lampiran surat dir bintek
TRANSCRIPT
![Page 1: Lampiran Surat Dir Bintek](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072922/557202294979599169a310b9/html5/thumbnails/1.jpg)
1 … Perubahan Divisi 6
PERUBAHAN SPESIFIKASI UMUM 2010
Perubahan cover Spesifikasi Umum 2010
Judul “Pekerjaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi” menjadi “Penyediaan Pekerjaan
Konstruksi”;
Istilah “Propinsi” menjadi “Provinsi”;
Tambahan di bagian bawah cover: “Edisi NOVEMBER 2010”.
Perubahan Divisi 1
Perubahan pada istilah:
“Kontraktor” menjadi “Penyedia Jasa”;
“Pemilik” menjadi “Pengguna Jasa”;
Beberapa istilah “aspal” ditambah/ diubah menjadi “bahan berpengikat”.
Perubahan Divisi 5
Perubahan pada istilah:
“Kontraktor” menjadi “Penyedia Jasa”.
![Page 2: Lampiran Surat Dir Bintek](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072922/557202294979599169a310b9/html5/thumbnails/2.jpg)
2 … Perubahan Divisi 6
Perubahan Divisi 6
Pasal Versi Awal Perubahan
6.1.1.3)
Standar
Rujukan
- tambahan: Pd S-02-1995-03(AASHTO M82 - 75): Spesifikasi Aspal Cair
Penguapan Sedang
Pd S-01-1995-03 (AASHTO M208 - 87): Spesifikasi Aspal Emulsi
Kationik dan Anionik
AASHTO T44-90 : Solubility of Bituminous Materials
6.1.2.2).c) Jika digunakan aspal emulsi modifikasi, jenis aspal emulsi yang
digunakan adalah jenis kationik reaksi cepat (rapid setting). Bahan
modifikasi yang digunakan haruslah latex dengan kandungan karet
kering minimum 60 %. Kadar bahan modifikasi dalam aspal emulsi
haruslah 2-3 % terhadap berat residu aspal. Dalam kondisi apapun,
aspal emulsi modifikasi tidak boleh diencerkan di lapangan. Aspal
emulsi modifikasi yang digunakan (CRS-1) yang digunakan harus
memenuhi Tabel 6.1.2.(1).
Aspal emulsi modifikasi reaksi cepat (rapid setting) harus bahan latex
dengan kandungan karet kering minimum 60 %. Kadar bahan
modifikasi dalam aspal emulsi haruslah 2-3 % terhadap berat residu
aspal. Dalam kondisi apapun, aspal emulsi modifikasi tidak boleh
diencerkan di lapangan. Aspal emulsi modifikasi reaksi cepat (rapid
setting, CRS-1) yang digunakan harus memenuhi Tabel 6.1.2.(1)
Tabel
6.1.2.(1). Persyaratan Aspal Emulsi Modifikasi
No. Pengujian Metode Persyaratan
1. Viskositas Aspal pada 50 oC, SSF (detik) SNI 03-6721-2002 20 – 100
2. Pengendapan 5 hari (% berat) ASTM D 244 Maks 5
3. Stabilitas Penyimpanan 24 jam (%
berat)
ASTM D 244 Maks 1
4. Analisa Saringan (tertahan saringan no.
20) (% berat)
SNI 03-3643-1994 Maks 0,1
5. Muatan Partikel SNI 03-3644-1994 Positif
6. Sisa (residu) Minimum Destilasi (%) SNI 03-3642-1994 Min 60
7. Destilasi Minyak (% volume) SNI 03-3642-1994 Maks 3
8. Pengujian dari hasil pengujian destilasi:
- Penetrasi
- Titik Lembek (oC)
- Daktilitas (cm)
- Kelarutan dalam Toluene (%
berat)
SNI 06-2456-1991
SNI 06-2434-1991
SNI 06-2432-1991
ASTM D5546
100 – 200
Min 48
Min 50
Min 97,5
Persyaratan Aspal Emulsi Modifikasi untuk Tack Coat
No Sifat Metode Satuan Batasan
Pengujian pada Aspal Emulsi
1 Viskositas Saybolt Furol pada 50oC SNI 03-6721-2002 Detik 20 – 100
2 Pengendapan dalam 5 hari ASTM 244 % berat Maks. 5
3 Stabilitas Penyimpanan dalam 24
jam
ASTM 244 % berat Maks. 1
4 Tertahan saringan No. 20 SNI 03-3643-1994 % berat Maks. 0,1
5 Muatan ion SNI 03-3644-1994 - Positf
6 Kemampuan mengemulsi kembali ASTM D244 % berat Min. 30
7 Kadar residu dengan destilasi SNI 03-3642-1994 % berat Min. 60
8 Minyak hasil penyulingan SNI 06-2440-1991 % volume Maks. 3
Pengujian pada Residu Hasil Penguapan
9 Titik lembek Cincin & Bola SNI 06-2434-1991 oC Min. 45
10 Penetrasi SNI 06-2456-1991 0,1 mm 100 – 200
11 Daktilitas SNI 06-2432-1991 cm Min. 50
12 Kelarutan dalam Tricloroethylene AASHTO T44-90 % berat Min. 97.5
![Page 3: Lampiran Surat Dir Bintek](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072922/557202294979599169a310b9/html5/thumbnails/3.jpg)
3 … Perubahan Divisi 6
Pasal Versi Awal Perubahan
6.2.1.3)
Standar
Rujukan
- tambahan:
SNI 06-2432-1991: Metode Pengujian Daktilitas Bahan-bahan Aspal
SNI 06-2433-1991:Metoda Pengujian Titik nyala dan Titik Bakar
dengan alat Cleveland Open Cup
SNI 06-2434-1991:Metoda Pengujian Titik Lembek Aspal dan Ter
SNI 06-2441-1991:Metoda Pengujian Berat Jenis Aspal Padat
SNI 06-2456-1991 : Metoda Pengujian Penetrasi Bahan-bahan Bitumen
SNI 03-4428-1997:Metode Pengujian Agregat Halus atau Pasir
yang Mengandung Bahan Plastis dengan Cara
Setara Pasir
SNI 03-4137-1996:Metode Pengujian Tebal dan Panjang Rata-rata
Agregat
SNI 03-6441-2000:Metode Pengujian Viskositas Aspal Minyak dengan
Alat Brookfield Thermosel
SNI 03-3639-2002:Metode Penentuan Kadar Parafin dalam Aspal
SNI 06-6890-2002:Tata Cara Pengambilan Contoh Aspal
SNI 03-6721-2002: Metode Pengujian Kekentalan Aspal cair dan
Aspal Emulsi dengan alat Saybolt
6.3.2.4).d)
Bahan
Pengisi
(Filler)
Untuk
Campuran
Beraspal
Semua campuran beraspal harus mengandung bahan pengisi yang
ditambahkan tidak kurang dari 1% dan maksimum 2% dari berat
total agregat.
Semua campuran beraspal harus mengandung bahan pengisi yang
ditambahkan tidak kurang dari 1% dan maksimum 2%.
Tabel 6.3.2.(2b) Persyaratan Bahan untuk Kapur yang
Terhidrasi Seluruhnya
Sifat-sifat Metoda
Pengujian
Persyaratan
Berat butiran yang lolos
ayakan 75 mikron
SNI.03-
4142-1996 75 %
![Page 4: Lampiran Surat Dir Bintek](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072922/557202294979599169a310b9/html5/thumbnails/4.jpg)
4 … Perubahan Divisi 6
Pasal Versi Awal Perubahan
6.3.5.3)
Penyiapan
Aggregat
c) Bila diperlukan untuk memenuhi gradasi yang disyaratkan, maka
bahan pengisi (filler) tambahan harus ditakar secara terpisah dalam
penampung kecil yang dipasang tepat di atas alat pencampur. Bahan
pengisi tidak boleh ditabur di atas tumpukan agregat maupun dituang
ke dalam penampung instalasi pemecah batu. Hal ini dimaksudkan
agar pengendalian kadar filler dapat dijamin.
c) Bahan pengisi (filler) tambahan harus ditakar secara terpisah dalam
penampung kecil yang dipasang tepat di atas alat pencampur. Bahan
pengisi tidak boleh ditabur di atas tumpukan agregat maupun dituang
ke dalam penampung instalasi pemecah batu. Hal ini dimaksudkan agar
pengendalian kadar filler dapat dijamin.
Perubahan Divisi 7
Pasal Versi Awal Perubahan
Nomor Mata
Pembayaran
Seksi 7.4
Nomor Mata
Pembayaran
Uraian Satuan
Pengukuran
7.4 (1) Baja Struktur BJ 34 (Titik Leleh 210
MPa), penyediaan dan pemasangan.
Kilogram
7.4 (2) Baja Struktur BJ 37 (Titik Leleh 240
MPa), penyediaan dan pemasangan.
Kilogram
7.4 (3) Baja Struktur BJ 41 (Titik Leleh 250
MPa), penyediaan dan pemasangan.
Kilogram
7.4 (4) Baja Struktur BJ 50 (Titik Leleh 290
MPa), penyediaan dan pemasangan.
Kilogram
7.4 (5) Baja Struktur BJ 55 (Titik Leleh 360
MPa), penyediaan dan pemasangan.
Kilogram
7.4 (6) Pengadaan Struktur Jembatan
Rangka Baja
a) Panjang 40 m, Lebar 9 m
b) Panjang 45 m, Lebar 9 m
c) Panjang 50 m, Lebar 9 m
d) Panjang 60 m, Lebar 9 m
e) Panjang .... m, Lebar 9m
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Nomor
Mata
Pembayaran
Uraian Satuan
Pengukuran
7.4 (1) Penyediaan dan Pemasangan Baja Struktur
a) BJ 34 (Titik Leleh 210 MPa
b) BJ 37 (Titik Leleh 240 MPa)
c) BJ 41 (Titik Leleh 250 MPa)
d) BJ 50 (Titik Leleh 290 MPa)
e) BJ 55 (Titik Leleh 360 MPa)
f) BJ .....(Titik Leleh ...... Mpa)
Kilogram
7.4 (2) Pengadaan Struktur Jembatan Rangka Baja
f) Panjang 40 m, Lebar 9 m
g) Panjang 45 m, Lebar 9 m
h) Panjang 50 m, Lebar 9 m
i) Panjang 60 m, Lebar 9 m
j) Panjang .....m, Lebar .. m
Buah
7.4 (3) Pemasangan jembatan baja fabrikasi Buah
7.4 (4) Pengangkutan Bahan Jembatan Rangka Baja Buah
![Page 5: Lampiran Surat Dir Bintek](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072922/557202294979599169a310b9/html5/thumbnails/5.jpg)
5 … Perubahan Divisi 6
Pasal Versi Awal Perubahan
7.4 (7) Pemasangan jembatan baja fabrikasi Buah
7.4 (8) Pengangkutan Bahan Jembatan
Rangka Baja
Buah
Nomor Mata
Pembayaran
Seksi 7.6
Nomor Mata
Pembayaran
Uraian Satuan
Pengukuran
7.6 (1) Fondasi Cerucuk, Pengadaan dan
Pemancangan
Meter
Panjang
7.6 (2) Pengadaan Tiang Pancang Kayu
Tanpa Pengawetan. ukuran ....
Meter
Panjang
7.6 (3) Pengadaan Tiang Pancang Kayu
Dengan Pengawetan. ukuran ....
Meter
Panjang
7.6 (4) Pengadaan Tiang Pancang Baja
ukuran :
a) Diameter 400 mm tebal 10
mm
b) Diameter 600 mm tebal 12
mm
c) Diameter 1000 mm tebal 16
mm
Kilogram
7.6 (5) Pengadaan Tiang Pancang Beton
Bertulang Pracetak ukuran / diameter
......
a) 350 mm x 350 mm
b) 400 mm x 400 mm
c) 450 mm x 450 mm
Meter
Panjang
Nomor Mata
Pembayaran
Uraian Satuan
Pengukuran
7.6 (1) Pengadaan dan Pemancangan Cerucuk Meter
Panjang
7.6 (2) Pengadaan dan Pemancangan Tiang
Pancang Kayu Tanpa Pengawetan. ukuran
....
Meter
Panjang
7.6 (3) Pengadaan dan Pemancangan Tiang
Pancang Kayu Dengan Pengawetan. ukuran
....
Meter
Panjang
7.6 (4) Pengadaan dan Pemancangan Tiang
Pancang Baja ukuran :
d) Diameter 400 mm tebal 10 mm
e) Diameter 600 mm tebal 12 mm
f) Diameter 1000 mm tebal 16 mm
g) Diameter ....... tebal .........
Kilogram
7.6 (5) Pengadaan dan Pemancangan Tiang
Pancang Beton Bertulang Pracetak ukuran /
diameter ......
d) 350 mm x 350 mm
e) 400 mm x 400 mm
f) 450 mm x 450 mm
g) Diameter ....... tebal .........
Meter
Panjang
![Page 6: Lampiran Surat Dir Bintek](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072922/557202294979599169a310b9/html5/thumbnails/6.jpg)
6 … Perubahan Divisi 6
Pasal Versi Awal Perubahan
7.6 (6) Pengadaan Tiang Pancang Beton
Prategang Pracetak ukuran / diameter
......
a) Diameter 350 mm
b) Diameter 400 mm
c) Diameter 450 mm
Meter
Panjang
7.6 (11) Tiang Bor Beton ukuran .... Meter
Panjang
7.6 (12) Tambahan Biaya untuk no. Mata
Pembayaran 7.6.(7) s/d 7.6.(10) bila
tiang pancang dikerjakan di air
Meter
Panjang
7.6 (13) Tambahan Biaya untuk no. Mata
Pembayaran 7.6.(11) bila tiang bor
dikerjakan di air
Meter
Panjang
7.6 (14) Tiang Uji jenis …ukuran ..... Meter
Panjang
7.6 (15) Pengujian Pembebanan Statis pada
Tiang ukuran / diameter ....
a) Cara Beban Siklik
b) Cara Beban Bertahap
Buah
7.6 (16) Pengujian Pembebanan Dinamis
Jenis
a) PDA (Pile Driving
Analysis)
b) PDLT (Pile Dynamic Load
Testing)
pada Tiang ukuran / diameter ....
Buah
7.6 (6) Pengadaan dan Pemancangan Tiang
Pancang Beton Prategang Pracetak ukuran /
diameter ......
d) Diameter 350 mm
e) Diameter 400 mm
f) Diameter 450 mm
g) Diameter ....... tebal .........
Meter
Panjang
7.6 (11) Tiang Bor Beton ukuran .... Meter
Panjang
7.6 (12) Tambahan Biaya untuk no. Mata
Pembayaran 7.6.9.1).c) bila tiang pancang
dikerjakan di air
Meter
Panjang
7.6 (13) Tambahan Biaya untuk no. Mata
Pembayaran 7.6.9.1).e) bila tiang bor
dikerjakan di air
Meter
Panjang
7.6 (14) Tiang Uji jenis …ukuran ..... Meter
Panjang
7.6 (15) Pengujian Pembebanan Statis pada Tiang
ukuran / diameter ....
c) Cara Beban Siklik
d) Cara Beban Bertahap
e) Cara Beban Sekaligus
Buah
7.6 (16) Pengujian Pembebanan Dinamis Cara PDA
(Pile Driving Analysis)/PDLT (Pile
Dynamic Load Test)
pada tiang ukuran / diameter ....
Buah
7.6 (17) Pengujian Keutuhan Tiang Cara Pile
Integrated Test
Buah
![Page 7: Lampiran Surat Dir Bintek](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072922/557202294979599169a310b9/html5/thumbnails/7.jpg)
7 … Perubahan Divisi 6
Pasal Versi Awal Perubahan
7.6 (17) Pengujian Keutuhan Tiang dengan
Pile Integrated Test
Buah
7.6.9.1).b)
Pengadaan
Tiang
Pancang
Satuan pengukuran untuk pembayaran tiang pancang kayu dan
beton pracetak (bertulang atau prategang) harus diukur dalam
meter panjang dari tiang pancang yang disediakan dalam berbagai
panjang dari setiap ukuran dan jenisnya. Tiang pancang baja
diukur dalam kilogram dari tiang pancang yang disediakan dalam
berbagai panjang dari setiap ukuran dan jenisnya. Dalam segala
hal, jenis dan panjang yang diukur adalah sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, disediakan sesuai dengan
ketentuan bahan dari Spesifikasi ini dan disusun dalam kondisi
baik di lapangan dan diterima oleh Direksi Pekerjaan. Kuantitas
dalam kilogram yang akan dibayar, termasuk panjang tiang uji
dan tiang tarik yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, tetapi
tidak termasuk panjang yang disediakan menurut pendapat
Penyedia Jasa. Bahan isian tiang berupa pasir tidak dibayar secara
terpisah sedangkan bahan beton dan tulangan dibayar secara
terpisah.
Tiang pancang yang disediakan oleh Penyedia Jasa, termasuk
tiang uji tidak diijinkan untuk menggantikan tiang pancang yang
telah diterima sebelumnya oleh Direksi Pekerjaan, yang ternyata
kemudian hilang atau rusak sebelum penyelesaian Kontrak
selama penumpukan atau penanganan atau pemancangan, dan
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan untuk disingkirkan
dari tempat pekerjaan atau dibuang dengan cara lain.
Bilamana perpanjangan tiang pancang diperlukan, panjang
perpanjangan akan dihitung dalam meter kubik atau kilogram,
dan akan diukur untuk pembayaran.
Baja tulangan dalam beton, penyetelan, sepatu dan
penyambungan bilamana diperlukan, acuan tidak akan diukur
untuk pembayaran.
Kuantitas tiang pancang kayu, baja dan beton yang akan diukur untuk
pembayaran harus jumlah panjang tiang pancang dalam meter yang
telah terpasang seperti yang ditunjukkan dalam Gambar dan
diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan. Panjang dari
masing-masing tiang pancang harus diukur dari ujung tiang pancang
sampai sisi bawah pile cap untuk tiang pancang yang seluruh
panjangnya masuk ke dalam tanah, atau dari ujung tiang pancang
sampai permukaan tanah untuk tiang pancang yang hanya sebagian
panjangnya masuk ke dalam tanah. Perhitungan panjang tiang harus
sudah termasuk perpanjangan apabila diperlukan.
![Page 8: Lampiran Surat Dir Bintek](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072922/557202294979599169a310b9/html5/thumbnails/8.jpg)
8 … Perubahan Divisi 6
Pasal Versi Awal Perubahan
Bilamana Penyedia Jasa mengecor tiang pancang beton pracetak
lebih panjang dari yang diperlukan, sebagaimana seluruh panjang
baja tulangan untuk memudahkan pemancangan, maka tidak ada
pengukuran untuk bagian beton yang harus dibongkar agar supaya
batang baja tulangan itu dapat dimasukkan ke dalam struktur yang
mengikatnya
7.6.1.4)
Pengujian
Pembebanan
Dinamis
(Dynamic
Loading
Test)
Bilamana dipandang perlu, uji beban dinamis untuk mengetahui
daya dukung tiang dan integritas tiang dapat dilakukan sebagai
alternatip dari uji beban statis.
Apabila untuk mengetahui daya dukung tiang digunakan metode
Pile Driving
Analyzer (PDA), maka alat yang digunakan harus mampu
merekam dengan baik regangan pada tiang dan dan pergerakan
relatip (relative displacement) yang terjadi antara tiang dan tanah
di sekitarnya.
Apabila untuk mengetahui integritas tiang digunakan alat Pile
Integrity Test (PIT), maka alat tersebut harus mampu merekam
dengan baik gelombang yang ditimbulkan oleh impact pada
permukaan kepala tiang yang diuji.
Bilamana dipandang perlu, uji beban dinamis untuk mengetahui daya
dukung tiang dan integritas tiang dapat dilakukan sebagai alternatip
dari uji beban statis.
Apabila untuk mengetahui daya dukung tiang digunakan metode Pile
Driving Analyzer (PDA)/Pile Dynamic Load Test (PDLT), maka alat
yang digunakan harus mampu merekam dengan baik regangan pada
tiang dan dan pergerakan relatip (relative displacement) yang terjadi
antara tiang dan tanah di sekitarnya akibat impact yang diberikan serta
memberikan kelengkapan informasi sebagai berikut :
i) Tegangan tekan (compression stress) dan tegangan tarik (tension
stress) dalam tiang,
ii) Daya yang dipindahkan (transferred energy),
iii) Perlawanan terhadap tekanan (driving resistance),
iv) Gesekan permukaan dan perlawanan ujung tiang (shaft friction
and toe resistance),
v) Momen lentur(bending moment),
vi) Percepatan maksimum (maximum acceleration),
vii) Integritas structural tiang (pile structural integrity),
viii) Lokasi kerusakan (location of any damage)
Apabila untuk mengetahui integritas tiang digunakan metode Pile
Integrity Test (PIT), maka alat yang digunakan harus mampu merekam
dengan baik gelombang yang ditimbulkan oleh impact pada
permukaan kepala tiang yang diuji.
![Page 9: Lampiran Surat Dir Bintek](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072922/557202294979599169a310b9/html5/thumbnails/9.jpg)
9 … Perubahan Divisi 6
Pasal Versi Awal Perubahan
7.6.7.1)
UMUM
Penyedia Jasa harus menyediakan alat untuk memancang tiang
yang sesuai dengan jenis tanah dan jenis tiang pancang sehingga
tiang pancang tersebut dapat menembus masuk pada kedalaman
yang telah ditentukan atau mencapai daya dukung yang telah
ditentukan, tanpa kerusakan. Bilamana diperlukan, Penyedia Jasa
dapat melakukan penyelidikan tanah dengan tanggungan biaya
sendiri.
Penyedia Jasa harus menyediakan alat untuk memancang tiang yang
sesuai dengan jenis tanah dan jenis tiang pancang sehingga tiang
pancang tersebut dapat menembus masuk pada kedalaman yang telah
ditentukan atau mencapai daya dukung yang telah ditentukan, tanpa
kerusakan. Bilamana diperlukan, Penyedia Jasa dapat melakukan
penyelidikan tanah tambahan dengan tanggungan biaya sendiri.
Nomor Mata
Pembayaran
Seksi 7.7
Nomor Mata
Pembayaran
Uraian Satuan
Pengukuran
7.7 (1) Pengadaan Dinding Sumuran
Silinder,
Diameter ....................
Meter
Panjang
7.7 (2) Penurunan Dinding Sumuran
Silinder,
Diameter ........................
Meter
Panjang
Nomor Mata
Pembayaran
Uraian Satuan
Pengukuran
7.7 (1) Pengadaan dan Pdenurunan Dinding
Sumuran Silinder,
Diameter ....................
Meter
Panjang
7.7.3.f) beton kedap air mutu fc’= 25 MPa atau K-300 beton kedap air mutu fc’= 20 MPa atau K-250
Perubahan Divisi 8
Lama Baru
8.2.1.4)
Pekerjaan Seksi Lain
Yang Berkaitan
Dengan Seksi Ini
- tambahan:
Pembersihan, Pengupasan, dan Pemotongan Pohon (seksi 3.4)
8.2.2.5)
Penebangan Pohon
ada ditiadakan
8.2.3.1)
Pengukuran untuk
Pembayaran
poin b) dan c) ada poin b) dan c) ditiadakan
![Page 10: Lampiran Surat Dir Bintek](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072922/557202294979599169a310b9/html5/thumbnails/10.jpg)
10 … Perubahan Divisi 6
Lama Baru
8.2.3.2)
Dasar Pembayaran
poin b) ada poin b) dihilangkan, poin c) menjadi poin b)
Nomor Mata
Pembayaran Seksi
8.2
Nomor
Mata
Pembayaran
Uraian Satuan
Pengukuran
8.2.(1) Galian untuk Bahu Jalan
dan Pekerjaan Minor
Lainnya
Meter Kubik
8.2.(2) Pembersihan dan
Pembongkaran
Tanaman (diamater < 30
cm)
Meter
Persegi
8.2.(3) Penebangan Pohon,
diameter 30 – 50 cm
Buah
8.2.(4) Penebangan Pohon,
diameter 50 – 75 cm
Buah
8.2.(5) Penebangan Pohon,
diameter > 75 cm
Buah
Nomor Mata
Pembayaran
Uraian Satuan
Pengukuran
8.2.1 Galian untuk Bahu Jalan dan
Pekerjaan Minor Lainnya
Meter Kubik