lampiran surat no : 001 /eq.s/i/2016, tanggal 2 januari...
TRANSCRIPT
Lampiran Surat No : 001 /EQ.S/I/2016, tanggal 2 Januari 2016
PENGUMUMAN HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK)
DI PT TANJUNGENIM LESTARI PULP AND PAPER
KABUPATEN MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN
Identitas LV-LK :
I. Nama LV-LK : PT. EQUALITY INDONESIA
Alamat : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kec. Sukaraja
Kabupaten Bogor 16710
Telp. : (0251) 7550722
Fax. : (0251) 7550724
Email : [email protected]
Website : www.equalityindonesia.com
Identitas Auditee :
II. Nama Pemegang Izin : PT TANJUNGENIM LESTARI PULP AND PAPER
Nomor IUIPHHK dan
IUT
: 4955/Menhut-VI/BPPHH/2009, tanggal 04 Sept 2009
dan IUI No. 270/T/Industri/2001, tanggal 04 Juli 2001
Jenis Industri : Industri Primer dan Lanjutan
Kapasitas : Industri Serpih Kayu (Wood Chips) Kapasitas Produksi
900.000 ton/tahun, dan Industri Bubur Kertas (Pulp)
450.000 ton/tahun
Alamat
Pabrik
:
Desa Niru, Tebat Agung, Kecamatan Rambang Dangku
Kab. Muara Enim, Sumatera Selatan, 31172 Indonesia.
Gudang : Jl. Soekarno Hatta KM. 14 Batu Serampok, Kelurahan
Srengsem, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung,
Provinsi Lampung.
Nama Pemegang Izin : PT TANJUNGENIM LESTARI PULP AND PAPER
Waktu Pelaksanaan : 20 s.d. 23 Oktober 2015
Hasil Penilaian : NILAI AKHIR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU MENDAPAT
PREDIKAT LULUS, SEHINGGA PT TANJUNGENIM
LESTARI PULP AND PAPER KABUPATEN MUARA ENIM
PROVINSI SUMATERA SELATAN BERHAK
MENDAPATKAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK)
Demikian agar pihak yang berkepentingan maklum.
Bogor, 2 Januari 2016
PT. EQUALITY INDONESIA
Ucep Sucitra, S. Hut.
Manager Sub. Div S-LK Industri
Halaman 1 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Nomor : 191/EQI-KEP.Cert/XII/2015
TENTANG
PENERBITAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK)
PADA PEMEGANG IUIPHHK DAN IUT PT TANJUNGENIM LESTARI PULP AND PAPER
SK IUIPHHK NO. 4955/Menhut-VI/BPPHH/2009 TANGGAL 04 SEPTEMBER 2009
KAPASITAS WOOD CHIPS 900.000 TON/TAHUN DI KABUPATEN MUARA ENIM
PROVINSI SUMATERA SELATAN;
SK IUT NO. 270/T/Industri/2001 TANGGAL 04 JULI 2001
KAPASITAS PULP 450.000 TON/TAHUN
DAN KOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Menimbang :
a. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Verifikasi pada PT
Tanjungenim Lestari Pulp and Paper Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor 139/EQI-
F090 tanggal 25 Desember 2015;
b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar
Rekomendasi Nomor 138/EQI-F037 tanggal 25 Desember 2015 dan Tinjauan Hasil
Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor 170/EQI-F039 tanggal 26 Desember
2015 dan pernyataan pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan;
c. bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator
Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut 189 tanggal 26 Desember 2015
menunjukkan PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper telah “MEMENUHI” seluruh norma
penilaian untuk setiap verifier Legalitas Kayu (LK);
d. bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf c, sesuai dengan
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2014, PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper telah memenuhi
syarat untuk diberikan Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK).
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;
2. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor : 16;
4. Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik
Dalam Kerangka Indonesia National Single Window;
5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga
Sertifikasi Produk;
6. Pedoman KAN 402 – 2007 - Panduan Interpretasi Untuk Butir-Butir Pedoman BSN 401-
2000 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;
7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party
Certification Systems:
Halaman 2 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
8. SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga
Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa;
9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO/IEC 19011:2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen
(Guidelines for Auditing Management Systems);
10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.21/MenLHK-II/2015 tanggal 1 Juni 2015
tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Hak;
11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.41/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014
tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Alam sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor : P.43/Menlhk-Setjen/2015 tanggal 12 Agustus 2015;
12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.42/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014
tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Tanaman Industri
pada Hutan Produksi sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.42/Menlhk-Setjen/2015
tanggal 12 Agustus 2015;
13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.38/Menhut-II/2009 tanggal 12 Juni 2009
tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan
Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor :
P.95/Menhut-II/2014 tanggal 29 Desember 2014;
14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi
Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;
15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan
Tanda V-Legal;
16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem
Informasi Verifikasi Legalitas Kayu;
17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013
tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas
Kayu (SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;
18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan
Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE
dalam kerangka Indonesia National Single Window;
19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 97/M-DAG/PER/12/2014 Tanggal 24
Desember 2014 jo. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 66/M-DAG/PER/8/2015
Tanggal 27 Agustus 2015 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;
20. Perjanjian Kerjasama Antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;
21. DPLS 14 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas
Kayu dan perubahannya;
22. Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LVLK-006-
IDN tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai
Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO/IEC Guide 65:1996 General
requirements for bodies operating product certification systems dengan masa berlaku
sampai dengan 17 Agustus 2015 yang diperbaharui dengan sertifikat Re-Akreditasi
tanggal 18 Agustus 2015 dengan masa berlaku sampai 17 Agustus 2019 dan
pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor : SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 Tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui
dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012
Tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai
Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);
Halaman 3 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
23. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.2819/Menlhk
PHPL/PPHH/2015 tanggal 25 Juni 2015 tentang Penetapan Lembaga Verifikasi
Legalitas Kayu (LVLK) PT EQUALITY Indonesia Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;
24. Peraturan Dlrektur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013
tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem
Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan penerbitan dokumen V-Legal;
25. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang
Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);
26. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Noomor : P.15/VI-BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2015 tentang Mekanisme Penetapan Lembaga Verifikasi Legalitas
Kayu (LVLK) Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;
27. Manual Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Sertifikasi Legalitas
Kayu (SLK) beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.
Memperhatikan :
Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : 179/EQI-F065/XII/2015 tanggal 02 Desember
2015.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PENERBITAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA PEMEGANG IUIPHHK DAN IUT PT
TANJUNGENIM LESTARI PULP AND PAPER SK IUIPHHK NO. 4955/Menhut-VI/BPPHH/2009
TANGGAL 04 SEPTEMBER 2009 KAPASITAS WOOD CHIPS 900.000 TON/TAHUN DI
KABUPATEN MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN; SK IUT NO. 270/T/Industri/2001
TANGGAL 04 JULI 2001 KAPASITAS PULP 450.000 TON/TAHUN DAN KOTA BANDAR
LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG.
PERTAMA : PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper dinyatakan “LULUS” dan berhak
mendapatkan Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK) Nomor : 163/EQC-
VLK/XII/2015.
KEDUA : Sertifikat mulai berlaku dari tanggal 26 Desember 2015 sampai dengan
tanggal 25 Desember 2018 selama PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper
(Pemegang Sertifikat) tetap memenuhi persyaratan standar sesuai
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VI-
BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014.
KETIGA : Sertifikat, Logo dan Tanda V-Legal yang diterbitkan oleh PT EQUALITY
Indonesia dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan
publikasi dan promosi di media cetak, brosur atau pun iklan di televisi
sebagaimana Panduan Sistem yang ditetapkan.
KEEMPAT : Apabila Pemegang Sertifikat memerlukan penerbitan Dokumen V-Legal dan
atau penggunaan Tanda V-Legal, PT EQUALITY Indonesia dapat memberikan
hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V-Legal kepada Pemegang Sertifikat
melalui ”Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan
hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.
KELIMA : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia
apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu, perubahan
nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan struktur atau
manajemen Pemegang Sertifikat.
Halaman 4 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
KEENAM : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut
terhadap kondisi sebagaimana Diktum KELIMA melalui Penilikan
(surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).
KETUJUH : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa
berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan
dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.
KEDELAPAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;
dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai
kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:
a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja
Pemegang Sertifikat;
b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi
lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku;
c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana
diktum KELIMA;
d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;
e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap
pengaktifan sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.
KESEMBILAN : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia
dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat
temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan
sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana
kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEPULUH : Sertifikat dapat dicabut apabila :
a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3
(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;
b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain pelanggaran
Hak Azasi Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau
menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal;
c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya
atau izin usahanya dicabut.
d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat
Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEBELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal : 26 Desember 2015
PT EQUALITY Indonesia
Ir. Agustri Warsono
Direktur Utama
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :
1. Direktur Utama PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper, di Muara Enim;
2. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Direktur Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Hutan, di Jakarta;
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Kepala Bagian
Program dan Pelaporan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 1 dari 12
(1) Identitas LVLK
a. Nama Lembaga : PT EQUALITY Indonesia
b. Nomor Akreditasi : LVLK-006-IDN
c. Alamat : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Kelurahan/Kecamatan
Sukaraja Bogor 16710
d. Nomor Telepon
Nomor Faks
:
:
:
0251-7550722, 7157103
0251-7550724
e. Direktur : Ir. Agustri Warsono
f. Standar : P.14/VI-BPPHH/2014, P.95/Menhut-II/2014
g. Tim Audit : 1. Ucep Sucitra, S.Hut (Lead Auditor)
2. Artha Aryesta, S Hut (Auditor)
h. Tim Pengambil Keputusan : 1. Ir. Agustri Warsono (Ketua PK)
2. Rita Sugiarti, S.Hut (Peninjau/Anggota PK)
(2) Identitas Auditee
a. Nama Pemegang Izin : PT TANJUNGENIM LESTARI PULP AND PAPER
b. Nomor & Tanggal SK : 270/T/INDUSTRI/2001. Tanggal 4 Juli 2001.
SK.4955/Menhut-VI/BPPHH/2009, tanggal 4
September 2009.
c. Kapasitas : 450.000 Ton /Tahun
900.000 Ton/ Tahun
d. Alamat kantor dan Pabrik. : Kabuapten Muara Enim provinsi Sumatera
Selatan dan Kota Bandar Lampung Provinsi
Lampung.
Menara Jamsostek Menara Utara Lt 18 Jakarta
Selatan.
e. Nomor telepon
Nomor Fax
:
:
:
f. Pengurus
- Presiden Komisaris
- Wakil Presiden Komisaris
- Presiden Direktur
:
:
:
:
Kazuo Hidaka.
Tn Bambang Hendrajatin
Tn Koji Yamanaka.
RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 2 dari 12
(3) Ringkasan Tahapan
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Konsultasi
Publik (bila
dibutuhkan)
Tidak ada
-
Pertemuan
Pembukaan
Tanggal 21 Desember
2015 di ruang rapat PT
Tanjungenimn Lestari Pulp
And Paper.
Pertemuan dilaksanakan di. ruang
rapat PT Tanjungenimn Lestari Pulp
And Paper.. Agenda Rapat Pembukaan
yaitu : Perkenalan anggota Tim Audit,
menyampaikan tujuan dan ruang
lingkup verifikasi, menyampaikan
jadwal/rencana kerja verifikasi,
menyampaikan metodologi dan
prosedur verifikasi, menyampaikan
ketidaksesuaian pada verifikasi, serta
menkonfirmasikan waktu, tempat, dan
peserta pertemuan penutupan.
Pertemuan pembukaan diakhiri dengan
pembuatan BAP.
Verifikasi
Dokumen dan
Observasi
Lapangan
Tanggal 22 – Desember
2015 Kantor dan pabrik
PT Tanjungenimn Lestari
Pulp And Paper. Observasi
di Gudang bahan baku.
Pabrik Pengolahan dan
Gudang barang jadi
Tim Audit menghimpun, mempelajari
data dan dokumen dan menggunakan
kriteria dan indikator pada Lampiran
2.5, Peraturan Jenderal Bina Usaha
Kehutanan Nomor P.14/VI-
BPPHH/2014.
Untuk menguji kebenaran data, tim
Audit melakukan pengamatan,
pencatatan, uji petik menggunakan
kriteria dan indikator pada Lampiran
2.5 Peraturan Jenderal Bina Usaha
Kehutanan Nomor P.14/VI-
BPPHH/2014.
Pertemuan
Penutupan
Tanggal 23 Desember
2015 di ruang rapat PT
Tanjungenimn Lestari Pulp
And Paper. Gudang Tarahan
Provinsi Lampung
Menyampaikan ucapan terima kasih
kepada PT Tanjungenimn Lestari Pulp
And Paper. atas kerjasamanya selama
verifikasi.
Menyampaikan daftar periksa VLK
Pertemuan penutupan diakhiri dengan
pembuatan BAP
Pengambilan
Keputusan
Tanggal, 26 Desember
2015. di Ruang Meeting PT
EQUALITY Indonesia.
Rapat pengambilan keputusan
meninjau dokumen verifikasi yang
diajukan untuk menjamin bahwa
verifikasi dilakukan secara efektif dan
efisien sesuai dengan ketentuan PT
EQUALITY Indonesia.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 3 dari 12
(4) Resume Hasil Penilaian :
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
P.1. Pemegang izin usaha mendukung terselenggaranya perdagangan kayu yang sah.
K.1.1.Unit usaha dalam bentuk:
a. Industri memiliki izin yang sah, dan
b. Eksportir produkolahan memiliki izin yangs ah
K.1.2.Importir kayu dan produk kayu
K.1.3. Unit Usaha dalam bentuk kelompok
Indikator 1.1.1. Unit usaha adalah produsen yang memiliki izin yang sah
1. Verifier 1.1.1.a
Akte pendirian perusahaan
dan/atau perubahan terakhir.
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap
kelengkapan dan keabsahan terkait dokumen Akta
pendirian Perusahaan serta Akta perubahan,
sebagai berikut :
AKTA PENDIRIAN.
Perseroan Terbatas Tanjung Enim Lestari Pulp And
Paper didirikan atas dasar Akta Pendirian yang
diterbitkan oleh Notaris Susana Zakaria.SH. nomor
52 tanggal 18 Juni 1990, dan telah mendapat
persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dengan nomor : 02-3538.HT.01.01.TH.92 tanggal 1
Mei 1992
AKTA PERUBAHAN
Akta perubahan Nomor 03 tanggal 3 September
2015, notaris Nanny Wiana Setiawan, S.H tentang
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham. Dalam
Akta perubahan tersebut mencantumkan
pemberhentian dan pengangkatan pengurus baru
berdasarkan RUPS, dan telah didaftarkan kepada
Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan nomor penerimaan AHU-
AH.01.03-0961875, tanggal 03 September 2015
serta telah mendapat nomor Daftar Perseroan : AHU-
3549605.AH.01.11.TAHUN 2015.
2. Verifier 1.1.1.b
Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP) atau Izin Perdagangan
yang tercantum dalam izin
industri
Not
Applicable
Auditee adalah Perusahaan Perusahaan Modal Asing
(PMA) dimana Perusahaan tidak wajib memiliki SIUP
Karena Sudah tercantum dalam izin Usaha Industri
(IUT) nomor : 270/T/INDUSTRI/2001 khususnya
dalam Diktum ketiga poin 2 bahwa IUT berlaku unutk
melaksanakan kegiatan pembelian /penjualan
dalam negeri dan ekspor dengan ketentuan yang
berlaku, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
3. Verifier 1.1.1.c
Izin HO (izin gangguan lingkungan
sekitar industri)
MEMENUHI
Sesuai surat Bupati Daerah Tingkat II Muara Enim
yang ditujukan kepada Kepala Perwakilan PT
Tanjungenim Lestari Pulp and Paper nomor :
300/2938/III/1999, tanggal 23 Oktober 1999, yang
tercantum dalam point 2 dinyatakan karena auditee
sudah memiliki persetujuan ANDAL, maka
berdasarkan Perda Tingkat II Muara Enim nomor :
26 Tahun 1996 tentang perubahan pertama dari
Perda nomor 25 tahun 1994 tentang izin Undang
Undang Gangguan dalam pasal 2a ayat (1) tidak
perlukan lagi adanya izin gangguan.
Dengan demikian Dokumen HO cukup dengan
persetujuan Andal saja.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 4 dari 12
4. Verifier 1.1.1.d
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
MEMENUHI
Auditee memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
yang diterbitkan oleh A.n Bupati Muara Enim Kepala
Kantor Pelayanan Izin Terpadu Kab. Muaraenim
dengan nomor 060811700070 tanggal 3 Oktober
2011. TDP ini sah masih berlaku sampai 03 Oktober
2016 dengan kegiatan usaha sesuai dengan ruang
lingkup usahanya yaitu Industri Bubur Kertas (Pulp).
5. Verifier 1.1.1.e
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
MEMENUHI
Auditee telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) dengan nomor: 01.357.596.4.092.000
dengan wajib pajak tercantum PT Tanjungenim
Lestari Pulp And Paper, terdaftar tanggal 26 Juli
1990. Auditee juga telah memiliki dokumen
perpajakan lainnya yaitu :
1. SPPKP dengan nomor: PEM-
00361/WPJ.19/KP.0203/2012.
2. SKT dengan nomor: PEM-00360
/WPJ.19/KP.0203/2012.
Seluruh dokumen pajak diterbitkan oleh KPP
Mampang Prapatan Jakarta pada tanggal 29
Agustus 2012. Seluruh informasi yang tercantum
pada dokumen perpajakan tersebut telah sesuai
dengan dokumen lainnya.
6. Verifier 1.1.1.f
Dokumen lingkungan hidup
(AMDAL/UKL–UPL/SPPL/
DPLH/SIL/DELH/ dokumen
lingkungan hidup lain yang
setara).
MEMENUHI
Auditee telah mendapat persetujuan ANDAL dari
Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik
Indonesia dengan nomor : 274/MPP/4/1999
tertanggal 16 April 1999 tentang persetujuan ANDAL
RKL & RPL Industri PT Tanjungenim Lestari Pulp and
Paper. Kemudian ANDAL revisi sesuai surat
keputusan Gubernur Sumatera Selatan dengan
nomor : 757/KPTS/BAN.LH/2010 Tentang Revisi
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) di PT
Tanjungenim Lestari Pulp and Paper pada 1
November 2010. Auditee juga telah membuat
laporan pelaksanaan pengelolaan lingkungan tiap
semester dan telah disampaikan kepada instansi
terkait.
7. Verifier 1.1.1.g
IUIPHHK atau Izin Usaha Industri
(IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT).
MEMENUHI
Untuk kelengkapan perizinan Izin Usaha Industri,
Auditee telah memiliki dan dapat menunjukan
dokumen, sebagai berikut :
1. Izin Usaha Tetap (IUT) berdasarkan keputusan
Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal
dengan Nomor : 270/T/INDUSTRI/2001. Tanggal 4
Juli 2001. Kapasitas Produksi Bubur Kertas KBLI
(21011) , 450.000 Ton/Tahun.
2. Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu
(IUIPHHK) berdasarkan Keputusan Menteri
Kehutanan Republik Indonesia dengan Nomor:
SK.4955/Menhut-VI/BPPHH/2009, tertanggal 4
September 2009, kapasitas produksi serpih kayu
sebesar 900.000 ton / tahun.
Pada tanggal 6 September 2012 Auditee
melakukan perubahan alamat sehingga diterbitkan
dokumen Addendum perubahan alamat dengan
nomor 347/1/IU/PMA/INDUSTRI/2012, tanggal 12
September 2012, dan dokumen perubahan ini
adalah bagian yang tidak terpisahkan dari IUT
sebelumnya.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 5 dari 12
8. Verifier 1.1.1.h
Rencana Pemenuhan Bahan Baku
Industri (RPBBI) untuk (IUIPHHK).
MEMENUHI
Auditee telah membuat RPBBI dan dapat
menunjukan Bukti penyampaian perubahan RPBBI
untuk tahun 2015, yang dilakukan secara On line.
Untuk kelengkapan dan ketersediaan dokumen
RPBBI perubahan ke-11 untuk Tahun 2015 dengan
tanda terima penyampaian nomor : 0000245358
pada tanggal 10 November 2015.
Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI)
auditee baik awal maupun perubahannya telah
disampaikan kepada instansi terkait. Dan realisasi
pemenuhan bahan baku sesuai dengan laporan
RPBBI tahun berjalan.
Indikator 1.1.2. Eksportir produk kayu olahan adalah eksportir yang memilikiizin sah,berupa eksportir
produsen
9. Verifier 1.1.2
Berstatus Eksportir Terdaftar
Produk Industri Kehutanan
(ETPIK).
MEMENUHI
Auditee telah memiliki dan dapat menunjukan
dokumen Pengakuan sebagai Eksportir Terdaftar
Produk Industri Kehutanan (ETPIK) dengan nomor
:02.ET-01.13.1597, yang diterbitkan oleh Direktorat
Jenderal Perdagangan Luar Negeri dalam hal ini
Koordinator dan Pelaksana Unit Pelayanan
Perdagangan pada tanggal 20 Desember 2013,
berlaku sampai 20 Desember 2018. Realisasi
ekspor sesuai dengan kelompok industri/ produk
yang terdapat di ETPIK.
Indikator 1.2.1. Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah.
10. Verifier 1.2.1.
Dokumen pengakuan/pengenal
sebagai importir.
MEMENUHI
Auditee telah memiliki dan dapat menunjukan
kepemilikan dokumen Angka Pengenal Importir
Produsen (API-P), dokumen API-P yang dimiliki
Auditee bernomor : 090501365-B yang diterbitkan
oleh Kementerian Perdagangan – Badan Koordinasi
Penanaman Modal pada tanggal 28 Mei 2015.
Indikator 1.2.2. Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence)
11. Verifier 1.2.2.
Panduan/pedoman/
prosedur pelaksanaan dan bukti
pelaksanaan
sistem uji tuntas (due
diligence) importir
Not
Applicable
Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku
impor dengan demikian verifier tersebut tidak
diterapkan.
Indikator 1.3.1.Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan
kelompok
12. Verifier 1.3.1.
Akte notaris
pembentukan kelompok atau
dokumen pembentukan
kelompok
Not
Applicable
Auditee bukan merupakan pembentukan kelompok,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
P.2. Unit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin keterlacakan kayu
dari asalnya.
K.2.1. Keberadaan dan penerapan sistem penelusuran bahan baku (termasuk kayu impor) dan hasil
olahannya
Indikator 2.1.1. Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang
sah.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 6 dari 12
13. Verifier 2.1.1.a.
Kontrak suplai bahan baku
dan/atau dokumen jual beli
MEMENUHI
Berdasarkan hasil verifikasi terhadap pemenuhan
bahan baku, seluruh bahan baku yang diterima
Auditee dari para pemasok/suplier selama periode
Desember 2014 sampai dengan November 2015
telah dilengkapi dengan dokumen jual beli berupa
Purchase Order (PO), sebanyak 21 PO dengan
pemasok lokal dan 2 PO dengan pemasok impor.
14. Verifier 2.1.1.b.
Berita Acara Pemeriksaan yang
ditandatangani oleh petugas
kehutanan yang berwenang untuk
penerimaan kayu bulat dari hutan
negara, dilengkapi dengan
dokumen angkutan hasil hutan
yang sah.
MEMENUHI
Berdasarkan hasil verifikasi, seluruh penerimaan
bahan baku dari hutan negara selama periode
Desember 2014 – November 2015 telah dilengkapi
dengan dokumen angkutan yang sah berupa FAKB
dan dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan yang
ditandatangani oleh petugas P3KB yang berwenang.
Pemeriksaan terhadap bahan baku yang diterima
auditee dilakukan setiap 5 hari periode penerimaan
bahan baku.
15. Verifier 2.1.1.c
Berita acara serah terima kayu
dan/atau bukti serah terima kayu
selain kayu bulat dari hutan
negara, dilengkapi dengan
dokumen angkutan hasil hutan
yang sah
MEMENUHI
Berdasarkan hasil verifikasi, seluruh penerimaan
bahan baku selain dari hutan Negara telah
dilengkapi bukti serah terima berupa form Tiket
Penimbangan dengan nomor : WY/F/02 yang
memuat jumlah bahan baku dan ditandatangani
petugas. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan yang
dilakukan oleh petugas P3KB yang berwenang, Dan
telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil
hutan yang sah berupa SKAU yang telah dimatikan
oleh petugas P3KB.
16. Verifier 2.1.1.d
Dokumen angkutan hasil hutan
yang sah.
MEMENUHI
Berdasarkan hasil verifikasi terhadap penerimaan
bahan baku selama periode bulan Desember 2014
sampai November 2015, seluruhnya telah didukung
dokumen legalitas angkutan kayu berupa Faktur
Angkutan Kayu Bulat (FA-KB) untuk kayu yang
berasal dari hutan Negara dan Surat Keterangan
Asal Usul (SKAU) untuk kayu yang berasal dari hutan
rakyat. Untuk bahan baku yang diangkut
menggunakan transportasi laut, pengangkutan dari
TPK antara ke lokasi industry auditee dibuatkan
faktur angkutan lanjutan.
Kartu tenaga teknis yang dimiliki oleh pejabat
penerbit masih berlaku dan sesuai dengan SK lokasi
penempatan, Jumlah batang dan volume di dalam
dokumen angkutan baik FAKB maupun SKAU telah
sesuai dengan data pada dokumen Laporan Mutasi
Hasil Hutan Kayu Olahan (LMHHOK) periode
Desember 2014 sampai dengan November 2015.
17. Verifier 2.1.1.e
Nota dan Dokumen Keterangan
(Berita Acara dari petugas
kehutanan kabupaten/kota atau
dari Aparat Desa/ Kelurahan) yang
menjelaskan asal usul untuk kayu
bekas/hasil bongkaran,serta DKP
Not
Applicable
Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan
pemasok bukan merupakan kayu bekas atau hasil
bongkaran, dengan demikian verifier tersebut tidak
diterapkan.
18. Verifier 2.1.1.f
Dokumen angkutan berupa Nota
untuk kayu limbah industri.
Not
Applicable
Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan
pemasok bukan merupakan kayu limbah industri,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
19. Verifier 2.1.1.g
Dokumen S-LK / S-PHPL yang MEMENUHI
Para pemasok/suplier yang mengirim bahan baku
kepada Auditee selama periode Desember 2014
sampai November 2015 telah memiliki Sertifikat
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 7 dari 12
dimiliki pemasok dan/atau DKP
dari pemasok.
Legalitas Kayu dari Lembaga Sertifikasi sebanyak 17
pemasok. Yang menggunakan DKP sebanyak 4
pemasok, sedangkan 2 pemasok impor telah
memiliki seritifikat FSC.
Bagi para pemasok yang tidak memiliki S-LK, auditee
menerapkan prosedur pemeriksaan terhadap
pemasok dengan menggunakan prosedur / instruksi
kerja (WI) nomor: LPD/WI/G-02 : yang diterbitkan
tanggal : 1-6-2015. Dan telah ditunjuk personel
yang bertanggung jawab dalam pemeriksaan DKP
sesuai surat penugasan nomor: 001/TDIV/I/15
tanggal 26-1-2015.
Pemeriksaan telah dilakukan terhadap seluruh
pemasok, contoh laporan pemeriksaan DKP
20. Verifier 2.1.1.h
Dokumen pendukung RPBBI.
MEMENUHI
Hasil pemeriksaan terhadap dokumen kelengkapan
pendukung RPBBI. Auditee telah membuat laporan
RPBBI untuk periode Tahun 2015 yang saat
penilaian merupakan Perubahan ke-11. Pelaporan
RPBBI auditee telah didukung oleh dokumen sumber
bahan baku yang lengkap sesuai dengan sumber
bahan bakunya, yaitu kontrak suplai dan Purchase
order seluruh pemasok auditee.
Indikator 2.1.2. Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah.
21. Verifier 2.1.2.a
Pemberitahuan
Impor Barang (PIB).
MEMENUHI
Seluruh penerimaan kayu impor periode Desember
2014 sampai November 2015 telah dilakukan
sebanyak 56 pengiriman dari 2 pemasok dengan
total 458.127,28 DBT.
Seluruh bahan baku yang diimpor oleh Auditee telah
dilengkapi dengan dokumen Pemberitahuan Impor
Barang (PIB) dari Direktorat Jendral Bea Cukai,
dimana selama periode Desember 2014 sampai
November 2015 terdapat sebanyak 56 PIB, yang
sesuai dengan dokumen impor lainnya.
22. Verifier 2.1.2.b
Bill of Lading (B/L)
MEMENUHI
Seluruh penerimaan kayu impor selama periode
Desember 2014 sampai November 2015, telah
dilengkapi Dokumen Bill Of Lading yang sesuai
dengan dokumen PIB dan dokumen impor lainnya.
23. Verifier 2.1.2.c
Packing List(P/L)
MEMENUHI
Seluruh penerimaan kayu impor selama periode
Desember 2014 sampai November 2015, telah
dilengkapi Dokumen Packing List yang sesuai
dengan dokumen PIB dan dokumen impor lainnya.
24. Verifier 2.1.2.d
Invoice
MEMENUHI
Seluruh penerimaan kayu impor selama periode
Desember 2014 sampai November 2015, telah
dilengkapi Dokumen Invoice yang sesuai dengan
dokumen PIB dan dokumen impor lainnya.
25. Verifier 2.1.2.e
Deklarasi impor Not
Applicable
Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk
kayu, dengan demikian verifier tersebut tidak
diterapkan.
26. Verifier 2.1.2.f
Rekomendasi impor Not
Applicable
Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk
kayu, dengan demikian verifier tersebut tidak
diterapkan.
27. Verifier 2.1.2.g
Bukti pembayaran bea masuk
(bila terkena bea masuk)
Not
Applicable
Auditee tidak melakukan impor bahan baku dengan
demikian tidak memilki tidak ada kewajiban
membayar bea keluar.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 8 dari 12
28. Verifier 2.1.2.h
Dokumen lain yang relevan
(diantaranya CITES) untuk jenis
kayu yang dibatasi
perdagangannya.
Not
Applicable
Auditee tidak melakukan impor bahan baku dengan
demikian tidak ada bahan baku yang harus dicek
untuk melihat cites
29. Verifier 2.1.2.i
Bukti penggunaan kayu impor
MEMENUHI
Selama periode Desember 2014 sampai November
2015 auditee telah menerima kayu import sebanyak
458.127,28 ABT yang berasal dari 2 pemasok.
Bahan baku yang berasal dari import dilakukan
pemisahan, untuk mempermudah dalam proses
produksi. Kayu import tersebut telah digunakan
untuk proses produksi yang dicatat dalam laporan
penerimaan kayu, penggunaan kayu dan stock
bahan baku yang memuat informasi sumber bahan
baku import dengan jelas.
Indikator 2.1.3 Unit usaha menerapkan sistem penelusuran kayu
30. Verifier 2.1.3.a
Tally sheet penggunaan bahan
baku dan hasil produksi.
MEMENUHI
Dalam pemeriksaan untuk ketelusuran dan asal usul
bahan baku Auditee telah membuat rekam produksi
mulai dari penimbangan bahan baku kayu yang
masuk, proses produksi sampai penjualan, memberi
informasi yang jelas tentang penelusuran asal usul
bahan baku, meliputi :
a. Penimbangan, yang terekam dalam Tiket
Penimbangan Form Nomor WY/F/02.
b. Laporan penerimaan kayu (Wood Receipt Data)
sesuai identitas sumber bahan baku dan jenis
sumber bahan baku.
c. Laporan penggunaan bahan baku (wood
consumption).
d. Laporan Harian dan Bulanan Akumulasi Produksi
Chip.
e. Laporan produksi PULP pada Form nomor
QA/F/44.
Dari seluruh rangkaian rekam produksi tersebut
dapat ditelusuri sampai asal usul bahan bakunya.
31. Verifier 2.1.3.b
Laporan produksi hasil olahan.
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan data periode bulan
Desember 2014 – November 2015 seluruh laporan
produksi telah sesuai dengan LMHHOK, dan
rendemen produksi dari bahan baku kayu bulat
menjadi pulp sebesar 44 %, diatas range standar
rendemen, nilai rendemen tersebut menunjukan
hubungan yang logis antara penerimaan dan
produksi di Auditee.
32. Verifier 2.1.3.c
Produksi industri tidak melebihi
kapasitas produksi yang
diizinkan.
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan hasil produksi
selama periode Desember 2014 sampai dengan
November 2015, auditee telah memproduksi
produk dengan rincian sebagai berikut.
Serpih kayu = 816.924,10 BDT
Pulp = 424.862,32 ADT
Berdasarkan kedua data tersebut diatas
menunjukkan bahwa jenis produk telah sesuai
dengan izin usaha industri dan realisasi produksi
tidak melebihi kapasitas yang diijinkannya.
33. Verifier 2.1.3.d Not Auditee maupun pemasoknya tidak menggunakan
kayu lelang sebagai bahan bakunya, dengan
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 9 dari 12
Hasil produksi yang berasal dari
kayu lelang dipisahkan
Applicable demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
34. Verifier 2.1.3.e
Dokumen LMKB/ LMKBK dan
LMHHOK
MEMENUHI
Auditee telah memiliki dokumen Laporan Mutasi
meliputi Laporan Mutasi Kayu Bulat dan Laporan
Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu (LMHHOK) periode
Desember 2014 sampai November 2015 yang
dilaporkan kepada instansi terkait, baik LMKB
untuk penerimaan di Lampung maupun penerimaan
Pabrik.
Dalam dokumen Laporan Mutasi Kayu Bulat data
penerimaan/perolehan berupa pembelian dan
pemakaian bahan baku, sedangkan dalam dokumen
Laporan Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu meliputi
pemakaian bahan baku, hasil produksi chips dan
pulp serta data pengurangan berupa pengiriman ke
gudang produk dan penjualan telah sesuai dengan
dokumen pembelian bahan baku dan penjulan local
serta realisasi ekspor.
Indikator 2.1.4. Proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau
pengrajin/industri rumah tangga).
35. Verifier 2.1.4.a
Dokumen S - LK atau DKP Not
Applicable
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
36. Verifier 2.1.4.b
Kontrak jasa pengolahan produk
antara auditee dengan pihak
penyedia jasa (pihak lain)
Not
Applicable
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
37. Verifier 2.1.4.c
Berita acara serah terima kayu
yang dijasakan
Not
Applicable
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
38. Verifier 2.1.4.d
Ada pemisahan produk yang
dijasakan pada perusahaan
penyedia jasa
Not
Applicable
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
39. Verifier 2.1.4.e
Adanya pendoku- mentasian
bahan baku, proses produksi dan
ekspor apabila ekspor dilakukan
melalui industri penyedia jasa
Not
Applicable
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
P.3. Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi
K.3.1. Perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.
K.3.2. Pengapalan kayu olahan untuk ekspor
Indikator 3.1.1. Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yg sah untuk perdagangan atau
pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.
40. Verifier 3.1.1.
Dokumen angkutan hasil hutan
yang sah.
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap dokumen
dokumen penjualan hasil produksi seperti bubur
kertas atau pulp.
Auditee dapat menunjukan kelengkapan dokumen
penjualan pada periode Desember 2014 –
November 2015. Seluruh pelaksanaan kegiatan
penjualan hasil produk tujuan domestik telah
dilengkapi dengan dokumen angkutan berupa nota
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 10 dari 12
Perusahaan disertai dengan invoice, packing dan
faktur serta dokumen pemesanan barang, karena
produk yang dikirim adalah pulp maka tidak ada
kewajiban dalam setiap pengiriman memakai
dokumen angkutan hasil hutan.
Indikator 3.2.1 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan
Ekspor Barang (PEB).
41. Verifier 3.2.1.a
Produk hasil olahan kayu yang
diekspor
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap dokumen
pembelian, hasil produksi serta penjualan dan
laporan mutasi hasil produksi dalam LMHHOK
periode Desember 2014 – November 2015 proses
produksi baik input dan out put dalam mutasi bahan
baku dan hasil proses produksi terdapat adanya
kesesuaian antara data dan dokumen pendukung
lainnya. Dengan demikian hasil produksi kertas yang
diekspor Auditee dapat dipastikan merupakan hasil
produksi sendiri.
42. Verifier 3.2.1.b
Pemberitahuan Ekspor Barang
(PEB).
MEMENUHI
Hasil pemeriksaan terhadap keabsahan dan
kelengkapan dokumen kelengkapan ekspor. Auditee
dapat menunjukan 618 dokumen Pemberitahuan
Ekspor Barang (PEB) yang menyertai seluruh ekspor
produk selama periode Desember 2014 –
November 2015 yang telah sesuai dengan dokumen
ekspor lainnya (Invoice, Packing List, Bill of Lading).
43. Verifier 3.2.1.c
Packing list (P/L).
MEMENUHI
Auditee dapat menunjukan keseluruhan dokumen
Packing List yang menyertai pengiriman ekspor
produk selama periode Desember 2014- November
2015, yang telah sesuai dengan dokumen ekspor
lainnya (Invoice, PEB, Bill of Lading) dan telah
ditanda tangani oleh petugas bagian ekspor.
44. Verifier 3.2.1.d
Invoice.
MEMENUHI
Auditee juga dapat menunjukan keseluruhan
dokumen Invoice yang menyertai pengiriman ekspor
produk selama periode Desember 2014 – November
2015 dan telah sesuai dengan dokumen ekspor
lainnya (Packing List, PEB, Bill of Lading) dan telah
ditanda tangani oleh petugas bagian ekspor.
45. Verifier 3.2.1.e
Bill of Lading (B/L).
MEMENUHI
Auditee dapat menunjukan keseluruhan dokumen
Bill Of Lading yang menyertai pengiriman ekspor
produk selama periode Desember 2014– November
2015, dimana informasi yang tercantum telah sesuai
dengan dokumen ekspor lainnya (Invoice,
PEB,Packing List).
46. Verifier 3.2.1.f
Dokumen V – Legal untuk produk
yang wajib dilengkapi dengan
Dokumen V-Legal.
MEMENUHI
Auditee telah menerapkan penggunaan Dokumen V-
Legal dalam pelaksanaan ekspor periode bulan
Desember 2014 – November 2015, dengan
realisasi sebanyak 618 lembar sesuai dengan
jumlah PEB.
Informasi yang terdapat dalam V-legal sesuai
dengan dokumen ekspor lainnya seperti PEB dan
Invoice. Pelaksanaan ekspor/stuffing dilakukan di
lokasi gudang PT Tanjungenim Lestari Pulp and
Paper yang terdapat digudang ready stock.
Dokumen V-legal terdapat dua lembaga yang
menerbitkan
1. Periode Desember 2014 – Agustus 2015
diterbitkan oleh PT SGS.
2. Periode September – November 2015
diterbitkan oleh PT Equality Indonesia LVLK-006-
IDN.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 11 dari 12
Seluruh penerbitan dan penggunaan serta
peruntukannya telah sesuai dengan Perdirjen No:
P.14/VI-BPPHH/2014 khususnya lampiran 7
tentang prosedur penerbitan Dokumen V-Legal.
47. Verifier 3.2.1.g
Hasil verifikasi teknis (Laporan
Surveyor) untuk produk yang
wajib verifikasi teknis.
Not
Applicable
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan
Republik Indonesia Nomor 95/M-
DAG/PER/XII/2014, tanggal 26 Desember 2014
pasal 12, hanya 5 (lima) pos tarif/HS code yang di
wajibkan verifikasi teknis. Auditee adalah produsen
furniture dan produknya tidak wajib dilakukan
verifikasi teknis.
48. Verifier 3.2.1.h
Bukti pembayaran bea keluar bila
terkena bea keluar.
Not
Applicable
Produk kayu olahan yang tidak wajib membayar bea
keluar.
49. Verifier 3.2.1.i
Dokumen lain yang relevan
(diantaranya CITES) untuk jenis
kayu dibatasi perdagangannya.
MEMENUHI
Bahan baku yang digunakan Auditee untuk
menghasilkan produk pulp berasal dari hutan
tanaman dengan jenis kayu acacia dan Eucalyptus.
Berdasarkan Permenhut No 57/Menhut-II/2008
tentang Arahan strategis konservasi spesies
nasional dimana hanya terdapat 22 jenis kayu yang
dibatasi jumlah perdagangannya, jenis kayu yang
telah disebutkan di atas tidak termasuk
didalamnya, juga tidak terdaftar dalam CITES
Appendic I, II , III.
Indikator 3.3.1. Implementasi Tanda V - Legal
50. Verifier 3.3.1.
Tanda V – Legal yang dibubuhkan
sesuai ketentuan
MEMENUHI
Hasil pemeriksaan terhadap keabsahan dan
kelengkapan terkait dengan penerapan penggunaan
tanda V –Legal dalam setiap produk yang akan
diekspor.
Tanda V-Legal telah dibubuhkan pada
dokumen/lampiran dokumen angkutan hasil olahan
sesuai ketentuan seperti Perdirjen No: P.14/VI-
BPPHH/2014 khususnya lampiran 7 tentang
prosedur penerbitan Dokumen V-Legal. Tidak ada
Dokumen V-Legal yang disalahgunakan untuk
mengekspor hasil produksi dari bahan baku kayu
lelang. Pelaksanaan ekspor/stuffing dilakukan di
lokasi gudang PT Tanjungenim Lestari Pulp and
Paper yang terdapat digudang ready stock Kota
Tarahan - Lampung.
P.4. Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan bagi industri pengolahan.
K.4.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
K.4.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja
Indikator 4.1.1.Prosedur/ prosedur dan implementasi K3.
51. Verifier 4.1.1.a
Pedoman / prosedur K3.
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan Auditee telah
memiliki prosedur K3 dalam pelaksanaan kegiatan
operasionalnya, dan berdasarkan dokumen Job
Description No. SHO/JD/01 tanggal 1 Februari
2011, penanggung jawab dalam implementasi
prosedur K3 adalah Kepala kantor Keselamatan
dan Kesehatan, yang saat ini dijabat oleh Bp.
Muslim.
Juga telah mempunyai Susunan P2K3 yang telah
mendapat pengesahan dari Dinas Tenaga kerja dan
Transmigrasi Provinsi Sumatera Selatan dengan
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 12 dari 12
nomor : 2206/SK/Nakertrans/X/2014 tanggal 16
Oktober 2014.
52. Verifier 4.1.1.b
Implementasi K3
MEMENUHI
Auditee telah menyediakan sarana kelengkapan
peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja,
meliputi APAR dan perlengkapan K3 lainnya. Dan
untuk jalur evakuasi selain telah membuat tanda
jalur evakuasi yang dipasang pada tempat yang
bebas dari segala hambatan, sehingga memudahkan
evakuasi bila terjadi suatu kasus. Peralatan P3K
telah tersedia dengan jenis disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing unit kerja.
53. Verifier 4.1.1.c
Catatan kecelakaan kerja
MEMENUHI
Auditee telah memiliki rekaman Laporan
Kecelakaan. Setiap kejadian kecelakaan kerja, baik
kecelakaan yang terjadi dilokasi industri maupun
perjalanan dari dan menuju ke industri.
Selama periode Desember 2014 sampai November
2015 terdapat sejumlah kejadian kecelakaan kerja
baik yang terjadi di dalam kawasan maupun di luar
kawasan (di jalan) sebanyak 9 kasus, Setiap terjadi
kecelakaan, telah dilakukan upaya pertolongan
pertama dengan menggunakan peralatan P3K yang
tersedia ditempat.
Indikator 4.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja
54. Verifier 4.2.1
Serikat pekerja atau kebijakan
perusahaan (auditee) yang
membolehkan untuk
membentuk atau terlibat dalam
kegiatan serikat pekerja.
MEMENUHI
Karyawan Auditee telah membentuk Serikat Pekerja
yang telah di daftarkan kepada Dinas Tenaga Kerja
Dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim telah di
catat dengan nomor bukti tanda terima :
560/01/Nakertrans/6.3/2011 tertanggal 11 Januari
2011 yang di tanda tangani oleh Kepala Dinas Dinas
Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Muara
Enim. Untuk saat ini Serikat Pekerja PT. Tanjungenim
Pulp and Paper telah memiliki susunan
kepengurusan periode 2015 – 2017.
Indikator 4.2.2 . Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur
hak-hak pekerja untuk IUIPHHK dan IUI yang mempeker jakan karyawan > 10 orang.
55. Verifier 4.2.2
Ketersediaan Dokumen KKB
atau PP yang mengatur hak –
hak pekerja.
MEMENUHI
Auditee telah memiliki dokumen Kesepakatan
Kerja Bersama (KKB) Nomor B.27/PHIJSK-
PKKAD/ PP&PKB/III/2014 tanggal 20 Januari 2014
yang berlaku sampai dengan 19 Januari 2016 yang
ditandatangani oleh wakil manajemen dan wakil dari
karyawan. Dokumen KKB tersebut berisi tentang
hal-hal yang mengatur hak-hak pekerja (pasal 21 ;
pasal 22 ; dan pasal 23 ) serta telah didaftarkan ke
instansi yang berwenang sesuai dengan pengesahan
Nomor : Kep.27/PHIJSK-PKKAD /PKB/III/2014,
tanggal 21 Februari 2014
Indikator 4.2.3. Tidak mempekerjakan anak dibawah umur (diluar ketentuan)
56. Verifier 4.2.3
Pekerja yang masih dibawah
umur
MEMENUHI
Setelah di lakukan verifikasi terhadap Data
karyawan, jumlah karyawan auditee berjumlah 843
orang yang terdiri dari 792 orang Laki-laki dan 51
orang perempuan.
Berdasarkan data karyawan tersebut, Pihak
Manajemen tidak mengerjakan karyawan yang di
bawah umur, karyawan paling muda berumur 22
tahun.