laporan audit penilikan i penilaian kinerja phpl...laporan audit penilikan i penilaian kinerja phpl...
TRANSCRIPT
LAPORAN AUDIT PENILIKAN I PENILAIAN KINERJA PHPL
PT WIJAYA SENTOSA
SK IUPHHK-HA Nomor : SK.33/Menhut-II/2013 jo SK.624/Menhut-II/2012 jo SK.723/Menhut-II/2011
Luas Areal : ± 130.755 Ha
Lokasi Unit Manajemen Provinsi Papua Barat
Lembaga Sertifikasi
PT TUV Rheinland Indonesia Maret 2020
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 1 dari 324
KATA PENGANTAR
Pengelolaan hutan produksi lestari atau PHPL adalah menjadi suatu keharusan bagi unit manajemen
pemegang izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK-HA) baik karena tuntutan pasar
international produk kayu, tekanan LSM dan pemerhati lingkungan yang semakin menguat, perhatian
masyarakat terhadap isu-isu lingkungan dan illegal logging dan juga menjadi peraturan pemerintah yang
saat ini sudah digulirkan.
Untuk menjawab isu kerusakan hutan tersebut pemerintah dalam hal ini Kementrian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan telah mengeluarkan serangkaian kebijakan. Kebijakan terbaru yang dikeluarkan adalah
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.30/Menhut-II/2016
tanggal 1 Maret 2016 tentang Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi
Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak
Selanjutnya Peraturan Menteri ini diatur lebih lanjut dalam Peraturan Peraturan Dirjen Pengelolaan
Hutan Produksi Lestari No P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 tentang Standar dan Pedoman
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas
Kayu (VLK).
IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa selaku pemegang ijin telah mendapatkan sertifikat PHPL pada tahun
2014 dan audit Resertifikasi pada tahun 2019.
Proses audit penilaian kinerja PHPL PT Wijaya Sentosa antara lain sebagai berikut :
1. Proses perencanaan audit mencakup : persiapan (pemilihan tim audit dan pembuatan rencana audit
atau audit plan).
2. Audit Resertifikasi dilakukan pada tanggal 18 – 27 Februari 2019. Dalam audit ini juga dilakukan
konsultasi ke stakeholder, seperti Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat, BPHP wilayah XVIII
Manokwari dan tokoh masyarakat di sekitar IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa.
3. Audit Penilikan I dilakukan pada tanggal 2 – 10 Maret 2020 yang dillaksanakan oleh 5 orang auditor
dengan mengacu kepada Perdirjen PHPL No P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 tentang
Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL)
dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK), Lampiran 1.1.
Hasil audit penilaian kinerja PHPL ini akan dijadikan alat evaluasi apakah sertifikat PHPL dapat/tidak
diperpanjang berdasarkan kinerja yang ada.
Hormat kami,
Tim auditor
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 2 dari 324
DAFTAR ISI
Bab Daftar Isi Hal
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
Daftar Tabel 3
Daftar Gambar 7
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 9
1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran Penilaian 9
II. IDENTITAS AUDITEE DAN LEMBAGA PENILAI PHPL
2.1 Identitas Auditee / Pemegang Izin 11
2.2 Identitas Lembaga Penilai PHPL 12
III. SITUASI UMUM
3.1 Situasi Kawasan 15
3.2 Aksesibilitas dan Situasi Pembukaan Wilayah 16
3.3 Kondisi Biofisik 16
3.4 Kondisi Sosial Ekonomi dan Pemerintahan 20
3.5 Situasi Pengelolaan Hutan 25
IV. METODOLOGI PENILAIAN SERTIFIKASI
4.1 Penetapan Verifier 29
4.2 Teknik Verifikasi 29
4.3 Penetapan Instrumen Verifikasi 29
4.4 Matriks Metode Verifikasi Untuk Setiap Indikator 30
V. HASIL PENILAIAN SERTIFIKASI
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL)
5.1 Hasil Penilaian Indikator Kriteria Prasyarat 38
5.2 Hasil Penilaian Indikator Kriteria Produksi 95
5.3 Hasil Penilaian Indikator Kriteria Ekologi 144
5.4 Hasil Penilaian Indikator Kriteria Sosial 196
5.5 Nilai Akhir Gabungan 265
Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) 266
VI. KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan 300
6.2 Corrective Action Request (CARs) 300
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 3 dari 324
DAFTAR TABEL
Nomor Daftar Tabel Hal
Tabel III-1. Data Iklim Sekitar Areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa 17
Tabel III-2. Keadaan Topografi Areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa 17
Tabel III-3. Penutupan Lahan Areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa 19
Tabel III-4. Rekapitulasi Sediaan Tegakan Jenis Komersial PT Wijaya Sentosa Berdasarkan IHMB tahun 2012
19
Tabel III-5. Keadaan Penduduk di Sekitar Areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa 21
Tabel III-6. Mata Pencaharian Penduduk Sekitar PT Wijaya Sentosa 22
Tabel III-7 Nama Marga Di Kampung –Kampung Yang Berada Di Sekitar Areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa;
23
Tabel III-8. Data Statistik dan Produksi PT Wijaya Sentosa, Tahun 2016 - 2019 25
Tabel III-9. Kondisi Keuangan PT Wijaya Sentosa Tahun 2014 – 2018 27
Tabel III-10 Data Karyawan PT Wijaya Sentosa Berdasarkan asal karyawan 27
Tabel III-11. Daftar Sarjana Kehutanan dan Tenaga Teknis PHPL PT Wijaya Sentosa Tahun 2019
28
Tabel IV-1. Metode Verifikasi Pada Setiap Indikator PHPL 30
Tabel IV-2. Metode Verifikasi Pada Setiap Indikator VLK 35
Prasyarat
Tabel V.Pra-1. Rekapitulasi Hasil Pengukuran Penataan Batas Areal (IUPHHK-HA) PT Wijaya Sentosa (Tahap I) di Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat
46
Tabel V.Pra-2. Hasil Uji Petik Pemeriksaan Pal Batas di Areal Kerja PT Wijaya Sentosa
48
Tabel V.Pra-3. Luas Penutupan Lahan Areal kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa. 49
Tabel V.Pra-4. Rencana dan Realisasi Kegiatan Pemasangan Tanda Batas Kawasan Lindung PT Wijaya Sentosa Tahun 2018
54
Tabel V.Pra-5. Rencana dan Realisasi Kegiatan TPTI PT Wijaya Sentosa Tahun 2019 62
Tabel V.Pra-6. Rencana dan Realisasi Kegiatan Pengelolaan dan Pemantauan Dampak Lingkungan PT Wijaya Sentosa Tahun 2019
62
Tabel V.Pra-7. Rencana dan Realisasi Kegiatan Kelola Sosial PT Wijaya Sentosa Tahun 2019
63
Tabel V.Pra-8. Ketersediaan Tenaga Teknis Kehutanan IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa Tahun 2015-2020
64
Tabel V.Pra-9. Karyawan PT Wijaya Sentosa berlatar belakang pendidikan kehutanan 68
Tabel V.Pra-10. Ganis PHPL PT Wijaya Sentosa tahun 2020 68
Tabel V.Pra-11. Rencana dan Realisasi Kegiatan Pelatihan PT Wijaya Sentosa Tahun 2019
68
Tabel V.Pra-12. Jumlah kepesertaan BPJS tahun 2017 -2019 70
Tabel V.Pra-13. Daftar Perangkat SIM IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa Tahun 2020 72
Tabel V.Pra-14. Daftar Perangkat SIM IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa Tahun 2020 78
Produksi
Tabel V.Pro-1. Landscaping Areal Kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa 95
Tabel V.Pro-2. Kesesuaian Penataan Areal Kerja di Lapangan dengan Rencana Jangka Panjang PT Wijaya Sentosa
97
Tabel V.Pro-3. Kegiatan Penandaan Batas Blok RKT dan Petak Kerja Di Lapangan PT Wijaya Sentosa
99
Tabel V.Pro-4. Sediaan Tegakan rata-rata tingkat pohon di areal kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa
103
Tabel V.Pro-5. Rekapitulasi Laporan Hasil Cruising Per Ha IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa Hasil ITSP Blok Tebangan 2016 – 2019
104
Tabel V.Pro-6. Rekapitulasi Laporan Hasil Cruising Per Ha IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa Hasil ITSP Blok Tebangan 2020
105
Tabel V.Pro-7. Hasil Uji Petik Pengukuran Pohon dari PUP petak AV 34 dan AV 35 106
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 4 dari 324
Nomor Daftar Tabel Hal
Tahun 2018 (Pengukuran ke 5)
Tabel V.Pro-8. Tahapan Kegiatan TPTI 108
Tabel V.Pro-9. Hasil Pengamatan Implementasi SOP Kegiatan Pokok Sesuai Tahapan Silvikultur TPTI
110
Tabel V.Pro-10. Potensi Tegakan Sebelum Masak Tebang di areal kerja PT Wijaya Sentosa
112
Tabel V.Pro-11. Potensi Tegakan Sebelum Masak Tebang Berdasarkan LHC Di Areal Kerja PT Wijaya Sentosa
113
Tabel V.Pro-12. Tingkat Kecukupan Potensi Permudaan Di Areal Kerja PT Wijaya Sentosa
114
Tabel V.Pro-13. Kerapatan Permudaan Di Areal Bekas Tebangan PT Wijaya Sentosa 114
Tabel V.Pro-14. Plot Penelitian Penilaian Kerusakan Tegakan Blok RKT 2018 PT. WS 120
Tabel V.Pro-15. Tipe Kerusakan Tegakan Tinggal Blok RKT 2018 PT Wijaya Sentosa 121
Tabel V.Pro-16. Hasil Analisis Tingkat Kerusakan Tegakan Tinggal PT Wijaya Sentosa 121
Tabel V.Pro-17. Rekapitulasi SK RKT PT Wijaya Sentosa 125
Tabel V.Pro-18. Rencana Pemanenan Kayu Bulat PT Wijaya Sentosa 129
Tabel V.Pro-19. Realisasi Pemanenan Kayu Bulat PT Wijaya Sentosa 130
Tabel V.Pro-20. Likuiditas PT. WS Tahun 2014 s.d. 2018 132
Tabel V.Pro-21. Solvabilitas PT. WS Tahun 2014 s.d. 2018 132
Tabel V.Pro-22. Rentabilitas PT. WS Tahun 2014 s/d 2018 133
Tabel V.Pro-23. Biaya Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan PT. WS Tahun 2016 – 2018 134
Tabel V.Pro-24. Biaya Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan PT. WS Tahun 2014 – 2015 135
Tabel V.Pro-25. Realisasi alokasi dana Kegiatan Pengelolaan Hutan PT. WS Tahun 2014 – 2018
136
Tabel V.Pro-26. Realisasi Pendanaan Untuk Kegiatan Teknis Kehutanan PT Wijaya Sentosa
137
Tabel V.Pro-27. Alokasi Pendanaan Biaya Kegiatan Pembinaan dan Perlindungan Hutan PT. WS Tahun 2016 - 2018
138
Tabel V.Pro-28. Alokasi Pendanaan Biaya Kegiatan Pembinaan dan Perlindungan Hutan PT. WS Tahun 2014 – 2015
138
Tabel V.Pro-29. Rencana dan Realisasi fisik kegiatan Pembinaan Hutan (Penanaman) TPTI PT Wijaya Sentosa Tahun 2019
140
Tabel V.Pro-30. Rencana dan Realisasi fisik kegiatan Pembinaan Hutan (Penanaman) PT Wijaya Sentosa Tahun 2017 - 2018
140
Ekologi
Tabel 5-E.1. Jenis dan Luas Kawasan Lindung PT Wijaya Sentosa 144
Tabel 5-E.2.
Rekapitulasi Realisasi Penataan Kawasan Lindung PT Wijaya Sentosa sesuai dokumen perencanaan yang disesuaikan dengan SK Direksi PT Wijaya Sentosa tentang penetapan kawasan lindung, yang telah dilakukan sampai dengan saat ini (Maret 2020)
145
Tabel 5-E.3. Tutupan Lahan Kawasan Lindung PT Wijaya Sentosa berdasarkan Penafsiran Citra Satelit
148
Tabel 5-E.4. Kegiatan Pengelolaan Kawasan Lindung yang telah dilakukan oleh PT Wijaya Sentosa sampai dengan saat ini (Maret 2020)
150
Tabel 5-E.5. Daftar sarana prasarana perlindungan dan pengamanan hutan yang dimiliki oleh PT Wijaya Sentosa
157
Tabel 5-E.6.
Rencana Kegiatan Pengelolaan Dampak Terhadap Tanah dan Air yang terdapat dalam dokumen Adendum Andal, RKL & RPL (2017) dan SOP yang ada, serta Realisasinya berdasarkan dokumen yang ada serta Laporan pelaksanaan RKL-RPL sampai saat ini (Maret 2020)
168
Tabel 5-E.7.
Rencana Kegiatan Pemantauan Dampak Terhadap Tanah dan Air yang terdapat dalam dokumen Adendum Andal, RKL & RPL (2017) dan SOP yang ada, serta Realisasinya berdasarkan dokumen yang ada serta Laporan pelaksanaan RKL-RPL sampai saat ini (Maret 2020)
174
Tabel 5-E.8. Flora dan status Konservasinya di Areal PT Wijaya Sentosa 179
Tabel 5-E.9. Fauna dan status Konservasinya di Areal PT Wijaya Sentosa 180
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 5 dari 324
Nomor Daftar Tabel Hal
Tabel 5-E.10. Prosentase kerusakan tegakan tinggal blok RKT 2018 (sebelum dan sesudah penebangan)
189
Sosial
Tabel V.S-1. Pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH oleh masyarakat setempat
197
Tabel V.S-2. Identifiksi Hak-Hak Masyarakat Setempat Dan Rencana Pemanfaatan SDH Oleh Masyarakat PT WIJAYA SENTOSA
198
Tabel V.S-3. Telaah hubungan masyarakat kampong dengan areal kerja dan kegiatan PT Wi-jaya Sentosa
199
Tabel V.S-4. Dalam Laporan Kegiatan Inventarisasi Pemanfaatan HHBK oleh Masyarakat ta-hun 2019,
202
Tabel V.S-5. Jenis HHBK sesuai hasil ITSP blok RKT 2018,2019 dan 2020 203
Tabel V.S-6. Rekapitulasi jenis HHBK pada Blok RKT 2019 203
Tabel V.S-7. Rekapitulasi HHBK pada Blok RKT 2020 203
Tabel V.S-8. Prosedur Pembuatan batas partisipatif dan penyelesaian konflik 204
Tabel V.S-9. Prosedur pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan perencanaan SDH
205
Tabel V.S-10. Tata Batas Partisipatif 206
Tabel V.S-11. Persetujuan para pihak atas luas dan batas areal kerja 210
Tabel V.S-12. Mekanisme pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin terhadap masyarakat
214
Tabel V.S-13. Sosialisasi yang dilaksanakan PT Wijaya Sentosa 213
Tabel V.S-14. Rencana Realisasi Kelola Sosial 2015-2019 219
Tabel V.S-15. Laporan Realisasi Kelola Sosial PT Wijaya Sentosa dari tahun 2015-2019
220
Tabel V.S-16. Rekap Pembayaran SINARA 221
Tabel V.S-17. Pembayaran Fee Konpensasi 222
Tabel V.S-18. Pembayaran konpensaisi Logpond Simei dan pembayaran pemakaian sewa jalan main road
223
Tabel V.S-19. Sewa Menyewa Perahu 224
Tabel V.S-20. Nilai Belanja Kebutuhan dapur Tahun 2019 224
Tabel V.S-21. Total belanja dapur. 224
Tabel V.S-22. Contoh Berita Acara Bantuan Kepada Masyarakat 226
Tabel V.S-23. Contoh Berita acara Ganti Rugi 227
Tabel V.S-24. Mekanisme peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat
231
Tabel V.S-25. Penguatan Kelembagaan Sosial dan Ekonomi Masyarakat 235
Tabel V.S-26. Program Peningkatan Peran Serta Dan Aktivitas Ekonomi Masyarakat Hukum Adat Dan Atau Masyarakat Setempat 2019
235
Tabel V.S-27. Pembayaran PSDH & DR per tahun 236
Tabel V.S-28. Pembayaran PSDH DR PT Wijaya Sentosa Tahun 2019 236
Tabel V.S-29. Pembayaran PBB 237
Tabel V.S-30. Contoh dokumen penyelesaian konflik 248
Tabel V.S-31. Rekap Rencana Realisasi Training Tahun 2014 - 2018 253
Tabel V.S-32. Rencana Realisasi Pelatihan Tahun 2018 253
Tabel V.S-33. Rencana Dan Realisasi Pelatihan Pengembangan SDM PT Wijaya Sentosa Tahun 2019
254
Tabel V.S-34. Contoh Sertifikat Pelatihan yang diikuti karyawan PT Wijaya Sentosa 257
Tabel V.S-35. Kesetaraan Golongan Dan Jabatan 258
Tabel V.S-36. Rekapitulasi Promosi Karyawan PT Wijaya Sentosa Periode 2014-2018
259
Tabel V.S-37. Jumlah karyawan PT Wijaya Sentosa Periode 2015-2019 261
Tabel V.S-38. Jumlah karyawan yang diikutkan dalam BPJS Ketenaga Kerjaan 262
Tabel V.S-39. Jumlah karyawan yang diikutkan dalam BPJS Kesehatan 262
Tabel V.S-40. Upah Minimum Sektoral 262
Tabel V.S-41. Tempat tinggal Karyawan 263
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 6 dari 324
Nomor Daftar Tabel Hal
V L K
Tabel V.V-1. Ringkasan Kronologis Take Over PT Wijaya Sentosa 266
Tabel V.V-2. Hasil Uji Petik Lokasi RKT Tahun 2019 dan Rev.RKT Tahun 2020 273
Tabel V.V-3. Rekapitulasi LHP Periode Maret 2019 – Februari 2020 276
Tabel V.V-4. Penerbit LHP periode Maret 2019 – Februari 2020 276
Tabel V.V-5. Hasil Uji Petik di TPK Hutan/Logond dengan Tunggak Di Petak Tebangan AU-17, AU-19, dan AV-18 pada RKT 2020
277
Tabel V.V-6. Rekapitulasi Penerbitan SKSHH Periode Maret 2019 s/d Februari 2020 dari TPK Hutan Logpond Simei – Kampung Sobiar
278
Tabel V.V-7. Penerbit SKSHHK ke PT Sinar Wijaya Playwood Industri . 281
Tabel V.V-8. Laporan Pemakaian APD Bulan Januari 2020 294
Tabel V.V-9. Daftar Inventaris APAR/APAB PT Wijaya Sentosa 295
Tabel V.V-10. Monitoring Kecelakaan Kerja Periode 2019 297
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 7 dari 324
DAFTAR GAMBAR
Nomor Daftar Gambar Hal
Gambar. 5.Pra-1. Pal Batas Areal Kerja IUPHHK-HA-HTI PT Wijaya Sentosa 49
Gambar. 5.Pra-2. Jalan Trans Papua dan Jaringan Jalan Menuju PT Abisha Bumi Persada yang sudah tertutup semak
57
Gambar. 5.Pra-3. Pemampangan Baliho Visi dan Misi di Kantor Persemaian dan Klinik Camp Simei PT Wijaya Sentosa
60
Gambar. 5.Pra-4. Struktur Organisasi PT Wijaya Sentosa 76
Gambar 5.Pro-1. Kesesuaian PAK RKT 2018 dengan RKUPHHK-HA Periode Tahun 2013-2022
98
Gambar 5.Pro-2. Peta Tumpang Susun Rencana PAK RKT 2019 Dalam Peta RKUPHHK-HA PT. WS
99
Gambar 5.Pro-3. Kondisi Tanda Batas Blok dan Petak Kerja RKT 2020 PT. WS 101
Gambar 5.Pro-4. Kondisi Tanda Batas Blok dan Petak Kerja RKT 2019 PT. WS 101
Gambar 5.Pro-5. Kondisi tanda batas Petak dan Blok RKT 2017 dan 2018 102
Gambar 5.Pro-6. Kondisi PUP AV 34 dan AV 35 eks Blok RKT 2013 PT Wijaya Sentosa 106
Gambar 5.Pro-7. Kegiatan Penebangan RKT 2019 118
Gambar 5.Pro-8. TPn RKT 2020 119
Gambar 5.Pro-9. Peta Tumpang Susun RKT 2020 dan RKUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa 127
Gambar 5.Pro-10. Penandaan batas deliniasi blok dan kompartemen 128
Gambar 5.Pro-11. Lokasi Tegakan Benih dan Pohon Induk yang telah Dinilai 141
Gambar 5.Pro-12. Perlakuan Bibit Dipersemaian untuk Tes Uji Keturunan 142
Gambar 5.Pro-13. Lokasi Uji Spesies dan Penandaan Bibit Uji Spesies yang telah ditanam 142
Gambar 5.Pro-14. Pertumbuhan Bibit Merbau dan Penanaman Bekas TPn, Jalan Sarad RKT 2018
142
Gambar 5-E.1. Tanda batas sempadan sungai berupa cat silang berwarna merah pada pohon yang masih hidup
147
Gambar 5-E.2. Kondisi tutupan vegetasi pada areal sempadan sungai yang diamati masih cukup baik
148
Gambar 5-E.3. Beberapa sarana dalkarhutla yeng telah disediakan oleh PT Wijaya Sentosa
158
Gambar 5-E.4. Beberapa sarana pemantauan dampak yang dimiliki oleh PT Wijaya Sentosa
165
Gambar 5-E.5. Beberapa kegiatan pengelolaan lingkungan yang sudah dilakukan oleh PT Wijaya Sentosa
174
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 8 dari 324
Nomor Daftar Gambar Hal
Gambar 5-E.6. Tanda-tanda telah terjadinya erosi alur di areal ex jalan sarad blok RKT 2020 dan ex TPn blok RKT 2018
176
Gambar. 5.S-1. Peta Kampung dan Ulayat 199
Gambar. 5.S-2. Peta Kesepakatan Keluarga PT Wapoga Mutiara Timber 209
Gambar. 5.S-3. Pembinaan Perdagangan Setiap Rabu dan sabtu di Logpond Simei 235
Gambar. 5.S-4. Peta Potensial & Resolusi Konflik 2019 242
Gambar. 5.S-5. Peta Potensi dan Resolusi Konflik pada Perusahaan PT Wijaya Sentosa RKT 2020
244
Gambar. 5.S-6. Struktur Organisasi Penyelesaian Konflik PT Wijaya Sentosa 247
Gambar. 5.S-7. Susunan keanggotaan lembaga kerja sama (LKS) BIPARTIT 251
Gambar 5-V.1. Sketsa Overlay Peta PT WIJAYA SENTOSA dengan Kawasan Hutan 267
Gambar 5-V.2. Jalan Trans Papua pada koordinat 2O37’5” LS – 134O15’38”BT 269
Gambar 5-V.3. Peta Kawasan Tidak Boleh Ditebang/Lindung RKT 2019 dan RKT 2020 dan Plang Kawasan Lindung Sempadan Sungai Waro
272
Gambar 5-V.4. Peta RKT 2019 dan Peta Revisi RKT 2020 di Cap Basah, 273
Gambar 5-V.5. Penandaan Batas Blok dan Batas Petak 274
Gambar 5-V.6. Uji petik di Logpond Simei, Kesesuaian Fisik Kayu dengan Dokumen LHP dan tunggak kayu di petak AU17 dan AU 19
277
Gambar 5-V.7. SKSHH No. KB.6192455 dan No. KB.6268499 Feb 2020 279
Gambar 5.V-8 Tanda tanda PUHH pada ITSP, Log di TPn dan di Logpond 280
Gambar 5.V-9 Dokumen SKSHHK KB.6229995, dilampiri Daftar Kayu (KB/KBS) 282
Gambar 5.V-10 Dokumen SPP PSDH DR untuk LHP No.3.a/KB/ Februari 2020 283
Gambar 5.V-11 Bukti Penerimaan Negara PSDH DR untuk LHP No.3.a/KB/ Feb. 2020 284
Gambar 5.V-12 Dokumen Surat Persetujuan Berlayar TK Jaya Wijaya, TB Sinaran Jaya ,
286
Gambar 5.V-13 Tanda V-Legal pada Dokumen SKSHHK dan Label Kuning pada Bontos Kayu
287
Gambar 5.V-14 Penggunaan APD Helm Safety, Spatu Boat saat di lapangan 294
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 9 dari 324
I. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Tuntutan pasar produk berbasis bahan baku kayu terutama pasar luar negeri seperti Eropa, Amerika
(US), Jepang, dan negara lain telah mempersyaratakan kepada negara produser untuk memenuhi
sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) atau setidaknya telah diverifikasi legalitas
kayunya atau asal-usulnya. Beberapa negara bahkan sudah memasukan persyaratan tersebut ke dalam
peraturan dan perundang-undangannya. Hal ini mengharuskan para produser dan eksporter produk
kayu yang akan masuk ke pasar international dari negara-nergara yang mempersyaratkan itu harus
memenuhi dan mengikuti standar PHPL atau verifikasi legalitas kayu. Untuk merespon tuntutan pasar
tersebut dan untuk melaksanakan tata kelola kehutanan, penegakan hukum dan promosi perdagangan
kayu legal dan bersertifikat maka dikembangkan Sistem Sertifikasi PHPL dan Verifikasi Legalitas Kayu
dengan dengan melibatkan para pihak baik penyusunan standarnya maupun kelembagaannya dengan
prinsip governance, credibility dan representativeness.
Berdasarkan proses para pihak tersebut pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor P.30/Menhut-II/2016 tanggal 1 Maret 2016 tentang Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak. Selanjutnya
Peraturan Menteri ini diatur lebih lanjut dalam Peraturan Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari No
P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian
Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK).
Berdasarkan ketentuan dan peraturan ini, semua pemegang Izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu
(IUPHHK-HA) secara mandatory diharuskan menjalani sertifikasi PHPL dengan standar yang
ditetapkan.
1.2. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN PENILAIAN
Audit penilikan I penilaian kinerja PHPL PT Wijaya Sentosa ini dimaksudkan untuk melihat konsistensi
kinerja PHPL unit manajemen baik dari kriteria Prasyarat, Produksi, Ekologi, Sosial dan VLK pada
kondisi terkini saat dilakukan penilaian. Audit penilikan I penilaian kinerja PHPL dilakukan sesuai
dengan peraturan dan standar yang berlaku. Selanjutnya hasil penilaian ini dijadikan sebagai dasar
pengambilan keputusan oleh Pengambil Keputusan.
Tujuan audit penilikan I penilaian kinerja PHPL adalah sebagai pemenuhan persyaratan bagi
perusahaan terhadap Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
P.30/Menhut-II/2016 tanggal 1 Maret 2016 tentang Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak.
Sasaran audit ini adalah untuk menilai konsistensi kinerja PHPL Pemegang IUPHHK-HA PT Wijaya
Sentosa sesuai dengan areal kerja IUPHHK-HA seluas ± 130.755 ha (sesuai Surat Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor SK.33/Menhut-II/2013 tanggal 15 Januari 2013).
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 10 dari 324
Standar penilaian yang digunakan dalam kegiatan audit ini adalah Peraturan Dirjen Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari No P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 tentang Standar dan Pedoman
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas
Kayu (VLK), Lampiran 1.1. tentang Standar Penilaian Kinerja PHPL Pada IUPHHK-HA.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 11 dari 324
II. IDENTITAS AUDITEE DAN LEMBAGA PENILAI PHPL
2.1. Identitas Pemegang Izin
1 Organisasi / Auditee PT Wijaya Sentosa
2 Lokasi Distrik Wasior Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat.
3 Alamat Kantor Kantor Pusat :
Wisma Nusantara Lantai 15
Jl MH Thamrin 59 Jakarta -10350
4 Kategori UM Pemegang IUPHHK-HA Hutan Alam
5 IUPHHK-HA – HA Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.723/Menhut-II/2011, tanggal 20 Desember 2011 jo SK.624/Menhut-II/2012, tanggal 7 Nopember 2012 jo SK.33/Menhut-II/2013, tanggal 15 Januari 2013.
6 Akte pendirian perusahaan
Akte Notaris Miryam Magdalena Indradi Wiardi, SH dengan Akta Nomor 30 tanggal 10 Oktober 1986.
Perubahan Akta terakhir :
Akte Notaris Rita Komala Dewi, SH, MH, Mkn dengan Akta Nomor No. 06 tanggal 11 Oktober 2018.
7 Jenis Produk Produksi kayu bulat dengan jenis Merbau, Meranti dan Rimba Campuran.
8 Pemegang Saham Akte Notaris No. 14 tanggal 26 Desember 2012 oleh Notaris Rita Komala Dewi, SH, MH, Mkn :
1. Hendra Wijaya 50%
2. Indra Wijaya 50%
9 Pengurus Komisaris :
Komisaris Utama : Sapto Joyo Wijoyo
Direksi :
Direktur Utama : Edison
Direktur : Salim
Berdasarkan sejarah pengelolaan hutan, areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa (IUPHHK-HA PT Wijaya
Sentosa) sebelumnya merupakan areal kerja IUPHHK-HA PT Wapoga Mutiara Timber Unit I. Adapun
kronologi pengelolaan oleh IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa, selengkapnya sebagai berikut :
IUPHHK-HA PT Wapoga Mutiara Timber mendapat areal pengelolaan hutan alam seluas 357.700 ha
berdasarkan SK IUPHHK-HA No. 744/Kpts-II/1990 tanggal 13 Desember 1990 di lokasi yang terbagi
menjadi 2 (dua) unit pengelolaan, yaitu Unit I seluas 178.800 ha yang terletak di Kelompok Hutan S.
Kuri - Teluk Umar dan Unit II seluas 196.900 ha yang terletak di Kelompok Hutan S. Toarim - S. Biri.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 12 dari 324
Selanjutnya terbit Surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor 723/Menhut-II/2011 tanggal 20 Desember
2011 yang mencantumkan izin perpanjangan pengelolaan IUPHHK-HA PT Wapoga Muitara Timber
selama 45 tahun dengan luas areal pengelolaan menjadi 299.925 ha, yang terdiri dari 2 (dua) lokasi
pengelolaan, yaitu Unit I seluas 130.755 Ha terletak di kabupaten Teluk Wondama Provinsi Papua Barat,
dan Unit II seluas 169.170 ha terletak di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua.
Dua (2) unit pengelolaan ini kemudian dipisahkan menjadi unit-unit pengelolaan mandiri atas dasar
Surat Menteri Kehutanan Nomor SK.624/Menhut-II/2012 untuk PT Wapoga Mutiara Timber Unit I dan
Nomor SK.625/Menhut-II/2012 untuk PT Wapoga Mutiara Timber Unit II, kedua surat tersebut diterbitkan
tanggal 7 November 2012 dan tidak terdapat perubahan luas untuk masing-masing unit tersebut.
Berdasarkan Surat Menteri Kehutanan Nomor S.556/Menhut-VI/2012 tanggal 10 Desember 2012,
Menteri Kehutanan meberikan persetujuan pemindahtanganan IUPHHK-HA PT Wapoga Mutiara Timber
Unit I di Provinsi Papua Barat kepada PT Wijaya Sentosa dan atas pemidahtanganan tersebut kemudian
Menteri Kehutanan menerbitkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor SK.33/Menhut-II/2013
tanggal 15 Januari 2013 tentang perubahan SK Menhut nomor SK.624/Menhut-II/2012 tanggal 7
Nopember 2012 tentang pemberian perpanjangan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada
Hutan Alam kepada PT Wapoga Mutiara Timber atas areal hutan produksi seluas 299.925 ha di
Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Sarmi Provinsi Papua.
Dalam Surat Keputusan Menteri Kehutnan Nomor SK.33/Menhut-II/2013 disebutkan bahwa semua hak
dan kewajiban yang semula tanggung jawab IUPHHK-HA PT Wapoga Mutiara Timber Unit I menjadi
tanggung jawab IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa.
2.2. Identitas Lembaga Penilai PHPL
1. Nama Lembaga Sertifikasi PT TÜV Rheinland Indonesia
2. Alamat
Menara Karya 10th Floor, Blok X-5
Jl. HR. Rasuna Said Kav. 1-2
Jakarta
Ph 021-579 44 579
Fax 021-579 44 575
e-mail : [email protected]
3 Akte Pendirian Akta Pendirian : No. 3 tanggal 11 September 1996 oleh Notaris Siti Mariam Muchtar Widodo SH, yang disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 30 Oktober 1998 nomor 02-23576 HT.01.01.Th.98.
Akta No. 04 tanggal 10 Agustus 2016 Notaris Anesta Chrisanti, S.H.,M.Kn.pdf. Pengesahan Menteri Menkum-ham RI Nomor AHU-AH.01.03-0071862 Tanggal 15 Agustus 2016.
4. Pengurus Lembaga VLK Komisaris Utama:
Ralf Scheller
Komisaris:
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 13 dari 324
Andreas Hoefer
DR. Indaryati Swarna Dewi Motik, MBA
Muhammad Bascharul Asana
Direktur Utama:
I Nyoman Susila
Direktur:
Edmundus Wiharyono
Abdul Qohar
General Manager Sustainability Assurance:
Dian S. Soeminta, S.Hut
5. Tim Auditor 1. M. Ichsan Setyowibowo (auditor Prasyarat)
2. Heni Handayani (auditor Produksi)
3. Marthen Edy (auditor Ekologi)
4. M. Jamaluddin Al Afghoni (auditor Sosial)
5. Sjahrul Wira Kusuma (auditor VLK Hutan)
Profil Tim Auditor PHPL dan VLK
No Nama Auditor Jabatan Kualifikasi
1 M. Ichsan Setyowibowo Auditor Prasyarat a. Sarjana Kehutanan.
b. Magister Penginderaan Jauh
c. Auditor PHPL 6 tahun
d. Pelatihan PHPL, SVLK
2 Heni Handayani Auditor Produksi a. Sarjana Kehutanan.
b. Auditor PHPL 10 tahun
c. Pelatihan PHPL
d. Pelatihan PHPL, SVLK, ISO & IFCC
3 Marthen Edy Auditor Ekologi a. Sarjana Pertanian
b. Auditor PHPL 10 tahun
c. Pelatihan PHPL, ISO & IFCC
4 M. Jamaluddin Al Afghoni Auditor Sosial a. Sarjana Pertanian
b. Auditor PHPL 10 tahun
c. Auditor VLK 4 Tahun
d. Pelatihan PHPL, SVLK, ISPO, ISO & IFCC
5 Sjahrul Wira Kusuma Auditor VLK a. Sarjana Kehutanan.
b. Pelatihan PHPL, SVLK
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 14 dari 324
No Nama Auditor Jabatan Kualifikasi
c. Auditor VLK Hutan 8 tahun.
6 Dian S. Soeminta, S.Hut Pengambil Keputusan (Certifier)
a. Sarjana Kehutanan
b. Pengalaman kerja 10 tahun sebagai auditor lacak balak.
c. Lead auditor ISO 9001.
d. Lead auditor ISO 14001.
e. Lead Auditor PHPL LEI.
f. Auditor lacak balak LEI.
g. Panel Pakar lacak balak LEI.
h. Lead auditor VLO.
i. Auditor CoC FSC
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 15 dari 324
III. SITUASI UMUM
3.1. SITUASI KAWASAN
3.1.1. Letak Areal
IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa saat ini beroperasi pada areal konsesi sesuai dengan Surat Keputusan
Menteri Kehutanan SK.33/Menhut-II/2013 tanggal 15 Januari 2013, seluas ± 130.755 ha.
Secara geografis posisi areal kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa terletak pada 3º 35’ - 3º 11’ LS dan
134º 16’ - 134º 11’ BT
Berdasarkan administrasi pemerintahan, areal kerja IUPHHK-HA-HT PT Wijaya Sentosa terletak
termasuk kedalam wilayah Distrik Wasior Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua dan termasuk
dalam kelompok hutan S. Kuri – S. Teluk Umar.
Secara administrasi pemangkuan hutan, areal kerja IUPHHK-HA PT Papua Barat termasuk dalam
wilayah kerja Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Papua Barat dan Dishut Kabupaten Teluk Wondama.
3.1.2. Batas Areal
Areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa terletak dalam hamparan hutan di bagian Distrik Wasior dengan
batas-batas areal kerja adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Hutan lindung dan PT Manokwari Mandiri Lestari
Sebelah Timur : Teluk Wandamen
Sebelah Selatan : Kawasan Hutan Negara
Sebelah Barat : PT Wukira Sari
3.1.3. Situasi Penggunaan dan Penguasaan Lahan
Areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa termasuk dalam wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten
Teluk Wondama, Papua Barat, dan terdapat sebagian sangat kecil termasuk dalam wilayah Kabupaten
Teluk Bintuni, Papua Barat.
Di dalam dan sekitar areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa sesuai data SIA tahun 2015 terdapat sekitar
16 Kampung dan 1 Unit pemukiman transmigrasi. Menurut administrasi pemerintahan, kampung-
kampung di dalam dan sekitar areal IUPHHK PT. Wijaya Sentosa tersebar di 5 wilayah distrik
(kecamatan) dan 2 wilayah kabupaten di Provinsi Papua Barat. Yakni Distrik Kuri Wamesa, Distrik
Windesi, dan Distrik Nikiwar, Kabupaten Teluk Wondama, serta Distrik Kuri dan Distrik Wamesa,
Kabupaten Teluk Bintuni.
Berdasarkan Peta Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Irian Jaya (1999), Skala 1 :
250.000, diketahui bahwa seluruh kawasan yang termasuk dalam wilayah penglolaan IUPHHK-HA PT
Wijaya Sentosa adalah kawasan hutan, yang terdiri dari hutan produksi (HP), Hutan Produksi Terbatas
(HPT) dan Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi (HPK).
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 16 dari 324
3.1.4. Situasi Rencana Tata Ruang Wilayah
Berdasarkan Peta Citra Landsat No. S51 tanggal 28 Januari 2019, areal IUPHHK-HA PT Wijaya
Sentosa sebagian besar 88.19 (67,44%) merupakan Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan sisanya
merupakan Hutan Produksi Tetap (HP) seluas 36.292(27,75%) Ha dan Hutan Produksi yang dapat
dikonversi (HPK) seluas 4.673 (3,58%) Ha dan HL seluas 1.586 (1.21%).
3.1.5. Isu Tenurial
Masyarakat desa sekitar areal konsesi PT Wijaya Sentosa adalah masyarakat yang sangat tergantung
pada lahan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Hubungan antara masyarakat dengan sumber
daya hutan yang utama adalah pemungutan sagu alam, perladangan, berburu binatang, mencari ikan,
mencari kayu perkakas dan kayu bakar, dan mencari buah-buahan hutan. Kegiatan menokok sagu
(Metroxylon sp.) merupakan kegiatan yang sangat penting, karena tepung sagu merupakan sumber
karbohidrat utama atau makanan pokok masyarakat di daerah ini. Sagu biasanya tumbuh di tanah-tanah
yang basah oleh air tawar seperti di pinggir sungai, danau, atau di rawa-rawa. Sebagian besar sagu
yang dipungut masyarakat di daerah ini merupakan sagu yang tumbuh secara alam.
Berdasarkan telaah dokumen SIA 2015, teridentifikasi sebanyak 16 kampung dan unit pemukiman
transmigrasi di dalam dan sekitar areal IUPHHK-HA PT Wiajaya Sentosa. Secara geografis kampung-
kampung tersebut tersebar di daerah pantai, pengunungan, dataran dekat pantai dan
Pengunungan,rawa. Berdasar letaknya terhadap areal IUPHHK-HA terdapat 3 kampung yang berada
di dalam areal IUPHHK-HA (Simei/Sobiar, Obo dan Idorr), dan selebihnya terletak di luar areal IUPHHK-
HA dengan jarak dari batas areal bervariasi antara 1,5 km sampai dengan 9 km. Dengan demikian
berdasarkan kebiasaan setempat masing-masing desa memiliki wilayah adat atau hak ulayat yang wajib
dihormati oleh pengelola lahan/kawasan di daerah tersebut. Penetapan batas wilayah adat harus
dilakukan oleh semua pihak yang terlibat karena persoalan ini juga dapat menimbulkan konflik.
3.2. AKSESIBILITAS DAN SITUASI PEMBUKAAN WILAYAH
Lokasi areal kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa berbatasan langsung dengan Teluk Wondama
disebelah timur memanjang, sedangkan bagian sisi lain terhubung dengan areal unit IUPHHK-HA lain
yang berupa hutan alam asli daratan Papua. Dengan demikian jalur yang paling mudah digunakan
adalah dengan menggunakan tranportasi air.
Untuk menjangkau wilayah areal kerja dari Manokwari ditempuh dengan angkutan laut ke Wasior
dengan kapal cepat 6 jam dari Manokwari dengan frekuensi seminggu 2 kali. Dari Wasior ke base
camp / Log pond Simei ditempuh dengan dengan kapal kecil atau speed boat selama 1 – 2 jam. Selain
kapal cepat juga tersedia kapal regular dengan waktu tempuh 13 jam.
3.3. KONDISI BIOFISIK
3.3.1. Iklim
Berdasarkan data iklim di stasiun pencatat Wasior, curah hujan rata-rata untuk wilayah PT Wijaya
Sentosa sebanyak 3,080 mm pertahun dengan jumlah hari hujan 181 hari. Distribusi hujan bulanan
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 17 dari 324
hamper merata sepanjang tahun dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Februari sebanyak 412
mm dan terendah pada bulan Desember, rata-rata hari hujan bulanan sebanyak 15.08 hari dengan rata-
rata curah hujan bulanan sebanyak 256.6 m. Secara rinci data curah hujan dan hari hujan selama 10
(sepuluh) tahun terakhir adalah sebagai berikut.
Tabel III-1. Data Iklim Sekitar Areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa
Bulan Curah Hujan (mm) Hari Hujan (hari)
Januari 301 14
Februari 412 16
Maret 160 12
April 245 14
Mei 404 26
Juni 220 17
Juli 195 12
Agustus 260 11
September 202 15
Oktober 305 18
November 196 14
Desember 180 12
Jumlah 3,080 181
Rata-rata / bulan 256.60 15.08
Sumber : data iklim di stasiun pencatat Wasior 10 tahun terakhir, dalam RKUPHHK-HA Tahun 2019
3.3.2. Topografi
Wilayah areal kerja PT Wijaya Sentosa terletak di kelompok hutan S. Kuri - S. Teluk Umar, dimana
merupakan wilayah hutan tanah kering yang berbukitt-bukit hingga bergunung.
Kondisi topografi areal kerja bervariasi dari datar sampai curam, dengan ketinggian tempat antara 0 –
1,113 m dpl. Sebagian besar areal kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa merupakan kelas lereng
bergelombang (kelas lereng C) sebesar 34% dan berkelas lereng curam sebesar 29%. Kelas lereng
yang cukup besar berada di daerah pegunungan sekitar Hutan Lindung. Adapun rincian kelas lereng
pada areal ini disajikan pada tabel berikut.
Tabel III-2. Keadaan Topografi Areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa
Kelas Kelerengan Kisaran Lereng (%) Luas
Ha %
A Datar ( 0 – 8 %) 25.889 19,80
B Landai ( 9 – 15 %) 21.967 16,80
C Agak Curam (16 – 25%) 44.849 34,30
D Curam (26 – 40%) 38.051 29,10
E Sangat Curam (> 40%) - -
Jumlah 130.755 100.00
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 18 dari 324
Berdasarkan data diatas, menunjukkan bahwa kelas lereng Agak Curam (16-25%) sebesar 34.30%
merupakan kawasan yang terluas dari seluruh kelas kelrengan, dengan demikian kawasan PT Wijaya
Sentosa merupakan kawasan yang harus dikelola dengan memperhatikan kondisi fisik areal yang curam
dengan menerapkan pemanenan yang ramah lingkungan.
3.3.3. Geologi dan Tanah
Berdasarkan Peta Land System Provinsi Irian Jaya skala 1 : 500,000 (Lampiran Peta Geologi), formasi
geologi areal PT Wijaya Sentosa didominasi oleh formasi aluvium, formasi batu gamping dan formasi
batu lempung.
Formasi Aluvium : formasi aluvium tersebut tersebar secara merata di seluruh areal terutama pada daerah dengan formasi geologi batu lempung.
Formasi Batu Gamping : terdapat di sepanjang pantai Teluk Wandamen dan di bagian tengah areal.
Formasi Batu lempung : merupakan formasi batuan yang dominan memanjang di bagian tengah areal dari utara sampai selatan.
Formasi gambut, aluvium halus : terdapat di muara S. Wanimbar dan hulu S. Inseh di sebelah utara areal.
Formasi Sekit, Filit, Batu pasir, Batu lempung : terdapat di sebelah selatan areal pada bagian tengah
dan hulu S. Waosimi.
Formasi geologi lainnya yang tersebar dalam luasan yang kecil adalah Formasi Batu pasir; Formasi
Basal, filit, granit, batu pasir; Formasi kerikil, pasir, lempung, aluvium campuran; dan Formasi Napal,
batu gamping, batu pasir.
Sedangakan untuk jenis tanah pada areal PT Wijaya Sentosa menurut Peat Tanah Provinsi Irian Jaya
Skala 1 : 1.000.000 dari Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian (1993), sebaran jenis tanahnya adalah sebagai berikut :
Gleisol Flufik - Gleisol Distrik - Kambisol Distrik : terdapat di bagian barat areal yaitu di tepi barat dan
selatan Kawasan Hutan Lindung atau hulu sungai Awi – S. Kuri Nabi.
Mediteran Hapik – Kambisol Eutrik : merupakan jenis tanah yang dominan dengan sebaran di sebelah
timur areal dari ujung utara sampai selatan.
Gleisol Hidrik – Gleisol Distrik – Organosol Hemik : menempati areal bagian timur di antara desa
Mamasiware sampai S. Wosimi.
Renzina – Mediteran Haplik – Litosol : Meliputi areal sebelah barat tanah Mediteran Hapik – Kambisol
Eutrik atau hampir disepanjang aliran S. S. Inseh – S. Awi – S. Kuri Nabi.
Podsolik Haplik – Kambisol Distrik : terdapat di ujung tenggara areal pada bagian hulu S. Wosimi.
Organosol Hemik – Organosol Saprik – Organosol Fibrik – Gleisol Hidrik : terdapat di bagian utara
areal yaitu di sekitar S. Inseh – S. Wanimbar.
3.3.4. Hidrologi
Areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa termasuk dalam Daerah Aliran Sungai Jawarane. Di bagian barat
terdapat wilayah Sub Das Muturi pada daerah aliran S. Wanimbar, di bagian tengah pada daerah aliran
S. Awii – S. Jawarone – S. Kuri Nabi termasuk dalam wilayah Sub DAS Aramasa, dan di bagian timur
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 19 dari 324
pada daerah aliran S. Wosimi masuk dalam wilayah Sub Muru.
Sungai Koeri – Nabi merupakan anak sungai Awi dan sungai Inseh bermuara di Teluk Bintuni, lebar S.
Inseh di Muara 100 - 150 m sedang di hulu S. Kuri Nabi 10 – 25 m. S. Awi beranak sungai S. Jawarone
yang mengalir di bagian tengah areal. Lebar S. Jawarone sekira 100 – 200 m dengan kedalaman 8 –
10 m. Pada bagian timur areal mengalir Sungai Wosimi yang bermuara di Teluk Wandamen dengan
lebar sungai antar 50 – 75 m dengan kedalaman sekitar 8 m.
3.3.5. Fungsi Hutan
Berdasarkan Peta Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Irian Jaya (1999), Skala 1 : 250.000, areal
IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa terdiri dari Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas 89,564.69 Ha
(68.50%), Hutan Produksi Tetap (HP) seluas 36,559 Ha (27.96 %) dan Hutan Produksi yang dapat
dikonversi (HPK) seluas 4,631 Ha (3.54%).
Ketentuan pohon yang boleh ditebang adalah sebagai berikut : pada areal HPT pohon berdiameter 50
cm up, sedangkan pada areal HP dan HPK berdiameter 40 cm up.
3.3.6. Kondisi Vegetasi Hutan
Untuk memudahkan dalam melakukan penghitungan jatah tebangan dan penataan areal kerja, maka
dilakukan verifikasi ulang sesuai hasil pengamatan dan verifikasi lapangan, dengan hasil sebagai
berikut :
Tabel III-3. Penutupan Lahan Areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa
No Penutupan Lahan Fungsi Hutan (Ha)
HL HPT HP HPK Jumlah (Ha) Persen %)
1 Hutan Primer 1,586 40,770 16,332 1,140 59,828 45.76
2 Hutan Sekunder - 47,424 19,960 3,526 70,910 54.23
3 Non Hutan - - - 17 17 0.01
Jumlah 1,586 88,194 36,292 4,683 130,755 100.00
Sumber : Citra Landsat No. S51 tanggal 28 Januari 2019 dan Hasil verifikasi lapangan (diolah).
Sediaan tegakan merupakan jumlah batang maupun volume menurut kelas diameter yang dihasilkan
dari kegiatan Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) tahun 2012 PT Wijaya Sentosa.
Berdasarkan hasil IHMB tersebut diketahui bahwa kondisi hutan di areal PT Wijaya Sentosa masih cukup
baik dan layak untuk dikelola dan diusahakan secara berkelanjutan, yaitu dengan menerapkan prinsip-
prinsip pengelolaan hutan lestari, khususnya dalam hal pengaturan hasil hutan yang didasarkan pada
sediaan tegakan dan kemampuan regenerasi dari hutan di areal tersebut. Secara lengkap sediaan
tegakan untuk seluruh unit managemen disajikan pada tabel di bawah ini
Tabel III-4. Rekapitulasi Sediaan Tegakan Jenis Komersial PT Wijaya Sentosa Berdasarkan IHMB tahun 2012
Kelompok Jenis
Jumlah Batang per hektar
20 - < 30 cm 30 < 40 cm 40 cm-up 50cm-up
N V N V N V N V
Kayu Meranti 36.62 16.28 23.22 20.34 15.64 49.57 10.12 42.70
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 20 dari 324
Kelompok Jenis
Jumlah Batang per hektar
20 - < 30 cm 30 < 40 cm 40 cm-up 50cm-up
N V N V N V N V
Rimba campuran 47.94 21.04 26.11 22.64 11.55 35.33 6.47 26.17
Kayu Indah 9.71 4.29 6.03 5.26 1.42 4.49 0.87 3.71
Kayu Dilindungi 0.07 0.03 0.02 0.03 0.03 0.05 0.02 0.15
Grand Total 93.34 41.64 55.38 48.26 28.63 89.44 17.49 72.72
Sumber: Buku Laporan Utama IHMB PT Wijaya Sentosa 2012, halaman 4-18.
3.3.7. Keanekaragaman Tumbuhan dan Satwa Liar
Menurut survey NKT 2015 ditemukan 191 jenis satwa di areal PT Wijaya Sentosa yang termasuk
kedalam Red List IUCN yang terdiri atas 9 jenis mamalia, 178 jenis burung dan 4 jenis reptilia.dari data
tersebut yang masuk VU adalah 11 jenis meliputi mamalia 4 jenis : Kangguru Pohon nemena
(Dendrolagus ursinus), Walabi (Darcopsis lutuosa), Kangguru Tanah (Thylogate brunii) dan Rusa
(Rusa timorensis), 7 jenis burung : Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarinus unappendiculatus), Kasuari
gelambir ganda (Casuarinus casuarinus), Mambruk (Goura shepmaker), mambruk Victoria (Goura
Victoria), Mambruk ubiat (Goura cristata), Nuri Kabare (Psittichas fulgidus), Cendrawasih Elok
(Macgregoria pulchra). Sementara itu di areal PT Wijaya sentosa terdapat 401 jenis tumbuhan
dikelompokkan kedalan 102 famili. Dari jumlah tersebut terdapat 2 jenis tumbuhan dilindungi menurut
PP No 7 tahun 1999 yaitu Anggrek Kuning (Grammatophyllum speciosum BI) dan palem (Livistona sp).
Kedua jens tersebut ditemukan di hutan dataran rendah.
3.3.8. Potensi Bahan Tambang
Terdapat kegiatan pertambangan didalam areal PT Wijaya Sentosa yang telah dihentikan oleh pihak
berwenang. Kegiatan pertambangan tersebut dulunya adalah tambang emas yang dilakukan oleh PT
Abhisa Bumi Persada dan PT Shincuan.
3.4. KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN PEMERINTAHAN
3.4.1. Situasi Demografi Penduduk
Berdasarkan Distrik dalam Angka tahun 2017 kondisi kependudukan di kampong – kampong sekitar
areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa antara lain dicirikan oleh jumlah penduduk yang relative sedikit
dan tersebar di kampung-kampung yang letaknya saling berjauhan. Penduduk kecamatan Kuri wamesa
berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2017 sebanyak 1.154 jiwa yang terdiri atas 629 jiwa penduduk
laki-laki dan 525 jiwa penduduk perempuan. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun
2017 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 1.20.
Dengan jumlah penduduk yang relative sedikit tersebut sementara wilayah sangat luar, maka kepadatan
penduduk di wilayah ini tergolong sangat rendah. Berdasar data jumlah penduduk dan luas wilayah
masing-masing distrik diketahui bahwa rata-rata kepadatan penduduk pada lima distrik di wilayah ini
berkisar anatara 0,6 jiwa/km2 (Distrik Nikiwar) dan 2,6 jiwa/km2 (distrik Windesi). Adapun jumlah total
penduduk di lima distrik sekitar areal IUPHHK-HA tercatat sebanyak 5.576 jiwa atau 1.174 kepala
keluarga (KK). Dengan luas wilayah seluruhnya 4.175,1 Km2, maka rata-rata kepadatan penduduk 1,4
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 21 dari 324
jiwa/km2. Penduduk di lima distrik tersebut tersebar di 29 kampung termasuk 4 kampung persiapan.
Data jumlah dan kepadatan penduduk di distrik sekitar areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa disajikan
pada tabel berikut.
Tabel III-5. Keadaan Penduduk di Sekitar Areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa
No Distrik/Kampung Luas Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah Kepala
Keluarga
Kepadatan Penduduk (jiwa/Km2) L P Jumlah
A Distrik Kuri Wamesa
678 649 541 1.190 316 1,8
1 Dusner-Siwosawo
141 134 275 62
2 Muandarisi 126 103 229 54
3 Sime/Sobiar 77 59 136 23
4 Nanimori 92 88 180 51
5 Ambumi 144 112 256 74
6 Yerenusi 87 83 170 45
B Distrik Windesi 594 796 739 1.535 309 2,6
1 Sombokoro 131 129 260 58
2 Sandey 155 148 303 55
3 Windesi 195 189 384 84
4 Wamesa Tengah 261 228 498 89
C Distrik Nikiwar 476,1 378 335 713 179 1,5
1 Werriangi 137 117 254 73
2 Tamoge 109 104 213 43
3 Werabur 103 98 201 51
D Distrik Kuri 1,611 503 464 967 217 0,6
1 Obo 50 46 96 34
2 Naramasa 89 85 174 32
E Distrik Wamesa 816 619 561 1180 228 1,4
1 Idoor 200 184 384 81
Sumber : Kecamatan Kuri Wamesa Dalam Angka 2018.
3.4.2. Situasi Agro-ekonomi
Masyarakat di dalam dan sekitar areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa sebagaian besar memiliki
sumber mata pencaharian sebagai nelayan, petani dan pemungut hasil hutan, PNS/pengawai honorer,
karyawan perusahaan, pedagang, buruh penjual jasa dan lain-lain. Masyarakat di kampung-kampung
di daerah pantai mayoritas memiliki mata pencaharian sebagai nelayan, sementara itu masyarakt di
daerah pegunungan mayoritas sebagai petani penmungut hasil hutan. Khusus di kampong-kampung
dekat pusat kegiatan perusahaan PT Wijaya Sentosa (Dusner, Muadarisi, Simei) terdapat banyak
penduduk yang bekerja sebagai karyawan perusahaan, sehingga proporsi penduduk yang bermata
pencaharian sebagai nelayan dan/atau petani relatif lebih sedikit dibanding di kampung lainnya.
Demikian pula penduduk di ibukota distrik seperti Windesi dan Idoor, proporsi penduduk atau nelayan
relatif lebih sedikit karena banyak penduduk yang bekerja sebagai PNS atau honorer di kantor-kantor
instansi pemerintah di tingkat distrik serta sebagai pedagang atau penjual jasa. Pada tiap kampung
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 22 dari 324
umumnya terdapat pedagang, kecuali Simei dan Obo, tetapi pedagang tersebut kebanyakan adalah
pendatang seperti dari Buton, Ternate, Manado atau Jawa. Gambaran mata pencaharian masyarakat
di beberapa kampung di dalam dan sekitar areal IUPHHK PT. Wijaya Sentosa dapat dilihat pada tabel
berikut. :
Tabel III-6. Mata Pencaharian Penduduk Sekitar PT Wijaya Sentosa
No Kampung
Presentasi Kepala Keluarga (%)
Nelayan Petani PNS/Honorer Karyawan
Perusahaan Pedagang Buruh
1 Dusner 27.5 8.1 4.8 16.1 4.8 38.7
2 Muandarisi 44.4 9.3 9.2 14.8 1.9 20.4
3 Simei/Sobiar 47.8 4.3 34.8 13.1
4 Nanimori 60.8 9.7 3.9 11.8 2 11.8
5 Sombokoro 72.5 6.9 6.9 1.7 3.4 8.6
6 Sandey 70.9 9.1 5.4 1.8 5.5 7.3
7 Werianggi 54.8 6.8 5.5 32.9
8 Tamoge 53.5 11.6 2.3 32.6
Sumber : SIA 2015
Sesuai dengan tabel diatas dapat diketahui PT Wijaya Sentosa khususnya masyarakat asli termasuk
dalam katagori masyarakat nelayan serta berburu meramu dan berladang rotasi.
Seperti pada Distrik Kuri Wamesa masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan.
Banyak dihasilkan produk-produk pertanian seperti jagung, kedelai, kacang-kacangan, ubi kayu dan
jalar. Di distrik ini juga menghasilkan beberapa sayuran seperti cabai dan petsai. Untuk sub sektor
perikanan, Distrik Kuri Wamesa dapat memproduksi 12.737 ton ikan di tahun 2017.
Pola usaha tani masyarakat yang utama adalah berladang tanaman semusim dan berkebun sederhana.
Perladangan dilaksanakan secara sederhana, yakni dengan teknik tebang-tebas-bakar-tanam, dan
setelah panen lahan diberokan (ditinggalkan) untuk pindah ke lokasi lain, demikian seterusnya hingga
suatu saat dapat kembali ke lokasi pertama. Luas ladang relatif kecil yakni sekitar 0,1-0,2 ha, karena
hasil ladang hanya untuk menghasilkan bahan makanan tambahan, sedangkan yang pokok adalah sagu.
Jenis tanaman yang dikembangkan di ladang terutama adalah ubi-ubian (ubi kayu/kasbi, ubi jalar, keladi,
talas, petatas), jagung, kacang merah, pisang, dan sayur-sayuran, seperti cabai, tomat, terong, bayam,
dan kacang panjang. Sebagian masyarakat mulai mengembangkan tanaman tahunan, seperti kelapa,
pala, cengkeh, kakao, pinang dan buah-buahan seperti mangga, nangka, rambutan, dsb. Baik Hasil
ladang maupun kebun sebagian besar dilaksanakan sekedar untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Kegiatan berburu binatang di hutan dan mencari ikan di sungai sangat penting untuk memenuhi
kebutuhan protein keluarga. Binatang buruan yang sering diburu antara lain adalah babi, kanguru papua
(lau-lau), rusa, dan beberapa jenis burung, termasuk burung kasuari.
Masyarakat di daerah ini juga memungut hasil hutan kayu, baik untuk memenuhi kebutuhan bahan
bangunan rumah maupun untuk kayu bakar. Pemungutan hasil hutan kayu untuk bahan bangunan
rumah dilakukan menggunakan gergaji mesin (chain saw), yakni batang kayu ditebang kemudian dibuat
balok dan papan sesuai ukuran yang diperlukan untuk membuat rumah dari kayu. Hasil hutan kayu, baik
kayu perkakas maupun kayu bakar, saat ini terbatas untuk keperluan sendiri atau untuk memenuhi
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 23 dari 324
pesanan warga masyarakat di desa setempat.
3.4.3. Situasi Sosial Budaya
Sebagaimana di wilayah lain di Papua dan Papua Barat, wilayah ini secara turun-temurun menjadi
wilayah kehidupan masyarakat asli Papua. Terdapat beberapa etnis atau suku yang hidup di wilayah ini
secara turun-temurun, yakni Suku Kuri, Wamesa, Windesi, Irarutu, dan Mairasi. Suku Kuri dan Wamesa
tersebar di daerah sekitar Teluk Wondama maupun di sekitar Teluk Bintuni, baik di daerah pantai
maupun di daerah pegunungan di antara dua teluk. Bahkan di Kabupaten Teluk Wondama dan
Kabupaten Teluk Bintuni terdapat distrik yang namanya sama, karena memang di distrik tersebut
merupakan pusat pemukiman penduduk dari suku-suku tersebar di kedua wilayah kabupaten. Yakni di
Kabupaten Teluk Wondama terdapat Distrik Kuri Wamesa dan Distrik Wamesa sedangkan di Kabupaten
Teluk Bintuni terdapat Distrik Kuri dan Distrik Wamesa. Sementara itu Suku Windesi lebih banyak
berada di daerah sekitar Teluk Wondama, terutama di kampung-kampung di Distrik Windesi. Adapun
Suku Irarutu dan Mairasi tersebar terutama di daerah sekitar Teluk Arguni, Kabupaten Teluk Bintuni.
Dalam beberapa tahun terakhir tokoh-tokoh masyarakat di wilayah ini tengah mengupayakan
pemekaran kabupaten baru, yakni Kabupaten Kuri Wamesa dengan wilayah dua distrik di Kabupaten
Teluk Bintuni (Distrik Kuri dan Distrik Wamesa) dan beberapa distrik di Kabupaten Teluk Wondama,
antara lain : Distrik Kuri Wamesa, Distrik Windesi, Distrik Nikiwar dan Distrik Wamesa.
Khusus di areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa teridentifikasi setidaknya dua suku yang merupakan
penduduk asli di wilayah ini, yakni suku Kuri dan suku Wamesa. Kedua suku ini memilki hubungan
kekerabatan yang dekat. Bahkan banyak penduduk di kampung-kampung di wilayah ini
mengidentifikasi diri mereka sebagai suku Kuri Wamesa. Suku Kuri dan Suku Wamesa yang bermukim
di dalam dan sekitar areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa terdiri dari berbagai marga. Marga
merupakan kesatuan masyarakat adat terkecil yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki
hubungan darah/kekerapatan dari jalur laki-laki. Penduduk yang menjadi anggota masyarakat adat
suatu marga menggunakan nama marganya sebagai nama belakang (second name) mereka, sebagai
salah satu bentuk ekspresi identitas budaya masyarakat. Di kampung-kampung di dalam dan sekitar
areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa teridentifikasi setidaknya 37 marga. Berikut nama nama marga di
kampung –kampung yang berada di sekitar areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa;
Tabel III-7. Nama Marga Di Kampung –Kampung Yang Berada Di Sekitar Areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa;
No Kampung Marga
1 Siwosawo/Dusner Imburi, Marani, Orbuan, Sawasemariai, Warami, Kurube, Nelwan, Yoweni
2 Muandarisi Imburi, Sawasemariai, Somisa, Orbuan, Mananian, Madiowi, Madiowi, Warami, Karuapi, Enuap, Somisa, Kaykatuy, Refideso, Samberi
3 Simei/Sobiar Yoweni, Koke, Imburi, Refideso, Sawasemariai, Marani, Urio, Manufafami, Somisa
4 Sombokoro Manari, Sewanggi, Kaikatui, Orbuon, Yamaki, Auri
5 Sandey Sawasemariai, Kaikatui, Paduai, Orbuon, Wkaburi, Tomade, Yoweni
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 24 dari 324
No Kampung Marga
6 Werianggi Werrianggi, Kurube, Tatiorim, Orbuon, Sawasemariai, Yoweni, Wattebossy, Samaduda
7 Tamoge Werrianggi, kurube, Tatiorim, Wattebossy, Samaduda, Paduai, Rumbebiar
8 Nanimori Orbuon, Enoap, Nunaki, Nelwan
9 Obo Koke, Refideso, Rinsawa, Yoweni, Samduda, Imburi
10 Indoor Idoorwe, Kawab,Wanai, Samaduda. Nasai, Beperandi, Koropasi
Sumber : SIA 2015
Penyebaran anggota marga ke beberapa kampung disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :karena
penikahan, tuntutan pekerjaan, pendidikan anak, akses ke kota, konflik anggota keluarga atau alasan
lain. Hubungan antar marga baik yang bermukim di kampung berbeda maupun yang bermukim di
kampung yang sama secara umum relatif harmonis. Demikian pula hubungan antara penduduk asli
dengan pendatang juga relative baik.
Mayoritas penduduk kampung di IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa menganut agama Kristen Protestan,
dan sebagian kecil penduduk menganut Katolik dan islam. Penganut Islam umumnya adalah pendatang,
seperti pendatang dari Buton, Ternate, dan Jawa. Pada setiap kampung telah terdapat gereja, kecuali
Tamoge yang masih bergabung dengan gereja di Werrianggi.
Pendidikan di Kecamatan Kuri Wamesa belum bisa dikatakan maju. Hal ini dapat dilihat dari jumlah
sekolah, jumlah pengajar dan jumlah murid di sana. Dalam satu kecamatan, hanya terdapat 4 gedung
Sekolah Dasar (SD) dan tidak ada gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun gedung Sekolah
Menengah Atas (SMA). Rasio murid-guru untuk jenjang sekolah dasar (SD) adalah sebesar 13,01. Di
bidang kesehatan, Kecamatan Kuri Wamesa hanya memiliki 1 puskesmas, 6 posyandu dan 5 polindes.
3.4.4. Rencana Pengembangan wilayah
Areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa hampir seluruhnya termasuk dalam wilayah administrasi
pemerintahan Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, hanya sebagian di bagian ujung sebelah utara
yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Kabupaten Teluk Wondama
merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Manokwari pada tahun 2002 berdasar UU Nomor 26 Tahun
2002, Wilayah Kabupaten Teluk Wondama pada awalnya terdiri dari 2 distrik induk, yakni Distrik Wasior
dan Distrik Windesi, kemudian berkembang menjadi 7 distrik dan dimekarkan lagi menjadi 13 distrik
(kecamatan) dengan jumlah desa sebanyak 76 desa. Wilayah Kabupaten Teluk Wondama membentang
di sekeliling Teluk Wondama dari pantai sampai ke arah pegunungan, yakni disebelah utara berbatasan
dengan Kab. Manokwari dan Teluk Wondama, sebelah timur dengan Kab. Nabire (Papua), sebelah
selatan dengan Kab. Kaimana, dan sebelah barat dengan Kab. Teluk Bintuni.
3.4.5. Situasi Kepemerintahan Lokal
Pemerintahan lokal yang ada di sekitar IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa khas daerah Papua secara
umum, dimana selain terdapat institusi formal juga didampingi dengan institusi non formal yang juga
diakui keberadaannya. Terdapat pembagian wilayah yang disebut distrik, dimana distrik ini lebih kecil
daripada kabupaten atau setingkat kecamatan. Selain itu untuk tingkat pemerintahan lokal tedapat
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 25 dari 324
kepala kampung yang didampingi oleh Petuanan, yaitu kepala adat kampung. Dan ditingkat desa
terdapat kepala desa dan Petuanan Desa, yang merupakan ketua adat dari ketua adat di kampung-
kampung yang terdiri dari beberapa marga/suku.
Sedangkan lembaga formal pemerintahan sama dengan umumnya yang ada di pemerintahan, seperti
Kabupaten, Desa dan RT selain itu terdapat Lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak
dibidang advokasi tentang hak-hak adat, seperti AMAN di sekitar Kabupaten Teluk Wondama.
3.4.6. Situasi Penegakan Hukum
Hukum adat masih mendominasi masyarakat adat, hal-hal yang menyangkut kehidupan masyarakat
adat diputuskan sesuai dengan hukum adat setempat
3.5. SITUASI PENGELOLAAN HUTAN
3.5.1. Statistik/Perubahan Statistik Produksi
Kegiatan pengusahaan hutan oleh PT Wijaya Sentosa dilaksanakan sejak tahun 2010 berdasarkan SK
IUPHHK-HA No. SK. 33/MENHUT-II/2013 tanggal 15 Januari 2013 dengan luas areal + 130,755 Ha,
PT Wijaya Sentosa baru mulai kegiatan operasi penebangan pada tahun RKT 2013. Secara rinci target
dan realisasi luas tebangan dan produksi tahun 2016 - 2019 dapat dilihat pada di bawah ini.
Tabel III-8. Data Statistik dan Produksi PT Wijaya Sentosa, Tahun 2016 - 2019
Kel Jenis
Target Volume (M3) Realisasi Volume (M3) % Volume
2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019
Meranti 46.855,61 58.196,34 45,200.11 37,270.83 34.992,17 50.927,59 38,888.79 28,655.87 74.68 88.00 86.04 76.89
Merbau 47.005,05 39.235,41 35,652.28 48,678.57 29.168,26 37.546,88 37,432.60 44,097.69 62.05 96.00 104.9
9 90.59
Rimba Camp
66.142,52 58.897,48 52,069.92 49,236.90 39.410,25 41.927,12 37,549.77 34,385.33 59.58 71.00 72.11 69.84
Ky indah 4.308,72 5.365,03 3,313.14 1,376.40 2.942,40 2.343,18 1,232.54 503.62 68.29 44.00 37.20 36.59
Total 164.311,9 161.694,26 136,235.45 136,562.70 106.513,08 132.744,77 115,103.70 107,642.51 64.82 82.00 84.49 78.82
Luas 3,898 3,905 3,891 3,167 3,897.50 3,905.00 3,791.00 3,008 99.99 100.0
0 97.43 94.98
Sumber : Laporan Pelaksanaan RKT Tahun 2016-2019
3.5.2. Statistik Kegiatan Pembinaan Hutan
Kegiatan pembinaan hutan yang telah dilakukan oleh PT Wijaya Sentosa antara lain sebagai berikut :
Tahun 2019
- Pemasangan tanda batas kawasan lindung, yang terdiri dari buffer zone hutan lindung sepanjang 11
km dan sempadan sungai sepanjang 61 km.
- Stok akhir bibit cabutan sebanyak 12,776 batang
- Realiisasi penanaman pengayaan seluas 109.91 (86.44%) dari rencana 129 Ha, jenis bibit tanaman
Merbau, Nyatoh, Matoa, Rimba campuran dengan jarak tanam 3 x 3 meter dan 5 x 5 meter.
- Penanaman kanan kiri jalan angkutan kayu seluas 12 ha (100%), lokasi penanaman pada Blok RKT
2018 yaitu pada areal terasering punggungan, bekas camp dengan jarak tanam 3 x 3 meter, ka-ki
jalan dengan jarak tanam3 x 3 meter.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 26 dari 324
- Pemeliharaan tanaman pengayaan seluas 102 Ha (85.71%) dari rencana 119 Ha, lokasi
pemeliharaan pada areal bekas tebangan Blok RKT 2017.
- Pemeliharaan tanaman kiri kanan jalan seluas 5 ha (100%) dari recana, lokasi pemeliharaan di areal
Blok RKT 2017.
- Pembebasan dan pemeliharaan pohon binaan seluas 3,580 Ha (96.86%) dari rencana seluas 3,696
Ha. Lokasi pembebasan dan pemeliharaan di RKT 2018.
Tahun 2018
- Stok akhir bibit cabutan sebanyak 24,020 batang
- Realisasi penanaman pengayaan seluas 121.75 Ha (102.31%) dari rencana 119 Ha, jenis bibit
tanaman Merbau, Nyatoh, Matoa, Bintangur dengan jarak tanam 3 x 3 meter dan 5 x 5 meter.
- Penanaman kanan kiri jalan angkutan kayu seluas 5 ha (100%), lokasi penanaman pada Blok RKT
2017 yaitu pada areal terasering, bekas belokan dan bekas Camp dengan jarak tanam 3 x 3 meter.
- Pemeliharaan tanaman pengayaan seluas 100 Ha (86.21%) dari rencana 116 Ha, lokasi
pemeliharaan pada areal bekas tebangan Blok RKT 2016.
- Pemeliharaan tanaman kiri kanan jalan seluas 5.34 ha (100%) dari recana, lokasi pemeliharaan di
areal Blok CO RKT 2014 dan RKT 2016.
- Pembebasan dan pemeliharaan pohon binaan seluas 3,610 Ha (99.83%) dari rencana seluas 3,616
Ha. Lokasi pembebasan dan pemeliharaan di RKT 2017.
Tahun 2017
- Pengadaan bibit sebanyak 170.000 batang.
- Penanaman pengayaan pada blok RKT 2016 seluas 109,8 ha atau mencapai 95,6% (rencana 116
Ha).
- Penanaman kanan kiri jalan angkutan kayu seluas 5,34 ha (100%).
- Pemeliharaan tanaman pengayaan seluas 144,91 ha (98,6% dari rencana 147 Ha).
- Pemeliharaan tanaman kiri kanan jalan seluas 900 ha (100%) dengan persen hidup tanaman rata-
rata 94%.
3.5.3. Situasi Keuangan Perusahaan
Berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik Feddy HF Dasuki disebutkan
bahwa laporan keuangan PT Wijaya Sentosa disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,
posisi keuangan, hasil usaha dan laporan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia.
Posisi keuangan perusahaan yang menunjukkan besaran harta (aset), kewajiban dan modal dapat
dilihat pada Neraca Perusahaan, neraca juga menunjukkan sumber dan penggunaan dana perusahaan.
Hasil usaha perusahaan dapat dilihat pada laporan Laba Rugi. Laba Rugi menunjukkan kinerja
perusahaan atau dengan kata lain menunjukkan perubahan yang terjadi pada kekayaan perusahaan.
Situasi keuangan PT Wijaya Sentosa selama 5 (lima) tahun terakhir tersaji dalam table berikut ini.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 27 dari 324
Tabel III-9. Kondisi Keuangan PT Wijaya Sentosa Tahun 2014 – 2018
NERACA 2018 2017 2016 2015 2014
Aset
Aset Lancar 175,372,771,289.10 165,492,480,938.10 84,844,872,529.93 105,793,738,725.03 120,080,332,250.28
Aset tidak lancar 89,860,881,887.38 82,012,600,002.49 49,224,770,631.24 32.978.889.252 36,165,873,712.67
Total Aset 265,233,653,176.48 247,505,080,940.59 134.069.643.161.17 143.510.833.660 156,246,205,962.95
Kewajiban
Kewajiban lancar 169,080,193,348.71 154,396,993,436.37 82.626,934,774.60 107,617,715,256.23 141,929,674,401.32
Kewajiban tidak lancar
56,504,033,431.40 45,599,999,999.70 - 3,630,788,444.44 2,209,340,603.40
Total kewajiban 225,584,226,780.11 199,996,993,436.07 82.626,934,774.60 111,248,503,700.67 144,139,015,004.72
Ekuitas 39,649,426,396.37 47,508,087,504.52 50,442,708,386.57 32,262,329,959.98 12,107,190,958.23
Penjualan 230,773,724,300.00 197,577,322,856.00 135,326,932,818.03 211,959,892,933.00 214,979,398,882.00
Laba bersih 6,041,301,097.69 5,415,701,493.62 1,680,378,426.78 5,155,139,001.56 2,019,015,367.12
Likuditas (%) 103.72 107.19 102.68 98.31 84.61
Solvabilitas (%) 117.58 123.75 162.26 129.00 108.40
Rentabilitas (%) 2.28 2.19 1.25 3.59 1.29
Sumber : Laporan Akuntan Publik PT Wijaya Sentosa Tahun 2014 – 2018.
Berdasarkan informasi di atas diketahui bahwa perusahaan cenderung mengalami peningkatan nilai
asset, demikian juga dengan kewajiban/hutang mengalami peningkatan, namun perusahaan masih
memiliki ekuitas yang positif, hal ini menunjukkan bahwa situasi keuangan cenderung stabil yang
diindikasikan dengan nilai laba yang positif, artinya perusahaan masih mampu memperoleh keuntungan
dari unit usaha yang dilakukan
3.5.4. Situasi Manajemen Sumberdaya Manusia
Dari data Wajib Lapor Ketenagakerjaa September 2019 karyawan PT Wijaya Sentosa tercatat jumlah
karyawan sebanyak 483 orang baik berasal dari lokal maupun non lokal. Data selengkapnya disajikan
pada tabel beikut
Tabel III-10. Data Karyawan PT Wijaya Sentosa Berdasarkan asal karyawan
No. Asal karyawan Jumlah
1 Karyawan Lokal 75
2 Karyawan Non Lokal 408
Total 483
PT Wijaya Sentosa telah memiliki tenaga professional kehutanan baik sarjana kehutanan maupun tenaga
teknis PHPL yang disajikan pada tabel berikut :
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 28 dari 324
Tabel III-11. Daftar Sarjana Kehutanan dan Tenaga Teknis PHPL PT Wijaya Sentosa Tahun 2020
Sarjana Kehutanan/ Tenaga Teknis PHPL (GANIS PHPL)
Jumlah Standard *
Sarjana Kehutanan 15 -
Jumlah 15 -
GANIS PHPL
CANHUT 6 6
NENHUT 4 4
PKBR 9 8
KURPET 1 1
BINHUT 8 8
Jumlah 28 27 Sumber : laporan monitoring Sarjana Kehutanan dan tenaga teknis kehutanan tahun 2020 sd Februari 2020
3.5.5. Situasi Pemasaran Kayu dan Hasil Hutan Lainnya
Pemasaran hasil hutan kayu dari PT Wijaya Sentosa terutama dijual atau disupply untuk keperluan
industri primer pengolahan hasil hutan di sekitar Papua yang juga merupakan sister company dari PT
Wijaya Sentosa dengan nama unit manajemen IUIPHHK yang sama dengan unit pengelolaan hutannya.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 29 dari 324
IV. METODOLOGI PENILAIAN SERTIFIKASI
4.1. Penetapan Verifier
Metode penilaian PHPL ini yang digunakan oleh auditor sebagai panduan adalah rangkaian verifier atau
alat penilaian yang ditetapkan pada setiap indikator dan mengacu kepada Peraturan Direktur Jenderal
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : P.14/PHPL/SET/4/2016 Tentang Standar Dan Pedoman
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Dan Verifikasi Legalitas
Kayu (VLK) – Lampiran 1.1. tentang Standar Penilaian Kinerja PHPL pada IUPHHK-HA, dan VLK hutan
yang menjadi bagian dari Lampiran 2.1. tersebut.
4.2. Teknik Verifikasi
Teknik verifikasi dari beberapa alat penilaian atau verifier pada setiap indikator dilakukan melalui
pengecekan dokumen dan rekaman terkait dan juga pengecekan di lapangan sesuai dengan metode
penilaian yang juga ditetapkan dalam Lampiran 3.1 (PHPL) dan Lampiran 3.2 (VLK) Peraturan Direktur
Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : P.14/PHPL/SET/4/2016 Tentang Standar Dan
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Dan Verifikasi
Legalitas Kayu (VLK)
Beberapa teknik verifikasi atau metode penilain yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pemeriksaan dokumen termasuk : kebenaran isi dokumen, pengecekan silang antar dokumen,
konsistensi dokumen.
2. Pengecekan lapangan termasuk pengecekan jumlah lokasi secara sampling maupun kaidah ilmiah
serta menurut peraturan yang berlaku atau uji petik lapangan baik secara purposif maupun secara
random.
3. Wawancara dengan staf perusahaan (auditee) dan pihak-pihak terkait dengan metode Fokus Group
Discussion seperti : aparat pemerintah (Dinas Kehutanan, Pemda), Masyarakat sekitar hutan yang
terdiri dari Kepala Desa, kepala adat/suku, tokoh masyarakat, dan anggota masyarakat serta LSM
setempat.
4. Melakukan pertemuan masal dalam bentuk konsultasi publik dengan mengundang pihak-pihak terkait
(stakeholders).
5. Membandingkan antara Rencana di dokumen dan realisasinya dan juga prosedur yang ditetapkan
dengan pelaksanaan aktual di lapangan.
6. Menganalisa data atau rekaman hasil pengukuran atau hasil rekaman atau laporan kerja auditee.
4.3. Penetapan Instrumen Verifikasi
Instrumen verifikasi digunakan sesuai dengan alat penilaian atau verifier yang akan dinilai. Dalam
penilaian PHPL ini, beberapa instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut :
- Check list audit PHPL untuk memandu auditor dalam melakukan verifikasi
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 30 dari 324
- Beberapa alat ukur yang diperlukan seperti : GPS untuk navigasi atau mengatuhi posisi koordinat
suatu lokasi, Kompas untuk penunjuk arah, meteran atau jangka sorong untuk mengukur dimensi
(diameter pohon) atau jarak, pengukur tinggi pohon, clinometer.
- Alat bantu pendukung seperti : alat perekam (recorder), kamera dan handycam untuk wawancara
dan pengambilan gambar, alat tulis, komputer atau notebook untuk pembuatan laporan.
- Alat Pelindung Diri (safety) : sepatu boot atau sepatu lapangan (safety shoes), rompi, helmet atau
topi pelindung kepala, dll.
4.4. Matriks Metode Verifikasi Untuk Setiap Indikator
Untuk metode verifikasi pada setiap indikator PHPL sesuai Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan
Hutan Produksi Lestari Nomor : P.14/PHPL/SET/4/2016 Tentang Standar Dan Pedoman Pelaksanaan
Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) yaitu
Lampiran 1.2 pada Tabel 1.1. tentang Kriteria dan Indikator Penilaian Kinerja PHPL. (yang secara rinci
terdiri dari ada 4 Kriteria, 22 Indikator dan 89 Verifier) dituangkan pada tabel berikut :
Tabel IV-1. Metode Verifikasi Pada Setiap Indikator PHPL
Kriteria Indikator Alat Penilaian / Verifier
PRASYARAT 1.1. Kepastian Kawasan Pemegang IUPHHK-HA
1.1.1. Ketersediaan dokumen legal dan administrasi tata batas (PP/ SK IUPHHK-HA, Pedoman TBT, Buku TBT, Peta TBT, BATB).
1.1.2. Realisasi tata batas dan legitimasinya (BATB)
1.1.3. Pengakuan para pihak atas eksistensi areal IUPHHK-HA kawasan hutan (BATB)
1.1.4. Tindakan pemegang izin dalam hal terdapat perubahan fungsi kawasan. (Apabila tidak ada perubahan fungsi maka verifier ini menjadi Not Aplicable).
1.1.5. Penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan (Apabila tidak ada penggunaan kawasan di luar sektor Kehutanan maka verifier ini menjadi Not Aplicable)
1.2. Komitmen Pemegang IUPHHK-HA
1.2.1. Keberadaan dokumen visi, misi dan tujuan perusahaan yang sesuai dengan PHPL
1.2.2. Sosialisasi visi, misi dan tujuan perusahaan
1.2.3. Kesesuaian visi, misi dengan implementasi PHL
1.3. Jumlah & Kecukupan Tenaga Profesional Bidang Kehutanan pada Seluruh Tingkatan untuk Mendu-kung Pemanfaatan Imple-mentasi Penelitian, Pendidikan dan Latihan
1.3.1. Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan di lapangan pada setiap bidang kegiatan pengelolaan hutan sesuai ketentuan yang berlaku
1.3.2. Peningkatan kompetensi SDM
1.3.3. Ketersediaan dok. ketenagakerjaan
1.4. Kapasitas dan Meka-nisme 1.4.1. Kelengkapan unit kerja perusahaan dalam
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 31 dari 324
Kriteria Indikator Alat Penilaian / Verifier
untuk Perencanaan Pelak-sanaan Pemantauan Perio-dik, Evaluasi dan Penyajian Umpan Balik Mengenai Kemajuan Pen-capaian (Kegiatan) IUPHHK-HA – HA
kerangka PHPL
1.4.2. Keberadaan perangkat Sistem Informasi Manajemen dan tenaga pelaksana
1.4.3. Keberadaan SPI /internal auditor dan efektifitasnya
1.4.4. Adanya tindakan pencegahan dan perbaikan manajemen berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi.
1.5. Persetujuan atas dasar informasi awal tanpa paksaan (PADIATAPA)
1.5.1. Persetujuan rencana penebangan melalui peningkatan pemahaman, keterlibatan, pencatatan proses dan diseminasi isi kandungannya
1.5.2. Persetujuan dalam proses tata batas
1.5.3. Persetujuan dalam proses dan pelaksanaan CSR/CD
1.5.4. Persetujuan dalam proses penetapan kawasan lindung
PRODUKSI 2.1. Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari
2.1.1. Keberadaan dokumen rencana jangka panjang (management plan) yang telah disetujui oleh pejabat yang berwenang
2.1.2. Kesesuaian implementasi penataan areal kerja di lapangan dengan rencana jangka panjang
2.1.3. Pemeliharaan batas blok dan petak /compartemen kerja
2.2. Tingkat pemanenan lestari untuk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada setiap tipe ekosistem
2.2.1. Terdapat data potesi tegakan per tipe ekosistem yang ada (berbasis IHMB/Survei Potensi, ITSP, Risalah Hutan)
2.2.2. Terdapat informasi tentang riap tegakan
2.2.3. Terdapat perhitungan internal/self JTT berbasis data potensi dan kondisi kemampuan pertumbuhan tegakan
2.3. Pelaksanaan pene-rapan tahapan sistem silvikultur untuk menjamin regenerasi hutan
2.3.1. Ketersediaan SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur
2.3.2. Implementasi SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur
2.3.3. Tingkat kecukupan potensi tegakan sebelum masak tebang
2.3.4. Tingkat kecukupan potensi permudaan
2.4. Ketersediaan dan penerap-an teknologi ramah lingkungan untuk pemanfaatan hasil huan kayu
2.4.1. Ketersediaan prosedur pemafaatan hutan ramah lingkungan
2.4.2. Penerapan teknologi ramah lingkungan
2.4.3. Tingkat kerusakan tegakan tinggal minimal dan keterbukaan wilayah
2.4.4. Limbah pemanfaatan hutan minimal
2.5. Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penangan / pemanen-
2.5.1. Keberadaan dokumen rencana kerja jangka pendek (RKT) yang disusun berdasarkan rencana kerja jangka panjang (RKU) dan
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 32 dari 324
Kriteria Indikator Alat Penilaian / Verifier
an / pemanfaatan pada areal kerjanya.
disahkan sesuai peraturan yang berlaku (Dinas Prov,self approval , atau spesifik Pemegang Hak Pengelolaan)
2.5.2. Kesesuaian peta kerja dalam rencana jangka pendek dengan rencana jangka panjang
2.5.3. Implementasi peta kerja berupa penandaan batas blok tebangan/ dipanen/ dimanfaatkan/ditanam/dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung (untuk konservasi/buffer zone/pelestarian plasma nutfah/ religi/budaya/sarana prasarana dan, penelitian dan pengembangan)
2.5.4. Kesesuaian lokasi, luas, jenis dan volume panen dengan dokumen rencana jangka pendek
2.6. Kesehatan finansial perusahaan dan tingkat investasi dan reinvestasi yang memadai dan memenuhi kebutuhan dalam pengelolaan hutan, administrasi, penelitian dan pengembangan, serta peningkatan kemampuan sumber daya manusia.
2.6.1. Kondisi Kesehatan Finansial
2.6.2. Realisasi alokasi dana yang cukup berdasarkan laporan penatausahaan keuangan yang dibuat sesuai dengan Pedoman Pelaporan Keuangan Pemanfaatan Hutan Produksi (yang telah diaudit oleh akuntan publik).
2.6.3. Realisasi alokasi dana yang proporsional.
2.6.4. Realisasi Pendanaan Yg Lancar
2.6.5. Modal yang ditanamkan (kembali) ke hutan
2.6.6. Realisasi kegiatan fisik penanaman /pembinaan hutan.
EKOLOGI 3.1. Keberadaan, kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan
3.1.1. Luasan kawasan dilindungi
3.1.2. Penataan kawasan dilindungi (persentase yang telah ditandai, tanda batas dikenali)
3.1.3. Kondisi penutupan kawasan dilindungi
3.1.4. Pengakuan para pihak terhadap kawasan dilindungi
3.1.5. Laporan pengelolaan kawasan lindung hasil tata ruang areal/land scaping sesuai RKL/RPL.
3.2. Perlindungan dan peng-amanan hutan
3.2.1. Ketersediaan prosedur perlindungan yang sesuai dengan jenis-jenis gangguan yang ada
3.2.2. Sarana prasarana perlindungan gangguan hutan
3.2.3. SDM perlindungan hutan
3.2.4. Implementasi perlindungan gangguan hutan (preemptif / preventif / represif)
3.3. Pengelolaan dan pe-mantauan dampak ter-hadap tanah dan air akibat
3.3.1. Ketersediaan prosedur pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah & air
3.3.2. Sarana pengelolaan dan pemantauan
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 33 dari 324
Kriteria Indikator Alat Penilaian / Verifier
Pemanfaatan hutan dampak terhadap tanah dan air
3.3.3. SDM pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air
3.3.4. Rencana dan implementasi pengelolaan dampak terhadap tanah dan air (teknis sipil dan vegetatif)
3.3.5. Rencana dan implementasi pemantauan dampak terhadap tanah dan air
3.3.6. Dampak terhadap tanah dan air
3.4. Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan / atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik
3.4.1. Ketersediaan prosedur identifikasi flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik mengacu pada perundangan yang berlaku
3.4.2. Implementasi kegiatan identifikasi
3.5. Pengelolaan flora untuk :
1. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.
2. Perlindungan terhadap species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan Terancam punah dan endemik
3.5.1. Ketersedian prosedur pengelolaan flora yang dilindungi mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku
3.5.2. Implementasi kegiatan pengelolaan flora sesuai dengan yang direncanakan
3.5.3. Kondisi spesies flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik
3.6. Pengelolaan fauna untuk:
1. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.
2. Perlindungan terhadap species fauna dilidungi dan/atau jarang, langka, terancam punah dan endemik
3.6.1. Ketersedian prosedur pengelolaan fauna yang dilindungi mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku, dan tercakup kegiatan perencanaan, pelaksana, kegiatan, dan pemantauan)
3.6.2. Realisasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan fauna sesuai dengan yang direncanakan
3.6.3. Kondisi species fauna dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik
SOSIAL 4.1. Kejelasan deliniasi kawas-an operasional perusaha-an / pemegang izin dengan kawasan masy. hukum adat dan/atau masyarakat setempat
4.1.1. Ketersediaan dokumen/ laporan mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat, dan rencana pemanfaatan SDH oleh pemegang izin
4.1.2. Tersedia mekanisme pembuatan batas kawasan secara parsitipatif dan penyelesaian konflik batas kawasan
4.1.3. Tersedia mekanisme pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam perencanaan pemanfataan SDH
4.1.4. Terdapat batas yang memisahkan secara tegas antara kawasan/areal kerja unit
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 34 dari 324
Kriteria Indikator Alat Penilaian / Verifier
manajemen dengan kawasan kehidupan masyarakat
4.1.5. Terdapat persetujuan para pihak atas luas dan batas areal kerja IUPHHK-HA
4.2. Implementasi tanggung jawab sosial perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
4.2.1. Ketersediaan dokumen yang menyangkut tanggung jawab sosial pemegang izin sesuai dengan peraturan perundangan yang relevan
4.2.2. Ketersediaan mekanisme pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin terhadap masyarakat
4.2.3. Kegiatan sosialisasi kepada masyarakat mengenai hak dan kewajiban pemegang izin terhadap masyarakat dalam mengelola SDH
4.2.4. Realisasi pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat /implementasi hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam pengelolaan SDH
4.2.5. Ketersediaan laporan/dokumen terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial pemegang izin termasuk ganti rugi
4.3. Ketersediaan mekanisme dan implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak
4.3.1. Ketersediaan data dan informasi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat yang terlibat, tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH
4.3.2. Ketersediaan mekanisme peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat
4.3.3. Keberadaan dokumen rencana pemegang izin mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat
4.3.4. Implementasi kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan atau masyarakat setempat oleh pemegang izin yang tepat sasaran
4.3.5. Keberadaan dokumen/laporan mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak
4.4. Keberadaan mekanisme resolusi konflik yang handal
4.4.1. Tersedianya mekanisme resolusi konflik
4.4.2. Tersedia peta konflik
4.4.3. Adanya kelembagaan resolusi konflik yang didukung oleh para pihak
4.4.4. Ketersediaan dokumen proses penyelesai-an konflik yang pernah terjadi
4.5. Perlindungan, Pengem-bangan dan Peningkatan
4.5.1. Adanya hubungan industrial
4.5.2. Adanya rencana dan realisasi
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 35 dari 324
Kriteria Indikator Alat Penilaian / Verifier
Kesejahteraan Tenaga Kerja pengembangan kompetensi
4.5.3. Dokumen standar jenjang karir
4.5.4. Adanya Dokumen tunjangan kesejahteraan karyawan
Sedangkan metode verifikasi pada setiap indikator VLK sesuai Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan
Hutan Produksi Lestari Nomor : P.14/PHPL/SET/4/2016 Tentang Standar Dan Pedoman Pelaksanaan
Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK). Pada
IUPHHK-HA, IUPHHK-HA-HTI, IUPHHK-HA-RE, Dan Hak Pengelolaan (terdiri dari 5 Pinsip, 10 Kriteria,
17 Indikator dan 28 Verifier) seperti pada Tabel IV-2.
Tabel IV-2. Metode Verifikasi Pada Setiap Indikator VLK
Prinsip Kriteria Indikator Verifier
P1.
Kepastian Areal IUPHHK-HA, IUPHHK-HA-HT, IUPHHK-HA-RE, dan Hak Pengelolaan
K1.1.
Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi
1.1.1
Pemegang izin mampu Menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK-HA)
a. Dokumen Legal terkait perizinan usaha (SK IUPHHK-HA)
b. Bukti pemenuhan kewajiban Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IIUPHHK-HA)
c. Penggunaan kawasan yang sah di luar kegiatan IUPHHK-HA (jika ada).
P2.
Memenuhi sistem dan prosedur pe-nebangan yang sah
K2.1.
Pemegang izin memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang
2.1.1
RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang.
a. Dokumen RKUPHHK / RPKH, RKT/ Bagan Kerja/RTT beserta lampirannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang, meliputi:
1. Dokumen RKUPHHK / RPKH & Lampirannya yang disusun berdasarkan IHMB/Risalah Hutan dan dilaksanakan oleh Ganis PHPL Timber Cruising dan/atau Canhut
2. Dokumen RKT/RTT yang disusun berdasarkan RKU/RPKH dan disahkan oleh pejabat yang berwenang atau yang disahkan secara self approval
3. Peta rencana penataan areal kerja yang dibuat oleh Ganis PHPL Canhut
b. Peta areal yang tidak boleh ditebang pada RKT/Bagan Kerja /RTT dan bukti implementasinya di lapangan
c. Penandaan lokasi blok tebangan / Blok RKT / Petak RTT yang jelas di peta dan terbukti di lapangan
K2.2
Adanya Rencana Kerja yang sah
2.2.1
Pemegang izin mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku
a. Dokumen Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (RKUPHHK) (bisa dalam proses) dengan lampiran-lampirannya
b. Kesesuaian lokasi dan volume pemanfaatan kayu hutan alam pada areal penyiapan lahan yang diizinkan untuk pembangunan hutan tanaman
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 36 dari 324
Prinsip Kriteria Indikator Verifier
industri
P.3
Keabsahan perdagangan atau pemindah-tanganan kayu bulat
K3.1
Pemegang izin menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke Industri Primer Hasil Hutan (IPHH)/pasar mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah
3.1.1
Seluruh kayu bulat yang ditebang / dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di-LHP-kan
Dokumen LHP yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang
3.1.2
Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan
Surat keterangan sahnya hasil hutan dan lampirannya dari:
- TPK Hutan ke TPK Antara
- TPK Hutan ke industri primer dan atau penampungan kayu terdaftar
- TPK Antara ke industri primer hasil hutan dan / atau penampungan kayu terdaftar
3.1.3
Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA)
a. Tanda-tanda PUHH/barcode pada kayu dari Pemegang izin IUPHHK-HA bisa dilacak balak
b. Identitas kayu diterapkan secara konsisten oleh pemegang izin
3.1.4
Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan ang-kutan kayu ke luar TPK
Arsip SKSKB dan dilampiri Daftar Hasil Hutan (DHH) untuk hutan alam dan arsip FAKB dan lampirannya untuk hutan tanaman
K3.2
Pemegang izin telah me-lunasi kewa-jiban pungutan pemerintah yang terkait dengan kayu
3.2.1
Pemegang izin menunjukkan bukti pe-lunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH)
a. Dokumen SPP (Surat Perintah Pembayaran) DR dan/atau PSDH telah diterbitkan
b. Bukti Setor DR dan/atau PSDH
c. Kesesuaian tarif DR dan PSDH atas kayu hutan alam (termasuk hasil kegiatan penyiapan lahan untuk pembangunan hutan tanaman) dan kesesuain tarif PSDH untuk kayu hutan tanaman
K3.3
Pengangkutan dan perdagangan antar pulau
3.3.1
Pemegang izin yang mengirimkan kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT)
Dokumen PKAPT
3.3.2
Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah
Dokumen yang menunjukkan identitas kapal
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 37 dari 324
Prinsip Kriteria Indikator Verifier
K.3.4
Pemenuhan penggunaan Tanda V-Legal
3.4.1
Implementasi Tanda V-Legal
Tanda V-Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan.
P4.
Pemenuhan aspek ling-kungan dan sosial terkait dengan pene-bangan
K4.1
Pemegang izin telah me-miliki Analisa Mengenai Dampak Ling-kungan (AMDAL)/Dok. Pengelolaan dan Peman-tauan Ling-kungan DPPL) /Upaya Pengelolaan Ling-kungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) & melaksanakan kewajiban yang diper-syaratkan dalam dok. lingk. tersebut
4.1.1
Pemegang izin telah memiliki dokumen lingkungan yang telah disahkan sesuai peraturan yang ber-laku meliputi seluruh areal kerjanya.
Dokumen AMDAL / DPPL / UKL-UPL / RKL-RPL
4.1.2
Pemegang izin memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial
a. Dokumen RKL dan RPL
b. Bukti pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan dampak penting aspek fisik-kimia, biologi dan sosial
P5.
Pemenuhan terhadap per-aturan ketena-ga kerjaan
K5.1.
Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehat-an Kerja (K3)
5.1.1
Prosedur dan Implementasi K3
a Pedoman/prosedur K3
b. Ketersediaan peralatan K3.
c. Catatan kecelakaan kerja
K5.2.
Pemenuhan hak-hak tenaga kerja
5.2.1.
Kebebasan berserikat bagi pekerja.
Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja
5.2.2
Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur hak-hak pekerja
Ketersediaan dokumen KKB atau PP
5.2.3
Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur
Tidak ada pekerja yang masih di bawah umur
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 38 dari 324
V. HASIL PENILAIAN SERTIFIKASI
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL)
5.1. Hasil Penilaian Indikator Pada Kriteria Prasyarat
Indikator 1.1.
Kepastian Kawasan Pemegang Izin dan Pemegang IUPHHK-HA
Alat Penilaian (Verifier 1.1.1)
Ketersediaan dokumen legal dan administrasi tata batas (PP, SK IUPHHK-HA/RE/HT/, Pedoman TBT, Buku TBT, Peta TBT)
Nara Sumber :
- Amirudin
- Tunggul Anggoro
- Maman
- Rangga Prawira
- Alvita Rosa
Hasil Verifikasi
PT Wijaya Sentosa adalah perseroan yang didirikan berdasarkan Akte Pendirian Perusahaan
Nomor 04 tanggal 21 Oktober 2011 PT Wijaya Sentosa dihadapan Notaris Rita Komala Dewi, SH.,
MH, M.Kn. Akta tersebut telah disahkan Kementerian Hukum dan HAM dengan No AHU-
58699.AH.tahun 2011. Terdapat beberapa kali perubahan akta perusahaan, sebagai berikut :
1. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Wijaya Sentosa Nomor 03 Tanggal
24 Februari 2012 dihadapan Notaris Rita Komala Dewi, SH., MH, M.Kn.
2. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Wijaya Sentosa Nomor 20 Tanggal
18 Mei 2012 dihadapan Notaris Rita Komala Dewi, SH., MH, M.Kn.
3. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Wijaya Sentosa Nomor 14 Tanggal
26 Desember 2012 dihadapan Notaris Rita Komala Dewi, SH., MH, M.Kn.
4. Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Wijaya Sen-
tosa Nomor 70 Tanggal 19 April 2018 dihadapan Notaris Rita Komala Dewi, SH., MH, M.Kn.
5. Akta Perubahan Terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Para Pemegang
Saham PT Wijaya Sentosa Nomor 06 Tanggal 11 Oktober 2018. Akta tersebut telah disahkan
berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor AHU-
0021560.AH.01.02.TAHUN 2018 tanggal 15 Oktober 2018 Tentang Persetujuan Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Wijaya Sentosa.
Susunan kepemilikan saham PT Wijaya Sentosa berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat
Perseroan Terbatas PT Wijaya Sentosa Nomor 14 Tanggal 26 Desember 2012 sebagai berikut:
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 39 dari 324
a. Susunan pemegang saham Hendra Wijaya (50%) dan Indra Wijaya (50%).
b. Susunan Komisaris dan Direksi terdiri dari Komisaris (Indra Wijaya), Direktur Utama (Edison)
dan Direktur (Ir. Sugijanto).
Susunan Kepengurusan berubah berdasarkan Akte Nomor 70 tanggal 19 April 2018 sebagai
berikut:
a. Susunan pemegang saham Hendra Wijaya (50%) dan Sapto Joyo Wijoyo (50%).
b. Susunan Komisaris dan Direksi terdiri dari Komisaris (Sapto Joyo Wijoyo), Direktur Utama
(Edison) dan Direktur (Salim).
Dokumen legalitas perusahaan yang diverifikasi dan dijumpai di lapangan sebagai berikut :
1. Surat Izin Usaha Perdagangan dikeluarkan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Pena-
naman Modal Pemerintah Kota Sorong Nomor 01.32/29-12/PB/VIII/2016 PT Wijaya Sentosa
Penanggungjawab Edison (Direktur), Alamat Perusahaan Jl. Pendidikan No. 28 Kelurahan
Malaengkedi Distrik Malaimsimsa Kota Sorong, Kegiatan Usaha (KBLI) 0202, Barang/Jasa
Dagang Utama Pengusahaan Hutan Alam tanggal 02 September 2016
2. NPWP No. 03.176.030.9-951.000 PT Wijaya Sentosa Alamat Perusahaan Jl. Pendidikan No.
28 Kelurahan Malaingkedi Distrik Sorong Timur Kota Sorong, terdaftar tanggal 21 November
2011.
3. Surat Izin Gangguan/Izin Tempat Usaha (HO/ITU) Nomor 503/11/HO-PT/XII/BP2TPM/2016
PT Wijaya Sentosa, Jenis Usaha Hak Pengusahaan Hutan (HPH), Alamat Usaha Jalan Pen-
didikan No. 28 Sorong yang dikeluarkan Walikota Sorong tanggal 16 Desember 2016 yang
berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2017.
4. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Perseroan Terbatas (PT) Wijaya Sentosa Nomor
291210200028 Jl. Pendidikan No. 28 Kelurahan Malaingkedi Distrik Sorong Utara, Kegiatan
Usaha Pokok Pengusahaan Hutan Alam (HPH) yang dikeluarkan Dinas Perdagangan
Pemerintah Kota Sorong tanggal 2 September 2016 berlaku sampai dengan tanggal 9 Februari
2021.
5. Surat Keterangan Domisili Perusahaan Nomor 458/27.1.0/81.71.1004/-071.582/2016 PT
Wijaya Sentosa, Jenis Usaha Hak Pengusahaan Hutan, Alamat Perusahaan Gedung Menara
BTN Lt.19 Jl. Gajah Mada No. 1 Kel.Petojo Utara, Kec. Gambir, Jakarta Pusat yang dikeluar-
kan Lurah Kelurahan Petojo Utara, Mengetahui Camat Kecamatan Gambir tanggal 30 Juni
2016 yang berlaku sampai dengan tanggal 30 Juni 2021.
6. Nomor Induk Berusaha (NIB) PT Wijaya Sentosa dengan Nomor 9120107122136 Tanggal 23
Januari 2019.
IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa adalah pemegang izin pengelolaan hutan produksi di areal yang
sebelumnya bernama PT Wapoga Mutiara Timber Unit I. Kronologis ketersediaan dokumen izin
pengelolaan hutan PT Wijaya Sentosa dari pemerintah adalah sebagai berikut :
1. Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK. 723/Menhut-II/2011
tanggal 20 Desember 2011 tentang Pemberian Perpanjangan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan kayu Pada Hutan Alam kepada PT Wapoga Mutiara Timber Atas Areal Hutan Produksi
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 40 dari 324
seluas ± 299.925 Ha di Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat dan Kabupaten
Sarmi Provinsi Papua.
2. Surat Direktur Utama PT Wapoga Mutiara Timber Nomor 21/WMT-G/V/2012 tanggal 21 Mei
2012 mengajukan permohonan Addendum pemisahan IUPHHK-HA PT Wapoga Mutiara Tim-
ber menjadi IUPHHK-HA PT Wapoga Mutiara Timber Unit I di Kabupaten Teuk Wondama
Provinsi Papua Barat dan IUPHHK-HA PT Wapoga Mutiara Timber Unit II Kabupaten Sarmi
Provinsi Papua.
3. Surat Nomor S.374/Menhut-VI/2012 tanggal 29 Agustus 2012 Menteri Kehutanan me-
nyetujui permohonan Addendum Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK.
723/Menhut-II/2011 tanggal 20 Desember 2011 tentang Pemberian Perpanjangan Izin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan kayu Pada Hutan Alam kepada PT Wapoga Mutiara Timber Atas
Areal Hutan Produksi seluas ± 299.925 Ha yang terletak di Provinsi Papua dan Papua Barat
menjadi 2 (dua) Unit IUPHHK-HA.
4. Surat Nomor S.1178/VII-WP3H/2012 tanggal 4 Oktober 2012, Dirjen Planologi Kehutanan
menerbitkan perubahan areal kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan kayu Pada Hutan
Alam kepada PT Wapoga Mutiara Timber menjadi IUPHHK-HA PT Wapoga Mutiara Timber
Unit I seluas ± 130.755 Ha di Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat dan IUPHHK-
HA PT Wapoga Mutiara Timber Unit II seluas ± 169.170 di Kabupaten Sarmi Provinsi Papua.
5. Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 624/Menhut-II/2012 tanggal 7 November
2012 tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK.
723/Menhut-II/2011 tanggal 20 Desember 2012 tentang Pemberian Perpanjangan Izin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam Kepada PT Wapoga Mutiara Timber Atas
Areal Hutan Produksi seluas ± 299.925 Ha di Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua
Barat dan Kabupaten Sarmi Provinsi Papua.
6. Dalam Pasal I Keputusan ini disebutkan bahwa Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indo-
nesia Nomor : SK. 723/Menhut-II/2011 tanggal 20 Desember 2011 dan lampirannya diubah
sebagai berikut :
a. Ketentuan Amar KESATU Keputusan Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia
Nomor : SK. 723/Menhut-II/2011 tanggal 20 Desember 2011, diubah sehingga berbunyi
sebagai berikut : Memberikan perpanjangan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
Dalam Hutan Alam (IUPHHK-HA) kepada PT Wapoga Mutiara Timber Atas Areal Hutan
Produksi seluas ± 130.755 Ha yang berada dalam Kawasan Hutan Produksi Terbatas
(HPT) seluas 89.745 Ha, Hutan Produksi seluas 36.260 Ha, dan Hutan Produksi yang
Dapat Dikonversi (HPK) seluas 4.750 Ha dengan tutupan lahan terdiri dari Hutan Primer
seluas 82.090 Ha, Hutan Bekas Tebangan seluas 47.105 Ha, Hutan Rawa Primer seluas
680 Ha, dan Non Hutan seluas 880 Ha yang terletak di Kabupaten Teluk Wondama,
Provinsi Papua Barat.
b. Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor :SK. 723/ Menhut-
II/2011 tanggal 20 Desember 2011 berupa Peta Areal Kerja dicabut dan diganti dengan
Peta Areal Kerja sebagaimana Lampiran Keputusan ini.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 41 dari 324
7. Surat Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : S.556/Menhut-VI/2012 tanggal 10
Desember 2012 perihal Persetujuan Pemindahtanganan Izin / Jual Beli Izin Usaha Pemanfaa-
tan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam (IUPHHK-HA) PT Wapoga Mutiara Timber Unit I di
Provinsi Papua Barat kepada PT Wijaya Sentosa.
8. Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK. 33/Menhut-II/2013 tang-
gal 15 Januari 2013 tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 624/Men-
hut-II/2012 tanggal 7 November 2012 tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehutanan Re-
publik Indonesia Nomor : SK. 723/Menhut-II/2011 tanggal 20 Desember 2012 tentang Pem-
berian Perpanjangan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan kayu Pada Hutan Alam Kepada
PT Wapoga Mutiara Timber Atas Areal Hutan Produksi seluas ± 299.925 Ha di Kabupaten
Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Sarmi Provinsi Papua.
Dalam Pasal I Keputusan ini disebutkan bahwa mengubah Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
: SK. 624/Menhut-II/2012 tanggal 7 November 2012 dan Lampirannya, sebagai berikut :
a. Sepanjang menyangkut nama badan hukum perusahaan yang semula atas nama PT Wapoga
Mutiara Timber Unit I menjadi PT Wijaya Sentosa.
b. Semua hak dan kewajiban yang semula tanggung jawab PT Wapoga Mutiara Timber Unit I
menjadi tanggung jawab PT Wijaya Sentosa.
PT Wijaya Sentosa dalam pengelolaan izin usaha pengelolaan hutan telah membuat perencanaan
jangka panjang (RKUPHHK-HA) dan jangka pendek (RKTUPHHK-HA) yang telah disahkan oleh
pejabat yang berwenang sebagai berikut :
1. RKUPHHK-HA Periode Tahun 2013 - 2022 disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehu-
tanan Nomor : SK.46/BUHA-2/2013 tanggal 18 Oktober 2013 tentang Persetujuan Rencana
Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi Berbasis
Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) Periode Tahun 2013-2022 atas nama PT Wi-
jaya Sentosa Provinsi Papua Barat, beserta lampiran Peta RKUPHHK-HA Tahun 2013 - 2022
PT Wijaya Sentosa skala 1:100.000.
2. BKT 2013 disahkan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Papua Barat Nomor
Kep-522.1/40/SK.BKT-13/1/2013 tanggal 21 Januari 2013.tentang Persetujuan Bagan Kerja
Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam Tahun 2013 PT Wijaya
Sentosa.
3. Revisi BKT 2013 disahkan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Papua Barat
Nomor Kep-522.1/195/DISHUT-PB/SK.BKT/07/2013 tanggal 25 Juli 2013 tentang Persetujuan
Revisi Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Dalam Hutan Alam Tahun 2013 PT Wi-
jaya Sentosa.
4. RKT 2013/2014 disahkan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat Nomor Kep-
522.1/310.a/DISHUT-PB/SK.RKT-14/11/2013 tanggal 15 November 2013 tentang
Persetujuan Rencana Karya Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan
Alam Tahun 2013/2014 PT Wijaya Sentosa, beserta lampiran peta RKTUPHHK-HA Tahun
2013/2014 PT Wijaya Sentosa skala 1:50.000.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 42 dari 324
5. RKT 2014 disahkan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat Nomor Kep-
522.1/549.a/DISHUT-PB/SK.RKT-14/08/2014 tanggal 5 Agustus 2014 tentang Persetujuan
Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam Tahun
2014 PT Wijaya Sentosa, beserta lampiran peta RKTUPHHK-HA RKT 2014 PT Wijaya
Sentosa skala 1:50.000.
6. Revisi RKUPHHK-HA Periode Tahun 2013 s/d 2022 disahkan Direktur Jenderal Bina Usaha
Kehutanan u.b. Direktur Bina Usaha Hutan Alam a.n. Menteri Kehutanan Nomor SK.32/BUHA-
2/2014 tanggal 25 Juli 2014 tentang Persetujuan Revisi Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi Berbasis Inventarisasi Hutan Me-
nyeluruh Berkala (IHMB) Periode Tahun 2013-2022 atas nama PT Wijaya Sentosa Provinsi
Papua Barat, beserta lampiran peta Revisi RKUPHHK-HA Periode Tahun 2013 - 2022 PT
Wijaya Sentosa skala 1:100.000.
7. RKT 2015 disahkan Direktur Utama PT Wijaya Sentosa Nomor 065/SR/WS/KP/XII/2015 tang-
gal 30 Desember 2014 tentang Persetujuan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam Tahun 2015 PT Wijaya Sentosa, beserta lampiran peta
RKTUPHHK-HA RKT 2015 PT Wijaya Sentosa skala 1:50.000.
8. RKT 2016 disahkan Direktur Utama PT Wijaya Sentosa Nomor 015/SD/Wijaya
Sentosa/XII/2015 tanggal 30 Desember 2015 tentang Persetujuan Rencana Kerja Tahunan
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam Tahun 2016 PT Wijaya Sentosa,
beserta lampiran peta RKTUPHHK-HA RKT 2016 PT Wijaya Sentosa skala 1:50.000.
9. Revisi RKUPHHK-HA Periode Tahun 2013 s/d 2022 disahkan Direktur Jenderal Bina Usaha
Kehutanan u.b. Direktur Bina Usaha Hutan Alam a.n. Menteri Kehutanan Nomor
SK.2048/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/5/2016 tanggal 9 Mei 2016 tentang Persetujuan Revisi
Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam pada Hutan
Produksi Berbasis Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) Periode Tahun 2013-2022
atas nama PT Wijaya Sentosa Provinsi Papua Barat, beserta lampiran peta Revisi
RKUPHHK-HA Periode Tahun 2013 - 2022 PT Wijaya Sentosa skala 1:100.000
10. RKT 2016 disahkan Direktur Utama PT Wijaya Sentosa Nomor 015/SR-WS/KP/VII/2016 tang-
gal 1 Juli 2016 tentang Persetujuan Revisi Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu dalam Hutan Alam Tahun 2016 PT Wijaya Sentosa, beserta lampiran peta
RKTUPHHK-HA RKT 2016 PT Wijaya Sentosa skala 1:50.000
11. RKT 2017 disahkan Direktur Utama PT Wijaya Sentosa Nomor 004/SR-WS/KP/XII/2016 tang-
gal 19 Desember 2017 tentang Persetujuan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam Tahun 2017 PT Wijaya Sentosa, beserta lampiran peta
RKTUPHHK-HA RKT 2017 PT Wijaya Sentosa skala 1:50.000
12. RKT 2018 disahkan Direktur Utama PT Wijaya Sentosa Nomor 005/SR-WS/KP/XII/2017 tang-
gal 20 Desember 2017 tentang Persetujuan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam Tahun 2018 PT Wijaya Sentosa, beserta lampiran peta
RKTUPHHK-HA RKT 2018 PT Wijaya Sentosa skala 1:50.000
13. RKT 2019 disahkan Direktur Utama PT Wijaya Sentosa Nomor 006/SR-WS/KP/XII/2018 tang-
gal 31 Desember 2018 tentang Persetujuan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 43 dari 324
Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam Tahun 2019 PT Wijaya Sentosa, beserta lampiran peta
RKTUPHHK-HA RKT 2019 PT Wijaya Sentosa skala 1:50.000
14. Revisi RKUPHHK-HA Periode Tahun 2013 s/d 2022 disahkan Direktur Jenderal Pengelolaan
Hutan Produksi Lestari a.n. Menteri Kehutanan Nomor SK.10236/MenLHK-
PHPL/UHP/HPL.1/5122019 tanggal 19 Desember 2019 tentang Persetujuan Revisi Rencana
Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi Berbasis
Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) Periode Tahun 2013-2022 atas nama PT Wi-
jaya Sentosa Provinsi Papua Barat, dengan lampiran berupa peta Revisi RKUPHHK-HA
Periode Tahun 2013 - 2022 PT Wijaya Sentosa skala 1:100.000
15. RKT 2020 disahkan Direktur Utama PT Wijaya Sentosa Nomor 014/SR-WISE/KP/XII/2019
tanggal 31 Desember 2019 tentang Persetujuan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam Tahun 2019 PT Wijaya Sentosa, beserta lampiran peta
RKTUPHHK-HA RKT 2020 PT Wijaya Sentosa skala 1:50.000
16. Revisi RKT 2020 disahkan Direktur Utama PT Wijaya Sentosa Nomor 006/SR-
WISE/KP/II/2020 tanggal 19 Februari 2020 Persetujuan Revisi Keputusan Direktur Utama PT
Wijaya Sentosa No 014/SR-WISE/KP/XII/2019 tentang Rencana Kerja Tahunan Usaha Pem-
anfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam Tahun 2020, beserta lampiran peta
RKTUPHHK-HA RKT 2020 PT Wijaya Sentosa skala 1:50.000
Ketersediaan dokumen administrasi tata batas yang pernah dilakukan oleh PT Wapoga Mutiara
Timber (sebelum menjadi PT Wijaya Sentosa) berdasarkan dokumen Revisi Rencana Kerja
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi Berbasis Inven-
tarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) Periode Tahun 2013-2022 atas nama PT Wijaya Sen-
tosa Provinsi Papua Barat, adalah
1. TBT No. 782 Tahun 1993 (Tata Batas Persekutuan dengan PT Dharma Mukti Persada),
2. TBT No. 1312 Tahun 1995 (Tata Batas Persekutuan dengan PT Wukirasari),
3. TBT 005/Kwl/Irja Tahun 1997 (Tata Batas dengan Hutan Lindung), dan
4. TBT No. 1031 Tahun 1997 (Tata batas sendiri),
5. TBT No. 1312 Tahun 1995 (Tata Batas Sendiri).
Berdasarkan hasil verifikasi ketersediaan dokumen legal administrasi tata batas IUPHHK-HA PT
Wijaya Sentosa di kantor lapangan (Base camp Simei) lengkap sesuai dengan tingkat realisasi
pelaksanaan tata batas yang telah dilakukan, dimana terdapat dokumen
1. TBT No. 781 Tahun 1993 (Tata Batas Sendiri dan Persekutuan dengan PT Wukirasari),
2. TBT No. 782 Tahun 1993 (Tata Batas Persekutuan dengan PT Dharma Mukti Persada),
3. TBT No. 1312 Tahun 1995 (Tata Batas Persekutuan dengan PT Wukirasari),
4. TBT 005/Kwl/Irja Tahun 1997 (Tata Batas dengan Hutan Lindung),
5. TBT No. 1031 Tahun 1997 (Tata batas sendiri),
6. TBT No. 1312 Tahun 1998 (Tata Batas Sendiri).
Setelah perubahan nama dari PT Wapoga Mutiara Timber Unit I menjadi PT Wijaya Sentosa,
dilakukan rekonstruksi tata batas untuk merealisasikan batas hingga temu gelang. Sebagai tindak
lanjut telah disahkannya Pedoman Tata Batas Pernyataan Nomor 76/KUH-2/IUPHHK-HA/2015
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 44 dari 324
tanggal 13 Juli 2015 tentang Rencana Penataan Batas Areal Kerja izin Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu pada hutan Alam (IUPHHK-HA) PT Sinar Wijaya Sentosa dan Batas Persekutuan
dengan IUPHHK-HA PT Wukirasari di Kabupaten Teluk Wondama Provinsi Papua Barat. Telah
dilakukan konsultasi publik 29 Februari – 4 Maret 2016.
PT Wijaya Sentosa telah menyampaikan permohonan kepada Kepala Balai Pemantapan Kawa-
san Hutan Wilayah XVI untuk penyusunan Instruksi Kerja kegiatan penataan batas tersebut me-
lalui Surat Nomor 003/SR-WS/KP/II/2017 tanggal 10 Februari 2017 perihal Penyampaian tenang
Pelaksanaan Penataan Batas Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan
Alam (IUPHHK-HA) di Kabupaten Teluk Wondama.
Pada tahun 2017, sebagai dasar pelaksanaan penataan batas PT Wijaya Sentosa di lapangan
telah diterbitkan Instruksi Kerja Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XVI Nomor:
INS.35/BPKH.XVII-1/2017 tanggal 16 Februari 2017 tentang Pelaksanaan Pengukuran dan Pe-
nataan Batas Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam dalam
Hutan Produksi (IUPPHK-HA) PT Wijaya Sentosa dan Batas Persekutuan dengan PT Wukira Sari
(Tahap I). Disamping itu PT Wijaya Sentosa telah menandatangani kerja sama dengan pihak ke-
tiga untuk pelaksanaan penataan batas areal IUPHHK-HA.
Selanjutnya pada tahun 2018, PT Wijaya Sentosa telah melakukan penataan batas sebagian
areal kerja dengan PT Berkat Setiakawan Abadi dan PT Menara Wasior dengan panjang
158.685,44 meter yang dilaksanakan pada tanggal 11 Nopember sd 22 Desember 2017 di bawah
pengawasan Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah XVII Manokwari dengan Bimb-
ingan Teknis dari Dinas Kehutanan provinsi Papua Barat, pendamping Distrik Nikiwar, Distrik Ku-
riwamesa, Distrik Windesi. PT Wijaya Sentosa telah membuat draft laporan hasil penataan batas
tersebut pada bulan Maret 2018. Namun demikian belum mendapatkan pengesahan dari pejabat
yang berwenang. Berdasarkan laporan penataan batas tersebut, Realisasi Tata Batas secara
keseluruhan adalah sebesar 158.685,44 meter (47%) dari total target sepanjang 338.511 meter.
Pada saat dilakukan penilikan I tahun 2020 terdapat informasi perkembangan berupa Surat
Kepala BPKH Wilayah XVII Manokwari kepada Direktur Pengukuhan dan Penatagunaan Kawa-
san Hutan Nomor S.239/BPKH.XVII/XII/2019 tanggal 4 Desember 2019 perihal Laporan Hasil
Tata Batas Areal Kerja IUPHHK-HA An. PT Wijaya Sentosa. Inti dari Surat tersebut menyam-
paikan laporan hasil tata batas tahap I beserta lampiran peta hasil tata batas untuk diproses lebih
lanjut.
Berdasarkan Dokumen Notulensi Rapat Pembahasan Laporan Hasil Penataan Batas Areal Kerja
IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa Kabupaten Teluk Wondama Provinsi Papua Barat pada tanggal
29 Januari 2020 di Ruang Rapat II Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Gedung
Manggala Wanabakti Senayan Jakarta telah dilakukan Rapat Pembahasan laporan Hasil Pena-
taan batas Sebagian Areal Kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa (Tahap I) di Kabupaten Teluk
Wondama Provinsi Papua Barat. Kesimpulan rapat tersebut menyatakan Laporan Hasil Penataan
Batas Sebagian Areal Kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa (Tahap I) agar diperbaiki sesuai hasil
pembahasan dan perbaikannya disampaikan kepada Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 45 dari 324
Kawasan Hutan disertai hasil koordinasi dengan BPKH Wilayah XVII Manokwari untuk
penyelesaian dokumen BATB-nya.
Hasil verifikasi dan telaah dokumen pada Penilikan I PT Wijaya Sentosa ini menunjukan masih
terdapat kelengkapan dokumen legalitas perusahaan yang terdiri dari legalitas badan hukum pe-
rusahaan, legalitas izin usaha, legalitas kawasan/areal usaha, dan legalitas operasional pengu-
sahaan hutan serta administrasi tata batas PT Wijaya Sentosa sesuai dengan tingkat realisasi
pelaksanaan tata batas yang telah dilakukan
Kesimpulan
Ketersediaan dokumen legal dan administrasi tata batas di kantor lapangan lengkap sesuai
dengan tingkat realisasi pelaksanaan tata batas yang telah dilakukan.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK
Alat Penilaian (Verifier 1.1.2)
Realisasi Tata Batas dan Legitimasinya (BATB)
Hasil Verifikasi
Berdasarkan SK Menteri Kehutanan Nomor SK.33/Menhut-II/2013 tanggal 15 Januari 2013 yang
telah diberikan pemerintah kepada PT Wijaya Sentosa memperoleh areal konsesi seluas ±
130.755 ha di Kabupaten Teluk Wondama Provinsi Papua Barat diwajibkan melakukan Penguku-
ran dan Penataan Batas Areal Kerja.
Tata batas areal kerja PT Wijaya Sentosa sampai dengan dilakukan verifikasi Penilikan I Tahun
2020 ini belum 100% atau temu gelang. Beberapa proses penataan batas areal kerja yang telah
dilakukan berdasarkan hasil verifikasi dokumen sejak tahun 2014 sebagai berikut :
Berdasarkan dokumen revisi RKUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa periode tahun 2013 – 2022,
penataan batas IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa belum temu gelang. Secara keseluruhan
panjang batas areal kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa sepanjang 327,25 Km, yang terdiri
dari panjang batas alam pantai Teluk Wondama sepanjang 44,0 Km, batas persekutuan
sepanjang 96,0 Km, dan batas dengan Kawasan Hutan Negara sepanjang 187,25 Km. Real-
isasi penataan batas sepanjang 273,75 Km (83,48%) yang terdiri dari realisasi panjang batas
persekutuan sepanjang 96,0 Km, dan batas dengan Kawasan Hutan Negara sepanjang
179,75 Km. Sedangkan penataan batas yang belum dilakukan adalah sepanjang 51,5 Km
(16,52%), yang terdiri dari batas alam pantai Teluk Wondama sepanjang 44,0 Km, dan Hutan
Lindung Teluk Koria sepanjang 7,5 Km yang berdasarkan Revisi RKUPHHK-HA PT Wijaya
Sentosa periode tahun 2013 – 2022 direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2014.
Di dalam RKU tersebut juga terdapat rencana dan realisasi tata batas yang sudah dilakukan
dari panjang batas areal kerja PT Wijaya Sentosa dapat disajikan pada tabel berikut ini.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 46 dari 324
Tabel V.Pr-1. Rencana dan Realisasi Tata Batas pada IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa
No Uraian Panjang
Batas (Km) Realisasi
(Km) Rencana
(Km) Keterangan
1 Tata batas alam : Pantai Teluk Wondama
44.0 - 44.0 Rencana 2014
2 Tata Batas Persekutuan/Buatan :
a Persekutuan dengan perusahaan lain :
- PT Dharma Mukti Persada 52.5 52.5 - TBT 782/ 1993
- PT Wukira Sari 43.5 43.5 - TBT 1312 / 1995
b Dengan Kawasan Hutan Negara :
- Hutan Lindung Teluk Koria 7.5 - 7.5
- Hutan Lindung 49.0 49.0 - Rencana 2014
- Hutan Lindung 50.25 50.25 - TBT 005/Kwl/Irja/1997
- Kawasan Hutan Negara 37.0 37.0 - TBT 1031/ 1997
- Kawasan APL 43.5 43.5 - TBT 1312 / 1995
Jumlah 327.25 273.75 51.5
Sumber : Revisi RKUPHHK-HA Berbasis IHMB PT Wijaya Sentosa Periode Tahun 2013 s/d 2022.
PT Wijaya Sentosa mengajukan proses pengesahan dokumen Pedoman Tata Batas areal
kerja melalui surat No. 039/SD/WS/II/2015 tertanggal 16 Februari 2015.
Pembahasan pedoman tata batas dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2015 berdasarkan surat
undangan No.Un.28/Kuh-2/2015 tanggal 26 Februari 2015 dengan berita acara pembahasan
pedoman tata batas tanggal 5 Maret 2015 yang ditandatangani oleh seluruh peserta rapat.
Hasil perbaikan Pedoman Tata Batas diserahkan kembali ke Kementerian Kehutanan melalui
Surat No. 052/SD/WS/III/2015 tanggal 18 Maret 2015.
Proses konsultasi dilakukan secara intens melalui pertemuan langsung dan email hingga di-
setujuinya Pedoman Tata Batas.
Pedoman Tata batas telah disetujui oleh Direktur Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan
Hutan dengan No. 76/KUH-2/IUPHHK-HA /2015 tanggal 13 Juli 2015 yang mengamanatkan
agar Kepala Balai Kemantapan kawasan hutan Papua Barat untuk membuat Instruksi kerja.
PT Wijaya Sentosa bersama Kepala BPKH Propinsi Papua melakukan koordinasi dan kon-
sultasi pembuatan Instruksi kerja tata batas berdasarkan Surat Direktur Pengukuhan dan Pe-
natagunaan Kawasan Hutan No. S.423/Kuh-2/2015 tanggal 2 September 2015.
Balai Kesatuan Pemantapan Kawasan Hutan melalui Surat Undangan No.
UND.286/BPKH.XVII-1/2015 tanggal 30 September 2015 mengundang para pihak untuk
membahas Instruksi Kerja Tata batas pada tanggal 6 oktober 2015 di Manokwari.
Rapat pembahasan Instruksi Kerja dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2015 di manokwari
dengan hasil bahwa terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dan diperbaiki dalam In-
struksi kerja sesuai dengan Notulen Rapat tanggal 6 oktober 2015
Perbaikan instruksi kerja.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 47 dari 324
Rapat pembahasan teknis survei penataan batas di lapangan bersama konsultan penataan
batas PT Sarbi Moerhani Lestari.
Dokumen revisi instruksi kerja untuk penataan batas PT Wijaya Sentosa diterbitkan dengan
Nomor : INS.23/BPKH.XVII-1/2015 beserta Peta Kerja Tata Batas Areal Kerja IUPHHK-HA
A.n PT Wijaya Sentosa dan batas Perskutuan dengan PT Wukirasari yang di tanda tangani
Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XVII Manokwari.
Pada tanggal 26 Februari 2016 dilakukan Konsultasi dengan pihak Pengukuhan dan Pena-
tagunaan Kawasan Hutan mengenai teknis trayek yang akan di survei yang menghasilkan
trayek yang bersekutuan PT Menara Wasior yaitu trayek F – G & G – H dan trayek yang
bersekutuan dengan PT Berkat Setiakawan Abadi yaitu trayek S – T, trayek U – V & trayek V
– W diharapkan kegiatan penataan batas pada trayek tersebut di tunda terlebih dahulu
menunggung instruksi direktur pengukuhan dan penatagunaan kawasan hutan.
Pada tanggal 2 Maret 2016 dilakukan konsultasi dengan pihak Balai Planologi mengenai draft
tagihan pergantian biaya tata batas oleh negara yang telah dilakukan di sekitar areal PT Wijaya
Sentosa yaitu HPT DAS Windesi – Wosimi sepanjang 13.759 meter dan HPT DAS Jakati – Nara-
masa sepanjang 25.303 meter atau sama dengan total keseluruhan 39.062 meter.
Penerbitan Instruksi kerja yang disahkan instansi terkait dengan Nomor: INS.35/BPKH.XVII-
1/2017 tanggal 16 Pebruari 2017 tentang pelaksanaan pengukuran dan penataan batas areal
kerja izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam dalam hutan produksi (IUPPHK-
HA) PT Wijaya Sentosa dan batas persekutuan dengan PT Wukira Sari (Tahap I) , dengan pan-
jang : ± 158.795 meter Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat.
Surat Perjanjian Kerja Nomor: 06/SPK/TTB/SML/VIII/2016 tangal 27 Agustus 2016 tentang
Pelaksanaan pengukuran dan Penataan batas sendiri areal kerja ijin usaha pemanfaatan hasil
hutan kayu pada hutan alam (IUPHHK-HA) PT Wijaya Sentosa Provinsi Papua Barat dengan
panjang 350.965 Km antara PT Wijaya Sentosa dengan PT Sarbi Moerhani Lestari
Pada tahun 2018, PT Wijaya Sentosa telah melakukan penataan batas sepanjang 158.685,44
meter yang merupakan batas persekutuan antara PT Wijaya Sentosa dengan PT Berkat Setiaka-
wan Abadi dan PT Menara Wasior dilakukan tanggal 11 Nopember sampai dengan 22 Desember
2017. Kegiatan penataan batas ini dilakukan bekerjasama dengan pihak ketiga (konsultan)
dengan didampingi oleh instansi pemerintah yaitu Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat. Balai
Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XVII Manokwari telah mengeluarkan laporan hasil pena-
taan batas berupa dokumen Laporan Hasil Penataan Batas Sebagian Areal Kerja IUPHHK-HA PT
Wijaya Sentosa dan batas persekutuan dengan PT Berkat Setiakawan Abadi dan PT Menara Wa-
sior di Kabupaten Teluk Wondama Provinsi Papua Barat dengan panjang 158.685,44 meter,
Maret 2018. Laporan tersebut masih dalam proses pengesahan dari instansi yang berwenang.
Rekapitulasi Hasil Pengukuran Penataan Batas Areal (IUPHHK-HA)PT Wijaya Sentosa (Tahap 1)
dan perbedaan antara rencana dan realisasi di lapangan adalah sebagai berikut :
Tabel V.Pr-2. Rekapitulasi Hasil Pengukuran Penataan Batas Areal (IUPHHK-HA) PT Wijaya
Sentosa (Tahap I) di Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat
Regu Rencana Realisasi
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 48 dari 324
Segmen trayek/no pstok batas
Panjang Panjang Perbedaan Panjang
Batas
Patok batas Ikatan Batas Ikatan Batas
1 S-T/WJS.2255–WJS.2554
2.398 30.368 2.398,75 30.360,84 7,16 299
2 S-T-U-V/WJS.2554–WJS.2890
2.500 32.553 2.576,88 32.550,87 2,13 335
3 U-V’-V-W-X-A-B-C/WJS.2890-WJS.27
4.985 32.887 5.059,89 32.878,30 8,70 332
4 B-C-D-E-F-G’-G-H/WJS.27-WJS.378
3.641 33.734 3.499,63 33.649,88 84,12 351
5 G-H-I’-I-J-K/WJS.378-WJS.658
5.634 29.253 5.630,33 29.245,55 7,45 280
JUMLAH 19.158 158.795 19.165,48 158.685,44 109,56 1.596
Sumber : Laporan Penataan Batas Sebagian Areal Kerja IUPHHK-HA Pt Wijaya Sentosa dan Batas Persekutuan dengan PT Berkat Setiakawan Abadi dan PT Menara Wasior di Kabupaten Teliuk Wondama Provinsi Barat, 2018
Surat Kepala BPKH Wilayah XVII Manokwari kepada Direktur Pengukuhan dan Penatagunaan
Kawasan Hutan Nomor S.239/BPKH.XVII/XII/2019 tanggal 4 Desember 2019 perihal Laporan
Hasil Tata Batas Areal Kerja IUPHHK-HA An. PT Wijaya Sentosa. Inti dari Surat tersebut
menyampaikan laporan hasil tata batas tahap I beserta lampiran peta hasil tata batas untuk
diproses lebih lanjut.
Berdasarkan Dokumen Notulensi Rapat Pembahasan Laporan Hasil Penataan Batas Areal
Kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa Kabupaten Teluk Wondama Provinsi Papua Barat pada
tanggal 29 Januari 2020 di Ruang Rapat II Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Gedung Manggala Wanabakti Senayan Jakarta telah dilakukan Rapat Pembahasan laporan
Hasil Penataan batas Sebagian Areal Kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa (Tahap I) di Ka-
bupaten Teluk Wondama Provinsi Papua Barat. Kesimpulan rapat tersebut menyatakan
Laporan Hasil Penataan Batas Sebagian Areal Kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa (Tahap
I) agar diperbaiki sesuai hasil pembahasan dan perbaikannya disampaikan kepada Direktorat
Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan disertai hasil koordinasi dengan BPKH Wila-
yah XVII Manokwari untuk penyelesaian dokumen BATB-nya.
Pelaksanaan Tata Batas Tahap kedua direncanakan pada Bulan September 2020.
Secara periodik, PT Wijaya sentosa melakukan pemeliharaan batas IUPHHK-HA seperti disajikan
berikut :
a. Laporan Hasil kegiatan pemeliharaan batas IUPHK-HA yaitu batas persekutuan-hutan lindung
Wetur sepanjang 16 KM tanggal 1-10 Juni 2018
b. Laporan Hasil kegiatan pemeliharaan batas IUPHHK-HA yaitu batas alam-taman nasional te-
luk cendrawasih sepanjang 8 km pada tanggal 1-8 september 2018
c. Laporan Hasil kegiatan pemeliharaan batas IUPHHK-HA yaitu batas alam-Batas buatan
sendiri sepanjang 9 km pada tanggal 11-19 September 2017
d. Laporan Hasil kegiatan pemeliharaan batas IUPHHK-HA yaitu batas alam-taman nasional Te-
luk Cendrawasih sepanjang 8 km pada tanggal 11-18 September 2017
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 49 dari 324
e. Laporan Hasil kegiatan pemeliharaan batas IUPHHK-HA yaitu batas persekutuan-Hutan
Negara sepanjang 14 km pada tanggal 9-20 Januari 2019
f. Laporan Hasil kegiatan pemeliharaan batas IUPHHK-HA yaitu batas persekutuan-Hutan
Negara sepanjang 11 km pada tanggal 14-24 Oktober 2019
Sampai dengan Penilaian Penilikan I Tahun 2020 realisasi penataan batas areal kerja PT Wijaya
Sentosa belum 100% (temu gelang) atau sepanjang 158.685,44 m (47%) dari 338.511 m (kurang
dari 100%).
Hasil uji petik tanda pal batas areal kerja IUPHHK-HA PT WIJAYA SENTOSA seperti disajikan
pada tabel berikut
Tabel V.Pr-3. Hasil Uji Petik Pemeriksaan Pal Batas di Areal Kerja PT Wijaya Sentosa
No Lokasi Koordinat
Keterangan / Kondisi Lapangan LS BT
1. Pal HP 2698 Trayek T – U
02° 29’ 18,69” 134° 10’ 23,16” Batas persekutuan PT Wijaya Sentosa dengan PT Berkat Setiakawan Abadi Pal terbuat dari kayu dengan ukuran 10 cm x 10 cm dengan tinggi 100 cm yang dicat merah, putih, dan hitam dengan tulisan warna hitam
2. Pal MW 1222 Trayek A - B
02° 48’ 29,24” 134° 23’ 49,96” Batas persekutuan PT Wijaya Sentosa dengan PT Menara Wasior. Pal terbuat dari kayu dengan ukuran 10 cm x 10 cm dengan tinggi 100 cm yang dicat merah, putih, dan hitam dengan tulisan warna hitam
3. Pal TNL
02° 39’ 06,48” 134° 22’ 22,69” Batas persekutuan PT Wijaya Sentosa dengan Taman Nasional Laut. Pal terbuat dari kayu dengan ukuran 10 cm x 10 cm dengan tinggi 100 cm yang dicat merah, putih, dan hitam dengan tulisan warna hitam
4 Pal MW 1223 Trayejk A - B
02° 48’ 32,05” 134° 23’ 49,16” Batas persekutuan PT Wijaya Sentosa dengan PT Menara Wasior. Pal terbuat dari kayu dengan ukuran 10 cm x 10 cm dengan tinggi 100 cm yang dicat merah, putih, dan hitam dengan tulisan warna hitam
Sumber : Uji Petik Lapangan, 2020
Gambar 5.Pra-1. Pal Batas Areal Kerja IUPHHK-HA-HTI PT Wijaya Sentosa
Kesimpulan
Realisasi penataan batas areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa sepanjang 158.685,44 m (47%)
sedangkan yang belum ditata batas 179.825,56 m (belum temu gelang) berdasarkan Laporan
Hasil Penataan Batas Sebagian Areal Kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa dan Batas Perseku-
tuan dengan PT berkat Setiakawan Abadi dan PT Menara Wasior di Kabupaten Teluk Wondama
Provinsi Papua Barat panjang 158.685,44 meter.
Rekomendasi
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 50 dari 324
Merealisasikan Penataan Batas Areal Kerja IUPHHK-HA hingga temu gelang.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : SEDANG
Alat Penilaian (Verifier 1.1.3)
Pengakuan Para Pihak Atas Eksistensi Areal IUPHHK-HA Kawasan Hutan (BATB)
Hasil Verifikasi
Pengakuan eksistensi PT Wijaya Sentosa dari para pihak baik dari pemerintah, perusahaan yang
berbatasan langsung (persekutuan), dan masyarakat di sekitar areal konsesi ditunjukan dengan
bukti-bukti dokumen yng sah yaitu
- Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.33/MENHUT-II/2013, tanggal 15 Januari
2013 tentang Izin Usaha Pengelolaan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam seluas ± 130.755
Ha di Kabupaten Teluk Wondama Provinsi Papua Barat.
- Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.46/BUHA-2/2013 tanggal 18 Oktober 2013
tentang Persetujuan Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam
pada Hutan Produksi Berbasis Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) Periode Tahun
2013-2022 atas nama PT Wijaya Sentosa Provinsi Papua Barat,
- Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.32/BUHA-2/2014 tanggal 25 Juli 2014 tentang
Persetujuan Revisi Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam
pada Hutan Produksi Berbasis Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) Periode Tahun
2013-2022 atas nama PT Wijaya Sentosa Provinsi Papua Barat,
- Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.2048/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/5/2016 tanggal 9
Mei 2016 tentang Persetujuan Revisi Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi Berbasis Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala
(IHMB) Periode Tahun 2013-2022 atas nama PT Wijaya Sentosa Provinsi Papua Barat,
- Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.10236/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/5122019 tang-
gal 19 Desember 2019 tentang Persetujuan Revisi Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi Berbasis Inventarisasi Hutan Menyeluruh
Berkala (IHMB) Periode Tahun 2013-2022 atas nama PT Wijaya Sentosa Provinsi Papua
Barat,
- Pengakuan para pihak pemegang izin lain (IUPHHK-HA lain) terhadap keberadaan areal
IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa terdapat batas persekutuan dengan PT Dharma Mukti Per-
sada (Laporan TBT No. 782 Tahun 1993) dan persekutuan dengan PT Wukirasari (Laporan
TBT No. 781 Tahun 1993) dengan adanya Berita Acara sebagai berikut :
1. Terdapat Berita Acara pelaksanaan penataan batas sendiri dan batas persekutuan Areal
Kerja Hak Pengusahaan Hutan PT. Wapoga Mutiara Timber Unit I dan PT Dharma Mukti
Persada Provinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya tanggal 23 Juni 1993 yang ditandatangani
wakil dari perusahaan HPH PT Wapoga Mutiara Timber Unit I dan PT Dharma Mukti,
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 51 dari 324
Pengawas / Koodinator Lapangan Dinas Kehutanan Provinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya,
Pembimbing Teknis dari Balai Inventarisasi dan Perpetaan Hutan Biak, Ketua Pelaksana
Teknis dari Konsultan PT Hexapilar Nusantara dan diketahui oleh Kepala Dinas Kehu-
tanan Provinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya.
2. Terdapat Berita Acara pelaksanaan penataan batas sendiri dan batas persekutuan Areal
Kerja Hak Pengusahaan Hutan PT Wapoga Mutiara Timber Unit I dan PT Wukisari
Provinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya tanggal 20 Mei 1993 yang ditandatangani wakil dari
perusahaan HPH PT Wapoga Mutiara Timber Unit I dan PT Wukirasari, pengawas dari
Direktorat Jenderal Inventarisasi dan Tata Guna Hutan, Pembimbing Teknis dari Dinas
kehutanan Provinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya, Pembimbing Teknis dari Balai Inven-
tarisasi dan Perpetaan Hutan Wilayah X Irian Jaya, Ketua Pelaksana Teknis dari Konsul-
tan PT Estimasindo Sejahtera, dan diketahui oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Dae-
rah Tingkat I Irian Jaya.
- Pengakuan pihak masyarakat yang ada di sekitar areal kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa
tentang keberadaan (eksistensi) areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa dituangkan dalam
Dokumen Pelepasan dan Kesepakatan Masyarakat Adat dalam Pengusahaan Hutan
Kepada Unit Manajemen PT Wijaya Sentosa, yang terdiri dari :
a. Surat pernyataan penyerahan areal kepada pihak PT Sinar Wijaya Sentosa untuk
mengelola hasil hutan tanggal 21 Juli 2012, yang ditandatangani Kepala Kampung Simei
dan Kepala Suku Kampung Simei disaksikan oleh Kapolsek Wasior Kota, dan Danramil
Wasior Kota.
b. Surat kesepakatan bersama dalam hal pengelolaan hasil hutan kayu tanggal 21 Juli
2012, yang ditandatangani Kepala Kampung Simei, Kepala Suku Kampung Simei,
Kepala Bagian Humas PT Wijaya Sentosa disaksikan oleh Kepala Distrik Kuriwamesa,
Kapolsek Wasior Kota dan Danramil Wasior Kota.
c. Surat kesepakatan bersama dalam hal pengelolaan hasil hutan kayu tanggal 28 Desem-
ber 2012, yang ditandatangani Kepala Kampung Siwosawo, Tokoh Masyarakat Kam-
pung Siwo-Sawo, Direktur PT Wijaya Sentosa disaksikan oleh Kepala Distrik Ku-
riwamesa, Kapolsek Wasior Kota, dan Danramil Wasior Kota.
Dalam proses tata batas terdapat bukti pengakuan darI masyarakat sekitar tahun 2016-2018 an-
tara lain :
- Berita Acara Sosialisasi rencana tata batas Rekonstruksi dan Temu Gelang PT Wijaya Sen-
tosa Kabupaten Teluk Wondama, BAP tertanggal hari Senin 29 Februari 2016 dan ditanda
tangani oleh pelaksana PT Sarbi dan PT Wijaya Sentosa serta masyarakat dan pemerintah.
Pihak masyarakat yang menandatangani adalah Kepala kampung Obo, Nanimori, Indoov,
Werianggi, Sander dan Kuri Wamesa.
- Dokumen Pelepasan dan Kesepakatan Masyarakat Adat dalam Pengusahaan Hutan Kepada
Unit Manajemen PT Wijaya Sentosa berupa Surat kesepakatan bersama dalam hal pengel-
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 52 dari 324
olaan hasil hutan kayu tanggal 6 Agustus 2016, yang ditandatangani Kepala Kampung Som-
boroko, Tokoh Masyarakat Kampung Somboroko, Kepala Kampung Sandey, Tokoh
Masyarakat Kampung Sandey, Kasie Kelola Sosial/humas PT Wijaya Sentosa, disaksikan
oleh Kepala Distrik Windesi, Kapolsek Windesi, dan Kepala Suku Besar Kuri Wamesa Sough.
- Berita acara sosialisasi batas areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa di Kamoung Weriangggi
dan Kampung Tamoge tanggal 15 Maret 2017. Berita acara tersebut berisi sosialisasi batas
dan pemasangan plang batas “selamat datang di aeal IUPPHK PT Wijaya Sentosa yang dil-
akukan bersama dengan pihak masyarakat. Kegiatan ini dihadiri oleh kepala suku Ku-
rawamesa Sough, Petuanan Kampng Werianggi dan kampong Tamoge, tokoh masyarakat,
kapolsek Windesi dan masyarakat.
Pada Laporan Hasil Penataan Batas Sebagian Areal Kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa dan
batas persekutuan dengan PT Berkat Setiakawan Abadi dan PT Menara Wasior di Kabupaten
Teluk Wondama Provinsi Papua Barat dengan panjang 158.685,44 meter, Maret 2018 terdapat
Susunan Tim Penataan Batas Areal Kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa dengan pendamping
Kampung Werianggi/Tamoge, Kampung Sandey/Sambokoro, Kampung Dusner, dan Kampung
Nanimori, Hal ini menandakan ada pengakuan dari pihak pemegang izin lain atas eksistensi areal
PT Wijaya Sentosa.
Pada periode audit Penilikan I PT Wijaya Sentosa Tahun 2020 tidak terdapat permasalahan kon-
flik batas yang terjadi. Terdapat pertemuan dengan pemilik Hak Ulayat RKT 2019 pada tanggal
10 Juli 2019 di Kampung Tamoge yang membahas adanya kesalahpahaman pembayaran hak
ulayat untuk periode Januari – Maret 2019 dan April – Juni 2019. Namun demikian permasalahan
tersebut dapat diselesaikan dengan baik.
PT Wijaya Sentosa memiliki prosedur jikalau terjadi konflik dengan masyarakat yaitu Prosedur
Penyelesaian Konflik Nomor WS-SOS-07 Tanggal terbit 5 Januari 2015 tanggal revisi 2 pada 30
Mei 2017. Selain itu telah membuat Laporan Pelaksanaan Pemetaan dan Potensi Resolusi Konflik
Tahun 2019 sesuai dengan Perdirjen PHPL Nomor P.5/PHPL/UHP/PHPL.1/2/2016 disampaikan
ke Dinas kehutanan Provinsi Papua Barat dan BPHP. Berdasarkan hasil identifikasi dan penilaian
status potensi konflik PT Wijaya Sentosa Semester II periode Juli sampai dengan Desember 2019
memiliki presentase konflik sebesar 37,07 % yang artinya bahwa potensi konflik ada pada tingkat
sangat rendah (terkendali).
Berdasarkan bukti-bukti dokumen tersebut menunjukan terdapat pengakuan dari para pihak yaitu
pemerintah, pemegang IUPHHK-HA lain dan masyarakat sekitar atas keberadaan areal PT Wijaya
Sentosa dan tidak ada konflik batas dengan pihak lain.
Kesimpulan
Terdapat pengakuan para pihak yaitu pemerintah, pemegang izin lain dan masyarakat atas eksis-
tensi areal PT Wijaya Sentosa dan tidak ada konflik batas dengan pihak lain..
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 53 dari 324
Alat Penilaian (Verifier 1.1.4)
Tindakan pemegang izin dalam hal terdapat perubahan fungsi kawasan. (Apabila tidak ada peru-bahan fungsi maka verifier ini menjadi Not Aplicable)
Hasil Verifikasi
PT Wijaya Sentosa telah mendapatkan izin usaha pengelolaan hasil hutan berdasarkan kepu-
tusan Menteri Kehutanan Nomor SK.33/Menhut-II/2013 tanggal 15 Januari 2015 dengan luasan
konsesi ± 130.755 Ha di Provinsi Papua Barat terdiri dari kawasan Hutan Produksi Terbatas
(HPT), Hutan Produksi tetap (HP), dan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK). Berdasarkan
overlay Peta Areal kerja Izin usaha Pemanfaatan hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam PT Wapoga
Mutiara Timber Unit I (Perpanjangan) di Kabupaten Teluk Wondama Provinsi Papua Barat Luas
± 130.755 ha skala 1 : 250.000 (lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.624/Menhut-
II/2012 tanggal 7 November 2012 dan Peta Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi
Papua Barat Skala 1 : 250.000 (Lampiran Keputusan Menteri kehutanan No 783/Menhut-II/2014
tanggal 22 September 2014 maka areal kerja PT Wijaya Sentosa terdapat perubahan fungsi ka-
wasan.
Berdasarkan telaah citra landsat dan penafsirannya pada kurun waktu 2015-2019 terdapat infor-
masi perubahan fungsi kawasan di areal PT Wijaya Sentosa sebagai berikut :
- Surat Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Alam, Direktorat Jenderal Plan-
ologi dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
S.377/IPSDH/PLA.1/2016 tanggal 21 September 2016 tentang penutupan lahan areal kerja
IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa yang berada dalam kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT)
seluas 88.400 Ha, Hutan Produksi (HP) seluas 35.829 Ha, dan Hutan Produksi yang Dapat
Dikonversi (HPK) seluas 4.623 Ha, kawasan hutan lindung seluas 1.564 Ha, dan areal
penggunaan lain dengan tutupan lahan terdiri dari Hutan Lahan Kering Primer seluas 68.715
Ha, Hutan Lahan Kering Sekunder 56.857 Ha, Hutan Mangrove Primer 490 Ha, Hutan Rawa
Primer 413 Ha, Tanah Terbuka 65 Ha dan tertutup awan seluas 4.215 Ha yang terletak di
Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat.
- Surat Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Alam, Direktorat Jenderal Plan-
ologi dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
S.51/IPSDH/PLA.1/2019 tanggal 28 Desember 2019 tentang penutupan lahan areal kerja
IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa yang berada dalam kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT)
seluas 87.850 Ha, Hutan Produksi (HP) seluas 36.292 Ha, dan Hutan Produksi yang Dapat
Dikonversi (HPK) seluas 4.683 Ha, kawasan hutan lindung seluas 1.586 Ha, dan areal
penggunaan lain 344 ha yang terletak di Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat.
Kondisi luas penutupan lahan areal kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa tahun 2018 berdasar-
kan Citra Landsat liputan tanggal 10 oktober 2018, 5 Juni 2018 dan 6 Februari 2018 disajikan
pada Tabel V.Pr-2.
Tabel V.Pr-4. Luas Penutupan Lahan Areal kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa.
No Penutupan Lahan Fungsi Hutan (Ha) APL
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 54 dari 324
HL HPT HP
HPK Jumlah (Ha)
Persen %)
1 Hutan Lahan Kering Primer
1.539 55.754 16.332 1.140 168 74.933 57.31
2 Hutan Lahan Kering Sekunder
- 30.483 19.453 3.081 145 53.162 40.66
3 Hutan Mangrove sekunder
- - - 128 - 128 0,10
4 Hutan Rawa Primer - 710 - - - 710 0,54
5 Belukar tua - 146 - 317 31 494 0,38
6 Tanah Terbuka - - - 17 - 17 0,01
7 Tertutup Awan 47 727 507 - - 1.281 0.98
Jumlah 1.586 87.850 36.292 4.683 344 130.755 100,0
Sumber : Surat Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Alam, Direktorat Jenderal Planologi dan
Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor S.51/IPSDH/PLA.1/2019
perihal Hasil pemeriksaan peta penafsiran citra satelit.
Berdasarkan tabel diatas terdapat perubahan fungsi kawasan areal kerja PT Wijaya Sentosa yaitu
keberadaan hutan lindung dan areal penggunaan lain (APL) seluas 344 Ha. Adanya perubahan
fungsi kawasan tersebut, PT Wijaya Sentosa telah melakukan perubahan rencana pengelolaan
dengan melakukan Revisi RKUPHHK periode tahun 2013-2022 dan telah disahkan oleh instansi
terkait berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.2048/MenLHK-
PHPL/UHP/HPL.1/5/2016 tanggal 9 Mei 2016 tentang Persetujuan Revisi Rencana Kerja Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi Berbasis Inventarisasi
Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) Periode Tahun 2013-2022 atas nama PT Wijaya Sentosa
Provinsi Papua Barat.
Kesimpulan
Terdapat perubahan fungsi kawasan pada areal kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa, namun
demikian perusahaan telah melakukan perubahan rencana pengelolaan dengan melakukan Re-
visi RKUPHHK periode tahun 2013-2022 dan telah disahkan oleh instansi terkait.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK
Alat Penilaian (Verifier 1.1.5)
Penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan (apabila tidak ada penggunaan kawasan di luar
sektor kehutanan maka verifier ini menjadi Not Applicable)
Hasil Verifikasi
Penggunaan Kawasan di luar sektor kehutanan berdasarkan PP No 24 Tahun 2010 jo PP No 61
Tahun 2012 jo PP No 105 Tahun 2015, disebutkan bahwa Penggunaan kawasan hutan untuk
kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan hanya dapat dilakukan untuk kegiatan
yang mempunyai tujuan strategis yang tidak dapat dielakkan. Kepentingan pembangunan di luar
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 55 dari 324
kegiatan kehutanan meliputi kegiatan :
a) religi;
b) pertambangan;
c) instalasi pembangkit, transmisi, dan distribusi listrik, serta teknologi energi baru dan terba-
rukan;
d) pembangunan jaringan telekomunikasi, stasiun pemancar radio, stasiun relay televisi, dan
stasiun bumi pengamatan keantariksaan;
e) jalan umum, jalan tol, dan jalur kereta api;
f) sarana transportasi yang tidak dikategorikan sebagai sarana transportasi umum untuk keper-
luan pengangkutan hasil produksi;
g) waduk, bendungan, bendung, irigasi, saluran air minum, saluran pembuangan air dan sanitasi,
dan bangunan pengairan lainnya;
h) fasilitas umum;
i) industri selain industri primer hasil hutan;
j) pertahanan dan keamanan;
k) prasarana penunjang keselamatan umum;
l) penampungan korban bencana alam dan lahan usahanya yang bersifat sementara; atau
m) pertanian tertentu dalam rangka ketahanan pangan dan ketahanan energi.
Berdasarkan verifikasi dokumen untuk penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan periode
lima tahun terakhir, terdapat penggunaan areal PT Wijaya Sentosa untuk beberapa kegiatan an-
tara lain
1. Pembangunan jalan Windesi – Bofuwor
2. Pembangunan jalan Windesi – Wasior
3. Pembangunan jalan Wasior – Windesi
4. Eksplorasi pertambangan PT Abisha Bumi Persada
Pada kurun waktu tersebut PT Wijaya Sentosa telah melakukan monitoring dan pelaporan terkait
adanya penggunaan areal antara lain :
a. Surat PT Wijaya Sentosa kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
011/SR-WS/KP/X/2015 Tanggal 20 Oktober 2015. Dalam surat tersebut PT Wijaya Sen-
tosa melaporkan adanya kegiatan diluar sektor kehutanan yang ditemukan di dalam areal
kerja PT Wijaya Sentosa sebagai berikut :
1. Pembangunan jalan Windesi – Bofuwor
2. Pembangunan jalan Windesi – Wasior
3. Pembangunan jalan Wasior – Windesi
4. Eksplorasi pertambangan PT Abisha Bumi Persada
Surat tersebut ditembuskan kepada Gubernur Provinsi Papua Barat, Bupati Teluk
Wondama, Kadishut Provinsi Papua Barat dan Kadishut Kabupaten Teluk Wondama,
berdasarkan informasi pendamping aktivitas pertambangan yang ada sudah dihentikan.
b. Pelaporan ke Dinas Kehutanan Propinsi Papua Barat tanggal 19 Maret 2017 terkait
monitoring/patroli terhadap kegiatan pembangunan jalan PU.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 56 dari 324
c. PT Wijaya Sentosa telah melakukan pemantauan terhadap kegiatan lain di luar sektor
kehutanan yang telah diidentifikasi yaitu pada tanggal 2 September 2017 terhadap
eksplorasi tambang dan 14 Nopember 2017 untuk pembangunan jalan. Dari hasil
monitoring tersebut, diketahui bahwa perusahaan tambang tidak melakukan aktivitas
penambangan, masih tersedianya alat alat berat. Untuk pembangunan jalan, PT Wijaya
Sentosa telah melakukan monitoring pembangunan jalan windesi-Bofuwer, dimana masih
terdapat kegiatan pembangunan jalan yang menggunakan areal PT Wijaya Sentosa. PT
Wijaya Sentosa telah melakukan pelaporan penggunaan areal di luar sektor kehutanan
kepada Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat tanggal 19 Maret 2017. Berdasarkan
verifikasi lapangan, terdapat kegiatan di jalan PU berupa perawatan jalan menggunakan
alat berat dan ditemukan alat berat dan truck untuk kegiatan pembangunan jalan PU.
d. Laporan aktivitas non kehutanan di areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa kepada Menteri
Kehutanan Hidup dan kehutanan RI cq. Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dengan
nomor surat : 003/SR-WS/KPIX/2018 tanggal 2 September 2018
e. Tanggapan surat pemberitahuan PT Abisha Bumi Persada No. 004/SR-WS/KP/IX/2018
tanggal 21 September 2018 tentang penyampaian agar PT Abisha Bumi Persada
berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengingat
perusahaan beraktivitas di area PT Wijaya Sentosa
f. Pada tahun 2019, PT Wijaya Sentosa telah membuat Laporan Monitoring kegiatan di luar
sektor kehutanan tahun 2019 dan menyampaikannya ke Dinas kehutanan dan BPHP
Provinsi Papua Barat tanggal 14 Januari 2019.
Hasil verifikasi dokumen dan wawancara menunjukan pada periode audit Penilikan I penggunaan
kawasan di luar sektor kehutanan masih seperti penilaian sebelumnya yaitu adanya
pembangunan Jalan Trans Papua dan Izin Pertambangan atas nama PT Abisha Bumi Persada.
Untuk penggunaan jalan Trans Papua terdapat bukti dokumen pinjam pakai berdasarkan Kepu-
tusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK.424/Menhut-II/2013 tanggal 10 Juni
2013 Tentang Izin Pinjam Pakai kawasan Hutan untuk Kegiatan Pembangunan Jalan Trans papua
Barat Atas Nama Gubernur Papua Barat seluas 5.702,99 ha pada Kawasan Hutan Lindung, Ka-
wasan Hutan Produksi Terbatas, Kawasan Hutan Produksi Tetap, dan Kawasan Hutan Produksi
yang Dapat Dikonversi di Kabupaten Sorong, Kabupaten Tambrauw, Kabupaten Manokwari, Ka-
bupaten Maybrat, Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Fak-Fak, Kabupaten Kaimana dan Kabu-
paten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat.
Sedangkan hasil verifikasi dokumen pada kegiatan penambangan PT Abisha Bumi Persada infor-
masi terakhir berdasarkan Surat Pemberitahuan Rencana Kegiatan Pertambangan Nomor
045/ABP/IX/2018 tanggal 6 September 2018 ditujukan pada Pimpinan PT Wijaya Sentosa mem-
beritahukan akan adanya proses peningkatan kegiatan dari tahap eksplorasi ke tahap operasi
produksi. Tumpang tindih areal pertambangan tersebut dengan PT Wijaya Sentosa seluas 4.071
ha. Hasil monitoring tidak terdapat kegiatan dan aktifitas di lapangan.
PT Wijaya Sentosa secara rutin melakukan monitoring kegiatan di luar sektor kehutanan di dalam
areal IUPHHK-HA dan melaporkan kepada instansi yang berwenang. Surat Direktur Utama PT
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 57 dari 324
Wijaya Sentosa Nomor 005/SR-WISE/KP/XI/2019 tanggal 20 November 2019 perihal laporan Ak-
tifitas Non Kehutanan di Areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa di Kabupaten Teluk Wondama
Provinsi Papua dikirimkan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari.
Gambar 5.Pra-2. Jalan Trans Papua dan Jaringan Jalan Menuju PT Abisha Bumi Persada
yang sudah tertutup semak
Dengan demikian, PT Wijaya Sentosa sudah melakukan monitoring penggunaan lahan di luar
sektor kehutanan dalam areal IUPHHK-HA secara periodik dan melaporkan ke instansi terkait..
Kesimpulan
Terdapat penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan di dalam areal kerja PT Wijaya Sentosa.
Adanya penggunaan tersebut telah dimonitoring dan dilaporkan kepada instansi yang berwenang.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK
Perhitungan Nilai Bobot Indikator 1.1
Indikator Verifier Bobot Nilai Aktual
Verifier
Nilai Tertimbang
Verifier
Nilai Maksimal
Verifier
1.1
1.1.1 CD (1) 3 3 3
1.1.2 D (2) 2 4 6
1.1.3 CD (1) 3 3 3
1.1.4 CD (1) 3 3 3
1.1.5 CD (1) 3 3 3
Jumlah 16 18
Nilai Kematangan Indikator 16/18 X 100% = 88,89% (BAIK)
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai kematangan/bobot indikator seperti pada tabel di
atas dapat disimpulkan bahwa Indikator 1.1 mempunyai nilai bobot “BAIK”
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 58 dari 324
Indikator 1.2.
Komitmen Pemegang IUPHHK-HA
Alat Penilaian (Verifier 1.2.1)
Keberadaan Dokumen Visi, Misi Dan Tujuan Perusahaan Yang Sesuai Dengan PHL
Narasumber :
- Tunggul Anggoro
- Maman
- Rangga Perwira
Hasil Verifikasi
PT Wijaya Sentosa telah menetapkan visi dan misi perusahaan dalam mengelola unit manajemen.
Pada periode audit Penilikan I tidak ada perubahan visi dan misi dan masih seperti pada Penilaian
sebelumnya. Visi dan misi yang legal terdapat dalam dokumen Visi Misi PT Wijaya Sentosa yang
ditanda tangani oleh Direktur Utama tanggal 5 Januari 2015. Adapun Visi dan Misi PT Wijaya
Sentosa adalah sebagai berikut:
Visi
“Menjadi Perusahaan yang maju dan berkembang yang berwawasan global dengan bertumpu
pada Pengelolaan Hutan Lestari dan dapat memberi manfaat secara luas bagi karyawan,
masyarakat dan stakeholder lainnya”
Misi
1. Menjalankan pengusahaan hutan dengan menerapkan sistem silvikultur yang tepat dan pem-
anenan hutan yang ramah lingkungan dan lestari.
2. Menerapkan manajemen yang profesional yang didukung dengan sumber daya keuangan,
tenaga kerja yang kompeten, peralatan, dan sarana prasarana yang cukup.
3. Menerapkan standar pengusahaan hutan skema mandatory nasional maupun voluntary yang
diakui secara internasional.
4. Berkomitmen menerapkan prinsip Standard FSC (Forest Stewardship Council) dalam pengel-
olaan hutan lestari secara konsisten.
5. Melibatkan dan bekerja sama dengan masyarakat sekitar dalam menjalankan operasi perus-
ahaan dan menghormati hak-hak adat yang sesuai dan diakui Pemerintah.
6. Mendukung program kesehatan dan keselamatan kerja (K3), pengelolaan hutan lestari, pem-
bangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk mencapai kesejahteraan bersama.
Berdasarkan hasil verifikasi dan penelaahan menunjukan visi dan misi PT Wijaya Sentosa, telah
legal ditanda tangani oleh Direksi dan mencerminkan kerangka pengelolaan hutan lestari yaitu
aspek produksi, ekologi dan social.
Kesimpulan
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 59 dari 324
Dokumen visi dan misi IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa tersedia, legal dan sesuai dengan
kerangka PHL
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK
Alat Penilaian (Verifier 1.2.2)
Sosialisasi Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
Hasil Verifikasi
PT Wijaya Sentosa telah menetapkan visi dan misi tujuan perusahaan dalam pengelolaan hutan
lestari. Visi dan misi tersebut harus disosialisasikan baik kepada pemegang saham perusahaan,
karyawan, maupun masyarakat sekitar areal kerja. Hasil verifikasi dokumen pada Resertifikasi PT
Wijaya Sentosa tahun lalu, telah melakukan sosialisasi visi misi kepada karyawan pada periode
tahun 2015-2018 yaitu :
a. Sosialisasi visi dan misi dilaksanakan hari sabtu tanggal 28 Februari 2015 jam 19.00 – 21.00
bertempat di Ruang Meeting Log Pond. Pemberi materi sosialisasi adalah Hari Cahyono,
Maman, Remran dan M Jasin. Peserta sosialisasi adalah karyawan dari Dept Produksi,
Mekanik, Perencanaan dan Survey serta Kelola Sosial. Peserta sosialisasi sebanyak 29 per-
sonel.
b. Sosialisasi visi misi dilaksanakan tanggal 22 November 2016 di ruangan meeting logpond
yang dihadiri oleh departemen produksi, mekanik, perencanaan dan survey, pembinaan hu-
tan dan lingkungan, kelola social, dengan jumlah peserta 24 orang dan tanggal 4 Februari
2017 di ruang meeting sertifikasi dihadiri 40 orang
c. Sosialisasi visi misi kepada karyawan, khususnya karyawan baru. Hal ini dibuktikan dengan
berita acara dan daftar hadir sosialisasi visi dan misi perusahaan tanggal 25 oktober 2017,
tanggal 5 Nopember 2017 dan tanggal 4 Desember 2017
d. Sosialisasi visi dan misi secara tahun 2018 dilakukan kepada karyawan, khususnya karya-
wan baru bersamaan dengan kegiatan safety induction antara lain tanggal 5, 6 maret 2018
Selain itu juga telah dilakukan sosialisasi visi misi secara tidak langsung berupa pemasangan
poster, leaflet ditempat yang mudah terlihat, antara lain di base camp Simei Km 0 (kantor, ruang
meeting, mess karyawan) log pond, Camp produksi KM 8 dan Km 14, Lokasi persemaian.
Disamping itu PT Wijaya Sentosa juga telah melakukan sosialisasi visi dan misi kepada masyara-
kat dilakukan pada saat kegiatan sosialisasi kegiatan RKT setiap tahun. Sosialisasi visi misi
kepada masyarakat pada kurun waktu tahun 2015 - 2018 adalah :
a. Sosialisasi visi misi kepada masyarakat dilakukan pada tanggal 20 Januari 2015 kepada
kampung Werianggi, Dusner, Sandey dan Somboroko.
b. Sosialisasi visi misi kepada masyarakat dilakukan pada tanggal 20 Januari 2015 kepada
kampung Werianggi, Dusner, Sandey dan Somboroko.
c. Sosialisasi visi misi kepada masyarakat dilakukan pada tanggal 6 agustus 2016 kepada kam-
pung Werianggi, Dusner, Sandey dan Somboroko.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 60 dari 324
d. Sosialisasi visi misi kepada masyarakat dilakukan pada tanggal 5 Desember 2017 kepada
kampung Werianggi, Dusner, Sandey dan Somboroko.
e. Sosialisasi visi misi kepada masyarakat dilakukan pada tanggal 6 April 2018 kepada kam-
pung Werianggi, dan Tamoge. Terdapat bukti sosialisasi yaitu berita acara sosialisasi dan
foto kegiatan.
Pada periode audit Penilikan I tahun 2020 PT Wijaya Sentosa telah melakukan sosialisasi seperti
tahun sebelumnya baik kepada karyawan maupun kepada masyarakat sekitar areal kerja yang
terkena dampak kegiatan pengelolaan. Visi dan Misi kepada karyawan dilakukan ketika karyawan
baru masuk kerja sebagai contoh
Berita Acara Sosialisasi Visi dan Misi Perusahaan tanggal 27 Januari 2020 dari PT Wijaya
Sentosa kepada Joko Tri Wahyono jabatan helper chainsaw.
Berita Acara Sosialisasi Visi dan Misi Perusahaan tanggal 27 Januari 2020 dari PT Wijaya
Sentosa kepada Muheri Setiawan jabatan helper Traktor.
Berita Acara Sosialisasi Akhir Rencana Kerja Tahunan RKT 2020 (Pembayaran Sinara
Rencana Kerja Tahunan RKT 2020) tanggal 7 Desember 2019 di kampung Simei (Rumah
Bapak Enos Yoweni)
Gambar 5.Pra-3. Pemampangan Baliho Visi dan Misi di Kantor Persemaian dan Klinik Camp
Simei PT Wijaya Sentosa
Pada periode audit Penilikan I menunjukan telah adanya bukti-bukti sosialisasi visi misi perus-
ahaan kepada karyawan dan masyarakat berupa berita acara dan daftar hadir. Dengan demikian,
kegiatan sosialisasi visi misi perusahaan telah dilakukan untuk semua level karyawan dan
masyarakat sekitar areal kerja PT Wijaya Sentosa.
Kesimpulan
Sosialisasi Visi dan Misi IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa dilakukan mulai dari level pemegang izin
(karyawan) dan masyarakat setempat.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK
Alat Penilaian (Verifier 1.2.3)
Kesesuaian Visi, Misi dengan Implementasi PHL.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 61 dari 324
Hasil Verifikasi
PT Wijaya Sentosa telah menetapkan visi dan misi perusahaan yang selanjutnya akan
mengimplementasikan pengelolaan hutan lestari sesuai dengan visi dan misi tersebut.
Berdasarkan verifikasi dokumen, PT Wijaya Sentosa telah melakukan upaya melaksanakan
pengelolaan hutan lestari sesuai visi misi perusahaan. Pada kurun waktu lima tahun terakhir-2018,
pada dokumen RKTUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa dan laporan bulanan pelaksanaan
RKTUPHHK-HA lima tahun terakhir dapat diketahui implementasi visi misi terkait dengan kegiatan
Pengelolaan hutan lestari meliputi kegiatan penataan batas areal kerja, penataan kawasan
lindung, kegiatan TPTI, perlindungan dan pengamanan hutan, kegiatan pengelolaan lingkungan,
kegiatan kelola sosial, dan lain-lain.
Penataan Batas Areal Kerja
Setelah perubahan nama dari PT Wapoga Mutiara Timber Unit I menjadi PT Wijaya Sentosa,
dilakukan rekonstruksi tata batas untuk merealisasikan batas hingga temu gelang. Sebagai tindak
lanjut telah disahkannya Pedoman Tata Batas Pernyataan Nomor 76/KUH-2/IUPHHK-HA/2015
tanggal 13 Juli 2015 tentang Rencana Penataan Batas Areal Kerja izin Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu pada hutan Alam (IUPHHK-HA) PT Sinar Wijaya Sentosa dan Batas Persekutuan
dengan IUPHHK-HA PT Wukirasari di Kabupaten Teluk Wondama Provinsi Papua Barat. Telah
dilakukan konsultasi publik 29 Februari – 4 Maret 2016.
PT Wijaya Sentosa telah menyampaikan permohonan kepada Kepala Balai Pemantapan
Kawasan Hutan Wilayah XVI untuk penyusunan Instruksi Kerja kegiatan penataan batas tersebut
melalui Surat Nomor 003/SR-WS/KP/II/2017 tanggal 10 Februari 2017 perihal Penyampaian
tenang Pelaksanaan Penataan Batas Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada
Hutan Alam (IUPHHK-HA) di Kabupaten Teluk Wondama.
Pada tahun 2017, sebagai dasar pelaksanaan penataan batas PT Wijaya Sentosa di lapangan
telah diterbitkan instruksi Kerja Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XVI Nomor:
INS.35/BPKH.XVII-1/2017 tanggal 16 Februari 2017 tentang Pelaksanaan Pengukuran dan
Penataan Batas Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam dalam
Hutan Produksi (IUPPHK-HA) PT Wijaya Sentosa dan Batas Persekutuan dengan PT Wukira Sari
(Tahap I). Disamping itu PT Wijaya Sentosa telah menandatangani kerja sama dengan pihak
ketiga untuk pelaksanaan penataan batas areal IUPHHK-HA.
Selanjutnya pada tahun 2018, PT Wijaya Sentosa telah melakukan penataan batas sebagian
areal kerja dengan PT Berkat Setiakawan Abadi dan PT Menara Wasior dengan panjang
158.685,44 meter yang dilaksanakan pada tanggal 11 Nopember sd 22 Desember 2017 di bawah
pengawasan Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah XVII Manokwari dengan
Bimbingan Teknis dari Dinas Kehutanan provinsi Papua Barat, pendamping Distrik Nikiwar, Distrik
Kuriwamesa, Distrik Windesi. PT Wijaya Sentosa telah membuat draft laporan hasil penataan
batas tersebut pada bulan Maret 2018. Namun demikian belum mendapatkan pengesahan dari
pejabat yang berwenang. Berdasarkan laporan penataan batas tersebut, Realisasi Tata Batas
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 62 dari 324
secara keseluruhan adalah sebesar 158.685,44 meter (47%) dari total target sepanjang 338.511
meter.
Kegiatan Penataan Kawasan Lindung
Bentuk kegiatan penataan kawasan lindung yang dilaksanakan oleh PT Wijaya Sentosa antara
lain adalah penataan batas kawasan lindung Buffer Zone Hutan Lindung, Sempadan Sungai,
Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah (KPPN), dan Kawasan Lereng >40%. Setiap tahun PT
Wijaya Sentosa menyusun rencana dan realisasi penataan batas berupa Pemasangan Tanda
Batas Kawasan Lindung. Rencana dan realisasi kegiatan penataan batas kawasan lindung
terakhir disajikan ditabel berikut :
Tabel V.Pr-5. Rencana dan Realisasi Kegiatan Pemasangan Tanda Batas Kawasan Lindung
PT Wijaya Sentosa Tahun 2019
No
Jenis Satuan
Panjang Batas Seluruh
Realisasi
Km % Km %
1 Buffer Zone Hutan Lindung
Km 231.78 14,16 65 3,97
2 Sempadan : - Sungai Km 812.34 49,64 296 18,09
- Pantai Km 25.46 1,56 20 1,22
- Mata Air Km 11.16 0,68 10 0,61
3 Kawasan Lereng >40%
Km 200.35 12,24 8 0,49
4 KPPN Km 25.24 1,54 8 0,49
5 Rawa Basah Km 109.25 6,68 0.08 0,005
6 HCVF Km 220.79 13,49 110,78 6,77
Jumlah 1,636.37 100 517,86 31,65
Sumber : RKTUPHHK-HA Tahun 2020 dan Laporan Pelaksanaan RKTUPHHK-HA Bulan Desember 2019.
Sampai dengan periode audit Penilikan I menunjukan PT Wijaya Sentosa belum menyelesaiakan
penataan batas kawasan lindung di areal konsesi yang telah ditetapkan.
Kegiatan TPTI
Jenis kegiatan Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) yang dilaksanakan oleh PT Wijaya Sentosa
adalah kegiatan Penataan Areal Kerja (PAK), Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan
(ITSP), Pembukaan Wilayah Hutan (PWH), Penebangan, Penanaman dan Pemeliharaan
Tanaman Pengayaan (pengadaan bibit, pengayaan, areal tanah kosong, kiri kanan jalan
angkutan kayu), selanjutnya disajikan dalam Tabel berikut.
Tabel V.Pr-6. Rencana dan Realisasi Kegiatan TPTI PT Wijaya Sentosa Tahun 2019
No Jenis kegiatan Satuan Rencana Realisasi (%)
1 PAK Km 104 104 100,00
2 ITSP Ha 3,562 3,562 100,00
3 PWH Km 35,6 17,44 48,99
4 Penebangan M3 136.562,70 97.612,83 71,47
5 Penanaman Batang 114.000 89.495 78,50
a Pengadaan Bibit Batang 102.758 78.895 76,78
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 63 dari 324
b Pengayaan Ha 129 96,07 78,58
c Penanaman Tanah Kosong Ha - - -
d Penanaman Kiri Kanan Jalan Ha 12 8,50 70,83
6 Pemelihaaan Tanaman Ha
a Pemeliharaan Tanaman Pengayaan
Ha 119 63 52,94
b Pemeliharaan Tanaman pada Areal Tanah Kosong
Ha - - -
c Pemeliharaan Tanaman pada Kiri Kanan Jalan
Ha 5 0 0
d Pemeliharaan pohon binaan Ha 3.696 2.880 77,92
Sumber : RKTUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa Tahun 2020 dan Laporan Pelaksanaan RKTUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa Bulan Desember 2019
Kegiatan Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan pengelolaan dampak lingkungan meliputi pengelolaan dan pengelolaan dampak fisik
kimia, dampak biologi setiap RKT. Adapun data tahun 2019 selengkapnya disajikan dalam Tabel
berikut.
Tabel V.Pr-7. Rencana dan Realisasi Kegiatan Pengelolaan dan Pemantauan Dampak
Lingkungan PT Wijaya Sentosa Tahun 2019
No Jenis Rencana 2019
Realisasi Lokasi
I Dampak Fisik Kimia
Fisik Kimia
- Erosi dan Sedimentasi Pengamatan Erosi Pengamatan Erosi Jalan Sarad dan Areal Terbuka Inlet dan Outlet Sungai di Blok RKT
- Kualitas Air Pengukuran DO,pH, Debit Air, Kekeruhan
Pengukuran DO,pH, Debit Air, Kekeruhan
Biologi
- Struktur dan komposisi
tegakan PSP PSP Areal blok Tebangan
dan Kawasan Lindung
- Satwa Liar keragaman dan
kelimpahan Monitoring Flora Fauna Monitoring Flora
Fauna Areal blok Tebangan dan Kawasan Lindung
II Dampak Biotik
Kawasan Lindung
- KPPN Monitoring KPPN Monitoring KPPN Km 7
- Tegakan Benih Monitoring Flora Monitoring Flora Km 6
Biologi
- Vegetasi Hutan Alam PSP PSP Areal Blok Tebangan
dan Kawasan Lindung
Sumber : RKTUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa Tahun 2020 dan Laporan Pelaksanaan RKTUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa s/d Bulan Desember 2019
Kegiatan Kelola Sosial
Berdasarkan dokumen RKTUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa Tahun 2015-2019, terdapat program
kelola sosial yang direncanakan seperti pertanian menetap, peningkatan ekonomi, sarana
prasrana, sosial budaya, dan konservasi sumber daya hutan dan lingkungan. Sebagai contoh
adalah realisasi kegiatan kelola sosial PT Wijaya Sentosa Tahun 2019 yang disajikan dalam
tabel di bawah ini.
Tabel V.Pr-8. Rencana dan Realisasi Kegiatan Kelola Sosial PT Wijaya Sentosa Tahun 2019
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 64 dari 324
No Jenis Satuan 2019
% Rencana (Rp) Realisasi (Rp)
I
Penanggulangan dan penyelesaian konflik social
- Mekanisme atas klaim terhadap kesepakatn bersama
Paket 20.000.000 0 0
2 Denda adat dan Ganti Rugi Paket 20.000.000 0 0
3 Pelibatan masyarakat dalam perencanaan dan distribyusi manfaat pengelolaan SDA hutan
a.Pelibatan Masyarakat dalam pembuatan batas-batas partisipatif : batas wilayah adat / ulayat , batas areal kerja produktif IUPHHK-HA dengan areal intentif masyarakat,batas batas areal yang dilindungip
paket 20.000.000 9.130.030 46
b. Ritual dan Syukuran Adat memulai RKT (SINARA)
Paket 30.000.000 42.582.000 142
c. Implementasi bagi hasil hutan / produksi (hak ulayat)
Paket 9.482.500.300 7.735.180.750 82
d. Operasional Pembagian hak ulayat
Paket 130.000.000 71.200.000 55
e. Kompensasi logpond dan jalan mainroad
220.000.000 275.000.000 125
4 Sosialisasi tentang IUPHHK-HA dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan SDA Hutan
Paket 12.000.000 6.500.000 54
Sub total 9.934.500.300 8.139.592.750 81,9
II
1
Penguatan Kelembagaan Sosial dan Ekonomi Masyarakat
Penguatan Pertanian Menetap dan Pengelolaan HHBK
Paket
30.000.000
23.320.000 78
2 Keamanan dan Ketertiban Sosial
Biulan - - -
3
Penguatan Hubungan Lembaga Masyarakat dan Lembaga Pemerintah Daerah, LSM, dan Lembaga lainnya
Bulan 1.139.400.000 1.139.400.000 100
4
Pembinaan perdagangan (Belanja Sayur & Ikan dari Kelompok Pedagang Masyarakat)
Minggu 1.040.000.000 877.391.000 84,4
3 Kemitraan Sewa Perahu Penyeberangan Masyarakat
Bulan 252.000.000 196.000.000 77,8
Sub total 2.461.400.000 2.236.111.000 91
III Bantuan Prasarana Umum
1 BBM u/ Transportasi Laut dan penerangan1,500 liter/bulan
bulan 276.000.000 193.321.000 70
2 Prasarana Pendidikan Paket 48.000.000 20.500.000 43
3 Material dan Pembangunan Rumah/ Fasilitas Umum
Paket 132.000.000 51.800.000 39
4 Pembangunan 1 Gereja Kampung Werianggi-Tamoge
Paket 180.000.000 61.384.500 34
5 Pembangunan 1 Rumah Tokoh Masyarakat Marga Imburi
Paket 150.000.000 - 0
6 Perluasan Kampung Baru di Sandey
Paket 150.000.000 - 0
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 65 dari 324
7 Pemeliharaan dan Perbaikan Jalan/ Drainase Kampung
Paket 150.000.000 88.090.000 59
8 Pembukaan Lahan/Perluasan Kampung
Paket 150.000.000 - 0
Sub total 1.236.000.000 415.095.500 34
IV Pelayanan Pendidikan dan Sosial
1 Bantuan Keagamaan dan Adat Paket 180.000.000 110.500.000 61
2 Bantuan Beasiswa dan Pelayanan Pendidikan
Bulan 192.000.000 122.750.000 64
3 Pelayanan Klinik Camp Simei Bulan 18.000.000 12.962.869 72
4 Bantuan Biaya Transportasi dan Pengobatan Rujukan
Bulan 216.000.000 166.250.000 77
5 Bantuan BAMA (Bahan Makanan) dan lain-lain pada masyarakat
Bulan 276.000.000 180.473.250 65
6 Pembinaan Kepemudaan dan Olah Raga
Paket 120.000.000 82.350.000 69
7 Pelatihan Keterampilan Masyarakat (Mekanik dan Pertukangan)
Paket 200.000.000 43.184.960 22
8 Bantuan Dana Kedukaan Periodik 156.000.000 79.500.000 51
9 Mobil Transportasi Masyarakat 500 Ltr /bulan solar
Bulan 78.000.000 84.076.000 108
10 Pemberian makanan tambahan untuk anak-anak
Periodik 24.000.000 14.536.262 61
Sub total 1.460.000.000 896.583.262 61,4
V
1
Operasional dan Pengembangan Sosialisasi Perlindungan dan Pengamanan Hutan
Paket 2.500.000 2.500.000 100
2 Pengembangan Posko Linhamut Kolaborasi dg Masyarakat Adat
Paket 20.000.000 15.000.000 75
3 Keamanan dan Ketertiban Sosial
Bulan 372.000.000 372.000.000 100
4 Patroli Pengamanan Hutan Bulan 12.000.000 12.052.000 100
5 Monitoring dan Evaluasi Bulan 12.000.000 12.017.000 100
6 Studi Social Impact Assessment (SIA) dan Perluasan PRA
Paket 200.000.000 200.000.000 100
7 Studi Potensi dan Peluang Pengembangan HHBK di PT WIJAYA SENTOSA
Paket - - 0
8 Administrasi dan Pelaporan Bulan 9.000.000 9.204.000 102
Sub total 677.500.000 622.773.000 99
Total 15.719.400.300 12.310.155,591 78,3
Sumber : Laporan Realisasi Program CSR Departemen Kelola Sosial RKT 2019.
Berdasarkan tabel diatas menunjukan PT Wijaya Sentosa telah merencanakan dan
merelaisasikan kegiatan kelola sosial melalui kegiatan CSR/CD yang diterima oleh masyarakat
sekitar yang terdampak.
Sumber Daya Manusia (SDM)
Berdasarkan verifikasi dokumen, PT Wijaya Sentosa telah berupaya memenuhi ketersediaan
tenaga teknis kehutanan (GANIS PHPL) sejak tahun 2015 sd 2018 yaitu GANIS PHPL
Perencanaan Hutan, GANIS PHPL Pemanenan Hutan, GANIS PHPL Pembinaan Hutan, GANIS
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 66 dari 324
PHPL Pengujian Kayu Bulat Rimba dan GANIS Kurpet yang mengacu pada Permenhut Nomor
: P. 54/Menhut-II/2014 Tanggal 27 Agustus 2014 Tentang Kompetensi Dan Sertifikasi Tenaga
Teknis Dan Pengawas Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari.
Sampai dengan periode audit Penilikan I tahun 2020, PT Wijaya Sentosa sudah memiliki tenaga
teknis PHPL yang terdapat pada semua kualifikasi Ganis yang disyaratkan. Data terakhir bulan
Maret 2020 Jumlah GANIS yang yang dimiliki PT Wijaya Sentosa adalah GANIS PHPL
Perencanaan Hutan 6 orang, GANIS PHPL Pemanenan Hutan 4 orang, GANIS PHPL Pembinaan
Hutan 8 orang, GANIS PHPL Pengujian Kayu Bulat Rimba 9 orang (lebih 1).
Disamping itu untuk mendukung kegiatan opersional, PT Wijaya Sentosa memiliki SDM yang
berasal dari bidang lain misalnya untuk personalia, keuangan, keamanan dan lain-lain
Berdasarkan buktii-bukti dokumen dan verifikasi lapangan menunjukan, PT Wijaya Sentosa telah
mengelola hutan sesuai dengan implementasi visi dan misi perusahaan, namun belum seluruhnya
dilaksanakan seperti realisasi tata batas areal kerja belum temu gelang dan realisasi penataan
kawasan lindung yang masih sebagian.
Kesimpulan
Implementasi PHL IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa sebagian sesuai dengan visi dan misi PHL.
Rekomendasi
Mengimplementasikan pengelolaan hutan produksi lestari sesuai dengan visi misi perusahaan
yang telah ditetapkan.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : SEDANG
Perhitungan Nilai Bobot Indikator 1.2. :
Indikator Verifier Bobot Nilai Aktual
Verifier
Nilai Tertimbang
Verifier
Nilai Maksimal
Verifier
1.2
1.2.1 D (2) 3 6 6
1.2.2 D (2) 3 6 6
1.2.3 D (2) 2 4 6
Jumlah 16 18
Nilai Kematangan Indikator 16/18 X100% = 88,89% (BAIK)
Kesimpulan Penilaian :
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai kematangan/bobot indikator seperti pada tabel di-
atas dapat disimpulkan bahwa indikator 1.2. mempunyai nilai bobot “BAIK”.
Indikator 1.3.
Jumlah dan Kecukupan Tenaga Profesional Terlatih dan Tenaga Teknis Pada Seluruh Tingkatan untuk Mendukung Pemanfaatan, Implementasi, Penelitian, Pendidikan dan Latihan
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 67 dari 324
Alat Penilaian (Verifier 1.3.1)
Keberadaan Tenaga Profesional Bidang Kehutanan di Lapangan pada Setiap Bidang Kegiatan Pengelolaan Hutan Sesuai Ketentuan yang Berlaku
Narasumber :
- Tunggul Anggoro
- Maman
- Rangga Prawira
Hasil Verifikasi
Hasil verifikas pada periode audit Peniikan I PT Wijaya Sentosa menunjukan bahwasanya tahun
2020 terbit Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No P.70/MenLHK/Set-
jen/KUM.1/10/2019 tanggal 17 Oktober 2019 tentang Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan pada Hutan Produksi sebagai
pengganti P.54/Menhut-II/2014 tentang Kompetensi dan Sertifikasi Tenaga Teknis dan
Pengawas Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Peraturan Direktorat Jen-
deral PHPL No. P.16/PHPL-IPHH/2015 tanggal 24 November 2015 tentang Petunjuk Pelaksa-
naan Kewajiban Pengelola Hutan dan Pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Produksi, Izin
Usaha Industri Primer Hasil Hutan dan Tempat Penampungan Terdaftar untuk Memiliki dan/atau
Mempekerjakan Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari yaitu Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor P.70/MenLHK/Setjen/KUM.I/10/2019 tanggal 17
Oktober 2019 tentang Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dalam Pengelolaan
dan Pemanfaatan Hutan pada Hutan Produksi.
Berdasarkan hasil verifikasi dokumen Laporan Tenaga Kerja PT Wijaya Sentosa diketahui
jumlah sarjana kehutanan dan tenaga teknis kehutanan (Ganis PHPL) di lapangan pada setiap
bidang kegiatan pengelolaan hutan yang dimiliki oleh PT Wijaya Sentosa kurun waktu lima
tahun terakhir disajikan pada tabel berikut.
Tabel V.Pr-9. Ketersediaan Tenaga Teknis Kehutanan IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa Tahun
2015-2020
Tenaga Teknis PHPL (GANIS
PHPL)
Tahun
2015 2016 2017 2018 2019 2020 Standard *
CANHUT 1 3 4 4 6 6 6
NENHUT 1 1 - 1 4 4 4
PKBR 3 4 4 4 7 9 8
KURPET - 1 1 1 1 1 1
BINHUT 1 1 1 1 8 8 8
Total 28 27
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 68 dari 324
Sumber : Daftar Tenaga Teknis Kehutanan PT Wijaya Sentosa Pebruari Tahun 2020
‘* Perdirjen PHPL P.16 PHPL-IPHH 2015
Berdasarkan tabel diatas, pada tahun 2020 PT Wijaya Sentosa sudah memiliki tenaga teknis
PHPL yang terdapat pada semua jenis Ganis yang disyaratkan. Adapun jumlah persentase
ketersediaan Ganis PHPL PT Wijaya Sentosa adalah 28/27 x 100% = 103,7%. Adapun data
lengkap sarjana kehutanan dan Ganis PHPL yang dimiliki PT Wijaya Sentosa tahun 2020 disajikan
pada tabel berikut.
Tabel V.Pr-10. Karyawan PT Wijaya Sentosa berlatar belakang pendidikan kehutanan
No Nama Karyawan
Latar Belakang Kehutanan Tingkat Keterangan
1. Didik Prihannanto S1-Kehutanan UGM Support Grup-Jakarta
2. Heri Binawan S1 Kehutanan UGM Support Grup-Jakarta
3. Andi Taufik Husein S1 Kehutanan IPB Support Grup-Jakarta
4. Abdul Azis Muzaki S1 Kehutanan IPB Support Grup-Jakarta
5. Maman Lulusan AIK Staff Camp
6. Asrul Rasid Hasibuan Lulusan UGM Staff Camp
7. Ismail Eko Yuswantoro S1 Kehutanan Instiper Staff Camp
8 Lili Nurindah Sari Siregar S1 Kehutanan IPB Staff Camp
9. Tunggul Anggoro S1 Kehutanan Unila Staff Camp
10. Rizky Tria Nugraha S1 Kehutanan Intan Staff Camp
11 Alvita Rosa S1 Kehutanan IPB Staff Camp
12 Sri Surahmi S1 Kehutanan IPB Staff Camp
13 Firdha Asyifa S1 Kehutanan IPB Staff Camp
14 Rangga Perwira D3 Kehutanan UGM Staff Camp
15 Azwadri S1 Kehutanan IPB Staff Camp Sumber : Laporan Tenaga Profesional Bidang Kehutanan PT Wijaya Sentosa Tahun 2020
Tabel V.Pr-11. Ganis PHPL PT Wijaya Sentosa tahun 2020
No Nama GANIS PHPL Kualifikasi Nomor Register Masa Berlaku
1. Asrul Rasid Hasibuan Canhut 00264-16/CANHUT/XXIII/2018 s/d 7 Juni 2021
2. Ahmad Nasikun Canhut 00375-16/CANHUT/XXXIII/2016 s/d 27 September 2019
3. Agustinus Canhut 00400-16/CANHUT/XXXIII/2017 s/d 02 Mei 2020
4. Markus Lotto Canhut 00479-16/CANHUT/XXXIII/2018 s/d 11 April 2021
5. Muhamad Huri Hermawan Canhut 00480-16/CANHUT/XXXIII/2018 s/d 11 April 2021
6. Wistro Ngonguru Canhut 00483-16/CANHUT/XXXIII/2018 s/d 11 April 2021
7. Ismail Eko Yuswantoro Binhut 00382-18/CANHUT/XXIII/2017 s/d 25 Januari 2020
8 Sandra Purnama Binhut 0451-16/BINHUT/XXXIII/2018 s/d 19 Maret 2021
9. Iwan Santoso Binhut 0452-16/BINHUT/XXXIII/2018 s/d 19 Maret 2021
10. Martolomius Binhut 0453-16/BINHUT/XXXIII/2018 s/d 19 Maret 2021
11 Abdul Sobur Binhut 0520-16/BINHUT/XXXIII/2019 s/d 23 April 2022
12. Dimas Andre Gunadi Binhut 0521-16/BINHUT/XXXIII/2019 s/d 23 April 2022
13. Rizky Tria Nugraha Binhut 0456-16/BINHUT/XXXIII/2018 s/d 19 Maret 2021
14. Ilham Maulana Binhut 0457-16/BINHUT/XXXIII/2018 s/d 19 Maret 2021
15. Lili Nurindah Sari Siregar Kurpet 00364-16/KURPET/XXXIII/2016 s/d 27 September 2019
16. Adib Gunawan Nenhut 00352-16/NENHUT/XXXIII/2016 s/d 23 Juni 2019
17. Denny Christian Pical Nenhut 00463-16/NENHUT/XXXIII/2018 s/d 21 Maret 2021
18. Ronny Kawulusan Nenhut 00465-16/NENHUT/XXXIII/2018 s/d 21 Maret 2021
19. Taslim Resi Nenhut 00466-16/NENHUT/XXXIII/2018 s/d 21 Maret 2021
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 69 dari 324
20. Helpris Sitompul PKBR 00205-16/PKB-R/XXXIII/2017 s/d 12 Maret 2020
21. Supeno PKBR 00189-16/PKB-R/XXXIII/2018 s/d 7 Oktober 2021
22. Nyaman PKBR 00347-16/PKB-R/XXXIII/2016 s/d 12 April 2019
23. Fernando S. Nainggolan PKBR 00209-16/PKB-R/XXXIII/2017 s/d 22 Maret 2020
24. Mohamad Monir Asngadi PKBR 00436-16/PKB-R/XXXIII/2018 s/d 11 Maret 2021
25. Rasdino Silalahi PKBR 00437-16/PKB-R/XXXIII/2018 s/d 11 Maret 2021
26. Jupri Ali PKBR 00192-16/PKB-R/XXXIII/2019 s/d 4 Januari 2023
27 Muhammad Yunus Johari PKBR 00513-16/PKB-R/XXXIII/2019 s/d 23 April 2022
28 Husen Umar PKBR 00510-16/PKB-R/XXXIII/2019 s/d 23 April 2022 Sumber : Laporan Tenaga Profesional Bidang Kehutanan PT Wijaya Sentosa Tahun 2020
Kesimpulan
Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa di lapangan
tersedia pada setiap bidang kegiatan pengelolaan hutan.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK
Alat Penilaian (Verifier 1.3.2)
Peningkatan Kompetensi SDM
Hasil Verifikasi
Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja dalam melaksanakan tugasnya
adalah dengan dilakukannya kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan. Pelaksanaan
kegiatan pendidikan dan pelatihan lebih diarahkan pada tenaga kerja teknis, dimana kelompok
tenaga ini yang secara teknis merupakan tulang punggung bagi keberhasilan kegiatan
pemanfaatan hasil hutan kayu.
Mempertimbangkan lingkup kegiatan pemanfaatan, pendidikan dan pelatihan yang dinilai perlu
untuk diikuti dan dikembangkan secara mandiri meliputi pendidikan dan pelatihan yang terkait
dengan manajemen kawasan, manajemen tegakan dan manajemen kelembagaan.
PT Wijaya Sentosa telah menyusun rencana pelatihan setiap tahun berdasarkan hasil identifikasi
kebutuhan pelatihan dan mekanisme nya telah diatur dalam SOP pelatihan. Dalam perode lima
tahun terakhir 2015 sampai dengan 2019, terdapat bukti bahwa PT Wijaya Sentosa telah
menyusun rencana pelatihan dan merealisasikan rencana tersebut. Prosentase realisasi kegiatan
pelatihan sebagai peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) PT Wijaya Sentosa
Tahun 2015-2018 adalah 109,06%, 118,18%, 115,02% dan 82,97 %
Adapun Rencana dan realiasasi pelatihan PT Wijaya Sentosa setahun terakhir yaitu tahun 2019
disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel V.Pr-12. Rencana dan Realisasi Kegiatan Pelatihan PT Wijaya Sentosa Tahun 2019
No Nama Pelatihan Rencana Realisasi Prosentase
1 Penyegaran Ganis PHPL 0 1 100
2 Training Winch Allied Trakindo 0 2 100
3 Diklat Ganis PHPL PKB-R 0 2 100
4 Diklat Ganis PHPL Binhut 0 2 100
5 Pelatihan Drone dan GIS Dasar 0 3 100
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 70 dari 324
6 Penyegaran Ganis Nenhut 0 1 100
7 Penyegaran Ganis PHPL Canhut 0 1 100
8 Penyegaran Ganis PHPL Kurpet 0 1 100
9 Pelatihan P3K ke 1 0 4 100
10 Pelatihan P3K ke 2 0 4 100
11 Pelatihan Teknik RIL pada Kegiatan PWH 30 43 100
12 Pelatihan Sistem Manajemen CSR 0 12 100
13 Penyegaran Teknik RIL pd Kegiatan Pemanenan 34 56 100
14 Pelatihan FSC 2 2 100
15 Pelatihan Peningkatan SDM Bidang Sosial 0 10 100
16 Penyegaran Ganis Binhut 0 1 100
17 Penyegaran Ganis PKB-R 0 1 100
18 Pelatihan P3K ke 3 0 4 100
19 Pelatihan P3k ke 4 0 4 100
20 Pelatihan APAR 0 4 100
21 Pelatihan Identifikasi Flora 35 26 74,29
22 Peltihan Identifikasi Fauna 35 26 74,29
23 Pelatihan Pengelolaan NKT 35 26 74,29
24 Pelatihan Pemakaian Alat 35 26 74,29
25 Identifikasi Teknik Penanaman dan Pemeliharaan 35 27 77,14
26 Pelatihan Identifikasi Merbau 0 16 100
27 Pelatihan APAR 0 3 100
28 Pelatihan P3K ke 5 0 3 100
29 Pelatihan P3K ke 6 0 3 100
30 Pelatihan P3K ke 7 0 3 100
31 Pelatihan P3K ke 8 0 4 100
Jumlah 95,94
Sumber : Laporan Realisasi Kegiatan Pelatihan PT Wijaya Sentosa sd Desember Tahun 2019
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa realisasi peningkatan kompetensi SDM IUPHHK-HA
PT Wijaya Sentosa, berdasarkan jumlah peserta realisasi pelatihan adalah sebesar 95,94 % (di
atas 70%) dari rencana. Terdapat bukti-bukti pelaksanaan kegiatan pelatihan tersebut berupa su-
rat tugas, laporan, atau daftar hadir.
Kesimpulan
Realisasi peningkatan kompetensi SDM IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa sebesar 95,94 % (di atas
70%) dari rencana sesuai kebutuhan.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK
Alat Penilaian (Verifier 1.3.3)
Ketersediaan Dokumen Ketenagakerjaan
Hasil Verifikasi
Berdasarkan analisa dokumen ketenagakerjaan IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa, dokumen
ketenaga-kerjaan adalah sebagai berikut :
1. Peraturan Perusahaan
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 71 dari 324
Pada kurun waktu 2014-2019, PT Wijaya Sentosa telah memiliki Peraturan Perusahaan
IUPHHK-HA yang ditetapkan oleh Direktur Utama dan disahkan oleh Kepala Dinas Tenaga
Kerja dan transmigrasi Kabupaten Teluk Wondama. Dokumen Peraturan perusahaan yang
telah disahkan tersebut antara lain :
a. Peraturan Perusahaan IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa yang ditetapkan oleh Direktur
Utama pada tanggal 3 Pebruari 2015 dan disahkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Teluk Wondama pada tanggal 04 Maret 2015. Peraturan
Perusahaan IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa berlaku selama 2 (dua) tahun terhitung
mulai tanggal 3 Pebruari 2015 sampai dengan 3 Pebruari 2017
b. Peraturan Perusahaan IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa yang ditetapkan oleh Direktur
Utama pada Pada tanggal 7 Januari 2017 dan disahkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Teluk Wondama pada tanggal 27 Maret 2017, No.
566/04/DHKT-TWIII//2017. Peraturan Perusahaan IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa
berlaku selama 2 (dua) tahun terhitung mulai tanggal 7 Januari 2017 sampai dengan 7
Januari 2019. Peraturan perusahaan ini berisi hak dan kewajiban dari karyawan.
c. Peraturan Perusahaan IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa yang ditetapkan oleh Direktur
Utama pada Pada tanggal 1 Januari 2019 dan disahkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Teluk Wondama pada tanggal 28 Januari 2019, No.
566/66/TRANS-TW/I/2019. Peraturan Perusahaan IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa
berlaku selama 2 (dua) tahun terhitung mulai tanggal 28 Januari 2019 sampai dengan 28
Januari 2021. Peraturan perusahaan ini berisi hak dan kewajiban dari karyawan
2. Dokumen Wajib Lapor Ketenagakerjaan
PT Wijaya Sentosa melaporakan data jumlah karyawan kepada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Teluk Wondama setiap tahun. Bukti pelaporan tersebut antara lain
form wajib lapor ketenagakerjaan PT Wijaya Sentosa. Dalam kurun waktu 2015-2019 telah
dilakukan pelaporan yaitu:
a. Pelaporan tahun 2019 tanggal 17 September 2019
b. Pelaporan tahun 2018 tanggal 6 Agustus 2018
c. Pelaporan tahun 2017 tanggal 7 Agustus 2017
d. Pelaporan tahun 2016 tanggal 27 Juli 2016
e. Pelaporan tahun 2015 tanggal 14 Juli 2015
Berdasarkan laporan ketenagakerjaan tahun 2018, data karyawan periode Agustus 2018
adalah sebanyak 483 orang yang terdiri dari karyawan tetap sebanyak 376 orang dan tidak
tetap sebanyak 107 orang.
3. Polis Asuransi (BPJS)
Berdasarkan verifikasi dokumen Jumlah Karyawan yang telah diikut sertakan dalam program
BPJS ketenagakerjaan dan kesehatan mulai tahun 2017. Adapun data kepesertaan BPJS
sd tahun 2019 disajikan pada tabel berikut :
Tabel V.Pr-13. Jumlah kepesertaan BPJS tahun 2017 -2019
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 72 dari 324
Sumber : Laporan BPJS sd tahun 2019
Berdasarkan tabel diatas, Kepesertaan BPJS ketenagakerjaan dan kesehatan tahun 2019
sudah semua diikutsertakan. Hal ini dibuktikan dengan pembayaran iuran BPJS setiap tahun.
Untuk pembayaran BPJS, jumlah yang dibayarkan sudah sesuai.
4. Upah Minimum Provinsi (UMP).
Berdasarkan verifikasi dokumen, PT Wijaya Sentosa telah memiliki SK Gubernur Papua
Barat terkait Upah karyawan setiap tahun. Adapun keputusan mengenai upah disampaikan
berikut :
a. Surat Keputusan Gubernur Papua Barat Nomor 561/198/10/2015 tanggal 22 Oktober 2015
tentang penetapan upah minimum Provinsi dan Upah Minimum Sektoral Provinsi Papua Barat
Tahun 2016
a. Surat Keputusan Gubernur Papua Barat Nomor 561/247/11/2016 tanggal 1 November 2016
tentang penetapan upah minimum Provinsi dan Upah Minimum Sektoral Provinsi Papua Barat
Tahun 2017
b. Surat Keputusan Gubernur Papua Barat Nomor 561/198/11/2017 tanggal 1 November 2017
tentang penetapan upah minimum Provinsi dan Upah Minimum Sektoral Provinsi Papua Barat
Tahun 2018
c. Surat Keputusan Gubernur Papua Barat Nomor 561/215/10/2018 tanggal 30 oktober 2018
tentang penetapan upah minimum Provinsi dan Upah Minimum Sektoral Provinsi Papua Barat
Tahun 2019
d. Surat Keputusan Gubernur Papua Barat Nomor 561/244/10/2019 tanggal 1 November 2019
tentang penetapan upah minimum Provinsi dan Upah Minimum Sektoral Provinsi Papua Barat
Tahun 2020
Berdasarkan verifikasi dokumen, Jumlah upah karyawan yang dibayarkan perusahaan sudah
memenuhi UMSP provinsi Papua Barat pada periode berjalan.
Sedangkan untuk periode tahun 2020, di dalam keputusan Gubernur disebutkan sebagai
berikut :
a. Upah minimum Sektoral Provinsi (UMSP) Papua Barat Sub Sektor Kehutanan,
Perkebunan, dan Perikanan sebesar Rp 3.134.600,- (tiga juta seratus tiga puluh empat
enam ratus ribu rupiah) per bulan.
b. Pembayaran upah minimum bagi pekerja harian lepas, ditetapkan secara upah bulanan
yang dibayarkan berdasarkan jumlah hari kehadiran, dengan perhitungan upah sehari
dengan ketentuan sebagai berikut:
No Jenis Kepesertaan BPJS 2017 2018 2019
1 BPJS Ketenagakerjaan
Teregister 404 438 491
Total Karyawan 404 (100%) 438(100%) 491 (100%)
2 BPJS Kesehatan
Teregister 375 (92%) 435 (99%) 491 (100%)
Total Karyawan 404 438 491
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 73 dari 324
1. Bagi pekerja harian pada perusahaan dengan system waktu 6 (enam) hari kerja
dalam seminggu, upahnya sehari sebesar Upah Minimum sebulan dibagi 25 (dua
puluh lima) hari kerja
2. Bagi pekerja harian pada perusahaan dengan system waktu 5 (lima ) hari kerja dalam
seminggu, upahnya sehari sebesar Upah Minimum sebulan dibagi 21 (dua puluh
satu) hari kerja
c. UMP tersebut berlaku sejak tanggal 1 Januari 2020 sampai dengan tanggal 31 Desember
2020.
Berdasarkan wawancara dan verifikasi dokumen, upah karyawan per Januari 2020 sudah
sesuai dengan SK Gubernur Papau Barat tentang upah Minimum provinsi yaitu sebesar Rp
3.134.000,-.
Disamping itu PT Wijaya Sentosa juga telah memiliki dokumen promosi karyawan tahun 2019.
Dari dokumen tersebut, terdapat 33 orang yang mendapat promosi jabatan dari golongan A
menjadi B, dari B menjadi C dan C menjadi D. Contoh karyawan tersebut adalah Dwi Sri
Wibowo menjadi Staff Administrasi Workshop (Gol. B) berdasarkan SK Manager Camp No.
025SK.MC/WS-SIM/VI/2019 tanggal 1 Juni 2019, Victor A Wagiarso ditetapkan sebagai Karu
Penebangan berdasarkan SK Manager camp no 024/SK.MC/WS-SIM/V/2019 tanggal 1 Juni
2019.
Berdasarkan verifikasi dokumen, setiap pekerja yang dipekerjakan mempunyai perjanjian
kerja antara lain PKWT misalnya PKWT No. 2100/HRD-WSR/WS/PKWT/X/2018 atas nama
Kalvin Dilis sebagai Operator Chainsaw 18 oktober 2018 dan PKWT no. 2010/HRD-
WSR/WS/PKWT/X/2018 tanggal 24 agustus 2018 sebagai helper traktor jalan berlaku enam
bulan
5. Serikat Pekerja/Kebebasan Berserikat
Berdasarkan verifikasi dokumen, PT Wijaya Sentosa memiliki Surat Edaran No. 016/SWG-
PH/II/2013 tanggal 8 Maret 2013, yang diperbarui dengan Surat Edaran No. 010/SE/DIR-
HPH/V/2019 tanggal 01 Mei 2019 tentang Kebebasan Berserikat yang ditandatangani oleh
Direktur DV Forestry. Dalam surat edaran tersebut diputuskan mengizinkan dan tidak akan
menghalangi setiap pekerja/karyawan untuk membentuk dan menjadi anggota Serikat
Pekerja/Serikat Buruh. Hak dan kewajiban peserta terkait kepesertaannya sebagai anggota
maupun pengurus dalam Serikat Pekerja diberikan sesuai dengan ketentuan perundangan
yang berlaku.
Pada tahun 2017, PT Wijaya Sentosa telah memiliki Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit dan
telah dicatatkan pada Dinas Transmigrasi Kabupaten Teluk Wondama dengan Tanda Bukti
Pencatatan No. 566/DT-TW/II/2017 tanggal 13 Februari 2017. Kepengurusan LKS Bipartit
telah ditetapkan melalui SK Manager Camp PT Wijaya Sentosa No. 080/SK.MC/WS-
Sim/XI/2014 tanggal 10 Nopember 2014. Pembentukan keanggotaan juga dibuatkan Berita
Acaranya pada tanggal 4 Nopember 2014.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 74 dari 324
Susunan pengurus lembaga kerjasama Bipartiti PT Wijaya Sentosa tahun 2017-2020
berjumlah 8 orang terdiri dari 3 orang wakil perusahaan dan 5 orang dari wakil pekerja.
Kepengurusan meliputi ketua, wakil ketua, sekretaris dan bendahara dan anggota.
Surat pencatatan LKS bipartit No. 560/19/DT-TW/II/2017 tanggal 13 Februari 2017 kepada
PT Wijaya Sentosa dari Kepala Dinas Transmigrasi Kab, Teluk Wondama.
Berdasarkan UU No. 13 tahun 2003 tentang lembaga kerjasama Bipartit Jo.
Permenakertrans RI NO. PER/32/MEN/XII/2008. Telah diterima permohonan pencatatan
lembaga Bipartit PT WIJAYA SENTOSA dengan surat 060/SR-WS/KC/III/2018 tanggal 1
Maret 2018. Lembaga Bipartit PT WIJAYA SENTOSA telah memenuhi ketentuan tersebut,
dan telah dicatat pada Dinas Transmigrasi Kab. Teluk Wondama dengan No. Bukti
pencatatan 008/CTT-LKS BIPARTIT/TRANS-TW/III/2018.
Untuk mendukung kegiatan LKS Bipartit, PT WIJAYA SENTOSA telah menetapkan SK
Manager Camp No. 002/SK.MC.WS-Sim/KP/III/2018 tanggal 1 Maret 2018 tentang
pelaksana tugas (Plt) sekretaris LKS Bipartit PT WIJAYA SENTOSA yaiitu Sdr. Yvonne
Febriansi Bulo. Dan SK MC No. 001/SK/MC/WS-SIMEI/III/2018 tentang susunan
keanggotaan LKS Bipartit. Berita acara pembaharuan Pembentukan susunan keanggotaan
lembaga Kerjasama Bipartit PT WIJAYA SENTOSA tanggal 1 Maret 2018.
Pada tahun 2020 Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit telah disahkan kembali sesuai
Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Teluk Wondama
Nomor :566/038/TRANSNAKER-TW/II/2020 tanggal 10 Februari 10 Februari 2020 tercatat
dengan nomor pencatatan 001/CTT-LKS BIPARTIT/TRANS-TW/II/2020 tanggal 10 Februari
2020
PT Wijaya Sentosa telah memiliki ketersediaan dokumen ketenagakerjaan yang lengkap.
Kesimpulan
Dokumen ketenagakerjaan IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa tersedia dan lengkap.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK
Perhitungan Nilai Bobot Indikator 1.3.
Indikator Verifier Bobot Nilai Aktual
Verifier
Nilai Tertimbang
Verifier
Nilai Maksimal
Verifier
1.3 1.3.1 CD (1) 3 3 3
1.3.2 D (2) 3 6 6
1.3.3 D (2) 3 6 6
Jumlah 15 15
Nilai Kematangan Indikator 15/15*100%= 100% (BAIK)
Kesimpulan Penilaian :
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 75 dari 324
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai kematangan/bobot indikator seperti pada tabel di
atas dapat disimpulkan bahwa Indikator 1.3 mempunyai nilai bobot “BAIK”
Indikator 1.4.
Kapasitas dan Mekanisme Untuk Perencanaan, Pelaksanaan, Pemantauan Periodik, Evaluasi, dan Penyajian Umpan Balik Mengenai Kemajuan Pencapaian (Kegiatan) IUPHHK-HA.
Alat Penilaian (Verifier 1.4.1)
Kelengkapan Unit Kerja Perusahaan Dalam Kerangka PHPL
Narasumber :
- Amirudin - Tunggul Anggoro - Maman - Rangga Perwira
Hasil Verifikasi
Kelengkapan Unit kerja perusahaan dalam kerangka pengelolaan hutan produksi lestari adalah
adanya struktur organisasi. Berdasarkan verifikasi dokumen PT Wijaya Sentosa telah memiliki
struktur organisasi perusahaan. Pada kurun waktu antara tahun 2015-2018 Struktur organisasi
PT Wijaya Sentosa yang telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama PT
Wijaya Sentosa sebagai berikut :
a. Nomor 08/SR-WS/KCXIXI/2016 Tanggal 1 November 2016
b. Nomor 002/SR-Dirut/WS/JKT/VIII/2017 Tanggal 03 Agustus 2017
c. Nomor 001/SR-Dirut/WS/JKT/II/2018 Tanggal 1 Pebruari 2018
d. Nomor 001/SK-WS/JKT/I/2019 Tanggal 1 Januari 2019
Pada periode audit Penilikan I, PT Wijaya Sentosa telah menetapkan struktur organisasi perus-
ahaan baru berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama PT Wijaya Sentosa Nomor 008/SK-
Dir/WS/JKT/III/2020 Tanggal 2 Maret 2020. Terdapat Dokumen Tugas dan Tanggung Jawab
Wewenang Golongan A dan B, Golongan E dan F yang berisikan mengenai job description
masing-masing posisi dalam struktur organsasi yang menjabarkan uraian tugas, wewenang, dan
tanggung jawab dari masing-masing jabatan.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 76 dari 324
Gambar 5.Pra-4. Struktur Organisasi PT Wijaya Sentosa
Dalam struktur organisasi tersebut menggambarkan Level kantor pusat yaitu di Jakarta yang
terdiri dari Direktur Divisi HPH dibantu dua Wakil Direktur Divisi HPH, dan Tim Audit Internal. Pada
tatanan lapangan terdapat posisi Manager Camp di bawah langsung Direktur Divisi HPH dibantu
oleh Wakil Manajer Camp. Selanjutnya manager camp membawahi sepuluh Kepala Departemen
sebagai berikut :
1. Kepala Departemen Mekanik
2. Kepala Departemen Perencanaan dan Survey
3. Kepala Departemen Keuangan dan Payroll
4. Kepala Departemen Produksi
5. Kepala Departemen Kelola Sosial
6. Kepala Departemen PUHH
7. Kepala Departemen Binhut dan Lingkungan
8. Kepala Departemen Personalia dan Umum
9. Kepala Departemen Logistik dan BBM
10. Kepala Departemen Sertifikasi dan CSR
Masing masing kepala departemen membawahi beberapa kepala seksi.
Berdasarkan gambar dan uraian di atas PT Wijaya Sentosa telah memiliki struktur organisasi dan
job description yang sesuai dengan pengelolaan hutan lestari, karena mencakup semua aspek
pengelolaan hutan produksi lestari yaitu aspek produksi, ekologi dan sosial. Namun demikian
pada beberapa posisi di struktur organisasi masih ditemukan jabatan rangkap seperti wakil
manajer dan kepala departemen produksi yang dijabat oleh satu orang, ini dapat menyebabkan
adanya benturan kepentingan pada saat operasional kegiatan. Dengan demikian struktur
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 77 dari 324
organisasi PT Wijaya Sentosa masih sebagian sesuai dengan kerangka Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari.
Kesimpulan
Tersedia struktur organisasi IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa dan job description yang telah
disahkan oleh Direksi namun masih terdapat adanya rangkap jabatan pada struktur organisasi
sehingga struktur organisasi masih sebagian sesuai dengan pengelolaan hutan produksi lestari.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : SEDANG
Alat Penilaian (Verifier 1.4.2)
Keberadaan Perangkat Sistem Informasi Manajemen dan Tenaga Pelaksana
Hasil Verifikasi
Sistem Informasi Manajemen (SIM) menggunakan unsur-unsur perangkat keras (hardware),
perangkat lunak (software), data base, prosedur dan petugas pengoperasian. Sistem Informasi
Manajemen IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa mengacu pada SOP Sistem Informasi Manajemen
(SIM), dengan tujuan membangun data base yang diperlukan dalam sistem PHPL, sebagai
perangkat untuk mendukung perencanaan bersifat strategis, pengendalian manajemen, dan
pengendalian operasional dalam sistem PHPL, dan juga SIM merupakan sebagai alat bantu
dalam mekanisme pengambilan keputusan dalam perusahaan yang dapat mensinkronkan setiap
keputusan dalam setiap jenjang organisasi.
Berdasarkan verifikasi dokumen, pada periode tahun 2016-2020, PT Wijaya Sentosa telah
menetapkan tenaga pelaksana SIM sesuai Surat Keputusan Manager Camp sebagai berikut :
a. No. 19/SK-MC/WS-SIMEI/XII/2016 tanggal 1 Desember 2016 tentang penunjukan SDM
penanggung jawab operator sistim informasi manajemen PT Wijaya atas nama Sdr. Elsa
Puji Haryati
b. No. 032/SK-MC/WS-SIMEI/XI/2017 tanggal 1 November 2017 tentang penunjukan SDM
penanggung jawab sistim informasi manajemen PT Wijaya atas nama Sdr. Andre Madesen
Rantelino (Kepala Seksi IT), Departemen personalia dan umum
c. No. 169/SK-MC/WS-SIMEI/XI/2018 tanggal 1 November 2018 tentang penunjukan SDM
penanggung jawab sistim informasi manajemen PT Wijaya atas nama Sdr. Rakhmatsyah
Nurdiansyah
d. No. 03/SK-MC/WS-SIMEI/I/2019 tanggal 18 Januari 2019 tentang penunjukan SDM
penanggung jawab sistim informasi manajemen PT Wijaya atas nama Sdr. Andre Madesen
Rantelino (Kepala Seksi IT), Departemen personalia dan umum.
e. No. 02/SK-MC/WS-SIMEI/I/2020 tanggal 2 Januari 2020 tentang penunjukan SDM
penanggung jawab sistim informasi manajemen PT Wijaya atas nama Sdr. Andre Madesen
Rantelino (Kepala Seksi IT), Departemen personalia dan umum
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 78 dari 324
Pada periode audit tahun 2016-2020, PT Wijaya Sentosa telah memiliki perangkat SIM baik
perangkat jaringan, perangkat pendukung dan software pendukung yang dapat digunakan untuk
aktivitas PT Wijaya Sentosa.
Pada periode audit Penilikan I PT Wijaya Sentosa masih menggunakan perangkat SIM yang
sama seperti sebelumnya. Adapun perangkat SIM disajikan pada tabel berikut:
Tabel V.Pr-14. Daftar Perangkat SIM IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa Tahun 2020
No Perangkat Merk/Type Jumlah
1. Modem Comtech 570L 2
2. Modem Broadband Sky Edge - II 1
3. Router Cisco 2
4. Switch 3Com 24 Port 1
5. Switch Dlink, 3Com, HP 8 Port 10
6. Wireless Mikrotik & TPLINK 11
7. Mikrotik Routerboard RB433AH 1
8. Antena Sectoral 2.4 & 5.2 Ghz 3
9. Antena VSAT - 3
10. Computer Set - 45
11. Notebook ASUS & Lenovo 5
12. Printer Inkjet Canon & Epson 26
13. Printer Laser HP 4
14. Printer Barcode Zebra ZT230 & Brother 3
15. Printer Dot Matrix Epson LX-300 4
16. Printer Plotter HP Designjet T795 1
17. FotoCopy KYOCERA FS-1128MFP 2
18. Fax FAX-2820 BROTHER 1
19. UPS ICA 16
20. Hardisk External Seagate 4
21. Scanner Canon & Plustek 9
22. PABX Panasonic TDA 100D 1
23. Pesawat Telepon Panasonic 18
24. VOIP Soundwin 2
25. Projector Infocus 2
26. Video Conferencing System Cisco SX20 1
27. Finger Print Mugen MG-100 4
28. STAR DIAGNOSTIC MERCY TRUCK DELL PP 18L 1
Perangkat Lunak
1 Windows 7 Sistem Operasi Komputer Desktop
1
2 Windows Server 2003 Sistem Operasi Komputer Server
2
3 Microsoft Dynamics Ax 2012 Sistem Database Berbasis Erp (Enterprise Resource Planning)
3
4 Sipuhh Online Sistem Penatausahaan Hasil Hutan Kayu
4
5 Arcgis 9.3 & 10.1 Program Pemetaan 5
6 Microsoft Office 2007 & 2010 Program Olah Data Berupa Dokumen
6
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 79 dari 324
7 Adobe Reader Program Pembaca Doku-men Format Pdf
7
8 Worldclient Sistem Email 8
9 Inbit Messenger Program Messenger 9
10 Avg Antivirus Program Antivirus 10
11 Mozilla Firefox Program Browser 11
12 E-Monev Kinerja Pha Laporan Kegiatan Pengu-sahaan Hutan Secara Peri-odik
12
Sumber : Laporan Sistem Informasi Manajemen PT Wijaya Sentosa, sd Pebruari 2020
Dengan demikian, berdasarkan verifikasi dokumen dan observasi lapangan, PT Wijaya Sentosa
telah memiliki perangkat SIM dan tenaga pelaksana SIM.
Kesimpulan
IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa telah memiliki perangkat SIM dan tenaga pelaksana SIM
tersedia.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK
Alat Penilaian (Verifier 1.4.3)
Keberadaan SPI/Internal Auditor dan Efektifitasnya
Hasil Verifikasi
Pengawasan internal adalah upaya yang dilakukan oleh manajemen perusahaan dengan menun-
juk tim pemeriksa baik bidang keuangan maupun operasional guna memperbaiki kinerja dan
mempertahankan keberadaan perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya Satuan Pengawas In-
ternal (SPI) dalam struktur organisasi IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa disebut Tim Audit Internal
secara fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. PT
Wijaya Sentosa mempunyai mekanisme pengawasan internal yaitu prosedur audit internal, WS-
MAR-02, tanggal terbit 5 Januari 2015, direvisi nomor 3 tanggal 30 Mei 2017.
PT Wijaya sentosa telah menetapkan satuan pengawas internal (SPI) yaitu tim internal auidt yang
terdapat pada struktur organisasi perusahaan yang ditetapkan sesuai dengan Surat Keputusan
Direktur Utama PT Wijaya Sentosa yang pada kurun waktu 2015-2020 adalah
a. No. 047/SD/WS/I/2015 Tanggal 9 Januari 2015. Adapun personil Tim Audit Internal adalah
Muhammad Jasin, Septianto Nugroho dan Ismail Eko Yuswantoro
b. Nomor 071A/SD/WS/III/2016 tanggal 15 Maret 2016. Adapun Personil Tim Audit Internal ada-
lah M Jasin, Heri Binawan, Andi Taufik, Septianto Nugroho, Zainul Muttaqin, Doni Kurniawan,
Sumarlin dan Hasikin
c. No. 001/SR-/WS/KP/V/2017 Tanggal 8 Mei 2017. Adapun personil Tim Audit Internal adalah
Heri Binawan, Andi Taufik, Yudi Mukhiyidin dan Amirudin
d. No. 001/SR-Dirut/WS/JKT/II/2018 Tanggal 1 Pebruari 2018. Adapun personil Tim Audit Inter-
nal adalah Heri Binawan, Andi Taufik dan Septianto Nugroho
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 80 dari 324
e. No. 001/SR-WISE/KP/I/2019 Tanggal 5 Januari 2019. Adapun personil Tim Audit Internal
adalah Heri Binawan, Andi Taufik, Septianto Nugroho dan Linda Lestari
f. No. 002/SR-WISE/KP/II/2020 Tanggal 4 Februari 2020. Adapun personil Tim Audit Internal
adalah Heri Binawan, Amirudin, Andi Taufik H, dan Candraditya D.P
Sesuai dengan prosedur auditt internal, WS-MAR-02, pada kurun waktu tahun 2015-2020, PT
Wijaya Sentosa telah melakukan internal audit setiap tahun yaitu :
a. Pelaksanaan audit tahun 2015 tanggal 19-23 Januari 2015
b. Pelaksanaan audit tahun 2016 tanggal 17-19 Maret 2016
c. Pelaksanaan audit tahun 2017 tanggal 19-23 Juli 2017
d. Pelaksanaan audit tahun 2018 tanggal 21-26 Pebruari 2018
e. Pelaksanaan audit tahun 2019 tanggal 24-30 Januari 2019
Berdasarkan verifikasi dokumen, terdapat bukti pelaksanaan audit internal antara lain jadwal au-
dit, daftar periksa, laporan ketidaksesuian, daftar hadir. Audit internal audit yang telah dil-
aksanakan sudah mencakup aspek pengelolaan hutan produksi lestari (PHPL) yaitu aspek
produksi, ekologi dan sosial termasuk VLK.
Pada periode audit Penilikan I tahun 2020, PT Wijaya sentosa telah melakukan audit internal yang
dilakukan oleh tim internal audit pada tanggal 7 – 24 Februari 2020 dengan auditor Heri Binawan,
Amirudin, Andi Taufik, dan Candraditya. Terdapat bukti pelaksanan internal audit yaitu daftar
hadir, lembar, ketidaksesuaian, jadwal audit, daftar periksa, dan Daftar Rekapitulasi Temuan dan
Tindakan. Berdasarkan jadwal audit dan daftar periksa, audit internal audah mencakup semua
aspek dalam pengelolaan hutan produksi lestari (PHPL) yaitt produksi, ekologi, social dan VLK.
Sedangkan berdasarkan laporan pelaksanaan audit internal, terdapat temuan Minor sebanyak 2
dan observasi 5. Tidak ada temuan major. Beberapa Temuan/Ketidaksesuian yang diangkat oleh
tim auidit tahun 2020 diantaranya adalah :
No Uraian Temuan Departemen Tgl Temuan Tgl Koreksi Keterangan
1 Terdapat proses pendangkalan pada saluran drain-ase (Terjadi sedimentasi pada jalur aliran air pada Km 32)
Produksi seksi PWH
10-02-2020 08-03-2020 Progress
2 Implementasi Kegiatan pasca panen yang ramah lingkungan (pembersihan alur pada Petak AU 18)
Produksi 11 -02-2020 20-02-2020 Closed
3 Implementasi K3 pada lalu lintas jalan logging (Pemasangan Rambupada Jalan Benuang dan Jalan Perkutut)
K3 12-02-2020 25-02-2020 Closed
4 Sistem Pengumpulan dan Penyimpanan Limbah Mekanik 22-02-2020 26-02-2020 Closed
Berdasarkan bukti-bukti yang ada menunjukan selama periode audit Penilikan I PT Wijaya Sen-
tosatelah melakukan internal audit oleh Tim Audit yang telah ditunjuk oleh Direksi berdasarkan
prosedur yang dilaksanakan mencakup semua aspek pengelolaan hutan produksi lestari yaitu
aspek produksi, elologi, sosial dan prasyarat.
Kesimpulan
Tersedia organisasi SPI/Internal Audit yang berjalan dengan efektif melaksanakan tugasnya untuk
audit internal mengontrol seluruh tahapan pengelolan hutan lestari.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 81 dari 324
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK
Alat Penilaian (Verifier 1.4.4)
Keterlaksanaan Tindak Koreksi Manajemen Berbasis Hasil Monitoring dan Evaluasi
Hasil Verifikasi
Keterlaksanaan Tindak Koreksi Manajemen Berbasis Hasil Monitoring dan Evaluasi merupakan
tahapan yang harus dilakukan setelah dilakukannya evaluasi dan monitoring kegiatan. Begitu pun
yang dilakukan PT Wijaya Sentosa telah melakukan audit internal oleh Tim SPI sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, seperti yang diuraikan pada Verifier 1.4.3.
Pada verifier sebelumnya telah diuraikan bahwasanya PT Wijaya Sentosa telah menerapkan in-
ternal audit yang dilakukan oleh Tim SPI yang kemudian dilaporkan dalam bentuk Laporan Audit
Internal. Hasil Laporan Audit Internal menunjukan adanya beberapa temuan dan obsevasi dari
Tim SPI. Adanya Hasil Temuan tersebut diterbitkanlah Laporan Ketidaksesuaian. Semua ketid-
aksesuian yang diterbitkan sudah diperbaiki dan dilakukan tindakan koreksi seperti contoh yang
diuraikan pada Verifier 1.4.3. Proses tindakan perbaikan dan pencegahan terhadap hasil ketid-
aksesuaian audit internal dilaksanakan sesuai prosedur tindakan perbaikan dan pencegahan,
WS-MAR-03.
Dengan demikian, PT Wijaya Sentosa telah melakukan tindakan koreksi dan pencegahan ter-
hadap hasil audit untuk semua aspek pengelolaan hutan lestari.
Kesimpulan
Terdapat keterlaksanaan seluruh tindakan koreksi manajemen berbasis hasil monitoring dan eval-
uasi.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK
Perhitungan Nilai Bobot Indikator 1.4
Indikator Verifier Bobot Nilai Aktual
Verifier
Nilai
Tertimbang
Verifier
Nilai Maksimal
Verifier
1.4 1.4.1 D (2) 2 4 6
1.4.2 D (2) 3 6 6
1.4.3 D (2) 3 6 6
1.4.4 D (2) 3 6 6
Jumlah 22 24
Nilai Kematangan Indikator 22/24*100 %= 91,67% (BAIK)
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 82 dari 324
Kesimpulan Penilaian :
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai kematangan/bobot indikator seperti pada tabel di-
atas dapat disimpulkan bahwa indikator 1.4. mempunyai nilai bobot “BAIK”.
Indikator 1.5.
Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal Tanpa Paksaan (PADIATAPA)
Alat Penilaian (Verifier 1.5.1)
Persetujuan Rencana Penebangan Melalui Peningkatan Pemahaman, Keterlibatan, Pencatatan Proses dan Diseminasi isi Kandungannya
Hasil Verifikasi
PT Wijaya Sentosa telah mendapatkan hak pengelolaan hutan dari pemerintah sejak tanggal 15
Januari 2013 terhadap areal seluas ± 130.755 ha di Kabupaten Teluk Wondama Provinsi Papua
Barat. Sebagaimana kondisi sosial budaya di Papua menyatakan bahwasanya seluruh tanah di
Papua terdapat hak ulayat, demikian pula di wilayah areal kerja PT Wijaya Sentosa. Sebelum RKT
dimulai perusahaan harus melakukan kesepakatan dengan masyarakat siapa pemegang hak
ulayat terhadap areal yang akan dilakukan penebangan tersebut sehubungan dengan hak-hak
yang akan didapat oleh mereka.
Berdasarkan verifikasi dokumen, PT Wijaya Sentosa telah melakukan sosialisasi rencana
penebangan mulai RKT tahun 2014 sampai dengan periode audit Penilikan I tahun 2020 PT
Wijaya Sentosa ini dilakukan. Adapun bukti-bukti sosialisasi/persetujuan tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Berita Acara Kesepakatan Bersama Tata Batas Hak Ulayat Warumba – Sobiar (Kampung
Dusner – Kampung Simei) pada BKT 2013 dan RKT 2014 IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa
tanggal 17 Januari 2013 yang ditandatangani oleh Kepala Kampung Simei, Kepala Kampung
Siwosawo, Kepala Suku Kampung Simei, dan Kepala Kampung Muandarisi, serta disaksikan
oleh perwakilan PT Wijaya Sentosa
b. Kegiatan RKT tahun 2014 dilakukan di wilayah 4 (empat) desa/kampung yaitu Kampung
Siwosawo, Simbokoro, Sandey dan Werianggi Kegiatan RKT Tahun 2014 yang akan
mempengaruhi kepentingan hak-hak masyarakat setempat telah mendapatkan persetujuan
masyarakat dengan adanya dokumen sebagai berikut :
Berita Acara Kesepakatan Bersama Tata Batas Hak Ulayat Warumba – Sobiar (Kampung
Dusner – Kampung Simei) pada BKT 2013 dan RKT 2014 IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa
tanggal 17 Januari 2013 yang ditandatangani oleh Kepala Kampung Simei, Kepala
Kampung Siwosawo, Kepala Suku Kampung Simei, dan Kepala Kampung Muandarisi,
serta disaksikan oleh perwakilan PT Wijaya Sentosa.
Berita Acara Pembayaran Sinara BKT 2013 dan RKT 2014 IUPHHK-HA PT Wijaya
Sentosa untuk areal Hak Ulayat Kampung Siwosawo - Dusner, Distrik Kuriwamesa
tanggal 25 Januari 2014 yang ditandatangani Petuanan Kampung Siwosawo - Dusner dan
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 83 dari 324
Kabag Humas PT Wijaya Sentosa, mengetahui Kepala Kampung Siwosawo - Dusner dan
disaksikan oleh Tokoh Masyarakat Kampung Siwosawo - Dusner.
Kegiatan RKT Tahun 2015 terdapat pada wilayah 2 (satu) desa/kampung yaitu Kampung
Muandarisi dan Kampung Nanimori. Kegiatan RKT Tahun 2015 yang akan mempengaruhi
kepentingan hak-hak masyarakat setempat telah mendapatkan persetujuan masyarakat
dengan adanya dokumen sebagai berikut :
Berita Acara Kesepakatan Bersama Tata Batas Hak Ulayat Kampung Muandarisi -
Nanimori pada RKT 2015 IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa tanggal 15 Oktober 2014 yang
ditandatangani oleh Wakil Kampung Muandarisi dan Wakil Kampung Nanimori, diketahui
oleh Petuanan Kampung Simei, Petuanan Kampung Muandarisi, Petuanan Kampung
Dusner Warumba, Kepala Kampung Muandarisi, Kepala Kampung Simei, Kepala
Kampung Nanimori dan Kepala Kampung Siwosawo, serta disaksikan oleh perwakilan
PT Wijaya Sentosa.
Berita Acara Pembayaran Sinara RKT 2015 IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa untuk areal
Hak Ulayat Kampung Muandarisi Distrik Kuriwames tanggal 29 Januari 2015 yang
ditandatangani Petuanan Kampung Muandarisi, Kepala Bagian Kelola Sosial & Humas PT
Wijaya Sentosa, mengetahui Kepala Kampung Muandarisi disaksikan oleh Tokoh
Masyarakat Kampung Muandarisi, Kepala Kampung Simei, Wakanpos Brimob, dan Polres
Teluk Wondama.
c. Kegiatan RKT 2016 terdapat di areal Kampung Werianggi dan Tamoge. Terdapat Surat
Kesepakatan Bersama Dalam Hal Pengelolaan Kayu Nomor 02/SPB/CAMP SIMEI/2015
Tanggal 21 April 2015. Kesepakatan antara PT WIJAYA SENTOSA dan Masyarakat kampung
Werianggi dan Kampung Tamoge Distrik Nikiwar untuk mengelola tanah mereka pada RKT
2016. Kesepakatan ditanda tangani oleh Kepala Suku Besar Kuri Wamesa Sough, Kepala
Kampung Werianggi, Kepala Kampung Tamoge, Kepala Marga Kurube, Kepala Marga
Tatiorim, Kepala Marga Werianggi, Tokoh Adat Marga Kurube, Tokoh Adat Marga Tatiorim,
Tokoh Adat Marga Kurube. BAP juga di kuatkan oleh Kepala Distrik Nikiwar, kapospol
Werianggi dan Babinsa Werianggi. Kesepakatan tersebut ditindak lanjuti dengan pembayaran
Sinara yang dibuktikan dengan Berita Acara Pembayaran Acara Sinara RKT 2016 Untuk Areal
Hak Ulayat Kampung Siwosawo-Dusner, Kampung Simei dan Kampung Werianggi Tanggal 4
September 2015. Berdasarkan verifikasi dokumen, terdapat berita acara Pembayaran Sinara
untuk kesepakatan yang telah dibuat tahun 2012 untuk kegiatan RKT 2015 pada tanggal 29
januari 2015. Pembayaran ditujukan untuk Kampung Muandarisi.
d. Pada tahun 2017, kegiatan RKT tahun 2017 dilaksanakan di 4 (empat) kampung yaitu
Kampung Siwosawo, Simbokoro, Sandey dan Sandey. Terdapat surat kesepakatan bersama
dalam hal pengelolaan hasil hutan kayu, No. 01/SPB/CAMP-SIMEI/2016 tanggal 6 Augustus
2016. Kesepakatan antara PT Wijaya Sentosa dan masyarakat kampung sombokoro, sandey,
ditandatangani oleh petuanan kampung sombokoro, petauanan kampung sandey, kepala
kampung sombokoro, kepala kampung sandey, tokoh adat kampung sombokoro, tokoh
masyarakat kampung sombokoro, tokoh agama kampung sombokoro, sekretaris kampung
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 84 dari 324
sombokoro, Ketua RT 1 kampung Sandey, Anggota Bamuskan kampung Sandey. Terdapat
bukti kesepakatan kegiatan sebelum penebangan RKT 2017 berupa berita acara pembayaran
acara Sinara RKT 2017 untuk areal Ulayat untuk kamung Kampung Siwosawo, Simbokoro,
Sandey dan weringgi tanggal 7 Januari 2017. Bukti lain adalah Tanda terima penyerahan uang
sebesar 30 Juta untuk Sinara RKT 2017 untuk ke empat kampung tersebut., daftar hadir (24
orang), foto kegiatan.
e. Pada tahun 2018, PT Wijaya Sentosa telah melakukan sosialisasii rencana kerja perusahaan
RKT 2018 kepada masyakarat kampung Werianggi, Dusner, Sandey dan Somboroko.
Kegiatan sosialisasi ini mengacu pada kesepakatan tanggal 21 April 2015 tentang
Kesepakatan Bersama Dalam Hal Pengelolaan Kayu. Buktinya adalah Berita acara sosialisasi
dan daftar hadir (29 orang) serta tanda terima terima penyerahan uang untuk Sinara RKT
2018.
f. Pada tahun 2019, PT Wijaya Sentosa telah melakukan diseminasi isi RKT terkait rencana
kegiatan tahun 2019 di kampung Windesi, Werianggi, Naramasa, Tamoge, Obo dan Simei
tanggal 20 September 2018. Bukti sosialisasi adalah Berita acara sosialisasi yang ditanda
tangani oleh setiap Kepala Kampung, Notulen sosialisasi dimana isinya, masyakarat
menyetujui pihak perusahan masuk bekerja di wilayah adat masyakarat kampung dengan
beberapa kesepakatan antara lain perusahaan memberikan kenaikan harga kubikasi kayu
yang ditebang, perusahaan memberikan biaya pendidikan/sekolah kepada anak anak tingkat
SD sd perguruan tinggi, Perusahaan memberikan kesempatan anak muda kampung untuk
bekerja di perusahaan dan memberikan honor bagi ketua adat.
Pada tahun 2020 PT Wijaya Sentosa telah melakukan Sosialisasi Rencana Kerja Tahunan RKT
2020 berdasarkan Berita Acara Sosialisasi Rencana Kerja Tahunan RKT 2020 (Tahap I) di
Kampung Simei tanggal 23 Juli 2019. Pada tanggal 24 Agustus 2019 PT Wijaya Sentosa
mengadakan Sosialisasi Tahap II berdasarkan Berita Acara RKT 2020 Tahap II di Kampung
Simei. Sosialisasi RKT Tahap I dan II ditanda tangani oleh Martolomius (Ka Dept Kelola Sosial PT
Wijaya Sentosa) dan Enos Yoweni (Petuanan Kampung Simei). Hasil kegiatan Sosialisasi RKT
2020 adalah Kepemilikan Hak Ulayat RKT 2020 adalah Marga Yoweni (Kampung Simei), Marga
Kurube (Kampung Werianggi), Marga Warbete (Kampung Obo), marga Urbon (Kampung
naramas) dan Marga lain dalam kampung tersebut.
Sosialisasi RKT 2020 juga dibuktikan dengan Laporan dan Berita Acara Sosialisasi Akhir Rencana
Kerja Tahunan – RKT 2020 (Pembayaran Sinara RKK 2020) di Kampung Simei tanggal 7
Desember 2019 ditanda tangani oleh Martolomius (Ka Dept Kelola Sosial PT Wijaya Sentosa) dan
Enos Yoweni (Petuanan Kampung Simei). Hal-hal yang disosialisasikan adalah visi dan misi
perusahaan, RKT 2020, Rencana Program CSR dari Departemen Kelola Sosial dan Pembayaran
Sinara untuk RKT 2020 berdasarkan Berita Acara Pembayaran Sinara RKT 2020 Areal Hak Ulayat
Kampung Simei, Kampung Obo, kampung Naramasa, dan kampung Werianggi tanggal 7
Desember 2019.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 85 dari 324
Dengan demikian, Kegiatan RKT 2020 IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa yang akan mempengaruhi
kepentingan hak-hak masyarakat telah mendapatkan persetujuan dari Desa/Kampung yaitu Kam-
pung Simei, Kampung Obo, Kampung Naramasa dan Kampung Werianggi.
Kesimpulan
Kegiatan RKT 2020 di dalam Areal Kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa yang akan
mempengaruhi kepentingan hak-hak masyarakat Desa/Kampung yaitu Kampung Simei, Kam-
pung Obo, Kampung Naramasa dan Kampung Werianggi telah mendapatkan persetujuan
masyarakat.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK
Alat Penilaian (Verifier 1.5.2)
Persetujuan Dalam Proses Tata Batas
Hasil Verifikasi
Pada uraian Verifier 1.1.2 menunjukan bahwasanya realisasi tata batas PT Wijaya Sentosa sam-
pai Penilikan I Tahun 2020 ini belum temu gelang. Berdasarkan verifikasi dokumen menunjukan
PT Wijaya Sentosa telah melakukan upaya proses tata batas setiap tahun. Pada kurun waktu
audit tahun 2015 – 2018, terdapat bukti proses tata batas antara lain :
a. Terdapat persetujuan dalam proses tata batas dari para pihak sebelum PT Wijaya Sentoa
beroparasi yaitu dibuktikan dengan adanya berita acara pelaksanaan penataan batas sendiri
dan batas persekutuan areal kerja hak pengusahaan hutan PT Wapoga Mutiara Timber Unit
I dan PT Wukisari Provinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya tanggal 20 Mei 1993 yang ditandatan-
gani oleh :
1. Perwakilan dari perusahaan HPH PT Wapoga Mutiara Timber Unit I
2. Perwakilan dari perusahaan HPH PT Wukirasari,
3. Pengawas dari Direktorat Jenderal Inventarisasi dan Tata Guna Hutan,
4. Pembimbing Teknis dari Dinas Kehutanan Provinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya,
5. Pembimbing Teknis dari Balai Inventarisasi dan Perpetaan Hutan Wilayah X IriaJaya,
6. Ketua Pelaksana Teknis dari Konsultan PT Estimasindo Sejahtera,
7. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya
Penataan batas yang belum dilakukan adalah sepanjang 51,5 km (16,52%), yang terdiri dari batas
alam pantai Teluk Wondama sepanjang 44,0 km dan Hutan Lindung Teluk Koria sepanjang 7,5
km yang berdasarkan RKUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa periode 2013 - 2022..
Realisasi penataan batas areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa dapat ditelusuri melalui dokumen-
dokumen sebagai berikut :
1. Laporan TBT Nomor 782 Tahun 1993
2. Laporan TBT Nomor 1312 Tahun 1995
3. Laporan TBT Nomor 005/Kwl/Irja Tahun 1997
4. Laporan TBT Nomor 1031 Tahun 1997
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 86 dari 324
5. Laporan TBT Nomor 1312 Tahun 1995
Laporan TBT tersebut dilengkapi dengan Berita Acara tentang :
1. Pengumuman pemancangan batas,
2. Penetapan titik awal
3. Penetapan titik akhir
4. Pelaksanaan penataan batas.
b. Pengakuan pihak masyarakat yang ada di sekitar areal kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa
tentang keberadaan (eksistensi) areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa dituangkan dalam
dokumen pelepasan dan kesepakatan masyarakat adat dalam pengusahaan hutan kepada
unit manajemen PT Wijaya Sentosa, yang terdiri dari :
1. Surat pernyataan penyerahan areal kepada pihak PT Sinar Wijaya Sentosa untuk mengel-
ola hasil hutan tanggal 21 Juli 2012, yang ditandatangani Kepala Kampung Simei dan
Kepala Suku Kampung Simei disaksikan oleh Kapolsek Wasior Kota, Danramil Wasior
Kota.
2. Surat kesepakatan bersama dalam hal pengelolaan hasil hutan kayu tanggal 28 Desember
2012, yang ditandatangani Kepala Kampung Siwo-Sawo, Tokoh Masyarakat Kampung
Siwo-Sawo, Direktur PT Wijaya Sentosa disaksikan oleh Kepala Distrik Kuriwamesa, Ka-
polsek Wasior Kota, dan Danramil Wasior Kota.
3. Laporan penataan batas partisipatif kawasan hak-hak masyarakat adat dengan adanya
berita acara kesepakatan bersama tata batas hak ulayat Warumba - Sobiar (Kampung
Dusner - Kampung Simei) pada BKT 2013 PT Wijaya Sentosa.
4. Berita acara kesepakatan bersama tata batas hak ulayat Waruba - Sobiar (Kampung
Dusner - Kampung Simei) pada BKT 2013 PT Wijaya Sentosa, tanggal 17 Januari 2013.
5. Berita acara kesepakatan bersama tata batas hak ulayat Kampung Muandarisi - Nanimori
pada RKT 2015 PT Wijaya Sentosa, tanggal 15 OKtober 2014, yang ditandatangani wakil
masyarakat Kampung Muandarisi Distrik Kuriwamesa, wakil masyarakat Kampung
Nanimori Distrik Kuriwamesa, disaksikan perwakilan PT Wijaya Sentosa dan diketahui oleh
Petuanan Kampung Simei, Petuanan Kampung Muandarisi, Petuanan Kampung Dusner
Warumba, Kepala Kampung Muandarisi, Kepala Kampung Simei, Kepala Kampung
Nanimori, Kepala Kampung Siwosawo.
6. Pada tahun 2016 PT Wijaya Sentosa berupaya melaksanaan Tata Batas Rekonstruksi dan
Temu Gelang. Terdapat dokumen Baaaaerita Acara Sosialisasi Rencana Tata Batas
Rekonstruksi dan Temu Gelang PT Wijaya Sentosa Kabupaten Teluk Wondama Propinsi
Papua Barat Tanggal 29 Februari 2016. BAP ditanda tangani oleh Konsultan PT Sarbi dan
Kepala Kampung Nanimori, Dusner, Werianggi, dan Idoov.
7. Pada tahun 2017, PT Wijaya Sentosa telah melakukan upaya realisasi penataan batas
berupa : telah disahkannya Instruksi Kerja Baru berdasarkan berbagai macam pertim-
bangan operasional di lapangan dan disetujui oleh Kepala BPKH Propinsi Papua Barat
dengan Surat Instruksi Kerja No. INS.35/BPKH.XVII- 1/2017 tanggal 16 Februari 2017.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 87 dari 324
8. PT Wijaya Sentosa telah melakukan sosialisasi tata batas tanggal 10 sd 11 Nopember 2017
kepada 5 kampung yaitu Kampung Sandey, Somboroko, Werianggi, Nanimori dan Dusner.
Sosialisasi terkait rencana PT WIJAYA SENTOSA melakukan tata batas tahap I 17 Nop -
16 Des 2017, mengajak beberapa warga kampung untuk terlibat pada kegiatan tersebut
sebagai tenaga lapangan tata batas. Pada tanggal Nopember s.d Desember 2017, PT Wi-
jaya Sentosa melakukan penataan batas areal PT WIJAYA SENTOSA dengan melibatkan
pihak pemerintah dan masyarakat sekitar. Selanjutnya pada tanggal 15 maret 2018, PT
WIJAYA SENTOSA telah melakukan sosialisasi batas areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sen-
tosa berupa menginformasikan batas areal yang telah ditata batas kepada masyakarat.
Terdapat bukti sosialisasi yaitu berita acara dan daftar hadir sosialisasi tata batas.
9. Pada tahun 2019, PT Wijaya Sentosa menyampaikan rencana dan penetapan tata batas
perusahaan kepada masyarakat sekitar tanggal 22 September 2018. Hal ini dibuktikan
dengan berita acara, foto dan Notulen sosialisasi tata batas kepada masyarakat kampung
Simei, Werianggi, Tamoge.
10. Surat Kepala BPKH Wilayah XVII Manokwari kepada Direktur Pengukuhan dan Pena-
tagunaan Kawasan Hutan Nomor S.239/BPKH.XVII/XII/2019 tanggal 4 Desember 2019
perihal Laporan Hasil Tata Batas Areal Kerja IUPHHK-HA An. PT Wijaya Sentosa. Inti dari
Surat tersebut menyampaikan laporan hasil tata batas tahap I beserta lampiran peta hasil
tata batas untuk diproses lebih lanjut.
11. Berdasarkan Dokumen Notulensi Rapat Pembahasan Laporan Hasil Penataan Batas Areal
Kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa Kabupaten Teluk Wondama Provinsi Papua Barat
pada tanggal 29 Januari 2020 di Ruang Rapat II Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Ling-
kungan Gedung Manggala Wanabakti Senayan Jakarta telah dilakukan Rapat Pembaha-
san laporan Hasil Penataan batas Sebagian Areal Kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa
(Tahap I) di Kabupaten Teluk Wondama Provinsi Papua Barat. Kesimpulan rapat tersebut
menyatakan Laporan Hasil Penataan Batas Sebagian Areal Kerja IUPHHK-HA_HA PT Wi-
jaya Sentosa (Tahap I) agar diperbaiki sesuai hasil pembahasan dan perbaikannya disam-
paikan kepada Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan disertai hasil
koordinasi dengan BPKH Wilayah XVII Manokwari untuk penyelesaian dokumen BATB-
nya.
PT Wijaya Sentosa telah berupaya melakukan penataan batas areal kerja namun demikian secara
yuridis formal belum terdapat bukti/berita acara persetujuan realisasi tata batas hingga temu ge-
lang sehingga persetujuan dalam proses tata batas IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa masih seba-
gian dari para pihak.
Kesimpulan
Terdapat persetujuan dalam proses tata batas IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa dari sebagian para
pihak.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : SEDANG
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 88 dari 324
Alat Penilaian (Verifier 1.5.3)
Persetujuan Dalam Proses dan Pelaksanaan CSR/CD
Hasil Verifikasi
PT Wijaya Sentosa dalam pengelolaan hutan yang telah diamanatkan oleh pemerintah berdasar-
kan SK IUPHHK-HA yang telah diberikan mempunyai kewajiban salah satunya adalah mening-
katkan ekonomi masyarakat sekitar areal konsesi yang terkena dampak kegiatan pengelolaan
tersebut. Program kelola sosial tersebut dalam bentuk CSR (Corporate Social Responsibility). PT
Wijaya Sentosa telah membuat rencana kelola sosial yang telah disahkan oleh pemerintah ber-
dasarkan SK Pengesahan RKUPHHK-HA yang memuat diantaranya Rencana Kelola Sosial pe-
rusahaan. Rencana tersebut dijabarkan dalam rencana tahunan di dokumen RKT yang disahkan
oleh pejabat yang berwenang (self approval). Departemen Kelola Sosial PT Wijaya Sentosa
mendetailkan rencana tahunan tersebut ke dalam RO (Rencana Operasional) Kelola Sosial
sesuai dengan Prosedur CSR : WS-SOS-01 pada tahun berjalan.
Program garis besar CSR Kelola Sosial PT Wijaya Sentosa adalah :
a. Penanggulangan dan penyelesaian (resolusi konflik) sosial mencakup kegiatan mekanisme
atas klain terhadap kesepakatan bersama, denda adat dang anti rugi, pelibatan masyarakat
dalam perencanaan dan distribusi manfaat pengelolaan SDA, sosialisasi tentang IUPHHK-HA
oleh masyarakat dalam pengelolaan SDA alam.
b. Penguatan kelembagaan sosial dan ekonomi masyarakay mencakup penguatan pertanian
menetap dan pembentukan koperasi, penyerapan tenaga kerja lokal dll
c. Bantuan Prasarana umum mencakup BBM untuk transportasi laut dan penerangan 1.500 liter
/bulan, prasarana pendidikan dll
d. Pelayanan pendidikan dan social mencakup kampanye perlindungan flora dan fauna dilin-
dungi pada anakanak, Bantuan keagamaan dan adat dll
e. Operasional dan pengembangan mencakup sosialisasi perlindungan dan pengamanan hutan,
patroli pengamanan hutan, monitoring dan evalkuasi, administrais dan pelaporan
Pada akhir tahun Departemen Kelola Sosial melaporkan hasil kegiatan kelola social dalam bentuk
Laporan Realisasi CSR RKT Tahun yang bersangkutan. Berikut bentuk kegiatan Departemen
Kelola Sosial Terkait CSR dari tahun 2015 :
1. Program CSR pada tahun 2015 adalah pembuatan jalan sepanjang 2900 meter. Penyerahan
bantuan jalan dituangkan dalam Berita Acara Penyerahan Bantuan Pembangunan Jalan
Dusner-Simei Distrik Kuriwamesa – Kabupaten Teluk Wondama Tanggal 28 Agustus 2015.
Realisasi bantuan jalan ini merupakan hasil kesepakatan yang dibuat dalam tahun 2012 yang
dituangkan dalam Berita Acara sosialisasi Akhir Rencana Kegiatan Operasional PT Sinar Wi-
jaya Sentosa. BAP tertanggal 21 Juli 2012 dan ditanda tangani oleh pihak perusahaan dan
Kepala Kampung Simei.
Dalam tahun 2015 PT Wijaya Sentosa juga memberikan bantuan perluasan perkampungan
seluas 1,9 Ha yang dituangkan dalam Berita Acara Penyerahan Bantuan Penimbunan Rawa
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 89 dari 324
Untuk Areal Pemukiman Kampung Mundarisi Distrik Kuriwamesa – Kabupaten Teluk Won-
dama tanggal 28 Agustus 2015. Bantuan perluasan kampung ini didasarkan pada permintaan
masyarakat melalui surat Nomor 08/7/MDR-KW/2015 tanggal 10 Februari 2015 tentang
Permohonan Bantuan Alat Berat. Surat ini terbit atas kesepakatan bersama masyarakat
setelah mereka bermusyawarah yang dihadiri oleh 39 orang.
2. Rencana kelola sosial tahun 2016 telah disosialisasikan kepada masyarakat dibuktikan
dengan adanya berita acara kesepakatan masyarakat atas sosialisassi program CSR PT Wi-
jaya Sentosa tahun 2016 tanggal 12 Januari 2016 kepada masyarkat kampung Werianggi,
Kampung Simei, Kampung Dusner.
Berdasarkan laporan realisasi kelola sosial tahun 2016, PT Wijaya Sentosa telah melakulan :
a. Telah menyelesaaikan mekanisme klaim dengan kesepakatan yang telah ada, dengan
memberikan fasilitas atas permasalahan mengenai batas ulayat dan hak makan bersama
keluarga DUsner dan keluarga somboroko
b. Menyerahkan hak masyarakar adat berupa kompensasi kayu produksi, Sinara RKT 2016
(SIMei, Werianggi dan Dusner) sinara 2017 (Dusner, wwringgi , sandey dan sombokoro)
dan konpensasi log pond dan main road.
c. Telah melakukan sosialisasi ke kampong Sandey dan sombokoro sebagai persiapan
pelaksanaan RKt 2017
d. Membuka kesempatan bekerja di perusahan dari kampong Simei dan sandey 4 orang
3. Pada tahun 2017 PT Wijaya Sentosa telah menyusun rencana kelola sosial dan telah diso-
sialisasikan kepada masyarakat pada tanggal 6 Agustus 2017. Terdapat bukti berita acara
sosialisasi rencana kerja perusahaan tahun 2017.
Berdasarkan verifikasi dokumen, PT Wijaya Sentosa telah melakukan realisasi program CSR
tahun 2017 antara lian :
a. Telah menyerahkan hak-hak masyarakat adat berupa dana kompensasi kayu produksi,
sinara RKT 2017 (Sandei, Somboroko, Werianggi, Dusner) Sinara RKT 2018 dan kompen-
sasi logpond dan mainroad
b. Membuka kesempatan kerja di perusahaan dengan penambahan 4 karyawan dari
masyarakat adat Kampung Dusner, dan Sandey
c. Melanjutkan kemitraan dan pembinaan terhadap kegiatan pasar masyarakat dan ker-
jasama sewa pelayanan perahu masyarakat untuk kepentingan perusahaan
d. Memberi bantuan BBM untuk transportasi laut dan penerangan kepada masyarakat
sesuai kemampuan perusahaan
e. Memberikan bantuan untuk pembuatan mimbar gereja Dandey dan kayu untuk prmbuatan
perahu gereja Sandey, serta bantuan untuk transportasi pengangkutan material proyek
pembangunan rumah dan jalan rapabat di Kampung Simei
f. Pelayanan pengobatan gratis bagi masyarakat.
4. Pada tahun 2018, PT Wijaya Sentosa telah melakukan sosialisasi program CSR pada tanggal
5 Desember 2017 kepada Kampung Werianggi, Dusner, Sandey dan Somboroko yang dihadiri
oleh 29 orang. Buktinya adalah berupa berita acara.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 90 dari 324
5. Pada tahun 2019, terdapat bukti PT Wijaya Sentosa melakukan sosialisasi program CSR tang-
gal 6 April 2018 kepada masyarakat Kampung Werianggi dan Tamoge. Hal ini dibuktikan
dengan berita acara, daftar hadir dan foro kegiatan sosialisasi CSR/CD
6. Pada RKT 2020, PT Wijaya Sentosa telah melakukan sosialisasi Program CSR Tahun 2020
bersamaan dengan sosialisasi visi dan misi, sosialisasi RKT 2020, dan Pembayaran SINARA
RKT 2020 tanggal 7 Desember 2019 di Kampung Simei berdasarkan Berita Acara Sosialisasi
Akhir RKT 2020 di Kampung Simei. Dilengkapi dengan Notulen dan Daftar Hadir kegiatan
Sosialisasi. Diantara kegiatan bantuan kelola sosial yan dilakukan selam tahun 2019 adalah
sebagai berikut :
a. Pemberian bantuan tangki penampungan air tanggal 1 Februari 2019 kepada Mama Piter.
b. Pemberian bantuan berupa kayu perahu untuk Gereja GKI Siloam Yop Mios tanggal 2
Agustus 2019 untuk Gereja GKI Siloam Yop Mios.
c. Bantuan Servis Jalan Simei - Dusner yang menghubungkan Kampung Simei dan Kam-
pung Dusner – Muandarisi pada tanggal 14 Desember 2019 untuk kampong Simei.
Realisasi Program CSR PT Wijaya Sentosa pada tahun 2019 sebesar Rp 12.310.155.591,-
dari rencana Rp 15.719.400.300,- atau dengan prosentase 78%. Program-program yang te-
lah dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama pada sosialisasi dan telah dilaksanakannya
Study Social Impact Assessment (SIA) dan perluasan Parcipatory Rural Appraisal (SIA) PT
Wijaya Sentosa tahun 2019.
Berdasarkan bukti-bukti dan hasil wawancara dengan pihak kelola social menunjukan, pada peri-
ode audit Penilikan I PT Wijaya Sentosa terdapat perrsetujuan dalam proses dan pelaksanaan
CSR/CD dari para pihak yaitu pemerintah, manajemen perusahaan, dan masyarakat yang ada di
sekitar IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa.
Kesimpulan
Terdapat persetujuan dalam proses dan pelaksanaan CSR/CD dari para pihak baik masyarakat,
manajemen perusahaan, maupun pemerintah.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK
Alat Penilaian (Verifier 1.5.4)
Persetujuan Dalam Proses Penetapan Kawasan Lindung
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 91 dari 324
Hasil Verifikasi
Penetapan kawasan lindung PT Wijaya Sentosa telah mendapat persetujuan Pemerintah sesuai
dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.32/BUHA–2/2014 tentang Persetujuan
Revisi Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam pada Hutan
Produksi Berbasis Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) Periode Tahun 2013-2022
atas nama PT Wijaya Sentosa Provinsi Papua Barat tanggal 25 Juli 2014. Penetapan zonasi
areal kawasan lindung PT Wijaya Sentosa berdasarkan Revisi RKUPHHK-HA tersebut,
dialokasikan kawasan lindung didalam areal kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa seluas 11.969
Ha meliputi : (1) Kawasan pelestarian plasma nutfah (KPPN) seluas 600 Ha, (2) Kawasan
perlindungan tata air berupa sempadan sungai seluas 3.204 Ha, dan (3) Buffer zone hutan lindung
seluas 8.165 Ha.
Pada tahun 2016, PT Wijaya Sentosa telah menetapkan kawasan lindung berdasarkan SK
Direktur Nomor 005A/SR-WS/KP/XII/2016 tanggal 28 Desember 2016 yaitu berupa sempadan
sungai, kawasan sekitar mata air, kawasan sekitar danau, buffer zone, bukit, rumpun sagu, goa,
rawa, KPPN, Kebun benih. Seluas 15.860,95 Ha.
Pada tahun 2017, PT Wijaya Sentosa telah menetapkan kawasan lindung berdasarkan SK
Direktur Nomor 003A/SR-WS/KP/I/2017 tanggal 5 Januari 2017 yaitu berupa Buffer Zone HL,
sempadan sungai, KPPN, Danau dan Mata Air, Hutan Keramat, lahan Basah (Rawa/Mangrove),
Landscape Karst, Hutan Rawa Primer, dan Lereng >40% dengan keseluruhan luas 25.192 Ha
Persetujuan terkait kawasan lindung dari masyarakat dituangkan dalam Berita Acara sebagai beri-
kut :
1. Berita acara pelaksanaan tata batas buffer zone hutan lindung IUPHHK-HA PT Wijaya Sen-
tosa yang ditandatangani Kepala Kampung Simei dan Manager Camp.
2. Berita acara pelaksanaan enklave kawasan konservasi sumber mata air Km 2 IUPHHK-HA
PT Wijaya Sentosa yang ditandatangani Petuanan Marga Imburi dan Manager Camp.
3. Berita acara pelaksanaan tata batas kawasan konservasi rawa basah/embung air yang
ditandatangani Kepala Suku Simei dan Manager Camp.
4. Berita acara pengakuan, penetapan dan persetujuan kawasan lindung Gunung Botak dan
hutan adat Obo/Simei pada areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa yang ditandatangani oleh
Manager Camp dan Kepala Kampung Simei tanggal 2 Juni 2014.
5. Berita acara pengakuan, penetapan dan persetujuan kawasan lindung hutan keramat dan
sumber air Kampung Dusner pada areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa yang ditandatangani
oleh Manager Camp dan Kepala Kampung Dusner tanggal 1 September 2014.
6. Berita acara pengakuan, penetapan dan persetujuan kawasan lindung kawasan pelestarian
plasma nutfah (KPPN) IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa yang ditandatangani oleh Manager
Camp dan Kepala Kampung Dusner tanggal 9 November 2014.
7. Berita acara pengakuan, penetapan dan persetujuan kawasan lindung sempadan pantai
IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa yang ditandatangani oleh Manager Camp dan Kepala
Kampung Muandarisi tanggal 20 Desember 2014.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 92 dari 324
8. Berita acara pengakuan, penetapan dan persetujuan pelaksanaan tata batas sempadan
sungai Watiri IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa yang ditandatangani oleh Manager Camp dan
Kepala Kampung Muandarisi tanggal 19 Januari 2015.
9. Berita Acara Pengakuan, Penetapan dan Persetujuan Pelaksanaan Tata Batas Sempadan
Sungai Wowor IUPHHK-HA HA PT Wijaya Sentosa Tanggal 22 september 2015. BAP ditanda
tangani oleh Wakil Manager Camp sebagai Pihak Pertama dan Pihak Kedua Petuanan
kampung Dusner dan Petuanan Kampung Simei. BAP menguatkan penataan batas
sempadan sungai sepanjang 4849 m di petak AX26 dan AY25 serta 3827 m di petak AW25
dan AX25.
10. Berita Acara Pengakuan, Penetapan dan Persetujuan Pelaksanaan Tata Batas Sempadan
Sungai Watiri IUPHHK-HA HA PT Wijaya Sentosa Tanggal 19 Januari 2015. BAP ditanda
tangani oleh Manager Camp sebagai Pihak Pertama dan Pihak Kedua Kepala Kampung
Muandarisi. BAP menguatkan penataan batas sempadan sungai sepanjang 30472 m.
11. Berita acara pelaksanaan tata batas sempadan sungai di blok RKT 2017 IUPHK PT Wijaya
Sentosa tanggal 26 Desember 2016 yang ditanda tangani oleh Ka. Departemen perencanaan
hutan dengan petuanan kampong Dusner, Werianggi, Sombokoro, Sandey.
12. Berita acara kesepakatan tata batas kawasan lindung “Wetur” dalam Blok RKT 2018 areal hak
ulayat kampong Werianggi, tanggal 1 Februari 2017 ditanda tangani oleh Ka. Dept
Perencanaan dan Kepala regu survey dengan petuanan kampong Werianggi.
13. Berita acara kesepakatan tata batas kawasan lindung “Taman Jambu” dalam Blok RKT 2017
areal hak ulayat kampong Sandey, tanggal 20 Desember 206 ditanda tangani oleh Ka. Dept
Perencanaan dan Kepala Kampung Sandey.
14. Berita acara kesepakatan tata batas kawasan lindung “Goa Tengkorak” dalam Blok RKT 2017,
tanggal 1 Februari 2017 ditanda tangani oleh Ka. Dept Perencanaan dan Petuanan Kampung
Sombokoro dan Petuanan Kampung Sandey.
15. Berita acara kesepakatan tata batas kawasan rumpun sagu “Dusun Notiya” dalam blok RKT
2018 areal hak ulayat kampong werianggi dan kampong tamoge tanggal lima belas Januari
2018 yang ditanda tangani oleh Staff kelola social dan Humas PT WIJAYA SENTOSA dengan
Tokoh masyarakat kampong Tamoge
16. Berita acara kesepakatan tata batas kawasan rumpun sagu “Dusun Waindarene” dalam blok
RKT 2018 areal hak ulayat kampong werianggi dan kampong Tamoge tanggal dua puluh tiga
Januari 2018 yang ditanda tangani oleh Staff kelola social dan Humas PT Wijaya Sentosa
dengan Tokoh masyarakat kampong Tamoge
17. Sosialisasi penetapan lindung di kampung Dusner dan Muandarisi tanggal 21 Januari 2019.
Sosialisas tersebut dibuktikan dengan berita acara sosialisasi yang ditanda tangani oleh per-
wakilan kampong yaitu petuanan Siwosawo Dusner dan Muandarasi dan daftar hadir (dihadiri
oleh 30 orang).
18. BA Kesepakatan Tata Batas Rumpun Sagu tanggal 23 Oktober 2017, Dusun Wanderene da-
lam Blok RKT 2018 Areal Hak Ulayat Kampung Werianggi dan Kampung Tamoge.
19. BA Kesepakatan Tata Batas Rumpun Sagu tanggal 15 September 2017, Dusun Notiya dalam
Blok RKT 2018 Areal Hak Ulayat Kampung Werianggi dan Kampung Tamoge.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 93 dari 324
20. BA Kesepakatan Tata Batas Kawasan Sakral/Keramat Gua Tengkorak tanggal 1 Februari
2017 dalam Blok RKT 2017 Areal hak Ulayat Kampung Sombokoro dan Sandey.
21. BA Kesepakatan Tata Batas Kawasan Hutan Lindung Wetur tanggal 1 Februari 2017 dalam
Blok RKT 2018 Areal Hak Ulayat Kampung Werianggi.
22. BA Kesepakatan Tata batas kawasan Dusun Sagu Upure tanggal 10 Januari 2017 dalam Blok
RKT 2017 Areal Hak Ulayat Kampung Dusner, Sandey dan Sombokoro.
29. BA Pengakuan, Penetapan dan Persetujuan Kawasan Lindung Buffer Zone Hutan Lindung
Gunung Wetur Blok RKT 2019 Area Hak Ulayat Kampung Werianggi, Tamoge, Simei, Obo,
tanggal 28 Desember 2018.
30. BA Pengakuan, Penetapan dan Persetujuan Kawasan Lindung Sempadan Sungai Blok RKT
2018 Area Hak Ulayat Kampung Werianggi, tanggal 31 Desember 2017.
31. BA Sosialisasi Penetapan Kawasan Lindung PT Wijaya Sentosa di Kampung Dusner dan
Muandarisi, tanggal 21 Januari 2019.
32. BA Pengakuan, Penetapan, dan Persetujuan Kawasan Lindung Sempadan Sungai Blok RKT
2020 Areal Hak Ulayat Kampung Simei, Werianggi, Obo, dan Naramasa tanggal 9 Desember
2019.
33. BA Pengakuan, Penetapan dan Persetujuan Kawasan Lindung Sempadan Sungai Blok RKT
2020 Areal Hak Ulayat Kampung Simei, Werianggi, Obo, dan Naramasa tanggal 5 Desember
2019.
PT Wijaya Sentosa telah melakukan Penataan Kawasan Lindung yang telah ditetapkan dengan
realisasi 507,83 km (65,83 %) dari 770 km. Terdapat 10 kampung berdasarkan nama marga di
kampung-kampung yang berada di sekitar areal IUPPHK PT Wijaya Sentosa. Dengan demikian
berdasarkan realisasi kesepakatan/sosialisasi yang dsiebutkan diatas telah menjangkau 8 kam-
pung (Siwosawo/Dusner, Muandarisi, Simei/Sobiar, Sombokoro, Sandey, Werianggi, Tamoge
dan Obo) dari 10 kampung yang ada didalam dan sekitar wilayah kerja PT Wijaya Sentosa atau
telah mencapai 80%. Kampung yang belum melakukan kesepakatan terkait kawasan lindung,
yaitu kampung Indoor dan Nanimori. Kesepakatan ini berjalan sesuai dengan perkembangan
pelaksanaan kegiatan pengelolaan hutan PT Wijaya Sentosa yang tiap tahun didasarkan pada
RKT. Kawasan lindung yang dicakup adalah kawasan lindung yang sesuai dengan ketentuan dan
kawasan lindung setempat yang penting bagi masyarakat atau lingkungan setempat, seperti ka-
wasan yang ditumbuhi Sagu dan keramat.
Kesimpulan
Terdapat persetujuan dalam proses penetapan kawasan lindung IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa
dari Pemerintah, manajemen perusahaan, dan sebagian dari masyarakat sekitar (kampung) areal
PT Wijaya Sentosa.
Rekomendasi
Persetujuan dalam proses penetapan kawasan lindung dari para pihak.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 94 dari 324
Perhitungan Nilai Bobot Indikator 1.5.
Indikator Verifier Bobot Nilai Aktual
Verifier
Nilai Tertimbang
Verifier
Nilai Maksimal
Verifier
1.5 1.5.1 CD (1) 3 3 3
1.5.2 D (2) 2 4 6
1.5.3 D (2) 3 6 6
1.5.4 D (2) 2 4 6
Jumlah 17 21
Nilai Kematangan Indikator 1721 X 100% = 80,95% (BAIK)
Kesimpulan Penilaian :
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai kematangan/bobot indikator seperti pada tabel di-
atas dapat disimpulkan bahwa indikator 1.5. mempunyai nilai bobot “BAIK”.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 95 dari 324
5.2. Hasil Penilaian Indikator Pada Kriteria Produksi
Indikator 2.1.
Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari
Verifier 2.1.1
Keberadaan dokumen rencana jangka panjang (management plan) yang telah disetujui oleh pejabat yang berwenang.
Hasil Verifikasi
PT Wijaya Sentosa telah memiliki dokumen RKUPHHK-HA yang menjadi salah satu pedoman
dalam menentukan rencana jangka panjang. Dokumen RKUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa terakhir
(revisi) yang disusun berdasarkan hasil landscaping areal produktif efektif yang realistis telah
mendapatkan pengesahan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. :
SK.10236/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/12/2019 tanggal 19 Desember 2019 tentang Persetujuan
Revisi RKUPHHK-HA Pada Hutan Produksi Berbasis IHMB Periode Tahun 2013 – 2022 Atas Nama
PT Wijaya Sentosa Provinsi Papua Barat.
Berdasarkan revisi dokumen RKUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa alokasi peruntukkan lahan areal
calon pencadangan terdiri dari :
(1) Areal tidak layak kelola seluas : 1,586 ha (1.21%) ;
(2) Areal layak kelola seluas : 129,169 ha (98.78%):
a). Kawasan lindung : 23,606 ha
b). Areal tidak efektif produksi : 1,429 ha
c). Areal produksi efektif : 104,134 ha
Berdasarkan dokumen RKUPHHK-HA tersebut di atas, dari total areal IUPHHK-HA PT Wijaya
Sentosa seluas ± 130,755 ha, areal efektif produksi (setelah dikurangi kawasan lindung dan areal
tidak efektif produksi) adalah seluas ± 104,134 ha atau sebesar 79.64% dari total working area,
dengan perincian kondisi saat ini yang termasuk areal bekas tebangan 24,967 ha (19.09%) dan
sisa areal tebangan seluas 79,167 ha (60.55%).
Data hasil identifikasi dan deliniasi kerangka pengalokasian peruntukkan lahan sebagaimana table
berikut ini.
Tabel V.Pro-1. Landscaping Areal Kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa
No Alokasi Areal Luas (Ha) Persentase
(%)
A Luas Areal 130,755 100.00
B Areal tidak layak kelola 1,586 1.21
C Areal layak kelola 129,169 98.78
1 Kawasan Lindung 23,606 19.27
a. Buffer Zone HL 4,935 3.77
b. Sempadan Sungai 4,393 3.36
c. KPPN 784 0.60
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 96 dari 324
d. Danau dan mata air 136 0.10
e. Hutan Keramat 2,219 1.70
f. Lahan basah (rawa/mangrove) 1,477 1.13
g. Landscape Karst 2,944 2.25
h. Hutan rawa primer 3,058 2.34
i. Lereng >40% 3,660 2.80
2 Areal Tidak Efektif 1,429 1.09
a. PUP 600 0.46
b. Base Camp 4 0.004
c. Kebun Benih 600 0.46
d IPPKH jalan trans papua, papua barat
225 0.17
3 Areal Produksi Efektif 104,134 79.64
a Bekas Tebangan 24,967 19.09
b Sisa Areal tebangan 79,167 60.55
PEMANFAATAN AREAL EFEKTIF
Sisa areal efektif tebangan 79,167 60.55
Etat Luas Per-Tahun 3,442 Ha/thn
Sumber : Revisi RKUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa tahun 2019 untuk periode tahun 2013-2022
SK Revisi Dokumen RKUPHHK untuk periode tahun 2013 – 2022 yang disusun pada tahun 2019
terlampir dalam Buku III Lampiran Prod. – 1.
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah memiliki dokumen RKUPHHK revisi terakhir tahun 2019 yang sudah
disetujui oleh pejabat yang berwenang dan disusun berdasarkan hasil IHMB dan / landscaping areal
produksi efektif yang realistis dan sampai dengan saat ini tidak dikenai peringatan terkait
pemenuhan kewajiban RKU.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK (3)
Verifier 2.1.2
Kesesuaian implementasi penataan areal kerja di lapangan dengan rencana jangka panjang
Hasil Verifikasi
Berdasarkan telaah dokumen RKUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa periode 2013 – 2022, penataan
areal efektif untuk produksi ke dalam blok dan petak tebangan dibuat sesuai dengan sistem
silvikultur yang digunakan yakni sistem silvikultur TPTI. Tata ruang areal efektif yang dibuat telah
memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku, yakni dengan memperhatikan dan
mengalokasikan areal-areal yang dijadikan sebagai kawasan lindung dan areal-areal tidak efektif
produksi lainnya yang merupakan sarana prasarana pendukung kegiatan produksi. Tata ruang
(Landscaping) areal kerja PT Wijaya Sentosa seperti dirinci pada Tabel V.P-1.
Sesuai dengan Prosedur Operasional Standar Penataan Areal Kerja (PAK) nomor dokumen WS-
PRC-01 tanggal 05 Januari 2015 (revisi 02 tanggal 11/05/17) yang dijelaskan petunjuk
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 97 dari 324
pelaksanaannya pada Instruksi Kerja (WS-IK-PRC-01.01 rev.01 11/05/17) tentang mekanisme
penandaan batas blok dan petak di areal kerja adalah sebagai berikut : “Pembuatan batas
blok/petak tebangan dilaksanakan dengan menentukan titik ikat menuju sudut petak terdekat.
Penentuan titik ikat berupa persimpangan jalan, cabang sungai, muara sungai yang tergambar
dipeta dan dijumpai di lapangan. jalur di lapangan dibuat sejelas mungkin yaitu dengan memberi
rintisan ± 2 m kiri kanan jalur. Kemudian diberi tanda garis vertikal (1) untuk batas petak dan garis
vertikal (2) untuk batas blok”
Pelaksanaan Penataan Areal Kerja RKT 2019 IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa berdasarkan Berita
Acara Pelaksanaan tanggal 11 Desember 2017, diketahui sebagai berikut :
1. Tata batas dilakukan sepanjang 34,884 meter.
2. Titik ikat diambil pada persimpangan jalan utama Mambruk dan jalan Trans Papua (Wasior-
Kaimana) pada koordinat X 411215 dan Y 9708259.
3. Titik ikat – starting point titik A dengan azimuth 257° sepanjang 1500 meter dengan koordinat
adalah X 410000 dan Y 9708000. Selanjutnya titik A – B …… Z.
4. Titik A – B dengan azimuth 270° sepanjang 1,000 meter dengan koordinat titik B adalah X
409000 dan Y 9708000.
5. Titik akhir Y - Z dengan azimuth 359° sepanjang 450 meter dengan koordinat Z adalah X
402000 dan Y 9707453.
6. Titik Z – A‘ dengan azimuth 73° sepanjang 1,020 meter dengan koordinat A‘ adalah X 403001
dan Y 9707755. Selanjutnya titik A‘ – B‘ ……V‘
7. Titik V‘ – A dengan azimuth 180° sepanjang 1,000 meter dengan koordinat A‘ adalah X 410000
dan Y 9708000.
Sedangkan Penataan Areal Kerja RKT 2020 IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa berdasarkan Berita
Acara Pelaksanaan tanggal 11 Desember 2018, diketahui sebagai berikut :
1. Tata batas dilakukan sepanjang 32,728 meter.
2. Titik ikat diambil pada persimpangan jalan utama Mambruk dan jalan Trans Papua (Wasior-
Kaimana) pada koordinat X 411215 dan Y 9708255.
3. Titik ikat – starting point titik A dengan azimuth 220° sepanjang 335 meter dengan koordinat
adalah X 411000 dan Y 9707998. Selanjutnya titik A – B …… J’
4. Titik A – B dengan azimuth 270° sepanjang 1,000 meter dengan koordinat titik B adalah X
410000 dan Y 9708000.
5. Titik akhir J’ - A dengan azimuth 360° sepanjang 1.000 meter dengan koordinat A adalah X
411000 dan Y 9707998.
Kesesuaian penataan areal kerja tahun 2014 – 2019 secara data tersaji dalam tabel berikut ini.
Tabel V.Pro-2. Kesesuaian Penataan Areal Kerja di Lapangan dengan Rencana Jangka
Panjang PT Wijaya Sentosa
Deskripsi Tahun
2014 2015 2016
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 98 dari 324
RKT RKU Real RKT
RKT RKU Real RKT +
CO RKT RKU
Real RKT
Luas (Ha) 3250 3468 2281 3875 4034 5341 3726 3726 3726
Jumlah Petak 36 50 25 44 47 55 39 41 39
Kesesuaian Letak
Sesuai dengan RKU I (Revisi I)
Sesuai dengan RKU I (Revisi I) Sesuai dengan RKU I
(Revisi II)
Lanjutan
Deskripsi
Tahun
2017 2018 2019
RKT RKU Real RKT
RKT RKU Real RKT
RKT RKU Real RKT
Luas (Ha) 3905 3963 3905 3696 3699 3696 2989 2989 2839
Jumlah Petak 45 48 45 41 43 41 38 41 36
Kesesuaian Letak Sesuai dengan RKU I (Revisi
II) Sesuai dengan RKU I
(Revisi II) Sesuai dengan RKU I
(Revisi III)
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa rencana luas penataan areal dalam blok RKT setiap
tahunnya tidak melebihi rencana luas yang telah ditetapkan dalam dokumen RKUPHHK-HA PT
Wijaya Sentosa. Dengan demikian, posisi letak Blok RKT dalam periode 5 tahun terakhir sesuai
dengan renvana PAK yang telah ditetapkan dalam dokumen RKUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa.
Sebagai contoh rencana penataan areal kerja RKT 2018 berdasarkan peta RKUPHHK-HA periode
2013-2022 dengan realisasi penataan areal kerja RKT 2018 yang tergambar dalam peta berikut.
Gambar 5.Pro-1 Kesesuaian PAK RKT 2018 dengan RKUPHHK-HA Periode Tahun 2013-2022
Sementara untuk lokasi rencana PAK RKT 2019 ditetapkan sebagaimana gambar overlay peta RKT
2019 dalam peta RKUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa berikut ini.
PETA RKT PETA
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 99 dari 324
Gambar. 5.Pro-2. Peta Tumpang Susun Rencana PAK RKT 2019 Dalam Peta RKUPHHK-HA PT WIJAYA SENTOSA
Hasil verifikasi lapangan menunjukkan batas blok, batas petak dan informasi petak dapat dilihat
dengan jelas. Tanda batas blok RKT 2018 dengan blok RKT 2017 berupa papan nama, patok batas
blok dan rintisan terletak pada koordinat S 2°34’21,9” dan E 134°14’07,3”, batas blok RKT 2018
dengan blok RKT 2020 pada koordinat S 2°36’19,1” dan E 134°13’02,3”, sedangkan batas RKT
2019 dengan blok RKT 2020 terletak di koordinat S 2°38’2.8” dan E 134°11’26.3”
Kesimpulan
Penataan areal kerja di lapangan (blok RKT dan petak kerja) untuk periode 5 tahun terakhir sesuai
dengan RKUPHHK.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK (3)
Verifier 2.1.3
Pemeliharaan batas blok dan petak /compartemen kerja
Hasil Verifikasi
PT Wijaya Sentosa telah masangan tanda batas blok RKT dan petak kerja di lapangan yang dilak-
sanakan pada setiap tahun RKT berjalan. Berdasarkan hasil pemeriksaan data dan dokumen pe-
laksanaan penandaan batas tercatat jumlah tanda batas blok RKT dan petak kerja sebagai berikut.
Tabel V.Pro-3. Kegiatan Penandaan Batas Blok RKT dan Petak Kerja Di Lapangan PT Wijaya Sentosa
Pemasangan Tanda Batas
Satuan RKT
Jumlah Keterangan 2020 2019 2018 2017 2016 2015
Tanda Batas Petak
(N) 40 49 30 30 32 25 206
Patok Tanda Batas Blok
(N) 5 1 2 3 2 3 16
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 100 dari 324
JUMLAH 45 50 32 33 34 28 222
Hasil uji petik secara purposive terhadap keberadaan dan kualitas batas blok dan batas petak
tebangan di lapangan pada blok RKTUPHHK-HA antara lain sebagai berikut :
Blok RKT 2020
- Batas Blok RKT 2020 berupa plang nama berupa Papan Informasi Blok dengan warna dasar
hijau dengan tulisan menggunakan cat warna putih pada bagian atas tertulis nama perusahaan,
No SK IUPHHK-HA, nama Batas Blok RKT terletak di koordinat S 2°38’15.2” dan E
134°11’57.4”.
- Batas Petak AX 17 / AX 18 RKT 2020 terletak pada koordinat koordinat S 02⁰38’15,2” dan E
134⁰11’57.3” berupa Papan nama berwarna dasar putih tertulis nomor Petak yang berbatasan
dengan menggunakan cat warna hitam
Blok RKT 2019
- Batas Blok RKT 2019 / 2020 berupa plang nama berupa Papan Informasi Blok dengan warna
dasar hijau dengan tulisan menggunakan cat warna hitam pada bagian atas tertulis nama
perusahaan, No SK IUPHHK-HA, nama Batas Blok RKT terletak di koordinat S 2°38’2.8” dan
E 134°11’26.3”.
- Batas Petak AW 14 / AW 15 RKT 2019 terletak pada koordinat koordinat S 02⁰38’32,2” dan E
134⁰10’20.5” berupa Papan nama berwarna dasar putih tertulis nomor Petak yang berbatasan
dengan menggunakan cat warna hitam.
Blok RKT 2018
- Batas Blok RKT Tahun 2018 berupa plang nama, patok dan rintisan terletak pada koordinat S
2°34’21,9” dan E 134°14’07,3”, juga merupakan batas dengan Blok RKT 2017. Berupa Papan
Informasi Blok dengan warna dasar hijau dengan tulisan warna putih pada bagian atas tertulis
nama perusahaan, No SK IUPHHK-HA, nama Batas Blok RKT.
- Batas Petak BE19 dengan petak BE20 terletak pada koordinat koordinat S 02⁰34’27,1” dan E
134⁰13’02,8”, Berupa Papan nama berwarna dasar putih tertulis nomor Petak yang berbatasan
warna hitam
- Batas Petak BE21 dengan petak BE20 terletak pada koordinat koordinat S 02⁰34’13,1” dan E
134⁰13’34,2”, kondisinya tanda batas dan rintisan terlihat dengan jelas
- Batas Corner antara Petak BE20, BE21, BF20 dan BF21 terletak pada koordinat koordinat S
02⁰34’09,0” dan E 134⁰13’35,7”, kondisinya tanda batas dan rintisan terlihat dengan jelas
- Batas Petak BD19 dengan petak BC19 terletak pada koordinat koordinat S 02⁰35’14,1” dan E
134⁰12’56,6”, kondisinya tanda batas dan rintisan terlihat dengan jelas
- Batas Petak BC20 dengan petak BB20 terletak pada koordinat koordinat S 02⁰35’46,4” dan E
134⁰13’23,8”, kondisinya tanda batas dan rintisan terlihat dengan jelas
- Batas Blok RKT Tahun 2018 dengan RKT 2020 berupa plang nama, patok batas dan rintisan
terletak pada koordinat S 2°36’02,9” dan E 134°13’02,9”,
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 101 dari 324
Blok RKT 2017
- Batas Petak BF23 dengan petak BF24 terletak pada koordinat koordinat S 02⁰33’46,1” dan E
134⁰15’12,8”, Berupa Papan nama berwarna dasar putih tertulis nomor Petak yang berbatasan
warna hitam
- Batas Corner antara Petak BJ21, BJ22, BK21 dan BK22 terletak pada koordinat koordinat S
02⁰31’25,6” dan E 134⁰14’08,6”, yang juga merupakan batas blok 2017 dengan blok 2018, kon-
disinya tanda batas dan rintisan terlihat dengan jelas
- Batas Petak BI23 dengan petak BH23 terletak pada koordinat koordinat S 02⁰32’31,2” dan E
134⁰14’46,3”, kondisinya tanda batas dan rintisan terlihat dengan jelas
- Batas Petak BF23 dengan petak BF24 terletak pada koordinat koordinat S 02⁰33’46,1” dan E
134⁰15’12,8”, kondisinya tanda batas dan rintisan terlihat dengan jelas
Berdasarkan uraian gambaran kondisi batas diatas, PT Wijaya Sentosa telah melakukan pemeliha-
raan batas blok dan petak sesuai dengan periode penilaian (Blok RKT 2018 dan 2017) dan terbukti
kondisinya terpeliharan dengan jelas di lapangan.
Gambar. 5.Pro-3. Kondisi Tanda Batas Blok dan Petak Kerja RKT 2020 PT WIJAYA SENTOSA
Gambar. 5.Pro-4. Kondisi Tanda Batas Blok dan Petak Kerja RKT 2019 PT Wijaya Sentosa
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 102 dari 324
Gambar. 5.Pro-5. Kondisi tanda batas Petak dan Blok RKT 2017 dan 2018
Kesimpulan
Tanda batas blok dan petak kerja PT Wijaya Sentosa periode RKT 5 tahun terakhir terlihat jelas di
lapangan.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK (3)
Hasil Penilaian Indikator 2.1
Berdasarkan hasil penilaian verifier-verifier di atas maka perhitungan nilai kematangan / bobot
indikator adalah sebagai berikut :
Perhitungan Nilai Bobot Indikator 2.1.
Indikator Verifier Bobot Verifier
Nilai Aktual Verifier
Nilai Tertimbang Verifier
Nilai Maksimal Verifier
2.1 2.1.1 D 2 3 6 6
2.1.2 D 2 3 6 6
2.1.3 D 2 3 6
Jumlah 18 18
Prosentase 18/18 x 100 % 100.00 %
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai kematangan/bobot indikator seperti pada tabel diatas
dapat disimpulkan bahwa indikator 2.1. mempunyai nilai bobot “BAIK”.
Indikator 2.2.
Tingkat pemanenan lestari untuk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada setiap tipe ekosistem
Verifier 2.2.1
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 103 dari 324
Terdapat data potesi tegakan per tipe ekosistem yang ada (berbasis IHMB/Survei Potensi/ ITSP/ Risalah Hutan)
Hasil Verifikasi
PT Wijaya Sentosa telah memiliki data potensi tegakan per tipe ekosistem yang ada di areal
kerjanya, dengan penjelasan antara lain sebagai berikut :
(1) Laporan Utama Hasil Kegiatan IHMB tahun 2012, antara lain menyajikan data sediaan
tegakan dari seluruh jenis pohon dan sediaan jenis komersial menurut kelas diameter.
Berdasarkan dokumen tersebut, di dalam areal kerja PT Wijaya Sentosa terdapat 63 jenis
kayu komersial yang terdiri dari 13 jenis dari kelompok meranti, 41 jenis dari kelompok rimba
campuran, 8 jenis dari kelompok kayu indah, dan 1 jenis dari kelompok kayu dilindungi.
Potensi sediaan dari masing-masing kelompok jenis, adalah sebagai berikut :.
Tabel V.Pro-4. Sediaan Tegakan rata-rata tingkat pohon di areal kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa
No. Kelompok Jenis Jumlah Batang dan Volume (M3) pada Seluruh Petak Untuk Setiap Kelas Diameter
20 - < 30 Cm 30 - < 40 Cm 40 Cm Up 50 Cm Up
N V N V N V N V
1 Meranti 36.62 16.28 23.22 20.34 15.64 49.57 10.12 42.70
2 Rimba campuran 47.94 21.04 26.11 22.64 11.55 35.33 6.47 26.17
3 Kayu Indah 9.71 4.29 6.03 5.26 1.42 4.49 0.87 3.71
4 Kayu dilindungi 0.07 0.03 0.02 0.03 0.03 0.05 0.02 0.15
Grand Total 94.34 41.64 55.38 48.26 28.63 89.44 17.49 72.72
Sumber: Laporan Utama Hasil IHMB PT Wijaya Sentosa, 2012
Dokumen Laporan Utama Hasil IHMB dilampiri peta kerja relevan yang ditandatangani oleh
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat, terdiri dari:
Peta Rencana IHMB skala 1: 100.000
Peta realisasi titik ikat IHMB skala 1 : 100.000;
Peta Sediaan tegakan kelas diameter 40 cm ke atas semua jenis, skala 1:100.000;
Peta sediaan tegakan kelas diameter 40 cm ke atas jenis-jenis komersial yang
diperdagangkan, skala 1 : 100.000;
Peta Sediaan tegakan kelas diameter 50 cm ke atas semua jenis, skala 1:100.000;
Peta sediaan tegakan kelas diameter 50 cm ke atas jenis-jenis komersial yang
diperdagangkan, skala 1 : 100.000;
(2) Laporan Hasil Timber Cruising (LHC) 3 tahun terakhir beserta peta penyebaran pohonnya.
PT Wijaya Sentosa dapat menunjukan seluruh dokumen contoh LHC beserta peta
penyebaran pohon skala 1:1.500, yang terdiri dari blok RKT 2016, RKT 2017 dan RKT 2018
yang tersedia lengkap.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 104 dari 324
Tabel V.Pro-5. Rekapitulasi Laporan Hasil Cruising Per Ha IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa Hasil ITSP Blok Tebangan 2016 – 2019
No Kelp Jenis
Kelas Diameter (cm)
20 - 29 30 - 39 40 - 49 50 - 59 60 up 20 up
N V N V N V N V N V N V
RKT 2016
1 Merbau 0,19 0,09 0,28 0,29 0,32 0,74 0,59 2,15 2,00 18,01 3,38 21,28
2 Meranti 1,89 0,94 6,90 6,50 2,38 4,84 3,14 9,59 1,13 5,98 15,44 27,86
3 Rimba Camp
3,38 1,67 11,32 10,53 3,76 7,49 3,83 11,69 1,78 9,70 24,06 41,08
4 Kayu In-dah
0,06 0,04 0,26 0,24 0,11 0,21 0,19 0,63 0,20 1,10 0,83 2,21
Jumlah 5,52 2,74 18,76 17,56 6,57 13,28 7,75 24,06 5,11 34,79 43,71 92,43
RKT 2017
1 Merbau 0,20 0,09 0,50 0,61 0,11 0,18 0,64 1,67 1,89 11,88 3,34 14,42
2 Meranti 2,59 1,18 9,64 10,75 1,80 3,12 3,01 7,56 2,33 10,54 19,37 33,16
3 Rimba Camp
6,74 3,04 22,28 23,87 2,48 4,17 3,14 7,96 2,16 9,63 36,81 48,68
4 Kayu In-dah
0,10 0,05 0,37 0,43 0,07 0,11 0,14 0,33 0,30 1,50 0,98 2,42
Jumlah 9,63 4,36 32,79 35,66 4,46 7,58 6,93 17,52 6,68 33,55 60,50 98,68
RKT 2018
1 Merbau 0,09 0,05 0,64 0,82 0,06 0,13 0,61 1,71 1,70 11,32 3,10 14,03
2 Meranti 2,08 0,92 11,29 12,73 0,86 1,74 2,39 6,05 1,90 8,84 18,53 30,28
3 Rimba Camp
4,74 2,17 25,06 27,43 1,00 2,04 2,85 7,28 2,12 9,50 35,77 48,43
4 Kayu In-dah
0,07 0,03 0,32 0,39 0,02 0,04 0,10 0,26 0,19 0,92 0,70 1,65
Jumlah 6,99 3,18 37,32 41,38 1,94 3,95 5,96 15,30 5,91 30,60 58,12 94,41
RKT 2019
1 Merbau 0.41 0.29 1.63 2.10 0.77 1.22 1.55 4.38 3.06 18.17 7.43 26.16
2 Meranti 3.78 2.68 6.20 7.43 2.66 3.76 2.61 6.95 1.72 8.62 16.98 29.44
3 Rimba Camp
7.08 4.79 11.98 13.67 5.47 6.71 3.31 8.95 2.36 11.87 30.21 45.99
4 Kayu In-dah
0.05 0.03 0.10 0.13 0.05 0.06 0.08 0.22 0.09 0.42 0.37 0.86
Jumlah 11.32 7.79 19.91 23.33 8.95 11.75 7.57 20.49 7.23 39.08 54.98 102.45
Sumber : Rekapitulasi Laporan Hasil Cruising Tahun RKTUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa Tahun 2016 – 2019
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 105 dari 324
Tabel V.Pro-6. Rekapitulasi Laporan Hasil Cruising Per Ha IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa Hasil ITSP Blok Tebangan 2020
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah memiliki data potensi tegakan per tipe ekosistem dari hasil IHMB/survei
potensi/risalah/hasil ITSP 3 tahun terakhir beserta kelengkapan peta pendukungnya (jalur
survei, peta pohon, peta kelas hutan dll).
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK (3)
Verifier 2.2.2
Terdapat informasi tentang riap tegakan
Hasil Verifikasi
PT Wijaya Sentosa telah menunjukan upaya untuk mendapatkan informasi tentang riap tegakan di
areal kerjanya melalui pembuatan dan pengukuran Petak Ukur Permanen (PUP). Pembuatan PUP
N V N V N V N V N V N V
Pohon Dilindungi
Cempedak 8 3.72 85 70.63 88 126.04 80 171.76 74 243.07 335 615.23
Gaharu - - - - - - - - - - - -
Kayu Lawang - - - - - - - - - - - -
8 3.72 85 70.63 88 126.04 80 171.76 74 243.07 335 615.23
0.00 0.00 0.03 0.02 0.03 0.04 0.03 0.05 0.02 0.08 0.11 0.20
No.KELOMPOK
JENIS/JENIS POHON
KELAS DIAMETER (cm)
20-29 30-39 40-49 50-59 60 UP
1
Jumlah
Per Ha
JUMLAH
N V N V N V N V N V N V
Merbau 1,282 1,511.59 150 183.56 1,432 1,695.15 8,487 49,148.71 616 3,814.31 9,103 52,963.02
Per Ha 0.41 0.48 0.05 0.06 1.00 0.54 2.70 15.66 0.20 1.22 2.90 16.88
Meranti 37,363 39,196.30 1,223 1,238.10 38,586 40,434.40 20,125 71,506.04 403 1,493.17 20,528 72,999.21
Per Ha 11.91 12.49 0.39 0.39 12.30 12.89 6.41 22.79 0.13 0.48 6.54 23.26
Rimba Campuran 58,495 59,110.95 2,492 2,568.27 60,987 61,679.22 19,378 66,614.28 768 2,938.50 20,146 69,552.79
Per Ha 18.64 18.84 0.79 0.82 19.43 19.66 6.18 21.23 0.24 0.94 6.42 22.16
Kayu Indah 270 320.88 14 14.10 284 334.98 654 2,540.14 15 56.59 669 2,596.74
Per Ha 0.09 0.10 0.00 0.00 0.09 0.11 0.21 0.81 0.00 0.02 0.21 0.83
97,410 100,140 3,879 4,004 101,289 104,144 48,644 189,809 1,802 8,303 50,446 198,112
31.04 31.91 1.24 1.28 32.82 33.19 15.50 60.49 0.57 2.65 16.08 63.13
No.
KELOMPOK
JENIS/JENIS
POHON
POHON INTIJUMLAH
1
2
3
4
Jumlah 1+2+3+4
Rata-rata per ha
POHON TEBANGJUMLAH
HP HPT HP HPT
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 106 dari 324
PT Wijaya Sentosa terdiri dari 6 (enam) seri yang mencakup 3 (tiga) seri PUP dengan perlakuan
(PUP No. 1, 2 dan 3) dan 3 (tiga) seri PUP lainnya tanpa perlakuan (PUP No. 4, 5 dan 6). Lokasi
PUP (Petak Ukur Permanen) terletak di petak AV 34 dan AV 35 eks blok tebangan tahun 2013 yang
dibuat dan dilakukan pengukuran awal pada tanggal 18 Agustus sampai 1 September 2014.
Selanjutnya pada tanggal 3-27 Juli 2017 PT Wijaya Sentosa membuat PUP di lokasi baru yaitu di
Petak BB27 pada Blok RKT 2017. Setiap sudut seri PUP ditandai dengan patok batas berwarna
putih-merah yang terbuat dari balok kayu berukuran 10x10x100 cm, dan papan identitas yang
diletakan di masing-masing seri sehingga mudah teridentifikasi. Tanda-tanda lain yang dapat
ditemukan di lokasi adalah label nomor pohon, dan garis kuning pada pohon yang merupakan tanda
posisi pengukuran diameter (keliling).
Uji petik hasil pengukuran 10 batang pohon contoh acak dari PUP seri III yang terletak di petak AV
34 dan AV 35 eks blok tebangan tahun 2013 menunjukkan bahwa seluruh kondisi pohon sample
telah sesuai dengan dokumen hasil pengukuran, sebagai berikut:
Tabel V.Pro-7. Hasil Uji Petik Pengukuran Pohon dari PUP petak AV 34 dan AV 35 Tahun 2018 (Pengukuran ke 5)
HASIL PENGUKURAN HASIL UJI PETIK
KETERANGAN No Pohon
Jenis Pohon
Keliling
(cm) Jenis Pohon
Keliling
(cm)
39 Pala hutan 41.2 Pala hutan 41.2 Sesuai
40 Nyatoh 66.0 Jambu 66.0 Sesuai
42 Kenari 86.1 Kenari 86.1 Sesuai
43 Pala hutan 45.2 Pala hutan 45.2 Sesuai
44 Meranti 54.2 meranti 54.2 Sesuai
101 Malas 75.6 Malas 75.6 Sesuai
102 Pala hutan 79.8 Pala hutan 79.8 Sesuai
103 Jambu 43.4 Jambu 43.4 Sesuai
105 Kenangan 53.5 Kenangan 53.5 Sesuai
106 Pulai 95.0 Pulai 95.0 Sesuai
Berdasarkan dokumen pengukuran PUP yang terletak di petak AV 34 dan AV 35 eks blok tebangan
tahun 2013 , PT Wijaya Sentosa telah melakukan 5 kali pengukuran PUP yaitu pada tahun 2014 –
2018, namun demikian hasil pengukuran belum dilakukan analisis menyeluruh dimana hasil
pengukuran ke 5 belum disandingkan dengan pengukuran yang sebelumnya dan belum dianalisis
.
Gambar. 5.Pro-6. Kondisi PUP AV 34 dan AV 35 eks Blok RKT 2013 PT Wijaya Sentosa
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 107 dari 324
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa sudah memiliki data pengukuran riap tegakan / PUP / untuk semua tipe
ekosistem yang ada, namun data pengukuran belum dianalisis secara menyeluruh.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : SEDANG (2)
Verifier 2.2.3
Terdapat perhitungan internal/self JTT berbasis data potensi/hasil inventarisasi dan kondisi kemampuan pertumbuhan tegakan
Hasil Verifikasi
Perhitungan JTT PT Wijaya Sentosa sebagaimana yang tercantum dalam dokumen revisi
RKUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa Tahun 2019 masih menggunakan perhitungan Nilai Tertimbang
Volume (NTV) atau Proyeksi Jatah Produksi Tahunan berdasarkan data sediaan tegakan (standing
stock) hasil IHMB yang telah dilakukan perusahaan pada tahun 2012, dengan hasil perhitungan
antara lain sebagai berikut :
- Etat luas selama 23 tahun = 79,167 ha
- Etat Luas rata-rata = 79,167 ha / 23 tahun = 3,442 ha/tahun
- Etat Volume per tahun = 4,541,204.93 m3 / 23 tahun = 197,443.69 m3/tahun
- Etat Volume diizinkan = 4,087,084.44 m3 / 23 tahun = 177,699.32 m3/tahun
Etat volume yang diizinkan merupakan etat volume terkoreksi dengan angka koreksi sebesar 0.9
dari JPT (sesuai dengan arahan Dirjen PHPL) dengan mempertimbangkan realisasi produksi sejak
tahun 2013 – 2019.
PT Wijaya Sentosa sudah menunjukan upaya perekaman data hasil pengukuran riap di plot PUP
secara baik, namun belum dilakukan analisis terhadap hasil pengukuran yang telah dilakukan dan
keberadaan data ini belum dilaporkan kepada instansi yang berwenang sebagaimana
dipersyaratkan pada butir 3 Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan No. SE.10/VI-
BUHA/2011
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah memiliki bukti upaya melakukan pengukuran data potensi dan riap tegakan
selama 5 tahun terakhir, namun hasil pengukuran riap belum dianalisis untuk mendukung
penentuan jatah tebangan tahunan (JTT).
Norma/Nilai Kematangan Verifier : SEDANG (2)
Hasil Penilaian Indikator 2.2
Berdasarkan hasil penilaian verifier-verifier di atas maka perhitungan nilai kematangan / bobot
indikator adalah sebagai berikut :
Perhitungan Nilai Bobot Indikator 2.2.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 108 dari 324
Indikator Verifier Bobot Verifier
Nilai Aktual Verifier
Nilai Tertimbang Verifier
Nilai Maksimal Verifier
2.2 2.2.1 D 2 3 6 6
2.2.2 CD 1 2 2 3
2.2.3 CD 1 2 2 3
Jumlah 10 12
Prosentase 10/12 x 100 % 83.33 %
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai kematangan/bobot indikator seperti pada tabel
diatas dapat disimpulkan bahwa indikator 2.2. mempunyai nilai bobot “BAIK”.
Indikator 2.3.
Pelaksanaan penerapan tahapan sistem silvikultur untuk menjamin regenerasi hutan.
Verifier 2.3.1.
Ketersediaan SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur
Hasil Verifikasi
PT Wijaya Sentosa menerapkan sistem silvikultur TPTI yang mengacu pada Peraturan Menteri
Kehutanan No. P.11/Menhut-II/2009 Jo No.P.65/Menhut-II/2014 tentang Sistem Silvikultur dalam
areal izin usaha pemnafaatan hasil hutan kayu pada hutan produksi.
Berdasarkan Perdirjen BPK No. P.9/VI/BPHA/2009 tanggal 21 Agustus 2009 tentang Pedoman
Pelaksanaan Sistem Silvikultur Dalam Areal Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan
Produksi, pemegang IUPHHK-HA dalam melakukan pengelolaan hutan dapat menerapkan multi
sistem silvikultur.
Sistem TPTI merupakan salah satu sistem silvikultur yang mengatur cara penebangan dan
permudaan hutan. Untuk hutan produksi tetap (HP) dan hutan produksi yang dapat dikonversi
(HPK), penebangan dapat dilakukan pada seluruh pohon jenis komersil yang memiliki diameter 40
cm ke atas, sedang untuk Hutan Produksi Terbatas (HPT) diameter pohon yang boleh ditebang
adalah 50 cm ke atas. Menindaklanjuti hal ini PT Wijaya Sentosa telah melakukan risalah hutan
untuk mendeleniasi areal yang layak dikelola dengan sistem silvikultur TPTI sebagaimana yang
tercantum dalam dokumen revisi RKUPHHK-HA terakhir (tahun 2019).
Tahapan Pelaksanaan dan Tata Waktu Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
adalah sebagai berikut.
Tabel V.Pro-8. Tahapan Kegiatan TPTI
No Tahapan Kegiatan TPTI Waktu Pelaksanaan
1. Penataan Areal Kerja (PAK) Paling lambat Et – 2
2. Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP) Paling lambat Et – 2
3. Pembukaan Wilayah Hutan (PWH) Paling lambat Et – 2
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 109 dari 324
4. Pemanenan Et
a. Penebangan Et
b. Perapihan Et + 1
5. Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Pengayaan
a. Pengadaan Bibit Et + 2
b. Penanaman Et + 3
c. Pemeliharaan Tahun I Et + 3
d. Pemeliharaan Tahun II Et + 4
e. Pemeliharaan Tahun III Et + 5
6. Pembebasan Pohon Binaan Et + 3 , 6
7. Perlindungan dan Pengamanan Hutan Terus Menerus
Sumber : Perdirjen Bina Produksi Kehutanan No. P.9/VI-BPHA/2009 tanggal 21 Agustus 2009
Keterangan : Et = Tahun penebangan Kegiatan perapihan dan pembebasan pohon binaan pada areal HPT tidak dilakukan Tata waktu pelaksanaan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan kemampuan perusahaan
Dalam rangka menjamin terlaksananya kegiatan TPTI secara efektif dan ramah lingkungan, PT
WIJAYA SENTOSA telah menyusun SOP sesuai dengan tahapan kegiatannya, dengan daftar
sebagai berikut :
Berdasarkan penelaahan SOP tahapan silivikultur sebagai berikut :
Prosedur Perencanaan Hutan dan survey mencakup semua aktivitas terkait perencanaan
seperti kegiatan Penataan Areal Kerja (PAK), Inventarisasi Tebangan Sebelum Penebangan
(ITSP), Rencana Pembukaan Wilayah Hutan (PWH), Pembuatan Peta Kerja, Pemeliharaan
batas areal, Monev RIL dan Penetapan kawasan lindung. SOP-SOP tersebut telah dilengkapi
dengan petunjuk pelaksanaan yang lebih detail dalam bentuk Instruksi Kerja (IK) dan Form.
Prosedur Produksi disusun berdasarkan Kaidah Reduced Impact Logging dengan kode WS-
PRO yang disahkan pada tanggal 05 Januari 2015 dan telah direvisi (rev.02 30/05/17).
Prosedur ini mencakup semua aktivitas terkait produksi seperti kegiatan Pembukaan Wilayah
Hutan dan Pemanenan kayu ramah lingkungan (RIL). SOP-SOP bidang produksi yang tersedia
juga telah dilengkapi dengan petunjuk pelaksanaan yang lebih detail dan terperinci berupa
instruksi kerja (IK).
Prosedur Penatausahaan Hasil Hutan, mencakup kegiatan pengujian dan pengukuran kayu
dan penatausahaan hasil hutan. SOP-SOP bidang Penatausahaan Hasil Hutan yang tersedia
juga telah dilengkapi dengan petunjuk pelaksanaan yang lebih detail dan terperinci berupa
instruksi kerja (IK).
Prosedur Pembinaan Hutan mencakup semua aktivitas terkait Pembinaan Hutan seperti
Persemaian, Penanaman pengayaan dan rehabilitasi, Pemeliharaan tanaman, Identifikasi
ketersediaan permudaan serta kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan serta
Pembebasan pohon binaan. SOP-SOP bidang Pembinaan Hutan yang tersedia juga telah
dilengkapi dengan petunjuk pelaksanaan yang lebih detail dan terperinci berupa instruksi kerja
(IK).
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 110 dari 324
Prosedur Ekologi mencakup semua aktivitas terkait Kelola Lingkungan seperti Identifikasi flora
fauna, Pengelolaan species fauna status critical endangered (CR), Pengelolaan spesies folra
fauna langka, Pengelolaan flora fauna dilindungi, penataan kawasan lindung, pemantauan
kawasan lindung, pengelolaan sempadan sungai, Pembuatan dan Pengelolaan KPPN,
Pemantauan PUP, Pengelolaan pemantauan dampak kelola produksi terhadap air dan tanah
serta kegiatan analisa dampak kegiatan. SOP-SOP bidang Ekologi yang tersedia juga telah
dilengkapi dengan petunjuk pelaksanaan yang lebih detail dan terperinci berupa instruksi kerja
(IK) dan Form-form.
Prosedur Kelola Sosial mencakup semua aktivitas terkait Kelola Sosial seperti CSR,
Pengumpulan data base, Pengakuan hak dasar masyarakat, Penataan batas partisipatif,
Sosialisasi standar kompensasi hak ulayat, Pengawasan dan penandaan kepemilikan ulayat,
Penyelesaian konflik, Peningkatan peran serta masyarakat, Pengelolaan dan pemantauan
HHBK serta Pembinaan kelembagaan sosial ekonomi untuk peningkatan kesejahteraan
karyawan dan masyarakat serta Prosedur sosialisasi kepada masyarakat
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah memiliki SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur dengan lengkap,
dan isinya sesuai dengan pedoman pelaksanaan atau ketentuan teknis.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK (3)
Verifier 2.3.2
Implementasi SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur
Hasil Verifikasi
Hasil telaah dokumen dan observasi lapangan terdapat beberapa implementasi yang belum sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan di dalam Instruksi Kerja, antara lain :
- Pada IK ITSP penggunaan skala pada peta penyebaran pohon skala 1 : 1.000, dan atau skala
1 : 1.500; tergantung bentuk sub petak
- Pada IK Pasca Panen butir 2.3, penutupan tambang batu (Quary) dengan menutup lapisan
tanah bagian atas dan melakukan rehabilitasi penanaman telah dilakukan.
Implemnetasi SOP tahapan kegiatan sistem silvikultur yang telah dilaksanakan oleh PT Wijaya
Sentosa antara lain ditunjukkan tabel berikut.
Tabel V.Pro-9. Hasil Pengamatan Implementasi SOP Kegiatan Pokok Sesuai Tahapan Sil-vikultur TPTI
No SOP Lokasi Uji Petik (Pengamatan)
Keterangan
A. TPTI
1. PAK Blok RKT 2019 & 2020
- Terdapat penandaan batas blok RKT berupa rintisan dan tanda cat berwarna merah dengan garis vertikal (I) untuk ba-tas petak, garis vertikal (II) untuk batas blok
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 111 dari 324
- terdapat pal batas blok dan petak
- dibuat peta kerja Rencana PAK skala 1 : 10.000
2. ITSP Blok RKT 2019 & 2020
- Terdapat penandaan pada pohon ditebang dan pohon inti.
- dibuat peta kerja Rencana ITSP skala 1 : 10.000
- dibuat peta kerja sebaran pohon skala 1 : 1.000
3. PWH Blok RKT 2018 & 2019
- Dibuat trase jalan (rencana jalan) di lapangan
- Pembuatan badan jalan dilaksanakan dengan mengikuti trase jalan yang telah direncanakan
- dilakukan pemeliharaan jalan pada blok RKT tahun sebe-lumnya
- terdapat peta kerja Rencana PWH skala 1 : 10.000
4. Pene-bangan
Blok RKT 2018 & 2019
- Penebangan dilakukan pada blok / petak tebangan sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam RKT yang disahkan
- dibuat ada peta rencana jalan sarad skala 1 : 1.000 (yang tertuang pada peta sebaran pohon)
- terdapat peta kerja Rencana Penebangan skala 1 : 10.000
- dilakukan penandaan tunggak pohon yang ditebang dengan label merah (label hasil ITSP)
5. Perse-maian
Persemaian
Km-2
- Sumber bibit diperoleh dari pembenihan biji, cabutan alam,
- Kapasitas pembibitan sesuai dengan jumlah bibit yang di-rencanakan
- terdapat laporan Daftar Mutasi Bibit
6. Pena-naman Penga-yaan
Eks Blok RKT 2015 - 2018
- Lokasi penanaman pengayaan direncanakan dalam doku-men RKT tahun berjalan(areal bekas TPn dan bekas jalan sarad) .
- terdapat peta kerja Rencana Penanaman Pengayaan skala 1 : 10.000
- kegiatan penanaman pengayaan dilaksanakan namun be-lum sesuai dengan rencana
7. Pemeli-haraan Tana-man Penga-yaan
Eks Blok RKT 2015 - 2019
- terdapat peta kerja Rencana Penanaman Pengayaan skala 1 : 10.000
- dilakukan pemeliharaan tanaman pengayaan
- belum dilakukan kegiatan pemeliharaan
B. Non TPTI
1. Pena-naman Tanah Kosong
- tidak terdapat rencana dan realisasi penanaman tanah kosong
2. Pena-naman Kanan Kiri Jalan
Blok RKT 2016 (Petak AY24, BA25 dan eks quary)
- Terdapat peta kerja Rencana Penanaman Kanan-Kiri Jalan (Kakija) skala 1 : 10.000
- Penanaman kakija dilakukan dengan jarak tanam 5 x 5 m.
- kegiatan penanaman dilaksanakan namun belum dilakukan pemeliharaan dan pengayaan (mengganti tanaman yang mati).
3. Pembu-atan &
AV 34 dan AV 35 eks blok
- Telah dilakukan pengukuran data riap pada PUP secara ru-tin setiap tahun (series)
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 112 dari 324
Pen-gukuran PUP
tebangan tahun 2013
BB27 eks Blok Tebangan 2017
- Pengukuran data riap tegakan baru dilakukan 4 tahun tera-khir (2014, 2015, 2016, 2017)
- Pembuatan dan pengukuran ke-1 PUP di Petak BB27 Blok RKT 2017
- Terdapat plang PUP sesuai dengan ukuran standar pada SOP PUP.
- Belum disusun Laporan analisa hasil pengukuran PUP.
Sumber : Hasil pengamatan tim auditor.
Berdasarkan tabel diatas, PT Wijaya Sentosa telah mengimplementasikan sebagian SOP tahapan
kegiatan sistem silvikultur baik TPTI maupun Non TPTI
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah mengimplementasikan sebagian SOP tahapan sistem silvikultur.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : SEDANG (2)
Verifier 2.3.3
Tingkat kecukupan potensi tegakan sebelum masak tebang
Hasil Verifikasi
Mengacu pada dokumen laporan IHMB tahun 2012 di dalam areal kerja PT Wijaya Sentosa terdapat
potensi tegakan sebelum masak tebang, mencakup pohon inti dan pohon yang ditinggalkan (tidak
ditebang) dari jenis komersial dalam jumlah yang mampu menjamin kelestarian hasil pada rotasi ke
dua, sebagai berikut :
Tabel V.Pro-10. Potensi Tegakan Sebelum Masak Tebang di areal kerja PT Wijaya Sentosa
Kelompok Jenis Jumlah Batang per hektar Total
(20-<30) cm (30-<40) cm
Meranti 37 23 60
Rimba campuran 48 26 74
Kayu indah 10 6 16
Jumlah 95 55 150
Sumber: Buku Laporan Utama IHMB PT Wijaya Sentosa 2012, halaman 4-18
Berdasarkan tabel di atas, sediaan pohon inti di dalam areal kerja PT Wijaya Sentosa mencapai
rata-rata 150 pohon/hektar atau lebih dari 25 batang/ha, terdiri dari 95 batang/hektar pohon inti
yang berdiameter (20-<30) cm; dan 55 batang/hektar pohon inti yang berdiameter (30-<40) cm. Jika
pertumbuhan riap tegakan diasumsikan sebesar 0.69 cm/tahun (mengacu Surat Edaran Direktur
Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor SE.10/VI-BUHA/2011), maka pada rotasi ke-2 akan
terdapat penambahan diameter rata-rata sebesar 20.7 cm sehingga pohon inti yang berdiameter
30 cm akan menjadi 50.7 cm.
Sedangkan berdasarkan data LHC RKT 2016 – 2019 tercatat potensi tegakan sebelum masak
tebang adalah sebagai berikut :
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 113 dari 324
Tabel V.Pro-11. Potensi Tegakan Sebelum Masak Tebang Berdasarkan LHC Di Areal Kerja PT Wijaya Sentosa
Blok RKT Kelompok Jenis Jml Pohon Diameter 20 - 39 cm
HP HPT Total
2016
Merbau 1,793 81 1,874
Meranti 32,780 2,048 34,828
Rimba Campuran 51,981 6,282 58,263
Kayu Indah 1,182 59 1,241
Jumlah 87,736 8,470 96,206
Luas (ha) 3,435 291 3,726
Rata-Rata (btg/ha) 25.54 29.11 54.65
2017
Merbau 2,236 533 2,769
Meranti 41,813 6,656 48,469
Rimba Campuran 100,991 14,048 115,039
Kayu Indah 1,609 250 1,859
Jumlah 146,649 21,487 168,136
Luas (ha) 3,616 347 3,963
Rata-Rata (btg/ha) 40.56 61.92 102.48
2018
Merbau 2,694 - 2,694
Meranti 49,447 - 49,447
Rimba Campuran 110,126 - 110,126
Kayu Indah 1,448 - 1,448
Jumlah 163,715 - 163,715
Luas (ha) 3,696 - 3,696
Rata-Rata (btg/ha) 44.30 - 44.30
2019
Merbau 5,533 572 6,105
Meranti 26,797 3,039 29,836
Rimba Campuran 48,510 8,483 56,993
Kayu Indah 381 51 432
Jumlah 81,221 12,145 93,366
Luas (ha) 2,399 590 2,989
Rata-Rata (btg/ha) 33.86 20.58 54.44
Sumber : Data LHC RKT 2016 – 2019 PT Wijaya Sentosa
Kesimpulan
Di areal kerja PT Wijaya Sentosa terdapat pohon inti dan pohon yang disisakan (tidak ditebang)
dari jenis-jenis komersial yang tersebar merata dalam jumlah yang (dengan mempertimbangkan
kemampuan riap pertumbuhan tegakan setempat) mampu menjamin terjadinya kelestarian
pemanenan hasil pada rotasi ke-2 (≥ 25 batang/Ha).
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 114 dari 324
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK (3)
Verifier 2.3.4
Tingkat kecukupan potensi permudaan
Hasil Verifikasi
Tingkat kecukupan potensi permudaan mengacu pada peraturan Menteri Kehutanan Nomor :
P.11/Menhut-II/2009 tanggal 9 Pebruari 2009, Kegiatan pengelolaan hutan yang dilaksanakan oleh
PT Wijaya Sentosa merupakan tegakan tidak seumur dan menerapkan sistem silvikultur yang
digunakan adalah TPTI.
Berdasarkan dokumen laporan IHMB PT Wijaya Sentosa tahun 2012 kondisi tegakan permudaan
tingkat tiang (Diameter 10-19 cm) sebanyak 323.33 batang/ha, dimana jumlah tersebut dapat
menjamin terjadinya kelestarian pemanenan hasil pada rotasi ke 3.
Tabel V.Pro-12. Tingkat Kecukupan Potensi Permudaan Di Areal Kerja PT Wijaya Sentosa
Kelompok Jenis Jumlah Batang per hektar
(10-<20) cm
Meranti 117.77
Rimba campuran 184.56
Kayu indah 20.90
Jumlah 323.33
Berdasarkan Laporan Hasil Kegiatan Inventarisasi Ketersediaan Permudaan areal kerja PT Wijaya
Sentosa di eks blok RKT 2014 - 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel V.Pro-13. Kerapatan Permudaan Di Areal Bekas Tebangan PT Wijaya Sentosa.
Tingkat Vegetasi
Kerapatan Tegakan (btg/ha) P.18/Menhut-II/2004
(batang/ha) Blok RKT
2014 2015 2016 2017 2018
Semai 19,500 33,167 53,833 39,250 84,526 1,000
Pancang 3,253 4,200 7,920 9,880 15,590 240
Tiang 237 237 373 610 1,474 108
Pohon 116 139 196 173 436 53
Sumber: Laporan Kegiatan Inventarisasi Ketersediaan Permudaan Blok RKT 2014 - 2018
Berdasarkan tabel di atas, sediaan jumlah pohon (mencakup pohon inti dan pohon yang
ditinggalkan dari jenis komersial) pada areal bekas tebangan 2014 - 2018 mencapai lebih dari 240
batang per hektar. Kondisi tersebut memenuhi persyaratan nilai Baik dengan kondisi terdapat
pohon induk jenis komersial yang menjamin ketersediaan permudaan tingkat semai dan terdapat
permudaan tingkat tiang dan/atau pancang dari jenis-jenis komersial yang tersebar merata dalam
jumlah yang mampu menjamin terjadinya kelestarian pemanenan hasil pada rotasi ke -3 (≥ 100
batang tiang/Ha atau jumlah kesetaraannya 400 batang pancang/ha).
Hal tersebut di atas sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari
nomor P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 Lampiran 1.1. tentang Standar Penilaian
Kinerja Pengelolan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK-HA
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 115 dari 324
Kesimpulan
Di areal kerja PT Wijaya Sentosa terdapat pohon induk jenis komersial yang menjamin ketersediaan
permudaan tingkat semai dan terdapat permudaan tingkat tiang dan/atau pancang dari jenis-jenis
komersial yang tersebar merata dalam jumlah yang mampu menjamin terjadinya kelestarian
pemanenan hasil pada rotasi ke -3 (≥ 100 batang tiang/Ha atau jumlah kesetaraannya 400 batang
pancang/ha).
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK (3)
Hasil Penilaian Indikator 2.3
Berdasarkan hasil penilaian verifier-verifier di atas maka perhitungan nilai kematangan / bobot
indikator adalah sebagai berikut :
Perhitungan Nilai Bobot Indikator 2.3.
Indikator Verifier Bobot Verifier
Nilai Aktual Verifier
Nilai Tertimbang Verifier
Nilai Maksimal Verifier
2.3 2.3.1 D 2 3 6 6
2.3.2 D 2 2 4 6
2.3.3 D 2 3 6 6
2.3.4 CD 1 3 3 3
Jumlah 19 21
Prosentase 19/21 x 100 % 90.48 %
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai kematangan/bobot indikator seperti pada tabel
diatas dapat disimpulkan bahwa indikator 2.3. mempunyai nilai bobot “BAIK”.
Indikator 2.4.
Ketersediaan dan penerapan teknologi ramah lingkungan dalam pemanfaatan hutan
Verifier 2.4.1
Ketersediaan prosedur pemanfaatan/pengelolaan hutan ramah lingkungan
Hasil Verifikasi
PT Wijaya Sentosa telah memiliki SOP RIL (Redice Impact Logging) dengan nomor dokumen : WS-
PRO-02 yang disahkan tanggal 5 Januari 2015 oleh Management Representative. SOP ini telah
mengalami 3 kali perubahan (revisi) yaitu pada tanggal 20 Desember 2016, 30 Mei 2017, dan
terakhir pada tanggal 2 Januari 2019.
Prinsip prosedur RIL PT WIJAYA SENTOSA adalah memanen tidak melebihi riap (point 6.1.1) dan
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 116 dari 324
efisien, efektif, tertib serta ramah lingkungan (point 6.1.2).
Secara garis besar ruang lingkup prosedur pada SOP hasil revisi tersebut mencakup :
- Perencanaan (point 6.2), mencakup tentang kepastian RKT sudah disahkan, data jenis kayu
yang diproduksi, jenis kayu yang dilindungi, informasi lokasi blok dan petak tebang berupa peta
pemanenan skala 1 : 1.000 / 1 : 1.500. Kepastian batas blok, petak dan peta pemanenan,
buffer zone kawasan lindung dan kawasan NKT. Menyiapkan dokumen kerja yang terkait
dengan pemanenan, menyiapkan peralatan, bahan dan logistik, Merencanakan letak camp
tarik dengan mempertimbangkan lokasi dan kondisi.
- Pelaksanaan (point 6.3), mencakup tentang Perencanaan dan pembuatan jalan sarad dan
TPn yang harus memperhatikan aspek lingkungan (sesuai WS-IK-PRO.02.01) ; Penebangan ;
Penyaradan ; Kegiatan di TPn ; Pemuatan pengangkutan dan pembongkaran ; Penumpukan
kayu di TPK.
- Kegiatan Pasca Pemanenan Kayu Bulat (point 6.3.8), terdiri dari : Pembuatan sodetan pada
jalan sarad, Penutupan penyeberangan sementara, Penutupan tambang batu (quarry),
Penutupan pembersihan TPn, Pemeliharaan jembatan dan gorong-gorong, Pemeliharaan
drainase jalan dan melakukan penilaian hasil kerja operator tebang & sarad sesuai WS-IK-
PRC-06.01.
- Pengawasan (6.4), mencakup monitoring/control dan pengawasan secara langsung proses
kegiatan produksi di lapangan.
- Pelaporan (6.5), laporan dilakukan setiap hari oleh mandor produksi kepada kepala
departemen dan manager camp.
- Alat Pelindung Diri (6.6), terkait kewajiban seluruh personel yang terlibat dalam kegiatan
pemanenan menggunakan APD sesuai dengan tingkat resiko bahaya
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah memiliki SOP (Reduce Impact Logging) pemanfaatan / pengelolaan hutan
ramah lingkungan untuk seluruh kegiatan pengelolaan hutan ( mulai dari Perencanaan,
Pelaksanaan, Pasca Panen, Penyediaan APS, Pengawasan dan Pelaporan) dan isinya sesuai
untuk karakteristik kondisi setempat.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK (3)
Verifier 2.4.2
Penerapan teknologi ramah lingkungan
Hasil Verifikasi
Secara umum PT Wijaya Sentosa telah melakukan implementasi prosedur RIL pada tahapan
kegiatan pengelolaan hutannya, mencakup :
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 117 dari 324
(1) Penataan areal kerja - melakukan zonasi, penandaan di lapangan, dan memetakan areal
kerja sehingga jelas batas kawasan antara areal yang dapat ditebang dan kawasan
perlindungan (antara lain: sumber air, pemukiman, perladangan masyarakat, dan hutan
keramat/adat) yang harus dicegah dari kegiatan penebangan;
(2) Operasi pemanenan - melakukan serta mengimplementasikan pembuatan takik rebah,
takik balas, dan pembagian batang (bucking) sebagai bagian dari teknik penebangan
dengan mempertimbangkan kondisi pohon (normal, miring, berbanir).
(3) Pasca pemanenan mencakup pembuatan sudetan pada jalan sarad, penutupan
penyebrangan pengangkatan batang kayu dari sungai, penutupan lapisan tanah bagian atas
eks tambang quary, dan pemeliharaan jembatan dan gorong-gorong belum
diimplementasikan secara konsisten.
Hasil evaluasi penerapan RIL yang dilakukan oleh perusahaan, ada beberapa catatan yang
harus dilakukan perbaikan, antara lain :
- Kegiatan bladding (pengupasan tanah) sangat berpengaruh pada kondisi tanah hutan pasca
pemanenan
- Beberapa sudetan yang telah dibuat belum berfungsi dengan baik karena tidak megalirkan
air ke dalam areal bervegetasi (Petak BH 24)
- Untuk meminimalkan dampak kerusakan akibat kegiatan produksi, pembuatan sudetan agar
tidak keluar dari pola sarad, winching.
- Pembuatan dan pemeliharaan jembatan/gorong-gorong harus dilakukan dengan baik agar
tidak terbentuknya genangan air dan matinya tegakan di sekitar areal tersebut
- Pengawasan dalam penggunaan alat pelindung diri (APD) pada personel yang terlibat
langsung pada kegiatan produksi.
Mulai tahun 2017 PT Wijaya Sentosa melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev)
pelaksanaan Reduce Impact Logging (RIL) di petak sampling yang ditetapkan dalam setiap blok
RKT, contohnya pada Blok RKT 2017 dilakukan monev RIL di petak BE 22, pada Blok RKT
2018 dilakukan monev RIL di petak sampling BD 18, BD 19, BE 21, BF 19, dan BG 21.
Kegiatan monev PT Wijaya Sentosa dilakukan terhadap kegiatan penebangan dan penyaradan
yang merupakan rangkaian kegiatan yang banyak memberikan dampak negative terhadap
lingkungan. Penerapan RIL bertujuan untuk meminimalisir besarnya dampak pemanenan kayu
terhadap lingkungan.
Indikator penilaian kegiatan penebangan dalam monev RIL antara lain :
- Arah rebah pohon - Optimalisasi pemanfaatan
- Pemasangan label di tanggul - Kebersihan petak
- Kerusakan pohon inti - Waktu penebangan
- Penggunaan peta - Pemanenan
- Pemakaian APD - Laporan harian penebangan
Indikator penilaian kegiatan penyaradan dalam monev RIL antara lain :
- Pemahaman peta - Pembuatan jalan sarad seblm penebangan
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 118 dari 324
- Winching - Lebar jalan sarad
- Sudetan - Bladding
- Pemasangan label di log - Laporan harian, dan penggunaan APD
Beberapa hal yang belum sesuai / masih perlu diperbaiki dalam kegiatan penebangan yang
menerapkan konsep penebangan RIL hasil monev tahun 2017 – 2018 antara lain sebagai
berikut :
- Kebersihan limbah dalam petak kurang maksimal, terutama titik alur/sungai yang dilewati
jalan sarad, yang dapat mengganggu kelancaran aliran air karena sedimen atau lumpur.
- Masih ditemukan realisasi jalan sarad yang belum sesuai dengan rencana.
- Peningkatan pemahaman operator chainsaw dan operator traktor terkait dengan peta
pemanenan, terutama terkait dengan pemahaman batas-batas dan posisi arah rebah pohon
yang ditebang agar dapat meminimalisir kerusakan pohon inti.
- Diperlukan kegiatan penanaman kembali dan pemupukan dengan pupuk alami di lokasi
bekas TPN dan jalan sarad akibat kegiatan bladding yang merusak kondisi tanah hutan dan
tegakannya.
- Belum ada pemanfaatan kayu lubang bekas trimming, alternative mungkin bisa digunakan
untuk matting atau pemancangan kanan/kiri alur /sungai.
Beberapa dokumentasi kegiatan penebangan di RKT 2019 dan RKT 2020 antara lain sebagai
berikut.
Gambar. 5.Pro-7. Kegiatan Penebangan RKT 2019
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 119 dari 324
Gambar. 5.Pro-8. TPn RKT 2020
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah menerapkan teknologi ramah lingkungan pada 1-2 tahapan kegiatan
pemanenan hasil atau pengelolaan hutan.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : SEDANG (2)
Verifier 2.4.3
Tingkat kerusakan tegakan tinggal minimal dan keterbukaan wilayah
Hasil Verifikasi
Tingkat kerusakan tegakan tinggal merupakan suatu indeks yang menunjukkan perbandingan
jumlah tegakan yang rusak akibat penebangan pohon terhadap jumlah tegakan sebelum
kegiatan penebangan. Semakin tinggi intensitas penebangan maka akan semakin tinggi pula
kerusakan tegakan tinggal yang terjadi.
Tegakan tinggal adalah tegakan yang telah ditebang pilih, yang menjadi modal pengusahaan
berikutnya, berisi pohon-pohon binaan dan pohon pendamping.
Pohon binaan adalah pohon yang harus dirawat setelah tebang pilih, berupa pohon-pohon
komersial yang muda dan sehat.
Pohon pendamping adalah pohon penyusun tegakan selain pohon binaan (Dephut, 1990).
Pada tahun 2018 PT Wijaya Sentosa baru pertama kali melaksanakan kegiatan monitoring
kerusakan tegakan tinggal, dimana kegiatan monitoring dilakukan pada 12 petak areal bekas
tebangan Blok RKT 2018 dengan ukuran plot yang dibuat adalah 100m x 100m per masing-
masing petak. Penetapan plot diambil yang dapat mewakili kelerengan yang berbeda yaitu
mulai dari 16% - 38% dengan rata-rata kelerengan lahan 24%.
Penilaian kegiatan monitoring kerusakan tegakan tinggal PT Wijaya Sentosa berdasarkan
populasi pohon dalam petak, dimana menurut Elias (1993) kerusakan tegakan tinggal
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 120 dari 324
dikelompokkan menjadi 3, yaitu tingkat kerusakan ringan (< 25%), kerusakan sedang (25% -
50%), dan kerusakan berat (> 50%).
Jenis kerusakan yang masuk dalam masing-masing kategori kerusakan adalah sebagai berikut
:
a. Tingkat kerusakan berat
- Patah batang - Pecah batang
- Roboh, tumbang atau miring sudut - Rusak tajuk ( > 50% rusak tajuk )
>450 dengan permukaan tanah - Luka batang/rusak kulit ( > ½ keliling
- Rusak banir/akar ( > ½ banir atau pohon atau 300 – 600cm kulit rusak, perakaran rusak )
b. Tingkat kerusakan sedang
a) Rusak tajuk (30-50% tajuk rusak atau 1/6 bagian tajuk mengalami kerusakan)
b) Luka batang/rusak kulit (1/4 – ½ keliling pohon rusak atau 150-300 cm kulit rusak).
c) Rusak banir/akar (1/4 – ½ banir/akar rusak atau terpotong).
d) Condong atau miring (pohon miring dengan membentuk sudut > 45% dengan tanah).
c. Tingkat kerusakan ringan
1. Rusak tajuk ( <30% tajuk rusak)
2. Luka batang/rusak kulit ( ¼ - ½ keliling dan panjang luka < 1.5 m atau kerusakan sampai
cambium dengan lebar lebih dari 5 cm, lebih kurang sepanjang garis sejajar sumbu
longitudinal dari batang).
3. Rusak banir/akar (< ¼ banir/akar atau perakaran terpotong).
Hasil penelitian berdasarkan laporan kegiatan monitoring kerusakan tegakan tinggal di Blok
RKT 2018 tersebut antara lain sebagai berikut.
Tabel V.Pro-14. Plot Penelitian Penilaian Kerusakan Tegakan Blok RKT 2018 PT Wijaya Sen-tosa
No. Plot
Kelerengan Lahan (%)
Kerapatan Tegakan (n/ha)
Pohon layak tebang (n/ha)
Intensitas penebangan (n/ha)
1 38 104 34 9
2 31 133 26 7
3 22 150 33 13
4 25 139 26 8
5 21 155 36 12
6 23 155 39 16
7 26 141 24 8
8 23 130 25 9
9 21 90 7 6
10 24 164 27 10
11 18 105 15 14
12 16 132 22 14
Sumber : Data Lapangan Tahun 2019 dalam Laporan Kegiatan Monev Kerusakan Tegakan Tinggal RKT 2018
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 121 dari 324
Tabel V.Pro-15. Tipe Kerusakan Tegakan Tinggal Blok RKT 2018 PT Wijaya Sentosa
Bentuk Kerusakan
Tipe Kerusakan (Pohon) Jumlah
Berat Sedang Ringan
Rusak Tajuk 5 30 81 116
Luka Batang - 3 29 32
Rusak Banir - 2 5 7
Mining - - 13 13
Patah 45 - - 45
Roboh 22 - - 22
Total 72 35 128 235
Persentase (%) 30.63 14.89 54.47 100
Sumber : Data Lapangan Tahun 2019 dalam Laporan Kegiatan Monev Kerusakan Tegakan Tinggal RKT 2018
Selain itu terdapat data hasil analisis vegetasi termasuk didalamnya menilai kerusakan tegakan
tinggal yang menunjukkan kondisi hasil analisis dan penilaian pada blok masing-masing RKT
dengan hasil sebagai berikut.
Tabel V.Pro-16. Hasil Analisis Tingkat Kerusakan Tegakan Tinggal PT Wijaya Sentosa
Blok RKT / Fase
Kerapatan ( N/Ha)
Rona Awal (ET-1)
Pasca Penebangan (ET+1)
Kerusakan Tegakan Tinggal (%)
Blok RKT 2016
Semai 81,500 53,833 33.90
Pancang 4,787 3,960 17.30
Tiang 443 373 15.80
Pohon 226 196 13.30
Kerusakan Tegakan Tinggal rata rata 20.10
Blok RKT 2017
Semai 40,083 34,833 13.10
Pancang 8,987 7,813 13.06
Tiang 463 390 15.77
Pohon 199 167 16.08
Kerusakan Tegakan Tinggal rata rata 14.50
Sumber : Data Laporan Kegiatan Pemantauan Kondisi Ekosistem Blok RKT 2016 - 2017
Berdasarkan Tabel V.P-16 di atas, tercatat tingkat kerusakan rata-rata tegakan tinggal di blok
RKT 2016 sebesar 20.10%, sedangkan di blok RKT 2017 sebesar 14.50.
Untuk data tingkat kerusakan tegakan pada blok RKT 2018 masih dalam proses analisis dan
rekap data, sehingga belum dapat ditambahkan dalam table, sedangkan penilaian tingkat
kerusakan tegakan pada blok RKT 2019 belum dilakukan karena masih dalam proses
perencanaan
Kesimpulan
Tingkat kerusakan tegakan tinggal rata-rata pasca kegiatan pemanenan PT Wijaya Sentosa
untuk semua tingkatan permudaan (semai, pancang, tiang, pohon) berkisar antara 16 % - 30%.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : SEDANG (2)
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 122 dari 324
Verifier 2.4.4
Limbah pemanfaatan hutan minimal
Hasil Verifikasi
PT Wijaya Sentosa bekerjasama dengan Pusat Litbang Hasil Hutan melakukan penelitian
tentang analisis faktor eksploitasi pada bulan Juli 2016, penelitian dilakukan di areal IUPHHK-
HA tdi Blok RKT 2016 pada 4 (empat) petak tebang terpilih yaitu petak AX25, AY25, AW22 dan
AV22. Plot Contoh Pengamatan (PCP) sebanyak 3 unit berukuran 100x200 m, dibuat pada
masing-masing petak tebang dan penempatannya dilakukan secara systematic random with
purposive start dengan jarak antar PCP 100 meter. Kesimpulan hasil penelitian tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Besarnya Faktor Eksploitasi IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa berkisar antara 0.86 – 0.91
dengan rata-rata 0.88.
2. Besarnya volume limbah pemanenan kayu berkisar antara 0.307 – 0.671 m3 / Kondisi limbah
kayu sebagian besar cacat (53.24%), pecah (35.28%) dan masih baik (11.49%)
3. Volume limbah rata-rata 0.523 m3/pohon, sedangkan volume kayu yang dimanfaatkan
berkisar antara 2.958 – 4.598 m3/pohon atau rata-rata 4.029 m3/pohon
4. Proporsi limbah pemanenan kayu paling banyak berupa limbah banir 0.193 m3/pohon
(33.62%), limbah ujung 0.161 m3/pohon (30.56%), limbah pangkal 0.101 m3/pohon (18.36%
paling sedikit limbah tunggak 0.094 m3/pohon (17.46%).
5. Kerusakan tegakan berdiameter 20 cm up akibat pemanenan kayu berkisar antara tebangan
berkisar antara 18.01 – 34.58% dengan rata-rata 25.18% atau termasuk kategori kerusakan
tegakan tingkat sedang.
Selanjutnya berdasarkan Surat Dirjen PHPL kepada Direktur Utama PT Wijaya Sentosa Nomor
: S.849/PHPL/UHP/HPL.1/12/2016 tanggal 7 Desember 2016 perihal Peningkatan Nilai Faktor
Eksploitasi a.n PT Wijaya Sentosa di Provinsi Papua Barat, tercantum antara lain point-point
sebagai berikut :
Poin 5 ayat (2) :
Berdasarkan Permenhut Nomor P.33/Menhut-II/2014 tanggal 22 Mei 2014 pada pasal 10
disebutkan bahwa (ayat 2) “bagi perusahaan pemegang IUPHHK-HA yang sudah
melaksanakan RIL/RIL-Carbon dapat mengajukan permohonan efisiensi penebangan
khususnya faktor eksplotasi kepada Direktur Jenderal atas nama Menteri atau pejabat yang
ditunjuk.
Poin 6 :
Berkenaan dengan permohonan PT Wijaya Sentosa dan laporan hasil penelitian FE dimaksud,
maka nilai FE dengan rata-rata sebesar 0.88 dapat digunakan sebagai dasar perhitungan
RKUPHHK-HA Berbasis IHMB Periode Tahun 2013 - 2022 a.n PT Wijaya Sentosa
Surat Dirjen PHPL Nomor : S.849/PHPL/UHP/HPL.1/12/2016 tanggal 7 Desember 2016
terlampir dalam Buku II Lamp. Prod. - 2.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 123 dari 324
Sementara berdasarkan Jurnal Penelitian Hasil Hutan ( http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-
litbang/index.php/JPHH/article/view/2849) dengan judul “Studi Faktor Pemanfaatan dan Limbah
Pemanenan Kayu Di Hutan Alam Papua Barat (Soenarno Soenarno, Weman Endom, Sona
Suhartana)” menunjukkan hasil :
“ Faktor pemanfaatan kayu pada IUPHHK-HA yang menerapkan teknik Reduced Impact
Logging (RIL) cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan IUPHHK-HA yang pemanenan
kayunya masih dilakukan secara konvensional. Faktor pemanfaatan kayu berkisar antara
86,2 – 87,8% dengan rata-rata 86,9%, dan faktor residu berkisar 12,3 – 13,8% atau rata-
rata 13,1%. Besarnya volume kayu yang dimanfaatkan rata-rata 4,578 m3/pohon dari potensi
batang bebas cabang sebesar 5,293 m3/pohon. Volume limbah berkisar antara 0,548 – 0,664
m3/pohon atau rata-rata 0,564 m3/pohon. Secara umum, sebagian besar limbah penebangan
berupa kayu yang cacat (65,1%), pecah (23,3%), dan paling rendah adalah limbah yang
kondisinya masih baik (11,6%)”.
Kesimpulan
Besarnya faktor eksploitasi atas kegiatan pemanenan di areal PT Wijaya Sentosa adalah 0,88
(Fe ≥ 0,70).
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK (3)
Hasil Penilaian Indikator 2.4
Berdasarkan hasil penilaian verifier-verifier di atas maka perhitungan nilai kematangan / bobot
indikator adalah sebagai berikut :
Perhitungan Nilai Bobot Indikator 2.4.
Indikator Verifier Bobot
Verifier
Nilai Aktual
Verifier
Nilai Tertimbang
Verifier
Nilai Maksimal
Verifier
2.4 2.4.1 D 2 3 6 6
2.4.2 D 2 2 4 6
2.4.3 D 2 2 4 6
2.4.4 CD 1 3 3 3
Jumlah 17 21
Prosentase 17/21 x 100% 80.95%
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai kematangan/bobot indikator seperti pada tabel
diatas dapat disimpulkan bahwa indikator 2.4. mempunyai nilai bobot “BAIK”.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 124 dari 324
Indikator 2.5.
Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan / pemanenan / pemanfaatan pada areal kerjanya.
Verifier 2.5.1
Keberadaan dokumen rencana kerja jangka pendek (RKT/RTT) yang disusun berdasarkan rencana kerja jangka panjang (RKU/RPKH) dan disahkan sesuai peraturan yang berlaku (Dinas Prov, self approval).
Hasil Verifikasi
PT Wijaya Sentosa memiliki dokumen RKTUPHHK-HA secara lengkap, antara lain dijabarkan
RKT 3 tahun terakhir yaitu RKT 2017 s.d. 2019 yang sedang berjalan dan telah disahkan oleh
pejabat berwenang secara self approval.
Seluruh RKTUPHHK-HA yang disusun telah mengacu pada dokumen rencana jangka panjang
(RKUPHHK 2013-2022 dan revisinya), sebagai berikut:
(1) Rencana Kerja Tahunan UPHHK-HA Tahun 2020, disetujui secara self approval melalui
Keputusan Direktur Utama PT Wijaya Sentosa Nomor 014/SR-WISE/KP/XII/2019 tanggal 31
Desember 2019, berlaku sejak tanggal 1 Januari dan berakhir pada 31 Desember 2019,
yang direvisi dengan Surat Keputusan Direktur Utama PT Wijaya Sentosa Nomor 006/SR-
WISE/KP/II/2020 tanggal 19 Februari 2020. Revisi terjadi karena adanya penambahan
kegiatan PWH Blok RKT 2021 dan PWH Blok RKT 2022. Di dalam revisi SK RKT tersebut
ditetapkan :
a. Target tebangan tahunan TPTI seluas 3,138 ha, jumlah pohon sebanyak 35,314 pohon
dengan volume sebesar 138,678.22 m3.
b. Tebangan PWH RKT 2021 seluas 181 ha, jumlah pohon sebanyak 9,060 pohon, dengan
volume sebesar 11,803.89 m3.
c. Tebangan PWH RKT 2022 seluas 14 ha, jumlah pohon sebanyak 767 pohon, dengan
volume sebesar 941.92 m3.
Total rencana tebangan RKT 2020 seluas 3,333 ha, dengan jumlah pohon sebanyak
45,140 pohon, dengan volume sebesar 151,424.04 m3.
(2) Rencana Kerja Tahunan UPHHK-HA Tahun 2019, disetujui secara self approval melalui
Keputusan Direktur Utama PT Wijaya Sentosa Nomor 005/SR-WS/KP/XII/2018 tanggal 31
Desember 2018, berlaku sejak tanggal 1 Januari dan berakhir pada 31 Desember 2019. Di
dalam dokumen tersebut ditetapkan :
a. Target tebangan tahunan TPTI seluas 2,989 ha, jumlah pohon sebanyak 34,775 pohon
dengan volume sebesar 132,492.56 m3.
b. Tebangan pembukaan wilayah hutan seluas 178 ha dan jumlah pohon 3,086.pohon
dengan volume sebesar 4,070.14 m3;
(3) Rencana Kerja Tahunan UPHHK-HA Tahun 2018, disetujui secara self approval melalui
Keputusan Direktur Utama PT Wijaya Sentosa Nomor 005/SR-WS/KP/XII/2017 tanggal 20
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 125 dari 324
Desember 2017, berlaku sejak tanggal 1 Januari dan berakhir pada 31 Desember 2018. Di
dalam dokumen tersebut ditetapkan :
a. Target tebangan tahunan TPTI seluas 3.696 ha, jumlah pohon sebanyak 35.728 pohon
dengan volume sebesar 128.934,79 m3.
b. Tebangan pembukaan wilayah hutan seluas 195 ha dan jumlah pohon 4.143 pohon
dengan volume sebesar 7.300,66 m3;
(4) RKTUPHHK-HA 2017, disetujui secara self approval melalui Keputusan Direktur Utama PT
Wijaya Sentosa Nomor : 004/SR-WS/KP/XII/2016 tanggal 19 Desember 2016, antara lain
menetapkan:
a. Target tebangan tahunan TPTI seluas 3.905 ha, jumlah pohon sebanyak 42.357 pohon
dengan volume sebesar 150.288,98 m3.
b. Tebangan pembukaan wilayah hutan seluas 365 ha dan jumlah pohon 6.651 pohon
dengan volume sebesar 11.405,25 m3;
Hasil verifikasi dokumen RKUPHHK-HA dipastikan bahwa ketiga dokumen RKTUPHHK-HA
tersebut di atas, beserta peta lampirannya (skala 1 : 50.000), telah mengacu pada dokumen
RKUPHHK-HA tahun 2013-2022 beserta revisinya yang telah disetujui pejabat berwenang,
sebagai berikut:
o Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.46/BUHA-2/2013 tanggal 18 Oktober 2013
tentang Persetujuan Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan dalam Hutan Alam
pada Hutan Produksi berbasis IHMB; dan
o Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.32/BUHA-2/2014 tanggal 25 Juli 2014 tentang
Persetujuan Revisi Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Alam pada Hutan
Produksi berbasis IHMB.
o Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.2048/MenLHK-
PHPL/UHP/HPL.1/5/2015 tanggal 6 Mei 2016 tentang Persetujuan Revisi Rencana Kerja
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Alam pada Hutan Produksi berbasis IHMB.
Rekapitulasi SK RKT PT Wijaya Sentosa periode 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Tabel V.Pro-17. Rekapitulasi SK RKT PT Wijaya Sentosa
No. Tahun No. SK. Tanggal Keterangan
1 2015 Nomor: 065/SD/WS/XII/2014 30 Desember 2014
2 2016 Nomor:015/SR/WS/KP/XII/2015 31 Desember 2015
2016 Nomor:015/SR-WS/KP/VII/2016 1 Juli 2016 Revisi
3 2017 Nomor:004/SK-WS/KP/XII/2016 19 Desember 2016
4 2018 Nomor:005/SR-WS/KP/XII/2017 20 Desember 2017
5 2019 Nomor:006/SR-WS/KP/XII/2018 31 Desember 2018
6 2020 Nomor:014/SR/WISE/KP/XII/2019 31 Desember 2019
Nomor:006/SR-WISE/KP/II/2020 19 Februari 2020 Revisi
Sumber : SK RKT PT Wijaya Sentosa Tahun 2015 - 2019
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 126 dari 324
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah memiliki dokumen RKT secara lengkap (selama periode waktu penilaian)
yang disusun berdasarkan RKU dan disahkan oleh pejabat yang berwenang atau yang disahkan
secara self approval.
Rekomendasi
● Peta RKT dilengkapi dengan batas Kabupaten.
● Sumber peta yang dicantumkan dalam peta RKT adalah peta RKUPHHK yang terupdate.
● Sebelum disahkan secara self approval, dipastikan seluruh data dalam penjelasan maupun
dalam tabel telah terisi,
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK (3)
Verifier 2.5.2
Kesesuaian peta kerja dalam rencana jangka pendek dengan rencana jangka panjang
Hasil Verifikasi
PT Wijaya Sentosa telah memiliki RKUPHHK-HA berbasis IHMB untuk periode tahun 2013-2022
yang dilengkapi dengan peta yang telah disetujui Menteri Kehutanan. Dokumen jangka panjang
(RKUPHHK-HA) PT Wijaya Sentosa telah memetakan rencana deliniasi kawasan berdasarkan
alokasi penggunaannya sehingga jelas areal yang boleh ditebang / dipanen / dimanfaatkan /
ditanam / dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung.
Di atas peta kerja RKUPHHK-HA 2013-2022 skala 1:100.000 ditandai dengan nomor urut
kompartemen (petak), pada masing-masing kawasan menurut pengalokasiannya terdeliniasi
melalui gradasi warna dan arsir yang berbeda sehingga mudah teridentifikasi.
Selain itu PT Wijaya Sentosa telah memiliki peta lampiran RKTUPHHK-HA skala 1:50.000 yang
telah terdeliniasi lebih detil kawasan-kawasan yang teridentifikasi sebagai hulu sungai kawasan
hutan dimana masyarakat setempat melakukan kegiatan adat, kemudian terdapat juga Peta
Penunjukan Kawasan Lindung skala 1:100.000, dan Peta Enclave 1:100.000 yang
memggambarkan distribusi seluruh pengalokasian kawasan sesuai dengan peta RKUPHHK-HA.
Pemeriksaan kesesuaian peta kerja dalam RKT dengan peta RKUPHHK menunjukkan
kesesuaian lokasi sebagimana peta tumpang susun berikut ini.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 127 dari 324
Gambar. 5.Pro-9. Peta Tumpang Susun RKT 2020 dan RKUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah memiliki peta kerja sesuai RKT/RKU yang disahkan oleh pejabat yang
berwenang yang menggambarkan areal yang boleh ditebang / dipanen / dimanfaatkan / ditanam
/ dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung.
Rekomendasi
Cek kembali SK IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa yang dicantumkan dalam citra landsat.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK (3)
Verifier 2.5.3
Implementasi peta kerja berupa penandaan batas blok tebangan / dipanen / dimanfaatkan / ditanam / dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung (untuk konservasi/ buffer zone/pelestarian plasma nutfah/religi/ budaya/sarana prasarana dan, penelitian dan pengembangan)
Hasil Verifikasi
PT Wijaya Sentosa telah mengimplementasikan peta kerja berupa penandaan batas deliniasi
pengalokasian kawasan di lapangan dalam bentuk papan nama (identitas) blok / kompartemen,
patok sudut blok /petak kerja, rintisan batas, dan cat tanda rintis batas.
Seluruh blok dan kompartemen yang diobservasi, ditemukan sesuai posisi pada peta kerja yang
disahkan, dan sesuai juga dengan peta lampiran Berita Acara Pelaksanaan Penataan Batas
(PAK) skala 1:25.000, antara lain :
(1) Blok RKTUPHHK-HA 2020. Titik ikat diambil pada persimpangan jalan utama Mambruk
dan jalan Trans Papua (Wasior-Kaimana) pada koordinat X 411215 dan Y 9708255.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 128 dari 324
Starting point titik A dengan azimuth 220° sepanjang 335 meter dengan koordinat adalah X
411000 dan Y 9707998.
(2) Blok RKTUPHHK-HA 2019. Titik ikat diambil pada persimpangan jalan utama Mambruk
dan jalan Trans Papua (Wasior-Kaimana) pada koordinat X 411215 dan Y 9708259. Titik
ikat – star point titik A dengan azimuth 2570 sepanjang 1,500 m dengan koordinat X 410000
dan Y 97080000.
(3) Blok RKTUPHHK-HA 2018. Titik ikat diambil pada persimpangan jalan utama Cempaka
dan jalan cabang Cempaka 3 pada koordinat X 414997 dan Y 9715626. Titik sudut 1 blok
2018 ditemukan pada koordinat S 2° 36’ 19,1” : 134° 13’ 02,2”
(4) Blok RKTUPHHK-HA 2017. Titik ikat berada pada jalan (mainroad) Mambruk pada
koordinat X 422565 - Y 9710688.
Papan nama (identitas) – diletakan pada perpotongan jalan angkutan kayu dengan batas
blok/petak; terbuat dari papan kayu ukuran 40 cm x 100 cm, dicat dasar putih, dan bertuliskan
identitas penggunaan kawasannya dengan cat warna hitam (Batas Blok RKT, Kawasan
Dilindungi, dan lain-lain); identitas pemegang izin (IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa) berwarna
putih tercantum sebagai header pada papan terpisah berwarna dasar hijau.
Patok sudut blok/petak kerja – diletakan di sudut-sudut petak, terbuat dari kayu berukuran
diameter 10 cm; pada 30 cm bagian atas dikupas, ditulis nomor petak dan diberi tanda arah
batas dicat merah. Rintisan Batas – lebar batas petak + 1,2 meter, lebar batas blok + 2 meter.
Tanda Rintis Batas – satu strip tegak merah untuk batas petak, dua strip tegak merah untuk
batas blok, dan silang merah untuk batas kawasan lindung. Seluruh tanda rintis batas diberikan
pada batang pohon dengan terlebih dahulu dikupas kulit.
Gambar. 5.Pro-10. Penandaan batas deliniasi blok dan kompartemen
Seluruh tanda-tanda batas tersebut di atas dapat ditemukan pada saat observasi lapangan;
kawasan perlindungan anak Sungai Waro dan petak tebangan (petak BD 19), hal ini
menunjukkan PT Wijaya Sentosa telah konsisten merealisasikan penandaan batas blok dan
komparemen yang dialokasikan untuk produksi, pemeliharaan, dan kawasan yang ditetapkan
sebagai kawasan lindung termasuk KPPN, PUP dan Tegakan Benih.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 129 dari 324
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah mengimplementasikan peta kerja berupa penandaan pada seluruh
batas blok tebangan / dipanen / dimanfaatkan / ditanam / dipelihara beserta areal yang
ditetapkan sebagai kawasan lindung.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK (3)
Verifier 2.5.4
Kesesuaian lokasi, luas, jenis dan volume panen dengan dokumen rencana jangka pendek
Hasil Verifikasi
Realisasi produksi kayu PT Wijaya Sentosa periode 5 tahun terakhir (Tahun 2014 – 2018)
seperti disajikan sebagai berikut :
Tabel V.Pro-18. Rencana Pemanenan Kayu Bulat PT Wijaya Sentosa
NO TAHUN RKT LUAS
RENCANA
MERBAU MERANTI RIMBA CAMPURAN K.INDAH JUMLAH
Ha N V N V N V N V N V
1
CO 2014 1,184 3,277 11,127.65 4,288 15,259.23 4,586 13,181.36 401 1,299.28 12,552 40,867.52
CO PWH 2015 105 270 950.27 987 1,628.28 659 1,365.35 57 136.32 1,973 4,080.22
RKT 2015 3,875 13,120 45,622.36 17,291 57,430.46 15,009 45,635.22 1,324 4,273 46,744 152,960.97
PWH 2016 150 1,379 2,882.40 1,771 3,640.58 1,470 2,863.19 117 242 4,737 9,627.68
JUMLAH 5,314 18,046 60,582.68 24,337 77,958.55 21,724 63,045.12 1,899 5,950.04 66,006 207,536.39
2
RKT 2016 3,726 6,364 46,240.21 13,870 43,864.86 19,082 61,379.27 1,093 4,209.35 40,409 155,693.69
PWH-2017 172 359 764.84 2,183 2,990.75 4,392 4,763.25 48 99.37 6,982 8,618.21
JUMLAH 3,898 6,723 47,005.05 16,053 46,855.61 23,474 66,142.52 1,141 4,308.72 47,391 164,311.90
3
RKT 2017
TPTI 3616 7,081 37,530.49 16,817 53,856.41 17,181 53,686.33 1,278 5,215.75 42,357 150,288.98
PWH-2018 289 539 1,704.92 2,403 4,339.93 3,612 5,211.15 97 149.28 6,651 11,405.28
JUMLAH 3,905 7,620 39,235.41 19,220 58,196.34 20,793 58,897.48 1,375 5,365.03 49,008 161,694.26
4
RKT 2018
TPTI 3,696 6,131 34,044.82 13,338 43,018.25 15,466 48,711.88 793 3,159.84 35,728 128,934.79
PWH-2019 195 551 1,607.46 1,381 2,181.86 2,149 3,358.04 62 153.30 4,143 7,300.66
JUMLAH 3,891 6,682 35,652.28 14,719 45,200.11 17,615 52,069.92 855 3,313.14 39,871 136,235.45
5
RKT 2019
TPTI 2,989 10,144 48,244.13 10,598 35,775.11 13,647 47,114.85 385 1,358.47 34,774 132,492.56
PWH-2020 178 143 434.44 1,203 1,495.72 1,732 2,122.05 8 17.93 3,086 4,070.14
JUMLAH 3,167 10,287 48,678.57 11,801 37,270.83 15,379 49,236.90 393 1,376.40 37,860 136,562.70
TOTAL 20,175 49,358 231,153.99 86,130 265,481.44 98,985 289,391.94 5,663 20,313.33 240,136 806,340.70
Sumber : Data Produksi Kayu Bulat PT Wijaya Sentosa Tahun 2015 – 2019
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 130 dari 324
Tabel V.Pro-19. Realisasi Pemanenan Kayu Bulat PT Wijaya Sentosa
NO
TAHUN RKT
LUAS REALISASI
MERBAU MERANTI RIMBA CAMPURAN K.INDAH JUMLAH
Ha N V N V N V N V N V
1
CO 2014 1,184 1,915 8,617.80 2,889 10,536.81 2,197 8,055.25 142 504.62 7,143 27,714.48
COPWH 2015
105 213 945.67 437 1,529.03 339 1,109.02 19 70.77 1,008 3,654.49
RKT 2015 3,875 6,210 28,180.91 9,513 35,151.85 6,781 24,775.64 454 1,694 22,958 89,802.40
PWH 2016 150 427 1,989.86 557 2,087.87 469 1,782.71 22 85.79 1,475 5,946.23
JUMLAH 5,314 8,765 39,734.24 13,39
6 49,305.56 9,786 35,722.62 637 2,355.18 32,584
127,117.60
2
RKT 2016 3,726 5,867 28,897.56 12,28
5 34,668.78
13,589
38,807.74 863 2,926.86 32,604 105,300.9
4
PWH-2017 172 55 270.70 151 323.39 319 602.51 5 15.54 530 1,212.14
JUMLAH 3,898 5,922 29,168.26 12,436 34,992.17 13,908 39,410.25 868 2,942.40 33,134 106,513.08
3
RKT2017
TPTI 3,616 6,831 35,969.49 13,43
6 47,102.54
11,549
38,916.68 565 2,274.65 32,381 124,263.3
6
PWH-2018 289 310 1,577.39 1,384 3,825.05 1,342 3,010.44 19 68.53 3,055 8,481.41
JUMLAH 3,905 7,141 37,546.88 14,820 50,927.59 12,891 41,927.12 584 2,343.18 35,436 132,744.77
4
RKT2018
TPTI 3,696 7,056 35,746.49 11,48
5 37,925.85
11,359
36,674.14 327 1,231.50 30,227 111,577.9
8
PWH-2019 95 347 1,686.11 330 962.94 589 875.63 5 1.04 1,271 3,525.72
JUMLAH 3,791 7,403 37,432.60 11,815 38,888.79 11,948 37,549.77 332 1,232.54 31,498 115,103.70
5.
RKT2019
TPTI 2,839 9,085 43,833.66 8,923 27,867.84 10,20
4 32,396.68 133 494.97 28,345
104,593.15
PWH-2020 169 64 264.03 310 788.03 885 1,988.65 3 8.65 1,262 3,049.36
JUMLAH 3,008 9,149 44,097.69 9,233 28,655.87 11,08
9 34,385.33 136 503.62 29,607 107,642.51
TOTAL 19,916 38,380 187,980 61,700 202,770 59,622 188,995 2,557 9,377 162,259 589,122
% Total 98.72 77.76 81.32 71.64 76.38 60.23 65.31 45.15 46.16 67.57 73.06
Sumber : Data Produksi Kayu Bulat PT Wijaya Sentosa Tahun 2015 - 2019
Berdasarkan tabel di atas pencapaian realisasi produksi kayu bulat PT Wijaya Sentosa untuk
periode 5 tahun terakhir (RKT 2015 – 2019), menunjukkan pencapaian kegiatan pemanenan
(baik luas, jumlah pohon maupun volume per jenis) tidak melebihi target tebangan maksimum
yang telah ditetapkan. Hasil observasi lapangan tidak ditemukan indikasi tebangan di luar blok
yang telah ditetapkan, dan letak blok tebangan telah sesuai dengan peta kerja yang disahkan.
(sesuai penjelasan pada Verifier 2.5.3)
Kesimpulan
Realisasi volume tebangan total dan per kelompok jenis dari blok RKT 2015 - 2019 mencapai
73.06% (atau 70% - 105%) dari rencana tebangan tahunan dan lokasi panen sesuai dengan
RKT yang disahkan serta tidak melebihi luas yang direncanakan.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK (3)
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 131 dari 324
Hasil Penilaian Indikator 2.5
Berdasarkan hasil penilaian verifier-verifier di atas maka perhitungan nilai kematangan / bobot
indikator adalah sebagai berikut :
Perhitungan Nilai Bobot Indikator 2.5.
Indikator Verifier Bobot Verifier
Nilai Aktual Verifier
Nilai Tertimbang Verifier
Nilai Maksimal Verifier
2.5 2.5.1 CD 1 3 3 3
2.5.2 D 2 3 6 6
2.5.3 D 2 3 6 6
2.5.4 D 2 3 6 6
Jumlah 21 21
Prosentase 21/21 x 100 % 100.00 %
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai kematangan/bobot indikator seperti pada tabel
diatas dapat disimpulkan bahwa indikator 2.5. mempunyai nilai bobot “BAIK”.
Indikator 2.6.
Kesehatan finansial perusahaan dan tingkat investasi dan reinvestasi yang memadai dan memenuhi kebutuhan dalam pengelolaan hutan, administrasi, penelitian dan pengembangan, serta peningkatan kemampuan sumber daya manusia.
Verifier 2.6.1.
Kondisi kesehatan finansial
Hasil Verifikasi
PT Wijaya Sentosa dapat menunjukkan ketersediaan dokumen laporan keuangan pe-
rusahaan tahun 2014 – 2016, Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan untuk tahun
yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 (Laporan Auditor Independen Kantor Akuntan Publik
Peddy HF. Dasuki Nomor : 42/LAI-GA/KAP-PD/IV/2017) dengan angka perbandingan tahun
2015. Terhadap dokumen Laporan Keuangan yang berakhir tanggal 31 Desember 2016.
Berkaitan dengan laporan keuangan ini terdapat peraturan baru yaitu Permenkeu Republik
Indonesia Nomor : 9/PMK.03/2018 tentang Perubahan Permenkeu Nomor : 243/PMK.03/2014
tentang Surat Pemberitahuan (SPT) Pasal 9A Point (2) yang menyebutkan “Wajib Pajak badan
yang memiliki kewajiban penyampaian SPT Tahunan PPh untuk Bagian Tahun Pajak, wajib
menyampaikan SPT tersebut paling lama 4 (empat) bulan setelah akhir Bagian Tahun Pajak”.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 132 dari 324
Opini Akuntan Publik
Auditor Independen menyatakan opininya bahwa, laporan keuangan menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Wijaya Sentosa tanggal 31 Desember
2016, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
a. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban
keuangannya dalam jangka pendek. Kewajiban jangka pendek, misalnya utang pembelian
bahan baku, biaya tenaga kerja, utang bank dan pajak dapat dibayar dengan alat-alat
pembayaran likuid yang dimiliki perusahaan. Likuidasi perusahaan dapat dilihat dari rasio
lancar (current ratio), ratio cepat (quick ratio) dan rasio kas (cash ratio). Rasio lancar adalah
perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban jangka pendek. Jika aktiva lancar lebih
besar daripada kewajiban jangka pendek, berarti perusahaan dalam kondisi likuid.
Sebaiknya, jika kewajiban jangka pendek lebih besar daripada aktiva lancar, berarti
perusahaan dalam kondisi kurang likuid.
Tabel V.Pro-20. Likuiditas PT Wijaya Sentosa Tahun 2014 s.d. 2018
No Tahun Aktiva Lancar Kewajiban lancar Likuiditas (%)
1. 2014 120,080,332,250.28 141,929,674,401.32 84.61
2. 2015 105,793,738,725.03 107,617,715,256.23 98.31
3. 2016 84,844,872,529.93 82.626,934,774.60 102.68
4. 2017 165,492,480,938.10 162,690,073,959.07 101.72
5. 2018 176,514,498,789.46 213,276,532,314.62 82.76
Rata - Rata 94.02
Sumber : Laporan auditor independent dan laporan keuangan PT WIJAYA SENTOSA Tahun 2014 s.d. 2018
Dari data di atas, kondisi likuiditas perusahaan cenderung menunjukkan kondisi belum likuid
(<100%).
b. Solvalibitas menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya,
baik utang jangka pendek maupun jangka panjang, dengan seluruh kekayaan yang dimiliki
perusahaan. Solvabilitas dinyatakan dalam rasio, yakni perbandingan antara total aktiva
dengan seluruh utangnya. Secara rinci kondisi solvabilitas PT Wijaya Sentosa dari tahun
2014 s/d 2018 disajikan dalam tabel berikut.
Tabel V.Pro-21. Solvabilitas PT Wijaya Sentosa Tahun 2014 s.d. 2018
No Tahun Total Aktiva Total Kewajiban Solvabilitas (%)
1. 2014 156,246,205,962.95 144,139,015,004.72 108.40
2. 2015 143.510.833.660.00 111,248,503,700.67 129.00
3. 2016 134.069.643.161.17 82.626,934,774.60 162.26
4. 2017 247,505,080,940.59 199,996,993,436.07 123.75
5. 2018 266,375,380,677.30 213,276,532,314.62 124.90
Rata - Rata 129.66
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 133 dari 324
Sumber : Laporan auditor independent dan laporan keuangan PT WIJAYA SENTOSA Tahun 2014 s.d. 2018
Dari data di atas, kondisi solvabilitas perusahaan cenderung menunjukkan kondisi sudah
solvable (> 100%).
c. Rentabilitas dihitung berdasarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari
seluruh modal yang dimilikinya (Return on Asset). Rasio di hitung dari perbandingan antara
laba operasional dengan total aktiva. Pengertian laba operasional disini dimaksudkan agar
laba yang dipakai sebagai dasar perhitungan rasio adalah laba yang benar-benar berasal
dari kegiatan operasional perusahaan. Secara rinci kondisi rentabilitas PT Wijaya Sentosa
dari tahun 2010 s/d 2017 disajikan dalam tabel berikut :
Tabel V.Pro-22. Rentabilitas PT Wijaya Sentosa Tahun 2014 s/d 2018
No Tahun Laba Operasional Total Aktiva Rentabilitas (%)
1. 2014 2,019,015,367.12 156,246,205,962.95 1.29
2. 2015 5,155,139,001.56 143.510.833.660.00 3.59
3. 2016 1,680,378,426.78 134.069.643.161.17 1.25
4. 2017 5,415,701,493.62 247,505,080,940.59 2.19
5. 2018 7,532,632,608.78 266,375,380,677.30 2.83
Rata - Rata 2.23
Sumber : Laporan auditor independent dan laporan keuangan PT WIJAYA SENTOSA Tahun 2014 s.d. 2018
Dari data di atas, kondisi rentabilitas perusahaan cenderung menunjukkan kondisi positif (sudah
dapat menghasilkan laba), namun masih berada di bawah suku bunga
Kesimpulan
Rata-rata kondisi finansial perusahaan pada 5 tahun terakhir menunjukkan : Likuiditas < 100%,
Solvabilitas 100 - 150%, Rentabilitas : positif, dan Catatan Kantor Akuntan Publik terhadap
Laporan Keuangan tahun buku terakhir Wajar dengan Pengecualian.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : SEDANG (2)
Verifier 2.6.2.
Realisasi alokasi dana yang cukup berdasarkan laporan penatausahaan keuangan yang dibuat sesuai dengan Pedoman Pelaporan Keuangan Pemanfaatan Hutan Produksi (yang telah diaudit oleh akuntan publik)
Hasil Verifikasi
Tingkat kecukupan dana merupakan parameter realisasi pendanaan terhadap suatu kegiatan
sesuai dengan volume yang ditargetkan dan tingkat kesulitan dalam pelaksanaan kegiatan
dimaksud. Sejak tanggal 1 Januari 2010 pelaporan keuangan perusahaan kehutanan harus
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 134 dari 324
mengacu pada Peraturan Menteri Kehutanan No. P.69/Menhut-II/2009 tentang DOLAPKEU-
PHP2H (Pedoman Pelaporan Keuangan Pemanfaatan Hutan Produksi dan Pengelolaan
Hutan).
Adapun rincian biaya pengelolaan dan pemanfaatan hutan PT Wijaya Sentosa berdasarkan
laporan keuangan adalah sebagai berikut.
Tabel V.Pro-23. Biaya Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan PT Wijaya Sentosa Tahun 2016 – 2018
Dalam jutaan
No Uraian 2018 2017 2016
Rencana Realisasi % Rencana Realisasi % Rencana Realisasi %
1 Perencanaan 2,947.33 6,525.66 221.41 1,595.96 1,107.82 69.41 1,351.79 1,002.23 74.14
2
A. Pembinaan Hu-tan
1,501.49 4,299.56 286.35 1,766.46 1,716.02 97.14 1,042.67 390.64 37.47
B. Penelitian dan pengembangan
1,457.72 393.22 26.98 775.35 125.11 16.14 157.50 101.32 64.33
Jumlah (2) 2,959.21 4,692.78 - 2,541.81 1,841.13 - 1,200.17 491.96 -
3
Kegiatan Logging - - - - - - - - -
Reduce Impact Logging (RIL)
- - - - - - - - -
4 Pemungutan hasil hutan
88,782.15 30,332.35 34.16 27,281.91 89,998.71 329.88 86,003.88 40,555.93 47.16
5 TUK, Logpond-TPK
- 6,317.64 29,351.52 185.87 0.63 2,715.66 1,734.06 63.85
6 Operasional base camp
20,102.40 50,153.46 249.49 27,577.33 24,165.28 87.63 25,269.88 27,591.79 109.19
7 Kewajiban kepada negara (PSDH & DR)
40,665.92 34,138.51 83.95 48,711.55 47,411.29 97.33 38,428.95 - -
8 Perlindungan dan pengamanan hu-tan
3,373.42 1,402.52 41.58 414.73 800.97 193.13 319.13 67.44 21.13
9 Kewajiban kelola sosial
10,823.11 9,745.41 90.04 16,599.76 23,532.84 141.77 19,056.82 12,825.17 67.30
10 Pengembangan SDM
730.58 - 359.51 - - 165.00 - -
11 Bengkel/material umum
- - - 750.00 - - - - -
12 Pemeliharaan sa-rana dan prasa-rana
2,817.01 20,652.96 733.15 1,867.16 - - - 29,018.54 -
13 Penyusutan dan Amortisasi
3,263.61 - - 1,528.23 - - - - -
JUMLAH BIAYA PENGELOLAAN HUTAN
158,464.74 163,961.29 103.47 158,579.47 189,043.91 119.21 174,511.28 113,287.12 64.92
Sumber : Laporan auditor independent dan laporan keuangan PT WIJAYA SENTOSA Tahun 2016 s.d. 2018
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 135 dari 324
Tabel V.Pro-24. Biaya Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan PT Wijaya Sentosa Tahun 2014 – 2015
Dalam jutaan
No Uraian 2015 2014
Rencana Realisasi % Rencana Realisasi %
1 Perencanaan 1,708.70 1,228.90 71.92 1,532.73 910.61 59.41
2
A. Pembinaan Hutan 1,786.00 386.77 21.66 1,666.00 1,010.27 60.64
B. Penelitian dan pengembangan 225.55 75.35 33.41 210.30 147.05 69.92
Jumlah (2) 2,011.55 462.12 - 1,876.30 1,157.32 -
3 Kegiatan Logging - - - - - -
Reduce Impact Logging (RIL) - - - - - -
4 Pemungutan hasil hutan 126,290.52 78,185.34 61.91 120,681.88 89,196.18 73.91
5 TUK, Logpond-TPK 225.55 2,468.78 1,094.56 210.30 2,898.49 1,378.26
6 Operasional base camp 14,012.96 22,259.05 158.85 13,337.03 27,778.56 208.28
7 Kewajiban kepada negara (PSDH & DR)
42,832.95 34,935.41 81.56 40,922.44 46,252.72 113.03
8 Perlindungan dan pengamanan hutan 225.55 199.54 88.47 210.30 340.13 161.74
9 Kewajiban kelola sosial 11,707.46 17,474.38 149.26 11,184.03 14,061.82 125.73
10 Pengembangan SDM 135.33 - - 126.18 - -
11 Bengkel/material umum - - - - - -
12 Pemeliharaan sarana dan prasarana 1,581.72 - - 1,581.72 - -
13 Penyusutan dan Amortisasi 3,220.04 - - 3,220.04 - -
JUMLAH BIAYA PENGELOLAAN HUTAN 203,952.33 157,213.52 77.08 194,882.95 182,595.83 93.70
Sumber : Laporan auditor independent dan laporan keuangan PT WIJAYA SENTOSA Tahun 2014 s.d. 2015
Kesimpulan
Realisasi alokasi dana PT Wjaya Sentosa berkisar >80% dari kebutuhan kelola hutan yang
seharusnya berdasarkan laporan penatausahaan keuangan yang dibuat sesuai dengan
Pedoman Pelaporan Keuangan Pemanfaatan Hutan Produksi (yang telah diaudit oleh akuntan
publik).
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK (3)
Verifier 2.6.3.
Realisasi alokasi dana yang proporsional
Hasil Verifikasi
Realisasi alokasi dana untuk masing-masing Bidang Kegiatan Pengelolaan Hutan PT Wijaya
Sentosa adalah sebagaimana berikut :
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 136 dari 324
Tabel V.Pro-25. Realisasi alokasi dana Kegiatan Pengelolaan Hutan PT Wijaya Sentosa Tahun 2014 – 2018
Dalam jutaan
No Uraian 2018 2017 2016 2015 2014
Realisasi % Pro-
por Realisasi
% Pro-por
Realisasi % Pro-
por Realisasi
% Pro-por
Realisasi % Pro-
por
1 Perencanaan 6,525.66 3.98 1,107.82 0.59 1,002.23 0.88 1,228.90 0.78 910.61 0.50
2 A. Pembinaan Hutan
4,299.56 2.62 1,716.02 0.91 390.64 0.34 386.77 0.25 1,010.27 0.55
B. Penelitian dan pengembangan
393.22 0.24 125.11 0.07 101.32 0.09 75.35 0.05 147.05 0.08
Jumlah (2) 4,692.78 - 1,841.13 - 491.96 - 462.12 - 1,157.32 -
3 Kegiatan Log-ging
- - - - - - - - - -
Reduce Impact Logging (RIL)
- - - - - - - - - -
4 Pemungutan hasil hutan
30,332.35 18.50 89,998.71 47.61 40,555.93 35.80 78,185.34 49.73 89,196.18 48.85
5 TUK, Logpond-TPK
6,317.64 3.85 185.87 0.10 1,734.06 1.53 2,468.78 1.57 2,898.49 1.59
6 Operasional base camp
50,153.46 30.59 24,165.28 12.78 27,591.79 24.36 22,259.05 14.16 27,778.56 15.21
7 Kewajiban kepada negara (PSDH & DR)
34,138.51 20.82 47,411.29 25.08 - - 34,935.41 22.22 46,252.72 25.33
8 Perlindungan dan penga-manan hutan
1,402.52 0.86 800.97 0.42 67.44 0.06 199.54 0.13 340.13 0.19
9 Kewajiban kelola sosial
9,745.41 5.94 23,532.84 12.45 12,825.17 11.32 17,474.38 11.12 14,061.82 7.70
10 Pengembangan SDM
- - - - - - - - - -
11 Bengkel/material umum
- - - - - - - - - -
12 Pemeliharaan sarana dan prasarana
20,652.96 12.60 - - 29,018.54 25.62 - - - -
13 Penyusutan dan Amortisasi
- - - - - - - - - -
JUMLAH BIAYA PENGELOLAAN
HUTAN 163,961.29 100.00 189,043.91 100.00 113,287.12 100.00 157,213.52 100.00 182,595.83 100.00
Sumber : Laporan auditor independent dan laporan keuangan PT WIJAYA SENTOSA Tahun 2014 s.d. 2018
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa masih terdapat perbedaan yang signifikan dalam pem-
anfaatan biaya kelola hutan yang dilaksanakan oleh PT WIJAYA SENTOSA, namun pro-
porsional masih dalam batas < 50% antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya
Kesimpulan
Alokasi dana PT WIJAYA SENTOSA yang terealisasi atas dasar perencanaan yang telah
disusun untuk seluruh bidang kegiatan menunjukan kurang proporsional, atau terdapat
perbedaan antara > 20 – 50%.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : SEDANG (2)
Verifier 2.6.4.
Realisasi pendanaan yang lancar
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 137 dari 324
Hasil Verifikasi
Berdasarkan verifikasi lapangan, kegiatan operasional periode 5 tahun terakhir berjalan secara
normal dan tidak terhambat karena ketiadaan dana, dimana sebagian besar kegiatan telah
terealisasi sesuai dengan rencana, hal ini menunjukkan bahwa realisasi pendanaan bagi
sebagian besar kegiatan-kegiatan tersebut terealisasi dengan lancar walaupun belum semua
kegiatan dapat direalisasikan 100%.
Terkait dengan pembayaran hak karyawan (tetap, bulanan maupun harian) berupa gaji masih
tetap dapat dibayarkan dengan tepat waktu, sehingga kegiatan operasional relatif aman dan
tidak ada gangguan yang muncul dari ketidakpuasan karyawan yang bekerja di PT Wijaya
Sentosa.
Tabel V.Pro-26. Realisasi Pendanaan Untuk Kegiatan Teknis Kehutanan PT Wijaya Sentosa
Dalam jutaan
No Uraian Realisasi
2018 2017 2016 2015 2014
1 Perencanaan 6,525.66 1,107.82 1,002.23 1,228.90 910.61
2 A. Pembinaan Hutan 4,299.56 1,716.02 390.64 386.77 1,010.27
B. Penelitian dan pengembangan 393.22 125.11 101.32 75.35 147.05
Jumlah (2) 4,692.78 1,841.13 491.96 462.12 1,157.32
3 Kegiatan Logging - - - - -
Reduce Impact Logging (RIL) - - - - -
4 Pemungutan hasil hutan 30,332.35 89,998.71 40,555.93 78,185.34 89,196.18
5 TUK, Logpond-TPK 6,317.64 185.87 1,734.06 2,468.78 2,898.49
6 Operasional base camp 50,153.46 24,165.28 27,591.79 22,259.05 27,778.56
7 Kewajiban kepada negara (PSDH & DR)
34,138.51 47,411.29 - 34,935.41 46,252.72
8 Perlindungan dan pengamanan hutan 1,402.52 800.97 67.44 199.54 340.13
9 Kewajiban kelola sosial 9,745.41 23,532.84 12,825.17 17,474.38 14,061.82
10 Pengembangan SDM - - - - -
11 Bengkel/material umum - - - - -
12 Pemeliharaan sarana dan prasarana 20,652.96 - 29,018.54 - -
13 Penyusutan dan Amortisasi - - - - -
JUMLAH BIAYA PENGELOLAAN HUTAN 163,961.29 189,043.91 113,287.12 157,213.52 182,595.83
Sumber : Laporan auditor independent dan laporan keuangan PT WIJAYA SENTOSA Tahun 2014 s.d. 2018
Kesimpulan
Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis kehutanan PT Wijaya Sentosa berjalan lancar sesuai dengan tata waktu.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK (3)
Verifier 2.6.5.
Modal yang ditanamkan (kembali) ke hutan
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 138 dari 324
Hasil Verifikasi
Berdasarkan laporan keuangan PT Wijaya Sentosa menunjukkan adanya realisasi biaya untuk
kegiatan pembinaan hutan & penelitian pengembangan serta biaya untuk perlindungan dan
pengaman hutan. Alokasi pendanaan ini tercatat secara umum, sementara perincian kegiatan
secara fisik tercatat dalam laporan kegiatan pelaksanaan kegiatan RKTUPHHK-HA PT Wijaya
Sentosa yang disusun setiap bulan. Alokasi pendanaan kegiatan pembinaan dan pelindungan
hutan adalah sebagai berikut.
Tabel V.Pro-27. Alokasi Pendanaan Biaya Kegiatan Pembinaan dan Perlindungan Hutan PT Wijaya Sentosa Tahun 2016 - 2018
Dalam jutaan
No Uraian 2018 2017 2016
Renc. Real % Renc. Real % Renc. Real %
1
A. Pembinaan Hutan 1,501.49 4,299.56 286.35 1,766.46 1,716.02 97.14 1,042.67 390.64 37.47
B. Penelitian dan pengembangan
1,457.72 393.22 26.98 775.35 125.11 16.14 157.50 101.32 64.33
Jumlah (1) 2,959.21 4,692.78 158.58 2,541.81 1,841.13 72.43 1,200.17 491.96 40.99
2 Perlindungan dan pengamanan hutan
3,373.42 1,402.52 41.58 414.73 800.97 193.13 319.13 67.44 21.13
JUMLAH BIAYA PEMBINAAN HUTAN
6,332.63 6,095.30 96.25 2,956.54 2,642.10 89.36 1,519.30 559.40 36.82
Sumber : Laporan auditor independent dan laporan keuangan PT WIJAYA SENTOSA Tahun 2016 s.d. 2018
Tabel V.Pro-28. Alokasi Pendanaan Biaya Kegiatan Pembinaan dan Perlindungan Hutan PT Wijaya Sentosa Tahun 2014 – 2015
Dalam jutaan
No Uraian 2015 2014
Renc. Real % Renc. Real %
1
A. Pembinaan Hutan 1,786.00 386.77 21.66 1,666.00 1,010.27 60.64
B. Penelitian dan pengembangan 225.55 75.35 33.41 210.30 147.05 69.92
Jumlah (1) 2,011.55 462.12 22.97 1,876.30 1,157.32 61.68
2 Perlindungan dan pengamanan hutan 225.55 199.54 88.47 210.30 340.13 161.74
JUMLAH BIAYA PEMBINAAN HUTAN 2,237.10 661.66 29.58 2,086.60 1,497.45 71.77
Sumber : Laporan auditor independent dan laporan keuangan PT WIJAYA SENTOSA Tahun 2014 -. 2015
Secara global terdapat realisasi modal yang telah ditanamkan kembali ke dalam hutan dari
kegiatan pembinaan hutan dan perlindungan hutan pada setiap tahun, walaupun realisasi pem-
anfaatan dana menunjukkan adanya variasi persentase dari alokasi dana yang telah di-
rencanakan.
Berdasarkan tabel dana kegiatan pembinaan dan perlindungan hutan tersebut di atas, rata-rata
persentase realisasi modal yang ditanamkan kembali ke hutan dalam periode 3 tahun terakhir
(2016 – 2018) mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp. 559.40 juta
(2016), kemudian Rp. 2,956.54 milyar (2017) dan Rp. 6,095.30 milyar (2018). Peningkatan
modal yang ditanamkan ke hutan ini menunjukkan bahwa PT Wijaya Sentosa cukup konsisten
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 139 dari 324
dan serius dalam kegiatan pembinaan hutan yang berdasarkan pengamatan di lapangan mulai
terlihat dari kegiatan pembibitan sampai dengan uji coba tes penanaman di lapangan yang
secara lebih jelas akan di bahas dalam verifier selanjutnya
Kesimpulan
Realisasi modal kegiatan pembinaan hutan di areal pemegang izin oleh IUPHHK-HA PT Wija-ya Sentosa mencapai > 80% dari rencana.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK (3)
Verifier 2.6.6.
Realisasi Kegiatan Fisik Penanaman/Pembinaan Hutan
Hasil Verifikasi
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam verifier sebelumnya, PT Wijaya Sentosa teramati
cukup konsisten merealisasikan kegiatan penanaman pembinaan hutan sebagaimana direkam
pada Laporan TPTI Pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan UPHHK-HA sebagai berikut.
Tahun 2019 sampai dengan bulan Desember telah direalisasikan antara lain :
- Stok akhir bibit cabutan sebanyak 12,776 batang
- Realiisasi penanaman pengayaan seluas 109.91 (86.44%) dari rencana 129 Ha, jenis bibit
tanaman Merbau, Nyatoh, Matoa, Rimba campuran dengan jarak tanam 3 x 3 meter dan 5
x 5 meter.
- Penanaman kanan kiri jalan angkutan kayu seluas 12 ha (100%), lokasi penanaman pada
Blok RKT 2018 yaitu pada areal terasering punggungan, bekas camp dengan jarak tanam
3 x 3 meter, ka-ki jalan dengan jarak tanam3 x 3 meter.
- Pemeliharaan tanaman pengayaan seluas 102 Ha (85.71%) dari rencana 119 Ha, lokasi
pemeliharaan pada areal bekas tebangan Blok RKT 2017.
- Pemeliharaan tanaman kiri kanan jalan seluas 5 ha (100%) dari recana, lokasi pemeliharaan
di areal Blok RKT 2017.
- Pembebasan dan pemeliharaan pohon binaan seluas 3,580 Ha (96.86%) dari rencana
seluas 3,696 Ha. Lokasi pembebasan dan pemeliharaan di RKT 2018.
Tahun 2018 sampai dengan Desember 2018 telah direalisasikan adalah sebagai berikut :
- Stok akhir bibit cabutan sebanyak 24,020 batang
- Realiisasi penanaman pengayaan seluas 121.75 Ha (102.31%) dari rencana 119 Ha, jenis
bibit tanaman Merbau, Nyatoh, Matoa, Bintangur dengan jarak tanam 3 x 3 meter dan 5 x 5
meter.
- Penanaman kanan kiri jalan angkutan kayu seluas 5 ha (100%), lokasi penanaman pada
Blok RKT 2017 yaitu pada areal terasering, bekas belokan dan bekas Camp dengan jarak
tanam 3 x 3 meter.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 140 dari 324
- Pemeliharaan tanaman pengayaan seluas 100 Ha (86.21%) dari rencana 116 Ha, lokasi
pemeliharaan pada areal bekas tebangan Blok RKT 2016.
- Pemeliharaan tanaman kiri kanan jalan seluas 5.34 ha (100%) dari recana, lokasi
pemeliharaan di areal Blok CO RKT 2014 dan RKT 2016.
- Pembebasan dan pemeliharaan pohon binaan seluas 3,610 Ha (99.83%) dari rencana
seluas 3,616 Ha. Lokasi pembebasan dan pemeliharaan di RKT 2017.
Sedangkan realisasi pembinaan tahun 2017 sampai dengan Desember 2017 telah
direalisasikan adalah sebagai berikut :
- Pengadaan bibit cabutan sebanyak 170.000 batang (117% dari rencana 145.228 batang)
- Penanaman Pengayaan seluas 109.80 Ha (95.60%) dari rencana 116 Ha, lokasi
penananaman di Blok RKT 2016 (Petak BB 28-29, BA 22-29, AZ 22-26, AY 22-26, AX 22-
26, AW 22-26, AV 22-26, AU 22-26), jenis bibit tanaman Merbau, Nyatoh, Matoa, Bintangur
dengan jarak tanam 3 x 3 meter dan 5 x 5 meter.
- Penanaman kanan kiri jalan angkutan kayu seluas 5.34 ha (100%), lokasi penanaman pada
Blok RKT 2016 yaitu pada areal terasering, bekas belokan dan bekas Camp dengan jarak
tanam 3 x 3 meter.
- Pemeliharaan tanaman pengayaan seluas 144.91 Ha (98.5%) dari rencana 147 Ha, lokasi
pemeliharaan pada areal bekas tebangan Blok RKT 2015.
- Pemeliharaan tanaman kiri kanan jalan seluas 9 ha (100%) dari recana, lokasi pemeliharaan
di areal Blok CO RKT 2014 dan RKT 2015
- Pembebasan dan pemeliharaan pohon binaan seluas 3,196 Ha (93%) dari rencana seluas
3,435 Ha. Lokasi pembebasan dan pemeliharaan di RKT 2016 (Jl. Mambruk) dengan jumlah
biit 78,250 batang.
Tabel V.Pro-29. Rencana dan Realisasi fisik kegiatan Pembinaan Hutan (Penanaman) TPTI PT Wijaya Sentosa Tahun 2019
Jenis Kegiatan Satuan Tahun 2019
Renc. Real. %
I. Pembinaan Hutan
a. Penanaman pengayaan Ha 129 109.91 86.44
b. Penanaman tanah kosong Ha - - -
c. Penanaman kiri-kanan jalan Ha 12 12 100.00
d. Pemeliharaan tanaman pengayaan Ha 119 102 85.71
e. Pemeliharaan tnmn tanah kosong Ha - - -
f. Pemeliharaan tnmn kiri kanan jalan Ha 5 5 100.00
g. Pembebasan pemeliharaan pohon binaan Ha 3,696 3,580 96.86
Jumlah 3,961 3,808.91 96.16
Tabel V.Pro-30. Rencana dan Realisasi fisik kegiatan Pembinaan Hutan (Penanaman) PT Wijaya Sentosa Tahun 2017 - 2018
Jenis Kegiatan Satuan Tahun 2018 Tahun 2017
Renc. Real. % Renc. Real. %
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 141 dari 324
II. Pembinaan Hutan
h. Penanaman pengayaan Ha 119 121.75 102.31 116 109.8 94.66
i. Penanaman tanah kosong Ha - - - - -
j. Penanaman kiri-kanan jalan Ha 5 5 100.00 5.34 5 34 100.00
k. Pemeliharaan tanaman
pengayaan Ha 116 100 86.21 147 144.91 98.58
l. Pemeliharaan tnmn tanah
kosong Ha - - - - - -
m. Pemeliharaan tnmn kiri kanan
jalan Ha 5.34 5.34 100.00 9 9 100.00
n. Pembebasan pemeliharaan
pohon binaan Ha 3,616 3,610 99.83 3,435 3,196 93.04
Jumlah 3,861.34 3,842.09 99.50 3,712.34 3,465.05 93.34
Sumber : Laporan pelaksanaan RKT 2017 – 2018
PT Wijaya Sentosa tidak merencanakan penanaman tanah kosong pada tahun 2017 - 2019,
karena di lokasi tidak ada lagi tanah kosong yang perlu ditanam. Sesuai dengan dokumen
RKUPHHK-HA, luas tanah kosong yang teridentifikasi di dalam areal kerja PT Wijaya Sentosa
+70 hektar, sebagian telah ditanam tahun 2013, dan kenyataannya lokasi-lokasi tersebut
merupakan ladang dan pemukiman masyarakat yang tidak memungkinkan dilakukan
penanaman oleh perusahaan. Sebagian tanah kosong yang teridentifikasi, antara lain
ditemukan selama observasi lapangan di kawasan hutan adat Desa Simiei.
Penanaman bekas TPn dan jalan sarad pada tahun 2020 (tahun berjalan) telah dilakukan pada
bulan Januari di Blok RKT 2019 petak AT9, AT10, AU9, AV9 dan AX16 dengan jenis fast
growing antara lain Merbau (800 bibit), Meranti (Matoa, Nyatoh, Mersawa) sebanyak 600 bibit,
Rimba Campuran 350 bibit, jenis tanaman lainnya 60 bibit, sehingga total jumlah bibit yang
telah ditanam berjumlah 1,810 bibit.
Kegiatan pembinaan hutan non TPTI juga telah mulai dilakukan sejak tahun 2016 bekerjasama
dengan perguruan tinggi (UGM & IPB) dalam kegiatan penilaian pohon induk Merbau yang
akan menjadi awal kegiatan uji spesies.
Kegiatan penanaman lain juga telah dilakukan melalui tanam jalur dengan jenis khusus bibit
Merbau dan tanam jalur dengan jenis bibit campuran.
Dokumentasi dari kegiatan pembinaan hutan secara fisik yang telah dilaksanakan oleh PT
Wijaya Sentosa adalah sebagai berikut :
Gambar. 5.Pro-11. Lokasi Tegakan Benih dan Pohon Induk yang telah Dinilai
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 142 dari 324
Gambar. 5.Pro-12. Perlakuan Bibit Dipersemaian untuk Tes Uji Keturunan
Gambar. 5.Pro-13. Lokasi Uji Spesies dan Penandaan Bibit Uji Spesies yang telah ditanam
Gambar. 5.Pro-14. Pertumbuhan Bibit Merbau dan Penanaman Bekas TPn RKT 2018
Kesimpulan
Berdasarkan data peningkatan modal yang ditanamkan ke hutan dalam 3 tahun terakhir dan
adanya bukti pelaksanaan pembinaan hutan (TPTI dan Non TPTI) di lapangan menunjukkan
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 143 dari 324
komitmen PT Wijaya Sentosa yang telah melaksanakan kegiatan pembinaan hutan > 80 %
dari yang telah direncanakan.
Rekomendasi
Pembahasan Laporan Kegiatan Pembinaan hutan khususnya Penanaman Kanan Kiri jalan
disusun lebih teliti dalam penyajian tabel datanya (jebis bibit yang ditanam) dan pembahasan
pelaksanaan kegiatan.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : BAIK (3)
Hasil Penilaian Indikator 2.6
Berdasarkan hasil penilaian verifier-verifier di atas maka perhitungan nilai kematangan / bobot
indikator adalah sebagai berikut :
Perhitungan Nilai Bobot Indikator 2.6.
Indikator Verifier Bobot Verifier
Nilai Aktual Verifier
Nilai Tertimbang Verifier
Nilai Maksimal Verifier
2.6 2.6.1 CD 1 2 2 3
2.6.2 CD 1 3 3 3
2.6.3 CD 1 2 2 3
2.6.4 CD 1 3 3 3
2.6.5 D 2 3 6 6
2.6.6 CD 1 3 3 3
Jumlah 19 21
Prosentase 19/21 x 100 % 90.48 %
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai kematangan/bobot indikator seperti pada tabel
diatas dapat disimpulkan bahwa indikator 2.6. mempunyai nilai bobot “BAIK”.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 144 dari 324
5.3. Hasil Penilaian Indikator Pada Kriteria Ekologi
Indikator 3.1.
Keberadaan, kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan
Verifier 3.1.1
Luasan kawasan dilindungi
Hasil Verifikasi
Selama periode setahun terakhir, setelah audit resertifikasi tahun lalu (2019) sampai dilakukannya
audit penilikan ke-1 saat ini (tahun 2020), terdapat perubahan dokumen perencanaan terkait luas
dan lokasi areal kawsan lindung, yakni terapat revisi RKU tahun 2019 dengan nomor SK Men LHK
No. SK.10236/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/12/2019 tanggal 19 Desember 2019.
Luas kawasan lindung (KL) telah dirinci dalam beberapa dokumen sebagaimana disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 5-E.1. Jenis dan Luas Kawasan Lindung PT Wijaya Sentosa
No. Jenis Kawasan Lindung
Luas (ha)
RKUPHHK 2014
Revisi RKUPHHK
2019
Adendum ANDAL, RKL &
RPL 2017
SK Direksi 2017
1 Buffer zone HL Wetur dan
HL Kuri Nabi 8,165 4,935 6,669.57 6,521
2 Sungai dan Sempadan Sungai
3,204 4,393 4,356.73 4,393
3 KPPN 600 784 638.93 784
4 KPSL -
5 Kawasan sekitar mata air (KSMA)
143.29
6 Kawasan sekitar danau dan mata air
136 10.83 136
7 Bukit (>40%) 3,660 1,521.04 3,660
8 Gua 73.46
9 Rawa (Hutan rawa primer) 3,058 976.42 3,058
10 Landscape karst 2,944 2,944
11 Hutan keramat 2,219 2,219
12 Lahan basah (rawa/man-grove)
1,477 1,477
Jumlah 11,969 23,606 14,390.27 25,192 Sumber : - Dokumen AMDAL (Adendum) PT Wijaya Sentosa tahun 2017 (SK Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terapadu
Satu Pintu Provinsi Papua Barat No. 570/971/PTSP-I/X/2017, tanggal 23 Oktober 2017 tentang Izin Lingkungan).
- Revisi RKUPHHK-HA tahun 2014, Revisi Berbasis IHMB Periode 2013-2022 PT Wijaya Sentosa (SK Menteri Kehu-
tanan No. SK. 32/BUHA-2/2014, tanggal 25 Juli 2014)
- RKUPHHK-HA tahun 2019, Revisi Berbasis IHMB Periode 2013-2022 PT Wijaya Sentosa (SK Men LHK No.
SK.10236/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/12/2019 tanggal 19 Desember 2019)
- SK Direksi PT Wijaya Sentosa No. 003A/SR-WS/KP/I/2017 tanggal 5 Januari 2017 tentang Penunjukan Kawasan Lin-
dung di Areal IUPHHK-HA HA PT Wijaya Sentosa
Berdasarkan hasil uji petik lapangan di areal kawasan lindung sempadan Sungai Waro pada posisi
koordinat sekitar S 2038’14” dan E 134011’57”, sempadan anak Sungai Waro pada posisi koordinat
sekitar S 2039’48” dan E 134012’34”, dan sempadan Sungai Naramasa pada posisi koordinat
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 145 dari 324
sekitar S 2041’05” dan E 134012’08”, menunjukkan bahwa kawasan lindung ada di lapangan dan
ditemukan kesesuaian lokasi geografis areal kawasan lindung dengan dokumen RKU dan sesuai
dengan kondisi biofisiknya.
Kesimpulan
Luas kawasan lindung yang dialokasikan dan ditetapkan oleh PT Wijaya Sentosa telah dirinci dalam
beberapa dokumen seperti dokumen Adendum ANDAL, RKL, & RPL PT Wijaya Sentosa tahun
2017 (SK Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terapadu Satu Pintu Provinsi Papua Barat No.
570/971/PTSP-I/X/2017, tanggal 23 Oktober 2017 tantang Izin Lingkungan), dokumen RKUPHHK-
HA tahun 2014 Revisi Berbasis IHMB Periode 2013-2022 PT Wijaya Sentosa (SK Menteri Kehu-
tanan No. SK. 32/BUHA-2/2014, tanggal 25 Juli 2014), RKUPHHK-HA tahun 2019, Revisi Berbasis
IHMB Periode 2013-2022 PT Wijaya Sentosa (SK Men LHK No. SK.10236/MenLHK-
PHPL/UHP/HPL.1/12/2019 tanggal 19 Desember 2019), dan SK Direksi PT Wijaya Sentosa No.
003A/SR-WS/KP/I/2017 tanggal 5 Januari 2017, dan seluruhnya sesuai dengan kondisi biofisiknya.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Baik
Verifier 3.1.2
Penataan kawasan dilindungi (persentase yang telah ditandai, tanda batas dikenali).
Hasil Verifikasi Selama periode setahun terakhir, setelah audit resertifikasi tahun lalu (2019) sampai dilakukannya
audit penilikan ke-1 saat ini (tahun 2020), terdapat bukti tambahan kegiatan/dokumen terkait
penandaan batas kawasan lindung berikut:
1. BA pengakuan, penetapan dan persetujuan kawasan lindung sempadan sungai blok RKT 2020
areal hak ulayat kampung Simei, Werianggi, Obo, dan Naramasa tanggal 5 Des 2019 sepanjang
25,4 k (terdiri dari Sempadan Sungai Naramasa, Sungai Waro, dan Sungai Anak Waro-1)
2. BA pengakuan, penetapan dan persetujuan kawasan lindung sempadan sungai blok RKT 2020
areal hak ulayat kampung Simei, Werianggi, Obo, dan Naramasa tanggal 9 Des 2019 sepanjang
35,6 k (terdiri dari Sempadan Sungai Anak Waro-2 dan Sempadan Sungai Anak Waro-3)
Tabel 5-E.2. Rekapitulasi Realisasi Penataan Kawasan Lindung PT Wijaya Sentosa sesuai
dokumen perencanaan yang disesuaikan dengan SK Direksi PT Wijaya Sentosa
tentang penetapan kawasan lindung, yang telah dilakukan sampai dengan saat ini
(Maret 2020)
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 146 dari 324
No Jenis Kawasan
Lindung Luas (ha)
Kewajiban tata batas
(km) Realisasi penandaan batas KL (km)
Seluruh-
nya
Sesuai
perkem-
bangan
blok RKT
sampai
dengan
blok RKT
2020
Data
sampai
dengan
audit re-
sertifikasi
tahun
20191)
Data selama periode
setahun terakhir sampai
dengan saat ini (Maret
2020)
Penandaan/
pemeliharaan
batas KL
Jumlah
realisasi
1 BZ-HL Wetur dan
HL Kuri Nabi
2.209 130,42 44,18 42,57 - 42,57
2 Sempadan sungai 2.393 878,60 508,95 314,34 2)25,4
3)35,6
375,34
3 KPPN 784 33,97 33,97 13,00 - 13,00
4 Danau dan mata
air
136 4,13 4,13 4,32 - 4,32
5 Hutan keramat 2.219 89 89 59,54 - 59,54
6 Lahan basah/ rawa
mangrove
1.477 59 59 12,46 - 12,46
7 Lanscape karst 2.944 118 - - - -
8 Hutan rawa primer 3.058 122 - - - -
9 Lereng >40% 3.660 146 - - - -
Jumlah 25.192 5.495,11 770 446,83 61 507,83
Persentase yang sudah di tatabatas dan ditandai 65,95%
Sumber: Bagian Lingkunga PT WIJAYA SENTOSA dan BA pengakuan, penetapan, dan persetujuan kawasan lindung Keterangan:
1) Hasil audit resertifikasi PT Wijaya Sentosa tahun lalu (2019) 2) Buku RKT 2020 2) BA pengakuan, penetapan dan persetujuan kawasan lindung sempadan sungai blok RKT 2020 areal hak ulayat
kampung Simei, Werianggi, Obo, dan Naramasa tanggal 5 Des 2019 sepanjang 25,4 k (terdiri dari Sempadan Sungai Naramasa, Sungai Waro, dan Sungai Anak Waro-1)
3) BA pengakuan, penetapan dan persetujuan kawasan lindung sempadan sungai blok RKT 2020 areal hak ulayat kampung Simei, Werianggi, Obo, dan Naramasa tanggal 9 Des 2019 sepanjang 35,6 k (terdiri dari Sempadan Sungai Anak Waro-2 dan Sempadan Sungai Anak Waro-3)
Hasil uji petik pada beberapa areal kawasan lindung dalam blok RKT 2020, seperti areal sempadan
Sungai Waro pada posisi koordinat sekitar S 2038’14” dan E 134011’57”, sempadan anak Sungai
Waro pada posisi koordinat sekitar S 2039’48” dan E 134012’34”, dan sempadan Sungai Naramasa
pada posisi koordinat sekitar S 2041’05” dan E 134012’08”, ditemukan plang informasi untuk
masing-masing jenis kawasan lindung dan/atau tanda batas areal kawasan lindung berupa cat
tanda silang berwarna merah pada pohon yang masih hidup.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 147 dari 324
Tanda batas sempadan Sungai Waro dalam
blok RKT 2020
Tanda batas sempadan sungai anak Sungai Waro dalam blok RKT 2020
Gambar 5.E-1 Tanda batas sempadan sungai berupa cat silang berwarna merah pada pohon
yang masih hidup
Kesimpulan
Prosentase KL yang sudah di tata batas dan ditandai di lapangan sampai dengan saat ini (Maret
2020) adalah sepanjang 507,83 km (65,83%) dari panjang batas kawasan lindung yang seha-
rusnya sesuai dengan perkembangan blok RKT yakni sepanjang 770 km.
Rekomendasi:
Volume target pelaksanaan penataan kawasan lindung diluar RKT berjalan agar ditingkatkan, sep-
erti untuk batas kawasan lindung KPPN.
Agar PT Wijaya Sentosa melakukan penataan batas KL hingga mencapai seluruh areal KL sesuai
dengan perkembangan blok RKT
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Sedang
Verifier 3.1.3
Kondisi penutupan kawasan dilindungi
Hasil Verifikasi Selama periode setahun terakhir, setelah audit resertifikasi tahun lalu (2019) sampai dilakukannya
audit penilikan ke-1 saat ini (tahun 2020), tidak terdapat citra satelit yang baru, dan masih
menggunakan citra yang sama dengan citra yang digunakan tahun lalu, yakni Citra Landsat 8 OLI
Band 653 Skala 1:100.000 Path 105 Row 62, akuisisi tanggal 10 Oktober 2018, 5 Juni 2018, dan 6
Februari 2019, dengan total tutupan awan seluruh areal kerja sebesar 0.98%, diperoleh informasi
terkait kondisi tutupan lahan seluruh areal PT Wijaya Sentosa adalah sebagai berikut:
a. Hutan lahan kering primer = 74.933 ha (57,31%) b. Hutan rawa primer = 710 ha (0,54%)
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 148 dari 324
c. Hutan lahan kering sekunder = 53.162 ha (40,66%) d. Hutan mangrove sekuder = 128 ha (0,10%) e. Belukar tua = 494 ha (0,38%) f. Belukar muda dan semak = 30 ha (0,02%) g. Tanah terbuka = 17 ha (0,01%) h. Tertutup awan = 1.281 ha (0,98%)
Jumlah =130.755 ha (100,0%)
Selanjutnya, berdasarkan data hasil interpretasi citra satelit tersebut terhadap seluruh areal kawasan
lindung diperoleh kondisi tutupan areal kawasan lindung PT Wijaya Sentosa sebagaimana disajikan
dalam tabel berikut.
Tabel 5-E.3. Tutupan Lahan Kawasan Lindung PT Wijaya Sentosa berdasarkan Penafsiran Citra
Satelit
Tutupan Lahan
Jenis Kawasan Lindung dan luasanya dalam ha
A B C D E F G H I Jumlah
6,521 4,393 784 136 2,219 1,477 2,944 3,058 3,660 25,192
1.Hutan Primer 4,155 1,300 450 14 155 644 2,619 - 3,660 12,997
2.Hutan Rawa Primer - 96 - - - 578 - 3,058 - 3,732
3.Hutan Sekunder 2,326 2,686 334 122 1,986 160 325 - - 7,939
4.Mangrove sekunder - 80 - - - 90 - - - 170
5.Belukar muda - - - - - - - - - -
6.Belukar tua - 210 - - 79 5 - - - 294
7.Tanah terbuka - 17 - - - - - - - 17
8.Tertutup awan 40 4 - - - - - - - 44
Keterangan: A = Buffer zone HL; B = Sungai & Sempadan Sungai; C = KPPN; D = Danau mata air; E = Hutan keramat; F= Lahan basah (rawa/mangrove); G = Landscape karst; H = Rawa (Hutan rawa primer); I = Lereng >40%
Brdasarkan tabel diatas kawasan lindung dengan tutupan lahan berhutan (hutan primer, hutan rawa
primer, hutan sekunder dan mangrove sekunder) pada penafsiran citra satelit seluas 24,838 ha
atau 98.59% dari total luas areal kawasan lindung sebesar 25.192 ha.
Kondisi tutupan vegetasi sempadan Sungai
Waro dalam blok RKT 2020
Kondisi tutupan vegetasi sempadan anak Sungai Waro dalam blok RKT 2020
Gambar 5.E-2 Kondisi tutupan vegetasi pada areal sempadan sungai yang diamati masih
cukup baik
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 149 dari 324
Kesimpulan
Kondisi kawasan lindung yang berhutan (hutan primer, hutan rawa primer, hutan sekunder dan
mangrove sekunder) berdasarkan hasil penafsiran citra adalah seluas 24,838 ha (98.59%) dari total
luas areal kawasan lindung sebesar 25.192 ha.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Baik
Verifier 3.1.4
Pengakuan para pihak terhadap kawasan dilindungi.
Hasil Verifikasi
Berdasarkan rekaman data dari hasil audit sebelumnya, diketahui bahwa terdapat 10 (sepuluh)
kampung berdasarkan nama marga di kampung-kampung yang berada di dalam dan di sekitar
areal IUPPHK PT Wijaya Sentosa, yakni kampung-kampung Siwosawo/Dusner, Muandarisi,
Simei/Sobiar, Sombokoro, Sandey, Werianggi, Tamoge, Obo, Indoor, dan Nanimori.
Berdasarkan rekaman data hasil audit sampai dengan audit resertifikasi tahun lalu (2019), telah
diverifikasi terkait sosialisasi/kesepakatan akan keberadaan areal kawasan lindung PT Wijaya
Sentosa yang dilakukan sesuai dengan perkembangan blok RKT pelaksanaan kegiatan
pengelolaan hutan PT Wijaya Sentosa, sebagai berikut:
1. BA Kesepakatan Tata Batas Rumpun Sagu tanggal 23 Oktober 2017, Dusun Wanderene
dalam Blok RKT 2018 Areal Hak Ulayat Kampung Werianggi dan Kampung Tamoge
2. BA Kesepakatan Tata Batas Rumpun Sagu tanggal 15 September 2017, Dusun Notiya dalam
Blok RKT 2018 Areal Hak Ulayat Kampung Werianggi dan Kampung Tamoge
3. BA Kesepakatan Tata Batas Kawasan Sakral/Keramat Gua Tengkorak tanggal 1 Februari
2017 dalam Blok RKT 2017 Areal hak Ulayat Kampung Sombokoro dan Sandey
4. BA Kesepakatan Tata Batas Kawasan Hutan Lindung Wetur tanggal 1 Februari 2017 dalam
Blok RKT 2018 Areal Hak Ulayat Kampung Werianggi
5. BA Kesepakatan Tata batas kawasan Dusun Sagu Upure tanggal 10 Januari 2017 dalam Blok
RKT 2017 Areal Hak Ulayat Kampung Dusner, Sandey dan Sombokoro
6. BA Pengakuan, Penetapan dan Persetujuan Kawasan Lindung Buffer Zone Hutan Lindung
Gunung Wetur Blok RKT 2019 Area Hak Ulayat Kampung Werianggi, Tamoge, Simei, Obo,
tanggal 28 Desember 2018
7. BA Pengakuan, Penetapan dan Persetujuan Kawasan Lindung Sempadan Sungai Blok RKT
2018 Area Hak Ulayat Kampung Werianggi, tanggal 31 Desember 2017
8. BA Sosialisasi Penetapan Kawasan Lindung PT Wijaya Sentosa di Kampung Dusner dan
Muandarisi, tanggal 21 Januari 2019
Selama periode setahun terakhir, setelah audit resertifikasi tahun lalu (2019) sampai dilakukannya
audit penilikan ke-1 saat ini (tahun 2020), terdapat tambahan bukti kegiatan/dokumen terkait
sosialisasi/kesepakatan keberadaan kawasan lindung dalam areal PT Wijaya Sentosa sebagai
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 150 dari 324
berikut:
1. BA Sosialisasi Penetapan Kawasan Lindung di Kampung Simei, tanggal 5 Desember 2019
Kampung yang belum melakukan kesepakatan terkait kawasan lindung, yaitu kampong Indoor
dan Nanimori.
Kesimpulan:
Terdapat pengakuan kawasan lindung dari sebagian para pihak (minimal 50%)
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Sedang
Verifier 3.1.5
Laporan pengelolaan kawasan lindung hasil tata ruang areal/landscaping sesuai RKL/RPL dan/atau tata ruang yang ada di dalam RKU
Hasil Verifikasi
Jenis kawasan lindung yang ada di areal PT Wijaya Sentosa berdasarkan hasil tata ruang areal
da/atau dokumen yang ada antara lain:
1. BZ-HL
2. Sempadan sungai/pantai
3. KPPN
4. Kawasan sekitar danau dan mata air
5. Kawasan berlereng >40%
6. Hutan rawa primer
7. Landscape karst
8. Hutan keramat
9. Lahan basah (rawa/mangrove)
PT Wijaya Sentosa melakukan kegiatan pengelolaan terhadap kawasan lindung tersebut sesuai
dengan prosedur pengelolaan yang ada. Prosedur Kegiatan pengelolaan kawasan lindung,
pengelolaan sempadan sungai, pengelolaan KPPN mengatur penataan kawasan tersebut dan
inventarisasi flora dan fauna yang ada didalamnya.
Kegiatan pengelolaan kawasan lindung yang telah dilakukan oleh PT. Wijaya Sentosa sampai
saat ini, sebagaimana disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 5-E.4. Kegiatan Pengelolaan Kawasan Lindung yang telah dilakukan oleh PT Wijaya
Sentosa sampai dengan saat ini (Maret 2020)
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 151 dari 324
No Kawasan Lin-
dung
Realisasi Pengelolaan Kawasan Lindung
Sampai dengan Audit Resertifi-kasi tahun lalu (2019)
Audit Penilikan ke-1 tahun ini (2020)
1 BZ-HL Laporan Kegiatan Penanaman
Areal Buffer Zone Juni 2013 (
0,25 ha)
Laporan Pemeliharaan Tata Ba-
tas Buffezone dan Sempadan
Pantai 2016
Laporan keg. pengelolaan dan
pemantauan NKT 1.1., 1.3, 1.4,
2.2, 2.3, 4.1, 4.3 buffer zone hu-
tan lindung II
Laporan kegiatan
pengelolaan dan
pemantauan NKT 1.1, 1.3,
1.4, 2.2, 2.3, 4.1, 4.3 BZ-HL
Wetur, tanggal 25 Oktober
2019
2 Sempadan Sungai
Laporan Tata Batas Sempadan
Pantai Desember 2014 ( 8 km)
Laporan Tata Batas Sempadan
Sungai Wowor RKT 2014 Nov.
2013
Laporan Tata Batas Sempadan
Sungai Februari 2015 ( 27 km)
Laporan Penataan Batas Sem-
padan Sungai Wowor 2017.
BA pengakuan, penetapan
dan persetujuan kawasan
lindung sempadan sungai
blok RKT 2020 areal hak
ulayat kampung Simei,
Werianggi, Obo, dan
Naramasa tanggal 5 Des
2019 sepanjang 25,4 k
(terdiri dari Sempadan
Sungai Naramasa, Sungai
Waro, dan Sungai Anak
Waro-1)
BA pengakuan, penetapan
dan persetujuan kawasan
lindung sempadan sungai
blok RKT 2020 areal hak
ulayat kampung Simei,
Werianggi, Obo, dan
Naramasa tanggal 9 Des
2019 sepanjang 35,6 k
(terdiri dari Sempadan
Sungai Anak Waro-2 dan
Sempadan Sungai Anak
Waro-3)
Laporan kegiatan
pengelolaan dan
pemantauan NKT 1.1, 1.3,
1.4, 2.1, 2.2, 2.3, 3, 4.1, 4.3
kawasan sempadan pantai
TN Teluk Cendrawasih,
tanggal 18 Maret 2019
3 KPPN Laporan Pelaksanaan RKL RPL
Laporan kegiatan pengelolaan
dan pemantauan NKT 1.1., 1.3,
1.4, 2.3 kawasan pelestarian
plasma nutfah (KPPN), 2017
Laporan kegiatan
pengelolaan dan
pemantauan NKT 1.1, 1.3,
1.4, 2.3 KPPN, tanggal 22
November 2019
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 152 dari 324
Laporan Kegiatan: Pengelolaan
Dan Pemantauan NKT 1.1, 1.3,
1.4, 2.3 Kawasan Pelestarian
Plasma Nutfah (KPPN), 2018
4 Kawasan sekitar danau dan mata Air
Laporan Penataan Mata Air Jan-
uari 2013 (4 ha)
Laporan Penataan Areal rawa
basah Atau Embung Air April
2013
Laporan Monitoring NKT Kawa-
san Sekitar Danau 2016
Laporan Monitoring Kawasan
Bernilai Konservasi Tinggi Kawa-
san Sekitar Danau pada areal
PT Wijaya Sentosa (2017)
Laporan kegiatan monitoring
KBKT NKT 1.1, 1.3, 1.4, 2.3,
4.1 kawasan sekitar danau,
tanggal 2 Juli 2019
5 Hutan Keramat
6 Lahan Basah (rawa / man-grove)
Laporan Kegiatan Pemantauan
Ekosistem di Tipe Eksosistem
Hutan Dataran Rendah dan
Mangrove (2016)
7 Landscape Karst
Inventarisasi , Pemetaan dan Ek-
splorasi Goa 2016
Laporan Kegiatan Monitoring
NKT 1.1, 1.3, 1.4, 2.3, 4.1
(Pemetaan Goa) Blok RKT Ta-
hun 2018
Laporan Monitoring Kawasan
Bernilai Konservasi Tinggi: In-
ventarisasi, Pemetaan, Dan Ek-
splorasi Gua pada areal PT Wi-
jaya Sentosa (2016)
Laporan kegiatan
pengelolaan dan
pemantauan NKT 1.1, 1.3,
1.4, 2.3, 4.1 Gua, tanggal 29
November 2019
8 Hutan Rawa Primer
9 Lereng >40%
Kesimpulan:
Terdapat laporan pengelolaan yang sesuai dengan ketentuan terhadap sebagian kawasan
lindung hasil tata ruang areal/Land scaping/sesuai RKL/RPL dan/atau tata ruang yang ada di
dalam RKU. Laporan kegiatan pengelolaan kawasan lindung yang masih kurang dan/aau belum
ada adalah laporan pengelolaan kawasan lindung (a) hutan keramat, (b) lahan basah
(rawa/mangrove), (c) hutan rawa primer, dan (d) lereng >40%
Rekomendasi:
Agat PT Wijaya Sentosa menyediakan laporan kegiatan pengelolaan untuk seluruh areal
kawasan lindung yang ada dalam areal kerjanya
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Sedang
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 153 dari 324
Perhitungan Nilai Bobot Indikator 3.1
Indikator Verifier Bobot Verifier Nilai Aktual
Verifier Nilai Tertimbang
Verifier
Nilai Maksimal Verifier
3.1
3.1.1 D 2 3 6 6
3.1.2 D 2 2 4 6
3.1.3 D 2 3 6 6
3.1.4 CD 1 2 2 3
3.1.5 D 2 2 4 6
Jumlah 22 27
Prosentase (22/27) x 100% 81,48%
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai kematangan/bobot indikator seperti pada tabel
diatas dan tidak terdapat Verifier Dominan yang bernilai buruk maka dapat disimpulkan bahwa
indikator 3.1. mempunyai nilai bobot “Baik”.
Indikator 3.2.
Perlindungan dan pengamanan hutan
Verifier 3.2.1
Ketersediaan prosedur perlindungan yang sesuai dengan jenis-jenis gangguan yang ada
Hasil Verifikasi:
Berdasarkan informasi yang ada dalam dokumen revisi RKU tahun 2019, jenis-jenis gangguan
hutan atau potensi gangguan yang ada di areal PT Wijaya Sentosa antara lain pencurian kayu,
perladangan berpindah, gangguan terhadap flora dan/atau fauna dilindungi, dan kebakaran
hutan, serta gangguan akibat hama dan penyakit.
Selama periode setahun terakhir, setelah audit resertifikasi tahun lalu (2019) sampai
dilakukannya audit penilikan ke-1 saat ini (tahun 2020), tidak terdapat perubahan atau revisi
terhadap SOP yang sudah ada, berikut:
1. Prosedur Perlindungan dan Pengamanan Hutan No: WS-BIN-05 (terbit: 05/01/2015;
Revisi: 17/03/2018) dan
2. Intruksi Kerja Perlindungan Dan Pengamanan Hutan No: WS-IK-BIN-05.01 (terbit:
05/01/2015; Revisi: 01/04/2018)
Hal-hal yang masih kurang antara lain (a) Prosedur Perlindungan dan Pengamanan Hutan No:
WS-BIN-05 masih mengacu ke PP 45 tahun 2004 yang sudah diubah dengan PP 60 tahun 2009,
dan (b) prosedur ini juga belum secara explisit mengacu ke Permen LHK No. 32 tahun 2016.
Berdasarkan Permen LHK ini disebutkan bahwa kegiatan pengelolaan hutan alam wajib
dilengkapi dengan organisasi dan sarpras (sarana-prasarana) untuk pencegahan dan
pengendalian kebakaran hutan.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 154 dari 324
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah memiliki prosedur terkait perlindungan dan pengamanan hutan, namun
masih terdapat beberapa kekurangan, antara lain (a) Prosedur Perlindungan dan Pengamanan
Hutan No: WS-BIN-05 masih mengacu ke PP 45 tahun 2004 yang sudah diubah dengan PP 60
tahun 2009, dan (b) prosedur ini juga belum secara explisit mengacu ke Permen LHK No. 32
tahun 2016, yang mewajibkan setiap kegiatan pengelolaan hutan alam antara lain dilengkapi
dengan organisasi dan sarpras (sarana-prasarana) untuk pencegahan dan pengendalian keba-
karan hutan
Rekomendasi:
Agar PT Wijaya Sentosa merevisi Prosedur Perlindungan dan Pengamanan Hutan No: WS-BIN-
05 agar tidak lagi mengacu ke PP 45 tahun 2004 dan menggantinya dengan PP 60 tahun 2009
tentang perubahan PP 45 tahun 2004, serta mengacu secara explisit ke Permen HK 32 tahun
2016 yang mewajibkan setiap kegiatan pengelolaan hutan alam dilengkapi dengan organisasi
dan sarpras (sarana-prasarana) untuk pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Sedang
Verifier 3.2.2
Sarana prasarana perlindungan gangguan hutan
Hasil Verifikasi:
Berdasarkan Permen LHK No. 32 tahun 2016 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan
Lahan, PT Wijaya Sentosa dengan luas areal 130.755 ha, maka PT Wijaya Sentosa wajib
memiliki 3 (tiga) regu inti Dalkarhut dengan jumlah masing-masing anggota regu sebanyak 15
(lima belas) orang, yang didukung dengan perlengkapan pribadi sesuai jumlah total anggota
regu, selain sarana lainnya yang harus dimiliki, yang terdiri dari:
1. Perlengkapan pribadi sebanyak 45 set sesuai jumlah anggota regu inti sebanyak 45
orang, yang terdiri dari:
- Topi pengaman
- Lampu kepala
- Kacamata pengaman
- Masker dan penutup leher
- Sarung tangan
- Sabuk
- Peples
- Peluit
- Ransel
- Sepatu pemadam,
- Baju pemadam,
- Kaos
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 155 dari 324
- Kantong tidur
- Ransel standar
2. Perlengkapan untuk setiap regu, terdiri dari:
- 2 (dua) unit tenda
- 1 (satu) set peralatan standar perbengkelan
- 2 (dua) unit peralatan standar P3K
- 1 (satu) unit peralatan penerangan
- 1 (satu) unit peralatan masak
- 1 (satu) unit perlatan standar evakuasi dan penyelamatan sederhana
3. Peralatan regu (Jenis dan jumlah minimal untuk 1 regu), terdiri dari:
- Peralatan tangan
Untuk fungsi memotong
Kapak satu mata
Kapak dua mata
Kapak dua fungsi 4 unit
Parang 10 unit
Pulaski
Untuk fungsi menggali
Pacul
Sekop 6 unit
Garu pacul
Untuk fungsi menggaru
Garu biasa
Garu tajam 6 unit
Garu pacul 3 unit
Untuk fungsi memukul
Gepyok 8 unit
Flapper karet
Untuk fungsi menyemprot
Pompa punggung 10 unit
Pacitan
Untuk fungsi membakar
Obor tetes 1 unit
Fusee
Kikir 2 unit
- Peralatan mekanis (minimal untuk 1 regu)
Pompa bertekanan tinggi dan kelengkapannya (selang, nozzle, nozzle gambut,
tangki air lipat)
Pompa induk 1 (satu) unit
Pompa jinjing 3 (tiga) unit
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 156 dari 324
Pompa apung 2 (dua) unit
Nozzle 5 (lima) buah
Suntikan gambut 5 (lima) buah
Tangki air lipat 5 (lima) buah
Selang 50 buah
Perlengkapan lainnya menyesuaikan
Chain saw 1 (satu) unit
4. Kendaraan khusus dalkar (roda 4) (minimal untuk 1 regu)
- Mobil pemadam 1 (satu) unit
- Mobil tangki 1 (satu) unit
5. Sarana pengolahan data dan komunikasi (minimal untuk 1 regu)
- GPS 1 unit
- Radio genggam 4 buah
- Radio mobil 1 unit
- Megaphone 1 buah
- Perlatan komunikasi tradisional seperti bendera dan kentongan dengan jumlah
mengikuti sesuai kebutuhan
6. Sarana transportasi (minimal untuk 1 regu)
- Kendaraan roda 2 sejumlah 2 buah
- Kendaraan roda 4 untuk mobil logistik dan pengangkut peralatan atau speed sebanyak
1 unit
- Jenis sarana transportasi lain menyesuaikan
7. Sarpras lainnya
- SOP
- Ruangan kerja
- Gudang peralatan
- Bengkel dan peralatannya
- Garasi
- Tempat penyimpanan bahan bakar dan tempat pembersihan alat
- Barak personil
- Dapur
- Ruang makan
- Lapangan berlatih
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Ismael Eko Yuswantoro (Kadept Binhut dan Ling-
kungan) dan didukung dengan hasil observasi lapangan, diketahui bahwa selama periode
setahun terakhir, setelah audit resertifikasi tahun lalu (2019) sampai dilakukannya audit penilikan
ke-1 saat ini (tahun 2020), tidak terdapat penambahan dan/atau perubahan sarana prasarana
perlindungan hutan.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 157 dari 324
Tabel 5-E.5. Daftar sarana prasarana perlindungan dan pengamanan hutan yang dimiliki oleh
PT Wijaya Sentosa
NO JENIS JUMLAH KETERANGAN
1 Pos Pam 2 Tempat koordinasi kegiatan
2 Pos Brimob 1 Tempat pengamanan
3 Mobil Patroli 1 Alat transportasi kegiatan
4 Racun Api 8 Memadamkan Api
5 Cangkul 4 Alat untuk mencangkul tanah dll
6 Alkon Air 7 Alat mengambil atau menyedot air
7 Mobil Tangki 1 Mobilitas mengangkut air
8 Helm 12 Alat pelindung diri
9 Sarung tangan 12 Alat pelindung diri
10 Masker 12 Alat pelindung diri
11 Speed boat/ long boat 1 Transportasi laut
12 Embung Air 2 Lokasi Sumber Air
13 Papan FDI 2 Papan informasi bahaya kebakaran
14 Ombrometer 2 Alat ukur curah hujan
15 Higrometer 4 Alat pengukur kelembaban
16 Termometer 4 Alat pengukur Suhu
17 Anemometer 1 Alat pengukur kecepatan angin
18 Parang 6 Alat untuk menebas
19 Teropong (Binokuler) 1 Alat teropong jarak jauh
20 Radio HT 7 Alat Komunikasi
21 Radio Transciver 15 Alat Komunikasi
22 Pompa Punggung 6 untuk menyemprot air
23 Kapak Dua Mata 15 memotong pohon kecil, membuat ilaran
24 Sekop 2 melemparkan tanah atau lumpur ke api
25 Garu 12 meratakan sisa kebakaran
26 Gepyok Api 15 memadamkan api disemak
27 Megaphone 3 pengeras suara
28 Selang 1,5" x 30 m 2 mendistribusikan air dari pompa hydrant
29 Coupling 1,5" 2 sambungan selang
30 Y Pice 1 membagi air dari sleang menjadi dua
31 Nozlle 1,5" selang pemadam 2 pengarah air
32 APAR 6 kg 10 alat pemadam dioperasikan 1 orang
33 APAR 30 kg 5 alat pemadam dengan roda
34 Masker respirator 15 untuk melindungi pernafasan
35 Sirene 3 pemberitahuan tanda bahaya
36 Tandu 2 mengangkut korban
37 Helm Pemadam 10 pelindung kepala
38 Baju Pemadam 10 pelindung tubuh
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 158 dari 324
39 Sarung Tangan Tahan Panas 10 pelindung tangan
40 Menara api 1 Menara pantau
Sarana prasarana perlindungan hutan yang dimiliki oleh PT Wijaya Sentosa belum sepenuhnya
sesuai dengan peraturan yang berlaku, dalam hal ini Permen LHK No. P.32 tahun 2016 tentang
Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.
Menara pantau km 16 Jalan Merbau
Pakaian tahan api
Gambar 5.E-3 Beberapa sarana dalkarhutla yeng telah disediakan oleh PT Wijaya Sentosa
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah memiliki sarana dan prasarana perlindungan hutan namun belum
sepenuhnya sesuai dengan peraturan yang berlaku, dalam hal ini Permen LHK No. P.32 tahun
2016 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.
Rekomendasi
PT Wijaya Sentosa agar melengkapi sarana prasarana dalkarhutla sesuai dengan peraturan
yang berlaku, yakni Permen LHK No. P.32/MenLHK/Kum.1/3/2016 tentang pengendalian
kebakaran hutan dan lahan.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Sedang
Verifier 3.2.3
SDM perlindungan hutan
Hasil Verifikasi
Menurut SK Menhut No. 523/Kpts-II/93 tentang pedoman perlindungan hutan di areal
pengusahaan hutan, menyatakan bahwa perusahaan pemegang HPH dan HPHTI harus
membentuk satuan tugas satpam hutan yang ditentukan berdasarkan tingkat kerawanan,
keluasan dan aksesibilitas dengan ratio 1 orang untuk 3000 s/d 6000 ha areal HPH/IUPHHK-HA
dan 1 orang untuk 1000 s/d 3000 ha areal HPHTI. Dengan rasio ini maka PT Wijaya Sentosa
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 159 dari 324
yang memiliki luas sekitar 130.755 ha minimal harus mempunyai 22 personil satpam
pengamanan hutan.
Menurut Permen LHK No. 32 tahun 2016 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan,
untuk IUPHHK-HA dengan luas >100.000 ha (luas areal PT Wijaya Sentosa adalah sekitar
130.755 ha), minimal harus memiliki Regu Dalkarhut sebanyak 3 (tiga) regu inti, dengan jumlah
anggota regu inti sebanyak 15 (lima belas) orang, termasuk ketua regu. Setiap anggota regu inti
harus memiliki kompetensi di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang ditunjukkan
dengan bukti-bukti yang sah. Selain regu inti, juga diperlukan pembentukan regu pendukung
dan regu perbantuan (MPA).
Berdasarkan SK Camp Manager PT Wijaya Sentosa tentang perubahan struktur organisasi
Dalkarhutla tanggal 2 Januari 2020, terdapat 3 (tiga) Regu Inti dalkarhutla (Regu I area camp
logpond, Regu II area camp km2 & TPTI, dan Regu III area camp km19), masing-masing regu
terdiri dari 15 orang termasuk satu orang koordinator regu.
Selanjutnya, didalam SK Camp Manager tersebut juga telah ditetapkan 3 (tiga) Regu Pendukung
dan 3 (tiga) Regu Perbantuan, dimana masing-masing dari tiap kelompok regu ditempatkan satu
regu di area logpond, satu regu di area camp km2 & TPTI, dan satu regu di area camp km 19.
Masing-masing kelompok regu tersebut terdiri dari 15 orang termasuk satu orang koordinator
regu.
Berdasarkan wawancara dengan bapak Ismail Eko Yuswantoro (Kadept Binhut dan
Lingkungan), diketahui bahwa PT Wijaya Sentosa tidak memiliki personil satpamhut, namun
untuk pengamanan hutan secara umum, PT Wijaya Sentosa bekerjasama dengan kepolisian
(SatBrimob Polda Papua Barat dan Polres Teluk Wondama). Selanjutnya, juga diketahui bahwa
PT Wijaya Sentosa belum membentuk MPA (Masyarakat Peduli Api), namun untuk perlindungan
hutan secara umum, PT Wijaya Sentosa melibatkan Petuanan/Pemilik Hak Ulayat untuk juga
berpartisipasi didalamnya. Hal ini didukung dengan adanya pembangunan pos pemantauan
perlindungan hutan bersama masyarakat adat di tiga kampung (Werianggi, Simei, dan Dusner)
yang dilengkapi masing-masing dengan BA sebagai berikut:
1. BA Pos pemantauan perlindungan hutan bersama masyarakat adat kampung Werianggi
tanggal 13 Februari 2019, yang dilengkapi dengan foto-foto dan ditandatangani oleh
Petuanan kampung Werianggi serta diketahui antara lain oleh Kepala Kampung Merianggi,
Kepala Kampung Tamoge, Kepala Suku Besar Wamesa Sough
2. BA Pos pemantauan perlindungan hutan bersama masyarakat adat kampung Simei tanggal
23 Oktober 2019, yang dilengkapi dengan foto-foto dan ditandatangani oleh Petuanan
kampung Simei serta diketahui oleh Kepala Kampung Simei
3. BA Pos pemantauan perlindungan hutan bersama masyarakat adat kampung Dusner tanggal 17 Desember 2019, yang dilengkapi dengan foto-foto dan ditandatangani oleh Petuanan kampung Dusner serta diketahui oleh Kepala Kampung Dusner
Berdasarkan data yang ada, diketahui bahwa dari seluruh personil Regu Inti maupun personil
Regu Pendukung, terdapat sejumlah 23 personil Regu Inti yang telah memiliki sertifikat pelatihan
dalkarhut yang dikeluarkan oleh Kemen LHK, Direktorat PPI, Balai PPI dan Karhutla Wilayah
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 160 dari 324
Maluku Papua tanggal 27 Maret 2017
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah memiliki SDM perlindungan hutan dengan jumlah yang cukup,
namun kompetensinya belum sepenuhnya sesuai dengan peraturan yang berlaku, dalam hal
ini Permen LHK No. P.32 tahun 2016 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
Rekomendasi
PT Wijaya Sentosa agar meningkatkan kompetensi personil perlindungan hutan (khususnya
personil Regu Inti dan personil Regu Pendukung) dalam rangka penguatan kegiatan
pencegahan dan pengendalian kebahakaran hutan dan lahan, sebagaimana amanat Permen
LHK No. P.32/MenLHK/Kum.1/3/2016 tentang pengendalian kebakaran hutan dan lahan
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Sedang
Verifier 3.2.4
Implementasi perlindungan gangguan hutan (preemptif/preventif/represif)
Hasil Verifikasi
Implementasi kegiatan perlidungan hutan yang telah dilaksanakan oleh PT Wijaya Sentosa
sampai saat ini antara lain:
1. Telah menyediakan sistem perlindungan hutan berupa prosedur-prosedur terkait
perlindungan hutan, walaupun masih terdapat beberapa kekurangan
2. Telah menyediakan sarana prasarana perlindungan hutan, walau belum sepenuhnya
sesuai dengan peraturan yang berlaku
3. Telah menyediakan personil perlindungan hutan (khususnya regu dalkarhutla serta
kerjasama dengan pihak POLRI), walau kompetensi personil dalkarhutla belum
sepenuhnya sesuai dengan peraturan yang berlaku
4. PT Wijaya Sentosa telah menyediakan informasi indeks bahaya kebakaran (FDI) yang
dilakukan setiap hari untuk mendeteksi potensi bahaya kebakaran. Terdapat plang/papan
informasi FDI sebanyak 3 buah, diletakkan masing-masing di camp persemaian km 2, sekitar
km 16 jalan Mambruk, dan sekitar km 19 jalan Matoa
5. Telah melakukan kegiatan patroli rutin sekali setiap bulan, telah tersedia laporan patroli yang
dituangkan dalam Laporan Kegiatan Perlindungan Hutan tahun 2019
6. Telah melakukan monitoring APAR secara berkala 3 bulan sekali
7. Telah membuat dan menyampaikan laporan bulanan upaya penanggulangan kebakaran
hutan ke website SIPONGI, namun belum membuat dan/atau menyampaikan Laporan
Tahunan upaya penanggulangan karhut, sebagaimana amanat dari Perdirjen PPI No. P.8
tahun 2018
8. Telah melaksanakan sosialisasi tidak langsung terkait perlindungan hutan secara umum dan
perlindungan flora dan fauna dilindungi berupa pemasangan plang-plang
informasi/himbauan/larangan
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 161 dari 324
9. Terdapat beberapa plang tanda/informasi memasuki areal PT Wijaya Sentosa yang
diletakkpan batas areal kerja
10. Berdasarkan hasil telaah dokumen dan didukung dengan hasil wawancara dengan bapak
Ismail Eko Yuswantoro (Kadep Binhut dan Lingkungan), selama setahun terakhir tidak
pernah terjadi kasus kebakaran maupun kegiatan illegal logging di dalam areal PT Wijaya
Sentosa
11. PT Wijaya Sentosa telah melakukan pemantauan hotspot dengan memanfaatkan citra satelit
yang ada di website LAPAN
12. Telah melakukan kegiatan sosialisasi perlindungan dan pengamanan hutan di Kampung
Dusner dan Kampung Muandarisi, tanggal 22 Februari 2020 yang dilakukan di Balai
Kampung Dusner dengan jumlah peserta 36 orang, Kampung Simei tanggal 5 Desember
2019 dilaksanakan di Balai Kampung Simei dengan jumlah peserta 27 orang, di Kampong
Nanimori, tanggal 12 Mei 2018 dan di Kampong Simei, tanggal 4 Desember 2018
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah melakukan implementasi kegiatan perlindungan dan pengamanan
hutan, namun masih terdapat beberapa kekurangan dan belum sepenuhnya sesuai dengan
peraturan yang berlaku
Rekomendasi
- Melaksanakan rekomendasi yang sudah diberikan pada masing-masing verifier 3.2.1, verifier
3.2.2. dan verifier 3.2.3
- Membuat dan menyampaikan Laporan Tahunan upaya dalkarhutla ke instansi terkait
sebagimana amanat dari Perdirjen PPI No. P.8 tahun 2018
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Sedang
Perhitungan Nilai Bobot Indikator 3.2
Indikator Verifier Bobot Verifier
Nilai Aktual Verifier
Nilai Tertimbang Verifier
Nilai Maksimal Verifier
3.2 3.2.1 D 2 2 4 6
3.2.2 D 2 2 4 6
3.2.3 D 2 2 4 6
3.2.4 D 2 2 4 6
Jumlah 16 24
Prosentase (16/24) x 100% 66.67%
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai kematangan/bobot indikator seperti pada tabel
diatas dan tidak terdapat Verifier Dominan yang bernilai buruk maka dapat disimpulkan bahwa
indikator 3.2. mempunyai nilai bobot “SEDANG”.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 162 dari 324
Indikator 3.3.
Pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan hutan
Verifier 3.3.1
Ketersediaan prosedur pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah & air
Hasil Verifikasi
Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup (penggantikan UU No. 4/1982), menempatkan masalah bahan dan limbah berbahaya
sebagai salah satu perhatian utama, akibat dampaknya terhadap manusia dan lingkungan bila
tidak dikelola secara baik. Pasal 58 sampai Pasal 61 UU No.32 tahun 2009 mengatur larangan
membuang dan mengatur pengelolaan limbah dan B3. Perauturan lainnya yang juga mengatur
tentang pengelolaan limbah B3 adalah Peraturan Pemerintah (PP) No. 74 tahun 2001 mengatur
tentang pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3), PP 18 tahun 99 juncto No. 85 tahun
1999 mengatur tentang pengelolaan limbah B3, dan peraturan yang paling baru adalah PP
No. 101 tahun 2014 tanggal 17 Oktober 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3.
Dalam dkumen Adendum Andal, RKL & RPL yang disahkan berdasarkan Keputusan Kepala
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Papua Barat Nomor
570/970/PTSP-AD/X/2017 tanggal 23 Oktober 2017 tentang Adendum Kelayakan Lingkungan
Hidup Kegiatan dan/atau Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-
HA) di Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua, terdapat
rencana pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air sebagai berikut:
Rencana pengelolaan:
1. Pengelolaan kualitas udara dengan mengatur kecepatan kendaraan yang melewati areal
perkampungan, pemasangan rambu-rambu batas kecepatan, pemeliharaan kendaraan,
pemanenan sesuai dengan RIL, dll
2. Pengelolaan kebisingan, dilakukan antara lain seperti pengelolaan kualitas udara
3. Pengelolaan kualitas air
a. dengan pembuatan sekat penangkap sedimen pada jalur-jalur sempadan sungai,
bangunan konservasi seperti saluran drainase di kanan kiri jalan angkutan, penanaman
areal tanah kosong, perlindungan vegetasi di areal sempadan sungai, dll
b. Untuk daerah pelabuhan khusus, membuat kolam pengendapan di ujung saluran
drainase, sebelum air masuk ke badan air, membersihkan (mengangkat) sedimen yang
terjebak dalam kolam pengendapan, penyediaan tempat sampah 3 warna di lokasi
pelabuhan
4. Pengendalian erosi tanah dengan membuat bangunan konsevasi tanah dan air seperti
saluran drainase di kaki jalan angkutan,
5. Pembuatan teras jalan/pengendali tebing dan menanami dengan tanaman penutup tanah
dari jenis merambat
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 163 dari 324
6. Pembuatan jebakan sedimen di kaki jalan yang cekung
7. Pembuatan sodetan di areal bekas jalan sarad
8. Penanaman pengayaan diareal bekas tebangan dan penanaman rehabilitasi di areal bekas
jalan sarad dan/atau TPn
9. Pengelolaan LB3
10. Penyediaan tepat sampah 3 warna di basecamp (sampah organik, anorganik, dan B3)
11. Limbah organik akan dilakukan pengomposan
12. Air limbah dari kegiatan domestik karyawan disalurkan ke septic tank (black water) atau
saluran drainase (grey water)
Rencana pemantauan:
1. Pemantauan ikim mikro (suhu dan kelembaban udara)
2. Pemantauan kualitas udara ambient
3. Pemantauan kebisingan
4. Pemantauan erosi
5. Pemantauan kualitas air
6. Pemantauan perubahan garis pantai di area pesisir pelabuhan
Selama periode setahun terakhir, setelah audit resertifikasi tahun lalu (2019) sampai
dilakukannya audit penilikan ke-1 saat ini (tahun 2020), tidak terdapat penerbitan SOP baru
atau perubahan atau revisi terhadap SOP yang sudah ada, berikut:
1. Prosedur Pengelolaan dan Pemantauan Dampak Kelola Produksi Terhadap Air, Nomor WS-
EKO-08 yang mengatur stabilisasi lereng, penanaman, pembuatan teras pengukuran
penampang sungai, pengukuan debit, pengambilan contoh air. Prosedur ini diatur lebih detail
dalam Instruksi Kerja Nomor WS-IK-EKO-08.01
2. Prosedur Pengelolaan dan Pemantauan Dampak Kelola Produksi Terhadap Tanah, Nomor
WS–EKO-09. yang mengatur cara pembuatan saluran drainase, pembuatan terasering,
penanaman tanaman penutup atau perambat, pemeliharaan bangunan teknik sipil dan
bangunan konservatif vegetatif. Prosedur ini diatur lebih detail dalam Instruksi Kerja Nomor
WS-IK-EKO-09.01
3. Prosedur Penanganan Limbah, Nomor WS-HRD-08, yang mengatur penangan limbah B3,
limbah domestik, dan limbah klinik. Prosedur ini diatur lebih detail dalam Intruksi Kerja
Penglolaan Limbah Nomor WS-IK-HRD-08.01 dan Intruksi Kerja Pengelolaan Oil Trap Nomor
WS-IK-HRD-08.02
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah memiliki pedoman/prosedur/instruksi kerja pengelolaan dan
pemantauan terhadap seluruh dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan hutan
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Baik
Verifier 3.3.2
Sarana pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 164 dari 324
Hasil Verifikasi Dalam dokumen Adendum Andal, RKL & RPL PT Wijaya Sentosa tahun 2017, terdapat rencana
pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air sebagaimana sudah dijelaskan
pada pembahasan verifier 3.3.1 sebelumnya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Ismail Eko Yuswantoro (Kadept Binhut dan
ingkungan) dan didukung dengan hasil observasi lapangan, diketahui sarana pengelolaan dan
pemantauan yang sudah ada adalah sebagai berikut:
1. Tempat sampah yang sudah memisahkan berdasarkan jenis sampah organik dan
anorganik, serta limbah B3 termauk limbah medis. Sampah organik dan organik dibuang ke
TPA yang juga sudah memisahkan antara lubang sampah berdasarkan jenis sampah,
sedang untuk limbah B3, setelah dikumpulkan dalam bangunan pengumpulan LB3,
pengelolaan selanjutnya diserahkan ke pihak ketiga yang berijin, sedang untuk limbah
medis, pengelolaan selanjutnya telah bekerjasama dengan rumah sakit umum di wasior
2. TPA sekitar km 2 arah kampung Simei
3. Bangunan bengkel dengan lantai cor/beton, dan sudah dilengkapi dengan saluran
penangkap oli dan bangunan oil trap
4. Bangunan TPS limbah
5. Persemaian di km 2 dengan luas sekitar 2 ha
6. Tempat penampungan oli bekas
7. Tempat penyimpanan dan pendistribusian bbm dan/atau oli dan sudah dilengkapi dengan
sarana penampung ceceran bbm atau oli
8. Tempat pengumpulan ban bekas
9. Bak erosi 4 lokasi, masing-masing di jalan sarad Matoa-1 km 21, bekas TPn petal BG 23
blok RKT 2017, bekas TPn dan jalan sarad petak BE 21 blok RKT 2018, dibawah tegakan
petak BE 21 blok RKT 2018, dan stik erosi bekas jalan sarad, bekas TPn dan dibawah
tegakan blok RKT 2019 petak AW 13
10. Stik paiscal TMA 12 titik di 6 sungai masing-masing di inlet dan outlet sungai
11. Alat pengukut suhu dan kelembaban digitsl merk Nutron di lokasi persemaian km 2
12. Alat pengukur curah hujan Ombrometer, di lokasi persemaian km 2
13. Embung air ada 3 buah di lokasi persemaian km 2
14. Oven pengering tanah
15. Timbangan digital
16. Kertas saring
17. Gelas ukur milimeter
18. Botol sample
19. Current meter
20. Bola pingpong
21. Stop watch
22. Meteran
23. Anemometer (kondisi agak error)
24. pH meter range 0-14
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 165 dari 324
25. Oxygen meter range 0-20 mg/ltr
26. Secchi disc
27. Tallysheet
28. Kamera
29. Mobil transportasi
30. Cangkul
31. Sedimen trap (penahan sedimentasi)
32. Cerucuk (penahan laju aliran air)
33. Excavator lengan panjang
34. Alat pembuatan kompos (alat pencacah dan alat penepung kompos)
35. PT Wijaya Sentosa telah memilki Izin TPS limbah dari instansi terkait berdasarkan
Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kab. Teluk Wondama No.
800/149/DPMPTSP/XII/2017 tanggal 7 Desember 2017, dengan masa berlaku mengikuti
masa berlaku izin usaha
36. Terdapat Surat Perajnjian Kerjasama Pengelolaan Limbah B3 dengan lembaga lain yang
berizin antara PT Wijaya Sentosa dan PT. Primanru Jaya, No. 024/LGL/MOU/PMJ-
WS/I/2019 dan Nomor008/PK-WISE/KP/I/2019 dengan masa berlaku perjanjian sampai
dengan tanggal 22 Januari 2020. Berdasarkan wawancara dengan Bapak Amirudin
(Manager Sertifikasi Sinar Wijaya Group), proses perpanjangan atau pembuatan surat
perjanjian kerjasama pengelolaan LB3 yang baru, akan menunggu sampai jumlah kapasitas
limbah B3 yang terkumpul telah memenuhi jumlah atau kapasitas tertentu untuk dapat
diangkut, mengingat jarak pengangkutan yang cukup jauh (ke daerah Kab. Tangerang atau
salah satu daerah di Pulau Jawa)
37. Untuk analisis kualitas air termasuk parameter TSS, kualitas udara ambient, dan kebisingan,
bekerjasama denan Binalab (laboratorium pengujian kualitas lingkungan), Margahayu
Raya, Bandung.
Sarana yang belum ada dan/atau masih kurang adalah sarana untuk pemantauan perubahan
garis pantai di area pesisir pelabuhan, sebagaimana sudah direncanakan dalam dokumen
perencanaan (Adendum Andal, RKL & RPL tahun 2017.
Stasiun pengamatan erosi dengan stik ukur
Ombrometer yang dipasang di area persemaian
Gambar 5.E-4 Beberapa sarana pemantauan dampak yang dimiliki oleh PT Wijaya Sentosa
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 166 dari 324
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah memiliki sarana pengelolaan dan pemantauan, tetapi belum
sepenuhnya sesuai dengan ketentuan dan/atau dokumen perencanaan yang ada. Sarana yang
belum ada dan/atau masih kurang adalah sarana untuk pemantauan perubahan garis pantai
di area pesisir pelabuhan, sebagaimana sudah direncanakan dalam dokumen perencanaan
(Adendum Andal, RKL & RPL tahun 2017.
Rekomendasi
PT Wijaya Sentosa agar menyediakan sarana untuk pemantauan perubahan garis pantai di
area pesisir pelabuhan, sebagaimana sudah direncanakan dalam dokumen perencanaan
(Adendum Andal, RKL & RPL tahun 2017
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Sedang
Verifier 3.3.3
SDM pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air.
Hasil Verifikasi
Terkait Ganis PHPL, telah terbit peraturan baru yakni PermenLHK No.
P.70/MenLHK/Setjen/KUM.1/10/2019 tentang Ganis PHPL dalam pengelolaan dan
pemanfaatan hutan pada hutan produksi tanggal 10 Desember 2019, dimana peraturan ini
mencabut peraturan sebelumnya yakni Permerhut P.54/Menhut-II/2014 dan Perdirjen PHPL No.
P.16/PHPL-IPHH/2015, tetapi walaupun demikian, ternyata karena bebeapa alasan, seperti
sistem yang dibangun dalam aturan baru ini, sosialisasi dan penerapannya di tingkat lapangan
masih terkendala, serta periode audit adalah dari bulan Maret 2019 s.d Februari 2020, maka
peraturan baru ini belum bisa diterapkan sepenuhnya saat audit penilikan ke-1 ini, dan
selanjutnya audit ini masih menggunakan Permerhut P.54/Menhut-II/2014 dan Perdirjen PHPL
No. P.16/PHPL-IPHH/2015.
Berdasarkan Permerhut P.54/Menhut-II/2014 Pasal 20 ayat 3 tentang Kompetensi dan sertifikasi
tenaga teknis dan pengawas tenaga teknis PHPL tertanggal 1 September 2014, maka Ganis
Keling dan Ganis Kesos yang sudah ada sebelum terbitnya peraturan ini, digabung dan menjadi
bagian dari Ganis Binhut.
Beerdasarkan Perdirjen PHPL No. P.16/PHPL-IPHH/2015 tentang Petunjuk pelaksanaan
kewajiban pengelola hutan dan pemegang izin usaha pemanfaatan hutan produksi, izin usaha
industri primer hasil hutan dan tempat penampungan terdaftar untuk memiliki dan/atau
mempekerjakan tenaga teknis PHPL tertanggal 24 November 2015, pada Pasal 3 disebutkan
ketentuan jumlah minimal GANISPHPL BINHUT yang wajib dimiliki dan/atau dipekerjakan oleh
pengelola hutan dan pemegang izin usaha pemanfaatan hutan produksi untuk luas areal antara
100.000 s/d <200.000 ha (luas areal PT Wijaya Sentosa adalah 130.755 ha) adalah sebanyak 8
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 167 dari 324
(delapan) orang.
Selanjutnya dalam pasal 8 disebutkan, dalam hal pemenuhan kewajiban jumlah minimal
GANISPHPL yang wajib dimiliki oleh pengelolan hutan atau pemegang izin, terhadap
GANISPHPL yang memiliki lebih dari satu kompetensi diperhitungkan hanya satu kompetensi.
Selanjutnya dalam pasal 10 disebutkan bahwa pengelola hutan dan pemengan izin yang
memiliki kurang dari jumlah minimal kebutuhan GANISPHPL dikenakan sanksi administratif
berpedoman pada ketentuan peraturan perundang undangan.
Terdapat struktur organisasi PT Wijaya Sentosa yang bertanggungjawab menangani kegiatan
pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan, yakni Kadept Binhut dan Lingkungan yang
berada langsung dibawah Wakil Manager Camp, dan membawahi Kasi Binhut dan Lingkungan,
yang selanjutnya membawahi 4 Karu (Kepala Regu), masing-masing Regu Persemaian, Regu
Penanaman, Regu Pemeliharan, dan Regu Lingkungan.
Selanjutnya, berdasarkan data Ganis PHPL PT Wijaya Sentosa saat audit dilaksanakan, PT
Wijaya Sentosa telah memiliki 5 (lima) orang Ganis PHPL Binhut, berikut:
1. Ismail Eko Yuswantoro (No.reg 0382-16/BINHUT/XXXIII/2019, masa berlaku kartu ganis
sampai tanggal 25 Januari 2023)
2. Sandra Purnama (No.reg 0451-16/BINHUT/XXXIII/2018, masa berlaku kartu ganis sampai
tanggal 19 Maret 2021)
3. Iwan Santoso (No.reg 0452-16/BINHUT/XXXIII/2018, masa berlaku kartu ganis sampai
tanggal 19 Maret 2021)
4. Ilham Maulana (No.reg 0457-16/BINHUT/XXXIII/2018, masa berlaku kartu ganis sampai
tanggal 19 Maret 2021)
5. Martolomius (No.reg 0453-16/BINHUT/XXXIII/2018, masa berlaku kartu ganis sampai
tanggal 19 Maret 2021)
6. Rizky Tria Nugraha (No.reg 0456-16/BINHUT/XXXIII/2018, masa berlaku kartu ganis sampai
tanggal 19 Maret 2021)
7. Abdul Sobur (No.reg 0520-16/BINHUT/XXXIII/2019, masa berlaku kartu ganis sampai
tanggal 23 April 2022)
8. Dimas Andre Gunadi (No.reg 0521-16/BINHUT/XXXIII/2019, masa berlaku kartu ganis
sampai tanggal 23 April 2022)
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah memiliki personil pengelolaan dan pemantauan dampak, dengan
jumlah Ganis PHPL BINHUT telah sesuai dan telah memenuhi jumlah minimal yang
dipersyaratkan oleh peraturan yang berlaku
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Baik
Verifier 3.3.4
Rencana dan implementasi pengelolaan dampak terhadap tanah dan air (teknis sipil dan vegetatif)
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 168 dari 324
Hasil Verifikasi
PT Wijaya Sentosa telah memiliki dokumen perencanaan pengelolaan dampak terhadap tanah
dan air yakni dokumen Adendum Andal, RKL & RPL tahun 2017.
Tabel 5-E.6. Rencana Realisasi Kegiatan Dokumen Adendum Andal, RKL & RPL (2017),
SOP
No Rencana dan Realisasi Kegiatan Pengelolaan
Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan
1 Pengelolaan kualitas udara
a. Pengaturan kecepatan kendaraan, utamanya yang melewati areal
perkampungan dengan pemasangan
rambu-rambu
Berdasarkan wawancara dengan bapak Ismail Eko Yuswantoro (Kadept Binhut dan Lingkungan),
pemasangan rambu batas kecepatan telah
dilaksanakan terutama di tempat dimana terdapat banyak aktivitas manusia seperti kebun masyarakat
b. Pemeliharaan kendaraan Telah dilaksanakan, terdapat ketentuan untuk setiap
jenis kendaraan, bila telah menempuh sejumlah km tertentu, diwajibkan diadakan pemeliharaan
c. Pemanenan sesuai RIL Telah dilaksanakan, antara lain sebagai berikut, - Pembuatan jalan sarad sesuai dengan trase yang
sudah ditentukan, dengan mengusahakan memilih
jalur terpendek - Pengaturan arah rebah pohon mendekati jalan
saran sarad yang sudah dibuat - Pembuatan lokasi TPn pada titik-titik yang sudah
direncanakan
- Helper memastikan bahwa label identitas barcode sudah terpasang di tunggul dan log
- Melakukan penyaradan dengan traktor sampai ke lokasi TPn
- Wajib membuat sodetan di bekas jalan sarad sebelum berpindah ke petak tebangan yang lain
- Jika saat membuat jalan sarad juga dibuat gorong-
gorong, maka meninggalkan petak tebangan, maka gorong-gorong ini akan dibongkar dan kayunya
digunakan sebagai tanggul penahan erosi di jalan sarad
2 Pengelolaan kebisingan Telah dilakukan antara lain seperti pengelolaan
kualitas udara (pengaturan kecepatan kendaraan dan pemeliharaan kendaraan)
3 Pengelolaan kualitas air
a. Pembuatan bangunan konservasi seperti saluran drainase di kakija
(kanan kiri jalan) angkutan
Telah dilaksanakan, sebagaimana dokumentasi yang terdapat dalam Laporan Pelaksanaan RKL dan RPL
semester-I dan semester-II tahun 2019, seperti
pembuatan cerucuk penahan laju aliran air dan sedimen trap di kakija, pembuatan bangunan
penahan longsor di kakija yang berhadap dengan badan air (sungai)
b. Penanaman areal tanah kosong Berdasarkan wawancara dengan bapak Ismail Eko
Yuswantoro (Kadept Binhut dan Lingkungan), kegiatan ini belum dilaksanakan karena dalam RKT
berjalan dari tahun 2013 samai dengan RKT 2020 saat ini tidak ada areal tanah kosong
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 169 dari 324
c. Perlindungan vegetasi di areal
sempadan sungai
Telah dilaksanakan. PT Wijaya Sentosa telah
mengalokasikan areal sempadan sungai sebagai kawasan perlindungan setempat
d. Untuk area pelabuhan khusus,
membuat kolam pengendapan di ujung salran drainase, sebelum air
masuk ke badan air
Telah dilaksanakan, lubang berupa bak pengendapan
yang berfungsi sebagai sedimen trap untuk menangkap dan mengendapkan sedimentasi yang
terjadi agar tidak masuk ke badan air
e. Membersihkan (mengangkat) sedimen yang terjebak dalam kolam
pengendapan areal pelabuhan khusus
Berdasarkan wawancara dengan bapak Ismail Eko Yuswantoro (Kadept Binhut dan Lingkungan),
kegiatan pemeliharaan sedimen trap telah dilakukan, baik yang ada di blok maupun yang ada di area
pelabuhan khusus
f. Penyediaan tempat sampah yang sudah memisahkan sampah
berdasarkan jenisnya
Telah dilaksanakan. Telah tersedia tempat-tempat sampah yang sudah memisahkan sampah
berdasarkan jenisnya, sampai ke lokasi TPA
4 Pengendalian erosi
a. Pembuatan saluran drainase di
kakija angkutan
Telah dilaksanakan, sebagaimana dokumentasi yang
terdapat dalam Laporan Pelaksanaan RKL dan RPL
semester-I dan semester-II tahun 2019, seperti pembuatan cerucuk penahan laju aliran air dan
sedimen trap di kakija, pembuatan bangunan penahan longsor di kakija yang berhadap dengan
badan air (sungai)
b. Pembuatan teras jalan/pengendali tebing dan menanaminya dengan
tanaman penutup tanah dari jenis
merambat
Telah dilaksanakan. - Hasil observasi lapangan sekitar Km 36 blok RKT
2019 pada posisi koordinat sekitar S 2038’19” dan
E 13409’41”, terdapat bangunan konservasi penahan longsor tebing jalan berupa cerucuk kayu
dan sudah ditanami dengan jenis cepat tumbuh yang berselingan dengan jenis kayu produksi seperti
binuang, matoa, dan nyatoh - Pada beberapa lokasi sekitar jembatan yang mudah
longsor, telah dibuat bangunan konservasi penahan
longsor berupa terasering dengan memanfaatkan limbah kayu sebagai penahan longsor
c. Pembuatan jebakan sedimen Telah dilaksanakan. Berdasarkan Laporan sarana dan
prasarana pengelolaan dan pemantauan dampak tanah dan air tahun 2019, diketahui bahwa selama
tahun 2019, telah dibuat sebanyak 405 buah sedimen trap (penahan sedimentasi)
Selama melaksanakan verifikasi lapangan, banyak dijumpai sedimen trap yang ada di kakija angkutan
d. Pembuatan cerucuk (penahan laju
aliran air)
Telah dilaksanakan. Berdasarkan Laporan sarana dan
prasarana pengelolaan dan pemantauan dampak tanah dan air tahun 2019, diketahui bahwa selama
tahun 2019, telah dibuat sebanyak 640 buah cerucuk
(penahan laju aliran air) Selama melaksanakan verifikasi lapangan, banyak
dijumpai cerucuk penahan laju aliran air yang ada di kakija angkutan yang berlereng
e. Pembuatan sodetan di bekas jalan
sarad
Telah dilaksanakan. Merupakan salah satu kegiatan
RIL yang wajib dilakukan sebelum berpindah ke petak tebangan yang lain
f. Penanaman pengayaan di areal
bekas tebangan
Telah dilaksanakan. Terdapat beberapa dokumen
berikut:
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 170 dari 324
- Laporan kegiatan pengadaan bibit persemaian
tahun 2019 - Laporan kegiatan monitoring dan evaluasi
penanaman blok RKT 2018 tahun 2020
- Laporan kegiatan pemeliharaan tanaman enrichment planting intensive tahun 2019
- Laporan kegiatan pemeliharaan enrichment planting intensive petak BB27 blok RKT 2017, November
2019
- Terdapat 13 buah dokumen Laporan kegiatan penanaman bekas TPn dan jalan sarad blok RKT
2018 selama tahun 2019, mulai SPT dari tgl 18 Januari 2019 s.d SPT tgl 10 Desember 2019
- Terdapat 5 buah dokumen Laporan kegiatan pemeliharaan tanaman pengayaan blok RKT 2017
selama tahun 2019, mulai dari SPT tgl 31 Januari
2019 s.d SPT tgl 16 Desember 2019
g. Penanaman rehabilitasi di areal
bekas jalan sarad dan/atau TPn
Telah dilaksanakan, sesuai dengan point 5.f di atas
5 Pengelolaan LB3 - PT Wijaya Sentosa sudah mengidentifikasi sumber-sumber LB3, seperti oli, baterai/aki bekas, filter oli
kendaraan, kain majun, dan limbah medis
- Di pinggiran bangunan bengkel, sudah dilengkapi dengan saluran penangkap ceceran oli yang menuju
ke oil trap - Khusus untuk oli bekas, terdapat bangunan bak
beton di lokasi bengkel, tempat penempatan drum untuk menampung oli bekas dari unit sebelum
dibawa ke bangunan TPS LB3.
- Untuk baterai/aki bekas, dikumpulkan di bangunan TPS LB3
- Untuk filter oli bekas dan kain majun dikumpulkan dalam drum, setelah drum penuh, drum akan di
tutup dan di las sebagain sebagai penguat tutup
agar tidak tercecer, kemudian dibawa kedalam bangunan TPS LB3
- Untuk limbah medis, dikumpulkan di klinik, dan selanjutnya akan dibawa ke RSUD Teluk Wondama.
Terdapat perjanjian kerjasama antara PT Wijaya Sentosa dengan RSUD Teluk Wondama, antara lain
berisi bantuan pengelolaan limbah medis yang
dihasilkan oleh PT Wijaya Sentosa - Terdapat mobil khusus untuk pendistribusian oli ke
masing-masing unit yang membutuhkan yang berada di lapangan. Mobil tersebut sudah dilengkapi
dengan sarana penangkap ceceran oli.
- Terdapat tangki penyimpanan bbm solar sebanyak 5 tangki kapasitas per tangki sekitar 45.000 ltr dan
satu tangki yang lebih kecil kapasitas 19.000 ltr, dan sudah dilengkapi dengan sarana penangkap ceceran
bbm solar
- Terdapat bangunan beratap dan berventilasi dan berlantai keramik untuk tempat meletakkan tangki
penyimpanan bbm bensin, dan juga sudah dilengkapi dengan sarana penangkap ceceran
bensin
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 171 dari 324
- Terdapat bangunan beratap dan berventilasi
dengan lantai kayu yang dilapisi dengan terpal untuk penyimpanan drum oli bagus
6 Pembuatan kompos dari limbah organik - Telah dilaksanakan dengan memanfaatkan limbah
daun dan limbah rumput hasil pemotongan mesin rumput
- Terdapat mesin pencacah dan mesin
penepung/penghalus dalam kegiatan pembuatan kompos
7 Air limbah dari kegiatan domestik karyawan disalurkan ke septic tank
(black water) atau saluran drainase
(grey water)
Berdasarkan wawancara dengan bapak Ismail Eko Yuswantoro (Kadept Binhut dan Lingkungan), untuk
limbah cair domestik, sebelum disalurkan ke saluran
drainase, diberi perlakukan penyaringan berupa potongan drum yang diberi filter pasir atau kerikil
Sumber: Dokumen Adendum Andal, RKL & RPL (2017), SOP yang ada, serta Realisasinya berdasarkan dokumen yang ada serta Laporan pelaksanaan RKL-RPL sampai saat ini (2020), dan didukung dengan hasil wawancara dengan bapak Ismail Eko Yuswantoro (Kadept Binhut dan Lingkungan)
Selama periode setahun terakhir, setelah audit resertifikasi tahun lalu (2019) sampai
dilakukannya audit penilikan ke-1 saat ini (tahun 2020), terdapat tambahan bukti
kegiatan/dokumen terkait pengelolaan dampak yang dilakukan oleh PT Wijaya Sentosa, berikut:
1. Neraca LB3 periode waktu Januari – April 2019
2. Neraca LB3 periode waktu April – Juli 2019
3. Neraca LB3 periode waktu Juli – September 2019
4. Neraca LB3 periode waktu Oktober – Desember 2019
5. Laporan kegiatan pengadaan bibit persemaian tahun 2019
6. Laporan kegiatan monitoring dan evaluasi penanaman blok RKT 2018 tahun 2020
7. Laporan kegiatan pemeliharaan tanaman enrichment planting intensive tahun 2019
8. Laporan kegiatan pemeliharaan enrichment planting intensive petak BB27 blok RKT 2017,
November 2019
9. Terdapat 13 buah dokumen Laporan kegiatan penanaman bekas TPn dan jalan sarad blok
RKT 2018 selama tahun 2019, dengan nomor-nomor SPT sebagai berikut
a. SPT tgl 18 Januari 2019
b. SPT tgl 22 Februari 2019
c. SPT tgl 2 Maret 2019
d. SPT tgl 4 April 2019
e. SPT tgl 14 Mei 2019
f. SPT tgl 28 Juni 2019
g. SPT tgl 24 Juli 2019
h. SPT tgl 16 Agustus 2019
i. SPT tgl 7 September 2019
j. SPT tgl 2 Oktober 2019
k. SPT tgl 21 Oktober 2019
l. SPT tgl 7 November 2019
m. SPT tgl 10 Desember 2019
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 172 dari 324
10. Terdapat 5 buah dokumen Laporan kegiatan pemeliharaan tanaman pengayaan blok RKT
2017 selama tahun 2019, dengan nomor-nomor SPT sebagai berikut
a. SPT tgl 31 Januari 2019
b. SPT tgl 12 Juli 2019
c. SPT tgl 24 Agustus 2019
d. SPT tgl 28 Oktober 2019
e. SPT tgl 16 Desember 2019
n. Manifest/surat jaan pengangukutan LB3 tanggal 10 April 2019
o. Manifest/surat jaan pengangukutan LB3 tanggal 27 Juli 2019
p. Manifest/surat jaan pengangukutan LB3 tanggal 14 September 2019
q. Terdapat perjanjian kerjasama antara PT Wijaya Sentosa dengan RSUD Teluk Wondama
tanggal 15 Februari 2019, antara lain berisi bantuan pengelolaan limbah medis yang
dihasilkan oleh PT Wijaya Sentosa
r. Laporan penanaman kakija angkutan blok RKT 2018, SPT tgl 21 September 2019 dan SPT
tanggal 16 Desember 2019
s. Laporan kegiatan pemeliharaan tanaman kakija blok RKT 2017, SPT tgl 24 Desember 2019
t. Laporan pelaksanaan RKL dan RPL semester-II tahun 2019. Format laporan telah mengacu
ke Permen LH No 45 tahun 2005
u. Laporan pelaksanaan RKL dan RPL semester-I tahun 2019. Format laporan telah mengacu
ke Permen LH No 45 tahun 2005
v. Bukti tanda terima penyerahan laporan pelaksanaan RKL-RPL dari instansi terkait
PT Wijaya Sentosa telah memiliki dokumen rencana pengelolaan dampak yakni dokumen
Adendum Andal, RKL & RPL tahun 2017, dan telah diimplementasikan seluruhnya.
Salah satu cerucuk, bangunan pengendali
laju aliran air yang banyak ditemukan di
kanan kiri jalan angkutan
Salah satu bangunan sedimen trap yang telah penuh, bangunan lainnya banyak ditemukan
di kanan kiri jalan angkutan
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 173 dari 324
Penanaman ex quarry dalam blok RKT 2020
Sodetan di jalan sarad blok RKT 2020
Toilet dan kamar mandi camp produksi yang
sudah dilengkapi dengan septic tank
Penanaman ex TPn blok RKT 2018i
Penanaman ex jalan sarad blok RKT 2018
Pembibitan merbau dari biji yang ada di persemaian
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 174 dari 324
Salah satu lubang TPA untuk jenis sampah
plastik
Bak beton tempat menyimpan drum berisi oli bekas dalam bangunan bengkel sebelum
dibawa ke bangunan TPS LB3
Gambar 5.E-5 Beberapa kegiatan pengelolaan lingkungan yang sudah dilakukan oleh PT
Wijaya Sentosa
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah memiliki dokumen rencana pengelolaan dampak yakni dokumen
Adendum Andal, RKL & RPL tahun 2017, dan telah diimplementasikan seluruhnya.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Baik
Verifier 3.3.5
Rencana dan implementasi pemantauan dampak terhadap tanah dan air
Hasil Verifikasi
PT Wijaya Sentosa telah memiliki dokumen perencanaan pemantauan dampak terhadap tanah
dan air yakni dokumen Adendum Andal, RKL & RPL tahun 2017.
Tabel 5-E.7. Rencana Kegiatan Pemantauan Dampak Terhadap Tanah dan Air yang terdapat
dalam dokumen Adendum Andal, RKL & RPL (2017) dan SOP yang ada, serta
Realisasinya berdasarkan dokumen yang ada serta Laporan pelaksanaan RKL-
RPL sampai saat ini (Maret 2020)
No Rencana dan Realisasi Kegiatan Pemantauan
Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan
1 Pemantauan ikim mikro (suhu dan kelembaban udara)
Terdapat Laporan kegiatan pemantauan curah hujan, suhu, kelembaban, dan kecepatan angin guna penentuan indkes bahaya kebakaran hutan tahun 2019
2 Pemantauan kualitas udara ambient Telah dilaksanakan. Terdapat Laporan hasil pengujian kualitas udara ambient termasuk kebisingan tgl 22 Nov 2019
3 Pemantauan kebisingan Telah dilaksanakan. Terdapat Laporan hasil
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 175 dari 324
pengujian kualitas udara ambient termasuk kebisingan tgl 22 Nov 2019
4 Pemantauan erosi Telah dilaksanakan. Tedapat Laporan bulanan selama tahun 2019, yakni Laporan kegiatan pemantauan erosi di bekas jalan sarad, bekas TPn, dan dibawah naungan
5 Pemantauan kualitas air Telah dilaksanakan. Terdapat Laporan hasil pengujian kualitas air permukaan dan kualitas air laut tgl 28 Nov 2019
6 Pemantauan perubahan garis pantai di area pesisir pelabuhan
-
Sumber: Dokumen Adendum Andal, RKL & RPL (2017), SOP yang ada, serta Realisasinya berdasarkan dokumen yang ada serta Laporan pelaksanaan RKL-RPL sampai saat ini (2020), dan didukung dengan hasil wawancara dengan bapak Ismail Eko Yuswantoro (Kadept Binhut dan Lingkungan)
Selama periode setahun terakhir, setelah audit resertifikasi tahun lalu (2019) sampai
dilakukannya audit penilikan ke-1 saat ini (tahun 2020), terdapat tambahan bukti
kegiatan/dokumen terkait pemantauan dampak yang dilakukan oleh PT Wijaya Sentosa, berikut:
1. Laporan kegiatan pemantauan curah hujan, suhu, kelembaban, dan kecepatan angin guna
penentuan indkes bahaya kebakaran hutan tahun 2019
2. Laporan hasil pengujian kualitas udara ambient termasuk kebisingan tgl 22 Nov 2019
3. Laporan bulanan selama tahun 2019, yakni Laporan kegiatan pemantauan erosi di bekas
jalan sarad, bekas TPn, dan dibawah naungan
4. Laporan hasil pengujian kualitas air permukaan dan kualitas air laut tgl 28 Nov 2019
5. Laporan bulanan kegiatan pemantauan debit dan kualitas air sungai selama tahun 2019
6. Laporan pelaksanaan RKL dan RPL semester-II tahun 2019. Format laporan telah mengacu
ke Permen LH No 45 tahun 2005
7. Laporan pelaksanaan RKL dan RPL semester-I tahun 2019. Format laporan telah mengacu
ke Permen LH No 45 tahun 2005
8. Bukti tanda terima penyerahan laporan pelaksanaan RKL-RPL dari instansi terkait
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah memiliki dokumen perencanaan pemantauan dampak terhadap tanah
dan air yakni dokumen Adendum Andal, RKL & RPL tahun 2017 dan sebagian besar telah
dilaksanakan. Kegiatan yang belum dilaksanakan adalah pemantauan perubahan garis pantai di
area pesisir pelabuhan, sebagaimana sudah direncanakan dalam dokumen perencanaan
(Adendum Andal, RKL & RPL tahun 2017.
Rekomendasi:
Melaksnakan kegiatan pemantauan perubahan garis pantai di area pesisir pelabuhan,
sebagaimana sudah direncanakan dalam dokumen perencanaan (Adendum Andal, RKL & RPL
tahun 2017
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Sedang
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 176 dari 324
Verifier 3.3.6
Dampak terhadap tanah dan air
Telaah terhadap Laporan kegiatan pemantauan erosi di bekas jalan sarad, bekas TPn, dan
dibawah naungan yang terbit setiap bulan selama tahun 2019, menunjukkan terdapat sedikit
kekeliruan dalam hasil perhitungan erosi yang dihitung berdasarkan data-data lapangan yang
diperoleh dari bak ukur erosi, sehingga data hasil perhitungannya kurang valid untuk dapat
digunakan.
Untuk memberikan gambaran tentang besaran erosi yang terjadi, maka auditor ekologi dibantu
oleh bapak Ismail Eko Yuswantoto (Kadept Binhut dan Lingkungan) dan stafnya, menghitung
ulang besaran erosi dari seluruh laporan pemantauan erosi selama tahun 2019 dengan
menggunakan data-data lapangan yang diperoleh dari bak erosi sepanjang tahun 2019.
Hasil perhitungan kembali besaran erosi selama periode tahun 2019, diperoleh besaran laju
erosi yang terjadi, berturut-turut dari areal bekas TPn, areal bekas jalan sarad, dan areal dibawah
tegakan berturut-turut adalah sebesar 187,02 ton/ha/tahun, 57,04 ton/ha/tahun, dan 1,7
ton/ha/tahun.
Berdasarkan kriteria kelas laju erosi tanah yang diturunkan dari PP 150 tahun 2000, dan dengan
data kedalaman solum areal ex TPn dan ex jalan sarad yang kurang dari 100 cm, maka laju
erosi yang terjadi areal ex TPn dan ex jalan sarad tergolong kedalam kelas sangat berat,
sementara laju erosi dibawah tegakan dengan kedalaman solum yang lebih tebal, tergolong
kedalam kelas ringan.
Selanjutnya, hasil uji kualitas air selama tahun 2019 menunjukkan bahwa hampir semua
parameter yang diuji masih berada dibawah ambang baku mutu, kecuali parameter hidrocarbon
total yang diukur dari sampel air yang diambil dari sekitar pelabuhan khusus mandiri.
Erosi alur di bekas jalan sarad blok RKT
2020
Erosi alur di lokasi ex TPn blok RKT 2018
Gambar 5.E-6 Tanda-tanda telah terjadinya erosi alur di areal ex jalan sarad blok RKT
2020 dan ex TPn blok RKT 2018
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 177 dari 324
Kesimpulan
Terdapat indikasi terjadinya dampak yang besar dan penting terhadap tanah dan air, serta ada upaya pengelolaan dampak sesuai ketentuan.
Rekomendasi
Agar PT Wijaya Sentosa meningkatkan keberhasilan kegiatan pengelolaan lingkungan yang selama ini telah dilakukan, khususnya kegiatan pengendalian erosi yang terjadi di areal bekas TPn dan areal bekas jalan sarad
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Sedang
Perhitungan Nilai Bobot Indikator 3.3
Indikator Verifier Bobot Verifier
Nilai Aktual Verifier
Nilai Tertimbang Verifier
Nilai Maksimal Verifier
3.3 3.3.1 D 2 3 6 6
3.3.2 D 2 2 4 6
3.3.3 D 2 3 6 6
3.3.4 D 2 3 6 6
3.3.5 D 2 2 4 6
3.3.6 D 2 2 4 6
Jumlah 30 36
Prosentase (30/36) x 100 83,33%
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai kematangan/bobot indikator seperti pada tabel
diatas dan tidak terdapat Verifier Dominan yang bernilai buruk maka dapat disimpulkan bahwa
indikator 3.3. mempunyai nilai bobot “BAIK”.
Indikator 3.4.
Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik.
Verifier 3.4.1
Ketersediaan prosedur identifikasi flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik mengacu pada perundangan/peraturan yang berlaku
Hasil Verifikasi
PT Wijaya Sentosa telah mempunyai prosedur terkait dengan kegiatan identifikasi flora fauna
dilindungi. Prosedur tersebut di atur lebih detail dengan Instruksi Kerja Identifikasi Spesies Flora
Fauna langka, Jarang dan Terancam Punah. IK mengatur cara persiapan tenaga kerja,
persiapan alat, penentuan lokasi kegiatan, dan pelaksanaan identifikasi serta cara pelaporan.
Dalam IK juga diakomodir pengamatan flora fauna yang bersifat insidensial oleh karyawan yang
beraktifitas didalam blok maupun di areal PT Wijaya Sentosa.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 178 dari 324
Selama periode setahun terakhir, setelah audit resertifikasi tahun lalu (2019) sampai
dilakukannya audit penilikan ke-1 saat ini (tahun 2020), terdapat perubahan atau revisi
terhadap SOP yang sudah ada berikut:
1. Prosedur Identifikasi flora fauna langka, jarang dan terancam punah, Nomor WS-EKO-01,
tgl revisi 25-03-2019
2. Intruksi kerja Identifikasi spesies flora fan fauna dilindungi, Nomor WS-IK-EKO-01.01
3. Intruksi kerja Identifikasi lanjutan spesies fauna dengan status CR, Nomor WS-IK-EKO-
01.02
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah memiliki prosedur terkait dengan kegiatan identifikasi flora fauna
dilindungi, yakni Prosedur Identifikasi flora fauna langka, jarang dan terancam punah, Nomor
WS-EKO-01, tgl revisi 25-03-2019. Prosedur tersebut di atur lebih detail dengan Instruksi Kerja
Identifikasi Spesies Flora Fauna langka, Jarang dan Terancam Punah, yakni Intruksi kerja
Identifikasi spesies flora fan fauna dilindungi, Nomor WS-IK-EKO-01.01 dan Intruksi kerja
Identifikasi lanjutan spesies fauna dengan status CR, Nomor WS-IK-EKO-01.02. IK mengatur
cara persiapan tenaga kerja, persiapan alat, penentuan lokasi kegiatan, dan pelaksanaan
identifikasi serta cara pelaporan. Dalam IK juga diakomodir pengamatan flora fauna yang
bersifat insidensial oleh karyawan yang beraktifitas didalam blok maupun di areal PT Wijaya
Sentosa.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Baik
Verifier 3.4.2
Implementasi kegiatan identifikasi
Hasil Verifikasi
Implementasi kegiatan identifikasi flora dan fauna dilindungi yang telah dilakukan PT Wijaya
Sentosa terekam dalam beberapa dokumen berikut:
1. Laporan Kegiatan Pemantauan Kondisi Ekosistem di Blok RKT 2013, 2014, 2015, 2016,
2017 dan 2018 (Et+1) mewakili kondisi areal bekas tebangan dan Blok RKT..
2. Laporan kegiatan identifikasi flora dan fauna sekitar mata air Kampung Simei, Endop dan
Warumba, tanggal pelaksanaan 27 Mar - 1 Apr 2017 di Mata air Kp. Simei, Endop dan
Warumbai
3. Laporan Pengamatan Burung Cendrawasih (Paradisea sp) di Kawasan PT Wijaya Sentosa
di Jl Cempaka Petak BF 22 Blok RKT 2017 pada tanggal 29 - 31 Maret 2018 dan 16 - 26
Nov 2018
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 179 dari 324
4. Kajian Populasi dan habitat Kuskus di Wilayah Kerja PT Wijaya Sentosa, Kab. Teluk Won-
dama, Papua Barat, tanggal 23 Maret 2017.
5. Laporan Kegiatan Pengelolaan dan Pemantauan NKT 1.1, 1.3, 1.4, 2.3 KPPN, 2017.
Kegiatan ini dilaksanakan pada 15 – 24 November 2017. Untuk fauna burung diketahui
terdapat 10 jenis, yaitu: Cendrawasih Kecil, Julang papua, Kakatua Koki, Kakatua Raja,
Kasturi Kepala Hitam, Mino Muka Kuning, Peregam Pinon, Raja Udang Kecil, Sri Gunting
Lencana dan Walik elok.
6. Laporan Penilaian NKT areal PT Wijaya Sentosa tahun 2015
7. Laporan kegiatan pengelolaan dan pemantauan NKT 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 2.1, 2.2, 2.3, 3, 4.1,
4.3 Kawasan sempadan pantai TN Teluk Cendrawasi tahun 2019, didalamnya menyajikan
hasil identifikasi terhadap jenis-jenis burung dan sudah dirinci status konservasinya
berdasarkan Permen LHK No. P.106 tahun 2018, CITES, dan IUCN
8. Laporan kegiatan pengelolaan dan pemantauan NKT 1.1, 1.3, 1.4, 2.3 KPPN tahun 2019,
didalamnya menyajikan hasil identifikasi terhadap jenis-jenis burung dan sudah dirinci
status konservasinya berdasarkan Permen LHK No. P.106 tahun 2018, CITES, dan IUCN
9. Laporan kegiatan pemantauan kondisi ekosistem sebelum penebangan (Et-1) blok RKT
2020, didalamnya menyajikan hasil identifikasi terhadap jenis-jenis burung dan sudah dirinci
status konservasinya berdasarkan Permen LHK No. P.92 tahun 2018, CITES, dan IUCN
10. Laporan kegiatan monitoring KBKT NKT 1.1, 1.3, 1.4, 2.3, 4.1 Kawasan sekitar danau tahun
2019, didalamnya menyajikan hasil identifikasi terhadap jenis-jenis burung dan sudah dirinci
status konservasinya berdasarkan Permen LHK No. P.106 tahun 2018, CITES, dan IUCN
11. Laporan kegiatan pengelolaan dan pemantauan NKT 1.1, 1.3, 2.2, 2.3, 4.1, 4.3 BZ-HL
Wetur tahun 2019, didalamnya menyajikan hasil identifikasi terhadap jenis-jenis burung dan
sudah dirinci status konservasinya berdasarkan Permen LHK No. P.106 tahun 2018,
CITES, dan IUCN
Tabel 5-E.8. Flora dan status Konservasinya di Areal PT Wijaya Sentosa
No. Nama Ilmiah Nama Lokal
Status Perlindungan
PP No. 7 Thn 1999
CITES IUCN
1 Actinodaphne malaccensis Hook.f LC
2 Agathis labilardieri Warb. Damar LC
3 Alstonia scholaris (L.) R. Br. Yatofa LC
4 Anisoptera costata Korth. Mersawa EN
5 Aquilaria filaria (Oken.) Merrill Gaharu App. II
6 Avicennia marina (Forst.f.) Bakh. Weda laut LC
7 Bromheadia finlaysoniana (Lindl.) Miq. Pandan kecil App. II
8 Bulbophyllum sp. Anggrek putih App. II
9 Calophyllum insularum P.F. Stevens. Bintangur daun halus EN
10 Cratoxylon arborescens Bl. LC
11 Cyathea latebrosa (Wall.) Copel. Tegabe App. II
12 Cyathea lurida (Bl.) Copel. Tegabe App. II
13 Flindersia laevicarpa White & Francis VU
14 Gonystylus macrophyllus (Miq.) Airy Shaw
Yebi-yebi App. II VU
15 Grammatophyllum speciosum Bl. Anggrek kuning D App. II
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 180 dari 324
16 Hopea mengerawan Miquel Merawan CR
17 Horsfieldia irya (Gaertn.) Warb. Firoro, nete-nete LC
18 Instia acuminata Merrill Merbau VU
19 Intsia bijuga (Colebr.) O. Kuntze Merbau VU
20 Livistona sp. Palem D
21 Myristica cf. lancifolia Merrill Nate, nesaro VU
22 Myristica globosa Warb. NT
23 Nageia wallichiana (Presl.) O. Kuntze. Kayu cina LC
24 Octomeles sumatrana Miq. Benuang LC
25 Parastemon urophyllus (Wallich ex A. DC.) A. DC.
Kayu milas LC
26 Pericopsis mooniana Thwaites Kayu kuku VU
27 Pholidota chinensis Lindl. Anggrek bonggol App. II
28 Rhizophora apiculata Bl. Watora, tonate, wabi-wabi LC
29 Santiria apiculata A.W. Benn. Keda LC
30 Santiria griffithii Engl. Wakore LC
31 Santiria laevigata Blume Wakore LC
32 Sonneratia alba J. Smith. Sapo LC
33 Sonneratia caseolaris (L.) Engl. Sapo LC
34 Spathoglottis plicata Bl. Anggrek tanah App. II
35 Vatica rassak (Korth.) Bl. Damar, arowe, kibi, parada, marada
LC
Sedangkan untuk fauna, daftar fauna yang diidentifikasi ditunjukkan tabel berikut.
Tabel 5-E.9. Funaa dan status Konservasinya di Areal PT Wijaya Sentosa
No. Nama Ilmiah Nama Lokal
Status Perlindungan
PP No. 7 Tahun 1999
CITES IUCN
A. Mamalia
1 Dendrolagus ursinus Kanguru pohon nemena D App. II VU
2 Dorcopsis luctuosa Walabi VU
3 Thylogale brunii Kanguru tanah D VU
4 Spilocuscus rufoniger Kuskus bohai CR
5 Spilocuscus wilsoni Kuskus biak CR
6 Phalanger vestitus Kuskus D LC
7 Pteropus alecto Kalong hitam LC
8 Rattus sp. Tikus tanah
9 Sus scrofa Babi hutan LC
10 Rusa timorensis Rusa D VU
B. Burung
1 Casuarius unappendiculatus Kasuari gelambir-tunggal D VU
2 Casuarius casuarius Kasuari gelambir-ganda D VU
3 Casuarius bennetti Kasuari kerdil D NT
4 Talegalla jobiensis Maleo kerah-coklat D LC
5 Aepypodius arfakianus Maleo gunung D LC
6 Talegalla jobiensis Maleo paruh hitam D LC
7 Megapodius freycinet Gosong kelam D LC
8 Coturnix chinensis Puyuh batu LC
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 181 dari 324
9 Grus rubicunda Jenjang brolga D App. II LC
10 Pelecanus conspicillatus Undan kacamata LC
11 Ardea pacifica Cangak pasifik LC
12 Ardea speciosa Belibis
13 Dendrocygna eytoni Belibis Rumbai LC
14 Dendrocygna arcuata Belibis kembang LC
15 Egretta garzetta Kuntul kecil LC
16 Casmerodius albus Kuntul besar LC
17 Nettapus coromandelianus Angsa kerdil kapas LC
18 Falco severus Alapalap Macan D App. II LC
19 Accipiter fasciatus Elang alap coklat D App. II LC
20 Accipiter cirrocephalus Elang alap kalung D App. II LC
21 Accipiter poliocephalus Elang alap pucat D App. II LC
22 Accipiter novaehollandiae Elang alap kelabu D App. II LC
23 Accipiter melanochlamys Elang alap mantel hitam D App. II LC
24 Accipiter meyerianus Elang alap mayer D App. II LC
25 Haliastur indus Elang bondol D App. II LC
26 Megatriorchis doriae Elang alap doria D App. II NT
27 Aviceda subcristata Baza pasifik D App. II LC
28 Falco cenchroides Alap-alap layang D App. II LC
29 Eulabeornis plumbeiventis Mandar bakau
30 Rallina leucospila Mandar gunung garis putih
NT
31 Gallirallus torquatus Mandar padi zebra LC
32 Amaurornis olivacea Kareo zaitun LC
33 Porzana pusilla Tikusan kerdil LC
34 Poliolimnas cinerea Tikusan alis putih
35 Porphyrio porphyrio Mandar besar LC
36 Charadrius mongolus Cerek pasir besar LC
37 Pluvialis squatarola Cerek besar LC
38 Goura scheepmakeri Mambruk selatan D App. II VU
39 Trugon terrestris Delimukan puyuh LC
40 Goura victoria Mambruk victoria D App. II VU
41 Goura cristata Mambruk ubiaat D App. II VU
42 Gallicolumba beccarii Delimukan beccari LC
43 Chalcophaps stephani Delimukan timur LC
44 Reinwardtoena reinwardtsi Uncal besar LC
45 Macropygia mackinlayi Uncal mackinlay LC
46 Macropygia nigrirostris Uncal Paruh-hitam LC
47 Ptilinopus solomonensis Walik solomon LC
48 Ptilinopus magnificus Walik wompu LC
49 Ptilinopus iozonus Walik Perut-jingga LC
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 182 dari 324
50 Ptilinopus rivoli Walik Dada-putih LC
51 Ducula pinon Pergam pinon LC
52 Henicophaps albifrons Delimukan tembaga LC
53 Charmosyna papou Perkici papua App. II LC
54 Charmosyna rubrigularis Perkici dagu merah App. II LC
55 Charmosyna rubrigularis Perkici pipi-merah App. II LC
56 Charmosyna rubronotata Pekici kepala merah App. II LC
57 Lorius lory Kasturi kepala hitam App. II LC
58 Lorius hypoinochrous Kasturi perut ungu App. II LC
59 Tanygnathus megalorynchos Betet kelapa paruh besar App. II LC
60 Chalcopsitta atra Nuri hitam App. II LC
61 Alisterus chloropterus Nuri raja sayap kuning App. II LC
62 Aprosmictus erythropterus Nuri Raja Papua App. II LC
63 Chalcopsitta duivenbodei Nuri coklat App. II LC
64 Geoffroyus simplex Nuri Kalung-biru App. II LC
65 Psittrichas fulgidus Nuri Kabare App. II VU
66 Cacatua galerita Kakatua koki D App. II LC
67 Cacatua pastinator Kakatua rawa App. II LC
68 Probosciger aterrimus Kakatua raja App. II LC
69 Micropsitta geelvinkiana Nuri kate geelviks App. II NT
70 Geoffroyus geoffroyi Nuri Pipi-merah App. II LC
71 Micropsitta keiensis Nuri kate topi kuning App. II LC
72 Psittaculirostris desmarestii Nuri ara desmarest App. II LC
73 Psittacella picta Nuri macan berbiru App. II LC
74 Geoffroyus simplex Nuri kalung biru App. II LC
75 Eclectus roratus Nuri bayan App. II LC
76 Caliechthrus leucolophus Tuwur topi putih LC
77 Microdynamis parva Tuwur kerdil LC
78 Eudynamys scolopaceus Tuwur asia LC
79 Centropus bernsteini Bubut hitam LC
80 Centropus menbeki Bubut pini LC
81 Scythrops novaehollandiae Karakalo australia LC
82 Tanysiptera hydrocharis Cekakak pita kecil D DD
83 Tanysiptera galatea Cekakak pita biasa D LC
84 Tanysiptera danae Cekakak pita kepala coklat
D LC
85 Tanysiptera nympha Cekakak pita bidadari D LC
86 Alcedo azurea Raja udang biru langit D LC
87 Ceyx lepidus Udang merah kerdil D LC
88 Todiramphus sanctus Cekakak suci D LC
89 Todiramphus chloris Cekakak sungai D LC
90 Todiramphus nigrocyaneus Cekakak biru hitam D DD
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 183 dari 324
91 Todiramphus saurophaga Cekakak pantai D LC
92 Tanysiptera galatea Cekakak pita biasa D LC
93 Dacelo tyro Kukabura aru D LC
94 Dacelo gaudichaud Kukabura perut-merah D LC
95 Eurystomus orientalis Tiong lampu biasa LC
96 Clytoceyx rex Raja udang paruh sekop D LC
97 Merops ornatus Kirik kirik australia LC
98 Aceros plicatus Julang papua D App. II LC
99 Ninox rufa Punggok merah LC
100 Podargus ocellatus Punggok papua LC
101 Aegotheles cristatus Atoko savana LC
102 Caprimulgus indicus Taktarau kumis LC
103 Collocalia esculenta Walet sapi LC
104 Hemiprocne mystacea Tepekong kumis LC
105 Hirundo rustica Layang-layang api LC
106 Hirundo daurica Layang-layang gua LC
107 Ptilorrhoa caerulescens Tepus permata biru LC
108 Crateroscelis nigrorufa Tepus tikus dwiwarna LC
109 Pitta versicolor Paok lantang D LC
110 Pitta sordida Paok Hijau D LC
111 Cinclosoma ajax Anis puyuh ajax LC
112 Coracina caeruleogrisea Kepudang sungu paruh te-bal
LC
113 Coracina lineata Kepudang sungu mata kuning
LC
114 Coracina papuensis Kepudangsungu Kartula LC
115 Oriolus szalayi Kepudang coklat LC
116 Malurus grayi Cikrak peri paruh lebar LC
117 Malurus alboscapulatus Cikrak peri bahu putih LC
118 Sipodotus wallacii Cikrak peri topi biru LC
119 Clytomyias insignis Cikrak peri topi merah LC
120 Megalurus timoriensis Cicakoreng Timur LC
121 Gerygone palpebrosa Remetuk bidadari LC
122 Gerygone olivacea Remetuk leher putih LC
123 Gerygone magnirostris Remetuk rawa LC
124 Gerygone ruficollis Remetuk pakis LC
125 Sericornis virgatus Sericornis beragam LC
126 Sericornis spilodera Sericornis paruh putih LC
127 Sericornis nouhuysi Sericornis besar LC
128 Rhipidura brachyrhyncha Kipasan dwi wujud LC
129 Rhipidura rufifrons Kipasan dada hitam LC
130 Rhipidura leucophrys Kipasan kebun LC
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 184 dari 324
131 Rhipidura atra Kipasan hitam LC
132 Rhipidura leucothorax Kipasan perut putih LC
133 Arses telescophthalmus Kehicap biku-biku LC
134 Monarcha cinerascens Kehicap pulau LC
135 Myiagra alecto Sikatan kilap LC
136 Monarcha rubiensis Kehicap merah LC
137 Campochaera sloetii Kepudang sungu emas LC
138 Monarcha manadensis Kehicap bertopi LC
139 Petroica archboldi Robin salju DD
140 Peltops montanus Peltops gunung LC
141 Monachella muelleriana Sikatan sungai LC
142 Poecilodryas placens Robin kuning LC
143 Tregellasia leucops Robin muka putih LC
144 Peneothello sigillatus Robin sayap putih LC
145 Heteromyias albispecularis Robin badut LC
146 Microeca flavigaster Sikatan kuning LC
147 Motacilla flava Kicuit kerbau LC
148 Anthus novaeseelandiae Apung tanah LC
149 Pachycephala aurea Kancilan tunggir emas LC
150 Pachycephala rufiventris Kancilan leher putih LC
151 Colluricincla harmonica Anis betet kelabu LC
152 Colluricincla tenebrosa Kancilan jelaga LC
153 Pitohui nigrescens Pithoui kepala hitam LC
154 Pitohui dichrous Pithoui belang LC
155 Oreocharis arfaki Burung buah gelatik LC
156 Timeliopsis griseigula Cucuk lurus coklat LC
157 Nectarinia aspasia Burung madu hitam D LC
158 Myzomela jugularis Burungmadu Sriganti D LC
159 Xanthotis flaviventer Isapmadu Dada-coklat D LC
160 Philemon buceroides Cikukua tanduk D LC
161 Oedistoma pygmaeum Cucuk panjang kerdil LC
162 Toxorhamphus novaeguineae Cucukpanjang Perut-kuning
LC
163 Lonchura spectabilis Bondol buba LC
164 Mino anais Mino emas LC
165 Mino dumontii Mino muka kuning LC
166 Paradisaea rubra Cendrawasih merah D App. II NT
167 Cnemophilus loriae Cendrawasih loria D App. II LC
168 Loboparadisea sericea Cinderawasih sutera D App. II NT
169 Paradisaea minor Cendrawasih kecil D App. II LC
170 Paradisaea apoda Cendrawasih besar D App. II LC
171 Paradisaea raggiana Cendrawasih raggiana D App. II LC
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 185 dari 324
172 Seleucidis melanoleucus Cendrawasih mati kawat D App. II LC
173 Cicinnurus respublica Cendrawasih botak D App. II NT
174 Paradisaea sp. Cendrawasih raja D App. II
175 Macgregoria pulchra Cendrawasih elok D VU
176 Aplonis metallica Perling unggu LC
177 Chaetorhynchus papuensis Srigunting Kerdil LC
178 Dicrurus bracteatus Srigunting Lencana LC
179 Cracticus cassicus Branjangan jagal papua LC
180 Androphobus viridis Burung-cambuk Papua DD
181 Tachybaptus ruficollis Titihan telaga LC
182 Corvus orru Gagak orru LC
C. Amfibia
1 Rana papua -
2 Platymantis punctatus -
3 Callulops sp -
4 Litoria infrafrenata Katak
5 Limnonectes grunniens Katak
D. Reptilia
1 Lygisaurus novaeguineae Kadal
2 Emoia caeruleocauda Kadal
3 Lamprolepis smaragdina -
4 Sphenomorphus variegatus -
5 Emoia sp -
6 Sphenomorphus sp -
7 Varanus indicus Lua-lua/lengkuar App. II LC
8 Cyrtodactylus mimikanus Tokek
9 Crocodylus porosus Buaya Air Asin D App. II LC
10 Crocodylus novaeguineae Buaya Irian D App. II LC
11 Elseya novaeguineae - D LC
12 Stegonotus guentheri -
13 Candoia aspera -
14 Micropechis ikaheka ikaheka -
Kesimpulan
Kegiatan identifikasi flora dan fauna dilindungi yang dilakukan oleh PT Wijaya Sentosa terekam
dalam banyak dokumen yang secara keseluruhan telah mencakup seluruh jenis yang dilindungi
dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin.
Hasil identifikasi telah dirinci statusnya berdasarkan peraturan yang berlaku saat kegiatan
dilaksanakan (PP No.7 tahun 1999, PermenLHK No. P.106 tahun 2018, IUCN redlist, maupun
Appendix CITES)
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Baik
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 186 dari 324
Perhitungan Nilai Bobot Indikator 3.4
Indikator Verifier Bobot Verifier Nilai Aktual
Verifier Nilai Tertim-bang Verifier
Nilai Maksi-mal Verifier
3.4 3.4.1 D 2 3 6 6
3.4.2 D 2 3 6 6
Jumlah 12 12
Prosentase (12/12) x 100% 100.00%
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai kematangan/bobot indikator seperti pada tabel di-
atas dapat disimpulkan bahwa indikator 3.4 mempunyai nilai bobot “BAIK”.
Indikator 3.5.
Pengelolaan flora untuk :
1. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.
2. Perlindungan terhadap species flora dilindungi dan/ atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik
Verifier 3.5.1.
Ketersedian prosedur pengelolaan flora yang dilindungi mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku
Hasil Verifikasi
Selama periode setahun terakhir, setelah audit resertifikasi tahun lalu (2019) sampai
dilakukannya audit penilikan ke-1 saat ini (tahun 2020), terdapat perubahan atau revisi
terhadap beberapa SOP terkait pengelolaan flora dilindungi yang sudah ada, berikut:
1. Prosedur Pengelolaan spesies Flora Jarang, Langka, Terancam Punah dan Endemik No:
WS-EKO-03, tgl 28-10-2019
2. IK Pengelolaan spesies Flora dan fauna dilindungi, No: WS-IK-EKO-02.01, tgl 22-01-2019.
IK ini mengatur antara lain adalah pengeplotan lokasi pengelolaan, identifikasi, monitoring
dan sosialisasi
3. Prosedur Pemantauan kawasan lindung, No. WS-EKO-04, tgl 17-04-2017
4. IK ITSP Nomor WS-IK-PRC-02.01 tanggal 5 Januari 2015 revisi 1 tanggal 27 Desember
2016. Dalam kegiatan ITSP diatur bahwa jenis pohon yang dilindungi diberi label kuning
yang artinya tidak boleh ditebang
5. IK Penebangan Nomor IK-Prod-01-01-00 terbit Januari 2013 mengatur bahwa pohon yang
boleh ditebang adalah pohon yang berlabel merah serta dilarang menebang pohon yang
berada didalam areal konservasi
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 187 dari 324
Bentuk-bentuk kegiatan pengelolaan flora yang ada dalam prosedur tersebut, antara lain:
1. Lokasi pengelolaan flora dilindungi diplotkan di lokasi persemaian (sebagai lokasi in situ
flora dilindungi (anggrek) yang ditemukan di lokasi penebangan. Selain itu, lokasi in situ
lainnya adalah KPPN, kawasan sekitar mata air, BZ-HL, dan lokasi tegakan benih
2. Melakukan identifikasi dan monitoring secara berkala
3. Melakukan sosialisasi lokasi-lokasi pengelolaan spesies flora dilindungi dengan
pemasangan papan informasi dan papan himbauan pada tempat-tempat strategis
4. Periode waktu pelaksanaan identifikasi dan/atau monitoring pada blok RKT dilaksanakan
pada Et-1, Et-0, Et+1, Et+6, dan Et+9
5. Dalam kegiatan ITSP, jenis pohon yang dilindungi diberi label kuning yang artinya tidak
boleh ditebang
6. Dalam kegiatan penebangan, pohon yang boleh ditebang adalah pohon yang berlabel
merah serta dilarang menebang pohon yang berada didalam areal konservasi
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah memiliki beberapa prosedur dan Intruksi Kerja terkait pengelolaan flora dilindungi dan/atau langka, jarang dan terancam punah.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Baik
Verifier 3.5.2
Implementasi kegiatan pengelolaan flora sesuai dengan yang direncanakan
Hasil Verifikasi
Bentuk-bentuk kegiatan pengelolaan flora dilindungi yang akan dilakukan menurut SOP adalah
sebagai berikut:
1. Lokasi pengelolaan flora dilindungi diplotkan di lokasi persemaian (sebagai lokasi in situ
flora dilindungi (anggrek) yang ditemukan di lokasi penebangan. Selain itu, lokasi in situ
lainnya adalah KPPN, kawasan sekitar mata air, BZ-HL, dan lokasi tegakan benih
2. Melakukan identifikasi dan monitoring secara berkala
3. Melakukan sosialisasi lokasi-lokasi pengelolaan spesies flora dilindungi dengan
pemasangan papan informasi dan papan himbauan pada tempat-tempat strategis
4. Periode waktu pelaksanaan identifikasi dan/atau monitoring pada blok RKT dilaksanakan
pada Et-1, Et-0, Et+1, Et+6, dan Et+9
5. Dalam kegiatan ITSP, jenis pohon yang dilindungi diberi label kuning yang artinya tidak
boleh ditebang
6. Dalam kegiatan penebangan, pohon yang boleh ditebang adalah pohon yang berlabel
merah serta dilarang menebang pohon yang berada didalam areal konservasi
PT Wijaya Sentosa telah melakukan kegiatan pengelolaan flora dilindungi dan/atau langka,
jarang dan terancam punah berupa kegiatan, antara lain:
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 188 dari 324
1. PT Wijaya Sentosa telah mengalokasikan sebagian arealnya untuk tujuan pengelolaan
flora, berupa KPPN, sempadan sungai, atau kawasan lindung lainnya, sebagaimana sudah
dibahas dalam verifier 3.1.1. Sebagian areal ini telah ditatabatas dan ditandai di lapangan
sebagaimana telah dibahas pada verifier 3.1.2
2. Terdapat areal tegakan benih seluas 600 ha yang tidak akan ditebang, yang difungsikan
sebagai bagian dari kawasan pelestarian flora di areal PT Wijaya Sentosa.
3. Melakukan perlindungan dan monitoring terhadap zona konservasi atau kawasan lindung
4. Melakukan sosialisasi tidak langsung terkait jenis-jenis flora dilindungi dengan pemasangan
plang informasi/himbauan/larangan terkait flora dilindungi dan kawasan lindung
5. Melakukan Patroli perlindungan hutan rutin sebulan sekali
6. Adanya surat edaran manager camp untuk melindungi tumbuhan dan satwa yang dilindungi
dengan cara tidak merusak, tidak mengambil atau memindahkan dan ikut serta menjaga
keberadaan mereka, termasuk melaporkan apabila melihat tindakan yang merugikan
tumbuhan dan satwa dilindungi tersebut
7. Terdapat Laporan Kegiatan Pengelolaan Flora Dilindungi (Angrek) yang dialksanakan pada
bulan Januari 2019 di Persemaian (km 2). Hal yang dilakukan adalah mengembangbiakan
anggrek yang ditemukan di pohon-pohon inang di hutan yang ditebang ketika panen atau
yang telah rebah
8. Terdapat Laporan kegiatan pemantauan kondisi ekosistem sebelum penebangan (Et-1)
tahun 2019 di blok RKT 2020
9. Terdapat Laporan kegiatan pemantauan kondisi ekosistem tahun 2019 sebelum
penebangan (Et-1) dan sesudah penebangan (Et+1) Blok RKT 2018
10. Terdapat Laporan kegiatan monitoring KBKT NKT 1.1, 1.3, 1.4, 2.3, 4.1 Kawasan sekitar
danau tahun 2019
11. Terdapat Laporan kegiatan orientasi tegakan benih jenis Merbau, Agustus 2019
PT Wijaya Sentosa telah melakukan seluruh kegiatan dari bentuk-bentuk kegiatan
pengelolaan flora dilindungi yang ada dalam SOP, baik prosedur pengelolaan flora dilindungi
maupun prosedur penebangan. Dalam prosedur penebangan disebutkan bahwa pohon lindung
dan pohon yang berada didalam kawasan lindung tidak boleh ditebang.
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah melakukan seluruh dari bentuk-bentuk kegiatan pengelolaan flora
dilindungi yang ada dalam SOP, baik prosedur pengelolaan flora dilindungi maupun prosedur
penebangan. Dalam prosedur penebangan disebutkan bahwa pohon lindung dan pohon yang
berada didalam kawasan lindung tidak boleh ditebang
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Baik
Verifier 3.5.3
Kondisi spesies flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 189 dari 324
Hasil Verifikasi
Pemanenan hutan yang dilakukan oleh PT Wijaya Sentosa akan menimbulkan dampak
terhadap kondisi flora dilindungi yang ada. Berdasarkan ketentuan, jenis yang dilindungi tidak
boleh ditebang tetapi kematian atau kerusakan jenis dilindungi dapat terjadi didalam kegiatan
penebangan akibat tertimpa pohon yang jatuh, pergerakan alat berat yang akan mematikan
anakan jenis dilindungi.
Berdasarkan Laporan kegiatan pemantauan ekosistem sebelum penebangan (Et-1) dan
ssudah penebangan (Et+1) blok RKT 2018, diperoleh data sebagaimana disajikan dalam tabel
berikut.
Tabel 5-E.10. Prosentase kerusakan tegakan tinggal blok RKT 2018 (sebelum dan sesudah
penebangan)
Fase
Kerapatan ( N/Ha)
Rona Awal (ET-1) Pasca Penebangan
(ET+1)
Kerusakan Tegakan Tinggal
(%)
Semai 36.500 23.167 36,53
Pancang 8.667 6.587 24,00
Tiang 437 353 19,15
Pohon 228 168 26,54
%-ase rata-rata kerusakan tegakan tinggal 26,55
Berdasarkan data yang disajikan dalam di atas, diketahui bahwa prosentase rata-rata
kerusakan tegakan tinggal semua fase (tingkat semai, pancang, tiang, dan pohon) setelah
penebangan adalah sebesar 26,55% (sedang). Artinya, terdapat potensi kerusakan tegakan
tinggal (termasuk jenis pohon dilindungi) dalam blok tebang sebesar 26,55%.
Berdasarkan Laporan Penilaian NKT di areal PT Wijaya Sentosa (2015), disebutkan bahwa
terdapat satu jenis tumbuhan yang termasuk kedalam kategori CR (Critically Endangered –
kritis) menurut IUCN, yakni Merawan (Hopea mengerawan Miquel) yang ditemukan di
ekosistem hutan dataran rendah, yang perlu dikelola, salah satunya adalah dengan melakukan
penanaman pengayaan jenis tersebut pada areal NKT dan/atau areal kawasan lindung.
Dalam dokumen tersebut juga disebutkan bahwa ancaman utama terhadap spesies tersebut
antara lain pembangunan jalan dan sarana lainnya, pemanenan hasil hutan (penebangan
dan penyaradan), terjadinya kegiatan pembalakan liar dan perambahan kawasan, serta
adanya kebakaran hutan dan lahan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan baoak Ismail Eko Yuswantoro (Kedept Binhut dan
Lingkungan) dan catatan dari laporan dari hasil-hail identifiksi flora dan fauna yang dilakukan
oleh PT Wijaya Sentosa sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2019, belum pernah
menemukan flora jenis Merawan (Hopea mengerawan Miquel).
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 190 dari 324
Selanjutnya, untuk memastikan akan keberadaan jenis Merawan (Hopea mengerawan
Miquel), maka pada tanggal 8 Februari 2018, PT. Wijaya Kusuma membawa sample herbarium
yang diduga sebagai spesies Merawan (Hopea mengerawan Miquel) ke “Herbarium
Bogoriense” Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi-LIPI Bogor untuk diidentifikasi lebih lanjut.
Selanjutnya, berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan, lembaga ini hanya mengidentifikasi
sebagai jenis Hopea sp, dan belum bisa menjawab secara pasti akan keberadaan jenis
Merawan (Hopea mengerawan Miquel), sebagaimana dicantumkan dalam Laporan Penilaian
NKT di areal PT Wijaya Sentosa (2015).
Berdasarkan hasi wawancara dengan Bapak Ismail Eko Yuswantoro (Kadept Binhut dan
Lingkungan), sampai saat ini belum pernah melakukan penanaman jenis Merawan (Hopea
mengerawan Miquel), baik untuk kegiatan penanaman rehabilitasi bekas TPn dan jalan sarad,
maupun ppenanaman pengayaan di areal NKT dan/atau areal kawasan lindung.
Kesimpulan
Terdapat gangguan terhadap kondisi sebagian spesies flora dilindungi dan/atau jarang, langka,
dan terancam punah, dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin
Rekomendasi
Terus meningkatkan dan mengintensifkan kegiatan pengelolaan flora sebagaimana sudah
direkomendasikan dalam dokumen Laporan Penilaian NKT di areal PT Wijaya Sentosa (2015),
khususnya pengelolaan NKT 1.2
Agar PT Wijaya Sentosa melakukan penanaman pohon Merawan (Hopea mengerawan Miquel)
sebagai salah satu spesies flora yang termasuk kedalam kategori spesies sangat terancam
punah (CR) sesuai dengan rekomendasi dokumen Laporan Penilaian NKT tahun 2015
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Sedang
Perhitungan Nilai Bobot Indikator 3.5
Indikator Verifier Bobot Verifier Nilai Aktual
Verifier Nilai Tertimbang
Verifier Nilai Maksimal
Verifier
3.5
3.5.1 D 2 3 6 6
3.5.2 D 2 3 6 6
3.5.3 D 2 2 4 6
Jumlah 16 18
Prosentase (16/18) x 100% 88.89%
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai kematangan/bobot indikator seperti pada tabel
diatas dapat disimpulkan bahwa indikator 3.4 mempunyai nilai bobot “BAIK”.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 191 dari 324
Indikator 3.6.
Pengelolaan fauna untuk:
1. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.
2. Perlindungan terhadap species fauna dilidungi dan/ atau jarang, langka, terancam punah dan endemik
Verifier 3.6.1
Ketersedian prosedur pengelolaan fauna yang dilindungi mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku, dan tercakup kegiatan perencanaan, pelaksana, kegiatan, dan pemantauan)
Hasil Verifikasi
Selama periode setahun terakhir, setelah audit resertifikasi tahun lalu (2019) sampai
dilakukannya audit penilikan ke-1 saat ini (tahun 2020), terdapat perubahan atau revisi
terhadap beberapa SOP terkait pengelolaan fauna dilindungi yang sudah ada, berikut:
1. Prosedur Pengelolaan spesies fauna jarang, langka, terancam punah dan endemik, No.
WS-EKO-02, tgl 28-10-2019
2. Prosedur Pengelolaan Spesies Fauna dengan status CR, No; WS-EKO-01.02, tgl 28-10-
2019
3. IK Pengelolaan spesies Flora dan fauna dilindungi, No: WS-IK-EKO-02.01, tgl 22-01-2019.
IK ini mengatur antara lain adalah pengeplotan lokasi pengelolaan, identifikasi, monitoring
dan sosialisasi
4. Prosedur Pemantauan kawasan lindung, No. WS-EKO-04, tgl 17-04-2017
5. Selain prosedur pengelolaan fauna, juga terdapat Surat Edaran manager Camp Nomor
090/PSN-WS-Simei/IV/2014 tanggal 01 April 2014 mengenai Perlindungan dan
Pengendalian terhadap Tumbuhan dan satwa yang Dilindungi/Liar
Bentuk-bentuk kegiatan pengelolaan flora yang ada dalam prosedur tersebut, antara lain:
1. Lokasi pengelolaan fauna dilindungi diplotkan di lokasi KPPN, sempadan sungai, kawasan
sekitar mata air, dan BZ-HL
2. Melakukan identifikasi dan monitoring secara berkala
3. Melakukan sosialisasi lokasi-lokasi pengelolaan spesies fauna dilindungi dengan
pemasangan papan informasi dan papan himbauan pada tempat-tempat strategis
4. Periode waktu pelaksanaan identifikasi dan/atau monitoring pada blok RKT dilaksanakan
pada Et-1, Et-0, Et+1, Et+6, dan Et+9
5. Pengelolaan khusus untuk spesies yang tergolng CR seperti Kuskus bohai (Spilocuscus
rufoniger), meliputi kegiatan berikut,
a. Identifikasi,
b. Pengelolaan habitat berdasarkan keberadaan fauna kuskus
c. Pengeplotan hasil kegiatan identifikasi fauna pada peta dengan skala 1:50.000
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 192 dari 324
d. Penanaman jenis flora yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan dan/atau tempat
bersarang
e. Monev terkait kawasan, spesies, dan daya dukung lingkungan
f. Pemasangan papan informasi dan papan himbauan pada tempat-tempat strategis
sebagai media sosialisasi
g. Periode kegiatan adalah sekali dalam setahun
h. Melakukan kerjasama dengan pihak yang lebih memahami terkait metode identifikasi
serta pengelolaan yang tepat untuk jenis kuskus bohai
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah memiliki beberapa prosedur dan Intruksi Kerja terkait pengelolaan
fauna dilindungi dan/atau langka, jarang dan terancam punah
Norma/Nilai Kematangan Verifier: Baik
Verifier 3.6.2
Realisasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan fauna sesuai dengan yang direncanakan
Hasil Verifikasi
Bentuk-bentuk kegiatan pengelolaan fauna dilindungi yang akan dilakukan menurut SOP
adalah sebagai berikut:
1. Lokasi pengelolaan fauna dilindungi diplotkan di lokasi KPPN, sempadan sungai, kawasan
sekitar mata air, dan BZ-HL
2. Melakukan identifikasi dan monitoring secara berkala
3. Melakukan sosialisasi lokasi-lokasi pengelolaan spesies fauna dilindungi dengan
pemasangan papan informasi dan papan himbauan pada tempat-tempat strategis
4. Periode waktu pelaksanaan identifikasi dan/atau monitoring pada blok RKT dilaksanakan
pada Et-1, Et-0, Et+1, Et+6, dan Et+9
5. Pengelolaan khusus untuk spesies yang tergolong CR seperti Kuskus bohai (Spilocuscus
rufoniger), meliputi kegiatan berikut,
a. Identifikasi,
b. Pengelolaan habitat berdasarkan keberadaan fauna kuskus
c. Pengeplotan hasil kegiatan identifikasi fauna pada peta dengan skala 1:50.000
d. Penanaman jenis flora yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan dan/atau tempat
bersarang
e. Monev terkait kawasan, spesies, dan daya dukung lingkungan
f. Pemasangan papan informasi dan papan himbauan pada tempat-tempat strategis
sebagai media sosialisasi
g. Periode kegiatan adalah sekali dalam setahun
h. Melakukan kerjasama dengan pihak yang lebih memahami terkait metode identifikasi
serta pengelolaan yang tepat untuk jenis kuskus bohai
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 193 dari 324
PT Wijaya Sentosa telah melakukan kegiatan pengelolaan fauna dilindungi dan/atau langka,
jarang dan terancam punah berupa kegiatan, antara lain:
1. PT Wijaya Sentosa telah mengalokasikan sebagian arealnya untuk tujuan pengelolaan
fauna, berupa KPPN, sempadan sungai, atau kawasan lindung lainnya, sebagaimana
sudah dibahas dalam verifier 3.1.1. Sebagian areal ini telah ditatabatas dan ditandai di
lapangan sebagaimana telah dibahas pada verifier 3.1.2
2. Melakukan perlindungan dan monitoring terhadap zona konservasi atau kawasan lindung
3. Adanya surat edaran manager camp untuk melindungi tumbuhan dan satwa yang dilindungi
dengan cara tidak merusak, tidak mengambil atau memindahkan dan ikut serta menjaga
keberadaan mereka, termasuk melaporkan apabila melihat tindakan yang merugikan
tumbuhan dan satwa dilindungi tersebut
4. Melakukan sosialisasi tidak langsung terkait jenis-jenis fauna dilindungi dengan
pemasangan plang informasi/himbauan/larangan terkait fauna dilindungi dan kawasan
lindung
5. Melakukan Patroli perlindungan hutan rutin sebulan sekali
6. Terdapat Laporan kegiatan pemantauan kuskus tahun 2019
7. Terdapat Laporan kegiatan pemantauan burung cendrawasih tahun 2019
8. Terdapat Laporan kegiatan pemantauan kondisi ekosistem sebelum penebangan (Et-1)
tahun 2019 di blok RKT 2020
9. Terdapat Laporan kegiatan pemantauan kondisi ekosistem tahun 2019 sebelum
penebangan (Et-1) dan sesudah penebangan (Et+1) Blok RKT 2018
10. Terdapat Laporan kegiatan monitoring KBKT NKT 1.1, 1.3, 1.4, 2.3, 4.1 Kawasan sekitar
danau tahun 2019
PT Wijaya Sentosa telah melakukan seluruh kegiatan dari bentuk-bentuk kegiatan
pengelolaan fauna dilindungi yang ada dalam SOP, seperti telah mengalokasikan sebagian
arealnya untuk tujuan pengelolaan fauna sebagai areal kawasan lindung, menata dan
perlindungan areal kawasan lindung, melakukan sosialisasi baik langsung manupun tidak
langsung, melakukan pemantauan terhadap fauna tergolong kritis, dan melakukan
pemantauan kondisi ekosistem blok RKT sebelum dan sesudah penebangan.
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah melakukan seluruh kegiatan dari bentuk-bentuk kegiatan pengel-
olaan fauna dilindungi yang ada dalam SOP, seperti telah mengalokasikan sebagian arealnya
untuk tujuan pengelolaan fauna sebagai areal kawasan lindung, penataan batas dan perlin-
dungan areal kawasan lindung, melakukan sosialisasi baik langsung manupun tidak langsung,
melakukan pemantauan terhadap fauna tergolong kritis, dan melakukan pemantauan kondisi
ekosistem blok RKT sebelum dan sesudah penebangan
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Baik
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 194 dari 324
Verifier 3.6.3
Kondisi species fauna dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik
Hasil Verifikasi Satwaliar menggunakan hutan sebagai habitat tempat hidup, mencari makan dan berlindung.
Kegiatan eksploitasi hutan akan menganggu keberadaan sumberdaya yang mereka
manfaatkan. Eksploitasi akan mengganggu tempat tinggal dan sumber makanan. Keberadaan
jenis-jenis fauna dilindungi yang dijumpai di areal PT Wijaya Sentosa sebagaimana sudah
disajikan dalam verifier 3.4.2.
Berdasarkan Laporan Penilaian NKT di areal PT Wijaya Sentosa (2015), disebutkan bahwa
terdapat dua jenis satwaliar yang termasuk kedalam kategori CR (Critically Endangered – kritis)
menurut IUCN, yakni kuskus bohai (Spilocuscus rufoniger) dan kuskus biak (Spilocuscus
wilsoni) yang ditemukan di ekosistem hutan dataran rendah (SS Winkor, SS Bupati, SS
Warumbai, dan SS Wawon).
Dalam dokumen tersebut juga disebutkan bahwa ancaman utama terhadap spesies tersebut
antara lain pembangunan jalan dan sarana lainnya, pemanenan hasil hutan (penebangan
pohon dan penyaradan), adanya kegiatan perburuan satwa liar, serta adanya kejadian
kebakaran hutan dan lahan.
Berdasarkan Laporan kegiatan perlindungan hutan tahun 2019, yang dilakukan bersama masyarakat dari POS Pemantauan Perlindungan Hutan yang dibangun di tiga kampung (Werianggi, Simei, dan Dusner), diketahui bahwa selama tahun 2019 terjadi beberapa kali perburuan satwa, dan jenis-jenis dilindungi yang semppat tercatat di pos pemantauan ini antara lain jenis kanguru, burung kasuari, rusa, burung cendrawasih, dan burung nuri.
Selanjutnya, berdasarkan data rekaman audit sebellumnya diketahui bahwa kegiatan berburu yang biasa dilakukan oleh masyarakat untuk keperluan makan, sudah sulit menemukan hewan lagi dalam jarak yang dekat dengan kampung akibat adanya kegiatan pemanfaatan hutan.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka kesimpulan auditor adalah terdapat gangguan terhadap kondisi sebagian species fauna dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin, tetapi terdapat upaya-upaya penanggulangan gangguan yang dilakukan oleh pemegang izin.
Kesimpulan
Terdapat gangguan terhadap kondisi sebagian species fauna dilindungi dan/atau jarang,
langka dan terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin, tetapi terdapat
upaya-upaya penanggulangan gangguan yang dilakukan oleh PT Wijaya Sentosa
Rekomendasi:
Terus meningkatkan kegiatan sosialisasi dan perlindungan, khususnya terhadap jenis-
jenis satwaliar yang dilindungi, serta meningkatkan dan mengintensifkan kegiatan
pengelolaan dan pemantauan fauna sebagaimana sudah direkomendasikan dalam
dokumen Laporan Penilaian NKT di areal PT Wijaya Sentosa (2015), khususnya
pengelolaan NKT 1.2
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 195 dari 324
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Sedang
Perhitungan Nilai Bobot Indikator 3.6
Indikator Verifier Bobot Verifier Nilai Aktual
Verifier Nilai Tertimbang
Verifier Nilai Maksimal
Verifier
3.6 3.6.1 D 2 3 6 6
3.6.2 D 2 3 6 6
3.6.3 D 2 2 4 6
Jumlah 16 18
Prosentase (16/18) x 100% 88.89%
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai kematangan/bobot indikator seperti pada tabel
diatas dapat disimpulkan bahwa indikator 3.4 mempunyai nilai bobot “BAIK”.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 196 dari 324
5.4. Hasil Penilaian Indikator Pada Kriteria Sosial
Indikator 4.1.
Kejelasan deliniasi kawasan operasional perusahaan/pemegang izin dengan kawasan
masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat
Narasumber :
1. Martolomius (Kelola Sosial)
2. Naftalia Banga Padang(Kelola Sosial)
3. Candra Runa (Kelola Sosial)
4. Martinus Tatiorim ( Masyarakat Desa Werrianggi)
5. Aleks Robby Kurube ( Masyarakat Desa Werrianggi)
6. Abraham ( Masyarakat Desa Werrianggi)
Alat Penilaian (Verifier 4.1.1)
Ketersediaan dokumen/ laporan mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH
setempat, identifikasi hak-hak dasar masyarakat hokum adat dan/atau masyarakat setempat, dan
rencana pemanfaatan SDH oleh pemegang izin
Hasil Verifikasi
Pada resertifikasi tahun 2019 tidak terdapat perubahan pada penilaian awal tahun 2013, terdapat
peta persebaran Kampung dan areal ulayat di PT Wijaya Sentosa tahun 2013 skala 1:200.000.
Peta tersebut masih relevan karena tidak ada perubahan jumlah dan luasan desa di sekitar
IUPHHK-HA. Terdapat 10 (sepuluh) kampung di sekitar UM yaitu Kampung Siwosawo, Kampung
Muandarisi, Kampung Simiei, Kampung Sanday, Kampung Werianggi, Kampung Sombokoro,
Kampung Nanimori, Kampung Obo, Kampung Tamoge, dan Kampung Idore.
Dalam laporan identifikasi kawasan dengan potensial konflik tinggi 2013 dinyatakan bahwa pola
penguasaan lahan oleh masyarakat di sekitar Teluk Wondama pada prinsipnya adalah sama
dengan model kepemilikan kawasan adat lainnya bahwa tanah ulayat dikuasai oleh suku, marga,
dan klan. Pembagian wilayah administrasi pemerintahan (distrik dan kampung) juga telah memiliki
kedudukan yang cukup dominan dan pengakuan dari masyarakat. Kondisi demikian menyebabkan
kepemilikan dan penguasaan tanah ulayat oleh suku, marga, dan klan disini lebih melekat pada
kawasan-kawasan dengan batas-batas administrasi kampung.
Dalam batas-batas keterkaitan antara kepemilikan dan penguasaan tanah ulayat pada suku,
marga, dan klan sejauh ini relatif tidak menimbulkan konflik. Namun kepemilikan dan penguasaan
ulayat harus mendapat perhatian sungguh-sungguh apabila sudah ada keterkaitan dengan nilai
kompensasi yang menjadi hak masyarakat atas pengusahaan ulayat mereka oleh pihak lain.
Sesuai dengan Laporan Penilaian Dampak Sosial/Sosial Impact Assessment (SIA) IUPHHK-HA
PT Wijaya Sentosa Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, April 2015, penyelesaian
konflik social melalui pendekatan musyawarah untuk mencapai mufakat atau pendekatan
“alternative dispute resolution (ADR). Pendekatan ini dinilai lebih sesuai dengan kondisi social
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 197 dari 324
budaya masyarakat setempat, yang dicirikan oleh hubungan social ekonomi dan budaya dan
bahkan religi masyarakat yang sangat kuat dengan dengan sumber daya hutan di lingkungan
hidup mereka serta kelembahaan adat istiadat yang masih tetap dijaga. Sejauh ini upaya yang
ditempuh oleh perusahaan dalam penyelesaian konflik melalui pembuatan kesepakatan dengan
masyarakt dapat berjalan.
Dalam perencanaan pemanfaatan SDH, IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa telah menyusun
RKUPHHK (Revisi) berbasis IHMB periode 2013-2022 dengan pengesahan No. SK.32/BUHA-
2/2014 tanggal 25 Juli 2014.
Berikut pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH oleh masyarakat setempat sesuai dengan
dokumen yang dimiliki oleh PT Wijaya Sentosa :
Tabel V.S-1. Pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH oleh masyarakat setempat
Sumber Dokumen Pola Penguasaan SDA/SDH
oleh Masyarakat Setempat
Pola Pemanfaatan SDA/SDH oleh
Masyarakat Setempat
Laporan Utama Studi ANDAL
Hak Pengusahaan Hutan PT
Wapoga Mutiara Timber Unit I
Kabupaten Manokwari Propinsi
Irian Jaya, Jakarta Januari
1992
Mata pencaharian utama
menokok sagu, nelayan,
berkebun sederhana dan
berburu.
Pemukiman, kebun sederhana
(menanam jenis Umbi dan
sayuran) serta memelihara babi.
Revisi Rencana Kerja Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu Dalam Hutan Alam Pada
Hutan Produksi
BerbasisInventarisasi Hutan
Menyeluruh Berkala (IHMB)
periode tahun 2013 sd 2022
tahun 2019
Mata pencaharian sebagai
petani, PNS, Polri ,pedagang
dan buruh swasta
Pemukiman, kebun sederhana,
Addendum ANDAL, RKL &
RPL izin Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan
Alam ( IUPHHK-HA) Seluas
130.775 Ha PT Wijaya Sentosa
2015.
Mata penaharian masyarakat
sekitar adalah Nelayan, Petani,
PNS/Honorer, Karyawan
Peusahaan, Pedagang,
Buruh/Tukang.
Pemukiman, kebun sederhana,
Nelayan
Laporan Penilaian Dampak
Sosial/Sosial Impact
Assessment (SIA) IUPHHK-HA
PT Wiajaya Sentosa
Kabupaten Teluk Wondama,
Provinsi Papua Barat, April
2015
Mata penaharian masyarakat
sekitar adalah Nelayan, Petani,
PNS/Honorer, Karyawan
Peusahaan, Pedagang,
Buruh/Tukang
Pemukiman, Masyarakat
Nelayan, Berburu meramu dan
Berladang
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 198 dari 324
Berikut Identifiksi Hak-Hak Masyarakat Setempat Dan Rencana Pemanfaatan SDH Oleh
Masyarakat oleh PT Wijaya Sentosa :
Tabel V.S-2. Identifiksi Hak-Hak Masyarakat Setempat Dan Rencana Pemanfaatan SDH Oleh
Masyarakat PT WIJAYA SENTOSA
Dokumen Legal Perencanaan Rencana Dan Sasaran
Program Kegiatan
Bentuk Akomodasi hak – hak
masyarakat
Rencana Kerja Tahunan Usaha
Pemanfaatan hasil Hutan Kayu
dalam Hutan Alam Pada Hutan
Produksi Tahun 2019 dan 2020
- Penanggulangan dan
Penyelesaian (resolusi)
konflik Sosial
- Penguatan Kelembagaan
Sosial dan Ekonomi
Masyarakat
- Bantuan Prasarana Umum
- Pelayanan Pendidikan dan
Sosial
- Operasional dan Pengem-
bangan
- Hak hidup layak
- Hak sosial budaya
- Hak sosial ekonomi
(berusaha)
Laporan Penilaian Dampak
Sosial/Sosial Impact
Assessment (SIA) IUPHHK-HA
PT Wiajaya Sentosa
Kabupaten Teluk Wondama,
Provinsi Papua Barat, April
2015
- Peningkatan Kesempatan
Kerja
- Peningkatan Peluang
Berusaha
- Peningkatan Pendapatan
Masyarakat
- Peningkatan Aksesibilitas
Masyarakat
- Peningkatan Sarana dan
Prasarana Sosial ekonomi
- Peningkatan Kesehatan
Masyarakat
- Peningkatan Pendidikan
Masyarakat
- Persepsi Positif terhadap
perusahaan
- Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
- Hak hidup layak
- Hak sosial budaya
- Hak sosial ekonomi
(berusaha)
Rencana Operasional (RO)
Departemen Kelola Sosial
Tahun 2019-2020 PT Wijaya
Sentosa Kabupaten Teluk
Wondama Proponsi Papua
Barat
- Aspek Penanggulangan dan
penyelesaian (Resolusi)
Konfik Sosial
- Aspek Penguatan
Kelembagaan Sosial dan
ekonomi Masyarakat,
- Hak hidup layak
- Hak sosial budaya
- Hak sosial ekonomi
(berusaha)
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 199 dari 324
- Aspek bantuan Prasarana
Umum
- Aspek Pelayanan
Pendidikan dan Sosial
- Aspek Operasional dan
pengembangan
Gambar 5.S-1 Peta Kampung dan Ulayat
Hasil identifikasi terhadap masing-masing kampung di dalam dan sekitar areal IUPHHK-HA PT
Wijaya Sentosa dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel V.S-3. Telaah hubungan masyarakat kampong dengan areal kerja dan kegiatan PT Wi-
jaya Sentosa
Kampung
Wilayah Adat
di Areal
IUPHHK-HA
Kegiatan
Masyarakat di
Areal
IUPHHK-HA
Kegiatan
Perusahaan
Dampak
Positif Dampak Negatif
1. Simei/ Sobiar Ada hak ulayat : RKT 2013, 2014, 2015, 2016 (sebagian/ sbg), 2018 (sbg), 2020 (sbg), 2021 (sbg).
Pemukiman, religi, sagu, ladang, kebun, berburu, kayu, gaharu, buah-buahan, cari ikan, tranposrtasi, sumber air.
Tebangan, jalan angkutan, quary, camp km 8, pembinaan hutan.
Kompensasi, layanan kesehatan, 3 rumah, beasiswa, BBM, penjualan sayuran & buah-buahan, kesempatan
Konflik (besaran dana kompensasi, klaim hutan adat – kesepakatan batas), gangguan terhadap sumber air.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 200 dari 324
kerja, honor aparat
2. Siwosawo/ Dusner
Ada hak ulayat : RKT 2013 (sbg), 2014 (sbg), 2021 (sbg).
Pemukiman (dekat camp), religi, sagu, berburu, gaharu, buah, cari ikan, kayu perahu & bangunan, air, transportasi.
Base camp, log pond, camp km 2,persemaian, tebangan (2013, 2014), quary, jalan angkutan, pemanfaatan air (km2).
Kompensasi, kesehatan, sewa perahu, pasar segar, bantuan 8 rumah (log pond), kesempatan kerja, BBM, honor aparat.
Konflik ( pembukaan camp 2012, besaran kompensasi, tumpang tindih klaim dg Werianggi). Sudah ada kesepakatan.
3. Muandarisi Ada ulyat : 2015 (sbg), 2016 (sbg)
Berburu, sagu, buah-buahan, kayu, air, ikan,ber kebun, religi
Log pond Sineki, jalan angkutan, tebangan, pemanfaatan air, quary (2015).
Sewa log pond, jual hasil bumi, bantuan BBM, honor aparat, kesehatan, tenaga kerja.
Konflik (klaim areal RKT/ enclave + 100 ha),
4. Sombokoro Ada ulayat : RKT 2017 (sbg); 2018 (sbg)
Berburu, sagu, kayu, HHBK (jarang)
Survei HCV Bantuan insidentil (BBM)
Konflik Werianggi- Dusner – Sombokoro (RKT 2014)
5. Sanday Ada ulayat : 2017 (sbg bersama Sombokoro). Belum ada kesepakatan
Berburu, kayu, HHBK (jarang), transportasi ke log pond
Survei HCV Bantuan insidentil (BBM, hari besar)
Konflik wilayah RKT 2013 (Sanday – Sombokoro – Dusner). Kesepakatan masuk
6. Werianggi Ada hal ulayat. Blok RKT 2016 (sbg), 2017 (sbg), 2018 (sbg), 2019, 2020 (sbg), 2021 (sbg).
Berburu, kayu, gaharu, buah-buahan (langsat, pala, durian), kayu, religi, jalan (trans Papua Barat)
Survei HCV, patroli perlindungan, sosialisasi rencana kegiatan
Bantuan insidentil (BBM, hari besar)
Konflik Weriangg- Dusner – Sombokoro (RKT 2014 kesepakatan; potensi 2016
7. Tamoge Ada hak ulayat, sama seperti Werianggi
Berburu, kayu, HHBK.
Survei HCV Bantuan insidentil
8. Idoor Ada hak ulayat : RKT ke 25, 28 dan 29.
Berburu, sagu, kayu, HHBK.
Survei HCV - Tidak ada
9. Nanimori Ada hak ulayat : RKT ke 19, 21, 22, 23
Berburu, sagu, kayu, HHBK.
Survei HCV Bantuan insidentil (BBM)
Konflik batas, sudah ada kesepakatan.
9. Obo Ada ulayat RKT 2014 (bersama Simei), RKT ke
Beburu, sagu ,kayu, HHBK, transportasi
2014 (bagian dari/ bersama Simei)
2014 (bersama Simei)
Konflik terkait ulayat Simei (2014 – Gunung
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 201 dari 324
11, 12, 13, 18, 19,
10. Ambumi Tidak teridentifikasi
Beburu, kayu, HHBK, transportasi
Bantuan insidentil (BBM)
Tidak ada Tidak ada
11. Yerenusi Tidak teridentifikasi
Beburu, kayu, HHBK, transportasi
Bantuan insidentil (BBM)
Tidak ada Tidak ada
12. Werabur Tidak teridentifikasi
Tidak teridentifikasi
Tidak ada Belum ada Tidak ada
13. Windesi Tidak teridentifikasi
Transportasi, berburu
Bantuan insidentil (BBM)
Tidak ada Tidak ada
15. Wamesa Tengah
Tidak teridentifikasi
Transportasi, berburu
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
1. Naramasa Tidak teridentifikasi
Tidak terindikasi
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Arahan rencana kelola social PT Wijaya Sentosa, 2015
Berdasar hasil telaah sebagaimana disajikan pada tabel berikut dapat diketahui bahwa terdapat
setidaknya 4 (empat) kelompok kampung terkait areal kerja dan kegiatan PT Wijaya Sentosa,
yakni :
No Klasifikasi Kampung
1. Kampung yang terdapat hak ulayat di areal IUPHHK-HA, te-lah terdapat kegiatan operasional PT WIJAYA SENTOSA 2012-2015, dan dalam periode RKU 2013- 2022 masih akan ada kegiatan operasional.
Simei , Siwosawo-
Dusner, Muandarisi
2. Kampung yang terdapat hak ulayat di areal IUPHHK-HA, be-lum terdapat operasional perusahaan PT WIJAYA SENTOSA, tetapi akan terdapat kegiatan operasional antara tahun 2016- 2022.
Werianggi, Tamoge, Sombokoro, Sandey.
3. Kampung yang terdapat hak ulayat di areal IUPHHK-HA, be-lum terdapat/ hanya terdapat sedikit lokasi operasional pe-rusahaan 2012-2015 dan belum akan terdapat kegiatan operasional s/d 2022.
Idoor, Obo, Nanimori (Obo terdapat sedikit lokasi te-bangan 2014)
4. Kampung yang berada di sekitar areal IUPHHK-HA dan/atau di hilir sungai yang berasal dari areal IUPHHK-HA, tetapi tidak teridentifikasi adanya hak ulayat di areal IUPHHK-HA PT WIJAYA SENTOSA dan tidak terdapat kegiatan operasional perusahaan.
Naramasa, Ambumi, Yerenusi, Windesi, Wamesa Tengah, Werabur.
Dari laporan arahan rencana kelola social IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa tahun 2015 selama
sisa periode RKUPHHK 2011-2020 dengan asumsi blok RKT sampai dengan 2020 tidak berubah,
dengan arahan rencana Kelola Sosial tahun 2015-2020
NO Kampung Keterangan
1 Siwosawo-Dusner Interaksi masyarakat kampong dengan perusahaan relative tinggi. Karena di
kampong ini terdapat lokasi logyard, log pond, base camp, jalan angkutan
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 202 dari 324
kayu yang diperkiraan sampai 2022 serta terdapat tebangan sampai dengan
2015
2 Muandarisi Sama dengan Siwosaswo Dusner karena kampong ini merupakan hasil
pemekaran dari Dusner dan terletak bersebelahan dengan kampong induk
3 Simei Kampong beradadi dalam areal IUPHHK-HA, terdapat kegiatan penebangan
setidaknya sampai dengan sekitar 2015, dan wilayah ulayat dilalui jalan
angkutan kayu sampai 2022
4 Werianggi Terdapat wilayah adat hak ulayat yang realtif luas diperkirakan akan terdapat
penebangan mulaitahun 2016 sampai beberapa tahun berikutnya
5 Tamoge Sama dengan werianggi
6 Sombokoro Terdapat wilayah adat/ulayat. Pada awalnya kegiatan penebangan akan
masuk ke wilayah kampong ini, tetapi karena terdapat persoalan yang belum
di sepakati akhirnya perusahaan memindahkan tebangan ke lokasi laini.
Diperkirakan akan terdapat kegiatan penebangan dalam periode RKUPHHK-
2013-2022
7 Sanday Terdapat wilayah adat/ulayat. Pada awalnya kegiatan penebangan akan
masuk ke wilayah kampong ini, tetapi karena terdapat persoalan yang belum
di sepakati akhirnya perusahaan memindahkan tebangan ke lokasi laini.
Diperkirakan akan terdapat kegiatan penebangan dalam periode RKUPHHK-
2013-2022
Pada tabel berikut ini adalah lokasi dimana masyarakat mengambil HHBK , jenis HHBK yang di-
manfaatkan dan waktu pengambilannya.
Tabel V.S-4. Dalam Laporan Kegiatan Inventarisasi Pemanfaatan HHBK oleh Masyarakat tahun
2019,
Jenis HHBK
Lokasi Pengambilan Waktu Pengambilan
Hutan Kebun/Ladang Mingguan Bulanan Musiman Tidak Tentu
Gaharu
Sagu
Pinang
Masoi
Kulit Lawang
Cempedak
Bambu
Rotan
Sarang Semut
Buah Merah
Langsat
Ganemo
Nipah
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 203 dari 324
Tembakau Hutan
Daun Gatal
Sesuai dengan laporan kegiatan monitoring & pengelolaan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) tahun
2019 dari hasil ITSP pada blok RKT 2018,2019 dan 2020 dapat diketahui sebagai berikut :
Tabel V.S-5. Jenis HHBK sesuai hasil ITSP blok RKT 2018,2019 dan 2020
RKT Jenis HHBK Jumlah
2018 1. Buah merah 5
2. Cempedak 1333
3. Gaharu 1
4. Kayu lawang 11
2019 1. Bambu 3
2. Cempedak 121
3. Rotan 3
2020 1. Cempedak 164
Tabel V.S-6. Rekapitulasi jenis HHBK pada Blok RKT 2019
No Jenis HHBK Jumlah (N)
1 Bambu 3
2 Cempedak 121
3 Rotan 3
Jumlah 127
Tabel V.S-7. Rekapitulasi HHBK pada Blok RKT 2020
No Petak Luas Jenis HHBK Jumlah
1 AT17 100 Cempedak 1
2 AT19 100 Cempedak 2
3 AU17 100 Cempedak 1
4 AV17 100 Cempedak 5
5 AW19 100 Cempedak 1
6 AX17 100 Cempedak 15
7 AX18 89 Cempedak 1
8 AX19 100 Cempedak 3
9 AX20 100 Cempedak
10 AX21 100 Cempedak
11 AY17 100 Cempedak
12 AY18 100 Cempedak
13 AY19 100 Cempedak
14 AY20 100 Cempedak
15 AY21 100 Cempedak
16 AZ17 100 Cempedak
17 AZ19 100 Cempedak
18 AZ19 100 Cempedak
19 AZ20 100 Cempedak
20 AZ21 100 Cempedak
21 BA19 100 Cempedak
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 204 dari 324
22 BA20 100 Cempedak
23 BA21 100 Cempedak
Berikut beberapa dokumen pendukung dan laporan mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan
SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar masyarakat hokum adat dan/atau masyarakat
setempat, dan rencana pemanfaatan SDH oleh pemegang izin sebagai berikut :
1. Prosedur Pembinaan Kelembagaan Sosial ekonomi Untuk Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat PT Wijaya Sentosa, Nomor Dokumen WS-SOS-010 disusun Ka Departemen
Kelola Sosial, Diperiksa Manajer Camp, Disetujui Management Representative tanggal Terbit
01-11-2016 tanggal revisi 01/30-05-2017
2. Prosedur Pegelolaan Dan Pemantauan Terhadap Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu
Nomor Dokumen WS-SOS-009 disusun Ka Departemen Kelola Sosial, Diperiksa Manajer
Camp, Disetujui Management Representative tanggal Terbit 01-11-2016. Tanggal revisi 02/24-
02-2018
3. Laporan Kegiatan Enclave Wilayah Sagu dan Goa Keramat, 2017
Kesimpulan
Perusahaan memiliki dokumen/laporan mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH
setempat dalam bentuk laporan monografi , laporan kajian social dan peta. Laporan ini lengkap
dengan identifikasi hak-hak dasar masyarakat, dan rencana pemanfaatan SDH oleh pemegang
izin. Rencana pemanfaatan SDH oleh pemegang izin terdapat dalam dokumen RKUPHHK dan
RKT.
Rekomendasi
Terus melakukan monitoring HBK berisi data terkait pemanfaat, hasil, lokasi serta data individu
pemanfaat HHBK.,identifikasi sumberdaya Alam yang dimanfaatkan masyarkat (nelayan).
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Sedang
Alat Penilaian (Verifier 4.1.2)
Tersedia mekanisme pembuatan batas kawasan secara parsitipatif dan penyelesaian konflik batas
kawasan.
Hasil Verifikasi
Berdasarkan penelusuran dokumen Penilikan I 2020, pihak PT Wijaya Sentosa terkait dengan
pembuatan batas kawasan secara partisipatif dan penyelesaian konflik batas mengacu pada
dokumen Prosedur sebagai berikut :
Tabel V.S-8. Prosedur Pembuatan batas partisipatif dan penyelesaian konflik
Judul Mekanisme No dan tanggal
Prosedur Penataan Batas Partisipatif WS-SOS-04 tanggal terbit 05-01-2015 tanggal revisi 02/30-
05-2017
Prosedur Penyelesaian Konflik WS-SOS-07 tanggal terbit 05-01-2015 tanggal revisi 02/30-
05-2017 revisi 03/01-04-2018
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 205 dari 324
Namun demikian, pelaksanaan tata batas tersebut belum dilakukan terhadap seluruh kampung
yang berada di dalam maupun sekitar areal kerja IUPHHK-HA.
Kesimpulan
Telah tersedia mekanisme yang mengatur pembuatan batas kawasan secara parsitipatif yaitu
Prosedur Penataan Batas Partisipatif WS-SOS-04 tanggal terbit 05-01-2015 tanggal revisi 02/30-
05-2017, Prosedur Penyelesaian Konflik, WS-SOS-07 tanggal terbit 05-01-2015 tanggal revisi
02/30-05-2017
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Baik
Alat Penilaian (Verifier 4.1.3)
Tersedia mekanisme pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat
setempat dalam perencanaan pemanfataan SDH
Hasil Verifikasi
Berdasarkan penelusuran dokumen Resertifikasi tahun 2019 , pihak auditie PT WIJAYA
SENTOSA terkait dengan pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat
setempat dalam perencanaan pemanfataan SDH, mekanismenya mengacu pada dokumen
Prosedur sebagai berikut :
Tabel V.S-9. Prosedur pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan perencanaan
SDH
Judul Mekanisme No dan tanggal
Prosedur Pengakuan Hak-Hak Dasar
masyarakat
WS-SOS-03 tanggal 05-01-2015 revisi No.1 tanggal 01-
11-2016 revisi 2 tanggal 30-05-2017
Prosedur Peningkatan Peran Serta Dan
Aktifitas Ekonomi Masyarakat
WS-SOS-08 tanggal terbit 05-01-2015 tanggal revisi
02/30-05-2017
Prosedur Penerimaan Tenaga Kerja WS-HRD-02-tanggal terbit 05-01-2015 revisi 02 tanggal
29-03-2017 revisi 03/30-05-2017 revisi 04/01-04-2018
Prosedur Pengawasan dan Penandaan
Kepemilikan Ulayat Atas Kayu Produksi,
WS-SOS-06 tanggal terbit 05-01-2015 tanggal revisi
02/30-05-2017
Prosedur sosialisasi Standar Konpensasi
Hak Ulayat dan pembayaran Konpensasi
Atas Kayu Produksi
WS-SOS-05 tanggal terbit 05-01-2015 no tanggal revisi
02/30-05-2017 No tanggal revisi 08-03-2019
Prosedur Pegelolaan Dan Pemantauan
Terhadap Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan
Kayu
WS-SOS-009 tanggal terbit 01-11-2016 tanggal revisi
02/24-02-2018
Kesimpulan
Terdapat mekanisme yang legal, lengkap dan jelas mengenai pengakuan hak- hak dasar
masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam perencanaan pemanfataan SDH
meliputi pengakuan tanah ulayat, lahan sumber penghidupan, lahan pemukiman, kesempatan
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 206 dari 324
bekerja dan berusaha.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Baik
Alat Penilaian (Verifier 4.1.4)
Terdapat batas yang memisahkan secara tegas antara kawasan/areal kerja unit manajemen
dengan kawasan kehidupan masyarakat.
Hasil Verifikasi
Berdasarkan penelusuran dokumen Penilikan I 2020 , pihak auditie PT Wijaya Sentosa terkait
tata batas yang memisahkan kawasan unit manejemen dengan kawasan penghidupan masyara-
kat dijelaskan pada tabel berikut ini :
Tabel V.S-10. Tata Batas Partisipatif
Tahun Tata Batas Partisipatif
2013 - Berita acara tata batas kawasan keramat disekitar kampung Simiei tanggal 17 Oktober
2012 yaitu antara PT Wijaya Sentosa dengan Kepala Kampung Simiei dan Kepala Suku
Kampung Simiei,
- Berita acara tata batas kawasan keramat Gunung Diarpuri RKT 2013 areal hak ulayat kampung Simiei-Sobiar, tanggal 19 April 2013 antara PT Wijaya Sentosa dengan kepala kampung Simiei dan Kepala Suku Kampung Simiei.
- Tata batas hak ulayat antara klan warumba dan klan Sobiar: - Berita acara kesepakatan bersama tata batas hak ulayat warumba-Sobiar (kampung
Dusner-Kampung Simiei) pada BKT 2013 PT Wijaya Sentosa, tanggal 17 Januari 2013. - Berita acara tata batas kampung Simiei, sumber air bersih dan kebun masyarakat,
tanggal 1 Juli 2013 antara perusahaan dengan Kepala Kampung dan Petuanan Kampung Simiei.
- Berita acara tata batas areal kampung, kebun dan kuburan masyarakat kampung Simiei tanggal 29 Mei 2013 antara perusahaan dengan Kepala Kampung Simiei.
- Berita acara tata batas kawasan Keramat Jalur Peristirahatan Lama di jalan cenderawasih Km 11-BKT 2013 areal hak ulayat kampung Simiei-Sobiar tanggal 18 September 2013 antara pihak perusahaan dengan Kepala kampung Simiei dan Kepala Suku Kampung Simiei.
2014 - Terdapat kegiatan tata batas antara Kampung Muandarisi dan Kampung Nanimori yang dilaksanakan pada tanggal 12-15 Oktober 2014 yang dilaksanakan secara bersama-sama oleh kedua belah pihak dan disaksikan oleh pihak perusahaan. Batas tersebut diawali di Tanjung Murba Sore dengan titik koordinat 134° 25’ 19,2” BT dan 02° 46’ 29,9” LS, dari titik tersebut mengikuti trayek lurus ke titik KM 14 di sekitar Sungai Nowi dengan koordinat 134° 21’ 17,8” BT dan 02° 47’ 56,6” LS. Kegiatan tersebut telah didokumentasikan dalam Berita Acara Kesepakatan Bersama Tata Batas Hak Ulayat Kampung Muandarisi dan Kampung Nanimori pada RKT tahun 2015 di KM 14 dilengkapi dengan Peta Tata Batas Ulayat, skala 1:50.000.
- Terdapat Berita Acara Tata Batas Kebun Milik Bernat Imburi Pada RKT 2013/2014 di KM 14 Jalan Mambruk pada tanggal 18 Pebruari 2014 yang dibuat antara pihak perusahaan dan pemilik kebun. Kedua belah pihak telah melakukan survey secra bersama-sama pada tanggal 17 Pebruari 2014 dan menentukan batas kebun pada titik koordinat 134° 17' 46.617" E 2° 38' 1.475" S (sungai awal) 134° 17' 49.813" E 2° 37' 55.387" S (sungai akhir) dan titik koordinat akhir 134° 17' 50.337" E 2° 37' 52.553" S. Dokumen tersebut dilengkapi dengan Peta Enclave Kebun Masyarakat.
2015 Berita Acara Kesepakatan Bersama Tata Batas Hak Ulayat Kampung Muandarisi – Nani-mori Pada RKT 2015 PT Wijaya Sentosa, 15 Oktober 2014. Pihak pertama dan pihak kedua
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 207 dari 324
telah menyerahkan areal hutan adat masyarakat untuk dikelola oleh PT Wijaya Sentosa dengan batas –batas hak ulayat Muandarisi-Nanimori sebagai berikut : - Batas Hak ulayat Muandarisi-Nanimori diawali di Tanjung Murba Sore dengan titik koordi-
nat 13425”19.2”BT dan 0246”29.9” LS dan disebut dengan titik A. - Dari titik starting tanjung Murba sore mengikuti trayek lurus ke titik Km 14 di sekitar sungai
nowi dengan Koordinat 134 21”17.8” BT dan 02 47”56.6”LS
- Pihak Pertama dan pihak kedua akan menjamin jika ada tuntutan dari pihak ketiga , jika dikemudian hari ada yang keberatan atau mengklaim sebagai areal piak ketiga atas tata batas hak ulayat antara pihak pertama dan pihak kedua yang telah disaksikan oleh pihak perusahaan.
- Alat yang digunakan untuk survey tata batas Hak Ulayat adalah GPS dan Kompas, serta akan dibuat peta wilayah Muandarisi –Nanimori.
- Hasil pengukuran tata batas kesepakatan Hak ulayat terlampir dan merupakan dokumen yang tidak terpisahkan dengan BAP ini
2016 - Laporan Penataan Batasan Partisipatif Kawasan Hak-Hak Masyarakat Adat RKT Tahun 2016, didukung dengan surat kesepakatan Ijin Kerja perwakilan dari keluarga Besar Imburi Kurukube dan Yoweni yang telah membuat suatu kesepakatan Bersama sebagai bagaian dari rasa kekeluargaan dalam catatan sejarah tentang hak adat makan bersama pada areal/lokasi yang telah ditunjuk serta tidak terlepas dari keluarga lain yang masih terkait dalam lingkup keluarga, 09- Juli 2015 di tanda tangani : Abigat Imburi, Yohanis G Kurube, Yunus A Yoweni, Amos Imburi, Yakob Imburi, Huberthus Imburi.
2017 Terdapat Berita Acara Kesepakatan Bersama Tata Batas Hak Ulayat Dusner/Warumba-Sombokoro/Sandey Kampung Siwosawo/Dusner-kampung Sombokoro/Sandey Pada RKT 2017 PT Wijaya Sentosa, Selasa 6 Desemeber 2016. Dengan Hasil Kesepakatan : - Batas Hak Ulayat Warumba (kampung Siwosawo –Dusner)-Kampung Sombokoro &
Kampung Sandey titik koordinat (X-420851 Y-9714426), yang merupakan titik starting point dari batas luar IUPHHK-HA yang bermuara di sungai Korio dimana disebelah se-latan adalah wilayah Warumba(kampung siwosawo0Dusner) dan sebelah utara adalah wialayah kampung Sombokoro & Kamoung Sandey.
- Dari titik Sarting point menuju arah barat berupa rintisan cat warna merah menuju titik koordinat (X=420476 Y=9714400), (X=420112 Y=9715012) merupakan perpotongan jalan matoa, selanjutnya menuju dengan titik koordinat (X=417172 Y=9715194) yang merupakan titik akhir dijalan merbau pada RKT 2017.
- Berita Acara Pelaksanaan Tata batas Taman Jambu Blok RKT 2017 IUPHHK-HA PT Wi-jaya Sentosa, 22 Desember 2016, dienclave seluas 22 HA di tanda tangani, pihak perus-ahaan Maman (Kadept Perencanaan Hutan PT Wijaya Sentosa, pihak kedua Kornelis Munuari (Kepala Kampung Sombokoro, Tobias Kaikatui (Kepala Kampung Sandey)
Berita Acara Kesepakatan Tata Batas Kawasan Dusun Sagu UPURE dalam Blok RKT 2017 Areal Hak Ulayat Kampung Dusner, Sandey & Sobokoro, 10 Januari 2017, dengan kese-pakatan antara lain sebagai berikut : - Pihak pertama dan pihak kedua telah bersama-sama melakukan tata batas kawasan
Dusun Sagu UPURE dangan koordinat titik starting oint x=418,999 Y=9,713,297 dan be-rahir di titik koordinat x=418,986 Y=9,713,269 selanjutnya kembali ke titik starting point (sesuai dengan titik koordinat terlampir)
- Pihak kedua akan melakukan pendampingan apabila pihak pertama melakukan kegiatan produksi kayu sekitar kawasan areal dusun sagu UPURE agar menjaga kawasan yang sudah di Encluve
- Dalam kawasan Dusun Sagu UPURE yang merupakan areal hak Ulayat Kampung Dusner merupakan satu kesatuan makan bersama di kampung Sanday & Kampung Som-bokoro di dalam kawasan dusun tersebut dari leluhur mereka, yang bertanda tangan Rah-mat Nurdiansyah (staff kelola Sosial & humas PT Wijaya Sentosa, pihak kedua Bernat Imburi (tokoh Masyarkat Siwosawo Dusner), Yakop Imburi (tokoh Masayrakat Kampung Siwosawo)
Berita Acara Kesepakatan Tata Batas Kawasan Sakral?keramat Gua Tengkorak dalam Blok RKT 2017 areal hak ulayat kampung sombokoro & Kampung Sandey, 01 Februari 2017 dengan point kesepakatan sebagai berikut : - Pihak pertama dan pihak kedua telah bersama-sama melakukan tata batas kawasan sa-cral/keramat gua tengkorak dengan koordinat titik starting point x=416,695 Y=9,715,001
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 208 dari 324
dan berahir di titik koordinat X=416,664 Y 9714,973 selanjutya kembali ke titik starting point (sesuai dengan titik koordinat terlampir)
- Pihak kedua akan melakukan pendampingan apabila pihak pertama melakukan kegiatan produksi kayu disekitar kawasan sacral/keramat gua tengkorak agar menjaga kawasan yang sudah di enclave
- Dalam kawasan sacral/keramat gua tengkorak yang merupakan areal hak ulayat kam-pung sombokoro & kampung Sanday
2018 Terdapat Berita Acara Kesepakatan Tata batas kawasan Rumpun Sagu Dusun Notiya Da-lam Blok RKT 2018 area hak ulayat kampong Werrianggi & Kampung Tamoge, 15 Septem-ber 2017. - Pihak pertama dan pihak kedua telah bersama-sama melakukan tata batas kawasan
rumpun sagu dusun notiya yang terletak pada RKT 2018 di petak BL18 dengan koordinat starting point x=411.460 Y +9,722,323 dan berahir pada X=411,525 Y=9,722,331 dan kembali lagi ke titik awal.
- Pihak kedua akan melakukan pendampingan apabila pihak pertama melakukan kegiatan produksi kayu sekitar kawasan rumpun sagu, dusun notiya agar menjaga kawasan yang sudah di enclave.
- Dalam kawasan rumpun sagu dusun notiya yang merupakan areal hak ulayat kampung werrianggi & Kampung Tamoge merupakan areal makan bersama dari kedua kampung tersebut.
Berita Acara Kesepakatan Tata Batas Kawasan Rumpun Sagu Dusun Waidarene dalam Blok RKT 2018 areal hak ulayat Kampung Werianggi & Kampung Tamoge, 23 Oktober 2017. - Pihak pertama dan pihak kedua telah bersama-sama melakukan tata batas kawasan
rumpun sagu dusun waidarene yang terletak pada RKT 2018 di petak B120 dengan koordinat starting point X=413,322 Y=9,719,596 dan berahir pada X=413,281 Y= 9,719,617 dan kembali lagi ke titik awal.
Berita acara Kesepakatan Tata Batas kawasan Hutan Lindung Wetur dalam Blok RKT 2018 areal Hak ulayat Kampung Werianggi, 01 Februari 2017 - Pihak pertama dan pihak kedua telah bersama-sama melakukan tata batas kawasan lin-
dung wetur dengan koordinat titik starting point x=410,759 Y=9,713,406 dan berahir di titik koordinat x =410,072 Y=9,723,036 selanjutnya kembali ke titk starting point (sesuai dengan titik koordinat terlapir)
- Pihak kedua akan melakukan pendampingan apabila pihak pertama melakuakn kegiatan produksi kayu sekitar kawasan hutan lindung wetur agar menjaga kawasan yang sudah di enclave
- Tidak akan dilakukan produksi di dalam kawasan lindung Wetur yang berbatasan lang-sung dengan areal Hak Ulayat Kampung Werrianggi.
Tanda tangani, pihak perusahaan Maman (Kadept Perencanaan Hutan PT Wijaya Sentosa, pihak kedua Aleks Robby Kurube (Pertuanan Kampung Werianggi)
2019 Berita acara kesepakatan Tata Batas Kawasan Kuburan Masyarakat dalam Blok RKT 2019 Areal Hak Ulayat Kampung Werianggi & Kampung Tamoge. 31 Januari 2019 point kesepa-katan sebagai berikut : - Pihak pertama dan pihak kedua tela bersama-sama melakukan tata batas kawasan ku-
buran masyarakat yang terletak pada RKT 2019 di oetak AX13 dengan koordinat starting point X=406.246,71 Y = 9.708.288,97 dan berahir pada x= 406.241,15 Y = 9.708.286,64 dan kembali lagi ke titik awal, dan sesuai dengan peta terlampir.
- Pihak kedua akan melakukan pendampingan apaila pihak pertama melakukan kegiatan produksi kayu disekitar kawasan kuburan masyarakat agar menjaga kawasan yang su-dah di enclave.
- Dalam kawasan kuburan masyarakat yang merupakan areal hak ulayat kampong Weri-anggi & Kampung Tamoge merupakan areal makam bersama dari kedua kampong ter-sebut
Untuk RKT 2019 ini yang mana merupakan wilayah hak ulayat dari Kampung Werianggi dan Simei,
kesepakatan mengacu kepada kesepakatan awal yang pernah dilakukan dengan masyarakat adat
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 209 dari 324
tersebut di tahun – tahun sebelumnya. Kesepakatan ini tertuang dalam “Surat Kesepakatan Ber-
sama dalam hal pengelolaan hasil hutan kayu (No. 02/SPB/Camp Simei/2015 pada tanggal 21
April 2015 (untuk Kampung Werianggi) dan “Surat Kesepakatan Bersama dalam hal pengelolaan
hasil hutan kayu pada tanggal 28 Desember 2012 (untuk kampung Simei).
Pada RKT 2019 identifikasi kepemilikan dilakukan dengan mencari informasi dari masyarakat seki-
tar tentang kepemilikan wilayah adat dari blok RKT 2019. Pencarian informasi ini dilakukan dengan
pertemuan – pertemuan dengan tokoh – tokoh masyarakat. Penentuan kepemilikan hak ulayat
ditentukan oleh masyarakat adat sendiri, dimana penentuan ini berdasarkan informasi atau cerita
turun temurun dari orang tua / para petua – tua adat (tokoh – tokoh masyarakat) berdasarkan
pembagian tanah dari nenek moyang mereka. Penentuan hak ulayat RKT 2019 ini berpedoman
pada kesepakatan keluarga yang dulu pernah dibuat dan sempat dituangkan dalam peta kerja
perusahaan sebelumnya yakni PT. Wapoga Mutiara Timber.
Pada tahun RKT 2020 areal operasional perusahaan PT Wijaya Sentosa akan memasuki be-
berapa wilayah yakni kampong Simei, Kampung Werianggi, Kampung Obo dan Kampung Nara-
masa.
Gambar 5.S-2 Peta Kesepakatan Keluarga PT Wapoga Mutiara Timber
Kesimpulan
IUPHHK-HA telah memiliki bukti-bukti tentang luas dan batas kawasan pemegang izin dengan
sebagian (kawasan yang dimiliki) masyarakat hukum adat/setempat.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 210 dari 324
Rekomendasi :
Terus melakukan tata batas bersama masyarakat, desa sekitar PT Wijaya Sentosa
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Sedang
Alat Penilaian (Verifier 4.1.5)
Terdapat persetujuan para pihak atas luas dan batas areal kerja
Hasil Verifikasi
Berdasarkan penelusuran dokumen Resertifikasi tahun 2019, pihak auditie PT Wijaya Sentosa
persetujuan para pihak atas luas dan batas areal kerja yang dijelaskan pada tabel berikut ini :
Tabel V.S-11. Persetujuan para pihak atas luas dan batas areal kerja
Tahun Persetujuan Para Pihak
2013 Terdapat dokumen pelepasan dan kesepakatan masyarakat adat dalam pengusahaan hutan kepada unit manajemen, yaitu surat pernyataan penyerahan areal dari Kepala Kampung Simiei dan Kepala Suku Kampung Simiei, Distrik Kuriwamesa tanggal 21 Juli 2013. Kesepakatan ini yang menyatakan bahwa para pihak sepakat menyerahkan hak pemungutan hasil hutan berupa kayu bulat diatas tanah adat/hak ulayat milik masyarakat kampung Simiei kepada perusahaan PT Wijaya Sentosa pemegang izin konsesi hak pemungutan hasil hutan kayu.
2014 Terdapat persetujuan masyarakat sekitar atas areal Blok RKT 2013-2014 yang dtuangkan dalam Berita Acara Pembayaran Acara Sinara RKT 2013-2014 Untuk Areal Hak Ulayat Kam-pung Siwosawo (Dusner) Distrik Kuri Wamesa.
2015 Persetujuan lokasi Blok RKT 2015 didokumentaskan dalam Berita Acara Pembayaran Acara Sinara RKT 2015 Untuk Areal Hak Ulayat Kampung Muandarisi Distrik Kuri Wamesa. Dalam kedua dokumen tersebut masyarakat sepakat untuk menyerahkan arealnya untuk dikelola oleh PT Wijaya Sentosa.
2016 Laporan Penataan Batasan Partisipatif Kawasan Hak-Hak Masyarakat Adat RKT Tahun 2016, terdapat Surat Kesepakatan Ijin Kerja perwakilan dari keluarga Besar Imburi Kurukube dan Yoweni yang telah membuat suatu kesepakatan Bersama sebagai bagaian dari rasa kekeluargaan dalam catatan sejarah tentang hak adat makan bersama pada areal/lokasi yang telah ditunjuk serta tidak terlepas dari keluarga lain yang masih terkait dalam lingkup keluarga, 09- Juli 2015 di tanda tangani : Abigat Imburi, Yohanis G Kurube, Yunus A Yoweni, Amos Imburi, Yakob Imburi, Huberthus Imburi. Serta terdapat surat pemberitahuan no 01/mg/Smb/wds-16-2014 perihal surat kesepakatan Marga Munuari menyatakan bahwa atas nama marga besar Munuari menyetujui dan sepakat untuk menerima masuknya perusahaan di areal batas hak adat kami orang munuari.sombokoro 5 juni 2014.
2017 Terdapat Berita Acara Kesepakatan Bersama Tata Batas Hak Ulayat Dusner/Warumba-Sombokoro/Sandey Kampung Siwosawo/Dusner-kampung Sombokoro/Sandey Pada RKT 2017 PT Wijaya Sentosa, Selasa 6 Desemeber 2016. Yang di tanda tangani Yakob Imburi ( masyarakat Kampung Siwosawo-(Dusner), Bernat Imburi (Masyarakat Kampung Siwosawo), Abraham Urbuon (Masyarakat Kampung Sandey), Petrus Urbuon (Masyarakat Kampung Sandey). Disaksikan PT Wijaya Sentosa.
2018 Terdapat Berita Acara Kesepakatan Tata batas kawasan Rumpun Sagu Dusun Notiya Dalam Blok RKT 2018 area hak ulayat kampong Werrianggi & Kampung Tamoge, 15 September 2017. Pihak Pertama PT Wijaya Sentosa diwakili oleh Rahmat Nurdiansyah, dan pihak kedua diwakili oleh Martinus Tatiorim diketahui oleh Aleks Robby Kurube Per-tuanan Werianggi, Kepala Kampung Wrianggi Melkianus Watebossy, Kepala Suku Besar Kuriwamesa Sough Sepnat Kurube Dijau. Berita Acara Kesepakatan Tata Batas Kawasan Rumpun Sagu Dusun Waidarene dalam
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 211 dari 324
Blok RKT 2018 areal hak ulayat Kampung Werianggi & Kampung Tamoge, 23 Oktober 2017. Pihak Pertama PT Wijaya Sentosa diwakili oleh Rahmat Nurdiansyah, dan pihak kedua diwakili oleh Martinus Tatiorim diketahui oleh Aleks Robby Kurube Pertuanan Werianggi, Kepala Suku Besar Kuriwamesa Sough Sepnat Kurube Dijau
2019 Berita acara kesepakatan Tata Batas Kawasan Kuburan Masyarakat dalam Blok RKT 2019 Areal Hak Ulayat Kampung Werianggi & Kampung Tamoge. 31 Januari 2019. Pihak Pertama PT Wijaya Sentosa diwakili oleh Risald Rouw Staff Kelola Sosial, dan pihak kedua diwakili oleh Martinus Tatiorim Tokoh masyarakat Kampung Werianggi & Tamoge diketahui oleh Aleks Robby Kurube Pertuanan Werianggi, Kepala Kampung Wrianggi Melkianus Watebossy, Kepala Suku Besar Kuriwamesa Sough Sepnat Kurube Dijau (belum ditanda tangani).
Kesimpulan
Terdapat persetujuan oleh sebagian para pihak atas luas dan batas areal kerja IUPHHK-HA dan
masih ada konflik walaupun telah diselesaikan.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Sedang
Kesimpulan Indikator 4.1
Indikator Verifier Bobot
Nilai Aktual
Verifier
Nilai
Tertimbang
Nilai Maksimal
verifier
4.1 4.1.1. D 2 2 4 6
4.1.2. CD 1 3 3 3
4.1.3. D 2 3 6 6
4.1.4. CD 1 2 2 3
4.1.5. CD 1 2 2 3
Jumlah 17 21
Prosentase 17/21*100% 80.95%
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai kematangan/bobot indikator seperti pada tabel diatas
dan tidak terdapat Verifier Dominan yang bernilai buruk maka dapat disimpulkan bahwa indikator
4.1. mempunyai nilai bobot “BAIK”.
Indikator. 4.2.
Implementasi tanggung jawab sosial perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Narasumber :
1. Martolomius (Kelola Sosial)
2. Naftalia Banga Padang(Kelola Sosial)
3. Candra Runa (Kelola Sosial)
4. Martinus Tatiorim ( Masyarakat Desa Werrianggi)
5. Aleks Robby Kurube ( Masyarakat Desa Werrianggi)
6. Abraham ( Masyarakat Desa Werrianggi)
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 212 dari 324
Alat Penilaian (Verifier 4.2.1)
Ketersediaan dokumen yang menyangkut tanggung jawab sosial pemegang izin sesuai dengan peraturan perundangan yang relevan.
Hasil Verifikasi
PT Wijaya Sentosa yang melakukan kegiatan pemanfaatan hutan berdasarkan kepada Surat
Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia dalam SK IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa No.
SK.33/Menhut-II/2013 memiliki Kewajiban sosial pemegang izin sesuai dengan yang
diamanahkan meliputi:
a. Keselamatan dan kesehatan umum, karyawan dan atau orang lain yang berada di dalam
areal kerjanya
b. Menyediakan fasilitas pembangunan masyarakat: tempat ibadah, fasilitas pendidikan,
kesehatan dan olah raga
c. Kesempatan kerja kepada masyarakat di dalam maupun di sekitar areal kerjanya
d. Fasilitas pengobatan: klinik, tenaga medis, pelayanan pengobatan kepada seluruh karyawan
dan anak istrinya, masyarakat setempat, pos-pos pertolongan pertama
e. Melaksanakan pembinaan masyarakat di dalam dan sekitar hutan
f. Memberikan izin kepada masyarakat hukum adat untuk memungut, mengambil,
mengumpulkan dan mengangkut hasil hutan ikutan seperti rotan, madu, sagu, damar, buah-
buahan, rumput-rumputan, getah-getahan, bambu, kulit kayu, dll. untuk memenuhi kehidupan
sehari-hari.
g. Membina dan mengembangkan koperasi karyawan dan/atau KUD dan/atau Koperasi Primer
di sekitar areal kerjanya.
Selain diatur oleh SK Menteri Kehutanan Nomor: SK IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa No.
SK.33/Menhut-II/2013, PT WIJAYA SENTOSA juga memiliki kewajiban terhadap pemenuhan
tanggungjawab social sebagaimana diatur dalam beberapa peraturan perundangan terkait
sebagai berikut :
Pertama, Undang-undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dalam pasal 74 diatur
mengenai kewajiban tanggung jawab sosial dan lingkungan, yaitu :
1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang
pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
Kedua, Undang-Undang No 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Pasal 15 (b)
menyebutkan bahwa "Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial
perusahaan".
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 213 dari 324
Ketiga, Peraturan Menteri Negara BUMN No Per-05/MBU/2007, menerangkan mengenai aturan
Program Kemitraan (PK). Sebagaimana dalam Pasal 1 ayat 6 membahas mengenai bantuan
terhadap peningkatan usaha kecil, dan Program Bina Lingkungan (BL) diatur dalam Pasal 1 ayat
7, di mana ruang lingkup BL diatur dalam Pasal 11 ayat (2) huruf e, meliputi bantuan terhadap
korban bencana alam, pendidikan, atau pelatihan, peningkatan kesehatan, pengembangan sarana
dan prasarana umum, bantuan sarana ibadah, dan bantuan pelestarian alam.
Ketentuan tersebut di atas pada dasarnya untuk tetap menciptakan hubungan Perseroan yang
serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.
Dalam UU Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan, pada Bab X Peran Serta Masyarakat Pasal
68 Ayat 1, 3 dan 4 disebutkan; masyarakat yang bermukim pada dan di sekitar kawasan hutan
memiliki hak-hak, yaitu:
a) Menikmati kualitas lingkungan hidup yang dihasilkan oleh hutan,
b) Memperoleh kompensasi karena hilangnya mata pencarian sebagai akibat dari adanya
penetapan kawasan hutan, dan
c) Memperoleh kompensasi akibat berkurang atau hilangnya akses dengan hutan (hutan
sebagai lokasi pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.
Di samping memiliki hak-hak tersebut, Pasal 69 Ayat 1 dan 2 masyarakat juga memiliki kewajiban
dalam pengelolaan hutan, sebagai berikut:
a) Masyarakat wajib ikut serta memelihara dan menjaga kawasan hutan dari gangguan dan
perusakan.
b) Setiap orang yang memiliki, mengelola dan memanfaatkan hutan yang kritis atau tidak
produktif, wajib melaksanakan rehabilitasi hutan untuk tujuan produksi, perlindungan dan
konservasi.
Berdasarkan verifikasi dokumen, diketahui bahwa PT WIJAYA SENTOSA telah memiliki dokumen
yang terkait dengan tanggung jawab sosial pemegang izin sesuai dengan peraturan -
perundangan yang relevan, yaitu : RKT dan RKL-RPL, RKUPHHK dan Rencana Operasional (RO)
Kelola Sosial dalam rangka kegiatan operasional PT Wijaya Sentosa.
Dokumen perencanaan tersebut telah disahkan oleh pejabat yang berwenang. Hasil telah
dokumen tersebut, menunjukkan bahwa pemegang izin telah merencanakan kegiatan kewajiban
sosialnya meliputi:
1. Laporan Penilaian Dampak Sosial/Sosial Impact Assessment (SIA) IUPHHK-HA PT Wiajaya
Sentosa Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, April 2015.
2. Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam Pada
Hutan Produksi Tahun 2019- 2020
3. Rencana Operasional (RO) dan Realisasi Departemen Kelola Sosial Tahun 2019-2020 PT
Wijaya Sentosa Kabupaten Teluk Wondama Proponsi Papua Barat
4. Laporan Pengelolaan dan Pemantauan NKT oleh Departemen Kelola Sesial PT Wijaya Sen-
tosa Tahun 2020
5. Laporan Dampak Sosial RKT 2019, tahun 2020
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 214 dari 324
Pemaparan diatas menunjukan bahawa UM PT Wijaya Sentosa dapat menunjukan ketersedian
dokumen yang menyangkut tanggung jawab social pemegang izin sesuai dengan peraturan
perundangan yang relevan. Dengan demikian terdapat dokumen yang lengkap menyangkut
tanggung jawab social pemegang izin sesuai dengan peraturan perundangan yang relevan.
Kesimpulan
Perusahaan memiliki dokumen yang lengkap mengenai tanggung jawab sosial sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Baik
Alat Penilaian (Verifier 4.2.2)
Ketersediaan mekanisme pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin terhadap
masyarakat
Hasil Verifikasi
Dalam rangka pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin terhadap masyarakat sekitar,
perusahaan telah menyusun dokumen mekanisme terkait pemenuhan kewajiban sosial sebagai
berikut:
Tabel V.S-12. Mekanisme pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin terhadap masyarakat
Judul Mekanisme No dan tanggal
Prosedur Pembinaan Kelembagaan Sosial
ekonomi Untuk Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat
WS-SOS-010 tanggal terbit 01-11-2016 tanggal revisi
01/30-05-2017
Prosedur Corporate Sosial Responsibility WS-SOS-01 tanggal terbit 05-01-2015 tanggal 03/30-
05-2017
Prosedur Pengumpulan Data Base
Kependudukan
WS/SOS/02 tanggal terbit 01-11-2016 tanggal revisi
01/29-05-2017 revisi 04/01-04-2018
Prosedur Pengakuan Hak-Hak Dasar
masyarakat
WS-SOS-03 tanggal 05-01-2015 revisi No.2 tanggal 30-
05-2017
Prosedur Pegelolaan Dan Pemantauan
Terhadap Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan
Kayu
WS-SOS-009 tanggal terbit 01-11-2016 tanggal revisi
02/24-02-2018
Prosedur sosialisasi Standar Konpensasi
Hak Ulayat dan pembayaran Konpensasi
Atas Kayu Produksi
WS-SOS-05 tanggal terbit 05-01-2015 tanggal revisi
02/30-05-2017
Prosedur Pengawasan dan Penandaan
Kepemilikan Ulayat Atas Kayu Produksi
WS-SOS-06 tanggal terbit 05-01-2015 tanggal revisi
02/30-05-2017
Prosedur Penataan Batas Partisipatif WS-SOS-04 tanggal terbit 05-01-2015 no tanggal revisi
02/30-05-2017
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 215 dari 324
Prosedur Sosialisasi Kepada Masyarakat
dalam pengusahaan Hutan
WS-SOS-11 tanggal terbit 01-11-2016 no tanggal revisi
01 /29-05-2017
Pembinaan Kelembagaan Sos-Eko untuk
peningkatan Kesejahteraan Karyawan dan
Masyarakat
WS-SOS-10 tanggal terbit 01-11-2016 no tanggal revisi
01 /29-05-2017
Tersedia mekanisme yang mengatur pemberian akses kepada masyarakat hukum adat untuk
memungut, mengambil, mengumpulkan dan mengangkut hasil hutan ikutan untuk memenuhi
kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Terdapat Prosedur Pembinaan Kelembagaan Sosial ekonomi Untuk Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat, Prosedur Corporate Sosial Responsibility Prosedur Pengumpulan Data Base
Kependudukan, Prosedur Pengakuan Hak-Hak Dasar masyarakat Prosedur Pegelolaan Dan
Pemantauan Terhadap Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu, Prosedur sosialisasi Standar
Konpensasi Hak Ulayat dan pembayaran Konpensasi Atas Kayu Produksi, Prosedur Pengawasan
dan Penandaan Kepemilikan Ulayat Atas Kayu Produksi, Prosedur Penataan Batas Partisipatif,
Prosedur Sosialisasi Kepada Masyarakat dalam pengusahaan Hutan, Pembinaan Kelembagaan
Sos-Eko untuk peningkatan Kesejahteraan Karyawan dan Masyarakat
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Baik
Alat Penilaian (Verifier 4.2.3)
Kegiatan sosialisasi kepada masyarakat mengenai hak dan kewajiban pemegang izin
terhadap masyarakat dalam mengelola SDH
Hasil Verifikasi
Tangung jawab, hak dan kewajiban UM terhadap masyarakat yang berada di dalam dan sekitar areal
kerja mereka yang merupakan bagian dari kewajiban dan kelola sosial perusahaan, tidak hanya
sekedar diketahui oleh unit manajemen, namun juga harus disosialisasikan kepada masyarakat
sasaran, agar secara timbal balik setiap pihak dapat mengerti hak, kewajiban dan peran masing-
masing dalam usaha pengelolaan sumberdaya hutan, dan juga sebagai sarana kontrol antar pihak
yang berkepentingan.
Kegiatan sosialisasi kepada masyarakat mengenai hak dan kewajiban pemegang izin terhadap
masyarakat dalam mengelola SDH dilakukan oleh Unit Manajemen baik secara formal maupun
informal. Sosialisasi formal dilaksanakan langsung kepada masyarakat dengan mengundang seluruh
unsur yang ada dalam masyarakat seperti aparat desa, tokoh adat, dan tokoh masyarakat.
Berdasarkan hasil verifikasi lapangan di desa-desa sekitar UM, biasanya sosialisasi secara formal
dilakukan ketika akan pembukaan RKT baru dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Sedangkan secara
informal dilakukan pada setiap kesempatan oleh personel UM di lapangan kepada perorangan, dan
tokoh masyarakat terutama yang berkaitan dengan hak hak masyarakat.
Tabel V.S-13. Sosialisasi yang dilaksanakan PT Wijaya Sentosa
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 216 dari 324
No Tanggal/Tahun Materi Tempat Jumlah Peserta
I 2015
1 21 April 2015 Rencana Kerja Perusahaan Di Areal Hak Ulayat Kampung Werianggi
II 2016
1 6 Agustus 2016
: Visi dan Misi PT Wijaya Sentosa, Rencana Kerja Perusahaan Tahun RKT 2017, Rencana Kerja CSR dari Departemen Kelola Sosial & Humas, Harga pembayaran kubikasi setiap jenis kayu sesuai dengan SK gubernur Propinsi Papua Barat No.5 tahun 2014 pada tanggal 28 Februari 2014, menentukan titik koordinat tempat-tempat sacral keramat, dan dusun sagu oleh masyarakat adat pada blok RKT 2017 untuk kemudian dimasukkan dalam peta kerja perusahaan, perlindungan terhadap flora dab fauna dilindungi menurut UU No.7 tahun 1999, CITES,IUCN dari aktifitas buruan
41
2 10 Mei 2016 Program CSR 2016 Demplot Pertanian Menetap & Koperasi Kelompok Tani,
Balai Desa Siwosawo Dusner
21
III 2017
1 06-Januari-2017 Pertemuan Pemilik Hak Ulayat Tahun RKT 2017
Balai Pertemuan Kampung Sandey
49
2 23 Februari 2017 Kampaye Perlindungan Flora-Fauna dilindungi pada anak-anak
Camp 19 24
3 7 Maret 2017 Pengendalian kebakaran hutan dan lahan
Balai Pengendalian perubahan iklim & Kebakaran Hutan
15
4 03 April 2017 Pemilik Hak ulayat masyarakat Adat Kampung Werianggi dan Kampung Tamoge(koordinasi Rencana Kerja Perusahaan RKT 2018)
Kampung Werianggi, Distrik Nikiwar
18
5 10-11 November 2017
Tata Batas Tahap I IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa
Kampung Sadey Kampung Sombokoro Kampung Werianggi Kampung Nanimori Kampung Dusner
4 8
21 14 6
6 27 Januari 2018 Program CSR (Demplot Pertanian Menetap)
Balai Desa Kampung Simei
29
7 03-februari 2018 Pembahasan Tata Batas (hak makan) di blok RKT 2018
Camp 25
8 15 Maret 2018 Batas areal IUPHHK-HA PT Wijaya sentosa
Kampung Werianggi & Kampung Tamoge
18
9 15 Maret 2018 Perlindungan dan Pengamanan Hutan Di Kampung Werrianggi & Kampung Tamoge
Kampung Werianggi & Kampung Tamoge
18
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 217 dari 324
IV 2018
1 27 Januari 2018 Sosialisasi Program CSR (Demplot Pertanian Menetap) di Kampung Simei
Balai Kampung Simei
29
2 03 Februari 2018 Pertemuan dengan masyarakat pemilik hak ulayat menyangkut tata batas di blok RKT 2018
Kantor Departemen Kelola social dan Humas
25
3 17 Desember 2018 Sosialisasi Keamanan dan Ketertiban
Pos Brimob Camp Simei
37
4 15 Maret 2018 Sosialisasi Perlindungan & Pengaman Hutan
Kampung Werianggi 20
5 15 Maret 2018 Sosialisasi Batas Areal IUPHHK-HA PT Wiajaya Sentosa
Kampung Werianggi 18
6 06 April 2018 Sosialisasi Program CSR Untuk Peningkatan Ketrampilan Masayrakat (magang Mekanik) di Kampung Werianggi & Kampung Tamoge.
Balai Kampung Tamoge
32
7 06 April 2018 Sosialisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kampung Werianggi & Kampung Tamoge
Balai Kampung Tamoge
48
8 10 Aprili 2018 Sosialisasi Program CSR Untuk Peningkatan Ketrampilan Masayrakat (magang Pertukangan) di Kampung Siwosawo-DUsner dan Kampung Muandarisi
Balai Kampung Siwo-sawo-Dusner
26
9 19 April 2018 Sosialisasi Tindak Lanjut Program CSR Penguatan Kelompok Usaha Bersama (Pasar Logpond) di Kampung Siwosawo-Dusner dan Muandarisi
Balai Kampung Muandarisi
52
10 12 Mei 2018 Sosialisasi Batas Areal IUPHHK-HA PT wijaya Sentosa
Balai Kampung Nanimori
44
11 12 Mei 2018 Sosialisasi Perlindungan & Pengaman Hutan
Balai Kampung Nanimori
40
12 24 Mei 2018 Sosialisasi Tindak lanjut Program CSR Penguatan Kelompok Usaha Bersama (pasar Logpond) logpond Simei
Kantor Departemen Kelola social & Humas PT Wijaya Sentosa
19
13 25 Juni 2018 Sosialisasi Tindak Lanjut Program CSR Untuk Demplot Pertanian meneta kampong Simei (tahap II)
Kantor Departemen Kelola social & Humas PT Wijaya Sentosa
23
14 19 September 2018 Sosialisasi Rencana Renovasi Dermaga Kayu Logpond Simei Menjadi Dermaga Beton
Kantor Departemen Kelola social & Humas PT Wijaya Sentosa
17
15 29 Agustus 2019 Pertemuan dengan Masyrakat Membahas RKT 2019
Kantor Departemen Kelola social & Humas PT Wijaya Sentosa
29
16 04 Desember 2018 Sosialisasi Aturan Untuk Tamu dan Masyarakat dalam Memasuki areal Kerja Worksop PT Wijaya Sentosa
Balai Kampung Simei
35
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 218 dari 324
17 04 Desember 2018 Sosialisasi Perlindungan & Pengaman Hutan
Balai Kampung Simei
34
V Tahun 2019
1 08 Januari 2019 Sosialisasi Program Pertanian Menetap Kampung Werianggi
Wetere Kampung Werrianggi
17
2 21 Januari 2019 Penetapan Kawasan Lindung di Kampung Dusner
Balai Kampung Dusner
45
3 10 Juli 2019 Pertemuan dengan pemilik hak ulayat RKT 2019
Kampung Simei
Terdapat notulen Pertemuan dengan masyarakat adat pemilik Hak Ulayat RKT 2019 yang ditanda tangani (Pemilik Hak ulayat, Pertuanan Kampung Werianggi, Kepala Suku Besar Ku-riwamesa, Manager Camp
4 23 Juli 2019 Rencana kerja tahunan – RKT 2020 (Tahap I)
Kampung Simei 12
5 24 Agustus 2019 Rencana Kerja Tahunan – RKT 2020 (Tahap II)
Kampung Simei 30
6 05 Desember 2019 Perlindungan & Pengamanan Hutan Kampung Simei 27
7 05 Desember 2019 Penetapan Kawasan Lindung Kampung Simei 28
8 05 Desember 2019 Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) RKT 2020
Kampung Simei 27
9 07 Desember 2019 Sosialisasi Akhir rencana Kerja Ta-hunan –RKT 2020 (pembayaran SINARA Rkt 2020)
Kampung Simei 22
10 15 Desember 2019 Kelas Flora & Fauna – Sekolah Alam Simei
Ruangan Serbaguna PT
WIJAYA SENTOSA
Terdapat Laporan Kegiatan Flora &
Fauna sekolah Alam Simei,2019
VI Tahun 2020
11 Sosialisasi Awal Rencana Kerja Ta-hunan RKT 2021
Sosialisasi Awal Rencana Kerja Ta-hunan RKT2021
Kampung Simei 31
13 Perlindugan & Pengamanan Hutan
Perlindungan & Pengamanan Hutan Kampung Dusner 36
Hasil wawancara dengan tokoh masyarakat dan kepala kampong diketahui bahwa sosialisasi yang
dilaksanakan belum efektif memberikan pemahaman terhadap materi yang disampaikan. Belum
dilakukan pelibatan secara menyeluruh terhadap masyarakat.
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat mengenai hak dan
kewajibannya
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 219 dari 324
Rekomendasi :
Sosialisasi dilaksanakan dengan mengunakan media yang lebih komunikatif untuk memudahkan
pemahaman terhadap materi yang disampaikan.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Sedang
Alat Penilaian (Verifier 4.2.4)
Realisasi pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat/ implementasi hak-hak dasar
masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam pengelolaan SDH
Hasil Verifikasi
Berdasarkan penelusuran dokumen Penilikan 2020, pihak PT Wijaya Sentosa melakukan real-
isasi pemenuhan tanggung jawab social yang di implementasikan dalam kegiatan sebagai berikut
ini :
Kelola Sosial
Realisasi pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat/ implementasi hak-hak dasar
masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam pengelolaan SDH di implementasikan
dalam Recana Operasional Kelola Sosial dan Realisasi Kelola Sosial tiap tahun, terdapat lima
Aspek dan jenis kegiatan sebagai berikut :
1. Penanggulangan dan Penyelesaian konflik.
2. Penguatan Kelembagaan Sosial dan ekonomi Masyarakat
3. Bantuan Prasarana Umum
4. Pelayanan Pendidikan dan Sosial
5. Operasional dan Pengembangan
Berikut laporan Realisasi Kelola Sosial PT Wijaya Sentosa dari tahun 2015-2019 sebagai berikut:
Tabel V.S-14. Rencana Realisasi Kelola Sosial 2015-2019
No
Aspek dan Jenis
Kegiatan
Tahun Rencana Realisasi Prosentase
1 Penanggulangan dan
Penyelesaian konflik 2015 10,579,956,100 10,571,146,100
2016 10,165,000,000 7,389,876,600
2017 10,821,870,400 8,688,292,550
2018 8,017,000,000 8,543,258,300
2019 9,934,500,300 8,139,592,750
2020 8,389,402,917
2
Penguatan
Kelembagaan Sosial
dan ekonomi
2015 3,354,500,000 3,414,317,500
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 220 dari 324
Masyarakat
2016 3,633,632,750 3,820,776,208
2017 2,404,400,000 2,511,496,500
2018 2,057,000,000 2,413,877,500
2019 2,461,400,000 2,236,111,000
2020 2,418,900,000
3 Bantuan Prasarana
Umum 2015 2,037,181,000 2,033,286,730
2016 664,000,000 576,759,962
2017 194,000,000 158,085,000
2018 202,000,000 1,782,751,000
2019 1,236,000,000 415,095,500
2020 270,000,000
4 Pelayanan Pendidikan
dan Sosial 2015 277,000,000 252,821,360
2016 267,000,000 220,357,848
2017 262,000,000 351,463,339
2018 496,000,000 1,392,198,842
2019 1,460,000,000 896,583,341
2020 888,000,000
5 Operasional dan
Pengembangan 2015 590,949,600 585,650,600
2016 26,500,000 24,655,000
2017 26,500,000 23,680,000
2018 26,500,000 25,564,000
2019 427,500,000 622,773,000
2020 434,500,000
Tabel V.S-15. Laporan Realisasi Kelola Sosial PT Wijaya Sentosa dari tahun 2015-2019
Tahun Rencana Realisasi
2014 4,563,350,000,00 15,369,870,835,00
2015 16,839,586,700,00 16,857,222,290,00
2016 14,745,132,750,00 12,032,425,618,00
2017 13,708,770,400,00 11,733,017,389,00
2018 10,789,500,000,00 14,157,649,642,00
2019 15,519,400,300 12,310,155,591
2020 12,400,802,917
SINARA
Ritual Adat adalah prosesi adat untuk meminta ijin kepada sang pemilik alam sebelum melakukan
kegiatan operasional perusahaan dimana diyakini bahwa dengan proses ini akan mendapatkan
kelancaran dalam kegiatan – kegiatan perusahaan serta terhindar dari mara bahaya. Ritual Adat
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 221 dari 324
dari masing – masing kampung berbeda – beda. Sinara diartikan sebagai ketok pintu (permintaan
ijin) dari pihak perusahaan kepada masyarakat adat untuk bekerja di wilayah adat mereka. Sinara
dilakukan setiap tahun sebelum memasuki awal RKT. Wujud dari Sinara disesuaikan dengan per-
mintaan masyarakat adat bisa dalam bentuk fisik (misalnya kendaraan dll) atau dalam bentuk dana
(uang). Dalam Areal kerja PT Wijaya Sentosa, Sinara ditandai dengan pembayaran Sinara kepada
masyarakat adat sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah). Berikut adalah tabel pem-
bayaran SINARA yang dilakukan oleh PT Wijaya Sentosa dari tahun 2015 :
Tabel V.S-16. Rekap Pembayaran SINARA
Tahun Periode Pembayaran Biaya
2015 Berita Acara Pembayaran Acara Sinara (RKT) untuk tahun 2016
areal hak ulayat kampong Siwosawo –Dusner, Kampung Simei-
Dusner, Kampung Simei & Kampung Werianggi, 04 September
2015
30.000.000,-
2016 Rencana Kerja Tahunan (RKT) untuk tahun 2017 areal hak ulayat
kampong Siwosawo –Dusner, Kampung Sombokoro, Kampung
Sandey Dan Kampung Werianggi, 07 Januari 2017
30.000.000,-
2017 Rencana Kerja Tahunan (RKT) untuk tahun 2018 areal hak ulayat
kampong Werianggi, Kampung Tamoge & Kampung Simei, 05
Desember 2017, 03 September 2018
30.000.000,-
2018 Rencana Kerja Tahunan (RKT) untuk tahun 2019 areal hak ulayat
kampong Werianggi, Kampung Tamoge & Kampung Simei, 03-09-
2018
30.000.000,-
2019 Rencana Kerja Tahunan (RKT) untuk tahun 2020 areal hak ulayat
kampong Simei, Kampung OBO, Kampung Naramasa, dan Kam-
pung Werianggi, 07-12-2019
30.000.000,-
Fee Konpensasi
Fee konpensasi adalah pemberian hak pemilik ulayat terhadap produksi kayu yang dihasilkan
pada lokasi pemilik ulayat. Pembayaran dilakukan sesuai dengan hasil kesepakatan antara
perusahaan dengan masyarakat pemilik ulayat. Sesuai dengan keputusan SK Gubernur
No.5/2014 Pada pasal 3 disebutkan Standar pemberian Fee kompensasi produksi yang nilai
diatas ketentuan SK Gubernur No.5/2014 Tahun 2014 (Standar Pemberian Konpensasi bagi
Masyarakat Adat atas kayu pada areal Hak Ulayat di Provinsi Papua Barat. Dengan Standar
Biaya Konpensasi :
- Kelompok Kayu Indah : Rp. 150.000/M3
- Kelompok Jenis Mebau : Rp. 100.000/M3
- Kelompok Jenis Meranti : Rp. 40.000/M3
- Kelompok Rimba Campuran : Rp. 40.000/M3
- Kayu Bulat Kecil/Bakau : Rp. 10.000/M3
Pada tahun 2014 telah dilakukan surat perjanjian bersama No 01/SPB/CAMP SIMEI/2014 terkait
pasal 3 point 2 SK gubernur No.5/2014 standar biaya konpensasi sebagaimana dimaksud harga
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 222 dari 324
minimum PT Wijaya Sentosa memberikan kebijkan kepada masyarakat Pemilik Hak Ulayat
dalam areal HPH PT Wijaya Sentosa sebagai kebijakan kenaikan harga Per Kubikasi yang
berlaku di areal HPH PT Wijaya Sentosa dengan ketentuan kesepakatan bersama ini sebagai
berikut :
- Kayu Jenis Merbau : Rp. 10.000,-/M3
- Kelompok Jenis Meranti : Rp. 5.000,-/M3
- Kelompok Rimba Campuran : Rp. 5.000,-/M3
Tabel V.S-17. Pembayaran Fee Konpensasi
Tahun Periode Kampung Total Hak Ulayat/Ta-
hun
2013
Februari – April 2013
Simei, Dusner 4,146,004,200 Mei – Juli 2013
Agustus – Oktober 2013
2014
November – Januari 2014
Simei, Dusner, Muan-darisi, Dusner
12,662,034,000 Februari – April
Mei – Juli 2014
Agustus – Oktober 2014
2015
Desember 2014 –Februari 2015
Simei, Dusner 10,114,956,100 Maret – Mei 2015
Juni – Agustus 2015
September – November 2015
2016
Desember 2015 –Februari 2016
Simei, Dusner, Weri-anggi
7,015,691,600 Maret – Mei 2016
Juni – Agustus 2016
September – November 2016
2017
Desember 2016 –Februari 2017
Werianggi, Som-bokoro, Sandey
8,163,282,550 Maret – Mei 2017
Juni – Agustus 2017
September – November 2017
2018
Desember 2017- Maret 2018 Werianggi, Som-bokoro, Sandey
8,218,637,300 April – Juni 2018
Juli – September 2018
2019
Januari – Maret 2019 & April – Juni 2019 Werianggi, Som-
bokoro, Sandey 7,735,180,750 Juli September 2019
Oktober – Desember 2019
Total 58,055,786,500
Rekap Pembayaran Konpensasi Sewa Logpond Simei
Pemberian Kompensasi bagi Masyarakat Adat Atas Kayu pada Areal Hak Ulayat di Provinsi Papua
Barat. Adapun hasil pembayaran kompensasi hak ulayat, pemakaian logpond dan jalan mainroad
kepada masyarakat adat dari tahun 2014 hingga 2018 adalah sebagai berikut
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 223 dari 324
Tabel V.S-18. Pembayaran konpensaisi Logpond Simei dan pembayaran pemakaian sewa
jalan main road
Tahun Periode Logpond Jalan MainRoad
Simei Sineki
2012 Agustus 2012 – Oktober 2012
25,000,000 25,000,000
2013 November 2012- Januari 2013
25,000,000 25,000,000
Februari 2013 – April 2013 25,000,000 25,000,000
Mei – Juli 2013 25,000,000 25,000,000
Agustus – Oktober 2013 25,000,000 25,000,000
2014 November 2013- Januari 2014
25,000,000 25,000,000
Februari – April 2014 25,000,000 25,000,000
Mei – Juli 2014 25,000,000 25,000,000
Agustus – Oktober 2014 25,000,000 25,000,000
2015 November 2014- Januari 2015
30,000,000 12,500,000 25,000,000
Februari – April 2015 30,000,000 12,500,000 25,000,000
Mei – Juli 2015 30,000,000 12,500,000 25,000,000
Agustus – Oktober 2015 30,000,000 12,500,000 25,000,000
2016 November 2015- Januari 2016
30,000,000 12,500,000 25,000,000
Februari – April 2016 30,000,000 12,500,000 25,000,000
Mei – Juli 2016 30,000,000 25,000,000
Agustus – Oktober 2016 30,000,000 25,000,000
2017 November 2016- Januari 2017
30,000,000 25,000,000
Februari – April 2017 30,000,000 25,000,000
Mei – Juli 2017 30,000,000 25,000,000
Agustus – Oktober 2017 30,000,000 25,000,000
2018 November 2017- Januari 2018
30,000,000 25,000,000
Februari – April 2018 30,000,000 25,000,000
Mei – Juli 2018 30,000,000 25,000,000
Agustus – Oktober 2018 30,000,000 25,000,000
2019 November 2018- Januari 2019
30,000,000 25,000,000
Februari – April 2019 30,000,000 25,000,000
Mei – Juli 2019 30,000,000 25,000,000
Agustus – Oktober 2019 30,000,000 25,000,000
November 2019- Januari 2020
30,000,000 25,000,000
Total 855,000,000 75,000,000 750,000,000
Kesepakatan Bersama Sewa Menyewa perahu
Sebagai upaya mengembangkan hubungan baik dan partisipasi masyarakat setempat dalam
kegiatan perusahaan, maka PT Wijaya Sentosa bekerjasama dengan beberapa masyarakat pem-
ilik perahu dalam penyediaan jasa angkutan laut. Kerjasama tersebut berjalan dengan sistem
sewa per jalur perjalanan (trip) setiap pemakaian sesuai kebutuhan perusahaan dengan biaya
sewa yang telah disepakati. Selain biaya sewa perusahaan juga menanggung bahan bakar minyak
(BBM), disesuaikan dengan jarak trip yang ditempuh
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 224 dari 324
Tabel V.S-19. Sewa Menyewa Perahu
Tahun Total Biaya Sewa/Tahun
2015 134,545,000,-
2016 145,910,000,-
2017 141,630,000,-
2018 170,600,000,-
2019 196,000,000,-
Nilai belanja Kebutuhan dapur
Pada tahun 2019 rata-rata belanja perusahaan telah mencapai Rp. 70 juta rupiah pada setiap
bulannya atau rata rata 8-9 juta per hari pasaran. Nilai ini belum termasuk dari belanja langsung
dari para karyawan dan istri-istri karyawan yang memasak sendiri. Diperkiraan (sesuai studi SIA)
nilai transaksi yang sesungguhnya terjadi pada kelompok pedangan tersebut 120 persen dari bel-
anja perusahaan.
Tabel V.S-20. Nilai Belanja Kebutuhan dapur Tahun 2019
No Bulan Nilai Total
1 Januari 75,214,000 75,241,000
2 Februari 79,395,000 154,609,000
3 Maret 103,000,000 257,609,000
4 April 62,635,000 320,234,000
5 Mei 84,050,000 404,284,000
6 Juni 74,180,000 478,464,000
7 Juli 68,189,500 546,653,500
8 Agustus 64,110,000 610,763,500
9 September 70,187,000 680,950,500
10 Oktober 81,997,500 762,948,000
11 November 63,669,000 826,617,000
12 Desember 50,774,000 877,391,000
Total 877,391,000
Tabel V.S-21. Total belanja dapur.
Tahun Total Biaya Belanja/Tahun
2014 646,356,000,-
2015 676,993,800,-
2016 820,457,000,-
2017 784,560,000,-
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 225 dari 324
2018 837,569,000,-
2019 877,391,000,-
Kesempatan Kerja
Adanya kegiatan operasional IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa dengan areal yang relatif luas
(130.755 Ha), dibutuhkan tenaga kerja dengan jumlah dan kualifikasi yang memadai. Untuk itulah
PT Wijaya Sentosa merekrut tenaga kerja dengan jumlah dan kualifikasi sesuai kebutuhan. Hal ini
tentu berdampak kepada peningkatan kesempatan kerja dari masyarakat setempat terutama dari
kampung sekitar areal operasional.
Berdasarkan data karyawan PT Wijaya Sentosa, per Desember 2019 jumlah karyawan yang be-
rasal dari putra – putri daerah (Papua) sebanyak 75 (tujuh puluh lima) orang yang berasal dari
kampong/desa Dusner 18 orang, Logpond 21 orang, Manokawari 1 orang, muandarisi 1orang,
Obo 1 orang, Sandei 7 orang, Simeri 16 orang, Siwo-sawo 1orang, Sobiar 2 orang, Werianggi 2
Orang, Yapete 1 Orang, Yopmios 1 orang. Karyawan local tersebut terdiri dari 72 laki laki dan 3
perempuan.
Hasil kunjungan lapangan di kampong, Werianggi pembinaan terikait dengan program CD/CSR
pelu ditingkatkan dan dilakukan secara terprogram.
Kesimpulan:
Sesuai dengan dokumen RO dan Realisasi Kelola social 2019 telah dilaksanakan , namun sesuai
SK IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa No. SK.33/Menhut-II/2013 belum terdapat program yang dibu-
tuhkan masyarakat seperti : 1) Pembinaan dan mengembangkan koperasi karyawan dan/atau
KUD dan/atau Koperasi Primer di sekitar areal kerjanya 2). Peningkatan kapasitas /pelatihan ket-
rampilan (pertukangan).
Rekomendasi :
Terus mendorong terbentuknya koperasi karyawan disekitar areal kerjanya.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Sedang
Alat Penilaian (Verifier 4.2.5)
Ketersediaan laporan/dokumen terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial pemegang izin
termasuk ganti rugi
Hasil Verifikasi
Perusahaan telah mengimplementasikan kegiatan program sosial yang didokumentasikan dalam
Laporan Realisasi Program CSR Departemen Kelola Sosial Pada RKT 2. Dalam dokumen
tersebut telah diuraikan realisasi kegiatan meliputi jenis kegiatan, waktu pelaksanaan, lokasi,
serta dana yang dikeluarkan. Kegiatan tersebut meliputi pembayaran fee kompensasi hak ulayat,
ganti rugi tanaman/kebun/lahan, ketuk pintu pembukaan blok RKT, pembangunan perumahan
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 226 dari 324
masyarakat dan tempat ibadah, serta kegiatan sosial lainnya. Bukti realisasi tersebut
didokumentasikan dalam Berita Acara Pembayaran maupun Penyerahan bantuan yang
ditandatangani oleh pihak perusahaan dan pihak penerima serta saksi-saksi.
Berdasarkan hasil kajian dokumen bahwa seluruh kegiataan terkait tanggung jawab sosial UM
terhadap masyarakat telah didokumentasikan beberapa contoh bertita acara sebagai berikut:
Tabel V.S-22. Contoh Berita Acara Bantuan Kepada Masyarakat
Tahun Berita Acara
2014 - Berita Acara Penyerahan Bantuan Pembangunan perumahan kepada masyarakat di
sekitar logpond Simei, distrik Kuriwamesa-Kabupaten Teluk Wondama, 10 Ferbruari
2014
- Berita Acara Pembayaran Bantuan Dana Transportaso ke Manokwari Perwakilan Ma-
sayarakat adat kampong Dusner & Kampung Simei, 20 Februari 2014
- Berita Bantuan Penyaluran sarana Air bersih di kampong Simei Sobiar- Distrik Ku-
riwamesa, 04 Maret 2014.
2015 - Berita Acara Penyerahan Bantuan Pembangunan Jalan Dusner-Simei Distrik Ku-
riwamesa-Kabupaten Teluk Wondama, 28 Agustus 2015
- Berita acara Penyerahan Bantuan Penimbunan Rawa untuk areal pemukiman kampong
Muandarisi Distrik Kuriwamesa-Kabupaten Teluk Wondama, 28 Agustus 2015
- Berita Acara Penyerahan Bantuan sarana sekolah Kepada sekolah SD, negeri Sobiar
Kampung Simei- Distrik Kuriwamesa, 11 Mei 2015
2016 - Beita Acara penyerahan bantuan material plywood untuk pembangunan rumah tingga
anak sekolah dari kampong Dusner Wasior Kota 23 Oktober 2019
- Berita acara Penyerahan bantuan drainase sungai & perluasan areal kamoung Dusner
Dsitrik kuri Wamesa, 21-03-2019
- Berita acara peyerahan bantuan peminjamamn alat untuk perluasan areal pemukiman
7 fDrrvice jalan jmpung simei dissssytik Kuri mawsa, 02.02.2016
2017 - Berita Acara Pembayaran Bantuan Distribusi Gereja Kepada Gereja Pentakosta elim
Kamung Simiei, 22 September 2017
- Berita acara Pembayaran Bantuan Distribusi Gereja Kepada Gereja Pentakosta Elshadi
Kampung Dusner, 18 September 2017
- Berita acara Penyerahan Bantuan Kayu Bulat untuk Pembuatan Perahu Gereja Get-
zemani sandey, 16 November 2017
2018 - Berita Acara Penyerahan Bantuan Perluasan Areal Pemukiman & Perbaikan Drainase
Pantai Kampung Siwosawo- Dusner, 09 maret 2018
- Berita Acara Penyerahan Bantuan Pondok Kebun Untuk Masyarakat Logpond, 22 Maret
2018
- Berita Acara Penyerahan Bantuan Service Jalan Simei-dusner Menghubungkan jalan
kampong Simei dan Kampung Siwosawo Dusner, 09 Maret 2018
2019 - Berita acara Pemberian Bantuan tangka penampungan air (profil tank-1100 liter untuk
kebun Km02 tanggal 01 Februari 2019
- Berita Acara Pemberian bantuan renovasi rumah tinggal yang terkena musibah ke-
bakran an 3 orang tanggal 22 April 2019
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 227 dari 324
- Berita Acara Pemberian bantuan material untuk renovasi gereja GKI bethel Dusner,
tanggl 28 Juni 2019
- Berita Acara Bantuan Service Jalan Simei- Dusner yang menghubungkan kampong
simei dan kampong Dusner –Muandarisi tanggal 14 Desember 2019
Tabel V.S-23. Contoh Berita acara Ganti Rugi
Tahun Berita Acara
2014 - Berita Acara Pembayaran Ganti Rugi Tanaman Sekitar Logpond Simei 2014 - Berita Acara Pembayaran Kompensasi Hak Ulayat Masyarakat Kuriwamesa 2014 - Berita Acara Pembayaran Bantuan Dana Transportasi Ke Manokwari Perwakilan
Masyarakat Adat Kampung Dusner & Kampung Simei 2014 - Berita Acara Penyerahan Bantuan Pembangunan Perumahan Kepada Masyarakat Di
Sekitar Logpond Simei Distrik Kuriwamesa 2014 - Berita Acara Pembayaran Acara Sinara RKT 2013-2014
2015 - Berita Acara Pembayaran Pemilik Hak Ulayat Kayu Kampung Simei Sinara RKT 2015
- Berita Acara Pembayaran Bantuan Dana Kepada Jemaat GKI “Bethel Dusner” dan Gereja Pentakosta Elshadai Kampung Dusner setiap bulan
- Berita Acara Pembayaran Penyelesaian PenggusuranTanaman di KM 14 dan 15
- Berita Acara Pembayaran Acara Sinara RKT 2015
2016 - Berita Acara Pembayaran Konpensasi Hak Ulayat Masyarakat Kuri Wamesa periode Desember 2015- Februari 2016 & Maret-Mei 2016
- Berita Acara Pembayaran Konpensasi Hak Ulayat Masyarakat Kuri Wamesa periode Juli – Agustus 2016.
- Berita Acara Pembayaran Konpensasi Hak Ulayat Masyarakat Kuri Wamesa periode September –November 2016
- Berita Acara Pembayaran Pemakaian Sewa Jalan Main Road Periode bulan November 2015- Januari 2016
- Berita Acara Pembayaran Pemakaian Sewa Jalan Main Road Periode bulan Mei-Juli 2016
- Berita Acara Pembayaran Pemakaian Sewa Jalan Main Road Periode bulan Agustus – Oktober 2016
- Berita Acara Pembayaran Pemakaian Sewa Logpond SImei Periode bulan November 2015 – Januari 2016.
- Berita Acara Pembayaran Pemakaian Sewa Logpond SImei Periode bulan Mei 2016 – Juli 2016
- Berita Acara Pembayaran Pemakaian Sewa Logpond SImei Periode bulan Agustus 2016 – Oktober 2016
- Berita Acara Pembayaran Acara Sinara RKT 2016 untuk areal hak ulayat kampung siwosawo-Dusner, Kampung Simiei & Kampung Werianggi
- Surat Kesepakatan Bersama Dalam hal Pengelolaan Hasil Hutan Kayu No. 01/SPB/CAMP Simei/2016.
- Berita Acara Penyerahan Bantuan Perbaikan Drainase Sungai & Perluasan Areal Kampung Dusner Distrik Kuriwamesa- Kabupaten Teluk Wondama, 2016
- Berita Acara Penyerahan Bantuan Pemeliharaan/Perbaikan Jalan & Jembatan lintas kampung (± 40 Km dari blok RKT 2016 S/D kampung Werianggi & Tamoge) Distrik Nikiwar-Kabupaten Teluk wondama, 2016.
- Berita Acara Penyerahan Bantuan Peminjaman Alat Untuk Perluasan Areal Pemukiman & Service Jalan Kampung Simei Distrik Kuriwamesa – Kabupaten Teluk Wodama, 2016
- Berita Acara Peyerahan Bantuan Material Plywood untuk pembangunan rumah tinggal anak sekolah dari kampung Dusner di Wasior Kota, 2016
2017 - Berita Acara Pembayaran Acara Sinara RKT 2017 untuk areal hak ulayat kampung siwosawo-Dusner, Kampung Sombokoro, Kampung Sandey dan Kampung Werianggi
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 228 dari 324
- Berita Acara Kesepakatan tata batas Kawasan Dusun sagu Upure dalam lok RKT 2017 areal hak ulayat kampung Dusner, Sandey & Sombokoro
- Berita Acara Kesepakatan Tata batas kawasan Sakral/Keramat Gua Tengkorak dalam Blok RKT 2017 areal hak ulayat kampung sombokoro & Kampung Sandey, 2017
- Berita Acara Kesepakatan Bersama Tata Batas hak ulayat Dusner/Warumba-Som-bokoro/Sandey Kampung Siwosawo/Dusner-Kampung Sombokoro/Sandey pada RKT 2017 PT Wijaya Sentosa
2018 - SINARA RKT 2018 Kampung Werrianggi & Kampung Tamoge 05-12-2017. - Berita Acara Pembayaran Konpensasi Ulayat Masyarakat Kuriwamesa Desember 2016-
Februari 2017 & Maret – Mei 2017 - Berita Acara Pembayaran Konpensasi Ulayat Masyarakat werianggi Desember 2016-
Februari 2017 & Maret – Mei 2017 - Berita Acara Pembayaran Pemakaian Sewa Logpond Simei Februari-April 2017, Mei-
Juli 2017, - BA Pemakaian sewa jalan Main Road Februari-April 2017, Mei-Juli 2017
2019 - SINARA Rencana Kerja Tahunan (RKT) untuk tahun 2019 areal ulayat kampung Wer-rianggi, Kampung Tamoge & Kampung Simei 03 September 2018
- Berita Acara Pembayaran Kompensasi Hak Ulayat Masyarakat Werianggi Periode Juli – September 2019 sesuai SK Gubernur Provinsi Papua barat No.5 tanggal 28 Februari 2014 28 Februari 2019
- Berita Acara Pembayaran Kompensasi Hak Ulayat Masyarakat Werianggi Periode Juli – September 2019 sesuai Kesepakatan Bersama No.01/SPB/Camp Simei/2014 tanggal 24 Mei 2014 , 28 Februari 2019
- Berita Acara Pembayaran Pemakaian Sewa Logpond Simei Agustus – Oktober 2019, 04 November 2019
- BA Pemakaian sewa jalan Main Road Agustus – Oktober 2019, 04 November 2019
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah memiliki laporan/dokumen yang lengkap terkait pelaksanaan tanggung
jawab sosial pemegang izin termasuk ganti rugi berupa Laporan Realisasi Program CSR dan
Berita Acara Pembayaran/Penyerahan Bantuan
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Baik
Kesimpulan Indikator :
Kesimpulan Indikator 4.2. :
Indikator Verifier Bobot
Verifier
Nilai Aktual
Verifier
Nilai Tertimbang
Verifier
Nilai
Maksimal
Verifier
4.2 4.2.1. D 2 3 6 6
4.2.2. D 2 3 6 6
4.2.3. D 2 2 4 6
4.2.4. D 2 2 4 6
4.2.5. D 2 3 6 6
Jumlah 26 30
Prosentase 26/30*100% 86,66%
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 229 dari 324
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai kematangan/bobot indikator seperti pada tabel
diatas dan tidak terdapat Verifier Dominan yang bernilai buruk maka dapat disimpulkan bahwa
indikator 4.2. mempunyai nilai bobot “Baik”.
Indikator 4.3.
Mekanisme dan Implementasi Distribusi Manfaat yang Adil antar Para Pihak
Narasumber :
1. Martolomius (Kelola Sosial)
2. Naftalia Banga Padang(Kelola Sosial)
3. Candra Runa (Kelola Sosial)
4. Martinus Tatiorim ( Masyarakat Desa Werrianggi)
5. Aleks Robby Kurube ( Masyarakat Desa Werrianggi)
6. Abraham ( Masyarakat Desa Werrianggi)
Alat Penilaian (Verifier 4.3.1)
Ketersediaan data dan informasi masyarakat hukum adat dan/masyarakat setempat yang
terlibat, tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH
Hasil Verifikasi
Berdasarkan penelusuran dokumen hasil penilkan I 2020, PT Wijaya Sentosa memiliki data dan
informasi masyarakat hukum adat/masyarakt yang terlibat tergantung dan terpengaruh oleh aktifi-
tas pengelolaan Sumber Daya Hutan dengan data sebagai berikut :
Dokumen Informasi masyarakat
Laporan Penilaian Dampak So-sial/Sosial Impact Assesment (SIA) IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa kerjasama The Borneo Initiative, Wana Aksara Kabu-paten Teluk Wondama , Provinsi Papua Barat April, 2015.
identifikasi Kampung, Kependudukan, Sosial ekonomi Sosial budaya juga menjelaskan mengenai Hasil Penilaian dampak Sosial Seperti :
1. Peningkatan kesempatan kerja 2. Peluang Berusaha 3. Pendapatan Masyarakat 4. Aksesibilitas Masyarakat 5. Sarana dan Prasarana Umum 6. Pendidikan Masyarakat 7. Kesehatan Masyarakat 8. Konflik dan Kerjasama Masyarakat dengan perusahaan 9. Persepsi Masyarakat terhadap perusahaan 10. Pemenuhan Hak Pekerja 11. Kontribusi Kepada Pendapatan pemerintah 12.Dan kesimpulan dan rekomendasi.
Laporan Arahan Rencana Kelola Sosial IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa kerjasama The Borneo Initiative, Wana Aksara April, 2015.
Berisi tentang gambaran umum unit pengelolaan hutan seperti : le-galitas dan lokasi kegiatan, sejarah pengelolaan, kondisi umum areal kerja, Kondisi Umum Masyarakat sekitar IUPHHK-HA ( kampong kampong di dalam dan sekitar areal IUPHHK-HA), Kependudukan, Mata pencaharian, Pendidikan, sarana Kesehatan, social budaya, pengelolaan hutan, peningkatan kinerja PHPL, Kemenuhan Kewajiban Kepada Negara dan Masyarakat. Dan Arahan Program Kelola Sosial :
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 230 dari 324
1. Landasan Program Kelola Sosial 2. Prioritas Kampung Lokasi Kelola Sosial 3. Prioritas Program Kelola Sosial 4. Pelaksanaan Pengelolaan social 5. Pemantauan
Laporan Survei Sosial Berbasis Participatory Rural Appraisal (PRA) IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa, Kampung Sandey Distrik Windesi, Kampung Sobiar/Simei, Kampung Muan-darisi Distrik Kuri Wamesa, Kam-pung Dusner,Distrik Kuri Wamesa, Kampung Werianggi Distrik Nikiwar, Kampung Tamoge Distrik Nikiwar, Kam-pung Sombokoro Distrik Nikiwar
data pokok kampung (pemerintahan, Letak dan Aksesibilitas, Kependudukan, Etnis dan Agama, Sarana dan Prasarana Kampung, Pendidikan dan Kesehatan, Sejarah Kampung, Sketsa Wilayah Kam-pung, Tansek Kampung, Potensi Sumberdaya Alam dan Pemanfaa-tan oleh Masyarakat, Ragam Mata Pencaharian, Kalender Musim Kegiatan dan kelembagaan masyarakat, juga terdapat identifikasi permasalahan dan gagasan penyelesaian masalah dan peran para pihak.
Laporan Dampak Sosial RKT 2017 dan RKT 2018
Dampak Sosial pengelolaan hutan/pemanfaatan hasil hutan kayu yang dilaksanakan oleh PT Wijaya Sentosa baik Postif dan Negatifnya serta dampak social pada masing masing dampak seperti :
1. Kesempatan Kerja 2. Peluang Usaha (kelompok Usaha Bersama (pasar Log Pond,
Kemitraan Sewa Perahu Masyarakat) 3. Pembayaran Kompensasi dan Kontriusi pendapatan
Pemerintah (hak ulayat, PSDH DR, PBB) 4. Aksesibilitas (akses jalur darat, Tranportasi laut) 5. Bantuan Sosial ( Pelayanan Kesehatan, Pelayanan pendidi-
kan dan Beasiswa,Bantuan Keagamaan dan Adat, Banuan Bahan Makanan, Bantuan sarana Prasarana Umum) dan Rekomendasi
Laporan Dampak Sosial RKT 2019
Dampak Sosial pengelolaan hutan/pemanfaatan hasil hutan kayu yang dilaksanakan oleh PT Wijaya Sentosa baik Postif dan Negatifnya serta dampak social pada masing masing dampak seperti :
Positif :
1. Peningkatan kesempatan Kerja 2. Peningkatan peluang berusaha 3. Peningkatan pendapatan masyarakat 4. Peningkatan Aksesibilitas masyarakat 5. Peningkatan sarana dan prasarana social ekonomi masyara-
kat 6. Peningkatan kesehatan masyarakat 7. Peningkatan Pendidikan Masyarakat
Negatif : 1. Kekhawatiran sebagian masyarakat akan makin sulitnya
mendapatkan binatang buruan dari hutannya 2. Berkurangnya akses masyarakat terhadap kebutuhan kayu
konstruksi untuk tempat tinggal 3. Kekhawatiran akan makin sulitnya mendapatkan bahan baku
pengolahan HHBK bagi sebagian kecil masyarakat yang ak-tifitasnya adalah pemungutan HHBK di Hutan
4. Kekhawatiran terjadinya konflik internal masyarakat atas dis-tribusi manfaat berupa kompensasi kubikasi kayu produksi oleh perusahaan. Dampak timbulnya konflik social terutama
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 231 dari 324
berupa tuntutan masyarakat terhadap perusahaan yang di-anggap melanggar hak ulayat masyarakat adat, melanggar batas situs budaya religi, menyebabkan tanaman rusak ter-gusur, menimbulkan dampak pada air sungai dan dusun sagu, tuntutan besaran kompensasi tuntutan percepatan kegiatan bantuan sarpras
5. Menculnya persepsi nnegatif terhadap perusahaan yang merupakan dampak turunan dari dampak social lain yang bersifat negative terutama kerusakan gangguan pada sum-ber penghidupan masyarakat dan konflik sosial
Kesimpulan.
Perusahaan memiliki data dan informasi mengenai masyarakat hukum adat/masyarakat setempat
yang terlibat, tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH.
Rekomendasi :
Terus melakukan identifikasi HHBK berisi data terkait pemanfaat, hasil, lokasi serta data individu pemanfaat HHBK.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Sedang
Alat Penilaian (Verifier 4.3.2)
Ketersediaan mekanisme peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat
hukum adat dan/atau masyarakat setempat.
Hasil Verifikasi
Berdasarkan verifikasi dokumen, diketahui bahwa PT Wijaya Sentosa memiliki dokumen yang
terkait peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau masyara-
kat setempat, yaitu:
Tabel V.S-24. Mekanisme peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum
adat dan/atau masyarakat setempat
Judul Mekanisme No dan tanggal
Prosedur Pembinaan Kelembagaan Sosial ekonomi Untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
WS-SOS-010 tanggal terbit 01-11-2016 tanggal revisi 01/30-05-2017
Prosedur Corporate Sosial Responsibility WS-SOS-01 tanggal terbit 05-01-2015 tanggal 03/30-05-2017
Prosedur Pegelolaan Dan Pemantauan Terhadap Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu
WS-SOS-009 tanggal terbit 01-11-2016 tanggal revisi 02/24-02-2018
Prosedur sosialisasi Standar Konpensasi Hak Ulayat dan pembayaran Konpensasi Atas Kayu Produksi
WS-SOS-05 tanggal terbit 05-01-2015 tanggal revisi 02/08-03-2019
Dalam wawancara dengan warga terkait mekanisme peningkatan peran serta dan aktivitas
ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat menjelaskan bahwa beberapa
program CD CSR telah berjalan seperti pengutanan pertanian menetap dan sosialisasi
pembentukan koperasi, penyerapan tenaga kerja lokal , pembinaan perdagangan (belanja sayur
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 232 dari 324
& Ikan dari kelompok pedagang masyarakat serta kemitraan sewa perahu penyebarangan
masyarakat. Pemaparan di atas menunjukkan bahwa pihak PT WIJAYA SENTOSA memiliki
mekanisme yang legal, lengkap dan jelas mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas
ekonomi masyarakat.
Kesimpulan:
Perusahaan memiliki mekanisme peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat
hukum adat dan/atau masyarakat setempat yang legal, lengkap, dan jelas.
Norma/Nilai Kematangan Verifier :Baik
Alat Penilaian (Verifier 4.3.3)
Keberadaan dokumen rencana pemegang izin mengenai kegiatan peningkatan peran serta
dan aktivitas ekonomi masyarakat
Hasil Verifikasi
PT Wijaya Sentosa memiliki dokumen rencana kegiatan peningkan peran serta dan aktifitas
ekonomi masyarakat sebagai berikut :
Dokumen Rencana Peningkayan Peran serta dan aktifitas ekonomi masyarakat
Lokasi
SK 33/MENHUT-II/2013 Tentang pe-rubahan keputusan menteri kehu-tanan Nomor SK.624/MENHUT-II/2012 tanggal 7 Nopember 2012 tentang perubahan keputusa menteri kehutanan noor SK 723/MENHUT II?2011 tanggal 20 Desember 2011 Tentang pemberian perpanjangan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan kayu pada Hutan Alam Kepada PT Wapoga Mutiara Timber atas areal hutan Produksi Seluas 299.925 HA di Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Ppaua Barat dan Kabupaten Sarmi Provinsi Papua.
Melakukan Kerjasama dengan koperasi masyarakat setempat paling lambat satu tahun setelah diterimanya izin. (sudah dilakukan sosialisasi terkait koperasi)
-
Laporan Penilaian Dampak So-sial/Sosial Impact Assesment (SIA) IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa ker-jasama The Borneo Initiative, Wana Aksara Kabupaten Teluk Wondama , Provinsi Papua Barat April, 2015.
Rekomendasi :
Kegiatan kelola sosial yang selama ini sudah berjalan dan memberikan dampak positif perlu dilanjutkan terutama yaitu : pem-bayaran dana kompensasi, pem-bayaran ganti rugi kerusakan tana-man masyarakat, bantuan BBM, bantuan pelayanan kesehatan, bantuan honor aparat kam-pung/adat, kerja sama penggunaan long boat masyara-kat. Selain itu beberapa kegiatan lain yang sudah berjalan dan perlu
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 233 dari 324
dilanjutkan serta ditingkatkan kualitasnya dan sedapat mungkin ditingkatkan kuantitasnya sesuai kondisi dan kemampuan perus-ahaan, yakni : penerimana tenaga kerja dari kampung sekitar, pem-berian beasiswa, sarana-prasa-rana pasar base camp, sarana-prasarana umum kampung yang penting, pemetaan batas partisipatif baik antar wilayah adat maupun lokasi-lokasi penting masyarakat. Perlu dikembangkan program baru terutama untuk peningkatan kuali-tas sumber daya manusia dan pengembangan usaha produktif yang berkelanjutan, antara lain : bantuan honor guru, fasilitas pemondokan/mess pelajar di Wa-sior, bantuan kegiatan posyandu (penimbangan dan makanan tam-bahan), budidaya tanaman pan-gan dan tahunan, teknologi seder-hana tepat guna pengolahan hasil hutan/ pertanian
Laporan Arahan Rencana Kelola Sosial IUPHHK-HA –HA PT Wijaya Sentosa kerjasama The Borneo Initiative, Wana Aksara April, 2015
Pemberdayaan Tenaga kerja local
Siwosawo-Dusner, Muandarisi, Simei, Werianggi, Tamoge, Som-bokoro, Sandey dll.
Pengembangan peluang usaha Siwosawo-Dusner, Muan-darisi, Simei, Werianggi, Tamoge, Sombokoro, Sandey dll.
Pengembangan usahatani Siwosawo-Dusner, Muan-darisi, Simei, Werianggi, Tamoge
Bantuan BBM untuk perahu dan listrik kampong
Siwosawo-Dusner, Muan-darisi, Simei, Werianggi, Tamoge, Sombokoro, Sandey
Bantuan angkutan orang dan hasil bumi yang akan di jual kota
Siwosawo-Dusner, Muan-darisi, Simei, Werianggi, Tamoge
Bantuan kayu perahu Siwosawo-Dusner, Muan-darisi, Simei, Sombokoro, Sandey.
Rencana Kelola Sosial 2019 -2020 - Aspek Penanggulangan dan penyelesaian (resolusi konflik social
- Aspek Penguatan Kelembagaan Sosial dan Ekonomi Masyarakat
- Aspek Bantuan Prasaran Umum - Aspek Pelayanan Pendidikan
dan Sosial
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 234 dari 324
- Aspek Operasional dan Pengembangan
Identifikasi Hasil Hutan Bukan kayu Belum terdapat arahan pemanfaa-tan HHBK bagi masyarakat
Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat sosialisasi koperasi telah dilaksanakan, na-
mun minat membentuk masih belum bisa dilaksanakan, pembentukan kelompok pedagang
masyarakat semakin bertambah jumlahnya, terkendala pada penjualan yang tadinya sebulan 2
kali menjadi satu bulan sekali. Belum terdapat identifikasi nelayan di sekitar PT Wijaya Sentosa,
belum terdapat identifikasi menyeluruh terkait dengan masyarakat yang memanfaatkan Hasil Hu-
tan Bukan kayu.
Kesimpulan
Perusahaan memiliki dokumen rencana mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas
ekonomi masyarakat, lengkap dan bisa dilaksanakan.
Rekomendasi
Perlu melakukan fasilitasi masyarakat terkait program ekonomi yang akan dilaksanakan, serta
membuat program yang terencana sehingga berdampak kepada penerima manfaat secara
meluas.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Sedang
Alat Penilaian (Verifier 4.3.4)
Implementasi kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum
adat dan atau masyarakat setempat oleh pemegang izin yang tepat sasaran.
Hasil Verifikasi
Realisasi pemenuhan pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat /implementasi
hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam pengelolaan SDH sudah
dijelaskan pada verifier 4.2.4. Berdasarkan verifikasi di lapangan dan wawancara dengan
masyarakat desa Dusner, Desa Werianggi, Desa Sandey aktifitas ekonomi masyarakat yang
dijalankan selama ini adalah
- Berburu binatang hutan (babi, rusa, kanguru, lao-lao, kasuari, dll)
- Mengambil gaharu
- Mengambil buah-buahan hutan
- Persetujuan dari masing-masing Pertuanan berisi kesepakatan masyarakat suku adat
memberikan ijin dan menyerahkan sepenuhnya areal hak ulayat yang berada pada blok RKT
tahun berjalan untuk dikelola oleh PT WIJAYA SENTOSA, dan masyarakat mendapatkan
konpensasi.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 235 dari 324
Tabel V.S-25. Penguatan Kelembagaan Sosial dan Ekonomi Masyarakat
No Tahun Rencana Realisasi
1 2015 227,000,000 3,414,317,500
2 2016 3,633,632,750 3,820,776,208
3 2017 2,404,400,000 2,511,496,500
4 2018 2,057,000,000 2,413,877,500
5 2019 2,461,400,000 2,236,111,000
Dengan pengakuan masyarakat tersebut PT WIJAYA SENTOSA juga mengiplmentasikan
6(enam) program peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan
atau masyarakat setempat sebagai berikut:
Tabel V.S-26. Program Peningkatan Peran Serta Dan Aktivitas Ekonomi Masyarakat Hukum Adat Dan
Atau Masyarakat Setempat 2019
No Aspek dan Jenis Kegiatan
Rencana Realisasi
Penguatan Kelembagaan dan Ekonomi Masyarakat
1 Penguatan pertanian Menetap dan
Pengelolaan HHBK
30,000,000 23,320,000
2 Penguatan Hubungan lembaga Masyara-
kat dan Lembaga Pemerintah daerah, LSM
dan Lembaga Lainnya
1,139,400,000 1,139,400,000
3 Pembinaan Perdagangan (belanja Sayur &
Ikan dari Kelompok pedagang masyarakat
1,040,000,000 877,391,000
4 Kemitraan Sewa Perahu penyebarangan
masyarakat
252,000,000 196,000,000
Jumlah 2,461,400,000 2,236,111,000
Gambar 5.S-3 Pembinaan Perdagangan Setiap Rabu dan sabtu di Logpond Simei
Dari hasil wawancara dengan masyarakat Kampung Sombokoro, Kampung Simei, Kampung
Muandaridi dan Siwo sawo dapat diketahui harapan masyarakat akan adanya program bagi pen-
ingkatan ekonomi masyarakat sangat diharapkan, namun belum ada satupun program CD-CSR
terkait peningkatan ekonomi yang berjalan di ketiga kampung tersebut
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 236 dari 324
Kesimpulan
Dari hasil verifikasi dokumen realisasi kelola social tahun 2019 dan wawancara dengan masyara-
kat desa dapat di ketahui PT Wijaya Sentosa telah merealisasikan 4 (empat) kegiatan yang di-
harapkan dapat meningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan atau
masyarakat setempat yang tepat sasaran
Rekomendasi :
Perlu mengembangkan program peningkatan ekonomi masyarakat sesuai dengan minat dan po-
tensi yang ada pada masyarakat desa sekitar PT Wijaya Sentosa.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Sedang
Alat Penilaian (Verifier 4.3.5)
Keberadaan dokumen/laporan mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak
Hasil Verifikasi
Laporan pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak sudah didokumentasikan dalam
bentuk laporan yaitu :
Distribusi manfaat kepada masyarakat : Laporan realisasi kelola sosial/community development,
Berita Acara serah terima bantuan dan kuitansi pembayaran (seperti sudah dijelaskan di verifier
4.2.4 dan 4.3.4)
Distribusi manfaat kepada negara dalam bentuk pemenuhan kewajiban UM terhadap Provisi
Sumberdaya Hutan (PSDH) ,DR dan PBB. Nilai pembayaran tersebut secara lengkap dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel V.S-27. Pembayaran PSDH & DR per tahun
No Tahun PSDH
RP
DR
$
1. 2015 11,834,839,380 1,726,820.84
2. 2016 9,493,260,680 1,450,174.92
3. 2017 11,724,778,110 1,773,566.57
4. 2018 11,159,058,210 1,542,974.03
5. 2019 11,499,489,310.00 1,465,352.27
Pada tabel berikut dapat diketahui pembayaran pada tahun 2019 PSDH sebanyak Rp.
11,499,489,310.00 dan pembayaran DR sebesar US 1,465,352.27
Tabel V.S-28. Pembayaran PSDH DR PT Wijaya Sentosa Tahun 2019
No Bulan
Pembayaran
PSDH
Rp DR
(US $)
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 237 dari 324
1 Januari 953,973,170 106,268.05
2 Februari 1,419,552,530 133,311.13
3 Maret 1,052,565,680 160,384.34
4 April 1,039,883,140 124,127.65
5 Mei 984,325,830 165,265.50
6 Juni 1,705,074,640 160,799.14
7 Juli 1,373,702,020 170,480.70
8 Agutus 1,472,895,910 181,817.96
9 September 947,796,250 144,327.32
10 Oktober 445,899,840 91,010.28
11 November 86,516,600 23,011.46
12 Desember 17,303,700 4,548.73
Jumlah 11,159,058,210 1,542,974.03
Terdapat bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan tahun 2019 Rp. 1.777.561.670,-( satu
miliar tujuh ratus tujuh puluh tujuh juta lima ratus enam puluh satu ribu enam ratus tujuh puluh
rupiah). Secara lengkap disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel V.S-29. Pembayaran PBB
No Tahun NOP Pembayaran Lokasi
1 2015 82.26.000.000.000.0003.2 136.409.924 340.666.850
Kab Teluk Wondama
2 2016 90.27.000.955.210-0010.2 706.753.870 Kab Teluk Wondama
3 2017 90.27.000.955.210-0010.2 786.284.060 Kab Teluk Wondama
4 2018 90.27.000.955.210-0010.2 1.855.630.382 Kab Teluk Wondama
5 2019 90.27.000.955.210-0010.2 1.777.561.670 Kab Teluk Wondama
Distribusi manfaat kepada karyawan : Laporan pembayaran BPJS, Gaji dan Insentif (secara
lengkap disajikan pada indikator 4.5)
Kesimpulan
Terdapat laporan pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak sudah didokumentasikan da-
lam bentuk laporan yaitu Distribusi manfaat kepada masyarakat seperti laporan realisasi kelola
sosial/community development, Berita Acara serah terima bantuan dan kuitansi pembayaran. Dis-
tribusi manfaat kepada negara dalam bentuk pemenuhan kewajiban UM terhadap Provisi Sum-
berdaya Hutan (PSDH) dan DR: dan distribusi manfaat terhadap karyawan dalam bentuk Laporan
pembayaran BPJS, Gaji dan Insentif.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Baik
Kesimpulan Indikator 4.3. :
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 238 dari 324
Indikator Verifier Bobot Verifier Nilai Aktual
Verifier
Nilai Tertimbang
Verifier
Nilai Maksimal Verifier
4.3 4.3.1. D 2 2 4 6
4.3.2. D 2 3 2 6
4.3.3. CD 1 2 3 3
4.3.4. D 2 2 4 6
4.3.5. D 2 3 6 6
Jumlah 22 27
Prosentase (22/27)*100 81,48%
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai kematangan/bobot indikator seperti pada tabel diatas
dan tidak terdapat Verifier Dominan yang bernilai buruk maka dapat disimpulkan bahwa indikator
4.3. mempunyai nilai bobot “Baik”.
Indikator 4.4.
Keberadaan Resolusi Konflik yang Handal
Narasumber :
1. Martolomius (Kelola Sosial)
2. Naftalia Banga Padang(Kelola Sosial)
3. Candra Runa (Kelola Sosial)
4. Martinus Tatiorim ( Masyarakat Desa Werrianggi)
5. Aleks Robby Kurube ( Masyarakat Desa Werrianggi)
6. Abraham ( Masyarakat Desa Werrianggi)
Alat Penilaian (Verifier 4.4.1)
Verifier 4.4.1. Tersedianya mekanisme resolusi konflik
Hasil Verifikasi
Prosedur Penyelesaian Konflik Nomor WS-SOS-07 Tanggal terbit 05-01-2015 tanggal Revisi
02/30-05-2017.Dalam prosedur tersebut diuraikan tata cara penyelesaian konflik jika terjadi,
sebagai berikut:
PROSEDUR
- Identifikasi Awal yang terdiri dari :
( Konflik sosial menurut Intensitasnya, Potensi Konflik yang ada, Model Resolusi Konflik)
- Data dan Informasi
- Verifikasi
- Tehnis pelaksanaan
1. Kasie humas menidentifikasi sumber dan akar permasalahan timbulnya konflik
2. Kadep kelola sosial sebagai orang yang telah dikenal baik oleh masyarakat dan
mempunyai pengaruh yang positif di masyarakat mewakili unit manajemen melakukan
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 239 dari 324
penjajagan dan pendekatan kepada masyarakat untuk saling mengkomunikasikan
permasalahan yang terjadi.
3. Menunjuk mediator yang disetujui oleh masyarakat. Mediator yang ditunjuk dapat
berasal dari masyarakat setempat, lembaga masyarakat adat lembaga swadaya yang
ada atau dari karalangan pemerintah setempat.
4. Melakukan pendekatan kepada masyarakat yang mengajukan klaim sehingga konflik
timbul untuk menunjuk perwakilan yang menurut masyarakat dapat mewakili mereka
dalam menyelesaikan konflik terjadi.
5. Menghubingi pihak pemerintah setempat (kampung, distrik, kabupaten) lembaga
swadaya dan atau lembaga adat/teteua adat setempat sebagai saksi dan mediator
dalam perundingan penyelesaian konflik.
6. Membuat jadwal perundingan yang disetujuai oleh masyarakat/wakil masyarakat dan
melaksanakan langkah-langkah perundingan untuk memperoleh penyelesaian atas
konflik.perundingan dilaksanakan oleh kedua belah pihak dengan mediasai dari
mediator yang telah disepakati.
Dalam melaksanakan perundingan pihak unit manajemen akan melaksanakan langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Persiapan Perundingan (menetapkan tujuan perundingan, menetapkan perwakilan
kedua belah pihak, kejelasan tuntutan dan materi yang digunakan untuk berunding,
menetapkan tempat perundingan yang representative dan menguntungkan,
memperkuat kesiapan psikologis.
2. Pelaksanaan Perundingan (menetapkan apa yang akan dirundingkan dan apa yang
tidak bisa dirundingkan, menetapkan tata cara perundingan, mencermati hal-hal
yang bisa mensukseskan perundingan, wakil-wakil yang berunding harus memiliki
kewenangan mengambil keputusan dalam perundingan, memperjelas
perundingan).
3. Setelah pelaksanaan Perundingan ( Jika perundingan belum final memastikan
jadwal waktu dan tempat perundingan berikutnya, menyepakati untuk menentukan
siapa yang akan mengontrol perundingan berikutnya, jika kesepakatan akhirnya
diperoleh, maka masing-masing pihak sebaiknya menyepakati dan menentukan
pihak yang akan mengawasi, mengontrol dan mengevakuasi implementasi hasil
kesepakan yang telah dicapai tersebut.
7. Membuat berbagai kesepakatan penyelesaian konflik yang ditanda tangani oleh wakil
manajemen, wakil masyarakat, dan saksi.
8. Dalam hal terjadi penolakan atas berita acara dan kesepakatan bersama atas
penyelesaian konflik yang sudah ada oleh pihak-pihak yang saling bersepakat, maka
semaksimalnya untuk dipertahankan secara konsisten sesuai dengan butir-butir berita
acara dan kesepakatan yang ada , namun tetap dimungkinkan terjadinya kebijakan baru
yang saling menguntungkan sebagai penyelesaiannya.
9. Laporan. Bentuk akhir penyelesaian konflik oleh para pihak yang saling bersengketa
akan dituangkan dalam sebuah dokumen kesepakatan bersama atau BAP antara UM
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 240 dari 324
dengan masyarakat hokum adat/pihak lain dan di ketahui ketua adat, kepala kampung,
dan instansi terkait (tripidis atau tripika disesuaikan dengan bobot tingkat konflik yang
terjadi.
Kesimpulan
Perusahaan memiliki mekanisme resolusi konflik yang lengkap, jelas dan bisa dilaksanakan di
lapangan.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Baik
Alat Penilaian (Verifier 4.4.2)
Tersedia peta konflik
Hasil Verifikasi
Secara umum strategi resolusi konflik sepantasnya harus dimulai dengan pengetahuan yang
mencukupi tentang peta atau profil konflik sosial yang terjadi di suatu kawasan (arya, 2000).
Dengan berbekal peta tersebut, segala kemungkinan dan peluang resolusi konflik diperhitungkan
dengan cermat,sehingga setiap manfaat dan kerugiannya dapat dikalkulasikan dengan baik.
Terdapat laporan identifikasi Kawasan dengan Potensial Konflik Tinggi tahun 2017, 2019, 2018,
2020 beserta peta pesebaran potensial konflik dengan skala 1:200.000 . didalam laporan
identifikasi tersebut mengategorikan kawasan menjadi 3 kategori kawasan terindentifikasi
potensial konflik tinggi tersebut secara sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut :
Kode “A” , yaitu kawasan dengan klaim kepemilikan atau pengelolaan lebih dari satu kelompok
komunitas yang berbeda..
Kode“B”, yaitu kawasan dalam penguasaan komunitas yang sama, namun dalam
perkembangannya kawasan tersebut dipecah dalam batas-batas administrasi yang bereda dan
baru (pemekaran).
Kode “C”, yaitu kawasan yang nyata-nyata diklaim sebagai kawasan hak-hak dasar masyarakat
adat, seperti pemukiman, sumber mata air, kebun dan tempat-tempat dikeramatkan (tempat
perjanjian dengan leluhur, makam, kampung lama dan lokasi bernilai sejarah.
Didalam laporan identifikasi Kawasan dengan Potensial Konflik Tinggi tahun 2017-2020 dapat di
ketahui kawasan mana saja yang teridentifikasi potensial konflik, masuk ke dalam katagori apa
(kode) serta penjelasan (keterangan) mengenai kawasan tersebut dan masyarakat yang terlibat.
Dari dokumen tersebut manajemen memperhatikan khusunya dalam perencanaan hutan dan
kegiatan produksinya.
No Kawasan Kategori Keterangan
2017
1 Logpond Simei A Merupakan kawasan ulayat dari keluarga Dusner, yang dikelola oleh
keluarga keluarga dari marga Imburi (Dusner) yang telah kawin campur
dengan masyarakat pendatang dari Sulawesi dan Maluku, yang
memunculkan fam-fam baru yakni nelwan dan Sawassemairal. Telah
ada kesepakatan diantara mereka bahwa pemberian dewa logpond
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 241 dari 324
kepada keluarga tersebut dengan nilai setara. Namun disisi lain disebab-
kan karena pemekaran dusner menjadi 2 kampung yakni kampung
dusner dan kampung muandarisi maka darikeluarga keluarga mundarisi
berupaya meminta pembagian yang sama dari pemberian sewa lgpond
namun tidak disepakati oleh keluarga imburi di dusner
2 Goa Tengkorak C Merupakan sebuah kawasan yang diklaim oleh masyarakat adat som-
bokoro sebagai tempat keramat dari leluhur mereka
3 Ulayat Kampung
Dusner
B Pada RKT 2017 ini ulayat kampung dusner berbatasan langsung
dengan ulayat kamoung sandey dan sombokoro. Tata batas telah dil-
akukan , namun kode yang digunakan hanya satu , yaitu SB
4 Ulayat Kampung
Sandey/Som-
bokoro
B Kampung Sandey dan Sombokoro memiliki satu ulayat yang sama dan
berbatasan langsung dengan ulayat kampung Dusner pada RKT 2017
ini. Pembagian hak untuk kemudian akan dilakukan dengan makan ber-
sama.
2018
1 Logpond A Merupakan kawasan ulayat dari keluarga Dusner, yang dikelola oleh
keluarga-keluarga dari marga Imburi (Dusner) yang telah kawin campur
dengan masyarakat pendatang dari Sulawesi dan Maluku,yang
memunculkan marga-marga baru yakni nelwan dan sawasemarial. Telah
ada kesepakatan diantara mereka bahwa pemberian sewa logpond
kepada kedua keluarga tersebut dengan nalai setara. Namun disisi lain,
disebabkan karena pemekaran dusner menjadi 2 kampung yakni kam-
pong Dusner dan kampong muandarisi, maka dari keluarga-keluarga
muandarisi berupaya meminta pembagian yang sama dari pemberian
sewa logpond namun tidak disepakati oleh keluarga Imburi di Dusner.
2 Rumpun Sagu
Notiya
c Merupakan sebuah kawasan yang diklaim oleh masyarakat adat kam-
pong Werianggi Tamoge sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan
pangan mereka
3 Rumpun Sagu
Waindarene
C Merupakan sebuah kawasan yang diklaim oleh masayrakat adat kam-
pong werianggi-tamoge sebagi tempat untuk memnuhi kebuhan pangan
mereka
4 Batas Kawasan
Lindung Wetur
C Pada RKT 2018 ini areal kerja perusahaan berbatasan angsung dengan
kawasan hutan lindung wetur
2019
1 Logpond Simei A Merupakan kawasan ulayat dari keluarga Dusner, yang dikelola oleh
keluarga-keluarga dari marga Imburi (Dusner) yang telah kawin campur
dengan masyarakat pendatang dari Sulawesi dan Maluku,yang
memunculkan marga-marga baru yakni nelwan dan sawasemarial. Telah
ada kesepakatan diantara mereka bahwa pemberian sewa logpond
kepada kedua keluarga tersebut dengan nalai setara. Namun disisi lain,
disebabkan karena pemekaran dusner menjadi 2 kampung yakni kam-
pong Dusner dan kampong muandarisi, maka dari keluarga-keluarga
muandarisi berupaya meminta pembagian yang sama dari pemberian
sewa logpond namun tidak disepakati oleh keluarga Imburi di Dusner.
2 Hutan Keramat C Merupakan sebuah kawasan yang diklaim oleh masyarakat adat kam-
pong Werianggi Tamoge sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan
pangan mereka
3 Batas Hutan Lin-
dung Wetur
C Pada RKT 2019 ini areal kerja perusahaan berbatasan langsung dengan
kawasan hutan lindung wetur
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 242 dari 324
2020
1 Logpond Simei A Merupakan kawasan ulayat dari keluarga Dusner, yang dikelola oleh
keluarga-keluarga dari marga Imburi (Dusner) yang telah kawin campur
dengan masyarakat pendatang dari Sulawesi dan Maluku,yang
memunculkan marga-marga baru yakni nelwan dan sawasemarial. Telah
ada kesepakatan diantara mereka bahwa pemberian sewa logpond
kepada kedua keluarga tersebut dengan nalai setara. Namun disisi lain,
disebabkan karena pemekaran dusner menjadi 2 kampung yakni kam-
pong Dusner dan kampong muandarisi, maka dari keluarga-keluarga
muandarisi berupaya meminta pembagian yang sama dari pemberian
sewa logpond namun tidak disepakati oleh keluarga Imburi di Dusner.
2 Ulayat Masyarakat
Kampung Weri-
anggi di Sekitar
Sungai Waro
C Pada RKT 2020 memasuki wilayah hak ulayat kampong Simei yang
mana di sekitar sungai Waro diklaim sebagai tanah ulayat masayrakat
kam Weriangggi. Sejauh ini berdasarkan sosialisasi-sosialisasi RKT
2020 yang telah dilakukan, masyarakat sepakat degan Sistem makan
bersama yakni adanya pengakuan terhadap kepemilikan tanah ulayat
ang hasilnya akan dibagi secara internal keluarga
Gambar 5.S-4 Peta Potensial & Resolusi Konflik 2019
1. Laporan Pelaksanaan Pemetaan dan Potensi Resolusi Konflik Semester II tahun 2016,
Pemetaan konflik sesuai Perdirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor :
P.5/PHPL/UHP/PHPL.1/2/2016 ke Dinas Kehutan 066/SR-WS/KC/III/2018 tanggal 26
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 243 dari 324
Maret 2018 dan ke BPHP 064/SR-WS/KC/III/2018 tanggal 26 Maret 2018 yang telah
disampaikan kepada Kepala BPHP Wilayah XVI Provinsi Papua Barat nomor diterima Julio
tanggal 28-03-2018
2. Laporan pelaksanaan Pemetaan Potensi Konflik semester I dan semester II tahun 2017
Pemetaan konflik sesuai Perdirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor :
P.5/PHPL/UHP/PHPL.1/2/2016 ke Dinas Kehutanan dan BPHP yang telah disampaikan
kepada Kepala BPHP Wilayah XVI Provinsi Papua Barat nomor 065/SR-WS/KC/III/2018
tanggal 26 Maret 2018 diterima Julio tanggal 28-03-2018 .
3. Laporan pelaksanaan Pemetaan Potensi Konflik semester I dan semester II tahun 2018
Pemetaan konflik sesuai Perdirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor :
P.5/PHPL/UHP/PHPL.1/2/2016 ke Dinas Kehutanan dan BPHP yang telah disampaikan
kepada Kepala BPHP Wilayah XVI Provinsi Papua Barat nomor 136/SR-WS/KC/IX/2018
tanggal 17 September diterima 19 September 2018 .
4. Laporan Pelaksanaan Pemetaan dan Potensi Resolusi Konflik Semester I tahun 2019,
Pemetaan konflik sesuai Perdirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor :
P.5/PHPL/UHP/PHPL.1/2/2016 ke Dinas Kehutan 02/SR-WS/KC/II/2019 tanggal 06 Juli
2019 diterima 15-07-2019 dan ke BPHP 01/SR-WS/KC/VII/2019 tanggal 06 Juli 2019 yang
telah disampaikan kepada Kepala BPHP Wilayah XVI Provinsi Papua Barat nomor diterima
15-07-2019
5. Laporan Pelaksanaan Pemetaan dan Potensi Resolusi Konflik Semester I tahun 2019,
Pemetaan konflik sesuai Perdirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor :
P.5/PHPL/UHP/PHPL.1/2/2016 ke Dinas Kehutan 02/SR-WS/KC/I/2020 tanggal 03 Januari
2020 diterima 14-01-2020 dan ke BPHP 01/SR-WS/KC/I/2020 03 tanggal Januari 2020
yang telah disampaikan kepada Kepala BPHP Wilayah XVI Provinsi Papua Barat nomor
diterima 14-01-2020.
Lokasi pemetaan potensi konflik terjadi di dalam Rencana Kerja Tahunan 2017 (RKT. 2017) di
jalan Mambruk dari KM. 18 s/d KM. 28 pada ujung jalan simpang “Lancat” Petak BK.22 dan BL.22
yang merupakan tata batas hak ulayat Marga kampung Werianggi & kampung Tamoge dengan
hak ulayat Kampung Sombokoro, Kampung Sandey dan Siwosawo-Dusner (sesuai dengan
lampiran peta potensi dan resolusi konflik pada PT Wijaya Sentosa).
Pada peta bagian timur adalah hak ulayat Kampung Sombokoro, Kampung Sandey dan Kampung
Siwosawo-Dusner dan bagian barat pada peta adalah hak ulayat Kampung Werianggi dan
Kampung Tamoge.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 244 dari 324
Gambar 5.S-5 Peta Potensi dan Resolusi Konflik pada Perusahaan PT Wijaya Sentosa RKT
2020
Keberadaan klaim masyarakat di areal IUPHHK-HA berpotensi menimbulkan konflik. Di PT Wijaya
Sentosa sumber klaim yaitu Klaim hutan adat, dan untuk Bukti klaim berupa bukti tertulis dari
lembaga adat/pemerintah desa. Asal usul pelaku klaim adalah Masyarakat asli di desa lokasi
klaim. luas klaim: Luas areal klaim <0.1% dari total luas areal. Sedangkan untuk klaim terhadap
dampak kegiatan oprasional perusahaan tidak ada. Selanjutnya aspek konflik sosial yaitu Lokasi
konflik terletak didalam areal konsesi IUPHHK-HA pada areal efektif untuk produksi tetapi diluar
lokasi Rencana Kerja Tahunan (RKT) tahun berjalan maupun sarana-prasarana pendukung. Peri-
ode terjadinya konflik hingga resolusi konflik berlangsung dalam kurun waktu singkat yaitu satu
hingga tiga bulan. Bentuk konflik yang terjadi adalah konflik individu, yaitu konflik yang melibatkan
perusahaan dengan tokoh masyarakat, antara lain tokoh adat, tokoh agama maupun pejabat
pemerintahan desa/kampung. Objek tuntutan berupa ganti rugi terhadap dampak kegiatan perus-
ahaan atau kerugian lahan kebun dan pertanian masyarakat atau situs-situs sosial budaya mau-
pun religiusitas masyarakat. Penyebab konflik disebabkan karena perbedaan persepsi antara pe-
rusahaan dan masyarakat terhadap pemanfaatan sumberdaya hutan yang sama dan terbatas.
Konflik tersembunyi menjadi konflik terbuka disebabkan karena adanya faktor pemicu konflik yang
biasa. Tahapan konflik, yaitu tahapan konflik yang ditandai oleh adanya ketidakpuasan diantara
para pihak dimana para pihak tersebut telah saling mengetahui gejala ketidakpuasan tersebut,
namun sikap ketidakpuasan tersebut belum sampai muncul di permukaan secara terbuka. Konflik
yang terjadi memiliki motif resiprositas dampak dan manfaat yang relatif seimbang antara
masyarakat dan perusahaan. Konflik yang terjadi melibatkan para pihak dalam cakupan yang
relatif terbatas (lokal : desa/kecamatan) dengan melibatkan hubungan patron klien sosial,
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 245 dari 324
ekonomi dan politik yang terbatas.
Dari hasil identifikasi dan penilaian status potensi konflik, PT Wijaya Sentosa semester II periode
Juli-Desember 2019 memiliki presentase konflik sebesar 37,07 % yang artinya bahwa potensi
konflik ada pada tingkat sangat Rendah (Terkendali). Dengan adanya hasil ini maka dapat dijadi-
kan sebagai bahan untuk melakukan rekomendasi upaya-upaya penyelesaian konflik-konflik yang
akan datang.
Kesimpulan
Terdapat Laporan pelaksanaan Pemetaan konflik sesuai Perdirjen Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari Nomor : P.5/PHPL/UHP/PHPL.1/2/2016 sudah dilaporkan pada semester II tahun 2019.
Terdapat peta potensi konflik
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Baik
Alat Penilaian (Verifier 4.4.3)
Adanya kelembagaan resolusi konflik yang didukung oleh para pihak
Hasil Verifikasi
Kelembagaan dalam perspektif sosiologis mencakup dua aspek, yaitu wadah (organisasi) dan
seperangkat aturan (Fredian, 2003). Dalam konteks ini, suatu kelembagaan konflik idealnya
memiliki suatu organisasi dan sistem aturan tersendiri. Dengan demikian suatu kelembagaan
paling tidak mencakup adanya organisasi untuk melaksanakan peran dan fungsi lembaga
tersebut, serta adanya norma/aturan sebagai pijakan lembaga yang bersangkutan dalam
menjalanka peran dan fungsinya.
Sebagai rujukan konstitusi, jika mengacu kepada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang
“PENANGANAN KONFLIK SOSIAL”. Dalam BAB II ASAS, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP
Pasal 3 Penanganan Konflik bertujuan untuk: a. menciptakan kehidupan masyarakat yang aman,
tentram, damai dan sejahtera; b. memelihara kondisi damai dan harmonis dalam hubungan sosial
masyarakat; c. meningkatkan tenggang rasa, toleransi dalam kehidupan bernegara dan
bermasyarakat; d. memelihara keberlangsungan fungsi pelayanan pemerintahan; e. melindungi
jiwa, harta benda dan sarana prasarana.
Pasal 4 Ruang lingkup Penanganan Konflik meliputi: a. pencegahan konflik; b. penghentian
konflik; dan c. pemulihan pasca konflik. Pasal 5 Konflik Sosial dapat bersumber: a. permasalahan
yang berkaitan dengan politik, ekonomi, dan sosial budaya; b. perseteruan agama, suku, dan etnis;
c. perebutan batas wilayah desa; d. perebutan sumber daya tanah atau sumber daya alam antar
masyarakat; dan e distribusi sumber daya yang tidak seimbang antara masyarakat.
BAB VI KELEMBAGAAN PENYELESAIAN KONFLIK, Bagian Kesatu Umum, Pasal 40
Kelembagaan penyelesaian Konflik terdiri atas Pemerintah, Pemerintah Daerah, Pranata Adat
dan/atau Pranata Sosial, serta Satuan Tugas Penyelesaian Konflik Sosial (STPKS); Pasal 47
Keanggotaan Satuan Tugas Penyelesaian Konflik Sosial terdiri dari unsur-unsur: a. pemerintah
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 246 dari 324
kabupaten/kota; b. kecamatan di wilayah yang berkonflik; c. desa/kelurahan di wilayah yang
berkonflik; d. POLRI; e. TNI; f. tokoh masyarakat; g. tokoh agama; h. pegiat perdamaian; dan i.
wakil dari pihak-pihak yang berkonflik.
BAB VIII PENDANAAN, Pasal 53 (1) “Pembiayaan penanganan konflik dialokasikan untuk
pencegahan konflik, penghentian konflik dan pemulihan keadaan setelah konflik”
Berdasarkan verifikasi dokumen ketembagaan tersebut dituangkan dalam mekanisme
penyelesaian konflik Nomor WS-SOS-07, 05-01-2015 tanggal revisi 02/30-05-2017 terdapat
tanggung jawab sebagai berikut:
1. Manager Camp : memeriksa dan menyetujui usulan kegiatan Departemen Kelola Sosial Un-
tuk Pembuatan Rencana Karya Tahunan (RKTUPHHK-HA) atau rencana Anggaran Perus-
ahaan (RKAP) dan memberikan persetujuan atas usulan kegiatan/Program CSR.
2. Kadep Kelola Sosial : bertanggung jawab dalam pegaturan pelaksanaan Kegiatan dan hasil
kegaitan dari para kasie yang beraa di Departemen Kelola Sosial, baik hasil kegiatan di
lapangan maupun Administratif.
3. Kasie Kelola Sosial: Bertanggung jawab melakukan identifikasi dan pemetaan terhadap po-
tensi konflik yang sedang dan akan terjadi dan bertanggung jawab mempersiapkan admin-
istrasi pengajuan dana konpensasi disesuaikan dengan perhitungan kepada manajemen Ja-
karta atas permintaan Kadep Kelola Sosial dan Manager Camp
Kelembagaan tersebut telah didukung dengan SDM yang cukup dan berpengalaman. Selain SDM
dari perusahaan, juga dilibatkan tokoh masyarakat setempat dalam kelembagaan tersebut
sebagai upaya preventif terjadinya konflik.
Pendanan yang disiapkan oleh UM menjadi salah satu Aspek dalam kelola social yaitu
Pengangulangan dan penyelesaian (resolusi Konflik) Sosial yang terbagi menjadi :
1. Mekanisme atas klaim (ketidaksetujuan) terhadap kesepakatan bersama
2. Denda Adat & ganti rugi
3. Pelibatan masyarakat dalam perencanaan dan distribusi manfaat pengelolaan SDA/SDM.
Hasil verifikasi penanganan konflik yang terjadi setahun terakhir menunjukkan bahwa konflik dapat
diatasi secara win-win solusion dan tidak sampai meluas. Pendaanan penyelesaian konflik telah
dianggarkan sesuai kebutuhan dalam dokumen Rencan a Operasional Program CSR tahun
berjalan.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 247 dari 324
Gambar 5.S-6 Struktur Organisasi Penyelesaian Konflik PT Wijaya Sentosa
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah memiliki kelembagaan internal, sumberdaya manusia, dan pendanaan
yang cukup untuk mengelola konflik. Belum memilik kelembagaan sesuai dengan undang undang
No 7 tahun 2012 Pasal 47 Keanggotaan Satuan Tugas Penyelesaian Konflik Sosial terdiri dari
unsur-unsur: a. pemerintah kabupaten/kota; b. kecamatan di wilayah yang berkonflik; c.
desa/kelurahan di wilayah yang berkonflik; d. POLRI; e. TNI; f. tokoh masyarakat; g. tokoh agama;
h. pegiat perdamaian; dan i. wakil dari pihak-pihak yang berkonflik.
Rekomendasi :
Perlu membuat kelembagaan penyelesaian konflik sesuai dengan pasal 47
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Sedang
Alat Penilaian (Verifier 4.4.4)
Ketersediaan dokumen proses penyelesaian konflik yang pernah terjadi
Hasil Verifikasi
Konflik adalah suatu situasi dimana dua atau banyak orang saling tidak setuju terhadap suatu
permasalahan yang menyangkut kepentingan organisasi dan/atau dengan timbulnya perasaan
permusuhan satu dengan yang lainnya. Konflik yang terjadi dalam kaitan dengan keberadaan dan
kegiatan operasional PT Wijaya Sentosa pada umumnya adalah konflik kepentingan antara
masing-masing masyarakat adat/kampung yang menuntut pembagian fee produksi berdasarkan
luasan lahan yang sebenarnya telah disepakati bersama di antara masyarakat adat dan kampung
tersebut.
Konflik ini termasuk konflik internal di dalam satu masyarakat adat, namun karena timbulnya konflik
ini berkaitan dengan keberadaan PT Wijaya Sentosa, maka unit manajemen juga harus berperan
dalam penyelesaiaanya. Adapun konflik eksternal antara PT Wijaya Sentosa dengan masyarakat
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 248 dari 324
setempat/ masyarakat hukum adat berupa adanya klaim dari masyarakat adat yang lahan
ulayatnya masuk ke dalam wilayah kegiatan operasional PT WIJAYA SENTOSA. Konflik eksternal
ini murni tanggung jawab PTWS yang biasanya diselesaikan dengan sistem ganti rugi sesuai
dengan kesepakatan. Berikut beberapa dokumen penyelesaian konflik yang terjadi di PT Wijaya
Sentosa :
Tabel V.S-30. Contoh dokumen penyelesaian konflik
No Tahun Kesepakatan
1 2014 Surat Perjanjian Bersama Sewa Logpond SINEKI (EX MANDIRI) No.001/SPB/WS/CAMP
SIMEI/2014, 01 November 2014 bersarkan surat Keputusan Gubernur Provnsi Papua No 05 Tang-
gal 28 Februari Tahun 2014 mengenai pembayaran Konpensasi Hak Ulayat maka masalah hak yang
menyangkut dengan logpond Sineki (ek Mandiri) adalah kebijakan PT Wijaya Sentosa untuk mem-
bayar sewa pakai
2 2015 Surat Perjanjian Bersama No. 02/SPB/CAMPSIMEI/2015 tanggal 241 April 2015
Tuntutan dari masyarakat adat muandarisi yang menilai bahwa perusahaan melakukan penimbunan
kayu di logpond Sineki saat pembuatan dermaga dan masing-masing pada blok RKT 2015 yang
lalu. Tuntutan tersebut muncul di tahun 2016 setelah perusahaan tidak lagi melakukan kegiatan di
areal logpond Sineki.
Surat Kesepakatan Bersama Dalam Pengelolaan Hasil Hutan Kayu No.02/SPB/CAMP SIMEI/2015,
21 April 2015 (pengelolaan Hasil Hutan Masyarakat Adat Kampung Werianggi dan Kampung
Tamoge)
3 2016 Tuntutan ganti rugi dari masyarakat Kampung Werrianggi terhadap penggalian material dan perus-
ahaan lingkungan pada blok RKT 2016 di sekitar Wowandi , bukit sayore yang dikatakan telah me-
langgar aturan menurut undang-undang pertambangan.
Surat Kesepakatan Bersama Dalam Pengelolaan Hasil Hutan Kayu No.01/SPB/CAMP SIMEI/2016,
06 Agustus 2016 (pengelolaan Hasil Hutan Masyarakat Adat Kampung Sombokoro dan Kampung
Sanday)
4 2017 Surat peryataaan masyarakat kampong muandarisi atas penggunaan kayu untuk penggunaan kayu
untuk pembuatan dermaga & Mating –Mating di Log pond Sineki, 21-11-2017.
Surat peryataan masyarakat kampong erianggi & kampong Tamoge atas pengunaan material/tanah
timbunan untuk penimbunan jalan dan jembata, 29-06-2017.
Surat peryataan masyarkaat kampong werianggi & Kampung Tamoge atas penggunaan Mate-
rial/Tanah Timbunan untuk penimbunan jalan dan jembatan, 23-06-2017.
5 2018 Surat Peryataan terkait tanah Logpond Simei, yang tidak terpisahkan dengan Surat perjanjian Ber-
sama No:03/SPB/SWS-CAMP Simei 2012, 12 Desember 2018
6 2019 Rencana penghentian Kegiatan Operasional perusahaan oleh pemilik hak ulayat RKT 2019 yakni
Marga Werrianggi pada tanggal 09 Juli 2019 karena permasalahan pembayaran hak ulayat periode
Januari 2019-Maret 2019 & April – Juni 2019 (konflik internal masyarakat adat (Kelola Sosial PT
WIJAYA SENTOSA Sebagai Mediator)
Kesimpulan
Tersedia dokumen penyelesaian konflik dan dilengkapi dengan berita acara dan perjanjian
kesepakatan bersama.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Baik
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 249 dari 324
Kesimpulan Indikator 4.4. :
Indikator Verifier Bobot
Verifier Nilai Aktual
Verifier
Nilai Tertimbang
Verifier
Nilai Maksimal Verifier
4.4
4.4.1. D 2 3 6 6
4.4.2. D 2 3 6 6
4.4.3. D 2 2 4 6
4.4.4. D 2 3 6 6
Jumlah 22 24
Porsentase (22/24)*100 91,66%
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai kematangan/bobot indikator seperti pada tabel diatas
dan tidak terdapat Verifier Dominan yang bernilai buruk maka dapat disimpulkan bahwa indikator
4.4. mempunyai nilai bobot “Baik”.
Indikator 4.5.
Perlindungan, Pengembangan dan Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kerja
Narasumber :
1. Martolomius (Kelola Sosial)
2. Naftalia Banga Padang(Kelola Sosial)
3. Candra Runa (Kelola Sosial)
4. Sabari (Payroll)
5. Chistian Hadi P (Personalia)
Alat Penilaian (Verifier 4.5.1)
Adanya hubungan industrial
Hasil Verifikasi
Berdasarkan Pasal 1 ayat 16 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
disebutkan bahwa pengertian istilah hubungan industrial adalah suatu sistem hubungan yang
terbentuk antara para perilaku dalam proses produksi barang dan jasa yang terdiri atas unsur
pengusaha, pekerja/buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Pengaturan lebih lanjut dalam Bab XI tentang hubungan idustrial pasal 102 UU No. 13/2003, yaitu
:
1. Dalam melaksanakan hubungan industrial, pemerintah mempunyai fungsi menetapkan
kebijakan, memberikan pelayanan, melaksanakan pengawasan, dan melakukan penindakan
terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 250 dari 324
2. Dalam melaksanakan hubungan industrial, pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruhnya
mempunyai fungsi menjalankan pekerjaan sesuai dengan kewajibannya, menjaga ketertiban
demi kelangsungan produksi, menyalurkan aspirasi secara demokratis, mengembangkan
keterampilan, dan keahliannya serta ikut memajukan perusahaan dan memperjuangkan
kesejahteraan anggota beserta keluarganya.
3. Dalam melaksanakan hubungan industrial, pengusaha dan organisasi pengusahanya
mempunyai fungsi menciptakan kemitraan, mengembang-kan usaha, memperluas lapangan
kerja, dan memberikan kesejahteraan pekerja/buruh secara terbuka, demokratis, dan
berkeadilan.
Mengacu pada ketentuan di atas, hubungan industrial memiliki ciri-ciri :
1. Mengakui dan menyakini bahwa bekerja bukan sekedar mencari nafkah saja, melainkan juga
sebagai pengabdian manusia kepada Tuhannya, sesama manusia, masyarakat, bangsa dan
negara.
2. Menganggap pekerja bukan hanya sekedar faktor produksi belaka melainkan sebagai manusia
pribadi dengan segala harkat dan martabatnya.
3. Melihat antara pekerja dan pengusaha bukan mempunyai kepentingan yang bertentangan,
melainkan mempunyai kepentingan yang sama untuk kemajuan perusahaan.
4. Setiap perbedaan pendapat antara pekerja dan pengusaha harus disesuaikan dengan jalan
musyawarah untuk mencapai mufakat yang dilakukan secara kekeluargaan.
5. Adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban untuk kedua belah pihak, atas dasar rasa
keadilan dan kepatutan.
Mengacu pada pasal 103 UU No. 13/2003, Hubungan Industrial dilaksanakan dengan melalui
sarana :
(1) Serikat pekerja/serikat buruh;
(2) Organisasi pengusaha;
(3) Lembaga kerja sama bipartit;
(4) Lembaga kerja sama tripartit;
(5) Peraturan perusahaan;
(6) Perjanjian kerja bersama;
(7) Peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan; dan
(8) Lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
Terdapat Surat Edaran No. 010/SE/DIR-HPH/V/2019 tanggal 01 Mei 2019 tentang Kebebasan
Berserikat yang ditandatangani oleh Direktur DV Forestry. Dalam surat edaran tersebut diputuskan
mengizinkan dan tidak akan menghalangi setiap pekerja/karyawan untuk membentuk dan menjadi
anggota Serikat Pekerja/Serikat Buruh. Hak dan kewajiban peserta terkait kepesertaannya
sebagai anggota maupun pengurus dalam Serikat Pekerja diberikan sesuai dengan ketentuan
perundangan yang berlaku.
PT Wijaya Sentosa telah memiliki Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit sesuai Kepala Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Teluk Wondama Nomor :566/038/TRANSNAKER-
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 251 dari 324
TW/II/2020 tanggal 10 Februari 10 Februari 2020 tercatat dengan nomor pencatatan 001/CTT-
LKS BIPARTIT/TRANS-TW/II/2020 tanggal 10 Februari 2020. Berikut susunan keanggotaan lem-
baga kerja sama (LKS) BIPARTIT di PT Wijaya sentosa sesuai Berita Acara Pembentukan
Susunan Keanggotaan Lembaga Kerjasama (LKS) BIPARTIT PT Wijaya Sentosa.
Gambar 5.S-7 Susunan keanggotaan lembaga kerja sama (LKS) BIPARTIT
Terdapat dokumen Peraturan Perusahaan PT Wijaya Sentosa berlaku tahun 2019-2021, disahkan
oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Teluk Wondama No. 566/06/TRANS-
TW/I/2019 tanggal 28 Januari 2019. Dokumen PP tersebut berisi XI bab dan 59 pasal yang
mengatur tata tertib, hak dan kewajiban perusahaan dan karyawan.
Bab I. Ketentuan Umum
Bab II. Hubungan Kerja
Bab III. Waktu Kerja
Bab.IV. Pembebasan dari kewajiban Bekerja
Bab V. Pengupahan
Bab VI. Kesejahteraan Karyawan
Bab VII. Keselamatan Kesehatan Kerja
Bab VIII. Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan Karyawan
Bab IX. Tata Tertib Kerja
Bab X Pemutusan Hubungan Kerja
Bab XI Ketentuan Penutup.
Terdapat Wajib Lapor Ketenagakerjaan PT Wijaya Sentosa Dinas Transmigrasi dan Tenaga Keja
pengawas tenagakerja Pengawas Ketenagakerjaan Wil Kab Teluk Wondama tanggal 17 Septem-
ber 2019 wajib mendaftar 17 September 2020.
Kesimpulan
Perusahaan telah melaksanakan hubungan industrial melalui 5 (lima) sarana (62,5%) yaitu
kebebasan berserikat bagi karyawan, organisasi pengusaha, lembaga kerja sama bipartit,
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 252 dari 324
peraturan perusahaan, peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan, PT Wijaya sentosa be-
lum memilki Perjanjian Kerja Bersama, LKS Tripartit dan Lembaga Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial.
Rekomendasi :
Terus mengupayakan terbentuknya serikat pekerja.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Sedang
Alat Penilaian (Verifier 4.5.2)
Adanya rencana dan realisasi pengembangan kompetensi tenaga kerja
Hasil Verifikasi
Pengembangan kompetensi merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pengusaha
sebagaimana yang di atur dalam Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Bab V tentang Pelatihan Kerja, pada pasal 12, yaitu: (1) Pengusaha bertanggung jawab atas
peningkatan dan/atau pengembangan kompetensi pekerjanya melalui pelatihan kerja. (2)
Peningkatan dan/atau pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
diwajibkan bagi pengusaha yang memenuhi persyaratan yang diatur dengan Keputusan Menteri.
(3) Setiap pekerja/buruh memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti pelatihan kerja sesuai
dengan bidang tugasnya.
Hal tersebut juga diatur dalam peraturan perusahaan Bab VIII tentang pengembagangan, pendidi-
kan da Pelatihan Karyawan. Yang dijabarkan pada pasal 38 Pendidikan dan Pelatihan sebagai
berikut :
1. Perusahaan berwenang untuk menyusun dan menentukan program pendidikan dan pelatiihan
sesuai dengan kebutuhan dan prioritasnya dengan mempertimbangkan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku, perkembangan perusahaan, waktu dan biaya.
2. Perusahaan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada karyawan berdasarkan keahlian
dan bidang kerjanya untuk meningkatkan kompetensi sesuai dengan rencana pendidikan dan
pelatihan perusahaan.
3. Bagi karyawan yng ditunjuk untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan wajib mengikutinya
sesuai dengan yang diatur dan dietetapkan oleh perusahaan.
4. Bagi karyawan yang telah ditetapkan sebagi peserta pendidikan/pelatihan dan tidak mengiku-
tinya harus memberikan alasan tertulis yang disahkan oleh atasannya atau personalia. Karya-
wan yang lali dalam melaksanakan hal tersebut akan diberikan surat teguran atau su-
ratperingatan serta mempengaruhi kondite karyawan yang bersangkutan.
5. Perusahaan tidak melarang karyawan untuk meningkatkan pendidikan dengan biaya sendiri
sepanjang tidak melanggar ketentuan waktu kerja.
6. Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan serta hak dan kewajiban selama mengikuti
pendidikan dan latihan diataur dalam ketentuan sendiri.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 253 dari 324
Tabel berikut menunjukkan bahwa pada tahun 2014-2018, perusahaan telah merencanakan
pelatihan terhadap karyawannya per tahun dengan jumlah kegiatan tertinggi pada tahun 2018
sejumlah 30 dengan realisasi 20 kegiatan dengan rencana peserta 389 dengan realisasi 345 pe-
serta. Berikut rekap rencana realisasi traning yang dilaksanakan dari tahun 2014-2018 :
Tabel V.S-31. Rekap Rencana Realisasi Training Tahun 2014 - 2018
Tahun Jumlah Jenis
Kegiatan
Rencana
(orang
Realisasi Orang
Prosen-tase
Keterangan
2014 10 17 24 141 Dari 10 kegiatan yang terealisasi 24
orang, rencana 17 Orang
2015 29 342 373 109 Dari 29 kegiatan yang terealisasi 17 kegiatan dengan realisasi jumlah peserta 373 dari rencana 342
2016 19 110 130 118 Dari 19 kegiatan yang terealisasi 130 orang dar1 rencana110 orang
2017 18 213 245 115 Dari 18 rencana kegiatan yang terealisasi 15 kegiatan dengan jumlah peserta 245 dari rencana peserta 213
2018 30 389 345 88.
Dari total 30 kegiatan pelatihan terdapat 20 kegiatan dari rencana 30 kegiatan dengan jumlah peserta 345 dari rencana 389 peserta
Tabel V.S-32. Rencana Realisasi Pelatihan Tahun 2018 encana dan Realisasi Pelatihan Tahun 2
No Jenis Pelatihan Rencana (orang)
Realisasi (orang)
1 Pelatihan Monitoring dan Eavaluasi High Conservation
Value Forest (HCVF) 5 5
2 Pelatihan teknik inventasisasi tegakan sebelum pene-bangan
35 35
3 Pelatihan pemakaian alat (GPS & KOMPAS) 35 26
4 Pendidikan dan pelatihan GANISPHPL di PT Wijaya Sentosa
15 21
5 Pelatihan Identifikasi Flora 35
6 Pelatihan Indentifikasi Fauna 35
7 Pelatihan Teknik Penamaan dan Pemeliharaan 35
8 Pelatihan teknik RIL & MONEV RIL 30 23
9 Pelatihan APAR – Dapur 11
10 Pelatihan P3K- Dapur 15
11 Pelatiihan HIPERKES 3 1
12 Pelatihan GIS dan Pemetaan 15 35
13 Pelatihan P3K 43 7
14 Pelatihan Operator Alat Berat/Sertifikasi Kemenaker RI 47 49
15 Pelatihan Managemen Kinerja Karyawan 2
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 254 dari 324
16 Pelatihan Collecting Data SIPUHH 15 35
17 Pelatihan General Affair Management 2
18 Pelathan Heavy Equipment Maintenance Management (MEMM)
1
19 Pelatihan IHMB Berbasis Citra satelit 1
20 Pelatihan Pengelolaan NKT 35
21 Pelatihan FSC
22 Pelatihan SML ISO 14001:2015
23 Pelatihan Tata Kelola Kearsipan
24 Pelatihan CSR
25 Pelatihan Peyegaran GANIS-Supeno 1
26 Pelatihan SILIN –Ismail 1
27 Pelatihan Simulasi Tanggap Darurat-TPTI 19
28 Pelatihan P3K TPTI 19
29 Pelatihan P3K-PRC 30
30 Pelatihan APAR-BBM 10
Total 389 345
Tabel V.S-33. Rencana Dan Realisasi Pelatihan Pengembangan SDM PT Wijaya Sentosa Tahun
2019
No Nama Pelati-han
Penyeleng-gara
Lokasi Peserta Rencana Real-isasi
Tanggal Real-isasi
1 Penyegaran GANIS PHPL PKB-r
BPHP Manokwari
Manokwari Dep PUHH
1 26 -01-2019
2 Training Winch Alied Trakindo
Trakindo PT JDI Dept Mekanik
2 21-22-03 2019
3 Diklat GANIS PHPL PKB-R
BPHP Manokwari
Manokwari Dept PUHH
2 23-03 2019
4
Diklat GANIS PHL BINHUT
BPHP Manokwari
Manokwari
Dept Pem-binaan Hutan dan Ling-kungan
2 23-03-2019
5 Pelatihan Drone dan GIS Dasar
Mitra Geo-tama Indo-nesia
PT Wi-jaya Sentosa
Dept Perencanaan
3 10-23 -04l 2019
6 Penyegaran Ganis Nenhut
BPHP Manoka-wari
Manokwari
Dept {erencanaan dan Survey
1 24 -06- 2019
7 Penyegaran GANIS PHPL
BPHP Manokwari
Manokwari
Dept {erencan
1 08 -10-2019
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 255 dari 324
CANHUT aan dan Survey
8 Penyegaran GANIS KURPET
BPHP Manokwari
Manokwari
Dept Perencanaan
1 01 -10- 2019
9 Pelatihan P3K Luka ba-kar/Luka ter-buka :dapur Umum
Departe-men Per-sonalia, Umum da K3
PT Wi-jaya Sentosa
Dept {erencanaan dan Survey
4 25- 09- 2019
10 Pelatihan P3K Kese-leo/terkilir/Dapur
Departe-men Per-sonalia, Umum da K3
PT Wijaya Sentosa
Dept {erencanaan dan Survey
4 25 -09- 2019
11 Pelatihan Tehnik RIL Pada Kegiatan Pembukaan Wilayah Hutan (PWH)
Departe-men Produksi dan depar-temen Perem-camaam dam survey
PT Wijaya Sentosa
PT Wijaya Sentosa
30 43 19 -10- 2019
12 Pelatihan Sis-tem Mana-jemen CSR
Mitra Sehati In-stitut
PT Wi-jaya Sentosa
PT Wi-jaya Sentosa
12 28 -10- 2019
13
Penyegaran teknil RIL pada kegiatan pemanenan (penebangan dan peyara-dan)
Dept Produksi dan Dept Perencanaan dan Survey
PT Wi-jaya Sentosa
Departe-men Produksi dan De-parte-men Perencanaan dan Sur-vey
34 56 21 -01- 2019
14 Pelatihan FSC FSC PT Wi-jaya Sentosa
Departe-men ser-tifikasi dan CSR
2 2 25 -02-2019
15 Pelatihan pen-ingkatan SDM Bidang Sosial
Mitra Sehati In-stitute
PT Wi-jaya Sentosa
Depar-teen Kel-ola So-sial dan CSR
10 06 -11- 2019
16 Oenyegaran Ganis Binhut
BPHP Manokwari
Departe-men Pem-binaan Hutan & Ling-kungan
1 06 -11- 2019
17 Penyegaran Ganis PKBR
BPHP Manokwari
Dept PUHH
1 06 -11- 2019
18 Pelatihan P3K tersendak
Dept Per-sonalia
PT Wi-jaya
Juru Masak
4 06 -11- 2019
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 256 dari 324
benda asing, Dapur Staf
Umum dan K3
Sentosa dan Pelaksanan Dapur
19
Pelatihan P3K luka bakar ter-buka dapur staff
Departe-men Per-sonalia Umum dan K3
PT Wi-jaya Sentosa
Juru masak dan pelaksana dapur
4 06-11- 2019
20 Pelatihan apar dapur km 19
Departe-men Per-sonalia umum dan K3
PT Wi-jaya Sentosa
Juru masak dan pelaksana dapur
4 06 -11- 2019
21 Pelatihan identifikasi flora
Dept Pem-binaan Hu-tan & Ling-kungan
PT Wi-jaya Sentosa
Departe-men Pem-binaan Hutan & Ling-kungan
35 26 12 -12- 2019
22 Pelatihan identifikasi fauna
Dept Pem-binaan Hu-tan & Ling-kungan
PT Wi-jaya Sentosa
Departe-men Pem-binaan Hutan & Ling-kungan
35 26 12 -12- 2019
23 Pelatihan pengelolaan NKT
Dept Pem-binaan Hu-tan & Ling-kungan
PT Wi-jaya Sentosa
Departe-men Pem-binaan Hutan & Ling-kungan
35 26 12 -12- 2019
24
Pelatihan pemakaian alat (GPS,Kompas,
Dept Pem-binaan Hu-tan & Ling-kungan
PT Wi-jaya Sentosa
Departe-men Pem-binaan Hutan & Ling-kungan
35 26 12 -12- 2019
25
Identifikasi teknik pena-naman dan pemeliharaan
Dept Pem-binaan Hu-tan & Ling-kungan
PT Wi-jaya Sentosa
Departe-men Pem-binaan Hutan & Ling-kungan
35 27 12 -12- 2019
26
Pelatihan identifikasi Merbau (in-stsia Bujuga & instsia Palem-banica
Silin PT Wi-jaya Sentosa
Dept SNC
16 06-08 -12- 2019
27 Pelatihan APAR II dapur KM02
Dept Per-sonalia, Umum dan
PT Wi-jaya Sentosa
Juru masak dan
3 03 -12- 2019
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 257 dari 324
K3 pelaksana dapur
28
Pelatihan P3K isi kotak P3K /luka bakar dapur Km02
Dept Per-sonalia, Umum dan K3
PT Wi-jaya Sentosa
Juru masak dan pelaksana dapur
3 04 -12 2019
29
Pelatihan P3K isi kotak P3K/Luka teriris, Dapur Km02
Dept Per-sonalia, Umum dan K3
PT Wi-jaya Sentosa
Juru masak dan pelaksana dapur
3 04 -12- 2019
30
Pelatihan P3K Kese-leo/Terkilir dapur Km 02
Dept Per-sonalia, Umum dan K3
PT Wi-jaya Sentosa
Juru masak dan pelaksana dapur
3 04 -12- 2019
31 Pelatihan P3K Keseleo terkilir dapur staff
Dept Per-sonalia, Umum dan K3
PT Wi-jaya Sentosa
Juru masak dan pelaksana dapur
4 04 -12- 2019
241 321
Tabel di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2019, perusahaan telah merencanakan pelatihan
terhadap karyawannya
Tabel V.S-34. Contoh Sertifikat Pelatihan yang diikuti karyawan PT Wijaya Sentosa.
No Nama No Sertifikat Kegiatan Keterangan
1 Muhammad Yunus Johari
ST.1.402/T/NA/Pusdiklat SDM LHK-X/2019
GANISPHPL PKB-R
2 Husen Umar ST.1.398/TNA/Pusdiklat SDM LHK-X/2019
GANISPHPL PKB-R
3 Abdul Sobur ST.1.414/T/NA/Pusdiklat SDM LHK-X/2019
GANISPHPL BINHUT
4 Dimas Andre Gunadi
ST.1.418/T/NA/Pusdiklat SDM LHK-X/2019
GANISPHPL BINHUT
Kesimpulan
Pada tahun 2019, perusahaan telah merencanakan dan merealisasikan pelatihan dengan prosen-
tase rata rata di atas 133% dengan jumlah rencana dan realisasi 31 kegiatan pelatihan dengan
rencana peserta pelatihan 241 dan realisasi peserta pelatihan 321 peserta
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Baik.
Alat Penilaian (Verifier 4.5.3)
Dokumen Standar Jenjang Karir dan implementasinya
Hasil Verifikasi
Tujuan penetapan standar jenjang karir yaitu untuk meningkatkan : motivasi kerja, kemampuan
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 258 dari 324
dan skill kerja, kemampuan komunikasi organisasi secara keseluruhan, efektivitas personil
karyawan dalam bekerja, dan tanggungjawab personil karyawan sesuai karir atau jabatan yang
dipegang.
Perusahaan telah mengatur standar jenjang karir bagi kayawan dalam dokumen Peraturan
Perusahaan 2019-2021. Pasal 10 dokumen tersebut mengatur promosi sbb.:
Tujuan Promosi adalah
a. Memperoleh individu yang potensial yang terseia dalam perusahaan untuk menduduki posisi
yang lebih tinggi
b. Memberikan kesempatan kepada karyawan mengembangkan karir dalam perusahaan.
Syarat-syarat promosi adalah:
a. Adanya formasi jabatan yang terubuka untuk posisi yang lebih tinggi
b. Karyawan memenuhi syarat yang telah ditetapkan untuk menduduki jabatan dimaksud antara
lain:
Kecakapan, keahlian, dan ketrampilan Pengalaman kerja dan kemampuan untuk dapat memikul tanggung jawab yang lebih besar Prestasi kerja Kepemimpinan Kerjasama Loyalitas faktor lainnya yang diperlukan
c. Kesempatan promosi sama untuk setiap karyawan yang berprestasi
Ketentuan promosi:
a. Berdasarkan penilaian kinerja dari atasan langsung serta dievaluasi oleh Kepala Divisi dan
disetuui oleh CEO
b. Pengajuan tertulis dari atasan langsung yang ditandatangani oleh atasan langsung dan
disetujui oleh Kepala Divisi melalui pertimbangan-pertimbangan berdasarkan syarat-syarat
di atas
c. Karyawan yang naik jabatan akan menjalani masa percobaan pemangkuan jabatan minimal
3 (tiga) bulan maksimal 6 (enam) bulan.
d. Selama dalam masa jabatan percobaan, perusahaan melakukan evaluasi terhadap kinerja
karyawan bersangkutan
e. Karyawan yang dinilai mampu dalam melaksanakan tugas barunya akan diangkat dan
ditetapkan secara definitif dengan Surat Keputusan
f. Apabila Karyawan yang bersangkutan dinilai tidak mampu menjalankan tugasnya, maka ia
akan dikembalikan ke jabatan semula atau jabatan lain yang setingkat dengan jabatan lama.
g. Penyesuaian upah bagi karyawan yang naik jabatan akan dilakukan setelah diangkat
secara definitive.
Perusahaan telah menetapkan Kesetaraan golongan dan Jabatan ditetapkan di Jakarta tanggal
03 Januari 2014 Direksi Sinar Wijaya Group ditanda tangani Sapto Joyo Wijoyo, Budi Susanto :
Tabel V.S-35. Kesetaraan Golongan Dan Jabatan
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 259 dari 324
Golongan Jabatan Peran
G Direktur Kepala Divisi
F Manager Ka Unit Usaha Kepala Bidang
E Kepala Departemen Kepala Departemen
D Kepala Seksi Kepala Seksi Supervisor
C Kepala Regu, senior Staf Kepala Regu Tenaga Skill
B Staf Administrasi Operator Resepsionis
A Pelaksana Pengemudi, Juru Masak, OB/OG Kebersihan
Hasil wawancara dengan staf personalia, Standar Promosi telah ditetapkan didalam Peraturan
Perusahaan yang berlaku untuk semua golongan. Perubahan Posisi Karyawan diatur didalam
SOP WS-Form-HRD-04.01 Usulan Mutasi, Promosi dan Demosi Karyawan dimana Gol. A s/d C
diatur dan diterbitkan di Camp atas persetujuan Manager Camp sedangkan Gol. D s/d F diatur
dan diterbitkan melalui Kantor Jakarta atas persetujuan Direktur hingga CEO/ BOD.Sesuai
dengan dokumen promosi karyawan tahun 2019 terdapat 37 karyawan yang di promosikan, beri-
kut contoh keputusan promosi karyawan.
Tabel V.S-36. Rekapitulasi Promosi Karyawan PT Wijaya Sentosa Periode 2014-2018
Tahun C A ke B B ke C B ke D C ke D D ke E E ke F Total
2014 14 5 - 3 22
2015 10 4 2 2 18
2016 4 2 - 3 9
2017 1 - - 2 3
2018 3 - 2 - 5
2019 1 16 12 2 2 2 2 37
Terdapat bukti Surat Keputusan Karyawan sbb:
- Surat Keputusan Nomor : 025/SK.MC/WS-SIM/VI/2019 tentang Penetapan Sdr Dwi Ari Wi-
bowo staff ADM Workshop (Gol.B) Divisi HPH PT Wijaya Sentosa Di Sinar Wijaya Group, ter-
hitung 01 Juni 2019
- Surat Keputusan Nomor : 024/SK.MC/WS-SIM/VI/2019 tentang Penetapan Sdr Victor A Wagi-
arso Karu Penebangan Divisi HPH PT Wijaya Sentosa Di Sinar Wijaya Group, terhitung 01
Juni 2019
- Surat keputusan Nomor :006/SK.MC/WS-SIM/III/2018 tentang Promosi Jabatan dengan jab-
atan lama Helper Chainsaw ke jabatan baru Operator Chainsaw terhitung 01 Maret 2018.
- Surat keputusan Nomor :005/SK.MC/WS-SIM/III/2018 tentang Promosi Jabatan dengan jab-
atan lama Helper Traktor Penarikan ke jabatan baru Operator Traktor Penarikan terhitung 01
Maret 2018.
- Surat keputusan Nomor :019/SK.MC/WS-SIM/IV/2017 tentang Promosi Jabatan dengan jab-
atan Operator Wheel Loader- Junior Divisi HPH 01 Agustus 2017.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 260 dari 324
- Surat Keputusan 007/SK.MC/WS-SIM/III/2017 tetang Penetapan Sebagai Kepala Regu Blok
Inspection (Gol C) Divisi HPH PT Wijaya Sentosa, 01 Maret 2017.
- Surat Keputusan Manager PT Wijaya Sentosa 08/SK-MC/WS-SIM/VII/2016 tentang promosi
jabatan jabatan lama Helper Traktor Penarikan jabatan baru Operator Traktor Penarikan, 07
Juli 2016
- Surat Keputusan No.008/SK-MC/WS-SIM/III/2015 tetang Penetapan Kepala Team Mekanik
Alat Berat Divivi H{H PT Wijaya Sentosa, 01 Feberuari 2015.
- Surat Keputusan Manager PT Wijaya Sentosa Nomor : 092/SK.MC/WS-SIM/XII/2014 tentang
promosi jabatan, Jabatan lama Helper Mek.Logg.Truck jabatan baru Junior Mek Logg.Truck
01 Desember 2014.
Kesimpulan
Perusahaan telah memiliki standar jenjang karir yang diatur dalam dokumen Peraturan Perus-
ahaan dan telah diimplementasikan seluruhnya.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Baik
Alat Penilaian (Verifier 4.5.4)
Adanya Dokumen Tunjangan Kesejahteraan Karyawan dan implementasinya
Hasil Verifikasi
Kesejahteraan pekerja/buruh adalah suatu pemenuhan kebutuhan dan/atau keperluan yang
bersifat jasmaniah dan rohaniah, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja, yang secara
langsung atau tidak langsung dapat mempertinggi produktivitas kerja dalam lingkungan kerja yang
aman dan sehat sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 ayat 31 UU No. 13/2003 tentang
Ketenagakerjaan.
Ketentuan lebih lanjut terkait dengan kesejahteraan karyawaan diatur dalam :
Pasal 99 UU No. 13/2003, meliputi : (1) Setiap pekerja/buruh dan keluarganya berhak untuk
memperoleh jaminan sosial tenaga kerja. (2) Jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Pasal 100 UU No. 13/2003, meliputi : (1) Untuk meningkatkan kesejahteraan bagi pekerja/buruh
dan keluarganya, pengusaha wajib menyediakan fasilitas kesejahteraan. (2) Penyediaan fasilitas
kesejahteraan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),dilaksanakan dengan memperhatikan
kebutuhan pekerja/buruh dan ukuran kemampuan perusahaan. (3) Ketentuan mengenai jenis
dan kriteria fasilitas kesejahteraan sesuai dengan kebutuhan pekerja/buruh dan ukuran
kemampuan perusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 261 dari 324
Pasal 101 UU No. 13/2003, meliputi : (1) Untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh,
dibentuk koperasi pekerja/buruh dan usaha-usaha produktif di perusahaan. (2) Pemerintah,
pengusaha, dan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh berupaya
menumbuhkembangkan koperasi pekerja/buruh, dan mengembangkan usaha produktif
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Pembentukan koperasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) Upaya-upaya untuk menumbuhkembangkan
koperasi pekerja/buruh sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
Tunjangan kesejahteraan karyawan telah diatur dalam dokumen Peraturan Perusahaan 2019-
2021 pada bab VI sbb.:
- Pasal 26: Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS)
- Pasal 27: Tunjangan Hari Raya
- Pasal 28: Biaya pengobatan
- Pasal 29: Sarana ibadah, oleh raga dan hiburan
- Pasal 30: perumahan/mess
- Pasal 31: pakaian kerja
- Pasal 32: penyediaan makan atau tunjangan uang makan
Selain itu, perusahaan juga telah menetapkan tunjangan kesejahteraan dalam dokumen Surat
Perjanjian Kerja/Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu, pasal 2 meliputi:
- Tunjangan Hari Raya (THR) menjelang hari raya agama
- Fasilitas kesehatan berupa klinik di base camp atau puskesmas terdekat atau merujuk ke
kota terdekat
Berdasarkan verifikasi dokumen dan wawancara dengan karyawan diketahui bahwa PT WIJAYA
SENTOSA telah merealisasikan kesejahteraan karyawan melalui :tunjangan gaji (premi dan
insentive), serta tunjangan kesehatan melalui Asuransi BPJS Ketenagakerjaan meliputi :
- Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
- Jaminan Kematian (JKM)
- Jaminan hari Tua (JHT)
- Jaminan Pensiun (JP)
Tabel V.S-37. Jumlah karyawan PT Wijaya Sentosa Periode 2015-2019
No Tahun Jumlah Karyawan Bu-
lanan
Jumlah Karaywan Bo-
rongan Total Karyawan
1 2015 316 96 412
2 2016 281 83 364
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 262 dari 324
3 2017 251 54 305
4 2018 250 111 361
5 2019 335 107 483
Sesuai dengan Pelaporan Penagihan jumlah karyawan yang diikutsertakan dalam BPJS
Ketenagakerjaan per Januari 2020 berjumlah 491 orang, dan BPJS kesehatan 491 dari total
karyawan 491 jadi seluruh karyawan telah diikutsertakan BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan. Berikut tabel jumlah karyawan diikutkan dalam BPJS
Tabel V.S-38. Jumlah karyawan yang diikutkan dalam BPJS Ketenaga Kerjaan Tahun 2019
No Periode Jumlah Karya-
wan
BPJS Ketenagakerjaan
Total Iuran Kantor Jakarta
Karyawan Camp
Magang
1 Januari 484 23 461 2 148,224,095
2 Februari 494 22 472 5 152,711,529
3 Maret 497 23 474 5 153,237,252
4 April 498 23 475 5 153,716,362
5 Mei 480 22 458 5 148,309,545
6 Juni 479 23 457 5 148,174,006
7 Juli 483 21 462 0 148,131,046
8 Agustus 482 21 461 0 147,816,095
9 September 469 20 449 0 144,155,065
10 Oktober 465 22 443 0 142,012,221
11 November 458 22 436 0 139,657,401
12 Desember 445 22 423 0 135,560,144
Tabel V.S-39. Jumlah karyawan yang diikutkan dalam BPJS Kesehatan Tahun 2019
No Periode Badan Usaha
BPJS Kesehatan Jumlah
Karyawan Total Iu-
ran Kantor Jakarta
PBI Mandiri Magang
1 Januari 317 23 117 27 2 484 46,827,550
2 Februari 318 22 124 30 3 494 47,121,000
3 Maret 315 23 129 30 3 497 46,658,550
4 April 318 23 127 30 3 498 47,098,775
5 Mei 312 22 128 18 3 480 46,218,425
6 Juni 311 22 119 27 3 479 46,071,700
7 Juli 316 21 125 21 3 483 46,805,325
8 Agustus 316 21 125 20 3 482 47,245,500
9 September 425 20 13 11 3 469 64,354,500
10 Oktober 435 22 5 3 0 465 65,494,101
11 November 435 22 1 1 0 459 65,494,101
12 Desember 419 22 2 2 0 445 66,846,691
Sesuai dengan Upah Minimum Sektoral tahun 2019 dan sampel gaji yang diterima karyawan
telah melebihi dari Keputusan Gubernur tentang Upah Minimum Provinsi dan Upah Minimum
Sektoral Nomor 561/215/10/2018 upah minimun tahun 2019 secara lengkap disajikan pada table
berikut ini:
Tabel V.S-40. Upah Minimum Sektoral
No Tahun Keputusan Gubernur tentang Upah Minimum Provinsi dan
Gaji Karyawan
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 263 dari 324
Upah Minimum Sektoral
1 2014 Nomor 561/221/11/2013
Upah Minimimum tahun 2014 1.963.500,-
Desember 2014 – Juru Masak 1,285.000
2 2015 Juli 2015 – Jabatan Pelaksana Gaji Pokok 2.015.000,-
3 2016 Nomor 561/198/10/2015 ta-
hun 2015 upah minimum 2016
2.343.500,- Juli 2016- Jabatan Pelaksana Gaji Pokok 2.343.500,-
4 2017 Nomor 561/247/11/2016
Upah Minimum tahun 2017 2.343.500,-
Juni 2017 – Jabatan Pelaksana Gaji Pokok 2.310.000,-
5 2018 Nomor 561/198/11/2017
Upah Minimum tahun 2018 2.418.000,-
Juni 2018 – Jabatan Junior Staf Pembinaan Hutan 2.489.200,-
6 2019 Nomor 561/215/10/2018
upah minimum tahun 2019 2.667.000,-
Juni Blook Inspeksion, , September Cutting Con-trol, Pelaksana(logistisk), Pelaksana (Juru Masak) Pelaksana Umum Desember Rp. 2.934,500,-
Sesuai dengan Laporan sarana dan Prasarana Kesejahteraan Karyawan tahun 2019 terdapat
dokumentasi terkait tempat tinggal karyawan, sarana dan prasarana penunjang, berikut daftar
tempat tinggal karyawan secara lengkap disajikan pada table berikut ini :
Tabel V.S-41. Tempat tinggal Karyawan
No Nama Mess
Luas
Bangunan
M2
Jumlah
Karyawan
Jumlah
Kamar
Juml
ah
MCK
Ket-
erangan
1 Mess Kenari 420 32 21 7 Logpond
2 Mess Matoa 253 15 9 6 Logpond
3 Mess Merbau 238 4 8 7 Logpond
4 Mess Mekanik 111 8 4 2 Logpond
5 Mess Jambu 98 24 12 10 Logpond
6 Mess Direksi 160 - 5 5 Logpond
7 Mess BBM 109 12 9 2 Logpond
8 Mess Benuang (Putra) 172 16 8 4 Logpond
9 Mess Benuang (Kasie) 172 6 8 4 Logpond
10 Mess Benuang (Putri) 172 11 8 4 Logpond
11 Mess Benuang (Managerial) 95 2 2 2 Logpond
12 Mess Benuang Ka Dept 110 6 6 6 Logpond
13 Mess Benuang (Mess
Tamu)
121 - 5 5 Logpond
14 Mess Keluarga A Km2 168 6 6 6 Logpond
15 Mess Keluarga B Km2 168 6 6 6 KM 2
16 Mess Keluarga C Km2 168 6 6 6 KM 2
17 Mess Keluarga D Km2 168 6 6 6 KM 2
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 264 dari 324
18 Mess Survey Km.02 128 16 8 4 KM 2
19 Mess Binhut Km02 128 16 8 4 KM 2
20 Mess Campuran Km 02 128 17 8 4 KM 2
21 Mess Block Inspection (BI) 135 20 10 4 KM 2
22 Mes Mandor (4 Unit) 24x4 8 8 8 KM 19
23 Mes A Km 19 250 20 10 2 KM 19
24 Mes B Km 19 250 20 10 2 KM 19
25 Mes C Km 19 250 20 10 2 KM 19
26 Mess Karyawan Lokal 60 6 6 6 KM 19
27 Camp Produksi (25 Unit) 24 x25 100 75 12 KM 19
403 283 136
Kesimpulan
Terdapat dokumen pelaksanaan tunjangan kesejahteraan karyawan sesuai dengan Peraturan Pe-
rusahaan dan Surat Perjanjian Kerja dan seluruhnya telah diimplementasikan namun koperasi
pekerja belum tersedia.
Rekomendasi :
Memberikan fasilitas pembentukan koperasi bagi pekerja buruh.
Norma/Nilai Kematangan Verifier : Sedang
Kesimpulan Indikator :
Kesimpulan Indikator 4.5. :
Indikator Verifier Bobot
Verifier
Nilai Aktual
Verifier
Nilai Tertimbang
Verifier
Nilai Maksimal
Verifier
4.5.1. D 2 2 4 6
4.5.2. D 2 3 6 6
4.5.3. D 2 3 6 6
4.5.4. D 2 2 4 6
Jumlah 20 24
Prosentase (20/24)*100 83,33%
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai kematangan/bobot indikator seperti pada tabel diatas
dan tidak terdapat Verifier Dominan yang bernilai buruk maka dapat disimpulkan bahwa indikator
4.5. mempunyai nilai bobot “Baik”.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 265 dari 324
5.5. Nilai Akhir Gabungan PHPL
5.5. Nilai Akhir Gabungan
Berdasarkan uraian penjelasan dari Kriteria Prasyarat, Produksi, Ekologi dan Sosial terhadap
In-dikator dan Verifier yang dilakukan verifikasi, baik dokumen maupun verifikasi lapangan,
maka dihasilkan nilai gabungan dari audit kinerja Penilikan I PHPL PT Wijaya Sentosa adalah
sebagaimana yang terlihat dalam tabel berikut ini :
Indikator Nilai Kinerja Indikator Nilai Kematangan /
Bobot Indikator
Nilai Kinerja Maksimal Indikator
1.1 Baik 3 3
1.2 Baik 3 3
1.3 Baik 3 3
1.4 Baik 3 3
1.5 Baik 3 3
2.1 Baik 3 3
2.2 Baik 3 3
2.3 Baik 3 3
2.4 Baik 3 3
2.5 Baik 3 3
2.6 Baik 3 3
3.1 Baik 3 3
3.2 Sedang 3 3
3.3 Baik 2 3
3.4 Baik 3 3
3.5 Baik 3 3
3.6 Baik 3 3
4.1 Baik 3 3
4.2 Baik 3 3
4.3 Baik 3 3
4.4 Baik 3 3
4.5 Baik 3 3
Jumlah Baik 3 3
Total nilai kinerja seluruh indikator adalah 65 atau 65/66 x 100 % = 98.48%, dan tidak terdapat verifier
dominan yang bernilai buruk.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 266 dari 324
Verifikasi Legalitas Kayu (VLK)
5.6. Verifier yang tidak diverifikasi
Berdasarkan hasil verifikasi terhadap dokumen dan pengamatan lapangan atas ruang lingkup kegiatan
usaha yang dijalankan oleh PT Wijaya Sentosa sebagai pemegang IUPHHK-HA diketahui bahwa, dari
28 Verifier sesuai Standar Verifikasi Legalitas Kayu pada IUPHHK-HA (Lampiran 2.1 mengenai
Kriteria dan Indikator Verifikasi Legalitas Kayu Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan
Nomor P.14/PHPL/4/2016 tanggal 29 April 2016) terdapat Prinsip/kriteria/indikator/verifier yang tidak
dilakukan penilaian, yaitu :
Prinsip 2. Memenuhi sistem dan prosedur penebangan yang sah
Kriteria 2.2. Adanya rencana kerja yang sah
Indikator 2.2.1. Pemegang izin mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku
Verifier b. Kesesuaian lokasi dan volume pemanfaatan kayu hutan alam pada areal penyiapan lahan yang diizinkan untuk pembangunan hutan tanaman industri.
Verifikasi tidak dilakukan terhadap verifier ini karena tidak terdapat kegiatan penyiapan lahan pada
hutan alam yang diizinkan untuk pembangunan hutan tanaman industri.
Verifier yang diverifikasi
Prinsip 1
Kepastian areal IUPHHK-HA, IUPHHK-HT, IUPHHK-RE, dan Hak Pengelolaan
Kriteria 1.1
Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan Produksi
Indikator 1.1.1
Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK-HA)
Verifier a
a. Dokumen legal terkait perizinan usaha (SK IUPHHK-HA)
Tabel 5.V-1. Ringkasan Kronologis Take Over PT Wijaya Sentosa
Uraian SK dan tanggal
1. Izin perpanjangan pengelolaan IUPHHK-HA PT Wapoga Muitara Timber (PT WMT) selama 45 tahun, menjadi seluas 299.925 ha, yang terdiri dari 2 (dua) lokasi pengelolaan, yaitu Unit I seluas 130.755 Ha terletak di kabupaten Teluk Wondama Provinsi Papua Barat, dan Unit II seluas 169.170 ha terletak di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papu
SK 723/Menhut-II/2011, tanggal 20 Desember 2011
2. Pemisahan Wilayah Pengelolaan PT Wapoga Mutiara Timber:
- PT. WMT Unit I di Prov. Papua Barat
- PT. WMT Unit II di Prov. Papua
SK. 624/Menhut-II/2012
SK. 625/Menhut-II/2012, tanggal 7 November 2012
3. Persetujuan Pemindahtanganan Izin/ Jual Beli IUPHHK-HA PT. SK. 556/Menhut-VI/ 2012,
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 267 dari 324
Wapoga Mutiara Timber I seluas 130.755 Ha tanggal 10 Desember 2012
4. SK Perubahan PT. WMT Unit I menjadi PT Wijaya Sentosa SK. 33/Menhut-II/2013, tanggal 15 Januari 2013
a. SK IUPHHK-HA
SK IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa sesuai Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No.
SK.33/MENHUT-II/2013 tanggal 15 Januari 2013 Tentang Perubahan Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor SK.624/MENHUT-II/2012 Tanggal 7 Nopember 2012 tentang Perubahan
Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.723/MENHUT-II/2011 tanggal 20 Desember 2011 Tentang
Pemberian Perpanjangan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam Kepada
PT. Wapoga Mutiara Timber Atas Areal Hutan Produksi Seluas ± 299,925 (Dua Ratus Sembilan
Puluh Sembilan Ribu Sembilan Ratus Dua Puluh Lima ) Hektar di Kabupaten Teluk Wondama,
Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua.
Overlay dengan Peta Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Papua Barat (SK Menhut
No.783/Menhut-/II/2014,tanggal 22 September 2014), Kawasan hutan areal PT Wijaya Sentosa
didominasi oleh Hutan Produksi Terbatas (HPT) ± 87.850 Ha, Hutan Produksi (HP) ± 36,292 Ha,
Hutan Produksi Konversi (HPK) seluas ± 4,683 Ha,
Berdasarkan Webgis.KemenLHK overlay PT Wijaya Sentosa dengan Kawasan Hutan seperti
tergambarkan di bawah ini.
Gambar 5.V-1 Sketsa Overlay Peta PT WIJAYA SENTOSA dengan Kawasan Hutan
Kesimpulan
Kelengkapan dan keabsahan SK IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa serta kesesuaian dengan kawasan hutan dipenuhi seluruhnya.
Norma : MEMENUHI
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 268 dari 324
Verifier b
a Bukti pemenuhan kewajiban Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IIUPHHK-HA).
Analisa :
a) Surat Perintah Pembayaran (SPP) IIUPHHK-HA
Surat Perintah Pembayaran Iuran IUPHHK-HA HA No. S.36/VI-BIKPHH/2012 tanggal 12 Januari
2012 terhadap PT. Wapoga Mutiara Timber untuk jangka waktu 20 tahun seluas ± 299,925 ha
dengan tarif Rp. 15,000.-/ha, sebesar Rp. 15,604,312,500.- (Lima belas milyar enam ratus empat
juta tiga ratus dua belas ribu lima ratus rupiah). SPP dibuat oleh Kementerian Kehutanan
Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan yang ditandatangani oleh Imam Santoso.
b) Bukti Setor Iuran IUPHHK-HA sesuai SPP
Pembayaran Iuran IUPHHK-HA untuk jangka waktu 20 tahun sesuai S.36/VI-BIKPHH/2012
tanggal 12 Januari 2012 senilai Rp. 15,604,312,500.- kepada Bendahara Penerima Setoran
IIUPHHK-HA dengan Rekening Mandiri Cabang Jakarta Gedung Pusat Kehutanan No.
1020004203870. Berdasarkan bukti pembayaran diketahui bahwa pembayaran dilakukan melalui
Bank Mandiri pada tanggal 12 Januari 2012 dengan catatan berita untuk penerima
Ref.2815A14WMTII12013209A01WMT I 1201.
Perusahaan telah mendapat surat No. S35/BIKPHH-1/2012 dari Kementerian Kehutanan Dirjen
Bina Usaha Kehutanan, Direktorat Bina Iuran Kehutanan dan Peredaran Hasil Hutan hal
Pelunasan IIUPHHK-HA an. PT. Wapoga Mutiara Timber di Provinsi Papua dan Provinsi Papua
Barat. Dari penjelasan surat tersebut didapatkan informasi bahwa melalui verifikasi Mandiri Cash
Management (MCM) Bank Mandiri, pembayaran dimaksud telah masuk Rekening Bendaharawan
Penerima Setoran IIUPHHK-HA pada tanggal 12 Januari 2013 dan pembayaran IIUPHHK-HA
telah sesuai SPP sejumlah Rp. 15,604,312,500.00.
Kesimpulan
Iuran IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa telah dibayar melalui Bank BCA Kantor Cabang P. Jayakarta ke rekening Bendaharawan Penerima Setoran IIUPH Bank Mandiri Cabang Jakarta Gedung Pusat Kehutanan sesuai dengan SPP
Norma : MEMENUHI
Verifier c
Penggunaan kawasan yang sah di luar kegiatan IUPHHK-HA (jika ada).
Analisa :
Kegiatan yang sah diluar IUPHHK-HA berupa :
Jalan Trans Papua Barat (SK Menteri Kehutanan No.424/Menhut-II/2013, tanggal 10 Juni
2013, tentang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Kegiatan Pembanguan Jalan Trans
Papua Barat atas nama Gubernur Papua Barat) yang dilaksanakan oleh Kementerian
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 269 dari 324
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Explorasi Tambang PT Abisha Bumi Persada (Rekomendasi Pemanfaatan Ruang No
541/01/BUP-TW/I/2018 Tanggal 18 Januari 2018 seluas 23.324 Ha untuk usaha
pertambangan PT Abisha Bumi Persada), (sampai audit tidak ada kegiatan operasional)
Kegiatan aktifitas non kehutanan di areal PT Wijaya Sentosa telah dilaporkan ke Kementerian
Lingkungan Hidup dan Dinas Kehutanan Propinsi Papua Barat yaitu
Laporan Aktifitas Non Kehutanan di areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa di Kab.Teluk
Wondama ke MenLHK Cq.Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari
No.Pelaporan : 011/SR-WS/KP/X/2015, Oktober 2015
Laporan Aktifitas Non Kehutanan di areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa di Kab.Teluk
Wondama ke MenLHK Cq.Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari
No.Pelaporan : 003/SR-WS/KP/IX/2018, September 2018
Pelaporan kegiatan di Luar Sektor kehutanan ke Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua
Barat dan BPHP Wilayah XVI Manokwari, No. Surat : 151/SR-WS/KC/XI/2018, Januari
2019
Laporan Aktifitas Non Kehutanan di areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa di Kab.Teluk
Wondama ke MenLHK Cq.Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari
No.Pelaporan : 005/SR-WS/KP/XI/2019, November 2019
Gambar 5.V-2 Jalan Trans Papua pada koordinat 2O37’5” LS – 134O15’38”BT
Kesimpulan
Terdapat data dan informasi penggunaan kawasan yang sah di luar kegiatan IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa yaitu Jalan Trans Papua.
Norma : MEMENUHI
Prinsip P2
Memenuhi sistem dan prosedur penebangan yang sah
Kriteria 2.1
Pemegang izin memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 270 dari 324
Indikator 2.1.1
RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) disahkan Oleh yang Berwenang.
Verifier a
Dokumen RKUPHHK/RPKH, RKT/Bagan Kerja/RTT Beserta Lampirannya yang Telah Disahkan Oleh Pejabat yang Berwenang, meliputi :
1. Dokumen RKUPHHK/RKPH dan Lampirannya yang disusun berdasarkan IHMB/Risalah Hutan dan dilaksanakan oleh Ganis PHPL Timber Cruising dan/atau Canhut
2. Dokumen RKT/RTT yang disusun berdasarkan RKU/RPKH dan disahkan oleh pejabat yang berwenang atau yang disahkan secara self approval
3. Peta rencana penataan areal kerja yang dibuat oleh Ganis PHPL Canhut
Analisa :
PT Wijaya Sentosa telah memiliki dokumen-dokumen perencanaan yaitu :
1. Dokumen RKU
Dokumen RKUPHHK-HA Berbasis IHMB PT Wijaya Sentosa Periode 2013 s/d 2022 telah
disahkan oleh Direktur Bina Usaha Hutan Alam atas nama Menteri Kehutanan dengan
nomor pengesahan No. SK.46/BUHA-2/2013 Tanggal 18 Oktober 2013. Lampiran
berupa Peta Rencana Kerja Skala 1 : 100.000 (dibuat oleh PT Wijaya Sentosa – Edison
(Dirut), disetujui an. Menteri Kehutanan Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan Ub.
Direktur Bina Usaha Hutan Alam Ir. M. Awriya Ibrahim, MSc
Revisi Pertama Dokumen RKUPHHK-HA berbasis IHMB PT Wijaya Sentosa Periode
2013 s/d 2022, telah disahkan oleh Direktur Bina Usaha Hutan Alam atas nama Menteri
Kehutanan dengan nomor pengesahan No. SK.32/BUHA-2/2014 Tanggal 25 Juli 2014.
Lampiran berupa Peta Revisi Rencana Kerja Skala 1 : 100.000 (dibuat oleh PT Wijaya
Sentosa – Edison (Dirut), disetujui an. Menteri Kehutanan Direktorat Jenderal Bina Usaha
Kehutanan Ub. Direktur Bina Usaha Hutan Alam – Ir. Herry Prijono, MM.
Revisi Kedua Dokumen RKUPHHK-HA Berbasis IHMB PT Wijaya Sentosa Periode 2013
s/d 2022,telah disahkan oleh Direktur Jenderal atas nama Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan dengan Pengesahan No. SK.2048/MenLHK-PHPL/UHL/HPL.1/2016 Tanggal
9 Mei 2016. Lampiran berupa Peta Revisi Rencana Kerja Skala 1 : 100.000 (dibuat oleh
PT Wijaya Sentosa – Edison (Dirut), dinilai dan disetujui oleh Direktur Jenderal a.n.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan – Ida Bagus Putera Parthama
Revisi Ketiga Dokumen RKUPHHK-HA Berbasis IHMB PT Wijaya Sentosa Periode 2013
s/d 2022,telah disahkan oleh Direktur Jenderal atas nama Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan dengan Pengesahan No. SK.10236/MenLHK-PHPL/UHL/HPL.1/12/2019,
tanggal 19 Desember 2019.
2. Dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT)/Bagan Kerja Tahunan
RKT Tahun 2019 beserta peta lampiran (3 lembar peta) dengan Skala 1 : 50.000 telah
disahkan secara mandiri (self approval) dengan Keputusan Direktur Utama PT Wijaya
Sentosa Provinsi Papua Barat No. 006/SR-WS/KP/XII/2018, tanggal 31 Desember 2018,
Peta RKT Skala 1:50.000 dibuat oleh Ganis CANHUT Asrul R. Hasibuan (No Reg 00264-
18/CANHUT/XXXIII/2018), Luas Petak Tebangan TPTI 2.989 Ha (volume 132.492 m3
terbagi menjadi 38 petak), PWH 178 Ha (volume 4.070 m3)
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 271 dari 324
RKT Tahun 2020 beserta peta lampiran (3 lember peta) dengan Skala 1 : 50.000 telah
disahkan secara mandiri (self approval) dengan Keputusan Direktur Utama PT Wijaya
Sentosa Provinsi Papua Barat No. 014/SR-WISE/KP/XII/2019, 31 Desember 2019 , Peta
RKT Skala 1:50.000 dibuat oleh Ganis CANHUT Asrul R. Hasibuan (No Reg 00264-
18/CANHUT/XXXIII/2018), Luas Petak Tebangan TPTI 3.138 Ha (volume 138.678 m3
terbagi pada 33 petak),
Revisi RKT 2020 beserta peta lampiran (3 lember peta) dengan Skala 1 : 50.000 telah
disahkan secara mandiri (self approval) oleh Keputusan Direktur Utama PT Wijaya Sentosa
Provinsi Papua Barat No. : 006/SR-WISE/KP/II/2020, 19 Januari 2020, Peta RKT Skala
1:50.000 dibuat oleh Ganis CANHUT Asrul R. Hasibuan (No Reg 00264-
18/CANHUT/XXXIII/2018), Luas Petak Tebangan TPTI 3.138 Ha (volume 138.678 M3
terbagi ) , PWH 2021 181 Ha (11.803 m3) , dan PWH 2022 14 Ha (941 m3)
Kesimpulan
Kelengkapan dan keabsahan dokumen RKUPHHK-HA dan RKTUPHHK-HA (self approval) beserta lampirannya dipenuhi seluruhnya
Norma : Memenuhi
Verifier b
Peta Areal yang Tidak Boleh Ditebang Pada RKT/Bagan Kerja/RTT dan Bukti Implementa-sinya di Lapangan
Analisa :
Berdasarkan Revisi Ketiga RKUPHHK-HA Tahun 2019 pada Hutan Produksi Berbasis IHMB PT
Wijaya Sentosa Periode 2013 s/d 2022 dialokasikan kawasan lindung di dalam areal kerja seluas
± 25.192 Ha, meliputi Buffer Zone HL seluas 6.521 Ha, Sempadan Sungai seluas 4.393 Ha,
KPPN seluas 784 Ha, Danau dan Mata Air seluas 136 Ha, Hutan Keramat seluas 2.219 Ha,
Lahan Basah (rawa/mangrove) seluas 1.477 Ha, Landscape Karst seluas 2.944 Ha, Hutan Rawa
Primer seluas 3.058 Ha dan Lereng > 40% seluas 3.660 Ha.
Peta areal yang tidak boleh ditebang untuk RKT 2020 dan RKT 2019 berupa : Buffer Zone Hutan
Lindung Wetur dan sempadan sungai
Check lokasi terdapat tanda batas kawasan lindung di RKT 2019 yaitu Sempadan sungai Waro
pada koordinat 2o 38’ 14”LS - 134o 11’ 55” BT
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 272 dari 324
Gambar 5.V-3 Peta Kawasan Tidak Boleh Ditebang/Lindung RKT 2019 dan RKT 2020 dan Plang Kawasan Lindung Sempadan Sungai Waro
Kesimpulan
Tersedia peta kawasan tidak boleh ditebang/lindung dan terbukti dilapangan, yaitu sempadan sungai waro
Norma : Memenuhi
Verifier c
Penandaan Lokasi Blok Tebangan/Blok RKT/Petak RTT yang Jelas di Peta dan Terbukti di Lapangan
Analisa :
1. Keabsahan blok tebangan yang disetujui pada peta lampiran RKT Skala 1:50.000 yang di
cap basah, Lokasi Blok Tebangan pada Peta RKT Tahun 2020 dan 2019 PT Wijaya
Sentosa
No Keterangan Blok Revisi RKT Tahun 2020 Blok RKT Tahun 2019
1
Nomor Petak
AS (17,18,19), AT (17,18,19), AU(17,18,19), AV(17,18,19), AW(18,19), AX (17,18,19,20,21), AY (17,18,19,20,21), AZ(17,18,19,20,21),BA (18,19,20,21)
AT(9,10,11), AU(9,10,11,12,13), AV (9,10,11,12,13,14) AW(9,10, 11,12,13,14,15), , AX(10,11, 12,13,14,15,16) AY(13,14,15,16), AZ(15,16) BA(16,17), BB(16,17)
2 Pengesahan di Peta
Pada Blok Tebangan terdapat stempel PT Wijaya Sentosa sebanyak 33 Petak
Pada Blok Tebangan terdapat stempel PT Wijaya Sentosa sebanyak 38 Petak
Sumber : Dokumen Revis RKT 2020 dan RKT Tahun 2019.
2. Kebenaran posisi batas-batas blok tebangan atau petak tebangan posisinya di uji petik
dengan alat GPS 60m CSX, mengenai implementasi penandaan batas-batas di lapangan
dengan hasil sebagai berikut :
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 273 dari 324
Tabel 5.V-2. Hasil Uji Petik Lokasi RKT Tahun 2019 dan Rev.RKT Tahun 2020
No Koordinat Lokasi
1 2 O38’57.8” LS – 134O11’58.1” BT Plang Batas RKT 2020
2 2O38’2” LS - 134O11’25” BT Plang Batas Blok RKT 2019 - 2020
3 2O38’15.0” LS - 134O11’57.4” BT Batas Petak AX17 - AX18
4 2 O39’02.2” LS - 134O11’59.3” BT Plang Batas Petak AW18 - AV18
5 2O39” 35.1” LS – 134O12’28.0” BT Plang Batas Petak AV18 - AU18
6 2O39’02.2” LS - 134O11’57.5” BT Patok Batas Corner AV-17/AV-18/AW-18
3. Batas blok berupa penandaan plang yang berisi keterangan blok, jalur rintisan selebar 2
meter dan polet cat warna merah dua strip di pohon/tiang/patok. Untuk batas petak berupa
rintisan dengan lebar 1 meter dan cat dengan warna merah pada pohon/tiang/patok
sepanjang rintisan satu strip.
Gambar 5.V-4 Peta RKT 2019 dan Peta Revisi RKT 2020 di Cap Basah,
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 274 dari 324
Gambar 5.V-5 Penandaan Batas Blok dan Batas Petak
Kesimpulan
Peta blok/petak tebangan disahkan (dicap/distempel basah), posisi blok tebangan (Batas Blok dan batas petak) benar dan terbukti di lapangan.
Norma : Memenuhi
Kriteria 2.2
Adanya Rencana Kerja yang Sah
Indikator 2.2.1
Pemegang Izin Mempunyai Rencana Kerja yang Sah Sesuai Dengan Peraturan yang Berlaku
Verifier a
Dokumen Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (RKUPHHK) (bisa dalam proses) Dengan Lampiran-Lampirannya
Analisa :
Kelengkapan dan keabsahan dokumen RKUPHHK.
Dokumen RKUPHHK-HA Berbasis IHMB PT Wijaya Sentosa Periode 2013 s/d 2022
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 275 dari 324
disahkan oleh Direktur Bina Usaha Hutan Alam atas nama Menteri Kehutanan dengan SK
No. SK.46/BUHA-2/2013, tanggal 18 Oktober 2013. Lampiran berupa Peta Rencana Kerja
Skala 1 : 100.000 (dibuat oleh PT Wijaya Sentosa – Edison (Dirut), disetujui an. Menteri
Kehutanan Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan Ub. Direktur Bina Usaha Hutan Alam
Ir. M. Awriya Ibrahim, MSc
Revisi Pertama Dokumen RKUPHHK-HA berbasis IHMB PT Wijaya Sentosa Periode 2013
s/d 2022, disahkan oleh Direktur Bina Usaha Hutan Alam atas nama Menteri Kehutanan
dengan SK No. SK.32/BUHA-2/2014, tanggal 25 Juli 2014. Lampiran berupa Peta Revisi
Rencana Kerja Skala 1 : 100.000 (dibuat oleh PT Wijaya Sentosa – Edison (Dirut), disetujui
an. Menteri Kehutanan Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan Ub. Direktur Bina Usaha
Hutan Alam – Ir. Herry Prijono, MM.
Revisi Kedua Dokumen RKUPHHK-HA Berbasis IHMB PT Wijaya Sentosa Periode 2013
s/d 2022,telah disahkan oleh Direktur Jenderal atas nama Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan dengan SK No. SK.2048/MenLHK-PHPL/UHL/HPL.1/2016, tanggal 9 Mei 2016.
Lampiran berupa Peta Revisi Rencana Kerja Skala 1 : 100.000 (dibuat oleh PT Wijaya
Sentosa – Edison (Dirut), dinilai dan disetujui oleh Direktur Jenderal a.n. Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan – Ida Bagus Putera Parthama
Revisi Ketiga Dokumen RKUPHHK-HA Berbasis IHMB PT Wijaya Sentosa Periode 2013
s/d 2022,telah disahkan oleh Direktur Jenderal atas nama Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan dengan SK No. SK.10236/MenLHK-PHPL/UHL /HPL.1/12/ 2019, tanggal 19
Desember 2019
Kesimpulan
Dokumen RKUPHHK-HA tersedia lengkap dengan lampirannya dan sudah disahkan oleh pe-jabat yang berwenang.
Norma : Memenuhi
Prinsip P3
Keabsahan perdagangan atau pemindah tanganan kayu bulat
Kriteria 3.1
Pemegang Izin Menjamin Bahwa Semua Kayu yang Diangkut Dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke Industry Primer Hasil Hutan (IPHH)/pasar, Mempunyai Identitas Fisik dan Dokumen yang Sah
Indikator 3.1.1
Seluruh Kayu Bulat yang Ditebang/Dipanen atau yang Dipanen/Dimanfaatkan Telah di–LHP-kan
Verifier
Dokumen LHP yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 276 dari 324
Analisa :
Proses penerbitan LHP dilakukan setelah kayu sampai di TPK Hutan/Logpond Simei di
Kampung Sobiar Distrik Kuriwamesa. Dokumen LHP periode bulan Maret 2019 sampai
Februari 2020, dibuat oleh Nyaman 003470-16/PKBR/XXXIII/2016 (hanya bulan Maret 2019)
dan Fernando S Nainggolan 00209-16/PKBR/XXXIII/2017,
Dokumen LHP terdiri dari LHP Blok (KB, KBS) dan PWH (KB,KBS) dengan Kelompok Jenis
kayu (Meranti, Rimba Campuran, Kayu Indah, Jenis Khusus – Merbau).
Jumlah LHP sebanyak 156 buah. Pengukuran sesuai dengan buku ukur dan buku ukur
elektronik yang terdapat di SIPUHH.
Tabel 5.V-3. Rekapitulasi LHP Periode Maret 2019 – Februari 2020
No Bulan Vol ( M3 ) Keterangan
1 Maret LHP No. 4, 5 (23 Set) 11.542,98 BLOK (KB, KBS)
2 April LHP No. 6, 7 (18 Set) 8.944,00 BLOK (KB, KBS)
3 May LHP No. 8, 9 (20 Set) 11.854,30 BLOK (KB, KBS)
4 Juni LHP No. 10, 11 (16 Set) 11.567,27 BLOK (KB, KBS)
5 Juli LHP No. 12, 13 (14 Set) 12.332,90 BLOK (KB, KBS)
6 Agustus LHP No. 14, 15 (10 Set) & LHP PWH No.1,2 (4 Set) 13.124,54
Blok dan PWH (KB, KBS)
7 September LHP No. 16,17 (10 Set) & LHP PWH No.3,4 (3 set) 11.228,51
Blok dan PWH (KB, KBS)
8 Oktober LHP No.18,19 (10 Set) & LHP PWH No. 5,6 (6 Set) 7.552,98
Blok dan PWH (KB, KBS)
9 November LHP No. 20 (2 Set) & LHP PWH No.7 (2 Set) 2.069,74
Blok dan PWH (KB, KBS)
10 Desember LHP PWH No.8 (2 Set) 406,96 PWH (KB, KBS)
11 Januari 2020 LHP No.1 (8 Set) 12.009,24 BLOK (KB, KBS)
12 Februari LHP No. 2, 3 (8 Set) 15.668,87 BLOK (KB, KBS)
T o t a l 118.302,29
Tabel 5.V-4. Penerbit LHP periode Maret 2019 – Februari 2020
Nama No Registrasi Masa Berlaku Lokasi
SK Direktur PT Wijaya Sentosa 008/SR-WS/KP/XII/2018 31 Desember 2018
Nyaman 003470-16/PKBR/XXXIII/2016 12 April 2019 TPK Hutan/Logpond
Fernando S Nainggolan
00209-16/PKBR/XXXIII/2017 22 Maret 2020
Uji Petik kesesuaian fisik kayu 100 batang di TPK Hutan/Logpond Simei sesuai dengan LHP
No.03 dan LHP 03 a RKT 2020, dengan hasil perbedaan jenis tidak ada dan selisih dimensi
diameter, dan volume <5%, dan dapat ditemukan tunggaknya dengan label ID Barcode
pada petak AU-17 dan AU-19
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 277 dari 324
Gambar 5.V-6 Uji petik di Logpond Simei, Kesesuaian Fisik Kayu dengan Dokumen LHP
dan tunggak kayu di petak AU17 dan AU 19
Tabel 5.V-5. Hasil Uji Petik di TPK Hutan/Logond dengan Tunggak Di Petak Tebangan AU-
17, AU-19, dan AV-18 pada RKT 2020
No ID BARCODE No.Pohon/Petak
JENIS Ø rt-
2 Cm
Koordinat No. LHP
1 3209A02WISO0x265184
1048/AU.17
Mer-sawa 51
2O39 ‘39.0” LS - 134O11’ 31.2” BT 03
2 3209A02WISO0x264936
1103/AU.17 Metoa 44
2O39’ 38.8” LS - 134O 11’ 32.4” BT 03 A
3 3209A02WISO0x265419
1110/AU.17 Merbau 50
2O 39’39.2” LS - 134 O 11’ 31.8” BT
03 A
4 3209A02WISO0x265424
1804/AU.17 Merbau 62
2O39’ 39.0” LS - 134 O11’ 31.2” BT
03 A
5 3209A02WISO0x265208
6395/AU.19
Me-dang 43
2O39’35.6” LS - 134O12’ 30.5” BT
03 A
6 3209A02WISO0x265226
5859/AU.19 Merbau 56
2 O39’35.7” LS - 134O12’31.3” BT
03 A
Sumber : Hasil Uji Petik 2020
Kesimpulan
LHP dibuat dan disahkan oleh petugas yang berwenang, hasil uji petik terdapat kesesuaian fisik
kayu di Logpond dengan dokumen LHP, Nomor batang di LHP dapat ditemukan di lapangan.
Norma : Memenuhi
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 278 dari 324
Indikator 3.1.2
Seluruh Kayu Yang Diangkut Keluar Areal Izin Dilindungi Dengan Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan
Verifier
Surat keterangan sahnya hasil hutan dan lampirannya dari : - TPK hutan ke TPK Antara - TPK hutan ke industri primer dan/atau penampung kayu terdaftar - TPK Antara ke industri primer hasil hutan dan/atau penampung kayu terdaftar
Analisa :
Pergerakan kayu hasil penebangan RKT dari TPn dengan dokumen Bon Trip Hauling
TPK Hutan / Logpond Simei - Kampung Sobiar Disttrik Kuriwamesa dengan dokumen
SKSHHK & DHH TPK Industri (PT Sinar Wijaya Playwood Industries/PT SWPI di
Ds.Awunawai, Distrik Yapen Timur),
Dokumen SKSHHK dan lampirannya yang diterbitkan oleh Helpris Sitompul No.Reg
00205-16/PKB-R/XXXIII/2017, Supeno No.Reg .00189-16/PKB-R/XXXIII/2018, Jufri Ali
No.Reg 00192-16/PKB-R/XXXIII/2016 sesuai dengan Keputusan Direktur Utama PT
WIJAYA SENTOSA No.006/DIR-E/DDY/V/2019, tanggal 23 Mei 2019
Tabel 5.V-6. Rekapitulasi Penerbitan SKSHH Periode Maret 2019 s/d Februari 2020 dari TPK Hutan Logpond Simei – Kampung Sobiar
No SKSKB Tahun Pcs M3 Jenis
Ala Angkut
Tujuan Pengangku-
tan
Jumlah SKSHH
1 Maret 2019
2,519
9,558,46 Tongkang PT. SWPI 3
2 April 2019 2,924 10,509,89 Tongkang PT. SWPI 3
3 Mei 2019 3.047 10.367,39 Tongkang PT. SWPI 3
4 Juni 2019 2.221 8.750,52 Tongkang PT. SWPI 2
5 Juli 2019 3.784 14.190,76 Tongkang PT. SWPI 4
6 Agustus 2019 4.387 16.979,70 Tongkang PT. SWPI 5
7 Septem-ber
2019 3.053 10.867,56 Tongkang PT. SWPI 4
8 Oktober 2019 2.499 8.457,37 Tongkang PT. SWPI 3
9 Nopember 2019 0 0 Tongkang PT. SWPI 0
10 Desember 2019 705 2.476,70 Tongkang PT. SWPI 1
11 Januari 2020 2.515 8.615,63 Tongkang PT. SWPI 2
12 Februari 2020 3.774 13.435,64 Tongkang PT. SWPI 3
Total 31,428 114,208.62 33
Selama periode Maret 2019 s/d Februari 2020 telah diterbitkan SKSHH di Log Pond sebanyak
33 Set dengan jumlah batang 31.428 batang dengan volume 114.208,62 M3. Uji petik
Dokumen LMKB TPK Hutan/Logpond bulan Februari 2019, pengurangan sebanyak 3.774
batang, volume 13.435,64 m3 sesuai dengan dokumen 3 Set SKSHH Nomor KB.6192455,
No. KB.6229995, dan KB.6268499, tanggal 8, 15, 22, Februari 2020, yang diterbitkan oleh
Supeno No.Reg .00189-16/PKB-R/XXXIII/2018, dan Helpris Sitompul tujuan PT.Sinar Wijaya
Playwood Industri – Dawai Kep.Yapen sebagai berikut :
KB.6192455 1.675 btg 6.354,80 m3, tgl 8 Feb 2020
KB.6229995 1.167 btg 3.976,50 m3, tgl 15 Feb 2020
KB.6268499 932 btg 3.104,34 m3, tgl 23 Feb 2020
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 279 dari 324
Gambar 5.V-7 SKSHH No. KB.6192455 dan No. KB.6268499 Feb 2020
Kesimpulan
Kayu yang diangkut dari Logpond ke tujuan pengiriman kayu di luar areal kerja dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan berupa dokumen SKSHHK, uji petik dokumen LMKB sesuai dengan dokumen SKSHHK terkait.
Norma : Memenuhi
Indikator 3.1.3
Pembuktian Asal Usul Kayu Bulat (KB) Dari Pemegang IUPHHK-HA
Verifier a
Tanda-Tanda PUHH/ barcode Pada Kayu bulat dari pemegang IUPHHK-HA bisa dilacak balak.
Analisa :
Pada saat ITSP pohon yang ditebang ditempel label kuning ID Barcode – V Legal (3 lembar),
setelah ditebang Label kuning ID Barcode 1 lembar di tempel pada Tunggak, 1 lembar di tempel
pada bontos dan 1 lembar lagi dibawa mandor tebang untuk pembayaran
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 280 dari 324
Gambar 5.V-8 Tanda tanda PUHH pada ITSP, Log di TPn dan di Logpond
Tanda tanda PUHH pada TPn berupa label kuning ID Barcode-V legal, Label kuning
No.Produksi, Label No.Petak, No.Pohon, Jenis, dan sampai logpond PUHH nya berupa label ID
Barcode, Cat putih nomor produksi, label orange nomor petak dan label merah tanda bahwa
sudah di LHP kan.
Dengan SIPUHH, semua informasi ID Barcode, Dokumen LHP (Nomor id barcode, Jenis Kayu,
Kelompok Jenis, Panjang, Diameter dan Volume) dokumen SKSHHK dilampiri (DKB) juga
mencantumkan ID Barcode, dan No.LHP, dengan SIPUHH, dan Peta Penebangan memuat
informasi petak, no pohon, jenis pohon memungkinkan kayu batang perbatang dapat dilacak
balak.
Kesimpulan
Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan (SIPUHH) dengan ID Barcode batang per batang yang tercantum di dokumen LHP, SKSHHK memungkinkan kayu dapat ditelusur sampai ke petak tebangan.
Norma : Memenuhi
Verifier b
Identitas Kayu Diterapkan Secara Konsisten Oleh Pemegang Izin.
Analisa :
Penandaan kayu bulat yang diterapkan pemegang izin dengan SIPUHH memungkinkan
penelusuran kayu hingga ke petak tebangan. Sistem tata usaha kayu yang diterapkan di PT
Wijaya Sentosa adalah :
Pada waktu ITSP/Cruising, pohon dicatat, diukur dan diberi label (label barcode untuk
pohon yang akan ditebang dan label kuning untuk pohon yang tidak ditebang (pohon
inti/pohon dilindungi). Dibalik Label ID barcode di tulis nomor petak, nomor pohon, jenis
pohon, diameter
Pada saat penebangan, hanya pohon-pohon yang berlabel Barcode yang ditebang.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 281 dari 324
Label Barcode yang menempel di pohon (berdasarkan hasil Cruising) disobek (ada
rangkap tiga). Satu bagian ditempelkan di tunggak, satu bagian ditempelkan di batang
kayu dan satu bagian diambil mandor untuk kepentingan pengupahan.
Batang kayu yang telah disarad dan ditempeli label barcode kemudian dilakukan
pengukuran dan pengujian kayu di TPn atau di logpond (termasuk jenis, ukuran
panjang, diameter dan volume) yang kemudian dicatat dalam Buku Ukur dan diberi
Nomor urut produksi, untuk selanjutnya dibuat Laporan Hasil Penebangan (LHP),
LHP disahkan oleh P2LHP yang kemudian diajukan untuk pembayaran PSDH dan DR.
Setelah dikeluarkannya SPP PSDH dan DR dan dibayar PSDH dan DR-nya maka untuk
pengangkutan kayu keluar areal PT Wijaya Sentosa dibuatkan Surat Keterangan
Sahnya Hasil Hutan Kayu (SKSHHK) oleh Petugas yang berwenang.
Kesimpulan
Terdapat sistem penandaan kayu bulat yang memungkinkan penelusuran kayu bulat sampai ke petak tebangan dan identitas kayu diterapkan secara konsisten
Norma : Memenuhi
Indikator 3.1.4
Pemegang Izin Mampu Membuktikan Adanya Catatan Angkutan Kayu ke Luar TPK
Verifier
Arsip SKSKB dan dilampiri Daftar Hasil Hutan (DHH) untuk hutan alam, dan arsip FAKB dan lampirannya untuk hutan tanaman
Analisa :
Dokumen SKSHHK
Periode Maret 2019 – Februari 2020 Dokumen SKSHHK sebanyak 33 set (31,168 batang,
volume 114,208,62 m3), semuanya ditujukan ke PT Sinar Wijaya Playwood Industri.
Dokumen SKSHHK dilampiri DHH diterbitkan di TPK Hutan/Logpond Simei - Kampung
Sobiar Disttrik Kuriwamesa tujuan PT Sinar Wijaya Playwood Industri – Dawai Yapen Timur
dengan alat angkut Tongkang yang ditarik Tug Boad dengan jangka waktu 5 hari
Tabel 5.V-7. . Penerbit SKSHHK ke PT Sinar Wijaya Playwood Industri . Nama No Registrasi Masa Berlaku Lokasi Penebitan
SK Direktur PT Wijaya Sentosa 009/SR-WS/KP/XII/2018 31 Desember 2018 -
Supeno 00189-16/PKBNR/XXXIII/2018 5 Oktober 2018 TPK Hutan-Logpond Kampung Sobiar Disttrik Kuriwamesa
Helpris Sitompul 00205-16/PKBR/XXXIII/2017 22 Maret 2020
Jufri Ali 00192-16/PKB-R/XXXIII/2016 4 Januari 2020
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 282 dari 324
Gambar 5.V-9 Dokumen SKSHHK KB.6229995, dilampiri Daftar Kayu (KB/KBS)
Kesimpulan
Dokumen SKSHH yang lengkap dan telah disahkan (dibuat dan disahkan oleh petugas yang berwenang)
Norma : Memenuhi
Kriteria 3.2
Pemegang Izin Telah Melunasi Kewajiban Pungutan Pemerintah Yang Terkait Dengan Kayu
Indikator 3.2.1
Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH).
Verifier a
Dokumen SPP (Surat Perintah Pembayaran) DR dan/atau PSDH Telah Diterbitkan
Analisa :
Terdapat dokumen SPP DR dan PSDH Rincian Pembuatan Tagihan diterbitkan secara
otomatis oleh SIPNBP-SIMPONI atas pembuatan dokumen LHP. Periode Maret 2019 –
Februari 2020 terdapat sebanyak 156 Set LHP, dengan Volume 118.302,29 m3, dengan
nilai PSDH Rp.12.858.178.020,- dan DR US$ 1.616.795,51
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 283 dari 324
Gambar 5.V-10 Dokumen SPP PSDH DR untuk LHP No.3.a/KB/ Februari 2020
Kesimpulan
Dokumen SPP (kelompok jenis, volume dan tarif) sesuai dengan LHP yang disahkan, yang diterbitkan secara otomatis saat pembuatan LHP pada SIPNBP – SIMPONI .
Norma : Memenuhi
Verifier b
Bukti Setor DR dan/atau PSDH
Analisa :
Terdapat dokumen Bukti Penerimaan Negara PSDH dan DR yang diterbitkan oleh Sistem
Informasi PNBP Online (SIPNBP-SIMPONI) dan bukti slip setoran bank Mandiri untuk
sebanyak 156 Set LHP, dengan Volume 118.302,29 m3, dengan nilai PSDH
Rp.12.858.178.020,- dan DR US$ 1.616.795,51 (tidak ada tunggakan dan denda)
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 284 dari 324
Gambar 5.V-11 Bukti Penerimaan Negara PSDH DR untuk LHP No.3.a/KB/ Feb. 2020
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan terhadap dokumen Bukti Setor PSDH dan DR, PSDH dan DR telah dibayar lunas dan sesuai dengan dokumen SPP.
Norma : Memenuhi
Verifier c
Kesesuaian tarif DR dan PSDH atas kayu hutan alam.
Analisa :
Tarif PSDH berdasarkan PermenLHK nomor 64 tahun 2017 tanggal 19 Desember 2017 tentang
Penetapan Harga Patokan Hasil Hutan Untuk Perhitungan Provisi Sumber Daya Hutan dan Ganti
Rugi Tegakan yang berlaku efektif per tanggal 7 Februari 2018 dan
Tarif DR ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2014 Tanggal 14 Febru-
ari 2014 Tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada
Kementerian Kehutanan.
Besarnya tarif PSDH dan DR otomatis diberikan oleh SIPNBP-SIMPONI, sehingga jumlah PSDH
dan DR yang ditagihkan telah sesuai dengan peraturan yang berlaku, yaitu
Kelompok Jenis PSDH (Rp./M3) DR U$/M Keterangan
Kel.Kayu Meranti 69.000 13,5 KBB Ø ≥50 Cm
Kel.Kayu Rimba Camp. 39.000 11,0 KBB
Merbau 185.000 16,0 KBB
Kel.Kayu Meranti 67.000 13,0 KBS Ø 40-50 Cm
Kel.Kayu Rimba Camp. 37.000 10,5 KBS
Kel.Kayu Indah II 155.000 18.0 KBS
Merbau 185.000 16,0 KBS
Kesimpulan
Pembayaran DR dan/atau PSDH oleh PT Diadyani Timber telah sesuai dengan persyaratan ukuran dan dibayar sesuai dengan tarif
Norma : Memenuhi
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 285 dari 324
Kriteria 3.3
Pengangkutan dan perdagangan antar pulau
Indikator 3.3.1
Pemegang Izin yang Mengirim Kayu Bulat Antar Pulau Memiliki Pengakuan Sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).
Verifier
Dokumen PKAPT
Analisa :
PT Wijaya Sentosa periode Maret 2019-Februari 2020 melakukan pendistribusian dan atau
perdagangan kayu dari Logpond Simei ke PT. Sinar Wijaya Playwood Industries -Dawai Kep.
Yapen-Serui, Papua
Dokumen PKAPT PT Wijaya Sentosa sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT)
dengan No. 29.12.1.03562 yang berlaku sampai tanggal 18 Juni 2018.
Selanjutnya dengan Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor 81 Tahun 2018 tanggal 30 Juli
2018 tentang Pencabutan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor
68/MPP/KEP/2/2003 tentang Perdagangan Kayu Antar Pulau.
Sebagai pengganti dokumen PKAPT adalah dengan diterbitkannya dokumen Manifest Domestik
Perdagangan Antar pulau Pemiik Barang No.xxx/SIPT/x/x/2019 yang diterbitkan Direktorat
Jenderal Perdaganagan Dalam Negeri yang menyertai setiap Dokumen SKSHHK Tujuan TPK
Industri, sampai saat audit dilakukan PT Wijaya Sentosa sedang dalam proses mendapatkan ID
Manifest Domestik Perdagangan Antarpulau Pemiik Barang sesuai dengan Sistem Informasi
Perijinan Terpadu Perdagangan Dalam Negeri (SIPT PDN) yang pendaftarannya dilakukan
secara online.
Kesimpulan
Dokumen PKAPT (Manifest Domestik Perdagangan Antar pulau Pemiik Barang) PT Wijaya Sentosa sedang dalam proses di Sistem Informasi Perijinan Terpadu Perdagangan Dalam Negeri (SIPT PDN)
Norma : Memenuhi
Indikator 3.3.2
Pengangkutan Kayu Bulat yang Menggunakan Kapal Harus Kapal yang Berbendera Indonesia dan Memiliki Izin yang Sah
Verifier
Dokumen yang menunjukkan identitas kapal
Analisa :
PT WIJAYA SENTOSA melakukan pengiriman kayu ke pabrik PT Sinar Wijaya Playwood
Industri menggunakan tongkag yang ditarik oleh tug boat. Seluruh kapal yang melayani
pengangkutan tersebut merupakan kapal berbendera Indonesia.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 286 dari 324
Periode Maret 2019 sampai Februari 2020 total volume kayu yang di angkut dengan tongkang-
tugboat sebanyak 31.428 batang, 114.208,62 M3, nama Tugboat (TB) an Tongkang (TK)
diantaranya adalah (TB. Sinaran Jaya Menggandeng TK Sinaran Jaya ; TB. Sinar Nusantara
1, 2 Menggandeng TK Sinar Nusantara 2 ; TB Sinar 77, TB Sinar Wijaya Menggandeng TK
Jaya Wijaya, TB Sinar Mutiara I,II, menggandeng TK Sinar Mutiara II,
Check dokumen Surat Persetujuan Berlayar nomor 154/UPP III /42/II/2020 tanggal 15 Februari
2020 untuk TB Sinar Wijaya menggandeng TK Jaya Wijaya, SPB ditanda tangani oleh
Syahbandar Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Wasior Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut Kementerian Perhubungan Wasior (Arnoldis Masela,A.Md) tujuan Pelabuhan Dawai
.
Gambar 5.V-12 Dokumen Surat Persetujuan Berlayar TK Jaya Wijaya, TB Sinaran Jaya ,
Kesimpulan
Semua kapal pengangkut kayu yang digunakan PT Wijaya Sentosa berbendera Indonesia.
Norma : Memenuhi
Kriteria 3.4
Pemenuhan penggunaan Tanda V-Legal
Indikator 3.4.1
Implementasi Tanda V-Legal
Verifier
Tanda V-Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan
Analisa :
PT Wijaya Sentosa melakukan penandaaan tanda V-Legal sesuai ketentuan yang tercantum
pada Lampiran 6 Perdirjen BUK Nomor : P. 14/VI-BPPHH/2014 Tentang Pedoman
Penggunaan Tanda V-Legal pada kayu bulat hasil produksinya. Tanda V-Legal dicantumkan
di dalam label barcode dan di Dokumen SKHHK.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 287 dari 324
Perjanjian Penggunaan Tanda V Legal dengan PT TUV Rheinland Indonesia dengan SPK No
52/TRID/CTR-WIJAYA SENTOSA/BSF/04/15 tanggal 12 Maret 2015.
Nomor V Legal PT Wijaya Sentosa adalah 824303140005-LPPHPL-010-IDN
Gambar 5.V-13 Tanda V-Legal pada Dokumen SKSHHK dan Label Kuning pada Bontos
Kayu
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa melakukan pemasangan tanda V-Legal pada kayu bulat hasil produksinya di dalam Label Barcode dan di Dokumen SKHHK.
Norma : Memenuhi
Prinsip P4
Pemenuhan aspek lingkungan dan social yang terkait dengan penebangan
Kriteria 4.1
Pemegang izin telah memiliki dokumen lingkungan (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)/ Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL)/ Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)) dan melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut.
Indikator 4.1.1
Pemegang Izin Telah Memiliki Dokumen AMDAL/DPPL/UKL-UPL Meliputi Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Kelola Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang Telah Disahkan Sesuai Peraturan yang Berlaku Meliputi Seluruh Areal Kerjanya.
Verifier
Dokumen AMDAL/DPPL/UKL-UPL/RKL-RPL
Analisa :
Dokumen AMDAL yang tersedia terdiri atas
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 288 dari 324
Buku Laporan Utama Studi ANDAL PT. Wapoga Mutiara Timber Unit I Kabupaten
Manokwari Provinsi Irian Jaya,
Buku Lampiran Studi ANDAL PT. Wapoga Mutiara Timber Unit I Kabupaten Manokwari
Provinsi Irian Jaya,
Buku Rencana Pengelolaan Lingkungan Hak Pengusahaan Hutan PT. Wapoga Mutiara
Timber Unit I Kabupaten Manokwari Provinsi Irian Jaya, dan
Buku Rencana Pemantauan Lingkungan Hak Pengusahaan Hutan PT. Wapoga Mutiara
Timber Unit I Kabupaten Manokwari Provinsi Irian Jaya.
PT. Wapoga Mutiara Timber Unit I memiliki hak pengusahaan hutan berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kehutanan No. 744/Kpts-II/1990 tanggal 13 Desember 1990 dengan luas
areal berdasarkan SK tersebut adalah 178,800 Ha dengan lokasi areal kerja di Kabupaten Dati
II Manokwari Provinsi Dati I Irian Jaya.
Areal yang saat ini dikelola oleh PT Wijaya Sentosa merupakan areal yang tadinya dikelola oleh
PT. Wapoga Mutiara Timber sejak tahun 1990. PT. Wapoga Mutiara Timber sudah melakukan
Studi Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang telah disetujui oleh Komisi Pusat
AMDAL DEPHUT Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam No. 117/DJ-
VI/PA/92 tanggal 28 April 1992, dengan demikian maka PT Wijaya Sentosa tidak diwajibkan
untuk melakukan Studi AMDAL kembali. Adapun Buku Rencana Pengelolaan Lingkungan Hak
Pengusahaan Hutan PT. Wapoga Mutiara Timber Unit I Kabupaten Manokwari Provinsi Irian
Jaya, dan Buku Rencana Pemantauan Lingkungan Hak Pengusahaan Hutan PT. Wapoga
Mutiara Timber Unit I Kabupaten Manokwari Provinsi Irian Jaya disahkan oleh Komisi Pusat
AMDAL DEPHUT Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam No. 117/DJ-
VI/AMDAL/95 tanggal 12 Juni 1995.
Untuk mengimplementasikan pelaksanaan pengelolaan lingkungan maka Dokumen RKL dan
RPL dijadikan acuan untuk pengelolaan sekaligus pemantauan lingkungan yang dilaksanakan
secara konsisten dan periodik sesuai dengan dampak yang ditimbulkan.
PT WIJAYA SENTOSA mempunyai telah membuat pelabuhan khusus dan menyusun Adendum
RKL-RPL yang disahkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Papua Barat Nomor 570/970/PTSP-AD/X/2017 tanggal 23 Oktober 2017
tentang Adendum Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan dan/atau Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) di Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Teluk Bintuni
Provinsi Papua
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa memiliki dokumen AMDAL, RKL dan RPL yang telah disetujui oleh Komisi AMDAL Pusat Dephut.
Norma : Memenuhi
Indikator 4.1.2
Pemegang izin memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 289 dari 324
Verifier a
Dokumen RKL dan RPL
Analisa :
Verifier ini sudah diverifikasi saat Sertifikasi Awal dan tidak terdapat perubahan maupun
penambahan dokumen dengan hasil sebagai berikut :
Terdapat Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan
(RPL) Hak Pengusahaan Hutan PT. Wapoga Mutiara Timber Unit I yang telah mendapat
persetujuan dari Komisi Pusat AMDAL Dephut No. 117/DJ-VI/AMDAL/95 tanggal 12 Juni
1995, dokumen ini mengacu pada dokumen AMDAL.
Rencana kegiatan pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan meliputi kegiatan pada
:
1. Kawasan Lindung dan Kawasan Lainnya yaitu :
- Buffer Zone Hutan Lindung seluas 4,000 Ha
- Kawasan Sempadan sungai seluas 4,112 Ha
- Kawasan sempadan pantai seluas 2,450 Ha
- Kawasan buffer pemukiman penduduk seluas 447 Ha
- Kawasan pelestarian plasma nutfah dan kantong konservasi seluas 1,200 Ha
- Areal perlindungan/ koridor satwaliar 700 Ha
- Petak ukur permanen/ pemantauan riap 700 Ha
- Areal tegakan benih seluas 700 Ha
- Areal pembangunan sarana dan prasarana pengusahaan hutan seluas 500 Ha
2. Komponen fisik kimia
- Peningkatan laju erosi
- perubahan fluktuasi debit sungai
- peningkatan laju sedimentasi
3. Komponen Biologi
- Perubahan struktur vegetasi dan potensi kayu
- Penurunan kualitas habitat satwa liar
4. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya
- Peningkatan kesempatan kerja
- Berkembangnya peluang berusaha
- Meningkatnya pendapatan masyarakat
- meningkatnya aktifitas perladangan berpindah
- Meningkatnya pendidikan masyarakat
- Meningkatnya kesehatan masyarakat
- Meningkatnya persepsi/ sikap positif masyarakat terhadap lingkungan
- Meningkatnya persepsi/ sikap positif masyarakat terhadap HPH
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 290 dari 324
Kesimpulan
Dokumen RKL dan RPL PT Wijaya Sentosa disusun dengan mengacu pada dokumen AMDAL yang telah disahkan
Norma : Memenuhi
Verifier b
Bukti pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan dampak penting aspek fisik, kimia, biologi dan sosial.
Analisa :
Dokumen Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Periode Semester I dan II 2019 PT Wijaya Sentosa telah diserahkan ke instansi yang
berwenang (Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Teluk Wondama) di buktikan
dengan tanda terima dokumen yang diterima oleh Kabid Tata Lingkungan (dokumen
semester I, Juli 2019) dan diterima oleh Staf Honor (dokumen semester II, Januari 2020)
Kegiatan - kegiatan pemantauan dan pengelolaan lingkungan di PT Wijaya Sentosa dengan
SK.33/Menhut-II/2013 tanggal 15 Januari 2013 telah dilaksanakan dengan baik. Terbukti dari
terimplementasi kegiatan - kegiatan pemantauan dan pengelolaan lingkungan yang telah
terealisasi. Adapun kegiatan pengelolan Lingkungan (RKL) yang telah dilaksanakan pada
periode semester II tahun 2018 adalah sebagai berikut :
1. Pengelolaan dan Pemantauan Nilai Konservasi Tinggi (NKT) pada Kawasan Lin-dung (Buffer Zone hutan lindung II, Sempadan Sungai, Kawasan Gua, Ekosistem Hutan Dataran Rendah dan Mangrove
a) Kegiatan Pemeliharaan dan patroli pada kawasan Nilai Konservasi Tinggi (NKT).
b) Pengambilan data identifikasi Flora dan Fauna di sepanjang transek pengamatan.
c) Pengambilan data pemetaan dan eksplorasi serta inventarisasi Gua
d) Penandaan Batas pada areak Nilai Konservasi Tinggi (NKT).
e) Pemasangan papan informasi lokasi Nilai Konservasi Tinggi (NKT).
f) Pelatihan tenaga indentifikasi Flora-Fauna dan pemetaan serta eksplorasi
g) Sosialisasi Kawasan bernilai konservasi tinggi (KBKT) kepada masyarakat dan kar-
yawan.
h) Perlindungan/pengamanan areal.
i) Penyediaan anggaran operasional kegiatan.
2. Pengelolaan Areal Tidak Efektif Untuk Unit Produksi (Seleksi dan penomoran pohon pada Tegakan Benih jenis Unggulan lokal).
a) Pelaksanaan kegiatan seleksi dan penomoran pohon pada tegakan plus di tegakan
benih.
b) Pengeplotan Anggaran.
c) Perlindungan dan pengamanan areal.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 291 dari 324
d) Sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat
3. Evaluasi
a) Komponen Fisik Kimia - Tindakan pengelolaan lingkungan pada komponen erosi tanah (sedimentasi, debit
sungai dan kualitas air), meliputi :
Pada areal efektif untuk produksi :
Pembuatan bak erosi pemanen dan sarana curah hujan.
Pelaksanaan penanaman bekas Tpn dan Jalan sarad, bekas camp tarik.
Pengeplotan lokasi untuk kualitas air, debit air, DO, pH, dan konsentrasi Sedimen-
tasi.
Pembuatan dan perbaikan desain jalan angkutan dan meminimalkan dampak ling-
kungan melalui pembuatan penahan longsor dan tanggul aliran permukaan, pem-
buatan tanggul erosi dan sedimentrep.
Penanggulangan ilegal logging dan bahaya kebakaran hutan, meliputi upaya
pencegahan, pengamanan dan perlindungan hutan bekerjasama dengan masyara-
kat dan monitoring kebakaran dengan Indek Bahaya Kebakaran.
b) Komponen Biologi
- Tindakan pengelolan lingkungan pada komponen keragaman satwa liar, meliputi identifikasi keragaman satwa liar dan dikelompokkan pada status perlindungannya.
- Tindakan pengelolaan lingkungan pada komponen jenis vegetasi dilindungi, meliputi : identifikasi vegetasi dan dikelompokkan pada status perlindungannya serta pena-naman dan pemeliharaan jenis-jenis dilindungi; perlindungan dan pengamanan hutan dengan melakukan patroli/monitoring kawasan lindung dan areal efektif untuk produksi secara rutin dan berkelanjutan (terus menerus).
- Tindakan pengelolaan lingkungan pada komponen potensi tegakan hutan, meliputi pemeliharaan, penyulaman, penanggulangan hama dan penyakit.
c) Komponen Sosial, Ekonomi Dan Budaya
Melakukan penilaian dampak setelah kegiatan dan penilaian sebelum kegiatan pada desa-desa yang terkena dampak maupun pada desa-desa yang akan datang.
Mengembangkan program ekonomi yang berbasis lokal, dengan menciptakan kegiatan Pasar di pemukiman masyarakat.
Melakukan rekruitment tenaga kerja secara terbuka, tidak diskriminatif dan sesuai dengan kebutuhan; memberi prioritas untuk tenaga kerja tetap berasal dari masyarakat sekitar areal perusahaan.
Selain itu, memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja para pekerja; meli-batkan pekerja dalam pembuatan perjanjian kerja; memberikan fasilitas bagi kesejahteraan pekerja; pemberian upah sesuai dengan standar lokal.
Pengadaan sarana dan prasarana, kegiatan sosial dan pelayanan kesehatan ter-hadap masyarakat seperti sarana pasar, perumahan serta fasilitas klinik.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 292 dari 324
Kegiatan Pemantauan Lingkungan (RPL) yang telah dilaksanakan pada periode semester
II tahun 2017 adalah sebagai berikut:
a) Komponen Fisik Kimia
Pemantauan tingkat erosi, Pengukuran curah hujan, Penerapan Penerapan
penebangan dengan metode Reduce Impact Logging (RIL), Pelaksanaan pena-
naman bekas Tpn dan Jalan sarad, bekas camp tarik, Pemantauan kualitas air,
debit air, DO, pH.
b) Komponen Biologi
Pemantauan terhadap semua kemungkinan gangguan yang dapat terjadi, meli-
puti perambahan, perusakan, serta kebakaran hutan dengan dilakukannya
kegiatan patroli, Pemantauan flora fauna yang ada di PT Wijaya Sentosa.
c) Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya
Pemantauan terhadap persepsi masyarakat terhadap kegiatan IUPHHK-HA PT
Wijaya Sentosa dengan melakukan penilaian sebelum dan sesudah operasional
didesa-desa.
Pemantauan kesehatan karyawan dan masyarakat sekitar areal kerja dengan
pemeriksaan berkala ataupun dengan rekam medik di klinik.
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa sudah melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan terhadap aspek-aspek yang mempunyai dampak penting yang terjadi di lapangan.
Norma : Memenuhi
Prinsip P5
Pemenuhan Terhadap Peraturan Ketenagakerjaan
Kriteria 5.1
Pemenuhan ketentuan Keselamatan & Kesehatan Kerja (K-3)
Indikator 5.1.1
Prosedur dan Implementasi K-3
Verifier a
Pedoman/prosedur K-3
Analisa :
Hasil pemeriksaan ketersediaan dokumen, personel yang bertanggung jawab dan
implementasinya
Implementasi prosedur K3 yang telah dijalankan oleh PT Wijaya Sentosa antara lain :
Perusahaan telah membuat kebijakan Standard Operasional Prosedur (SOP) terhadap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ditempat kerja serta prosedur lainnya yang terkait serta
telah mengimplemantasikannya.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 293 dari 324
Beberapa prosedur terkait K3 yang diterapkan oleh PT Wijaya Sentosa adalah :
a. Prosedur Identifikasi Aspek Potensi Bahaya K3, No Dokumen WS/K3/01, terbit 05-
01- 2015 No/Tanggal Revisi : 02/11-05-2017
b. Prosedur Komunikasi dan Pelaporan K3, No Dokumen WS/K3/02, terbit 05-01-2015
No/Tanggal Revisi : 02/11-05-2017
c. Prosedur Pengelolaan Alat Pelindung Diri No Dokumen WS/K3/03, terbit 05-01-
2015 No/Tanggal Revisi : 02/11-05-2017
d. Prosedur Inspeksi K3, No Dokumen WS/K3/04, terbit 05-01-2015 No/Tanggal
Revisi : 01/01-01-2017
e. Prosedur Penanganan Kecelakaan, No Dokumen WS/K3/05, terbit 05-01-2015
No/Tanggal Revisi : 02/11-05-2017
f. Prosedur Siaga Tanggap Darurat, No Dokumen WS/K3/06, terbit 05-01-2015
No/Tanggal Revisi : 01/01-01-2017
g. Prosedur Perjalanan Laut, No. Dokumen WS/K3/07, terbit 05-01-2015 No/Tanggal
Revisi : 01/01-01-2017
h. Prosedur Berobat di Poliklinik, No. Dokumen WS/K3/08, terbit 05-01-2015
No/Tanggal Revisi : 01/01-01-2017Training K3
Personel yang bertanggungjawab atas pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
lingkungan perusahaan adalah Ketua P2K3.
Susunan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) telah disahkan dengan
Keputusan Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Provinsi Papua Barat dengan Nomor
: KEP : 566/123 Transnaker.PB/KW.TW/2018 tanggal 14 Agustus 2018 dengan masa berlaku
sampai dengan ada perubahan pengurus (Ketua Fajar Hery Purwanto, Sekkretaris Christian
Hadi Prasetya, Internal audit Tunggul Anggoro dan anggota 28 orang)
Susunan P2K3 terbaru sedang dalam proses pengesahan di Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Papua Barat, Cq Korwil Pengawasan Ketenagakerjaan Kabupaten Teluk
Wondama, surat permohonan penetapan P2K3 terbaru tertangal 25 Februari 2020, dimana
susunan P2 K3 nya adalah Ketua Sakurianto (Manager Camp), Wakil Ketua Heldrie (wakil
manager camp), Sekretaris Christian Hadi Prasetya, Internal audit Tunggul Anggoro dan
Anggota 28 orang
Di dalam dokumen Peraturan Perusahaan juga diatur mengenai Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) yaitu Bab VII Pasal 32 Pedoman Umum Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Pasal 33
Alat-alat Keselamatan Kerja, Pasal 34 Kesehatan karyawan dan Pasal 35 Kecelakaan Kerja
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 294 dari 324
Gambar 5.V-14 Penggunaan APD Helm Safety, Spatu Boat saat di lapangan
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa telah memiliki prosedur K3 dan menunjuk personil yang bertanggungjawab (P2K3) pada implementasi pedoman K3 .
Norma : Memenuhi
Verifier b
Ketersediaan Peralatan K-3
Analisa :
PT Wijaya Sentosa memiliki persedian APD yang sewaktu-waktu dapat digunakan oleh
karyawan. Terdapat dokumen Laporan Kegiatan P2K3 Januari 2020 yang berisi Tindak Lanjut
Penerapan K3, Laporan Pemakaian APD, Stock Out APD, dan BAP Pemusnahan Barang Bekas
Pemakaian APD Bulan Januari 2020 PT Wijaya Sentosa Base Camp Simei yang dibuat oleh
Andrea Rante Marampa (Staf K3), diperiksa oleh Christian Hadi (Pjs.Kadept Personalia dan
Umum), diketahui oleh Kie Jong (Wa. Manager Camp) tanggal 31 Januari 2020 yang isinya
mendata APD yang tersedia yaitu :
Tabel 5.V-8. Laporan Pemakaian APD Bulan Januari 2020
NO KODE ITEM SATUAN STOC
K AWAL
STOCK
MASUK
STOCK
OUT
STOCK
AKHIR
1 A0001 APRON Pcs 0 0 0 0
2 A0002 ARMLETS Pcs 0 0 0 0
3 B0001 BODYHARNESS Pcs 0 0 0 0
4 C0001 CELEMEK Pcs 0 0 0 0
5 E0001 EARPLUG Pcs 0 100 53
47
6 E0002 EARMUFF Pcs 0 0 0 0
7 F0001 FACESHIELD Pcs 22 0 0 21
8 F0002 Fire Stop (APAR MINI) Pcs 19 0 0 19
9 G0001 GOOGGLES Pcs 1 0 0 1
10 H0001 HAIRNET Pcs 1 0 0 1
11 H0002 HELMET KUNING Pcs 0 0 0 0
12 H0003 HELMET PUTIH Pcs 5 0 0 5
13 H0004 HELM MERAH Pcs 0 0 0 0
14 H0005 HELM ORANGE Pcs 16 0 16 0
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 295 dari 324
15 J0001 JAS HUJAN Pcs 25 0 2 23
16 M0001 MASKER KAIN Pcs 6 100
28 78
17 M0002 Masker Krisbow Karbon Pcs 8 0 0 8
18 M0003 MASKER RESPIRATOR Pcs 3 0 0 3
19 M0004 MEDICAL KIT Pcs 0 0 0 0
20 M0005 MASKER M95 Pcs 0 0 0 0
21 P0001 PELAMPUNG Pcs 6 0 0 6
22 P0002 PELAMPUNG BOOGIE Pcs 0 0 0 0
23 P0003 PELINDUNG BETIS Pcs 0 0 0 0
24 R0001 REFILL MASKER KRISBOW
Pcs 49 0 0 49
25 S0001 SAFETY GLASS Pcs 0 100 6 94
26 S0002 SAFETY SHOES Pair 7 65
2 70
27 S0003 SAFETY VEST KUNING Pcs 4 0 0 4
28 S0004 SAFETY VEST ORANGE
Pcs 47 83
17 113
29 S0005 SARUNG TANGAN KARET
Pair 16 0 0 16
30 S0006 SARUNG TANGAN KULIT
Pair 0 0 0 85
31 S0007 SARUNG TANGAN LAS Pair 0 0 9 37
32 S0008 SARUNG TANGAN KAIN
Pcs 0 17
17 0
33 S0009 SAFETY BOOTS Pair 344 0 84 260
34 S0010 Sarung Tangan Memasak
Pair 13 0 2 11
35 S0011 SARUNG TANGAN KEVLAR
Pair 7 0 7 0
36 S0012 Sarung Tangan Tahan Panas
Pair 0 0 0 4
37 S0013 SUNBRIM ORANGE Pair 1
100 0 101
38 S0014 SAFETY LINE (POLICE LINE)
Roll 12 0 0 12
39 S0015 SAFETY GLASS (LAS) Pcs 10 0 0 10
40 W0001 WEARPACK Pcs 3 0 0 3
PT Wijaya Sentosa telah menyediakan beberapa sarana Pengendalian Pemadam Kebakaran
Hutan, sebagai kelengkapan Unit Pengendalian dan Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan.
Selain itu terdapat pula Berita Acara Pemeriksaan APAR Oktober 2019 dengan jumlah APAR
yang ada di PT WIJAYA SENTOSA sebagai berikut :
Tabel 5.V-9. Daftar Inventaris APAR/APAB PT Wijaya Sentosa
No Merk Lokasi Kondisi Expired
1 GF 25 Kg Kantor Baru Baik 24/10/2022
2 S 6 Kg Kantor Baru Baik 13/06/2022
3 S 6 Kg Kantor Baru Baik 13/06/2022
4 S 6 Kg Mess Direksi Baik 13/06/2022
5 S 6 Kg Mess Kasie Baik 13/06/2022
6 GF 6 Kg Mess Tamu Atas Baik 24/01/2022
7 GF 6 Kg Mess Manager Baik 25/09/2022
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 296 dari 324
8 GF 25 Kg Dapur Staff Baik 24/10/2022
9 V 6 Kg Gudang Bensin Baik 25/09/2022
10 GF 6 Kg Dapur Umum Baik 25/09/2022
11 GF 25 Kg Bengkel Baik 24/01/2022
12 Y 20 Kg Bengkel Baik 25/09/2022
13 GF 25kg Bengkel Las Baik 24/01/2022
14 GF 6 Kg Kantor Bengkel Baik 04/11/2022
15 GF 25 Kg Depan Logistik Baik 24/01/2022
16 GF 6 Kg Depan Logistik Baik 23/09/2020
17 GF 6 Kg Ruang Logistik Baik 04/11/2020
18 GF 6 Kg Ruang Logistik Baik 04/11/2020
19 GF 6 Kg Poliklinik Baik 04/11/2020
20 GF 25 Kg Ruang Oli BBM Baik 22/10/2019
21 GF 6 Kg Kantor Pelayanan BBM Baik 25/09/2022
22 S 6 Kg Depan Gudang B3 Baik 13/06/2022
23 GF 6 Kg Depan Humas Baik 25/09/2022
24 S 6 Kg Genset Baik 13/06/2022
25 GF 6 Kg Mess BBM Baik 25/09/2022
26 GF 6 Kg Mess Matoa Baik 25/09/2020
27 GF 25 Kg Dapur CM 19 Baik 23/09/2020
28 GF 6 Kg Mess Mandor Baik 24/01/2022
29 GF 6 Kg Camp 19 Baik 24/01/2022
30 GF 6 Kg Camp 19 Baik 23/01/2020
31 GF 6 Kg Camp 19 Baik 24/01/2022
32 GF 6 Kg Genset Camp 19 Baik 24/01/2022
33 GF 25 Kg Dapur Km 02 Baik 23/09/2020
34 GF 6 Kg Camp Timbun Baik 23/09/2020
35 GF 6 Kg Mess Jambu Baik 23/09/2020
36 S 6 Kg Persemaian Baik 13/06/2020
Di Base Camp Simei juga terdapat Poliklinik yang dikelola oleh dua orang tenaga medis, seorang
Adm. poliklinik dan mendapat kunjungan dokter perusahaan (dr. Denny Worabay). Klinik
mempunyai izin dengan nomor 800/01/SIP/DPMPTSP-TW/II/2019 Tanggal 7 Februari 2019.
Poliklinik ini digunakan oleh karyawan dan masyarakat sekitar untuk melakukan pengobatan jika
sakit atau mengalami kecelakaan kerja. Apabila Poliklinik ini tidak mampu menangani kondisi
pasien, maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit yang ada di Wasior atau ke rumah sakit di
Manokwari. Perjanjian kerjasama antara Sinar Wijaya Group a/n PT Wijaya Sentosa dengan
Rumah Sakit Daerah Teluk Wondama tanggal 15 Februari 2019.
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa menyediakan peralatan K3 sesuai ketentuan dan kebutuhan dan peralatan tersebut berfungsi baik
Norma : Memenuhi
Verifier c
Catatan Kecelakaan Kerja
Analisa :
Terdapat dokumen laporan Monitoring Kecelakaan Kerja PT Wijaya Sentosa Periode 2019 yang
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 297 dari 324
dibuat oleh Lila Rizqi NU (Adm K3) diperiksa Christian Hadi P. (Kasie K3) diketahui oleh Fajar
Hery P (Manager Camp) pada tanggal 28 Desember 2019. Di dalam dokumen tersebut tercatat
ada dua orang kecelakaan kerja dan satu unit kendaraan SV, sebagai berikut
Tabel 5.V-10. Monitoring Kecelakaan Kerja Periode 2019
Tanggal Nama / Unit Kejadian Keterangan
1 Februari 2019
Jufri Ali (Scaller)
Terbentur batu pada kaki kiri, pembengkakakan, retak tulang (luka cukup parah) saat meloncat dari kendaran Pickup SV 21 yang selip di tanjakan
Dirawat di klinik perusahaan, dirujuk ke RSUD Wasior dan selanjutnya dirujuk ke RSUD Manokwari (untuk rontgen)
Unit Pickup SV 21
Kendaraan Selip di tanjakan Km 35, RKT 2019, kendaraan terjebak lumpur dan terperosok ke jurang
Penumpang di belakang loncat dan yang luka parah Jufri Ali (penanganan seperti keterangan di atas)
30 Agustus 2019
Martinus Bataria (Helper Chainsaw)
Saat pohon ditebang posisinya pada daerah tidak aman, terkena pohon yang roboh mengenai kepala, perdarahan otak (Fatal), meninggal
Dirawat di klinik ttapi karena pendarahan otak yang cukup parah korban meninggal dunia
Setiap kejadian kecelakanan kerja dibuat Kronologis Kecelakaan, Analisa (Penyebab umum,
Penyebab terperinci, Klasifikasi kecelakan), Rekomendasi dan Kesimpulan .
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa memiliki catatan setiap kecelakaan kerja dan ada upaya menekan tingkat kecelakaan kerja
Norma : Memenuhi
Kriteria 5.2
Pemenuhan Hak-Hak Tenaga Kerja
Indikator 5.2.1
Kebebasan Berserikat bagi tenaga kerja
Verifier
Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan (auditee) yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja
Analisa :
Hasil pemeriksaan keberadaaan organisasi serikat pekerja atau dokumen/pernyataan tertulis
mengenai kebijakan kebebasan berserikat.
Tidak terdapat serikat pekerja di dalam perusahaan, pihak perusahaan mengizinkan dan tidak
menghalangi setiap pekerja/karyawan untuk membentuk dan menjadi anggota Serikat
Pekerja/Serikat Buruh sepanjang sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan yang
berlaku, sesuai dengan Surat Edaran Direktur Dv.Forestry (Edison) No.010/SE/DIR-
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 298 dari 324
HPH/WS/V/2019 tanggal 01 Mei 2019, kepada Seluruh Karyawan dan Karyawati
Kesimpulan
Terdapat pernyataan tertulis berupa Surat Edaran Direktur Div.Forestry (Edison) No.010/SE/DIR-HPH/WS/V/2019 tanggal 01 Mei 2019 yang mengizinkan dan tidak menghalangi setiap pekerja/karyawan untuk membentuk dan menjadi anggota Serikat Pekerja/Serikat Buruh
Norma : Memenuhi
Indikator 5.2.2
Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur hak-hak pekerja
Verifier
Ketersediaan Dokumen KKB atau PP
Analisa :
Hubungan yang terjadi antara unit manajemen dan karyawan sudah direalisasikan dalam bentuk
Peraturan Perusahaan PT Wijaya Sentosa Tahun 2019-2021. Peraturan Perusahaan Periode
Tahun 2019-2021 ditandatangani oleh Edison selaku Direktur Utama PT Wijaya Sentosa dan
Disahkan Dinas Transmigrasi Kabupaten Teluk Wondama Wayan Rendana,S.Sos pada tanggal
1 Januari 2019, dengan SK No. 566/06/TRANS-TW/I/2019 Tanggal 28 Januari 2019 dan berlaku
2 tahun sejak tanggal ditandatangani.
Peraturan Perusahaan terdiri dari XI Bab dan 59 Pasal, Tujuan utama Peraturan Perusahaan
adalah untuk melaksanakan hubungan industrial dalam rangka menciptakan hubungan antara
perusahaan dengan karyawan yang harmonis, serasi, dinamis, berkeadilan serta menciptakan
SDM yang handal. Peraturan Perusahaan ini diantaranya memuat Hak dan Kewajiban Karyawan
(Bab II Hubungan Kerja, Pasal 9). Bab V Pengupahan, Bab VI Kesejahteraan Karyawan (BPJS)
Bab VII Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Bab VIII Pengembangan Pendidikan dan
Pelatihan Karyawan
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa mempunyai Peraturan Perusahaan (PP) periode 2019 – 2021 yang telah disahkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Teluk Wondama No.566/06/TRANS-TW/2019.
Norma : Memenuhi
Indikator 5.2.3
Perusahaan Tidak Mempekerjakan Anak di Bawah Umur
Verifier
Pekerja yang masih di bawah umur
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 299 dari 324
Analisa :
Dokumen Wajib Lapor Ketenagakerjaan tanggal 17 Sepember 2019, dengan No.Pendaftran
00061, dan wajib mendaftar kembali 17 September 2019, diterima oleh Korwil Pengawasan
Ketenagakerjaan Prov.Papua Barat . Jumlah tenaga kerja 483 orang, terdiri dari 442 laki laki
dan 41 perempuan, tidak ada yang berusia <18 tahun.
Dokumen laporan data karyawan periode februari 2020 yang dibuat oleh Irvan Adrian F (Staff
Adm.Personalia), Diperiksa oleh Charistian Hadi P (Kadep.Personalia & Umum, Diketahui oleh
Heldrie (Wakil Manager Camp) dan Disetujui Mnager Camp Sakurianto, jumlah karyawan PT
Wijaya Sentosa sebanyak 438 orang (341 orang bulanan dan 97 orang borongan) dimana 72
orang adalah tenaga kerja lokal dri kampung Simei, Sande, Dusner, Siwo, Werianggi,
Karyawan PT Wijaya Sentosa terbagi pada bagian Managerial, Dept. Perencanaan & Survey,
Dept. Pembinaan Hutan & Lingk, Dept. PUHH, Dept. Personalia & Umum, Management
Representative, Dept. Kelola Sosial,Dept. Payroll,Sub Dept. Keuangan, Dept. Logistik & BBM,
Dept. Produksi, Dept. MekanikKaryawan termuda adalah Ferland Imanuel Makawawa
(Karyawan Borongan) kelahiran Airmadidi Manado, 09 Mei 2001, sebagai Helper Traktor Jalan,
tenaga
PT Wijaya Sentosa diketahui bahwa tidak mempekerjakan karyawan yang berada di bawah
umur.
Kesimpulan
PT Wijaya Sentosa tidak mempekerjakan tenaga kerja di bawah umur.
Norma : Memenuhi
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 300 dari 324
VI. KESIMPULAN
6.1 KESIMPULAN
6.1.1 Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL)
Hasil penilaian kinerja PHPL pada kegiatan audit penilikan ke-I PHPL PT Wijaya Sentosa pada
tahun 2020 terhadap seluruh indikator diperoleh nilai akhir gabungan dari Kriteria Prasyarat,
Produksi, Ekologi dan Sosial dengan niali kinerja 65 atau atau 65/66 x 100% = 98.48% yang berarti
> 80% kategori baik, mak nilai akhir kinerja PHPL adalah “BAIK”.
6.1.2 Verifikasi Legalitas Kayu
Hasil penilaian Verifikasi Legalitas Kayu terhadap sekuruh verifier, diperoleh hasil sebagai berikut :
28 verifier dalam kategori “Memenuhi”, 1 (satu) verifier kategori ”Tidak Diterapkan” dan tidak ter-
dapat verifier dengan kategori Tidak Memenuhi”.
Berdasarkan hasil penilaian kinerja PHPL dan VLK, maka nilai akhir kinerja PHPL PT Wijaya Sen-
tosa adalah “BAIK”
Dengan demikian Tim Auditor menyatakan PT Wijaya Sentosa dinyatakan ”MEMENUHI” terhadap
Standar Legalitas Kayu sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal PHPL No. P.14/PHPL/SET/4/2016
tanggal 29 Mei tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu dan dapat melanjutkan Sertifikat PHPL.
6.2. Corrective Action Request (CARs)
6.2.1. Prasyarat
1.1.2. Merealisasikan Penataan Batas Areal Kerja IUPHHK-HA HA hingga temu gelang.
1.2.3. Mengimplementasikan pengelolaan hutan produksi lestari sesuai dengan visi misi pe-
rusahaan yang telah ditetapkan
1.4.4. Terdapat keterlaksanaan seluruh tindakan koreksi manajemen berbasis hasil monitoring
dan evaluasi.
1.5.4. Persetujuan dalam proses penetapan kawasan lindung dari para pihak.
6.2.2. Produksi
2.5.1. Peta RKT dilengkapi dengan batas Kabupaten.
Sumber peta yang dicantumkan dalam peta RKT adalah peta RKUPHHK yang
terupdate.
Sebelum disahkan secara self approval, dipastikan seluruh data dalam penjelasan mau-
pun dalam tabel telah terisi.
2.5.2. Cek Kembali SK IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa yang dicantumkan dalam citra
Lansat
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 301 dari 324
6.2.3. Ekologi
3.1.2. Volume target pelaksanaan penataan kawasan lindung diluar RKT berjalan agar diting-
katkan, seperti untuk batas kawasan lindung KPPN. Agar PT Wijaya Sentosa
melakukan penataan batas KL hingga mencapai seluruh areal KL sesuai dengan
perkembangan blok RKT
3.1.5. Agat PT Wijaya Sentosa menyediakan laporan kegiatan pengelolaan untuk seluruh areal
kawasan lindung yang ada dalam areal kerjanya
3.2.1. Agar PT Wijaya Sentosa merevisi Prosedur Perlindungan dan Pengamanan Hutan No:
WS-BIN-05 agar tidak lagi mengacu ke PP 45 tahun 2004 dan menggantinya dengan
PP 60 tahun 2009 tentang perubahan PP 45 tahun 2004, serta mengacu secara explisit
ke Permen HK 32 tahun 2016 yang mewajibkan setiap kegiatan pengelolaan hutan alam
dilengkapi dengan organ-isasi dan sarpras (sarana-prasarana) untuk pencegahan dan
pengendalian kebakaran hutan
3.2.2. PT Wijaya Sentosa agar melengkapi sarana prasarana dalkarhutla sesuai dengan per-
aturan yang berlaku, yakni Permen LHK No. P.32/MenLHK/Kum.1/3/2016 tentang pen-
gendalian kebakaran hutan dan lahan
3.2.3. PT Wijaya Sentosa agar meningkatkan kompetensi personil perlindungan hutan (khu-
susnya personil Regu Inti dan personil Regu Pendukung) dalam rangka penguatan
kegiatan pencegahan dan pengendalian kebahakaran hutan dan lahan, sebagaimana
amanat Permen LHK No. P.32/MenLHK/Kum.1/3/2016 tentang pengendalian keba-
karan hutan dan lahan
3.2.4. Membuat dan menyampaikan Laporan Tahunan upaya dalkarhutla ke instansi terkait
sebagimana amanat dari Perdirjen PPI No. P.8 tahun 2018
3.3.2. PT Wijaya Sentosa agar menyediakan sarana untuk pemantauan perubahan garis pan-
tai di area pesisir pelabuhan, sebagaimana sudah direncanakan dalam dokumen
perencanaan (Adendum Andal, RKL & RPL tahun 2017
3.3.6. Agar PT Wijaya Sentosa meningkatkan keberhasilan kegiatan pengelolaan lingkungan
yang selama ini telah dilakukan, khususnya kegiatan pengendalian erosi yang terjadi di
areal bekas TPn dan areal bekas jalan sarad
3.5.3. Terus meningkatkan dan mengintensifkan kegiatan pengelolaan flora sebagaimana su-
dah direkomendasikan dalam dokumen Laporan Penilaian NKT di areal PT Wijaya Sen-
tosa (2015), khususnya pengelolaan NKT 1.2
Agar PT Wijaya Sentosa melakukan penanaman pohon Merawan (Hopea mengerawan
Mi-quel) sebagai salah satu spesies flora yang termasuk kedalam kategori spesies san-
gat terancam punah (CR) sesuai dengan rekomendasi dokumen Laporan Penilaian NKT
tahun 2015
3.6.3. Terus meningkatkan kegiatan sosialisasi dan perlindungan, khususnya terhadap jenis-
jenis satwaliar yang dilindungi, serta meningkatkan dan mengintensifkan kegiatan
pengelolaan dan pemantauan fauna sebagaimana sudah direkomendasikan dalam
dokumen Laporan Penilaian NKT di areal PT Wijaya Sentosa (2015), khususnya pengel-
olaan NKT 1.2
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 302 dari 324
6.2.4. Sosial
4.1.1 Terus melakukan monitoring HBK berisi data terkait pemanfaat, hasil, lokasi serta data
individu pemanfaat HHBK.,identifikasi sumberdaya Alam yang dimanfaatkan masyarkat
(nelayan).
4.1.4. Terus melakukan tata batas bersama masyarakat, desa sekitar PT Wijaya Sentosa
4.2.3. Sosialisasi dilaksanakan dengan mengunakan media yang lebih komunikatif untuk
memudahkan pemahaman terhadap materi yang disampaikan.
4.2.4. Terus mendorong terbentuknya koperasi karyawan disekitar areal kerjanya.
4.3.1. Terus melakukan identifikasi HHBK berisi data terkait pemanfaat, hasil, lokasi serta
data individu pemanfaat HHBK.
4.3.3. Perlu melakukan fasilitasi masyarakat terkait program ekonomi yang akan dilaksanakan,
serta membuat program yang terencana sehingga berdampak kepada penerima
manfaat secara meluas.
4.3.4. Perlu mengembangkan program peningkatan ekonomi masyarakat sesuai dengan minat
dan po-tensi yang ada pada masyarakat desa sekitar PT Wijaya Sentosa
4.4.3 Perlu membuat kelembagaan penyelesaian konflik sesuai dengan pasal 47
4.5.1. Terus mengupayakan terbentuknya serikat pekerja.
Jakarta, Maret 2020
Tim audit PHPL
Ichsan Setyowibowo Heni Handayani Marthen Edy
(Auditor Produksi) ( Auditor Produksi) (Auditor Ekologi)
M. Jamaluddin Al Afghoni Sjahrul Wira Kusuma
(Auditor Sosial) (Auditor VLK)
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 303 dari 324
Daftar Peraturan dan Dokumen / Data Yang Diverifikasi Pada Setiap Indikator
PERATURAN Indikator Dokumen Yang Di Cek
1. UU No. 41 Tahun 1999 Tanggal 30 September 1999 tentang Kehutanan.
2. UU No. 26 Tahun 2007 Tanggal 10 Maret 2008 tentang Tata Ruang Wilayah Nasional
3. PP No. 44 Tahun 2004 Tanggal 18 Oktober 2004 tentang Perencanaan Kehutanan
4. PP No. 6 Tahun 2007 Tanggal 8 Januari 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan.
5. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.782/Menhut-II/20012 tanggal 27 Desember 2012 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan serta Wilayah Tertentu yang ditunjuk sebagai Kawasan Hutan di Provinsi Papua.
6. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.43/Menhut-II/2013 tanggal 19 Agustus 2013 tentang Penataan Batas Areal Kerja Izin Pemanfaatan Hutan, Persetujuan Prinsip Penggunaan Kawasan Hutan, Persetujuan Prinsip Pelepasan Kawasan Hutan dan Pengelolaan Kawasan Hutan pada Kesatuan Pengelolaan Hutan dan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus.
7. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.62/Menhut-II/2013 tanggal 15 November 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.44/Menhut-II/2012 tentang Pengukuhan Kawasan Hutan.
8. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.29/Menhut-II/2014 tanggal 13 Mei 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.34/Menhut-II/2010 tentang Tata Cara Perubahan Fungsi Kawasan Hutan.
9. Surat Edaran Dirjen BPK Nomor S.609/VI-BPPHP/2009 tanggal 16 Juni 2009 tentang Pelaporan Kegiatan di Luar Sektor Kehutanan di Dalam Areal Kerja.
10. Surat Edaran Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor S.12/PHPL-UHP/2016 tanggal 13 Januari 2016 tentang Pelaksanaan Tata Batas Areal Kerja IUPHHK-HA.
1.1.
Kepastian Kawasan Pemegang IUPHHK-HA-HTI
(1) Akta pendirian dan dokumen legal perusahaan PT WIJAYA SENTOSA.
(2) SK IUPHHK-HA PT WIJAYA SENTOSA dan lampiran Peta Areal Kerja IUPHHK-HA PT DDT.
(3) Dokumen Pedoman Tata Batas dan Instruksi Kerja Tata Batas areal kerja PT WIJAYA SENTOSA.
(4) Dokumen Laporan pelaksanaan tata batas areal kerja PT WIJAYA SENTOSA.
(5) Dokumen Berita Acara Pelaksanaan Penataan Batas areal kerja PT WIJAYA SENTOSA.
(6) Surat Dukungan kepada PT WIJAYA SENTOSA dari Masyarakat Setempat.
(7) Dokumen RKUPHHK-HA Berbasis IHMB PT WIJAYA SENTOSA.
(8) Dokumen RKTUPHHK-HA PT WIJAYA SENTOSA tahun 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018.
1. UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
2. UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. PP No. 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan.
1.2.
Komitmen Pemegang IUPHHK-HA-HTI
(1) Dokumen Visi, Misi Perusahaan PT WIJAYA SENTOSA.
(2) Dokumen sosialisasi visi misi perushaan PT WIJAYA SENTOSA.
(3) Dokumen RKUPHHK-HA Berbasis IHMB PT WIJAYA SENTOSA.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 304 dari 324
PERATURAN Indikator Dokumen Yang Di Cek
4. PP No. 3 Tahun 2008 tentang Perubahan Perubahan atas PP No. 6 Tahun 2007 Tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan
5. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.62/Menhut-II/2013 tanggal 15 November 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.44/Menhut-II/2012 tentang Pengukuhan Kawasan Hutan.
(4) Dokumen RKTUPHHK-HA PT WIJAYA SENTOSA tahun 2015 - 2018.
(5) Dokumen laporan pelaksanaan kegiatan TPTI PT WIJAYA SENTOSA.
(6) Dokumen laporan pelaksanaan kegiatan kelola ekologi PT WIJAYA SENTOSA.
(7) Dokumen laporan pelaksanaan kegiatan CSR/CD PT WIJAYA SENTOSA
1. UU No. 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan.
2. UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
3. UU No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
4. UU No. 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan.
5. PP No. 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun.
6. PP No. 46 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Hari Tua.
7. PP No. 60 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas PP No. 46 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Hari Tua.
8. PP No. 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
9. Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 1 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pendaftaran, Penagihan, Pembayaran dan Pelaporan Iuran Secara Online Bagi peserta Pekerja Penerima Upah dari Badan Usaha Baru Dalam Rangka Kemudahan Berusaha.
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per-14/Men/IV.2006 tanggal 24 April 2006 tentang Tata Cara Pelaporan Ketenagakerjaan di Perusahaan.
11. Surat Edaran Menakertrans Nomor SE.3/Men/III/2014 tanggal 26 Maret 2016 tentang Pelaksanaan Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan
12. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 tentang Upah Minimum.
13. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 26 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian
1.3
Jumlah dan Kecukupan Tenaga Profesional Terlatih dan Tenaga Teknis Pada Seluruh Tingkatan untuk Men-dukung Pemanfaatan, Implementasi, Penelitian, Pendidikan dan Latihan
(1) Laporan Tenaga Kerja PT WIJAYA SENTOSA Tahun 2019.
(2) Daftar Sarjana Kehutanan dan Tenaga Teknis Kehutanan PT WIJAYA SENTOSA Tahun 2014 s/d 2018.
(3) Laporan Realisasi Pelatihan Karyawan PT WIJAYA SENTOSA Tahun 2018.
(4) Peraturan Perusahaan PT WIJAYA SENTOSA.
(5) Dokumen-dokumen ketenagakerjaan PT WIJAYA SENTOSA
(6) Keputusan Gubernur tentang Upah Minimum Provinsi Papua Barat Nomor 561/215/10/2018 tanggal 30 Oktober 2018
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 305 dari 324
PERATURAN Indikator Dokumen Yang Di Cek
dan Jaminan Hari Tua Bagi Peserta Penerima Upah.
14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 54/Menhut-II/2014 tanggal 27 Agustus 2014 tentang Kompetensi dan Sertifikasi Tenaga Teknis dan Pengawas Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari.
15. Peraturan Direktorat Jenderal PHPL Nomor P.16/PHPL-IPHH/2015 tanggal 24 November 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kewajiban Pengelola Hutan dan Pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Produksi, Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan dan Tempat Penampungan Terdaftar untuk Memiliki dan/atau Mempekerjakan Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari
1. UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
2. UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.45/Menlhk-Setjen/ 2015 tentang Integrasi Sistem Informasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari.
4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.46/Menlhk-Setjen/2015 tentang Pedoman Post Audit Terhadap Pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Izin Pemanfaatan Kayu.
1.4
Kapasitas dan Mekanis-me untuk Perencanaan, Pelaksanaan, Pemantau-an Periodik, Evaluasi, dan Penyajian Umpan Balik Mengenai Kemajuan Pencapaian IUPHHK-HA pada Hutan Tanaman Industri
(1) Struktur Organisasi dan Job Description PT WIJAYA SENTOSA.
(2) Alur Kerja Sistem Informasi Manajemen (SIM) PT WIJAYA SENTOSA.
(3) SOP Sistem Informasi Manajemen (SIM) PT WIJAYA SENTOSA.
(4) Daftar Perangkat SIM PT WIJAYA SENTOSA
(5) Struktur Organisasi Satuan Pengawas Internal (SPI) / Internal Audit PT WIJAYA SENTOSA.
(6) Laporan Hasil Audit SPI / Internal Audit PT WIJAYA SENTOSA.
(7) Dokumen RKUPHHK-HA Berbasis IHMB PT WIJAYA SENTOSA.
(8) Dokumen RKTUPHHK-HA PT WIJAYA SENTOSA tahun 2014 - 2018
1. UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
2. PP No. 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan.
3. PP No. 3 Tahun 2008 tentang Perubahan Perubahan atas PP No. 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan
4. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.62/Menhut-II/2013 tanggal 15 November 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.44/Menhut-II/2012 tentang Pengukuhan Kawasan Hutan.
5. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.43/Menhut-II/2013 tentang Penataan Batas Areal Kerja Izin Pemanfaatan Hutan, Persetujuan Prinsip
1.5.
Persetujuan Rencana Penebangan Melalui Peningkatan Pemaham-an, Keterlibatan, Pen-catatan Proses dan Diseminasi isi Kandungannya
(1) Dokumen RKUPHHK-HA Berbasis IHMB PT WIJAYA SENTOSA.
(2) Dokumen RKTUPHHK-HA PT WIJAYA SENTOSA tahun 2014 - 2018
(3) Berita Acara Sosialisasi Blok Tebangan RKT 2014 - 2018 ke masyarakat kampung sekitar areal kerja PT WIJAYA SENTOSA.
(4) Dokumen-dokumen penataan batas areal kerja PT WIJAYA SENTOSA.
(5) Berita Acara Sosialisasi program CSR (PMDH) PT DDT tahun 2014 - 2018 ke masyarakat kampung sekitar areal kerja PT WIJAYA SENTOSA.
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 306 dari 324
PERATURAN Indikator Dokumen Yang Di Cek
Penggunaan Kawasan Hutan, Persetujuan Prinsip Pelepasan Kawasan Hutan dan Pengelolaan Kawasan Hutan pada Kesatuan Pengelolaan Hutan dan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus.
6. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.39/Menhut-II/2013 Tentang Pemberdayaan Masyarakat Setempat Melalui Kemitraan Kehutanan.
7. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.33/Menhut-II/2014 Tentang Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala dan Rencana Kerja Pada Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam.
8. Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor P.5/PHPL/ UHP/PHPL.1/2/2016 tanggal tentang Pedoman Pemetaan Potensi dan Resolusi Konflik pada Pemegang IUPPHK dalam Hutan Produksi.
(6) Rekapitulasi pelaksanaan sosialisasi CSR/CD PT WIJAYA SENTOSA tahun 2014 - 2018.
(7) Berita Acara Sosialisasi Kawasan Lindung dalam areal PT WIJAYA SENTOSA tahun 2014 - 2018 ke masyarakat kampung sekitar areal kerja PT WIJAYA SENTOSA.
1. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.65/Menhut-II/2014 tanggal 12 September 2014 tentang Perubahan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.11/Menhut-II/2009 tentang Sistem Silvikultur Dalam Areal Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Produksi.
2. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut-II/2014, tanggal 22 Mei 2014 tentang Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala dan Rencana Kerja Pada Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam.
3. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.9/VI-BUHA/2014 tanggal 12 Agustus 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Penilaian dan Persetujuan RKUPHHK Pada Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam
2 .1.
Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari
Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. : SK.2048/Men-LHK-PHPL/UHP/ HPL.1/5/2016 tanggal 9 Mei 2016 tentang persetujuan Revisi RKUPHHK-HA berbasis IHMB PT Wijaya Sentosa periode tahun 2013-2022.
Prosedur Operasional Standar Penataan Areal Kerja (PAK) nomor dokumen WS-PRC-01 tanggal 05 Januari 2015 (revisi 02 tanggal 11/05/17) yang dijelaskan petunjuk pelaksanaannya pada Instruksi Kerja (WS-IK-PRC-01.01 rev.01 11/05/17) tentang mekanisme penandaan batas blok dan petak di areal kerja
1. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.65/Menhut-II/2014 tanggal 12 September 2014, tentang Perubahan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.11/Menhut-II/2009 tentang Sistem Silvikultur Dalam Areal Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Produksi,
2. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut-II/2014, tanggal 22 Mei 2014 tentang Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala dan Rencana Kerja Pada Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam.
2.2.
Terdapat data potensi tegakan per tipe ekosistem yang ada (berbasis IHMB / Survey Potensi, ITSP, Risalah Hutan)
laporan hasil pelaksanaan IHMB tahun 2012
Dokumen RKT Periode tahun 2014 s/d 2018
rekapitulasi LHC tahun 2016 - 2019
Laporan Hasil Cruising yang diaupload ke sistem SIPUHH
Dokumen RKUPHHK-HA Periode tahun 2013 s/d 2022
Laporan pembuatan dan pengukuran PUP tahun 2014 - 2018
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 307 dari 324
PERATURAN Indikator Dokumen Yang Di Cek
1. Permenhut No. P.65/Menhut-II/2014 tanggal 12 September 2014 tentang Perubahan Atas Permenhut No. P.11/Menhut-II/2009 tentang Sistem Silvikultur Dalam Areal IUPHHK-HA Pada Hutan Produksi.
2. Peraturan Direktur Jendral Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : P.20/PHPL-SET/2015 tanggal 10 Desember 2015 tentang petunjuk Teknis Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP) dalam Hutan Produksi
2.3.
Ketersediaan SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur
Dokumen prosedur operasional standar (PSO) antara lain :
a. Pembukaan wilayah hutan
b. Inventarisasi Tegakan sebelum penebangan
c. Penataan areal kerja
d. penanaman dan pemeliharaan tanaman
c. pemanenan/penebangan
d. pengamanan dan perlindungan hutan.
e. pebebasan ppohon binaan
Rekapitulasi potensi tegakan hasil pengukuran ITSSP tahun 2016 - 2019
1. Permenhut No. P.65/Menhut-II/2014 tanggal 12 September 2014 tentang Perubahan Atas Permenhut No. P.11/Menhut-II/2009 tentang Sistem Silvikultur Dalam Areal IUPHHK-HA Pada Hutan Produksi.
2. Peraturan Direktur Jendral Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : P.20/PHPL-SET/2015 tanggal 10 Desember 2015 tentang petunjuk Teknis Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP) dalam Hutan Produksi
2.4.
Ketersediaan dan penerapan teknologi ramah lingkungan untuk pemanfaatan hutan
SOP RIL (Redice Impact Logging) dengan nomor dokumen : WS-PRO-02 yang disahkan tanggal 5 Januari 2015 laporan pelaksanaan PAK
laporan Lap Monitoring RIL 2017
laporan kegiatan ITSP
laporan kegiatan pembuatan dan penandaan pada kawasan lindung
Laporan monitoring kerusakan tegakan tinggal 2018
1. Perdirjen BUK No. P.9/VI-BUHA/2014 tanggal 12 Agustus 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Penilaian dan Persetujuan RKUPHH Pada IUPHHK-HA Dalam Hutan Alam.
2. Perdirjen BUK No. P.2/VI-BUHA/2014 tanggal 18 Juni 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Penilaian, Persetujuan dan Pelaporan RKT dan BKT UPHHK Dalam Hutan Alam.
3. Permenhut No. P.24/Menhut-II/2011 tanggal 18 April 2011 tentang Perubahan Atas Permenhut No. P.56/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem
2.5.
Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan/ pe-manenan / pemanfaatan pada areal kerjanya.
RKUPHHK-HA Berbasis IHMB periode tahun 2013 - 2022
RKTUPHHK-HA Tahun 2014 – 2018 PT WIJAYA SENTOSA di Provinsi Papua Barat
Peta Kerja 7 RKT periode tahun 2014 s/d 2018
Peta penataan kawasan llindung yang dilakukan selama periode tahun 2014 s/d 2018
1. Perdirjen BUK No. P.9/VI-BUHA/2014 tanggal 12 Agustus 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Penilaian dan Persetujuan RKUPHH Pada IUPHHK-HA Dalam Hutan Alam.
2.Perdirjen BUK No. P.2/VI-BUHA/2014 tanggal 18 Juni 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Penilaian, Persetujuan dan Pelaporan RKT dan BKT UPHHK Dalam Hutan Alam.
3. Permenhut No. P.24/Menhut-II/2011 tanggal 18 April 2011 tentang Perubahan Atas Permenhut No. P.56/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem
2.6.
Tingkat investasi dan reinvestasi yang me-madai dan memenuhi kebutuhan dalam pengelolaan hutan, administrasi, penelitian dan pengembangan, serta peningkatan ke-mampuan sumber daya manusia
a. Laporan keuangan untuk tahun tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 - 2018 dan laporan Independen.
b. Laporan Pelaksanaan RKT 2014 - 2018
c. RKAP Tahun 2018
d. Rencana Operasional Pembinaan Hutan Tahun 2014 - 2018
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 308 dari 324
PERATURAN Indikator Dokumen Yang Di Cek
1. UU No 5 tahun 1990 tentang Konservasi SDA dan Ekosistem
2. SK Dirjen PH No 292/1989 tentang Kebun benih dan Plasma Nutfah
3. Keppres No 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung
4. SK Menhut No 375 /KPTS-II/1998 tentang KPPN di Hutan Produksi
3.1.1 :
Luasan Kawasan Dilindungi
1. PT. Wapoga Mutiara Timber sudah melakukan Studi Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang telah disetujui oleh Komisi Pusat AMDAL DEPHUT Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam No. 117/DJ-VI/PA/92 tanggal 28 April 1992
2. PT WIJAYA SENTOSA mempunyai telah membuat pelabuhan khusus dan menyusun Adendum RKL-RPL yang disahkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Papua Barat Nomor 570/970/PTSP-AD/X/2017 tanggal 23 Oktober 2017 tentang Adendum Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan dan/atau Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) di Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua
1. PP 45 tahun 2004 kegiatan perlindungan hutan
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 Tentang Perlindungan Hutan
3. Permenhut No 12/Menhut-II/2009 Tentang Pengendalian Kebakaran Hutan
4. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Sistem Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan Dan/Atau Instansi/Lembaga Pemerintah
5. Keputusan Dirjen PHKA Nomor 243/Kpts/DJ-VI/1994 tentang Petunjuk Teknis Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan di Areal Pengusahaan Hutan dan Areal Lainnya
3.2.
Perlindungan dan Pengamanan Hutan
1. Prosedur Perlindungan dan Pengamanan Hutan No: WS-BIN-05 (terbit: 05/01/2015; Revisi: 17/03/2018)
2. Intruksi Kerja Perlindungan Dan Pengamanan Hutan No: WS-IK-BIN-05.01 (terbit: 05/01/2015; Revisi: 01/04/2018).
3. Dokumen RKT PT WIJAYA SENTOSA tahun 2019
4. Daftar sarana prasarana perlindungan dan pengamanan hutan PT WIJAYA SENTOSA tahun 2015, 2014 - 2018
5. Dokumen Struktur organisasi pengamanan dan perlindungan hutan PT WIJAYA SENTOSA tahun 2018
6. Laporan Bulanan Patroli dan pengamanan hutan PT WIJAYA SENTOSA
1. PP No 27 Tahun 1999 Tentang AMDAL
2. PermenegLH No 11 Tahun 2006 Tentang Ijin Usaha Wajib AMDAL
3. SK MenegLH No 45 tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan RKL RPL
4. PP No 27 Tahun 2012 Tentang Ijin Lingkungan
3.3.
Pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan hutan
1. PT. Wapoga Mutiara Timber sudah melakukan Studi Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang telah disetujui oleh Komisi Pusat AMDAL DEPHUT Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam No. 117/DJ-VI/PA/92 tanggal 28 April 1992
2. PT WIJAYA SENTOSA mempunyai telah membuat pelabuhan khusus dan menyusun Adendum RKL-RPL yang disahkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 309 dari 324
PERATURAN Indikator Dokumen Yang Di Cek
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Papua Barat Nomor 570/970/PTSP-AD/X/2017 tanggal 23 Oktober 2017 tentang Adendum Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan dan/atau Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) di Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Dokumen laporan implementasi RKL-RPL PT Diadyani Timber tahun 2013,2014,2015,2016 dan 2017 (triwulan 2013 s/d 2015 dan semesteran tahun 2016 s/d 2017)
3. Prosedur Pengelolaan dan Pemantauan Dampak Kelola Produksi Terhadap Air, Nomor WS-EKO-08 yang mengatur stabilisasi lereng, penanaman, pembuatan teras pengukuran penampang sungai, pengukuan debit, pengambilan contoh air. Prosedur ini diatur lebih detail dalam Instruksi Kerja Nomor WS-IK-EKO-08.01
4. Prosedur Pengelolaan dan Pemantauan Dampak Kelola Produksi Terhadap Tanah, Nomor WS –EKO-09. yang mengatur cara pembuatan saluran drainase, pembuatan terasering, penanaman tanaman penutup atau perambat, pemeliharaan bangunan teknik sipil dan bangunan konservatif vegetatif Prosedur ini diatur lebih detail dalam Instruksi Kerja Nomor WS-IK-EKO-09.01
5. Laporan Pelaksanaan RKL RPL semester I dan II Tahun 2016, 2017, 2018
1. UU RI No 5/1990 tentang konservasi sumberdaya alam dan ekosistem
2. UU RI No 5/1994 Tentang Ratifikasi IUCN Biodiversity
3. PP RI No 7/1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa
4. PP RI No 13 Tahun 1994 Tentang Perburuan Satwa Buru
5. PP RI No 8 Tahun 1999 Tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwaliar
6. CITES, IUCN
3.4.
Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan/ atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik.
1. Laporan kegiatan identifikasi flora dan fauna sekitar mata air Kampung Simei, Endop dan Warumba, tanggal pelaksanaan 27 Mar - 1 Apr 2017 di Mata air Kp. Simei, Endop dan Warumbai an dilindungi
2. Laporan Pengamatan Burung Cendrawasih (Paradisea sp) di Kawasan PT Wijaya Sentosa di Jl Cempaka Petak BF 22 Blok RKT 2017 pada tanggal 29 - 31 Maret 2018 dan 16 - 26 Nov 2018
3. Kajian Populasi dan habitat Kuskus di Wilayah Kerja PT Wijaya Sentosa, Kab. Teluk Wondama, Papua Barat, tanggal 23 Maret 2017.
4. Laporan Kegiatan Pengelolaan dan Pemantauan NKT 1.1, 1.3, 1.4, 2.3 KPPN, 2017. Kegiatan ini
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 310 dari 324
PERATURAN Indikator Dokumen Yang Di Cek
dilaksanakan pada 15 – 24 November 2017
1. UU RI No 5/1990 tentang konservasi sumberdaya alam dan ekosistem
2. UU RI No 5/1994 Tentang Ratifikasi IUCN Biodiversity
3. PP RI No 7/1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa
4. PP RI No 13 Tahun 1994 Tentang Perburuan Satwa Buru
5. PP RI No 8 Tahun 1999 Tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwaliar
6. CITES
7. IUCN
3.5.
Pengelolaan flora untuk :
1. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.
2. Perlindungan ter-hadap species flora dilindungi dan/ atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik
1. IK ITSP Nomor WS-IK-PRC-02.01 tanggal 5 Januari 2015 revisi 1 tanggal 27 Desember 2016.
2. IK Penebangan Nomor IK-Prod-01-01-00 terbit Januari 2013
3. Laporan RKL-RPL semester II tahun 2018,
4. Surat Edaran manager Camp Nomor 090/PSN-WS-Simei/IV/2014 tanggal 01 April 2014 mengenai Perlindungan dan Pengendalian terhadap Tumbuhan dan satwa yang Dilindungi/Liar
1. UU RI No 5/1990 tentang konservasi sumberdaya alam dan ekosistem
2. UU RI No 5/1994 Tentang Ratifikasi IUCN Biodiversity
3. PP RI No 7/1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa
4. PP RI No 13 Tahun 1994 Tentang Perburuan Satwa Buru
5. PP RI No 8 Tahun 1999 Tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwaliar
6. CITES
7. IUCN
3.6.
Pengelolaan fauna untuk :
1. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.
2. Perlindungan terhadap species fauna dilidungi dan/ atau jarang, langka, terancam punah dan endemik
1. Surat Edaran manager Camp Nomor 090/PSN-WS-Simei/IV/2014 tanggal 01 April 2014 mengenai Perlindungan dan Pengendalian terhadap Tumbuhan dan satwa yang Dilindungi/Liar
2. Laporan RKL-RPL semester II tahun 2018,
1. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.41/Menhut-II/2012 17 Oktober 2012 tentang perubahan atas peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.32/Menhut-2010 Tentang Tukar menukar kawasan Hutan.
2. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.44/Menhut-II/2012 11 Desember 2012 tentang Pengukuhan Kawasan Hutan.
3. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.43/Menhut-II/2013 19 Agustus 2013 tentang Penataan Batas Areal Kerja Izin Pemanfaatan Hutan, Persetujuan Prinsip Penggunaan Kawasan Hutan, Persetujuan Prinsip Pelepasan Kawasan Hutan dan Pengelolaan Kawasan Hutan Pada Kesatuan Pengelolaan Kawasan Hutan Pada Kesatuan Pengelolaan Hutan dan kawasan Hutan Dengan tujuan Khusus.
4. Perdirjen PHPL No. P.5/PHPL/UHP/PHPL.1/2/2016 Tentang Pedoman Pemetaan dan Resolusi Konflik Pada Pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
4.1.
Kejelasan deliniasi kawasan operasional perusahaan/ pemegang izin dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat
1. RKUPHHK (Revisi) berbasis IHMB periode 2013-2022 dengan pengesahan No. SK.32/BUHA-2/2014 tanggal 25 Juli 2014
2. Prosedur Pembinaan Kelembagaan Sosial ekonomi Untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat PT Wijaya Sentosa, Nomor Dokumen WS-SOS-010 disusun Ka Departemen Kelola Sosial, Diperiksa Manajer Camp, Disetujui Management Representative tanggal Terbit 01-11-2016
3. Prosedur Pegelolaan Dan Pemantauan Terhadap Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu Nomor Dokumen WS-SOS-009 disusun Ka Departemen Kelola Sosial, Diperiksa Manajer Camp, Disetujui Management Representative tanggal Terbit 01-11-2016.
4. Laporan Kegiatan Enclave Wilayah Sagu dan Goa Keramat, 2017
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 311 dari 324
PERATURAN Indikator Dokumen Yang Di Cek
(IUPHHK-HA)
1. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
4. Peraturan Menteri Negara BUMN No Per-05/MBU/2007
5. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P/39/Menhut-II/2013 17 Juli 2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat Setempat Melalui Kemitraan Kehutanan
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
4.2
Implementasi tanggung jawab sosial perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
1. Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam Pada Hutan Produksi Berbasis Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) Periode Tahun 2013-2022
2. Prosedur Pembinaan Kelembagaan Sosial ekonomi Untuk Peningkatan esejahteraan Masyarakat WS-SOS-010 tanggal terbit 01-11-2016 tanggal revisi 01/30-05-2017
3. Prosedur Corporate Sosial Responsibility WS-SOS-01 tanggal terbit 05-01-2015 tanggal 03/30-05-2017
4. Prosedur Pengumpulan Data Base Kependudukan WS/SOS/02 tanggal terbit 01-11-2016 tanggal revisi 01/29-05-2017 revisi 04/01-04-2018
5. Prosedur Pengakuan Hak-Hak Dasar masyarakat WS-SOS-03 tanggal 05-01-2015 revisi No.2 tanggal 30-05-2017
6. Prosedur Pegelolaan Dan Pemantauan Terhadap Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu WS-SOS-009 tanggal terbit 01-11-2016 tanggal revisi 02/24-02-2017
7. Prosedur sosialisasi Standar Konpensasi Hak Ulayat dan pembayaran Konpensasi Atas Kayu Produksi WS-SOS-05 tanggal terbit 05-01-2015 tanggal revisi 02/30-05-2017
8. Prosedur Pengawasan dan Penandaan Kepemilikan Ulayat Atas Kayu Produksi WS-SOS-06 tanggal terbit 05-01-2015 tanggal revisi 02/30-05-2017
9. Prosedur Penataan Batas Partisipatif WS-SOS-04 tanggal terbit 05-01-2015 tanggal revisi 02/30-05-2017
10. Prosedur Sosialisasi Kepada Masyarakat dalam pengusahaan
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 312 dari 324
PERATURAN Indikator Dokumen Yang Di Cek
Hutan WS-SOS-11 tanggal terbit 01-11-2016 tanggal/29-05-2017
1. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.
2. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P/39/Menhut-II/2013 17 Juli 2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat Setempat Melalui Kemitraan Kehutanan.
4.3.
Ketersediaan mekanisme dan implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak
1. Rekap pembayaran Sinara 2014-2018
2. Rekap pembayaran Fee Kompensasi 2013 – 2018
3. Rekap pembayaran Sew logpond 2013-2018
4. Rekap sewa Log Boat 2015 – 2018
5. Rekap belanja dapur 2014-2018
6. BAP ganti rugi
7. BAP bantuan kepada masyarakat
1. Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2012 Tentang Penanganan Konflik Sosial
2. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
3. Perdirjen PHPL No. P.5/PHPL/UHP/PHPL.1/2/2016 Tentang Pedoman Pemetaan dan Resolusi Konflik Pada Pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK-HA) dalam Hutan Produksi
4.4.
Keberadaan mekanisme resolusi konflik yang handal
1. Prosedur Penyelesaian Konflik Nomor WS-SOS-07 Tanggal terbit 05-01-2015 tanggal Revisi 02/30-05-2017.
2. Laporan Pelaksanaan Pemetaan Potensi Konflik 2014 – 2018
1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
2. Peraturan Pemerintah No 25 tahun 2005 tentang kewenangan Pemerintah dan Provinsi sebagai daerah Otonom
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2000 Tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh
4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan Perusahaan Serta Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama
5. Surat Keputusan Gubernur Papua Nomor: 560/382/ TAHUN 2016 Tanggal 21 November 2016 Tentang Penetapan Upah Minimum dan Upah Minimum Sektoral Provinsi Paua Tahun 2017
4.5.1.
Adanya hubungan indus-trial
1. Surat Edaran No. 016/SWG-PH/II/2013 tanggal 8 Maret 2013 tentang Kebebasan Berserikat yang ditandatangani oleh Direktur. Dalam surat edaran tersebut diputuskan mengizinkan dan tidak akan menghalangi setiap pekerja/ karyawan untuk membentuk dan menjadi anggota Serikat Pekerja/Serikat Buruh
2. Tanda Bukti Pencatatan No. 008/CTT-LKS BIPARTIT/TRANS-TW/III/2018 tanggal 1 Maret 2018.
3. Peraturan Perusahaan PT Wijaya Sentosa berlaku tahun 2019-2021, disahkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Teluk Wondama No. 566/06/TRANS-TW/I/2019 tanggal 28 Januari 2019.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tanggal 30 September 1999 Tentang Kehutanan
Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.50/Menhut-II/2010 tentang Tata Cara Pemberian dan
1.1.1
Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK-HA) dan izin lain
1. Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: SK.723/MENHUT-II/2011 tanggal 20 Desember 2011
2. Surat Perintah Pembayaran Iuran IUPHHK-HA HA No. S.36/VI-
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 313 dari 324
PERATURAN Indikator Dokumen Yang Di Cek
Perluasan Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK-HA) Dalam Hutan Alam, IUPHHK-HA Restorasi Ekosistem, atau IUPHHK-HA Hutan Tanaman Industri pada Hutan Produksi
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P. 15/Menhut-II/2009 Tanggal 5 Maret 2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.32/Menhut-II/2007 Tentang Tata Cara Pengenaan, Pemungutan, Dan Pembayaran Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Pada Hutan Produksi
Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.12/Menhut-II/2010 Tanggal 17 Februari 2010 Tentang Tata Cara Pengenaan, Penagihan, Dan Pembayaran Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Pada Hutan Produksi
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.50/Menhut-II/2010 Tanggal 31 Desember 2010 Tentang Tata Cara Pemberian Dan Perluasan Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK-HA) Dalam Hutan Alam, IUPHHK-HA Restorasi Ekosistem, Atau IUPHHK-HA Hutan Tanaman Industri Pada Hutan Produksi
Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.51/Menhut-II/2014 Tanggal 5 Agustus 2014 Tentang Tata Cara Dan Persyaratan Perpanjangan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam Pada Hutan Produksi
yang berada dalam kawasan hutan yang dikelola IUPHHK-HA.
BIKPHH/2012 tanggal 12 Januari 2012 terhadap PT. Wapoga Mutiara Timber untuk jangka waktu 20 tahun seluas ± 299,925 ha
3. SK Menteri Kehutanan No SK 424/Menhut-II/2013 Tentang Ijin Pinjam Pakai Untuk Kegiatan Pembangunan Jalan Trans Papua atas nama Gubernur Papua Barat.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tanggal 30 September 1999 Tentang Kehutanan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2004 Tanggal 18 Oktober 2004 Tentang Perencanaan Kehutanan
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : 9/Menhut-II/2007 Tanggal 23 Februari
2007 Tentang Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan, Dan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Industri Dan Hutan Tanaman Rakyat Dalam Hutan Tanaman
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.40/Menhut-II/Tahun 2007 Tanggal 27 September 2007 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.6/MENHUT-II/2007 Tentang Rencana Kerja Dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam
2.1.1
RKUPHHK/RKPH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang.
1. Revisi Dokumen RKUPHHK dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi Berbasis Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) PT Wijaya Sentosa Periode 2013 s/d 2022 yang telah disahkan oleh Direktur Jenderal atas nama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan nomor pengesahan No. SK.2048/MenLHK-PHPL/UHL/HPL.1/2016 Tanggal 9 Mei 2016
2. RKTUPHHK 2018, 2019
3. Surat Keputusan Direktur Utama PT Wijaya Sentosa Nomor : 003A/SR-WS/KP/I/2017 Tanggal 5 Januari 2017 Tentang Penunjukan Kawasan Lindung pada Areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 314 dari 324
PERATURAN Indikator Dokumen Yang Di Cek
Hutan Alam Dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam Pada Hutan Produksi.
Surat Edaran Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SE.8/Menhut-VI/2009 tanggal 5 Agustus 2009 Tentang Kewajiban Menyusun RKUPHHK Berdasarkan Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB)
Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P. 56/Menhut-II/2009 Tanggal 21 Agustus 2009 Tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam Dan Restorasi Ekosistem
Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.42/Menhut-II/2010 Tanggal 14 September 2010 Tentang Sistem Perencanaan Kehutanan
Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.24/Menhut-II/2011 Tanggal 18 April 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.56/Menhut-II/2009 Tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam Dan Restorasi Ekosistem
Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tanggal 25 Juli 1990 Tentang Pengelolaan Kawasan Lindung
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2011 Tentang Sungai
Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : P.17/PHPL-SET/2015 Tentang Pedoman pelaksanaan sistem informasi penatausahaan hasil hutan kayu dari hutan alam
3.1.1
Seluruh kayu bulat yang ditebang / dipanen atau yang di panen / dimanfaat-kan telah di-LHP-kan
1. Dokumen LHP selama periode 12 bulan terakhir, yaitu dari mulai bulan Februari 2018 s/d Januari 2019
2. SK Direktur PT Wijaya Sentosa 008/SR-WS/KP/XII/2018 31 Desember 2018 tentang penetapan petugas LHP
3. SK Direktur PT Wijaya Sentosa 009/SR-WS/KP/XII/2018 31 Desember 2018 tentang penetapan petugas penerbit SKSHH
Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 12/M-DAG/PER/3/2012 tentang Penetapan Harga Patokan Hasil Hutan untuk Perhitungan Provisi Sumberdaya Hutan
Permendag No. 22/M-DAG/PER/4/2012 tanggal 24 April 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 12/M-DAG/PER/3/2012
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.68/Menhut-II/2014 tanggal 15 September 2014 Tentang Penetapan
3.2.1
Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH).
1. Tagihan PSDH dan DR periode Februari 2018 – Januari 2019
2. Bukti Pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk DR yang Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI melalui Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 315 dari 324
PERATURAN Indikator Dokumen Yang Di Cek
Harga Patokan Hasil Hutan Untuk Perhitungan Provisi Sumber Daya Hutan, Ganti Rugi Tegakan Dan Penggantian Nilai Tegakan
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Kehutanan
Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Perubahan atas Keputusan Nomor 29 tahun 1990 tentang Dana Reboisasi
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 163/Kpts-II/2003 tentang Pengelompokan Jenis Kayu Sebagai Dasar Pengenaan Iuran Kehutanan
Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan RI Nomor : 68/MPP/Kep/2/2003 Tanggal 11 Februari 2003 Tentang Perdagangan Kayu Antar Pulau
Keputusan Bersama Menteri Perhubungan, Menteri Kehutanan Dan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Nomor : KM 3 Tahun 2003 Nomor : 22/KPTS-II/2003 Nomor : 33/MPP/Kep/1/2003 Tanggal 22 Januari 2003 Tentang Pengawasan Pengangkutan Kayu Melalui Pelabuhan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor : P.95/Menhut-II/2014 Tanggal 22 Desember 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.43/Menhut-II/2014 Tentang Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Dan Verifikasi Legalitas Kayu Pada Pemegang Izin Atau Pada Hutan Hak
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P. 14/VI-BPPHH/2014 Tanggal 29 Desember 2014 Tentang Standar Dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK)
3.3.1:
Pemegang izin yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).
Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT) dengan Nomor : 29.12.1.03562 yang berlaku sampai tanggal 18 Juni 2018.
Undang-undang RI Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Instruksi Presiden RI Nomor 22 tahun 1990 tentang Pengendalian Dampak Lingkungan
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 45 Tahun 2005 Tanggal 5 April 2005 Tentang Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
4.1.1
Pemegang izin telah memiliki dokumen lingkungan yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya
1. Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang telah disetujui oleh Komisi Pusat AMDAL DEPHUT Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam No. 117/DJ-VI/PA/92 tanggal 28 April 1992
2. Buku Rencana Pemantauan Lingkungan Hak Pengusahaan Hutan PT. Wapoga Mutiara Timber Unit I Kabupaten Manokwari Provinsi Irian Jaya disahkan oleh Komisi Pusat AMDAL DEPHUT Direktorat Jenderal
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 316 dari 324
PERATURAN Indikator Dokumen Yang Di Cek
(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 Tanggal 23 Februari 2012 Tentang Izin Lingkungan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2012 Tanggal 10 April 2012 Tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2012 Tanggal 5 Oktober 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 08 Tahun 2006 Tanggal : 30 Agustus 2006 Tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 11 Tahun 2006 Tanggal : 2 Oktober 2006 Tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan AMDAL
Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam No. 117/DJ-VI/AMDAL/95 tanggal 12 Juni 1995.
3. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Hak Pengusahaan Hutan PT. Wapoga Mutiara Timber Unit I yang telah mendapat persetujuan dari Komisi Pusat AMDAL Dephut No. 117/DJ-VI/AMDAL/95 tanggal 12 Juni 1995,
4. Adendum RKL-RPL yang disahkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Papua Barat Nomor 570/970/PTSP-AD/X/2017 tanggal 23 Oktober 2017 tentang Adendum Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan dan/atau Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) di Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua
5. Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Periode Semester I dan II Tahun 2018
Undang-Undang RI No. 1 Tahun 1970 Tanggal 12 Januari 1970 Tentang Keselamatan Kerja
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2000 Tanggal 4 Agustus 2000 Tentang Serikat Pekerja / Serikat Buruh
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tanggal 25 Maret 2003 Tentang Ketenagakerjaan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tanggal 12 April 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia No. Per.16/Men/XI/2011 Tanggal 17 November 2011 Tentang Tata Cara Pembuatan Dan Pengesahan Peraturan Perusahaan Serta Pembuatan Dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER.08/ MEN/VII/2010 Tahun 2010 tentang Alat Pelindung Diri
Kepmentrans Nomor : 233 tahun 2003 tentang Jenis dan Sifat Pekerjaan yang Dijalankan Secara Terus Menerus
5.1.1
Prosedur dan Implementasi K3.
1. Prosedur Identifikasi Aspek Potensi Bahaya K3, No Dokumen WS/K3/01, terbit 05-01- 2015 No/Tanggal Revisi : 02/11-05-2017
2. Prosedur Komunikasi dan Pelaporan K3, No Dokumen WS/K3/02, terbit 05-01-2015 No/Tanggal Revisi : 02/11-05-2017
3. Prosedur Pengelolaan Alat Pelindung Diri No Dokumen WS/K3/03, terbit 05-01-2015 No/Tanggal Revisi : 02/11-05-2017
4. Prosedur Inspeksi K3, No Dokumen WS/K3/04, terbit 05-01-2015 No/Tanggal Revisi : 01/01-01-2017
5. Prosedur Penanganan Kecelakaan, No Dokumen WS/K3/05, terbit 05-01-2015 No/Tanggal Revisi : 02/11-05-2017
6. Prosedur Siaga Tanggap Darurat, No Dokumen WS/K3/06, terbit 05-01-2015 No/Tanggal Revisi : 01/01-01-2017
7. Prosedur Berobat di Poliklinik, No. Dokumen WS/K3/08, terbit 05-01-2015 No/Tanggal Revisi : 01/01-01-2017Training K3
8. Keputusan Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Provinsi Papua Barat dengan Nomor : KEP : 566/123Transnaker.PB/KW.TW/2018
Laporan Penilikan I Penilaian Kinerja PHPL PT WIJAYA SENTOSA
hal 317 dari 324
PERATURAN Indikator Dokumen Yang Di Cek
Permentrans No. PER.15/MEN/ VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
PP Nomor 14 tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Permenaker Nomor 5/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen K3
tanggal 14 Agustus 2018 tentang pengesahan P2K3
9. Laporan Pemakaian APD
10. laporan Monitoring Kecelakaan Kerja PT Wijaya Sentosa Periode 2018
11. Surat Pernyataan dari Direktur/MR I PT Wijaya Sentosa yaitu Ir. Sugijanto dengan Surat Edaran Nomor : 016/SWG-PH/III/2013 tertanggal 8 Maret 2013 Tentang Kebebasan Berserikat.
12. Peraturan Perusahaan ini sudah disahkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Teluk Wondama dengan Nomor Pengesahan Surat Keputusan Kepala Dinas Transmigrasi Kabupaten Teluk Wondama Nomor 566/06/TRANS-TW/I/2019 Tanggal 28 Januari 2019 dan berlaku 2 tahun
13. Daftar Karyawan