lap. modul 3 teknologi mekanik.doc
DESCRIPTION
laporanTRANSCRIPT
Praktikum Fisika
MODUL IIIMEMBUBUT (MESIN PERKAKAS)I. TUJUAN PRAKTIKUM1. Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen mesin bubut serta fungsinya.
2. Mahasiswa dapat memahami dan mengerti gambar kerja.
3. Mahasiswa dapat melaksanakan kerja dengan efisien.
4. Mahasiswa dapat mengoperasikan mesin bubut dan menguasai cara pembubutan dengan benar.
II. ALAT DAN BAHANAlat dan bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut :
Alat :
1. Mesin Bubut
2. Pahat Bubut
3. Kunci Pas
4. Jangka Sorong
5. Palu
6. Penitik nomor
7. Ragum
8. Majun
Bahan :
1. Sebuah besi silinder dengan diameter 31,8 mm dan panjang 160 mm.
III. DASAR TEORIMesin bubut adalah sebuah mesin yang mencakup segala mesin perkakas yang memproduksi bentuk silindris dan digunakan untuk menghasilkan benda-benda putar, membuat ulir, pengeboran dan meratakan permukaan benda putar. Prinsip mekanisme gerakan pada mesin ini adalah merubah energi listrik menjadi gerakan putar pada motor listrik kemudian ditransmisikan ke mekanisme gerak mesin bubut. Dalam hal ini prinsip mesin bubut ada 2 macam, yaitu :
1. Main Drive
Gerakan utama pada mesin bubut berupa putaran motor listrik yang ditransmisikan melalui belt menuju gear box. Didalam gear box terdapat roda gigi yang berfungsi untuk mengatur transmisi putaran spindle, sehingga menghasilkan putaran pada chuk.
2. Feed Drive
Yaitu gerakan pemakanan pahat pada benda kerja.
Bagian-bagian dan fungsi mesin bubut
1. Gear box dan Quick Change Gear BoxAdalah bagian dari system transmisi pada mesin bubut, berupa susunan roda gigi yang berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran dari motor penggerak dan mengatur kecepatannya sebelum diteruskan ke spindle. Quick Change Gear Box atau sering juga disebut dengan feed box berfungsi untuk mentransmisikan daya dan putaran dari gear box sebelum diteruskan ke mekanisme pemakanan/apron. Gear Box dan Quick Change Gear Box terletak pada Head Stock.
2. Apron
Apron merupakan tempat susunan roda gigi yang menggerakkan Carriage.
3. Carriage
Merupakan meja penggerak pahat dan terletak diatas apron.
4. Chuck
Merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi untuk memegang benda kerja agar tidak bergoyang saat pembubutan.
5. Tailstock
Tailstock terletak berhadapan dengan spindle. Berfungsi untuk menahan ujung benda kerja saat pembubutan dan juga dapat digunakan untuk memegang tool pada saat pengerjaan drilling, reaming, dan tapping.
6. Tool Post
Merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi untuk memegang pahat.
7. Compound Rest
Digunakan untuk menopang tool post pada bermacam-macam posisi.
Gb. Komponen mesin bubutKontrol utama mesin bubut berupa :
1. Spindle Change Switch
2. Spindle Change Lever A
3. Spindle Change Lever B
No 1,2,3 digunakan untuk merubah kecepatan putar (mengatur kecepatan pada speed Gear Box). Pengaturan kecepatan dilakukan dengan merubah posisi handle-handlenya.
4. Left and Right Thread Change Lever
Digunakan pada proses pembubutan ulir, yaitu untuk mengatur pembuatan ulir kanan atau kiri.
5. Pitch and Feed Selector Lever
6. Pitch and Feed Selector Lever
7. Main Switch
Saklar utama untuk menghidupkan atau mematikan mesin bubut.
8. Coolant Pump Switch
Untuk menghidupkan pompa cooling oil.
9. Spindle Forward-Stop-Reserve Lever
Berfungsi untuk merubah putaran dari feed rod.
10. Compound Rest Feed Lever
Untuk menggerakkan compound rest tanpa menggerakkan carriage.
11. Carriage Longitudinal Feed Handwheel
Engkol yang berfungsi untuk menggerakkan carriage secara manual dalam arah longitudinal.
12. Split Nut Lever
Menggerakkan split nut yang nantinya akan memutar lead screw.
13. Saddle Lock Screw
Mengunci saddle agar tidak bergerak dan dalam keadaan stabil.
14. Longitudinal and Crosws Power Feed Lever
Menjalankan pembubutan otomatis dan dapat menggerakkan carriage dalam arah longitudinal maupun melintang.
15. Tailstock Set Over Screw
Untuk menyetel kedudukan tailstock yang biasanya dilakukan pada pembubutan tirus.
16. Tailstock Quick Transverse Handwheel
Menggerakkan ujung dari tailstock biasanya dilakukan pada pembubutan tirus.
17. Tailstock Eccentric Locking Lever
18. Tailstock Quil Clamping Lever
19. Tailstock Locking Nut
No 17,18,19 pada prinsipnya digunakan untuk mengunci kedudukan tailstock.
20. Cross Slide Handwheel
Digunakan untuk menggerakkan carriage dalam arah melintang secara manual.
IV. PROSEDUR KESELAMATAN KERJAUntuk menghindari kecelakaan kerja prosedur keselamatan kerja perlu dilaksanakan, antara lain sebagai berikut :
1. Gunakan sepatu dan pakaian kerja saat pelaksanaan praktikum.
2. Gunakan kacamata kerja bila ada.
3. Ikatlah rambut anda bila memiliki rambut yang panjang.
4. Fokus dan lakukan pekerjaan sesuai prosedur.
5. Jangan bercanda saat praktikum.
V. LANGKAH KERJABerikut langkah kerja dalam proses membubut :
A. Persiapan sebelum membubut
1. Periksa dan persiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan.
2. Pasang pahat yang akan digunakan pada tool post, posisikan tepat pada center.
3. Ukur dimensi benda kerja sebelum dibubut.
4. Pasang benda kerja pada chuck dengan bantuan kunci chuck (kunci L) dan disenterkan.
5. Pilih kecepatan putar spindle yang sesuai dengan benda kerja.
6. Nyalakan mesin bubut
7. Tentukan titik nol dengan menyinggungkan pahat pada benda kerja hingga benda kerja tergores sedikit.
8. Kerjakan apa yang harus dibubut terlebih dahulu (pilih bagian yang paling mudah dahulu).
9. Lakukan proses membubut sesuai gambar benda kerja yang direncanakan.
B. Selama proses pembubutan
1. Ratakan ujung benda kerja
2. Matikan mesin saat hendak mengganti kecepatan atau mengganti posisi pahat.
3. Untuk awal pembubutan lakukan secara manual untuk menghemat waktu dan setelah mendekati dimensi yang diinginkan lakukan pembubutan secara otomatis untuk hasil benda kerja yang halus.
C. Setelah proses pembubutan
1. Matikan mesin bubut
2. Lepaskan benda kerja dari chuck.
3. Bersihkan mesin dari sayatan-sayatan besi bekas proses bubutan.
4. Bereskan alat-alat yang telah digunakan pada proses membubut.
VI. PEMBAHASAN1. Pengerjaan diawali dengan meratakanbagian ujung benda kerja.
2. Selanjutnya diameter benda kerja dibubut hingga diameternya menjadi 26 mm dengan panjang 30 mm.
3. Selanjutnya diameter benda kerja dibubut hingga diameternya menjadi 28 mm dengan panjang 70 mm.4. Selanjutnya pada sisi diameter 26 mm dibor center dengan mata bor 10 mm.
5. Selanjutnya pada sisi diameter 31,8 mm dibubut hingga diameternya menjadi 28,8 mm dengan panjang 10 mm untuk pegangan chuck.
6. Selanjutnya pasang benda kerja dengan dicenterkan.
7. Kemudian bubut benda kerja hingga diameternya menjadi 30 mm dengan panjang 40 mm.
Pada praktikum membubut ini kegagalan yang dialami kelompok kami adalah kesalahan dalam pemasangan pahat pada saat benda kerja disenterkan sehingga pahat membentur kepala senter dan mengurangi ukuran diameter benda kerja.
VII. KESIMPULANDari hasil praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Kecepatan dalam menggerakkan longitudinal feed handwheel ataupun cross slide handwheel sangat mempengaruhi halus kasarnya hasil pembubutan.
2. Hasil bubutan yang baik akan ditandai dengan sayatan yang berbentuk panjang-panjang dan tidak putus.
3. Ketepatan memilih bagian mana dahulu yang hendak dikerjakan akan sangat menentukan untuk menyelesaikan benda kerja tepat waktu.
VIII. SARANSaran yang dapat kami sampaikan setelah praktikum ini adalah :
1. Bagi mahasiswa yang hendak praktikum, sebelum praktikum membubut hendaknya mempelajari fungsi bagian-bagian dari mesin bubut dan modul praktikum terlebih dahulu.
2. Dalam membubut untuk awalan sebaiknya proses membubut dilakukan secara manual, walaupun hasilnya kasar tidaklah masalah untuk menghemat waktu dan setelah hendak finishing barulah gunakan pembubutan otomatis untuk hasil permukaan yang halus.
Laboratorium Teknologi MekanikSTT-PLN