landasan teori a. tinjauan pustaka a. 1. kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan...

48
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. Kebisingan 1. Pengertian Kebisingan adalah suara ditempat kerja berubah menjadi salah satu bahaya kerja (occupational hazard) saat keberadaannya dirasakan mengganggu atau tidak diinginkan secara fisik (menyakitkan pada telinga pekerja) dan psikis (mengganggu konsentrasi dan kelancaran komunikasi) yang akan menjadi polutan bagi lingkungan, sehingga kebisingan didefinisikan sebagai polusi lingkungan yang disebabkan oleh suara (Sihar Tigor B.T., 2005). Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran ( PER.13/MEN/X/2011). Bunyi atau suara didengar sebagai rangsangan pada sel saraf pendengar dalam telinga oleh gelombang longitudinal yang ditimbulkan getaran dari sumber bunyi atau suara dan gelombang tersebut merambat melalui media udara atau penghantar lainnya dan manakala bunyi atau suara tersebut tidak dikehendaki oleh karena mengganggu atau timbul di

Upload: trandung

Post on 20-Aug-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

A. Kebisingan

1. Pengertian

Kebisingan adalah suara ditempat kerja berubah menjadi

salah satu bahaya kerja (occupational hazard) saat keberadaannya

dirasakan mengganggu atau tidak diinginkan secara fisik

(menyakitkan pada telinga pekerja) dan psikis (mengganggu

konsentrasi dan kelancaran komunikasi) yang akan menjadi polutan

bagi lingkungan, sehingga kebisingan didefinisikan sebagai polusi

lingkungan yang disebabkan oleh suara (Sihar Tigor B.T., 2005).

Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang

bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang

pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran (

PER.13/MEN/X/2011).

Bunyi atau suara didengar sebagai rangsangan pada sel saraf

pendengar dalam telinga oleh gelombang longitudinal yang ditimbulkan

getaran dari sumber bunyi atau suara dan gelombang tersebut merambat

melalui media udara atau penghantar lainnya dan manakala bunyi atau

suara tersebut tidak dikehendaki oleh karena mengganggu atau timbul di

Page 2: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

7

luar kemauan orang yang bersangkutan, maka bunyi-bunyian atau suara

(Suma’mur,2009).

Seorang cenderung mengabaikan kebisingan yang

dihasilkannya sendiri bila kebisingan itu secara wajar menyertai

pekerjaan, seperti kebisingan mesin kerja. Sebagai patokan,

kebisingan mekanik atau elektrik, yang disebabkan kipas angin,

transformator, motor, pompa, pembersih vakum atau mesin cuci,

selalu lebih mengganggu daripada kebisingan yang hakekatnya alami

(angin, hujan, dan air terjun) (Riyadi,2011).

2. Sumber Bising

Menurut Subaris dan Haryono (2008) sumber kebisingan

dibedakan menjadi tiga yaitu :

a. Bising Industri

Industri besar termasuk di dalamnya pabrik, bengkel dan

sejenisnya. Bising industri dapat dirasakan oleh karyawan maupun

masyarakat di sekitar industri dan juga setiap orang yang secara

tidak sengaja berada di sekitar industri tersebut. Sumber kebisingan

bising industri dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu :

1) Mesin

Kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin.

2) Vibrasi

Kebisingan yang ditimbulkan oleh akibat getaran yang

ditimbulkan akibat gesekan, benturan atau ketidakseimbangan

Page 3: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

8

gerakan bagian mesin. Terjadi pada roda gigi, roda gila, batang

torsi, piston, fan, dan lain-lain.

3) Pergerakan udara, gas dan cairan

Kebisingan ini ditimbulkan akibat pergerakan udara, gas,

dan cairan dalam kegiatan proses kerja industri misalnya pada

pipa penyalur cairan gas, outlet pipa, gas buang, dan lain-lain.

b. Bising Rumah Tangga

Bising disebabkan oleh rumah tangga dan tidak terlalu

tinggi tingkat kebisingannya, misalnya pada saat proses masak di

dapur.

c. Bising Spesifik

Bising yang disebabkan oleh kegiatan-kegiatan khusus,

misalnya pemasangan tiang pancang tol atau bangunan.

Menurut Subaris dan Haryono (2008) sumber bunyi dilihat

dari sifatnya dibagi menjadi dua, yaitu:

1) Sumber kebisingan statis seperti pabrik, mesin, tape dan lain-lain.

2) Sumber kebisingan dinamis seperti mobil, pesawat terbang,

kapal laut dan lainnya.

3. Jenis Kebisingan

Menurut (Suma’mur, 2009) berdasarkan sifat dan spektrum

frekuensi bunyi, bising dibagi atas :

a. Kebisingan menetap berkelanjutan tanpa putus-putus dengan

spektrum frekuensi yang lebar (steady state, wide band noise),

Page 4: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

9

misalnya bising mesin, kipas angin, dapur pijar dan lain-lain.

b. Kebisingan menetap berkelanjutan dengan spektrum frekuensi

tipis (steady state, narrow band noise), misalnya bising gergaji

sirkuler, katup gas dan lain-lain.

c. Kebisingan terputus-putus (intermittent noise), misalnya bising

lalu- lintas suara kapal terbang di bandara.

d. Kebisingan impulsif (impact or impulsive noise), seperti bising

pukulan palu, tembakan bedil atau meriam dan ledakan.

e. Kebisingan impulsif berulang, misalnya bising mesin tempa di

perusahaan atau tempaan tiang pancang bangunan.

Menurut Sihar Tigor B.T (2005) klasifikasi kebisingan di

tempat kerja dibagi dalam dua jenis golongan besar, yaitu :

a. Kebisingan tetap (steady noise), yang terbagi menjadi dua yaitu :

1) Kebisingan dengan frekuensi terputus (discrete frequency

noise), berupa “nada-nada” murni pada frekuensi yang

beragam.

2) Broad band noise, kebisingan yang terjadi pada frekuensi terputus

yang lebih bervariasi (bukan “nada” murni)

b. Kebisingan tidak tetap (unsteady noise), yang terbagi menjadi tiga

yaitu :

1) Kebisingan fluktuatif (fluctuating noise), kebisingan yang selalu

berubah-ubah selama rentang waktu tertentu.

2) Intermittent noise, kebisingan yang terputus-putus dan besarnya

Page 5: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

10

dapat berubah-ubah, contoh kebisingan lalu lintas.

3) Impulsive noise, dihasilkan oleh suara-suara berintensitas tinggi

(memekakkan telinga) dalam waktu relatif singkat, misalnya

suara ledakan senjata api.

4. Tingkat Kebisingan

Terdapat dua karakterisitik utama yang menentukan kualitas

suatu bunyi atau suara, yaitu frekuensi dan intensitasnya. Frekuensi

dinyatakan dalam jumlah getaran per detik dengan satuan Herz (Hz),

yaitu jumlah gelombang bunyi yang sampai di telinga setiap detiknya.

Sesuatu benda jika bergetar menghasilkan bunyi atau suara dengan

frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut.

Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran sejumlah gelombang

sederhana dari aneka frekuensi. Nada suatu kebisingan ditentukan oleh

frekuensi getaran sumber bunyi (Suma’mur,2009).

Intensitas atau arus energi per satuan luas biasanya

dinyatakan dalam suatu satuan logaritmis yang disebut desibel (dB)

dengan memperbandingkannya dengan kekuatan standar 0,0002 dine

(dyne) /cm2 yaitu kekuatan bunyi dengan frekuensi 1000 Hz yang

tepat didengar oleh telinga normal (Suma’mur,2009).

Karena ada kisaran sensitivitas, telinga dapat mentoleransi

bunyi- bunyi yang lebih keras pada frekuensi yang lebih rendah

dibanding pada frekuensi tinggi. Kisaran kurva-kurva pita oktaf

dikenal sebagai kurva tingkat kebisingan (NR = noise rating) pernah

Page 6: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

11

dibuat untuk menyatakan analisis pita oktaf yang dianjurkan pada

berbagai situasi. Kurva bising yang diukur yang terletak dekat di atas

pita analisis menyatakan NR kebisingan tersebut (Harrington dan Gill,

2005). Menurut SK Dirjen P2M dan Penyehatan Lingkungan

Pemukiman Departemen Kesehatan RI Nomor 70-1/PD.03.04.Lp,

(Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan Kebisingan yang

Berhubungan dengan Kesehatan Tahun 1992, 1994/1995), tingkat

kebisingan diuraikan sebagai berikut :

a. Tingkat kebisingan sinambung setara (Equivalent Continuous

Noise Level=Leq) adalah tingkat kebisingan terus menerus (steady

noise) dalam ukuran dB (A), berisi energi yang sama dengan

energi kebisingan terputus-putus dalam satu periode atau interval

waktu pengukuran.

b. Tingkat kebisingan yang dianjurkan dan maksimum yang

diperbolehkan adalah rata-rata nilai modus dari tingkat kebisingan

pada siang, petang dan malam hari.

c. Tingkat ambien kebisingan (Background noise level) atau tingkat

latar belakang kebisingan adalah rata-rata tingkat suara minimum

dalam keadaan tanpa gangguan kebisingan pada tempat dan saat

pengukuran dilakukan, jika diambil nilainya dari distribusi statistik

adalah 95% atau L-95.

Page 7: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

12

5. Pengukuran Kebisingan

Menurut Suma’mur, 2009 maksud pengukuran kebisingan

adalah:

a. Memperoleh data tentang frekuensi dan intensitas kebisingan di

perusahaan atau di mana saja.

b. Menggunakan data hasil pengukuran kebisingan untuk mengurangi

intensitas kebisingan tersebut, sehingga tidak menimbulkan

gangguan dalam rangka upaya konservasi pendengaran tenaga

kerja, atau perlindungan masyarakat atau tujuan lainnya.

Alat utama dalam pengukuran kebisingan adalah Sound Level

Meter. Alat ini mengukur kebisingan pada intensitas 30-130 dB dan

dari frekuensi 20-20.000 Hz. Suatu sistem kalibrasi terdapat dalam

alat itu sendiri, kecuali untuk kalibrasi mikrofon diperlukan

pengecekan dengan kalibrasi tersendiri. Sebagai alat kalibrasi dapat

dipakai pengeras suara yang kekuatan suaranya dapat diatur oleh

amplifier atau suatu piston phone dibuat untuk maksud kalibrasi

tersebut, yang tergantung dari tekanan udara, sehingga perlu koreksi

berdasarkan atas perbedaan tekanan barometer. Kalibrator dengan

intensitas tinggi (125 dB) lebih disukai, oleh karena alat pengukur

intensitas kebisingan demikian mungkin dipakai untuk mengukur

kebisingan yang intensitasnya tinggi (Suma’mur, 2009).

Sebagaimana telah dinyatakan untuk mengukur intensitas dan

menentukan frekuensi kebisingan diperlukan peralatan khusus yang

Page 8: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

13

berbeda bagi jenis kebisingan dimaksud. Jika tujuan dari pengukuran

kebisingan hanya untuk mengendalikan kebisingan, seperti misalnya

untuk melakukan isolasi mesin atau pemasangan perlengkapan

dinding yang mengabsorbsi suara atau pemilihan alat pelindung

telinga, pengukuran tidak perlu selengkap sebagaimana dimaksudkan

dalam rangka lokalisasi secara tepat sumber kebisingan pada suatu

mesin dengan tujuan memodifikasi mesin tersebut, melalui

pembuatan desain yang dipakai dasar konstruksi bentuk mesin dengan

tingkat kebisingan (Suma’mur, 2009).

Faktor lainnya yang menentukan pemilihan alat pengukur

kebisingan adalah tersedianya tenaga pelaksana untuk melakukan

pengukuran terhadap kebisingan dan juga waktu yang dialokasikan untuk

hal tersebut. Sebagaimana sering dialami kenyataan bahwa lebih

disenangi pengumpulan data tentang kebisingan secara merekamnya

(recording) yang kemudian data rekaman dibawa ke laboratorium untuk

dilakukan analisis (Suma’mur, 2009).

Survei pendahuluan masalah kebisingan menetap berkelanjutan,

biasanya diukur intensitas menyeluruh yang dinyatakan dengan dB (A),

pengukuran intensitas menyeluruh demikian menggunakan jaringan A

dari Sound Level Meter. Menggunakan jaringan tersebut berarti bahwa

kepekaan alat pengukur kebisingan sesuai dengan garis kepekaan sama

yaitu 40 dB, sehingga tidak memberi reaksi kepada intensitas kebisingan

rendah, melainkan memungkinkan diukurnya intensitas kebisingan tinggi

Page 9: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

14

berbahaya kepada alat pendengaran (Suma’mur, 2009).

6. Nilai Ambang Batas (NAB) intensitas kebisingan.

Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan sebagai faktor bahaya

di tempat kerja adalah standar faktor tempat kerja yang dapat

diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan

kesehatan dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8

(delapan) jam sehari dan 5 (lima) hari kerja seminggu atau 40

jam seminggu (KEPMENAKER PER.13/MEN/X/2011).

Nilai Ambang Batas kebisingan adalah intensitas suara

tertinggi yang merupakan nilai rata- rata yang masih dapat diterima

tenaga kerja tanpa mengakibatkan hilangnya daya dengar yang

menetap untuk waktu kerja 8 jam sehari dan 40 jam seminggu. Sesuai

dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER.13/MEN/X/2011,

tanggal 16 april 1999 tentang nilai ambang batas kebisingan ditempat

kerja adalah 85 dB (A), dan merupakan standar dalam Standar

Nasional Indonesia (SNI) 16-7063-2004 Nilai Ambang Batas iklim

kerja (panas), kebisingan, getaran tangan-lengan dan radiasi sinar

ultra ungu di tempat kerja. SNI dimaksud juga memberikan informasi

tentang pengendalian kebisingan yang dilakukan sehubungan dengan

tingkat paparan sebagaimana substansinya dimuat pada Tabel 1 yang

mengatur lamanya waktu paparan terhadap tingkat intensitas

kebisingan (Suma’mur, 2009).

Page 10: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

15

Standar kebisingan berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga

Kerja RI No. PER.13/MEN/X/2011 adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Nilai Ambang Batas Kebisingan di Tempat Kerja

Waktu Pemaparan Intensitas Kebisingan (dB)

8 Jam 4 Jam 2 Jam 1 Jam 30 Menit 15 Menit 7,5 Menit 3,75 Menit 1,88 Menit 0,94 Menit 28,12 Detik 14,06 Detik 7,03 Detik 3,52 Detik 1,76 Detik 0,88 Detik 0,44 Detik 0,23 Detik 0,11 Detik

85 88 91 94 97 100 103 106 109 112 115 118 121 124 127 130 133 136 139

Sumber : Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No.

PER.13/MEN/X/2011 Keterangan : Tidak boleh terpajan

lebih dari 140 dBA, walaupun sesaat.

7. Pengaruh Kebisingan

Menurut Tarwaka, dkk (2004) pengaruh pemaparan

kebisingan secara umum dapat dikategorikan menjadi dua yang

didasarkan pada tinggi rendahnya intensitas kebisingan dan lamanya

waktu pemaparan. Pertama, pengaruh pemaparan kebisingan

intensitas tinggi (di atas NAB) dan kedua, adalah pengaruh pemaparan

Page 11: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

16

kebisingan intensitas rendah (di bawah NAB).

a. Pengaruh kebisingan intensitas tinggi

1) Pengaruh pemaparan kebisingan intensitas tinggi (di atas NAB)

adalah terjadinya kerusakan pada indera pendengaran yang

dapat menyebabkan penurunan daya dengar baik yang bersifat

sementara maupun bersifat permanen atau ketulian. Sebelum

terjadi kerusakan pendengaran yang permanen, biasanya

didahului dengan pendengaran yang bersifat sementara yang

dapat mengganggu kehidupan yang bersangkutan baik di tempat

kerja maupun di lingkungan keluarga dan lingkungan sosialnya.

2) Pengaruh kebisingan akan sangat terasa apabila jenis

kebisingannya terputus-putus dan sumbernya tidak diketahui.

3) Secara fisiologis, kebisingan dengan intensitas tinggi dapat

menyebabkan gangguan kesehatan seperti, meningkatnya

tekanan darah dan denyut jantung, risiko serangan jantung

meningkat, gangguan pencernaan.

4) Reaksi masyarakat, apabila kebisingan akibat suatu proses

produksi demikian hebatnya sehingga masyarakat sekitarnya

protes menuntut agar kegiatan tersebut dihentikan dll.

b. Pengaruh kebisingan intensitas rendah

Tingkat intensitas kebisingan rendah atau di bawah NAB

banyak ditemukan di lingkungan kerja seperti perkantoran, ruang

administrasi perusahaan dll. Intensitas kebisingan yang masih di

Page 12: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

17

bawah NAB tersebut secara fisiologis tidak menyebabkan

kerusakan pendengaran. Namun demikian, kehadirannya sering

dapat menyebabkan penurunan performansi kerja, sebagai salah

satu penyebab stres dan gangguan kesehatan lainnya. Stres yang

disebabkan karena pemaparan kebisingan dapat menyebabkan

terjadinya kelelahan dini, kegelisahan dan depresi. Secara spesifik

stres karena kebisingan tersebut dapat menyebabkan antara lain :

1) Stres menuju keadaan cepat marah, sakit kepala dan gangguan

tidur.

2) Gangguan reaksi psikomotor.

3) Kehilangan konsentrasi.

4) Gangguan komunikasi antara lawan bicara.

5) Penurunan performansi kerja yang kesemuanya itu akan

bermuara pada kehilangan efisiensi dan produktivitas.

Menurut Depnakertrans R.I., 2009 Pengaruh kebisingan

pada tenaga kerja adalah adanya gangguan- gangguan seperti

dibawah ini:

1) Gangguan fisiologis

Gangguan fisiologis adalah gangguan yang mula-mula

timbul akibat bising. Dengan kata lain fungsi pendengaran

secara fisiologis dapat terganggu. Pembicaraan atau instruksi

dalam pekerjaan tidak dapat didengar secara jelas sehingga

dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Pembicara terpaksa

Page 13: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

18

berteriak - teriak, selain memerlukan tenaga ekstra juga

menimbulkan kebisingan. Kebisingan juga dapat mengganggu

cardiac out put dan tekanan darah. Contoh gangguan fisiologis :

naiknya tekanan darah, nadi menjadi cepat, emosi meningkat,

vasokontriksi pembuluh darah (semutan), otot menjadi tegang

atau metabolisme tubuh meningkat. Menurut Sarwono, dkk

(2002) semua hal ini sebenarnya merupakan mekanisme daya

tahan tubuh manusia terhadap keadaan bahaya secara spontan.

2) Gangguan psikologis

Gangguan fisiologis lama-lama bisa menimbulkan

gangguan psikologis. Suara yang tidak dikehendaki dapat

menimbulkan stres, gangguan jiwa, sulit konsentrasi dan

berfikir dan lain-lain. Menurut Budiono, dkk (2003) pengaruh

kebisingan terhadap tenaga kerja adalah mengurangi

kenyamanan dalam bekerja, mengganggu komunikasi,

mengganggu konsentrasi, dan menurut Sarwono, dkk (2002)

kebisingan dapat mengganggu pekerjaan dan menyebabkan

timbulnya kesalahan karena tingkat kebisingan yang kecil pun

dapat mengganggu konsentrasi sehingga muncul sejumlah

keluhan yang berupa perasaan lamban dan keengganan untuk

melakukan aktivitas. Kebisingan mengganggu perhatian tenaga

kerja yang melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap suatu

proses produksi atau hasil serta dapat membuat kesalahan-

Page 14: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

19

kesalahan akibat terganggunya konsentrasi. Kebisingan yang tidak

terkendalikan dengan baik juga dapat menimbulkan efek lain yang

salah satunya berupa meningkatnya kelelahan tenaga kerja

(Suma’mur, 2009).

3) Gangguan patologis organis

Gangguan kebisingan yang paling menonjol adalah

pengaruhnya terhadap alat pendengaran atau telinga, yang dapat

menimbulkan ketulian yang bersifat sementara hingga permanen.

Menurut Budiono, dkk (2003) kebisingan dapat menurunkan daya

dengar dan tuli akibat kebisingan. Pengaruh utama dari kebisingan

kepada kesehatan adalah kerusakan pada indera-indera pendengar

yang menyebabkan ketulian progresif. Pemulihan terjadi secara

cepat sesudah dihentikan kerja di tempat bising untuk efek

kebisingan sementara (Suma’mur,2009).

Ditempat kerja, tingkat kebisingan yang ditimbulkan oleh

mesin dapat merusak pendengaran dan dapat pula menimbulkan

gangguan kesehatan (tingkat kebisingan 80 s/d 90 dB (A) atau

lebih dapat membahayakan pendengaran). Seseorang yang

terpapar kebisingan secara terus menerus dapat menyebabkan

dirinya menderita ketulian. Menurut Sarwono, dkk (2002) ketulian

akibat kebisingan yang ditimbulkan akibat pemaparan terus

menerus dibagi menjadi dua yaitu :

1) Temporari deafness, yaitu kehilangan pendengaran sementara.

Page 15: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

20

2) Permanent deafness, yaitu kehilangan pendengaran secara

permanen atau disebut ketulian saraf. Pada pekerja permanent

deafness harus dapat dikompensasi oleh jamsostek atau

rekomendasi dari dokter pemeriksa kesehatan

Menurut Tambunan (2005) secara umum tingkat bahaya

yang ditimbulkan oleh kebisingan bagi pekerja dipengaruhi oleh

beberapa hal, seperti :

1) Intensitas dan frekuensi kebisingan.

2) Jenis kebisingan (steady atau non steady noise).

3) Waktu kontak harian dan tahunan (exposure duration).

4) Umur pekerja.

5) Penyakit-penyakit atau ketidaksempurnaan pendengaran pada

pekerja (yang bukan disebabkan oleh kebisingan).

6) Kondisi lingkungan seperti angin, suhu, kelembaban udara di

mana bahaya kebisingan tersebut berada.

7) Jarak antara pekerja dan sumber kebisingan.

8) Posisi telinga terhadap gelombang suara (kebisingan)

8. Rencana dan langkah pengendalian kebisingan

Menurut Tarwaka, dkk (2004) sebelum dilakukan langkah

pengendalian, langkah pertama yang harus dilakukan adalah

membuat rencana pengendalian yang didasarkan pada hasil penilaian

kebisingan dan dampak yang ditimbulkan. Rencana pengendalian

dapat dilakukan dengan pendekatan melalui perspektif manajemen

Page 16: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

21

risiko kebisingan. Manajemen risiko yang dimaksud adalah suatu

pendekatan yang logik dan sistemik untuk mengendalikan risiko yang

mungkin timbul. Langkah manajemen risiko kebisingan tersebut

adalah :

a. Mengidentifikasi sumber-sumber kebisingan yang ada di tempat

kerja yang berpotensi menimbulkan penyakit atau cedera akibat

kerja.

b. Menilai risiko kebisingan yang berakibat serius terhadap penyakit

dan cedera akibat kerja.

c. Mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk mengendalikan

atau meminimalisasi risiko kebisingan.

Setelah rencana dibuat dengan seksama, langkah selanjutnya

adalah melaksanakan langkah pengendalian kebisingan dengan dua

arah pendekatan yaitu pendekatan jangka pendek (Short-term gain)

dan pendekatan jangka panjang (Long-term gain) dari hirarki

pengendalian. Pada pengendalian kebisingan dengan orientasi jangka

panjang, teknik pengendaliannya secara berurutan adalah eliminasi

sumber kebisingan, pengendalian secara teknik, pengendalian secara

administrative dan terakhir penggunaan alat pelindung diri.

Sedangkan untuk orientasi jangka pendek adalah sebaliknya secara

berurutan.

Page 17: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

22

a. Eliminasi sumber kebisingan

1) Pada teknik eliminasi ini dapat dilakukan dengan penggunaan

tempat kerja atau pabrik baru sehingga biaya pengendalian

dapat diminimalkan.

2) Pada tahap tender mesin-mesin yang akan dipakai, harus

mensyaratkan maksimum intensitas kebisingan yang

dikeluarkan dari mesin baru.

3) Pada tahap pembuatan pabrik dan pemasangan mesin,

konstruksi bangunan harus dapat meredam kebisingan serendah

mungkin dll.

b. Pengendalian Kebisingan Secara Teknik

1) Pengendalian kebisingan pada sumber suara.

Penurunan kebisingan pada sumber suara dapat

dilakukan dengan menutup mesin atau mengisolasi mesin

sehingga terpisah dengan pekerja. Teknik ini dapat dilakukan

dengan mendesain mesin memakai remote control. Selain itu

dapat dilakukan redesain landasan mesin dengan bahan anti

getaran. Namun demikian teknik ini memerlukan biaya yang

sangat besar sehingga dalam prakteknya sulit diimplementasikan.

2) Pengendalian kebisingan pada bagian transmisi kebisingan.

Apabila teknik pengendalian pada sumber suara sulit

dilakukan, maka teknik berikutnya adalah dengan memberi

pembatas atau sekat antara mesin dan pekerja. Cara lain adalah

Page 18: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

23

dengan menambah atau melapisi dinding, plafon dan lantai

dengan bahan penyerap suara. Menurut Tarwaka, dkk (2004)

cara tersebut dapat mengurangi kebisingan antara 3-7 dB.

c. Pengendalian Kebisingan Secara Administratif

Apabila teknik pengendalian secara teknik belum

memungkinkan untuk dilakukan, maka langkah selanjutnya

adalah merencanakan teknik pengendalian secara administratif.

Teknik pengendalian ini lebih difokuskan pada manajemen

pemaparan. Langkah yang dapat ditempuh adalah dengan

mengatur rotasi kerja antara tempat yang bising dengan tempat

yang lebih nyaman yang didasarkan pada intensitas kebisingan yang

diterima pada tabel 1.

d. Pengendalian Kebisingan Pada Penerima atau Pekerja

Teknik ini merupakan langkah terakhir apabila seluruh

teknik pengendalian di atas (eliminasi, pengendalian teknik dan

administratif) belum memungkinkan untuk dilaksanakan. Jenis

pengendalian ini dapat dilakukan dengan pemakaian alat pelindung

telinga (tutup atau sumbat telinga). Menurut Tarwaka, dkk (2004)

pemakaian sumbat telinga dapat mengurangi kebisingan sebesar ±

30 dB, sedangkan tutup telinga dapat mengurangi kebisingan

sedikit lebih besar yaitu antara 40-50 dB. Pengendalian kebisingan

pada penerima ini telah banyak ditemukan di perusahaan-

perusahaan, karena secara sekilas biayanya relatif lebih murah.

Page 19: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

24

Namun demikian banyak ditemukan kendala dalam pemakaian

tutup atau sumbat telinga seperti, tingkat kedisiplinan pekerja,

mengurangi kenyamanan kerja, mengganggu pembicaraan dll.

Berikut adalah alat pelindung telinga menurut Tarwaka

(2008) :

1) Sumbat telinga (Ear plug)

Ukuran dan bentuk saluran telinga tiap-tiap individu

dan bahkan untuk kedua telinga dari orang yang sama adalah

berbeda. Untuk itu ear plug harus dipilih sedemikian rupa

sehingga sesuai dengan ukuran dan bentuk saluran telinga

pemakainya. Pada umumnya diameter saluran telinga antara 5-

11 mm dan liang telinga pada umumnya berbentuk lonjong dan

tidak lurus. Ear plug dapat terbuat dari kapas, plastik, karet

alami dan bahan sintetis. Untuk ear plug yang terbuat dari

kapas, spon dan malam (wax) hanya dapat digunakan untuk

sekali pakai (Disposable). Sedangkan yang terbuat dari bahan

karet dan plastik yang dicetak (Molded rubber/plastic) dapat

digunakan berulang kali (Non Disposable). Alat ini dapat

mengurangi suara sampai 20 dB (A).

2) Tutup Telingan (Ear muff)

Alat pelindung telinga jenis ini terdiri dari 2 (dua) buah

tutup telinga dan sebuah headband. Isi dari tutup telinga dapat

berupa cairan atau busa yang berfungsi untuk menyerap suara

Page 20: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

25

frekuensi tinggi. Pada pemakaian untuk waktu yang cukup

lama, efektivitas ear muff dapat menurunkan karena

bantalannya menjadi mengeras dan mengerut sebagai akibat

reaksi dari bantalan dengan minyak dan keringat pada

permukaan kulit. Alat ini dapat mengurangi intensitas suara

sampai 30 dB (A) dan juga dapat melindungi bagian luar telinga

dari benturan benda keras atau percikan bahan kimia.

Menurut Tarwaka (2008) perlu di perhatikan beberapa

kriteria di dalam pemilihan dan penggunaan alat pelindung diri

sebagai berikut :

1) Alat pelindung diri harus mampu memberikan perlindungan

efektif kepada pekerja atas potensi bahaya yang dihadapi di

tempat kerja.

2) Alat pelindung diri mempunyai berat yang seringan mungkin,

nyaman dipakai dan tidak merupakan beban tambahan bagi

pemakainya.

3) Bentuknya cukup menarik, sehingga pekerja tidak malu

memakainya.

4) Tidak menimbulkan gangguan kepada pemakainya, baik karena

jenis bahayanya maupun kenyamanan dalam pemakaian.

5) Mudah untuk dipakai dan dilepas kembali.

6) Tidak mengganggu penglihatan, pendengaran dan pernafasan

serta gangguan kesehatan lainnya pada waktu dipakai dalam

Page 21: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

26

waktu yang cukup lama.

7) Tidak mengurangi persepsi sensori dalam menerima tanda-

tanda peringatan.

8) Suku cadang alat pelindung diri yang bersangkutan cukup

tersedia dipasaran.

9) Mudah disimpan dan dipelihara pada saat tidak digunakan.

10) Alat pelindung diri yang dipilih harus sesuai standar yang

ditetapkan

Di samping pemenuhan terhadap kriteria-kriteria tersebut,

pekerja juga harus terus-menerus diberikan penyadaran, diberikan

instruksi baik secara tertulis maupun lisan tentang kapan dan dalam

keadaan bagaimana alat pelindung diri wajib dipakai. Penyadaran

melalui tulisan atau gambar dan poster tentang kewajiban memakai

alat pelindung diri yang dipasang di tempat-tempat kerja juga

sangat baik untuk mengingatkan pekerja (Tarwaka, 2008).

B. Tekanan Panas

1. Pengertian Tekanan Panas

Tekanan panas adalah kombinasi suhu udara, kelembaban

udara, kecepatan gerakan dan suhu radiasi. Selama aktivitas pada

lingkungan panas, tubuh secara otomatis akan memberikan reaksi

untuk memelihara suatu kisaran panas lingkungan yang konstan

dengan menyeimbangkan antara panas yang diterima dari luar tubuh

dengan kehilangan panas dalam tubuh. Lingkungan kerja panas terdiri

Page 22: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

27

dari unsur suhu udara (kering dan basah), kelembaban nisbi, panas

radiasi dan kecepatan gerak udara (Suma’mur, 2009).

2. Sumber Panas Lingkungan Kerja

Di dalam industri lingkungan kerja fisik khususnya panas

lingkungan memegang peranan penting, oleh karena itu lingkungan

kerja harus diciptakan lebih nyaman supaya didapatkan efisiensi kerja

dan peningkatan produktivitas. Pada dasarnya ada 3 sumber panas yang

penting (Suma’mur,2009) yaitu :

a. Iklim kerja adalah keadaan suhu panas udara ditempat kerja yang

ditentukan oleh faktor-faktor keadaan antara lain, suhu udara,

kelembaban udara, kecepatan gerak udara, suhu radiasi.

b. Proses produksi dan mesin akan mengeluarkan panas secara nyata

sehingga lingkungan kerja menjadi lebih panas.

c. Kerja otot tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaannya

memerlukan energi yang diperoleh dari bahan nutrisi yaitu

karbohidrat, lemak, protein, dan oksigen yang diperlukan dalam

proses oksidasi untuk menghasilkan energi yang merupakan panas

yang disebut metabolisme.

3. Pertukaran Panas Tubuh Dengan Lingkungan Sekitar

Menurut Suma’mur (2009) ada beberapa cara pertukaran

panas tubuh dengan lingkungan sekitarnya maupun panas dari

lingkungan terhadap tubuh antara lain :

Page 23: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

28

a. Konduksi

Konduksi adalah pertukaran panas diantara tubuh dan

benda sekitar dengan melalui mekanisme sentuhan atau kontak

langsung. Konduksi dapat menghilangkan panas dari tubuh apabila

benda-benda di sekitar rendah suhunya, dan dapat menambah

panas kepada tubuh, apabila suhunya lebih tinggi dari tubuh.

b. Konveksi

Konveksi adalah pertukaran panas dari badan dan

lingkungan melalui kontak udara dengan tubuh. Udara adalah

penghantar panas yang kurang begitu baik, tetapi melalui kontak

dengan tubuh dapat terjadi pertukaran panas antara udara dengan

tubuh. Tergantung dari suhu udara dan kecepatan angin, konveksi

memainkan besarnya peran dalam pertukaran panas antara tubuh

dengan lingkungan. Konveksi dapat mengurangi atau menambah

panas kepada tubuh.

c. Radiasi

Pertukaran panas secara radiasi adalah mekanisme

kehilangan panas tubuh dalam bentuk tenaga elektromagnetik yang

panjang gelombangnya lebih panjang dari sinar matahari. Setiap

benda termasuk tubuh manusia selalu memancarkan gelombang

panas. Tergantung dari suhu benda-benda sekitar, tubuh menerima

atau kehilangan panas lewat mekanisme radiasi.

Page 24: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

29

d. Penguapan (Evaporasi)

Pertukaran panas secara radiasi adalah mekanisme

kehilangan panas tubuh dalam bentuk tenaga elektromagnetik yang

panjang gelombangnya lebih panjang dari sinar matahari. Setiap

benda termasuk tubuh manusia selalu memancarkan gelombang

panas. Tergantung dari suhu benda-benda sekitar, tubuh menerima

atau kehilangan panas lewat mekanisme radiasi.

4. Parameter Tekanan Panas

Untuk mengetahui keadaan lingkungan kerja dalam

hubungan dengan pengaruh tekanan panas perlu dilakukan

pengukuran dengan menyatakan berbagai faktor yang

mempengaruhi pertukaran panas dengan lingkungannya ke dalam

indeks tunggal. Terdapat beberapa cara untuk menempatkan besarnya

tekanan panas berikut (Suma’mur,2009) :

a. Suhu efektif

Suhu efektif yaitu indeks sensoris dari tingkat panas yang

dialami oleh seseorang tanpa baju dan bekerja enteng dalam

berbagai kombinasi suhu, kelembaban dan kecepatan aliran udara.

Kelemahan penggunaan suhu efektif adalah tidak

memperhitungkan panas metabolisme tubuh sendiri. Untuk

penyempurnaan pemakaian suhu efektif dengan memperhatikan

panas radiasi, dibuatlah skala Suhu Efektif Dikoreksi (Corected

Evectife Temperature Scale).

Page 25: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

30

b. Indeks kecepatan keluar keringat selama 4 jam (Predicted-4 Hour

Sweetrate)

Indeks kecepatan keluar keringat selama 4 jam yaitu

keringat keluar selama 4 jam, sebagai akibat kombinasi suhu,

kelembaban dan kecepatan aliran udara serta panas radiasi, dapat

pula dikoreksi dengan pakaian dan tingkat kegiatan pekerjaan.

c. Indeks Belding-Heatch (Heat Stress Index)

Indeks Belding-Heatch (Heat Stress Index) adalah standar

kemampuan berkeringat dari seseorang yaitu seseorang muda

dengan tinggi 170 cm dan berat 154 pond dalam keadaan sehat dan

memiliki kesehatan jasmani, serta beraklimatisasi terhadap panas.

Dalam lingkungan panas, efek pendinginan dari penguapan

keringat adalah terpenting untuk keseimbangan termis, maka

Belding dan Heatch mendasarkan indeksnya atas perbandingan

banyaknya keringat yang dikeluarkan untuk mengimbangi panas

dan kapasitas maksimal tubuh untuk berkeringat.

d. ISBB (Indeks Suhu Basah dan Bola)

ISBB merupakan cara pengukuran yang paling sederhana

karena tidak banyak membutuhkan keterampilan, cara atau metode

yang tidak sulit dan besarnya tekanan panas dapat ditentukan dengan

cepat. Indeks ini digunakan sebagai cara penilaian terhadap

tekanan panas dengan rumus:

Page 26: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

31

1) ISBB Outdoor = (0,7 suhu basah) + (0,2 suhu radiasi) + (0,1

suhu kering).

2) ISBB Indoor = (0,7 suhu basah alami) + (0,3 suhu

radiasi). (Suma’mur,1996)

Nilai Ambang Batas untuk Indeks Suhu Basah dan Bola

(ISBB) tekanan panas lingkungan kerja yang diperkenankan,

tergantung dari pengaturan waktu kerja dan beban kerja yang

berdasarkan pengukuran denyut nadi, menurut Keputusan Menteri

Tenaga Kerja RI No. PER.13/MEN/X/2011 adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Nilai Ambang Batas Iklim Kerja Indeks Suhu Basah dan

Bola (ISBB)

Variasi ISBB ºC

Kerja

Kerja Ringan Kerja Sedang Kerja Berat

Kerja terus menerus 31,0 28,0 -

Kerja 75% Istirahat 25%

31,0 29,0 27,5

Kerja 50% istirahat 50%

32,0 30,0 29,0

Kerja 25% istirahat75%

32,0 31,1 30,5

Sumber : Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER.13/MEN/X/2011

Peralatan modern yang digunakan untuk mengukur ISBB

adalah Area Heat Stress Monitor. Dimana alat tersebut

dioperasikan secara digital yang meliputi parameter suhu basah,

suhu kering, suhu radiasi dan ISBB atau WBGT in dan WBGT out

Page 27: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

32

yang hasilnya tinggal membaca pada alat dengan menekan tombol

operasional dalam satuan°C atau °F. Pada waktu pengukuran alat

ditempatkan sekitar sumber panas dimana pekerja melakukan

pekerjaannya (Tarwaka dkk, 2004).

Selain alat tersebut, terdapat alat ukur ISBB yang lebih

modern seperti Questtemp Heat Stress Monitor. Alat tersebut

dioperasikan secara digital yang meliputi parameter suhu basah,

suhu kering, suhu radiasi dan ISBB yang hasilnya tinggal

membaca pada alat dengan menekan tombol operasional dalam

satuan °C dan °F. Pada waktu pengukuran alat ditempatkan

disekitar sumber panas dimana pekerja melakukan pekerjaannya.

Dari hasil pengukuran ISBB tersebut. Selanjutnya disesuaikan

dengan beban kerja yang diterima pekerja dan kriteria waktu kerja

serta istirahat, dalam pengaturan dapat menggunakan aturan

menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No.

PER.13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja

ISBB (Tarwaka dkk, 2004).

5. Suhu Nikmat Kerja

Suhu nikmat kerja adalah suhu yang diperlukan seseorang

agar dapat bekerja secara nyaman. Suhu nikmat kerja berkisar antara

24°C- 26°C bagi orang Indonesia. Orang Indonesia pada umumnya

beraklimatisasi dengan iklim tropis yang suhunya sekitar 29°C-30°C

dengan kelembaban 85%-95%. Aklimatisasi terhadap panas berarti

Page 28: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

33

suatu proses penyesuaian yang terjadi pada seseorang selama satu

minggu pertama berada di tempat kerja. Setelah minggu pertama

berada di tempat panas tenaga kerja mampu bekerja tanpa pengaruh

tekanan panas. Hal ini tergantung dari aklimatisasi setiap individu

yang dilihat dari beban kerja sehingga diperlukan variasi kerja sesuai

Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER.13/MEN/X/2011

(Suma’mur,2009).

Keputusan Menteri Tenaga Kerja tersebut diadopsi dari

WBGT (Wet Bulb Globe Temperature Index) yang merupakan suatu

indeks atau alat ukur untuk memperkirakan efek suhu, kelembaban

dan radiasi matahari pada manusia, yang dikeluarkan oleh ACGIH

(American Conference of Govermentan Industrial Hygienist)

organisasi sosial profesional non pemerintah dari Amerika Serikat

yang bergerak dalam bidang Kesehatan Kerja dan Lingkungan Kerja

ditetapkan sebagai NAB (Nilai Ambang Batas) untuk tekanan panas.

Pengertian dari NAB sendiri adalah standar faktor tempat kerja yang

dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau

gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak

melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu (Keputusan Menteri

Tenaga Kerja RI No. PER.13/MEN/X/201).

Page 29: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

34

Tabel 3. Nilai Ambang Batas Iklim Kerja WBGT (Wet Bulb Globe

Temperature Index)

Acclimatized Unacclimatized (°C) (°C)

Work Ligt Moderate Heavy Very Light Moderate Heavy Very Demand Heavy Heavy 100% Work

29,5 27,5 26 - 27,5 25 22,5 -

75% Work, 25% rest

30,5 28,5 27,5 - 29,5 26,5 24,5 -

50% work 50% rest

31,5 29,5 28,5 27,5 30 28 26,5 25

25% work 75% rest

32,5 31 30 29,5 31 29 28 26,5

Sumber : American Conference of Govermentan Industrial Hygienist, 2005

6. Mekanisme dalam menghadapi panas

Manusia dapat mempertahankan suhu tubuhnya sendiri dari

kondisi lingkungannya yang selalu berubah-ubah dan diatur oleh

suatu sistem pengatur suhu, karena manusia termasuk makhluk

homotermis. Suhu menetap ini adalah akibat kesetimbangan diantara

panas yang dihasilkan di dalam tubuh sebagai akibat metabolisme dan

pertukaran panas tubuh dengan lingkungan sekitar (Suma’mur,2009).

Bila suhu tubuh diturunkan terjadi vasodilatasi pembuluh

darah kulit, yang menyebabkan suhu kulit mendekati suhu tubuh.

Suhu tubuh manusia yang dapat diraba atau dirasakan tidak hanya

didapat dari metabolisme tetapi juga dipengaruhi oleh panas

lingkungan. Makin tinggi panas lingkungan, semakin besar pula

pengaruhnya terhadap suhu tubuh. Sebaliknya semakin rendah suhu

Page 30: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

35

lingkungan, makin banyak pula panas tubuh yang hilang. Dengan

kata lain, terjadi pertukaran panas antara tubuh manusia yang didapat

dari metabolisme dengan tekanan panas yang dirasakan sebagai

kondisi panas lingkungan. Selama pertukaran ini seimbang dan serasi,

tidak akan menimbulkan gangguan, baik penampilan kerja maupun

kesehatan kerja (Depkes RI, 2003).

Menurut Suma’mur 2009 ada 3 cara tubuh dalam

menghadapi panas, yaitu :

a. Pengaturan peredaran darah

Keadaan udara lingkungan yang panas maka akan terjadi

vasodilatasi pembuluh darah tepi dan vasokontraksi pembuluh

darah dalam, tetapi di lingkungan dingin akan terjadi

vasokontraksi pembuluh darah tepi dan vasodilatasi pembuluh darah

dalam.

b. Dengan memproduksi keringat dan mekanisme penguapan

sehingga menyebabkan penurunan suhu tubuh.

c. Menggigil dimaksudkan suhu udara yang dingin dengan menggigil

akan menyebabkan metabolisme dan produksi panas akan

menurunkan laju metabolisme tubuh.

7. Gangguan Kesehatan Karena Pengaruh Tekanan Panas

Menurut Suma’mur, 2009, jenis gangguan akibat tekanan

panas yang berlebihan sebagai berikut :

Page 31: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

36

a. Heat Stroke

Jarang sekali terjadi dalam industri, namun bila terjadi

sangatlah hebat. Biasanya terjadi pada seorang laki-laki yang

bekerja berat dalam keadaan emosi dalam situasi yang sangat

panas dan belum beraklimatisasi sehingga produksi panas dalam

tubuh tinggi yang dapat terjadi dalam suhu diatas 30°C, karena

orang Indonesia biasa bekerja pada suhu 24°C-26°C, dengan

kelembaban sekitar 85%-95%.

b. Heat Cramps

Di dalam lingkungan yang bersuhu tinggi, sebagai akibat

bertambahnya keringat yang keluar menyebabkan hilangnya garam

natrium dari tubuh, dan sebagai akibat banyak minum air, tetapi

tidak diberi garam natrium yang hilang bersama keringat yang

dapat menyebabkan dehidrasi.

c. Heat Exhaustian

Terjadi oleh karena cuaca kerja yang sangat panas,

terutama bagi mereka yang belum beraklimatisasi terhadap udara

panas, dapat terjadi karena berkeringat sangat banyak, sedangkan

suhu badan normal atau subnormal, tekanan darah menurun dan

nadi lebih cepat.

d. Heat Syncope

Merupakan bentuk cidera panas yang paling ringan, dapat

terjadi karena terkena panas matahari secara langsung.

Page 32: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

37

e. Dehidrasi

Suatu kehilangan cairan tubuh yang berlebihan yang

disebabkan oleh penggantian cairan yang tidak cukup maupun

karena gangguan kesehatan (Tarwaka dkk, 2004). Menurut

Grandjean (1988) jika suhu lingkungan meningkat, maka efek

fisiologis yang terjadi adalah : peningkatan kelelahan, peningkatan

denyut jantung, peningkatan tekanan darah, mengurangi aktivitas

organ pencernaan, sedikit peningkatan suhu inti dan peningkatan

tajam suhu shell (suhu kulit akan naik dari 32°C ke 36-37°C),

peningkatan aliran darah melalui kulit, dan peningkatan produksi

keringat yang menjadi berlebihan jika suhu kulit mencapai 34°C

atau lebih.

8. Faktor yang mempengaruhi daya tahan tubuh tenaga kerja dalam

lingkungan kerja yang panas

Menurut Tarwaka, dkk (2004) faktor yang mempengaruhi

daya tahan tubuh tenaga kerja antara lain :

a. Umur

Daya tahan badan terhadap panas akan menurun pada

umur yang lebih tua. Orang yang lebih tua akan lamban keluar

keringatnya dibandingkan dengan orang muda, karena orang yang

lebih tua memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengembalikan

suhu tubuh menjadi normal setelah terpapar panas, karena denyut

nadi maksimal dari kapasitas kerja yang maksimal berangsur-

Page 33: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

38

angsur menurun sesuai dengan bertambahnya umur.

b. Jenis Kelamin

Terdapat perbedaan kecil dalam kapasitas antara laki-laki

dan perempuan untuk berkeringat secara cukup, dalam iklim panas

tidak dapat beraklimatisasi secara baik seperti laki-laki. Seorang

wanita lebih tahan terhadap suhu dingin dari pada suhu panas. Hal

tersebut di sebabkan karena tubuh wanita mempunyai jaringan

dengan daya konduksi yang lebih tinggi terhadap panas bila di

bandingkan dengan laki-laki.

c. Masa Kerja

Lamanya bekerja seseorang dari pertama bekerja hingga

dilakukannya penelitian pada sampel penelitian.

d. Aklimatisasi

Aklimatisasi adalah penyesuaian diri seseorang terhadap

lingkungannya yang ditandai dengan penurunan detak nadi dan

suhu mulut atau suhu badan sebagai akibat pembentukan keringat.

Aklimatisasi ini ditujukan pada suatu pekerjaan dan suhu tertentu

sehingga bersifat khusus. Biasanya aklimatisasi terhadap panas

akan tercapai sesudah 2 minggu, sedangkan meningkatnya

pembentukan keringat tergantung pada kenaikan suhu badan.

9. Pengendalian Panas

Menurut Tarwaka, dkk (2004) pengendalian terhadap panas

dapat dilakukan dengan cara :

Page 34: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

39

a. Isolasi terhadap sumber panas

Isolasi terhadap sumber panas adalah memisahkan sumber

panas dari tenaga kerja untuk mencegah terjadinya gangguan

kesehatan, bertujuan untuk mencegah keluarnya panas

kelingkungan. Dapat dilakukan dengan cara membalut pipa-pipa

yang panas, menutup tangki-tangki yang berisi air panas sehingga

dapat mengurangi aliran panas yang timbul.

b. Tirai radiasi

Tirai radiasi adalah tirai atau penutup yang terbuat dari

lempengan alumunium, baja anti karet, atau dari bahan metal yang

permukaannya mengkilat, bertujuan untuk mencegah terjadinya

efek radiasi dari bahan atau alat yang memicu terjadinya radiasi.

c. Ventilasi setempat

Ventilasi setempat adalah proses untuk meningkatkan

pergerakan udara dengan cara mengurangi temperatur dan

kelembaban. Bertujuan untuk mengendalikan panas konveksi yaitu

dengan menghisap keluar udara yang panas.

d. Pendinginan lokal

Pendinginan lokal adalah cara mengalirkan udara yang

sejuk ke sekitar pekerja dengan tujuan menggantikan udara yang

panas dengan udara yang sejuk dan dialirkan dengan kecepatan

tinggi.

Page 35: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

40

e. Ventilasi umum

Ventilasi umum adalah cara yang digunakan untuk

mengendalikan suhu dan kelembaban udara yang tinggi tetapi

tidak dapat menanggulangi panas radiasi yang tinggi.

f. Pengaturan lama kerja

Pengaturan lama kerja adalah pembagian waktu kerja

sesuai dengan beban kerja yang diterima, bertujuan untuk

menghindari terjadinya gangguan kesehatan akibat terpapar suhu

udara yang tinggi.

C. Tekanan Darah

1. Pengertian Tekanan Darah

Tekanan darah adalah daya dorong ke semua arah pada

seluruh permukaan yang tertutup pada dinding bagian dalam jantung

dan pembuluh darah (Ethel, 2003).

Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara

alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah

yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga

dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat

melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan

darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi di waktu pagi hari

dan paling rendah pada saat tidur malam hari (Joyce dkk, 2008).

Tekanan darah sistolik adalah tekanan yang diturunkan

sampai suatu titik dimana denyut dapat dirasakan, sedangkan tekanan

Page 36: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

41

diastolik adalah tekanan di atas arteri brakialis perlahan-lahan

dikurangi sampai bunyi jantung atau denyut arteri dengan jelas dapat

didengar dan titik dimana bunyi mulai menghilang. Perbedaan

tekanan antara sistole dan diastole disebut tekanan nadi dan

normalnya adalah 30-50 mmHg (Hull, 1986).

Aksi pemompaan jantung memberikan tekanan yang

mendorong darah melewati pembuluh-pembuluh. Darah mengalir

melalui sistem pembuluh tertutup karena ada perbedaan tekanan atau

gradien tekanan antara ventrikel kiri dan atrium kanan (Ethel, 2003).

a. Tekanan ventrikular kiri berubah dari setinggi 120 mmHg saat

sistole sampai serendah 0 mmHg saat diastole.

b. Tekanan aorta berubah dari setinggi 120 mmHg saat sistole sampai

serendah 80 mmHg saat diastole. Tekanan diastolik tetap

dipertahankan dalam arteri karena efek lontar balik dari dinding

elastis aorta. Rata-rata tekanan aorta adalah 100 mmHg.

Perubahan tekanan sirkulasi sistemik. Darah mengalir dari

aorta (dengan tekanan 100 mmHg) menuju arteri (dengan perubahan

tekanan dari 100 ke 40 mmHg) ke arteriol (dengan tekanan 25 mmHg

di ujung arteri sampai 10 mmHg di ujung vena) masuk ke vena

(dengan perubahan tekanan dari 10 mmHg ke 5 mmHg) menuju vena

cava superior dan inferior (dengan tekanan 2 mmHg) dan sampai ke

atrium kanan (dengan tekanan 0 mmHg) (Ethel, 2003).

Page 37: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

42

2. Penggolongan Tekanan Darah

a. Tekanan darah normal

Tekanan darah normal bila tekanan darah sistolik

menunjukkan kurang dari 140 mmHg dan diastolik kurang dari 90

mmHg (Guyton dan Hull, 2008).

Nilai tekanan darah normal berdasarkan umur :

1) Pada usia 15-29 tahun : sistolik 90-120 mmHg, diastolik 60-80

mmHg.

2) Pada usia 30-49 tahun : sistolik 110-140 mmHg, diastolik 70-90

mmHg.

3) Pada usia >50 tahun : sistolik 120-150 mmHg, diastolik 70-90

mmHg (Woro, 1999).

Menurut Evelyn (2007), standar nilai tekanan darah normal

pada seseorang adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Standar Tekanan Darah Normal

No. Usia Usia

Diastole Sistole

1 Pada masa bayi 50 70-90 2 Pada masa anak 60 80-100 3 Masa remaja 60 90-110 4 Dewasa muda 60-70 110-125 5 Lebih tua 80-90 130-150

Sumber : Evelyn, 2007

Page 38: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

43

b. Tekanan darah rendah

Seseorang dikatakan mempunyai tekanan darah rendah

bila tekanan darah untuk yang normal tetap di bawah 100/60

mmHg, tekanan sistolik kurang dari 100 mmHg dan diastolik

kurang dari 60 mmHg (Watson, 2002).

c. Tekanan darah tinggi

Catatan tekanan darah untuk yang normal tetap di atas

100/90 mmHg, tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolik

lebih dari 90 mmHg (Watson, 2002).

Berikut adalah tabel untuk kategori tekanan darah :

Tabel 5. Tabel Kategori Tekanan Darah

Tekanan Darah Tekanan Darah Sistolik ( angka bacaan di atas)

mmHg

Tekanan Darah Distolik (angka bacaan di bawah)

mmHg Normal Di bawah 120 Di bawah 80 Pre-Hipertensi 120-139 80-89 Darah Tinggi atau Hipertensi (Stadium 1)

140-159 90-99

Darah Tinggi atau Hipertensi (Stadium 2 atau berbahaya)

Di atas 160 Di atas 100

Sumber : Joint National Committe-VII, 2003

3. Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah

Beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan darah, yaitu :

a. Olahraga

Respon fisiologis terhadap olahraga adalah meningkatnya

curah jantung yang akan disertai meningkatnya distribusi oksigen

ke bagian tubuh yang membutuhkan, sedangkan pada bagian-

Page 39: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

44

bagian yang kurang memerlukan oksigen akan terjadi

vasokonstriksi, misal traktus digestivus. Meningkatnya curah

jantung pasti akan berpengaruh terhadap tekanan darah (Ridjab,

2005).

Olahraga sangat bermanfaat bagi tubuh. Diantara banyak

manfaat olahraga, salah satunya adalah bahwa olahraga dapat

meningkatkan kerja jantung dan pembuluh darah. Respon fisiologis

terhadap olahraga adalah meningkatnya curah jantung yang akan

disertai meningkatnya distribusi oksigen ke bagian tubuh yang

membutuhkan, sedangkan pada bagian-bagian yang kurang

memerlukan oksigen akan terjadi vasokonstriksi, misal traktus

digestivus. Meningkatnya curah jantung pasti akan berpengaruh

terhadap tekanan darah. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh

aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan

aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam

satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling

rendah pada saat tidur malam hari (Ridjab, 2005).

b. Emosi

Saat manusia mempersepsikan sesuatu sebagai stres,

bagian otak yang menangani pikiran mengirimkan sinyal ke sistem

saraf melalui hipotalamus. Sistem saraf lalu mempersiapkan tubuh

untuk menghadapi stres tersebut. Terjadi perubahan detak jantung

dan tekanan darah, serta pupil melebar. Juga ada hormon dan zat-

Page 40: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

45

zat kimia yang dikeluarkan atau disekresi, seperti adrenalin.

Sekresi adrenalin ini yang membuat tubuh siap, namun jika terjadi

berkepanjangan akan menimbulkan kerugian misalnya

terhambatnya pertumbuhan dan pemulihan tubuh, pencernaan dan

reaksi kekebalan tubuh (imunologik). Dapat terjadi penyakit terkait

stres; sebagai contoh penyakit jantung dan pembuluh darah

(kardiovaskuler) akibat meningkatnya tekanan darah yang

merusakkan jantung dan pembuluh darah (arteri) serta

meningkatnya kadar gula darah (Selye, 2010)

Emosi, kecemasan, rasa takut, stres fisik dan rasa sakit

dapat meningkatkan tekanan darah oleh karena rangsangan terhadap

saraf simpatis menghasilkan peningkatan cardiac output dan

vasokonstriksi arteri (Selye, 2010).

c. Stres

Keadaan pikiran juga berpengaruh terhadap tekanan darah

sewaktu mengalami pengukuran (Vita, 2004).

d. Umur

Tekanan darah akan cenderung tinggi bersama dengan

peningkatan usia. Umumnya sistolik akan meningkat sejalan

dengan peningkatan usia, sedangkan diastolik akan meningkat

sampai usia 55 tahun, untuk kemudian menurun lagi (Vita, 2004).

Page 41: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

46

Semakin tua umur seseorang tekanan sistoliknya semakin

tinggi. Biasanya dihubungkan dengan timbulnya arteriosclerosis

(Guyton dan Hall, 2008).

e. Jenis Kelamin

Tekanan darah pada perempuan sebelum menopause

adalah 5- 10 mmHg lebih rendah dari pria seumurnya, Tetapi setelah

menopause tekanan darahnya lebih meningkat (Vita, 2004).

f. Obesitas

Obesitas atau kegemukan diartikan sebagai penimbunan

jaringan lemak tubuh secara berlebihan sehingga berat badan telah

melebihi batas ambang normal dan dapat membahayakan kesehatan

(Taufik,2007). Timbunan lemak dalam tubuh memicu tekanan

darah tinggi dan meningkatkan kadar kolesterol darah dan insulin.

Kondisi kegemukan yang dialami anak-anak sejak kecil jelas

meningkatkan resiko kematian dini (Taufik,2007)

Bila mempunyai ukuran tubuh termasuk obesitas

memungkinkan terjadinya peningkatan tekanan darah (Vita, 2004).

Indeks Massa Tubuh (IMT) yang kurang dari 18,5 termasuk dalam

kategori kurus, untuk IMT antara 18,5 - 22,9 termasuk dalam

kategori normal, untuk IMT 23,0 - 27,4 termasuk dalam kategori

over weight dan untuk IMT lebih dari 27,5 termasuk dalam

kategori obesitas (Taufik, 2007).

Page 42: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

47

g. Minum alkohol

Minuman alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan

tekanan darah dan menyebabkan resistensi terhadap obat anti

hipertensi (Vita, 2004).

Beberapa studi menunjukkan hubungan langsung antara

tekanan darah dan asupan alkohol serta diantaranya melaporkan

bahwa efek terhadap tekanan darah baru nampak bila

mengkonsumsi alkohol sekitar 2-3 gelas ukuran standar setiap

harinya (Depkes RI, 2003).

h. Merokok

Pada keadaan merokok pembuluh darah dibeberapa bagian

tubuh akan mengalami penyempitan, dalam keadaan ini

dibutuhkan tekanan yang lebih tinggi supaya darah dapat mengalir

ke alat-alat tubuh dengan jumlah yang tetap (Vita, 2004). Untuk itu

jantung harus memompa darah lebih kuat, sehingga tekanan pada

pembuluh darah meningkat (Eny,2011)

Rokok yang dihisap dapat mengakibatkan peningkatan

tekanan darah. Selain itu rokok juga dapat mengakibatkan

vasokonstriksi pembuluh darah perifer dan pembuluh di ginjal

sehingga terjadi peningkatan tekanan darah. Merokok sebatang

setiap hari akan meningkatkan tekanan sistolik 10-25 mmHg dan

menambah detak jantung 5- 20 kali per menit (Eny, 2011)

Page 43: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

48

4. Faktor Eksternal

Selain faktor dari pribadi sendiri orangnya, ada juga faktor

yang mempengaruhi perubahan tekanan darah baik sistolik maupun

diastolik. Faktor tersebut adalah faktor yang berasal dari lingkungan,

khususnya lingkungan kerja, seperti :

a. Tekanan Panas

Pada lingkungan kerja panas, tubuh mengatur suhunya

dengan penguapan keringat yang dipercepat dengan pelebaran

(vasodilatasi) pembuluh darah tepi dan vasokontraksi pembuluh

darah dalam yang disertai meningkatnya denyut nadi dan tekanan

darah, sehingga beban kardiovaskuler bertambah

(Suma’mur,2009). Jika seseorang merasakan panas yang berlebih

dan secara terus-menerus , maka orang tersebut akan cepat

merasakan lelah dan peningkatan emosi juga terjadi.

b. Kebisingan

Pada umumnya kebisingan bernada tinggi sangat

mengganggu, lebih-lebih yang terputus-putus atau yang datangnya

secara tiba-tiba dan tidak terduga (Suma’mur,2009). Kebisingan

mengganggu perhatian, sehingga konsentrasi dan kesigapan mental

menurun. Efek pada persyarafan otonom terlihat sebagai kenaikan

tekanan darah, percepatan denyut jantung, pengerutan pembuluh

darah kulit, bertambah cepatnya metabolisme, menurunnya

Page 44: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

49

aktivitas alat pencernaan. Kebisingan menyebabkan kelelahan,

kegugupan, rasa ingin marah, hipertensi dan menambah stress.

c. Masa Kerja

Semakin lama masa kerja dapat dikatakan semakin tinggi

pula kemampuan kerja yang dimiliki, semakin efisien badan dan

jiwa bekerja, sehingga beban kerja relatif sedikit. Lamanya bekerja

seseorang dari pertama bekerja hingga dilakukannya penelitian

pada sampel penelitian, baik dari hari ke hari atau seumur hidup

(Tarwaka dkk, 2004).

d. Lama Paparan

Tekanan panas memerlukan upaya tambahan pada anggota

tubuh untuk memelihara keseimbangan panas. Selanjutnya apabila

pemaparan terhadap panas terus berlanjut, maka resiko terjadinya

gangguan kesehatan juga akan meningkat. Menurut Tarwaka, dkk

(2004) menyatakan bahwa reaksi fisiologis akibat pemaparan

panas yang berlebih dapat dimulai dari gangguan fisiologis yang

sangat sederhana sampai dengan terjadinya penyakit yang sangat

serius. Lamanya seseorang berada di tempat atau di dekat sumber

panas (Azwar, 1990).

e. Beban Kerja

Menurut Tarwaka (2010), beban kerja (workload) dapat

didefinisikan sebagai suatu perbedaan antara kapasitas atau

kemampuan pekerja dengan tuntutan pekerjaan yang harus

Page 45: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

50

dihadapi. Menurut Tarwaka, dkk (2004) menjelaskan bahwa salah

satu pendekatan untuk mengetahui berat ringannya beban kerja

adalah dengan menghitung nadi kerja, konsumsi oksigen, kapasitas

ventilasi paru, dan suhu inti tubuh.

Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi

melalui beberapa cara sebagai berikut (Vita,2004) :

1) Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih

banyak cairan pada setiap detiknya.

2) Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku,

sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung

memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada

setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang

sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan.

Inilah yang terjadi pada usia lanjut, di mana dinding arterinya

telah menebal dan kaku karena arteriosclerosis. Dengan cara

yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi

vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara

waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di

dalam darah.

3) Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan

meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat

kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang

sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam

Page 46: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

51

tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.

Sebaliknya jika aktivitas memompa jantung berkurang, arteri

mengalami pelebaran dan banyak cairan keluar dari sirkulasi,

maka tekanan darah akan menurun atau menjadi lebih kecil.

Penyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut dilaksanakan oleh

perubahan di dalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom

(bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi secara

otomatis).

Menurut Vita, 2004 Sistem saraf simpatis merupakan

bagian dari sistem saraf otonom, yang untuk sementara waktu

berfungsi untuk :

1) Meningkatkan tekanan darah selama respon fight-or-flight (reaksi

fisik tubuh terhadap ancaman dari luar).

2) Meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung, juga

mempersempit sebagian besar arteriola, tetapi memperlebar

arteriola di daerah tertentu (misalnya otot rangka, yang

memerlukan pasokan darah yang lebih banyak).

3) Mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal, sehingga

akan meningkatkan volume darah dalam tubuh.

4) Melepaskan hormonepinefrin (adrenalin) dan

noreponefrin (noradrenalin), yang merangsang jantung dan

pembuluh darah

Page 47: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

52

B. Kerangka Pemikiran

Keterangan : Di Teliti

Tidak di teliti

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Tubuh (metabolisme)

Proses Pertukaran Panas

Respon Fisiologis Tubuh

Suhu Kulit Naik

Intensitas Kebisingan melebihi NAB

Gangguan Syaraf Otonom

Gangguan Mental Emosional

Peningkatan Hormon Adrenalin

Vasodilatasi Pembuluh Tepi

Tekanan Darah Meningkat 1. Masa Kerja 2. Usia 3. Lama

Paparan 4. Beban Kerja

1. Emosi 2. Stress 3. Olahraga 4. Umur 5. Jenis

Kelamin 6. Obesitas 7. Alkohol 8. Merokok

Tekanan Panas Kebisingan

Page 48: LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka A. 1. Kebisingan adalah ... · frekuensi tertentu yang merupakan ciri khas dari benda tersebut. Biasanya suatu kebisingan terdiri atas campuran

53

C. Hipotesis

Ada Hubungan Kebisingan dan Tekanan Panas dengan Tekanan

Darah Pekerja Weaving PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta