laporan apw minapolitan.docx

17
A. Luas Wilayah Provinsi Nusat Tenggara Barat terdiri dari dua pulau besar yaitu Pulau Lombok Timur dan Pulau sumbawa dan dikelilingin ratusan pulau kecil. Pulau-pulau kecil tersebut diantaranya Gili Air, Gili Metro, Gili Trawangan, Gili Gede, Gili Nangu, Gili Tangkong, Pulau Moyo, Pulau Bungin, Pulau Satonda, Pulau Kaung dan Pulau Panjang. Nusa Tenggara Barat adalah salah satu pulau bagian tengah Indonesia yang memiliki potensi minapolitan yang besar. Nusa Tenggara Barat terletak anatar 111046’ – 11905’ Bujur dan 8010’-905’ Lintang Selatan dan memiliki luas wilayah 49.312,19 km 2 terdiri dari daratan 20.152,15 km 2 dan perairan 29.159,04 km 2 . Adapun batas administrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa dan Laut Flores, sebelah selatan berbatasan dengan Smaudra Hindia, sebelah Barat berbatasan dengan Selat Lombok Timur dan sebelah berbatasan dengan Selat Sape. Batasan suatu kawasan minapolitan tidak ditentukan oleh batasan administratif pemerintah (Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten, dsb) tetapi lebih ditentukan dengan memperhatikan economy of scale dan economy of scope. Karena itu penetapan kawasan minapolitan hendaknya dirancang secara lokal dengan memperhatikan realitas perkembangan minabisnis yang ada di setiap daerah. Dengan demikian bentuk dan luasan kawasan minapolitan dapat meliputi suatu wilayah desa/kelurahan atau kecamatan atau beberapa kecamatan dalam kabupaten/kota lain atau dapat juga meliputi wilayah yang dapat menembus wilayah Kabupaten/Kota lain. Kotanya dapat berupa kota desa atau kota nagari atau kota kecamatan atau kota kecil atau kota menengah. B. Latar Belakang Sejarah dan Kolonial. Latar belakang pengembangan minapolitan di Nusa Tenggara Barat adalah minapolitan merupakan program nasional yang pertama kali

Upload: syavitri-sukma-utami

Post on 15-Jan-2016

12 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan APW Minapolitan.docx

A. Luas Wilayah

Provinsi Nusat Tenggara Barat terdiri dari dua pulau besar yaitu Pulau Lombok Timur dan Pulau

sumbawa dan dikelilingin ratusan pulau kecil. Pulau-pulau kecil tersebut diantaranya Gili Air, Gili Metro,

Gili Trawangan, Gili Gede, Gili Nangu, Gili Tangkong, Pulau Moyo, Pulau Bungin, Pulau Satonda, Pulau

Kaung dan Pulau Panjang. Nusa Tenggara Barat adalah salah satu pulau bagian tengah Indonesia yang

memiliki potensi minapolitan yang besar. Nusa Tenggara Barat terletak anatar 111046’ – 11905’ Bujur

dan 8010’-905’ Lintang Selatan dan memiliki luas wilayah 49.312,19 km2 terdiri dari daratan 20.152,15

km2 dan perairan 29.159,04 km2. Adapun batas administrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebelah

utara berbatasan dengan Laut Jawa dan Laut Flores, sebelah selatan berbatasan dengan Smaudra Hindia,

sebelah Barat berbatasan dengan Selat Lombok Timur dan sebelah berbatasan dengan Selat Sape.

Batasan suatu kawasan minapolitan tidak ditentukan oleh batasan administratif pemerintah

(Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten, dsb) tetapi lebih ditentukan dengan memperhatikan economy of

scale dan economy of scope. Karena itu penetapan kawasan minapolitan hendaknya dirancang secara

lokal dengan memperhatikan realitas perkembangan minabisnis yang ada di setiap daerah. Dengan

demikian bentuk dan luasan kawasan minapolitan dapat meliputi suatu wilayah desa/kelurahan atau

kecamatan atau beberapa kecamatan dalam kabupaten/kota lain atau dapat juga meliputi wilayah yang

dapat menembus wilayah Kabupaten/Kota lain. Kotanya dapat berupa kota desa atau kota nagari atau kota

kecamatan atau kota kecil atau kota menengah.

B. Latar Belakang Sejarah dan Kolonial.

Latar belakang pengembangan minapolitan di Nusa Tenggara Barat adalah minapolitan

merupakan program nasional yang pertama kali digulirkan dan pelaksanaannya dimulai pada tahun 2009.

Ada 24 kabupaten dan 56 daerah yang akan dijadikan sebagai pilot project konsep minapolitan yang

tersebar di 33 provinsi di tanah air yang dipilih sebagai pusat pengembangan minapolitan salah satunya

adalah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Untuk mendukung berjalannya program ini dan sebagai

tindak lanjut dari amanat tersebut, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

(Balitbang KP) khususnya Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir (P3SDLP)

mengkaji pengembangan kawasan minapolitan di Selat Lombok Timur khususnya kawasan pesisir

Kabupaten Lombok Timur Barat Provinsi NTB. Output nantinya adalah berupa peta pengembangan

kawasan Minapolitan Nusa Tenggara Barat dan rencana strategis pengembangan kawasan minapolitan.

Menurut babad Lombok Timur, kerajaan tertua di Pulau Lombok Timur bernama Kerajaan Laeq,

tetapi ada yang mengatakan kerajaan tertua adalah Kerajaan Suwung yang dibangun dan dipimpin oleh

seorang raja Betara Indra, sebagaimana disebutkan dalam Babad Suwung. Setelah beberapa kekuasaan,

Kerajaan Suwung ini surut dan muncullah kerajaan Lombok Timur. Pada abad IX-XI berdiri kerajaan

Sasan dan berakhir setelah ditaklukkan oleh salah satu kerajaan yang ada di Bali saat itu. Selain itu,

Page 2: Laporan APW Minapolitan.docx

beberapa kerajaan yang pernah berdiri di Pulau Lombok Timur adalah Pejanggik, Langko, Bayan,

Sokong, Samarkaton dan Selaparang yang disebut terakhir selama dua periode yaitu Selaparang periode

Hindu/Pra Islam dari abad XIII yang berakhir dengan kedatangan ekspedisi Kerajaan Majapahit pada

tahun 1357 dan Selaparang periode islam muncul pada sekitar abad XVI dan berakhir 1740 setelah

dilakukan oleh pasukan gabungan Kerajaan Karangasem, Bali dan Banjar Getas. Setelah ekspedisi

Majapahit dibawah pimpinan laksmanan Nala ke Lombok Timur dan Dompu pada tahun 1357, kerajaan-

kerajaan di Sumbawa Barat dan Sumbawa mulai muncul. Sebelum adanya kerajaan tersebut penduduk

asli pulau Sumbawa merupakan kelompok-kelompok kecil, yang masing-masing dipimpin oleh seorang

kepala suku, dikalangan masyarakat Mbojo disebut Niceki dan di dalam masyarakat suku Bangsa

Samawa disebut Tau Lokaq. Kerajaan-kerajaan di Sumbawa dimaksud adalah Kerajaan Bima Sanggar

dan Dompu. Sementara di Sumbawa Barat adalah kerajaan Utan Kadali, Seran dan Taliwang, sebagimana

disebut di dalam Kitab Negarakertagama. Berkembangnya agama islam serta munculnya kerajaan-

kerajaan yang bersendikan agama telah mempercepat proses runtuhnya Kerajaan Majapahit. Seiring

dengan itu, seluruh kerajaan yang ada di Lombok Timur yang selama ini berada dibawah kekuasaan

Majapahit menjadi kerajaan yang merdekan dan madiri. Demikian juga dengan kerajaan-kerajaan yang

ada di Pulau Sumbawa. Salah satu kerajaan yang baru memerdekan diri adalah Kerajaan Lombok Timur,

yang terletak di Teluk Lombok Timur yang kini dikenal dengan labuan Lombok Timur. Kerajaan

Lombok Timur inilah yang beberapa tahun kemudian, oleh pangeran (Sunan) Prapen, putra Sunan Giri

dijadikan sebagai basis islamisasi Pulau Lombok Timur. Setelah Sunan Prapen berhasil menjalankan

tugasnya di Pulau Lombok Timur ia meneruskan misinya ke Pulau Sumbawa, yang disinipin ia berhasil

dengan gemilang menyebar agama islam. Sepeninggalan Sunan Prapen, atas dasar pertimbangan stategis,

Prabu Rangkesari yang menggantikan Prabu Mumbul sebagai raja Kerajaan Lombok Timur

memindahkan ibukota yang semula terletak di Teluk Lombok Timur ke bekas Kerajaan Selaparang

(periode Hindu), yaitu Selaparang seperti nama kerajaannya. Rupa-rupanya Kerajaan Lombok Timur

yang memindahkan pusat kerajaan, inilah yang dikemudian hari dikenal sebagai Kerajaan Selaparang

periode Islam. Kedatangan Belanda, setelah sebelumnya Portugis, semakin memanaskan suasana politik

dan meningkatkan dinamika sosial budaya di seluruh nusantara, termasuk di semua wilayah Nusa

Tenggara. Dengan tujuan untuk menutup jalur kristensasi dari ke barat oleh portugis, maka pada bulan

Juni 1618 sesuai dengan yang tercatat di dalam Tambo Gowa dan Tallo, Kerajaan Gowa menaklukkan

dan mempersatukan kerajaan-kerajaan yang ada di Dumbawa Barat. Kemudia berturut-turut pada tahun

1633, gowa menaklukkan Bima, Tambora Sanggar dan Dompu, serta tahun 1640 menundukkan

Selaparang. Namun yang perlu dicatat ialah bahwa penaklukan-penaklukan tersebut lebih banyak

dilakukan dengan cara kulturan dan spiritual, artinya secara damai melalui perkawinan antara keluarga

kerajaan dan kesepakatan untuk mempertahankan iman islam diantara mereka. Namun demikian usaha

Page 3: Laporan APW Minapolitan.docx

dan upaya Belanda terus menerus untuk menguasai Nusantara lambat laun membawa Sultan Hasanuddin

sebagai penguasa Gowa untuk menandatangani perjanjian yang terkenal dengan perjanjian Pongaya.

Akibat dari perjanjian itu adalah mundurnya Gowa dari kerajaan-kerajaan yang dikuasainya. Kerajaan

Karangasem/Singasari, Bali yang sejak lama mengincar Pulau Lombok Timur, baru berhasil

menguasainya pada tahun 1470 setelah kerajaan ini melakukan persekutuan dengan Arya Banjra Getas.

Maka sejak itulah pengaruh Bali mulai mewarnai kehidupan sosial, politik dan budaya suku bangsa

Sasak. Disamping itu, Belandapun terus menerus melakukan penetrasi politik dan kekuatan militernya

yang akhirnya menguasai Pulau Lombok Timur dan Sumbawa sampai kedatangan Jepang yang

mengalahkan pada tahun 1942.

C. Persediaan SDA dan SDM

1. SDA Pesisir Lombok Timur

Lombok Timur merupakan kabupaten yang sebagian besar wilayahnya adalah laut dengan luas

wilayah laut mencapai 1.0743,33 km2 (40,09% dari total luas wilayah Lombok Timur ). Potensi

wilayah pesisir yang ada di Lombok Timur adalah terdapatnya pulau-pulau kecil yang terdiri dari

6 kecamatan 22 desa. Potensi perikanan tangkap mencapai 12.691,5 ton yang pada tahun 2009

nilai produksi ikan tangkapnya mencapai Rp. 150.709.100.000.Alat perikanan tangkap yang

digunakan ialah perahu tanpa motor 461 unit, motor temple 3123 unit, dan kapal motor 345 unit.

Daerah penangkapan para nelayan Lombok Timur tersebar mulai dari Selat Atlas sampai

Samudera Hindia, dan Laut Jawa. Terdapat 50 jenis ikan yang terdapat di perairan tersebut dan

pada tahun 2009 ikan tongkol, ikan cakalang, dan ikan tuna mampu diproduksi hingga diatas

1000 ton. Tidak hanya ketiga ikan tersebut ikan lain yang memiliki potensi hasil tangkapan tinggi

ialah ikan ekor, kunging, lemuru, ikan teri, ikan cucut, cumi-cumi,dan lain-lainnya. Beberapa

potensi yang dimiliki Lombok Timur ialah:

a. Adanya pelabuhan yang ramai dikunjungi sebagai tempat pendaratan ikan diantaranya adalah

Pelabuhan Tanjung Luar dengan ikan yang disandarkan tahun 2009 mencapai 5.610 ton, baru

kemudian Labuhan Lombok Timur 5.205 ton, Pelabuhan Batu Nampar 1.025 ton, Pelabuhan

Sugian 478,4 ton, Labuhan Haji 3,62,7 ton, dan Labuhan Sakra 259,2 ton.

b. Pesisir Lombok Timur mampu dijadikan perikanan budidaya lobster dengan potensi area

pengembangan mencapai 526,86 Ha dan baru di mamfaatkan sebagian kecil saja yaitu 3,50

Ha. 

c. Adanya potensi budidaya rumput laut dengan potensi pengembangan yang cukup luas yaitu

sebesar 2.000 Ha dan baru digunakan 60.471 Ha yang menghasilkan produksi rumput laut

sebanyak 700.000 ton.

Page 4: Laporan APW Minapolitan.docx

d. Ada juga potensi pengembangan budidaya mutiara yang memiliki ciri khas berbeda dengan

mutiara di daerah lain. Cakupan wilayah pemasaran tidak hanya domsestik melainkan sudah

non domestik. Area dengan pengembangan budidaya mutiara sebesar 2.394,50 Ha dan baru

dimanfaatkan 1.962,50 Ha dengan hasil produksi mencapai 0,20 ton.

e. Selain potensi di perairan ikan tangkap Lombok Timur juga memiliki potensi pengembangan

ikan tawar. Data tahun 2008 menunjukkan produksi perikanan sekitar 21.497 ton, dimana

potensi terbesar ada di kecamatan Aikmel, Pringgasela, Masbagik, Selong dan lainnya.

2. Masyarakat Lombok Timur Berdasarkan Kemampuan SDM

Lombok Timur merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan

kondisinya, Sumber Daya Manusia yang ada di Lotim (singkatan untuk Lombok Timur ) masih

tergolong rendah. Hal ini dibuktikan dengan nilai Indek Pembangunan Manusia (IPM) yang

dicapai pada tahun 2005-2007 hanya mencapai 59,60 pada tahun 2005, 60,30 pada tahun 2006,

dan 60,91 pada tahun 2007. Peningkatan yang terjadi tiap tahun hanya sebesar kurang lebih

0,65% tidak sampai 1%.

Tidak hanya berdasarkan hasil IPM kualitas SDM masyarakat Lombok Timur tergolong rendah

melainkan juga berdasarkan hasil SUSEDA 2007 menunjukkan data masyarakat Lombok Timur

mengenai pendidikan. Data SUSPEDA tersebut menunjukkan masyarakat yang mengenyam

pendidikan meliputi SD, SMP, SMA, dan sudah tamat tercatat SD hanya 30,36%, tamat SMP

15,48%, dan tamat SMA 12,85%. Sedangkan total penduduk usia 7-18 tahun yang belum

bersekolah sebesar 3,55% dan tidak melanjutkan sekolah sebesar 52,86%.

Mata pencaharian utama masyarakat Lombok Timur adalah nelayan dengan jumlah nelayan ikan

tangkap sebanyak 16.434 jiwa. Berdasarkan garis besar kondisi sumber daya manusia masyarakat

Lombok Timur tersebut, kebanyakan masyarakat memiliki kemampuan SDM yang rendah hal ini

berdampak pada sektor perikanannya. Hal ini sangat disayangkan karena Lombok Timur

memiliik potensi sumber daya alam khususnya pesisir yang tinggi. Para nelayan Lombok Timur

hanya mampu menangkap ikan-ikan kecil yang ada di perairan pantai sedangkan untuk ikan-ikan

besar yang ada di laut dalam masyarakat merasa tidak mampu untuk menangkap ikan tersebut

dikarenakan peralatan yang dimiliki dan cara penangkapan ikan yang digunakan masih

tradisional. Bukan hanya itu karena kemampuan dan pendidikan yang rendah masyarakat lebih

memilih untuk menjadi buruh-buruh nelayan yang dimanfaatkan oleh juragan-juragannya dengan

upah yang kecil daripada menjadi bisnisman. Hal ini menyebabkan hasil produksi yang rendah

dalam hal melakukan penangkapan ikan di laut, tingkat pendapatan nelayan Lombok Timur

rendah, dan kondisi sosial ekonominya juga relatif rendah.

Page 5: Laporan APW Minapolitan.docx

Berdasarkan BPS Lombok Timur diketahui bahwa nelayan-nelayan yang ada termasuk dalam

Tingkat Kesejahteraan II (KS II) yang artinya hanya mampu memenuhi kebutuhan dasar

minimum dan kebutuhan sosial tapi belum mampu emmenuhi kebutuhan pengembangannya.

D. Komposisi Etnik dan Agama

Sebagian besar masyarakat penduduk Lombok Timur merupakan penganut agama islam.

Termasuk Suku Sasak yang ada di Pulau Lombok Timur juga menganut agama islam. Maka dari itu

Lombok Timur juga dikenal sebagai pulau seribu masjid. Selain Agama Islam terdapat pula agama Hindu

yang dipeluk oleh para penduduk keturunan Bali yang berjumlah sekitar 15%. Selain Hindu terdapat pula

agama Kristen dan Budha yang dianut oleh para pendatang dari berbagai suku dan etnis. Kedua agama

tersebut merupakan agama dengan jumlah penganut tersedikit (minoritas).

Suku Sasak selain menganut Agama Islam terdapat pula yang menganut agama yang bernama

Bodha. Penganut agama Bodha kurang lebih dari 8000 orang dan menduduki Kampung Bentek dan di

Curam Gunung Rinjani. Agama Bodha tersebut mempercayai lima tuhan besar yaitu Batara Guru (paling

tinggi), Batara Sakti dan Batara Jeneng beserta istri yaitu Idadara Sakti, Idadara Jeneng. Mulanya agama

Bodha ini memasukkan unsur agama Hindu dan Buddha namun saat ini agama Bodha tersebut telah

dijadikan agama Buddha yang ortodoks oleh persatuan besar Buddha di Indonesia.

Adat istiadat yang ada di Lombok Timur dipengaruhi oleh adanya unsur agama Islam dan

Hindu sebagai agama yang dominan dianut masyarakat. Keberadaan suku-suku yang mendiami NTB

khususnya Lombok Timur ialah Suku Sasak sebagai suku asli Lombok Timur yang mayoritas

penduduknya beragama Islam. Berdasarkan hal tersebut muncul adanya ketergantungan kehidupan

masyarakat terhadap tokoh-tokoh pemuka agama yang mempengaruhi cara pandang terhadap kedudukan

antara kaum perempuan dan laki-laki.

Di Lombok Timur terdapat Upacara Bau Nyale yang merupakan upacara tahunan Suku Sasak

diselenggarakan di bulan Februari-Maret untuk meminta hasil panen yang baik dan ada juga budaya lain

yaitu Robo Bontong merupakan ritual mandi bersama di tempat tertentu khusus pada hari Rabu Safar

dengan tujuan agar dijauhkan dari segala bentuk bencana, dan lain-lain.

E. Arti Penting Sektor Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat

Arti penting dari sektor pemerintah dalam perencanaan wilayah adalah pemerintah sebagai

pembuat kebijakan dan keputusan yang nantinya akan berdampak pada wilayah dalam berbagai aspek,

sehingga pemerintah harus tau apa saja potensi yang dapat dikembangkan maupun masalah yang ada agar

tercapainya kemajuan dari sebuah wilayah. Pemerintah bertanggungjawab menyediakan sarana dan

prasarana untuk mempercepat pembangunan. Pemerintah juga memiliki tanggung jawab untuk

Page 6: Laporan APW Minapolitan.docx

mengembangkan sumberdaya maupun usaha dan lain lain demi tercapainya perekonomian yang baik.

Seperti contohnya yang terjadi pada kawasan minapolitan Kabupaten Lombok Timur pemerintah adalah

pihak yang memberikan modal bantuan bagi para nelayan untuk meningkatkan hasil perikanan,

pemerintah juga merupakan salah satu sumber pembiayaan modal baik berupa uang dan peralatan dalam

industri dodol, keripik, kerupuk, dan sirup di Kabupaten Lombok Timur, bantuan lain bukan hanya dalam

hal pembiayaan namun pemerintah juga memberika bantuan lain seperti bibit.

Arti penting sektor swasta, sektor swasta adalah sebagai penanam modal serta penyedia modal

dan dapat dimanfaataan oleh wilayah untuk mengembangkan wilayahnya. Seperti contonya pada studi

kasus kawasan Minapolitan Kabupaten Lombok Timur dalam sektor jasa swasta memberikan pengaruh

yang cukup besar bagi wilayah. Keberadaan swasta pada suatu wilayah tidak dapat diberikan kebebasan

sebebas-bebasnya, namun swasta tersebut harus dapat mensejahterakan wilayah bukan justru merugikan

wilayah. Seperti yang terjadi pada Kawasan Minapolitan Kabupaten Lombok Timur budidaya mutiara

masih dikuasai oleh pihak swasta, selain itu jika pihak swasta terlibat dalam penanaman modal rumput

laut maka harga rumput laut akan ditentukan oleh pihak swasta, sehingga menurunkan kesejahteraan para

pembudidaya rumput laut. Oleh sebab itu peranan pihak swasta dapar memberikan pengaruh baik maupun

buruk untuk perkembangan suatu wilayah. Pengaruh yang baik harusnya dipertahankan dan pengaruh

buruk juga harus dihilangkan.

Arti penting masyarakat adalah masyarakat sebagai penggerak perekonomian sebuah wilayah,

jika development baik maka growth juga akan baik menjadi baik, jika masyarakatnya sejahtera maka

pertumbuhan ekonomi wilayah juga akan meningkat. Sehingga pemerintah maupun swasta harus

menyediakan, mendukung, dan memfasilitasi masyarakat untuk mencapai kesejahteraan, agar ekonomi

Wilayah Kabupaten Lombok Timur juga akan mengalami peningkatan.

F. Sifat Dasar Struktur Industri

Sifat dasar struktur industri pada studi kasus Kawasan Minapolitan Kabupaten Lombok Timur

industri yang berupa industri pengolahan pada kondisi eksisting sebagian besar hanya melayani

permintaan lokal saja, sehingga menyebabnya kurang fleksibelnya tingkat elastisitas produk industri

pengolahan. Dalam hal pembiayaan pengolahan hasil industri ini mendapat bantuan pemerintah baik

berupa uang maupun peralatan. Usaha industri pengolahan pada Kabupaten Lombok Timur masih

menerapkan konsep home industry yang dimiliki dan dikelola oleh kelompok pengolah yang hampir

semua anggotanya wanita.

Proses yang digunakan juga masih sederhana, nelayan menggunakan perahu tanpa motor

(sampan) untuk memanen hasil tangkapan, kemudian dalam hal pengangkutan juga masih sederhana

untuk membawa hasil tangkapan menuju tempat pengolahan dan pemasaran, selain itu akses transportasi

juga masih sulit, perlu perbaikan jembatan, dermaga, tempat pendaratan ikan, kantor manajemen dan

Page 7: Laporan APW Minapolitan.docx

tiang pancang untuk mendukung pengangkutan hasil tangkapan untuk diolah agar biaya transportasi yang

harus dikeluarkan dapat ditekan.

Hasil tangkapan dahulunya dijual mentah begitu saja tanpa diolah, hasil tangkapan langsung

dijual bahkan di ekspor ke luar daerah, namun saat ini masyarakat Kabupaten Lombok Timur sudah

mulai mengolah beberapa hasil tangkapan menjadi berbagai macam produk olahan seperti dodol, keripik,

permen, kerupuk, maupun sirup. Hal tersebut membuat semakin banyaknya pendapatan masyarakat

dibandingkan dengan sebelum adanya pengolahan.

Peningkatan pendapatan tersebut dapat ditingkatkan menjadi lebih baik lagi apabila prosesnya

difasilitasi dengan lebih baik, mengusahakan semua tangkapan dapat diolah, emberikan pelatihan kepada

masyarakat sebagai bekal dan agar hasil olahan dapat bersaing dipasar, perbaikan proses yang bukan lagi

menggunakan cara tradisional namun memanfaatkan teknologi. Tentunya hasil tangkapan maupun olahan

menjadi berlipat kali lebih banyak, sehingga pemasaran tidak hanya di dalam wilayah saja melainkan

dapat memasarkan ke luar wilayah. Sehingga pendapatan masyarakat Kabupaten Lombok Timur akan

semakin meningkat, kesejahteraan meningkat, dan ekonomi wilayah juga akan semakin meningkat.

F. Kadar ketergantungan Terhadap Politik dan Ekonomi Luar Negeri

Pengaruh politik dan ekonomi luar negeri berpengaruh secara tidak langsung terhadap

pertumbuhan pembangunan di Indonesia khususnya Kabupaten Lombok Timur , terutama komoditas

unggulan ikan tuna yang memang pemasarannya sudah sampai eropa, jepang, dan tengah. Kestabilan

politik dan ekonomi luar negeri secara tidak langsung akan mempengaruhi permintaan hasil komoditas

ikan tuna yang akan berdampak besar terhadap kesejahteraan masayarakat Kabupaten Lombok Timur .

G. Rule of The Game

Kelembagaan yang berperan dalam mendukung sektor potensial dan unggulan di Kabupaten

Lombok Timur adalah pemerintah, dinas perikanan dan kelautan, dinas industri dan perdagangan, dan

kelompok nelayan. Berikut ini merupakan fungsi dari setiap kelembagaan yang medukung sektor

potensial dan sektor unggulan di Kabupaten Lombok Timur :

1. Pemerintah

Dalam hal ini pemerintah memiliki pengaruh kecil terhadap pengelolaan dan produksi hasil

perikanan di Kabupaten Lombok Timur . Hal ini dikarenakan pemerintah tidak secara langsung

terjun menangani bidang perikanan, melainkan melalui Dinas Perikanan dan Kelautan

2. Dinas Perikanan dan Kelautan

Dinas Perikanan dan Kelautan mempunyai peran penting dalam perkembangan kawasan

minapolitan, yaitu memberikan pelatihan dan penyuluhan serta informasi mengenai teknologi

perikann pada para kelompok nelayanan, serta bertugas untuk mengontrol jumlah-jumah hasil

ikan tangkap pada masing-masing TPI. Akan tetapi masih terdapatnya kekurangan mengenai

Page 8: Laporan APW Minapolitan.docx

kurang dilaksanakannya penyuluhan dan pelatihan yang diterima oleh kelompok nelayana dan

tidak adanya bantuan berupa modal ataupun peralatan nelayan

3. Dinas Industri dan Perdagangan

Dinas Industri dan Perdagangan berperan untuk menaungi atau membina kelompok nelayan

atau pelaku industri kecil atau menengah untuk memberikan pelatihan. Hal ini bertujuan untuk

meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya

alam yang tersedia.

4. Kelompok nelayan

Keberadaan kelompok nelayan sangat erat hubungannya dengan nelayan karena dapat

meningkatkan pengetahuan tentang perikanan khusunya bagi nelayan budidaya yang banyak

dilakukan dalam kelompok nelayan.

H. Kesimpulan

Lombok Timur merupakan wilayah dengan potensi perairan ikan tangkap, pesisir, dan ikan tawar

yang sangat tinggi. Terbukti dengan banyaknya potensi budidaya mutiara, rumput laut, lobster, ikan

tawar, pelabuhan yang ramai, dan perikanan tangkap berupa tuna. Akan tetapi potensi-potensi sumber

daya alam tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal oleh Kabupaten Lombok Timur . Hal ini

dikarenakan permasalahan internal yang dialami para nelayan yang meliputi pendididkan, pengetahuan,

dan keterampilan yang rendah. Sehingga sumber daya alam yang ada belum mamapu dimanfaatkan

secara optimal.

Keberadaan masyarakat di Lombok Timur sebagian besar menganut agama Islam dan Hindu.

Namun ada pula agama yang bernama Bodha merupakan agama dari sebagian kecil masyarakat Suku

Sasak. Pengaruh agama pada kehidupan masyarakat Lombok Timur sangat tinggi hal ini terkait

mengenai budaya-budaya seperti upacara Bau Nyale dan Robo Bontong serta kepercayaan lebih terhadap

para pemuka agama.

Untuk kelembagaan yang mendukung sangatlah berpengaruh. Kelembagaan yang berperan

dalam mendukung sektor potensial dan unggulan antara lain adalah pemerintah, dinas perikanan dan

kelautan, dinas industri dan perdagangan, dan kelompok nelayan. Dari keempat kelembagaan tersebut

kelambagaan yang sangat berpengaruh adalah kelompok nelayan

hpenvy-pc, 06/29/14,
Kurang masukin kesimpulan mu sama kiki eva
Page 9: Laporan APW Minapolitan.docx

DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Dalam Negeri. Profil Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. http://www.kemendagri.go.id.

Diakses tanggal 28 juni 2014

Magrib Gafar, Abdul. Pusat Studi Sumber Daya Lombok Timur. Analisis Mengenai Kesejahteraan

Nelayan Pesisisr Lombok Timur. 2012

Safarina, fauziyah. Keragaman Budaya Nusa Tenggara Barat. 2013 http://fzhsafarina.blogspot.com.

Diakses 22 Juni 2014

Studio Perencanaan Wilayah. Rencana Pengembangan Kawasan Minapolitan Lombok Timur . 2009

Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Timur. http://lomboktimurkab.go.id. Diakses

22 Juni 2014.

Page 10: Laporan APW Minapolitan.docx

LEMBAR JOB DESCRIPTION

NAMA KETERANGAN

Ninyoman Syamitri Putri 1. Ukuran Negara (Luas Wilayah)

2. Latar belakang sejarah kolonial

Syavitri Sukma Utami 1. Persediaan SDA dan SDM

2. Komposisi Etnik dan agama

Kiki Eva 1. Arti penting sektor pemerintah swasta dan

masyarakan

2. Sifat dasar struktur industri

Arina Hidayah 1. Kadar ketergantungan terhadap kekuatan politik dan

ekonomi LN

2. Rule of de game ( Kelembagaan yang mendukung)

Page 11: Laporan APW Minapolitan.docx

-

Disusun Oleh

Arina Hidayah (125060600111001)

Kiki Eva P. (1240606001110

Ni Nyoman Samitri (1250606001110

Syavitri Sukma Utami (125060600111028)

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2014

hpenvy-pc, 29/06/14,
KASIH JUDUL YA MING .AK G NGERTI NAMA TUGAS KITA APA