lap2 instalasi
TRANSCRIPT
LAPORAN I
PRAKTEK INSTALASI JARINGAN DAN
KOMPUTER
“Instalasi Software - Windows”
Oleh:
Nama : Riyo Syaputra
NIM :1102087
Prodi : Pendidikan Teknik Elektronika
TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2013
A. Tujuan
a) Memahami fungsi dan peranan system operasi pada computer.
b) Mampu melakukan format dan partisi harddisk.
c) Dapat menginstall system operasi windows.
B. Alat dan Bahan
1. Komputer multimedia.
2. Software system operasi Windows XP bootable.
3. CD Driver
C. Teori Singkat
1. Sistem Operasi
System operasi atau Operating System adalah perangkat lunak yang
bertugas untuk melakukan control dan manajement perangkat keras serta
operasi-operasi dasar system, termasuk manajemen software aplikasi seperti
program-program pengolahan kata dan browser web.
Secara umum system operasi adalah software pda lapisan pertama yang
ditaruh pada memori computer pada saat computer dinyalakan. Sedangkan
software-software yang lainnya dijalankan setelah system operasi berjalan, dam
system akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan
inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, scheduling tesk
dan antar muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi
melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan
oleh system operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum
tersebut dinamakan dengan “kernel” suatu system operasi.
System operasi terdiri dari beberapa bagian :
1) Mekanisme boot, yaitu meletakkan kernel kedalam memory.
2) Kernel yaitu inti dari sebuah system operasi
3) Command Interpreter atau Shell, yang bertugas membaca input dari
pengguna
4) Pustaka-pustaka yaitu yang menyediakan kumpulan fungsi dasar dan standar
yang dapat dipanggil oleh aplikasi lain.
5) Driver untuk berinteraksi dengan hardware eksternal, sekaligus untuk
mengontrol mereka.
Sebagian system operasi hanya mengijinkan satu aplikasi saja yang
berjalan pada satu waktu, tetapi sebagian besar aplikasi secara simultan pada
waktu yang sama. System operasi seperti itu disebut Multi-tasking Operating
System. Beberapa system operasi berukuran sangat kompleks dan besar, serta
inputnya bergantung kepada input pengguna, sedangkan Sistem Operasi lainnya
sangat kecil dan dibuat dengan asumsi bekeja tanpa intervensi manusia sama
sekali. Tipe yang pertama sering disebut sebagai Desktop OS, sedangkan tipe
kedua adalah Real-Time OS
System operasi utama yang digunakan computer system umum (termasuk
PC, computer personal) terbagi menjadi 3 kelompok besar:
a) Keluaran Microsoft Windows yang antara lain terdiri dari Windows Desktop
Environment (versi 1.x hingga versi 3.x), Windows 9x (windows 95,98, dan
Windows ME), dan Windows NT (Windows NT 3.x, Windows NT 4.0,
Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003, Windows Vista,
Windows 7 (seven), Window Orient (yang akan dirilis pada tahun 2014).
b) Keluaran Unix yang menggunakan antarmuka system operasi POSIX, seperti
SCO UNIX, keluarga BSD, GNU/LINUX, MacOS/X (berbasis kernel BSD
yang dimodifikasi, dan dikenal dengan nama Darwin) dan GNU/Hurd.
c) Mac OS, adalah system operasi untuk computer keluaran Apple yang biasa
disebut Mac atau Macintosh. System operasi yang terbaru adalah Mac OS X
versi 10.4 (Tiger).
2. Hard Drive
Hard drive sering juga disebut harddisk merupakan sebuah piranti
penyimpanan (storage) yang merekam data secara cepat menjadi pulsa magnetic
pada sebuah platter/disk metal yang berputar. Hard drive nenyediakan
penyimpanan data dimana semua computer modern membutuhkannya. Sebuah
hard drive penyimpanan informasi dengan menempatkan sebuah medan
magnetic melalui permukaaan sebuah disk berlapis amteril bermagnet yang
bergerak berputar.
Prinsip utama sebuah harddisk sangat mirip dengan perekam tape atau
video. Sebuah harddisk menyimpan data digital sebagai titik magnetic pada
permukaan sebuah disk. Sebuah bit data menyatakan nilai 0 saat disk dimagnetik
pada satu arah dan bernilai 1 bila arahnya berlawanan.
Hard drive menggunakan sebuah perangkat yang dinamakan “head” untuk
menulis dan membaca data dari setiap permukaan platter. Drive memposisikan
sebuah head, bergantung pada sebuah lengan yang dapat bergerak, dengan jarak
mikrokospis di atas permukaan platter pada setiap sisinya, jadi untuk hard drive
yang memilikim lima platter akan memiliki sepulih buah head yang bergantung
pada sepuluh lengan motoric. Elemen lainnya didalam head membaca data yang
direkam dengan merasakan medan magnet pada setiap bit magnetis yang
disebutkan saat melewati elemen yang dibaca.
Drive merekam data pada sebuah lingkaran konsentris yang disebut
“track” dan membagi setiap track menjadi segmen yang dikenal sebagai “sector”.
Bila sebuah system operasi membutuhkan sebuah file yang berlokasi pada track
dan sector tertentu, maka ia akan mengirimkan permintaan tersebut kepada hard
drive untuk mendapatkan data tersebut berdasarkan alamat tertentu.
3. File System
File system merupakan metode penyimpanan dengan pengorganisasian
file atau media penyimpanan computer dalam mengatur lokasi file tersebut.
Beberapa jenis system operasi file:
1) FAT (File Allocation Table) atau FAT16
Digunakan pada file dengan kapasitas Win 3x. hanya mampu menyimpan
dan membaca file dengan kapasitas 2 Gigabyte (1 gigabyte = 1024
Megabyte). Jumlah file yang mampu dibaca pada root directory: 512 file,
sedangkan pada non direktori sebesar 65.335, tidak mendukung long file
names (hanya format 8.3)dan file security.
2) VFAT (Virtual File Allocation Table)
Digunakan pada Win95, mampu menyimpan dan membaca file dengan
kapasitas 4 Gb. Jumlah file yang mampu dibaca pada root directory:512 file,
sedangkan pada non directory tak terbatas, mendukung long file names dan
memilliki file security.
3) FAT 32
Digunakan pada windows98, mampu menyimpan dan membaca file dengan
kapasitas 4 Terabyte (1 Terabyte = 1024 Gigabyte). Jumlah file yang mampu
dibaca pada root directory dan nondirectory tak terbatas, untuk fasilitas long
file names dan file security sama dengan VFAT, memiliki keunggulan
perbaikan otomatis file.
4) NTFS (New Technology File System)
Digunakan pada win2000, XP, Vista, mampu menyimpan dan membaca file
dengan kapasitas 16 Exabyte (1 Exabyte = 1024 Terabyte). Fasililtas jumlah
file yang mampu dibaca pada root directory dan nondirectory, long file
names sama dengan FAT, memiliki keunggulan perbaikan otomatis file, file
security, file level compression, serta mendukung dual file fork (macintosh)
dan POSIX.
4. Partisi Harddisk
Partisi Harddisk ialah proses member bagian atau memecah ruang
harddisk yang tersedia menjadi beberapa bagian. Contoh, jika kita mempunyai
harddisk sebesar 40 GB yang belum dipartisi, maka jika kita membuka windows
explorer maka akan terbaca sebagai Local Disk (C:) namun terkadang kita
melihat di computer lain dengan besar harddisk yang sama tetapi terbaca 2
bagian yaitu Local Disk ( C: ) dan Local Disk (D: ), inilah yang dimaksud
harddisk di partisi menjadi 2 bagian yang besarnya masing-masing bagian itu
bisa kita sesuaikan.
Dalam sebuah harddisk memiliki beberapa tipe partisi, yaitu:
a) Partisi Primary
Partisi primary merupakan partisi utama pada harddisk yang memuat
sejumlah file data. Fungsi dari partisi primary ini juga sebagai partisi yang
pertama kali diakses computer untuk booting.
b) Partisi Extended
Partisi Extended juga merupakan partisi utama pada harddisk. Partisi
extended berfungsi untuk mengatasi keterbatasan pambagian partisi. Partisi
extended tidak menangani pengolahan data secara langsung.
c) Partisi Logical
Partisi logical merupakan partisi sampingan yang terdapat partisi extended.
Partisi logical mampu menampung berbagai macam file data.
5. Format Harddisk
Format harddisk merupakan suatu cara pemberian file system pada
harddisk agar harddisk dapat digunakan seefisien mungkin dengan mengetahui
terlebih dahulu system operasi apa yang akan digunakan. Format harddisk
dilakukan setelah kita selesai mempartisi harddisk.
File system yang diberikan pada harddisk kita kenal dengan istilah FAT (
file allocation), disinilah kunci dari seluruh pengelolaan informasi pada harddisk
atau istilah lainnya File Sistem. File system bertugas untuk mengalokasikan
ruang data informasi dalam harddisk serta mengatur ruang-ruang yang masih
kosong. File system juga bertanggung jawab untuk merawat nama-nama file dan
direktori serta dimana file-file tersebut 3 bagian penting, yaitu:
Boot record dan system informasi
Direktori, dan
File-file.
D. Langkah Kerja
1. Siapkan master windows XP, masukan kedalam CD/DVDROOM. Sebelumnya,
restar terlebih dahulu komputer anda. Dan masuk ke BIOS dengan cara menekan
F2, F12, ESC, atau delete.
2. Pada bios set up utility, pilih menu pilihan Boot, dan pilih Boot Device Priority.
3. Ubah CDROM pada posisi 1st
Boot Device untuk boot melalui CDROM dengan
menggunakan tombol +- di keyboard. Lalu menekan F10 untuk menyimpan
konfigurasi.
4. Setelah itu melakukan restart lagi pada komputer dan tunggu sebentar lalu tekan
sembarang tombol dengan cepat pada saat keluar boot from CD.
5. CPU akan melakukan proses mendeteksi hardware.
6. Terjadi proses Windows Setup, menunggu beberapa saat.
7. Menekan Enter untuk melakukan proses Setup Windows
8. Menekan Enter untuk melakukan format pada partisi yang telah ada atau tekan C
untuk membuat partisi pada tempat yang kosong, dengan catatan harddisk masih
ada ruang harddisk untuk melakukan partisi baru.
9. Proses formatting. Memilih salah satu jenis format yang diinginkan, seperti
NTFS.
10. Menunggu proses formatting harddisk. Tunggu proses ini sampai selesai.
11. Proses copy files system, menunggu sampai selesai.
12. Proses Inisialisasi windows, menunggu beberapa saat sampai proses selesai
13. Proses reboot, tunggu proses ini sampai selesai
14. Proses masuk pertama window XP. Dengan terlihat logo windows pada monitor
15. Proses installasi windows, menunggu beberapa saat sampai proses selesai
16. Regional setting, merubah sesuai dengan region tempat berasal dengan memilih
tab customize setelah selesai pilih next.
17. Software personalisasi setting. Ketik nama dan organisasi , organisasi dapat
dilewati, kemudian pilih next untuk proses selanjutnya.
18. Registrasi code. Mengisi nomor serial atau nomor product key, pilih next untuk
proses selanjutnya.
19. Mengisi nama computer dan password administrator local, proses pengisian
password bisa dilewati, kemudian pilih next untuk proses selanjutnya.
20. Mensetting tanggal dan waktu, setting tanggal dan waktu sesuai dengan zona
kita berada, pilih next untuk proses selanjutnya.
21. Proses setup windows. Tunggu sampai selesai
22. Proses inisialisasi windows, menunggu sampai proses selesai.
23. Proses masuk operating windows untuk pertama kalinya, kemudian next untuk
melakukan proses selanjutnya.
24. Akan tampil kotak dialog informasi user, mengisi nama user atau pemakai
computer, nama user harus lebih dari enam karakter. Kemudian next untuk
proses selanjutnya.
25. Setelah itu keluar informasi bahwa anda telah berhasil menginstall windows XP.
Pilih next untuk proses selanjutnya.
26. Maka akan muncul tampilan akhir proses installasi windows XP. Dengan
demikian proses installasi telah selesai.
E. Kesimpulan
1. Dalam menginstalisasi komputer, OS yang dipakai oleh komputer harus diketahui
terlebih dahulu.
2. Kondisi CD/DVD instaler juga mempengaruhi proses penginstalan.
3. Booting priority harus diatur dengan benar supaya tidak terjadi keslahan pada saat
penginstalan komputer.
4. Pada saat menginstal ulang komputer, lebih baik partisi hard disk di delete
terlebih dahulu, tapi ingat, jika itu dilakukan, semua data yamg ada pada hard diak
akan hilang.