, mulaidari Pengembangan/Pembangunan Sistem, Sosialisasi danImplementasi dan Pengukuran Dampak Pengembangan Budaya Kerjaantara lain dengan kegiatan:1. Penyusunan Pengembangan Budaya Kerja2. Penyusunan Norma Standar Prosedur Kriteria Manajemen
Perubahan3. Penyusunan Kode Etik Pegawai4. Sosialisasi Pengembangan Budaya Kerja, dan5. Bimtek Managemen Perubahan
34
Tabel 7. Rencana Aksi Bidang Manajemen Perubahan
Program Manajemen PerubahanKegiatan 1. Pengembangan Nilai-Nilai Untuk Menegakkan Integritas
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci2. Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/PembenahanSistem
Pengembangan nilai-nilai untukmenegakkan integritas dilakukan dengantahapan sebagai berikut:1. Pendekatan umum melalui penanaman
nilai-nilai agama, etika sosial danbudaya organisasi
2. Pendekatan khusus yang dilakukanberdasarkan masalah-masalah tertentuyang dihadapi
3. Penyusunan NSPK PengembanganBudaya Kerja, dengan tahapansebagai berikut:a. Identifikasi bahan NSPK
pengembangan budaya kerjab. Pembahasan dengan unit
kerja/instansi terkait (FGD)c. Penyusunan Materid. Penyusunan Draft SK Menpare. Penetapan NSPK
Tahap II : Sosialisasi danImplementasi
Sosialisasi dan implementasi terhadappengembangan nilai-nilai integritas melaluirencana jangka pendek dan jangkapanjang:Jangka Pendek:
35
Program Manajemen PerubahanKegiatan 1. Pengembangan Nilai-Nilai Untuk Menegakkan Integritas
No Tahapan Kerja Uraian KegiatanTahun
2015 2016 2017 2018 20191. Sosialisasi NSPK Pengembangan
Budaya Kerja Internal Kemenpar2. Bimbinan Teknis Pengembangan
Budaya Kerja internal Kementerian3. Emotional and Spiritual (ESQ)4. Assesmen manajemen perubahan5. Penyusunan Dokumen Strategi dan
komunikasi Manajemen PerubahanJangka Panjang:1. Internalisasi nilai-nilai , yaitu dengan
mind setting2. Institusionalisasi nilai-nilai, yaitu
dengan membentuk Tim Pengembangan Budaya Kerja di TingkatUnit Eselon I Kementerian Pariwisata
Tahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Melakukan pengukuran dampak/perubahanatas implementasi pengembangan budayakerja melalui evaluasi untuk mengetahuipengaruhnya terhadap kinerja sertabudaya kerja pegawai dan organisasiKemenpar
2 Penanggung Jawab danPelaksana
Penanggung jawab :1. Tim Manajemen Perubahan2. Asdep Pengendalian Transformasi
(Deputi Bidang PengembanganKelembagaan Kepariwisataan
3 Waktu Pelaksanaan dan JangkaWaktu
18 Bulan (Tahun 2015-2017)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 19.635.765.974,- 3.216.289.000 3.537.917.900 3.891.709.690 4.280.880.659 4.708.968.725
36
Program Manajemen PerubahanKegiatan 1. Pengembangan Nilai-Nilai Untuk Menegakkan Integritas
No Tahapan Kerja Uraian KegiatanTahun
2015 2016 2017 2018 20195 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan 1. Terwujudnya pola pikir dan budayakerja pegawai Kemenpar yangmelayani masyarakata. Meningkatnya disiplin, tanggung
jawab, produktivitas dan etoskerja
b. Meningkatnya kinerja dan kualitaspelayanan
c. Meningkatnya kerjasama danharmonisasi
2. Terwujudnya budaya kerja danorganisasi Kemenpar yang efektif danefisien melalui peningkatan efisiensipengunaan sumber daya.
c Rencana Tindaklanjut 1. Merumuskan pedoman teknispelaksanaan pengembangan budayakerja
2. Menerapkan pemberian reward andpunishment secara konsisten
3. Melakukan evaluasi hasil pelaksanaanpengembangan budaya kerja
37
Program Manajemen PerubahanKegiatan 2. Pembentukan Agen Perubahan Yang Dapat Mendorong Terjadinya Perubahan Pola Pikir
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci1 Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/PembenahanSistem
Pembentukan Agen Perubahan dilingkungan Kemenpar dilakukan dengantahapan sebagai berikut: Pendekatanumum melalui penanaman nilai-nilaiagama, etika sosial dan budayaorganisasi1. Evaluasi kondisi reformasi birokrasi
Kemenpar2. Inventarisasi Permasalahan
reformasi birokrasi Kemenpar3. Penyusunan NSPK Manajemen
Perubahana. Identifikasi bahan NSPK
Manajemen Perubahanb. Pembahasan dengan unit
kerja/instansi terkait (FGD)c. Penyusunan Materid. Penyusunan Draft SK Menpare. Penyusunan Road Map RB
Tahap II : Sosialisasi danImplementasi
1. Sosialisasi NSPK ManajemenPerubahan
2. Bimbingan Teknis ManajemenPerubahan
3. Pembentukan Tim PMO ManajemenPerubahan
4. Pembentukan Agen Perubahan (role
38
Program Manajemen PerubahanKegiatan 2. Pembentukan Agen Perubahan Yang Dapat Mendorong Terjadinya Perubahan Pola Pikir
No Tahapan Kerja Uraian KegiatanTahun
2015 2016 2017 2018 2019model) Kementerian Pariwisata
Tahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Melakukan pemantauan dan evaluasimengenai dampak pelaksanaanmanajemen perubahan terhadap polapikir pegawai Kementerian, yaitu:1. Dampaknya terhadap pola pikir dan
perilaku pegawai Kemenpar2. Dampaknya terhadap pelaksanaan
RB Kemenpar3. Dampaknya terhadap hasil penilaian
RB Kemenpar2 Penanggung Jawab dan
PelaksanaPenanggung jawab :1. Tim Manajemen Perubahan2. Asdep Pengendalian Transformasi
(Deputi Bidang PengembanganKelembagaan Kepariwisataan
3 Waktu Pelaksanaan dan JangkaWaktu
12 Bulan (Tahun 2015-2019)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 12.549.381.041,- 2.055.557.000 2.261.112.700 2.487.223.970 2.735.946.367 3.009.541.0045 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan 1. Terwujudnya pola pikir/mentalpegawai Kemenpar yang melayanimasyarakat
2. Terbentuknya Tim PMO ManajemenPerubahan
3. Terbentuknya Agen PerubahanKementerian Pariwisata
c Rencana Tindaklanjut 1. Merumuskan pedoman teknispelaksanaan manajemen perubahan
39
Program Manajemen PerubahanKegiatan 2. Pembentukan Agen Perubahan Yang Dapat Mendorong Terjadinya Perubahan Pola Pikir
No Tahapan Kerja Uraian KegiatanTahun
2015 2016 2017 2018 20192. Melaksanakan manajemen
perubahan di lingkunganKementerian Pariwisata
3. Melakukan evaluasi hasilpelaksanaan Tim PMO secara intensif
38
B. Bidang Penguatan PengawasanDalam rangka peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan negarayang menjadi tanggungjawab kementerian pariwisata dan sebagailangkah riil untuk meminimalisir berbagai penyimpangan yang terjadiserta untuk meningkatkan kualitas pengelolaan BMN di lingkunganKementerian Pariwisata perlu dilakukan peningkat dan penguatanperan dan fungsi pengawasan. Karena lemahnya peran dan fungsipengawasan akan mendorong tumbuhnya perilaku koruptif atauperilaku negatif lainnya yang semakin lama semakin menjadi,sehinggaberubah menjadi kebiasaan. Karena itu perubahan perilaku koruptifaparatur harus pula diarahkan melalui perubahan atau penguatanpengawasan. Dalam rangka untuk mencapai kondisi tersebut akandilakukan kegiatan mikro yang mengacu pada program prioritasnasionalreformasi birokrasi di Bidang Penguatan Pengawasan yaitu ;1. Pembangunan unit kerja untuk memperoleh predikat menuju
WBK/WBBM di seluruh unit kerja .2. Pelaksanaan pengendalian Gratifikasi3. Pelaksanaan Whistleblowing system4. Pelaksanaan pemantauan benturan kepentingan5. Pembangunan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), dan6. Penanganan Pengaduan Masyarakat.
Untuk mendukung kegiatan tersebut sampai dengan tahun 2015telahdilaksanakan langkah-langkah antara lain:1. Predikat WBM/WBBM telah dilakukan Pencanangan Zona Integritas;2. Pelaksanaan Pengendalian Gratifikasi telah ditetapkan Permen
tentang Pengendalian Gratifikasi, dan Unit Pengendalian Gratifikasi;3. Pelaksanaan Whistleblowing system telah ditetapkan Permen
tentang Pengaduan Internal di lingkungan Kementerian Pariwisata,Tim verifikator dan penelaah dalam penanganan Whistleblowingsystem, Bimbingan teknis dari dari LKPP kepada tim, PembukaanAkun ke Aplikasi Pengaduan Whistleblowing;
4. Pelaksanaan pemantauan benturan kepentingan telah ditetapkanPermen Pariwisata tentang Benturan Kepentingan;
5. Pembangunan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) telahditetapkan Permen Penyelenggaraan SPIP di lingkunganKementerian Parekraf. Pembentukan dan Penetapan Satuan TugasSPIP di masing-masing unit kerja eselon I, Bimbingan teknis dansosialisasi SPIP. Implentasi SPIP juga telah dilakukan dengan
39
Penyusunan Dokumen Lingkungan Pengendalian, Identifikasi Resiko,kegiatan pengendalian dan penyusunan SOP.
Langkah-langkah tersebut dalam pelaksanaan reformasi birokrasiperiode 2015-2019 akan terus dilakukan peningkatan dari sisikualitas dan kuantitasnya dan juga akan dilakukan sosialisasi danimplementasi lanjutan melalui pelaksanaan kegiatan pendukunganantara lain:
40
Tabel 8. Rencana Aksi Bidang Penguatan Pengawasan
Program Penguatan PengawasanKegiatan 1. Pembangunan Unit Kerja Untuk Memperoleh Predikat Menuju Wbk/Wbbm.
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci3. Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/PembenahanSistem
Pembangunan unit kerja untukmemperoleh predikat WBK/WBBMdilakukan dengan tahapan sebagaiberikut:1. Penyusunan NSPK/pedoman sistem
pengawasan2. Pembahasan NSPK/pedoman sistem
pengawasan3. Penetapan NSPK/pedoman sistem
pengawasan4. Penyusunan SOP Pengawasan
Tahap II : Sosialisasi danImplementasi
Sosialisasi dan implementasi yangdilakukan mencakup:1. Sosialisasi NSPK/pedoman sistem
pengawasan2. Bimbingan teknis NSPK/pedoman
sistem pengawasan3. Implementasi NSPK/pedoman dan
SOP sistem pengawasan4. Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi5. Pencanangan Zona Integritas
Tahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Melakukan evaluasi atas implementasiNSPK/pedoman dan SOP sistempengawasanterhadap peningkatanefektifitas dalam penyelenggaraanpengawasan serta peningkatan kualitas
41
Program Penguatan PengawasanKegiatan 1. Pembangunan Unit Kerja Untuk Memperoleh Predikat Menuju Wbk/Wbbm.
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
laporan keuangan dan tingkatkematangan SPIP
2 Penanggung Jawab danPelaksana
Penanggung jawab :1. Tim Bidang Penguatan Penagwasan2. Inspektur, Setmen
3 Waktu Pelaksanaan dan JangkaWaktu
18 Bulan (Tahun 2015-2017)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 6.507.969.444,- 1.065.989.000 1.172.587.900 1.289.846.690 1.418.831.359 1.560.714.4955 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan 1. Meningkatnya opini laporankeuangan (Nilai: WTP)
2. Peningkatan Pencapaian KinerjaKemenpar
3. Meningkatkan kepercayaanstakeholders terhadap organisasi
4. Tertatanya manajemen kinierjadalam rangka penerapanNSPK/Pedoman pengawasan
5. Berkurangnya temuan hasilpemeriksaan
6. Ditindalanjutinya seluruhrekomendasi yang diberikan.
c Rencana Tindaklanjut 1. Melakukan review atasimplementasi NSPK/pedomanpengawasan
2. Penyempurnaan implementasipedoman pengawasan
3. Pemantauan tindak lanjut hasilevaluasi NSPK/pedoman dan SOP
4. Pengembangan sistem informasipengawasan
42
Program Penguatan PengawasanKegiatan 1. Pembangunan Unit Kerja Untuk Memperoleh Predikat Menuju Wbk/Wbbm.
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
Program Penguatan PengawasanKegiatan 2. Pelaksanaan Pengendalian Gratifikasi.
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci4. Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/Pembenahan Sistem
Pelaksanaan Pengendalian Gratifikasi dilakukandengan tahapan sebagai berikut:1. Penyusunan pedoman sistem pengendalian
gratifikasi2. Pembahasan pedoman sistem pengendalian
gratifikasi3. Penetapan pedoman sistem pengendalian
gratifikasi4. Penyusunan SOP pengendalian gratifikasi
Tahap II : Sosialisasi danImplementasi
Sosialisasi dan implementasi yang dilakukanmencakup:1. Sosialisasi Pedoman/SOPsistem pengendalian
gratifikasi2. Implementasi pedoman/SOP pengendalian
gratifikasiTahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Melakukan evaluasi Iimplementasi pedoman/SOPpengendalian gratifikasi terhadap kualitas laporankeuangan dan tingkat kematangan SPIP
2 Penanggung Jawab dan Pelaksana Penanggung jawab :1. Tim Bidang Penguatan Penagwasan2. Inspektur, Setmen
3 Waktu Pelaksanaan dan JangkaWaktu
18 Bulan (Tahun 2015-2017)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 238.098.900,- 39.000.000 42.900.000 47.190.000 51.9090.000 57.099.900
43
Program Penguatan PengawasanKegiatan 1. Pembangunan Unit Kerja Untuk Memperoleh Predikat Menuju Wbk/Wbbm.
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
5 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisatab Kriteria Keberhasilan 1. Meningkatnya kualitas laporan keuangan (opini
BPK: Nilai WTP)2. Peningkatan Pencapaian Kinerja Kemenpar3. Meningkatkan kepercayaan stakeholders
terhadap organisasi4. Berkurangnya temuan hasil pemeriksaan
c Rencana Tindaklanjut 1. Melakukan review atas implementasipedoman/SOP pengendalian gratifikasi
2. Pemantauan tindak lanjut hasil evaluasipedoman/SOP
3. Pengembangan sistem informasi pengendaliangratifikasi
44
Program Penguatan PengawasanKegiatan 3. Pelaksanaan Whistle Blowing System Di Masing-Masing Unit Kerja
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci5. Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/PembenahanSistem
Pembangunan sistem untuk pelaksanaan WhistleBlowing System di lingkungan Kemenpardilakukan dengan tahapan:1. Penyusunan pedoman/SOP Whistle Blowing
system2. Pembahasan pedoman/SOP Whistle Blowing
system3. Penetapan pedoman/SOP Whistle Blowing
systemTahap II : Sosialisasi danImplementasi
Sosialisasi dan implementasi yang dilakukanmencakup:1. Sosialisasi Pedoman/SOP Whistle Blowing2. Implementasi Whistle Blowing System
Tahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Melakukan evaluasi atas implementasi WhistleBlowingsystemdilingkungan Kemenpar sertadampaknya terhadap kualitas laporan keuangandan tingkat kematangan SPIP Kemenpar
2 Penanggung Jawab dan Pelaksana Penanggung jawab :1. Tim Bidang Penguatan Pengawasan2. Inspektur, Setmen
3 Waktu Pelaksanaan dan JangkaWaktu
18 Bulan (Tahun 2015-2017)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp.819.304.420,- 134.200.000 147.620.000 162.382.000 178.620.200 196.482.2205 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan 1. Peningkatan kualitas laporan keuanganKemenpar (Opini BPK: WTP)
2. Meningkatnya kepercayaan stakeholders
45
Program Penguatan PengawasanKegiatan 3. Pelaksanaan Whistle Blowing System Di Masing-Masing Unit Kerja
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
terhadap organisasi3. Berkurangnya temuan hasil pemeriksaan4. Ditindaklanjutinya seluruh pengaduan
c Rencana Tindaklanjut 1. Melakukan review atas implementasipedoman Whistle Blowing
2. Pengembangan sistem informasi WhistleBlowing
46
Program Penguatan PengawasanKegiatan 4. Pelaksanaan Pemantauan Benturan Kepentingan
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci1 Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/PembenahanSistem
Pembangunan sistem Pelaksanaan PemantauanBenturan Kepentingan dilakukan dengan tahapansebagai berikut:1. Penyusunan pedoman/SOP sistem pemantauan
benturan kepentingan2. Pembahasan pedoman/SOP sistem pemantauan
benturan kepentingan3. Penetapan pedoman/SOP sistem pemantauan
benturan kepentinganTahap II : Sosialisasi danImplementasi
Sosialisasi dan implementasi yang dilakukanmencakup:1. Sosialisasi Pedoman/SOP benturan kepentingan2. Implementasi pedoman/SOP pemantauan
benturan kepentinganTahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Melakukan evaluasi atas implementasi pedoman/SOPpemantauan benturan kepentingan di lingkunganKemenpar serta mengukur dampaknya terhadapkualitas laporan keuangan dan tingkat kematanganSPIP
2 Penanggung Jawab dan Pelaksana Penanggung jawab :1. Tim Bidang Penguatan Pengawasan2. Inspektur, Setmen
3 Waktu Pelaksanaan dan JangkaWaktu
18 Bulan (Tahun 2015-2017)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 238.098.900,- 39.000.000 42.900.000 47.190.000 51.9090.000 57.099.9005 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan 1. Peningkatan kualitas laporan keuangan
47
Program Penguatan PengawasanKegiatan 4. Pelaksanaan Pemantauan Benturan Kepentingan
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
Kemenpar (opini BPK: WTP)2. Meningkatkan kepercayaan stakeholders
terhadap organisasi3. Berkurangnya temuan hasil pemeriksaan4. Ditindaklanjutinya seluruh rekomendasi hasil
pemnatauanc Rencana Tindaklanjut 1. Melakukan reviewatas implementasi
pedoman/SOP benturan kepentingan2. Penyempurnaan pedoman/SOP pemantauan
benturan kepentingan3. Pengembangan implementasi SPIP dan SAKIP
dalam organisasi4. Pengembangan sistem informasi benturan
kepentingan
48
Program Penguatan PengawasanKegiatan 5. Pembangunan SPIP di lingkungan unit kerja
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci1 Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/PembenahanSistem
Pembangunan SPIP dil lingkungan Kemenpardilakukan dengan tahapan sebagai berikut:1. Penyusunan pedoman SPIP2. Pembahasan pedoman SPIP3. Penetapan pedoman SPIP4. Penyusunan SOP SPIP
Tahap II : Sosialisasi danImplementasi
Sosialisasi dan implementasi yang dilakukanmencakup:1. Sosialisasi Pedoman/SOP SPIP2. Implementasi pedoman/SOP SPIP di
masing-masing unit kerjaTahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Melakukan evaluasi atas efektifitaspedoman/SOP SPIP terhadap peningkatankematangan SPIP Kemenpar
2 Penanggung Jawab dan Pelaksana Penanggung jawab :1. Tim Bidang Penguatan Pengawasan2. Inspektur, Setmen
3 Waktu Pelaksanaan dan JangkaWaktu
18 Bulan (Tahun 2015-2017)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 1.882.000.862,- 308.267.000 339.093.700 373.003.070 410.303.377 451.333.7155 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan 1. Meningkatnya opini laporan sistemkeuangan (nilai:WTP)
2. Meningkatkan kepercayaan stakeholdersterhadap organisasi
3. Berkurangnya temuan hasil pemeriksaan4. Ditindaklanjutinya seluruh rekomendasi
49
Program Penguatan PengawasanKegiatan 5. Pembangunan SPIP di lingkungan unit kerja
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
yang diberikan.c Rencana Tindaklanjut 1. Melakukan review atas implementasi
pedoman/SOP SPIP2. Penyempurnaan implementasi
pedoman/SOP SPIP3. Pemantauan tindak lanjut rekomendasi
hasil pemeriksaan4. Peningkatan kapasitas auditor sesuai
dengan peran internal5. Pengembangan implementasi SPIP dan
SAKIP dalam organisasi6. Pengembangan sistem informasi SPIP
50
PROGRAM Penguatan PengawasanKEGIATAN 6. Penanganan pengaduan masyarakat
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci1 Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/PembenahanSistem
Pembangunan sistem dalam penangananpengaduan masyarakat dil lingkunganKemenpar dilakukan dengan tahapan sebagaiberikut:1. Penyusunan draft SOP pengaduan dan
penanganan pengaduan masyarakat2. Pembahasan draft SOP
Tahap II : Sosialisasi danImplementasi
Sosialisasi dan implementasi yang dilakukanmencakup:1. Sosialisasi SOP pengaduan dan
penanganan pengaduan masyarakat2. Implementasi SOP pengaduan dan
penanganan pengaduan masyarakatTahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Melakukan evaluasi implementasi SOPpenanganan pengaduan masyarakat terhadapefektifitas dan efisiensi dalam penangananpengaduan kepada masyarakat serta kepuasanmasyarakat terhadap layanan pegaduanKemenpar (survey)
2 Penanggung Jawab dan Pelaksana Penanggung jawab :1. Tim Bidang Penguatan Pengawasan2. Inspektur, Setmen
3 Waktu Pelaksanaan dan JangkaWaktu
18 Bulan (Tahun 2015-2017)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 238.098.900,- 39.000.000 42.900.000 47.190.000 51.9090.000 57.099.9005 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
51
PROGRAM Penguatan PengawasanKEGIATAN 6. Penanganan pengaduan masyarakat
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
b Kriteria Keberhasilan 1. Meningkatnya jumlah pengaduan yangditindaklanjuti
2. Meningkatnyan kepercayaan stakeholdersterhadap organisasi
3. Meningkatnya kepuasan masyarakatterhadap layanan pengaduan Kemenpar
c Rencana Tindaklanjut 1. Melakukan review dan penyempurnaanimplementasi SOP Pengaduan
2. Pemantauan tindak lanjut pengaduan3. Pengembangan sistem informasi layanan
pengaduan
52
C. Bidang Penguatan Perundang-UndanganPermasalahan lain yang menjadi faktor penyebab munculnya perilakunegatif aparatur adalah peraturan perundang-undangan yang tumpangtindih, disharmonis, dapat diinterprestasikan berbeda atau sengaja dibuattiidak jelas untuk membuka kemungkinan penyimpangan. Kondisi sepertiini seringkali dimanfaatkan oleh aparatur untuk kepentingan pribadi yangdapat merugikan negara. Karena itu perlu dilakukan perubahan/penguatan terhadap sistem perundang-undangan yang lebih efektif danmenyentuh kebutuhan masyarakat. Untuk mewujudkan kondisi tersebutakan dilakukan kegiatan mikro yang mengacu pada program prioritasnasional reformasi birokrasidi Bidang Perundang-undangan antara lain;1. Evaluasi secara berkala berbagai peraturan perundang-undangan yang
sedang diberlakukan2. Menyempurnakan/mengubah berbagai peraturan perundang-
undangan yang dipandang tidak relevan lagi, tumpang tindih, ataudisharmonisasi dengan peraturan perundang-undangan lain.
3. Melakukan deregulasi untuk memangkas peraturan perundang-undangan yang dipandang menghambat pelayanan.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut akan dilakukan kegiatanpendukung antara lain:
53
Tabel 9. Rencana Aksi Bidang Penguatan Peraturan Perundang-undangan
Program Penguatan Peraturan Perundang-UndanganKegiatan 1. Evaluasi Secara Berkala Berbagai Peraturan Perundang-Undangan Yang Sedang Diberlakukan
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci6. Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/PembenahanSistem
Pembangunan/pembenahan sistemdilakukan melalui Penelaahan HukumBidang Pariwisata dengan tahapansebagai berikut:a. Inventarisasi data peraturan bidang
pariwisata yang masih berlakub. Penyusunan SOP pelaksanaan
evaluasi peraturan perundang-perundangan
Tahap II : Sosialisasi danImplementasi
1. Evaluasi peraturan perundang-undanganbidang pariwisata
2. Membuat kajian hasil evaluasiTahap III : PengukuranDampak Perubahan
Pemantauan dan evaluasi hasilpelaksanaan evaluasi peraturanperundangan terhadap efektifitas danefisiensi implementasi Peraturanperundangan
2 Penanggung Jawab danPelaksana
Penanggung jawab :1. Tim Bidang Penguatan Peraturan
Perundang-undangan2. Biro Hukum dan Komunikasi Publik,
Setmen3 Waktu Pelaksanaan dan Jangka
Waktu18 Bulan (Tahun 2015-2017)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp.6.105.100.000,- 1.000.000.000 1.100.000.000 1.210.000.000 1.331.000.000 1.464.100.0005 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
54
Program Penguatan Peraturan Perundang-UndanganKegiatan 1. Evaluasi Secara Berkala Berbagai Peraturan Perundang-Undangan Yang Sedang Diberlakukan
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
b Kriteria Keberhasilan Dapat diaplikasikannya peraturan bidangpariwisata secara efektif dan efisien
c Rencana Tindaklanjut 1. Evaluasi secara berkala terhadapperaturan bidang pariwisata
2. Memberikan rekomendasi hasil kajianevaluasi peraturan (review ataupenyusunan peraturan baru)
55
Program Penguatan Peraturan Perundang-UndanganKegiatan 2. Menyempurnakan/Mengubah Berbagai Peraturan Perundang-Undangan Yang Dipandang Tidak Relevan Lagi, Tumpang
Tindih, atau Disharmonis Dengan Peraturan Perundang-Undangan Lain
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci7. Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/PembenahanSistem
Pembangunan sistem dalammenyempurnakan/mengubah peraturanyang tumpang tindih/disharmonisdengan peraturan lain dilakukan melaluitahapan sebagai berikut:1. Inventarisasi peraturan bidang
pariwisata yang sudah tidak relevandengan perkembangan
2. Membuat kajian/telaah atasperaturan tersebut
3. Pembahasan dengan unit terkait4. Penyusunan draft rancangan
penyempurnaan peraturan5. Pengusulan kepada pimpinan6. Penetapan peraturan yang baru
Tahap II : Sosialisasi danImplementasi
Sosialisasi dan implementasi dilakukansebagai berikut:1. Sosialisasi Peraturan yang baru2. Implementasi epraturan
Tahap III : PengukuranDampak Perubahan
Pemantauan dan evaluasi implementasiperaturan baru terkait keselarasandengan peraturan lainnya
2 Penanggung Jawab danPelaksana
Penanggung jawab :1. Tim Bidang Penguatan Peraturan
Perundang-undangan2. Biro Hukum dan Komunikasi Publik,
Setmen
56
Program Penguatan Peraturan Perundang-UndanganKegiatan 2. Menyempurnakan/Mengubah Berbagai Peraturan Perundang-Undangan Yang Dipandang Tidak Relevan Lagi, Tumpang
Tindih, atau Disharmonis Dengan Peraturan Perundang-Undangan Lain
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
3 Waktu Pelaksanaan dan JangkaWaktu
2 Tahun (2016-2017)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 1.097.690.875,- 179.799.000 197.778.900 217.556.790 239.312.469 263.243.716
5 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan Terlaksananya implementasi peraturandengan baik
c Rencana Tindaklanjut Melakukan evaluasi atas peraturansecara berkala
57
Program Penguatan Peraturan Perundang-UndanganKegiatan 3. Melakukan deregulasi untuk memangkas peraturan perundang-undangan yang dipandang menghambat pelayanan
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci8. Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/PembenahanSistem
Pembangunan sistem dilaksanakandengan tahapan sebagai berikut:1. Inventarisasi peraturan bidang
pariwisata yang menghambatpelayanan
2. Membuat kajian/telaah atasperaturan tersebut
3. Pembahasan dengan unit terkait4. Penyusunan draft rancangan
peraturan baru5. Pengusulan kepada pimpinan6. Penetapan peraturan yang baru
Tahap II : Sosialisasi danImplementasi
Sosialisasi dan implementasi dilakukansebagai berikut:1. Sosialisasi Peraturan yang baru2. Implementasi peraturan
Tahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Pemantauan dilakukan untukmengetahui pengaruh implementasiperaturan baru terhadap kecepatanpelayanan
2 Penanggung Jawab danPelaksana
Penanggung jawab :1. Tim Bidang Penguatan Peraturan
Perundang-undangan2. Biro Hukum dan Komunikasi Publik
3 Waktu Pelaksanaan dan JangkaWaktu
Tahun 2016 s.d 2017
58
Program Penguatan Peraturan Perundang-UndanganKegiatan 3. Melakukan deregulasi untuk memangkas peraturan perundang-undangan yang dipandang menghambat pelayanan
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 18.613.576.871,- 3.048.857.000 3.353.742.700 3.689.116.970 4.058.028.667 4.463.831.534
5 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan Meningkatnya kualitas pelayanan
c Rencana Tindaklanjut Melakukan evaluasi secara berkala atasimplementasi peraturan yang baru danmembuat kajian baru atas peraturanjika dari hasil evaluasi tersebut masihdinilai menghambat pelayanan
59
D. Bidang Penguatan Tata Laksana
Kejelasan proses bisnis/tata kerja/tatalaksana dalam instansipemerintah juga sering menjadi kendala penyelenggaraanpemerintahan. Berbagai hal yang seharusnya dapat dilakukan secaracepat seringkali harus berjalan tanpa proses yang pasti karena tidakterdapat sistem tata laksana yang baik. Hal ini kemudian mendorongterciptanya perilaku hirarki, feodal, dan kurang kreatif padabirokrat/aparatur. Karena itu perubahan pada sistem tatalaksana sangatdiperlukan dalam rangka mendorong efisiensi penyelenggaraanpemerintahan dan pelayanan sekaligus juga untuk mengubah mentalaparatur.
60
Tabel 10. Rencana Aksi Bidang Penguatan Tata Laksana
Program Penguatan Tata LaksanaKegiatan 1. Perluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci1 Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/PembenahanSistem
Pembangunan sistem dalampenerapan e-governmentdilakukan melalui penerapanaplikasi e-office dalam administrasipersuratan dan penerapan e-commando, dengan tahapansebagai berikut:1. Inventarisasi bidang/unit kerja
pengguna aplikasi2. Pembahasan rencana
penggunaan aplikasi dalamadministrasi persuratan
3. Menyusun rancangan aplikasiTahap II : Sosialisasi danImplementasi
1. Dalam tahap ini meliputi:Sosialisasi aplikasi kepadaseluruh unit kerja lingkupKemenpar
2. Bimbingan teknis bagi paraoperator persuratan dan parapejabat terkait untuk e-commando (Esl I & Esl 2), dan
3. Implementasi aplikasi e-officedan e-commando di seluruhunit kerja Kemenpar
Tahap III : PengukuranDampak Perubahan
Melakukan evaluasi atasimplementasi
61
Program Penguatan Tata LaksanaKegiatan 1. Perluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
2 Penanggung Jawab danPelaksana
Penanggung jawab :1. Tim Bidang Penguatan Tata
Laksana2. Biro Umum, Kepegawaian, dan
Organisasi3 Waktu Pelaksanaan dan
Jangka Waktu18 Bulan (Tahun 2015-2017)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 97.589.662.500,- 16.500.000.000 18.150.000.000 19.965.000.000 20.963.250.000 22.011.412.5005 Sumber Anggaran DIPA APBN Kementerian
Pariwisatab Kriteria Keberhasilan 1. Digunakaannya seluruh sistem
aplikasi e-government dilingkungan KementerianPariwisata
2. Meningkatnya kecepatan,efektivitas, dan efisiensi dalampenyelenggaraan administrasiorganisasi KementerianPariwisata
c Rencana Tindaklanjut 1. Melakukan evaluasi atasimplementasi aplikasi secaraberkala
2. Menyempurnakan danmengembangkan aplikasi
3. Melakukan pemantauan danevaluasi atas operasional danpemeliharaan sistem aplikasi
4. Melakukan pembinaan agarterbangun penggunaanfasilitas sistem aplikasi yangtertib
62
Program Penguatan Tata LaksanaKegiatan 2. Penerapan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci1. Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/PembenahanSistem
Dalam tahapan ini dilakukan melaluiPenyusunan SOP, dengan tahapan sebagaiberikut:a. Inventarisasi kebutuhan pedoman kerja
atau SOP sesuai dengan bisnis prosesdi Kementerian Pariwisata
b. Analisis, evaluasi dan review atas SOPyang telah ada
Tahap II : Sosialisasi danImplementasi
1. Sosialisasi SOP baru2. Implementasi SOP baru
Tahap III : PengukuranDampak Perubahan
Pemantauan dan evaluasi terhadapimplementasi SOP baru terhadap efisiensidan efektivitas proses tata kelolaadministrasi organisasi Kemenpar
2 Penanggung Jawab danPelaksana
Penanggung jawab :1. Tim Penguatan Tata Laksana2. Biro Umum, Kepegawaian, dan
Organisasi, Setmen3 Waktu Pelaksanaan dan Jangka
Waktu18 Bulan (Tahun 2015-2019)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 5.576.612.019,- 913.435.000 1.004.778.500 1.105.256.350 1.215.781.985 1.337.360.1845 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan 1. Dapat diaplikasikannya SOP di lingkunganKementerian Pariwisata
2. Meningkatnya efisiensi tata kelolaadministrasi Kemenpar
3. Meningkatnya kinerja Kemenpar
63
Program Penguatan Tata LaksanaKegiatan 2. Penerapan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
c Rencana Tindaklanjut 1. Melakukan pemantauan dan evaluasi atasimplementasi SOP baru
2. Merancang/menyempurnakan SOP jikadiperlukan
64
Program Penguatan Tata LaksanaKegiatan 3. Implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci1 Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/PembenahanSistem
Dalam tahapan ini dilakukan melaluipenyusunan kebijakan/pedoman/SOP publikasidata Kemenpar, meliputi:1. Inventarisasi data Kemenpar yang akan
dipublikasi2. Melakukan Rapat dengan Unit Kerja terkait3. Menyusun draft pedoman/SOP publikasi di
lingkungan Kemenpar4. Mengusulkan kepada pimpinan5. Menetapkan pedoman/SOP publikasi
KemenparTahap II : Sosialisasi danImplementasi
Dalam tahapan ini dilakukan sosialisasipedoman/SOPtentang publikasi data kepadapejabat dan staf terkait di lingkunganKemenpar dan implementasi publikasi oleh unitkerja terkait
Tahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Pemantauan dan evaluasi atas implementasipedoman/SOP serta dampaknya terhadapefektifitas dan efisiensi dalam publikasi dataKemenpar
2 Penanggung Jawab dan Pelaksana Penanggung jawab :2. Tim Bidang Penguatan Tata Laksana3. Biro Hukum dan Komunikasi Publik
3 Waktu Pelaksanaan dan JangkaWaktu
18 Bulan (Tahun 2015-2017)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 2.573.910.160,- 421.600.000 463.760.000 510.136.000 561.149.600 617.264.5605 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
65
Program Penguatan Tata LaksanaKegiatan 3. Implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
b Kriteria Keberhasilan 1. Dapat diimplementasikannya pedoman danSOP di lingkungan Kemenpar
2. Meningkatnya efektivitas dan efisiensidalam penyelenggaraan tata kelolaorganisasi Kemenpar
c Rencana Tindaklanjut 1. Melakukan evaluasi secara berkala atasimplementasi Pedoman/SOP Publikasi
2. Melakukan review pedoman dan SOP jikadiperlukan
66
Program Penguatan Tata LaksanaKegiatan 4. Penerapan sistem kearsipan yang handal
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci1 Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/PembenahanSistem
Tahap pengembangan sistem untukpenerapan sisten kearsipan dilakukandengan tahapan sebagai berikut:1. Penyusunan Klasifikasi Arsip di
Lingkungan Kementerian Pariwisata,sebagai berikut:a. Identifikasi jenis klasifikasi arsipb. Penyusunan klasifikasi arsip
2. Penataan Arsip Aktif dan Inaktif (alihMedia) Kementerian Pariwisata,sebagai berikut:a. Identifikasi arsip aktif dan inaktifb. Penyusunan arsip aktif dan inaktif
Tahap II : Sosialisasi danImplementasi
Dalam tahapan ini meliputi:1. Sosialisasi tata cara pengklasifikasian
arsip, penataan, dan tata persuratan;2. Implementasi pengelolaan dan
penataan arsip, tata persuratansesuai tata naskah dinas
Tahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Pemantauan dan evaluasi terhadapimplementasi pengelolaan dan penataanarsip, serta tata persuratan terhadapefektivitas dan efisiensi tata kelolaadministrasi Kemenpar
2 Penanggung Jawab danPelaksana
Penanggung jawab :1. Tim Penguatan Tata Laksana2. Biro Umum, Kepegawaian dan
Organisasi
67
Program Penguatan Tata LaksanaKegiatan 4. Penerapan sistem kearsipan yang handal
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
3 Waktu Pelaksanaan dan JangkaWaktu
18 Bulan (Tahun 2015-2017)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 5.928.638.190,- 971.096.000 1.068.205.600 1.175.026.160 1.292.528.776 1.421.781.6545 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan 1. Tertibnya kearsipan di lingkunganKemenpar
2. Meningkatnya efesiensi waktu dalampencarian arsip
c Rencana Tindaklanjut 1. Melakukan evaluasi secara berkalaterhadap sistem pengarsipanKemenpar dan melakukan reviewteknik pengarsipan
2. Mengembangkan kapasitas SDMkearsipan
68
E. Bidang Penguatan Kelembagaan
Kelembagaan pemerintah dipandang belum berjalan secara efektif danefisien. Struktur yang terlalu gemuk dan memiliki banyak hirarkimenyebabkan timbulnya proses yang berbelit, kelambatan pelayanandan pengambilan keputusan, dan akhirnya menciptakan budaya feodalpada aparatur. Karena itu perubahan pada sistem kelembagaan akanmendorong efisiensi, efektivitas dan percepatan proses pelayanan danpengambilan keputusan lam birokrasi. Perubahan pada sistemkelembagaan diharapkan akan dapat mendorong terciptanya budaya/perilaku yang lebih kondusif dalam upaya mewujudkan birokrasi yangefektif dan efisien.
69
Tabel 11. Rencana Aksi Bidang Penguatan Kelembagaan
Program Penguatan KelembagaanKegiatan Evaluasi dan Restrukturisasi Kelembagaan ASN
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci1 Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/PembenahanSistem
Pembenahan sistem dalam pelaksanaanrestrukturisasi kelembagaan ASN,dilakukan dengan tahapan sebagaiberikut:1. Melakukan inventarisasi
permasalahan tentang organisasi dimasing-masing unit kerja Kemenpar
2. Melakukan kajian terhadap strukturorganisasi yang ada
3. Melakukan pembahasan hasil kajianorganisasi
4. Merancang draft struktur organisasisesuai dengan hasil kajian
5. Menyusun Draft Permen tentangorganisasi dan tata kerja Kemenpar
6. Mengusulkan draft struktur danpermen kepada pimpinan
7. Menetapkan permen tentangorganisasi dan tata kerja Kemenparyang baru
Tahap II : Sosialisasi danImplementasi
Implementasi dan sosialisasi yangdilakukan dalam tahapan ini antara lain:1. Melakukan sosialisasi struktur
70
Program Penguatan KelembagaanKegiatan Evaluasi dan Restrukturisasi Kelembagaan ASN
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
organisasi yang baru internKemenpar
2. Melakukan sosialisasi kepada parastakeholder terkait
3. Implementasi struktur organisasibaru di seluruh unit kerja
Tahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Melakukan monitoring dan evaluasipenerapan struktur organisasi baruuntuk mengetahui pengaruhnyaterhadap efektivitas dan efisiensi dalampelaksanaan tupoksi KementerianPariwisata
2 Penanggung Jawab danPelaksana
Penanggung jawab :1. Tim Bidang Penguatan Kelembagaan2. Biro Umum, Kepegawaian dan
Organisasi, Sekretaris Kementerian3. Asdep Pengendalian Transformasi,
DBPKK3 Waktu Pelaksanaan dan Jangka
Waktu18 Bulan (Tahun 2015-2016)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 26.986.214.797,- 4.420.274.000 4.862.301.400 5.348.531.540 5.883.384.694 6.471.723.163
5 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisatab Kriteria Keberhasilan 1. Terwujudnya organisasi dan tata kerja
Kemenpar baru yang sesuai dengankebutuhan (tidak ada duplikasi fungsi)
2. Terselenggaranya tupoksi Kemenparsecara efektif dan efisien
71
Program Penguatan KelembagaanKegiatan Evaluasi dan Restrukturisasi Kelembagaan ASN
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
c Rencana Tindaklanjut 1. Merumuskan rencana kerja kegiatansesuai tugas, pokok, fungsi danstruktur organisasi ASN
2. Mengevaluasi kesesuaian/ketetapanIKU/KPI dengan struktur dan tupoksiKemenpar
3. Melakukan evaluasi secara berkalaterhadap peningkatan efektivitas danefisiensi organisasi baru
4. Melakukan review struktur organisasijika diperlukan.
72
F. Bidang Peningkatan Kualitas Pelayanan PublikPelayanan publik menjadi aspek lain yang selalu menjadi sorotanmasyarakat. Penerapan sistem manajemen pelayanan belumsepenuhnya mampu mendoronng peningkatan kualitaspelayanan, yang lebih cepat, murah, berkekuatan hukum,nyaman, aman, jelas, dan terjangkau serta menjagaprofesionalisme para petugas pelayanan. Oleh Karena itu, perludilakukan penguatan terhadap sistem manajemen pelayananpublik agar mampu mendorong perubahan profesionalisme parapenyedia pelayanan serta peningkatan kualitas pelayanan.
73
Tabel 12. Rencana Aksi Bidang Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan PublikKegiatan 1. Penerapan Pelayanan Satu Atap
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rincii. Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/PembenahanSistem
Penerapan pelayanan satu atap dilingkungan Kementerian Pariwisatadilakukan dengan tahapan sebagaiberikut:1. Inventarisasi layanan di lingkungan
Kemenpar2. Pembahasan rencana pelayanan
satu atap dengan unit kerja terkait3. Perancangan website/aplikasi yang
dapat memberikan layananterpadu
Tahap II : Sosialisasi danImplementasi
Sosialisasi dan implementasi terhadappenerapan pelayanan satu atapmencakup:1. Pengelolaan Portal Internet2. Pengelolaan Website3. Pengelolaan Sistem Jaringan
Dokumen dan Informasi4. Pelayanan Komunikasi Publik
(termasuk survey kepuasanmasyarakat)
5. Sosialisasi Aplikasi/website danlayanan Kementerian
6. Penyebarluasan Data dan Informasi
74
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan PublikKegiatan 1. Penerapan Pelayanan Satu Atap
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
Tahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Melakukan evaluasi penerapanpelayanan satu pintu terhadap kepuasanmasyarakat terhadap layananKementerian Pariwisata (survey)
2 Penanggung Jawab danPelaksana
Penanggung jawab :1. Tim Bidang Peningkatan Kualitas
Pelayanan PubliK2. Biro Hukum dan Komunikasi Publik,
Setmen3. Asdep Penelitian dan
Pengembangan KebijakanKepariwisataan (pusat data daninformasi)
4. Asdep Komunikasi PemasaranPariwisata Mancanegara
5. Asdep Komunikasi PemasaranPariwisata Nusantara
3 Waktu Pelaksanaan dan JangkaWaktu
Tahun 2015-2019
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 24.974.260.777,- 4.090.721.000 4.499.793.100 4.949.772.410 5.444.749.651 5.989.224.6165 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan 1. Meningkatnya tingkat kepuasanmasyarakat terhadap layananKemenpar
2. Tersedianya hasil survey kepuasanmasyarakat terhadap layananKemenpar
c Rencana Tindaklanjut 1. Melaksanakan evaluasi saranalayanan secara berkala
2. Mengembangkan fasilitas dan jenislayanan
75
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan PublikKegiatan 1. Penerapan Pelayanan Satu Atap
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
3. Melaksanakan survey kepuasanlayanan secara berkala
76
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan PublikKegiatan 2. Deregulasi Dalam Rangka Mempercepat Proses Pelayanan
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinciii. Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/PembenahanSistem
Deregulasi proses pelayanan dilakukandengan tahapan sebagai berikut:1. Inventarisasi peraturan bidang
pelayanan publik yang sudah tidaksesuai dengan perkembangan dandinilai memperlambat pelayanan
2. Melakukan review dan penelaahanatas peraturan yang akandideregulasi
3. Menyusun draft rekomendasideregulasi peraturan tentangpelayanan
4. Menyampaikan hasil draftrekomendasi deregulasi peraturanpelayanan kepada pimpinan unitkerja Eselon II dan I sebagai bahanpengambilan kebijakan deregulasi
5. Melakukan pembahasan dankoordinasi dengan unit kerja,instansi, dan stakeholder terkaituntuk mengetahui pandangan atashasil pemetaan peraturan pelayanansebagai bahan penyusunan draftrancangan Permen
6. Menyusun rancangan permententang pelayanan publik
7. Penetapan Permen tentangPelayanan Publik
77
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan PublikKegiatan 2. Deregulasi Dalam Rangka Mempercepat Proses Pelayanan
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
Tahap II : Sosialisasi danImplementasi
Sosialisasi peraturan tentang pelayananyang baru lingkup intenal kementeriandan para stakeholder yang terkait
Tahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Melakukan pemantauan dan evaluasipelayanan publik kepariwisataan untukmengetahui pengaruh implementasipermen/kepmen pelayanan yang baruterhadap tingkat efektivitas dan efisiensipelayanan publik serta tingkat kepuasanmasyarakat
2 Penanggung Jawab danPelaksana
Penanggung jawab :1. Tim Bidang Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik2. Biro Hukum dan Komunikasi Publik,
Setmen3. Asdep Pengendalian Transformasi,
DBPKK3 Waktu Pelaksanaan dan Jangka
Waktu16 Bulan (Tahun 2015-2019)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp.18.315.300.000,- 3.000.000.000 3.300.000.000 3.630.000.000 3.993.000.000 4.392.300.0005 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan 1. Meningkatnya kualitas pelayananpublik
2. Meningkatnya kepuasan masyarakatc Rencana Tindaklanjut 1. Merumuskan pedoman teknis
pelaksanaan peraturan pelayananyang baru
2. Melaksanakan evaluasi atasimplementasi Peraturan pelayananyang baru
78
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan PublikKegiatan 3. Pembangunan/Pengembangan Penggunaan Teknologi Informasi Dalam Pelayanan
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci1 Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/PembenahanSistem
Pembangunan/pengembanganpenggunaan teknologi informasi dalampelayanan dengan langkah-langkahsebagai berikut:1. Inventarisasi fasilitas/sarana
pelayanan di lingkungan Kemenparyang perlu dikembangkan sesuaikebutuhan dan kemajuan tekhnologi
2. Pembahasan pengembangan saranapelayanan dengan unit kerja, instansidan stakeholder terkait untukmendapatkan saran dan masukan
3. Penyusunan rancanganpengembangan sarana/jenis layananpada website/aplikasi pelayanan
4. Pembuatantambahan/pengembanganfasilitas/jenis layanan pada website
Tahap II : Sosialisasi danImplementasi
Implementasi dan sosialisasi dilakukandengan tahapan sebagai berikut:1. Sosialisasi tambahan
fasilitas/sarana/jenis pelayanan yangbaru kepada pegawai lingkup intenalkementerian dan para stakeholderyang terkait
2. Implementasi Pengembangan SistemInformasi
3. Pengelolaan Sistem Informasi
79
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan PublikKegiatan 3. Pembangunan/Pengembangan Penggunaan Teknologi Informasi Dalam Pelayanan
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
Tahap III : PengukuranDampak Perubahan
Melakukan pemantauan dan evaluasiuntuk mengetahui pengaruhpengembangan sarana/fasilitas/jenislayanan website terhadap kepuasanmasyarakat
2 Penanggung Jawab danPelaksana
Penanggung jawab :1. Tim Bidang Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik2. Biro Hukum dan Komunikasi Publik
3 Waktu Pelaksanaan dan JangkaWaktu
16 Bulan (Tahun 2015-2019)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 9.602.150.121,- 1.572.808.000 1.730.088.800 1.903.097.680 2.093.407.448 2.302.748.1935 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan 1. Meningkatnya efektivitas dan efisiensipelayanan Kemenpar
2. Meningkatnya kepuasan masyarakatterhadap sarana pelayanan Kemenpar
c Rencana Tindaklanjut 1. Melaksanakan evaluasi ataspenggunaan fasilitas/jenis pelayananyang baru
2. Melaksanakan survey kepuasanmasyarakat secara berkala
80
G. Bidang Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil Negara
Perilaku aparatur sangat dipengaruhi oleh bagaimana setiap instansipemerintah membentuk SDM Aparaturnya melalui penerapan sistemmanajemen SDM-nya dan bagaimana Sistem Manajemen SDM yangtidak diterapkan secara nasional. Sistem manajemen SDM yang tidakditerapkan dengan baik mulai dari perencanaan pegawai, pengadaanhingga pemberhentian akan berpotensi menghasilkan SDM yang tidakkompeten. Hal ini akan berpengaruh pada kualitas penyelenggaraanpemerintahan dan pelayanan. Karena iru, perubahan dalam pengelolaanSDM harus selalu dilakukan untuk memperoleh sistem manajemen SDMyang mampu menghasilkan pegawai yang profesional
81
Tabel 13. Rencana Aksi Bidang Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil Negara
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 1. Perbaikan Berkelanjutan Sistem Perencanaan Kebutuhan Pegawai ASN
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci1 Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/Pembenahan Sistem
Tahap pembangunan sistem dilakukan melaluihal sebagai berikut:1. Assesment terhadap seluruh pegawai ,
dengan tahapan sebagai berikut:a. Melakukan pengumpulan data pegawaib. Melakukan pengolahan data pegawai
2. Pengumpulan bahan analisis beban kerjapegawai
Tahap II : Sosialisasi danImplementasi
Sosialisasi dan impelemntasi dalam tahapanmeliputi:1. sistem perencanaan kebutuhan pegawai
ASN2. Penyusnan analisis beban kerja setiap
jabatan dan unit kerja3. Implementasi atas pelaksanaan analisis
beban kerjaTahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Melakukan evaluasi penilaian terhadap sistemperencanaan kebutuhan pegawai ASN:1. Pemantauan dan evaluasi tentang
pengadaan pegawai ASN2. Pemantauan dan evaluasi sistem aplikasi
dan SOP pengadaan pegawai ASN3. Pemantauan dan evaluasi pengadaan
pegawai ASN dengan mempergunakansistem aplikasi website
82
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 1. Perbaikan Berkelanjutan Sistem Perencanaan Kebutuhan Pegawai ASN
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
2 Penanggung Jawab dan Pelaksana Penanggung jawab :1. Tim Bidang Tim Penguatan Manajemen
SDM2. Biro Umum, Kepegawaian dan Organisasi,
Sekretariat Kementerian3 Waktu Pelaksanaan dan Jangka
Waktu16 Bulan (Tahun 2016-2017)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 1.925.652.327- 315.417.000 346.958.700 381.654.570 419.820.027 461.802.0305 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan 1. Tersedianya data kompetensi pegawai danbidang penempatan sesuai hasil assesment
2. Tersusunnya kebutuhan pegawaiKementerian Pariwisata sesuai dengankebutuhan
c Rencana Tindaklanjut 1. Penataan pegawai melalui kebijakanmutasi, rotasi dan promosi secara berkaladan akuntabel
2. Mengevaluasi kinerja pegawai danhubungannya dengan kinerja lembaga atauunit kerja
83
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 2. Perumusan dan Penetapan Kebijakan Sistem Rekruitmen dan Seleksi Secara Transparan dan Berbasis Kompetensi
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinciiii. Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/Pembenahan Sistem
Pembangunan dan pembenahan sistem, dengantahapan sebagai berikut:1. Melakukan inventarisasi, identifikasi dan
mengkaji sistem2. Membentuk tim penyusun pedoman dalam
membangun sistem pengadaan dan seleksisecara transparan dan akuntabel
3. Penyusunan strategi pelaksanaan meliputimekanisme dan tahapan pelaksanaan secaratransparan
Tahap II : Sosialisasi danImplementasi
Sosialisasi dan implementasi yang dilakukanmeliputi:1. Menyusun draft pedoman sistem pengadaan
dan seleksi pegawai secara transparan danberbasis kompetensi
2. Mengusulkan draft pedoman kepadapimpinan
3. Penetapan pedoman sistem pengeadaan danseleksi pegawai secara terbuka
4. Penyempurnaan SOP sistem pengadaan danseleksi pegawai secara Transparan danterbuka
5. Implementasi rekruitmen pegawai secaratransparan dan berbasis kompetensi
Tahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Melakukan evaluasi sistem rekruitmen dan seleksisecara transparan dan berbasis kompetensi:1. Efektivitas dan efisiensi setiap jabatan dan
unit kerja
84
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 2. Perumusan dan Penetapan Kebijakan Sistem Rekruitmen dan Seleksi Secara Transparan dan Berbasis Kompetensi
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
2. Prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unitkerja
3. Jumlah kebutuhan pegawai/pejabat4. Jumlah beban kerja jabatan dan jumlah
beban kerja unit kerja2 Penanggung Jawab dan Pelaksana Penanggung jawab :
1. Tim Bidang Penguatan Manajemen SDM2. Biro Umum, Kepegawaian dan Organisasi,
Setmen3. Sekretariat Unit Eselon I Kemenpar
3 Waktu Pelaksanaan dan JangkaWaktu
16 Bulan (Tahun 2016-2017)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 3.735.772.950,- - 804.950.000 885.445.000 973.989.500 1.071.388.450
5 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan 1. Tersusunnya pedoman sistem rekruitmensecara transparan dan berbasis kompetens
2. Terlaksananya sistem pengadaan dan seleksipegawai ASN berbasis website yang efisien,efektif dan akuntabel
c Rencana Tindaklanjut 1. Melakukan evaluasi secara berkala atasimplementasi pedoman sistem pengadaandan seleksi pegawai ASN
2. Melakukan review pedoman jika diperlukan
85
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 3. Perumusan dan Penetapan Kebijakan Sistem Promosi Secara Terbuka
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci1 Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/Pembenahan Sistem
Pembangunan dan pembenahan sistem ,dengan tahapan sebagai berikut:1. Melakukan koordinasi pembenahan sistem
dengan unit kerja terkait dan tim teknisBaperjakat serta tim penilai jabatanFungsional perencana
2. Membuat telaahan yang didasarkan padapola karir dan catatan cela serta hasilasesmen center sebagai bahan promositerbuka
3. Penyusunan Permen Pariwisata tentangstandar kompetensi jabatan
Tahap II : Sosialisasi danImplementasi
Sosialisasi dan implementasi Kebijakan SistemPromosi Secara Terbuka meliputi:1. Penyusunan Permen Pariwisata tentang
promosi pegawai secara terbuka (lelangjabatan/open bidding)
2. Sosialisasi Permen tentang promosisecara terbuka
Tahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Melakukan evaluasi implementasi pedomantentang Kebijakan Sistem Promosi SecaraTerbuka terhadap efektivitas, efisiensi danakuntabilitas sistem pengangkatan promosipegawai
2 Penanggung Jawab dan Pelaksana Penanggung jawab :1. Tim Bidang Penguatan Manajemen SDM2. Biro Umum, Kepegawaian dan Organisasi,
Setmen
86
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 3. Perumusan dan Penetapan Kebijakan Sistem Promosi Secara Terbuka
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
3 Waktu Pelaksanaan dan JangkaWaktu
16 Bulan (Tahun 2015-2017)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 2.407.131.038,- 394.282.000 433.710.200 477.081.220 524.789.342 577.268.276
5 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan Tersusunnya peraturan tentang sistempromosi secara terbuka yang dapatdiaplikasikan
c Rencana Tindaklanjut Penyempurnaan dan pelaksanaan pedomanpromosi secara berkelanjutan
87
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 4. Perumusan dan Penetapan Kebijakan Pemanfaatan Assessment Center
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci1 Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/Pembenahan Sistem
Pembangunan dan pembenahan sistem , dengantahapan sebagai berikut:1. Penyusunan standar kompetensi2. Penyusunan kamus kompetensi yang dimiliki
pegawai berupa pengetahuan, keterampilan dansikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaantugas secara profesional
3. Sosialisasi kamus dan standar kompetensiTahap II : Sosialisasi danImplementasi
Sosialisasi kebijakan pemanfaatan assessment center:1. Penyusunan draft Peraturan Menteri tentang
penilaian kompetensi individu bagi pegawai(assesment center)
2. sosialisasi dan implementasi peraturan penilaiankompetensi individu bagi pegawai
Tahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Melakukan evaluasi penetapan kebijakan pemanfaatanassessment center:1. Pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan
asesmen kompetensi individu para pegawai2. Evaluasi atas pelaksanaan sistem asesmen
kompetensi individu dan dampaknya terhadapkinerja lembaga dan pegawai
3. Pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaanpenilaian kompetensi individu pegawai
2 Penanggung Jawab dan Pelaksana Penanggung jawab :1. Tim Bidang Penguatan Manajemen SDM2. Karo Umum, Kepegawaian dan Organisasi, Setmen
88
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 4. Perumusan dan Penetapan Kebijakan Pemanfaatan Assessment Center
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
3. Pimpinan Unit Kerja3 Waktu Pelaksanaan dan Jangka
WaktuTahun 2017-2019
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 662.000.000,- 200.000.000 220.000.000 242.000.000
5 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan Tersusunnya Peraturan tentang penilaian kompetensiindividu pegawai yang dapat diaplikasikan dandimanfaatkan untuk pengembangan karir pegawai
c Rencana Tindaklanjut 1. Melakukan kajian yang berkaitan dengan instrumenpenilaian kompetensi individu
2. Penyampaian laporan pelaksanaan asesmen
89
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 5. Perumusan dan penetapan kebijakan penilaian kinerja pegawai
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinciiv. Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/PembenahanSistem
Pembangunan dan pembenahan sistem ,dengan tahapan sebagai berikut:1. Penginventarisasian, pengidentifikasian dan
pengkajian indikator kinerja masing-masingjabatan dan standar kompetensi jabatanserta indikator masing-masing unit kerja
2. Pembentukan tim penyusun pedomansistem penilaian kinerja
Tahap II : Sosialisasi danImplementasi
Sosialisasi kebijakan penilaian kinerja pegawai:1. Penyusunan pedoman penilaian kinerja
individu2. Penetapan pedoman penilaian kinerja
individu3. Pelatihan penyusunan penilaian kinerja
individu (SKP)Tahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Melakukan evaluasi penetapan kebijakanpenilaian kinerja pegawai1. Pemantauan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan penilaian kinerja pegawai2. Pemantauan dan evaluasi terhadap
penerapan kode etik pegawai3. Pemantauan dan evaluasi penerapan
peraturan disiplin pegawai dan juknisnya2 Penanggung Jawab dan Pelaksana Penanggung jawab :
1. Tim Bidang Tim Penguatan ManajemenSDM
90
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 5. Perumusan dan penetapan kebijakan penilaian kinerja pegawai
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
2. Biro Kepegawaian dan Organisasi,Sekretariat Kementerian
3. Masing Pimpinan Unit Kerja lingkupKemenpar
3 Waktu Pelaksanaan dan JangkaWaktu
16 Bulan (Tahun 2016-2017)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 1.362.658.320,- 223.200.000 245.520.000 270.072.700 297.079.200 326.787.120
5 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan Tersusunya pedoman penilaian kinerja individuberdasarkan kompetensi, transparansi danworkable, ditetapkannya Permen Pariwisatatentang penilaian kinerja pegawai
c Rencana Tindaklanjut 1. Penetapan dokumen pengelompokkanpegawai berdasarkan jabatan dan pangkatdan golongan
2. Sosialisasi dan implementasi PermenPariwisata tentang penilaian kinerjapegawai
91
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 6. Perumusan dan penetapan kebijakan reward and punishment berbasis kinerja
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci1 Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/PembenahanSistem
Pembangunan dan pembenahan sistem,dengan tahapan sebagai berikut:1. Penginventarisasian, pengidentifikasian
dan pengkajian indikator kinerja masing-masing jabatan dan standar kompetensijabatan
2. Pembentukan tim penyusun pedomanpemberian reward dan punishmentpegawai
Tahap II : Sosialisasi danImplementasi
Implementasi dan sosialisasi dilakukan dengantahapan sebagai berikut:1. Penyusunan pedoman pemberian reward
and punishment pegawai berdasarkankompetensi, transparan dan mudahdipahami serta didasarkan pada posisi,kinerja dan kehadiran
2. Sosialisasi dan implementasi pedomanpemberian reward and punishmentpegawai
3. Sosialisasi dan implementasi PermenPariwisata tentang kode etik danpemotongan tunjangan kinerja, sertaPraturan tentang disiplin pegawai
Tahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Melakukan evaluasi atas implementasipenetapan kebijakan penilaian kinerja pegawaimelalui:1. Pemantauan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan pemberian reward and
92
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 6. Perumusan dan penetapan kebijakan reward and punishment berbasis kinerja
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
punishmet berbasis kinerja2. Pemantauan dan evaluasi terhadap
penerapan kode etik pegawai3. Pemantauan dan evaluasi penerapan
peraturan disiplin pegawai dan juknisnya2 Penanggung Jawab dan
PelaksanaPenanggung jawab :1. Tim Bidang Tim Penguatan Manajemen
SDM2. Biro Kepegawaian dan Organisasi,
Sekretariat Kementerian3. Pimpinan Unit Kerja
3 Waktu Pelaksanaan dan JangkaWaktu
16 Bulan (Tahun 2015-2019)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 1.996.917.159,- 327.090.000 359.799.000 395.778.900 435.356.790 478.892.4695 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan Tersusunya indikator kinerja individu,tersusunnya sistem penilaian kinerja individuberdasarkan kompetensi, transparansi danworkable, ditetapkannya Permen Pariwisatatentang penilaian kinerja pegawai
c Rencana Tindaklanjut 1. Penetapan dokumen pengelompokkanpegawai berdasarkan jabatan dan pangkatdan golongan
2. Sosialisasi dan implementasi PermenPariwisata tentang penilaian kinerjapegawai
93
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 7. Pembangunan/Pengembangan Sistem Informasi ASN
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci1 Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/PembenahanSistem
Pembenahan sistem, dilakukan dengantahapan sebagai berikut:1. Penyusunan tata kerja sistem
informasi ASN berbasis teknologi2. Melakukan evaluasi atas aplikasi
SIMPEG yang sudah ada3. Merancang pengembangan aplikasi
SIMPEG4. Melakukan uji coba sistem aplikasi
database pegawai (SIMPEG)Tahap II : Sosialisasi danImplementasi
Sosialisasi dan implementasiPengembangan Sistem Informasi ASN,meliputi:1. Sosialisasi Aplikasi SIMPEG baru ASN
kepada seluruh unit kerja2. Bimtek penggunaan aplikasi SIMPEG
kepada para operator dan pejabatterkait
3. Updating data pegawai4. Pengelolaan pengembangan SIMPEG
(database ASN secara sistematisdengan dukungan informasiteknologi yang capable sesuaidengan kebutuhan
5. Menyediakan informasi kepegawaianuntuk tim Baperjakat
Tahap III : PengukuranDampak Perubahan
Melakukan evaluasipembangunan/pengembangan sistem
94
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 7. Pembangunan/Pengembangan Sistem Informasi ASN
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
informasi ASN :1. Akurasi data kepegawaian sesuai
dengan perubahan danperkembangan teknologi
2. Efisiensi dan efektivitas pengelolaanadministrasi kepegawaian
3. Kemudahan dalam mengakses datakepegawaian (user friendly)
4. Sistem database ASN2 Penanggung Jawab dan
PelaksanaPenanggung jawab :1. Tim Bidang Penguatan Manajemen
SDM2. Biro Kepegawaian dan Organisasi,
Sekretariat Kementerian3. Pimpinan Unit Kerja
3 Waktu Pelaksanaan dan JangkaWaktu
16 Bulan (Tahun 2015-2017)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 9.242.559.731,- 1.523.908.000 1.665.298.800 1.831.828.680 2.015.011.548 2.216.512.7035 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan Terwujudnya sistem informasi ASN yangtersusun secara sistematis, menyeluruhdan terintegrasi dengan berbasisteknologi dan handal, update dan mudahdiakses
c Rencana Tindaklanjut 1. Pengembangan portal kepegawaiandalam mewujudkan pelayanan primapengelolaan kepegawaian
2. Penyempurnaan sistem databaseASN (SIMPEG) sesuai dengankebutuhan yang berkembang
95
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 8. Perumusan dan Penetapan Kebijakan Sistem Pengkaderan Pegawai ASN
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci1 Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/Pembenahan Sistem
Pembangunan dan pembenahan sistem, dengantahapan sebagai berikut:1. Menyusun metode simulasi asesmen2. Penyusunan jadwal pelaksanaan3. Penentuan dan pengarahan tim asesmen4. Penyusunan kamus kompetensi SDM5. Penyusunan format laporan penilaian
kompetensiTahap II : Sosialisasi danImplementasi
Sosialisasi kebijakan sistem pengkaderan pegawaiASN :1. Penyusunan pedoman penilaian kompetensi
ASN2. Penetapan Peraturan tetang penilaian
kompetensi ASN3. sosialisasi Permen Pariwisata tentang penilaian
kompetensi ASN4. Perencanaan kebutuhan diklat ASN
berdasarkan hasil assesmenTahap III : Pengukuran DampakPerubahan
1. Pemantauan dan evaluasi terhadappelaksanaan Permen Pariwisata tentangstandar kompetensi
2. Pemantauan dan evaluasi terhadappelaksanaan Permen Pariwisata tentangpenilaian kompetensi individu ASN
3. Pemantauan atas pelaksanaan asesmenkompetensi individu
4. Evaluasi atas pelaksanaan peraturan tentangpola karir ASN
96
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 8. Perumusan dan Penetapan Kebijakan Sistem Pengkaderan Pegawai ASN
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
2 Penanggung Jawab dan Pelaksana Penanggung jawab :1. Tim Bidang Penguatan Manajemen SDM2. Biro Kepegawaian dan Organisasi, Sekretariat
Kementerian3. Pimpinan Unit Kerja
3 Waktu Pelaksanaan dan JangkaWaktu
16 Bulan (Tahun 2016-2017)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp.696.150.000,- 150.000.000 165.000.000 181.500.000 199.650.0005 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan 1. Tersunnya peraturan/pedoman tentangpenilaian kompetensi ASN
2. Terbangunya database kompetensi ASN sesuaidengan bidang tugasnya
3. Tersedianya hasil penilaian yang dapatdimanfaatkan untuk pengembangan karir ASN
c Rencana Tindaklanjut 1. Penyusunan rencana penerapan penilaiankompetensi ASN dan pengkaderan secarabertahap
2. Melakukan kajian/review yang berkaitandengan instrumen penilaian kompetensiindividu
97
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 9. Perumusan dan Penetapan Kebijakan Pemanfaatan/Pengembangan Database Profil Kompetensi Calon dan Pejabat Tinggi
ASN
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinciv. Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/Pembenahan Sistem
Pembangunan dan pembenahan sistem , dengantahapan sebagai berikut:1. Penyusunan sistem informasi manajemen
kepegawaian2. Penyempurnaan sistem database pejabat tinggi ASN3. Melakukan pelatihan (TOT) Tenaga Operator Sistem
Aplikasi database pejabat tinggi ASN4. Koordinasi dengan unit kerja terkait dalam
pengadaan kebutuhan perangkat keras dan lunak5. Penyediaan informasi kepegawaian untuk tim
BaperjakatTahap II : Sosialisasi danImplementasi
Sosialisasi Pemanfaatan/Pengembangan Database ProfilKompetensi Calon dan Pejabat Tinggi ASN:1. sosialisasi sistem database pejabat ASN kepada tim
Asesmen2. Uji coba sistem informasi kepegawaian3. Menyediakan informasi kepegawaian untuk tim
Baperjakat4. Menyediakan informasi diklat pejabat ASN
Tahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Melakukan Pemanfaatan/Pengembangan Database ProfilKompetensi Calon dan Pejabat Tinggi ASN:1. Akurasi data pejabat ASN sesuai dengan perubahan
dan perkembangan2. Efisiensi dan efektivitas pengelolaan administrasi
kepegawaian
98
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 9. Perumusan dan Penetapan Kebijakan Pemanfaatan/Pengembangan Database Profil Kompetensi Calon dan Pejabat Tinggi
ASN
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
3. Kemudahan dalam mengakses data pejabat ASN4. Sistem database pejabat ASN
2 Penanggung Jawab dan Pelaksana Penanggung jawab :1. Tim Bidang Tim Penguatan Manajemen SDM2. Sekretaris Kementerian3. Karo Kepegawaian dan Organisasi4. Pimpinan Unit Kerja
3 Waktu Pelaksanaan dan JangkaWaktu
16 Bulan (Tahun 2016-2017)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 496.500.000,- - - 150.000.000 165.000.000 181.500.000
5 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan Tersedianya sistem database pejabat ASN yang handal,update, dan valid, Tersedianya data informasi pejabatASN untuk tim Baperjakat, Tersedianya sistem databaseyang berbasis teknologi informasi dan komunikasi
c Rencana Tindaklanjut 1. Mengembangkan portal kepegawaian dalammewujudkan pelayanan prima pengelolaankepegawaian
2. Menyempurnakan sistem database pejabat ASNsesuai dengan kebutuhan yang berkembang
99
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 10. Perumusan dan Penetapan Kebijakan Pengendalian Kualitas Diklat
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci1 Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/Pembenahan Sistem
Pembangunan dan pembenahan sistem ,dengan tahapan sebagai berikut:1. Inventarisasi kebutuhan organisasi
terhadap kompetensi pegawai2. Penyusunan analisis kebutuhan diklat3. Penyempurnaan pedoman pengembangan
diklat struktural, fungsional dan teknis4. Penyempurnaan sistem evaluasi dan hasil
pelaksanaan diklatTahap II : Sosialisasi danImplementasi
Sosialisasi Kebijakan Pengendalian KualitasDiklat:1. Penyusunan pedoman/kurikulum
pelaksanaan diklat2. sosialisasi pedoman/kurikulum pelaksanaan
diklatTahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Melakukan Kebijakan Pengendalian KualitasDiklat:1. Pemantauan dan evaluasi implementasi
pola pengembangan dan pelatihan2. Pemantauan penyempurnaan pedoman
diklat3. pemantauan diklat secara efektif, efisien
dan akuntabel4. Pemantauan dan evaluasi terhadap
pegawai yang telah mengikuti diklat
100
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 10. Perumusan dan Penetapan Kebijakan Pengendalian Kualitas Diklat
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
2 Penanggung Jawab dan Pelaksana Penanggung jawab :1. Tim Bidang Penguatan Manajemen SDM2. Biro Hukum dan Komunikasi Publik,
Sekretariat Kementerian3. Asdep Pengembangan SDM Aparatur,
DBPKK3 Waktu Pelaksanaan dan Jangka
Waktu16 Bulan (Tahun 2015-2017)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 3.357.542.481,- 549.957.000 604.952.700 665.447.970 731.992.767 805.192.0445 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan Tersusunnya pedoman kurikulum diklatpegawai, Terlaksananya diklat yang sesuaidengan kebutuhan organisasi, Tersedianyadatabase diklat bagi pegawai, Evaluasi pascapelaksanaan diklat terhadap peserta untukmengukur keberhasilan
c Rencana Tindaklanjut 1. Melakukan evaluasi secara berkalaterhadap pelaksanaan pedoman/krikulumdiklat
2. Melakukan review jika ddiperlukan
101
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 11. Penerapan Sistem Promosi Secara Terbuka, Kompetitif, dan Berbasis Kompetensi didukung oleh Makin Efektifnya
Pengawasan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN)
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci1 Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/PembenahanSistem
Pembangunan dan pembenahan sistem ,dengan tahapan sebagai berikut:1. Penyempurnaan pedoman promosi
Pegawai2. Melakukan koordinasi pembenahan sistem
dan pengawasan dengan Komisi ASN3. Inventarisasi kebutuhan organisasi
terhadap kompetensi dalam jabatan4. Inventarisasi data pejabat di kantor pusat
dan kantor-kantor UPT5. Membuat telaahan yang didasarkan pada
pola karir dan catatan celaTahap II : Sosialisasi danImplementasi
Sosialisasi yang dilakukan:1. Sosialisasi Undang-Undang ASN2. Melaksanakan pola promosi pegawai yang
diukur melalui prestasi pegawai3. Pelaksanaan pola promosi secara terbuka,
transparan dan akuntabel (lelangjabatan/open bidding)
4. Penilaian promosi berbasis kompetensipegawai yang dimiliki
Tahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Melakukan Penerapan Sistem Promosi SecaraTerbuka, Kompetitif, dan Berbasis Kompetensi:1. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
tentang standar kompetensi pegawai
102
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 11. Penerapan Sistem Promosi Secara Terbuka, Kompetitif, dan Berbasis Kompetensi didukung oleh Makin Efektifnya
Pengawasan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN)
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
2. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaanpenyempurnaan promosi pegawai secaraterbuka
3. pemantauan sistem promosi secara efektif,efisien dan akuntabel
4. Terlaksananya promosi pegawai yangsesuai dengan kebutuhan organisasi dankebutuhan pengembangan karir pegawai
2 Penanggung Jawab dan Pelaksana Penanggung jawab :1. Tim Bidang Tim Penguatan Manajemen
SDM2. Sekretaris Kementerian3. Karo Kepegawaian dan Organisasi4. Pimpinan Unit Kerja
3 Waktu Pelaksanaan dan JangkaWaktu
16 Bulan (Tahun 2016-2019)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 4.219.365.150,- - 909.150.000 1.000.065.000 1.100.071.500 1.210.078.650
5 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan 1. Terselenggaranya promosi terbuka/lelangjabatan secara transparan
2. Terlaksananya penempatan pegawai sesuaidengan kompetensi yang dimiliki
3. Meningkatnya kualitas kompetensi SDMc Rencana Tindaklanjut Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan penyempurnaan pedomanpromosi, Pelaksanaan SOP secara konsisten,Pelaksanaan monitoring dan evaluasi
103
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 12. Menyusun dan Menetapkan Pola Karier Pegawai ASN
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rincivi. Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/Pembenahan Sistem
Pembangunan dan pembenahan sistem , dengantahapan sebagai berikut:1. Pembenahan sistem pola karir pegawai ASN
yang mengacu pada UU ASN2. Penyempurnaan pedoman pola karir pegawai3. Koordinasi dengan pihak terkait dalam
penentuan kebijakanTahap II : Sosialisasi danImplementasi
Sosialisasi yang dilakukan:4. Menyusun buku pola karir pegawai ASN sebagai
pedoman karir pegawai ASN1. Penentuan dan pengesahan serta harmonisasi
pedoman pola karir pegawai ASN dalam bentukPermen Pariwisata Melaksanakan Uji coba polakarir
2. Melakukan Asesmen center bagi pegawai untukmemudahkan penentuan jalur karir
Tahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Tahapan ini meliputi:1. Pemantauan atas pelaksanaan pedoman pola
karir ASN2. Evaluasi dan hasil pelaksanaan pedoman pola
karir ASN3. Pemantauan implementasi UU ASN tentang Pola
karir pegawai ASN2 Penanggung Jawab dan Pelaksana Penanggung jawab :
1. Tim Bidang Penguatan Manajemen SDM2. Biro Umum, Kepegawaian dan Organisasi,
104
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 12. Menyusun dan Menetapkan Pola Karier Pegawai ASN
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
Sekretariat Kementerian3. Pimpinan Unit Kerja
3 Waktu Pelaksanaan dan JangkaWaktu
16 Bulan (Tahun 2016-2017)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 696.150.000,- - 150.000.000 165.000.000 181.500.000 199.650.000
5 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan Tersusunnya pola karir pegawai ASN, Penempatanpegawai sesuai dengan kompetensinya,meningkatnya kinerja individu pegawai, terwujudnyasuasana kondusif dan keadilan terhadap seluruhpegawai ASN, Terlaksananya promosi pegawai yangsesuai dengan kebutuhan organisasi dan kebutuhanpengembangan karir pegawai
c Rencana Tindaklanjut 1. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadappelaksanaan pola Karir pegawai ASN,Membangun personal asesmen center
2. Mensosialisasikan kebijakan pola karir pegawaiASN secara intensif, penyempurnaan sistemsecara berkelanjutan
105
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 13. Pengukuran Gap Competency antara Pemangku Jabatan dan Syarat Kompetensi jabatan
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci1 Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/Pembenahan Sistem
Pembangunan dan pembenahan sistem, dengantahapan sebagai berikut:1. Inventarisasi jabatan di setiap unit kerja2. Analisis jabatan dan penyusunan uraian
jabatan3. Penyusunan profil dan standar kompetensi
jabatan4. Pembobotan dan pemeringkatan jabatan/
beban kerja5. Penyusunan job grading
Tahap II : Sosialisasi danImplementasi
Sosialisasi yang dilakukan:1. Sosialisasi substansi uraian jabatan, standar
kompetensi jabatan, dan sistem evaluasikinerja
2. Penilaian kompetensi pegawai3. Implementasi job grading4. Sosialisasi pembobotan dan pemeringkatan
Tahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Melakukan Pengukuran Gap Competency antaraPemangku Jabatan dan Syarat Kompetensijabatan:1. Pemantauan evaluasi peta jabatan dan uraian
jabatan pegawai ASN2. Pemantauan dan evaluasi penyusunan job
grading pegawai di Kementerian Pariwisata3. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
analisis jabatan dan analisis beban kerja2 Penanggung Jawab dan Pelaksana Penanggung jawab :
1. Tim Bidang Penguatan Manajemen SDM
106
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 13. Pengukuran Gap Competency antara Pemangku Jabatan dan Syarat Kompetensi jabatan
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
2. Biro Kepegawaian dan Organisasi, SekretariatKementerian
3. Pimpinan Unit Kerja3 Waktu Pelaksanaan dan Jangka
Waktu16 Bulan (Tahun 2015-2017)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 491.033.193,- 80.430.000 88.473.000 97.320.300 107.052.330 117.757.563
5 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan Tersusunya uraian jabatan, Tersusunnya jobgrading, Tersusunnya evaluasi jabatan yangakurat, Tersusunnya pedoman pelaksanaananalisabeban kerja dalam rangka merumuskankebutuhan pegawai
c Rencana Tindaklanjut 1. Evaluasi pelaksanaan analisa jabatan,Penyempurnaan analisis jabatan, analisisbeban kerja dan evaluasi jabatan
2. Melakukan koordinasi dengan pokja penataansistem manajemen SDM untukmensingkronisasikan pedoman penataansistem manajemen SDM
107
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 14. Penguatan Sistem dan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan untuk Mendukung Kinerja
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci1 Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/PembenahanSistem
Pembangunan dan pembenahan sistem ,dengan tahapan sebagai berikut:1. Penyusunan analisis kebutuhan
diklat2. Penyusunan dan penetapan
pedoman/kurikulum pengembangandiklat struktural, fungsional, danteknis
3. Penyempurnaan koordinasi dansingkronisasi program deanganPusdiklat
4. Penyempurnaan sistem evaluasi danhasil pelaksanaan diklat
5. Penyempurnaan seleksi calonpeserta diklat
Tahap II : Sosialisasi danImplementasi
Sosialisasi dan implementasi yangdilakukan:1. Sosialisasi pedoman/kurikulum
pengembangan diklat2. Penyelenggaraan diklat secara
efektif, efisien dan akuntabel3. Melakukan kerjasama dengan
lembaga pembina diklat dalampelaksanaan diklat
4. Melakukan evaluasi kompetensitenaga pengajar
5. Meningkatkan kompetensi tenagapengajar (widyaiswara)
Tahap III : Pengukuran Dampak Melakukan evaluasi atas :
108
Program Penguatan Sistem SDM Aparatur Sipil NegaraKegiatan 14. Penguatan Sistem dan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan untuk Mendukung Kinerja
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
Perubahan 1. Pemantauan dan evaluasiimplementasi diklat pegawai ASN
2. Pemantauan dan evaluasipelaksanaan tugas belajar dan ijinbelajar bagi pegawai ASN
3. Pemantauan dan evaluasi terhadappegawai ASN yang telah mengikutidiklat
2 Penanggung Jawab danPelaksana
Penanggung jawab :1. Tim Bidang Penguatan Manajemen
SDM2. Biro Umum, Kepegawaian dan
Organisasi, Sekretariat Kementerian3. Asdep Pengembangan SDM
Aparatur, DBPKK3 Waktu Pelaksanaan dan Jangka
Waktu16 Bulan (Tahun 2015-2017)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 38.708.238.791,- 6.340.312.000 6.974.343.200 7.671.777.520 8.438.955.272 9.282.850.7995 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan Tersedianya pedoman pendidikan danpelatihan yang transparan, efektif,efisien dan akuntabel, Terpenuhinyakebutuhan organisasi terhadapkompetensi pegawai
c Rencana Tindaklanjut 1. Evaluasi pasca pelaksanaan diklatyang sesuai dengan kebutuhanorganisasi
2. Evaluasi pelaksanaan pendidikandan pelatihan
109
H. Bidang Penguatan Akuntabilitas KinerjaKemampuan pemerintah untuk mempertanggungjawabkan berbagaisumber yang diberikan kepadanya bagi kemanfaatan publik seringkalimenjadi pertanyaan masyarakat. Pemerintah dipandang belum mampumenunjukkan kinerja melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan yangmampu menghasilkan outcome (hasil yang bermanfaat) bagimasyarakat. Karena itu, perlu diperkuat penerapan sisitem akuntabilitasyang dapat mendorong birokrasi lebih berkinerja dan mampumempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai dengan segala sumber-sumber yang dipergunakannya. Untuk mewujudkan tujuan tersebutreformasi birokrasi Bidang Penguatan Akuntabilitas akan melaksanakankegiatan priotas nasional yaitu “Pembangunan/Pengembangantehnologi Informasi dalam manajemen Kinerja” dan kegiatanpendukung untuk mewujudkan kinerja yang terstruktur dan salingmendukung mulai dari tingkat pimpinan tertinggi yang dijabarkan kestruktur di bawahnya sampai dengan staf, sedangkan untuk pengukurankinerja akan ditetapkan indikator-indikator sesuai dengan levelkinerjanya. Melalui beberapa kegiatan antara lain;1. Review e-performance2. Sosialisasi e-performance dan Bimbingan teknis3. Monev pelaksanaan e-performance4. Pengukuran kinerja5. dll
110
Tabel 14. Rencana Aksi Bidang Penguatan Akuntabilitas
Program Penguatan AkuntabilitasKegiatan Pembangunan/Pengembangan Teknologi Informasi Dalam Manajemen Kinerja
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
a Rencana kerja rinci1 Tahapan Kerja
Tahap I :Pembangunan/PembenahanSistem
Pembenahan system dilakukan dengan tahapansebagai berikut:1. Inventarisasi rencana kerja dan target
masing-masing unit kerja lingkupKemenpar
2. Menyusun rencana pengembangan aplikasipengukuran kinerja (e-performance)
3. Pembahasan dengan unit terkait4. Penyempurnaan aplikasi5. Uji Aplikasi e-performance baru
Tahap II : Sosialisasi danImplementasi
Sosialisasi dan implementasi yang dilakukan:1. Sosialisasi Aplikasi E-Performance sesuai
dengan nomenklatur KementerianPariwisata
2. Bimtek operator e-performace3. Updating data capaian kinerja
Tahap III : Pengukuran DampakPerubahan
Melakukan evaluasi atas implementasi aplikasie-peformance terhadap efektifitas dan efisiensidalam pengukuran kinerja unit kerja danKementerian
2 Penanggung Jawab dan Pelaksana Penanggung jawab :1. Tim Bidang Penguatan Akuntabilitas2. Biro Perencanaan dan Keuangan,
Sekretariat Kementerian3. Unit Kerja lingkup Kemenpar
111
Program Penguatan AkuntabilitasKegiatan Pembangunan/Pengembangan Teknologi Informasi Dalam Manajemen Kinerja
No Tahapan Kerja Uraian Kegiatan Tahun2015 2016 2017 2018 2019
3 Waktu Pelaksanaan dan JangkaWaktu
16 Bulan (Tahun 2015-2017)
4 Perkiraan Besarnya Anggaran Rp. 1.127.001.460,- 184.600.000 203.060.000 223.366.000 245.702.600 270.271.860
5 Sumber Anggaran DIPA-APBN Kementerian Pariwisata
b Kriteria Keberhasilan 1. Dapat diimplementasikannya aplikasi e-performance dalam pengukuran kinerja
2. Tersedianya data capaian kinerja masing-masing unit kerja lingkup Kemenpar
3. Dapat diaksesnya hasil capaian kinerjadengan mudah dan cepat
c Rencana Tindaklanjut 1. Melakukan evaluasi atas implementasiaplikasi e-performance
2. Pengembangan Aplikasi e-performanceKementerian Pariwisata
112
I. Quick WinsProgram quick wins dilakukan dalam rangka memberikan dampak positifjangka pendek yang dapat dirasakan oleh publik/masyarakat sebagaioutcome dari langkah-langkah reformasi birokrasi yang dilakukan olehpemerintah.
Berikut rencana aksi program quick wins Kementerian Pariwisata untukmasing-masing program reformasi birokrasi:
113
Tabel 15. Rencana Aksi Program Quick Wins Bidang Penguatan Tata Laksana
No Usulan ProgramQuick Wins Kondisi Saat ini Usulan Reformasi Tahapan Pelaksanaan Output
1 Penerapan E-Governmentmelalui :a. Aplikasi e-
office dilingkunganKementerianPariwisata
1. Membutuhkan banyak penggunaanalat tulis kantor terutama kertasdalam kegiatan operasional sehari-hari.
2. Jarak dan waktu menjadi masalahyang akan menghambat kecepatantransfer dokumen.
3. Dibutuhkan banyak kurir untukmengantarkan dokumen.
4. Kecepatan pengambilankeputusanakan terhambat seiringdengan keterlambatan penyampaiandokumen
5. Membutuhkan tempat penyimpananarsip aktif, in-aktif dan permanen.
6. Sistem penomoran secara manualmasih memungkinkan untuk dapatdimanipulasi.
7. Membutuhkan akses langsung kesurat fisik.
1. Penggunaan sistem untukmeminimalisir penggunaan alattulis kantor, karena penyampaiandokumen akan dilakukan denganmedia elektronik.
2. Penggunaan sistem sehinggatransfer dokumen akan menjadilebih cepat bahkan dengankecepatan sepersekian detik.
3. Penggunaan sistem sehinggatidak lagi dibutuhkan kurirdokumen.
4. Penggunaan sistem untukmempercepat proses pengambilankeputusan, seiring dengankecepatan penyampaiandokumen.
5. Penggunaan sistem sehinggatempat penyimpanan arsip dapatdiminimalkan.
6. Penggunaan sistem sehinggapenomoran sudah otomatis dantidak dapat dimanipulasi.
7. Penggunaan sistem yang dapatdiakses kapan saja dan dimanasaja.
Tahap I: Pembangunan Sistem1. Kick Off2. Instalasi Server Production3. Customization4. Internal Testing5. Demo6. UAT & TOT7. BAUT8. BAST9. Documentation
Tahap II: Sosialisasi danImplementasi1. Demo Server Kemenpar2. Server Production3. Preparation and E-Office4. Final Setup5. Go-Live6. Penyesuaian Pengguna
Tahap III: Pengukuran Dampak/Perubahan1. Pengambilan Sample Data2. Analisis Dampak
Penanggung Jawab:Biro Umum, Kepegawaian, danOrganisasi
1. Dengan sistem E-Officeakan tercipta tatanansurat-menyuratelektronik yang efektif,efisien dan sistemati,mulai dari konsep,naskah dinas,pemeriksaan naskahdinas, persetujuannaskah dinas hinggapengarsipan naskahdinas;
2. E-Office dapatmenciptakan efisiensialat tulis kantor,mempercepat transferdokumen, mempercepatpengambilankeputusan;
3. Dengan pemakaian E-Office kebutuhan akantempat penyimpananarsip dokumen dapatdiminimalkan karenasemua dokumen akantersimpan dipenyimpanan elektronik.
114
No Usulan ProgramQuick Wins Kondisi Saat ini Usulan Reformasi Tahapan Pelaksanaan Output
Waktu pelaksanaan:Tahun 2015-2016
Anggaran:Rp. 16.500.000.000,-(E_Government)
Sumber Anggaran:DIPA APBN Kementerian Pariwisata
b. Aplikasi E-CoManDO dilingkunganKementerianPariwisata
1. Kemudahan akses terhadap datasulit karena tidak terdokumentasidengan baik, hal ini karena banyakinstruksi yang disampaikan lewatlisan ataupun Whatsapp
2. Budaya kerja terpisah-pisah sesuaiunit masing-masing
3. Pengarsipan tersebar pada masing-masing unit
4. Dalam hal pengawasan (Controlling)terhadap tindaklanjut sebuahinstruksi sulit dipastikan
5. Kesulitan dalam hal monitoring
1. Penggunaan sistem agar dataterdokumentasi secara baik padaaplikasi sehingga mudah diakseslewat internet kapan saja dandimana saja.
2. Penggunaan sistem Centralizeberbasis IT
3. Penggunaan sistem agarpengarsipan terpusat padaaplikasi
4. Penggunaan sistem sebagai alatbantu untuk early warningnotification
5. Penggunaan sistem sehinggamonitoring dapat dilakukan lewatdashboard aplikasi
Tahap I: Pembangunan Sistem1. Kick Off2. Instalasi Server Production3. Customization4. Internal Testing5. Demo6. UAT & TOT7. BAUT8. BAST9. Documentation
Tahap II: Sosialisasi danImplementasi1. Demo Server Kemenpar2. Server Production3. Preparation and E-CoManDO4. Final Setup5. Go-Live6. Penyesuaian Pengguna
Tahap III: Pengukuran Dampak/Perubahan1. Pengambilan Sample Data2. Analisis Dampak
Dengan sistem E-CoManDOakan tercipta sebuah sistemrantai komando yang rapi,mudah diakses, terpusat danberbasis IT, pengarsipanyang handal serta mudahuntuk di monitoring
115
No Usulan ProgramQuick Wins Kondisi Saat ini Usulan Reformasi Tahapan Pelaksanaan Output
Penanggung Jawab:1. Tim Bidang Penguatan Quick
Wins;2. Tim Bidang Penguatan Tata
Laksana;3. Biro umum, Kepegawaian dan
Organisasi, Setmen
Waktu pelaksanaan:Tahun 2015-2016
Anggaran:Rp. 16.500.000.000(E-Government)
Sumber Anggaran:DIPA APBN Kementerian Pariwisata
2 Pengunaan ITdalam pemasaranPariwisata(Promosi BrandingWonderfulIndonesia) melaluiE-Marketing
Pemasaran yang telah dilaksanakankurang optimal hasilnya karena belumbanyak memanfaatkan teknologi dalamimplementasinya dan belum terintegrasi
Pemasaran terintegrasi dan melakukanpromosi dengan pendekatan BAS(Branding, Advertising, Selling) melaluimedia online, electronik, cetak ruang,dengan pendekatan POSE (Paidmedia, owned media, social media danEndorser).
Tahap I: Pengembangan Sistem:1. Peningkatan website
Kementerian (owned media),2. Bekerjasama dengan media
online internasional dan jugapada focus pasar (google,tripadvisor, wechat)
3. Bekerjasama dengan mediaelektronikinternasional (CNN,Fox, CNBC, CCTV , NationalGeographic, DiscoveryChannel, BBC, Sport Channel)
Tahap II: Sosialisasi danImplementasi:1. Promosi Branding Wonderful
116
No Usulan ProgramQuick Wins Kondisi Saat ini Usulan Reformasi Tahapan Pelaksanaan Output
Indonesia yang gencar padasemua media (elektronik,online, cetak, ruang)internasional dan di fokuspasar;
2. Promosi Branding WonderfulIndonesia melalui partisipasievent internasional(pameran/bursa pariwisata) danpenyelenggaraan eventinternasional di luar negeri(sales mission dan festival) dandalam negeri (fam trip, event);
3. Melibatkan public figures/artist,komunitas/bloggers sebagaiendorser
Tahap III: Pengukuran Kinerja:1. Melakukan pemantauan dan
survey di focus pasar;2. Evaluasi tingkat pengunjung
website, media online;3. Evaluasi dampak event-event
internasional
Penanggung jawab:1. Tim Bidang Quick Wins2. Tim Bidang Penguatan Tata
Laksana3. Deputi BP3M
Waktu Pelaksanaan:Tahun 2015-2019
117
No Usulan ProgramQuick Wins Kondisi Saat ini Usulan Reformasi Tahapan Pelaksanaan Output
Anggaran:Rp. 1.015.000.000.000
Sumber Anggaran:DIPA APBNP Kementerian Pariwisata
118
Tabel 16. Rencana Aksi Program Quick Wins Bidang Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
NoUsulan Program
Quick WinsKondisi Saat ini Usulan Reformasi Tahapan Pelaksanaan Output
1 FasilitasiPengembanganWisata Sejarah danReligi (jalursamudera Ceng Hodan Jalur Sutra)
Fasilitasi pengembangan wisatasejarah dan religi (jalursamudera Cheng Ho dan jalursutera) di 9 titik yaitu BandaAceh, Batam, Tanjung Pandan-Belitung, Palembang, DKIJakarta, Cirebon, Semarang,Surabaya, Denpasar untukmenghidupkan kembali ceritaakan perjalanan yang dilakukanLaksamana Cheng Ho dalammenyebarkan agam islam sertamasa keemasan perdagangandunia melalui jalur samuderaCheng Ho
Pengembangan pola perjalanan(travel pattern) jalur samuderaCheng Ho dan jalur sutera
Tahap I:Pembangunan/PengembanganSistem:Pemetaan wilayah yang dilaluijalur Cheng Ho
Tahap II: Implementasi danSosialisasiLaunching jalur Cheng Ho
Tahap III: Pengukurandampak/perubahan:Melakukan evaluasi atasimplementasi fasilitasipengembangan pola perjalanan(travel pattern) jalur samuderaCheng Ho dan jalur suteraterhadap peningkatan jumlahwisatawan (wisman dan wisnus)ke Indonesia khsusnya jalurCheng Ho dan Jalur Sutra)
Penanggungjawab:1. Tim Bidang Quick Wins2. Tim Bidang Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik3. Deputi Bidang
Jumlah wisatawan khususnyawisatawan asal Tiongkok
119
NoUsulan Program
Quick WinsKondisi Saat ini Usulan Reformasi Tahapan Pelaksanaan Output
Pengembangan Destinasidan Industri Pariwisata
Waktu pelaksanaan:Tahun 2015-2016
Anggaran:Rp. 4.435.610.000,-
Sumber Anggaran:DIPA APBN KementerianPariwisata
2 KoordinasiPengembangan danPemanfaatanKawasan Geologisebagai Geopark
Indonesia mengembangkan 5kawasan geopark, dan 2diantaranya merupakan globalgeopark, yaitu geopark gunungsewu dan geopark gunungbatur, sedangkan 3 lainnyageopark nasional merangin-Jambi, Rinjani-Lombok, danKaldera Toba-Medan
Pembangunan geopark tematikuntuk mendorong terwujudnyakeseimbangan antara upayakonservasi geologis denganpertumbuhan ekonomi lokal,dengan lokasi pilot geoparkRinjani-Lombok
Tahap I:Pembangunan/PengembanganSistem:Penentuan tema geopark
Tahap II: Implementasi danSosialisasi1. Peningkatan kualitas daya
tarik geowisata2. Tata Kelola Geotrik Tematik
Tahap III: Pengukurandampak/perubahan:Melakukan evaluasi atas hasilimplementasi pedomanpengembangan/pembangunangeopark tematik terhadapefektivitas dan efisiensipengembangan jalur geopark
Pedoman pengembanganjalur geopark
120
NoUsulan Program
Quick WinsKondisi Saat ini Usulan Reformasi Tahapan Pelaksanaan Output
serta dampaknya terhadappeningkatan pertumbuhanjumlah kunjungan wisatawandanPertumbuhan ekonomi lokal
Penanggungjawab:1. Tim Bidang Quick Wins2. Tim Bidang Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik3. Deputi Bidang
Pengembangan Destinasidan Industri Pariwisata
Waktupelaksanaan:Tahun 2015-2016
Anggaran:Rp. 1.950.000.000,-
Sumber Anggaran:DIPA APBN KementerianPariwisata
3 Pelayanan promosipariwisatanusantara yangterintegrasi secaranasional
Promosi kegiatan kepariwisataansaat ini relatif belum terencanadan terarah dengan baik, sertamasih berjalan parsial danterpisah dari suatu daerahdengan daerah lainnya.
Penyusunan kalender kegiatan(calender of event)
Tahap I: Pembangunan/Pengembangan Sistem:1. Koordinasi lintas sektor yang
berkaitan dengan kualitaspelayanan promosi yangmampu meresponkebutuhan masyarakat,pasar dan investor;
2. Analisis dan klasifikasi
Buku kalender kegiatan(calender of event)
121
NoUsulan Program
Quick WinsKondisi Saat ini Usulan Reformasi Tahapan Pelaksanaan Output
data/bahan informasi untukpromosi cetak, elektronik,dan online;
3. Penyusunan manajemeninformasi dan teknologipengelolaan promosipariwisata nusnatara disetiap daerah.
Tahap II: Implementasi danSosialisasi1. Penyelenggaraan Focus
Group Discussion (FGD) danWorkshop berskala lokal(daerah);
2. Penyelenggaraan seminarberskala nasional;
3. Pengembangan manajmeninformasi dan teknologipengelolaan promosipariwisata nusantara secaranasional;
4. Penandatanganan MoUdengan stakeholder mediacetak, elektronik, dan online,
Tahap III: Pengukurandampak/perubahan:Melakukan evaluasi ataspenyusunan kalnder kegiatan(calender of event)kepariwisataan lokal setiap
122
NoUsulan Program
Quick WinsKondisi Saat ini Usulan Reformasi Tahapan Pelaksanaan Output
daerah dan nasional terhadappeningkatan jumlah pengunjungsetiap event dan pendapatanperevent serta media value
Penanggungjawab:1. Tim Bidang Quick Wins2. Tim Bidang Peningkatan
kualitas publik3. Deputi Bidang
Pengembangan PemasaranPariwisata Nusantara
Waktu pelaksanaan:Tahun 2015-2016
Anggaran:Rp. 450.000.000,-
Sumber Anggaran:DIPA APBN KementerianPariwisata
4 Peningkatankualitaspenyelenggaraankegiatan (event)kepariwisataan
Pelaksanaan keiatan (event)kepariwisataan di daerah belumsepenuhnya memenuhi standaratau kriteria tertentu yangmenjamin kualitas suatu eventuntuk meningkatkan kunjunganwisatawan nusantara dansekaligus wisatawanmancanegara.
Penyusunan pedomanpenyelenggaraan kegiatan(event) kepariwisataan
Tahap I: Pembangunan/Pengembangan Sistem:1. Koordiasi dan pengumpulan
data/bahan informasi daristakeholder baik pusatmaupun daerah;
2. Analisis data/bahaninformasi.
Jumlah perjalanan wisatawannusantara dan jumlahpengeluaran wisatawannusantara
123
NoUsulan Program
Quick WinsKondisi Saat ini Usulan Reformasi Tahapan Pelaksanaan Output
Tahap II: Implementasi danSosialisasi1. Penyelenggaraan Focus
Group Discussion (FGD) danWorks hop berskala nlokal(daerah);
2. Penyelenggaraan seminarberskala nasional;
3. Penyelenggaraan uji gelarpercontohan eventkepariwisataan yanberkualitas.
Tahap III: Pengukurandampak/perubahan:Melakukan evaluasi atasimpelementasi pedomanpenyelenggaraan kegiatanterhadap efisiensi dan efektivitaspenyelenggaraan event danpeningkatan jumlah pengunjungevent.
Penanggungjawab:1. Tim Bidang Quick Wins2. Tim Bidang Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik3. Deputi Bidang
Pengembangan PemasaranPariwisata Nusantara
124
NoUsulan Program
Quick WinsKondisi Saat ini Usulan Reformasi Tahapan Pelaksanaan Output
Waktu pelaksanaan:Tahun 2015-2016
Anggaran:Rp. 450.000.000,-
Sumber Anggaran:DIPA APBN KementerianPariwisata
5 Peningkatankapasitas SDMmelalui fasilitasisertifikasi SDMPariwisata di 34Provinsi diIndonesia
1. Pelaksanaan uji kompetensidilaksanakan denganbekerjasama denganLembaga Sertifikasi ProfesiPariwisata
2. Asesor kompetensi difasilitasi oleh Kemenpar
3. Pembentukan LSPPariwisata difasilitasi olehKemenpar
1. Mendorong peningkatanperan/keterlibatanmanajemen Hotel dalampembentukan asesorkompetensi
2. Mendorong keterlibatanDinas pariwisata di daerah,dengan menganggarkankegiatan AsesorKompetensi, pendirian LSP,dan Uji kompetensi
3. Mendorong keterlibatanasosiasi profesi pariwisatadalam mempengaruhikaryawan ikut berpartisipasidalam uji kompetensi.
Tahap I: Pembangunan/Pengembangan Sistem:1. Membuat MOU terhadap
Hotel dan LSP Pariwisatayang akan diajak kerjasamadalam pembentukan asesorkompetensi
2. Membuat system ataumekanisme proses ujikompetensi yang melibatkanmanajemen Hotel denganLSP pihak ketiga
Tahap II: Implementasi danSosialisasi1. Mensosialisasikan kepada
pihak yang terlibat seperti:Hotel, LSP, Dinaspar didaerah, dan parapenanggungjawab.
2. Pelaksanaan uji kompetensidilakukan dengan
1. Terbentuknya kerjasamaantara KementerianPariwisatadengan Hoteldan LSP Pariwisata pihakketiga
2. Jumlah SDM tersertifikasiadalah 35.000 orang.
125
NoUsulan Program
Quick WinsKondisi Saat ini Usulan Reformasi Tahapan Pelaksanaan Output
memanfaatkan asesorkompetensi yang ada diHotel tersebut denganmengatur asesor oleh LSPsehingga biaya yangdibutuhkan relative lebihefisien jika sepenuhnyadilaksanakan oleh LSPterutama dalam penentuanAsesornya.
Tahap III: Pengukuran dampak/perubahan:Melakukan evaluasi atas Moudan pelaksanaan uji kompetensiyang dilaksanakan oleh LSPdengan asesor kompetensi darihotel terkait dengan efisiensitenaga dan biaya serta evaluasijumlah SDM yang disertifikasi.
Penanggungjawab:1. Tim Bidang Quick Wins2. Asdep Pengembangan SDM
Kepariwisataan, DBPKK
Waktu pelaksanaan:Bulan Februari Tahun 2016
Anggaran:Rp. 42.000.000.000
126
NoUsulan Program
Quick WinsKondisi Saat ini Usulan Reformasi Tahapan Pelaksanaan Output
Sumber Anggaran:DIPA APBN KementerianPariwisata
6 PenyempurnaanPelayananpendidikan melaluiSeleksi BersamaMasuk SekolahTinggi/Akademi/Politeknik Pariwisata(SBM STAPP) yangterintegrasi secaraonline melaluiwebsiteKementerianPariwisata
1. Pelaksanaan UjianPenerimaan Mahasiswa Barumasih dilakukan oleh masing-masing Unit PelaksanaTugas(UPT) secara terpisah
2. Belum semua UPTmenerapkan system onlineuntuk penerimaanmahasiswa baru
3. Pelaksanaan waktu ujianberbeda-beda di masing-masing UPT
1. Menyatukan keseluruhanproses penerimaan mahasiswabaru dari 4 UPT (STPBandung, STP Bali, PoliteknikNegeri Pariwisata Makassar,dan Akademi PariwisataMedan)
2. Menerapkan system onlineuntuk seluruh prosespenerimaan mahasiswa baru,dari tahap pendaftaran,koreksi hasil ujian, hinggamenetapkan hasil ujian.
3. Waktu pelaksanaan ujianPenerimaan Mahasiswa barudilakukan secara erentak
Tahap I: Pembangunan/Pengembangan Sistem:1. Menyusun Kepanitiaan
Terpadu dari 4 UPT dibawah KementerianPariwisata
2. Membuat Rencana KerjaPanitia Pelaksana SBM-STAPP
3. Menjalin kerjasama denganstakeholder yangberkompeten untukmenangani system onlinepenerimaan mahasiswa baru
Tahap II: Implementasi danSosialisasiMelakukan publikasi mengenaiproses penerimaan mahasiswabaru yang dilaksanakan secaraonline di berbagai media massa
Tahap III: Pengukuran DampakPerubahanMelakukan evaluasi atasimplementasi STAPP
Penanggungjawab:1. Tim Bidang Quick Wins
1. Kemudahan bagi calonmahasiswa baru untukmelakukan pendaftaran ke4 UPT PendidikanKementerian Pariwisata.
2. Menjadikan prosespenerimaan mahasiswalebih akuntabel danterpercaya denganpenilaian oleh systemelektronik yang telahdibangun.
127
NoUsulan Program
Quick WinsKondisi Saat ini Usulan Reformasi Tahapan Pelaksanaan Output
2. Tim Bidang PeningkatanKualitas Publik
3. Sekretariat Deputi BidangPengembanganKelembagaanKepariwisaataan
4. Sekretariat Deputi BidangPengembanganKelembagaanKepariwisaataan
4 UPT Pendidikan KementerianPariwisata
Waktu pelaksanaan:Bulan Februari-Agustus periodetahun 2016-2019
Anggaran:Rp. 4.194.543.000,-
Sumber Anggaran:DIPA APBN KementerianPariwisata
128
BABV PENUTUP
Reformasi birokrasi di Kementerian Pariwisata dilakukan melalui berbagaikegiatan yang diwadahi dalam 9 (sembilan) program yaitu: manajemenperubahan, penguatan peraturan perundang-undangan, penguatankelembagaan, penguatan tata laksana, penguatan sistem manajemen SDMASN, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, peningkatankualitas pelayanan publik, monitoring, evaluasi, dan pelaporan, serta quickwins.
Pencapaian reformasi birokrasi tersebut dapat diukur melalui beberapakriteria keberhasilan, antara lain terkawalnya pelaksanaan reformasibirokrasi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, meningkatnya hasilkepuasan masyarakat terhadap layanan Kementerian Pariwisata (hasilsurvey), meningkatnya indeks integritas pegawai Kemenpar, meningkatnyakualitas hasil laporan keuangan (opini BPK:WTP), meningkatnya tingkatkematangan implementasi SPIP dengan menurunnya temuan satuanpengawasan intern (SPI) dan diterapkannya Sistem Pengendalian InternPemerintah (SPIP) di Satker lingkup Kemenpar, meningkatnya kualitas dankuantitas akuntabilitas kinerja Kemenpar dengan peningkatan kualitasLaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), terwujudnyaIndikator Kinerja Utama (IKU) dan sistem yang mampu mendorongtercapainya kinerja organisasi yang terukur, tidak adanya tumpang tindihtugas dan fungsi unit kerja organisasi, tingginya nilai indeks e-governmentdengan dapat diaksesnya seluruh fasilitas e-government secara lengkap,tersusun dan terlaksananya SOP sesuai kebutuhan, meningkatnya nilaiindeks profesionalitas ASN Kemenpar dengan adanya sistem rekrutmenpegawai yang terbuka, transparan, dan akuntabel, adanya sistem promosijabatan secara terbuka (open bidding) adanya analisis jabatan, petajabatan, uraian jabatan, peringkat jabatan, dan harga jabatan, adanyaprofil kompetensi individu, kinerja individu yang terukur, harmonisasiperaturan perundang-undangan dengan meningkatnya tingkat penggunaanperaturan perundangan bidang pariwisata oleh stakeholder terkait, adanyaregulasi pelayanan yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan publikyang lebih cepat, lebih murah, lebih aman, dan lebih mudah dijangkau,penerapan Standar Pelayanan pada unit kerja di lingkungan Kemenpar,serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik.
Pelaksanaan program tersebut dilakukan secara bertahap dengankomitmen yang kuat antara pimpinan dan staf lingkup Kemenpar dan
129
direncanakan sampai dengan tahun 2019 dan diperkirakan membutuhkandana sebesar + 1,4 Triliun Rupiah.
MENTERI PARIWISATAREPUBLIK INDONESIA
Arief Yahya