lampiran surat no : 269/eq.s/v/2015, tanggal 19 mei 2015 ... penilikan vlk/pengumuman... ·...

24
Lampiran Surat No : 269/EQ.S/V/2015, tanggal 19 Mei 2015 PENGUMUMAN HASIL PENILIKAN KEDUA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PERUM PERHUTANI DIVISI REGIONAL JAWA TENGAH, JAWA TIMUR, JAWA BARAT DAN BANTEN Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Penilikan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) Tahun Kedua , sebagai berikut : I. Nama LVLK Nomor Akreditasi : PT EQUALITY INDONESIA : LV-LK-006-IDN Alamat : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Kabupaten Bogor 16710 Telp. : +62251 7550722 Fax. : +62251 7550724 Email : [email protected] Website : http://www.equalityindonesia.com Telah melaksanakan Kegiatan Penilikan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) Tahun Kedua Terhadap : II. Nama Pemegang Hak Pengelolaan : PERUM PERHUTANI Dasar Hukum : PP No. 72 Tahun 2010 Tanggal 22 Oktober 2010 Luas : ± 2.447.827,71 Ha Lokasi : PROVINSI JAWA TENGAH, JAWA TIMUR, JAWA BARAT DAN BANTEN Alamat : Gedung Manggala Wanabhakti Blok VII Lantai 8 – 11 Jln. Gatot Subroto – Jakarta Pusat Jumlah KPH : 57 KPH III. Waktu Pelaksanaan : 15 s.d. 28 April 2015 IV. Hasil Verifikasi : NILAI AKHIR PENILIKAN KEDUA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU MENDAPAT PREDIKAT LULUS SEHINGGA SERTIFIKAT LK PERUM PERHUTANI DAPAT DIPERTAHANKAN DAN DIREVISI DARI NOMOR 052.1/EQC-VLK/V/2014 MENJADI 052.2/EQC- VLK/V/2015 YANG BERLAKU SAMPAI 23 MEI 2016. Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum. Bogor, 19 Mei 2015 PT EQUALITY INDONESIA Hari Seno Aji, S.Hut Manager Sub Divisi Sertifikasi LK Hutan

Upload: tranbao

Post on 01-May-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Lampiran Surat No : 269/EQ.S/V/2015, tanggal 19 Mei 2015

PENGUMUMAN HASIL PENILIKAN KEDUA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PERUM PERHUTANI

DIVISI REGIONAL JAWA TENGAH, JAWA TIMUR, JAWA BARAT DAN BANTEN

Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Penilikan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK)

Tahun Kedua , sebagai berikut :

I. Nama LVLK

Nomor Akreditasi

: PT EQUALITY INDONESIA

: LV-LK-006-IDN

Alamat : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Kabupaten Bogor 16710

Telp. : +62251 7550722

Fax. : +62251 7550724

Email : [email protected]

Website : http://www.equalityindonesia.com

Telah melaksanakan Kegiatan Penilikan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) Tahun Kedua

Terhadap :

II. Nama Pemegang Hak

Pengelolaan

:

PERUM PERHUTANI

Dasar Hukum : PP No. 72 Tahun 2010 Tanggal 22 Oktober 2010

Luas : ± 2.447.827,71 Ha

Lokasi : PROVINSI JAWA TENGAH, JAWA TIMUR, JAWA

BARAT DAN BANTEN

Alamat : Gedung Manggala Wanabhakti Blok VII Lantai 8 – 11

Jln. Gatot Subroto – Jakarta Pusat

Jumlah KPH : 57 KPH

III. Waktu Pelaksanaan : 15 s.d. 28 April 2015

IV. Hasil Verifikasi : NILAI AKHIR PENILIKAN KEDUA VERIFIKASI

LEGALITAS KAYU MENDAPAT PREDIKAT LULUS

SEHINGGA SERTIFIKAT LK PERUM PERHUTANI DAPAT

DIPERTAHANKAN DAN DIREVISI DARI NOMOR

052.1/EQC-VLK/V/2014 MENJADI 052.2/EQC-

VLK/V/2015 YANG BERLAKU SAMPAI 23 MEI 2016.

Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum.

Bogor, 19 Mei 2015

PT EQUALITY INDONESIA

Hari Seno Aji, S.Hut

Manager Sub Divisi Sertifikasi LK Hutan

Halaman 1 dari 5

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Nomor : 033/EQI-KEP.Cert/Rev-Hut/V/2015

TENTANG

PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S -LK) PADA PEMEGANG HAK PENGELOLAAN

PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA (PERUM PERHUTANI )

PROVINSI JAWA TENGAH, JAWA TIMUR, JAWA BARAT DAN BANTEN DASAR HUKUM PENGELOLAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2010

LUAS ± 2.447.827,71 HEKTAR

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Menimbang :

a. bahwa sehubungan dengan adanya perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.8/VI-BPPHH/2012 sebagaimana tercantum dalam sertifikat yang telah

diterbitkan sebelumnya;

b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Penilikan pada PERUM PERHUTANI Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor : 047.1/EQI-F090 tanggal 9 Mei 2015;

c. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar

Rekomendasi Nomor : 046.1/EQI-F037 tanggal 9 Mei 2015 dan Tinjauan Hasil Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor : 030.1/EQI-F039 tanggal 12 Mei 2015 dan pernyataan

pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan; d. bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator

Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut 063.2/EQI-F077 tanggal 12 Mei 2015

menunjukkan PERUM PERHUTANI telah “MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap verifier Legalitas Kayu (LK), sehingga dengan demikian sesuai dengan Peraturan Direktur

Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014,

PERUM PERHUTANI telah memenuhi syarat dalam mempertahankan kelanjutan Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK);

e. bahwa dengan adanya perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan

sebagaimana dimaksud huruf a, serta hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf d, maka Surat Keputusan Direktur Utama PT EQUALITY Indonesia Nomor : 014/EQI-

KEP.Cert/Rev-Hut/V/2014 tanggal 19 Mei 2014 perlu dilakukan penyesuaian.

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;

2. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;

3. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor : 16;

4. Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik Dalam

Kerangka Indonesia National Single Window;

Halaman 2 dari 5

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;

6. Pedoman KAN 402 – 2007 - Panduan Interpretasi Untuk Butir-Butir Pedoman BSN 401-2000 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;

7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party

Certification Systems;

8. SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga

Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa;

9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO/IEC 19011:2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen (Guidelines for Auditing Management Systems);

10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.55/Menhut-II/2006 tentang Penatausahaan Hasil

Hutan yang berasal dari Hutan Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.45/Menhut-II/2009;

11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.42/Menhut-II/2014 tanggal 11 Juni 2014 tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Tanaman pada Hutan Produksi;

12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.38/Menhut-II/2009 tanggal 12 Juni 2009 tentang

Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak sebagaimana telah beberapa kali

diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :

P.95/Menhut-II/2014 tanggal 29 Desember 2014;

13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi

Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;

14. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan Tanda

V-Legal;

15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem Informasi Verifikasi Legalitas Kayu;

16. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013

tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;

17. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE dalam

kerangka Indonesia National Single Window;

18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 97/M-DAG/PER/12/2014 Tanggal 24 Desember 2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;

19. Perjanjian Kerjasama Antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;

20. DPLS 14 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu

dan perubahannya;

21. Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LVLK-006-IDN tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga

Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO/IEC Guide 65:1996 General requirements for bodies operating product certification systems dengan masa berlaku sampai dengan 17

Agustus 2015 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri

Kehutanan Nomor : SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 Tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.6067/Menhut-

VI/BPPHH/2012 Tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);

Halaman 3 dari 5

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

22. Peraturan Dlrektur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi

Legalitas Kayu (SILK) dan penerbitan dokumen V-Legal;

23. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal

29 Desember 2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang Standar dan

Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);

24. Manual Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Sertifikasi Legalitas Kayu

(SLK) beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.

Memperhatikan :

Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : 03/SP/DIR/2015 Tanggal 14 April 2015.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S -LK) PADA PEMEGANG HAK PENGELOLAAN PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA (PERUM PERHUTANI) PROVINSI JAWA TENGAH, JAWA

TIMUR, JAWA BARAT DAN BANTEN, DASAR HUKUM PENGELOLAAN PERATURAN PEMERINTAH

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2010 , LUAS ± 2.447.827,71 HEKTAR.

PERTAMA : PERUM PERHUTANI (Pemegang Sertifikat) dinyatakan “LULUS” karena

“MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap verifier Legalitas Kayu (LK) dalam Verifikasi Penilikan berdasarkan Standar Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK)

sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-

BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014. KEDUA : Pemegang Sertifikat dapat mempertahankan kelanjutan Sertifikat Legalitas

Kayu (S-LK), sehingga S-LK yang diberikan dapat direvisi dari semula Nomor

052.1/EQC-VLK/V/2014 menjadi Nomor 052.2/EQC-VLK/V/2015 yang terdiri dari 57 (lima puluh tujuh) Kesatuan Pemangkuan Hutan dengan nomor

lampiran S-LK sebagai berikut :

No. Nama Luas (Ha) Nomor Lampiran S-LK

1 BALAPULANG 29.790,29 052.2-01/EQC-VLK/V/2015

2 BANYUMAS BARAT 55.562,98 052.2-02/EQC-VLK/V/2015

3 BANYUMAS TIMUR 46.451,96 052.2-03/EQC-VLK/V/2015

4 BLORA 15.104,99 052.2-04/EQC-VLK/V/2015

5 CEPU 33.017,29 052.2-05/EQC-VLK/V/2015

6 GUNDIH 30.049,42 052.2-06/EQC-VLK/V/2015

7 KEBONHARJO 17.739,10 052.2-07/EQC-VLK/V/2015

8 KEDU SELATAN 44.659,81 052.2-08/EQC-VLK/V/2015

9 KEDU UTARA 36.343,39 052.2-09/EQC-VLK/V/2015

10 KENDAL 20.300,58 052.2-10/EQC-VLK/V/2015

11 MANTINGAN 16.751,92 052.2-11/EQC-VLK/V/2015

12 PATI 39.033,04 052.2-12/EQC-VLK/V/2015

13 PEKALONGAN BARAT 40.743,76 052.2-13/EQC-VLK/V/2015

14 PEKALONGAN TIMUR 52.793,67 052.2-14/EQC-VLK/V/2015

15 PEMALANG 24.392,67 052.2-15/EQC-VLK/V/2015

16 PURWODADI 19.636,50 052.2-16/EQC-VLK/V/2015

17 RANDUBLATUNG 32.438,72 052.2-17/EQC-VLK/V/2015

18 SEMARANG 29.119,40 052.2-18/EQC-VLK/V/2015

19 SURAKARTA 33.150,00 052.2-19/EQC-VLK/V/2015

20 TELAWA 18.667,30 052.2-20/EQC-VLK/V/2015

21 BANYUWANGI BARAT 42.707,16 052.2-21/EQC-VLK/V/2015

Halaman 4 dari 5

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

No. Nama Luas (Ha) Nomor Lampiran S-LK

22 BANYUWANGI SELATAN 45.376,80 052.2-22/EQC-VLK/V/2015

23 BANYUWANGI UTARA 56.118,98 052.2-23/EQC-VLK/V/2015

24 BLITAR 57.327,80 052.2-24/EQC-VLK/V/2015

25 BOJONEGORO 50.144,00 052.2-25/EQC-VLK/V/2015

26 BONDOWOSO 88.870,35 052.2-26/EQC-VLK/V/2015

27 JATIROGO 18.763,20 052.2-27/EQC-VLK/V/2015

28 JEMBER 71.525,14 052.2-28/EQC-VLK/V/2015

29 JOMBANG 37.348,00 052.2-29/EQC-VLK/V/2015

30 KEDIRI 117.332,10 052.2-30/EQC-VLK/V/2015

31 LAWU Ds 52.256,40 052.2-31/EQC-VLK/V/2015

32 MADIUN 31.219,70 052.2-32/EQC-VLK/V/2015

33 MADURA 47.121,20 052.2-33/EQC-VLK/V/2015

34 MALANG 90.360,80 052.2-34/EQC-VLK/V/2015

35 MOJOKERTO 31.922,60 052.2-35/EQC-VLK/V/2015

36 NGANJUK 21.273,10 052.2-36/EQC-VLK/V/2015

37 NGAWI 45.909,70 052.2-37/EQC-VLK/V/2015

38 PADANGAN 27.833,60 052.2-38/EQC-VLK/V/2015

39 PARENGAN 17.633,30 052.2-39/EQC-VLK/V/2015

40 PASURUAN 31.988,50 052.2-40/EQC-VLK/V/2015

41 PROBOLINGGO 84.264,80 052.2-41/EQC-VLK/V/2015

42 SARADAN 37.936,60 052.2-42/EQC-VLK/V/2015

43 TUBAN 28.602,50 052.2-43/EQC-VLK/V/2015

44 BANDUNG SELATAN 55.446,75 052.2-44/EQC-VLK/V/2015

45 BANDUNG UTARA 20.560,36 052.2-45/EQC-VLK/V/2015

46 BANTEN 81.514,16 052.2-46/EQC-VLK/V/2015

47 BOGOR 47.991,04 052.2-47/EQC-VLK/V/2015

48 CIAMIS 29.857,12 052.2-48/EQC-VLK/V/2015

49 CIANJUR 70.064,40 052.2-49/EQC-VLK/V/2015

50 GARUT 81.534,39 052.2-50/EQC-VLK/V/2015

51 INDRAMAYU 40.701,05 052.2-51/EQC-VLK/V/2015

52 KUNINGAN 29.684,35 052.2-52/EQC-VLK/V/2015

53 MAJALENGKA 20.396,78 052.2-53/EQC-VLK/V/2015

54 PURWAKARTA 60.555,39 052.2-54/EQC-VLK/V/2015

55 SUKABUMI 58.495,53 052.2-55/EQC-VLK/V/2015

56 SUMEDANG 37.579,45 052.2-56/EQC-VLK/V/2015

57 TASIKMALAYA 43.863,83 052.2-57/EQC-VLK/V/2015

KETIGA : Masa berlaku sertifikat tetap mulai dari tanggal diterbitkan awal sampai dengan

tanggal 23 Mei 2016 selama Pemegang Sertifikat tetap memenuhi persyaratan

standar sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014.

KEEMPAT : Sertifikat, Logo dan Tanda V Legal yang diterbitkan oleh PT EQUALITY Indonesia dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan publikasi dan

promosi di media cetak, brosur ataupun iklan di televisi sebagaimana Panduan

Layanan Sistem yang diterbitkan. KELIMA : PT EQUALITY Indonesia akan memberikan hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V

Legal kepada Pemegang Sertifikat melalui ”Perjanjian Penggunaan Tanda V -

Legal”, mencakup kewajiban dan hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.

KEENAM : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu, perubahan nama

perusahaan (dengan melampirkan persetujuan dari pemberi izin), perubahan

struktur atau manajemen dan atau kepemilikan Pemegang Sertifikat. KETUJUH : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut

terhadap kondisi sebagaimana Diktum KEENAM melalui Penilikan

Halaman 5 dari 5

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

(surveillance), verifikasi ulang (resertifikasi) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).

KEDELAPAN : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan dibebankan

kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.

KESEMBILAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan; dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai

kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:

a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja Pemegang Sertifikat;

b. Ketidaksesuaian terhadap pemenuhan standar verifikasi LK yang dilakukan

oleh Auditee berdasarkan keluhan yang disampaikan PI; c. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi lagi

persyaratan sesuai standar yang berlaku; d. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana diktum

KEENAM;

e. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan; f. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap Auditee yang

dibekukan sertifikasinya.

KESEPULUH : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat temuan

ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur

dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).

KESEBELAS : Sertifikat dapat dicabut apabila : a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3

(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;

b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain melakukan penebangan di luar blok yang sudah ditentukan, pelanggaran Hak Azasi

Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal;

c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya atau

izin usahanya dicabut. d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian

Kerja (Kontrak).

KEDUABELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bogor

Pada Tanggal : 12 Mei 2015

PT EQUALITY Indonesia

Ir. Agustri Warsono Direktur Utama

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :

1. Direktur Utama PERUM PERHUTANI, di Jakarta;

2. Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan u.p. Direktur Bina Usaha Hutan Tanaman di Jakarta;

3. Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan u.p. Kepala Bagian Program dan Pelaporan.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 1 dari 17

(1) Identitas LVLK : a. Nama Lembaga : PT EQUALITY INDONESIA

b. Nomor Akreditasi : LVLK- 006-IDN

c. Alamat : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciateur, Sukaraja - Bogor 16710

d. Nomor Telepon : 0251-7550722

Nomor Fax : 0251-7550724

E-mail : [email protected]

e. Direktur : Ir. Agustri Warsono

f. Standar : Perdirjen BUK Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 jo

P.1/VI-BPPHH/2015

g. Tim Audit : Divisi Regional Jawa Tengah :

Agung Tofani, S.Hut (Lead Auditor)

Ir. YH Arasyugo, MP (Auditor)

Kiki Sri Rejeki, S.Hut (Auditor)

Divisi Regional Jawa Timur :

Ir. Irin Wedalia (Lead Auditor)

Juni Adi Wiguna, S.Hut (Auditor)

Rifan Sudiyono, S.Hut (Auditor)

Divisi Regional Jawa Barat dan Banten :

Hari Seno Aji, S.Hut (Lead Auditor)

Amin Muchakim (Auditor)

Asep Kurniawan, S.Hut (Auditor)

h. Tim Pengambil Keputusan :

: Ir. Agustri Warsono (Ketua PK)

Rita Sugiarti, S.Hut (Anggota PK)

(2) Identitas Auditee :

a. Nama Pemegang Hak

Pengelolaan : Perum Perhutani

b. Nomor & Tanggal SK : PP Nomor 72 Tahun 2010

c. Luas dan Lokasi : 2.447.827,71 Hektar di Provinsi Jawa Tengah,

Jawa Timur, Jawa Barat dan Banten.

d. Alamat :

Kantor Pusat : Gedung Manggala Wanabakti Blok VII Lt. 8-11 Jl.

Gatot Subroto, Senayan Jakarta

Phone : 021-5721282; Fax: 021-5742579

Divisi Regional Jawa Tengah : Jl. Pahlawan No. 15-17 Semarang

Phone : 024-413631; Fax : 024-443142

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 2 dari 17

Divisi Regional Jawa Timur : Graha Pasific Lt/ 8-12. Jl. Basuki Rahmat

Surabaya Phone : 031-5318069; Fax : 031-5456713

Divisi Regional Jawa Barat dan Banten :

Jl.Sukarno-Hatta No. 628, KM 14

Bandung 40292 Phone : 022-7802971; Fax : 022-7802972

e. Pengurus :

Ketua Dewan Pengawas : Dr. Ir. Hadi Daryanto, D.E.A.

Dewan Pengawas : Yustra Iwata Alsa,

Adiari Nurcahyanto,

Upik Rosalina Washim,

A.Sukardi

Wawan Ridwan,

Direktur Utama : Mustoha Iskandar

Direktur SDM & Umum : Teguh Hadi Siswanto

Direktur Perencanaan dan

Pengembangan Bisnis : Agus Setya Prastawa

Direktur Keuangan : Morgan Syarif LB

Direktur PSDH : Heru Siswanto

Direktur Komersial Non Kayu

Merangkap Dir. Kom. Kayu : Mohamad Soebagja

(3) Ringkasan Tahapan:

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Pertemuan Pembukaan Tanggal 15 April

2015 di Kantor Pusat

Jakarta

Pertemuan dilaksanakan di Kantor Pusat

Perum Perhutani

Perkenalan anggota Tim Audit,

menyampaikan tujuan dan ruang lingkup

penilaian, menyampaikan jadwal/rencana

kerja penilaian, menyampaikan

metodologi dan prosedur penilaian, serta

mengkonfirmasikan kepada Manajemen

Perum Perhutani tentang tanggal, waktu,

tempat, dan peserta pertemuan

penutupan

Pertemuan pembukaan diakhiri dengan

pembuatan BAP

Verifikasi Dokumen dan

Observasi Lapangan

Tanggal 16 – 25 April

2015 Verifikasi kegiatan untuk periode bulan

April 2014 sampai dengan Maret 2015

Tim Audit menghimpun, mempelajari data

dan dokumen KPH Sample dan

menganalisis menggunakan kriteria dan

indikator pada Lampiran 2.1 Peraturan

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 3 dari 17

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan

Nomor P.14/VI-BPPHH/2015.

Pertemuan Penutupan Tanggal 28 April

2015 Menyampaikan ucapan terima kasih

kepada Manajemen Perum Perhutani atas

bantuan dan kerjasamanya selama

penilaian.

Menyampaikan Daftar Periksa

Memberitahukan temuan

ketidaksesuaian/observasi.

Membacakan atau memperlihatkan

laporan ringkasan ketidaksesuaian/

observasi

Pertemuan Penutupan diakhiri dengan

pembuatan BAP

Pengambilan Keputusan 18 Mei 2015 Rapat pengambil keputusan meninjau

dokumen penilaian yang diajukan untuk

menjamin bahwa penilaian dilakukan

secara efektif dan efisien sesuai dengan

ketentuan PT EQUALITY Indonesia dan

mengambil keputusan apakah Auditee

dapat mempertahankan S-LK atau tidak.

(4) Resume Hasil Penilaian :

Kriteria/Indikator/Verif ier N ilai Ringkasan Justif ikasi

P.1. Kepastian areal dan hak pemanfaatan

K.1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi

1.1.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu (IUPHHK)

Verifier a. Dokumen legal terkait perizinan

usaha (SK IUPHHK-HA/HT/

RE/Pemegang Hak

Pengelolaan).

Memenuhi 1. Perusahaan Umum Kehutanan Negara

(Perum Perhutani, Auditee) merupakan

Pemegang Hak Pengelolaan Hutan yang

berdiri atas dasar Peraturan Pemerintah,

terakhir dengan Peraturan Pemerintah No.

72 Tahun 2010 yang merupakan

perubahan atas PP No. 30 Tahun 2003

tentang Perusahaan Umum (Perum)

Kehutanan Negara atau disingkat Perum

Perhutani yang ditetapkan di Jakarta pada

tanggal 22 Oktober 2010 dan disahkan

oleh Presiden Republik Indonesia (Susilo

Bambang Yudhoyono) yang merupakan

peraturan yang berlaku hingga saat ini.

2. Dengan Peraturan Pemerintah ini, auditee

melanjutkan pelaksanaan penugasan

untuk melakukan Pengelolaan Hutan di

Hutan Negara yang berada di Provinsi

Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur,

Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten

(kecuali hutan konservasi), dilaksanakan

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 4 dari 17

Kriteria/Indikator/Verif ier N ilai Ringkasan Justif ikasi

berdasarkan pada prinsip pengelolaan

hutan lestari dan prinsip tata kelola

perusahaan yang baik dengan jangka

waktu pengelolaan yang tidak terbatas.

Verifier b. Bukti pemenuhan kewajiban

Iuran Izin Usaha Pemanfaatan

Hasil Hutan Kayu (IIUPHHK). Tidak berlaku untuk Pemegang

Hak Pengelolaan.

Not

Applicable

Verifier ini diverifikasi tetapi tidak dapat

diterapkan karena Verifier ini tidak berlaku

untuk Auditee sebagai Pemegang Hak

Pengelolaan.

Verifier c. Penggunaan kawasan yang sah

di luar kegiatan IUPHHK (Jika

ada).

Memenuhi Di areal Auditee terdapat izin pinjam pakai

kawasan hutan untuk kegiatan untuk KPH

sample sebagai berikut :

1) KPH PURWODADI

Dilakukan verifikasi akan tetapi tidak dapat

diterapkan (Not Appecable) dikarenakan di

areal kerja Perum Perhutani Divisi Regional

Jawa Tengah KPH Purwodadi tidak ada

penggunaan kawasan yang sah di luar

kegiatan Perum Perhutani Jawa Tengah

KPH Purwodadi.

2) KPH BLORA

Dilakukan verifikasi akan tetapi tidak dapat

diterapkan (Not Appecable) dikarenakan di

areal kerja Perum Perhutani Divisi Regional

I Jawa Tengah KPH Blora tidak ada

penggunaan kawasan yang sah di luar

kegiatan Perum Perhutani Jawa Tengah

KPH Blora.

3) KPH MOJOKERTO

Di areal Auditee terdapat izin pinjam pakai

kawasan hutan untuk kegiatan pengeboran

eksplorasi NONA (NNA)-1 atas nama PT

Pertamina EP.

4) KPH PROBOLINGGO

Di areal Auditee terdapat izin pinjam pakai

kawasan hutan untuk kegiatan

pengaspalan jalan desa serta pemasangan

tiang dan jaringan listrik pedesaan.

5) KPH KUNINGAN

Terdapat kegiatan di luar kegiatan KPH

Kuningan yaitu penambangan batu kalsit

(Galian C).

P.2. Memenuhi sistem dan prosedur penebangan yang sah

K.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang

disahkan oleh pejabat yang berwenang

2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang

berwenang

Verifier a. Dokumen RKUPHHK/ RPKH,

RKT/ Bagan Kerja/ RTT beserta

lampirannya yang telah disahkan

Memenuhi 1. Penyusunan Rencana Pengaturan

Kelestarian Hutan (RPKH) di Perum

Perhutani, dibuat menurut Kelas

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 5 dari 17

Kriteria/Indikator/Verif ier N ilai Ringkasan Justif ikasi

oleh pejabat yang berwenang,

meliputi :

1) Dokumen RKUPHHK/RPKH &

lampirannya yang disusun

berdasarkan IHMB/ risalah hutan

dan dilaksanakan oleh Ganis PHPL

Timber Cruis ingdan/atau Canhut.

2) Dokumen RKT/RTT yang disusun

berdasarkan RKU/ RPKH dan

disahkan oleh pejabat yang

berwenang atau yang disahkan

secara self approval.

3) Peta rencana penataan areal kerja

yang dibuat oleh Ganis PHPL

Canhut.

Perusahaan pada masing-masing wilayah

KPH.

2. Adapun kelas perusahaan yang ada di

Perum Perhutani meliputi 7 Kelas

Perusahaan (KP) yaitu : KP Jati, KP

Mahoni, KP Acacia Mangium, KP Pinus, KP

Payau, KP Meranti dan KP Kayu Putih.

3. Dokumen RPKH untuk KPH Sampel

sebagai berikut:

1) Dokumen RPKH untuk KPH Sampel

yang terpilih di wilayah Divisi Regional

Jawa Tengah yaitu KPH Purwodadi,

dan KPH Blora, masing-masing

memiliki 1 dokumen RPKH yaitu

Dokumen RPKH Kelas Perusahaan

Jati.

2) Dokumen RPKH untuk KPH Sampel

yang terpilih di wilayah Divisi Regional

Jawa Timur yaitu KPH Mojokerto dan

KPH Probolinggo masing-masing

memiliki 6 dokumen RPKH yaitu

Dokumen RPKH KP Jati, KP Pinus, KP

Kesambi, KP Damar, KP Mahoni dan

KP Kayu Putih.

3) Dokumen RPKH untuk KPH Sampel

yang terpilih di wilayah Divisi Regional

Jawa Barat dan Banten, yaitu KPH

Kuningan, memiliki 2 dokumen RPKH

yaitu Dokumen RPKH KP Jati dan KP

Pinus.

4. Masa berlaku RPKH untuk KPH sample

sebagai berikut :

1) KPH PURWODADI

Rencana Pengaturan Kelestarian

Hutan (RPKH)

Rencana Pengaturan Kelestarian

Hutan (RPKH) Kelas Perusahaan Jati

KPH Purwodadi seluas 19.636,50 Ha

berlaku mulai 01 Januari 2015 s/d

31 Desember 2024 telah diajukan ke

Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan berdasarkan Surat

Direksi Perum Perhutani Nomor

365/042.3/ Pusren SDH/Dir Tanggal

19 Desember 2014 Tentang

Permohonan Persetujuan Revisi

RPKH Dan RPKH Rutin Perum

Perhutani yang ditandatangani oleh

Direksi Perum Perhutani.

Rencana Teknik Tahunan (RTT)

Dokumen RTT Tahun 2014 Perum

Perhutani Unit I Jawa Tengah KPH

Purwodadi telah disahkan

berdasarkan Surat Keputusan

Kepala Perum Perhutani Unit I Jawa

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 6 dari 17

Kriteria/Indikator/Verif ier N ilai Ringkasan Justif ikasi

Tengah No. 1188/042.3/Ren-

2/Ren_Bang Ush/I Tentang

Pengesahan Rencana Teknik

Tahunan Tahun 2014 KPH

Purwodadi Ditetapkan di Salatiga

Pada Tanggal 17 Desember 2012.

dan ditandatangani Perum Perhutani

Unit I Jawa Tengah a.n Kepala Biro

Perencanaan dan Pengembangan

Usaha.

Dokumen RTT Tahun 2015 Perum

Perhutani Unit I Jawa Tengah KPH

Purwodadi telah disahkan

berdasarkan Surat Keputusan

Kepala Perum Perhutani Unit I Jawa

Tengah No. 1263/042.3/Ren-

2/Ren_Bang Ush/I Tentang

Pengesahan Rencana Teknik

Tahunan Tahun 2015 KPH

Purwodadi Ditetapkan di Salatiga

Pada Tanggal 31 Desember 2013.

dan ditandatangani Perum Perhutani

Unit I Jawa Tengah a.n Kepala Biro

Perencanaan dan Pengembangan

Usaha.

2) KPH BLORA

Rencana Pengaturan Kelestarian

Hutan (RPKH)

Rencana Pengaturan Kelestarian

Hutan (RPKH) Kelas Perusahaan Jati

KPH Mojokerto seluas 15.104,99 Ha

berlaku mulai 01 Januari 2015 s/d

31 Desember 2024 telah diajukan ke

Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutann berdasarakan Surat

Direksi Perum Perhutani Nomor

365/042.3/Pusren SDH/Dir Tanggal

19 Desember 2014 Tentang

Permohonan Persetujuan Revisi

RPKH Dan RPKH Rutin Perum

Perhutani yang ditandatangani oleh

Direksi Perum Perhutani.

Rencana Teknik Tahunan (RTT)

Dokumen RTT Tahun 2014 Perum

Perhutani Unit I Jawa Tengah KPH

Blora telah disahkan berdasarkan

Surat Keputusan Kepala Perum

Perhutani Unit I Jawa Tengah No.

1175/042.3/Ren-2/ Ren_Bang

Ush/I Tentang Pengesahan Rencana

Teknik Tahunan Tahun 2014 KPH

Blora Ditetapkan di Salatiga Pada

Tanggal 17 Desember 2012. dan

ditandatangani Perum Perhutani Unit

I Jawa Tengah a.n Kepala Biro

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 7 dari 17

Kriteria/Indikator/Verif ier N ilai Ringkasan Justif ikasi

Perencanaan dan Pengembangan

Usaha.

Dokumen RTT Tahun 2015 Perum

Perhutani Unit I Jawa Tengah KPH

Blora telah disahkan berdasarkan

Surat Keputusan Kepala Perum

Perhutani Unit I Jawa Tengah No.

1217/042.3/Ren-2/Ren_ Bang

Ush/I Tentang Pengesahan Rencana

Teknik Tahunan Tahun 2015 KPH

Blora Ditetapkan di Salatiga Pada

Tanggal 23 Desember 2013. dan

ditandatangani Perum Perhutani Unit

I Jawa Tengah a.n Kepala Biro

Perencanaan dan Pengembangan

Usaha.

3) KPH MOJOKERTO

Rencana Pengaturan Kelestarian

Hutan (RPKH)

Rencana Pengaturan Kelestarian

Hutan (RPKH) Kelas Perusahaan Jati

KPH Mojokerto seluas 23.980,70 Ha

berlaku mulai 1 Januari 2013 s/d 31

Desember 2022 telah disahkan

berdasarkan Keputusan Menteri

Kehutanan Nomor :

SK.7255/Menhut-VI/BUHT/2012

tanggal 28 Desember 2012.

Rencana Pengaturan Kelestarian

Hutan (RPKH) Kelas Perusahaan

Kayu Putih KPH Mojokerto seluas

7.941,90 Ha berlaku mulai 1 Januari

2012 s/d 31 Desember 2021

disahkan di Jakarta tanggal 30

Desember 2011 oleh Direktur Utama

Perum Perhutani.

Rencana Teknik Tahunan (RTT)

Rencana Teknik Tahunan (RTT)

Tahun 2014 yang disusun mengacu

kepada SK Kepala Biro Perencanaan

dan Pengembangan Usaha Perum

Perhutani Unit II Jawa Timur Nomor :

12/KPTS/Renc & PP/II/Rc. 2014

Tanggal 17 September 2012.

Rencana Teknik Tahunan (RTT)

Tahun 2015 yang disusun mengacu

kepada SK Kepala Biro Perencanaan

dan Pengembangan Perusahaan

Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

nomor : 12/KPTS/RenSDH&P/II/Rc.

2015 Tanggal 28 April 2014.

4) KPH PROBOLINGGO

Rencana Pengaturan Kelestarian

Hutan (RPKH)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 8 dari 17

Kriteria/Indikator/Verif ier N ilai Ringkasan Justif ikasi

RPKH Kelas Perusahaan Jati seluas

29.458,90 Ha berlaku mulai 1

Januari 2006 s/d 31 Desember

2015 disahkan di Jakarta tanggal 28

Desember 2005 oleh Direktur Utama

Perum Perhutani.

RPKH Kelas Perusahaan Pinus

seluas 20.121,30 Ha berlaku mulai 1

Januari 2007 s/d 31 Desember

2016 disahkan di Surabaya tanggal

17 Desember 2006 oleh Kepala Unit

II Jawa Timur. Dokumen tersebut

kemudian direvisi dan disahkan oleh

Direktur Utama Perum Perhutani

tanggal 30 Desember 2011.

RPKH Kelas Perusahaan Kesambi

seluas 3.443,30 Ha berlaku mulai 1

Januari 2014 s/d 31 Desember

2023 disahkan berdasarkan

Keputusan Menteri Kehutanan

Nomor : SK.6954/Menhut-

VI/BUHT/2013 tanggal 27 Desember

2013.

RPKH Kelas Perusahaan Damar

seluas 25.696,20 Ha berlaku mulai 1

Januari 2008 s/d 31 Desember

2017 disahkan di Surabaya tanggal

17 Desember 2007 oleh Kepala

Perum Perhutani Unit II Jawa Timur.

Dokumen tersebut kemudian direvisi

dengan dilakukannya risalah sela

dan mengacu kepada Permenhut No.

P.60/Menhut-II/2011. Revisi RPKH

disahkan di Jakarta tanggal 27

Desember 2013 berdasarkan

Keputusan Menteri Kehutanan

Nomor : SK.6957/Menhut-

VI/BUHT/2013 jangka perusahaan 1

Januari 2008 s/d 31 Desember

2017 untuk periode 1 Januari 2014

sd Desember 2017.

RPKH Kelas Perusahaan Mahoni

seluas 5.545,10 Ha berlaku mulai 1

Januari 2008 s/d 31 Desember

2017 disahkan di Surabaya tanggal

16 Desember 2007 oleh Kepala

Perum Perhutani Unit II Jawa Timur.

Mengacu kepada Permenhut No.

P.60/Menhut-II/2011 dan adanya

risalah sela maka buku RPKH

tersebut kemudian direvisi dan

disahkan berdasarkan Keputusan

Menteri Kehutanan Nomor :

SK.6958/Menhut-VI/BUHT/2013

jangka perusahaan 1 Januari 2008

s/d 31 Desember 2017 untuk

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 9 dari 17

Kriteria/Indikator/Verif ier N ilai Ringkasan Justif ikasi

periode 1 Januari 2014 sd Desember

2017.

Rencana Teknik Tahunan (RTT)

RTT Tahun 2014 disahkan

berdasarkan SK Kepala Biro

Perencanaan dan PP Perum

Perhutani Unit II Jawa Timur Nomor :

18/KPTS/RenBang & PP/II/Rc. 2014

Tanggal 25 September 2012.

RTT Tahun 2015 disahkan

berdasarkan SK Kepala Biro

Perencanaan dan Pengembangan

Perusahaan Perum Perhutani Unit II

Jawa Timur nomor :

18/KPTS/Ren&PP/II/Rc. 2015

Tanggal 22 Juli 2013.

5) KPH KUNINGAN

Rencana Pengaturan Kelestarian

Hutan (RPKH)

RPKH Kelas Perusahaan Pinus KPH

Kuningan seluas 14.370,74 Ha

berjangka 10 Tahun, berlaku mulai 1

Januari 2009 s/d 31 Desember

2018. Mengesahkan Direktur Utama

Perhutani pada bulan Januari 2009.

Revisi RPKH Kelas Perusahaan Jati

KPH Kuningan seluas 15.313,61 Ha

berjangka 10 Tahun, berlaku mulai 1

Januari 2008 s/d 31 Desember

2017. Disahkan oleh Direktur Utama

Perhutani pada tanggal 22

Nopember 2013.

Rencana Teknik Tahunan (RTT)

Rencana Teknik Tahunan KPH

Kuningan, Rencana Tebangan A KP

Jati Tahun 2014, Luas 60,45 Ha.

Rencana Teknik Tahunan KPH

Kuningan, Rencana Persiapan

Rehabilitasi (Teb B1) KP Jati & Pinus

Tahun 2014, Luas 311,16 Ha.

Rencana Teknik Tahunan KPH

Kuningan, Rencana Persiapan

Rehabilitasi (Teb B1) KP Jati & Pinus

Tahun 2015, Luas 478,98 Ha.

Kelengkapan dan keabsahan dokumen

Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan

(RPKH) dan Rencana Tehnik Tahunan (RTT)

beserta lampirannya pada setiap KPH

(sampel) Perum Perhutani sudah dipenuhi

seluruhnya.

Verifier b. Peta areal yang tidak boleh

ditebang pada RKT/Bagan Kerja

dan bukti implementasinya di

lapangan

Memenuhi 1. Hasil verifikasi peta lokasi yang tidak

boleh ditebang, menunjukkan bahwa

auditee pada setiap KPH (sampel) telah

tersedia Peta Lokasi Yang Tidak Boleh

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 10 dari 17

Kriteria/Indikator/Verif ier N ilai Ringkasan Justif ikasi

Ditebang, Skala 1 : 100.000 dan Skala 1 :

25.000 atau Skala 1 : 10.000 yang

dipetakan oleh Kasi Pengukuran

Perpetaan dan disahkan oleh Kepala Biro

Perencanaan dan pengembangan Usaha.

Lokasi Areal Yang Tidak Boleh Ditebang

tersebut merupakan Kawasan-kawasan

hutan untuk tujuan Perlindungan

Setempat (KPS) yang terdiri dari Kawasan

Perlindungan Sempadan Sungai, Kawasan

Perlindungan Sempadan Mata Air,

Kawasan Perlindungan Khusus, Kawasan

Hutan Alam Sekunder (HAS), Situs Budaya,

Situs Ekologi, Wana Wisata dan Cagar

Alam. Areal-areal yang tidak boleh

ditebang tersebut di lapangan batas-

batasnya jelas, lokasinya sesuai dengan

Peta Kawasan Perlindungan Setempat

(KPS) dan terbukti di lapangan.

2. Pada Setiap KPH (sampel) Tersedia Peta

Lokasi Yang Tidak Boleh Ditebang, telah

dibuat dengan prosedur yang benar dan

terbukti keberadaannya di lapangan.

Verifier c. Penandaan lokasi blok

tebangan/blok RKT/petak RTT

yang jelas di peta dan terbukti di

lapangan.

Memenuhi 1. Hasil Verifikasi Peta Blok/Petak Bidang

Tebangan dari Seluruh Dokumen Rencana

Tehnik Tahunan (RTT) dari setiap KPH

(Sampel), telah dilengkapi dengan Sketsa

Gambar Peta Kerja Rencana Tebangan,

dengan Skala 1 : 10.000 dan merupakan

lampiran yang tidak terpisahkan di dalam

dokumen RTT Tebangan Tahun

2014/2015 dan proses pengesahannya

dibuat oleh Ka Kesatuan Pemangkuan

Hutan (KPH), diperiksa oleh Seksi

Perencanaan Hutan (SPH) dan disahkan

(dicap) secara self approval oleh pejabat

yang berwenang/ditunjuk yaitu Ka Biro

Perencanaan a.n. Kepala Unit Perum

Perhutani.

2. Peta Kerja RTT Tahun 2014/2015 pada

setiap KPH (sampel) Perum Perhutani

seluruhnya telah disahkan oleh pejabat

yang berwenang/ditunjuk, Tanda-tanda

Batas Areal Kerja di lapangan dapat

ditemukan cukup jelas dan dibuat sesuai

dengan pedoman / SOP yang berlaku.

K.2.2. Adanya Rencana Kerja yang sah

2.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang

berlaku

Verifier a. Dokumen Rencana Kerja Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

(RKUPHHK) (bisa dalam proses)

dengan lampiran- lampirannya

Memenuhi 1. Seperti telah diuraikan sebelumnya pada

Indikator 2.1.1 Verif ier a bahwa Auditee

telah menyusun dan memiliki dokumen

Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu / Rencana Pengaturan

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 11 dari 17

Kriteria/Indikator/Verif ier N ilai Ringkasan Justif ikasi

Kelestarian Hutan atas nama setiap KHP

di Perum Perhutani.

2. Dokumen RPKH (Rencana Pengaturan

Kelestarian Hutan) di setiap KPH disusun

menurut Kelas Perusahaan (KP) dan

berjangka waktu 10 Tahun.

3. Sebagai kerangka acuan dalam proses

penyusunan Rencana Pengaturan

Kelestarian Hutan tersebut adalah :

1) SK Dirjen Kehutanan No.

143/Kpts/DJ/I/1974 Tanggal 10

Oktober 1974, tentang Pengaturan

Inventarisasi Hutan Jati dan Peraturan

Penyusunan Rencana Pengaturan

Kelestarian Hutan Kelas Perusahaan

Tebang Habis Jati.

2) SK Direksi Perum Perhutani No.

142/Kpts/Dir/ 1980 Tanggal 08 April

1980, tentang Pedoman Penyusunan

Rencana Pengaturan Kelestarian

Hutan Kelas Perusahaan Pinus.

3) SK Direksi Perum Perhutani No.

143/Kpts/Dir/ 1980 Tanggal 08 April

1980, tentang Pedoman Instruksi

Inventarisasi Kelas Perusahaan

Pinus.

4) SK Direksi Perum Perhutani No.

378/Kpts/Dir/ 1992 Tanggal 25 April

1992, tentang Pedoman Penyusunan

Rencana Pengaturan Kelestarian

Hutan.

5) SK Direksi Perum Perhutani

No.1482a/Kpts/Dir/ 1995 Tanggal

30 Nopember 1995, tentang

Pedoman Penyusunan Rencana

Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH)

dengan Program Aplikasi SISDH-PDE.

4. Hasil verifikasi keabsahan dokumen RPKH

tersebut adalah tersedianya dokumen

RPKH - KP Jati / KP Pinus / KP Karet (atau

KP Jenis Lainnya) yang dibukukan

tersendiri dan keabsahannya, ditunjukkan

oleh auditee dengan tersedianya

dokumen RPKH asli (bukan copy) dan

telah lengkap dengan lampiran beberapa

peta RPKH (merupakan lampiran yang

tidak terpisahkan dari buku RPKH) telah

tersedia lengkap dan lembar pengesahan

benar, yaitu tercantum tempat penetapan,

tanggal, dibubuhkan tanda tangan pejabat

yang berwenang/ditunjuk dan Cap Basah

Direktur Utama Perum Perhutani.

5. Keabsahan dan kelengkapan dokumen

RKUPHHK/RPKH pada Setiap KPH

(sampel) telah dipenuhi seluruhnya

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 12 dari 17

Kriteria/Indikator/Verif ier N ilai Ringkasan Justif ikasi

Verifier b. Kesesuaian lokasi dan volume

pemanfaatan kayu hutan alam

pada areal penyiapan lahan yang

diizinkan untuk pembangunan

hutan tanaman industri.

Not

Applicable

Verifier ini diverifikasi tetapi tidak dapat

diterapkan (Not Applicable), karena Perum

Perhutani (KPH Sample) tidak melakukan

pemanfaatan kayu hutan alam pada areal

penyiapan lahan untuk pembangunan hutan

tanaman.

P.3. Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan kayu bulat

K.3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat

Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil

hutan(IPHH)/pasar mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah

3.1.1. Seluruh kayu bulat yang ditebang/ dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di– LHP-kan

Verifier. Dokumen LHP yang telah disahkan

oleh pejabat yang berwenang.

Memenuhi 1. Berdasarkan Permenhut No.

P.55/Menhut-II/2011 tanggal 13 Juli

2011 Tentang Penataan Hasil Hutan yang

berasal dari Hutan Negara pasal (2) Ayat

(3) menegaskan bahwa khusus untuk

hasil hutan produk perum perhutani,

penataan hasil hutannya diatur secara

tersendiri oleh Direksi Perum Perhutani,

kecuali untuk hal-hal yang berkaitan

dengan prosedur pengangkutan hasil

hutan mengikuti peraturan ini.

2. Pelaksanaan Keputusan Menteri

Kehutanan tersebut PERUM PERHUTANI

mempunyai aturan Tata Usaha Kayu yang

berpedoman pada Surat Keputusan

Direksi Perum Perhutani No.

035/Kpts/Dir/2012 Tentang Perubahan

Atas keputusan Direksi Perum Perhutani

No. 561/Kpts/Dir/2011 Tentang

Prosedur Kerja Penatausahaan Hasil

Hutan Yang Berasal Dari Wilayah Kerja

Perum Perhutani yang ditandatangani

oleh Direktur Utama Perum Perhutani

tanggal 5 September 2011.

3. Sementara itu kayu dari RTT 2015

Penataan Usaha Hasil Hutannya diatur

melalui Permenhut No. P.42/Menhut-

II/2014 tanggal 10 Juni 2014 serta SK

Direktur Utama Perhutani No.

3169/Kpts/Dir/2014 tanggal 24

November 2014.

4. Berdasarkan atas hasil verifikasi

terhadap seluruh KPH Sampel

disimpulkan bahwa Auditee telah

membuat laporan hasil pemanenan (LHP)

dan disahkan oleh petugas/pejabat

berwenang. Informasi fisik kayu pada

laporan tersebut sesuai dan dapat

ditemukan di lapangan.

3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan

Verifier : Memenuhi Berdasarkan hasil verifikasi terhadap seluruh

KPH Sampel disimpulkan bahwa Auditee telah

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 13 dari 17

Kriteria/Indikator/Verif ier N ilai Ringkasan Justif ikasi

Surat keterangan sahnya hasil hutan dan

lampirannya dari:

- TPK hutan ke TPK Antara,

- TPK hutan ke industri primer dan/atau

penampung kayu terdaftar,

- TPK Antara ke industri primer hasil

hutan dan/atau penampung kayu

terdaftar

memiliki dokumen legal untuk pemindahan

Kayu yang diangkut dari TP ke TPK Hutan

disertai dengan dokumen DKB (Modifikasi

304) yang dibuat oleh mandor angkut. Dan

Kayu yang diangkut dari TPK hutan menuju

industry atau tujuan lainnya dilindungi dengan

dokumen angkutan FAKB dan lampiran DKHP.

Hasil uji petik persediaan kayu yang tercantum

di LMKB sesuai dengan dokumen surat

keterangan sahnya hasil hutan (FAKB)

3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari Pemegang IUPHHK- HA

Verifier a. Tanda-tanda PUHH/ barcode

pada kayu bulat dari pemegang

IUPHHK-HA bisa dilacak balak.

Not

Applicable

Merujuk pada indikator 3.1.3 yang

menjelaskan bahwa pembuktian asal usul

kayu bulat yang berasal dari IUPHHK-HA,

menunjukkan bahwa verifier ini tidak dapat

diterapkan atau Not Applicable karena Auditee

merupakan pemegang Hak Pengelolaan yang

dalam penatausahaan hasil hutannya (PUHH)

mengacu pada P.42/Menhut-II/2014 tentang

PUHH untuk hutan tanaman dan prosedur

penatausahaan yang ditetapkan sendiri.

Namun demikian, hasil verifikasi dokumen dan

pemeriksaan di lapangan menunjukkan

bahwa Auditee telah melakukan penandaan

pada tunggak dan bontos pangkal dan ujung

kayu. Menurut informasi dari Auditee

penandaan yang dilakukan adalah mengacu

pada Surat Keputusan Direksi No.

561/Kpts/Dir/2011 dan SK Direksi Perum

Perhutani No. 3169/Kpts/Dir/2014 tanggal

24 November 2014 tentang Prosedur kerja

penatausahaan kayu hasil pemanenan yang

berasal dari wilayah pengelolaan perum

perhutani. Penandaan pada tunggak kayu

maupun pada bontos kayu dilakukan dengan

cara penulisan menggunakan spidol

permanen, palu tok dan slag hamer. Informasi

yang tertera pada tunggak kayu antara lain

adalah no petak, no tebang, no pohon, tanggal

penebangan dan nama serta tanda tangan

penebang. Kemudian penandaan pada bontos

dilakukan pada ujung dan pangkal. Pada

bontos pangkal kayu terdapat informasi yang

antara lain adalah berupa kode wilayah divisi

regional, kode KPH, kode BKPH, no petak, no

pohon, dan no urut tebang/potong (No del).

Sedangkan pada bontos ujung terdapat

informasi berupa panjang kayu, mutu dan

diameter.

Verifier b. Identitas kayu diterapkan

secara konsisten oleh

pemegang izin.

Not

Applicable

Sesuai dengan penjelasan pada verifier

3.1.3.a verifier ini juga tidak dapat diterapkan

atau Not Applicable karena Auditee

merupakan pemegang Hak Pengelolaan.

Namun demikian Auditee telah membuat

Standart Operasional Prosedur (SOP) tentang

penandaan pada tunggak dan bontos kayu.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 14 dari 17

Kriteria/Indikator/Verif ier N ilai Ringkasan Justif ikasi

Adapun SOP yang telah dibuat oleh Auditee

adalah sebagai berikut:

a. SOP tentang Tebang Habis Hutan Jati No.

53/SOP/Mjk/Prod/2014 tanggal 1 Juli

2014.

b. SOP tentang Tebang Habis Hutan Jati

dengan No. 01/SOP/MJK/Prod/2015

tanggal 2 Januari 2015.

c. SOP tentang Tebang Habis Hutan Rimba

No. 54/SOP/Mjk/Prod/2014 tanggal 1

Juli 2014.

d. SOP tentang Tebang Habis Hutan Rimba

dengan No. 02/SOP/MJK/Prod/2015

tanggal 2 Januari 2015.

Hasil pemeriksaan di lapangan, menunjukkan

bahwa Auditee telah menerapkan penandaan

pada kayu dengan konsisten. Dengan

penerapan tanda tersebut kayu dapat dilacak

balak hingga ke petak tebangan.

3.1.4. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK

Verifier : Arsip SKSKB dan dilampiri Daftar

Hasil Hutan (DHH) untuk hutan

alam, dan arsip FAKB dan

lampirannya untuk hutan

tanaman.

Memenuhi Bedasarkan hasil verifikasi terhadap seluruh

KPH Sampel menunjukkan bahwa Auditee

menerbitkan FAKB yang dilampiri dengan

DKHP. FAKB diterbitkan oleh petugas yang

ditetapkan oleh BP2HP dan Direksi.

Sehubungan dengan Auditee yang merupakan

pemegang hak pengelolaan yang hanya

menerbitkan dokumen FAKB, maka untuk

Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh Pejabat

Penerbit Surat Keterangan Sahnya Kayu Bulat

(P2SKSKB) tidak dapat dilakukan.

K.3.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait

dengan kayu.

3.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan/atau

Provisi Sumberdaya Hutan (PSDH)

Verifier a. Dokumen SPP (Surat Perintah

Pembayaran) DR dan/atau

PSDH telah diterbitkan.

Memenuhi Hasil verifikasi terhadap dokumen Surat

Perintah Pembayaran (SPP) Provisi Sumber

Daya Hutan (PSDH) seluruh KPH Sampel

dalam rentang waktu bulan April 2014 sampai

dengan Maret 2015 menunjukkan

ketersediaan SPP (sesuai kelompok jenis,

volume dan tarif) yang diterbitkan oleh

Pejabat Penagih SPP dan telah sesuai dengan

Dokumen LHP yang disahkan.

Verifier b. Bukti Setor DR dan/atau PSDH Memenuhi Berdasarkan hasil verifikasi terhadap SPP dan

Bukti setor SPP PSDH seluruh KPH Sampel

Periode April 2014 sampai dengan Maret

2015 menunjukkan Auditee telah membayar

lunas SPP PSDH melalui Bank Mandiri, Bank

BNI, Bank BRI dan Bank Jawa Tengah

ditujukan ke rekening Bendaharawan

Penerima Setoran Murni PSDH pada Bank

Mandiri Jakarta – Gedung Pusat Kehutanan

dengan nomor rekening 102-000-4204001.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 15 dari 17

Kriteria/Indikator/Verif ier N ilai Ringkasan Justif ikasi

Verifier c. Kesesuaian tarif DR dan PSDH

atas kayu hutan alam

(termasuk hasil kegiatan

penyiapan lahan untuk

pembangunan hutan tanaman)

dan kesesuaian tarif PSDH

untuk kayu hutan tanaman.

Memenuhi Pembayaran tarif PSDH dan DR sesuai dengan

tariff yang berlaku dan dapat dibuktikan

dengan bukti pembayaran dari Bank yang

ditunjukkan oleh Auditee.

K.3.3. Pengangkutan dan perdagangan antar pulau

3.3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan

sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).

Verifier : Dokumen PKAPT Not

Applicable

Verifier ini diverifikasi tetapi tidak dapat

diterapkan (Not Applicable), karena Auditee

tidak melakukan pengiriman kayu keluar

pulau, sehingga tidak memerlukan dokumen

Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT)

3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan

memiliki izin yang sah

Verifier : Dokumen yang menunjukkan

identitas kapal

Not

Applicable

Merujuk dari verifier 3.3.1 tentang PKAPT,

maka verifier ini diverifikasi tetapi juga tidak

dapat diterapkan (Not Applicable), karena

Auditee tidak melakukan pengiriman kayu

melalui laut ataupun sungai, sehingga tidak

menggunakan angkutan kapal.

K3.4 Pemenuhan penggunaan tanda V-Legal

3.4.1. Implementasi Tanda V-Legal

Verifier : Tanda V-legal yang dibubuhkan

sesuai ketentuan.

Memenuhi Auditee seluruh KPH sample telah

menerapkan penandaan tanda V-Legal

dengan menggunakan cap stempel yang

dibubuhkan pada lampiran dokumen

angkutan (FAKB) yaitu pada dokumen D-KHP.

Penggunaan tanda V-Legal yang dterapkan

oleh Auditee telah sesuai dengan peraturan

perundang undangan yang berlaku.

P.4. Pemenuhan aspek lingkungan dan sosial yang terkait dengan penebangan

K.4.1. Pemegang Izin telah memiliki dokumen lingkungan (AMDAL/Dokumen Pengelolaan dan

Pemantauan Lingkungan (DPPL)/Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan

Lingkungan (UPL) dan melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan

tersebut.

4.1.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah memiliki dokumen AMDAL/DPPL/ UKL-UPL meliputi

ANDAL, RKL dan RPL yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal

kerjanya

Verifier : Dokumen AMDAL/DPPL/ UKL-

UPL/RKL-RPL.

Memenuhi Berdasarkan verifikasi terhadap seluruh KPH

Sampel menunjukkan bahwa Auditee telah

memiliki Dokumen Pengelolaan dan

Pemantauan Lingkungan (DPPL) yang telah

disahkan oleh instansi yang berwenang.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 16 dari 17

Kriteria/Indikator/Verif ier N ilai Ringkasan Justif ikasi

4.1.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan

penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial

Verifier a. Dokumen RKL dan RPL Memenuhi Berdasarkan verifikasi terhadap seluruh KPH

Sampel telah membuat dokumen laporan

RKL-RPL semester I dan II tahun 2014 yang

mengacu kepada dokumen DPPL, laporan

tersebut disusun sesuai dengan Keputusan

Menteri Lingkungan Hidup No.45 tahun 2005

tentang Pedoman Penyusunan Laporan

Pelaksanaan Rencana Pengelolaan

Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana

Pemantauan Lingkungan Hudup (RPL) dan

Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor.

21/Menhut-II/2014 tentang Pengelolaan dan

Pemantauan Lingkungan Kegiatan

Kehutanan, dan telah dilaporkan kepada

Instansi yang terkait

Verifier b. Bukti pelaksanaan pengelolaan

dan pemantauan dampak

penting aspek fisik-kimia, biologi

dan sosial

Memenuhi Berdasarkan verifikasi terhadap seluruh KPH

Sampel menunjukkan bahwa :

Auditee telah melaporkan pelaksanaan

pengelolaan dan pemantauan kepada

instansi yang berwenang untuk periode

semester I tahun 2014 dan semester II

tahun 2014.

Pengelolaan dan pemantauan lingkungan

dilaksanakan sesuai dengan rencana dan

dampak penting yang terjadi di lapangan.

P.5. Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan

K.5.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

5.1.1. Prosedur dan Implementasi K3

Verifier a. Pedoman/prosedur K3 Memenuhi Berdasarkan verifikasi terhadap seluruh KPH

Sampel telah memiliki Standar Operasional

Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(SOP K3) di dalam menjalankan aktifitas

pekerjaannya dan telah memiliki penanggung

jawab K3 yaitu Panitia Pembina Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (P2K3) serta terdapat

seorang ahli K3 Umum.

Verifier b. Ketersediaan Peralatan K3 Memenuhi Untuk melindungi para karyawannya pada saat

bekerja, Auditee telah melengkapi peralatan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) baik di

kantor maupun di lapangan sesuai dengan

kebutuhan dan berdasarkan hasil observasi,

kondisi peralatan masih berfungsi dengan

baik.

Verifier c. Catatan kecelakaan kerja Memenuhi Berdasarkan verifikasi terhadap seluruh KPH

Sampel telah memiliki catatan Kecelakaan

Kerja yang dituangkan dalam Laporan

Kecelakaan Kerja (F-K3-001) dan laporan

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 17 dari 17

Kriteria/Indikator/Verif ier N ilai Ringkasan Justif ikasi

kecelakaan/insiden (F-K3-003) yang di buat

oleh Asper/BKPH (pembina K3) dan

dilaporkan kepada Ketua P2K3 dan terdapat

upaya untuk menekan tingkat kecelakaan

kerja.

K.5.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja

5.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja

Verifier : Ada serikat pekerja atau

kebijakan perusahaan yang

membolehkan untuk membentuk

atau terlibat dalam kegiatan

serikat pekerja

Memenuhi Berdasarkan verifikasi terhadap seluruh KPH

Sampel menunjukkan bahwa Auditee

memberikan kebijakan perusahaan yang

membolehkan untuk membentuk atau terlibat

dalam kegiatan Serikat Karyawan dan Pekerja

Perhutani. Bukti pelaksanaannya ditunjukkan

dengan telah terbentuknya organisasi serikat

pekerja. Dalam lingkup Perum Perhutani

terdapat 2 Serikat Pekerja yaitu Serikat

Karyawan (SEKAR) dan Serikat Pegawai dan

Pekerja Perhutani (SP2P).

5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama

(KKB) atau Peraturan Perusahaan

(PP)

Memenuhi Auditee telah memiliki dokumen Perjanjian

Kerja Bersama (PKB) antara Perum Perhutani

dengan Serikat Karyawan Perhutani dan

Serikat Pegawai dan Pekerja Perhutani periode

tahun 2012 sampai dengan 2014, ditetapkan

di Purwokerto tanggal 13 Juli 2012, dan juga

terdapat Perpanjangan Masa Berlaku

Perjanjian Kerja Bersama yang telah

disepakati berdasarkan Keputusan Direktur

Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan

Jaminan Sosial Tenaga Kerja No.Kep.

118/PHIJSK-PKKAD/PKB/VII/2014.

5.2.3. Perusahaan tidak mempekerjakan

anak di bawah umur

Memenuhi Berdasarkan jumlah tenaga kerja dan hasil

wawancara di lapangan Di Perum Perhutani

tidak terdapat pekerja yang masih di bawah

umur