lap. otot polos lambung

10
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Kerja Otot Polos ( Lambung) Disusun Oleh : Apilina Ikawati 2443014077 / T PROGAM STUDI S1 FARMASI FAKULTAS FARMASI

Upload: aprilina

Post on 13-Jul-2016

251 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

lambung

TRANSCRIPT

Page 1: Lap. Otot Polos Lambung

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

Kerja Otot Polos ( Lambung)

Disusun Oleh :

Apilina Ikawati 2443014077 / T

PROGAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI

Page 2: Lap. Otot Polos Lambung

BAB 1. TUJUAN PRAKTIKUM.

Untuk memahami pengaruh pemberian obat pada kerja otot polos lambung.

BAB 2. LANDASAN TEORI.

Otot polos secara anatomi berbeda dengan otot rangka dan otot pada jantung, otot polos terdiri dari serabut-serabut kecil yang umumnya berdiameter 1-5 mikrometer dan panjangnya hanya 20-500 mikrometer dan otot polos tidak memperlihatkan gambaran garis lintang. Otot polos mempunyai aktin,myosin, dan tropomyosin, tetapi tidak mempunyai troponin. Juga terdapat reticulum sarkoplasmik yang tidak berkembang dengan baik . ( Guyron, A.C. dan J.E.Hall)

Secara umum otot polos dibagi menjadi otot polos visceral(unitary/unit tunggal) dan otot polos multi unit.( Guyron, A.C. dan J.E.Hall)

1. Otot Polos Multi-Unit.

Terdiri atas serabut otot polos tersendiri dan terpisah tanpa membentuk suatu sinsitium, dan diinervasi oleh single nerve ending seperti pada otot skelet. Tiap serabut bekerja tanpa bergantung pada serabut lain dan seringkali dipersarafi oleh sebuah ujung syaraf, di tutupi oleh lapisan tipis yang terdiri atas substansi seperti membrane basal, yakni campuran kolagen halus dan glikoprotein yang membantu menyekat serabut-serabut terpisah satu sama lain. Sifat terpenting dari serabut otot polos multi-unit adalah baha masing-masing dapat berkontraksi dengan tidak bergantung pada yang lain, seluruhnya ditimbulkan oleh rangsangan syaraf dan sangat sedikit yang diakibatkan oleh factor stimulasi dari local tissue. Contohnya : otot silaris dan iris pada mata, serta Piolerector muscle yang menyebabkan tegaknya rambut bila dirangsang oleh system saraf simpatis. ( Guyron, A.C. dan J.E.Hall)

Page 3: Lap. Otot Polos Lambung

2. Otot Polos Visceral (Unit Tunggal)

Kekhasan dari otot visceral adalah ketidak mantapan potensial membrannya, yang pada masa relative tenang, rata-rata-rata nilainya adalah 50 milivolt. Potensial aksi dapat ditimbulkan oleh pegangan ,efek hormone, dan rangsangan neuro transmitter dari system syaraf , tetapi dasar timbulnya potensial aksi ini terjadi pada otot polos itu sendiri tanpa adanya ekstrinsik stimulus. Biasanya dihubungkan dengan basic slow wave rhytm yang timbul karena ketidakmantapan potensial membrane. Slow wave bukan potensial aksi, tetapi bila slow wave meningkat mencapai nilai ambang (sekitar 35 milivolt) maka suatu potensial aksi akan timbul dan menyebar ke seluruh bagian otot polos visceral,hingga kemudian tercadi kontraksi. Slow wave ini sering disebut pula sebagai gelombang pace maker. Bentuk potensial aksi pada otot polos berupa spike potensial (seperti pada otot rangka) maupun bentuk plateau (yang memperlihatkan pemanjangan dataran pada saat repolarisasi seperti pada otot jantung). ( Guyron, A.C. dan J.E.Hall)

Mekanisme Kontraksi Pada Otot Polos :

a) Dasar Kimiawi untuk Kontraksi Otot Polos.

Penelitian kimiawi menunjukkan bahwa filament aktin dan myosin berasal dari otot polos akan saling berinteraksi satu sama lain dengan cara yang sama dengan interaksi kedua filament tersebut lakukan di otot rangka. Selanjutnya proses kontraksi diaktifkan oleh ion kalsium dan adenosine trifosfat(ATP) yang dipecah menjadi adenosinedifosfat(ADP) untuk memberikan energy bagi kontraksi. (www.academia.edu)

b) Dasar fisika Kontraksi Otot Polos.

Kebanyakan filmen myosin mempunyai sesuatu yang disebut jembatan silang ‘slide-polar’ yang tersusun hingga jembatan pada satu sisi berayun kea rah sebaliknya. Hal ini menyebabkan myosin menarik filament aktin ke satu arah pada

Page 4: Lap. Otot Polos Lambung

satu sisi ketika secara bersamaan menarik filamen aktin yang lain kea rah sebaliknya pada sisi lain. (www.academia.edu)

BAB 3. ALAT DAN BAHAN.

3.1. Kimograf 3.2. Kertas kimogram3.3. Lampu spiritus3.4. Penulis otot3.5. Benang jahit halus3.6. Statif + klem-klem3.7. Larutan Tyrode3.8. Cairan fiksasi3.9. Papan katak3.10. Katak

BAB 4. TATA KERJA.

a. Bunuhlah katak sesuai aturannya.b. Kemudian bedahlah dinding rongga perut(tanyakan pada asisten).c. Perhatikan in vivo pergerakan-pergerakan lambung dan usus katak tersebut.d. Bebaskan lambung pada jaringan sekitarnya dan ikatan pylorus, kemudian ambil Cardia.e. Potonglah lambung di bagian distal dari ikatan pylorus.f. Ikatan ujung cardia pada kait dalam tabung perendam dan gantungkanlah ujung pylorusnya.g. Mulailah dengan pengecatan gerakan-gerakan lambung pada kymograph.

Page 5: Lap. Otot Polos Lambung

BAB 5. HASIL PRAKTIKUM

F

1 gms 0.3333 s

Ach 5.0E-5 MWash ()

Ach 5.0E-4 M

F

1 gms 0.3333 s

Adr 7.0E-6 MWash ()

Adr 7.0E-5 M

Page 6: Lap. Otot Polos Lambung

F

1 gms 0.3333 s

Pil 5.0E-6 MWash ()

Pil 5.0E-4 MWash ()

Pil 5.0E-3 M

BAB 6. PEMBAHASAN

6.1.6. Pembahasan Pertanyaan Buku Panduan Praktikum

1. Sebutkan urutan peristiwa kontraksi otot polos ?

Jawab : Mekanisme kontraksi pada otot polos :

1. Miofilamen aktin dan miosin berikatan di crossbridge sel otot polos, terjadi

kontraksi sel-sel otot polos (tergantung pada fosforilasi miosin).

2. Otot polos mengalami peningkatan ion kalsium yang berikatan dengan

kalmodulin. Ca2+ l kompleks kalmodulin mengaktivasi miosin kinase.

Page 7: Lap. Otot Polos Lambung

3. Sebagian ion kalsium terlepas dari retikulum sarkoplasma, tetapi sebagian

besar masuk melalui saluran ion kalsium yang terbuka pada membran

plasma, maka otot polos mengalami kontraksi

4. Sebaliknya saat terjadi transpor balik ion kalsium menuju retikulum

sarkoplasma dan ion kalsium menyeberangi membran plasma sehingga

miosin terdefosforilasi, maka otot polos mengalami relaksasi.

2. Terangkan mekanisme kerja ACH,adrenalin,sulfas atropin,dan pilocarpin ?

Jawab : Atropin yaitu memblok aksi kolinomimetik pada reseptor muskarinik

secara reversible yaitu hambatan oleh atropin pada dosis kecil dapat diatasi oleh

asetilkolin yang setara dalam dosis besar. Adrenalin menimbulkan vasokontriksi

pembuluh darah arteriel dan memicu denyut dan kontraksi jantung sehingga

menimbulkan tekanan darah naik seketika dan berakhir dalam waktu pendek.

Asetilkolin memberikan efek menurunkan potensial membran,menaikkan

frekuensi,sehingga ritmis meningkat, dan pilokarpin menurunkan potensial membran

dan rtime kontraksi tonus meningkat.

BAB 7. KESIMPULAN

Daftar Pustaka :

Guyron, A.C. dan J.E.Hall . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11

www.academia.edu

Page 8: Lap. Otot Polos Lambung