laporan biologi.docx

23
Kata Pengantar Bismillahirrahmanirrahim Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kerja Enzim Katalase ini dapat kami selesaikan. Laporan ini kami kerjakan dalam rangka untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi Bab II semester 1, mengenai Metabolisme. Laporan praktikum ini tentang cara kerja enzim katalase yang ada di organ hati dan jantung. Selain itu juga menerangkan tentang pengaruh kerja enzim yang terjadi bila ditambahkan dengan senyawa asam (HCl) dan senyawa basa (NaOH) serta perbedaan suhu pada kedua bahan tersebut. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih banyak kepada ibu guru mata pelajaran biologi yang telah memberikan dorongan dan dukungan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang telah diberikan dengan sebaik-baiknya. Semoga apa yang telah kami kerjakan dapat bermanfaat bagi kami khususnya serta pembaca umumnya, dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan usaha baik bagi kita semua. Amin. 1

Upload: annisa-aisyha-malik

Post on 26-Oct-2015

57 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Laporan Praktikum Enzim Katalase

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Biologi.docx

Kata Pengantar

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat

dan karunia-Nya, sehingga laporan Kerja Enzim Katalase ini dapat kami selesaikan. Laporan ini

kami kerjakan dalam rangka untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi Bab II semester 1,

mengenai Metabolisme. Laporan praktikum ini tentang cara kerja enzim katalase yang ada di

organ hati dan jantung. Selain itu juga menerangkan tentang pengaruh kerja enzim yang terjadi

bila ditambahkan dengan senyawa asam (HCl) dan senyawa basa (NaOH) serta perbedaan suhu

pada kedua bahan tersebut.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih banyak kepada ibu guru mata pelajaran biologi

yang telah memberikan dorongan dan dukungan kepada kami sehingga kami dapat

menyelesaikan tugas yang telah diberikan dengan sebaik-baiknya. Semoga apa yang telah kami

kerjakan dapat bermanfaat bagi kami khususnya serta pembaca umumnya, dan semoga Allah

SWT senantiasa memberikan usaha baik bagi kita semua. Amin.

Bogor, 25 September 2013

Penyusun

1

Page 2: Laporan Biologi.docx

Abstrak

Enzim katalase adalah enzim yang terdapat di hati dan dibentuk oleh peroksisom. Enzim ini

berperan untuk menetralkan senyawa berbahaya seperti hidrogen peroksida menjadi senyawa

yang tidak berbahaya yaitu oksigen dan air. Dalam percobaan kali ini kami mencoba untuk

mengetahui faktor apa saja yang akan mempengaruhi kinerja enzim tersebut. Diantaranya yang

kami ujikan adalah pengaruh derajat keasaman pH, suhu, dan konsenterasi enzim dengan

menggunakan bahan ekstrak hati ayam mentah dan matang juga ekstrak jantung ayam mentah.

Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Biologi SMA Negeri 2 Bogor, Budi Agung.

Dengan menggunakan alat yang ada pada laboratorium percobaan ini bertujuan untuk

mengetahui kondisi optimal enzim bekerja dengan baik. Kerja enzim katalase adalah

menguraikan zat beracun yang berbahaya seperti hirogen peroksida dimana senyawa kimia

hidrogen peroksida ini bersifat tosik yang akan dinetralkan dengan cara mengubahnya menjadi

oksigen dan air agar tidak membahayakan.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pH dan suhu terhadap kerja

enzim katalase dalam menguraikan senyawa H2O2 menjadi oksigen dan air. Dimana suasana

yang terlalu asam maupun basa memperlambat dan menonaktifkan kinerja enzim katalaze dan

proses perebusan ekstrak hati ayam memengaruhi struktur protein di dalamnya mengalami

denaturasi karena suhu yang terlalu tinggi. Adapun ekstrak hati mentah yang menunjukkan

kinerja enzim katalase yang optimal, dimana hidrogen peroksida diurai menjadi air dan oksigen

dengan baik dan cepat.

2

Page 3: Laporan Biologi.docx

Daftar Isi

Kata Pengantar………………………………………………………………………………..1

Abstrak ...................................................................................................................2

Daftar Isi……………………………………………………………………………………...3

Bab I ......................................................................................................................4

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bab II .................................................................................................. 5

Dasar Teori

Bab III ....................................................................................................... 7

Metodologi Penelitian

Bab IV ....................................................................................................... 9

Hasil Pengamatan Pembahasan

Bab V ....................................................................................................... 13

Penutup

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………….14

Daftar Pertanyaan………………………………………………………………………..15

Lampiran…………………………………………………………………………………17

3

Page 4: Laporan Biologi.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup.

Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup,

tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai salah satu

katalisator alami. Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian

enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun

atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim dan kofaktor

Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel tumbuhan

juga memiliki enzim sebagai salah satu komponen metabolismenya. Enzim diproduksi oleh

peroksisom dan aktif dalam melakukan reaksi oksidatif bahan-bahan yang dianggap toksik,

seperti hidrogen peroksida (H2O2).

Di dalam tubuh makhluk hidup terjadi beberapa reaksi kimia. Dan proses itu bisa terjadi

karena di dalam tubuh makhluk hidup terdapat enzim. Enzim-enzim tersebut salah satunya

adalah enzim katalase yang berperan untuk menguraikan racun menjadi oksigen dan air.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah tingkat keasaman memengaruhi kerja enzim katalase?

Apakah banyaknya enzim yang berada di hati dan jantung berbeda?

Apakah kondisi mentah dan matang mempengaruhi kerja enzim katalase?

Bagaimanakah pengaruh enzim katalase terhadap H2O2?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengamati cara kerja enzim katalase dan mengidentifikasikan

faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase.

1.4 Manfaat Penelitian

Dapat mengetahui manfaat dan peranan enzim katalase bagi makhluk hidup.

4

Page 5: Laporan Biologi.docx

BAB II

DASAR TEORI

Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini

diproduksi oleh organel badam mikro peroksisom. Kegunaan enzim katalase adalah

menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang

terbentuk pada proses pencernaan makanan. Hidrogen peroksida dengan rumus kimia

bila H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahuna 1818. Senyawa ini merupakan

bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh.

Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang

tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi

air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya

gelembung

Bentuk reaksi kimianya adalah:

                                      H2O2 --> H2O + O2

Enzim tertentu dapat bekerja secara optimal pada kondisi tertentu pula.  Beberapa faktor

yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :

Suhu

Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah.  Protein akan mengental

atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).

Derajat keasaman (pH)

Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat

kuat.  Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang

sedikit sempit (pH = ±7).  Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH

menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.

Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor

Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat

berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada.  Jika pH, suhu

dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu

5

Page 6: Laporan Biologi.docx

sebanding dengan substrat yang ada.  Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion

kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi.

Inhibitor enzim

Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor

berupa zat kimia tertentu.  Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat

dampak inhibitor terhadap laju reaksi.

Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam ronggaperut sebelah

kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai

alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah

beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat

dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh

hati disebut proses detoksifikasi. Lobus hati terbentuk dari sel parenkimal dansel non-

parenkimal. Sel parenkimal pada hati disebut hepatosit, menempati sekitar 80% volume

hati dan melakukan berbagai fungsi utama hati. 40% sel hati terdapat pada lobus

sinusoidal. Hepatosit merupakan sel endodermal yang terstimulasi oleh jaringan

mesenkimal secara terus-menerus pada saat embrio hingga berkembang menjadi sel

parenkimal. Selama masa tersebut, terjadi peningkatan transkripsi mRNA albumin

sebagai stimulant proliferasi dan diferensiasi sel endodermal menjadi hepatosit. .

Jantung adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat

pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti

berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah

salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.

6

Page 7: Laporan Biologi.docx

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : Laboratorium Biologi SMA Negeri 2 Bogor

Waktu : 23 September 2013

3.2 Hipotesis

Kelompok kami menduga bahwa ekstrak hati mentah akan menghasilkan gelembung udara

yang banyak dan nyala bara api karena ekstrak hati mentah belum rusak akan kondisi asam dan

basa, selain itu juga karena enzim katalase di hati lebih banyak dibandingkan di jantung.

Sementara itu yang tidak akan menghasilkan gelembung udara dan nyala bara api adalah ekstrak

hati matang karena struktur enzim katalase yang berada di dalamnya telah rusak akibat proses

perebusan dengan suhu tinggi dimana air akan mendidih pada suhi 100 derajat. Akibatnya sel

dalam hati mati dan tidak dapat melakukan metabolisme.

3.3 Identifikasi Variabel

A. Variabel bebas

Perlakuan ekstrak hati dengan penambahan zat kimia HCL dan NaOH, selain itu juga

perlakuan ekstrak hati yang dimatangkan dan ekstrak jantung mentah

B. Variabel terikat

Banyaknya jumlah gelembung udara dan nyala bara api menggunakan lidi.

C. Variabel control

Ukuran tabung reaksi yang sama

Jumlah Ekstrak dan H2O2 yang sama yaitu 1 cm

7

Page 8: Laporan Biologi.docx

3.4 Alat dan Bahan

Alat:

Rak tabung reaksi

8 buah tabung reaksi

Pipet tetes

Bunsen

Lidi

Korek api

Kapas

Penggaris

Bahan:

Ekstrak hati mentah

Ekstrak hati matang

Ekstrak jantung mentah

H2O2

NaOH

HCL

asa

3.5 Prosedur Kerja

1. Beri label A, B, C, D, dan E pada 5 tabung reaksi pertama, tuang ke dalam tabung

reaksi A, B, C masing-masing 1 cm ekstrak hati mentah, pada tabung reaksi D

ekstrak hati matang, dan pada tabung reaksi E ekstrak jantung mentah.

2. Berilabel 1, 2, 3, 4, 5 pada tabung reaksi kedua, masing-masing tuang dengan 1

cm H2O2 lalu langsung tutup tabung reaksi dengan tisu.

3. Tabung reaksi B tambahkan dengan 5 tetes HCL, sedangkan pada tabung reaksi C

dengan 5 tetes NaOH

4. Tuang H2O2. Pada tabung reaksi 1 ke dalam tabung reaksi A, tutup mulut tabung

reaksi A dengan kapas, amati yang terjadi

5. Kemudian buka tutup kapas sementara dan masukan bara api menggunakan lidi

ke dalam tabung, amati apa yang terjadi

6. Lakukan hal yang sama untuk tabung reaksi 2 ke tabung reaksi B, tabung raksi 3

ke tabung reaksi C, tabung reaksi 4 ke tabung reaksi D dan tabung reaksi 5 ke

tabung reaksi E.

7. Catat hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan

8

Page 9: Laporan Biologi.docx

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1.1 Hasil Pengamatan

Tabung Perlakuan Gelembung Udara*)

Nyala Bara Api**)

Catatan

A Ekstrak Hati Mentah + H2O2 +++ +++

B Ekstrak Hati Mentah + HCL + H2O2 - -

C Ekstrak Hati Mentah + NaOH + H2O2 ++ ++

D Ekstrak Hati Matang + H2O2 _ _

E Ekstrak Jantung Mentah + H2O2 + +++

Keterangan

*) - : tidak ada reaksi/ gelembung

+ : sedikit gelembung

++ : banyak gelembung

+++ : banyak sekali gelembung

**) - : tidak ada nyala api

+ : redup

++ : terang

+++ : terang sekali

Perubahan PH dan warna yang terjadi

Ekstrak Zat kimia Perubahan Warna Nilai PH akhir

Ekstrak hati mentah HCL Keruh Gelap 3

Ekstrak hati mentah NaOH Merah Terang 12

9

Page 10: Laporan Biologi.docx

1.2 Pembahasan

Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel.  Enzim mempunyai sifat

spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.  Sebagai contoh enzim katalase yang hanya

menguraikan senyawa yang bersifat racun yaitu H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai

berikut :

2 H2O2 -> 2 H2O + O2

Hal ini telah dibuktikan dengan percobaan.  Hidrogen peroksida (H2O2) merupakan hasil

dari respirasi dan dibuat dalam seluruh sel hidup. H2O2 berbahaya dan harus dibuang

secepatnya. Enzim katalase diproduksi sel untuk mengkatalis H2O2. Katalase berperan

sebagai enzim peroksidasi khusus untuk menguraikan H2O2 menjadi H2O dan gas O2 yang

tidak berbahaya bagi tubuh.

Selain bekerja secara spesifik pada substrat tertentu, enzim juga bersifat termolabil (rentan

terhadap perubahan suhu) serta merupakan suatu senyawa golongan protein. Pengaruh

temperatur terlihat sangat jelas, karena dapat merusak enzim dan membuatnya

terdenaturasi seperti protein kebanyakan.

Dari percobaan yang telah dilakukan ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya

air dalam wujud uap. Sedangkan menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya

gas oksigen dalam tabung tersebut.

Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :

Tabung Reaksi A

Saat ekstrak hati ditetesi 10 tetes H2O2, terbentuk gelembung-gelembung gas dengan

jumlah yang banyak dan ukuran yang besar. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase

yang terdapat di hati mengubah H2O2 menjadi H2O. Kemudian saat di uji dengan bara api

pada lidi, timbul nyala bara api yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa H2O2 juga

diuraikan oleh enzim katalase pada hati menjadi oksigen. Dari percobaan ini dapat

disimpulkan enzim bekerja secara optimal pada keadaan netral dan tidak dimatangkan

karena tidak ada kerusakan akibat pengaruh asam/basa dan suhu.

10

Page 11: Laporan Biologi.docx

Tabung Reaksi B

Saat ekstrak hati ditetesi 5 tetes HCL zat berubah warna menjadi keruh gelap dan derajat

keasaman pH berubah menjadi 3, kemudian ekstrak ditambahkan H2O2. Tidak terbentuk

gelembung-gelembung gas. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di

hati tidak mengubah H2O2 menjadi H2O secara sempurna. Kemudian saat diuji dengan bara

api pada lidi, tidak menimbulkan nyala bara api. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi bahwa

tidak terjadi penguraian H2O2 menjadi O2. Dari pengamatan tersebut dapat disimpulkan

bahwa enzim katalase menjadi nonaktif dan terjadi penurunan aktivitas enzim karena

penambahkan zat kimia asam yang menyebabkan enzim tidak dapat bekerja dengan baik

dalam suasana terlalu asam.

Tabung Reaksi C

Saat ekstrak hati mentah di tetesi 5 tetes NaOH dan kemudian ditambahkan H 2O2 akan

membentuk gelembung-gelembung udara dengan jumlah yang cukup banyak dan ukuran

yang kecil. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di hati mengubah

sedikit H2O2 menjadi H2O. Kemudian saat diuji dengan bara api lidi, timbul nyala bara api

yang sedang. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penguraian H2O2 menjadi O2 namun tidak

sebaik kerja enzim pada tabung reaksi pertama. Dari pengamatan tersebut dapat

disimpulkan bahwa enzim katalase masih bisa bekerja pada suasana basa meskipun tidak

optimal.

Tabung Reaksi D

Saat ekstrak hati matang ditambahkan H2O2 tidak terbentuk gelembung udara maupun

nyala bara api. Hal ini membuktikan bahwa reaksi tidak terjadi karena rantai-rantai protein

pada enzim katalase sudah rusak atau mengalami denaturasi karena proses pematangan

yang disebabkan oleh suhu tinggi dimana enzim akan rusak di atas suhu 50 derajat celcius

sementara proses perebusan air berada pada 100 derajat celcius. Oleh sebab enzim katalase

pada hati telah rusak proses reaksi pernguraian H2O2 menjadi H2O dan O2 tidak

berlangsung.

11

Page 12: Laporan Biologi.docx

Tabung Reaksi E

Saat ekstrak jantung mentah ditambahkan H2O2 terbentuk sedikit sekali gelembung-

gelembung udara dan berukuran kecil dalam waktu yang cukup lama. Hal ini membuktikan

bahwa enzim katalase yang berada di jantung mengubah H2O2 menjadi H2O. Kemudian

saat di uji dengan bara api pada lidi, timbul nyala bara api yang sedang. Hal ini

menunjukkan bahwa H2O2 juga diuraikan oleh enzim katalase pada jantung menjadi

oksigen. Meskipun dalam jantung terdapat enzim katalase jumlahnya masih terbilang jauh

lebih sedikit dibandingkan jumlah enzim katalase dalam hati ayam karena gelembung

udara yang dihasilkan pada hati ayam lebih banyak dibandingkan pada jantung.

Dari hasil kelima tabung reaksi tersebut hal ini menjelaskan bahwa suasana asam, basa,

dan suhu tinggi, laju reaksi menjadi sangat lambat. Bahkan terhenti sama sekali.

Indikasinya adalah sedikitnya gelembung yang dihasilkan dan bara api tidak menyala.

Sedangkan pada suhu normal dan pH netral, reaksi berjalan dengan lancar seperti yang

ditunjukkan pada tabung reaksi A.

12

Page 13: Laporan Biologi.docx

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa enzim

katalase berperan dalam penguraian racun dari H2O menjadi H2O dan O2. Dimana

kerjanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

Derajat keasaman pH

Dimana enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral. Hal itu dibuktikan

dengan banyaknya gelembung udara dan nyala bara api. Dimana semakin banyak

gelembung gas dan semakin terang nyala bara api berarti ketiga enzim katalase

akan semakin cepat dan begitu pula sebaliknya karena salah satu kerja enzim

yaitu sebagai kalaisator/ pemercepat reaksi.

Suhu

Karena enzim tersusun dari protein, maka enzim sangat peka terhadap temperatur.

Temperatur yang tinggi dapat menghambat reaksi. Pada umumnya temperatur

optimum enzim adalah 30-40oC. Kebanyaka enzim tidak menunjukkan reaksi jika

suhu turun sampai sekitar 0oC, namun enzim tidak rusak. Bila suhu normal

kembali, maka enzim akan aktif kembali. Enzim tahan pada suhu rendah, namun

rusak di atas suhu 50oC.

Bila suasana enzim sangat asam basa dan panas menyebabkan kerja enzim menjadi tidak

optimal bahkan enzim menjadi rusak (denaturasi). Enzim katalase akan bekerja optimal

pada keadaan netral dan tidak dipanaskan sampai batas suhu maksimumnya.

Jumlah enzim katalase yang terdapat pada hati lebih bayak dikarenakan fungsi organ hati

sebagai tempat penyaringan darah. 

5.2 Saran

 Lebih teliti dalam mengamati gelembung dan nyala api yang muncul

.

13

Page 14: Laporan Biologi.docx

Daftar Pustaka

http://www.slideshare.net/NisaIchaEl/biologi-12-laporan-praktikum-enzim-katalase

Aryuliana, Diah. 2007. Biologi 3. Jakarta : Esis.

14

Page 15: Laporan Biologi.docx

Daftar Pertanyaan

1. Mengapa dalam percobaan ini kita menggunakan hati ayam, NaOH dan HCL?

Hati digunakan dalam melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh berbagai faktor

terhadap kerja enzim katalase, karena enzim katalase terdapat pada organ hati. Enzim ini

berperan dalam pengubahan hydrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen

(O2). H2O2 dalam tubuh harus diuraikan karena dapat merusak tubuh. 

NaOH digunakan untuk menurunkan kadar pH agar menjadi suasana basa, sedangkan

HCL digunakan untuk menaikkan kadar pH agar menjadi suasana asam. Sehingga bisa

diketahui apakah pH mempengaruhi kerja enzim katalase. 

2. Gas apakah yang terbentuk? Bagaimana cara membuktikannya? Tuliskan reaksi

kimianya!

Gas yang terbentuk adalah Oksigen hal ini dibuktikan dengan uji nyala bara api

menggungan lidi. Karena api hanya dapat menyala apabila ada oksigen. Dan reaksi

kimianya sebagai berikut 2H2O2 -> 2H2O + O2 

3. Tabung reaksi mana yang gelembung udaranya paling banyak? Terangkan nyala

apinya? Jelaskan pendapatmu!

Tabung pertama yaitu tabung reaksi yang berisi ekstrak hati ayam mentah menghasilkan

gelembung udara yang banyak sekali dan berukuran besar dalam waktu cepat daripada

tabung reaksi lainnya yang mana menandakan bahwa enzim katalase pada hati lebih

banyak dibandingkan di jantung dilihat dari laju reaksi yang berbanding lurus dengan

konsenterasi enzim, selain itu juga nyala apinya terang sekali. Pada tabung A ini kerja

enzim katalase sangat optimal menguraikan H2O2 menjadi oksigen dan air serta enzim

karena belum rusak oleh kondisi asam, basa, serta pemanasan.

4. Tabung reaksi mana yang gelembung udaranya paling sedikit? Adakah nyala

apinya? Jelaskan pendapamu!

15

Page 16: Laporan Biologi.docx

Tabung ekstrak hati matang tidak menghasilkan gelembung udara maupun nyala bara api

sama sekali. Hal ini dikarenakan rantai-rantai protein pada enzim katalase yang terdapat

dalam hati telah rusak karena proses pematangan yang melibatkan suhu tinggi. Sehingga

tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2. Hal ini juga membuktikan bahwa

enzim katalase tidak bekerja secara optimal pada suhu tinggi karena enzim telah

mengalami denaturasi akibat dipanaskan melebihi 50 derajat yang mana air akan

mendidih pada suhu 100 derajat.

5. Apakah variabel bebas dan respon dalam percobaan tersebut?

Variabel Respon adalah jumlah gelembung udara dan nyala bara api

Variabel Bebas adalah perlakuan yang dilakukan pada ekstrak hati yaitu dengan

pemberian HCL, NaOH, dan dimatangkan dengan cara direbus dan jantung.

6. Buat kesimpulan!

a. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase adalah suhu dan pH 

b. Enzim katalase tidak dapat bekerja pada suhu tinggi ( suhu panas ) yang akan

mengakibatkan enzim mengalami denaturasi.

c. Enzim katalase yang terdapat pada organ hati dapat bekerja secara optimum pada

suhu dan pH yang netral. 

d. Jumlah enzim katalase pada hati lebih banyak dibandingkan di jantung dilihat dari

laju rekasinya.

e. Di dalam hati terdapat enzim katalase yang berperan untuk menguraikan hydrogen

peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). 

16