laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah...
TRANSCRIPT
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
DIREKTORAT INDUSTRI KIMIA HILIR
DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KIMIA, TEKSTIL
DAN ANEKA
DAFTAR ISI
Isi
Pengantar _________________________________________________________________________ i
Bab I ___________________________________________________________________________ I-1
Bab II _________________________________________________________________________ II-1
Bab III ________________________________________________________________________ III-1
Bab IV _______________________________________________________________________ IV-1
Lampiran _________________________________________________________________________
PENGANTAR
Halaman 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Industri
Kimia Hilir tahun 2018 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban
pelaksanaan kegiatan di lingkungan Direktorat Industri Kimia Hilir.
Disamping itu, laporan ini juga berfungsi sebagai sarana bagi Direktorat
Industri Kimia Hilir dalam menjalankan kewajiban untuk menyampaikan
pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh pemangku kepentingan sesuai
dengan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah. Selain itu, laporan ini juga berfungsi sebagai sarana evaluasi
mandiri atas pencapaian kinerja Direktorat Industri Kimia Hilir dalam upaya
penyempurnaan kinerja, terutama dalam hal penyusunan dan penyampaian
dokumen perencanaan, pelaksanaan program dan kegiatan serta kebijakan
yang akan diambil di masa mendatang.
Kami berharap penyusunan laporan inidapat menjadi media
pertanggungjawaban kinerja yang bermanfaat dalam mengambil kebijakan
yang membangun di masa mendatang.
D
DIREKTUR INDUSTRI KIMIA HILIR
TAUFIEK BAWAZIER NIP. 196903121994031008
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
I-1 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI DIREKTORAT INDUSTRI KIMIA HILIR
Sebagai pertanggung jawaban Direktorat Industri Kimia Hilir kepada Direktorat
Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka atas kegiatan yang telah
dilaksanakan pada tahun 2018, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan
yang berlaku, antara lain:
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
Permenpan Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2018 ini
memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan sebagai
penjabaran dari rencana program Direktorat Industri Kimia Hilir yang
mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-
kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang telah ditetapkan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor : 107/M-IND/
PER/11/2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian
Bagian Kelima Pasal 245 Direktorat Industri Kimia Hilir mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan
industri nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran industri,
pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana
industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
I-2 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis
pengembangan industri di bidang industri kimia hilir.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud, Direktorat Industri
Kimia Hilir menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan
pengembangan industri kimia hilir;
b. pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi
industri kimia hilir;
c. penyiapan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan
industri nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran industri,
pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana
industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri,
penanaman modal dan fasilitas industri serta kebijakan teknis
pengembangan industri di bidang industri kimia hilir;
d. penyiapan penyusunan dan pelaksanaan norma, standar, prosedur, kriteria
di bidang perencanaan, perizinan, data dan informasi industri kimia hilir;
e. penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
perencanaan, perizinan, data dan informasi industri kimia hilir
f. pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia, standar industri
hijau, Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia pada industri kimia
hilir; dan
g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat.
Untuk melakukan tugas pokok dan fungsi tersebut, Direktorat Industri Kimia
Hilir dibagi menjadi beberapa subdirektorat, yaitu :
a. Subdirektorat Program Pengembangan Industri Kimia Hilir bertugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan penyusunan rencana, program,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
I-3 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
anggaran, evaluasi dan pelaporan, pengumpulan dan pengolahan data,
serta penyajian informasi di bidang industri kimia hilir;
b. Subdirektorat Industri Plastik dan Karet Hilir bertugas melaksanakan
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri,
pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana
industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan
industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis
pengembangan industri di bidang industri plastik dan karet hilir;
c. Subdirektorat Industri Farmasi dan Kosmetik bertugas melaksanakan
penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri, pembangunan
sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri,
pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan industri,
penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis
pengembangan industri di bidang industri farmasi dan kosmetik;
d. Subdirektorat Industri Kimia Hilir Lainnya bertugas melaksanakan
penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri, pembangunan
sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri,
pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan industri,
penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis
pengembangan industri di bidang industri kimia hilir lainnya.
Sesuai dengan Peraturan Presiden No 2 Tahun 2015 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2015 – 2019, kebijakan industri kimia
hilir disusun dan diarahkan untuk menjawab beberapa tantangan dalam dalam
pembangunan industri di masa yang akan datang melalui kegiatan anatra lain:
a. Mendorong akselerasi pertumbuhan industri untuk menangkal bahkan
membalikkan gejala deindustrialisasi yang secara singkat dapat disebut
reindustrialisasi;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
I-4 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
b. Mendorong investasi di sektor industri untuk meningkatkan jumlah populasi
industri berskala besar dan menengah;
c. Mendorong investasi industri untuk mengolah bahan mentah dari pertanian
dan pertambangan (sektor primer) menjadi produk bernilai tambah tinggi
(hilirisasi);
d. Mendorong investasi industri yang menghasilkan bahan baku, bahan
setangah jadi, komponen, dan sub-assembly untuk mengurangi
ketergantungan ke pasar global;
e. Mendorong dan memfasilitasi usaha industri meningkatkan produktivitas;
f. Mendorong investasi industri yang di luar Pulau Jawa sesuai dengan
karakteristik ekonomi dan sumber daya alam yang tersedia
B. PERAN STRATEGIS ORGANISASI
Direktorat Industri Kimia Hilir adalah salah satu unit kerja di lingkungan Direktorat
Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka yang bertanggung jawab terhadap
pengembangan industri kimia hilir. Direktorat Industri Kimia HIlir merupakan
subsektor industri yang bercirikan padat modal, padat teknologi, padat karya,
memiliki keterkaitan tinggi mulai dari hulu hingga hilir, dan menjadi komoditas
ekspor penghasil devisa negara. Dengan memerhatikan karakteristik kompleks
tersebut, Direktorat Industri Kimia Hilir berupaya untuk mengembangkan industri
binaannya melalui program kegiatan yang aspiratif, fasilitatif, dan akomodatif.Peran
Strategis Direktorat Industri Kimia Hilir berdasarkan Bangun Industri Nasional yang
diatur oleh Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN).
Bangun industri nasional berisikan industri andalan masa depan, industri
pendukung, dan industri hulu, dimana ketiga kelompok industri tersebut
memerlukan modal dasar berupa sumber daya alam, sumber daya manusia, serta
teknologi, inovasi, dan kreativitas. Pembangunan industri di masa depan tersebut
juga memerlukan prasyarat berupa ketersediaan infrastruktur dan pembiayaan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
I-5 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
yang memadai, serta didukung oleh kebijakan dan regulasi yang efektif. Industri
binaan Direktorat Industri Kimia Hilir termasuk dalam dua jenis industri dalam
bangun industri nasional, maka peran Direktorat Industri Kimia Hilir sangat penting
dalam pembangunan industri nasional. Selengkapnya mengenai bangun industri
nasional dijelaskan dengan gambar berikut:
Gambar 1.1 Bangun Industri Nasional
Selain itu, terdapat penetapan Industri Prioritas berdasarkan kepentingan nasional
sebagai tujuan pembangunan industri, permasalahan terkait pertumbuhan
ekonomi, dan keinginan untuk mengejar ketertinggalan dari negara maju, serta
terkait dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun 2009, maka
ditentukan 10 (sepuluh) industri prioritas yang akan dikembangkan tahun 2015 -
2019. Dari sepuluh industri prioritas tersebut, industri prioritas yang menjadi
Rencana Aksi Direktorat Industri Kimia Hilirmeliputi :
1. Industri Farmasi, Kosmetik;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
I-6 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
2. Industri Komponen (Barang Plastik dan Karet Hilir).
Dewasa ini permasalahan umum sektor industri ialah masih lemahnya daya saing
industri nasional, belum kuat dan belum dalamnya struktur industri nasional, belum
optimalnya alokasi sumber daya energi dan bahan baku serta pembiayaan industri,
masih banyaknya ekspor komoditi primer (gas, batu bara, mineral, minyak sawit,
kakao, karet, dan kulit), dan belum memadainya dukungan sarana prasarana
industri (kawasan industri, jaringan energi dan telekomunikasi, transportasi, dan
distribusi).
Maka dalam rangka menanggulangi permasalahan tersebut dan menunjukkan
prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik,
mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan
sembilan agenda prioritas dalam pemerintahan ke depan. Kesembilan agenda
prioritas itu disebut NAWACITA yang terdiri sebagai berikut:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata
kelolapemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia daripinggiran dengan memperkuat daerah- daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Memperkuat kehadirannegara dalam melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkanproduktivitas rakyat dan daya saingdi pasar internasional
sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia
lainnya.
7. Mewujudkankemandirianekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguhkebhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
I-7 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
Selain itu, pada tahun 2015-2019 Pemerintah menetapkan Visi Pembangunan Industri
yang diatur dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN). Visi
tersebut ialah Menjadi Negara Industri Tangguh yang bercirikan:
1. Struktur industri nasional yang kuat, dalam, sehat, dan berkeadilan
2. Industri yang berdaya saing tinggi di tingkat global
3. Industri yang berbasis inovasi dan teknologi
Visi tersebut dapat dicapai dengan misi pembangunan industri yakni: (1)
meningkatkan peran industri nasional sebagai pilar dan penggerak perekonomian
nasional; (2) memperkuat dan memperdalam struktur industri nasional; (3)
meningkatkan daya saing industri yang mandiri dan berwawasan lingkungan; (4)
menjamin kepastian berusaha, persaingan yang sehat, serta mencegah pemusatan
atau penguasaan industri oleh satu kelompok atau perseorangan yang merugikan
masyarakat; (5) membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja; (6)
meningkatkan persebaran pembangunan industri ke seluruh wilayah Indonesia guna
memperkuat dan memperkukuh ketahanan nasional; dan (7) meningkatkan
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara berkeadilan.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor : 107/M-
IND/PER/11/2015, struktur organisasi Direktorat Industri Kimia Hilir adalah
sebagi berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
I-8 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
Gambar 1.1
BAGAN ORGANISASI DIREKTORAT INDUSTRI KIMIA HILIR
D. RUANG LINGKUP ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107/M-IND/PER/11/2015
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, Direktorat
Industri Kimia Hilir sebagai salah satu unit yang berada dibawah naungan
Kementerian Perindustrian memiliki tugas menyusun evaluasi dan pelaporan
yang berkaitan dengan program kegiatan yang telah ditetapkan. Evaluasi dan
pelaporan yang dimaksud merupakan implementasi dari fungsi manajemen
pengendalian.
Fungsi manajemen pengendalian seperti yang diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan dimaksudkan untuk menjamin
SUB DIREKTORAT
INDUSTRI FARMASI
DAN KOSMETIK
SUB DIREKTORAT
INDUSTRI PLASTIK
DAN KARET HILIR
SUB DIREKTORAT
PROGRAM
PENGEMBANGAN
INDUSTRI KIMIA
HILIR
SUB DIREKTORAT
INDUSTRI KIMIA
HILIR LAINNYA
DIREKTUR
INDUSTRI KIMIA
HILIR
SUB BAGIAN TATA
USAHA
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
I-9 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
bahwa rencana pelaksanaan pembangunan telah sesuai dengan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan.
Pembinaan jenis usaha industri yang berada di dalam ruang lingkup tugas
pokok dan fungsi Direktorat Industri Material Dasar Logam diatur lebih lanjut
dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 30/M-IND/PER/7/2017 tentang
Jenis-jenis Industri dalam Pembinaan Direktorat jenderal dan Badan di
Lingkungan Kementerian Perindustrian, yaitu terdiri dari :
Tabel 1.1
KBLI Binaan Direktorat Industri Kimia Hilir
No KBLI Jenis Industri Keterangan
13941 Industri tali Khusus Tali Rafia
18201 Reproduksi media rekaman
suara dan piranti lunak
Reproduksi dalam bentuk CD
18202 Reproduksi media rekaman film
dan video
Reproduksi dalam bentuk CD
19212 Industri pembuatan minyak
pelumas
19213 Industri pengolahan kembali
minyak pelumas bekas
20221 Industri cat dan tinta cetak
20222 Industri pernis (termasuk
mastik)
20223 Industri lak
20231 Industri sabun dan bahan
pembersih keperluan rumah
tangga
20232 Industri kosmetik, termasuk
pasta gigi
20291 Industri perekat/lem
20293 Industri tinta
20295 Industri korek api
20299 Industri barang kimia lainnya
ytdl
21012 Industri produk farmasi untuk
manusia
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
I-10 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
No KBLI Jenis Industri Keterangan
21022 Industri produk obat tradisional
22111 Industri ban luar dan ban dalam
22112 Industri vulkanisir ban
22191 Industri barang dari karet untuk
keperluan rumah tangga
22192 Industri barang dari karet untuk
keperluan industri
22199 Industri barang dari karet
lainnya ytdl
22210 Industri barang dari plastik untuk
bangunan
22220 Industri barang dari plastik untuk
pengemasan
22230 Industri pipa plastik dan
perlengkapannya
22291 Industri barang plastik lembaran
22292 Industri perlengkapan dan
peralatan rumah tangga (tidak
termasuk furnitur)
22293 Industri barang dan peralatan
teknik/industri dari plastik
22299 Industri barang plastik lainnya
ytdl
Khusus untuk peralatan
kesehatan/laboratorium dari
plastik, film atau lembaran
kertas kaca, tutup kepala,
kertas dinding plastik
26800 Industri media magnetik dan
media optik
Khusus CD
31003 Industri furnitur dari plastik
32904 Industri peralatan untuk
pelindung keselamatan
Selain usaha pakaian
pelindung dan pakaian anti
api
38302 Daur ulang barang bukan logam Selain kaca
71209 Analisis dan uji teknis lainnya Untuk industri yang
merupakan binaan
Direktorat IKHI
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
I-11 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
No KBLI Jenis Industri Keterangan
74100 Aktivitas perancangan khusus Untuk industri yang
merupakan binaan
Direktorat IKHI
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
II-1 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS ORGANISASI
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Industri Kimia Hilir sebagai
salah satu unit Eselon II pada Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan
Aneka, maka Direktorat Industri Kimia Hilir dituntut untuk melakukan
pengaturan, pembinaan, dan pengembangan industri dibidang industri kimia
hilir. Untuk itu, perlu disusun visi dan misi pembangunan industri kimia hilir
yang akan dicapai melalui pencapaian tujuan, sasaran strategis, dan
pelaksanaan program dan kegiatan utama maupun kegiatan pendukung
Visi Pembangunan Industri Kimia Hilir disusun berdasarkan visi
Pembangunan Industri secara keseluruhan (Kementerian Perindustrian) guna
mencapai visi, misi, sasaran, dan target pembangunan nasional sebagaimana
diamanatkan pada RPJMN 2015 – 2019, serta mendukung pencapaian tujuan
berbangsa dan bernegara sesuai dengan amanat UUD 1945, yaitu
mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Oleh karena itu,
Visi Pembangunan Industri Kimia Hilir tahun 2015 – 2019
adalah:“Mewujudkan Industri Kimia Hilir yang Berdaya Saing dengan Struktur
Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam”.
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, diperlukan tindakan nyata dalam
bentuk 2 (dua) misi sesuai dengan tugas dan fungsi Industri Kimia Hilir
sebagai berikut:
1. Peningkatan populasi industri kimia hilir untuk memperkuat dan
memperdalam struktur industri nasional;
2. Peningkatan daya saing dan produktivitas industri kimia, tekstil, dan
anekauntuk mewujudkan industri nasional yang mandiri, berdaya saing,
maju, dan berwawasan lingkungan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
II-2 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
Untuk mencapai visi dan misi tersebut, Direktorat Industri Kimia Hilir telah
menetapkan sasaran strategis yang hendak dicapai pada tahun 2015 – 2019,
yaitu:
1. Meningkatnya populasi industri kimia hilir.
Meningkatnya populasi industri kimia hilir diindikasikan dengan
peningkatan jumlah unit industri kimia hilir serta penyerapan tenaga
kerja industri besar sedang (IBS) pada sektor industri kimia hilir
khususnya. Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran
strategis ini adalah:
a) Jumlah unit industri kimia hilir.
b) Nilai investasi di sektor industri kimia hilir.
2. Meningkatanya daya saing dan produktivitas sektor industri kimia hilir.
Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri dimaksudkan
untuk meningkatkan penjualan produk dalam negeri dibandingkan
dengan seluruh pangsa pasar baik dalam negeri maupun luar negeri.
Peningkatan daya saing dan produktivitas dilakukan melalui
pengembangan inovasi dan penguasaan teknologi industri yang
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah,
daya saing dan kemandirian industri nasional. Indikator kinerja sasaran
strategis (IKSS) dari sasaran strategis ini adalah:
a) Kontribusi ekspor produk industri kimia hilir terhadap ekspor
nasional.
b) Produktivitas SDM industri kimia hilir.
3. Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang
adil, berdaya saing dan berkelanjutan
Standardisasi industri bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri
dan produktivitas dalam rangka penguasaan pasar dalam negeri
maupun ekspor. Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran
ini adalah:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
II-3 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
a) Produk industri yang tersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN).
b) Infrastruktur kompetensi yang terbentuk.
c) Infrastruktur standar produk yang terbentuk..
Indikator kinerja sasaran strategis tersebut merupakan Indikator Kinerja
Utama (IKU) Direktorat Industri Kimia Hilir.
B. RENCANA KINERJA
Dalam rangka mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam
dokumen Rencana Strategis, Direktorat Industri Kimia Hilir pada tahun 2018
telah menetapkan rencana kinerja yang disusun gka pencapaian target jangka
menengah disertai beberapa penyesuaian. Hal ini dikarenakan pada
perkembangannya Rencana Strategis Direktorat IKHI mengalami beberapa
review yang dipengaruhi oleh kondisi iklim bisnis. Perubahan Rencana
Strategi ini mencakup penyempurnaan arah kebijakan baik visi, misi, tujuan
dan sasaran strategis, maupun penyesuaian target kinerja Kementerian
Perindustrian. Penyempurnaan dan penyesuaian tersebut hanya mencakup
periode tahun 2017 – 2019.
Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kimia Hilir bertujuan
untuk menumbuhkan dan menguatkan struktur industri kimia hilir,
mengurangi impor bahan baku dan bahan penolong, meningkatkan kapasitas
dan efisiensi produksi, serta menetapkan standar untuk produk-produk
industri kimia, dan aneka. Adapun sasaran-sasaran program dan indikator
kinerja yang ingin dicapai dari pelaksanaan program ini adalah sebagai
berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
II-4 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
Tabel 2.1
Tujuan dan Indikator Kinerja Tujuan Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kimia Hilir Tahun 2017 - 2019
No Tujuan Program
/Indikator Satuan
Target
2017 2018 2019
1. Meningkatnya peran industri kimia hilir dalam
perekonomian nasional
- Laju pertumbuhan
industri kimia hilir
Persen 3.91 –
4.21
4.19 –
4.58
4.40 –
4.90
- Kontribusi industri
kimia hilir terhadap
PDB Nasional
Persen 1.09 –
1.11
1.09 –
1.11
1.10 –
1.11
- Jumlah penyerapan
tenaga kerja di sektor
industri kimia hilir
Juta
Orang 0.74 0.76 -
0.77
0.78 –
0.80
Tabel 2.2
Sasaran dan Indikator Kinerja Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri
Kimia Hilir Tahun 2015 - 2019
No. Sasaran Program
/Indikator Satuan
Target
2017 2018 2019
1
.
Meningkatnya populasi industri kimia hilir
- Jumlah unit industri
kimia hilir
Unit 269 296 335
- Nilai investasi PMDN dan
PMA sektor industri
kimia hilir
Rp
triliun 14.6 –
15.8
15.6 –
16.6
19.3 –
20.1
2
.
Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri
kimia hilir
- Kontribusi ekspor
produk industri kimia
hilir terhadap ekspor
Persen
4.6 4.8 4.8 – 4.9
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
II-5 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
No. Sasaran Program
/Indikator Satuan
Target
2017 2018 2019
nasional
- Produktivitas dan
kemampuan SDM
industri
Juta
Rupiah/
orang
per
tahun
447.5 482.7 516.3
Rencana Kinerja Direktorat IKHI Tahun 2018 memuat beberapa indikator
kinerja yang ditetapkan berdasarkan perspektif pemangku kepentingan dan
pelaksanaan tupoksi. Rencana kinerja tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3 Rencana Kinerja Direktorat Industri Kimia Hilir Tahun 2018
No Sasaran
Strategis (SS) Indikator Kinerja Utama
(IKU) Target Satuan
Perspektif Pemangku Kepentingan
1. Meningkatnya populasi dan persebaran industri
1. Unit industri kimia hilir besar sedang yang tumbuh
274 Unit
2. Nilai investasi di sektor industri kimia hilir
16.6 Rp Triliun
2. Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri
1. Kontribusi ekspor produk industri kimia hilir terhadap ekspor nasional
4.81 Persen
2. Produktivitas dan kemampuan SDM industri kimia hilir
482.7 Rp. Juta
Perspektif Proses Bisnis Internal
1.
Terselenggaranya urusan pemerintahan di
1. Infrastruktur kompetensi yang terbentuk
1 RSKKNI
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
II-6 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
No Sasaran Strategis (SS)
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Target Satuan
bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan
2. Peraturan perundangan yang diselesaikan
1 PP/Perpres/
Permen
2. Tersusunnya perencanaan program, pengelolaan keuangan serta pengendalian yang berkualitas dan akuntabel
1. Anggaran Direktorat IKHI yang diblokir di akhir tahun
5 %
2. Kesesuaian rencana program dan kegiatan prioritas dengan Rencana Kerja Pemerintah
90 %
C. RENCANA ANGGARAN
Pada tahun anggaran 2018, Direktorat Industri Kimia Hilir memiliki
kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kimia Hilir. Untuk dapat
melaksanakan program tersebut, Direktorat Industri Kimia Hilir mendapat
alokasi anggaran sebesar RP. 21.259.428.000,- (dua puluh satu milyar dua
ratus lima puluh sembilan juta empat ratus dua puluh delapan ribu rupiah)
berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka Tahun Anggaran 2018
Nomor: SP DIPA- 019.03.1.247982/2018.
Adapun struktur anggaran Direktorat Industri Kimia Hilir tahun 2018, yaitu
sebagai berikut:
Tabel 2.4 Struktur Anggaran Direktorat Industri Kimia Hilir
No Jenis Akun Belanja Pagu (Rp.
000)
Persentase
1 Bantuan Mesin 6.984.000 32.89%
2 Perjalanan Dinas 2.445.480 11.52%
3 Kegiatan 6.545.405 30.82%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
II-7 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
Gambar 2.1 Prosentase Struktur Anggaran Direktorat Industri Kimia Hilir
Berikut rincian output dan komponen yang mendukung kegiatan Penumbuhan
dan Pengembangan Industri Kimia Hilir beserta masing-masing anggarannya
dapat dilihat pada Tabel 2.2 Rekapitulasi Output dibawah ini :
Tabel 2.5 Rekapitulasi Output
UNIT/PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT TARGET SATUAN OUTPUT
ANGGARAN (Rp. 000)
1876.015 Rekomendasi kebijakan dalam rangka mendorong iklim investasi
1 Usulan
Kebijakan 1.036.134
1876.019 Rekomendasi kebijakan dalam rangka peningkatan daya saing dan produktifitas
1 Usulan
Kebijakan 1.022.949
32,89%
22,67%11,52%
30,82%
2,11%
Komposisi Anggaran Dit. IKHI TA 2018
Bantuan Mesin P3 Perjadin Kegiatan Blokir
4. Pihak Ketiga 4.814.000 22.67%
5. Blokir 447.683 2.11%
Total 21.259.428 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
II-8 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
1876.020 Rancangan Standar Nasional Indonesia 10 RSNI 1.180.150
1876.021 SNI Wajib 1 SNI Wajib 390.303
1876.023 Pengawasan SNI Wajib 3 Perusahaan 407.000
1876.025 Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Industri (RSKKNI)
1 RSKKNI 351.900
1876.026 SDM industri yang disertifikasi 40 Orang 712.500
1876.030 Produk industri yang tersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
50 Produk 277.200
1876.032 Branding produk industri kimia hilir 4 Merk 525.775
1876.033
Perusahaan Industri Obat, Kosmetik dan Obat Tradisional yang memperoleh bimbingan teknis dan sertifikasi CPOTB, CPOB dan CPKB
100 Perusahaan 6.000.000
1876.034 Revitalisasi Industri Obat Tradisional 18 Unit 7.898.767
1876.951 Dukungan Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Unit Eselon II
1 Dokumen 1.358.300
D. SASARAN KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
Sasaran dan indikator kinerja kegiatan Revitalisasi dan Penumbuhan Industri
Kimia Hilir yang hendak dicapai melalui pelaksanaan kegiatan masing-masing
output adalah :
1. Meningkatnya populasi industri kimia hilir yang diindikasikan dengan
peningkatan jumlah unit industri kimia hilir serta penyerapan tenaga kerja
pada industri besar sedang (IBS) sektor industri kimia hilir;
2. Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri kimia hilir yang
diindikasikan dengan peningkatan kontribusi ekspor produk industri kimia
hilir terhadap ekspor nasional serta peningkatan produktivitas SDM industri
kimia hilir;
3. Tersedianya kebijakan pengembangan industri kimia hilir yang efektif yang
dindikasikan dengan tersusunnya dokumen perencanaan dan kebijakan –
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
II-9 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
kebijakan yang mendukung tercapainya rencana tersebut;
4. Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang
berdaya saing dan berkelanjutan yang diindikasikan dengan tersusunnya
infrastruktur kompetensi SDM industry kimia hilir, standar produk industry
kimia hilir serta sertifikasi tingkat komponen dalam negeri untuk produk
industry kimia hilir;
5. Tersusunnya perencanaan program, pengelolaan keuangan serta
pengendalian yang berkualitas dan akuntabel.
Penetapan Kinerja Direktorat Industri Kimia Hilir tahun anggaran 2018 adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.6 Penetapan Kinerja Direktorat Industri Kimia Hilir Tahun 2018
No. Sasaran Strategis
(SS)
Indikator Kinerja Utama
(IKU) Target Satuan
Perspektif Pemangku Kepentingan
1. Meningkatnya populasi
dan persebaran industri
1. Unit industri kimia hilir
besar sedang yang tumbuh
274 Unit
2. Nilai investasi di sektor
industri kimia hilir
16.6 Rp
Triliun
2. Meningkatnya daya saing dan produktivitas
sektor industri
1. Kontribusi ekspor produk industri kimia hilir
terhadap ekspor nasional
4.81 Persen
2. Produktivitas dan kemampuan SDM industri
kimia hilir
482.7 Rp. Juta
Perspektif Proses Bisnis Internal
1.
Terselenggaranya
urusan pemerintahan di bidang perindustrian
yang berdaya saing dan
berkelanjutan
1. Infrastruktur kompetensi
yang terbentuk
1 RSKKNI
2. Peraturan perundangan yang diselesaikan
1 PP/Perpres/
Permen
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
II-
1
0
Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
No. Sasaran Strategis
(SS) Indikator Kinerja Utama
(IKU) Target Satuan
2. Tersusunnya perencanaan program,
pengelolaan keuangan
serta pengendalian yang berkualitas dan
akuntabel
1. Anggaran Direktorat IKHI yang diblokir di akhir
tahun
5 %
2. Kesesuaian rencana
program dan kegiatan prioritas dengan Rencana
Kerja Pemerintah
90 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
III-1 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Analisis capaian kinerja Direktorat Industri Kimia Hilir dituangkan dalam 2
perspektif, yaitu perspektif pemangku kepentingan dan persepektif
pelaksanaan tugas pokok. Penilaian atas perspektif pemangku kepentingan
dilakukan melalui pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja tersebut digunakan
untuk menilai keberhasilan pelaksanaan program/kegiatan yang telah
ditetapkan sesuai dengan sasaran/tujuan yang telah ditetapkan dalam visi dan
misi.
Pengukuran capaian kinerja Direktorat Industri Kimia Hilir tahun 2018 secara
singkat dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya populasi dan persebaran industri kimia
hilir
a) Jumlah unit usaha industri besar sedang yang tumbuh
Penumbuhan jumlah perusahaan baru sektor industri kimia hilir
merupakan salah satu indikator kinerja Direktorat Industri Kimia Hilir.
Penumbuhan jumlah industri baru di sektor industri pengolahan
merupakan salah satu syarat yang diperlukan dalam peningkatan
pertumbuhan ekonomi maupun industri nasional. Berdasarkan data
realisasi investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),
diperkirakan jumlah proyek baru pada sektor industri kimia hilir
adalah sebanyak 1.368 unit, melampaui target yang telah ditetapkan
yaitu sebesar 269 unit. Jumlah tersebut disumbang dari investasi
PMDN sebanyak 696 unit dan PMA sebanyak 672 unit. Penambahan
unit proyek baru pada tahun 2018 pada sektor industri kimia hilir
didominasi oleh komoditi plastik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
III-2 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
Direktorat Industri Kimia Hilir menganggarkan Rp. 251.260.000
untuk mencapai indikator kinerja jumlah unit usaha industry besar
sedang yang tumbuh yang ditargetkan.
Tabel 3.1
Target Kinerja dan Realisasi Anggaran Tahun 2018 IKU 1
Indikator Kinerja Utama Target Satuan Realisasi Anggaran
Jumlah unit usaha industri besar sedang
yang tumbuh (unit)
274 Unit Rp.
692.929.000
Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja 1 Triwulanan
Indikator Kinerja Utama Target TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 Total
Jumlah unit usaha industri
besar sedang yang tumbuh
(unit)
274 282 235 257 312 1.368
Tabel 3.3 Sandingan Capaian Indikator Kinerja 1 Tahun 2017 – 2018
Indikator Kinerja Utama Capaian 2017 Capaian 2018
Jumlah unit usaha industri besar sedang
yang tumbuh (unit)
1.178 1.368
Capaian realisasi indikator ini dilakukan melalui beberapa kegiatan,
antara lain:
- Rapat koordinasi untuk merekomendasikan insentif fiskal pada
sektor industri kimia hilir
Rekomendasi kebijakan – kebijakan yang diusulkan antara lain
usulan fasilitas Tax Holiday, Tax Allowance serta Bea Masuk
Ditanggung Pemerintah (BMDTP). Kebijakan – kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah untuk meningkatkan populasi
industri tersebut juga diharapkan dapat memperkuat struktur
industri nasional. Pada tahun 2018, Direktorat Industri Kimia Hilir
telah mengusulkan pemberian insentif fiskal Investment
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
III-3 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
Allowance untuk industri ban dan industri pembersih untuk
keperluan rumah tangga. Beberapa industri juga diusulkan untuk
mendapatkan insentif fiskal Tax Allowance antara lain industri
kosmetik, industri farmasi, industri pelumas, industri kemasan
plastik, industri sarung tangan, industri obat tradisional, industri
plastik untuk bahan bangunan dan indsutri plastik lembaran.
Selain itu, Direktorat Industri Kimia Hilir juga memfasilitasi
industri plastik dan kosmetik untuk mendapatkan fasilitas
BMDTP. Pada tahun 2018, industri plastik mendapatkan pagu
sebesar Rp. 114 milyar dan industri kosmetik mendapatkan pagu
sebesar Rp. 11,34 milyar. Realisasi penggunaan fasilitas BMDTP
untuk masing – masing adalah Rp. 89,16 milyar dan Rp. 3,5
milyar.
b) Nilai investasi pada sektor industri kimia hilir
Bersamaan dengan meningkatnya jumlah industri baru pada sektor
industri kimia hilir, maka nilai investasi pada industri tersebut juga
bertambah. Berdasarkan data realisasi investasi BKPM, diperkirakan
nilai investasi pada sektor industri kimia hilir bertambah senilai Rp
17.82 trilyun pada akhir tahun 2018. Nilai investasi tersebut terdiri
dari Rp. 9.17 trilyun dari investasi PMDN dan Rp. 8.65 trilyun dari
investasi PMA. Sebagaimana pada indikator penambahan unit
industri kimia hilir, penambahan nilai investasi tersebut juga
disumbang dari industri barang dari karet dan plastik serta industri
barang dari kimia dan farmasi.
Direktorat Industri Kimia Hilir menganggarkan Rp. 188.938.000
untuk mencapai indikator kinerja nilai investasi pada sektor industri
kimia hilir yang ditargetkan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
III-4 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
Tabel 3.4 Target Kinerja dan Realisasi Anggaran Tahun 2018 IKU 2
Indikator Kinerja Utama Target Satuan Realisasi
Anggaran
Nilai Investasi pada sektor industri kimia hilir 16.6 17.82 Rp.
504.174.000
Tabel 3.5 Capaian Indikator Kinerja 2 Triwulanan
Indikator Kinerja Utama Target TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 Total
Nilai Investasi pada sektor
industri kimia hilir
16.6 3.4 8.8 12.7 17.82 17.82
Tabel 3.6 Sandingan Capaian Indikator Kinerja 2 Tahun 2017 – 2018
Indikator Kinerja Utama Capaian 2017 Capaian 2018
Nilai Investasi pada sektor industri kimia
hilir
19 17.82
Capaian realisasi indikator ini lebih rendah daripada capaian target
tahun 2017. Hal ini disebabkan karena banyak factor antara lain
pergantian sistem pendaftaran investasi menjadi Online Single
Submission (OSS) sehingga investor dan pemangku kepentingan
terkait perlu waktu penyesuaian untuk memahami sistem yang
berjalan. Selain itu, berdasarkan data investasi selama 15 tahun
terakhir, ertumbuhan nilai investasi akan mengalami pelambatan
sekitar satu tahun sebelum pemilihan umum diselenggarakan.
Penurunan ini disebabkan karena investor menunggu stabilitas
ekonomi dan politik di dalam negeri. Diperkirakan pertumbuhan
investasi akan normal kembali pada triwulan keempat tahun
penyelenggaraan pemilihan umum.
Capaian realisasi indikator ini dilakukan melalui beberapa kegiatan,
antara lain:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
III-5 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
- Rapat koordinasi kelembagaan peningkatan populasi industri
sektor kimia hilir melalui temu usaha industri
Kegiatan tersebut mewadahi aspirasi pelaku industri sekaligus
asosiasi industri untuk pengembangan sektor industri kimia hilir.
Melalui kegiatan tersebut, pemerintah dapat menganalisis
permasalahan dan kebutuhan sektor industri kimia hilir.
- Fasilitasi penyusunan TKDN industri farmasi
Menindaklanjuti Inpres 6/2016 tentang Percepatan
Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan, Direktorat
Industri Kimia Hilir telah melakukan penyusunan kebijakan TKDN
industri farmasi sebagai upaya memberdayakan industri farmasi
nasional. Melalui kebijakan yang mengatur TKDN industri farmasi
ini, pemerintah berharap industri bahan baku farmasi dan industri
farmasi formulasi dapat tumbuh sehingga dapat mengurangi
ketergantungan atas impor bahan baku farmasi.
c) Kontribusi ekspor produk industri kimia hilir terhadap ekspor nasional
Berdasarkan data BPS, kontribusi ekspor produk industri kimia hilir
terhadap ekspor nasional hingga bulan November 2018 mencapai
3.9%. Nilai ekspor produk industri kimia hilir pada periode tersebut
mencapai US$ 5.8 milyar, sementara nilai ekspor non migas adalah
sebesar US$ 150.15 milyar. Diperkirakan nilai ekspor produk kimia
hilir hingga akhir tahun 2018 adalah sebesar US$ 6.37 milyar atau
berkontribusi sebesar 3.97% terhadap total ekspor nasional.
Direktorat Industri Kimia Hilir menganggarkan Rp. 15.441.491.000
untuk mencapai indikator kontribusi ekspor produk industri kimia hilir
terhadap ekspor nasional.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
III-6 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
Tabel 3.7 Target Kinerja dan Realisasi Anggaran Tahun 2018 IKU 3
Indikator Kinerja Utama Target Satuan Realisasi
Anggaran
Kontribusi ekspor produk industri kimia hilir
terhadap ekspor nasional
4.81 Persen Rp.
14.080.388.000
Tabel 3.8
Capaian Indikator Kinerja 3 Triwulanan Indikator Kinerja Utama Target TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 Total
Kontribusi ekspor produk
industri kimia hilir terhadap
ekspor nasional
4.81 2.2 2.7 3.43 3.97 3.97
Tabel 3.9 Sandingan Capaian Indikator Kinerja 3 Tahun 2017 – 2018
Indikator Kinerja Utama Capaian 2017 Capaian 2018
Kontribusi ekspor produk industri kimia
hilir terhadap ekspor nasional
3.67 3.97
Capaian realisasi kontribusi ekspor produk industri kimia hilir
terhadap ekspor nasional tidak memenuhi target kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun. Kecilnya capaian ini disebabkan karena
kondisi perekonomian global yang tidak menentu mengingat perang
tarif yang terjadi antara China dan Amerika Serikat. Dengan
ditutupnya keran ekspor China ke Amerika Serikat, maka ekonomi
China mengalami pelambatan. Di sisi lain, China merupakan mitra
ekspor utama produk industri kimia hilir. Dengan adanya pelambatan
ekonomi China, ekspor produk Indonesia ke China mengalami
dampak negatif yang menyebabkan turunnya kinerja ekspor.
Capaian realisasi indikator ini dilakukan melalui beberapa kegiatan,
antara lain:
- Pelaksanaan Pameran Kemampuan Industri Kimia Hilir.
Pada tahun 2018, Direktorat Industri Kimia Hilir telah
melaksanakan 2 pameran yang bertempat di Plaza Industri
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
III-7 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
Kementerian Perindustrian. Pameran tersebut adalah Pameran
Produk karet dan Plastik serta Pameran Farmasi, Kosmetik dan
Jamu Tradisional.
- Revitalisasi industri obat tradisional
Sejalan dengan Program Prioritas Nasional Kementerian
Perindustrian untuk mendukung peningkatan populasi dan daya
saing industry melalui revitalisasi industry obat tradisional di
beberapa wilayah Idnonesia. Penumbuhan populasi industri obat
tradisional juga berperan penting dalam mencapai
tujuan pembangunan nasional, mendukung ketahanan ekonomi,
dan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, Direktorat
Industri Kimia Hilir telah melaksanakan pemberian bantuan
peralatan dan mesin kepada 16 unit usaha obat tradisional di Jawa
Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Bali. Jenis mesin tersebut
antara lain mesin packaging, mesin powdering, mesin vacuum,
mesin pengisi cairan, mesin pemasak simplisia, mesin mixing,
mesin oven, mesin pengisi, mesin pencuci, mesin rotary dyer dan
lain sebagainya.
- Perusahaan industri obat, kosmetik dan obat tradisional yang
memperoleh bimbingan teknis dan sertifikasi CPOTB, CPOB dan
CPKB
Mengingat pentingnya penerapan standar mutu pada industri obat,
kosmetik dan obat tradisional, Direktorat IKHI memfasilitasi industri
tersebut untuk dapat menerapkan CPOB, CPOTB dan CPKB secara
terus menerus kepada 100 unit usaha obat tradisional. Sertifikasi
yang juga diakui oleh dunia internasional ini juga terus menerus
dibangun, dimantapkan dan diterapkan sehingga kebijakan yang
ditetapkan dan tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Pada tahun
2018, Direktorat Industri Kimia Hilir melakukan kegiatan Bimtek
Sertifikasi CPOTB pada industri obat tradisional. Bimtek ini
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
III-8 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
dilaksanakan untuk menyiapkan industri obat tradisional dalam
proses pemenuhan persyaratan sertifikasi CPOTB.
d) Produktivitas dan kemampuan SDM industri kimia hilir
Produktivitas merupakan kunci pendorong vitalitas dan pertumbuhan
ekonomi suatu bangsa, dan mutu kehidupan negara tidak ditentukan
oleh kekayaan sumber daya alamnya, melainkan oleh tingginya
tingkat produktivitas masyarakatnya. Peningkatan produktivitas SDM
industri menjadi kunci penting mengingat hal tersebut juga berarti
kesejahteran dapat ditingkatkan sampai pada tingkat penggunaan
factor – factor produksi yang jumlahnya sama. Produktivitas SDM
industri merupakan nisbah rasio antara nilai tambah dengan jumlah
tenaga kerja pada industri tersebut. Nilai tambah produksi dan
jumlah tenaga kerja pada industri kimia hilir diperoleh dari proyeksi
data industri besar sedang yang dikeluarkan oleh BPS. Diperkirakan
nilai produktivitas tenaga kerja industri kimia hilir adalah sebesar Rp.
471 juta.
Direktorat Industri Kimia Hilir menganggarkan Rp. 942.995.000
untuk mencapai indikator produktivitas dan kemampuan SDM
industry kimia hilir.
Tabel 3.10 Target Kinerja dan Realisasi Anggaran Tahun 2018 IKU 4
Indikator Kinerja Utama Target Satuan Realisasi
Anggaran
Produktivitas dan kemampuan SDM industri
kimia hilir
482.7 Rp Juta Rp.
859.539.000
Tabel 3.11 Capaian Indikator Kinerja 4 Triwulanan
Indikator Kinerja Utama Target TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 Total
Produktivitas dan
kemampuan SDM industri
kimia hilir
482.7 35.8 147.6 259.3 471 471
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
III-9 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
Tabel 3.12 Sandingan Capaian Indikator Kinerja 4 Tahun 2017 – 2018
Indikator Kinerja Utama Capaian 2017 Capaian 2018
Produktivitas dan kemampuan SDM
industri kimia hilir
472.1 471
Capaian realisasi indikator ini dilakukan melalui kegiatan SDM indutri
kimia hilir yang disertifikasi. Sertifikasi SDM industri yang dilakukan
oleh Direktorat Industri Kimia Hilir difokuskan untuk SDM industri
plastik hilir. Kegiatan tersebut juga merupakan komitmen dari
Direktorat IKHI untuk mendukung program vokasi yang dicanangkan
oleh pemerintah. Melalui program ini, diharapkan SDM industri dapat
meningkatkan kinerja yang berorientasi hasil.
e) Infrastruktur kompetensi yang terbentuk
Dalam rangka mengurangi terjadinya kesenjangan (gap) kompetensi
antara lulusan pendidikan/pelatihan dengan kebutuhan pada sektor
industri di Indonesia, maka orientasi pendidikan/pelatihan yang
selama ini supply driven harus diubah menjadi demand driven. Oleh
karena itu para praktisi di industri harus terlibat langsung untuk
menginformasikan kebutuhan kompetensi yang ada pada bidangnya
masing-masing dalam bentuk Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI). Pada tahun 2018, Direktorat Industri Kimia Hilir
telah menyusun rancangan SKKNI dalam bidang kosmetik untuk
operator, supervisor dan manajer. Saat ini, rancangan tersebut telah
diajukan kepada Kementerian Ketenagakerjaan untuk dapat segera
diundangkan.
Direktorat Industri Kimia Hilir menganggarkan Rp. 351.900.000
untuk mencapai indikator infrastruktur kompetensi yang terbentuk.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
III-
1
0
Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
Tabel 3.10 Target Kinerja dan Realisasi Anggaran Tahun 2018 IKU 5
Indikator Kinerja Utama Target Satuan Realisasi
Anggaran
Infrastruktur kompetensi yang terbentuk 1 RSKKNI Rp.
320.756.000
Tabel 3.11
Capaian Indikator Kinerja 5 Triwulanan Indikator Kinerja Utama Target TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 Total
Infrastruktur kompetensi yang terbentuk
1 - - - 1 1
Tabel 3.12
Sandingan Capaian Indikator Kinerja 5 Tahun 2017 – 2018 Indikator Kinerja Utama Capaian 2017 Capaian 2018
Infrastruktur kompetensi yang terbentuk 1 1
Pada tahun 2018, Direktorat IKHI melakukan kegiatan penyusunan
rancangan standar kompetensi untuk bidang industri kosemtik untuk
operator, supervisor dan manajer. Standar kompetensi pada bidang
keahlian kosmetik didasarkan pada tuntutan perubahan terhadap
system keahlian tenaga kerja yang memiliki ketrampilan,
pengetahuan dan sikap yang diperlukan pada industri kosmetik.
Dengan adanya standar kompetensi keahlian pada bidang industri
kosmetik yang merupakan salah satu syarat pada kegiatan
pelatihan/pendidikan, diharapkan asesmen yang dilakukan terhadap
tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri.
f) Peraturan perundangan yang diselesaikan
Salah satu tugas dan fungsi Direktorat IKHI adalah menyusun
norma, standard dan prosedur pada sektor industri kimia hilir. Untuk
menunjang tugas tersebut, Direktorat IKHI melakukan penyusunan
rancangan peraturan SNI Wajib. Pada tahun 2018, Direktorat
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
III-
1
1
Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
Industri Kimia Hilir menyusun rancangan peraturan SNI Wajib untuk
beberapa produk binaan Direktorat Industri Kimia Hilir. Direktorat
Industri Kimia Hilir menganggarkan Rp. 1.746.958.000 untuk
mencapai indikator peraturan perundangan yang diselesaikan.
Tabel 3.13 Target Kinerja dan Realisasi Anggaran Tahun 2018 IKU 6
Indikator Kinerja Utama Target Satuan Realisasi
Anggaran
Peraturan perundangan yang diselesaikan 1 Rperpres/Rmenteri
Rp. 1.592.352.000
Tabel 3.14
Capaian Indikator Kinerja 6 Triwulanan Indikator Kinerja Utama Target TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 Total
Peraturan perundangan yang
diselesaikan
1 - - - 1 1
Tabel 3.15
Sandingan Capaian Indikator Kinerja 6 Tahun 2017 – 2018 Indikator Kinerja Utama Capaian 2017 Capaian 2018
Peraturan perundangan yang
diselesaikan
- 1
Capaian realisasi indikator ini dilakukan melalui beberapa kegiatan,
antara lain:
- Penyusunan Rancangan SNI dan revisi SNI
Pada tahun 2018 ini, Direktorat IKHI telah melakukan kegiatan
penyusunan RSNI dan revisi SNI untuk produk:
1) tinta penanda jari;
2) cat pelapis anti bocor (water proofing paint);
3) cat kayu transparan bagian 3 (pewarna kayu);
4) cat kayu transparan bagian 4 (sealer);
5) cat dan pernis (preparasi ekstrak asam dari cat air dan serbuk);
ban vulkanisir
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
III-
1
2
Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
6) sistem perpipaan plastik untuk pasokan bahan bakar gas -
sistem pipa poliamida tanpa plasticizer (PA-U) dengan
sambuangan fusi dan sambungan mekanis bagian 1 (umum);
7) sistem perpipaan plastik untuk pasokan bahan bakar gas -
sistem pipa poliamida tanpa plasticizer (PA-U) dengan
sambuangan fusi dan sambungan mekanis bagian 2 (pipa);
8) sistem perpipaan plastik untuk pasokan bahan bakar gas -
sistem pipa poliamida tanpa plasticizer (PA-U) dengan
sambuangan fusi dan sambungan mekanis bagian 3 (fitting);
9) ban penumpang bus;
10) ban truck bus;
11) ban truck ringan;
12) ban sepeda motor.
- Penyusunan TKDN industri farmasi
TKDN industri farmasi disusun berdasarkan analisis metodologi
best practice yang ada di ruang lingkup TKDN, seperti cost based,
raw material based dan process based, oleh semua stakeholder
farmasi (GP Farmasi, IPMG, Kementerian Kesehatan, BPOM dan
LKPP) telah dicapai konsensus pada bulan April 2018 untuk
menggunakan konsep “process based”. Hal ini mengingat
metodologi cost based tidak tepat untuk karakteristik industri ini
karena menyangkut kerahasiaan dan formula serta patent yang
merupakan core bisnis dari industri ini dan tentu berbeda dengan
industri manufaktur pada umumnya.
g) Anggaran Direktorat Industri Kimia Hilir yang diblokir di akhir tahun.
Pemblokiran anggaran belanja instansi pemerintah merupakan salah
satu penyebab tidak optimalnya penyerapan dan realisasi kegiatan
maupun program. Pada awal tahun anggaran 2018, anggaran
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
III-
1
3
Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
Direktorat IKHI yang diblokir adalah sebesar 56.98% dari total
anggaran. Hingga akhir tahun anggaran 2018, persentase anggaran
Direktorat IKHI yang diblokir adalah sebesar 6.13% dari total pagu
anggaran atau sebesar Rp 1.3 milyar.
Direktorat Industri Kimia Hilir menganggarkan Rp. 705.483.000
untuk mencapai indikator anggaran Direktorat Industri Kimia Hilir
yang diblokir akhir tahun.
Tabel 3.16 Target Kinerja dan Realisasi Anggaran Tahun 2018 IKU 7
Indikator Kinerja Utama Target Satuan Realisasi
Anggaran
Anggaran Direktorat Industri Kimia Hilir yang diblokir hingga akhir tahun
10 Persen Rp. 643.047.000
Tabel 3.17
Capaian Indikator Kinerja 7 Triwulanan Indikator Kinerja Utama Target TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 Total
Anggaran Direktorat Industri
Kimia Hilir yang diblokir hingga akhir tahun
10 24.5 24.5 8.4 6.13 6.13
Tabel 3.18
Sandingan Capaian Indikator Kinerja 7 Tahun 2017 – 2018 Indikator Kinerja Utama Capaian 2017 Capaian 2018
Anggaran Direktorat Industri Kimia Hilir
yang diblokir hingga akhir tahun
- 6.13
Capaian indikator kinerja anggaran Direktorat Industri Kimia Hilir
yang diblokir hingga akhir tahun 2018 lebih tinggi daripada akhir
tahun 2017. Namun demikian, perlu diingat bahwa nilai anggaran
pada tahun 2018 naik lebih dari 80% daripada nilai anggaran pada
tahun 2017. Dalam rentang waktu yang sama, yaitu satu tahun
anggaran, Direktorat Industri Kimia Hilir telah berupaya melakukan
koordinasi dengan Kementerian Keuangan dan internal Kementerian
Perindustrian untuk melakukan buka blokir. Melalui Subdirektorat
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
III-
1
4
Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
Pengembangan Program Industri Kimia Hilir, diselenggarakan kegiatan
koordinasi keterpaduan terhadap kesiapan , perencanaan,
pengendalian dan evaluasi terhadap sasaran – sasaran yang telah
ditetapkan dalam dokumen kinerja yang telah ditetapkan.
h) Kesesuaian rencana program dan kegiatan prioritas dengan Rencana
Kerja Pemerintah.
Kesesuaian rencana program dan kegiatan prioritas dengan Rencana
Kerja Pemerintah dimaksudkan untuk mendukung sasaran dan indicator
kinerja sehingga pembangunan nasional khususnya sektor industri
kimia hilir dapat berjalan efisien, efektif dan berkelanjutan. Dalam
penyusunan program kerja tahunan, Direktorat IKHI telah mengacu
pada Rencana Induk Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJMN), Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), Kebijakan Indsutri
Nasional serta Rencana Strategis Direktorat IKHI. Dengan mengacu
pada dokumen - dokumen tersebut, diharapkan program kerja tahunan
yang telah disusun dapat menghasilkan output yang sesuai dengan
arah pembangunan industri dan ekonomi nasional.
Direktorat Industri Kimia Hilir menganggarkan Rp. 652.817.000
untuk mencapai indikator kesesuaian rencana program dan kegiatan
prioritas Rencana Kerja Pemerintah.
Tabel 3.19 Target Kinerja dan Realisasi Anggaran Tahun 2018 IKU 8
Indikator Kinerja Utama Target Satuan Realisasi
Anggaran
Kesesuaian rencana program dan kegiatan prioritas Rencana Kerja Pemerintah
90 Persen Rp. 595.042.000
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
III-
1
5
Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
Tabel 3.20 Capaian Indikator Kinerja 8 Triwulanan
Indikator Kinerja Utama Target TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 Total
Kesesuaian rencana program dan kegiatan prioritas
Rencana Kerja Pemerintah
90 90 90 90 90 90
Tabel 3.21
Sandingan Capaian Indikator Kinerja 8 Tahun 2017 – 2018 Indikator Kinerja Utama Capaian 2017 Capaian 2018
Kesesuaian rencana program dan kegiatan prioritas Rencana Kerja
Pemerintah
- 90
Capaian indikator kinerja kesesuaian rencana program dan kegiatan
prioritas RKP dilakukan melalui kegiatan perencanaan, pengendalian
dan evaluasi. Kegiatan tersebut dilakukan agar program – program
yang telah ditetapkan pada awal tahun anggaran berjalan dapat
mencapai target yang telah disepakati bersama. Pada tahun anggaran
berjalan juga dilakukan perencanaan program yang akan dilakukan
pada tahun anggaran berikut, termasuk didalamnya perkiraan sumber
daya yang dibutuhkan serta penetapan – penetapan target yang akan
dicapai. Dalam tahun anggaran berjalan, pengendalian juga dilakukan
secara kontinyu pada periode tertentu. Kegiatan tersebut bertujuan
untuk memitigasi resiko kegagalan pencapaian target yang telah
ditetapkan.
B. CAPAIAN OUTPUT
Selama tahun anggaran 2018, Direktorat Industri Kimia Hilir telah
menghasilkan output sesuai target yang telah ditetapkan pada awal
tahun. Untuk mengetahui perbandingan capaian output anggaran
tahun 2018, berikut disajikan realisasi target output tahun 2017 dan
tahun 2018.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
III-
1
6
Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
Tabel 3.21 Perbandingan Capaian Output Tahun 2017 - 2018
Kegiatan/ Output
2017 2018
Target Realisasi Satuan Target Realisasi Satuan 1876.015 Rekomendasi kebijakan
dalam rangka mendorong iklim investasi industri kimia hilir
1 1 Dokumen 1 1 Dokumen
1876.019 Rekomendasi kebijakan dalam rangka peningkatan daya saing dan produktivitas industri kimia hilir
1 1 Dokumen 1
1 Dokumen
1876.020 Rancangan Standar Nasional Indonesia Industri Kimia Hilir
10 14 RSNI 8
8 RSNI
1876.021 SNI Wajib Industri Kimia Hilir
2 1 SNI 1
1 SNI Wajib
1876.023 Perusahaan Industri Kimia Hilir yang diawasi dalam rangka penerapan SNI Wajib
5 5 Perusahaan
5 5 Perusahaan
1876.025 Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) industri kimia hilir
1 1 Dokumen 1 1 RSKKNI
1876.026 SDM Industri kimia hilir yang disertifikasi
40 40 Orang 40 40 Orang
1876.030 Produk industri kimia hilir yang tersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
100 100 Sertifikat 50 50 Produk
1876.032 Branding produk industri kimia hilir
4 4 Merk 3 3 Merk
1876.033 Perusahaan Industri Obat, Kosmetik dan Obat Tradisional yang memperoleh bimbingan teknis dan sertifikasi CPOTB, CPOB dan CPKB
100 100 Perusahaan
1876.034 Perusahaan Industri Obat Tradisional yang direvitalisasi
18 18 Unit Mesin/Peralatan
1876.951 Layanan Internal (Overhead)
1 1 Layanan 1
1 Dokumen
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Berdasarkan data e-mon per tanggal 1 Februari 2019, realisasi
penyerapan anggaran Direktorat Industri Kimia Hilir dan Farmasi pada
tahun 2018 untuk semua jenis belanja adalah sebesar Rp. 19.47 milyar
atau sebesar 91.15% dari total pagu anggaran Rp. 21.26 milyar.
Secara detail sasaran dan realisasi baik keuangan maupun fisik tahun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
III-
1
7
Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
anggaran 2018 dari Direktorat Industri Kimia Hilir, yaitu sebagai
berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
III-
1
8
Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
Tabel 3.22
Sasaran Serta Realisasi Keuangan dan Fisik Masing – Masing Output
S R S R S R S R S R S R
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
015 64,22 73,29 85,28 91,17 35,69 14,40 14,72 8,83 99,91 87,69 100,00 100,00 DKI JAKARTA
019 64,58 78,85 81,51 88,91 35,42 9,99 18,49 11,09 100,00 88,84 100,00 100,00 DKI JAKARTA
020 8,48 56,76 77,78 80,00 91,52 41,92 22,22 20,00 100,00 98,68 100,00 100,00 DKI JAKARTA
021 24,85 30,20 35,06 60,27 75,15 63,34 64,94 39,73 100,00 93,54 100,00 100,00 DKI JAKARTA
023 99,63 93,29 90,36 91,33 0,37 6,34 9,64 8,67 100,00 99,62 100,00 100,00 DKI JAKARTA
025 66,89 78,66 75,00 80,00 33,11 20,40 25,00 20,00 100,00 99,06 100,00 100,00 DKI JAKARTA
026 20,88 51,91 80,00 84,00 79,12 44,72 20,00 16,00 100,00 96,63 100,00 100,00 DKI JAKARTA
030 89,83 49,79 28,98 21,14 10,17 49,45 71,02 78,86 100,00 99,24 100,00 100,00 DKI JAKARTA
032 76,08 75,89 78,57 100,00 23,70 23,48 21,43 - 99,78 99,37 100,00 100,00 DKI JAKARTA
033 4,81 25,00 17,50 68,00 95,19 58,17 82,50 32,00 100,00 83,18 100,00 100,00 DKI JAKARTA
034 3,14 3,49 85,00 68,00 96,86 89,63 15,00 32,00 100,00 93,12 100,00 100,00 DKI JAKARTA
951 64,67 80,53 79,30 87,15 35,33 19,21 20,70 12,85 100,00 99,74 100,00 100,00 DKI JAKARTA
20,68 32,07 62,89 73,27 79,31 59,08 37,11 26,73 99,99 91,15 100,00 100,00
Lokasi KegiatanKeuangan Fisik Keuangan Fisik Keuangan
SNI Wajib Industri Kimia Hilir
Output
S.D. Triwulan Lalu (%) Triwulan Ini (%) S.D. Triwulan Ini (%)
Fisik
1
Rekomendasi kebijakan dalam rangka mendorong iklim
Rekomendasi kebijakan dalam rangka peningkatan daya saing
Rancangan Standar Nasional Indonesia Industri Kimia Hilir
Perusahaan Industri Obat Tradisional yang direvitalisasi
Layanan Internal (Overhead)
Jumlah
Perusahaan Industri Kimia Hilir yang diawasi dalam rangka
Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
SDM Industri kimia hilir yang disertifikasi
Produk industri kimia hilir yang tersertifikasi Tingkat Komponen
Branding produk industri kimia hilir
Perusahaan Industri Obat, Kosmetik dan Obat Tradisional yang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
III-
1
9
Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
Kementerian Perindustrian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
IV-1 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil
Kementerian Perindustrian [Type the company name]
BAB IV
PENUTUP
Dengan disusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini
diharapkan dapat memberikan informasi dan gambaran tentang capaian kinerja
Direktorat Industri Kimia Hilir pada tahun anggaran 2018.
Secara umum dapat dikemukakan bahwa:
1. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Industri Kimia Hilir tahun 2018
berjalan dengan baik. Hal ini tercermin dari realisasi anggaran Direktorat
Industri Kimia Hilir yang mencapai 91.15% dan realisasi fisik program/kegiatan
selama tahun 2018 mencapai 100%.
2. Sasaran kinerja yang belum dapat dicapai secapa maksimal pada tahun 2018
antara lain nilai investasi sektor industri kimia hilir dan kontribusi ekspor
produk industri kimia hilir terhadap total ekspor nasional.
3. Beberapa kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan dan
pencapaian kinerja maupun output kegiatan Direktorat Industri Kimia Hilir
pada tahun anggaran 2018 antara lain:
Dalam kegiatan pemberian bantuan peralatan /mesin kepada industri obat
tradisional dan kosmetik tidak dapat dilakukan secara maksimal mengingat
beberapa perusahaan dinyatakan tidak lolos syarat administrasi
sebagaimana ditetapkan pada tahap verifikasi awal.
Dalam kegiatan Bimtek dan sertifikasi CPOTB dan CPKB, beberapa
perusahaan yang telah disurvei menolak untuk dilakukan bimtek sehingga
jumlah peserta bimtek pada tahap 1 lebih sedikit dari jumlah perusahaan
yang disurvei.
Tahapan lelang harus diulang dua kali dikarenakan belum ada penyedia
jasa yang memenuhi kriteria.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2018
IV-2 Direktorat Industri Kimia Hilir
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil
Kementerian Perindustrian [Type the company name]
4. Guna memperbaiki kinerja Direktorat Industri Kimia Hilir dan Farmasi di masa
mendatang, maka perlu dilakukan beberapa perbaikan antara lain:
Perlu dilakukan penyamaan persepsi antara Kemenperin dan pemangku
kepentingan terkait menjelaskan SOP pelaksanaan kegiatan
Kegiatan lelang sebaiknya dilakukan pada awal tahun untuk meminimalisisr
mundurnya jadwal yang disebabkan oleh kesalahan diluar kendali
Kemenperin
Perlu sinergi antara Kemenperin, BPOM dan Kemenkes sebagai pembina
industri kosmetik/obat tradisional dalam hal pengadaan pelatihan, bimtek
dan pendampingan sertifikasi CPKB/CPOTB