laporan akhir kegiatan tahun 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan...

180
LAPORAN AKHIR “KAJIAN POTENSI DAN PENGEMBANGAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NASIONAL (KKPN) SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA BAHARI, STUDI KASUS KKPN GILI MATRA” TAHUN 2019 i LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 (Januari – November) PUSAT RISET KELAUTAN BADAN RISET DAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN “REKOMENDASI PENGEMBANGAN KAWASAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR, KARIMUNJAWA”

Upload: others

Post on 27-Jul-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “KAJIAN POTENSI DAN PENGEMBANGAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NASIONAL (KKPN)

SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA BAHARI, STUDI KASUS KKPN GILI MATRA” TAHUN 2019 i

LAPORAN AKHIR

KEGIATAN TAHUN 2020 (Januari – November)

PUSAT RISET KELAUTAN

BADAN RISET DAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN

“REKOMENDASI PENGEMBANGAN KAWASAN

EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA

BESAR, KARIMUNJAWA”

Page 2: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 ii

LEMBAR PENGESAHAN

Menyetujui,

Mengetahui,

Dr. I Nyoman Radiarta, M.Sc.

Kepala Pusat Riset Kelautan

Erish Widjanarko, S.T.

Kepala Bidang/

Koordinator Riset

Sumber Daya Laut dan

Kewilayahan

Dr. Niken Financia G, M.Si.

Kepala Subbidang/

SubKoordinator Riset

Sumber Daya Laut

Page 3: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, berkat

rahmat, hidayah, pertolongan, dan karunia-Nya kegiatan dan

laporan akhir penelitian “Rekomendasi Pengembangan

Ekoeduwisata Bahari di Pulau Cemara Besar, Karimunjawa” dapat

diselesaikan dengan baik dan dengan hasil yang cukup

memuaskan. Laporan akhir penelitian ini berisi tentang perubahan

garis pantai dan penambahan luas Pulau Cemara Besar, potensi

taman karang (coral garden) yang dapat dikembangkan untuk

pemanfaatan ekoeduwisata bahari, rekomendasi terkait strategi

pengembangan kawasan Ekoeduwisata Bahari dengan diketahuinya

kemampuan daya dukung kawasan dan perencanaan

ekoeduwisatanya, draf policy brief, dan Karya Tulis Ilmiah (KTI)

ekoeduwisata bahari.

Page 4: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 iv

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Kepala Pusat Riset

Kelautan beserta seluruh jajarannya, kepada Balai Pelatihan dan

Penyuluhan Perikanan Tegal, Balai Taman Nasional Karimunjawa

Kota Semarang, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas

Diponegoro, dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas

Brawijaya, stakeholder wisata bahari Kepulauan Karimunjawa, dan

juga kepada seluruh peneliti dan narasumber yang telah

berkontribusi baik secara langsung ataupun tidak langsung pada

penelitian ini.

Laporan akhir penelitian ini merupakan progress dari

kegiatan sampai bulan November. Oleh karenanya saran dan kritik

yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan dan

tercapainya tujuan dari kegiatan ini.

Jakarta, November 2020

Tim Penyusun

Page 5: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 v

RINGKASAN EKSEKUTIF

Pada Jumat (16/8/2019), Presiden Joko Widodo

menyampaikan pidato kenegaraan terkait makro perekonomian

salah satunya sektor pariwisata, pemerintah memprioritaskan

Page 6: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 vi

pembangunan empat destinasi wisata secara lintas sektor dan

terintegrasi pada 2020. Destinasi wisata Borobudur dan Karimun

Jawa termasuk dalam percepatan empat pariwisata nasional. Hal itu

tertuang dalam perpres 46 Tahun 2017 tentang Badan Otorita

Pengelola Kawasan Pariwisata Borobudur. Kemenparekraf juga telah

memasukkan Karimunjawa, bersama Borobudur, Dieng, dan

Sangiran sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Pulau Cemara Besar sudah menjadi destinasi wisata namun belum

dikelola dengan baik.

Pulau Cemara Besar (Karimunjawa) adalah kawasan prioritas

pengembangan ekoeduwisata yang tetap mempertahankan karakter

alaminya. Hal ini tercantum dalam nota dinas No.

ND.14/DJPRL.5/I/2019 tanggal 15 Januari 2019 perihal dukungan

terhadap pengembangan kawasan ekowisata bahari dari Direktur

Jasa Kelautan kepada Kepala Pusat Riset Kelautan. Pulau cemara

besar memiliki daerah rataan pasir yang cukup luas (Hartati and

Ambariyanto, 2005) dengan luas pulau ± 3,5 Ha/35.000 m2.

Dataran pulau banyak ditumbuhi pohon cemara dengan sedikit

mangrove. Tutupan sedimen di pulau mayoritas lumpur kerikilan

Page 7: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 vii

dengan distribusi hingga Pulau Karimun dan Pulau Menjangan.

Lebih lanjut secara spefisik sedimen berupa aluvium yang terdiri

dari kerakal, kerikil, pasir, lempung, pecahan koral, dan batu apung

(Gustiantini and Ilahude, 2016). Pulau Cemara besar merupakan

pulau dibawah wewenang penggunaan dan pengelolaan

Kementerian Kelautan dan Perikanan c.q. Balai Pelatihan dan

Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal. Sedangkan Perairan Pulau

Cemara Besar berdasarkan (Umardiono, 2011) termasuk dalam

wilayah pengelolaan Taman Nasional Karimun Jawa. Lebih lanjut

dijelaskan bahwa salah satu komponen pengembangan wisata

adalah kondisi geografis meliputi geologis, topografis, dan musim.

Begitu pula dengan status pengelolaan dan rencana

pengembangan selanjutnya kondisi ini menjadi faktor dalam

evaluasi terhadap pengembangan Kawasan ekoeduwisata bahari

Pulau Cemara Besar. Dengan demikian, kajian ini perlu untuk

dilakukan. Pentingnya hal ini mengingat kawasan wisata

membutuhkan kebutuhan fisik seperti infrastuktur yang perlu

perencanaan tata ruang yang komprehensif maka perlu disusun

suatu rencana pengembangannya. Oleh karena itu diperlukan suatu

Page 8: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 viii

Rekomendasi Pengembangan Ekoeduwisata Bahari di Pulau Cemara

Besar, Karimunjawa. Penelitian ini bertujuan untuk Menyusun peta

perubahan garis pantai di Pulau Cemara Besar dan Mengetahui

lokasi potensi ekoeduwisata bahari coral garden dan daya

dukungnya di lokasi penelitian.

Adapun Rekomendasi Pengembangan Ekoeduwisata Bahari

di Pulau Cemara Besar yang dapat diberikan adalah sebagai berikut;

(1) Dalam rangka pengembangan ekoeduwisata bahari di

Pulau Cemara Besar sebagai destinasi wisata super prioritas

disarankan agar KKP mengelola Kawasan Pulau Cemara Besar

secara swakelola agar dapat mengatur dengan baik dari sisi

manjemen pengunjung, maupun dari manajemen kawasan untuk

tetap terjaga kelestarian dengan pengelolaan yang berkelanjutan,

(2) Perlu mempertahankan kondisi alamiah pulau pada area

sempadan pantainya karena merupakan keunikan tersendiri dari

Pulau Cemara Besar. Peristiwa abrasi/erosi dan akresi dapat

dijadikan sebagai suatu objek pengamatan bagi mahasiswa, taruna

atau siswa yang berkunjung ke Pulau ini,

Page 9: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 ix

(3) Pengembangan infrastruktur pendukung kegiatan

ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur

Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini

berupa nilai abrasi/erosi dan akresi yang paling kecil di segmen 2

serta kondisi batimetri perairan. Pemenuhan Infrastruktur dasar

pulau dilakukan dengan memaksimalkan sarana dan prasarana yang

sudah ada,

(4) Mempertahankan kondisi vegetasi alami pulau berupa

tumbuhan pohon Cemara Laut karena merupakan ciri khas dan asal

nama dari Pulau Cemara Besar. Tetapi, perlu dilakukan penanaman

vegetasi pantai di sisi barat pulau (segmen 6, 7, dan 8) untuk

mengurangi tingkat abrasi/erosi yang ada,

(5) Potensi ekoeduwisata bahari dapat dikembangkan di

Pulau Cemara Besar karena lokasi ini memiliki tutupan karang hidup

dalam kondisi baik dan kelimpahan ikan yang tinggi. Keberadaan

lobster dapat dikembangkan sebagai objek wisata karena Pulau

Cemara Besar telah dijadikan lokasi pelepasan liar hasil tangkapan

perdagangan illegal,

Page 10: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 x

(6) Berdasarkan observasi lapangan dengan mengamati

kondisi fisik ekosistem terumbu karang berupa substrat, kelerengan,

dan kondisi oseanografinya. Perlu memperhatikan luasan lokasi

Coral Garden yang dapat dikembangkan di perairan Pulau Cemara

Besar, lokasi tersebut yaitu : (i) lokasi titik WCS 1 dengan luasan

coral garden ± 10 m X 10 m atau 100 m2, (ii) lokasi titik KJ 12

dengan luasan coral garden ± 8 m X 8 m atau 64 m2 dan (iii) lokasi

titik KJ 11 dengan luasan coral garden ± 10 m X 10 m atau 100 m2.

Ide coral garden dapat dikembangkan juga untuk konservasi biota

lain yang sudah terancam atau eksploitasi berlebih seperti ikan

nemo, bambu laut (Isis sp.) dan jenis karang yang populasinya

sedikit di alam namun menjadi target dalam perdagangan,

(7) Berdasarkan analisis daya dukung yang dapat diterima

kawasan ekoeduwisata bahari pada kawasan zona pemanfaatan

bahari jumlah maksimum wisatawan 2.472 orang/hari, kemudian

dengan adanya faktor koreksi menjadi 97 orang/hari, dan dengan

adanya pertimbangan manajemen menjadi 42 orang/hari atau 4.032

orang/tahun dengan hanya memperhitungkan jumlah hari

kunjungan adalah sabtu dan minggu dalam setahun. Oleh karena

Page 11: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 xi

itu, perlu pembatasan jumlah kunjungan wisatawan berdasarkan

daya dukung yang ada,

(8) Berdasarkan perhitungan valuasi sumberdaya, potensi

nilai ekonomi terumbu karang untuk ekoeduwisata bahari Pulau

Cemara Besar adalah sekitar Rp. 255.856.626.048,- per tahun,

(9) Berdasarkan strategi pengembangan ekoeduwisata bahari

di Pulau Cemara Besar dengan mempertimbangkan aspek terumbu

karang, dan sosial-ekonomi. Berdasarkan dua aspek tersebut

mampu memunculkan program wisata, yaitu: a) Program

pembersihan sampah pantai, b) Program stabilasasi rubble untuk

meningkatkan peluang menempelnya larva karang, c) Program

edukasi nelayan untuk konservasi dan ekoeduwisata, d) Program

cangkok karang dan sertifikatnya sebagai layanan wisata sekaligus

edukasi, dan e) Program sosialisasi dan pendampingan untuk

meningkatkan partisipasi masyarakat di pulau lain untuk membantu

bersama membangun wisata Pulau Cemara Besar sebagai upaya

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kata Kunci : Ekoeduwisata Bahari, Coral Garden, Pulau Cemara

Besar, Karimunjawa

Page 12: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................ iii

RINGKASAN EKSEKUTIF .................................................................. v

DAFTAR ISI ........................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ........................... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... xviii

1.1. Gambaran Umum ................................................................... 19

1.2. Sumberdaya Manusia ............................................................. 22

1.3. Tugas Pokok dan Fungsi ........................................................ 23

1.4. Latar Belakang ........................................................................ 24

1.5. Rencana Kinerja Output Riset ................................................ 28

1.6. Maksud dan Tujuan Riset ....................................................... 29

1.7. Ruang Lingkup Kegiatan Riset ............................................... 30

1.8. Unit Pelaksana ........................................................................ 33

1.9. Personil Pelaksana ................................................................. 33

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN .................................................. 35

Page 13: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 xiii

2.1 Realisasi Anggaran Kegiatan ................................................... 35

2.2 Pencapaian Kegiatan dan Dokumentasi ................................. 36

2.2.1 Hasil Survei Lapangan ................................................... 36

2.2.2 Hasil Rapat Teknis Offline dan Online ............................ 45

2.2.3 Focus Group Discussion (FGD) 2020 ............................ 52

2.2.4 Seminar Online atau Webinar 2020 ............................... 56

2.2.5 Hasil Analisis Perubahan Garis Pantai dan Luas ........... 61

2.2.6 Hasil Analisis Taman Karang/Coral Garden, Vegetasi

Pantai, dan Kualitas Perairan ....................................... 116

2.2.7 Hasil Analisis Daya Dukung, Valuasi Ekonomi dan

strategi pengembangan ekoeduwisata bahari di Pulau

Cemara Besar .............................................................. 138

BAB III PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI ........................... 162

3.1 Permasalahan ........................................................................ 162

3.2 Rekomendasi ......................................................................... 162

BAB IV KESIMPULAN DAN PENUTUP .......................................... 165

4.1 Kesimpulan ............................................................................ 166

4.2 Penutup ................................................................................. 170

Page 14: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Realisasi Anggaran Kegiatan. .......................................... 35

Tabel 2.2. Alat yang digunakan dalam penelitian .............................. 63

Tabel 2.3. Bahan yang digunakan dalam penelitian ......................... 64

Tabel 2.4. Klasifikasi ukuran butir sedimen ....................................... 71

Tabel 2.5. Ukuran butir sedimen dan klasifikasi pantai ..................... 90

Tabel 2.6. Perhitungan Gelombang Pecah ....................................... 93

Tabel 2.7. Hasil LST dan Imbangan Sedimen dalam 103 m3/tahun . 95

Tabel 2.8. Lokasi Penyelaman ........................................................ 117

Tabel 2.9. Identifikasi Terumbu Karang .......................................... 119

Tabel 2.10. Identifikasi Biota Pelagis .............................................. 123

Tabel 2.11. Identifikasi Biota Demersal ........................................... 126

Tabel 2.12. Matriks Rekomendasi Coral Garden ............................ 127

Tabel 2.13. Transek I Vegetasi Pantai ............................................ 132

Tabel 2.14. Transek II Vegetasi Pantai ........................................... 134

Tabel 2.15. Data Kualitas Perairan Bulan Maret 2020 .................... 137

Tabel 2.16. Data Kualitas Perairan Bulan Oktober 2020 ................ 137

Tabel 2.17. Tabel Hasil Perhitungan PCC ...................................... 141

Tabel 2.18. Tabel Hasil Perhitungan RCC ...................................... 143

Page 15: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 xv

Tabel 2.19. Tabel Hasil Perhitungan ECC ...................................... 147

Tabel 2.20. Tabel Hasil akhir perhitungan DDK .............................. 149

Tabel 2.21. Perhitungan Valuasi Ekonomi Sumber Daya Terumbu

Karang Pulau Cemara Besar Karimunjawa .................. 153

Page 16: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Struktur Organisasi ...................................................... 23

Gambar 1.2. Lokasi Penelitian .......................................................... 28

Gambar 2.1. Penerimaan dokumen Simaksi dari Balai TNKJ .......... 37

Gambar 2.2. Diskusi dan pengarahan teknis survey ........................ 38

Gambar 2.3. Suasana dalam kapal speed Express Bahari .............. 39

Gambar 2. 4. Tim Vegetasi Pantai .................................................... 40

Gambar 2. 5. Pengukuran transek kerapatan vegetasi di Pulau

Cemara Besar ............................................................ 41

Gambar 2. 6. Tim Terumbu Karang .................................................. 42

Gambar 2. 7. Pengukuran kualitas perairan Pulau Cemara Besar ... 43

Gambar 2.8. Berdiskusi dengan rombongan kunjungan kerja

Kemenko Marves ....................................................... 44

Gambar 2. 9. Foto Bersama tim Survey Pulau Cemara Besar ......... 44

Gambar 2. 10. Metode rock file ......................................................... 48

Gambar 2. 11. Metode waring .......................................................... 49

Gambar 2. 12. Suasana Rapat Teknis Offline dan Online ................ 52

Gambar 2. 13. Pembukaan FGD Hasil Penelitian 2020 .................... 53

Gambar 2. 14. Suasana FGD Hasil Penelitian 2020 ......................... 54

Gambar 2. 15. Flyer Seminar Online atau Webinar 2020 ................. 60

Gambar 2. 16. Seminar Online atau Webinar 2020 .......................... 61

Gambar 2. 17. Skema perhitungan NSM, EPR, dan LRR pada

DSAS ....................................................................... 75

Gambar 2. 18. Konversi parameter gelombang representatif untuk

penentuan tinggi dan kedalaman gelombang pecah 77

Page 17: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 xvii

Gambar 2. 19. Transek uji akurasi geometri ..................................... 80

Gambar 2. 20. Garis pantai Pulau Cemara Besar 2016 – 2020 ........ 83

Gambar 2. 21. Luasan Abrasi Akresi Cemara Besar ........................ 84

Gambar 2. 22. Hasil model DSAS, a) EPR dan LRR sepanjang

pantai; b) Distribusi NSM; c) Distribusi EPR; d)

Distribusi LRR .......................................................... 87

Gambar 2. 23. Windrose Perairan Karimun Jawa ............................. 91

Gambar 2. 24. Hasil Longshore Sediment Transport, a) arah LST; b)

laju LST (LSTR); c) Laju Imbangan Sedimen (Q) .... 97

Gambar 2. 25. Analisis Linier Regression Q imbangan sedimen (a)

Persamaan CERC; b) Persamaan Kampuis; c)

Persamaan Walton) vs Laju Perubahan Garis Pantai

(EPR) ....................................................................... 99

Gambar 2. 26. Tahun 1981 Luas Pulau Cemara 53.030 m2 ........... 113

Gambar 2. 27. Hasil Survey tahun 2020 Luas Pulau Cemara 57.460

m2 ........................................................................... 114

Gambar 2. 28. Perubahan Luas Pulau Cemara Besar 1981-2020 . 115

Gambar 2. 29. Lokasi Survey Coral Garden ................................... 117

Gambar 2. 30. Pohon Cemara Laut (Casuarina Sp.) ...................... 129

Gambar 2. 31. Lokasi Survey Vegetasi Pantai ............................... 130

Gambar 2. 32. pengolahan data citra Landsat-8 dan data

lapangan ................................................................ 136

Page 18: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 xviii

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 19: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 19

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum

Diawali Presiden Abdurahman Wahid dengan Keputusan

Presiden No 355/M Tahun 1999 tanggal 26 Oktober 1999 dalam

kabinet periode 1999-2004 mengangkat Menteri Eksplorasi Laut Ir.

Sarwono Kusumaatmaja. Pada masa ini mengeluarkan Keppres

Nomor 136 tahun 1999. Sebagai tindak lanjut atas Keputusan

Presiden Nomor 136 Tahun 1999 Tanggal 10 Nopember 1999,

Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi dan

Tata Kerja Departemen Eksplorasi Laut, Keputusan Presiden RI

Nomor 147 Tahun 1999 Tentang Perubahan atas keputusan

Presiden Nomor 136 Tahun 1999 Tentang Kedudukan, Tugas dan

Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Eksplorasi

Laut dan Perikanan. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor

: 177 Tahun 2000 Tanggal 15 Desember 2000 Tentang Susunan

Organisasi dan Tugas Departemen Kelautan dan Perikanan,

diterbitkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : 01

Page 20: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 20

Tahun 2001 serta perubahan Keputusan Menteri Kelautan dan

Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP.19/SJ-DKP/KP.430/2005

Tanggal 21 September 2005 tentang pembentukan Pusat Riset

Wilayah Laut dan Sumberdaya Nonhayati ( Pusriswilnon), sebagai

salah satu Unit kerja pada Badan Riset Kelautan dan Perikanan yang

merupakan penggabungan terhadap Direktorat Wilayah Laut dan

Direktorat Riset dan Eksplorasi Sumberdaya Nonhayati Laut-Ditjen

PREL. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 Tanggal 14 April

2010 Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara

serta Susunan organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian

Negara. Diterbitkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Nomor PER. 15 /MEN / 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kelautan dan Perikanan Tanggal 06 Agustus 2010.

Dibentuk Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut

dan Pesisir (P3SDLP) sebagai salah satu Unit kerja pada Badan

Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan yang

merupakan perubahan Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumberdaya

Non Hayati (Pusriswilnon), Badan Riset Kelautan dan Perikanan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 6

Page 21: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 21

Tahun 2017 mengenai penggabungan antara Badan Litbang KP

dengan Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia KP menjadi

Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan,

perubahan tersebut diikuti perubahan nomenklatur unit eselon 2

dibawah BRSDMKP, salah satunya Pusat Penelitian dan

Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir menjadi Pusat Riset

Kelautan.

Pusat Riset Kelautan adalah salah satu unit kerja Eselon II yang

ada di lingkungan Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan

dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang

ditetapkan perubahannya berdasarkan peraturan Menteri Kelautan

dan Perikanan Nomor 6 tahun 2017. Sebelumnya Pusat Riset

Kelautan bernama Pusat Penelitian dan Pengembangan

Sumberdaya Laut dan Pesisir berdasarkan PER.15/MEN/2010 yang

semula bernama “Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumberdaya Non

Hayati—Badan Riset Kelautan dan Perikanan”. Hal ini dikarenakn

adanya beberapa perubahan arah kebijakan dan struktur organisasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Unit Organisasi Eselon I

lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Page 22: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 22

Pusat Riset Kelautan, membawahi :

a. Bidang Riset Sumber Daya Laut dan Kewilayahan

b. Bidang Riset Mitigasi Adaptasi dan Konservasi

c. Bidang Riset Teknologi Kelautan

d. Tata Usaha

e. Kelompok Jabatan Fungsional

1.2. Sumberdaya Manusia

Gabungan dari berbagai ahli di bidang Geografi, Geologi,

Geofisika, Oseanografi, Biologi Laut, Teknik Sipil, Teknik Kelautan,

Perikanan Oseanografi, dan Arkeologi Kelautan.

Pusat Riset Kelautan mempunyai 4 (empat) Satuan Kerja Unit

Pelaksana Teknis (UPT) yaitu

a. Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL) yang

berkedudukan di Jembrana, Bali.

b. Loka Penelitian Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir

(LPSDKP) yang berkedudukan di Bungus, Padang.

c. Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan (LPTK) ayng

berkedudukan di Wakatobi, Sulawesi Tenggara

Page 23: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 23

d. Instalasi Penelitian dan Pengembangan Sumbrdaya Air

Laut yang berkedudukan di Pamekasan, Madura.

e. Instalasi Riset Geodinamika Kawasan Natuna dan Laut

Tiongkok Selatan (South China Sea) yang berkedudukan di

Natuna.

Struktur Organisasi

Gambar 1.1. Struktur Organisasi

1.3. Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas Pokok

Pusat Riset Kelautan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan, sertapemantauan,

Page 24: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 24

evaluasi, dan pelaporan riset dan pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi dibidangkelautan.

Fungsi

a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana, program

risetdan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologidi

bidang kewilayahan, mitigasi, adaptasi, dan konservasikelautan,

serta sumber daya laut ;

b. Penyiapan pelaksanaan riset dan pengembangan Ilmu

pengetahuan dan teknologi di bidang kewilayahan, mitigasi,

adaptasi, dan konservasikelautan, serta Sumber daya laut ;

c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan risetkelautan;

dan

d. Pelaksanaan urusan tata usaha dan kerumahtanggaanpusat.

1.4. Latar Belakang

Sumber daya alam dan jasa lingkungan Indonesia sangat

potensial baik di darat maupun laut terutama untuk tujuan wisata.

Pengembangan kawasan pariwisata harus mengarah pada

pengembangan yang terencana secara menyeluruh sehingga dapat

Page 25: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 25

diperoleh manfaat yang optimal bagi masyarakat (Charlier et

al.1992).

Salah satu sektor pariwisata berasal dari ekoeduwisata bahari.

Pariwisata pendidikan yang berbasis ekologi ini sebagai kegiatan

rekreasi yang dilakukan sekitar pesisir seperti berenang, berselancar,

berjemur, menyelam, snorkeling, berjalan-jalan atau berlari-lari di

sepanjang pantai, menikmati keindahan suasana pesisir, dan

bersifat edukasi (Dahuri 2001). Pengembangan kegiatan

ekoeduwisata bahari tidak bersifat mass tourism, mudah rusak, dan

ruang untuk pengunjung sangat terbatas (Ketjulan 2010). Sama

halnya dengan wisata lainnya yang juga memiliki batasan

pengunjung. Sebagai negara kepulauan, ekoeduwisata bahari

berperan penting bagi perekonomian nasional, sepanjang

pengelolaannya baik untuk menjaga kualitas lingkungan dan

menarik wisatawan (Silva et al. 2007).

Pulau Cemara Besar (Karimunjawa) adalah kawasan prioritas

pengembangan ekoeduwisata yang tetap mempertahankan karakter

alaminya. Hal ini tercantum dalam nota dinas No.

ND.14/DJPRL.5/I/2019 tanggal 15 Januari 2019 perihal dukungan

Page 26: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 26

terhadap pengembangan kawasan ekowisata bahari dari Direktur

Jasa Kelautan kepada Kepala Pusat Riset Kelautan.

Pulau cemara besar memiliki daerah rataan pasir yang cukup

luas (Hartati and Ambariyanto, 2005) dengan luas pulau ± 3,5

Ha/35.000 m2. Dataran pulau banyak ditumbuhi pohon cemara

dengan sedikit mangrove. Tutupan sedimen di pulau mayoritas

lumpur kerikilan dengan distribusi hingga Pulau Karimun dan Pulau

Menjangan. Lebih lanjut secara spefisik sedimen berupa aluvium

yang terdiri dari kerakal, kerikil, pasir, lempung, pecahan koral, dan

batu apung (Gustiantini and Ilahude, 2016).

Pulau Cemara Besar merupakan salah satu pulau di

Karimunjawa yang memiliki kawasan terumbu karang yang

berpotensi menjadi daerah ekoeduwisata berbasis Coral Garden

dan memiliki peluang yang besar untuk berkembang. Pulau Cemara

Besar memiliki potensi wisata terbesar di karimunjawa dikarenakan

pasirnya yang bersih dan airnya yang jernih sehingga mampu

menjadi titik wisata selam di Karimunjawa. Pulau Cemara Besar

dikelilingi oleh berbagai jenis karang dan berbagai jenis biota laut.

Page 27: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 27

Pulau Cemara Besar merupakan salah satu pulau di kepulauan

Karimunjawa yang memiliki potensi perkembangan wisata yang

menguntungkan. Pulau Cemara besar dibagi menjadi 2 zona, yakni

zona perlindungan bahari dan zona pemanfaatan bahari. Zona

perlindungan bahari berada di bagian selatan pulau, sedangkan

zona pemanfaatan bahari berada di bagian utara pulau (Statistik

Balai Taman Nasional Karimunjawa, 2019).

Pulau Cemara besar merupakan pulau dibawah wewenang

penggunaan dan pengelolaan Kementerian Kelautan dan Perikanan

c.q. Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal.

Sedangkan Perairan Pulau Cemara Besar berdasarkan (Umardiono,

2011) termasuk dalam wilayah pengelolaan Taman Nasional

Karimun Jawa. Lebih lanjut dijelaskan bahwa salah satu komponen

pengembangan wisata adalah kondisi geografis meliputi geologis,

topografis, dan musim. Begitu pula dengan status pengelolaan dan

rencana pengembangan selanjutnya kondisi ini menjadi faktor

dalam evaluasi terhadap pengembangan Kawasan ekoeduwisata

bahari Pulau Cemara Besar. Dengan demikian, kajian ini perlu untuk

dilakukan. Pentingnya hal ini mengingat kawasan wisata

Page 28: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 28

membutuhkan kebutuhan fisik seperti infrastuktur yang perlu

perencanaan tata ruang yang komprehensif. seperti terlihat pada

Gambar 1.2.

Gambar 1.2. Lokasi Penelitian

1.5. Rencana Kinerja Output Riset

Rencana Luaran (Output)

a. 1 (satu) Bahan kebijakan atau Policy Brief tentang strategi

pengembangan Pulau Cemara Besar sebagai kawasan

ekoeduwisata bahari.

Page 29: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 29

b. 2 (satu) draft/manuskrip Karya Tulis Ilmiah (KTI).

1.6. Maksud dan Tujuan Riset

Kegiatan penelitian mengenai “Rekomendasi Pengembangan

Kawasan Ekoeduwisata Bahari Di Pulau Cemara Besar, Karimunjawa”

merupakan respon dari Pusat Riset Kelautan, Badan Riset dan

Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam mendukung

Direktorat Teknis (Direktorat Jasa Kelautan, Ditjen PRL, KKP), Surat

nota dinas Direktorat Jasa Kelautan, Ditjen PRL, KKP Nomor: ND.

14/PRL.3/I/2019 tanggal 15 Januari 2019 perihal dukungan riset

terhadap pengembangan kawasan ekoeduwisata bahari.

Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah

a. Menyusun peta perubahan garis pantai di Pulau Cemara Besar,

b. Mengetahui lokasi potensi ekoeduwisata bahari coral garden

dan daya dukungnya di Pulau Cemara Besar.

Sasaran dari kegiatan penelitian ini adalah tersusunnya bahan

rekomendasi terkait strategi pengembangan Pulau Cemara Besar

sebagai kawasan ekoeduwisata bahari.

Page 30: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 30

1.7. Ruang Lingkup Kegiatan Riset

Penelitian ini sebagian besar dilakukan dengan melakukan

studi literatur dari metode potensi dan pengembangan

ekoeduwisata bahari di kawasan Pulau Cemara Besar atau

Karimunjawa yang sudah dilakukan oleh peneliti-peneliti yang telah

terbit dalam karya tulis ilmiah serta dengan mencari literatur di

internet, kajian-kajian yang pernah dilakukan oleh instansi atau

perguruan tinggi. Berdasarkan studi literatur tersebut dipilih

metode yang mana yang dapat digunakan untuk mengkaji

rekomendasi terkait strategi pengembangan Pulau Cemara Besar

sebagai kawasan ekoeduwisata bahari. Hasil dari studi literatur ini

disintesiskan sehingga diperoleh metode yang baku atau standart

dalam menetapkan rekomendasi pengembangan ekoeduwisata

bahari di Pulau Cemara Besar.

Selain studi literatur, hasil yang diperoleh tersebut diujikan di

lapangan dengan cara survey lapangan. Hasil dari survey lapang

maka dibuat bahan rekomendasi terkait strategi pengembangan

Pulau Cemara Besar sebagai kawasan ekoeduwisata bahari.

Kegiatan survey lapang dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji

Page 31: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 31

pengembangan ekoeduwisata bahari di Pulau Cemara Besar

dengan menggunakan pendekatan beberapa analisis sebagai

berikut:

Analisis data spasial dan citra satelit yaitu; data biologi,

geografi, kimia, dan fisik serta sosial ekonomi budaya untuk

dapat menggambarkan kondisi eksisting dan potensi

ekoeduwisata bahari di lokasi penelitian. Analisis data tersebut

berdasarkan titik wisata snorkeling dan selam, data biologi

berupa data vegetasi pulau, data kondisi dan keanekaragaman

terumbu karang serta biota baik pelagis maupun demersal, data

fisik berupa data kondisi ekosistem terumbu karang seperti

substrat, kelerengan, dan kondisi oseanografinya, data fisik dan

kimia kondisi perairan sekitar Pulau Cemara Besar, data geografi

berupa sertifikat kepemilikan pulau, zonasi kawasan konservasi,

data sosial ekonomi berupa valuasi ekonomi sumberdaya

terumbu karang untuk ekoeduwisata bahari di Pulau Cemara

Besar.

Analisis digital shoreline analysis system (DSAS) menggunakan

citra Sentinel 2A selama tahun 2016 – 2020 dan tracking garis

Page 32: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 32

pantai menggunakan GPS geodetik pada Maret 2020.

Parameter inputan transport sedimen sejajar pantai diperoleh

dari data model reanalysis ERA-5 yang selanjutnya dilakukan

peramalan gelombang dengan metode SMB dan analisis

gelombang representatif. Ukuran butir sedimen diambil di

sepanjang pantai sebanyak 14 titik dan dilakukan analisis

granulometri untuk mengetahui besar d50 sedimen. Transport

sedimen sejajar pantai diprediksi menggunakan persamaan

empiris dari CERC, Walton Jr, dan Kamphuis.

Analisis daya dukung pengembangan ekoeduwisata bahari

adalah dengan menggunakan konsep Daya Dukung Kawasan

(DDK). Daya Dukung Kawasan adalah jumlah maksimum

pengunjung yang secara fisik dapat ditampung di Kawasan

yang disediakan pada waktu tertentu tanpa menimbulkan

gangguan pada alam dan manusia. Perhitungan Daya Dukung

Kawasan didasarkan pada pertimbangan tiga tingkatan utama,

yakni daya-dukung fisik (Physical Carrying Capacity/PCC), daya-

dukung riil (Real Carrying Capacity/RCC) dan daya-dukung

efektif (Effevtive Carrying Capacity/ECC).

Page 33: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 33

1.8. Unit Pelaksana

Kegiatan ini dilaksanakan oleh beberapa instansi. Instansi yang

utama menyelenggarakan penelitian ini adalah Pusat Riset Kelautan

(Pusriskel) dan dibantu oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan

Perikanan Tegal, Balai Taman Nasional Karimunjawa Kota Semarang,

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, dan

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.

1.9. Personil Pelaksana

Berdasarkan SK nomor 12/PPK/BRSDM.2/KU.240/I/2020

mengenai penunjukkan penanggung jawab pelaksana kegiatan,

koordinator dan anggota kegiatan pada Pusat Riset Kelautan tahun

anggaran 2020, maka pada kegiatan penelitian “rekomendasi terkait

strategi pengembangan Pulau Cemara Besar sebagai kawasan

ekoeduwisata bahari” di Pusat Riset Kelautan, sebagai

penanggungjawab kegiatan adalah Dr. Niken Financia Gusmawati,

M.Si. (Kepala Sub Bidang Sumberdaya Laut, Bidang Sumberdaya

Laut dan Kewilayahan), dimana Yulius, M.Si. yang bertindak

Page 34: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 34

sebagai koordinator kegiatan. Adapun anggota tim dari kegiatan

penelitian ini mendapat dukungan dari beberapa personil ahli

dibidangnya adalah sebagai berikut:

1. Dr. Taslim Arifin, M.Si. S3/ Peneliti Madya (Ekologi)

2. Dr. Muhammad Ramdhan S2/ Peneliti Muda (GIS)

3. Dr. Rinny Rahmania S3/ Peneliti Muda (Remote Sensing)

4. Dr. Nur Azmi Setyawidati S3/ Peneliti Muda (Remote Sensing)

5. Dino Gunawan, ST., MT. S2/ Peneliti Muda (Geofisika)

Page 35: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 35

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Realisasi Anggaran Kegiatan

Total Anggaran : Rp 145.800.000,-

Realisasi anggaran : Rp. 140.850.000,- (96,60 %)

Tabel 2.1. Realisasi Anggaran Kegiatan.

No.

KEGIATAN, OUTPUT,

KOMPONEN, SUB

KOMPONEN, AKUN

PAGU DIPA REALISASI SISA

DANA

%

SERAPAN

2428.001.001.051.A.

1 521211 4,296,000 4,296,000 - 100.00

2 521213 5,800,000 5,800,000 - 100.00

3 521241 2,400,000 1,400,000 1.000.000 58.33

4 521811 2,000,000 2,000,000 - 100.00

5 522141 5,000,000 5,000,000 - 100.00

7 522151 5,150,000 5,150,000 - 98.81

8 522192 10,750,000 2,000,000 8.750.000 18.60

9 524111 96,404,000 96,400,000 4.000 99.99

10 524113 4,500,000 4,500,000 - 100.00

145.800.000 140.850.000 9,754,000 96.60

Page 36: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 36

2.2 Pencapaian Kegiatan dan Dokumentasi

2.2.1 Hasil Survei Lapangan

Survey dilakukan pada tanggal 15 Oktober – 19 Oktober

2020 di Pulau Cemara Besar, Karimunjawa. Pada tanggal 15

Oktober, tim berangkat dari kantor Litbang Pusriskel Jakarta

menggunakan mobil. Tim dibagi menjadi 2 kloter, 1 kloter

berangkat lebih pagi terlebih dahulu untuk menandatangani

SIMAKSI TNKJ di Semarang (Presentasi SIMAKSI telah lebih dahulu

dilakukan secara daring).

Page 37: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 37

Gambar 2.1. Penerimaan dokumen Simaksi dari Balai TNKJ

Page 38: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 38

Tanggal 15 Oktober malam, tim melakukan diskusi teknis

dalam pelaksaan survey dan tim dibagi menjadi 2 grup, grup

vegetasi dan grup karang.

Gambar 2.2. Diskusi dan pengarahan teknis survey

Tanggal 16 Oktober, tim berangkat ke pulau Karimunjawa

menggunakan menggunakan kapal speed Express bahari selama 3

jam.

Page 39: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 39

Gambar 2.3. Suasana dalam kapal speed Express Bahari

Tim menuju ke penginapan yang telah dipesan dan

melakukan pengarahan akhir sebelum dilakukan survey esok

harinya, persiapan juga dilakukan dengan memeriksa kembali dan

menyiapkan perlengkapan yang kurang. Tangal 17 Oktober

dilakukan survey di Pulau Cemara Besar menggunakan kapal kayu

bermesin, grup vegetasi diturunkan terlebih dahulu sekitar

100meter dari daratan utama pulau karena pantai pasir landai

pulau cemara besar yang sangat luas.

Page 40: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 40

Gambar 2. 4. Tim Vegetasi Pantai

Tim Pulau melakukan transek penghitungan kerapatan pohon

cemara di Pulau Cemara Besar.

Page 41: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 41

Gambar 2. 5. Pengukuran transek kerapatan vegetasi di Pulau Cemara Besar

Setelah itu dilanjutkan dengan survey terumbu karang di 5

titik berpotensi. Terdapat beberapa lokasi yang berpotensi menjadi

lokasi ekoeduwisata yang baik berdasarkan kondisi, dan ragam

karang serta biota biota lain di lokasi. Lima titik lokasi yang

berpotensi ini tim namakan dengan titik WCS-1, WCS-2, KJ11, KJ12,

dan KJ16.

Page 42: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 42

Gambar 2. 6. Tim Terumbu Karang

Survey yang dilakukan oleh tim terumbu karang dengan

menggunakan alat selam dasar terdiri dari dokumentasi, dan

analisis keseuaian lokasi dengan program ekoeduwisata. Pada

tanggal 18 Oktober, dilakukan penyelesaian laporan analisis

mengenai 5 titik lokasi terumbu karang yang berpotensi diterapkan

program ekoeduwisata.

Page 43: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 43

Tim Air melakukan pengukuran kualitas perairan dan

penyelaman untuk mengetahui kondisi terumbu karang di sekitar

perairan Pulau Cemara Besar.

Gambar 2. 7. Pengukuran kualitas perairan Pulau Cemara Besar

Tim pada saat survey bertemu rombongan kunjungan kerja

Kemenko Marves di Pulau Cemara Besar.

Page 44: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 44

Gambar 2.8. Berdiskusi dengan rombongan kunjungan kerja Kemenko Marves

Gambar 2. 9. Foto Bersama tim Survey Pulau Cemara Besar

Page 45: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 45

2.2.2 Hasil Rapat Teknis Offline dan Online

Berdasarkan hasil laporan Rapat Teknis Pembahasan Kegiatan

“Rekomendasi Pengembangan Ekoeduwisata Bahari di Pulau

Cemara Besar, Karimunjawa”. Rapat dibuka oleh Kabid Riset SDLK

Erish Widjanarko, S.T yang menyampaikan bahwa kegiatan riset di

Pulau Cemara Besar ini merupakan permintaan Dirjen Teknis dari

Direktorat PRL terkait kajian ekoeduwsiata bahari. Penelitian ini

dapat menjadi bahan bagi rencana orasi profesor riset sdr. Dr.

Taslim Arfin. Hasil Riset ini penting untuk disampaikan kepada para

pemangku kepentingan, dalam rapat ini hadir perwakilan dari

Direktorat Jasa Kelautan Dirjen, PRL dan Asdep Bidang Infrastruktur,

Kemenkomarvest yang selanjutnya dapat menjadi bahan kebijakan

strategis.

Acara dilanjutkan dengan paparan oleh koordinator kegiatan

Yulius, M.Si., adapun beberapa poin yang dapat disampaikan adalah

sebagai berikut:

Page 46: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 46

1. Kegaiatan ini berdasarkan Surat Nota Dinas Direktorat

Jenderal Jasa Kelautan, Ditjen PRL No ND: 14/PRL.3/I/2019

tanggal 15 Januari perihal dukungan riset terhadap

pengembangan kawasan ekoeduwisata bahari. Pulau Cemara

Besar Karimunjawa.

2. Adapun latar belakang kegiatan ini dikarenakan Pulau

Cemara Besar (Karimunjawa) adalah kawasan prioritas

pengembangan ekoeduwisata yang tetap mempertahankan

karakter alaminya, pulau ini berada dibawah wewenang

penggunaan dan pengelolaan Kementerian Kelautan dan

Perikanan c.q. Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan

(BPPP) Tegal.

3. Tujuan dari kegiatan ini diantaranya adalah menyusun peta

perubahan garis pantai dan mengetahui lokasi potensi

ekoeduwisata bahari coral garden dan daya dukungnya di

Pulau Cemara Besar.

4. Output dari pelaksanaan kegiatan ini adalah berupa bahan

kebijakan strategi pengembangan KKPN Gili Matra sebagai

ekowisata bahari.

Page 47: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 47

5. Target dari kegiatan ini adalah policy brief potensi dan

strategi pengembangan Pulau Cemara Besar sebagai

kawasan ekoeduwisata bahari dan pembuatan KTI.

6. Perubahan garis pantai dan luas Pulau Cemara Besar (tahun

1981 - 2020).

7. Terumbu karang potensi coral garden.

8. Daya dukung ekoeduwisata bahari di Pulau Cemara Besar.

9. Kesimpulan, Saran dan Rekomendasi.

Agenda selanjutnya adalah masukan yang disampaikan oleh

narasumber Dr. Ofri Johan, M.Si. dari Balai Riset Budidaya Ikan Hias

BRSDM KP terkait hasil sementara kegiatan ini, adapun beberapa

masukan yang diberikan diantaranya adalah:

1. Beberapa jenis karang kemungkinan salah identifikasi, karena

jenis yang diidentifikasi distribusinya tidak ada di Indonesia

menurut Veron (2000), jenis tersebut adalah: Siderastrea

sidereal, Diploria labyrinthiformis dan Acropora cervicornis.

2. Metode transplantasi bisa memanfaatan Teknik yang selama

ini sudah ada yaitu metode rock file dan substrat berupa

rubble dimasukkan karung terbuat dari waring.

Page 48: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 48

3. Metode rock file: Substrat terbuat dari semen atau

bongkahan karang mati dengan ukuran serupa dimana bisa

untuk 4-6 transplant karang. Pada substrat sudah dibuatkan

cekungan tempat menempel karang, model ini bisa

ditempatkan pada daerah karang mati yang banyak rubble

nya, atau pada sela-sela karang hidup jika ada ruang yang

cocok.

Gambar 2. 10. Metode rock file

4. Metode waring: Metode menggunakan waring cocok untuk

lokasi yang banyak patahan karang (rubble) dimana pada

kondisi ini substrat tidak pada posisi yang kokoh, rubble bisa

berpindah terdorong arus dan ombak, sehingga

membahayakan penempelan karang baru. Salah satu usaha

untuk menstabilkan substrat dengan memasukkan rubble

Page 49: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 49

pada waring sehingga dapat menstabilkan substrat

disamping dimanfaatkan sebagai substrat transplantasi

karang. Ukuran dan Panjang waring yang diisi patahan

karang ini dapat ditempelkan karang dengan jumlah 4-8

koloni sesuai ukuran dan permukaan waring berisikan

patahan karang tersebut.

Gambar 2. 11. Metode waring

5. Transplantasi karang substrat baik rock file dan waring dapat

mengikatkan label nama pelaku transplan dan waktu

transplan sehingga dapat dijadikan dokumentasi dan

Page 50: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 50

sekaligus penghargaan bagi setiap tamu wisata yang

berkunjung yang ikut melakukan transplan.

6. Selain coral garden berasal dari transplantasi karang, dapat

juga membuat anemone garden, dengan memindahkan dan

mengumpulkan semua jenis anemone dalam satu Kawasan

yang dipilih, kemudian ditebar ikan nemo. Anemone garden

akan menjadi icon baru dalam coral garden yang akan

menjadi objek wisata yang bisa dikenal baik local dan

international, tergantung promosi wisata nantinya.

Selanjutnnya beberapa poin yang dapat disampaikan dari sesi

diskusi, diantaranya adalah:

1. Kawasan Ekoeduwisata Bahari di Pulau Cemara Besar

dikembangkan dengan tetap mempertahanakan kondisi alam

aslinya dan kawasan secara alami

2. Konsep coral garden dapat diimplementasikan dalam di

beberapa titik yang jadi obyek dalam penelitian ini

3. Tujuan pertama dalam riset ini yaitu Menyusun peta status

kondisi terumbu karang di perairan Pulau Cemara Besar

perlu dipertimbangkan penggunaan kata "status" karena

Page 51: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 51

banyak parameter dan data yang diperlukan untuk

menentukan status suatu kawasan terumbu karang

4. Dalam survey telah di tentukan 5 stasiun (KJ12, KJ16, KJ 11,

WCS 1 dan WCS2). Pada stasiun WCS 2 dan KJ16 tutupan

karang mengalami penurunan banyak rubble dan karang

yang mati. Stasiun ini cocok sebagai lokasi implementasi

coral garden dalam pengembangan ekowisata bahari di

kawasan Pulau Cemara Besar- Karimun Jawa.

5. Konsep coral garden dari Kemenkomarves yang akan di

terapkan di Nusa Dua Bali adalah untuk memperbaiki

tutupan terumbu karang yang sudah mulai menurun

6. Koral garden diarahkan untuk kegiatan konservasi untuk nilai

ekologi dan kegiatan ekoeduwisata untuk nilai ekonomi

masyarakat lokal

7. Dari beberapa metode yang dapat direkomendasikan di

kawasan ini adalah metode rockpile dan dengan bioreeftek

(pemanfaatan tempurung kelapa)

Page 52: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 52

8. Dari hasil survey akan dievaluasi dan diverifikasi lagi

penamaan spesies dari karang dan biota asosiasinya dibantu

oleh narasumber dalam kegiatan ini

Gambar 2. 12. Suasana Rapat Teknis Offline dan Online

2.2.3 Focus Group Discussion (FGD) 2020

FGD hasil penelitian ini dilakukan di Kantor Balai Pelatihan

dan Penyuluhan Perikanan Tegal (BP3 Tegal). Acara dibuka oleh

Bapak Erish Widjanarko, ST. selaku Kepala Bidang Riset Sumberdaya

Laut dan Kewilayahan mewakili Bapak Dr. I Nyoman Radiarta, M.Sc.

selaku Kepala Pusat Riset Kelautan, BRSDM KP, KKP.

Page 53: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 53

Pak Kabid dalam pembukaannya menjelaskan kegiatan riset

yang telah dilaksanakan ini terkait dengan kepemilikan Pulau

Cemara Besar oleh BP3 Tegal. Hasil Riset ini penting untuk

disampaikan kepada para pemangku kepentingan, dalam rapat ini

hadir perwakilan dari BP3 Tegal dan Sekolah Usaha Perikanan

Menengah (SUPM) Tegal.

Gambar 2. 13. Pembukaan FGD Hasil Penelitian 2020

Pada sesie presentasi presenter oleh Yulius selaku koordinator

kegiatan. Presenter memaparkan materi yang berisi hasil dari

Page 54: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 54

kegiatan yang telah dilaksanakan dengan 3 tema hasil riset; (1)

Perubahan garis pantai dan perubahan luas Pulau Cemara Besar, (2)

Hasil observasi terumbu karang dan potensi lokasi coral garden di

perairan Pulau Cemara Besar, dan (3)Daya Dukung Kawasan

Ekoeduwisata Berbasis Coral Garden Di Pulau Cemara Besar.

Gambar 2. 14. Suasana FGD Hasil Penelitian 2020

Page 55: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 55

Sesi tanya jawab:

Pak Andy - SUPM (Guru); (1) Pendidikan butuh hasil kajian

dari peneliti (2) Tahun depan berdiri Politeknik dengan hibah

kawasan mangrove 10 hektar dan dalam proses pembangunan

meminta saran untuk sumber riset? (3) Sinergitas: bisa

memaksimalkan untuk potensi pengembangan dengan siswa.

Tanggapan presenter: (1) Banyak publikasi hasil riset kami yang

dapat di unduh secara gratis di http://pusriskel.litbang.kkp.go.id/ (2)

- Ada buku hasil riset dari tim blue carbon sebagai dasar

penelitian mangrove di SUPM.

Mas Denis (BP3 Tegal); (1) Pulau Cemara Besar sebagai aset

berharga, BP3 Tegal tahun depan akan jadi Badan Layanan Umum

(BLU) dan Renstra BP3 Tegal tahun 2022 akan ada rencana

menyewakan pulau Cemara Besar denga jangka waktu 20-25 tahun

(2) Seperti apa idealnya infrastruktur di Pulau Cemara Besar? (3)

Potensinya apakah hanya ekoeduwisata bahari? Tanggapan

presenter: (1) Di Pusat kami ada balai yaitu BROL jadi BLU, Pulau

Cemara Besar sangat berpotensi dan memiliki daya tarik yang

tinggi, bila pulau disewakan butuh riset lagi yang lebih mendalam

Page 56: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 56

dan kunjungan wisatawan di Pulau Cemara Besar bersifat one day

visit (2) infrastruktur ideal seperti : infrastruktur sederhana dan

dasar (3) potensi selain wisata bahari seperti camp site, wisata alam.

Pak Andri (BP3 Tegal); (1) Dulu ada sumber air tawar di pulau

mohon informasi lokasi dimana? (2) Masalah kapal yang sandar

jangkar dapat merusak karang (3) Ada isu belum boleh bangun

dermaga oleh Taman Nasional Karimunjawa, mohon informasi lebih

lanjut? Dan (4) Lokasi sebelah timur rentan abrasi di lokasi.

Tanggapan presenter: (1) Sumber air tawar banyak tersedia pada

saat musim hujan, untuk mendapatkan lokasi sumber air tanah

dalam bisa dilakukan dengan riset geolistrik (2) Untuk Pelabuhan

dapat dibangun dengan system apung (3) Untuk lego jangkar juga

dengan sistem model apung dan (4) Untuk pembangunan

breakwater perlu dimodelkan terlebih dahulu.

2.2.4 Seminar Online atau Webinar 2020

Seminar Online atau Webinar dengan judul " Tuah Pulau-

Pulau Kecil dalam Transformasi Ekonomi Sektor Kelautan”

terselenggara melalui daring.

Page 57: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 57

Seminar Online atau Webinar bertujuan untuk memberikan

wawasan bagi kita mengenai inovasi pengelolaan pulau-pulau

kecil/terluar dalam mendukung transpormasi ekonomi sektor

kelautan, tentang bagaimana mekanisme penetapan batas

pengelolaan laut daerah dan konstribusi ekowisata bahari pada

pembangunan ekonomi di Indonesia, serta bagaimana

mengembalikan konsep "Nusantara"dalam pembangunn nasional.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian/Lembaga

Pemerintah Pusat, Pemerintah daerah, Mahasiswa dan masyarakat

luas. Seminar Online atau Webinar di buka oleh Kepala Pusat

Kelautan Dr. I Nyoman Radiarta, M.Sc., dimoderatori oleh Kabid

Riset Sumber Daya Laut dan Kewilayahan, Pusriskel sdr. Erish

Widjanarko, ST dengan Paparan oleh narasumber Bapak

Muhammad Yusuf, S.Hut., M.Si. diwakili Dr. Ahmad Aris, M.Si. dari

Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil –

Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut – KKP, Bapak Sugiarto,

S.E., M.Si. Direktur dari Toponimi dan Batas Daerah - Direktorat

Jenderal Bina Administrasi Wilayah – Kemendagri, Bapak Dr. Ir.

Fredinan Yulianda, M.Sc. Dosen dari Departemen Manajemen

Page 58: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 58

Sumberdaya Perairan – FPIK-IPB dan Bapak Ahmad Arif, ST., M.Si.

Jurnalis dari Kompas.

Beberapa poin penting dalam sambutan Kepala Pusat Riset

adalah jumlah pulau kecil di Indonesia yang resmi tercatat di data

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada tahun 2018 sebanyak

16.671 pulau. Jika dikurangi dengan pulau-pulau besar, seperti

Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan pulau lain seluas lebih dari 2 ribu

hektare (ha), ada sekitar 16.600 pulau kecil. Memiliki pulau kecil

berlimpah, tak membuat Indonesia otomatis bisa

memberdayakannya secara optimal.

Tuah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya

adalah berkat (pengaruh) yang mendatangkan keuntungan,

kebahagiaan, keselamatan, keistimewaan, keunggulan dan

sebagainya.

Keunggulan pulau-pulau kecil memiliki keanekaragaman

hayati dan daya saing yang tinggi. Keuntungan pulau-pulau kecil

secara ekologis, ekonomis dan pertahanan keamanan. Namun

umumnya belum dimanfaatkan secara optimal.

Page 59: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 59

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

pada masa kepemimpinan Bapak Menteri Kelautan dan Perikanan

Dr. Edhy Prabowo, KKP terus berkomitmen untuk berkontribusi

nyata dalam menjaga keberlanjutan laut dunia melalui transformasi

ekonomi kelautan.

Komitmen pengembangan ekonomi kelautan berkelanjutan

dunia tersebut disampaikan dalam Sherpa Meeting ke-8 High Level

Panel (HLP) on Sustainable Ocean Economy di New York, Amerika

Serikat pada tanggal 1 hingga 3 Februari 2020.

Indonesia pun telah berkomitmen untuk aktif pada 8 tema

HLP yaitu ocean renewable energy, shipping decarbonization,

nature based solution, ocean accounting, finance, marine spatial

planning, food from the sea dan tourism.

Pada hari ini para pembicara akan memberikan wawasan

bagi kita mengenai inovasi pengelolaan pulau-pulau kecil/terluar

dalam mendukung transpormasi ekonomi sektor kelautan, tentang

bagaimana mekanisme penetapan batas pengelolaan laut daerah

dan konstribusi ekowisata bahari pada pembangunan ekonomi di

Page 60: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 60

Indonesia, serta bagaimana mengembalikan konsep

"Nusantara"dalam pembangunn nasional.

Gambar 2. 15. Flyer Seminar Online atau Webinar 2020

Page 61: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 61

Gambar 2. 16. Seminar Online atau Webinar 2020

2.2.5 Hasil Analisis Perubahan Garis Pantai dan Luas

2.2.5.1. Hasil Analisis Perubahan Garis Pantai

Pulau Cemara Besar merupakan pulau berpasir putih yang

ditumbuhi oleh vegetasi khas berupa pohon cemara. Garis pantai

Pulau Cemara besar cenderung berubah seiring waktu akibat angin

dan gelombang. Pada bulan Maret, ujung timur laut pantai akan

Page 62: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 62

berada pada posisi utara, namun setelah memasuki bulan

September akan berubah dan bergerak memanjang kearah timur.

Daya tarik dari pulau ini adalah wisatawan dapat bermain di pantai

pasir dangkal yang menjorok hingga beberapa puluh meter ke arah

laut, menikmati ikan bakar, dan bersantai di gazebo – gazebo yang

tersedia.

a) Materi Penelitian

Materi yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi

2 kelompok yakni data primer dan data sekunder. Data primer

merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran di lapangan.

Adapun data primer yang akan digunakan antara lain: ukuran butir

sedimen (d50) yang berasal dari sampel sedimen dasar, kelerengan

pantai, garis pantai hasil survey, dan karakteristik gelombang (tinggi

dan periode gelombang). Sedangkan data sekunder merupakan

data pendukung dan data pelengkap penelitian yang berasal dari

pengukuran yang sudah dilakukan oleh pihak lain. Adapun data

sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini di antaranya: citra

satelit Sentinel 2A rentang tahun 2016 - 2020, data pasang surut

Page 63: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 63

BIG, dan data angin dari hasil model reanalysis ERA-5 rentang

tahun 2015 – 2019.

b) Alat dan Bahan

Penelitian membutuhkan peralatan dan bahan yang akan

menunjang keberhasilan penelitian. Adapun peralatan yang

digunakan dalam penelitian ini tercantum pada Tabel 2.2

Sedangkan untuk bahan yang digunakan tercantum dalam Tabel

2.3.

Tabel 2.2. Alat yang digunakan dalam penelitian

No Nama Alat Kegunaan Keterangan

1. Sediment Grab Mengambil sampel sedimen dasar -

2. GPS Geodetik CHCNav

tipe i50

Mengetahui posisi garis pantai in situ

dan lokasi sampling.

Akurasi h 1.5

cm, v 2.3 cm

3. Sieve shaker Memisahkan ukuran butir sedimen

berdasarkan mesh tertentu

-

4. Botol sampel Wadah sampel -

5. Timbangan digital Untuk menimbang sampel Akurasi 0.01

Page 64: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 64

gr

6. Corong Membantu mengalirkan air sampel -

7. Cawan Wadah sampel sedimen -

8. Beaker gelas Menampung sedimen yang disaring -

9. Kuas Membantu memisahkan sedimen saat

diayak

-

10. Plastic ziplock Wadah sedimen hasil ayakan -

11. Kertas label Penanda sampel -

12. Laptop spesifikasi Intel

Core i7, RAM 16 GB

Pengolahan data garis pantai dan

transport sedimen

-

13. Software ArcMap 10.3

dan DSAS Tools

Membuat peta dan menganalisis

perubahan garis pantai

-

14. Microsoft Office Excel Mengolah data -

15. Software bahasa

pemrograman

Filtering data, pengolahan data, dan

menampilkan grafik

-

15. SNAP Desktop Melakukan koreksi terhadap citra dan

filtering NDWI

-

16. Kamera Mendokumentasikan penelitian -

17. Sendok sampel Mengambil sampel -

Tabel 2.3. Bahan yang digunakan dalam penelitian

No Nama Bahan Kegunaan Keterangan

Page 65: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 65

1. Sampel Sedimen Mendapatkan ukuran butir

sedimen d50 setiap segmen

-

2. Citra Sentinel 2A

Tahun 2016 - 2020

Mendapatkan garis pantai

tahun 2016 – 2020

Resolusi spasial 10 m

3. Data Pasang Surut

Stasiun BIG

Melakukan koreksi pasang

surut

Resolusi temporal 1

jam

4. Data Angin reanalysis

ERA-5 Tahun 2015 -

2019

Melakukan peramalan

gelombang

Resolusi spasial

0.250x0.250

Resolusi temporal 6

jam

c) Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode

kuantitatif merupakan metode yang memenuhi kaidah ilmiah

konkret, objektif, dan terukur. Metode kuantitatif menggunakan

analisis statistik dan model untuk memperoleh gambaran pada

daerah penelitian. Dalam rangka membangun statistik dan model,

diperlukan data-data hasil pengambilan data yang berupa angka-

angka.

d) Studi Literatur

Page 66: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 66

Tahapan pertama yang dilakukan adalah mempelajari dan

memahami permasalahan yang akan dianalisis dan diselesaikan

dengan menentukan tujuan, ruang lingkup, dan manfaat penelitian.

Dalam proses memahami suatu permasalahan yang terjadi di

lapangan dan upaya mendapatkan gambaran secara umum

mengenai objek penelitian, maka diperlukan studi literatur. Dengan

demikian, referensi pengetahuan serta pemahaman mengenai

penelitian yang akan dilakukan menjadi semakin baik. Studi literatur

juga dimaksudkan untuk memahami berbagai penelitian yang

serupa baik secara objek penelitian, lokasi, maupun metode.

Sehingga dapat diambil kesimpulan berdasarkan hasil analisis

penelitian dan penelitian terdahulu.

e) Pengumpulan Data

Garis Pantai

Data garis pantai diperoleh dari deliniasi citra sentinel 2A

dan pengukuran langsung di lapangan. Penentuan tanggal

perekaman citra berdasarkan musim barat, serta

mempertimbangkan elevasi muka air berdasarkan pasang surut.

Citra yang digunakan berjumlah 5 citra yang terdiri dari citra tahun

Page 67: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 67

2016 – 2020 pada perekaman musim barat. Citra tersebut

kemudian akan diproses untuk mendapatkan garis pantai. Citra

dikoreksi dengan koreksi radiometri dan geometri dengan bantuan

tools reyleigh correction pada aplikasi SNAP desktop serta

dilakukan koreksi terhadap TOA reflectance. Sehingga, citra hasil

koreksi akan mendekati kebenaran sesuai di lapangan. Citra hasil

koreksi dilakukan filtering dengan metode NDWI seperti pada

Persamaan 2 yang dikembangkan oleh McFeeters (1996) untuk

memperoleh perbedaan rona antara daratan dan perairan. Tahapan

berikutnya yakni deliniasi garis pantai menggunakan metode

digitasi on-screen (Chand, 2010). Metode tersebut digunakan

dengan mempertimbangkan lokasi penelitian yang memiliki

cakupan kecil.

Kedudukan garis pantai sangat dipengaruhi oleh pasang

surut. Pada penelitian ini garis pantai hasil deliniasi dikoreksi

menggunakan data pasang surut. Elevasi yang digunakan yakni

elevasi MSL bulan Maret 2020. Hal ini dimaksudkan untuk

memastikan bahwa perubahan garis pantai yang dihitung dalam

validasi data tidak disebabkan oleh variasi pasang surut. Koreksi

Page 68: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 68

pasang surut dilakukan mengacu pada teori segitiga siku-siku

mengacu pada penelitian (Wicaksono et al., 2018)

Garis pantai hasil survey lapangan diperoleh dengan metode

tracking menggunakan GPS Geodetik CHCNav tipe i50. Menurut

(Guariglia et al., 2006) tujuan survey garis pantai menggunakan GPS

antara lain : memetakan garis pantai terbaru, memverifikasi

keakuratan citra, dan membuat jaringan referensi survey berikutnya.

Survey dilakukan dengan mempertimbangan pasang surut. Panjang

garis pantai yang akan di survey sepanjang 1528 meter. Dengan

demikian hasil survey akan digunakan sebagai acuan verifikasi

untuk citra tahun 2020.

Kelerengan Pantai

Kelerengan pantai diperlukan sebagai inputan menghitung

transport sedimen sejajar pantai. Pengambilan data kelerengan

pantai terdiri dari 14 stasiun. Dasar penentuan stasiun berdasarkan

purposive sampling dengan pertimbangan kesamaan lokasi yang

mengalami abrasi dan akresi.

Pengambilan data dilakukan dengan bantuan alat GPS

Geodetik CHCNav tipe i50 yang mampu merekam ketinggian

Page 69: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 69

hingga ketelitian 0.023 m. Pada setiap stasiun, kelerengan diukur

setiap 3 ± 0.023meter x 2 transek. Sehingga diperoleh titik

perekaman dengan nilai ketinggian masing-masing. Dari data

tersebut diperoleh selisih tinggi setiap titik yang kemudian

digunakan untuk menghitung derajat kemiringan lereng. Setiap

stasiun diperoleh 2 segmen sepanjang 6 ± 0.023 meter. Data setiap

segmen dirata-rata, sehingga diperoleh kelerengan pantai pada

setiap stasiun.

Pasang Surut

Data pasang surut digunakan untuk melihat kesamaan

elevasi muka air laut saat perekaman citra Sentinel 2A dan

digunakan untuk melakukan koreksi garis pantai hasil deliniasi citra

dengan garis pantai hasil survey lapangan. Data pasang surut

diperoleh dari stasiun pengamatan pasang surut Karimun Jawa

dengan nomor StationID: 0137KRJW01 milik Badan Informasi

Geospasial pada tanggal dan waktu yang sama dengan perkaman

citra dan pengukuran garis pantai lapangan.

Page 70: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 70

Ukuran Butir Sedimen

Ukuran butir sedimen diperoleh dari hasil analisis

granulometri sampel sedimen dasar. Pengambilan sampel sedimen

dasar dilakukan di sepanjang pantai Pulau Cemara Besar

berdasarkan purposive sampling. Purposive sampling merupakan

teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan pada penentuan titik sampling ini berdasarkan

pertimbangan lokasi yang diduga mengalami abrasi dan akresi.

Jumlah stasiun berjumlah 14 stasiun yang diharapkan dapat

mewakili setiap segmen. Penentuan titik sampling didasarkan pada

pengamatan awal garis pantai melalui google earth pro.

Sampel sedimen hasil pengambilan di lapangan, selanjutnya

akan dilakukan analisis granulometri. Sieve shaker yang akan

digunakan memiliki 5 ayakan dengan ukuran 2 mm, 0.5 mm, 0.3

mm, 0.125 mm, dan 0.0625 mm. Bila terdapat sisa hasil ayakan

(ukuran < 0.0625 mm) maka dilakukan penentuan ukuran butir

menggunakan metode pipetting. Ukuran butir yang akan diperoleh

menggunakan metode pipetting yakni 0.0312 mm, 0.0156 mm,

0.0078 mm, dan 0.0039 mm. Hasil penentuan ukuran butir sedimen

Page 71: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 71

selanjutnya di plot dalam sieve graph. Dengan grafik tersebut dapat

ditentukan besar ukuran d50 dari sampel sedimen. Selanjutnya

ukuran butir akan diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi skala

Wentworth berdasarkan Tabel 2.4 (CEM, 2002).

Tabel 2.4. Klasifikasi ukuran butir sedimen

Ukuran dalam mm Phi Size

Wentworth

Classification

256 – 4096 -8.0 - -12.0 Boulder

64 – 256 -6.0 - -8.0 Cobble

4.00 – 64.00 -2.0 - -6.0 Pebble

2.00 – 4.00 -1.0 - -2.0 Granule

1.00 – 2.00 0.0 - -1.0 Pasir Sangat Kasar

0.50 – 1.00 1.0 – 0.0 Pasir Kasar

0.250 – 0.50 2.0 – 1.0 Pasir Sedang

0.125 – 0.250 3.0 – 2.0 Pasir Halus

0.0625 – 0.125 4.0 – 3.0 Pasir Sangat Halus

0.0039 – 0.0625 8.0 – 4.0 Silt

0.00049 – 0.0039 11.0 – 8.0 Clay

Page 72: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 72

<0.00049 >11.0 Colloids

Data Angin Harian

Data angin yang dikumpulkan untuk penelitian ini adalah

data reanalysis dari ERA-5. Data model angin ini telah tervalidasi

oleh data lapangan untuk mendapatkan data beresolusi 0.250 x

0.250. Lokasi yang diambil yakni pada koordinat 110.3750 BT; 5.8750

LS. Data dapat diunduh pada https://cds.climate.

copernicus.eu/cdsapp#!/dataset/reanalysis-era5-single-levels-

monthlymeans?tab= form berupa data selama 5 tahun (2015-2019).

Data Gelombang

Data gelombang berupa Hs (meter) dan Ts (detik)

didapatkan dengan peramalan gelombang menggunakan metode

SMB (Svedrup Munk Bretschneider). Tahapan peramalan gelombang

terdiri dari filterisasi data angin, penentuan panjang fetch efektif,

dan perhitungan periode dan tinggi gelombang laut (CERC, 1984).

Data angin diperoleh dari website penyedia data angin hasil model

reanalysis ERA-5 untuk tahun 2015 – 2019. Penentuan panjang

Page 73: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 73

didasarkan pada arah dominan angin yang kemudian dihitung

menggunakan persamaan 11.

(11)

Dimana X: panjang fetch efektif (m) dan α: sudut antara garis fetch

sebesar 60.

Nilai tinggi gelombang (H) dan periode gelombang (T) dapat

ditentukan bila dalam kondisi fully developed sea dan fetch- limited

condition. Pada kondisi fully developed sea persamaan yang

digunakan adalah sebagai berikut:

(12)

(13)

Sedangkan kondisi fetch- limited condition terjadi bila duration

limited lebih besar dari tmin. Maka persamaan yang digunakan untuk

mendapatkan Hm ditulis dalam (CERC, 1984) :

(14)

(15)

Page 74: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 74

Dimana Hm: tinggi gelombang model (m), Tm: periode gelombang

model (s), UA: kecepatan angin terkoreksi (m/s), F: panjang fetch

efektif (m), dan g: percepatan gravitasi (9.81 m/s2).

Hasil perolehan data Hm dan Tm digunakan untuk

menentukan tinggi gelombang signifikan (Hs) dan periode

gelombang signifikan (Ts). Metode yang digunakan dengan

statistik, yakni menghitung 33,3% data tertinggi dari seluruh data

untuk Hm dan Tm.

f) Metode Analisis Data

Analisis Perubahan Garis Pantai

Digital Shoreline Analysis System (DSAS) adalah suatu

perangkat lunak yang dalam penggunaannya dilakukan bersamaan

dengan perangkat lunak ArcGIS yang di kembangkan oleh ESRI.

DSAS menggunakan titik base sebagai acuan pengukuran, dimana

titik dihasilkan dari perpotongan antara garis transek dengan garis-

garis pantai berdasarkan waktu (Esmail, Mahmod and Fath, 2019;

Salmon, Duvat and Laurent, 2019).

Page 75: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 75

Pada penelitian ini akan menggunakan perhitungan Linear

Regression Rate (LRR) menunjukan nilai koefisien regresi

berdasarkan jarak dan waktu garis pantai, End Point Rate (EPR)

menunjukan laju perubahan garis pantai dalam meter/tahun, dan

Gambar 2. 17. Skema perhitungan NSM, EPR, dan LRR pada DSAS

Page 76: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 76

Net Shoreline Movement (NSM) menunjukan jarak perubahan garis

pantai dalam meter secara skema ditunjukan pada Gambar 2.17

(Himmelstoss et al., 2018). Penentuan daerah abrasi ditentukan jika

LRR dan NSM < 0 serta daerah akresi jika LRR, dan NSM > 0. Hasil

pengolahan DSAS ditampilkan dalam grafik berdasarkan nilai

maksimum – minimum dari transek setiap segmen. Selain itu hasil

analisis DSAS berupa abrasi dan akresi ditampilkan pada peta.

Analisis Transport Sedimen Sejajar Pantai

Sebelum menghitung nilai transport sedimen sejajar pantai

(LST) terlebih dahulu perlu memenuhi kebutuhan data yang perlu

diinputkan. Data tinggi gelombang pecah (Hb) diperoleh dengan

menghitung Hs sebagai Ho menjadi Hb berdasarkan perhitungan

gelombang representatif menggunakan Gambar 2.18 (Triatmodjo,

1999).

Page 77: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 77

Gambar 2. 18. Konversi parameter gelombang representatif untuk

penentuan tinggi dan kedalaman gelombang pecah

Sedimen sejajar pantai diperoleh dari perhitungan

menggunakan persamaan dari CERC (persamaan 7), Walton Jr and

Bruno (persamaan 8), dan Kamphuis (persamaan 10). Hasil

perhitungan dari ketiga persamaan didapatkan besarnya angkutan

sedimen (m3/tahun) di setiap segmennya dan arah diperoleh dari

hasil hitungan Q pada musim barat dan timur. Besarnya transport

sedimen sejajar pantai dianalisis menggunakan bantuan grafik LSTR

(Longshore Sediment Transport Rate) dalam m3/tahun untuk semua

persamaan.

Analisis regresi linier digunakan untuk menunjukkan

pengaruh LST terhadap laju perubahan garis pantai dengan

menggunakan koefisien determinasi. Sedangkan arah dari transport

Page 78: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 78

sedimen sejajar pantai di gambarkan pada peta dengan

menunjukan arah transport di setiap segmennya.

g) Metode Validasi Data

Validasi data diperlukan untuk memastikan keakuratan data

yang digunakan dalam analisis data. Metode yang digunakan yakni

dengan menghitung nilai root mean square error (RMSE)

menggunakan rumus sebagai berikut (Willmott and Matsuura,

2005) :

(16)

Dimana RSME: root mean square error, n : banyaknya data, e =

nilai error dua vector. Nilai error diperoleh dengan mencari selisih

antara 2 nilai yang memiliki kesamaan waktu, dalam hal ini adalah

data hasil model/analisis dengan data pengukuran lapangan.

Pengujian Akurasi Geometri Garis Pantai

Pengujian akurasi geometri garis pantai dilakukan dengan

menguji garis pantai hasil deliniasi citra dengan pengukuran

Page 79: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 79

lapangan. Garis pantai hasil deliniasi citra pada tanggal 13 Maret

2020 divalidasi dengan hasil pengukuran lapangan tanggal 17

Maret 2020. Pengujian dilakukan dengan menghitung nilai RMSE.

Pada DSAS dengan statistik shoreline change envelope (SCE)

digunakan untuk menghitung besar perbedaan posisi garis pantai

hasil deliniasi dan garis pantai pengukuran lapangan. Perhitungan

SCE diperoleh dengan menggunakan rumus berikut (Wicaksono

and Wicaksono, 2019):

(17)

Dimana, SCE: shoreline change envelope, X,Ymap : koordinat x,y citra,

dan X,Ychek : koordinat x,y lapangan. Sehingga informasi yang

dihasilkan berupa jarak antara kedua garis pantai tersebut dalam

setiap transek seperti ditunjukan pada Gambar 2.19.

Page 80: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 80

Verifikasi Data Peramalan Gelombang

Data gelombang hasil peramalan diverifikasi dengan data

lapangan. Data lapangan diperoleh dari data Pusat Riset Kelautan,

Kementrian Kelautan dan Perikanan dimana pengambilan data

didapatkan dengan metode recording waverider menggunakan alat

ADCP Sontex Argonaut XR pada tanggal 13-28 Mei 2016. Hasil

perekaman di lapangan digunakan untuk verifikasi data peramalan

Gambar 2. 19. Transek uji akurasi geometri

Page 81: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 81

gelombang menggunakan persamaan 16. Sehingga diperoleh nilai

RMSE yang menunjukan keakuratan hasil peramalan gelombang.

h) Hasil Perubahan Garis Pantai

Hasil uji akurasi geometri diperoleh nilai RMSE sebesar 0.04

dengan nilai kebenaran 96%. Sehingga garis pantai hasil intepretasi

dari indeks air NDWI dapat digunakan untuk analisis perubahan

garis pantai. Kondisi tersebut sesuai dengan syarat akurasi

geometri menurut (Wicaksono dan Wicaksono, 2019). Garis pantai

dari tahun 2016 – 2020 ditunjukan pada Gambar 2.20. Disepanjang

pantai Pulau Cemara Besar dibagi menjadi 14. Segmen 1 – 4

berada di sebelah timur pulau, segmen 5 – 7 berada di selatan

yang kemudian disebut pangkal pulau, 8 – 11 di sebelah barat

pulau dan segmen 12 – 14 di utara pulau yang kemudian disebut

ekor pulau.

Garis pantai pada rentang waktu tersebut terlihat dinamis

disepanjang pantai. Mengingat Cemara Besar merupakan pulau

hasil endapan sedimen maka dinamika garis pantai sangat

dipengaruhi proses litoral dan kegiatan wisatawan yang berkunjung

ke pulau. Dinamika sangat tinggi nampak pada ekor pulau. Secara

Page 82: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 82

umum garis pantai pada ekor pulau sejak 2016 - 2020 bergerak ke

utara. Sehingga terdapat area abrasi dan akresi di lokasi tersebut.

Pada sisi timur secara umum terjadi pergerakan ke arah laut

dari 2016 hingga 2018 dan kembali menyusut hingga 2020.

Sedangkan pada sisi barat dinamika yang terjadi cenderung tetap,

dan tampak garis pantai menuju laut pada tahun 2019. Sedangkan

pada pangkal pulau tampak ada trend abrasi terutama di segmen 7

yang ditandai dengan pergerakan garis pantai menuju darat.

Page 83: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 83

Gambar 2. 20. Garis pantai Pulau Cemara Besar 2016 – 2020

Berdasarkan analisis perubahan garis pantai tahun 2016 –

2020 menggunakan DSAS, diperoleh segmen-segmen yang

mengalami abrasi dan akresi. Parameter yang menunjukan adanya

abrasi dan akresi yakni NSM, EPR, dan LRR. Seperti pada Gambar

2.21 bahwa abrasi dan akresi terjadi di sepanjang pantai. Luasan

abrasi sebesar 0.41 ha dan akresi sebesar 0.33 ha. Abrasi terjadi di

ekor pulau sebelah timur, sepanjang sisi timur, pangkal hingga

sebagian sisi barat, dan sebagian sisi barat pulau. Sedangkan akresi

terjadi di ekor pulau dengan bentuk yang memanjang ke utara,

pangkal pulau sisi timur, dan sebagian kecil di sisi barat dan timur

pulau.

Page 84: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 84

Gambar 2. 21. Luasan Abrasi Akresi Cemara Besar

Hasil model DSAS ditampilkan secara mendatar berdasarkan

segmen dan menggunakan metode EPR dan LRR, seperti pada

Gambar 2.22a Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil

antara metode EPR dan LRR. Metode EPR menghitung laju

Page 85: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 85

perubahan garis pantai berdasarkan jarak antara garis pantai

terlama dan terbaru pada rentang waktu tersebut. Sedangkan

metode LRR menghitung nilai regresi linier antara posisi garis

pantai setiap tahun. Dengan demikian EPR menunjukan laju

perubahan garis pantai dan LRR menunjukkan kecenderungan garis

pantai bergerak. Pada Gambar 22b tampak di segmen-segmen

dengan abrasi dan akresi besar terdapat kemiripan hasil EPR dan

LRR.

a)

Page 86: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 86

b)

c)

Page 87: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 87

Laju perubahan garis pantai pada segmen 1 hingga 3

menunjukan abrasi dengan laju terbesar pada segmen 1

sebesar -8.45 m/tahun. Pada segmen tersebut nilai LRR

menunjukan abrasi dengan nilai terbesar di segmen 1 sebesar 8.31

m/tahun. Tiga segmen ini menurut Gambar 2.22c menunjukkan

kecenderungan abrasi, terkuat pada segmen 1 diikuti segmen 3 dan

2. Abrasi terbesarpun terjadi di segmen 1 (Gambar 2.22a) dengan

pergeseran garis pantai maksimum sejauh 32.39 meter.

Bergeser ke segmen 4 hingga 10, menunjukkan kecocokan

yang rendah antara EPR dan LRR. Seperti pada segmen 4 dan 5,

LRR menunjukkan abrasi, namun laju EPR menunjukan akresi. Pada

segmen 4-10 ini terjadi abrasi dan akresi yang cukup rendah

d)

Gambar 2. 22. Hasil model DSAS, a) EPR dan LRR sepanjang pantai; b)

Distribusi NSM; c) Distribusi EPR; d) Distribusi LRR

Page 88: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 88

dibandingkan segmen lainnya. Hal ini pun ditandai dengan laju

abrasi dan akresi yang cenderung lebih rendah dibandingkan

segmen lain seperti pada Gambar 2.22c. Begitu juga untuk nilai

LRR seperti pada Gambar 2.22d cenderung lebih rendah.

Pada segmen 5 baik EPR dan LRR menunjukkan akresi diikuti

segmen selanjutnya 6 dan 7 menunjukkan abrasi. Keunikan pola ini

terjadi di pangkal pulau. Bergerak ke segmen 8-10 menunjukkan

abrasi dan akresi yang silih berganti hingga menjelang segmen 11.

Kesesuaian EPR dan LRR ditunjukan pada awal segmen 9 saat

terjadi akresi. Kemudian diikuti abrasi dan akresi yang lebih kecil

menuju segmen 10.

Akresi yang lebih kuat dan cepat terjadi di segmen 13 dan

14. Akresi pun terjadi di segmen 11 dan 12. Dengan demikian ekor

pulau cemara besar mengalami akresi. Hasil pada Gambar 2.22a-

2.22d, menunjukkan seluruh transek pada segmen 11-12

menunjukkan akresi. Ditandai dengan rentang nilai minimum dan

maksimum untuk ketiga metode bernilai lebih dari nol. Perubahan

garis pantai terjauh terjadi di segmen 14, mengalami akresi sejauh

68.74 meter. Namun demikian secara rata-rata antara 13 dan 14

Page 89: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 89

bernilai sama sebesar 55.9 meter. Bila ditinjau berdasarkan LRR

seperti pada Gambar 2.22d menunjukkan segmen 14 memiliki nilai

rata-rata LRR lebih rendah dibanding 13. Hal ini menunjukkan

segmen 13 memiliki kecenderungan akresi lebih kuat dibanding 14

berdasarkan pola dan dinamika perubahan garis pantainya.

i) Hasil Karakteristik Sedimen dan Kelerengan Pantai

Hasil analisis granulometri dari sampel sedimen Cemara

Besar dan slope pantai disajikan pada Tabel 2.5. Ukuran butir di

sepanjang pantai Cemara Besar ditunjukan berdasarkan distribusi

percentile ke-50 dinyatakan dalam ukuran butir d50. Berdasarkan

ukuran tersebut sedimen dasar di pantai Pulau Cemara Besar

berjenis pasir dengan ukuran yang bervariasi dengan mayoritas

berukuran pasir kasar. Distribusi ukuran sedimen dasar di pantai

timur hingga pangkal pulau berukuran pasir kasar. Sedangkan di

pantai barat hingga ekor pulau berukuran pasir sedang.

Kelerengan pantai (slope) ditunjukkan berdasarkan klasifikasi

(Yulianda, 2007) yang menunjukkan tipe pantai berdasarkan

kesesuaian terhadap kegiatan wisata pantai. Hasil menunjukan

bahwa sepanjang pantai Cemara Besar cocok dijadikan wisata

Page 90: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 90

pantai dikarenakan bertipe pantai datar. Serta hanya 3 lokasi yang

memiliki tipe landai yakni pada stasiun 5, 11, dan 13. Dengan

demikian, slope tertinggi terletak di stasiun 11 sebesar 14.52o dan

terendah pada stasiun 14 sebesar 1.07o.

Tabel 2.5. Ukuran butir sedimen dan klasifikasi pantai

St.

(mm)

Klasifikasi

(Skala

Wentworth)

Slope

(o) Tipe Pantai

1 0.56 Pasir Kasar 1.92 Datar

2 0.92 Pasir Kasar 2.05 Datar

3 0.86 Pasir Kasar 4.16 Datar

4 1.00 Pasir Kasar 6.47 Datar

5 0.54 Pasir Kasar 10.50 Landai

6

1.12

Pasir Sangat

Kasar

4.48

Datar

7 0.98 Pasir Kasar 4.21 Datar

8 0.90 Pasir Kasar 9.25 Datar

9 0.90 Pasir Kasar 2.55 Datar

Page 91: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 91

10 0.50 Pasir Kasar 6.79 Datar

11 0.37 Pasir Sedang 14.52 Landai

12 0.38 Pasir Sedang 1.81 Datar

13 0.42 Pasir Sedang 10.86 Landai

14 0.48 Pasir Sedang 1.07 Datar

j) Hasil Peramalan Gelombang dan Gelombang Representatif

Hasil peramalan gelombang diperoleh tinggi gelombang

signifikan (Hs) dan periode gelombang signifikan (Ts) musim barat

sebesar 1.21 m dan 4.69 s, sedangkan Hs dan Ts musim timur

sebesar 0.77 m dan 4.33 s. Hasil peramalan dilakukan validasi

dengan data lapangan dengan metode RMSE diperoleh nilai nilai

error 0.19 untuk Hs dan 0.26 untuk Ts. Berdasarkan (Willmott dan

Matsuura, 2005) semakin rendah nilai bias/error maka semakin

tinggi keterkaitannya.

Analisis statistik frekuensi angin ditampilkan pada Gambar

2.23 menunjukkan arah angin dominan di Perairan Karimunjawa.

Arah angin dominan pada musim barat berhembus dari arah 247.50

dan pada musim timur berhembus dari arah 67.50. Sehingga

Gambar 2. 23. Windrose Perairan Karimun Jawa

Page 92: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 92

diperoleh arah penjalaran gelombang pada musim barat ke arah

67.50 dan musim timur ke arah 247.50.

Page 93: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 93

Tabel 2.6. Perhitungan Gelombang Pecah

Berdasarkan perhitungan gelombang representatif, diperoleh

tinggi gelombang pecah (Hb), kedalaman gelombang pecah (db)

dan sudut datang gelombang pecah (αb ) seperti disajikan pada

Tabel 2.7. Pada musim barat sudut datang gelombang pecah

cenderung lebih besar di sisi timur pulau. Hal ini diakibatkan oleh

gelombang yang mencapai pantai merupakan gelombang hasil

St Musim Barat Musim Timur

Hb (m) db (m) αb (o) Hb (m) db (m) αb (o)

1 0.44 0.29 28.82 0.93 0.84 7.49

2 0.51 0.29 28.82 0.93 0.84 10.22

3 0.48 0.26 25.83 0.81 0.71 7.16

4 0.51 0.24 25.74 1.06 0.68 8.98

5 0.52 0.22 24.37 1.06 0.59 13.98

6 1.46 1.19 20.61 0.33 0.16 8.40

7 1.46 1.19 10.14 0.33 0.16 8.40

8 1.57 0.99 6.81 0.37 0.14 7.84

9 1.39 1.27 10.27 0.33 0.17 8.67

10 1.57 1.11 10.58 0.36 0.16 8.26

11 1.57 0.99 8.88 0.37 0.14 7.84

12 1.39 1.39 9.41 0.30 0.19 8.99

13 0.28 0.18 24.37 0.37 0.14 7.84

14 0.40 0.30 29.27 0.87 0.90 9.54

Page 94: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 94

refraksi akibat posisi stasiun yang berada di balik pulau dari arah

penjalaran gelombang. Dengan demikian tinggi gelombang pecah

terbesar 0.52 m serta sudut datang gelombang pecah sebesar

24.37o hingga 29.27o. Sedangkan di sisi barat gelombang menjalar

ke arah pulau, kemudian pecah di kedalaman 0.99 hingga 1.39 m

dengan tinggi gelombang lebih dari 1.3 meter.

Kondisi yang berbeda pada musim timur yakni sisi timur

pulau menjadi pantai yang berhadapan langsung dengan

penjalaran gelombang musim timur. Sedangkan stasiun lainnya

gelombang yang mencapai pantai merupakan gelombang hasil

refraksi karena lokasi stasiun berada di balik pulau dari arah

penjalaran gelombang di musim timur. Akibatnya tinggi gelombang

stasiun 6-13 lebih kecil dibandingkan stasiun lainnya. Hasil

perhitungan gelombang representatif menghasilkan tinggi

gelombang pecah dan kedalaman gelombang pecah relatif lebih

rendah dibandingkan musim barat. Sudut datang gelombang pecah

tertinggi pada 13.98o pada stasiun 5 dan nilai terendah sebesar

7.16o pada stasiun 3.

Page 95: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 95

Tabel 2.7. Hasil LST dan Imbangan Sedimen dalam 103 m3/tahun

Keterangan:

* Qn LST bernilai (+) menunjukkan arah ke LST musim barat, Qn LST

bernilai (-) menunjukkan arah ke LST musim timur, lihat Gambar

14a

St

Qn (103 m3/tahun )

LST

Q (103 m3/tahun )

Imbangan Sedimen

CERC Wal Kamp CERC Wal Kamp

1 -34.63 -75.09 -0.49 -34.63 -75.09 -0.49

2 -46.07 -37.38 -0.56 -11.43 37.71 -0.07

3 -12.38 -10.78 2.28 33.69 26.59 -1.72

4 -53.96 -74.56 -5.03 -41.58 -63.77 -2.75

5 -89.94 -488.25 -25.34 403.22 -37.31 37.29

6 439.20 376.38 57.60 -349.26 111.87 -32.27

7 229.30 278.08 27.28 -229.30 -278.08 -27.28

8 162.42 326.72 47.70 66.88 -48.64 -20.42

9 216.45 252.06 17.42 -54.03 74.66 30.28

10 265.38 1291.14 56.22 -48.93 -1039.08 -38.80

11 211.63 1604.81 91.78 53.75 -313.67 -35.56

12 208.30 740.26 15.26 3.34 864.55 76.52

13 3.54 14.54 3.09 250.42 829.04 13.12

14 -45.67 -103.32 -0.95 -42.13 -88.78 2.14

Page 96: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 96

**Q imbangan sedimen bernilai (+) menunjukkan segmen

mendapat sedimen, Q imbangan sedimen bernilai (-) menunjukkan

segmen kehilangan sedimen.

Page 97: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 97

b)

c)

Gambar 2. 24. Hasil Longshore Sediment Transport, a) arah LST; b) laju LST (LSTR); c)

Laju Imbangan Sedimen (Q)

Page 98: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 98

b)

a)

c)

Page 99: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 99

Gambar 2. 25. Analisis Linier Regression Q imbangan sedimen (a)

Persamaan CERC; b) Persamaan Kampuis; c) Persamaan Walton) vs

Laju Perubahan Garis Pantai (EPR)

k) Transport Sedimen Sejajar Pantai

Hasil perhitungan LST disetiap stasiun ditampilkan dalam

Tabel 2.7. Qn sebagai besaran LST per tahun diperoleh dari selisih

Q barat dan Q timur. Bila bernilai positif maka arah LST ke arah LST

musim barat, dan negatif ke arah timur. Arah LST ditampilkan pada

Gambar 2.24a sebagai analisis dari arah penjalaran gelombang

setiap musim dan perhitungan Qn LST. Nilai Qn terbesar

berdasarkan persamaan CERC (persamaan 7) yakni pada stasiun 6

sebesar 439.2 x 103 m/tahun ke arah musim barat dan -89.94 x 103

m/tahun ke arah musim timur. Pada persamaan Walton Jr and

Bruno (persamaan 8) nilai Qn terbesar ke arah musim barat dan

timur adalah 1604.81 x 103 m/tahun pada stasiun 11 dan -488.25 x

103 m/tahun pada stasiun 5. Sedangkan sesuai persamaan LST milik

Kamphuis (persamaan 10) nilai Qn LST terbesar yakni 91.78 x 103

m/tahun pada stasiun 11 ke arah musim barat dan -25.34 x 103

m/tahun pada stasiun 5 ke arah musim timur.

Page 100: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 100

Distribusi laju LST disepanjang stasiun dari ketiga persamaan

ditampilkan pada Gambar 2.24b. Sepanjang stasiun 1-5 dan 14 laju

LST mengarah ke musim timur (1-5 ke barat daya, dan 14 ke barat

laut), serta stasiun 6-13 mengarah ke musim barat (6 ke timur, 7-13

ke utara-timur laut). Pada gambar tersebut nampak bahwasannya

pada stasiun 6-12 memiliki laju LST yang cenderung lebih cepat

dibandingkan stasiun lainnya. Terlihat juga bila pada setiap

persamaan menghasilkan laju LST yang tidak identik dengan

persamaan lainnya.

Laju imbangan sedimen diperoleh dari selisih laju LST yang

menuju dan meninggalkan segmen. Hasil Q imbangan sedimen

ditunjukkan pada Gambar 2.24c. Hasil menunjukkan bahwa

imbangan sedimen di segmen 12 – 14 bernilai positif artinya

segmen tersebut mendapat pasokan sedimen. Sedangkan Q

bernilai negatif pada segmen 1,4,6,10, dan 11. Artinya pada

sedimen meninggalkan segmen tersebut dalam satuan m3 setiap

tahunnya. Laju Q terbesar terdapat pada segmen 12 dan 13 sebesar

800 x 103 m3/tahunnya yang menuju ke segmen tersebut.

Sedangkan banyaknya sedimen yang meninggalkan segmen,

Page 101: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 101

terbesar pada segmen 10. Nilai tersebut berdasarkan persamaan

LST milik walton. Sedangkan untuk persamaan lainnya cenderung

lebih kecil.

l) Korelasi Imbangan Sedimen dengan Perubahan Garis Pantai

Laju LST menunjukan volume yang melewati suatu titik di

garis pantai dalam kurun waktu tertentu. Untuk dapat melihat

pengaruh yang ditimbulkan oleh laju LST terhadap abrasi dan akresi

di setiap segmen garis pantai, maka terlebih dahulu menghitung Q

imbangan sedimen berdasarkan laju dan arah LST. Q imbangan

sedimen diperoleh dari selisih antara sources dan sink sedimen.

Dalam hal ini komponen yang dihitung hanya laju LST dan

mengabaikan komponen lainnya seperti laju onshore-offshore

transport, erosi dari darat, beach nourishment, dan komponen

kegiatan manusia.

Korelasi diperoleh dengan menghitung koefisien determinasi

antara parameter perubahan garis pantai diwakili oleh nilai rata-rata

laju perubahan garis pantai (EPR) dan laju imbangan sedimen (Q

sediment budget). Analisis korelasi ditunjukan pada Gambar 2.25.

Nilai koefisien determinasi EPR dengan Q CERC sebesar 0.1178,

Page 102: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 102

artinya variabel Q imbangan sedimen berdasarkan persamaan CERC

mempengaruhi 11.78%. Nilai koefisien determinasi EPR dengan Q

Kamphuis sebesar 0.0375 sehingga Q memiliki pengaruh sebesar

3.75% untuk variabel EPR. Sedangkan nilai koefisien determinasi

untuk Q Walton sebesar 0.1383, artinya variabel Q berdasarkan

persamaan LST Walton berpengaruh sebesar 13.83% terhadap laju

perubahan garis pantai. Dengan demikian terlihat bahwa

persamaan laju LST terhadap laju perubahan garis pantai terbaik

diantara ketiganya adalah persamaan Qn LST Walton.

m) Hasil Analisis Abrasi dan Akresi

Analisis perubahan garis pantai menggunakan DSAS

diperoleh daerah yang mengalami abrasi dan akresi. Fenomena

tersebut dapat ditelaah lebih jauh dengan melihat proses-proses

yang dapat mempengaruhi garis pantai. Sesuai dengan (Triatmodjo,

1999) bahwa proses pantai terdiri dari offshore-onshore dan

longshore sediment transport. Berdasarkan hasil pada Gambar 2.21

dan Gambar 2.22a-2.22c didapatkan bahwa daerah abrasi yang

terdapat pada segmen 1, 3, 6,7, dan 8. Sedangkan daerah yang

Page 103: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 103

mengalami akresi yakni segmen 5, 11-14, dan sebagian kecil 9 dan

segmen 2.

Segmen 1 berada di ekor pulau, yang bila dilihat pada

Gambar 2.20 bahwa garis pantai yang nampak sangat bervariasi

dan berubah setiap waktunya. Imbangan sedimen berdasarkan laju

LST menunjukan nilai negatif, artinya berdasarkan transport

sedimen yang terjadi lebih banyak menghanyutkan sedimen dari

segmen 1 ke segmen lainnya. Arah transport sedimen menuju ke

segmen 2. Segmen 1 terjadi abrasi yang cenderung lebih jauh dan

meluas dikarenakan tidak mendapat pasokan sedimen berdasarkan

analisis LST. Kondisi oseanografi di segmen ini banyak dipengaruhi

oleh penjalaran gelombang pada musim timur, dengan tinggi

gelombang dibawah 1 meter dan mengarah ke barat daya.

Kemungkinan pasokan sedimennya hanya sedikit berasal dari

proses litoral lainnya dan kegiatan wisatawan yang yang naik turun

perahu menuju pulau.

Kegiatan di pulau Cemara Besar mayoritas merupakan

kegiatan wisata. Perahu-perahu pengantar wisatawan umumnya

menurunkan penumpang di sekitar segmen 1 agak menjorok ke

Page 104: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 104

laut. Tentu aktivitas ini berpengaruh terhadap proses litoral dan

menyebabkan abrasi yang cukup kuat di segmen 1. Aktivitas wisata

pantai banyak dilakukan di sisi timur pulau, yakni sepanjang

segmen 2 dan 3.

Segmen 2 menunjukkan akresi sebagian kecil, dan abrasi

yang meluas hingga segmen 3. Ditandai dengan nilai laju

perubahan garis pantai yang negatif dengan rata-rata -1 m/tahun

membuat segmen ini mengalami abrasi. Laju LST yang melewati

segmen ini cenderung kecil dibanding segmen lainnya sehingga

imbangan sedimen di segmen ini fluktuatif untuk setiap persamaan

LST nya. Laju LST yang kecil didukung oleh pembangkitan transport

sedimen yang sebagian besar mengandalkan penjalaran gelombang

pada musim timur dengan tinggi gelombang yang rendah.

Tentunya gelombang ini membangkitkan longshore current sebesar

0.78 m/s sehingga laju LST di segmen ini mengarah ke segmen di

selatannya yakni segmen 4.

Pada segmen 4 ini secara rata-rata perubahan garis pantai

menunjukkan abrasi. Dengan laju perubahan 0.17 m/tahun.

Sehingga memang tampak tidak berubah signifikan, dan cenderung

Page 105: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 105

steady. Analisis LST menunjukkan sedimen bergerak ke arah

segmen 5, akibat dari penjalaran gelombang dari arah timur laut.

Selain itu segmen ini mendapat pasokan sedimen dari segmen 3,

sehingga imbangan sedimen menunjukkan bahwa pada segmen ini

mengalami abrasi dengan laju yang lebih kecil dibanding lainnya.

Segmen 5 terjadi akresi di sepanjang transeknya. Ditunjukkan

pada Gambar 2.22a-2.22c bahwa segmen 5 mengalami akresi. Hal

ini dapat disebabkan akibat adanya pasokan sedimen dari segmen

4 dan 6 yang mengarah ke segmen 5. Hal ini dikarenakan pada

segmen 4 banyak dipengaruhi gelombang musim timur dan

membangkitkan longshore current sebesar 2.38 m/s, sedangkan

segmen 6 banyak dipengaruhi gelombang musim barat. Dengan

demikian, segmen 5 sebagai pertemuan kedua LST tersebut

menjadi deposit sedimen. Sedangkan untuk LST di segmen ini

mengarah ke barat daya akibat lebih banyak pengaruh dari

gelombang musim timur. Hal inipun ditunjukkan oleh imbangan

sedimen yang bernilai positif sebesar 400x103 m3/tahunnya. Dengan

demikian segmen 5 berpotensi memperluas daratan di pangkal

pulau akibat LST yang terjadi dan proses litoral lainnya.

Page 106: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 106

Di lain sisi pangkal pulau, segmen 6 hingga 8 berdasarkan

analisis DSAS menunjukan adanya abrasi dengan laju abrasinya

mencapai 2.87 m/tahun. Hal ini juga diperkuat dengan nilai

imbangan sedimen yang negatif untuk segmen 6 dan 7, sedangkan

segmen 8 berbeda dari setiap persamaannya. Hal ini diakibatkan

oleh penjalaran gelombang musim barat yang memiliki tinggi lebih

dari 1.3meter menghantam pantai dan menggerus sedimen di

segmen tersebut. Gelombang tersebut membangkitkan longshore

current sebesar 4.19 m/s yang membawa sedimen menuju ke

segmen 9. Pada segmen 6 sedimen bergerak ke segmen 5.

Sedangkan segmen 7 bergerak ke segmen 8. Dengan demikian di

ruang antara segmen 6 dan 7 tidak mendapat pasokan sedimen

dari segmen manapun. Selanjutnya sedimen dari segmen 7

bergerak ke segmen 8. Dikarenakan gelombang saat musim timur

sedikit pengaruhnya pada segmen 8 ini, maka banyak dipengaruhi

oleh energi gelombang saat musim barat yang cenderung

menggerus sedimen. Dengan demikian imbangan sedimen di

segmen 8 bernilai negatif.

Page 107: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 107

Segmen 9 hingga segmen 12 berdasarkan nilai LRR nya

menunjukkan adanya akresi. Namun tidak merata di seluruh

segmen. Gambar 2.22a menunjukkan bahwa di sebagian segmen 9

mengalami abrasi, dan hampir sepanjang segmen 10 mengalami

abrasi. Laju abrasi di segmen 10 memang bernilai kecil, sekitar 0.78

m/tahun. Sedangkan untuk segmen 11 dan 12 ketiga metode DSAS

seperti pada Gambar 2.22b-2.22d menunjukkan terjadi akresi.

Dengan nilai laju perubahan rata-rata sebesar 0.3 hingga 0.6

m/tahun. Sepanjang segmen 9-12 banyak dipengaruhi oleh

gelombang pada musim barat, dikarenakan berhadapan langsung

dengan penjalaran gelombang dengan tinggi lebih dari 1.3 meter.

Energi flux gelombang yang diterima oleh pantai menjadi besar

dan membangkitkan longshore current dan LST. Longshore current

musim barat pada segmen 11 menjadi yang tertinggi yakni sebesar

6.6 m/s. Sehingga pada Gambar 2.24b laju LST di sepanjang

segmen ini sangat besar terutama segmen 10 dan 11. Laju LST ini

berpengaruh terhadap imbangan sedimen yang terjadi. Disepanjang

segmen ini sedimen yang didapat adalah sedimen dari segmen di

sebelah barat dayanya. Dengan perhitungan sources-sink maka

Page 108: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 108

imbangan sedimen segmen ini memiliki nilai yang bervariasi untuk

ketiga persamaan LST di sepanjang segmen. Hanya di segmen 10

yang ketiga persamaan menunjukkan abrasi.

Segmen yang mengalami akresi terbesar yakni segmen 13

dan 14. Seperti ditunjukkan oleh Gambar 2.22a bahwa segmen ini

memiliki laju perubahan dan nilai regresi yang tinggi menunjukkan

akresi yang tinggi. Artinya, garis pantai sepanjang tahun 2016-2020

konsisten bergerak maju menjauhi garis pantai terlama. Seperti

ditunjukkan Gambar 2.22b segmen ini terjadi perubahan posisi

garis pantai sepanjang 55.9 meter dari garis pantai awal tahun

2016. Selain itu pada segmen ini menyumbang luasan akresi

terbesar disepanjang pantai. Akresi yang besar dan cepat ini

dipengaruhi oleh kondisi gelombang dan geomorfologi pantainya.

Pada segmen 13 terdapat longshore current sebesar 4.6 m/s yang

bergerak ke arah utara. Karena terletak di ekor pulau, maka ruas

pantai di segmen 13 dan 14 terekspos dengan gelombang dari

musim barat dan timur. Arah penjalaran gelombang menuju timur

laut pada musim barat dan menuju barat daya pada musim timur.

Segmen ini seperti menjadi titik temu LST dari segmen sekitarnya.

Page 109: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 109

Segmen 13 sangat dipengaruhi oleh LST dari segmen 12,

dengan laju LST yang cukup tinggi. sedangkan segmen 14

mendapat pasokan sedimen dari segmen 13 dan segmen 1. Laju

LST segmen 13 menjadi laju terkecil disepanjang cemara besar,

yang hanya berkisar 3.5 x 103 m3/tahun saja. Sehingga memang

banyaknya pasokan yang diterima dari 12 menetap di segmen 13.

Imbangan sedimen juga menunjukan nilai yang tinggi untuk

segmen 13. Sedangkan segmen 14 imbangan sedimen bernilai

kecil, berbanding terbalik dengan kondisi akresi yang kuat. Hal ini

dapat diakibatkan karena laju LST dan transek model DSAS tidak

berada di satu lokasi presisi yang sama. Sehingga imbangan

sediman di stasiun 14 kecil namun banyak mengarah ke sel

diantara 13 dan 14.

n) Analisis LST terhadap Garis Pantai

Abrasi dan akresi secara spasial dapat ditunjukkan melalui

analisis citra dan bantuan DSAS. Sedangkan abrasi dan akresi

berdasarkan volume sedimen dapat dilakukan dengan 3 cara

menurut (Triatmodjo, 1999) yang salah satunya menggunakan

persamaan empiris. Sehingga dengan asumsi transport sedimen di

Page 110: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 110

zona litoral merupakan proses dan analisis spasial sebagai hasil

tentu dapat dikaji korelasi dan keterkaitan antara 2 variabel

tersebut.

Untuk menganalisis ini perlu mempertimbangkan proses-

proses yang bekerja di zona litoral. Besaran yang mampu mewakili

untuk analisis abrasi akresi adalah imbangan sedimen. Seperti

disebutkan CERC, 1984 dan Bird, 2011 bahwa imbangan sedimen

dipengaruhi oleh sources dan sink, maka sources terdiri dari LST in,

onsore-offshore in, erosi dari darat, debit sungai dan beach

nourishment. Sedangkan sink terdiri dari LST out, onshore-offhore

out, transport ke zona inlet dan pengambilan pasir.

Analisis regresi linier menunjukan nilai keterkaitan yang

rendah, ditunjukkan oleh koefisien determinasi sebesar 0.1178,

0.03375, dan 0.1383 untuk imbangan sedimen berdasarkan

persamaan LST CERC, Kamphuis, dan Walton terhadap nilai rata-

rata laju perubahan garis pantai berdasarkan metode EPR. Dengan

demikian laju LST yang berpengaruh terhadap laju perubahan garis

pantai terbaik yakni persamaan walton sebesar 13.83%.

Page 111: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 111

Koefisien determinasi tersebut menunjukan pengaruh

variabel imbangan sedimen yang hanya berdasarkan LST terhadap

laju perubahan garis pantai sebesar 13.83%. Sedangkan sisanya

sebesar 86.17% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti

dalam penelitian ini.

Berdasarkan komponen penyusun persamaannya, pada

persamaan LST Walton terdapat komponen longshore current,

koefisien friksi dan lebar surfzone yang tidak terdapat di persamaan

lainnya. Dikarenakan kondisi pulau yang berhadapan langsung

dengan gelombang sepanjang tahun, dengan kondisi tertentu

membangkitkan longshore current di sepanjang pantai. Longshore

current bernilai tinggi terutama di segmen 13 yang mencapai 4.6

m/s. Hal ini menjadi faktor utama sebagai pembawa sedimen pada

proses laju LST.

Melihat geomorfologi pantai Pulau Cemara Besar dan

pemanfaatannya sebagai lokasi wisata di Karimun Jawa maka

proses litoral yang bekerja di sepanjang pantai yakni berupa LST,

onshore-offshore sediment transport, transport sedimen oleh angin,

dan aktivitas wisatawan. Tentunya semua komponen tersebut

Page 112: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 112

berpengaruh terhadap imbangan sedimen. Sehingga perubahan

garis pantai di Pulau Cemara Besar dipengaruhi oleh komponen-

komponen tersebut. Dalam hal ini variabel LST memiliki pengaruh

sebesar 13.83% terhadap perubahan garis pantai yang terjadi di

sepanjang pantai Pulau Cemara Besar.

2.2.5.2. Hasil Analisis Perubaha Luas Pulau Cemara Besar

Luas Pulau Cemara Besar mengalami perubahan dari Tahun

1981 - 2020, Perubahan luas terjadi karena adanya akresi, dengan

penambahan luas sebesar 4.430 M2 (Gambar 2.28).

Page 113: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 113

Gambar 2. 26. Tahun 1981 Luas Pulau Cemara 53.030 m2

Page 114: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 114

Gambar 2. 27. Hasil Survey tahun 2020 Luas Pulau Cemara 57.460 m2

Page 115: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 115

Gambar 2. 28. Perubahan Luas Pulau Cemara Besar 1981-2020

Page 116: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 116

2.2.6 Hasil Analisis Taman Karang/Coral Garden, Vegetasi

Pantai, dan Kualitas Perairan

2.2.6.1 Hasil Analisis Taman Karang/Coral Garden

Coral Garden atau Taman Karang merupakan wilayah karang

buatan dengan cara Coral Gardening. Coral Gardening merupakan

teknik akuakultur yang melibatkan protokol 2 langkah. Langkah

yang pertama adalah pecahan karang (fragments), tumbuh di

daerah pembibitan hingga berukuran besar. Langkah yang kedua

adalah karang yang teah dibibit sebelumnya ditranplantasikan pada

wilayah karang yang buruk. Pada upaya pembuatan taman karang,

biasanya karang yang dibutuhkan tidak melebihi 10.000 karang

setiap projeknya (Torres, 2015).

Observasi lapangan dilaksanakan pada hari Sabtu, 17

Oktober 2020 di perairan di sekitar Pulau Cemara Besar. Lokasi

pengamatan berjumlah 5 ditunjukkan pada gambar 29. Pemilihan

lokasi berdasarkan titik wisata snorkeling dan pendugaan melalui

citra satelit.

Observasi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dan

keanekaragaman terumbu karang dan biota baik pelagis maupun

Page 117: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 117

demersal. Selain itu, observasi ini mengamati kondisi fisik ekosistem

terumbu karang berupa substrat, kelerengan, dan kondisi

oseanografinya. Sehingga laporan observasi ini menjadi laporan

hasil observasi tim terumbu karang sebagai dasar penentuan

rekomendasi lokasi coral garden.

Gambar 2. 29. Lokasi Survey Coral Garden

Tabel 2.8. Lokasi Penyelaman

Site Nama Titik Koordinat

Page 118: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 118

1 WCS-1 S 05.80624 ; E 110.37830

2 WCS-2 S 05.80314 ; E 110.38081

3 KJ12 S 05.79874 ; E 110.37475

4 KJ16 S 05.80106 ; E 110.38201

5 KJ11 S 05.79527 ; E 110.38012

Page 119: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 119

a) Hasil Observasi dan Identifikasi

i) Terumbu Karang

Tabel 2.9. Identifikasi Terumbu Karang

Site Species Keterangan Foto

1 Montipora

foliosa

Kawasan lokasi

pertama sudah cukup

baik dengan

kerapatan yang baik,

kondisi terumbu

karang juga tidak

begitu buruk, lokasi

cukup dangkal

sehingga cocok untuk

kegiatan snorkling /

diving

Jenis karang yang

banyak juga menjadi

daya Tarik lokasi

pertama

Diploria

labyrinthiformis

Acropora

hyacintus

Acropora palifera

Siderastrea

sidereal

Acropora

hyacintus

Montipora

foliosa

2 Fungi sp.

Montipora

foliosa

Acropora

hyacintus

Kerapatan terumbu

karang kurang dari

lokasi pertama,

namun hal ini

memberikan peluang

lokasi kedua untuk

Page 120: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 120

Millepora

alcicornis

Acroporidae

Siderastrea

sidereal

wisata edukasi

penanaman karang

walaupun sedikit

curam.

Kondisi terumbu

karang di beberapa

tempat masih baik

dan belum mengalami

bleaching, namun di

beberapa tempat

sudah mengalami

bleaching dan

menjadi rubble

Acroporidae.

3 Acroporidae

Acropora

hyacintus

Kawasan terumbu

karang memiliki

potensi kegiatan

edukasi penanaman

karang karena pada

lokasi ketiga

termasuk cukup

dangkal dan cukup

memiliki luas lahan

untuk dilakukan

Diploastrea sp.

Montipora

foliosa

Page 121: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 121

Acropora

cervicornis

Montipora

foliosa

kegiatan edukasi

penanaman karang.

Kondisi terumbu

karang di beberapa

tempat masih sangat

baik dengan warna

yang sehat namun di

beberapa tempat

sudah mengalami

belaching dan

menjadi rubble.

4 Acroporidae

(Dead Coral)

Kondisi terumbu

karang pada lokasi

keempat lebih

banyak rubble,

Sebagian terumbu

karang sudah

mengalami

bleaching dan

kerapatan terumbu

karang buruk

sehingga sangat

kurang tepat untuk

dilakukan kegiatan

wisata

Diharapkan adanya

restorasi karang

Pectinia sp.

Page 122: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 122

akibat kondisi

terumbu karang

yang cukup

mengkhawatirkan

5 Siderastrea

sidereal

Acropora

hyacintus

Acropora

cervicornis

Kawasan terumbu

karang cukup

dangkal dan jenis

yang lumayan

beragam, walau

kerapatan terumbu

karang cukup baik

namun beberapa

terumbu karang kecil

seperti acropora

sudah mengalami

bleaching.

Siderastrea

sidereal

Acropora

cervicornis

Acropora

cervicornis

millepora

alcicornis

Siderastrea

sidereal

Page 123: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 123

ii) Biota Pelagis

Tabel 2.10. Identifikasi Biota Pelagis

Site Species Keterangan Foto

1 Zanclus cornutus

(white Moorish

idol)

Kumpulan

grup ikan

cukup sering

terlihat dan

mampu

menjadi daya

tarik visual

2 Chromis iomelas

(Black and White

Chromis)

Beberapa

grup ikan

penghuni

terumbu

karang

seringkali

terlihat

menandakan

habitat yang

masih cukup

baik

Chaetodontidae

(Butterflyfish)

Page 124: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 124

3 Thalassoma

lunare (moon

wrasse)

Beberapa ikan

karang sering

terlihat keluar

dari karang

namun tidak

banyak ikan

yang terlihat

seperti pada

lokasi yang

lain.

Zanclus cornutus

(white Moorish

idol)

4 Chromis verater

(Threespot

Chromis)

Pada kawasan

lokasi 4 lebih

banyak dihuni

ikan-ikan kecil

yang

membentuk

grup

Engraulidae

5 Chromis verater

(Threespot

Chromis)

Chromis iomelas

(Black and White

Chromis)

Lokasi ke lima

lebih banyak

dihuni ikan -

ikan chromis

dan beberapa

ikan berwarna

gelap dan

bercorak

Page 125: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 125

kontras

Page 126: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 126

iii) Biota Demersal

Tabel 2.11. Identifikasi Biota Demersal

Site Species Keterangan Foto

1 - - -

2 - - -

3 Panulirus sp. Penampakan

lobster dalam

kawasan

terumbu karang

merupakan hal

yang sangat

baik dalam

ekosistem

terumbu karang

karena

menandakan

ekosistem yang

cukup stabil

dan masih

bersih

4 - - -

5 - - -

Page 127: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 127

Tabel 2.12. Matriks Rekomendasi Coral Garden

No Parameter Site 1 Site 2 Site 3 Site 4 Site 5

1 Terumbu Karang √ - √ - √

2 Biota Pelagis √ √ - - √

3 Biota Demersal - - √ - -

4 Kecerahan √ √ √ - √

5 Kondisi Arus √ √ - √ √

6. Kelerengan √ - √ √ √

Kesimpulan

Rekomenda

si untuk

program

wisata

snorkling,

diving, dan

tanam

karang

Tidak

direkomendasikan

untuk program

wisata tanam

karang namun

bisa digunakan

program wisata

snorkling dan

diving

Rekomenda

si untuk

program

wisata

snorkling,

diving, dan

tanam

karang

Tidak

direkomendasikan

untuk program

wisata snorkling,

diving, dan tanam

karang, dan

disarankan untuk

dilakukan restorasi

karang

Rekomenda

si untuk

program

wisata

snorkling,

diving, dan

tanam

karang

Keterangan :

√ : Baik/Direkomendasikan

- : Tidak Direkomendasikan

NB : Kecerahan dan kondisi arus berdasarkan pengalaman

dan pengamatan penyelam selama observasi

2.2.6.2 Hasil Analisis Vegetasi Pantai

Page 128: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 128

Pulau Cemara besar adalah suatu pulau kecil di sebelah Barat

Pulau Karimun Jawa. Pulau ini secara legal berada dibawah

wewenang penggunaan dan pengelolaan Kementerian Kelautan

dan Perikanan cq. Balai Pendidikan dan Penyuluhan Perikanan

(BPPP) - Tegal. Sedangkan Perairan Pulau Cemara Besar

berdasarkan (Umardiono, 2011) termasuk dalam wilayah

pengelolaan Taman Nasional Karimun Jawa. Lebih lanjut dijelaskan

bahwa salah satu komponen pengembangan wisata adalah kondisi

geografis meliputi geologis, topografis, dan musim. Begitu pula

dengan kondisi geografis menjadi faktor dalam evaluasi terhadap

sumber daya wisata.

Berdasarkan toponimi, Pulau Cemara Besar berarti pulau

yang banyak ditumbuhi oleh pohon cemara. Sehingga diperlukan

suatu usaha penataan ruang pesisir, dan pulau-pulai kecil yang

berkelanjutan sesuai penamaan pulau tersebut. Sepagai salah satu

upaya dilakuan survey vegetasi untuk menghitung kerapatan dan

jumlah dari pohon cemara yang ada di Pulau Cemara Besar ini.

Tujuan dari survey ini adalah untuk menyediakan data indeks

Page 129: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 129

kerapatan pohon cemara dan estimasi jumlah pohon cemara yang

ada di P. Cemara Besar.

Gambar 2. 30. Pohon Cemara Laut (Casuarina Sp.)

a) Metoda

Survey dilaksankan pada tanggal 17 Oktober 2020, dengan

lokasi Pulau Cemara Besar seperti terlihat pada gambar 2.31 Dipilih

2 segmen yang mewakili transek pohon cemara di P. Cemara Besar,

yaitu : Segmen A di Timur pulau dan Segmen B di Barat pulau

Page 130: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 130

Gambar 2. 31. Lokasi Survey Vegetasi Pantai

Metode yang dilakukan adalah Systematic Plot Sampling

(Penarikan Contoh Plot Beraturan). Dalam metode sampling ini

suatu populasi terpilih, yaitu pohon cemara, diukur dalam sejumlah

plot contoh yang berjarak beraturan satu sama lainnya (Kusmana,

2017). Ukuran plot adalah 10 x 10 meter, dengan panjang garis

transek 100 meter. Selanjutnya dilakukan pengukuran diameter

pohon pada ketinggian 1.30 m dari permukaan tanah (diameter

Page 131: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 131

setinggi dada atau diameter at breast height, DBH) pada plot

dengan interval 0-10 m, 20-30 m, 40-50 m, 60-70 m, 80 – 90 m

Untuk penghitungan jumlah pohon, digunakan citra Landsat-

8 yang beresolusi spasial 30 x 30 meter. Citra diperoleh dari

https://search.remotepixel.ca, dengan path/raw 120/064 untuk

wilayah karimunjawa (Laut Jawa). Adapun tanggal pengambilan citra

adalah 15 September 2020, citra ini dipilih berdasarkan persentase

tutupan awan diatas pulau cemara besar, pada citra ini pulau

cemara besar terlihat dengan jelas (tidak tertutupi awan).

Jumlah perkiraan pohon dihitung dengan menggunakan

rumus:

Dimana,

P adalah Jumlah pohon

N adalah jumlah piksel vegetasi cemara besar (dari nilai NDVI)

S2 adalah resolusi spasial citra Landsat-8 (30 x 30 m)

R adalah rata-rata jumlah pohon dalam 10 m2 di transek I dan II

Page 132: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 132

b) Hasil Pengukuran

Tabel 2.13. Transek I Vegetasi Pantai

Plot Seksi

(m) Jenis

DBH

(cm)

Koordinat

LS BT

1 0-10 Cemara 32 5,80411 110,37601

19

20

13

20

14

15

17

45

29

2 20-30 Cemara 25 5,80428 110,37591

24

46

64

39

33

19

26

15

23

31

29

30

3 40-50 Cemara 43 5,80455 110,3759

34

23

27

28

Page 133: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 133

14

23

50

27

46

4 60-70 Cemara 32 5,80457 110,37594

31

12

31

23

29

25

20

5 80-90 Cemara 24 5,80471 110,3758

29

25

28

43

19

41

25

31

27

25

26

19

19

29

29

25

Rata-rata = 11,6 pohon per 10 m2

Page 134: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 134

Tabel 2.14. Transek II Vegetasi Pantai

Plot Seksi

(m) Jenis

DBH

(cm)

Koordinat

LS BT

1 0-10 Cemara 24 5,80683 110,3735

44

28

24

23

58

49

16

19

43

59

2 20-30 Cemara 53 5,80782 110,3736

16

12

46

40

16

23

34

20

11

22

47

22

25

34

35

39

43

3 40-50 Cemara 22 5,80777 110,3738

Page 135: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 135

46

49

39

33

18

18

34

28

28

28

41

13

4 60-70 Cemara 27 5,80768 110,374

24

13

46

17

43

20

5 80-90 Cemara 18 5,8

35

25

25

33

14

21

16

25

34

Rata-rata = 11,8 pohon per 10 m2

Page 136: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 136

Komposit Warna Natural Komposit Warna 543 Klasifikasi NDVI (68 pixel vegetasi)

Gambar 2. 32. pengolahan data citra Landsat-8 dan data lapangan

Dari hasil pengolahan data citra Landsat-8 dan data lapangan,

diperoleh hasil N= 68, R 12 sehingga didapatkan perkiraan

jumlah pohon cemara laut yang ada di P. Cemara Besar adalah:

(68 x 900 x 12):100 = 7344 batang pohon

Dengan diameter pohon di segmen A = 27.75 ± 10.02 cm dan di

segmen B = 29.78 ± 12.72 cm

2.2.6.3 Hasil Analisis Kualitas Perairan

Kualitas perairan di Pulau Cemara Besar dapat dilihat pada

tabel 2.15.

Page 137: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 137

Tabel 2.15. Data Kualitas Perairan Bulan Maret 2020

Stasiun Jam pH Turb Temperatur Salinitas

KJ04 8:55 8.19 0 29.9 30.6

KJ03 9:15 8.04 0 29.9 29.9

KJ02 9:22 8.16 0 29.8 30.8

KJ01 9:30 8.25 0 30 30.7

KJ05 9:37 8.24 0 30 30.7

KJ09 9:48 8.24 0 30 30.7

KJ13 9:57 8.31 0 30 30.7

KJ14 10:03 8.23 0 30 30.7

KJ10 10:12 8.3 0 30 30.7

KJ11 10:21 8.22 0 29.9 30.7

KJ15 10:27 8.28 0 30 30.7

KJ16 10:39 8.25 0 29.8 30.5

KJ12 10:48 8.14 0 29.5 30.2

KJ08 11:02 8.26 0 29.8 30.6

Tabel 2.16. Data Kualitas Perairan Bulan Oktober 2020

Stasiun Jam pH Turb Temperatur Salinitas

KJ04 11:20 7.89 0 29.9 31.4

KJ03 11:15 8.11 0 29.5 31.4

KJ02 11:10 8.11 0 29.4 31.4

KJ01 11:05 7.99 0 29.5 31.4

KJ05 11:00 8.05 0 29.5 31.4

KJ09 10:55 8 0 29.5 31.4

KJ13 10:51 8.01 0 29.5 31.4

KJ14 10:46 7.88 0 29.5 31.4

KJ10 10:41 7.73 0 29.5 31.4

KJ11 10:30 7.86 0 29.5 31.4

KJ15 10:21 7.8 0 29.5 31.4

KJ16 10:14 7.67 0 29.5 31.4

Page 138: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 138

KJ12 09:54 7.82 0 29.5 31.4

WCS2 09:39 7.92 0 29.5 31.3

KJ08 09:34 7.75 0 29.5 31.3

Dengan baku mutu air laut untuk wisata bahari (Kepmen LH

no.51/2004)

pH 7 - 8,5

Turb < 5

Temperatur 27 - 32 oC

Salinitas 29 - 33 o/oo

Perairan sekitar Pulau Cemara Besar dapat dikategorikan dalam

kondisi baik.

2.2.7 Hasil Analisis Daya Dukung, Valuasi Ekonomi dan

strategi pengembangan ekoeduwisata bahari di Pulau

Cemara Besar

2.2.7.1 Hasil Analisis Daya Dukung ekoeduwisata

bahari di Pulau Cemara Besar

Setiap kawasan wisata memiliki kemampuan tersendiri untuk

dapat menerima pengunjung. Daya dukung perlu diperhitungkan

untuk melihat kapasitas yang mampu ditampung oleh suatu

Page 139: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 139

kawasan. Daya dukung juga digunakan untuk pengembangan

ekowisata agar sesuai dengan prinsip ekowisata.

Dalam Undang-undang no 23 tahun 1997, daya dukung

lingkungan didefinisikan sebagai kemampuan lingkungan untuk

menyerap bahan, energi, dan/atau komponen lainnya yang

memasuki atau dibuang ke dalamnya. Pelestarian daya dukung

lingkungan berguna sebagai upaya untuk melindungi kemampuan

lingkungan untuk menyerap bahan, energi, dan/atau komponen

lainnya yang memasuki atau dibuang ke dalamnya.

Metode yang diperkenalkan untuk menghitung daya dukung

pengembangan ekowisata alam adalah dengan menggunakan

konsep Daya Dukung Kawasan (DDK).

Daya Dukung Kawasan adalah jumlah maksimum

pengunjung yang secara fisik dapat ditampung di Kawasan yang

disediakan pada waktu tertentu tanpa menimbulkan gangguan

pada alam dan manusia. Perhitungan Daya Dukung Kawasan

didasarkan pada pertimbangan tiga tingkatan utama, yakni daya

dukung fisik (Physical Carrying Capacity/PCC), daya dukung riil (Real

Page 140: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 140

Carrying Capacity/RCC) dan daya dukung efektif (Effevtive Carrying

Capacity/ECC).

Rumus perhitungan DDK menurut Yulianda (2019).

DDK = K

Keterangan:

DDK = Daya dukung kawasan wisata (orang/hari)

K = Potensi ekologis pengunjung per satuan unit area

Lp = Luas area atau panjang area yang dapat dimanfaatkan

Lt = Unit area untuk kategori tertentu

Wt = Waktu yang disediakan oleh Kawasan untuk kegiatan

wisata dalam satu hari

Wp = Waktu yang dihabiskan oleh pengunjung untuk setiap

kegiatan tertentu

a) PCC (Physical Carrying Capacity)

Daya dukung fisik (Physical Carrying Capacity/ PCC)

merupakan jumlah maksimum wisatawan yang secara fisik tercukupi

oleh ruang yang disediakan pada waktu tertentu. Secara umum

walaupun Physical Carrying Capacity merupakan bagian dari Daya

Dukung Kawasan, Physical Carrying Capacity biasa disamakan

Page 141: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 141

dengan Daya Dukung Kawasan (Sayan dan Atik, 2011 dalam

Sasmita et al., 2014).

PCC dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

PCC = A x V/a x Rf

Keterangan:

A : Luas areal yang tersedia untuk pemenfaatan wisata

V/a : Areal yang dibutuhkan untuk aktivitas tertentu (m2) atau V

adalah seorang wisatawan dan a adalah area yang dibutuhkan oleh

wisatawan

Rf : Faktor Rotasi

Tabel 2.17. Tabel Hasil Perhitungan PCC

Uraian

Nilai Daya Dukung

Zona Pemanfaatan

Bahari

Zona perlindungan

Bahari

Aktivitas Wisata Selam Snorkeling Selam Snorkeling

A (m2) 247200 370800 67040 100560

Au (m2) 1000 500 1000 500

Page 142: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 142

A/Au (m2) 247.2 741.6 67.04 201.12

Rf 4 2 4 2

PCC (orang/hari 989 1483 268 402

Pertimbangan dasar yang dipergunakan dalam melakukan

perhitungan PCC ini adalah:

I. Asumsi selam (2000m2) dapat diambil berdasarkan hukum

internasional dimana kegiatan hanya boleh dilakukan 2 orang

sebagai potensi ekologis dalam Daya Dukung Kawasan, lalu

adanya perkiraan tabung oksigen yang mampu dipakai hingga

200 m dan perkiraan penjelajahan kesamping sepanjang 10

meter (Yulianda, 2019).

II. Faktor rotasi (Rf) dihitung berdasarkan rumus masa buka dibagi

waktu rata rata kunjungan. Asumsi kebutuhan waktu kegiatan

mengasumsikan Wp dengan waktu rata rata pengunjung

melakukan kegiatan wisata sebanyak 2 jam untuk selam dan 3

jam untuk snorkeling, sedangkan Wt dengan asumsi rata rata

waktu kerja 8 jam untuk selam dan 6 jam untuk snorkeling.

b) RCC (Real Carrying Capacity)

Page 143: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 143

Menurut Herlambang et.,al (2016), Rumus yang digunakan

dalam melakukan perhitungan daya dukung riil berdasarkan

metode Cifuentes (1992) adalah sebagai berikut:

RCC = PCC x Cf1 x Cf2 x ... x Cfn

Keterangan:

RCC = daya dukung riil,

PCC = daya dukung fisik,

Cf = faktor koreksi (1- ( )

Lm = limiting magnitude (Batasan besaran) dari variabel

Tm =total magnitude (total besaran) dari variabel

Tabel 2.18. Tabel Hasil Perhitungan RCC

Uraian

Zona

Pemanfaatan

Bahari

Zona

perlindungan

Bahari

Cf

Tutupan Terumbu

Karang

0.35 0.35 0.39 0.39

Hujan 0.72 0.72 0.72 0.72

Page 144: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 144

Keragaman

Terumbu Karang

0.52 0.52 0.52 0.52

Keragaman Ikan

Terumbu

0.30 0.30 0.30 0.30

RCC 39 58 12 18

Faktor koreksi yang digunakan dalam analisis ini adalah:

i) Tutupan Terumbu Karang (Cf1):

Kondisi terumbu karang di perairan Karimunjawa sebagian

besar telah rusak dengan kategori sedang karena nilai persentase

cover berada pada kisaran 25– 49,9 % (Men.LH No.4/2001), dan

hanya beberapa pulau yang kondisinya masih dikatakan baik

(persentase cover 50–74,9 %). Berdasarkan data Monitoring

Ekosistem Terumbu Karang Taman Nasional Karimunjawa terbaru

tahun 2019 menunjukkan tutupan karang keras yang stabil pada

Pulau Cemara Besar yakni sebesar 60.38% (zona perindungan) dan

65.38% (zona pemanfaatan) (Muhidin et al., 2019).

ii) Hari hujan (Cf2)

Page 145: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 145

Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Jepara (2020),

berdasarkan data tahun 2015 -2016, besar curah hujan yang terjadi

pada kawasan Jepara tiap tahun berturut adalah 2948 mm/tahun

2015 dan 2800mm/tahun 2016. Musim kering lebih mendominasi

kawasan Jepara dan Karimunjawa dibanding musim basah

sepanjang 3 bulan terhitung bulan Desember-Februari dimana

tepatnya ada 103 hari hujan/tahun 2015 dan 108 hari hujan/ tahun

2016 (Badan Pusat Statistik Kabupaten Jepara, 2020).

iii) Keragaman Terumbu Karang (Cf3)

Nilai indeks keanekaragaman (H’) karang di perairan

Karimunjawa berkisar dari rendah hingga sedang, antara 1,611 -

2,590. Indeks Keanekaragaman karang di Pulau Cemara Besar

termasuk rendah sebesar 1,657. Berdasarkan Shannon-Wienner,

makan Lmkarang = 1,657 dan Tm = 3,5 sebagai nilai maksimum

(Yusuf, 2013).

iv) Keragaman Ikan terumbu (Cf4)

Nilai indeks keanekaragaman (H’) ikan karang pada lokasi dangkal

berkisar antara 1,14-2,93. Berdasarkan kriteria indeks

keanekaragaman jenis semua lokasi pada perairan dangkal memiliki

Page 146: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 146

keanekaragaman ikan karang melimpah sedang. Pada kawasan

pulau cemara besar diketahui kenakeragaman ikan karang sebesar

2,43. Berdasarkan Shannon-Wienner, makan Lmikan = 2,43 dan Tm =

3,5 sebagai nilai maksimum (Sulisyati et al., 2016).

c) ECC (Effective Carrying Capacity)

Daya dukung efektif (Effective Carrying Capacity/ECC) di

Kebun Raya Cibodas adalah jumlah maksimum wisatawan yang

dapat ditampung oleh Kebun Raya Cibodas pada waktu tertentu

dengan mempertimbangkan faktor koreksi dan juga

mempertimbangkan kapasitas manajemen (Management Capacity/

MC) yakni ketersediaan pegawainya (Sayan dan Atik, 2011 dalam

Sasmita et al., 2014).

Untuk mendapatkan nilai daya dukung efektif (ECC)

persamaan yang digunakan sebagai berikut:

ECC = RCC x MC

MC = × 100%

Page 147: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 147

Tabel 2.19. Tabel Hasil Perhitungan ECC

Uraian

Zona Pemanfaatan

Bahari

Zona

perlindungan

Bahari

RCC 39 58 12 18

MC

E (Pegawai) 3 3 2 3

I (Pegawai yang

dibutuhkan)

6 8 7 7

ECC (RCC Efektif) 20 22 3 8

Asumsi jumlah pegawai sebagai management capacity dalam

wisata selam dan snorkeling beragam, pada kawasan zona

pemanfaatan bahari diasumsikan ada 3 pegawai untuk wisata selam

dan 3 pegawai untuk wisata snorkeling lalu pada kawasan zona

perlindungan bahari diasumsikan terdapat 2 pegawai untuk wisata

selam dan 3 pegawai untuk wisata snorkeling. Agar suatu kawasan

dapat dikelola dengan baik, maka kawasan tersebut harus memiliki

Page 148: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 148

minimal 26 pegawai termasuk manajer, bagian administrasi,

keamanan, supir dan pegawai lainnya.

Page 149: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 149

Tabel 2.20. Tabel Hasil akhir perhitungan DDK

Page 150: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 150

Berdasarkan hasil penghitungan nilai daya dukung fisik (PCC),

daya dukung riil (RCC) dan daya dukung efektif (ECC) maka

diperoleh persamaan PCC > RCC > ECC dengan nilai pada kawasan

zona pemanfaatan bahari wisata selam 989 > 39 > 19 dan wisata

snorkeling 1483 > 58 > 22. Selanjutnya pada kawasan zona

perlindungan bahari wisata selam dengan nilai 268 > 12 > 3 dan

wisata snorkeling 402> 18 > 8. Berdasarkan hasil ini pada kawasan

zona pemanfaatan bahari jumlah maksimum wisatawan 2472

orang/hari, kemudian dengan adanya faktor koreksi menjadi 97

orang/hari, dan dengan adanya pertimbangan manajemen menjadi

41 orang/hari. Pada kawasan zona perlindungan bahari jumlah

maksimum wisatawan 670 orang/hari, kemudian dengan adanya

faktor koreksi menjadi 29 orang/hari, dan dengan adanya

pertimbangan manajemen menjadi 11 orang/hari.

2.2.7.2 Hasil Analisis Valuasi Ekonomi Sumber Daya

Terumbu Karang Pulau Cemara Besar

Berdasarkan Hasil Perhitungan Valuasi Ekonomi Sumber Daya

Terumbu Karang Pulau Cemara Besar Karimunjawa. Nilai ekonomi

sumber daya terumbu karang yang dimanfaatkan sebagai kegiatan

Page 151: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 151

wisata dapat diduga melalui perhitungan surplus konsumen.

Grigalunas & Congar (1995) menyebutkan bahwa surplus konsumen

adalah alat ukur yang baik untuk menghitung manfaat ekonomi

bagi konsumen, atau lebih sering diartikan perbedaan antara

keinginan masyarakat untuk membayar dan apa yang dibayarkan

(Amalia F.A. Mazaya, Yulianda, F., Taryono, 2020).

Kurva permintaan wisata snorkeling tidak elastis terhadap

perubahan harga. Kondisi ini menunjukkan bahwa perubahan harga

wisata snorkeling secara signifikan memengaruhi permintaan wisata

(jumlah kunjungan). Jumlah permintaan menurun secara signifikan

seiring dengan peningkatan harga (biaya perjalanan) (Supranto

1987). Sebaliknya, permintaan wisata diving cenderung elastis, hal

ini berarti bahwa permintaan wisata diving yang tidak dipengaruhi

oleh perubahan harga.

Secara teori, permintaan elastis merupakan permintaan yang

memiliki substitusi atau barang pengganti. Substitusi wisata diving

sendiri adalah wisata snorkeling yang memiliki harga yang relatif

lebih murah dibanding diving. Untuk wisata bahari snorkeling tidak

ada pengganti terkait dengan kepuasan wisata underwater yang

Page 152: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 152

dalam hal ini adalah melibatkan sumber daya terumbu karang. Hal

ini menjadi penting diperhatikan terkait dengan biaya korbanan

wisatawan dalam melakukan wisata bahari di TNKJ. Selain sebagai

masukan ekonomi, biaya tolok juga dapat digunakan sebagai tolok

ukur pemberian perhatian dalam pembentukan kebijakan dan

keputusan penggunaan sumber daya. Hal ini ditunjukkan melalui

keuntungan ekonomi yang signifikan yang direalisasikan melalui

upaya peningkatan kualitas karang (konservasi) (Schuhmann et al.

2008).

Page 153: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 153

Tabel 2.21. Perhitungan Valuasi Ekonomi Sumber Daya Terumbu

Karang Pulau Cemara Besar Karimunjawa

Wisata

Bahari

Potensi

Wisatawan

(Orang/tahun)*)

Surplus

Konsumen

(Orang/Rp/tahun)

Total (Rp/tahun) Luas Terumbu

Karang (Ha)

Selam/Diving 1.920 29.254.711 56,169,045,120 24,72

Ha

Snorkeling 2.112 94.549.044 199,687,580,928 37,08

Ha

Total 255,856,626,048 61,80

Ha

*) perhitungan jumlah hari sabtu dan minggu dalam setahun

Berdasarkan perhitungan, surplus konsumen wisata bahari

snorkeling dan diving TNKJ berbeda (Tabel 2.21). Nilai surplus

konsumen wisatawan snorkeling lebih besar dibandingkan

wisatawan diving. Hal ini berarti wisatawan snorkeling mendapatkan

manfaat yang lebih besar dibandingkan wisatawan diving.

Pendleton & Rooke (2006) mengatakan bahwa berdasarkan

penelitian mereka dikatakan bahwa nilai nonpasar kegiatan wisata

bahari snorkeling adalah antara $3-$199/hari (sekitar Rp40.000-

Page 154: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 154

260.000) dan untuk diving adalah antara $31-$319/hari (sekitar

Rp400.000-4.150.000).

Nilai surplus konsumen tersebut dapat dijadikan acuan

sebagai penetapan tiket masuk (entrance fee) untuk masing-masing

kegiatan wisata bahari Pulau Cemara Besar. Berdasarkan hasil yang

didapatkan, nilai valuasi ekonomi sumberdaya terumbu karang

untuk ekoeduwisata Pulau Cemara Besar sebesar Rp.

255,856,626,048.

2.2.7.3 Hasil Analisis strategi pengembangan

ekoeduwisata bahari di Pulau Cemara Besar

Terdapat 2 Zonasi yang diterapkan pada pulau cemara besar,

yakni zona perlindungan bahari dan zona pemanfaatan bahari

sangat menguntungkan pulau dari segi ijin wisata dan

pengembangan sector wisata. Menurut PERMEN LHK No P.76

Tahun 2015, Zona Pemanfaatan adalah bagian dari Taman Nasional

yang ditetapkan karena letak, kondisi dan potensi alamnya yang

terutama dimanfaatkan untuk kepentingan pariwisata alam dan

kondisi lingkungan lainnya, sedangkan Zona/Blok Perlindungan

bahari adalah bagian dari kawasan perairan laut yang ditetapkan

Page 155: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 155

sebagai areal perlindungan jenis tumbuhan, satwa dan ekosistem

serta sistem penyangga kehidupan. Kegiatan yang dilakukan di

zona perlindungan bahari selain perlindungan dan penelitian adalah

wisata alam terbatas.

Balai Taman Nasional Karimunjawa bekerja sama dengan

mitra yakni WCS (Wildlife Coservation Society) setelah pengesahan

zonasi terakhir tahun 2012 melakukan sebuah program monitoring

terumbu karang selama 7 tahun terakhir. Dalam 7 tahun tersebut

telah dlakukan monitoring sebanyak 4 kali yakni tahun 2012, 2013,

2016, dan 2019. Dari hasil monitoring secara garis besar dapat

diketahui jika terjadi peningkatan tutupan karang pada monitoring

2019 dibandingkan tahun 2016 karena adanya pemutihan yang

terjadi akibat kenaikan suhu permukaan laut. Pada semua zona di

Taman Nasional Karimunjawa terdapat penurunan rekrutmen

karang akibat menurunnya kelimpahan ikan herbivora (Muhidin et

al., 2019).

Berdasarkan data monitoring, tahun 2015-2016 merupakan

tahun terburuk bagi kondisi ekosistem terumbu karang di kawasan

Taman Nasional Karimunjawa. Pada pulau cemara besar, diketahui

Page 156: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 156

nilai tutupan karang keras tahun 2013 pada zona perlindungan

adalah 65.13% lalu mengalami penurunan sekitar 23.3% pada tahun

2016 menjadi 50%, namun pada zona wisata tahun 2013 yang

memiliki nilai tutupan 64% mengalami peningkatan sekitar 8.6%

menjadi 69.5%. Data monitoring terbaru tahun 2019 menunjukkan

tutupan karang keras yang stabil yakni sebesar 60.38% (zona

perlindungan) dan 65.38% (zona wisata) (Muhidin et al., 2019).

Berdasarkan data monitoring, nilai rata rata rekrutmen

karang keras tahun 2019 di Pulau Cemara Besar menunjukan

penurunan dibandingkan data tahun 2012, 2013, dan 2016. Data

nilai rata rata rekrutmen karang keras tahun 2019 menunjukan nilai

3,37 (no.m-2) ± 0,24 SE sebagai data terendah, dan data nilai rata

rata rekrutmen karang keras tahun 2013 menjadi data tertinggi

dengan nilai 5.67 (no.m-2) ± 0,30 SE. Data nilai rata rata rekrutmen

karang keras tahun 2019 pada zona perlindungan pulau cemara

besar adalah 1.75 (no.m-2) atau mengalami penurunan sebesar 54.3

% dari tahun 2016 (3.83 (no.m-2)), sedangkan pada zona wisata

memiliki nilai 2.58 (no.m-2) atau mengalami penurunan sebesar

22.53% dari data tahun 2016 (3.33 (no.m-2)) (Muhidin et al., 2019).

Page 157: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 157

Taman Nasional Karimunjawa yang berada pada Kecamatan

Karimunjawa yang memiliki luas 111.625 Ha dan terdiri dari 22

gugus pulau, dihuni oleh 9.375 jiwa yang menempati 5 pulau

(Karimunjawa, Kemujan, Parang, Nyamuk, dan Genting). Kecamatan

Karimunjawa secara resmi memiliki 4 desa, yakni desa karimunjawa,

desa kemujan, desa parang, dan desa nyamuk (Lestari et al., 2020).

Bersama mitra Taman Nasional Karimunjawa, yakni Wildlife

Conservation Society dilakukan survei sosial ekonomi di Kecmatan

Karimunjawa selama 15 tahun dengan 3 kali survei pada tahun

2003-2005, 2009, dan 2018. Dari survei tersebut dapat disimpulkan

beberapa, yakni dalam 1 desa terdiri dari 500-5000 orang dengan

200-1600 KK dengan rata- rata 4-5 orang anggota keluarga per RT,

tingkat Pendidikan rendah dengan acuan tidak menyelesaikan

Pendidikan dasar 9 tahun, suku dominan ialah suku jawa dengan

agama dominan ialah agama islam, dan lebih dari separuh

responden memiliki lebih dari 1 pekerjaan (Lestari et al., 2020).

Dari hasil survei yang telah dilakukan WCS dan TNKJ,

infrastruktur desa dari keempat desa rata- rata sudah lenkap

dengan termasuk infrastruktur kesehatan, pendidikan, penerangan,

Page 158: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 158

dan akses internet. Namun dalam segi pariwisata, masih terdapat

beberapa infrastruktur yang belum lengkap dan mengurangi

potensi pariwisata di beberapa pulau, beberapa infrastruktur

tersebut seperti, restoran, pasar, air bersih untuk minum, kantor

polisi, dan transportasi umum.

Statistik pengetahuan atau pemahaman masyarakat

mengenai SES (Social Ecological System) seperti pengetahuan

tentang faktor manusia sebagai agen yang menyebabkan

perubahan dalam sistem laut, persepsi tentang Jumlah Ikan dan

Kondisi Terumbu Karang, serta adaptasi dan tindakan yang dapat

dilakukan sudah cukup dominan dimana hampir dari separuh dari

responden dalam tiap kategori mampu memberikan jawaban yang

sama, hal ini sangat penting untuk diketahui agar terwujud

pengelolaan bersama.

Mengacu pada 2 aspek yang dibahas, yakni terumbu karang

dan sosial ekonomi, Pulau Cemara Besar memiliki potensi yang

besar dalam pengembangan wisata bahari. Program- program

wisata yang diterapkan jika tepat dan inovatif mampu menjadikan

Page 159: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 159

Pulau Cemara Besar sebagai destinasi wisata yang dikenal di dalam

maupun manca negara.

Kondisi terumbu karang di Pulau Cemara Besar berdasarkan

laporan monitoring ekosistem terumbu karang Taman Nasional

Karimunjawa tahun 2019 sangatlah baik dan cocok sebagai daerah

wisata dengan kisaran tutupan karang keras 65-69%. Namun

kendala terjadi pada rekrutmen karang, dimana mengalami

penurunan. Penurunan ini mampu menjadi sebuah program wisata

dengan memanfaatkan wisatawan sebagai agen restorasi karang,

seperti program cangkok karang dan pembersihan/ alokasi rubble

yang berpotensi menggerus larva karang. Program edukasi nelayan

mengenai pentingnya ikan herbivora sebagai pembersih alga alami

juga diharapkan mampu menambah potensi terumbu karang

sebagai destinasi wisata. Sebagai destinasi wisata yang memiliki

rancangan berbasis Coral Garden, Pulau Cemara Besar sudah

memenuhi kriteria kondisi terumbu karang yang baik, dan hal ini

diperkuat dengan peningkatan data nilai rata rata benthos dari

tahun 2016 sehingga menambah nilai wisata bahari Pulau Cemara

Besar.

Page 160: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 160

Kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat kecamatan

Karimunjawa dapat terbilang sederhana, nelayan masih menjadi

mata pencaharian utama bagi laki laki di 4 desa yang ada.

Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Taman Nasional Karimunjawa

tahun 2018, perekonomian yang terjadi masih kurang baik, lebih

dari separuh responden memiliki pendapatan dan pengeluaran

dibawah rata-rata sehingga menurunkan kesejahteraan

masayarakat. Solusi peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat

dialokasikan pada peningkatan wisata Pulau Cemara Besar,

didukung dengan data perpindahan pekerjaan dimana menunjukan

angka 49%. Masyarakat yang kurang puas menjadi nelayan mampu

diberi solusi perpindahan pekerjaan menjadi tenaga kerja wisata di

pulau cemara besar. Pulau Cemara Besar memilik kekurangan yang

mungkin secara signifikan akan mempengaruhi nilai wisata, seperti

budaya, pemukiman dan organisasi. Dengan adanya keikutsertaan

masyarakat untuk bekerja sebagai tenaga kerja wisata mampu

memenuhi kekurangan- kekurangan tersebut sehingga dengan

dibentuknya komunitas akan terjadi sebuah budaya yang bisa dijual

sebagai antarmuka wisata. Dengan implementasi yang baik,

Page 161: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 161

kesejahteraan masyarakat kecamatan karimunjawa secara tidak

langsung akan naik dan laju ekonomi akan meningkat.

Page 162: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 162

BAB III PERMASALAHAN DAN

REKOMENDASI

3.1 Permasalahan

Keterbatasan infrastruktur pendukung berupa dermaga untuk

kegiatan ekoeduwisata bahari di Pulau Cemara Besar.

Tidak adanya data kunjungan wisatawan setiap tahun yang

datang ke Pulau Cemara Besar.

Belum tersedianya informasi mengenai destinasi wisata bagi

wisatawan di Pulau Cemara Besar.

Penutupan Kawasan Taman Nasional Karimunjawa termasuk

Pulau Cemara Besar dikarenakan adanya pandemi Covid 19.

3.2 Rekomendasi

Dalam rangka pengembangan ekoeduwisata bahari di Pulau

Cemara Besar sebagai destinasi wisata super prioritas

disarankan agar KKP mengelola Kawasan Pulau Cemara Besar

secara swakelola agar dapat mengatur dengan baik dari sisi

manjemen pengunjung, maupun dari manajemen kawasan

Page 163: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 163

untuk tetap terjaga kelestarian dengan pengelolaan yang

berkelanjutan.

Perlu mempertahankan kondisi alamiah pulau pada area

sempadan pantainya karena merupakan keunikan tersendiri

dari Pulau Cemara Besar. Peristiwa abrasi/erosi dan akresi

dapat dijadikan sebagai suatu objek pengamatan bagi

mahasiswa, taruna atau siswa yang berkunjung ke Pulau ini.

Perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa nilai

abrasi/erosi dan akresi yang paling kecil di segmen 2 serta

kondisi batimetri perairan dalam pengembangan infrastruktur

pendukung kegiatan ekoeduwisata bahari, seperti

pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau ini.

Pemenuhan Infrastruktur dasar pulau dilakukan dengan

memaksimalkan sarana dan prasarana yang sudah ada.

Perlu mempertahankan kondisi vegetasi alami pulau berupa

tumbuhan pohon Cemara Laut karena merupakan ciri khas

dan asal nama dari Pulau Cemara Besar. Tetapi, perlu

dilakukan penanaman vegetasi pantai di sisi barat pulau

Page 164: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 164

(segmen 6, 7, dan 8) untuk mengurangi tingkat abrasi/erosi

yang ada.

Potensi ekoeduwisata bahari dapat dikembangkan di Pulau

Cemara Besar karena lokasi ini memiliki tutupan karang

hidup dalam kondisi baik dan kelimpahan ikan yang tinggi.

Keberadaan lobster dapat dikembangkan sebagai objek

wisata karena Pulau Cemara Besar telah dijadikan lokasi

pelepasan liar hasil tangkapan perdagangan illegal.

Perlu memperhatikan luasan lokasi Coral Garden yang dapat

dikembangkan di perairan Pulau Cemara Besar, yaitu:

- Lokasi titik WCS 1 (± (± 10 m X 10 m atau 100 m2)

- Lokasi titik KJ 12 (± 8 m X 8 m atau 64 m2)

- Lokasi titik KJ 11 (± 10 m X 10 m atau 100 m2)

Perlu pembatasan jumlah kunjungan wisatawan berdasarkan

daya dukung (carrying capacity) yang ada.

Perlu strategi pengembangan ekoeduwisata bahari dengan

mempertimbangkan aspek terumbu karang, dan sosial-

ekonomi. Berdasarkan dua aspek tersebut mampu

memunculkan program wisata, yaitu:

Page 165: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 165

- Program pembersihan sampah pantai,

- Program stabilasasi rubble untuk meningkatkan peluang

menempelnya larva karang,

- Program edukasi nelayan untuk konservasi dan

ekoeduwisata,

- Program cangkok karang dan sertifikatnya sebagai

layanan wisata sekaligus edukasi,

- Program sosialisasi dan pendampingan untuk

meningkatkan partisipasi masyarakat di pulau lain untuk

membantu bersama membangun wisata Pulau Cemara

Besar sebagai upaya peningkatan kesejahteraan

masyarakat.

BAB IV KESIMPULAN DAN PENUTUP

Page 166: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 166

4.1 Kesimpulan

Secara umum kegiatan penelitian Rekomendasi

Pengembangan Kawasan Ekoeduwisata Bahari Di Pulau

Cemara Besar, Karimunjawa berjalan dengan baik.

Garis pantai mengalami perubahan dari Tahun 2016 – 2020,

Perubahan garis pantai terjadi karena akresi dan abrasi/erosi,

dengan perubahan akresi seluas 0.33 ha, sedangkan

abrasi/erosi seluas 0.41 ha.

Tingkat akresi sangat tinggi (sekitar 15 m/tahun) terjadi di

segmen 12, 13, dan 14 sedangkan abrasi/erosi tertinggi

(sekitar -4 m/tahun) pada segmen 1.

Analisis Longshore Sediment Transport (LST) menunjukan

adanya abrasi/erosi dan akresi di daerah timur ekor pulau

dan sisi selatan dan barat pangkal pulau, serta akresi kuat di

utara ekor pulau dan sisi timur pangkal, dengan pengaruh

LST terhadap laju perubahan garis pantai sebesar 13.83%.

Penyebab adanya abrasi/erosi dan akresi di sepanjang pantai

Pulau Cemara besar dipengaruhi oleh gelombang laut

Page 167: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 167

dengan karakteristik gelombang yang berbeda tiap musim

dan kesamaan sedimen dengan pulau-pulau terdekat.

Luas pulau mengalami perubahan dari Tahun 1981 – 2020,

Perubahan luas terjadi karena adanya akresi, dengan

penambahan luas sebesar 4.430 m2.

Tutupan karang hidup di lokasi WCS1 (60,38%) dan WCS2

(65,38%) dikelompokan pada kondisi terumbu karang baik

(50% - 75%). Kelimpahan ikan ditemukan 4.030 ekor per

hektar di WCS1 dan 4.786 ekor per hektar di WCS2.

Hasil survey menemukan beberapa jenis karang diantaranya

6 genera karang keras di perairan Pulau Cemara Besar yaitu;

Porites sp, Porites cylidrica, Symphyllia sp, Fungia sp,

Acropora sp, Acropora palifera, Platygyra sp, dan Favites sp.

Selain keanekaragaman jenis karang ditemukan juga biota

lain seperti kima, teripang, dan lobster (Panulirus sp.)

dikarenakan lokasi ini sudah dijadikan tempat pelepasan liar

dari hasil tangkapan perdagangan illegal.

Lokasi potensi ekoeduwisata bahari coral garden berjumlah 3

lokasi yaitu titik WCS1, KJ12 dan KJ11, pemilihan lokasi

Page 168: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 168

berdasarkan hasil survey lapangan, kesesuaian perairan untuk

snorkeling, diving dan pendugaan melalui citra satelit.

Berdasarkan baku mutu air laut untuk wisata bahari (Kepmen

LH no.51/2004), perairan sekitar Pulau Cemara Besar dapat

dikategorikan dalam kondisi baik.

Dari hasil pengolahan data citra Landsat-8 dan data

lapangan, diperoleh hasil sejumlah 7.344 batang pohon

Cemara Laut tumbuh di Pulau Cemara Besar dengan rata-

rata diameter pohon di sebelah Timur Pulau 27.75 ± 10.02

cm dan di sebelah Barat Pulau 29.78 ± 12.72 cm.

Potensi area pengembangan Ekoeduwisata Bahari di Pulau

Cemara Besar seluas 24,72 Ha untuk wisata selam dan 37,08

Ha untuk wisata snorkeling.

Daya dukung yang dapat diterima kawasan ekoeduwisata

bahari pada kawasan zona pemanfaatan bahari jumlah

maksimum wisatawan 2.472 orang/hari, kemudian dengan

adanya faktor koreksi menjadi 97 orang/hari, dan dengan

adanya pertimbangan manajemen menjadi 42 orang/hari

atau 4.032 orang/tahun dengan hanya memperhitungkan

Page 169: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 169

jumlah hari kunjungan adalah sabtu dan minggu dalam

setahun.

Berdasarkan perhitungan valuasi sumberdaya, potensi nilai

ekonomi terumbu karang untuk ekoeduwisata bahari Pulau

Cemara Besar adalah sekitar Rp. 255.856.626.048,- per tahun.

Seminar Online atau Webinar dengan judul " Tuah Pulau-

Pulau Kecil dalam Transformasi Ekonomi Sektor Kelautan”

telah sukses terselenggara melalui daring.

Focus Group Discussion (FGD) Hasil Penelitian telah sukses

terselenggara di Kantor Balai Pelatihan dan Penyuluhan

Perikanan Tegal (BP3 Tegal) Kota Tegal, Provinsi Jawa

Tengah.

KTI dengan judul "Shoreline Change Dynamics using Digital

Shoreline Analysis System in Cemara Besar Island" telah

berhasil terbit di Jurnal Segara Vol 16, No 2 Agustus tahun

2020. “Abrasi dan Akresi berdasarkan Longshore Sediment

Transport serta Perubahan Garis Pantai: Studi Kasus Pantai

Pulau Cemara Besar, Karimunjawa” telah berhasil disubmit ke

Jurnal Segara Vol 16, No 3 Desember tahun 2020.

Page 170: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 170

“Karakteristik Hidro-Oseanografi (Pasang Surut, Gelombang,

dan Arus) di Perairan Kepulauan Karimunjawa pada Musim

Peralihan 1” telah berhasil disubmit ke Seminar Nasional

Geomatika 2020.

4.2 Penutup

Ekoeduwisata bahari dapat menjadi salah satu faktor kunci

dalam memanfaatkan sumberdaya kelautan dan perikanan

secara berkelanjutan. Pendekatan ekoeduwisata bahari secara

berkelanjutan adalah yang paling sesuai dikembangkan di

Pulau Cemara Besar.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z., Kristiawan., Sobirin., Endang, A.R., Alowisius, B.,

Surahman, S.H., Arifin, Z. 2020. Laporan Pelaksanaan Kegiatan

Page 171: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 171

Monitoring Habitat Penyu Seksi Pengelolaan Taman Nasional

Ii Karimunjawa 2020. Balai Taman Nasional Karimunjawa.

Semarang. Indonesia.

Adrianto L. 2005. Kebijakan Pengelolaan Perikanan dan Wilayah

Pesisir (Kumpulan Working Paper Tahun 2005). Bogor: PK-SPL

IPB.

Amalia Febryane Adhani Mazaya1, Fredinan Yulianda, Taryono.

2020. Permintaan Ekowisata Bahari (Snorkeling dan Diving)

dan Valuasi Sumber Daya Terumbu Karang di Taman Nasional

Karimunjawa. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI). Volume 25

Nomor 1 Hal: 26-34, Bogor.

Antariksa, Basuki. 2011. Peluang dan Tantangan Pengembangan

Kepariwisataan di Indonesia. Makalah yang disampaikan pada

acara “Sosialisasi dan Gerakan Sadar Wisata”, yang

diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Provinsi Sumatera Barat, di Solok, 12 Oktober 2011.Pusat

Penelitian dan Pengembangan Kepariwisataan Kementerian

Kebudayaan dan Pariwisata Jalan Medan Merdeka Barat No.

17 Jakarta 10110.

Buckley, R.C. 1994. A framework for ecotourism. Annals of Tourism

Research 21, 661–669.

Buckley, R.C. 2003a. Case Studies in Ecotourism. CAB International,

Wallingford, United Kingdom.

Buckley, R.C. 2003b. Environmental inputs and outputs in

ecotourism geotourism with a positive triple bottom line?

Journal of Ecotourism 2, 76–82.

Page 172: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 172

Buckley, R.C. 2009a. Evaluating the net effects of ecotourism on the

environment: a framework, first assessment and future

research. Journal of Sustainable Tourism 17, 643–672.

Buckley, R.C. 2010. Adventure Tourism Management. Elsevier,

Oxford, United Kingdom.

Butler, R. 1998 Sustainable tourism – looking backwards to

progress? In: Hall, C.M. and Lew, A.A. (eds) Sustainable

Tourism: a Geographical Perspective. Longman, Harlow, UK,

pp. 25–34.

Cater, C. & E. Cater. 2007. Marine Ecotourism: Between the Devil

and The Deep Blue Sea. Department of Geography, University

of Reading, UK.

Craig-Smith, S.J., Tapper, R. & Font, X. 2006. The coastal and marine

environment. In: Gössling, S. and Hall, C.M. (eds) Tourism and

Global Environmental Change. Routledge, Abingdon, UK and

New York, pp. 107–127.

Deng, Jinyang, Brian King, Thomas Bauer. 2002. Evaluating Natural

Attractions for tourism. Annals of Tourism Research, Vol. 29,

No.2, pp. 422 – 438. Elsevier Science LTd. Pergamon. PII:

S0160-7383(01)00068-8.

Direktorat Kebudayaan dan Pariwisata. 2009. Prinsip den Kriteria

Ekowisata Berbasis Masyarakat Kerjasama Direktorat Produk

Pariwisata Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi

Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan WWF-

Indonesia.

[Depbudpar] Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. 2004.

Peraturan Menteri Kebudayaan Dan Pariwisata Nomer: Km.67 /

Page 173: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 173

Um.001 /Mkp/ 2004 Tentang Pedoman Umum Pengembangan

Pariwisata Di Pulau-Pulau Kecil.

Donohoe, H.M. & Needham, R.D. 2006. Ecotourism: the evolving

contemporary definition. Journal of Ecotourism 5, 192–210.

Elly, Muhamad Jafar, 2006. Rencana Pengembangan Wisata Bahari

di Kawasan Pesisir Perairan Teluk Lada, Banten dengan

Pendekatan Sistem Informasi Geografi.Tesis. Departemen Ilmu

Komputer, Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.

Bogor.

Fandeli, Chafid & Muhammad Nurdin. 2005. Pengembangan

Ekowisata Berbasis Konservasi di Taman Nasional. Fakultas

Kehutanan UGM, Pusat Studi Pariwisata UGM, dan Kantor

Kementerian Lingkungan Hidup. Yogyakarta.

Garrod, B., & Wilson, J.C. 2003. Marine Ecotourism: Issues and

Experiences: Frankfurt Lodge, Clevedon Hall, Victoria Road,

Clevedon BS21 7SJ.

Garrod, B., Wilson, J. & Bruce, D. 2001. Planning for Marine

Ecotourism in the EU Atlantic Area: Good Practice Guidance.

University of the West of England, Bristol, UK.

Gosling, S., Garrod, B., Barker, N., Cater, C., Coxon, C., Curtin, S.,

Dimmoc, K., Eisinger, M., Linden, O., Liljenberg, J., Helmersen,

J., Qwarm, S., Roberts C., Lindgren, A., Towsend, C., Treeck, P.,

Wilks, J. 2008. Advance in Tourism Research Series: New

Frontiers in Marine Tourism. Elsevier. The Boulevard, Langford

Lane, Kidlington, Oxford, UK

Gunn, Clare A. 1988. Tourism Planning, Second Edition. New York:

Taylor and Francis.

Page 174: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 174

Handayawati, H. 2010. Potensi Wisata Alam Pantai-Bahari. PM PSLP

PPSUB.

Herlambang. M. S. R., Wicaksono. A. D., Hidayat. AR. R. T. 2016.

Kemampuan Daya Dukung Lingkungan Wisata Tirta Nirwana

Songgoriti. Jurnal Tata Kota dan Daerah. Vol 8 (2).

Hirotsune, Kimura. 2011. Tourism, Sustainable Tourism and

Ecotourism in Developing Countries. Graduate School of

International Development, Nagoya University.Paper for ANDA

International Conference in Nagoya. March 5 – 7, 2011.

Hidayat, M. 2011. Strategi Perencanaan dan Pengembangan Objek

Wisata (Studi Kasus Pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis

Jawa Barat). Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal

1(1): 33-43.

Kodhyat, H.1996. Sejarah Pariwisata Dan Perkembangannya Di

Indonesia. Grasindo, Jakarta.

Kusmana C., 2017, Metode Survey dan Interpretasi Data Vegetasi,

IPB Press, Bogor.

Lestari, W.P., Suciati L., Ripanto, & Jamaludin. (2020). Laporan Survei

Sosial Ekonomi Taman Nasional Karimunjawa 2018. Bogor:

Wildlife Conservation Society – Indonesia Program

Lintong. O., Oroh. D. R. S., Tulung. E. C. M. 2019. Studi Ekologi

Oseanografi Teluk Manado Untuk Penentuan Struktur Artificial

Coral Garden dan Area Mangrove Sebagai Destinasi Wisata

Baru. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis. Vol VII (3).

Lucyanti. S., Hendrarto. B., Izzati. M. 2013. Penilaian Daya Dukung

Wisata di Obyek Wisata Bumi Perkemahan Palutungan Taman

Nasional Gunung Ciremai Propinsi Jawa Barat. Prosiding

Page 175: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 175

Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan

Lingkungan. ISBN 978-602-17001-1-2.

Masita, H.K., Femy, M.S., Sri, N.H. 2013. Kesesuaian Wisata Pantai

Berpasir Pulau Saronde Kecamatan Pondo kepulauan

Kabupaten Gorontalo Utara.

Muhidin, Pardede, S., Ichsan G., Varrenco, J.A., Prasari, H.R.,

Jamaludin. 2019. Laporan Teknis: Monitoring Ekosistem

Terumbu Karang Taman Nasional Karimunjawa 2019. Wildlife

Conservation Society. Bogor. Indonesia.

Nikijuluw, V. P. H., Papilaya, R. L., Boli, P., 2017. Daya Dukung

Pariwisata Berkelanjutan Raja Ampat. Penerbit: Conservation

International Indonesia. 160. P.

Noviasri, A.D. (2015). Analisis Stakeholder dalam Pengembangan

Wisata Bahari Berbasis Kesesuaian dan Daya Dukung (Studi

Kasus Pulau Sebesi Provinsi Lampung). UNIVERSITAS

BRAWIJAYA

Nugraha, H.P., Indarjo, A., Helmi, M. 2013. Studi Kesesuaian dan

Daya Dukung Kawasan untuk Rekreasi Pantai di Pantai

Panjang Bengkulu.Jurnal of Marine Research. 2(2): 130-139

Paulus, C.A. 2009. Penentuan Kawasan Pariwisata Bahari Dan Pantai

Dengan Analisis Spasial Citra Satelit Di Kabupaten Waropen-

Papua. Tesis. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Pooner, J. 2012. Economics of Ecotourism.

http://blogs.ubc.ca/jaynespooner/author/jaynes/

Purbani, D. 1997.Peran Aplikasi SIG/Inderaja untuk Pengembangan

Wisata Pesisir di Sekitar Teluk Banten; Prosiding Konperensi

ESDAL 1997. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

(BPPT), Jakarta.

Page 176: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 176

Rahmawati, A. 2009. Studi Pengelolaan Kawasan Pesisir Untuk

Kegiatan Wisata Pantai (Kasus Pantai Teleng Ria Kabupaten

Pacitan, Jawa Timur). Skripsi. Bogor (ID): Institut Pertanian

Bogor.

Rajab, M.A. 2014. Pengelolaan Pulau Kecil Untuk Pengembangan

Ekowisata Bahari (Studi Kasus Pulau Liukang Loe, kabupaten

Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan). Tesis. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

Rahim, Firmansyah. 2014. Marine and Coastal Ecotourism

Destination Towards Sustainable Development in Tourism:

Practices and Challenges. Paper presented at 5thWorld

Ecotourism Conference. CEBU, 21-22 February 2014. (Director

General of Tourism Destination Development Ministry of

Tourism and Creative Economy Republic of Indonesia).

Ryan, C. 1991. Recreational Tourism: A Social Science Perspective.

London: Routledge: 65.

Sanam, S.R., Adikampana, I.M. 2014. Pengembangan Potensi Wisata

Pantai Lasiana sebagai Pariwisata Berkelanjutan di Kota

Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Destinasi

Pariwisata 2(1): 11-23.

Sasmita. E., Darsiharjo., Rahmafitria.F. 2014. Analisis Daya Dukung

Wisata Sebagai Upaya Mendukung Fungsi Konservasi Dan

Wisata Di Kebun Raya Cibodas Kabupaten Cianjur. Jurnal

Manajemen Resort & Leisure. Vol 11 (2).

Simanjuntak, B.A., Flores Tanjung, Rosramadhana Nasution. 2015.

Sejarah Pariwisata: Menuju Perkembangan Pariwisata

Indonesia. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Jakarta.

Page 177: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 177

Sulisyati. R., Poedjirahajoe. E., Faida. L. R. W., Fandeli. C. 2016.

Optimalisasi Zona Pemanfaatan Wisata Taman Nasional

Karimunjawa Melalui Komunitas Ikan Karang. Jurnal. Manusia

Dan Lingkungan. Vol 23 (2): 224-232.

Taman Nasional Karimunjawa. 2019. Laporan Teknis Monitoring

Ekosistem Terumbu Karang Taman Nasional Karimunjawa 2019

hasil kerjasama dengan WCS. Semarang.

Taman Nasional Karimunjawa. 2019. Buku Statistik Balai TN.

Karimunjawa 2019. Semarang.

Taman Nasional Karimunjawa. 2018. Laporan Survei Sosial Ekonomi

Taman Nasional Karimunjawa 2018. Semarang.

Taman Nasional Karimunjawa. 2020. Laporan Pelaksanaan Kegiatan

Monitoring Penyu SPTN II Karimunjawa Tahun 2020.

Semarang.

Torres. S. F. 2015. Large Scale Coral Gardening: A Sustainable

Production Method for Coral Reef Restoration. ASLO Aquatic

Sciences Meeting.

UI, ITB, UGM. 1997. Studi Penyusunan Rencana Induk

Pengembangan Pariwisata Nasional. Buku 1. Tim Konsorsium

UI, ITB, UGM.

Umardiono, A. (2011) ‘Pengembangan Obyek Wisata Taman

Nasional Laut Kepulauan Karimunjawa’, Surabaya: Universitas

Airlangga.

Wandansari, Dewi. 2013. Perlakuan Akuntansi Atas Pph Pasal 21

Pada Pt. Artha Prima Finance Kotamobagu. Jurnal Emba Vol I

(3): 558-566.

Page 178: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 178

Wearing, S. & Neil, J. 2009. Ecotourism: Impacts, Potentials and

Possibilities, 2nd edn. ButterworthHeinemann, Oxford, United

Kingdom.

Weaver, D.B. 2001. The Encyclopedia of Ecotourism. CAB

International, Wallingford, United Kingdom.

Weaver, D.B. & Lawton, L.J. 2007. Twenty years on: the state of

contemporary ecotourism research. Tourism Management 28,

1168–1179.

Widikurnia, P. 2016. Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang Untuk

Kegiatan Ekowisata Selam di Pulau Biawak, Indramayu, Jawa

Barat. Skripsi. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Yudasmara, G.A. 2010. Model Pengelolaan Ekowisata Bahari Di

Kawasan Pulau Menjangan Bali Barat. Disertasi. Bogor (ID):

Institut Pertanian Bogor.

Yulianda, F. 2007. Ekowisata Bahari Sebagai Alternatif Pemanfaatan

Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi. Seminar Sains pada

Departemen MSP, FPIK IPB. 21 Februari 2007; Bogor,

Indonesia. Bogor (ID): Departemen MSP IPB.

Yulianda. F. 2019. Ekowisata Perairan Suatu Konsep Kesesuaian dan

Daya Dukung Wisata Bahari dan Wisata Air Tawar. IPB Press.

Bogor. 89 hlm.

Yulisa, E.N., Yar, J., Dede, H. 2016. Analisis Kesesuaian Dan Daya

Dukung Ekowisata Pantai Kategori Rekreasi Pantai Laguna

Desa Merpas Kabupaten Kaur. Jurnal Enggano. 1(1): 97-111.

Yulius. 2009. Kajian Pendahuluan Pengembangan Wisata Pantai

Kategori Rekreasi di Teluk Bungus Kota Padang, Provinsi

Sumatera Barat. Jurnal Segara. 5(1):15-23.

Page 179: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 179

Yulius, H.L. Salim, Muhammad Ramdhan, Dini Purbani, dan Taslim

Arifin. 2014. Penentuan Kawasan Wisata Bahari Di P. Wangi-

wangi dengan Sistem Informasi Geografis. Jurnal Segara.

Volume 10 Nomor 2, Jakarta.

Yulius, Aida Heriati, H.L. Salim, Dini Purbani, dan M. Ramdhan. 2015.

Policy Model on the Marine Tourism Development in

Wakatobi Regency, Southeast Sulawesi Province, Indonesia.

Jurnal Marine Research in Indonesia. Volume 40 Nomor 2,

Jakarta.

Yusuf.M. 2013. Kondisi Terumbu Karang Dan Potensi Ikan Di

Perairan Taman Nasional Karimunjawa, Kabupaten Jepara.

Buletin Oseanografi Marina. Vol 2: 54-60.

Page 180: LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2020 · 2021. 5. 4. · ekoeduwisata bahari, seperti pembangunan dermaga di sisi Timur Pulau Cemara Besar, perlu memperhatikan hasil penelitian ini berupa

LAPORAN AKHIR “REKOMENDASI PENGEMBANGAN EKOEDUWISATA BAHARI DI PULAU CEMARA BESAR,

KARIMUNJAWA” TAHUN 2020 180