laporan 4 perkecambahan benih orthodoks dari penyimpanan umur 2 minggu

Upload: farisman-hidayah

Post on 17-Jul-2015

501 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Ketersediaan benih yang bermutu dari berbagai jenis tanaman budidaya merupakan sebuah modal awal yang penting untuk keberhasilan budidaya di bidang pertanian. Saat ini telah banyak metode metode yang dilakukan untuk perlakuan terhadap benih guna meningkatkan kualitas hasil produksi bidang pertanian.berbagai masalah perbenihan merupakan kendala bagi keberhasilan industri benih, masalah penting diantaranya adalah kerusakan atau kemunduran benih (seed deterioration). Kemunduran benih merupakan suatu proses merugikan yang dialami oleh setiap jenis benih yang dapat terjadi segera setelah benih masak dan terus berlangsung selama benih mengalami proses pengolahan, pengemasan, penyimpanan, dan transportasi. Proses kemunduran benih tidak dapat dihentikan, namun dengan menerapkan ilmu dan teknologi yang sesuai proses kemunduran benih dapat dikendalikan sehingga berlangsung dengan lambat. Benih bermutu mempunyai pengertian bahwa benih tersebut varietasnya benar dan murni, mempunyai mutu genetis, mutu fisiologis, dan mutu fisik tertinggi sesuai dengan mutu standar pada kelasnya. Benih yang bermutu dapat diuji dengan melakukan uji perkecambahan terhadap benih yang akan digunakan.

1.2 Tujuan Mahasiswa diharapkan mampu untuk : 1. Melakukan prosedur pelaksanaan perkecambahan benih orthodoks 2. Mengetahui maksud dari metode perkecambahan benih orthodoks untuk umur 2 minggu 3. Mengetahui hasil dari perkecambahan benih orthodoks selama 1 minggu

1 | Farisman Hidayah A4111176

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Dalam kegiatan penanganan benih, secara umum benih dikelompokkan ke dalam dua golongan utama sesuai dengan kondisi penyimpanan yang dituntut, yaitu benih recalsitrant dan benih orthodox. Benih orthodox mampu disimpan dalam waktu yang lama pada kadar air benih yang rendah (2 5%) dan suhu penyimpanan yang rendah. Benih recalsitrant adalah benih yang viabilitasnya segera turun sampai nol jika disimpan dalam waktu yang lama dan kadar air yang rendah. Pada benih recalsitrant, kadar air benih pada waktu masak lebih dari 30% sampai 50%, dan sangat peka terhadap pengeringan di bawah 12% sampai 30%. Kelompok species yang benihnya tahan terhadap pengeringan sampai kadar air benih yang rendah seperti pada benih orthodox, tetapi sangat peka terhadap suhu penyimpanan yang rendah, belakangan ini dikelompokkan dalam benih intermediate (Ellis et al., 1990 dalam Schmidt, 2000). Menurut Schmidt (2000) dalam Hario Polije (2009), benih orthodox tahan terhadap pengeringan dan suhu penyimpanan yang rendah, yaitu pada suhu 0 5o C dengan kadar air benih 5 7%. Dalam kondisi penyimpanan yang optimal, benih yang orthodox akan mampu disimpan sampai beberapa tahun. Pada saat masak, kadar air benih pada kebanyakan benih orthodox sekitar 6 10%. Benih orthodox banyak ditemukan pada zona arid, semi arid dan pada daerah dengan iklim basah, di samping itu juga ada yang ditemukan pada zona tropis dataran tinggi. Menurut Schmidt (2000), benih recalsitrant didefinisikan sebagai benih yang tidak tahan terhadap pengeringan dan suhu penyimpanan yang rendah, kecuali untuk beberapa species temperate recalsitrant. Benih yang tidak berkecambah adalah benih yang tidak berkecambah sampai akhir masapengujian, yang digolongkan menjadi: a. Benih segar tidak tumbuh: Benih, selain benih keras, yang gagal berkecambah namuntetap baik dan sehat dan mempunyai potensi untuk tumbuh menjadi kecambah normal. Benihdapat menyerap air, sehingga dapat terlihat benih tampak mengembang. Namun tidak adapemunculan struktur penting dari perkecambahan benih. Dan jika waktu penyemaiandiperpanjang benih akan tumbuh normal. b. Benih keras: Benih yang tetap keras sampai akhir masa pengujian. Benih tersebut tidak mampu menyerap air terlihat dari besarnya benih tidak mengembang, dan jika2 | Farisman Hidayah A4111176

dibandingkandengan benih segar tidak tumbuh ukuran benih keras lebih kecil. Hal ini disebabkan karenakulit benih yang impermeabel terhadap gas dan air. c. Benih mati: Benih yang sampai pada akhir masa pengujian tidak keras, tidak segar, dantidak berkecambah. Benih mati dapat dilihat dari keadaan benih yang telah membusuk, warnabenih terlihat agak kecoklatan. Hal ini disebabkan karena adanya penyakit primer yangmenyerang benih. Disebabkan karena pada saat kultur teknis dilepangan tanaman yangmenajdi induk talah terserang hama dan penyakit sehingga pada benih tersebut berpotensimembawa penyakit dari induknya.

3 | Farisman Hidayah A4111176

BAB 3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Uji Perkecambahan Benih Orthodoks dilakukan di Laboratorium Teknologi Benih Politeknik Negeri Jember pada tanggal 21 Maret 2012, pukul 15.00 17.15 WIB

3.2 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum Perkecambahan Benih Rekalsitran adalah sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Alat Dan Bahan Benih Padi Benih Kacang Tanah Benih Kacang Hijau Benih Jagung Benih Kedelai Kertas merang Kertas CD Plastik Germinator Karet Gelang Strigger Pump Adhesive Label Steril Spesifikasi Baik, Bernas Baik, Bernas Baik, Bernas Baik, Bernas Baik, Bernas Kertas Kertas Keb/Kel 20 20 20 20 20 45 45 45 1 45 1 45 Sat Buah Buah Buah Buah Buah Lembar Lembar Lembar Buah Buah Buah Lembar Jumlah 180 180 180 180 180 90 225 45 1 50 1 45

3.3 Metode Kerja1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Basahi kertas merang dan kertas CD yang dijadikan media secara keseluruhan 3. Press kertas merang dan kertas CD tersebut 4. Siapkan plastik sebagai lapisan bawah media 5. Lapisi plastik dengan selembar kertas merang dan tiga lembar kertas CD 6. Letakkan benih sesuai posisi tumbuhnya sebanyak 20 buah secara sejajar 7. Tutup kembali dengan dua lembar kertas CD dan selembar kertas merang sebagai

penutup4 | Farisman Hidayah A4111176

8. Gulung media tersebut secara rapi 9. Ikat dengan karet gelang kemudian di beri identitas dengan label 10. Susun dalam germinator yang telah disiapkan 11. Amati perkecambahannya selama 6 x 24 jam

5 | Farisman Hidayah A4111176

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum

Dari praktikum penentuan laju daun dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

TABEL HASIL ANALISIS PERKECAMBAHAN BENIH ORTODOKS SEBELUM DISIMPAN

HARI KE 1 2 3 4 5 6 BENIH NO ORTODOKS TANGGAL 7 12 8 12 9 12 10 12 11 12 12 12 /3 /3 /3 /3 /3 /3 1. Padi 0 2 3 2 1 0 2. Jagung 0 4 5 0 0 0 3. Kedelai 0 3 4 2 0 0 4. Kacang Tanah 0 3 4 2 0 0 5. Kacang Hijau 0 5 5 0 0 0 Keterangan: jumlah benih ortodoks yang digunakan sebanyak 10 buah

713 12 /3

814 12 /3

% 80% 90% 90% 90% 100%

0 0 0 0 0

0 0 0 0 0

6 | Farisman Hidayah A4111176

TABEL HASIL ANALISIS PERKECAMBAHAN BENIH ORTODOKS SETELAH DISIMPAN SELAMA 1 MINGGU

BENIH ORTODOKS YANG DISIMPAN DALAM SUHU DESIKATOR 1 2 PLASTIK 3 4 5 6 7 TANGGAL 23 1 24 1 25 1 26 1 27 1 /3 /3 /3 /3 /32 2 2 2 2

N O

BENIH ORTODOKS

1 %21 1 /3 2

21 1 22 1 /3 /3 2 2

ALUMINIUN FOIL 2 3 4 5 6 7 TANGGAL 22 1 23 1 24 1 25 1 26 1 27 1 /3 /3 /3 /3 /3 /32 2 2 2 2 2

1 %

2

21 1 22 1 /3 /3 2 2

KERTAS 3 4 5 6 7 TANGGAL 23 1 24 1 25 1 26 1 27 1 /3 /3 /3 /3 /32 2 2 2 2

%

1. Padi 0 0 5 2 2 0 0 45% 0 0 2. Jagung 0 4 10 6 0 0 0 100% 0 1 3. Kedelai 0 1 12 1 0 0 0 70% 0 4 4. Kacang Tanah 0 0 11 4 1 0 0 80% 0 1 5. Kacang Hijau 0 16 2 0 0 0 0 90% 0 15 Keterangan : jumlah benih ortodoks yang digunakan sebanyak 20 buah

3 12 3 8 2

4 5 7 1 1

4 0 2 3 0

0 0 0 0 0

0 0 0 0 0

55% 90% 80% 65% 90%

0 0 0 0 0

0 0 0 3 12

7 9 12 12 8

3 10 2 4 0

1 0 0 0 0

0 0 0 0 0

0 0 0 0 0

55% 95% 70% 95% 100%

BENIH ORTODOKS YANG DISIMPAN DALAM SUHU COOL STORAGE PLASTIK 1 2 3 4 5 6 7 TANGGAL 21 1 22 1 23 1 24 1 25 1 26 1 27 1 /3 /3 /3 /3 /3 /3 /32 2 2 2 2 2 2

N O

BENIH ORTODOKS

%

ALUMINIUN FOIL 1 2 3 4 5 6 7 TANGGAL 21 1 22 1 23 1 24 1 25 1 26 1 27 1 /3 /3 /3 /3 /3 /3 /32 2 2 2 2 2 2

%

KERTAS 1 2 3 4 5 6 7 TANGGAL 21 1 22 1 23 1 24 1 25 1 26 1 27 1 /3 /3 /3 /3 /3 /3 /32 2 2 2 2 2 2

%

1. Padi 0 0 7 1 1 0 0 45% 0 0 2. Jagung 0 0 16 4 0 0 0 100% 0 2 3. Kedelai 0 0 10 6 2 0 0 90% 0 5 4. Kacang Tanah 0 0 14 4 0 0 0 90% 0 3 5. Kacang Hijau 0 16 3 0 0 0 0 95% 0 11 Keterangan : jumlah benih ortodoks yang digunakan sebanyak 20 buah

7 10 10 10 7

5 6 3 4 1

1 2 0 0 0

0 0 0 0 0

0 0 0 0 0

65% 100% 90% 85% 95%

0 0 0 0 0

0 0 3 1 5

10 16 10 10 10

3 3 3 6 1

0 0 0 1 4

0 0 0 0 0

0 0 0 0 0

65% 95% 80% 90% 100%

7 | Farisman Hidayah A4111176

BENIH ORTODOKS YANG DISIMPAN DALAM SUHU RUANG 1 2 PLASTIK 3 4 5 6 7 TANGGAL 23 1 24 1 25 1 26 1 27 1 /3 /3 /3 /3 /32 2 2 2 2

N O

BENIH ORTODOKS

1 %21 1 /3 2

21 1 22 1 /3 /3 2 2

ALUMINIUN FOIL 2 3 4 5 6 7 TANGGAL 22 1 23 1 24 1 25 1 26 1 27 1 /3 /3 /3 /3 /3 /32 2 2 2 2 2

1 %

2

21 1 22 1 /3 /3 2 2

KERTAS 3 4 5 6 7 TANGGAL 23 1 24 1 25 1 26 1 27 1 /3 /3 /3 /3 /32 2 2 2 2

%

1. Padi 0 0 5 4 0 1 0 50% 0 0 2. Jagung 0 0 10 8 0 0 0 90% 0 1 3. Kedelai 0 1 10 4 0 0 0 75% 0 3 4. Kacang Tanah 0 0 10 8 0 0 0 90% 0 0 5. Kacang Hijau 0 16 3 0 0 0 0 95% 0 16 Keterangan : jumlah benih ortodoks yang digunakan sebanyak 20 buah

3 10 7 7 2

4 7 7 8 0

4 0 0 5 0

0 0 0 0 0

0 0 0 0 0

55% 90% 85% 100% 90%

0 0 0 0 0

0 4 5 1 12

6 11 10 11 4

5 5 2 6 1

1 0 0 1 0

0 0 0 0 0

0 0 0 0 0

60% 100% 85% 95% 85%

8 | Farisman Hidayah A4111176

4.2 Pembahasan Daya KecambahDefinisi perkecambahan menurut Copeland (1976) adalah aktivitas berkembangnya biji menjadi tanaman muda. Di dalam peristiwa ini akan terjadi beberapa proses yangmempengaruhi perkecambahan, yaitu : penyerapan air (imbibition), aktivitas enzim,pertumbuhan embrio, pecahnya kulit biji, dan kemudian tanaman kecil. Lingkungan untuk perkecambahan benih yaitu, kelembaban, temperature, osigen, dan cahaya. Kriteria untuk kecambah normal diantaranya adalah: a) Kecambah dengan pertumbuhan sempurna, ditandai dengan akar dan batang yangberkembang baik, jumlah kotiledon sesuai, daun berkembang baik dan berwarna hijau, danmempunyai tunas pucuk yang baik b) Kecambah dangan cacat ringan pada akar, hipokotil/ epikotil, kotiledon, daun primer, dankoleoptil c) Kecambah dengan infeksi sekunder tetapi bentuknya masih sempurnaKecambah abnormal adalah kecambah yang tidak memperlihatkan potensi untuk berkembang menjadi kecambah normal. Kecambah di bawah ini digolongkan ke dalamkecambah abnormal : a) Kecambah rusak: kecambah yang struktur pentingnya hilang atau rusak berat. Plumulaatau radikula patah atau tidak tumbuh. b) Kecambah cacat atau tidak seimbang: kecambah dengan pertumbuhan lemah ataukecambah yang struktur pentingnya cacat atau tidak proporsional. Plumula atau radikulatumbuh tidak semestinya yaitu plumula tumbuh membengkok atau tumbuh kebawah,sedangkan radikula tumbuh sebaliknya. c) Kecambah lambat: kecambah yang pada akhir pengujian belum mencapai ukuran normal.Jika dibandingkan dengan pertumbuhan kecambah benih normal kecambah pada benihabnormal ukurannya lebih kecil.

9 | Farisman Hidayah A4111176

BAB 5 KESIMPULAN

Dari hasil praktikum perkecambahan benih orthodoks dari penyimpanan umur 2 minggu, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:

1. Uji perkecambahan benih orthodoks menggunakan metode gulung, yaitu benih yang dikecambahkan dengan lapisan kertas merang dan kertas CD yang disimpan dalam germinator. 2. Metode uji kecambah orthodoks dari penyimpanan umur 2 minggu bertujuan untuk membandingkan keefisiensi penyimpanan dengan perkecambahan benih orthodoks tanpa penyimpanan. 3. Perkecambahan benih orthodoks tanpa penyimpanan dengan yang melalui penyimpanan umur 2 minggu mengalami penurunan namun tidak signifikan.

10 | Farisman Hidayah A4111176

DAFTAR PUSTAKA

1. http://teknologibenih.blogspot.com/2009/08/pengujian-daya-kecambah-adalah.html 2. Justice, Oren L., Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih/Oren L. Justice Dan Louis N. Bass; penerjemah, Rennie Roesli.ed 1.Cet. 3.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2002. 3. http://infotwh.blogspot.com/2010/08/penyimpanan-benih-program-studi.html

11 | Farisman Hidayah A4111176