laporan akhir program ipteks bagi...
TRANSCRIPT
i
LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)
IbM KELOMPOK GURU YANG MENGALAMI KESULITAN DALAM PENGEMBANGAN DAN PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
OLEH
I Gusti Nyoman Yudi Hartawan, S.Si., M.Sc NIDN. 0025058401
Prop. Dr. I Gusti Putu Suharta, M.Si NIDN. 0015126205
Prof. Dr. I Nengah Suparta, M.Si NIDN. 0011076503
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2014
iii
RINGKASAN
Menurut Kepala SD No. 1 dan SD No. 2 Tegallinggah, profil sekolah adalah dari segi usia, pengalaman, dan kualifikasi pendidikan guru pada kedua sekolah tersebut sudah memadai. Namun dari segi hasil belajar khususnya berkaitan dengan matematika, tampak belum sesuai dengan harapan. Sebagaian besar siswa masih lemah. Lebih lanjut, menurut guru kelas IV SD No. 1 Tegallinggah, pembelajaran yang dilaksanakan selama ini, hanya mengacu pada buku paket. Alasan mereka adalah buku paket tersebut materinya sudah sesuai, sehingga buku paket digunakan halaman demi halaman. Mereka juga mengatakan bahwa hampir tidak pernah menggunakan alat peraga atau media lainnya, karena merasa kesulitan mengembangkan dan menggunakan media pembelajaran . Hal senada disampaikan oleh, guru kelas V SD No. 2 Tegallinggah bahwa media pembelajaran yang digunakan hanya buku, sedangkan media lainnya tidak pernah digunakan. Kedua sekolah tersebut mempunyai permasalahan yang relatif sama. Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru masih bersifat tekstual. Pemanfaatan aspek budaya atau lingkungan siswa sebagai media atau sumber pembelajaran sangat kurang.
Tujuan kegiatan P2M ini adalah meningkatkan pengetahuan dan pengalaman guru berkaitan dengan penyusunan RPP yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013, dan mengembangkan serta menggunakan media pembelajaran agar siswa belajar dengan menyenangkan dan bermakna.
Metode pelaksanaan kegiatan adalah (1) model partisipatory rural apprasial. Model ini digunakan untuk mengidentifikasi masalah yang dialami mitra atau kelompok masyarakat. Dalam merumuskan masalah, mengatasi masalah, penentuan proses dan kriteria masalah, mitra harus diikutsertakan, (2) model Technology Transfer (TT), yang berupa pengembangan media pembelajaran matematika, (3) model pelatihan/diskusi kelompok (workshop).Hasil kegiatan ini adalah : (1) Mitra memahami berkaitan dengan pengembangan RPP sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013, dan (2) dapat mengembangkan serta menggunakan media pembelajaran matematika.
iv
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang maha Esa, atas rakhmatNya
kami dapat menyelesaikan laporan akhir kegiatan P2M ini sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan. Kegiatan ini pada dasarnya adalah memberikan sentuhan IPTEKS ke
masyarakat sekolah agar para guru dapat mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 serta
mengembangkan media pembelajaran agar siswa belajar dengan menyenangkan dan
bermakna.
Sehubungan dengan itu, melalui kesempatan baik ini perkenankan kami
mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Dirjen Dikti melalui Direktur
DP2M atas dukungan dana yang diberikan sehingga kegiatan ini dapat berlangsung. Begitu
pula kepada Ka LPM Undiksha kami ucapkan terima kasih atas petunjuk, arahan, serta
motivasinya sehingga kegiatan ini dapat berhasil sesuai dengan harapan. Di samping itu
secara khusus kepada mitra kami ucapkan terima kasih atas pengertiannya dan kerja
samanya sehingga kegiatan ini dapat berhasil dan berdayaguna bagi para guru.
Walaupun demikian, kami yakin kegiatan ini masih ada kelemahan-kelemahanya,
sehingga saran, pendapat, atau masukan dari berbagai pihak kami harapkan untuk
melakukan perbaikan di kegiatan-kegiatan sejenis lebih lanjut. Terima kasih.
Tim P2M
v
Hal.
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
RINGKASAN iii
PRAKATA iv
DAFTAR ISI v
BAB I. PENDAHULUAN 1
BAB II. TARGET DAN LUARAN 8
BAB III. METODE PELAKSANAAN 9
BAB IV. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 12
BAB V. HASIL YANG DICAPAI 14
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 20
DAFTAR PUSTAKA 21
LAMPIRAN
1
BAB I. PENDAHULUAN A. Analisis Situasi
Desa Tegallinggah adalah salah satu desa di wilayah Kecamatan Sukasada
Kabupaten Buleleng dengan rasio penduduk desa yang beragama Hindu dan Islam hampir
sama yaitu 55 : 45. Jarak Desa Tegallinggah adalah 11 Km dari pusat pemerintahan
Kabupaten Buleleng dan 12 Km dari Kampus Undiksha. Bermula dari pendatang dari
Bugis dan Palembang yang berlabuh di Pantai Happy, selanjutnya mereka ke Selatan dan
mendirikan pondok – pondok kecil di tanah kering yang luas. Tempat ini lebih lanjut
diberi nama Tegallinggah. Perkembangan lebih lanjut, datang penduduk dari daerah lain,
seperti dari Tenganan, Banjar, Depehe, Paketan, Tukadmungga, Banjar Tegal dan lain-lain
yang menempati daerah ini. Walaupun mereka berbeda agama dan budaya tetapi mereka
hidup dengan damai dan saling hormat-menghormati satu sama lainnya.
Penduduk Desa Tegallinggah adalah 6.265 jiwa yang terdiri dari 2.965 laki-laki
dan 3300 jiwa perempuan. Mata pencaharian penduduknya adalah petani, berdagang,
berternak dan buruh tukang, dll. Mata pencaharian masyarakatnya adalah sebagai ibu
rumah tangga sebanyak 1594 jiwa, sebagai buruh tani sebayak 1060 jiwa, dan sisanya ada
sebagai pengrajin, pegawai negeri, dll. Kerajinan yang sangat terkenal dari Desa
Tegallinggah adalah kasur kapuk dan anyaman bambu. Selain itu, Desa Tegallinggah juga
mempunyai tempat wisata hutan yaitu, Wisata Tirta Kuning.
Berkaitan dengan pendidikan, ada 2 (dua) buah sekolah dasar di Desa Dinas
Tegallinggah, yaitu SD No. 1 Tegallinggah dan SD No. 2 Tegallinggah. Menurut Kepala
SD No. 1 dan SD No. 2 Tegallinggah, profil sekolah dapat disajikan pada table berikut.
2
Tabel 01. Profil Sekolah
Karakteristik SD No. 1 Tegallinggah SD No.2 tegallinggah Jumlah guru 10 (L = 6, P = 4) 11 (L = 6, P = 5) Guru kelas 7 (PNS = 5, non PNS =2) 11 (PNS = 8, non PNS =3) Umur guru
a.lebih dari 40 tahun
b. kurang dari 40 tahun
a.8 b.2
a.5 b.6
Latar belakang pendidikan guru
a.S1 b.Belum S1
a.9 b.1
a.8 b.3
Masa kerja guru
a.Lebih dari 25 thn b.Kurang dari 25 tahun
a.6 b.4
a.7 b.4
Rata-rata kelas matematika(yang kurang )
Kelas III, IV, dan V Kelas , I, III, IV, V, VI
Data di atas menunjukkan , dari segi usia, pengalaman, dan kualifikasi pendidikan
guru pada kedua sekolah tersebut sudah memadai. Namun dari segi hasil belajar
khususnya berkaitan dengan matematika, tampak belum sesuai dengan harapan. Sebagaian
besar siswa masih lemah.
Lebih lanjut, menurut guru kelas IV SD No. 1 Tegallinggah, pembelajaran yang
dilaksanakan selama ini, hanya mengacu pada buku paket. Alasan mereka adalah buku
paket tersebut materinya sudah sesuai, sehingga buku paket digunakan halaman demi
halaman. Mereka juga mengatakan bahwa hampir tidak pernah menggunakan alat peraga
atau media lainnya, karena merasa kesulitan mengembangkan dan menggunakan media
pembelajaran . Hal senada disampaikan oleh, guru kelas V SD No. 2 Tegallinggah bahwa
media pembelajaran yang digunakan hanya buku, sedangkan media lainnya tidak pernah
digunakan. Hal ini diperkuat oleh Kepala SD No. 1 dan No. 2 Tegallinggah dan Sudiana
3
yang lama bertugas sebagai pengawas kedua sekolah tersebut bahwa sekolah tidak
memiliki media pembelajaran dan guru mengalaami kesulitan dalam pengembangan dan
penggunaaan media pembelajaran. Kedua sekolah tersebut mempunyai permasalahan yang
relatif sama. Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru masih bersifat tekstual.
Pemanfaatan aspek budaya atau lingkungan siswa sebagai media atau sumber
pembelajaran sangat kurang.
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan oleh guru untuk
menyampaikan informasi (materi) kepada siswa. Penggunaan media sangat penting dalam
pembelajaran matematika karena dapat meningkatkan motivasi, sikap dan pemahaman
siswa. Pengembangan media yang akrab dengan siswa dalam arti media tersebut dekat
dengan kehidupan siswa maka sangat menguntungkan bagi siswa dan guru, di samping
kebermanfaatannya juga murah dan mudah memperolehnya.
B. Permasalahan Mitra
Berdasarkan analisis situasi yang telah diungkapkan di atas, dan hasil diskusi
dengan para kepala sekolah dan guru sebagai mitra kegiatan, maka permasalahan mitra
yang perlu memperoleh perhatian dan penanganan adalah berkaitan dengan permasalahan
guru kelas IV dan V. Siswa pada kelas ini akan segera mengikuti ujian nasional, sedangkan
untuk siswa kelas awal karena menggunakan pendekatan tematik integrated. Sehubungan
dengan itu permasalahan yang dihadapi oleh guru kelas IV dan V dapat disajikan sebagai
berikut.
(1) Dalam membuat persiapan, permasalahan mitra paling mendesak, antara lain:
Memilih tema yang sesuai dengan konteks siswa
Memilih atau mengembangkan media pembelajaran yang murah, mudah diperoleh,
menarik dan akrab dengan siswa
Membangkitkan semangat atau minat siswa
4
Menyusun RPP
(2) Dalam bidang pelaksanaan pembelajaran, permasalahan mitra adalah menggunakan
media pembelajaran agar siswa belajar dengan menyenangkan dan bermakna
Guru yang kreatif dan inovatif selalu dapat mengembangkan media pembelajaran
dengan murah dan bermakna. Saat ini media pembelajaran sangat berkembang, dari yang
sangat sederhana ke kompleks. Erman Suherman, dkk (2003) mengklasifikasi media
pembelajaran menjadi 6 yaitu:
a. media non projected seperti: foto, diagram, display, dan model-
model
b. media projected seperti: slide, dan transparansi
c. media dengar seperti: kaset, compact disk,
d. media gerak seperti: video, dan film
e. komputer, Multimedia
f. media jarak jauh seperti radio, televise, dan internet
Seiring dengan perkembangan IPTEK penggunaan media dapat dilakukan
bersamaan melalui satu alat saja yang disebut dengan Multi Media, Yang lebih penting
adalah kesesuain antara media yang digunakan dengan tujuan atau kompetensi dasar yang
diharapkan.
Dalam hal ini, tujuan pembelajaran diklasifikasi menjadi factual, pengenalan visual,
prinsip/konsep/aturan, prosedur, keterampilan persepsi motorik, dan mengembangkan
sikap/opini/motivasi. Nampaklah bahwa jika tujuannya pada pengenalan visual maka
penggunaan media gambar diam atau gambar hidup (bergerak) akan sangat baik. Akan
tetapi jika tujuan belajar menyangkut keterampilan persepsi motorik dan menggunakan
media diam, maka hasilnya sangat tidak baik.
5
Secara umum, karakteristik ruang kelas sekolah-sekolah di Indonesia adalah
bersifat klasikal, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru adalah pembelajaran
klasikal. Pembelajaran klasikal dimaksudkan suatu pembelajaran dengan memberi
perlakuan yang sama kepada sesua siswa. Pembelajaran klasikal cenderung menjadi
pilihan guru karena mudah dan murah dalam pelaksanaannya. Pembelajaran klasikal
tersebut diikuti dengan penggunaan media secara klasikal dalam arti, pesan atau informasi
akan lebih bersifat satu arah yaitu dari guru ke siswa. Kelemahan penggunaan media secara
klasikal adalah kurang terjadi interaksi di antara siswa dengan siswa, serta siswa dengan
media, dan juga siswa dengan guru.
Sehubungan dengan itu, pelaksanakan pembelajaran secara kooperatif yang diikuti
dengan penggunaan media secara kelompok cenderung mengakibatkan terjadi interaksi
yang kuat, baik di antara siswa, siswa - guru, siswa – media, atau guru – media. Yang
perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penggunaan media pembelajaran adalah
kesesuaian dengan kompetensi dasar, serta pendekatan atau metode yang digunakan.
Proses interaksi yang terjadi diharapkan optimal antara guru, siswa, dan sumber belajar
/media, seperti gambar berikut.
6
Gambar 1. Proses Interaksi (Suharta,2009)
C. Tujuan
Tujuan kegiatan P2M ini adalah :
(1) Dalam membuat persiapan, untuk
Memilih tema yang sesuai dengan konteks siswa
Memilih atau mengembangkan media pembelajaran yang murah, mudah diperoleh,
menarik dan akrab dengan siswa
Membangkitkan semangat atau minat siswa
Menyusun RPP
(2) Dalam bidang pelaksanaan pembelajaran, tujuannya untuk meningkatkan
menggunakan media pembelajaran agar siswa belajar dengan menyenangkan dan
bermakna
GURU
MEDIA SISWA
SISWA
7
D. Manfaat
Manfaat kegiatan ini adalah
(1). Bagi masyarakat sekitar, kegiatan ini dapat dijadikan model bagi para guru
lainnya
(2). Meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berimplikasi pada peningkatan
kemampuan para guru.
(3). Menambah wawasan dan menginspirasi para dosen lainnya untuk melakukan
kegiatan lain yang sejenis dalam upaya mengaplikasikan ilmu pengetahuannya
ke masyarakat.
8
BAB II. TARGET DAN LUARAN
Target luaran dari program IbM ini adalah: (1) media pembelajaran matematika,
dan (2) petunjuk penggunaan media pembelajaran. Kedua bidang target luaran itu
difokuskan pada permasalahan serta solusi yang ditawarkan.
(1) Dalam bidang pengembangan media pembelajaran, target luaran yang diharapkan
adalah semua guru peserta pelatihan mampu:
memilih tema yang sesuai dengan konteks atau budaya siswa
mengembangkan media pembelajaran yang menyenangkan dan akrab dengan
siswa
(2) Dalam bidang petunjuk penggunaan media pembelajaran, target yang diharapkan
semua mitra dapat menggunakan media pembelajaran agar siswa belajar dengan
menyenangkan dan bermakna
9
BAB III. METODE PELAKSANAAN
(1) Metode Pelaksanaan Program IbM
a. Model partisipatory rural apprasial. Metode ini merupakan kegiatan sitematis,
terstruktur dan dirancang untuk mendapatkan informasi melalui studi literature,
wawancara, ataupun observasi (Gilles Bergeron,1999). Penggunaan model
pendekatan ini diharapkan akan: (1) dikenalnya masalah secara tepat/efektif sesuai
dengan pesepsi, kehendak, dan ukuran/kemampuan serta kebutuhan mereka, (2)
tumbuhnya kekuatan (enpowering) guru dalam pengembangan dan menggunakan
media pembelajaran matematika sebagai upaya peningkatan/pertumbuhan diri dan
kompetensinya, dan (3) efektifitas dan efisiensi penggunaan sumber daya mitra atau
kelompok masyarakat.
b. Metode Technology Transfer (TT). Metode TT adalah proses mentransfer temuan-
temuan ilmiah dari satu organisasi ke yang lain dengan tujuan untuk pengembangan
lebih lanjut dan komersialisasi. Proses ini biasanya meliputi: mengidentifikasi
teknologi baru, melindungi teknologi melalui paten dan hak cipta, pembentukan
pengembangan dan komersialisasi strategi seperti pemasaran dan perizinan kepada
perusahaan swasta yang ada (AUTM, 2012). Penerapan TT dalam hal ini agar mitra
atau kelompok masyarakat menguasai prinsip-prinsip penerapan teknologi terutama
yang berkaitan dengan program yang sedang/akan dilaksanakan.Transfer teknologi
yang dilakukan adalah dalam hal pengembangan media pembelajaran matematika.
c. Model pelatihan/diskusi kelompok. Teknologi yang diterapkan dalam kegiatan ini
adalah hasil penelitian Suharta (2002, 2004, 2006, 2007). Suharta (2002)
melakukan penelitian pengembangan kurikulum SD berbasis masyarakat yang
berorientasi pada kecakapan hidup, Sedangkan Suharta (2004, 2006, 2007)
10
melakukan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran berorientasi pada
Pendidikan Matematika Realistik untuk siswa SD kelas awal. Hasil penelitian ini
sangat relevan diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui
peningkatan kemampuan guru, baik dalam membuat persiapan dan pelaksanaan
pembelajaran yang kontekstual terutama berkaitan pengembangan dan penggunaan
media pembelajaran matematika. Melalui pelatihan/ diskusi kelompok guru akan
dikenalkan dan dilatih cara mengembangkan tema materi, pengembangan media
pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran yang kontekstual serta
mengakomodasi aspek budaya lokal,sehingga siswa belajar dengan menyenangkan
dan bermakna.
(2) Rencana dan Pelaksanaan Kegiatan
a. Persiapan
1. Sosialisasi program IbM kepada para kepala sekolah.
2. Penyusunan indikator dan instrumen program kegiatan.
3. Penetapan tim pelaksana kegiatan sesuai dengan kepakarannya.
4. Diskusi/pembekalan tim dalam hal pelaksanaan teknis.
b. Pelaksanaan
1. Melaksanakan workshop/diskusi kelompok berkaitan dengan cara menentukan
atau mengembangkan tema, membuat perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran sesuai Kurikulum 2013, dan mengembangkan media
pembelajaran matematika.
2. Melatih guru cara mengembangkan dan menggunakan media pembelajaran
matematika, sehingga pembelajaran menyenangkan dan bermakna
11
3. Melakukan pedampingan kepada guru dalam melaksanakan pembelajaran.
c. Pemantauan
1. Pemantauan pelaksanaan penyusunan persiapan pembelajaran agar guru
membuat persiapan sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 .
2. Pemantauan guru dalam melaksanakan pembelajaran agar pembelajaran
berlangsung optimal.
d. Evaluasi
Evaluasi pembuatan persiapan mengajar , pelaksanaan pembelajaran, dan
pengembangan media pembelajarannya matematika.
12
BAB IV. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja memiliki ketersediaan sumber daya
manusia (SDM) yang memadai, terutama tenaga edukatif, baik dilihat dari jumlah, jenis
keahlian, kepangkatan dan atau jabatan akademik, maupun kualifikasinya. Secara
keseluruhan tenaga edukatif di bidang kependidikan dibandingkan dengan non-
kependidikan menunjukkan imbangan 60,34% terhadap 39,66%. Antara yang berada pada
jenjang jabatan akademik Lektor ke atas dengan yang tergolong di bawah Lektor
menunjukkan imbangan 70,60% terhadap 20,40%.
Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) sebagai salah satu perguruan tinggi
negeri di Indonesia memiliki tanggung jawab dalam mencerdaskan bangsa, memecahkan
berbagai persoalan masyarakat, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan pada khususnya melalui kegiatan
Pengabdian Kepada Masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat Undiksha di
bawah koordinasi Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM). Misi LPM Undiksha
adalah sebagai berikut.
(1) meningkatkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilandasi oleh
tanggungjawab dan kepedulian terhadap masyarakat luas,
(2) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan
masyarakat,
(3) mensosialisasikan dan menerapkan hasil-hasil penelitian untuk menyelesaikan
masalah-masalah actual serta factual yang ada di masyarakat.
Dalam pelaksanaan kegiatan mengacu pada buku pedoman DP2M Dikti, buku
pedoman LPM Undiksha sebagaimana diatur dalam SK Rektor Undiksha Nomor:
1496/H48/PP/2011.
13
Pada tahun 2011 LPM Undiksha memenangkan hibah P2M Dikti mono tahun (IbM)
sebanyak 10 buah judul kegiatan, multi tahun sebanyak 6 judul kegiatan , IbK sebanyak 1
judul kegiatan dan IbiKK sebanyak 1 judul kegiatan. Kegiatan tersebut telah terlaksana
dengan baik dan telah menghasilkan berbagai produk inovatif yang ramah lingkungan dan
mensejahterakan anggota masyarakat. Pada tahun ini LPM Undiksha memenangkan hibah
P2M Dikti mono tahun sebanyak 5 judul, multi tahun sebanyak 8 judul, Ibk sebanyak 1
judul, dan IbiKK sebanyak 3 judul.
14
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Kegiatan
Kegiatan yang dilaksanakan berupa workshop tentang perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran, dan pengembangan media pembelajaran yang sesuai dengan
tuntutan Kurikulum 2013. Pada awalnya workshop dirancang hanya diikuti oleh guru
kelas IV dan V SD No. 1 dan No. 2 Tegallinggah. Akan tetapi untuk memberikan nilai
manfaat yang lebih dan luas, apalagi berkaitan dengan implementasi Kurikulum 2013
kegiatan ini melibatkan semua guru SD No. 1 dan No. 2 Tegallinggah. Banyaknya peserta
workshop adalah 11 orang. Worshop dilaksanakan selama 2 hari, dengan kegiatan di hari
pertama berupa pengembangan perencanaan dan pelaksanaan sesuai dengan tuntutan
Kurikulum 2013, sedangkan kegiatan di hari kedua berupa workshop tentang
pengembangan media pembelajaran matematika.
1. Workshop pengembangan perencanaan dan pelaksanaan Kurikulum 2013.
Kegiatan ini melibatkan nara sumber Prof. Dr. Putu Budiadnyana, M.Si sebagai
pakar pendidikan, mempunyai pengalaman dalam pengembangan kurikulum, dan sebagai
pelatih nacional dalam lesson study. Di samping itu, didampingi oleh 2 orang pakar dalam
bidang pendidikan matematika yaitu Prof. Dr. Nengah Suparta, M.Si, dan Prof. Dr. I Gusti
Putu Suharta, M.Si. Workshop ini menggunakan pendekatan klinis, dalam arti berbasis
pada permasalahan yang dialami oleh para guru. Berdasarkan permasalahan ini, nara
sumber memberi informasi singkat, dan diskusi untuk memecahkan masalah yang dialami
guru. Anggota tim yang lainnya, mengamati proses diskusi yang terjadi, serta menuliskan
dalam suatu jurnal. Para guru merasa leluasa menyampaikan berbagai persoalan terkait
dengan konsep Kurikulum 2013, dan pengembangan RPP. Berdasarkan pengamatan, para
guru sangat antusian mengikuti workshop, berdiskusi, dan penyusunan RPP. Guru
15
diharapkan mampu mengembangkan pembelajaran dengan pendekatan tematik integrated
dengan menggunakan tema yang ada atau mengembangkan tema yang dekat dengan
kehidupan siswa. Panduan penyusunan serta contoh silabus dan RPP disajikan dalam
lampiran 1 dan 2. Respon peserta terhadap kegiatan workshop disajikan berikut.
Tabel 1: Rekapitulasi Jawaban Responden
No. Stem Tingkat kesesuaian/kejelasan 1 2 3 4
Pemahaman
1 Apakah materi pelatihan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dalam Kurikulum 2013?
11
2 Apakah materi pelatihan telah mencakup seluruh
standar proses, yaitu proses perencanaan,
pelaksanaan, penilaian dan pengawasan proses
pembelajaran?
1 10
3 Apakah materi pelatihan telah mencakup standar
kompetensi lulusan?
1 10
4 Apakah materi pelatihan relevan dalam mengubah pola pikir (mindset)?
2 9
5 Apakah materi pelatihan memuat hal-hal baru dalam pembelajaran (perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan)?
4 7
6 Apakah konsep pendekatan saintifik tersampaikan dengan baik dalam pelatihan?
4 7
7 Apakah contoh pendekatan saintifik yang disampaikan dalam pelatihan cukup jelas dalam menjelaskan konsep?
7 4
8 Apakah konsep penilaian otentik tersampaikan dengan baik dalam pelatihan?
8 3
9 Apakah contoh penilaian otentik yang disampaikan dalam pelatihan cukup jelas?
8 3
10 Apakah konsep pembelajaran terpadu telah tersampaikan dengan baik dalam pelatihan?
7 4
11 Apakah contoh pembelajaran terpadu yang disampaikan dalam pelatihan cukup jelas ?
7 4
12 Apakah pedoman pembuatan RPP telah tersampaikan dengan baik?
7 4
Jumlah 56 76 Rata2 3,91
16
Jika gradasi 1, 2, 3, dan 4 menggambarkan sangat kurang, kurang, baik, dan sangat
baik, maka rata-rata skor sebesar 3,91 mempunyai makna bahwa apa yang
disampaikan oleh nara sumber berkaitan dengan Kurikulum 2013 dipahami dengan
baik. Persentase responden yang memilih skor 4 disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 2: Persentase Respon
Stem Persentase yang memilih
skor 4
Apakah materi pelatihan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dalam Kurikulum 2013?
100%
Apakah materi pelatihan telah mencakup
seluruh standar proses, yaitu proses
perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan
pengawasan proses pembelajaran?
90,9%
Apakah materi pelatihan telah mencakup
standar kompetensi lulusan?
90,9%
Semua responden menyatakan bahwa materi pelatihan sangat sesuai dengan
kebutuhan, dan ada 90,9% responden yang menyatakan bahwa materi sangat
relevan dengan estándar proses dan SKL. Foto kegiatan dan aktivitas guru dalam
kegiatan workshop adalah sbb.
Gambar 2: Kegiatan Wokshop Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran
17
2. Workshop Pengembangan Media Pembelajaran Matematika
Workshop pada hari kedua khusus tentang pengembangan media pembelajaran
matematika dengan memanfaatkan benda-benda sekitar yang mudah diperoleh.
Narasumber kegiatan adalah Dr Nyoman Parwati, M.Pd pakar dalam bidang
teknologi pembelajaran dan sekaligus mempunyai kemampuan dan pengalaman
dalam bidang Pendidikan Matematika dan sebagai pedamping adalah Prof Dr. I
Nengah Suparta, M.Si. Kegiatan workshop menggunakan teknik diskusi, dan
penugasan kelompok. Dalam kegiatan workshop, para guru nampak sangat
antusias dalam mengikuti workshop. Para guru menyampaikan sebelumnya tidak
pernah mengembangkan media pembelajaran, sehingga kegiatan ini dirasakan baru
dan sangat bermanfaat.
Gambar 3: Workshop Pengembangan dan Penggunaan Media
Dengan bantuan Nara sumber, guru diajarkan membuat media pembelajaran
matematika serta penggunakannya. Lebih lanjut, guru diberi kesemptan mencoba,
memanipulasi yang suda hada, serta mengembangkan sesuai dengan kreativitas
guru. Di akhir kegiatan workshop, peserta mengusulkan agar lebih lanjut
dilakukan kegiatan workshop berkaitan dengan assessment.
18
Keberlanjutan dari kegiatan ini, dilakukan pedampingan kepada para guru,
terutama kepada guru kelas IV dan V SD No. 1 dan 2 Tegallinggah. Pedampingan
dilakukan secara langsung atau tidak langsung (via telpon) untuk memantau
perkembangan guru serta memberikan bantuan jika para guru mengalami masalah
dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, serta dalam pengembangan alat
peraga matematika.
Ada permasalahan yang dihadapi oleh para guru, yaitu belum diterimanya buku
petunjuk guru dan guku siswa sesuai dengan Kurikulum 2013. Karena itu, para
guru tetap melakukan pembelajaran sesuai dengan kurikulum sebelumnya. Kami
sesungguhnya menyarankan menggunakan Kurikulum 2013 dengan membantu
menyiapkan soft copy buku yang diperlukan guru. Walaupun demikian, sesuai
dengan informasi dan pengamatan kepada para guru, mereka merasa lebih konfiden
dalam membuat perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
B. Pembahasan
Respon guru terhadap kegiatan P2M ini secara umum sangat positif. Antusiame
peserta sangat tinggi. Para guru menilai bahwa kegiatan ini sangat relevan dan sesuai
dengan kebutuhan, yaitu kebutuhan akan pemahaman yang benar berkaitan implementasi
Kurikulum 2013. Narasumber menyampaikan materi dengan mengacu pada Stándar
Proses, yaitu Permendikbud No. 65 Tahun 2014 dengan teknik penyajian yang luwes,
humor, dan menarik. Dengan kegiatan ini para guru dapat meng-upgride diri meningkatkan
pemahamannya berkaitan dengan Kurikulum 2013. Beberapa di antara guru memang
sudah pernah mengikuti pelatihan, akan tetapi guru merasa sangat binggung. Hal ini
didukung oleh respon para guru berkaitan dengan pelaksanaan workshop adalah sbb.
19
Tabel 3: Respon tentang Metode dan Waktu Wokshop/Pelatihan
Metode dan alokasi waktu pelatihan Tingkat kesesuaian/kejelasan 1 2 3 4
1 Apakah metode pelatihan mudah diikuti ? 1 8 2
2 Apakah metode pelatihan sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013?
9 2
3 Apakah metode pelatihan menyenangkan? 7 4
4 Apakah waktu yang disediakan dalam pelatihan mencukupi ?
7 4
Jumlah 1 31 12
Rata-rata 3,25
Rata-rata skor 3,25 menunjukkan kegiatan workshop sangat sesuai atau sangat
jelas. Sebelum workshop, para guru hampir tidak pernah mengembangkan media
pembelajaran. Kegiatan ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi guru untuk
meningkatkan pemahamannya bagaimana cara mengembangkan media pembelajaran yang
bermakna, dalam arti yang dapat mendorong sehingga terjadi pembelajaran yang optimal,
serta siswa menjadi belajar dengan pengertian. Oleh karena itu, guru betul-betul antusias
mengikuti kegiatan ini sehingga mempunyai kemampuan untuk mengembangkan media
dan menggunakan secara optimal.
20
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Sesuai dengan uraian di atas, disimpulkan bahwa
(1) Dalam membuat persiapan, para guru dapat:
Memilih tema yang sesuai
Memilih atau mengembangkan media pembelajaran yang murah, mudah diperoleh,
menarik dan akrab dengan siswa
Membangkitkan semangat atau minat siswa
Menyusun RPP yang kontekstual
(2) Dalam bidang pelaksanaan pembelajaran, para guru dapat mengembangkan dan
menggunakan media pembelajaran agar siswa belajar dengan menyenangkan dan
bermakna
Dengan demikian, disarankan kepada LPTK dan Undiksha pada khususnya terus
memberikan bantuan berupa pembinaan dan pengembangan profesionalitas guru
sehingga para guru dapat melaksanakan tugasnya secara professional dan berkualitas.
Begitu pula kepada para guru disarankan agar terus mengembangkan diri, dan
membuka diri terhadap pembaharuan.
21
DAFTAR PUSTAKA
AUTM. 2012. About Technology Transfer. http://www.autm.net/Tech_Transfer.htm. Di akses tanggal 27 Nopember 2013.
Elizabeth, C.L; May, C.M, Chee, P.K. 2008. Building a Model to Define the Concept of Teacher Success in Hong Kong. Teaching and Teacher Education. 24. 623-634
Erman Suherman,dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI
Gilles Bergeron.1999. Rapid Appraisal Methods for the Assessment, Design, and Evaluation of Food Security Programs. .Washington : International Food Policy Research Institute.
Suharta, I Gusti Putu. 2004. Pembelajaran Pecahan di Sekolah Dasar dengan Menggunakan Pendekatan Matematika Realistik. Disertasi tidak diterbitkan. Universitas Negeri Surabaya.
Suharta dan Suarjana. 2006. Pengembangan Perangkat Pembelaran MatematikaRealistic untuk Siswa Sekolah Dasar yang Berorientasi pada Pemecahan Masalah, Penalaran, dan Komunikasi . Laporan Penelitian (Tahap I) tidak diterbitkan. Singaraja: Undiksha
……… 2007. Pengembangan Perangkat Pembelaran MatematikaRealistic untuk Siswa Sekolah Dasar yang Berorientasi pada Pemecahan Masalah, Penalaran, dan Komunikasi . Laporan Penelitian (Tahap II) tidak diterbitkan. Singaraja: Undiksha
……... 2009. Media Pembelajaran. Makalah disajikan dalam Diklat tentang Asesmen dan Penyusunan Portofolio Menuju Sukses Sertifikasi Guru di Gedung Sasana Budaya Bangli. Tanggal 12 Juni 2009
22
Lampiran: 1
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
A. DATA RESPONDEN 1 Nama 2 Usia (th) 3 Guru kelas
4 Pelatihan Kurikulum 2013
a. Pernah, …… kali b. belum pernah
4
Masa kerja ..... tahun Pendidikan terakhir
Petunjuk pengisian: Beri tanda silang pada salah satu jawaban yang Bapak/Ibu pilih
B. Pendapat tentang Kurikulum 2013 1. Bagaimana pemahaman Bapak/ibu terhadap tujuan kurikulum 2013?
1 tidak paham 2 kurang paham 3 paham 4 sangat paham
2. Bagaimana pemahaman Bapak/Ibu terhadap pendekatan tematik terpadu?
1 tidak paham 2 kurang paham 3 paham 4 sangat paham
3. Bagaimana pemahaman Bapak/Ibu terhadap pendekatan saintifik?
1 tidak paham 2 kurang paham 3 paham 4 sangat paham
4. Apakah penerapan kurikulum 2013 efektif membentuk karakter murid?
1 tidak efektif 2 kurang efektif 3 efektif 4 sangat efektif C. PERENCANAAN
1. Apakah Bapak/Ibu sudah membuat RPP sebelum mengajar ?
1 Ya 2 Tidak
2. Apakah Bapak/Ibu paham tentang komponen RPP sesuai dengan kurikulum 2013?
1 tidak paham 2 kurang paham 3 paham 4 sangat paham
3. Dari 2 pertanyaan di atas, berikan penjelasan pada masing-masing jawaban (jika diperlukan)
Penjelasan: ............................................................................................................................................................. ............................................................................................................................................................. Usulan : .............................................................................................................................................................
23
D. PELAKSANAAN
1. Apakah Bapak/Ibu, mampu melakukan proses pembelajaran menggunakan pendekatan tematik?
1 tidak mampu 2 kurang mampu 3 mampu 4 sangat mampu
2. Apakah Bapak/ibu, mampu melaksanakan proses pembelajaran saintifik/ilmiah?
1 tidak mampu 2 kurang mampu 3 mampu 4 sangat mampu
3. Apakah Bapak/Ibu, mampu melaksanakan proses pembelajaran tematik terpadu?
1 tidak mampu 2 kurang mampu 3 mampu 4 sangat mampu
4. Apakah Bapak/Ibu, mampu melaksanakan proses pembelajaran yang menuju ketrampilan aplikatif?
1 tidak mampu 2 kurang mampu 3 mampu 4 sangat mampu
5. Apakah Bapak/ibu, mampu melakukan proses pembelajaran yang membuat murid menjadi lebih sering bertanya?
1 tidak mampu 2 kurang mampu 3 mampu 4 sangat mampu
6. Apakah Bapak/Ibu, mampu melakukan proses pembelajaran yang membuat murid menjadi lebih berani mengemukan pendapat?
1 tidak mampu 2 kurang mampu 3 mampu 4 sangat mampu
7. Apakah Bapak/Ibu, mampu melakukan proses pembelajaran yang membuat murid menjadi ingin melakukan observasi?
1 tidak mampu 2 kurang mampu 3 mampu 4 sangat mampu
8. Apakah Bapak/Ibu, mampu melakukan proses pembelajaran yang membuat murid menjadi ingin melakukan eksperimen?
1 tidak mampu 2 kurang mampu 3 mampu 4 sangat mampu
9. Apakah Bapak/Ibu, mampu untuk melakukan proses pembelajaran yang menumbuhkan kreatifitas murid?
1 tidak mampu 2 kurang mampu 3 mampu 4 sangat mampu
10. Apakah Bapak/Ibu, mampu memanfaatkan teknologi informasi informasi yang ada di sekolah dalam proses pembelajaran?
1 tidak mampu 2 kurang mampu 3 mampu 4 sangat mampu
11. Apakah Bapak/Ibu memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan?
1 tidak 2 kdang-kadang 3 sering 4 selalu
12. Dari pertanyaan di atas, berikan penjelasan pada masing-masing jawaban (jika diperlukan)
Penjelasan: ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................. Usulan :
24
DAMPAK WORKSHOP KURIKULUM 2013
C. DATA RESPONDEN
1 Nama 2 Usia (th) 3 Guru kelas
4 Masa kerja ..... tahun Pendidikan terakhir
B. PEMAHAMAN MATERI PELATIHAN
1. Apakah materi pelatihan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dalam Kurikulum 2013?
1 tidak 2 kurang 3 cukup 4 sesuai
2. Apakah materi pelatihan telah mencakup seluruh standar proses, yaitu proses
perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan proses pembelajaran?
1 tidak 2 kurang 3 cukup 4 mencakup
3. Apakah materi pelatihan telah mencakup standar kompetensi lulusan?
1 tidak 2 kurang 3 cukup 4 mencakup
4. Apakah materi pelatihan relevan dalam mengubah pola pikir (mindset)?
1 tidak 2 kurang 3 cukup 4 relevan
5. Apakah materi pelatihan memuat hal-hal baru dalam pembelajaran (perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan)?
1 tidak 2 kurang 3 cukup 4 memuat
6. Apakah konsep pendekatan saintifik tersampaikan dengan baik dalam pelatihan?
1 tidak 2 kurang 3 baik 4 sangat baik
7. Apakah contoh pendekatan saintifik yang disampaikan dalam pelatihan cukup jelas dalam menjelaskan konsep?
1 tidak 2 kurang 3 jelas 4 sangat jelas
8. Apakah konsep penilaian otentik tersampaikan dengan baik dalam pelatihan?
1 tidak 2 kurang 3 baik 4 sangat baik
9. Apakah contoh penilaian otentik yang disampaikan dalam pelatihan cukup jelas?
1 tidak 2 kurang 3 jelas 4 sangat jelas
10. Apakah konsep pembelajaran terpadu telah tersampaikan dengan baik dalam pelatihan?
1 tidak 2 kurang 3 baik 4 sangat baik
25
11. Apakah contoh pembelajaran terpadu yang disampaikan dalam pelatihan cukup jelas ?
1 tidak 2 kurang 3 jelas 4 sangat jelas
12. Apakah pedoman pembuatan RPP telah tersampaikan dengan baik?
1 tidak 2 kurang 3 baik 4 sangat baik
13. Dari pertanyaan di atas, berikan penjelasan pada masing-masing jawaban (jika diperlukan)
Penjelasan: ..................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................ Usulan: ..................................................................................................................................................................... ...............................................................................................................................................................................
c. Metode dan Alokasi Waktu Pelatihan 1. Apakah metode pelatihan mudah diikuti ?
1 sangat sulit 2 sulit 3 mudah 4 sangat mudah
2. Apakah metode pelatihan sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013?
1 sangat tidak sesuai 2 tidak sesuai 3 sesuai 4 sangat sesuai
3. Apakah metode pelatihan menyenangkan?
1 sangat tidak menyenangkan
2 tidak menyenangkan
3 menyenangkan
4 sangat menyenangkan
4. Apakah waktu yang disediakan dalam pelatihan mencukupi ?
1 sangat kurang 2 kurang 3 cukup 4 sangat cukup 5. Dari pertanyaan di atas, berikan penjelasan pada masing-masing jawaban (jika
diperlukan) Penjelasan: ..................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................ Usulan: ..................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................
26
D. Cara Penyampaian Pelatih 1. Apakah pelatih menguasai materi dengan baik?
1 Sangat tidak menguasai
2 tidak menguasai 3 menguasai 4 sangat menguasai
2. Apakah cara penyampaian materi oleh pelatih mudah diterima?
1 Sulit 2 agak mudah 3 mudah 4 sangat mudah 3. Dari 2 pertanyaan di atas, berikan penjelasan pada masing-masing jawaban (jika
diperlukan) Penjelasan: ..................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................ Usulan: ..................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................
27
Rekapitulasi Respon Guru
No. Stem Tingkat
kesesuaian/kejelasan 1 2 3 4
Pemahaman
1 Apakah materi pelatihan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dalam Kurikulum 2013?
11
2 Apakah materi pelatihan telah mencakup
seluruh standar proses, yaitu proses
perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan
pengawasan proses pembelajaran?
1 10
3 Apakah materi pelatihan telah mencakup
standar kompetensi lulusan?
1 10
4 Apakah materi pelatihan relevan dalam mengubah pola pikir (mindset)?
2 9
5 Apakah materi pelatihan memuat hal-hal baru dalam pembelajaran (perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan)?
4 7
6 Apakah konsep pendekatan saintifik tersampaikan dengan baik dalam pelatihan?
4 7
7 Apakah contoh pendekatan saintifik yang disampaikan dalam pelatihan cukup jelas dalam menjelaskan konsep?
7 4
8 Apakah konsep penilaian otentik tersampaikan dengan baik dalam pelatihan?
8 3
9 Apakah contoh penilaian otentik yang disampaikan dalam pelatihan cukup jelas?
8 3
10 Apakah konsep pembelajaran terpadu telah tersampaikan dengan baik dalam pelatihan?
7 4
11 Apakah contoh pembelajaran terpadu yang disampaikan dalam pelatihan cukup jelas ?
7 4
12 Apakah pedoman pembuatan RPP telah tersampaikan dengan baik?
7 4
Jumlah 56 76 Rata2 3,91 Metode dan alokasi waktu pelatihan 1 Apakah metode pelatihan mudah diikuti ? 1 8 2
2 Apakah metode pelatihan sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013?
9 2
28
3 Apakah metode pelatihan menyenangkan? 7 4
4 Apakah waktu yang disediakan dalam pelatihan mencukupi ?
7 4
Jumlah 1 31 12
Rata-rata 3,25
Cara penyampaian 1 Apakah pelatih menguasai materi dengan
baik?
8 3
2 Apakah cara penyampaian materi oleh pelatih mudah diterima?
1 9 1
Jumlah 1 17 4
Rata-rata 3,14
29
Lampiran 2. GAMBARAN PENERAPAN IPTEKS 1. Bersama-sama guru mengeksplorasi aspek budaya dan fenoena didaktik yang kontektual
dengan siswa. Mengkaji dan mendiskusikan hasil tersebut, kemudian menghubungkan
dengan konsep-konsep matematika dan sain serta kompetensi dasarnya sehingga diperoleh
tema-tema pembelajaran.
2. Memberikan pelatihan tentang pentingnya media pembelajaran, pengembangan media
pembelajaran. Dalam pelatihan ini juga dibimbing bagaimana mengembangkan media
pembelajaran yang bahannya ada di lingkungan siswa. Di samping itu, diperkenalkan
berbagai media pembelajaran berbasis ICT. Lebih lanjut mitra dilatih membuat
perencanaan pembelajaran yang ”membumi” atau yang kontekstual termasuk
pengembangan materi ajar yang kontekstual
3. Memberikan pelatihan tentang penggunaan media pembelajaran yang menyenangkan
dan bermakna , diikuti dengan ujicoba dan pemantauan.
30
Lampiran: 3
PETA LOKASI WILAYAH MITRA
Jln. Udayana
Jln Pahlawan
Keterangan:
- Jarak Undiksa dengan Lokasi 9 km
Kampus Undiksha Singaraja
Kantor Bupati
Lok
asi
LPM
Jln. S
ud
irman
Jln. M
ayo
r Metra
Jln. N
gu
rah R
ai
Tegal linggah
Oleh:
Putu Budi Adnyana (Ketua Pusat Penelitian Pengembangan Metodologi
dan Pengembangan Perangkat Pembelajaran/ Pendidikan-Lemlit Undiksha)
UNTUK GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2014
Silabus dan RPP Tematik Bermuatan Karakter | 2
A. Latar Belakang........................................................................
B. Pengertian STBK dan RPP-TBK ...........................................
C. Tujuan.....................................................................................
D. Prinsip-prinsip Penyusunan STBK dan RPP-TBK.................
E. Langkah-langkah Penyususnan STBK dan RPP-TBK ..........
Lampiran
1. Format analisis kompetensi inti, kompetensi
dasar dan indikator SD ..................................................
2. Format jaringan KD dan indikator..............................
3. Format pemetaan karakter yang dikembangkan
pada setiap tema ........................................................
4. Format Daftar Nilai Karakter Siswa .............................
5. Format STBK ................................................................
6. Format RPP-TBK ..........................................................
7. Format Telaah RPP-TBK ..............................................
Silabus dan RPP Tematik Bermuatan Karakter | 3
A. Latar Belakang
Pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan
upaya peningkatan mutu pendidikan Indonesia antara lain dengan mengembangkan
kurikulum 2013. Kurikulum 2013 mencakup dua inovasi pendidikan, yaitu: (1) berfokus
pada kompetensi yang meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan, dan (2)
mendesentralisasikan pengembangan silabus dan pelaksanaannya. Dengan demikian,
kurikulum 2013 memberi peluang kepada sekolah untuk melakukan inovasi dan
improvisasi berkaitan dengan pengembangan silabus dan pembelajaran (RPP). Silabus
dan RPP dapat dikembangkan oleh sekolah sesuai dengan potensi sekolah, kebutuhan,
dan kemampuan peserta didik serta kebutuhan masyarakat di sekitar sekolah. Di samping
itu, peraturan pemerintah nomor 19 tahun 200, Pasal 17 ayat 2 mengamanatkan bahwa
silabus dapat dikembangkan secara mandiri oleh sekolah dan komite sekolah.
Sekolah Dasar (SD) sebagai salah satu pusat pengembang sumber daya insani
yang paling dasar perlu mempersiapkan peserta didik sedini mungkin agar memiliki
karakter mulia dan cerdas secara holistik. Untuk menghasilkan sumber daya insani yang
cerdas dan berkarakter mulia dapat dilakukan melalui pendekatan pembelajaran tematik
integratif. Oleh karena itu, pembelajaran di SD perlu dirancang dengan baik dengan
membuat silabus tematik yang bermuatan karakter (STBK) dan menyususn renacana
pelaksanaan pembelajaran bermuatan tematik (RPP-TBK). STBK dan RPP-TBK
merupakan perangkat perencanaan pembelajaran untuk mengakomodasi agar terjadinya
peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (karakter), pengetahuan, dan
keterampilan. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesi Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagaimana tersurat dalam penjelasan Pasal
35: kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati.
B. Pengertian STBK dan RPP-TBK
Untuk memahami apa yang dimaksud dengan Silabus Tematik Bermuatan Karakter
(STBK) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Bermuatan Karakter (RPP-TBK), perlu
dikaji tentang pengertian silabus, RPP, tematik, dan karakter.
Silabus dan RPP Tematik Bermuatan Karakter | 4
1. Silabus
Silabus sebagai salah satu perangkat pembelajaran dapat didefinisikan sebagai
berikut:
a) A syllabus is a written statement about the content, procedures, and requirements of
particular course (Burden & Byrd, 1999:42).
b) Silabus merupakan seperangkat rencana dan pelaksanaan pembelajaran beserta
penilaian (Puskur, Balitbang Depdiknas, 2002:12).
c) Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan
kajian mata pelajaran (Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013)
d) Silabus adalah rencana pembelajaran pada satu mata pelajaran atau tema tertentu
yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar (Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan)
Berdasarkan ketiga definisi di atas berarti silabus merupakan dokumen tertulis yang
mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar dan mengandung materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, kebutuhan pembelajaran (sarana dan sumber belajar), alokasi
waktu, serta penilaian sebagai acuan penyususnan kerangka pembelajaran.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pembelajaran merupakan inti proses pendidikan di sekolah perlu di rancang dengan baik
dalam bentuk rencana pelaksanakan pembelajaran (RPP).
a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran
tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus
untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai
Kompetensi Dasar (Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013).
b) Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang
dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang
mengacu pada silabus (Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013)
Silabus dan RPP Tematik Bermuatan Karakter | 5
3. Tematik
Tematik atau thematic adalah berkenaan dengan pokok pembicaraan atau pokok
pikiran (Salim, 2002:2035). Tematik berasal dari kata tema yang memiliki berapa
pengertian seperti berikut:
a) Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan
(Poerwadarminta, 1983).
b) Themes are big ideas that provide organizing centers for curriculum development and
ignite learning for students (Fogarty, 1997)
Berdasarkan definisi di atas, tema dalam kurikulum dapat didefinsisikan sebagai gagasan
pokok yang menjadi wahana untuk mencapai kompetensi dasar.
4. Karakter
Secara harafiah karakater didefinisikan sebagai: 1) watak atau sifat (Echols &
Shadily, 1975), 2) kualitas mental atau moral, kekuatan moral, nama atau reputasi
(Hornby & Parnwell, 1972), dan 3) sifat-sifat kejiwaan, ahklak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dari yang lain, tabiat dan watak (KBBI: 444). Dari ketiga
definisi tersebut berarti karakter adalah merupakan watak, akhlak, atau budi pekerti.
Silabus Tematik Bermuatan Karakater yang disingkat dengan STBK merupakan
dokumen tertulis yang mengandung: (1) gagasan pokok yang menjadi wahana untuk
mencapai kompetensi dasar (KD), (2) indikator, (3) materi pokok, (4) aktivitas
pembelajaran, (5) nilai-nilai budi pekerti yang dikembangkan, (6) metode penilaian, (7)
alokasi waktu, (8) kebutuhan untuk pembelajaran (sarana dan sumber belajar), dan (9)
penilaian. Sedangkan, yang dimaksud rencana pelaksanaaan pembelajaran yang disingkat
RPP-TBK adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dan
berisi nilai karakter yang dikembangkan. STBK dan RPP-TBK pada hakikatnya berisikan
komponen dasar yang dapat menjawab permasalahan mengenai (1) apa yang akan
dibelajarkan, (2) bagaimana cara membelajarkannya, dan (3) bagaimana cara memenuhi
target pencapai hasil belajarnya, dan (4) bagaimana cara mengetahui bahwa siswa telah
belajar. Silabus yang telah disusun dengan baik dapat memberikan informasi tentang
pembelajaran yang direncanakan dan sebagai pedoman atau acuan bagi guru dan peserta
didik dalam melaksanakan pembelajaran.
Silabus dan RPP Tematik Bermuatan Karakter | 6
C. Tujuan
Penulisan panduan penyusunan STBK dan RPP-TBK memiliki beberapa tujuan
seperti berikut.
1. Membantu guru atau pihak yang terkait dalam menyusun STBK dan RPP-TBK
2. Menyiapkan dokumen mutu dalam penyelenggaraan pembelajaran bermuatan
karakter
D. Prinsip-prinsip Pengembangan STBK dan RPP-TBK
Untuk mengembangkan STBK perlu memeperhatikan prinsip-prinsip seperti
berikut.
1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus
sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual
peserta didik.
3. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai
kompetensi.
4. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara tema, kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaan,
metode penilaian, dan sumber belajar.
5. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, kegaiatan pembelajaran, metode
penilaian, dan sumber belajar, untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
Silabus dan RPP Tematik Bermuatan Karakter | 7
6. Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sistem memperhatikan
perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan
peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik,
pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi yang mencakup sikap
(karakter), pengetahuan, dan keterampilan.
RPP-TBK dikembangkan dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Memperhatikan permbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan individual peserta didik antara lain
kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
b. Partisipasi aktif peserta didik.
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong
motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
c. Berpusat pada peserta didik
Mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi
dan kemandirian.
d. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam
bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
e. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan, dan remedi.
Silabus dan RPP Tematik Bermuatan Karakter | 8
f. Keterkaian dan Keterpaduan antar komponen
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan
sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu
RPP mengakomodasi keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan
keragaman budaya.
h. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan memperhatika penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
E. Langkah-Langkah Pengembangan STBK dan RPP-TBK
1. Pengembangan STBK
Pengembangan silabus tematik bermuatan karakter (STBK) mengacu pada
kurikulum 2013 beserta perangkat komponen-koponennya. Untuk pengembangan STBK
dapat dilakukan dengan melalui tiga tahapan, yaitu: persiapan, pengembangan, dan
evaluasi.
a. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakuan pada tahap ini adalah: (1) menganalisis kurikulum yang
meliputi: analisis komptensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), dan indikator, membuat
jaringan KD dan indikator, dan pemetaan karakter yang dikembangkan pada setiap tema;
(2) mengidentifikasi karakteristik peserta didik; (3) menginventarisasi sarana dan sumber
belajar yang tersedia; dan (4) membuat format silabus yang akan dikembangkan.
b. Tahap Pengembangan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pengembangan adalah:
1). Penulisan Tema
Tuliskan tema yang sesuai dengan tema yang akan dibelajarkan. Pilih tema yang ada
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
2). Penulisan identitas
Silabus dan RPP Tematik Bermuatan Karakter | 9
Identitas yang perlu ditulis dalam silabus adalah satuan pendidikan, nama sekolah,
kelas, semester, dan tahun ajaran.
3). Merumuskan kompetensi inti (KI)
Kompetensi Inti (KI) adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi
Lulusan yang harus dimiliki seseorang Peserta Didik pada setiap tingkat kelas atau
program. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67
Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang dimaksud dengan kompetensi inti terdiri dari
kompetensi inti sikap spiritual (KI-1), kompetensi sikap sosial (KI-2), kompetensi inti
pengetahuan (KI-3), kompetensi inti keterampilan (KI-4).
4). Penulisan Subtema
Subtema disesuaikan dengan tema dan kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa.
Setiap tema terdiri dari 4 subtema
5). Penentuan minggu dan wakru pelaksanaan pembelajaran
Penentuan minggu disesuaikan dengan minggu efektif dan waktu pelaksanaan sesuai
dengan dengan subtema. Setiap subtema dilaksanakan dalam 6 pembelajaran.
6). Mata Pelajaran
Tuliskan mata pelajaran yang terkait dengan subtema dan tema yang dibelajarkan
7). Mendeskripsikan indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai dengan
perubahan perilaku yang dapat diukur atau/dan dapat diamati yang mencakup sikap
(karakter), pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional.
8). Menentukan materi pokok
Pada tahap ini dipilih materi pelajaran yang relevan dengan kompetensi dasar, dan
indikator hasil belajar yang telah dirumuskan. Materi pokok ditulis dalam bentuk
butir-butir yang akan dibelajarkan.
9). Menguraikan kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh guru
secara berturutan sesuai indikator dan siswa kompetensi dasar yang harus dimiki
siswa. Kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik.
Silabus dan RPP Tematik Bermuatan Karakter | 10
10). Menentukan aspek kompetensi yang dikembangkan
Aspek kompetensi meliputi sikap (karakter), pengetahuan dan keterampilan
11). Menentukan metode penilaian yang digunakan
Tuliskan metode penilaian yang sesuai dengan rumusan indikator yang ingin diases
12). Menentukan alokasi waktu
Tentukan perkiraan waktu yang dibutuhkan siswa dalam mempelajari materi yang
telah ditentukan. Untuk pembelajaran tematik dialokasikan waktu 1 hari pada setiap
pembelajaran.
13). Mendeskripsikan sarana dan sumber belajar
Sarana dalam pengembangan silabus ini lebih ditekankan pada media atau alat
peraga. Sumber belajar dapat berupa pesan (seperti bahan-bahan pelajaran), nara
sumber, bahan (material), peralatan, dan lingkungan. Sumber belajar yang baik
adalah memenuhi kriteria berikut: ekonomis, praktis dan sederhana, mudah
diperoleh, bersifat fleksibel, komponen-nya sesuai dengan tujuan.
c. Tahap Evaluasi
STBK yang telah dikembangkan perlu dievaluasi secara berkala mengenai
keefektivan dan relevansinya dengan kebutuhan, perkebangan teknologi pembelajaran
serta perkembangan IPTEK.
2. Pengembangan RPP-TBK
Langkah-langkah dari penyusunan RPP-TBK adalah sebagai berikut.
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan kegiatan: (1) menganalisis silabus, (2) mengidentifikasi
karakteristik peserta didik, (3) mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang akan
dikembangkan, (4) menginventarisasi sarana dan sumber belajar yang tersedia, dan (5)
membuat format RPP yang akan dikembangkan.
b. Tahap Pengembangan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pengembangan adalah:
1). Penulisan identitas
Silabus dan RPP Tematik Bermuatan Karakter | 11
Identitas yang perlu ditulis dalam RPP adalah satuan pendidikan, nama sekolah, kelas,
semester, tema/subtema, minggu ke, dan alokasi waktu.
2). Merumuskan kompetensi inti (KI)
Kompetensi Inti (KI) adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk
setiap kelas melalui pembelajaran yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran
siswa aktif. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67
Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang dimaksud dengan kompetensi inti terdiri dari
kompetensi inti sikap spiritual (KI-1), kompetensi sikap sosial (KI-2), kompetensi inti
pengetahuan (KI-3), kompetensi inti keterampilan (KI-4). c. Menguraikan hasil belajar
yang dicapai
3). Menuliskan kompetensi dasar
Kompetensi Dasar (KD) untuk SD merupakan kompetensi yang dipelajari peserta
didik untuk suatu tema. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai
dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
a) Kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka
mnjabarkan KI-1;
b) Kelomepok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
c) Kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI-3; dan
d) Kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI-4.
4). Mendeskripsikan indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai dengan
perubahan perilaku yang dapat diukur atau/dan dapat diamati yang mencakup sikap
(karakter), pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional.
5). Menentukan materi pembelajaran
Pada tahap ini dipilih materi pelajaran yang relevan dengan kompetensi dasar, dan
indikator hasil belajar yang telah dirumuskan. Materi pembelajaran, memuat fakta,
Silabus dan RPP Tematik Bermuatan Karakter | 12
konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai
dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi
6) Pemilihan pendekatan, model dan metode pembelajaran yang digunakan
Pendekatan, model, dan metode pembelajaran yang dipilih disesuaikan dengan
karakteristik siswa, karakteristik materi, dan kompetensi yang dibelajarkan.
Pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk SD adalah pendektan pembelajaran
tematik integratid dan pendekatan saintifik.
7) Menguraikan kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh guru
secara berturutan sesuai indikator dan siswa kompetensi dasar yang harus dimiliki
siswa. Kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik. Langkah-langkah
pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup.
(1) Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan yang diuraikan pada tahap pendahuluan adalah:
a. bagaimana guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran;
b. apa yang dilakukan guru dalam memberi motivasi belajar siswa secara
kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari,
dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional;
c. pertanyaan-pertanyaan apa yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari;
d. apa tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
e. apa materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan sesuai silabus.
(2) Kegiatan Inti
Deskripsikan kegiatan pembelajaran dan pengamalam belajar 5M pada setiap
tahapan sesuai dengan sintak dari model pembelajaran, metode dan pendekatan
yang digunakan. Di samping itu, uraikan nilai-nilai karakter yang dikembangkan
dan waktu yang dibutuhkan setiap tahapan.
(3) Kegiatan Penutup
Deskripsikan kegiatan yang dilakukan guru dan siswa pada saat penutup. Kegiatan
yang diuraikan seperti berikut:
Silabus dan RPP Tematik Bermuatan Karakter | 13
a. rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk
selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak
langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
b. cara yang dilakukan dalam memberi umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
c. kegiatan tindak lanjut, baik dalam bentuk pemberian tugas, ba individual maupun
kelompok; dan
d. rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
7) Menentukan media dan alat pembelajaran
Uraikan media dan alat pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran.
8) Memilih metode, bentuk, dan instrumen penilaian
Uraikan prosedur, metode, bentuk, dan instrumen penilaian termasuk rubrik yang
digunakan untuk mengases kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Penilaian mengacu pada kompetensi, indikator dan tujuan pembelajaran yang harus
dimiliki siswa.
Silabus dan RPP Tematik Bermuatan Karakter | 14
Lampiran 1.
FORMAT-1
ANALISIS KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, DAN INDIKATOR
KELAS : .......................... MATA PELAJARAN :...........................
KOMPETENS
I INTI
KOMPETENSI
DASAR INDIKATOR
TEMA
1 2 3 4 5 6 7 8
KI-1
KD 1.1
KD 1.2
DST.
KI-2
KD 2.1
KD 2.2
DST.
KI-3
KD 3.1
KD 3.2
DST.
KI-4
KD 4.1
KD 4.2
DST.
Silabus dan RPP Tematik Bermuatan Karakter | 15
Lampiran 2.
FORMAT-2
JARINGAN KD DAN INDIKATOR
Kelas: .........................................................
Tema: .........................................................
Silabus dan RPP Tematik Bermuatan Karakter | 16
Lampiran 3.
FORMAT-3 PEMETAAN KARAKTER YANG DIKEMBANGKAN PADA SETIAP TEMA
Nama Sekolah : Sekolah Laboratorium Undiksha Kelas : I Semester : I Tahun Ajaran : 2013/2014
Tema Sub tema Karakter yang dikembangkan
Silabus dan RPP Tematik Bermuatan Karakter | 17
Lampiran 4.
FORMAT-4
DAFTAR NILAI KARAKTER SISWA
Nama Siswa :
No. Absen :
Kelas :
Hari/Tanggal :
No. Nilai-nilai
Karakter Indikator
Hasil Penilaian
BT MT MB MK (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Religius
(NK-1)
Berdoa sebelum dan sesudah
belajar
Melaksanakan ibadah sesuai
dengan ketentuan agama
2 Jujur
(NK-2)
Tidak berlaku curang (misalnya
tidak menyontek)
Tidak berbohong (sesuai dengan
fakta atau apa adanya)
Tidak mencuri
3 Disiplin
(NK-3)
Hadir tepat waktu
Taat pada aturan yang berlaku
(tidak melanggar)
Mengumpulkan tugas/ulangan
tepat waktu
Pulang sesuai dengan jadwal
(tidak bolos)
4 Tanggung
Jawab
(NK-4)
Menyelesaikan tugas dengan baik
Melaksanakan kewajiban dengan
baik
5 Peduli
Lingkungan
(NK-5)
Membuang sampah pada
tempatnya
Menjaga kebersihan
Tidak merokok
Tidak merusak lingkungan
Memelihara tanaman
Hemat (misalnya penggunaan air
dan energi secukupnya)
Silabus dan RPP Tematik Bermuatan Karakter | 18
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
6 Peduli
Sosial
(NK-6)
Rukun dengan teman
Iklas menolong teman yang
memerlukan bantuan
Senang memberi sumbangan
(dana punia)
7 Santun
(NK-7)
Berbiara dengan ramah dan
simpatik
Berbicara tidak menyinggung
perasaan orang lain
Berperilaku hormat kepada semua
orang
Mengucapkan salam kepada guru,
tamu atau teman saat bertemu
8 Percaya diri
(NK-8)
Berani bertanya atau menjawab
pertanyaan
Tidak minder atau malu
Keterangan
Tahapan perkembangan nilai karakter
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda
awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya
tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum
konsisten).
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai
tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku
yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).
Silabus dan RPP Tematik Bermuatan Karakter | 19
Lampiran 5
FORMAT-5
SILABUS TEMATIK BERMUATAN KARAKTER (STBK) TEMA: .................................................
Satuan Pendidikan :
Nama Sekolah :
Kelas :
Semester/Tahun Ajaran :
Kompetensi Inti K-1:
K-2: K-3: K-4:
Sub tema
Minggu ke
Pem-belajaran
ke
Mata Pelaja-
ran
Kompe-tensi
Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pem-
belajaran
Aspek Kompetensi
yang
Dikembang-
kan
Metode Penilai-
an
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
................................, ..................................................2013
Mengetahui, Guru,
Kepala SD ..........................................
(,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,) (........................................................)
Silabus dan RPP Tematik Bermuatan Karakter | 20
Lampiran 6.
FORMAT-6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERMUATAN KARAKTER
(RPP-TBK 1)
Satuan Pendidikan :
Nama Sekolah :
Kelas/ Semester :
Tema/Sub tema :
Minggu :
Pertemuan ke :
Alokasi Waktu :
A. Kompetensi Inti
KI-1 :
KI-2 :
KI-3
KI-4
:
:
B. Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran 1
............................................................................................................
Mata Pelajaran 2
...........................................................................................................
Dst.
C. Indikator
Mata Pelajaran 1
............................................................................................................
Mata Pelajaran 2
...........................................................................................................
Dst.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Sikap
.......................................................................................................
2. Pengetahuan
.......................................................................................................
3. Keterampilan
.......................................................................................................
Silabus dan RPP Tematik Bermuatan Karakter | 21
E. Materi pembelajaran
............................................................................................................
F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan :
Model pembelajaran :
Metode :
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Nilai Karakter
Yang
Dikembangkan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1.
2.
3.
Inti 1.
2.
3.
Penutup 1.
2.
3.
H. Media dan Alat Pembelajaran
I. Penilaian
.....................,.....................2013
Mengetahui,
Kepala SD ........................................ Guru,
(........................................................) (......................................................)
NIP NIP
Silabus dan RPP Tematik Bermuatan Karakter | 22
Lampiran 7.
FORMAT-7
PENELAAHAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Identitas RPP yang ditelaah: …………………………………..........................................................
Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang tertera pada kolom
tersebut! Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda!
No. Komponen Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
Hasil Penelaahan dan Skor Catatan
1 2 3
A Identitas Mata
Pelajaran
Tidak Ada Kurang
Lengkap Sudah Lengkap
1. Satuan pendidikan,kelas,
semester,
program/program
keahlian, mata pelajaran
atau tema pelajaran,
jumlah pertemuan.
B. Perumusan Indikator Tidak
Sesuai Sesuai
Sebagian Sesuai
Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan
SKL,KI dan KD.
2. Kesesuaian penggunaan
kata kerja operasional
dengan kompetensi yang
diukur.
3. Kesesuaian dengan aspek
sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
C. Perumusan Tujuan
Pembelajaran Tidak
Sesuai Sesuai
Sebagian Sesuai
Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan
proses dan hasil belajar
yang diharapkan dicapai.
2. Kesesuaian dengan
kompetensi dasar.
D. Pemilihan Materi Ajar Tidak
Sesuai Sesuai
Sebagian Sesuai
Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
Silabus dan RPP Tematik Bermuatan Karakter | 23
2. Kesesuaian dengan
karakteristik peserta didik.
3. Kesesuaian dengan
alokasi waktu.
E. Pemilihan Sumber
Belajar Tidak
Sesuai Sesuai
Sebagian Sesuai
Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan KI dan
KD.
2. Kesesuaian dengan
materi pembelajaran dan
pendekatan scientific.
3. Kesesuaian dengan
karakteristik peserta didik.
F. Pemilihan Media Belajar Tidak
Sesuai Sesuai
Sebagian Sesuai
Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran.
2. Kesesuaian dengan
materi pembelajaran dan
pendekatan scientific.
3. Kesesuaian dengan
karakteristik peserta didik.
G. Model Pembelajaran Tidak
Sesuai Sesuai
Sebagian Sesuai
Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran.
2. Kesesuaian dengan
pendekatan Scientific.
H. Skenario Pembelajaran Tidak
Sesuai Sesuai
Sebagian Sesuai
Seluruhnya
1. Menampilkan kegiatan
pendahuluan, inti, dan
penutup dengan jelas.
2. Kesesuaian kegiatan
dengan pendekatan
scientific.
3. Kesesuaian penyajian
dengan sistematika
materi.
Silabus dan RPP Tematik Bermuatan Karakter | 24
4. Kesesuaian alokasi waktu
dengan cakupan materi.
I. Penilaian Tidak
Sesuai Sesuai
Sebagian Sesuai
Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan teknik
dan bentuk penilaian
autentik.
2. Kesesuaian dengan
dengan indikator
pencapaian kompetensi.
3. Kesesuaian kunci jawaban
dengan soal.
4. Kesesuaian pedoman
penskoran dengan soal.
Jumlah
DRAF SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK BERMUATAN KARAKTER
1
SILABUS TEMATIK BERMUATAN KARAKTER
TEMA 1. DIRIKU Satuan Pendidikan : SD Nama Sekolah : SD Laboratorium Undiksha Kelas : I (Satu)
Semester/Tahun Ajaran : 1/2013/2014 Kompetensi Inti
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Sub tema
Ming-
gu ke:
Pembelajaran ke:
Mata
Pelaja-ran
Kompetensi Dasar
Indikator Materi Pokok Kegiatan
Pembelajaran Aspek Kompetensi yg Dikembangkan
Metode Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1.1 Aku dan
Teman Baru
I 1 Bahasa Indo-nesia
4.4 Menyampaikan teks cerita
diri/personal tentang keluarga
secara mandiri dalam bahasa indonesia lisan dan tulis yang
dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk membantu
penyajian
4.4.1.
Memperkenal-
kan diri dengan
menyebutkan
nama lengkap
4.4.2
Memperkenalkan
diri dengan
menyebutkan
nama temannya
1. Teman baru Perkenalan
diri
Perkenalan dengan permainan
Menghafal nama teman dengan
bernyanyi 2. Menghias
kartu nama
Mengamati Mengamati cara
guru
memperkenalkan diri
Mengamati gambar
hal 2 cara berkenalan
Mencoba
Memperkenalkan diri
sesuai dengan
peraturan
Berkenalan sambil
bernyanyi
Menanya
Menanyakan nama
lengkap dan nama
Karakter/Sikap: Percaya diri Disiplin
Bekerja sama Keterampilan:
Memperkenalkan diri
Menyebut nama teman
Melakukan gerakan melempar
Melakukan gerakan menangkap
Membuat kartu nama yang unik
Observasi: Mengamati kepercayaan
diri, disiplin dan kemampuan bekerja sama
Unjuk Kerja: Memperke-
nalkan diri
Menyebut nama teman
Melakukan
gerakan melempar dan gerakan
menangkap
5x30’ (1hari)
Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013. Buku
Guru Tema Diriku, hal. 1-7
Buku Siswa Tema
Diriku, hal 1-7
DRAF SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK BERMUATAN KARAKTER
2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
PPKn
PJOK
SBDP
4.2 Melaksanakan tata tertib di
rumah dan di sekolah
4.3 Mempraktik-
kan pola gerak dasar manipulatif
yang dilandasi konsep gerak dalam
berbagai bentuk pemahaman sederhana dan
atau permainan tradisional
4.1 Menggambar
ekspresi dengan mengolah
garis, warna dan bentuk berdasarkan
hasil pengamatan di lingkungan
sekitar
4.2.1 Menjalankan peraturan pada
permainan di sekolah
4.3.1 Melakukan gerakan
melempar 4.3.2 Melakukan
gerakan menangkap
4.1.1 Memberi hiasan pada kartu
nama
panggilan teman Mengkreasi
Membuat kartu nama yang unik
Pengetahuan:
Menjelaskan cara
berkenalan Memahami
peraturan
Produk: Membuat kartu nama yang
unik Tes:
Tes kognitif terkait dengan cara
berkenalan dan pemahaman peraturan
DRAF SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK BERMUATAN KARAKTER
3
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (13)
2 Mate-matika
PPKn
Bahasa Indonesia
3.1 Mengenal
bilangan asli sampai 99 dengan
menggunakan benda-benda yang ada di
sekitar rumah, sekolah, atau tempat
bermain 4.2 Melaksanakan
tata tertib di rumah dan di sekolah
3.4 Mengenal teks
cerita diri/personal tentang
keberadaan keluarga dengan
bantuan guru atau teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk
membantu pemahaman Tean
3.1.1 Menghitung
banyak benda 1-5
3.1.2 Menunnjukkan benda sesuai
dengan bilangan yang ditemukan
4.2.1 Menjalankan
peraturan di sekolah
3.4.1 Mengiden-
tifikasi nama teman
1. Mengenal bilangan
bersama teman
2. Berhitung sambil mengenal
teman baru
Mengamati Lambang bilangan dan
benda yang digunakan sebagai media
Mencoba Berlatih memasangkan
lambang bilangan 1-5
dengan jumlah bilangan di buku siswa
Mencoba menyebutkan
identitas nama teman yang duduk di sebelahnya
Menanyakan Menanyakan identitas nama teman
Mengasosiasikan Menghubungkan konsep
bilangan dengan lambang bilangan yang tepat
Mengkomunikasikan Menyampaikan identitas
diri dan teman secara
lisan dengan bahasa sederhana
Menuliskan lambang
bilangan
Karakter/Sikap: Percaya diri
Disiplin Bekerja sama
Keterampilan
Mengamati
Melakukan perkenalan
Menghitung banyak benda 1-5
Mengurut benda
Pengetahuan
Memahami konsep dan
lambang bilangan 1-5
Mengenal
lambang bilangan Menyebutkan
identitas teman
Menerapkan pengetahuan identitas
Observasi: Mengamati
kepercayaan diri, disiplin dan
kemampuan bekerja sama
Unjuk Kerja:
Memperke-nalkan diri
Menyebut
nama teman
Melakukan
gerakan melempar dan
gerakan menangkap
5x30’ (1hari)
DRAF SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK BERMUATAN KARAKTER
4
4.4
Menyampaikan teks cerita diri/personal
4.4.3
Me yebutkan identitas teman
DRAF SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK BERMUATAN KARAKTER
5
1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK
BERMUATAN KARAKTER
(RPP-TBK 1)
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Nama Sekolah : SD ................................................
Kelas/ Semester : I/ I
Tema/Sub tema : 1. Diriku /1. Aku dan Teman Baruku
Minggu : I
Pertemuan ke : 1
Alokasi Waktu : 1 hari
A. Kompetensi Inti
KI-1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. KI-2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru. KI-3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah. KI- 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia
4.4. Menyampaikan teks cerita diri/ personal tentang keluarga secara
mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi
dengan kosa kata bahasa daerah untuk membantu penyajian
PPKN
4.2. Melaksanakan tata tertib dirumah dan disekolah
SBDP
4.1. Menggambar ekpresi dengan mengolah garis warna dan bentuk
berdasarkan hasil pengamatan dilingkungan sekitar
PJOK
4.3 Mempraktekkan pola gerak dasar manipulasi yang dilandasi
konsep gerak dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan
atau permainan tradisional.
2
C. Indikator
Bahasa Indonesia
- Memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama
- Memperkenakkan diri dengan menyebutkan nama panggilan
- Menyebutkan nama temannya
PPKN
- Menjalankan peraturan pada permainan disekolah
SBDP
- Memberikan hiasan pada kartu nama
PJOK
- Melakukan gerakan melempar dengan benar
- Melakukan gerakan menangkap dengan benar
D. Tujuan Pembelajaran
1. Sikap
1. Siswa memiliki sikap religius melalui kegiatan berdoa sebelum
memulai kegiatan pembelajaran
2. Siswa memiliki sikap disiplin dengan mengecek kehadiran dan
ketepatan waktu masuk dalam kelas
3. Siswa memiliki sikap tertib melalui kegiatan memperkenalkan diri
sesuai dengan aturan
4. Siswa memiliki sikap percaya diri dengan memberi kesempatan
siswa memperkenalakan diri di depan kelas
2. Pengetahuan
Setelah melakukan perkenalan melalui permainan dan mengias kartu
nama diharapkan:
a) siswa dapat memperkenalkan diri dengan menyebut nama
panggilan secara benar,
b) siswa dapat menyebutkan nama lengkap dengan benar,
c) siswa dapat menjalankan peraturan permainan dengan baik,
d) siswa dapat melakukan gerakan melempar dan menangkap bola
dengan benar, dan
e) Siswa membuat kartu nama yang unik untuk mengenal nama teman
di kelas.
3. Keterampilan
Siswa terampil membuat kartu nama
E. Materi pembelajaran
1. Teman baru
a. Memperkenalkan diri
b. Cara berkenalan melalui permainan
3
c. Gerakan melempar dan menangkap
2. Menghias kartu nama
F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model pembelajaran : Kooperatif STAD ( Sintaks: menyajikan
materi, belajar dalam kelompok, kuis/tes, dan
pemberian pengahargaan)
Metode : Diskusi, tanya jawab, demonstrasi (peragaan)
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Nilai Karakter Yang Dikembangkan
Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam “Selamat pagi”
5 menit
2. Siswa diajak berdoa
sesuai dengan kepercayaan masing-masing
Religius
3. Guru mengecek
kehadiran siswa Kedisiplinan
4. Siswa diberi motivasi
dengan dengan memberi pertanyaan: Apakah anak-anak
sudah mengenal semua temanmu?. Kalau tidak
kenal tidak sayang.
Percaya diri
5. Memfokuskan
pembelajaran dengan cara menginformasikan subtema dan tujuan
pembelajaran seperti tertulis pada point D di atas.
Inti
a. Menyajikan materi
Mengamati
1. Guru memberi contoh cara memperkenalkan diri
20 menit
2. Siswa disuruh
mengamati bagaiaman cara guru memperkenalkan diri
dan menyuruh siswa memperhatikan gambar cara berkenalan pada
buku siswa halaman 2.
b. Belajar dalam kelompok
Mengumpulkan data dan bertanya 1. Siswa duduk dalam
kelompok dan diajak
Percaya diri
4
saling berkenalan
2. Siswa diajak berkenalan
sesuai dengan aturan permainan melempar bola
Tertib
Mengasosiasikan/
Menalar Siswa diajak menalar dengan membuat
kesimpulan bahwa nama-nama siswa bervariasi dan ada perbedaan antara
nama siswa laki-laki dengan perempuan, serta nama khas orang Bali
Mengkomunikasi
1. Siswa diajak bernyanyi untuk mengingat nama temannya (konmunikasi
non verbal)
Percaya diri
2. Siswa membuat kartu
nama yang unik mereka masing-masing (komunikasi verbal)
Penutup
c. Kuis/Tes
d. Pemberian penghargaan
- Bersama-sama siswa,
guru menyimpulkan hasil belajar
- Melakukan refleksi
- Mengajak semua siswa untuk berdoa dalam menutup pembelajaran
Percaya diri 10 menit
Memberikan tes kinerja
kemapuan memperkenalkan diri, menjalankan peraturan
permaianan, melakukan melempar dan menangkap bola
Percaya diri
Setiap kelompok diberi
penghargaan sesuai dengan skor yang diperoleh
Percaya diri
Mengajak semua siswa
untuk berdoa dalam menutup pembelajaran
Religius
H. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
Buku Siswa Tema 1 Diriku
LKS
Bola dari plastik
Kertas bufallow
5
Pensil warna
Gunting
Cutter
I. Penilaian
1. Penilaian Unjuk Kerja Memperkenalkan Diri
a. Tugas
Perkenalkanlah diri Anda dengan menyebutkan nama lengkap dan
nama panggilannya!
b. Rubrik Penilaian
Tabel 1. Rubrik penilaian memperkenalkan diri dengan
bermain
No. Kreteria
Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Perlu
bimbingan 1
1 Kemam-puan memper-
kenalkan diri
Siswa mampu menyebutk
an nama panjang
dan nama panggilan
Siswa mampu menyebutk
an nama panjang
Siswa hanya mampu menyebutkan
nama panggilan
Siswa belum mampu memperkenal
kan diri
2 Kemampu-an menjalan-
kan permainan
sesuai dengan peraturan
Siswa mampu melakukan
permainan sesuai
dengan intruksi
Siswa mampu melakukan
permainan sesuia
dengan aturan tetapi
dengan 1 kali arahan ulang
Siswa mampu melakukan
permainan sesuai aturan
tetapi dgn lebih dari 1 kali arahan
Siswa belum mampu melakukan
permainan
3 Kemampu-an
melakukan gerakan
lempar bola dan menangkap
Siswa mampu
melempar bola dan
menangkap bola dengan
benar
Siswa mampu
melempar dan
menangkap bola dengan
benar tetapi dgn 1-2 kali
lemparan
Siswa mampu
melempar dan
menangkap bola dengan benar tetapi
dgn lebih dari 3 kali
Siswa belum mampu
melempar dan
menangkap bola dengan benar
2. Penilaian Unjuk Kerja
a. Tugas
Buatlah kartu nama dengan menggunakan alat dan bahan yang
tersedia di meja!
6
b. Rubrik
Tabel 2. RubriK membuat kartu nama
No. Kriteria Baik Sekali Baik Cukup Perlu
Bimbingan
1. Komponen kartu nama
memenuhi 3 komponen (gambar atau
foto diri)
memenuhi 2 atau 3
kompo-nen (gambar
atau foto diri)
hanya1 dari 3 komponen (gambar atau
foto diri)
Tidak memenuhi 3
komponen (gambar atau foto
diri)
2. Jumlah warna yang
digunakan
Mengguna-kan 4 warna
atau lebih
Menggunakan 3
warna
Menggunakan 2 warna
Mengguna-kan 1
warna
3. Penilaian Karakter Siswa
Tabel 3. Lembar observasi karakter siswa
Nama:
Kelas:
No. Nilai-nilai Karakter
Indikator
Hasil Observasi
Sudah Telihat
Belum Terlihat
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Religius
Berdoa sebelum dan sesudah belajar
Melaksanakan ibadah sesuai dengan ketentuan agama
2 Disiplin/Tertib
Hadir tepat waktu
Taat pada aturan yang berlaku (tidak melanggar)
Mengumpulkan tugas/ulangan tepat waktu
Pulang sesuai dengan jadwal (tidak bolos)
Menjaga kebersihan
Tidak merokok
Tidak merusak lingkungan
Memelihara tanaman
Hemat (misalnya penggunaan air dan energi secukupnya)
7
3 Percaya diri
Berani bertanya atau menjawab pertanyaan
Tidak minder atau malu
Singaraja,.....................2013
Mengetahui,
Kepala SD............................. Guru Kelas 1,
i
HAKIKAT MEDIA PEMBELAJARAN
Oleh
Ni Nyoman Parwati
Makalah disampaikan dalam Workshop “Media Pembelajaran Matematika” yang diselenggarakan oleh LPM Undiksha, pada hari Selasa, tanggal 1 Juli 2014.
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Juli 2014
1
HAKIKAT MEDIA PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan
Perkembangan dan percepatan arus teknologi informasi tidak mampu lagi dibendung.
Masuknya teknologi informasi dalam segala aspek kehidupan telah memberikan dampak bagi
kehidupan manusia sehari-hari. Saat ini hampir setiap rumah bisa mengakses informasi
sepanjang waktu dengan cepat melalui peralatan teknologi canggih, baik cetak (printed
materials) ataupun teknologi elektronik serta sinergi keduanya. Arus perkembangan teknologi
informasi yang berawal dari teknologi tradisional hingga teknologi modern telah memberi warna
pada peradaban umat manusia.
Banjir informasi (information flow) yang diawali dengan alat produksi cetak telah
berkembang sedemikian rupa sehingga karya-karya manusia di dunia bisa tersebar kemana-
mana. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih memberikan
kontribusi bagi lahirnya ilmu-ilmu/teori-teori baru dan teknologi yang lebih modern. Sejalan
dengan lahirnya teori baru dalam berbagai disiplin ilmu menuntut juga aplikasi baru atas teori
tersebut. Kedua hal ini selalu berjalan beriringan.
Perkembangan teknologi memberikan pengaruh terhadap perkembangan media
pembelajaran. Mengadaptasi dan mendesain secara khusus teknologi dan media dapat
memberikan kontribusi terhadap pembelajaran yang efektif dan dapat memfasilitasi pebelajar
untuk lebih mudah belajar, yang bermuara pada peningkatan prestasi belajar mereka sesuai
dengan potensi yang dimiliki secara maksimal.
2. Media Pembelajaran
2.1 Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin yaitu ‘medium’ yang berarti segala sesuatu yang
digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber informasi ke penerima. Menurut
Hamidjojo (dalam Setyosari & Sihkabuden, 2005) media adalah semua bentuk perantara yang
dipakai orang menyebar ide, sehingga gagasan itu sampai kepada penerima. McLuhan
memberikan batasan yang intinya bahwa media sarana yang disebut saluran, karena pada
hakikatnya media telah memperluas dan memperpanjang kemampuan manusia untuk merasakan,
mendengar, dan melihat dalam batas jarak dan waktu tertentu. Kini dengan bantuan media, batas-
batas itu menjadi tidak ada. Jadi dapat disimpulkan bahwa media adalah sesuatu (bisa alat,
2
bahan, atau keadaan) yang berfungsi sebagai perantara atau saluran atau jembatan dalam
kegiatan komunikasi (penyampaian dan penerima pesan) antara komunikator (penyampai pesan)
dan komunikan (penerima pesan). Proses komunikasi melalui media dapat digambarkan seperti
bagan berikut.
Bagan 1. Proses komunikasi (diadaptasi dari Kemp, 1997)
Ada enam kategori dasar tentang media, yaitu: teks, audio, visual, video, manipulatif
(objek-objek), dan orang (Smaldino, dkk., 2008). Teks merupakan media yang ditampilkan
dalam bentuk kata-kata yang disusun, diantaranya dalam bentuk: buku, foster,dan computer
screen. Audio adalah segala sesuatu yang dapat didengar, misalnya: suara orang, musik, dan
suara mesin. Visual diantaranya, terdiri dari: diagram, gambar, photo, grafik, dan kartun. Video
adalah media yang menampilkan gambar bergerak, misalnya: DVD, videotape, dan animasi
komputer. Kumpulan material, yaitu: objek-objek dan model-model nyata. Objek manipulatif
adalah benda-benda tiga dimensi yang dapat dipegang oleh pebelajar. Media orang, seperti: guru,
pebelajar, atau ahli bidang studi.
Penggunaan media dalam pembelajaran akan lebih efektif apabila dimiliki pemahaman
yang mendasar tentang bagaimana pebelajar belajar. Media pembelajaran merupakan sarana
untuk membantu pebelajar belajar. Sebagai guru diharapkan mampu memilih teknologi dan
media yang tepat untuk membantu pebelajar belajar, sehingga dicapai hasil belajar yang lebih
optimal.
2.2 Landasan Media Pembelajaran
Pemilihan media pembelajaran, menurut Smaldino, dkk. (2008) memiliki dasar-dasar
atau landasan agar dapat mempermudah pebelajar belajar, meliputi: 1) landasan psikologis, 2)
landasan historis, 3) landasan teknologis, dan 4) landasan empirik. Uraian masing-masing
landasan tersebut sebagai berikut.
Sumber Pesan
Pesan Dikodekan
Pesan Diterima
Pesan Diartikan
Saluran
Balikan
3
1) Landasan psikologis
Landasan psikologis penggunaan media pembelajaran adalah rasional mengapa media itu
digunakan ditinjau dari kondisi pebelajar dan bagaimana proses belajar itu terjadi. Walaupun
telah diketahui adanya pandangan yang berbeda tentang belajar dan bagimana belajar itu terjadi,
namun dapat dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang mengakibatkan adanya
perubahan prilaku oleh adanya pengalaman. Perubahan prilaku tersebut dapat berupa
bertambahnya pengetahuan, diperolehnya keterampilan atau kecekatan dan berubahnya sikap
seseorang yang telah belajar. Pengetahuan dan pengalaman itu diperoleh melalui alat indera
pebelajar karena itu diperlukan rangsangan (menurut teori behaviorisme) atau informasi
(menurut teori kognitif) atau pengalaman (menurut teori konstruktivisme), sehingga respon
terhadap rangsangan atau informasi atau lingkungan yang telah diproses itulah hasil belajar
diperoleh.
Proses belajar terjadi secara individual sehingga apa yang terjadi pada pebelajar A dan
pebelajar B terhadap rangsangan/informasi/pengalaman yang sama, tidak pernah menghasilkan
perolehan belajar yang sama pula. Upaya yang dapat dilakukan dalam kegiatan pembelajaran
adalah menyediakan rangsangan/informasi/pengalaman yang ditata dan diorganisasikan dengan
cara yang bermacam-macam agar pebelajar yang memiliki kondisi dan karakteristik yang
berbeda-beda dapat memperoleh pengalaman belajar yang optimal. Penyediaan informasi dan
pengalaman belajar harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan berpikir pebelajar.
2) Landasan historis
Yang dimaksud dengan landasan historis media pembelajaran adalah rasional
penggunaan media pembelajaran ditinjau dari sejarah konsep istilah media digunakan dalam
pembelajaran.
Perkembangan konsep media pembelajaran bermula dengan lahirnya konsepsi pengajaran
visual atau alat bantu visual sekitar tahun 1923. Alat bantu visual adalah setiap gambar, model,
benda, atau alat yang dapat memberikan pengalaman visual yang nyata kepada pebelajar.
Kemudian konsep pengajaran visual ini berkembang menjadi “audio visual instruction” atau
“audio visual education” yaitu sekitar tahun 1940. Sekitar tahun 1945 muncul beberapa variasi
nama, seperti: “audio visual materials”, “audio visual methods”, dan “audio visual devices”.
Intinya adalah digunakannya berbagai alat atau bahan oleh guru untuk memindahkan gagasan
dan pengalaman pebelajar melalui mata dan telinga.
4
Perkembangan besar berikutnya adalah munculnya gerakan yang disebut “audio visual
communication” pada tahun 1950-an. Dengan diterapkannya konsep komunikasi dalam
pembelajaran, penekanan tidak lagi diletakkan pada benda atau bahan yang berupa bahan audio
visual untuk pembelajaran, tetapi dipusatkan pada keseluruhan proses komunikasi informasi atau
pesan dari sumber (guru, materi, atau bahan) kepada penerima (pebelajar).
Beberapa istilah yang muncul sebagai variasi dari istilah “instruksional materials” adalah
“teaching/learning materials”, “learning resources”, “educational media” dan “instructional
media”, yang secara konsepsi memiliki makna yang sama, yaitu dimaksudkan untuk
menunjukkan kegiatan komunikasi pendidikan yang ditimbulkan dengan penggunaan media
tersebut.
3) Landasan teknologis
Pada prinsipnya suatu media akan memiliki keunggulan dari media lainnya bila
digunakan oleh pebelajar yang memiliki karakteristik sesuai dengan rangsangan yang
ditimbulkan oleh media pembelajaran tersebut. Sasaran akhir dari penggunaan media
pembelajaran adalah memudahkan belajar bagi pebelajar.
Media pembelajaran sebagai bagian dari teknologi pembelajaran, menurut Dick & Carey
(2001); Januszewski & Molenda (2008) memiliki enam manfaat potensial dalam memecahkan
masalah pembelajaran, yaitu:
a) Meningkatkan produktivitas pendidikan (can make education more productive).
Media dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, antara lain: dengan jalan
mempercepat laju belajar pebelajar dan membantu guru menggunakan waktunya secara
lebih baik. Di samping itu, media dapat mengurangi beban guru dalam menyajikan
informasi, sehingga guru lebih banyak membina dan mengembangkan kegairahan belajar
pebelajar.
b) Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual (can make
education more individual).
Pembelajaran menjadi lebih bersifat individual antara lain dalam variasi cara belajar
pebelajar, pengurangan kontrol guru dalam proses pembelajaran, dan memberikan
kesempatan kepada pebelajar untuk berkembang sesuai dengan kemampuan dan
kesempatan belajarnya.
5
c) Memberikan dasar lebih ilmiah pada pembelajaran (can give instruction a more scientific
base).
Media dapat memberikan landasan ilmiah dalam penyajian bahan. Artinya perencanaan
program pembelajaran lebih sistematis, pengembangan bahan pengajaran dilandasi oleh
penilaian tentang karakteristik pebelajar, karakteristik bahan pembelajaran, analisis
instruksional dan pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan serangkaian uji
coba yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
d) Pembelajaran lebih mantap (make instruction more powerful)
Pembelajaran menjadi lebih mantap dengan jalan meningkatkan kapabilitas manusia
menyerap informasi melalui berbagai media komunikasi, dimana informasi dan data yang
diterima lebih banyak, lengkap, dan akurat.
e) Proses pendidikan menjadi lebih langsung/seketika (can make learning more immediate)
Pembelajaran melalui media akan memberikan pengalaman nyata dan langsung bagi
pebelajar. Media mengatasi jurang pemisah antara pebelajar dan sumber belajar,
mengatasi keterbatasan manusia pada ruang dan waktu dalam memperoleh informasi, dan
dapat menyajikan ”kekonkretan” meskipun tidak secara langsug.
f) Akses pendidikan menjadi lebih merata/sama (can make access to education more equal)
Media pembelajaran yang dipakai di kelas tidak membedakan pebelajar dan semua
pebelajar mendapatkan hal yang sama melalui media yang digunakan. Penggunaan media
dimaksudkan untuk menjangkau semua pebelajar.
4) Landasan empirik
Berbagai temuan penelitian menunjukkan bahwa ada interaksi antara pengguna media
pembelajaran dan karakteristik pebelajar dalam menentukan hasil belajar pebelajar. Artinya
pebelajar akan mendapatkan keuntungan yang signifikan bila ia belajar menggunakan media
yang sesuai dengan karakteristiknya. Pebelajar yang memiliki gaya visual akan lebih mendapat
keuntungan melalui penggunaan media visual, seperti: film, video, gambar, atau diagram;
sedangkan pebelajar yang memiliki gaya belajar auditif lebih mendapatkan keuntungan dari
penggunaan media pembelajaran auditif, seperti rekaman, radio, atau ceramah guru.
2.3 Peranan dan Fungsi Media Pembelajaran
Media dapat menyediakan berbagai pelayanan dalam belajar. Ketika sebuah
pembelajaran merupakan teacher centered (beroientasi pada guru) maka media digunakan untuk
6
mendukung penyampaian pembelajaran. Di lain pihak jika pembelajaran merupakan students
centered (berorientasi pada pebelajar/siswa) maka, pebelajar merupakan pengguna utama dari
media.
Sebagai komponen dalam pembelajaran, media memiliki fungsi yang berbeda dengan
fungsi komponen-komponen lainnya, yaitu sebagai komponen yang dimuati pesan pembelajaran
untuk disampaikan kepada pebelajar. Pada proses penyampaian pesan ini, seringkali terjadi
gangguan yang mengakibatkan pesan pembelajaran tidak diterima oleh pebelajar seperti apa
yang dimaksudkan oleh penyampai pesan (pembelajar) (Smaldino, dkk., 2008). Gangguan-
gangguan komunikasi antara pembelajar dan pebelajar ini disebabkan oleh beberapa hal seperti:
1) verbalisme, 2) salah tafsir, 3) perhatian ganda, 4) pembentukan persepsi tak bermakna, 5)
kondisi lingkungan yang tak menunjang.
Kunci pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan gangguan proses
penyampaian pesan pembelajaran ini terletak pada media yang dipakai dalam proses tersebut.
Pemilihan media yang tepat, sesuai dengan keistimewaan yang dimilikinya, akan dapat
memperkecil gangguan-gangguan ini. Menurut Gerlach & Ely (1971), secara umum media-
media tertentu memiliki keistimewaan seperti berikut.
1) Kemampuan fiksatif. Artinya bahwa media memiliki kemampuan untuk menangkap,
menyimpan, dan kemudian menampilkan kembali suatu objek atau kejadian. Dengan
kemampuan itu bearati suatu objek atau kejadian dapat digambar, dipotret, difilmkan, atau
direkam kemudian dapat disimpan lama dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan lagi dan
diamati kembali seperti kejadian aslinya.
2) Kemampuan manipulatif. Artinya bahwa dengan kemampuan ini media dapat menampilkan
kembali objek atau kejadian dengan berbagai macam cara disesuaikan dengan keperluan.
Maksudnya penampilan suatu objek atau kejadian dapat diubah-ubah ukurannya,
kecepatannya serta dapat diulang-ulang penampilannya.
3) Kemampuan distributif. Artinya bahwa dengan kemampuan ini, dalam sekali penampilan
suatu objek atau kejadian dapat menjangkau pengamat yang sangat banyak. Misalnya
penggunaan media TV atau radio.
Dilihat dari keistimewaan-keistimewaan yang dimiliki, media mempunyai fungsi yang jelas
untuk menghindari dan memperkecil gangguan komunikasi penyampaian pesan pembelajaran,
diantaranya adalah sebagai berikut:
7
1) Menghindari terjadinya verbalisme.
2) Membangkitkan minat/motivasi belajar
3) Menarik perhatian pebelajar
4) Mengatasi keterbatasan: ruang, waktu, dan ukuran
5) Mengaktifkan pebelajar dalam kegiatan belajar
6) Mengefektifkan pemberian rangsangan untuk belajar.
(Setyosari & Sihkabuden, 2005)
2.4 Pemilihan Media Pembelajaran
Ada sejumlah faktor yang perlu dipertimbangkan pembelajar dalam memilih,
mengembangkan, dan menggunkan media pembelajaran. Faktor-faktor tersebut adalah:
1) Tidak ada satu media yang paling unggul untuk semua tujuan. Suatu media hanya cocok
untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi belum tentu cocok untuk yang lain.
2) Media adalah bagian integral dari proses belajar-mengajar. Hal ini berarti bahwa media bukan
sekadar alat bantu mengajar, tetapi merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari proses
belajar-mengajar. Penetapan suatu media haruslah sesuai dengan komponen yang lain dalam
perangcangan pembelajaran. Tanpa alat bantu mengajar mungkin pembelajaran tetap dapat
berlangsung, tetapi tanpa media, pembelajaran itu tidak akan terjadi.
3) Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk memudahkan belajar
pebelajar/siswa. Kemudahan belajar pebelajar haruslah dijadikan acuan utama pemilihan dan
penggunaan suatu media.
4) Penggunaan berbagai media dalam suatu kegiatan pembelajaran, bukan sekadar
selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan mempunyai tujuan yang menyatu dengan
pembelajaran yang sedang berlangsung.
5) Pemilihan media hendaknya objektif (didasarkan pada tujuan pembelajaran), tidak didasarkan
pada kesenangan pribadi.
6) Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan pebelajar. Penggunaan
multi media tidak berarti menggunakan media yang banyak sekaligus, tetapi media tertentu
dipilih untuk tujuan tertentu dan media yang lain untuk tujuan yang lain pula.
8
7) Kebaikan dan keburukan media tidak bergantung pada konkretan dan keabstrakannya. Media
yang konkret wujudnya, mungkin sukar untuk dipahami karena rumitnya, tetapi media yang
abstrak dapat pula memberikan pengertian yang tepat.
Contoh Penggunaan media dalam pembelajaran matematika ‘menemukan luas daerah segitiga’
menggunakan pendekatan luas daerah persegi panjang.
1) Model media (alat peraga)
Gambar 1. Model Daerah Segitiga
2) Proses pembuatan
(1) Bahan
a. Kertas BC atau buffalo
b. Plastik laminating
c. Lem kertas
(2) Alat Kerja
a. Pensil
b. Penggaris (diutamakan penggaris besi)
c. Gunting/Cutter
(3) Kelengkapan
a. Papan gabus ukuran 120 cm x 60 cm
b. Tempat penyimpanan berupa file case/amplop bertali atau sejenisnya yang
berukuran folio.
c. Paku push-pin (dimasukkan ke dalam plastik berperekat/plastik obat)
9
(4) Langkah-langkah Pembuatan
a. Buat dengan penggaris besi dan cutter, 2 buah model segitiga yang kongruen
seperti pada gambar 1. Menggunakan kertas buffalo.
b. Potonglah model daerah segitiga pada gambar 1 (ii) menjadi tiga bangun menurut
warnanya.
c. Masing-masing model daerah tersebut dilaminating
(5) Pengepakkan
Dalam rangka pengepakkan dan pemeliharaan, dibuatkan halaman cover, memuat
nama alat peraga “ALAT PERAGA LUAS DAERAH SEGITIGA DENGAN
PENDEKATAN LUAS DAERAH PERSEGI PANJANG” kemudian tempelkan pada
tempat penyimpanan yang dapat memuat alat peraga tersebut. Masukkan alat peraga
dan paku push-pin ke dalam tempat penyimpanan tersebut.
3) Penggunaan Alat Peraga
(1) Indikator dan Kelas
Kelas : IV SD
Indikator : Peserta didik dapat menemukan luas daerah segitiga dengan pendekatan
luas daerah persegi panjang.
(2) Prasyarat yang Harus Dimiliki Peserta Didik
a. Memahami konsep luas daerah persegi panjang
b. Memahami unsur-unsur bangun segitiga
(3) Langkah-langkah Penggunaan
10
Gambar 2. Model Segitiga dan Persegi Panjang
a. Letakkan pada papan gabus model daerah segitiga (i) dan (ii) seperti pada gambar 2.
b. Dengan cara menghimpitkan model segitiga (i) dan (ii), ditunjukkan bahwa kedua bangun
tersebut kongruen, kemudian tanyakan pada peserta didik, ‘Apakah luas daerahnya sama?’
(sama).
c. Sambil menunjuk pada bangun (i) bahwa segitiga ini alasnya a, tingginya t, kemudian sambil
menunjuk bangun (ii), tanyakan pada peserta didik, ‘Berapakan alasnya?’ (a), ‘Berapakah
tingginya?’ (t). Perhatikanlah bahwa bangun ini dipotong melalui tengah-tengah garis tinggi
dan sejajar alas (guru menunjuk 2
1tinggi yang dipotong) kemudian tanyakan kepada peserta
didik, ‘Berapakah panjang ini?’ (2
1t)
d. Ubahlah bangun (ii) menjadi seperti bangun (iii), kemudian tanyakan kepada peserta didik,
‘Bangun apakah yang terjadi?’ (daerah persegi panjang), ‘Berapakah panjangnya?’ (a),
‘Berapakah lebarnya?’ (2
1t) dan ‘Berapakah luas daerahnya?’ (a x
2
1t), sambil menunjuk
11
bangun (i) dan (iii) tanyakan kepada peserta didik, ‘Apakah kedua bangun luas daerahnya
sama?’ (sama) sehingga:
Luas daerah segitiga = luas daerah persegi panjang
Luas daerah segitiga = panjang x lebar
Luas daerah segitiga = ………x………..
Luas daerah segitiga = …..x…..x……
Simpulan:
Jika segitiga dengan alas dan tingginya berturut-turut a dan t, dan luas daerahnya L, maka
L = 2
1x a x t
2. Penutup
Pemahaman yang benar tentang hakikat media pembelajaran sangat diperlukan oleh
seorang guru/pembelajar. Sebagai seorang pembelajar, tidak hanya dituntut untuk bisa
menggunakan media, tetapi yang lebih penting adalah untuk apa media itu digunakan. Lebih
bahayanya lagi kalau alasan menggunakan media agar dibilang sebagai “guru modern”. Apapun
pilihan media yang akan digunakan oleh guru dalam pembelajaran, harus difokuskan pada fungsi
utamanya adalah untuk memudahkan siswa belajar. Dengan demikian siswa akan mampu
mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki untuk meraih hasil belajar yang lebih baik.
Daftar Rujukan:
Dick, W., Carey, L. & Carey, J. O. 2001. The Systematic Design Of Instruction. USA: Addison-Wesley Educational Publisher Inc.
Gerlach, V. S. & Ely, D.P. 1971. Teaching and Media: A Systemmatic Approach. New Jersey: Prentice Hall Inc.
Januszewski, A. & Molenda, M. 2008. Educational Technology. New York: Lawrence Erlbaum Associates.
Kemp, J. E. 1975. Planning and Producing Audio Visual Materials. New York: Thomas Y, Crowell.
Setyosari, P. & Sihkabuden. 2005. Media Pembelajaran. Malang: Elang Mas.
Smaldino, S.E., Lowther, D.L. & Russell, J.D. 2008. Instructional Media and Technology for Learning. 9th Edition. Upper Saddle Rive NJ: Pearson
Education, Inc.