lan diklatpim 21 septemberi 2011 · sistem ekonomi pancasila dapat digambarkan sebagai sistem...

19
CitaCita Nasional ( (Pemersatu PolaPikir Kerjasama Nasional) membentuk pemerintah negara membentuk pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasar k dk d i b di d k emer dekaan, per damaian abadi dan keadilan sosial… . Hlm 7. © Pusdiklat Spimnas 2011

Upload: others

Post on 11-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAN Diklatpim 21 Septemberi 2011 · Sistem Ekonomi Pancasila dapat digambarkan sebagai sistem ekonomi yang berorientasi atau berwawasan pada sila‐sila Pancasila, yaitu: Pertama,

Cita‐Cita Nasional((Pemersatu Pola‐Pikir Kerjasama Nasional)

membentuk pemerintah negara…membentuk pemerintah negaraIndonesia yang melindungi segenapbangsa Indonesia dan seluruh tumpahg pdarah Indonesia, dan untuk memajukankesejahteraan umum, mencerdaskankehidupan bangsa dan ikut melak‐sanakan ketertiban dunia berdasark d k d i b di dkemerdekaan, perdamaian abadi dankeadilan sosial… . Hlm 7.

© Pusdiklat Spimnas 2011

Page 2: LAN Diklatpim 21 Septemberi 2011 · Sistem Ekonomi Pancasila dapat digambarkan sebagai sistem ekonomi yang berorientasi atau berwawasan pada sila‐sila Pancasila, yaitu: Pertama,

PancasilaPancasila(1) Ketuhanan Yang Maha Esa; (2) Kemanusianang Adil dan Beradab (3) Persat an Indonesiayang Adil dan Beradab; (3) Persatuan Indonesia; (4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebi‐jaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan;jaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; (5) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Indonesia.Dengan demikian Pembangunan Nasionalg gberarti: [1] membangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakatI d i l h [2] t di l hIndonesia seluruhnya; [2] merata diseluruhTanah Air; [3] harus dilaksanakan secaraberencana Hlm 7berencana. Hlm 7.

© Pusdiklat Spimnas 2011

Page 3: LAN Diklatpim 21 Septemberi 2011 · Sistem Ekonomi Pancasila dapat digambarkan sebagai sistem ekonomi yang berorientasi atau berwawasan pada sila‐sila Pancasila, yaitu: Pertama,

Mpu Tantular menyampaikan tuahMpu Tantular menyampaikan tuahagungnya: “Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Darma Mangrwa” yang beranekaHana Darma Mangrwa , yang beranekaitu adalah satu, tidak ada kewajiban yang mendua (hanya demi bangsa dan negaramendua (hanya demi bangsa dan negarayang satu). Inilah Indonesia, sangatberanekaragam pluralistik danberanekaragam, pluralistik danmultikulturalistik, namun satu, ikatankesatuannya adalah Pancasila Hlm 2kesatuannya adalah Pancasila. Hlm 2.

© Pusdiklat Spimnas 2011

Page 4: LAN Diklatpim 21 Septemberi 2011 · Sistem Ekonomi Pancasila dapat digambarkan sebagai sistem ekonomi yang berorientasi atau berwawasan pada sila‐sila Pancasila, yaitu: Pertama,

Tanpa platform nasional bangsa iniTanpa platform nasional bangsa iniakan éla élo,mudah terombang‐

bi t t l dambing tanpa pegangan, terlandakebingungan, berjalan tanpa pedomanarah untuk mempertahankankemerdekaan nasional yang kita milikie e de aa as o a ya g tasejak Proklamasi Kemerdekaan 1945. Hlm 3Hlm 3.

© Pusdiklat Spimnas 2011

Page 5: LAN Diklatpim 21 Septemberi 2011 · Sistem Ekonomi Pancasila dapat digambarkan sebagai sistem ekonomi yang berorientasi atau berwawasan pada sila‐sila Pancasila, yaitu: Pertama,

Doktrin Kebangsaan berkaitan dengan ke‐Doktrin Kebangsaan berkaitan dengan keBhinneka Tunggal Ika‐an, dengan pluralismedan multikulturalisme yang harus disatukandan multikulturalisme yang harus disatukanoleh “rasa bersama” dalam idiom nation‐state berikut semangat nasionalisme yangstate berikut semangat nasionalisme yang menyertainya. Hlm 3.

© Pusdiklat Spimnas 2011

Page 6: LAN Diklatpim 21 Septemberi 2011 · Sistem Ekonomi Pancasila dapat digambarkan sebagai sistem ekonomi yang berorientasi atau berwawasan pada sila‐sila Pancasila, yaitu: Pertama,

Doktrin Kerakyatan berkaitan denganDoktrin Kerakyatan berkaitan dengankeutamaan “Daulat Rakyat”, kepentinganrakyat adalah pri‐mus pemerintahan negararakyat adalah pri mus, pemerintahan negaradijalankan atas kehendak rakyat dankepentingan rakyat bahwa “Tahta adalahkepentingan rakyat, bahwa Tahta adalahuntuk Rakyat” semata‐mata. Dengandemikian itu posisi rakyat adalah “sentral‐demikian itu posisi rakyat adalah sentralsubstansial”. Hlm 4.

© Pusdiklat Spimnas 2011

Page 7: LAN Diklatpim 21 Septemberi 2011 · Sistem Ekonomi Pancasila dapat digambarkan sebagai sistem ekonomi yang berorientasi atau berwawasan pada sila‐sila Pancasila, yaitu: Pertama,

Menurut Mubyarto (1981)Menurut Mubyarto (1981)Sistem Ekonomi Pancasila berciri: Pertama, Rodaperekonomian digerakkan oleh rangsangan ekonomi, sosial dan moral Kedua kehendak kuat dari seluruhsosial dan moral. Kedua, kehendak kuat dari seluruhmasyarakat ke arah keadaan pemerataan sosial(egalitarianisme), sesuai asa‐asas kemanusiaan. Ketiga, prioritas kebijakan ekonomi adalah penciptaanprioritas kebijakan ekonomi adalah penciptaanperekonomian nasional yang tangguh yang berartinasionalisme menjiwai tiap kebijak‐sanaan ekonomi.Kelima, koperasi merupakan soko‐guru pere‐kono‐mianKelima, koperasi merupakan soko guru pere kono miandan merupakan bentuk paling konkrit dari usaha bersama. Keenam, adanya imbangan yang jelas dan tegas antaraperencanaan di tingkat nasional dengan desentralisasip g gdalam pelaksanaan kegiatan eko‐nomi untuk menjaminkeadilan ekonomi dan sosial. Hlm 17.

© Pusdiklat Spimnas 2011

Page 8: LAN Diklatpim 21 Septemberi 2011 · Sistem Ekonomi Pancasila dapat digambarkan sebagai sistem ekonomi yang berorientasi atau berwawasan pada sila‐sila Pancasila, yaitu: Pertama,

Menurut Sri‐Edi Swasono (1981)

Sistem Ekonomi Pancasila dapat digambarkan sebagai sistemekonomi yang berorientasi atau berwawasan pada sila‐silaPancasila, yaitu: Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa (adanyaatau diberlakukannya etik dan moral agama, bukany g ,materialisme; manusia beragama melaksanakanperikehidupannya berkat iman dan hidayah Tuhan). Kedua, Kemanusiaan (kehidupan berekonomi yang humanistik adil danKemanusiaan (kehidupan berekonomi yang humanistik, adil danberadab), tidak mengenal pemerasan, penghisapan ataupunriba). Ketiga, Persatuan (berdasar sosio‐nasionalisme Indonesia, kebersamaan dan berasas kekeluargaan gotong royongkebersamaan dan berasas kekeluargaan, gotong‐royong, bekerjasama, tidak saling mematikan); Keempat, Kerakyatan(berdasar demokrasi ekonomi, kedaulatan ekonomi, mengutamakan hajat hidup orang banyak, ekonomi rakyatsebagai dasar perekonomian nasional); Kelima, Keadilan sosialsecara menyeluruh (pemerataan sosial ekonomi, kemakmuranrakyat yang utama, bukan kemakmuran orang‐seorang, berkeadilan dan berkemakmuran). Hlm 17‐18.

© Pusdiklat Spimnas 2011

Page 9: LAN Diklatpim 21 Septemberi 2011 · Sistem Ekonomi Pancasila dapat digambarkan sebagai sistem ekonomi yang berorientasi atau berwawasan pada sila‐sila Pancasila, yaitu: Pertama,

KERJASAMA VS PERSAINGANAd d k k t d i t d l hAda dua kekuatan dunia, yang pertama adalahpersaingan (competition), yang kedua adalahkerjasama (cooperation). Keduanya merupakan a pair f t i f D k li d i b i kof twin‐forces. Dua kali perang dunia sebagai puncak

persaingan antara negara‐negara telah menimbulkankemandegan dunia. Dunia bergerak kembali melaluik j P D i I b khi d l hi Thkerjasama.  Perang Dunia I berakhir dan lahir The League of Nations (Liga Bangsa‐Bangsa), Perang DuniaII berakhir lalu lahirlah pula The United Nations (P ik B B ) K d b i(Perserikatan Bangsa‐Bangsa). Keduanya sebagaiwujud kerjasama setelah kehancuran akibatpersaingan. Istilah sinergi, yaitu munculnya kekuatanb b li li d h k i dbersama berlipat‐lipat ganda, hanya terkait danterjadi dalam konteks kerjasama berdasarkepentingan bersama. Hlm 6.

© Pusdiklat Spimnas 2011

Page 10: LAN Diklatpim 21 Septemberi 2011 · Sistem Ekonomi Pancasila dapat digambarkan sebagai sistem ekonomi yang berorientasi atau berwawasan pada sila‐sila Pancasila, yaitu: Pertama,

Ketimpangan Keadilan Sosial‐Ekonomi

Propinsi Angka Kemiskinan (% Penduduk) ‐ 2010• Papua Barat 36,80• Papua 34 88• Papua 34,88• Maluku 27,74• Sulawesi Barat 23,19• Nusa Tenggara Timur 23,03• Nusa Tenggara Barat 21,55• Aceh 20 98• Aceh 20,98• Bangka Belitung 18,94• Gorontalo 18,70,• Sumatera Selatan 18,30• Rata‐Rata Nasional 13,33

© Pusdiklat Spimnas 2011

Page 11: LAN Diklatpim 21 Septemberi 2011 · Sistem Ekonomi Pancasila dapat digambarkan sebagai sistem ekonomi yang berorientasi atau berwawasan pada sila‐sila Pancasila, yaitu: Pertama,

Halaman 33

© Pusdiklat Spimnas 2011

Page 12: LAN Diklatpim 21 Septemberi 2011 · Sistem Ekonomi Pancasila dapat digambarkan sebagai sistem ekonomi yang berorientasi atau berwawasan pada sila‐sila Pancasila, yaitu: Pertama,

© Pusdiklat Spimnas 2011

Page 13: LAN Diklatpim 21 Septemberi 2011 · Sistem Ekonomi Pancasila dapat digambarkan sebagai sistem ekonomi yang berorientasi atau berwawasan pada sila‐sila Pancasila, yaitu: Pertama,

© Pusdiklat Spimnas 2011

Page 14: LAN Diklatpim 21 Septemberi 2011 · Sistem Ekonomi Pancasila dapat digambarkan sebagai sistem ekonomi yang berorientasi atau berwawasan pada sila‐sila Pancasila, yaitu: Pertama,

© Pusdiklat Spimnas 2011

Page 15: LAN Diklatpim 21 Septemberi 2011 · Sistem Ekonomi Pancasila dapat digambarkan sebagai sistem ekonomi yang berorientasi atau berwawasan pada sila‐sila Pancasila, yaitu: Pertama,

Kaidah PenuntunGBHN 1993GBHN 1993

© Pusdiklat Spimnas 2011

Page 16: LAN Diklatpim 21 Septemberi 2011 · Sistem Ekonomi Pancasila dapat digambarkan sebagai sistem ekonomi yang berorientasi atau berwawasan pada sila‐sila Pancasila, yaitu: Pertama,

© Pusdiklat Spimnas 2011

Page 17: LAN Diklatpim 21 Septemberi 2011 · Sistem Ekonomi Pancasila dapat digambarkan sebagai sistem ekonomi yang berorientasi atau berwawasan pada sila‐sila Pancasila, yaitu: Pertama,

Delapan Jalur PemerataanDelapan Jalur Pemerataan

© Pusdiklat Spimnas 2011

Page 18: LAN Diklatpim 21 Septemberi 2011 · Sistem Ekonomi Pancasila dapat digambarkan sebagai sistem ekonomi yang berorientasi atau berwawasan pada sila‐sila Pancasila, yaitu: Pertama,

Globalisasi“…Dalam keadaan dunia semakin terglobalisasi… akanterjadi perusakan serius terhadap kesadaran diri padatingkat peradaban, kemasyarakatan dan etnis…” (Huntington, 1996). “…Globalisasi adalah nama lain untuk dominasi Amerika ” (H Kissinger 1998)untuk dominasi Amerika…  (H. Kissinger, 1998). “…Dari segi kultural globalisasi te‐lah cenderungmeliputi meluasnya (demi pembaikan ataupunmeliputi meluasnya (demi pembaikan ataupunpem‐bu‐ru‐kan) Amerikanisasi…” (T. Friedman, 2001). “…Dunia akan me‐mi‐liki eko‐nomi global tanpapemerintahan global… saat ini kita me‐miliki ekonomiglobal tanpa masyarakat global…” (G. Soros, 1998). “ Gl b li i d l h i i li k i b ”“…Globalisasi adalah imperialism ekonomi baru…” (Petras & Veltmeyer, 2001)… (dilanjutkan)

© Pusdiklat Spimnas 2011

Page 19: LAN Diklatpim 21 Septemberi 2011 · Sistem Ekonomi Pancasila dapat digambarkan sebagai sistem ekonomi yang berorientasi atau berwawasan pada sila‐sila Pancasila, yaitu: Pertama,

(lanjutan) Tetapi glo‐balisasi tidak lagi suatud i i A ik A ik i iproses dominasi Amerika ataupun Amerikanisasi

yang sederhana, “…globalisasi telah menciptakanperang dagang…” (Krugman, 2001) dan, saat ini, p g g g ( g , ) , ,“…telah dengan parah mengakibatkan perangmata uang global yang mencemaskan…” (Swasono 2010) “ Cara bagaimana globalisasi(Swasono, 2010).  …Cara bagaimana globalisasitelah ditatalaksana… perlu secara radikaldipikirkan ulang… membuat globalisasi bekerja: 

k l k h l k h b ik kmerupakan langkah‐langkah berikut untukmenuju keadilan global…” (Stiglitz, 2007), atau, sebagaimana kita saksikan adalah kita memilikig“…ekonomi terjun bebas buatanmade inAmerika… pasar‐bebas dan tenggelamnyaekonomi dunia ” (Stiglitz 2010)ekonomi dunia…  (Stiglitz, 2010). 

© Pusdiklat Spimnas 2011