lampiran surat dir bintek

10
1 … Perubahan Divisi 6 PERUBAHAN SPESIFIKASI UMUM 2010 Perubahan cover Spesifikasi Umum 2010 Judul “Pekerjaan Jasa Pelaksanaan Konstruksimenjadi Penyediaan Pekerjaan Konstruksi”; Istilah “Propinsimenjadi Provinsi”; Tambahan di bagian bawah cover: Edisi NOVEMBER 2010”. Perubahan Divisi 1 Perubahan pada istilah: Kontraktormenjadi Penyedia Jasa”; Pemilikmenjadi Pengguna Jasa”; Beberapa istilah aspalditambah/ diubah menjadi bahan berpengikat”. Perubahan Divisi 5 Perubahan pada istilah: Kontraktormenjadi Penyedia Jasa”.

Upload: sapiebuncit

Post on 24-Jul-2015

179 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lampiran Surat Dir Bintek

1 … Perubahan Divisi 6

PERUBAHAN SPESIFIKASI UMUM 2010

Perubahan cover Spesifikasi Umum 2010

Judul “Pekerjaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi” menjadi “Penyediaan Pekerjaan

Konstruksi”;

Istilah “Propinsi” menjadi “Provinsi”;

Tambahan di bagian bawah cover: “Edisi NOVEMBER 2010”.

Perubahan Divisi 1

Perubahan pada istilah:

“Kontraktor” menjadi “Penyedia Jasa”;

“Pemilik” menjadi “Pengguna Jasa”;

Beberapa istilah “aspal” ditambah/ diubah menjadi “bahan berpengikat”.

Perubahan Divisi 5

Perubahan pada istilah:

“Kontraktor” menjadi “Penyedia Jasa”.

Page 2: Lampiran Surat Dir Bintek

2 … Perubahan Divisi 6

Perubahan Divisi 6

Pasal Versi Awal Perubahan

6.1.1.3)

Standar

Rujukan

- tambahan: Pd S-02-1995-03(AASHTO M82 - 75): Spesifikasi Aspal Cair

Penguapan Sedang

Pd S-01-1995-03 (AASHTO M208 - 87): Spesifikasi Aspal Emulsi

Kationik dan Anionik

AASHTO T44-90 : Solubility of Bituminous Materials

6.1.2.2).c) Jika digunakan aspal emulsi modifikasi, jenis aspal emulsi yang

digunakan adalah jenis kationik reaksi cepat (rapid setting). Bahan

modifikasi yang digunakan haruslah latex dengan kandungan karet

kering minimum 60 %. Kadar bahan modifikasi dalam aspal emulsi

haruslah 2-3 % terhadap berat residu aspal. Dalam kondisi apapun,

aspal emulsi modifikasi tidak boleh diencerkan di lapangan. Aspal

emulsi modifikasi yang digunakan (CRS-1) yang digunakan harus

memenuhi Tabel 6.1.2.(1).

Aspal emulsi modifikasi reaksi cepat (rapid setting) harus bahan latex

dengan kandungan karet kering minimum 60 %. Kadar bahan

modifikasi dalam aspal emulsi haruslah 2-3 % terhadap berat residu

aspal. Dalam kondisi apapun, aspal emulsi modifikasi tidak boleh

diencerkan di lapangan. Aspal emulsi modifikasi reaksi cepat (rapid

setting, CRS-1) yang digunakan harus memenuhi Tabel 6.1.2.(1)

Tabel

6.1.2.(1). Persyaratan Aspal Emulsi Modifikasi

No. Pengujian Metode Persyaratan

1. Viskositas Aspal pada 50 oC, SSF (detik) SNI 03-6721-2002 20 – 100

2. Pengendapan 5 hari (% berat) ASTM D 244 Maks 5

3. Stabilitas Penyimpanan 24 jam (%

berat)

ASTM D 244 Maks 1

4. Analisa Saringan (tertahan saringan no.

20) (% berat)

SNI 03-3643-1994 Maks 0,1

5. Muatan Partikel SNI 03-3644-1994 Positif

6. Sisa (residu) Minimum Destilasi (%) SNI 03-3642-1994 Min 60

7. Destilasi Minyak (% volume) SNI 03-3642-1994 Maks 3

8. Pengujian dari hasil pengujian destilasi:

- Penetrasi

- Titik Lembek (oC)

- Daktilitas (cm)

- Kelarutan dalam Toluene (%

berat)

SNI 06-2456-1991

SNI 06-2434-1991

SNI 06-2432-1991

ASTM D5546

100 – 200

Min 48

Min 50

Min 97,5

Persyaratan Aspal Emulsi Modifikasi untuk Tack Coat

No Sifat Metode Satuan Batasan

Pengujian pada Aspal Emulsi

1 Viskositas Saybolt Furol pada 50oC SNI 03-6721-2002 Detik 20 – 100

2 Pengendapan dalam 5 hari ASTM 244 % berat Maks. 5

3 Stabilitas Penyimpanan dalam 24

jam

ASTM 244 % berat Maks. 1

4 Tertahan saringan No. 20 SNI 03-3643-1994 % berat Maks. 0,1

5 Muatan ion SNI 03-3644-1994 - Positf

6 Kemampuan mengemulsi kembali ASTM D244 % berat Min. 30

7 Kadar residu dengan destilasi SNI 03-3642-1994 % berat Min. 60

8 Minyak hasil penyulingan SNI 06-2440-1991 % volume Maks. 3

Pengujian pada Residu Hasil Penguapan

9 Titik lembek Cincin & Bola SNI 06-2434-1991 oC Min. 45

10 Penetrasi SNI 06-2456-1991 0,1 mm 100 – 200

11 Daktilitas SNI 06-2432-1991 cm Min. 50

12 Kelarutan dalam Tricloroethylene AASHTO T44-90 % berat Min. 97.5

Page 3: Lampiran Surat Dir Bintek

3 … Perubahan Divisi 6

Pasal Versi Awal Perubahan

6.2.1.3)

Standar

Rujukan

- tambahan:

SNI 06-2432-1991: Metode Pengujian Daktilitas Bahan-bahan Aspal

SNI 06-2433-1991:Metoda Pengujian Titik nyala dan Titik Bakar

dengan alat Cleveland Open Cup

SNI 06-2434-1991:Metoda Pengujian Titik Lembek Aspal dan Ter

SNI 06-2441-1991:Metoda Pengujian Berat Jenis Aspal Padat

SNI 06-2456-1991 : Metoda Pengujian Penetrasi Bahan-bahan Bitumen

SNI 03-4428-1997:Metode Pengujian Agregat Halus atau Pasir

yang Mengandung Bahan Plastis dengan Cara

Setara Pasir

SNI 03-4137-1996:Metode Pengujian Tebal dan Panjang Rata-rata

Agregat

SNI 03-6441-2000:Metode Pengujian Viskositas Aspal Minyak dengan

Alat Brookfield Thermosel

SNI 03-3639-2002:Metode Penentuan Kadar Parafin dalam Aspal

SNI 06-6890-2002:Tata Cara Pengambilan Contoh Aspal

SNI 03-6721-2002: Metode Pengujian Kekentalan Aspal cair dan

Aspal Emulsi dengan alat Saybolt

6.3.2.4).d)

Bahan

Pengisi

(Filler)

Untuk

Campuran

Beraspal

Semua campuran beraspal harus mengandung bahan pengisi yang

ditambahkan tidak kurang dari 1% dan maksimum 2% dari berat

total agregat.

Semua campuran beraspal harus mengandung bahan pengisi yang

ditambahkan tidak kurang dari 1% dan maksimum 2%.

Tabel 6.3.2.(2b) Persyaratan Bahan untuk Kapur yang

Terhidrasi Seluruhnya

Sifat-sifat Metoda

Pengujian

Persyaratan

Berat butiran yang lolos

ayakan 75 mikron

SNI.03-

4142-1996 75 %

Page 4: Lampiran Surat Dir Bintek

4 … Perubahan Divisi 6

Pasal Versi Awal Perubahan

6.3.5.3)

Penyiapan

Aggregat

c) Bila diperlukan untuk memenuhi gradasi yang disyaratkan, maka

bahan pengisi (filler) tambahan harus ditakar secara terpisah dalam

penampung kecil yang dipasang tepat di atas alat pencampur. Bahan

pengisi tidak boleh ditabur di atas tumpukan agregat maupun dituang

ke dalam penampung instalasi pemecah batu. Hal ini dimaksudkan

agar pengendalian kadar filler dapat dijamin.

c) Bahan pengisi (filler) tambahan harus ditakar secara terpisah dalam

penampung kecil yang dipasang tepat di atas alat pencampur. Bahan

pengisi tidak boleh ditabur di atas tumpukan agregat maupun dituang

ke dalam penampung instalasi pemecah batu. Hal ini dimaksudkan agar

pengendalian kadar filler dapat dijamin.

Perubahan Divisi 7

Pasal Versi Awal Perubahan

Nomor Mata

Pembayaran

Seksi 7.4

Nomor Mata

Pembayaran

Uraian Satuan

Pengukuran

7.4 (1) Baja Struktur BJ 34 (Titik Leleh 210

MPa), penyediaan dan pemasangan.

Kilogram

7.4 (2) Baja Struktur BJ 37 (Titik Leleh 240

MPa), penyediaan dan pemasangan.

Kilogram

7.4 (3) Baja Struktur BJ 41 (Titik Leleh 250

MPa), penyediaan dan pemasangan.

Kilogram

7.4 (4) Baja Struktur BJ 50 (Titik Leleh 290

MPa), penyediaan dan pemasangan.

Kilogram

7.4 (5) Baja Struktur BJ 55 (Titik Leleh 360

MPa), penyediaan dan pemasangan.

Kilogram

7.4 (6) Pengadaan Struktur Jembatan

Rangka Baja

a) Panjang 40 m, Lebar 9 m

b) Panjang 45 m, Lebar 9 m

c) Panjang 50 m, Lebar 9 m

d) Panjang 60 m, Lebar 9 m

e) Panjang .... m, Lebar 9m

Buah

Buah

Buah

Buah

Buah

Nomor

Mata

Pembayaran

Uraian Satuan

Pengukuran

7.4 (1) Penyediaan dan Pemasangan Baja Struktur

a) BJ 34 (Titik Leleh 210 MPa

b) BJ 37 (Titik Leleh 240 MPa)

c) BJ 41 (Titik Leleh 250 MPa)

d) BJ 50 (Titik Leleh 290 MPa)

e) BJ 55 (Titik Leleh 360 MPa)

f) BJ .....(Titik Leleh ...... Mpa)

Kilogram

7.4 (2) Pengadaan Struktur Jembatan Rangka Baja

f) Panjang 40 m, Lebar 9 m

g) Panjang 45 m, Lebar 9 m

h) Panjang 50 m, Lebar 9 m

i) Panjang 60 m, Lebar 9 m

j) Panjang .....m, Lebar .. m

Buah

7.4 (3) Pemasangan jembatan baja fabrikasi Buah

7.4 (4) Pengangkutan Bahan Jembatan Rangka Baja Buah

Page 5: Lampiran Surat Dir Bintek

5 … Perubahan Divisi 6

Pasal Versi Awal Perubahan

7.4 (7) Pemasangan jembatan baja fabrikasi Buah

7.4 (8) Pengangkutan Bahan Jembatan

Rangka Baja

Buah

Nomor Mata

Pembayaran

Seksi 7.6

Nomor Mata

Pembayaran

Uraian Satuan

Pengukuran

7.6 (1) Fondasi Cerucuk, Pengadaan dan

Pemancangan

Meter

Panjang

7.6 (2) Pengadaan Tiang Pancang Kayu

Tanpa Pengawetan. ukuran ....

Meter

Panjang

7.6 (3) Pengadaan Tiang Pancang Kayu

Dengan Pengawetan. ukuran ....

Meter

Panjang

7.6 (4) Pengadaan Tiang Pancang Baja

ukuran :

a) Diameter 400 mm tebal 10

mm

b) Diameter 600 mm tebal 12

mm

c) Diameter 1000 mm tebal 16

mm

Kilogram

7.6 (5) Pengadaan Tiang Pancang Beton

Bertulang Pracetak ukuran / diameter

......

a) 350 mm x 350 mm

b) 400 mm x 400 mm

c) 450 mm x 450 mm

Meter

Panjang

Nomor Mata

Pembayaran

Uraian Satuan

Pengukuran

7.6 (1) Pengadaan dan Pemancangan Cerucuk Meter

Panjang

7.6 (2) Pengadaan dan Pemancangan Tiang

Pancang Kayu Tanpa Pengawetan. ukuran

....

Meter

Panjang

7.6 (3) Pengadaan dan Pemancangan Tiang

Pancang Kayu Dengan Pengawetan. ukuran

....

Meter

Panjang

7.6 (4) Pengadaan dan Pemancangan Tiang

Pancang Baja ukuran :

d) Diameter 400 mm tebal 10 mm

e) Diameter 600 mm tebal 12 mm

f) Diameter 1000 mm tebal 16 mm

g) Diameter ....... tebal .........

Kilogram

7.6 (5) Pengadaan dan Pemancangan Tiang

Pancang Beton Bertulang Pracetak ukuran /

diameter ......

d) 350 mm x 350 mm

e) 400 mm x 400 mm

f) 450 mm x 450 mm

g) Diameter ....... tebal .........

Meter

Panjang

Page 6: Lampiran Surat Dir Bintek

6 … Perubahan Divisi 6

Pasal Versi Awal Perubahan

7.6 (6) Pengadaan Tiang Pancang Beton

Prategang Pracetak ukuran / diameter

......

a) Diameter 350 mm

b) Diameter 400 mm

c) Diameter 450 mm

Meter

Panjang

7.6 (11) Tiang Bor Beton ukuran .... Meter

Panjang

7.6 (12) Tambahan Biaya untuk no. Mata

Pembayaran 7.6.(7) s/d 7.6.(10) bila

tiang pancang dikerjakan di air

Meter

Panjang

7.6 (13) Tambahan Biaya untuk no. Mata

Pembayaran 7.6.(11) bila tiang bor

dikerjakan di air

Meter

Panjang

7.6 (14) Tiang Uji jenis …ukuran ..... Meter

Panjang

7.6 (15) Pengujian Pembebanan Statis pada

Tiang ukuran / diameter ....

a) Cara Beban Siklik

b) Cara Beban Bertahap

Buah

7.6 (16) Pengujian Pembebanan Dinamis

Jenis

a) PDA (Pile Driving

Analysis)

b) PDLT (Pile Dynamic Load

Testing)

pada Tiang ukuran / diameter ....

Buah

7.6 (6) Pengadaan dan Pemancangan Tiang

Pancang Beton Prategang Pracetak ukuran /

diameter ......

d) Diameter 350 mm

e) Diameter 400 mm

f) Diameter 450 mm

g) Diameter ....... tebal .........

Meter

Panjang

7.6 (11) Tiang Bor Beton ukuran .... Meter

Panjang

7.6 (12) Tambahan Biaya untuk no. Mata

Pembayaran 7.6.9.1).c) bila tiang pancang

dikerjakan di air

Meter

Panjang

7.6 (13) Tambahan Biaya untuk no. Mata

Pembayaran 7.6.9.1).e) bila tiang bor

dikerjakan di air

Meter

Panjang

7.6 (14) Tiang Uji jenis …ukuran ..... Meter

Panjang

7.6 (15) Pengujian Pembebanan Statis pada Tiang

ukuran / diameter ....

c) Cara Beban Siklik

d) Cara Beban Bertahap

e) Cara Beban Sekaligus

Buah

7.6 (16) Pengujian Pembebanan Dinamis Cara PDA

(Pile Driving Analysis)/PDLT (Pile

Dynamic Load Test)

pada tiang ukuran / diameter ....

Buah

7.6 (17) Pengujian Keutuhan Tiang Cara Pile

Integrated Test

Buah

Page 7: Lampiran Surat Dir Bintek

7 … Perubahan Divisi 6

Pasal Versi Awal Perubahan

7.6 (17) Pengujian Keutuhan Tiang dengan

Pile Integrated Test

Buah

7.6.9.1).b)

Pengadaan

Tiang

Pancang

Satuan pengukuran untuk pembayaran tiang pancang kayu dan

beton pracetak (bertulang atau prategang) harus diukur dalam

meter panjang dari tiang pancang yang disediakan dalam berbagai

panjang dari setiap ukuran dan jenisnya. Tiang pancang baja

diukur dalam kilogram dari tiang pancang yang disediakan dalam

berbagai panjang dari setiap ukuran dan jenisnya. Dalam segala

hal, jenis dan panjang yang diukur adalah sebagaimana yang

diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, disediakan sesuai dengan

ketentuan bahan dari Spesifikasi ini dan disusun dalam kondisi

baik di lapangan dan diterima oleh Direksi Pekerjaan. Kuantitas

dalam kilogram yang akan dibayar, termasuk panjang tiang uji

dan tiang tarik yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, tetapi

tidak termasuk panjang yang disediakan menurut pendapat

Penyedia Jasa. Bahan isian tiang berupa pasir tidak dibayar secara

terpisah sedangkan bahan beton dan tulangan dibayar secara

terpisah.

Tiang pancang yang disediakan oleh Penyedia Jasa, termasuk

tiang uji tidak diijinkan untuk menggantikan tiang pancang yang

telah diterima sebelumnya oleh Direksi Pekerjaan, yang ternyata

kemudian hilang atau rusak sebelum penyelesaian Kontrak

selama penumpukan atau penanganan atau pemancangan, dan

yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan untuk disingkirkan

dari tempat pekerjaan atau dibuang dengan cara lain.

Bilamana perpanjangan tiang pancang diperlukan, panjang

perpanjangan akan dihitung dalam meter kubik atau kilogram,

dan akan diukur untuk pembayaran.

Baja tulangan dalam beton, penyetelan, sepatu dan

penyambungan bilamana diperlukan, acuan tidak akan diukur

untuk pembayaran.

Kuantitas tiang pancang kayu, baja dan beton yang akan diukur untuk

pembayaran harus jumlah panjang tiang pancang dalam meter yang

telah terpasang seperti yang ditunjukkan dalam Gambar dan

diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan. Panjang dari

masing-masing tiang pancang harus diukur dari ujung tiang pancang

sampai sisi bawah pile cap untuk tiang pancang yang seluruh

panjangnya masuk ke dalam tanah, atau dari ujung tiang pancang

sampai permukaan tanah untuk tiang pancang yang hanya sebagian

panjangnya masuk ke dalam tanah. Perhitungan panjang tiang harus

sudah termasuk perpanjangan apabila diperlukan.

Page 8: Lampiran Surat Dir Bintek

8 … Perubahan Divisi 6

Pasal Versi Awal Perubahan

Bilamana Penyedia Jasa mengecor tiang pancang beton pracetak

lebih panjang dari yang diperlukan, sebagaimana seluruh panjang

baja tulangan untuk memudahkan pemancangan, maka tidak ada

pengukuran untuk bagian beton yang harus dibongkar agar supaya

batang baja tulangan itu dapat dimasukkan ke dalam struktur yang

mengikatnya

7.6.1.4)

Pengujian

Pembebanan

Dinamis

(Dynamic

Loading

Test)

Bilamana dipandang perlu, uji beban dinamis untuk mengetahui

daya dukung tiang dan integritas tiang dapat dilakukan sebagai

alternatip dari uji beban statis.

Apabila untuk mengetahui daya dukung tiang digunakan metode

Pile Driving

Analyzer (PDA), maka alat yang digunakan harus mampu

merekam dengan baik regangan pada tiang dan dan pergerakan

relatip (relative displacement) yang terjadi antara tiang dan tanah

di sekitarnya.

Apabila untuk mengetahui integritas tiang digunakan alat Pile

Integrity Test (PIT), maka alat tersebut harus mampu merekam

dengan baik gelombang yang ditimbulkan oleh impact pada

permukaan kepala tiang yang diuji.

Bilamana dipandang perlu, uji beban dinamis untuk mengetahui daya

dukung tiang dan integritas tiang dapat dilakukan sebagai alternatip

dari uji beban statis.

Apabila untuk mengetahui daya dukung tiang digunakan metode Pile

Driving Analyzer (PDA)/Pile Dynamic Load Test (PDLT), maka alat

yang digunakan harus mampu merekam dengan baik regangan pada

tiang dan dan pergerakan relatip (relative displacement) yang terjadi

antara tiang dan tanah di sekitarnya akibat impact yang diberikan serta

memberikan kelengkapan informasi sebagai berikut :

i) Tegangan tekan (compression stress) dan tegangan tarik (tension

stress) dalam tiang,

ii) Daya yang dipindahkan (transferred energy),

iii) Perlawanan terhadap tekanan (driving resistance),

iv) Gesekan permukaan dan perlawanan ujung tiang (shaft friction

and toe resistance),

v) Momen lentur(bending moment),

vi) Percepatan maksimum (maximum acceleration),

vii) Integritas structural tiang (pile structural integrity),

viii) Lokasi kerusakan (location of any damage)

Apabila untuk mengetahui integritas tiang digunakan metode Pile

Integrity Test (PIT), maka alat yang digunakan harus mampu merekam

dengan baik gelombang yang ditimbulkan oleh impact pada

permukaan kepala tiang yang diuji.

Page 9: Lampiran Surat Dir Bintek

9 … Perubahan Divisi 6

Pasal Versi Awal Perubahan

7.6.7.1)

UMUM

Penyedia Jasa harus menyediakan alat untuk memancang tiang

yang sesuai dengan jenis tanah dan jenis tiang pancang sehingga

tiang pancang tersebut dapat menembus masuk pada kedalaman

yang telah ditentukan atau mencapai daya dukung yang telah

ditentukan, tanpa kerusakan. Bilamana diperlukan, Penyedia Jasa

dapat melakukan penyelidikan tanah dengan tanggungan biaya

sendiri.

Penyedia Jasa harus menyediakan alat untuk memancang tiang yang

sesuai dengan jenis tanah dan jenis tiang pancang sehingga tiang

pancang tersebut dapat menembus masuk pada kedalaman yang telah

ditentukan atau mencapai daya dukung yang telah ditentukan, tanpa

kerusakan. Bilamana diperlukan, Penyedia Jasa dapat melakukan

penyelidikan tanah tambahan dengan tanggungan biaya sendiri.

Nomor Mata

Pembayaran

Seksi 7.7

Nomor Mata

Pembayaran

Uraian Satuan

Pengukuran

7.7 (1) Pengadaan Dinding Sumuran

Silinder,

Diameter ....................

Meter

Panjang

7.7 (2) Penurunan Dinding Sumuran

Silinder,

Diameter ........................

Meter

Panjang

Nomor Mata

Pembayaran

Uraian Satuan

Pengukuran

7.7 (1) Pengadaan dan Pdenurunan Dinding

Sumuran Silinder,

Diameter ....................

Meter

Panjang

7.7.3.f) beton kedap air mutu fc’= 25 MPa atau K-300 beton kedap air mutu fc’= 20 MPa atau K-250

Perubahan Divisi 8

Lama Baru

8.2.1.4)

Pekerjaan Seksi Lain

Yang Berkaitan

Dengan Seksi Ini

- tambahan:

Pembersihan, Pengupasan, dan Pemotongan Pohon (seksi 3.4)

8.2.2.5)

Penebangan Pohon

ada ditiadakan

8.2.3.1)

Pengukuran untuk

Pembayaran

poin b) dan c) ada poin b) dan c) ditiadakan

Page 10: Lampiran Surat Dir Bintek

10 … Perubahan Divisi 6

Lama Baru

8.2.3.2)

Dasar Pembayaran

poin b) ada poin b) dihilangkan, poin c) menjadi poin b)

Nomor Mata

Pembayaran Seksi

8.2

Nomor

Mata

Pembayaran

Uraian Satuan

Pengukuran

8.2.(1) Galian untuk Bahu Jalan

dan Pekerjaan Minor

Lainnya

Meter Kubik

8.2.(2) Pembersihan dan

Pembongkaran

Tanaman (diamater < 30

cm)

Meter

Persegi

8.2.(3) Penebangan Pohon,

diameter 30 – 50 cm

Buah

8.2.(4) Penebangan Pohon,

diameter 50 – 75 cm

Buah

8.2.(5) Penebangan Pohon,

diameter > 75 cm

Buah

Nomor Mata

Pembayaran

Uraian Satuan

Pengukuran

8.2.1 Galian untuk Bahu Jalan dan

Pekerjaan Minor Lainnya

Meter Kubik