lap.counterup rotary

14
Nama : Lutfian Nur Dwi Prasetyo NIM : 014 11 027 1. Gambar Rangkaian Timer dengan setting waktu 2, 4, 6 & 8 menit

Upload: lutvian-nur-dwi-prasetyo

Post on 16-Apr-2015

30 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lap.counterUp Rotary

Nama : Lutfian Nur Dwi Prasetyo

NIM : 014 11 027

1. Gambar Rangkaian Timer dengan setting waktu 2, 4, 6 & 8 menit

Page 2: Lap.counterUp Rotary

Timer pada settingan waktu 2 menit.

Page 3: Lap.counterUp Rotary

Timer pada settingan waktu 4 menit.

Page 4: Lap.counterUp Rotary

Timer pada settingan waktu 6 menit.

Page 5: Lap.counterUp Rotary

Timer pada settingan waktu 8 menit.

Page 6: Lap.counterUp Rotary

2. Blok Diagram

3. Komponen Pada Rangkaian

a. Clock

Dalam Rangakaian ini clock berfungsi sebagai penyuplai sinyal denyut

(clock) yang diumpankan ke counter IC. bilamana sinyal denyut (clock)

yang diumpankan sudah melebihi kapasitas pencacah, maka pada bagian

akhir untaian pencacah akan timbul sinyal limpahan, sinyal ini merupakan

suatu hal yang penting sekali dalam pemakaian pencacah. Terjadinya

limpahan pencacah ini dicatat dalam sebuah flip-flop tersendiri.

Jika sebuah pencacah bekerja dengan frekuensi tetap yang sudah diketahui

besarnya, dikatakan pencacah tersebut bekerja sebagai timer, karena

kedudukan pencacah tersebut setara dengan waktu yang bisa ditentukan

dengan pasti.

Jika sebuah pencacah bekerja dengan frekuensi yang tidak tetap, dikatakan

pencacah tersebut bekerja sebagai counter, kedudukan pencacah tersebut

hanyalah menyatakan banyaknya pulsa yang sudah diterima pencacah.

Untaian pencacah biner yang dipakai, bisa merupakan pencacah biner

menaik (count up binary counter) atau pencacah biner menurun (count

down binary counter).

Page 7: Lap.counterUp Rotary

b. 74LS192

74LS192 berfungsi sebagai penerus sinyal denyut (clock) yang mana

inputan ditentukan pada pengunaannya, baik sebagai pencacah biner

menaik (count up binary counter) atau pencacah biner menurun (count

down binary counter).

Spesifikasi Datasheet :

High Speed

fMAX = 54 MHz (TYP.) AT VCC = 5 V

Lowpower Dissipation

ICC = 4 mA (MAX.) AT TA = 25 °C

High Noise Immunity

VNIH = VNIL = 28 % VCC (MIN.)

Output Drive Capability

10 LSTTL LOADS

Symmetrical Output Impedance

|IOH| = IOL = 4 mA (MIN.)

Balancedpropagation Delays

tPLH = tPHL

Wide Operating Voltage Range

VCC (OPR) = 2 V TO 6 V

Pin And Function Compatible With

54/74LS192-193

Page 8: Lap.counterUp Rotary

c. 74LS47

74LS47 berfungsi sebagai IC decoder yang mana untuk mengembalikan

proses encoding sehingga dapat melihat atau menerima informasi aslinya.

Dapat diartikan pula sebagai suatu rangkaian logika yang bertugas

menerima inputan biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai

urutan biner tersebut.

Fungsi paling relevan dalam rangkaian ini untuk memudahkan dalam

menyalakan seven segment.

Spesifikasi datasheet 74LS47 :

Open-collector outputs

Drive indicators direcly

Lamp-test provision

Leading/Trailing Zero Suspenssion

Page 9: Lap.counterUp Rotary

TYPE

DRIVERS OUTPUT TYPICAL

POWER

DISSIPATION

PACKAGES ACTIVE

LEVEL

OUTPUT

CONFIGURATION

SINK

CURRENT

MAX

VOLTAGE

74LS47 LOW Open-Collector 24mA 15V 35mV J.N

d. 7408

Counter yang sering dipakai merupakan counter yang terus menghitung

dalam siklus yang terus berputar. Yang dibutuhkan dalam penggunaan

sebagai timer yaitu counter yang berhenti pada hitungan yang kita setting.

Disinilah kita menggunakan gerbang logika atau gerbang kombinasi, yaitu

7808 salah satu IC gerbang and (And Gate).

Gerbang AND atau dapat pula disebut gate AND, adalah suatu rangkaian

yang memiliki beberapa jalan masukan (input) tetapi mempunyai satu

jalan keluaran (output). Gerbang AND mempunyai dua atau lebih

masukan tetapi hanya memiliki satu keluaran. Dalam gerbang AND, untuk

menghasilkan sinyal keluaran tinggi maka semua masukan harus bernilai

tinggi pula.

Tabel Kebenaran AND

Input Output

A B C

0 0 0

0 1 0

1 0 0

1 1 1

Page 10: Lap.counterUp Rotary

Spesifikasi Datasheet 7408 :

High Speed

tPD = 6 ns (TYP.) AT VCC = 5 V

Lowpower Dissipation

ICC = 1 mA (MAX.) AT TA = 25 °C

High Noise Immunity

VNIH = VNIL = 28 % VCC (MIN.)

Output Drive Capability

10 LSTTL LOADS

Symmetrical Output Impedance

zIOHz = IOL = 4 mA (MIN.)

Balancedpropagation Delays

tPLH = tPHL

Wide Operating Voltage Range

VCC (OPR) = 2 V TO 6 V

Pin And Function Compatible With 54/74LS08

Page 11: Lap.counterUp Rotary

e. BC107 (NPN)

Transistor BC107 merupakan salah satu jenis transistor NPN yang

berfungsi sebagai saklar jika terminal Base mendapatkan tegangan positif.

Saat switch ditutup, base akan mendapat tegangan positif sehingga

transistor akan ON. Saat transistor ON terminal Emiter dan Collector

tertutup dan akan meneruskan ke beban. Saat switch dibuka, base transistor

tidak akan mendapat tegangan positif sehingga E dan C open dan transistor

OFF. Saat OFF, beban tidak bekerja. Sesuai dengan namanya NPN

(negative-positive-negative), transistor NPN akan ON jika Emiter =

negative dan Base = positive.

Spesifikasi Datasheet BC107 :

Low current (max. 100 mA)

Low voltage (max. 45 V).

Page 12: Lap.counterUp Rotary

f. SEVEN SEGMENT COM

Seven segment common berfungsi sebagai penampil pada sebuah rangkaian

atau alat elektronika yang menggunakan display. Yang mana seven segmen

menyampaikan data asli yang berasal dari proses IC decoder.

Page 13: Lap.counterUp Rotary

g. LED

LED berfungsi sebagai indicator ketika mendapatkan tegangan yang

diinginkan. Biasanya dalam sebuah rangkaian digunakan untuk pemantau

apakah rangkaian bekerja atau tidaknya.

h. SWITCH ROTARY

Switch rotary adalah salah satu dari switch atau saklar akan tetapi

mempunyai lebih dari satu inputan tegangan yang dapat kita pilih sesuai

yang dibutuhkan.

i. Relay

Relay berfungsi sebagai saklar otomatis ketika mendapat tegangan yang

diharapkan, dimana akan memutuskan secara otomatis dari inputan.

4. Cara Kerja

Cara kerja dari rangkaian timer ini dimulai dari sinyal denyut (clock) yang kita

atur frekuensinya yaitu 1Hz. Kemudian sinyal denyut masuk ke rangkaian IC

counter (74LS192) yang bekerja sebagai pengatur masukan, akan ditempatkan

dimana baik sebagai counter up ataupun counter down. Lalu sinyal denyut

akan berjalan berkelanjutan, setelah itu masuk IC decoder sebagai pengkajian

kode-kode masukan dan ditampilkan pada seven segmen. Untuk pembatasan

pada saat kita menginginkan detik 59 mengumpan pada IC Counter

selanjutnya dibutuhkan gerbang logika, didalam rangkaian ini kita

menggunakan gerbang logika AND ketika masukan tinggi output juga tinggi

pula. Maka kita batasi 2 inputan gate masuk pada mode 6 dimana kita

Page 14: Lap.counterUp Rotary

menginginkan pada saat 59 mengumpan, ketika itu pula mereset untuk

kembali ke 0.

Setelah itu untuk pembatasan menit dimana ketika 2, 4, 6, atau 8 menit

berhenti kita menggunakan gerbang AND lagi sebagai pembatas, yaitu

mengunakan mode 2, mode 4, mode 6 dan mode 8 sebagai pilihan yang dapat

diatur pada switch rotary.

Lalu setelah kita menentukan berapa menit pada settingannya, maka masuk ke

2 cabang dimana terdapat 2 transistor yang mana transistor 1 mengatur

berhentinya sinyal denyut ketika telah tercapai hasil yang sudah ditentukan.

Transistor 2 mengatur beban atau indicator (LED) ketika hasil tercapai.

Berhentinya rangkaian ini menggunakan kerja dari relay.