lapkas bab i.docx
TRANSCRIPT
-
8/20/2019 LAPKAS BAB I.docx
1/1
BAB I
PENDAHULUAN
Kasus abses hati amubik (AHA) terjadi 3 kali lebih banyak dibandingkan
dengan abses hati pyogenik (AHP). Perbaikan hygiene dan sanitasi belakangan ini
menurunkan insidens AHA, tetapi saat ini didapatkan insidennya meningkat lagi
akibat mudahnya traveling dan adanya migrasi penduduk dari daerah endemis,
seperti Meksiko, Arika !elatan, Amerika "engah dan !elatan, #ndia, dan Asia
"enggara. AHA mempunyai pola geograi dan distribusi tertentu. !ering terjadi
pada usia muda dimana pada laki dapat men$apai 3 sampai %& kali lebih sering
dibandingkan pada 'anita. (!udjatmiko, &&)
Peran pembedahan terbatas pada keadaan dimana tindakan non invasi
gagal atau memang dipersiapkan pada keadaan dimana penyebab abses hati
sendiri juga memerlukan tindakan pembedahan. Hepar sebagai organ yang
memiliki ungsi vital terhadap penggunaan obat*obatan harus diberikan perhatian
khusus terutama pada pemberian obat*obat anestesi. Pemilihan jenis induksi dan
dosis obat*obatan harus disesuaikan seiring adanya bukti perburukan ungsi hati
pada kasus abses hati amubik.
+saha untuk menentukan pilihan*pilihan tersebut dapat dilakukan dengan
tepat jika baik pre operati visite, induksi dan rumatan selama operasi, serta
kontrol pas$a operasi dilakukan dengan teliti. Anamnesis dan pemeriksaan isik
yang lengkap penting dalam memprediksikan penyulit apa saja yang dapat mun$ul
selama operasi berlangsung, sehingga ahli anestesi juga dapat mempersiapkan
tatalaksana yang tepat bahkan sebelum keadaan yang tidak diinginkan terjadi.
(uliano, &%%)
"ehnik anestesi umum yang menjadi pilihan karena letak hepar berada di
sela inter$osta kelima, se$ara tidak langsung dapat mempengaruhi ungsi hati
pas$a operasi. Hal ini dikarenakan se$ara tidak langsung induksi intravena
menurunkan $urah jantung yang berdampak pada penurunan sirkulasi hepar
sehingga dapat memperbanyak daerah nekrosis, sehingga induksi inhalasi
diperlukan pula perannya untuk me$egah kondisi tersebut. (Hiltebrand, &&3)
%