laporan asuhan keperawatan komunitas
TRANSCRIPT
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
KELOMPOK KHUSUS SD NEGERI 1 GROGOL
DI DUSUN KRAJAN DESA GROGOL
KECAMATAN GIRI
BANYUWANGI
OLEH : KELOMPOK I
Anggota :
1. Ah
mad Saifudin
2. Bri
an Setyawan
3. Eni
k Suprapti
4. Fiq
i Qulbi
5. Ma
sruroh
6. Mu
tiara
7. Put
u Agus
8. Sya
hmul Laily
9. Ulf
a Anis
11. Yul
ia Nur Wega
12. Ani
Latifah
13. Arr
y Eka
14. Eni
Pujiati
15. Bat
ik Mega
16. He
ni Sulfiana
17. Me
ga Wahyu S
18. No
vi Widiatmoko
19. Ric
hah Fauziah
10. Yul
ia Atmasari
20. Sya
hadah Villa
PRODI SI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BANYUWANGI
2012
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas
Kelompok Khusus SD Negeri 1 Grogol
Prodi S1 Keperawatan Komunitas
Di Dusun Krajan Desa Grogol
Kecamatan Giri
Kabupaten Banyuwangi
Telah disahkan pada : Maret 2012
Pembimbing Institusi
Tim Pembimbing Klp. I
Mengetahui,
Kepala Desa Grogol Ketua STIKES Banyuwangi
Ishak S.H Drs. H. Soekardjo, S. Kep., MM,
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas pembuatan Laporan
Asuhan Keperawatan Komunitas Praktek Klinik Di Dusun Krajan Desa Grogol
Kecamatan Giri Kabupaten Banyuwangi sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Dalam penulisan laporan asuhan keperawatan komunitas ini kami banyak sekali
mendapat pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis banyak
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. H. Soekardjo, S. Kep., MM, selaku Ketua STIKES Banyuwangi yang telah
memberi kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
Praktek Klinik Komunitasi Ilmu Keperawatan STIKES Banyuwangi.
2. Essy Sonontiko, S. Kep. Ners, selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan yang
telah memberikan kesempatan dan dorongan kepada kami untuk menyelesaikan
praktek ini.
3. Ishak S. H, selaku Kepala Desa Grogol yang telah memberikan izin lahan studi
klinik keperawatan komunitas.
4. Bapak Yahya, selaku Kepala Dusun Krajan yang telah banyak membantu kami
selama praktek studi klinik.
5. Dosen pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dan pengarahan
kepada kami.
6. Seluruh pegawai puskesmas Mojopanggung yang telah membantu dan memberikan
pengarahan kepada kami
7. Rekan-rekan mahasiswa keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi
dan seluruh pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan laporan Asuhan
Keperawatan Komunitas ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna, sehingga penulis mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Akhirnya penulis hanya bisa berharap semoga laporan Asuhan Keperawatan Komunitas
ini berguna bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Banyuwangi, Maret 2012
Kelompok I
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan pembangunan dibidang kesehatan adalah terwujudnya
derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsure
kesejahteraan umum dari Tujuan Nasional. Derajat kesehatan masyarakat
menggambarkan tingkat kesehatan dan kemampuan masyarakat
mengusahakan dirinnya dan lingkungannya menjadi sehat.
Keluarga adalah unit social terkecil di masyarakat, dengan
demikian derajat kesehatan masyarakat ditentukan oleh tingkat kesehatan
keluarga, dimana tingkat kesehatan keluarga ditentukan oleh tingkat
masing-masing anggota keluarga. Karena itu, untuk mencapai tingkat
kesehatan keluarga yang optimal perlu dijalankan upaya untuk
menghasilkan derajat kesehatan anggota keluarga. Dalam hal ini upaya
terutama diarahkan kepada anggota keluarga yang mempunyai daya ungkit
terhadap derajat kesehatan keluarga, dan pada gilirannya berdaya ungkit
terhadap derajat kesehatan masyarakat.
Anggota keluarga dimaksud ialah ibu dan anak, dan dalam siklus
hidup manusia, masa anaka merupakan masa meletakkan landasan yang
kokoh bagi terwujudnya manusia seutuhnya, yang akan menjadi sumber
daya insane dan modal pembangunan bangsa. Kesadaran akan fungsi anak
dan nilai substantifnya melatar belakangi dikembangkannya berbagai
upaya pembinaan dan pengembangan anak, diantaranya upaya pembinaan
kesehatan anak usia sekolah. Dengan demikian pembinaan kesehatan anak
usia sekolah adalah salah satu strategi yang ditempuh dalam rangka
pembangunan dibidang kesehatan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum pembinaan kesehatan anak usia sekolah adalah tumbuhnya
dan terwujudnya kemandirian anak untuk hidup sehat.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Meningkatnya kemampuan anak untuk menolong dirinya sendiri melalui :
1) Penajaman kepekaan terhadap masalah kesehatan pada dirinya,
keluarganya, dan lingkunganya
2) Peningkatan kemampuan berpikir yang berorientasi kepada pemecahan
masalah yang dihadapi
3) Peningkatan kemampuan untuk mengendalikan diri, sehingga mampu
mengatur dirinya untuk berperilaku hidup sehat.
1.2.2.2 Meningkatnya kemampuan anggota keluarga, khususnya ibu, dalam
melaksanakan pengasuhan anak yang mendorong terbentuknya perilaku
hidup sehat dari anak-anak usia sekolah dikeluarga tersebut.
BAB 2TINJAUAN TEORI
Masa anak merupakan masa meletakkan landasan yang kokoh bagi
terwujudnya manusia seutuhnya, yang akan menjadi sumber daya insani dan
modal pembangunan bangsa. Kesadaran akan fungsi anak dan nilai substansinya
melatar belakangi dikembangkannya berbagai upaya pembinaan dan
pengembangan anak, diantaranya upaya pembinaan kesehatan anak usia sekolah.
UKS pada dasarnya merupakan program dengan dua intervensi pokok
yaitu, upaya pendidikan dan upaya kesehatan. Karena dalam mencapai tujuan
UKS ada hubungan interaksi secara fungsional. Departemen pendidikan dan
kebudayaan menentukan arah, tujuan dan dasar-dasar upaya pendidikan
sedangkan departemen kesehatan menentukan arah tujuan dan dasar-dasar upaya
kesehatan
Berpedoman pada petunjuk-petunjuk operasional yang tercantum dalam
rencana pokok program pembangunan jangka panjang kesehatan (RP 3 JPK),
upaya kesehatan melalui UKS dilaksanakan melalui dasar- dasar sebagai berikut :
a. Pentingnya pelayanan kesehatan paripurna berdasarkan pendekatan-
pendekatan, peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan
yang diarahkan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
b. Pelayanan kesehatan paripurna berdasarkan pendekatan, peningkatan,
pencegahan, pengobatan, dan pemulihan dilaksanakan dengan peran
serta aktif seluruh masyarakat, baik secara perorangan maupun secara
kelompok serta masyarakat yang lebih luas.
c. Peran serta aktif masyarakat perlu dikembangkan dan dibina untuk
membudayakan sikap dan perilaku hidup sehat serta mengembangkan
kemampuan mereka untuk mendayagunakan potensi yang ada
BAB III
TINJAUAN KASUS
Kegiatan Praktek Klinik Keperawatan Komunitas Kelompok Khusus SD
Negeri 1 Grogol ini dilakukan pada tanggal 28 februari 2012 sampai 2 Maret
2012. Dengan berbekal materi yang diberikan saat pembekalan, maka secara
resmi pada tanggal 28 Februari 2012 mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi angkatan tahun 2008 kelompok
Praktek Klinik Keperawatan Komunitas Kelompok Khusus di SD Negeri 1
Grogol Dusun Krajan Desa Grogol Kecamatan Giri Kabupaten Banyuwangi.
Adapun kegiatan selama Praktek Klinik Keperawatan Komunitas
Kelompok Khusus SD Negeri 1 Grogol di Dusun Krajan Desa Grogol diuraikan
sebagai berikut:
3.1 Pengkajian
3.1.1 Tahap Persiapan
a.Advokasi kepada Kepala Sekolah dan Dewan Guru
Advokasi bertujuan untuk menjalin tali silaturrahmi
kepada kepala sekolah di SD Negeri 1 Grogol sekaligus
menyampaikan maksud dan tujuan dari mahasiswa melakukan
proktek klinik di wilayah sekolah.
Kegiatan ini dimulai dengan menemui Kepala Sekolah
SD Negeri 1 Grogol Bapak Samtobah, pada saat di SD tanggal
28 Maret 2012 pukul 09.00-11.00 WIB. Pertemuan tersebut
untuk membahas tentang perijinan dan kesediaan beliau untuk
membantu mahasiswa selama melakukan pengkajian di SD ini,
serta membahas masalah-masalah yang ada di SD. Kepala
sekolah memaparkan beberapa masalah yang biasa terjadi di
SDnya, antara lain: masalah prilaku kebersihan diri, masalah
sampah, kebersihan lingkungan.
b. Pertemuan dengan Warga
Bersamaan dengan acara pembukaan dan serah terima
tanggal 13 Februari 2012 dilakukan pertemuan warga beberapa
kali bersama dengan sebagian ketua RT, ketua RW dan para
kader kesehatan Dusun Krajan Desa Grogol untuk sosialisasi
kegiatan selama 3 minggu dan sosialisasi pengkajian data Survey
Mawas Diri (SMD).
Atas kesepakatan antara warga dengan mahasiswa,
dilakukan pengkajian data SMD serempak mulai tanggal 13
Februari 2012 sampai 18 Februari 2012 melalui ketua RT sebagai
fasilitator. Pada saat yang lain, mahasiswa telah menyiapkan
format pengkajian data kesehatan dan asuhan keperawatan
komunitas, dan keluarga. Serta format K3 dari Kader setempat.
c.Pengkajian Data Survey Mawas Diri (SMD)
Pengkajian SMD dilakukan pada tanggal 13 Januari 2012
sampai 18 Januari 2012 sesuai dengan kesepakatan antara
mahasiswa dan warga. Pelaksana adalah mahasiswa yang telah
dibagi tiap RT, bekerja sama dengan ketua RW dan ketua RT.
Mekanisme pengumpulan data merupakan hak otonom masing-
masing kelompok RT dengan tanpa meninggalkan prinsip
pengkajian keperawatan komunitas dengan menggunakan format
indikator GEMMAS (daftar anggota kelompok RT terlampir).
Pembagian kelompok pengkajian sebagai berikut:
RT1/RW1
1. Arry Eka P.
2. Yulia Nur Wega
3. Heni sulfiana
4. Achmad saifudin
RT1/RW2
1. Fiqi qulbi
2. Novie widiatmoko
3. Richa Fauziah
4. Brian Setiawan
RT2/RW1
1. Eni pujiati
2. Mega wahyu S.
3. Enik Suprapti
4. Batik mega damayanti
RT2/RW2
1. Yulia atmasari
2. Ani latifah
3. Putu Agus
4. Mutiara oktaviana
RT3/RW1
1. Masruroh
2. Syahadah villa
3. Syahmul laily
4. Ulfa anis
Dengan dibantu Ketua RT
3.1.2 Tahap Pengkajian
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 13 Januari 2012
sampai 18 Januari 2012 oleh mahasiswa yang telah dibagi tiap RT.
1. Data Inti
a. Sejarah Perkembangan Dusun Krajan Desa Grogol
Wilayah Dusun Krajan Desa Grogol Kecamatan Giri
memiliki jumlah penduduk berdasarkan hasil pengkajian
mahasiswa selama melakukan pendataan adalah ± 786 jiwa.
Secara umum, gambaran wilayah berdasarkan “Winshield
survey” sebagai berikut:
o Batas wilayah sebelah utara : Persawahan
o Batas wilayah sebelah selatan : Sungai
o Batas wilayah sebelah barat :Taman Kanak-Kanak
o Batas wilayah sebelah timur : Bendungan
Fasilitas agama yang ada di Dusun Krajan : masjid 1 buah, dan beberapa
musholla. Fasilitas pendidikan formal : 1 buah sekolah dasar , dan 1 buah taman
kanak-kanak. Pelayanan di bidang kesehatan yang ada meliputi 1 Polindes dan 1
Posyandu. Masyarakat Dusun Krajan merupakan masyarakat yang agamis dengan
menjalankan tradisi-tradisi yang ada dalam agama Islam. Terdapat lebih dari 1
pengajian ibu-ibu dan 2 bapak-bapak pada observasi lingkungan di wilayah Dusun
Krajan
TABULASI DATA
1) Jumlah siswa berdasarkan jenis kelamin
Tabel 3.1 Jenis Kelamin
Jenis kelamin Jumlah ProsentasiLaki- laki 42 53,8 %
Perempuan 36 46,2 %Jumlah 78 100%
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan bahwa dari 78 siswa SD Negeri 1 Grogol sekitar 46,2 % berjenis kelamin perempuan, sedangkan yang berjenis kelamin laki – laki sekitar 53,3%
2) Jumlah siswa berdasarkan umur
Tabel 3.2 Umur Siswa
Umur Jumlah Prosentase7 th 5 6, 4 %8 th 10 12, 9%9 th 27 34, 6 %10 th 23 29, 5 %11 th 9 11, 5 %12 th 4 5,1 %
Jumlah 78 100%
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan bahwa dari 78 siswa SD Negeri 1 Grogol sekitar 6,4% siswa berumur 7 tahun, 12,9% bermur 8 tahun, 34,6% berumur 9 tahun, 11,5% berumur 11 tahun, 5,1% berumur 12 tahun.
3) Jumlah siswa berdasarkan penyakitnya saat ini
Tabel 3.3 Penyakit siswa saat ini
Penyakit saat ini Jumlah ISPA 13
Sakit gigi 21Typhus 9
Mag 8Linu 1
Amandel 1
Berdasarkan tabel diatas, didapatlkan bahwa 40% siswa SD Negeri 1 Pesucen mengalami sakit gigi.
4) Jumlah siswa berdasarkan pengetahuan siswa tentang penyakit
Tabel 3.4 Pengetahuan tentang penyakit
Pengetahuan tentang penyakit Jumlah
Baik 9Cukup 17Kurang 27
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 51% siswa SD Negeri 1 Pesucen pengetahuan tentang penyakitnya kurang.
5) Jumlah siswa berdasarkan Frekuensi makan
Tabel 3.5 Frekuensi Makan
Frekuensi Makan Jumlah Prosentase 3 kali/hari 65 83,3%2kali/hari 12 15,38%1kali/hari 1 1,28%Jumlah 78 100%
Berdasarkan tabel diatas, didapatlkan bahwa 83,3% siswa SD Negeri 1 Grogol frekuensi makannya normal
6) Jumlah siswa berdasarkan Kualitas makan
Tabel 3.6 Kualitas Makan
Kualitas Makan Jumlah Prosentase 4 sehat 5 sempurna 45 57,7%
Cukup 32 41,02%Kurang 1 1,1%Jumlah 78 100%
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 57,7% siswa SD Negeri 1 Grogol kualitas makan baik.
7) Jumlah siswa yang sarapan sebelum berangkat sekolah
Tabel 3.7 Sarapan sebelum berangkat sekolah
Sarapan sebelum berangkat Jumlah Prosentase Sarapan 62 79,5%
Kadang-kadang 13 16,7%Tidak pernah 3 3,8%
Jumlah 78 100%
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 79,5% siswa SD Negeri 1 Grogol sarapan sebelum berangkat.
8) Jumlah siswa berdasarkan jumlah makanan yag dimakan
Tabel 3.8 Jumlah makanan yang dimakan
Jumlah makanan yang dimakan Jumlah
Prosentase
1 porsi 52 66,7%< 1 porsi 15 19,2%> 1 porsi 12 15,1%
Jumlah 78 100%
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 66,7% siswa SD Negeri 1 Grogol menghabiskan makanan sebanyak 1 porsi.
9) Jumlah siswa berdasarkan kesukaan terhadap makanan ringan
Tabel 3.9 Kesukaan terhadap makanan ringan
Kesukaan terhadap makanan ringan Jumlah Prosentase
Suka 67 85,9%Tidaka suka 11 14,1%
Jumlah 78 100%
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 85,9% siswa SD Negeri 1 Grogol suka dengan makanan ringan.
10) Jumlah siswa berdasarkan jenis makanan ringan yang disukai
Tabel 3.10 Makanan ringan yang disukai
Makanan ringan yang disukai Jumlah
Prosentase
Coklat 36 46,15%
Snack 19 24,35%
Pentol+saos (cilot) 23 29,48%
Jumlah 78 100%
Berdasarkan tabel diatas, didapatlkan bahwa 74% siswa SD Negeri 1 Pesucen punya jamban
11) Jumlah siswa berdasarkan kebutuhan minum sehari
Tabel 3.11 Kebutuhan minum sehari
kebutuhan minum sehari Jumlah Prosentase < 500 cc 43 55,1%
1000-1500cc 30 38,5%> 1500 cc 5 6,4%
Jumlah 78 100%
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 55,1% siswa SD Negeri 1 Grogol, kebutuhan minumnya dalam sehari < 500 cc
12) Jumlah siswa berdasarkan jenis air yang diminum
Tabel 3.12 Jenis air yang diminum
Jenis air yang diminum Jumlah Prosentase Air mineral 78 100%
Air kopi 0 0%Air teh 0 0%Jumlah 78 100%
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 100% siswa SD Negeri 1 Grogol, jenis air yang diminum yaitu air mineral
13) Jumlah siswa berdasarkan air yang dikonsumsi
Tabel 3.13 Frekuensi mandi
Frekuensi mandi Jumlah2X Sehari 531X Sehari 0
Tidak Rutin -
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 100% siswa SD Negeri 1 Pesucen frekuensi mandinya 2x sehari
14) Jumlah siswa berdasarkan kebiasaan sikat gigi
Tabel 3.14 Kebiasaan sikat gigi Sikat Gigi Jumlah2X Sehari 301X Sehari 23
Tidak Rutin -
15) Jumlah siswa berdasarkan kebiasaan keramas
Tabel 3. 16 Keramas Keramas Jumlah
3 kali seminggu -2 kali seminggu 24
Tidak rutin 29Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa
55% siswa SD Negeri 1 Pesucen tidak rutin untuk keramas
16) Jumlah siswa berdasarkan kebiasaan membersihkan telinga
Tabel 3.17 Membersihkan telinga Membersihkan telinga Jumlah
1 Minggu Sekali -2 Minggu Sekali 20
Tidak rutin 3317) Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 62%
siswa SD Negeri 1 Pesucen tidak rutin untuk membersihkan telinga
Potong Kuku Jumlah1 Minggu Sekali 362 Minggu Sekali 15
Tidak rutin 2
18) Jumlah siswa berdasarkan pengetahuan tentang kebersihan diri
Tabel 3.18 Pengetahuan kebersihan diri
Pengetahuan kebersihan diri Jumlah
Baik 11Kurang 42Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa
79% siswa SD Negeri 1 Pesucen pengetahuan kebersihan dirinya masih kurang
19) Jumlah siswa berdasarkan motivasi kebersihan diri
Tabel 3.19 Motivasi kebersihan diri Motivasi kebersihan
diri JumlahBaik 19
Kurang 34Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa
79% siswa SD Negeri 1 Pesucen pengetahuan kebersihan dirinya masih kurang
20) Jumlah siswi berdasarkan kebiasaan PSN
Tabel 3.20 PSN PSN Jumlah
1 minggu sekali 9> 1 minggu 44
Tidak pernah -Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa
83% siswa SD Negeri 1 Pesucen kebiasaan PSNnya > 1 minggu sekali
21) Jumlah siswa berdasarkan pengelolaan kaleng bekas
Tabel 3.21 Pengelolaan kaleng bekas
Pengelolaan kaleng bekas Jumlah
Disimpan di gudang 5Ditimbun 17
Berserakan 31Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa
59% siswa SD Negeri 1 Pesucen dalam pengelolaan kaleng bekasnya berserakan
22) Jumlas siswa berdasarkan tempat buang sampah
Tabel 3.22 Buang sampah Buang sampah Jumlah
Di tempatnya/ditimbun/
dibakar 16Sungai/sembarangan 37
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 70% siswa SD Negeri 1 Pesucen buang sampah sembarangan
23) Jumlah siswa berdasarkan pengetahuan kebersihan lingkungan
Tabel 323 Pengetahuan kebersihan lingkungan
Pengetahuan kebersihan lingkungan Jumlah
Baik 15Kurang 38
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 72% siswa SD Negeri 1 Pesucen kurang dalam pengetahuan kebersihan lingkungan
24) Jumlah siswa berdasarkan motivasi kebersihan lingkungan
Tabel 3.24 Motivasi kebersihan lingkungan
Motivasi kebersihan lingkungan Jumlah
Baik 14Kurang 39
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 74% siswa SD Negeri 1 Pesucen kurang dalam motivasi kebersihan lingkungan
25) Jumlah siswa berdasarkan pengggunaan yankes
\ Tabel 3.25 Penggunaan Yankes Penggunaan Yankes Jumlah
Dokter 4Perawat -Bidan 24
Puskesmas 17Rumah sakit
Dukun 8Membeli obat di
warung -Tidak pernah -
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 67% siswa SD Negeri1 Pesucen menggunakan pelayanan kesehatan dibidan
26) Jumlah siswa berdasarkan pemerikasaan nadi
Tabel 3.26 Nadi Nadi Jumlah
Normal 60-100/menit 53Takikardi > 100/menit -Bradikardi < 60/menit -
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 100% siswa SD Negeri1 Pesucen nadinya normal 60-100/menit
27) Jumlah siswa berdasarkan kebersihan mulut
Tabel 3.27 Kebersihan mulut Kebersihan mulut Jumlah
Bersih 18Kotor 35
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 66% siswa SD Negeri1 Pesucen kebersihan mulutnya masih kotor
28) Jumlah siswa berdasarkan bau mulut
Tabel 3.28 Bau mulut Bau Jumlah
Tidak bau 18Bau 35
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 66% siswa SD Negeri1 Pesucen kebersihan mulutnya masih bau
29) Jumlah siswa berdasarkan kebersihan gigi
Tabel 3.29 Kebersihan gigiKebersihan gigi Jumlah
Bersih 30Kotor 23
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 57% siswa SD Negeri1 Pesucen kebersihan giginya sudah bersih
30) Jumlah siswa berdasarkan kelengkapan gigi
Tabel 3.30 Kelengkapan gigi
Kelengkapan gigi JumlahLengkap 32
Tidak lengkap 21Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa
60% siswa SD Negeri1 Pesucen kelengkapan giginya telah lengkap
31) Jumlah siswa berdasarkan keadaan tonsil
Tabel 3.31 Keadaan tonsil Keadaan Tonsil Jumlah
Normal 52Abnormal 1
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 98% siswa SD Negeri 1 Pesucen keadaan tonsil normal
32) Jumlah siswa berdasarkan kebersihan telinga
Tabel 3.32 Kebersihan telinga Kebersihan telinga Jumlah
Bersih 15Kotor 38
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 77% siswa SD Negeri 1 Pesucen kebrsihan telinganya tergolong kotor
33) Jumlah siswa berdasarkan serumen
Tabel 3.33 Serumen Serumen JumlahTidak ada 15
Ada 38Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa
77% siswa SD Negeri1 Pesucen terdapat serumen pada telinga.
34) Jumlah siswa berdasarkan fungsi pendenngaran
Tabel 3.34 Fungsi pendenngaran Fungsi Pendengaran Jumlah
Baik 48Mengalami Gangguan 5
Konjungtiva JumlahAnemis -
Tidak Anemis 53
35) Jumlah siswa berdasarkan visus
Tabel 3.36 Visus Visus Jumlah
Normal 53Abnormal -
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 100% siswa SD Negeri1 Pesucen visusnya normal
36) Jumlah siswa berdasarkan skera
Tabel 3.37 Skera Sklera JumlahPutih 53Keruh -
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 100% siswa SD Negeri1 Pesucen skleranya putih
37) Jumlah siswa berdasarkan reaksi pupil
Tabel 3.38 Reaksi pupil Reaksi Pupil Jumlah
Normal 53Abnormal -
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 100% siswa SD Negeri1 Pesucen reaksi pupilnya normal
38) Jumlah siswa berdasarkan kebersihan kuku
Tabel 3.39 Kebersihan kuku Kebersihan Kuku Jumlah
Bersih 36Kotor 17
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 68% siswa SD Negeri1 Pesucen, kebersihan kuku sudah bersih
39) Jumlah siswa berdasarkan ukuran kuku
Tabel 3.40 Ukuran kuku Ukuran Kuku Jumlah
Panjang 37Pendek 16
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 70% siswa SD Negeri1 Pesucen ukuran kuku panjang
40) Jumlah siswa berdasarkan
Tabel 3.41 Kebersihan kuku Kebersihan Kulit Jumlah
Bersih 53Kotor 0
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 100% siswa SD Negeri1 Pesucen kebersihan kuku bersih
41) Jumlah siswa berdasarkan bau kulit
Tabel 3.42 Bau kulit Bau kulit Jumlah
Bau 0Tidak Bau 53
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 100% siswa SD Negeri1 Pesucen kulitnya tidak bau
42) Jumlah siswa berdasarkan kelainan kulit
Tabel 3.43 Kelainan kulit Kelainan Kulit Jumlah
Ada -Tidak Ada 53
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 100% siswa SD Negeri1 Pesucen tidak ada yang mengalami kelainan kulit
43) Jumlah siswa berdasarkan inspeksi paru
Tabel 3.44 Inspeksi paru Inspeksi JumlahNormal 53
Abnormal -44) Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa
100% siswa SD Negeri1 Pesucen inspeksi keadaan parunya normal
45) Jumlah siswa berdasarkan auskultasi paru
Tabel 3.45 Auskultasi paru Auskultasi Jumlah
Normal 53Abnormal -
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 100% siswa SD Negeri1 Pesucen auskultasi parunya normal
46) Jumlah siswa berdasarkan inspekasi jantung
Tabel 3.46 Inspeksi jantung Inspeksi JumlahNormal 53
Abnormal -Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa
100% siswa SD Negeri1 Pesucen inspeksi jantung normal
47) Jumlah siswa berdasarkan auskultasi peristaltik
3.47 Auskultasi peristaltikAuskultasi Peristaltik Jumlah
Normal 53Abnormal -
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 100% siswa SD Negeri1 Pesucen auskultasi peristaltiknya normal
ANALISA DATANo. Masalah Etiologi Data1 Kurangnya perilaku
kebersihan diri : 29.5% siswa giginya kotor 14.1% siswa mulutnya bau 29.5% siswa mengalami karies gigi 10.2% siswa terdapat serumen
a. Mulut dan gigi Kurangnya motivasi % siswa sikat gigi 1x sehari
Kurangnya Pengetahuan kebersihan diri
% siswa kurang pengetahuannya tentang kebersihan diri
Kurangnya ketrampilam prosedur pencegahan penyakit
Saat akan tidur siswa tidak sikat gigi Dari 78 siswa yang mengalami karies gigi 29.5 %
b. Telinga Kurangnya motivasi 21.8% siswa tidak rutin membersihkan telinga2 Kurangnya perilaku
kebersihan lingkungan: siswa mengatakan kaleng bekas berserakan siswa mengatakan buang sampah sembarangan
a. PSN Kurangnya pengetahuan
100% siswa kurang pengetahuannya tentang PSN
Kurangnya motivasi 100% siswa tidak pernah melakukan PSN
b. Buang sampah Kurangnya pengetahuan
100% siswa kurang pengetahuannya tentang dampak buang sampah sembarangan
3 Lingkungan yang tidak sehat
Tidak adanya tempat cuci tangan bagi siswa Keadaan kamar mandi /WC yang kotor dan bau Tidak tersedianya sabun dan alat2 kebersihan disetiap kamar mandi/WC
Kurangnya pengetahuan
72% siswa kurang pengetahuannya tentang kesehatan lingkungan
Kurangnya motivasi 74% siswa motivasinya kurang dalam menjaga kesehatan lingkungan4 Resiko peningkatan
penyakit ISPA 24% siswa menderita penyakit ISPA
Kurangnya pengetahuan
51% siswa pengetahuannya tentang penyakit masih kurang
Kurangnya ketrampilan prosedur pencegahan penyakit
Siswa yang sakit saat berkomunikasi tidak memakai masker
No. Dx. Kep TUM/TUK Kriteria hasil Intervensi P. Jawab Pelaksanaan Metode MediaWaktu Tempat
1 Siswa-siswi SDN 1 Pesucen berperilaku kurang baik dalam kebersihan diri mulut, gigi, dan telinga berhubungan dengan :
Siswa-siswi SDN 1 Pesucen akan berperilaku baik dalam kebersihan diri mulut, gigi, telinga, setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan
43% siswa giginya kotor
66% siswa mulutnya bau
62% siswa mengalami karies gigi
72% siswa telinganya kotor
72% siswa terdapat serumen
Penyuluhan : Personal Higine gigi,mulut,dan telinga.
Kepala sekolah
Sabtu , 11/02/12
SDN 1 PESUCEN
Tanya jawab
Liflet dan LCD
a. Kurangnya pengetahuan
Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat pengetahuannya tentang kebersihan diri setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 3-4 kali kunjungan
Pengetahuan siswa-siswi tentang kebersihan diri menurun dari 79% menjadi 45%
Siswa siswi mampu memperagakan cara kebersihan diri yang benar
Penyuluhan kebersihan diri :1. Mulut dan
gigi2. Telinga
Demonstrasi kebersihan diri
b. Kurangnya motivasi Siswa-siswi SDN 1 Pesucen
Motivasi siswa-siswi meningkat :
Melakukan pemeriksaan
meningkat motivasinya tentang kebersihan diri setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 3-5 kali kunjungan
a) Dari 43% siswa yang sikat giginya 1 x sehari menurun menjadi 25%
b) Dari 62% siswa yang tidak rutin membersihkan telinga menurun menjadi 26%
fisik rutin setiap seminggu sekali
c. Kurangnya ketrampilan prosedur pencegahan penyakit
Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat ketrampilannya dalam prosedur pencegahan penyakit setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 2-3 kali kunjungan
Dari 40% Siswa-siswi yang mengeluh nyeri gigi menurun menjadi 20%
Siswa-siswi telah membiasakan perilaku sikat gigi saat akan tidur
Bekerja sama dengan pihak UKS sekolah mengupayakan ketrampilan siswa dalam pencegahan penyakit
Pelatihan kader tiwi sada
2. Siswa-siswi SDN 1 Pesucen berperilaku kurang baik dalam kebersihan lingkungan berhubungan dengan :
Siswa-siswi SDN 1 Pesucen akan berperilaku baik dalam kebersihan lingkungan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan
Dari 59% siswa yang membuang kaleng bekas berserakan menurun menjadi 31%
Dari 70% siswa yang membuang sampah sembarangan menurun menjadi 40%
Kerja bakti Kepala sekolah
Sabtu, 11/02/12
SDN 1 PESUCEN
Membersihkan lingkungan sekolah
Sapu,tempat sampah,plastik kresek.
a. Kurangnya pengetahuan
Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat pengetahuannya tentang kebersihan lingkungan setelah dilakukan tindakan penyuluhan
72% siswa kurang pengetahuannya tentang PSN
72% siswa kurang pengetahuannya tentang dampak buang sampah sembarangan
Penyuluhan tentang kebersihan lingkungan :a. PSNb. Pengelolaa
n kaleng bekas
c. Buang sampah
selama 3-4 kali kunjungan
b. Kurangnya motivasi Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat motivasinya tentang kebersihan lingkungan setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 3-4 kali kunjungan
Dari 83% siswa yang tidak pernah melakukan PSN berkurang menjadi 46%
Dari 59% siswa yang motivasinya kurang dalam pengelolaan kaleng bekas berkurang menjadi 28%
Memberikan reward bagi siswa yang melakukan :a. PSN
seminggu sekali
b. Pengelolaan kaleng bekas dengan benar
c. Buang sampah pada tempatnya
3. Lingkungan sekolah SDN 1 Pesucen yang kurang sehat berhubungan dengan :
Lingkungan sekolah SDN 1 Pesucen akan menjadi lingkungan yang sehat setelah dilakukan tindakan keperawatan
Adanya tempat cuci tangan bagi siswa tapi tidak dipergunakan dan tidak ada sabun
Keadaan kamar mandi /WC yang kotor
Tidak tersedianya
Menjembatani warga sekolah menyampaikan aspirasi ke Kepala Desa tentang masalah kebersihan lingkungan.
Kepala Sekolah
Senin , 06/02/12
Balai Desa Pesucen
Penyampaian hasil MMS
Laporan hasil MMS
selama 1 bulan sabun dan alat2 kebersihan disetiap kamar mandi/WC
a. Kurangnya pengetahuan
Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat pengetahuannya tentang kesehatan lingkungan setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 2-3 kali kunjumgan
Dari 72% siswa yang mempunyai pengetahuan kurang tentang kesehatan lingkungan berkurang menjadi 45%
Memberikan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan :a. Tersedianya
tempat cuci tangan dan diperguna kan dengan baik.
b. Kriteria kamar mandi/WC yang sehat
c. Kurangnya motivasi Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat motivasinya tentang kesehatan lingkungan setelah dilakukan tindakan penyuluhan
Dari 74% siswa yang motivasinya kurang dalam menjaga kesehatan lingkungan berkurang menjadi 35%
Memberikan reward bagi siswa yang telah menjaga kesehatan lingkungan :a. Ruang kelas b. Kamar
selama 2-3 kali kunjungan
mandi c. WC
4. Resiko peningkatan penyakit ISPA pada siswa-siswi SDN 1 Pesucen berhubungan dengan :
Siswa-siswi SDN 1 Pesucen yang menderita penyakit ISPA akan berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan
Jumlah siswa yang menderita penyakit ISPA mengalami penurunan dari 24% menjadi 12%
Penyuluhan: ISPA
Kepala sekolah
Sabtu, 11/02/12
SDN 1 PESUCEN
Tanya jawab
Liflet, LCD
a. Kurangnya pengetahuan
Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat pengetahuannya tentang penyakit ISPA setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 2-3 kali kunjungan
Dari 51% siswa yang mempunyai pengetahuan kurang tentang penyakit menurun menjadi 20%
Memberikan penyuluhan tentang penyakit ISPA :
a. Pengertianb. Etiologi c. Cara
pencegahan d. Dampak atau
kompikasi
b. Kurangnya ketrampilan prosedur pencegahan penyakit
Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat ketrampilanya terhadapa
Siswa-siswa menerapkan penggunaan masker saat berkomunikasi dengan siswa yang
mendemonstrasikan : a. memakai
masker yang benar
prosedur pencegahan penyakit ISPA setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 2-3 kali kunjungan
sakit Siswa-siswi
membiasakan diri menutup hidung dan mulutnya saat bersin
b. Cara bersin yang benar
IMPLEMENTASI KELOMPOK KHUSUS SDN 1 PESUCENNo.
Dx. Keperawatan TUM/TUK Tgl / Jam Implementasi Evaluasi Evaluator
1 Siswa-siswi SDN 1 Pesucen berperilaku kurang baik dalam kebersihan diri berhubungan dengan :
Siswa-siswi SDN 1 Pesucen akan berperilaku baik dalam kebersihan diri mulut, gigi, dan telinga setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan
Sabtu , 11/02/12
43% siswa giginya kotor 66% siswa mulutnya bau 62% siswa mengalami
karies gigi 72% siswa telinganya
kotor 72% siswa terdapat
serumen
a. Kurangnya Siswa-siswi SDN 1 Penyuluhan kebersihan Pengetahuan siswa-siswi
pengetahuan Pesucen meningkat pengetahuannya tentang kebersihan diri setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 3-4 kali kunjungan
diri :3. Mulut dan gigi4. Telinga
Demonstrasi kebersihan diri
tentang kebersihan diri menurun dari 79% menjadi 45%
Siswa siswi mampu memperagakan cara kebersihan diri yang benar
b. Kurangnya motivasi
Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat motivasinya tentang kebersihan diri setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 3-5 kali kunjungan
Melakukan pemeriksaan fisik rutin setiap seminggu sekali
Motivasi siswa-siswi meningkat :c) Dari 43% siswa yang
tidak rutin sikat gigi menurun menjadi 25%
d) Dari 62% siswa yang tidak rutin membersihkan telinga menurun menjadi 26%
c. Kurangnya ketrampilan prosedur pencegahan penyakit
Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat ketrampilannya dalam prosedur pencegahan penyakit setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 2-3 kali kunjungan
Bekerja sama dengan pihak UKS sekolah mengupayakan ketrampilan siswa dalam pencegahan penyakit
Dari 40% Siswa-siswi yang mengeluh nyeri gigi menurun menjadi 20%
Siswa-siswi telah membiasakan perilaku sikat gigi saat akan tidur
2 Siswa-siswi SDN 1 Pesucen berperilaku kurang baik dalam kebersihan lingkungan berhubungan dengan :
Siswa-siswi SDN 1 Pesucen akan berperilaku baik dalam kebersihan lingkungan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6 bulan
Sabtu, 11/02/12
Dari 59% siswa yang membuang kaleng bekas berserakan menurun menjadi 31%
Dari 70% siswa yang membuang sampah sembarangan menurun menjadi 40%
c. Kurangnya pengetahuan
Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat pengetahuannya tentang kebersihan lingkungan setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 3-4 kali kunjumgan
Penyuluhan tentang kebersihan lingkungan :d. PSNe. Pengelolaan kaleng
bekasf. Buang sampah
72% siswa kurang pengetahuannya tentang PSN
72% siswa kurang pengetahuannya tentang dampak buang sampah sembarangan
d. Kurangnya motivasi
Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat motivasinya tentang kebersihan lingkungan setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 3-4 kali kunjungan
Memberikan reward bagi siswa yang melakukan :d. PSN seminggu sekalie. Pengelolaan kaleng
bekas dengan benarf. Buang sampah pada
tempatnya
Dari 83% siswa yang tidak pernah melakukan PSN berkurang menjadi 46%
Dari 59% siswa yang motivasinya kurang dalam pengelolaan kaleng bekas berkurang menjadi 28%
3 Lingkungan sekolah SDN 1 Pesucen yang kurang sehat berhubungan dengan :
Lingkungan sekolah SDN 1 Pesucen akan menjadi lingkungan yang sehat setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6 bulan
Senin , 06/02/12
Adanya tempat cuci tangan bagi siswa tapi tidak dipergunakan dan tidak ada sabun
Keadaan kamar mandi /WC yang kotor
Tidak tersedianya sabun dan alat2 kebersihan disetiap kamar mandi/WC
Kurangnya pengetahuan
Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat pengetahuannya tentang kesehatan lingkungan setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 2-3 kali kunjungan
Memberikan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan :d. Tersedianya tempat
cuci tangane. Kepadatan ruanganf. Jarak papan tulis yang
sesuaig. Kriteria kamar
mandi/WC yang sehat
Dari 72% siswa yang mempunyai pengetahuan kurang tentang kesehatan lingkungan berkurang menjadi 45%
Kurangnya motivasi
Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat motivasinya tentang kesehatan lingkungan setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 2-3 kali kunjungan
Memberikan reward bagi siswa yang telah menjaga kesehatan lingkungan :d. Ruang kelas e. Kamar mandif. WC
Dari 74% siswa yang motivasinya kurang dalam menjaga kesehatan lingkungan berkurang menjadi 35%
4 Resiko peningkatan penyakit ISPA pada siswa-siswi SDN 1 Pesucen berhubungan dengan :
Siswa-siswi SDN 1 Pesucen yang menderita penyakit ISPA akan berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan
Sabtu, 11/02/12
Jumlah siswa yang menderita penyakit ISPA mengalami penurunan dari 24% menjadi 12%
c. Kurangnya pengetahuan
Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat pengetahuannya tentang penyakit ISPA setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 2-3 kali kunjungan
Memberikan penyuluhan tentang penyakit ISPA :
e. Pengertianf. Etiologi g. Cara pencegahan h. Dampak atau kompikasi
Dari 51% siswa yang mempunyai pengetahuan kurang tentang penyakit menurun menjadi 20%
d. Kurangnya ketrampilan
Siswa-siswi SDN 1 Pesucen meningkat
mendemonstrasikan : c. memakai masker yang
Siswa-siswa menerapkan penggunaan masker saat
prosedur pencegahan penyakit
ketrampilanya terhadapa prosedur pencegahan penyakit ISPA setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 2-3 kali kunjungan
benard. Cara bersin yang
benar
berkomunikasi dengan siswa yang sakit
Siswa-siswi membiasakan diri menutup hidung dan mulutnya saat bersin