laporan akhir kewirus
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
1/28
LAPORAN AKHIR
KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN
(Direct Sell ing )
TIRENG (ROTI GORENG) LEZAT NAN GURIH
Disusun oleh:
Muhammad Savero Ghafiruzzambi 240110140070 Angkatan 2014
Adinda Febrianda Rachmadhani 240110140077 Angkatan 2014
Risti Kartikasari 240110140087 Angkatan 2014
Muhammad Hanif Bayhaqqi 240110140091 Angkatan 2014
Riska Frindona 240110140092 Angkatan 2014
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TENOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR2016
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
2/28
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................. 2
1.3 Luaran yang Diharapkan ..................................................................................... 2
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA........................................................ 3
2.1 Profil Usaha ........................................................................................................ 3
2.2 Gambaran Umum Pasar ...................................................................................... 3
2.3 Strategi Pemasaran .............................................................................................. 4
2.4 Strategi Pengembangan Produk .......................................................................... 6
BAB III METODE PELAKSANAAN ............................................................................... 7
BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI PENGEMBANGAN USAHA ...... 10
BAB V ANALISIS BIAYA .............................................................................................. 15
5.1 Modal ................................................................................................................ 15
5.2 Biaya Hari Pertama Penjualan .......................................................................... 15
5.3 Biaya Hari Kedua Penjualan ............................................................................. 18
5.4 Analisis Aspek Keuangan (Finansial) ............................................................... 22
BAB VI PENUTUP .......................................................................................................... 23 6.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 23
6.2 Saran ................................................................................................................. 23
LAMPIRAN ....................................................................................................................... iii
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
3/28
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sejatinya setiap makhluk hidup membutuhkan makanan, tak terkecuali
manusia. Sebagai makhluk yang senantiasa beraktivitas, tentunya manusia
membutuhkan makanan sebagai asupan nutrisi untuk menunjang aktivitas yang
sedang dilakoni. Asupan nutrisi yang cukup merupakan salah satu kebutuhan
dasar yang diperlukan dalam siklus kehidupannya untuk perkembangan dan
menjaga fungsi tubuh (Orem, et al., 2001).
Dunia makanan atau yang lebih dikenal masyarakat dengan nama kuliner
pada saat ini sedang dalam masa-masa ke emasannya, dapat dilihat dari
banyaknya bermunculan program-program acara televisi yang berunsur kuliner di
berbagai stasiun televisi, mulai dari acara perlombaan masak-memasak, panduan
memasak yang bisa mengajarkan cara memasak hingga wisata kuliner yang
memberikan informasi masakan-masakan unik yang belum pernah diketahui.
Fenomena ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap kuliner saat ini
sangat tinggi karena makanan sekarang ini tidak hanya sekedar untuk memenuhi
kebutuhan gizi manusia semata tetapi telah menjadi suatu objek rekreasi yang
dapat menghilangkan stres pekerjaan bagi sebagian masyarakat perkotaan.
Prospek dan perkembangan subsector makanan dan minuman sangat
menjanjikan. Pertumbuhan industri makanan dan minuman akan tetap baik
bahkan terus mengalami kenaikkan pada tahun-tahun mendatang (Wahyudi
Benny, 2013). Oleh sebab itu seiring dengan laju modernisasi dan taraf kehidupan
yang meningkat peluang usaha makanan akan senantiasa menjadi sektor yang tak pernah tergantikan sebagai sumber kegiatan usaha yang menjanjikan.
Dewasa ini produk roti sudah menjadi makanan yang tak asing bagi
masyarakat Indonesia, bahkan seiring bergulirnya waktu tingkat konsumsi roti
semakin meningkat. Meningkatnya konsumsi roti ini didasari oleh berbagai faktor,
selain mudahnya mengonsumsi roti, faktor lain yang menyebabkan roti banyak
digemari oleh masyarakat adalah dengan harga yang relatif tidak mahal
masyarakat dapat mengganjal rasa lapar yang melanda. Namun inovasi produk
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
4/28
2
yang minim, membuat para konsumen roti mencari-cari inovasi terbaru dari
produk roti. Berangkat dari fenomena tersebut kami menawarkan sebuah inovasi
produk Tireng (roti goreng) Lezat nan Gurih dengan harapan produk Tireng ini
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan inovasi dari produk roti dan menjadi
sebuah potensi usaha yang menjanjikan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan direct selling ini adalah untuk mendapatkan
pengalaman secara langsung mengenai dunia usaha, dan mengetahui kondisi
aktual di lapangan saat pelaksanaan kegiatan wirausaha. Namun disamping itu
kegiatan ini pun bertujuan untuk:
a. Menawarkan inovasi dari produk roti yaitu sebuah produk yang bernama
Tireng (roti goreng) Lezat nan Gurih.
b. Memahami karakteristik atau sifat pasar.
c.
Memahami persaingan produk dengan mampu memberikan inovasi agar
tidak kalah bersaing.
d. Memahami tata kelola dalam sebuah kegiatan wirausaha.
1.3 Luaran yang Diharapkan
Target luaran dari kegiatan direct selling ini adalah sebagai berikut:
Usaha yang berkelanjutan
Mendapatkanlaba
Menumbuhkan jiwa
berwirausaha
Dihasilkan produk inovasi
Tireng (rotigoreng) Lezat
nan Gurih
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
5/28
3
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Profil Usaha
Usaha ini dirintis oleh lima orang mahasiswa yang berasal dari program
studi Teknik Pertanian Universitas Padjadjaran.
Gambar 1. Organigram Perusahaan Tireng
Dengan memanfaatkan produk roti, keju, dan smoked beef kami
menciptakan produk inovatif yang marketable. Produk yang kami tawarkan yaitu
Tireng (roti goreng) Lezat nan Gurih.
2.2 Gambaran Umum Pasar
Gambaran umum pasar dilakukan guna mengidentifikasikan dan
mengelompokkan konsumen secara terpisah, masing-masing memiliki
karakteristik dan kebutuhan tersendiri. Segmen harus dapat diukur, dapat
dijangkau, dapat dibedakan, dan dapat diambil tindakan. Tujuannya adalah untuk
mengetahui sasaran pasar produk dan berapa besar pangsa pasarnya dibandingkan
dengan pesaing.
Segmentasi/Target Pasar
Sasaran penjualan produk yang kami tawarkan yaitu masyarakat secara
luas dengan spesifikasi sebagai berikut, kalangan menengah ke atas, anak-anak,
kawula muda, kalangan dewasa, mahasiswa, dan masyarakat yang berlalu-lalang
di pasar Unpad. Hal ini didasari karena harga yang ditawarkan relatif murah dan
M. Savero. G
(PresidenDirektur)
Adinda F.
(Kepala BagianProduksi)
RIska F.
(Kepala BagianKeuangan)
Risti K.
(Kepala BagianMarketing)
Hanif Bayhaqi
(Kepala Bagian
Transportasi danLogistik)
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
6/28
4
semua kalangan dapat mengonsumsinya, sehingga terbentuklah target pasar
seperti yang sudah kami tentukan.
Permintaan
Kebutuhan manusia akan pangan menjadi sebuah peluang yang besar
untuk menjaring konsumen dengan menjual makanan ringan yang mudah
dikonsumsi dengan konsep "satu kali suap" dengan kandungan gizi yang
diperoleh dari roti, smoked beef , serta keju.
Penawaran
Penjualan makanan yang bergizi dengan konsep satu kali suap masih
kurang di pasaran, ditambah dengan harga yang terjangkau membuat kesempatan
menjaring minat pelanggan semakin besar.
2.3 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran dilakukan berdasarkan analisa 7P yang terdiri atas:
Product
Produk yang dihasilkan adalah produk makanan dengan branding Tireng
(roti goring) Lezat nan Gurih. Produk yang dibuat dikembangkan sesuai tingkatkesukaan konsumen terhadap tren cemilan yang mudah dan cepat dikonsumsi juga
dengan rasa yang disukai berbagai kalangan yaitu keju dan smooked beef disertai
dengan pelengkap yaitu mayonaise. Produk ini sangat potensial untuk
dikembangkan karena produk ini merupakan terobosan yang dapat membantu
masyarakat yang mengalami rasa kebosanan terhadap roti yang ada umumnya.
Selain itu kehangatan produk yang membuatnya semakin gurih kami pertahankan
dengan metode pemasakan di tempat, sehingga konsumen dapat menikmati
gurihnya produk Tireng sekaligus dapat melihat proses produksi Tireng secara
langsung.
Promotion
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen
melalui beberapa cara:
Advertising (Iklan) : Melalui poster, dan broadcast dengan media
sosial yang tersedia berupa LINE.
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
7/28
5
Personal Sell ing : Promosi melalui penjualan langsung ke tempat
konsumen berada dengan menawarkan produk langsung, seperti
mengikuti penjualan di Pasar Unpad, menawarkan langsung ke
pembeli dengan berkeliling Unpad, menawarkan langsung ke pembeli
dengan berjualan di kampus FTIP.
Placement
Tempat yang dipilih untuk berjualan adalah tempat yang ramai oleh
pengunjung, sehingga dengan ramainya pengunjung membuat peluang terjualnya
usaha kami meningkat. Oleh karena itu kami memilih pasar Unpad sebagai tempat
kegiatan berjualan.
People
Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat
meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak
langsung. Sumber daya manusia yang melaksanakan usaha ini ialah orang-orang
yang memiliki pengalaman wirausaha serta memiliki keahlian dalam pembuatan
produk roti goreng menjadi lezat nan gurih.
Penampilan Ukuran produk Tireng disesuaikan dengan kebutuhan agar bisa sekali
makan. Produk dikemas dengan menggunakan plastik mika disertai dengan label
merk agar lebih bersih dan menarik pelanggan.
Price
Strategi penetapan harga yang dilakukan oleh Tireng adalah dengan
menggunakan harga yang telah ditetapkan berdasarkan biaya produksi yang telah
dilakukan perhitungan dengan matang oleh bagian keuangan. Harga yang
ditetapkan oleh Tireng tidak terlalu tinggi agar dapat di jangkau, sebab kembali
lagi ke segmentasi kami yaitu dari berbagai kalangan juga berbagai usia.
Pengembangan Wilayah Pemasaran
Tireng dalam melakukan pengembangan wilayah pemasaran dengan cara
menambah jaringan relasi melalui media sosial yaitu LINE serta menjaring
langsung pihak-pihak yang memiliki keinginan untuk menjalin kerjasama saat
dilakukan penjualan yang dilakukan di Pasar Unpad
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
8/28
6
2.4 Strategi Pengembangan Produk
Pengembangan produk yang kami lakukan dengan mengambil kesan dan
saran dari para konsumen yang telah menikmati produk kami, berupa testimoni
yang diberikan oleh para konsumen produk Tireng.
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
9/28
7
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Untuk mencapai target luaran dan tujuan dari kegiatan direct selling ini,
maka dilakukan perancangan langkah-langkah agar dapat terealisasinya produk
Tireng (roti goreng) Lezat nan Gurih sebagai berikut:
a. Penentuan struktur perusahaan sekaligus penetapan job description dari
setiap pos-pos dalam struktur perusahaan.
b.
Brainstorming atas usaha apa yang ingin dijalankan berdasarkan analisis
SWOT.
c.
Perancangan timeline untuk memudahkan penjadwalan kegiatan wirausaha.
d. Pembelian bahan dan barang yang diperlukan.
e. Publikasi dan promosi produk melalui berbagai media, karena publikasi dan
promosi produk sangatlah memegang peranan penting dalam kegiatan
berwirausaha.
f. Pembuatan logo produk dan poster, karena dalam berwirausaha salah satu
yang dapat menarik perhatian konsumen adalah terletak pada logo produk
yang menarik.
g. Uji coba pembuatan produk untuk memastikan apakah produk sudah terbuat
dengan sempurna.
h. Penjualan produk yang sudah diproduksi dengan sempurna.
Tabel 1. Analisis PDCA (Plan Do Check Action )
Indicator Plan Do Check Action
Produk Produk sesuaidengan
komposisi dan
target jumlah
Membuat produk sesuai
dengan
komposisi dan
jumlah
Melakukan pengecekan
kesesuaian
produk
Membuat produklebih dari target
sebagai
persediaan
Harga Harga yang
ditetapkan
sesuai standar
Melakukan
penjualan
sesuai harga
Harga yang
ditawarkan
sesuai dengan
Mempertahankan
harga dengan
melihat naik
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
10/28
8
yang
ditetapkan
kesepakatan turunnya harga
bahan baku
Distribusi/Tempat Tempat yang
strategis dan
penjaringan
konsumen
secara
langsung
Mencari
tempat
strategis untuk
stan dan
tempat ramai
untuk
menjaring
konsumen
Melakukan
riset ke lokasi
tersebut untuk
memastikan
kesesuain
Melakukan
persiapan lebih
awal agar
mendapatkan
tempat yang
sesuai dan
mampu banyak
menarik
pelanggan
Promosi Promosi
menggunakan
media sosial
dan relasi
Melakukan
kegiatan
promosi
menggunakan
media Sosial
Mendapatkan
konsumen
melalui
promosi
tersebut
Membuat poster
dan sticker dan
giat melakukan
promosi melalui
media sosial
Penjualan Penjualan
maksimal
sesuai
keinginan
konsumen
Melakukan
kegiatan
produksi
Penjualan
sesuai dengan
target
Melakukan
perluasan
wilayah
pemasaran agar
penjualan
meningkat
SDM Tenaga kerja
yang ahli di
bidangnya
Melakukan
percobaan dan
pelatihan
Tenaga kerja
ahli pada
bidangnya
Pemilihan
berdasarkan
keahlianTeknologi yang
digunakan
Komputer Membuat
sticker dan
poster sebagai
identitas
produk
Melakukan
design sticker
serta poster dan
pencetakan
sticker
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
11/28
9
Tabel. 2 Timeline Kegiatan
Kegiatan PJBulan Maret Bulan April
1 2 3 4 5 1 2 3 4
I. Persiapan
Survey Pasar RSK
Belanja bahan
dan alat untuk
produksi
BAY
Penentuan lokasi
penjualanRST
II.Pelaksanaan Kegiatan
Uji coba produk DNS
Promosi RST
Penjualan ALL
Pengolahan data
kegiatan
wirausaha +
dokumentasi dan
bukti
MSG
Evaluasi dan
pengembangan
produk
DNS
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
12/28
10
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI PENGEMBANGAN USAHA
Produk yang dihasilkan berupa Roti Goreng yang didalamnya berisi
smoked beef , keju, dan diberi mayonaise serta saus sambal. Dimana produksi Roti
Goreng ini diberi nama jual berupa “Tireng” sehingga lebih mudah untuk dikenal
dan mudah diingat oleh konsumen.
Proses produksi "Tireng" ini memakan waktu selama kurang lebih 3 jam
yaitu untuk melakukan proses pengisian roti dengan keju, smoked beef , dan
mayonaise serta proses penggulungan dan penepungan roti dengan tepung roti.
Proses penggorengan roti pada hari pertama, dilakukan secara mendadak sehingga
"Tireng" yang disajikan masih dalam kondisi hangat. Proses penggorengan roti
harus dalam kondisi minyak yang benar-benar panas dengan api kecil sehingga
matang merata hingga ke dalam roti tetapi roti tetap cepat matang. Hasil yang di
dapat pada proses penggorengan "Tireng" adalah "Tireng" matang sempurna dan
merata sehingga menghasilkan tekstur yang renyah dan terdapat kelembutan keju
yang meleleh dan gurihnya smoked beef didalamnya. Namun, ada beberapa buah
"Tireng" yang mengandung terlalu banyak minyak. Hal ini disebabkan karena
proses pengorengan yang terlalu lama karena api yang terlalu kecil sehingga
terlalu banyak minyak yang meresap ke dalam roti. Api yang terlalu kecil tersebut
ditimbulkan karena kondisi regulator kompor yang kurang baik sehingga api yang
keluar dari tabung gas tidak maksimal. Akan tetapi, kendala tersebut dapat
ditanggulangi dengan mengganti kompor yang sebelumnnya digunakan dengan
kompor lain yang kondisinya lebih baik.
Dalam penjualan kami memberikan 2 pilihan ukuran pada konsumen,yaitu ukuran besar dan ukuran kecil dengan harga masing-masing Rp 5.000 dan
Rp 3.000, sehingga dapat memberikan kebebasan pada pembeli untuk memilih
sesuai dengan kebutuhannya.
Usaha ini pun kami selimuti dengan inovasi-inovasi yang membedakannya
dengan produk yang sudah ada di pasaran, yakni dengan menawarkan berbagai
keunggulan yang terdapat pada produk Tireng ini. Adapun keunggulan dari
produk Tireng yang kami jual adalah sebagai berikut:
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
13/28
11
1. Menggunakan bahan baku pilihan dengan kualitas terbaik.
2. Produk dikemas dengan rapih dan menarik.
Penjualan produk Tireng dilakukan sebanyak 2 (dua) kali dengan hari
pertama dilakukan di kelas, dan hari kedua dilakukan di pasar Unpad Jatinangor,
selain itu juga dilakukan sistem preorder melalui media sosial. Adapun data
penjualan Tireng adalah sebagai berikut:
Hari Ke- Tanggal Produk Ditawarkan Produk Terjual
1 Kamis, 31 Maret 2016 15 13
2 Minggu, 3 April 2016 42 42
Berdasarkan analisis dilapangan, persaingan di pasar Unpad sangat ketat
karena banyaknya penjual makanan yang menjajakan makanannya dengan
berbagai variasi jenis dan harga. Sedangkan persaingan yang diperoleh saat
berjualan di Kampus FTIP dirasakan tidak ada yang berarti karena terbukanya
kesempatan berjualan yang sangat besar serta kebutuhan makanan yang sangat
tinggi bagi mahasiswa. Namun yang menyebabkan tidak terjualnya semua produk
Tireng adalah akibat proses penyesuaian dan pengenalan produk Tireng yang
masih tergolong produk baru dilingkungan Kampus FTIP. Sehingga pada hari itu
kami terfokus kepada pengenalan produk Tireng agar mahasiswa yang menjadi
segmentasi pasar kami pun akan mengenal produk inovasi baru yang kami
tawarkan. yakni produk Tireng.
Kemudian saat berlangsungnya penjualan di pasar Unpad terdapat sebuah
potensi besar atas usaha ini, yakni terdapat konsumen yang mengajak bekerja
sama untuk memproduksi produk Tireng ini. Analisis kami ini merupakan sebuah
peluang usaha yang sangat menjanjikan dan berkelanjutan. Terlebih usaha iniakan di pasarkan untuk pangsa pasar siswa yang berada di sekolah, dengan begitu
peluang usaha yang berkelanjutan sangat tinggi. Selain itu respons dari konsumen
yang telah menikmati produk Tireng ini sangat positif, mereka menyambut baik
dengan adanya produk Tireng ini. Dengan demikian produk Tireng ini merupakan
produk yang memiliki peluang usaha yang cukup besar untuk ditumbuh
kembangkan.
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
14/28
12
Tidak lupa pula pada kegiatan wirausaha ini kami juga menganalisis faktor
“x” terhadap produk kewirausahaan yang kami tawarkan. Faktor x sendiri
merupakan faktor yang melekat pada diri seseorang, faktor ini tak berwujud
namum dapat di rasakan. Faktor “x” dalam setiap orang berbeda, faktor ini
merupakan kunci kesuksesan dalam suatu usaha, faktor ini terbentuk melalui
tindakan yang dilakukan dan tidak dapat terlihat dalam waktu singkat. Pada diri
seorang entrepreneur faktor x ini sangat mempengaruhi dalam menjalankan
usaha. Faktor “x” terdiri dari x besar dan faktor x kecil. Seseorang memilki
faktor “x” yang di tentukan oleh seberapa jauh seseorang tersebut menggali dan
mengembangkan faktor”x” tersebut.
Dalam menjalankan kegiatan wirausaha, faktor “x” ini sebagai kesempatan
atau permasalahan dimana faktor ini dapat diubah dengan pengembangan faktor
“x” dalam individu setiap orang sehingga akan menghasilkan keuntungan dan
peluang yang lebih dari pesaing usaha. Dalam kegiatan usaha, faktor “x” ini dapat
di perkuat dengan kepercayaan antar rekan usaha, komitmen yang kuat, produksi
produk, analisis dan perencanaan kegiatan usaha.
Untuk merasakan dan menggali faktor “x” ini tergantung dengan sikap
yang kita lakukan. Faktor “x” ini melekat pada diri seseorang, penentu
keberhasilan dalam suatu usaha, berasal dari diri seseorang dan dapat di pengaruhi
oleh lingkungan sekitar, tidak diperoleh dalam waktu yang singkat sehingga dapat
dikembangkan dan tumbuh menjadi “x” besar.
Pada Usaha yang Kami lakukan terdapat faktor X yang melekat baik
dalam Internal juga Eksternal.
a. Internal
Kerja keras dalam timKegiatan yang dikerjakan oleh kelompok kami selama produksi, hingga
penjualan dilakukan secara sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah dan
tanpa berhenti sebelum target tercapai dan selalu mengutamakan kepuasan
pelanggan, kami pun selalu berusaha keras untuk meraih hasil yang
maksimal.
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
15/28
13
Saling terbuka
Dalam bersikap satu sama lain kami selalu berusaha untuk saling jujur,
rendah hati, mau menerima pendapat, kritik dari orang lain.
Memiliki keahlian yang sesuai pada bidang masing-masing
Keahlian dalam memimpin, keahlian dalam membuat produk, keahlian
dalam mengatur keuangan, keahlian dalam melakukan pemasaran, serta
keahlian dalam menyediakan sarana transportasi serta logistik, telah
dimiliki oleh masing-masing individu masing-masing dan bekerja sesuai
dengan porsinya.
Cekatan dalam menyelesaikan persoalan
Dalam menyelesaikan suatu persoalan kelompok kami selalu bertindak
cepat namun juga tepat, sehingga dapat meminimalisirkan kesalahan serta
tidak membuang banyak waktu.
Memiliki ilmu dasar dalam wirausaha
Pengetahuan berupa ilmu mengenai Kewirausahaan telah diajarkan
dikampus sehingga kami dapat langsung menerapkannya serta mengetahui
persoalan yang dihadapi secara lebih nyata.
Kepercayaan satu sama lain
Agar hubungan kelompok dapat berjalan harmonis dan bahagia dapat
terjalin dengan langgeng, diperlukannya suatu kepercayaan agar selama
berkegiatan dapat berjalan lancar tanpa adanya rasa kecurigaan ataupun
konflik.
Kreativitas dan Inovasi
Dalam pembuatan Tireng ini kemampuan mengembangkan ide dan cara
baru yang berbeda dari sebelumnya sedangkan, Inovasi juga kami lakukan
yaitu dengan melakukan proses pembaharuan/pemanfaatan/pengembangan
dengan menciptakan hal baru yang berbeda dengan sebelumnya
b. Eksternal
Lingkungan berjualan yang ramai dan mudah dijangkau
Lokasi yang dekat dengan tempat tinggal kami yaitu di Pasar Unpad
memudahkan dalam mobilisasi barang juga sangat mudah dalam
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
16/28
14
menjaring konsumen terutama karena lokasinya yang selalu ramai setiap
minggunya.
Jaringan relasi yang luas
Kenalan berupa sahabat dan orang terdekat sangat membantu dalam
memasarkan produk. Selain itu juga bertemu dengan orang baru juga dapat
mengembangkan produk kita agar dapat dikenal lebih jauh lagi.
Peralatan yang mudah dan telah dimiliki sebelumnya
Dengan adanya perlatan yang telah dimiliki sebelumnya membuat kami
dapat menghemat biaya peralatan, dan kualitas peralatannya lebih baik.
Memiliki sarana transportasi
Sarana transportasi berupa motor, sangat membantu dalam pembelian
bahan baku, maupun saat melakukan mobilisasi barang dari tempat
produksi ke lokasi penjualan.
Tingginya minat konsumen terhadap makanan
Kebutuhan manusia akan makanan merupakan suatu kebutuhan dasar,
sehingga kebutuhan akan makanan membuat setiap orang akan terus
mencari makan sehingga hal tersebut membuat terbuka lebarnya
kesempatan dalam menjaring konsumen.
Penggunaan bahan berkualitas
Bahan yang berkualitas menjadi prioritas kami agar konsumen nantinya
juga mendapatkan manfaat berupa gizi yang sesuai.
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
17/28
15
BAB V
ANALISIS BIAYA
5.1 Modal
Investasi Awal
No Nama Besar investasi
1. Riska Frindona Rp 50.000,00
2. M. Hanief Bayhaqqi Rp 140.000,00
5.2 Biaya Hari Pertama Penjualan
5.2.1 Biaya untuk Pembelian Bahan Baku pada Hari ke-1 (FTIP, UNPAD)
No. Bahan – bahan Satuan Harga
1 Roti tawar besar Isi 5 Rp 5.500,00
2 Roti tawar kecil Isi 8 Rp 4.000,00
3 Keju slice 4 slice Rp 4.000,00
4 Smoked beef / daging
burger
100 gram Rp 5.000,00
5 Telur ayam 3 butir Rp 4.000,00
6 Tepung roti tempura 150 gram Rp 3.000,00
7 Saos 15 saschet Rp 3.750,00
8 Mayones 200 gram Rp 4.000,00
9 Tempat mika 15 pcs Rp 2.500,00
10 Minyak goreng 150 ml Rp 3.000,00
11 Gas elpiji 230 gram Rp 3.000,00
JUMLAH Rp 41.750,00
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
18/28
16
5.2.2 Biaya Bahan yang Dikeluarkan untuk Roti Kecil
Biaya Bahan Habis Pakai
No Bahan-Bahan
Jumlah Harga Bahan per
produkJumlah Satuan
1 Roti tawar kecil 1 lembar roti Rp 500,00
2 Keju slice 1/4 slice Rp 250,00
3 Smoked beef 5 gram Rp 250,00
4 Telur ayam 1/5 butir telur Rp 250,00
5 Tepung roti tempura 10 gram Rp 200,00
6 Saos 1 sachet Rp 250,00
7 Mayones 13,3 gram Rp 260,00
8 Tempat mika 1 pcs Rp 100,00
9 Minyak goreng 10 ml Rp 200,00
10 Gas elpiji 15 gram Rp 190,00
SUBTOTAL Rp 2.450,00
Harga jual per produk Rp 3.000,00
5.2.3 Biaya Bahan yang Dikeluarkan untuk Roti Besar
Biaya Bahan Habis Pakai
No Nama BahanJumlah Harga Bahan per
produkJumlah Satuan
1 Roti tawar besar 1 lembar roti Rp 1.100,00
2 Keju slice 1/3 slice Rp 340,00
3 Smoked beef 10 gram Rp 500,00
4 Telur ayam 1/5 Butir telur Rp 260,00
5 Tepung roti tempura 10 gram Rp 200,00
6 Saos 1 sachet Rp 250,00
7 Mayones 13,3 gram Rp 260,00
8 Tempat mika 1 pcs Rp 150,00
9 Minyak goreng 10 ml Rp 200,00
10 Gas elpiji 15 gram Rp 190,00
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
19/28
17
SUBTOTAL Rp 3.450,00
Harga jual per produk Rp 5.000,00
5.2.4 Pengeluaran
No Keterangan Biaya
1 Bahan habis pakai Rp 41.750,00
TOTAL Rp 41.750,00
5.2.5 Pendapatan Usaha (Penjualan Produk)
No Nama produk Jumlah Harga jual/produk Harga
1 Roti goreng kecil 8 Rp 3.000,00 Rp 24.000,00
2 Roti goreng besar 5 Rp5.000,00 Rp 25.000,00
TOTAL Rp 49.000,00
5.2.6 Perhitungan Keuntungan
Keuntungan / laba = pendapatan – pengeluaran
= Rp 49.000,00 - Rp 41.750,00
= Rp 7.250,00
Persentase laba =
= 17,36 %
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
20/28
18
5.3 Biaya Hari Kedua Penjualan
5.3.1 Biaya untuk Pembelian Bahan Baku pada Hari ke-2 (Pasar Unpad)
No. Bahan – bahan Satuan Harga
1 Roti tawar besar Isi 10 Rp 11.000,00
2 Roti tawar kecil Isi 16 Rp 10.500,00
3 Roti tawar kecil Isi 16 Rp 8.000,00
4 Keju slice 9 slice Rp 9.900,00
5 Smoked beef 150 gram Rp 19.600,00
6 Telur ayam 6 butir Rp 6.500,00
7 Tepung roti tempura ¼ kg Rp 5.000,00
8 Saos @5.500 44 saschet Rp 11.000,00
9 Mayones 400 gram Rp 11.000,00
10 Tempat mika Isi 40 mika Rp 4.500,00
11 Tisu makan 25 lembar Rp 1.000,00
12 Minyak goreng 200 ml Rp 4.000,00
13 Gas elpiji 350 gram Rp 3.000,00
14 Stiker logo 45 lembar Rp 7.000,00
JUMLAH Rp 112.000,00
5.3.2 Biaya Bahan yang Dikeluarkan untuk Roti Kecil
Biaya Bahan Habis Pakai
No Bahan-BahanJumlah Harga Bahan per
produkJumlah Satuan
1 Roti tawar kecil 1 lembar roti Rp 590,00
2 Keju slice 1/6 slice Rp 200,00
3 Smoked beef 3,5 gram Rp 450,00
4 Telur ayam 1/7 butir telur Rp 150,00
5 Tepung roti tempura 5,95 gram Rp 120,00
6 Saos 1 sachet Rp 250,00
7 Mayones 9,52 gram Rp 260,00
8 Tisu makan 1/2 lembar Rp 20,00
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
21/28
19
9 Tempat mika 1 pcs Rp 100,00
10 Minyak goreng 4,76 ml Rp 95,00
11 Gas elpiji 8,3 gram Rp 72,00
12 Stiker logo 1 pcs Rp 150,00
SUBTOTAL Rp 2.457,00
Harga jual per produk Rp 3.000,00
5.3.3 Biaya Bahan yang Dikeluarkan untuk Roti Besar
Biaya Bahan Habis Pakai
No Nama Bahan Jumlah Harga Bahan perprodukJumlah Satuan
1 Roti tawar besar 1 lembar roti Rp 1.100,00
2 Keju slice 1/4 slice Rp 275,00
3 Smoked beef 5 gram Rp 650,00
4 Telur ayam 1/7 butir telur Rp 200,00
5 Tepung roti tempura 5,95 gram Rp 120,00
6 Saos 1 sachet Rp 250,007 Mayones 9,52 gram Rp 260,00
8 Tisu makan 1/2 lembar Rp 20,00
9 Tempat mika 1 pcs Rp 150,00
10 Minyak goreng 4,76 ml Rp 95,00
11 Gas elpiji 8,3 gram Rp 72,00
12 Stiker logo 1 pcs Rp 150,00
SUBTOTAL Rp 3.342,00Harga jual per produk Rp 5.000,00
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
22/28
20
5.3.4 Biaya Investasi
Biaya Peralatan Penunjang (Investasi)
No Nama Jumlah Harga Satuan Jumlah (Rp)
1 Poster A3 1 Rp 5.000,00 Rp 5.000,00
2 Wajan 1 - -
3 Spatula 1 - -
4 Kompor 1 - -
5 Pisau dapur 1 - -
6 Meja 1 - -
SUBTOTAL Rp 5.000,00
5.3.5 Biaya Tak Langsung
Biaya Tak Langsung (Operasional dan Perjalanan)
No Jenis Biaya Banyaknya SatuanKeseluruhan
(Rp)
1 Sewa Tempat 1 - Rp 7.000,00
2 Dana kebersihan 1 - Rp 2.000,00
3 Transportasi - - -
SUBTOTAL Rp 9.000,00
5.3.6 Pengeluaran
No Keterangan Biaya
1 Bahan habis pakai Rp 112.000,00
2 Biaya investasi Rp 5.000,00
3 Biaya tak langsung Rp 9.000,00
Total Rp 126.000,00
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
23/28
21
5.3.7 Pendapatan Usaha (Penjualan Produk)
No Nama produk Jumlah Harga jual/produk Harga
1 Roti goreng kecil 32 Rp 3.000,00 Rp 96.000,00
2 Roti goreng besar 10 Rp5.000,00 Rp 50.000,00
Total Rp 146.000,00
5.3.8 Perhitungan keuntungan
Keuntungan / laba = pendapatan – pengeluaran
= Rp 146.000,00 - Rp 126.000,00
= Rp 20.000,00
Persentase laba =
= 15,87 %
5.3.9 Perhitungan BEP (Break Event Point )
BEP produk roti kecil =
=
=
= 26 unit produk roti kecil.
BEP produk roti besar =
=
=
= 8 unit produk roti besar.
Dalam berwirausaha analisis BEP ( Break Event Point ) ini sangat membantu
untuk memproyeksikan seberapa banyak barang atau produk yang harus di
produksi. BEP ( Break Event Point ) merupakan titik dimana dalam keadaan belum
memperoleh keuntungan tetapi juga tidak merugi. Dengan perhitungan BEP ini
suatu usaha dapat dianalisis untuk menentukan jumlah produk yang harus di jual
kepada konsumen.
Dalam perhitungan BEP pada produk roti kecil adalah 26 produk, sedangkan
produk roti goreng kecil di produksi 32 produk. Produk roti besar dalam
perhitungan BEP adalah 8 produk roti goreng, sedangkan dalam wirausaha ini roti
goreng ukuran besar di produksi dalam jumlah 10 produk. Dengan produk yang
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
24/28
22
diproduksi melebihi dari titik BEP, maka dalam usaha ini mendapatkan
keuntungan secara keseluruhan pada hari kedua ini sebesar 15,87%.
5.4 Analisis Aspek Keuangan (Finansial)
Modal atau aspek keuangan merupakan salah satu faktor dalam kegiatan
wirausaha. Namun salah satu kunci keberhasilan dalam suatu usaha bukan terletak
pada banyaknya modal yang harus di keluarkan tetapi jumlah modal yang tepat
dan penggunaan modal tersebut. Oleh sebab itu jumlah modal dalam usaha ini
harus disesuaikan dengan potensi pasar dan konsumen, seimbang dengan
penggunaan modal itu sendiri, dan perkiraan tingkat keuntungan yang akan di
peroleh.
Dalam suatu usaha untuk meminimalisir terjadinya resiko, maka dilakukan
analisis keuangan yang meliputi menghitung biaya modal investasi, menghitung
biaya bahan yang di butuhkan, menghitung biaya operasi, dan menghitung nilai
BEP produk. Dengan adanya analisis ini maka pengelolaan keuangan dapat
berjalan dengan baik.
Salah satu tujuan dalam melakukan kegiatan wirausaha adalah memperoleh
keuntungan. Selain keuntungan dalam finansial, melakukan kegiatan wirausaha
juga mendapatkan keuntungan seperti tantangan awal dan perasaan bermotivasi
yang tinggi, dimana peluang untuk mengembangkan kegiatan usaha ini sangat
besar untuk memperoleh keuntungan yang lebih dalam jangka waktu panjang.
Selain itu dalam kegiatan wirausaha juga terdapat kerugian seperti pengorbanan
personal dimana pada awal usaha harus bekerja keras dengan waktu yang lama.
Kerugian lain nya adalah beban tanggungjawab yang besar, harus melakukan
pembagian tugas seperti pemasaran, keuangan, dan produksi. Kecilnya marginkeuntungan tidak sesuai dengan kerja keras dan kemungkinan gagal juga cukup
besar merupakan kerugian dalam memulai usaha baru.
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
25/28
23
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari kegiatan wirausaha atau direct selling ini adalah sebagai
berikut:
1. Kegiatan wirausaha memiliki potensi besar untuk ditumbuh kembangkan.
Karena berdasarkan respons dari konsumen, memiliki tingkat kepuasan
yang tinggi, bahkan disuatu momen terdapat konsumen yang mengajak
bekerja sama.
2.
Strategi pemasaran yang sudah dirancang sangat berjalan efektif untuk
mengatasi persaingan dagang.
3. Karakteristik pasar dan konsumen sangat berdinamika.
4. Persaingan di pasar Unpad sangat ketat, sedangkan persaingan yang
diperoleh saat berjualan di Kampus FTIP dirasa tidak begitu ketat.
5. Produk yang tidak memiliki inovasi akan kalah saing dengan produk lain.
6.2 Saran
Saran yang ditawarkan dari kegiatan wirausaha atau direct selling ini agar
kedepan kegiatan wirausaha dapat berlangsung dengan optimal adalah sebagai
berikut:
1. Membuat inovasi dan terobosan baru agar mendapat perhatian dari
konsumen.
2. Lakukan jemput bola ( selling personal ) apabila penjualan belum berjalan
maksimal.3. Perhatikan pangsa pasar ketika ingin melakukan kegiatan wirausaha.
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
26/28
iii
LAMPIRAN
Gambar 1. Proses Produksi
Tireng Mentah
Gambar 2. Proses Penghitungan
Tireng Mentah
Gambar 3. Tireng yang Sudah
Siap di GorengGambar 4. Penggorengan Tireng
Gambar 5. Pengangkatan Tireng
yang Sudah di Goreng
Gambar 6. Pengemasan Tireng di
Lokasi Penjualan
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
27/28
iv
Gambar 7. Penggorengan Tireng
di Lokasi Penjualan
Gambar 8. Mempersiapkan Tireng
yang Sudah di Goreng
Gambar 11. Pengunjung yang
Bertanya Mengenai Tireng
Gambar 12. Penjualan Tireng
Gambar 9. Tireng yang Sudah di
Kemas
Gambar 10. Konsumen yang
Mengajak Bekerja sama
-
8/16/2019 Laporan Akhir Kewirus
28/28
v
Gambar 13. Logo Perusahaan
Gambar 14. Poster Tireng