lapak parasit 2

18
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam suatu usaha budidaya ikan yang intensif dengan padat penebaran tinggi, dengan penggunaan pakan buatan yang sangat besar dapat mengakibatkan terjadinya suatu masalah. Masalah terbesar yang sering dianggap menjadi penghambat budidaya ikan adalah munculnya serangan penyakit. Penyakit dapat diartikan sebagai organisme yang hidup dan berkembang di dalam tubuh ikan sehingga organ tubuh ikan terganggu. Jika salah satu atau sebagian organ tubuh terganggu, akan terganggu pula seluruh jaringan tubuh ikan . Pada prinsipnya penyakit yang menyerang ikan tidak datang begitu saja, melainkan melalui proses hubungan antara tiga faktor, yaitu kondisi lingkungan (kondisi di dalam air), kondisi inang (ikan) dan kondisi jasad patogen (agen penyakit). Dari ketiga hubungan faktor tersebut dapat mengakibatkan ikan sakit. Serangan penyakit yang disertai gangguan hama dapat menyebabkan pertumbuhan ikan menjadi sangat lambat (kekerdilan), mortalitas meningkat, konversi pakan manjadi sangat tinggi dan menurunnya hasil panen (produksi). Ikan yang dipelihara dapat terserang hama dan penyakit karena diakibatkan oleh kualitas air yang 1

Upload: rika-mustikawati

Post on 16-Feb-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Lapak Parasit 2

TRANSCRIPT

Page 1: Lapak Parasit 2

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam suatu usaha budidaya ikan yang intensif dengan padat penebaran

tinggi, dengan penggunaan pakan buatan yang sangat besar dapat mengakibatkan

terjadinya suatu masalah. Masalah terbesar yang sering dianggap menjadi

penghambat budidaya ikan adalah munculnya serangan penyakit. Penyakit dapat

diartikan sebagai organisme yang hidup dan berkembang di dalam tubuh ikan

sehingga organ tubuh ikan terganggu. Jika salah satu atau sebagian organ tubuh

terganggu, akan terganggu pula seluruh jaringan tubuh ikan . Pada prinsipnya

penyakit yang menyerang ikan tidak datang begitu saja, melainkan melalui proses

hubungan antara tiga faktor, yaitu kondisi lingkungan (kondisi di dalam air),

kondisi inang (ikan) dan kondisi jasad patogen (agen penyakit). Dari ketiga

hubungan faktor tersebut dapat mengakibatkan ikan sakit.     

Serangan penyakit yang disertai gangguan hama dapat menyebabkan

pertumbuhan ikan menjadi sangat lambat (kekerdilan), mortalitas meningkat,

konversi pakan manjadi sangat tinggi dan menurunnya hasil panen (produksi).

Ikan yang dipelihara dapat terserang hama dan penyakit karena diakibatkan oleh

kualitas air yang memburuk dan malnutrisi. Ikan yang sehat akan mengalami

pertumbuhan berat badan yang optimal. Ikan yang sakit sangat merugikan bagi

para pembudidaya karena akan mengakibatkan penurunan produktivitas. Oleh

karena itu agar ikan yang dipelihara di dalam wadah budidaya tidak terserang

hama dan penyakit harus dilakukan pencegahan. Pencegahan merupakan tindakan

yang paling efektif dibandingkan dengan pengobatan, Sebab, pencegahan

dilakukan sebelum terjadi serangan, baik hama maupun penyakit, sehingga biaya

yang dikeluarkan tidak terlalu besar.

1

Page 2: Lapak Parasit 2

2

1.2. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah mencari parasit yang terdapat dalam ikan

Mas (Cyprinus carpio) yang dijadikan objek pengamatan dan mengidentifikasinya

lalu membandingkan data hasil pengamatan dari setiap kelompok lain .  

       

1.3. Manfaat Praktikum

Menambah keterampilan dan wawasan praktikan mengenai parasit karena

praktikan mengidentifikasi parasit yang ditemukan. Selain itu juga memenuhi

tugas mata kuliah Parasit Dan Penyakit Perikanan.

2

Page 3: Lapak Parasit 2

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Deskripsi Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Ikan mas sudah dipelihara sejak tahun 475 sebelum masehi di Cina. Di

Indonesia ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920. Ikan mas yang terdapat di

Indonesia merupakan merupakan ikan mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan

dan Jepang. Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat) di perairan tawar yang

airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran

sungai atau danau. Ikan mas dapat hidup baik di daerah dengan ketinggian 150--

600 meter di atas permukaan air laut (dpl) dan pada suhu 25-30° C. Meskipun

tergolong ikan air tawar, ikan mas kadang-kadang ditemukan di perairan payau

atau muara sungai yang bersalinitas (kadar garam) 25-30%o. Ikan Mas dikenal

sebagai ikan pemakan segala (omnivora) yang antara lain memakan serangga

kecil, siput cacing, sampah dapur, potongan ikan, dan lain-lain, namun makanan

utamanya adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi perairan

(Asmawi 1986)

2.1.1. Klasifikasi Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Gambar 1. Ikan Mas (Cyprinus carpio)(Sumber : id.wikipedia.org)

3

Page 4: Lapak Parasit 2

4

2.1.2 Biologi dan Morfologi Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar yang termasuk dalam

golongan teleostei. Tubuhnya terbungkus oleh kulit yang bersisik, berenang

dengan menggunakan sirip dan bernafas dengan menggunakan insang. Ikan Mas

mempunyai ciri-ciri badan memanjang, agak pipih, lipatan mulut dengan bibir

yang halus, dua pasang kumis (babels), ukuran dan warna badan sangat beragam

(Sumantadinata, 1983). ).

Ikan mas berbadan panjang dengan perbandingan antara panjang total

dengan tinggi badan 3 : 1 (tergantung varitas). Bila dipotong di bagian tengah

badan memilki perbandingan antara tinggi badan dan lebar badan 3 : 2 (tergantung

varitas). Warna tubuh ikan mas juga tergantung dari varitas, ada merah, kuning,

abu-abu, kehijauan, dan ada juga yang belang. Tubuh ikan mas terbagi tiga

bagian, yaitu kepala, badan, dan ekor. Mulut, sepasang mata, hidung, dan tutup

insang terletak di kepala. Seluruh bagian tubuh ikan mas ditutupi dengan sisik

yang besar, dan berjenis ctenoid. Pada bagian itu terlihat ada garis linea lateralis,

memanjang mulai dari belakang tutup insang sampai pangkal ekor. Mulut kecil,

membelah bagian depan kepala. Sepasang mata bisa dibilang cukup besar terletak

di bagian tengah kepala di kiri, dan kanan. Sepasang lubang hidung terletak di

bagian kepala. Sepasang tutup insang terletak di bagian belakang kepala. Selain

itu, pada bagian bawah kepala memiliki dua pasang kumis sungut yang pendek.

Ikan mas memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut,

sirip dubur, dan sirip ekor. Sirip punggung panjang terletak di bagian punggung.

4

Kerajaan : AnimaliaFilum : ChordataKelas : ActinopterygiiOrdo : CypriniformesFamili : CyprinidaeGenus : CyprinusSpesies : C. carpio

(Linnaeus, 1758)

Page 5: Lapak Parasit 2

5

Sirip dada sepasang terletak di belakang tutup insang, dengan satu jari-jari keras,

dan yang lainnya berjari-jari lemah. Sirip perut hanya satu terletak pada perut.

Sirip dubur hanya terletak di belakang dubur. Sirip ekor juga hanya satu, terletak

di belakang, dengan bentuk cagak.

2.2 Parasit Ikan

Parasitologi adalah ilmu yang mengkaji mengenai segala sesuatu yang

menyebabakan penyakit atau infeksi oleh parasit, baik macam parasit atau cara

menginfeksi kepada induk semang atau hospes. Parasitme adalah hubungan

interaksi antar dua individu di mana salah satu pihak dirugikan yaitu inangnya,

dan pihak lain diuntungkan. Parasit adalah organisme yang hidup pada atau di

dalam tubuh beberapa organisme lain. Parasit dapat berupa hewan atau tumbuhan

yaitu virus, bakteri, jamur, protozoa, cacing dan arthropoda. Parasit terdiri dari

dua macam yaitu, endoparasit dan ektoparasit. Endoparasit adalah parasit yang

hidup di dalam tubuh inangnya. Contohnya protozoa. Sedangkan ektoparasit yaitu

parasit yang hidup pada bagian luar inangnya. Contohnya insekta.

Secara umum, parasit dapat didefinisikan sebagai organisma yang hidup

pada organisme lain, yang disebut inang, dan mendapat keuntungan dari inang

yang ditempatinya hidup, sedangkan inang menderita kerugian. Parasitology

merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari tentang kehidupan parasit.

Kehidupan parasit memiliki keunikan karena adanya ketergantungan pada inang.

Mempelajari parasit memerlukan pengertian tentang konsep symbiosis atau hidup

bersama antara dua organisme.

Ada beberapa jenis bentuk symbiosis, antara lain, yaitu comensalisme di

mana pada hubungan ini kedua organisme yang bersymbiosis masing-masing

memperoleh keuntungan dan tidak ada yang dirugikan, sedangkan mutualisme

adalah kedua organisme mendapatkan keuntungan, dan jika salah satu diantaranya

tidak tersedia maka tidak akan terjadi kehidupan. Parasitisma merupakan suatu

bentuk hubungan antara dua organisma yang berlainan jenis yang satu disebut

inang sedangkan yang lainnya disebut parasit, dimana parasit sangat bergantung

5

Page 6: Lapak Parasit 2

6

pada dan hidup atas pengorbanan inangnya, baik secara biokimia maupun secara

physiology.

Definisi lain tentang parasitisma diungkapkan oleh Cropton 1971. Dia

menguraikan bahwa parasitisma merupakan hubungan ekologi antara dua

organisme, yang satu disebut parasit dan yang lainnya disebut inang. Jenis parasit

dibedakan menjadi 2 yaitu :

2.2.1 Ektoparasit

Ektoparasit adalah parasit yang terdapat pada bagian luar tubuh ikan atau

di bagian yang masih terdapat udara dari luar, seperti bagian kulit, lendir, sisik,

sirip,rongga mulut, operculum dan insang. Contoh ektoparasit adalah Argulus sp.

2.2.2 Endoparasit

Endoparasit adalah parsit yang hidupnya di dalam tubuh inang, seperti

pada alat pencernaan (usus), peredaran darah (sel darah), otak, otot daging, dan

organ tubuhseperti ginjal, hati, dan gelembung renang. Contoh endoparasit adalah

Myxosomacerebralis.

2.3 Pemeriksaan Parasit

Pemeriksaan parasit didasarkan pada keberdaan dan identifikasi parasit

yang mengidentifikasi organ-organ tubuh ikan. Pemeriksaan dilakukan

identifikasi parasit juga dilakukan untuk mengetahui jenis parasit yang

menginfeksi dan menentukan.

Pemeriksaan bagian luar tubuh ikan, meliputi mukus, sirip, insang, dan

mata. Cairan mukus dari permukaan tubuh ikan diambil dengan menggunakan

scapel dan dioleskan pada kaca obyek. Selanjutnya ditetesi akudes dan ditutup

dengan kaca penutup untuk kemudian diamati di bawah mikroskop dengan

pembesaran 10 x 10 atau 40 x 10. Potongan kecil dari sirip ditempatkan di atas

kaca obyek kemudian diperiksa dibawah microskop (Lukistyowati 2005).

Pemeriksaan pada insang ikan diawali dengan membuka operculum ikan

dan diamati ke beradaan parasit, kemudian di lakukan pemotongan operculum,

filament insang diambil dan di lakukan pengamatan di bawah mikroskop.

6

Page 7: Lapak Parasit 2

7

Pemeriksaan mata dilakukan dengan cara mengangkat mata dengan hati-hati dan

periksa kantong mata terhadap keberadaan parasit. (Morina, 2005)

Pemeriksaan bagian dalam tubuh ikan, meliputi rongga perut, sistem

pencernaan, dan darah (Lukistyowati dan Morina, 2005). Sebelum pemeriksaan,

ikan dibedah dengan mulai dari anus sampai anterior, dari anus ke bagian dorsal

ke arah kepala mengikuti rongga perut ikan kemudian dipotong, sehingga organ

dalam kelihatan. Amati posisi organ dalam dan ada tidaknya parasit. Pemeriksaan

penyakit dan parasit pada sistem pencernaan dilakukan pada organ hati, lambung,

usus, ginjal, dan gelembung renang. Amati perubahan warna dan permukaan hati,

potongan kecil hati ditempatkan pada kaca obyek dan diamati dibawah

mikroskop. Buka usus dan lambung, dilakukan pemeriksaan parasit. Amati warna,

ukuran dan adanya benjolan pada usus, potongan kecil ginjal ditempatkan pada

kaca obyek dan diamati dibawah microskop. Gelembung renang dibuka dan

diamati tampilan permukaan dalam dan pemeriksaan parasit. (Lukistyowati 2005).

Dari pemeriksaan parasite yang dilakukan ditemukan beberapa spesies

parasite ektoparasit, diantaranya yaitu :

2.3.1 Dactylogyrus

Gambar 2. Dactylogyrus elagantis(Sumber : www.nkorkut.com)

Klasifikasi dan Morfologi Parasit Dactylogylus sp. Adapun klasifikasi dari

parasit Dactylogyrus sp menurut Gusrina (2008) adalah sebagai berikut:

7

Page 8: Lapak Parasit 2

8

Filum : VermesSub filum : PlatyhelminthesKlas : TrematodaOrdo : MonogeneaFamili : DactylogyridaeSub family : DactylogyrinaeGenus : Dactylogyrus

Family Dactylogyridae tidak kurang dari 7 Genus dan lebih dari 150

Spesies yang termasuk di dalamnya baik pada air tawar maupun air laut.

Orgnisme ini panjangnya berukuran tidak lebih dari 2 mm. dan yang paling sering

ditemukan berukuran antara 0.2 – 0.5 mm. Memiliki 7 pasang jangkar ditepi dan

biasanya sepasang jangkar paling tengah pada opishaptor. Kadang-kadang pada

beberapa spesies memiliki 2 pasang. Dactylogyrus memiliki 2 hingga 4 titik

pigmen (mata). Ovarinya berbentuk bulat oval, dan testisnya sepasang. Semua

Dactylogyrus adalah ovipar tanpa uterus hanya struktur ootype pada waktunya

berisi satu telur. Genus yang biasanya ditemukan pada ikan adalah spesies

Dactylogyrus, spesies ini kadang-kadang ditemukan sebagai penyerang insang

karena paling sering ditemukan pada insang di inangnya.

Dactylogyrus sendiri adalah hewan yang masuk kedalam golongan cacing-

cacingan. Berukuran sangat kecil dan tidak bisa dilihat dengan kasat mata, tetapi

hanya bisa dilihat lewat mikroskop.

2.3.2 Ichthyophthirius multifiliis 

Gambar 3. Ichthyophthirius multifiliis(Sumber : http://www.scribd.com/doc/233012097)

Klasifikasi Ichthyophthirius multifiliis termasuk dalam jenis parasit Ciliata, yaitu parasit yang bergerak dengan menggunakan bulu-bulu getar (cilia) dan memiliki susunan taksonomi sebagai berikut

8

Page 9: Lapak Parasit 2

9

Fillum : ProtozoaSubfilum : Ciliophora Kelas : Ciliata Ordo : Holotricha ( Hymenostomatida ) Famili : Ophryoglenidae Genus : IchthyophthiriusSpesies : Ichthyophthirius multifiliis

Digolongkan sebagai parasit protozoa besar, bercak putih pada awalnya

harus dideteksi melalui penggunaan mikroskop, namun jika dibiarkan, dampaknya

menjadi diidentifikasi dengan mata telanjang. Ikan yang terinfeksi oleh bercak

putih tampak tertutup di titik-titik putih ukuran butir garam, di mana parasit telah

membenamkan melalui lapisan kulit bagian luar. Untuk kalikan parasit dewasa

meninggalkan ikan host, itu kemudian membentuk suatu kapsul sekitar itu sendiri.

Dalam kapsul itu membagi dan mengalikan produksi sampai dengan 1000 tomites

(bayi). Ini kemudian dirilis sebagai parasit berenang bebas untuk pergi mencari

sebuah ikan host baru. Siklus reproduksinya begitu cepat dan deteksi dini parasit

ikan ini sangat penting. Untuk secara efektif membasmi parasit ini, ikan

disarankan menggunakan pengobatan yang merupakan campuran formaldehida

dan hijau perunggu. solusi Pra-campuran yang tersedia, tetapi lebih baik untuk

Anda sendiri sebagai campuran laju dosis formaldehida harus diubah tergantung

pada suhu air kolam.

9

Page 10: Lapak Parasit 2

10

BAB III

METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Penyakit dan Parasit Ikan mengenai Pemeriksaan Parasit pada

Ikan Mas (Cyprinus carpio) dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 30 April 2015

pukul 10.00 – 11.30 WIB bertempat di Laboratorium Akuakultur, Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran.

3.2 Alat dan Bahan

Praktikum Parasit dan Penyakit Ikan mengenai Pemeriksaan Parasit pada

Ikan Mas (Cyprinus carpio) digunakan alat dan bahan sebagai berikut:

No. Nama Alat/Bahan

Gambar Fungsi

1 Mikroskop Untuk mengamati parasit pada ikan yang diteliti, dalam bentuk mikroskopis.

2 Object Glass Untuk meletakan objek yang akan diteliti menggunakan mikroskop.

3 Cawan Petri Untuk menyimpan objek yang akan diteliti

4 Pinset Untuk menjepit dan mengambil bagian-bagian tertentu pada objek yang diteliti agar.

10

Page 11: Lapak Parasit 2

11

5 Gunting Untuk menggunting bagian dari ikan yang akan diamati.

6 Pisau Bedah Untuk membedah ikan agar dapat mengambil bagian dalam pada ikan untuk diamati.

7 Ikan Mas Sebagai bahan yang akan diamati keberadaan parasitnya.

8 Air Sebagai bahan pengencer pada saat akan mengamati bagian dari ikan agar mudah diamati pada mikroskop.

3.3 Prosedur Praktikum

A. Pengamatan ektoparasit

Pengamatan ini bertujuan mencari dan menentukan ektoparasit pada

bagian tubuh eksternal ikan yaitu sirip, kulit, dan insang yang menimbulkan

gangguan pada kesehatan ikan. Langkah kerjanya yaitu :

1)      Menyiapkan peralatan identifikasi dan peralatan bedah ikan,

2)      Mengambil mukus dari ikan dengan menggunakan punggung pisau

3)      Mengencerkan mucus dari ikan dengan akuades

4)      Mengambil semua helai insang baik insang kiri maupun kanan

5)      Meletakan pada cawan petri secara terpisah.

/6) Memotong-motong insang dan mengencerkannya dengan air

11

Page 12: Lapak Parasit 2

12

7)      Memeriksa sisik dan sisi bagian dalamnya.

8) Menempelkan mukus, sisik, insang pada objek glass satu per satu.

9)  Mencatat setiap spesies dan jumlah parasit yang ditemukan pada setiap

bagian.

B. Pengamatan Endoparasit

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mencari dan menentukan endoparasit

yang tergolong cacing atau protozoa yang hidup pada bagian tubuh internal ikan.

Langkah kerjanya yaitu :

1) Menggunting rongga tubuh bagian dalam dibuka dari anus. Hindari

menggunting usus, karena kemungkinan parasit ada didalam usus.

2) Menggunting organ pencernaan mulai dari pangkal anus sampai pada lokasi

sekitar insang.

3) Memotongan bagian-bagian tertentu seperti lambung, pyloruc caeca, bagian

anterior, tengah dan posterior usus dan rectum. Bagian-bagian tersebut

dibuka dan diperiksa parasitnya.

4) Memotong bagian otot daging ikan dan periksa parasitnya

5) Mencincang-cincang bagian dalam ikan yang sudah dipotong, lalu

dilarutkan dengan air.

6)      Mencatat setiap spesies dan jumlah parasit yang ditemukan pada

setiap organ.

12